MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA ------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-XII/2014
PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN AHLI/SAKSI DARI PEMOHON (IV)
J A K A R T A
SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA ------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-XII/2014
PERIHAL
Pengujian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum [Pasal 1 angka 10] terhadap Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
PEMOHON
1. Soedarno 2. Zulhasril Nasir 3. Soetopo Ronodiharjo, dkk.
ACARA
Mendengarkan Keterangan Ahli/Saksi dari Pemohon (IV)
Selasa, 30 September 2014, Pukul 11.13 – 11.38 WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat
SUSUNAN PERSIDANGAN
1) Hamdan Zoelva (Ketua) 2) Maria Farida Indrati (Anggota) 3) Patrialis Akbar (Anggota) 4) Wahiduddin Adams (Anggota) 5) Aswanto (Anggota)
Saiful Anwar Panitera Pengganti
i Pihak yang Hadir:
A. Pemohon:
1. Soetopo Ronodiharjo 2. Zulhasril Nasir 3. Benggol Martonohadi 4. Pekik Denjatmiko 5. Hidayat
B. Saksi dari Pemohon:
1. Syamsuddin Slamet
C. Pemerintah:
1. Nasrudin 2. Rulita 3. Triyono 4. Aslan Noor 5. Bugi Riyanto
ii SIDANG DIBUKA PUKUL 11.13 WIB
1. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Sidang Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 42/PUU- XII/2014 dibuka dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X
Pemohon hadir, ya? Hadir. Dari Pemerintah, hadir? Hadir. DPR? Tidak hadir. Sebelum sidang dilanjutkan saya perlu menyampaikan hari ini hanya dihadiri oleh 5 Hakim, satu hakim sedang melaksanakan Ibadah Haji, satu hakim sedang bertugas di luar negeri, satu hakim hari ini sakit, satu hakim sebelumnya memang izin suatu acara yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi hari ini hanya ada 5 Hakim yang seharusnya sidang Pleno tapi karena sidang Pleno itu minimum 7 hakim, maka hari ini adalah sidang Panel yang diperluas, ini bisa dilakukan karena hanya untuk mendengarkan keterangan saksi atau ahli yang bukan merupakan pengambilan keputusan. Karena itu sekali lagi sidang hari ini adalah sidang Panel yang diperluas. Hari ini agenda sidang kita adalah mendengarkan keterangan saksi dari Pemohon , betul ya? Saksi Pak Syamsuddin? Ya, silakan maju ke depan untuk diambil sumpah lebih dulu.
2. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS
Ikuti ucapan saya. “Bismillahirrahmanirahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.”
3. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Bismillahirrahmanirahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.
4. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS
Terima kasih.
1 5. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, silakan kembali ke tempat, terima kasih. Ya, langsung di podium saja, berdiri saja di podium, ya, di situ. Ada yang mau dibacakan? Tidak? Ambil dulu.
6. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ini sebagai dasar saja.
7. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, silakan apa yang mau disampaikan sebagai Saksi hari ini.
8. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Belum ada, Pak.
9. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oh, harus ditanya. Ini Saksi kan? Dipandu dengan pertanyaan? Apa Saudara Pemohon sendiri yang tanya atau Hakim yang tanya?
10. PEMOHON: ZULHASRIL NASIR
Bapak Hakim Ketua, Yang Mulia. Kami mohon maaf kalau kami tidak tahu bagaimana yang semestinya, tapi Saksi itu sudah siap ditanya, begitu.
11. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik. Biar saya yang bertanya saja.
12. PEMOHON: ZULHASRIL NASIR
Ya, silakan, Pak.
13. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Pak Syamsuddin tinggal di mana?
14. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Saya di Kukusan … Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Pak.
2 15. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Beji, Depok?
16. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
17. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Dalam kaitan dengan kasus tanah apakah ada tanah Saudara yang terkena proyek jalan tol atau jalan umum?
18. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ada, Pak.
19. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Di mana?
20. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Di Kukusan. Jadi posisi saya ... kebetulan saya adalah korban, saya kebetulan menjadi koordinator untuk Porkot Seksi Kukusan, Pak.
21. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Seksi?
22. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Kukusan. Kukusan itu dalam konteks Cijago itu menjadi Seksi II B, jadi sedikit saya gambarkan.
23. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Seksi II B untuk jalur tol?
24. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Cijago, Pak.
3 25. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ci?
26. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Cijago (Cinere Jagorawi).
27. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oh, Cinere Jagorawi, ya. Ya, saya tidak tahu Cijago soalnya, Cinere Jagorawi rupanya. Ya, terus?
28. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Dalam perkembangannya berdasarkan kesepakatan dengan warga dan perjalanan pembebasan itu saya diminta oleh warga untuk menjadi koordinator.
29. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Saudara sendiri tidak punya tanah yang terkena?
30. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Keluarga punya tanah.
31. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oh, keluarga.
32. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Kebetulan tanah itu atas nama isteri saya.
33. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, tanah isteri masih tanah Saudara. Berapa luas?
34. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Tanah isteri saya tidak luas, Pak, hanya 200 meter, 200 meter tapi … sebesar itu.
4 35. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, luas itu, besar harganya di situ. Jadi 200 meter? Jadi Saudara juga sebagai koordinator?
36. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
37. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Kemudian sudah pernah bernegosiasi dengan apa … proyek itu? Jalan tol?
38. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Sebenarnya bukan negoisasi, Pak, kalau negoisasi kan ada istilahnya take and give lah, gitu, Pak, ya.
39. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, yang ada apa?
40. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Pada kenyataan sebenarnya pemaksaan kehendak, gitu lho, Pak.
41. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya?
42. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Pemaksaan kehendak.
43. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Maksudnya?
44. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Jadi hanya satu arah saja. Panitia dalam hal ini TPTP2T hanya memaksakan kehendaknya saja, kalau dalam istilahnya negoisasi yang Bapak maksud tadi itu kan ada tawar-menawar lah seperti itu, Pak, ada pembicaraan yang intens, gitu kan.
5 45. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ada musyawarah kan? Enggak ada?
46. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Betul, sebenarnya (...)
47. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ada musyawarahnya?
48. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Mereka katakan musyawarah, tapi kalau menurut (...)
49. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Tanggal berapa musyawarahnya?
50. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Wah, itu banyak, Pak.
51. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Berkali-kali?
52. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Berkali-kali dan sebenarnya tidak ... ya, sudah berkali-kali bahkan kasus ini sempat saya bawa ke (…)
53. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Maunya pemilik tanah, harga tanah berapa?
54. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Sebenarnya saya tidak … pertama kali tidak berbicara masalah tanah, Pak. Tidak berbicara masalah harga.
55. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Masalah apa?
6 56. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Masalahnya saya lihat ini yang terjadi di lapanangan itu tidak sesuai dengan yang mereka katakan bahwa pembebasan Tol Cijago itu menggunakan Perpres Nomor 36 Tahun 2005 dan perubahannya Nomor 65 Tahun 2006.
57. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
58. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Pada kenyataannya mereka tidak bekerja berdasarkan perpres tersebut.
59. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oke, jadi Saudara akhirnya Saudara tidak setuju ada jalan di situ, begitu?
60. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Tidak, kami setuju dengan adanya jalan tol. Kami tidak pernah menolak adanya jalan tol.
61. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Nah, masalahnya?
62. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Yang kami tolak adalah karena mereka bekerja tidak sesuai dengan perpres tersebut, gitu lho, Pak.
63. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya itu masalahnya tidak sesuai apa? Jadi ini (…)
64. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Jadi gini, Pak. Mohon maaf ini, Pak Yang Mulia.
7 65. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Jadi kalau tidak setuju … kalau setuju jalan tol, masalahnya apa tidak setujunya? Kalau hanya mengenai dasar hukum itu masalah formal. Artinya anytime bisa diperbaiki ataupun tidak diperbaiki pun itu masalah formalitas saja. Sekarang substansinya apa masalahnya? Masalah harga, tanah, atau apa?
66. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya larinya ujungnya ke harga, Pak. Ke harga, Pak.
67. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, itu.
68. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Tapi kami lihat masalahnya … mohon maaf, Pimpinan Yang Mulia. Bahwa kami itu keberatan warga, satu kami itu dikotak-kotakkan dalam bentuk zoning, zona. Di mana itu tidak ada dalam bentuk … tidak tercantum dalam perpres tersebut. Kalau dikatakan musyawarah kan itu bisa kita musyawarahkan, tapi mereka menyatakan itu sudah … sudah baku, tidak bisa diubah. Akhirnya karena buntu ya kami bawa itu perkara ini ke Ombudsman. Dua tahun, Yang Mulia, kami bawa. Alhamdulillah itu sama Ombudsman mengeluarkan rekomendasi.
69. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, tapi kan menurut undang-undang, Saudara bisa gugat ke pengadilan. Digugat enggak, tidak? Atas (…)
70. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Saya tidak gugat ke pengadilan, Pak. Saya bawa masalah itu ke Ombudsman.
71. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, jalur hukumnya bisa digugat di pengadilan. Di undang- undangnya jelas. Keberatan terhadap penetapan harga tanah maju ke pengadilan. Pengadilan menyatakan harga tanah yang tidak benar harusnya segini, Anda akan menang di pengadilan.
8 72. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya, kami (…)
73. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Bukan Ombudsman. Ombudsman itu hanya negosiator untuk membantu masalah kesalahan administrasi.
74. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya, itu tadi masalahnya di situ. Kalau mereka katakan musyawarah itu kan sebenarnya bisa dimusyawarahkan.
75. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Tapi saya mau tanya saja, apakah Saudara mengajukan keberatan di pengadilan?
76. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Kami belum sampai ke pengadilan, Majelis.
77. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oke, baik. Cukuplah. Saya kira cukuplah ya. Ada pertanyaan?
78. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Saudara Saksi ya. Ini kan di dalam pembebasan lahan ini jelas bahwa Para Pemohon ini kan merasa dirugikan. Jadi konkretnya seperti itu ya, apalagi Saudara berbicara tadi mengenai Perpres Nomor 36 Tahun 2005. Sekarang yang perlu Saudara jelaskan ya sebagai Saksi, kan Saudara diminta sebagai Saksi di sini. Kerugian apa yang dialami oleh Para Pemohon ini? Saudara Saksi lho. Kerugian apa yang dialami? Coba jelaskan.
79. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Jadi kerugian … kalau sedikit saya kutip di perpres tersebut di Pasal 1 angka 11 kalau tidak salah, Pak. Intinya bahwa … di situ bahwa warga yang terkena proses penggusuran atau apa … penggunaan jalan … lahan untuk kepentingan umum itu harus lebih baik secara fisik, ekonomis, dari sebelum terjadinya pengadaan tanah.
9 Pada kenyataannya dan itu sudah dialami oleh kawan-kawan saya yang menerima … sebagian menerima pembayaran yang sudah ditetapkan. Itu kondisinya tidak lebih baik daripada sebelumnya. Itu yang sudah kami perkirakan yang kami … yang sekarang bertahan ini yang mempunyai kesadaran, gitu kan. Karena untuk Kukusan itu … maaf saya sedikit ceritakan Kukusan. Kami sudah mengalami orang-orang tua kami itu contoh waktu penggusuran untuk Kampus UI. Kami mengambil contoh tersebut bahwa menurut orang-orang tua kami, waktu proses penggusuran untuk kepentingan Kampus UI itu dihargai dengan tiga kali harga pasar dan disediakan lahan yang disebut dengan kaveling, itu di daerah Beji. Sehingga secara social, budaya, mereka tidak jauh keluar dari lingkungan tersebut. Dengan … dengan asumsi itu, mereka dibebaskan katakanlah Rp1 mereka diberikan harga Rp3. Sementara mereka bisa tebus lagi di sekeliling situ dengan harga Rp1. Artinya tiga kali lebih dari … dari harga pasar. Nah, itu tidak kami alami, gitu lho.
80. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ya, jadi Saudara menemukan di dalam pembebasan lahan ini ada masyarakat yang diganti tiga kali lipat?
81. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya, di Kampus UI.
82. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Tiga kali lipat itu tiga kali dari NJOP atau tiga kali lipat dari mana?
83. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Menurut orang tua kami kalau mengaca kepada waktu saat pembebasan Kampus UI itu harga pasar, harga pasar.
84. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Harga pasar.
85. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
10 86. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Sekarang, berapa harga pasar tanahnya Para Pemohon ini sewaktu dibebaskan itu?
87. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Waktu dibebaskan itu kan wilayahnya cukup luas ya untuk … untuk (…)
88. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ya, berapa harganya, NJOP-nya? Jangan kemana-mana!
89. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
NJOP itu variabel dari … variabel dari NJOP. Yang paling depan itu (…)
90. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ini saja, yang Para Pemohon saja, Para Pemohon ini yang Saudara ketahui enggak usah yang lain-lain. Kita fokus karena Pemohon ini merasa dirugikan.
91. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Saya tidak hafal masalah … karena itu wilayahnya beda dengan kami, dia di … mereka di Sumacakra, kami di Kukusan. Kalau variabelnya, di … di Kukusan itu dari yang terdepan itu sekitar … kurang- lebih sekitar Rp1.000.000,00 sampai sekitar kisarannya Rp300.000,00- Rp400.000,00. Tapi itu sudah tidak mengalami perubahan sejak beberapa tahun sebelumnya. Jadi, saya pikir tidak … tidak juga bisa berdasarkan NJOP karena variabelnya itu tidak bisa naik tiap tahun.
92. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Digantinya berapa?
93. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Yang kami (…)
11 94. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Berapa jaraknya dengan NJOP itu?
95. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Dengan … saya bicara zona sajalah ya, Pak, jauh lebih mudah. Karena di … di Kukusan dibentuk dengan enam zona. Enam zona, dari zona satu itu mereka waktu pertama … apa … pemberian harga pertama kali tahun 2012 … Juli 2012, itu mentok di angka Rp2.920.000,00. Itu zona yang paling atas ya mereka katakan. Terus di yang paling bawah itu ada sedikit di Kukusan itu sawah atau empang, itu ya, itu mereka hargai kalau enggak salah mentok di Rp700.000,00.
96. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Nah, Beliau-Beliau ini di zona berapa? Enggak tahu juga?
97. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Kalau yang di Sumacakra ini, Pak, maksud Bapak?
98. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ini Para Pemohon ini, Bapak kenal, kan?
99. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya, saya kenal, tapi beda wilayah, Pak.
100. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ya, tahu Saudara di zona berapa?
101. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Saya enggak hafal mereka di zona … karena mereka ini cuma kalau saya tidak salah ada delapan bidang, Pak, delapan bidang, itu di perumahan. Tentu harga perumahan berbeda dengan di pemukiman biasa.
102. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Begini, Saudara diminta jadi Saksi (…)
12 103. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
104. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Bagaimana menguatkan permohonan Pemohon ini mengatakan hak-hak konstitusionalnya dirugikan di dalam pembebasan lahan ini? Saudara enggak tahu itu yang dirugikan apa?
105. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Jadi, dari hasil … apa … yang kami ketahui, mereka kan concern di … mohon maaf kalau saya salah, tolong diperbaiki, di Pasal 1 ayat … angka 10, kalau enggak salah, ya. Itu memang saya pikir itu adalah batang tubuh atau garis … apa … benang merah dari itu. Itu agak berbeda dengan Perpres Nomor 36 Tahun 2005, itu kalau menurut kami itu kan di … benang merahnya di Pasal 1 ayat (11) … angka 11, gitu. Dan makanya kami juga bersedia memberi … menjadi Saksi mereka karena saya pikir memang ini agak sedikit berbeda di lapangan. Bayangkan dengan di perpres yang jelas, di pasal … di Pasal 1 ayat (11) itu bahwa ganti-rugi adalah penggantian terhadap kerugian, baik bersifat fisik atau nonfisik harus lebih baik dari sebelum pengadaan tanah. Sementara, di situ (…)
106. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Oke, baik, baik. Saya tanya ini, Pemerintah Pak Nasrudin, yang hadir dari Badan Pertanahan?
107. PEMERINTAH: NASRUDIN
Ya.
108. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ini baju BPN sudah bagus sekarang, sudah diganti bajunya, makanya saya agak bingung juga. Bisa kita dapat informasi dari BPN langsung kondisi yang sebenarnya, kerugian dari Para Pemohon ini? Coba disampaikan, Pak, sepintas. Mumpung kita, Bapak-Bapak ini hadir ini. Gimana sebenarnya? Ya.
13 109. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Terima kasih, Pak Hakim. Yang jelas, Saksi mengemukakan masih mempergunakan Keppres Nomor 36 juncto Nomor 65 Tahun 2006 (…)
110. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
111. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Sementara, gugatan adalah Pasal 19 dan Pasal 21 (…)
112. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
113. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Sementara, di satu sisi terhadap ganti-rugi yang sepenuhnya, yang menilainya adalah tim independent yang kita kenal dengan (…)
114. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Ada tim appraisal?
115. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Ya, appraisal. Didasari SK Nomor 36 dengan 100 variabel penilaian mereka, itu sangat kuat. (Suara tidak terdengar jelas) di bawah naungan (suara tidak terdengar jelas) (…)
116. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Tangannya jangan kena ini, Pak, yang bulat-bulat itu. Nah, gitu, maaf, ya.
117. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Di bawah Pimpinan Mavi, mereka punya 100 variabel yang sudah sangat teruji dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012. Kemudian, Pak, di satu sisi, Pihak Pemohon itu adalah mempermasalahkan lokasi yang tahap … yang saat ini sedang tahap … mereka sedang mengajukan keberatan. Tim … kita punya tim setelah ada keberatan, itu dibentuk oleh gubernur, tim keberatan dalam
14 beberapa tim dari akademisi, kemudian dari LSM, dan sebagainya itu nanti akan memutus, apakah lokasi tersebut layak atau tidak layak untuk diberikan terhadap … kalau tidak layak, itu ada Berita Acaranya. Dan sudah sangat tepat apa yang diinginkan oleh mereka di dalam semua pasal-pasal yang ada.
118. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Masih banyak enggak sih masyarakat yang rugi kayak Beliau- Beliau ini yang belum diselesaikan?
119. PEMERINTAH: ASLAN NOOR
Kalau kita, saat ini punya 100 lebih titik dalam 2012. Yang masih ke dua … 2012 itu sampai saat ini belum … belum kita … belum ada laporan, ya. Karena kita baru berdiri deputinya, Pak, bulan lima.
120. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Jadi, ini meskipun MK ini tempat pengujian undang-undang dengan Undang-Undang Dasar 1945, tapi masyarakat itu banyak sekali harapannya ke MK ini menuntut keadilan. Masalah-masalah begini juga datang ke sini. Jadi, kami harap Pemerintah ya, Badan Pertanahan, dan tim, cobalah diselesaikan masyarakat ini ya, supaya ada kepastian hukum yang adil juga buat mereka. Tapi Pemohon juga begitu, jangan pakai pasaran yang tinggi, yang enggak mungkin juga. Ya, ini kita ingin mendamaikan ini, ya. Walaupun ini bukan tugas kami sebetulnya, tapi ini sudah di mata, di dalam persidangan ini. Jadi, kami menyarankan kepada Pemerintah, ini saran ya, tolong diselesaikanlah masyarakat yang seperti ini. Kalau memang bisa lebih baik, why not? Ya, kan? Seperti di China itu memang begitu, dia tunggu pemerintah supaya ada penggusuran. Karena dengan itu, dia dapat modal, dia dapat kesejahteraan, bisa usaha, gitu. Kalau memang masih dimungkinkan, kenapa enggak? Ini saran saja ya, Pak, ya. Ini tidak masuk tugas kami sebetulnya. Saya kira cukup Ketua.
121. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, Saksi silakan kembali ke tempat.
122. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
15 123. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik, masih ada sebentar, masih ada.
124. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Saudara Saksi tadi Saudara Saksi mengatakan bahwa sebenarnya bukan persoalan harga, ya. Tapi persoalan norma yang digunakan.
125. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Bukan, mohon maaf, Pak. Bukan, saya berbicara bukan harga dulu, Pak.
126. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Ya, baik. Jadi Saudara bukan mempersoalkan harga, ya?
127. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Harga itu kan bisa dibicarakan sebenarnya, Pak.
128. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Baik, dilaporan Saudara pada Ombudsman, laporan Saudara pada Ombudsman ini … ini tanggalnya enggak jelas tapi sudah direspon oleh Ombudsman dengan mengeluarkan rekomendasi Nomor 009/REG.07572012/PBB-8-50/7/2014. Saudara sudah melaporkan ke Ombudsman, ya?
129. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Sudah, Pak.
130. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Baik. Nah, di dalam isi laporan Saudara di point 3A itu Saudara mempersoalkan harga. Bahwa harga yang ditawarkan oleh pemerintah itu tidak sesuai dengan harga NJOP, harga NJOB itu adalah Rp2.925.000,00 per meter, sementara yang ditawarkan sebesar Rp1.950.000,00 itu betul seperti itu?
16 131. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ini kebetulan yang menimpa kawan kami yang di Kemiri Muka, Pak.
132. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Baik, tadi Saudara Saksi mengatakan Saudara juga punya tanah 200 meter?
133. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
134. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Sudah dibayar ganti ruginya tanah itu?
135. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Oh, belum, Pak. Karena kami enggak sepakat, Pak.
136. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Yang ditawarkan … harga yang ditawarkan berapa?
137. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Pertama, Rp1.300.000,00 mentok itu, Pak. Di agak di 2012.
138. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Rp1.300.000,00 saudara … menurut Saudara mestinya berapa?
139. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Itu 2012, Pak. Jadi agak susah bicaranya, gitu, Pak, ya. Jadi begini kalau kami terima angka tersebut saat itu tahun 2012, kami tidak bisa beli lagi tanah disekitar kami, Pak. Jadi kami harus jauh keluar kampung.
140. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Baik, sekarang harga pasaran di lokasi Saudara itu berapa?
17 141. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Sekarang ini luar biasa naiknya, Pak. Karena 1 memang sebenarnya lokasi kami itu dekat dengan Kampus UI.
142. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Ya, berapa harganya?
143. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Variabel, Pak. Jadi kalau (…)
144. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Untuk tanah Saudara?
145. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Katakan kalau di jalan utama itu sekarang sudah di atas (…)
146. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Ya, tanah Saudara?
147. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Kalau di tanah saya itu bisa dihargai oleh masyarakat sekitar Rp4.000.000,00, Pak.
148. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Rp4.000.000,00 per meter?
149. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Ya.
150. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Terus, ganti-rugi yang tawarkan berapa?
18 151. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Terakhir itu Rp2.200.000,00, Pak.
152. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Rp2.200.000,00 tahun berapa itu?
153. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Tahun 2013.
154. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO
Tahun 2013. Cukup, Yang Mulia.
155. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, silakan kembali ketempat duduk. Terima kasih.
156. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET
Terima kasih.
157. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ini di Pemerintah sekarang … apa sedang ada penyelesaian masalah di situ? Sekarang ini? Atau masalah ini apa sedang diselesaikan atau sudah hand up begitu?
158. PEMERINTAH: TRIYONO
Yang Mulia. Baru kami dapat informasi (suara tidak terdengar jelas) bahwa mengenai pembebasan tanah di Selat Majan itu sedang dikaji oleh tim keberatan. Nah, selagi tim keberatan mengaji nanti akan menindak keputusan jadi informasi terakhir itu belum ada putusan dari tim pak, begitu, Pak, yang dibentuk Gubernur (suara tidak terdengar jelas).
159. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, baik.
19 160. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Pak, jadi keberatan termasuk dari Para Pemohon enggak?
161. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya?
162. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR
Pemohon ya. Berarti prosesnya jalan, ya? Sudah cepat-cepat saja selesaikan.
163. PEMERINTAH: TRIYONO
Dari gubernur, Pak. Keberatannya.
164. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oke. Baik, terima kasih. Saudara Pemohon apakah masih ada saksi atau ahli yang diajukan atau cukup?
165. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Terima kasih, Yang Mulia. Untuk saksi korban hanya satu, untuk saksi ahli kami tidak berhasil meminta untuk bersedia menjadi saksi tapi sudah menyerahkan tulisan.
166. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
167. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Yaitu sebagaimana P-06.
168. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik, dari siapa itu ahlinya? Dari siapa?
169. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Nama penulisnya adalah Ibu Sulasi Romiati.
20 170. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, baik.
171. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Peneliti Madya DPR.
172. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik.
173. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Terima kasih.
174. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Satu orang saja, ya?
175. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Satu orang.
176. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik, jadi tidak ada saksi lagi yang diajukan, saksi maupun ahli yang akan diajukan. Dengan demikian sidang pemeriksaan saksi dan ahli dari Pemohon sudah tidak ada, ya? Betul, ya?
177. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Kalau boleh kami usulkan agar rekomendasi Ombudsman tersebut yang telah disebutin oleh Bapak Aswanto Yang Mulia, dapat juga dipergunakan sebagai bukti.
178. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya. Pokoknya semua yang diajukan di sini jadi bukti.
179. PEMOHON: SOETOPO RONODIHARJO
Oke.
21 180. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Yang diajukan semua di sini jadi bukti, jadi bukti. Dari Pemerintah, apakah ada mengajukan ahli/saksi?
181. PEMERINTAH: NASRUDIN
Tidak ada dari Pemerintah, Yang Mulia.
182. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Tidak ada. Baik. Dengan demikian, pemeriksaan sidang untuk pemeriksaan saksi, ahli, dan bukti selesai. Dan selanjutnya, kepada Para Pemohon dan Pemerintah dapat mengajukan kesimpulan paling lambat pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2014 ya. Sekali lagi saya sampaikan, dapat mengajukan kesimpulan, kesimpulan atas perkara ini. Kesimpulannya apa, begitu, paling lambat 7 Oktober 2014, pukul 15.00 WIB. Langsung kepada Kepaniteraan, tidak dibuka sidang lagi, ya. Dan selanjutnya, Saudara-Saudara tinggal menunggu pengucapan putusan, panggilan sidang untuk pengucapan putusan dari Mahkamah. Ya, jelas ya? Baik. Dengan demikian, sidang ini selesai dan dinyatakan ditutup.
KETUK PALU 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 11.38 WIB
Jakarta, 30 September 2014 Kepala Sub Bagian Risalah,
t.t.d
Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
22