<<

BAB II GAMBARAN UMUM PENCAK

Pencak Silat merupakan salah satu jenis bela diri yang cukup tua umurnya, yang timbul sebagai akibat dari hasrat manusia untuk mempertahankan hidupnya dari gangguan alam lingkungan. Kata Pencak dan Silat berasal dari bahasa dan budaya masyarakat pribumi Indonesia. Istilah Pencak tanpa Silat biasa digunakan oleh masyarakat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Sedangkan istilah Silat tanpa Pencak biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya. Setelah IPSI berdiri, kedua istilah ini digabungkan, dalam rangka mempersatukan semua kekuatan bela diri yang ada di Nusantara. Keduanya dianggap mempunyai satu pengertian.

Perkembangan di Indonesia Kalau pada jaman Pra-sejarah manusia mewujudkan gerakan bela dirinya dengan sangat sederhana, hanya pada taraf mempertahankan diri, pada jaman Kerajaan-Kerajaan ilmu bela diri telah mengalami perkembangan yang demikian majunya hingga dapat membawa kerajaan-kerajaan di Indonesia pada saat itu menjadi kerajaan yang besar . Hal yang sebaliknya tejadi pada jaman

9 10 penjajahan. Pencak Silat yang berkembang baik pada jaman kerajaan-kerajaan, pada jaman penjajahan Belanda tidak dapat melakukan kegiatannya secara terbuka. Pendidikan hanya boleh diberikan kepada kalangan tertentu, yaitu Sekolah Pendidikan Pegawai Pemerintah, Sekolah Polisi dan Pegawai Sipil tertentu. Tidak semua diijinkan mengajar atau menyebarluaskan Pencak Silat. Perkumpulan- perkumpulan gerakan kemerdekaan Indonesia dilarang. Karena dilarang, para pemimpin pergerakan mencari cara lain untuk menyamarkan kegiatan, yaitu melalui perkumpulan Perauda dan Olah Raga, Kesenian, dan Pencak Silat. Dalam kekangan Belanda, perkembangan Pencak Silat tidak dapat berkembang dengan leluasa. Keadaan yang berbeda terjadi pada jaman penjajahan Jepang. Politik yang dijalankan oleh pemerintah Jepang terhadap bangsa yang diduduki berbeda. Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang melawan Sekutu. Bagaimanapun keadaan menjadi lebih baik setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya. Dibentuknya IPSSI ( Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia ) pada 18 Mei 1948, yang kemudian pada tahun 1950 diganti menjadi IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia ), mendorong kemajuan perkembangan Pencak Silat. Berbagai perguruan maupun aliran 11

yang tadinya berjalan sendiri-sendiri dirangkul agar bersama-sama mengembangkan dan menyebarluaskan Pencak Silat di Indonesia dan dunia.

2. Pengertian Pencak Silat Menurut BABINORDI (Badan Pembina Olahraga Beladiri Indonesia ) yang dibentuk oleh KONI Pusat serta Rapat Kerja BAKIN bersama KONI Pusat (tahun 1982), IPSI serta Wakil-Wakil Departemen merumuskan definisi Pencak Silat sebagai : Budi daya manusia Indonesia untuk membela / mempertahankan eksistensi ( kemandirian ) dan integritas ( kemanunggalan ) terhadap alam dan lingkungan hidup sekitarnya untuk mencapai keselarasaan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Jatidiri Pencak Silat Jatidiri Pencak Silat ditentukan dan dicirikan oleh 3 hal pokok sebagai satu kesatuan, yakni : - Budaya masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila sebagai sumber asal, kepribadian, pola dan corak Pencak Silat

- falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya. Nilai-nilai falsafah budi pekerti luhur adalah selaras dengan nilai-nilai falsafah bangsa yakni Pancasila - mental spiritual, beladiri, seni dan olah raga 12

sebagai aspek-aspek substansinya atau wujud fisikal dan visual yang merupakan satu kesatuan.

Budaya masyarakat pribumi bersifat paguyuban atau kekeluargaan. Budaya ini sangat menjunjung tinggi kaidah-kaidah, nilai-nilai dan cita-cita agama serta moral masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan cita-cita masyarakat yang ingin diwujudkan yakni masyarakat tata-tentrem karta- raharja. Dalam masyarakat ini, setiap warganya dituntut untuk lebih mengutamakan pelaksanaaan kewajiban daripada hak.

Falsafah budi pekerti huhur merupakan bagian dari dan diliputi serta dijiwai oleh budaya masyarakat Indonesia. Falsafah ini berpandangan bahwa cita-cita masyarakat tata-tentrem karta- raharja akan dapat terwujud apabila semua warga masyarakat secara individual dan sosial berbudi pekerti luhur. Karena itu, falsafah ini mengajarkan tentang pembentukan budi pekerti luhur sebagai kebijaksanaan hidup individual dan sosial. Budi adalah aspek kejiwaan manusia yang berunsur cipta, rasa, dan karsa sebagai satu kesatuan. Ketiganya dapat diartikan sebagai kegiatan atau dinamika akal, rasa dan kehendak. Pekerti adalah watak atau akhlak yang merupakan pencerminan dari budi. Luhur adalah mulia atau 13

terpuji. Falsafah budi pekerti luhur mengajarkan agar manusia menggiatkan akal, rasa dan kehendaknya serta menampilkan watak atau akhlaknya secara terpuji. Yang ingin diwujudkan dengan kegiatan itu adalah sikap, perilaku dan perbuatan yang luhur, yakni sikap, perilaku dan perbuatan yang terkendali. Karena itu pengendalian diri merupakan inti falsafah budi pekerti luhur dapat disebut juga sebagai falsafah pengendalian diri. Falsafah budi pekerti luhur atau falsafah pengendalian diri adalah falsafah Pencak Silat.

Substansi Pencak Silat adalah wujud visual dan fisikal dari Pencak Silat. Sesuai denngan "catur gatra " atau 4 aspek integral substansinya, secara kategoris dapat dibedakan 4 jenis Pencak Silat, yakni :

- Pencak Silat Mental Spiritual yang disebut juga Pencak Silat Pengendalian Diri ( karena wujud visual dan fisikal dari mental-spiritual adalah sikap, perilaku dan perbuatan mengendalikan diri ). Pelaksanaan jenis Pencak Silat ini bertujuan untuk memantapkan daya pengendalian diri dan karena itu lebih menekankan pada aspek mental- spiritual . - Pencak Silat Beladiri Pelaksanaan jenis Pencak Silat ini bertujuan untuk membela diri dari hakekat ancaman fisik dan karena itu lebih menekankan pada aspek beladiri. 14

- Pencak Silat Seni Pelaksanaan jenis Pencak Silat ini bertujuan untuk mempertunjukkan keindahan dan keserasian gerak Pencak Silat dan karena itu lebih menekankan pada aspek seni - Pencak Silat 01 ah Raga Pelaksanaan jenis Pencak Silat ini bertujuan untuk memelihara ketangkasan dan ketahanan jasmani serta pencapaian prestasi keolahragaaan dan karana itu lebih menekankan pada aspek olah raga Kata-kata "lebih menekankan pada salah satu aspek berkonotasi tidak mengabaikan aspek-aspek lainnya. Karena 4 aspek pada substansi Pencak Silat itu merupakan satu kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan walaupun dapat dibedakan. Substansi Pencak Silat sebagai wujud visual dan fisikal Pencak Silat terdiri dari apa yang disebut jurus, yakni suatu rangkaian gerak berpola yang terkendali ( bermoral / be»etika ), efektif, indah serta membina ketangkasan dan ketahanan jasmani yang mempunyai 4 tujuan sebagai satu kesatuan, yakni : - memperkuat daya pengendalian diri atau daya cegah-tangkal dari kemampuan mengendalikan diri ( aspek mental spiritual ) - membela diri terhadap berbagai bentuk ancaman fisik ( aspek bela dir ) 15

- mempertunjukkan keindahan dan keserasian gerak ( aspek seni ) - membina ketangkasan dan ketahanan jasmani ( aspek olah raga ) Karena aspek bela diri merupakan aspek yang paling menonjol dan paling banyak diajarkan dalam pendidikan Pencak Silat, maka Pencak Silat seringkali dinamakan sebagai kiat ( seni ) beladiri atau olahraga beladiri.

Kaidah Pencak Silat Kaidah adalah aturan dasar yang mengatur hal- hal yang bersifat mendasar dalam kegiatan manusia sebagai warga masyarakat. Kaidah Pencak Silat adalah aturan dasar tentang tata cara melaksanakan Pencak Silat yang harus bernilai etis-terkendali, teknis-efektif, estetis-harmonis dan kesatria- sportif . sebagai satu kesatuan sesuai dengan keluhuran nilai-nilai Pencak Silat yang berfalsafah budi pekerti luhur dan keluhuran nilai-nilai budaya yang merupakan sumber asalnya. Dalam kaitan dengan keluhuran nilai-nilai Pencak Silat dan budaya tersebut maupun nilai-nilai pendidikan, konotasi dari masing-masing nilai kaidah Pencak Silat adalah sebagai berikut : - nilai etis-terkendali berkonotasi persaudaraan, perdamaian, menghargai sesamanya, penuh tenggang rasa, rendah hati dan sopan. 16

- nilai teknis-efektif berkonotasi kemahiran ( skill ) yang rasional, bernilai guna, bertepat guna, berdaya guna, berhasil guna, bertepat arah dan bertepat sasaran. - nilai estetis-harmonis berkonotasi keindahan gerak yang ber'wiraga' ( gerak yang tertib dan teratur ) dan ber'wirasa' ( gerak yang indah, luwes, dan serasi ), dan bila diiringi musik, juga ber'wirama' ( gerak yang selaras dengan irama musik yang mengiringinya ) - nilai kesatria-sportif berkonotasi jujur, adiil, benar dan berdisiplin dalam usaha merebut keunggulan atau mencapai prestasi.

2.5. Hakekat Pencak Silat Ditinjau dari jatidiri dan kaidahnya, Pencak Silat pada hakekatnya adalah substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia yang mampu menghayati dan mengamalkan ajaran falsfah budi pekerti luhur, berjasmani sehat serta tangguh, tanggon dan trengginas.

2.6. Organisasi IPSI Organisasi IPSI terdapat di tingkat nasional / pusat, di seluruh Propinsi / Daerah Tingkat I dan di sebagian besar Daerah Tingkat II ( Kabupaten dan Kotamadya ). Di Jawa, Madura, dan Bali organisasi IPSI terdapat sampai di tingkat Kecamatan. Nama -

1 / organisasi IPSI dan Pengurusnya di berbagai eselon adalah sebagai berikut ( makalah IPSI, 1993 ): - eselon Pusat/Nasional -- IPSI Pusat -- Pengurus Besar ( PB ) - eselon Dati I -- IPSI Daerah -- Pengurus Daerah (Pengda) - eselon Dati II — IPSI Cabang -- Pengurus Cabang (Pengcab) - eselon Kecamatan -- IPSI Ranting -- Pengurus Ranting (Pengran) - eselon Luar Negri -- IPSI Komisariat -- Pengurus Komisariat (Pengkom) Anggota IPSI adalah perguruan-perguran Pencak Silat Indonesia. Sekarang ini di seluruh Indonesia terdapat sekitar 820 perguruan yang telah menjadi anggota IPSI. Ada 2 macam status keanggotaan, yakni keanggotaan khusus dan keanggotaan umum. Perguruan yang mempunyai keanggotaan khusus adalah apa yang disebut sebagai perguruan historis. Disebut demikian karena perguruan-perguruan ini memai hubungan kesejarahan yang khusus dalam kaitan dengan pendirian dan perkembangan IPSI. Keloyalan mereka talah terbukti saat mempelopori perguruan- perguruan lain menggagalkan usaha untuk menandingi 18 organisasi IPSI dengan PPSI (Persatuan Pencak Seluruh Indonesia) pada sekitar tahun 1960-an. Perguruan-perguruan ini mempunyai hak untuk ikut menentukan hal-hal yang prinsipil melalui Munas IPSI yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Nama-nama perguruan historis dan tempat kedudukan Pengurus Pusatnya : - Persaudaraan Setia Hati ( SH ) di Jakarta - Persatuan Pencak Seluruh Indonesia ( PPSI ) di Jakarta - Putra Betawi di Jakarta - Satria Nusantara di Jakarta - Tapak Suci di Yogyakarta - Persatuan Pencak Indonesia ( Perpi ) Harimurti di Yogyakarta - Phasadja Mataram di Yogyakarta - Persaudaraan Setia Hati Terate ( SHT ) di Madiun - Perisai Diri di Surabaya - Perisai Putih di Surabaya

Status keanggotaan umum IPSI terdiri dari 4 tingkatan. Tingkat keanggotaan umum perguruan Pencak Silat dengan persyaratan jumlah anggota dan wilayah penyebarannya adalah sebagai berikut : - Ranting minimal memiliki anggota aktif 25 orang - Cabang minimal mempunyai perguruan berstatus anggota IPSI Ranting separuh jumlah kecamatan di Dati II yang bersangkutan 19

- Daerah memiliki perguruan berstatus anggota IPSI Cabang minimal separuh jumlah Dati II di Dati I yang bersangkutan. - Pusat memiliki perguruan berstatus anggota IPSI Daerah minimal separuh jumlah Dati I di Indonesia. Selain perguruan historis, ada 6 Perguruan Besar yang menjadi anggota IPSI yaitu : - Silek Tuo - Bangau Putih - Satria Muda Indonesia Jakarta - Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia ( PSTD Indonesia ) - Panglipur Bandung Jawa Barat - Merpati Putih

Berbagai Kegiatan Pencak Silat Selama ini kegiatan-kegiatan dalam usaha mempersatukan dan membina perguruan-perguruan Pencak Silat maupun usaha mengembangkan dan memasyaraktkan Pencak Silat telah dilakukan antara lain.dalam bentuk : 1. Pertandingan Pencak Silat Olahraga, baik di lingkungan perguruan maupun antara berbagai organisasi di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. Di Indonesia pertandingan Pencak Silat Olahraga dalam rangka kejuaraan nasional dilaksanakan oleh IPSI setiap tahun secara berselingan untuk golongan remaja dan dewasa. Selain itu, Pencak Silat Olahraga setiap 4 tahun sekali dipertandingkan dalam rangka Pekan Olahraga Nasional. Di tingkat regional, Pencak Silat Olahraga telah dipertandingkan dalam SEA Games. Di tingkat regional terbatas Pencak Silat Olahraga juga telah dipertandingkan dalam Pesta Sukan Asean di Bandar Seri Begawan pada tahun 1990. Di tingkat Internasional, Pencak Silat Olahraga telah 7 kali dipertandingkan dalam rangka kejuaraan dunia, yakni pada tahun 1982 dan 1984 di Jakarta, pada tahun 1986 di Wina, pada tahun 1987 di Kuala Lumpur, pada tahun 1988 di Singapura, pada tahun 1990 di Den Haag, dan pada tahun 1992 di Thailand. Di tingkat internasional terbatas, Pencak Silat Olahraga telah dipertandingkan dalam Malaysia Open pada tahun 1990. 2. Lomba Pencak Silat Seni dan Beladiri.

Di Indonesia, Lomba Pencak Silat Seni tingkat lokal dilaksanakan secara sporadis oleh c perguruan maupun organisasi lokal. Lomba yang berskala nasional baru diadakan pada tahun 1982, 1986, 1990 dan 1994. Pada petandingan yang terakhir, diputuskan untuk mengadakan pertandingan setiap tahun secara teratur. 21

Di tingkat internasional, lomba Pencak Silat Seni telah diadakan dalam rangka kejuaraan dunia Pencak Silat Olahraga dan Malaysia Open. Lomba Pencak Silat Beladiri dalam bentuk peragaan, baru dadakan dalam rangka kejuaraan dunia yang terakhir di Den Haag. 3. Pertemuan antar organisasi. Di Indonesia, pertemuan tingkat nasional antara wakil-wakil IPSI Pusat dan Daerah diadakan setiap tahun pada kesempatan dilaksanakannya kejuaraan nasional maupun Pekan Olahraga Nasional. Pertemuan tingkat regional dan internasional diadakan pada kesempatan dilangsungkannya SEA Games dan kejuaraan dunia. Dalam pertemuan tersebut diadakan pertukaran pengalaman mengenai usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan maupun pertukaran pendapat mengenai usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan maupun pertukaran pendapat mengenai usaha-usaha yang akan dilakukan dalam pengembangan dan pemasyarakatan Pencak Silat 4. Seminar, workshop dan kongres Pencak Silat Di Indonesia, Pencak Silat dan hal-hal sekitar itu telah beberapa kali diseminarkan oleh perguruan-perguruan dalam skala lokal. IPSI belum pernah menyelenggarakan seminar ataupun forum pembahasan lain tentang Pencak Silat. IPSI membicarakan mengenai berbagai hal dalam kaitannya dengan Pencak Silat pada kongres IPSI yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Di berbagai negara lain, juga pernah diadakan workshop atau seminar tentang dan sekitar Pencak Silat. Seminar tingkat internasional baru dadakan pada tahun 1987 di Kuala Lumpur, yakni pada kesempatan dilaksanakannya kejuaraan dunia yang ke-4 di kota tersebut. Kongres PERSILAT diadakan setiap 3 tahun sekali dan selama ini telah diadakan 4 kali, yakni pada tahun 1985 di Kuala Lumpur, pada tahun 1988 di Singapura, pada tahun 1991 di Jakarta, dan pada tahun 1994 di Jakarta. 5. Pengadaan dan penataran pelatih serta wasit-juri Di Indonesia setiap tahun dilakukan recruitment dan penataran pelatih dan wasit juri Pencak Silat Olahraga untuk kepentingan pertandingan, baik yang berkualifikasi lokal maupun nasional. Di negara lain telah dilakukan hal serupa. Penataran wasit juri internasional pernah diadakan di Jakarta pada tahun 1987. Pengadaan pelatih dan juri penilai Pencak Silat Seni dan Beladiri untuk kepentingan lomba sedang d ir.encanakan . 6. Pendidikan dan Latihan pesilat. Pendidikan dan latihan pesilat olahraga, seni dan beladiri secara terpusat dilakukan setiap kali akan dilaksanakan pertandingan Pencak Silat Olahraga dan lomba Pencak Silat Seni dan Beladiri dalam rangka kejuaraan tingkat nasional maupun internasional 7. Pendidikan Pencak Silat Olahraga di sekolah Di Indonesia, Pencak Silat Olahraga telah dimasukkan dalam kurikulum di sebagian sekolah- sekolah dasar dan menengah negri dan telah mulai diajarkan di sekolah-sekolah tersebut. Setelah Padepokan Nasional Pencak Silat Indonesia didirikan, kegiatan yang dilakukan akan lebih dikembangkan, antara lain meliputi pengenalan tentang Pencak Silat kepada masyarakat lewat Museum dan Perpustakaan. Juga akan diadakan kegiatan penelitian tentang jurus-jurus Pencak Silat dalam rangka mencari standardisasi penilaian pertandingan dan pengembangan Pencak Silat.

2.8. PERSILAT ( Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa ) PERSILAT didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1980 oleh wakil IPSI, wakil PERSISI ( Persekutuan Silat Singapura ), dan wakil Kementrian Kebudayaan Malaysia ( pada waktu itu PESAKA / Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia belum didirikan ). Tujuan didirikan PERSILAT adalah untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha pengem­ bangan dan penyebaran Pencak Silat di seluruh 24 dun ia. Sekarang ini perguruan-perguruan Pencak Silat terdapat di 20 negara ( makalah IPSI, 1993 ), yakni: - Indonesia ( sekitar 820 perguruan ) - Malaysia ( sekitar 240 perguruan ) - Brunei Darusalam ( sekitar 90 perguruan ) - Singapura ( 17 perguruan ) - Thailand ( 1 organisasi nasional ) - Filipina ( 1 organisasi nasional ) - Nederland ( sekitar 90 perguruan ) - Austria ( 7 perguruan ) - Belgia ( 4 perguuruan ) - Perancis ( 2 perguruan ) - Swiss ( 2 perguruan ) - Denmark ( 1 perguruan ) - Yugoslavia ( 1 perguruan ) - Spanyol ( 1 perguruan ) - Inggris ( 1 perguruan ) - Turki ( 2 perguruan ) - Amerika Serikat ( 4 perguruan ) - Suriname ( 11 perguruan ) - Australia ( 3 perguruan ) - Yunani ( 1 organisasi nasional ) - Palestina ( 1 organisasi nasional ) - Norwegia ( 1 organisasi nasional )