BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH BESAR 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI 2.1.1. Letak Geografis Secara Geografis Kabupaten Aceh Besar Terle

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH BESAR 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI 2.1.1. Letak Geografis Secara Geografis Kabupaten Aceh Besar Terle BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH BESAR 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI 2.1.1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Aceh Besar terletak pada 503’1,2”- 5045’9,007” Lintang Utara dan 95055’43,6” - 94059’50,13” Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi Kabupaten Aceh Besar memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka, dan Kota Banda Aceh; Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie; dan Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Hindia. Kabupaten Aceh Besar memiliki luas wilayah seluas 290.350,73 Ha. Sebagian besar wilayahnya berada di daratan dan sebagian kecil berada di kepulauan. Secara administratif Kabupaten Aceh Besar memiliki 23 kecamatan. Keberadaan Kabupaten Aceh Besar sebagai pintu gerbang utama telah ditunjang sarana transportasi yang cukup memadai seperti: Jalan Nasional Arteri Primer Banda Aceh - Medan serta Jalan Kolektor Primer Banda Aceh – Meulaboh. Disamping itu, ditunjang pula prasarana transportasi Bandar Udara Internasional Iskandar Muda di Blang Bintang, Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya. Disisi lain Kabupaten Aceh Besar berbatasan langsung dengan Kota Banda Aceh, yang menyebabkan Kabupaten Aceh Besar sebagai penyangga dari Kota Banda Aceh, diantaranya dalam kebutuhan perumahan. Sejalan dengan potensi letak dan posisi Kabupaten Aceh Besar yang demikian strategis, menjadikan Kabupaten Aceh Besar berpeluang tumbuh dan berkembang cepat. Lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel 2.1 dan Gambar 2.1. 2-1 TABEL 2.1 Nama Kecamatan dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Besar No. Nama Kecamatan Luas Area (Ha) 1 Kota Jantho 59.300,16 2 Leupung 16.915,37 3 Kuta Malaka 2.281,66 4 Kuta Cot Glie 33.225,43 5 Lembah Seulawah 31.960,01 6 Sukamakmur 4.345,30 7 Simpang Tiga 2.759,80 8 Darul Kamal 2.304,93 9 Darul Imarah 2.434,69 10 Lhoknga 8.794,62 11 Indrapuri 19.703,87 12 Ingin Jaya 2.433,51 13 Montasik 5.973,33 14 Krueng Barona Jaya 696,13 15 Blang Bintang 4.175,51 16 Kuta Baro 6.107,06 17 Seulimeum 40.435,45 18 Darussalam 3.843,04 19 Baitussalam 2.084,09 20 Mesjid Raya 12.993,32 21 Pulo Aceh 9.055,72 22 Peukan Bada 3.625,04 23 Lhoong 14.902,67 Total 290.350,73 Sumber: RTRW Aceh Besar 2013 2.1.2. Administrasi wilayah Adapun wilayah administrasi Kabupaten Aceh Besar meliputi 23 kecamatan, 68 Kemukiman, 608 desa, dan 5 kelurahan dengan pembagian tiap kecamatan seperti pada Gambar 2.1 berikut ini: 2-2 Gambar 2.1 Batas Administrasi Kabupaten Aceh Besar Panjang pantai wilayah Kabupaten Aceh Besar pasca tsunami berdasarkan pada Peta Dasar Bakosurtanal Kabupaten Aceh Besar adalah 292,16 km. Pada wilayah perairan Kabupaten Aceh Besar terdapat kawasan lindung laut berupa Taman Wisata Laut Lhoknga seluas ± 14,06 ha. Kawasan pesisir, perairan dan pulau yang harus dilindungi selain taman laut adalah kawasan mangrove (bakau) di Kecamatan Lembah Seulawah, Baitussalam, Mesjid Raya, Peukan Bada, Pulo Aceh, Lhoknga, Leupung dan Lhoong seluruhnya seluas 253 Ha. Pulau-pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar yang berpotensi untuk kegiatan perikanan laut, diantaranya pulau-pulau yang berpenghuni (ada penduduk). Pulau-pulau tersebut adalah: • Pulau Breuh (Kec. Pulo Aceh); 2-3 • Pulau Nasi (Kec. Pulo Aceh); • Pulau Teunom (Kec. Pulo Aceh); • Pulau Bunta (Kec. Peukan Bada). Dominasi pekerjaan penduduk pada pulau-pulau kecil tersebut di atas adalah nelayan. Berdasarkan data dari Badan Informasi Geospasial, jumlah keseluruhan pulau yang ada di Kabupaten Aceh Besar adalah 37 pulau. 1. Kondisi Fisik A. Ketinggian Kondisi ketinggian Kabupaten Aceh Besar dapat diklasifikasikan pada beberapa kelas antara 0 – 800 meter dpl hingga > 800 meter dpl. Berdasarkan kelas ketinggian tersebut terlihat didominasi oleh ketinggian 200 – 400 meter dpl atau sebesar 20,67% dari total luas wilayah kabupaten. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2.2. Tabel 2.2 Kondisi Ketinggian Kabupaten Aceh Besar No Klasifikasi Ketinggian (m dpl) Luas (Ha) Persentase (%) 1 0 – 50 58.065,75 20,00 2 50 – 100 31.949,42 11,00 3 100 – 200 43.223,79 14,89 4 200 – 400 60.021,12 20,67 5 400 – 800 54.965,55 18,93 6 > 800 42.125,10 14,51 Jumlah 290.350,73 100,00 Sumber: Hasil pengolahan citra SRTM 2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN ACEH BESAR 2.2.1 Potensi Ekonomi Wilayah A. Struktur Perekonomian Kabupaten Struktur perekonomian menunjukkan susunan komposisi atau susunan sektor- sektor ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014, selama periode 2010-2013 dapat dikatakan bahwa sepertiga dari PDRB Aceh Besar berasal dari kegiatan sektor primer, yakni sekitar 29,28 sampai dengan 30,62 persen. Sektor ini cenderung terus menurun dari tahun 2010 sebesar 30,62 persen hingga menjadi 29,28 persen pada tahun 2013. 2-4 Sektor sekunder memanfaatkan hasil sumber daya alam untuk diolah lebih lanjut, yakni terdiri dari sektor industri pengolahan, konstruksi, dan energi berkisar antara 17,97 sampai dengan 19,20 persen.Tahun 2010 mencapai 19,20 persen dan mengalami penurunan hingga mencapai 17,97 persen pada tahun 2013. Kegiatan sektor tersier memfasilitasi pergerakan sektor primer dan sektor sekunder. Selama periode 2010-2013 dapat dikatakan bahwa lebih separuh dari PDRB Aceh Besar berasal dari sektor tersier. Gejala peningkatan terlihat dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 sektor tersier mencapai 50,18 persen hingga pada tahun 2013 mencapai lebih 52,75 persen. Dari gambar 2.1 terlihat bahwa selama tahun 2010-2013, kontribusi sektor primer dan skunder yang semakin menurun peran tehadap pembentukan PDRB Aceh Besar, dan diiringi meningkatnya kontribusi sektor tersier, hal ini jelas menggambarkan sedikit transformasi atau pergeseran struktur ekonomi. Tabel 2.3 Perkembangan PDRB Menurut Sektoral Kabupaten Aceh Besar Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 28,32 27,87 27,39 27,21 2. Pertambangan dan Penggalian 2,29 2,24 2,15 2,08 3. Industri Pengolahan 2,82 2,84 2,85 2,83 4. Listrik dan Air Bersih 0,33 0,34 0,35 0,35 5. Kontruksi 16,05 15,60 15,36 14,79 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,39 20,59 21,52 22,10 7. Pengangkutan dan Komunikasi 12,62 12,54 12,52 13,24 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,03 3,97 3,89 3,92 9. Jasa-jasa 14,14 14,00 13,96 13,50 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,0 100,0 100,0 100,0 Sumber : BPS, Tahun 2014 Grafik 2.1. Grafik PDRB Kab. Aceh Besar Menurut Sektor Tahun 2013 2-5 2.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Data Badan Pusat Statistik Tahun 2014 menunjukkan pada Tahun 2010 perekonomian Aceh Besar pertumbuhannya mencapai 4,81 persen. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih merupakan pertumbuhan terbesar di tahun 2010 yaitu sebesar 9,48 persen dan sektor perdagangan mencapai pertumbuhan sebesar 8,05 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh Besar pada tahun 2010 merupakan laju pertumbuhan tertinggi pada periode 2010- 2013. Selanjutnya pada tahun 2011 dan 2012 perekonomian Aceh Besar sedikit melambat, dengan ekspansi sebesar 4,66 persen dan 4,61 persen hingga mencapai 4,44 persen pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Sektor Perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan tertinggi hingga mencapai 8,53 persen dan sektor kontruksi sebesar 5,99 persen, serta sektor listrik, gas dan air mengalami pertumbuhan sedikit melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,22 persen. Tabel 2.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektoral Kabupaten Aceh Besar Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 1,04 2,89 3,95 4,16 2. Pertambangan dan Penggalian 1,27 1,77 1,10 1,71 3. Industri Pengolahan 2,28 3,97 5,01 4,57 4. Listrik dan Air Bersih 9,48 4,22 5,41 5,22 5. Kontruksi 6,67 5,99 6,05 3,82 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,05 8,53 6,99 6,93 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,68 2,79 3,57 4,96 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 6,61 3,70 4,13 5,24 9. Jasa-jasa 5,95 3,13 2,56 2,62 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,81 4,66 4,61 4,44 Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar secara keseluruhan dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Propinsi Aceh. Keadaan perekonomian di Aceh menunjukkan terus terjadinya peningkatan selama empat tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi baik dengan migas maupun tanpa migas masih menunjukkan angka positif sejak tahun 2010-2013. Pada tahun 2013 PDRB ADHK dengan migas tumbuh sebesar 4,18 persen, agak melambat dari dua tahun sebelumnya yang secara berturut-turut tumbuh sebesar 4,84 persen dan 5,14 persen. Demikian juga dengan 2-6 pertumbuhan ekonomi tanpa migas yang pada tahun 2013 melambat menjadi sebesar 5,36 persen, setelah pada tahun 2011 dan 2012 naik sebesar 5,69 persen dan 6,07 persen. Setelah selama dua tahun perekonomian tumbuh dengan cukup cepat, terjadi perlambatan pada tahun 2013 baik dengan maupun tanpa migas. Hal ini erat kaitannya dengan adanya kenaikan harga BBM pada Bulan Juni dan Tarif Dasar Listrik (Secara lebih rinci, pertumbuhan ekonomi tahun 2013 ini didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor konstruksi, perdagangan, dan jasa-jasa yang tumbuh di atas 6 persen. Sebagai sektor-sektor yang memiliki kontribusi lebih dari 10 persen, pertumbuhan di ketiga sektor ini mampu mendorong perekonomian tumbuh cukup baik. Grafik 2.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Aceh Besar Menurut Sektor Migas dan Non Migas Sektor lainnya yang tumbuh cukup tinggi adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 6,78 persen. Sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar hanya mampu tumbuh sebesar 3,26 persen, sedangkan sektor listrik dan sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing tumbuh sebesar 4,69 persen dan 4,68 persen.
Recommended publications
  • Large Scale Tsunami Simulation for 2004 Indian Ocean Tsunami Using Parallel GPU Computing
    Large scale tsunami simulation for 2004 Indian Ocean tsunami using parallel GPU computing *Fritz Sihombing1) and Marco Torbol2) 1), 2) School of Urban Environmental Engineering, UNIST, South Korea 1) 2) [email protected] [email protected] ABSTRACT This study couples two different numerical schemes, finite different method and smoothed particle hydrodynamic (SPH) method to more accurately assess the impact of tsunami over a coastline. The model performs large scale tsunami simulation of 2004 Indian Ocean earthquake and tsunami. To handle the SPH model general-purpose computing on graphics processing units manage the computation. The result of the simulation is validated against the observation data of the tsunami. In this research, Banda Aceh city, in Indonesia is chosen as the observation location. COMCOT, a tsunami wave simulation engine, simulates the wave generation and propagation on the open ocean. Instead, DualSPHysics, a SPH solver, simulates the near coast wave propagation and the tsunami wave inundation. The 2004 Indian Ocean earthquake and tsunami resulted in a catastrophic event in the Southeast Asian region. The simulation performed in this study provides information about tsunami propagation and tsunami inundation on the coastline with an accuracy greater than available by the current state of the art. This information is important for damage mitigation as well as comprehensive resilient disaster management planning. This work can be expanded to perform probabilistic tsunami hazard analysis. Challenges arose in several areas, such as: the handling of the complex bathymetry and topography, and the computational cost of tsunami simulation. Recent advances of numerical methods as well as computational tools encouraged further improvements on tsunami simulation research.
    [Show full text]
  • Cave Settlement Potential of Caves and Rock Shelters in Aceh Besar Regency
    Berkala Arkeologi Volume 40 No. 1, May 2020, 25-44 DOI: 10.30883/jba.v40i1.506 https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id CAVE SETTLEMENT POTENTIAL OF CAVES AND ROCK SHELTERS IN ACEH BESAR REGENCY POTENSI HUNIAN GUA DAN CERUK DI KABUPATEN ACEH BESAR Taufiqurrahman Setiawan Archaeology Research Office of North Sumatera [email protected] ABSTRAK Bukti adanya kehidupan masa prasejarah di Aceh telah dibuktikan dengan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara. Sampai saat ini penelitian masih terfokus di pesisir timur dan pegunungan tengah Aceh, Pesisir barat Aceh belum pernah diteliti. Pesisir barat Aceh merupakan wilayah yang memiliki bentangalam kars cukup luas, dan memiliki potensi gua yang mungkin digunakan sebagai lokasi hunian pada masa lalu. Salah satu metode yang digunakan adalah memprediksi keberadaan gua dengan peta topografi, peta geologi, serta digital elevation model (DEM). Selain itu, hasil inventarisasi gua yang pernah dilakukan di wilayah pesisir barat Aceh juga digunakan sebagai data awal untuk memperoleh sebaran gua dan ceruk. Pada penelitian ini lingkup wilayah yang disurvei adalah Kabupaten Aceh Besar. Tiga parameter gua hunian, yaitu morfologi dan genesa, lingkungan, serta kandungan arkeologis, digunakan untuk memperoleh gambaran potensi masing-masing gua. Sebelas gua dan ceruk yang telah ditemukan menunjukkan adanya tiga buah gua berpotensi sebagai lokasi hunian dan diteliti lebih lanjut, empat gua berpotensi sebagai lokasi hunian tetapi tidak berpotensi untuk diteliti, dan empat gua berkategori tidak potensial sebagai lokasi hunian. Kata Kunci: Gua; Ceruk; Karst; Pesisir Barat Aceh; Prasejarah ABSTRACT The evidence of prehistoric life in Aceh has been proven by the results of archeological research conducted by the Archaeology Research Office of North Sumatera.
    [Show full text]
  • Pemerintah Kota Sabang Tahun 2019
    DAFTAR PELAMAR YANG LULUS SELEKSI ADMINISTRASI SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SABANG TAHUN 2019 NO NAMA TEMPAT LAHIR TGL. LAHIR JENIS ALAMAT KAB/KOTA PERGURUAN PROGRAM NO NAMA JABATAN NAMA LOKASI REGISTER IJAZAH IJAZAH IJAZAH KELAMIN DOMISILI DOMISILI TINGGI STUDI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 81000980136311111 MELIANA BIREUEN 1989-10-23 00:00:00.0 Wanita JURONG BABUL SABANG PENGELOLA EVALUASI TINDAK INSPEKTUR , SEKRETARIS , KEPALA Sekolah Tinggi S1 Akuntansi IMAN,KEL KOTA LANJUT LAPORAN HASIL SUBBAGIAN PROGRAM, KEUANGAN DAN Ilmu Ekonomi BAWAH BARAT,KEC PEMERIKSAAN PELAPORAN Kebangsaan SUKAKARYA Bireuen / STIE Kebangsaan 2 62000296090102711 MUHAMMAD NURZAHRI SABANG 1992-06-09 00:00:00.0 Pria jurong mesjid SABANG PENGOLAH DATA PENYULUHAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, Akademi D3 Manajemen kelurahan paya seunara DAN LAYANAN INFORMASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU, DAN Manajemen Informatika kecamatan sukakarya TENAGA KERJA , KEPALA BIDANG Informatika Dan PENGADUAN, KEBIJAKAN DAN PELAPORAN Komputer Hass / PELAYANAN , KEPALA SEKSI KEBIJAKAN DAN AMIK HASS PENYULUHAN LAYANAN 3 61000197020102711 SUPRIADI SABANG 1991-07-02 00:00:00.0 Pria JURONG DADAP kel SABANG PENGAWAS LAPANGAN ANGKUTAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN Universitas S1 Kesehatan KOTA BAWAH TIMUR SAMPAH KEBERSIHAN , KEPALA BIDANG KEBERSIHAN Muhammadiyah Masyarakat kec SUKAKARYA , KEPALA SEKSI PENGELOLAAN TEMPAT Aceh PEMBUANGAN AKHIR DAN INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH TERPADU 4 21000696076202711 RAHMAWATI SABANG 1996-06-27 00:00:00.0 Wanita Jr.Teupien Bada, SABANG ANALIS BUDAYA KEAGAMAAN CAMAT KECAMATAN SUKAJAYA , KEPALA Universitas Islam S1 Pengembangan Kel.Beurawang, SEKSI KEISTIMEWAAN ACEH Negeri Ar-Raniry Masyarakat Islam Kec.Sukajaya Banda Aceh 5 91000886064102711 NURJANNAH PIDIE JAYA 1988-06-06 00:00:00.0 Wanita Jurong Perdagangan SABANG PENGELOLA DATABASE KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN Universitas S1 Teknik Informatika Kel.
    [Show full text]
  • Daftar Bidikmisi Snmptn 2018
    Hal 1 DAFTAR NAMA-NAMA CALON PENERIMA BIDIKMISI JALUR SELEKSI SNMPTN 2018 UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNTUK MENGIKUTI WAWANCARA (VERIFIKASI AWAL) TANGGAL 5 S.D 7 MEI 2018 DI GELANGGANG MAHASISWA PROF. A. MAJID IBRAHIM DARUSSALAM BANDA ACEH Nomor No Nama Lulus Pada Program Studi Fakultas L/P Kab/Kota Nama Sekolah Pendaftaran 1 4180418997 Adinda Novia Sari AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kota Banda Aceh MAN MODEL BANDA ACEH 2 4180057606 Aryani AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Pidie SMAN 1 DELIMA 3 4180405452 Az Zahra Salsa Billa AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kota Banda Aceh MAN MODEL BANDA ACEH 4 4180501376 Chairunnisa AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kota Tebing Tinggi SMAN 1 TEBING TINGGI 5 4180528117 Eva Yuliana AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Bener Meriah SMAN UNGGUL BINAAN 6 4180369418 Hafizah Fitriani AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Bener Meriah SMA NEGERI 2 BUKIT 7 4180088438 Jamaludin Darma AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis L Kab. Aceh Barat SMAN 2 MEULABOH 8 4180409103 Khusnul Afifah Zharaura AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Aceh Besar SMA NEGERI 1 KOTA JANTHO 9 4180338658 Maulana Aditama Putra AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis L Kab. Aceh Selatan SMAN 1 TAPAKTUAN 10 4180397807 Miftahul Jannah AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Aceh Besar SMA NEGERI 1 INDRAPURI 11 4180312737 Nada Mukammal AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis L Kab. Aceh Besar MAS DARUL ULUM 12 4180460464 Nurul Fitri AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kota Subulussalam SMA NEGERI 1 SIMPANG KIRI 13 4180298986 Qaulan Syadida AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab. Aceh Tengah SMAN 4 TAKENGON 14 4180104737 Rahma Dhina Salsa Billa AKUNTANSI Ekonomi dan Bisnis P Kab.
    [Show full text]
  • Case Study Case
    CASE STUDY April 16, 2005 - April 16, 2009 6 CASE STUDY CASE STUDY The Scattered Beads THE EXECUTING AGENCY OF REHABILITATION AND RECONSTRUCTION FOR ACEH AND NIAS (BRR NAD–NIAS) 16 April 2005 - 16 April 2009 Head Office Nias Representative Office Jakarta Representative Office Jl. Ir. Muhammad Thaher No. 20 Jl. Pelud Binaka KM. 6,6 Jl. Galuh ll No. 4, Kabayoran Baru Lueng Bata, Banda Aceh Ds. Fodo, Kec. Gunungsitoli Jakarta Selatan Indonesia, 23247 Nias , Indonesia, 22815 Indonesia, 12110 Telp. +62-651-636666 Telp. +62-639-22848 Telp. +62-21-7254750 Fax. +62-651-637777 Fax. +62-639-22035 Fax. +62-21-7221570 www.e-aceh-nias.org know.brr.go.id Compiler : John Paterson Margaret Agusta Ratna Pawitra Trihadji Photography : Arif Ariadi Editor : Cendrawati Suhartono (Coordinator) Bodi Chandra Harumi Supit Graphic Design : Amel Santoso Linda Hollands Bobby Haryanto (Chief) Margaret Agusta (Chief) Priscilla Astrini Melinda Hewitt Wasito Team from Tsunami Disaster Mitigation Final Reviewer : Aichida Ul–Aflaha Research Center (TDMRC) Ricky Sugiarto (Chief) Team from Faculty of Economics, Brawijaya University Team from Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Copy Editor : Linda Hollands Translation to Indonesian Editor : Gita Soerjoatmodjo Ratna Pawitra Trihadji Zuhaira Mahar Copy Editor : Ihsan Abdul Salam Suhardi Soedjono Translator : Bianca Timmerman Harry Bhaskara Prima Rusdi Development of the BRR Book Series is supported by Multi Donor Fund (MDF) through United Nations Development Programme (UNDP) Technical Assistance to BRR Project xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx With this BRR Book Series, the Indonesian government, its people, and BRR wish to express their deep gratitude for the many kind helping hands extended from all over the world following the December 26, 2004 earthquake and tsunami in Aceh and the March 28, 2005 earthquake in the islands of Nias.
    [Show full text]
  • The Causal Effects of the Indian Ocean Tsunami and Armed Conflict on Aceh’S Economic Development
    The London School of Economics and Political Sciences The Causal Effects of the Indian Ocean Tsunami and Armed Conflict on Aceh’s Economic Development Martin Philipp Heger A thesis submitted to the Department of Geography & Environment of the London School of Economics for the degree of Doctor of Philosophy in Environmental Economics, London, July 2016 1 Declaration I certify that the thesis I have presented for examination for the PhD degree of the London School of Economics and Political Science is solely my own work other than where I have clearly indicated that it is the work of others (in which case the extent of any work carried out jointly by me and any other person is clearly identified in it). The copyright of this thesis rests with the author. Quotation from it is permitted, provided that full acknowledgement is made. This thesis may not be reproduced without my prior written consent. I warrant that this authorization does not, to the best of my belief, infringe the rights of any third party. I declare that my thesis consists of 81,336 words. Statement of inclusion of previous work I confirm that the soil chemical nutrient data I used for the analysis presented in chapter 5 was collected by myself, while I was a Masters student at the University of Hawaii. 2 Abstract This PhD thesis investigates the causal long-term economic effects of the Indian Ocean Tsunami and the armed conflict in Aceh, Indonesia (chapters 2, 3 and 4). It also contains an analysis of land use change and the consequences for soil-organic carbon (SOC) in Eastern Panama that is unrelated to previous chapters.1 Chapter 2 stands at the core of my PhD thesis; it is the equivalent of a job market paper.
    [Show full text]
  • Download Document (PDF | 59.68
    Indonesia Tsunami Situation Report Date: 28-03-2005 Number: 45 Covering period 18 -24 Mar 2005 Country: Indonesia Prepared by: Health Information Unit (Banda Aceh Field Office) Indonesia Operations will update information weekly on Thursday 1. Key issues Health satellite post personnel have already deployed but they don't get accommodation, transportation and health equipments back up to work. Donors assume that hospital coordination meeting on March 18th, 2005, implemented by MOH does not fully represent hospital coordination process made by PHO and DHO because there is no clear link yet between the MOH's presentation with province wide health sector master plan. Government of Indonesia has finished the macro blue print, but the document is still necessary to be detailed by provincial and district government. At the same time with the detail blue print refinery, Government of Indonesia is preparing an Implementing Board to coordinate Aceh reconstruction, including health sector reconstruction. 2. Situation Update Casualties As of 24 March 2005 (Bakornas): Aceh Deaths & Buried 126,741 Missing 93,458 IDPs 514.150 (in 20 districts) Relocation sites 776 barracks in place out of 854 planned (11 districts) As many bodies were not identified before burial, it is possible that there is some double counting between the "missing" list and the "deaths and buried" list. The IDP counting continues to be difficult due to the mobility of the population. Currently not clear how many people live in camps, in barracks or in host-families. 1 3. Health status and trend* Communicable Diseases Alerts and outbreak investigation: One suspected measles reported from Babah Krueng Village in Jaya Sub-district in Aceh Jaya District.
    [Show full text]
  • Land Administration in Post-Disaster Areas: Case Study of Banda Aceh, Indonesia
    Land Administration in Post-Disaster Areas: Case Study of Banda Aceh, Indonesia Master of Science thesis by Rizqi Abdulharis Professor: prof. dr. W.K. Korthals Altes Supervisor: mr. dr. ir. J.A. Zevenbergen Delft, 30 May 2006 Section Geo-information and Land Development OTB Research Institute for Housing, Urban and Mobility Studies Faculty of Technology, Policy and Management Delft University of Technology Abstract ABSTRACT On December 26, 2004, the world has evidenced one of the most horrible tragedies in history of humankind. Land administration sector was also badly influenced by the catastrophe. The cadastral offices in Province of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias were severely damaged by the tsunami. Most of cadastral records were lost or destroyed. The ground benchmarks, natural and man-made objects were also destroyed by tsunami and/or clearing out works in the tsunami affected areas. With nothing left on the ground, the land administration processes should be started from the scratch. The Government of Republic of Indonesia (GoI) was quickly responding by publishing five-year master plan of rehabilitation and reconstruction of NAD and Nias, especially on the spatial layout and land affairs. Unfortunately, many have criticised the GoI’s master plan. Besides its macro scale (Kamil, 2005), Fitzpatrick (2005) underlined the relocation camps and coastal buffer zones proposals as promoting disquiet among Acehnese. Many of Acehnese just wanted to go home and resettled their houses in the exactly same location as their previous houses that are swapped by tsunami (Montlake, 2005). NAD is well-know by its uniqueness among other Indonesian provinces since NAD has entirely different cultural background.
    [Show full text]
  • The Acehnese Gampong Three Years on Assessing Local Capacity and Reconstruction Assistance in Post-Tsunami Aceh
    The Acehnese Gampong Three Years On Assessing Local Capacity and Reconstruction Assistance in Post-tsunami Aceh Report of the Aceh Community Assistance Research Project (ACARP) December 2007 Participating Agencies Australian Government Agency for International Development (AusAID) Australian Embassy www.indo.ausaid.gov.au/ The Executing Agency for the Rehabilitation and Reconstruction of Aceh and Nias (BRR) www.e-aceh-nias.org/ United Nations Development Programme (UNDP) www.undp.or.id/ OXFAM www.oxfam.org.uk/ Muslim Aid www.muslimaidindonesia.org/ Catholic Relief Services www.crs.org The World Bank WWW.WORLDBANK.ORG/ID Aceh Research Training Institute, Syiah Kuala University HTTP://USK.AC.ID/ The Acehnese Gampong Three Years On Assessing Local Capacity and Reconstruction Assistance in Post-tsunami Aceh Report of the Aceh Community Assistance Research Project (ACARP) December 2007 The ACARP Team: Team Leader: Bryan Rochelle Senior Research Adviser: Craig Thorburn Training and Research Design Adviser::\YH`H(MÄM Senior Field Researcher: Iwan Dzulvan Amir Operations Manager: Baiq Dian Zoelaeha Administrative Assistant: Ines Anugerawati Field Researchers: Amran Syafriani Rahman Hakim Edy Syahputra A\SÄRHY Riswadi Fakhrurrazi Eka Putra Rosnida Sari Khairiah Faisal Masri Rozal Abdul Hanif Laina Farsiah Fuad Yuhasnibar Masrizal Hardiansyah Azwir Masna Natalia Simatupang Ishak Assa’ad Elly Susanti Roswita Nurlaila Maimun Fuadi Sisca Olivia Santi Maulisa :VÄH2L\THSHZHYP Volunteers & Interns: Farida Fleming Tanya Sejersen I Gede Herry Purnama Enumerators:
    [Show full text]
  • Contemporary Islamic Law in Indonesia : Sharia and Legal Pluralism Arskal Salim
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by eCommons@AKU eCommons@AKU Exploring Muslim Contexts ISMC Series 2-2015 Volume 6: Contemporary Islamic Law in Indonesia : Sharia and Legal Pluralism Arskal Salim Follow this and additional works at: https://ecommons.aku.edu/uk_ismc_series_emc Part of the Islamic World and Near East History Commons Recommended Citation Salim, A. (2015). Volume 6: Contemporary Islamic Law in Indonesia : Sharia and Legal Pluralism Vol. 6, p. 232. Available at: https://ecommons.aku.edu/uk_ismc_series_emc/8 Contemporary Islamic Law in Indonesia Exploring Muslim Contexts Series Editor: Farouk Topan Ethnographies of Islam: Ritual Performances and Everyday Practices Edited by Badouin Dupret, Thomas Pierret, Paulo Pinto and Kathryn Spellman-Poots The Challenge of Pluralism: Paradigms from Muslim Contexts Edited by Abdou Filali-Ansary and Sikeena Karmali Ahmed Cosmopolitanisms in Muslim Contexts: Perspectives from the Past Edited by Derryl MacLean and Sikeena Karmali Ahmed Genealogy and Knowledge in Muslim Societies: Understanding the Past Edited by Sarah Bowen Savant and Helena de Felipe Development Models in Muslim Contexts: Chinese, ‘Islamic’ and Neo-liberal Alternatives Edited by Robert Springborg Contemporary Islamic Law in Indonesia: Sharia and Legal Pluralism Arskal Salim www.euppublishing.com/series/ecmc Islam ContemporaryBetween Message Islamicand History Law in Indonesia ABDELMADJID CHARFI Sharia andTranslated Legal by Pluralism David Bond Edited by AbdouArskal Filali-Ansary
    [Show full text]
  • Nama-Nama Penduduk Pindah Masuk
    NAMA-NAMA PENDUDUK PINDAH MASUK KECAMATAN : MEURAXA KEADAAN BULAN : Tgl. 01 s/d 31 Januari 2016 Jenis Alamat Tujuan No Nama NIK Alamat Asal (Gampong) Ket Kelamin (Gampong / 1 2 3 4 5 6 7 1 Lilis Maryurah P 1171085112700001 Gp.Cot Lamkuweueh Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Lambung 2 Hafizh Enril Adam L 1171081806020001 Gp.Cot Lamkuweueh Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Lambung 3 M.Ananda Rifqi L 1171082910080002 Gp.Cot Lamkuweueh Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Lambung 4 Harmono L 1171001609700003 Gp.Cot Lamkuweueh Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Lambung 5 Mulizar L 1171030203810003 Gp.Punge Jurong Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Ulee Lheue 6 Juana Fitriani Hasdah P 1171036300870001 Gp.Punge Jurong Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Ulee Lheue 7 Ayu Maulidiya Zuhra P 1171034604070006 Gp.Punge Jurong Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Ulee Lheue 8 Dinda Mayrina Putri P 1171034805100002 Gp.Punge Jurong Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Ulee Lheue 9 Muhammad Nafiz L 1171031901120001 Gp.Punge Jurong Kec.Meuraxa Kota Banda Aceh Prov.Aceh Ulee Lheue 10 Funa Wara P 1174037006830001 Gp.Daulat Kec.Langsa Kota Kab.Kota Langsa Prov.Aceh Blang Oi 11 Rahmayanti P 1107246102930001 Gp.Tiba Mesjid Kec.Muara Timur Kab.Pidie Prov.Aceh Lamjabat 12 Nurmala Hayati P 1171096110760001 Gp.Ceurih Kec.Ulee Kareng Kota Banda Aceh Prov.Aceh Deah Baro 13 Nizam L 1171091506930001 Gp.Ceurih Kec.Ulee Kareng Kota Banda Aceh Prov.Aceh Deah Baro 14 Zahratul Jannah P 1171094709960001 Gp.Ceurih Kec.Ulee Kareng Kota Banda Aceh Prov.Aceh
    [Show full text]
  • Final Report Volume Ii : Appendix for Additional Study on Urrp
    JICA STUDY TEAM FOR URGENT REHABILITATION AND RECONTRUCTION PLAN FOR BANDA ACEH CITY THE STUDY ON THE URGENT REHABILITATION AND RECONTRUCTION SUPPORT PROGRAM FOR ACEH PROVINCE AND AFFECTED AREAS IN NORTH SUMATRA (URGENT REHABILITATION AND RECONTRUCTION PLAN FOR BANDA ACEH CITY) IN THE REPUBLIC OF INDONESIA FINAL REPORT VOLUME II : APPENDIX FOR ADDITIONAL STUDY ON URRP FEBRUARY 2006 PT WISWAKHARMAN LOCATION MAP OF BANDA ACEH CITY Additional Study on URRP for BAC Appendix FINAL REPORT VOLUME II : APPENDICES FOR THE STUDY ON THE URGENT REHABILITATION AND RECONSTRUCTION PLAN FOR BANDA ACEH CITY ADDITIONAL STUDY ON URRP (ANNEX) FEBRUARY 2006 LOCATION MAP OF BANDA ACEH CITY TABLE OF CONTENTS Page APPENDIX A: PRESENT CONDITION OF STUDY AREA CHAPTER 1 LOCATION AND AREA................................................................................A - 1 1.1 BAC............................................................................................................................A - 1 1.2 ACEH BESAR REGENCY ..........................................................................................A - 1 1.3 SABANG CITY...........................................................................................................A - 1 CHAPTER 2 TOPOGRAPHY AND LAND USE ...............................................................A - 3 2.1 TOPOGRAPHY ..........................................................................................................A - 3 2.2 LAND USE .................................................................................................................A
    [Show full text]