BUDAYA POPULER KOREA SELATAN (K-POP) DAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR GRUP MUSIK KOREA SELATAN: STUDI KASUS EXO-L MARKAS LOTTO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos )
Oleh : Inas Amirah 11151110000045
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 BUDAYA POPULER KOREA SELATAN (K-POP) DAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR GRUP MUSIK KOREA SELATAN: STUDI KASUS EXO-L MARKAS LOTTO
Diajukan guna memenuhi Persyaratan Skripsi Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial ( S.Sos )
Oleh :
Inas Amirah
11151110000045
Dibawah Bimbingan
Dr. H. Muhammad Adlin Sila. M.A.,Ph.D
NIP: 197009161992031002
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Inas Amirah
NIM : 11151110000045
Program Studi : Sosiologi
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
BUDAYA POPULER KOREA SELATAN (K-POP) DAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR GRUP MUSIK KOREA SELATAN: STUDI KASUS EXO-L MARKAS LOTTO Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.
Jakarta, 16 Desember 2019
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. H. Muhammad Adlin Sila. M.A.,Ph.D NIP. 197609182003122003 NIP. 197009161992031002
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul : BUDAYA POPULER KOREA SELATAN (K-POP) DAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR GRUP MUSIK KOREA SELATAN: STUDI KASUS EXO-L MARKAS LOTTO
1. Merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2019
Inas Amirah
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI
BUDAYA POPULER KOREA SELATAN (K-POP) DAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR GRUP MUSIK KOREA SELATAN STUDI KASUS EXO-L MARKAS LOTTO Oleh Inas Amirah 11151110000045 Telah dipertimbangkan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Januari 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program Studi Sosiologi.
Ketua Sekertaris,
Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Joharatul Jamilah, M.Si NIP. 197609182003122003 NIP. 196808161997032002
Penguji I, Penguji II,
Prof. Dr. H. Yusron Razak, M.A. Fathun Karib., M.A NIP. 195910101983031003 NIP. -
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 10 Januari 2020
Ketua Program Studi Sosiologi, FISIP UIN Jakarta
Dr. Cucu Nurhayati, M. Si NIP. 197609182003122003
iii
ABSTRAK Penelitian ini menejaskan bagaimana budaya populer Korea Selatan (K-Pop) berkembang dan membentuk budaya baru dalam kehidupan masyarakat khususnya para penggemar K-Pop. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan perkembangan budaya populer Korea Selatan serta menjelaskan bagaimana suatu industri budaya populer seperti musik populer membentuk kecenderungan perilaku konsumtif penggemar K-Pop. Penelitian ini menggunakan teori yang dikembangkan oleh Theodor W. Adorno tentang budaya populer yang mengatakan bahwa uang, barang atau komoditas serta tiket konser dapat mempertahankan dominasi modal ekonomi sampai pada ideologi, dimana Adorno melihat bahwa komoditas juga berlaku pada budaya seperti halnya musik serta menjelaskan bahwa asas pertukaran telah mengambil alih asas manfaat dalam komoditas-komoditas budaya. Hasil penelitian menunjukan budaya populer khususnya musik populer seperti pembelian album fisik musik atau pengalaman menonton konser musik terdapat bentuk asas pertukaran didalamnya, suatu budaya populer seperti musik K-Pop telah mengaburkan suatu asas manfaat menjadi suatu pertukaran dan menyamarkannya sebagai objek kenikmatan. Kata kunci: Budaya Populer, perilaku Konsumtif, K-Pop
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kekuasaan Nya, rahmat, karunia, dan Anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Untuk yang paling istimewa, Ayahanda H. Sutoyo dan Ibunda Hj. Lilis
Rahayu tersayang, karena telah memberikan bantuan materi dan nonmaterial, semangat serta kesabaran yang tiada henti kepada penulis. Tidak lupa kepada kakak tersayang Shintya Paramitha sebagai penyemangat penulis.
Skripsi ini bukan hanya hasil karya penulis seorang diri, karena banyak pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, izinkan penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof Dr. Hj Amany Burhanudin Lubis, Lc, Ma selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Ali Munhanif, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., dan Ibu Dr. Joharotul Jamilah, M.Si.,
selaku masing-masing Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah
v
Jakarta yang telah membawa Prodi Sosiologi ke garda terdepan
(Akreditasi A). Terimakasih telah menyetujui permohonan penyusunan
skripsi ini,
4. Bapak Dr. H. Muhammad Adlin Sila. M.A.,Ph.D. selaku Dosen
pembimbing, berbaik hati menyempatkan waktu luang di tengah
kesibukan kepada penulis untuk mendiskusikan berbagai hal dari mulai
seminar proposal hingga menjadi sebuah skripsi . Terimakasih atas
ketelitian, kesabaran, dan dukungan moril yang diberikan, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif
HidayatullahJakarta yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran
berharga kepada penulis. Dan juga untuk seluruh staff Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Terimakasih kepada EXO dan Xiumin EXO (Kim Min Seok), telah
memberikan inspirasi dan menjadi pemicu semangat bagi penulis dalam
menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada komunitas Markas Lotto terimakasih telah memberikan inspirasi
bagi penulis dan menjadikan tempat penulis mendapatkan pengalaman
seru.
8. Kepada Saudara/i AR, Kak Ine, Nabil, Saudara/i AA, Tias, Kak Oshin,
Linda, yang telah meluangkan waktu dan membantu penulis dalam
memberikatan data-data dalam penelitian ini.
vi
9. Fitria Ayuningtias, seorang teman juga saudara yang selalu membantu
penulis dan bersama-sama selalu berjuang hingga terselesaikannya skripsi
ini, serta menjadi teman yang selalu mendengarkan keluh kesah selama
penulisan skripsi ini, dan juga selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan penelitian ini. Terimakasih banyak semoga kita selalu
menjadi kebanggaan keluarga.
10. Farah Nur Azizah, Shafly Alaudin, Imam Kurniawan, dan Rizka
Ramadhani. Terimakasih atas saran, kritik, dan support yang kalian
berikan kepada penulis.
11. Abdilah. Terimakasih atas support dan doa yang diberikan, semoga kita
selalu menjadi kebanggaan keluarga.
12. Annisa Pratiwi S, Zhafira rahmayani dan Afifah Bidayatur Rohmah.
Terimakasih teman-teman atas support dan doa yang diberikan, semoga
kita selalu menjadi kebanggaan keluarga.
13. Khairunnisa Hia, Rafli Wiyan Affandi, Hasanul Banna, Oka Pangestu Adi,
Yunandika, Ferbian Ahmad Rifai, Nur Muhammad Romdoni, Dodi
Kurniawan, Hanif Susila, Aldo Ghani Atmojo, Zainal Murtado.
(RANDOM SQUAD), Terimakasih atas support dan doa yang diberikan.
14. Kawan-kawan Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2015 Terima kasih karena telah menjadi teman seperjuangan yang luar
biasa.
vii
15. Kanda-Yunda HMI KOMFISIP, Cabang Ciputat, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi rasa bangga, penulis
mengucapkan terimakasih. “Yakin Usaha Sampai”
16. Semua pihak yang telah berinteraksi kepada penulis dan memberikan
semangat serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang
membangun.Semoga penelitian ini memberi manfaat dan pengetahuan
bagi pembaca.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Jakarta, 16 Desember 2019
Inas Amirah
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...... i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...... ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ...... iii ABSTRAK ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... ix DAFTAR TABEL ...... xi DAFTAR GAMBAR ...... xii BAB I ...... 1 PENDAHULUAN ...... 1 A. Pernyataan Masalah ...... 1 B. Pertanyaan Penelitian ...... 7 C. Tujuan dan Manfaat ...... 7 D. Tinjauan Pustaka ...... 8 E. Definisi Konsep ...... 16 1. Budaya ...... 16 2. Budaya Populer ...... 18 3. Perilaku Konsumtif ...... 20 F. Kerangka Teori ...... 21 1. Teori Budaya Populer ...... 21 G. Metode Penelitian ...... 25 1. Pendekatan Penelitian ...... 25 2. Subjek dan Lokasi Penelitian ...... 27 3. Jenis Data ...... 30 4. Teknik Pengambilan data ...... 30 H. Sistematika Penulisan ...... 31 BAB II ...... 33 Gambaran Umum ...... 33 A. Struktur Kepengurusan Komunitas Markas Lotto ...... 33
ix
B. Gambaran Komunitas Markas Lotto ...... 34 C. Sejarah Terbentuknya EXO ...... 35 D. Sejarah Terbentuknya EXO-L ...... 38 E. Sejarah EXO-L Markas Lotto ...... 38 BAB III ...... 44 PEMBAHASAN ...... 44 A. Perkembangan Budaya Populer Korea Selatan (K-Pop) ...... 46 B. Budaya Populer Korea Selatan (K-Pop) Dalam Teori Adorno ...... 55 C. Musik K-Pop dalam unit analisa Adorno ...... 65 BAB IV ...... 72 PENUTUP ...... 72 A. Kesimpulan ...... 72 B. Saran ...... 73 DAFTAR PUSTAKA ...... 75 LAMPIRAN ...... lxxvi
x
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka ...... 12 Tabel 1. 2 Identitas Informan ...... 28 Tabel 2.1 Nama-Nama Anggota BoyGroup EXO ...... 36
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.0-1 Bagan struktur Komunitas ...... 33 Gambar 2.0-2 Grup Musik EXO ...... 36 Gambar 2. 0-3 Gathering Baekho Birthday Project Markas Lotto ...... 42 Gambar 2. 0-4 Bakti Sosial Ke Panti Asuhan “Wisma Tuna Ganda”...... 42 Gambar 3.0-1 Grup musik dari label perusahaan SM Entertainment ...... 70 Gambar 3.0-2 Grup musik dari label perusahaan YG Entertainment ...... 70
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini membahas Budaya Populer (Pop Culture) Korea atau K-
pop dan perilaku konsumtif penggemar grup musik Korea di Indonesia.
Peranan penggemar menjadi bagian penting dalam proses masuknya
budaya populer Korea Selatan atau K-pop yang meluas dikalangan
masyarakat di Indonesia sehingga membentuk suatu pola perilaku
kegemaran dalam diri individu terhadap suatu ciptaan baik berupa ideologi
atau karya yang bersifat benda. Budaya Populer Korea Selatan atau K-Pop
disebarluaskan melalui media massa baik secara luring maupun daring
yang dapat diakses oleh masyarakat di Indonesia dalam memperluas
pengetahuan. Dalam skripsi ini pengetahuan yang diterima oleh
masyarakat berfokus pada budaya populer Korea (K-Pop).
Dengan menggunakan teori budaya populer (Pop Culture) skripsi
ini akan mengkaji bagaimana budaya populer Korea atau Demam Korea
yang biasa disebut dengan Hallyu menyebabkan perubahan perilaku yang
terjadi di masyarakat, khususnya penggemar budaya populer Korea (K-
Pop). Menurut John Storey (2009: 5-6) Budaya Populer di Identifikasi
secara sederhana sebagai budaya yang disukai oleh masyarakat. Budaya
populer juga diklaim sebagai suatu produk massa yang menjadi budaya
1 komersial dimana telah mencapai suatu kebudayaan yang tinggi dihasilkan oleh tindakan individu karena kreatifitasnya. Disini budaya populer Korea
(K-Pop) diciptakan untuk menjadi suatu hal yang dapat diperjual belikan dan diterima oleh masyarakat luas dengan mempertimbangkan kemasan yang menarik dan daya pasar yang tinggi. Singkatnya, skripsi ini menggambarkan bagaimana budaya populer Korea melalui musik yang dibawakan oleh boyband dan girlband, album musik, konser, acara televisi, makanan, fashion dan produk kecantikan membuat kebudayaan baru pada remaja penggemar K-Pop dalam berperilaku.
Korean Wave atau gelombang Korea merupakan istilah 한류
(Hallyu) dalam arti bahasa Korea adalah „arus Han‟, kata han yang dimaksud mengacu pada kata Hankuk atau Korea dan 류 (ryu) mengarah pada „arus‟. Istilah yang mucul dan diciptakan oleh media massa dari
China. Korean Wave menurut Korean Culture and Information Service
(Ridaryanti, 2014: 89) dipitakan media China sekitar belasan tahun yang lalu karena kepopuleran budaya Korea yang terjadi di China ketika tayangan drama Korea muncul dalam televisi di China dan booming.
Tepatnya pada tahun 1997 drama Korea muncul di televisi China untuk pertama kalinya dengan judul drama “what is love all about”, juga munculnya grup boyband H.O.T yang terkenal di China. Budaya Populer
Korea atau Hallyu atau Korean Wave muncul dan berkembang di
Indonesia sejak tahun 2002 dengan kemunculan tayangan drama yang
2 berjudul Winter Sonata dan Auntum In My Heart. (Sindy Arti Wulandari et all, 2018)
Dapat digambarkan bukan hanya serial drama Korea yang muncul dalam perkembangan budaya populer hallyu tetapi juga musik pop yang dibawakan oleh boyband dan girlband. EXO menjadi salah satu boyband populer sampai saat ini, memiliki jumlah penggemar yang banyak dengan sebutan EXO-L sebagai nama penggemar grup musik EXO tersebut. EXO-
L sendiri nama yang diresmikan oleh pihak agensi SM. Entertaintment yang menaungi boy groups EXO dimana pada tahun 2016 fans kingdom
(fandom) EXO-L berhasil mencatatkan diri di Guinness Book of World
Record sebagai fandom terbesar tahun 2016 dan pada tahun 2017 EXO-L tercatat sebagai fandom terbesar didunia dengan jumlah fans melebihi angka 3 juta orang. (Nadhifa Arundati et all, 2019: 54)
Dilansir dari laman berita KBS Worl Radio, Korea Foundation menemukan budaya Korea atau hallyu pada tahun 2017 telah melebihi 70 juta penggemar. Badan yang telah melakukan survey penggemar industri hiburan korea di 112 negara dan menemukan sekitar 73.120.000 sangat menggemari hallyu di 92 negara. Jumlah penggemar hallyu yang paling banyak terdapat di Asia dengan total 4,4 juta penggemar, Benua Amerika
Sekitar 1.8 Juta dan Eropa Sekitar 0,9 juta penggemar, disusul dengan penggemar yang berada di kawasan Benua Afrika dan Timur Tengah sekitar 120 ribu penggemar. (world.kbs.co.kr, 2017)
3
Perkembangan budaya populer Korea telah banyak diminati oleh sebagian remaja penggemar K-Pop di Indonesia. Banyak remaja yang mengikuti perkembangan artis idonya melalui media sosial mulai dari informasi tentang kegiatan konser, style pakaian, dan kegiatan sehari-hari.
Menurut koreanwafeindo.com yang merupakan newsbase industri hiburan
Korea serta informasi seputar K-Pop yang didirikan pada tahun 2011 dan mengungkapkan bahwa dari akun twitter yang di buka oleh koreanwaveindo ada 50.000 pengikut. Newsbase koreanwafeindo.com telah dibaca oleh 18,540,467 pembaca. Melihat dari akun twitter
@KoreanWaveINA telah memiliki pengikut yang cukup banyak yaitu mencapai 119.000 pengikut diakun tersebut. Dilihat juga dari akun instagram fyi.korea yang penuh dengan informasi-informasi terkait dengan para idola yang dgemari kaum remaja, telah diikuti oleh lebih 1 juta penggemar budaya Korean Pop atau K-Pop.
Di wilayah Bandung Jawa Barat terdapat Komunitas Penggemar
Kebudayaan Korea yang dikenal dengan Bandung Korea Community
(BKC) yang memiliki jumlah anggota kurang lebih 2000 anggota. Dengan masuknya budaya Korea membawa perubahan perilaku pada remaja penggemar budaya Korea seperti sikap konsumtif seperti membeli album musik dari Idola yang digemari, tiket konser, makanan, fashion, dan peroduk kosmetik. Banyak masyarakat Indonesia khususnya remaja lebih menyukai produk kecantikan dari Korea Selatan. Mengutip survey yang telah dilakukan oleh ZAP Beauty Index pada tahun 2018 terhadap 1.789
4 perempuan menghasilkan sekitar 46,6% perempuan menyukai produk
Korea Selatan, 34,1% menyukai produk Indonesia, dan 21,1% menyukai produk asal Jepang. (Putri Syifa Nurfadilah, 2018)
Berita harian Republika.co.id, dimana K-Pop menghidupkan kembali penjualan CD dan album fisik. Survey yang dilakukan oleh
Asosiasi Konten Musik Korea Choi Tae Young mengatakan pada tahun
2017, penjualan dari 400 rekaman musik dengan format album fisik telah mencapai 16,93 juta keping dengan presentase 56,6%. Pada tahun 2019 penjualan mencapai 20,97 juta kopi. Penjualan yang meningkat seiring dengan strategi pemasaran yang baik, mulai dengan mamsukan kartu foto idola atau kartu undian jumpa dengan idola. Namun, menurut Asosiasi yang melakukan survey, dimana dari 6000 pendengar musik 41% membeli album fisik karena kartu foto idola dan hanya 7% yang benar-benar memutar lagu pada album tersebut.
Perkembangan budaya Korea yang menimbulkan pengaruh kepada pola perilaku dikarenakan adannya budaya yang internalisasi ke dalam diri individu. Seperti yang dikemukakan oleh Ruth Benedict (Zulkifli, 2008:
82) kebudayaan harus dipandang berasal dari emosi sebagai suatu karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok dan masyarakat.
Setiap masyarakat memiliki dan mengembangkan sendiri pola emosi yang dikonfigurasi ke dalam kepribadian dimana menentukan kultur-kultur apa yang akan diambil oleh dan diterapkan oleh sekelompok individu atau banyak masyarakat.
5
Fenomena budaya asing yang masuk seperti budaya popular Korea menimbulkan budaya baru didalam masyarakat. Masyarakat khususnya para remaja yang menggemari industri hiburan Korea mulai dari musik pop yang dibawakan idolanya, pakaian para idolanya, makanan yang digemari bahkan sampai produk kecantikan yang digunakan para idolanya.
Belum lagi ketika para idola mengadakan konser di Indonesia, banyak penggemar boyband dan girlband dari Korea Selatan rela merogoh kocek untuk membeli tiket konser yang mahal agar bisa bertemu langsung dengan idolanya. Tidak jarang pula penggemar membeli album musik dan aksesoris seperti lightstick, dan lain sebagainya untuk menandakan keterarikan mereka dengan para idolanya.
Dengan perilaku penggemar budaya Korea (K-Pop) tersebut menggambarkan bawah adanya pola perilaku konsumtif yang ditimbulkan.
Dari fenomena itu perlu disadari bahwa globalisasi budaya asing dapat dengan mudah masuk dan merubah kebiasaan-kebiasaan yang semula menjadi perilaku yang baru dalam kehidupan masyarakat. Uraian diatas peneliti ingin menjelaskan mengenai budaya popular Korea (K-Pop) mempengaruhi perilaku konsumtif pada masyarakat khususnya remaja yang gemar budaya popular Korea. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Budaya Populer Korea Selatan (K-Pop) dan Perilaku Konsumtif Penggemar Grup Musik Korea : Studi Kasus
EXO-L Markas Lotto”.
6
B. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian dalam studi ini adalah:
1. Bagaimana Proses Budaya Populer Korea (K-Pop) berkembang dan
membentuk perilaku konsumtif penggemar grup musik Korea di
Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya populer
Korea Selatan atau K-Pop dan perilaku konsumtif penggemar grup musik
Korea. Dan semoga penelitian ini menghasilkan :
1. Manfaat akademik: Dalam penelitian ini diharapkan
memberikan sumbangsih bagi kajian sosiologi budaya
khususnya dalam menganalisis budaya populer dan perilaku
konsumif secara teoritis.
2. Manfaat praktisi dari penelitian ini adalah: Sebagai wacana
memberikan informasi da gambaran secara objektif tentang
budaya popular Korea Selatan (K-Pop) dan perilaku konsumtif
penggemar grup musik Korea, dan dapat digunakan sebagai
panduan dan referensi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Sosiologi.
7
D. Tinjauan Pustaka
Studi pertama, penelitian yang dilakukan oleh Milla Riauzie
Poetri, Ikma Citra Ranteallo dan Nuzrina Zuryani dengan judul “Perilaku
Konsumtif Remaja Perempuan terhadap Perilaku Trend Fasihon Korea di
Jakarta Selatan”. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Udayana, penelitian yang ditulis pada tahun 2015. Permasalahan dalam
tulisan ini dimana budaya Korea telah masuk mejadi budaya popular yang
baru di kalangan remaja perempuan di Indonesia karena perkembangan
teknologi media massa. Kemajuan media massa untuk komunikasi
meyebarkan berbagai informasi bagi pengguna media. Budaya popular
disebarluaskan melalui media massa, terutama budaya hallyu atau korea
wave yang sedang trend di Indonesia. Budaya popular tersebut ditandai
dengan took-toko bernuansa korea mulai dari fashion, aksesoris, dan
kosmetik. Indutri budaya korea tersebut membentuk perilaku konsumtif di
kalangan remaja di Indonesia.
Pendekatan yang digunakan penulis dengan pendeketan kualitatif
dan menggunakan metode purposif, penulis melakukan wawancara dengan
informan. Teori yang digunakan oleh penulis adalah fetisisme komoditi
dari Karl Marx dan merelasikannya dengan perilaku konsumtif. Penemuan
dalam penelitian ini dimana remaja perempuan di kawasan Jakarta Selatan
dalam menggunakan media online atau took-toko online telah terpengaruh
untuk membeli barang yang unik dan simpel dari produk kosmetik yang
berbahan alami dan menemukan bahwa pengaruh idola, media dan took
8 online yang menjual produk dari Korea mempengaruhi dalam pembelian dan menghabiskan uang untuk bergaya Korea.
Studi kedua, penelitian yang dilakukan oleh Elviana Fitri Rangkuti dan Oki Mardiawan dengan judul “Hubungan Antara Self-Estem dengan
Perilaku Compulsive Buyying Pada remaja Anggota Komunitas Hansamu”.
Jurnal yang di tulis pada tahun 2016 jurnal Psikologi Universitas Islam
Bandung. Dengan mengangkat permasalahan dimana komunitas penggemar Korea atau Hansamu yang berada di Bandung memiliki sikap self-estem yang pada diri mereka yang berdampak kepada perilaku membeli yang terlalu berlebihan. Penulis ingin melihat hubungan antara self estem dan compulsive buying pada anggota komunitas Hansamo.
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional dan menggunakan sampling jenuh yang artinya menggunakan sampel jenuh. Teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Self-Estem dan Compulsive
Buyying. Hasil temuan dari penelitian tersebut adalah terdapat korelasi sedang antara Self-Estem dan Compulsive Buyying. Maksudnya, dimana seseorang memiliki tingkat self estem yang rendah makan tingkan compulsive buying seseorang akan semakin tinggi.
Studi ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nawang Nila Kusuma dengan Judul “Hubungan Celebrity Worship Terhadap Idola K-Pop
(Korean Pop) Dengan Perilaku imitasi Pada Remaja”. Jurnal dari
Universitas Brawijaya yang ditulis tahun 2012. Budaya Korea Populer
9 disebarluaskan melalui media baik online atau televise dan media cetak.
Fenomena hallyu yang tersebar luas di Indonesia dapat dengan mudah diakses karena kesamaan teknologi yang digunakankhalayak masyarakat untuk mendapatkan informasi. Dengan teknologi informasi mengenai aktor atau aktres idola dapat dinikmati oleh masyarakat diwaku yang sama.
Budaya Korea popular yang telah masuk dan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada remaja yang menggemarinya mulai dari pakaian, gaya rambut, kosmetik dan perawatan tubuh. Tulisan ini ingin meneliti hubungan celebrity worship idola K-pop pada perilaku imitasi remaja.
Pendekatan yang digunakan oleh penulis dengan kuantitatif dengan metode purposive sampling dimana penulis menggunakan subjek dari komunitas pecinta di Mlanag. Dengan teori yang digunakan oleh penulis yaitu konsep Celebrity Worship dan perilaku imitasi. Hasil temuan penulis bahwa tidak ada hubungan antara celebrity worship terhadap perilaku imitasi pecinta K-pop karena hanya terjadi perilaku imitasi ketika sesuai dengan model dan kondisi sosisalnya.
Studi keempat, penelitian yang dilakukan oleh Prista Ardi Nugroho dan Grendi Hendrastomo dengan judul “Anime sebagai Budaya Populer
(Studi Pada Komunitas Anime di Yogyakarta)”. Jurnal yang di tulis pada tahun 2016, jurnal Pendidikan Sosiologi. Permsalahan yang ada dalam tulisan tersebut dimana Jepang masuk sebagai salah satu budaya popular yang diterima oleh masyarakat Indonesia, dilihat dari berbagai macam acara-acara yang diselenggarakan dan munculnya komunitas-komunitas
10 yang ada di Yogyakarta. Penulis ingin meneliti faktor yang melatarbelakangi anime sebagai budaya popular yang ada di Yogyakarta.
Dalam tulisan tersebut penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan wawancara dan observasi. Teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori analisis interaktif dari Milles dan Hubberman. Temuan hasil dari penulis teliti adalah bahwa anime menjadi budaya popular dikarenakan adanya pengaruh dari media massa yang memicu signifikansi dari adanya difusi. Anime menjadi hal yang menarik dan menarik banyak penggemar sebab dari hegemoni anime. Faktor yang melatarbelakanginya adalah media massa, pengaruh teman serta akses yang mudah.
Studi kelima, penelitian yang dilakukan oleh Ananda Ramdhan dengan judul “Pengaruh Terpaan Tayangan Korean-Wave (Demam Korea) terhadap Gaya Hidup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatra Utara”. Pada tahun 2015, jurnal Universitas Sumatra Utara.
Dalam permasalahan yang diambil adalah penyebaran Korean-Wave atau
Hallyu yang mulai merebak sampai ke Indonesia sejak tahun 2012. Media massa karena globalisasi mengakibatkan pertukaran baik informasi, produk, dan pandangan. Globalisasi bersinergi dengan teknologi menjadikan media berperan besar dalam proses penyebaran budaya. dimana stasiun tv swasta menayangkan drama seri Korea dan acara musik
Korea hingga memiliki banyak penggemar Korea. Banyak para remaja khususya perempuan yang menjadikan idola Korea sebagai role model
11
dalam mengikuti gaya hidup actor atau aktris yang idolakan karena paras
yang cantik dan tampan dari para artis idolanya tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah kuantitatif
dengan menggunkana metode yaitu metode korelasional dengan skala
guilford. Teori yang digunakan oleh penulis adalah teori kultivikasi, teori
uses and gratification, konsep komunikasi massa, terpaan media, dan gaya
hidup. Dalam hasil yang ditemukan oleh penulis bahwa terdapat hubungan
yang cukup positif antara terpaan tayangan Korean-Wave dengan gaya
hidup mahasiswa FISIP Universitas Sumatra Utara.
Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka
No. Data Penulis Teori Metodelogi Persamaan Perbedaan
1. Milla Riauzie Fetisisme Kualitatif Persamaan Perbedaan
Poetri, Ikma Citra Komoditi dalam kedua dalam
Ranteallo dan Karl Marx penelitian ini kedua
Nuzrina Zuryani adalah penelitian
(2015) “Perilaku kesamaan ini adalah
Konsumtif Remaja dalam konteks
Perempuan penggunaan analisis,
terhadap Perilaku teori untuk subjek
Trend Fasihon menganalisis analisis, dan
Korea di Jakarta permasalahan lokasi yang
Selatan”. perilaku berbeda
konsumtif. dalam
12
penelitian
ini dengan
penelitian
sebelumnya
.
2. Elviana Fitri Self-estem Kuantitatif Persamaan Perbedaan
Rangkuti dan Oki dan dalam kedua dalam
Mardiawan (2016). compulsive penelitian ini kedua
“Hubungan Antara buyying adalah penelitian
Self-Estem dengan membahas ini adalah
Perilaku hal yang penggunaan
Compulsive sama metodologi
Buyying Pada mengenai penelitian,
remaja Anggota perilaku penggunaan
Komunitas konsumtif teori, lokasi
Hansamu”. yang penelitian,
ditimbulkan dan subjek
dari penelitian
fenomena yang
hallyu. berbeda.
3. Nawang Nila Celebrity kuantitatif Persamaan Perebdaann
Kusuma (2012). Worship dalam kedua ya dalam
“Hubungan penelitian ini kedua
13
Celebrity Worship adalah penelitian
Terhadap Idola K- membahas ini adalah
Pop (Korean Pop) hal yang penggunaan
Dengan Perilaku sama jenis
imitasi Pada mengenai metode
Remaja”. perilaku penelitian,
konsumtif penggunaan
penggemar teori untuk
K-Pop dari menganalisi
fenomena s masalah,
hallyu yang lokasi serta
berkembang. subjek
penelitian
yang
berbeda.
4. Prista Ardi Interaktif Kualitatif Persamaan Perebdaan
Nugroho dan Milles dan dalam terletak
Grendi Hubberman peneltian ini pada
Hendrastomo, adalah konteks
(2016). “Anime mengenao analisis
sebagai Budaya pembahasan yang dikaji
Populer (Studi budaya dimana dia
Pada Komunitas popular yang mengkaji
14
Anime di terjadi budaya
Yogyakarta)”. mempengaru popular
hi perilaku Jepang
sedangkan
penelitian
ini
membahas
budaya
popular
Korea,
penggunaan
teori, subjek
analisis dan
lokasi
analisis
yang
berbeda.
5. Ananda Ramdhan. Uses and Kuantitatif Dalam kedua Bedanya
“PengaruhTerpaan Grativikasi, penelitian ini, dalam
Tayangan Terpaan teori persamaan penelitian
Korean Wave Kultivasi, dapat dilihat sebelumnny
(Demam Korea) terpaan dimana fokus a adalah
terhadap gaya media, kajian penggunaan
15
Hidup Mahasiswi komunikasi membahas teori yang
Fakultas Ilmu massa dan mengenai digunakan,
Sosial dan Ilmu gaya hidup. fenomena metode
Politik Universitas budaya yang
Sumatrera Utara” Populer digunakan,
Korea yang lokasi
berkmebnag penelitian
dimasyarakat dan subjek
dan penelitian
menjadikan yang
perilaku baru berbeda.
yang ada
dalam
masyarakat.
E. Definisi Konsep
1. Budaya
Budaya adalah bentuk jamak dari dua kata bernbeda yaitu
kata budi dan daya yang berarti cita, karsa dan rasa. Kata budaya
bersal dari bahasa Sanksekerta (dalam Elly M. Setiadi, 2006: 27)
budhayah bentuk Jamak dari kata buddhi yang berarti akal atau
budi. Terus mengalami perkembangan definsi dalam arti culture
16 yaitu sebagai segala daya atau aktivitas manusia dalam mengelola alam.
Menurut E.B Taylor (Elly M. Setiadi, 2006: 27) :
“Budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan,
hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.”
Dengan demikian, suatu budaya atau kebudayaan selalu menyangkut aspek kehidupan yang ada di masyarakat. Menyangkut aspek baik materil ataupun non-materil. Sebagian kalangan ahli berpandangan evolusioner mengenai budaya. Terdapat substansi dari suatu budaya (Elly M. Setiadi et all, 2006: 30):
1. Sistem pengetahuan
2. Nilai
3. Pandangan hidup
4. Kepercayaan
5. Persepsi
6. Etos kebudayaan
Sistem budaya merupakan sebuah komponen yang ada dalam kebudayaan, bersifat sangat abstrak karena terdiri dari pikiran atau gagasan, konsep dan keyakinan. Dalam sistem budaya ini terbentuk unsur-unsur yang saling terkait atau saling berhubungan satu sama
17
lain. Menurut Bronislaw Malinowski (Elly M. Setiadi et all, 2006:
34), unsur pokok kebudayaan ialah:
1. Sistem norma, dimana sistem yang memungkinkan kerja sama
setiap anggota
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga pendidikan
4. Organisasi kekuatan.
Menurut Kendall (Theo Emilie Do, 2012) ada empat elemen
umum yaitu norma, bahasa, nilai dan simbol. Norma merupakan
aturan yang mengatur perilaku masyarakat pada diri individu.
Bahasa seperangkat alat esensial untuk berkomunikasi
merepresentasikan perasaan dan ide-ide. Nilai yang merupakan ide
secara kolektif mengenai apa yang benar dan salah, baik atau buruk
dalam suatu budaya. Terakhir ada simbol yang mengartikan
representasi terhadap sesuatu yang sifatnya kebendaan, baik
berujud atau tidak berwujud dalam budaya.
2. Budaya Populer
Menurut John Storey (2009: 5) Budaya popular didefinisikan
secara sederhana sebagai budaya yang disukai oleh banyak
masyarakat. Diklaim juga sebagai suatu produk massa yang
menjadi budaya komersial dimana telah mencapai suatu
kebudayaan yang tinggi dihasilkan oleh tindakan individu karena
18 kreatifitasnya. Budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer, menurut Ben Arger (bungin, 2006: 100) budaya populer dapat dikelompokan menjadi empat aliran yaitu budaya dibagun berdasarkan kesenangan, tetapi tidak bersifat substansial, mengentaskan individu dari rasa kejenuhan kerja, dan kebudayaan popular menghancurkan kebudayaan tradisional yang ada, dalam pandangan kapitalis Marx kebudayaan menjadi masalah besar dan kebudayaan populer berasal atau menetes dari kalangan atas atau kelas atas. Kebudayaan populer biasanya menyinggung kehidupan sehari-hari seperti pertunjukan bintang televisi, fashion, model rumah, perawatan badan dan lain sebagainya.
Kebudayaan menempatkan unsur populer sebagai unsur utamanya dan menempatkan media massa sebagai kekuatannya.
Media massa digunakan sebagai alat penyebaran dan mempengaruhi kalangan masyarakat. Media massa merupakan institusi yang menghubungkan seluruh unsur yang ada didalam masyarakat. Spesifiknya lagi, media massa adalah penyaluran produksi dan distribusi dari suatu konten, sebagai institusi publik yang bekerja dengan aturan yang ada, keikutsertaan yang bersifat sukarela baik dari sisi pengirim atau sisi penerima, menggunakan standar professional dan media sebagai alat kekuasaan dan kebebasan. (Burhan Bungin, 2006: 99)
19
3. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif menurut Astuti (2013) merupakan suatu
kecenderungan yang dialami oleh individu untuk membeli atau
mengkonsumsi barang yang sebenarnya tidak benar-benar
dibutuhkan dan tidak didasari oleh pertimbangan yang rasional.
Dampak dari hal tersebut adalah sikap pemborosan (Nessa Lidya
dan Sri Handayani, 2014). Pernyataan diatas diperkuat dimana Jaen
Jaques Derida (Haryanto, 2011: 53) seorang tokoh postmodernis
melihat masyarakat konsumsi, dimana masyarakat cenderung
membeli suatu barang tanpa melihat sisi manfaatnya melainkan
karena gaya hidup. Masyarakat bukan lagi membeli suatu produk
meliankan citra produk tersebut, dalam membeli suatu barang
tujuannya bukan memberli barang tetapi untuk mengonsumsi suatu
tanda (sign) untuk mendapatkan pertanda atau simbol (signified).
Menurut Sumartono (Eva Melita, 2015: 118) indikator
perilaku konsumtif yaitu membeli produk karena iming-iming
hadiah, membeli karena tertarik dengan kemasan produk, membeli
karena rasa gengsi, membeli untuk menjaga simbol status, membeli
karena terpengaruh model, membeli untuk meningkatkan rasa
percaya diri, dan mencoba lebih dari dua jenis produk.
Menurut Subandy (1997) perilaku konsumtif juga
menggambarkan pola hidup seseorang yang dikendalikan oleh
keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan sesaat. Menurut
20
Fromm (1995) menyatakan bahwa keinginan masyarakan dalam
kehidupan modern dimana mengkonsumsi sesuatu barang dimana
telah kehilangan kebutuhan yang sebenarnya.
Perilaku konsumtif pada diri individu biasanya cenderung
seperti seseorang yang berusaha mendapatakn suatu keinginan
namun keinginan tersebut memiliki sifat yang semu. Terdapat
dimensi perilaku menurut Fromm (1995) terdiri dari pemenuhan
keinginan, barang diluar jangkauan, barang menjadi tidak
produktif, dan menjaga simbol status. (Eva Melita Fitri, 2015)
F. Kerangka Teori
1. Teori Budaya Populer
Pada dasarnya budaya populer merupakan hasil dari produk
massa menjadi suatu hal yang bersifat komersial atau dapat
dipasarkan hasil dari suatu kreatifitas. Budaya populer juga
dibangun untuk dijadikan suatu sarana hiburan bagi kejenuhan
manusia dikala aktifitas yang dilakukan. Budaya populer juga
menjadi budaya yang banyak digandrungi oleh khalayak
masyarakat. Budaya populer yang dibangun atas dasar kesenangan
dapat berdampak pada perilaku individu dalam kehidupan
sosialnya.
21
Pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan teori fetisisme komoditas yang diasumsikan oleh Adorno yang dapat direlevansikan dalam permasalahan diatas. Dimana budaya populer adalah hasil kreatifitas yang dapat dikomersialisasikan atau dapat dipasarkan sebagai suatu bentuk hubungan sosial masyarakat.
Pemahaman Adorno mengenai teori Marx mengenai Fetisisme
Komoditas berimplikasi pada pemahaman tentang budaya populer.
Menurut Adorno (Strinati, 2007: 63) dimana fetisisme komoditas Marx menjadi landasan teori dalam melihat suatu bentuk budaya seperti musik pop dapat dijadikan fungsi pengaman dari suatu yang berkelanjutan seperti dominasi modal ekonomi, politis dan juga ideologi. Adorno berasumsi bahwa uang, harga komoditas atau barang, tiket untuk sebuah pertunjukan atau konser telah dapat menjelaskan serta mendominasi hubungan sosial yang ada dalam masyarakat kapitalis.
Perkembangannya oleh Adorno dimana asas pertukaran memaksakan kekuatannya dalam dunia kebendaan seperti budaya.
Adorno mengembangkan fetisime komoditas dan asas pertukaran dalam bidang barang dan komoditas budaya dengan mengambil contoh pasar untuk musik dan mengelaborasikan suatu konsep komoditas (Strinati, 2007: 64). Sebagaimana telah dibicarakan nilai pertukaran disini merujuk pada uang yang diminta dari suatu barang atau komoditas yang ada di pasar dan harga jual belinya.
22
Sedangkan nilai manfaat merujuk pada suatu barang atau komoditas tersebut memiliki manfaat atau kegunaannya bagi konsumen yang membeli.
Adorno (Strinati, 2007: 65) mengatakan adanya sifat memuja
(fetis) dari kekhasan suatu musik terletak pada sesuatu yang diberikan atau dikembalikan sebagai suatu bentuk balasan atau dengan istilah quad pro quo. Dimana Asas pertukaran telah mengaburkan juga mendominasi asas manfaat, asas pertukaran tidak memanfaatkan nilai yang menentukan produksi dan sirkulasi barang atau komoditas tersebut. Namun, komoditas seperti musik telah menciptakan adanya hubungan tersebut secara langsung.
Suatu komoditas musik yang kita beli atau pengalaman musik telah terjadi pergantian dimana asas manfaatnya menjadi asa pertukaran.
Asas pertukaran tersebut bisa menyamarkan sebagai objek kenikmatan.
Fetsisisme komoditas dan indsutri budaya juga saling berkaitan dimana menurut Mahzab Frankfurt indutsri budaya sebagai cerimanan konsolidasi fetisisme komuditas, asas pertukaran dan monopolisme negara yang meningkat. Industri budaya membentuk suatu selera dan kecenderungan massa hingga dapat mencetak kesadaran khalayak dengan cara menanamkan suatu keinginan terhadap kebutuhan-kebutuhan palsu. Usaha industri budaya mengaburkan kebutuhan-kebutuhan yang riil dan
23 menjalankan usahanya sehingga khalayak secara tidak sadar apa yang sedang terjadi. Komoditi- komoditi yang telah dihasilkan oleh industri budaya diarahkan pada kebutuhan dengan melihat nilanya di pasar.
Dari industri budaya terdapat aspek analisis yang juga dianggap penting yaitu teori musik pop Adordno. Musik menjadi unit analisis dalam fenomena budaya populer. Terdapat kaitan antara musik pop dengan fetisisme komoditas dan industri budaya.
Musik yang dihasilkan oleh perusahan-perushaan monopoli dan dinikmati oleh khalayak secara masal Adorno dapat menggambarkan industri budaya dan alienasi yang terdapat pada masyarakat kapitalis.
Menurut Adorno (Strinati, 2007: 73) musik pop diciptakan melalui dua proses yang ada dalam industri budaya, yaitu dengan proses strandarisasi dan individualitas semu. Gagasan yang menggambarkan bahwa semakin kesini lagu-lagu memiliki kesamaan atau terdengar mirip satu dengan yang lainnya. Lagu- lagu banyak dicirikan dengan struktur inti dimana bagian-bagian didalamnya dapat dipertukarkan. Namun, struktur inti dalam lagu dapat disembunyikan dengan unsur tambahan atau variasi-variasi tertentu dengan gayanya hingga muncul beberapa perbedaan dan memiliki kekhasan.
24
Dua proses indutsri budaya tersebut dimana standarisasi
(Strinati, 2007: 73) merujuk pada kemiripan dasar diantara lagu-
lagu pop, kemiripan yang mencakup dalam hal nada dan rasa antara
lagu satu dengan lagu yang lainnya. Standarisasi menjelaskan
bagaimana industri budaya mengatasi suatu tantangan, orisinalitas
dan autentisitas. Sedangkan individualitas semu sebagai umpan atas
pembaharuan atau keunikan yang dirasakan oleh konsumen.
Individualitas semu mengarah pada perbedaan-perbedaan dalam
musik pop, terjadi karena melalui pengaburan kemiripan lirik atau
nada lagu dalam penciptaan musik pop.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif.
Kualitatif riset menurut Catherine Marshal (dalam Sarwono, 2006:
193) sebagai suatu peroses dalam mendapatkan pemahaman yang
baik mengenai kompleksitas yang ada didalam interaksi manusia.
Pendekatan kualititatif (Sugiyono, 2014: 1) sebagai metode yang
digunakan dalam meneliti suatu objek bersifat alamiah, peneliti
dalam metode kualitatif sebagai kunci dengan teknik pengumpulan
data secara gabungan (triangulasi), dengan analisis data bersifat
induktif, dan hasil dari pendektan kualitatif lebih menekankan
25 kepada pemahaman suatu makna dibandingkan hanya menyimpulkan secara umum atas suatu fenomena.
Pendekatan kualitatif (Nasution, 1998: 5) sebenarnya meneliti dengan mengamati orang yang berada dalam lingkungannya, peneliti dapat berinteraksi dengan mereka untuk berusaha memahami bahasa dan tafsiran tentang lingkungan sekitarnya.
Lebih lanjut lagi Sarwono ( 2006: 193) menjelaskan pendekatan kualitatif:
“terdapat beberapa kata kunci dari definisi diatas dalam riset kualitatif, yaitu proses, pemahaman, kompleksitas, inetaksi dan manusia. Proses dalam melakukan penelitian menjadi suatu yang ditekankan dalam riset jenis pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, dalam riset kualitatif peneliti lebih fokus terhadap proses dibandingkan dengan hasil akhir. Sasaran dalam penelitian kualitatif utamanya adalah manusia dengan segala kebudayaan dan kegiatan yang dilakukannya.”
Dari definisi yang dipaparkan diatas tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan metode penelitian kualitatif adalah penelitian proses pemahaman yang baik dengan berusaha mendapatkan makna yang ada dalam suatu fenomena pada manusia dengan segala interaksinya. Alasan penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimana sasaran utamanya adalah manusia karena manusia itulah sumber dari masalahnya dan sekaligus manusia itu juga menjadi sumber penyelesaiaan suatu masalah.
Kemudian, dalam penelitian kualitatif peneliti ikut berbaur dengan
26
manusia dan lingkungannya untuk mendapatkan pemahaman
makna yang terjadi dari interaksi manusia tersebut.
2. Subjek dan Lokasi Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil sebagai informan yang telah
disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. sesuai dengan
penelitian, maka yang dijadikan subjek dari penelitian ini adalah
para anggota EXO-L Markas Lotto yang merupakan komunitas
penggemar BoyBand EXO, dimana memiliki intensitas
kesukaannya terhadap budaya popular korea atau K-Pop dengan
membeli barang-barang yang berkaitan dengan idola seperti
aksesoris, kosetik, album musik, tiket konser, dan lain-lainya.
Subjek penelitian ini juga mengambil penggemar budaya popular
korea atau K-Pop diluar komunitas.
Dalam memperoleh data dari informan terkait, hal yang
penulis lakukan pertama kali adalah masuk dan bergabung menjadi
anggota komunitas, selanjutnya penulis mewawancarai informan
yang telah dikenal dan menggunakan teknils Snowball, kemudian
meminta rekomendasi informan lainnya sampai bertemu dengan
informan yang menjadi kunci. Kendala yang penulis hadapi
dimana tidak banyak dari Informan laki-laki yang menyukai K-Pop
bersedia di wawancarai. Namun penulis berhasil mendapatkan
27 informasi yang menarik mengenai budaya populer Korea (K-Pop) dan perilku konsumtif penggemar dari beberapa infroman yang telah direkomendasikan untuk penelitian ini. Berikut beberapa informan dalam penelitian ini.
Tabel 1. 2 Identitas Informan Nama Usia Jenis Kelamin Posisi / Status No.
30 Perempuan Founder 1. Ineke Susanti Komunitas/ Ibu
Rumah Tangga
30 Perempuan Anggota 2. Sdr. AR Komunitas/ Ibu
Rumah Tangga
19 Perempuan Anggota 3. Nabila April Komunitas/
Mahasiswa
25 Perempuan Anggota 4. Sdr. AA Komunitas/
Karyawati
22 Perempuan Penggemar K-Pop 5. Fitria diluar Komunitas/ Ayuningtias Mahasiswa
28
22 Perempuan Penggemar K-Pop 6. Cherlinda diluar Komunitas/
Mahasiswa
26 Perempuan Penggemar K-Pop 7. Oshin diluar Komunitas/
Karyawati
23 Laki-laki Penggemar K-Pop 8. Sdr. D diluar Komunitas/
Koki
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kafe-kafe kawasan wilayah di Jakarta Selatan yang sering dijadikan tempat gathering atau tempat berkumpulnya para anggota EXO-L Markas Lotto.
Sehingga menjadi sasaran bagi peneliti untuk melakukan observasi serta mewawancarai informan penelitan.
29
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data yang berupa teks hasil wawancara dari hasil
wawancara yang diperolah dari informan sebagai subjek dapat
direkam atau dicatat oleh peneliti. (Sarwono, 2006: 209)
b. Data Sekunder
Data yang digunakan dan diperolah oleh penulis melalui
membaca, mendengarkan dan melihat. Data yang berupa data
primer yang telah diolah oleh peneliti sebelumnya atau data-data
yang diperoleh dari teks dokumen, foto, hasil rekaman dan lainnya.
(Sarwono, 2006: 210-11). Untuk mengumpulkan data sekunder
dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan atau
“library research”. Yaitu mempelajari kajian kepustakaan yang
relevan dengan permsalahan penelitian. Data yang diperoleh untuk
mendukung serta melengkapi data perimer.
4. Teknik Pengambilan data
a. Wawancara
Wawancara atau in-depth interview digunakan sebagai
intrumen pengumpulan data. Wawancacra (Sarwono, 2006: 211)
disusun secara tertulis sesuai dengan permsalahan dan kemudian
dapat menarik informasi. Wawancacra dilakukan penulis berkali-
30
kali dan membutuhkan waktu yang lama dengan informan untuk
mendapatkan informasi secara terperinci yang sesuai dengan
pedoman wawancara.
b. Observasi Partisipan
Observasi (Sarwono, 2006: 224) merupakan kegiatan yang
meliputi pencatatan secara sistematik mengenai kejadian, perilaku,
objek-objek dan hal-hal yang mendukung dalam penelitian yang
sedang dilakukan. Dengan mengali informasi yang banyak
kemudian menyempitkan data atau informasi sehingga penulis
mendapatkan pola-pola yang saling berhubungan. Dalam penelitian
ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara
mendalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok penggemar
EXO-L yang tergabung dalam komunitas Markas Lotto. Untuk
mendapatkan informasi, penulis turut serta dalam kegiatan tersebut
agar lebih mendalami informasi dan menambah pengalaman
penulis.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami isi dari skripsi ini, penulis
membaginya ke dalam empat bab, dimana setiap bab penulis membaginya
ke dalam sub-sub bagian kecil, adapun sistematika pembagiannya yang
penulis susun sebagai berikut:
31
Bab pertama pendahuluan yang terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, ditutup dengan sistematika penulisan.
Bab kedua berisikan gambaran umum menganai profil dari boy group K-Pop EXO, sejarah singkat terbentuknya komunitas penggemar
EXO-L Markas Lottto dan profil kota Jakarta Selatan.
Bab ketiga adalah temuan serta hasil analisis penelitian lapangan mengenai budaya populer Korea atau K-Pop mempengaruhi perilaku konsumtif penggemar EXO pada Fanbase EXO-L Markas Lotto.
Bab keempat adalah penutup yang berisi kesimpulan dari penelitian skripsi ini.
32
BAB II
Gambaran Umum
A. Struktur Kepengurusan Komunitas Markas Lotto
Gambar 2.0-1 Bagan struktur Komunitas
Ketua Markas Lotto:
Ineke Susanti
Admin Admin Event: Admin Twitter Instagram: - Ineke - Sabrina - Aulia susanti Monmon - - Ineke - Amal - Ine Susanti - Dieska - Miranty
Dari bagan diatas dimana Markas Lotto terdiri dari founder dan
tiga administrator (Admin). Ketiga admin memiliki fungsi atau tugasnya
masing-masing. Admin Instagram dimana tugasnya adalah memberikan
informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para
member EXO dari media sosial Instagram. Admin Event bertugas
membentuk suatu acara yang berkaitan dengan EXO dan projek acara
33
yang lainnya. Admin Twitter memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan
admin instagram dimana tugasnya adalah memberikan informasi terbaru
kegiatan member EXO juga bertugas melakukan voting untuk mendukung
EXO.
B. Gambaran Komunitas Markas Lotto
Komunitas EXO-L Markas Lotto sesuai dengan wawancara yang
dilakukan dengan founder dari komunitas dikarenakan Markas Lotto
dibentuk pada awalnya hanyalah pelaksanaan projek-projek acara yang
berkaitan dengan EXO. Komunitas tidak berada dalam satu tempat yang
tetap karena disesuaikan dengan bentuk acara yang akan diselenggarakan.
Dikarenakan banyak anggota yang tersebar diwilayah jabodetabek
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), maka dari itu Markas Lotto
lebih sering mengadakan acara di wilayah Jakarta. Tempat-tempat seperti
Mall Kota Kasablanka dan Mall FX Sudirman menjadi tempat yang sering
dikunjungi oleh anggota Markas Lotto. Mall FX Sudirman sendiri
memiliki daya tarik bagi penggemar EXO-L karena terdapat SM
Entertainment dimana itu menjadi agensi yang menaungi boyband EXO.
Dalam komunitas tersebut, penulis mengamati dari kegiatan-
kegiatan acara yang dilangsungkan, dimana penggemar dari boyband EXO
sangat senang mengikuti acara birthday partyi yang digelar oleh Markas
Lotto sebagai bentuk perayaan ulang tahun salah satu member EXO.
Penulis mengamati dimana terlihat antusiasme penggemar EXO yang
34
datang dari luar jabodetabek untuk mengikuti acara tersebut. Penulis juga
mengamati antusiasme mereka saat ada acara dari brand kecantikan Nature
Republic yang diadakan di Jakarta, anggota dari komunitas Markas Lotto
mengikuti acara tersebut dengan rela merogoh kocek membeli produk
yang banyak dengan harga yang terbilang cukup mahal dari brand tersebut
untuk mendapatkan tiket secara undian, mereka juga rela merogoh kocek
dengan membeli tiket untuk bisa datang dan melihat member dari boyband
EXO. Penulis juga mengamati antusiasme yang tidak berkurang walaupun
acara yang digelar bukanlah konser melainkan pertemuan atau jumpa fans
yang hanya dilakukan oleh tiga member boyband EXO.
C. Sejarah Terbentuknya EXO
EXO merupakan grup musik laki-laki Korea Selatan – China yang
berbasis di Kota Seoul, Korea Selatan. Dibentuk pada tahun 2011 oleh SM
Entertaintment yang merupakan salah satu perushaan label agensi para
aktor dan aktris serta musisi. Grup musik EXO memulai debut karirnya
pada tahun berikutnya tepatnya pada tanggal 8 April 2012. Grup EXO
terdiri dari 12 orang anggota yang terbagi ke dalam dua sub-unit, yakni
EXO-K dan EXO M dengan masing-masing 6 anggota di setiap unitnya.
Dengan mengeluarkan album MAMA kehadirannya membuat dunia K-
Pop semakin booming karena tidak hanya lagunya yang enak di dengar
dan gerakan tariannya yang memukau tetapi visual mereka juga yang
35 sangat mendukung untuk menjadi idol karena ketampanan dari setiap member yang menjadi daya tarik tersendiri.
Tabel 2.1 Nama-Nama Anggota BoyGroup EXO
Nama Anggota
EXO-K EXO-M
Kim Joonmyeon a.k.a Suho Kim Minseok a.k.a Xiumin
Kim Jongin a.k.a Kai Xi Luhan (Mantan Anggota)
Park Chanyeol Kris Wu (Mantan Anggota)
Byun Baekhyun Zhang Yixing a.k.a Lay
Do Kyungsoo Kim Jongdae a.k.a Chen
Oh Sehun Hwang Zitao (Mantan Anggota)
Gambar 2.0 -2 Grup Musik EXO
Sumber: Google.com
36
EXO yang awalnya terbagi dalam dua Sub-Unit dimana EXO-K mempromosikan lagunya di Negara Korea Selatan dan EXO-M mempromosikan lagunya di negara China. Dengan album pertamanya berjudul “XOXO” pada tahun 2013 dengan lagu Growl sebagai lagu yang meraih kesuksesan dengan memenangkan Disk Daesang pada 28th Golden
Disk Awards dan memenangkan Album of the Year pada 15th Mnet Asian
Music Awards dan penjualan album musik mencapai 1 juta. Dengan penjualan yang laris membuat EXO menjadi artis dengan penjualan terbaik selama 12 tahun. Namun, EXO harus kehilangan 3 anggota membernya dengan mengeluarkan diri dari grup EXO.
Kris yang merupakan anggota EXO-M memutuskan untuk keluar dari grup EXO dan memutuskan Kontrak kerja dengan label agensi SM
Entertaintment pada bulan May 2014. Pada tahun yang sama Luhan yang juga merupakan aggota dari grup EXO-M juga memutuskan untuk keluar dari grup EXO dan memutuskan kontrak kerjanya, tepatnya pada bulan
Oktober 2014. Pada bulan April, Anggota dari EXO-M Tao juga absen dari kegiatan EXO dan ikut mengundurkan diri pada bulan Agustus 2015, tetapi dengan adanya kontroversi yang terjadi saat itu EXO tetap berusaha untuk kembali bangkit dan terus mengeluarkan album-album yang selalu dicari dan habis di pasaran.
Album EXO pun terus menembus pasar luar negeri baik itu Asia,
Amerika, hingga Timur Tengah dengan dilaunchingnya album WAR yang membuat mereka terus bersinar dan namanya semakin dikenal dunia
37
karena salah satu lagunya yang berjudul Power di putar di air mancur The
Dubai Fountain acara ini dihadiri langsung oleh para member EXO dan
juga fans mereka yang ikut menyaksikan bersama pertunjukan air mancur
tersebut.
D. Sejarah Terbentuknya EXO-L
EXO-L sendiri adalah nama penggemar grup musik EXO. EXO-L
nama fandom yang diresmikan oleh pihak agensi SM Entertaintment
selaku perusahaan agensi grup musik EXO pada tanggal 05 Agustus 2014.
Huruf “L” Letter yang berada di belakang EXO merupakan sebuah
singkatan dari kata “Love” dan memiliki arti bahwa EXO mencintai para
penggemarnya. Nama EXO-L diciptakan dari pemimpin anggota EXO
yaitu Suho karena posisi huruf L yang berada ditengah antara huruf K dan
huruf M, jika di gambarkan akan menjadi EXO-K + EXO-L + EXO-M
dan menjadi 1 bagian sesuai dengan slogan yang selalu diucapkan oleh
para anggota EXO “We Are One”.
E. Sejarah EXO-L Markas Lotto
Markas Lotto merupakan komunitas penggemar grup musik Korea
yang bernama EXO yang berisi para EXO-L. Markas Lotto terbentuk pada
akhir tahun 2016, komunitas ini telah aktif sekitar 3 tahun dan berlangsung
sampai saat ini. Awal mula terbentuknya komunitas ini berawal dari grup
38 obrolan dalam suatu aplikasi sosial media yang bernama „Amino‟ dan bergabung dengan komunitas EXO-L yang ada di Indonesia, EXO-L
Indonesia sendiri sebagai nama penggemar dari grup musik EXO memiliki sebutan bernama “elia”.
Didasari dengan kegemarannya terhadap grup musik EXO, Makras
Lotto sebagai komunitas penggemar EXO ingin mengadakan berbagai projek-projek acara yang berkaitan dengan EXO dengan membuat komunitas grup dalam aplikasi „Amino‟ untuk melakukan berbagai projek.
Nama sebelum Markas Lotto diawali dengan grup obrolan yang bernama
“Markas Pusat”. Namun, pendiri dari grup obrolan tersebut membuat ide sebagai bentuk keseriusan dari komunitas ini dimana lebih menyangkut pautkan EXO agar sesuai dan selaras dengan grup musik Korea tersebut.
Berfikir nama Lotto yang diambil dari lagu EXO dan pada akhirnya nama yang digunakan sampai saat ini adalah “Markas Lotto” atau dapat disingkat menjadi “Marlo”.
Dari aplikasi sosial media „Amino‟, komunitas Markas Lotto yang pada awalnya berkomunikasi lewat „Amino‟, grup obrolan berpindah menggunakan aplikasi sosial media lainnya yaitu „Line‟. Ada alasan dibalik pindahnya grup obrolan menggunakan aplikasi sosial media lewat
„Line‟ karena sudah jarangnya orang yang menggunakan aplikasi „Amino‟ tersebut untuk berintrekasi. Keseriusan dari komunitas yang terbentuk ini tergambarkan mulai dari terbentuknya akun-akun sosial media seperti
„instagram‟ dan „Twitter‟ dengan menggunakan nama yang sama yaitu
39
“Markas Lotto”. Isi anggota dadri markas lotto sangat beragam dari latar belakang profesi mulai dari anak sekolah menengah atas (SMA), anak kuliah, karyawan bahkan ibu rumah tangga.
Marlo pada awalnya menyebar di beberapa wilayah yang ada di
Indonesia seperti Sukabumi, Malang, Manado dan Jakarta. Namun, saat ini hanya tersisa Manado dan Sukabumi selain di wilayah Jakarta. Markas
Lotto mulai dikenal dikalangan penggemar grup musik EXO karena melakukan kegiatan „live instagram‟ ketika ada acara Lotte Duty Festival yang ada di Korea, dikarenakan pendiri dari komunitas ini sedang menyaksikan acara tersebut. Dari hal tersebut komunitas ini banyak diminati dan diikuti sampai 400 pengikut dan mulai sering update tentang informasi-informasi seputar EXO. Peran akun twitter juga memiliki andil dalam komunitas ini, karena untuk update informasi-informasi sangat cepat dan pengikut di akun twitter lebih cepat bertambah karena memiliki tim twitter yang sangat bagus. Penuturan dari pendiri ini dimana setelah perjalanan yang sangat panjang instagram di split lagi karena pendiri lebih kepada acara-acara dan membuat “babies marlo”.
Projek acara yang dibuat pertama kali oleh pendiri dari Markas
Lotto ini adalah mencoba membuat „SM Stan Festival‟, dengan diikuti kurang lebih seratus orang dan hanya dikerjakan oleh empat orang yang dibantu oleh “Shawol” nama penggemar dari grup musik Shinee asal
Korea. Kesuksesan acara dengan feedback yang bagus membuat Markas
Lotto semakin berkembang dan namanya mulai dikenal. Markas Lotto
40 juga pernah berada di urutan 5 besar fanbase EXO di dunia dengan memenangkan Advertorial Pemasangan mini Billboard di China dalam rangka ulang tahun ke 5 / 6 EXO.
Selanjutnya Markas Lotto membuat acara seiring dengan comeback atau perilisan kembali album selanjutnya dari grup musik EXO. Dengan dukungan partner twitter dan admin marlo acara dapat berlangsung lancar dan berhasil mengumpulkan kurang lebih 90 peserta walaupun acara bertajuk secara pribadi. Perkembangan Markas Lotto mulai terus berkembang dengan membuat toko belanja secara online dengan produk yang dibuat sendiri seperti tempat untuk lightstick / fanlight dengan nama
“MArlodelight”, nama itu sendiri diambil dari nama Markas Lotto dan
Chanyeol salah satu member EXO karena pendiri Marlo sangat menyukai
Chanyeol EXO. Tujuan dari Markas Lotto sendiri dimana pendiri dan teman-temannya selain ingin Markas Lotto tidak hanya dikenal sebagai fanbase tetapi juga ingin dikenal sebagai pembuat project acara khusus grup musik EXO. Tidak hanya projek event, tapi marlo sendiri juga mengadakan projek bakti sosial.
41
Gambar 2. 0-3 Gathering Baekho Birthday Project Markas Lotto
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 2. 0-4 BaktiSosialKePantiAsuhan“WismaTunaGanda”
Sumber: Dokumentasi Penulis
42
Dalam komunitas Markas Lotto ini memiliki tujuh admin sosial media. Untuk batasan usia komunitas ini tidak memiliki batasan usia, baik anak sekolah sampai ibu rumah tangga bisa ikut dalam komunitas ini dengan latar menggemari grup musik EXO. Dari ketujuh admin yang memegang akun sosial media Markas Lotto tiga orang diantaranya belum menikah dan saat ini ada tim acara, jadi ada empat orang diantaranya belum menikah. Markas Lotto selalu berusaha untuk membuat acara yang bagus mulai dari perisapan, feedback yang diberikan karena Markas Lotto tidak memperdulikan untung atau ruginya acara tersebut, karena pada dasarnya dilakukan untuk penggemar EXO. Tagline acara Markas Lotto sendiri adalah „gaya nomor 1‟.
Markas Lotto juga melakukan voting atau pemilihan pada saat
EXO masuk ke dalam nominasi-nominasi acara yang bergengsi. Dalam keanggotaan Marlo tidak ada anggota resmi didalamnya karena komunitas ini terbentuk dari anak-anak yang loyal dalam mengikuti rangkaian acara
Markas Lotto dan penggemar berat grup musik EXO. Dalam Markas Lotto ini tidak diperbolehkan untuk bertengkar dengan fandom dari grup musik
Korea yang lainnya karena lebih pada saling menghargai.
43
BAB III
PEMBAHASAN
Budaya populer Korea (K-Pop) dan Perilaku Konsumtif penggemar grup musik Korea
Bab ini akan membahas : a) perkembanghan budaya populer Korea
Selatan (K-Pop), b) budaya populer Korea Selatan dalam teori Adorno, c) musik pop dalam pandangan Adorno. Budaya Populer Korea (K-Pop) saat ini tengah diminati oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Budaya populer asal negeri ginseng tersebut banyak yang digemari berbagai kalangan yang ada mulai dari anak-anak hingga dewasa. Seperti yang dikatakan John Storey (2009: 5) dimana budaya popular didefinisikan sederhananya sebagai budaya yang banyak digemari oleh masyarakat.
Budaya pouler juga sebagai suatu produk massa yang menjadi budaya komersial dimana telah mencapai suatu kebudayaan yang tinggi dihasilkan oleh tindakan individu karena kreatifitasnya. K-Pop menjadi budaya populer dibanyak negara terutama di negara Indonesia, hal ini merupakan hasil yang diciptakan dari industri budaya. Perkembangan industri budaya populer Korea Selatan telah memasuki pasar Indonesia mulai dari musik, tayangan televisi, fashion, makanan, produk-produk kecantikan atau perawatan tubuh dan lain sebagainya.
Musik K-Pop dengan penyuguhan gaya musik dan paras rupawan dari boyband atau girlband Korea Selatan menjadi hal yang banyak
44 digemari oleh sebagian masyarakat. EXO merupakan salah satu boyband ternama di Korea Selatan, merupakan salah satu bentuk yang telah dihasilkan oleh industri budaya. Musik juga menjadi aspek yang penting dalam perkembangan suatu budaya populer. Perkembangan budaya populer di Indonesia telah terjadi sepuluh tahun terakhir dengan diawali munculnya tayangan drama di televisi. Musik Korea Selatan dianggap memiliki citra baru dalam perkembangan musik di Indonesia. Budaya
Populer Korea (K-Pop) dengan mudah masuk sebagai kegemaran baru dan perubahan perilaku yang ada di masyarakat khususnya remaja.
Animo masyarakat di Indonesia yang menyukai atau gemar pada budaya populer Korea Selatan menjadi sasaran para pelaku usaha industri budaya. Paras rupawan dari artis idola Korea Selatan serta pengemasan yang baik menjadi daya tarik konseumen dalam membeli serta menjadi modal bagi para pengusaha industri budaya untuk mempertahankan keberhasilannya dalam ekonomi kapitalis. Album-album musik yang dikemas secara menarik menjadi salah satu bentuk barang fisik yang banyak dibeli oleh penggemar musik popupler Korea Setalan (K-Pop).
Selain album fisik yang menjadi suatu komoditi. Banyak komoditi- komoditi lainnya yang diciptakan oleh pengusaha industri budaya populer untuk mempertahankan modal ekonomi kapitalis.
Perilaku konsumtif menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan dari industri budaya populer. Budaya populer Korea Selatan (K-Pop) membentuk perilaku sosial masyarakat cenderung ke arah konsumtif
45
dengan membeli produk-produk yang dihasilkan seperti album fisik,
official merchandise dan tiket untuk menonton Konser artis idola.
Perkembangan budaya Populer Korea Selatan (K-Pop) juga tidak terlepas
dari peran media.
Media televisi menghadirkan suguhan tayangan-tayangan baik
lokal maupun mancanegara, masyarakat dapat menyaksikan tayangan yang
ada di luar negeri. Dengan begitu mudahnya akses, televisi pun menyarkan
beberapa tayangan serial kisah drama yang berasal dari Korea Selatan
tersebut. Pengemasan kisah-kisah yang menyenangkan dengan konsep
yang dibuat berbeda menjadi suatu ciri khas yang serial drama dimana
kehadirannya tidak kalah menarik juga dengan perkembangan industri
musik K-Pop.
A. Perkembangan Budaya Populer Korea Selatan (K-Pop)
Perkembangan budaya Populer Korea Selatan (K-pop) atau lebih
dikenal dengan Hallyu pada awalnya berkembang di Negara China dengan
munculnya tayangan drama Korea Setalan, begitu juga perkembangan
budaya populer Korea Selatan di Indonesia yangi awali dengan munculnya
tayangan-tayangan drama di televisi Indonesia yaitu drama Korea selatan
Boys Before Flower dan Endless Love dengan menyuguhkan kisah cerita
yang menarik dengan paras aktor dan aktris yang rupawan. Banyaknya
penikmat tayangan Korea menjadi jalan bagi masuknya budaya populer
asal negeri ginseng tersebut. Penonton seraya disuguhkan dengan gaya dan
46 alur cerita yang berbeda dari drama asli Indonesia menjadi daya tarik tersendiri.
Sindy Wulandari (2015) mengatakan pada awal penyebaran budaya Korea Selatan masuk di China dengan ditandai masuknya boyband
H.O.T dan tayangan drama Korea Selatan yang berjudul “What Love All
About”. Sedangkan di Indonesia sendiri masuk pada tahun 2002 dengan kemunculan serial drama Korea Selatan yang berjudul “Winter Sonata”.
Perkembangan Budaya Korea Selatan lebih booming di Indonesia karena munculnya tayangan serial drama Boys Before Flower sekitar tahun 2009, sejak kemunculan tayangan tersebut banyak masyarakat terutama yang mulai tertarik dan berganti pada suatu kegemaran baru remaja perempuan.
Hal ini selaras dengan konsep budaya populer dimana penempatan unsur utamanya seperti media massa baik televisi, radio, sosial media dan lain sebagainya. Media massa dalam hal ini sebagai alat penyebaran suatu konten dikalangan masyarakat (Burhan Bungin, 2006: 99). Seperti yang diungkapkan oleh informan selaku founder Markas Lotto Ineke Susanti:
“kalo menurut aku sih perkembangan korea itu awal- awalnya dari drama Korea sih ya setau aku, sepemahaman aku sih udah lama itu dari 2007an deh kayanya masuknya apa 2006 gitu, sebenernya masuknya drama Korea udah lama kan yah ada yang dari 94 juga ada Cuma yang bener-bener booming 2007an deh, K-Pop sendiri ya mungkin dari TVXQ Cuma booming-boomingnya K-Pop kan pas Suju, Super Junior yah”
Drama yang pada awalnya hanya Boys Before Flower di salah satu stasiun televisi karena melihat animo masyarakat yang banyak
47 menyukainya serial drama asal Korea Selatan, mulai banyak serial drama yang muncul mulai dari serial drama Bread, Love and dream, Naughty
Kiss, Dream High, dan My Girl Friend is Gumiho. Tayangan-tayangan tersebut membuat animo masyarakat semakin bertambah dan semakin mengenal budaya asal Korea Selatan tersebut. Dari apa yang penulis amati, pada mulanya serial drama Boys Before Flower hanya tayang pada malam hari setiap pukul 10.00 WIB, kemudian mulai pada siang hari pukul 12.00
WIB dimana serial drama menayangkan kisah bernuansa keluarga yang tayang. Berbeda serial tayangan yang pukul 15.00 WIB yang menayangkan kisah bernuansa romansa remaja.
Tayangan drama asal Korea Selatan yang tayang pada juga menjadi peralihan situasi bagi seseorang yang gemar terhadap budaya populer
Korea Selatan tersebut. Sejalan dengan konsep budaya populer yang dikemukakan oleh Ben Arger (bungin, 2006: 100) dimana budaya populer dibagi menjadi empat bentuk aliran. Bentuk aliran seperti pertama, budaya populer dibangun atas dasar kesenangan. Kedua, budaya populer sebagai peralihan dari rasa kejenuhan. Ketiga budaya populer menghancurkan budaya tradisional yang sudah ada. Keempat, kebudayaan yang populer hasil dari budaya kelas atas dalam pandangan Marxis. Bagi seorang penggemar K-pop merupakan bentuk peralihan kegiatan dengan mengalihkan ketertarikan mereka terhadap budaya yang sedang berkembang seperti K-Pop seperti yang diungkapkan oleh informan
Angota dari Markas Lotto Nabila April :
48
“kalo buat aku tuh dari pada kita suka-suka sama hal yang negatif yah walaupun K-Pop juga sering dinilai negatife tapi buat aku tuh K-Pop tuh satu sisi positif buat yang kita suakain gitu loh ka dari pada kita sukanya narkoba atau sex bebas”.
K-Pop yang dimaksud merujuk pada musik populer dimana jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Musik (Iswandi, 2015:
152) merupakan seni melukiskan isi dalam pikiran dan juga perasaan melalui keindahan suara, musik juga merupakan suatu hasil karya yang diciptakan dan dirasakan oleh manusia atas kehidupannya dilingkungan sosial masyarakat. Budaya populer Korea Selatan (K-Pop) menjadi gambaran bentuk dari budaya populer yang dikemukakan oleh Ben Arger, dari hasil wawancara oleh informan, dimana bentuk kedua menjadi hal yang paling umum dirasakan oleh penggemar budaya K-Pop. Selaras dengan pernyataan sebelumnya sama seperti yang diungkapkan oleh informan diluar anggota Markas Lotto Fitria Ayuningtias :
“dibilang sering juga gimana ya gua juga liat pemain sama jalan ceritanya sih, kalo ditanya kenapa gua suka drakor itu hal yang bikin gua lepas dari masa kejenuhan sih kek abis sekolah dulu atau kuliah nih banyak tugas gua nonton biar ga suntuk gitu. Nah soundtracknya di drama juga kadang enak-enak didenger kaya Chen member EXO kan suka ngisi soundtrack drama. Nah itu enak tuh didenger.”
Dari kemunculan drama terdapat sisi unik dimana setiap drama yang tayang memiliki backsong atau latar belakang lagu yang menggambarkan kisah itu juga untuk menciptakan suasana agar penonton menjiwai kisah tersebut. Kemunculan backsong atau latar belakang lagu pada tayangan drama juga menjadi faktor budaya populer Korea Selatan
49
(K-Pop) berkembang, dari drama yang muncul banyak boyband atau girlband secara individu atau kelompok menyanyikan backsong atau latar belakang lagu dari drama yang tayang. Dari banyak boyband atau girlband dari grup musik asal Korea Sealatan tersebut muncul bukan hanya tayangan serial drama saja yang berkembang tetapi juga musiknya yang berkembang dan masuk dalam pasar Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh informan Ineke Susanti:
“aku pribadi tau K-Pop dari K-Drama kan kaya misalkan aku suka 2PM yah karena aku nonton drama Dream Hight kaya gitu-gitu sih, mereka related banget satu sama lain, terus kalo menurut aku yang menglobal itu Super Junior….awalnya aku suka 2PM pun dari drama korea kan dan abis itu karena aku nge-band dan aku penggila drama Korea sampe sekarang bisa nonton dari pagi sampe malem begadang-begadang terus aku CNBLUE karena aku kan nge-band dulu, band aku tuh kaya beat-rock kaya mainin radioheadmoose gitu jadi aku mencoba untuk suka sama CNBLUE”
Dari hasil wawancara dengan infroman, bahwa kemunculan serial drama Korea Selatan dan kemunculan grup musik yang mengisi backsong pada drama oleh boyband atau girlband seperti Super Junior, 2PM,
TVXQ, CNBLUE , Bigbang, 2ne1 dan SNSD menjadi awal K-Pop semakin berkembang dan terkenal dikancah internasional. Kehadiran
Super Junior menjadi gambaran perkembangan budaya Korea Selatan yang masuk di Indonesia, animo begitu besar dari masyarakat khususnya ELF sebutan bagi para penggemar grup musik boyband Super Junior tersebut.
Semakin lama semakin berkembang dan banyak grup musik seperti boyband atau girlband yang masuk seperti EXO, IKON, Winner, BTS,
50
Redvelved, Blackpink, Twice dan masih banyak yang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh informan saudara/i AR selaku anggota Markas
Lotto:
“kalo sukanya itu dari jamannya suju ya, dari jamannya Super Junior berarti dari tahun 2007 atau 2008, kenalnya ya, sukanya tuh awalnya dari Suju dari lagu si apa sorry-sorry itu udah suka sama si K- Pop, tapi sempet vakum juga karena kan kerja apa segala macem, kerja sama kegiatan rumah tangga jadi engga sampe bucin….jadi setelah itu vakum tuh taunya suju, tau sih tau palingan bigbang tapi engga sampe gimana banget kaya SNSD gitu abis itu engga tau lagi. Tau-tau pas jamannya EXO itu pun karena drakor.”
Perkembangan K-Pop di industri musik yang muncul khususnya di
Indonesia diawali dengan kemunculkan grup musik boyband asal Korea
Selatan yaitu Super Junior. Dalam data yang dipaparkan oleh media elektronik ANTRANEWS memaparkan mengenai kilas balik konser Super
Junior di Indonesia, Super Junior pertama kali mengadakan konser yang bertajuk SuperShow 4 pada bulan April tahun 2012, konser yang diadakan bertujuan untuk mempromosikan album kelima “Mr. Simple”, pagelaran tersebut digelar di Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) di kawasan
Ancol, Jakarta Utara (Nanien Yuniar, 2019, diakses pada tanggal 22
Oktober 2019). Senada dengan yang diutaran informan Fitria Ayuningtias bahwa Super Junior menjadi gambaran perkembangan K-Pop di Indonesia.
“kalo menurut gua tuh, pas jaman SMP itu Suju kan mulai rada terkenal yang waktu supershow empat apa lima gitu, kalo gasalah empat, pas jaman SMP. Nah, gua tuh disitu nyari tau suju siapa sih kok kayanya terkenal banget, terus gua searching-searching eh enak lagunya. Lumayan disitu gua suka, sempet
51
beberapa koleksi fotonya. Tapi enggak setiap kali dia comeback gua ikutin, gua Cuma suka beberapa lagunya aja sih, ama ke orang-orangnya sih karena kan daya tarik ya, kalo dianya cakep enak dipandang gitu…. kalo menurut gua sebenernya kan gua pernah bilang tuh sama lu kalo si BTS dibilang kiblatnya K- Pop itu gua ga setuju karena sebenrnya kiblatnya K- Pop itu di SM karena yang bikin mereka terkenal tuh dari Super Junior karena jaman-jamannya supershow tuh suju udah mulai terkenal ke paris sama kaya Eropa sama Amerika.”
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber, terdapat beberapa alasan masyarakat mulai menggemari budaya populer Korea
Selatan (K-Pop) saat ini, berikut beberapa alasan penggemar menyukai K-
Pop:
1. Serial tayangan televisi drama Korea selatan menjadi suatu
sarana hiburan bagi masyarakat dari segala kejenuhan aktivitas.
K-Pop juga menjadi suatu bentuk peralihan minat seseorang
dan menjadi kegemaran baru bagi seorang dengan kehadiran
budaya populer Korea Selatan (K-Pop),
2. Alur dan konsep yang jelas pada cerita dalam tayangan drama
Korea selatan berbeda dengan alur cerita drama di dalam
negeri, konflik dan benang merah pada alur cerita dianggap
suatu hal yang paling menarik,
3. Pemilihan aktor yang cantik dan rupawan dalam serial drama
Korea Selatan juga penting bagi penggemar dalam mendukung
konsep cerita. Bukan hanya aktor dan aktris yang bermain, akan
tetapi peran dapat diisi oleh salah satu member dari grum musik
52
yang mereka gemari dapat bermain dalam serial drama dan
menjadi daya tarik bagi seorang penggemar,
4. Pembawaan latar musik (Soundtrack/backsong) yang sangat
mendukung dalam alur cerita drama Korea Selatan menjadi
daya tarik tersendiri karena sering dibawakan oleh Idola grup
musik Korea Selatan,
5. K-Pop juga menjadi genre baru dalam selera musik masyarakat
dengan pembaawaan lagu-lagu yang berbeda oleh setiap
individu seperti IU, Lee Hi, K.Will, dan lainnya, ataupun grup
musik seperti EXO, SNSD, Davichi dan lain sebagainya.
Proses perkembangan suatu budaya populer Korea Selatan (K-Pop) yang mulai mendunia salah satunya Indonesia telah tergambarkan dimulai dari munculnya tayangan drama yang menyuguhkan gaya cerita yang berbeda dimana didalamnya terdapat unsur budaya yang dapat disebar luaskan seperti musik, makanan, fashion dan lain-lain. Ada beberapa aspek yang menjadi alasan daya tarik menggemari K-Pop seperti yang dikatakan oleh informan saudara D yang merupakan penggemar di luar komunitas
Markas Lotto:
“alasan selain dari dancenya di K-Pop ya, kalo gua pribadi musiknya sih ya, juga konsep yang mereka tampilin ke penggemar tuh beda-beda, kenapa K-Pop visual mendukung kan, gini aja deh Korea kan terkenal banget ya kulitnya putih- putih tinggi langsing cowoknya juga cakep-cakep. Rata-rata grup musik boyband atau girlband juga cantik-cantik sama ganteng-ganteng kan kaya udah jadi standarnyalah di korea. Nah kualitas musik mereka juga bagus secara mereka dilatih kan maksudnya tuh proses sebelum debut harus lewatin masa-masa training dilatih vocalnya engga Cuma nyanyi
53
doang kana da juga rap nya, kemampuan dancenya. Jadi tuh kaya kemampuan musik oke secara visual juga oke, dance juga oke, menjual banget lah ya seperti itu sih menurut gua. Itu kenapa gua suka sama K-Pop ini.”
Aspek seperti visual, kualitas musik, dan kemampuan menari yang baik menjadi daya tarik, penggemar perempuan lebih banyak menyukai grup musik Korea Selatan seperti boyband dan girlband, dimana penggemar laki-laki jarang menyukai boyband dan girlband karena pandangan kebanyakan masyarakat yang menganggap tak lazim apabila laki-laki menyukai K-Pop seperti yang diungkapkan oleh informan D:
“gimana ya, jujur sih ya pasti ada rasa gimana gitu kan, pasti yang lain mikir kok cowok suka K-Pop. Tapi disini tuh gua suka K-Pop emang karena dari musik dan dancenya kan jadi ya suka aja gitu gua dari kecil hobinya dance juga. Sebenernya kan pasti yang suka K-Pop tuh kebanyakan cewek ke boyband kan walaupun yang cowok juga ada tapi kecil banget nah indo sendiri tuh kebanyakan cewek deh penggemarnya. Kalo gua kan tertarik emang karena emang gerakan dancenya dia”
Industri budaya Korea Selatan (K-Pop) yang merujuk pada musik populer Korea Selatan dimana dibentuk dari industri budaya dengan beberapa aspek yang dapat diperjualkan. Industri budaya sendiri telah membentuk suatu selera dan membentuk suatu orientasi massa pada masyarakat sehingga menghasilkan suatu kesadaran palsu dan mengaburkan kebutuhan yang sesungguhnya (Strinati, 2007: 69)
54
B. Budaya Populer Korea Selatan (K-Pop) Dalam Teori Adorno
Budaya populer Korea Selatan (K-Pop) merupakan hasil dari
produk indutsri budaya, K-Pop telah menjadi bentuk produk budaya yang
bersifat komersial atau dapat dijual dan telah memasuki pasar
internastional. Budaya K-Pop hadir dalam kehidupan masyarakat untuk
tujuan sarana hiburan bagi kejenuhan manusia dari pekerjaan yang
melelahkan. Budaya K-Pop menjadi budaya yang banyak diminati oleh
khalayak masyarakat. K-Pop dibangun atas dasar kesenangan dapat
berdampak pada budaya baru yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Gaya hidup baru ditimbulkan dari kemunculan K-Pop yang mempengaruhi
kehidupan penggemar budaya K-Pop tersebut. Masyarakat mulai gemar
mengeluarkan uang untuk suatu barang yang tidak memiliki nilai yang
sebenarnya.
Para pelaku kapitalis dalam gambaran ini adalah perushaan-
perushaan label rekaman musik sebagai agensi yang menaungi boyband
dan girlband sebagai grup musik. K-Pop sebagai bentuk pertumbuhan
industri budaya, budaya K-Pop selalu mencari celah untuk tetap dapat
mendominasi ekonomi secara berkelanjutan. Dari apa yang telah penulis
amati, dimana penggemar secara sukarela mengeluarkan uang untuk
kesenangan yang bersifat sementara mulai dari membeli merchandise
secara official, album musik fisik, lighstick, datang ke acara fansign dan
lain sebagainya yang dipasarkan oleh perusahaan dengan melihat animo
55 penggemar boyband dan girlband Korea Selatan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh informan Ineke Susanti:
“kebetulan kalo EXO udahlah ya engga usah di tanya, lengkplah hehe. Dan aku lagi koleksi semua album Day6 tinggal album versi jepang sih yang Day6 yang belum punya, semua yang dari awal sampe yang ysekarang aku punya Alhamdulillah… kalo LS pasti, aku punya Laighstick EXO versi 2 sama versi 3, Day6 aku punya Lightband nya terus kalo Offical goodies EXO udah banyak, official goodiesnya Day6 juga udah lumayan banyak”
Keunikan atau packaging dari Album yang dihasilkan oleh idola grup musik menjadi strategi penjualan oleh pihak-pihak perushaan label musik, album dilengkapi dengan photobook atau berisikan foto-foto para idola grup musik. Dari apa yang penulis amati di setiap penjualan official merchandise atau pembelian album fisik akan mendapatkan popcard (foto salah satu member boyband atau girlband idola), dengan pembelian album fisik yang berkisar dengan harga Rp. 200.000- Rp. 300.000 per album. Hal serupa juga diungkapkan oleh informan saudara/i AR dengan membeli beberapa album fisik dari idola yang digemarinya:
“beli sih tapi yang what a life belum, abis kan uang bunda namanya juga kan anak tiga ya, kebutuhannya banyak yaudah nunggu-nunggu uang ah yaudah nih beli album Baekhyun, kemarin Love Shot, terus apa namanya beli si Chen tinggal yang what a life pengennya nunggu lightstick dulu dateng nih baru beli…kalo Chen pasti Chen, kalo Baekhyun pasti Baekhyun, kalo Love Shot Chen juga dapetnya kalo engga salah, kalo yang exo-exo yang Kokobop itu PC xiumin apa ya dapet poster Xiumin pc nya juga xiumin apa ya kalo engga salah, kalo yang exo awal itu PC sehun masih culun banget. Setelah itu album monster engga ada lotto engga ada”
56
Teori fetisisme komoditas yang diasumsikan oleh Adorono yang dapat menggambarkan permasalahan yang timbul akibat industri budaya seperti pada budaya K-Pop. Fenomen budaya K-pop yang sudah memasuki pasar internasional telah menggambarkan adanya bentuk hubungan sosial dalam masyarakat kapitalis. Pemahaman Adorno mengenai teori Marx mengenai Fetisisme Komoditas berimplikasi pada pemahaman tentang budaya populer dan mengasumsikannya dengan melihat fenomena budaya populer.
Penggemar pun tidak ragu untuk membeli sebuah tiket untuk sebuah konser demi menyaksikan idola-idola mereka tampil secara langsung. Hal ini menjadi peluang besar bagi para perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan yang besar. Para penggemar juga memiliki budaya memburu aksesoris atau barang-barang yang berkaitan dengan idola mereka dengan jarang memperhatikan sisi manfaat dari komoditas atau barang yang telah mereka beli. Seperti apa yang diungkapkan informan diluar anggota Markas Lotto Oshin dimana dia membeli tiket untuk sebuah konser :
“pernah dong, ya ampun boro-boro luar negeri, mba mah dalam negeri aja deh udah hehehe, iya mba pernah nonton konser pas kuliah semester 5 waktu itu yah, mba nonton pertamanya Bigbang mba beli sekitar 3,5 juta itu tiket festival standing mba dapet dibarisan ketiga atau keempat gitu lupa, terus mba beli tiket konser 2ne1 tapi dapetnya yang tribun itu sekitar 1,5 juta an kalo engga salah ya lupa juga terus mba pernah nonton konser solo Taeyang member Bigbang itu mba beli ots harganya 300.000 sekitaran segitu lah ya lupa deh tiketnya itu juga dadakan
57
banget dong soalnya. Yaa tiga kali lah ya mba pernah nonton konser”
Tidak berhenti pada tiket konser saja tetapi penggemar juga secara sukarela membeli tiket untuk sebuah fansign untuk dapat berkomunikasi langsung dengan para idolanya. Hal tersebut terjadi ketika para idola dari grup musik Korea Selatan sedang memiliki kunjungan ke berbagai negara dalam rangkai mempromosikan almbum musik atau dalam rangkai mempromosikan suatu brand dari produk yang dipasarkan dan diiklankan oleh sang idola. Dari apa yang penulis amati hal ini menjadi peluang perushaan dari suatu produk yang dipasarkan lewat sang idola, dimana penggemar harus membeli produknya untuk mendapatkan suatu photocard idola, bahkan mereka juga mengundi tiket untuk sebuh fansign dengan pembelian produk. Seperti yang diungkapkan informan Nabila April :
“aku beli, aku kan beli pertamanya waktu di Lippo semaleman takut ada dua antrian sampe pagi kita tuh kaya satpam, terus sama satpamnya diomelin tengah malem di dalem mall, terus aku dapet kartu pass karyawan dari salah satu karyawan disitu kan, aku beli section D terus aku ikut yang insert live….: section A itu 1,2 juta section, B itu 1 juta, C itu 750.000 kalo section D itu 500.000, E itu 350.000 aku itu beli yang section D kan terus aku ikut insert live.com terus dari insert live aku dapet tiket A jadi tiketnya D angus gitu loh ka aku aku pilih di depan. soalnya yang bisa minta tanda tangan tuh yang menang dari natrepnya ka”
Dilihat dari hasil wawancara dengan infroman diatas hal ini menunjukan relevansinya dengan apa yang diasumsikan oleh Adorono mengenai fetisisme komoditas dari hasil musik pop yang tercipta dalam hal ini adalah musik populer dari Korea Selatan. Selaras dengan asumsinya
58 dimana penggemar rela mengeluarkan uang untuk sebuah konser musik atau tiket untuk sebuah fansign para idolanya dengan harga yang terbilang cukup mahal berkisar Rp. 1.000.000 sampai Rp. 3.000.000, serta membeli sejumlah album musik dan merchandise official dengan harga yang tidak murah. Hal ini sangat mendukung asumsi Adorno berasumsi bahwa uang, harga komoditas atau barang, tiket untuk sebuah pertunjukan atau konser menjelaskan serta mendominasi hubungan sosial yang ada dalam masyarakat kapitalis.
Perkembangannya oleh Adorno dimana asas pertukaran memaksakan kekuatannya dalam dunia kebendaan seperti budaya.
Adorono mengembangkan fetisime komoditas dan asas pertukaran dalam bidang barang dan komoditas budaya dengan mengambil contoh pasar untuk musik dan mengelaborasikan suatu konsep komoditas. Sebagaimana telah dibicarakan nilai pertukaran disini merujuk pada uang yang diminta dari suatu barang atau komoditas yang ada di pasar dan harga jual belinya.
Sedangkan nilai manfaat merujuk pada suatu barang atau komoditas tersebut memiliki manfaat atau kegunaannya bagi konsumen yang membeli.
Terdapat alasan dari sifat cenderung fetisisme dari penggemar K-
Pop, dimana sifat memuja (fetis) dari suatu musik ada pada sesuatu yang diberikan atau dikembalikan sebagai bentuk balasan, dikenal dengan istilah quad pro quo. Suatu komoditas atau baranag seperti album musik, tiket konser, tiket untuk sebuah fansign mengandung asas pertukaran. Asas
59 pertukaran telah mengaburkan dan telah mendominasi asas manfaat, asas pertukaran tidak melihat nilai suatu produksi atau sirkulasi dari komoditas atau barang tersebut. Komoditas dari suatu musik seperti album musik yang dibeli dan pengalaman dalam menonton konser dapat menggambarkan terjadinya asas manfaat yang berubah menjadi asas pertukaran, dimana asas pertukaran dapat menyamarkannya ke dalam suatu objek kenikmatan.
Penggemar K-Pop yang gemar membeli suatu komoditas seperti membeli album, membeli tiket konser, membeli tiket untuk fansign, membeli merchandise dan lain sebagainya telah merasakan suatu asas pertukaran yang telah menyamar dalam bentuk objek kenikmatan. Rasa senang yang dirasakan setelah membeli album dan menonton konser menjadi bentuk yang ditukarkan dan balasan atas pemujaan (fetis) dari musik yang dihasilkan. Seperti yang diungkapkan informan Nabila April:
“aku tuh pas nonton konser tuh rasanya kaya mereka bener-bener nyata gitu loh ka, terus kesan yang di dapet tu kita kaya nambah temen terus kaya kalo aku sih ngerasa misalnya kita seneng banget bisa ketemu sama idol yang kita suka”
Perasaan senang dirasakan penggemar setelah dapat membeli barang seperti album musik, official merchandise, dan lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap hasil karya idola mereka atau citra diri mereka sebagai seorang fans dari grup musik boyband dan girlband. Penggemar juga merasa senang ketika menyaksikan konser dari idola grup musik boyband dan girlband yang mereka suka karena dapat menyaksikan secara
60 langsung dan melihat idola yang mereka gemari terlihat cantik dan rupawan. Euforia terhadap kedatangan grup musik grup musik boyband dan girlband untuk konser terlihat dari antusias penggemar yang begitu tinggi. Terdapat faktor yang menjadikan K-Pop memiliki antusias yang tinggi, seperti apa yang diungkapkan oleh informan Oshin:
“ya gimana ya pasti seneng aja kan ketemu sama boyband atau girlband yang kita suka apalagi mumpung mereka dateng kan karena juga jarang- jarang mereka dateng, kadang-kadang negara kita suka enggak masuk list tournya mereka, jadi seneng gitu kita liat langsung wujud manusianya tapi seru banget sih pecah banget itu konser jadi berasa seneng aja gitu adalah pasti kepuasan tersendiri mah”
Secara jelas tergambarkan bagaimana K-Pop dapat menjadi suatu budaya baru dalam masyarakat juga membentuk gaya hidup baru terutama dikalangan penggemar K-Pop. Dari apa yang penulis amati perilaku penggemar cenderung pada sikap ke arah konsumtif dimana merujuk pada pembelian barang secara berlebihan dengan tidak memperhatikan kebutuhan yang sesungguhnya. Penggemar juga cenderung suka membeli beberapa album fisik ketika grup musik mereka kembali merilis album baru. Seperti apa yang diungkapkan informan saudara/i AA selaku anggota
Markas Lottto:
“hehehe aku ikut pre-order album mereka sih sejauh ini aku udah ada enam album exo aku ada album tempo, lotto, power tapi aku belum punya yang album EXO-CBX… apa ya aku baru beli albumnya, photocard, Lightstick officialnya kalo kaya poster- poster gitu aku kurang begitu suka sih”
61
Bukan hanya pembelian album musik, melainkan juga merchandise official seperti lightstick, baju, gantungan kunci dan lain-lainnya. Sejalan dengan konsep konsumtif yang dikatakan oleh Astuti (Nessa Lidya dan Sri
Handayani, 2014) yang mengatakan suatu kecenderungan seseorang membeli atau mengonsumsi barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan tidak didasari dengan pertimbangan yang rasional, hal ini akan berdampak pada sikap pemborosan. Seperti yang diungkapkan informan Oshin:
“mba beli waktu itu tas 2ne1 harganya 250.000, sama kaos GD gambarnya foto Gdragon harganya 100.000 terus mba beli kipas YG entertaintment yang gambarnya semua idol dari agensi YG terus mba beli gantungan gambar Gdragon mba juga beli gelang 2 gelang 2ne1 dan Bigbang mba lupa harganya berapa terus sama mba beli bando 2ne1 pas lagi nonton konser 2ne1.”
Penggemar cenderung membeli suatu komoditi atau barang yang banyak namun tidak melihat sisi manfaat hanya didasari atas dasar kesenangan. Sejalan dengan konsep konsumtif dari Subandy (Eva Melita
Fitri, 2015) mengatakan perilaku konsumtif telah menggambarkan pola gaya hidup seseorang yang dikendalikan dengan keingan pemenuhan hasrat yang sifatnya sementara. Kesenangan yang didapatkan hanya bersifat semu karena tidak memiliki manfaat yang sebenarnya, seperti yang diungkapkan oleh informan Ineke Susanti :
“Cuma mau koleksi aja, karena ketika aku suka sama sesuatu pasti eemmm ya aku bakal usahain dapet barang itu, sebenrnya engga Cuma K-Pop doang, keluarga aku tau kalo aku lagi pengen sesuatu aku harus dapetin itu gitu dan aku suka beli album Korea itu karena bagus-bagus sih packagingnya kan bentuknya kayanya worth it aja sih untuk harga segitu
62
dijadiin koleksi jadi kalo dipajang bagus aja, aku juga punya album NCT hmm terus selain EXO sama Day6 aku punya NCT sama Seventeen udah itu aja aku belum kepikiran lagi untuk beli yang lain”
Selaras dengan apa yang diungkapkan dengan informan saudara/i
AA :
“beli album mereka buat koleksi tersendiri misalnya udah ga ada albumnya yang jual aku udah ada kaya buat kenangan aja sama seneng juga sih ya karena kan aku dapet photocard yang orisinil dan asli dari SM nya. Sama ini kan dengan kita beli album mereka kita tuh kaya ngebantu target penjualan mereka kan. Aku sih masih pengen beli album kaya overdose album CBX yang versi Xiumin juga aku pengen beli”
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan, terdapat beberapa alasan membeli atau memburu barang seperti album, tiket konser, merchandise official dari grup musik boyband atau girlband yang mereka sukai. Jadi dalam musik populer Korea (K-Pop) juga menjelaskan hubungan sosial dimana untuk mewujudkan musik menjadi album fisik dalam berbentuk barang atau komoditas dimana ada hubungan antara produser musik (lagu), label rekaman dan para penyanyinya. Hal ini juga terlihat pada hubungan antara penyelenggara acara dan para penyanyi idola dimana ada hubungan sosial untuk mewujudkan tiket suatu pertujunkan konser. berikut beberapa alasan penggemar menyukai K-Pop:
1. Bertemu secara langsung, penggemar yang membeli tiket
konser atau tiket untuk sebuah fanmeet merasakan kesenangan
saat mereka dapat secara langusng menyaksikan penampilan
63
musik yang bagus dan bertemu bahkan berkomunikasi dengan
para idola yang mereka gemari,
2. Koleksi, penggemar yang membeli barang seperti album musik,
lightstick, photocard dan lain sebagainya dapat dijadikan
sebuah pajangan untuk mengenang karya-karya yang dihasilkan
para idola,
3. Membantu target penjualan, penggemar merasa senang apabila
idola mereka telah mencapai target penjualan album musik, hal
tersebut menjadi bentuk suatu dukungan sebagai seorang fans
kepada idola yang mereka gemari. Seperti yang diungkapkan
narasumber diluar anggota Markas Lotto Cherlinda :
“suka sih karena kan itu sebagai simbolis kita sebagai fans yang sejati kan karena kan yang dijual sama mereka kan fisiknya dari album itu kita harus gimana yaa, kaya tidak baik (engga afdol) gitu kalo engga beli apa yang dikeluarin sama mereka”
Dengan demikian, hasil penelitian mengenai budaya populer
Korea Selatan (K-Pop) dan perilaku konsumtif dengan relevansinya teori
Adorno dimana temuan lapangan sesuai dengan apa yang diteliti penulis, bahwa perilaku konsumtif terjadi pada penggemar K-Pop dengan membeli suatu barang atau pengalaman menonoton konser musik yang dilakukan hanya untuk memenuhi hasrat kesenangan sesaat sebagai seorang penggemar, dimana hal tersebut merupakan suatu bentuk asas pertukaran dan menggambarkan fenomena sosiologis yakni kesadaran palsu dari adanya kekuatan industry budaya yang mendorong konformitas untuk
64
patuh pada system kapitalis. Hal ini telah terjadi di masyarakat khususnya
penggemar K-Pop.
Adorno (Strinati, 2007: 63) juga melihat pemujaan terhadap suatu
barang dan komoditas (fetsisisme komoditas) dan indsutri budaya populer
dimana musik populer menjadi suatu alat untuk mempertahankan dominasi
modal ekonomi sampai pada ideologi. Hal ini berkaitan dengan pandangan
Mahzab Frankfurt yang mengisi kekosongan penting dari kapitalisme
yakni kedudukan suatu budaya dimana indutsri budaya yang dihasilkan
sebagai cerimanan konsolidasi fetisisme komuditas, asas pertukaran dan
monopolisme negara yang meningkat. Musik populer membentuk suatu
selera dan kecenderungan penggemar K-Pop hingga dapat mencetak
kesadaran para penggemar dengan cara menanamkan suatu keinginan
terhadap kebutuhan-kebutuhan palsu. Usaha industri budaya contohnya
musik populer mengaburkan kebutuhan-kebutuhan yang riil dan
menjalankan usahanya sehingga khalayak secara tidak sadar apa yang
sedang terjadi. Komoditi- komoditi yang telah dihasilkan oleh industri
budaya diarahkan pada kebutuhan dengan melihat nilanya yang dapat
masuk dalam pasar international.
C. Musik K-Pop dalam unit analisa Adorno
Dari Industri budaya muncul salah satu unit analisis seperti musik
populer. musik menjadi hal yang tidak dapat dilewatkan oleh Adorno
dalam fenomena budaya populer. Teori musik pop muncul dan dibangun
65 oleh Adorno untuk menganalisis suatu bentuk budaya populer. Dalam pandangan Adorno fetisisme Komoditas Marx dijadikan acuan dalam menganalisis suatu budaya populer seperti halnya musik, musik dapat dijadikan suatu alat pengaman dominasi antara masyarakat kapitalis.
Pandangan tersebut berawal dari asumsi budaya populer yang diciptakan sebagai bentuk kreatifitas dan dapat dikomersialisasikan dalam kehidupan masyarakat.
Teori musik pop yang digagas oleh Adorno (Strinati, 2007: 75) mengarah pada dua hal yaitu standarisasi dan individualitas semu sebagai bentuk dimana musik melalui dua proses dominasi dalam industri budaya.
Standarisasi mengarahkan perhatiannya pada persamaan dasar diantara lagu dalam musik populer, persamaan yang mencakup dalam hal lirik, tangga nada dan rasa antara lagu satu dengan lagu-lagu yang lainnya.
Standarisasi pada musik pop sebagai suatu cara industri budaya mengatasi suatu tantangan, orisinalitas dan autentisitas dalam musik-musik yang tercipta. Sedangkan individualitas semu mengarah pada perbedaan diantara lagu-lagu dalam musik pop dan disamarkan dengan pengaburan tangga nada dan lirik, dengan pengaburan dari proses individualitas semu ini menciptakan variasi sehingga masyarakat tidak sadar akan kemiripan dari lagu-lagu yang didengarkan.
Para kapitalis di industri budaya juga memanfaatkan proses tersebut agara terciptanya suatu perbedaan semu diantara musik-musik yang diciptakan. Hal tersebut sangat diperlukan oleh kapitalis industri agar
66 mempertahankan minat masyarakat terhadap musik yang dikomersialkan di masyarakat. Konsep dan gaya genre bermusik menjadi andalan bagi pelaku industri budaya Korea Selatan dalam menyebarkan hallyu dikanca internastional, dalam hal industri budaya Korea Selatan menciptakan suatu musik populer dengan melalui proses standarisasi dan individualitas semu.
Standarisasi dalam proses musik populer dimana lahir dari industri budaya yang merujuk pada kemiripan lagu serta rasa pada lagu, kasusnya dalam musik K-Pop dimana dalam industri budaya musik populer Korea
Selatan ada standarisasi pada nada dan rasa lagu. Bukan hanya rasa lagu pada musik K-Pop. Ada alasan penggemar menyukai musik K-Pop yang dapat dilihat dari keunikan, rasa lagu, gerakan tari yang sesuai membuat daya tarik tersendiri. hal ini diungkapkan oleh informan Cherlinda:
“kenapa gua suka tuh karena budaya di mereka kalo mau menghasilkan sesuatu dipikirin banget mateng- mateng mulai dari rasa lagu, nada dan segala macem mereka detail RAP kah R&B kah atau pop biasa atau pop dance atau beat itu tuh mereka fokus banget dan sesuai sama dance mereka yang menarik”
Bukan hanya standarisasi pada hal rasa lagu dalam musik sebagai tantangan orisinalitas dan autentisitas sebagai bentuk kontrol dari perushaan musik di insutri budaya populer. Visual para penyanyi K-Pop juga terstandarisasi dengan paras-paras yang rupawan serta talenta dalam menyanyi yang menggambarkan kualitas dalam industri budaya pada ranah musik. Seperti yang diungkapkan oleh informan Fitria Ayuningtias:
“cowo-cowonya cakep cuci mata kan kalo di Indonesia kaga ada imbang, beda aura yak beda dah ama Indonesia… Kalo lagu, karena mereka ada
67
tariannya ya, jadi setiap kali ngedengerin tuh pengen gerak, jadi kaya ikut senang gitu, Tapi kan tadi visual lu cakep kemampuan lu ada, karena korea kan cari kualitas yaa”
EXO, BTS, BlackPink, Twice, IKON, Winner dan lain sebagainya yang merupakan grup musik yang tergolong ke dalam boyband dan girlband sebagai agen budaya populer Korea Selatan (K-Pop) dengan musik sebagai hasil indutrsi budaya yang mereka ciptakan. Perusahaa- perushaan label rekaman menjawab berbagai tantangan keorisinalitasan suatu karya musik dalam industri budaya dimana dengan cara memiliki perbedaan gaya genre dalam bermusik dan konsep yang ditampilkan masing-masing sebagai suatu ciri khas dalam berpenampilan dimana menggambarkan suatu individualitas semu dalam menghasilkan suatu karya musik populer. Seperti yang diungkapkan informan Fitria
Ayuningtias :
“konsep dah pasti sih beda, kalo sama engga seru wak, entar disangka ah si A ikutin konsep si B misalkan, dari konsep aja udah beda kan kaya BTS tadi dia lebih ke barat kan arahnya citra Koreanya ilang dancenya juga udah beda danceya udah kea rah sana ke barat-baratan hiphop, kalo suju sama EXO masih mempertahankan citra koreanya kadang masih suka imut masih suka manly tapi ada cutenya gitu… sebenernya kalo BTS ini kan lagunya emang agak anak amerika banget kan musiknya. Tapi kalo citra sebenarnya ada di anak-anak SM.”
Dari apa yang telah penulis amati, dalam musik yang ditampilkan oleh setiap boyband dan girlband dari Korea selatan tersebut memiliki perbedaan citra (image) sebagai bentuk kekhasan musik yang dihasilkan, hal tersebut membangun selera musik pada khalayak masyarakat. Jawaban
68 selaras mengenai perbedaan konsep sebagai suatu ciri khas pembawaan musik juga disampaikan oleh informan saudara/i AR:
“biasa sih ya kaya spoiler-spoiler gitu ya, cuma makin kesini karena mereka kan makin dewasa ya makin kesini mereka tuh berkonsep badboy kaya laki-laki penggoda menunjukkan kalo mereka tuh udah engga cute lagi makin gemesin makin penasaran, jamannya sebelum call me baby kan masih cute dan pas udah jamannya call me baby masih agak-agak cute, nah ke era monster udah makin cowok, makin kesini makin bad boys makin bikin gemes.”
Perbedaan konsep bermusik menjadi gambaran adanya suatu sisi yang ditampilkan oleh boyband dan girlband sebagai suatu variasi musik yang ditawarkan oleh perushaan-perushaan label rekaman. Pengambilan genre musik yang diambil menjadi aspek penting bagi perusahaan dalam menarik minat masyarakat. variasi yang beragam dikembangkan dalam musik K-Pop sebagai salah satu jalan untuk mencapai pasar internastional.
Dari hasil wawancara diatas dimana musik populer disini merujuk pada K-Pop dalam industri budaya memasuki tahap kedua yang disebut individualitas semu dimana setiap grup musik boyband atau girlband memiliki ciri khas masing-masing yang menampilkan suatu konsep yang berbeda. Seperti perusahan-perushaan label musik asal Korea Selatan yang teramsuk ke dalam tiga perusahaan label musik yang besar seperti SM entertainment, YG entertainment dan JYP entertainment. Dua diantara ketiga perusahaan tersebut sangat terlihat bagaimana usungan konsep yang berbeda. Seperti gambar berikut :
69
Gambar 3.0-1 Grup musik dari label perusahaan SM Entertainment
Sumber : diakses dari Google.com
Gambar 3.0-2 Grup musik dari label perusahaan YG Entertainment
Sumber : diakses dari Google.com
70
Selain proses standarisasi dalam suatu musik populer terdapat pula proses individualitas semu yang merujuk pada perbedaan-perbedaan dalam menghasilkan suatu karya musik, dimana perbedaan-perbedaan tersebut disamarkan dengan pengambilan nada serta lirik agar terlihat memiliki variasi yang berbeda. Musik K-Pop saat ini pun telah mengikuti perkembangan zaman dengan mengarah pada standarisasi musik pop
Amerika yang lebih dulu di kenal. Seperti yang dikatakan oleh narasumber
AR :
“kalo barat sih, sebetulnya K-Pop tuh udah berkiblat ke Amerika juga soalnya, kalo bunda perhatiin emang musik- musiknya makin kesini kaya bukan K-Pop gitu, contohnya kaya musiknya Baekhyun, kalo diliat-liat kaya musiknya orang-orang kulit hitam. Terus kesini juga kayanya composer juga terlibat dari orang-orang bule jadi karena kita udah bosen liat bule kita beralih gitu ke K-Pop”
Hasil dari wawancara diatas menggambarkan bahwa musik Korea
Selatan pun mengalami perkembangan dan pada saat ini beberapa penyanyi-penyanyi Korea Selatan telah mengalami pergeseran genre dalam bermusik dengan lebih berkonsep dan gaya mengikuti kebarat- baratan. Beberapa perusahaan label rekaman musik Korea Selatan juga bekerjasama dengan beberapa label rekaman musik yang ada di Amerika
Serikat untuk mempromosikan lagu-lagu mereka untuk bisa menembus pasar Amerika Serikat. Lagu-lagu yang diciptakan juga memiliki kesamaan nada dalam lirik lagu yang disamarkan dengan penciptaan lirik.
71
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat permasalahan penelitian terkait dengan fenomena
budaya populer Korea Selatan (K-Pop) dan perilaku konsumtif penggemar
grup musik Korea Selatan Komunitas EXO-L Markas Lotto menemukan
bahwa hasil penelitian dengan yang penulis teliti menemukan fenomena
dimana budaya populer Korea Selatan (K-Pop) memiliki dampak pada
perilaku konsumtif yang terjadi di masyarakat khususnya penggemar
musik K-Pop. Seperti yang katakana oleh Adorno mengenai budaya
populer khususnya musik populer seperti pembelian album fisik musik
atau pengalaman menonton konser musik terdapat bentuk asas pertukaran
didalamnya.
Para penggemar grup musik dari Korea Selatan secara sukarela
mengeluarkan uangnya untuk membeli suatu produk-produk official
seperti lightstick, album fisik dan merchandise lainnya yang
diperdagagkan oleh perusuhaan-perushaan label rekaman yang menaungi
para idola grup musik karena para penggemar akan mendapatkan hadiah
berupa photocard idola. Penggemar juga sukarela mengeluarkan uangnya
sekedar membeli tiket konser untuk menyaksikan pertunjukan para idola
yang mereka gemari secara langsung. Hasil temuan yang meggambarkan
72
bahwa suatu budaya populer seperti musik K-Pop telah mengaburkan
suatu asas manfaat menjadi suatu pertukaran dan menyamarkannya
sebagai objek kenikmatan. Industri budaya memiliki kemampuan
mengambil alih kesadaran massa dimana massa tidak memiliki kekuatan
dan mengalami konformitas terhadap sistem kapitalis. Seperti indusri
budaya musik dengan pembelian tiket untuk menonton suatu konser dan
barang atau komoditas lainnya seperti pembelian album fisik, lightstick
dan barang official lainnya yang diperjual belikan.
Fenomena budaya K-Pop telah berkembang dalam masyarakat
khususnya di Indonesia, budaya yang telah berdampak pada suatu budaya
baru didalam masyarakat dengan muncul perilaku-perilaku konsumtif pada
penggemar grup musik yang berasal dari Korea Selatan. K-Pop dianggap
menjadi sarana hiburan bagi manusia sebagai bentuk peralihan dari rasa
kejenuhan akibat beban pekerjaan yang melelahkan.
B. Saran
Kepada para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini
mampu menjadi bahan acuan yang dapat memberi informasi
yang dibutuhkan untuk penelitian mendatang. Khususnya bagi
penelitian mengenai fenomena budaya populer yang
berkembang di masyarakat pada era modern seperti saat ini,
mengkaji perkembangan budaya populer dan dampak
73
konsumtif yang ditimbulkan dari perkembangan budaya
populer tersebut di masyarakat serta solusi dalam
menanggulangi kecenderungan-kecenderungan lain selain
perilaku konsumtif yang muncul di dalam masyarakat. Semoga
dengan adanya penelitian ini mampu mendorong para peneliti
selanjutnya agar mampu mengadakan penelitian dengan tema
serupa yang jauh lebih mendalam dan lebih baik dari penelitian
ini.
Kepada masyarakat yang menggemari budaya populer Korea
Selatan, diharapkan dapat menanamkan kontrol diri serta
bijaksana dalam mengeluarkan uang untuk membeli suatu
kebutuhan berdasarkan manfaatnya.
74
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Adorno, Theodor W. 2001. The Culture Industry Selected Essay On Mass Culture. London and New York by Routledge Classics
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group
Haryanto, Sindung. 2012. Sosiologi Eonomi. Yogyakafrta: Ar-Ruzz
Nasution. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Ed-1. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologui. Jakarta : Prenada Media Group
Storey, John. 2009. Cultural Theory and Popular Culture An Introduction. Ed-5. University of Sunderland: Pearson Longman
Strinati, Dominic. 2004. An Introduction to Theories of Popular Culture. Second edition. London and New York by Routledge Taylor & Francis Group
Suryana. 2010. Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Bandung
Zulkifli. 2008. Antropologi Budaya. Yogyakarta; Sidiq Press
JURNAL:
Arundati, Nadhifa, dkk. 2019. Perilaku Celebrity Worship Pada Anggota Fandom EXO Dalam Komunitas EXO-L Bandung. Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
75
Do, Emilie Theo. 2012. Emergence Of The Korean Popular Culture In The World. Turku University of Applied Sciences: International Business
Dwi, Beatrice dan Paramita, Erista Lidia. 2015. Pengaruh Budaya Populer Korea dan Selebriti Endorser Korea terhadap Gaya Fashion Korea Remaja Berusia 18-21 Tahun. Jurnal Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Fitria, Eva Melita. 2015. Dampak Online Shoping di Instragram Dalam Perubahan Gaya Hidup Konsumtif Perempuan Shpaholic di Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. No-1. Vol-3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas Mulawarman.
Iswandi. 2015. Refleksi Psikologi Musik Dalam Perilaku Masyarakat Sehari-hari. Padang Panjang: Institut Seni Indonesia
Kusuma, Nawang Kusuma. 2015. Hubungan Celebrity Worship Terhadap Idola K-Pop (Koran Pop) Terhadap Perilaku Imitasi Remaja. Universitas Brawijaya
Nugroho, Prista Adi dan Hendrastomo Grendi. 2017. Anime Sebagai Budaya Poppuler (Study Anime Komunitas Yogyakarta). Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negri Yogyakarta
Patricia, Nesa Lydia dan Sri Handayani, 2014, Pengaruh gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif pada Pramugari Maskapai Penerbangan “X”, vol-12, no.-1, Jurnal Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul
Poetri, Milla Riauzie, dkk. 2015. Perilaku Konsumtif Remaja Perempuan Terhadap Trend Fashion Korea di Jakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Ramdhan, Ananda. 2015. “Pengaruh Terpaan Tayangan Korean-Wave (Demam Korea) terhadap Gaya Hidup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara”. Universitas Sumatra Utara
76
Rangkuti, Elviana Fitri dan Mardiawan, Oki. 2015. Hubungan Antara Self Esteem Dengan Perilaku Compulsive Buyying Pada Remaja Anggota Hansamo. Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung: Prosiding Psikologi
Ridharyanti, Melly. 2014. Bentuk Budaya Populer dan Konstruksi Perilaku Konsumen Studi Terhadap Remaja. Universitas Kebangsaan Malaysia: Jurnal Visi Komunikasi
Wulandari, Sindy Arti. dkk. Perilaku Konsumtiif Peserta Didik Penggemar K-Pop di SMA Negeri 4 Surakarta. Di akses pada 16 September 2018
WEBSITE:
Korea Foundation: Jumlah Fans Hallyu Melebihi 70 Juta orang http://world.kbs.co.kr/service/news_view.htm?lang=i&Seq_Code=487 34. Diakses pada 16 Septermber 2018
Qomariah, Noer. 2019. K-Pop Hidupkan Kembali Penjualan CD dan Album Fisik. https://republika.co.id/berita/q0bv7z370/kpop-hidupkan-kembali- penjualan-cd-dan-album-fisik. Diakses pada 5 Desember 2019
Nurfadilah, Putri Syifa. Perempuan Indoensia Pilih Kecantikan dari Korea Bagaimana Dengan Label Halal.https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/20/161758326/pere mpuan-indonesia-pilih-produk-kecantikan-dari-korea-bagaimana- dengan. Diakses pada 17 September 2018
Yuniar, Nanien. 2019. Kilas Balik Konser-Konser Super Junior di Indonesia. http://www.antaranews.com/berita/913430/kilas-balik-konser-konser- super-junior-di-indonesia. Diakses pada 17 September 2019
77
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA Nama : Status : Jenis Kelamin : Usia :
Butir-Butir Pertanyaan Wawancara 1. Apakah anda mengetahui perkembangan budaya populer Korea Selatan
(K-Pop) di Indonesia itu mulai dari era siapa?
2. Awal mulai anda menyukai dan mengetahui budaya K-Pop?
3. Mengapa anda menyukai K-Pop?, alasan Menyukai K-Pop?
4. Pernahkah anda menonton konser K-Pop di Indonesia atau di luar negeri?
5. Alasan mengapa anda menyukai menonton konser?, perasaan setelah
menonton konser K-Pop?
6. Apakah anda membeli album fisik K-Pop?, alasan membeli album fisik?
7. Apakah anda membeli merchandise K-Pop?
8. Apakah anda suka mengikuti kegiatan idol, produk perawatan yang
digunakan idol, atau pakiaan yang dikenakan oleh idol?
9. Bagaimana anda melihat euphoria penggemar K-Pop di Indonesia?
10. Bagaimana pandangan anda dari perkembangan K-Pop di Indonesia?
lxxvi
TRANSKRIP WAWANCARA Nama : Fitria Ayuningtias
Status : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 Tahun
Q : gua mau nanya aja sih tentang K-Pop karena skripsi gua bahas tentang K-Pop yang dampaknya bawa perilaku konsumtif.
A : wedeh berasa ya wak yang suka K-Pop..hahaha engga bercanda ko
Q : lu demen ama K-Pop kan tapinya?
A : demen kok gua
Q : sejak kapan sih lu mulai suka K-Pop?
A : gua mulai suka K-Pop tuh dari SMP kelas 1, jaman-jamannya drama pada muncul BBF, awalnya drama dulu terus ada soundtarcknya kan, nah enak jadi lama-lama suka juga sama lagu-lagunya.
Q : kenapa sih lu suka drakor?
A apa ya pertama nih yak dari jalan ceritanya sih engga alay kaya drama indo yang kadang suka bullet jalat ceritanya, nah dari alur cerita yang dapet gitu istilahnya konflik segala macem, kedua paras wa cakep-cakep kan yang main jadi enak aja diliat.
Q : terus ada ga sih alasan lu sering nonton drakor?
A : dibilang sering juga gimana ya gua juga liat pemain sama jalan ceritanya sih, kalo ditanya kenapa gua suka drakor itu hal yang bikin gua lepas dari masa kejenuhan sih kek abis sekolah dulu atau kuliah nih banyak tugas gua nonton biar ga suntuk gitu. Nah soundtracknya di drama juga kadang enak-enak didenger kaya Chen member EXO kan suka ngisi soundtrack drama. Nah itu enak tuh didenger.
lxxvii
Q : menurut lu sendiri budaya k-pop tuh terkenalnya di eranya siapasih ampe booming kaya sekarang?
A : kalo menurut gua tuh, pas jaman SMP itu Suju kan mulai rada terkenal yang waktu supershow empat apa lima gitu, kalo gasalah empat, pas jaman SMP. Nah, gua tuh disitu nyari tau suju siapa sih kok kayanya terkenal banget, terus gua searching-searching eh enak lagunya. Lumayan disitu gua suka, sempet beberapa koleksi fotonya. Tapi enggak setiap kali dia comeback gua ikutin, gua Cuma suka beberapa lagunya aja sih, ama ke orang-orangnya sih karena kan daya tarik ya, kalo dianya cakep enak dipandang gitu
Q : berarti kalo menurut lu K-Pop berkembang dari Eranya Suju?
A : kalo menurut gua sebenernya kan gua pernah bilang tuh sama lu kalo si BTS dibilang kiblatnya K-Pop itu gua ga setuju karena sebenrnya kiblatnya K-Pop itu di SM karena yang bikin mereka terkenal tuh dari Super Junior karena jaman-jamannya supershow tuh suju udah mulai terkenal ke paris sama kaya Eropa sama Amerika. Kalo menurut gua kiblat yang utamanya k-pop itu. sebenernya kalo BTS ini kan lagunya emang agak anak amerika banget kan musiknya. Tapi kalo citra sebenarnya ada di anak-anak SM.
Q : setau gua TVXQ juga terkenal sebelumnya?
A : iya tapi dia lebih kuasain pasar Jepang, dan emang yang paling bikin booming itu si super junior itu, gua juga engga ikutin tvxq sih karena kan dia apa ya musiknya tuh kaya nge-rap tapi kaya hype banget gitu.
Q : alas an suka K-Pop tuh apa sih?
A : pertama, cowo-cowonya cakep cuci mata kan kalo di Indonesia kaga ada imbang, beda aura yak beda dah ama Indonesia. Nah karena dulu tuh gua sukanya dari drama BBF yak, karena ceritanya engga murahan romantis gemes gitu, beda kalo di Indonesia bakal ketebak. Sebenrnya
lxxviii
mah kalo romantis mah sama kali ya, Cuma itu alur cerita drama korea itu ga ke tebak ntar ternayat dia sama si dia ini sama yang ini. Kalo lagu, karena mereka ada tariannya ya, jadi setiap kali ngedengerin tuh pengen gerak, jadi kaya ikut senang gitu. Nah dari kaya gitu gua jadi semakin mengenal boyband kaya EXO kaya gitu. Gua kan ikutin produce ya jadi gua liat proses jadi idol tuh kerja kerasnya susah, walaupun gua tau sih untuk jadi terkenal di Korea tuh susah, lama atau ga ada juga sih yang bentar kaya cuma ngelatih 6 bulan. Tapi kan tadi visual lu cakep kemampuan lu ada. Kalo engga ada ya lu 3 tahun kali disana dikarantina- karantina dah, karena korea kan cari kualitas yaa, gua juga liat tuh dari produce gimana usahanya, gua lumayan ikutin tuh WannaOne tahun 2017, gua juga suka sih yang sekarang. Nah karena kontrak Wannaone Cuma 2 tahun abis itu kelar, muali dah tuh KOKOBOP.
Q : EXO dong?
A : iya kan tadi gua bilang, gua tuh karena sering liat acara musik korea kaya musik bang, eh bukan musik bang, tapi MAMA sama Melon Music, awalnya gua cuma ikutin WannaOne, kan engga cuma WannaOne doang yang datang, terus gua denger lagunya lumayan enak „oh enak juga ya‟ jadi gua mengenal lah beberapa idol korea
Q : tapi sekarang masih suka sama boyband atau girlband selain drama engga?, karena kan kalo drama ya setiap orang suka, sukanya siapa selain WannaOne?
A : suju sih gua suka, sekarangkan juga udah mulai-mulai comeback kan udah mulai muncul ke permukaan, EXO juga gua suka, sebenrnya kalo boyband gua lebih pro ke SM sih kaya Shinee gua suka, BTS gua suka tapi cuma lagunya aja sih tapi mah biasa aja, dan sekarang pun gua engga ngikutin siapa, di EXO pun karena my husband cie elah,,, bias gua lagi pergi wamil palingan cukup dengerin lagunya aja
lxxix
Q :terus nih buat musiknya suju, exo, bts nct dan lain-lain ada engga sih perbedaan menurut lu?
A : adalah pasti lah bedanya
Q : apa sih bedanya dari konsep atau genre?
A : konsep dah pasti sih beda, kalo sama engga seru wak, entar disangka ah si A ikutin konsep si B misalkan, dari konsep aja udah beda kan kaya BTS tadi dia lebih ke barat kan arahnya citra Koreanya ilang dancenya juga udah beda danceya udah kea rah sana ke barat-baratan hiphop, kalo suju sama EXO masih mempertahankan citra koreanya kadang masih suka imut masih suka manly tapi ada cutenya gitu.
Q : lu suka beli k-pop stuff engga sih kaya album, lightstick dan lain sebagainya atau ga poster
A : juju raja pas jamannya boys before flower gua tuh beli majalah apa ya gua lupa namnya ntar deh gua kasih tau lu kalo lagi di rumah masih ada gua tuh majalahnya.kertasnya cakep deh tebel gua lupa deh namanya. Tuh gua selalu ikutin suju yang waktu mereka comeback gua dapet empat poster dapet yesung, sindong, ryewook sama satu lagi gua lupa. Eh gua dapet semuanya neh lengkap tuh suju. Sama gua dapet sticker posternya BBF
Q : lu tuh beli majalah banyak trus dapet poster kek gitu tuh ada ga sih manfaatnya?
A : sebenarnya mah ga ada ya wak manfaatnya ini mah buat kebahagian aja, pandangin aja mukanya cakep enak dipandang, sama seneng aja ngeliat gua punya yang lain engga punya. Sama dulu gua punya kipas, nah trus pas jaman-jamannya Wannaone gua punya botol minum, gua punya gantingan, tapi gua engga beli album karena kan gua engga boleh sama bapak, jaman dulu gua masih suka nempel poster di tembok sama
lxxx
meja belajar tapi karena katanya malaikat engga datang ke rumah jadi gua copot aja tuh poster engga bae entar. Jaman gua masih labil banget
Q : tapi lu sayang engga sih dengan uang lima belas ribu lu bisa jajan puas pas jaman SMP?
A : engga nas dulu mah kayanya engga sayang, karena kebahagian tadi aja sih yak wak beli-beli begituan seneng aja. Gua masih inget banget ini, waktu gua beli WannaOne. Gua niatnya ke margo buat beli sepatu udah nyiapin duit gimanapun caranya tuh duit bakal beli sepatu ama makan karena gua liat di viu ada notif bakal ada acara k-pop di UI gua kepo, kesono yok ngajak temen gua yang lain. Banyak banget stand K-Pop terus gua beli botol minum lima puluh ribu ama gantungan kunci atu lima belas ribu gua beli dua jadi tiga puluh ribu ama sticker-stickeran goceng, pas gua itung-itung lagi cepek duit gua abis wak, bakal apaan yak nih kalo bapak gua tau abis gua, tuh botol minum bergerak juga kaga yak. Mana WannaOne lagi comeback yang boomerang cakep-cakep banget
Q : engga sadar lu dah terbelenggu tiba-tiba beli aja gitu?
A : iya ga sadar, abis kaya dipanggil-panggilin, mamah-mamah beli aku dong mamah, oke nak aku beli nak demi kebahagianmu dan juga diriku hahaha
Q : terus lu pernah nonton konser kaga di luar negeri atau engga dalem negeri deh?
A : waduh kalo itu mah kaga dah wak, kaga boleh soalnya, karena gua juga belum berpenghasilan banyak, 1 juta tiket konser murah meriah, mendingan beli HP, iya kan paaji?. Maksudnya kaya lu satu koma dua menidngan bakal beli sepatu, tapi kalo orang mau mah yak duitnya ada mah jalan wae. Tapi gua tuh mikir-mikir dengan duit segini gua beli ini itu juga karena lingkungan gua engga mendukung jadi yaudah dari pada berat juga kan.
lxxxi
Q : tapi lu kepikiran engga sih sebagai seorang fans gitu, „oh gua kan fansnya Wannaone gua harus beli ini dong‟?
A : dulu gua mikir kaya gitu, malah waktu itu temen gua juga suka kan sama k-pop stuff gini dia sempet mikir gimana kalo misalkan kita bikin sablon baju terus tulisannya per1 member bikin sebelas baju, ,misalkan gua suka sama siapa di WannaOne dia suka siapa di WannaOne trus kalo ada sisa dijual ke orang hamper kek mau buka usaha, trus kan modalnya gede juga, trus gua mikir gausalah lah cukup jadi fans aja soalnya kan kalo keluar mending ketemu sesame K-Pop pasti dibilangnya gemes lah kalo bukan pasti dinyinyirin jadi males banget
Q : terus suka engga sih ikutin kegiatan idol K-Pop?
A : iyalah, laptop saya penuh drama idol, sampe sekarang Ong Seung Wo udah ada drama gua ikutin ampe gua tau jadwal tayangnya yg ada di korea.
Q : tapi lu suka ikutin idol kaya skincare yang dia pake atau lagi pake baju apa atau dia lagi makan sesuatu lu ikut beli makanannya?
A : dulu gua suka liptinnya dia yang perorang, liptin yang dipake sama Kang Daniel gua suka tuh warnanya cakep, tapi waktu itu di Indonesia belum ada, kudu pake jastip dulu, tapi bukan karena Kang Daniel make gua ikutan make itu mah karena gua suka aja ama warnanya
Q : tapi lu berasa ada manfaatnya engga sih beli barang-barang K-Pop gitu?
A : huuuh, mung,in kalo botol minum kepake kali yaa, tapi dulu sempet gua beli botol minum itu engga boleh dipake karena kan kalo dicuci takut rusak atau segala macem kena noda atau apa gitu sayang aja. Harganya sih engga mahal Cuma sayang aja dulu mah
Q : nah terus lu gimana tuh buat ngontrol keinginan lu buat engga beli barang-barang K-Pop?
lxxxii
A : gua tuh mikir dua kali aja sih udah mana gua suka liat olshop ya jadi gua mendingan buat beli baju sih
Q : bagus-bagus di Kontrol deh buat masa depan yang lebih cerah..hahaha
lxxxiii
Nama : Ineke Susanti
Status : Founder Komunitas Markas Lotto
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 30 Tahun
Q : ini ka aku mau nanya-nanya ke kaka budaya K-Pop dan dampaknya gitu
A : oiya, mau nanya apa tuh?
Q : aku mau nanya ini loh ka, kaka tau engga perkembangan budaya populer Korea (K-Pop) di Indonesia itu mulai dari era siapa?
A : kalo menurut aku sih perkembangan korea itu awal-awalnya dari drama Korea sih ya setau aku, sepemahaman aku sih udah lama itu dari 2007an deh kayanya masuknya apa 2006 gitu, sebenernya masuknya drama Korea udah lama kan yah ada yang dari 94 juga ada Cuma yang bener- bener booming 2007an deh, K-Pop sendiri ya mungkin dari TVXQ Cuma booming-boomingnya K-Pop kan pas Suju, Super Junior yah
Q : terus kaka mulai suka dan tau K-Pop tuh awalnya dari mana sih ka?
A : aku pribadi tau K-Pop dari K-Drama kan kaya misalkan aku suka 2PM yah karena aku nonton drama Dream Hight kaya gitu-gitu sih, mereka related banget satu sama lain, terus kalo menurut aku yang menglobal itu Super Junior
Q : terus nih ka, selain kaka suka 2PM dan EXO kaka suka siapa lagi ka?
A : awalnya aku suka 2PM pun dari drama korea kan dan abis itu karena aku nge-band dan aku penggila drama Korea sampe sekarang bisa nonton dari pagi sampe malem begadang-begadang terus aku CNBLUE karena aku kan nge-band dulu, band aku tuh kaya beat-rock kaya mainin radioheadmoose gitu jadi aku mencoba untuk suka sama CNBLUE waktu
lxxxiv
itu dan musiknya aku banget sih hehe, maksudnya udah band skill mereka main band gitu kan aku lebih suka yang kaya gitu sih dibandingkan yang joged-joged doang tadinya, terus abis itu hmmm kesini-kesini tau BTS jamannya „Danger‟ dulu sebelum terkenal banget deh aku sampe nonton winstour tapi pas kesini-sini karena ada beberapa hal dan aku selain BTS aku suka EXO kan dan kesini-kesini lebih nyambungnya ke EXO baik dari musik dan juga fansnya, fandomnya maksudnya, terus udah kalo yang sekarang-sekarang aku suka Day6 karena mereka ngeband dan Jay suaranya bagus banget dan dia main gitar, laki ideal lah
Q : terus kaka suka K-Pop itu kenapa sih ka? Ada alasan tersendiri engga suka K-Pop?
A : mungkin kalo sekarang aku bisa dibilang karena mungkin aku waktu di NET aku liputan juga kan kalo misalkan ada konser siapa dan aku jadi tau beberapa boyband dan beberapa lagunya ada yang aku suka, kaya lagunya StrayKids lagunya aku kurang begitu masuk ke aku ya, GOT7 masuk aku masih okelah GOT7, terus yang baru-baru kaya kemaren deh PENTAGON aku kan bener-bener buta PENTAGON tapi aku disuruh liputan PENTAGON ternyata lagunya asik-asik, orangnya juga dari idol- idolnya tuh orangnya ramah-ramah banget dan fandomnya manis banget sih maksudnya yang eeee rapih lah, kesini-kesini sih dan aku lagi suka NCT Dream sebenernya bukan karena kaemarin aku nontin engga ya emang dari awal pas dia keluarin boom oh engga tapi we go up aku udah seneng lagunya, bahkan aku engga tau member membernya siapa aja mukanya kaya gimana aku lebih dengerin pertama kali itu musik bukan visual dan aku waktu itu suka we go up denegrin musik dan aku kan berita hallyu di NET pas ada yang rilis baru nih aku denegerin dulu aku belum tau meber-mebernya kaya gimana dan kesini-kesini eh keluarin boom lah dan musiknya itu aku banget sih, nge-beat aku suka NCT Dream musik-musiknya. Alasan aku suka K-Pop itu, aku bisa dibilang
lxxxv orang yang engga bisa inget nama orang secepat itu bahkan aku harus berkali-kali ketemu sama orang itu sampai aku tau oh ini namanya ini, kalo awa-awal ketemu aku mungkin aku bakal lupa dua kali tiga kali baru aku inget sama kaya K-Pop nih aku nanya terus kaya SEVENTEEN aku ikut fansignnya wkatu itu itu bener-bener nanya temenku berkali-kali aku tau visualnya mereka tapi aku gatau nama karena aku lemah apalin nama, terus suka K-Pop itu karena musiknya sih jarang karena visual begitupun EXO, aku tau EXO member-membernya setelah aku dengerin musik-musiknya tuh baru aku dengerin suaranya kan kaya misalkan sekarang aku emang suka Chanyeol karena aku pecinta suara berat dan seksi dan ternyata engga jauh-jauh lah ya kepribadian aku sama chanyeol heheh sagitariuskan sama sama gitu sih, kaya aku liat WINNER, eemm karena aku engga begitu karena kalo kita jadi EXO-L aku pernah ditahap EXO-L yang aku engga denger musik siapapun kecuali EXO tapi aku belakangan emang dengerin musik karena EXO lagi hiatus belum ada musik-musik lagi aku coba dengerin lagu lain kaya WINNER aku Cuma tau Mino dan aku pernah bilang ini mah penggantinya BigBang maksudnya dari karakternya Mino yang GD banget gayanya, emm yaa musik-musiknya tapi dibandingkan WINNER dan IKON aku lebih IKON sih musiknya aku suka apa sih yaa auranya muda tuh keluar, musiknya itu kuat kalo IKON apalagi Hanbinnya makannya sampe sekarang Iconic masih cinta Hanbin dan berharap Hanbin itu balik lagi, kalo GirlBand aku suka GFriend aku engga tau member keseluruhan aku tau Eunbi Eunha cuma kalo mereka di MIX aku rada bingung juga mungkin, aku suka Gfriend karena aku suka musiknya, musiknya mereka punya benang merah kaya Japan-Japan musik ya engga sih, belakang ini suka TWICE, tadinya aku engga suka TWICE karena mereka terkenal Lipsycnnya dan yah gitu lah tapi engga bisa dipungkiri lagu-lagunya tuh easy listening kaya armada gitu easy listening kebetulan juga anak aku suka TWICE maksudnya appal gitu lagu-lagu TWICE jadi mau engga mau aku selalu
lxxxvi
menyetel lagu TWICE kalo Blackpink aku kuarng begitu masuk musiknya entah kenapa
Q : terus kaka pernah nonton Konser K-Pop engga yang ada di Indonesia atau luar negeri?
A : mungkin belakangan ini konser yang di INA sering ya kalo yang di INA, kalo di luar paling waktu itu lagi jaman-jamannya, oh pernah sih tapi ini bukan konser sih lebih ke kaya Lotte Festival di Korea waktu itu ada EXO dan GFriend kalo engga salah sama excited bisa liat K-Net secara langsung EXO-L Korea yang rapih banget dan fanchannya luar biasa yang pas
Q : alasan kaka suka nonton konser kenapa sih ka? ada feel yang kaka rasain setelah nonton Konser?
A : yang pasti feel setelah nonton konser itu aku kaya pengen lebih tau tentang si Idol itu sih maksudnya sama Boyband dan Girlband yang aku tonton aku ulang lagi, misalkan lagunya belum aku denger ternyata enak nih di konser kaya PENTAGON kemaren itu lagu apaan ya yaudah aku playlist tuh jadi lebih menambah wawasan musik aku aja sih musik K- Pop aku
Q : kaka juga suka beli album EXO atau boyband gitu nda?
A : kebetulan kalo EXO udahlah ya engga usah di tanya, lengkplah hehe. Dan aku lagi koleksi semua album Day6 tinggal album versi jepang sih yang Day6 yang belum punya, semua yang dari awal sampe yang sekarang aku punya Alhamdulillah,
Q : ada alasan tersendiri nda buat kaka kenapa beli album K-Pop?
A : Cuma mau koleksi aja, karena ketika aku suka sama sesuatu pasti eemmm ya aku bakal usahain dapet barang itu, sebenrnya engga Cuma K-Pop doang, keluarga aku tau kalo aku lagi pengen sesuatu aku harus dapetin itu gitu dan aku suka beli album Korea itu karena bagus-bagus
lxxxvii
sih packagingnya kan bentuknya kayanya worth it aja sih untuk harga segitu dijadiin koleksi jadi kalo dipajang bagus aja, aku juga punya album NCT hmm terus selain EXO sama Day6 aku punya NCT sama Seventeen udah itu aja aku belum kepikiran lagi untuk beli yang lain
Q : kaka beli LS atau K-Pop merchandise yang lainnya juga engga?
A : kalo LS pasti, aku punya Laighstick EXO versi 2 sama versi 3, Day6 aku punya Lightband nya terus kalo Offical goodies EXo udah banyak, official goodiesnya Day6 juga udah lumayan banyak
Q : hmmm kaka suka ikutin kegiatan idol yang kaka suka nda?
A : kalo kegiatan Idol eemm engga sih apling aku Cuma liat-liat update an aja, ya temen-temen EXO-L lain juga ngasih update an kan satu sama lain terus admin marlo juga ngasih update an gitu-gitu sih
Q : terus kaka juga suka ikutin idol engga soal fashion atau skincare yang mereka pake?
A : emmm ngikutin idol soal fashion sih engga aku karena aku lebih suka colorfull di fashion aku misalnya, kaya misal Chanyeol dan Baekhyun ngeluarin goodies akub usahain nabung sih buat dapetin itu, terus kalo skincare beruhubung aku sensitive kulinya jadi engga
Q : terus nih ka, kaka sebagai founder dari Marlo kalo liat euphoria anak- anak marlo pas EXO lagi comeback tuh gimana sih ka?
A : kalo inside marlo kita itu excited banget mau EXO lagi ngapain, mau hiatus mau ada kabar atau mau comeback itu pasti kita excited sih ya karena cinta sih ya hehe, kalo marlo tau sendiri kalo comeback pasti ngadain acara emang belakangan ini aja sih sepi acara masih belum ada, personelnya juga pada sibuk kan.
Q : terus anak-anak marlo suka beli atau nonton konser gitu engga ka?
lxxxviii
A : kalo yang lain mungkin iya ya nonton kalo aku kan suka EXO baru 2014 apa ya apa 2015 pokoknya jaman Love Me Right yaa dimana konsernya juga belum ada ya tapi pas Musik Bang kemaren aku nonton dan pas event natrep aku nonton juga sih, dan yang pasti kalo mereka konser harus beli sih apalagi kalo di Jakarta ya itu kaya suatu kewajiban yaa kecuali di luar keknya aku belum, kalo keluargaku sih ya aku kan udah nikah nih jadi suami aku belum tentu ijinin buat nonton konser doang, mungkin ketika aku jalan ke Korea dan pas lagi ada konser mungkin aku bisa nonton Cuma kalo untuk pribadi ke luar negeri buat nonton konser kayanya engga, dan dari aku sendiri bukan sesuatu hal yang wajib sih kalo sampe ke luar negeri mendingan aku jalan-jalan kemana gitu sekalian tour gitu
Q : terus nih ka, kan marlo suka adain event ultah member exo, itu kenapa sih ka?
A : sebenernya marlo sendiri itu dibetuk karena awalnya kita pengen bikin projek, bukan fanbase tadinya awalnya, emang aku sama founder yang lain bikin marlo ini untuk projek-projek EXO tapi gimana ceritanya akhirnya eemmm ada beberapa founder yang engga sejalan, akhirnya semper marlo itu gitu-gitu aja engga berkembang di diemin, Cuma aku sama founder yang di Manado memutuskan untuk ayo kita seriusin jadilah fanbase, eh kok fanbase? Eh iya fanbase terus yaitu alasan marlo suka adain event pertama marlo itu suka buat projek kedua, kalo basicly suka bikin event karena buat bersosialisasi kaya buat ngehubungin Kpoper-Kpopers khususnya EXO-L lain buat kenal satu sama lain dan aku seneng sih ngeliat kebahagian member-member itu yang bisa kaya mencurahkan bukan kebucinannya ya kaya cintanya gitu ke EXO tanpa harus malu satu sama lain karena kan kita sama sama gitu atau punya kegemaran yang sama.
Q : terus kalo menurut kaka sendiri K-Pop itu berdampak sama perilaku konsumtif nda?
lxxxix
A : emm, kalo menurut aku sih K-Pop ada yang berdampak positif ada yang berdampak negatif pastilah ya setiap seuatu pasti ada positif negatifnya, kalo positifnya kalo menurut aku engga konsumtif ya mungkin konsumtif kalo orang itu memaksakan ketika dia engga ada duit tapi dia memaksakan untuk membeli misalkan album atau goodies atau official merchandise lainnya gitu itu konsumtif, kalo menurut aku anak ini nabung buat membeli sesuatu official merchandise itu kan berarti sesuatu yang bagus buat maksud aku buat aku bagusnya dia bisa willing to nabung saving abis itu dia beli sesuatu, pada dasarnya hidup kita buat apa sih? Kita menjalankan sesuatu hal yang kita suka kan tapi in positif ways, kita nabung duit kita sendiri kita membahagiakan kita sendiri kalo konsumtif mungkin harus ada batasannya juga sih ya engga beli beli beli beli gitu even itu duit sendiri, tapi kalo yang beli yang maksudnya setidaknya harus memilih atau memilah lah, nah ini butuh ni, ini engga gitu kalo misalkan punya doll 1 yaudah 1 aja, tapi emang kan ada yang kolektor doll atau apa aja gitu dibeli itu konsumtif tapi kalo dalam batasan wajar dan duit sendiri itu sih it‟s okey
xc
Nama : Saudara/i AR
Status : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 30 Tahun
Q : Assalamu‟alaikum bunda,
A : waalaikumsalam sayang, gimana gimana ada yang bisa bunda bantu engga nih?
Q : jadi gini bunda, skripsi aku ini tentang K-Pop dan perilaku konsumtif
A : ih kok bisa pas ya, emnag jadi konsumtif sih ya, emang nasa jurusan apa sih?
Q : nasa jurusan sosiologi bunda
A : oh jadi bisa pas gitu ya ambilnya
Q : iya bunda biar enak ngerjainnya
A : iya betul yaa
Q : ini bunda nasa cuma mau tanya aja sih bunda, tapi bunda kalo keberatan namanya boleh disamarin ko bunda
A : iya iya gapapa samarin aja, entar famouse lagi,,hehehe
Q : jadi nasa mau nanya ini bun, bunda sejak kapan sih mulai suka samaK- Pop?
A : kalo sukanya itu dari jamannya suju ya, dari jamannya Super Junior berarti dari tahun 2007 atau 2008, kenalnya ya, sukanya tuh awalnya dari Suju dari lagu si apa sorry-sorry itu udah suka sama si K-Pop, tapi sempet vakum juga karena kan kerja apa segala macem, kerja sama kegiatan rumah tangga jadi engga sampe bucin.
xci
Q :baru balik lagi pas EXO ya bun?
A : he‟eh bener banget, jadi setelah itu vakum tuh taunya suju, tau sih tau palingan bigbang tapi engga sampe gimana banget kaya SNSD gitu abis itu engga tau lagi. Tau-tau pas jamannya EXO itu pun karena drakor.
Q : oh karena drakor, ini ya bun karena D.O ya bun?
A : itu pas liat chanyeol, pas liat suho pas liat mereka tuh kaya tanya-tanya ih mereka siapa sih, ko EXO juga. Sebelumnya juga liat D.O yang main sama jo in sung. Main lagi di young, terus liat ini orang yang sama. Biasa kan bunda tuh kalo udah suka, kepengen tau ini tuh siapa sih gitu kan. Dan ternyata EXO lagi, lah ko ExO-EXO lagi gitu kan sampe penasaran, dan dari situlah mulai-mulai cari tau EXO. Jadi pengen lebih tau tentang EXO
Q : kalo denger dari cerita bunda, awal perkembangan K-Pop itu berarti suju ya bunda?
A : iya, bunda bilang iya kayanya tuh mereka kaya internasional, langsung mendunia dari si suju itu.
Q : terus bun, kenapa sih bunda suka K-Pop awalnya gimana?
A : awalnya mungkin karena dari kecil udah terbiasa sama musik tapi alirannya barat ya, jadi kaya aliran baru gitu. Itu tuh yang kenalin kakak yah “eh ada lagu baru loh nih sekarang Korea” eh pas denger lagunya bagus-bagus, tadinya ah engga terlalu gimana-gimana sama K-Pop karena kan nari-nari paling biasanya Band cowok-cowok tuh biasanya band, akhirnya pas tau beda ya, kan beda ya kalo barat. Maksudnya kan alirannya udah biasa kan akhirnya mungkin dengan kebiasan itu pengen tau yang baru jadi kaya beralih seleranya, mulai kesana gitu.
Q : kalo bunda bisa gambarin nih bun, kalo Barat tuh cenderung gimana gitu sama K-Pop lebih cenderung gimana?
xcii
A : kalo barat sih, sebetulnya K-Pop tuh udah berkiblat ke Amerika juga soalnya, kalo bunda perhatiin emang musik-musiknya makin kesini kaya bukan K-Pop gitu, contohnya kaya musiknya Baekhyun, kalo diliat-liat kaya musiknya orang-orang kulit hitam. Terus kesini juga kayanya composer juga terlibat dari orang-orang bule jadi karena kita udah bosen liat bule kita beralih gitu ke K-Pop
Q : kalo di exo bunda sukanya sama siapa bun?
A : hahah aduh itu pertanyaan paling susah ini, bunda tuh kalo ditanya siapa biasanya gatau, Cuma mungkin ya kalo sekarang kalo banget sih ya D.O kayanya mana sekarang kan lagi wamil ya jadi berasa banget, tapi kalo disuruh milih tuh bunda semuanya suka banget. Kaya lightstick nih bunda tuh bingung mau pasang siapa ya, kan karena anak bunda juga sukanya D.O ya terus PC juga banyakan D.O jadi kemungkinan D.O
Q : anak-anak juga suka K-Pop bun?
A : Cuma 1 anak bunda yang suka K-Pop, kalo yang satu lagi wota.
Q : kalo yang lain beda aliran ya bun
A : he‟eh yang satu lagi JKT48 ke jepang-jepangan, tadinya K-Pop tpi engga uda berubah sekarang jadi alirannya jepang
Q : kalo alasan tersendiri bunda suka EXO dibandingkan kaya BTS, atau Blackpink?
A : hmmm pertama visual, engga bisa dipungkiri lagi bunda tuh suka kalo liat brondong cakep, cakep semua EXO tuh semua, yang kedua bunda tuh tau karena drakor bunda tuh gatau kalo mereka tuh EXO gitu lah, tapi dari awal cakep yaa eh pas diliat lagi EXO. Cakep dan multitalenta aktinya pun mereka bagus
Q : kalo dari segi konsep tuh mereka tuh kaya misetrius gitu engga sih bun menurut bunda?
xciii
A : biasa sih ya kaya spoiler-spoiler gitu ya, Cuma makin kesini karena mereka kan makin dewasa ya makin kesini mereka tuh berkonsep badboy kaya laki-laki penggoda menunjukkan kalo mereka tuh udah engga cute lagi makin gemesin makin penasaran, jamannya sebelum call me baby kan masih cute dan pas udah jamannya call me baby masih agak-agak cute, nah ke era monster udah makin cowok, makin kesini makin bad boys makin bikin gemes. Nih anak pamer-pamer abs lah, makin bikin teriak-teriak histeris lah. Beda di stage sama di belakang stage mereka tuh kaya punya dua kepribadian kadang cute kadang manly. Sehun tuh bayi banget tapi kalo lagi photoshoot. Baekhyun juga rasanya pengennya rasanya„diem engga!‟
Q : bunda pernah nonton konser K-Pop engga? Di luar atau di dalem negeri?
A : kalo konser K-Pop belum pernah, kalo selain K-Pop bunda pernah, baru mau Explore 5 ini.
Q : terus bun, untuk harga tiket konser itu beda engga sih bun tiket konser K-Pop sama yang bunda pernah tonton?
A : buat harga tiket kalo kata bunda tuh similar yah, jadi bunda pernah noton Bonjovi di eranya bunda, pernah nonotn TOTO pernah nonton Coldplay, 3 konser itu. Kalo toto sama bonjovi itu di Indo, bonjovi itu di GBK yah, kalo di GBK itu dulu standing di tengah cenderung agak jauh dari stage itu bunda harganya 1,7 atau 1,8 itu tahun 2012, standing di tengah jadi jauhlah, gbk gede dong tau kan?, nah bunda tuh di tengah- tengah agak-agak kebelakang, terus kalo toto sebelumnya, tahun 2009 mungkin ya itu masih 1 jutaan itu sih di indoor ya mirip ICE, nah kalo TOTO ini di saboga Bandung biasanya yang buat anak-anak ITB wisuda, jadi venuenya engga besar-besar banget. Nah yang terkahir ini konsernya coldplay di singapur di national stadium itu kapasitasnya 70.000 bunda beli tiketnya harganya 3,5 juta on the ticketnya ada tulisannya itu hanya
xciv
125 dolar singapur jadi kalo dikaliin 10.000 itu hanya 1,3 an 1,4 lah maksimal, tapi bunda bayar 3,5 itu pun duduk yang nun jauh disana, jauh banget liat si crish martinnya itu lari-lari kita litany kaya kecoa lari-lari. Jauh banget kerasa banget. Bunda mengandalkan bigscreen, bunda duduk di tengah tapi nun jauh disana. Beda kalo konser K-Pop mungkin orang- orangnya udah pada biasa bunda engga ngerti deh, itu yang coldplay itu bunda perhatiin engga ada yang bawa teropong cuma andelin bigscreen aja mungkin engga kepikiran ya yang nonton kan seumuran 30an 40an ke atas, udahlah engga jamannya kita buat cari teropong, kalo K-Pop kan biasa kan pada pake kamera yang XLR itu pake teropong, dikita tuh setau bunda yah kayanya engga ada tuh yang bawa teropong, mungkin ada tapi sedikit soalnya kan disamping bunda tuh kiri kanan kan keliatan dong nah itu tuh pada mengandalkan bigscreen aja. Cuma yang didepan itu harganya bunda aja udah 3 juta setengah yah, yang didepan bisa delapan sampe sepuluh juta di deket stage itu atau 7 sampe 10 jutaanlah, bunda aja 3,5 jutaan tapi jauh disana.
Q :berarti kalo nonton konser Exploration entar harus nabung nih ya bunda?
A :bunda tuh sebenernya udah booking tiket ya yang dibangkok pas ulang tahunnya jongdae tanggal 21
Q : tapi exploration di Jakarta bunda nonton lagi engga?
A : kalo ada duitnya bunda mau tapi engga apa-apa juga kalo dapetnya yang jauh, kan kalo yang sekarang pengennya yang VIP Row nih, katanya dapet mudah-mudahan sih lagi nunggu tiketnya. Pokoknya lagi galau sama temen-temen bunda yang dibangkok nonton katanya dapet Cuma masih Q number berapa gitu, istilahnya mereka udah nitip sama supplier A, dari Suplier A kita antri keberapa kaya waktu itu Natrep. Kan bunda pengennya VIP Row maunya row A dong, tapi tau dah.
Q :kisaran tiket diluar negeri tuh berapa sih bun?, apa dibangkok lebih murah apa lebih mahal dari Indonesia?
xcv
A :Bangkok mahal juga sih, soalnya dia tuh banyak yang bilang kalo K- Popers yang udah lama di Bangkok itu termasuk yang most wanted karena kan sekalian wisata ya mereka, di Bangkok tuh apa namanya termasuk yang paling banyak orang datengin orang-orang diluar Bangkok jadi dia mahal. Bunda liat distar up bunda sempet liat ini buat exploration 5 nih yang VIP Seat ada yang sampe harga 30 juta. Ada yang 10 juta ada yang 20 juta, bunda liat bisa sampe 30 juta wah itu tuh kaya High Demand, jadi luar biasa, tapi bunda kan engga lewat situ bunda kan lewat jastip kan. Bunda pikir Astagfirullahal‟aziim gila sampe ada yang jual sampe 30 juta
Q : itu mendingan ikut exploration yang tour itu?
A : iya bener, eh apa itu yang kaya gitu ya tapi bunda juga engga tau sih, iya yang ikut tour dapet room kamar gitu, apa yang itu ya tapi engga tau juga sih ya
Q : iya bun yang tour itu loh yang dapet merchandise nya exploration semua
A : mungkin itu yang member apa tuh EXO L kit, tapi bunda engga tau juga deh ya apa langsung dari SM engga ngerti deh.
Q :aku juga engga paham sih cuma aku liat ohmygod itu barang-barangnya exploration semua
A :nah iya itu sih puluhan juta worth it lah ya, cuman gua mah engga banget dah udah anak tiga secara
Q : hahaaha iya bener
A : ah kita ini mah tinggal tunggu tiketnya aja dah, tapi bunda belum ada Lighstick ini
Q : sama yaa aku juga belum dateng-dateng ini lighsticknya aku sampe mantengin udah dibeli belum yaa?
xcvi
A : iya karena kan itu permintaan banyak banget ya, orang yang bunda eh olshopnya bunda ini aja tuh belum beli juga. Nah kalo cinun itu kan suka pesen lighstick itu ribuan ya jadi mungkin dia diduluin gitu loh beda sama supplier yang kecil-kecil kayanya emang kaya dikumpulin gitu loh, nah bunda tuh malah yang olshop ini juga belum punya. Makannya yaudah nunggu aja deh, bunda juga mau dihias-hias karena kan lightstick yang ini tuh cakep banget, emang cantik banget bentukannya.
Q : iya bun aku juga mau liat wujudnya, karena kan katanya akhir bulan juli terus awal bulan agustus tapi sampe sekarang belum ada
A : bukan cuma kita doangan supplier A B C juga banyak yang belum karena permintaannya tuh banyak banget
Q :untung kita engga beli yang versi 2 bun tapi engga deh pas di group mau ada versi 3 yaudah aku nunggu aja yang ini
A : iyaa sempet juga bunda kepikiran tapi engga deh engga jadi
Q : tapi bun, bunda sering beli-beli album gitu engga sih bun?
A : beli sih tapi yang what a life belum, abis kan uang bunda namanya juga kan anak tiga ya, kebutuhannya banyak yaudah nunggu-nunggu uang ah yaudah nih beli album Baekhyun, kemarin Love Shot, terus apa namanya beli si Chen tinggal yang what a life pengennya nunggu lightstick dulu dateng nih baru beli
Q : waw bunda mantep-mantep, bunda dapet PCnya siapa aja bun?
A : kalo Chen pasti Chen, kalo Baekhyun pasti Baekhyun, kalo Love Shot Chen juga dapetnya kalo engga salah, kalo yang exo-exo yang Kokobop itu PC xiumin apa ya dapet poster Xiumin pc nya juga xiumin apa ya kalo engga salah, kalo yang exo awal itu PC sehun masih culun banget. Setelah itu album monster engga ada lotto engga ada
xcvii
Q : aku engga dibolehin beli-beli begituan huhuhu, lighstick aja aku minta udah Cuma sekali in
A : iya download aja yah, iyalah belum kerja masih ikut orang tua, syukur itu masih diboehin hehehe tetep bisa mantau lewat IG kan download tinggal download, kalo PC mah sering-sering aja marlo pasti bagi-bagi PC, sering-sering aja tuh ikutan acara begitu
Q : bunda ada alasan tersendiri engga sih bun beli-beli album kaya misalkan senengkah?
A : kepuasan aja sih ya seneng aja, bunda tuh kalo udah seneng sama satu hal misalkan bunda mau diet bunda tuh aka push misalkan bunda niat nih engga makan mi selama tiga bulan jadi tuh konsisten bunda engga makan mie selama tiga bulan, begitu juga exo lagi suka banget sama EXO bunda tuh ikutin terus sampe bela-belain mau nonton, sampe minta ke suami terus suami bilang tunggu aja yang di Jakarta, bunda bilang aja takutnya engga ada, bunda tuh kalo udah suka tekadnya kuat banget kaya waktu nonton coldplay di Singapur karena bunda suka coldplay udah dari SMP
Q : bunda suka beli-beli merch diluar album atau Lighstick engga sih?
A : oh engga kalo bunda tuh engga yang suka beli kaya boneka, dari kecil engga dibiasain sama boneka gitu sih
Q : liat manfaatnya juga ya bun?
A : iyaa, eh ini deh bunda beli jersey EXO Planet
Q : terus bun, bunda suka ikutin engga sih kaya misalkan exo kan jadi brannya nature tuh?
A : kalo iktutin kaya produk-produk yang mereka pake sih engga ya, karena kan buda mukanya sensitive ya, cuma kalo masker tuh sama yang jelnya itu bunda cocok sama gelnya kan bagus yah buat yang mata panda jadi cocok selain pake yang dari dokter.
xcviii
Q : iya sih cocok-cocokan juga ya kalo skincare itu, tapi bun dengan beli album itu kita kaya nyiriin kalo kita fans gitu engga sih bun menurut bunda?
A : oh iyaa tapi bukan berarti yang engga beli juga bukan fans dong ya kan, itu kan semisalkan bunda engga punya album coldplay nih tapi bunda tau lagu-lagunya coldplay jadi kalo dari pertanyaan kamu sih ya bukan berarti yang engga beli bukan fans juga karena kan kita tau lagu-lagunya
Q : iya juga sih bun tetep aja fans gitu kan, terus bun kan SM tuh kaya jual gelas Bekhyun, Pouch LS, bunda gimana tuh cara biar nahan engga beli
A : itu tadi karena kan udah adak tiga yah kebutuhannya banyak yaudah mendingan nati-nanti aja deh mendingan buat beli album exo comeback deh, terus kalo ouch ntar-ntaran aja deh wujud LS nya aja belum dateng, nah kalo udah engga dipake konser LSnya deh baru kaya mau beli buat naro dipajang tapi itu mah entar-entaran aja 2020 mungkin.
Q : iya bener sih bun ya exo bakal comeback tapi Cuma berenam…. Huhuhu tapi bunda makasih yaa bun buat waktunya
A :sama-sama sayang semoga lancar dan sehat, kan kalo ngerjain ini harus selalu sehat Aamiin.
xcix
Nama : Saudara/i AA
Status : Karyawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 25 Tahun
Q : jadi kan skripsi aku tentang budaya K-Pop gitu ya berdampak sama perilaku konsumtif jadi aku mau nanya-nanya ke kakak aja gitu?
A : hahaha mau nanya apa tuh dek
Q : kaka sejak kapan suka sama K-Pop?
A : hmmm kapan ya agak lupa akutuh
Q : sejak SMP kah atau SMA kah?
A : oh kayanya aku suka sejak 2013 deh ya kalo engga salah pas di eranya wolf
Q : oh kaka dari era wolf, kalo aku udah dari eranya EXO debut jaman- jamannya Mama.
A : aku tuh dulu awalanya sukanya super junior dulu nah aku exo pas comeback eranya wolf aku baru di EXO
Q : kaka awalnya tau K-Pop dari siapa?
A : awalnya aku itu suka K-Pop dari temen-temen SMA aku setiap pagi tuh dengerinnya lagu super junior, terus aku nyari-nyari tau EXO sendiri di Internet, kepo sama tertarik bagian awalnya yang Wolf soalnya kaya ngebentuk pohon, bener-bener keren banget, kalo Mama aku belum ikutin
Q : menurut kaka k-Pop berkembang dari eranya siapa sih ka?
c
A : hmmm eranya siapa yaa kayanya eranya Suju deh sama Bigbang dimana elf makin banyak tersu juga sama lagu yang sorry-sorry itu waduh itu keren banget
Q : dengan munculnya EXO k-pop tuh sekarang berkembang banget engga sih ke menurut kaka?
A : kalo itu sih pasti yaa idol dari boyband atau engga girlbandnya tuh uda pada bermunculan kaya sekarang Blackpink ada
Q : kaka suka k-pop aja atau drama Koreanya juga suka?
A : oh aku ga cuma suka musik koreanya aja aku juga suka drama Korea juga, awalnya aku suka Suju kan tapi karena di drama nya tuh suka ada soundtracknya jadi nyari-nyari lagunya terus jadi suka sama musik dan dramanya juga.
Q : selain musik sama dramanya kaka juga suka sama dramanya engga?
A : aku suka, dan aku paling suka Tteoppokkinya sih karena cocok kali ya sama rasanya
Q : tapi kaka sering makan di resto-resto Korea gitu engga?
A : kalo makan aku jarang sih yah soalnya temen-temen aku tuh pada engga suka sama makanan korea mungkin engga cocok di lidah mereka kali yaa jadi aku doang deh yang lidahnya cocok sama makanan korea, jadinya rada susah gitu pernah sekali ngajak temen terus dia bilang aduh engga suka
Q : alasannya kaka suka EXO tuh apa sih ka?
A : hmmm gimana yaa mereka tuh aduh agak susah yaa jelasin mereka itu, kaya konsepnya beda, sikapnya mereka tuh beda gitu kaya sopan ke semua fans udah gitu apa ya aku suka aja kaya misalkan cara menghadapi masalah mereka ditinggal beberapa member tuh yang bikin aku suka sama ini juga xiumin ditengah kesibukannya dia tuh bisa
ci
nerusin pendidikan sampe jenjang S3. Dia tuh kaya seimbang antara musik sama pendidikannya
Q : kalo dari musik sendiri kaka suka EXO tuh karena apa?
A : karena ya itu konsepnya beda mereka tuh kaya lebih misterius mulai dari era Mama, Overdose, Wolf, Growl, Lotto, Monster.
Q : kaka suka ikutin shownya mereka engga sih?
A : aku ikutin banget aku ikutin EXO Showtime, aku ikutin Exo yang jalan- jalan liburan itu
Q : kaka pernah nonton konser EXO?
A : aku pernah nonton konser EXO pas lagi jamannya era EXO yang KOKOBOP, aku nonton konser Musik Bang yang digelar di Jakarta, aku pengen nonton yang diluar negeri tapi aku engga ada izin dari suami.
Q : kaka kalo beli-beli kaya gini tuh pake budget sendiri ka?
A : oh iya dong aku pake budget sendiri karena kan udah kerja jugakan
Q : dapet izin tuh ka dari orang tua atau engga suami kaka?
A : dulu pas aku belum nikah pasti ijinnya sama orang tua, tapi itu pun disuruhnya beli yang bermanfaat aja atau engga yang bisa dipakai, nah kalo sekarang kan aku udah ada suami jadi aku ijinnya ke suami, aku tuh beli yang bermanfaat aja kaya PC member beberapa, sama ini sih aku beli album mereka setiap comeback
Q : kaka langsung beli album mereka pas mereka comeback?
A : hehehe aku ikut pre-order album mereka sih sejauh ini aku udah ada enam album exo aku ada album tempo, lotto, power tapi aku belum punya yang album EXO-CBX
Q : ada engga sih ka alasan kenapa kaka beli album lagunya sedangkan kaka bisa denger di spotify?
cii
A : beli album mereka buat koleksi tersendiri misalnya udah ga ada albumnya yang jual aku udah ada kaya buat kenangan aja sama seneng juga sih ya karena kan aku dapet photocard yang orisinil dan asli dari SM nya. Sama ini kan dengan kita beli album mereka kita tuh kaya ngebantu target penjualan mereka kan. Aku sih masih pengen beli album kaya overdose album CBX yang versi Xiumin juga aku pengen beli
Q : selain Laightstick kalo K-Pop Stuff apa sih ka yang kaka suka beli?
A : apa ya aku baru beli albumnya, photocard, Lightstick officialnya kalo kaya poster-poster gitu aku kurang begitu suka sih, palingan aku beli kaya jersey konser kaos konser yang lebih berguna aja sih aku belinya buat nonton konser sih.
Q : kaka suka engga sih beli produk yang dipake sama member-member exo kaya skincarenya gitu?
A : kalo skincare gitu aku engga yak arena kan skincare gitu kan kita liat dari diri kita, aku aja juga ga cocok gitu pake yang gel lidah buaya, palingan aku Cuma sheet mask aja sih yang cocok di muka
Q : kaka tuh suka ikutin engga sih kaya gaya fashion gitu?
A : kalo aku tuh engga ya karena kan xiumin yang bias aku aja jarang ada yang update fashionnya dia, tapi aku lagi nyari sih topi yang selalu dia pake yang dari produk MLB tapi tuh susah banget.
Q : kaka pengen beli barang-barang yang dijual sama SM engga sih?
A : aku tuh pengen beli yang gelang itu tapi engga ada PO nya terus yah nanti eksploration goodsnya tuh pasti banyak banget ada gantungan, tas stricker duh bikin makin kepengen beli, aku juga pengen beli payung kan terus suami tuh ngelarang kata dia gausah beli-beli jadi yaudah deh beli yang bemanfaat aja
ciii
Nama : Cherlinda
Status : mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 Tahun
Q : cher, gua mau nanya-nanya dong ke lu, skripsi gua kan tentang K-Pop berdampak pada perilaku konsumtif nih, gua mau nanya-nanya lu nih
A : waduh hahaha oke oke beb
Q : iya soalnya kan gua tau lu suka K-Pop dari SMA hahaha
A : kan lu juga beb
Q : hahaha makannya, lu mulai kapan sih tau tentang K-Pop dan mulai suka k-Pop sejak kapan?
A : gue tuh taunya nih itu dari SD tapi baru mulai suka sama K-Pop itu sejak tahun 2010 pas kelas 8 sekitar kelas dua SMP
Q : nah lu tau K-Pop dari mana tuh?
A : gua awalanya suka tuh karena di tularin sih maksudnya dikenalin gitu tentang K-Pop, temen gua suka K-Pop terus gua kepo terus juga ada drama Korea yang tayang di TV yaudah ikut-ikutan
Q : menurut lu sendiri nih cher, K-Pop tuh berkembang di eranya siapa sih?
A : Suju itu di Indonesia ya
Q : soalnya tuh gua taunya K-Pop tuh berkembang karena ada drama winter sonata
A : iyaa bener, Boys Before Flower. BBF sih itu berpengaruh banget di Indonesia, disini tuh pada suka Lee Min Ho, kim Hyung Jun, dia juga kana da Boyband tuh SS501 nah temen gua tuh suka itu SS501 itu, jadi kara nonton drama itu, jadi walaupun drama itu belum ada di tv di
civ
Indonesia Cuma dia tau si ini member boyband SS501 jadi nyamber dari drama ke boyband langsung ke OSTnya langsung ke penyanyinya jadi makin terkoneksi gitu
Q :SS501 tuh tapi dah bubar yess dah lama soalnya dia gua juga sempet suka pas SMP. Alasan suka K-Pop tuh apa sih?
A : kenapa gua suka tuh karena budaya di mereka kalo mau menghasilkan sesuatu dipikirin banget mateng-mateng mulai dari rasa lagu, nada dan segala macem mereka detail RAP kah R&B kah atau pop biasa atau pop dance atau beat itu tuh mereka fokus banget dan sesuai sama dance mereka yang menarik
Q : suka K-Pop aja atau suka drama juga atau makanannya?
A : kalo menurut gua wajar engga sih kalo suka K-Pop suka dramanya juga gitu karena saling berkesinambungan juga karena ada OST, entar si member dari Boyband A misalnya ngisi soundtrack drama ini pasti kan kita kepo dan ikutin juga, tapi kalo gua disuruh milih sih antara K-Pop atau drama, gua bisa berenti jadi K-Popers tapi engga bisa berenti jadi K- drama
Q : iya sih bener karena drama lebih menarik ada konflik tersendiri kan, nah kalo K-Pop kan tergantung konsep dari idolnya sendiri.
A : iya karena kan K-pop tergantung kita sukanya sama idol siapa dan konsepnya juga, imutkah, misteriuskah dan seksikah apa segala macem
Q : K-Pop sukanya sama siapa sih?
A : gua suka EXO
Q : nah di EXO sendiri sukanya sama siapa dan alasannya kenapa sih lu suka sama dia?
cv
A : gua tuh suka sama chanyeol sama suho tapi lebih suka Chanyeol karena dia nge-rap nya bagus, terus faktor pendukung itu sih ya mukanya babyface banget
Q : oh iya sih ya bener lengannya dong keker pisan, selain ada engga sih menurut lu pembeda anatara EXO sama boyband-boyband yang lain?
A : bedanya mungkin dari segi musik ya, lebih ke R&B kalo K-pop yang sekarang tuh apa namanya kaya digital gitu,,, oh elektrik musik gitu, EXO juga ada sih suka irama sama kualitas vocal lebih prefer ke EXO
Q : terus suka beli K-Pop stuff ga sih kaya Lightstick, tas, poster dan lain- lain gitu?
A : suka sih gua suka beli poster, gua suka beli printilan kaya gantungan kunci, kalo Lighstick gua suka beli sih kalo lagi mau nonton konser pasti hampa tangan kalo engga ada lighstick itu barang wajib pas nonton konser sih
Q : termasuk alasan kenapa harus beli K-Pop stuff, tapi ada engga sih manfaatnya dengan beli K-Pop stuff gitu?
A : ada sih ya manfaatnya kaya misalkan lighstick kalo engga lagi nonton konser kalo misalkan dirumah mati litrik pake aja buat senter, trus gantungan buat kuncinya.. tapi kadang mikir juga sih ini too much engga ya, Cuma kan demi kesenangan hati dan menjiwai
Q : iya bener lebih menjiwai sebagai seorang fans yess. Tapi lu pernah nonoton konser K-Pop engga yang ada di luar negeri atau dalam negeri deh?
A : gua pernah dong nonton tapi di Indonesia
Q : terus lu ada budget tersendiri engga sih buat nonton-nonton gitu?
cvi
A : pasti ngebudgetin sih yaa dan gua lebih prefer beli tiket yang festival karena lebih asik enjoy walaupun berdiri lu lebih deket sama stage. Kalo festival di Indonesia tuh rata-rata 2.500.000 sampe 3.000.000 an
Q : oh itu tergantung dari even organizernya ya, berapa kali sih lu nonton konser K-Pop?
A : berapa yak agak lupa nih. Nonton SMTown, EXO, Suju, WonderGirls, kalo di total gua empat kali nonton konser K-Pop
Q : OMG wow,, empat cuy, gua aja belum pernah engga pernah dibolehin dong ama bokap gua. Suka beli album juga engga sih ketika mereka comeback?
A : suka sih karena kan itu sebagai simbolis kita sebagai fans yang sejati kan karena kan yang dijual sama mereka kan fisiknya dari album itu kita harus gimana yaa, kaya engga afdol gitu kalo engga beli apa yang dikeluarin sama mereka
Q : terus suka engga sih beli yang officialnya gitu kadang kan kalo official suka mahal ya?
A : kalo ada budgetnya dan barangnya lucu dan kita emang pengen beli, biasanya beli sih yaa
Q : tapi lu kalo beli misalkan si perusahaan label ini ngeluarin benda-benda kaya misalkan payung dan things yang ditawarkan sama mereka?
A : engga sih gua, kalo gua prefer ke barang yang emang ciri khas idolnya aja kaya Lightstick dan album kalo yang lain-lain engga dah
Q :terus lu tuh kalo beli-beli kaya gini pake duit pribadi engga?
A : nabung sih ya dari orang tua hahaha berasa duit pribadi yee kan
Q : terus lu tipe yang mana nih cher beli album apa streaming apa dua- duanya?
cvii
A : dua-duanya sih gua kan kalo album yang gua bilang tadi itu kaya citra kita aja sebagai seorang fans.
Q : terus lu suka ikutin aktifitas idol engga sih kaya pake skincare yang dia pake, makan yang dia makan terus variety yang diikutin idol
A : pasti sih kaya ikutin kalo idol yang kita suka lagi jadi bintang tamu di variety apa kan jadinya kita pasti ikutin karena kepo sama kegiatan mereka kaya gimana
Q : kalo skincare gitu?
A : kalo gua sih engga karena gua lebih mengandalkan review karena kan cocokan ya bu, kalo dikulit idol cocok belum tentu di gua cocok jd engga sih kalo buat skincare gitu-gitu
Q : suka makan di tempat Korea engga sih?
A : kalo dibilang suka gua suka, kalo dalam itungan setahun sih kayanya gua sering yak arena lumayan cocok sama lidah karena udah disesuain sama cita rasa indo kan
Q : lu punya cara tersendiri engga sih buat control diri lu supaya apa ya kaya engga boros dalam hal K-Pop ini
A : gua lebih mempertimbangkan sih yaa apa yang menurut gua manfaatnya ada sama engga aha jadi engga semua gua beli sih. Apalagi album kan karena album aja ada yang di repackaging lagi lagunya
cviii
Nama : Oshin
Status : Karyawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 Tahun
Q : mba kan skripsi aku kan tentang budaya populer Korea dan perilaku konsumtif nih, aku mau nanya-nanya ke mba?
A : waduh aku berasa agak gimana gitu yaa.. hehehe canda deng
Q : serius nih mba ntar aku kasih masker deh sama pin EXO oke yah?
A : tapi kan aku engga suka EXO dek, aku kan sukanya Bigbang, 2ne1, Gdragon YG stan hahaha
Q : yaudah sih mba, mba pake maskernya aja pin nya mba simpen atau gausah juga engga apa-apa aku dengan senang hati ngekip
A : mau nanya apaan sih emangnya, pesen makanan dulu gih buruan baru entar mba jawab
Q : mba, mba mulai kapan sih suka K-Pop? Awalnya tau dari siapa?
A : mba tuh suka K-Pop mulai dari 2014 kalo engga salah, mungkin terhitung baru suka kali ya, nah mba tuh langsung suka 2ne1 sama Bigbang. Kayanya mba tuh telat deh soalnya baru suka pas kuliah, dulu sih pas SMA tau sih ada drakor tapi engga begitu suka tau juga kalo dulu tuh ada boyband SS501 dari drakor BBF tapi engga suka banget gitu loh biasa aja, sama apa tuh mba lupa lagunya ost BBF. Tapi suka dan ngikutin banget mah pas dari 2ne1 bigbang gitu.
Q : itu mba tau berarti dari drakor gitu-gitu kan?
A : iya bisa dibilang mba tau budaya populer Korea tuh dari tayangan drama Korea yang awal booming itu BBF…hahaha tapi kan sempet
cix
engga ngikutin terus ada acara musik yang di apa sih mba lupa nama chanelnya acara musik di tv yang nayangin lagu-lagu K-Pop itu loh terus muncul MVnya 2ne1 kan banyak banget kalo engga salah yang lagu Falling in Love sama bigbang yang Fantastic itu, nah baru ngikutin deh tuh lagu-lagunya mereka, tertarik sambil nemenin masa-masa kuliah cielah
Q : deh gaya banget, tapi iya sih aku juga suka EXO dari SMA dong kelas 1 gegara dijejelin temen
A : nah kamu tuh lebih bucin dari pada aku.
Q : tapi mba tau engga sih K-Pop berkembang dari mana awalnya booming itu dari mana?
A : hmmm aku kan baru yah di K-Pop maksudnya belum lama gitu loh jadi kurang tau banget tapi kayanya yah jaman-jamannya Super Junior deh soalnya tuh ada lah beberapa temen SMA waktu itu yang suka K-Pop gitu apa sih nama fansnya elf yah kalo engga salah
Q : iya sih emang Suju yang duluin booming di Indonesia
A : hmmm.. tapi kayanya tuh dari drama dulu deh muncul tuh yang BBF baru boyband-boyband pada masuk gitu karena kan yang main BBF juga salah satu personel boyband SS501 nah mungkin baru dah tuh Suju pada banyak yang suka
Q : bisa jadi sih aku sih taunya EXO doangan dulu... hahaha tapi mba pernah nonton konser K-Pop engga? Di dalam negeri atau luar negeri
A : pernah dong, ya ampun boro-boro luar negeri, mba mah dalam negeri aja deh udah hehehe, iya mba pernah nonton konser pas kuliah semester 5 waktu itu yah, mba nonton pertamanya Bigbang mba beli sekitar 3,5 juta itu tiket festival standing mba dapet dibarisan ketiga atau keempat gitu lupa, terus mba beli tiket konser 2ne1 tapi dapetnya yang tribun itu sekitar 1,5 juta an kalo engga salah ya lupa juga terus mba pernah nonton
cx
konser solo Taeyang member Bigbang itu mba beli ots harganya 300.000 sekitaran segitu lah ya lupa deh tiketnya itu juga dadakan banget dong soalnya. Yaa tiga kali lah ya mba pernah nonton konser
Q : gilss mba banyak juga itu mba nonton YG entertaintment aja diluar YG engga ada?
A : engga lah mba kan sukanya sama Bigbang, 2ne1 sama GD yang lain- lain mba engga suka
Q : emang apa sih mba yang beda dari Bigbang 2ne1 itu?
A : adalah bedanya kalo idol-idol YG itu mereka swag banget hiphop gitu konsepnya engga banyak gerakan tariannya, kan kalo yang lain kaya idol-idol lain itu dia alirannya pop gitu tapi masih ada terkesan imutlah, kalo YG tuh bener-bener engga nunjukin sisi imutnya. Kalo dari segi konsep tuh juga beda 2ne1 tuh nunjukin dia kaya wanita-wanita kuat Bigbang juga kaya nunjukin mereka tuh dewasa banget
Q : alasan mba buat nonton konser tuh apa sih?
A : ya gimana ya pasti seneng aja kan ketemu sama boyband atau girlband yang kita suka apalagi mumpung mereka dateng kan karena juga jarang- jarang mereka dateng, kadang-kadang negara kita suka enggak masuk list tournya mereka, jadi seneng gitu kita liat langsung wujud manusianya tapi seru banget sih pecah banget itu konser jadi berasa seneng aja gitu adalah pasti kepuasan tersendiri mah
Q : terus mba suka beli K-Pop stuff engga?
A : oh waktu itu aku beli Lighststick Bigbang versi 4 itu tuh aku PO dan baru aku pegang pas konser Bigbang
Q : Lisghstick kan biasanya mahal banget mba, mba beli harganya berapa?
A : itu karena aku ikut PO harganya sekitaran 400an lah ada
Q : lumayan yah, emang bakal apaan sih yak lighstick itu?
cxi
A : yeee ya bakal nonton konser atuh, aneh aja konser engga megang lighstick ciri khas dari konsernya Bigbang, apalagi konsernya Bigbang itu kaya yellow ocean karena kan crownnya itu warna kuning gitu kan.
Q : terus mba diluar k-Pop stuff mba suka beli album engga?
A : kalo album mba engga punya karena kan lagu-lagunya bisa di download kan jadi menurut aku downloadin aja lagu-lagunya, albumnya mehong cuyy mba kan dulu masih kuliah sama belum kerja juga jadi yaudah deh engga usah beli
Q : kalo K-Pop stuff yang lain mba beli engga?
A : mba beli waktu itu tas 2ne1 harganya 250.000, sama kaos GD gambarnya foto Gdragon harganya 100.000 terus mba beli kipas YG entertaintment yang gambarnya semua idol dari agensi YG terus mba beli gantungan gambar Gdragon mba juga beli gelang 2 gelang 2ne1 dan Bigbang mba lupa harganya berapa terus sama mba beli bando 2ne1 pas lagi nonton konser 2ne1.
Q : terus alasan mba beli K-Pop stuff itu apa?
A : apa ya kayanya mah dulu biar punya aja gitu karena lagi demen- demennya kan sama Bigbang 2ne1 kan, kaya pengen koleksi gitu loh
Q : dipake semua mba?
A : hehehe kalo tas sih iya karena mayanlah kuat gitu bahannya, sama kaos sih karena bahannya adem, kalo gelang karena mba engga suka pake gelang kali ya jadi engga dipake sih
Q : terus mba pernah engga ikutin produk atau apa yang dipake member dari 2ne1 atau Bigbang?
A : mba pernah sih beli jaket yang CL 2ne1 pake harganya 500.000 sebenernya itu sepasang sih celana sama atasan tapi mba Cuma beli
cxii
atasan itu aja udah mahal, abisan jaketnya bagus juga sih ya gambarnya uang-uang dollar ada sayapnya.
Q : terus mba suka engga selain musik Koreanya kaya misalkan makanannya drama koreanya?
A : mba suka makanan Koreanya, kaya misalkan ramyeon, tteoppokki, bibimbap, kalo drakor mba sukanya yang action sama kaya genre diluar romantic sih.
Q : mba berapa kali suka pergi ke resto Korea?
A : jarang sih kalo lagi kepengennya aja 1 bulan aja belum tentu sih yaa hahaha
Q : udah sih mba aku cuma nanya itu aja?
A : hahaha yaudah kalo cukup sekian
cxiii
Nama : Nabila April
Status : Mahasiswi
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 19 Tahun
Q : jadi gini bil, aku mau nanya ke kamu nih tentang K-Pop karena skripsi aku tentang K-Pop gitu
A : oh iya iya ka, silahkan
Q : aku mau nanya nih menurut kamu K-Pop itu berkembang di eranya siapa sih, semakin berkembang dan jadi populer?
A : kalo buat aku sih eranya suju ya, soalnya pas eranya Suju tuh bener- bener K-Pop tuh bener-bener masuk gitu loh ka, pas K-Pop mendunia tuh pas era-eranya Suju, pokoknya kaya Suju yang ngebawa gitu loh ka
Q : terus alasan kamu suka K-Pop itu apa sih bil
A : alasan aku suka K-Pop tuh karena apa yah, karena oppa-oppa ganteng hahahaha, kalo buat aku tuh dari pada kita suka-suka sama hal yang negatif yah walaupun K-Pop juga sering dinilai negatife tapi buat aku tuh K-Pop tuh satu sisi positif buat yang kita suakain gitu loh ka dari pada kita sukanya narkoba atau sex bebas yak an dari pada sukanya yang kaya gitu nongkrong malem pulang pagi atau dugem gitu
Q :jadi buat kamu mendingan suka sama K-Pop ya?
A : iya ka, jadi tuh K-Pop tuh satu hal positif untuk buat nyari temen gitu- gitu lah ka
Q : selain dari oppa-oppa ganteng macem Sehun yang keturunan dewa, ada alasan lain engga sih?
A : ya itu ka dari pada aku suka sama hal yang negatif jadi menidngan aku suka K-Pop, K-Pop tuh ada hal posisitnya ka jadi bikin aku suka nabung
cxiv
yak an buat konser lah buat perintilan-perintilan K-Pop jadi menurut aku aku ambil positifnya aja sih ka
Q : terus selain suka K-Pop kamu suka Dramanya engga atau budaya yang lainnya?
A : suka ka, aku suka drama
Q : kalo makanan Korea nya kamu suka juga?
A : kalo makanan korea kan pedes-pedes ya ka jadi aku kurang begitu suka atau kena dilidah karena aku engga suka pedes
Q : suka Sehun tuh kenapa sih?
A : hmm aku suka sama chanyeol juga sih ka, kalo buat sehun apa ya selain karena dia tampan dia juga multitalenta sih ka bisa nge-rap juga bisa main drama juga ngedace juga
Q : selain kamu suka EXO kamu tuh suka engga sama boyband yang lain?
A : aku suka Bigbang aku suka apalagi ya, aku lagi suka X1
Q : selain itu kamu juga suka NCT bukannya?
A : iya aku suka sama NCT tapi yang WayV sama lucas yang aku tau
Q : banyak yak arena member-membernya?
A : iya ka bener jadi aku pusing
Q : kamu sering nonton konser gitu engga?
A : kalo sering sih engga ka Cuma kalo beberapa kali nonton konser sih aku pernah
Q : itu di Indonesia atau di luar negeri?
A : di Indonesia aja ka hahahaha
Q : perasaan kamu setelah nonton konser tuh apa sih?
cxv
A : aku tuh pas nonton konser tuh rasanya kaya mereka bener-bener nyata gitu loh ka, terus kesan yang di dapet tu kita kaya nambah temen terus kaya kalo aku sih ngerasa misalnya kita seneng banget bisa ketemu sama idol yang kita suka
Q : berarti pernah ketemu Sehun dong?
A : ketemu ka pas Musik Bang di Jakarta, tapi karena itu bukan EXO doang ya ka jadi kaya euforianya tuh kurang dapet gitu
Q : tau engga sih kira-kira per stage itu berapa?
A : kalo deket stage tuh itu harganya lumayanlah ya ka mahal, kalo di Indonesia sendiri bisa kena sekitar 2 juta sampe 3 jutaan karena kan deket stage yah. Bedanya tuh turun-turun gitu. Kalo suju waktu harganya 3,1 juta
Q : itu di BSD
A : iya di BSD
Q : kamu tuh suka beli K-Pop stuff gitu atau kaya lightstick album gitu- gitu engga?
A : aku sih engga ka hehehehe, soalnya aku lebih penting nabung sih ka, tapi aku punya beberapa album sih ka dari giveaway
Q : berarti kamu suka streaming ya?
A : iya ka streaming aja di youtube
Q : kalo lightstick gitu kamu beli juga?
A : belum sih ka aku juga belum beli lighstick, tapi kemungkinan kalo mereka jadi ke Indonesia sih ya beli kali
Q : terus kamu eemmm suka ikutin kegiatan idol gitu engga sih?
cxvi
A : aku suka sih ka kaya misalkan mereka pergi kemana kaya EXO kana da variety show gitu kan kemarin, aku ikutin sih dari awal sampe akhir perkembangannya
Q : kamu suka ikutin produk yang diapke sampe idol engga sih kaya EXO kan brandnya natrep ya?
A : aku ikutan beli sih ka, tapi tuh gimana ya yang mereka jual tuh bukan produk tapi PC, kita beli PC berhadiahkan produk hahahaha boong deng, abisan kemaren PCnya udah abis liptinnya beluman hahahaha
Q :kalo misalkan Sehun nih lagi pake skincare ini kamu sering ikutin engga sih?
A : engga sih ka engga sampe kaya gitu, engga spesifik aku harus ikutin apa yang dipake sama Sehun, engga gitu banget
Q : kamu kan suka sama Chanyeol sama Sehun nah mereka kan ngeluarin album tuh buat dou nya, kamu beli engga album mereka?
A : kalo itu aku beli sih ka satu aja hahahahah itu aja tapi
Q : iyalah satu aja engga usah banyak-banyak hahahaha
A : aku dapet PC Chanyeol
Q : terus perasaan kamu gimana sih setelah dapet itu?
A : seneng sih ka walanya yah kenapa Chanyeol karena kan bukan bias tapi untungnya ada yang mau trade jadi aku dapet Sehun walaupun Cuma 1
Q : terus kan kamu beli tuh album mereka, alasan kamu beli album mereka tuh apa sih selain kamu bisa streaming lewat youtube?
A : sebagai fans ka, dan seenggaknya aku bersumbangsih walaupun 1 engga kaya yang ada laha yang seabrek. Seengaknya aku punya 1 dari yang bisa mereka hasilkan suapaya aku kenang terus,, anjaayyy, menggambarkan aku tuh suka mereka
cxvii
Q : kamu sering ikut event-event K-Pop gitu?
A : kalo dibilang sering lumayan sih ka tapi tergantung akunya lagi pengen keluar atau engga sama kalo yang adain acara itu aku kenal deket ya aku dateng sih ka
Q : terus kamu beli K-Pop stuff kaya album itu pake duit pribadi atau orang tua?
A : aku pake duit sendiri sih ka kalo pake duit orang tua tuh engga banget, nonton aja nabung.
Q : tapi kamu sayang engga sih uang itu kamu beli buat album gitu?
A : engga sih ka, gimana yaa ngejelasinnya kaya aku juga bangga gitu punya ini walaupun engga bisa dimakan, itu kaya sejarah hidup aku gitu loh ka hahaha kaya misalkan aku punya anak aku bilang nih mamah tuh nakal Cuma beli album jadi kalo mau ikutiin gapapa
Q : tapi kamu kalo nonton konser ada engga sampe 5 kali?
A : engga ka Cuma 2 kali, ke venue tempat konsernya nyari freebies
Q : eh kamu ikut natur republic juga yang ngundang trio Kim?
A : iya aku dateng ke natrep itu, tau engga aku sampe nginep di mall buat dapetin tiket itu
Q : kamu beli atau dapet?
A : aku beli, aku kan beli pertamanya waktu di Lippo semaleman takut ada dua antrian sampe pagi kita tuh kaya satpam, terus sama satpamnya diomelin tengah malem di dalem mall, terus aku dapet kartu pass karyawan dari salah satu karyawan disitu kan, aku beli section D terus aku ikut yang insert live
Q : emang harga satu tiketnya tuh berapa sih?
cxviii
A : section A itu 1,2 juta section, B itu 1 juta, C itu 750.000 kalo section D itu 500.000, E itu 350.000 aku itu beli yang section D kan terus aku ikut insert live.com terus dari insert live aku dapet tiket A jadi tiketnya D angus gitu loh ka aku aku pilih di depan. soalnya yang bisa minta tanda tangan tuh yang menang dari natrepnya ka
Q : enak dong keliatan?
A : emmmmm iya dooong, Ya Allah Chen itu ganteng banget ka aku aja tuh sampe naik gitu Chen jadi bias list kedua
Q : aku tuh mau bilang ke Chen kalo ketemu, kabarnya Umin kaya gimana?
A : terus kan aku tuh ikut natrep mau liat Kai niatnya, kan deketbanget soalnya pas musik bang itu aku dapetnya C section jadi di tengah engga sampe depan banget, kan kalo panggung indo tuh kan datar ka engga maju gitu yaa jadi keliatannya yaa
Q : udah sih bil aku mau nanya itu aja ke kamu, makasih banyak loh ya eh kamu mau apa nih pinya chanyeol atau sehun?
A : beneran di kasih ini ka?
Q : beneran atuh aku kasih ke kamu, eh ini makasih banget loh ya udah mau ditanya-tanya
A : iya ka sama-sama ko
cxix
Nama : Mr. D
Status : Chef
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 23 Tahun
Q : gua mau nanya nih, lu kan suka K-Pop ya, sejak kapan sih lu mulai suka?
A : awalnya tuh gua dari SMP ya, ketemu temen-temen kaya intan dan linda yang suka sama K-Pop juga, dan awalnya gua suka karena musik dan dancenya sih ya, gua juga kan suka ngedance ya tari tradisional gua suka, nah karena K-Pop ini musik dan dance jadi tuh gua suka
Q : tau engga perkembangan K-Pop diIndonesia awalnya gimana?
A : yang gua tau nih ya awalnya itu dari drama kalo engga salah tuh dari boys before flower jaman-jamannya kita SMP kalo engga salah ya itu boomning banget sampe dibikin dramanya versi Indonesia yang main tuh si lee min ho. Nah dari situ booming lagi sejak muncul boyband suju yang fansnya banyak banget termasuk temen-temen gua. Sebenernya sebelum suju juga ada sih ya grup musik yang gua tau kaya SS501 nah itu membernya main di drama boy before flower juga. Nah ini juga sih kaya semisal ost-ost drama itu yang isi biasanya penyanyi-penyayi idol gitu entah salah satu membernya atau emang dia penyanyi tunggal.drama dream high juga tuh aktor sama aktrisnya yang main kaya si IU, Suzy MissA, Taekyeon 2PM yak an, semakin boominglah di Indonesia K-Pop itu sendiri.
Q : grup musik apa sih yang suka? EXO kah Suju kah atau yang lainnya dari agensi lain
A : kalo gua pribadi gua suka grup musik naungannya JYP, bisa dibilang gua JYP Nation sih ya. Kalo yang sekarang-sekarang sih ya gua suka kaya
cxx
GOT7, Straykids, kalo grup musik yang ceweknya gua suka sama Twice. Nah ini juga nih jadi dari gua berlima sama temen-temen gua macem intan linda gitu-gitu gua tuh kesukaan gua beda deh, gua lebih ke anak-anak JYP sedangkan kaya linda intan itu sukanya ke anak-anak SM kaya Suju EXO, pokoknya gua sendiri yang beda deh jadi kalo lagi kumpul mereka ngomonginnya pasti suju tapi gua ga ada temennya. Gua kenal sih suju exo gitu-gitu tapi kalo musik gua lebih ke prefer ke JYP entertaintment.
Q : alasan lu suka K-Pop apa sih? Karena hobi atau gimana?
A : sebetulnya kalo dibilang hobi iya, karena itu tadi gua suka nari terus ketemu temen-temen K-Pop jadi bikin gua kaya „oh gini ya K-Pop ada dancenya ada lagunya oh yaudah jadi kaya ngalir aja oh musiknya enak di denger terus ada tariannya juga‟, kalo dibilang hobi juga karena gua terjud di dance cover jadi ngalir ajalah. Dulu gua suka barat tapi ya itu tadi ketemu temen yang suka K-Pop gua jadi ikutan.
Q : sebenenrnya nih ya selain lu suka dancenya dari K-Pop itu, ada engga sih alasan lain kenapa lu suka K-Pop?
A : alasan selain dari dancenya di K-Pop ya, kalo gua pribadi musiknya sih ya, juga konsep yang mereka tampilin ke penggemar tuh beda-beda, kenapa K-Pop visual mendukung kan, gini aja deh Korea kan terkenal banget ya kulitnya putih-putih tinggi langsing cowoknya juga cakep- cakep. Rata-rata grup musik boyband atau girlband juga cantik-cantik sama ganteng-ganteng kan kaya udah jadi standarnyalah di korea. Nah kualitas musik mereka juga bagus secara mereka dilatih kan maksudnya tuh proses sebelum debut harus lewatin masa-masa training dilatih vocalnya engga Cuma nyanyi doang kana da juga rap nya, kemampuan dancenya. Jadi tuh kaya kemampuan musik oke secara visual juga oke, dance juga oke, menjual banget lah ya seperti itu sih menurut gua. Itu kenapa gua suka sama K-Pop ini.
cxxi
Q : iya sih yang cakep sama ganteng apalagi kualitas ga ecek-ecek pasti menjual lah ya
A : pasti sih karena itu kan salah satu cara pemasaran kan apalagi sampe booming mendunia
Q : nah iya bangetlah ya
Q : selain musik dan dancenya lu suka apalagi di K-Pop?
A : nih biasanya tuh ngalir aja, lu suka K-Pop pasti ada yang suka drama juga kan biasanya orang-orang kalo udah masuk didunia Korea atau kita bilangnya K-Popers tuh suka dramanya juga, karena lu ketemu temen si A yang Cuma suka drama korea pasti ngalir aja
Q : gua mau nanya dah, menurut lu sebagai pandangan laki-laki yang suka K-Pop?
A : aaa gimana ya, jujur sih ya pasti ada rasa gimana gitu kan, pasti yang lain mikir kok cowok suka K-Pop. Tapi disini tuh gua suka K-Pop emang karena dari musik dan dancenya kan jadi ya suka aja gitu gua dari kecil hobinya dance juga. Sebenernya kan pasti yang suka K-Pop tuh kebanyakan cewek ke boyband kan walaupun yang cowok juga ada tapi kecil banget nah indo sendiri tuh kebanyakan cewek deh penggemarnya. Kalo gua kan tertarik emang karena emang gerakan dancenya dia
Q : pernah nonton konser K-Pop engga sih atau fan meeting gitu?
A : pernah kalo konser tiga kali gua nonton konser, pertama BigBang itu pas SMK setelah UAS dan gua masih pake seragam, terus kedua B1A4 di Gandaria City nah kalo yang B1A4 itu bukan konser sih ya lebih tepatnya kaya fanmeet juga showcase kecil-kecilan sama EXO di ICE BSD ya.
Q : harga tiketnya tuh mahal engga sih menurut lu?
A : gini-gini, biasanya kan itu tergantung artisnya ya, kaya misalkan BigBang sama EXO itu pasti orang yang dulu-dulu suka K-pop masih tau
cxxii
sampe sekarang, dan bisa jadi ini tergantung pihak promotornya yah, setau gua harga tiket dua juta sampe tiga jutaan, itu yang udah deket banget ssama panggung ya itu masuk kategori festival, tapi kalo yang belakang- belakang sih sekitar satu jutaan. Beda sama B1A4 karena kan dia masih baru juga ya itu harganya engga terlalu mahal range harganya tuh bisa satu sampe dua jutaan aja.
Q : iya sih ya beda pasti sama yang udah tereknal lebih dulu kaya Suju, SNSD, BigBang, EXO
A : nah iya, sekarang gini aja deh jangankan grup musiknya ya yang dateng, satu artis aja kaya perwakilan gitu aja buat fanmeet sekedar jumpa fans harganya satu jutaanlah
Q : lu suka beli merchandise atau official goodies gitu engga sih?
A : hmm gimana ya, dulu tuh gua pecinta K-Pop banget deh dari SMP sampe 2 SMK gua suka beli-beli kaya jacket EXO, baju EXO, baju GOT7 yang harus gua milikin. Tapi semakin kesini kaya yaudahlah ya ga perlu-perlu banget. Kalo gua tipikal suka tapi jarang membeli kaya lightstick gitu-gitu.
Q : tapi pernah beli album officialnya gitu engga sih?
A : jujur yaa engga pernah beli, engga pernah beli sama sekali. Nah gini, gua itu bertemen sama intan, cherlinda, fany mutia dari berlima ini mungkin mereka penggila K-Pop yang sampe suka beli album, tapi kalo gua suka K-Pop lebih suka kaya dancenya musiknya. Mereka pernah beli album Suju original tapi guanya engga?
Q : ada hadiah engga sih biasanya kalo beli album gitu karena kan pasti packcaging dari Koreanya kan biasanya ada?
A : ada kalo engga salah tuh photocard sama tanda tangan, intan tuh suka Suju heecgul apa yesung, terus linda beli album suju yang biasanya karena satu paket sih ya dapet poster besar sama yang kecil-kecilnya gitu sama tanda tangannya
cxxiii
Q : lu suka engga sih ikutin kaya idola lu gitu mulai dari makanan apa yang dia makan, skincare sama fashionnya
A : nah kalo gua suka fashionnya, tapi yang sesuai sama gua dan bisa di pake diluar biar terkesan ga aneh juga, kaya msialkan gua suka GOT7 nih gua suka ikutin kaya jaketnya abjunya tapi yang gua bisa pake kemana-mana dang a semua gua pake juga gitu, karena kan mereka bakalah terus berubah kan pakaiannya ketika mereka comebacj
Q : gua mau nanya deh sama lu, K-Pop sama konsumtif tuh ada relatenya engga sih?
A : gua udah pernah ngalamin masa-masa itu sih ya pas jaman-jamannya gua SMK lah ya, fani intan linda mutia, gua pernah rela-rela ke UI naik bus kuning Cuma mau nyobain Kimchi karena ada kaya festival K-Pop git uterus gua masih inget banget gua pernah beli banyak banget majalah gaul harganya 10.000 karena dapet poster dibelakangnya, semua poster gua temple jadi background, tapi namanya juga berkembang yaa gua jadi mikir nih ngapain gua pajang semua kalo diitung-itung gua malah bisa makan makanan yang enak. Namanya juga lagi cinta-cintanya kaya lagi suka banget-banget, ke gambarkan ya kalo misalklan kita lagi seneng banget terus kita engga kepikiran yang penting gua beli gua dapet gua seneng. Tapi kalo sekarang sih udah engga ya lebih kaya msilakan si intan fani mutia linda kalo ketemu sekarang bahasnya artis atau aktor drama gitu. Sekarang tuh karena kita udah dewasa kali ya jadi bahasannya kita juga udah beda. Kaya gua udah kerja aja gitu jadi kaya berkurang aja kalo sekarang engga kaya dulu lah.
Q : kalo lu sendiri suka ikutin skincare yang dipake idola engga?
A : gua engga sih yaa, karena kan skincare atau apa yang diprodukin sama idol belum tentu cocok dikita, lagian gua juga palingan sukanya maskeran doangan pake kaya sheetmask yang simple udah sih itu aja. Kalo skincare gua engga deh. Lu sendiri kan suka EXO, nonton engga yang kemaren?
cxxiv
Q : hehehe gua nonton tapi dapetnya yang festifal berdiri diujung jauh dari panggung
A : kenapa engga beli yang deket panggung, berapa harga beli tiketnya?
Q : mahal bang, yang deket panggung bisa kena empat jutaan, gua beli waktu itu kena dua setengah juta. Makasih yaa wawancaranya amaksih juga waktunya.
cxxv
DOKUMENTASI LAPANGAN
cxxvi
cxxvii