Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Maja Kabupaten Lebak - Banten
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Maja Kabupaten Lebak - Banten Hendrian Budi Bagus Kuncoro 1, Dwi Esti Intari 2 ,Feby Agusti Mahendra 3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon, Banten Email : [email protected] INTISARI Stasiun Maja merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Stasiun yang terletak pada ketinggian +40 mdpl ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jabodetabek. Stasiun Maja adalah stasiun yang melayani perjalanan kereta komuter Jabodetabek. Melihat beberapa aspek pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. KAI di Stasiun Maja dalam kondisi kurang baik maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi Stasiun Maja saat ini dan tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Maja. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner berisi kinerja dan harapan para pengguna jasa Stasiun Maja untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa Stasiun Maja. Analisis tingkat kepuasan pengguna jasa Stasiun Maja dilakukan dengan metode ServQual dengan 5 dimensi Service Quality yaitu tangible, reliability , assurance, responsiveness , dan empathy . Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh nilai pencapaian kepuasan setiap atribut yaitu, tangible sebesar 77,84%, reliability sebesar 83,98%, assurance sebesar 81,04%, responsiveness sebesar 80,96%, dan empathy sebesar 70,78%. Nilai kepuasan pengguna jasa stasiun maja sudah termasuk baik dengan nilai rata-rata pencapaian kepuasan pengguna jasa sebesar 78,53%. Kata kunci : Stasiun Maja, Kinerja Pelayanan, Service Quality . ABSTRACT Maja Station is a class II train station located in Maja District, Lebak Regency. The station which is located at an altitude of +40 masl is included in the Operational Area I Jabodetabek. Maja Station is a station that serves Jabodetabek commuter train trips. Seeing some aspects of the services provided by PT. KAI at Maja Station is in poor condition, so it is very important to know the current condition of Maja Station and the level of satisfaction of service users for the services of Maja Station. This research was conducted by distributing 100 questionnaires containing the performance and expectations of Maja Station service users to determine the level of satisfaction of service users of Maja Station. The analysis of the level of satisfaction of service users of Maja Station is done by the ServQual method with 5 dimensions of Service Quality namely tangible, reliability, assurance, responsiveness, and empathy. Based on the results of the research that has been carried out, the value of achievement of satisfaction for each attribute is obtained, that is, tangible is 77,84%, reliability is 83,98%, assurance is 81,04%, responsiveness is 80,96%, and empathy is 70,78%. The value of Maja Station user’s satisfaction has been included good with the average value of service user satisfaction reaching 78.53%. Keywords : Maja Station, Service Performance, Service Quality. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 138 Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 1. PENDAHULUAN Api di Stasiun. Stasiun Maja berada di Pertumbuhan ekonomi dan Daerah Operasi 1 (Daop 1), memiliki 3 jalur perkembangan transportasi mempunyai ( jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus dan jalur 3 hubungan yang sangat erat dan saling sebagai sepur badug (jalur buntu)), dengan ketergantungan. Perbaikan transportasi pada melayani pengguna jasa KRL tujuan Stasiun umumnya dapat meningkatkan mobilitas Rangkasbitung - Tanah Abang. Adapun penduduk, terciptanya penurunan biaya penilitian ini dilakukan untuk mengetahui pengiriman barang, terdapatnya karakteristik, kineja, serta kepuasan pengangkutan barang dengan kecepatan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas / Maja, dengan menggunakan metode survey sifat dari jasa pengangkutan tersebut. Secara lapangan dan metode servqual ( Service langsung atau tidak langsung, transportasi Quality) , kemudian hasil yang diperoleh dari yang efektif dan efisien sangat menentukan evaluasi tersebut diharapkan dapat menjadi perkembangan pembangunan perekonomian acuan dalam memperbaiki karakteristik, pada umumnya. kinerja pelayanan serta besaran tingkat Maja sebagai Kota Kekerabatan kepuasan pengguna jasa di Stasiun Maja. berdasarkan Surat Kementerian Perumahan Dari uraian di atas, maka penulis Rakyat (Kemenpera) No. 02/KPTS/M/1998 mengambil topik mengenai evaluasi kinerja menjadi salah satu penyangga di bagian pelayanan stasiun maja kabupaten lebak - barat Metropolitan Jakarta, dimana terdapat banten untuk mengetahui karakteristik lahan yang luas dan memiliki potensi, yang pengguna jasa stasiun maja dan mengetahui terletak pada 3 kabupaten yaitu Lebak, kinerja pelayanan dan fasilitas Stasiun Tangerang dan Bogor. Adanya bangunan Maja dengan SPM berdasarkan No. 48 hunian berupa perumahan baru menjadikan Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan kota Maja sebagai daerah yang memiliki Minimum Angkutan Orang dengan Kereta tingkat perpindahan yang cukup tinggi, Api di Stasiun menggunakan metode maka kota Maja harus memiliki sistem dan servqual , sertaTingkat kepuasan pengguna prasarana transportasi yang memadai. Untuk jasa terhadap kinerja pelayanan Stasiun mengatur salah satu moda transportasi yang Maja. cukup efektif menuju lokasi ini yaitu kereta. Penelitian ini berlokasi di Stasiun Maja, Pergerakan alur kereta ke dan dari luar Jalan Raya Maja, Kopo Serang, Banten daerah, kota Maja harus ditunjang dengan 42381. fasilitas stasiun kereta yang layak dan memadai. 2. TINJAUAN PUSTAKA Tempat pertemuan pertama dimana a. Analisa Kinerja pengguna menggunakan moda transportasi Dalam Penelitian Aldian Hendy Janitra kereta adalah stasiun. Di stasiun, pengguna (2016) yang berjudul Analisa Kinerja dapat menunggu kereta yang datang ataupun Pelayanan PT KAI (PERSERO) (Studi berhenti, memesan tiket, dan mengantarkan atau menjemput pengguna yang akan Kasus : Stasiun Pasar Senen Jakarta) dengan berangkat ataupun datang, sehingga menggunakan metode survey lapangan dan pengguna memerlukan fasilitas yang metode IPA (Importance Performance menunjang di dalam stasiun tersebut, dimana Analysis) mempunyai tujuan untuk kebutuhan pengguna tersebut diatur dalam mengetahui bagaimana kondisi Stasiun Pasar Peraturan Menteri Perhubungan SPM No. 48 Senen saat ini dan tingkat kepuasan Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Minimum Angkutan Orang dengan Kereta 139 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurnal Fondasi, Volume 9 No 2 2020 Pasar Senen Jakarta. Kemudian penelitian penumpang secara keseluruhan merasa tersebut menghasilkan hasil yaitu berupa cukup puas. penggambaran dalam diagram kartesius 3. LANDASAN TEORI menghasilkan untuk kuadran A berupa v9 a. Pengertian Stasiun dan v10, untuk kuadran B berupa Stasiun adalah tempat untuk menaikkan v1,v2,v3,v5,v7,v8,v15,v16,v18 kuadran C dan menurunkan penumpang yang berupa v11,v12,v13 dan kuadran D berupa menggunakan jasa transportasi kereta . Selain v4,v6,v14,v17. Dari data rata-rata tingkat stasiun, ada juga halte kereta yang memiliki kesesuaian menunjukan bahwa tingkat fungsi yang hampir sama dengan stasiun kepuasan pengguna jasa Stasiun Pasar Senen kereta. Stasiun kereta umumnya terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau ruang berada di kategori cukup dengan penilaian tunggu, ruang kepala stasiun, dan ruang sebesar 74,3 %. PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya. Stasiun besar biasanya b. Metode ServQual (Service Quality) diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang Penelitian Iswati Septya (2016), tentang kenyamanan penumpang maupun calon Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Kereta penumpang kereta, seperti ruang tunggu, Api Bogor di Kota Bogor, dengan restoran, toilet, mushalla, area parkir, sarana menggunakan metode survey lapangan dan keamanan (polisi khusus kereta api), sarana menggunakan metode perhitungan servqual komunikasi, depo lokomotif, dan sarana (Service Quality ). Tujuan penilitian ini untuk pengisian bahan bakar. mengevaluasi fasilitas yang di anggap b. Fungsi Stasiun penting dalam menentukan kepuasan para Berdasarkan tipologinya, stasiun dapat penumpang dan pengguna fasilitas di stasiun diklasifikasikan menjadi beberapa tipe bogor jawa barat sesuai SPM No. 48 tahun stasiun diantaranya: 2016 dan Metode ServQual ( Service 1) Fungsi stasiun terhadap pemakainya: Quality ). Setelah data terkumpul dari a) Stasiun penumpang, berfungsi sebagai kuisioner yang di sebar maka akan di tempat menaikkan dan menurunkan dapatkan hasil tingkat keepuasan pengguna penumpang dan barang, baik barang jasa terhadap pelayanan Stasiun Bogor . milik penumpang maupun barang c. Metode SWOT ekspedisi. Serta penulis Ahmad Syahirul Alim b) Stasiun barang, berfungsi sebagai (2014), sebelumnya juga melakukan evaluasi tempat bongkar muat barang dan kinerja Stasiun Kereta Api Malang kota biasanya terletak terpisah dengan Baru berdasarkan SPM K.A dan IPA, tujuan stasiun penumpang. dari penelitian ini untuk mengevaluasi c) Stasiun langsiran, berfungsi untuk kinerja pelayanan fasilitas yang di anggap menyusun dan mengumpulkan penting dalam menentukan kepuaan gerbong-gerbong yang mempunyai penumpang dan pengguna fasilitas di Stasiun tujuan yang berbeda-beda. Malang Kota Baru sesuai peraturan menteri 2) Ukuran stasiun: perhubungan No.9 tahun 2011,