View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by E-Jurnal Universitas Muhammadiyah Palembang

42 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar

PERANAN PERHIMPUNAN PELAJAR-PELAJAR DALAM UPAYA MENCAPAI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

ROLE-STUDENT STUDENT ASSOCIATION INDONESIA IN EFFORTS TO ACHIEVE THE INDEPENDENCE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Yusinta Tia Rusdiana Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang [email protected]

Abstrak Kesadaran dikalangan para pemuda untuk berorganisasi dengan seiring perkembangan gerakan politik banyak menyeret berdirinya organisasi bermunculan namun, tidak diiringi rasa nasionalisme. Keadaan gerakan nasional yang masih bersifat kedaerahan masih dominan. Untuk mengatasi gerakan keadaan seperti itu, diperlukan adanya suatu organisasi pemuda yang bersifat netral dan tidak bersifat kedaerahan. Tujuan oranisasi pemuda pada dasarnya adalah memperkokoh rasa nasionalisme diantara kalangan pemuda untuk menghindari perpecahan. Tujuan dalam penelitian untuk mengetahui, memaparkan dan menjelaskan tentang peranan perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia dalam menyatukan perkumpulan- perkumpulan pemuda, sehingga memiliki kesamaan visi untuk mencapai Indonesia merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Penulis juga menggunakan pendekatan geografi, sosiologi, politik dan budaya. Prosedur pengumpulan data mengunakan studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia merupakan sebagian organisasi yang mengalami perkembangan keorganisasian. Terlihat dari awal berdirinya PPPI tidak terlepas dari peranan pelajar Indonesia di Belanda yang tergabung dalam perhimpunan Indonesia (PI). Melalui Majalah Indonesia Merdeka, PI banyak memberikan masukan pemikiran kearah persatuan. Selain itu Kongres Pemuda I, yang dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 mei 1926 mempunyai pengaruh yang cukup besar. Propaganda persatuan dilancarkan pada kongres tersebut, sehingga memperkuat keinginan para pelajar membentuk persatuan pemuda, maka didirikanlah PPPI pada bulan september 1926. Sesuai dengan anggaran dasarnya, PPPI mempunyai dasar-dasar organisasi yang meliputi tujuan keanggotaan dan kepengurusan. Tujuan utama PPPI adalah menyatukan perkumpulan-perkumpulam pemuda yang telah ada, yang memiliki latar belakang berbeda, sehingga mempunyai satu visi.

Kata Kunci : Perhimpunan Pelajar–Pelajar, Indonesia, Kemerdekaan, republik Indonesia . Abstract Awareness among the youth to organize in line with the development of a political movement drags its establishment many organizations popping however, not accompanied by a sense of nationalism. The state of the national movement that is still regionalism is still dominant. To cope with such circumstances movement, needed a young organization that is neutral and not regional. Youth oranisasi purpose is basically to strengthen the sense of nationalism among the youth to avoid a split. Interest in research to find, expose and explain the role of the association of Indonesian students in bringing together youth associations, so as to have a common vision to achieve independent Indonesia. The method used in this study is the historical method. The author also uses the approach of geography, sociology, politics and culture. Data collection procedures using literature study and documentation. , The survey results revealed that the association of Indonesian students are some organizations that experienced organizational development. Seen from the inception of GN is inseparable from the role of Indonesian students in the who are members of the association Indonesia (PI). Through Magazine Indonesia Merdeka, PI many provide input towards the unity of thought. In addition the first congress, which was held on 30 April-2 May 1926 had a considerable influence. Union propaganda waged in the congress, thus reinforcing the desire of students formed by the union of youth, it was established PPPI in september 1926. In accordance with its articles of association, GN has the basics of organizations including membership and governance objectives. The main goal is to unite association GN- perkumpulam youth who have been there, who have different backgrounds, so as to have onevision.

Keywords: Student Association - Student, Indonesia, Independence, Republic of Indonesia

Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 43

©Pendidikan Sejarah FKIP UM Palembang p–ISSN 2550–035X

Pendahuluan Timbul kesadaran di kalangan Berbagai kebijakan yang diterapkan pemuda bahwa bangsanya telah telah menyengsarakan kehidupan masyarkat terperangkap dalam sistem politik yang secara keseluruhan. Kemiskinan, kelaparan digunakan Belanda untuk memecah belah dan bahkan kematian menjadi dasarnya kalangan para pemuda. Khawatir politik timbulnya kebencian dalam masyarakat yang diterapkan pemerintah Belanda yang berwujud pada beragam perlawanan menjalar kekalangan pemuda, dan boleh jadi dari berbagai daerah. Sikap kepahlawanan ikut berpengaruh terhadap kentalnya sifat para pemuda bangsa Indonesia timbul kedaerahan dalam organisasi-organisasi dikarenakan kesadaran untuk melepaskan pemuda awal masa pergerakan nasional. diri dari belenggu penjajahan, telah Menyadari perlunya rasa persatuan dan mendorong para pemuda bangsa Indonesia kesatuan dalam perjuangan. Begitu pun dalam bentuk perjuangan bangsa Indonesia dengan organisasi-organisasi pemuda yang melawan penjajah. Tetapi sikap patriotisme semula bersifat kedaerahan ikut terpengaruh yang sudah tumbuh dalam diri para pemuda oleh gagasan tersebut. Terasa ada upaya belum dilakukan secara terorganisir, yang mengarah kepada penyatuan organisasi dikarenakan rasa persatuan dan kesatuan pemuda tersebut. Barangkali yang dalam diri pemuda belum disadari merupakan keinginan tokoh-tokoh pemuda dikalangan pemuda. pendiri Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (Sri Sutjiatiningsih, 1999; 22). Berdirinya Boedi Utomo tercatat sebagai awal kebangkitan kesadaran bangsa Awalnya pembentukan PPPI berasal Indonesia berjuang secara terorganisir untuk dari pemuda pelajar Sekolah Tinggi mencapai kebebasan atau kemerdekaan Kedokteran dan Sekolah Tinggi Hukum. sehingga memasuki periode pergerakan Para pemuda pelajar tersebut, sejak tahun nasional. Di kalangan pemuda Indonesia 1925, seringkali mengadakan diskusi-diskusi timbul pula kesadaran untuk berorganisasi, masalah politik. Mereka lain adalah seiring perkembangan gerakan politik Muksinun, Suwirjo, Usman, Sastroamidjojo, ternyata banyak menyeret berdirinya Sigit, Gularso, Darwis, Surjono, Susalit dan organisasi-organisasi akan tetapi masih Soegondo Djojopoespito. Pembentukan banyak bersifat kedaerahan, melihat itu organisasi PPPI juga tidak terlepas dari semua pemerintah kolonial Belanda pengaruh para pelajar Indonesia di Belanda. mengeluarkan peraturan untuk menekan Para pelajar Indonesia yang sedang belajar kehidupan masyarakat terutama di bidang di Belanda yang tergabung dalam politik. Selain itu, mereka menerapkan Perhimpunan Indonesia (PI) memberikan politik memecah belah masyarakat atas dorongan semangat besar dalam dasar suku, ras dan agama. Politik ini pembentukan PPPI. Bahkan lahirnya dikenal dengan sebutan adu domba atau kesadaran akan perlunya pembentukan memecah belah. politik tersebut bertujuan organisasi pemuda yang bersifat nasional untuk melemahkan kekuatan-kekuatan adalah buah pemikiran para tokoh PI melalui rakyat agar dengan mudah mereka majalah yang diterbitkannya yaitu Indonesia menguasai keadaan. Merdeka (Sudiyo; 199; 112). 44 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar

Pada bulan september 1926, para secara bulat oleh para peserta, akan tetapi pemuda pelajar yang sering berdiskusi aktivitas gerakan pemuda semakin mengenai masalah-masalah politik, sepakat meningkat (Sri Sutjiantiningsih; 1999; 24). untuk mendirikan perkumpulan pemuda pelajar yang bernama perhimpunan pelajar- Kegiatan PPPI juga meliputi pelajar Indonesia (PPPI). PPPI didirikan kegiatan di bidang sosial-budaya dan pada bulan september karena perkuliahan ekonomi. Salah satu kegiatan penting dalam waktu itu dimulai pada bulan September, bidang sosial adalah usaha meningkatkan pada waktu para mahasiswa bisa belajar dan pendidikan bagi masyarakat umum melalui bisa berkumpul lagi. PPPI beranggotakan Perguruan Rakyat. Untuk mencapai para mahasiswa, pada waktu itu perkataan masyarakat yang maju, pendidikan adalah mahasiswa belum begitu populer. Murid- aspek yang perlu diperhatikan. PPPI murid perguruan tinggi juga masih disebut membantu rekan-rekan dari perkumpulan pelajar-pelajar Indonesia, jika sekarang lain untuk mendidik masyarakat yang belum dapat disebut perhimpunan mahasiswa- dapat merasakan pendidikan. Mereka mahasiswa Indonesia. Oleh karena kata membantu mengajar disamping itu mereka mahasiswa belum begitu tenar, maka para anggota PPPI juga diminta untuk organisasi itu atau perkumpulan mahasiswa membantu memberantas buta huruf yang tersebut dinamakan Perhimpunan Pelajar- masih banyak saat itu dan juga memberi Pelajar Indonesia atau sering disingkat PPPI pengajaran bahasa melayu yang masih (Sagimun M.D; 1984; 141). Sebagai belum merata penyebarannya. Keterlibatan organisasi yang bergerak dalam perjuangan PPPI sesuai dengan watak dan asas national untuk mencapai Indonesia merdeka, maka Paedagogis ; artinya bersifat pendidikan kegiatan PPPI tidak terlepas dari kegiatan nasional. Di dalam kongresnya yang politik. Dalam kegiatannya, PPPI tidak pertama, yakni pada tanggal 20-24 hanya mengkhususkan diri dalam kegiatan September 1930, PPPI telah mengambil politik, namun juga merambah ke bidang keputusan yang mempertegas tujuan PPPI, kehidupan lainnya seperti bidang sosial- yakni : “mencapai Indonesia merdeka budaya dan ekonomi.Dalam kegiatan di menjadi kewajiban yang semulia-mulianya bidang politik PPPI merupakan penggerak bagi anak Indonesia”. Kegiatan PPPI di utama terselenggaranya Kongres Pemuda II bidang budaya yang utama adalah usaha di . Kongres yang berlangsung pada PPPI dalam melestarikan kebudayaan tanggal 27-28 Oktober 1928 oleh berbagai bangsa Indonesia. Kebudayaan yang pihak diakui sebagai kongres yang menjadi pusat perhatian adalah bidang seni menghasilkan tonggak sejarah yang amat tari. Seni tari yang banyak dipelajari adalah penting dalam perjalanan sejarah bangsa seni tari Jawa, disebabkan oleh banyaknya Indonesia sebagai satu bangsa dengan segala anggota PPPI yang berasal dari suku Jawa keanekaragamannya. Dalam kongres ini, (Sagimun M.D; 1990; 144). ketua PPPI Soegondo Djojopoespito Kegiatan PPPI di bidang ekonomi dipercaya menjadi ketua kongres. Hal ini kegiatan utama yang dilakukan PPPI adalah sekaligus memperlihatkan keberhasilan PPPI ingin mengintesifkan peranan petani dalam dalam melaksanakan kegiatan politik. meningkatkan produksinya. Petani untuk Pelaksanaan Kongres Pemuda II tidak mencapai produksi pertanian yang tinggi terlepas dari pelaksanaan Kongres Pemuda I haruslah dilindungi dalam menggunakan di Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal haknya. Sebagai pelajar Sekolah Tinggi 30 April-2 Mei 1926. Dalam kongres Hukum para anggota PPPI berusaha tersebut cita persatuan belum dapat diterima Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 45 menjelaskan agar hak milik tanah para pengaruh PPPI terasa lebih berkurang petani jangan sampai jatuh ketangan orang dikalangan organisasi pemuda lainnya. yang tidak berhak. Proses perkembangan Selain itu, pengaruh PPPI semakin menurun organisasi pergerakan nasional di Indonesia karena makin banyaknya organisasi pelajar sudah barang tentu tidak akan terlepas dari dan mahasiswa, yang dapat dimasuki oleh sikap atau reaksi pemerintah kolonial para pemuda pelajar. Salah satu organisasi Belanda. Dalam realitanya sikap pemerintah yang menyedot banyak anggota PPPI adalah dapat dilihat dari tindakan-tindakan yang (Unitas Studiosorum Indonesianesis) USI dilakukan oleh para penguasa kolonial, yang didirikan atas desakan para dosen khususnya para Gubernur Jendral. Belanda (Ensiklopedi Nasional Indonesia; Kepribadian para Gubernur Jendral-lah yang 1990; 64). Sejak tahun 1936, pengaruh PPPI merupakan faktor penentu sikap pemerintah semakin merosot, kegiatannya menurun dan dalam mengeluarkan kebijaksanaan keberadaannya mulai digantikan oleh politiknya terhadap organisasi pergerakan organisasi-organisasi pemuda pelajar yang nasional. Faktor lain yang menentukan lain. Perpecahan yang terjadi dikalangan kebijaksanaan pemerintah tersebut dapat pemuda akibat pembentukan perkumpulan juga ditentukan oleh sikap dan sifat baru itu, tidak menyurutkan langkah PPPI organisasi itu sendiri. Ia akan dipandang untuk berkiprah. Mereka yang tetap setia tidak akan membahayakan kedudukan dengan hasil Kongres Pemuda II tetap kolonial, sedangkan ia bersikap hati-hati mempertahankan diri dalam PPPI. Mereka terhadap organisasi yang bersikap radikal, terus melakukan kegiatan walaupun seperti yang telah dikemukakan oleh pemerintah Hindia Belanda terus menekan Kartodirjo “Dalam menghadapi aksi-aksi dan memecah belah gerakan mereka. yang dilancarkan oleh organisasi-organisasi pergerakan nasional yang semakin gencar Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam dan radikal itu. Pemerintah kolonial merasa penelitian ini adalah metode historis. semakin terancam kedudukan dan Metode historis adalah pengumpulan yang otoritasnya sehingga tidak segan-segan sistematis dan evaluasi yang obyektif dari melakukan tindakan tegas terhadap aksi-aksi data yang berkaitan dengan kejadian- tersebut”.(Kartodirjo; 1993; 147). kejadian masa lampau untuk menguji Gerakan pemuda termasuk seperti hipotesis sehubungan dengan sebab akibat organisasi pergerakan nasional lainnya tidak atau kecendrungan kejadian-kejadian bebas dari pengawasan pemerintah kolonial tersebut yang dapat membantu menerangkan Belanda. Pada hakikatnya gerakan pemuda kejadian masa kini dan mengantisipasi juga sama dengan organisasi pergerakan kejadian masa yang akan datang (Sumardi nasional lain terutama partai-partai nasional, Suryabrata; 2000; 16).Untuk memperoleh yang berbeda hanya usia dari anggotanya. data yang relevan dengan masalah yang Dalam soal nasionalisme gerakan pemuda diteliti maka penulis menggunakan teknik sering lebih berani dan lebih fanatik dari pengumpulan data dengan teknik pada partai-partai nasional. Oleh karena itu kepustakaan dan teknik dokumentasi. pengawasan terhadap gerakan pemuda oleh pihak pemerintah juga tidak berbeda. Hasil dan Pembahasan

Pembekuan dan larangan bersidang juga A. Gambaran Umum Tentang Latar dikenakan pada gerakan pemuda (Slamet Belakang Berdirinya PPPI Mulyono; 1986; 97). Setelah ada larangan kongres, terutama sejak tahun 1936 46 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar

Pengaruh modal besar pemerintah tidak bersifat kedaerahan. Tujuannya agar Hindia Belanda makin besar pada masa aspirasi pelajar dan pemuda yang pemerintahan Gubernur Jendral Fock. menginginkan adanya kesatuan dan Sebagai pemerintah bersifat otokratis Fock persatuan di antara para pemuda dapat mengabaikan kekuatan kekuatan rakyat yang tercapai. Selain melihat tidak adanya sedang berkembang. Sementara itu politik persatuan di antara pemuda daerah, mereka penghematan dilaksanakan secara ketat juga melihat keadaan masyarakat yang sehingga mengakibatkan pengangguran pada tertekan akibat dari penerapan sistem semua lapisan dan banyak tenaga yang disia- kolonial dari pemerintah jajahan (45 Tahun siakan. Peraturan–peraturan itu Sumpah Pemuda; 1974; 211). menimbulkan kekecewaan, bahkan kekesalan kaum terpelajar. Di bawah Sistem kolonial yang diterapkan pimpinan tokoh-tokoh pergerakan mulai pemerintah jajahan sangatlah merugikan dilancarkan pemogokan-pemogokan sebagai rakyat Indonesia. Pemerintahan kolonial protes terhadap tindakan-tindakan protes Belanda menguasai dan mengatur kehidupan terhadap pemerintah.Politik dari fock selalu masyarakat terutama di bidang politik. didasarkan atas prinsip etis meskipun Selain itu, mereka menerapkan politik menurut kenyataannya ada kecurigaan memecah belah masyarakat atas dasar suku, terhadap organisasi-organisasi Indonesia dan ras, dan agama. Politik ini dikenal dengan menentang perluasan kekuasaan golongan Politik Devide Et Impera. Politik tersebut pribumi. Akibat langsung dari politik Fock bertujuan untuk melemahkan kekuatan- sejak 1922 tidak lain ialah radikalisasi kekuatan rakyat agar dengan mudah mereka pergerakan nasional. Dalam dewan rakyat menguasai keadaan. Perpecahan yang muncul konsentrasi radikal, gerakan non- diciptakan oleh penjajah ini juga menjalar ke koperasi terhadap pemerintah kolonial mulai kalangan pemuda, dan boleh jadi hal ini ikut meluas di kalangan kaum terpelajar. Aliran berpengaruh terhadap kentalnya sifat terakhir ini sangat condong ke arah gerakan kedaerahan dalam organisasi-organisasi sosialistis yang sejak tahun belasan sangat pemuda pada awal masa pergerakan berpengaruh dalam pergerakan nasional. nasional.Sesungguhnya sifat kedaerahan itu merupakan hal yang wajar dan alami, Muncul ide pembentukan PPPI sepanjang tidak merugikan perjuangan. berasal dari pemuda pelajar Sekolah Tinggi Akan tetapi, sejarah mencatat bahwa Kedokteran dan Sekolah Tinggi Hukum para golongan pemuda terpelajar jugalah yang pemuda pelajar tersebut, sejak Tahun 1925 pertama kali menyadari nasib bangsanya sering kali mengadakan diskusi-diskusi dalam sistem kolonial, dan nasib bangsanya masalah politik. Mereka antara lain adalah: hanya dapat diperbaiki dengan Muksinun, , Usman Sastroamidjojo, menghilangkan sistem kolonial tersebut. Sigit, Gularso, Darwis, Surjono, Susalit dan Soegondo Djojopoespito.Pokok masalah Berbekal kemampuan intelektual yang sering dibicarakan adalah keadaan yang dimilikinya, para pemuda pelajar gerakan nasional yang masih bersifat mempelopori lahirnya pergerakan nasional. kedaerahan masih dominan di antara Dalam perjalanan selanjutnya, tokoh-tokoh pemuda Indonesia, sehingga sering terjadi pergerakan ini makin menyadari perlunya perbedaan-perbedaan sempit yang persatuan dan kesatuan dalam perjuangan. mengunggulkan sukunya. Untuk mengatasi Begitupun dengan organisasi-organisasi keadaan seperti itu, diperlukan adanya suatu pemuda yang semula bersifat kedaerahan organisasi pemuda yang bersifat netral dan ikut terpengaruh oleh gagasan tersebut. Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 47

Terasa ada upaya yang mengarah kepada Kongres Pemuda I (Cahyo Budi Utomo; penyatuan organisasi pemuda tersebut. 1995; 133). Inilah barang kali yang merupakan keinginan tokoh-tokoh pemuda pendiri PPPI atau Perhimpunan Pelajar- PPPI.Ide pembentukan organisasi PPPI juga Pelajar Indonesia beranggotakan para tidak terlepas dari pengaruh para pelajar mahasiswa. Pada waktu itu perkataan Indonesia di Belanda. Para pelajar Indonesia mahasiswa belum begitu populer. Murid- yang sedang belajar di Belanda dan murid perguruan tinggi juga masih disebut tergabung dalam Perhimpunan Indonesia pelajar-pelajar. Jadi PPPI atau Perhimpunan (PI) memberikan dorongan semangat yang Pelajar-Pelajar Indonesia, jika sekarang besar dalam pembentukan PPPI. Bahkan dapat disebut Perhimpunan Mahasiswa- lahirnya kesadaran akan perlunya Mahasiswa Indonesia ( Sagimun M.D; 1984; pembentukan organisasi pemuda yang 141). Oleh karena kata mahasiswa belum bersifat nasional adalah buah pemikiran para tenar, maka organisasi itu atau perkumpulan tokoh PI melalui majalah yang mahasiswa tersebut dinamakan Pelajar- diterbitkannya yaitu Indonesia Merdeka Pelajar Indonesia atau sering pula disingkat (Sudiyo; 1991; 112). PPPI.Pelajar sendiri mengandung arti mereka yang kelak menjadi orang terpelajar. Pada bulan September 1926, para Pada waktu itu pemuda dari sekolah lanjutan pemuda pelajar yang sering berdiskusi (MULO dan AMS) disebut murid. mengenai masalah-masalah politik, sepakat Muhammad Yamin pernah mengusulkan untuk mendirikan perkumpulan pemuda istilah mahasiswa bagi sebutan student, pelajar yang bernama Perhimpunan Pelajar- tetapi rupanya belum dapat diterima di Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI didirikan kalangan masyarakat. Selain itu, sebutan pada bulan September karena perkuliahan mahasiswa dianggap istilah yang terlalu dimulai pada bulan September, pada waktu bombastis (Sutrisno Kutoyo; 1975; 19). para mahasiswa bisa belajar dan berkumpul Sebagai organisasi pemuda pelajar, lagi. Dari berbagai sumber yang ditelaah, organisasi ini mempunyai gerakan atau penulis tidak menemukan tanggal kegiatan yang bersifat positif dalam pembentukan dan tempat pendirian PPPI mencapai cita-cita kemerdekaan. Sebagai secara pasti.Kongres Pemuda I yang harapan bangsa pemuda pada umumnya dilaksanakan pada bulan 30 April – 2 Mei bersifat dinamis, berani dan sering 1926 juga mempunyai peran penting dalam merupakan pelopor dalam perjuangan. pembentukan organisasi PPPI. Walaupun Kemajuan pemikiran yang didapat dari kata sepakat di antara pemuda untuk pendidikan, menuntut mereka untuk melebur ke dalam satu wadah belum mengadakan perubahan lingkungan ke arah tercapai, akan tetapi aktivitas gerakan kebebasan bernegara dan berbangsa pemuda semakin meningkat (laporan (Mardanas Safwan; 1998; 12) Kongres Pemuda I, terjemahan; 1981: 22- 23). Propoganda persatuan yang 1. Dasar-dasar Organisasi dilancarkan pada Kongres Pemuda I, Dalam pembentukan PPPI para nampaknya langsung atau tidak langsung pendirinya juga membentuk anggaran dasar telah mempengaruhi para pemuda pelajar organisasi yang berisi dasar-dasar organisasi untuk merealisasikan persatuan pemuda, (asas dan tujuan, kepengurusan, khususnya pemuda pelajar. Hal tersebut keanggotaan, dan lain-lain). Pembahasan dapat dibuktikan dari pendirian PPPI pada berikut memuat hal-hal tersebut di atas, juga bulan September 1926, setelah dilaksanakan dikemukakan latar belakang keanggotaan, 48 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar walaupun bukan merupakan dasar dan mengabdi diri kepada tanah air organisasi, untuk menambah pemahaman dan bangsa menurut keyakinannya keanggotaan PPPI secara lengkap.Penulis dan kecakapan-kecakapan masing- sejujurnya tidak dapat menemukan anggaran masing. dasar PPPI secara lengkap. Berbagai sumber 4. Mendidik anggota-anggotanya yang ada hanya menuliskan beberapa inti menjadi manusia yang berilmu dan dari anggaran dasar PPPI, oleh karena itu berjiwa nasional. pemaparan yang akan dikemukakan bukan 5. Mendidik anggota-anggotanya pembahasan dasar-dasar organisasi secara menjadi pemimpin rakyat yang lengkap. insyaf atas kewajibannya untuk menyiapkan bangsa Indonesia Asas dan Tujuan PPPI merdeka. 6. Berjuang untuk kemerdekaan PPPI berdiri berdasarkan atas kebangsaan Indonesia dan atas Kolonial bangsa dan mengidamkan Indonesia Antithese, artinya berdiri atas perbedaan- Raya Merdeka. perbedaan antara kaum yang menjajah Untuk mencapai tujuan tersebut, (Belanda) dan kaum yang terjajah (bangsa penanaman rasa persatuan untuk Indonesia) (Pringgodigdo; 1993; 54). Sejak menghilangkan rasa semangat kemerdekaan dari pangkalan, asas dan gerak usaha PPPI yang sempit merupakan tugas pokok bagi semua berdasarkan perbedaan kedudukan PPPI. Organisasi ini ingin lebih antara kaum yang terjajah dan kaum yang meningkatkan peranan pemuda dalam dijajah. PPPI memperhatikan dan merasakan pergerakan nasional Indonesia.PPPI penderitaan rakyat Indonesia sebagai akibat menganggap bahwa provinsialisme atau sifat penjajahan Balanda. Tegasnya, PPPI lahir di dan jiwa kedaerahan harus dibuang kerena tengah-tengah kehidupan rakyat Indonesia memperlemah persatuan Indonesia. PPPI yamg menderita akibat penjajahan Belanda. menghendaki anggota-anggotanya PPPI bertujuan untuk menyatukan berpolitik, tidak hanya bersenang-senang perkumpulan-perkumpulan pemuda yang atau belajar saja, agar wawasannya lebih telah ada, yang umumnya memiliki latar luas dan siap menghadapi tantangan belakang budaya, lokalitas, dan etnisitas sehingga sanggup menderita apabila yang berbeda (Sagimun M.D; 1984; menghadapi hambatan dan tantangan (Sie 141).Tujuan PPPI secara lengkap Konversi dan Preparasi Museum Sumpah dikemukakan dalam oleh R.Z. Leirissa yang Pemuda; 1987; 10). dikutip sebagai berikut: B. Kegiatan PPPI Dalam Upaya 1. Memperkuat ikatan pemuda-pemuda Mencapai Kemerdekaan Republik pelajar seluruh daerah di Indonesia Indonesia dan berusaha menghilangkan rasa mementingkan Semangat daerah, Sebagai organisasi yang lahir sehingga tercapai persatuan bangsa ditengah-tengah kehidupan rakyat Indonesia di antara pemuda. yang menderita akibat penjajahan Belanda. 2. Mencapai Indonesia merdeka yang PPPI bergerak dalam perjuangan untuk merupakan tujuan mulia bagi anak mencapai kemerdekaan. Kegiatan politik Indonesia. merupakan kegiatan yang tidak terlepaskan 3. Mempertinggi semangat kesatria, dari kegiatan PPPI. Ini semua terlihat agar dapat bertenaga dengan bahwa PPPI tidak hanya sepenuhnya seteguh-teguhnya untuk membela bergerak di bidang politik, kenyataannya Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 49

PPPI juga bergerak di bidang sosial-budaya 1928 itu. Di kalangan pemuda sendiri, dan bidang ekonomi. kesatuan pendapat belum tercapai. Bentuk fusi atau federasi masih tetap merupakan 1. Kegiatan PPPI Dalam Bidang Politik perdebatan. Karena itu, dalam suatu Salah satu peristiwa sejarah, dimana pertemuan antara wakil-wakil perkumpulan banyak pihak mengakui bahwa PPPI pemuda diputuskan untuk membawa persoalan tersebut dalam suatu rapat umum menyumbangkan saham besar, adalah (kongres) (Sri Sutjiatiningsih; 1999; 25). terselenggaranya Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres yang berlangsung pada Persiapan untuk mengadakan kongres itu tanggal 27-28 Oktober 1928 itu, oleh dilakukan dengan cermat dan matang; rapat- berbagai pihak diakui sebagai kongres yang rapat untuk membahas masalah itu terus dilakukan. Dalam rapat tanggal 3 Mei 1928 menghasilkan tonggak sejarah yang amat dan Agustus 1928 di Gedung Indonesische penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebagai satu bangsa dengan segala Clubhuis Jakarta, hadir utusan-utusan keanekaragamannya. Dalam kongres ini, organisasi pemuda seperti: PPPI, Jong ketua PPPI, Soegondo Djojopoespito, Ambon, Jong Bataks dan Kaum Pemuda Betawi. Rapat ini menurut antara lain dipercaya menjadi ketua kongres. Hal ini memutuskan sebagai berikut: sekaligus memperlihatkan keberhasilan PPPI dalam melaksanakan kegiatan politik. Pelaksanaan Kongres Pemuda II tidaklah 1. Segala perkumpulan yang tertera di atas ini akan mengadakan kerapatan terlepas dari pelaksanaan Kongres Pemuda I (kongres) di Weltevreden yaitu di Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926. dalam kongres bulan Oktober 1928, lamanya sehari tersebut cita-cita persatuan belum dapat 2 malam. diterima secara bulat oleh para peserta. 2. Ongkos akan dipikul oleh perkumpulan yang ikut bekerja dan Keadaan ini timbul karena dalam diri hadir. pemuda masih ada keraguan dan kesalahpahaman (Ariwiadi; 1971; 158). 3. Pada beberapa tempat di seluruh Upaya mempersatukan Indonesia akan diadakan cabang- cabang pengurus yang bekerja untuk perkumpulan-perkumpulan pemuda yang keperluan rapat dan mengumpulkan telah dirintis oleh Kongres Pemuda I terus dilanjutkan. Wakil-wakil organisasi pemuda uang. terus mengadakan pertemuan demi kesatuan 4. Akan meminta perkumpulan lain pendapat. Pada pertemuan tanggal 20 supaya ikut bekerja atau melahirkan kesukaannya dengan kerapat Februari 1927 PPPI telah ikut ambil bagian, (Pemuda Sumatra; Sepetember tetapi pertemuan tersebut belum mencapai hasil yang final. Setelah itu PPPI-lah yang 1928; 2). mengambil inisiatif untuk mengadakan Setelah dipersiapkan secara matang, pertemuan-pertemuan selanjutnya (Sri maka pada tanggal 27-28 Oktober 1928 Sutjiatiningsih; 1999; 24). Di kalangan dilaksanakanlah Kongres Pemuda II. Tempat partai-partai politik telah terbentuk Kongres berpindah-pindah yaitu di Gedung persatuan, yaitu suatu federasi partai-partai Katholieke Jongelenge (Jalan Lapangan politik yang terdiri dari PNI, PSI, BU, Benteng sekarang) paad tanggal 27 Oktober Pasundan, Kaum Betawi, Sumatranen Bond, 1928 sekaligus pembukaan; Gedung Oost dan Studie-Studie Club, sehingga jiwa Java Bioscoop, Jalan Medan Merdeka Utara persatuan memenuhi udara politik di tahun No. 14. (Gedung Pemuda, sekarang sudah 50 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar dibongkar) pada sidang II; Gedung Perguruan Rakyat. Perguruan ini dipilih Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya karena hubungan yang akrab antara anggota No. 106 (sekarang Gedung Sumpah Pemuda) PPPI dengan anggota PNI. Dalam Indonesia pada sidang III (Dalimun Santoso; 2001; 9- Raya (Maret 1935), dikatakan bahwa pada 10). Tokoh-tokoh perseorangan dan anggota bulan September 1929 , PPPI telah organisasi pergerakan yang hadir dalam membantu Perguruan Rakyat. Mereka kongres adalah sebagai berikut: S. membantu rekan-rekan dari perkumpulan Mangoesarkoro, Purnomo wulan, Mr. Moeh lain untuk mendidik masyarakat yang belum Nazif, Siti Soendari, Djaksodipuro, Koenjoro dapat mengecap pendidikan. Mereka Purbapranoto, Emma Puradiredja, Mohammad membantu memberantas buta huruf yang Roem, Soekmono, Soemanang, Soejadi, dien masih banyak saat itu dan juga memberi Pantouw, Dali, Syahbudin Latief, pengajaran bahasa melayu yang masih Antapermana, Theo Pangemanan, Sulaiman, belum merata penyebarannya. Keterlibatan Kartomenggolo, Anwari, Sumarto, Masdani, PPPI ini sesuai dengan watak dan asas Tumboel, Tamzit Jo Tambunan, A K. Gani, “national pedagogis”., artinya bersifat Soewarni, Kasman Singodimedjo, Moh Husni pendidikan nasional. Di dalam kongresnya Thamrin, dan Kusman Utoyo (45 Tahun yang pertama, yakni pada tanggal 20-24 Sumpah Pemuda; 1974; 134-135). September 1930, PPPI telah mengambil keputusan yang mempertegas tujuan 2. Kegiatan PPPI Dalam Bidang Sosial- perjuangan PPPI, yakni : “Mencapai Budaya Indonesia Merdeka menjadi kewajiban yang semulia-mulianya bagi anak Indonesia” Kegiatan PPPI juga meliputi kegiatan (Sagimun M.D; 1990; 144). di bidang sosial dan budaya. Salah satu Selain kegiatan di bidang pendidikan, kegiatan penting dalam bidang sosial adalah kegiatan yang tak kalah pentingnya ialah usaha meningkatkan pendidikan bagi kegiatan publikasi. PPPI melalui komisi masyarakat umum melalui Perguruan Rakyat. publikasinya berusaha untuk memajukan Untuk mencapai masyarakat yang maju, masyarakat dengan memberikan pengertian- pendidikan adalah aspek penting yang perlu pengertian hak dan kewajiban yang dimiliki diperhatikan. Adanya peraturan Pemerintah setiap penduduk, juga disinggung mengenai Hindia Belanda yang mengatur kehidupan kewajiban mereka terhadap tanah air dan sekolah-sekolah pertikelir dengan “Undang- bangsanya dalam perjuangan mencapai Undang Sekolah Liar (Wilde Scholen kemerdekaan. Brosur lain yang diterbitkan Ordonantie)”, sangat menghambat tujuan adalah “Hak Kemerdekaan Diri” yang upaya mencerdaskan bangsa. Namun adanya diterbitkan pada bulan April 1932. inti dari isi larangan ini tidak menyurutkan langkah para brosur ini juga tidak terlepas dari usaha tokoh pergerakan dalam mendirikan menyadarkan masyarakat dalam perjuangan sekolah-sekolah. Para tokoh tersebut tetap kemerdekaan (Ahmaddani G. Martha; 1935; menjalankan sekolah-sekolah pertikelir, Ki 143). Kegiatan PPPI di bidang budaya yang Hajar Dewantara dengan Taman Siswa-nya, utama adalah usaha PPPI dalam tokoh-tokoh PNI dengan Perguruan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Rakyatnya (Persatuan Indonesia; 12 Kebudayaan yang menjadi pusat perhatian September 1932; 3). adalah bidang seni tari. Seni tari yang Melihat situasi yang tidak banyak dipelajari adalah seni tari Jawa, hal menguntungkan ini para anggota PPPI tetap ini disebabkan oleh banyaknya anggota PPPI membantu pendidikan rakyat, dengan yang berasal dari suku Jawa. Hasil dari membantu salah satu perguruan yaitu latihan itu biasanya akan dipentaskan dalam Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 51 acara-acara penting peringatan hari-hari yang Perhimpunan Pelajar-Pelajar dianggap penting oleh organisasi. Pementasan Indonesia (PPPI) lahir pada bulan September itu juga sering dilakukan untuk mencari dana 1926 berdasar atas kebangsaan Indonesia untuk menutupi biaya dalam kegiatan dan atas perbedaan-perbedaan antara kaum organisasi. Tarian yang sering dipagelarkan terjajah dan kaum menjajah. Sejak dari adalah Tari Serimpi, biasanya diselingi dengan pangkalnya, asas dan gerak usaha pertunjukan tonil (sandiwara dan nyanyi). berdasarkan atas itu semua mereka lebih mementingkan nasib rakyat Indonesia yang menderita akibat penjajahan Belanda. 3. Kegiatan PPPI Dalam Bidang Tegasnya, mereka lahir ditengah-tengah Ekonomi kehidupan rakyat Indonesia yang menderita Pada bidang ekonomi kegiatan akibat penjajahan Belanda. Sikap selalu utama yang dilakukan adalah ingin berjuang serta berusaha dengan sekuat menginfestasikan peranan petani dalam tenaga mempersatukan tenaga para pemuda- meningkatkan produksinya. Petani untuk pemuda Indonesia dalam persatuan dan mencapai produksi pertanian yang tinggi kesatuan kebangsaan Indonesia. Organisasi haruslah dilindungi dalam menggunakan yang selalu menjujung tinggi semangat haknya. Melalui usaha pendekatan yang persatuan dan kesatuan serta kesadaran intensif para petani diberikan pengertian kebangsaan Indonesia. Mereka tidak mau akan hak tanahnya, sebagai pelajar Sekolah lagi dipecah belah serta menentang politik Tinggi Hukum para anggota PPPI berusaha devide et impera yang dipergunakan dengan menjelaskan agar tanah milik sebagai tempat sangat mahir oleh kaum penjajah Belanda. berproduksi jangan sampai jatuh ketangan PPPI berusaha untuk mendidik serta melatih orang yang tidak berhak. Tanah para anggota-anggotanya menjadi calon-calon penduduk asli tidak dapat dimiliki oleh pemimpin kebangsaan Indonesia. Karena bangsa asing, sesuai dengan STB 1875, 179 mereka mempunyai tujuan perjuangan untuk yang berbunyi: Hak atas tanah tak dapat dijual menghapuskan dan melenyapkan penjajahan oleh bangsa Indonesia kepada bangsa yang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. bukan bangsa Indonesia. Penjualan tanah yang Anggota PPPI berperan aktif di dilakukan bangsa Indonesia kepada bangsa dalam segala bidang, bidang politik, bidang asing ialah dilarang kecuali terjadi penjualan sosial-budaya dan bidang ekonomi. yang sengaja seperti bangsa Indonesia kawin Kegiatan yang dilakukan adalah ikut aktif di dengan bangsa asing. Penerangan yang dalam panitia untuk mendirikan Gedung intensif itu dilakukan agar tanah-tanah bangsa Pemufakatan Indonesia, selain itu mereka Indonesia tidak jatuh ke tangan bangsa asing, juga turut di dalam komisi Pengajaran karena bila tanah tersebut jatuh ke tangan Perguruan Rakyat. Bahkan pada tahun 1929 bangsa asing keadaan ekonomi bangsa sejumlah 14 orang anggota PPPI turut Indonesia akan kacau, karena sektor produksi membantu Perguruan Rakyat sebagai guru dikuasai bangsa asing, akibatnya tidak atau tenaga pengajar. Meraka juga turut terjangkau oleh penduduk (; aktif di dalam penyelenggaraan Januari-Februari 1932; 4). Pemberantasan Buta Huruf demi tercapainya masyarakat Indonesia maju. Organisasi C. Peranan PPPI Dalam Upaya PPPI merupakan lembaga pendidikan dan Mencapai Kemerdekaan Republik latihan sosial serta juga menjadi tempat Indonesia pendidikan dan latihan perjuangan dan kebangsaan Indonesia. Disini para anggota PPPI dididik dan dilatih untuk menjadi 52 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar kader-kader dan calon-calon pemimpin jendral-lah yang merupakan faktor penentu bangsa yang sadar akan kewajiban dan sikap pemerintah dalam mengeluarkan tanggung jawabnya. kebijaksanaan politiknya terhadap organisasi Pada waktu sunarko menjadi ketua, pergerakan nasional. Tanggapan dan maka didirikanlah suatu Komisi Publikasi. tindakan gubernur jendral yang berkuasa Tugas dari Komisi Publikasi ini adalah mencerminkan bagaimana pendirian dan menerbitkan buku-buku dan brosur-brosur sejauh mana mereka bersikap moderat atau yang sangat dibutuhkan dalam perjuangan reaksioner. Gubernur jendral yang moderat kemerdekaan Indonesia. PPPI juga lebih memungkinkan bagi tumbuhnya menerbitkan sebuah majalah yang mereka organisasi pergerakan, sedangkan sebaliknya namakan Indonesia Merdeka. Majalah ini yang bersikap reaksioner akan merupakan sarana sebagai tempat mengakibatkan lemahnya pergerakan. menyampaikan semangat persatuan dan Faktor lain yang menentukan kebijaksanaan kesatuan kekalangan para pemuda dan pemerintah tersebut dapat juga ditentukan masyarakat Indonesia. Meskipun sering oleh sikap dan sifat organisasi itu sendiri. Ia mendapat rintangan dan halangan, namun akan dipandang tidak akan membahayakan para mahasiswa anggota-anggota PPPI tetap kedudukan kolonial, sedangkan ia bersikap gigih dalam perjuangan merintis hati-hati terhadap organisasi yang bersikap kemerdekaan Indonesia. Salah seorang radikal, seperti yang dikemukakan oleh tokoh dan ketua redaksi majalah Indonesia Sartono Kartodirjo sebagai berikut: Raya adalah Abu Hanifab. Meskipun PPPI Dalam menghadapi aksi-aksi yang dan PI di negeri belanda secara organisasi dilancarkan oleh organisasi- berdiri sendiri-sendiri serta berjauhan organisasi pergerakan nasional yang tempatnya, namun ada hubungan sangat erat semakin gencar dan radikal itu, dan akrab antara kedua organisasi pemerintah kolonial merasa semakin mahasiswa Indonesia itu. Majalah terancam kedudukan dan otoritasnya Indonesia Merdeka yang diterbitkan oleh sehingga tidak segan-segan perhimpunan Indonesia di negeri Belanda melakukan tindakan tegas terhadap banyak dibaca oleh anggota PPPI, meskipun aksi-aksi tersebut (Sartono cara memperolehnya tidak dilakukan secara Kartodirjo; 1993; 147). terang-terangan karena hambatan dari Pemerintah Kolonial Belanda (Sagimun, Gerakan pemuda termasuk seperti 1998; 141). organisasi pergerakan nasional lainnya tidak Pada waktu pemerintah kolonial bebas dari pengawasan pemerintah kolonial Belanda bertindak keras membubarkan PNI Belanda. Pada hakikatnya gerakan pemuda dan menangkap serta mengasingkan juga sama dengan organisasi pergerakan pemimpin partai itu, semangat para nasional lain terutama partai-partai nasional, mahasiswa sedikitpun tidak patah. Bahkan yang berbeda hanya usia dari anggotanya. semangat kemerdekaan mereka makin Dalam soal nasionalisme gerakan pemuda bergelora dan cita-cita mereka dalam upaya sering lebih berani dan lebih fanatik makin mantap. Melihat itu semua sudah daripada partai-partai nasional. Oleh karena barang tentu tidak akan terlepas dari sikap itu pengawasan terhadap gerakan pemuda atau reaksi pemerintah kolonial Belanda. oleh pihak pemerintah juga tidak berbeda. Dalam realitanya sikap tersebut dapat dilihat Pembekuan dan larangan bersidang juga dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh dikenakan pada gerakan pemuda (Slamet para penguasa kolonial, khususnya para Mulyono, 1986:97). gubernur jendral. Kepribadian para gubernur Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 53

Ketika PPPI berdiri, gubernur jendral Kemudian setelah yang berkuasa adalah De Graeff. Ia ketidakberhasilan dalam memberikan merupakan gubernur jendral yang cukup peringatan dalam Volksraad, pemerintah liberal dan penganut politik etis bila mulai mengadakan tindakan yang tegas dibandingkan dengan gubernur jendral dengan melaksanakan penggeledahan dan sebelumnya. Pada masa pemerintahannya, aksi penangkapan dengan jalan mencari bukti- pergerakan nasional termasuk yang bukti dan dokumen yang selanjutnya akan dipandangnya sebagai suatu tuntutan histories diserahkan ke pengadilan. Banyak tokoh- mendesak. Untuk ia mengharapkan dapat tokoh pergerakan ditangkap diantaranya merangkul para nasionalis Indonesia sebagai Soekarno, Gatot Mangkupradja, Maskoen rekan kerja sama dan dirinya dijadikan sebagai dan Soepriadinata yang ditahan di Penjara jembatan penghubung antara kepentingan Banceuy yang kemudian dihadapkan gerakan nasionalis dengan kepentingan kemuka pengadilan Landraad . pemerintah. De Graeff seorang yang dianggap Dengan penangkapan tersebut diharapkan moderat oleh sebagian kalangan pergerakan menjadi suatu peringatan keras terhadap nasionalis, apabila dibandingkan dengan aksi-aksi yang dilancarkan oleh tokoh- pejabat sebelumnya, yaitu De Fock. Ia sering tokoh pergerakan khususnya PNI yang memberikan keluasaan kepada para tokoh dianggap cukup berbahaya dan punya pergerakan. Namun menjelang PPPI lahir pengaruh kuat dalam pergerakan nasional. sikap De Graeff berubah karena Namun akibat adanya penahanan dan pemberontakan PKI 1926. ia memberikan larangan yang membatasi gerak langkah instruksi pada aparatnya agar tidak mengambil organisasi pergerakan tersebut, ternyata tindakan ceroboh dan harus hati-hati terhadap muncul aksi-aksi di bawah tanah dengan organisasi pergerakan nasional. Seperti yang melakukan pemogokan terhadap tindakan- dikemukakan pada pembahasan sebelumnya tindakan pemerintah tersebut, termasuk pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan yang dilakukan PPPI. Pada waktu peraturan yang sangat ketat, semua kegiatan pemerintah kolonial Belanda bertindak keras yang akan dilakukan haruslah sepengetahuan membubarkan PNI seperti diungkapkan di dan seizin pemerintah. Walaupun begitu ia atas, PPPI mengadakan “Protest tetap merupakan seorang moderat apabila Vergadering” (Rapat Protes) pada hari dibandingkan dengan pejabat sebelumnya Sabtu malam Minggu tanggal 2 Mei 1931. yaitu De Fock, ia tetap memberikan intinya mereka menentang sikap tersebut keleluasaan kepada para tokoh pergerakan, dan menentang kebijaksanaan pemerintah bahkan mengijinkan Kongres Pemuda II, Hindia Belanda. Hal ini memberikan walaupun dengan syarat-syarat yang ketat dampak makin ketatnya pengawasan (Suharto; 1996; 12). pemerintah Belanda terhadap PPPI Sumpah Pemuda sudah barang tentu (Margono; 1990; 144). tidak menyenangkan hati pemerintah Hindia Dalam masa krisis pengawasan Belanda. PID (Politieke Inlichtingen Dients) pemerintah terhadap gerakan pemuda terlalu makin lama makin keras dan agresif serta keras. Hal itu bertalian erat dengan kejam. Nama Indonesia tidak disenangi oleh peningkatan rasa kebangsaan pada para pemerintah Belanda. Maka tidak pemuda dan sikap kaku dari pihak Gubernur mengherankan, bahwa lagu Indonesia Raya Jendral De Jonge. De Jonge Gubernur dan lagu perjuangan lainnya dilarang, juga Jendral Hindia Belanda yang diangkat pada bendera Merah-Putih masuk dalam kategori tanggal 12 September 1931 merupakan itu (45 Tahun Sumpah Pemuda; 1974; 183). seorang yang konservatif. Ia adalah mantan menteri peperangan dan Direktur Royal 54 Yusinta Tia Rusdiana, Peranan Perhimpunan Pelajar

Dutch. Dalam pidato pelantikannya (12 majalah PPPI. Mahasiswa Sekolah Tinggi September 1931) ia telah bertekad untuk Hukum (Rechtshogeschool) ini kemudian mengadakan tindakan-tindakan yang dibela oleh dalam persidangan, mendalam di bidang politik dan ekonomi sehingga hukumannya berkurang satu agar dapat bertahan lama dalam menghadapi setengah tahun. Setelah keluar dari tahanan, jaman krisis. Gubernur Jendral ini tidak mau Djohan Sjahroezah disodori sebuah surat tahu tentang pergerakan nasional, ia ancaman yang menyatakan bahwa kalau ia memandang bahwa pergerakan nasional itu masih ingin melanjutkan sekolahnya, ia sebagai hal yang harus diurus oleh polisi. tidak boleh mencampuri urusan politik lagi. Sikapnya seperti seorang diktator, kurang Akibatnya, sampai Jepang masuk ia tidak bijaksana dan kurang pengertian tehadap menamatkan kuliahnya. Masalah penerbitan kepentingan dalam kesulitan rakyat PPPI ini terulang lagi pada tahun 1936. kali (Sagimun M.D; 1990; 96). ini pemerintah kolonial menyita semua Di bawah pemerintahannya yang majalah PPPI. Pada tahun yang sama sangat menderita adalah golongan non- pemerintah kolonial melarang PPPI kooperator. Larangan berkumpul dan mengadakan kongres kelima. Taktik ampuh berapat, pembatasan terhadap kemerdekaan yang digunakan pemerintah Belanda dalam pers, wewenang menghentikan untuk menekan pergerakan pemuda adalah sementara rapat-rapat jika terdapat kata-kata menekan para wali atau orang tua pemuda- yang dipandang bertentangan dengan pemudi yang turun dalam pergerakan kepentingan umum, dan penangkapan serta pemuda khususnya PPPI diancam pengasingan adalah beberapa senjata yang kedudukannya. Taktik yang lain adalah digunakannya. Akibat dari tindakannya, dengan menggunakan istilah politik sebagai bukan hanya partai-partai non-kooperasi alat pemukul. Karena sulitnya membedakan yang menderita, tetapi perkumpulan- antara politik praktis dan politik teoritis, perkumpulan lainnya juga ikut menderita. bahkan definisi politik pun dianggap kotor, Pembesar-pembesar polisi menghadiri rapat- maka seringkali PPPI dipukul dengan rapat dengan sekehendak hati melarang rumusan politik. Maka PID mendatangi pembicara atau menutup rapat itu. Tindakan rapat tertutup dan melarang pemuda-pemudi yang sangat mendalam dari yang belum berusia 18 tahun menghadiri pemerintahannya adalah dilaksanakannya rapat anggota (45 tahun Sumpah Pemuda; hak luar biasa gubernur jendral yaitu 1974; 183). Setelah Gubernur Jendral De exorbitante rechten, yang memberi Jonge digantikan oleh Gubernur Jendral wewenang kepadanya untuk mengasingkan Carda van Starhenborgh Stachuwer tindakan siapa saja yang dipandang membahayakan keras dari pemerintah agak berkurang. ketertiban umum. Mereka yang terkena hak Dalam pidato pelantikannya (15 September luar biasa ini ada yang dibuang ke Boven 1938) secara keseluruhan tidak ada suara Digul, suatu tempat yang dibangun pada baru. Pemerintahannya agak luwes, politik tahun 1927 bagi mereka yang terlibat penindasan diganti dengan kebijaksanaan pemberontakan PKI tahun 1926-1927 lain. Pada masa Carda pergerakan nasional (Suharto; 1996; 13). terlepas dari tekanan, walaupun diakhir Tekanan keras terhadap kaum kekuasaanya sikap keras terhadap pergerakan yang dilakukan pemerintah pergerakan nasional dilakukan lagi (Suharto; kolonial Hindia Belanda juga semakin 1996; 14). dirasakan oleh PPPI. Pada tahun 1932 salah seorang tokoh PPPI, Djohan Sjahroezah, ditangkap polisi karena tulisannya di Jurnal Sriwijaya Historia (2017), 1 (1): 42–55 55

Kesimpulan A.K. Pringgodigdo. 1986. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. 1. PPPI mempunyai peran besar dalam Liberti : Yogjakarta. kegiatan bidang politik. Kegiatan PPPI yang paling menonjol adalah keterlibatan Ensiklopedi Nasional Indonesia 13. 1990 Perpy. Jakarta : PT. Cipta Adi PPPI dalam penyelenggaraan Kongres Pustaka. Pemuda II tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang menghasilkan Sumpah Sangimun. M.D. 1990. Peran Pemuda Pemuda. Sampai Proklamasi. Jakarta : PT. Bina Aksara. 2. Kegiatan PPPI dalam bidang sosial- budaya, dalam bidang sosial PPPI Sartono, Kartodirjo. 1993. Pengantar bergerak dalam dunia pendidikan untuk Sejarah Indonesia Baru II : Sejarah mencerdaskan kehidupan rakyat Pergerakan Nasional Indonesia Dari Kolonialisme Sampai Indonesia yang mayoritasnya masih Nasionalisme. Jakarta : Rineke Cipta terbelenggu oleh kebodohan. Hal ini lebih didasarkan pada tanggung jawab Slamet, Mulyono. 1986. Kesadaran moral PPPI sebagai organisasi pemuda Nasional Dari Kolonialisme Sampai untuk memberikan pendidikan bagi Kemerdekaan Jilid 2. Jakarta : Inti rakyat Indonesia. Sedangkan di bidang dayu Press. budaya anggota PPPI mempunyai Sudiyo. 1991. Perhimpunan Indonesia kegiatan untuk melestarikan kebudayaan Sampai Dengan Lahirnya Sumpah bangsa Indonesia. Kebudayaan yang Pemuda. Jakarta : Rineke Cipta. menjadi pusat perhatian adalah bidang seni tari. Sutrisno, Kutoyo. 1975. Profesor Muhammad Yamin, S.H. Jakarta : 3. Kegiatan PPPI dalam bidang ekonomi Departemen Pendidikan dan adalah memberikan keterangan kepada Kebudayaan. petani Indonesia mengenai hak milik atas tanah agar tidak menjual tanah kepada Sri Sutjiatiningsih. 1999. Soegondo Djojopoepito : Hasil Karya dan bangsa asing. Tujuan itu semua adalah Pengabdiannya. Jakarta : untuk meningkatkan produksi hasil Departement Pendidikan dan pertanian para petani.Sebagai organisasi Kebudayaan. yang beranggotakan para pemuda terpelajar, PPPI yang berdiri sejak tahun Sumadi Suryabrata. 2000. Metodologi 1926-1942 telah banyak memberikan Penelitian. Jakarta : Rajawali. kontribusi positif dalam perjuangan

pergerakan nasional Indonesia. Para

anggota PPPI telah mencurahkan segala daya upaya untuk mencapai tujuan organisasi ini, yaitu untuk menghapuskan dan melenyapkan penjajahan untuk kemerdekaan Indonesia.

REFERENSI

Abdurahman, Dudung. 2011 . Metodologi Penelitian Sejarah Islam. : Penerbit Ombak.