Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Maja Kabupaten Lebak - Banten

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Maja Kabupaten Lebak - Banten Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Maja Kabupaten Lebak - Banten Hendrian Budi Bagus Kuncoro 1, Dwi Esti Intari 2 ,Feby Agusti Mahendra 3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon, Banten Email : [email protected] INTISARI Stasiun Maja merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Stasiun yang terletak pada ketinggian +40 mdpl ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jabodetabek. Stasiun Maja adalah stasiun yang melayani perjalanan kereta komuter Jabodetabek. Melihat beberapa aspek pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. KAI di Stasiun Maja dalam kondisi kurang baik maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi Stasiun Maja saat ini dan tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Maja. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner berisi kinerja dan harapan para pengguna jasa Stasiun Maja untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa Stasiun Maja. Analisis tingkat kepuasan pengguna jasa Stasiun Maja dilakukan dengan metode ServQual dengan 5 dimensi Service Quality yaitu tangible, reliability , assurance, responsiveness , dan empathy . Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh nilai pencapaian kepuasan setiap atribut yaitu, tangible sebesar 77,84%, reliability sebesar 83,98%, assurance sebesar 81,04%, responsiveness sebesar 80,96%, dan empathy sebesar 70,78%. Nilai kepuasan pengguna jasa stasiun maja sudah termasuk baik dengan nilai rata-rata pencapaian kepuasan pengguna jasa sebesar 78,53%. Kata kunci : Stasiun Maja, Kinerja Pelayanan, Service Quality . ABSTRACT Maja Station is a class II train station located in Maja District, Lebak Regency. The station which is located at an altitude of +40 masl is included in the Operational Area I Jabodetabek. Maja Station is a station that serves Jabodetabek commuter train trips. Seeing some aspects of the services provided by PT. KAI at Maja Station is in poor condition, so it is very important to know the current condition of Maja Station and the level of satisfaction of service users for the services of Maja Station. This research was conducted by distributing 100 questionnaires containing the performance and expectations of Maja Station service users to determine the level of satisfaction of service users of Maja Station. The analysis of the level of satisfaction of service users of Maja Station is done by the ServQual method with 5 dimensions of Service Quality namely tangible, reliability, assurance, responsiveness, and empathy. Based on the results of the research that has been carried out, the value of achievement of satisfaction for each attribute is obtained, that is, tangible is 77,84%, reliability is 83,98%, assurance is 81,04%, responsiveness is 80,96%, and empathy is 70,78%. The value of Maja Station user’s satisfaction has been included good with the average value of service user satisfaction reaching 78.53%. Keywords : Maja Station, Service Performance, Service Quality. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 138 Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 1. PENDAHULUAN Api di Stasiun. Stasiun Maja berada di Pertumbuhan ekonomi dan Daerah Operasi 1 (Daop 1), memiliki 3 jalur perkembangan transportasi mempunyai ( jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus dan jalur 3 hubungan yang sangat erat dan saling sebagai sepur badug (jalur buntu)), dengan ketergantungan. Perbaikan transportasi pada melayani pengguna jasa KRL tujuan Stasiun umumnya dapat meningkatkan mobilitas Rangkasbitung - Tanah Abang. Adapun penduduk, terciptanya penurunan biaya penilitian ini dilakukan untuk mengetahui pengiriman barang, terdapatnya karakteristik, kineja, serta kepuasan pengangkutan barang dengan kecepatan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas / Maja, dengan menggunakan metode survey sifat dari jasa pengangkutan tersebut. Secara lapangan dan metode servqual ( Service langsung atau tidak langsung, transportasi Quality) , kemudian hasil yang diperoleh dari yang efektif dan efisien sangat menentukan evaluasi tersebut diharapkan dapat menjadi perkembangan pembangunan perekonomian acuan dalam memperbaiki karakteristik, pada umumnya. kinerja pelayanan serta besaran tingkat Maja sebagai Kota Kekerabatan kepuasan pengguna jasa di Stasiun Maja. berdasarkan Surat Kementerian Perumahan Dari uraian di atas, maka penulis Rakyat (Kemenpera) No. 02/KPTS/M/1998 mengambil topik mengenai evaluasi kinerja menjadi salah satu penyangga di bagian pelayanan stasiun maja kabupaten lebak - barat Metropolitan Jakarta, dimana terdapat banten untuk mengetahui karakteristik lahan yang luas dan memiliki potensi, yang pengguna jasa stasiun maja dan mengetahui terletak pada 3 kabupaten yaitu Lebak, kinerja pelayanan dan fasilitas Stasiun Tangerang dan Bogor. Adanya bangunan Maja dengan SPM berdasarkan No. 48 hunian berupa perumahan baru menjadikan Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan kota Maja sebagai daerah yang memiliki Minimum Angkutan Orang dengan Kereta tingkat perpindahan yang cukup tinggi, Api di Stasiun menggunakan metode maka kota Maja harus memiliki sistem dan servqual , sertaTingkat kepuasan pengguna prasarana transportasi yang memadai. Untuk jasa terhadap kinerja pelayanan Stasiun mengatur salah satu moda transportasi yang Maja. cukup efektif menuju lokasi ini yaitu kereta. Penelitian ini berlokasi di Stasiun Maja, Pergerakan alur kereta ke dan dari luar Jalan Raya Maja, Kopo Serang, Banten daerah, kota Maja harus ditunjang dengan 42381. fasilitas stasiun kereta yang layak dan memadai. 2. TINJAUAN PUSTAKA Tempat pertemuan pertama dimana a. Analisa Kinerja pengguna menggunakan moda transportasi Dalam Penelitian Aldian Hendy Janitra kereta adalah stasiun. Di stasiun, pengguna (2016) yang berjudul Analisa Kinerja dapat menunggu kereta yang datang ataupun Pelayanan PT KAI (PERSERO) (Studi berhenti, memesan tiket, dan mengantarkan atau menjemput pengguna yang akan Kasus : Stasiun Pasar Senen Jakarta) dengan berangkat ataupun datang, sehingga menggunakan metode survey lapangan dan pengguna memerlukan fasilitas yang metode IPA (Importance Performance menunjang di dalam stasiun tersebut, dimana Analysis) mempunyai tujuan untuk kebutuhan pengguna tersebut diatur dalam mengetahui bagaimana kondisi Stasiun Pasar Peraturan Menteri Perhubungan SPM No. 48 Senen saat ini dan tingkat kepuasan Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Minimum Angkutan Orang dengan Kereta 139 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 Pasar Senen Jakarta. Kemudian penelitian penumpang secara keseluruhan merasa tersebut menghasilkan hasil yaitu berupa cukup puas. penggambaran dalam diagram kartesius 3. LANDASAN TEORI menghasilkan untuk kuadran A berupa v9 a. Pengertian Stasiun dan v10, untuk kuadran B berupa Stasiun adalah tempat untuk menaikkan v1,v2,v3,v5,v7,v8,v15,v16,v18 kuadran C dan menurunkan penumpang yang berupa v11,v12,v13 dan kuadran D berupa menggunakan jasa transportasi kereta . Selain v4,v6,v14,v17. Dari data rata-rata tingkat stasiun, ada juga halte kereta yang memiliki kesesuaian menunjukan bahwa tingkat fungsi yang hampir sama dengan stasiun kepuasan pengguna jasa Stasiun Pasar Senen kereta. Stasiun kereta umumnya terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau ruang berada di kategori cukup dengan penilaian tunggu, ruang kepala stasiun, dan ruang sebesar 74,3 %. PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya. Stasiun besar biasanya b. Metode ServQual (Service Quality) diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang Penelitian Iswati Septya (2016), tentang kenyamanan penumpang maupun calon Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Kereta penumpang kereta, seperti ruang tunggu, Api Bogor di Kota Bogor, dengan restoran, toilet, mushalla, area parkir, sarana menggunakan metode survey lapangan dan keamanan (polisi khusus kereta api), sarana menggunakan metode perhitungan servqual komunikasi, depo lokomotif, dan sarana (Service Quality ). Tujuan penilitian ini untuk pengisian bahan bakar. mengevaluasi fasilitas yang di anggap b. Fungsi Stasiun penting dalam menentukan kepuasan para Berdasarkan tipologinya, stasiun dapat penumpang dan pengguna fasilitas di stasiun diklasifikasikan menjadi beberapa tipe bogor jawa barat sesuai SPM No. 48 tahun stasiun diantaranya: 2016 dan Metode ServQual ( Service 1) Fungsi stasiun terhadap pemakainya: Quality ). Setelah data terkumpul dari a) Stasiun penumpang, berfungsi sebagai kuisioner yang di sebar maka akan di tempat menaikkan dan menurunkan dapatkan hasil tingkat keepuasan pengguna penumpang dan barang, baik barang jasa terhadap pelayanan Stasiun Bogor . milik penumpang maupun barang c. Metode SWOT ekspedisi. Serta penulis Ahmad Syahirul Alim b) Stasiun barang, berfungsi sebagai (2014), sebelumnya juga melakukan evaluasi tempat bongkar muat barang dan kinerja Stasiun Kereta Api Malang kota biasanya terletak terpisah dengan Baru berdasarkan SPM K.A dan IPA, tujuan stasiun penumpang. dari penelitian ini untuk mengevaluasi c) Stasiun langsiran, berfungsi untuk kinerja pelayanan fasilitas yang di anggap menyusun dan mengumpulkan penting dalam menentukan kepuaan gerbong-gerbong yang mempunyai penumpang dan pengguna fasilitas di Stasiun tujuan yang berbeda-beda. Malang Kota Baru sesuai peraturan menteri 2) Ukuran stasiun: perhubungan No.9 tahun 2011,
Recommended publications
  • Layout Railway Edisi Juni 2013.Indd
    MENGABDI DENGAN KEAKHLIAN INDONESIA RAILWAY INSTITUTE REVIEW Juni, 2013 Menatap Era Baru Perkeretaapian Dari Redaksi Undang-Undang No.23 Tahun 2007 disusun atas dasar keinginan Pimpinan Umum untuk mereformasi perkeretaapian di Indonesia, yang pada Harun Al Rasyid Lubis pokoknya bertujuan untuk melaksanakan : desentralisasi, multi Pemimpin Redaksi operator dan privatisasi, agar perkeretaapian maju, berkembang, Budhihardjo Trenggono eketif dan efi sien, aman, lancar dan terjangkau. Redaktur Pelaksana Setelah enam tahun dua bulan peraturan perundangan tersebut Husni M. Harris hadir, sektor perkeretaapian di Indonesia, jalan ditempat. Malahan, Dewan Redaksi fungsi-fungsi kepemerintahan dan kepengusahaan tampak Bambang Sugeng, Budhihardjo Trenggono, rancu dan tumpang tindih, jauh dari hakekat yang mendasari Darwis Darlis, Hendry Tampubolon, diterbitkannya peraturan perundangan diatas. Sehingga, tidak Husni M. Harris, Ruth Hanna Simatupang, berlebihan dan tidak salah, kalau anggapan sementara kalangan, Tatyana Sutara. bahwa, reformasi perkeretaapian di Indonesia dijalankan dengan Sekretaris Redaksi setengah hati. Ayub Pramudia Pelaksanaan Undang-Undang tersebut menjadi mandeg dan Rancang Grafi s mati suri, tak kala diterbitkannya Peraturan Presiden No. 83 Nandes Fachromi, Surahman Tahun 2011, 24 November 2011 tentang Proyek Kereta Api Administrasi Bandara dan Jalur Lingkar Jakarta, yang menempatkan kembali Dyah Indarti PT.Kereta Api Indonesia (Persero), sekaligus sebagai regulator dan operator. Penerbit Indonesia Railways Istitute (IRWI) Indonesia Railway Institute Review edisi kali ini, menurunkan Alamat Redaksi beberapa tulisan para akhli dan pemerhati perkeretaapian, yang Jl. Tebet Raya No. 17 menyorot fenomena diatas. Jakarta 12810 - Indonesia Telp. (62-21) 837 86711 Disamping itu, kalau tidak ada aral melintang, Insya Allah, E-mail : [email protected] pelaksanaan konstruksi Mass Rapid Transit Jakarta Utara - Selatan Phase I, yang telah ditunggu sejak tahun 1994, akan segera dimulai pada Oktober 2013.
    [Show full text]
  • Overseas Security Advisory Council Jakarta Country Council Amcham Security Committee, Report on Events in April 2014
    OVERSEAS SECURITY ADVISORY COUNCIL JAKARTA COUNTRY COUNCIL AMCHAM SECURITY COMMITTEE, REPORT ON EVENTS IN APRIL 2014 OSAC Jakarta Country Council / AmCham Indonesia Security Committee: Chair: Scott Hanna Vice-Chairs: Colin Good Chris McCann U.S. Embassy Regional Security Officer: James J. Murphy Summary of Security-Related Issues throughout Indonesia The following selected information was compiled from submissions from IPJ (Indonusa Primatama Jaya), and also Hill & Associates, to whom we are deeply grateful. This report contains information on a broad spectrum of security concerns and incidents which have occurred in Indonesia during the reporting period. Incidents are listed as they happened and dates are added if reported, other- wise the reader is to assume the event took place during the month in question. Readers are ad- vised that while there are security risks that companies and individuals need to be aware of, avoid or address, Indonesia is a country of over 230 million people living on 17,500 islands that stretch over 4,800 kms. The vast majority of foreign companies that operate in Indonesia, and expatriates who reside in or visit the country, do so without incident providing sensible security precautions are taken. ______________________________________________________________________ OVERVIEW There were three terrorist incidents in April and they all occurred in Papua. All three incidents in- volved firefights between armed groups suspected to be OPM and the security forces (military and police), where the armed groups initiated the firefights, often with well planned and successful am- bushes. There were some incidents of election related violence and one incident occurred in Timika in Pa- pua.
    [Show full text]
  • Project Completion Report
    Coordinating Ministry for Economic Affairs Republic of Indonesia JABODETABEK Urban Transportation Policy Integration Project Phase 2 in the Republic of Indonesia Annex 07: Report on TOD-Related Laws, Plans, and Regulations October 2019 Japan International Cooperation Agency (JICA) ALMEC Corporation I N J R 2 0 - 0 0 4 JABODETABEK Urban Transportation Policy Integration Project Phase 2 in the Republic of Indonesia Annex 07: Report on TOD-Related Laws, Plans, and Regulations Table of Contents Chapter 1 Review of Upper Laws, Regulations and Plans.......................................................... 1 1.1 Review of Upper Laws and Organization ........................................................................ 1 1.1.1 Development Related Laws .............................................................................................. 8 1.1.2 Spatial Planning Related Laws ....................................................................................... 12 1.1.3 Transportation Related Laws .......................................................................................... 16 1.2 Review of Development Plan Document ........................................................................ 20 1.2.1 National Mid-term Development Plan Year 2015-2019 ................................................ 20 1.2.2 Regional Mid-term Plan ................................................................................................. 21 1.2.3 Local Mid-term Plan......................................................................................................
    [Show full text]
  • PROJECT for the STUDY on JABODETABEK PUBLIC TRANSPORTATION POLICY IMPLIMATATION STRATEGY in the REPUBLIC of INDONESIA (Japtrapis)
    Directorate General of Land Transportation Ministry of Transportation The Republic of Indonesia PROJECT FOR THE STUDY ON JABODETABEK PUBLIC TRANSPORTATION POLICY IMPLIMATATION STRATEGY IN THE REPUBLIC OF INDONESIA (JAPTraPIS) FINAL REPORT VOLUME2: Main Text May 2012 Japan International Corporation Agency(JICA) ALMEC CORPORATION INO ORIENTAL CONSULTANTS CO., LTD. JR 12-009 The exchange rate used in the report is: J.Yen 78 = US$ 1 = Indonesian Rupiah 9000 (average during the study period) Project for the Study on JABODETABEK Public Transportation Policy Implementation Strategy (JAPTraPIS) FINAL REPORT: Main Text TABLE OF CONTENTS 1 INTRODUCTION ............................................................................................... 1-1 1.1 Scope of the Study .............................................................................................................1-1 1.2 Study Organization and Implementation ...........................................................................1-4 2 URBAN TRANSPORTATION SITUATION IN JABODETABEK ...................... 2-1 2.1 Socio-economic and Urban Development Characteristics ...............................................2-1 2.1.1 Study Area Context ...........................................................................................................2-1 2.1.2 Demography .....................................................................................................................2-2 2.1.3 Economy ..........................................................................................................................2-3
    [Show full text]
  • A Translation Study of Cultural Specific Items in Diorama Texts in Fort Vredeburg Museum Yogyakarta: Qualitative Content Analysis
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A TRANSLATION STUDY OF CULTURAL SPECIFIC ITEMS IN DIORAMA TEXTS IN FORT VREDEBURG MUSEUM YOGYAKARTA: QUALITATIVE CONTENT ANALYSIS A THESIS Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Magister Humaniora (M. Hum.) Degree in English Language Studies Nadia Ananda Herianto 156332009 THE GRADUATE PROGRAM OF ENGLISH LANGUAGE STUDIES SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A THESIS A TRANSLATION STUDY OF CULTT]RAL SPECIFIC ITEMS IN DIORAMA TEXTS IN FORT VREDEBT]RG MUSET]M YOGYAKARTA: QUALITATIVE CONTENT ANALYSIS by Nadia Ananda Herianto Student Number: 156332009 Approved by \ ) Dr. E. Sunarto, M.Hum. .'t -/ --->'/ Thesis Supervisor Yoryakarta,- July 27, 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A TIIESIS A TRANSLATION STUDY OF CULTURAL SPECIFIC ITEMS IN DIORAMA TEXTS IN FORT YREDEBTIRG MUSEUM YOGYAKARTA: QUALITATIVE CONTENT ANALYSIS Presented by Nadia Ananda Herianto Student Number: 156332009 Defended before the Thesis committee and Declared Acceptable THESIS COMMITTEE Chairperson : Dr. B.B. Dwijatmoko, M.A. Secretary : Dr. E. Sunarto, M.Hum. Members : l. Dr. J. Bismoko 2.F.X. Mukarto, ph.D. Yogyakartd, 27 Jaly 2017 te School Director regorius Budi Subanar, S.J. lll PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STATEMENT OF WORK ORIGINALITY This is to catis that all ideas, phrases and sentences, unless or otherwise statod, are thc ideas' pluases and sentences of the &esis uniter. The writer understands the full oorsequences including degree
    [Show full text]
  • Sinergi Untuk Terus Tumbuh Dan Berkembang Synergy To
    PT ARMIDIAN KARYATAMA Tbk Kantor Pusat: Jl. Raya Kopi – Sangiang No. 21 Annual Report 2020 Tahunan Laporan Desa Pasirkembang, Maja, Banten, Indonesia Tel.: +6221 5226810 Fax.: +6221 5213412 www.armidian.co.id Kantor Korespondensi: SINERGI UNTUK TERUS The CEO (Cilandak Executive Office) Buildings. Lt. 12 Jl. TB Simatupang No. 18C TUMBUH DAN BERKEMBANG Jakarta Selatan SYNERGY TO CONTINUE TO GROW AND DEVELOP PT ARMIDIAN KARYATAMA TBK ARMIDIAN PT KARYATAMA Laporan Tahunan 2020 Annual Report Daftar Isi Contents 2 IKHTISAR KEUANGAN & OPERASIONAL Target dan Realisasi Kinerja 47 Financial Highlights Target and Realization of Performance Prospek Usaha 47 Ikhtisar Keuangan & Operasional 2 Business Prospect Financial Highlights Proyeksi 2021 48 Informasi Saham 2 2021 projection Stock Information Kebijakan Dividen 48 Dividend Policy Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum 49 5 LAPORAN MANAJEMEN Realization of Use of Public Offering Funds Management Report Investasi Barang Modal 49 Investment in capital goods Laporan Dewan Komisaris 6 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal 49 Board of Commissioners Report Material Bonds for Capital Goods Investment Laporan Direksi Informasi Material 11 49 Board of Directors Material Information 17 PROFIL PERSEROAN 51 TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Profile Good Corporate Governance Informasi Umum Dasar Pelaksanaan 18 52 General Information Basic Standing of the Implementation Riwayat Singkat Rapat Umum Pemegang Saham 19 54 Brief History General Meeting of Shareholders Visi dan Misi Dewan Komisaris 19 Vision
    [Show full text]
  • Status Rekomendasi Kereta Api.Pdf
    STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI TAHUN 2007 s.d. 2017 (AGUSTUS) NO Investigasi Tanggal Kejadian Sumber Tanggal Penerima Nomor Rekomendasi Keselamatan Respon Status Dikeluarkan Investigation Date of Source Issued Date Receiver Number Safety Reccommendation Response Status 1 2 Occurence3 4 5 6 7 8 9 9 1 KA 155 Bengawan di Km 339+400 16-Jan-07 Final Report Direktorat Jenderal Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap jalan KA khususnya NIL OPEN Petak Jalan St. Karanggandul - St. Perkeretaapian yang mempunyai radius lengkung kecil serta me-redesain konstruksi alat Karangsari, Jawa Tengah, penambat dengan mengakomodasi konstruksi alat penjepit (fishplate) dan Daop V Purwokerto, memasang alat penambat yang memenuhi ketentuan pada lengkungan. 16 Januari 2007 (KNKT.07.03.01.03) PT. Kereta Api Indonesia 1. Melakukan pemeriksaan terhadap sarana KA sehingga penyimpangan- NIL OPEN (Persero) penyimpangan pada kondisi, ukuran yang tidak sebagaimana mestinya dapat segera ditangani; 2. Untuk tenaga operasional/ perawatan supaya dipenuhi termasuk pengetahuannya dengan arahan langsung ke lapangan oleh para pengawas (pengawsan melekat); 3. Peralatan kerja, suku cadang atau komponen yang digunakan dipenuhi dan sesuai kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya (terutama kebutuhan roda kereta). 2 KA 156 Bengawan 29-Jan-07 Short Report 14-Feb-08 Direktorat Jenderal 1. Memberlakukan batas umur pakai sarana dan mengkaji kelaikan operasi NIL OPEN Di Km 207+056 Petak Jalan Perkeretaapian sarana yang tua (30 tahun ke atas) serta secara bertahap melakukan St. Arjawinangun - St. Bangodua scrapping dan pemeriksaan keretakan as roda dengan alat crack detector Cirebon Jawa Barat, Daop III Cirebon, sesuai prosedur secara berkala; 29 Januari 2007 (KNKT/046/II/REK/08) 2.
    [Show full text]
  • 2020 Perkeretaapian
    STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI TAHUN 2015 s.d. 2020 UPDATE TANGGAL 27 JULI 2020 NO Investigasi Instansi Rekomendasi Status Tanggapan Kategori Investigation Receiver Safety Recommendation Status Response Classification 1 2 3 4 5 6 7 1 KA 155 Bengawan di Km 339+400 Direktorat Jenderal Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap CLOSED Petak Jalan St. Karanggandul - St. Perkeretaapian jalan KA khususnya yang mempunyai radius lengkung Karangsari, Jawa Tengah, kecil serta me-redesain konstruksi alat penambat Daop V Purwokerto, dengan mengakomodasi konstruksi alat penjepit 16 Januari 2007 (fishplate) dan memasang alat penambat yang (KNKT.07.03.01.03) memenuhi ketentuan pada lengkungan. PT. Kereta Api Melakukan pemeriksaan terhadap sarana KA CLOSED Indonesia sehingga penyimpangan-penyimpangan pada kondisi, (Persero) ukuran yang tidak sebagaimana mestinya dapat segera ditangani; Untuk tenaga operasional/ perawatan supaya CLOSED dipenuhi termasuk pengetahuannya dengan arahan langsung ke lapangan oleh para pengawas (pengawasan melekat); Peralatan kerja, suku cadang atau komponen yang CLOSED digunakan dipenuhi dan sesuai kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya (terutama kebutuhan roda kereta). 2 KA 156 Bengawan Direktorat Jenderal Melakukan pemeriksaan dalam perawatan dan CLOSED Sedang disusun RPM terkait Standar Tempat Fasilitas dan Peralatan Tempat Perawatan Sarana Perkeretaapian Di Km 207+056 Petak Jalan Perkeretaapian sertifikasi sesuai
    [Show full text]
  • Exploring the Accessibility and Facility in Railway
    IJDS 2018; Vol. 5 No. 1, May 2018, pp. 37-45 37 ISSN: 2355 – 2158 Cite this as: Tamba, Jefry. Exploring The Accessibility And Facility In Railway Station Used By Persons With Disabilities: An Experience From Kebayoran Railway Station, Jakarta.Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS).2018: Vol. 5(1): PP 37-46. EXPLORING THE ACCESSIBILITY AND FACILITY IN RAILWAY STATION USED BY PERSONS WITH DISABILITIES: AN EXPERIENCE FROM KEBAYORAN RAILWAY STATION, JAKARTA Jefri Tamba 1Department of Public Administration, Universitas Brawijaya, Indonesia Abstract This paper discusses accessibility at Kebayoran Railway Station’s facility for persons with disabilities. Kebayoran Railway Station as one of Railway Stations on Tanah Abang – Rangkasbitung railway track, which has been revitalized in 2016. A descriptive approach used in this research and found that currently, Kebayoran Railway Station has been more accessible for persons with disabilities. The results indicate that some disability’s facilities consist of: (a) toilet; (b) safe pick-up and set-down facility; (c) facility for persons with disability; (d) other facility (tactile paving). The Minister of Transportation Decree 47 Year 2014 regarding Minimum Service Standard for Train Public Transportation at Kebayoran Railway Station facilities is one of the guidelines for PT. KAI Commuter Jabodetabek in building facilities in the station. In this case, Kebayoran Railway Station has implemented the Minister of Transportation's Decree and makes it easy for some persons with disabilities to use the facilities at the railway station. Keywords: Accessibility, Kebayoran Railway Station, KRL Commuter Line, Persons with Disabilities 1. Background Cities (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, and Jakarta Utara) In the millennium era, the mobility of and 1 Region (Kepulauan Seribu) have around people in a metropolitan city is very massive 10.177.924 people in 2015 (Jakarta Central and also need to fast and safety public Bureau of Statistics, 2015).
    [Show full text]
  • Improvement of Urban Transport System In
    IMPROVEMENT OF URBAN TRANSPORT SYSTEM IN GREATER JAKARTA GREATER JAKARTA (LRT and MRT Progress) TRANSPORT AUTHORITY Capacity Building Workshop on Sustainable Urban (BPTJ) Transport Index Dhaka, Bangladesh By Selenia E P September 12‐13th 2018 AN OVERVIEW Greater Jakarta Transport Authority POPULATION AND AREA OF GREATER JAKARTA 1990 2016 CITY AREA (km2) DKI Jakarta 740.30 Greater Jakarta 6,399.40 7% 19% 32% Population Percentage 22% 20% Greater Jakarta consist of 3 provinces and 9 municipalities DKI Jakarta Bogor Tangerang Bekasi Depok Total population of Greater Jakarta is 31,7 million people in 2016 Greater Jakarta Transport Authority TRAVEL DEMAND IN GREATER JAKARTA PT 2% CAR 24% MOTOR CYCLE 75% Consist of: Total Trip in Greater Jakarta • Inner Jakarta: 23,42 Million trip/day • Commuter (Outer‐Inner): 4,06 Million trip/day 47,5 Million trip/day • Other (Pass‐through and Inner Suburban): 20,02 Million trip/day Greater Jakarta Transport Authority MAJOR TRANSPORT PROBLEMS IN GREATER JAKARTA PROBLEM : 1. Congestion rising, moda share dominated by private vehicle usage and public transport share VOLUME CAPACITY remain low. RATIO (VCR) ALMOST 2. Mass Public Transport services EXCEEDED 1 contribution considered low due AVERAGE SPEED AT PEAK HOUR to lack of provision (actual) and 10KM/HR CAUSED BY TRAFFIC limited budget. CONGESTION POOR QUALITY OF 3. Economic losses due to traffic PUBLIC TRANSPORT congestion up to USD 1,3 billion SERVICE (2010) and predicted to be USD 6,5 billion in 2020. Greater Jakarta Transport Authority IN GREATER JAKARTA
    [Show full text]
  • The Development of Intermodal Transportation in Cirebon
    Proceedings of International Conference : Problem, Solution and Development of Coastal and Delta Areas Semarang, Indonesia – September 26th, 2017 Paper No. C-02 The Development Of Intermodal Transportation In Cirebon Herry Hermawan Sultan Agung Islamic University, Department of Civil Engineering Jl. Raya Kaligawe Km.04, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia [email protected] Abstract - The progress of a nation is seen from its transportation conditions". This proverb is familiar to us, but it is difficult to realize. The development of technology and information requires a development in the field of transportation. In the context of human movement and goods, a system that regulates its movement to be effective and efficient from origin to destination safely, comfortably, and timely is needed. The term of intermodaltransportation or combined transport system is directed to achieve the effectiveness and efficiency of the movement. Cirebon as a gateway of movement from West Java to Central Java or vice versa is rich in transportation modes. Geographically, its location is strategic with the development of transportation requirementfor air, road and rail modes as well as seaand river transportation modes. The potency of this area is very abundant, ranging from the potency of agriculture, plantation, fishery, tourism and other potential areas that are well known both domestically and internationally. Of course, it requires transportation facilities and infrastructures to support the distribution of the produces. Related to it, the local government has made a transportation planning program that is actually very supportive forthe regional and its potencydevelopment that exist. However, it is needed to have synergy and integration between one transportation mode planning with other modes of transportation due to the limited funds available in local government and central government.
    [Show full text]
  • Public Transport in Jabodetabek Area
    Faculty of Economic Sciences, Communication and IT J O I C E PUBLIC TRANSPORT IN JABODETABEK AREA Service Science Project Report Date/Term: Spring 2009 Supervisors: Bo Enquist Samuel Petros Sebhatu Karlstads Universitets 651 88 Karlstad Tfn 054-700 10 00 Fax 054-700 14 60 [email protected] www.kau.se Table of Contents Table of Contents ................................................................................................ i List of Pictures ..................................................................................................... iv List of Table ......................................................................................................... iv 1 Introduction ................................................................................................... 1 1.1 Background .................................................................................................... 1 1.2 Objective ........................................................................................................ 1 1.3 Scope of Work ............................................................................................... 2 1.4 Research Methods ......................................................................................... 2 1.5 Writing Structure............................................................................................ 2 1.6 Limitation ....................................................................................................... 2 2 Theoretical and Conceptual Framework .......................................................
    [Show full text]