Risalah Sidang Perkara Nomor 42/Puu-Xii/2014
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN AHLI/SAKSI DARI PEMOHON (IV) J A K A R T A SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum [Pasal 1 angka 10] terhadap Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Soedarno 2. Zulhasril Nasir 3. Soetopo Ronodiharjo, dkk. ACARA Mendengarkan Keterangan Ahli/Saksi dari Pemohon (IV) Selasa, 30 September 2014, Pukul 11.13 – 11.38 WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Hamdan Zoelva (Ketua) 2) Maria Farida Indrati (Anggota) 3) Patrialis Akbar (Anggota) 4) Wahiduddin Adams (Anggota) 5) Aswanto (Anggota) Saiful Anwar Panitera Pengganti i Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Soetopo Ronodiharjo 2. Zulhasril Nasir 3. Benggol Martonohadi 4. Pekik Denjatmiko 5. Hidayat B. Saksi dari Pemohon: 1. Syamsuddin Slamet C. Pemerintah: 1. Nasrudin 2. Rulita 3. Triyono 4. Aslan Noor 5. Bugi Riyanto ii SIDANG DIBUKA PUKUL 11.13 WIB 1. KETUA: HAMDAN ZOELVA Sidang Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 42/PUU- XII/2014 dibuka dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Pemohon hadir, ya? Hadir. Dari Pemerintah, hadir? Hadir. DPR? Tidak hadir. Sebelum sidang dilanjutkan saya perlu menyampaikan hari ini hanya dihadiri oleh 5 Hakim, satu hakim sedang melaksanakan Ibadah Haji, satu hakim sedang bertugas di luar negeri, satu hakim hari ini sakit, satu hakim sebelumnya memang izin suatu acara yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi hari ini hanya ada 5 Hakim yang seharusnya sidang Pleno tapi karena sidang Pleno itu minimum 7 hakim, maka hari ini adalah sidang Panel yang diperluas, ini bisa dilakukan karena hanya untuk mendengarkan keterangan saksi atau ahli yang bukan merupakan pengambilan keputusan. Karena itu sekali lagi sidang hari ini adalah sidang Panel yang diperluas. Hari ini agenda sidang kita adalah mendengarkan keterangan saksi dari Pemohon , betul ya? Saksi Pak Syamsuddin? Ya, silakan maju ke depan untuk diambil sumpah lebih dulu. 2. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ikuti ucapan saya. “Bismillahirrahmanirahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.” 3. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Bismillahirrahmanirahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. 4. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Terima kasih. 1 5. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan kembali ke tempat, terima kasih. Ya, langsung di podium saja, berdiri saja di podium, ya, di situ. Ada yang mau dibacakan? Tidak? Ambil dulu. 6. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Ini sebagai dasar saja. 7. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan apa yang mau disampaikan sebagai Saksi hari ini. 8. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Belum ada, Pak. 9. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, harus ditanya. Ini Saksi kan? Dipandu dengan pertanyaan? Apa Saudara Pemohon sendiri yang tanya atau Hakim yang tanya? 10. PEMOHON: ZULHASRIL NASIR Bapak Hakim Ketua, Yang Mulia. Kami mohon maaf kalau kami tidak tahu bagaimana yang semestinya, tapi Saksi itu sudah siap ditanya, begitu. 11. KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik. Biar saya yang bertanya saja. 12. PEMOHON: ZULHASRIL NASIR Ya, silakan, Pak. 13. KETUA: HAMDAN ZOELVA Pak Syamsuddin tinggal di mana? 14. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Saya di Kukusan … Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Pak. 2 15. KETUA: HAMDAN ZOELVA Beji, Depok? 16. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Ya. 17. KETUA: HAMDAN ZOELVA Dalam kaitan dengan kasus tanah apakah ada tanah Saudara yang terkena proyek jalan tol atau jalan umum? 18. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Ada, Pak. 19. KETUA: HAMDAN ZOELVA Di mana? 20. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Di Kukusan. Jadi posisi saya ... kebetulan saya adalah korban, saya kebetulan menjadi koordinator untuk Porkot Seksi Kukusan, Pak. 21. KETUA: HAMDAN ZOELVA Seksi? 22. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Kukusan. Kukusan itu dalam konteks Cijago itu menjadi Seksi II B, jadi sedikit saya gambarkan. 23. KETUA: HAMDAN ZOELVA Seksi II B untuk jalur tol? 24. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Cijago, Pak. 3 25. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ci? 26. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Cijago (Cinere Jagorawi). 27. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, Cinere Jagorawi, ya. Ya, saya tidak tahu Cijago soalnya, Cinere Jagorawi rupanya. Ya, terus? 28. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Dalam perkembangannya berdasarkan kesepakatan dengan warga dan perjalanan pembebasan itu saya diminta oleh warga untuk menjadi koordinator. 29. KETUA: HAMDAN ZOELVA Saudara sendiri tidak punya tanah yang terkena? 30. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Keluarga punya tanah. 31. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, keluarga. 32. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Kebetulan tanah itu atas nama isteri saya. 33. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, tanah isteri masih tanah Saudara. Berapa luas? 34. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Tanah isteri saya tidak luas, Pak, hanya 200 meter, 200 meter tapi … sebesar itu. 4 35. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, luas itu, besar harganya di situ. Jadi 200 meter? Jadi Saudara juga sebagai koordinator? 36. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Ya. 37. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kemudian sudah pernah bernegosiasi dengan apa … proyek itu? Jalan tol? 38. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Sebenarnya bukan negoisasi, Pak, kalau negoisasi kan ada istilahnya take and give lah, gitu, Pak, ya. 39. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, yang ada apa? 40. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Pada kenyataan sebenarnya pemaksaan kehendak, gitu lho, Pak. 41. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya? 42. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Pemaksaan kehendak. 43. KETUA: HAMDAN ZOELVA Maksudnya? 44. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Jadi hanya satu arah saja. Panitia dalam hal ini TPTP2T hanya memaksakan kehendaknya saja, kalau dalam istilahnya negoisasi yang Bapak maksud tadi itu kan ada tawar-menawar lah seperti itu, Pak, ada pembicaraan yang intens, gitu kan. 5 45. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ada musyawarah kan? Enggak ada? 46. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Betul, sebenarnya (...) 47. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ada musyawarahnya? 48. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Mereka katakan musyawarah, tapi kalau menurut (...) 49. KETUA: HAMDAN ZOELVA Tanggal berapa musyawarahnya? 50. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Wah, itu banyak, Pak. 51. KETUA: HAMDAN ZOELVA Berkali-kali? 52. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Berkali-kali dan sebenarnya tidak ... ya, sudah berkali-kali bahkan kasus ini sempat saya bawa ke (…) 53. KETUA: HAMDAN ZOELVA Maunya pemilik tanah, harga tanah berapa? 54. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Sebenarnya saya tidak … pertama kali tidak berbicara masalah tanah, Pak. Tidak berbicara masalah harga. 55. KETUA: HAMDAN ZOELVA Masalah apa? 6 56. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Masalahnya saya lihat ini yang terjadi di lapanangan itu tidak sesuai dengan yang mereka katakan bahwa pembebasan Tol Cijago itu menggunakan Perpres Nomor 36 Tahun 2005 dan perubahannya Nomor 65 Tahun 2006. 57. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya. 58. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Pada kenyataannya mereka tidak bekerja berdasarkan perpres tersebut. 59. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oke, jadi Saudara akhirnya Saudara tidak setuju ada jalan di situ, begitu? 60. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Tidak, kami setuju dengan adanya jalan tol. Kami tidak pernah menolak adanya jalan tol. 61. KETUA: HAMDAN ZOELVA Nah, masalahnya? 62. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Yang kami tolak adalah karena mereka bekerja tidak sesuai dengan perpres tersebut, gitu lho, Pak. 63. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya itu masalahnya tidak sesuai apa? Jadi ini (…) 64. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Jadi gini, Pak. Mohon maaf ini, Pak Yang Mulia. 7 65. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi kalau tidak setuju … kalau setuju jalan tol, masalahnya apa tidak setujunya? Kalau hanya mengenai dasar hukum itu masalah formal. Artinya anytime bisa diperbaiki ataupun tidak diperbaiki pun itu masalah formalitas saja. Sekarang substansinya apa masalahnya? Masalah harga, tanah, atau apa? 66. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Ya larinya ujungnya ke harga, Pak. Ke harga, Pak. 67. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, itu. 68. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Tapi kami lihat masalahnya … mohon maaf, Pimpinan Yang Mulia. Bahwa kami itu keberatan warga, satu kami itu dikotak-kotakkan dalam bentuk zoning, zona. Di mana itu tidak ada dalam bentuk … tidak tercantum dalam perpres tersebut. Kalau dikatakan musyawarah kan itu bisa kita musyawarahkan, tapi mereka menyatakan itu sudah … sudah baku, tidak bisa diubah. Akhirnya karena buntu ya kami bawa itu perkara ini ke Ombudsman. Dua tahun, Yang Mulia, kami bawa. Alhamdulillah itu sama Ombudsman mengeluarkan rekomendasi. 69. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, tapi kan menurut undang-undang, Saudara bisa gugat ke pengadilan. Digugat enggak, tidak? Atas (…) 70. SAKSI DARI PEMOHON: SYAMSUDDIN SLAMET Saya tidak gugat ke pengadilan, Pak. Saya bawa masalah itu ke Ombudsman. 71. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, jalur hukumnya bisa digugat di pengadilan. Di undang- undangnya jelas. Keberatan terhadap penetapan harga tanah maju