SKRIPSI

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN HILISALAWA’AHE KABUPATEN SELATAN

Diajukan Oleh :

RENA’ATI WARUWU NIM 1605151080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2020

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian asas pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan. Jenis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-komparatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara yang terstruktur dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif-eksplanasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Asas Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan sudah sesuai. Namun, dalam perencanaan pembangunan desa pemerintah Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe tidak melaksanakan sesuai swakelola masyarakat.

Kata Kunci : Asas, Pengelolaan Keuangan Desa.

i

ABSTRACT

This research is entitled "Analysis of Village Financial Management in Hilisalawa'ahe Subdistrict, South ." The purpose of this study was to determine and analyze the suitability of village financial management principles in Hilisalawa'ahe District, South Nias Regency. The types of data used in this research are primary data and secondary data. The research method used is descriptive-comparative method. Data collection techniques used were structured interview techniques and observations. The data analysis technique used in this research is descriptive- explanation technique. The results of this study indicate that the implementation of Permendagri No. 20/2018 concerning Village Financial Management Principles in Hilisalawa'ahe District, South Nias Regency is appropriate. However, in the village development planning, the Village government in Hilisalawa'ahe District did not implement it according to community self- management.

Keywords: Principles, Village Financial Management.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang diberikan kepada penulis selama ini yang senantiasa menyertai, membimbing dan memberi kekuatan sehingga skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Akuntansi Keuangan Publik Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan.

Selama dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan nasehat, pengajaran, ilmu dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., CA., CPA., Direktur Politeknik Negeri Medan 2. Bapak Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 3. Bapak Sastra Karo-Karo, S.E., Ak., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 4. Ibu Dr. Meily Surianti, S.E., Ak., M.Si., CA, CMA., Kepala Program Studi Akuntansi Keuangan Publik Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 5. Ibu Anita Putri, S.E., M.Si., Sekretaris Program Studi Akuntansi Keuangan Publik Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 6. Ibu Eli Safrida, S.E., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Utama. 7. Ma’am Siti Asnida Nofianna, SS., M. Hum, Dosen Pembimbing Pendamping. 8. Bapak Anggiat Situngkir, S.E., Ak., M.Si., yang selalu memberikan semangat dan doa, kasih sayang, serta memberikan saran dan motivasi yang luar biasa. 9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Politeknik Negeri Medan. 10. Seluruh Kepala Desa dan perangkat desa pada Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan yang telah membantu dalam memberikan informasi dan data.

iii

11. Teristimewa buat kedua orangtua yang tercinta Ayahanda Fonaha Waruwu dan Ibunda Zatia Gulo yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, kasih sayang, nasehat, materi, serta doa yang luar biasa. 12. Kepada saudari penulis kakak Agustina Waruwu, Lestaria Waruwu, S.Ak Butenia Waruwu dan abang Oloheta Waruwu S.E yang telah memberikan banyak doa, motivasi, nasehat dan material saat perkuliahan dan penyusunan skripsi. 13. Buat teman-teman seperjuangan AKP 8C yang telah memberikan motivasi dan semangat.

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, disadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan nasehat yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga terselesainya skripsi ini penulis ucapkan banyak terimakasih dan segala budi baik yang telah diberikan selama menulis skripsi ini, Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 2020 Penulis

Rena’ati Waruwu NIM 1605151080

iv

DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ...... i ABCTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR TABEL...... viii DAFTAR GAMBAR ...... ix DAFTAR LAMPIRAN ...... x

BAB 1 PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 3 1.3 Tujuan Penelitian ...... 4 1.4 Manfaat Penelitian ...... 4 1.5 Batasan Masalah ...... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...... 5 2.1 Landasan Teori ...... 5 2.1.1 Pengertian Desa ...... 5 2.1.2 Pemerintah Desa ...... 5 2.1.2.1 Kepala Desa ...... 6 2.1.2.2 Badan Permusyawaratan Desa ...... 6 2.1.2.3 Sekretaris Desa...... 6 2.1.2.4 Kepala Dusun ...... 7 2.1.2.5 Bendahara Desa ...... 7 2.1.3 APB Desa ...... 7 2.1.3.1 Pendapatan ...... 88 2.1.3.2 Belanja Desa ...... 8

v

2.1.3.3 Pembiayaan ...... 9 2.1.4 RPJM Desa ...... 9 2.1.5 RKP Desa ...... 9 2.1.6 Asas Pengelolaan Keuangan Desa ...... 10 2.1.6.1 Transparan...... 10 2.1.6.2 Akuntabel ...... 10 2.1.6.3 Partisipatif ...... 10 2.1.6.4 Tertib dan Disiplin Anggaran ...... 11 2.1.7 Penelitian Terdahulu ...... 11 2.1.8 Alur Berpikir ...... 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...... 15 3.1 Pendahuluan ...... 15 3.2 Objek Penelitian ...... 15 3.3 Rancangan Penelitian……………………………………………... .. 15 3.4 Metode Penelitian………………………………………………… . .. 15 3.5 Operasional Variabel……………………………………………… .. 16 3.6 Jenis dan Sumber Data ...... 18 3.6.1 Jenis Data…………………………………………………… .. 18 3.6.2 Sumber Data………………………………………………… .. 18 3.7 Teknik Pengumpulan Data ...... 19 3.8 Teknik Pengolahan Data ...... 19 3.9 Teknik Analisis Data ...... 19 3.10 Populasi dan Sampel…………………………………………….... 20 3.10.1 Populasi……………………………………………………. .. 20 3.10.2 Sampel……………………………………………………... .. 20 3.11 Pengukuran Variabel……………………………………………... .. 22

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 23 4.1 Hasil Pengumpulan Data ...... 23 4.1.1 Profil Kabupaten Nias Selatan ...... 23 4.1.2 Profil Kecamatan Hilisalawa’ahe ...... 23 4.1.3 Struktur Organisasi Kecamatan Hilisalawa’ahe ...... 23

vi

4.1.4 Deskripsi Responden ...... 24 4.1.5 Jenis Kelamin Responden ...... 25 4.1.6 Usia Responden ...... 26 4.1.7 Pendidikan Terakhir Responden ...... 27 4.1.8 Jabatan Responden ...... 28 4.2 Pembahasan Asas Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan ...... 29 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...... 31 5.1 Simpulan...... 31 5.2 Saran ...... 31

DAFTAR PUSTAKA ...... 32 LAMPIRAN…………………………………………………………………... .. 33

vii

DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 Penelitian Terdahulu ...... 11 Tabel 2 Operasionalisasi Variabel ...... 17 Tabel 3 Daftar Nama Desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe ...... 21 Tabel 4 Daftar Jumlah Responden dari Setiap Desa ...... 21 Tabel 5 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...... 25 Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 25 Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...... 26 Tabel 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 27 Tabel 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ...... 28 Tabel 10 Kategorisasi Penilaian ...... 29

viii

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Alur Berpikir ...... 14 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kecamatan Hilisalawa’ahe ...... 24 Gambar 4.2 Pie Chart Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 25 Gambar 4.3 Pie Chart Distribusi Responden Berdasarkan Usia ...... 26 Gambar 4.4 Pie Chart Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 27 Gambar 4.5 Pie Chart Distribusi Respondenn Berdasarkan Jabatan ...... 28

ix

DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...... 34 Lampiran 2 Hasil Kuesioner Penelitian ...... 42 Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner Setiap Desa ...... 50 Lampiran 4 Tabulasi Data Keseluruhan Desa ...... 51 Lampiran 5 Surat Permohonan Penelitian...... 52 Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian ...... 53 Lampiran 7 Surat Pengajuan Judul Skripsi ...... 54 Lampiran 8 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Utama ...... 55 Lampiran 9 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Pendamping ...... 56 Lampiran 10 Kartu Bimbingan Utama ...... 57 Lampiran 11 Kartu Bimbingan Pendamping ...... 58 Lampiran 12 Formulir Revisi Ketua Sidang ...... 59 Lampiran 13 Formulir Revisi Penguji I ...... 60 Lampiran 14 Formulir Revisi Penguji II ...... 61 Lampiran 15 Formulir Bebas Revisi Ketua Sidang ...... 62 Lampiran 16 Formulir Bebas Revisi Penguji I ...... 63 Lampiran 17 Formulir Bebas Revisi Penguji II ...... 64

x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik (Permendagri No. 20 Tahun 2018). Secara administratif desa merupakan bentuk pemerintahan terkecil yang dipimpin oleh Kepala Desa dari sebuah pemilihan rakyat secara langsung melalui pemilihan umum atau biasa disebut dengan PILKADES (Dewanti, 2015). Pemerintahan desa merupakan suatu wilayah pemerintahan terendah langsung di bawah kecamatan, untuk penyelenggaraan rumah tangganya sendiri (Ringo, 2017). Sejak diberlakukannya Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Desa, desa diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk mengatur dan mengembangkan daerahnya sendiri dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dalam menjalankan suatu pemerintahan di desa, pemberian kesempatan yang lebih besar bagi desa untuk mengatur, mengurus urusan pemerintahan dan kepentingannya sendiri. Dengan adanya pemerataan pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, sehingga permasalahan seperti kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan masalah social budaya lainnya dapat diminimalisir. Peran besar yang diterima oleh desa, tentunya mempunyai tanggungjawab yang besar pula. Kepala Desa dibantu oleh staf-staf desanya, staf- staf desa ini menjalankan pekerjaannya sesuai dengan jabatan masing-masing. Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 beserta peraturan pelaksanaanya telah mengamanatkan pemerintah desa untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan milik desa. Pada APBN tahun

1

2020 telah dialokasikan dana desa sebesar ± 72 trilliun kepada seluruh desa yang tersebar diindonesia. Dengan diterimanya dana bagi desa tersebut, pemerintahan desa harus siap dan mampu dalam mengelola keuangan desa berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipasif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran sesuai dengan ketentuan tertentu (Permendagri No 20 Tahun 2018). Pelaksanaannya sesuai dengan masalah yang terjadi dimana masih banyak yang melakukan praktik penyelewengan dana desa. Ini disebabkan karena minimnya sumber daya yang ada dan control dari pemerintah dan masyarakat yang kurang, serta dikarenakan kurangnya pemahaman aparatur desa dalam mengelola keuangan desa dan pengawasan dalam pengelolaannya (Dura, 2016). Alokasi dana yang disalurkan kepada masing-masing desa yaitu dana ADD yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Menteri daerah tertinggal, pemerintah pusat menyalurkan dana desa disetiap desa diseluruh Indonesia sebesar Rp. 500.000.000,-s/d Rp. 1.000.000.000,- disetiap desa untuk pembangunan fasilitas, terutama untuk pembangunan jalan dan pengembangan fasilitas lainnya demi kesejahteraan masyarakat. Kenyataannya masih banyak oknum yang melakukan penyelewengan. Di Desa Bowohosi Kecamatan Mainamolo Kabupaten Nias Selatan, selama empat tahun anggaran tersebut fiktif (Nias Selatan). Penyelewengan dana desa juga terjadi di Desa Bawosaloo Bawoluo, Kecamatan O’ou Nias Selatan yaitu Perbaikan air bersih, terjadi ketidaksesuaian, sebagaimana hasil rapat dan kegiatan pengerasan jalan diduga terjadi penyelewengan sekitar 30 juta rupiah, berdasarkan penuturan beberapa warga desa, rata-rata bentuk penyelewengan yang terjadi adalah tidak sesuai hasil rapat, kualitas kerja buruk, pembengkakan biaya-biaya serta dimungkinkan adanya konspirasi (persekongkolan). Berdasarkan observasi penelitian makan ditemukan Inspektorat Nisel terima 50 aduan terkait penyelewengan dana desa (Inspektorat Nias Selatan). Dilihat dari sifat pengelolaannya keuangan desa dapat dibagi menjadi keuangan desa yang sifat pengelolaannya dilakukan secara langsung yang berupa Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDesa) dan keuangan desa yang sifat pengelolaannya dilakukan secara terpisah yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Menurut Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 keuangan desa

2

juga dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan desa yang dilakukan secara tidak langsung atau terpisah oleh BUMDesa dan asas-asas pengelolaan keuangan dimaksudkan bukan hanya sebagai motor penggerak roda perekonomian melainkan juga dapat menjadi sumber pendapatan desa. Untuk itu pengelolaan keuangan desa ini harus ditangani secara baik dan professional sehingga pengelolaan keuangan desa lebih maksimal. Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Keuangan desa tersebut dikelola melalui kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan. Replikasi peneliti ini yaitu penelitian Ulya (2017) “Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2017 (Perspektif Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa)” penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, karena dalam tahap penatausahaan masih banyak dilakukan oleh sekretaris desa, pelaporan keuangan sudah sesuai dengan permendagri dan pertanggungjawaban kurang sesuai karena belum dilaporkan sepenuhnya dengan masyarakat desa. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan”

1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah ini dilakukan untuk mengarahkan dan memudahkan dalam penelitian. Berdasarkan uraian masalah pada penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan sudah sesuai asas-asas pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri No. 20 Tahun 2018?

3

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan sudah sesuai asas-asas pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri No. 20 Tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pengetahuan peneliti tentang Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan. 2. Manfaat penelitian bagi Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan yaitu mengetahui manfaat pengelolaan keuangan desa yang baik dan benar yang nantinya akan menjadikan Kecamatan Hilisalawa’ahe sebagai Kecamatan yang baik dalam pengelolaan keuangan desanya dan dapat menjadi contoh bagi Kecamatan-kecamatan lain. 3. Bagi Penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian berikutnya.

1.5 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan membatasi topik bahasan agar penulis tidak membahas permasalahan yang terlalu luas. Oleh Karena itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Hilisalawa’ahe Kabupaten Nias Selatan sudah sesuai dengan asas-asas Permendagri No. 20 Tahun 2018.

4