<<

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2586

PENGOLAHAN MOTIF DENGAN INSPIRASI TEKNIK KATAZOME

Sri Inten Puspitasari1, Dr. fajar ciptandi S.Ds., M.Ds.2

Prodi Kriya Tekstil dan Mode Fakultas Industri Kreatif

Prodi Kriya Tekstil dan Mode, FIK, Universitas Telkom, Bandung

[email protected], [email protected]

ABSTRACT

Indonesia is known to have a variety of . Many types of are processed by resist techniques in Indonesia. The presence of techniques from other countries also influences the development of barrier dyeing techniques in Indonesia. One of them is katazome, a resist dyeing technique from Japan which will be an inspiration for the elaboration of motives in this study. The Katazome technique is a resist dyeing technique that uses stencils and paste in its processing, this technique cannot be applied one hundred percent according to the manufacturing process used in Japan. In this study, the thing to be achieved is finding materials and manufacturing processes that can be used in Indonesia for the katazome as inspiration technique through the right experimental process. So, at the end of this research process, the katazome inspiration technique can become a resist dyeing technique in Indonesia and can be applied to fabric sheets for raw materials of fashion products.

Keywords: resist dyeing, fabric, katazome, motif, stencil, paste.

1

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2587

PENDAHULUAN (Stensil Kertas) yang diterapkan kepada kain. Sehingga dapat disimpulan bahwan Indonesia dikenal memiliki beragam peran seni Katagami pada Katazome kekayaan tekstil. Dari banyaknya jenis adalah sebagai cetakan untuk perintang tekstil yang diproses dengan teknik rintang yang akan dipulaskan diatas kain dengan warna, di Indonesia digunakan perintang yang terbuat dari tepung beras. teknikseperti teknik celup rintang (Kartika:2010) Salah satunya yang populer Dituliskan oleh (Murashima:1994) di Indonsia adalah teknik celup rintang Katazome memiliki material khusus dan , celup , kain simbut, dan masih langkah yang harus diikuti dengan hati- banyak lainnya.Teknik celup rintang yang hati dan waktu yang tepat. Karena berkembang di Indonesia tidak hanya langkah- langkah inilah katazome sulit tumbuh dan berkembang dari tradisi asli untuk diadaptasi. Material utama dari Indonesia saja, melainkan dapat pula pembuatan Katazom adalah berkembang diakibatkan perngaruh menggunakan pasta tepung beras sebagai negarah lain.Teknik celup rintang dari perintang, dan stensil yang terbuat dari Jepang seperti Shiboridan katazomesaat ini kertas mulberi yang dilaminasi dengan mulai menarik perhatian masyarakat ekstrak buah kesemek. Pertama pembuatan Indonesia. Hal ini diperngaruhi oleh stensil dari kertas mulberi di Indonesia budaya Jepang mudah diterima oleh warga menjadi hal yang sulit dikarenakan Indonesia, baik melalui music,komik, perbedaan komposisi kertas mulberi yang majalah, film, dan juga fesyen atau lebih diproduksi di Indonesia dan Jepang. Kedua tepatnya gaya pakaian kaum muda Jepang. buah kesemek semakin langka ditemukan (Venus dan Helmi:2010). Bukti adanya di Indonesia. Ketiga teknik ini pengaruh dari negara Jepang pada bidang menggunakan pewarna alam indigo fesyen dapat dilihat dari adanya local sehingga butuh proses pencelupan lebih brand ternama yaitu Kana Goods, Danjyo dari sekali, dan pasta perintang yang Hiyoji, dan Stemma Signature yang mudah larut atau luruh saat proses menggunakan inspirasi potongan pakaian pencelupan, sehingga perintang harus tradisional Jepang sebagai inspirasi distensil atau dilapis kembali setiap mereka, pencalupan. Hal ini menjadikan proses Teknik katazome membutuhkan waktu Menurut buku karya( Kuo et al yang sangat lama. Kondisi-kondisi pada :1998) Katazome adalah teknik stensil teknik katazome tersebutmemiliki banyak pada kertas atau dapat disebut Katagami

2

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2588

ketidak sesuaian dengan kondisi di 2. Material dan teknik yang Indonesia, sehingga relatif sulit untuk digunakan pada teknik Katazome menerapkan teknik katazome dengan tidak sesuai dengan kondisi di kondisi yang sama persis seperti di negara Indonesia, sehingga dibutuhkan Jepang eksperimen yang tepat untuk mengembangkan teknik katazome Dengan hal-hal yang terlah tanpa mengurangi ciri khas dari dijabarkan sebelumnya, Penelitian kali ini teknik tersebut. ingin mencari bagaimana teknik katazome 3. Hasil dari penelitian dengan teknik dapat menjadi inspirasi dan diaplikasikan katazome perlu diaplikasikan dengan lebih mudah pada kehidupan kepada lembaran kain tanpa sehari-hari dan sesuai dengan kondisi di mengurangi karakteristik ciri khas Indonesia. Hal yang akan diperhitungkan katazome dan sesuai dengan adalah racikan yang tepat untuk pasta kondisi di Indonesia perintang agar tidak mudah luruh saat proses pencelupan dengan mengabungkan Dari indentifikasi masalah tersebut,tujuan tepung beras dan tepung tapioka. dari penelitian ini adalah: Penelitian ini juga mencari alternatif

stensil dengan hal yang mudah ditemukan dilingkungan. Semua ini dilakukan dengan 1. Mengembangkan variasi teknik harapan hasil penelitian ini dapat celup rintang di Indonesia dengan menjadikan teknik katazome sebagai berkolaborasi dengan teknik celup teknik inspirasi celup rintang, yang pada rintang kebudayaan negara lain, akhir penelitian ini akan menjadi lembaran salah satunya katazome kain untuk bahan baku produk fesyen. 2. Menemukan alternatif teknik katazome yang sesuai dengan Dari penjabaran latar belakang diatas, kondisi di Indonesia dipat ditarik indentifikasi masalah, yaitu: 3. Menemukan pengembangan teknik katazome sebagai inspirasi teknik perintang untuk diterapkan pada 1. Budaya negara Jepang mudah produk fesyen di masa yang akan diterima di Indonesia sehingga ada datang. nya kemungkinan untuk memperkenalkan katazome sebagai inspirasi celup rintang di Indonesia

3

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2589

2. Eksperimen lanjutan, eksperimen ini menentukan bentuk motif, ukuran METODE PENELITIAN motif yang akan diaplikasikan pada

Metode Penelitian yang penulis gunakan produk akhir. adalah kuantitatif karena secara garis besar didasarkan dari eksperimen yang telah Literatur dilakukan.Terdiri dari studi literatur, wawancara, observasi, dan eksperimen. - Katazome Sebuah teknnik stensil celup rintang dari Studi Literatur dibagi menjadi 3 golongan. Jepang yang aslinya menngunakan 1. Pemaparan singkat mengenai perintang pasta (mochiko) dan Katagami katazome sebuah teknik pembuatan stensil pada 2. Pemaparan singkat mengenai jenis- kertas mulberi (kōzo) yang di laminasi jenis tekstil . dengan sari buah kesemek (kakishibu) 3. Pemaparan singkat mengenai tema (Kuo et al: 1998) yang akan digunakan Menurut bukua karya (kuo et al: Wawancara dilakukan bertujuan untuk 1998) tertulis stesil Celup Rintang atau bertanya pada ahli mengenai pewarna yang nanti akan disebut katazome, ditemukan akan digunakan pada penelitian ini untuk hanya di Asia Timur. Terutama China, memberikan perlakuan yangteoat nantinya. Okinawa dan bagian negra Jepang lainnya memiliki kesamaan tradisi, Observasi dilakukan untuk mengetahui

brand pembanding agar memudahkan Sejarawan seni dari Jepang mencari dalam pemilihan target market pada asal-usul celup rintang stensil yang penelitian ini. ternyata adalah tadisi dari periode Nara

Eksperimen yang dilakukan pada (tahun 710-794) Sebuah stensil untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: katagami . Kemungkinan pada awal abad ke-10 atau ke-12, kertas yang dilapisi 1. Eksperimen awal dilakukan untuk dengan sari kesemek membuat kertas menentukan jenis kain, dan jenis menjadi anti-air, ini menjadi sebuah pewarna, yang akan digunakan. langkah yang penting dalam tahap Serta waktu dan jumlah celupan pencelupan. Contoh pertama dari celup yang digunakan pada eksperiman stensil ditemukan pada jubah kulit dari era selanjutnya. Tengyo (938 – 947). Pada buku (kuo et al:

4

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2590

1998) tercantum gambar pakaian tertua Dikatakan juga pada buku (kuo et dari celup stensil yang masih bertahan al: 1998) , setelah berakhirnya periode Edo adalah sepasang sarung tangan perang setelah kepemimpinan Tokugawa pada yang di arsip kan sebagai kepunyaan dari tahun 1868 (Periode Meiji dimulai) terjadi pejuang legendaris Yamamoto no perubahan besar pada industri tradisional Yoshitsune. Beberapa kain Katazome yang Jepang, dan semua tatanan sosial sudah masih bertahan adalah jaket pendek dan berganti menjadi industrialisasi. celana panjang yang digunakan didalam Permintaan terhadap celup stensil terus jubah perang. meningkat, dan adanya adopsi budaya barat pada kerajinan tangan dan gaya Pada periode Edo (1615-1868), hidup disana. Para pengrajin dan pedagang keadaan sosial politik pada awal abad ke- celup stensil sangat diuntungkan karena 17 sangat mempengaruhi keberlangsungan permintaan meningkat berikut sudah tidak manufaktur tekstil. Kemajuan dalam ada larangan kelas masyarakat yang dapat bidang pedagangan dan juga dipengaruhi menggunakan pakain yang dibuat dengan oleh kaum borjuis perkotaan yang teknik ini, sehingga rakyat menengah-pun mendukung perkembangan pada bidang, memesan hasil dari celup stensil. Periode kraft, termasuk bidang industri celup ini adalah saat dimana pengrajin celup rintang, yang dimana teknik celup rintang stensil berada dipuncak industri Jepang. stensil dianggap barang perdagangan yang bagus untuk dikembang. Pada periode ini, Pada periode Meiji, keahlian telah dikonfirmasi bahwa celup rintang pengrajin celup stensil sangat tinggi karena stensil dibuat diberbagai kalangan, dipengaruhi oleh pendekatan ilmiah, meliputi rentang kelas yang besar, dari seperti dikenalkan nya pewarna sintetik pakaian simpel sehari-hari yang digunakan oleh Jerman pada tahun 1870. Dengan oleh rakyat biasa hingga pakaian samurai. adanya pewarna sintetik, beberapa proses (Wada: 2002) tradisonal menghilang dan membuat harga menjadi lebih terjangkau. Karena Orang eropa yang datang ke Jepang banyaknya permintaan membuat pada abad ke-19 terkejut melihat tingginya permintaan motif yang eksklusif menurun, standar desain dan hasil sentuhan tangan dan terjadilah dimana masa motif yang mereka pada barang yang digunakan dihasilkan memiliki kesamaan satu sama sehari-hari, seperi selimut, handuk tangan, lainnya atau dimulainya produksi masal. tirai toko

5

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2591

Namun pada tahun 1923 para mempengaruhi kaum muda untuk enggan pengrajin di prefektur Kanto memutuskan menggunakan kimono dan pakaian untuk pindah ke Tokyo untuk tradisional lainnya untuk kegiatan sehari- mendapatkan tempat perdagangan yang hari. terbaik, dan terjadilah gempa yang Pada tahun 1975, ssebuah asosiasi membuat banyak kota besar hancur beserta dibentuk Chōkeiga kai (Asosiasi Pemahat semua peralatan celup stensil mereka. Stensil Bergambar) untuk membuat stensil Banyak diantara pada pengrajin tersebut dapat diterapkan tidak hanya pada celup enggan membangun usaha mereka kembali stensil (kain) namun pada kertas pintu dan beralih ke industri lain. Ada beberapa geser, dan pembatas ruangan. Masa depan pengrajin memutuskan untuk pindah ke pengrajin celup stensil menyadi hal yang Kyoto/Osaka. Akibat dari gempa tersebut, bergantung pada kemauan pribadi daripada decade tersebut menjadi awal dan akhir industri celup stensil yang dianggap sudah dari kejayaan katazome di kota besar . (kuo ketinggalan jaman. Walau dengan et al:1998) keterampilan yang simpel bisa Setelah perang dunia ke-2 terjadi membangkitkan dunia stensil celup, tapi perubahan besar terhadap dunia kerajinan akan ada efek samping yaitu hilangnya tradisional. Hampir tidak ada yang hendak keterampilan memahat untuk stensil yang melanjutkan kerajinan tradisional. Para sangat indah yang dulunya di sempurnakan pengrajin stensil akhirnya berusaha untuk melalui banyak generasi pengrajin Jepang. menerapkan teknik ini terhadap produk (wada 2002) dagang yang simple seperti dasi, payung, Saat ini celup stensil dari Jepang bahkan pintu geser. Namun mesin cetak atau katazome ini masuk kategori celup mengalahkan mereka dengan kecepatan rintang batik. Karena tidak ada kata yang hasil produksinya. Diakhir abad ke-20, tepat dalam bahasa inggris untuk kerajian seperti celup stensil mengalami memisahkan antara perintang wax dan tekanan dari tingginya biaya produksi, perintang lainnya. Sehingga batik menjadi yang membuat kerajinan tangan menjadi sebuah istilah untuk perintang yang benda yang dianggap mewah. Pengrajin melekat pada serat seperti wax, pasta, atau celup tradisional bersaing dengan dengan clay. kerajinan yang tidak membutuhkan biaya yang mahal kerena menggunakan mesin Katazoe dibagi menjadi beberapa jenis, cetak. Dengan banyak budaya barat yang dibagi menurut ukuran dari motif tersebut.

6

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2592

1. Komon (motif kecil) campuran elemen abstrak seperti garis, dan gambar Motif ini membangkitkan kesan naturalis seperti burung, bunga, benda yang kecil seperti cahaya serangga, air, dan awan. Motif bintang, kunang-kunang, sarang ini sangat kompleks, karena laba-laba. Kain yang menggunakan pada proses pecelupan sangat motif ini biasanya cicelup dengan sulit saat harus melakukan warna gelap seperti bitu tua, abu- proses stensil ulangnya, abu, dan coklat. Motif yang terjalin dimana posisi stensil harus rapat menyebar dengan perlahan. presisi dengan motif yang Hanya dengan dilihat dari dekat sudah hampir terlihat. detail akan terlihat, Terlebih dari itu,

Komon membuat efek yang sangat 3. Motif Daimon (Motif Besar) terlihat hidup karena banyak nya Motif ini biasanya digunakkan titik membuat ilusi untuk membuat lambang Motif komon formal dikenal sebuah keluarga, atau dengan kamishiro komon karena tingkatan kepemerintahan. diperuntukan kepada samurai. Digunakan pada jubah, Rakyat menengah dilarang bendera, tirai. menggunakan yang sudah digunakan - Jenis kain oleh keluarga bangsawan. Hal ini Jenis kain yang digunakan pada tidak menghalangi untuk membuat penelitian ini adalah kain yang motif komon baru Karena bentuk dibuat dari serat alam. Yang terdiri yang sangat kecil-kecil, motif ini dari kain serat alam terbuat dari sangat membutuhkan keahlian yang selulosa, dan kain serat alam dari tinggi slulosa buatan. 1. Kain Katun 2. Chūgata (motif sedang) Kain yang dibuat dari serat Dituliskan oleh (kuo et al: selulosa biasanya terbuat dari 1998) Motif ini adalah motif tumbuhan yang berasal dari yang bertahan sejak era bagian Batang, Buah, Daun, Genroku (1688-1704). Chūgata dan Biji. Berikut Adalah kain menyampaikan kesan yang yang dibuat dari serat selulosa semangat yang bebas dalam

7

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2593

2. Kain terbuat dari serat seni klasik bersifat, yaitu sederhana, serasi, flax atau rami. Untuk kain dan tidak berlebihan. Pada bidang fesyen linen yang terbuat dari falx klasik diartikan emiliki bentuk yang bentuk serat nya adalah simetris yang menutupi tubuh tanpa filamen panjang sebesar 13 dilebih-lebihkan, untuk mencapai bentuk hinggs 55 mm, namun benang yang simple, stabil, dan konsisten, dengan nya 25 hingga 125cm. Kain kata lain seserasi mungkin. linen juga dibuat dengan (Loschek:2009) ayaman polos, akan tetapi ciri - Geometris khas dari kain linen adalah memiliki benang pakan yang Bentuk dan motif geometris adalah dasar lebih lebar dibanding dengan dari kekayaan perbedaan sistem simbol benang lusi nya. Kain linen yang jelas untuk seluruh dunia dan dari memiliki elastisitas yang segala aspek dikehidupan. Secara harfiah buruk, melembut setelah diartikan “ukurang untuk bumi”, geometri dicuci, tidak tahan api dan adalah salah satu bagian dari matematika pemutih (coats:2016) yang diutamakan untuk aturan bentuk dan 3. Kain Rayon motif seperti Terbuat dari serat rayon yang persegi, lingkaran, segitiga, dan spiral. merupakan serat buatan paling Saat ini juga geometris ada untuk gambar, tua. Pada tahun 1910 kain dari bangunan, dan mebel ─ semua hal yang serat rayon ini bahkan dijual dibutuhkan setiap hari mempunya bentuk dengan nama sutera buatan geometris. (French:2014) .Berikut contoh namun pada tahun 1924 motif dengan bentuk geometri barulah diperkenalkan dengan sebutan rayon. Terbuat dari Wawancara, dan Observasi linter kapas atau pulp kayu Wawancara dilakukan bertepatan dengan yang terlah dimurnikan hingga sebuah event dibandung, Fashion memiliki kadar selulosa yang Revolution, di Bandung Creative Hub tinggi. dengan Andika Tarum yang sedang - Gaya Klasik melaksanan workshop celup ikat (tidedye). Pada pengertian menurut Kamus Besar - Pewarna biru indigo memiliki Bahasa Indonesia klasik pada bidang seni, beberapa reduktor yang cocok

8

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2594

digunakan. Salahsatu nya - Stow Store menjual produk Kana hydrosulfit atau gula merah Goods Sebagai spesialisasi produk - yang digunakan adalah wanita pada toko tersebut tunjung, asam cuka, atau soda - Kana Good Menggunakan Teknik ash Celup Ikat, dan batik pada - Setiap reduktor dan mordant produknya memimiliki hasil warna yang - Motif yang buat oleh Kana bervariasi, namun lebih baik Goods di dominasi dengan motif melakukan percobaan sendiri flora untuk mendapatkan hasil yang - Pewarna yang digunakan adalah diinginkan pewarna biru Indigofera, dengan - Harga Indigo Pasta dan Kristal berbagai macam tingkatan warna berbeda cukup jauh tiap kilogram biru nya. - Harga yang ditawarkan untuk - Waktu yang paling cocok untuk pakaian Kana Goods berkisar melakukan pencelupan dengan dari Rp800.000 – Rp1.600.000 indigo adalah petang hari karena - Harga yang ditawarkan untuk hasil oksidasi akan lebi cepat totebag Kana Goods adalah Rp100.000-Rp225.000 Indigo pasta maupun krista tidak boleh - Harga yang ditawarkan untuk terkena udrha tebuka terlalu lama. Untuk scraft adalah Kana Goods Obeservasi lapangan dilakukan di stow Rp100.000-Rp600.000 store Jakarta. Lokasi beralamat di Jalan Eksperimen awal Cipete IX No. 1. Pada toko ini menjadi salah satu tempat yang menjual produk - Pembuatan Pasta Perintang Kana Goods. Produk Kana Goods yang a. Alat: dijual di Stow Store adalah pakaian, - Panci totebag, scraft, dan berbagai macam - Spatula produk aksesoris dengan teknik batik, atau - Wadah platik celup ikat indigo. b. Bahan: - Tepung Tapioka 100gr Dari Observasi Lapangan yang dilakukan - Tepung Beras 60gr hasil yang didapat adalah. - Tepung Ketan Hitam 5gr - Jelly 1sdt

9

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2595

- Air 400ml - Gliserin 1sdm Napthol

Seluruh bahan dilarutkan dengan air, lalu dipanaskan pada api sedang selama 3-5

menit. Tabel 2 Rayon

- Pembuatan Stensil Jumlah 1 2 3 Alat: celupan

a. Cutter Pen b. Penggaris Indigo

Bahan:

a. Plastik Mika Napthol

b. Pola motif

Pola motig dapat dibuat menggunakan computer dengan aplikasi corel drawa, Tabel 3. Linen atau aplikasi vektor lainnya. Jumlah 1 2 3 - Percobaan pencelupan celupan

Percobaan pada 3 jenis kain, kain katun, kain linen, dan kain rayon. Juga pada dua Indigo jenis pewarna; pewarna serat alam indigo dan pewarna buatan biru napthol. Langkah yang lakukan adalah menorehkan Napthol perintang melalui stensil yang telah dibuat.

Tabel 1. Kain Katun Dari eksplorasi ini dipilih jumlah Jumlah 1 2 3 pencelupan adalah 3 kali celupan untuk celupan mendapatkan warna yang ideal.

Indigo

10

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2596

dikarenakan tidak merubah warna dan bentuk kain. Table 4. Pelapisan kembali - Ekplorasi Lanjutan Katun Rayon Linen Ekplorasi ini dilakukan untuk menentukan bentuk morif dan ukuran Indigo motif yang nantinya akan digunakan pada produk akhir. Tabel 6. Ukuran motif Napthol Besar Sedang Kecil (10- Pada eksplorasi ini kain yang telah (5-7cm) (3-4cm) 12cm) dicelup, diluruhkan lalu dilakukan pelapisan kembali menggunakan pasta Geom perintang. Lalu setelah perintang kering etris dicelup kambali sebanyak 3x. Hasil yang

di dapat adalah warna lebih pekat dan ada warna yang masuk kedalam motif, juga Flora timbul efek berbayang.

Setelah percobaan inipun dipilihlah kain Pada eksplorasi ini ditentukan motif yang linen sebagai kain yang digunakan untuk akan digunakan adalah motif geometris produk akhir, juga pewarna biru indigo. Tabel 7 Ukuran Motif Sedang Tabel 5. Fiksasi

Basa Asam Garam Logam Kapur Cuka Dapur Tunjung Sirih

Geometris

Pada langkah eksplorasi ini diputuskan

menggunakan fikasi garam dapur

11

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2597

Hasil dari ekplorasi tabel 7 akan menjadi hasil ekplorasi terpilih yang akan digunakan pada produk akhir.

PROSES PERANCANGAN

Desain Dengan eksplorasi ini telah diputuskan bahwa ukuran motif sedang adalah ukuran Produk akhir yang akan dibuat untuk yang akan digunakan pada produk akhir. penelitian ini adalah lembaran kain dengan motif geometris. Terdiri dari 5 lembar kain Tabel 8 Eksplorasi LanjutanTeknik linen sebesar 100cm x 100 cm dan 7 Pelapisan Kembali lembar kain linen sebesar 50cm x 150cm. Pewarna yang digunakan adalah pewarna alam indigo untuk mendapatka warna biru muda. Pertimbangan desain ini juga dipengaruhi oleh tema yang di pilih yaitu klasik dan geomtris yang menjadi Classic Geometris Geometric yang diartikan sebuah

perpaduan antara gaya klasik dengan motif

yang dibuat dengan bentuk-bentuk geometris.

Geometris

Persegi

12

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2598

Imageboard Lifestyleboard dan Target Market

Gambar 1 Imageboard Gambar 2 Lifestyleboard Sumber: Dokumentasi pribadi Sumber: Dokumentasi pribadi

Target market yang dituju untuk hasil Konsep perancangan pada penelitian ini akhir penelitia ini adalah; mengangkat tema “ImPerfect” yang dapat 1. Bedarkan Demografis: Bali. diasumsikan sebuah produk yang tidak Karena konsumen yang tinggal sempurna. Dikarenakan gaya yang diambil dikota tersebut memilki adalah motif geometris bergaya klasik, ketertarikan pada fesyen yang namun segala sema ketidaksempurnaan beragam. Pada kota besar saat dari motif geometris yang dihasilkan in memiliki kecenderungan sudah menjadi bagian dari konsep yang menyenangi produk handmade. diinginkan. Teknik inspirasi katazome Dengan penghasilan sekitar Rp “ImPerfect” ini akan di representasikan 5.500.000 dalam imageboard yang akan 2. Segmentasi Psikografis: Unisex menggambarkan suasana dari “ImPerfect”. 20-35 Tahun bedasarkan hasil Aplikasi teknik yang digunakan adalah perbandingan dengan teknik surface desain teknik inpirasi konsumen brand pembanding. katazome. 3. Profesi: entertainer, dan

peminat fesyen

13

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2599

Sketsa Produk Ukuran 50 cm x 150 cm dengan Tabel 9 Sketsa motif linkaran. No Sketsa Keterangan Terdiri dari dua 6 Ukuran 100 cm x diameter 100 cm. Dengan lingkaran yang bentuk motif berbeda. Dan 3 1 belah ketupan. garis horizontal Pada area tengah sketsa bayangan Ukuran 50 cm x semakin melebar. 150 cm dengan 7 motif segi enam, disusun secara Ukuran 100 cm x diagonal 2 100 cm dengan motif linkaran. Ukuran 50 cm x

150 cm dengan

motif geometris

yang berbeda, Ukuran 100 cm x 8 disusu seperti 3 100 cm dengan anak tangga yang motif persegi semakin

memuncak Ukuran 100 cm x 100 cm dengan 4 motif segi enam, disusun secara Ukuran 50 cm x diagonal 150 cm dengan motif 6 bentuj 9 Ukuran 100 cm x layang-layang 100 cm dengan yang menyerupai 5 motif segitiga bunga. dan gari diagonal

14

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2600

Proses Pembuatan Produk Ukuran 50 cm x Pencucian kain 150 cm dengan linen untuk - Pembuatan lembar memisahkan stensil motif berbetuk komposisi yang - pasta perintang - Pembuatan larutan 10 tidak diinginkan layang-layang celup

disusun seperti

Penjemuran Pelapisan kain anak panah. lapisan dengan perintang stensil 8-12 dan teknik stensil jam tahap 1 Ukuran 50 cm x

150 cm dengan Pelapisan Peluruhan motif berbetuk Pencelupan tahap 2 dan perintang Tahap 1 penjemuran 8 persegi disusun tahap 1. -12 jam 11 tidak beraturan

namun mengikuti Fiksasi dengan Peluruhan Pencelupan larutan garam lapisan 2 tahap 2 alur dari kir atas ke kanan bawah Bagan 1 Proses Pembuatan Produk

Ukuran 50 cm x 150 cm dengan - Pada tahap pertama adalah motif berbetuk membersihkan kain linen dari zat zat 12 persegi panjang yang tidak diinginkan dengan air panas tipis - Pasta perintang akan lebih sulit luruh bila pengeringan pasta yang telaj di stensil yang dilakukan lebih lama. - Penggunaan jumlah dan jenis reduktor pada pewarna indigo dapat mempengaruhi warna dan waktu Kimono dengan pewarnaan. 13 teknik inspirasi - Setelah proses fiksasi, bilas dengan air katazome bersih hingga tidak ada zat fiksasi yang tersisa.

15

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2601

HASIL PRODUK

Gambar 5 Hasil Produk 50cm x 150cm Gambar 3 Kimono

KESIMPULAN

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menjadikan teknik katazome sebagai

inspirasi celup rintang di Indonesia, dan memperluas pilihan teknik celup rintang. Setelah dijalaninya proses eksplorasi yang

runut dari awal hingga produk akhir, maka berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tugas akhir ini

1. Penelitian ini adalah teknik

katazome dapat menjadi inspirasi teknik celup rintang baru di Indonesia, dengan mengganti

material teknik katazome yang tidak dapat ditemukan di Indonesia dengan material lain. Material yang

diganti adalah lembar stensil kertas mulberi yang diganti menjadi

Gambar 4 Hasil produk 100cm x 100cm plastik mika, pemilihan plastik mika didasarkan atas daya tahan dari plastik mika yang

memungkinkan untuk digunakan

16

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2602

kembali, juga untuk mendapatkan bahan baku pakaian atau produk konsistensi bentuk motif yang lebih fesyen lainnya. stabil. REFERENSI

Juga adanya pergantian pasta Coats Industrial. (2016). Mengenal Serat Tekstil. Bogor: Coats Indonesia. perintang komon nuka menjadi French, K. L. (2014). Gateway to The pasta perintang tepung tapioka dan Heavens. New York: Osprey tepung beras. Dikarenakan pasta Publishing. perintang komon nuka tidak dapat Kartika, I. (2010). Pengembangan Desain ditemukan secara umum di Tekstil 3 Budaya Dengan Tema Indonesia. Pemilihan tepung Tekstil Kontemporer. Dinamika Kerajinan dan Bati, 29-36. tapioka untuk mengganti komon nuka karena tepung tapioka akan Loschek, I. (2009) When Clother Become Fashion. Oxford United Kindom: menjadi pasta yang lentur dan tidak Berg Publishers mudah luruh pada air. Murashima, K. (1994). Katazome - 2. Melalui ekperimen, terpilihlah Japanese Paste Resist-Dyeing for teknik yang yang cocok untuk Contemporary Use. Seattle: Larks digunakan pada teknik inspirasi Books.

katazome. Untuk menyesuiakan Santa Barbara Museum of Art. (1998). dengan kondisi di Indonesia, pasta CARVED STENCIL The Art of the campuran tepung beras dan tepung Japanese Stencil. San Diego: tapioka memiliki efek lebih mudah Charles E. Tuttle Publishing. luruh daripada penggunaan komon nuka sehingga teknik yang dipilih Venus. A., Helmi.L. (2010). Budaya yaitu teknik pelapisan kembali Populer Jepang di Indonesia : sehingga walaupun pasta cepat Catatan Studi Fenomenologis luruh namun dapat menimbulkan Tentang Konsep Diri Anggota efek berbayang pada lembaran Cosplay Party Bandung. Jurnal kain. Teknik ini akan menimbulkan ASPIKOM , 71-90. karakteristik baru yang patut untuk dikebangkan. 3. Produk akhir berupa lembaran kain yang dapat digunakan sebagai

17