Bab Ii Kajian Pustaka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN JUDUL
Pengertian judul “ DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI
SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART “ adalah
sebagai berikut : a. Desain : 1. Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138) 2. Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior, 1999 : 12) b. Interior adalah : 1. Ruang dalam suatu bangunan, bagian dalam dari sebuah gedung. (Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 7, PT. Cipta Adi Pustaka, 1989: halaman 195).
2. Bagian dalam gedung, ruang dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, 1988: halaman 336).
c. Desain Interior :
Adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam
dari suatu bangunan. (Desain Interior, 1999 : 11)
d. Surakarta :
Salah satu nama kota/karesidenan di Profinsi Jawa Tengah, Indonesia
e. Walt Disney adalah :
1. Walt Disney adalah sebuah legenda di bidang hiburan abad ke-20.
Popularitasnya dilengkapi dengan imajinasi, optimisme, serta
kreativitas. commit to user
11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id12
(http://yapono.wordpress.com/2008/06/07/walt-disney-membangun-
kerajaan-hiburan-keluarga/)
2. The Walt Disney Company (NYSE: DIS) atau lebih dikenal dengan
nama Disney adalah salah satu perusahaan hiburan dan media yang
terbesar. Didirikan pada 16 Oktober 1923, perusahaan ini diawali oleh
Walt Disney dan Roy Oliver Disney dengan nama Disney Brothers
Cartoon Studio. Pusatnya terletak di Burbank, California dan sudah menjadi perusahaan media terbesar kedua di Amerika Serikat. ( Disney.com ) f. Galeri adalah : Berasal dari kata Latin Galeria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia galeri sering diartikan sebagai raung atau bangunan tersendiri yang dipakai untuk memamerkan karya seni, seperti lukisan, barang antik, patung-patung. (Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 6, Jakarta, PT. Cipta Adi Pustaka, 1989, hal.23.) g. Pop Art Adalah : Berasal dari kata Popular art. Definisi pop art, aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dar media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dll. Aliran ini berkembang
antara tahun 1960-1970.
(http://venusofwillendorftd1.wordpress.com/2008/03/26/pop-art/)
B. KAJIAN LITERATUR
1. Tinjauan Umum Walt Disney
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney (5 Desember
1901 - 15 Desember 1966) adalah produser film, sutradara, animator, dan
pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya
terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai Pendiri Walt Disney
Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi salah satu produser
film paling terkenal di dunia. Seorang penerbit film tersohor di dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id13
Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney
Company, memiliki pendapatan tahunan sekitar $ 35 milyar.
Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator
dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya
menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti Miki Tikus yang
disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah memenangkan 26 Academy Awards
dari 59 nominasi. Selain itu, Disney juga meraih 7 Emmy Awards. a. Periode 1901–1937 (Permulaan) Walter Elias Disney lahir pada tanggal 5 Desember 1901 di 2156 N. Tripp Ave, Hermosa, Chicago, Illinois, dari pasangan Elias Disney dan Flora Call. Nenek moyang Walt Disney beremigrasi dari Gowran, Irlandia. Arundel Elias Disney, kakek buyut Disney, lahir di Kilkenny, Irlandia, pada tahun 1801, dan merupakan keturunan dari Robert d'Isigny, orang Perancis yang berkelana ke Inggris bersama William sang Penakluk tahun 1066. Keluarga Disney tetap tinggal di Marceline selama empat tahun sebelum pindah ke Kansas City tahun 1911. Di sana, Walt dan adiknya Ruth masuk ke Benton Grammar School, tempat ia bertemu Walter Pfeiffer. Pfeiffer memperkenalkan dunia vaudeville dan film kepada Walt. Selanjutnya, Walt menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga Pfeiffer daripada di rumahnya sendiri. Ia mengikuti kursus hari Sabtu di Kansas City Art Institute
Selama tinggal di Kansas City, Walt dan Ruth Disney juga sering
mengunjungi Electric Park.
b. Periode 1937–1941 (Zaman Keemasan Animasi)
"Disney's Folly": Snow White and the Seven Dwarfs
Gbr. II.1 Walt Disney memperkenalkan karakter Tujuh Kurcaci dalam trailer teatrikal Snow White (1937). ( Sumber :commit www.disney_biografi.com) to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id14
Setelah pembuatan dua seri kartun, Disney segera mulai merencanakan
film fitur pada 1934. Ketika industri film mengetahui rencana Disney untuk
mengadaptasi cerita Putih Salju menjadi film fitur animasi, mereka
mentertawakan rencana Disney sebagai "Disney's Folly" (Kebodohan Disney)
dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkan Disney. Lillian dan Roy
juga membujuk Disney agar melupakan hasrat itu, namun Disney tetap ingin
melanjutkan usahanya. Ia mempekerjakan profesor Don Graham dari Chouinard Art Institute untuk memulai latihan untuk pekerja studio, berlandaskan Silly Symphonies sebagai platform untuk menguji animasi manusia realistik, animasi watak tersendiri, special effect, dan penggunaan proses-proses dan peralatan khusus seperti kamera multiplane. Keberhasilan film Snow White memangkinkan Disney untuk membangun kampus baru bagi Walt Disney Studios di Burbank, yang dibuka pada 24 Desember 1939. Snow White bukan saja menandakan puncak keberhasilan Disney, tetapi juga memulai zaman yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Animasi bagi Disney. Seluruh pekerja animasi film fitur, setelah menyiapkan filem Pinocchio, melanjutkan pekerjaan untuk film Fantasia dan Bambi, serta tahap awal produksi Alice in Wonderland dan Peter Pan, sementara pekerja film pendek meneruskan pekerjaan mereka untuk kartun Miki, Donal, Gufi dan Pluto, sambil mengakhiri seri Silly Symphonies.
Animator Fred Moore mendesain ulang Miki Tikus pada akhir 1930-an, ketika
Donal Bebek semakin populer di kalangan penonton dibanding Miki.
Film Pinocchio dan Fantasia mengikut jejak Snow White and the
Seven Dwarfs ke bioskop pada tahun 1940, tetapi keduanya dalam hal
keuntungan kurang memuaskan. Film Dumbo yang tidak terlalu mahal
awalnya dirancang sebagai generator pendapatan, tetapi ketika film ini
diproduksi, banyak animator studio berdemo, lantas menegangkan hubungan
antara Disney dan artisnya dalam jangka waktu yang lama.
c. Periode 1941–1945
Segera setelah dirilisnya Dumbo pada Oktober 1941, Amerika Serikat
mulai terlibat dalam Perang Dunia II. Tentara AS mengkontrak banyak
fasilitas studio Disney. Paracommit pekerja to user studio membuat film pelatihan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15
instruksi untuk militer, atau film pendek peningkat moral seperti Der
Fuehrer's Face. Namun, film militer tidak memberikan pendapatan.
Film fitur Bambi dirilis pada April 1942, dan Disney berhasil merilis
kembali Snow White pada 1944. Pada tahun 1945, The Three Caballeros
adalah film fitur animasi terakhir Disney yang dibuat pada masa perang.
d. Periode 1945–1955
Studio Disney turut menghasilkan film package murah yang berisi koleksi film kartun pendek, lalu merilisnya di bioskop selama akhir 1940-an. Package ini meliputi Make Mine Music (1946), Melody Time (1948), Fun and Fancy Free (1947) dan The Adventures of Ichabod and Mr. Toad (1949). Film Ichabod and Mr. Toad terdiri dari dua bagian, yang pertama berdasarkan dari The Wind in the Willows karya Kenneth Grahame, diikuti kisah kedua berdasarkan The Legend of Sleepy Hollow oleh Washington Irving. Pada saat itu, Disney juga membuat film dramatik yang menggabungkan live action' dan animasi, seperti Song of the South dan So Dear to My Heart. Selain itu, setelah berakhirnya perang, popularitas Miki Tikus memudar. Pada akhir 1940-an, studio Disney telah pulih untuk meneruskan produksi film Alice in Wonderland dan Peter Pan yang tertunda akibat perang, lalu memulai produksi film Cinderella, yang menjadi film Disney paling sukses setelah Snow White and the Seven Dwarfs. Studio ini juga memulai
serial film live action bertema alam yang berjudul True-Life Adventures pada
tahun 1948. Meskipun berjaya melalui film fitur, film animasi pendek Disney
tidak selaris dahulu, karena orang mulai memberi perhatian kepada Warner
Bros. dan bintang animasinya Bugs Bunny. Namun, sementara Bugs Bunny
semakin populer pada 1940-an, Donal Bebek juga semakin populer. Donal
juga akan menggantikan Miki sebagai bintang utama Disney pada tahun 1949.
Pada pertengahan 1950-an, Disney memproduksi beberapa film
pendidikan mengenai program angkasa dalam kerja sama dengan desainer
roket NASA Wernher von Braun: Man in Space dan Man and the Moon
(1955), dan Mars and Beyond (1957).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16
Gambar II.2 Walt Disney bertemu dengan Wernher von Braun pada tahun 1954. ( Sumber : www.disney_biografi.com)
e. Periode 1955–1966 (Taman bermain Disneyland)
Gambar II.3 Citra Disneyland dari udara. ( Sumber : www.disney_biografi.com)
Ketika melakukan kunjungan bisnis ke Chicago pada akhir 1940-an,
Disney menggambar rancangan taman bermain yang diharapkan menjadi
tempat pekerjanya menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Ia
mendapatkan ide taman bermain anak-anak setelah mengunjungi Children's
Fairyland di Oakland, California. Ide awalnya dikembangkan menjadi konsep
untuk perusahaan besar yang menjadi Disneyland. Disney menghabiskan lima
tahun mengembangkan Disneyland dan membuka anak perusahaan, yaitu
WED Enterprises, untuk melaksanakan perencanaan dan pembuatan taman.
Sekelompok kecil pekerja studio Disney bergabung dengan proyek
pembangunan Disneyland sebagai insinyur dan perencana yang dijuluki
"Imagineers". commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17
Disneyland dibuka secara resmi pada 17 Juli 1955. Salah satu
pengunjung yang hadir pada pembukaan adalah Ronald Reagan, Bob
Cummings dan Art Linkletter.
Awal 1960-an merupakan keberhasilan bagi Disney, dan Walt Disney
Productions menjadi produsen utama hiburan dunia.
f. Penghargaan Academy Award
1. 1932 : Best Short Subject, Cartoons for: Flowers and Trees (1932). 2. 1932 : Honorary Award for: pembuatan Miki Tikus. 3. 1934 : Best Short Subject, Cartoons for: Three Little Pigs (1933). 4. 1935 : Best Short Subject, Cartoons for: The Tortoise and the Hare (1934). 5. 1936 : Best Short Subject, Cartoons for: Three Orphan Kittens (1935). 6. 1937 : Best Short Subject, Cartoons for: The Country Cousin (1936). 7. 1938 : Best Short Subject, Cartoons for: The Old Mill (1937). 8. 1939 : Best Short Subject, Cartoons for: Ferdinand the Bull (1938). 9. 1939 : Honorary Award for Snow White and the Seven Dwarfs (1937).
10. 1940 : Best Short Subject, Cartoons for: Ugly Duckling (1939).
11. 1941 : Honorary Award for: Fantasia (1940).
12. 1942 : Best Short Subject, Cartoons for: Lend a Paw (1941).
13. 1943 : Best Short Subject, Cartoons for: Der Fuehrer's Face
(1942).
14. 1949 : Best Short Subject, Two-reel for: Seal Island (1948).
15. 1949 : Irving G. Thalberg Memorial Award.
16. 1951 : Best Short Subject, Two-reel for: Beaver Valley (1950).
17. 1952 : Best Short Subject, Two-reel for: Nature's Half Acre
(1951).
18. 1953 : Best Short Subject, Two-reel for: Water Birds (1952)
19. 1954 : Best Documentary,commit to Features user for: The Living Desert (1953).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18
20. 1954 : Best Documentary, Short Subjects for: The Alaskan
Eskimo (1953).
21. 1954 : Best Short Subject, Cartoons for: Toot Whistle Plunk and
Boom (1953).
22. 1954 : Best Short Subject, Two-reel for: Bear Country (1953).
23. 1955 : Best Documentary, Features for: The Vanishing Prairie
(1954). 24. 1956 : Best Documentary, Short Subjects for: Men Against the Arctic. 25. 1959 : Best Short Subject, Live Action Subjects for: Grand Canyon. 26. 1969 : Best Short Subject, Cartoons for: Winnie the Pooh and the Blustery Day. (Sumber : AcademyAwardReview_of_WaltDisneyCartoons_files)
g. Penghargaan lainnya 1. Terdapat bintang bagi Walt Disney di Anaheim walk of stars, dan dua bintang di Hollywood Walk of Fame. 2. Congressional Gold Medal pada 24 Mei 1968. 3. Légion d'Honneur di Perancis tahun 1935.
4. Medali khusus dari Liga Bangsa-Bangsa untuk pembuatan Miki Tikus
tahun 1935.
5. Presidential Medal of Freedom pada 14 September 1964. Termasuk
dalam California Hall of Fame di The California Museum for History,
Women, and the Arts.
6. Planet 4017 Disney dinamai dari Gedung Konser Walt Disney di Los
Angeles, California, didirikan untuk menghormatinya.
(Sumber : AcademyAwardReview_of_WaltDisneyCartoons_files)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id19
h. Daftar Film Disney
1. Tahun 1930-an
Tahun Film Kerjasama oleh
Academy Award Review of Walt Disney 1937 - Cartoons
RKO 1937 Snow White and the Seven Dwarfs -
Keterangan : 1. RKO dipublikasi oleh RKO Radio Pictures
2. Tahun 1940-an Tahun Film Kerjasama oleh
1940 Pinocchio RKO -
1940 Fantasia DISNEY -
1941 The Reluctant Dragon RKO -
1941 Dumbo RKO -
1942 Bambi RKO -
1943 Saludos Amigos RKO -
1943 Victory Through Air Power UA -
1945 The Three Caballeros RKO -
RKO 1946 Make Mine Music -
1946 Song of the South RKO -
RKO 1947 Fun and Fancy Free -
1948 Melody Time RKO -
RKO 1949 So Dear to My Heart -
The Adventures of Ichabod and Mr. Toad 1949 - RKO
Keterangan : 1. RKO dipublikasi olehcommit RKO to Radiouser Pictures
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id20
2. DISNEY - Fantasia dipublikasikan sendiri oleh Walt Disney
Productions, kemudian oleh RKO Radio Pictures in 1941 3. UA - dipublikasi oleh United Artists
3. Tahun 1950-an
Tahun Film Kerjasama oleh
RKO 1950 Cinderella - RKO 1950 Treasure Island -
1951 Alice in Wonderland RKO -
The Story of Robin Hood and His Merrie 1952 - Men RKO
1953 Peter Pan RKO -
1953 Winnie the Pooh RKO -
1953 The Sword and the Rose RKO -
1953 The Living Desert -
1954 Rob Roy, the Highland Rogue RKO -
1954 The Vanishing Prairie -
1954 20,000 Leagues under the Sea -
1955 Lady and the Tramp -
1955 The African Lion -
1955 The Littlest Outlaw -
1955 Davy Crockett, King of the Wild Frontier -
1956 The Great Locomotive Chase -
1956 Davy Crockett and the River Pirates -
1956 Westward Ho, the Wagons! -
1957 Johnny Tremain -
1957 Perri -
1957 Old Yeller -
1958 The Light incommit the Forest to user -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21
1958 White Wilderness -
1958 Tonka -
1959 Sleeping Beauty -
1959 Darby O'Gill and the Little People -
1959 The Shaggy Dog -
1959 Jungle Cat -
1959 Third Man on the Mountain - Keterangan : 1. RKO = dipublikasi oleh RKO Radio Pictures
4. Tahun 1960-an Kerjasama Tahun Film oleh
1960 Pollyanna -
1960 Toby Tyler -
1960 Kidnapped -
1960 The Sign of Zorro -
1960 Ten Who Dared -
1960 Swiss Family Robinson -
1961 One Hundred and One Dalmatians -
1961 The Parent Trap -
1961 Nikki, Wild Dog of the North -
1961 Babes in Toyland -
1961 The Absent-Minded Professor -
1961 Greyfriars Bobby -
1962 Bon Voyage! -
1962 Big Red -
1962 Almost Angels - commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22
1962 Moon Pilot -
1962 The Legend of Lobo -
1962 In Search of the Castaways -
1962 Sammy the Way Out Seal -
1963 Son of Flubber -
1963 Summer Magic -
1963 Miracle of the White Stallions -
1963 Savage Sam -
1963 The Sword in the Stone -
1963 The Incredible Journey -
1964 Mary Poppins -
1964 The Misadventures of Merlin Jones -
1964 A Tiger Walks -
1964 The Three Lives of Thomasina -
1964 The Moon-Spinners -
1964 Emil and the Detectives -
1965 That Darn Cat! -
1965 Those Calloways -
1965 The Monkey's Uncle -
1966 Follow Me, Boys! -
1966 The Ugly Dachshund -
Bagdasarian Alvin and the Chipmunks: The Movie Film 1966 (sekarang hak-hak yang dimiliki oleh Corporation dan Paramount Pictures) Format Films
1966 Lt. Robin Crusoe, U.S.N. -
1967 The Jungle Book - commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23
1967 The Adventures of Bullwhip Griffin -
1967 The Gnome-Mobile -
1967 The Happiest Millionaire -
1967 Monkeys, Go Home! -
1968 Blackbeard's Ghost -
1968 The Horse in the Gray Flannel Suit -
1968 Never A Dull Moment -
The One and Only, Genuine, Original 1968 - Family Band
1968 The Love Bug -
1969 Rascal -
1969 My Dog The Thief -
1969 The Computer Wore Tennis Shoes -
1969 Doctor Syn, Alias the Scarecrow TV - Keterangan : 1. TV = Diedit untuk versi teater 5. Tahun 1970-an
Tahun Film Kerjasama oleh
1970 The Boatniks -
1970 The Aristocats -
1971 Bedknobs and Broomsticks -
1971 The Barefoot Executive -
1971 The Million Dollar Duck -
1972 The Biscuit Eater -
1972 Justin Morgan Had A Horse -
1972 Napoleon and Samantha -
1972 Now You See Him, Now You Don't -
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24
1973 Robin Hood -
1973 Snowball Express -
1973 Superdad -
1973 The World's Greatest Athlete -
1974 Herbie Rides Again -
1974 Castaway Cowboy -
1974 The Island at the Top of the World -
1975 Escape to Witch Mountain -
1975 The Apple Dumpling Gang -
1975 One of Our Dinosaurs Is Missing -
1976 Freaky Friday -
1976 Gus -
1976 No Deposit, No Return -
1976 The Shaggy D.A. -
1977 The Rescuers -
The Many Adventures of Winnie the 1977 - Pooh
1977 Pete's Dragon -
1977 Herbie Goes to Monte Carlo -
1977 Candleshoe -
1978 Hot Lead and Cold Feet -
1978 Return from Witch Mountain -
1978 The Cat From Outer Space -
1979 Unidentified Flying Oddball -
The Apple Dumpling Gang Rides 1979 - Again
1979 The Black Hole - commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25
1979 The North Avenue Irregulars -
6. Tahun 1980-an
Tahun Film Kerjasama oleh
1980 Herbie Goes Bananas -
1980 The Last Flight of Noah's Ark -
1980 Midnight Madness -
Paramount 1980 Popeye Pictures
1981 Condorman -
Paramount 1981 Dragonslayer Pictures
Paramount 1981 Lost Island Pictures
1981 The Devil and Max Devlin -
1981 The Fox and the Hound -
1981 The Watcher in the Woods -
1982 Tron -
1983 Never Cry Wolf -
1983 Trenchcoat -
1983 Something Wicked This Way Comes -
1985 One Magic Christmas -
1985 The Black Cauldron -
1985 Return to Oz -
Silver Screen 1985 The Journey Of Natty Gann Partners II
Flight of the Navigator (20th Century Fox Producers Sales 1986 didistribusikancommit di luar to user negeri) Organization
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id26
1986 The Great Mouse Detective -
Hyperion
Pictures and The 1987 The Brave Little Toaster Kushner-Locke
Company
1987 Benji the Hunted -
1988 Oliver & Company -
1988 Return to Snowy River -
1989 Honey, I Shrunk the Kids -
1989 Cheetah -
1989 The Little Mermaid -
7. Tahun 1990-an Tahun Film Kerjasama oleh
DuckTales the Movie: Treasure of the DisneyToon 1990 Lost Lamp Studios
Walt Disney 1990 The Rescuers Down Under Feature
Animation
1991 White Fang -
1991 Wild Hearts Can't Be Broken -
Walt Disney
1991 Beauty and the Beast Feature
Animation
1992 Newsies -
1992 Honey, I Blew Up the Kid -
Walt Disney
1992 Aladdin Feature commit to user Animation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27
Avnet-Kerner 1992 The Mighty Ducks Productions
Jim Henson 1992 The Muppet Christmas Carol Productions
Homeward Bound: The Incredible
1993 - Journey
1993 The Three Musketeers -
1993 Cool Runnings -
Amblin 1993 A Far Off Place Entertainment
1993 The Adventures of Huck Finn -
1993 Hocus Pocus -
1994 Iron Will -
1994 Blank Check -
Avnet-Kerner 1994 D2: The Mighty Ducks Productions
1994 White Fang 2: Myth of the White Wolf -
Walt Disney
1994 The Lion King Feature
Animation
1994 Angels in the Outfield Caravan Pictures
1994 Squanto: A Warrior's Tale -
Hollywood 1994 The Santa Clause Pictures
1994 The Jungle Book -
1995 Heavyweights Caravan Pictures
1995 Man of the House -
1995 Tall Tale Caravan Pictures commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id28
DisneyToon 1995 A Goofy Movie Studios
Walt Disney
1995 Pocahontas Feature
Animation
Polygram Filmed 1995 Operation Dumbo Drop Entertainment 1995 A Kid in King Arthur's Court Trimark Pictures
1995 The Big Green Caravan Pictures
Pixar Animation 1995 Toy Story Studios
Painted Fence 1995 Tom and Huck Productions
Jim Henson 1996 Muppet Treasure Island Productions
1996 First Kid Caravan Pictures
Homeward Bound II: Lost in San 1996 - Francisco
Avnet-Kerner 1996 D3: The Mighty Ducks Productions
Allied 1996 James and the Giant Peach Filmmakers
Walt Disney
1996 The Hunchback of Notre Dame Feature
Animation
1996 101 Dalmatians Great Oaks
1997 Jungle 2 Jungle TF1
Walt Disney 1997 Hercules commit to user Feature
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id29
Animation
1997 George of the Jungle Mandeville Films
1997 Air Bud -
1997 Flubber Great Oaks
1997 Mr. Magoo -
1997 That Darn Cat -
1997 RocketMan Caravan Pictures
Walt Disney 1998 Mulan Feature Animation
Pixar Animation 1998 A Bug's Life Studios
1998 Meet the Deedles -
1998 Mighty Joe Young RKO Pictures
1998 The Parent Trap -
1998 I'll Be Home for Christmas -
1999 My Favorite Martian -
FilmFour and 1999 The Straight Story StudioCanal
1999 Doug's 1st Movie Jumbo Pictures
Walt Disney
1999 Tarzan Feature
Animation
Caravan Pictures
1999 Inspector Gadget and DiC
Entertainment
Pixar Animation 1999 Toy Story 2 Studios commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id30
8. Tahun 2000-an
Tahun Film Kerjasama oleh
DisneyToon 2000 The Tigger Movie Studios
Walt Disney
2000 Dinosaur Feature Animation
(as The Secret Lab) 2000 The Kid -
Jerry Bruckheimer 2000 Remember the Titans Films
2000 102 Dalmatians -
Walt Disney 2000 The Emperor's New Groove Feature Animation
DisneyToon 2001 Recess: School's Out Studios
Walt Disney 2001 Atlantis: The Lost Empire Feature Animation
2001 The Princess Diaries -
2001 Max Keeble's Big Move -
Pixar Animation 2001 Monsters, Inc. Studios
2002 Snow Dogs Kerner
DisneyToon 2002 Return to Never Land Studios
2002 The Rookie -
Walt Disney 2002 Lilo & Stitch Feature Animation
2002 The Country Bears - commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id31
2002 Tuck Everlasting -
2002 The Santa Clause 2 -
Walt Disney 2002 Treasure Planet Feature Animation
DisneyToon 2003 The Jungle Book 2 Studios
DisneyToon 2003 Piglet's Big Movie Studios
2003 Ghosts of the Abyss I3D Walden Media
2003 Holes Walden Media
Pixar Animation 2003 Finding Nemo Studios
Pirates of the Caribbean: The Curse Jerry Bruckheimer 2003 of the Black Pearl films
2003 Freaky Friday -
2003 The Lizzie McGuire Movie -
Walt Disney 2003 Brother Bear Feature Animation
2003 The Haunted Mansion -
DisneyToon 2004 Teacher's Pet Studios
2004 Miracle -
Confessions of a Teenage Drama 2004 - Queen
Walt Disney 2004 Home on the Range Feature Animation
2004 Sacred Planet -
2004 America's Heart and Soul Blacklight Films commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id32
2004 Around the World in 80 Days Walden Media
The Princess Diaries 2: Royal 2004 - Engagement
Pixar Animation 2004 The Incredibles Studios
Jerry Bruckheimer 2004 National Treasure Films
2005 Aliens of the Deep Walden Media
DisneyToon 2005 Pooh's Heffalump Movie Studios
Spyglass 2005 The Pacifier Entertainment
2005 Ice Princess -
2005 Herbie: Fully Loaded -
2005 Sky High -
2005 The Greatest Game Ever Played -
Walt Disney 2005 Chicken Little Feature Animation
The Chronicles of Narnia: The Lion, 2005 Walden Media the Witch and the Wardrobe
20th Century Fox
2006 Winnie the Pooh Walt Disney
Feature Animation
Jerry Bruckheimer
2006 Glory Road Films
2006 Roving Mars -
Spyglass
2006 Eight Below Entertainment commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id33
Walt Disney 2006 Bambi II F Feature Animation
2006 The Shaggy Dog -
C.O.R.E. Feature 2006 The Wild Animation
Pixar Animation 2006 Cars Studios
Pirates of the Caribbean: Dead Man's Jerry Bruckheimer 2006 Chest Films
2006 Invincible -
The Santa Clause 3: The Escape 2006 Boxing Cat Films Clause
2007 Bridge to Terabithia Walden Media
Walt Disney 2007 Meet The Robinsons 2D3D Animation Studios
Pirates of the Caribbean: At World's Jerry Bruckheimer 2007 End Films
Pixar Animation 2007 Ratatouille
Studios
Spyglass
2007 Underdog Entertainment
Classic Media
2007 The Game Plan -
2007 Enchanted -
Jerry Bruckheimer 2007 National Treasure: Book of Secrets Films
Hannah Montana & Miley Cyrus: Best 2008 - of Both Worlds Concert 3D
2008 College Roadcommit Trip to user Gunn Films
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id34
The Chronicles of Narnia: Prince 2008 Walden Media Caspian
Pixar Animation 2008 WALL-E Studios
2008 Beverly Hills Chihuahua -
2008 Morning Light -
Borden and 2008 High School Musical 3: Senior Year Rosenbush Entertainment
2008 Roadside Romeo Yash Raj Films
Walt Disney 2008 Bolt 2D3D Animation Studios
Gunn Films 2008 Bedtime Stories Happy Madison
Jonas Brothers: The 3D Concert 2009 - Experience
20th Century Fox 2009 Winnie the Pooh 2 Walt Disney
Animation Studios
2009 Race to Witch Mountain -
2009 The Phineas And Ferb Movie -
co-production with
It's a Laugh 2009 Hannah Montana: The Movie Productions and
Millar Gough Ink
2009 Old Dogs -
Pixar Animation 2009 Up Studios
2009 The Black Holecommit 2: into Theuser Space co-production with
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35
Right Coast
Productions
co-production with
2009 G-Force Jerry Bruckheimer
Films
2009 A Christmas Carol -
Walt Disney 2009 The Princess and the Frog Animation Studios
2010 Alice in Wonderland -
Keterangan : 1. 3D - format 3D 2. 2D3D - format 2D atau 3D 3. I3D - format 3D; khusus IMAX 4. F - khusus internasional.
9. Akan datang Tahun Film Kerjasama oleh
The Chronicles of Narnia: The co-production with 2010 Voyage of the Dawn Treader Walden Media
co-production with Prince of Persia: The Sands of 2010 Jerry Bruckheimer Time Films
Pixar Animation 2010 Toy Story 3 Studios
Walt Disney 2010 Rapunzel Animation Studios
co-production with
2011 National Treasure 3 Jerry Bruckheimer
Films
Pixar Animation 2011 Cars 2 Studios commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36
Pixar Animation 2011 The Bear and the Bow Studios
co-production with Pirates of the Caribbean: The 2012 Jerry Bruckheimer Fountain of Youth Films
Pixar Animation 2012 Newt Studios Walt Disney 2012 King of the Elves Animation Studios
unannounced Jungle Cruise -
co-production with The Lone Ranger - (based on The unannounced Jerry Bruckheimer Lone Ranger) Films
Tabel II.1 Daftar Film Karya Walt Disney (Sumber : www.The_Walt_Disney_Company_files.com)
2. Tinjauan Umum tentang Pop Art Pop art adalah salah satu bentuk kesenian yang muncul pada abad 19.
Gaya ini muncul seiring berkembangnya dunia hiburan. Pop art mempunyai
ciri-ciri adanya perulangan pada gambarnya, adanya perbesaran gambar dan
umumnya mengambil bentuk dan sederhana dari suatu benda. Salah satu
seniman pop art yang paling dikenal masyarakat adalah Andy Warhol, dimana
ia sangat menyukai menampilkan obyek-obyek sederhana dalam karyanya,
seperti kaleng sup, botol-botol minuman, dan lain-lain. Para seniman Pop art
biasanya menampilkan sosok bintang yang sedang bersinar saat itu, seperti
misalnya pada tahun 1920-an dimana Andy Warhol sangat gemar
menggambar sosok Marylin Monroe yang pada saat itu merupakan salah satu
bintang yang fenomenal.
a. Contoh pop art Menampilkan tentang beberapa contoh karya Pop art dari beberapa commit to user negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id37
Gambar. II.4 Contoh Pop Art (Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
b. Seniman-seniman pop art Contoh para seniman pop art yang terkemuka : 1. Andy Warhol Andy Warhol (6 Agustus 1928 – 22 Februari 1987), adalah seorang seniman, sutradara avant-garde, penulis dan figur sosial Amerika. Warhol juga bekerja sebagai penerbit, produser rekaman dan aktor. Dengan latar belakang dan pengalamannya dalam seni komersil, Warhol menjadi salah satu pencetus gerakan Pop Art di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Karya-karya Warhol yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan produk konsumen dan benda sehari-hari yang sangat sederhana dan berkontras tinggi, misalnya Campbell's Soup Cans, bunga
poppy, dan gambar sebuah pisang pada cover album musik rock The
Velvet Underground and Nico (1967), dan juga untuk potret-potret ikonik
selebritis abad 20, seperti Marilyn Monroe, Elvis Presley, Jacqueline
Kennedy Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth Taylor.
Di luar dunia seni, Warhol dikenal dengan ucapannya "Di masa depan
semua orang akan menjadi terkenal selama 15 menit". Dia berkata kepada
beberapa reporter, "Kalimat terbaru saya adalah, 'Dalam lima belas menit,
semua orang akan menjadi terkenal'.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id38
Gambar II.5 Contoh Pop Art (Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
2. Roy Lichtenstein
Gambar II.6 Roy Lichtenstein
(Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
Roy Lichtenstein atau nama lengkapnya ketika dilahirkan, Roy Fox
Lichtenstein terlahir pada tanggal 27 Oktober 1923 dan wafat pada 29
September 1997) adalah seorang Pop Artis berkewarganegaraan Amerika
Serikat, dimana sebagian besar pekerjaannya sedikit banyak dipengaruhi commit to user baik oleh iklan-iklan terkenal dan buku-buku komik. Menurutnya, Pop Art
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id39
He himself described Pop art sebagai, " bukanlah American'd painting,
namun hanyalah industri lukisan saja". Ini adalah contoh karya dari
Lichtenstein:
Gambar. II.7 Karya Roy Lichtenstein (Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
Ada beberapa karya lichtenstein yang terkenal yaitu drowning girl dan
whaam. Pada karyanya lichtenstein menggunakan minyak dan cat magna.
Selain itu juga menampilkan garis tebal, warna yang berani dan benday
dot untuk mewakila warna tertentu seolah-olah diciptakan oleh fotografi
reproduksi. Benday dot atau Benday titik-titik adalah proses pencetakan
yang menggabungkan dua (atau lebih) kecil yang berbeda, titik-titik
berwarna untuk menciptakan warna ketiga. Gambar yang paling terkenal
adalah Whaam! salah satu contoh paling awal yang dikenal pop art,
diadaptasi sebuah buku komik panel dari edisi tahun 1962 DC Comics
'All-American Men of War Lukisan menggambarkan sebuah pesawat
tempur menembakkan roket ke pesawat musuh, dengan merah dan kuning
ledakan. Gaya kartun akan meningkat dengan penggunaan onomatopoeic huruf "Whaam!" Dan kotak judul "Aku menekan pengendalian kebakaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id40
... dan di depanku roket menyala melalui langit ..." Ini diptych dalam skala
besar, mengukur 1,7 x 4,0 m (5 ft 7 in x 13 ft 4 in).
Sebuah Onomatope atau Onomatope, dari Yunani ὀνοματοποιία
(ὄνομα untuk "nama" dan ποιέω untuk "Aku membuat"), adalah sebuah
kata yang meniru atau menunjukkan sumber suara itu menjelaskan.
Onomatope (sebagai uncountable noun) mengacu pada properti kata-kata
tersebut. Common kejadian onomatopoeias termasuk suara-suara binatang,
seperti "oink" atau "meong" atau "raungan". Onomatopoeias tidak universal yang sama di semua bahasa; mereka sesuai dengan batas tertentu yang lebih luas linguistik sistem mereka adalah bagian dari; maka suara jam mungkin tik tok di inggris dan tik tak di Belanda atau tic-tac di Perancis. Penggunaan onomatope dalam kasus katak bernyanyi, ejaan dapat bervariasi karena spesies katak yang berbeda di seluruh dunia membuat suara yang berbeda: Yunani Kuno brekekekex koax koax (hanya dalam Aristophanes 'komik bermain The Frogs) untuk mungkin rawa katak; inggris Ribbit untuk spesies katak yang ditemukan di Amerika Utara; inggris kata kerja "parau" bagi kodok yang umum.. Terkait dengan ini adalah penggunaan tibbir untuk kodok. Beberapa lainnya yang sangat umum dalam bahasa Inggris contoh termasuk cegukan, zoom, bang, bip,
dan splash. Mesin dan suara mereka juga sering digambarkan dengan
Onomatope, seperti di klakson atau bip-bip untuk klakson dari sebuah
mobil, dan Vroom atau Brum untuk mesin. Ketika seseorang berbicara
tentang sebuah kecelakaan yang melibatkan sebuah terdengar lengkung
listrik, kata "zap" sering digunakan (dan telah kemudian diperluas dan
digunakan untuk non-efek pendengaran umumnya connoting jenis yang
sama lokal tapi menyeluruh gangguan atau kerusakan yang mirip dengan
yang diproduksi di memicu hubungan arus pendek).
Untuk hewan Lucu, kata-kata seperti kwek (bebek), kulit (anjing),
raungan (singa) dan meong (kucing) yang biasanya digunakan dalam
bahasa Inggris. Beberapa kata-kata ini digunakan baik sebagai kata benda
dan sebagai kata kerja. Agglutinativecommit to user bahasa atau bahasa sintetik fleksibel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id41
onomatopoeic mengintegrasikan kata-kata ke dalam struktur mereka. Hal
ini dapat berkembang menjadi sebuah kata baru, sampai ke titik itu tidak
lagi diakui sebagai Onomatope. Satu contoh adalah bahasa Inggris
"mengembik" bagi domba kebisingan: di abad pertengahan kali itu
diucapkan kira-kira sebagai "blairt" (tetapi tanpa R-komponen), atau "blet"
dengan vokal geram, yang jauh lebih akurat sebagai Onomatope daripada
lafal modern. Salah satu contoh kasus yang berlawanan adalah "Cuckoo", yang, karena terus-menerus keakraban dengan suara burung selama berabad-abad, telah menjaga lafal kurang lebih sama seperti dalam Anglo- Saxon kali dan vokal tidak berubah menjadi seperti dalam "galur". Verba dicendi adalah metode dan mengintegrasikan Onomatope ideophones ke tata bahasa. Kadang ada hal yang bernama dari suara yang mereka buat. Dalam bahasa Inggris, misalnya, ada pengikat universal yang dinamai untuk onomatopoeic suara itu membuat: the zip (di Inggris) atau ritsleting (di AS). Banyak burung yang diberi nama panggilan mereka, seperti Bobwhite puyuh, yang Weero, yang Killdeer, chickadee, yang cuckoo, yang Chiffchaff, yang rejan derek dan cambuk-miskin-akan. Di Tamil dan Malayalam, kata untuk gagak adalah kaakaa. Praktek ini khususnya umum dalam bahasa tertentu seperti Maori dan, karenanya, dalam nama-nama hewan yang dipinjam dari bahasa-bahasa tersebut.
(Sumber :Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
Gambar II.8 Whaam
(Sumber : Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id42
Gambar II.9 Drowning girl (Sumber : Http://www.wikipediaindonesia.com/Pop Art)
Kesimpulan dari data diatas Pop Art (kesenian/kebudayaan ngepop) menurut ''Britannica Ensiclopedia'' berkembang awal tahun 60-an, tokohnya antara lain Andy Warhol, Roy Lichtenstein, Claes Oldenburg dan Robert Indiana. Pop art sendiri merupakan karakter penggambaran semua aspek dari kebudayaan populer yang memberikan dampak yang kuat dari kehidupan kontemporer. Pop art mempunyai ciri-ciri adanya perulangan pada gambarnya, adanya perbesaran gambar dan umumnya mengambil bentuk dan sederhana dari suatu benda. Ikonografi yang dipakai diambil dari televisi, buku komik, majalah film, dan semua bentuk
advertising yang disampaikan secara empati dan objektif tanpa memuja
atau penghukuman tetapi dengan menunjukkan kesegaran dalam arti tetap
menunjukkan ketepatan teknik komersial yang dipakai media dari
ikonografi yang dipinjam.
3. Tinjauan Khusus
Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah :
A. Galeri
1. Pengertian Galeri
Menurut extimologinya kata gallery atau galeri, berasal dari
bahasa latin : Galleria. Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap
dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai
ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan commit to user karya seni (Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id43
Jakarta, 1986). Kegiatan penjualan tidak dapat dipisahkan dari gallery,
berbeda dengan museum yang sifatnya lebih sosial, gallery bersifat
komersial dimana obyek pamer memang sengaja dipamerkan dan
dijual (Hunt 375)
2. Lokasi Gallery
Museum dan Gallery mempunyai fungsi penting dalam konteks
lokasinya. Sebuah museum dapat menjadi fokus dari perkembangan kehidupan urban di suatu lokasi yang kurang baik. Museum dapat menjadi elemen penting dalam kesatuannya dalam regenerasi sebuah kota, tidak hanya sebagai monumen tetapi sebuah representasi atau simbol atas perubahan identitas sebuah kota (the architect handbook, 262) 3. Tujuan dan Fungsi Gallery Tujuan dari pendirian sebuah gallery menurut Kakanwil Perdagangan adalah memberikan informasi mengenai benda-benda dan hasil Karya Seni, baik yang merupakan hasil karya para seniman maupun produk industri terhadap para pengunjung maupun konsumen dengan jalan memajang atau memamerkan benda-benda tersebtu ke dalam suatu peragaan yang sesungguhnya. Diutamakan barang-barang yang dapat menarik perhatian para pengunjung atau konsumen yang
perlu diketahui secara lebih selektif untuk menjangkau pasar secara
global.
Ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan gallery
yaitu seting lokasi, interior, pemeliharaan, penyimpanan, keamanan,
dan pelayanan. Gallery harus dapat membawa nuansa dan
memasukkan image para pengunjungya mengenai gallery itu sendiri
dan produk seni yang dipamerkan.
Dalam buku “the Architect Handbook (262)”, gallery berfungsi
sebagai pasar untuk seni, yang mempromosikan seniman dan
mengantisipasi trend seni dengan mengadakan pameran-pameran
temporer. Menurut Roomcapes (74) gallery memiliki 3 fungsi yaitu :
1. Fungsi Komunikatifcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id44
Yang merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada
konsumen atau pengunjung mengenai produk-produknya.
2. Fungsi Apresiatif
Merupakan tempat para seniman berapresiasi dalam meningkatkan
ide-ide dan karyanya.
Fungsi Estetis 3.
Adalah tempat untuk mengemas produk-produk seni yang akan dijual 4. Sistem Pelayanan Gallery Sistem pelayanan sebuah gallery bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pengunjung dan pengelola. Ada dua macam sistem pelayanan dalam gallery, yaitu : a. sistem terbuka (open acces), yaitu pengunjung dapat melihat-lihat obyek pamer tanpa didampingi petugas karyawan. b. Sistem tertutup (close acces), yaitu sistem pelayanan dimana pengunjung dalam melihat-lihat obyek pamer didampingi petugas atau karyawan. Penataan area display bertujuan untuk mempromosikan produk gallery, karena itu pertimbangan yang harus diperhitungkan adalah : a. bagaimana tampilan display yang menarik perhatian pengunjung
b. bagaimana menampilkan sisi yang terbaik dari produk tersebut
berapa besar area yang dibutuhkan
c. berapa jenis produk yang akan ditampilkan
d. perlukan perlindungan dari jamahan konsumen atau sebaliknya.
Pembuatan tempat display dapat mencerminkan identitas gallery.
Tempat display sebaiknya didesain sesimpel mungkin agar fleksibel
dalam mengikuti perkembangan perubahan produk yang
dipromosikan, pasar dan sebagainya.
Pertimbangan apakah produk display tertutup atau terbuka dari
jamahan konsumen didasarkan pada :
1. jenis produk
2. ukuran produk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id45
3. harga produk
4. berbahaya atau tidak
5. kesan yang ingin ditampilkan
Area display yang tertutup dari jamahan konsumen eksklusif atau
“yang diinginkan”. Bagi area display serta dapat dipindahkan tidaknya
tempat display perlu direncakan secara hati-hati, terutama untuk
konsumen yang menggunakan kursi roda. B. Lobby 1. Pengertian Lobby Yang dimaksud dengan lobby, pengertiannya secara harafiah adalah ruang teras dekat dengan pintu masuk yang dilengkapi dengan beberapa perangkat meja – kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu. Penataan lobby yang baik sangat diperlukan dalam manajemen pengunjung dalam sebuah museum. Lobby merupakan ruang kontrol yang cukup untuk pengorganisasian ruang, disamping itu lobby harus cukup lapang, menarik, baik dalam penerangannya, ventilasinya maupun penataan ruangannya. 2. Fungsi Lobby Sebagai Fungsi Ekonomi, yaitu pengunjung dapat memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang tersedia di lobby dan tanpa harus pergi ke
tempat lain, sehingga menghemat tenaga dan biaya.
Sebagai Fungsi Sosial, yaitu lobby dapat memberikan informasi
kepada pengunjung tentang fasilitas-fasilitas yang disediakan di lobby
agar pengunjung dapat saling berinteraksi dengan sesama pengunjung
lain serta karyawan.
Lobby sebagai alat penghubung, yaitu memberikan informasi
serta fasilitas sebagai tujuan pendidikan maupun pariwisata.
3. Fasilitas
Untuk dapat memenuhi kebutuhan aktifitas dalam galeri, maka
lobby galeri sebaiknya. ( Vail, Coleman Laurence,1950:155)
a. Tersedianya ruang commitpengecekan to user dan meja informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id46
b. Tersedianya fasilitas telepon umum
c. Tersedianya counter penjualan (dapat dilakukan di meja
informasi), jika menjual kartu pos dapat disediakan meja untuk
menulis.
d. Tersedia pula display buku dan barang – barang cetakan.
e. Tersedia fasilitas pameran pendahuluan ( memamerkan apa yang
menarik dari museum ). Besaran meja untuk reception mempunyai standar yaitu :
Gambar II. 10 Pos penerima Tamu (Sumber : Human Dimention hal 189)
C. Ruang pamer 1. Pengertian Ruang Pamer
Ruang pamer dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Show
room, yaitu …..” room used for the display of good or merchandise “ (
Ernst Neufert,1987:359). Pengertian tersebut dapat diterjemahkan
sebagai berikut, ruang pamer adalah ruangan yang digunakan untuk
kepentingan pemajangan benda – benda koleksi atau barang – barang
dagangan. Dari pengertian di atas, maka ruang pamer museum
memiliki arti suatu ruangan yang digunakan untuk menata dan
memamerkan benda – benda koleksi agar dapat dilihat oleh
pengunjung .
Ruang pamer menurut pengertian yang dikemukakan oleh
Pamudji Suptandar, adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id47
“Ruang pameran / galeri yaitu suatu wadah dari obyek – obyek
yang digunakan untuk memamerkan karya – karya seni atau
pengetahuan ilmiah yang dapat dirasakan secara subyektif.”
Ruang Pamer merupakan tempat untuk mewujudkan komunikasi
antara benda pamer dan pengunjung. Ruang Pamer dapat dianggap
sebagai kunci pameran yang berbicara tentang kekayaan dari koleksi.
(Hadisutjipto,1998: 34). 2. Tipe Ruang Pamer Ruang pamer dapat dibagi ke dalam dua jenis tipe, yaitu : a. Ruang pamer sementara, digunakan untuk memamerkan materi pameran seperti lukisan, patung dan materi pameran yang dapat dipindahkan maupun diganti – ganti. Letaknya diliantai pameran utama, ataupun lantai bawah dekat dengan lobby b. Ruang pamer permanen , terbagi dua jenis, yaitu : 1. pameran umum, obyeknya berukuran besar dapat berupa ruangan sejarah, informasi – informasi umum tentang koleksi museum maupun pameran kerja. 2. pameran penelitian, obyeknya berukuran kecil, memamerkan hasil – hasil penelitian. Skala maupun proposi ruang pamer dapat berubah seiring dengan
waktu dan kebutuhan. Untuk bangunan – bangunan masa kin, lazim
ruangan yang digunakan berukuran sedang, untuk bangunan –
bangunan kuno banyak menggunakan ruangan – ruangan berukuran
besar.
Tipe – tipe Ruang Pamer, adalah sebagai berikut :
a. Kamar sederhana berukuran sedang merupakan bentuk yang paling
lazim.
b. Aula dengan balkon merupakan bentuk ruangan yang juga lazim
dan salah satu yang tertua.
c. Aula pengadilan ( CIERE story hall ) merupakan aula besar dengan
jendela – jendela tinggi di kedua sisinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48
d. Galeri Lukis Terbuka ( Skylighted picture gallery ) merupakan tipe
ruang yang paling umum dalam museum seni. Ruangan ini tampak
paling sederhana bagi pengunjung maupun bagi arsitek dianggap
sebagai ruang yang paling sulit dirancang.
e. Koridor Pertunjukan merupakan tipe ruang pamer yang
sesungguhnya bukan ruangan, tetapi merupakan suatu jalan atau
lorong. Digunakan untuk display supaya tidak tampak kosong. f. Tipe ruangan yang bebas, dapat dibagi – bagi saat ada pameran. Ruangan ini tidak berjendela tapi ada tempat yang dapat dibuka untuk cahaya alami. 3. Tata Ruang Area Pameran Pertimbangan dalam merencanakan lay-out ruang pamer adalah tipe pameran, pengunjung dan aktivitas. a. Daya tarik utama dan sirkulasi utama. b. Pola aliran, waktu yang diperlukan untuk tiap aktivitas. c. Kapasitas ruang, formasi antrian. d. Informasi, petunjuk, rambu, dan pertolongan. e. Pelayanan pameran, pembersihan dan pemeliharaan. f. Keamanan dan perlindungan. Dari pertimbangan tersebut, maka alternatif lay-out pada ruang
pamer adalah sebagai berikut :
Rencana terbuka, jenis ini biasa diterapkan
pada pameran berskala besar.
Inti dengan galeri satelit, adalah lay-out
dimana bagian tengah menjadi inti pameran
dan dikelilingi oleh display dengan alur
tematik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id49
Progresi linier, lay-out jenis ini diatur
dengan rangkaian area display dalam rute tertentu.
Kombinasi. Lay-out dengan area display
tematik namun sirkulasinya bebas.
Kombinasi, lay-out jenis ini disesuaikan dengan tipe display dan bangunan yang digunakan.
Tabel II.2 Alternatif Lay-out dalam Ruang Pamer (Sumber : Fred Lawson, 2000 : 117)
D. Art Shop Art shop adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual barang-barang kusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan
keterbatasan lahan biasanya Art shop memilki desain interior yang
ergonomis supaya para pengunjung lebih nyaman dan dapat
melakukan aktifitas belanja dengan mudah. seni (Ensiklopedia
Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1986
GambarII.11 Besaran ruang sesuai ergonomi Art Shop
(Sumber : Human dimention hal 205)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id50
E. Cafe
1. Tinjauan Umum Café
Café adalah suatu tempat yang menjual dan menyediakan suatu
suasana khusus yang dapat dinikmati oleh orang dan sebagai tempat
untuk berkumpul dan juga bersantai bagi masyrakat kelas atas untuk
menghilangkan penat dan stress akan pekerjaan bisa juga sebagai
simbol prestis bagi kalangan tertentu dalam bergaul dengan sesamanya (Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia-edisi ketiga. Balai Pustaka: Jakarta, hal 488). Seperti kebanyakan interior kafe menggunakan warna natural yang cenderung gelap, sehingga tercipta suasana redup di dalam ruangan.
Gambar II.12 Standar konter makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)
Gambar II. 13 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan
(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id51
Gambar II. 14 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)
Sistem Display pada Cafe meliputi : 1. Open Display Shelf Display seperti yang terdapat pada toko swalayan, toko makanan, Counter–Top Display seperti pada toko-toko obat. Table Top display and rack display seperti departemen store. 2. Close Display ( Display Tertutup ) Berisi barang dagangan yang diperhatikan dalam almari dinding (wall case). Model display ini memberi kemungkinan kepada pembeli tanpa peran pelayan toko. Keuntungan : terjaganya barang-barang dagangan dari pencurian
dan menjaga kondisi siap jual
3. Architectural Display ( Display arsitektural )
Display ini memerlukan kecepatan penyusunan guna menunjukan
bermacam-macam barang dagangan sesuai dengan bangunan,
seperti model bangunan perumahan, dapur, kamar mandi secara
menyeluruh.
Keuntungan : memberikan gambaran yang utuh dan nyata lewat
peragaan dalam display.
4. Vendor Display
Display untuk pengiklanan tempat penjualan seperti tulisan-
tulisan, spanduk, rak-rak panjang. Display seperti ini merangsang
kenaikan penjualan dalam 2 hal yakni: dengan mengingatkan orang- orang toko tentang commit barang -tobarang user produksi dan keuntungannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id52
sehingga merangsang daya jual dan lebih penting lagi dengan jalan
memberi informasi kepada pemilik untuk meningkatkan minat
pembeli.
Sistem display dalam lingkup interior sangat diperlukan karena
hal ini bersangkutan dengan kenyamanan dan kenikmatan pengunjung,
maka rancangan yang tanggap terhadap dimensi manusia dan ukuran
tubuh amat diperlukan.( Julius Panero, 2003 : h. 1999). Sistem Pelayanan makanan pada umumnya yang dapat dipakai ada 3 macam tipe dasar pelayanan, yaitu: a. Self Service Pembeli dengan keranjang atau kereta dorong mengambil sendiri barang-barang yang dibutuhkan, kemudian membayar ke kasir dan dibungkus. b. Self Selection ( swa seleksi ) Pembeli memilih dan mengambil brang yang dibutuhkan sendiri dan membayarnya di kasir. Pramuniaga yang akan membawa barang tersebut ke kasir untuk dibungkus. c. Personal Service Untuk memperoleh kebutuhannya pembeli dilayani oleh pramuniaga kemudian pramuniaga membungkus barang tersebut
setelah pembeli melakukan pembayaran.
F. Elemen Pembentuk Ruang
1. Lantai
Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan
langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau
bergerak. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari
benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya.
Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak
bergetar. Contoh bahan lantai seperti: kayu, batu alam atau buatan,
logam, beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pamer
perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
a. Fungsi Lantai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id53
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk
aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai
alas dari suatu ruang.
b. Sifat Lantai
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu
dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen. c. Karakter Lantai Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan sebagainya. d. Konstruksi Lantai Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang berlebihan,dan sebagainya. e. Macam Letak Lantai
1. Basement
Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka
digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah
tulangan lebih sedikit dari pada atas.
2. Ground Floor
Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan
lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut,
maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya
digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.
3. Upper Floor
Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban
lantai di atasnyacommit disalurkan to user melalui beban pokok. Semua beban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id54
lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada
struktur bahannya.
Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban
seperti perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus
lantai mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan
melihat (visual) yang baik bagi audience.
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1. Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb: a. Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi. b. Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles ) memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran ( loop piles ). c. Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah. d. Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi penyerapan bunyi. 2. Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal
dan cor.
3. Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang
dipakai sebagai bahan lantai.
4. Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan
lantai yang terbuat dari kayu.
Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik
dalam ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan
yang ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka
dalam perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu
diperhatikan. Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa
datar, tetapi untuk ruangcommit pamer to user yang besar haruslah berlantai miring
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id55
(kemiringan maksimum 1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung
pada jarak pandang yang paling memadai. Tiap jajaran kursi haruslah
memiliki pertambahan tinggi yang sama, minimum 60 dan median
125.
2. Dinding
Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang
atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan. Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur penyekat/ pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding. Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam
perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa
dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi
rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural. (Pamudji
Suptandar, J. 1999. Desain Interior. : 147 )
Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau
hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur
yang dipakai dalam perencanaannya
Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian :
1. Struktur, misalnya :
a. Bearing wall : dinding yang dibangun untuk menahan
tepi dari tumpukan/ urugan tanah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id56
b. Load bearing wals : dinding untuk menyokong/ menopang
balok, lantai, atap dan sebagainya.
c. Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai,
tingkat dan untuk menopang balok-
balok lantai pertama.
2. Non struktural, misalnya :
a. Party wall : dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-masing bangunan. b. Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api. c. Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton. d. Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 145 ) 3. Langit-langit (ceiling) Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata
”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat
sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling
adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis
pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup)
lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang
yang ada di bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam
bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas
sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161)
Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian
atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi
sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head,
audio loudspeaker dancommit sebagai to peredam user suara atau akustik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id57
Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah
a. Fungsi langit-langit
Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai
pengatur udara dan ventilasi.
b. Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi
ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling. c. Bentuk penyelesaian Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya. (Tugas Akhir Hafidh Kurniawan R, 2010 : 72) Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu konsentrasi. Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara lain :
a. Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan
lain-lain
b. Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif
c. Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain
beludru
d. Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks
(multipleks), dan berbagai jenis softboard/akustik tile
e. Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed
f. Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai
skylight, kaca timah pada gereja-gereja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id58
G. Organisasi Ruang
Suatu bangunan. Menurut Francis D.K. Ching ada lima bentuk
organisasi ruang yaitu :
1. Organisasi Terpusat
Pusat suatu ruang dominan dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan . Organisasi terpusat bersifat stabil. Merupakan komposisi terpusat yang dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan dominan. Kelebihannya adalah : a. Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi. b. Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih. Kelemahannya adalah :
Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk mengumpulkan
sejumlah ruang sekunder disekitarnya.
2. Organisasi Linier
Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang
berhubungan langsung satu sama lain atau dihubungkan melalui
ruang linier yang berbeda dan terpisah.
Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang
berulang mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya.
Kelebihannya adalahcommit : to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id59
Dapat bertukar fungsi sebagai penunjuk arah sekaligus
menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan karena
karakternya yang memanjang.
Kelemahannya adalah :
Bentuk ruangnya kurang variatif tapi dapat memaksimalkan
pencapaian ukuran luas.
3. Organisasi Radial
Organisasi jenis radial memadukan unsur-unsur organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan, dimana sejumlah organisasi-organisasi linier berkembang seperti bentuk jari-jarinya. Organisasi radial adalah sebuah bentuk ekstrovert yang mengembang ke luar ruang lingkupnya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan lainnya.
Kelebihannya adalah : Mudah menyesuaikan kondisi lingkungan.
Kelemahannya adalah : Membutuhkan banyak ruang.
4. Organisasi Cluster
Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan
peletakan sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang
terhadap ruang lainnya.
Sering kali penghubungnya terdiri dari sel-sel ruang yang
berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id60
persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu
organisasi cluster dapat juga menerima ruang-ruang yang berlainan
ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu dengan
yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti
simetri atau menurut sumbu.
Kelebihannya adalah :
a. Organisasi cluster dapat menerima ruang yang berlainan ukuran bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan satu sama lainnya berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti semetri atau menurut sumbunya. b. Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan pertumbuhan langsung tanpa mempengaruhi karakternya, karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku. Kelemahannya adalah : Tidak adanya tempat utama yang terkandung di dalam pola organisasi cluster signifikasi sebuah ruang harus ditegaskan pada ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya. 5. Organisasi Grid
Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang
dimana posi-posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang
diatur oleh pola grid tiga dimensi atau dengan bidang.
Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur
dari titik-titik yang menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis
sejajar. Suatu organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama,
walaupun berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi.
Kelebihannya adalah :
a. Organisasi grid ini dapat memiliki hubungan bersama walau
berbeda dalam hal ukuran, bentuk, fungsi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id61
b. Suatu grid dapat juga mengalami perubahan bentuk yang lain
dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan atau dibuat
berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap
dipertahankan oleh kemampuan mengorganisir ruang.
Kelemahannya adalah :
Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruang semua diatur
oleh pola grid tiga dimensi atau bidang sehingga sifatnya tidak fleksibel. (Ching. Francis, D.K. 1996 : 205-239). H. Sirkulasi “Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai penunjuk arah jalan tersendiri”. ( J. Pamudji Suptandar, 1999: 114 ). Konfigurasi alur gerak atau pola sirkulasi : 1. Sirkulasi Linier
Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu
arah atau lebih.
Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung
atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang
atau membentuk kisaran (loop).
2. Sirkulasi Grid
Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan gerakan
bebas dalam banyak arah yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set
jalur sejajar yang berpotongan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id62
3. Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang
fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik
tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung.
4. Sirkulasi Organik
Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak, kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau logic dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah terhadapnya oleh pengguna. 5. Sirkulasi Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang
menghubungkan titik tertentu dalam ruangan.
I. Furniture
Furniture adalah benda dalam bangunan atau ruang yang
berfungsi membantu manusia beraktifitas. Juga berperan
menghadirkan nilai estetis dalam hunian. Bentuk, warna, detail
rancangan furniture kini menjadi faktor penting yang membuat hunian
lebih enak dilihat. (Imelda Akmal, seri rumah Ide edisi 03 hal 4)
Furniture akan memenuhi fungsinya apabila memenuhi faktor-faktor :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id63
1. Ergonomi dan Antropometrik
Human engineering atau sering pula disebut sebagai
ergonomi didefinisikan sebagai perancang man-machine interface
sehingga pekerja dan mesin atau produk lainnya bisa berfungsi
lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia-mesin yang
terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke arah proses
perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi yang lebih canggih lagi, melainkan juga memperhatikan aspek- aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikan mesin tersebut. (materi kuliah ergonomi semester 3) Maksud dan tujuan dari ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan- pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula. (materi kuliah ergonomi semester 3) Antropometrik adalah ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-
perbedaan ukuran pada tiap individu ataupun kelompok dan lain
sebagainya.Pelopor bidang ini adalah seorang ahli matematika
berkebangsaan Belgia bernama Quetlet, yang pada tahun 1870
memperkenalkan karyanya yang berjudul Anthropometrie. Beliau
tidak hanya disebut sebagai penemu atau pencetus ilmu tersebut,
namun juga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan
istilah „ antropometri‟. Sebenarnya, permulaan pemanfaatan
atropometri secara fisik dapat ditelusuri hingga pada akhir abad ke-
18 serta digunakannya antropometri untuk perbandingan antar ras
yang pertama kali dikembangkan oleh Linne, Buffon, dan White.
(materi kuliah ergonomicommit semester to user 3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id64
2. Estetika
Estetika adalah ilmu pengetahuan pengamatan dari kata
Aisthetikos atau Aisthanomai yang berarti mengamati, dengan
indra dan juga kata Aesthesisi yang berarti pengamatan
perception. Estetika melihat sesuatu mencakup tentang keindahan,
kemampuan, perasaan, dan cita rasa.
Aspek dasar yang dilihat memiliki keindahan adalah : a. Harmoni atau keselarasan Suatu bentuk bisa dinilai harmonis bila telah menampilkan kesatuan ide. Dengan demikian setiap unsur mendapatkan tingkat dan nilai dalam rangka komposisi keseluruhan. Semakin bebeda dan kontras unsur-unsur dalam suatu bentuk keseluruhan. b. Proporsi Proporsi dan skala mengacu pada hbungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Hubungan benda-benda dari berbagai ukuran dengan ruangan menentukan skala. Ukuran dan bentuk ruangan menentukan jumlah dan ukuran perabotan di dalamnya. c. Keseimbangan atau balance
Menyangkut keteraturan dan menimbulkan ketenangan. Bobot
visual perabotan dan benda-benda di dalam ruang ditentukan
oleh ukuran, bentuk, warna, dan tekstur yang harus
dipertimbngkan dalam menentukan keseimbangan.
d. Irama
Suatu keteraturan dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu
yang monoton dan statis. Dengan memasukkan unsur irama ke
dalamnya, barulah suatu rencana kelihatan hidup. Irama dapat
dicapai dengan garis yang tidak terputus, gradasi, radiasi,
pergantian (irama yang dicapai dengan pergantian yang
berulang-lang).(materi kuliah Estetika semester 1)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id65
e. Material bahan
Material bahan yang digunakan dapat berasal dari semua unsur
alam maupun buatan pabrik. Penggabungan antara material
satu dengan lainnya tetap harus berdasar pada unsur-unsur
estetika meliputi harmoni, proporsi, keseimbangan serta irama
dari masing-masing bahan.
f. Struktur Pengerjaan furniture menggunakan sistem Struktur yang sesuai dengan karakter tiap-tiap material. Janganlah memaksakan struktur material bahan yang memang seharusnya tidak menggunakan teknik tersebut. Karena akan mengurangi nilai estetika dari furniture tersebut, selain itu konstruksinya pun bisa menjadi tidak sempurna, dalam jangka waktu tertentu pasti tidak akan bisa berfungsi maksimal lagi. J. Warna Warna sangat berpengaruh dalam perancangan sebuah desain. warna sendiri memiliki pengertian corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk, warna merupakan atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk yang mampu
memberikan pendekatan kontras. Warna mempunyai peranan yang
sangat besar dalam tata ruang, terutama dalam pembentukan suasana
keseluruhan dari ruang.
Berikut beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh sifat warna :
a. Warna yang hangat dan terang, dari atas kelihatan merangsang
kejiwaan, dari samping menghangatkan, mendekatkan, dari bawah
meringankan.
b. Warna yang hangat dan gelap dari atas tampak menyendiri,
anggun, dari samping melingkari, dari bawah sentuhan dan injakan
yang nyaman.
c. Warna yang dingin dan terang, dari atas mengendorkan syaraf, dari
samping menggiring,commit dari bawahto user licin, merangsang untuk berjalan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id66
d. Warna yang dingin dan gelap, dari atas berbahaya, dari samping
dingin dan sedih, dari bawah membebani, menarik ke bawah.
Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini
dikarenakan warna membawa misi untuk masing-masing benda yang
selalu ada warna yang menyertai keberadaannya. Warna dapat
membawa pesan psikologi seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan. Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi karena membawa gagasan tentang symbol. Adapun Pengertian Warna yaitu a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. b. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam
komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau,
dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran,
emosi, tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah,
biru, kuning, dan hijau. Disamping empat warna tersebut, ternyata
beberapa warna pendukungnya pun cukup berpengaruh.
Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbeda-
beda, berinteraksi dengan kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi
tertentu terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi dikenal istilah
asosiasi warna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id67
(colour association), yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara sebuah warna dengan emosi tertentu yang
ditimbulkannya.
a. Merah
kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan
energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan
bersemangat, memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang kemarahan dan agresivitas. Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink ) merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga dapat berarti kekanak-kanakan. b. Oranye Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah tetapi lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis, penuhenergi, bisa mengurangi perasaan depresi atau tertekan. Bila berlebihan justru
akan merangsang perilaku hiperaktif.
c. Kuning
Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood,
warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan
mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir
secara logis dan merangsang kemampuan intelektual ( cocok
sebagai warna atau aksen di ruang belajar ). Penggunaan yang
kurang tepat akan menimbulakan kesan menakutkan.
d. Hijau
Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan,
membangkitkan energi dan mampu memberikan efek
menenangkan, menyejukkan,commit to user menyeimbangkan emosi. Warna ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id68
elegan, menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap
orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan strees, memberi rasa
aman dan perlindungan, namun sayangnya hijau juga dapat
menimbulkan perasaan terperangkap.
e. Biru
Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan
alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang, dan dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Wara ini juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antic, country-style. Warna biru yang kuat dapat merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan. f. Ungu Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis, dan mampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine, antic, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan
intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitive, memberi inspirasi,
dan obsesi.
g. Cokelat
Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan
stabil, menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan
elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat
merupakan warna yang akrab, dan menenangkan, bisa mendorong
komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu
banyak.
h. Putih
Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan
perlindungan, ketentraman,commit to user kenyamanan dan memudahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id69
frefleksi. Namun terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan
perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir.
i. Hitam
Hitam merupakan warna kuat percaya diri, penuh perlindungan,
maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga
merupakan warna lambing duka dan dapat menimbulkan perasaan
tertekan. j. Abu-abu Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronok, kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah. Menurut Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, warna dapat diklasifikasikan kedalam beberapa karakter warna yang antara lain : 1. Karakter tenang ( calm ), yaitu terdiri dari warna – warna lembut yang elegan dan mejadikan ruangan terkesan luas, sejuk, dan moderen. Terdiri dari : Biru muda, menyejukkan dan menenangkan.
Biru pucat, memberi kesan ringan, luas, terbuka,
tenang, tentram
Biru laut, membangkitkan imajinasi,
meningkatkan sensitivitas, menimbulkan perasaan
tenang dan damai.
Ungu atau lila, menentramkan, menciptakan
suasana tenang dan mediatif.
Hijau daun, memudahkan relaksasi,
menyeimbangkan emosi, dan memberikan rasa
nyaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id70
Hijau muda, merupakan warna yang penuh
ketenangan, menghadirkan keseimbangan dan
menciptakan rasa penuh keyakinan.
Hijau pupus, menciptakan suasana dingin, tenang,
dan elegan.
(Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005.
Hal. 32 ) 2. Karakter hangat ( warm ), terdiri dari warna – warna natural yang hangat yang mampu menghadirkan suasanahidup, hangat, nyaman, dan mengunsang, member sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Antara lain :
Merah. Diasosiasikan dengan cinta, kehidupan, kekuatan, bersifat panas dan menyala.
Cokelat. Menciptakakn perasaan aman, nyaman, dan harmonis, menimbulkan suasana akrab.
Kuning. Mengundang, dan dapat membawa kehangatan dalam ruang.
Terakota. Hangat, akrab, dan memberi sentuhan
etnik yang kuat.
Orange. Menciptakan kehangatan, menugndang,
membangkitkan energy dan keceriaan,
menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas
dan meningkatkan selera makan
Emas metalik. Menimbulkan kesan glamor dan
mewah.
( Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005.
Hal. 10 – 40 )
1) Karakter warna segar ( fresh ), terdiri dari warna – warna
segar, berjiwa muda dan banyak mengambil inspirasi dari commit to user alam, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id71
Putih kebiru – biruan, menciptakan kesan segar
dan bersih.
Kuning muda atau pastel, menimbulkan keceriaan
dan berkesan lembut.
Kuning lemon atau citrus, menimbulkan
keceriaan, semangat untuk bersosialisasi,
mengaktifkan emosi, membangkitkan energy.
Hijau daun, diasosiasikan dengan pertumbuhan.
Hijau apel, menghadirkan kesegaran dan semagat.
Biru laut, menimbulkan kesegaran dan perasaan santai
Merah cerah, melambangkan semangat, vitalitas, dan keberanian.
Pink muda atau pastel, menenangkan, memanjakan, meremajakan, terkait dengan kelembutan dan kesegaran.
( Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005. Hal. 51 )
Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat
ditimbulkan oleh warna-warna matahari, diantaranya warna kuning,
merah, kuning kemerahan, dan warna serumpun lainnya. Kesan dingin
diperoleh dari warna-warna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan,
putih dan hitam. Warna-warna muda musim semi seperti kuning muda,
hijau daun muda, merah jambu, dan coklat cerah memberi kesan
hangat dan berjiwa remaja.
Warna musim gugur yang bercampuran abu-abu dan hitam
terasa tenang dan hangat. Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna,
adalah kesan menonjol dan menjauh. Kesan dekat dan jauh dapat
dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id72
lebih sempit, menonjolkan atau mendesakkan dinding, langit-langit,
atau perabot.
K. Interior Sistem
Didalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun
arsitek yang baik, ada baiknya selain memperhatikan keindahan juga
memperhatikan perancangan bangunan yang serba alami. Pencahayaan
alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara benar. Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut: 1. Sistem Penghawaan (Thermal System) Merupakan pengaturan sirkulasi udara dalam ruang, berupa penghawaan alamiah melalui bukaan / ventilasi maupun penghawaan buatan yaitu dengan sistem AC atau penghawaan lainnya yaitu exhauser fan. Tujuan dari direncanakan penghawaan ini adalah terwujudnya
kenyamanan user dengan standart kenyamanan ruang, yaitu :
a. Temperatur Udara : 18o – 26o Celcius
b. Pergerakan Udara : 0,1 – 0,15 m/s
c. Kelembaban Relatif : 50% - 55% 3 d. Kebutuhan Udara Bersih : 0,85 m / s / orang
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian
komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Oleh karena itu
kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal. Beberapa
faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan tertentu, yaitu :
1. Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bahwa ras mempengaruhi
penilaian kenyamanan. Manusia mempunyai kemampuan adaptasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id73
terhadap iklim (aklimatisasi) dengan baik. Normalnya orang dapat
menyesuaikan diri dalam 2 minggu.
2. Jenis kelamin, perempuan pada umumnya menyukai lingkungan
yang 1o C lebih hangat daripada laki-laki.
3. Usia, orang berusia lanjut lebih suka di lingkungan yang lebih
hangat dan tidak berangin. Hal ini disebabkan metabolisme pada
orang usia lanjut cenderung menurun. Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis penghawaan, yaitu : a. Penghawaan Alami ( Natural Thermal ) Penghawaan Alami (natural thermal) adalah sistem penghawaan yang menggunakan udara alam sebagai sumber penghawaan. Sifat dari penghawaan alami adalah permanen, karena udara yang dihasilkan oleh alam tidak akan habis. Sehingga penggunaannya bisa kapan saja kita menginginkan tanpa ada batasnya. Untuk penghawaan alami ini biasanya melalui bukaan-bukaan dan ventilasi udara yang lain. Contohnya seperti jendela, pintu, ventilasi udara serta bukaan-bukaan yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan penghawaan yang diperoleh dari alam. Untuk merancang sistem penghawaan alami diperlukan beberapa
syarat awal, yaitu :
1. Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu dan
polutan lain yang menggangu) o 2. Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28 C)
3. Tidak banyak bangunan disekitar yang akan menghalangi aliran
udara horizontal (sehingga angin menembus lancar)
4. Lingkungan tidak bising
b. Penghawaan Buatan (Artificial Thermal)
Penghawaan Buatan (artificial thermal) adalah sistem
penghawaan yang menggunakan udara buatan. sifat dari penghawaan
buatan ini hanya sementara saja, tidak dapat digunakan untuk
selamanya. Artinya tergantungcommit to pada user adanya sumber listrik atau energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id74
listrik yang ada, apabila energi listrik yang digunakan itu habis atau
padam maka udara buatan tersebut tidak dapat dipergunakan. Hanya
saja untuk penggunaan penghawaan buatan ini dapat diatur atau
disesuaikan sesuai kebutuhan kita. Alat yang digunakan untuk
memperoleh udara buatan itu adalah AC (air conditional) dan Kipas
Angin (fan).
Dari kedua alat tersebut pasti ada masa aus atau masa dimana benda tersebut mengalami kerusakan jika sering pakai dan terus- menerus dipergunakan. Sebagai contohnya AC (air conditional) apabila sering digunakan maka komponen yang ada dalam AC tersebut juga akan mengalami kerusakan. Karena bagaimanapun juga semua benda ciptaan manusia itu tidak ada yang sempurna dan kekal, pasti suatu saat akan mengalami kerusakan. Penghawaan buatan dengan AC, jika dirancang dengan benar mempunyai banyak keuntungan. Ini terutama bila udara alami disekitar bangunan berkualitas buruk. Beberapa keuntungan pemakaian AC adalah sebagai berikut : 1. Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur. 2. Kecepatan dan arah angin mudah diatur 3. Kelembaban mudah diatur
4. Kebersihan udara dapat dijaga karena ruang AC tertutup, maka
diperoleh keuntungan sampingan yaitu kenyamanan akustik dan
ketenangan
5. Serangga terbang dapat dicegah masuk ke dalam ruangan
6. AC keluaran baru dilengkapi dengan pembangkit ion negatif
(ionizier) yang dapat membunuh bakteri, jamur dan mengikat
biang bau serta memberi efek segar pada udara ruang.
Ada banyak tipe mesin AC, namun secara garis besar dapat
dibagi sebagai berikut :
a. AC Unit (Unit AC)
Tipe AC unit ini dibagi menjadi 2 jenis paket, yaitu :
1. Tipe Paket Tunggalcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id75
Tipe Paket Tunggal dikenal sebagai tipe jendela
(windows type). Pada tipe ini seluruh bagian AC ada dalam satu
wadah. AC tipe ini dipasang dengan cara meletakkan mesin
langsung menembus dinding.
Gambar II.15 Unit Indoor AC Split yang dipasang di dinding (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004: 6)
2. Tipe paket pisah Tipe paket pisah dikenal sebagai tipe split (split type). Sesuai namanya, AC ini mempunyai dua bagian terpisah yaitu unit dalam ruang (indoor unit) dan unit luar (outdoor unit). Unit luar ruang berisi kipas, kompresor dan kondensor untuk membuang panas, sedangkan unit dalam ruang berisi evaporator dan kipas untuk mengambil panas dari udara dalam ruangan.
Tipe terpisah ini dapat berupa tipe split tunggal (single
split type, satu unit luar ruang melayani satu unit dalam ruang)
dan dapat berupa tipe split ganda (multi split type, satu unit luar
ruang melayani beberapa unit dalam ruang).
Selain itu, berdasarkan pemasangannya tipe terpisah ini
masih dibagi lagi menjadi :
1. Tipe langit-langit/dinding (ceiling/wall type); indoor unit
dipasang di dinding bagian atas.
2. Tipe lantai (floor type); indoor unit diletakkan dilantai,
berbentuk seperti almari.
3. Tipe kaset (cassete type); indoor unit dipasang dilangit-
langit, menghadap ke bawah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id76
b. AC Terpusat (Central AC)
AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk
melayani satu gedung besar, baik yang berpembagian ruang
sederhana seperti toko grosir besar, maupun berpembagian
ruang rumit seperti bangunan tinggi perhotelan dan
perkantoran. AC central melibatkan sistem jaringan distribusi
udara (ducting) untuk mengatur udara sejuk ke dalam ruang dan mengambil kembali untuk diolah kembali. Lubang tempat udara dari sistem AC yang masuk dalam ruangan disebut difuser (diffuser), sedangkan lubang tempat udara kembali dari dalam ruangan ke jaringan disebut gril (grill). Keuntungan dari AC terpusat yaitu mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik, karena tersedianya ruangan khusus untuk menempatkan mesin AC. 2. Sitem Pencahayan (Lighting System) Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk menerangi bangunan maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor yang pokok dalam perencanaan suatu bangunan, karena apabila sistem dari pencahayaan itu kurang baik maka dapat membuat suasana bangunan / ruangan menjadi gelap, remang-remang dan terang
benerang. Oleh karena itu untuk perencanaan sistem pencahayaan ini
harus disesuaikan dengan jenis bangunan / ruangan yang akan dibuat.
Sebagai contoh adalah sistem pencahayaan di mall dan di cafe, di mall
sistem pencahayaannya harus terang dan dapat menerangai secara
maksimal bangunan / ruangan tersebut.
Karena akan mempengaruhi barang yang diperdagangkan di mall
tersebut. Sedangkan untuk dicafe mereka tidak membutuhkan suatu
pencahayaan yang terang, karena untuk suasana di cafe biasanya
membutuhkan penerangan yang agak remang-remang dan juga tidak
terlalu gelap. Sehingga dari kedua contoh bangunan tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerangan pada setiap bangunan/ruangan itu
tergantung atau sesuai commitkebutuhan to user dan jenis dari bangunan itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id77
Sistem pencahayaan dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
a. Pencahayaan alami ( Natural Lighting )
Pencahayaan alami (natural lighting) adalah suatu sistem
pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar
matahari. Sifat dari sistem ini hanya sementara, artinya hanya pada
waktu matahari terbit hingga tenggelam, jadi tidak dapat dimanfaatkan
sepanjang hari. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan alami adalah: 1. Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari 2. Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetik 3. Memberikan cahaya yang sangat terang diwaktu pagi hingga sore hari Dari fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa hanya pada waktu pagi hingga sore hari saja kita dapan memperoleh pencahayaan alami dari sinar matahari. Sehingga apabila malam telah tiba harus menggunakan bantuan lampu atau yang disebut dengan pencahayaan buatan. Menurut jenis pemakaiannya, sistem pencahayaan alami dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami langsung (direct lighting) Sistem pencahayaan ini langsung diterima oleh tanpa ruangan tanpa adanya suatu penghalang. Cahaya ini langsung masuk ke
dalam ruangan melalui jendela kaca maupun aksen sirkulasi cahaya
yang lain seperti pintu, kaca-kaca hias yang terpasang di dinding
sebagai unsur estetis maupun lubang-lubang dinding yang
dimaksudkan untuk masuknya cahaya matahari.
2. Sistem pencahayaan alami tak langsung (indirect ligthting)
Sistem pencahayaan ini tidak langsung diterima oleh suatu ruangan
tetapi merupakan cahaya pantul yang didapat dari sinar matahari.
Sehingga sinar matahari yang datang lalu diterima oleh benda
pemantul baru benda tersebut memantulkan cahayanya kedalam
ruangan tersebut. Benda yang digunakan untuk memantulkan sinar
matahari dapat berupa kaca, cermin, aluminium maupun benda-
benda lain yang dapatcommit memantulkan to user bayangan. Oleh karena itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id78
hasil dari pantulan sinar matahari tadi dapat diolah maupun dibuat
sebagai unsur estetis ruangan dengan melalui pemantulan tersebut.
b. Pencahayaan Buatan (artificial lighting)
Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) adalah sistem
pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu,
armature dan peralatan yang memendarkan cahaya. Sifat dari cahaya
buatan juga sementara, karena hanya dipergunakan pada waktu malam hari saja sebagai sinar tambahan untuk menerangi suatu ruangan / bangunan. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan buatan ini adalah : 1. Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau pencahayaan di siang hari 2. Digunakan bersama dengan natural light untuk mereduksi terang gelap sumber cahaya langit 3. Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan kebutuhan Dari fungsi tersebut dapat kita lihat bahwa cahaya buatan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas orang yang berada di ruangan itu serta sebagai unsur penerang dimalam hari. Sumber dari cahaya buatan tadi adalah berupa energi listrik yang diubah menjadi sinar sehingga dapat menimbulkan cahaya.
Pada sistem pencahayaan untuk tiap-tiap bangunan/ruangan itu
berbeda-beda tergantung pada kebutuhan serta aktivitasnya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas dari pencahayaan itu adalah kuat
penerangan sumber cahaya dan distribusi cahaya refleksi dinding dan
plafon. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat penghitungan terhadap
kualitas pencahayaan adalah:
1. Aliran Cahaya (F), adalah jumlah cahaya yang dipancarkan sumber
cahaya setiap detik.
2. Intensitas Cahaya (I), adalah aliran cahaya yang diemisikan setiap
sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah sumber cahaya.
3. Kuat Penerangan (E), adalah aliran cahaya per satuan luas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id79
4. Luminansi (L), adalah intensitas cahaya per cm2 dari sumber
cahaya yang terlihat atau pada bidang cahaya yang terkena.
5. Untuk itu ada beberapa pertimbangan dalam perencanaan suatu
penerangan pada artificial lighting , antara lain adalah :
a. Distribusi cahaya
b. Kekuatan penerangan rata-rata(E) yang disarankan berdasarkan
jenis macam kegiatan, kondisi langit-langit dan dinding c. Derajat pemerataan kekuatan penerangan mendatar d. Perbandingan tinggi dan jarak lampu e. Derajat kesilauan perlu diperhatikan, antara lain: 1. Terang sekitar ( lantai, dinding, plafon) tidak perlu kontras dengan bidang kerja, refleksi min 30% 2. Menghindari perletakan sumber cahaya penyebab glare 3. Menghindari sudut pantulan sumber cahaya Kebutuhan titik lampu pada ruang, dimana dapat dicari dengan menggunakan rumus:
E.A N F.UF.LLF
dimana: E = kuat penerangan (lux)
A = luas ruangan (m2)
F = arus cahaya tiap lampu (lm)
UF= Utilisation Factor/koefisien pemakaian (tabel)
Data :
1. refleksi plafon & dinding (%) p.l RI 2. indeks keruangan tb( p l)
3. sistem iluminasi lampu
LLF= Light Loss Factor/faktor kerugian cahaya
Kerugian cahaya dipengaruhi 3 faktor :
1. faktor penurunan arus cahaya (depresi) lampu yang disebabkan
oleh jenis, kualitas dan perawatan lampu 2. faktor kebersihan lampucommit (0,85 to user-0,96)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id80
Dari sistem tersebut dapat kita lihat bahwa cahaya buatan
digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas orang yang
berada di ruangan itu serta sebagai unsur penerang dimalam hari.
Sistem pencahayaan buatan tadi adalah berupa energi listrik yang
diubah menjadi sinar sehingga dapat menimbulkan cahaya. Contoh
sumber cahaya yang dihasilkan adalah:
a. Lampu Pijar (incandescent) Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen (benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks cahaya) yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga, suhu filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek dan lebih banyak cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifuskan cahaya sehingga diperoleh cahaya. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian, yaitu Keuntungan : 1. Ukuran filamen kecil, maka sumber cahaya dapat dianggap sebagai titik sehingga pengaturan cahaya mudah. 2. Perlengkapan sangat sederhana dan dapat ditangani dengan
sederhana pula
3. Pemakaian sangat luwes dan biaya awal rendah
4. Tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban
5. menampilkan warna-warna dengan sangat bagus
Kerugian :
1. Lumen per watt (efikasi) rendah
2. Umur pendek (750 – 1000 jam), makin rendah watt makin pendek
umurnya
3. Untuk negara tropis, panas dari lampu akan menambah beban AC
4. Warna cenderung hangat (kemerahan), secara psikologis akan
mambuat suasana ruang kurang sejuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id81
b. Lampu Fluorescent
Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun bola.
Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik yang berisi
gas air raksa bertekanan rendah. Lampu fluorescent generasi terbaru
penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai 80 lumen per watt)
dan distribusi speltralnya (pancaran panjang gelombang cahaya)
mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian , yaitu : Keuntungan : 1. Efikasi (lumen per watt) tinggi 2. Awet (umur panjang), hingga 20.000 jam (dengan asumsi lama penyalaan 3 jam setiap penyalaan). Makin sering dihidup matikan, umur makin pendek 3. Bentuk lampu memanjang menerangi area lebih luas Untuk penerangan yang tidak menghendaki bayangan, lampu flourescent lebih baik dibandingkan dengan lampu pijar 4. Warna cahaya yang cenderung putih-dingin menguntungkan untuk daerah tropis lembab karena secara psikologis akan menyejukkan ruangan. Kerugian :
1. Output cahaya terpengaruh oleh suhu dan kelembaban
2. Tidak mudah mengatur intensitas cahayanya dengan dimmer
3. Warna keputihan cenderung tidak alami, terutama untuk warna
kulit
4. Kecerobohan pemasangan balas sering menimbulkan bunyi
dengung yang mengganggu dan melelahkan
5. Menimbulkan efek cahaya yang bergetar pada arus bolak-balik
(ac), sedangkan pada lampu flourescent arus searah (dc) efek
ini tidak tampak
6. Efisiensi lampu akan meningkat bila suhu dipertahankan tidak
lebih dari 40oC.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id82
Gambar 2.16 Lampu Flourescent (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004 : 71 )
c. Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps) Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam. Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi. Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8 menit (untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan cahaya maksimal. Karena itu disebut lampu metal-halida. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian: Keuntungan : 1. Kecuali lampu mercury (yang kualitas cahayanya lebih baik dari
lampu pijar), efikasi lampu HID jauh lebih tinggi dibandingkan
lampu pijar dan flourescent
2. Lebih awet dari lampu pijar dan kadang-kadang lebih awet dari
flourescent juga
3. Pendistribusian cahaya lebih mudah daripada lampu flourescent
4. Biaya operasional sangat rendah
5. Tidak seperti lampu flourescent, lampu HID tidak terpengaruh oleh
variasi suhu dan kelembaban lingkungannya.
Kerugian :
1. Biaya awal sangat tinggi
2. Seperti halnya dengan lampu flourescent, lampu HID butuh balas
yang dapat mengeluarkan suara mengganggu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id83
3. Lampu membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk bersinar secara
penuh
4. Beberapa dapat mengeluarkan cahaya ungu-ultra yang
membahayakan kesehatan
5. Lampu HID hanya cocok untuk ruangan, dengan ketinggian langit-
langit sedang (3-5 m) hingga tinggi (>5 m).
Gambar 2.17 Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps) (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004 : 71 ) Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pencahayaan, dipakai beberapa type lampu sebagai berikut : 1. Flood Light, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan sebesar 100o – 180o
2. Sot Light, lampu dengan hasil cahaya yang memencar, sehingga
tidak banyak menimbulkan bayangan
3. Special Flood Light, lampu dengan sudut kasus kurang dari 100o
4. Reflector Spotlight, merupakan reflektor yang sederhana dan
mudah menyesuaikan dengan sudut pencahayaan dan
pengoperasian
5. Sealed Beam Lamp, lampu dengan reflektor bervariasi
6. Lens Spotlight, terdiri dari lensa sederhana dengan atau tanpa
reflektor
7. Profile Spotlight, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan
yang kuat dan dapat disesuaikan silhuette yang dikehendaki
8. Effects Spotlight, untuk menghasilkan proyeksi yang sama dengan obyeknya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id84
9. Bifocal Spotlight, efek spotlight yang dilengkapi dengan dua saklar
atau lebih, sehingga dapat digunakan sebagai lampu dengan sudut
pencahayaan yang kuat dan lemah serta kombinasinya.
Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat sistem penerangan
(iluminasi) yang masing-masing berbeda sifat, karakter dan pengaruh
distribusi cahayanya. Lima sistem tersebut meliputi :
1. Sistem pencahayaan langsung (direct lighting) Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya mengarah langsung ke obyek yang diterangi. Oleh karena itu sistem ini mengakibatkan : a. penyinaran efektif b. menimbulkan kontras dan bayangan c. terjadi silau, baik langsung dari sumber cahaya maupun akibat cahaya pantulan. 2. Sistem pencahayaan setengah langsung ( semi direct lighting ) Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya mengarah pada obyek yang diterangi dan cahaya selebihnya menerangi langit- langit dan dinding yang juga memantulkan cahaya karena obyek tersebut. 3. Sistem iluminasi difus (general diffuse lighting)
Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya diarahkan
pada obyek dan sisanya menyinari langit-langit dan dinding, yang
juga memantulkan cahaya kearah obyek tersebut.
4. Sistem pencahyaan setengah tak langsung (semi indirect lighting)
Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem
setengah langsung. Sistem setengah tak langsung 60% hingga 90%
cahaya diarahkan pada langit-langit dan dinding, sisanya diarahkan
langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya mengenai
bidang kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan dinding. Maka
dapat dikatakan cahaya yang datang berasal dari segala arah,
sehingga bayangan relatif tidak tampak dan silau dapat diperkecil.
5. Sistem iluminasi tidakcommit langsung to user (indirect lighting)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id85
Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke langit-
langit dan dinding. Oleh karena keseluruhan cahaya yang
menyinari obyek pada bidang kerja merupakan cahaya pantulan
segala arah dari langit-langit dan dinding, maka mengakibatkan:
a. penyinaran tidak efektif
b. tidak ada kontras dan relatif tidak menimbulkan bayangan
c. tidak menyilaukan Ditinjau dari sistem perletakannya, perletakan sumber cahaya dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain : 1. Cornice, adalah suatu sistem pencahayaan umum, yang pemasangannya pada dinding bagian atas atau pamer antara ceiling dan dinding. Sumber cahaya dihasilkan dari flourescent tube (sebagai sumber cahaya pantul) 2. Recessed in ceiling, adalah suatu sumber pencahayaan yang difungsikan sebagai penerangan pada panel, built in dan sebagainya, yang pemasangannya pada ceiling. Sumber cahaya dihasilkan dari incandescen lamp. 3. Attached to ceiling, adalah penempatan lampu pada permukaan ceiling sebagai penerangan umum. 4. Hanging lighting adalah penempatan lampu dengan cara
digantung berfungsi sbagai penerangan umum
5. Luminous ceiling adalah penempatan lampu yang ditutup
dengan screeb jernih dan sumber cahaya dari flourescent
lamp.
6. Soffit adalah suatu pencahayaan yang dipakai sebagai
penerangan pada lekukan dinding yang penerangannya dari
flourescent lamp.
7. Cove lighting merupakan suatu pencahayaan yang dipakai
sebagai efek, sumber cahaya dipasang pada dinding yang
diarahkan ke permukaan ceiling.
8. Valance lighting adalah suatu pencahayaan yang
pemasangannyacommit padato user dinding yang penyinarannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id86
diarahkan ke permukaan ceiling secara langsung. Sumber
cahaya jenis flourescent lamp yang disembunyikan dibalik
frame.
9. Wall bracket lighting adalah suatu pencahayaan yang
dipasang pada dinding dengan memakai lampu cahaya atau
dekorasi.
3. Sistem Akustika Sistem Akustik (acoustics system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengatur tingkat kebisingan suatu bangunan/ruangan. Dalam suatu perencanaan bangunan publik sistem akustik juga salah satu faktor yang harus diperhatikan, karena apabila sistem akustik itu tidak baik ataupun tidak ada maka kita akan merasa kurang nyaman bila berada di ruangan tersebut. Sehingga segala aktifitas yang berada dalam bangunan/ruangan tersebut akan merasa terganggu. Untuk itu kita juga harus memperhatikan pula dimana letak bangunan itu berada apakah dekat jalan umum, pabrik, sekolah maupun bangunan-bangunan yang mengeluarkan suara yang bising. Sehingga kita dapat juga menyesuaikan tingkat kebisingan dari lingkungan sekitar dengan ruangan yang kita tempati. Apabila lingkungan disekitar kita terlalu ramai dan bising berarti kita harus
menyesuaikan juga dengan bahan akustik yang dapat meredam suara-
suara bising dari luar ruangan. Menurut tempatnya akustik dibedakan
menjadi 2 jenis akustik :
a. Akustik Ruang
Akustik ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan
perancangan ruang dengan memperlihatkan sumber bunyi yang
mengganggu ruangan. Gelombang bunyi akan menyebar luas dari
sumbernya hingga memenuhi batasan-batasan ruang, dimana secara
umum beberapa energi bunyi tersebut akan dipantulkan kembali ke
ruangan, sebagian diantaranya diserap dan dipindahkan melalui kisi-
kisi bidang yang membatasinya. Dalam perancangan desain akustik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id87
sebuah ruangan ada beberapa faktor yang seharusnya kita perhatikan
untuk mendapatkan tingkat kenyamanan akustik, diantaranya adalah :
1. Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai ataupun langit-
langit
2. Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal karakter
bahan yang kita akan pergunakan dalam ruang tersebut perlu untuk
dimengerti. Secara umum bahan dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Penyerap nada-nada tinggi yaitu bahan-bahan yang mengandung banyak hawa udara atau pori-pori lembut. Misalnya serabut gelas, serabut kayu, serabut kelapa, merang jerami dan bahan sintetis berbentuk busa seperti novolan, stiropor, moltopren dan batu apung, vermikulit perlit dan sebagainya. b. Penyerap nada-nada menengah dan rendah penyerap nada-nada menengah dan rendah (gelombang panjang) bekerja pada prinsip pengubahan energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput, membran atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan karenanya bisa bergetar secepat mungkin sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi getaran selaput / resonator.
3. Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan, yaitu
pemasangan pelat-pelat akustik yang tepat. Misalnya absorptive
material, anspace gypsumboard dan furring.
4. Memberi isolasi dinding, isolasi ini terbagi dalam dua bentuk
konstruksi yaitu :
a. Dinding berlapis tunggal
Dapat direncanakan dengan tergantung 3 faktor:
1. Volume dinding dan beratnya
2. Jumlah pori-pori didalamnya (kepadatan)
3. Kekakuan lentur
b. Dinding berlapis majemuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id88
Lazimnya terdiri dari 2 lapisan luar dengan lapisan
perantara ditengahnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan isolasi adalah :
1. Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan
2. Derajat kekakuan bahan dalam hubungan
3. kemampuan resonansinya
4. Jarak antar kedua lapisan luar b. Akustik Lingkungan Akustik lingkungan merupakan suatu akustik untuk perpindahan bunyi dari suatu ruang ke ruang lain dalam penanganan bunyi dari elemen-elemen bangunan, terutama desain yang memperhatikan ruang majemuk dalam bangunan seperti flat sekolahan ataupun rumah sakit. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan akustik lingkungan, antara lain: 1. Mekanisme Sound Generation Bunyi dapat menyebar dalam bangunan lewat udara maupun struktur bangunan. Mekanisme penghasil bunyi selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok umum. Kelompok pertama terdiri dari sumber yang menghasilkan bunyi secara langsung ke udara. Isolasi terhadap bunyi semacam ini disebut isolasi bunyi udara (air borne
sound insulition). Kelompok kedua terdiri dari sumber yang
muncul secara langsung pada struktur bangunan biasanya dengan
pengertian dari dampak atau getaran peralatan tersebut. Jenis
kebisingan ini merupakan kombinasi dari bunyi hawa udara dan
dampak kebisingan oleh akibat-akibat perpindahan bunyi yang
dihasilkan. Isolasi terhadap bunyi semacam ini dinamakan isolasi
dampak bunyi (impact sound insulation).
2. Sound Insulation dari elemen bangunan
Metode yang dipakai untuk meminimize kebisingan didalam
bangunan baik yang ditimbulkan oleh airborne sound ataupun
struktur borne sound dapat ditempuh oleh beberapa cara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id89
Dengan mengetahui, sumber bunyi, karakter perjalanan
bunyi, perambatannya dan pengaruh yang ditimbulkan dalam ruang
maupun bangunan secara makro dilingkungan site, maka kita perlu
untuk mempertimbangkan aspek pengendalian kebisingan tersebut
dalam konsep perencanaan interior sistem yang baik.
c. Sistem akustik ruang pamer
Untuk ruang pamer sebaiknya diperhitungkan kapasitas yang berfluktuasi. Ruang pamer dengan volume mencapai sekitar 15.000 sampai 20.000 ft3 (425 – 570 m3) atau dengan kapasitas penonton antara 150 – 200 orang tidak akan membutuhkan sistem penguat suara bila ruangan tersebut dirancang dengan prinsip-prinsip akustik yang ada. Ruang pamer dengan bentuk empat persegi, lantai datar dan daerah yang biasanya berkisar antara 600 - 1.000 ft3 (56 – 95 m3) jarang menimbulkan masalah akustik yang serius. Dinding belakang ruang berhadapan dengan pembicara, walau tidak diberi lapisan akustik tidak menimbulkan cacat akustik. Karena ukurannya kecil disamping furniture yang membantu menghamburkan. Adapun hal-hal yang perlu dikaji sebagai acuan atau strategis desain adalah sebagai berikut:
1. Pertimbangan Site
Meninjau perletakan bangunan atau site terhadap
lingkungan sekitar sebagai sumber kebisingan pada umumnya
dan tinjauan jenis kegiatan dalam ruang sebagai sumber
internal yang dapat menimbulkan noise.
2. Penentuan Program Ruang
Memperhatikan prioritas kebutuhan kegiatan yang
terwadahi dalam suatu ruang terhadap tingkat kenyamanan
yang dituntut, memperhatikan dampak kegiatan yang ada dan
selanjutnya menempatkannya pada zone yang dianalisa
merupakan zone tenang (jauh dari sumber bising) atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id90
memungkinkan penempatannya pada daerah yang relatif bising
dengan ketentuan desain isolasi ruang.
3. Penempatan Bukaan
Perencanaan bukaan sebaiknya dihindarkan secara
langsung dari sumber kebisingan, karena akan memungkinkan
terjadi perambatan bunyi langsung lewat bunyi udara.
4. Pemilihan Bahan Bangunan Pada desain bangunan tertentu yang menuntut kenyamanan akustik, seperti pada bangunan publik dibutuhkan penutup bangunan (building envelope) yang dapat mengolah bunyi. Apakah bunyi akan diserap atau bunyi akan dipantulkan tergantung pertimbangan kebutuhan ruang tersebut. Bahan bangunan merupakan komponen yang sangat membentu untuk mendapatkan kenyamanan akustik, diantaranya pelapis akustik dinding, penutup lantai dan plafon. 5. Pertimbangan Konstruksi dan Struktur Bangunan Tinjauan secara langsung biasanya terhadap bentuk ceiling, kolom, balok atau ketebalan lantai cor beton yang mampu mendistribusikan bunyi secara maksimal dengan bentuk tertentu.
4. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung
menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan
Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV
(Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang
menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap
sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian
keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus.
Pada sistem keamanan terhadap fisik bangunan berupa
pengamanan terhadap bahaya kebakaran.
a. Sistem keamanan terhadapcommit to bahaya user kebakaran adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id91
1. Sistem pendeteksi awal
a. Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
b. Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika
ada api atau panas pada suhu 1350C - 1600C
2. Fire estinguisher
3. Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding. 4. Hidrant Kebakaran Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat bantu air.
Gambar II. 18 Fire estinguisher dan Hidrant Kebakaran (Sumber : www.webdesign.com)
Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama
yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya
asap kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :
a. Fire damper
Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara
supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini
bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipacommit tersebut. to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id92
b. Smoke & heat ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang
menghubungkan udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang
timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas
pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.
c. Vent & exhaust
Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga. Macam-macam system pemadaman yaitu sebagai berikut: 1. Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar. 2. Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar. 3. Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2. 4. Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak
b. Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia
Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia
(pencurian) diterapkan dengan sekuriti, CCTV (Close Circuit
Television) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang
pada pintu).
commit to user