HUMANIORA Lagu Propaganda dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949 VOLUME 15 No. 1 Februari 2003 Halaman 105 - 114

LAGU PROPAGANDA DALAM REVOLUSI INDONESIA: 1945-1949

Wisnu Mintargo*

Pengantar tidak begitu penting, diutamakan adalah makna serta isi teks lagu bersifat agitasi i dalam dunia politik disebutkan bahwa disampaikan kepada masyarakat pendu- fungsi musik adalah sebagai alat yang kungnya mudah dinyanyikan dan dihayati ampuh untuk propaganda dan agitasi bagi seluruh rakyat Indonesia. politik. Lagu-lagu propaganda di masa pen- Lagu-lagu propaganda pada masa dudukan Jepang dan revolusi Indonesia dike- pendudukan Jepang terdiri dari dua jenis nal dengan istilah musik fungsional yang lagu. Pertama, lagu-lagu jenis mars propa- diciptakan untuk mencari dukungan politik. ganda terbuka, dikenal sebagai lagu propa- Salah satu contoh musik fungsional, dalam ganda Asia Timur Raya, berjudul 'Maju Putra- sejarah musik, dikenal musik yang berfungsi Putri Indonesia', 'Hancurkan Musuh Kita', dan mengiringi peribadatan agama (ritual), dan 'Asia Sudah Bangun'. Lagu-lagu ini digunakan musik yang mengiringi tari sebagai sarana sebagai alat provokasi dan indoktrinasi hiburan. semangat Jepang yang sengaja diciptakan Fungsi utama lagu-lagu propaganda pemerintah penguasa Dai Nippon guna adalah alat penyebarluasan opini bersifat mengajak bangsa Indonesia bersatu dengan simpel, tetapi implikasinya bersifat kompleks. Asia Timur Raya melawan Amerika dan Pandangan ini berkaitan dengan teori yang sekutunya dalam Perang Dunia II. menyatakan bahwa lagu-lagu propaganda Kedua, lagu propaganda jenis mars yang sebagai media komunikasi guna menyam- bersifat terselubung, digunakan lagu ‘Indo- paikan pesan tertentu kepada massa untuk nesia Raya’, berfungsi sebagai alat penya- mengimbangi kekuatan propaganda musuh maran propaganda Jepang membentuk di dalam ajang perang urat saraf (Sastro- negara kesatuan Asia Timur Raya, sebagai poetro, 1983: 22). Sebagai sarana propa- bujukan halus untuk menarik simpatik ganda, kedudukan pemain dan peserta di bangsa Indonesia. Lagu-lagu bersifat terse- dalam seni pertunjukan ini terlibat seluruh- lubung hasil kolaborasi pemerintah Jepang- nya, hingga bisa disebut sebagai Art of Par- Indonesia, misalnya lagu 'Menanam Jagung' ticipation (Soedarsono, 1998:39). ciptaan Bintang Sudibyo, menganjurkan Salah satu sarana komunikasi vertikal masyarakat Indonesia bercocok tanam. yang terpenting dalam penyebarluasan Suatu saat lagu ini berfungsi mengatasi krisis imbauannya sebagai corong pemerintah kelaparan dan rakyat dianjurkan mendengar- yang berkuasa saat itu adalah radio. Peranan kan pidato lewat instruksi radio pro- seni pertunjukan dalam lagu-lagu propa- paganda Jepang Hosyo Kanri Kyoku. Saat ganda idiom dengan musik barat, seperti inilah lagu itu diperdengarkan. melodi, irama, harmoni, dan teks lagu dikemas Kata propaganda berasal dari bahasa berdasarkan kemampuan musikalitas masya- latin propagare, yang berarti menyebar- rakat pendukungnya. Unsur teknis bernyanyi luaskan. Propaganda menurut Institute of

* Doktorandus, Magister Humaniora, Staf Pengajar Jurusan Musik, Sekolah Tinggi Seni Indo- nesia Padangpanjang, Sumatera Barat.

Humaniora Volume XV, No. 1/2003 105 Wisnu Mintargo

Propaganda Analysis adalah suatu peng- sehingga secara bersamaan lagu-lagu pro- ungkapan opini dari seseorang atau seke- paganda mempergunakan kesempatan ini, lompok massa dengan sengaja untuk mem- sekaligus menyamar dan bisa sebagai alat pengaruhi opini atau tindakan orang atau perjuangan (Hermeren, 1994:284). kelompok lain dengan tujuan yang telah ditetapkan supaya suatu pendapat diterima Komponis dan Pengaruh Politik oleh kalangan umum. Dalam pengertian yang lunak, propaganda menyiarkan keterangan, Komponis dan pengaruh politik dalam bermaksud menarik simpati masyarakat dunia seni pertunjukan keberadaannya sering umum untuk tujuan kekuasaan (More, 1988: ditentukan oleh kebijakan penguasa pada 63). Kata propaganda hampir sama dengan masa itu. Perkembangan dari masa ke masa agitasi. Agitasi berasal dari bahasa Perancis umumnya digunakan sebagai corong peme- agister (kata kerja), berarti melakukan suatu rintah dan alat kekuasaan, hingga peranan- gerakan oposisi yang umumnya diperguna- nya sulit ditentukan antara kebutuhan seni kan pada suatu organisasi politik dengan untuk seni (art to art) dengan seni sebagai maksud melemahkan lawan. Misalnya, apa tujuan politik. Di negara Rusia, misalnya, yang pernah dilakukan Bung Tomo pada unsur seni sebagai tujuan politik sangat kuat masa revolusi dalam pidatonya melalui siaran di masa kekuasaan rezim Kruschev. Kekuat- radio. Pidato itu selalu dibuka dengan lagu- an ini muncul di kalangan pemusik Avant lagu bersemangat. Setelah itu Bung Tomo Garde, berkembang di kalangan garis keras mengucapkan pidatonya dengan berapi-api. organisasai partai Rusia sebagai seni yang Pengertian komunikasi dapat dibagi dikemas (seni kid) guna mencari dukungan menjadi dua unsur. Pertama, komunikasi politik. Musik propaganda menganjurkan para nonverbal dapat diartikan sebagai sistem komponis memberi dukungan aktif lewat seni isyarat, tanpa mempergunakan bahasa, pertunjukan sebagai gerakan komunisme seperti lambang dan gerakan (sematis). menuju sistem ideologinya (Cooper, 1998: Tanda-tanda nonverbal pada masa Perang 110). Kemerdekaan di Indonesia di antaranya Pada abad ke-20 istilah propaganda ditafsirkan melalui simbol lencana, bendera, memiliki muatan konotasi-konotasi yang pakaian militer, dan panji kesatuan, serta menakutkan, karena penggunaannya oleh sebagai sarana komunikasi kesatuan dan kaum Nazi Jerman dengan paham Fasisme, kekuatan untuk membedakan kawan atau sama halnya dengan Rusia dalam menyebar- lawan. kan doktrin komunisme. Gerakan propa- Kedua, komunikasi verbal ialah bahasa ganda politik lewat media massa saat itu sebagai sarana komunikasi, dipadukan dianggap sebagai kegiatan kontroversial unsur musik, seperti melodi, irama, harmoni, bersifat persuasif. Kegiatan-kegiatan itu dan teks lagu, yang berfungsi sebagai seni biasanya melalui acara pidato yang ber- pertunjukan. Agar lebih menarik, pada lagu- semangat dan diselingi musik ringan atau lagu pembangkit semangat perjuangan lagu-lagu mars guna mempengaruhi sugesti dinyanyikan dalam prosesi berjalan oleh para rakyat. Untuk itu, dalam tulisan ini penulis pemuda pelajar Indonesa saat berunjuk rasa. mengajak pembaca terlebih dahulu mema- Tanda-tanda ini memberikan motivasi kebe- hami arti propaganda itu sendiri agar tidak ranian karena merebut kemerdekaan adalah disalahgunakan. gerakan konstruktif melawan penindasan dan Untuk mengetahui istilah propaganda, ketidakadilan. Oleh karena itu, lagu-lagu ber- terlebih dahulu kita harus memahami tujuan, sifat agitasi lebih tepat dipergunakan pada isi, metode, dan efek propaganda. Sejalan masa revolusi (Yoesoef, 1986:186). Dalam dengan perkembangan media massa keba- hal ini peranan musik sebagai sarana komu- nyakan organisasi besar, seperti pemerin- nikasi sangat efektif untuk membawa pesan tahan pada masa pendudukan Jepang (1942- dari pencipta kepada pendengarnya guna 1945), telah mempergunakan lagu-lagu pro- membangkitkan semangat perjuangan, paganda dalam menciptakan suasana serta

106 Humaniora Volume XV, No. 1/2003 Lagu Propaganda dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949 gambaran-gambaran publik yang meng- donesia. Pada 29 April 1942, pemerintah untungkan dan menjadi slogan kegiatan rutin Jepang bekerja sama dengan para pemimpin dari operasi. bangsa Indonesia membentuk organisasi Tujuan propaganda ialah upaya mem- pertamanya dalam wadah negara kesatuan bangun dukungan terhadap kebijakan- Asia Timur Raya disebut Tiga A, yaitu Nippon kebijakan program pemerintah melalui sarana Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan media massa guna menjelaskan pentingnya Nippon Cahaya Asia (Kamajaya, 1979:9). pengorbanan diri dan pengorbanan bangsa Pada awal masa pendudukan Jepang selama perang dan damai. harapan bangsa Indonesia merdeka tercapai. Isi propaganda biasanya bersifat langsung Untuk itu. mengumandangkan lagu kebangsa- dan simpel, tetapi implikasinya bersifat an 'Indonesia Raya' menjadi penting. Melalui kompleks. Simbol-simbol yang digunakan acara pembukaan siaran radio Tokyo, lagu dalam propaganda sarat dengan penggunaan tersebut berkumandang bersama Orkes slogan. Bila didistorsi dengan melibatkan Simponi Nippon Hosyo Kanri. Tujuannya paham etnis dan agama, propaganda dapat guna mengambil hati dan simpati rakyat mengeksploitasi emosi publik dalam bentuk Indonesia. tindakan destruktif, bentrokan fisik, dan Peranan propaganda Jepang kali ini berhasil menjalankan misinya secara halus, pengrusakan bersifat anarkis. seolah-olah Jepang merupakan bagian dari Metode propaganda dapat dijumpai bangsa Indonesia. Pada saat rakyat Indone- dalam semua jenis media massa, seperti sia bersemangat mengatur keamanan dan pamflet, surat kabar, majalah, dan buku-buku. menyelenggarakan pemerintahan, secara Media elektronik, seperti radio, televisi, dan sepihak Perdana Menteri Jenderal Tojo seni pertunjukan, sangat potensial diguna- Hideki melalui siaran radio Hosyo Kanri kan, seperti halnya digunakan media iklan, Kyoku di , memberlakukan larangan misalnya, karena dapat menjangkau pemirsa mengumandangkan lagu kebangsaan 'Indo- di rumah, di tempat bermain, dan di tempat nesia Raya' serta upacara pengibaran sang bekerja (Magill, 1996:1114). saka Merah Putih. Sebaliknya, pemerintah Efek propaganda menjadi suatu subjek Jepang menetapkan Undang-Undang no. 4 yang penting karena para kritikus dan yang memberlakukan lagu 'Kimigayo' sebagai pengamat politik umumnya berpendapat lagu kebangsaan Jepang, wajib diperdengar- bahwa propaganda merupakan bahaya laten kan dan pengibaran bendera Himomaru wajib apabila dapat memprovokasi massa guna dilaksanakan. Kemudian peranan lagu-lagu melakukan tindakan yang anarkis. Secara berbahasa Jepang yang selalu mendominasi moral, propaganda dapat membangun sema- acara siaran radio, disosialisasikan secara ngat jiwa, tetapi secara fisik dapat meng- luas kepada masyarakat guna mengikis habis hancurkan lingkungan. Propaganda merupa- kebudayaan Barat di Indonesia, dengan meng- kan kontribusi kejadian dalam kancah perang ganti lagu-lagu dari Jepang, seperti 'Sakura', urat saraf yang terjadi pada abad modern 'Aikoku no Hana', sekaligus memberlakukan masa kini. larangan mendengarkan lagu-lagu Barat. Sejak saat itu, para seniman peninggal- Propaganda Tiga A an kolonial Belanda diseleksi oleh Keimin Bunka Shidosho di bawah komando barisan Awal penggunaan musik propaganda di propaganda Sendenbu menciptakan indoktri- Indonesia terjadi saat menjelang pendaratan nasi semangat Jepang yang dikenal dengan bala tentara Jepang di bumi Indonesia pada istilah Nippon Seishin. Sejak itu penentuan BULAN Maret 1942. Pada awalnya dimulai tahun baru mulai 1 April 1942 di Indonesia dengan siaran radio yang dipancarkan dari diubah menjadi perhitungan tarikh Sumera Tokyo dan radio pusat di Jakarta dengan dengan waktu Jepang sebagai tahun 2602 mengumandangkan lagu kebangsaan 'Indo- (1942), dan rakyat diwajibkan merayakan hari nesia Raya' ciptaan W.R. Supratman guna besar Tenhnosetsu sebagai kelahiran kaisar membangkitkan harapan seluruh rakyat In- Hirohito (Herkusumo, 1982:8).

Humaniora Volume XV, No. 1/2003 107 Wisnu Mintargo

Pada 20 Maret 1942 pemerintah garakan pertunjukan kesenian pada 8 pendudukan Jepang menetapkan Undang- Desember 1942 di Jakarta dalam rangka Undang no. 3. Isinya melarang kegiatan memperingati pecahnya Perang Asia Raya. perkumpulan mulai dari gerakan organisasi Berdirinya Badan Pusat Kesenian Indo- politik, ekonomi, dan sosial budaya. Namun, nesia sebenarnya sejak lama menjadi per- melihat perkembangan sosial budaya, hatian pihak pemerintah Jepang. Badan pro- khususnya seni pertunjukan Indonesia, paganda Jepang (sendenbu) telah memper- bertentangan dengan kebijakan pemerintah siapkan berdirinya Pusat Kebudayaan yang Jepang saat itu. Para pemimpin Jepang hakikatnya merupakan siasat Jepang. umumnya mulai sadar dan kagum terhadap Pendekatan ini sebenarnya merupakan seni budaya Indonesia, terutama bagi seni bujukan halus agar Badan Pusat Kesenian pertunjukan yang bersifat hiburan. Seni Indonesia mau dilebur dalam sebuah wadah pertunjukan Indonesia sejak itu sering dengan nama Pusat Kebudayaan (Keimin disajikan dalam acara jamuan guna Bunka Shidosho) milik pemerintah Jepang. menurunkan ketegangan. Kesempatan ini Maksudnya, lembaga itu dapat mengawasi memberi peluang bagi para seniman Indo- dan menguasai organisasi itu dengan fasilitas nesia meningkatkan kemampuan berkarya subsidi dari pemerintah Jepang. Pada 1 April seni dan berjuang secara terselubung 1943 Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka (Mintargo, 2001:49). Shidosho) diumumkan dan diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun Tenno Badan Pusat Kesenian Indonesia Heika di Jalan Noorwijk no. 39 (sekarang Jalan Ir. H. Juanda Jakarta). Badan ini Perhatian para pemimpin Jepang ter- bertujuan: (1) mengembangkan kebudayaan hadap kesenian Indonesia telah membangkit- sesuai dengan cita-cita negara Asia Timur kan pemikiran beberapa seniman untuk Raya; (2) bekerja sama dan melatih ahli-ahli mempersatukan diri dalam organisasi Badan kebudayaan bangsa Nippon dan bangsa In- Pusat Kesenian Indonesia (BPKI) yang ber- donesia; (3) memajukan kebudayaan yang hasil diresmikan pada 6 Oktober 1942 di dibentuk pemerintah pendudukan Jepang. rumah kediaman Sukarno, Jalan Orange Untuk itu, Badan Pusat Kesenian Indonesia Boulevard no. 11 (sekarang Jalan Dipenogoro pimpinan Sukarno dinyatakan bubar. Jakarta). Pada masa itu kesenian di Indonesia Suasana ini dapat membangkitkan tumbuh dengan subur. Harus diakui bahwa semangat para seniman Indonesia untuk pemerintah Dai Nippon berjasa dalam upaya terlibat langsung dalam kancah politik sejalan mengaktifkan semua cabang kesenian di dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. seluruh nusantara. Melalui organisasi inilah, Badan ini bertujuan menghidupkan kesenian para seniman Indonesia terlibat langsung Indonesia baru, sesuai dengan perkembangan membuat lagu-lagu propaganda Asia Timur seni pertunjukan pada masa itu. Organisasi Raya. Para seniman ditugasi mengadakan ini terdiri atas anggota pengurus, antara lain konser keliling di seluruh tanah air menghibur (Ketua), Mr. Sumanang penduduk sambil menyebarluaskan propa- (Sekretaris), Winarno, Armin Pane, Sutan ganda Jepang-Indonesia demi suksesnya Takdir Alisyahbana, Kusbini, Bintang Negara Kesatuan Asia Timur Raya. Sudibyo, Kamajaya, S. Sudjono, Basuki Pada saat yang sama, Sukarno diman- Abdullah, Dr. Purbo Tjaroko, Mr. Djoko faatkan oleh Jepang untuk mengimbau Sutomo (Ketua Perhimpunan Kesenian Jawa rakyat menyerang sekutu dan membantu "Anggono Raras"), Ki Hadjar Dewantara, Mr. kekuatan militer Jepang. Saat itu bangsa Achmad Subardjo Kartohadikusumo, K.H. Indonesia percaya, bahkan para pemimpin Mas Mansur, dan seorang bangsa Jepang pergerakan yakin, bahwa Jepang menakluk- Ichiki, yang masing-masing sebagai anggota kan Belanda dengan maksud memberi dan badan pengawas. Dalam kegiatan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Siaran perdananya organisasi ini telah menyeleng- radio yang dipancarkan pemerintah Jepang

108 Humaniora Volume XV, No. 1/2003 Lagu Propaganda dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949 sengaja dibangun di tempat strategis di tanpa menyebutkan para pencipta lagu-lagu seluruh pelosok kota dan desa yang dihu- itu (Mintargo, 2000:20). Para seniman, bungkan dengan sistem komunikasi, disebut seniwati, dan para ilmuwan hidup dalam dengan istilah menara-menara menyanyi. keadaan menyedihkan dan memilukan jiwa Menara-menara itu adalah corong propa- yang meminta pengorbanan. ganda Jepang. Pada waktu jam tertentu Pada 1943, kehidupan semakin sulit. penduduk diperintahkan mendengarkan radio, Penderitaan dan kelaparan menjadi beban termasuk pidato Sukarno yang disiarkan kehidupan sehari-hari. Di pinggir jalan mayat secara sentral, sesuai dengan instruksi dan kaum gelandangan banyak mati karena keinginan pemerintah Jepang (Kahin, kelaparan. Penderitaan ini berlangsung dari 1995:138), seperti radio umum yang disimpan 1943 hingga menjelang akhir 1944. Ketika dalam kotak seperti kandang burung merpati, itu masyarakat sulit mendapatkan beras, dipancangkan setinggi 2-3 meter, isinya uang mulai tidak diterima sebagai alat selalu mengandung bermacam-macam pro- pembayaran, dan rakyat melepaskan dengan paganda. Berkumandangnya paduan suara cara barter atau tukar menukar barang. 'Hancurkanlah musuh kita itulah Inggris dan Lagu 'Menanam Jagung' misalnya, Amerika', ciptaan Cornel Simanjuntak adalah diciptakan pada saat pemerintah Jepang lagu hasil kolaborasi pemerintah Jepang- In- mengatasi kelaparan di Indonesia. Jepang donesia yang mengajak segenap bangsa membangun jaringan radio dengan menem- berperang melawan Amerika dan sekutunya. patkan pengeras suara di setiap desa. Lagu ini menjadi slogan dan sangat populer Rakyat dapat mendengarkan pidato Sukarno pada masa itu (Sitompul, 1987:34). sebagai berikut. "Saudara-saudari terutama Pada 1943, propaganda Asia Timur kaum wanita", terdengar suara Sukarno dari Raya merekrut para seniman Indonesia untuk pengeras suara, "dalam waktu yang terluang diseleksi mengikuti pendidikan musik di tanamlah jagung untuk kebutuhan sehari- bawah instruktur komponis Jepang Nobuo hari". Karena Sukarno yang berkata kepada Lida. Tugasnya secara khusus ialah melatih rakyat, spontan kaum tani serentak mena- dan mengindoktrinasi mereka menjadi guru namnya, dan akhirnya di setiap halaman kesenian untuk mensosialisasikan lagu-lagu rumah penuh dengan tanaman jagung. Usaha propaganda dengan pendidikan semangat tersebut sangat bermanfaat. Hal ini dilakukan Jepang (Nippon Seishin), lewat bahasa, adat secara sadar oleh Sukarno guna meng- istiadat, dan kesenian sebagai sarana peng- alihkan kebencian rakyat terhadap Jepang. ajaran di sekolah umum dan di masyarakat. Beberapa seniman kita mendapat pendidik- Kolaborasi Seni sebagai Alat Perjuangan an, di antaranya Cornel Simanjuntak, Kusbini, Bintang Sudibyo, Ismail Marzuki. Mereka Revolusi di Indonesia mendorong terjadi- bekerja sama dengan Jepang sebagai nya perkembangan pesat lagu-lagu perjuangan kolaborator di kantor Pusat Kebudayaan dengan dipelopori para seniman dari pusat (Keimin Bunka Shidosho) dan radio Hosyo kebudayaan. Jiwa revolusi menimbulkan Kanri Kyoku di Jakarta. Lagu-lagu yang kebebasan serta menghilangkan rasa rendah dipancarkan lewat radio propaganda itu ialah diri. Sebaliknya jiwa itu menimbulkan kebe- 'Hancurkan Musuh Kita', 'Menanam Kapas', ranian. Pada masa revolusi 1945-1949 ritme 'Bikin Kapal', ' Bekerja', 'Menabung', 'Bersatu', dan irama mars lagu-lagu perjuangan hasil 'Buta huruf', 'Fajar', 'Kereta apiku', 'Sayang', kolaborasi propaganda Jepang dan Indone- 'Asia Sudah bangun', 'Bagimu Negri', 'Maju sia dimanfaatkan para pemuda Indonesia Putra-Putri Indonesia', 'Menanam Jagung', sebagai pembangkit semangat perjuangan dll. Lagu-lagu ini disebarluaskan secara kemerdekaan. Lagu-lagu ini mulai bergelora sentral sebagai alat provokasi dan indoktri- pada akhir kekuasaan pendudukan Jepang nasi semangat Jepang melawan tentara sampai masa penjajahan Belanda yang Amerika dan sekutunya. Lagu-lagu itu kembali berkuasa di Indonesia (Mintargo, dipancarkan ke seluruh pelosok tanah air 2002:16).

Humaniora Volume XV, No. 1/2003 109 Wisnu Mintargo

Sejak meletusnya revolusi pada 1945, kedengarannya sangat patriotis dan sugestif. lenyap pula lagu-lagu berbahasa Jepang dan Dalam lagu itu kehadiran musik berfungsi lagu propaganda Asia Timur Raya, terutama mendukung syair sehingga dicapai suasana setelah Jepang menyerah kepada sekutu klimaks (Sukahardjana, 1983:90). tanpa syarat. Lagu 'Maju Tak Gentar' berfungsi untuk Pada masa kondisi seperti ini terjadi memotivasi perjuangan pemuda Indonesia kekosongan bagi dunia pendidikan yang membela tanah air. Secara realitas lagu itu sangat memerlukan pelajaran kesenian. menampilkan sebuah potret pertempuran Pemerintah Indonesia tidak mampu berbuat pemuda Indonesia melawan Belanda dan banyak untuk mengisi kekosongan itu. sekutu yang secara rasional tidak seimbang Karena itu, setiap guru di sekolah harus dari segi peralatan senjata. Dalam pertempur- mengusahakan sendiri lagu tersebut. Sebagai an itu tampak senapan bekas peninggalan jalan keluar, lagu-lagu hasil kolaborasi Jepang- penjajah, bambu runcing, keris, rencong, Indonesia dimanfaatkan sebagai sarana clurit melawan senapan otomatis dan meriam. pendidikan nilai patriotisme. Lagu 'Maju Dengan strategi perlengkapan seadanya Putera-Puteri Indonesia' asal mulanya serta perlawanan tidak seimbang, pada sebuah lagu propaganda ciptaan Cornel kenyataan rakyat tidak gentar seirama Simanjuntak pada 1944. Lagu ini tercipta dengan lagu 'Maju Tak Gentar' (Soemanto, karena situasi kebutuhan mencapai 1992:51). kemerdekaan dari kekuasaan Belanda. Pada Cornel Simanjuntak dalam biografinya 1945, judul dan syairnya diubah pencipta- mengemukakan kepada rekan-rekannya nya menjadi lagu 'Maju Tak Gentar', berdasar- bahwa penjajahan harus dilawan dengan kan pengalamannya sebagai pejuang. Baru perjuangan mengangkat senjata. Dari sinilah setelah proklamasi, lagu itu memperoleh gagasan lagu-lagu itu muncul. Sebagai fungsi yang sebenarnya dalam membangkit- seorang pimpinan Angkatan Pemuda Indo- kan perjuangan nasional. nesia (API) cabang Tanah Tinggi- bermarkas Sebagai lagu bersifat konstruktif melawan di Menteng 31- sebagai pusat koordinasi dan penjajahan Belanda, lagu yang berasal dari komando, bersama pemuda, Cornel Simanjun- pendidikan semangat Jepang seketika tak aktif memberi penerangan mengenai arti berubah bentuk menjadi lagu perjuangan kemerdekaan kepada masyarakat luas dari revolusi 1945-1949. Lagu itu terkenal di kampung ke kampung lainnya di daerah seluruh nusantara. Secara umum, teks lagu kawasan kota hingga daerah Karawang. yang dimaksud tidak menimbulkan persoalan. Dalam tugas penerangan Cornel Simanjuntak Akan tetapi, apabila diteliti lebih dalam, bersama Binsar Sitompul bersama dengan sebenarnya musik hanya sebagai pendukung pejuang lainnya, mengendarai mobil pick up tujuan politis yang ingin dicapai melalui tua dengan iringan sebuah gitar mengu- syairnya, yaitu sebagai alat motivasi. Tujuan mandangkan lagu-lagu 'Sorak-sorak Berge- politik dimaksud hanya bisa dicapai oleh mbira', dan 'Maju Tak Gentar'. Sambil me- bahasa pengertian yang serasi antara syair lambaikan bendera merah putih, mereka lagu dan melodi musik. Apabila syair lagu membangkitkan semangat rakyat di dilepas dari struktur melodinya, jelas bahwa sepanjang jalan yang dilalui (Sitompul, musik tidak akan pernah bisa menjelaskan 1987:51). Dari uraian itu, dapat disimpulkan tujuan agitasi politik. Musik hanya berpengaruh bahwa berkumandangnya kedua lagu itu pada syair yang bertujuan sebagai agitasi dalam waktu yang sama, dapat diartikan politik. Selanjutnya, baru dicapai komunikasi kemerdekaan Indonesia telah diproklamasi- secara verbal. kan pada 17 Agustus 1945. Namun, Pada umumnya masyarakat dapat perjuangan belum berakhir karena bangsa memahami keserasian antara syair dan Indonesia harus menghadapi perang musik lagu 'Maju Tak Gentar, bukan hanya melawan Belanda dan sekutu. melodi, harmoni, irama mars yang berse- Sejak Jepang mengalami kekalahan mangat, tetapi juga karena syair lagu dalam perang pada 1945, Belanda

110 Humaniora Volume XV, No. 1/2003 Lagu Propaganda dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949 membonceng sekutu kembali ke tanah air, dalam membela kebenaran. Para pejuang rakyat menolak dan mengadakan perlawanan tidak rela memberikan sejengkal tanah air fisik. Ciri-ciri ini ditandai dengan munculnya yang menjadi hak kita direbut kembali oleh lagu-lagu perjuangan yang bergelora ke penjajah, tidak akan memberikan dan seluruh penjuru tanah air. Jenis lagu ini tak mengulangi nasib yang sama ketika Belanda terhitung jumlahnya dan menjadi populer, pernah menjajah kita. Dengan kekuatan terutama di Jawa sebagai pusat perjuangan. tenaga, segenap rakyat Indonesia serentak Pada 1946, negara dalam keadaan status melakukan perlawanan fisik untuk mengusir darurat. Sukarno dan penjajah dari bumi pertiwi guna meraih memindahkan pemerintahannya ke Yogya- kemenangan. karta. Pada saat yang sama Cornel Simanjuntak Bait kedua intinya menggambarkan bersama para seniman dan pejuang lainnya sebuah peristiwa perlawanan fisik bagi dipimpin Usmar Ismail turut hijrah ke kota pejuang dan seluruh rakyat Indonesia dengan Yogyakarta. tindakan perhitungan dan strategi keberanian Pada masa Perang Kemerdekaan, pro- bertempur di medan perang dengan meng- paganda mengalami perubahan fungsi, yaitu hancurkan lawan dan meraih kemenangan. penerangan. Menurut Dr. H. Roeslan Abdul- Secara umum dasar-dasar sifat kons- gani, Peraturan Pemerintah no. 34/1958, truktif yang dimaksud pada lagu yang perjuangan kemerdekaan masa penjajahan mengalami perubahan tersebut, di dalam Belanda disebut istilah propaganda bagi gerakan masyarakat Indonesia pada 1945- salah satu struktur organisasinya. Organisasi 1949, yaitu merealisasikan tindakan perasa- ini bertugas di bidang persuasi guna me- an dan keinginan untuk merdeka. Gerakan nangkal propaganda Belanda yang selalu masyarakat bersifat konstruktif melalui per- memutarbalikkan fakta. Berdasarkan kepu- ubahan fungsi yang terjadi pada lagu ini, tusan Dewan Pertahanan Keamanan, propa- hendaknya dilihat dalam konteks terhadap ganda berfungsi bagi penyuluhan masyarakat siapa gerakan itu ditujukan. Gerakan dimak- dalam memberi keterangan dan penerangan sud adalah membebaskan diri dari penindas- positif. Salah satunya mempergunakan an demi kemerdekaan yang hakiki. Para komponen lagu-lagu yang dapat membangun pejuang mampu menghadapi Belanda yang semangat rakyat untuk berjuang (Sastropoetro, kembali menancapkan kekuasaannya di In- 1991:13). donesia. Gerakan ini semakin kuat di kalang- an para pemuda yang menyulut terjadinya Analisis Lagu Maju Tak Gentar perubahan sosial yang dominan (mainstream approach). Bangkitnya semangat juga dipicu Bait I oleh para pemimpin melalui pidato dan opini Maju tak gentar membela yang benar politiknya, para seniman melalui ciptaannya Maju tak gentar hak kita diserang yang bergelora demi kemerdekaan Indone- Maju serentak mengusir penyerang sia. Maju serentak tentu kita menang Revolusi adalah perubahan sistem Bait II ketatanegaraan secara fundamental me- Bergerak-bergerak serentak-serentak nyangkut pembagian kekuasaan politik, sta- Menerjang menerkam terjang tus sosial, ekonomi dan sikap budaya Tak gentar-tak gentar menyerang- masyarakat. Revolusi biasanya diikuti oleh menyerang meluasnya serta meningkatnya kekerasan, Majulah-majulah menang mobilitas massa, dan perjuangan ideologi. Revolusi diawali oleh pemberontakan karena Pemikiran konstruktif yang terkandung penindasan menurut pandangan rakyat dalam teks lagu 'Maju Tak Gentar' adalah Indonesia sebagai penyebab kesengsaraan sebagai berikut. lahir dan batin yang memicu timbulnya Bait pertama intinya mengungkapkan berbagai faktor, yaitu: (1) Kehilangan harga betapa membaranya semangat para pejuang diri suatu bangsa akibat penindasan oleh

Humaniora Volume XV, No. 1/2003 111 Wisnu Mintargo bangsa lain; (2) Kehilangan harta benda, bangkitkan semangat tentara pelajar Yogya- sanak saudara, hasil bumi oleh kesewenang- karta dalam front pertempuran selama wenangan kaum penjajah; (3) kehilangan rasa revolusi hingga 1949. adil akibat hak-hak kemanusiaan dirampas oleh kaum penguasa; (4) kehilangan suatu Penutup kebebasan hidup di tanah airnya sendiri (Fakih, 1996:38). Penulisan sejarah pergerakan, seperti Dalam sejarah, simbol lagu-lagu pem- telah dikemukakan di atas, dalam sosiologi bangkit semangat perjuangan bersifat dapat mengungkap proses sosial yang konstruktif, pertama kali dikembangkan oleh berkaitan dengan upaya pemahaman kaum Trindad daratan pada 1870, pemukim kausalitas (sebab akibat) antara pergerakan imigran pertama di negara Prancis. Tahun sosial dengan perubahan sosial yang terjadi, tersebut merupakan awal gerakan oposisi serta akibatnya terhadap dampak kehidupan yang dilakukan oleh orang Afrika dan orang masyarakat luas. Fungsi sebagai kaidah Kreol pada masa perbudakan. Pada perte- berguna menjelaskan tentang gejala-gejala ngahan abad ke-19 lagu-lagu jenis ini sosial dan institusi sosial dengan mem- berkembang menjadi lagu-lagu memperjuang- fokuskan kepada fungsi (kegunaan) yang kan hak asasi manusia. Tujuannya guna dibentuk dan disusun oleh institusi sosial itu memprotes terhadap perlakuan yang tidak sendiri. adil sehingga dapat memicu terjadinya Dapat dijelaskan bahwa lagu propa- kerusuhan massa dalam bentuk unjuk rasa, ganda dalam revolusi Indonesia 1945-1949, dan dinyanyikan dalam prosesi berjalan lagu propaganda menjadi alat perjuangan, (Bruner, 1982:26). dapat disimpulkan sebagai berikut. Pernyataan di atas sama seperti pada 1). Usaha-usaha Jepang memanfaatkan lagu perjuangan Indonesia. Proses perubahan lagu propaganda 'Maju Putra-Putri Indonesia' pemimpin dan para seniman Indonesia hasil kolaborasi Jepang-Indonesia menjadi untuk propaganda lewat indoktrinasi lagu 'Maju Tak Gentar', adalah sebuah lagu melalui pendidikan semangat Jepang, perjuangan. Perubahan meliputi judul lagu dimaksudkan agar pengaruh dan dan syair, disebut transformasi dalam bentuk keinginannya berkuasa di Indonesia bisa yang lain. Perubahan itu meliputi sifat lagu bertahan lama seperti kolonial Belanda. yang terikat aturan Keimin Bunka Shidosho Selain itu, Jepang telah menabur keben- menjadi lagu yang bebas, sesuai dengan cian terhadap bangsa lain dengan keinginan penciptanya karena pengalaman- paham fasisme, baik secara halus mau- nya sebagai pejuang kemerdekaan. pun dengan jalan kekerasan, agar Dapat disimpulkan arti lagu 'Maju Tak bangsa Indonesia mau menerima begitu Gentar' pada bait pertama dan bait kedua. saja tanpa memikirkan akibatnya. Kerja Makna yang terkandung dalam lagu itu dapat sama Pusat Kebudayaan (Keimin diklasifikasikan sebagai lagu perjuangan Bunka Shidosho) dimaksudkan agar bersifat konstruktif untuk membangkitkan organisasi ini dapat menyalurkan semangat revolusi Indonesia 1945-1949. keinginan Jepang mengajak bangsa In- Selama revolusi berlangsung pada 1946 donesia terlibat dalam fasisme melawan para alumni Hollandsch Inlandsche Kweek- Amerika dan sekutunya. Selain itu, school (HIK) Muntilan tempat Cornel diperdengarkannya lagu kebangsaan 'In- Simanjuntak belajar musik, membentuk donesia Raya' terbukti bahwa Jepang perkumpulan paduan suara Pemuda telah melancarkan propaganda terse- Nusantara yang khusus menyanyikan lagu- lubung secara halus, guna menarik lagu yang perjuangan dipancarkan secara ru- simpati bangsa Indonesia. tin di RRI Kotabaru, Yogyakarta. Menurut 2). Pada masa pendudukan Jepang bangsa Franz Seda dan Alex Rumambi, lagu 'Maju Indonesia terkecoh oleh janji-janji Tak Gentar' saat itu sangat populer dan mem- Jepang, akibatnya kerugian bagi bangsa

112 Humaniora Volume XV, No. 1/2003 Lagu Propaganda dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949

Indonesia. Sukarno berpendapat bahwa More, H. Frazier. 1988. Hubungan Masyara- propaganda dan slogan Jepang adalah kat, Prinsip, Kasus, dan Masalah. sebagai perintis bangsa Asia menindas Terjemahan Suwiryo. Bandung: Rosda- bangsa Asia, merupakan gerakan pe- karya. nipuan para nasionalis Jepang konser- Mintargo, Wisnu. 2001. "Fungsi Lagu-lagu vatif, yang menganggap dirinya sebagai Perjuangan Indonesia dalam Konteks pahlawan Asia anti imperialisme Barat. Kemerdekaan Tahun 1945-1949". Tesis 3). Sebagai warisan sejarah nasional, lagu guna mencapai derajat Magister Huma- 'Maju Tak Gentar' ditetapkan menjadi niora S-2. Program Pascasarjana Uni- lagu wajib nasional bagi pendidikan versitas Gadjah Mada, Yogyakarta. dasar, menengah, hingga perguruan tinggi dan wajib diketahui seluruh rakyat ______. 2001. "Lagu Perjuangan Indonesia Indonesia. Ketetapan itu dituangkan sebagai Media Propaganda". Dalam dalam Instruksi Menteri Muda Pendidik- Jurnal Palanta Seni Budaya. Maret, no. an Pengajaran dan Kebudayaan no. 1, 6. ASKI Padangpanjang. 17 Agustus 1959, dan diterbitkan oleh ______. 2002. "Peranan Lagu-lagu Per- Balai Pustaka pada 1963. juangan terhadap Pemahaman Pendidik- an Kesadaran Nasionalisme di Indone- sia". Dalam Majalah Racmi. Mei no. 2. KEPUSTAKAAN BPG Yogyakarta. Bruner, Edward M. 1982. The Antropology Yoesoef, Soelaiman. 1979. Ilmu Jiwa Massa. of Experience. Ubana and Chicago: Uni- Surabaya: Usaha Nasional. versity of Illionis Press. Sastropoetro, R.A. Santoso. 1983. Propa- Cooper, Martin. 1998. Judgement of Value. ganda Salah satu Bentuk Komunikasi New York: Oxford University Press. Massa. Bandung: Alumni. Fakih, Mansour. 1996. Masyarakat Sipil Sitompul, Binsar. 1987. Cornel Simanjuntak, untuk Transformasi Sosial. Yogyakarta: Komponis, Penyanyi dan Pejuang. Pustaka Pelajar. Jakarta: Pustaka Jaya. Herkusumo, Arniati Prasedyawati. 1982. Soedarsono, R.M. 1998. Seni Pertunjukan Chuo Sangiin Dewan Pertimbangan di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat pada Pendudukan Jepang. Jakarta: Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Rosda Jayaputra. Pendidikan dan Kebudayaan. Hermeren, Goran. 1994. Art and Life: Model Soemanto, Bakdi. 1992. "Cornel Simanjuntak for Understanding Music. Rectived: Luad Seniman Pejuang dan Pejuang Seni- University. man". Dalam Payaman J. Simanjuntak. (ed). Seniman Pejuang dan Pejuang Kahin, George Mc Turman. 1985. Nasionalis- Seniman. Jakarta: HIPSMI, . me dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: UNS dan Pustaka Sinar Harapan. Sukahardjana. 1983. Estetika Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebuda- Kamajaya. 1979. Sejarah Bagimu Negri Lagu yaan. Nasional. Yogyakarta: U.P. Indonesia. Magill, Frank N. (ed). 1996. International Encyclopedia of Government and Poli- tics. Volume 2. Singapore: PTE.

Humaniora Volume XV, No. 1/2003 113 Wisnu Mintargo

Lampiran

Lagu Propaganda Keimin Bunka Shidosho 'Madjoe Poetra-Poetri Indonesia' ciptaan Cornel Simanjuntak pada 1944 sebelum revolusi.

Bait I Bait II. Hai Poetra-poetri di Indonesia Jo ajo madjoe Poetra-poetri kita Jang tlah berabad-abad menderita Jo madjoe ladjoe anak Indonesia Jo serentaklah bangoen dari mimpi Jo gempoer leboer marah dan bentjana Jo ajo bakti pada boe pertiwi Jo jo bersorai ramai rambah rata.

Reff. Kibarkan bendera gerakan tenaga Mentjipta Asia Raja Kibarkan bendera gerakan tenaga Mentjipta Asia Raya (ke bait II)

Lagu Perjuangan 'Maju Tak Gentar' ciptaan Cornel Simanjuntak pada 1945 diubah fungsinya pada awal revolusi

Bait I. Bait II. Maju tak gentar membela yang benar Bergerak-bergerak, serentak-serentak Maju tak gentar hak kita diserang Menerkam, menerkam terjang Maju serentak mengusir penyerang Tak gentar, tak gentar, menyerang- Maju serentak tentu kita menang menyerang Majulah, majulah menang

114 Humaniora Volume XV, No. 1/2003