PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM FILM BAJRANGI BHAIJAAN (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)
SKRIPSI
Oleh : Alfian Khairulyanto NIM : 211017056
Pembimbing : Dr. Iswahyudi, M.Ag. NIP : 197903072003121003
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2021
ABSTRAK
Alfian Khairulyanto. 2021. Pesan Toleransi Beragama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Analisis Semiotika Charles Sanders Peircre). Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Pembimbing Dr. Iswahyudi M.Ag. Kata Kunci: Pesan Toleransi Beragama, Film Bajrangi Bhaijaan, Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce.
Film sebagai media komunikasi massa dapat menjadi alat komunikasi yang sejatinya bersifat efektif. Sebagai representasi dari realitas yang ada, film terbentuk berdasarkan kode, konvensi, dan ideologi dari kebudayaan. Pada penelitian ini, peneliti memilih film sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan pada film Bajrangi Bhaijaan dengan fokus penelitian untuk mengetahui makna pesan toleransi beragama dalam film Bajrangi Bhaijaan. Pemilihan film tersebut sebagai penelitian bukan tanpa alasan, yaitu karena diantara banyak film bertemakan toleransi yang ada, film Bajrangi Bhaijaan lebih dikenal secara internasional dan memiliki rating yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang- orang dan prilaku yang diamati. Penelitian ini berpedoman pada pendekatan kualitatif, dengan menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Peirce. Peirce mengkategorikan tanda dengan teori segitiga makna yang terdiri dari tiga elemen utama yakni, representament/sign, object, dan interpretant. Peneliti melakukan analisis terhadap pemilihan adegan dan dialog yang berhubungan dengan nilai toleransi antar umat beragama. Penelitian pada film Bajrangi Bhaijaan ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut; berdasarkan sign, pesan toleransi terdapat pada adegan-degan dalam film tersebut. Berdasarkan object, pesan toleransi mengacu pada adegan toleransi beragama. Berdasarkan interpretant, pesan toleransi beragama yang terkandung adalah saling menyayangi kepada sesama manusia, sikap tolong menolong, menghargai dan menghormati keyakinan orang lain dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Pesan toleransi beragama dalam film ini disampaikan dengan baik dan mudah diterima. Dengan mengamati serta mengerti intisari film Bajrangi Bhaijaan, akan membentuk kesadaran jiwa atau nurani seseorang sehingga menimbulkan rasa saling mengerti, menghormati keyakinan orang lain, dan memberikan kebebasan atau kemerdekaan.
i
ii
iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Alfian Khairulyanto
NIM : 211017056
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Ushuluddin, Adab dan Dakwah
Judul : Pesan Toleransi Beragama dalam Film Bajrangi Bhaijaan
(Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)
Menyatakan bahwa naskah skripsi/thesis telah disahkan oleh dosen pembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id.
Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari penulis. Demikian pernyataan saya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ponorogo, 11 Mei 2021
Alfian Khairulyanto NIM. 211017056
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan pesan kepada
lawan bicara kita. Dalam hidup manusia tidak dapat dipisahkan dengan
aspek komunikasi, karena digunakan sebagai sarana saling bertukar
informasi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi ialah sarana
untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan
adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, kemudian antara satu
dengan yang lainnya saling membutuhkan, atau terjadinya interaksi timbal
balik. Setiap hari komunikasi pasti dilakukan, baik itu secara personal
maupun massa. Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur penting yang
selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi, penerima
informasi dan saluran atau media.1
Sumber informasi atau yang kerap disebut komunikator adalah
seseorang yang mempunyai informasi atau pesan untuk selanjutnya
disebarluaskan kepada khalayak. Penerima informasi yang disebut juga
komunikan adalah seseorang atau kelompok orang yang menjadi sasaran
informasi atau penerima pesan. Media adalah perantara yang digunakan
untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, dapat berupa media
interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa
yang digunakan untuk khalayak umum. Dari ketiga unsur yang ada maka
1 M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 58.
1
2
dapat tercipta sebuah interaksi. Interaksi ialah inti dari komunikasi, sebagai proses pertukaran pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) agar muncul pengertian terhadap pesan yang akan diterima.
Media komunikasi massa sebagai perantara komunikasi memberikan pengaruh yang besar pada berbagai macam situasi yang ada di dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu peran media sangatlah penting dalam aspek tersebut. Letak pentingnya ialah tujuan dari penggunaannya untuk mencapai komunikasi yang efektif, karena media komunikasi massa merupakan sarana bagi komunikator untuk mencapai komunikan atau sasarannya dengan jangkauan yang luas. Bentuk media komunikasi massa sendiri terdiri dari dua jenis, yakni media cetak seperti buku-buku, majalah, surat kabar, dan media audio visual seperti radio, televisi, internet, dan film.
Film sebagai media komunikasi massa dapat menjadi alat komunikasi yang sejatinya bersifat efektif, hal itu dikarenakan film tidak mengalami unsur politik, ekonomi, sosial dan demografi. Sebagai representasi dari realitas yang ada, film terbentuk berdasarkan kode, konvensi, dan ideologi dari kebudayaan.2 Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki kapasitas untuk memuat pesan yang sama secara serempak dan mempunyai sasaran yang beragam dari agama, etnis, status, umur, dan tempat tinggal dapat memainkan peranan
2 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 128.
3
sebagai saluran penarik untuk pesan-pesan tertentu dari dan untuk
manusia. Dengan melihat film kita dapat memperoleh informasi dan
gambar tentang realitas tertentu.3
Film juga termasuk dalam kategori media massa yang di dalamnya
terdapat proses komunikasi yang banyak mengandung pesan sosial, pesan
moral, maupun pesan keagamaan. Selain itu, film dapat berperan sebagai
sarana komunikasi yang ampuh untuk menyampaikan pesan, bukan hanya
kebutuhan hiburan, melainkan untuk penerapan pendidikan (edukatif)
secara penuh, salah satunya adalah film Bajrangi Bhaijhaan. Film asal
India yang berjudul Bajrangi Bhaijaan, menceritakan perjuangan seorang
Penganut Dewa Hanuman atau Bajrangbali yang menyelamatkan anak
kecil tunawicara berasal dari keluarga Pakistan. Penganut Bajrangbali
yang bernama Pawan tersebut berjuang untuk memulangkan kembali
Shahida atau Munni ke keluarganya, setelah Munni terpisah dengan
ibunya di India. Melewati rintangan dan pengorbanan yang tidak mudah,
Pawan terus bertekad untuk mengantar Shahida kembali pulang.
Hal yang melatar belakangi pemilihan film ini sebagai penelitian
yaitu, diantara banyak film bertemakan toleransi yang ada, film Bajrangi
Bhaijaan lebih dikenal secara internasional dan memiliki rating yang
tinggi. Popularitas film India yang sekarang memang kian meningkat. Hal
itu disebabkan karena produksi film India yang sekarang ini telah berhasil
mengubah stigma masyarakat. Yang mana sebelumnya pada era 90-an
3 Asep S. Muhtadi, Sri Handayani, Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui TV (Bandung: Pusdai Press, 2000), 95.
4
hanya terbayang akan tarian dan nyanyian khas pada sepanjang filmnya,
pada perfilman sekarang telah kerap kali mengangkat permasalahan yang
unik dan sejalan dengan realita yang ada. Seperti kesenjangan sosial,
perbedaan agama dan budaya, sistem kasta dan konflik yang tidak biasa
lainnya. Pemutaran film Bollywood pun tidak hanya dinikmati oleh
penggemar film dalam negeri India sendiri atau cukup pada Asia, tetapi
pada kancah internasional, karena penyuguhan alur cerita film Bollywood
juga tidak kalah menarik dari film Hollywood. Hal ini sudah tidak
diragukan karena banyak film India yang memiliki rating bagus di IMDb.4
Kualitas film India tidak sembarangan, bisa disandingkan dengan
kualitas film Barat pula. Film India memiliki identitas dan keunikannya
sendiri, itulah mengapa Industri film di India jarang lesu (terutama
Bollywood). Karena, tidak hanya Bollywood saja industri film di India
tapi ada Tollywood, Sandalwood, Kollywood, dan sebagainya, yang
mengacu dari daerah dan bahasanya masing-masing. seperti Tollywood
mewakili Telugu, Sandalwood mewakili Kannada, Kollywood mewakili
Tamil, dan Bollywood sendiri mewakili Hindi. India setiap tahunnya dapat
memproduksi hingga 1.600 film (data pada tahun 2012).5 Nama
Bollywood resmi digunakan setelah India mampu memproduksi film
mencapai 433 judul pertahun pada tahun 1971, sehingga industri film
Bollywood berhasil mengambil alih kedudukan sebagai negara industri
4 Arvian, Mengapa banyak film India memiliki rating bagus di IMDB?, diakses dari https://id.quora.com/Mengapa-banyak-film-India-memiliki-rating-bagus-di-IMDB, Pada tanggal 20 April 2021, pukul 19.31. 5 Ibid.
5
film terbesar di dunia dari Amerika Serikat. Hal itu membuktikan bahwa
film Bollywood mampu bersaing dengan film Hollywood.
Pada film India uang berjudul Bajrangi Bhaijaan ini, konflik yang
menimbulkan gesekan antar agama dan budaya tergambar dengan jelas di
film ini. Antara tokoh satu dengan lainnya, yaitu Pawan sebagai tokoh
utama dari keluarga India yang memegang teguh keyakinan agamanya,
dan Shahida gadis kecil muslim dari Pakistan yang membutuhkan uluran
tangan seseorang. Shahida berperan sebagai anak perempuan cantik ini
sulit untuk berbicara sehingga membuat orang-orang yang di sekelilingnya
tidak tahu asal-usulnya. Banyak pertentangan yang terjadi sepanjang
berjalannya film, namun wujud dari rasa kemanusiaan terus menumbuhkan
bentuk toleransi dalam menghadapi permasalahan yang ada, dari sini
pesan-pesan edukatif dapat diambil.
Film ini sangat dekat menggambarkan situasi konflik sosial, politik
dan agama yang terjadi antara India dengan Pakistan. Menilik sejarah
masa lalu antara kedua negara tersebut, sebelum kemerdekaan India
Pakistan pada bulan Agustus 1947 M, negara-negara seperti India,
Pakistan, Bangladesh, serta yang lainnya dahulu merupakan satu
kesatuan wilayah anak benua India.6 Sejak masuknya Islam di anak
benua India melalui Muhammad Ibn al-Qâshim,7 anak benua India
yang identik dengan agama serta budaya Hindu-Budha itu silih berganti
berada dalam kedaulatan Islam selama kurang lebih sepuluh abad
6 Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan (Yogyakarta: Ombak, 2012), 1. 7 M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), 257.
6
lamanya. Terakhir adalah dinasti Mughal yang hampir menguasai seluruh anak benua India.
Perkembangan gerakan umat Islam India itu pada awalnya direalisasikan dengan melakukan perlawanan yang puncaknya adalah meletusnya Revolusi Multiny (1857 M). Namun revolusi ini gagal dan berdampak pada kerugian umat Islam sendiri, karena pemerintah Inggris yang andil campur tangan pada kala itu memiliki strategi untuk mulai merangkul orang Hindu dan mengucilkan umat Islam. Semakin hari posisi umat Islam di India semakin tersudutkan. Dalam hal administrasi Inggris lebih menyukai umat Hindu dari pada umat Islam. Karena itulah posisi umat Islam India di segala aspek kehidupan pada masa sekarang sangat tidak berpengaruh.
Konflik keberagaman memang tidak hanya dihadapi oleh satu kelompok agama, tetapi kelompok-kelompok agama yang lain juga merasakan hal tersebut. Hal ini merupakan sesuatu yang sering terjadi, mengingat keberagaman telah hadir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi kehidupan yang ada. Sebagai mana yang ditagaskan Howard yang dikutip oleh Ngainun Naim, sesungguhnya pluralisme dapat ditemukan dalam setiap agama. Di dalamnya memiliki ajaran normatif dan pengalaman historis dalam menghadapi problem pluralitas masyarakat. Maka sudah seharusnya sebagai pemeluk agama yang sama maupun berbeda, sikap toleransi sebaiknya dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
7
Keharmonisan dalam suatu kelompok dengan kelompok yang
lainnya tentu semestinya butuh diciptakan, manusia harus bisa
menunjukan sikap yang tidak dapat menimbulkan gesekan sosial. Adanya
aturan kehidupan yang dipercayai berasal dari tuhan juga termasuk ciri
kehidupan beragama, karena beragama sebagai gejala universal
masyarakat manusia juga diakui oleh Begrson, pemikir dari perancis. Ia
menulis bahwa kita menemukan masyarakat manusia tanpa sains, seni, dan
filsafat, tetapi tidak pernah ada masyarakat tanpa agama. El-Ehwani dalam
Sharif yang dikutip oleh Bustanuddin Agus, walaupun ia tidak menyebut
contoh masyarakat tanpa seni dan filsafat, namun ungkapannya ini
menekankan universalnya fenomena beragama dalam kehidupan
masyarakat manusia.8
Dalam film Bajrangi Bhaijaan lebih kental diperlihatkan nuansa
perbedaan agama dan budaya, oleh karena itu penelitian ini fokus pada
tema toleransi agama. Alasan penulis mengambil tema toleransi agama
pada penelitian ini, karena toleransi agama telah menjadi bahan
perbincangan yang serius di tengah-tengah masyarakat dan tokoh atau
pemikir agama, yang menjadikan kajian toleransi merupakan pengakuan
penting akan adanya perbedaan, sedangkan dalam menyikapi perbedaan
memang mempunyai arti yang sangat luas. Sementara perbedaan adalah
sesuatu yang sunnatullah dan merupakan sesuatu yang nyata. Makna
toleransi pada dasarnya tidak menjadi sebatas untuk mengakui atas
8 Muh Fadhli Al Kamal, “Pluralisme Agama Dalam Film „Bajrangi Bhaijhaan‟ (Studi Analisis Wacana Teun A. Van Djik)” (Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017), 3.
8
perbedaan itu, melainkan menciptakan adanya rasa penghormatan terhadap
kenyataan perbedaan tersebut. Hal ini menjadi sejalan dengan masalah
yang akan dibahas yaitu terkait toleransi beragama.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis
tertarik untuk menyusun skripsi dengan memberi judul “Pesan Toleransi
Beragama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan”. Untuk mengetahui makna
pesan toleransi dalam film tersebut, analisis yang akan digunakan yaitu
analisis semiotika model Charles Sanders Peirce.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, peneliti
mengangkat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana representasi pesan toleransi beragama yang disampaikan
dalam film Bajrangi Bhaijaan ?
2. Bagaimana objek pesan toleransi beragama yang disampaikan dalam
film Bajrangi Bhaijaan ?
3. Bagaimana interpretasi pesan toleransi beragama yang disampaikan
dalam film Bajrangi Bhaijaan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah diatas maka tujuan
penelitian yang diinginkan yaitu, sebagai berikut:
1. Mengetahui representasi pesan toleransi beragama dalam film Bajrangi
Bhaijaan.
9
2. Mengetahui objek pesan toleransi beragama dalam film Bajrangi
Bhaijaan.
3. Mengetahui interpretasi pesan toleransi beragama dalam film Bajrangi
Bhaijaan.
D. Manfaat Penelitian
Pada manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai
pengembangan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo, serta sebagai referensi bahan pustaka.
Disamping itu semoga dapat menjadi bentuk sumbangsih pemikiran
untuk penelitian dibidangnya, khususnya penelitian mengenai hal
toleransi beragama dan semiotika.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaat
untuk orang lain, diantaranya:
a. Bagi mahasiswa, penelitian ini semoga dapat menjadi literasi
bacaan ataupun menjadi tinjauan teori terkait film yang bertema
toleransi beragama.
b. Bagi masyarakat luas, diharapkan pesan toleransi pada penelitian
ini dapat menjadi sikap teladan yang baik dalam perilaku setiap
harinya.
10
c. Bagi sutradara atau pembuat film, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam membuat film yakni sebagai
media persuasif, edukatif dan informatif, sehingga bukan media
hiburan saja.
E. Telaah Pustaka
Penelitian film terkait konsep toleransi ini tidak lepas dari
penelitian terdahalulu. Hal ini bertujuan sebagai referensi dan pegangan
dalam melakukan penelitian yang relevan. Dari tinjauan pustaka tersebut
penulis menemukan beberapa film yang sama dengan tema yang serupa,
tetapi menggunakan model analisis yang berbeda, yaitu :
Pertama, penelitian yang menggunakan analisis semiotika model
Roland Barthes yaitu, penelitian oleh Devi Feria Artika, dengan judul
Makna Toleransi Agama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan. Di dalam
penelitian tersebut peneliti membahas bagaimana bentuk-bentuk nilai
toleransi pada film tersebut. Pada penelitian dari Devi Feria Artika
digunakan teori model Roland Barthes untuk memahaminya. Semiotika
model Barthes merupakan alat untuk mengetahui arti denotasi, konotasi,
dan mitos dari simbol toleransi antar agama yang terdapat dalam film
Bajrangi Bhaijaan karya Kabir Khan.9
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Siti Muhanniatus
Syafiah, dengan Judul Pesan Toleransi Dalam Film Bajrangi Bhaijaan
(Analisis Semiotika Model Roland Barthes). Dalam penelitian tersebut
9 Devi Feria Kartika, “Makna Toleransi Agama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan” (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016), 5.
11
peneliti juga menguraikan pesan toleransi agama dengan menggunakan
teori yang sama, yaitu semiotika model Roland Barthes. Tujuan penelitian
yang diinginkan oleh peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana makna
pesan toleransi yang terdapat dalam film Bajrangi Bhaijaan melalui
analisis semiotika Roland Barthes.10
Film ini merupakan film yang sama untuk diteliti, tetapi pada
penelitian ini film Bajrangi Bhaijaan akan dibahas menggunakan
semiotika model Charles Sanders Peiece. Dengan pembahasan semiotika
model Peirce sebuah tanda akan dijelaskan mengenai representament,
object, dan interpretant. Film Bajrangi Bhaijaan memiliki fokus pada
hubungan antar agama di India dan Pakistan.
Kedua, penelitian yang menggunakan teori analisis model Teun A.
Van Djik. Telaah pustaka pada penelitian ini ditulis oleh Muh Fadhli Al
Kamal yang berjudul Pluralisme Agama Dalam Film “Bajrangi
Bhaijhaan” (Studi Analisis Waacana Teun A. Van Djik), yang berfokus
pada pesan rohani yang menjurus pada pluralisme agama. Penelitian ini
akan menguraikan dengan analisis wacana berhubungan dengan studi
mengenai bahasa atau pemakaian bahasa.11
Dalam teori analisisnya penelitian ini berbeda dengan penelitian
oleh Muh Fadhli, karena penelitian ini menggunakan teori semiotika
10 Siti Muhanniatus Syafiah, “Pesan Toleransi Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Analisis Semiotika Model Roland Barthes)” (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2017), 5. 11 Muh Fadhli Al Kamal, “Pluralisme Agama Dalam Film „Bajrangi Bhaijhaan‟ (Studi Analisis Wacana Teun A. Van Djik)” (Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017), 7.
12
Charles Sanders Peirce. Penelitian ini juga menekankan pada sikap
toleransi Bergama untuk pengulasannya.
Ketiga, penelitian yang menggunakan teori John Fiske, yaitu
penelitian oleh Tri Nur Agustina yang berjudul Toleransi Beragama
Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Analisis Semiotika John Fiske). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toleransi beragama dalam film
Bajrangi Bhaijaan dikaji dalam analisis semiotika John Fiske, yang
meliputi Analisis tekstual dan teori genre, etnografi, dan teori respons-
pembaca, serta analisis wacana.12
Sedangkan pada penelitian ini berfokus pada scene-scene yang
mengandung nilai-nilai toleransi beragama dalam filmnya, dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian akan
memfokuskan pengulasan pada tiap scene yang mengandung pesan
toleransi beragama pada filmnya. Seperti pesan untuk menghargai
keyakinan orang lain dan menjunjung tinggi nilai kemanuisaan yang
terkandung dalam film.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong, pada bukunya
mengungkapkan, Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
12 Tri Nur Agustina, “Toleransi Beragama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Analisis Semiotika John Fiske)” (Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2021), 8.
13
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan
dari orang-orang dan prilaku yang diamati.13
Penelitian ini berpedoman pada pendekatan kualitatif, dengan
menggunakan analisis semiotik. Penelitian ini bersifat deskriptif
karena data yang diteliti berupa gambar, kata-kata (dialog), dan bukan
angka-angka dalam sebuah film. Menggunakan pendekatan tersebut
film ini akan dianalisis dengan menggali makna dari peristiwa yang
merepresentasikan bentuk dari toleransi beragama dari film Bajrangi
Bhaijaan itu sendiri.
2. Data dan Sumber Data
Pada bagian data disini menyebutkan guna data pada penelitian
yang dilakukan, sedangkan sumber data menyebutkan asal data
diperoleh dengan sebagai berikut:
a) Data Primer
Data penelitian yaitu data yang diperoleh secara langsung
dari objek penelitian.14 Dalam penelitian ini data primer yang
digunakan yaitu cuplikan gambar dan dialog pemerannya dalam
film.
b) Data Sekunder
Untuk data sekunder penelitian ini diperoleh dari skripsi
yang serupa membahas film Bajrangi Bhaijaan, kemudian data
13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 3. 14 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Publik Relation Dan Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), 29.
14
dari internet yang menyediakan informasi tentang film tersebut dan
jurnal yang terkait dengan pembahasan film tersebut.
c) Sumber Data Primer
Menurut Lofland sumber data dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain.15 Sumber data dari dalam penelitian
film Bajrangi Bhaijaan ini adalah video dari film tersebut yang
telah didownload menggunakan handphone, melalui website
Layarkaca21.
d) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder untuk memperoleh karya tulis seperti
jurnal, skripsi ialah buku dari perpustakaan, internet dan media
yang menyajikan karya tulis tersebut.
3. Teknik Pengumpulan Data dan Validitas Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan
pengamatan, yaitu langkah awal yang digunakan dalam penelitian ini
dengan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap adegan-
adegan yang diselidiki. Peneliti akan melakukan pengamatan secara
langsung pada adegan dan dialog dengan teliti, serta dokumentasi
adegan yang mengandung pesan toleransi beragama dalam film
Bajrangi Bhaijaan. Selanjutnya menganalisis adegan yang telah
didapat sesuai dengan teori yang telah ditentukan.
15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 157.
15
Kemudian untuk mengetahui validitas data pada penelitian ini,
peneliti menggunakan uji validitas dengan ketekunan pengamatan.
Ketekunan pengamatan dalam melakukan penelitian berarti melakukan
observasi dengan lebih cermat dan terus menerus. Dengan demikian,
kepastian data dan urutan kejadian dapat terekam secara akurat dan
sistematis. Sebagai alat bagi peneliti untuk meningkatkan ketekunan
pengamatan dengan membaca berbagai referensi buku serta hasil
penelitian atau dokumentasi terkait temuan yang diteliti.
Uji validitas data penelitian kualitatif berbeda dengan
penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif kebenaran tidak
diukur dari frekuensi dan variannya, tetapi didasarkan pada penemuan
hal-hal yang esensial dan benar secara intrinsik. Penelitian kualitatif
mengejar kebenaran melalui penemuan sumber-sumber yang dapat
dipercaya, sehingga dapat ditemukan apa yang esensial, dan intrinsik.16
4. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis semiotika yang bersifat kualitatif. Secara sederhana,
semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika mempelajari
sistem-sistem, aturan-aturan, dan memungkinkan tanda-tanda tersebut
memiliki arti. Semiotika adalah studi tentang bagaimana bentuk bentuk
16 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Positivistik, Rasionalistik, Pendekatan Fenomenologi, dan Realisme Metafisik) Kajian Teks dan Penelitian Keagamaan (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), 36.
16
simbolik diinterpretasikan. Kajian ilmiah mengenai pembentukan
makna.17
Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan
teori semiotika model Charles Sanders Peirce, melalui tanda-tanda
yang diklasifikasikan oleh Peirce menjadi representament
(representasi), object (objek) dan interpretant (interpretasi). Melalui
tiga elemen dasar yang diungkapkan Peirce tersebut data primer dan
data sekunder ditelaah kembali sehingga peneliti dapat mengemukakan
pesan toleransi beragama pada film yang berjudul Bajrangi Bhaijaan.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan ini, sistematika pembahasannya dibagi menjadi
5 bab. Keseluruhan bab tersebut saling berkaitan dan saling mendukung
satu sama lain. Gambaran atas masing-masing bab tersebut adalah sebagai
berikut :
Bab I, pada bab ini mengurai penjelasan umum, seperti latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka dan
lain lain.
Bab II, menguraikan tentang pengertian semiotika, penjelasan
analisis semiotika oleh Charles Sanders Peirce, teori toleransi agama dan
maknanya, pengertian film dan klasifikasi film.
17 James Lull, Media Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global, terj. A. Setiawan Abadi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997), 232.
17
Bab III, bab ini berisi ulasan objek penelitian, seperti profil film, sinopsis, pemeran film Bajrangi Bhaijaan dan temuan data yang mengandung pesan toleransi beragama dari film tersebut.
Bab IV, menjelaskan isi pokok skripsi, bab ini berisi analisis semiotika film pesan toleransi beragama pada film Bajrangi Bhaijaan, dan juga ulasan pada pesan-pesan tersebut.
BAB V, bab terkahir dalam skripsi ini yaitu berisi tentang kesimpulan, sebagai jawaban dari pokok permasalahan yang dibahas.
BAB II
TOLERANSI BERAGAMA, FILM DAN SEMIOTIKA
A. Toleransi Beragama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata
“toleran” yang artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau
pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara bahasa atau etimologi
toleransi berasal dari bahasa Arab tasamuh yang artinya ampun, maaf dan
lapang dada.1 Toleransi sebenarnya terhadap agama lain ditunjukkan
dengan tidak adanya ekspresi mempertentangkan atau tidak setuju
terhadap orang lain tentang kebenaran agama atau keyakinannya.
Toleransi bukan juga diwujudkan dengan sikap yang tidak kritis dan
reflektif terhadap setiap ide atau keyakinan yang mengarah kepada
tindakan merusak umat manusia.
Toleransi beragama tidak berarti bahwa seseorang yang telah
mempunyai keyakinan kemudian berpindah atau atau merubah
keyakinannya untuk mengikuti dan berbaur dengan keyakinan atau
peribadatan agama-agama lainnya, melainkan bahwa ia tetap pada suatu
keyakinan yang diyakini kebenarannya, serta memandang benar keyakinan
orang lain, sehingga dalam dirinya terdapat kebenaran yang diyakininya
1 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab Indonesia Al-Munawir (Yogyakarta: Balai Pustaka Progresif, 1984), 1098.
17
18
sendiri menurut suara hatinya sendiri yang tidak diperoleh atas dasar
paksaan orang lain atau diperoleh dari pemberian orang lain.2 Realitanya
segala hal selalu berbeda dan beranekaragam, baik berbeda dari bentuk,
warna, bahasa, ukuran, kuantitas, kualitas dan lain sebagainya.
Keberagaman tersebut membentuk sebuah harmoni apabila keberagaman
tersebut dirakit dalam kelembutan dan kepekaan nurani yang tinggi.
Sebaliknya, keberagaman menjadi bibit konflik terpendam jika masing-
masing memunculkan egoisme pribadi.3
Untuk lebih memahami metode dalam toleransi beragama kita
harus mengetahui terdapat dua tipe toleransi beragama:
a) Toleransi beragama pasif, yakni sikap menerima perbedaaan sebagai
sesuatu yang bersifat faktual.
b) Toleransi beragama aktif, yakni toleransi yang melibatkan diri dengan
yang lain di tengah perbedaan dan keragaman.4
Toleransi aktif merupakan ajaran semua agama. Hakekat toleransi
adalah hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara
keragaman. Dalam agama telah menggariskan dua pola dasar hubungan
yang harus dilaksanakan oleh pemeluknya, yaitu hubungan secara vertikal
dan hubungan secara horizontal. Yang pertama adalah hubungan pribadi
dengan Khaliqnya yang direalisasikan dalam bentuk ibadah sebagaimana
yang telah digariskan oleh setiap agama. Hubungan yang dilaksanakan
2 Muhammad, Fiqih Sosisal (Surabaya: Khalista, 2007), 197. 3 Iswahyudi, Pluralisme Islam Pribumi (Melacak Argumen-Argumen Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Islam Di Indonesia) (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2016), 27. 4 Ibid., 191.
19
secara individual, tetapi lebih diutamakan secara kolektif atau berjamaah
(shalat dalam Islam). Hubungan yang kedua adalah hubungan antara
manusia dengan sesamanya. Pada hubungan ini tidak terbatas panda
lingkungan suatu agama saja, tetapi juga berlaku kepada semua orang yang
tidak seagama, dalam bentuk kerjasama dalam masalah kemasyarakatan
atau kemaslahatan umum. Dalam hal seperti inilah berlaku toleransi dalam
pergaulan hidup antar umat beragama.5
Ajaran Islam menganjurkan untuk selalu bekerjasama dengan
orang lain dan saling tolong menolong dengan sesama manusia. Hal ini
menggambarkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menjaga
kerukunan umat beragama baik yang seagama maupun yang berbeda
agama. Bentuk universalisme Islam digambarkan pada ketidakadaanya
paksaan bagi manusia dalam memeluk agama Islam. Hal ini menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang menghormati agama lain. Konsep dan
pemahaman toleransi beragama seperti ini didukung oleh dalil naql (teks
wahyu), akal dan kenyataan. Seperti yang telah Allah firmankan dalam
surat Al-Baqarah ayat 256.6
ْۢ ا َٓل ِا ْك اراها فِى ال ِدّ ْي ِِۗن اق ْد تَّبايَّ ان ال ُّر ْشدُ ِه ان ا ْل اغ ّيِ ۚ اف او ْن يَّ ْكفُ ْر بِال َّطا ُغ ْى ِت اويُ ْؤ ِه ْن بِا ٰ ّللِ
اف اق ِد ا ْستا ْو اس اك بِا ْلعُ ْر اوةِ ا ْل ُىثْ ٰقى اَل ا ْن ِف اصا ام ال اها ِۗ اوا ّٰللُ اس ِو ْي ٌع اع ِل ْي ٌن
5 Said Agil Al Munawwar, Fiqih Hubungan Antar Agama (Jakarta: Ciputat Press, 2003), 14. 6 Maulana, “Mepertegas Semangat Toleransi Dalam Islam”, Jurnal Toleransi: Media Komunikasi umat Beragama Vol. 8 (2016), 125.
20
Artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Ayat ini mempunyai tafsir Jalalyn yang menjelaskan bahwa tidak
ada paksaan dalam agama, maksudnya untuk memasukinya.
(Sesungguhnya telah nyata jalan yang benar dari jalan yang salah), artinya
telah jelas dengan adanya bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang
kuat bahwa keimanan itu berarti kebenaran dan kekafiran itu adalah
kesesatan. Oleh sebab itu paksaan untuk menganut suatu agama atau
keyakinan adalah hal yang tidak dibenarkan, karena keyakinan
sesungguhnya terwujud dalam hati dan hanya masing-masing diri sendiri
yang tahu serta berkehendak. Paksaan dalam menganut keyakinan juga
melanggar hak asasi manusia yang bersifat bebas berfikir atau
berkehendak.
Ayat ini turun mengenai seorang Ansar yang mempunyai anak-
anak yang hendak dipaksakan masuk Islam. (Maka barang siapa yang
ingkar kepada tagut), maksudnya setan atau berhala, dipakai untuk tunggal
dan jamak (dan dia beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada simpul tali yang teguh kuat) ikatan tali yang kokoh
(yang tidak akan putus-putus dan Allah Maha Mendengar) akan segala
ucapan (Maha Mengetahui) segala perbuatan.7 Dapat diambil kesimpulan
pada ayat ini, kita tidak boleh memaksa orang lain untuk masuk agama
7 Javanlabs, Tafsir Qur‟an, diakses dari https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-256#tafsir- jalalayn, pada tanggal 2 Januari 2021, pukul 11.12.
21
Islam. karena Allah menghendaki agar orang yang masuk Islam secara
sukarela, ikhlas, tanpa paksaan.
Seorang ulama dengan sebutan Bapak Pluralisme Indonesia,
Abdurrahman Wahid yang akrab disebut Gus Dur berkeyakinan bahwa
Islam hadir adalah untuk umat manusia seluruhnya. Pesan Islam karena itu
adalah bertauhid, melaksanakan syari’ah dan menegakkan kesejahteraan
di muka bumi. Gus Dur juga berargumen bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah bentuk rahmatan lil alamin (memberi rahmat atau kesejahteraan
pada alam semesta, seluruh manusia bukan hanya umat Islam belaka).8
Teladan Rasulullah disini diperuntukkan kepada semua umat manusia,
bukan hanya pada Islam saja atau salah satu agama. Hal ini menunjukkan
bahwa Rasulullah sangat menerima perbedaan yang ada, yang
mengindikasikan pada sifat toleransi beragama. Sifat yang demikian
merupakan teladan yang dianjurkan untuk kita contoh.
B. Prinsip Toleransi Beragama
Dalam bertindak melakukan perilaku konsep toleransi beragama
kita harus mempunyai tujuan atau prinsip untuk mencapai kebahagiaan
dan ketentraman. Adapun pinsip tersebut sebagai berikut:
1. Kebebasan Beragama
Hak asasi manusia yang paling esensial dalam hidup adalah
hak kemerdekaan atau kebebasan baik kebebasan untuk berfikir
maupun kebebasan untuk berkehendak dan kebebasan di dalam
8 Iswahyudi, Pluralisme Islam Pribumi (Melacak Argumen-Argumen Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Islam Di Indonesia) (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2016), 289.
22
memilih keyakinan atau agama. Kebebasan beragama atau rohani
diartikan sebagai suatu ungkapan yang menunjukkan hak setiap
individu dalam memilih keyakinan suatu Agama.9 Kebebasan
merupakan hak yang mendasar bagi semua manusia sehingga hal ini
yang dapat membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya.
Tujuan manusia adalah untuk menciptakan kesejahteraan maka
manusia memiliki posisi yang paling sempurna. Lebih dari itu,
manusia mendapatkan jabatan sebagai wakil Tuhan di bumi.10
Kebebasan beragama sering disalah artikan dalam
berkehendak sehingga manusia ada yang mempunyai agama lebih dari
satu. Yang dimaksudkan kebebasan beragama di sini secara merdeka
memilih suatu keyakinan atau agama yang menurut mereka paling
benar dan membawa keselamatan tanpa ada yang memaksa atau
menghalanginya. Kemerdekaan telah menjadi salah satu pilar
demokrasi dari tiga pilar revolusi di dunia. Ketiga pilar tersebut adalah
persamaan, persaudaraan dan kebebasan.11
2. Penghormatan dan Eksistensi Agama Lain
Etika yang harus dilaksanakan dari sikap toleransi setelah
memberikan kebebasan beragama yaitu menghormati keberadaan
agama lain dengan pengertian menghormati keragaman dan perbedaan
9 Abd. Al Mu’tal As Saidi, Kebebasan Berfikir Dalam Islam (Yogyakarta: Adi Wacana, 1999), 22. 10 Iswahyudi, Pluralisme Islam Pribumi (Melacak Argumen-Argumen Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Islam Di Indonesia) (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2016), 289. 11 Marcel A. Boisard, Humanisme Dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), 4.
23
ajaran-ajaran yang terdapat pada setiap agama dan kepercayaan yang
ada baik yang diakui negara maupun belum diakui oleh negara.
Dalam menghadapi realitas seperti ini setiap pemeluk agama
dituntut agar senantiasa mampu menghayati sekaligus memposisikan
diri dalam konteks pluraltas dengan didasari rasa saling menghormati
dan menghargai eksistensi agama lain. Hal ini diwujudkan dengan
tidak mencela atau memaksakan maupun bertindak sewenang-
wenangnya kepada pemeluk keyakinan yang lain.
3. Agree in Disagreement
Agree in Disagreement yang memiliki “arti setuju di dalam
perbedaan” adalah prinsip yang selalu diutarakan oleh Mukti Ali.
Perbedaan tidak harus ada permusuhan, sebab perbedaan akan selalu
ada di dunia ini, dan perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan.
Said Agil Al Munawar mengemukakan beberapa pedoman atau
prinsip, yang perlu diperhatikan secara khusus dan perlu disebar
luaskan seperti tersebut di bawah ini:
a. Kesaksian yang jujur dan saling menghormati (frank witness and
mutual respect)
Semua pihak dianjurkan membawa kesaksian yang jujur
dan berterus terang tentang kepercayaanya di hadapan Tuhan dan
sesamanya, agar keyakinannya masing-masing tidak ditekan
ataupun dihapus oleh pihak lain.
24
Dengan demikian rasa curiga dan takut dapat dihindarkan,
dengan demikian semua pihak dapat menjauhkan perbandingan
perbedaan atau kesenjangan tradisi masing-masing yang dapat
menimbulkan sakit hati dengan mencari kelemahan pada tradisi
keagamaan lain. b. Prinsip kebebasan beragama (religious freedom)
Meliputi prinsip kebebasan perorangan dan kebebasan
sosial (individual freedom and social freedom). Kebebasan
individual sudah cukup jelas setiap orang mempunyai kebebasan
untuk menganut agama yang disukainya, bahkan kebebasan untuk
pindah agama. Tetapi kebebasan individual tanpa adanya
kebebasan sosial tidak ada artinya sama sekali.
Jika seseorang benar-benar mendapat kebebasan agama, ia
harus dapat mengartikan itu sebagai kebebasan sosial, tegasnya
supaya agama dapat hidup tanpa tekanan sosial. Bebas dari tekanan
sosial berarti bahwa situasi dan kondisi sosial memberikan
kemungkinan yang sama kepada semua agama untuk hidup dan
berkembang tanpa tekanan. c. Prinsip penerimaan (Acceptance)
Yaitu bersedia menerima orang lain seperti adanya. Dengan
kata lain, tidak menurut kehendak abstrak yang dibuat sendiri. Jika
kita menghendaki penganut agama lain menurut kemauan kita,
maka pergaulan antar golongan agama tidak akan dimungkinkan.
25
Semisal seperti seorang Kristen yang harus rela menerima seorang
penganut agama Islam menurut apa adanya ataupun menerima
Hindu seperti apa adanya.
d. Berfikir positif dan percaya (positive thinking and trustworthy)
Orang berpikir secara “positif” dalam perjumpaan dan
pergaulan dengan penganut agama lain, jika dia sanggup melihat
pertama yang positif, dan yang bukan negatif. Orang yang berpikir
negatif akan kesulitan dalam bergaul dengan orang lain. Dan
prinsip “percaya” menjadi dasar pergaulan antar umat beragama.
Selama agama masih menaruh prasangka terhadap agama lain,
usaha-usaha ke arah pergaulan yang bermakna belum mungkin.
Sebab kode etik pergaulan adalah bahwa agama yang satu percaya
kepada agama yang lain, dengan begitu dialog antar agama antar
terwujud.12
Mewujudkan kerukunan dan toleransi beragama merupakan
bagian usaha menciptakan kemaslahatan umat serta kelancaran
hubungan antara manusia yang berlainan agama, sehingga setiap
golongan umat beragama dapat melaksanakan bagian dari tuntutan
agama masing-masing.
12 Said Agil Al Munawwar, Fiqih Hubungan Antar Agama (Jakarta: Ciputat Press, 2003), 49-51.
26
C. Tinjauan Umum Tentang Film
1. Sejarah Film
Berawal dari sebuah mimpi, “Aku ingin membuat gambar
yang bergerak”, yang tersimpan kira-kira 17.000 tahun yang lalu di
gua Altamira, Spanyol. Ditemukan gambar hewan berkaki banyak.
Para ahli sejarah menyatakan, bisa saja ini adalah sebuah impian
manusia zaman purbakala untuk membuat gambar bergerak. Sebab
itu, seakan tersembullah ungkapan dari gambar itu, “ Aku ingin
membuat gambar ini bergerak”.13
Dari penemuan tersebut kemudian berkembanglah keinginan
manusia untuk membuat gambar yang bergerak. Dipelopori oleh
Edward Muybridge, mahasiswa Stanford University yang mencoba
membuat 16 foto atau frame kuda yang sedang berlari. Dari ke-16 foto
kuda yang sedang berlari ini, Muybridge mencoba merangkai dan
menggerakkan secara berurutan. Hasilnya, foto tersebut terlihat hidup
dan berhasil menjadi foto bergerak pertama di dunia. Sejarah mencatat
peristiwa itu pada tahun 1878. Dari sinilah ide membuat film muncul,14
kemudian perkembangan film terus mengalami peningkatan kualitas
sampailah pada era modern seperti saat ini.
13 Seiichi Konishi, Keiji Nakamura, Penemuan Film (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), 5. 14 Rizky Akmalsyah, Analisis Semiotika Film A Mighty Heart (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010), 12.
27
2. Definisi Film
Definisi film menurut UU 8/1992 adalah karya cipta seni
dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar
yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam dengan
pita seluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil
penemuan tekhnologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran
melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan
atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan
sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya.15 Film
merupakan perpaduan antara satu gambar menjadi beberapa gambar
yang digabungkan menjadi satu dalam tiap scene atau adegan. Film
secara tidak langsung bisa dikatakan sinema, sinema itu sendiri berasal
dari kata kinematik atau gerak. Film sebagai komunikasi massa
merupakan gabungan dari berbagai teknologi seperti fotografi dan
rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater serta seni
musik.16
Film sering kali menjadi bahan kajian yang menarik untuk
diteliti, dengan ragam genre yang ada sehingga penikmatnya tidak
pernah bosan dalam menyaksikan film-film baru yang akan
ditayangkan di bioskop ataupun di layar televisi. Selain sebagai
hiburan film juga senantiasa memberikan informasi baru yang
15 Sanjay Deep Budi Susanto, Analisis Semiotika Tentang Representasi Kekerasan Pada Film Jigsaw (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019), 11. 16 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Penerbit Remadja Karya CV, 1986), 239.
28
dihadirkan dalam setiap adegan yang diperankan oleh para aktor dan
aktris dalam film. Film pada umumnya dibangun dengan banyak tanda.
Tanda–tanda itu termasuk sebagai sistem tanda yang bekerja sama
dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling
penting dalam film adalah gambar dan suara: kata yang diucapkan
(ditambah dengan suara-suara lain yang serentak mengiringi gambar-
gambar dan musik film). Sistem semiotika yang lebih penting lagi
dalam film adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda
yang menggambarkan sesuatu.
Dari penjelasan di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa film
adalah sekumpulan tanda yang disajikan dalam bentuk gambar dan
suara yang mempunyai makna tertentu dalam setiap penyajiannya.
Gambar dan suara tersebut akan memberikan sebuah penggambaran
kepada penonton mengenai film yang mereka akan saksikan. Alex
Sobur dalam bukunya menjelaskan bahwa kekuatan dan kemampuan
film dalam menjangkau banyak segmen sosial, membuat para ahli
berpendapat bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi
khalayak atau penikmatnya. Film akan mempengaruhi dan membentuk
masyarakat berdasarkan isi pesan (message) dibaliknya.17 Pengaruh
film terhadap jiwa manusia tidak hanya sewaktu atau selama
menonton film tersebut, tetapi akan membuat dalam kurun waktu yang
17 Nur Hikma Usman, Representasi Nilai Toleransi Antarumat Beragama Dalam Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017), 14.
29
lama seperti peniruan berpakaian atau model rambut. Hal ini bisa
disebut imitasi.
3. Klasifikasi Film
Film merupakan gambaran dari masyarakaat dimana film itu
dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat, dan kemudian menampilkannya keatas layar
dengan menambahkan polesan-polesan yang membuat film terlihat
menarik untuk dinikmati. Seiring berkembangnya zaman dan dunia
perfilman, genre dan karakteristik dalam film pun mengalami sedikit
perubahan, namun tidak menghilangkan keaslian dari awal
pembentukannya. Secara garis besar genre film di klasifikasikan
menjadi lima jenis, yaitu:
a) Drama
Tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang
bertujuan mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang
dialami tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan berada
di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan
sedih, senang, kecewa, bahkan ikut marah.
b) Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian,
pertempuran dengan senjata, atau kebut-kebutan kendaraan antara
tokoh yang baik (protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis),
30
sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-was, takut,
bahkan bisa ikut bangga terhadap kemenangan si tokoh.
c) Komedi
Tema film komedi intinya adalah menyuguhkan tontonan
yang membuat penonton tersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-
bahak. Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film komedi
tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain biasa pun bisa
memerankan tokoh yang lucu.
d) Tragedi
Film yang bertemakan tragedi, umumnya menitikberatkan
kondisi atau nasib yang dialami oleh tokoh utama pada film
tersebut. Nasib yang dialami biasanya membuat penonton merasa
kasihan / prihatin / iba.
e) Horor
Film bertemakan horor selalu menampilkan adegan-adegan
yang menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding
karena perasaan takutnya. Hal ini karena film horor selalu
berkaitan dengan dunia gaib/magis, yang dibuat dengan special
affect, animasi, atau langsung dari tokoh-tokoh dalam film
tersebut.18
18 Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang (Bandung: Katarsis, 2003), 15.
31
D. Semiotika Model Charles Sanders Peirce
Istilah Semiotika atau semiotik dimunculkan pada akhir abad ke-19
oleh filsuf aliran pragmatik Amerika yaitu Charles Sanders Peirce, yang
merujuk kepada doktrin formal tentang tanda-tanda. Peirce lahir di
Camridge, Massachussets, tahun 1890, ia lahir dari sebuah keluarga
intelektual. Charles menjalani pendidikan di Harvard University dan
memberikan kuliah mengenai logika dan filsafat di Universitas John
Hopskin dan Harvard. Dasar semiotika adalah konsep tentang tanda, tak
hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda,
melainkan dunia itu sendiri yang terkait dengan pikiran manusia
seluruhnya terdiri atas tanda-tanda, karena jika tidak begitu manusia tidak
akan bisa menjalin hubungannya dengan realitas.19
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha
mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama
manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya
hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-
hal (things) memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dicampuradukkan
dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa
objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal ini dimana objek-
19 Rizky Akmalsyah, Analisis Semiotika Film A Mighty Heart (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010), 19.
32
objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem
tersruktur dari tanda.20
Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut “Grand
Theory” karena gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari
semua penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda
dan menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal.21 Peirce
terkenal karena teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Peirce
seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang
mewakili sesuatu bagi seseorang.
Dalam menganalisis penelitian ini peneliti menggunakan model
Charles Sanders Peirce. Model triadik Peirce terdiri dari :
1. Representament / Sign
Representament (Representasi) atau biasa disebut sebagai
tanda (sign) berupa tampilan visual dan verbal yang ada didalam film
tersebut. Tanda atau representament diistilahkan sebagai benda atau
objek yang berfungsi sebagai tanda.22 Jadi bisa dikatakan tanda
merupakan proses pertama untuk menafsirkan suatu Interpretant itu
sendiri, sehingga bagi pembaca atau pengamat bisa memahami makna
dari terbentuknya suatu peristiwa yang ada di film tersebut. Ruang
lingkup representament juga terbagi menjadi tiga bagian lagi, yaitu
Qualisign, Sinsign, dan Legisign.
20 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 13. 21 Nur Hikma Usman, Representasi Nilai Toleransi Antarumat Beragama Dalam Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017), 24. 22 Paul Cobey dan Litza Jansz, Mengenal Semiotika For Beginners, (Bandung: Mizan, 2002), 21.
33
Qualisign merupakan tanda yang dipahami dari kualitasnya,
tetapi bersifat spontan dan personal. Sebagai contoh, didalam film
tersebut terdengar kata-kata keras, lemah, lembut, dan merdu. Suara
keras (bisa jadi) menandakan orang marah. Sinsign merupakan tanda
yang dikaitkan dengan pengalaman dan berhubungan dengan sebab
akibat oleh qualisign itu sendiri. Sebagai contoh telah terjadi
pembentakan yang dilakukan oleh salah satu karakter film kepada
tokoh utama, hal tersebut terjadi karena tokoh utama yang dipaksa
mengaku sebagai mata-mata. Legisign merupakan bentuk tanda yang
disepakati bersama atau norma yang terkandung didalam tanda
tersebut. Sebagai contoh bisa dikatakan bahwa film tersebut
menggambarkan suasana emosi dan kesal yang menandakan salah satu
karakter film yang melontarkan kata-kata kasar kepada tokoh utama.
2. Object
Merupakan komponen yang diwakili tanda, atau bisa disebutkan
sebagai sesuatu yang lain dan berbeda dari tanda tetapi
berkesinambungan.23 Bisa dikatakan ini merupakan proses kedua dari
representament. Berdasarkan object (Objek), Pierce membagi tanda
atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Ikon merupakan
tanda yang berhubungan antara penanda dan petandanya yang bersifat
bersamaan bentuk alamiah atau dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek serta acuan yang bersifat kemiripan.
23 Ibid., 22.
34
Jika dikaitkan dengan konteks film, maka bisa diilustrasikan dengan
adegan tokoh utama yang dipukuli oleh karakter lain yang berperan
sebagai polisi sehingga wajah dan tubuhnya terluka disertai dengan
darah yang banyak. Bentuk ilustrasi ini memang seperti dengan
kondisi seharusnya terjadi jika seseorang dianiaya.
Indeks merupakan tanda yang berdasarkan relasi sebab dan
akibat atau koneksi gabungan antara tanda dan objeknya. Jika
dikaitkan dengan konteks film, maka bisa diilustrasikan dengan adegan
saat tokoh utama dianiaya karena dipaksa mengaku sebagai seorang
mata-mata, pasti diindikasikan dengan pelaku penganiayaan yang
diakibatkan dengan tindak kejahatan atau perilaku yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sehingga terjadinya unsur penganiayaan
didalam adegan tersebut. Simbol merupakan tanda yang mengacu
pada objek tertentu diluar tanda itu sendiri dan bersifat konvensional
(berdasarkan perjanjian masyarakat). Jika dikaitkan dengan konteks
film maka bisa diilustrasikan menjadi adegan seseorang yang dipukuli
maupun teraniaya pasti merintih kesakitan dan terdapat bekas luka
yang diderita akibat tindakan tersebut. Bekas luka dan ekspresi
merintih kesakitan merupakan simbol terluka.
3. Interpretant
Interpretant (Interpretasi) dapat diartikan sebagai sesuatu yang
lain dalam beberapa hal atau kapasitas yang merupakan tanda
sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita
35
dengan tanda itu sendiri dapat dianggap juga sebagai penafsiran atas
suatu tanda. Sesuatu yang lain itu berasal dari tanda yang pertama dan
pada gilirannya mengacu pada objek. Dengan demikian sebuah tanda
(representament) memiliki relasi triadik langsung dengan interpretant
dan objeknya, proses inilah yang dinamakan signifikasi. Bisa diartikan
secara singkat merupakan tafsir atau penafsiran dari adanya tanda yang
pertama.
Interpretant sendiri membagi menjadi tiga ruang lingkup :
Rheme, Decisign, dan Argument. Rheme merupakan penanda yang
bertalian kemudian mungkin terpahaminya objek petanda bagi penafsir
atau biasa disebut dengan tanda yang ditangkap pertama kali tanpa
pengaruh interpretasi yang disepakati. Sebagai contoh orang yang
matanya merah dapat saja menandakan bahwa orang itu baru
menangis, mengantuk, kelilipan sesuatu, atau sedang menderita
penyakit mata. Decisign merupakan penanda yang menampilkan
informasi sesuai dengan kenyataannya. Argument merupakan Tanda
yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu berisi penilaian atau
ulasan mengapa dapat dikatakan begitu, atau biasa disebut dengan
hasil interpretasi dari kesepakatan bersama.24
Jika diilustrasikan kedalam bentuk film maka bisa menjadi
salah satu contoh pesan toleransi beragama, karena pada adegan
perjuangan dan kebaikan yang dilakukan oleh seorang penyelamat
24 Sanjay Deep Budi Susanto, Analisis Semiotika Tentang Representasi Kekerasan Pada Film Jigsaw (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019), 28.
36
tersebut merupakan cara yang benar dan mengikuti norma yang ada dalam mayoritas masyarakat. Jadi, semiotika (representasi + objek + interprestasi = tanda) memperlihatkan peran besar subjek dalam proses transformasi bahasa dalam penelitian ini, teori milik Charles Sanders
Pierce menjadi acuan untuk menganalisis film Bajrangi Bhaijaan ini.
BAB III
PROFIL FILM, SINOPSIS, PEMAIN, TEMUAN
ADEGAN DAN DIALOG
A. Profil Film Bajrangi Bhaijaan
Gambar 3.1 : Poster Film Bajrangi Bhaijaan
Film Bajrangi Bhaijaan merupakan film kedua hasil kerja
sama antara Salman Khan dan Kabir Khan. Film yang bergenre drama-
komedi ini bercerita mengenai konflik India-Pakistan dan kehidupan
beragama di kedua negara tersebut. Film ini telah dirilis di seluruh dunia
pada 17 Juli 2015 saat akhir pekan Idul Fitri. Bajrangi Bhaijaan telah
menjadi hit terbesar Salman Khan sampai saat ini, memecahkan rekor box
office di India dan luar negeri.1 Film ini mengangkat isu pertentangan
antara India dengan Pakistan, sejak kemerdekaan keduanya masih
bersitegang dalam beberapa dekade terakhir. Pertentangan India dan
1 Wikipedia, Bajrangi Bhaijaan, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bajrangi_Bhaijaan, pada tanggal 14 April 2021, pukul 10.26.
37
38
Pakistan yang lebih didominasi masalah kesukuan, agama (Hindu dan
Islam), serta masalah sosial hingga batas wilayah. Hal itulah yang menjadi
kekuatan atau magnet tersendiri bagi film ini. Ide cerita yang diangkat
dalam film ini termasuk ide cerita yang berat. Namun Kabir Khan
berusaha membuat cerita dalam film Bajrangi Bhaijaan menjadi cerita
yang ringan dan mudah dicerna oleh penonton.
Tahun 2015 benar-benar menjadi milik film-film yang dibintangi
Salman Khan. Tak hanya meraup hasil fantastis di box office, film
Bajrangi Bhaijaan juga meraih sukses luar biasa, baru lima hari dirilis,
film ini sukses besar di peringkat box office domestik dan internasional.
Bajrangi Bhaijaan juga sukses menangguk pendapatan tertinggi pada hari
pertama penayangannya, yakni 27,25 crore atau Rp 57,3 miliar. Menurut
pantauan Bollywoodlife, dalam empat hari berikutnya, film ini berturut-
turut meraih pendapatan Rp 77 miliar, Rp 81 miliar, Rp 56 miliar dan Rp
45 milliar. Total dalam lima hari, Bajrangi Bhaijaan meraup pendapatan
Rp 315,5 miliar atau lebih dari 150 crore, dan menjadi film Bollywood
berpendapatan terbesar ketiga pada pecan pertama pertamanya.2 Angka
tersebut bahkan mengalahkan film laris Amir Khan, dengan judul PK
dalam penanyangan dua minggu pertama.
Keuntungan yang diraih dari film tersebut ternyata sebagian
disumbangkan keuntungannya untuk petani miskin India. Dikutip dari
Liputan6.com, melalui pernyataan salah satu anggota partai BJP, Shaina
2 Muvila, Film Bajrangi Bhaijaan Sukses Besar di Box Office Dunia, diakses dari http://www.muvila.com/film/artikel/film-bajrangi-bahijaan-sukses-besar-di-box-office-dunia- 150723z.html, pada tanggal 14 April 2021, pukul 11.04.
39
NC, mengatakan bahwa pembuat film Bajrangi Bhaijaan menawarkan
untuk menyumbangkan keuntungan film kepada petani di India.3 Selain
sukses di negeri sendiri, Bajrangi Bhaijaan juga sukses menarik minat
pecinta film Bollywood di luar negeri. Film toleransi ini berhasil
menempati posisi sembilan di box office di Amerika dan rangking kelima
di box office Inggris.
Pada film Bajrangi Bhaijaan ini terdapat fakta menarik yang perlu
diketahui, yaitu pada karakter Chand Nawab yang diperankan oleh
Nawazuddin Siddiqui merupakan karakter nyata yang terinspirasi dari
seorang jurnalis dan pembawa berita Pakistan, Chand Nawab. Sedangkan
adegan ketika Chand Nawab sedang meliput keadaan di sekitar stasiun
kereta api dan banyak orang yang berlalu lalang di depan kamera juga
kejadian nyata yang dilakukan Chand Nawab dan videonya pernah
menjadi viral di youtube pada tahun 2008. Kemudian terdapat fakta lain
bahwa pada saat syuting klimaks film Bajrangi Bhaijaan, para kru film
harus berjalan selama satu jam untuk sampai di lokasi melewati salju
setiap pagi. Pada akhir film, dikerahkan sekitar 7000 orang yang diangkut
dengan bus kemudian berjalan kaki menuju lokasi yang berada di
ketinggian 10.000 kaki di bawah permukaan laut.4
3 Liputan 6.com, Salman Khan Akan Donasikan Keuntungan Film untuk Petani, diakses dari http://showbiz.liputan6.com/read/2277985/salman-khan-akan-donasikan-keuntungan- filmnya-untuk-petani, pada tanggal 14 April 2021, pukul 11.32. 4 Geng Hindi Malaysia, 10 Fakta Menarik Tentang Film Bajrangi Bhaijaan (2015), diakses https://web.facebook.com/newgenghindi/posts/10-fakta-menarik-tentang-film-bajrangi- bhaijaan-2015bajrangi-bhaijaan-adalah-fil/1251661871839937/?_rdc=1&_rdr, pada tanggal 14 April 2021, pukul 15.07.
40
Dikutip dari laman twitter Kabir Khan (@kabirkhankk), beberapa
penghargaan yang telah diterima oleh film Bajrangi Bhaijaan antara lain:
1. TOIFA Dubai Awards 2016 sebagai The Best Film
2. IBNLive Movie Awards 2016 kategori Best Director dan Supporting
Actor 2015
3. Indian Television Academy Awards 2015 kategori Popular Director
dan Best Child Artist
4. Zee Cine Awards 2016 kategori The Best Film dan The Best Actor
5. Starscreen Awards 2016 Kategori The Best Film, The Best Director,
The Best Supporting Actor, The best Child Actor
6. Guild Awards 2015 Kategori The Best Film 2015
7. Sansui Colors Stardust Awards 2015 kategori The Best Film, The Best
Director, The Best Supporting Actor, dan The best Child Actor
8. Selain itu, film Bajrangi Bhaijaan juga menjadi film pembuka dalam
International Film Festival pertama untuk penyandang disabilitas di
India.
B. Sinopsis Film Bajrangi Bhaijaan
Di Sultanpur, Pakistan, di sebuah desa para warga sekitar
menyaksikan sebuah televisi pertandingan Cricket Pakistan melawan
India. Diantara mereka terdapat seorang wanita (Meher Vij) sedang
mengandung yang menyaksikan pertandingan tersebut. Wanita tersebut
melahirkan anak perempuan yang diberi nama Shahida (Harshaalji
41
Malhotra) diambil dari nama pemain cricket Pakistan yaitu Shahid Afridi.5
Shahida kini berusi 6 tahun dia mengalami insiden terjatuh ke jurang.
Ibunya dan warga lainnya berusaha mencari keberadaan Shahida yang me
nghilang hingga akhirnya dia ditemukan tersangkut di sebuah pohon tepi
jurang lalu Shahida di selamatkan. Keesokan harinya, Shahida yang tidak
bisa berbicara membuat keluarganya mencari cara agar Shahida dapat
disembuhkan. Seorang pria tua menyarankan agar Shahida dibawa ke
tempat suci Hazrat Nizamuddin Auliya di Delhi, kemudian ibu Shahida
memutuskan untuk membawa anaknya ke Delhi.
Di dalam kereta api, setelah mengunjungi tempat yang dimaksud,
Shahida dan ibunya siap kembali ke Pakistan. Sesaat kemudian mesin
kereta api mengalami masalah sehingga kereta api berhenti sejenak.
Shahida yang terbangun dari tidurnya melihat dari jendela seekor anak
kambing yang terjebak pada sebuah lubang dan tak bisa naik keluar.
Shahida turun dari kereta dan menghampiri kambing tersebut untuk
membantunya naik dari lubang itu. Tidak lama kereta api berjalan,
Shahida yang tidak bisa berbicara berusaha mengejar kereta api sementara
di dalam kereta Ibu Shahida bangun dari tidurnya dia menyadari Shahida
telah menghilang.
Sampai di perbatasan Shahida terus menangis meminta kepada
anggota militer yang berjaga untuk membawanya kembali namun hal itu
sulit dilakukan. Beberapa hari kemudian, Shahida berada di Kurukshetra,
5 Nadya Wulandari, Bajrangi Bhaijaan, diakses dari https://www.wattpad.com/544105318-sinopsis-film-india-bajrangi-bhaijaan, pada tanggal 14 April 2021, pukul 15.43.
42
Haryana India dia bertemu dengan Pawan Kumar Chaturvedi "Bajrangi"
(Salman Khan) beragama Hindu. Shahida terus mengikuti Pawan kemanapun dia pergi. Pawan membawa Shahida ke kantor polisi tetapi polisi menolak menampungnya. Sehingga akhirnya Shahida dibawa Pawan untuk ikut menuju Delhi. Selama perjalanan Pawan menceritakan masa lalunya kepada para penumpang yang ada di dalam Bus. Disini oleh
Pawan atau yang dikenal Bajrangi, Shahida dikenal dengan nama Muni karena ia tak dapat berbicara.
Flash back, Pawan selalu gagal dalam ujian hingga 10 kali. Di ujian ke 11 dia berhasil lulus tetapi ayahnya meninggal. Dia lalu memutuskan untuk pergi menemui Dayanand (Sharat Saxena) untuk menyetujui permintaan ayahnya. Tiba disana dia bertemu dengan
Dayanand dan anak perempuannya bernama Rasika (Kareena Kapoor
Khan) yang berprofesi sebagai guru sekolah. Dayanand meminta Bajrangi untuk ikut dengan Rasika ke sekolah untuk mengajar. Suatu hari Dividi bersama dengan anaknya berkunjung ke kediaman Dayanand dengan maksud membicarakan pertunangan anaknya dengan Rasika. Dihadapan semua keluarga Dayanand dan Dividi, Rasika menjelaskan bahwa dia ingin menikah dengan Pawan. Dayanand lalu meminta maaf kepada keluarga Dividi kemudian berjanji akan menyetujui permintaan Rasika asalkan dapat memenuhi syarat pertama yaitu Pawan harus memiliki rumah dalam tempo 6 bulan lamanya.6
6 Ibid.
43
Pawan dan Shahida tiba di kediaman Dayanand. Suatu hari Pawan kehilangan Shahida saat sedang makan sehingga ia dan Rasika berusaha mencari. Shahida ditemukan di sebuah rumah seorang muslim yang sedang menikmati hidangan ayam goreng. Di hari berikutnya, Pawan mengajak Shahida untuk berdoa di kuil tetapi secara diam-diam Shahida menuju masjid. Pawan lalu melihat Shahida sedang berdoa di dalam masjid. Setelah itu Bajrangi menjelaskan kepada Rasika bahwa Shahida beragama muslim. Suatu malam di kediaman Dayanand sedang nonton bareng menyaksikan pertandingan cricket India melawan Pakistan. Saat itu
Pakistan memenangkan pertandingan sehingga hanya Shahida seorang yang bersuka cita dia lalu mencium bendera Pakistan yang berada di layar
TV. Kemudian Pawan menghampiri Shahida menanyakan apakah Shahida berasal dari Pakistan lalu Shahida mengangguk. Dayanand dengan nada marah meminta kepada Bajrangi untuk membawa Shahida ke kedutaan
Pakistan.
Pawan membawa Shahida menuju kedutaan Pakistaan dan saat itu terjadi demo besar-besaran oleh warga India. Bajrangi menemui seorang petugas menjelaskan maksud dan tujuannnya hanya saja Shahida tidak bisa dibawa ke Pakistan sebab dia tidak memiliki Passport. Di hari berikutnya, Bajrangi menuju agent travel atas permintaan dari Dayanand yang menganggap agent tersebut dapat membantu Pawan. Tetapi sang agent tidak bisa membantu untuk membuatkan passport. Namun sang agent menjelaskan kepadanya ada seseorang yang akan membantunya
44
dengan bayaran 1,5 lach yang akan membawa Shahida ke Pakistan. Tidak lama kemudian Pawan kembali menemui sang agent dan memberikan 1,5 lach dan meninggalkan Shahida kepadanya.7
Ketika meninggalkan tempat tersebut, Pawan merasa kasihan dan kehilangan Shahida sehingga dia memutuskan untuk kembali namun saat itu dia melihat Shahida di bawa ke rumah bordil untuk dijual oleh sang agent kepada pemilik tersebut sehingga membuat Bajrangi marah. Dia menghabisi sang agent dan juga anak buah pemilik tempat tersebut. Pawan membawa kembali Shahida ke pelukan penjagaannya. Pawan kemudian memutuskan untuk menyebrang ke Pakistan dengan maksud membawa
Shahida bertemu keluarganya. Dalam perjalanan di gurun pasir, Pawan bertemu dengan Boo Ali yang membawanya menyebrang ke perbatasan
Pakistan lewat terowongan. Pawan yang merupakan penganut Bajrangbali yang selalu berkata jujur dia tidak ingin kabur begitu saja sehingga dia meminta izin kepada anggota militer yang sedang bertugas. Namun Pawan beberapa kali tidak diizinkan tetapi dia terus mencoba dan diizinkan masuk ke daerah Pakistan.
Perjalanan mereka telah tiba di sebuah daerah, Pawan bertemu dengan polisi Pakistan dan dianggap sebagai mata-mata India sehingga polisi Pakistan menangkapnya. Kejadian itu diliput oleh Chand Nawab yang berusaha mencari berita. Di kantor polisi, Pawan diinterogasi dan saat itu Shahida melihat kalendar bergambarkan sebuah bukit dia terus
7 Ibid.
45
menunjuk gambar tersebut. Pawan lalu menjelaskan kepada polisi bahwa daerah tempat tinggal Shahida berada di tempat tersebut sambil menunjuk ke kalender. Polisi yang tidak percaya menghampiri Shahida memegang mulutnya sehingga membuat Pawan marah dia pun memukuli polisi lalu kabur. Di dalam bus, Pawan menjelaskan kepada kondektur bahwa dia ingin mengantarkan Shahida bertemu dengan keluarganya dan menanyakan lokasi daerah yang ada di kalender yang dibawa oleh Pawan.
Saat itu Chand Nawab mengikuti Pawan dia menyadari bahwa Pawan bermaksud baik dan bukan mata-mata India. Lalu Chand membantunya menjauhi kejaran polisi.
Tiba di daerah Hazrat Amin Shah Dargah daerah yang dipercaya orang terpisah bisa dipersatukan. Di tempat tersebut, Chand Nawab melakukan liputan untuk disebarkan ke website sehingga Chand Nawab berharap aka nada yang menghubunginya. Malam harinya ketika sedang berada di kedai kopi, Pawan dan Shahida melihat rekaman Chand Nawab dan saat itu Shahida melihat ibunya ada di dalam rekaman baru turun dari bus. Shahida memberi isyarat kepada Pawan bahwa itu ibunya. Keesokan harinya, mereka bertiga menaiki bus yang mengarah Sultanpur. Dalam perjalanan, Chand Nawab membawa Shahida bertemu dengan keluarga tetapi sementara itu Pawan ditangkap oleh polisi, dia mengalami luka tembak. Pawan yang berada dalam tahanan diintrogasi dan dipaksa mengaku sebagai mata-mata Pakistan dengan dianiaya oleh para polisi.
46
Suatu hari komisaris polisi Pakistan menghubungi Chand Nawab
bahwa dia akan membebaskan Bajrangi. Chand Nawab lalu membuat
liputan yang di upload dan disaksikan oleh banyak orang baik itu di
Pakistan dan India. Chand Nawab menjelaskan bahwa Pawan bukanlah
mata-mata melainkan seseorang bersifat mulia yang mengantar pulang
Shahida menemui orang tuanya. Chand Nawab mengajak warga Pakistan
dan India untuk bersama-sama pergi ke perbatasan Narowal untuk
memastikan tidak akan ada yang menghentikan Pawan untuk menyebrangi
perbatasan. Tiba di perbatasan Narowal, ribuan orang telah berada di
perbatasan untuk menyaksikan Pawan kembali ke asalnya. Dia dibantu
oleh warga Pakistan menyebrangi perbatasan setelah menghancurkan
gerbang perbatasan. Saat berjalan menuju kawasan India, Shahida yang
tidak bisa bicara, berusaha memanggil Pawan. Hingga akhirnya dia
mengeluarkan suara memangil nama “Pawan” sehingga membuat Pawan
menoleh dan menghampiri Shahida dan memeluknya.
C. Profil Sutradara Film Bajrangi Bhaijaan
Gambar 3.2 : Kabir Khan
47
Kabir Khan saat ini adalah salah satu sutradara Bollywood yang
paling dicari. Gebrakannya di bioskop sangat berbeda dari yang lain dalam
dunia perfilman India. Perjalanannya berasal dari pembuatan film
dokumenter. Kabir Khan dikenal karena keterampilan sinematografinya
yang brilian. Dia lulus dari Universitas Kirori Mal College di Delhi. Dia
pertama kali dikenal karena sinematografinya dalam film dokumenter
terkenal "Beyond the Himalayas" yang dirilis pada tahun 1995. Film
dokumenter tersebut mendapatkan popularitas yang signifikan, dan
kemudian ditayangkan di saluran Discovery.8 Film ini disutradarai oleh
sutradara kawakan Gautam Ghose. Kabir Khan membuat debut
penyutradaraannya dengan film dokumenter terkenal lainnya yaitu "The
Forgotten Army" pada tahun 1999.
Pada tahun 2012, dia muncul dengan hit blockbuster tahun itu,
yaitu "Ek Tha Tiger". Film ini dibintangi oleh Salman Khan dan Katrina
Kaif, dan dijadwalkan untuk rilis Idul Fitri yang menarik banyak
penontonnya. Film ini berjalan dengan sangat baik. Tampaknya telah
terlampaui jauh masa Bollywood di bawah Banner Film Yash Raj. Film
Bajrangi Bhaijaan merupakan kerja sama yang dilakukan Kabir Khan
dengan Salman Khan untuk kali kedua. Sebelumnya mereka bekerja sama
di film Ek Tha Tiger yang rilis pada tahun tahun 2012. Prestasi film
Bajrangi Bhaijaan yang ia garap ternyata diluar perkiraan. Karena
sebelumnya naskah Bajrangi Bhaijaan ditolak oleh beberapa sutradara dan
8 IMDb, Kabir Khan, diakses dari https://www.imdb.com/name/nm1203138/bio, pada tanggal 14 April 2021, pukul 16.07.
48
aktor. Namun dengan tangan dinginnya Bajarangi Bhaijaan bisa meraih
sukses yang luar biasa.
D. Tim Produksi Film Bajrangi Bhaijaan
Sutradara : Kabir Khan
Screenplay : Kabir Khan
Parveez Shaikh
V. Vijayendra Prasad
Dialog : Kabir Khan
Cast : Salman Khan
Harshaali Malhotra
Kareena Kapoor Khan
Nawazuddin Siddiqui
Om Puri
Maher Vij
Sharat Saxena
Executive Producer : Rajaan Kapoor
Co-Producer : Amar Butala
Director of Photography : Asees Mishra
Assosiate Producers : Garima Mehta
Rajeesh Bhat
Produced by : Kabir Khan
Salman Khan
Rockline Vankatesh
49
Productions Designer : Rajnaish Hedoo
Sumit Basu
Snigdha Basu
Casting Director : Mukesh Chabra
Sound Designer : Julius Packiam
Action Director : Sham Kaushal
Editor : Rameshwar S. Bhagat
Musik : Pritam
E. Profil Pemain Film Bajrangi Bhaijaan
1. Salman Khan
Gambar 3.3 : Salman Khan
Salman Khan adalah salah satu aktor dan produser asal India
yang memiliki popularitas tinggi. Pria tampan ini lahir pada tanggal 27
Desember 1965 dengan nama asli Abdul Rashid Salim Salman Khan.
Salman Khan mulai dikenal publik, ketika berperan sebagai pemeran
utama di film Maine Pyar Kiya (1989). Sejak saat ia kerap
membintangi beberapa film sukses lainnya, Karyanya diperhatikan
50
secara internasional dalam film Phir Milenge (2004). Pada tahun 2007,
ia meluncurkan Being Human - Salman Khan Foundation. Organisasi
amal ini membantu mereka yang kurang mampu di berbagai bidang
seperti pendidikan dan perawatan kesehatan. Salman Khan juga telah
menerima lebih dari 70 penghargaan. Salah satunya adalah
penghargaan dua penghargaan di ajang Filmfare Awards.9
Pada film Bajrangi Bhaijaan Salman Khan berperan sebagai
tokoh utama yang bernama Pawan Kumar Chatuverdi. Pawan
menggambarkan sosok penganut Dewa Hanuman yang taat beragama,
mempunyai sifat yang baik hati, dan memegang teguh kejujuran. Ia
memiliki pemikiran yang tidak biasa dengan manusia umumnya dalam
menangani masalah yang dihadapinya, hal ini menjadi landasan dari
sikap Pawan yang memberikan pesan toleransi antar umat beragama.
2. Harshaali Malhotra
Gambar 3.4 : Harshaali Malhotra
9 Kompas.com, Profil Salman Khan Aktor Sukses Bollywood yang Cinta Keluarga, diakses dari https://entertainment.kompas.com/read/2020/04/08/181943366/profil-salman-khan- aktor-sukses-bollywood-yang-cinta-keluarga?page=all, pada tanggal 15 April 2021, pukul 09.02.
51
Harshaali Malhotra (lahir 3 Juni 2008) adalah seorang aktris
cilik India. Dia lahir di Mumbai. Dia membuat debut filmnya dengan
peran utama dalam film drama 2015 Bajrangi Bhaijaan, Dengan lawan
mainnya bersama aktor senior seperti Salman Khan, Kareena Kapoor
dan Nawazuddin Siddiqui. Malhotra memainkan peran Shahida
(Munni), seorang gadis muslim Pakistan yang tersesat di India, dan
melakukan perjalanan kembali ke tanah airnya dengan bantuan seorang
Brahmana India yang taat, Pavan Kumar Chaturvedi (diperankan oleh
Salman Khan). Malhotra terpilih dari 5.000 gadis Bajrangi Bhaijaan
dalam audisi.10 Film ini dirilis pada Idul Fitri, dan menjadi salah satu
film Bollywood berpenghasilan tertinggi, dan Malhotra secara kritis
dipuji atas penampilannya.
3. Kareena Kapoor
Gambar 3.5: Kareena Kapoor
10 IMDb, Harshaali Malhotra, diakses dari https://www.imdb.com/name/nm7372970/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, pada tanggal 15 April 2021, pukul 10.12.
52
Kareena Kapoor lahir pada 21 September 1980 dari pasangan
Babita dan Randhir Kapoor di Bombay, India. Dia memiliki seorang
adik perempuan, Karisma Kapoor. Dia lahir dalam keluarga yang telah
menjadi aktor selama beberapa generasi, termasuk paman, bibi, dan
kakek buyut.11 Kareena Kapoor dalam film Bajrangi Bhaijaan ini, ia
memerankan tokoh perempuan yang bernama Rasika dengan latar
belakang keluarga beragama Hindu. Rasika ialah seseorang yang
berprofesi menjadi guru. Dalam adegannya ia berperan sebagai
perempuan yang mencintai dan menguatkan Pawan dalam setiap hal.
Serta sikap dalam adegannya menyisipkan pesan toleransi kepada
siapapun.
4. Nawazuddin Siddiqui
Gambar 3.6 : Nawazuddin Siddiqui
Nawazuddin Siddiqui lahir 19 Mei 1974, juga dikenal sebagai
Nowaz. Dia pernah bekerja sebagai ahli kimia di sebuah perusahaan
petrokimia untuk sementara waktu kemudian melanjutkan karirnya
11 IMDb, Kareena Kapoor, diakses dari https://www.imdb.com/name/nm0004626/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, pada tanggal 15 April 2021, pukul 11.29.
53
dengan pindah ke Delhi, dan ia lulus dari The National School of
Drama, New Delhi.12 Nowaz merupakan satu-satunya Aktor di dunia
yang memiliki 8 film resmi dipilih dan diputar di Festival Film Cannes
yang bergengsi.13 Pada film Bajrangi Bhaijaan ia berperan sebagai
reporter berita yaitu Chand Nawab. Pada awalnya Chand bermaksud
ingin meliput Pawan sebagai mata-mata, tetapi setelah mengetahui
keadaan sebenarnya pada Pawan dan Munni ia memutuskan untuk
membantu mereka sampai akhir. Peran Chand pada film ini juga sangat
penting karena sebagai penyiar berita yang menyampaikan kebenaran.
5. Om Puri
Gambar 3.7 : Om Puri
Om Prakash Puri , lahir pada 18 Oktober 1950 dan telah tutup
usia pada 6 Januari 2017. Ia adalah seorang aktor India yang muncul
dalam banyak film hindi. Dalam film Bajrangi Bhaijaan ini ia
12 Ahmad Sudaisih, Biodata Lengkap Nawazuddin Siddiqui, diakses dari https://pecintaindia.blogspot.com/2016/07/all-about-of-nawazuddin-siddiqui.html, pada tanggal 15 April 2021, pukul 12.18. 13 IMDb, Nawazuddin Siddiqui, diakses dari https://www.imdb.com/name/nm1596350/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, pada tanggal 15 April 2021, pukul 13.00.
54
diperlihatkan dengan menjadi sosok muslim yang berperan sebagai
ustadz. Perannya disini juga mengajarkan sikap menghargai dan
menghormati agama lain, seperti yang terdapat pada adegan ia bersama
Pawan (Salman Khan). Sebelumnya Om Puri terkenal karena perannya
sebagai pendukung dalam film-film seperti Aakrosh (1980), Arohan
(1982), Ardh Satya dan film-film televisi seperti Sadgati (1981) dan
Tamas (1987) dan juga peran-peran yang menyenangkan dalam Jaane
Bhi Do Yaaro ( 1983) dan Chachi 420 (1997). Dari situ Puri bekerja di
banyak film India, serta banyak film yang diproduksi di Inggris dan
Amerika Serikat.14
6. Maher Vij
Gambar 3.8 : Maher Vij
Meher Vij adalah seorang aktris film dan TV asal India. Dia
merupakan penerima Penghargaan Filmfare. Kariernya di dunia
hiburan dimulai pada tahun 2005 dengan memainkan peran
pendukung. Dalam film drama Bajrangi Bhaijaan (2015) dan drama
14 Wikipedia, Om Puri, diakses dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Om_Puri, pada tanggal 19 April 2021, pukul 21.53.
55
musikal Secret Superstar (2017), kedua film yang dia bintangi itu
masuk ke dalam jajaran film India terlaris sepanjang masa. Dia juga
pernah muncul di beberapa acara televisi India, antara lai Desh Mein
Hai Meraa Dil dan Ram Milaye Jodi.15 Pada film Bajrangi Bhaijaan
Maher Vij berperan sebagai ibu dari Shahida, dengan latar belakang
keluarga yang beragama Islam dan berasal dari negara Pakistan. Ia
menggambarkan sosok ibu yang sangat sayang dan peduli terhadap
anaknya, demi cita-citanya agar Shahida bisa berbicara ia rela
menyebrangi perbatasan negara dan menuju India.
7. Sharat Saxena
Gambar 3.9 : Sharat Saxena
Pada film Bajrangi Bhaijaan, Sharat Saxena berperan sebagai
ayah Rasika. Ia adalah sosok kepala keluarga yang bersifat kaku, tegas,
dan disegani dari keluarga besar yang beragama Hindu. Hal itulah
yang membuatnya begitu marah saat mengetahui Munni berasal dari
Pakistan, dan menyuruh Pawan untuk memulangkannya. Sharat
15 Cari Film, Maher Vij, diakses dari https://carifilms.com/actor/meher-vij, pada tanggal 19 April 2021, pukul 20.41.
56
Saxena lahir pada tanggal 17 Agustus 1950 merupakan seorang aktor
India yang berkarya dalam perfilman Bollywood. Ia juga berakting
dalam banyak film Telugu, Malayalam dan Tamil. Ia juga berakting
dalam lebih dari 250 film Bollywood. Saxena memulai kariernya pada
awal 1970an dan memainkan peran pendukung sebagai seorang ayah,
paman atau penjahat komika.16
F. Adegan dan Dialog Film Bajrangi Bhaijaan yang Mengandung Pesan
Toleransi Beragama
Dalam film Bajrangi Bhaijaan terdapat beberapa adegan yang
mengandung pesan toleransi agama. Adapun yang akan disampaikan
dalam penelitian ini adalah temuan adegan yang mengandung pesan
toleransi beragama oleh peneliti dalam film Bajrangi Bhaijaan. Penyajian
data pada tabel ini akan dianalisis dengan teori semiotika menggunakan
model Charles Sanders Peirce terhadap fokus penelitian yang sudah
dipilah berdasarkan kebutuhan penelitian ini. Jadi, peneliti hanya
mengambil adegan yang didalamnya mengandung unsur toleransi
beragama saja dan selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan
model triadik Charles Sanders Peirce.
16 Wikipedia, Sharat Saxena, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sharat_Saxena, pada tanggal 19 April 2021, pukul 21.19.
57
Tabel 3.1 Temuan Gambar Penelitian
No Adegan dan Dialog Deskripsi 1. Pawan yang sedang memeluk Munni setelah mencarinya di dalam masjid bersama Rasika. Pada saat itu Pawan baru mengetahui kalau Munni ialah gadis muslim yang berkeyakinan berbeda Scene menit 59:05 dengannya yang menganut Bajrangbali, tetapi ia dan Rasika tetap menjaga dan peduli terhadap Munni. Pawan : Munni, Dia itu… Rasika : Dimana Munni? Dia apa? Pawan : Munni itu orang Islam! Apa kau perhatikan cara dia makan ayam tadi malam? Dan di dalam sana dia menutup kepalanya dengan selendang dan berdoa. Rasika : Di mana dia sekarang? Pawan : Apa kata ayahmu nanti? Dia menipu kita. Rasika : Menipu?! Dia hanya anak umur 6 tahun. Jauh dari rumah. Jauh dari orang tua. Anak malang itu tak bisa bicara. Pawan : Bagaimana dengan ayahmu? Dia orang Islam. Rasika : Pawan, jangan bersikap bodoh. Kau tahu, kenapa aku mencintaimu? Karena hatimu sangat baik. Soal kasta dan agama itu, semuanya omong kosong. Jangan buang waktumu untuk urusan sepele. Aku tak bisa jelaskan ini pada ayah. Tapi setidaknya aku bisa jelaskan padamu. Ayo, dia sendirian di dalam.
58
2. Rasika yang sedang meyakinkan Pawan supaya tetap mengantar Munni kembali pulang ke Pakistan walau terpaksa memakai tabungan untuk pernikahan mereka. Tabungan tersebut ialah jerih payah Pawan Scene menit 1:07:33 dan Rasika karena desakan dari ayah Rasika kepada Pawan untuk segera menikahi Rasika. Pawan : Apa ini, Rasika? Rasika : Tabungan di Bank. Pawan : Apa yang kau lakukan?! Uang ini… Rasika : Aku tahu. Uang ini untuk setoran rumah kita. Tapi yang terpenting adalah memulangkan Munni. Pawan : Tidak, Rasika. Nanti kita tak jadi menikah. Rasika : Apa kau tak mengerti? Baik ayah ataupun Bajrangbali, takkan ada yang bisa menghalangi kita menikah. Pegang ucapanku. 3. Pawan yang telah berusaha menyelamatkan Munni dari agen perjalanan palsu, yang ternyata akan menjual Munni ke rumah bordil.
Sebelumnya niat Pawan Scene menit 1:14:45 ialah memulangkan Munni melalui jasa agen tersebut.
(Tidak ada dialog)
59
4. Munni yang sedang menangis melihat Pawan tetap memohon kepada kepala tentara untuk diberikan izin meliwati perbatasan India Pakistan, padahal Pawan telah Scene menit 1:24:30 sempat dipukuli oleh para tentara karena dianggap sebagai mata-mata. Pawan : Jai Sri Ram! Tentara : Pukul dia lebih keras! Munni : … (melihat Pawan dengan menangis sedih). Pawan : Munni! Jangan khawatir. Kami hanya bersenang-senang. Tentara : Tak ada senang-senang! Pawan : Aku sedang bicara padanya (Munni). 5. Perjalanan Pawan dan Munni telah sampai di Pakistan, di dalam bis Pawan ditanyai oleh kernet bis soal tujuannya tetapi Pawan tidak tahu dan menceritakan perjalanan yang telah ia lewati bersama Munni. Kernet bis Scene menit1:38:45 tersebut merasa kagum dengan perjuangan Pawan, kemudian kernet itu membantu menanyakannya pada para penumpang, tapi
60
hasilnya nihil. Pada saat itu juga reporter Chand Nawab yang mencurigainya sebagai mata-mata juga menjadi kagum pada Pawan dan mulai membantunya. Kernet : Tiket? Pawan : Apa kau tahu tempat ini? Kernet : Lelucon apa ini Bhajaan? Kalian mau kemana? Pawan : Dia dari Pakistan. Entah bagaimana dia bisa tersesat di India. Dia mungkin terpisah dari orang tuanya. Dia tak bisa bicara, tapi dia tahu tempat ini. Aku yakin dia dari daerah ini. Kernet : Kau dari India? Kok bisa? Pawan : Kau tahu, perbatasan itu, pagarnya.. aku merangkak di bawahnya tapi sudah meminta ijin. Kernet : Jauh-jauh kau dari India ke Pakistan hanya untuk mencari orang tuanya?! Pawan : Ya. Kenapa? Kernet : Itu luar biasa. Jika ada banyak orang sepertimu di negara kita berdua pasti sangat luar biasa. Coba ku lihat gambarnya. Chand : …(melihat dan mendengar percakapan Kernet dan Pawan). Kernet : Ada yang tahu tempat ini? Lihatlah… (sembari menunjukkan gambar pada penumpang bis). 6. Dalam perjalanan setelah istirahat malam, pagi harinya Pawan baru sadar kalau ia tertidur di masjid
dan langsung menuju Scene menit 1:42:22 keluar masjid karena ia bukan muslim. Seorang
61
ustadz yang mengetahui hal itu mengatakan pada Pawan bahwa tempat ibadah orang Islam selalu terbuka bagi siapapun, sebab itu masjid tersebut tidak pernah terkunci. Ustadz : Assalamu'alaikum. Ada apa nak? Tampaknya kau ada masalah. Pawan : Kenapa denganku? Aku baik-baik saja. Ustadz : Kenapa berdiri di sini? Ayo masuk. Pawan : Aku tak bisa masuk. Ustadz : Kenapa? Pawan : Aku bukan orang Islam. Ustadz : Terus kenapa, saudaraku? Tempat ini terbuka bagi semua orang. Itu sebabnya, kami tak pernah mengunci masjid kami. Ayo cepat masuk. 7. Selang beberapa saat polisi datang ke masjid mencari Pawan tetapi ustadz menyembunyikan mereka, karena niat mulia Pawan. Kemudian ustadz mengantar Pawan, Munni,
dan Chand Nawab sejauh Scene menit 1:48:12 yang ia bisa, dengan pakaian muslim untuk Pawan dan Nawab sebagai penyamaran identitas. Di akhir perjalanan ustadz
62
menghaturkan salam dengan bahasa penganut Bajrangbali lakukan, untuk menghormati Pawan. Ustadz : Kalian lewat saja ladang ini. Kalian akan sampai di Khanewal. Pawan : Terima kasih. Ustadz : Kau melakukan tugas mulia. Aku berdoa pada Allah agar orang tuanya segera ditemukan (sembari memeluk Pawan). Ustadz : … (akan mengucapkan salam, kemudian memandang ke arah Pawan). Chand : Bagaimana caramu mengatakannya? Jai Sri Ram, bukan? Pawan : Ya, Jai Sri Ram. Ustadz : Jai Sri Ram (melambaikan tangan keatas). 8. Pawan bersama Munni menuju Hazrat Amin Shah Dargah yang mana dipercaya tempat tersebut dapat mempersatukan kembali orang-orang yang telah terpisah. Hazrat Amin
Shah Dargah merupakan Scene menit 2:04:50 pemakaman Muhammad Amin Shah Sani, seorang sufi muslim dan ulama Pakistan. Chand : Tapi pak… (telfonnya ditutup oleh redaktur). Kebencian mudah dijual, tapi cinta… Pawan : Apa itu Hazrat Amin Shah Dargah? Chand : Itu tempat suci terkenal. Katanya, setiap harapan bisa
63
terkabul di sana. Pawan : Kenapa kita belum kesana? Chand : Sungguh? Kau bermasalah dengan masjid dan tempat suci. Masih ingat masjid itu? Kau lari terbirit-birit seolah sedang melihat hantu. Pawan : Aku rela ke tempat suci manapun demi Munni. Ayo kita pergi malam ini. 9. Chand Nawab yang telah berhasil memulangkan Munni, mulai menyiarkan kebenaran tentang sosok Pawan Kumar Chaturvedi, yang kini sedang dipenjara dan diintrogasi oleh polisi kepada media sosial.
Ternyata rekaman tersebut Scene menit 2:24:22 dilihat oleh banyak orang dari berbagai negara dan mendapat dukungan luar biasa untuk kembali memulangkan Pawan ke negara asalnya India. Chand : Pawan Chatravedi alias Bajrangi Bhaijaan, adalah orang India yang mengorbankan hidupnya untuk mencari orang tua gadis cilik dari Pakistan. Kenapa dia melakukan ini? Demi uang? Demi ketenaran? Demi kekayaan? Bukan! Dia melakukannya karena hatinya yang mulia. Dia melakukan ini karena, dia tak memandang Shahida orang Pakistan, melainkan seorang manusia biasa. Sayangnya… dia terjebak karena permusuhan antar dua negara. Permusuhan ini menyebabkan Bajrangi berada di penjara Pakistan
64
sekarang. Ayo, kita akhiri permusuhan ini dan kita harus lakukan ini. Kita, rakyat dari kedua negara yang ingin membesarkan anak kita dengan penuh cinta bukan kebencian. Jadi, ayo kita semua akhiri kebencian dan permusuhan ini bersama. Besok pagi, kita semua pergi ke Pos Perbatasan Narowal. Biarkan jutaan orang dari kedua negara memastikan takkan ada yang menghentikan Bajrangi Bhaijaan untuk menyeberang perbatasan atau pulang ke negaranya. Bersama kameramen, Kamil Yousef, aku Chand Nawab, melaporkan. 10. Di perbatasan Narowal, Pawan bersama dua polisi Pakistan dan dikawal oleh warga Pakistan, berniat mengantar Pawan kembali pulang ke tanah India. Di sisi perbatasan wilayah Scene menit 2:28:32 India, Pawan juga telah disambut dengan begitu banyak orang India. Rakyat Pakistan : Bajrangi Bhaijaan! Bajrangi Bhaijaan! Bajrangi Bhaijaan! Komisaris Polisi : Buka gerbangnya. Tentara : Pak, kami disuruh menghentikan Anda. Komisaris Polisi : Jika pria ini mengorbankan hidupnya untuk menemukan putrimu yang hilang. Kau masih tak mau buka gerbangnya? Jika mereka bisa membedakan mana yang salah dan benar. Lalu, kenapa kau tak bisa? Kau itu seorang tentara! Harusnya kau lebih paham. Tentara : Pak, Aku hanya mendapat perintah agar dia tak bisa menyeberangi perbatasan. Tapi jumlah kami sedikit… dan ada
65
ribuan orang yang hadir. Apa Anda mengerti? Rakyat Pakistan : Bajrangi Bhaijaan! Bajrangi Bhaijaan! Bajrangi Bhaijaan! 11. Munni yang telah bersama orang tuanya kembali juga menuju perbatasan, saat Pawan berjalan melewati perbatasan Munni berusaha memanggil Pawan dengan sekuat tenaga. Hingga akhirnya Munni dapat
memanggilnya dan Scene menit 2:33:28 mengucapkan “Jai Sri Ram, Maman! (paman)”. Pawan yang mendengar Munni berteriak seperti itu langsung menghampiri Munni dan memeluknya. Munni : …Maan. Mamaan. Jai Sri Ram… Maamaan! Pawan : … (Berlari menghampiri Munni dan memeluknya).
BAB IV
ANALISIS PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM FILM
BAJRANGI BHAIJAAN
A. Representament / Sign Pesan Toleransi Beragama
Pada bagian ini peneliti akan menganalisis temuan data yang telah
dipaparkan pada tabel 3.1, dengan maksud berfokus pada representasi
adegan pesan toleransi beragama yang disampaikan dalam film Bajrangi
Bhaijaan. Representament/Sign, yaitu berupa tampilan visual dan verbal
yang ada didalam film tersebut. Tanda atau representament diistilahkan
sebagai benda atau objek yang berfungsi sebagai tanda. Pada penelitian
scene film ini, telah banyak memvisualkan sign yang memberikan pesan
toleransi antar umat beragama. Pesan tersebut juga diwujudkan pada
berbagai situasi dan kondisi yang terjadi sepanjang berjalannya film, yang
mana langkah selanjutnya akan dijelaskan berdasarkan objectnya.
Beberapa cuplikan adegan menunjukkan bahwa toleransi beragama
diwujudkan dengan menyayangi kepada sesama manusia tanpa melihat
dia siapa. Kasih sayang lebih bersifat rasa kepedulian seorang insan tanpa
ingin meminta imbalan atas apa yang telah dilakukan untuk yang
dikasihinya.1 Hal ini ditunjukkan pada scene menit 59:05 dalam table 3.1,
saat itu sign menunjukkan seorang Pawan yang sedang memeluk Munni
dengan Rasika bersamanya. Pada dialog Rasika yang mengatakan tidak
peduli akan kasta dan agama juga menunjukkan sign. Kemudian pada
1 Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim, Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia Konsep Hidup Ideal Dalam Islam (Jakarta: Darul Haq, 2006), 210.
66
67
scene menit 1:24:30 yang memperlihatkan Munni yang sedang menangis melihat Pawan memohon izin meliwati perbatasan pada kepala tentara guna memulangkan Munni. Temuan selanjutnya pada table 3.1 pada scene menit 2:04:50 yang divisualkan saat Pawan menggendong Munni menuju
Hazrat Amin Shah Dargah, yaitu tempat yang dipercaya orang Islam sebagai tempat yang dapat mempersatukan kembali orang yang terpisah.
Sign dalam representasi toleransi antar umat beragama juga di wujudkan dengan sikap tolong-menolong kepada sesama manusia, tanpa membedakan siapa yang akan kita tolong. Representasi dari wujud menolong orang lain ada pada scene menit 1:07:33, dengan diperlihatkan
Rasika yang sedang meyakinkan Pawan untuk mengantarkan Munni pulang dengan menggunakan uang pernikahan mereka berdua. Kemudian pada scene menit 1:14:45 saat Pawan menggendong Munni keluar dari rumah bordil, pada scene ini tidak ada dialaog tetapi adegannya cukup menjadi sign. Pada scene menit 1:38:45 juga memvisualkan seorang kernet bis yang membantu Pawan menanyakan potongan kalender bergambar daerah yang mirip rumah Munni kepada penumpang bis lainnya.
Toleransi beragama dalam film ini juga disampaikan dengan wujud sikap menghargai dan menghormati keyakinan orang lain. Karena hakekat toleransi adalah hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara keragaman.2 Adegan yang menunjukkan pesan tersebut dalam film Bajrangi Bhijaan ini terdapat pada scene menit 1:48:12 dengan
2 Muhammad, Fiqih Sosial (Surabaya: Khalista, 2007), 191.
68
diperlihatkan ustadz yang sedang mengucapkan salam “Jai Sri Ram”
kepada Pawan, dengan ditemani Chand Nawab dan Munni disampingnya
sebagai perpisahan mereka. Pada adegan lain yang mengandung pesan
menghargai perbedaan keyakinan terdapat pada scene menit 2:33:28 yang
divisualkan saat Munni bisa berbicara dan mengucapkan salam “Jai Sri
Ram” kepada Pawan.
Tindakan toleransi beragama tidak bukan dilakukan untuk
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan atau humanisme. Perbedaan dalam
kehidupan tidak dapat disingkirkan dalam hubungan bersosial, oleh karena
itu kita harus menerimanya dan tetap menjunjung tinggi nilai
kemanuisaan. Dalam film Bajrangi Bhaijaan pesan tersebut tersampaikan
dengan tersirat dalam table 3.1 pada scene menit 1:42:22 dengan
divisualkan oleh Ustadz yang sedang mengajak Pawan masuk Masjid
sebagai tempat istirahat. Kemudian pada scene menit 2:24:22 saat Chand
Nawab sebagai reporter, ia sedang menyiarkan kebenaran tentang Pawan
yang sebelumnya dianggap sebagai mata-mata. Selanjutnya, temuan
berikut yang ada pada scene menit 2:28:32 diperlihatkan Pawan yang
diantar oleh dua orang polisi dan bersama warga Pakistan menuju
perbatasan yang telah dijaga oleh tentara perbatasan. Keserempakan
tersebut bermaksud untuk mengawal Pawan pulang dengan selamat.
B. Object Pesan Toleransi Beragama
Tahap selanjutnya dari sign adalah object (Objek). Object
merupakan komponen yang diwakili tanda, atau bisa disebutkan sebagai
69
sesuatu yang lain dan berbeda dari tanda tetapi berkesinambungan. Object
berupa representasi mental (ada dalam pikiran).3 Pada saat melihat sign
atau tanda dari cuplikan-cuplikan adegan yang ada dalam film Bajrangi
Bhaijaan, benak kita akan secara cepat mencerna tentang hal apa yang
telah tergambar. Olahan yang berada dalam benak dan pikiran kita tersebut
menjadi objek dari tanda yang diketahui secara visual. Melihat pada sign
yang dipaparkan sebelumnya, telah menjadikan objek berfokus pada pesan
toleransi antar umat Beragama.
Pada beberapa adegan yang mewujudkan kasih sayang menjadi
objek dari masing-masing sign (tanda) mereka. Pesan wujud kasih sayang
tersebut disampaikan dalam adegan pada table 3.1, seperti saat Pawan
yang memeluk Munni merupakan bentuk kasih sayangnya, karena
konvensi yang ada pada sebuah pelukan adalah wujud sentuhan sayang
kepada manusia lainnya. Kemudian saat Munni yang menangis melihat
Pawan dianiaya dan saat Pawan menggendong Munni menuju Hazrat
Amin Shah Dargah. Adegan-adegan ini merupakan bentuk toleransi
beragama, yang mana memang seharusnya kasih sayang sebagai manusia
tidak melihat agama, kasta, ras, ataupun golongan.
Bentuk toleransi antar umat beragama juga dilakukan dengan sikap
tolong menolong. Karena sejatinya tindakan menolong orang lain adalah
kepedulian saat melihat orang lain kesulitan atau mendapat musibah.
Object dari pesan toleransi yang direpresentasikan dalam sikap tolong
3 Olifia Okta Suryananti, “Pesan Dakwah Dalam Film Hijab Karya Hanung Bramantyo” (Skripsi Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019), 62.
70
menolong tersampaikan dalam film ini, dimana saat Rasika memberikan
uang tabungan pernikahannya untuk memulangkan Munni. Kedermawan
yang dilakukan oleh Rasika menjadi wujud kebaikannya untuk membantu
Munni. Selain itu, saat Pawan menggendong Munni keluar dari rumah
bordil juga menjadi wujud sikap menolong pada sesama. Kejadian tersebut
mengindikasikan Pawan sedang menyelamatkan Munni dari maksud jahat
agen perjalanan. Kemudian pada adegan dimana kernet bis yang sedang
membantu Pawan untuk mengetahui arah tujuannya, merupakan wujud
sikap tolong menolong yang dilakukan tanpa mempermasalahkan asal
negara mana dan menganut agama apa.
Sikap menghargai keyakinan orang lain sebagai bentuk dari
toleransi beragama adalah paham yang seharusnya dipahami oleh semua
orang. Sikap ini diambil supaya tidak mempermasalahkan keyakinan yang
menurut mereka benar dan kita tetap menghormatinya walaupun dengan
keyakinan berbeda. Jika sikap ini dipahami dan amalkan tentu akan
membuat hubungan dalam suatu lingkaran sosial menjadi damai. Seperti
yang dimaknai oleh Abdurrahman Wahid, ia memaknai Islam sebagai
“damai”, dan damai tersebut tidak membatasi dalam agama tertentu.4 Hal
ini tercermin pada adegan saat Ustadz mengucapkan salam “Jai Sri Ram”
kepada Pawan, dan juga pada akhir film saat dimana Munni juga
mengucapkan salam yang sama seperti ustadz lakukan kepada Pawan. Hal
ini menjadi bentuk penghargaan dan menghormati umat agama lain.
4 Iswahyudi, Pluralisme Islam Pribumi (Melacak Argumen-Argumen Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Islam Di Indonesia) (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2016), 3.
71
Objek yang merepresentasikan toleransi beragama tak hanya
disampaikan cukup pada pesan kasih sayang, menolong dan menghargai
tetapi juga dengan mengangkat nilai-nilai humanisme. Pesan untuk
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan terkandung pada beberapa adegan,
diantaranya pada saat Ustadz yang sedang mengajak Pawan masuk masjid
supaya istirahat didalam bukan diluar masjid. Bahkan hingga saat dimana
polisi sedang mencari Pawan, Ustadz juga melindunginya dengan
memberi tempat pada Pawan, Chand dan Munni di dalam masjid. Perilaku
Ustadz merupakan kepeduliannya kepada sesama manusia. Kemudian
pada saat Chand yang menyiarkan kebenaran tentang Pawan, dan saat
dimana warga Pakistan mengantar Pawan menuju perbatasan, hal itu juga
menunjukkan kepedulian dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Perilaku ini bukan tanpa suatu alasan tetapi tujuannya adalah menciptakan
hubungan harmonis dalam kehidupan masyarakat plural tanpa penyatuan/
pencampurbauran ajaran-ajaran agama.5
C. Interpretant Pesan Toleransi Beragama
Interpretant diartikan sebagai sesuatu yang lain dalam beberapa hal
atau kapasitas yang merupakan tanda sebagaimana diserap oleh benak kita,
atau sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri dapat
dianggap juga sebagai penafsiran atas suatu tanda. Analisis dalam
penelitian film Bajrangi Bhaijaan ini memberikan interpretant pada sikap-
sikap yang menunjukkan toleransi beragama, sebab tujuan tersebut
5 M. Quraish Shihab, Al-Qur'an Dan Maknanya (Tangerang: Lentera hati, 2013), 59.
72
memang sebagai fokus makna yang digali. Sebuah interpretasi tidak akan
lahir dengan sendirinya, karena penafsiran tersebut ada dengan adanya
yang ditafsirkan. Setelah mengetahui tanda dan objek yang tersebut pada
tabel 3.1, maka dapat ditangkap penafsiran terkait pesan tentang kasih
sayang, tolong menolong, menghargai keyakinan orang lain dan sikap
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Berikut interpretant yang
mengandung pesan toleransi beragama:
1. Interpretant Saling Menyayangi terhadap sesama
Dalam penelitian pada film ini tergambar nuansa kasih sayang
yang dilakukan oleh satu tokoh dengan tokoh lainnya. Kasih sayang
merupakan bentuk pemberian tanpa pengharapan kembali, Bentuk
kasih sayang merupakan representasi dari toleransi beragama. Karena
setiap manusia memiliki nurani, sehingga pada dasarnya setiap dari
kita juga memiliki rasa kasih sayang kepada sesama manusia,
walaupun kita baru mengenalnya. Orang yang bersifat welas asih
kepada sesama manusia (entah apapun agamanya), maka makhluk
Allah seperti malaikat dan lain-lain, yang ditugasi Allah hidup di langit
pun akan sayang pula kepadanya.
Artinya : “Orang-orang yang penyayang akan sayangi oleh Dzat yang Maha Penyayang, berkasih sayanglah kepada siapapun yang ada dibumi, niscaya Yang ada di langit akan mengasihi kalian.”6
6 QaalaRasuluAllah.com, Kitab Jami 'al-Tirmidzi: 27 Hadits: 2049, diakses dari http://qaalarasulallah.com/hadithView.php?ID=32002, pada tanggal 20 April 2021, pukul 02.46
73
Kutipan tersebut merupakan hadist shahih. Sesungguhnya
perintah menyayangi kepada sesama makhluk Allah baik yang hidup
di bumi, baik yang berakal maupun yang tidak berakal adalah suatu
keniscayaan. Orang yang sayang kepada sesama makhluk Allah di
bumi itu, maka makhluk Allah yang ada di langit, akan sayang pula
kepadanya. Toleransi beragama dilakukan jelas karena
mengedepankan rasa sayang, toleransi akan meciptakan keharmonisan
dalam hubungan bersosial dalam suatu circle yang ada. Interpretasi
yang menyayangi kepada sesama menjadi selaras dengan pesan
toleransi beragama, hal ini menjadi wujud dari toleransi tanpa melihat
agama yang berbeda.
2. Interpretant Sikap Tolong Menolong
Manusia sejatinya adalah mahkluk sosial, disadari atau tidak
sejak kita dilahirkan telah membutuhkan bantuan dari manusia lainnya,
hal itu terus terjadi hingga saat ini. Kita tentu akan kesulitan jika harus
hidup sendiri, dengan menyadari hal tersebut maka sudah seharusnya
kita juga membantu orang lain yang membutuhkan. Toleransi Bergama
mempunyai cakupan yang luas, salah satunya dengan wujud tolong
menolong. Dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2 disebutkan tentang
konsep tolong menolong yang jelas.
74
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”7
Pada ayat tersebut mempunya tafsir jalalyn untuk saling
menolong (dalam kebaikan) dalam melakukan apa yang diperintahkan
(dan takwa) dengan meninggalkan apa yang diharamkan (dan tidak
saling membantu) pada ta`aawanu (dalam melakukan dosa) atau
amoralitas (dan pelanggaran) berarti melampaui batas ajaran Tuhan.
Dan takut akan azab-Nya, dan taatilah-Nya (karena Allah itu hukuman
yang berat) bagi mereka yang menentang-Nya.8
Pada ayat tersebut dapat ditafsirkan, bahwa kita sebagai
manusia mendapatkan perintah untuk saling tolong menolong dalam
hal kebaikan atau ketaqwaan, dan dilarang tolong menolong dalam hal
berbuat dosa atau hal yang menjerumus kejahatan atau suatu alasan
permusuhan. Perintah ini tidak berorientasi pada umat muslim saja
melainkan juga pada seluruh umat manusia. Maka dari itu dalam hal
tolong menolong seharusnya dilakukan tanpa melihat latar belakang
dari sosok yang ditolong dulu, karena setelah mengetahuinya
dikhawatirkan dapat mengubah niat dalam keikhlasan menolong
sebagai nilai toleransi beragama.
7 Fathurrohim, Kumpulan Ayat-Ayat Alquran Tentang Saling Tolong Menolong, diakses dari https://mutiaraislam.net/ayat-alquran-saling-tolong-menolong/, pada tanggal 21 April 2021, pukul 21.13. 8 TafsirQ.com, Surat Al-Ma‟idah ayat 2, diakses dari https://tafsirq.com/5-Al- Ma'idah/ayat-2#tafsir-jalalayn, pada tanggal 21 April 2021, pukul 21.32.
75
3. Interpretant Menghargai dan Menghormati Keyakinan Orang
Lain
Bentuk dari toleransi beragama selanjutnya yang terdapat
dalam film Bajrangi Bhaijaan yaitu menghargai dan menghormati
keyakinan orang lain. Bumi adalah tempat tinggal bermacam-macam
suku, ras, golongan, ataupun kelompok manusia, tentu di tempati oleh
berbagai orang dengan berbagai keyakinannya. Masing-masing orang
mempercayai Tuhan dan menggambarkannya sesuai kapasitas dirinya
masing-masing. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang
merasa paling mengenal dan mengerti Tuhan yang personal.9 Dari hal
tersebut seharusnya kita dapat menerima suatu perbedaan dalam suatu
adat, budaya, keyakinan ataupun agama yang dipegang, karena semua
manusia di hadapan Sang Pencipta memiliki derajat yang sama. Al-
Quran sebagai pedoman kehidupan telah mengingatkan kita untuk
berperilaku baik kepada sesama manusia tetapi tidak ada toleransi
dalam hal memegang keyakinan.
Sikap menghargai keyakinan orang lain ini ditunjukkan
dengan memberikan kebebasan beragama, menghormati eksistensi
agama lain dengan pengertian menghormati keragaman dan
perbedaan ajaran-ajaran yang terdapat pada setiap agama dan
kepercayaan yang ada baik yang diakui negara maupun belum diakui
oleh negara. Menghadapi realitas ini setiap pemeluk agama dituntut
9 Iswahyudi, “Pengaruh Filsafat Terhadap Heterodoksi Teologi Islam”, Jurnal Al-Tahrir Vol. 17 No. 1 (2017), 12.
76
agar senantiasa mampu menghayati sekaligus memposisikan diri
dalam konteks pluralitas dengan didasar semangat saling menghormati
dan menghargai eksistensi agama lain. Dalam bentuk tidak mencela
atau memaksakan maupun bertindak sewenang-wenangnya dengan
pemeluk agama lain.10
4. Interpretant Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan
Interpretant terakhir pesan toleransi beragama dalam
penelitian ini yaitu menjunjung tinggi nilai kemanuisaan. Menjunjung
disini diartikan sebagai wujud perilaku dengan mengedepankan
kepentingan kemanusiaan. Dalam toleransi, perwujudan sikap tersebut
meliputi lima hal: Pertama, Mencoba melihat kebenaran yang ada di
luar agama lain. Kedua, memperkecil perbedaan yang ada di antara
agama-agama. Ketiga, Menonjolkan persamaan-persamaan yang ada
dalam agama-agama. Keempat, memupuk rasa persaudaraan
(kemanusiaan). Kelima, Menjauhi praktik serang-menyerang antar
agama.11 Dalam penelitian film ini, pada adegan yang disampaikan,
rasanya telah cukup memikirkan untuk menyisipkan pesan-pesan
tersebut. Dengan mengetahui intisari film akan memberi pesan
edukatif juga bagi penikmatnya.
10 Ruslani, Masyarakat Dialoq Antar Agama, Studi Atas Pemikiran Muhammad Arkoun (Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya, 2000), 169. 11 Dyayadi, Kamus Lengkap Islamologi (Yogyakarta: Qiyas, 2009), 614.
78
DAFTAR PUSTAKA
A. Boisard, Marcel. Humanisme Dalam Islam. Jakarta, Bulan Bintang. 1980.
Agustina, Tri Nur. Toleransi Beragama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Analisis Semiotika John Fiske). Puwokerto: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2021. Akmalsyah, Rizky. Analisis Semiotika Film A Mighty Heart. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010. Al Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir. Minhajul Muslim, Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia Konsep Hidup Ideal Dalam Islam. Jakarta: Darul Haq, 2006. Al Kamal, Muh Fadhli. Pluralisme Agama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017. Al Munawwar, Said Agil. Fiqih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press. 2003. As Saidi, Abd Al Mu’tal. Kebebasan Berfikir Dalam Islam. Yogyakarta: Adi Wacana, 1999. Baksin, dan Askurifai. Membuat Film Indi Itu Gampang. Bandung: Katarsis, 2003. Bungin, M. Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Cobey, Paul dan Litza Jansz. Mengenal Semiotika For Beginners. Bandung: Mizan, 2002. Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: Penerbit Remadja Karya CV, 1986. Iswahyudi. Pengaruh Filsafat Terhadap Heterodoksi Teologi Islam. Al-Tahrir. Vol: 17 (1), 1-23. 2017. Iswahyudi. Pluralisme Islam Pribumi (Melacak Argumen-Argumen Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Islam di Indonesia). Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2016. Karim, M. Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007. Kartika, Devi Feria, Makna Toleransi Agama Dalam Film Bajrangi Bhaijaan. Srkripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.
Konishi, Seichii dan Keiji Nakamura. Penemuan Film. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002. Lull, James. Media Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global (Terj. A. Setiawan Abadi). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997. Maulana. Mepertegas Semangat Toleransi Dalam Islam. Toleransi: Media Komunikasi umat Beragama. Vol:8. 2016. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2001. Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif (Positivistik, Rasionalistik, Pendekatan Fenomenologi, dan Realisme Metafisik) Kajian Teks dan Penelitian Keagamaan. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996. Muhammad. Fiqih Sosial. Surabaya: Khalista, 2007. Muhtadi, Asep S dan Sri Handayani. Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui TV. Bandung: Pusdai Press, 2000. Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia Al-Munawir. Yogyakarta: Balai Pustaka Progresif, 1984. Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Ruslani. Masyarakat Dialoq Antar Agama, Studi Atas Pemikiran Muhammad Arkoun. Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya, 2000. Shihab, M. Quraish. Al-Qur’an Dan Maknanya. Tangerang: Lentera Hati, 2013. Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Suryananti, Olifia Okta. Pesan Dakwah Dalam Film Hijab Karya Hanung Bramantyo. Skripsi. Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019. Susanto, Sanjay Deep Budi. Analisis Semiotika Tentang Representasi Kekerasan Pada Film Jigsaw. Skripsi. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019. Suwarno. Dinamika sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak, 2012. Syafiah, Siti Muhanniatus. Pesan Toleransi Dalam Film Bajrangi Bhaijaan (Studi Analisis Model Roland Barthes). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2017. Usman, Nur Hikma. Representasi Nilai Toleransi Antarumat Beragama Dalam Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017.
INTERNET Arvian. Mengapa banyak film India memiliki rating bagus di IMDB?. https://id.quora.com/Mengapa-banyak-film-India-memiliki-rating-bagus- di-IMDB, diakses Pada tanggal 20 April 2021. Cari Film. Maher Vij. https://carifilms.com/actor/meher-vij, diakses pada tanggal 19 April 2021. Fathurrohim. Kumpulan Ayat-Ayat Alquran Tentang Saling Tolong Menolong. https://mutiaraislam.net/ayat-alquran-saling-tolong-menolong/, diakses pada tanggal 21 April 2021. Geng Hindi Malaysia. 10 Fakta Menarik Tentang Film Bajrangi Bhaijaan (2015). https://web.facebook.com/newgenghindi/posts/10-fakta-menarik-tentang- film-bajrangi-bhaijaan-2015bajrangi-bhaijaan-adalah fil/1251661871839937/?_rdc=1&_rdr, diakses pada tanggal 14 April 2021. IMDb. Harshaali Malhotra https://www.imdb.com/name/nm7372970/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, diakses pada tanggal 15 April 2021. IMDb. Kabir Khan. https://www.imdb.com/name/nm1203138/bio, diakses pada tanggal 14 April 2021. IMDb. Kareena Kapoor. https://www.imdb.com/name/nm0004626/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, diakses pada tanggal 15 April 2021. IMDb. Nawazuddin Siddiqui. https://www.imdb.com/name/nm1596350/bio?ref_=nm_ov_bio_sm, diakses pada tanggal 15 April 2021. Javanlabs. Tafsir Qur‟an. https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-256#tafsir- jalalayn, diakses pada tanggal 2 Januari 2021. Kompas.com. Profil Salman Khan Aktor Sukses Bollywood yang Cinta Keluarga. https://entertainment.kompas.com/read/2020/04/08/181943366/profil- salman-khan-aktor-sukses-bollywood-yang-cinta-keluarga?page=all, diakses pada tanggal 15 April 2021. Liputan 6.com. Salman Khan Akan Donasikan Keuntungan Film untuk Petani. http://showbiz.liputan6.com/read/2277985/salman-khan-akan-donasikan- keuntungan-filmnya-untuk-petani, diakses pada tanggal 14 April 2021. Muvila. Film Bajrangi Bhaijaan Sukses Besar di Box Office Dunia. http://www.muvila.com/film/artikel/film-bajrangi-bahijaan-sukses-besar- di-box-office-dunia-150723z.html, diakses pada tanggal 14 April 2021.
QaalaRasuluAllah.com. Kitab Jami’ al-Tirmidzi: 27 Hadist: 2049. http://qaalarasulallah.com/hadithView.php?ID=32002, diakses pada tanggal 20 April 2021. Sudaisih, Ahmad. Biodata Lengkap Nawazuddin Siddiqui. https://pecintaindia.blogspot.com/2016/07/all-about-of-nawazuddin- siddiqui.html, diakses pada tanggal 15 April 2021. TafsirQ.com. Surat Al-Ma‟idah ayat 2. https://tafsirq.com/5-Al-Ma'idah/ayat- 2#tafsir-jalalayn, pada tanggal 21 April 2021. Wikipedia. Bajrangi Bhaijaan. https://id.wikipedia.org/wiki/Bajrangi_Bhaijaan, diakses pada tanggal 14 April 2021. Wikipedia. Om Puri. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Om_Puri, diakses pada tanggal 19 April 2021. Wikipedia. Sharat Saxena. https://id.wikipedia.org/wiki/Sharat_Saxena, diakses pada tanggal 19 April 2021. Wulandari, Nadya. Bajrangi Bhaijaan. https://www.wattpad.com/544105318- sinopsis-film-india-bajrangi-bhaijaan, diakses pada tanggal 14 April 2021.