<<

1

WEBINAR

Regulasi Negara Dalam Menjaga Keberlangsungan Media Mainstream Di Era Disrupsi Medsos

Kamis, 04 Februari 2021

AURI JAYA Ð CEO JPNN.com 2 MEDIA FLOWCHART

Alur operasional bisnis media

SHARE & CONTENT DISTRIBUTION Penyebaran dan distribusi konten ke Media memproduksi konten berbagai platform yang banyak artikel, audio atau video digunakan pembaca

AUDIENCE TRAFFIC SOURCE MONETIZE Media mendapatkan pengunjung/pembaca Memperoleh pendapatan dari hasil yang berasal dari berbagai sumber penjualan konten atau iklan 3 TRAFFIC SOURCE

Kategori sumber pengunjung yang mendistribusikan konten

Search Pengunjung yang berasal dari search engine

Social Pengunjung yang berasal dari media sosial

Refferal Pengunjung yang berasal dari referensi website lain / agregator

Direct Pengunjung yang langsung membuka halaman website TRAFFIC SOURCE LIST 4

Daftar sumber pengunjung berdarkan jenis platformnya

Search Social Referral Pengunjung yang berasal dari search Pengunjung yang berasal dari media Pengunjung yang berasal dari engine sosial referensi website lain / agregator

Ø Google Ø Ø Google News Ø Microsoft Bing Ø Ø BaBe Ø Yahoo Ø Ø Today Ø Ø Youtube Ø UC News Ø Yandex Ø WhatsApp Ø Flipboard Ø DuckDuckGo Ø Ø MSN Ø Ask.com Ø TikTok Ø Zend Yandex Ø Aol.com Ø Pinterest Ø Opera Ø … Dll Ø … Dll Ø … Dll 5 MONETIZE

Sumber penghasilan media saat ini

TRADISIONAL PROGRAMMATIC ADS VS ADS 6 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Proses negosiasi pemasangan iklan model tradisional cukup Programmatic ad menjalankan suatu algoritma untuk memakan waktu dan biaya. Advertiser dan publisher harus mengumpulkan dan mengevaluasi data sehingga dapat bertemu untuk bernegosiasi harga iklan yang akan dipasang menentukan siapa dan dimana iklan akan ditampilkan

Penetapan harga didapatkan dari hasil dinegosiasikan langsung Programmatic menggunakan proses yang dinamakan real-time antara advertiser dan publisher. Proses ini dapat berisiko bidding (RTB), sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan terjadinya kesalahan, sehingga iklan bisa menjadi terlalu murah dalam penetapan harga atau terlalu mahal dari harga pasar

Laporan penayangan iklan pada model tradisional dibuat oleh Programmatic memungkinkan pengiklan untuk melihat sendiri penerbit atau agen. Hasil laporan biasanya didapatkan setelah dan mengevaluasi kinerja secara real-time sehingga lebih masa kontrak berakhir transparan

Optimasi dan perubahan strategi hanya dapat dilakukan setelah Perubahan strategi dapat dilakukan kapan saja jika dibutuhkan masa waktu iklan habis dan mendapatkan laporan dari penerbit untuk mengoptimasi performa iklan, seperti targeting, atau agensi iklan budgeting, dll

Model tradisional dinilai kurang efisien saat ini, karena Programmatic membuat proses jual beli iklan antara pengiklan memakan waktu dalam prosesnya, membutuhkan dana dan penerbit. Proses menjadi lebih cepat, tepat dan bisa lebih yang lebih besar dan adanya celah kesalahan yang dibuat menguntungkan dengan meningkatkan Return On Investment (ROI) 7 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Proses negosiasi pemasangan iklan model tradisional cukup Programmatic ad menjalankan suatu algoritma untuk memakan waktu dan biaya. Advertiser dan publisher harus mengumpulkan dan mengevaluasi data sehingga dapat bertemu untuk bernegosiasi harga iklan yang akan dipasang menentukan siapa dan dimana iklan akan ditampilkan 8 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Penetapan harga didapatkan dari hasil dinegosiasikan langsung Programmatic menggunakan proses yang dinamakan real- antara advertiser dan publisher. Proses ini dapat berisiko time bidding (RTB), sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan, sehingga iklan bisa menjadi terlalu murah kesalahan dalam penetapan harga atau terlalu mahal dari harga pasar 9 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Laporan penayangan iklan pada model tradisional dibuat Programmatic memungkinkan pengiklan untuk melihat oleh penerbit atau agen. Hasil laporan biasanya didapatkan sendiri dan mengevaluasi kinerja secara real-time sehingga setelah masa kontrak berakhir lebih transparan 10 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Optimasi dan perubahan strategi hanya dapat dilakukan Perubahan strategi dapat dilakukan kapan saja jika setelah masa waktu iklan habis dan mendapatkan laporan dibutuhkan untuk mengoptimasi performa iklan, seperti dari penerbit atau agensi iklan targeting, budgeting, dll 11 TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC

Model tradisional dinilai kurang efisien saat ini, karena Programmatic membuat proses jual beli iklan antara memakan waktu dalam prosesnya, membutuhkan dana pengiklan dan penerbit. Proses menjadi lebih cepat, tepat yang lebih besar dan adanya celah kesalahan yang dibuat dan bisa lebih menguntungkan dengan meningkatkan Return On Investment (ROI) 12 TOP SEARCH ENGINE

Mesin pencarian teratas di dunia tahun 2020

1. GOOGLE 4. BAIDU Market share: 88,14% Market share: 0,59%

2. BING 5. YANDEX Market share: 6,18% Market share: 0,26%

Source: www.statista.com 3. YAHOO Data : Jan 2020 – Oct 2020 Market share: 2,51%

Google bukanlah satu-satunya mesin pencarian yang tersedia saat ini. Selain Google dan Bing, ada mesin pencarian lain yang mungkin tidak begitu terkenal tetapi masih melayani jutaan permintaan pencariaan per hari. Namun faktanya, mesin pencarian lain belum sanggup menyaingi bahkan tidak menjadi ancaman bagi Google. 13 GOOGLE ECOSYSTEM

CONSUMER BUSINESS DEVELOPER

Google memiliki lebih dari 100 produk dan layanan yang dapat digunakan oleh berbagai jenis user, sehingga saat ini banyak orang mengatakan, apapun yang kalian butuhkan semua ada di Google 14 TOP SOCIAL MEDIA

(satuan dalam jutaan)

Perusahaan Facebook milik mendominasi sosial media dengan berbagai macam produknya, antara lain : Facebook, WhatsApp, & Instagram.

Statista mencatat, Indonesia menempati peringkat ketiga pengguna Facebook Source: www.statista.com terbanyak di dunia dengan angka mencapai Data : Oct 2020 140.000.000 akun 15 FACEBOOK ECOSYSTEM

1.Facebook (Facebook.com). 21.WhatsApp 41.Facebook Audience Insights 2.Facebook Lite 22.WhatsApp Payments 42.Facebook Audience Network 3.Instagram (iOS, Android, Windows Mobile) 23.Moments 43.Facebook Blueprint 4.Instagram Reels 24.Internet.org 44.Facebook IQ 5.Instagram Shopping 25.Facebook Ads 45.Instant Articles 6.Boomerang (iOS, Android) 26.Facebook Analytics 46.Facebook Paid Online Events 7.Facebook Collab 27.Instagram Business 47.Facebook Viewpoints 8.Facebook Marketplace 28.Facebook Creator Studio 48.Facebook Poke 9.Facebook Media 29.Facebook Business Suite 49. 10.Facebook Messenger (Messenger.com) 30.Facebook Gaming 50.FriendFeed 11.Facebook 31.Facebook Gaming Creators 51.Friend.ly 12. 32.Facebook Hacker Plus 52.Facebook Payments 13.Facebook Instant Articles 33.Facebook Pages 53.Lifestage 14.Facebook News 34.Facebook Campus 54.Atlas 15.Facebook Live 35. 55.CrowdTangle 16.Facebook Libra (now known as ) 36.Facebook Local 56.Masquerade 17.Facebook Shops 37.Facebook For Creators 57.Moves 18. 38.Facebook For Developers 58. 19.Facebook Workplace 39.Facebook Business 59. 20.Facebook Youth Portal 40.Facebook Business Manager 60.Origami 61.Spark AR Studio 16 POSITIONING

Share & Audience Monetize Distribution Traffic Source

Dari pemaparan di atas dapat dilihat bahwa perusahaan raksasa di dunia internet seperti Google dan Facebook memposisikan bisnis mereka di tiga kategori penting dalam flowchart bisnis media, yaitu : Share & Distribution, Audience Traffic Source dan Monetize.

Keduanya memiliki produk dan layanan yang sangat kuat dan paling laris digunakan oleh seluruh pengguna internet saat ini. 17 GOOGLE FOR US

Banyak sekali produk dan layanan yang sampai saat ini masih menjadi bagian penting bagi semua orang, termasuk perusahaan media

Google Search Google Analytic

Google Ads

GMail Google Classroom

Google Drive Google Docs

Google News Google Sheet

Youtube Google Slide

Android OS Google Translate

Google Chrome Google My Business

Dan produk google yang lainnya… PLUS & MINUS 18

Dampak positif dan negatif Google bagi perusahaan media, antara lain:

LIKE UNLIKE

Mempermudah proses Ketergantungan pencarian informasi menggunakan layanan google

Membantu penyebaran Dapat menyimpan seluruh konten kepada pembaca riwayat data pengguna

Memiliki tools yang dapat Beberapa isu belum ada membantu saat menganalisa regulasi yang ketat. Contoh, konten terkait penyebaran konten hoaks, verifikasi media online, dll. Membantu marketing perusahaan pada saat Berpotensi memonopoli melakukan branding, bisnis periklanan advertising dan selling Tidak ada sharing revenue atas Meningkatkan traffic dan konten yang ditampilkan, revenue perusahaan kecuali jika menggunakan Google Adsense 19

Google vs United States Jaksa Agung dari puluhan negara bagian AS melayangkan gugatan terhadap Google. Mereka menuding Google telah melakukan monopoli yang merugikan konsumen dan pengiklan. Google juga telah menggunakan dominasinya untuk mengalahkan pesaingnya secara ilegal, memantau hampir setiap aspek kehidupan digital para penggunaannya, dan mendapatkan keuntungan hingga miliaran dollar.

Google vs France Otoritas Perancis menjatuhkan denda sebesar €50 juta kepada Google. Mereka menilai Google melanggar peraturan pelindungan data dalam memproses data pribadi pengguna layanannya, terutama untuk tujuan personalisasi iklan. Badan perlindungan data Prancis, CNIL juga telah menghukum Google karena menghapus cookie pelacak tanpa persetujuan. Google dikenakan denda US$120 juta. 20

Konflik Google Terkait Keamanan Data Pribadi & Periklanan 21

Google vs Australia Google berencana menutup operasi mesin pencariannya di Australia. Kebijakan itu akan dilakukan jika pemerintah Australia mengesahkan peraturan yang mewajibkan perusahaan teknologi digital seperti Google membayar sejumlah uang kepada perusahaan media. Australia dilaporkan berencana membuat UU yang mengharuskan Google hingga Facebook membayar royalti pada perusahaan media atas konten berita yang ditampilkan di platform teknologinya.

Google vs Uni Eropa Uni Eropa dilaporkan sedang melakukan penyelidikan terkait praktik monopoli periklanan Google. Mereka menyelidiki bagaimana Google mengumpulkan data dan bagaimana beroperasi di pasar periklanan digital. Pada 2018, Google didenda USD 5 miliar (Rp 68 triliun) oleh Regulator Uni Eropa lantaran Google telah melakukan praktik monopoli mesin pencarian di ponsel, tanpa menyediakan alternatif. Selain harus membayar denda, Regulator Uni Eropa juga meminta Google untuk menyediakan mesin pencari (search engine) alternatif bagi pengguna Android di Uni Eropa. 22

Google vs China Pemerintah China memiliki banyak undang-undang dan peraturan yang melarang konten online yang dianggap ilegal atau tidak pantas. Cyberspace Administration China (CAC) melakukan pengawasan kepada produsen konten online, termasuk individu, operator aplikasi, dan platform lainnya. Selain politik, sensor internet China juga menyaring konten yang menggambarkan seks, kekerasan, ketelanjangan, dan hubungan seks sesama jenis. Berikut beberapa penghalang Google, Twitter, dan Facebook masuk ke China:

• Great Firewall Great Firewall merupakan jaringan sistem penyaringan internet kompleks yang digunakan di China untuk memblokir akses ke ribuan situs web asing. Beberapa organisasi yang terkena dampaknya adalah dan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.

• Registrasi menggunakan nama asli China telah melarang anonimitas di hampir setiap aspek internetnya. Semuanya diwajibkan melakukan registrasi menggunakan nama asli. Meskipun pengguna tidak harus menampilkan nama asli mereka kepada publik, mereka diharuskan untuk melampirkan kartu identitas dan nomor ponsel saat melakukan pendaftaran. 23

• Kedaulatan Data Landasan kendali internet China adalah data. Undang-undang keamanan dunia maya yang diberlakukan pada tahun 2017 mengharuskan perusahaan internet yang beroperasi di China untuk menyimpan data pengguna di server lokal dan memungkinkan inspeksi ketika pihak berwenang menganggap perlu.

• Moderator konten manusia Perusahaan internet China menggunakan pasukan sensor manusia untuk mengawasi konten yang dihasilkan oleh pengguna di platform mereka, dan jumlahnya terus bertambah. Sepanjang waktu para staf melihat hal-hal yang dapat melanggar peraturan pemerintah, seperti tato dan bikini. Pada kenyataannya, meninjau konten telah menjadi bisnis baru yang berkembang untuk outlet berita negara seperti People's Daily, yang menyediakan layanan pengendalian risiko untuk pihak ketiga.

Di sisi lain, ada aplikasi alternatif yang beredar di China yang ekuivalen dengan layanan online global dan sudah dikenakan sensor pemerintah. Contohnya, Baidu untuk Google, Weibo untuk Twitter, dan iQiyi untuk Netflix, dan beberapa merek China lainnya. 24

Regulasi Perlindungan Data Pribadi Di Indonesia

Mengingat pentingnya Indonesia memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), Menkominfo berharap RUU PDP bisa disahkan pada awal tahun 2021.

Semula, RUU Perlindungan Data Pribadi ditargetkan selesai pada November tahun ini, namun, pembahasan terkendala pandemi virus corona. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi akan mengatur hak dan kewajiban pemilik data dan individu atau lembaga yang mengumpulkan dan memproses data.

Melalui regulasi tersebut, akan ditetapkan data protection officer atau pengawas perlindungan data pribadi. Otoritas pengawasan undang-undang itu akan dinamai Data Protection Authority atau Otoritas Perlindungan Data, berada di bawah Kemenkominfo. 25

Pelajaran dari Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah memukul media konvensional. Gelontoran dana bantuan memang membantu media bertahan, tetapi harus ada upaya sistemik untuk menjamin kelanjutan bisnis media. 26 Ada beberapa hal sistemik yang bisa dilakukan untuk mempertahankan media

Memaksa Platform Penyebar Konten membayar copyright 1 kepada Publisher

Subsidi Dari Negara 2

Mencari Model Bisnis Baru 3

Menjadi Lembaga Nirlaba dan Menggunakan Pendanaan 4 Yayasan 27 1 Memaksa Perusahaan Teknologi Membayar Konten Berita Kasus di Australia dan Prancis

Australia telah melakukan terobosan melalui Komisi Konsumen dan Alliance de la Presse d'Information Générale (APIG) menggunakan UU Hak Persaingan Usaha yang menyusun rancangan undang-undang (RUU) untuk Cipta untuk memaksa Google membayar copyright penerbit/pembuat konten. memaksa perusanaan teknologi seperti Google dan Facebook membayar konten berita yang mereka gunakan. Penerbit ataupun penulis memiliki hak penuh atas copyright publikasi dan distrubusinya di mesin pencarian. Jika kelak RUU itu disetujui dan disahkan, ada hubungan mutual antara perusahaan teknologi dengan media sebagai penyedia konten. Google harus membayar berita yang muncul dalam pencarian.

RUU itu juga akan memaksa Google melakukan arbitrase mengikat jika tidak Besar kemungkinan Uni Eropa akan mengukuti kebijakan Prancis pada Juni ada kesepakatan soal harga konten yang digunakan. 2021.

Demografi Pengguna Internet Uni Eropa: Demografi Pengguna Internet Australia

Populasi: 445.250.514 (5,7% dari populasi dunia) Populasi: 25.960.000 (0.338% dari populasi dunia) Pengguna internet: 397.98 juta Pengguna internet: 22,31 juta Penetrasi internet terhadap populasi: 89,4% Penetrasi internet terhadap populasi: 71%

Data by internetworldstats per 30 Juni 2020 Data by Prosperity Media

Market share mesin pencarian di Kawasan Oceania: Google : 94,56% | Bing : 3,65% | Yahoo : 0,8% 28 2 Subsidi Dari Negara

CONTOH

Negara menganggarkan dana untuk Australia mengalokasikan AUD 59 juta untuk membantu membantu pendidikan jurnalis. media menjaga jurnalisme kepentingan umum.

Subsidi pajak untuk membantu Norwegia mengalokasikan NK 27 juta langsung ke media bertahan di masa media yang kehilangan pemasukan dari iklan akibat pandemi. pandemi.

Gelontoran dana untuk mengganti Denmark mengalokasikan DKK 180 miliar untuk pemasukan dari iklan yang hilang kompensasi penerbit yang kehilangan pendapatan iklan akibat pandemi antara Maret - Juni 2020 29

3 Mencari Model Bisnis Baru Media harus berinovasi untuk mempertahankan eksistensinya pada masa mendatang

4 Menjadi Lembaga Nirlaba dan Menggunakan Pendanaan Yayasan

Google News Initiative meluncurkan Journalism Emergency Relief Fund untuk kurang lebih 5.300 media di seluruh dunia bertahan di masa pandemi. Dana bantuan untuk setiap media berkisar USD 5.000 hingga USD 30.00 30 THANK YOU

Let’s discuss...