DESKRIPSI PERTUNJUKAN PADA KOMUNITAS GITAR “MEDAN GUITAR JAMM” DI KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O L E H

NAMA : ALEX HAMONANGAN SIREGAR NIM : 170707022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2021

i

Universitas Sumatera Utara

ii

Universitas Sumatera Utara

iii

Universitas Sumatera Utara

iv

Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 8 Februari 2021

Alex Hamonangan Siregar

NIM. 170707022

i

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Pujisyukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Deskripsi Pertunjukan

Pada Komunitas Gitar “Medan Guitar Jamm” Di Kota Medan " ini sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana di Fakultas Ilmu Budaya Program Studi

Strata-1 Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam analisis maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini agar menjadi skripsi yang lebih baik lagi kedepannya.

Skripsi ini dapat diselesaikan bukan karena kemampuan penulis sendiri, namun juga karena dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa mendukung penullis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, sebagai rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Budi Agustono, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Arifninetrirosa, SST., M.A.,, selaku ketua Program Studi Etnomusikologi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs, Bebas Sembiring, M.Si, selaku sekretaris Program Studi Etnomusikologi,

Fakutas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.

Irwansyah, M.A., selaku Dosen Pembimbing II telah meluangkan waktu, pikiran, dan

ii

Universitas Sumatera Utara tenaga untuk memeriksa dan memberikan arahan perbaikan demi penyempurnaan

skripsi ini.

6. Bapak/lbu para dosen pengajar Fakultas Ilmu Budaya, khususnya dosen-dosen

Etnomusikolog Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D, Drs. Setia Dermawan

Purba, M.Si., Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D, Drs. Torang Naiborhu,

M.Hum, M.Si,Drs. Fadlin M.A., Drs. Kumalo Trigan, M.A., Ph.D.,serta Ibu Dra.

Heristina Dewi, M.Pd., Dra. Frida Deliana, Dra. Rithaony, M.A., yang telah

memberikan ilmu pengetahuan umum dalam masa perkuliahan serta selalu

memberikan nasehat dan motivasi. Begitu juga kepada Ibu Siti Nurhawani sebagai

pegawai administrasi, terima kasih atas bantuannya selama ini.

7. keluarga penulis yang terkasih dan teristimewa, orangtua terkasih Almarhum L.

Siregar dan S. Sinaga beserta ketiga saudara kandung saya Benny Siregar, Ningsih

Siregar dan Serefina Siregar yang telah mendoakan penulis serta tidak bosan untuk

mendukung penulis dalam segala hal baik melalui doa, nasehat dan dukungan

material.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sari Tampubolon yang juga menjadi

salah satu orang yang tidak bosan dalam hal memberikan dukungan baik dalam

bentuk doa, arahan dan nasihat sampai tulisan ini terselesaikan.

9. Komet Rock grup band saya sejak kuliah bersama 4 orang abang-abang senior yang

telah mendukung perkembangan bakat penulis serta memberikan dukungan dan saran

dalam penulisan skripsi ini.

10. Komunitas Medan Guitar Jamm baik pengurus dan anggota secara khusus para

pendiri yang sudah banyak membantu proses pengerjaan dengan memberikan

iii

Universitas Sumatera Utara informasi sebagai narasumber penulis yakni Afif Nabawi, Dedek Dermawan Siregar

dan Aqil Fahmi.

10. Teman-teman stambuk 2017 Etnomusikologi yang tidak dapat saya sebutkan

namanya satu persatu, terimakasih sudah banyak berbagi cerita, pengalaman dan

belajar bersama di jurusan Etnomusikologi.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi

penulis sendiri dan bagi pembelajaran Etnomusikologi Semoga Tuhan Yang Maha Esa

selalu memberkati kita dimanapun berada.

Medan, 2021 Penulis,

Alex Hamonangan Siregar

NIM. 170707022

iv

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...... i ABSTRAK ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vi BAB I PENDAHULUAN ...... 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Pokok Permasalahan ...... 7 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 8 1.3.1 Tujuan Penelitian ...... 8 1.3.2 Manfaat Penelitian ...... 8 1.4 Konsep dan Kerangka Teori ...... 8 1.4.1 Konsep...... 8 1.4.2 Kerangka Teori...... 13 1.5 Metode Penelitian ...... 14 1.5.1 Studi Kepustakaan ...... 15 1.5.2 Studi Lapangan...... 15 1.5.2.1 Observasi ...... 15 1.5.2.2 Wawancara ...... 16 1.5.2.3 Perekaman ...... 16 1.5.3 Kerja Laboratorium ...... 17 1.6 Lokasi Penelitian ...... 17

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG SENI PERTUNJUKAN ...... 2.1 Seni Pertunjukan ...... 18 2.2 Fungsi Seni Pertunjukan ...... 19 2.3 Jenis Seni Pertunjukan ...... 23 2.4 Aspek Seni Pertunjukan ...... 25

BAB III KOMUNITAS MEDAN GUITAR JAMM ...... 3.1 Sejarah Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 29 3.2 Visi dan Misi Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 32 3.2.1 Visi ...... 32 3.2.2 Misi ...... 33 3.3 Logo Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 34 3.4 Kesekretariatan ...... 35 3.5 Struktur Organisasi Komunitas Medan Guitar Jamm...... 36

v

Universitas Sumatera Utara 3.5.1 Rapat Umum Anggota ...... 38 3.5.2 Badan Pengurus Harian (BPH) ...... 38 3.5.3 Seksi Acara ...... 40 3.5.4 Seksi Humas ...... 41 3.5.5 Seksi Peralatan ...... 41 3.5.6 Seksi Dokumentasi ...... 42 3.6 Anggota ...... 42 3.6.1 Sistem Penerimaan Anggota ...... 44 3.7 Sumber Pendanaan ...... 46 3.8 Program Kegiatan Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 46 3.8.1 Fun Sharing ...... 47 3.8.2 Event Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 48 3.8.3 Anniversary Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 49 3.8.4 Mengikuti Kompetisi ...... 51 3.8.5 Mengisi Acara Undangan ...... 52 3.8.6 Produksi Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 53

BAB IV DESKRIPSI PERTUNJUKAN KOMUNITAS MEDAN GUITAR JAMM DI KOTA MEDAN ...... 4.1 Pertunjukan Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 58 4.1.1 Perencanaan Kegiatan ...... 58 4.1.2 Proses Pertunjukan ...... 67 4.1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...... 68 4.1.2.2 Fasilitas Pertunjukan ...... 68 4.1.2.3 Peralatan Pendukung Pertunjukan ...... 70 4.1.2.4 Teknis Pertunjukan ...... 71 4.1.2.5 Alat Musik yang Digunakan ...... 71 4.1.3 Sekelompok Pemain ...... 76 4.1.4 Sekelompok Penonton ...... 78 4.2 Deskripsi Pertunjukan Musik Komunitas Medan Guitar Jamm ...... 80 4.2.1 Pengantar Transkipsi ...... 80

BAB V PENUTUP ...... 5.1 Kesimpulan ...... 104 5.2 Saran ...... 107 DAFTAR PUSTAKA ...... 108

DAFTAR INTERNET ...... 110 DAFTAR INFORMAN ...... 111 LAMPIRAN GAMBAR ...... 112

vi

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata

dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Komunitas

(community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme yang

berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas

dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,

kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang

serupa.

Komunitas (community) dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat yang

didasarkan pada perasaan yang sama, sepenanggungan, dan saling membutuhkan serta

bertempat tinggal disuatu wilayah tempat kediaman tertentu (Soekanto, 1985 : 79).

Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan komunitas merupakan kumpulan

dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan

lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para anggota

berkomitmen untuk terus bersama-sama. Komunitas dapat didefinisikan sebagai

kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal dalam wilayah tertentu, memiliki

kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai satu kesatuan, dan dapat

bertindak secara kolektif dalam usaha mereka dalam mencapai tujuan.

Menurut M. Noor Poedjajani (Poedjajani, 2005 : 56) komunitas memiliki peran

yakni tempat coming out yang berarti siap keluar, maksudnya bahwa setiap anggota

yang telah tergabung berarti telah siap keluar menuju lingkungan masyarakat. Tempat

1

Universitas Sumatera Utara tukar informasi yakni tempat menginformasikan isu, berita, gosip, gaya hidup, menyampaikan pesan, dan sebagainya, juga sebagai tempat untuk memperkenalkan teman baru. Apapun dapat diinformasikan dalam komunitas. Menunjukkan eksistensi anggota dengan berusaha menunjukkan identitas diri dan eksistensi di lingkungannya serta komunitas sebagai tempat untuk saling menguatkan yakni adanya sikap saling membantu dan mendukung.

Jenis-jenis komunitas dapat dibedakan dari beberapa hal yakni merujuk ke tempat/daerah (seperti pemukiman warga), interaksi relasional yang menghubungkan individu dalam suatu kebersamaan (komunitas moge, kuliner, fotografi) dan komunitas sebagai kekuatan kolektif (RT, majelis taklim, paroki, IDI, Himpsi,dll) (Duffy & Wong,

2003). Pada dasarnya komunitas musik terdiri dari 2 jenis yakni komunitas penikmat musik dan komunitas pelaku/penyaji seni musik, hal ini dapat dilihat secara jelas dari beberapa contoh komunitas berikut ini yakni, komunitas Slankers, komunitas Changcut

Ranges, dan komunitas K-Popers, Slankers adalah nama komunitas dari penikmat musik grup band Slank di Indonesia, Changcut Ranges adalah nama komunitas penikmat musik grup band The Changcuters, K-Popers adalah nama komunitas pecinta musik pop Korea yang ada di Indonesia. Ketiga komunitas diatas adalah komunitas penikmat musik atau kumpulan orang-orang yang menjadi penikmat sajian musik dan memiliki rasa kagum yang sama terhadap suatu grup band maupun grup musik.

Sedangkan seperti komunitas Gitaris Semarang, komunitas Drummer Semarang, komunitas Medan Society adalah komunitas yang anggotanya tidak hanya sebagai penikmat musik saja melainkan juga sebagai pelaku/penyaji dari seni musik atau permainan alat musik tertentu.

2

Universitas Sumatera Utara Salah satu dari jenis komunitas yang tercipta adalah komunitas seni dan termasuk di dalamnya adalah komunitas musik. Komunitas musik adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang memiliki minat yang sama terhadap musik dalam hal ini dalam berbagai jenis gendre/aliran musik dalam segala dinamikanya Contohnya, komunitas rock, , metal, punk, keroncong, , reggae, dan lain-lain, dan kemampuan alat musik tertentu, dll.

Indonesia sebagai negara yang luas dan memiliki keanekaragaman budaya memiliki komunitas-komunitas musik yang tersebar di berbagai wilayah nusantara.

Keberadaannya sangat dipengaruhi oleh masuknya berbagai jenis musik ke Indonesia dimasa yang lampau contohnya music Rock, Indie, Blues, Pop, Jazz, dll. Masuknya berbagai genre musik ini ke Nusantara membawa warna baru bagi musik Indonesia yang lebih tradisional dan melahirkan penggemar-penggemar di berbagai wilayah yang sering dikenal dengan sebutan komunitas.

Dari berbagai komunitas musik di Indonesia komunitas gitar adalah salah satu komunitas musik yang masih terus ada dan berkemabang hingga saat ini di berbagai wilayah Indonesia termasuk kota Medan Sumatera Utara. Terdapat beberapa komunitas gitar kota Medan yang masih aktif dalam kegiatannya diantaranya: Medan Guitar

Family, Medan Blues Society, dan Medan Guitar Jamm. Komunitas-komunitas gitar ini telah banyak melakukan berbagai kegiatan yang terorganisir dengan baik sesuai dengan tujuan dibentuknya komunitas-komunitas tersebut serta menjadi tempat atau wadah para seniman gitar untuk mengekspresikan diri dan kemampuan bermain gitar.

Medan Guitar Jamm adalah komunitas gitar pertama yang terbentuk di Kota

Medan, komunitas ini sejak awal dibentuk pada 10 Oktober 2010 dan menjadi

3

Universitas Sumatera Utara komunitas yang menerima anggota dari berbagai genre musik oleh para gitaris-gitaris muda Kota Medan, dengan hal ini komunitas ini menjadi komunitas yang kaya dengan keberagaman kemampuan anggota dengan genre musik gitar yang berbeda-beda.

Selama kurun waktu selama 10 tahun sejak dibentuk, komunitas ini tetap aktif dari tahun ke tahun dengan berbagai tantangan yang dihadapi dari periode ke periode untuk mempertahankan dan melaksanakan visi dan misi komunitas serta keeksistensiannya .

Pada awalnya komunitas ini diprakarsai oleh 3 orang pemain instrument gitar berusia muda yang memiliki ide menyatukan para pemain instrument gitar yang ingin berkembang atau belajar serta menjalin silaturahmi antar sesama pecinta gitar yang ada di Kota Medan terutama pada kalangan anak muda. Berawal dari adanya media sosial

Fan-Page Gitar Facebook yang mempertemukan Dedek Dermawan Siregar sebagai founder atau pendiri dan dibantu oleh dua orang co-founder yakni Afif Nabawi dan

Rida Falipi, mereka memiliki keinginan yang sama untuk membangun suatu komunitas gitar yang dibangun dengan visi misi yang jelas yakni menjadi komunitas terdepan dalam memberikan pemahaman tentang musik terutama gitar dengan mengusung tagline “my guitar my soul my inspiration” dan menjadi wadah kreatif bagi gitaris muda kota Medan, meningkatkan eksistensi dan kulitas para gitaris di Kota Medan dan membangun silahturahmi musisi/gitaris Kota Medan. Dengan keinginan tersebut maka komunitas ini mulai aktif dan pertama kali dipimpin oleh founder yakni Dedek

Dermawan Siregar, Afif Nabawi sebagai sekretaris dan Bara Meganawawi sebagai bendahara, masa kepemimpinan Dedek Dermawan Siregar berlangsung selama 8 tahun hingga tahun 2018 dengan jumlah anggota diawal hanya 5 orang hingga terus bertambah menjadi 40 orang dan terus mengalami sirkulasi pergantian dari tahun ke

4

Universitas Sumatera Utara tahun, kemudian dilanjutkan dengan Aqil Fahmi menjadi ketua, Yudha Tama sebagai sekretaris dan bendara tidak berganti sampai saat ini dengan anggota sebanyak 40 orang.

Anggota komunitas gitar Medan Guitar Jamm adalah kalangan para mahasiswa, pelajar maupun kalangan umum.

Medan Guitar Jamm sejak terbentuk hingga saat ini adalah salah satu komunitas non provit, dibuktikan dengan aktivitas komunitas ini sejak tahun 2010 sering mengadakan event yang tujuannya hanya untuk fun sharing atau berbagi ilmu tentang tehnik permainan gitar dan menjalin silaturahmi antar musisi Kota Medan, dan para peserta sama sekali tidak dipungut biaya apapun didalam event tersebut.

Setiap orang yang ingin bergabung menjadi anggota Medan Guitar Jamm cukup dengan memiliki kemauan untuk belajar gitar dan memiliki rasa tanggung jawab sebagai anggota. Saat ini jumlah anggota Medan Guitar Jamm ada sebanyak 34 orang yang semuanya berusia antara 20 tahun sampai 35 tahun. Pengurus harian bersama para anggota terus terbuka menerima anggota baru atau memperkenalkan komunitas ini secara luas kepada kaum muda melalui media social dan cara konvensional yaitu dengan cara menempel poster di mading-mading beberapa universitas dan di tempat- tempat lainnya.

Rutinitas Medan Guitar Jamm setiap minggunya melakukan kegiatan fun sharing ilmu yang berlokasi di Merdeka Walk Medan yakni lokasi yang sering dikunjungi banyak orang khususnya anak-anak muda di Kota Medan, kegiatan ini dilaksanakan di salah satu pondok yang tersedia di lokasi tersebut, dan anggota-anggota komunitas

Medan Guitar Jamm berbagi ilmu kepada siapapun yang datang ke pondok untuk belajar tentang gitar, kegiatan ini biasanya dilaksanakan selama 3 sampai 4 jam.

5

Universitas Sumatera Utara Kekompakan serta kebersamaan anggota Medan Guitar Jamm menjadikan komunitas ini aktif mengadakan event setiap tahunnya terkhusus nya pada acara anniversary dan juga sering mengikuti event-event lainnya seperti event kampus atau event dari brand produk tertentu.

Konsistensi komunitas dalam mempertahankan eksistensinya hingga kurun waktu

10 tahun menjadi salah satu prestasi dari komunitas ini, dan pada tahun 2016 Medan

Guitar Jamm adalah satu-satunya komunitas gitar di Kota Medan yang sudah merilis album kompilasi dalam bentuk rilisan fisik keping CD, berisi 8 lagu instrumental dari tiap-tiap anggotanya yang membawa berbagai genre musik mulai dari , fusion jazz, metal hingga etnis. Para anggota Medan Guitar Jamm juga pernah mendapatkan prestasi sebagai finalis ajang Indonesia Mencari Bakat dan finalis Loop

Band Competition. Diantaranya Afif Nabawi sebagai finalis Medan Guitar Competition pada tahun 2013, Fahri sebagai juara Yamaha Youth Competition pada tahun 2013,

Cindra Gani atas sebagai juara Medan Guitar Show pada tahun 2015. Komunitas Medan

Guitar Jamm juga sudah sering diliput media informasi Kota Medan seperti Gitar Plus,

Tribun Medan, Komunitas.id, Cerita Medan, dan Unclekick dalam berbagai kegiatannya yang bertujuan untuk memperkenalkan dan membuktikan konsistensi komunitas ini kepada masyarakat. Komunitas Medan Guitar Jamm juga sering ikut berpartisipasi pada kegiatan sosial yang diadakan setiap tahun khususnya di bulan Ramadhan. Salah satunya adalah kegiatan amal berbagi bersama korban Sinabung.

Dengan melihat latar belakang di atas, telah diketahui bahwa komunitas gitar

Medan Guitar Jamm sudah berdiri selama 10 tahun atau satu dekade dengan segala prestasi dan karya yang dihasilkan hingga saat ini serta ciri khas yang dimilikinya

6

Universitas Sumatera Utara membuatnya berbeda dengan komunitas-komunitas lain di Kota Medan, maka penulis tertarik untuk memfokuskannya terhadap aspek pertunjukan gitar yang dikelola oleh

Medan Guitar Jamm. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengkaji dan meneliti lebih dalam serta menuliskannya kedalam skripsi yang berjudul: “Deskripsi Pertunjukan

Komunitas Gitar Medan Guitar Jamm di Kota Medan”.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka pokok permasalahan yang menjadi kajian dalam tulisan ini adalah:

1. Bagaimana keberadaan komunitas gitar Medan Guitar Jamm di kota Medan ?

2. Bagaimana pertunjukan komunitas gitar Medan Guitar Jamm di kota Medan ?

7

Universitas Sumatera Utara 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan keberadaan komunitas gitar Medan Guitar Jamm di kota

Medan

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi dan pemahaman mengenai keberadaan komunitas gitar

Medan Guitar Jamm di kota Medan.

2. Memberikan informasi dan pemahaman mengenai deskripsi pertunjukan komunitas

Medan Guitar Jamm.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian (Singarimbun,

1989: 33). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwadarminta sebagai editor

(1995:456) dikatakan bahwa konsep diartikan sebagai rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian kongkret. Konsep juga merupakan unsur pokok dari suatu penelitian (Koentjaraningrat, 1987:36). Dalam penelitian ini, perlu dijelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yakni: (1) deskripsi, (2) pertunjukan seni dan (3) komunitas.

8

Universitas Sumatera Utara (1) Deskripsi

Deskripsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Menurut Gorys Keraf

(1982:93), arti deskripsi adalah suatu wacana yang digunakan untuk menyampaikan hal atau objek pembicaraan sehingga para pembaca seperti melihat sendiri objek tersebut secara langsung. Di dalam deskripsi penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, perasaan, penyampaian sifat, dan rincian wujud yang ditemukan pada objek. Berdasarkan dua kutipan diatas deskripsi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah menyampaikan sesuatu yang bersifat menyatakan dengan menggambarkan secara jelas dan terperinci tentang mengenai manajemen pengelolaan terkhususnya pada periode

2018-2020 dimana Aqil Fahmi selaku ketua komunitas serta pertunjukan komunitas

Medan Guitar Jamm di Kota Medan.

(3) Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan Indonesia memiliki ciri yang istimewa. Ia adalah sosok seni pertunjukan yang bersifat sangat lentur. Ia memiliki sifat yang demikian karena lingkungan masyarakatnya selalu berada pada suatu kurun waktu tertentu, mapan, dan mengembangkan suatu sosok yang tumbuh sebagai suatu tradisi (Umar Kayam, 2003:3).

Menurut Murgiyanto (1996:156) kata seni pertunjukan secara umum memiliki arti tontonan yang bernilai seni seperti drama, tari, musik yang disajikan secara khusus di depan penonton.

Menurut Sal Murgiyanto (1996:156), pertunjukan adalah sebuah komunikasi yang dilakukan oleh satu orang atau lebih, pengirim pesan merasa tanggung jawab pada seseorang atau lebih penerima pesan, dan kepada sebuah tradisi seperti yang mereka

9

Universitas Sumatera Utara pahami bersama melalui seperangkat tingkah laku yang khas. Komunikasi akan terjadi jika pengirim pesan (pelaku pertunjukan) benar-benar mempunyai maksud (intention) dan penonton memiliki perhatian (attention) untuk menerima pesan. Dengan kata lain, dalam sebuah pertunjukan harus ada pemain (performer) penonton (audience), pesan yang dikirim dan cara penyampaian yang khas. Melihat konsep di atas, berbagai pertunjukan Medan Guitar Jamm dapat dikategorikan sebagai seni pertunjukan dimana dalam pertunjukannya ada pemain, penonton, pesan yang dikirim, dan dengan penyampaian pesan yang khas.

(4) Komunitas

Komunitas merupakan kelompok sosial dari berbagai organisme dengan bermacam-macam lingkungan, pada dasarnya mempunyai habitat serta ketertarikan atau kesukaan yang sama. Di dalam komunitas, individu-individu di dalamnya mempunyai kepercayaan, kebutuhan resiko, sumber daya, maksud, preferensi dan berbagai hal yang serupa atau sama. Menurut Kertajaya Hermawan (2008), komunitas adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa peduli satu sama lain dan terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.

Dapat diartikan bahwa komunitas adalah suatu kumpulan orang-orang tertentu pada suatu wilayah tertentu dan waktu tertentu yang membentuk kelompok-kelompok sosial, sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas yang kemudian menghasikan kebudayaan dan peraturan- peraturan yang dijadikan dasar bersama, serta dapat bertindak secara kolektif dalam mencapai tujuan yang sama.

10

Universitas Sumatera Utara Dalam suatu komunitas akan terdapat unsur-unsur yang mendukung terbentuknya komunitas. Unsur-unsur komunitas adalah sebagai berikut:

1. Manusia (people) yakni setiap individu akan membentuk sekelompok individu yang

sejenis yang akan membentuk komunitas dan menghasilkan kebudayaan.

2. Kelompok Sosial yakni himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama

disebabkan oleh adanya hubungan antar mereka yang menyangkut hubungan timbal

balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling menolong.

Sekelompok orang tersebut mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaan.

(R.M MacIver dan Charles H, 1961:213)

3. Kebudayaan (Adat-istiadat, norma/nilai budaya). Kebudayaan diartikan sebagai

hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

4. Territorial (territory) yakni letak wilayah atau letak geografis mendorong

sekelompok orang untuk membentuk sebuah komunitas yang menjadi ciri khas dari

tempat tinggal mereka.

5. Status dan peran yakni untuk membentuk suatu kelompok yang sama-sama

mempunyai tujuan atau kesamaan dalam bidang tertentu untuk mencapai tujuan itu

bersama-sama.

Salah satu komunitas yang ada dalam masyarakat adalah komunitas seni. Bidang kesenian menjadi kesamaan bagi sejumlah individu yang menggabungkan diri menjadi sebuah komunitas seni. Komunitas seni sendiri tidak hanya memiliki satu jenis saja, namun mengerucutkan diri terhadap bidang-bidang kesenian seperti tari, drama, wayang, teater, musik dan lain-lain. Sejumlah komunitas seni sangat banyak ditemukan khususnya di Indonesia sebagai negara yang kaya akan keseniannya. Diantaranya

11

Universitas Sumatera Utara adalah komunitas tari, komunitas pentas seni peran, komunitas seni rupa, komunitas wayang, komunitas musik dan berbagai komunitas seni lainnya di berbagai wilayah

Indonesia.

Dalam penelitian ini, salah satu komunitas seni yang dibahas adalah komunitas musik. Kegemaran terhadap musik menjadi landasan umum berdirinya sejumlah komunitas-komunitas musik. Secara umum komunitas musik bertujuan menyediakan wadah bagi para musisi untuk dapat mengakomodasi kebutuhan musik mereka secara maksimal. Dengan adanya wadah ini diharapkan dapat memudahkan mereka untuk dapat berinteraksi serta tercipta rasa kekeluargaaan terhadap komunitas musik tersebut.

Komunitas musik yang menjadi objek penelitian ini adalah salah satu komunitas musik di kota Medan yang bernama komunitas Medan Guitar Jamm. Komunitas musik ini adalah kumpulan individu yang memiliki daya tarik yang sama terhadap permainan alat musik gitar. Dalam komunitas ini ketertarikan anggota pada alat musik gitar tidak dibatasi pada satu jenis gitar saja, namun sejumlah jenis dan permainan gitar juga terdapat dalam komunitas ini dan juga terdapat beragam genre musik yang mampu dibawakan oleh para anggotanya.

Komunitas Medan Guitar Jamm adalah komunitas gitar tertua di kota Medan yang berdiri sejak tahun 2010. Sebagai salah satu komunitas musik di kota Medan,

Medan Guitar Jamm rutin melaksanakan pertunjukan musik baik kegiatan rutin tahunan ataupun bulanan serta kegiatan lainnya yang mendukung peningkatan musikalitas komunitas ini. Komunitas Medan Guitar Jamm juga turut berpastisipasi dalam kegiatan pertunjukan musik yang dilaksanakan komunitas musik lain dan sebagai bagian dari

12

Universitas Sumatera Utara masyarakat komunitas ini juga melaksanakan beberapa kegiatan sosial atau kegiatan kemanusiaan.

1.4.2 Teori

Teori adalah salah satu acuan yang digunakan oleh penulis untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini atau dengan kata lain teori adalah landasan berfikir dalam pembahasan. Menurut Snelbecker (1974:31) teori adalah sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis (yaitu yang memiliki aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan yang lainnya dengan data dasar yang diamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk menjelaskan fenomena yang diamati (baca Lexi J. Moleong dalam bukunya yang bertajuk Metodologi

Penelitian Kualitatif 2000:34).

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini akan disajikan teori-teori dari berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk mendeskripsikan seni pertunjukan pada komunitas Medan Guitar Jamm di Kota Medan, maka penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh oleh Milton Singer (1996:164-165) dengan melihat tujuh aspek yang berkaitan, yaitu: (1) Waktu pertunjukan yang terbatas, (2)

Adanya awal dan akhir pertunjukan, (3) Acara kegiatan yang terorganisir, (4)

Sekelompok pemain. (5) Sekelompok penonton, (6) Tempat pertunjukan, dan (7) kesempatan untuk mempertunjukannya.

Hal yang sama berlaku pada komunitas Medan Guitar Jamm disetiap kegiatan pertunjukan harus memiliki konsep dan perencanaan yang baik dalam hal merencanakan waktu dan tempat pertunjukan, acara kegiatan yang terorganisir, dan sekolompok

13

Universitas Sumatera Utara pemain yang akan menghibur penonton (audience) dan mendapatkan apresiasi dari pertunjukan yang dilaksanakan.

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1997:16). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian maka hasil penelitian akan digambarkan dan dijelaskan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh penulis, yaitu: sifat-sifat suatu individu, gejala, keadaan, atau kelompok tertentu agar penulis dapat memaparkan dan menggambarkan secara detail sesuai dengan data yang diperoleh dari ungkapan, catatan, dan tingkah laku masyarakat yang diteliti (Koentjaraningrat 1985:20).

Dalam melakukan penelitian penulis mengacu pada pendapat Nettl (1964:62) yang mengatakan ada dua hal yang esensial untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin Etnomusikologi, yaitu kerja lapangan (fieldwork) dan kerja laboratorium (desk work). Kerja lapangan berupa pemilihan lokasi penelitian, pemililihan informan, pengambilan dan pengumpulan data yang berupa rekaman video, foto, dan hasil wawancara. Kerja laboratorium berupa penggolahan dari data-data yang telah didapatkan di lapangan untuk selanjutnya di analisis hingga membuatnya menjadi sebuah kesimpulan.

14

Universitas Sumatera Utara 1.5.1 Studi Kepustakaan

Penulis terlebih dahulu mengadakan studi kepustakaan untuk mencari tulisan- tulisan pendukung teori, metode, dan konsep yang berhubungan dengan tulisan ini, yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian. Dimulai dari membaca skripsi-skripsi mahasiswa terdahulu di Etnomusikologi USU, artikel dan buku-buku pendukung yang berkaitan dengan tulisan ini, selain itu, penulis juga melakukan pencarian data dari situs-situs internet.

1.5.2 Studi Lapangan

1.5.2.1 Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduan, 2004: 104). Dalam hal ini, penulis melakukan observasi dengan cara mengamati dan melihat secara langsung serta memahami apa yang sudah dilakukan komunitas Medan Guitar Jamm untuk menunjukan bagaimana kepengurusan komunitas tersebut terorganisir dengan baik dan melihat hal yang berbeda dari konsep pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm dengan komunitas gitar lainnya.

15

Universitas Sumatera Utara 1.5.2.2 Wawancara

Menurut Koentjaraningrat (1991:136) mengatakan bahwa kegiatan wawancara secara umum terbagi atas tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara, teknik bertanya, dan pencatatan data hasil wawancara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik wawancara, yaitu wawancara terfokus dan wawancara bebas. Wawancara terfokus (focused interview) yaitu teknik wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mempunyai struktur namun pertanyaan yang ditanyakan tetap terpusat pada satu pokok yaitu apa yang menjadi pokok permasalahan. Sedangkan, wawancara bebas (free interview) dimana pertanyaan- pertanyaan diajukan kepada informan berlangsung dari satu masalah kemasalah lain namun tidak keluar dari topik permasalahan. Dalam teknik wawancara penulis melakukan wawancara terhadap berberapa sumber/informan yang menjadi sumber informasi melalui penelitian ini:

1.5.2.3 Perekaman

Penulis melakukan perekaman dalam penelitian ini untuk memudahkan dalam mengumpulkan data. Penulis melakukan perekaman dengan cara perekaman audio dan video dengan menggunakan kamera Nikon d5500 dan Handphone android sebagai media yang membantuk dalam proses perekaman.

16

Universitas Sumatera Utara 1.5.3 Kerja Laboratorium

Etnomusikologi bukan hanya sebuah disiplin lapangan, tetapi juga merupakan disiplin laboratorium. Pelaksanaan kerja laboratorium adalah pengolahan dari data-data yang sudah didapatkan di lapangan, mulai dari observasi, wawancara, dan perekaman.

Dalam kerja laboratorium, semua data yang dikumpulkan oleh penulis akan dianalisis dalam laboratorium. Kemudian hasil data yang diperoleh diuraikan dengan teknik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan data sesuai dengan kebutuhan tulisan ini.

1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian penulis dalam mengumpulkan data berada di Studio Qils Music,

Gg. Persatuan No.37, Tanah Enam Ratu, Kec. Medan Marelan, Kota Medan.

17

Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG SENI PERTUNJUKAN

2.1 Seni Pertunjukan

Kesenian adalah perwujudan dari bentuk-bentuk yang ekspresif atau penampilan bentuk-bentuk ekspresif dari seseorang. Sebagai bagian kebudayaan kesenian dapat digolongkan menjadi tiga golongan utama, yaitu seni rupa, misalnya seni patung, kria, seni geafik, seni reklame, seni arsitektur dan seni dekorasi. Seni pertunjukan misalnya seni tari, karawitan, seni musik, deklamasi, dan seni drama. Seni audio visual misalnya seni video dan seni film (Bandem, 1985: 303). Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam kesenian tersebut meliputi ide, perilaku, dan wujud (Havland, 1975: 11). Sementara itu seni pertunjukan dapat dipilah menjadi kesenian tradisi, kesenian modern dan kesenian massa.

Seni pertunjukan merupakan sebuah media untuk mempertunjukan atau mempertontonkan bentuk keindahan seni, seperti, seni tari, seni musik, dan seni rupa, yang dalam penyajiannya melibatkan pelaku dengan berbagai tema pertunjukan. Kata pertunjukan diartikan sebagai “sesuatu yang dipertunjukan atau tontonan yang didalamnya mencakup sebuah proses yang memerlukan ruang dan waktu, mempunyai pola atau struktur sajian awal, tengah dan akhir. Karya seni yang dipertunjukan didukung oleh beberapa elemen seperti musik, gerak, kostum, rupa untuk menghibur dan menyampaikan pesan makna pertunjukan tersebut kepada penonton. Seni pertunjukan juga mengandung tahapan penyajian persiapan, pementasan, dan penyelesaian. Didalam seni pertunjukan juga mencakup 3 hal penting yakni:

18

Universitas Sumatera Utara 1. Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji

2. Adanya kegiatan yang dilakukan oleh penyaji dan kemudian disebut pertunjukan

3. Adanya orang yang menjadi sasaran suatu pertunjukan (Penonton/audience)

Pada dasarnya seni pertunjukan berkembang dan dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat tertentu, sehingga kesenian itu tidak pernah bisa dilepaskan dari masyarakat, oleh karenanya dalam lingkungan itulah akan tercipta suatu kesepakatan, baik yang meruntut pada bagian adat istiadat, maupun kebutuhan akan hiburan. Seni pertunjukan dalam kesenian tradisional bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan untuk dapat dinikmati atau dilihat. Bentuk pertunjukan merupakan wujud dari beberapa unsur penyajian yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan tertentu dari seniman kepada masyarakat dalam pertunjukan kesenian tradisional. Pertunjukan kesenian tradisional juga merupakan sebuah bentuk ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, dan perwujudan norma-norma estetik-artistik yang berkembang pada suatu daerah tertentu.

2.1.2 Fungsi Seni Pertunjukan

Soedarsono (2003:1) menyebutkan fungsi seni pertunjukan di dalam kehidupan masyarakat sangat beragam, di antaranya sebagai ritual kesuburan, memperingati daur hidup sejak kelahiran manusia sampai meninggal, mengusir wabah penyakit, melindungi masyarakat dari berbagai ancaman bahaya, hiburan pribadi, presentasi estetik (tontonan), media propaganda, penggugah solidaritas sosial, pengikat solidaritas nasional, dan sebagainya.

Seni pertunjukan memiliki fungsi lain yang diartikan berbeda oleh setiap zaman, setiap kelompok, dan setiap lingkungan masyarakat. Tetapi secara garis besar ada tiga

19

Universitas Sumatera Utara fungsi primer dari seni pertunjukan, seperti yang diungkapkan oleh Soedarsono (1999, hlm. 57) bahwa Setiap jaman, setiap kelompok etnis, serta setiap lingkungan masyarakat, setiap bentuk seni pertunjukan memiliki fungsi primer dan sekunder yang berbeda. Namun demikian secara garis besar seni pertunjukan memiliki tiga fungsi primer, yaitu

1. Sebagai sarana ritual

Seni pertunjukan sebagai sarana ritual didalam seni pertunjukan ini terdapat aturan yang sudah menjadi ketetapan didalam pelaksanaannya yakni:

- Diperlukan hari, waktu, tempat khusus, dan terpilih yang dianggap sakral.

- Diperlukan pemain terpilih yang layak untuk menjadi pemeran dalam pertunjukan

tersebut.

- Diperlukan seperangkat sesaji baik berupa makanan ataupun benda-benda yang

dianggap sakral.

- Diperlukan busana yang khas didalam pelaksanaanya yang dipercaya sebagai rasa

hormat kepada roh-roh sekitar yang dipercaya.

2. Seni pertunjukan sebagai hiburan pribadi

Seni pertunjukan sebagai hiburan pribadi dimana penikmatnya harus melibatkan diri dalam pertunjukan itu. Seperti halnya Indonesia yang kaya akan tari-tari tradisional yang berfungsi sebagai hiburan pribadi. Biasanya asal penikmat bisa mengikuti irama lagu yang mengiringi tari serta merespon penari wanita pasangannya, kenikmatan pribadi akan tercipta.

3. Sebagai presentasi estetis.

20

Universitas Sumatera Utara Seni pertunjukan ini adalah seni pertunukan yang dilaksanakan atau yang sering digelar pada umunya yang memiliki fungsi sebagai media hiburan yang bisa dinikmati dari para pelaku pertunjukan. Hal ini dapat dilakukan ketika seseorang menyaksikan dan mendengarkan orkestra musik, menonton pementasan tari-tari kreasi baru, atau pergelaran wayang kulit kemasan padat maupun semalam suntuk yang tidak bersangkut paut dengan ritual dan tidak bermuatan bermacam-macam pesan. R. M. Soedarsono.

Metodelogi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa 2001 mengatakan bahwa didalam seni pertunjukan terdapat fungsi sekunder yang terbagi menjadi sembilan yakni:

1. Sebagai pengikat solidaritas kelompok masyarakat

2. Sebagai pembangkit solidaritas bangsa

3. Sebagai media komunikasi massa

4. Sebagai media propaganda pemerintahan

5. Sebagai media propaganda politik

6. Sebagai media propaganda agama

7. Sebagai media meditasi

8. Sebagai media terapi

9. Sebagai media perangsang prduktif

Selain dari 3 fungsi utama yang dikemukakan oleh Soedarsono, terdapat beberapa fungsi lainnya dari masing-masing seni pertunjukan yakni seni pertujukan tari, teater dan pertunjukan musik. Hal ini dikemukakan Jaeni dalam bukunya yang berjudul

Kajian Seni Pertunjukan Dalam Perspektif Komunikasi Seni yang menyatakan bahwa adanya fungsi dari setiap pertunjukan dilatarbelakangi oleh tujuan dan kebutuhan

21

Universitas Sumatera Utara masyarakat pelaksananya. Fungsi Seni Pertunjukan Tari oleh Gertrude Prokosh Kurath dalam tulisannya Panorama of Dance Etnology yakni tari berfungsi untuk inisiasi kedewasaan, percintaan, persahabatan, perkawinan, pekerjaan, pertanian, perbintangan, perbururan, menirukan binatang, menirukan perang, penyembuhan,kematian, kerasukan dan lawakan. Dalam tulisan lain The Function of Dance in Human Society menuliskan tari sebagai refleksi organisasi social, sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, aktivitas rekreasi atau hiburan, ungkapan serta pembebasan psikologis, refleksi nilai- nilai estetis atau murni aktivitas estetis dan sebagai refleksi kegiatan ekonomi.

Pada seni pertunjukan teater oleh Dramawan dalam Teater yang Hidup (2008) mengatakan bahwa fungsi teater sebagai wadah komunikasi masyarakat yang bertujuan mengubah sikap, opini, perilaku, dan dapat mengubah masyarakat. Pada penelitian lannya diungkapkan bahwa pertunjukan seni teater sebagai pengiring hajat-hajat social, hiburan, pelestarian folklore lisan yang berhubungan dengan cerita rakyat. Pada seni pertunjukan music oleh Allan P. Meriam dalam tulisanya berjudul The Antropology Of

Music menyatakan bahwa pertunjukan music berfungsi sebagai kenikmatan estetis bagi penciptanya maupun bagi penontonnya. Musik juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang memahaminya, selain itu music juga berfungsi sebagai representasi simbolis, respon fisik, memperkuat konformitas ritual-ritual keagamaan dan sumbangan kepada pelestarian kebudayaan.

2.3 Jenis Seni Pertunjukan

Jenis seni pertunjukan sebagai tontonan dapat dibagi menjadi 3 yakni: seni pertunjukan tari, seni pertunjukan drama, dan seni pertunjukan musik. 3 jenis seni

22

Universitas Sumatera Utara pertunjukan tersebut memiliki komponen dan fungsi yang berbeda-beda yang akan

diuraikan sebagai berikut.

1. Seni Pertunjukan Tari

Tari merupakan salah satu jenis kesenian yang telah dikenal oleh banyak

kalangan. Tari sebagai karya seni adalah salah satu pernyataan budaya, karena sifat,

gaya dan fungsinya tak dapat dilepaskan dari kebudayaan yang menghasilkan.

Kebudayaan begitu banyak coraknya. Perbedaan sifat dan ragan tari dalam berbagai

kebudayaan disebabkan banyak hal, seperti; lingkungan alam, perkembangan sejarah,

sarana komunikasi, kesemuanya akan membentuk suatu citra kebudayaan yang khas.

Tari adalah gerak yang ritmis (menurut Curt Sahch). Menurut pangeran Suryodiningrat

tari adalah gerak gerik dari seluruh bagian tubuh yang disusun selaras dengan irama

musik serta mempunyai maksud dan makna tertentu. Menurut Koentjoroningrat (dalam

Jazuli 1994:3) mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh

atau badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai

dengan maksud dan tujuan di dalam tari. Sedangkan menurut Sudarsono tari adalah

ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah dan

berbudaya. Tari dapat dipahami secara aspek, bentuk dan teknik yang berkaitan dengan

komposisinya (analisis bentuk atau penataan koreografinya), tehnik penarinya (analisis

cara melakukan atau ketrampilan) (Hadi 2003: 4).

2. Seni Pertunjukan Teater

Seni pertunjukan drama adalah seni pertunjukan yang bersangkutan dengan

tindakan keluar cerita-cerita didepan penonton yang menggunakan kombinasi dari

pidato, gerakan, musik, gerak, suara dan pemandangan. Menurut Ferdinan Bruneitiere

23

Universitas Sumatera Utara drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak

manusia dengan action dan prilaku. Menurut Sapardi Djoko Damono (1983:149)

unsur-unsur drama terdiri dari sutradara, pemain, dan penonton. Selain itu terdapat

sarana pendukung dalam pertunjukan drama yakni pentas dan komposisi, tata busana,

tata rias, pencahayaan, tata suara, dan ilustrasi musik. Dalam seni pertunjukan drama,

penguasaan dasar-dasar seni pertunjukan khususnya cara bermain drama, sangatlah

penting. Kemampuan ekspresi drama menuntut teknik-teknik penguasaan tubuh seperti

relaksasi, konsentrasi, situasi dan tuntutan-tuntutan teknis dari sebuah pementasan.

3. Seni Pertunjukan Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni

menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk

menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada

atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan

keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Musik adalah salah

satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat

pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal.

Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya

dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan

masyarakat melayu. Seni musik ialah sebuah seni yang menggunakan suara yang

disusun sedemikian rupa yang sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan

terutama pada suara yang dihasilkan dari alat-alat yang bisa menghasilkan irama. Musik

24

Universitas Sumatera Utara juga tidak terlepas dari instrument atau alat musik yang terdiri dari alat musik tradisional dan alat musik modern.

2.4 Aspek Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan sebagai bagian dari kebudayaan memiliki 4 aspek dasar yang dimiliki oleh setiap seni pertunjukan, yakni:

1. Aspek Manusia

Manusia adalah homocreator atau manusia pencipta dalam seni pertunjukan.

Manusia adalah subjek yang menggerakan segala dinamika atau komponen dalam seni pertunjukan. Dalam seni pertunjukan aspek manusia dikenal dengan sebutan seniman dan juga sebagai pemimpin dalam sebuah seni pertunjukan. Pada seni pertunjukan tradisional perananan manusia sangat penting dan berpengaruh besar hal ini dapat dilihat dari tokoh didalam tradisi yang berpengaruh besar terhadap keberlangsungan seni pertunjukan tersebut. Manusia dalam seni pertunjukan tradisional memiliki ideologi kerakyatan, rasa memiliki, dan persaudaraan yang tinggi. Sementara dalam seni pertunjukan modern manusia menjadi tokoh seniman biasanya seorang yang ahli, pakar, pimpinan grups yang dianggap memiliki kemampuan manajerial dan kharismatik. Peran manusia dalam seni pertunjukan modern memiliki diferensiasi kemampuan dan fungsinya masing-masing dan disatukan oleh tujuan konsepsional.

2. Aspek Pertunjukan

Dalam aspek pertunjukan akan dikenal istilah pra-pertunjukan yaitu persiapan- persiapan upacara, sesajen, dan persiapan pertunjukan. Bagian ini jarang diperhatikan

25

Universitas Sumatera Utara karena dianggap tidak terlalu penting padahal bagian ini memiliki peran besar dalam keberlangsungan pertunjukan. Pra-pertunjukan meliputi segala sesuatu persiapan sebelum pertunjukan dimulai baik upacara sesajen (tradisional) maupun persiapan panggung dan lain-lain. Setelah pra-pertunjukan terdapat pementasan utama yang menyajikan realitas panca indra dan realitas nilai-nilai. Pertunjukan adalah proses jalannya pertunjukan yang menjadi pokok pementasan yang akan disampaikan dengan bahasa verbal maupun non-verbal dengan kekuatan artistik dan sentuhan nilai-nilai estetik. Pertunjukan dibatasi oleh durasi waktu yang dimulai pembukaan dan diakhiri oleh penutup. Ketika Pertunjukan berakhir maka aka nada tahap pasca pertunjukan dimana akan ada kegiatan setelah pertunjukan usai contohnya seperti pembongkaran panggung, evaluasi, atau kesibukan lain dibalik panggung. Aspek ini juga jarang diperhatikan namun tidak kalah penting dari aspek lainnya.

3. Aspek Penonton

Aspek penonton merupakan aspek yang penting dalam sebuah pertunjukan sebagai sandingan (pasangan bagi pertunjukan) yang artinya adanya yang mempertontonkan dan ada yang menonton pertunjukan tersebut. Tanpa adanya penonton pertunjukan tidak akan ada artinya dan penonton adalah masyarakat itu sendiri yang menjadi bagian dari seni pertunjukan. Secara umum penonton didalam seni pertunjukan dibagi menjadi 2 yakni penonton biasa dan penonton apresiator. Penonton biasa adalah masyarakat luas yang datang menonton dengan motivasi mencari hiburan, melepaskan kepenatan dan lain-lain dan terdiri dari berbagai jenis lapisan masyarakat baik tua, muda, laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Penonton apresiator adalah masyarakat terbatas yang datang menonton dengan motivasi tidak sekedar mencari

26

Universitas Sumatera Utara hiburan melainkan memiliki kepentingan-kepentingan tertentu seperti studi seni pertunjukan dan lain-lain.

4. Aspek Manajemen

Aspek manajemen adalah sistem pengaturan yang mutlak diperlukan dalam seni pertunjukan. Aspek ini dibagi dalam 2 kategori yakni: manajemen pertunjukan tradisional dan manajemen pertunjukan modern. Manajemen pertunjukan tradisional merupakan segala sistem pengaturan yang telah biasa dilakukan oleh pelaku kesenian tradisional sebagai sistem pengelolaan kelompoknya. Sistem ini cenderung bersifat kekeluargaan, diwariskan turun temurun, berlandaskan kepada kepercayaan (trust) dan sudah memiliki ciri khasnya tersendiri. Manejemen pertunjukan modern adalah 1 sistem pengaturan seni pertunjukan yang telah menggunakan kaidah-kaidah baru, cara-cara yang baru, dan melibatkan atau menggunakan media massa. Sistem ini dikelola secara professional dan didpakai sebagian besar pelaku seni pertunjukan dikota-kota besar yang memposisikan efesiensi, efektifitas, target dan hasil yang terukur.

27

Universitas Sumatera Utara BAB III KOMUNITAS MEDAN GUITAR JAMM DI KOTA MEDAN

3.1 Sejarah Komunitas Medan Guitar Jamm

Komunitas dalam bidang musik secara khusus komunitas gitar berkembang baik di Kota Medan dan terdapat sejumlah komunitas yang masih terus aktif dan berkembang hingga saat ini antara lain komunitas Medan Guitar Family adalah komunitas gitar yang berdiri pada tahun 2011, Medan Blues Society adalah komunitas gitar yang berdiri pada tahun 2011, dan Medan Guitar Jamm komunitas yang berdiri tahun 2010 di Kota Medan dan tentunya masing-masing komunitas tersebut memiliki ciri, tujuan, dan visi-misi nya tersendiri. Dalam penulisan ini salah satu komunitas gitar tertua di Kota Medan menjadi objek penelitian yakni komunitas gitar bernama Medan

Guitar Jamm. Komunitas ini adalah salah satu komunitas musik dengan fokus kepada permainan alat musik gitar yang sudah berdiri dan berkembang di Kota Medan sejak dibentuk tepatnya pada 10 Oktober 2010.

Komunitas Medan Guitar Jamm dibentuk oleh Dedek Dermawan Siregar, Afif

Hendri Nabawi, dan Rida Falipi. Dedek Dermawan Siregar saat itu berusia 20 tahun dan seorang mahasiswa jurusan Ilmu Politik Fakultas FISIP di Universitas Sumatera Utara,

Afif Hendri Nabawi saat itu seorang pelajar menengah atas di SMA Harapan 1 Medan berusia 15 tahun dan Redha Palifi berusia 18 tahun dan juga seorang mahasiswa jurusan

Ekonomi Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara. Ketiganya sering bertemu dan sering bermain gitar bersama serta berbagi ilmu dan kemampuan dalam permainan gitar. Mereka memiliki keinginan untuk membentuk sebuah komunitas gitar dengan

28

Universitas Sumatera Utara tujuan untuk menjalin komunikasi, silaturahmi dan sebagai wadah untuk belajar atau wadah edukasi gitar bagi para anak-anak muda yang bermain gitar dan akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan sebuah komunitas gitar dengan jumlah anggota diawal hanya

5 orang yakni :

1. Dedek Dermawan Siregar (Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

2. Afif Hendri Nabawi (Pelajar SMA Harapan 1 Medan)

3. Redha Palifi (Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

4. Syahrul Adri (Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5. Ibunk Syahputra (Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

Nama Medan Guitar Jamm berasal dari ide salah seorang pendiri komunitas yakni

Ridha Palifi. Ia memberikan nama tersebut dengan keberadaan komunitas yang berada di Kota Medan dan fokus pada alat musik gitar dan kata “jamm” diambil dari bahasa asing yakni bahasa inggris yang bermakna adalah sebuah aktivitas bermain gitar bersama dan saling berbagi pengetahuan seputar permainan gitar diantara sesama gitaris dan saat itu aktivitas jamming ini masih sering dilakukan oleh anak-anak muda karena keterbatasan teknologi dalam belajar dan mengakses video-video pembelajaran gitar seperti sekarang ini. Dari keterangan narasumber yaitu Afif Hendri Nabawi mengatakan bahwa pada saat itu sedang ramai kegiatan festival musik dengan warna musik yang disukai kaum muda yaitu musik keras atau dikenal dengan musik metal/rock, maka anak-anak muda pemain gitar lebih sering belajar bermain gitar dengan metode jamming tersebut dan juga menggunakan DVD untuk menonton atau mempelajari teknik permainan dari gitaris profesional. Berbeda dengan saat ini dimana kemudahan untuk akses belajar melalui media teknologi sudah begitu mudah dan bebas untuk

29

Universitas Sumatera Utara diakses. Maka dengan latar belakang tersebut ketiganya menyepakati nama dari komunitas gitar ini adalah Medan Guitar Jamm atau yang sering disingkat MGJ dan belum pernah mengalami perubahan nama sejak awal resmi didirikan.

Sejak awal didirikan komunitas Medan Guitar Jamm tidak terikat pada sebuah genre musik tertentu, melainkan merangkul semua genre musik sehingga sangat beranekaragam kemampuan dan permainan gitar yang ada didalamnya contohnya genre jazz, metal, pop, bahkan etnis juga ada di dalam komunitas ini, didalam pertunjukan komunitas ini juga memiliki beragam jenis permainan gitar mulai dari akustik, wirang drumming, sheredder, dan klasik. Di dalam komunitas ini juga tidak bersifat mencari persaingan atau menonjolkan diri, melainkan sebagai wadah untuk mencari ciri khas dan meningkatkan kemampuan dalam permainan gitar hingga bisa menguasai sejumlah teknik permainan gitar dengan baik. Keanekaragaman jenis warna musik yang ada dalam komunitas ini menjadi keunikan komunitas ini sejak awal, karena menjadi wadah yang terbuka bagi banyak pemain gitar yang datang dari berbagai latar belakang warna musik yang berbeda-beda dan komunitas ini dijadikan sebagai wadah menemukan berbagai keunikan dari masing-masing genre musik para pemain gitar di Kota Medan.

3.2 Visi dan Misi Komunitas Medan Guitar Jamm

Pada dasarnya setiap komunitas terbentuk dengan sendirinya, tidak ada paksaan dari pihak manapun, karena komunitas terbangun memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap individu dalam kelompok tersebut. Berdirinya komunitas Medan

Guitar Jamm didasari dengan adanya tujuan yang sama diantara pendirinya yang dijadikan sebagai landasan atau dasar untuk mendirikan sebuah komunitas. Tujuan awal

30

Universitas Sumatera Utara didirikannya komunitas ini direncanakan lebih baik lagi dengan gagasan-gagasan yang membangun dan berdampak baik ke dalam dan keluar komunitas. Gagasan-gagasan tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan yang disebut visi dan misi.

3.2.1 Visi

Visi merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian, cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Visi berisi pikiran-pikiran yang terdapat di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran itu adalah gambaran dari masa depan dari organisasi, lembaga atau komunitas yang ingin dicapai. Visi sangat menentukan arah dan jalan lembaga yang bersangkutan di masa depan. Adanya visi ini dipengaruhi oleh suatu pandangan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan, sebuah organisasi atau lembaga harus memiliki arah yang jelas.

Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki Visi yang jelas yang dijadikan pedoman dalam menjalankan segala sesuatunya di dalam komunitas. Adapun Visi dari

MGJ yakni : “Menjadi Komunitas Terdepan Dalam Memberikan Pehaman Tentang

Musik Terutama Gitar Dengan Mengusung Tagline “My Guitar My Soul My Insprition”

Dari visi yang tertulis diatas dapat diketahui bahwa komunitas ini fokus kepada penguasan tentang musik secara khusus permainan alat musik gitar. Komunitas ini berusaha menjadi komunitas yang unggul sebagai media untuk para anak-anak muda yang ingin belajar dan meningkatkan kemampuan bermain gitar.

3.2.2 Misi

Misi adalah suatu proses atau tahapan yang ditentukan untuk dilalui oleh suatu lembaga atau instansi atau organisasi maupun komunitas dengan tujuan agar visi yang

31

Universitas Sumatera Utara sudah dibuat tercapai dengan maksimal. Di samping itu, misi adalah penjabaran dari suatu visi. Apabila visi hanya ditulis dalam kalimat yang singkat, maka misi akan menjabarkan visi tersebut dalam beberapa kalimat yang lebih luas.

Komunitas Medan Guitar Jamm merumuskan dan menyepakati beberapa misi yang akan dilaksanakan di dalam komunitas untuk mendukung tercapai dan terlaksananya visi yang telah terlebih dahulu dirumuskan. Adapun misi dari komunitas

Medan Guitar Jamm yakni :

1. Menjadi Wadah Kreatif Bagi Gitaris Muda Kota Medan

2. Meningkatkan Eksistensi Dan Kualitas Para Gitaris Kota Medan

3. Membangun Silaturahmi Musisi/Gitaris Kota Medan

Didasarkan pada tiga hal misi ini maka sejumlah kegiatan-kegiatan dari komunitas MGJ adalah kegiatan yang memfasilitasi dan mendorong pembelajaran alat musik gitar, menjalin siturahmi dan memperkuat solidaritas antar sesama gitaris Kota Medan.

3.3 Logo Komunitas Medan Guitar Jamm

Logo merupakan suatu gambar atau sketsa dalam bentuk tertentu yang digunakan oleh suatu perusahaan, organisasi, lembaga, usaha dagang dan komunitas. Logo dijadikan sebagai simbol yang mewakili dari brand perusahaan atau organisasi sehingga melalui logo dapat memberikan pengertian kepada masyarakat. Logo biasanya terdiri dari gambar, kalimat singkat, simbol, dan warna-warna tertentu yang dibuat dengan memiliki makna masing-masing.

32

Universitas Sumatera Utara Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki logo yang dibuat pada tahun 2011, satu tahun setelah komunitas ini terbentuk. Pembuatan logo komunitas MGJ ini berawal dari ide founder komunitas ini sendiri yang ingin menunjukan identitas komunitas.

Pembuatan logo mengalami beberapa kali revisi dan bekerja sama dengan salah satu anggota MGJ bernama Yusuf Lubis. Dari sekian proses revisi pada akhirnya ditentukan logo komunitas MGJ yang digunakan sampai sekarang.

Gambar 3.3 Logo Komunitas Medan Guitar Jamm Komponen dari logo komunitas yakni:

1. Gambar tong air PDAM Kota Medan sebagai pengganti headstock gitar.

2. Nama komunitas “Medan Guitar Jamm”

3. Lempengan pita dengan tulisan Medan Guitar Jamm menggunakan aksara atau

huruf batak

Tiga komponen yang terdapat pada logo menunjukan identitas dari komuntias MGJ yakni komunitas gitar yang berada di Kota Medan.

33

Universitas Sumatera Utara 3.4 Kesekretariatan

Kesekretariatan dalam sebuah komunitas biasanya disebut sebagai tempat orang- orang dalam melakukan sebagian aktivitas komunitas mereka. Komunitas Medan

Guitar Jamm sejak awal berdiri memiliki sekretariat yang berlokasi:

Tahun 2011-2014 : Studio musik B’Three di Jl. Berdikari Pasar I Padang Bulan.

Berawal dari adanya hubungan yang baik antara Dedek Dermawan Siregar dengan pemilik studio yang bernama Charlees yang mengijinkan studio tersebut menjadi sekretariat pertama Medan Guitar Jamm.

Tahun 2015-2016 : Rock Coffee di Jl. Sunggal menjadi sekretariat komunitas Medan

Guitar Jamm kedua selama satu tahun, dan menjadi salah satu tempat untuk membuat suatu pertunjukan bagi komunitas Medan Guitar Jamm.

Tahun 2016-2020 : Studio Qils Musik Jl.Perbatasan Marelan Gg. Persatuan No. 37

Medan milik ketua Komunitas Medan Guitar Jamm Aqil Fahmi. Tempat ini menjadi sekretariat komunitas Medan Guitar Jamm , sekretariat ini bukan hanya dijadikan untuk tempat berkumpul dan menyimpan segala dokumentasi namun tempat ini juga dijadikan sebagai anggota-angota Medan Guitar Jamm untuk membuat suatu karya .

3.5. Struktur Organisasi Komunitas Medan Guitar Jamm

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi atau bagan organisasi (organization chart), pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung

34

Universitas Sumatera Utara jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan 1996:26 dalam Lisa

2018:56 Skripsi).

Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki struktur organisasi yang jelas dengan tujuan untuk membuat posisi kedudukan, garis perintah, tanggungjawab dan kendali didalam komunitas. Posisi yang ditentukan didalam komunitas Medan Guitar Jamm disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan komunitas. Posisi tertinggi di dalam komunitas adalah Ketua yang dipilih berdasarkan kesepakatan anggota. Posisi berikutnya adalah Sekretaris dan Bendahara kemudian ke seksi-seksi yang ada di dalam komunitas dan yang terakhir adalah anggota biasa.

Bagan 3.5.1 Struktur Organisasi Komunitas Medan Guitar Jamm

Ketua

Sekretaris Bendahara

Dokumentasi Humas Acara Peralatan

35

Universitas Sumatera Utara

Komunitas Medan Guitar Jamm pertama kali dipimpin Dedek Dermawan Siregar sebagai ketua, Afif Nabawi sebagai sekretaris dan Bara Meganawawi sebagai bendahara.

Masa kepemimpinan Dedek Dermawan Siregar berlangsung selama 8 tahun hingga tahun 2018.

3.5.1 Rapat Umum Anggota

Rapat umum anggota dilakukan denga tujuan untuk mengambil keputusan didalam komunitas yang dilakukan dengan musyawarah atau mufakat bersama. Rapat umum anggota didalam komunitas Medan Guitar Jamm dilaksanakan satu kali dalam setahun. Rapat umum anggota ini akan membahas rencana-rencana kegiatan yang akan dilakukan sepanjang satu tahun kedepan, mengevaluasi kinerja para pengurus, mengevaluasi keberadaan anggota komunitas dan mengevaluasi relasi Medan Guitar

Jamm dengan pihak lain. Rapat umum anggota komunitas Medan Guitar Jamm dipimpin oleh ketua komunitas, dengan kehadiran anggota minimal 20 orang. Hasil rapat umum anggota ditulis atau dirangkum oleh seketaris dan akan dibacakan kembali setelah rapat selesai. Hasil rapat akan dibagikan kepada seluruh pengurus dan anggota dengan tujuan agar dapat dilaksanakan.

3.5.2 Badan Pengurus Harian (BPH)

Badan Pengurus Harian (BPH) adalah pengurus harian dari komunitas yang berfungsi untuk memimpin, mengontrol, dan mengkoordinir setiap program kerja yang

36

Universitas Sumatera Utara telah ditetapkan. Badan Pengurus Harian (BPH) dalam komunitas Medan Guitar Jamm terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Kebijakan dan wewenang tertinggi dalam kepengurusan berada di tangan BPH secara institusional (kelembagaan). Setiap pengadaan rapat BPH memiliki tugas dalam memimpin jalan nya rapat. Berikut adalah fungsi dan tugas kerja dari Badan Pengurus Harian, yaitu:

1. Merumuskan kebijakan untuk pengembangan komunitas

2. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan komunitas dalam pelaksanaan

seluruh kegiatan komunitas

3. Memberi saran, kritik dan mencari jalan keluar apabila terjadi beda pendapat ketika

melaksanakan suatu kegiatan.

4. Menunjuk seksi-seksi dalam kepanitiaan untuk mensukseskan acara kegiatan yang

direncanakan.

5. Mewakili komunitas untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain

setelah mendapatkan kesepakatan dalam rapat komunitas.

Dalam sebuah kepengurusan komunitas akan terjadi regenerasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebuah penggantian dari generasi tua ke generasi muda.

Peregenerasian pengurus dalam Komunitas Medan Guitar Jamm dilakukan dengan mengusahakan visi dan misi awal komunitas ini tidak bergeser dan tidak berganti ditengah berkembangnya industri musik dan akses teknologi yang sudah sangat canggih.

Pergantian Pengurus dalam komunitas Medan Guitar Jamm hanya terjadi sekali yakni :

37

Universitas Sumatera Utara Masa Kepengurusan 2010-2018

Ketua : Dedek Dermawan Siregar

Sekretaris : Afif Hendri Nabawi

Bendahara : Bara Meganawawi

Pergantian Pengurus Komunitas berikutnya pada 10 Oktober 2018 tepat pada acara anniversary/ulang tahun komunitas Medan Guitar Jamm ke-8 tahun yang dilaksanakan di Wetalkalot Komplek Tasbih 2 No 14.

Masa Kepengurusan 2018-2020

Ketua : Aqil Fahmi

Sekretaris : Yuda Pratama

Bendahara : Bara Meganawawi

3.5.3 Seksi Acara

Dalam komunitas Medan Guitar Jamm terdapat seksi acara yang berperan banyak dalam kegiatan pertunjukan yang dikelola oleh komunitas Medan Guitar Jamm. Seksi acara dipilih oleh BPH dipilih sebanyak 3-4 orang dari anggota. Tugas dari seksi acara yakni:

38

Universitas Sumatera Utara 1. Mengatur dan membagi tugas teknis ketika acara berlangsung

2. Membuat perencanaan yang baik untuk setiap kegiatan acara yang akan

dilaksanakan.

3. Memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan selama acara berlangsung.

4. Berkomunikasi dengan seksi lain untuk keperluan suatu acara yang akan

dilaksanakan.

3.5.4 Seksi Humas

Seksi Humas (Hubungan Masyarakat) adalah seksi yang bertanggungjawab membangun relasi yang baik dengan memberikan informasi , kerjasama dengan pihak lain. Komunitas Medan Jamm juga memiliki seksi Humas yang dipilih oleh BPH sebanyak 1-2 orang. Tugas dari seksi Humas yakni:

1. Mengelola seluruh akun media sosial komunitas Medan Guitar Jamm.

2. Melakukan pengundangan kepada komunitas lain pada acara tertentu.

3. Menjadi penghubung pihak luar dengan komunitas Medan Guitar Jamm.

4. Melakukan publikasi seluruh kegiatan komunitas.

3.5.5 Seksi Peralatan

Seksi peralatan adalah seksi yang bertanggungjawab mempersiapkan alat (alat musik dan soundsytem), dan tempat disetiap kegiatan ataupun pertunjukan yang akan dilaksanakan. Medan Guitar Jamm juga memiliki seksi peralatan yang terdiri dari 5 orang yang dipilih langsung oleh BPH. Tugas dari seksi peralatan yakni:

1. Mempersiapkan tempat kegiatan atau pertunjukan yang akan dilaksanakan.

2. Mempersiapkan kebutuhan alat musik dan soundsytem.

39

Universitas Sumatera Utara 3. Memperhatikan kebersihan dilokasi pertunjukan.

4. Memperhatikan keamaan atau kondisi alat-alat yang digunakan.

3.5.6 Seksi Dokumentasi

Seksi dokumentasi adalah seksi yang bertugas mendokumentasikan seluruh rangkaian acara komunitas (pertunjukan musik,rapat) dalam bentuk foto atau video kemudian mengolahnya menjadi rangkuman keseluruhan acara. Medan Guitar Jamm memiliki 2 orang seksi dokumentasi yang dipilih oleh BPH.

3.6 Anggota

Dari hasil wawancara dengan narasumber Aqil Fahmi pada Rabu, 28 Oktober

2020 di studio Qils Musik, dijelaskan bahwa beberapa aturan atau ketentuan bagi para anggota yakni :

1. Aktif mengikuti kegiatan di dalam komunitas

2. Menjaga nama baik komunitas

3. Bersedia mengambil bagian jika diperlukan

4. Bersedia mengembangkan kemampuan bermain gitar

5. Bersedia memberikan dukungan materi

Dengan peraturan tersebut setiap anggota diharapkan untuk sungguh-sungguh meningkatkan kemampuan bermain gitar hingga mampu menguasai permainan dengan baik dan mampu mengekpresikannya dalam bentuk pertunjukan. Selain itu seluruh anggota juga didorong untuk mengambil peran dalam komunitas khusunya pada acara- acara yang dikelola komunitas Medan Guitar Jamm.

40

Universitas Sumatera Utara Jumlah anggota dimasa kepemimpinan Aqil Fahmi Sampai saat ini dengan anggota sebanyak 40 orang.

No Nama Pekerjaan 1 Aqil Fahmi Wiraswasta 2 M.fachri Nurhadi Wiraswasta 3 Nafindo Purba Mahasiswa 4 Emanuel Ndruru Mahasiswa 5 Dimas setiawan Wiraswasta 6 Khairil Mahasiswa 7 Sandi sinaga Mahasiswa 8 Denis Alviano Wiraswasta 9 Hardi Sinaga Mahasiswa 10 Nurhadi Syahputra Wiraswasta 11 Dedek Dermawan Siregar Wiraswasta 12 Rizki Fauzan Siregar Wiraswasta 13 Yusrizal imam subekti Mahasiswa 14 Andre Buttiamal Mahasiswa 15 Yudhatama Wiraswasta 16 Alex Hamonangan Siregar Mahasiswa 17 Agit Febrianto Mahasiswa 18 Sulam jati iswari Wiraswasta 19 Bara Mega Nawawi Mahasiswa 20 Salsabil Delilah Mahasiswa 21 Afif Hendri Nabawi Wiraswasta 22 Baim Hasibuan Mahasiswa 23 Zikra ramdani Wiraswasta 24 Arie hidayat Wiraswasta 25 Aditya Filbert Ginting Wiraswasta 26 Muhammad Indra Samudra Wiraswasta 27 Santo Matthew Alessandro Mahasiswa 28 Simon Veron Mahasiswa 29 Kevin Jias Tambunan Wiraswasta 30 Aldi fuji priatama Mahasiswa 31 M ryanda huzein Wiraswasta 32 Desy Natalia sinaga Mahasiswa 33 Alwin Ihfaldika Simatupang Pelajar 34 Rahmat hidayat Mahasiswa 35 Frandika Arif Mahasiswa 36 Bariqi Rizqullah Syahidian Taufiq Wiraswasta 37 Ika nurjannah ginting Wiraswasta 38 Yusuf Wiraswasta 39 Indra Samudra Wiraswasta 40 Putra trendy Wiraswata

41

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel daftar anggota komunitas gitar Medan Guitar Jamm diatas dapat dilihat bahwa anggota komunitas tidak berasal dari satu kalangan tertentu melainkan dari kalangan para mahasiswa, pelajar maupun kalangan umum.

Dari hasil wawancara dengan salah seorang pendiri komunitas yakni Afif Hendri

Nabawi, yang diwawancarai pada tanggal 2 Oktober 2020 di sebuah Studio Redrock di

Jl. Setia Budi Ps II, Tj. Sari, Kec.Medan Selayang, Kota Medan. Komunitas Medan

Guitar Jamm mampu bertahan dan tetap aktif sangat dipengaruhi dengan pola komunikasi di dalam komunitas, yakni mengusahakan relasi antar semua anggota tetap baik dengan sifat terbuka dengan segala hal menyangkut komunitas termasuk segala kendala atau masalah yang ada di dalamnya. Hal ini menjadikan semua anggota merasakan transparansi, relasi yang baik dan solidaritas yang kuat serta semangat yang sama untuk meningkatkan kemampuan diri dan membangun komunitas ini lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

3.6.1 Sistem Penerimaan Anggota

Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki sistem penerimaan anggota bagi calon- calon anggota yang ingin bergabung menjadi anggota dari komunitas ini. Untuk masuk didalam komunitas ini tidak dibatasi oleh umur, gender, genre musik, maupun jenis permainan gitar. Kemauan untuk belajar bermain gitar sudah menjadi salah satu syarat utama untuk menjadi bagian dari komunitas ini, dan yang merupakan syarat penting untuk masuk didalam komunitas Medan Guitar Jamm yakni:

42

Universitas Sumatera Utara 1. Sebagai persyaratan registrasi setiap orang yang ingin masuk komunitas Medan

Guitar Jamm dikenakan biaya sebesar Rp 25.000,- sebagai uang pendaftaran.

2. Mengisi formulir pendaftaran online agar data anggota baru yang masuk didapat

secara valid, mulai dari nama, umur ,pekerjaan, dan alasan kenapa masuk ke

komunitas Medan Guitar Jamm.

https://forms.gle/SnXMYwvMNSsAEwkR8

3. Harus memiliki gitar elektrik/akustik agar bisa digunakan pada saat kegiatan fun

sharing/pertunjukan.

3.7 Sumber Pendanaan

Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki beberapa kegiatan atau event kecil maupun besar yang tentu memerlukan dana untuk memenuhi segala kebutuhan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Hasil wawancara dengan Bara Meganawawi bahwa disetiap kegiatan maupun event yang dilakukan komunitas ini tidak terikat dengan badan organisasi lainnya dalam hal pemberian dana, namun disetiap kegiatan yang

43

Universitas Sumatera Utara membutuhkan dana dalam mensukseskan acara tersebut bersumber dari partisipasi setiap anggota. Disetiap kegiatan akan dibuat oleh BPH karkulasi dana yang akan dikeluarkan dalam acara tersebut dan dibagi dengan jumlah anggota yang ada pada komunitas Medan Guitar Jamm.

3.8 Program Kegiatan Komunitas Medan Guitar Jamm

Program kegiatan Medan Guitar Jamm yang telah disusun dan ditetapkan dari mulai awal berdirinya komunitas ini. Kegiatan yang dilakukan komunitas gitar ini bersifat edukasi, kegiatan sosial, fun sharing, maupun suatu pertunjukan. Beberapa jenis program kegiatan yang sudah ditetapkan didalam komunitas ini, seperti kegiatan mingguan, kegiatan sekali sebulan yakni kegiatan yang diundang dari komunitas lain maupun kegiatan yang dibuat oleh komunitas ini sendiri dan kegiatan tahunan yang sudah menjadi kegiatan yang sudah ditetapkan.

3.8.1 Fun Sharing

Fun Sharing terdiri dari dua kata dalam bahasa inggris Bahasa Inggris yakni “Fun” yang memiliki arti menyenangkan dan “Sharing” yang memiliki arti berbagi, maka dari itu dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan berbagi ilmu yang dilakukan dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama, namun kegiatan ini juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi terhadap orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dari hasil wawancara dengan Aqil Fahmi kegiatan fun sharing yang sudah menjadi program kegiatan pada komunitas Medan Guitar Jamm kegiatan dilaksanakan seminggu sekali yang berlokasi di lapangan Merdeka Walk Medan. Tujuan awal dibuatnya kegiatan fun sharing ini yakni, menjadi wadah kesempatan untuk belajar atau

44

Universitas Sumatera Utara memproleh ilmu baru seputar tentang gitar dan mendapatkan hasil sharing dari pengalaman antar anggota yang sudah memiliki banyak pengalaman di dunia musik, mempererat silaturahmi antar anggota didalam kegiatan sharing tersebut. Dengan adanya kegiatan fun sharing di Merdeka walk juga akan mengajak masyarakat sekitar yang tertarik dalam hal bermain gitar untuk ikut dalam kegiatan tersebut dan mengajak masyarakat untuk bergabung di dalam komunitas Medan Guitar Jamm, dan secara tidak langsung kegiatan ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk memperkenalkan komunitas sekaligus merekrut anggota baru.

Dalam kegiatan ini sharing yang diartikan dengan berbagi ilmu seputar tentang gitar yang diaplikasikan dalam bentuk permainan gitar jamming atau bermain gitar bersama-sama yakni beberapa orang memainkan akord dan satu orang memainkan melody, dan dalam kegiatan ini pun akan ada sesi berbagi lick atau yang sering disebut pada pola musik pendek yang biasanya dimainkan oleh satu musisi atau dapat berfungsi sebagai improvisasi singkat oleh solois. Dengan cara demikian diharapkan para anggota atau pengunjung yang hadir dapat menemukan teknik baru dan ciri khas sendiri dalam bermain gitar. Aktivitas sharing juga sering dilakukan melalui media sosial grup anggota komunitas Medan Guitar Jamm, biasanya para anggota akan sharing dengan topik membahas seputar tentang sound atau karakter dari efek gitar baik digital maupun stombox, juga sering membahas musik-musik instrumental gitar sebagai bahan latihan.

3.8.2 Event Komunitas Medan Guitar Jamm

Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki kegiatan rutin setiap bulannya dalam membuat suatu pertunjukan yang memang dikelola oleh komunitas Medan guitar Jamm

45

Universitas Sumatera Utara sendiri maupun yang bekerja sama dengan pihak lain, namun tetap pada bagian pertunjukan sepenuhnya menjadi tanggungjawab komunitas Medan Guitar Jamm.

Berikut beberapa pertunjukan yang dikelola oleh komunitas Medan guitar Jamm yakni:

1. Komunitas Medan Guitar Jamm bekerja sama dengan Rockoffie Café membuat

suatu pertunjukan bertemakan “Diverse Malam Lintas Genre” yang dikelola oleh

komunitas Medan Guitar Jamm sendiri, pada 28 maret 2017.

2. Komunitas Medan guitar Jamm bekerja sama dengan “Medan Tourism Trade

Investment” dalam rangka menggelar acara musik di Ringroad City Walk pada 5

Agustus 2017 .

3. Komunitas Medan Guitar Jamm bekerja sama dengan Pelindo 1 dan Kemenko

Maritim dalam acara “Ekspedisi Nusantara Jaya Dewaruci Expo” pada 7 Desember

2017.

4. Komunitas Medan Guitar Jamm mengadakan suatu acara pertunjukan yang

bertemakan String District pada 1 Agustus 2018 yang berlokasi di Ghetto Café Jl.

Iskandar Muda Medan.

5. Komunitas Medan guitar Jamm bekerja sama dengan “Medan Tourism Trade

Investment” dalam rangka menggelar acara musik di Ringroad City Walk pada 27

Oktober 2018 .

Beberapa kegiatan ini dikelola oleh komunitas Medan Guitar Jamm pada bagian pertunjukannya. Medan Guitar Jamm pada dasarnya adalah komunitas musik yang berkfokus pada alat musik gitar maka dengan hal ini pertunjukan yang ditampilkan pada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan seputar pertunjukan gitar. Komunitas Medan

46

Universitas Sumatera Utara Guitar Jamm juga membuka kesempatan bagi komunitas lain yang ingin berpartisipasi di kegiatan yang dikelola oleh komunitas Medan Guitar Jamm.

3.8.3 Anniversary Komunitas Medan Guitar Jamm

Anniversary atau yang sering disebut momen “peringatan tahunan” awal berdirinya suatu komunitas, kegiatan ini juga kerap banyak dilakukan oleh komunitas- komunitas lain dalam rangka merayakan hari jadi berdirinya komunitas tersebut.

Anniversary juga menjadi salah satu program kegiatan komunitas Medan Guitar Jamm yang telah ditetapkan sebagai kegiatan tahunan, kegiatan ini dilakukan untuk merayakan hari jadi setiap tahunnya dengan membuat sebuah pertunjukan.

Beberapa pertunjukan Anniversary komunitas Medan Guitar Jamm yang sudah dilaksanakan yakni:

1. Anniversary 5th yang bertemakan string on fire pada 17 Oktober 2015

2. Medan Guitar Jamm 6th Anniversarry pada 19 November 2016

3. Medan Guitar Jamm 7th Anniversarry pada 12 Oktoer 2017

4. Shred8niversary Medan Guitar jamm pada 20 Oktober 2018

5. A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm pada 10 Oktober

2020

Pertunjukan pada kegiatan anniversary pada komunitas ini sering menampilkan pertunjukan gitar solo seperti elektrik dengan iringan minus one maupun pertunjukan gitar akustik. Namun tidak menutup kemungkinan di dalam pertunjukan gitar tersebut memiliki konsep jamming atau kegiatan bermain gitar bersama-sama maupun penampilan band performance. Pada kegiatan ini juga Medan Guitar Jamm melakukan

47

Universitas Sumatera Utara potong tumpeng disetiap perayaan anniversary yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur. Pada kegiatan anniversary Medan Guitar Jamm turut melibatkan komunitas- komunitas lainnya, seperti Medan Blues Society, Rock Community, Foda Medan, dan

Bass Komed. Komunitas-komunitas musik yang diundang ke dalam acara Anniversary turut mengambil peran dalam acara tersebut dengan menampilkan permainan gitar sesuai ciri khas dari komunitas tersebut. Komunitas Foda Medan bukan komunitas yang bergerak dalam bidang musik, namun turut ikut memeriahkan acara dengan melakukan sharing seputar seni rupa yang mereka geluti.

Media berita di kota Medan sering meliput kegiatan anniversary komunitas

Medan Guitar Jamm setiap tahunnya seperti Tribun News, Unclekick, Gitar

Plus ,Indigo, Cerita Medan, Pinterest, dan Waspada.id. Media berita ini akan mengambil foto kegiatan dan wawancara saat kegiatan berlangsung, kemudian menerbitkan foto beserta artikel tentang komunitas Medan Guitar Jamm di media berita mereka masing-masing.

3.8.4 Mengikuti Kompetisi

Mengikuti kegiatan kompetisi sudah menjadi kegiatan para anggota Medan Guitar

Jamm dimana tujuannya sebagai wadah untuk para anggota dalam mengekspresikan hasil dari latihan untuk unjuk diri didalam suatu kompetisi pertunjukan gitar dan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan komunitas Medan Guitar Jamm itu sendiri.

Medan Guitar Jamm meraih prestasi dari berbagai kegiatan kompetisi yang diikuti oleh para anggotanya (Wawancara 26 oktober 2020 dengan Afif Hendry Nabawi). Berikut kompetisi yang pernah diikuti oleh komunitas Medan Guitar Jamm :

48

Universitas Sumatera Utara 1. Loop Band Competition (2013)

2. Medan Guitar Competition (2013)

3. Yamaha Youth Competition (2013)

4. Medan Guitar Show (2015)

5. Ibanez Flying Finger (2016-2018)

3.8.5 Mengisi Acara Undangan

Komunitas Medan Guitar Jamm juga sering mengisi kegiatan acara undangan terkhususnya pada kegiatan dari komunitas seni lain, berikut beberapa kegiatan mengisi acara undangan yang diikuti komunitas Medan Guitar Jamm yakni:

1. Komunitas Medan Guitar Jamm diundang oleh komuitas Foda Art Creation dalam

rangka memperingati 1th anniversary Foda Medan pada 14 januari 2018 yang

berlokasi di Warung Mood Jl. Sisingamaraja.

2. Komunitas Medan Guitar Jamm diundang oleh Lucky Tribe pada 26 September

2018 yang berlokasi di Jl. Adam Malik Medan.

3. Komunitas Medan Guitar Jamm diundang oleh komunitas Net. Good People Medan

pada 14 Oktober 2018 yang berlokasi di Degil House Jl. Sei Silau No 50/54 Medan.

4. Komunitas Medan Guitar Jamm diundang oleh komunitas Medan Blues Society

pada 24 November 2018 yang berlokasi di Rockoffie Café Jl. Amal No 17 AB

Sunggal kota Medan.

5. Komunitas Medan Guitar Jamm diundang oleh komunitas Rockers Community pada

11 Oktober 2020 yang berlokasi di Jl. Istiqomah Helvetiah Timur.

49

Universitas Sumatera Utara Dalam kegiatan ini Medan guitar Jamm akan menyajikan permainan gitar elektrik/akustik solo ataupun jamming dengan berbagai genre mulai dari rock, metal, jazz, klasik dan pop untuk dipertunjukan sesuai dengann durasi waktu yang disedikan bagi komunitas Medan Guitar Jamm.

Tujuan diadakannya kegiatan mengisi acara undangan adalah untuk menjalin silaturahmi yang baik antar musisi kota Medan maupun dengan komunitas-komunitas seni yang berdiri di kota Medan, karena komunitas-komunitas lain juga pernah mengikuti undangan diacara event yang dilakukan komunitas Medan Guitar Jamm.

3.8.6 Produksi

Menurut Partadireja (1958:21) produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. Produksi adalah proses atau prosedur yang digunakan untuk menciptakan barang atau jasa yang mempunyai kegunaan atau nilai. Proses tertentu dapat secara simultan mencakup aspek-aspek fisik, insan, dan ekonomis (Kamaruddin 1991:11).

Produksi yang dimaksud oleh penulis adalah sebuah karya musik instrumental yang diproduksi oleh komunitas Medan Guitar Jamm.

1. Album Kompilasi

Komunitas Medan Guitar Jamm pada tahun 2016 merilis album kompilasi yang berisikan 8 lagu dari para anggota komunitas tersebut. Berawal dari ide Dedek

Dermawan Siregar dan Afif Hendri Nabawi untuk membuat suatu karya dalam rangka

50

Universitas Sumatera Utara menunjukkan eksistensi serta mengemas bakat yang sudah terlatih dari anak anak

Medan Guitar Jamm sendiri, akhirnya mereka merilis lagu solo gitar masing masing kemudian digabungkan menjadi satu Album Fisik yang dicetak dalam bentuk kepingan

CD dengan jumlah terbatas yakni 100 keping. Hal ini dikarenakan segala proses produksi dilakukan secara independen baik itu desain cover, layout ataupun artwork yang dikerjakan salah satu anggota Medan Guitar Jamm bernama Yusuf Lubis yang memberikan kontribusi lagu di album ini.

Album ini berisikan 8 Track Gitar Solo yang mempunyai ciri khas genre masing masing, yakni :

1. Cindra Gani - Paradisea Rudolphi ( Fingerstyle Guitar )

2. Helmy Arief - Wrappin ( Neoclassical Solo )

3. Sai - everlast ( Japanese Style )

4. Afif Nabawi - Viva Java Lava ( Fusion Jazz )

5. Yoga feat Aidil - Collab Solo ( Rock N Roll Blues )

6. Yusuf Lubis - Dystopia ( Ballad )

7. Abyan Raha - Moon ( Metal Ballad )

8. Dedek Siregar - Astral Momentum ( Modern Metal )

51

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.7. Album Kompilasi Solo Gitar Perdana Medan Guitar Jamm

2. Endless Love

Karya musik instrumental yang diproduksi oleh komunitas Medan Guitar Jamm

distudio rekaman Qils Music berjudul endless love yang dirilis di youtube chanel

Medan Guitar Jamm pada 9 Mei 2020 . Lagu ini dimainkan oleh 3 orang gitaris yakni

Sandi Sinaga, Emanuel Ndruru, dan Nafindo Purba.

52

Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI PERTUNJUKAN KOMUNITAS MEDAN GUITAR JAMM DI KOTA MEDAN

Menurut Murgiyanto (1995) dalam Takari, et al (2008:5) kajian-kajian keilmuan mengenai seni terbagi kedalam rumpun-rumpun seni: (a) seni pertunjukan, yang didalamnya terdiri lagi dari percabangan yaitu musik, tari, dan teater, (b) seni visual atau seni rupa terdiri dari seni murni, seni patung, lukis, dan lain-lain, (c) seni media rekam yang terdiri dari televisi, radio, komputer, internet, dan lain-lain.

Seni Pertunjukan dapat dimengerti sebagai padanan dari kata Performing Arts,

Yaitu suatu bentuk seni tontonan yang acara penampilannya didukung oleh perlengkapan seperlunya, berlaku dalam kurun waktu tertentu di lingkungan tertentu.

Jenis dan bentuk pertunjukan berkaitan dengan materi pertunjukan. Jenis pertunjukan meliputi teater, tari, musik, sedangkan bentuknya dapat berupa tradisional, kreasi/pengembangan, modern atau kontemporer (Jazuli,1994 dalam Tirto H. Hal. 10).

Seni pertunjukan merupakan suatu bentuk sajian pentas seni yang diperlihatkan atau dipertunjukan kepada khalayak umum atau orang banyak oleh pelaku seni (seniman) dengan tujuan untuk memberikan hiburan yang dapat dinikmati oleh para penontonnya.

Hiburan selalu bersifat menyenangkan, karena hiburan bersifat menghibur seseorang setelah melakukan aktifitas atau rutinitasnya sehari-hari agar bisa menghilangkan penat dan lelah selama bekerja. Seni pertunjukan yang didefinisikan sebagai karya seni yang yang melibatkan aksi individu yang biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si pemain dan hubungan seniman dengan penonton.

53

Universitas Sumatera Utara 1. Pemain : Sebuah pertunjukan yang dilakukan satu orang atau lebih.

2. Penonton : Penikmat yang senantiasa hadir untuk sebuah pertunjukan.

3. Ruang : Tempat yang dijadikan untuk pertunjukan.

4. Waktu : Satu kesempatan yang dapat digunakan oleh pelakupertunjukan

Untuk mendeskripsikan seni pertunjukan pada komunitas Medan Guitar Jamm di kota Medan, maka penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh oleh Milton

Singer (1996:164-165) dengan melihat tujuh aspek yang berkaitan, yaitu: (1) Waktu pertunjukan yang terbatas, (2) Adanya awal dan akhir pertunjukan, (3) Acara kegiatan yang terorganisir, (4) Sekelompok pemain. (5) Sekelompok penonton, (6) Tempat pertunjukan, dan (7) kesempatan untuk mempertunjukannya.

Dalam hal ini pertunjukan yang penulis maksud lebih mengarah kepada pertunjukan tahunan yakni Anniversary komunitas Medan Guitar Jamm. Anniversary komunitas Medan Guitar Jamm menjadi salah satu pertunjukan yang dibuat oleh komunitas ini sendiri, kegiatan ini selalu dilaksanakan di bulan Oktober. Fokus pembahasan pada bab ini adalah mendeskripsikan pertunjukan komunitas Medan Guitar

Jamm yang digelar pada 10 Oktober 2020 yang bertemakan A Decade To Remember 10th

Anniversary Of Medan Guitar Jamm .

4.1 Pertunjukan Komunitas Medan Guitar Jamm

4.1.1 Perencanaan Kegiatan

Siagian (2007:36) mendefinisikan perencanaan sebagai usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

54

Universitas Sumatera Utara Untuk membuat suatu pertunjukan harus memiliki perencanaan terlebih dahulu berupa susunan rangkaian acara dan proses manajemen yang dijadikan sebagai salah satu fondasi dasar dalam pembuatan suatu pertunjukan. Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki kegiatan pertunjukan yang dilaksanakan setiap tahun nya yaitu pertunjukan

Anniversary yang juga memiliki proses dan perencanaan dalam pertunjukan tersebut.

Menurut hasil wawancara dengan narasumber Aqil fahmi perencanaan yang dilakukan untuk membuat pertunjukan pada kegiatan Anniversary Medan Guitar Jamm pada 10

Oktober 2020 dalam hal perencanaan memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan dimulai dari 2 Agustus 2020- 4 Oktober 2020. Pertemuan rapat dalam merencanakan kegiatan anniversary Medan Guitar Jamm berlangsung melalui aplikasi zomm, pertemuan dilakukan sebanyak tujuh kali dalam waktu dua bulan persiapan perencanaan kegiatan.

Gambar 4.1 Zoom Meeting Perencanaan Kegiatan

55

Universitas Sumatera Utara Dalam suatu pertunjukan seni memiliki proses dan persiapan sebelum pertunjukan tersebut digelar. Komunitas Medan Guitar Jamm memiliki beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum kegiatan Anniversary dilakukan, yakni: a. Penentuan Ide/Tema

Dalam sebuah kegiatan pertunjukan umumnya memiliki tema yang menjadi gambaran jelas tujuan kegiatan itu dilaksanakan. Proses penentuan tema didalam suatu pertunjukan ditentukan oleh sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama.

Komunitas Medan Guitar Jamm dalam pertemuan rapat pertama membahas tentang tema yang akan ditentukan di kegiatan Anniversary Medan Guitar Jamm, Afif Handri

Nabawi memberikan gagasan mengangkat satu tema “A Decade To Remember 10Th

Anniversary Of Medan Guitar Jamm”, seluruh anggota yang hadir dalam rapat tersebut setuju dengan tema yang diberikan. Tema ini mengartikan sebagai peringatan satu decade atau 10 tahun komunitas gitar ini berdiri di kota Medan dengan tetap menjaga konsistensi dan eksistensi komunitas ditengah masyarakat.

Dengan umur 10 tahun berdiri sudah menjadi prestasi bagi suatu komunitas dengan tetap menunjukan keberadaan komunitasnya dengan membuat suatu pertunjukan virtual yang disiarkan langsung melalui akun media sosial resmi komunitas Medan

Guitar Jamm yang memiliki konsep dengan berbagai penampilan full band, pertunjukan gitar solo dan jamming gitar bersama. b. Penentuan Tanggal

Proses penentuan tanggal pertunjukan yang dibuat oleh komunitas Medan Guitar

Jamm dibahas dirapat pertama dan disepakati bersama akan dilaksanakan sesuai dengan

56

Universitas Sumatera Utara tanggal tepat komunitas ini berdiri di kota Medan yakni pada hari Sabtu 10 Oktober

2020 maka dari itu ditetapkan tanggal tersebut untuk membuat kegiatan pertunjukan “A

Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm”. c. Pembentukan Panitia

Komunitas Medan Guitar Jamm membentuk kepanitiaan untuk melaksanakan kegiatan Anniversary, yang menjadi panitia untuk melaksanakan kegiatan ini adalah anggota dari komunitas Medan Guitar Jamm sendiri dan dipilih oleh ketua komunitas dari setiap seksi yang ada dalam komunitas. Medan Guitar Jamm membentuk empat pengurus seksi utama beserta anggota-anggotanya dan panitia inti terdiri dari ketua, bendahara, dan seketaris.

Deskripsi tugas yang dikerjakan dari masing-masing pengurus seksi yang telah ditentukan sebagai berikut:

Tabel 4.1: “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm”

Pengurus Seksi Nama Jobdesc

Seksi Humas 1. Dedek Dermawan - Mempromosikan pertunjukan

Siregar - Mengundang komunitas atau

2. Yusrizal Imam Subekti pelaku seni lainnya untuk

3. Arie hidayat ikut berpartisipasi.

Seksi Acara 1. Afif Hendri Nabawi - Membuat rundown acara

2. Sulam Jati Iswari - Menentukan tamu yang akan

3. Denis Alviano diundang

57

Universitas Sumatera Utara 4. Indra Samudra - Memimpin acara di hari H

Putra Trandy - Memastikan acara berjalan

sesuai dengan rencana

sebagaimana telah dirancang

jauh-jauh hari

Seksi Peralatan 1. Khairil - Menyiapkan perlengkapan

2. Nurhadi Syahputra dan peralatan selama

3. Rizky Fauzan Siregar kegiatan.

4. Dimas Setiawan - Membantu keperluan seksi

yang lain.

Seksi Dokumentasi 1. M.fachri Nurhadi - Mendokumentasikan

2. Yusuf kegiatan selama acara

berlangsung

d. Menentukan Tamu Undangan

Dalam agenda rapat pelaksanaan pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm mendiskusikan tentang tamu undangan yang akan ikut meramaikan kegiatan pertunjukannya. Tujuan diundangnya bintang tamu dari pelaku seni lain guna untuk membuat pertunjukan tersebut terlihat lebih menarik dan tidak hanya menampilkan pertunjukan gitar saja, melainkan pertunjukan dari alat musik lainnya. Tamu undangan ditujukan kepada komunitas-komunitas musik lain yang ada di kota Medan. Nantinya akan dipilih beberapa komunitas yang bersedia hadir dan memberikan penampilan mereka di acara pertunjukan, komunitas-komunitas tersebut akan diundang secara resmi

58

Universitas Sumatera Utara melalui pengurus komunitasnya masing-masing. Hal ini guna menjalin silaturahmi dan persahabatan dengan komunitas musik lain di kota Medan. e. Merancang Pembiayaan

Pengelolaan keuangan pada kegiatan pertunjukan Annniversary Medan Guitar

Jamm dikelola langsung oleh bendahara komunitas Bara Mega Nawawi. Pada pertunjukan ini menghabiskan dana berkisar Rp. 1.647.000,- dana ini didapat dari setiap partisipasi anggota yang aktif didalam komunitas yang sudah ditentukan minimal

50.000 per-orang. Dana tersebut dipakai untuk menyewa studio sebagai tempat pelaksanaan pertunjukan, konsumsi, sewa kamera, cetak sertifikat, nasi tumpeng, dan visual mapping.

Berikut data pengeluaran dana komunitas Medan Guitar Jamm di kegiatan “A

Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm”.

Tabel 4.2 “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm”

No Pengeluaran Nominal

1 Sewa studio 5 jam+ charge Rp.450.000,-

2 Visual mapping Rp.300.000,-

3 Sewa kamera Rp.150.000,-

4 Cetak 14 sertifikat + kupon konsumsi Rp.59.000,-

5 Konsumsi Rp.513.000,-

6 Nasi tumpeng Rp.175.000,-

Total Rp.1.647.000,-

59

Universitas Sumatera Utara f. Pembuatan Run Down Acara

Run down acara adalah detail susunan acara pada saat pertunjukan dilangsungkan.

Run down memuat seluruh rangkaian kegiatan lengkap dengan keterangan waktu dan orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut (Beatrix, 2007:27). Dalam pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm run down diperlukan untuk membuat gambaran konkret mengenai bagaimana pertunjukan akan dilaksanakan pada hari-H.

Proses pembuatan run down “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan

Guitar Jamm” dibuat pada pertemuan rapat keempat dengan memastikan berapa anggota yang bisa ikut berpartisipasi dan bintang tamu yang diundang dalam kegiatan

Anniversary Medan Guitar Jamm.

Berikut susunan run down kegiatan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of

Medan Guitar Jamm” yang telah ditetapkan di pertemuan rapat keempat.

No Waktu Performance/Penampilan Jenis Pertunjukan (WIB)

1 19:00-19:10 Mhamad Razali Syahputra & Opening Master of

Sulam Jati Iswari Ceremony (MC)

2 19:10-19:20 Aqil Fahmi Solo Gitar Elektrik

3 19:20-19:30 Afif Handri Nabawi Solo Gitar Elektrik

4 19:30-19:40 Dedek Dermawan Siregar Solo Gitar Elektrik

5 19:40-20:00 Quis Medan Guitar Jamm

6 20:00-20:10 Nurhadi Syahputra Solo Gitar Elektrik

7 20:10-20:20 Kolabobasi Biola & Qinia Musik Courses Violoncello

60

Universitas Sumatera Utara 8 20:30-20:40 Medan Blues Society Jamming Gitar

9 20:50-21:00 Jamming Gitar Nafindo Purba, Sandi Sinaga,

Emanuel Ndruru 10 21:00-21:20 Quis Medan Guitar Jamm

11 21:20-21:30 Hafya Band Performance

12 21:30-21:40 Looper Beatbox Ichsan 13 21:40-21:50 Yusrizal imam subekti Solo Gitar Akustik

14 21:50-22:00 M ryanda huzein Solo Gitar Elektrik

15 22:00-22:10 Snot Sound Band Performance

16 22:10-22:30 Hadry Sinaga Wirang Drumming

Gitar Akustik

17 22:30-23:00 Potong Nasi Tumpeng

18 23:00-23:10 Bara Meganawawi Solo Gitar Elektrik

19 23:10-23:20 Denis Solo Gitar Elektrik

20 23:30 Acara Penutup

g. Menentukan Tempat Pertunjukan

Kegiatan Anniverary komunitas Medan Guitar Jamm dalam rapatnya mendiskusikan tempat pertunjukan dilaksanakan, beberapa tempat yang direkomendasikan yakni: Ghetto Caffe, Manhattan Times Square, dan Carefour.

Beberapa tempat tersebut dijadikan pilihan dengan pertimbangan lokasi yang strategis dan tempat yang umum bagi anak-anak muda kota Medan. Namun sehubungan dengan

61

Universitas Sumatera Utara kondisi pandemic virus covid-19 dan himbauan pemerintah yang melarang membuat pertunjukan/kegiatan yang melibatkan massa, maka komunitas Medan Guitar Jamm memutuskan untuk membuat pertunjukan virtual disebuah studio musik di studio Diva

Jln.Pancing No 61 kota Medan. h. Pelaksanaan Gladi Resik

Gladi resik adalah latihan terakhir sebelum pelaksanaan pertunjukan yang berfungsi sebagai simulasi pementasan untuk mematangkan kesiapan panitia dalam melaksanakan pertunjukan (Wibisono, 2014:3). Komunitas Medan Guitar Jamm melakukan gladi resik sebelum pertunjukan dimulai pada 19.00 WIB, gladi resik dilakukan pada hari pertunjukan tepatnya pada pukul 06.00 WIB 10 Oktober 2020, gladi resik ini dilakukan untuk memastikan alat-alat pendukung live streaming sudah baik, cek sound alat-alat musik yang akan digunakan serta mendekorasi tempat pertunjukan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan dirapat.

4.1.2 Proses Pertunjukan

Pada tahap ini anggota komunitas Medan Guitar Jamm maupun bintang tamu yang telah diundang dan terdata didalam run down pertunjukan tersebut menampilkan penampilan yang telah dipersiapkan. Acara dimulai pukul 19:00 WIB setelah persiapan cek sound, live streaming Instagram, dan persiapan lainnya. Acara pembukaan dibuka oleh Master of Ceremony (MC) dengan membuka doa terlebih dahulu dan menyapa para penonton virtual maupun bintang tamu yang hadir. Berbagai macam pertunjukan yang disajikan oleh komunitas Medan Guitar Jamm, dengan berbagai jenis permainan gitar dengan genre metal, rock, pop, dan blues.

62

Universitas Sumatera Utara Solo gitar pada komunitas Medan Guitar Jamm yang dipertunjukan kerap menggunakan iringan minus one sebagai musik pengiring tanpa diiringi live band, namun dalam pertunjukan tersebut tidak hanya menampilkan penampilan solo gitar saja, melainkan juga menampilkan performance band, kolaborasi biola & violoncello dengan iringan minus one, Electronic Dance Music Performance dan Gitar Akustik.

Selama acara berlangsung kelancaraan acara juga dipegang penuh oleh para anggota komunitas Medan Guitar Jamm memastikan live streaming tidak ada kendala dan bisa dinikmati oleh penonton. Selama pertunjukan berlangsung para pengurus inti komunitas melakukan pengawasan. Pengawasan kegiatan dalam mengupayakan agar pertunjukan berlangsung sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan. Segala kegiatan pertunjukan juga didokumentasikan dalam bentuk foto dan video sebagai dokumentasi “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan

Guitar Jamm” .

Acara berakhir pada pukul 23:30 WIB dimana semua pertunjukan dan segala kegiatan telah selesai dilaksanakan, dan beberapa penonton virtual sudah left(keluar/meninggalkan) dari live Streaming Instagram. Seluruh anggota komunitas

Medan Guitar Jamm kembali berkumpul untuk bertanggung jawab membereskan lokasi studio tempat pertunjukan.

4.1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Komunitas Medan Guitar Jamm membuat pertunjukan virtual disebuah studio musik pada hari Sabtu 10 Oktober 2020 dan acara dimulai pada pukul 19.00 WIB.

Tempat melaksanakan pertunjukan di studio Diva Jln.Pancing No 61 kota Medan.

63

Universitas Sumatera Utara 4.1.2.2 Fasilitas Pertunjukan

1. Tata Lampu (lighting)

Pertunjukan diadakan didalam suatu ruangan studio musik, maka dari itu

diperlukan lighting sebagai penerang tambahan yang ditujukan kearah yang diperlukan.

Dalam pertunjukan ini menggunakan dua buah lampu sorot yang dibuat dikiri dan

dikanan sudut ruangan agar objek yang direkam oleh kamera lebih terlihat jelas..

2. Loudspeker/Amplifier

Loudspeker yang digunakan pada pertunjukan berjumlah dua Amplifier gitar jenis

randal RH200 Smarvo GN412 4 X 12 Inch 200 dan marshall DSL 100HR

Bundle- Head and MX412AR Cabinet Bundle dan 1 Amplifier bass jenis hartke 410 xl

v2 4x10 400 wats bass cabinet.

3. Microphone

Microphone yang digunakan berjumlah 2 buah Microphone yang digunakan untuk

Master of Ceremony (MC) dan penampilan band performance.

4. Mixer

Dalam pertunjukan ini menggunakan 1 buah mixer yang berfungsi untuk

mengontrol sound selama acara pertunjukan berlangsung.

5. Tempat/Panggung Panggung pertunjukan yaitu tempat yang digunakan untuk pementasan oleh

pelaku seni dan merupakan pusat organisasi ruang, dimana ruang lain mengacu terhadap

letak panggung pertunjukkan (Dalam Nuhwan Kelana 2018:9). Panggung yang

64

Universitas Sumatera Utara digunakan dalam pertunjukan Anniversary komunitas Medan Guitar Jamm mengunakan satu ruangan studio musik yang bisa memuat sekitar 20 orang saja, dengan susunan konsep pertunjukan virtual.

Gambar 4.2 Tata Panggung Pertunjukan Virtual Medan Guitar Jamm

4.1.2.3 Peralatan Pendukung Pertunjukan

Dalam sebuah pertunjukan tentu ada peralatan pendukung pertunjukan sebagai tambahan agar pertunjukan tersebut terlihat lebih menarik. Peralatan pertunjukan yang digunakan pada pertunjukan Anniversary Medan Guitar Jamm adalah proyektor untuk menampilkan visual mapping dengan pantulan cahaya proyektor kedinding pertunjukan.

65

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3 Panggung Pertunjukan Virtual dengan Visual Mapping

4.1.2.4 Teknis Pertunjukan

1. Susunan Acara a. Pembukaan Live Streaming Instagram b. Pembukaan oleh Master Of Ceremony menyapa para penonton virtual dan

membuka dalam doa c. Penampilan solo gitar , Electronic Dance Music Performance dan band

performance d. Quis Medan Guitar Jamm e. Potong nasi Tumpeng f. Pemberian sertifikat

g. Penutup

2. Lamanya Pertunjukan

Pertunjukan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm” dimulai pukul 19:00 WIB s/d 23:30 WIB sehingga dapat dikatakan pertunjukan

66

Universitas Sumatera Utara berlangsung selama 4 jam 4 menit. Setiap pertunjukan yang ditampilkan sudah ditetapkan dengan durasi 10 menit disetiap pertunjukan.

4.1.2.5 Alat Musik yang Digunakan

Dalam pertunjukan virtual yang diselenggarakan oleh komunitas Medan Guitar

Jamm tidak hanya menggunakan instrument gitar saja melainkan menggunakan beberapa alat musik lainnya. Konsep dalam pertunjukan “A Decade To Remember 10Th

Anniversary Of Medan Guitar Jamm” juga menampilkan band performance dimulai dengan alat yang dipakai seperti drum, keyboard, bass, dan gitar, juga menampilkan penampilan yang menggunakan alat musik biola & violoncello dan Electronic Dance

Music Performance. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan 10Th Anniversary komunitas Medan Guitar Jamm antara lain : a. Gitar Elektrik

Gitar elektrik adalah alat musik yang menggunakan 6 sampai 7 dawai (senar) dimana nada senarnya adalah, senar 1 (E), senar 2 (B), senar 3 (G), senar 4 (D), senar 5

(A), senar 6 (E). Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan beberapa pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari senar menjadi arus listrik yang dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loudspeaker.

Gambar 4.4 Gitar Elektrik

67

Universitas Sumatera Utara b. Gitar Akustik Gitar akustik adalah salah satu dari jenis alat musik gitar yang menggunakan 6

senar (dawai), dimainkan dengan cara dipetik yang menghasilkan suara melalui getaran

senar yang dimainkan, dimana getaran suara tersebut beresonansi didalam ruang suara

pada gitar.

Gambar 4.5 Gitar Akustik

c. Gitar Bass

Gitar bass adalah alat musik dawai (senar) yang pada umumnya berjumlah 4

sampai 6 senar yang memiliki neck lebih panjang, dan memiliki ketebalan senar dari

gitar elektrik biasa pada umumnya. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik yang

menghasilkan getaran dan ditangkap dengan pickup dimana suara akan dihasilkan

melalui amplifier.

Gambar 4.6 Gitar Bass

68

Universitas Sumatera Utara d. Violin Violin (biola) alat musik yang sering disebut fiddle yang memiliki 4 senar (dawai) dimana nada dari senarnya adalah G-D-A-E. Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek menggunakan tongkat kayu atau yang sering disebut bow. Alat musik ini biasanya memainkan pada part melody dalam sebuah lagu.

Gambar. 4.7 Violin

e. Violoncello Violoncello adalah alat musik double bass atau yang sering dikenal dengan contrabass yang memiliki 4 senar (dawai) dan memiliki jarak nada yang paling rendah dari alat musik strings lainnya. Tinggi alat musik double bass sekitar enam kaki dan pemainnya berdiri atau duduk di bangku. Cara memainkannya dengan menggunakan alat gesek (bowing) atau dipetik dengan menggunakan jari.

Gambar.4.7 Violoncello

69

Universitas Sumatera Utara

f. Keyboard Keyboard adalah alat musik yang memiliki tuts yang dimainkan menggunakan jari tangan, umumnya memiliki 5 oktaf yang memiliki urutan nada terendah disebelah kiri dan urutan nada tertinggi disebelah kanan. Memiliki berbagai macam suara mulai dari piano, terompet, drum, suling, dan saxophone. Keyboard yang digunakan pada pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm adalah roland juno xps-30.

Gambar 4.9 Keyboard g. Drum Drum adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul dengan stik, yang terdiri dari Bass drum, snare drum, tom-tom, floor tom, cymbal, dan pedal kick. 1 set drum yang dipakai pada pertunjukan virtual anniversary komunitas Medan Guitar

Jamm tipe Tama, dengan 3 cymbal, hi-hat (2 cymbal), 1 snare, 1 tom, 1 floor, 1 bass drum dan pedal kick.

Gambar 4.10 Set Drum 70

Universitas Sumatera Utara h. Loop Station RC-505

Loop Station adalah peralatan kinerja penting bagi beatboxer, penyanyi, dan pemain klub di seluruh dunia.

Gambar 4.11 Loop Station RC-505

4.1.3 Sekelompok Pemain

Pada pertunjukan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar

Jamm” memiliki sekelompok pemain yang akan dipertunjukan dari penampilan solo hingga penampilan band performance. Solo performance pada pertunjukan berjumlah

10 orang pemain dari mulai penampilan solo gitar hingga electronic dance music performance, 2 orang pemain instrumental violin dan violoncello, 2 grup band yang masing-masing berisikan 5 orang personil, dan 2 grup jamming gitar yang masing- masingnya ada 3 orang dalam pertunjukannya. Maka dari itu sekelompok pemain yang ikut meramaikan pertunjukan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan

Guitar Jamm” berjumlah 28 orang.

71

Universitas Sumatera Utara Dari hasil wawancara dengan narasumber Aqil Fahmi perlu diperhatikan sebelum

pertunjukan dimulai tentang persiapan dari para pemain yang ikut meramaikan acara

tersebut, dimulai dari memastikan alat-alat musik yang akan dimainkan sudah siap

untuk dipakai, dan memastikan ada tidaknya keperluan tambahan yang harus disediakan

pada saat pertunjukan. Kepada para pemain pertunjukan juga diberikan arahan berupa

hal-hal yang menyangkut pertunjukan, seperti:

1. Memberitahukan durasi kepada setiap penampilan performance

2. Mengucapkan salam dan selamat ulang tahun 1 dekade kepada Medan Guitar Jamm

3. Berpenampilan dengan sopan dan membawa lagu tanpa mengandung unsur sara

Gambar.4.11 Solo Akustik Gambar4.12 Jamming session

4.1.4 Sekelompok Penonton

Penonton pertunjukan musik yang disajikan komunitas Medan Guitar Jamm

adalah audience yang hadir dalam acara tersebut di studio secara langsung dan penonton

live dari media sosial Instagram. Komunitas Medan Guitar Jamm mengadakan

pertunjukan virtual melalui live streaming Instagram, maka dari itu penonton hanya

bisa menikmati pertunjukan dari live streaming tersebut dikarenakan tempat

pertunjukan yang tidak memungkinkan untuk mengumpulkan banyak massa dan juga

72

Universitas Sumatera Utara sebagai ketaatan komunitas terhadap arahan pemerintah Indonesia terkait dengan kondisi pandemik virus Covid-19 untuk tidak membuat kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa. Beberapa hal yang dilakukan sekelompok penonton pada saat kegiatan berlangsung.

1. Melihat dan Mendengarkan Pertunjukan

Komunitas Medan Guitar Jamm mengadakan pertunjukan virtual live streaming

Instagram dimana pertunjukannya hanya bisa dinikmati dari fitur live media sosial instagram tersebut. Pada live streaming tersebut pihak Medan Guitar Jamm memberikan audio maupun video yang bisa dinikmati penonton dengan baik.

2. Apresiasi Penonton

Dalam live streaming tersebut terdapat komentar para penonton yang mengapresiasi atas konsistensi berdirinya komunitas ini selama 10 tahun dan memberikan komentar bangga kepada komunitas Medan Guitar Jamm tetap bisa membuat pertunjukan kecil yang bisa dinikmati, beberapa komentar penonton juga memberikan selamat ulang tahun dan berharap tetap bisa menjadi komunitas gitar yang baik di kota Medan.

Gambar 4.13 Pertunjukan Virtual Live Streaming Instagram Tahap

73

Universitas Sumatera Utara Pasca Pementasan

1. Evaluasi

Setelah pertunjukan telah selesai, anggota komunitas Medan Guitar Jamm berkumpul untuk mengevaluasi seluruh proses pertunjukan dan hal-hal yang berkaitan dengan pertunjukan yang sudah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini berguna sebagai pembelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang didapati pada dikegiatan pertunjukan selanjutnya. Komunitas Medan Guitar Jamm juga mengukur keberhasilan dari keberlangsungan acara dan respon dari penonton yang hadir di live streaming

Instagram maupun yang melihat dari liputan media sosial dengan mencari tahu pendapat para penonton tentang pertunjukan Anniversary komunitas Medan Guitar

Jamm yang diadakan secara virual.

4.2 Deskripsi Pertunjukan Komunitas Medan Guitar Jamm

Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan 2 buah lagu hasil karya cipta angota komunitas Medan Guitar Jamm yang dibawakan pada pertunjukan “A Decade To

Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm”.

4.2.1 Pengantar Transkripsi

Pada pertunjukan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar

Jamm” 2 musik instrumental yang menjadi fokus penulis yang akan ditranskripsikan dan diuraikan yakni stop okult dan endless story, 2 musik instrumental tersebut hasil karya cipta dari anggota komunitas Medan Guitar Jamm yang dibawakan pada saat pertunjukan. 2 buah musik instrumental tersebut dikerjakan melalui proses perekaman dan dimainkan ulang dalam bentuk midi pada aplikasi studio one, hingga data pada midi

74

Universitas Sumatera Utara yang dimainkan ulang tersebut ditransfer kedalam sebuah program khusus software

Sibelius 7 untuk menghasilkan transkripsi notasi musik berupa not balok dari 2 musik intrumental tersebut. Berikut hasil dari transkripsi yang akan diuraikan.

1. Stop Okult

Stop okult dalam permainannya menggunakan solo gitar akustik dengan gaya atau teknik permainan wirang drumming, pada hasil transkripsi yang telah diselesaikan terdapat 2 garis paranada dalam komposisi musik yang dimainkan yakni guitar dan percussive, pada pemahaman ini seakan-akan ada 2 orang yang memainkan musik instrumental tersebut, namun percussive tidak dimainkan oleh orang lain melainkan pemain gitar juga yang memainkan percussive tersebut, karena ciri khas dari gaya atau teknik dari permainan wirang drumming ini adalah adanya permainan percussive yang dimainkan dengan memukul body atau badan gitar dengan telapak tangan dan siku tangan kanan.

75

Universitas Sumatera Utara

76

Universitas Sumatera Utara

77

Universitas Sumatera Utara

78

Universitas Sumatera Utara

79

Universitas Sumatera Utara Musik instrumen yang berjudul stop okult adalah hasil karya cipta Hardy Sinaga yang diproduksi distudio rekaman Qils Music. Musik instrument tersebut dimainkan dengan solo gitar akustik dengan gaya permainan wirang drumming yang termasuk dalam teknik freestyle gitar,teknik permainan wirang drumming ini pertama kali ditemukan oleh Fay Ehsan. Pada pertunjukan stop okult memainkan musik instrument dengan menggunakan nada dasar D= Do dengan tempo 60 MM dan menggunakan birama 4/4.

Dalam permainan musik intrumen Hardy Sinaga yang berjudul stop okult menggunakan tunning gitar yang berbeda pada umumnya yakni:

Senar 1 D

Senar 2 A

Senar 3 G

Senar 4 D

Senar 5 A

Senar 6 D

80

Universitas Sumatera Utara Berikut gaya atau teknik permainan stop okult yang dimainkan dengan teknik wirang drumming :

1. Posisi gitar diletakkan diatas paha pemain.

2. Terdapat ostinato yakni bentuk melodi, ritme, atau harmoni yang pendek yang

diulang ulang di bagian lagu.

3. Memiliki teknik tangan kanan dan tangan kiri yang masing-masing membentuk

pola permainan sendiri yang sama-sama memiliki fungsi membentuk sebuah chord

dan melody.

4. Pola pada permainan gitar wirang drumming didominasi oleh teknik lap tapping

dimana untuk membentuk chord dan memainkan melody dengan cara memukul

senar dan harmonik yang terdapat pada bar 10-11 dan 13-14.

5. Memiliki permainan perkusi yang dimana siku tangan kanan pemain memukul

body gitar yang akan mengeluarkan suara layaknya kick drum.

Karya Hardy Sinaga stop okult menjadi karya hak cipta milik komunitas Medan

Guitar Jamm yang akan menjadi jenis permainan gitar akustik yang baru pertama kalinya memiliki karya dengan permainan wirang drumming yang saat ini sedang dalam proses perilisan di studio rekaman Qils Music.

2. Endless Story

Endless story dalam permainannya menggunakan gitar elektrik yang terdiri dari 3 orang pemain, endless story karya yang berbeda dari stop okult dari segi permainan gitar dan komposisi musik yang dimainkan. Karya musik instrumental endless story terinspirasi dari konsep lagu Always With Me yang juga dimainkan oleh 3 orang gitaris

81

Universitas Sumatera Utara yakni Jhon Petruci, Paul Gilbert, dan Joe Satriani dimana ketiga orang tersebut menyebut diri mereka G3. Selain dari pada itu karya musik yang berjudul endless story juga sebagai karya pertama komunitas Medan Guitar Jamm yang terdapat 3 gitaris didalamnya memainkan musik instrumental, karya ini juga akan mencerminkan nama komunitas dengan kata jamm/jamming dimana terdapat 3 orang gitaris bermain gitar bersama-sama. Ke 3 orang tersebut memainkan pola dan konsep gaya permainannya masing-masing. Pada bagian ini endless story juga ditranskripsikan dalam notasi balok, dimana terdapat 3 garis paranada yang isi dari garis paranada tersebut adalah guitar 1, guitar 2, dan guitar 3. Berikut hasil transkripsi endless story yang akan dideskripsikan.

82

Universitas Sumatera Utara

83

Universitas Sumatera Utara

84

Universitas Sumatera Utara

85

Universitas Sumatera Utara

86

Universitas Sumatera Utara

87

Universitas Sumatera Utara

88

Universitas Sumatera Utara

89

Universitas Sumatera Utara

90

Universitas Sumatera Utara

91

Universitas Sumatera Utara

92

Universitas Sumatera Utara

93

Universitas Sumatera Utara

94

Universitas Sumatera Utara

95

Universitas Sumatera Utara Musik instrumen yang berjudul endless story adalah hasil karya cipta Sandi

Sinaga, Nafindo Purba, Emmanuel Nduru yang dibawakan pada pertunjukan “A Decade

To Remember 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm” , endless story diproduksi distudio rekaman Qils Music. Musik instrument tersebut dimainkan dengan 3 orang gitaris yang saling mengisi melody dan memainkan akord. Pada pertunjukan endless story memainkan musik intrumen menggunakan nada dasar

E= Do dengan tempo 130 MM dan menggunakan birama 4/4.

Pada permainan 3 orang gitaris tersebut memiliki bagiannya masing-masing sesuai dengan konsep yang telah ditentukan, dimana pada awalnya gitar 1 memainkan tema melodi pada bar pertama dan guitar 2 dan 3 memainkan chord sebagai pengiring melodi, juga seterusnya ketika guitar 2 dan 3 memainkan melodi gitaris 1 memainkan chord.

1. Konsep musik pada endless story pada dasarnya memainkan komposisi musik

yang bersifat harmonis yakni adanya pola permainan musik yang menggunakan 2

nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dimainkan secara serentak yang

terdapat pada bar 74-81.

2. Endless story tidak menggunakan musik instrumental sebagai pengiring melainkan

dari ke 3 orang tersebut yang memainkan progresi chord sebagai pengiring melodi,

adapun chord yang dimainkan sebagai chord pengiring yakni: c#m7-Asus-E-Badd9.

96

Universitas Sumatera Utara 3. Pada bar 26-57 komposisi musik endless story terdapat call and response yang

dimainkan oleh guitar 1 dan guitar 2 yang memainkan pola permainan melody yang

seakan-akan merespon permainan dari guitar 1.

4. Pada konsep musik endless story, bar 1-9 terdapat repetitif atau yang sering disebut

pola atau konsep melodi yang diulang-ulang.

97

Universitas Sumatera Utara BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai Deskripsi Pertunjukan Komunitas Medan

Guitar Jamm di koPta Medan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Komunitas Medan Guitar Jamm adalah komunitas yang berdiri 10 oktober 2010 sebagai komunitas gitar tertua yang berdiri di kota Medan. Komunitas Medan Guitar

Jamm didirikan oleh 3 orang yakni Dedek Dermawan Siregar, Afif Handri Nabawi, dan

Ridha Palifi. Tujuan awal didirikannya komunitas ini untuk menajalin silaturahmi antar pemain gitar dan sebagai wadah edukasi seputar tentang gitar bagi gitaris kota Medan.

Keberadaan komunitas Medan Guitar Jamm sebagai sebuah komunitas musik di kota Medan dibuktikan dengan aktif selama 10 tahun sejak dibentuk pada 10 oktober

2010. Selain itu komunitas ini memiliki Badan Pengurus Harian (BPH), seksi-seksi dan anggota berjumlah 40 orang yang aktif dan berasal dari beragam profesi mulai dari pelajar, mahasiswa dan karyawan swasta. Komunitas memiliki peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi seluruh komponen dalam komunitas dan seluruh pengurus, seksi dan anggota masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab dalam komunitas maupun dalam setiap pertunjukan musik yang dikelola oleh komunitas Medan Guitar Jamm.

Sebagai komunitas Medan Guitar jamm mengikuti beberapa kompetisi musik secara khusus kompetisi gitar . Sebagai kegiatan yang dihasilkan oleh komunitas yakni

98

Universitas Sumatera Utara dengan membuat suatu pertunjukan rutin setiap tahunnya seperti anniversary maupun kegiatan mingguan seperti fun sharing dan beberapa pertunjukan-pertunjukan musik lainnya. Produksi dari komunitas ini antara lain produksi album kompilasi yang sudah dirilis dan dicetak dalam kepingan CD dan musik instrumental yang juga sudah dirilis di akun youtube Medan Guitar Jamm. Dalam setiap pertunjukan musik yang diadakan oleh komunitas ini, para pengurus dan seksi-seksi yang sudah dipilih berperan aktif merencanakan dan melaksanakan pertunjunkan serta melakukan evaluasi dengan baik.

Dalam pertunjukan-pertunjukan tersebut juga sering mengundang dan melibatkan komunitas-komunitas musik yang lain yang ada di kota Medan dengan tujuan untuk menjalin komunikasi dan persahabatan dengan komunitas lain yang ada di kota Medan.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap pertunjukan komunitas

Medan Guitar Jamm, penulis mendapat kesimpulan bahwa pada setiap pertunjukan mempunyai tema yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kegiatan pertunjukan. Pada umumnya setiap pertunjukan Medan Guitar Jamm selalu menampilkan solo gitar akustik, elektrik, jamming gitar dan full band. Untuk membuat suatu pertunjukan terlebih dahulu disusun perencanaan kegiatan sekurang-kurangnya 2 bulan hingga pementasan/pertunjukan dilakukan, adanya perencanaan kegiatan yang terdiri dari penentuan tema, penentuan tanggal, pembentukan panitia, menentukan tamu undangan, menentukan tempat pertunjukan, pembuatan run down acara, merancang pembiayaan, kedua proses pertunjukan, ketiga, tahap pasca pementasan yakni evaluasi . Pada setiap pertunjukan komunitas Medan Guitar Jamm juga melibatkan beberapa komunitas seni lainnya dalam kegiatan pertunjukan, komunitas-komunitas tersebut juga berasal dari kota Medan.

99

Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini pertunjukan “A Decade To Remember 10Th Anniversary Of

Medan Guitar Jamm” dilaksanakan di studio Diva Jln.Pancing No 61 kota Medan.

Pertunjukan ini dilaksanakan secara virtual melalui live Instagram akun Medan Guitar

Jamm. Pertunjukan ini dilaksanakan pada 10 Oktober 2020 pada pukul 19.00 WIB dan dilaksanakan secara virtual akibat dari pandemic virus Covid-19, pertunjukan disiarkan langsung melalui akun Instagram Medan Guitar Jamm. Penonton dari pertunjukan ini adalah para anggota dan tamu yang diundang serta penonton dari live streaming yang dapat dilihat dari akun Instagram Medan Guitar Jamm. Pertunjukan ini menampilkan permainan gitar baik elektrik dan akustik oleh anggota Medan Guitar Jamm dan tamu undangan dari komunitas gitar lain. Selain permainan gitar pertunjukan ini juga menampilkan band performance, permainan violin, vioncello dan lopeer beatbox oleh tamu undangan yang hadir pada pertunjukan tersebut. Pertunjukan berakhir pada pukul

23.30 WIB ditandai dengan ucapan penutup dari Master Ceremony dari acara pertunjukan anniversary 10 tahun komunitas Medan Guitar Jamm.

5.2 Saran

Penulis telah menyelesaikan proses penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari teknik penulisan serta cara penyampaian informasi yang terkandung didalamnya. Oleh sebab itu dibutuhkan perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan tulisan ini. Untuk itu besar harapan penulis bagi para peneliti selanjutnya untuk lebih menyempurnakan penelitian pada bidang yang sama, Sehingga dapat menambah wawasan bagi para peneliti dan memberikan kontribusi yang baik terhadap ilmu pengetahuan secara umum terutama pada bidang kajian Etnomusikologi.

100

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Allan, P. M. (1964). The Antropology of music. Beatrix, S., 2010. I Love to Organize 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Brint, S. 2001. Gemeinschaft revisited: A Critique and Reconstruction of the Community Concept. Sociological theory, University of California. design (Vol. 10). Mason, OH: South-Western Cengage Learning. Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlanggaa Hasibuan, Malayu S.P., 2004. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Keempat. Jakarta: PT Toko Gunung Agung Jaeni. Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni. 2014. Bogor : IPB Press Koentjaraningrat. 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta Kontjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi. UI Press: Jakarta Lubis, R. S. M. (2014). “Keberadaan Komunitas Medan Drummer Foundation Di Kota Medan” . Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan Seni Musik. Universitas Negeri Medan. Medan. Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja. Nababan, W. B. (2014). “Keberadaan Youth Jazz Community di Kota Medan”. Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan Seni Musik. Universitas Negeri Medan. Medan. Nettl, B. 2010. The study of ethnomusicology: Thirty-one issues and concepts. University of Illinois Press. Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method of Ethnomusicology. New York: The Free Press. Pradoko, A.M Susilo.2007.Diktat Perkuliahan Mata Kuliah Etnomusikologi. Jogjakarta: Universitas Negeri Jogjakarta. Prasetyo, B. 2015. “Komunitas Gitaris Semarang (Kgs) Sebagai Sarana Pengembangan Bakat Dan Minat Bermain Gitar Di Semarang. Skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni Jurusan Pendidikan Seni, Drama, Tari, Dan Musik.Universitas Negeri Semarang. Semarang. Soedarsono, R. M. 2001. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Santoso Selamet, 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara Septiyan, D. D. 2013. “Komunitas Musik Hardcore Straight Edge Di Kabupaten Batang”. Skripsi Fakultas Bahasa Dan Sen Jurusan Pendidikan Seni, Drama, Tari, Dan Musik.Universitas Negeri Semarang. Semarang. Setiaji, A. O. D. 2016. Komunitas Drummer Semarang (Kajian Dalam Kontek Keorganisasian Dan Pembelajarannya. Skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni Jurusan Pendidikan Seni, Drama, Tari, Dan Musik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

101

Universitas Sumatera Utara Siahaan, A. H. (2018). Deskripsi Pertunjukan Musik Blues di Medan di dalam Komunitas Medan Blues Society. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Etnomusikologi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Singer, Milton, 1996. Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta:Bendatng Budaya. Sitorus, L. Y. 2018. Deskripsi Pengelolaan dan Pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Etnomusikologi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Siwi, M. 2011. Konsep Komunitas dan Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi. Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: AMUS, UST Press Tambunan, A. U. 2017. Perkembangan Komunitas Basskomed Di Kota Medan. Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan Seni Musik. Universitas Negeri Medan. Medan. Tönnies, F. (2001). Community and civil society. J. Harris (Ed.). Cambridge: Cambridge University Press. Wibisono, J. C., 2014. Manajemen Seni Pertunjukan. Surabaya: Pustaka Lewi Wiryoputro, Sugiyanto. 2008. Dasar- Dasar Manajemen Kristiani.Jakarta: Gunung Mulia

102

Universitas Sumatera Utara Daftar Internet

https://comdev.binus.ac.id https://www.jojonomic.com/blog/visi-dan-misi/ http://eprints.undip.ac.id/3324/2/BAB_I.pdf http://repository.upi.edu/20430/5/S_SM_0900029_Chapter2.pdf http://staffnew.uny.ac.id/upload/132297301/penelitian/Laporan+Penelitian+Dosen+Yun ior.pdf file:///C:/Users/USER/Downloads/1805-Article%20Text-3613-1-10-20130819.pdf http://repository.upi.edu/25840/4/T_BIND_1402979_Chapter%201.pdf https://www.gurupendidikan.co.id/seni-musik/ https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/226/2/ART_Agastya%20Rama%20Li stya_Potret%20Kesenian%20Moderen%20Indonesia_Full%20text.pdf

103

Universitas Sumatera Utara DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Dedek Dermawan Siregar Usia : 30 Tahun Pekerjaan : Karyawan PT Nestle Indonesia Alamat : Komplek Tasbih Setia Budi, Medan Sunggal, Medan.

2. Nama : Afif Handri Nabawi Usia : 28 Tahun Pekerjaan : Tutor di Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Alamat : Jln Kenanga Raya No.50a Kec. Medan Selayang

3. Nama : Aqil Fahmi Usia : 28 Tahun Pekerjaan : Guru Alamat : Gg. Persatuan No.37 Tanah Enam Ratus, Medan Marelan, Medan.

4. Nama : Bara Mega Nawawi Usia : 23 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Jln Sekip, Petisah Tengan Kota Medan.

5. Nama : Sandy Sinaga Usia : 21 Tahun Pekerjaan :Mahasiswa Alamat : Jln Jamin Ginting, Padang Bulan Medan

6. Nama : Hardy Sinaga Usia : 21 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Jln Susuk II Padang Bulan Medan

104

Universitas Sumatera Utara Lampiran

Dokumentasi Komunitas Medan Guitar Jamm

Doc. Lucky Tribe 2019

Doc. Anniversary 8th 2018

105

Universitas Sumatera Utara

Doc. Gathering 2015

Doc.Fun Sharing 2019

106

Universitas Sumatera Utara

Doc. 10Th Anniversary Of Medan Guitar Jamm

Doc. Ngabuburit jamming

107

Universitas Sumatera Utara

Doc.Medan TTI EXPO 2017

Doc. Medan TTI EXPO 2018

108

Universitas Sumatera Utara