Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta WISATA SEJARAH DI DATARAN MERDEKA

FEBRIAN LASARI PRADANA 16.2587

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Febrian Lasari Pradana, 2018. The Scientific Journal of this Foreign Case Study is entitled “Historical Tours and The Uniqueness of the Historic Building of Independent Plains in Kuala Lumpur”. A variety of historical and unique historic buildings has make the plains of independence as a favorite destination for all. Good accessibility and monitrored management make this destination serve as the main destination for foreign tourist who visit Kuala Lumpur City Centre. Keyword :Destination, Accessibility, Management

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Foreign Case Study bertujuan untuk pembelajaran kasus dan beberapa pengelolaan wisata yang ada di Negara lain sekaligus Journey ke beberapa Negara yang sudah ditentukan oleh STiPRAM. Penulis yang saat pelaksanaan ada pada semester 4 memilih untuk mengikuti progam Foreign Case Study di 3 Negara ( Singapura – – Tahiland ). Tentunya pengelolaan, budaya, dan ketentuan ketentuan di setiap Negara pasti berbeda-beda, itu bisa terlihat mana yang Negara itu sudah maju atau masih berkembang. Salah satunya bisa dilihat pada pengelolaan kereta cepat (MRT) yang ada di Singapura dan Malaysia. Untuk Rules & Regulation saat di Train Station serta pengelolaan letak dan preposisi kereta sangat jelas terlihat bedanya. Juga pada Immigration Check di ketiga Negara sangatlah berbeda dari segi pelayanan maupun ketegasan dalam proses Checking [1]. B. Malaysia Secara Singkat Malaysia (salah satu Negara yang dikunjungi saat Foreign Case Study) adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Malaysia berbatasan dengan Thailand, , Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian) yang diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja Malaysia. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong. dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster. Sumber daya alam - Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia. Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon. 1 Infrastruktur - Malaysia memiliki jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: , Bahru, dan satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura. Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga Singapura. Juga ada rel pendek di yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas. Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Budaya - Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti: 1. Kebudayaan Melayu 2. Kebudayaan Tionghoa 3. Kebudayaan India 4. Kebudayaan Kadazan-Dusun 5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan Bidayuh. Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). C. Kuala Lumpur City Centre Pusat Kota Kuala Lumpur (KLCC) adalah kawasan pengembangan multiguna di Kuala Lumpur, Malaysia. Kawasan ini terletak di sekitar Jalan Ampang, Jalan P. Ramlee, Jalan Binjai, Jalan Kia Peng dan Jalan Pinang. Ada sejumlah kompleks pertokoan seperti Suria KLCC dan Avenue K. Ada juga hotel yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki seperti G Tower, Mandarin Oriental, Grand Hyatt Kuala Lumpur dan hotel InterContinental Kuala Lumpur. Dirancang untuk menjadi kota di dalam kota, situs seluas 100 hektar ini menampung bangunan kembar tertinggi di dunia, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran dan beberapa hotel. Sebuah taman umum dan sebuah masjid juga dibangun di area ini dan terbuka untuk semua orang. Seluruh proyek didinginkan melalui pendinginan distrik yang terletak di properti. History - Situs Pusat Kota Kuala Lumpur secara historis merupakan bagian dari daerah perumahan mewah di sebelah utara kota Kuala Lumpur yang lama, terhubung dengan kota melalui Ampang Road dan dihuni oleh bungalow dan rumah-rumah yang berkencan sejauh kolonial awal abad ke- 20. Inti dari daerah itu adalah situs asli Klub Turf, dengan banyak rumah dibangun di sekitar lokasi untuk memanfaatkan pemandangan jalur balap. Seiring perkembangan skala besar yang bergerak ke utara dari kota lama di Kuala Lumpur setelah tahun 1950an, pembangunan daerah tersebut secara bertahap bergeser dari rumah tinggal dengan kepadatan rendah ke kompleks dan kantor komersial dengan kepadatan tinggi, meningkatkan daya tarik untuk mengembangkan kawasan ini menjadi pusat komersial baru bagi Kuala Lumpur. Pada tahun 1988, situs Selangor Turf Club dan paket perumahan yang berdampingan dijual untuk dibersihkan untuk proyek KLCC; Turf Club kemudian dipindahkan ke Serdang. Pada tahun-tahun berikutnya setelah relokasi Club Turf, lebih banyak plot perumahan di sekitarnya diperoleh untuk pengembangan lebih lanjut KLCC.

2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan 2 rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. A. Regulasi Sebelum keberangkatan ke luar negeri, setiap mahasiswa diwajibkan membuat paspor. Berikut persyaratan standar dalam pembuatan paspor yang harus dibawa yaitu : 1. Kartu tanda penduduk (KTP) asli dan fotocopy sebanyak 2 lembar 2. Kartu keluarga (KK) asli dan fotocopy sebanyak 2 lembar 3. Fotocopy Ijazah terakhir 2 lembar 4. Surat pengantar atau rekomendasi dari kampus Kemudian, petugas memberikan formulir pengajuan paspor untuk diisi dengan data yang lengkap dan benar dan dilanjutkan dengan foto biometrik serta pengambilan sidik jari. Ada dua jenis paspor, jenis tersebut hanya ditentukan oleh jumlah halamannya saja, yaitu paspor sebanyak 48 halaman dan paspor sebanyak 24 halaman, namun karena alasan tertentu saya memilih paspor sebanyak 48 halaman. Total biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan paspor yaitu Rp.350.000,00. Untuk lama pengambilan paspor, tergantung dari jumlah pembuatan paspor di kantor Imigrasi, namun penulis memerlukan waktu 3 hari untuk pengambilan paspor. Setelah pengambilan paspor, penulis fotocopy paspor sebanyak 1 lembar dan diberikan kepada petugas Imigrasi sebagai arsip pembuatan paspor di Kantor Imigrasi. Foreign Case Study dilakukan pada tangggal 17 – 23 November 2017. Negara tujuan yaitu , Malaysia dan Thailand. Keberangkatan dari Bandara Internasional Adi Sucipto Yogyakarta dengan menggunakan pesawat AirAsia pukul 06:45 WIB. Kelompok FCS penulis terbang ke Singapore. Selama II hari kelompok FCS melakukan perjalanan di Singapore. Di tangggal 19 November 2017 kelompok FCS masuk ke wilayah Malaysia menuju Kuala Lumpur.

3 Di Kuala Lumpur rombongan FCS menginap di Petaling Street Hotel. Setelah II hari di Kuala Lumpur, selanjutnya dilanjutkan perjalanan tepat pada tangggal 22 November 2017 berangkat menuju Thailand. B. Culture Malaysia ialah sebuah negara berbilang kaum yang hidup dalam keadaan aman dan damai. Tiga kaum yang utama di Malaysia ialah Melayu, Cina dan India. Melayu merupakan kaum terbesar dengan membentuk 54% daripada populasi Malaysia. Melayu adalah satu kaum yang beragama Islam, berbahasa Melayu dan mengamalkan budaya Melayu. Kaum Melayu mempunyai pengaruh yang penting dalam arena politik di Malaysia. Cina pula mewakili 25% daripada penduduk Malaysia dan tinggal di bandar-bandar besar di pantai barat semenanjung. Kebanyakan kaum Cina beragama Buddha, Taoisme atau Kristian, berbahasa Mandarin, Hokkien, Hakka, Kantonis atau Teochew dan lebih dominan dalam bidang ekonomi. India pula membentuk 7.5% daripada populasi. Kebanyakannya beragama Hindu, bertutur Tamil, Malayalam, dan Hindi. Selain itu, terdapat juga kaum Sikh, Serani atau Eurasian dan kaum bumiputera lain. Bahasa Melayu ialah bahasa resmi Malaysia, tetapi Bahasa Inggris digunakan secara meluas. C. Behavior Malaysia secara umum merupakan tempat yang santai dan tenang. Namun, mempunyai adat kebiasaan sendiri dan sebaiknya wisatawan mengikuti kebiasaan ini ketika berada di sini. Beberapa sopan santun dan kebiasaan umum adalah sebagai berikut: - Walaupun secara umum jabat tangan dapat diterima baik untuk pria maupun wanita, beberapa wanita Muslim mungkin melakukan perkenalan kepada pria hanya dengan mengangguk dan tersenyum. Jabat tangan seharusnya dimulai oleh wanita. Salam tradisional atau salam menyerupai jabat tangan dengan kedua tangan tetapi tanpa genggaman. Pria tersebut mengulurkan kedua tangan, lalu sedikit menyentuh tangan temannya yang terulur, dan kemudian menaruh tangannya di dada yang berarti, "Saya menyapa Anda dari hati saya". Wisatawan dapat mengikuti cara salam tersebut. - Sepatu harus selalu dilepas ketika memasuki rumah orang Malaysia. - Minuman umumnya ditawarkan pada tamu. Menerima tawarannya merupakan hal yang sopan. - Jari telunjuk kanan tidak digunakan untuk menunjuk tempat, benda atau orang. Sebagai gantinya, ibu jari kanan dengan empat jari lainnya terlipat ke bawah adalah penggunaan yang lebih disukai. - Sepatu harus dilepas ketika memasuki tempat ibadah seperti masjid atau kuil. Beberapa masjid menyediakan jubah dan selendang bagi pengunjung wanita. Berfoto di tempat ibadah biasanya diperbolehkan namun selalu mintalah izin terlebih dahulu. - Bersulang bukan merupakan hal yang umum dilakukan di Malaysia. Populasi Muslim yang banyak di negara ini tidak meminum minuman beralkohol.

D. Life Style Hampir semua agama di dunia, termasuk Islam, Buddha, Hindu, Kristen terdapat di Malaysia. Agama-agama ini mempunyai koneksi yang kuat dengan kesukuan penduduk, dan itu terlihat dari suku Melayu yang menganut agama Islam, kebanyakan suku India menganut agama Hindu, dan suku cina menganut agama buddha. Kehadiran keanekaragaman ini menjunjung tinggi kepentingan identitas agama, dan sebagian besar penduduk Malaysia mempunyai pengertian yang kuat tentang perbedaan agama mereka dengan agama orang lain. (Kristen Malaysia dikategorikan sebagai non-muslim). Dengan keanekaragaman ini, Malaysia telah menjadi negara yang terkenal dengan masakan- masakan khas mereka, yang mencakup komposisi masakan melayu, masakan india, dan masakan cina. Mie dan nasi sudah menjadi makanan utama; selain itu makanan pedas juga termasuk makanan favorit di negara ini. Selain itu terdapat banyak buah-buah tropis di negara ini dan dijual dengan harga yang terjangkau.

E. Kuala Lumpur Kuala Lumpur bukan sekedar kota besar modern dan ibu kota Negara Malaysia. Ada banyak hal menarik yang bisa dilihat dan dipelajari di Kuala Lumpur, sebagian diantaranya: 1. Batu Caves adalah bukit kapur yang memiliki sebuah kuil di dalam goa. Kuil ini adalah salah satu kuil Hindu yang terletak di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Untuk mencapai kuil ini, harus berjalan menaiki 272 anak tangga yang cukup curam. Di bagian bawah anak tangga, terdapat patung Dewa Murugan tertinggi di dunia setinggi 42,7 meter. Batu Caves terletak sekitar 13 km di sebelah utara kota dan paling mudah diakses dengan menggunakan kereta KTM Komuter dari stasiun KL Sentral, dengan waktu tempuh sekitar 35 menit dan ongkos RM2. 2. Dataran Merdeka Merdeka Square atau Dataran Merdeka merupakan sebuah area penting bagi sejarah negara Malaysia karena di sinilah untuk pertama kalinya tanggal 31 Agustus 1957 bendera Kerajaan Inggris diturunkan dan diganti dengan bendera Malaysia. Sejak saat itulah Merdeka Square selalu menjadi tempat penyelenggaraan Parade Hari Merdeka. Di sekitar Merdeka Square terdapat banyak bangunan bersejarah seperti gedung Sultan Abdul Samad yang sekarang menjadi kantor Kementerian Komunikasi Informasi dan Budaya, Royal Selangor Club Complex yang dibangun pada tahun 1884 dan dulunya merupakan tempat bertemunya anggota elit Masyarakat Kerajaan Inggris, Museum Sejarah Nasional dan ada juga gereja St. Mary's Anglican Cathedral. Untuk mencapai Merdeka Square, Anda bisa naik kereta Kelana Jaya LRT dari KL Sentral, turun di Stasiun Masjid Jamek lalu berganti kereta Ampang Line dan turun di Stasiun Hang Tuah. 3. Menara Petronas Menara Petronas atau Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 berdasarkan pengukuran dari lantai pintu masuk utama sampai struktur atas, menurut referensi ketinggian asli bangunan yang digunakan oleh organisasi internasional Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika menara ini hampir diselesaikan pada tahun 1996). Menara Petronas atau dikenal dengan Twin Tower terletak di area KLCC, yang sebenarnya merupakan sebuah pusat perbelanjaan sangat besar di Kuala Lumpur. Menara ini adalah ikon Kuala Lumpur. Tempat ini paling pas jika dikunjungi pada sore menjelang malam hari, sehingga bisa melihat keadaan menara saat terang dan gelap. Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, di area air mancur yang berada di luar gedung selalu ada pertunjukkan dancing fountain. Pembangunan menara petronas - Menara Petronas yang dirancang oleh arsitek César Pelli dari Argentina selesai dibangun pada tahun 1998. Setelah menghabiskan waktu tujuh tahun, menara ini menjadi bangunan tertinggi di dunia sewaktu diresmikan. Menara ini dibangun di atas fondasi pacuan kuda Kuala Lumpur. Kedalaman batuan dasar menjadikan bangunan ini dibangun dengan fondasi paling dalam di dunia. Fondasi sedalam 120 meter itu memerlukan sejumlah beton yang tidak sedikit untuk dibangun dalam waktu 12 bulan (1 tahun) oleh Bachy Soletanche. Menara setinggi 88 lantai ini sebagian besar dibangun dari beton bertulang dengan eksterior bangunan dari baja dan kaca yang dirancang menyerupai motif kesenian Islam yang mencerminkan agama Islam di Malaysia. Pengaruh seni Islam lainnya dalam bangunan ini adalah penampang lintang kedua menara yang berbentuk Rub al-hizb, ditambah dengan bagian bundar untuk memenuhi keperluan ruang kantor. Menara 1 dibangun oleh konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Hazama Corporation sementara Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan, yaitu Samsung C&T dan Kukdong Engineering & Construction. Jembatannya pun dikerjakan oleh Kukdong.

F. Sejarah di Dataran Merdeka – Kuala Lumpur Mengunjungi Malaysia tak lengkap rasanya kalau belum berkunjung ke Dataran Merdeka. Dataran Merdeka terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Konon tempat ini menjadi saksi sejarah di mana bendera Union Jack diturunkan dan bendera Federasi Malaya dikibarkan untuk pertama kalinya pada tengah malam tanggal 31 Agustus 1957. Untuk mengunjungi tempat ini bisa menggunakan LRT (Light Rapid Transit) dari stasiun terdekat yaitu stasiun Pasar Seni. Dari stasiun tersebut kita bisa berjalan kaki ke arah pusat souvenir Central Market dan Kesturi Walk. Di ujung jalan Kesturi Walk, belok kiri dan tinggal lurus saja kita bisa temukan Dataran Merdeka. Dataran ini berada di depan Bangunan Sultan Abdul Samad. Gedung Sultan Abdul Samad pada zaman pemerintahan Inggris di Malaya, digunakan untuk menempatkan beberapa jabatan kerajaan pada zaman itu. Gedung ini digunakan untuk kegiatan pejabat mahkamah tinggi. Kini gedung tersebut menjadi kantor Kementerian Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia. Ciri khas bangunan ini ialah pada bagian sinibina Moor, selain jam menara yang sering jadi obyek foto. Pada perayaan hari bersejarah, gedung ini akan dihiasi dengan lampu berwarna-warni dan bendera-bendera.Di dataran merdeka ada tempat yang menarik untuk dikunjungi yaitu KL City Gallery. Gedung ini merupakan museum sekaligus pusat informasi mengenai sejarah kota Kuala Lumpur dari zaman dulu hingga sekarang. Di dalamnya terdapat foto-foto Kuala Lumpur saat masih menjadi jajahan Inggris dan beberapa peristiwa penting lainnya. Pada lantai dasar terdapat tempat pembuatan souvenir berupa miniatur bangunan yang menjadi ciri khas Malaysia. Souvenir yang dibuat dari kayu ini bahan-bahannya diimpor dari luar Malaysia. Anda bisa melihat proses pembuatan souvenir tersebut secara langsung dari ruangan kaca. Di lantai dua terdapat sebuah ruangan gelap dan terdapat maket atau miniatur kota Kuala Lumpur. Selama beberapa menit, bangunan mini di maket tersebut menyala kerlap-kerlip. Ada sebuah layar besar yang menayangkan video presentasi dari seorang pemandu wisata yang menjelaskan sejarah kota Kuala Lumpur. Bagi yang menikmati wisata sejarah khususnya bangunan- bangunan tua, Dataran Merdeka, Kuala Lumpur bisa menjadi salah satu tempat tujuan. Dataran Merdeka yang sudah terkenal di kalangan pelancong dan bahkan mungkin menjadi tujuan utama ke Kuala Lumpur. Selain karena lokasinya yang mudah di jangkau, melihat areal ini tidak di pungut biaya. Mengingat di sini ada beberapa bangunan yang perlu ditandai untuk di lihat, memulai perjalanan dari paling utara, di Masjid Jamek. Untuk ke Masjid Jamek, bisa dicapai dengan menggunakan LRT dan berhenti di stasiun dengan nama yang sama, LRT Masjid Jamak jalan Tun . 1. Masjid Jamek Masjid yang terletak di antara Sungai Klang dan Sungai Gombak dan bergaya arsitektur Moorish. Mesjid ini memiliki 3 menara utama. Bangunan masjid ini masih merupakan bangunan asli, sama seperti pertama kali didirikan. Untuk bisa masuk ke daerah di dalam pagar, harus mengenakan pakaian sopan dan menutupi aurat. Masjid penuh sejarah ini dibangun pada 1909, dan merupakan masjid tertua di kota Kuala Lumpur. Seni bangunan ini mendapat inspirasi seni bangunan Mogul, dari utara India dan bangunan ini dibuka secara resmi sebagai Masjid Negara pada 1965. Kini, meski terdapat sebuah mesjid negara yang baru, Masjid Jamek masih menjadi sebuah mesjid yang penting disebabkan lokasinya yang strategis di tengah kota Kuala Lumpur. Lokasinya berdekatan pasaraya, pusat makanan dan kawasan perniagaan menjadikan Masjid Jamek kawasan yang senantiasa ramai dikunjungi. Malahan menjadi daya tarik budaya yang memperkaya sejarah Kuala Lumpur. Transportasi Angkutan yang dipakai untuk ke lokasi ini menggunakan LRT Putra. Anda bisa naik LRT dan berhenti di stasiun Masjid Jamek. Masjid itu terletak berdekatan stasiun ini. Pusat Informasi Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Pusat Pelancongan Malaysia (MATIC), 109 Jalan Ampang, Kuala Lumpur 50450. Tel: +603-9235 4848 / 9235 4900 Faks: +603-2162 1149 2. City Theatre (Panggung Bandaraya) Panggung Bandaraya DBKL (Balai Bahasa Melayu untuk Teater Kota DBKL) adalah sebuah aula teater bersejarah yang terletak di Dataran Merdeka di Kuala Lumpur, Malaysia, di persimpangan Jalan Tun Perak dan Jalan Raja. Konstruksi dimulai pada tahun 1896 dan selesai pada tahun 1904. Teater tersebut sebelumnya menempati Balai Kota Tua Kuala Lumpur yang bersejarah. Gedung teater dan gedung balai kota tua dirancang oleh seorang arsitek pemerintah kolonial, , yang juga bertanggung jawab untuk merancang Stasiun Kereta Api Kuala Lumpur, Masjid Jamek dan bangunan kolonial lainnya di seluruh Lembah Klang. Itu dibangun untuk tahap produksi seperti drama dan musikal. Pelestarian Warisan Panggung Bandaraya dikukuhkan sebagai bangunan warisan di bawah Undang-Undang Antiquities, dan façade Moornya telah dilestarikan. Api besar pada tahun 1992 menghancurkan keseluruhan interior teater, namun para perancang dan pembangun City Hall memulihkannya segera setelah itu. Perbaikan yang dilakukan telah memasukkan modifikasi signifikan pada perabotan dan sound system, yang diperbarui. 3. Old High Court Building Bekas bangunan tua atau High Court adalah satu dari banyak bangunan yang dapat ditemukan di area Dataran Merdeka di Kuala Lumpur. Hotel ini berada di dekat City Theatre - Panggung bandaraya bangunan yang sebenarnya adalah gedung Sultan Abdul Samad tepat di depan dataran merdeka. Sungai yang mengalir di sekitar dan di Gombak High Court bangunan tua ini dirancang oleh A. Hubback, dirancang arsitek Inggris yang sebagian besar bangunan warisan di Malaysia dengan arsitektur yang terinspirasi Moor (Mughul). Itu mulai ada konstruksi selesai pada 1912 dan 1915. Karena kebakaran besar di 1992, bangunan itu harus dibangun kembali. Pengadilan Tinggi di Malaysia adalah ketiga - pengadilan tertinggi dalam hirarki dari lapangan, setelah Federal Court dan lapangan yang menarik. Lapangan utama di Malaya memiliki registrasi di Kuala Lumpur, pencatatan lainnya dapat ditemukan di semua negara di Semenanjung Malaysia. Itu dicat dengan warna putih dan itu akan menghancurkan perunggu di atas. Sebuah fitur unik dari High Court bangunan menara yang dihiasi dengan dekorasi kecil di atapnya dengan banir di dasar. Awalnya bagian menara dan makan makan siang pribadi kamar. Hotel ini terletak tinggi di pertama dengan food court dan Supreme Court. Beberapa tahun yang lalu, ada rencana untuk mengubah bangunan ini menjadi sebuah galeri tapi sekarang sepertinya paket yang telah ditinggalkan. Mereka pindah di High Court bangunan yang baru di Jalan Duta. Ketika mereka pindah, sesi ini dihuni oleh hakim pengadilan dan namun masih tetap disebut sebagai gedung pengadilan tinggi hingga hari ini. Ini sudah diambil alih oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. 4. Sultan Abdul Samad Building Gedung Sultan Abdul Samad adalah sebuah gedung yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia, tepatnya di depan Dataran Merdeka. Gedung ini dibangun pada akhir abad ke-19 dan digunakan pertama kali sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania Raya. Sejarah Pemerintahan Britania di Selangor membutuhkan pusat pemerintahan baru. Sebelumnya, ibu kota Selangor terletak di Klang dan cukup jauh dari kawasan Kuala Lumpur yang sudah maju. Sultan Abdul Samad yang kala itu memerintah Selangor (dari tahun 1857 hingga 1898) setuju untuk memindahkan ibu kota Selangor ke Kuala Lumpur. Pembangunan Gedung Sultan Abdul Samad mulai dilakukan pada tahun 1893, meskipun peletakan batu pertama baru dilakukan pada 6 Oktober 1894 oleh Gubernur Jendral Negeri- Negeri Selat, Sir Charles Bullen Hugh Mitchell K.C.M.G. Residen Britania di Selangor saat itu adalah W.H. Treacher C.M.C. Setelah siap sepenuhnya, gedung ini diresmikan oleh Residen Jenderal Selangor, Sir K.C.M.G. pada 4 April 1897. Gedung ini kemudian menjadi gedung perkantoran bagi pemerintahan kolonial Britania Raya yang dikenal dengan New Government Offices. Pada tahun 1974, beberapa tahun setelah kemerdekaan Malaysia, seluruh kantor pemerintahan negeri Selangor dipindahkan ke Shah Alam, sementara kantor pemerintahan Malaysia dipindahkan ke Jalan Duta, Damansara. Oleh karena itu, nama gedung ini berubah menjadi Gedung Sultan Abdul Samad berdasarkan nama Sultan Abdul Samad, Sultan Selangor yang menjabat pada masa pembangunan gedung ini. Nama tersebut digunakan hingga sekarang. 5. St. Mary Cathedral Cathedral St. Mary the Virgin atau Cathedral St. Mary adalah katedral Keuskupan Malaysia Barat di Gereja Anglikan di Provinsi Asia Tenggara, yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Ini adalah kunjungan keuskupan Uskup Anglikan Malaysia Barat dan gereja ibu keuskupan. Sejarah Gereja asli dikuduskan ke Virgin Mary oleh the Right Reverend George Frederick Hose, the Bishop of Singapore, & , pada tanggal 13 Februari 1887. Struktur ini dibangun dari kayu di Bluff Road, di atas sebuah bukit yang sekarang dikenal dengan Bukit Aman, dimana markas besar Polisi Kerajaan Malaysia sekarang berada. Ini berfungsi sebagai pusat pemujaan dan kehidupan spiritual bagi kelompok kecil Anglikan di sekitar Kuala Lumpur pada masa itu. Orang-orang gereja yang terkenal pada periode tersebut termasuk Warga Inggris Selangor, W.H. Treacher dan F.A. Swettenham Arsitektur Komite manajemen gereja awalnya mengadakan kompetisi untuk desain gereja baru. Sayangnya tidak satu pun desain yang diajukan cukup bagus, dan akhirnya jatuh ke tangan arsitek pemerintah, A.C.A. Norman, untuk mengusulkan desain berdasarkan arsitektur Gothic Inggris Awal. Desain ini mendapat persetujuan umum. Bangunan ini terdiri dari nave 87 kaki panjangnya dengan lebar 28 kaki, dan sebuah chancel 29 kaki panjangnya 22 kaki dengan ujung oktagonal, bersama dengan ruang vestry dan organ. Nave dapat menampung jemaat 180 orang dan kansel, paduan suara 20 orang. 6. Malaysian Institute of Architects Dibangun tahun 1907 (A.K. Moosden) Awalnya Loke Hall merupakan satu dari dua kediaman Konglomerat China, Loke Chow Kit. Desain bangunan ini terinspirasi setelah dia melakukan perjalan ke Eropa, sehingga bangunan ini memiliki karakter arsitektur neo-Renaissance dengan sentuhan china. Dua tahun kemudian, bangunan ini diambil alhi dan dijadikan Empire Hotel. Satu dekade kemudian, bangunan ini dikembalikan kepada keturunan Konglomerat Loke. Bangunan ini mendapat ancaman akan dijual dan dihancurkan, namun setelah perhelatan panjang, bangunan ini dikembalikan di bawah perlindungan – the Malaysian Institute of Architects.

7. Wisma Ekran Dibangun tahun 1936 (A.O. Coltman, Anglo Oriental Building) Pada tahun 1930an, di Kuala Lumpur terserang demam bangunan bergaya Art Deco dan Anglo Orienal merupakan contoh sempurna dari arsitektur bergaya baru. Bangunan ini awalnya merupakan milik Anglo-Oriental Mining Corporation, tambang timah terkemuka di dunia pada masanya. Pada tahun 1958, bagian belakang tempat perlindungan utama diperluas untuk menampung aula yang disebut aula Yubileum. Pembangunan kembali katedral lebih lanjut telah menghasilkan Hall Multi-Tujuan, serta kantor tambahan untuk pendeta dan apartemen studio. 8. Flag Pole Tiang bendera setinggi 100 meter ini termasuk dalam jajaran tiang bendera tertinggi di dunia. Tiang bendera ini juga menjadi saksi hari kemerdekaan Malaysia. Pada tanggal 31 Agustus 1957, di tiang bendera inilah, the ―Union Jack‖ diturunkan dan digantikan dengan Bendera Malaysia, saat itulah Bendera Malaysia pertama kali dikibarkan. 9. Royal Selangor Club Mulanya, bangunan ini hanya sebuah bangunan sederhana yang terbuat dari papan dengan atapnya terbuat dari jerami. Fungsinya untuk markas sebuah klub kriket bagi kalangan pendatang atau ekspatriat. Kemudian di tahun 1890 bangunan ini mengalami banyak perubahan karena strukturnya diganti dengan kayu. Bangunan ini juga memiliki dua lantai. Royal Selangor Club sendiri dirancang oleh arsitek kenamaan AC Norman yang namanya sangat terkenal kala itu. Transformasi terjadi di tahun 1990an dimana bangunan ini kemudian dijadikan sebagai pusat untuk menggelar teater karena waktu itu tak ada tempat yang tepat untuk mempertontonkan teater. Tahun 1910 bangunan inipun diubah dan dirancang oleh perancang lainnya bernama AB Hubback. Kala itu, sebutan untuk gedung inipun disebut dengan The Spoted Dog yang didasarkan pada anjing hitam dan putih yang dimiliki oleh Komisaris Polisi Dalmatians. Anjing-anjing itu biasa dibawa oleh istrinya kesini. Mereka yang masuk dalam daftar anggota disini berasal dari aneka profesi mulai dari pegawai pemerintahan, pengacara, dan pelbagai profesi lainnya. Dalam perjalanan sejarahnya bangunan ini pernah mengalami beberapa kali kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, gempa bumi, banjir dan lainnya. Antara tahun 1910 dan 1930-an saja, bangunan ini pernah dilanda banjir sebanyak lebih kurang 3 kali yakni pada tahun 1911, 1925 dan tahun 1926. Transpot kesini bisa naik LRT dan turun di Stasiun Masjid Jamek. Dari situ, cukup berjalan selama 10 menit saja menuju ke kawasan Dataran Merdeka atau Museum Sejarah Nasional karena memang posisinya berdekatan dengan dua tempat penting tersebut. 10. b. Victorian Fountain Dibangun tahun 1904. Airmancur ini dibangun pada masa kejayaan pemerintahan Inggris di Malaysia. Pada tahun 1897 airmancur ini dibangun di ―Market Square‖, tetapi dipindahkan ke ―Independence Square‖ karena mengganggu lalu lintas. Airmancur yang berdiri sudah lebih dari 100 tahun ini dibawa dari Inggris dan didirikan di sini sebagai perayaan dan peringatan kepada Ratu Victoria. 11. Museum Tekstil Nasional adalah museum di Kuala Lumpur, Malaysia. Museum buka setiap hari dari jam 09:00 sampai 18:00, tiket masuk gratis. Dirancang oleh Arthur Benison Hubback dalam arsitektur Kebangkitan Indo-Saracenic, bangunan ini awalnya rampung pada tahun 1905 untuk menjadi markas besar Federasi Negara-negara Federasi Federasi Federasi (FMSR, sekarang KTM). Setelah FMSR pindah ke Gedung Administrasi Perkeretaapian pada tahun 1917, bangunan tersebut diserahkan ke departemen Pekerjaan Umum Selangor, dan kemudian menempatkan berbagai penghuni pemerintah dan komersial, termasuk Departemen Air Selangor, Bank Sentral Malaysia, Agricultural Bank of Malaysia, Malaysia Kerajinan dan Pengadilan Tinggi, sebelum dikonversi untuk digunakan sebagai Museum Tekstil Nasional dan dibuka untuk umum pada tanggal 9 Januari 2010. Bangunan ini secara resmi ditetapkan sebagai Gedung JKR 26. Gedung ini dikukuhkan sebagai bangunan bersejarah pada tahun 1983. - Exhibitions 1. Pohon Budi Gallery 2. Pelangi Gallery 3. Teluk Berantai Gallery 4. Ratna Sari Gallery 12. National History Museum (Malaysia) Museum Sejarah Nasional, yang disebut Muzium Sejarah Nasional dalam bahasa Melayu, adalah museum nasional kedua di Malaysia, yang pertama adalah Muzium Negara. Terletak di sepanjang Jalan Raja berhadapan dengan Dataran Merdeka di Kuala Lumpur, museum ini menyajikan berbagai artefak yang mengungkapkan sejarah manusia Malaysia. Berjalan-jalan melalui galeri pameran akan meningkatkan pengetahuan tentang negara dan budayanya. Awalnya bangunan ini dibangun dengan kayu dan batu bata untuk dijadikan bank komersial pada tahun 1888. A.C Norman, seorang arsitek Inggris yang biasa bekerja di Departemen Pekerjaan Umum, merancang bangunan menakjubkan ini dengan menggunakan perpaduan arsitektur khas Moor dan Islam. Arsitektur bangunan juga diselaraskan dengan bangunan yang berdampingan, yang dulunya digunakan untuk tujuan administratif negara tersebut. Itu juga dimanfaatkan oleh Departemen Telekomunikasi Jepang selama pendudukan Jepang. Begitu perang usai, fungsi bangunan sebagai bank komersial utama dimulai kembali dan berlangsung sampai tahun 1965. Kemudian bangunan tersebut diambil oleh Kantor Distrik dan Distrik Kuala Lumpur, yang sekarang disebut Departemen Tanah dan Pertambangan Wilayah Federal. Selanjutnya, bangunan tersebut diduduki oleh Kantor Urusan Agama Wilayah Federal, yang sekarang disebut Departemen Urusan Agama Islam Wilayah Federal (JAWI). Akhir-akhir ini, pada tahun 1991, bangunan itu dipilih menjadi museum karena lokasinya yang strategis dan sekitarnya. Secara formal diserahkan ke Departemen Museum dan Barang Antik untuk diubah menjadi Museum Sejarah Nasional. Karena struktur aslinya menjadi bobrok dan gedung itu dibangun kembali untuk menampung museum. Pada tahun 1996, bangunan yang diperbaharui dibuka sebagai Museum Sejarah Nasional. Saat ini, alamat tersebut menyimpan koleksi artefak dan diorama permanen yang menggambarkan kekayaan warisan sejarah negara tersebut. Beberapa pameran yang dipaparkan di sini mencakup batu pasir metamorphic 520 juta tahun, tengkorak Homo sapiens berusia 40.000 tahun, dan koin emas delapan sisi yang berasal dari abad ke-15.

3. PENUTUP A. Simpulan Dataran Merdeka penuh dengan sejarah , dimana untuk pertama kali bendera tanah Melayu dinaikkan pada 31 Agustus 1957. Sambutan kemerdekaan perlu disambut kerana mengingat perjuangan para tokoh- tokoh yang sanggup mengorbankan diri untuk mempertahankan negara dari penjajah dan kemerdekaan rakyat jelata. Dataran Merdeka dijadikan pusat pelancongan untuk memudahkan semua orang belajar mengenai sejarah Malaysia, dan menjadi ikon dimana lahirnya negara Malaysia. Bangunan di Dataran Merdeka juga sangat instagramable, dimana wisatawan zaman sekarang yang banyak meminati suatu destinasi wisata yang unik, penuh cerita dan bagus untuk berfoto. Tersedianya Tourism Information Centre yang sangat dekat dengan daerah Dataran Merdeka, memudahkan wisatawan asing untuk mengetahui lebih lanjut informasi sejarah dan cerita tentang Dataran Merdeka ini. Tidak memerlukan budget yang banyak dan cocok untuk para backpacker yang ingin pergi ke salah satu destinasi wisata di Kuala Lumpur. B. Saran 1. Untuk Pemerintah Menambah armada bus kota seperti GO-KL untuk memudahkan wisatawan dalam berwisata di seputar pusat kota dank arena wisata di Malaysia tidak hanya ada pada pagi – sore hari maka jam operasional bus kota lebih diperpanjang hingga malam hari. 2. Untuk Wisatawan Jaga kesopanan dan jangan membawa sifat buruk pada Negara asal kepada Negara tujuan karena dapat mempengaruhi kebudayaan Negara tujuan wisata tersebut serta patuhi aturan yang berlaku. References [1] Data observasi Foreign Case Study pada bulan November 2017 di Singapura, Malaysia dan Thailand. [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [4] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [7] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [8] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [9] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.