Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008

Belajar dari Sosialisme Baru Amerika Latin: INDONESIA BARU Mengapa Tidak!

Daftar Isi

Editorial Jalan “Sosialisme Baru” Amerika Latin: Sebuah Era Baru [4]

Laporan Utama Transkrip Diskusi Jalan “Sosialisme Baru” Amerika Latin: Dewan Redaksi Sebuah Era Baru [9] Ketua : Amir Effendi Siregar Wakil Ketua : Ivan Hadar Laporan Utama Anggota : Faisal Basri Mian Manurung Jalan “Sosialisme Baru” Amerika Latin: Mungkinkan untuk Nur Iman Subono Indonesia? [32] Arie Sujito

Artikel Pelaksana Redaksi Nur Imam Subono: Di balik Kemenangan Evo Morales dan Koordinator : Azman Fajar MAS di Bolivia [37] Redaksi : Puji Riyanto Launa Artikel Nur Imam Subono: Keterkaitan Gerakan Penduduk Asli Alamat Redaksi (Indigenous Movements) dan Kekuatan ”Kiri” (Left) di Jl. Kemang Selatan II No.2A Amerika Latin [43] Jakarta 12730 Telp. 021 -719 3711 (hunting) Artikel Fax. 021 - 7179 1358 Ivan A Hadar: BELAJAR DARI ARGENTINA [48] Jl. Mampang Prapatan XIX No.34 Mampang - Jakarta Selatan Profil Telp/Fax. 021 - 798 4559 Sritua Arief: BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN DEPENDENSI DI INDONESIA [51] Ilustrasi* Kuss Indarto Serial Sejarah Sosdem Danan Arditya PLURALITAS KELOMPOK KIRI AMERIKA LATIN [54] Friedrich-Ebert-Stiftung

Serial Sejarah Sosdem Penerbit SEJARAH SOSDEM [56] Pergerakan Indonesia dan Komite Persiapan Yayasan Indonesia Kita Resensi ISSN: 1978-9084 Kebebasan, Negara, dan Pembangunan di Mata Arief Budiman [61] *) Dilarang mengkopi dan memperbanyak ilustrasi tanpa seijin Friedrich-Ebert-Stiftung Editorial

Jalan The Latin America’s “Sosialisme Baru” “New ” Amerika Latin: Way: Sebuah Era Baru A New Era

“Bila kita hendak mengentaskan kemiskinan, “When we are about to eliminate kita harus berikan kekuasaan, pengetahuan, poverty, we must give power, tanah, kredit, teknologi, dan organisasi pada si knowledge, land, credit, technology, miskin” and organization to the poor” Hugo Chavez, 2005 Hugo Chavez, 2005

Another Latin America is Possible. Itulah kira-kira slogan yang Another Latin America is Possible. It is the prominent saying mengemuka ketika masyarakat dunia menyaksikan dinamika politik when the world witnessed the political dynamics and social dan perubahan sosial berlangsung intens di negara-negara kawasan change that are intensively taking place in Latin American states. Amerika Latin. Bangkitnya kekuatan rakyat dan tampilnya para The rise of people power and “left” or “center-left” in this region is pemimpin berhaluan “kiri” dan “kiri-tengah” di kawasan ini, kerap often referred to as Latin America’s “New Socialism” way. Since disebut para pengamat sebagai jalan “sosialisme baru” Amerika Latin. the democratic revolution in Latin America was initiated by Sejak berkobarnya revolusi demokratik di Amerika Latin yang diinisiasi Venezuelan people in the 1990s, the idea of socialism awakens oleh rakyat Venezuela pada dekade 1990-an, ide sosialisme mulai from its long sleep. “Socialism of the 21st Century”, a popular bangkit dari tidurnya. “Sosialisme Abad ke 21”, sebuah frase yang phrase by the President of Venezuela, Hugo Chavez, is a new dipopulerkan oleh Presiden Venezuela, Hugo Chavez, adalah slogan slogan to mark the beginning of Latin American new socialism. baru untuk menandai tampilnya era sosialisme baru Amerika Latin. Ted Sprague (2008) perceived the 21st century socialism, Ted Sprague (2008), memaknai sosialisme abad ke 21 yang introduced by Chavez as the new version of socialism, free dipopulerkan oleh Chaves tersebut sebagai versi baru sosialisme yang from Stalinism distortion. Other perspective claims that the 21st telah terbebas dari distorsi Stalinisme. Perspektif lain menyebutkan, century socialism in Latin America is a , for sosialisme abad ke 21 yang tampil di kawasan Amerika Latin adalah the struggle to win power politics is continued in the arena of sosialisme demokratik, karena perjuangan untuk mencapai panggung electoral politics, instead of through Marx’ suggested proletariat politik kekuasaan negara dilakukan melalui arena politik elektoral, revolution. Additionally, some experts argued that the 21st bukan melalui sebuah revolusi proletariat seperti dianjurkan Marx. century socialism of Latin America is a genuine socialism, Selanjutnya, ada juga sebagian pengamat yang mengatakan bahwa characterized by the traditions of native Latin American, instead sosialisme abad ke 21 ala Amerika Latin adalah gerakan sosialisme of socialism practices imported from Europe, and therefore is free

 EDITORIAL

The Latin America’s “New Socialism” Way:

genuin, yang bercirikan tradisi penduduk asli Amerika Latin, bukan from the Caucasian arrogance. praktik sosialisme yang diimpor dari Eropa, dan karenanya bebas dari The election of some left politicians and political activists to kecongkakan ras kulit putih. become president in some Latin American states that promote Terpilihnya beberapa politisi dan aktivis politik “kiri” di berbagai the agenda of neo-liberalism has brought the evidence to the negara di kawasan Amerika Latin yang mempromosikan agenda anti- rise of Latin America’s socialism. The majority politicians and neoliberalisme sebagai presiden merupakan bukti nyata kebangkitan political activists in this region won their votes through the sosialisme Amerika Latin. Mayoritas politisi dan aktivis politik di electoral mechanism; with more than 40 percent votes. Those wilayah ini memenangkan suara dalam mekanisme politik elektoral; who rose to the top of political power are President of Venezuela, dengan perolehan suara rata-rata di atas 40 persen. Mereka yang naik Hugo Chaves (1998); President of Brazil, Luis Ignacio “Lula” da ke panggung kekuasaan politik negara, antara lain adalah Presiden Silva (2001); President of Argentina Nestor Kirchner (2003, who Venezuela, Hugo Chaves (1998); Presiden Brazil, Luis Ignacio “Lula” da just recently was replaced by the wife, Christina Fernandez); Silva (2001); Presiden Argentina Nestor Kirchner (2003, yang beberapa President of Uruguay Tabarez Vasquez (2005); Evo Morales, waktu lalu digantikan isterinya, Christina Fernandez); Presiden the poor coca farmer who was elected the President of Bolivia Uruguay Tabarez Vasquez (2005); Evo Morales, petani koka miskin (2006); Michelle Bachelet, the activist of who was yang terpilih sebagai Presiden Bolivia (2006); Michelle Bachelet, aktivis elected the President of Chili (2006); the old-time revolutionary Partai Sosialis, menjadi Presiden Chili (2006); tokoh revolusioner lama figure in , Daniel Ortega, who returned to power as Nikaragua, Daniel Ortega, yang kembali ke panggung kekuasaan the President of Nicaragua (2006); Rafael Correa, an economists negara sebagai Presiden Nikaragua (2006); Rafael Correa, ekonom and US-graduate Doctor of economy who was chosen as the dan doktor ekonomi lulusan Amerika Serikat, yang terpilih sebagai President of Equator (2007); and Fernando Lugo, the President of Presiden Ekuador (2007); dan Fernando Lugo, Presiden Paraguay Paraguay (2008). (2008). Certainly on the list, there is the President of , Fidel Dan sudah pasti, dalam gerbong tersebut, ada tokoh “kiri” yang Castro, a left figure who has been safeguarding Latin America. menjadi kuncen Amerika Latin, presiden Kuba, . Pemimpin The revolutionary leader of Cuba, who confronted the US revolusioner Kuba yang lebih dari 30 tahun menghadapi berbagai resentment on him and his administration for more than 30 “serangan” AS terhadap diri dan pemerintahannya ini, kini secara years, has currently been succeeded by his brother, Raul Castro. resmi telah digantikan adiknya, Raul Castro. Gelombang sosialisme The wave of Latin America’s socialism is not entirely able to Amerika Latin memang belum sepenuhnya mampu menarik seluruh persuade all states in the region in joining the force against US- negara di kawasan itu masuk dalam barisan anti-neoliberalisme yang sponsored neoliberalism. Lopez Obrador (Mexico) and Ollanta

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008  EDITORIAL

disponsori AS. Lopez Obrador (Meksiko) dan Ollanta Humala (Peru) Humala (Peru) are the socialist figures in the region that lost the adalah dua tokoh sosialis di kawasan itu yang gagal menjadi presiden presidency in the last election. Whereby, Colombia, Costa Rica, dalam pemilu lalu. Sementara itu, Kolombia, Kosta Rika, atau negara- and most states in Central America, until now are still presenting negara di kawasan Amerika Tengah pada umumnya, hingga kini the pro- Western leadership. terlihat masih menampilkan wajah pemimpin yang pro-Barat. The ‘left-oriented’ leaders in Latin America, who were Para pemimpin Amerika Latin berhaluan “kiri” yang terpilih democratically elected, are now struggling for strengthening melalui pemilu demokratis di masing-masing negaranya, kini terus the opposition block against Washington that promotes the berjuang memperkuat bangunan blok oposisi terhadap Washington free-market policy. The fight against Washington Consensus is yang mempromosikan kebijakan “pasar bebas”. Melawan “Konsensus the main drive behind the wave of Latin America’s socialism. The Washington” merupakan penggerak utama gelombang sosialisme Washington Consensus that consists of policies such as the public Amerika Latin. Konsensus Washington—yang berisi kebijakan budget restriction, monetary and trade liberalization, foreign pengetatan anggaran publik, liberalisasi keuangan dan perdagangan, direct investment, the privatization of state-owned corporations; mendorong investasi langsung asing, privatisasi BUMN, reformasi tax reform, fiscal disciplinary, budget deficit control; is regarded as pajak, disiplin fiskal, pengendalian defisit anggaran, dan seterusnya— the sole cause of the depleting economic and social conditions dianggap sebagai biang keladi dari kian terperosoknya kehidupan of the states in the region into poverty, unemployment, and high ekonomi dan sosial negara-negara di kawasan ini dalam kubangan foreign debt. kemiskinan, pengangguran, dan tumpukan utang luar negeri. It can be said that the groundbreaking project of 21st Bisa dibilang, proyek sosialisme abad ke 21 yang hadir century socialism in Latin America is the authentic rejection menggelegar di kawasan negara-negara Amerika Latin merupakan symbol against the global and neoliberalism project simbol nyata penolakan terhadap praktik kapitalisme global dan it entails. It also proves the failure of Francis Fukuyama’s thesis proyek neoliberalisme yang menyertainya. Ia merupakan pembuktian in “The End of Ideology” claiming that the victory of capitalism gagalnya tesis Francis Fukuyama dalam “The End of Ideology” yang marks the end of mankind’s history. Nevertheless, the fight mengklaim bahwa kemenangan kapitalisme adalah akhir dari babak against neoliberalism in Latin America is not without a cause. sejarah umat manusia. Perlawanan terhadap neoliberalisme di The historical roots of the political economy in post-colonial kawasan Amerika Latin bukan tanpa sebab. Akar sejarah ekonomi- states; including those in Latin America, did not differ much from politik negara-negara pascakolonial, termasuk di kawasan Amerika the Asia-African states in terms of dependency over the global Latin, sesungguhnya tak jauh beda dari kondisi ekonomi-politik capitalism penetration. negara-negara di kawasan Asia-Afrika dalam hal posisi ketergantungan When Venezuela was under the administration of Carlos terhadap penetrasi kekuatan kapitalisme global. Andres Perez in 1989, the neoliberal economic program became Tahun 1989, ketika Venezuela berada di bawah kepemimpinan the foundation of the state policies, such as eliminating public Carlos Andres Perez, program ekonomi neoliberal menjadi basis utama subsidies, economic liberalization, the privatization of state- kebijakan pemerintahannya. Program-program seperti pencabutan owned corporations, and deregulation. Consequently, under subsidi publik, liberalisasi ekonomi, privatisasi BUMN, dan deregulasi, Perez’s neoliberal policies the new socio-economical crisis mulai dijalankan. Tak ayal, program neoliberal Perez pun menuai became inevitable. Venezuela’s Gross Domestic Product (GDP) dampak krisis sosial-ekonomi baru. Gross Domestic Product (GDP) experienced contraction at 8.6 percent, poverty level increased Venezuela mengalami kontraksi sebesar 8,6 persen, dan kemiskinan to 66.5 percent compared with the year before, and social meningkat 66,5 persen dari tahun sebelumnya. Gejolak sosial pun tak tension heated. Such conditions led to the rise of people power terhindarkan. Kondisi ini menjadi stimulus bangkitnya perlawanan in Venezuela. rakyat Venezuela. When Mexico was confirmed as default (a situation when Ketika Meksiko dinyatakan default (dimana negeri itu tidak the country was no longer able to pay its loan to IMF in due time) sanggup lagi membayar utangnya kepada IMF yang jatuh tempo) in 1982, it set up the new economic chapter of Latin America pada tahun 1982, maka dimulailah babak ekonomi baru Amerika consisted of IMF’s various exit strategies to the crises that enforced Latin dengan sejuta ilusi penyelesaian yang ditawarkan oleh IMF the economic reform in Mexico through neoliberal prescription, untuk memaksakan reformasi ekonomi Meksiko melalui resep-resep which ironically increased the people’s hardship there. ekonomi neoliberal, yang ironisnya, kian membuat sulit kehidupan Meanwhile, President Rafael Correa in Ecuador stood rakyat dan ekonomi negeri itu. to defend his poor people instead of favoring the plutocrats Sementara itu, di Ekuador, presiden Rafael Correa lebih memilih of Ecuador and their Washington connections. He took the membela rakyatnya yang miskin ketimbang memihak kaum plutokrat ministers around the country to witness the daily hardship of the Ekuador dan koneksi Washington-nya. Para menteri diajak berkeliling people, and provided 100 million US dollars for housing subsidies ke berbagai pelosok negeri agar melek atas penderitaan rakyatnya for the poor, increasing the spending for education and health untuk kemudian menyalurkan 1,3 juta dollar AS untuk rakyat Ekuador (The Economist, April 2007).

 EDITORIAL yang termiskin; menyediakan 100 juta dollar AS untuk subsidi In summary, the period of military dictatorship and the perumahan bagi kaum miskin dan meningkatkan belanja untuk plutocrat’s economic hegemony since hundreds of years in Latin pendidikan dan kesehatan (The Economist, edisi April 2007). America has created an extreme social gap. The World Bank Singkatnya, masa-masa kediktatoran militer dan hegemoni report in 2005 gave details that the average level of disparity ekonomi kaum plutokrat yang bercokol ratusan tahun di negeri- among 5 wealthiest persons and the poorest in Latin America negeri Amerika Latin telah melahirkan kesenjangan sosial yang were 30 to 1. In Bolivia, the number reached as high as 90 to 1, begitu ekstem. Laporan Bank Dunia 2005 menyebutkan rata-rata and particularly in the rural areas inhabited mostly by the native angka kesenjangan antara lima penduduk terkaya dengan penduduk American Indians, it went up to 170 to 1(Budiman Sudjatmiko, termiskin di seluruh Amerika Latin mencapai angka 30 berbanding 1. Kompas, 13/11/07). Di Bolivia, angka ini bahkan mencapai 90 berbanding 1, dan khusus di There are at least two keywords which can sustain the wilayah pedesaan yang banyak dihuni suku Indian, angkanya berkisar rise of socialism wave, the populist policies, and pro-people 170 berbanding 1 (Budiman Sudjatmiko, Kompas, 13/11/07). governments in the region. First, the activists and politicians’ Setidaknya, ada dua kata kunci yang bisa mendukung strategy to secure the state’s power through election or electoral bangkitnya gelombang sosialisme dan tampilnya kebijakan populis means is always been initiated by and followed with organizing serta pemerintahan pro-rakyat di kawasan ini. Pertama, strategi strategy and mass-mobilization. Second, there is a strong regional penguasaan negara melalui pemilu (panggung politik elektoral) among the Latin American socialist governments. The oleh para aktivis dan politisi di wilayah itu selalu diawali dan diikuti success of Argentina’s recovery from economic crisis was partly oleh strategi pengorganisasian serta mobilisasi rakyat. Kedua, due to the regional solidarity initiated by Bolivia that provided solidaritas regional yang kuat di antara pemerintahan sosialis di financial support through the ‘oil for aid’ program. Under Amerika Latin. Sebagian keberhasilan pemulihan Argentina dari Hugo Chavez, Venezuela is currently promoting the Bolivarian krisis ekonomi adalah juga berkat solidaritas regional dari Venezuela Alternative for the People of Our America [Alternativa Bolivariana yang telah memberi dukungan dana melalui program “minyak untuk para los Pueblos de Nuestra América or ALBA]. The regional kemanusiaan”. Venezuela di bawah Hugo Chavez misalnya, saat ini cooperation forum aims for narrowing the disparity among tengah mempromosikan Alternatif Bolivarian untuk Amerika Latin Latin American countries. Unlike the Free Trade Agreement of the (ALBA). Wadah kerjasama regional ini bertujuan untuk mengurangi Americas (FTAA) led by the US, ALBA prioritizes poverty and social kesenjangan antarnegara di kawasan Amerika Latin. Berbeda dengan disparity eradication, the basic rights protection of the workers, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika (FTAA) yang dimotori AS, ALBA farmers, urban poor, and women, as well as environmental memprioritaskan penghapusan kemiskinan dan kesenjangan sosial, conservation. perlindungan hak-hak asasi kaum buruh, kaum tani, kaum miskin What about Indonesia? Until today it has been in the kota, kelompok perempuan, dan perlindungan lingkungan hidup. democratic transitions, with four administrations in the period Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang saat ini juga tengah of reform who still failed to deliver social welfare and economic memasuki transisi demokrasi, namun pemerintahan hasil reformasi justice in this country. According to Olle Tornquist (2008), most yang sudah empat kali berganti tetap gagal dalam mewujudkan elite in Asian and African states failed to deal with the culture kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi di negeri ini. Menurut Olle of patrimonialism and patron-client which have deeply rooted Tornquist (2008), kebanyakan elite di negeri-negeri Asia, juga Afrika, in the political culture of its people. This failure will result in the gagal membenahi kultur patrimonialisme, patronase, dan klientelisme diminishing capacity of democratic institutions in maintaining yang telah berakar kuat dalam budaya politik masyarakatnya. the performance of democracy. In addition to that, the state- Kegagalan itu pada akhirnya berdampak pada hilangnya kemampuan society interaction is still uneven, the relations of political institusi-institusi demokratis dalam mendukung kinerja demokrasi itu institutions and established election is lacking of quality. These sendiri. Selain itu, relasi antara negara dan masyarakat juga masih situations eventually reproduced the culture of “boss-ism”, which berjalan pincang, hubungan institusi politik dan pemilihan yang is widely characterizing Indonesia and the Philippines. terbangun juga tidak berkualitas, yang kesemuanya itu akhirnya The study of Demos (Making Democracy Meaningful: mereproduksi bangkitnya budaya “boss-isme” yang saat ini tengah Problems and Options in Indonesia, 2005) also shows that the menggejala luas di Indonesia dan Filipina. ongoing process of democracy in Indonesia is held back by Studi Demos (Menjadikan Demokrasi Bermakna: Masalah dan many crisis. The fact shows that top-down model of democracy Pilihan di Indonesia, 2005) juga menunjukkan, proses demokrasi development through the establishment of democratic yang tengah berlangsung di Indonesia hingga kini masih dibaluti institutions has failed to build people’s political participation berbagai krisis. Fakta-fakta model pembangunan demokrasi dari in the real sense. This study also shows that the overall quality atas melalui pembentukan institusi-institusi demokratis telah gagal of Indonesia’s democracy is degrading, as the democratic dalam mewujudkan terbangunnya partisipasi rakyat dalam arti yang institutions were ‘hijacked’ by the elite (in both central and local sesungguhnya. Studi ini menunjukkan, secara keseluruhan kualitas level) for the elitist and parochial objectives and interests.

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008  EDITORIAL

demokrasi Indonesia mengalami degradasi, karena institusi-institusi It is what George Sorensen identified as the trap of frozen demokrasi telah dibajak para elite (baik di tingkat pusat maupun lokal) democracy. In other words, the democracy in Indonesia today demi tujuan dan kepentingan yang elitis dan parokial. is still captured in procedural democracy that fails to deliver Kondisi seperti inilah yang disebut George Sorensen sebagai substantial democracy: democracy that respects the people, jebakan “demokrasi beku” (frozen democracy). Dengan kata lain, democracy with equality that is able to make education, demokrasi Indonesia hari ini sesungguhnya masih tersandera dalam employment, health care, and decent living for the people certain. kubangan demokrasi prosedural yang gagal menghadirkan demokrasi Frozen democracy is best described as blossoming democracy substansial: demokrasi yang berkhidmat pada rakyat; demokrasi which turns wilted because of too many paradoxes in it. Four yang berkeadilan, yang mampu memberi kepastian pendididkan, paradoxes that lay basis to the frozen democracy are the break pekerjaaan, pelayanan kesehatan, dan kesejahteraan hidup pada down of economic condition, stalled civil society formation, rakyat. Demokrasi beku digambarkan sebagai demokrasi yang sedang failure of socio-political consolidation, and unfinished political tumbuh bersemi, namum berubah layu karena berbagai paradoks settlement. yang mengidap dalam dirinya. Empat paradoks yang mendasari Referring to Nur Iman Subono, what does the rising leftist hadirnya demokrasi beku adalah kondisi ekonomi yang tak kunjung wave in Latin America mean, amidst the fall of membaik, mandeknya pembentukan masyarakat sipil, konsolidasi and the triumph of capitalism, together with its twin, liberal sosial politik yang gagal, dan penyelesaian masalah politik yang tak democracy? Why does the governments in Latin American kunjung tuntas. region move in “left” direction (new socialism) in the intensive Mengutip Nur Iman Subono, apa artinya gelombang kiri yang expansion of neoliberalism, led by the US and its agents; the kini tengah menguat di neger-negeri Latin Amerika, di tengah fakta international financial institutions (World Bank and IMF)? Is the ambruknya komunisme dan kemenangan kapitalisme; bersama socialism way of Latin America homogeneous or heterogeneous? kembarannya, demokrasi liberal? Mengapa pemerintahan di Does the “new socialism” of Latin America inherit similarities kawasan Amerika Latin bergerak ke “kiri” (sosialisme baru) di tengah from the “old socialism” or completely different from it? Who gempuran gelombang neoliberalisme yang dimotori AS dan agen- are the socio-political actors behind the success of the Latin agen lembaga keuangan internasional (World Bank dan IMF)? Apakah America’s socialism wave? How can we in Indonesia (judging jalan sosialisme Amerika Latin bersifat homogen atau heterogen? from the basic principles in our constitution that are strongly Apakah “sosialisme baru” Amerika Latin memiliki kesamaan atau characterized by socialism notions) learn from the tendency berbeda dengan “sosialisme lama”? Siapa yang menjadi aktor-aktor of new socialism in Latin America? Are there any Indonesian sosial dan politik di balik keberhasilan gelombang sosialisme Amerika potential (social, political, economic) as well as international Latin? Bagaimana dengan kita di Indonesia (melihat ide-ide dasar opportunities that can encourage an intensive discussion on the konstitusi kita yang juga sarat dengan gagasan-gagasan sosialisme) possibility of new socialism way of Indonesia? bisa belajar dari kecenderungan sosialisme baru yang berlangsung Moving forward from the context as described above, the di Amerika Latin itu? Adakah potensi yang kita miliki di dalam negeri fourth edition of the Journal of attempts to (baik secara sosial, politik, dan ekonomi) serta peluang internasional bring the issue of Latin America’s new socialism as the main yang bisa mendorong kita untuk mendiskusikan secara lebih intens topic. It is in the optimism of the editorial team that various kemungkinan jalan sosialisme baru Indonesia? articles presented in this edition will provide introduction and Dalam konteks pemikiran di atas, Jurnal Demokrasi Sosial edisi further bring us to discus, reflect on, and inspire the opportunities ke-4 ini mencoba mengangkat “Jalan Baru Sosialisme Amerika Latin” and options in obtaining the sole objective of the country and sebagai tema bahasan. Redaksi berharap berbagai tulisan tentang its people, that is to achieve the ultimate goals of our founding sosialisme baru Amerika Latin yang kami rangkum dalam edisi ini bisa fathers as stated in the state’s ideology and constitution: towards menjadi pengantar bagi kita dalam mendiskusikan, merefleksikan, the prosperous, equal, sovereign, and democratic state and dan menginspirasi kemungkinan dan pilihan-pilihan kita dalam people’s living. merajut tujuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara We are looking forward that the ideas, thoughts, and kita, yakni mewujudkan cita-cita luhur the founding fathers yang perspectives presented in this edition of the Journal of Social tertuang secara tegas dalam landasan ideologi dan konstitutsi negara Democracy will provide foods for thought and bring fruitful kita: menuju peri kehidupan rakyat dan negara yang sejahtera, adil, impact. Have an enjoyable reading! Launa and M. Azman berdaulat, dan demokratis. Fajar, Editors, Journal of Social Democracy Mudah-mudahan, berbagai ide, gagasan, dan perspektif pemikiran yang disajikan tim redaksi dalam Jurnal Demokrasi Sosial Edisi ke-4 ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian. Selamat membaca! Launa dan M. Azman Fajar, Redaktur Jurnal Sosial Demokrasi

 Laporan Utama Transkrip diskusi Jalan “Sosialisme Baru” Amerika Latin: Sebuah Era Baru

Dalam beberapa waktu belakangan, dinamika dan perubahan politik di negara-negara Amerika Latin memiliki kecenderungan ke arah pendulum politik yang bergerak ke arah ”Kiri” atau sering juga disebut sosialisme “baru”. Perubahan besar yang sedang terjadi di Amerika Latin ini sering dirujuk oleh sebagian pengamat atau praktisi sebagai Jalan “Sosialisme Baru” Amerika Latin. Hugo Chavez menyebutnya sebagai jalan ke arah “Sosialisme Abad 21.” Kebangkitan sosialisme baru di Amerika Latin ini, tentu saja, menarik bukan saja karena sejarah perlawanan intelektual yang panjang di kawasan tersebut, tetapi yang lebih penting adalah apakah kebangkitan sosialisme “baru” tersebut dapat menjadi inspirasi wilayah lain, terutama Indonesia. Oleh karena itulah, topik yang diangkat dalam jurnal edisi keempat ini adalah mengenai kebangkitan sosialisme “baru” di Amerika Latin. Diundang dalam diskusi tersebut diantaranya adalah Budiman Sudjatmiko (Respublica/Repdem), Saiful Bahari (PPR), Said Iqbal (FSPMI), Fernando (FHUI), Ridwan Manoarfa (FSPMI), Partai Buruh, Papernas, Imam Yudotomo (CSDS), Boni Hargens (FISIP UI), dan seluruh redaksi Jurnal Sosdem. Selain itu, hadir beberapa mahasiswa yang menaruh minat terhadap kebangkitan sosialisme “baru” di Amerika Latin. Diskusi diawali dengan presentasi Nur Iman Subono (FISIP UI dan Demos) dan Budiman Sudjatmiko. Diskusi ini dipandu oleh Ivan Hadar, wakil pemred Jurnal SosDem.

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008  Laporan Utama

Ivan A. Hadar Jika teman-teman membaca di Mas Boni (Nur Iman Subono) untuk Terima kasih teman-teman. Malam Term of Reference (TOR), maka dapat menyampaikan paparannya bagaimana ini, peserta diskusi tampaknya mencapai kita temukan beberapa pertanyaan kebangkitan sosialisme baru di Amerika rekor, paling banyak dibandingkan mendasar seperti mengapa Amerika Latin terjadi? dengan diskusi-diskusi yang telah kita Latin, khususnya Venezuela, Brazil, lakukan sebelumnya. Oleh karena itu, Bolivia, Chile, Uruguay dan seterusnya Nur Iman Subono saya berharap substansi yang akan kita bergerak ke arah pemerintahan yang Terima kasih. Salam Sosdem. hasilkan dari diskusi malam ini akan bisa disebut sebagai neososialisme Sebetulnya, jurnal No. 4 ini agak menjadi sangat kaya. Berdasarkan bisik- atau sosialisme baru. Kalau sebelumnya terprovokasi oleh teman-teman Kompas bisik dan juga isu-isu yang berkembang sebagai hinterland Amerika Serikat yang menulis neososialisme. Saya sendiri sekarang ini, banyak kelompok forum sehingga pengaruh kapitalisme begitu tadi memilih menggunakan istilah jalan sosial demokrasi, sosialis dan sebagainya, kuat yang dilakukan dengan brutal dan “Kiri”, tapi kalah suara sehingga akhirnya yang sekarang, menurut istilah Mas didukung sepenuhnya oleh kekuatan dipilih “sosialisme baru” dengan tanda Budiman, menemukan momentum militer dari Amerika Serikat, tetapi dalam petik. Tapi untuk mudahnya kedua karena kapitalisme sedang menggelepar perkembangan selanjutnya justru istilah tersebut digunakan secara dan muncul neososialisme baru, istilah berbalik seratus delapan puluh derajat. bergantingan dengan pemahaman yang berkembang di Amerika Latin. Salah satu penyebabnya mungkin yang kira-kira sama. Saya akan memberi Sementara itu, seperti biasa, Indonesia adalah karena rakyat sudah bosan pengantar saja, dan nanti saya berharap sebagai bangsa atau tepatnya sebagai dengan kapitalisme yang dilakukan Budiman Sudjatmiko akan memberikan negara yang seringkali responsif, secara brutal sehingga menciptakan paparan yang lebih dalam terutama sifatnya yang reaksioner seringkali kemiskinan dan kesengsaraan. berkenaan dengan situasi yang tengah terkaget-kaget dengan apa yang terjadi Pertanyaan lain yang layak diajukan berlangsung sekarang ini mengingat ia di dunia luar yang membawa dampak dalam diskusi ini adalah apakah sosialisme baru saja dari Amerika Latin. bagi Indonesia. Mudahan-mudahan baru di Amerika bersifat homogen Wilayah Amerika Latin cukup luas. malam ini, tempat ini bisa menjadi spirit ataukah heterogen, dalam pengertian Sekarang ini, ada tiga orang yang menjadi revolusi. ada nuansa-nuansa yang berkembang icon gerakan sosialisme di Amerika Latin, Malam ini, kita akan mendiskusikan seiring kebangkitan sosialisme baru yakni Castro, Chaves, dan Morales. Ketika mengenai sosialisme “baru” Amerika tersebut. Barangkali juga karena Bill Clinton ikut menandatangani NAFTA, Latin. Kata baru kita beri tanda petik disebabkan oleh perbedaan-perbedaan Hugo Chaves adalah orang pertama karena definisinya masih menjadi pemimpin di masing-masing negara, yang ikut menolak sehingga Fidel perdebatan. Dalam hal ini, apakah aktor-aktor dan pemikiran-pemikiran Castro yang selama ini musuh Amerika sosialisme melakukan transformasi di belakangnya? Selanjutnya, secara memberikan nota kecil, “Untuk pertama terkait dengan perkembangan kontekstual, bagaimana jika hal ter- kali, ada juga yang menjadi setan selain kapitalisme itu sendiri dan mungkin sebut dibawa ke Indonesia mengingat saya”. Memang ini sesuatu yang luar saja berbeda dengan sosialisme ortizen? bibitnya sudah bersemai di Indonesia? biasa sehingga Amerika Serikat cukup Nanti, kita akan mendiskusikan hal Terutama, jika dihadapkan pada pemilu kaget. Bayangkan saja, era tahun 1990- tersebut karena seringkali batasannya 2009 yang akan datang. Jika kondisinya an ketika kerja sama regional tersebut sangat cair. Namun, prinsip-prinsip dasar makin buruk, maka akan memunculkan ditandatangani, Bill Clinton sebagai atau nilai-nilai dasarnya yang mungkin sesuatu yang baru yang mungkin lebih presiden Amerika Serikat saat itu tidak akan tetap atau Bahasa Jerman-nya radikal. Namun, tentu saja, korbannya pernah sekalipun datang ke Amerika “ewish” (tetap abadi). akan sangat banyak, dan hasilnya belum Latin. Amerika Latin memang sangat tentu sesuai dengan yang kita harapkan. Sekarang ini, tidak kurang dari 10 menarik sejak dulu, yang barangkali Malam ini, beberapa diantara yang hadir negara melakukan perlawanan terhadap disebabkan oleh sejarah ideologi, adalah teman-teman yang bergerak di neoliberalisme Amerika Serikat, dan proses, perkembangan, diskusi, wacana level grassroot, kampus, ada juga yang menurut saya ini cukup mengejutkan dan sebagainya yang berkembang di sudah bosan menjadi aktivis, barangkali, karena sebelumnya George Bush kawasan tersebut. Fenomena tersebut kemudian masuk partai politik, dan lain mempromosikan demokrasi perwakilan mungkin dapat kita bandingkan dengan sebagainya. liberal dan ekonomi pasar bebas di Indonesia pada masa Orde Lama dimana Saya kira pengantar yang saya wilayah-wilayah tersebut. Tampaknya, diskusi dan perdebatan mengenai berikan tidak perlu panjang lebar. George Bush lupa bahwa dalam berbagai hal tersebut sangatlah banyak. Untuk pengantar diskusi, kita persilakan demokrasi perwakilan terdapat prinsip

10 Laporan Utama mayoritas. Orang Amerika Latin yang mempunyai keyakinan bahwa dengan tahun 1995 negara yang mendasarkan miskin semakin banyak. Orang-orang melalui prosedural semacam itu maka pada demokrasi liberal mencapai miskin inilah yang mendapatkan perubahan yang terjadi akan menjadi 79 negara atau kurang lebih 48%. pendidikan politik dari orang-orang lebih baik meskipun dalam kenyataannya Padahal, tahun 1975, jumlah negara seperti Chaves, Morales, Lula, Rafael peraturannya yang sudah baik tersebut, yang menganut demokrasi liberal Correa, Daniel Ortega, dan yang tidak selalu sejalan dengan orang- baru sebanyak 35 negara. Keseluruhan terakhir Fernando Lugo. Jadi, benar- orangnya yang duduk dalam kekuasaan gambaran di atas beserta angka-angka benar bumerang buat Amerika sendiri. politik. Kita lebih sering melihat hal yang telah dipaparkan menunjukkan Padahal, merekalah yang mengekspor yang sebaliknya seperti yang terjadi di bahwa memang telah terjadi perubahan demokrasi (liberal) ke negara-negara Indonesia. yang besar meskipun hal ini telah mulai Amerika Latin tersebut. Perubahan yang terjadi di beberapa digugat karena mulai ada arus balik. Perlu dicatat bahwa apa yang terjadi negara Amerika Latin, oleh banyak Sebagian kelas menengah di Thailand, di Amerika Latin sebenarnya bukan unik akademisi atau intelektual, sering misalnya, lebih permisif terhadap Amerika Latin semata, tetapi merupakan disebut sebagai radically democracitizing kudeta militer yang terjadi belum lama bagian dari trend besar yang sering democracy. Lula di Brazil misalnya, adalah ini. Demikian juga dengan kelompok- disebut sebagai gelombang ketiga contoh yang menarik bagaimana ia kelompok kelas menengah di Pakistan demokratisasi. Tapi apa yang terjadi di memperjuangkan kekuasaan politik masih bisa “menerima” presiden yang negara-negara Amerika Latin sendiri melalui jalan demokrasi dengan ikut berlatar belakang militer. Partai-partai tidak bisa dilihat sebagai “sesuatu” serta dalam pemilu. Setidaknya, ia “kanan” mulai menang lagi. Menurut yang homogen, tetapi justru sangat membutuhkan tiga periode untuk bisa saya, sosdemlah yang harus menjawab heterogen sebagaimana tadi telah memenangkan pemilu dan meraih hal ini. Dalam kasus Amerika Latin, disinggung Ivan A. Hadar. Oleh karena kekuasaan. Oleh karena itu, mereka tidak perubahan dalam demokrasi elektoral itu, kecenderungan yang sekarang menolak demokrasi, tetapi demokrasi tampaknya tidak berlangsung tuntas. terjadi di Amerika Latin tidak dapat kita prosedural tidaklah cukup sehingga Ini dapat dilihat dari bagaimana militer generalisasi sebagai kecenderungan harus lebih didemokratiskan. Inilah yang masih bermain-main dan berusaha tunggal. kemudian kita sebut sebagai demokrasi masuk ke dalam arena politik. Argentina Ditinjau dari konteks politiknya, substansial. Demokrasi ini berusaha menjadi contoh paling riil ketika Raúl apa yang sedang terjadi di Amerika melibatkan lebih banyak orang dan tidak Ricardo Alfonsín berusaha memaksakan Latin juga terjadi di tujuh wilayah terbatas pada kalangan elit semata. pengadilan pelanggaran HAM. dunia pada abad 20. Di sana, ada Ciri berikutnya adalah sifatnya Kelompok militer yang dulunya tidak “keterbukaan politik”. Kemudian, ada yang transnasional dari gelombang mendukung jendral-jendral militer juga demokratisasi dari atas, faksi-faksi demokratisasi tersebut. Secara yang terlibat ke dalam pelanggaran yang berada di tingkat elit merasakan berurutan, gelombang demokratisasi HAM mulai was-was jika hal tersebut bahwa cara-cara non-demokratis tersebut dapat kita gambarkan sebagai akan menjadi snow ball. Kudeta lantas ternyata tidak dapat dipertahankan lagi, berikut: gelombang demokratisasi menjadi semacam peringatan terhadap meski saat bersamaan, dengan derajat dimulai di Spanyol selanjutnya Portugal, presiden agar pelanggaran HAM tidak dan intensitas yang berbeda-beda di kemudian bergerak ke wilayah Amerika diutak-atik karena jika tidak maka mereka setiap negara, ada juga desakan dari Selatan, negara-negara Asia Tenggara akan ribut. bawah. Pelembagaan demokrasi liberal dan Timur dengan menyisakan Munculnya para pemimpin “Kiri” ini biasanya dibawa oleh berbagai Indonesia dan Cina, negara-negara Amerika Latin sejak tahun 1990an pada funding seperti NDI ataupun IRE. Mereka Eropa Timur dan terakhir Afrika. umumnya memiliki karakter “sosialis” mempunyai asumsi bahwa demokrasi Berakhirnya pemerintahan Apartheid di atau “populis”. Namun demikian, seba- layaknya perabotan yang bersifat Afrika Selatan dapat kita anggap sebagai gai catatan yang perlu diutarakan, ”Kiri” knock down, bisa direkayasa kapan puncak arus demokratisasi gelombang dewasa ini di wilayah Amerika Latin saja. Oleh karena itu, menjadi tidak ketiga tersebut. Dengan melihat rute tentu saja berbeda dengan ”Kiri” di masa mengherankan jika lembaga-lembaga semacam ini, apa yang terjadi di Amerika lalu. Meskipun tujuan dan prioritasnya ini sangat antusias ketika terjadi transisi Latin sebetulnya merupakan bagian dari sama, tapi cara untuk mencapainya demokrasi. Mereka menjadi pemrakarsa gelombang besar tersebut. mengalami perkembangan dalam kon- bagi banyak undang-undang seperti Kristian Stokke, (2004) berusaha teks globalisasi UU Politik, UU Partai Politik dan mengkuantifikasi gelombang besar Jika kita harus lebih mengartikan Parlemen, dan lain sebagainya. Mereka tersebut dengan mengatakan bahwa apa yang kita sebut sebagai ”Kiri”

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 11 Laporan Utama

Amerika Latin, maka secara mudahnya dan (c) penekanan pada partisipasi mereka juga menaruh perhatian pada kita paparkan sebagai upaya para rakyat (popular participation). masalah kemiskinan dan ketimpangan pemimpin, partai dan gerakan sosial sosial, tapi saat bersamaan mereka dalam mengatasi masalah kemiskinan Secara sederhana ada dua jalan “Kiri’ sangat fleksibel terhadap soal-soal dan ketidakadilan sosial melalui ber- Amerika Latin, sebagaimana diutarakan ekonomi karena pada dasarnya mereka bagai cara atau manifestasi, baik oleh Jorge Castaňeda, seorang mantan tidak menolak pasar. Mereka umumnya dengan mobilisasi ”akar rumput” dari diplomat Meksiko dan pernah menjadi menekankan pada kebijakan sosial meski ”bawah” (bottom-up), inisiatif kebijakan menteri luar negeri. saat bersamaan sepakat dengan hampir dari ”atas” (top-down) yang dilakukan Yang pertama, jalan “Kiri” yang lebih semua kebijakan ekonomi ortodoks para pemimpin karismatik atau populis, “terbuka” (open-minded), reformis, dan Adapun jalan “Kiri” yang kedua, maupun cara legislasi oleh partai politik internasionalis meski secara historis cirinya lebih “tertutup” (closed-minded), yang berkuasa di parlemen. akarnya merupakan “garis keras” (hard- nasionalis, vokal, dan secara historis Ada 3 elemen utama dari ”Kiri” core) dari “Kiri” masa lalu (Komunis akarnya berasal dari tradisi populisme Amerika Latin yang bisa kita catat Internasional dan Revolusi Bolshevik). Amerika Latin, dan berkembang di yakni; (a) adanya komitmen yang (misal, Argentina, Brazil dan Chili). Ada hampir seluruh wilayah Amerika Latin kuat, baik secara ideologis maupun beberapa ciri yang bisa kita lihat dari (misal, Venezuela, Bolivia, dan Argentina). politis, upaya untuk mempromosikan jalan “Kiri” yang pertama ini antara Sebetulnya gerakan dan pemikiran egalitarianisme; (b) ada keinginan lain, ber-evolusi hampir menyerupai populisme mewakili berbagai “Kiri” di yang besar untuk menjadikan ”negara” kalangan sosialis di Eropa (Barat) yang Amerika Latin. Meski pada umumnya sebagai pengimbang kekuatan pasar; mengambil jalan elektoral. Kemudian, mereka anti-komunis, atau minimal

12 Laporan Utama

kereta api di Argentina, Vargas, baja di the left. Di tingkat negara per negara Ada 3 elemen utama Brazil, Juan Velasco Alvarado, tembaga bersikap moderat, tetapi di akar rumput dari ”Kiri” Amerika di Peru, dan Victor Paz Estenssoro, timah (arus bawah) getol mencari solidaritas di Bolivia. Kecenderungan yang sama internasional. Makanya, mereka cukup Latin yang bisa kita saat ini juga sudah dilakukan Chavez gembira ketika gerakan perlawanan anti catat yakni; (a) adanya di Venezuela dan Morales di Bolivia. kapitalisme terjadi di Seattle. Strategi ini Menurut Castaňeda, kedua jalan ini dilakukan karena dalam pemahaman komitmen yang kuat, merupakan serangan balik terhadap mereka strategi frontal terhadap Barat proyek neoliberalme yang berkembang atu AS jelas tidak akan menguntungkan baik secara ideologis di Amerika Latin. mereka karena besar kemungkinan maupun politis, upaya Pertanyaan berikutnya adalah seperti yang sudah-sudah mereka akan pelajaran apa yang kita dapatkan dari kalah. untuk mempromosikan mencermati kebangkitan neososialisme Pertanyaan selanjutnya adalah apa egalitarianisme; di Amerika Latin? Ada banyak pelajaran yang dibayangkan Castaňeda dengan pokok yang bisa kita dapatkan. Mereka dua kategori sosialisme baru yang ada di (b) ada keinginan tampaknya lebih meniru kalangan Amerika Latin? Mengapa dalam konteks yang besar untuk sosialis di Eropa yang mengambil jalan Amerika Latin dan mungkin juga elektoral. Dalam kaitan ini, kemiskinan kawasan lain ide mengenai sosialisme menjadikan ”negara” dan ketimpangan tetap menjadi muncul kembali? Bukankah jika kita sebagai pengimbang perhatian mereka, tetapi tidak anti merujuk gagasan Fukuyama mestinya pasar. Kasus Chile, misalnya, menjadi sudah selesai. Fukuyama mengatakan kekuatan pasar; dan kasus menarik untuk dikaji. Mereka bahwa perdebatan ideologi sudah (c) penekanan pada kritis terhadap keterlibatan Amerika di selesai dan liberalismelah yang menjadi Haiti, tetapi Chile adalah negara yang pemenangnya. Namun ternyata, tidaklah partisipasi rakyat banyak melakukan transaksi dagang demikian karena muncul arus balik yang (popular participation). dengan Amerika Serikat, baik swasta menghadang liberalisme. Saya kembali maupun pemerintahanya. Kalangan mengutip Castaňeda, sedikitnya ada “Kiri”, sebgaimana dinyatakan oleh beberapa faktor penyebabnya. tidak sejalan dengan ide-ide dan Stevel Ellner, menyebut strategi seperti Ternyata ambruknya Uni Soviet praktek komunisme. Lainnya adalah ini sebagai the defensive strategy on dan Eropa Timur justru membantu karakternya yang otoritarian (personal) dan hirau pada kekuasaan. Mereka juga umumnya sangat peduli pada rakyat miskin. Dalam catatan sejarah Amerika Latin, saya bisa menyebut nama-nama Peron di Argentina dan Vargas di Brazil yang hirau pada kaum miskin urban, atau Cardenas peduli pada petani miskin Meksiko. Biasanya mereka membangun struktur korporatis dalam menformulasikan relasi antara negara dan masyarakat (buruh dan petani). Mereka juga memiliki kecenderungan gandrung dengan proyek nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar atau multinasional. Dalam sejarahnya saya mencatat nasionalisasi ini dilakukan oleh para pemimpin populis seperti Cardenas yang menasionalisasi perusahaan multi- nasional dalam sektor perminyakan di Meksiko. Demikian juga dengan Peron,

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 13 Laporan Utama

“Kiri” Amerika Latin mengubah stigma menjadi aset bagi orang-orang seperti geografis yang ada sebelumnya. Chaves dan kawan-kawan. Siapa pun presidennya, Pemerintahan “Kiri” atau “Kiri-Tengah” di Rejim-rejim sosialis di Amerika Latin Amerika Latin tidak lagi harus memilih ini tidak isolasionis. Mereka justru terbuka. hari pertama di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ini dapat dilihat dari, misalnya, dengan kantornya sudah Tidak ada lagi labeling negara mana yang mempromosikan Buenos Aires Consensus menjadi satelit dari negara komunis atau yang sebenarnya muncul ketika negara- dihadapkan utang baik negara kapitalis. negara Amerika Latin bertemu di Kemudian, AS sendiri, sejak Argentina untuk mengevaluasi proyek dari IMF maupun Bank berakhirnya Perang Dingin, tidak terlalu Washington Consensus yang banyak Dunia. Hal ini seringkali menaruh perhatian kepada wilayah menimbulkan masalah kemiskinan Amerika Latin lagi, meski untuk waktu dan disparitas di Amerika Latin. memunculkan policy yang sangat lama wilayah ini disebut Meskipun mereka tidak melakukan switcher. Ini ada trend- sebagai “backyard” (halaman belakang) serangan secara frontal, tetapi mereka Amerika Serikat. Sekarang ini, Amerika menganggap bahwa Washington nya di Amerika Latin. Serikat lebih berkonsentrasi di Timur Consensus sudah gagal. Tadi sudah saya Tengah, Afganistan, Irak dan sekarang sebut, strategi ini yang dikenal sebagai dos Trabalhadores-nya Lula sekarang ini bermain-main di Iran, sehingga The Defensive Strategy on The Left. membuat partai sendiri yang lebih radikal perhatiannya terhadap gerakan-gerakan Bukti lain nonisolasionis ini juga dapat karena Lula dianggap terlalu kompromis sosialis dan komunis di Amerika Latin dilihat pada bagaimana Chaves secara dengan kalangan swasta agrobisnis semakin ditinggalkan. demonstratif berkunjung ke berbagai dibandingkan dengan kalangan petani Yang penting juga untuk diamati, negara seperti Vietnam, Iran, Zimbabwe, tak bertanah yang menjadi basis berakhirnya Perang Dingin, dengan Korea Utara, dan lain sebagainya. konstituennya. Perlu kita ketahui bahwa runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur, Kunjungan Hugo Chaves ke negara- para pemimpin di Amerika Latin selalu bukan berarti mengakhiri sebab- negara Islam membuat Amerika Serikat menghadapi apa yang disebut kaum sebab yang menyebabkan kelahiran kebakaran jenggot karena ternyata bi- kiri sebagai financial teorism. Siapa pun ideologi dan program “Kiri” di Amerika sa jadi kunjungan ini memperlihatkan presidennya, hari pertama di kantornya Latin. Saat ini justru semakin relevan bagaimana Islam dapat berdampingan sudah dihadapkan utang baik dari IMF dengan ketidakmerataan, kemiskinan, dengan sosialisme. Ada semangat anti- maupun Bank Dunia. Hal ini seringkali dan konsentrasi kekuasaan, keadilan kapitalisme, atau lebih persisnya bersikap memunculkan policy switcher. Ini ada dispartitas sosial yang semakin akut kritis terhadap Amerika Serikat, dari ciri trend-nya di Amerika Latin. Pada waktu di wilayah Amerika Latin. Ini berkaitan nonisolsioanisme yang dikembangkan kampanye mereka sangat “Kiri”, tetapi dengan proses globalisasi yang di Chavez dan kawan-kawannya di wilayah begitu terpilih menjadi sangat “Kanan”. “back-up” proyek neoliberalisme Amerika Latin. Diantaranya mewujud dalam bentuk (Washington Consensus) ternyata justru Dalam perkembangan selanjutnya, konsesi terhadap modal asing, hutang melahirkan berbagai persoalan sosial- masa depan kiri Amerika Latin mulai luar negeri, dan lain sebagainya. Alberto politik dan ekonomi yang semakin mendapatkan kritik. Dalam hal perbaikan Fujimori di Peru dan Fernando Cardoso parah di Amerika Latin. Neolib dengan taraf hidup, misalnya, para pengritik adalah orang-orang yang awalnya Washington Consensus-nya ternyata mengatakan bahwa perbaikan memang sangat progresif, atau ke”kiri-kiri”an, menjadikan masyarakat Amerika Latin telah ada, tetapi belum maksimal karena tetapi begitu menjabat menjadi sangat semakin miskin, terutama kelompok ketimpangan masih ada. Hal serupa “kanan”, sangat neolib. Carlos Menem indegenous-nya. Akibatnya, ide-ide juga dialami oleh indigenous people. dan Alan Garcia juga demikian. Seperti sosialisme menjadi semakin relevan. Orang seperti Moralez mulai dikritik. dicatat Kristian Stokke, semua pemimpin Oleh karena itu, ketika para pemimpin Suku pertama terbesar di Bolivia, di kawasan ini hampir semuanya dengan ide sosialis ini masuk ke dalam Quechua (Runa), mulai mengkritik berkhianat terhadap apa yang mereka demokrasi elektoral maka mereka Moralez dengan menyatakan bahwa janjikan pada waktu berjuang di jalur mendapatkan dukungan di atas 40%. ia tidak banyak melakukan perubahan. elektoral, dan jika tidak berhati-hati Salah satu pendukung utamanya Morales sendiri kita tahu berasal dari akan sangat mungkin mereka masuk ke adalah, kelompok miskin, khususnya suku kedua terbesar di Bolivia, Aymara. dalam policy switcher. dari kalangan indegenous inilah yang Lula pun mulai mendapat kritik. Orang- Tidak aneh misalnya, orang seperti memberikan dukungan. Mereka orang yang dulu masuk di Partai Partido James Petras, pensiunan profesor di

14 Laporan Utama

AS, menulis artikel yang berjudul, Is Left ini menjadi penting. Alasannya, nuansa yang sangat kaya. Kemudian, Latin America Turning Left? Ia merasa mengapa kita harus berjuang secara ada perkembangan yang dari tadinya bahwa apa yang dilakukan di Amerika frontal secara terus-menerus dengan terjadi Policy Switcher, tetapi yang Latin hanya gerakan reformasi saja, Barat dalam bentuk gerakan bersenjata, terakhir ini agak lebih fleksibel antara tidak fundamental, tidak struktural. anti kapitalisme, dan seterusnya? Oleh pasar dan negara, Bolivia ada suara- Bahkan, James Petras menunjukkan karena itu, dia mencoba lebih moderat suara dari para intelektual, dari gerakan banyak pemimpin melupakan social bahwa sebetulnya ada peluang dari sosial dan sebagainya yang relatif radikal, movement yang dulu menjadi basis dua kategori ini; membangun tata dan ini tampaknya bagian dari dinamika dukungan mereka. Hugo Chaves dunia yang lebih multipolar dan masa itu. Menurut saya, secara keseluruhan, merupakan tokoh sosialis yang bukan depan bersama yang lebih otonom dalam konteks Amerika Latin, meskipun berasal dari partai, tetapi berangkat dari hegemoni Amerika Serikat. Jadi, memiliki nuansa yang kaya, tetapi dalam dari social movement yang mereka mereka memanfaatkan Eropa bersatu, hal tertentu mempunyai perekat sangat buat. Hal yang sama juga terjadi pada kekuatan negara-negara Skandinavia, kuat seperti keterkaitan historis, bahasa, Evo Moralez. Gerakan-gerakan sosial dan potensi Timur Tengah agar tidak dan lain sebagainya. Jika trend ini terus ini kemudian bertransformasi menjadi selamanya bergantung kepada Amerika berkembang dan menjadi mayoritas, gerakan politik, dan gerakan sosialnya Serikat. Demikian paparan umum saya maka sangat mungkin akan menjadi mulai ditinggalkan. Mereka mulai terlalu mengenai kecenderungan nesosialisme kekuatan yang tangguh. Nah, sekarang asyik dengan state strategy. Bernegosiasi atau “Kiri” di Amerika Latin. Terima kasih. kita akan mendengar saksi sejarah, yakni dengan bisnis, bernegosiasi dengan Budiman Sudjatmiko. Silahkan! modal, dan melupakan akar gerakan Ivan A. Hadar mereka. Oleh karena itu, ia mengatakan Berdasarkan paparan Mas Boni tadi, Budiman Sudjatmiko bahwa serangan balik kiri terhadap ada dua hal yang menarik. Pertama, Saya kira presentasi Mas Boni sudah neolib merupakan sesuatu yang gerakan sosialisme di Amerika Latin sangat baik. Oleh karena itu, saya berlebihan. Ia hanya memperlihatkan tidak homogen, tetapi heterogen. Ada hanya akan menambahkan beberapa keberlanjutan daripada perubahan yang radikal, dari dua kategori yang disebutkan Castaňeda di atas. Untuk itu, 14 Kriteria “Kiri” : ia mengajukan 14 kriteria, yang menurut James Petras 1. Mengurangi ketimpangan sosial saya memang agak tidak masuk akal. 2. Meningkatkan standar Menurutnya, jika benar-benar ingin Metode untuk mendefinisikan kehidupan masuk sebagai eksperimen sosialisme “Kiri” adalah dengan cara 3. Kepentingan umum dan maka kira-kira harus memenuhi 14 melihat pada esensi politik pemilikan nasional daripada kriteria yang ada atau semacam daripada menfokuskan pada pemilikan asing dan privat structural adjustment program-nya Kiri. simbol atau retorika politik 4. Pajak progresif Ini tampaknya agak susah dipenuhi oleh 5. Anggaran untuk investasi publik beberapa pimpinan “Kiri” yang sekarang “Kiri” pada kategori yang ada dan pembiayaan sosial berkuasa sebagai presiden di Amerika sangat menyesatkan, dan ini 6. Penguasaan sumber2 alam Latin. sebetulnya hanya diasosiasikan 7. Produksi diarahkan pada Meskipun demikian, ada juga dengan kalangan elit saja aktivitas yang membawa nilai- pengamat yang tidak melihat semata lebih secara hitam putih. Salah satunya adalah Ada “jarak” antara yang 8. Fokus pada pasar dalam negeri penasehat Fidel Castro, Marta Harnecker. ‘dijanjikan’ dengan yang 9. Partisipasi Popular Ia salah seorang yang berseberangan ‘diimplementasikan’ 10. Gerakan Masyarakat dengan James Petras. Ia mengatakan, 11. Anti pasar bebas dan pangkalan “bedanya saya dengan Petras adalah Kebijakannya tetap melanjutkan militer Petras tidak menerima bahwa ada proyek neo-liberalisme 12. Mengembalikan anti-privatisasi perubahan. Ia selalu berpikir apa yang 13. Meningkatkan upah minimum seharusnya, sedangkan saya sebagai Hanya masalah sejauh mana 14. Mempromosikan serikat buruh, penasehat Fidel Castro berangkat mereka menjadi subordinat pelayanan kesehatan dan dari apa yang sudah ada”. Makanya, ia terhadap imperialisme pendidikan gratis bilang, The Defensive Strategy on The

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 15 Laporan Utama

hal, terutama saya akan menyoroti dikuasai oleh walikota dari Sandinista. Begitu besarnya kasus Venezuela. Dalam pemahaman Ia menjual minyak murah di kota-kota saya, Venezuala boleh dikatakan prime dimana Sandinista menjadi walikotanya, kapasitas yang ia mover dari red epidemic di Amerika dan itu sangat membantu perolehan miliki dari penghasilan Latin. Dikatakan sebagai prime mover, suara yang diperoleh Sandinista. Saya bukan sekedar prime dalam pengertian tidak mengatakan bahwa kemenangan minyak 1,8 juta barel/ primary dalam kronologis waktu, tetapi Sandinista semata-mata karena itu, hari, maka 800 ribu bahwa sebenarnya Venezuela menjadi tetapi hal tersebut sangat membantu. anchor (jangkar-red) dari gerakan “Kiri” Jika tadi Mas Boni sudah berbicara dialirkan ke Amerika Amerika Latin. Dalam kasus Venezuela, bagaimana territory gerakan-gerakan sebagai pasarnya, saya kira semesta mendukung sekali “Kiri” Amerika Latin dengan meng- kelahiran sosialisme di Venezuela karena gunakan perspektif historis, maka saya 600 ribu barrel/hari ketika harga minyak membubung akan mencoba sedikit lebih reflektif. tinggi, Venezuela mempunyai seorang Dalam hal ini, saya ingin mencoba disumbangkan untuk pemimpin yang mau menggunakan melihat benang merah mengenai apa program minyak sumber daya di negerinya untuk public sebenarnya yang dijadikan kebangkitan service yang luar biasa. “Kiri” di Amerika Latin. Pertama, alasan kemanusiaan dalam Di sini, saya ingin mengatakan geo-politik. Tadi sudah diceritakan bentuknya yang bahwa ada faktor alam, sejarah atau oleh Mas Boni soal Amerika Serikat apapun, yang memang memungkinkan yang sedang konsentrasi di Timur bermacam-macam. Chaves mendanai social service-nya Tengah karena mereka harus berburu Mulai dari menjual atau public service-nya. Begitu besarnya terorisme, memburu aktivis-aktivis kapasitas yang ia miliki dari penghasilan fundamentalis Islam sehingga kemudian minyak murah bagi para minyak 1,8 juta barel/hari, maka 800 ribu yang dilakukan adalah meninggalkan gelandangan di Boston, dialirkan ke Amerika sebagai pasarnya, halaman belakang Amerika Serikat, yaitu 600 ribu barrel/hari disumbangkan Amerika Latin. Ini karena Amerika Serikat atau korban Katrina untuk program minyak kemanusiaan sudah merasa berhasil dengan program di Amerika Serikat dalam bentuknya yang bermacam- demokratisasinya, sudah merasa berha- macam. Mulai dari menjual minyak sil dengan program neoliberalisasi hingga program minyak murah bagi para gelandangan di Boston, dengan mendorong berdirinya NAFTA, murah melalui kerja atau korban Katrina di Amerika Serikat dan sudah merasa berhasil mendorong hingga program minyak murah melalui privatisasi yang besar-besaran di seluruh sama dengan Walikota kerja sama dengan Walikota London negara Amerika Latin sejak pertengahan untuk orang-orang miskin di London. 1980-an sampai akhir 1990-an tatkala London untuk orang- Venezuela bahkan menawarkan minyak Amerika Latin menikmati proses orang miskin di London. seharga $100/barel tatkala harga minyak demokrasi dan lahirnya pemimpin- dunia $123 ribu/barel ke Spanyol, yang pemimpin sipil yang tadi disebut Mas Venezuela bahkan rajanya baru saja maki-makian sama dia, Boni. Tokoh-tokoh sipil demokratis menawarkan minyak dan kemudian dia tawari minyak $100/ yang awalnya memakai retorika “Kiri” barel. atau populisme, tetapi ketika berkuasa seharga $100/barel Kegiatan-kegiatan di atas dapat kita menjalankan neoliberalisme secara tatkala harga minyak katakan sebagai program kemanusiaan besar-besaran. yang sifatnya karikatif. Nah, saya tidak Saya ingin mengemukakan bahwa dunia $123 ribu/barel bisa membayangkan apa yang dilakukan awal-awal demokratisasi sipil di Amerika ke Spanyol, yang dengan uang itu untuk mendanai Latin orang-orang mempunya ilusi. gerakan-gerakan “Kiri” dan kemenangan- Orang miskin banyak mempunyai ilusi rajanya baru saja maki- kemenangan kawan-kawan “Kiri” seperti terhadap pemimpin-pemimpin yang makian sama dia, dan dalam kasus Nikaragua, misalnya. Pada bisa merepresentasikan dan sekaligus waktu Ortega belum memenangkan menggambarkan proyeksi kehidupan kemudian dia tawari pemilihan presiden, yang terakhir ini, dirinya. Pendeknya, “karena aku miskin minyak $100/barel. memang ada beberapa kota yang aku menginginkan pemimpin yang dari

16 Laporan Utama kalangan elit”. Karena mereka bodoh, berganda. Mereka berhasil menemukan mereka menginginkan pemimpin yang dan melakukan hal tersebut. artikulatif, baik secara teoritis maupun Gerakan “Kiri” yang dilakukan di praktis”. Jika dibandingkan dengan Bolivia pernah mengalami kegagalan sekarang, maka sangat mengejutkan. ketika mereka terlalu mengandalkan Ada bekas tukang semir sepatu dan buruh-buruh tambang. Buruh-buruh buruh pabrik menjadi presiden, bekas tambang ini menjadi prime mover- petani menjadi presiden, dan juga nya. Namun sekarang, sudah mulai ke ada Lugo, seorang pendukung kaum suku-suku anak dalam yang jauh lebih papa menjadi presiden. Orang-orang punya basis sosial. Jadi, agen sosial yang menurut kategori LSI adalah tidak yang menjadi prime mover masing- menarik, tidak electable. masing gerakan “Kiri” agak berbeda satu Kemudian, jika ditinjau dari sama lain meskipun kemudian menjadi perspektif ekonomi, maka ada beberapa bersifat lintas sektoral. hal atau enam parameter yang menjadi Keempat adalah tingkat kesadaran dari konteks kelahirannya, mereka tidak pendorong munculnya fenomena rakyatnya, popular consciousnes-nya, didukung oleh komunisme internasional, Amerika Latin. Pertama, kondisi-kondisi yakni bagaimana mereka menafsirkan tetapi dalam doktrin revolusi terutama yang bersifat material dalam bentuk krisis yang terjadi tersebut harus dihadapi Venezuala dan Bolivia, yang saya amati kemiskinan-dimana banyak orang dengan sebuah sistem alternatif, bukan dan lihat, sangat ortodoks dalam policy menjadi lebih miskin-dan akhirnya sekedar presiden alternatif. Di Argentina, ekonomi. Mereka bicara mengenai memilih figur-figur “Kiri”. Namun, miskin jika tidak salah dalam dua minggu ketika nasionalisasi meskipun tentu saja saja tidak cukup untuk menghasilkan krisis terjadi pernah dua atau tiga kali dibayar dan tidak dirampas. Mereka juga perubahan. Kita harus melihat tolak ganti presiden. Namun, mereka tidak berbicara land reform, tidak bicara pajak ukur kedua, yaitu related of social forces. puas dengan presiden tersebut. Mereka progresif yang menjadi primadonanya Hubungan-hubungan kekuatan sosial butuh sesuatu yang baru. Namun, maaf kaum sosial demokrat. Jadi, bedanya seperti kekuatan pengusaha, gereja, dengan teman-teman, sebelumnya sosial demokrat dan sosialis adalah kalau gerakan sosial, dan juga tentara. Faktor saya ingin memberi catatan bahwa sosial demokrat “bermain” di pajak, ketiga adalah subyeknya itu sendiri, term sosial demokrasi atau kelompok- sedangkan sosialis tidak. Mereka bermain si pelaku itu sendiri. Pelaku-pelaku kelompok yang secara officially dalam soal penguasaan alat produksi, utama dari prime mover sosialisme baru menyatakan dirinya sosial demokrasi dan ini terjadi di Venezuala. Cemex, di Amerika Latin juga bervariasi atau dalam konteks Amerika Latin jika di Holcim, dan PDPSA dinasionalisasi. beragam. Misalnya, prime mover atau Argentina tokohnya Fernando de la Rua, PDPSA ini merupakan perusahaan yang pelaku utama gerakan sosialisme di di Peru adalah Alan Garcia, di Brazil ada sebenarnya sudah lama di nasionalisasi Bolivia adalah suku-suku anak dalam, Carsodo, dan di Venezuela adalah Action di Venezuela, yakni era tahun 1970-an Indian. Suku-suku Indian yang memang Democratic (AD), mereka dikategorikan atau bahkan tahun 1960-an. Kemudian, tercampakkan dari segi ekonomi, dari ke dalam kelompok “Kanan”. Jadi, di bawah pemerintahan sosial segi kultural dan juga politik. Ini yang term sosial demokrasi sebenarnya demokrat Carlos Peres, diliberalisasi terjadi di Bolivia dan Ekuador. Di Brazil, tidak bisa diletakkan secara pas untuk kembali. Akibatnya, Venezuala sebagai pelakunya adalah gerakan petani dan konteks Amerika Latin. Dia sosialis, dia produsen minyak terbesar kelima di perubahan sektor formal. Di Venezuela, marxian sosialis. Campuran dengan dunia bukannya untung, tetapi justru pelakunya adalah informal urban sector. nasionalisme, campuran dengan menanggung hutang. Sampai akhir Di Argentina, buruh-buruh pabrik yang indigenisme, semangat kepribumian, tahun 1998, Chaves belum berbuat apa- formal dan perubahan sektor informal. dan lain sebagainya. Ketika mereka apa. Ia melakukan perubahan konstitusi. Dalam hal ini, saya tidak mengatakan berbicara menolak neoliberalisme maka Melalui referendum konstitusinya bahwa hanya mereka yang bergerak, pada dasarnya mereka tidak menjadikan diubah. tetapi mereka berhasil menemukan sosial demokrasi sebagai alternatif. Kasus Mulai tahun 2002, Chaves sudah mulai apa yang dalam teori perang disebut Cardoso, Fernando de la Rua, dan Alan menyentuh alat produksi, sudah mulai sebagai center of gravity-nya. Kontrakdisi- Garcia setidaknya seperti itu. Sebaliknya, menyentuh brangkasnya elit Venezuela, kontradiksi yang menyebabkan atau kesadaran mereka adalah kesadaran yaitu ketika Chaves menginisiasi atau jika yang paling menjadikan sesuatu hal itu sosialis dalam pengertian yang baru, dalam kasus Indonesia disebut hak ang- jika digerakkan akan mempunyai efek yang kita sebut neososialisme. Dilihat ket. Suatu legal studi tentang kemana

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 17 Laporan Utama

uang-uang minyak Venezuela mengalir. in-term of jumlah referendum dan Setelah diteliti, ada tujuh kesalahan Dalam sebuah pidato plebisit yang mereka lakukan. Dari tujuh yang dilakukan dalam kontrak-kontrak yang diucapkan Rafael referendum yang dilakukan, enam refe- di Venezuala yang isinya sebenarnya rendum menang. Hanya yang terakhir adalah penipuan, penggarongan dan Ramires, presiden ketika Chaves meminta perpanjangan segala macamnya yang sejenis Mereka direktur PDPSA yang kepresidenannya ia kalah tipis. Popular ternyata merupakan sumber dari 80% consciousness-nya dibangun melalui penduduk di bawah garis kemiskinan baru-seorang insinyur, konstitusi. Popular consciousness juga Venezuala. Padahal, mereka penghasil dapat dilihat dari cara orang Amerika minyak kelima terbesar di dunia. Dalam bekas gerilyawan “Kiri”, Latin meraih kepemimpinan. Seperti sebuah pidato yang diucapkan Rafael yang judul pidatonya telah disinggung Mas Boni, apa sih Ramires, presiden direktur PDPSA yang artinya menjadi pemimpin Amerika baru-seorang insinyur, bekas gerilyawan tidak mirip seperti Latin pada zaman sekarang? Saya “Kiri”, yang judul pidatonya tidak mirip seorang direktur berkali-kali bilang, ibaratnya orang sakit, seperti seorang direktur Pertamina di orang Amerika Latin pernah menderita sini, tetapi mirip seperti pidatonya aktivis Pertamina di sini, tetapi sakit lama, kediktatoran militer. Mereka PRD atau BPR, “Kebijakan migas yang mirip seperti pidatonya hanya ingin mengenyahkan itu, mereka nasionalis, pro-rakyat dan revolusioner,” ingin lepas dari penyakit lama tersebut, ketika berpidato mengenai reformasi aktivis PRD atau BPR, mereka tidak ingin melihat pemimpin PDPSA, ia mengatakan bahwa “keun- “Kebijakan migas yang yang kejam, yang otoriter, yang tidak tungan minyak harus kita ambil dan ramah. Oleh karena itu, ketika terjadi kita alokasikan untuk kesejahteraan”. nasionalis, pro-rakyat proses demokratisasi mereka mencari Sekarang ini, PDPSA menjadi semacam dan revolusioner,” pemimpin yang layak. Sebagai orang “negara” dalam negara karena mengu- sakit, pertama kali, mereka mencari rusi sekolahan, pendidikan, pembelian ketika berpidato penghiburan dulu. Mereka tidak mau Sukhoi, dan membeli pabrik senjata AK mengenai reformasi segera mencari obat atau dokter karena bekerja sama dengan Rusia. obat itu pahit, dan dokter itu kalau Apa yang terjadi dalam tubuh PDPSA, ia mengatakan nyuntik menyakitkan. Oleh karena itu, PDPSA (Pertamina-nya Venezuela) mereka mencari penghiburan, yakni sebenarnya tidak berbeda jauh dengan bahwa “keun-tungan figur-figur yang menghibur seperti yang tejadi dalam tubuh Pertamina. minyak harus kita ambil artis, intelektual, tokoh flamboyan, dan Sebelum dilakukan reformasi, negara lain sebagainya. Pemimpin-pemimpin tidak boleh mempunyai saham. dan kita alokasikan seperti inilah yang dipilih di Amerika Penguasa negara hanya sekedar untuk kesejahteraan”. Latin pada waktu itu. Pemimpin yang menjadi perlindungan hukum. PDPSA populis, kampanye kerakyatan dan hanya menjadi perusahaan yang lebih pada pemimpin negara yang tidak elegan, dan ketika mereka diberi sifatnya jasa. Pengeboran-pengeboran sama. kesempatan ternyata gagal. Kemudian, semuanya dipegang oleh perusahaan- Saya kira hanya di Venezuela dimana ketika penghiburan rasa sakit itu perusahaan asing. Kemudian, kontrak- pasal-pasal dalam konstitusi dijadikan tidak menyelesaikan sakit mereka kontrak yang hanya berapa puluh hektar bungkus kacang, permen, ataupun akhirnya mencari dokter, yakni orang- kemudian diam-diam diperluas dengan coklat agar ketika orang membeli coklat, orang yang tidak menghibur dari segi korupsi birokrasi setempat. Makanya, membeli permen di toko-toko milik penampilan, orang-orang yang tidak ketika Chaves hendak menyentuh negara atau koperasi, mereka akan selalu menghibur dan tidak menyakinkan birokrasi PDPSA, Chavez langsung membaca pasal mengenai hak-hak dari segi kelas mereka, seperti petani, dikudeta. Perubahan konstitusi masih mereka yang dijamin oleh konstitusi. buruh, bekas buronan, bekas tahanan ditoleransi, demikian juga dengan Jadi, bagaimana konstitusi itu menjadi politik, bekas pemberontak. Itu menarik reformasi UU Partai Politik, tetapi tidak “kitab suci”nya, menjadi firman-firman sekali. Ketika bertemu Lugo, saya tidak pada isu-isu kepemilikan. Jadi, memang yang ketika mereka berdebat hanya membayangkan bahwa kekuasaan itu neoliberalisme dalam bentuknya yang dengan membawa bungkus coklat, “Hei menjadi begitu simple, very simple karena paling adjusting ada di semua tempat saya punya hak di sini.” dua hari menjelang pelantikan presiden dalam wajah yang sama. Persoalannya Venezuela juga paling legitimated tidak ada karangan bunga dari PT Bumi

18 Laporan Utama

Resource, misalnya. Di rumahnya, hanya di Amerika Latin adalah munculnya ada ubi rebus dan ikan bakar. Di sebuah Ketika bertemu solidaritas antarnegara Amerika Latin. rumah yang mirip Ketua RT di Jakarta. Lugo, saya tidak Meskipun demikian, tidak berarti bahwa Saya bayangkan, ternyata rumah seperti gerakan neososialisme di kawasan itu, dan dua hari kemudian menjadi membayangkan bahwa tersebut tidak mengandung kelemahan. presiden. Sampai saya bilang sama kekuasaan itu menjadi Menurut saya, kelemahan dan teman saya, Rikard, “Pak Rikard, saya malu kekurangan terutama untuk Venezuela karena pernah ingin menjadi orang kaya”. begitu simple, very bahwa setiap gerakan yang dipimpin Kedua, ia orang yang sangat sederhana. oleh pemimpin kharismatik adalah Ketika hari pertama masuk istana, Ia simple karena dua hari ketakutan untuk tidak mendapatkan mengendarai mobilnya dari rumah ke menjelang pelantikan calon pengganti. Itu permasalahan besar istana. Saya bersama rekan Bagun dan di Venezuela, yakni institusionalisasi Romo Martin ke ruang kerjanya, dan hari presiden tidak ada gerakan politik. Persoalan terbesar pertama ke istana ia memanggil kabinet karangan bunga dari yang dihadapi Venezuela adalah the dan sudah menumpuk 100 draft dekrit. lack of institutionalization (kurangnya Hari pertama menjadi presiden, ia telah PT Bumi Resource, institusionalisasi). Evo Moralez relatif membuat dekrit tentang land reform, misalnya. Di rumahnya, stabil gerakan sosialnya karena sudah reformasi birokrasi, renegosiasi, dan lain berlangsung lama meskipun Moralez sebagainya. Jadi, kekuatan bisa menjadi hanya ada ubi rebus dan bukanlah satu-satunya tokoh gerakan sangat simple ketika di tangan orang- ikan bakar. Di sebuah “Kiri” Amerika Latin. Bahkan, boleh orang yang simple minded person. Jadi, dikatakan dia berada diantara gerakan bagi orang seperti Lugo, 100 hari terlalu rumah yang mirip Ketua “Kiri” yang lain, dia hanya salah satu dari lama untuk membangun perubahan RT di Jakarta. Saya sekian tokoh. Namun, dia berani maju sehingga dalam 1 hari telah dihasilkan dan berani bersaing dengan tokoh- 100 dekrit. Tentu saja, hal ini mempunyai bayangkan, ternyata tokoh lain dari gerakan kiri juga. akibat. Setelah saya pulang dari istana, rumah seperti itu, dan Selanjutnya, jika kita menengok kasus saya mendapat SMS dari Romo Martin Indonesia, maka apakah momentum bahwa Lugo mau dikudeta oleh dua hari kemudian seperti yang terjadi di Amerika Latin ketua MPR dan calon presiden yang ada. Ini karena dari 6 faktor yang tadi dikalahkan. menjadi presiden. saya sebutkan tidak hadir bersamaan. Saya juga bertemu dengan Chaves. Kadang-kadang, ketika kondisi eko- Saya bicara dengan dia agak banyak, dan orang SPD Flores sehingga dia paham nominya matang, tetapi popular con- waktu itu saya mengajukan pertanyaan, betul siapa Soekarno dan Pancasila. sciousness-nya tidak nyambung. Popular “Kenapa Anda begitu peduli dengan Pada akhirnya, bagaimana mereka consciousness-nya matang, tetapi tek- Dunia Ketiga?” Lantas ia menjawab bermain dalam ranah konstitusi. Mereka nologi berorganisasinya tidak cukup dengan diplomatis, “Saya hanya ingin mengubah konstitusi, dan partai Politik mendukung. Dalam kasus Indonesia, dikenang sebagai rakyat Dunia Ketiga”. dianggap sebagai kelanjutan dari sosial kondisi ekonominya cukup mendukung, Saya kira ini menjadi fenomena yang movement itu sendiri. kegerahan pada neoliberalisme juga menarik. Aliansi yang mendukung Lugo sudah mulai marak, tetapi teknologi Kasus Lugo adalah juga sangat sebagai presiden adalah Alianza berorganisasi kita kurang begitu menarik. Lugo pernah lama kuliah di Partidos por Cambio (Aliansi Partai canggih atau berpolitik kita kurang Vatikan. Dia sering bersama Romo Untuk Perubahan). Aliansi ini merupakan begitu canggih. Akibatnya, gerakan di Martin dari Flores yang berasal dari Garis gabungan dari partai dan gerakan sosial. Indonesia belum mampu mengubah Orde SPD. SPD ini adalah sebuah orde Lugo didukung oleh 11 organisasi yang apapun. Sementara itu, di Amerika yang sangat kuat di Flores. SPD adalah membentuk aliansi. Chaves ada banyak Latin, keenam faktor tadi berkumpul tempat dulu Bung Karno berkonsultasi partai dan sekarang mau disatukan menghasilkan cappucino. Persoalannya pada saat dia dibuang di Ende. dalam sebuah aliansi besar partai adalah apakah ini bisa bertahan Bersama merekalah mendiskusikan persatuan dan sosialis Venezuela. menjadi pertanyaan yang tidak mudah dan merumuskan Pancasila. Jadi, saat Dari keseluruhan cerita di atas, salah untuk dijawab? Ini karena dari seluruh Lugo di Vatikan belajar betul tentang satu pelajaran yang dapat kita petik dari negara Amerika Latin yang baru Pancasila dan Bung Karno dari orang- keseluruhan gerakan neososialisme berhasil melakukan regenerasi kedua

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 19 Laporan Utama

adalah Argentina, generasi gerakan Dari laporan Kompas, dan dari Ini sebenarnya yang mungkin mau “Kiri” 1990-an. Namun, regenerasi apa yang tadi disajikan Boni maupun dikejar oleh PKS. Saya tidak tahu sejauh itu terjadi pada istrinya sendiri, yaitu Budiman, saya mempunyai beberapa mana hal ini akan berhasil. Namun, Christina Fernandez, sedangkan yang catatan. Pertama, jika saya tidak keliru, Amerika Latin sebagai contoh yang lainnya belum melakukan regenerasi. maka apa yang terjadi sekarang ini paling menarik bahwa itu bisa dilakukan. Lula sudah dua kali menjabat presiden, adalah proses pembelajaran memahami Nah, dari pelajaran yang kita tidak perlu dan Hugo Chaves kebingungan sosialisme dalam konteksnya yang lain. lihat lagi, tentu saja kapasitas Boni dan mendorong regenerasi kedua. Ini akan Kedua, ketika Kompas memberikan Budiman soal Amerika Latin itu jauh sangat penting untuk melihat apakah klasisifikasi yang mereka sebut dengan lebih mumpuni untuk menjelaskan hal ini bisa sukses atau tidak, apakah sebuah sosialisme pragmatis dan sosialisme ini paling tidak dibandingkan dengan gerakan atau proyek ideologi, sebuah ideologis atau dalam klasifikasi lain saya, tapi yang paling penting adalah projek politik itu sustainable, atau diukur disebut sosialisme dalam praktik maka bagaimana jika kasus Amerika Latin ini dari sejauh mana gerakan itu mampu ini sebenarnya perlu dielaborasi lebih ditarik untuk kasus Indonesia? melakukan institusionalisasi tidak peduli jauh. Apakah yang dimaksud dengan Pada dasarnya, sosialisme telah apa pun ideologinya? Dalam konteks istilah tersebut? Saya sendiri tidak dituangkan dalam UUD ‘45 seperti kalau Amerika Latin, ini belum terbukti. Kita begitu sepakat dengan terminologi kita melihat implementasi Pasal 27, 28, masih harus melihat apa yang akan yang memberikan klasifikasi semacam 29, 30, 31, 32 dan 33, sampai 34. Artinya, terjadi. Namun, apapun kelemahan itu karena ideologi tetaplah ideologi. konstitusi kita sudah menuangkan ataupun kelebihan mereka, menurut Bahwa dalam implementasinya dise- beberapa prinsip dasar sosialisme. saya, mereka belajar lebih cepat dan suaikan dengan perubahan zaman Persoalannya adalah mengapa sosialisme lebih baik dari kebanyakan orang-orang maka itu tidak akan menjadi soal. tidak terjadi di Indonesia? Dalam pikiran Asia. Mungkin orang-orang seperti Hugo saya, ini karena para penguasa politik Satu hal saja waktu saya bertemu Chaves berbeda dengan Castro dan termasuk pimpinan pemerintahannya dengan Lugo, pada pagi hari lainnya karena mereka belajar melalui secara dominan merupakan “komprador” menjelang pelantikan jam 9 pagi, dia di sebuah proses yang mungkin juga yang mempunyai hubungan ekonomi rumahnya bersama Romo Martin, yang berbeda. Sebuah pelajaran baru yang politik dengan kekuatan internasional, menemani Lugo selama bertahun- tadi sudah dijelaskan bahwa sosialisme kapitalisme, bukan dari kekuatan sipil. tahun mengorganisir petani di sebuah bisa diimplementasikan. Oleh karena Mereka yang berkuasa sebenarnya provinsi. “Martin, beberapa jam lagi, itu, menurut saya, tidak perlu dibuat secara dominan mempraktikkan prinsip- saya akan dilantik jadi presiden, saya klasifikasi semacam itu. Ini semacam prinsip yang dikenal dengan liberalisme ingin mengucapkan terima kasih, kamu proses pendewasaan saja dari sosialisme. atau katakanlah neoliberalisme meskipun sebagai pendamping aku, sebagai Ketiga, pencapaian para pemimpin di saya mempunyai catatan menyangkut uskup selama ini, melawan Vatikan, Amerika Latin tersebut diraih melalui perdebatan antara neoliberalisme dengan menyakinkan Vatikan bahwa saya bisa sebuah proses pemilihan umum. Di sini, liberalisme orthodoks. Sebenarnya, yang menjadi presiden. Kamu mendampingi demokratisasi politik dan demokratisasi disebut dengan neoliberalisme menurut saya mengorganisir petani, mengor- sipil yang sebenarnya mempunyai pikiran saya adalah praktik liberal ganisir demo-demo petani. Nah, apa basis yang sama dengan liberalisme, ortodoks oleh negara-negara kapitalis yang saya bisa berikan untuk kamu?”. tetapi mereka melanjutkannya dalam terhadap negara-negara berkembang. Pada waktu itu, Romo Martin hanya pemikiran. Oleh karena itu, jika tadi Ini karena pada dasarnya Amerika sendiri bilang dan sambil menunjuk saya dan Budiman mengatakan berbeda dengan sudah tidak menerapkan prinsip-prinsip rekan Bagun, “Bantu dua teman saya ini sosialis demokrat maka sosdem dalam liberal orthodoks. Di dalam internal untuk mewujudkan sosialisme di Asia”. konteks Eropa tentu saja berbeda mereka sendiri, protektif. Mari kita lihat Itu saja dan terima kasih. dengan Sosdem dalam konteks Amerika perdebatan antara Barack Obama dan Latin atau dalam konteks-konteks yang John McCain. Dari pedebatan tersebut, Ivan A. Hadar lainnya. Oleh karena itu, Sosdem dalam kita dapat mengambil kesimpulan Baik teman-teman, mendengar dua konteks Amerika Latin atau negara bahwa terdapat dinamika internal narasumber tadi kita dibuat sangat berkembang lainnya mungkin bukan dimana liberalisme orthodoks tidak takjub. Mungkin teman-teman lain ada pajak masalahnya, tetapi yang lain. pernah berlangsung di negara Amerika yang akan memberikan komentar. Amerika Latin menjadi kasus menarik sendiri. Ia hanya berlangsung ketika bahwa sosialisme bisa dibangun secara berhadapan dengan Irak, Indonesia, Amir Effendi Siregar implementatif melalui pemilihan umum. dan negara-negara Dunia Ketiga. Di sini,

20 Laporan Utama yang berlangsung adalah implementasi Dari semua cerita ini, tampaknya apa yang dilakukan Chaves, Moralez dari pikiran-pikiran liberalisme. Dengan lebih banyak merujuk pada pengalaman dan mungkin juga Bachelet merupakan demikian, neoliberalisme harus dipahami tokoh. Padahal, di belakang itu, menurut kerja keras yang tidak kenal lelah dan bagaimana mereka mempraktikkan saya, pasti ada organisasi. Namun, hal ini tidak kenal ampun. pikiran liberalisme ortodoks kepada seolah-olah tidak pernah diungkap. Jika Dunia Berkembang bukan pada dirinya. kita berbicara tentang Indonesia, maka Fernando Pada dirinya, sudah berubah seperti persoalan yang dihadapi oleh kaum Saya senang mendengar paparan dapat dilihat dari adanya UU anti trust, sosialis adalah organisasi. Oleh karena tentang konstitusi dan semua hal yang tax progresive, dan lain sebagainya. itu, jika kita ingin menarik dalam konteks berkaitan dengan hal itu karena kebe- Catatan berikutnya yang Indonesia, maka saya rasa pemahaman tulan saya tidak terlalu paham mengenai sebenarnya harus kita pelajari adalah tentang organisasinya harus ada betul. Amerika Latin karena terlalu lama saya mengenai otonomi daerah, yakni Itu catatan saya yang pertama. tidak membaca referensi tentang itu. bagaimana para bupati atau gubernur Catatan kedua, saya sependapat Namun, saya tidak menjumpai dalam kadang-kadang mempraktekkan atau mengenai pengertian neososialisme konstitusi sebagaimana dikemukakan mengimplementasikan pikiran-pikiran atau mungkin pengertian neososial Bang Amir bahwa dalam konstitusi sosialis. Ada beberapa kasus, dan demokrat juga. Dalam pandangan saya, kita mengandung sosialisme. Ini menurut saya ini menarik. Salah satunya new sosial demokrat ketika kita memilih karena sejauh yang saya baca dalam adalah Provinsi Gorontalo. Menurut saya, ikut dalam pemilihan umum maka saya satu naskah yang baru dikumpulkan kemenangan Fadel Muhammad sebesar rasa dari sisi yang sangat kiri menarik, seseorang, Ananda B Kusuma, jika kita 82% bukan karena dia Golkar. Namun, tapi mereka harus kita kecualikan perhatikan satu per satu gagasan para karena ia mempraktikkan beberapa sebagai orang sosial demokrat. Jadi, pembuat konstitusi, maka kita ragu ada kebijakan sosdem, misalnya, dalam hal pengertian Bung Budiman, menurut nilai sosialisme di dalamnya. Saya malah jagung. Dulu, ketika produksi jagung saya, sosial demokrat yang radikal, dan cenderung ada pengaruh korporatisme. tinggi maka harga turun dan diambil penting untuk Indonesia. Dalam pengertian yang lebih kasar, saya oleh tengkulak. Petani tidak pernah Pengalaman saya pribadi, misalnya, bilang setengah fasis. mendapatkan apa-apa. Sekarang ini, ketika mempropagandakan sosial Point yang ingin saya garis bawahi tidaklah demikian. Fadel mematok harga demokrasi dalam menghadapi Soeharto di sini adalah kalau agenda perubahan jagung dan jika tidak ada tengkulak maka banyak yang tidak suka karena konstitusi di Amerika Latin menjadi yang beli, maka ia yang akan membeli sosial demokrasi dianggap ambigu. agenda politik yang luar biasa, saya jagung-jagung petani tersebut. Di Oleh karena itu, banyak teman-teman, tidak terlalu percaya bahwa agenda sini, ia melakukan intervensi sehingga termasuk temannya Bung Budiman yang perubahan konstitusi itu juga masih akhirnya harga jagung naik sampai juga teman saya larinya ke PRD yang relevan di sini. Ini karena yang saya tahu stabil, dan pada akhirnya para tengkulak lebih revolusioner. Menurut saya, yang bahwa sebuah perubahan UU atau mau tidak mau mengikuti harganya. harus dicari formula adalah bagaimana perubahan konstitusi harus diambil dari Kedua, penjaminan kredit. Selama ini, menjadikan sosial demokrat itu syarat-syarat materialnya yang jelas. untuk mendapatkan kredit, petani revolusioner. Jadi, sosial demokrat selalu Namun, saya melihat bahwa perubahan harus mempunyai agunan. Namun, di dibilang kiri, tetapi tidak revolusioner, konstitusi yang terjadi dari tahun 1999 Gorontalo, tidak. Pemerintah daerah ikut sosialis kanan. sampai sekarang tidak berangkat dari memberikan penjaminan kepada petani- Satu hal lagi mengenai perjuangan syarat material yang jelas. petani yang butuh modal sehingga ada sosialisme Amerika Latin bahwa apa Konstitusi Republik Indonesia intervensi pemerintah pada hal-hal yang dicapai oleh Latin Amerika yang sekarang diamandemen hanya yang menyangkut kebutuhan rakyat. merupakan hasil kerja keras, tidak kenal sebuah wajah yang membebaskan Di sini, tanpa disadari bahwa Fadel lelah dan tidak kenal ampun. Mereka otoritarianisme, membebaskan sisi jelek telah menerapkan pikiran-pikiran yang konsisten. Salah satu contoh, misalnya, dari korporatisme, yaitu otoritarianisme sifatnya sosialistis. Nah, baru sekarang bagaimana konsistensi Nikaragua, Daniel sehingga kita mempunyai hak-hak ini, ia mencoba mempelajari ideologi Ortega, dia bergerilya, tetapi karena politik dan sipil yang lebih luas dan lebih tersebut. Inilah catatan tambahan prinsip demokrasinya maka sesudah longgar. Namun, tidak menjelaskan saya untuk bisa mengaitkannya dalam menang bergerilya dia ikut pemilihan bahwa konstitusi tersebut bisa konteks Indonesia. Terima kasih. umum. Dia berusaha sampai menang mendorong agenda-agenda perubahan kembali. Menurut saya, itu konsistensi konstitusi yang mengarah pada ide-ide Imam Yudotomo dan kerja keras yang luar biasa. Saya kira sosialisme atau ide-ide sosdem. Menurut

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 21 Laporan Utama

saya, amat menarik apabila pengalaman Amerika Latin di dalam mendorong perubahan konstitusi sebagai sebuah wahana untuk mewujudkan gagasan sosdem. Namun, apakah akan menjadi solusi yang juga tepat atau alternatif yang baik dalam pengalaman Indonesia akan tetap menjadi persoalan. Kita harus bertanya secara kritis, apakah memang harus begitu? Jelasnya, kalaupun, misalnya, pengalaman Amerika Latin tentang perubahan konstitusional didorong ke Indonesia, saya tidak percaya bahwa akan ada pergerakan bandul menuju ke “Kiri” atau menimal “Kiri-Tengah”. Ini karena sejauh yang saya lihat ketika amandemen UUD ‘45 dipenuhi, yakni hak politik, hak sosial, sendiri maka Amerika Serikat akan diatur dilakukan kita relatif belum terpuruk hak ekonomi, hak sipil dan hak budaya. oleh dunia lain, oleh orang lain. Dengan seperti apa yang terjadi dari pemaparan Nah, apakah konstitusi kita mencoba kata lain, ia hendak mengatakan, teman-teman tadi. Impresi yang saya mencari jawaban untuk adanya jaminan “hegemonimu akan berakhir”. Kemudian, dapatkan demikian. kelima hak ini? Dengan menganalisis Farid Zakaria bilang, “saatnya kelompok pasal-pasal dalam UUD 1945, kita yang tersisa, di luar Amerika, yang akan Amir Effendi Siregar bisa mengatakan bahwa konstitusi berkuasa”. Kebetulan, background saya kita menjamin atau memerintahkan Jika kita melihat fenomena Amerika adalah sosial politik sehingga kalau kepada seluruh pelaksana negara untuk Latin, maka saya kira tidak lepas dari menganalis yang disebut liberal kapi- mewujudkan kelima hak tersebut. konteks gereja. Bukankah mereka talisme, sosial otoritarian, dan sosialisme Saya melihat konstitusi kita dari sudut mayoritas Katholik Roma. Oleh karena memang mendasarkan pada asumsi pandang ini. Oleh karena itu, saya ingin itu, sangat wajar jika Huntington tertentu. Misalnya, jika kita melihat mengatakan bahwa konstitusi kita tidak suka dan panik. Bukunya yang kapitalisme, apalagi kapitalisme orto- sudah mencoba untuk memberikan terakhir, “who are we”, bukankah sangat doks maka seluruh mekanisme atau jawaban agar kelima hak ini terpenuhi. membenci Katholik sebagai sebuah asumsi dasarnya adalah memberikan Itu tambahan dari saya. ancaman nasionalisme Amerika. Mun- kepercayaan kepada orang per orang culnya Teologi Pembebasan, misalnya, untuk melakukan kebebasan seluas- Boni Hargens pada dasarnya merupakan kelanjutan luasnya dan peran negara diperkecil Melihat fenomena Amerika Latin reformasi yang dilakukan oleh Konsul sekecil mungkin. Selanjutnya, ekonomi memang menarik. Ada sebuah Vatikan Kedua. Ajaran tersebut selalu pasar diberikan keleluasaan sebesar- buku cukup menarik yang berusaha menjadi dasar, dan gereja kemudian besarnya dengan harapan akan tercipta menggugat Fukuyama. Ternyata berbicara tentang teori perubahan kesejahteraan. Sebaliknya, otoritarianis- sejarah tidak berakhir di dalam tangan sosial. Gereja yang mendunia, gereja me atau sosialisme ortodoks itu, dalam kapitalisme dan demokrasi liberal. yang menjadi bagian dari proses praktiknya, negara diberi peran yang Sebaliknya, ada tendensi baru bahwa sejarah, peradaban dan segala macam. dominan yang mengatur hampir seluruh sejarah ini berbalik. Arus balik sejarah Munculnya Teologi Pembebasan untuk dimensi kehidupan sehingga negara ini yang terjadi. Itu bisa kita lihat pada mewujudkan ini. Menurut saya, Lugo menjadi bagian yang sangat penting kebangkitan aristokrasi di Rusia, Cina dan kawan-kawan merupakan bentuk di dalam mengatur kesejahteraan dengan komunisme yang hampir kekal politik dari Teologi Pembebasan. manusia. Dalam dua konsensus ini, meskipun pasarnya sudah dibuka sejak Sehingga dalam konteks Amerika kita bisa bergerak dari “Kiri” ke “Kanan” 1978 era Deng Xioping. Salah satu poin Latin, saya lebih memilih istilah politik atau sebaliknya. Pertanyaannya adalah pokok yang ditulis dalam buku tersebut pembebasan dibandingkan dengan bagaimana konstitusi kita melihat ini? adalah kalau Amerika tidak memahami neososialisme. Jika kita mau melihat pikiran sosdem, konteks global, tidak membuka mata, Kebangkitan neososialisme di maka ada lima hak dasar yang harus atau tidak mereformasi diri mereka Amerika Latin harus dilihat dalam dua

22 Laporan Utama konteks, global dan domestik. Untuk di Indonesia. Ketiga, dari segi sejarah, untuk mewujudkan sosial demokrasi? global, mungkin merupakan the direction sosialisme sudah hidup di Indonesia, Sebetulnya, kalau ditinjau dari segi of history. Dalam konteks domestik, tidak termasuk Syarikat Islam, Syarikat Dagang dialektika yang berlangsung di level dapat dilepaskan dari politik despotik Islam, Sama’un dan sebagainya. Saya kelas menengah kota kecenderungan otoritarian. Kelompok-kelompok yang pernah membaca bagaimana serikat tinggi untuk diolah, minimal di Jawa marginal dan kaum papa yang menjadi buruh mengambil peran terhadap juga saya lihat. Hanya saja, yang keliru concern kaum gereja. gerakan sosial politik ketika masa kolonial ditafsir oleh teman-teman, hal tersebut Untuk konteks Indonesia, kita akan penjajahan Belanda. Ideologi mereka tidak mampu diolah. Salah satu faktor kesulitan jika hendak mengkaitkannya jelas, yaitu “Kiri” maupun sosialis. Ada penyebabnya adalah alat analisis atas dengan neososialisme Amerika Latin juga yang mengatakan sosialis religius. dialektika tersebut sehingga sekalipun karena latar sosialnya berbeda. Kemudian, Kita bisa membayangkan pada mereka mengaku garis keras “Kiri”, ruh yang tadi saya bilang, telah ada di zaman kolonial ketika terjadi Gerakan tetapi dalam praktiknya kadang-kadang Amerika Latin, yakni gereja dengan ajaran Buruh tahun 1926 melalui surat sangat, bahasa saya, Hegelian. Mereka sosialnya, terus kemudian persoalannya kabar Lokomotif, serikat buruh sudah berusaha mencoba membangun yang sangat regional di sana, dan menuntut lampu penerangan yang imajinasi, tetapi tanpa basis itu. Ini point munculnya Teologi Pembebasan cukup. Buruh-buruh pelabuhan sudah pertama menurut saya yang nanti perlu sebagai protes juga terhadap kecen- minta upah yang layak jika mereka harus kita lihat. Runtutannya, seperti tadi derungan gereja Katholik, gereja yang mengangkut karung, dan jika beratnya disebutkan Mas Imam, antara analisis terlalu sakramental, gereja liturgi. lebih dari sekian kilo gram harus ada aktor, perjuangan politik, dan struktur Oleh karenanya, protestanisasi mulai tambahan. Mereka juga meminta organisasi. Dalam kasus Amerika Latin, berkembang dalam beberapa tahun ruang tidur yang tidak lagi bertumpuk- misalnya, Bolivarian selalu menjadi belakangan, orang Katholik pindah ke tumpuk. kekuatan mereka untuk bersama-sama. Protestan karena lebih liberal dalam arti Pada waktu itu, gerakan buruh Kedua, perubahan formasi kekuasaan dia lebih bebas memperjuangkan hak- tidak hanya berbicara tentang sosial setelah reformasi harus dihitung. Jika haknya. Di Indonesia, proses semacam ekonomi, tetapi juga tentang lampu Budiman tadi menyebut perubahan itu akan sulit. Saya kurang yakin bahwa penerangan, upah, tempat tinggal dan diarahkan untuk mengambil alat-alat hal tersebut akan terjadi di Indonesia. lain sebagainya. Serikat buruh sudah produksi musuh, maka sudah pasti Namun, untuk menemukan suatu varian mulai ikut menentukan arah kebijakan akan terjadi kegoncangan. Jika basic baru dari sosialisme mungkin menarik. dan membidangi lahirnya gerakan sosial need sudah disentuh, maka rakyat pun politik. Kesadaran-kesadaran kolektif mudah sekali marah. Namun, sejak Said Iqbal adalah medium yang paling tepat diperkenalkan demokrasi liberal, hal Paparan yang telah dikemukakan bagaimana sosialisme di Indonesia. tersebut mudah sekali dialirkan. Buruh oleh Boni (Nur Iman Subono) dan Dengan demikian, kita tidak hanya juga begitu. Ini terjadi karena tata kelola Budiman Sudjatmiko sangatlah menarik. diskusi dalam tataran teori kemudian (governance) cukup banyak mengadopsi Pertanyaan kami adalah apakah yang berhenti. Namun, yang lebih penting hal tersebut sehingga radikalisasi mudah dialami oleh Amerika Latin dapat pula adalah bagaimana medium hidup, dan ditumpulkan. Oleh karena itu, perubahan terjadi di Indonesia? Saya hendak organisasi yang masif menjadi penting. formasi sosial ini harus menjadi basis melihatnya dari perspektif buruh. Saya Terima kasih. analisis yang penting. Ini karena jika ingin melakukan perbandingan terlebih teman-teman tidak memperhatikan dahulu antara Indonesia dan Amerika Arie Sujito perubahan formasi sosial akibat Latin. Pertama, kondisi antara Amerika Terima kasih. Cerita ini cukup inspiratif liberalisasi politik, demokrasi, dan Latin dan Indonesia hampir sama. Tadi untuk melihat Indonesia, apakah sosdem seterusnya, maka yang frustasi bukan Budiman sudah menyinggung mengenai atau sosialisme baru bisa mempunyai rakyat, tetapi aktivisnya sebagai akibat peran agama. Jika di sana ada Katholik, nasib baik? Tadi, Mas Imam menyebut kekeliruan alat analisis yang dipakai. maka di Indonesia ada Nahdlatul Ulama perlunya analisis aktor, pejuang politik, Ketiga, antara analisis masalah dengan (NU). Kedua, tingkat korupsi yang tinggi, organisasi, dan basis sosial perlu solusi banyak yang tidak nyambung. masyarakat yang termarginalkan, isu-isu nyambung. Kecenderungan para aktor Jika ini sudah clear, maka Indonesia budaya, dan lain sebagainya. Jadi, dalam pro-demokrasi yang berhaluan sosial sangat luar biasa. Dalam kaitan ini, alat beberapa hal, ada aspek kesamaan demokrasi sering mengabaikan fungsi analisis yang digunakan bisa berupa yang memungkinkan sosialisme yang sosial organisasi. Pertanyaannya apakah marxian, sosialisme. Selanjutnya, oleh terjadi di Amerika Latin dapat terjadi secara obyektif Indonesia belum cukup karena formasi kekuasaan sangat liberal,

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 23 Laporan Utama

maka solusinya bisa sangat neolib. sebagai kemenangan bersama atau adalah hasil dari ide. Sampai sekarang, Oleh karena itu, ketika kita mempunyai kemenangan sebagian dari kita.” kita belum mempunyai mekanisme kesempatan untuk mendekati eksekutif Saya tidak terlalu menyinggung konsensus antar gerakan. Itu saya kira yang “Kiri”, tetapi karena keliru analisis organisasi karena asumsinya kita sudah yang paling penting untuk dipikirkan maka input pada pengambil kebijakan sadar organisasi. Selama 20 -25 tahun, oleh PPR dan Pergerakan Indonesia, akan sangat neolib karena kesalahan saya berorganisasi. Namun, di kalangan dan mungkin dalam diskusi ini kita analisis. Saya kira itu saja. Terima kasih. kaum “Kiri” Indonesia, ketika sudah bisa membangun konsensus. Apakah berbicara strategi dan kepemimpinan teman-teman sepakat, misalnya, dengan Budiman Sudjatmiko maka akan selalu menyebabkan bola kemenangan-kemenangan kecil seperti Di Amerika Latin ataupun menggelinding kembali ke bawah. aktivis “Kiri” menjadi anggota parlemen, dimanapun gerakan “Kiri” berada, Sementara di Amerika Latin, tidak. bupati, gubernur, dan lain sebagainya? mereka bisa melakukan lompatan Saya kira ukuran untuk mengukur Selama ini, jika kita bertemu, maka dari social movement menuju electoral, kemenangan minimun yang sampai konsensus yang berusaha dibangun dari electoral menjadi berkuasa, dari sekarang belum pernah tercapai di lucu karena sangat maksimal atau jika berkuasa menjadi hegemonik. Itulah Indonesia. Ukurannya selalu maksimalis. tidak, merupakan akibat provokasi gerakan ketika sampai pada tahap Jadi, ketika belum sampai ke ukuran karena lahirnya revisi UU Tenaga Kerja, kematangan. Chaves muncul dalam maksimal, maka tidak ada satupun maka hal tersebut dimasukkan skala proses semacam itu, sedangkan dalam mempunyai hak untuk mengklaim mikro. Tapi ketika ini berhasil itupun tidak kasus Indonesia, maka prosesnya kepemimpinan yang rakyat bisa menghasilkan konsolidasi organisasi. mirip dengan mitologi Yunani, Sisifus, mengikuti sebuah faksi atau gerakan Oleh karena itu, kita harus mencari mendorong batu dari kaki bukit, sampai tertentu. suatu garis tengah, antara tuntutan tengah, dan jatuh lagi ke bawah. Organisasi memang penting, maksimalis dengan tuntutan minimalis. Persoalannya di sini adalah faktor- tetapi organisasi harus dilihat Ini karena maksimalis tuntutannya faktor apa yang menyebabkan sebuah sebagai hasil. Ketika Venezuela mulai akan melahirkan utopisnya. Jadi, kita gerakan pada akhirnya “bersepakat” melakukan gerakan, jumlahnya tidaklah terjebak diantara dua bentuk ekstrim. menjadi dewasa dan bersatu? banyak. Namun, mereka melakukan Utopis ketika targetnya maksimalis, Orang bergerak dengan harapan. Di komunikasi politik dengan berbagai sedangkan menjadi pragmatisme ketika Amerika Latin, harapan tersebut berhasil macam kelompok “Kiri” yang lain. Dia target minimalis. Makanya, harus dicari diwujudkan secara kongret sehingga melakukan komunikasi politik guna sebuah titik ekuilibrium dimana dia mereka merasa bahwa Chaves workable mencapai konsensus. Dalam konteks membutuhkan banyak kekuatan untuk karena ada kemenangan-kemenangan inilah, menurut saya, analisis politik dan bisa diklaim oleh berbagai kelompok kecil yang konkret. Artinya, perbedaan organisasi terjadi. Namun, perlu diingat dan menghasilkan putusan baru, tetapi taktik bisa dipertanggungjawabkan. bahwa buruh pabrik di Amerika Latin dia juga terlalu dekat untuk kemudian Masih ada kemenangan walaupun ternyata sudah bukan kekuatan utama kita bisa mengorganisasikan segera. sedikit. Itu sudah cukup untuk meskipun dalam konteks Argentina hal Jadi, kita perlu sepakati capaian-capaian membuat orang tidak mau lagi mundur tersebut masih berlaku, tetapi itupun yang ada, misalnya, gubernur, bupati, ke belakang karena ada sesuatu yang ketika pabrik mengalami kebangkrutan. dan lain sebagainya. mau dipertahankan atau disepakati. Di Indonesia, di era de-industrilisasi Kemenangan sederhana adalah ketika sekarang, melakukan perekrutan buruh Nur Iman Subono kita bisa mengkonsensuskan ukuran- pabrik, menurut saya, agak susah. Kalau Kalau melihat kasus Amerika Latin, ukuran kemenangan-kemenangan kita bicara konteks awal abad ke-20 maka jangan melihat setelah mereka tersebut, sekecil apapun yang maka gerakan sosialisme yang didorong berhasil seperti sekarang ini. Lula tiga kali kemudian kita sepakati dan tidak oleh IFTP, PSPP dan lainnya tidak pernah pemilu, dan pemilu di Brazil enam tahun bisa dimundurkan untuk mencapai mencapai sosialisme. Dia hanya berhasil sekali. Jadi, dia 18 tahun berjuang untuk kemenangan yang lebih besar. Amerika mencapai radikalisme anti-kolonial. Itu menjadi presiden. Demikian juga apa Latin pada akhirnya bisa sampai berbeda. Sebagai pemantik iya, tapi yang dilakukan Chaves. Ketika Chaves pada tingkatan mengkonsensuskan sebagai alat konsolidasi akhir, penyelaras melakukan kudeta pertama kali, maka kemenangan tersebut meskipun tidak akhir, adalah soal lain. Oleh karena itu, ia sadar bahwa orang tidak mendukung semua stakeholder-nya menyepakati. politik reformatif jangan masuk melalui dia, teman-temannya juga tidak Namun, pada akhirnya, mayoritas organisasi. Jikapun dari organisasi, maka mendukung sehingga yang dia lakukan menyepakati bahwa “OK, ini kita anggap organisasi yang membuat ide. Organisasi adalah melakukan political journey ke

24 Laporan Utama berbagai tempat di Venezuela untuk kabupaten, kemudian lebih tinggi, kota, rentan karena kekhawatiran yang tadi belajar dari masyarakat, mendengar provinsi, baru nasional. saya sebut sebagai policy switcher. Salah dan kemudian mengorganisir. Elemen Di Indonesia, secara umum, biasanya satu penyebabnya barangkali financial militer di Venezuala pun juga perlu ada tiga model yang berkembang. terorism. Seseorang yang menjabat diperhitungkan sebagai studi kasus. Pertama yang tadi saya sudah sebut, sebagai presiden akan diuber-uber Akademi militer pada waktu Chaves crafting democracy, yakni keterlibatan untuk membayar hutang kepada IMF, masuk adalah pertama kali pasca-Perang dari lembaga-lembaga funding yang Bank Dunia, dan lain sebagainya. Lula Dingin sehingga tangan Amerika Serikat cukup besar. Menurut saya, dalam kasus sudah mulai ditinggalkan oleh para tidak terlalu banyak terlibat di dalamnya. Amerika Latin, pada tahun 1980/1990-an, petani karena mereka menganggap Ini yang menyebabkan Chaves dan inilah yang sering disebut sebagai istilah Lula terlalu banyak memberikan konsesi kawan-kawannya mempunyai karakter eksport demokrasi. Jadi, bagaimana pada agrobisnis. Para pemodal besar, atau dimensi yang lain dari angkatan- merekayasa instrumen-instrumen de- dan ia mulai mengurangi anggaran angkatan sebelumnya. Akademi mokrasi yang ada di negara-negara sosial karena financial terorism tersebut. militer ini juga kebanyakan datang berkembang seperti UU, partainya, dan Di sisi lain, meskipun koneksitas dari menengah ke bawah. Jadi, Chaves parlemennya dengan harapan orang- antara social movement dan gerakan paham sekali mentalitas prajurit-prajurit orangnya kemudian akan lebih baik. politik berjalan, tetapi mereka harus yang benar-benar datang dari kelas Kedua, diaspora. Masuk ke partai atau berhadapan dengan kekuasaan yang bawah. Berbeda pada waktu militer membuat partai politik seperti dilakukan mereka pegang. Ujiannya adalah masih sangat ditutorial oleh Amerika, rekan Budiman atau teman Saiful. Itu juga kekuasaan itu sendiri. Oleh karena itu, kebanyakan anak-anak kelas menengah kita bisa katakan salah satu cara untuk saya setuju bahwa tokoh penting, dan berada di sana karena jalan cepat memperbaiki kualitas demokrasi. Ketiga, organisasi juga penting. Kita tampaknya menjadi elit, seperti kita juga pada era biasanya dipilih oleh teman-teman di bermasalah dalam hal tokoh ini. Orbe Baru khususnya, menjadi tentara forum-forum warga, direct democracy Dalam konteks Amerika Latin, kita untuk jalur vertikal menjadi elit. atau demokrasi langsung. Mereka tidak menyaksikan munculnya apa yang Morales juga mengalami masa percaya lagi dengan parlemen, baik di disebut sebagai solidaritas kawasan. yang panjang untuk menjadi presiden. tingkat nasional maupun lokal. Oleh Dalam konteks Asia Tenggara, susah Empat suku besar yang ada di Bolivia karena itu, mereka membentuk forum membayangkan bagaimana Indonesia sama-sama termarginalkan, tetapi tidak warga untuk digunakan langsung ke akan mempunyai solidaritas yang rukun. Jadi, jangan membayangkan para pelaksana kebijakan. sama dengan Singapura mengingat sesama suku yang tertindas terus Ketiga model ini sebetulnya kondisi sosial dan ekonomi yang sangat mereka mempunyai solidaritas. Moralez mempunyai kelemahan. Pertama, per- berbeda. Kapitalisme di Singapura dapat memerlukan waktu yang lama untuk soalan representasi. Crafting demo- dianggap membawa kemakmuran, itu. Lawan-lawan Moralez mengecam. cracy pada akhirnya hanya dibajak oleh sedangkan Indonesia menciptakan Moralez sendiri sebetulnya bukan yang orang-orang lama, dan kita tidak bisa keterpurukan dan keterbelakangan. paling hebat. Dia berasal dari suku kedua berbuat apa-apa karena dalam sistem Di Amerika Latin, Argentina mampu terbesar di Bolivia. demokrasi kita harus menerima hal-hal melunasi hutangnya ke Bank Dunia Cerita-cerita itu sebetulnya sudah seperti itu. Kelompok-kelompok yang karena salah satunya jasa Chaves. Kuba menggambarkan bahwa apa yang dulu anti demokrasi sekarang justru tidak menghadapi krisis minyak juga terjadi di Amerika Latin merupakan memanfaatkan instrumen itu dengan karena jasa Chaves. Dalam hal ini, Kuba proses panjang. Oleh karena itu, ada baik. Kedua, masuk ke partai politik mengirim dokter-dokter dan guru- baiknya jika kita tidak melihat dan kendalanya selalu representasinya. gurunya ke daerah-daerah di Venezuela, berharap bahwa hari ini Indonesia Demikian juga model-model direct sedangkan ia mendapatkan harga akan mempunyai orang-orang seperti demokrasi akan berhubungan de- minyak bersubsidi. Negara-negara Chaves. Kedua, yang paling penting, ngan persoalan representasi, yakni Karibia sekarang mengambil model pada awal perjuangan, mereka tidak menyangkut kepada siapa ia harus yang sama, dan mereka mendapatkan bermain di tingkat nasional. Lula sadar bertanggung jawab. Meskipun begitu, minyak. Solidaritas inilah yang menjadi sekali. Ia mulai dari Porto Alegre tempat ia pada titik ini, pelajaran yang dapat kita mimpi Simon Bolivar yang sekarang kemudian mempromosikan participatory ambil dari kasus Amerika Latin sebetulnya berusaha direproduksi terus oleh budget karena Porto Alegre memiliki terletak pada rekoneksitas antara social Hugo Chaves. Kita mempunyai mimpi tradisi perlawanan yang panjang. movement dan praktik politik. Hal ini Seokarno. Oleh karena itu, Saudara Mereka mulai bermain di tingkat seperti yang sekarang berada dalam situasi Budiman pernah bercerita ketika KTT

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 25 Laporan Utama

Non Blok di Kuba bagaimana seorang pendidikan tentang Indonesia dan utamanya terletak pada basis ideologi. Hugo Chaves mengutip nama Soekarno gerakan buruh. Ini penting menurut Jika gerakan buruh masuk ke politik sebanyak tiga kali, mengutip konferensi saya. Yang kedua, kita harus membuat tanpa basis ideologi yang jelas, maka Asia Afrika sampai tiga kali, sedangkan peta yang melibatkan basis buruhnya gerakan tersebut akan menjadi bersifat Pak SBY tidak mengutip satupun, baik kuat jangan seluruh Indonesia karena pragmatis dan terfragmentansi Mereka Soekarno maupun KTT Asia Afrika. besar kemungkinan akan gagal. Kita akan senantiasa bertengkar sehingga Saya selalu cerita ke mahasiswa saya, mempunyai banyak kantong-kantong hasilnya seperti sekarang ini. Tokoh- buku John Lee Anderson, yang berjudul buruh, dan jika dikoordinasi dengan baik, tokoh buruh begitu banyak dicalonkan, : A Revolutionary Life, akan luar biasa hasilnya. Oleh karena tetapi begitu banyak buruh yang tidak melukiskan bagaimana Che Guevara itu, kita harus mulai dengan menggali memilih. ketika bersalaman dengan Soekarno potensi gerakan buruh yang ada. ia mengatakan, “Ini orang yang Saya hendak mengajukan kritik Nurul Qoiriah menggetarkan dunia, yang saya selalu tentang Fadel Muhammad ketika ia Tadi, saya mencatat tiga hal yang bermimpi bisa bersalaman.” Sementara mengatakan, “Saya ini hidupnya habis diungkapkan. Yang dikemukan dalam sejarah di kita, hampir sama sekali dengan suasana kapitalisme dan konteks Indonesia ini jauh dari apa yang dibunuh oleh Orde Baru. Kita selalu kapitalisme tidak mensejahterakan terjadi di Amerika Latin, bisa jadi dalam didorong mengingat sesuatu yang jauh. rakyat. Saya sekarang sosialisme.” Dia proses pemilu di Indonesia. Sampai hari Padahal, kita mempunyai Soekarno, Tan katakan hal itu di depan floor yang ini, saya belum bisa melihat apakah ketika Malaka, dan lain sebagainya. begitu banyak. Namun, saya sendiri rakyat ikut nyoblos dalam pemilu maka mengatakan apakah ia sudah sampai mereka memilih PDIP karena Budiman Ridwan Manoarfa pada kesadaran sosialisme atau hanya atau karena alasan lain? Artinya, mereka Saya sependapat dengan Bung sebagai gejala yang ikut-ikutan terhadap belum memiliki sebuah kesadaran Iqbal. Buruh baru sebatas gejala, suasana yang sedang membalik arus. bahwa mereka memilih karena hal belum sampai pada sebuah kesadaran. Ini karena persoalannya adalah apakah tertentu atau mereka sebenarnya Sebagai contoh, kalangan politisi buruh basis sosial yang dia bangun ada atau memilih hanya karena supaya tidak yang akan masuk caleg berkumpul di tidak?. dibilang PKI, misalnya, atau mereka YTKI. Pertanyaan yang saya ajukan jika Menurut saya, Fadel Muhammad memilih karena tidak enak dengan Pak kapitalisme runtuh di Indonesia, maka adalah seorang elit yang datang RT-nya, dan sebagainya. Dalam proses apa yang dipikirkan buruh? Saya kira dari Jakarta dan kemudian membeli pemilu di Indonesia, ketika kampanye jawabannya tidak ada. Dalam hal ini, seluruh orang miskin. Politisi yang berlangsung, para peserta tidak saya ingin mengatakan bahwa buruh bodoh-bodoh itu dibeli dengan mengikuti pidato pemimpinnya, tetapi baru beranjak dari proses depolitisasi proyek-proyek negara. Selanjutnya, justru berkonvoi dengan kendaraan dan deideologisasi yang dilakukan dengan melihat kebijakan-kebijakan bermotor. Ini menunjukkan tingginya selama pemerintahan Orde Baru, yang yang dilaksanakannya kita mengatakan massa mengambang. Kesadaran hingga saat ini ekornya masih terasa. bahwa ia seorang sosialis. Menurut kritis belum muncul. Dalam konteks Akibatnya, ketika gerakan buruh akan saya, perlu dipersoalkan. Kebetulan Amerika Latin, di dukung lebih 40% masuk ke dalam gerakan politik mereka saya orang Gorontalo. Kebijakan harga, oleh suara rakyat, dan dalam konteks bertengkar. “Oh, nanti akan terkooptasi yang tadi Pak Amir Siregar, menyangkut Indonesia tampaknya ini sesuatu yang oleh partai, kita tidak independen, kita jagung. Persoalannya adalah bagaimana mustahil. Tadi, dikatakan negara sebagai hanya menjadi alat dan seterusnya.” dengan struktur tanah di sana apakah penyeimbang kekuatan pasar. Saya Persoalannya kedua adalah jika kita dikuasai oleh beberapa elit atau oleh melihat ini merupakan konsepsi liberal, hendak berpolitik maka kita tidak cukup rakyat yang terbagi dengan baik. yang dalam pemahaman saya belum memiliki basis ideologis. Basis ideologi Kalau seandainya oleh tuan tanah- mungkin dalam konteks Indonesia. yang digambarkan oleh elit bisa saya tuan tanah, maka semuanya tidak ada Pasar justru mengontrol negara, dan ini gugat. Pemilihan umum bahwa dia artinya. Kemudian, apakah tingkat tentunya tidak bisa serta merta hanya diajak partai, beraliansi, dijanjikan, dan harga itu betul-betul ada dalam konteks menyalahkan, “Oh, SBY yang tidak becus kemudian selesai sehingga mereka petani atau dalam konteks pedagang? dan sebagainya”. Namun, dalam konteks hanya memanfaatkan momentum. Sayangnya, ini tidak dicek betul. Oleh ini, kita harus melihat bahwa ada proses Menurut saya, pada akhirnya, karena itu, ia tidak bisa mengatakan kompetisi diantara negara berkembang. kembali kepada kawan-kawan apakah begitu saja sebagai seorang sosialis. Sebagai hal kecil saja, dimana ini sangat bersedia menyusun suatu strategi Mengenai gerakan buruh persoalan related dengan kehidupan saya sebelum

26 Laporan Utama saya kembali ke sini, soal buruh migran. rakyat. Dalam konteks ini, saya mungkin yang saya lihat di Indonesia ini, yang Ketika buruh migran Indonesia meminta akan melihat secara positif. Otonomi, justru anti dengan Partai Politik karena gaji sesuai dengan standar di Hong menurut saya, bisa menjadi peluang sejarah bahwa tingkat kepercayaan Kong seperti layaknya buruh Filipina kendati hal ini banyak dimanfaatkan oleh dengan partai masih sangat rendah. menerima upah, Kedutaan Indonesia raja-raja kecil yang ingin menjadi raja di Dalam konteks ini, saya pernah mengatakan dengan simple, “what the daerah-daerah. Meskipun demikian, ini mendengar sebuah pernyataan dari hell are you asking about?” Kalian itu tidak berarti tidak dapat diubah. Kita teman-teman gerakan buruh migran tidak educated, tidak bisa Bahasa Inggris, hanya memerlukan proses yang mung- di Hong Kong ketika mereka bilang, dan jika kalian ingin meminta gaji yang kin agak panjang. Mengenai outsourcing “mengapa kita tidak membuat partai?”, sama dengan orang-orang Filipina yang tidak akan memungkinkan gerakan lantas saya jawab, “Saya bukan orang maka tidak ada satu pun orang yang buruh di Indonesia berkembang, yang bisa memfasilitasi kalian, kenapa akan meng-hire TKW dari Indonesia. saya ingin mengatakan bahwa baru kalian tidak berusaha berkomunikasi Kita berkompetisi. Oleh karena itu, saja saya menyelesaikan disertasi dengan gerakan buruh di Indonesia?”. kalian jangan demonstrasi atau berbuat tentang buruh dan saya banyak Kondisi ini menunjukkan bahwa gerakan macam-macam karena nanti kalian tidak melihat outsourcing, yang sebenarnya rakyat ini belum digarap dengan baik. bisa datang ke Hong Kong. Pemerintah hukum internasional dan bukan lagi Oleh karena itu, jika dibandingkan Hong Kong akan mengambil TKW dari UU Indonesia, telah mensyahkan dengan Amerika Latin masih sangat Filipina dan sebagainya. Ini menunjukkan gerakan buruh menjadi tidak besar. jauh. Ketika saya pergi ke beberapa bahwa ada proses kompetisi yang Jadi, yang mesti kita lihat secara clear negara dimana buruh banyak migran terjadi diantara negara berkembang adalah proses penghambatan gerakan Amerika Latin, maka terlihat mereka atau bahkan terjadi diantara negara Asia buruh. Reformasi hukum perburuan di sudah tergarap dengan baik. Dalam hal sendiri yang berakibat negara mudah Indonesia yang leading adalah ILO. ini, mari kita lihat di Indonesia. Manakah sekali dikontrol oleh pasar karena tidak Tadi ada sebuah statement bahwa partai politik yang secara clear dan ada solidaritas diantara negara Asia itu buruh harus tidak ditinggalkan. Mungkin sistematik melakukan proses pendidikan sendiri sebagaimana terjadi di Amerika statement ini juga bisa dibalik. Jangan- bahkan termasuk buruh migran di luar Latin. jangan gerakan buruh yang sudah kritis, negeri yang jumlahnya lebih dari 4 juta Yang ketiga mengenai partisipasi ada kelompok-kelompok buruh kritis itu. Ada PKS melakukan itu di Malaysia, tetapi hanya untuk dimobilisasi saja. Namun, tidak ada proses edukasi yang mereka lakukan. Ini sangat berbeda dengan di Amerika Latin dimana gerakan buruh sudah tergarap dengan baik. Bahkan, mereka membantu gerakan- gerakan rakyat di negaranya. Ini terjadi mungkin karena buruhnya yang belum mempunyai kesadaran atau juga karena mereka belum digarap dengan baik. Saya kira itu saja. Terima kasih

Tavip Menyambung pernyataan Bang Amir, apakah kita sepakat bahwa negara kita adalah negara sosialis sebagai apa yang sudah dituangkan dalam UUD ‘45 Pasal 27-34? Persoalannya adalah jangan-jangan kita masih gamang untuk mengatakan negara kita sosialis atau mungkin kita masih gamang bahwa kita adalah kaum sosialis.

Peserta

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 27 Laporan Utama

bisa kita katakan sebagai arus sosialisme. Swedia itu merupakan hasil pergulatan Bagaimana saat ini Faktanya ketika UU No. 13 Tahun 2003 dari revisionisme ala Edward Bernstein pun, kita belum berani disahkan, konflik antaraktivis buruh dan Bolshevik. Sosdem memilih cara luar biasa. Dalam konteks outsourcing, parlemen untuk mendirikan sosialisme mengatakan, “Eh, misalnya, sebagian mengatakan sementara komunisme ala Bolshevisme Faisal Basri, Anda mendukung sebagian mengatakan dengan revolusi sosial. Jadi, ia melihat menolak. Dalam situasi semacam bahwa ternyata perjuangan melalui presiden?”, tidak ada ini, bagaimana mungkin kita akan parlemen suatu hal yang mungkin mengusung sebuah gagasan sosialis terjadi untuk menjalankan sosialisme. Di yang berani. “Eh, kau jika untuk hal-hal yang sifatnya parsial Indonesia, mungkin saja itu juga terjadi. Chalid Muhammad, kau kita masih terus berdebat. Kondisi inilah Bahkan di Swedia, ada beberapa tema yang kadang kala membuat saya pesimis sentral yang diusung dalam rangka jadi presiden,” tidak ada ditambah dengan masing-masing menghidupkan sosialisme, misalnya, yang berani. aktivis asyik dengan agendanya sendiri- mereka meyakini sebuah demokrasi sendiri. Teten Masduki, misalnya, asyik yang disebut dengan demokrasi dengan ICW-nya dan Usman Hamid integrasi. Kemudian, negara sebagai Konstitusi kita mengatakan itu? dengan Kontrasnya. Lantas, kapan kita rumah dari masyarakat atau Folkhemmet akan bersatu? dalam bahasa mereka harus mempunyai Tavip Nah, saya pikir kita kehilangan sosok kesetaran dalam sosio ekonomi dan Iya. Pertanyaan berikutnya adalah atau icon yang bisa menjadi semacam efisiensi dalam ekonomi. Kemudian, apakah jika PDIP yang kita representasi- panutan, simbol perjuangan sehingga ekonomi pasar harus dikontrol secara kan atau Megawati jadi presiden, apakah semua bergerak ke arah yang sama. Itu sosial dan juga ekspansi sektor publik kita akan mengatakan bahwa negara masih sangat sulit. Bagaimana saat ini yang didasarkan pada kebebasan kita dipimpin oleh orang-orang sosialis? pun, kita belum berani mengatakan, memilih. Oleh karena itu, kita tidak Ini pertanyaan-pertanyaan mendasar “Eh, Faisal Basri (Pergerakan Indonesia- bisa mengatakan bahwa sosialisme yang saya pikir perlu kita angkat ke red) Anda presiden?”, tidak ada yang atau neososialisme secara hitam putih permukaan untuk menyakinkan sejauh berani. “Eh, kau Chalid Muhammad antara pilihan tentang sosialisme yang mana tahapan-tahapan pencapaian (Aktivis Lingkungan-red) kau jadi dibuat Marx atau sosialisme yang lain- yang diraih kaum sosialis ini sudah presiden,” tidak ada yang berani. Semua lain, yang merupakan pengembangan- mencapai suatu titik kemenangan. masih gamang. Ini berarti bahwa jika pengembangan atau justru antitesis Nothing buat saya kalau sekedar anggota kita mau mengusung sebuah ideologi dari Marx sendiri. Khusus untuk Amerika DPR dianggap kita sudah meraih maka kita harus memperhatikan dulu Latin, saya melihat memang tidak sesuatu yang berarti bagi kita karena struktur, basis perjuangan. Jika hal ini bisa dilihat cerita suksesnya sekarang penjelasan Budiman tadi mengatakan tidak perhatikan, maka hanyalah omong seperti tadi dikemukakan Mas Boni. bahwa kemenangan itu presiden, bukan kosong. Meskipun demikian, mudah- Namun, kita harus melihat kembali ke seorang anggota dewan. Berikutnya, mudahan jurnal Sosdem bisa memulai belakang pada era tahun 1950 ketika berdasarkan pengalaman, saya melihat sesuatu yang signifikan. Raul Prebisch dari ECLA (Economic bahwa tingkat konsolidasi dari semua Commision of Latin Amerika) menuliskan elemen gerakan pro-demokrasi yang Azman Fajar artikelnya berdasarkan rujukan kritik berbasis sosialis atau selalu ada yang Saya merasa cukup beruntung dari Hans Singer tentang tesis mereka. mengatakan ini hanya kegenitan politik bahwa saya secara pribadi tidak dekat Saya melihat hal itu sedikit banyak saja. Kita mungkin telah begitu banyak dan tidak ada relasi secara pribadi menimbulkan gerakan yang disebut menghimpun aktivis yang katanya dengan Hugo Chaves, Lula, atau lainnya atau strukturalis dengan teori sosdem, tetapi Fajrul Rachman tidak seperti Mas Boni atau Budiman. Oleh dependensinya. Theotonio Dos Santos, didukung. Fajrul Rahman mungkin karena itu, mudah-mudahan karena Paul Barran melalui The Polical Economy tidak muda lagi atau kita begitu sulit tidak dekat dengan beliau-beliau maka of Growth, kemudian Andre Gunder untuk mengatakan tokoh yang bisa bisa sedikit lebih objektif atau malah Frank, Immanuelle Wallerstein, Samir disepakati sebagai icon pergerakan, icon ngawur. Amin, dll. Sementara di Indonesia, kita perubahan? Saya cukup optimis bahwa sosialisme hanya mendapati Sritua Arif dan Adi Sementara itu, masuknya para bisa jalan di Indonesia. Michael Newman Sasono. aktivis buruh ke politik baru gejala yang menyitir bahwa sosialisme di Eropa, Fenomena Amerika Latin sudah

28 Laporan Utama terjadi sejak tahun 1950-an sehingga jawaban-jawaban konkret atas masalah di sini. Di Indonesia, tidak hanya partai wajar jika mereka bisa mencapai yang ditimbulkan kapitalisme karena yang musnah, tetapi ormasnya pun neososialisme seperti sekarang. Dalam kalaupun ditunggu belum tentu punah. konteks Indonesia, apakah prasyarat ini kapitalisme bangkrut. Ia juga tidak akan Nah, saya pernah bertemu dengan sudah dipenuhi? Menurut saya, rezim pernah mencapai kesempurnaan untuk beberapa aktivis, sebelum Chaves kita sangat developmentalis. Dulu, kita membagi kesejahteraan kepada para menang dan sebagainya, mereka mendengar The Stages of Economic buruh. bercerita bagaimana partai tetap Growth ala WW. Rostow. Pertumbuhan bekerja di tengah situasi represif. Dulu, adalah the first thing, pertumbuhan Imam Yudotomo mereka mengatakan menggunakan 7% harus dicapai supaya kita tidak Tidak akan pernah karena basis strategi 70:30, 70 artinya ofensif, gerilya, ketinggalan dibandingkan dengan kapitalisme itu bukan didasarkan buruh, sedangkan 30 pendidikan massa dan Korea Selatan. Lebih parah lagi, stabilitas Jadi, jangan mendambakan bahwa pengorganisasian. Namun, pada tahun harus diciptakan. Oleh karena itu, segala kapitalisme akan mensejahterakan 1970-an, ada juga satu buku yang bicara sesuatu yang mengganggu stabilitas buruh. tentang transformasi gerakan-gerakan harus dihilangkan sehingga terjadi de- “Kiri” di Amerika Latin. Cukup menarik ideologisasi. Pada zaman Soeharto, Azman Fajar ketika mereka kemudian mengubah orang-orang yang berani berideologi Inilah pokok persoalannya. Ada itu menjadi 30:70. 30 defensif dengan sangat sedikit dan eksklusif, sedangkan teman saya yang mengatakan, “Ya menggunakan perjuangan bersenjata, sisanya adalah orang-orang yang sangat udah kawan-kawan buruh jangan sedangkan 70 adalah pendidikan massa. pragmatis. Dulu saya merasa mewah bergerak dulu biarkan saja kapitalisme Menariknya lagi, gerakan sosial turun ke jalan untuk demo, dulu saya matang dulu nanti akan sejahtera yang muncul di sana memang berbeda merasa senang ketika dikejar-kejar intel, sendiri.” Menurut saya, tidak bisa. Justru dengan gerakan sosial di sini. Gerakan sekarang bukan barang mewah lagi, buruhlah yang harus bergerak, dan sosial di Amerika Latin bisa nyambung semua orang sudah bisa. jangan menunggu kapitalisme matang. antara gerakan sosial dengan partai Mengenai gerakan buruh itu sendiri, progesif. Ini karena gerakan sosial di sana jelas sekali bahwa stabilitas yang Saiful Bahari dibangun oleh elemen-elemen partai diusung telah membunuh Marsinah. Saya justru ingin mengajukan bawah tanah. Itu yang membedakan. Di Lantas, bagaimana langkah pemerataan pertanyaan, yang sebenarnya men- sini, gerakan sosial dibangun oleh LSM pada zaman Orde Baru? Pada zaman jadi kegelisahan bersama. Kalau dan aktivis mahasiswa sehingga hasilnya itu, pemerataan harus dilakukan, disebutkan jalan Amerika Latin dengan berbeda. Oleh karena itu, dalam konteks tetapi juga tidak tercapai karena rezim istilah populisme, maka pertanyaan Amerika Latin, berapa tahun mereka developmentalis banyak mengutang mendasar sebetulnya adalah apakah mengorganisir masyarakat Indian, sehingga pada akhirnya justru collapsed. jalan populisme yang terjadi seperti misalnya, maka jawabnya bertahun- Saya sepakat dengan pemikir-pemikir Amerika Latin dapat menuntaskan tahun sehingga hasilnya sekarang baru new left, yang berusaha diangkat oleh proyek sosialisme? Pertanyaan kedua terlihat. Sritua Arif meskipun gagal karena kuat- apakah memang proyek sosialisme Terakhir, dalam hal apa kemudian nya orang-orang dari gerakan neoliberal itu bisa bergantung sepenuhnya perbedaannya jalan sosialisme baru yang menjalankan perekonomian pada demokrasi liberal? Saya kira ini dengan jalan sosialisme lama? Menurut Indonesia. Menyitir Michael Newman perdebatan yang cukup panjang saya, ada sesuatu hal yang paling pen- kembali, saya ingin mengatakan bahwa terhadap bagaimana proyek sosialisme ting, yang tadi sudah disebut walaupun ada beberapa hal yang seharusnya bisa itu dijalankan. Kalau kita lihat dalam tidak eksplisit bahwa hampir rata- dipenuhi untuk mencapai new socialism. konteks historisnya Amerika Latin, maka rata kalau tidak ada satu hubungan Pertama, sosialisme seharusnya selain memang ada begitu banyak perbedaan, partai politik yang sangat kuat ketika bersifat lebih demokratis, baik dalam baik geo politik atau juga sejarah mereka. mereka menang, yang terjadi adalah hal keorganisasian maupun dalam hal Namun, ketika Amerika Latin di bawah koalisi. Chaves baru menyadari ketika institusi. Kemudian, dia menyarankan rezim represif pada tahun 1950an dan kekuatannya mulai pudar sehingga bahwa kaum sosialis saat ini harus bisa 1960an meskipun cukup kejam karena dia menghimpun kekuatan “Kiri”, dan mengembangkan strategi ekonomi banyak juga yang dibantai, tetapi Lula sudah mulai ditinggalkan oleh yang bersifat sustainable, tidak hanya gerakan “Kiri”nya tidak pernah punah. blok-blok politiknya. Yang terjadi program-program pendek kemudian Termasuk juga partai-partai “Kiri”nya. sebetulnya memang ada land reform, berhenti. Dalam hal ini, harus ada Itu yang membedakannya dengan kita ada nasionalisasi, tetapi sebetulnya

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 29 Laporan Utama

bunga-bunga dari revolusi, belum lihat konteks Indonesia. Bagaimana kita cuma itu. Oleh karena itu, mengapa menjadi satu proyek sosialisme yang melihat Soekarno, Tan Malaka, ataupun kemudian gerakan masyarakat adat sesungguhnya. Persoalannya terlepas Sutan Syahrir? Lantas, mari kita bertanya diterima dalam gerakan sosial “Kiri” di basis ideologi seperti di Vietnam kepada para petani dari 100 juta Amerika Latin? Kita saja belum diterima atau Cina. Transformasi yang begitu orang Indonesia, apakah mereka lebih karena penuh kecurigaan karena mendalam terjadi yang mewujudkan mengenal Soekarno atau Tan Malaka, gerakan masyarakat adat di beberapa sosialisme dilakukan oleh mesin partai. Sultan Syahrir atau Sukarno? Sesederhana negara itu belum punya ideological Jadi, jelas. Jika ini tidak terjadi, maka itu. Dalam gubug-gubug para petani, kita clarity, dan itu disadari di AMAN yang terjadi memang restribusi tanah akan menemukan lebih banyak gambar termasuk yang saya geluti sehingga seperti di Brazil, tetapi tidak terjadi Bung Karno dibandingkan dengan komunikasi politik antar sektor itu baru transformasi sosialisme di sektor agraria. Tan Malaka atau lebih banyak gambar bisa berjalan. Menariknya, Evo Moralez Itu kemudian banyak yang tidak puas Bung Karno ketimbang gambarnya bukan sebagai pemimpin tertinggi dan sebagainya. Demikian juga dugaan Thomas Meyer, misalnya. Ini berarti gerakan masyarakat adat di Bolivia. saya, nasionalisasi yang akan datang bahwa konsensus ada dua tingkat, yakni Ada komandante nya. Dia sebenarnya dan sekarang sedang terjadi akan sulit konsensus yang sudah ada (embeded) dalam daftar gerakan masyarakat melakukan transformasi kalau tidak dalam kesadaran rakyat dan kemudian adat bukan komandante. Namun, ia ada dukungan dari partai politik atau kelompok intelektual progresif yang adalah komunikator politiknya dengan organisasi yang cukup kuat. Nah, inilah bersepakat bahwa kita menghormati sektor-sektor lain. Persoalan yang kita pekerjaan rumah kita terbesar, yang konsensus sosial yang sudah tertanam hadapi bahwa kita tidak mempunyai dalam konteks Amerika Latin adalah di hati rakyat. Saya kira itu merupakan yang demikian itu. Jika saya ingin problem mereka. konsensus. Oleh karena itu, konsensus berkomunikasi dengan gerakan buruh, Saya kira ini memang masih embeded dalam kesadaran rakyat, maka siapa juru bicara dari gerakan merupakan jalan yang panjang. dan tidak perlu rekayasa. Orde Baru buruh? Jika saya berkomunikasi dengan Menurut saya, merupakan kebutuhan melakukan de-Soekranoisasi, tetapi gerakan petani, maka dengan siapa saya mendasar kita, terlepas dari bunga- gagal. harus bicara? Juru bicara tidak clear di bunga revolusi di Amerika Latin. Namun, kita. Jadi, terima dulu bahwa sosialisme yang paling penting adalah bagaimana Abdus itu variannya banyak, demokrasi juga partai atau elemen-elemen itu bekerja Diskusi ini menarik. Namun, variannya banyak. Pertanyaan berikutnya baik pada masa-masa represif, dan pada pertanyaannya adalah sosialisme mengapa gerakan masyarakat adat masa-masa kemenangan awal sekarang apa yang sebenarnya kita bicarakan? kemudian memperkaya dan bahkan ini. Saya kira itu yang menjadi penting Saya mungkin hendak melaporkan dianggap sebagai faktor penting dalam buat kita. Oleh karena itu, untuk kasus saja. Di Istambul, ada pertemuan kesuksesan Amerika Latin? Ini karena di Indonesia, proyek sosialisme tidak gerakan masyarakat adat di tingkat ketika mereka bingung mengenai mungkin terjadi jika tanpa ada kekuatan internasional setiap tahun di PBB dan bentuk sosialisme macam apa, politik, organisasi, dan partai politik. salah satu peserta yang datang adalah sosialisme level komunitas, sosialisme Evo Moralez. Diskusinya sebenarnya adat. Sosialisme adat menyentuh hal Budiman Sudjatmiko sama, yakni tentang ideological clarity. paling mendasar, yakni communal right, Soal konsensus. Ini penting. Itu sesungguhnya karena tanpa itu collective right untuk alat-alat produksi Dalam konteks Amerika Latin, mereka sebenarnya gerakan-gerakan sosial yang namanya tanah, hutan. Hak-hak mempunyai konsensus dalam bentuk tidak bisa berkomunikasi, dan itu komunal penting dipertahankan karena tokoh yang melakukan pemberontakan. yang terjadi di Indonesia. Apakah menghambat kemungkinan terjadinya Chaves, misalnya. Argentina mempunyai saya bisa berkomunikasi secara politik pasar tanah yang bebas. Jadi, di Amerika konsensus bahwa jika mereka dengan Budiman? Saya ragu-ragu, apa Latin, terjadi trend dimana organisasi- melaksanakan proyek sosialisme sesungguhnya sosialismenya dia. Kita organisasi petani berubah menjadi dengan jalan terorisme tidak akan laku. harus bicara pada level itu. Menurut organisasi masyarakat adat (indigenous Oleh karena itu, mereka harus membuat saya, dan ini selalu diingatkan teman- movement) karena mereka mengalami proyek sosialisme di luar terorisme. teman dari Amerika Latin, “Hei sosialisme kekalahan terus menerus. Setelah tanah Di Nikaragua, mereka mempunyai itu variannya banyak. Hei, demokrasi dibagi, disertifikasi menjadi tanah-tanah konsensus Sandinista dan itu tidak perlu itu variannya lebih banyak lagi. Oleh individu, dibeli lagi oleh orang kota disangkal lagi. Itu ada dalam setiap karena itu, jangan bicara sosialisme dan sehingga mengakibatkan kekalahan gubuk petani di sana, Sandino. Mari kita demokrasi tanpa konteks.” Sebenarnya yang terus-menerus. Itu yang dialami

30 Laporan Utama oleh BPRPI sehingga oleh teman-teman oleh Tan Malaka dan Syahrir bahwa ingin jadi sosialis”, maka harus diisi. Oleh federasi serikat petani, “Oh, BPRPI diambil faktor objektif itu ada di Soekarno, karena itu, jika, misalnya, trend-nya sudah oleh AMAN,” Bukan, sekali lagi bukan. Itu meski secara subyekti ada di Tan Malaka memperlihatkan diri untuk mengarah kesadaran karena mereka kalah terus. atau Syharir. ke sosialisme maka harus kita dukung. Setelah reclaiming per satuan ribuan Faktor subjektifnya Tan Malaka Menurut saya, itulah sebenarnya yang hektar, dibagi-bagi maka kembali lagi sama Syahrir, tapi objektifnya Soekarno. harus dilakukan. Kemudian, kita mencari orang kaya yang beli. Memang ada Menurut saya, kita hanya memerlukan titik temu antara yang maksimalis problemnya, tetapi itu terjadi karena adanya redefinisi dari marhaenisme dengan yang minimalis yang disebut ada komunikasi. Buruh dengan gerakan yang ada sekarang. Saya rasa ini menjadi dengan konsensus tadi. Jadi, trend masyarakat adat di sana. Buat buruh- tugas penting karena Soekarno itu unsur sajapun harusnya sudah di-support. Kita buruh tambang, masyarakat adat ini religiusnya banyak, sosial demokrasinya harus mencoba mencari konsensus sumber malapetaka karena banyak ada, dan unsur anarkhisnya juga ada. kemudian baru kemudian bicara partai. menutup pabrik plywood. Ini terjadi Oleh karena itu, menurut saya, harus karena tidak ada komunikasi. Menurut ada clarity usaha yang kita lakukan guna Peserta saya, kita organisasi masyarakat adat. Kita merangkum karena sebenarnya ini Barangkali, figur menjadi bela- berkomunikasi dengan para juru bicara, cermin ketidakdewasaan kita. Ini sangat kangan. Namun, figur yang bisa dan ini harus ada yang memfasilitasi. Di berbeda dengan zaman Syahrir dan mencapai kemenangan minimal itu Amerika Latin, ada para pastur-pastur. Di Tan Malaka yang cukup mempunyai harus didukung. Moralez bukan yang kita, tidak ada. LSM banyak tergantung kedewasaan politik. Ia tahu bahwa utama. Oleh karena itu, setiap individu pada lembaga donor. Persoalannya dia hebat, tetapi tidak mampu untuk harus saling berpacu dan jangan saling adalah bisa tidak LSM yang ada sekarang melakukan proklamasi maka ia serahkan menegasikan. Siapa yang bisa menang bebas dari kepentingan-kepentingan kepada Soekarno. Jadi, kedewasaan maka kita beri tepuk tangan. yang mendanainya karena pastur di berpolitik yang kita butuhkan. Amerika Latin lebih independen karena Amir Effendi Siregar kalau pastur jelas lebih bebas. Amir Effendi Siregar Kesimpulannya saja. Perlu adanya Kasus Amerika Latin memang lama, Saya cuma nambah sedikit saja clarity, efektivitas yang tidak perlu 35 – 45 tahun. Tapi persoalan ada fungsi- supaya lebih clear. Saya sepakat tadi maksimalis, konsensus, dan terakhir fungsi fasilitator yang terbebaskan dengan apa yang disebut ideological bicara partai. Terima kasih. dari kepentingan-kepentingan. Baga- clarity. Namun, itu memerlukan proses imana mempertemukan AMAN yang terus menerus. Nah, beberapa Ivan A. Hadar dengan organisasi-organisasi tani? indikator utama kita sudah tahu. Ini Luar biasa. Saya kira banyak hal yang Kita juga menghadapi krisis ideologi. berarti melalui beberapa indikator kita dapatkan dalam diskusi ini. Applause Saya membaca buku hitamnya PPR, utama kita dapat mencoba mencari untuk kita semua, dan terima kasih. saya tahu persis ini sosialisme, tapi PPR jalan yang disebut ideological clarity. *** sendiri tidak merasa yakin ini sosialisme Selanjutnya, dalam proses semacam atau bukan. Artinya, perlu kepercayaan itu, ada beberapa hal yang disebut diri untuk mengatakan ini yang kita solidarity. Ini memang harus dilakukan. sebut sosialisme dan sosialisme itu Kita tidak bisa seperti dikatakan oleh kita kembangkan variannya sesuai Budiman mengenai capaian-capaian dengan konsep kita masing-masing, yang bersifat maksimalis dan minimalis. untuk buruh, masyarakat adat, dan lain Maksimalis cenderung menjadi utopis, sebagainya sehingga lebih produktif, sedangkan minimal cenderung sangat tidak bertengkar soal taktik-taktik karena pragmatis. Dalam hal ini, kita memer- tidak produktif. Menurut saya, point-nya lukan konsensus. Termasuk dalam hal adalah bagaimana menjalinnya. Saya ini, jika ada orang yang sudah merasa pikir itu saja untuk sementara. bahwa dirinya melakukan tindakan sosialis, maka kita tidak perlu bilang, Imam Yudhotomo “Ah you bukan sosialis”. Menurut saya, Saya sependapat dengan Bung itu tidak akan memberi nilai tambah. Budiman soal Soekarno-Tan Malaka, Seharusnya, jika ada yang mengatakan, karena pada waktu proklamasi diakui “Wah saya sudah melakukan ini, saya

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 31 Laporan Utama

Resume Diskusi

Fenomena yang terjadi di Amerika Latin memang sangat menarik, yang barangkali disebabkan oleh sejarah ideologi, proses, perkembangan, diskusi, wacana dan sebagainya. Dalam hal perdebatan ideologi, misalnya, kasus Amerika Latin menjadi inspirasi lahirnya bagi pemikir-pemikir dependensi se- perti Paul Barran, Fernando Cardoso, Samir Amin, atau Immanuel Wallerstein. Sejarah pemikiran inilah yang turut menopang kebangkitan neososialisme di Amerika Latin. Menurut Ivan A. Hadar, perdebatan teoritik dan ideologis semacam itu dapat dibandingkan dengan Indonesia pada masa Orde Lama. Pada masa tersebut, lahir orang- orang seperti Tan Malaka, Sutan Syahrir, Moh. Hatta, Soekarno, dan lain sebagainya. Perjalanan pemikiran dan juga gerakan ini, membuat kasus Amerika Latin menarik untuk didiskusikan. Setidaknya, ada tiga pertanyaan dasar yang layak dijawab berdasarkan pada kasus kebangkitan neososialisme di Amerika Latin. Pertanyaan pertama adalah apakah sosialisme melakukan transformasi terkait dengan perkem- bangan kapitalisme itu sendiri dan mungkin saja berbeda dengan sosialisme “ortizen”? Pertanyaan kedua,

32 Laporan Utama

apakah sosialisme baru di Amerika rakyat miskin yang semakin banyak, dan demokratisasi yang menerpa Amerika bersifat homogen ataukah heterogen, orang-orang inilah yang pada akhirnya Latin tersebut dapat digambarkan se- dalam pengertian ada nuansa- dipolitisasi dan mendapatkan pendidian bagai berikut: gelombang demokrati- nuansa yang berkembang seiring politik oleh orang-orang seperti Evo sasi dimulai di Spanyol selanjutnya Por- kebangkitan sosialisme baru tersebut. Morales, Hugo Chaves, ataupun Rafael tugal, Amerika Selatan, negara-negara Barangkali juga karena disebabkan oleh Correa. Asia Tenggara dan Timur dengan me- perbedaan-perbedaan pemimpin di Meluasnya demokratisasi di Amerika nyisakan Indonesia dan Cina, Negara- masing-masing negara, aktor-aktor dan Latin yang pada akhirnya mampu di- negara Eropa Timur dan terakhir Afrika. pemikiran-pemikiran di belakangnya? manfaatkan dengan baik oleh orang- Berakhirnya pemerintahan Apartheid di Ketiga, secara kontekstual, bagaimana orang seperti Chaves, pada dasarnya, Afrika Selatan dapat dianggap sebagai jika hal tersebut dibawa ke Indonesia menurut Nur Iman Subono, bukanlah puncak arus demokratisasi gelombang mengingat bibitnya sudah bersemai di merupakan monopoli Amerika Latin. ketiga tersebut. Dengan melihat rute Indonesia? Namun, merupakan bagian dari trend semacam ini, masih menurut Nur Iman besar yang sering disebut sebagai gel- Subono, apa yang terjadi di Amerika Lat- Perkembangan Neososialisme ombang ketiga demokratisasi. Nur Iman in sebetulnya bagian dari gelombang Amerika Latin Subono mengatakan bahwa ditinjau besar tersebut. dari konteks politik, apa yang sedang Trend Sosialisme Konteks Politik: Demokratisasi terjadi di Amerika Latin juga terjadi di Secara umum, gerakan sosialisme Sekarang ini, tidak kurang dari tujuh wilayah dunia pada abad ke-20. baru di Amerika Latin berusaha mem- 10 negara melakukan perlawanan Gelombang demokratisasi ini dicirikan promosikan egalitarian, dan menem- terhadap neoliberalisme Amerika oleh (1) keterbukaan politik (political patkan negara sebagai penyeimbang Serikat. Ini merupakan fenomena yang opennes), (2) demokratisasi dari atas (de- kekuatan pasar karena neoliberalisme cukup mengejutkan karena sebelumnya mocratization from above), (3) rekayasa telah benar-benar hampir melepaskan Amerika Serikat mempromosikan de- pelembagaan demokrasi liberal (craft- seluruhnya pada pasar. Ide neoliberal- mokrasi perwakilan liberal dan pasar ing liberal democratic institutions), (4) isme yang menyandarkan pada liberal- bebas neoliberal di wilayah-wilayah demokrasi dari bawah (democracy from isasi dan deregulasi pasar telah menem- tersebut. Inilah yang dimanfaatkan oleh below) yang dicirikan oleh: demokrati- patkan hampir semua urusan publik para pemimpin di Amerika Latin yang sasi demokrasi (radically democratiz- pada pasar. Bahkan, hingga dihapuskan- saat ini berkuasa. Seperti dikemukakan ing democracy), rekoneksitas gerakan nya tanggung jawab sosial dengan me- Nur Iman Sobono, dalam demokrasi sosial dengan tindakan politik formal, letakkannya ke dalam tanggung jawab perwakilan, terdapat prinsip mayoritas. dan gerakan demokrasi yang bersifat individu. Jadi, menurut Nur Iman Subo- Neoliberalisme telah menciptakan transnasional. Lebih jauh, gelombang no, “Jika Anda miskin, maka itu menjadi

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 33 34 Laporan Utama urusan Anda dan negara tidak mem- kawasan ini senantiasa dianggap kelompok-kelompok yang marginal dan punyai kewajiban untuk turut campur sebagai backyard-nya atau halaman kaum papa telah menjadi concern kaum dalam mengatasi persoalan tersebut”. belakangnya Amerika Serikat. Sekarang gereja. Munculnya teologi pembebasan, Dengan merujuk Jorge Castaňeda, ini, Amerika Serikat lebih berkonsentrasi menurut Boni Hargens, pada dasarnya Nur Iman Subono mengatakan bahwa di Afganistan, Irak, dan Iran. Akibatnya, merupakan kelanjutan reformasi trend neososialisme di Amerika Latin gerakan-gerakan sosialis di Amerika yang dilakukan oleh Konsul Vatikan dapat dibedakan menjadi dua bagian Latin semakin ditinggalkan. Budiman Kedua. Ajaran tersebut selalu menjadi besar. Pertama, open minded reformis. Sudjatmiko menyebut faktor ini dasar, dan gereja kemudian berbicara Mereka berakar dari partai komunis sebagai alasan geopolitik kebangkitan tentang teori perubahan sosial. Gereja yang dulu sangat berorientasi pada neososialisme di Amerika Latin karena yang mendunia, gereja yang menjadi Uni Soviet, dan lebih banyak memilih Amerika Serikat sedang berkonsentrasi bagian proses sejarah, peradaban gerakan bersenjata. Ambruknya Uni di Timur Tengah. Faktor kedua, dan sebagainya. Munculnya teologi Soviet menyadarkan mereka bahwa menurut Nur Iman Subono, adalah pembebasan untuk mewujudkan ini, cara-cara bersenjata sebagaimana berakhirnya gerak ide sosialis bukan dan apa yang dilakukan Lugo dan mereka lakukan selama ini tidak dapat berarti ide-ide yang menyebabkan kawan-kawan, menurut Boni Hargens, lagi dilakukan. Oleh karena itu, mereka lahirnya ide sosialis selesai. Persoalan merupakan bentuk politik teologi masuk ke dalam demokrasi elektoral. kemiskinan dan ketimpangan semakin pembebasan. Uruguay, Brazil, dan Chile menjadi parah. Proyek neoliberalisme yang Kondisi material dan juga relasi sosial contoh dari kecenderungan ini. Kedua dilakukan sejak tahun 1980an dan kekuasaan harus didukung dengan adalah populisme. Trend ini yang 1990an dengan Washington Consensus- subjeknya itu sendiri. Menurut Budiman berkembang di Venezuela, Bolivia, dan nya ternyata semakin menjadikan Sudjatmiko, pelaku-pelaku utama prime Agentina. Para pemimpin yang berada masyarakat Amerika Latin miskin, mover sosialisme baru di Amerika Latin dalam kecenderungan ini diantaranya terutama kelompok indigenous-nya. sangat berbeda, misalnya, prime mover adalah Hugo Chaves di Venezuela, Akibatnya, ide-ide sosialisme menjadi atau pelaku utama gerakan sosialisme Néstor Carlos Kirchner di Argentina yang semakin relevan. Oleh karena itu, ketika di Bolivia adalah suku-suku anak dalam, kemudian diganti oleh istrinya Christine para pemimpin dengan ide sosialis ini Indian. Suku-suku Indian yang memang Fernandes, Evo Morales di Bolivia, Tabaré masuk ke dalam demokrasi elektoral, tercampakkan dari segi ekonomi, dari Vázquez di Uruguay, Daniel Ortega di menurut Nur Iman Subono, mereka segi kultural dan juga politik. Ini yang Nikaragua, dan yang terakhir Fernando mendapatkan dukungan di atas 40%. terjadi di Bolivia dan Ekuador. Di Brazil, Lugo di Paraguay. Ini karena sebagian besar, terutama pelakunya adalah gerakan petani dan kelompok indigenous-nya, merupakan perubahan sektor formal. Di Venezuala, orang-orang yang termarginalkan. pelakunya adalah informal urban sektor. Berbagai Faktor Pendorong Faktor ketiga adalah alasan ekonomi. Di Argentina, buruh-buruh pabrik yang “Keberhasilan” gerakan neososia- Dalam hal ini, Budiman Sudjatmiko formal dan perubahan sektor informal. lisme di Amerika Latin tidaklah terjadi mengajukan beberapa parameter, yakni: Parameter selanjutnya yang tidak kalah dalam ruang hampa. Namun, ia terjadi kondisi-kondisi yang bersifat material- penting adalah tingkat kesadaran dalam konteks tertentu, ada faktor- kemiskinan; related of social forces; rakyatnya, popular consciousnes-nya. faktor yang turut menjadi pendorong subjek gerakan; dan kesadaran rakyat Faktor keempat, menyangkut sifat keberhasilan gerakan tersebut. Menurut (popular consciousness). Kondisi-kondisi gerakan itu sendiri, dan inilah yang Nur Iman Subono, keberhasilan yang bersifat material dalam bentuk membedakannya dengan Indonesia. gerakan neososialisme dipengaruhi kemiskinan-dimana banyak orang Saiful mengatakan bahwa kalau oleh setidaknya dua faktor. Pertama, menjadi lebih miskin-dan akhirnya dilihat dalam konteks historisnya berakhirnya perang dingin. Hal ini memilih figur-figur Kiri. Namun, ini saja, ketika Amerika Latin di bawah rezim menyebabkan gerakan-gerakan sosialis menurut Budiman Sudjatmiko, tidaklah represif pada tahun 1950-an meskipun di Amerika Latin lebih bebas. Mereka cukup. Sebaliknya, harus juga dilihat cukup kejam karena banyak juga yang tidak terkena labelling sebagai satelitnya hubungan-hubungan kekuatan sosial dibantai, tetapi gerakan Kiri-nya tidak Uni Soviet. Di sisi lain, Amerika Serikat (related of social forces). Hubungan- pernah punah. Termasuk partai kirinya. telah mengurangi pengaruhnya di hubungan kekuatan sosial seperti Ini sangat berbeda dengan Indonesia Amerika Latin karena mereka berpikir kekuatan pengusaha, gereja, gerakan dimana tidak hanya partai yang musnah, telah sukses seiring dengan berakhirnya sosial, dan juga tentara. Dalam kaitan ini, tetapi ormasnya pun punah. Sebagian Perang Dingin. Padahal sebelumnya, Boni Hargens mengemukakan bahwa besar gerakan sosial di Amerika Latin

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 35 Laporan Utama

dilakukan oleh partai politik bawah sekarang. Namun, harus dilihat kembali tanah sehingga gerakan politik dengan Oleh karena itu, seperti ke belakang pada era tahun 1950 ketika sosialnya saling berhubungan. Pada dikemukakan Nur Raul Frebisch dari ECLA (Economic era tahun 1950-an, gerakan sosial dan Commision of Latin America) menuliskan politik di Amerika Latin menggunakan Iman Subono, “Cerita- artikelnya. Menurutnya, tulisan tersebut strategi 70:30, 70 artinya ofensif, gerilya, cerita itu (kebangkitan telah menjadi semacam penyulut sedangkan 30 pendidikan massa dan bagi timbulnya gerakan yang disebut pengorganisasian. Namun, pada tahun neososialisme Amerika new left atau strukturalis dengan teori 1970-an, terjadi transformasi gerakan dependensianya. Theotonio Dos Santos, kiri di Amerika Latin. Mereka telah Latin-red) sebetulnya Paul Barran melalui The Polical Economy of mengubah strategi tersebut menjadi sudah menggambarkan Growth, kemudian Andre Gunder Frank, 30:70. 30 defensif dengan menggunakan Immanuell Wallerstein, Samir Amin, dan perjuangan bersenjata, sedangkan 70 bahwa apa yang terjadi lainnya. Para pemikir inilah yang harus adalah pendidikan massa. di Amerika Latin diakui turut serta dalam mendorong Faktor kelima adalah ideological kemunculan neososialisme sekarang ini clarity. Dalam konteks Amerika Latin, merupakan proses di Amerika Latin. Menurut Azman Fajar, seperti dikemukakan oleh Abdus, panjang. Oleh karena fenomena Amerika Latin sudah terjadi ideological clarity adalah penting sejak tahun 1950-an sehingga wajar jika karena tanpanya tidak akan terjadi itu, ada baiknya jika mereka bisa mencapai neososialisme komunikasi antarberbagai gerakan kita tidak melihat dan seperti sekarang. Oleh karena itu, seperti sosialisme. Di Amerika Latin, ideologinya dikemukakan Nur Iman Subono, “Cerita- jelas. Ideological clarity inilah yang berharap bahwa hari cerita itu (kebangkitan neososialisme akhirnya menjadi dasar gerakan untuk ini Indonesia akan Amerika Latin-red) sebetulnya sudah berkomunikasi. Seperti dikemukakan menggambarkan bahwa apa yang Abdus, tanpa ideological clarity mempunyai orang-orang terjadi di Amerika Latin merupakan sebenarnya gerakan-gerakan sosial seperti Chaves”. proses panjang. Oleh karena itu, ada tidak bisa berkomunikasi. Indonesia baiknya jika kita tidak melihat dan mengalami hal ini. berharap bahwa hari ini Indonesia Faktor keenam, kemampuan untuk neososialisme di Amerika Latin. Kese- akan mempunyai orang-orang seperti membangun konsensus. Dalam konteks luruhan kombinasi ini membuat ge- Chaves”. Amerika Latin, menurut Budiman rakan sosialisme Amerika Latin tidak Pelajaran kedua adalah kasus sudjatmiko, mereka mempunyai kon- hanya terjadi dalam lingkup nasional, Amerika Latin bersifat heterogen, dan sensus dalam bentuk tokoh yang tetapi juga transnasional. Berada dalam sosialisme ternyata memang bisa melakukan pemberontakan. Chaves, satu kawasan. diimplementasikan. Dalam kaitan misalnya. Argentina mempunyai kon- ini, konteks dapat saja berbeda, dan sensus bahwa jika mereka melaksanakan Beberapa Pelajaran Penting sosialisme dapat diterapkan sesuai proyek sosialisme dengan jalan teroris- Dari diskusi mengenai kebangkitan dengan konteksnya. Menurut Amir me, maka hal tersebut tidak akan berhasil neososialisme di Amerika Latin, ada Effendi Siregar, implementasi sosialisme sehingga mereka harus membuat beberapa pelajaran yang dapat diambil dapat disesuaikan dengan perubahan proyek sosialisme di luar terorisme. untuk konteks Indonesia. Pertama, zaman. Menurutnya, “Mungkin orang- Di Nicaragua, mereka mempunyai keberhasilan Amerika Latin tidak dicapai orang seperti Hugo Chaves berbeda konsensus Sandinista. Menurut Budi- secara instan. Namun, memerlukan dengan Castro dan lainnya karena man, konsensus ini ada dua, yakni waktu yang lama. Nur Iman Subono mereka belajar melalui sebuah proses konsensus yang sudah ada (embeded) mencontohkan bagaimana Lula di Brazil yang mungkin juga berbeda. Sebuah dalam kesadaran rakyat dan kemudian harus menunggu hingga 18 tahun pelajaran baru yang tadi sudah kelompok intelektual progresif yang untuk menjadi presiden, dan apa yang dijelaskan bahwa sosialisme bisa bersepakat bahwa kita menghormati dilakukannya adalah sebuah perjuangan diimplementasikan”. konsensus sosial yang sudah tertanam tanpa henti. Hal senada dikemukakan di hati rakyat. oleh Azman Fajar. Ia mengatakan Kemungkinan untuk Indonesia Keseluruhan faktor inilah yang turut bahwa cerita sukses Amerika Latin Para peserta diskusi berada mengantarkan suksesnya kebangkitan tidak bisa dilihat semata dalam konteks dalam dua pandangan dalam

36 Laporan Utama

memberikan peluang. “Hanya saja,” terhadap kecenderungan gereja Katho- “Sampai hari ini, saya menurut Qoiriah, “memerlukan proses lik, gereja yang terlalu sakramental, ge- belum bisa melihat yang agak panjang”. reja liturgi. Oleh karenanya, protestani- Gerakan buruh juga baru bisa sasi mulai berkembang dalam beberapa apakah ketika rakyat dilihat sebagai sebuah gejala belum tahun belakangan, orang Katholik ikut nyoblos dalam sampai pada sebuah kesadaran. pindah ke Protestan karena lebih liberal Seperti dikemukakan Manoarfa, buruh dalam arti lebih bebas memperjuangkan pemilu maka mereka baru beranjak dari proses depolitisasi hak-haknya. Di Indonesia, menurut Boni dan deideologisasi yang dilakukan Hargens, proses semacam itu akan sulit. memilih PDIP karena selama pemerintahan Orde Baru, yang Di luar pandangan yang cukup Budiman atau karena hingga saat ini ekornya masih terasa. pesimis dan skeptis di atas, terdapat Akibatnya, ketika gerakan buruh akan banyak pandangan yang cukup alasan lain?”. masuk ke dalam gerakan politik mereka optimis dalam melihat kemungkinan bertengkar. Selain itu, basis ideologis juga kebangkitan neososialisme di Indonesia. melihat kemungkinan-kemungkinan menjadi persoalan. Dalam hal ini, buruh Iqbal, misalnya, mengatakan bahwa di Indonesia dengan, tentu saja, belum mempunyai basis ideologis yang kondisi antara Amerika Latin dan mengambil pelajaran dari apa yang jelas meskipun seperti dikemukakan Indonesia hampir sama. Jika di Amerika sudah berlangsung di Amerika Latin. Budiman bahwa buruh bukan menjadi Latin ada gereja, misalnya, dan agama Kelompok pertama adalah kelompok satu-satunya prime mover, dan dalam mempunyai peran yang sangat kuat, yang bisa dibilang skeptis atau pesimis. konteks Indonesia akan sulit untuk maka di Indonesia ada Nahdlatul Ulama Ada beberapa alasan mengapa ke- menjadikannya sebagai prime mover (NU). Selain itu, tingkat korupsi yang bangkitan neososialisme di Amerika karena proses deindustrialisasi yang tinggi, masyarakat yang termarginalkan, Latin patut diragukan untuk konteks tengah berlangsung. isu-isu budaya, dan lain sebagainya. Jadi, Indonesia. Alasan pertama merujuk pada Alasan kedua yang menyebabkan dalam beberapa hal, menurut Iqbal, ada kesadaran rakyat yang belum baik. Da- sulitnya kebangkitan neososialisme di aspek kesamaan yang memungkinkan lam hal partisipasi politik, misalnya, masih Indonesia dilatarbelakangi oleh sulitnya sosialisme yang terjadi di Amerika Latin dapat diragukan apakah sebenarnya membangun konsensus diantara para dapat terjadi di Indonesia. Dari segi yang mendorong masyarakat terlibat aktivis. Dalam konteks Indonesia, seperti sejarah, sosialisme juga sudah hidup dalam pemilihan umum. Nurul Qoiriah, dikemukakan oleh Budiman, konsensus di Indonesia, termasuk syarikat Islam, misalnya, mengemukakan bahwa apa yang berusaha dibangun lucu Syarikat Dagang Islam, Sama’un dan yang terjadi di Amerika Latin jauh dari karena sangat maksimal. Maksimalis sebagainya. Menurut Iqbal, mereka apa yang terjadi di Indonesia. “Sampai tuntutannya akan melahirkan utopis- mempunyai sejarah perlawanan yang hari ini, saya belum bisa melihat apakah nya, sedangkan minimalis akan menjadi cukup panjang. ketika rakyat ikut nyoblos dalam pragmatis ketika targetnya minimal. Hal senada juga dikatakan oleh pemilu maka mereka memilih PDIP Oleh karena itu, menurut Budiman, harus Arie Sujito. Ia mengatakan bahwa karena Budiman atau karena alasan dicari sebuah titik ekuilibrium, suatu garis cerita mengenai Amerika Latin cukup lain?”. Menurut Qoiriah, mereka belum tengah, antara tuntutan maksimalis inspiratif bagi Indonesia. Dilihat dari segi memiliki sebuah kesadaran bahwa dengan tuntutan minimalis. dialektika, menurut Arie Sujito, yang mereka memilih karena hal tertentu. Alasan ketiga yang diajukan peserta berlangsung di level kelas menengah Dalam proses pemilu di Indonesia, diskusi mengenai kesulitan Indonesia kota kecenderungannya tinggi untuk ketika kampanye berlangsung, para dalam mengadopsi kebangkitan diolah. Hanya saja, menurut Arie peserta tidak mengikuti pidato neososialisme Amerika Latin karena Sujito, kondisi semacam itu seringkali pemimpinnya, tetapi justru berkonvoi konteks sosialnya berbeda. Dalam disalahtafsirkan. Salah satu faktor dengan kendaraan bermotor. Menurut hal ini, Boni Hargens mengemukakan penyebabnya adalah alat analisis atas Qoiriyah, ini menunjukkan tingginya bahwa kita akan kesulitan jika hendak dialektika tersebut sehingga sekalipun massa mengambang. Kesadaran kritis mengkaitkannya dengan neososialisme mereka mengaku garis keras kiri, tetapi belum muncul. Meskipun demikian, ini Amerika Latin karena latar sosialnya dalam praktiknya kadang-kadang tidak berarti sudah tidak ada peluang berbeda. Ruh gereja dengan ajaran sangat Hegelian. Mereka membangun sama sekali. Otonomi daerah yang sosialnya juga telah berkembang di imajinasi, tetapi tanpa basis yang jelas. meskipun banyak dibajak oleh raja- Amerika Latin, munculnya teologi Oleh karena itu, ada tiga hal yang raja kecil di tingkat daerah, tetapi tetap pembebasan sebetulnya protes juga dilakukan, menurut Arie Sujito, yakni (1)

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 37 Laporan Utama

antara analisis aktor, perjuangan politik, yang berkuasa sebenarnya secara dipenuhi. Dalam banyak hal, apa yang dan struktur organisasi; (2) formasi sosial dominan mempraktikkan prinsip-prinsip terjadi di Amerika Latin mempunyai setelah reformasi harus dihitung; dan (3) yang dikenal dengan liberalisme atau kemiripan dengan Indonesia meskipun antara analisis masalah dengan solusi katakanlah neoliberalisme dibandingkan banyak juga perbedaannya seperti harus berhubungan. dengan sosialisme sebagaimana dia- sifat dan karakter gerakan sosial dan Optimisme juga muncul karena manatkan undang-undang. politik. Di Amerika Latin, gerakan sosial sosialisme pada dasarnya telah dimobilisasi oleh partai politik bawah dituangkan dalam UUD ‘45 seperti Penutup yang selama masa pemerintahan dalam Pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32 dan Dari diskusi yang telah dilakukan, ada represif tidak mengalami kehancuran, 33, sampai 34. Menurut Amir Effendi beberapa hal penting yang layak dicatat. sedangkan di Indonesia tidak demikian. Siregar, konstitusi sudah menuangkan Pertama, proses yang terjadi di Amerika Meskipun demikian, ide sosialisme, beberapa prinsip dasar sosialisme. Latin merupakan proses panjang, usaha kemiskinan, dan lain sebagainya telah Sosialisme sulit diimplementasikan gigih tanpa henti yang berlangsung berlangsung lama di Indonesia dan ini di Indonesia karena posisi dominan selama bertahun-tahun. Kedua, apa menjadi basis penting bagi kebangkitan atau mayoritas para penguasa politik yang terjadi dalam kasus Amerika Latin sosialisme di Indonesia. Asalkan, termasuk termasuk pemerintahannya merupakan sesuatu hal yang bersifat meminjam istilahnya Arie Sujito, strategi, lebih merupakan “komprador” yang heterogen sehingga tidak dapat dan alat analisis tepat maka neososilisme mempunyai hubungan ketergantungan digeneralisasikan begitu saja. Ketiga, di Amerika Latin sangat mungkin terjadi dengan kekuatan internasional, kapi- dalam konteks Indonesia, kebangkitan di Indonesia. Mudah-mudahan. talisme, bukan dari kekuatan sipil. neososialisme di Amerika Latin dapat *** Menurut Amir Effendi Siregar, mereka saja terjadi asalkan syarat-syaratnya

38 Artikel Di balik Kemenangan Evo Morales dan MAS di Bolivia Nur Iman Subono

Tahun 2005, tepatnya tanggal 18 Desember, Bolivia memiliki presiden ”Musuh paling jahat dari umat manusia baru. Apa sebetulnya istimewanya? adalah kapitalisme. Itulah yang mendorong Bukankah itu peristiwa biasa dalam pemberontakan seperti yang kita alami, negara yang menjalankan sistem demokrasi? Ada pemilu, pemenangnya pemberontakan melawan sebuah sistem, menjadi presiden, habis perkara. Tapi melawan sebuah model neo-liberal, yang nanti dulu, ceritanya lain utuk kasus merupakan representasi dari kapitalisme pemilu dan presiden terpilih kali ini. yang buas. Bila seluruh dunia tidak Evo Morales Aima, demikian nama lengkapnya, adalah presiden terpilih mengakui realitas ini, bahwa negara-negara dengan suara di atas rata-rata yakni 53,7% nasional tidak memberikan bahkan yang suara pemilih, dan ini jauh lebih tinggi paling minimal kebutuhan kesehatan, dari saingannya, Jorge ”Tuto” Quiroga, pendidikan, dan gizi untuk rakyat, maka mantan wakil presiden di bawah diktator Hugo Bấnser, dan Samuel Doria Medina, setiap hari hak-hak manusia yang paling salah satu dari sedikit orang terkaya di asasi sedang dilanggar” (Evo Morales, 1997) Bolivia. Dengan mengantongi suara mayoritas tersebut, Evo, demikian sapaan akrab pendukungnya, melangkah dengan mudah menjadi presiden Bolivia tanpa perlu lagi pemungutan suara di Kongres. Tapi bukan itu saja,

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 39 Artikel

dan ini yang fenomenal, pria kelahiran 1997. Ia mewakili provinsi Chapare dan Orinoca, sebuah kota pertambangan Media besar AS pada Carrasco de Cochabamba dengan 70% di wilayah Oruro, di Altiplano (daerah umumnya begitu suara di distrik itu. Ini merupakan jumlah Dataran Tinggi), Bolivia, pada tanggal terbanyak di antara 68 anggota parlemen 26 Oktober 1959, ini adalah anak suku meremehkannya, dan yang terpilih langsung dalam pemilu Indian pertama, Aymara, yang menjadi bahkan Morales pun tersebut. Pada akhirnya terpilihnya Evo presiden, dengan kendaraan politiknya Morales sebagai presiden Bolivia dengan Partai Gerakan Menuju Sosialisme dijuluki sebagai aktivis suara mayoritas merupakan puncak atau MAS (Movimiento al Socialismo), di kemenangan dari perjalanan perjuangan salah satu negeri termiskin di Amerika politik yang ”drop out” kelompok-kelompok penduduk asli di Selatan. dari SMA, dan juga Bolivia dalam menentang kolonialisme, Kita tentu ingat bahwa Bolivia neoliberalisme dan campur tangan adalah negara dengan penduduk asli seorang ”macro-trade pemerintah AS yang sangat besar dan (indigenous) terbesar di Amerika Selatan. unionist” atau ”narco- dominan di negeri ini. Populasinya sekitar 67% mengindetifikasi diri mereka sebagai penduduk asli. teroris”. Konteks Politik Bolivia Tapi kita pun menyadari bahwa untuk Untuk menjawab mengapa pada waktu yang lama, hanya minoritas kulit sering dianggap membawa alternatif akhirnya Morales terpilih sebagai putih dan mestizo yang menguasai politik dengan mengusung ide-ide presiden Bolivia, kita harus memper- kehidupan politik, ekonomi dan bisnis sosialisme baru atau ideologi dan prak- timbangkan transformasi sosial-politik di sana. Karenanya pada saat Morales tek “Kiri” di Amerika Latin. Mereka, sendiri dan ekonomi di Bolivia yang terjadi terpilih sebagai presiden, masyarakat atau bersama-sama, berada dalam dalam 20 tahun belakangan ini. Negara Amerika Latin terhenyak, demikian front yang bersikap kritis, dan bahkan ini sebetulnya sedang berjalan ke arah juga komunitas internasional (baca: keras, terhadap proyek neoliberalisme kebangkrutan ekonomi dan politik yang khususnya Amerika Serikat). Betapa tidak! dengan elemennya seperti pasar bebas, semakin parah. Evo dan MAS-nya hadir, Media besar AS pada umumnya begitu privatisasi, deregulasi, peran negara yang setelah melalui perjalanan panjang meremehkannya, dan bahkan Morales minimal (minimal state) dan investasi dari gerakan sosial bertransformasi pun dijuluki sebagai aktivis politik yang asing (multinational corporations), dan menjadi partai politik, untuk tidak ”drop out” dari SMA, dan juga seorang peran dominan AS, Bank Dunia dan hanya menyuarakan kepentingan ”macro-trade unionist” atau ”narco- IMF. Jika kita menengok ke belakang, penduduk asli Indian, tapi juga aktif teroris”. Meskipun demikian kehadiran Chili dan Bolivia adalah dua negara di dalam mengorganisir, memobilisasi, Morales ini bukanlah datang secara tiba- wilayah Amerika Latin yang pertama- dan memimpin perla-wanan rakyat tiba. Di tingkat kawasan, kehadirannya tama menerima (baca: dipaksakannya) tersebut. merupakan bagian dari gerbong yang rekomendasi proyek neoliberalisme Dalam politik, setelah berakhirnya sudah sejak awal diusung Hugo Chavez tersebut. pemerintahan Presiden Hernan Siles dari Venezuela (1998), Nestor Kirchner Sementara itu, di dalam negeri yang “Kiri”, dan berkuasa antara tahun (2003) dari Argentina (yang kemudian Bolivia sendiri, tahun 1990an, kelompok- 1982 hingga 1985, ada 3 partai politik digantikan istrinya, Christina Fernandez kelompok penduduk asli termobilisasi yang mendominasi arena politik dalam pemilu 2007), Tabarez Vazquez untuk menuntut hak politik mereka selama 20 tahun berikutnya. Mereka dari Uruguay (2005), serta Ignacio “Lula” yang selama ini diabaikan, atau bahkan adalah Gerakan Revolusioner Nasionalis da Silva dari Brazil (2001). Kemudian, ditolak oleh otoritas politik. Tahun atau MNR (Movimiento Nacionalista Michelle Bachelet (2006), seorang 1993, mereka sudah mengepalkan Revolucionario), Gerakan Revolusioner perempuan dari Partai Sosialis, sebagai tangannya secara politik atas terpilihnya Kiri atau MIR (Movimiento de la Izquierda presiden Chili; Rafael Correa (2007), Victor Hugo Cấrdenas, seorang wakil Revolucionaria), dan Aksi Demokratik seorang intelektual kiri sebagai presiden presiden pertama yang berasal dari Nasionalis atau ADN (Acciớn Democrấtica Ekuador; tokoh revolusioner lama, Daniel penduduk asli. Demikian juga, beberapa Nacionalista). Meskipun dari namanya Ortega sebagai presiden Nikaragua dari mereka terpilih sebagai walikota partai-partai tersebut bernuansa “Kiri”, (2006), dan mantan uskup Fernando sebagai dampak dari diberlakukannya tapi dalam praktek politiknya mereka Lugo sebagai presiden Paraguay (2008). Undang-undang Desentraliasi pada adalah partai “Kanan” atau “Kanan- Meski berbeda dalam gaya dan prioritas 1994. Morales sendiri pernah terpilih Tengah”, yang dominasi kekuasaannya politiknya, tapi semua presiden tersebut menjadi anggota Kongres Bolivia pada dipegang seorang pimpinan nasional

40 Artikel yang saling berebut atau saling barang rumah tangga, penyediaan Untuk pertama kalinya dalam pemilu ini, berganti jabatan kepresidenan. Selama pelayanan dasar bagi setiap orang, sekitar 324 kelompok-kelompok forum ini presiden yang terpilih dalam pemilu pendidikan dan pelayanan kesehatan warga dan 69 kelompok masyarakat tidak memiliki suara mayoritas, dan gratis, pemberlakukan pajak progresif Indian terlibat penuh dalam partisipasi karenanya mereka harus mendapatkan bagi kalangan kaya, redistribusi lahan politik. Ini adalah salah satu alasan kuat persetujuan Kongres terlebih dahulu. kerja, penghapusan kebijakan ekonomi mengapa pada akhirnya Evo Morales Artinya, ada semacam pakta negoisasi neoliberal, dan penentangan terhadap menang dalam pemilu. diantara faksi-faksi partai politik di kebijakan fleksibilitas tenaga kerja. Namun demikian, meski meme- Kongres. Ini yang kemudian disebut nangkan pemilu dengan presentase sebagai patronase politik Bolivia yang Go Politics: Menempuh Jalur telak, Evo yang bujangan ini, tidak berbasis pada klientelisme, korupsi dan Elektoral sepenuhnya mendapatkan dukungan personalisme. Pada saat bersamaan, Pada tahun 1994, ada dorongan secara merata di tiap negara bagian. masyarakat sipil, khususnya komunitas- kuat untuk melakukan program Dari 9 negara bagian, ia memenangkan komunitas masyarakat Indian, seolah- desentralisasi pemerintahan Bolivia. 5 di Bagian Barat, dan sisanya dikuasai olah terlepas dari seluruh dinamika Kongres meloloskan undang-undang Qurico di 4 negara Bagian Timur di sosial dan politik di tingkat elit dan yang dikenal dengan Undang- mana USAID (U.S Agency for International nasional. Sebelum masuk dalam arena undang Partisipasi Popular (Law of Development) menyalurkan investasi politik elektoral, Evo sendiri pada tahun Popular Participation). Undang-undang yang sangat besar, khususnya dalam 1990an dikenal sebagai anggota gerakan ini memberikan kesempatan bagi proyek infrastruktur di Santa Cruz bersenjata atau gerilyawan Tupac Katari orgnisasi-organisasi komunitas adat yang meliputi antara lain jalan bebas yang menentang segala kebijakan dan untuk berpatisipasi secara terbuka dalam hambatan (highway) dan jalur kereta api otoritas politik pemerintah. Sebagai arena politik di tingkat kabupaten/ (railway), yang langsung maupun tidak, ganjarannya, ia dan kawan-kawannya kota. Mereka juga dengan segera menjadikan Santa Cruz mengalami pernah merasakan terali besi penjara bisa mengambil jarak, atau bahkan “boom” ekonomi yang berkelanjutan selama 5 tahun. Selepas masa taha- independen, dari pengaruh atau tutorial sejak tahun 1970an. Memang apa yang nannya, Evo kemudian menjadi pejuang partai-partai politik tradisional yang ada. terjadi di Santa Cruz menimbulkan yang konsisten, vokal, dan berani Pada titik ini, MAS yang merupakan Blok ketegangan, dan bahkan konflik dari dalam memperjuangkan kepentingan Politik bertransformasi menjadi partai apa yang dikenal sebagai dua wajah penduduk asli Indian, khususnya dari politik yang bergerak di tingkat nasional Bolivia yang berbeda. Di satu sisi, suku Quecha dan Aymara. Kebobrokan (sebelumnya hanya di tingkat provinsi wajah penduduk asli yang miskin, tidak politik yang merajalela di Bolivia ini Cochabamba, wilayah perkebunan produktif secara ekonomi, dan tinggal direspon Evo dengan mempersatukan coca). di dataran tinggi atau pegunungan gerakan sosial yang terfragmentasi dan Pada tahun 2002, MAS sebagai bagian Barat, dan disisi yang lain, wajah terpinggirkan dalam arena politik. MAS parpol berlaga dalam pemilu dengan kalangan kulit putih dan mestizo yang sendiri, yang berdiri pada tahun 1997, hasil hanya mendapatkan 19,4% suara kaya secara ekonomi maupun berkuasa pada mulanya bukan partai politik yang pemilih. Tapi ini cukup mengejutkan secara politik, dan bermukim di wilayah solid dan terorganisir. Awalnya ia hanya banyak pihak, khususnya partai politik dataran rendah di Bagian Timur. sebuah gerakan cocalero (kelompok tradisional dan bahkan AS, karena Ketegangan atau konflik antar wilayah masyarakat penanam tumbuhan koka). MAS langsung berada diperingkat atau negara bagian ini sebetulnya Kemudian, ia pun tidak lebih dari kedua dengan memperoleh 27 kursi sudah berlangsung lama di banyak koalisi longgar dari berbagai gerakan dari 130 di DPR, dan 8 kursi dari 27 tempat di Bolivia, dan usianya sama sosial seperti gerakan tani, gerakan di Senat. Kemudian, sebagaimana dengan umur republik Bolivia itu sendiri. buruh, gerakan mahasiswa sampai sudah disebutkan, tahun 2005 mereka Misalnya, dalam pemerintahan periode gerakan masyarakat adat. Namun dalam kembali maju dalam pemilu. Kali ini kedua dari Sấnchez de Losada, muncul perkembangannya, mereka berubah mereka menang telak sekitar 53,7% konflik yang dikenal dengan “Perang menjadi Blok Politik yang dipersatukan dengan menguasai 72 kursi dari 130 Gas” (Gas War) pada bulan Oktober oleh kepentingan yang sama, dan di DPR dan 12 kursi dari 27 di Senat. 2003. Kelompok-kelompok penduduk ini tercermin dari platform minimal Mereka pun, meski tidak fantastis, asli di Barat memobilisir diri mereka mereka yakni, progran nasionalisasi memenangkan 3 jabatan gubernur dari untuk menentang kebijakan privatisasi industri-industri strategis; pengurangan 9 yang diperebutkan yakni, Chuquisaca Losada, dan sebagai reaksi baliknya, harga dan pembekuan harga barang- (43%), Oruro (41,0%), dan Potosi (42,7%). para politisi dan penguasaha pro-pasar

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 41 Artikel

bebas dan privatisasi mengundang sumber daya alam tersebut. Bahkan mungkin dilakukan juga di Bolivia. Losada untuk memindahkan ibukota pada tahun 1970an, mereka berhasil Lain daripada itu, kita pun tidak Lapaz ke Santa Cruz. Ketegangan dan melakukan kontrol penuh atas sumber ragu-ragu untuk mengatakan bahwa AS konflik antara Barat dan Timur berjalan daya alam tersebut melalui aparatus sangat terlibat dalam operasi-operasi hingga saat ini, dan sudah pasti menjadi negara di bawah diktator Hugo Banzer militer, dikenal dengan sebutan “internal tugas berat bagi Evo Morales untuk bisa (1971-1978). subversion”, sejak hari-hari revolusi di mengatasi masalah pelik ini. Misalnya Secara umum kekuasaan oligarki tahun 1950an dan 1960an di Bolivia. dalam upaya perubahan aturan main di Bolivia pada dasarnya terdiri dari Tahun 1963, Bolivia menghasilkan dalam elektoral. Mereka yang ada 3 komponen yang saling tumpang lulusan akademi militer tertinggi, dari di Barat menuntut pemilihan dalam tindih (overlapping). Yang pertama United States Army Special Warfare Majelis Konstitusi (Constituent Assembly) adalah kalangan kaya tradisional School di Fort Bragg, North Carolina, yang memungkinkan mereka untuk yang mengakumulasikan kapitalnya dibandingkan negara-negara lain di memperluas kekuasaan politiknya selama ratusan tahun melalui operasi Amerika Latin. Bahkan bantuan finansial untuk bisa mengubah undang-undang pertambangan timah dan perak. untuk militer pun meningkat jumlahnya, dalam aturan-aturan elektoral (misalnya Kota Potosi yang berlokasi di dataran dengan nilai saat itu, dari US $ 100.000 di adanya kursi cadangan untuk Kongres tinggi Andes, yang luasnya lebih besar tahun 1958 menjadi US $ 3,2 juta pada bagi kalangan penduduk Indian), dibandingkan kota London pada Abad tahun 1964. Pada tahun 1962-63 saja, dan kebijakan ekonomi (misalnya 16, merupakan tempat di mana asal sekitar 659 perwira militer menjalani nasionalisasi industri gas dan minyak dari dua pertiga kebutuhan perak training di AS, dan 20 dari 23 perwira bumi). Sebaliknya, kalangan bisnis dan dunia. Sementara itu, baru-baru ini, senior militer melakukan kunjungan oligarki di Timur, khususnya di Santa produksi timah semakin memperkaya yang diperluas. Terbunuhnya Che di Cruz, sangat menentang pemilihan sekelompok kecil oligarki yang me- Bolivia adalah ikon keberhasilan militer dalam Majelis Konstitusi. Mereka justru lakukan kerjasama dengan kelompok yang sepenuhnya didukung AS. Mereka mendorong diadakannya referendum bisnis atau modal asing. Dewasa ini, pun dengan sukses menghancurkan di tingkat negara bagian untuk eksport minyak bumi, gas dan narkotika kekuatan-kekuatan revolusioner dan mempromosikan otonomi daerah yang bergerak dalam genggaman lingkaran populis di Bolivia, dan ini mendorong lebih luas, yang tentu saja dengan tujuan yang tak berujung pangkal (vicious circle) terbentuknya pemerintahan diktator sempit untuk kepentingan ekonomi dari kekuatan-kekuatan lama yang sudah militer yang memberi jalan pada mereka sendiri. berlangsung ratusan tahun. Bahkan ini kekuasaan oligarki dan rejim neoliberal semakin diperkuat dengan sistem yang untuk dua dekade mendatang. Saat ini Kekuasaan Oligarki tertutup dari penguasaan tanah yang pun militer Bolivia tidak bisa lepas dari Bolivia adalah negara yang paling luas oleh latifundia yang semi-feodal. tutorial AS yang membawa program miskin di Amerika Selatan. Menurut Mari kita simak laporan United Nations “war on drugs”, dan juga yang baru-baru Laporan Bank Dunia 2004 terungkap (PBB) berikut ini. Sampai dengan Oktober ini “war on terrorism”. bahwa 74% penduduk asli Bolivia hidup 2005, menurut laporan tersebut, sekitar di bawah garis kemiskinan. Persisnya, 100 keluarga menguasai sekitar 25 juta Menemukan kembali (Refounding) masih menurut laporan tersebut, hampir hektar di Bolivia, dan sementara itu, 2 Bolivia dua pertiga masyarakat Indian adalah juta keluarga campesino memiliki akses Berbeda dengan para pemimpin miskin diantara 50% penduduk termiskin. hanya kepada 5 juta hektar tanah. Ini populis tradisional umumnya di wilayah Sebaliknya, seperti sudah disebutkan, artinya, 100 tuan tanah memiliki lima Andean yang berasal dari kelas atas hanya minoritas kulit putih dan mestizo kali lebih banyak tanah dibandingkan 2 dan menengah, dan yang berupaya yang berkuasa. Mereka ini yang disebut juta petani gurem. Banyak dari kalangan menjalankan redistribusi yang “dihela sebagai kelompok-kelompok oligarki, tuan tanah tersebut terlibat juga dalam dari atas” (from above) kepada masyarakat dan pusatnya yang terkuat ada di produksi dan perdagangan narkotika, tanpa basis ideologi yang kokoh dan wilayah Santa Cruz. Ini adalah wilayah dan mereka berkolaborasi dengan organisasi “akar rumput” yang kuat, Evo yang paling subur tanahnya, dan mafia obat bius AS. Mitra mereka ini dengan MAS-nya, mengambil peran dan juga lokasi dari sumber daya alam gas memiliki peran yang menonjol dalam posisi yang berbeda secara diametral. dan minyak bumi berada. Karenanya kounter-revolusi yang berhasil di Chili, Dengan berbasis gerakan massa yang wajar sekali jika mereka tidak ingin ada dan kampanye destabilisasi yang kurang terorganisir, melalui ideologi dan perubahan kebijakan pemerintah yang sukses di Venezeula. Kita bisa artikan program yang bisa dijalankan, mereka akan merugikan hak-hak istimewa atas bahwa tindakan yang sama bukan tidak berupaya untuk mengubah secara

42 Artikel mendasar dan permanen kekuasaan Timur, dan menghadiahkan tanah milik secara ilegal, disalahgunakan, atau oligarki kelas-kelas atas dan menengah negara yang bersertifikat sekitar 24.864 dimiliki untuk spekulasi. kulit putih dan mestizo yang memiliki kilometer persegi (atau sekitar 9600 mil Yang paling dramatis, dan ini kaitan atau bahkan bergantung pada persegi) kepada para petani. Ini baru sesuai janjinya waktu berkampanye korporasi multinasional dan negara tahap pertama dari upaya Evo untuk dalam pemilu, adalah negara kembali yang melindumgi mereka, khususnya membagikan tanah milik negara sekitar mengontrol semua bisnis asing, negara AS. Tujuan mereka tidak khususnya gas dan minyak bumi. Evo hanya sekedar mengambil alih dan Dalam tataran ideologis, mengumunkannya di Lap Paz pada 1 menjalankan sistem politik yang ada, Mei 2007, dan pengambil alihan tersebut tapi mengubahnya secara mendasar, dokumen program berlaku sejak resmi diumumkan, atau dan ini coba direalisasikannya melalui ini mengungkapkan setahun kemudian. Meski sebagian bisnis program “Refounding Bolivia” yang migas sudah dikuasai sebelum tanggal dicanangkannya bulan Juni 2006 sejarah Bolivia tersebut. Sebanyak 12 perusahaan asing yang kemudian diajukannya di Majelis sebagai “indigenous- telah bersedia menandatangani kontrak Konstitusi. karya yang baru, dan yang langsung Dalam tataran ideologis, dokumen popular resistance melaksanakannya adalah Repsol YPF SA program ini mengungkapkan sejarah to discrimination (Spanyol-Argentina), Petrobras (Brazil), Bolivia sebagai “indigenous-popular Total-Fina-Elf (Perancis-Belgia), dan resistance to discrimination and poverty”, and poverty”, British Gas (Inggris). Adapun perusahaan memproklamasikan “hak-hak” (rights) minyak milik negara, YPFB (Yacimientos masyarakat Indian untuk menentukan memproklamasikan Petroliferos Fiscales Bolivianos), sebuah nasibnya sendiri (self-determination), “hak-hak” (rights) BUMN mirip seperti Pertamina, di mengontrol teritorial mereka, dan juga bawah presidennya Guillermo Aruquioa, “sumber-sumber bersama” (collective masyarakat Indian mengontrol semua kekayaan sumber resources), dan menjalankan sistem untuk menentukan alam seperti minyak bumi dan gas. peradilan dan politik mereka yang Dengan kontrak baru tersebut, semua sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi nasibnya sendiri perusahaan asing harus menyetor manusia. Visi MAS untuk Bolivia adalah (self-determination), 82% dari penerimaan (bukan total plural, partisipatif, komunitarian dan laba) ke YPFB, dan hanya 18 persen demokrasi perwakilan yang berbasis mengontrol teritorial yang diperuntukan bagi perusahaan pada kebhinekaan masyarakat dalam mereka, dan juga asing yang bertindak sebagai operator rangka menghapuskan berbagai eksplorasi minyak. Evo Morales sendiri bentuk kolonialisme, segregasi dan “sumber-sumber masih sangat terbuka dengan dialog diskriminasi. Dalam bidang ekonomi, bersama” (collective atau negoisasi terhadap perusahaan program ini mempromosikan bahwa asing. “Kami sebagai keturunan Indian sumber-sumber daya alam adalah resources), dan masih percaya dengan prinsip dialog”, merupakan “pemilikan bersama” (social menjalankan sistem demikian Evo mengatakannya. Tapi, property) dan pengelolaannya dilakukan masih menurutnya, jika ini tidak oleh negara, semacam model “ekonomi peradilan dan politik berjalan maka mereka memiliki waktu sosial” (social economy) di mana ada enam bulan untuk berpikir ulang pemilikan produktivitas swasta selama mereka yang sejalan atau meninggalkan Bolivia. Dalam ini digunakan untuk tujuan-tujuan sosial dengan prinsip-prinsip kesempatan yang lain, Evo pun dengan yang berguna. tegas menutup pintu bagi penyelesaian Ada beberapa langkah berani yang hak asasi manusia. sengketa dengan perusahaan asing diambil Evo dengan MAS-nya untuk melalui arbitrase internasional. Simak merealisasikan program Refounding 200.000 kilometer persegi (atau sekitar saja apa yang dikatakannya berikut ini: Bolivia. Salah satunya adalah proyek 77.000 mil persegi) selama masa lima “Tidak pernah ada negara di landreform (reformasi agraria) yang tahun pemerintahannya. Evo sendiri dunia ini yang bisa menang dengan radikal. Morales pada tanggal 3 Juni juga berjanji untuk memperluas dan keberadaan arbitrase internasional. Tidak 2006 mendatangi basis oposisi terkuat meredistribusikan tanah-tanah yang pemerintah, tidak negara, dan tidak juga di Santa Cruz di dataran rendah bagian dimiliki secara pribadi yang diperoleh rakyat. Hanya perusahaan multinasional

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 43 Artikel

yang bisa menang” sekali, dan ini artinya keuntungan yang Langkah-langkah Evo ini, disamping “Tidak pernah ada mereka dapat juga sudah tak terhitung kebijakan sosial lainnya, bukannya tanpa negara di dunia ini jumlahnya. Karenanya, hak atas kekayaan kritik dan perlawanan. Kalangan oligarki bumi Indonesia harus dikembalikan lama bersikeras untuk mempertahankan yang bisa menang kepada pemiliknya yakni bangsa seluruh privelese yang selama ini dengan keberadaan Indonesia. Itu yang diamanatkan dalam mereka miliki dalam kaitannya dengan Undang-undang Dasar kita bahwa keuntungan besar yang didapat dari arbitrase internasional. hasil bumi dan seluruh isinya untuk industri minyak bumi dan gas. Sebaliknya, kemaslahatan bangsa Indonesia. Tunggu ada pendukung Evo sendiri yang Tidak pemerintah, apa lagi? Jika di Bolivia bisa, mengapa juga mengkritiknya karena dianggap tidak negara, dan tidak di Indonesia? Kelihatannya saat ini langkah Evo ini hanya kompromi dalam kita memang butuh orang seperti Evo, negoisasi ulang antara pemerintah dan tidak juga rakyat. seperti dulu kita punya Soekarno, hadir perusahaan-perusahaan asing, dan Hanya perusahaan di Indonesia [nis]. bukan transformasi relasi kekuasaan dan pemilikan alat-alat produksi. Memang multinasional yang bisa Daftar Pustaka tidak mudah, tapi sejauh ini Evo masih menang” mendapatkan dukungan sebagian besar Ahmad, Aijaz, “Bolivia: Revolution masyarakatnya, dan juga koleganya Setidak-tidaknya sejauh ini ada tiga Through the Ballot? The First part of di wilayah Amerika Latin, termasuk hal yang kita bisa renungkan dari apa a series on Latin America,” Frontline, masyarakat internasional yang sudah yang terjadi di Bolivia saat ini. Pertama, Vol. 22, Issue 27, 31 December-13 muak dengan model ekonomi neoliberal kontrak karya antara pemerintah dan January 2006 yang tampaknya sudah sekarat. perusahaan-perusahaan asing bukanlah “sesuatu” yang sakral atau tabu untuk Garcĩa Linera, Ấlvaro, Estado Apa yang bisa kita pelajari? bisa diubah. Bukan seperti kitab suci multinacional, La Paz: Malatesta Sebagai bangsa Indonesia, apa yang yang sudah final, kontrak tersebut 2005 bisa kita pelajari dari fenomena Bolivia buatan manusia, dan apabila saat ini di bawah Evo Morales ini? Ironisnya, kita melihat bahwa perubahan tersebut ------, La lucha por el belum apa-apa Kepala Badan Pelaksana bisa memperbaiki penerimaan negara, poder en Bolivia, La Paz: Plural 2005 Kegiatan Hulu Migas Indonesia, Kardaya apalagi untuk tujuan kesejahteraan Warnika, sudah mengatakan bahwa masyarakat dan pembangunan eko- Rebick, Judy, “Peaceful Revolution is kondisi Bolivia tidak bisa disamakan nomi, mengapa tidak mungkin dila- taking shape”, The Toronto Star, 9 dengan Indonesia meski kedua negara kukan. Kedua, kontrak karya antara September 2006 tersebut sama-sama produsen minyak. dua belah pihak ini, apapun isi Sebagai inspirasi atau bahkan ide maupun kesepakatannya, tetap saja Spronk, Susan, “A Movement Toward or terobosan kelihatannya sudah sejak at the end of the day, peran dan posisi Beyond “Statism?”, YES Magazine, awal dimatikan dengan pernyataan kedaulatan negara masih saja yang March - April 2007 ini. Tidak perlu menjadi pejabat publik teratas. Artinya, jika kedaulatan negara atau memiliki pendidikan tinggi untuk sudah semakin tergerus dan mulai PINR, “Bolivia’s Evo Morales Launches mengatakan bahwa Bolivia berbeda kehilangan peran dan posisinya akibat His Movement Toward Socalism into dengan Indonesia. Evo pun juga pasal-pasal dalam kontrak tersebut, the Political Trenches”, 15 June 2006. mengatakan demikian sesaat setelah maka tidak ada alasan lain untuk lebih pelantikannya sebagai presiden. Mari mengedepankan perubahan sebagai kita simak apa yang dikatakannya jaminan atas kedauluatan negara yang sebagai berikut : lebih baik. Harga diri bangsa dan negara “Saya tidak hanya pengikut Chavez, dipertaruhkan di sini jika memang kita tapi juga pengikut Castro dan juga tidak hanya sibuk mempromosikan Che. Tapi ini bukan berarti saya akan retorika politik bahwa NKRI harga mati menjalankan program-program mereka selama ini meski tanpa arti. Ketiga, di sini, karena Bolivia bukanlah Kuba.” keberadaan perusahaan-perusahaan asing tersebut di Indonesia sudah lama

44 Artikel Keterkaitan Gerakan Penduduk Asli 1 (Indigenous Movements) dan Kekuatan ”Kiri” (Left) di Amerika Latin Nur Iman Subono2

Dalam tahun-tahun belakangan ini, Amerika Latin. Pada umumnya partai- kita menyaksikan gerakan penduduk partai berbasis etnis ini secara eksplisit asli (indigenous movements) atau berupaya untuk merepresentasikan ke- masyarakat Indian di wilayah Amerika pentingan politik penduduk asli yang Latin semakin tampil kepermukaan sudah lama diabaikan dan dimarjinalkan secara politik dalam konteks nasional. dalam tatanan sosial yang ada. Memang Bahkan lebih jauh dari itu, di wilayah kehadiran mereka ini menimbulkan pro tersebut untuk pertama kalinya dalam dan kontra dalam dinamika politik di sejarah telah lahir partai-partai politik wilayah Amerika Latin. Di satu sisi, ada berbasis etnis (ethnic parties). Di Bolivia kalangan yang menerima kehadiran misalnya, Evo Morales yang maju mereka karena menyadari bagaimana dalam pemilu 2002 menggunakan mereka selama ini merupakan kelom- kendaraan politiknya, partai indigenous, pok yang mayoritas secara sosial, tapi yang dikenal dengan nama MAS atau minoritas secara politik. Karenanya Movimiento al Socialismo. Demikian wajar sekali jika saat ini mereka tampil juga di Ekuador, partai politik Pachakutik, dalam arena politik dengan membawa atau lengkapnya Movimiento de Unidad kendaraan partai politik mereka sendri. Plurinacional adalah partai yang meng- Namun di sisi yang lain, banyak yang hantarkan Lucio Gutiếrrez menjadi menganggap bahwa kehadiran mereka presiden di tahun 2002. Kecenderungan sangat tidak compatible dengan demo- yang serupa juga muncul dalam dua krasi, dan bahkan hanya akan melahirkan tahun belakangan ini di Kolombia, atau memperbesar konflik etnik dan Nikaragua, dan Venezuela. menciptakan destabilisasi demokrasi. Partai-partai politik ini tentu saja Yang belakangan ini mengecam partai- sangat berbeda dengan partai-partai partai indigenous tersebut karena sikap tradisional yang selama ini sudah mereka yang menolak demokrasi mendominasi kehidupan politik di sebagai ”the only game in town”, dan

1 Dalam tulisan ini kata kelompok-kelompok indigenous, penduduk asli, dan masyarakat Indian digunakan secara bergantian dalam pengertian yang kurang lebih sama. 2 Staf Redaksi Jurnal SosDem, staf pengajar di Jurusan Politik, FISIP UI, dan peneliti di Demos, Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi.

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 45 Artikel

ini diperlihatkan antara lain dengan berbeda dari sektor-sektor lain dalam negara-negara Andean tersebut. Untuk kerusuhan dan pembrontakan yang masyarakat yang dewasa ini berlaku sekedar gambaran ada baiknya melihat menggulingkan presiden di Ekuador, dalam wilayah-wilayah tersebut tabel I. dan juga Bolivia. Bahkan lebih jauh atau bagian dari wilayah-wilayah Mengapa dewasa ini gerakan lagi, dalam dinamika politik, kelompok- tersebut. Mereka membentuk saat masyarakat Indian atau indigenous kelompok indigenous atau masyarakat ini sektor-sektor masyarakat yang semakin tampil kepermukaan secara Indian, baik langsung maupun tidak, non-dominan dan terbentuk untuk politik? Ada banyak penjelasan di sini. lebih memiliki kedekatan, baik politis memelihara, membangun, dan Ada yang melihatnya, mulai tahun maupun ideologis, dengan kelompok- meneruskan pada generasi mereka 1980an dan 1990an, mereka sebagai kelompok radikal ”Kiri” di Amerika Latin di masa depan wilayah leluhur dan bagian dari munculnya gerakan sosial saat ini. Bagi banyak pihak, khususnya identitas etnis mereka, sebagai baru (new social movements) yang dipicu kalangan bisnis dan pemilik modal dasar dari keberadaan mereka oleh kebangkitan kembali identitas etnis dalam negeri maupun asing, ini hanya sebagai bangsa atau masyarakat, indigenous setelah selama ratusan tahun akan menyebarkan pengaruh yang sesuai dengan sistem legal, pranata- mereka di bawah dominasi kalangan buruk di wilayah Amerika Latin setelah pranata sosial, dan pola-pola kultural mestizo dan kulit putih. Disamping itu, berakhirnya Perang Dingin. Tentu gam- mereka sendiri.” ada yang memahami kebangkitannya barannya adalah ”Kiri” masa lalu yang kembali karena difasilitasi oleh runtuh- sering tampil dalam bentuk perlawanan Bolivia, Peru, Ekuador, dan Kolombia nya tatanan struktur korporatis di tingkat bersenjata atau gerilyawan menentang bisa dimasukan dalam kategori negara- regional dan dorongan transisi ke arah otoritas kekuasaan pemerintah. negara Andean di Amerika Selatan demokrasi di tingkat global, yakni tran- yang paling beragam etnisitasnya. sisi yang menandai berakhirnya Perang Siapa dan Mengapa Mereka Hadir? Biasanya ciri-ciri masyarakat Indian Dingin. Tapi ada juga yang memiliki Pertanyaan pertama yang akan tersebut sebagian terbentuk karena argumen bahwa mobilisasi politik muncul bila kita bicara kelompok- kondisi-kondisi alamiah seperti antara kelompok penduduk asli atau Indian ini kelompok indigenous yang hidup di mereka yang hidup di dataran tinggi dimungkinkan karena berkembangnya wilayah Amerika Latin adalah, siapa dan rendah, kemudian sebagian karena aliansi transnasional yakni aliansi antara sebetulnya mereka? Bagaimana proses-proses sosial dan budaya, dan masyarakat indigenous secara global kita mendefinisikan siapa yang kita juga sebab kesejarahan. Data yang di Bagian Selatan dan kelompok- sebut sebagai kelompok-kelompok dikeluarkan oleh beberapa lembaga kelompok hak asasi manusia atau LSM indigenous? Ternyata memang tidak sensus seperti Instituto Nacional de Lingkungan secara global di Bagian mudah, dan tampaknya banyak definisi Estadistica e Informấtica (INEI) Censos Utara. Namun ada kasus negara seperti yang bicara mengenai kelompok- Nacionales menunjukan jumlah, wilayah Ekuador misalnya, federasi masyarakat kelompok indigenous. Dan Rosengren, dan beragamnya penduduk asli di indigenous pertama yang dibentuk Komisi SIDA, bisa jadi benar ketika mengatakan bahwa tidak ada kriteria Tabel I objektif dalam mendefinisikan siapa Masyarakat Indigenous kelompok indigenous tersebut, kecuali negara-negara Andean di Amerika Selatan hanya masalah askriptif yang dilakukan diri mereka sendiri atau pihak lain. Ada No Negara Jumlah Jumlah Suku Lokasi definisi yang sedikit banyak diterima 3 Dataran Tinggi diajukan oleh Mr. Jorge Martinez Cobo, 1 Bolivia 4. 135.026 Special Rapporteur of the Working Group 31 Dataran Rendah on Declaration on the Rights of Indigenous 2 Dataran Tinggi 2 Peru 4.841.899 Peoples of the Commission for Human 46 Dataran Rendah Rights yang mengatakan bahwa : 21 Dataran Tinggi “Penduduk asli (indigenous peoples) 3 Kolombia 656.841 61 Dataran Rendah adalah mereka yang memiliki 1 Dataran Tinggi kontinuitas sejarah dari masyarakat 4 Ekuador 3.112.100 pra-invasi dan pra-kolonial, yang 10 Dataran Rendah berkembang dalam wilayahnya Sumber: diolah dari beberapa sumber sendiri, menganggap diri mereka

46 Artikel mnncul sebelum terjadinya proses gerilyawan Sendero Luminoso (Peru) membentuk partai politik dan mengajak transisi demokrasi. Kehadirannya lebih dan FMLN (El Salvador). Meskipun dan memasukan (incorporated) para banyak berkaitan dengan dinamika demikian ada juga pimpinan-pimpinan pemimpin ”Kiri” dan organisasi- interaksi dengan aktor-aktor dalam indigenousnya lebih menonjol, ideologi organisasi popular menjadi bagian negeri seperti serikat buruh, partai Indianis dan kritik terhadap penindasan dalam organisasi gerakan penduduk politik sayap ”Kiri”, dan kependetaan rasialnya juga lebih dominan. Di sini asli. Partai-partai politik yang berbasis Katolik yang banyak dipengaruhi oleh ada nama-nama kelompok-kelompok gerakan penduduk asli muncul dan Teologi Pembebasan. perlawanan seperti Aliansi Quintin menguat pada tahun 1990an. Bisa Lame-M 19 (Kolombia), EZLN (Meksiko), dibilang mereka berhasil secara politik Keterkaitan ”Kiri” dan dan EGTK (Bolivia). karena menformulasikan kinerja dan ”Indigeneous” tampilan yang lintas-etnis (cross-etnic) Dalam catatan sejarah Amerika Tipologi Relasi “Kiri” dan dengan melibatkan kalangan miskin 3 Latin, kelompok-kelompok penduduk “Indigenous” mestizo dan juga kelas menengah asli ini, dalam dinamika dan pasang- Donna Lee Van Cott, profesor urban yang terpinggirkan. Dalam surutnya, lebih memiliki keterkaitan, dari University of Connecticut, AS, banyak hal, mereka bergantung pada baik langsung maupun tidak, dengan membuat tipologi yang menarik dalam bantuan kalangan intelektual ”Kiri” dan kelompok-kelompok ”Kiri”, baik yang melihat relasi antara kekuatan ”Kiri” pimpinan serikat buruh, dan berupaya memilih jalan perlawanan bersenjata dan kelompok-kelompok indigenous untuk membentuk kinerja politik yang maupun jalur elektoral. Pada tahun di Amerika Latin. Layaknya sebuah lebih mandiri dan progresif ditengah- 1980an, kebangkitan kembali partai- spektrum, relasi tersebut bergerak dari tengah meredupnya partai-partai partai politik sayap ”Kiri” ternyata juga dominannya kelompok indigenous, politik sayap ”Kiri” dan melemahnya jatuh bersamaan dengan semakin kemudian adanya mitra sejajar atau peran serikat-serikat buruh. Beberapa matangnya kedewasaan politik dan keseimbangan kekuasaan (balance contoh bisa disebutkan di sini antara lain efektifnya gerakan penduduk asli. of power), menuju ke dominannya Alianza Social Indigena, Kolombia (1991), Mereka terbentuk, pada tahun 1970an kekuatan ”Kiri”. Secara mudahnya Movimiento al Socialismo atau MAS, dan 1980an, dalam konteks menguatnya digambarkan dalam spektrum seperti Bolivia (1995), dan Movimiento de Unidad jalur elektoral yang dipilih kelompok- tertera di bawah ini : Plurinacional Pachakutik (Pachakutik), kelompok ”Kiri” di Ekuador (1996). berbagai wilayah Yang kedua di Amerika merujuk pada Latin. Banyak partai etnis para pimpinan atau partai indi- penduduk asli genous yang bergabung, dan banyak organisasi Tipologi ini dilihat dengan merujuk menjadi mitra senior dalam sebuah gerakan sosial penduduk asli yang pada hal-hal sebagai berikut; (a) bentuk aliansi elektoral dengan partai-partai mendukung partai-parti ”Kiri” terutama organisasinya (misal parpol atau gerakan); “Kiri” atau gerakan popular. Partai- yang berbasis di wilayah pertanian. (b) lamanya aliansi yang diharapkan; (c) partai indigenous tersebut semakin Tapi ada juga mereka yang terlibat kekuatan relatif kelompok indigenous mendapatkan kekuatannya pada saat, dalam gerakan perlawanan bersenjata, versus para pemimpin ”Kiri” dan setelah pemilu, mengajak mitranya dari dan dalam banyak kasus, komandan- organisasi; (d) ekstensi geografis atau kalangan “Kiri” yang kurang memiliki komandan yang memimpinnya skala keterkaitan (misal lokal, nasional). sumber daya manusia atau organisasi berasal dari kalangan mestizo, yang di tingkat pedesaan maupun gerakan lebih mempromosikan strategi militer Dominannya Kelompok sosial atau partai yang kurang dinamis di dan ideologinya dengan basis kelas. ”Indigenous” tingkat nasional. Kita bisa menyebutkan Ini artinya kelompok-kelompok Ada dua bentuk yang terlihat antara lain nama seperti Pachakutik- bersenjata ini lebih memilih untuk dalam relasi kekuasaan di mana Nuevo Pais, Ekuador (1996 dan 1998); mensubordinasikan identitas etnis di kelompok-kelompok penduduk asli aliansi lokal di Ekuador antara Pachakutik bawah tuntutan-tuntutan perjuangan lebih dominan. Yang pertama merujuk dan Izquierda Democrấtica, Partido kelas. Kita bisa sebut misalnya, organisasi gerakan sosial penduduk asli Socialista-Frente Amplio, MPD dan

3 Sebagian besar materi ini diambil dari tulisan Donna Lee Van Cott.

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 47 Artikel

partai-partai gurem lainnya, Ekuador dan Protestan, asosiasi ilmuwan, dan usaha mereka untuk mempertahankan (1996-20006); Pueblo Unido Multiếtnico LSM. Sebaliknya, pada akhir 1990an, status mereka sebagai gerakan sosial. de Amazonas dan Patria Para Todos, gerakan sosial indigenous menjadi poros Lain daripada itu, untuk menghindari Venezuela (2000). dari mobilisasi lintas-etnis dan lintas- tercemar atau terkontaminasi dalam kelas. Mereka ikut terlibat dalam protes- kompetisi elektoral atau pemilu, maka Perimbangan Kekuasaan atau protes terhadap berbagai kebijakan mereka lebih memilih untuk beraliansi Mitra Sejajar neo-liberal yang dimotori oleh gerakan dengan partai-parati ”Kiri” untuk prospek Dalam tahapan ini, ada semacam sosial popular seperti di Meksiko, Chili, elektoral yang lebih menjanjikan bagi “tarik-menarik” antara kelompok indige- Ekuador dan negara-negara lainnya. mereka. Di sini kita bisa menyebutkan nous dan kekuatan “Kiri”, baik atas Misalnya yang terkenal, aliansi untuk nama seperti Movimiento Bolivia Libre- dasar kesepakatan untuk membangun mendongkel presiden Bucaram (1997) organisasi indigenous dataran rendah, kemitraan yang sejajar atau dalam dan Mahuad (2000), Ekuador. Kemudian, CIDOB, Bolivia (1997), dan Partido bentuk perjuangan untuk mengontrol ”Perang Air” (Water War) di Cochabamba, Sociedad Patriốtica-Pachakutik, Ekuador gerakan atau organisasi. Perimbangan Bolivia (2000); protes terhadap mereka (2002). kekuasaan ini bergerak sangat dinamis, yang mendukung anti nasionalisasi gas Kedua, gerakan dan partai indige- dan beragam dari waktu dan tempat. dan mendongkel Sằnchez de Lozada, nous menyokong kandidat dari Yang pertama mengambil bentuk Bolivia (2003); penurunan presiden kalangan ”Kiri”. Pilihan ini berkaitan adanya kerjasama antara wakil-wakil Carlos Mesa, Bolivia (2005); dan protes- dengan kenyataan bahwa tidak dari partai-partai indigenous dan partai- protes paska pembrontakan Zapatista, ada kandidat mumpuni yang bisa partai politik sayap ”Kiri” di parlemen, Meksiko, (1994). diusung oleh kalangan indigenous baik di tingkat nasional maupun lokal. Yang selanjutnya, ketiga, organisasi sendiri. Karenanya mereka bersama Dalam banyak kasus, kecuali untuk kelompok indigenous dan para pimpinan kalangan ”Kiri” mempromosikan kan- keberhasilan MAS di Bolivia, partai- organisasi popular serta kalangan didat dari sayap ”Kiri” untuk berlaga partai indigenous biasanya hanya intelektual ”Kiri” membentuk partai dalam politik elektoral atau pemilu minoritas dalam memposisikan wakil- politik bersama (joint political party). dengan harapan kandidat tersebut wakilnya di parlemen. Karenanya, dalam Biasanya ini dilakukan pada saat, baik bisa merepresentasikan kepentingan upayanya untuk mempromosikan hak- kelompok indigenous maupun gerakan dan aspirasi mereka. Misalnya kita hak mereka, menghambat kebijakan- ”Kiri”, berada dalam posisi lemah secara melihatnya dalam berbagai gerakan kebijakan neoliberal, dan memasukan politik. Karenanya, mereka bekerjasama indigenous yang mendukung kandidat kepentingan-kepentingan mereka membentuk kendaraan politik untuk dari PRD, Meksiko (akhir 1980an hingga dalam kebijakan pemerintah, partai- menempuh jalur politik elektoral. Kita bisa 1990an). Kemudian lainnya, Pachakutik partai indigenous membentuk aliansi menyebutkan misalnya, Eje Pachakuti, mengusung Freddy Ehlers (1996, dengan partai-parti ”Kiri-Tengah” dan Eje de Convergencia Patriớtica, Bolivia 1998) dan Rafael Correa (2006) sebagai ”Kiri” yang compatible dengan mereka (1980an), Frente Democrằtico Nueva, kandidat presiden di Ekuador. secara ideologis. Kita bisa menyebutkan Guatemala (akhir 1990an). Ketiga, partai-partai ”Kiri” mema- misalnya Pachakutik dan partai-partai sukkan atau melibatkan gerakan ”Kiri” di parlemen nasional, dan majelis Dominannya Kelompok “Kiri” indigenous dalam daftar kandidat atau konstituente, Ekuador (1996-20060); Bagaimana situasi dan kondisinya caleg. Sebelum 1995, partai-partai wakil-wakil indigenous dari PUAMA dan jika kelompok-kelompok “Kiri” justru ”Kiri” biasanya menempatkan individu- CONIVE dan MVR di bawah Chavez di yang dominan dalam relasinya individu indigenous tersebut dalam majelis konstituente, Venezuela (1999). dengan kelompok-kelompok indige- daftar nomer sepatu. Akibatnya, jarang Kemudian yang kedua, organisasi nous? Sedikitnya ada 4 model sekali, jika tidak mau disebutkan tidak gerakan sosial penduduk asli bergabung dari relasi tersebut yang bisa kita mungkin, mereka yang kemudian dengan organisasi-organisasi kerakyatan paparkan. Pertama, gerakan dan partai terpilih sebagai anggota parlemen. dalam kegiatan protes, demonstrasi atau indigenous dan partai-partai ”Kiri” saling Namun setelah 1990an, popularitas unjuk rasa. Pada tahun 1980an dan awal berkompetisi dalam aliansi elektoral. kalangan indinegous terus menguat, 1990an, gerakan indigenous banyak yang Biasanya semuanya bermula pada saat dan karenanya tidak mengherankan melakukan pawai akbar, memblokir kalangan indigenous menyadari bahwa apabila partai-partai ”Kiri” mulai ja-lan, dan mengadakan pertemuan mereka tidak mungkin menang dalam memperhitungkan keberadaan mereka massa dengan simpati, dan dukungan pemilu jika atas usaha mereka sendiri, dan mulai memasukan beberapa dari dari organisasi-organisasi gereka Katolik atau bisa juga sebagai bagian dari mereka dalam daftar nomer jadi. Bahkan

48 Artikel ada yang mengajak individu-individu bahwa kalangan indigenous memiliki Daftar Pustaka indigenous untuk dijadikan calon kapasitas dan kekuatan yang besar, wakil presiden mendampingi jagoan apalagi jika sudah beraliansi dengan Korovkin, Tanya, “Indigenous Movements mereka. Sebut saja misalnya ADM-19 di kalangan ”Kiri” di Amerika Latin. Dalam in Central Andes: Community, Class, Kolombia mengajak pimpinan kalangan catatan sejarah, baik kalangan ”Kiri” and Ethnic Politics,” Latin American indigenous, Jesứs Piňacuė, menjadi maupun kelompok indigenous, memiliki and Caribbean Etnic Studies, 1 (2), kandidat wakil presiden (1994). Demikian pengaruh yang tidak terlalu besar 2006 juga MBL di Bolivia mengusung tokoh dalam mempengaruhi atau bahkan indigenous, Marcio Fabricano sebagai menentukkan kebijakan politik di tingkat Madrid, Raứl L, “Critical Debates: calon wakil presiden. Adapun partai- nasional. Ini disebabkan karena mereka Indigenous Parties and Democracy partai “Kiri’ yang terlibat antara lain sendiri secara internal memang sangat in Latin America”, Latin American seperti Izquierda Democrática-CONAIE, terfragmentasi atau terpolarisasi, atau Politics and Society, tanpa nomer Partido Socialista-Federación Nacional juga karena tata ekonomi internasional dan tahun. de Organizaciones Campesinas, yang seringkali tidak berpihak pada Indigenas y Negras, Ekuador (1980an mereka. Tapi ceritanya akan menjadi Rosengren, Dan, ”Indigneous Peoples hingga saat ini); PRD di Meksiko (1980an lain sama sekali apabila mereka mampu of the Andean Countries: Cultural hingga saat ini); dan Movimiento Bolivia menguasai sumber daya alam yang akan and Political Aspects”, A Study Libre, sejumlah organisasi, Bolivia menempatkan mereka sebagai kekuatan Commissioned by SIDA, April 2002. (1990an). regional. Di sini kita akan menyebutkan Yang terakhir, keempat, partai-partai orang seperti Hugo Chávez (Venezuela), Schamis, Hector, “, Socialism, “Kiri” membentuk aliansi partai atau Evo Morales (Bolivia), dan Rafael Correa and Democratic Institutions”, Journal subunit kelompok indigenous yang (Ekuador) yang mampu menggunakan of Democracy 17 (October), 2006. merupakan bagian dari mereka. Dalam sumber daya alam mereka sebagai kenyataannya di wilayah Amerika Latin kekuatan politik yang ampuh, baik Van Cott, Donna Lee, ”Indigenous merupakan hal yang biasa elit-elit di tingkat nasional, regional maupun People and the Left in Latin America: partai “Kiri” membentuk partai-partai internasional. Hector Schamis dalam Diverse Forms of Linkage, Diverse indigenous “bawahan” (underbow) Journal of Democracy, mencirikan Implications”, wokrshop on the Left mereka. Kita bisa menyebutkan misalnya mereka sebagai ”petro-left”. Sebaliknya, Turn in Latin America, May 25-27, Partai Peronis di Argentina, yang bisa kalangan “Kiri” sendiri biasanya lebih 2007, University of British Colombia/ masuk kategori partai “Kiri”, maka kita memiliki pengaruh di tingkat lokal. Simon Fraser University, British bisa menemukan agrupaciones, yang Model yang dikembangkan Partai Buruh Columbia. merupakan organisasi indigenous, (PT) dengan Participatory Budget di Porto sebagai subunit atau “bawahan” dari Alegre adalah salah satu eksperimen ------, “Indigenous partai Peronis. politik ”Kiri” yang menarik, dan ternyata Parties, Mayoral Leadeship and memang sukses dan direplikasi di Institutional Innovation in the Penutup banyak wilayah Amerika Latin maupun Andes”, paper presented at the 65th Apa yang digambarkan di atas, pada negara-negara lain di dunia. Annual Meeting of the Midwest dasarnya lebih merujuk pada tipologi Akhirnya, kita harus menyadari Political Science Association. relasi kekuasaan antara kalangan “Kiri” bahwa berbagai upaya untuk mempro- Chicago, Illinois, 12-15 April 2007 dan kelompok masyarakat indigenous mosikan demokrasi yang lebih ber- di wilayah Amerika Latin. Dalam makna (substansial) memang tidak kenyataannya tentu akan sangat boleh berhenti pada sekedar prosedural. berkaitan dengan dinamika politik yang Banyak jalan ke Roma, dan pengalaman pasang-surut, dan konteks tempat dan Amerika Latin memberikan pelajaran waktu. Namun demikian, kebangkitan bagi kita untuk selalu memikirkan ”Kiri” di wilayah Amerika Latin dalam perjuangan yang benar-benar sejati, 10 terakhir ini tidak bisa dilepaskan dari yakni adanya kontrol masyarakat atas muncul dan berkembangnya organisasi urusan-urusan publik dengan basis gerakan indigenous di berbagai wilayah. kesetaraan politik. Itu esensi demokrasi Meskipun demikian kita pun yang bermakna [nis]. tidak serta merta bisa menyimpulkan

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 49 Artikel

BELAJAR DARI ARGENTINA IVAN A HADAR*)

Dalam Pilpres terakhir, Oktober dari rakyat Argentina kini pengangguran. 2007, Christina Fernandez de Kirchner Apapun, semua pengamat sepakat, terpilih sebagai presiden baru bahwa Argentina sedang keluar dari Argentina menggantikan suaminya, keterpurukan. Semoga cerita sukses Nestor Kirchner. Sejumlah pengamat Argentina keluar dari keterpurukan mengatakan, Christina Kirchner akan ekonomi ini, bisa menjadi inspirasi bagi diuji, seberapa jauh ia kita di Indonesia. dapat mengatasi inflasi dan Di bawah kepemimpinan Nestor kriminalitas yang tinggi Kirchner, Argentina berhasil pulih serta investasi asing yang dari keadaan pahit ekonomi yang rendah. “Ia menghadapi mengacaukan kehidupan rakyat tantangan yang sangat selama dua dekade. Kebangkitan berbeda dibandingkan ekonomi terjadi sejak 2001, justru dengan periode sua- setelah Argentina “mengusir” IMF dan minya,” kata Michael merangkul Venezuella. Shifter, pengamat Bank Dunia pernah menyebut Amerika Latin di The dekade 1980-an sebagai dekade yang Dialogue, lembaga kajian hilang bagi Amerika Latin dan Argentina. di Washington. Saat Kini Argentina, yang berpenduduk 40 menjabat presiden, juta jiwa, memiliki pendapatan domestik Nestor Kirchner bruto sebesar 212 miliar dollar AS dan berupaya memulihkan pendapatan per kapita 6.500 dollar AS. krisis keuangan parah di Keberhasilan Argentina didorong oleh Argentina, dengan berhasil menciptakan keberanian menolak pembayaran utang pertumbuhan ekonomi rata-rata lebih ke kreditor internasional. Argentina juga dari 8 persen per tahun. menolak resep ekonomi IMF, yang Meskipun demikian, seperempat dari dituding telah gagal total di semua 37 juta rakyat Argentina masih hidup wilayah Amerika Latin. Investor dan dalam kemiskinan. Sebanyak 9 persen IMF mengucilkan Argentina. Namun,

50 Artikel

Bangsa ini telah banyak kehilangan, baik kehilangan pulau maupun harga diri. Janganlah ramalan UNICEF tentang generasi yang hilang menjadi kenyataan. Belajarlah dari Argentina. http://capital-federal.enbuenosaires.com

Presiden Venezuela Huga Chavez mengurangi utang luar negerinya. sekaligus “titik balik” bagi perekonomian menolong Argentina dengan membeli Buah dari perundingan alot selama tiga Argentina. Sebuah hambatan besar, obligasi Pemerintah Argentina. Dana tahun. Dari segi jumlah, pengurangan berhasil disingkirkan, meski “tantangan dari Venezuela berperan membantu utang Argentina ini, terbesar sepanjang dan pergulatan baru sudah menunggu”, Kirchner mengatasi persoalan ekonomi. sejarah. lanjutnya berkaitan dengan rencana Bagaimana dengan kita? Meski coba diboikot oleh IMF dan untuk kembali berunding dengan IMF. Pada 2005, dari selisih kewajiban lembaga keuangan swasta, mayoritas Sejak Agustus lalu, Argentina memang finansial dan asset yang dimiliki, pemegang obligasi (bondholders) tidak lagi mengambil kredit baru untuk terdapat minus sebesar Rp 515 swasta, akhirnya menyetujui tawa- menghindari campur tangan IMF dalam triliun. Dengan demikian, rasio utang ran Argentina untuk melakukan restrukturisasi utang luar negerinya. Kini, Indonesia terhadap total asset, terbilang restrukturisasi utang sebesar 130 setelah berhasil dalam langkah awalnya, sangat besar yaitu 161 persen. Saat ini, miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, Argentina kembali bernegosiasi dengan kondisi tersebut belum jauh berubah. hanya sepertiga yang harus harus IMF dan para kreditor multilateral lainnya Anehnya, pemerintah terkesan adem- dibayar Argentina. Itu pun, dalam berkaitan dengan cicilan sisa utangnya. ayem. Direktur Informasi dan Akuntansi tempo 40 tahun. Ternyata, berbeda Menteri Keuangan Argentina ketika Depertemen Keuangan, misalnya, dengan kecemasan petinggi Indonesia, itu, Roberto Lavagna, mengatakan total mengatakan bangsa Indonesia tidak pengurangan utang telah menaikkan utang publik Argentina yang tadinya perlu pesimistis. Ironisnya, argumentasi peringkat kredit Argentina di pasar berjumlah 190 miliar Dollar AS (akhir untuk tetap optimistis itu lewat internasional. Para bondholders boleh Desember 2004), berkurang menjadi perbandingan utang Indonesia dengan berharap bahwa nilai surat utangnya 125 miliar dollar AS atau sebanding negara-negara superkaya seperti AS pun akan meningkat berbarengan dengan 72 persen pendapatan kotor dan Jepang. Tak heran, banyak yang dengan perbaikan ekonomi negeri yang nasional. Sementara beban utang, turun mempertanyakan sense of crisis dari pernah dijuluki “Swis Amerika Selatan” dari 10 miliar dollar AS menjadi 3,2 miliar penguasa negeri ini. ini. Sesuatu yang bukan mustahil melihat dollar AS dari penghasilan ekspor. Beda dengan apa yang dilakukan pertumbuhan ekonomi Argentina yang Keunikan kasus Argentina tampak pemerintah Argentina. Pada Maret 2005, mencapai angka 8-9 persen pada dua ketika akhir 2001 menyatakan bangkrut dengan raut wajah berseri, Kirchner tahun terakhir. dan tak mampu membayar utang. mengumumkan kepada seluruh rakyat Kesepakatan ini, menurut Kirchner Hal tersebut, sekaligus mengakhiri Argentina keberhasilan pemerintah merupakan sebuah lompatan jauh sebuah fase ekonomi politik yang

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 51 Artikel

bertumpu pada privatisasi dengan global, ramai dibicarakan. New York alokasi dana untuk pengurangan dampak terjadinya akumulasi modal Times, misalnya, mensinyalir bahwa kemiskinan. Dampak program terse- dan pendapatan pada sekelompok “Argentina’s example may encourage but, tak jarang berupa trauma, keseng- elit. Lebih dari itu, hal tersebut juga other developing countries to act similarly” saraan dan perusakan berbagai bidang memunculkan perdebatan mendalam (4/3/2005). Sebuah “pergolakan” kehidupan, tergusurnya petani gurem, tentang model alternatif penyelesaian yang diramal bakal berdampak besar penyunatan subsidi pendidikan, kese- utang luar negeri. Pemerintahan bagi sistem keuangan internasional. hatan dan tunjangan sosial. Dalam Kirchner, memiliki posisi yang jelas Menurut Miguel Kiguel, salah seorang kaitan ini, UNICEF memperingatan dalam berunding dengan lembaga- anggota “perunding utang” (debt bahwa Indonesia bakal menghadapi lembaga keuangan internasional, yaitu negotiator) Argentina, restrukturisasi kenyataan “generasi yang hilang” akibat menselaraskan restrukturisasi utang utang negerinya memperlihatkan kekurangan gizi dan buruknya kesehatan dengan pertumbuhan ekonomi. bahwa dalam kasus kesulitan anggaran, serta rendahnya pendidikan rakyatnya. Hal yang berbeda dengan apa yang “sovereigns” atau kemauan politik serta Puluhan juta manusia di tanah air seakan dilakukan sepanjang tahun 90an, ketika keuletan berunding sebuah bangsa dirampas kesempatannya memperbaiki restrukturisasi diberlakukan bagi total menjadi semakin penting. Bahkan boleh hidup, karena pemerintah diharuskan jumlah utang yang sama serta beban jadi, yang terpenting. “Kini, aturan main mencicil utang luar negerinya. pembayarannya yang melejitkan jumlah telah berubah”, tulis Larry Rohter (New Menurut hitung-hitungan kasar, utang baru. Waktu itu, perundingan York Times, 4/3/2005). Apakah Indonesia setiap harinya, Indonesia harus dilakukan untuk tahapan jangka pendek mau mengikuti aturan main baru ini? menyisihkan 2.5-4 juta dollar AS, untuk tanpa upaya membagi tanggung jawab Nampaknya tidak. Satu minggu membayar bunga utang kepada negara pengutang dan kreditor. setelah Argentina memperoleh negara kreditor dan lembaga keuangan Hal yang juga menarik, butir- keringanan signifikan utang luar internasional, padahal - menurut ukuran butir perundingan yang alot dan negerinya, petinggi negeri ini, masih garis kemiskinan di bawah 2 dollar AS mengundang konflik, utamanya merasa “sangat berterima kasih” ketika per hari – lebih dari separuh rakyat bukan berkaitan dengan usulan negara-negara kaya anggota Paris negeri ini masih hidup di bawah garis jumlah pengurangan nilai surat utang Club hanya memberikan moratorium kemiskinan. Karena itu, rasanya siapa (bonds), melainkan pada persyaratan utang (penundaan pembayaran) pada pun akan sepakat dengan suara kritis (conditionalities) IMF dalam rencana tahun 2005 kepada Indonesia sebesar para aktivis dalam dan luar negeri pembangunan ekonomi Argentina. 2,6 miliar dollar AS. Selain penundaan yang semakin santer menganjurkan Pemerintah mengemukakan berbagai pembayaran pokok utang yang jatuh pengurangan utang. Tuntutannya, dampak buruk “Model” IMF seperti de- tempo tadi, bunga yang tidak dibayar selama setiap hari puluhan ribu anak- industrialisasi, kerusakan sebagian besar selama 2005 akan direkap (recapitalized) anak di negara berkembang, mati sentra dan alat produksi, melejitnya dan ditambah menjadi utang pokok kelaparan atau sakit serta sebagian pengangguran dan kemiskinan. yang harus dibayar pada 2007 dan besar rakyatnya hidup di bawah garis Strategi restrukturisasi utang 2008. kemiskinan, uang mereka sebaiknya Argentina yang disodorkan Roberto Padahal, beban utang luar negeri dipakai untuk membeli makanan, bukan Lavagna, meskipun disebut-sebut kita yang mencapai lebih dari 134 miliar untuk mencicil utang luar negerinya. sebagai “paradigma baru”, sebenarnya dollar AS, hanya sedikit menyisakan Pemerintah pilihan rakyat, seharusnya pragmatis dan memakai kaidah yang ruang bagi negara untuk melakukan lebih alot dalam berunding. Bangsa ini selama ini disepakati bersama. Ketika pembangunan. Sebenarnya, dengan telah banyak kehilangan, baik kehilangan sebuah negara berada dalam kondisi saldo yang menunjukkan angka minus pulau maupun harga diri. Janganlah nyaris bangkrut, demikian Lavagna, Rp. 2.100 triliun seandainya Indonesia ramalan UNICEF tentang generasi yang “paket pertolongan” IMF bisa dipakai adalah sebuah perusahaan, maka hilang menjadi kenyataan. Belajarlah untuk membayar para investor. Hal perusahaan itu telah masuk dalam dari Argentina. ini, mengacu pada pendapat mantan kategori bankrut. Kenyataannya, agar Menteri Keuangan AS Paul O’Neill, tetap bisa membayar kembali utangnya, *) Koordinator Nasional Target MDGs bahwa pengurangan utang harus pemerintah cukup lama “dipaksa” (BAPPENAS/UNDP). Wakil Pemred ditanggung bersama oleh kedua belah menjalankan “Struktural Adjusment Jurnal Sosdem. pihak, pemerintah dan investor. Program” (SAP) godokan IMF. Artinya, Tak heran bahwa acuan “Model nilai nominal cicilan utang, umumnya Argentina” bagi solusi krisis utang menjadi jauh lebih besar ketimbang

52 P r o f i l

SRITUA ARIEF: BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN DEPENDENSI DI INDONESIA

Kebangkitan neososialisme di berbahasa Inggris. Mahzab teori Amerika Latin sebagaimana telah dependensi juga tidak dapat dilepaskan disinggung dalam diskusi yang dari para pemikr neomarxis Amerika Latin dimuat dalam jurnal edisi ini, salah lainnya seperti Thetonio Dos Santos satunya, tidak dapat dilepaskan dari yang memperkenalkan konsep “the new pengaruh pemikiran strukturalis yang dependence” dalam rangka menguraikan berkembang luas di kawasan tersebut. kesalahan kebijakan substitusi impor www2.kompas.com Dalam hal ini, kita dapat merujuk di negara-negara Amerika Latin. Masih pemikir-pemikir ECLA sebagai perintis banyak pemikir-pemikir lainnya yang teori dependensi seperti Celco Fultado turut mewarnai sejarah pemikiran kritis yang menerbitkan buku pada tahun di Amerika Latin, dan menjadi banyak 1968, Economic Development of Latin rujukan bagi analisis ekonomi politik America. Kemudian, kita juga dapat kontemporer. merujuk pada para pemikir marxis yang Keterkaitan antara sejarah pemikiran juga turut mempengaruhi pemikiran dan keberhasilan gerakan suatu bangsa ECLA seperti Fernando Cardoso dan barangkali memerlukan telaah lebih Enzo Faletto yang menulis Dependency lanjut. Namun, sumbangan pemikiran and Development in Latin America tersebut dalam menginspirasi setiap (1969). Buku karya Cardoso dan Faletto gerakan tidak akan dapat dinafikkan ini menjadi sebuah buku klasik teori begitu saja. Dalam konteks inilah, dependensi (Fakih, 2003; Alvin Y So dan pemikiran Sritua Arief utamanya dalam Suwarsono, 2006). Selain itu, kita juga menjelaskan ketergantungan ekonomi masih mengenal Andre Gundre Frank Indonesia menjadi menarik. Setidaknya, yang bergabung dengan mahzab teori ada dua alasan yang dapat dikemukakan dependensi tahun 1960, dan menjadi untuk mendukung argumen ini. motor perkembangan awal teori ini Pertama, tidak banyak pemikir yang karena jasanya dalam memperkenalkan menggunakan teori dependensi untuk karya dependensi ke negara-negara menganalisis persoalan-persoalan

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 53 Profil

pembangunan di Indonesia, dan Sritua di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari Dalam pandangan neo-strukturalis, Arief menjadi salah satu pemikir diantara pilihan-pilihan kebijakan pembangunan terutama bagi negara-negara yang jumlahnya sedikit tersebut. Bahkan, yang diambil oleh rejim, yang dalam berkembang seperti Indonesia yang Ia dapat dikatakan menjadi ilmuwan hal ini adalah pendekatan ekonomi bersifat agraris dan mewarisi cultural sosial pertama yang dengan tegas orthodoks atau neoklasik. Pilihan stelsel, maka sektor pertanian harus menggunakan teori dependensi untuk kebijakan ini menjadi sebab mengapa menjadi pondasi pembangunan. Arah menganalisis ketergantungan ekonomi ekonomi Indonesia mengalami pembangunan adalah pengembangan Indonesia. Ilmuwan sosial lainnya yang ketergantungan. Bahkan, lebih dari itu, pasar dalam negeri atau “permintaan menggunakan pendekatan dependensi struktur ekonomi Indonesia sangat efektif dalam negeri”, dan bukan untuk menganalisis pembangunan eksploitatif dimana terjadi penghisapan pasaran eksternal karena ekspor di Indonesia diantaranya adalah ekonomi rakyat baik oleh modal asing hanyalah konsekuensi yang ditimbulkan Mochtar Mas’oed (1989), Ekonomi dan ataupun oleh pemodal pribumi. Sritua oleh pertumbuhan dalam negeri. Oleh Struktur Politik Orde Baru 1966-1977, Arief menyebut hubungan-hubungan karena itu, transformasi ekonomi tidak dan yang paling kontemporer adalah ekonomi seperti ini sebagai suatu boleh dipahami sebagai pergeseran studi Syamsul Hadi (2008), Strategi bentuk neokolonialisme baru. Ilustrasi di struktural dari sektor pertanian ke Pembangunan Mahathir dan Soeharto: bawah ini barangkali akan memperjelas industri, tetapi sebagai suatu proses yang Politik Industrialisasi dan Modal Jepang aliran-aliran surplus ekonomi Indonesia, mendorong peningkatan produktivits di Malaysia dan Indonesia. Mochtar dan bagaimana pada akhirnya struktur di sektor pertanian. (Arief, 1998:10-11). Mas’oed menggunakan pendekatan ekonomi yang eksploitatif tersebut Dengan demikian, pembangunan Guellermo O’Donnel untuk menjelaskan gagal menciptakan kemakmuran bagi harus ditujukan untuk meningkatkan ekonomi politik Orde Baru pada awal Indonesia. produktivitas ekspor dan bukan semata pemerintahan, sedangkan Syamsul Dengan mendasarkan pada data bergerak ke arah industrialisasi dengan Hadi menawarkan otonomi relatif yang di-release IMF, Sritua Arief (2005: meninggalkan basis pertanian. Jika ini dalam upayanya untuk menjelaskan 70-71) menunjukkan bahwa selama terjadi, maka industrialisasi hanya akan ketergantungan Indonesia terhadap periode 1973-1990 nilai kumulatif arus menciptakan struktur ekonomi yang modal asing, yang dalam hal ini adalah masuk investasi asing sebesar US$ sangat eksploitatif. Jepang. 5775 juta telah diiringi dengan nilai Sebagai seorang yang concern Sejak kemunculannya, Orde Baru kumulatif keuntungan investasi asing terhadap ekonomi kerakyatan, memang lebih pragmatis dalam yang direpatriasi ke luar negeri sebesar pemikir seperti Sritua Arief tidaklah mengambil kebijakan pembangunan. US$ 58859 juta. Ini berarti, menurut banyak jumlahnya. Setidaknya, yang Dihadapkan pada “kebangkrutan” Sritua Arif, telah diikuti dengan US$ menuangkan pemikirannya dalam ekonomi Orde Lama, Orde Baru 10,19 financial resources yang keluar. bentuk tulisan yang kemudian dapat dihadapkan pada dua pilihan kebijakan Ini terjadi karena tingginya komponen dibaca luas oleh masyarakat sebagai (Mas’oed, 1989: 124), yakni melakukan sumber-sumber keuangan di dalam sebuah wacana tanding atas aliran pembangunan dengan mengandalkan negeri yang telah digunakan untuk ekonomi mainstream, yakni liberal. Di modal dalam negeri yang langka atau membiayai investasi asing. Sumber- Universitas Gadjah Mada, ada ilmuwan menggunakan modal asing. Pilihan sumber keuangan ini diperoleh baik seperti Prof Mubyarto yang terus pertama memerlukan waktu yang dari cabang-cabang bank asing yang berupaya hingga akhirnya hayatnya cukup lama dan transformasi struktural beroperasi di Indonesia maupun dari mengembangkan konsep ekonomi yang mendalam, sedangkan pilihan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pancasila. Kritik ideologisnya terhadap kedua sebaliknya. Orde Baru akhirnya Dalam konteks ini, menurut Sritua Arief, ekonomi mainstream membuatnya memilih opsi kedua. Maka selanjutnya Indonesia yang merdeka sekarang ini dituduh “membawa ekonomi surga ke diciptakanlah negara otoriter untuk dapat dikatakan merupakan replika dunia” (Mubyarto, 2003). Oleh karenanya, mendukung usaha-usaha tersebut. dari Indonesia yang terjajah pada pemikiran-pemikiran Sritua Arief Hasilnya, seperti dianalisis Sritua Arief, jaman kolonial Belanda. Indonesia terus terutama analisisnya tentang Indonesia ketergantungan dan keterbelakangan. memasok surplus ekonomi yang setia akan senantiasa menarik dan relevan. Alasan kedua berhubungan dengan pada pihak asing. Sritua Arief lahir di Stabat Sumatra relevansi pendekatan dependensi Sebagai seorang pemikir strukturalis, Timur pada tanggal 25 Mei 1938. Ia dalam menganalisis ekonomi Sritua Arief dengan tegas menggugat mendapatkan gelar sarjana muda Indonesia. Tuduhan Sritua Arief atas model pembangunan liberalisme klasik di bidang ekonomi dari Universitas keterbelakangan dan ketergantungan yang sangat ekploitatif tersebut (1981). HKBP Nommensen Medan tahun

54 Profil

1960. Kemudian, mendapatkan gelar Ekonomi (1993); Pembangunanisme Daftar Pustaka Master of Business Administration dari dan Ekonomi Indonesia: Pemberdayaan Arief, Sritua. 1998. Teori dan Kebijaksanaan Cornell University AS tahun 1963, Ekonomi Rakyat dalam Arus Globalisasi Pembangunan. Jakarta: CIDES dan gelar Ph.D. dalam ilmu ekonomi (1998); Teori Pembangunan dan Arif, Sritua. 2005. Negeri Terjajah: dari University of Hull Inggris tahun Kebijaksanaan Pembangunan (1998). Menyingkap Ilusi Kemerdekaan. 1979. Sebagai seorang akademisi, ia Keseluruhan karya ini belum termasuk Yogyakarta: Resist Book. merupakan salah seorang pemikir yang yang dipublikasikan di berbagai jurnal Fakih, Mansour. 2003. Runtuhnya Teori cukup produktif dalam menulis. Banyak internasional. Ekonomi Kerakyatan Pembangunan dan Globalisasi. karya telah dipublikasikan di tengah- Indonesia Mengenang Bung Hatta, Yogyakarta: Insist tengah kesibukannya sebagai seorang Bapak Ekonomi Kerakyatan Indonesia Hadi, Syamsul. 2008. Strategi pengajar dan konsultan dalam berbagai (2002). Pembangunan Mahathir dan lembaga pemerintah. Tulisan-tulisan Pada tanggal 17 Desember 2002, Soeharto: Politik Industrialisasi dan kritisnya tentang Indonesia dapat Sritua Arief meninggal dunia setelah Modal Jepang di Malaysia dan dilihat diantaranya adalah Indonesia: menjalani perawatan akibat stroke Indonesia. Jakarta: Pelangi Cendekia Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas yang dideritanya sejak 10 tahun & Japan Foundation Pendapatan dan Kemiskinan Massal terakhir. Meskipun demikian, karya dan Mas’oed, Mohtar 1989. Ekonomi dan (1979); Indonesia: Ketergantungan dan pemikirannya akan tetap hidup dan Struktur Politik Orde Baru 1966-1971. Keterbelakangan (ditulis bersama Adi menjadi bahan rujukan bagi banyak Jakarta: LP3ES Sasono) (1981); Modal Asing, Beban studi ekonomi politik pembangunan Mubyarto. 2003. “Globalisme, Populisme, Hutang Luar Negeri, dan Ekonomi di Indonesia, utamanya studi-studi Dan Ekonomi Pancasila,” Seminar Indonesia (1987); Dari Pembangunan pembangunan yang menggunakan Bulanan I PUSTEP-UGM, Yogyakarta Sampai Ekonomi Politik (1990); Pemikiran perspektif kritis. 4 Februari 2003. Pembangunan dan Kebijaksanaan *** Suwarsono dan Alvin Y. So. 2006. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: LP3ES

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 55 Serial Sejarah Sosdem

IVAN A. HADAR Koordinator Nasional PLURALITAS TARGET MDGs, UNDP/BAPPENAS; KELOMPOK KIRI Wakil Pemred Jurnal Sosdem AMERIKA LATIN

Umum disepakati, terdapat dua Latin. Dalam diskusi – yang saya ikut, ketika SosDem menjadi lebih moderat kecenderungan kiri di Amerika Latin. ketika diundang oleh Nueva Sociedad dan membuka diri bagi kelas menengah, Di satu sisi, yaitu (pemerintahan) kiri di Buenos Aires, Oktober 2008, meski jarang terucapkan di Amerika Latin. yang dinilai “pragmatis”, “rasional” dan topiknya adalah “pencarian alternativ Hal ini, lebih dari sekedar pertanyaan “modern” yang terdapat di Cile, Brasilia pembiayaan pembangunan pasca krisis politik dan akademis yang menarik. dan Uruguay berhadapan dengan keuangan global” - isu ini pun menjadi Berbagai pemerintahan kiri di Amerika kiri yang “demagogis”, “nasionalistis” bahasan yang pas dan sangat produktif. Latin, nampaknya secara praksis berjalan dan “populistis” di Venezuela, Bolivia, Referensinya sangat luas, terkait tanpa ideologi dan tanpa teori. Praktek Paraguay dan Argentina. apakah “pergeseran ke kiri” ini dan wacana politik, nampaknya tidak Namun, tak jarang, ada pula yang cenderung seragam, ataukah terdapat berjalan seiring. Jurnal Nueva Sociedad mengatakan terdapat kecenderungan dua jalan yang berbeda (kiri demokratis dalam edisi Khusus 2008 , mengajukan yang lebih banyak, lebih rumit, karena dan kiri populistis), atau bahkan lebih judul “Seberapa Kiri, Kirinya Amerika tergantung pada lahan tempatnya banyak lagi seperti yang diyakini Latin?”, memuat berbagai tulisan yang bersemai. F.R. Gallegos (2008) , misalnya, Gallegos tadi. Yang pasti, semua ini mendiskusikan wacana dan langkah mengatakan bahwa kiri Amerika Latin menunjukan, betapa berbedanya politik, atau latar belakang sejarah diwarnai oleh warisan kelembagaan neo- Amerika Latin dibandingkan referensi dan (gerakan) sosial yang menjadi liberalisme, pengaruh dan posisi gerakan “hitam putih” Eropa tahun 1970an yang penyebab “pergeseran ke kiri” di Latin sosial serta sejarah perkembangan sekedar membagi kecenderungan Amerika. Hal yang terasa perlu untuk parpol progresif di masing-masing progresif (sosialistis) atau reaksioner memahami perubahan paradigma dan negara tempatnya bertumbuh- (sosial demokratis). mencari jawaban atas dua pertanyaan kembang. Dengan demikian, terdapat Teori Sosial Demokrasi (SosDem) terpenting berikut: Bisakah kelompok kiri lebih dari dua kecenderungan – meski Amerika Latin, sepenuhnya berbeda Latin Amerika memenuhi janjinya; dan semuanya memiliki kemauan yang dengan Eropa. Kiri Amerika Latin, bisakah hal tersebut berlaku langgeng? sama, yaitu melawan agenda neo-liberal secara tradisional bersifat revolusioner, Sepanjang 80an, Amerika Latin lewat penguatan negara dan perbaikan anti-kapitalistis dan (tak jarang) anti- mengalami “Dekade yang Hilang” kondisi sosial. demokratis. Ketika berkuasa dan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Secara umum, disepakati bahwa sejak berkesempatan merekayasa aturan terendah, angka kemiskinan yang kemenangan Hugo Chaves di Venezuela main, yang kemudian dilakukan melejit, serta distribusi pendapatan (1998), dengan sedikit pengecualian seringkali sepenuhnya mengubah terburuk di dunia. Setelah terjadi (antara lain Meksiko dan Kolumbia), sistem kapitalistis dan demokrasi pertumbuhan ekonomi yang cukup terjadi apa yang disebut “pergeseran ke burjoasi. Kata kunci seperti “Godesberg”, lumayan pada paruh pertama 90an kiri” di hampir semua Negara Amerika “New Labor” atau “Pacto de Moncloa” di bawah “arahan dan kendali” Bank

56 Serial Sejarah Sosdem

sosial sebagai kebijakan pendistribusian kue pembangunan dan ketiga, terjadi difersifikasi hubungan politik dan ekonomi luar negeri. Sementara itu, tak ada satupun yang mempertanyakan stabilitas moneteri dan keuangan, aturan pasar bebas dan integrasi pasar dunia. Semua elemen Konsensus Washington tersebut, akibat pengalaman hiper- inflasi sepanjang 90an, diserap menjadi bagian penting kebijakan pemerintah. Sepuluh tahun “pergeseran ke kiri” di Amerika Latin, telah menimbulkan perbaikan sosial-ekonomi yang cukup signifikan. Tingkat kemiskinan menurun dari 48% menjadi 36% total penduduk. Di Brasilia, 11 juta keluarga memperoleh tunjangan langsung berkat program “Bolsa Famillia” – dari sebelumnya, yang “hanya” berjumlah 3,6 juta keluarga yang memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2003. Di banyak Negara Amerika Latin, terjadi perbaikan dalam distribusi penghasilan rakyatnya. Namun, semua ini bisa terjadi berbarengan dengan “export booms” yang berlangsung sejak 2003 selama 10 tahun. Hal tersebut, telah mempertebal isi kas Negara. Meski, pada saat yang sama porsi pengeluaran sosial dibandingkan Dunia dan IMF, kembali terjadi “5 tahun Namun, perubahan apapun yang total pengeluaran, nyaris tidak atau yang hilang” pada paruh kedua 90an. terjadi, yang tak kalah penting adalah hanya sedikit meningkat. Begitu pula Penyebabnya, penyesuaian struktural seberapa besar “ruang gerak” yang dengan porsi pajak yang hanya 20% dan neo-liberal (Konsensus Washington) dimiliki oleh sebuah pemerintahan. terbilang rendah dalam total anggaran. tidak mampu menepati janji perbaikan. Inilah salah satu alasan dari sikap Sementara itu, di beberapa Negara, Sebaliknya, Argentina sebagai Negara pragmatis sebagian pemerintahan Brasilia misalnya, struktur pajaknya “pajangan” reformasi neo-liberal saat kiri Amerika Latin. Penjelasan lainnya, masih sangat regresif. Begitu pula banyak itu, pada 2001 terjerembab dalam krisis kelompok kiri Amerika Latin seacara de yang masih mensubsidi konsumsi kelas yang sangat serius. facto mengalami “SosDem-isasi” untuk menengah sehingga melemahkan Akibatnya, para pemilih memberikan memenangkan suara kelas menengah. kemampuan investasi dalam sebuah kartu merah bagi pemerintahan dan Dengan demikian, “pergeseran ke kiri” Negara yang infrastruktur ekonominya parpol tradisional dan memilih kandidat di Amerika Latin, pada saat yang sama masih terbilang lemah. yang menyandang posisi kiri. Hugo juga bisa berarti “peregeseran ke kanan” Terkait beberapa hal tadi, untuk Chaves, Evo Morales dan Rafael Correa, kelompok kirinya menjadi SosDem. pertamakalinya, SosDem di Amerika misalnya, mewakili kecenderungan Meskipun, secara detil, terdapat Latin memiliki kesempatan. Tinggal tersebut. Sementara di Negara-negara beragam wacana dan praktek politik bagaimana kelompok “kiri tengah” ini dengan tradisi demokrasi termasuk pemerintahan di Amerika Latin, memanfaatkan peluang tersebut. memiliki parpol kiri yang cukup kuat setidaknya terdapat tiga kecenderungan (seperti di Brasilia, Cile, Argentina), terjadi yang sama. Pertama, (semakin) aktifnya Buenos Aires/Jakarta, Oktober 2008/ perubahan paradigma secara ideologis Negara dalam perekonomian. Kedua, Januari 2009 dalam sistem politiknya. Negara memprioritaskan kebijakan

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 57 Serial Sejarah Sosdem SEJARAH SOSDEM

Pasca lengsernya Soeharto dan Sosialisme tumbangnya Orde Baru, bermunculan Jauh sebelum lahirnya pemikiran berbagai organisasi maupun perorangan (1818–1883), pemikiran untuk yang secara terang-terangan menya- menghapuskan perbedaan antara takan dirinya sebagai penganut miskin dan kaya, persamaan hak bagi ideologi sosial-demokrasi (SosDem). semua manusia dan/atau penghapusan Meskipun demikian, sebagian besar dari hak milik pribadi telah muncul sejak organisasi maupun pribadi tersebut, jaman pra industri. Antara lain pada bergerak nyaris tanpa menjalin kontak pemikiran Budha, Perjanjian Baru dan satu dengan lainnya. Bahkan ada kesan, Lama (terutama dalam isi “khotbah di setiap organisasi merasa diri sebagai bukit), ordo gereja abad pertengahan, yang “paling SosDem” dibandingkan Platon, Morus dan Campanellas. Tetapi lainnya. baru pada revolusi industri, sejak awal Boleh jadi, hal tersebut disebabkan abad 19, gagasan sosialisme semakin oleh jarang atau tidak pernah adanya menguat. Adalah para sosialis awal upaya untuk mendiskusikan pandangan di Inggris dan Prancis yang mulai masing-masing tentang apa sosdem mengembangkan gagasan yang itu sendiri dan platform apa yang bisa berlandaskan gambaran dan alasan etika disepakati untuk mempersatukan tentang kehidupan yang bermartabat gerakan dengan ideologi yang sama dalam sebuah tatanan masyarakat yang ini. Penyebab lain dari kurangnya didamkan, tanpa menganalisa dengan upaya pendekatan antara mereka tepat dan sistematis persyaratan sosial yang berideologi SosDem adalah dan politiknya. keterputusan sejarah perdebatan Mereka berkeyakinan, daya tarik ideologi selama era Orde Baru. pemikirannya akan mempengaruhi Saat ini, gagasan-gagasan besar kelas yang berkuasa waktu itu, tanpa sebenarnya kembali memperoleh berupaya membentuk kekuatan politik. peluang untuk hadir pada pentas politik Karena itu mereka disebut kaum sosialis dan wacana di Indonesia. Sosialisme utopis. Horkheimer (1875 – 1973), demokrasi adalah salah satunya. Sejarah menilai utopia sebagai “impian akan perkembangannya serta pemetaannya adanya tatanan kehidupan yang adil di Indonesia diungkapkan dalam tulisan dan benar”. ini. Berbeda dengan pemikiran kaum sosialis awal tersebut, Karl Marx

58 SEJARAH SOSDEM

mencoba melakukan suatu analisa (1825–1864), yang sosialisme dan menentang strategi menyeluruh mengenai kapitalisme, mendirikan “Allgemeine Deutsche perjuangan kelas yang militan dan terkait kemunculannya, perkembangan Arbeiterverein”, partai sosialis pertama revolusioner yang dijalankan gerakan serta konflik yang menyertainya. Ia di Jerman (1863), yang memilih jalan buruh Jerman waktu itu. juga menganalisa dan memprognosa damai menuju sosialisme. Menurutnya, Ia kemudian mengusulkan kerja kehancuran kapitalisme, yang dijaminnya hak memilih dapat sama Partai Sosial Demokrat (SPD) menurutnya sebagai suatu keharusan mengantar buruh dan partainya Jerman dengan kekuatan-kekuatan sejarah dan menamakan pemikirannya memiliki mayoritas suara di parlemen demokratis lainnya serta secara sebagai sosialisme ilmiah. Berbeda dan negara kapitalis melalui reformasi bertahap menciptakan tatanan sosialis dengan kaum sosialis awal, Marx UU secara bertahap, untuk berubah melalui jalan parlementer yang damai, mengambangkan strategi politik menjadi sosialis. Ia mengusulkan agar melalui reformasi politik, sosial dan untuk pengorganisasian kelas buruh buruh bersatu dan bernaung dalam ekonomi. Permikiran Bernstein terutama serta perjuangan kelas mereka dalam “asosiasi produktif” (koperasi), sehingga dipengaruhi oleh pemikiran Fabian menentang kapitalisme melalui revolusi. mereka menjadi pemilik usaha sendiri Society, yang didirikan tahun 1884 dan Selanjutnya, membentuk sistem dan menerima sepenuhnya hasil dari memiliki pengaruh besar dalam gerakan sosialis dan berlanjut menjadi sistem kegiatan usahanya. buruh di Inggris. Kelompok ini juga komunis yang tidak mengenal kelas. Yang lebih tegas lagi adalah Eduard menentang Marxisme yang revolusioner Pemikiran Marx banyak dipengaruhi Bernstein (1850–1932) yang menolak dan menginginkan sosialisasi ekonomi oleh Aufklaerung Eropa (yang percaya pemikiran Marx dengan melakukan secara bertahap, evolusi dan tanpa pada kemajuan dan akal budi), gagasan pertimbangan kritis dan melakukan kekerasan serta perubahan negara dan radikal-demokratis revolusi Prancis revisi terhadap marxisme berdasarkan masyarakat ke arah tatanan sosialis. tahun 1789, pemikiran sosialisme awal persyaratan historis yang mengalami Reaksi terhadap revisionisme ini, dan pemikiran ekonom klasik dari perubahan (revisionisme). Istilah ini terutama muncul dari Lenin yang Inggris (Adam Smith, Malthus dan David pertama kali muncul di kalangan menolak teori Bernstein. Sejak itu Ricardo) serta perdebatannya dengan sosial demokrat Jerman tahun 1891. partai komunis uni soviet menentang para filosof idealisme (Kant, Fichte dan Dalam tulisannya “Die Voraussetzungen revisionisme yang mereka sebut sebagai terutama Hegel). Di bawah pengaruh des Sozialismus und die Aufgaben penyimpangan ke arah kanan terhadap berbagai macam pemikiran ini, Karl der Sozialdemokratie” tahun 1899 ajaran marxisme-leninisme. Perbedaan Marx dan (1820–1895) (Persyaratan Sosialisme dan Tugas-tugas pandangan mengenai konsep dan jalan mengembangkan ajaran-ajarannya Sosialdemokrasi), ia menolak pendapat menuju sosialisme telah menyebabkan yang meliputi dialektika dan historisme Marx tentang hukum sejarah yang terjadinya pemisahan gerakan buruh materialisme serta politik ekonomi. meramalkan hancurnya kapitalisme dan sosialis ke dalam faksi sosial demokrat Berbeda dengan anjuran Marx, keharusan revolusi untuk mewujudkan dan faksi komunis yang mendukung

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 59 Serial Sejarah Sosdem

marxisme dan leninisme dan menjadi politiknya. Sosialisme Demokrasi 1959 melakukan perubahan secara kebijakan politik partai-partai sosialis di memakai cara-cara legal dan demokrasi mendasar dengan tujuan utamanya, negeri-negeri mereka selama Perang parlementer. Untuk mengubah dan yaitu tidak lagi menggantikan sistem Dunia Pertama (1914–1918). Himpunan mengatasi sistem kapitalisme dilakukan kapitalisme dengan sistem sosialisme Sosialis Internasional yang merupakan reformasi di bidang politik, sosial dan dan menerima system ekonomi pasar organisasi sentral partai-partai sosialis ekonomi. Sosialisme Demokrasi secara sebagai hal yang tidak terelakkan. sedunia mengalami perpecahan, prinsip berbeda dengan ideologi dan Nilai-nilai dasar Sosialisme Demokrat ketika masing-masing partai sosialis program Sosialisme Revolusioner atau yang meliputi kebebasan, keadilan dan mendukung negerinya sendiri selama komunisme dan partai-partai komunis, solidaritas masuk ke dalam program berlangsungnya Perang Dunia Pertama. yang menghendaki sosialisme melalui politik dan ekonomi. Keadilan berarti Setelah Lenin memenangkan jalan revolusi di bawah pimpinan diktatur kesempatan sama bagi penentuan nasib revolusi Oktober, kaum bolsyewik proletariat. Ketiga, sikap demokratis. sendiri untuk semua orang. Solidaritas Rusia mengganti nama partai mereka Sosialisme Demokrasi menganut sistem menuntut tiap individu menggunakan menjadi partai komunis tahun 1918 kekuasaan berdasarkan demokrasi kebebasannya sebagai abdi masyarakat. untuk membedakan diri mereka dari perwakilan dan aktif memperjuangkan Orientierungsrahmen ’85 dari Partai Sosial kaum sosialis demokrat. Di sisi lain kaum negara hukum yang demokratis dan Demokrat Jerman (SPD) memberikan sosialis di Jerman dalam upayanya bebas, dan menolak segala macam batasan yang lebih tepat tentang nilai- menunjukkan perbedaan pokok mereka bentuk diktatur. Karenanya mereka nilai fundamental sosialisme demokratis, dengan partai komunis, menamakan diri bekerja sama dengan partai-partai yang agar dapat dibedakan dari demokrat mereka sosialis demokrat. Kedua kubu ini demokratis. Kristen dan liberal yang menggunakan masing-masing tetap mempergunakan Partai-partai di Eropa yang sekarang istilah yang sama. marxisme untuk memperkuat berasaskan SosDem hampir semuanya Dalam bidang ekonomi, terutama pendirian mereka. Adalah hal yang lahir pada paruh ketiga abad 19 dan antara tahun 60 sampai 70-an, keliru menyamakan marxisme dengan biasanya bernama partai sosial demokrat, berlangsung kemakmuran ekonomi Kkmunisme dan Sosialis Demokratis partai sosialis atau partai buruh. Naiknya dan semakin terintegrasinya buruh ke dengan anti marxisme. Kenyataannya fasisme sejak tahun 1933 di bawah dalam sistem kapitalisme. Buruh tidak keduanya merupakan cabang dari Hitler telah memporakporandakan dan lagi menjadi kelas yang berseberangan marxisme yang memiliki perbedaan mengorbankan ribuan kaum Sosialis dengan pemilik modal, tetapi mereka tajam dalam masalah pokok. Sosialisme Demokrat dan buruh di Jerman. Baru menjadi satu kesatuan dalam proses Demokratis memakai unsur demokratis setelah Perang Dunia Kedua, Sosialis produksi dengan diterapkannya hak dari marxisme. Sedangkan marxisme- Demokrat kembali tampil dan bersama- turut menentukan pengambilan leninisme mengambil sifat” ilmiah” sama dengan demokrat Kristen dan keputusan di dalam perusahaan. dari marxisme sebagai argumen yang liberal membentuk konstitusi Jerman Upah yang tinggi serta jaminan sosial membenarkan “kediktatoran proletariat” yang baru dengan memberikan yang luas dan kesempatan buruh untuk yang meninggalkan demokrasi. kontribusinya dalam membentuk menikmati pendidikan lanjut selama “negara sosial” yang berarti mewajibkan bekerja merupakan bagian dari sistem negara menegakkan tatanan sosial ekonomi pasar, yang di Jerman lebih Sosialisme Demokrasi dan ekonomi yang adil. Jalan damai dikenal sebagai sistem Ekonomi Pasar Sosialisme Demokrasi merupakan yang ditempuh Sosialis Demokrat telah Sosial (Soziale Marktwirtschaft). Peran arah partai yang menghubungkan membuka peluang kelompok ini meraih negara menjadi sedemikian besar untuk prinsip-prinsip sosialisme dengan kekuasaan melalui jalan parlementer melakukan intervensi dan memberikan demokrasi. Yang termasuk sosialisme dengan mengikuti pemilihan umum di subsidi bagi kelompok yang demokrasi adalah partai-partai politik masing-masing negeri. memerlukannya. Setelah terjadinya krisis dengan program yang berbeda Perubahan cepat setelah minyak bumi dan kenaikan inflasi yang dan dengan nama yang berbeda perang dunia kedua mendorong meningkatkan angka pengangguran, pula. Meskipun demikian, ada tiga mereka mengubah program partai secara perlahan peran negara semakin persamaan berikut. Pertama, bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan berkurang. Ketika tahun 80-an kelompok membangun tatanan negara, ekonomi keadaan, dan dengan demikian konservatif mengambil alih kekuasaan dan sosial yang bebas dan sosialistis. dapat menambah suara pada pemilu. di negara-negara industri, kebijakan Kedua, mendukung perubahan melalui Di Jerman kaum Sosialis Demokrat ekonomi yang sebelumnya berorientasi reformasi untuk mencapai tujuan melalui Program Godesberg tahun pada sisi permintaan dengan anggaran

60 Serial Sejarah Sosdem defisit negara menurut anjuran Keynes, itu. Dalam terminologi mutakhir, dikenal bergerak ke sisi penawaran, yaitu lebih Setidaknya, ada empat kategori. istilah local genius, dan indegenous kepada kepentingan industri dan Pertama, adalah kelompok sosialisme knowledge. semakin mengecilnya peran negara. demokratis yang berkiblat ke barat, Gerakan terakhir berfokus pada Masa kemakmuran di negara-negara terutama Eropa. Ide dan pembelajaran perjuangan untuk kepentingan hak- kesejahteraan (welfare state) mengalami sosialisme didapatkan saat hak masyarakat adat yang tertindas. penurunan. Hampir semua bentuk pendukungnya mendapatkan Musuh mereka sama, yaitu kapitalisme subsidi yang dianggap memberatkan gemblengan dan studi di negara- dan kekuatan modal. Keempat, adalah pengeluaran negara dan meningkatkan negara seperti Belanda, Perancis dan apa yang disebut sebagai Kiri Hijau, inflasi dihapuskan. Kini pendulum Jerman. Ini terutama melanda aktivis di misalnya apa yang dilakukan oleh kekuasaan bergeser ke arah kepentingan era pergerakan kemerdekaan dengan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) di industri yang semakin membesar dan tokoh-tokohnya yang sangat fenomenal. Bandung. Mereka melihat ketidakadilan meluas sampai ke tingkat dunia. Negara Seperti Sjahrir, Tan Malaka, Mohammad dalam penguasaan tanah, hutan, tidak lagi memiliki kekuasaan dan Hatta, dan HOS Tjokroaminoto. Mereka kebun milik para petani yang dirampas kekuatan mengontrol industri dan gerak membuat organisasi-organisasi sendiri oleh negara (sebagai agen kapitalis). modal yang bergerak cepat ke seluruh dan melakukan perlawanan bawah Mereka melakukan pendokumentasian dunia, tetapi berada di bawah dikte tanah terhadap pemerintahan kolonialis. terhadap Sistem Hutan Kerakyatan kepentingan modal. Era globalisasi (neo- Di periode lanjutannya, mereka turut (SHK). Contoh lain adalah gerakan- liberal) menyadarkan banyak pemikir di berjasa dalam melahirkan partai-partai gerakan yang dilakukan kawan-kawan kalangan SosDem untuk mengkaji ulang sosialis di Indonesia, seperti PSI. Dalam Plasma di Kalimantan Timur. peran negara yang semakin terbatas arus yang sama, kita juga bisa menyebut Secara umum, dua kelompok dan memikirkan bentuk kerja sama Sneevelt dengan ISDV (Indische Sosialis pertama menyandarkan diri pada dan pengelolaan regional atau global Democratic Vereniging), yang kemudian pemikiran-pemikiran Marx, Engels, dan yang dapat mengontrol kembali peran mewarnai arah gerakan SI (Sjarikat Islam), tokoh-tokoh intelektual kiri lainnya. kekuatan pasar/modal. dan menjadikan SI merah (komunis) dan Sementara dua terakhir, lebih mengakar, SI putih. Intinya, mereka menyerap dan punya pijakan, dan nampaknya terlibat Pemetaan Sosialisme di Indonesia ingin menerapkan ide-ide sosialisme serius dalam persoalan-persoalan riil di Berikut, pemetaan sederhana yang mereka dapat dan pelajari di tingkat akar rumput. Untuk mudahnya, terhadap kelompok-kelompok atau Eropa. dua kelompok pertama disebut sebagai gerakan yang mengklaim diri sosialis, Kedua, gerakan-gerakan sosialisme Sosialisme Eksplisit (lantaran terbuka, atau setidaknya lewat ide-ide yang yang bernuansa religius. Tokohnya, ideologis, dan punya pakem jelas). ditawarkan lekat dengan jargon-jargon yang terkenal adalah Haji Oemar Said Sementara dua yang terakhir sebagai sosialisme. Jargon sosialisme, yang Tjokroaminoto dengan gerakan Sjarikat kelompok Sosialisme Implisit. dimaksud adalah keinginan untuk Islamnya. Ide ini sebetulnya punya Keseluruhan kelompok itu tak harus menciptakan keadilan dan pemerataan argumentasi menarik. Dalam khasanah bergerak dalam arus yang sama. George dalam penikmatan dan akses terhadap keagamaan di Nusantara, nilai-nilai Aditjondro menganalogikannya sebagai hasil-hasil produksi dan sumber-sumber keadilan, buruh, orang miskin, kaum arus aliran sungai yang deras, yang produksi. Memang bisa saja, klaim itu tak tertindas lumayan popular. Dalam Islam terdiri dari arus di permukaan dan arus jelas. Artinya, dari segi pengorganisasian maupun Kristen, soal-soal kemanusiaan di bawah permukaan, namun mereka dan ideologi tidak khas dan tidak itu menjadi bagian yang tak terpisahkan mengalir ke arah yang sama. Kalau ada mengikuti pakem gerakan sosialisme. dalam pengabdian dan ibadah sosial sinergi dari berbagai kekuatan itu, maka Tapi efek yang diciptakan, serta musuh mereka. mereka menjadi tantangan yang konret yang dihajar adalah sama dengan musuh Ketiga, kaum sosialis yang benar- terhadap perjalanan kapitalisme. Paling kaum sosialis. Juga, jangan dilupakan, benar menyandarkan diri pada kekayaan tidak, seperti yang dikatakan oleh Anne alternatif solusi yang diusung sangat budaya dan adat istiadat dalam Gunder Frank, sinergi itu akan menjadi menguntungkan bagi perkembangan masyarakat adat kita. Gerakan seperti first barrier (rintangan utama) bagi sosialisme demokrat. Tambahan lagi, ini memang lahir belakangan. Mereka perkembangan kapitalisme. nilai-nilai universal yang relevan dengan percaya bahwa masyarakat kita memiliki Sekali lagi, meski beda dalam sosialisme, yaitu equality, fairness, kearifan dan kebijakan sendiri dalam bentuk organisasi dan simbol-simbol egalitarianisme, dan keadilan (justice), mengelola alam, hidup, dan mengatur yang mereka anut, namun kesemuanya menjadi anutan kelompok-kelompok hubungan-hubungan sosial mereka. menganut kepercayaan bahwa harus

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 61 Serial Sejarah Sosdem

ada distribusi yang adil terhadap asset buruh HPH, nelayan, buruh karet, buruh tentang sosialisme, komunisme, dan penikmatan produksi. Di sisi lain, pertambakan, buruh pertambangan, revisionisme, stalinisme, dan marxisme juga harus ada keadilan, kebersamaan, dan buruh-buruh lainnya. Padahal, menjadi relevan. Kita harus menjelaskan kesederajatan, komunalitas, dan penderitaan para buruh di sektor-sektor kepada publik apa yang menjadi equality. Jadi ada semacam Common tersebut tak kurang menyedihkannya pembeda dari aliran-aliran ideologis itu. Denominator yang bisa menyatukan disbanding buruh di sektor industri Tantangan kedua yang juga mesti gerak langkah dalam mencapai tujuan fabrikasi. dihadapi adalah kelemahan analisis bersama dalam kelompok-kelompok Apa yang dilakukan kawan-kawan kaum sosialis di tanah air terhadap apa yang sangat berbeda-beda itu. Agar KPA di Bandung bisa dilihat sebagai yang menjadi “mode of production” mengarah pada terciptanya sistem yang bagian dari Kiri Hijau yang melakukan di Indonesia. Jarang yang mampu memungkinkan terjadinya pemerataan penggedoran dalam advokasi, kampanye memetakan persoalan mode of terhadap hasil-hasil produksi. dan gerakan mereka. Mereka keluar dari production ini secara tepat. Kalau di Di sini tidak dilakukan pemisahan bias Java-Centris, Manufacturing-Centris, Jawa, mode of productionnya barangkali mana yang paling murni dari gerakan dan Kota- Centris. Mereka mendampingi adalah industrial manufacturing. sosilisme yang berkembang di Indonesia. para korban di perkebunan HPH, Sementara di Kalimantan, persoalannya Dalam spektrum ideologis, posisinya mendampingi para masyarakat adat sangat berbeda, mereka melakukan sangat jelas. Mereka yang cenderung dalam memperjuangkan hak-hak pengusahaan terhadap hutan, laut, kepada profit, individualisme, modal, agraria mereka, mendampingi petani, dan sungai dengan mode of production dan akumulasi kapital berposisi sebagai buruh kebun dan lain sebagainya. seperti model dalam komunisme kapitalis, sementara mereka yang KPA bergerak selain dengan purba. memilih komunalisme, equality, egaliter, mengusung isu penyelamatan hutan, dan pemerataan hasil-hasil produksi, dengan mengkampanyekan sistem Ivan Hadar maka kiblatnya adalah sosialisme. hutan kerakyatan (SHK), juga melakukan Koordinator Nasional Target MDGs Kalau misalnya ada penggabungan delegitimasi terhadap kebijakan HPH (Bappenas/UNDP), Wakil Pemimpin antara sosialisme eksplisit dan sosialisme yang sangat merugikan. Begitu juga Redaksi Jurnal Sosdem implicit, maka ada beberapa varian yang dengan kawan-kawan di plasma, yang bisa dilihat. Misalnya, kesamaan dalam melakukan advokasi dan pendampingan Tulisan ini adalah ringkasan dari studi melihat adanya “dominan discourse” bagi masyarakat di Kalimantan. Nah apa ‘Gerakan Sosial Demokrasi Di Indonesia’ dan siapa yang menjadi “oppression yang dilakukan oleh Kawan-Kawan yang dilakukan oleh Ivan Hadar/Suchjar discourse”. KPA dan Plasma ini adalah bagian dari Effendi/Indah Nuritasai/Fadjroel Rach- Juga terlihat dalam agenda gerakan Sosialisme Implisit. man; IDe/FES – Mei 2001. Terkait Sejarah organisasi dan partai ada tiga dominasi Lantas, ada juga mereka yang Sosialisme Demokrasi, bahannya ditulis dalam mengeset isu, yang dilakukan melakukan gerakan sosialisme oleh Suchjar Effendi; sedangkan Pemetaan oleh kelompok-kelompok sosialis. Yaitu implicit dengan pendekatan religius. SosDem di Indonesia, bahannya berasal dari terjadinya “kota centris”, “manufacturing- Misalnya, beberapa pesantren yang diskusi terbatas dengan narasumber George centris”, dan “java-centris”. Gerakan- mengusahakan sistem pengelolaan Aditjondro. M.Hokheimer, Anfaenge der gerakan kaum sosialis terlalu melihat tanah pertanian secara bersamaan. buergerliche Geschichtsphilosophie, 1930, jawa sebagai pusat aktivitas dan Di Bali, Gusti Gedong Oka, penganut dalam Reinhart Beck, Sachwoerterbuch der kegiatan. Jarang sekali yang mau terlibat Ghandiisme dan Ashramisme, Politik, KroenerVerlag, Stuttgart 1977. dalam advokasi dan pendampingan melakukan gerakan-gerakan yang masyarakat lokal yang ada di Sumatera, memiliki cirri sosialisme religius. Sampai Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan Maluku. di sini, saatnya melihat apa yang menjadi Sementara itu sektor yang kerap tantangan dari gerakan sosialisme di menjadi garapan kaum sosialis, rata- Indonesia. Tantangan paling nyata rata mengarah pada buruh yang untuk saat ini adalah statement sweeping bekerja pada sector manufactur terhadap kelompok-kelompok kiri yang dan fabrikasi. Inipun juga terjadi di ingin melaksanakan reformasi secara lingkungan industrial di Jawa. Jarang total. Kita melihat berbagai spanduk, yang melakukan pendampingan dan posko anti komunis dan pernyataan- memusatkan perhatian pada buruh pernyataan para elit politik di media pemetik teh, buruh kebun kelapa sawit, massa. Tapi justru saat ini perbincangan

62 Kebebasan, Negara, dan Pembangunan di Mata Arief Budiman

Soeharto yang kebijakannya nyata telah Judul Buku : Kebebasan, Negara, Pembangunan keluar dari kepentingan rakyat. Arief, yang Penulis : Arief Budiman dilahirkan dari sebuah keluarga minoritas Penerbit : Kerjasama Pustaka Alvabet dan Freedom Institute Cina, pernah mengalami masa-masa Cetakan : Pertama, Agustus 2006 pahit menghadapi diskriminasi, dan merasakan perihnya memperjuangkan Tebal : xiii + 446 halaman kebebasan di zaman otoritarianisme Soeharto (1965-1998). Pengembaraan Meminjam istilah Dr. Ali Syaria’ti, Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, intelektual dan pergulatannya dalam ilmuwan sosial sekaligus seorang Mizan, 1989) . dunia aktivis mahasiswa memberi mujjahid, pejuang kemanusiaan asal Namun, lanjut Syari’ati, di setiap sketsa nyata pada pembentukan Iran (yang meninggal secara tragis, di jaman juga akan selalu tampil kaum kepribadian Arief, dan tentu memberi bunuh oleh Savak, polisi rahasia rezim Rausyanfikr, pemikir yang tercerahkan, kesadaran paripurna akan pentingnya Reza Pahlevi yang despotik-otoriter), yang siap mengorbankan dan memperjuangkan kebebasan manusia di setiap jaman kebebasan akan selalu mengabdikan dirinya untuk melawan di negeri ini sebagai persoalan krusial menjadi arena taruhan dari jenis-jenis rezim-rezim yang membela status- bangsa. Setelah menjadi ilmuwan, Arief manusia—seperti dilambangkan Al- quo. Arief Budiman—dalam batasan adalah sosok yang tak pernah surut Qur’an—yang berwatak Fir’aun, Haman, tertentu—mungkin bisa dimasukan menicita-citakan hadirnya kebebasan di Qarun, dan Bal’am. Fir’aun adalah ke dalam kategori Rausyanfikr, karena negeri ini simbol penguasa yang korup, penindas sebagai ilmuwan, Arief tidak hanya dan selalu merasa benar sendiri; memotret dan menyodorkan realitas Kompilasi Pemikiran sebuah rezim yang menjadi tonggak pada kita, namun ia juga mengajak Buku karyanya ini, merupakan kedzaliman dan kemusyrikan. Haman kita untuk bersikap kritis dalam terus serpihan-serpihan pemikiran yang adalah prototip yang mewakili entitas berkhidmad menemukan kebenaran. berhasil dihimpun dari tulisan-tulisan teknokrat, ilmuwan, dan umumnya Ilmuwan sejati, meminjam perspektif Arief antara tahun 1965 sampai 2005 kaum intelektual yang menopang Edward Shils dalam Cendekiawan dan yang terserak dalam berbagai ragam tirani dengan melacurkan ilmu. Qorun Politik (LP3ES, 1984), bukanlah individu tulisan, mulai dari makalahnya, pengantar adalah cermin kaum kapitalis, pemilik atau sekelompok begawan yang hidup buku, dan berbagai artikelnya yang telah sumber kekayaan yang dengan rakus di atas menara gading, yang netral dan dimuat di sejumlah media massa. Fokus menghisap seluruh sumber daya tidak berpihak. Bagi Shils, cendekiawan tulisan ini terbatas pada pandangan- ekonomi rakyat. Bal’am melambangkan secara moral-intelektual harus berpihak. pandangan Arief pada persoalan sosial- kaum rohaniawan, tokoh-tokoh agama, Atas dasar profesinya, setiap intelektual ekonomi-politik yang berkisar pada yang menggunakan agama untuk punya tanggung jawab sosial untuk hubungan negara dan masyarakat; jadi melegitimasi kekuasaan yang korup berpihak pada kebenaran dan keadilan. hanya beberapa esei yang relevan saja dan meninabobokan rakyat. Menurut Sebagai intelektual-aktivis, Arief yang akan disoroti. Tidak salah, jika buku Syari’ati, pada setiap jaman keempat jenis Budiman sadar akan tanggung jawab ini mengompilasi sejumlah tema yang manusia ini akan selalu tampil sebagai itu. Sejak masih mahasiswa di Fakultas luas, bahkan tak saling terkait. Buku ini pendukung status quo dan penentang Sastera UI, ia sudah melakukan berbagai ditulis hadir dalam konteks waktu yang perubahan sosial (Ali Syari’ati, Ideologi kritik dan demonstrasi atas pemerintahan tetap aktual, yakni terus berlangsungnya

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 63 Resensi

krisis kebebasan, gugatan atas eksistensi sebuah konsep dan praktik kehidupan pendekatan lain karena setiap negara dan peran negara, serta kritik atas baru dalam tata relasi masyarakat global itu, menurutnya, memiliki keunikan ideologi dan model pembangunan yang dikenal sebagai modernisasi. sendiri dan ciri khas yang tidak bisa yang dipilih Indonesia, yang hingga kini Problemnya, di Indonesia—terutama digebyah-uyah atau disamakan. tak mampu memberi kemandirian pada pada masa Orde Baru—kata Dalam konteks eksistensi dan peran negara dan mensejahterakan kehidupan pembangunan telah menjadi kosa kata negara, Arief juga menyampaikan mayoritas rakyatnya. ajaib yang mampu menihilkan berbagai berbagai pandangannya tentang Kendati mengangkat tema beragam, hal. Atas nama pembangunan, kritik dan lembaga yang bernama negara. buku ini masih bisa dibaca sebagai oposisi dianggap ancaman, partisipasi Pertama, negara merupakan lembaga sebuah kaledoskop pemikiran kritis Arief luas masyarakat dianggap halangan, yang memiliki kekuasaan yang besar Budiman. Karena garis besar buku ini pertemuan ilmiah, rapat politik, dan di dalam sebuah masyarakat. Negara masih tak jauh dari tiga tema besar yang forum akademis yang kritis terhadap dapat memaksakan kehendaknya selama ini jadi perhatiannya; kebebasan, kebijakan pembangunan dianggap kepada warga atau kelompok yang negara, dan pembangunan. sebagai perlawanan, ada di dalam masyarakat. Bahkan, kalau Mungkin kalau pun ada kelemahan, Begitu pun dengan Arief Budiman, perlu, negara memiliki keabsahan untuk dapat dikata buku ini tidak lagi memiliki sebagai ilmuwan sosial ia mulai tertarik menggunakan kekerasan fisik dalam kontekstualisasi untuk sekarang ini. Walau terhadap teori-teori negara dan teori- memaksakan kepatuhan masyarakat begitu, kerangka “teori struktural” yang teori pembangunan sejak awal tahun terhadap perintah-perintah yang dijadikan pijakan Arief tetap menjadi 1970, saat ia masih menjadi mahasiswa dikeluarkannya. Kedua, kekuasaan yang semacam kunci yang bisa dijadikan alat program doktor di Universitas Harvard, sangat besar dari negara ini diperoleh dalam mengamati negeri ini sampai Amerika Serikat. Bertolak dari perspektif karena negara merupakan pelembagaan detik ini. Di antara tema yang diangkat, teori struktural, kakak kandung Soe Hok dari kepentingan umum. Sebagai antara lain adalah masalah politik, Gie ini mencita-citakan “kebebasan” lembaga yang mewakili kepentingan filsafat, sosial, budaya, seni dan psikologi. manusia dalam bangunan masyarakat umum, negara dapat memaksakan Bisa dimaklumi kalau kemudian tulisan madani (civil society) ketika ia kehendaknya melawan kepentingan- dalam buku ini tidak membangun berhadapan dengan kekuasaan negara. kepentingan pribadi atau kelompok di konfigurasi pemikiran Arief secara utuh Dalam konsep ini, Ketua Program masyarakat yang lebih kecil jumlahnya. sebagaimana dalam buku Arief yang Indonesia pada Melbourne University, Menurut Arief, ideologi “negara lain; Negara dan Pembangunan (1991) Australia ini melihat masyarakat madani netral” dan berdiri di atas semua Teori Negara: Negara, Kekuasaan dan akan menjadi balance karena hal itu golongan (Weberian) inilah yang hingga Ideologi (1997) dan Teori Pembangunan berperan sebagai mitra yang kritis. kini masih menjadi pandangan dominan Negara Ketiga (1995). Dengan teori struktural itu pula, ia di Indonesia, baik di kalangan pejabat lantas mengkritisi pola pembangunan negara maupun di kalangan masyarakat Negara, Pembangunan, dan Indonesia dalam kaitannya dengan sipil. Kalau pun negara ternyata tidak Kemiskinan proyek pengentasan kemiskinan. Ia tidak berpihak pada kepentingan umum, hal Sejak awal, isu negara dan setuju dengan pendekatan universal ini dianggap sebagai kasus abnormal. pembangunan telah menarik minat yang didengungkan oleh pendukung Yang harus diperbaiki. Padahal, bisa banyak ilmuwan sosial di berbagai teori modernisasi yang melihat akar saja negara yang “menyeleweng”, negara untuk menganalisis relasi masalah kemiskinan Dunia Ketiga dimana keberpihakan negara pada satu antara negara dan masyarakat dalam disebabkan karena ketertinggalan kelompok tertentu justru dianggap kerangka modernisasi ekonomi dan sebagai faktor inheren) dalam negara itu normal. politik, terutama relasi negara dan sendiri, sehingga jawaban yang tepat Karakter “pemikiran kritis” Arief pembangunan di negara-negara Dunia adalah memodernisasi negara yang bisa dikatakan memiliki konsistensi Ketiga. Relasi negara dan pembangunan bersangkutan. yang kokoh dalam mengemukakan sebagai dua institusi penting dalam Menurut Arief, akar masalah argumentasi dan bahkan teguh dalam memahami proses modernisasi di kemiskinan adalah ketergantungan memegang prinsip. Sebagai ilmuwan negara-negara pascakolonial memang pada negara maju, campur tangan sosial, ia berperan besar mengenalkan menjadi topik bahasan hangat para dari luar (negara-negara kapitalis) teori struktural ini setelah dia pulang intelektual Barat sejak awal abad sehingga kemudian “menghalangi” studi dari Harvard. Sebelum itu ia lebih ke-20. Interaksi antara negara dan kemajuan negara berkembang. Dengan konsens menggulirkan isu seputar seni- pembangunan telah melahirkan perspektif itu, Arief lantas mengajukan budaya, sosial-politik dan psikologi.

64 Resensi

Pertengahan tahun 1980-an, ia bahkan kebebasan untuk menumpuk kekayaan kunjung terjadi. Yang dilupakan Marx sempat menggulirkan isu tentang meskipun masyarakat tersebut hidup adalah bahwa salah satu kekuatan sistem polemik sastra kontekstual. dalam keadaan yang serba kurang) kapitalis adalah satu kesanggupannya Konsep yang digelindingkan ini tentu saja sangat menguntungkan untuk memperbaiki dirinya sendiri. sebagai bentuk penolakan terhadap kaum elite….” (halaman 44). Bukan memperbaiki secara total, universalisme sastra yang menilai setiap Bagi Arief, Indonesia adalah melainkan secara parsial….” (halaman orang memiliki “citra rasa” yang sama negara berkembang yang melakukan 42-43) dalam mengapresiasi sastra. Padahal transformasi modernisasinya dengan setiap orang, daerah dan zaman, jalur kapitalisme. Ia menyimpulkan Pencarian Sistem Alternatif menurutnya, punya nilai-nilai sendiri (halaman 46): ”Jelas, sistem demokrasi Lepas dari konsistensi dan sikap yang tidak bisa disamakan. Karena itu, tidak bisa hidup lebih lama lagi kalau kritis Arief Budiman yang perlu kita sastra universal, baginya, kehilangan arti kapitalisme mau dipertahankan.” Dalam apresiasi atas karyanya ini, kita belum dan tidak lagi menjadi patokan umum. artikelnya, “Negara-Negara Dunia melihat tawaran-tawaran alternatif dari Dalam konteks penyelenggaraan Ketiga dan Sistem Kapitalisme”, Arief Arief tentang bagaimana peta jalan negara, pada dasarnya ada dua jalan mengutip Albert Hirchman (halaman bagi penyelesaian problem kebebasan, bagi pengelolaan sistem perekonomian 45), dan bergabung menjadi ilmuwan negara, dan pembangunan di Indonesia. negara. Jalan pertama adalah sistem yang membuat setiap individu harus Sebagai usulan, barangkali kita perlu perekonomian di mana faktor-faktor merasa bersalah karena menjadi menukik ke isu yang lebih spesifk, seperti produksi, baik dalam pengertian kaya, sebab ”sistem ekonomi kapitalis ideologi atau sistem ekonomi apa yang tradisional—tanah, tenaga kerja, dan ini bekerja dengan cepat sehingga cocok bagi Indonesia, sehingga arah modal, maupun dalam berbagai varian segolongan orang jadi kaya dengan kebebasan dan target pembangunan modernnya dewasa ini—berada dalam cepat, segolongan lainnya jadi miskin. bisa sungguh-sungguh menjawab penguasaan bebas setiap individu. Jalan … Tapi setelah beberapa saat ternyata persoalan kesejahteraan dan keadilan kedua adalah sistem perekonomian bahwa orang-orang miskin ini tidak sosial. di mana faktor-faktor tersebut berada kebagian maju, sementara orang-orang Tawaran alternatif ini barangkali dalam penguasaan otoritas negara, kaya terus maju, maka mulailah timbul merupakan refleksi menarik dalam upaya atau birokrat perencana sentral. Jalan ketidaksabaran….” mencari sistem ekonomi nasional yang pertama adalah sistem ekonomi pasar, Mengambil jalur pekonomian pasar lebih sesuai dengan semangat konstitusi, yang oleh Karl Marx dengan tepat adalah sebuah kesalahan, menurut Arief, suatu sistem ekonomi yang pro-rakyat. dinamakan kapitalisme. Jalan kedua sebab Sayangnya, kompetisi bebas ini Sebab pencarian sistem ekonomi adalah sosialisme, atau komunisme. tidaklah dimulai dari awal, di mana tiap ini sejalan dengan kian menguatnya Bertumpu pada antipatinya yang orang mulai dengan modal yang sama. gerakan anti kapitalisme-neoliberal mendalam terhadap kapitalisme dan, Dalam keadaan seperti ini, sudah jelas dalam dua dekade terakhir. Para aktivis sebaliknya, pengagungannya yang bahwa mereka yang memiliki alat-alat anti globalisasi kini tak lagi cukup berlimpah terhadap sosialisme, Arief produksi akan jadi semakin kaya, karena berteriak ”ganyang neoliberalisme”. Budiman dengan ’kuas’ tebalnya dari produksi yang dihasilkan , sebagian Mereka harus mampu menjawab menyapukan pandangan kritisnya besar keuntungan akan pergi ke kantong pertanyaan mendasar: adakah sistem terhadap berbagai konsep dan pemilik modal….” (halaman 44). ekonomi alternatif di luar mekanisme fenomena pembangunan di negeri ini. Dengan demikian, asumsi dan pasar? Mungkinkah membiayai Arief meyakini bahwa ”pembangunan” konsekuensinya menjelas: bagi Arief, pembangunan tanpa utang luar negeri? pada hakekatnya adalah upaya sosialisme Marxis merupakan jalan Bisakah perbankan nasional dibuat menempatkan kelas mana yang harus keluar yang mutlak. Menurutnya,”Karl sehat tanpa skema IMF? Mungkinkah dikedepankan, sekalipun dengan Marx telah meramalkan bahwa pada memperkuat struktur keuangan BUMN kemungkinan terjadinya benturan suatu hari nanti, akibat persaingan tanpa privatisasi? Adakah peluang bagi dengan kelompok kepentingan lain. antara kaum pemilik kapital sendiri yang eksistensi ekonomi rakyat? Baginya, kebebasan individu bukanlah saling memakan sesama rekannya, kaum Di era globalisasi dan integrasi pasar suatu pilihan dan tidak perlu diagungkan, miskin yang semakin banyak jumlahnya saat ini, paling tidak terdapat empat sebab ”Ideologi yang mengatakan bakal sadar akan kepincangan yang pemain penting penggerak ekonomi bahwa kebebasan individu lebih terjadi di masyarakat tersebut dan akan global. Dua kelompok pertama penting daripada keadilan sosial (dalam bersatu untuk menghancurkan kaum adalah pemerintah dan perusahaan- kebebasan individu termasuk juga kapitalis. […] Tetapi revolusi ini tidak perusahaan multinasional (MNC’s).

Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 65 Resensi

Sementara dua kelompok terakhir adalah hazard. Korea Selatan masa kediktatoran founding fathers itu lebih mengarah ke modal keuangan dan tenaga kerja. militer, Taiwan masa Chiang Khai Shek, prinsip populisme ketimbang sosialisme Sejauh ini yang paling besar mengambil dan Iran di bawah rejim Mullah adalah atau nasionalisme ekonomi. manfaat dari arus globalisasi adalah prototipe sistem ekonomi bercorak Masalahnya, kedua ide sistem modal keuangan global yang dikelola nasionalistik. Dalam batasan yang lebih ekonomi itu bisa dibilang layu sebelum korporasi-korporasi multinasional. Kini ketat, model ekonomi Soviet dan Cina berkembang. Marhaenisme diganti oleh pertumbuhan modal 500 perusahaan saat ini bisa dimasukkan dalam kategori model rent-capitalism-nya Orde Baru, multinasional di dunia mencapai tujuh ini. sementara ide koperasi Bung Hatta— kali lipat dari 721 miliar dolar AS pada Ketiga, sistem ekonomi berwatak yang terbungkus dalam varian ekonomi tahun 1971 menjadi 5,2 triliun dolar populis. Dalam sistem ini, pemerintah Pancasila—dipakai sebatas mata AS pada tahun 1991. Pada tahun 2005, yang berkuasa memberi prioritas pada pelajaran di sekolah. Di luar kedua ide modal keuangan global diprediksi telah sektor usaha kecil dan menengah dalam itu, belum ada gagasan genuine yang berkembang menjadi 50,2 triliun dolar negeri. Tetapi, berbeda dengan sistem bisa memberi ruang bagi terwujudnya AS. nasionalistik, sistem ekonomi populistik kesejahteraan rakyat. Lalu, masih adakah Secara historis, terdapat sejumlah juga memberi ruang yang relatif luas peluang bagi tampilnya gagasan alternatif mekanisme ekonomi di bagi serikat pekerja dan serikat tani ekonomi alternatif yang pro-rakyat di luar sistem kapitalisme-neoliberal. untuk terlibat dalam pengelolaan negeri ini? Pertama, adalah sistem sosialisme. Ide ekonomi negara. Argentina di masa Kita berharap, di masa yang akan dasar sistem ini menempatkan proses Peronisme adalah prototipe sistem ini. datang Arief Budiman bisa melahirkan produksi dan pemasaran hasil produksi Saat ini, sistem ekonomi Venezuela di karya-karya yang lebih solutif bagi di bawah kontrol kelas pekerja. Dengan bawah Hugo Chavez—atau Bolivia di penyelesaian berbagai problem demikian, kelas pekerja tidak hanya bawah Evo Morales—dianggap banyak kebebasan, isu-isu pembangunan, menjual tenaganya, tapi juga menguasai pakar tengah berjalan menuju ke arah dan peran negara; yang dalam kasus dan mengontrol hasil kerjanya. Saat ini, sistem ekonomi ini. Indonesia hingga kini masih bertabrakan sistem ekonomi sosialis masih beroperasi Keempat, sistem ekonomi negara dengan tujuan-tujuan demokrasi, secara terorganisir di Kuba. Tetapi secara kesejahteraan (welfare state). Asumsi keadilan, dan kesejahteraan. umum, pascaruntuhnya Uni Soviet, yang mendasari model ini adalah, pasar Masalahnya sekarang, apakah para sistem ekonomi sosialis telah dianggap kapitalis—dengan logika maksimasi elite, politisi, dan birokat di negeri ini sebagai moda ekonomi masa lalu. profit-nya—tak mungkin bisa menjawab punya keberpihakan ideologis untuk Kedua, sistem ekonomi nasionalistik. kebutuhan yang berbau sosial, seperti menyelesaikan berbagai problem Kendati tidak secara tegas menolak pendidikan dan kesehatan gratis atau bangsa? Adakah komitmen tegas dari kapitalisme, secara ideologis sistem ini jaminan sosial bagi rakyat miskin. para penentu kebijakan negara untuk berwatak anti modal asing. Sekelompok Sementara negara dianggap sebagai memberantas kemiskinan, korupsi, akademisi menyebut sistem ini sebagai institusi yang wajib menyejahterakan kolusi, nepotisme, dan kejahatan- ”etatisme”, istilah lain dari kapitalisme dan melayani publik. Negeri-negeri di kejahatan negara lainnya secara radikal? negara. Blue print sistem ini adalah kawasan Skandinavia (seperti Denmark, Jika negara tak sanggup menyatakan pembangunan ekonomi nasional wajib Swedia, dan Norwegia) adalah prototipe perang terhadap kemiskinan, gagal dibimbing, dikawal, dan difasilitasi negara yang hingga kini masih konsisten dalam memerangi korupsi, dan tetap negara agar tidak terjungkir ke dalam menerapkan model welfare state. malas melaksanakan agenda reformasi persaingan pasar bebas. Lalu, sistem apa yang bisa dipakai sebagai perintah konstitusi, maka Tetapi, dimata kaum neoliberal, sebagai alternatif di luar kapitalisme- keterpurukan bangsa mungkin akan sistem ini dipandang sebagai handycap neoliberal di Indonesia? Bung Karno menjadi simbol abadi di negeri ini. *** kemajuan ekonomi. Rigiditas ekonomi— pernah menawarkan Marhaenisme yang menjadi konsekuensi model sebagai model ekonomi sosialis ala L a u n a, adalah Redaktur Jurnal Demokrasi nasionalisme ekonomi—dianggap Indonesia, dengan prinsip “berdikari”- Sosial, Project Officer pada Asian Labor sebagai biang keladi krisis ekonomi nya. Sementara Bung Hatta juga pernah Network on International Financial yang melanda kawasan Asia Timur menawarkan ide ekonomi gotong- Institution (ALNI) Indonesia, dan peneliti dan Tenggara pada medio 1990-an royong atau sistem koperasi yang pada Institute for Community Empowering lalu. Campur tangan negara dalam dianggapnya lebih sesuai dengan ciri and Development (INSTEAD). kehidupan ekonomi menjadi penyebab khas ekonomi masyarakat Indonesia. dari suburnya korupsi dan perilaku moral- Secara konseptual, kedua ide the

66 Vol. 4 No. 1 Oktober - Desember 2008 67 Memperjuangkan Demokrasi untuk kepentingan rakyat bukanlah sekedar “keperluan sejarah” tetapi juga karena “tuntutan moral”