BULETIN No. 20 | Maret 2007

Tzu Chi ~ Master ~ Men ebar Cinta Kasih Universal

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta - Indonesia 14430 | Telp. (021) 6016332 | Faks. (021) 6016334 | www.tzuchi.or.id

(Gempa di Tanah Minang)

“Jam sebelas lewat, kami merasakan gempa di rumah. Sebelah rumah kami bangunan tinggi, jadi saya bawa anak-anak ke rumah neneknya yang saya pikir lebih aman. Di sana, jam setengah satu ada gempa lagi. Anak-anak saya bawa ke luar rumah, tapi Sibunga malah mencari neneknya yang sedang sholat...”

anggal 6 Maret 2007 akan selalu dikenang oleh masyarakat di T Sumatera Barat yang sering disebut Minangkabau ini. Seperti yang dikisahkan Aidil Fitri di atas, pukul 11.49 WIB, terjadi gempa tektonik berskala 5,8 skala Richter. Gempa ini berpusat di Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Saat itu warga yang sedang melakukan aktivitas rutin pada hari Selasa itu, langsung berhamburan keluar dari bangunan. Kejutan ini ternyata tak hanya berlangsung sekali, kurang lebih satu jam kemudian, sekali lagi gempa berkekuatan 6,3 skala Richter terjadi. Kali ini pusatnya di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Selasa itu, adalah hari terakhir Aidil bersama-sama dengan anak keempatnya, Sibunga. Segera setelah gempa reda, Aidil menuju puing rumah ibunya yang rubuh pada gempa kedua. Setengah jam mencari, ia menemukan gadis cilik berusia dua setengah tahun itu dalam kondisi cedera tertimpa bangunan dan langsung melarikannya ke Rumah Sakit Yarsi, Bukit Tinggi. Sang nenek yang dicari Sibunga pada detik-detik terakhirnya, lolos dari maut, namun hatinya seolah ikut terbawa Anand Yahya bersama kepergian cucu kesayangannya. DEMI KEMANUSIAAN. Sejumlah korban gempa di Kel. Tanjung Bingkung, Kec. Kubung, Kab. Solok terpaksa mengungsi di Dalam setiap bencana selalu ada kisah tengah sawah karena rumah mereka tidak dapat lagi ditempati. Sejumlah relawan Tzu Chi di Padang yang rata-rata pilu tentang orang-orang yang kehilangan. merupakan pengusaha meninggalkan aktivitas ekonomi mereka demi menghantarkan bantuan bagi sesama. Trauma akibat gempa pun terus tersisa untuk waktu yang lama. Saat itulah, uluran Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, dan kehilangan Sibunga, namun Tzu Chi 1.610 pasien. “Pada masa pascagempa tangan yang hangat menjadi penopang Kabupaten Tanah Datar. Jarak dari Padang berharap uang santunan ini bisa memberi seperti sekarang, kesehatan merupakan bagi para korban untuk menumbuhkan ke lokasi-lokasi ini rata-rata 2-3 jam ketenangan hati keluarganya dalam segi hal yang sangat membutuhkan perhatian,” semangat hidup pascagempa. perjalanan darat. ekonomi. Apalagi ia belum bisa kembali ungkap dr Musyafak, Kepala Biddokkes “Kami berharap bisa segera bekerja karena selalu mengkhawatirkan Polda Sumatera Barat. Dua Jam Perjalanan Untuk Kasih membantu korban yang terkena musibah keempat anaknya yang lain. Selain Aidil, Rata-rata pasien yang berobat Gempa yang terjadi di Sumatera Barat ini,” ujar Ferryanto Ghani, koordinator terdapat 19 ahli waris korban yang menderita pegal-pegal, flu, serta batuk. kali ini sedikit berbeda dengan yang sudah relawan Tzu Chi di Padang. Bersama sekitar menerima santunan ini. Penyakit ini antara lain juga disebabkan terjadi di bagian lain Indonesia. Tidak 30 orang relawan lain, secara bergiliran kondisi pengungsian yang sebagian berada seperti di Aceh ataupun Yogyakarta, gempa mereka melakukan pemberian bantuan Saling Membantu, Meringankan di pegunungan, sehingga pengungsi setiap ini tidak mengakibatkan kerusakan dalam berupa beras, air minum, mi instan, biskuit, Derita harinya harus menghadapi suhu yang satu area besar, melainkan terpencar- dan perlengkapan mandi secara langsung Tanggal 11-13 Maret 2007, Tzu Chi sangat dingin. Pada pagi dan sore hari, pencar di berbagai tempat dari dataran ke posko pengungsian korban. “Saya bekerja sama dengan Bidang Kedokteran udara bahkan berkabut. Tenda-tenda rendah sampai pegunungan. sendiri sudah ingin menangis melihat dan Kesehatan Kepolisian Daerah darurat dari bahan seadanya tidak mampu Kotamadya Padang, tempat pusat keadaan saudara kita yang terkena (Biddokkes Polda) Sumatera Barat untuk menahan hawa dingin tersebut. Melihat kegiatan relawan Tzu Chi berada, juga bencana,” ujar Siaw Tjoen Lay, salah mengadakan baksos pengobatan umum kondisi ini, Tzu Chi membangun tenda mengalami gempa meski tidak seorang relawan dalam pemberian bagi korban yang menderita sakit. “Mereka semi permanen bagi warga yang rumahnya menimbulkan akibat yang serius. Sejak bantuan ke Kec. Candung, Kab. Tanah kayaknya semangat sekali dengan rusak berat. Tenda yang dulunya pernah sehari setelah gempa hingga minggu- Datar. kedatangan kita. Melihat mereka seperti digunakan oleh para korban tsunami di minggu berikutnya, relawan Tzu Chi terus Selain itu, relawan juga memberikan itu saja saya sudah cukup terhibur,” tutur Aceh ini dapat mereka gunakan selama 3 memberikan bantuan dan perhatian pada santunan kepada keluarga korban yang dr Eka P. Sari yang tergabung dalam tim bulan. “Makasih ya, Nak, kami dibawakan para korban. Sasarannya adalah para meninggal dalam bencana ini. Bagi Aidil, Biddokkes Polda Sumatera Barat. Baksos tenda,” kata Nurma, seorang nenek usia korban di beberapa lokasi yang kondisinya dana senilai Rp 750.000,- ini memang yang dilakukan di 4 lokasi secara 81 tahun yang tinggal di Sungai Landai, paling parah, meliputi Kotamadya Solok, tidak akan menghapus duka karena bergantian ini secara total telah melayani Kec. Banuhampu, Kab. Agam. q Ivana

no. 20 | maret 2007 1 Mata Hati

Anand Yahya LINTAS PERBEDAAN. Kerjasama apik yang sudah terjalin antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pondok Pesantren Al Ashiriyyah Nurul Imam, Parung, Bogor dapat memberikan contoh yang baik dalam berkehidupan yang damai di dalam masyarakat tanpa tersekat dengan identitas dan perbedaan yang ada. Menjaga Citra Welas Asih

“Saya berharap, kerja sama yang sudah terjalin antara pesantren (Nurul Iman) dengan Tzu Chi dalam menyebarluaskan cinta kasih ke seluruh dunia dapat terus terjalin,” kata Habib Saggaf.

alam setiap kegiatan baksos Tzu bilang bahwa kupon ini hanya untuk diinginkan, para santri ini pun mengalah. Mengalah untuk menang, peribahasa Chi, baik kesehatan maupun mereka yang layak dibantu,” kata Riziq. Hal yang sama juga dialami ini mungkin tepat bagi para santri yang D pembagian kupon dan beras, kita Tapi para preman itu tetap bersikeras Abdurahman Shogir (27), santri lainnya. mau mencopot rompinya untuk selalu melihat hadirnya santri-santri meminta jatah. Sebaliknya Riziq dan Waktu itu ia sedang bertugas mencegah hal-hal yang tidak diinginkan Pondok Pesantren Al Ashiriyyah Nurul temannya pun tetap bertahan. Syukurlah membagikan kupon beras di Koja, Jakarta dan juga merugikan bagi Tzu Chi sendiri. Iman, Parung, Bogor. Seperti saat banjir di saat situasi semakin panas, Ketua RT Utara. Saat hendak berwudhu, ia dan Citra welas asih insan Tzu Chi, selain besar melanda Jakarta pada bulan Januari setempat datang dan menengahi temannya dilarang untuk shalat Dzuhur dibangun oleh para relawannya, juga 2007 lalu, para santri bersama insan Tzu keributan di antara mereka. di masjid itu. “Kamu kenapa pake baju tergantung di bahu para santri ini, santri Chi membantu korban banjir, mulai dari Lain lagi dengan Adnand, lantaran itu?” tanya orang itu dengan nada tinggi. yang menjadi relawan Tzu Chi. Kesabaran pembagian beras, baksos kesehatan, tidak mengenakan rompi relawan “Kami dari pesantren, membantu Yayasan dan kedewasaan para santri ini menjadi sampai pembersihan lingkungan maupun tanda pengenal dari pesantren, Buddha Tzu Chi membagikan beras untuk nilai lebih bagi Tzu Chi di mata pascabanjir. ia sempat menerima perlakuan yang masyarakat miskin,” terang Abdurahman. masyarakat. q Hadi. P. “Kami sangat senang bisa bekerja kurang menyenangkan dari warga yang “Tapi itu yayasan Buddha!” hardik pria sama dengan Tzu Chi. Selain membantu disurveinya. “Saya ketuk pintu, itu. Abdurahman pun tak gentar. “Ini orang lain, kami juga dapat Assalamualaikum. Nenek itu buka pintu tidak ada urusannya dengan agama,” mempraktekkan secara langsung ilmu sedikit, tapi terus ditutup lagi,” jawab Abdurahman. Tidak ingin terjadi yang telah kami dapatkan di pesantren,” kenangnya. Penasaran, Adnand pun hal yang tidak diinginkan, Abdurahman kata Suprianto. Ia menambahkan, dalam mengetuk pintu rumah nenek itu sekali dan temannya pun melepas rompinya setiap kegiatan Tzu Chi yang diikutinya, lagi. Nenek itu pun keluar, dan bilang, sementara dan shalat Dzuhur. Meski ia mendapatkan banyak pelajaran “Maaf, Dik. Saya nggak nerima amal begitu, “Saya siap jika ditugaskan lagi berharga tentang kehidupan. Di sana ia jariah.” Adnand pun menjelaskan bahwa untuk membagi kupon dan beras Tzu bisa belajar untuk berempati dengan maksud kedatangannya bukan untuk Chi,” jawabnya ketika ditanya penderitaan orang lain, bersabar dan meminta sumbangan, tapi justru untuk kesediaannya untuk terus terlibat dalam melayani dengan penuh welas asih. memberikan kupon beras untuk si nenek. kegiatan kemanusiaan Tzu Chi. Hampir senada dengan temannya, Fahrurozy, mahasiswa semester 9 Disuruh Lepas Rompi Rompi Tidak Mutlak Harus Dipakai Universitas Habib Saggaf, merasa dengan Mengenakan rompi relawan Tzu Chi Menurut Hemming, relawan Tzu Chi, terlibat langsung dalam kegiatan Tzu Chi, dan identitas diri bukan berarti para santri apa yang dialami para santri Nurul Iman ia bisa melihat dan merasakan langsung ini terbebas dari masalah. Beberapa santri saat membagikan kupon dan beras penderitaan warga. pernah mengalami tekanan dan intimidasi merupakan hal yang sering terjadi. dari beberapa oknum warga yang tidak “Intinya adalah kalian harus mau Dikira Mau Minta Sumbangan berkenan jika para santri ini mengenakan mengalah. Karena tujuan kita adalah Selama bekerja sebagai relawan Tzu rompi bertuliskan Yayasan Buddha Tzu memberi kebaikan dan jangan sampai Chi, tidak sedikit kendala dan suka duka Chi. “Kami disuruh melepas rompi oleh terjadi kekerasan di sana,” katanya. Rompi yang mereka hadapi di lapangan. salah satu kelompok warga. Mereka tidak pun menurutnya tak mutlak harus dipakai, Hadi P. Muhammad Riziq contohnya, saat suka jika kami (santri-red), tapi memakai terlebih jika menghadapi situasi yang INDAHNYA KEBERSAMAAN. Dengan bertugas membagikan kupon di suatu rompi relawan Buddha Tzu Chi,” terang membahayakan. “Yang penting tiap santri ciri khasnya memakai peci putih, para daerah, ia dipaksa untuk menyerahkan Dodi Indra. Mereka sempat berdebat pakai name tag, supaya bisa dikenali santri dengan bersuka cita membantu kupon kepada sekelompok preman di panjang tentang masalah ini. Akhirnya, warga dan relawan Tzu Chi juga,” lanjut program bantuan cinta kasih dari Tzu daerah itu. “Kami tetap bertahan dan untuk menghindari hal-hal yang tidak Hemming. Chi untuk warga yang membutuhkan.

no. 20 | maret 2007 3 Jendela

Mendongeng kini bukan lagi pengantar tidur karena telah merambah pusat perbelanjaan, toko buku, pusat kebudayaan, rumah sakit, radio, hingga televisi.

anyak orang yang beranggapan hanya orang dewasa yang butuh B sastra, tapi tidak bagi Murti Bunanta. Karenanya, ia bersama Suyadi alias Pak Raden (pendongeng), GM Sudarta (kartunis), dan Geni Junait (ilustrator buku) membentuk Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) pada tahun 1987 di Jakarta. Tujuan mereka sederhana saja, yaitu menyediakan bacaan yang baik untuk anak-anak. Mereka hanya berharap, suatu saat kegiatan membaca dan mencintai buku menjadi budaya masyarakat Indonesia. Tapi karena kebiasaan membaca di Indonesia belum berkembang bagus, perlu langkah ekstra untuk meningkatkan minat baca anak. Ada sejumlah cara yang ditempuh KPBA, salah satunya adalah dengan mendongeng. "Kami mendongeng tidak sekadar mendongeng, tapi mendongeng cerita yang berasal dari buku," ujar Murti Anand Yahya Bunanta. Karenanya, tiap kali Atas inisiatif sendiri, mereka sering juga bermunculan, tidak hanya terbatas orangtua memilih buku yang cocok dan membawakan cerita, relawan KPBA pasti membacakan dongeng di berbagai pada Pak Raden, Kusumo Priyono, baik. Menurutnya, buku bacaan anak sambil membawa buku sumbernya tempat, seperti misalnya tanggal 3 Maret maupun Kak Seto. Pendongeng baru yang yang baik adalah yang mengandung sehingga pandangan anak pun sesekali 2007 lalu di hadapan 300 siswa Sekolah mulai dikenal diantaranya Puteri cerita, ilustrasi, dan tema cerita yang akan tertuju pada buku tersebut hingga Cinta Kasih Tzu Chi. Mereka juga sering Soehendro dan Dewi Hughes. saling mendukung. Yang penting tidak akhirnya anak-anak akan tertarik juga menghibur anak-anak yang kurang Maraknya kegiatan mendongeng mengandung kekerasan, kekejaman, dan untuk membaca buku tersebut. “Dengan beruntung, misalnya di lembaga belakangan ini bisa saja terjadi karena pelecehan. Orangtua akan mengerti jenis mendongeng, anak-anak bisa ikut pemasyarakatan anak atau di unit meningkatnya kesadaran masyarakat buku apa yang disukai anak apabila berpartisipasi sehingga anak-anak bisa perawatan anak kelas III RS Cipto akan arti penting mendongeng. Dunia mereka banyak membaca dan ikut berperan. Dengan memperagakan Mangunkusumo (RSCM). Di RSCM, fantasi dalam cerita dongeng seperti menyambangi toko buku,. “Kunci utama cerita, mereka juga bisa membayangkan mereka membacakan dongeng pada binatang yang bisa berbicara atau orangtua mau membaca,” tegas Agus. isi buku sehingga bisa tertarik untuk Sabtu pagi minggu pertama dan ketiga. manusia bisa terbang, bisa merangsang Agus juga memberikan tips agar kemudian membacanya juga,” tambah imajinasi dan kreativitas anak. Selain itu minat baca anak meningkat. “Siapkan Murti Bunanta. Selain itu, KPBA juga Dongeng Bukan Lagi Pengantar juga bisa merangsang aspek books corner,” seru Agus. Taruhlah mengadakan festival mendongeng dan Tidur perkembangan anak, terutama aspek sebuah rak di salah satu sudut rumah pelatihan-pelatihan mendongeng. Kebiasaan mendongeng sebagai intelektual dan emosi. Nilai-nilai moral yang mudah dijangkau semua anggota “Tak ada tuntutan apa-apa, semata pengantar tidur sudah lama berkembang yang biasanya terkandung dalam cerita keluarga, biasanya di ruang keluarga. karena kecintaan pada sastra anak,” ujar di masyarakat. Tapi sepertinya kebiasaan bisa menjadi bahan penuntun anak untuk Raknya juga jangan terlalu tinggi agar Agus, salah satu relawan KPBA, bagus ini sudah mulai terlupakan. Tapi mengarungi kehidupan tanpa merasa anak-anak mudah menjangkaunya. menjelaskan motivasi mereka ikut dalam bukan berarti mendongeng hanya tinggal digurui. Awalnya anak-anak mungkin hanya kelompok tersebut. Misi untuk dongeng. Mendongeng kini justru makin mengacak-acak rak tersebut, namun menggairahkan minat baca pada anaklah menggeliat dan merambah di mana- Anak Suka Semua Jenis Buku lama-kelamaan anak akan tertarik untuk yang menyatukan mereka. Hingga saat mana. Dongeng telah berpindah tempat Banyak orang yang merasa bingung melihat-lihat gambarnya, bahkan untuk ini sekitar 40 orang menjadi relawan dari tempat tidur ke pusat-pusat ketika akan memberikan bacaan kepada membacanya. Terlebih jika orangtua juga KPBA dan mereka berasal dari profesi perbelanjaan, toko buku, pusat anaknya, padahal menurut pengalaman memberi contoh. Impian menciptakan yang bermacam-macam, dari pengajar, kebudayaan, rumah sakit, radio, hingga Murti Bunanta, anak-anak menyukai masyarakat yang gemar membaca pun sekretaris, hingga ibu rumah tangga. televisi. Sejumlah pendongeng baru kini segala jenis dan tema buku asalkan bukan lagi sekedar dongeng. q Sutar (dari berbagai sumber) Kaum Muda Bersaudara yang Penuh Cinta Kasih

“Kita .. satu .. keluarga ..” lantunan nada yang kompak dan merdu keluar dan senyum tulus, anak-anak muda ini merasa menjadi saudara satu sama lain. dari mulut ribuan santri yang memadati sebuah masjid di Pondok Pesantren Nurul Persaudaraan ini bisa muncul karena keterlibatan mereka dalam berbagai Iman Parung, Bogor, hari Minggu, tanggal 18 Maret 2007. Di tengah mereka, hadir kegiatan kemanusiaan Tzu Chi. Terakhir, ratusan santri ikut terjun sebagai relawan lebih dari 30 relawan Tzu Ching (generasi muda Tzu Chi) bersama melantunkan lagu Tzu Chi membantu warga Jakarta yang menjadi korban banjir. Sebelumnya, mereka Kita Satu Keluarga dengan iringan bahasa isyarat tangan yang selaras. Ribuan kaum kerap menjadi relawan yang handal saat pembagian beras cinta kasih. Karena muda tersebut sedang merajut tali persaudaraan di tengah kesibukan pelaksanaan keterlibatan ini, pada akhirnya mereka bisa berinteraksi dengan para relawan muda baksos kesehatan Tzu Chi di pondok pesantren tersebut. Tzu Chi yang rajin berperan dalam berbagai aksi kemanusiaan. Siapapun yang ada di sana dapat jelas melihat indahnya kemajemukan tanah Hubungan para relawan muda ini tentu amat menggembirakan. Masa depan air Indonesia. Sosok Bhinneka Tunggal Ika amat jernih tergambar. Semangat yang cerah dan harmonis bisa terbayang akan menghiasi tanah air kita. Dengan persaudaraan begitu kental terasa. Semuanya berlangsung dengan spontan, tanpa persaudaraan tulus ini, Indonesia bisa lebih siap menyongsong berbagai tantangan kepura-puraan. Di dalam bingkai kemanusiaan, relawan Tzu Ching yang berlatar dan menghadapi berbagai bencana yang semakin sering berkunjung. Alangkah belakang keyakinan ajaran Buddha, Kristen, dan Katolik, tanpa ragu melebur dengan indahnya jika kisah singkat persaudaraan kaum muda ini bisa terus terjalin, berkembang para santri yang setiap hari mendalami ajaran Islam. Di dalam lingkaran cinta kasih, dan bahkan terus menyebar ke segala penjuru dunia. Tugas kita bersama, tanpa para santri yang datang dari berbagai suku dan propinsi di Indonesia berbaur dengan kecuali, untuk mewujudkannya. relawan Tzu Ching yang mayoritas bersuku Tionghoa. Saat itu, dengan wajah berseri Redaksi

Buletin PEMIMPIN UMUM: Agus Rijanto. PEMIMPIN REDAKSI: Agus Hartono. REDAKTUR PELAKSANA: Ivana, Sutar Soemithra. STAF REDAKSI: Hadi Pranoto, Hok Cun,Veronika. KONTRIBUTOR: Tim Da Ai TV Indonesia. TIM DOKUMENTASI KANTOR PENGHUBUNG: Tzu Chi di Makassar, Surabaya, Medan, Bandung, Batam, dan Tangerang. DESAIN: Siladhamo Mulyono. FOTOGRAFER: Anand Yahya. DITERBITKAN OLEH: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. ALAMAT REDAKSI: Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430. Telp. [021] 6016332, Tzu Chi Faks. [021] 6016334. e-mail: [email protected] Bagi Anda yang ingin berpartisipasi menebar cinta kasih melalui bantuan dana, dapat ditransfer melalui: BCA Cabang Mangga Dua Raya. No. Rek. 335 301 132 1 a/n Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia

KANTOR PENGHUBUNG TZU CHI: q Kantor Penghubung Makassar : Jl. Achmad Yani Blok A/19-20, Makassar, Telp. [0411] 3655072, 3655073 Faks. [0411] 3655074 q Kantor Penghubung Surabaya: Komplek Andhika Plaza No. 38 P, Jl. Simpang Dukuh No. 38-40, Surabaya, Telp. [031] 531 4232, Faks. [031] 531 4315 q Kantor Penghubung Medan: Jl. Boulevard Blok G1 No. 1-3 Cemara Asri, Medan 20371, Telp/Faks: [061] 663 8986 q Kantor Penghubung Bandung: Jl. Ir. H. Juanda No. 179, Bandung, Telp. [022] 253 4020 Faks. [022] 253 4052 q Kantor Penghubung Batam : Komplek Wira Mustika Blok. A No.5-6 Jl. Raja Ali Haji, Nagoya, Batam, Telp/Faks. [0778] 7037037 / 454115 q Kantor Penghubung Tangerang: Komplek Ruko Pinangsia Blok L No. 22, Karawaci, Tangerang, Telp. [021] 55778361, 55778371 Faks. [021] 55778413 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia merupakan cabang dari Yayasan Buddha Tzu Chi Internasional yang berpusat di Hualien, Taiwan. Sejak didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 hingga saat ini Tzu Chi telah memiliki cabang di 40 negara. Tzu Chi merupakan lembaga sosial kemanusiaan yang lintas suku, agama, ras, dan negara yang mendasarkan aktivitasnya pada prinsip cinta kasih universal. Aktivitas Tzu Chi dibagi dalam 4 misi utama sebagai berikut: 1. Misi Amal Sosial: membantu masyarakat tidak mampu dan yang tertimpa bencana alam/musibah. Redaksi menerima saran dan kritik dari para pembaca, naskah tulisan, dan foto- 2. Misi Kesehatan: memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengadakan pengobatan gratis, mendirikan rumah sakit, sekolah kedokteran, dan poliklinik. foto yang berkaitan dengan Tzu Chi. Kirimkan ke alamat redaksi, cantumkan 3. Misi Pendidikan: mengusahakan agar pendidikan dapat dinikmati seluas-luasnya, antara lain melalui program anak asuh, membantu renovasi gedung sekolah, dan mendirikan sekolah. identitas diri dan alamat yang jelas. redaksi berhak mengedit tulisan yang masuk 4. Misi Budaya Kemanusiaan: menyebar-luaskan budaya cinta kasih yang universal melalui media cetak dan elektronik. tanpa mengubah isinya.

2 buletin tzu chi Lintas

TZU CHI MEDAN Berbagi Cinta dengan Korban Kebakaran

enin, 5 Maret 2007, sekitar pukul Penghubung Medan untuk segera berbagi S 14.15 WIB, kebakaran terjadi di cinta kasih demi meringankan beban para Lingkungan 12, Kampung Salam korban kebakaran. Karenanya Tzu Chi III, Jl. Pelabuhan 1, Kelurahan Belawan Medan segera mengirimkan beberapa Bahari, Kecamatan Medan Belawan, relawan untuk memberikan bantuan Sumatera Utara. Sang jago merah itu berupa paket standar kebutuhan sehari sempat menghanguskan sebuah rumah hari dan uang santunan darurat kepada tanpa tersisa. kelima keluarga yang menjadi korban Sebelumnya, musibah serupa juga kebakaran di Desa Tembung. Penyerahan melanda kawasan pinggiran lintasan rel bantuan tersebut, disaksikan oleh Kepala kereta api di Jl. Pasar Baru, Dusun 1, Desa Dusun I Desa Tembung, Syarifuddin. Tembung, Kecamatan Pecut Sei Tuan, Bantuan yang diberikan oleh insan Kabupaten Deli Serdang. Kebakaran yang Tzu Chi tidak hanya berupa materi saja, terjadi sekitar pukul 11.00 WIB itu melainkan juga pendampingan dan menghanguskan dua unit rumah yang penghiburan kepada korban kebakaran. dihuni oleh 3 keluarga, sedangkan satu Menurut para korban, bantuan yang unit rumah yang dihuni oleh 2 keluarga begitu cepat dan tanggap serta terpaksa dirusak agar api tidak merambat penghiburan yang penuh cinta kasih, ke rumah lainnya. telah meringankan satu beban yang terasa

Musibah kebakaran itu mengundang berat di pundak mereka. Pio (Tzu Chi Medan) perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor q Januar (Tzu Chi Medan) PEDULI KASIH. Bantuan dari Tzu Chi Medan yang tepat guna bagi warga yang terkena musibah kebakaran membantu meringankan penderitaan warga.

TZU CHI BANDUNG YOGYAKARTA Pemberkahan Akhir Tahun Tanggap dalam Keadaan Darurat

askapai penerbangan Indonesia itulah yang dirasakan oleh relawan Tzu M kembali menorehkan sebuah Chi. Niat baik dari relawan Tzu Chi untuk corengan dalam kinerjanya. Kali melakukan pendampingan, ternyata ini, Rabu, 7 Maret 2007, sebuah pesawat belum mendapatkan respon positif dari Garuda Indonesia nomor penerbangan pihak rumah sakit. ”Kami tidak GA 200 tujuan Jakarta – Yogyakarta diperkenankan untuk berkunjung, karena mengalami kecelakaan ketika melakukan para korban yang mayoritas berasal dari pendaratan di Bandara Adi Sutjipto, keluarga mampu tersebut meminta Yogyakarta. Kecelakaan tersebut pihak RS untuk membatasi kunjungan menewaskan 21 penumpang dan hanya dari pihak keluarga saja,” tutur menyebabkan beberapa penumpang Renny. lainnya terluka. Meskipun tidak berhasil bekerja “Kebetulan, saat itu saya sedang sama dengan rumah sakit, para relawan bermain golf di Lapangan Golf Adi ini tidak putus asa. Kamis, 8 Maret 2007, Sutjipto. Saya melihat bagian bawah 10 relawan Tzu Chi menunjukkan pesawat itu terbakar, dan tidak lama kepedulian mereka terhadap kecelakaan Billy Theo (Tzu Chi Bandung) BAHASA ISYARAT TANGAN. Diharapkan di tahun tahun mendatang semakin kemudian, saya pun mendengar suara tersebut dengan melakukan pembagian banyak kebajikan yang di lakukan oleh para insan Tzu Chi di Bandung ledakan yang cukup keras,” ujar Frananto bantuan makanan siap jadi kepada para khususnya, setelah bergantinya tahun. Hidayat, koordinator relawan Tzu Chi di penjaga keamanan di lokasi kecelakaan Yogyakarta. pesawat. inggu, 4 Maret 2007, Tzu Chi Tzu Chi Bandung untuk berbuat Untuk meringankan beban para ”Kami yakin, 250 nasi kotak dan Bandung mengadakan acara kebajikan lebih giat lagi. Kekuatan cinta korban kecelakaan pesawat tersebut, tiga kardus air mineral ini dapat MPemberkahan Akhir Tahun. kasih juga dapat dilihat lewat tayangan para insan Tzu Chi Yogyakarta yang bermanfaat untuk para penjaga Tujuan acara ini selain untuk ceramah Master Cheng Yen mengenai diwakili oleh Renny Siswati dan Rina keamanan, yang sudah bekerja siang mendapatkan wejangan dari Master seseorang yang akhirnya menjadi Susanti, melakukan kunjungan ke RS dan malam menjaga pesawat tersebut,” Cheng Yen, juga untuk mensosialisasikan relawan setelah hatinya tergerak oleh Bethesda, salah satu rumah sakit yang ucap Frananto yang saat itu kebetulan Tzu Chi dan mengajak lebih banyak besarnya cinta kasih yang diberikan merawat beberapa korban. tengah berulang tahun yang ke-56. Veronika orang lagi untuk berbuat kebajikan. insan Tzu Chi. Berbuat baik memang tidak mudah, q Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Relawan kembali menghibur para Paguyuban Marga Lie. Acara dimulai tamu dengan pertunjukan bahasa isyarat dengan menyaksikan tayangan kilas tangan berjudul Kembali ke Masa balik kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi Celengan Bambu. Kemudian Wakil Ketua Indonesia tahun 2006. Para tamu Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, undangan juga dihibur dengan Franky O. Widjaja, memberikan penampilan isyarat tangan dari relawan sambutan, dilanjutkan dengan Tzu Chi yang berjudul Qian Shou Lai pemberian angpao dan celengan bambu Qian Shou (Mari Saling Bergandeng untuk semua tamu yang hadir. Sesudah Tangan). Dalam kesempatan itu, Herman menyaksikan tayangan ceramah Master Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung Cheng Yen tentang pemberkahan, para memberikan sambutan yang kemudian relawan dan tamu yang hadir dilanjutkan dengan tayangan ceramah dipersilahkan untuk menyalakan sebuah Master Cheng Yen yang berjudul Estafet lilin dan berdoa untuk kehidupan yang Cinta Kasih dengan Konsep Kesetaraan. lebih baik. Acara ini ditutup dengan Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang. Semoga sharing pasien yang pernah dibantu di masa-masa mendatang cinta kasih oleh insan Tzu Chi. Tayangan kilas balik semakin banyak dinikmati oleh mereka kegiatan insan Tzu Chi Bandung selama yang membutuhkan. Veronika tahun 2006 menjadi pemacu bagi insan q Billy Theo (Tzu Chi Bandung) BERBAGI KEPEDULIAN. Niat baik bisa ditanamkan di mana saja. Bantuan makanan siap saji diberikan kepada petugas jaga di lokasi kecelakaan pesawat.

4 buletin tzu chi Inspirasi

Phei Se KILAS (Relawan Generasi Muda Tzu Chi) Tzu Chi Dipercaya Membantu Penanganan Bencana di Indonesia

JAKARTA - Departemen Pertahanan Republik Indonesia telah menjalin kesepahaman dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan PT Carrefour Indonesia dalam hal koordinasi penanganan bencana alam yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari 2007 di kantor Departemen Pertahanan RI. “Terima kasih untuk markas besar Yayasan Buddha Tzu Chi di Taiwan yang telah berperan serta dalam menangani bencana di Indonesia,” ucap Sjafrie Sjamsoedin, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Stephen Huang, mewakili Master Cheng Yen juga mengucapkan terima kasih kepada Departemen Pertahanan RI yang telah memberi kesempatan kepada Tzu Chi untuk membantu koordinasi bantuan bencana di Indonesia di masa mendatang. “Kita berharap tak ada lagi bencana di muka Cinta Kasih Telah bumi ini. Tapi kalau terjadi, kita bersama-

Foto: Anand Yahya sama bekerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ajak Stephen Membuka Hati Saya Huang. q Sutar Tambahan Gizi Untuk Balita ejak dulu saya mempunyai impian pendidikan. Karena pada dasarnya saya maupun sekolahnya. Pascabanjir S yang sangat besar. Saya ingin juga sangat menyukai anak-anak, saya Selain kegiatan di atas, setiap Sabtu membangun sebuah sekolah kemudian dipercaya untuk mengisi kelas saya juga mengikuti kegiatan isyarat JAKARTA - Sebanyak 1500 paket bubur dengan fasilitas yang lengkap, termasuk ekstrakurikuler Kelompok Bermain. tangan. Masih kental dalam ingatan saya susu yang menjadi salah satu bentuk asrama untuk tempat tinggal siswanya. Dengan ditemani anggota Tzu Ching ketika pertama kali diajak ke Sekolah kepeduliaan Yayasan Buddha Tzu Chi Hebatnya, murid-muridnya juga tidak lainnya, kami membacakan cerita dan Cinta Kasih Tzu Chi, saya melihat tiga Indonesia terhadap gizi balita pascabencana dikenakan biaya, alias gratis. Sekolah ini juga menari bersama. Rasanya begitu anggota Tzu Ching yang sedang banjir yang melanda Jakarta beberapa akan dibangun di perkampungan atau menyenangkan saat berada di tengah- mengajarkan gerakan isyarat tangan waktu lalu, dibagikan ke sejumlah posyandu daerah yang masyarakatnya tidak tengah mereka. Walaupun terkadang dengan lagu Celengan Bambu. Gerakan yang berada di Kelurahan Kramat Jati, mampu. Dengan adanya sekolah anak-anak ini sangat nakal, tetapi mereka begitu halus dan indah. Cawang dan Cililitan, Jakarta Timur pada tersebut, saya berharap semua anak di kepolosan dan kejujuran mereka Terkadang pada saat pikiran saya sedang tanggal 17 Februari 2007. daerah itu dapat memperoleh pendidikan membuat semua kelelahan dan kerisauan kacau, saya akan membuka lagu-lagu “Kami menyadari, pascabencana banjir, yang layak. Karena menurut saya, orang- hilang seketika. Terlebih ketika kami Tzu Chi dan memperagakan isyarat para balita sangat rentan terhadap orang menjadi miskin karena mereka datang, anak-anak itu menyambut tangan yang saya pelajari. Hal ini sangat penyakit,” tutur Hemming Suryanto, tidak bersekolah. Jika mereka memiliki dengan peluk dan cium yang tulus. membantu menenangkan pikiran dan koordinator pembagian bantuan ini. Oleh kesempatan memperoleh pendidikan Dua tahun bermain bersama anak- batin saya. sebab itu, tambah Hemming, untuk yang baik, saya yakin mereka bisa anak, Kelompok Bermain akhirnya Dengan kegiatan-kegiatan rutin yang mengatasi kurangnya asupan gizi para meningkatkan taraf kehidupannya kelak. diserahkan kembali ke sekolah. Saya pun dilakukan, saya dan teman-teman masih balita dan menghindari bertambahnya Sampai sekarang, keinginan itu masih beralih ke kegiatan rutin lainnya, yaitu tetap mengikuti kegiatan-kegiatan Tzu korban atas penyakit yang terus meraja berupa impian yang belum terwujud. menemani teman-teman kecil di kegiatan Chi lainnya. Semakin banyak kegiatan pascabencana banjir, Tzu Chi membagikan Tetapi, ternyata impian saya sudah Tunas Cinta Kasih. Di Tunas Cinta Kasih, yang saya ikuti, semakin banyak pula bubur susu tersebut di beberapa daerah diwujudkan oleh seorang bhiksuni. Saya saya juga dibantu oleh teman-teman Tzu yang bisa dipelajari. Dengan mengikuti korban banjir yang rawan gizi. “Diharapkan dengar dari kakak saya bahwa di Taiwan Ching. Karena para peserta kelas ini terdiri kegiatan-kegiatan Tzu Chi, saya dapat paket bubur susu ini dapat memenuhi gizi ada seorang bhiksuni bernama Master dari siswa kelas IV SD hingga SMP, maka menyaksikan dan merasakan bahwa balita selama lebih kurang satu minggu,” Cheng Yen yang mendirikan Yayasan di kelas ini kami lebih menekankan sangat banyak orang yang hidupnya tambah Hemming. q Veronika Kemanusiaan Tzu Chi. Kini, Yayasan Tzu kepada perilaku, tata cara, dan juga menderita, baik karena kesulitan Chi sudah ada di 40 negara, termasuk sopan santun. Kegiatan ini ekonomi, ataupun akibat penyakitnya. Berbagi Cinta Kasih Melalui Indonesia. Di Jakarta sendiri, Tzu Chi diselenggarakan setiap dua minggu Hal ini membuat saya sadar akan telah membangun perumahan, sekolah, sekali. Saya dan dua teman saya, Rudi keberadaan diri saya. Seringkali kondisi Sekarung Beras dan Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Darwin dan Temi Wijaya, harus mereka yang tidak mampu dan lemah JAKARTA - Banjir di Jakarta awal Februari Cinta Kasih. Rasanya seperti tidak percaya, memikirkan materi-materi apa yang akan telah membuka hati yang selama ini 2007 lalu dan goncangnya manajemen ternyata ada orang yang dapat disajikan kepada mereka. Kami harus tertutup, dan menyadarkan saya untuk beras di Indonesia menyebabkan harga mewujudkan impian yang begitu besar. terus mencoba materi-materi baru supaya tidak berhenti melakukan kebajikan beras melambung sehingga makin Dari sinilah saya pertama kali mengenal para peserta tidak merasa bosan, tetapi dengan sepenuh hati selama masih menghimpit kehidupan rakyat kecil yang Tzu Chi dan berkeinginan mengenal lebih materi ini juga harus memberi memiliki kesempatan. memang sudah terjepit. Untuk sedikit jauh lagi. pembelajaran yang mengandung nilai- Jika ditanya apa yang didapatkan di melonggarkan himpitan tersebut, pada 24 Pada tahun 2004, saya pun nilai kehidupan yang baik. Tzu Chi, jawabannya banyak sekali. Februari lalu, Tzu Chi membagikan 20 kg bergabung dengan muda-mudi Tzu Chi Pada dua kegiatan ini, anak-anak Bahkan sangat banyak sampai saya tidak beras dan minyak goreng kepada 2500 (Tzu Ching) lewat kakak saya, yang sudah yang saya hadapi adalah anak-anak yang bisa menyebutkannya satu per satu. Yang warga Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta bergabung lebih dulu. Mulanya hanya dulunya berasal dari bantaran Kali Angke. pasti, saya sangat berterima kasih kepada Utara. datang membantu jika ada kegiatan- Mungkin karena ditempa oleh keadaan Master Cheng Yen atas apa yang telah Dalam pembagian beras dan minyak kegiatan Tzu Chi, seperti mendampingi mereka sebelumnya, membuat mereka beliau rintis dan lakukan selama ini. goreng itu, 70 karyawan Sinar Mas Group pasien baksos kesehatan, bagi kupon, memiliki sikap dan kepribadian yang Berkaca dari pengalaman dan kegigihan Unit Refinery (Pengolahan Akhir) terlibat dan pembagian beras. Dengan berlalunya berbeda dengan anak-anak seusianya. Master Cheng Yen, saya yakin kalau sebagai relawan. Sinar Mas Group memang waktu dan seringnya saya terlibat dalam Berkaca dari hal itu, terbersit keinginan impian saya bukan hanya sekadar mimpi, sering terlibat dalam kegiatan Tzu Chi, tapi kegiatan Tzu Chi, saya semakin akrab dan tekad untuk membuat mereka dan suatu hari nanti pasti bisa terwujud. tidak bagi Unit Refinery. Menurut Hari dengan teman-teman Tzu Ching. Sejak menjadi anak-anak yang bernilai dan Dan, thank you untuk kakak saya yang Hanawi, salah seorang direksi yang terlibat itu saya mulai melibatkan diri dalam berharga. Setiap perubahan yang terjadi sudah memperkenalkan Tzu Chi kepada hari itu, ada pembelajaran yang mereka kegiatan yang dihandle oleh Tzu Ching. pada diri anak-anak ini, sekecil apapun saya. Akhirnya, saya berharap semakin peroleh dengan mengikuti pembagian beras Mungkin karena sejak awal lebih itu, membuat saya semakin bersemangat. banyak orang yang peduli dengan dan minyak kali ini. “Dalam kehidupan memperhatikan masalah pendidikan, Saya juga berharap suatu hari nanti, kehidupan sesamanya. q sehari-hari nggak pernah memberi, staf maka tanpa disadari kegiatan yang saya keteladanan mereka bisa menjadi contoh belajar memberi cinta kasih pada ikuti lebih banyak bergerak di bidang bagi anak-anak lain di lingkungan masyarakat,” terangnya. q Sutar

no. 20 | maret 2007 5 Lentera

BAKSOS KESEHATAN TZU CHI KE-38 DI LAMPUNG

“Saya senang sekali, meskipun ini merupakan baksos pertama yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Lampung, namun baksos kali ini berjalan lebih cepat dan tertib dari yang diperkirakan sebelumnya,” tutur dr Danny Wicaksono, satu-satunya dokter yang melakukan operasi sumbing pada baksos kesehatan Tzu Chi ke-38 di RS Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung, 3-4 Februari 2007.

i sudut tenda, bocah berusia Siti tidak berani membawa Jefri untuk sangat terlihat dari raut wajahnya. Sambil satu setengah tahun itu tak berobat ke dokter, apalagi ke rumah sakit, tersenyum, Siti mengatakan bahwa dirinya D henti-hentinya menangis. karena ia tahu biaya yang dikeluarkan hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Badannya menggeliat dan untuk operasi bibir sumbing pastilah ”Semoga saja operasi Jefri dapat berhasil,” meronta ke segala arah, seakan ingin cukup besar. harapnya. segera meninggalkan tempat yang ”Jangankan untuk operasi, untuk Lebih kurang satu setengah jam membuat dirinya merasa sangat tidak makan sehari-hari dan beli susu saja kami berlalu, akhirnya operasi Jefri pun selesai. nyaman. masih bingung. Apalagi kalau tidak Betapa bahagianya Siti, ketika dr Danny Anak laki-laki itu bernama Jefri. Ia panen, terpaksalah suami jadi kuli Wicaksono yang mengoperasi Jefri, menderita sumbing ganda pada kedua bangunan dadakan atau pemotong mengatakan bahwa operasi putranya bibirnya. Sumbing yang cukup dalam rumput upahan. Yang penting kami bisa berhasil dengan baik. pada bibir dan langit-langit mulutnya makan,” terang Siti. “Sumbing Jefri yang ganda memang membuat anak kedua dari dua bersaudara membutuhkan lebih banyak waktu untuk ini tidak bisa menikmati air susu ibu (ASI) Cinta yang Mengubah Dunia mengoperasinya, dan saya bersyukur, dari sang ibu. Karenanya, ketika Siti mendapat akhirnya saya dapat melakukan tugas Badan Jefri cukup kurus. Raut informasi mengenai operasi bibir sumbing saya dengan baik,” ungkap dr Danny. wajahnya yang sayu, serta tulang-tulang gratis yang diadakan oleh Tzu Chi, ia Ia menambahkan, ada baiknya ketika iga Jefri yang menyembul dari kulitnya sangat antusias dan bersemangat untuk umur Jefri sudah menginjak 2 atau 3 yang tipis, membuat Siti khawatir dengan mendaftarkan Jefri. Setelah semua tahun, langit-langit mulut Jefri harus keadaan putranya. ”Karena bibir persyaratan administrasi dilengkapi, kembali dioperasi di rumah sakit. sumbingnya, Jefri tidak bisa minum ASI berkat bantuan Lidwina M. Liana Gunadi, “Kalau di baksos seperti ini, alat-alat dan saya khawatir dengan salah satu relawan yang sangat aktif yang ada belum memadai untuk perkembangannya nanti.” menangani para pasien di Lampung, Jefri melakukan operasi tersebut, makanya Ibarat pepatah ‘Buah jatuh tidak jauh dapat mengikuti baksos kesehatan Tzu saya merujuk orangtua Jefri untuk Hadi. P. IKUT BERBAGI. Karena menderita sumbing dari pohonnya’, seperti itulah kehidupan Chi. melakukan operasi tersebut di rumah ganda, Jefri, bocah satu setengah tahun Siti. Latar belakang orangtua Siti yang sakit saja. Karena bukan hanya ”Sebenarnya, tingkat kemiskinan dan ini tidak dapat minum ASI dari ibunya. petani, ternyata diturunkan pula kepada kurang gizi di Lampung cukup penampilan luar saja yang Jefri butuhkan Setelah menjalani pengobatan pada baksos ibu dari tiga orang anak ini. Berangkat memprihatinkan. Bayangkan, dalam kelak, namun juga kemampuan di Lampung ini, ibunya berharap dapat dari niat untuk mengubah kehidupan setiap baksos di Jakarta, saya biasanya berkomunikasi yang baik sehingga dapat memperbaiki perkembangan anaknya kelak keluarganya, akhirnya Siti memutuskan membawa lebih kurang 200 pasien dari mengembalikan dunia yang memang setelah besar. meninggalkan Kalianda, kampung sini. Oleh sebab itulah dengan seharusnya menjadi miliknya, dan itu halamannya untuk bekerja menjadi diadakannya baksos di Lampung, saya hanya bisa dilakukan dengan mengoperasi mulai mengeluh pada Hidayat pandangan pembantu rumah tangga di Malaysia. rasa mempermudah masyarakat Lampung langit-langit mulutnya,” jelas dr Danny. matanya buram semua. Oleh Hidayat, Yusuf Rohimi, suaminya diberi untuk mengakses pengobatan,” tutur Novi kembali dibawa ke dokter mata dan kepercayaan untuk mengasuh dan Liana. “Yang Terlihat Hanya Bayangan disarankan untuk operasi. Lagi-lagi mendidik putra mereka selama Siti di Ketika mendekati waktu untuk Saja” harapan Novi terbentur dengan mahalnya Malaysia. ”Lumayanlah, dua tahun di operasi, Jefri semakin gelisah. Tangisannya Bukan hanya Jefri yang mendapatkan biaya operasi yang mencapai 5 juta untuk sana, sekarang saya sudah bisa punya kian menjadi-jadi. Semalaman ia tidak dunianya kembali. Novian Soleh, pemuda operasi satu matanya saja. Tidak seperti gubuk sendiri,” guraunya. bisa memejamkan matanya walau hanya berumur 21 tahun yang mengidap katarak remaja seusianya yang ceria dan bisa Namun semenjak Jefri lahir, Siti lima menit sekalipun. ”Sepertinya dia tahu pada kedua matanya, akhirnya kini dapat beraktivitas bebas, hampir dua tahun memutuskan untuk tidak bekerja lagi di mau dioperasi,” gumam Siti. menikmati kembali indahnya pelangi. Novi terpaksa mengurung diri di rumah Malaysia. Ia tidak tega melihat Setelah menunggu 35 pasien lainnya, Dahulu, cobaan seperti enggan pergi akibat penglihatannya yang buram. “Yang penderitaan Jefri yang sangat akhirnya tiba giliran Jefri yang harus dari kehidupan Novian. Sejak kecil, Novian terlihat cuma bayangan saja, nggak jelas membutuhkan perhatian ekstra darinya. masuk ke ruang operasi. Ketenangan Siti sudah ditinggal pergi oleh kedua bentuknya,” kata Novi mengenang. orangtuanya sehingga Novi dan kedua Melihat penderitaan keponakannya, adiknya terpaksa ikut pamannya, Hidayat. Hidayat tak hanya pasrah dan berpangku Cobaan datang sekali lagi ketika tangan. Menyadari kemampuan setelah lulus STM, mata sebelah kiri Novi ekonominya terbatas, Hidayat menempuh mendadak buram. Oleh pamannya, Novi cara lain agar penglihatan keponakannya sempat dibawa ke dokter dan dinyatakan pulih. Hidayat dan keluarga yang lain rajin menderita katarak. Namun karena mencari informasi mengenai pengobatan mendengar biaya untuk operasi katarak atau operasi katarak gratis. cukup besar, Novi hanya bisa pasrah dan Jalinan jodoh Novianto dan Tzu Chi mengandalkan mata sebelah kanannya mempertemukan mereka dengan Liani, untuk beraktivitas. Tahun 2005, Novi relawan Tzu Chi Lampung. Setelah 2 bulan tinggal bersama pamannya yang lain di menunggu, akhirnya pada tanggal 3 Palembang. Di sana Novi membantu Februari 2007, mata sebelah kiri Novi pamannya yang memiliki kebun karet. dioperasi oleh tim medis Tzu Chi dalam Saat sedang bekerja menyirami pohon baksos kesehatan Tzu Chi hari pertama. karet dengan obat anti hama, tanpa “Sekarang sudah agak baikan,” kata Novi sengaja semprotan itu memercik ke mata yang ditemui saat kontrol pasca-operasi. sebelah kanannya. Waktu itu Novi hanya Malam setelah operasi, Novi sempat merasa perih biasa dan hilang saat ia menggigil akibat demam hebat. membasuhnya dengan air. Namun Untunglah keesokan harinya kondisi Novi efeknya baru terasa beberapa waktu kembali stabil. “Terima kasih kepada Tzu Hadi. P. Chi yang telah mengoperasi saya. Kalau MENGHIBUR. Jalinan jodoh dengan Tzu Chi mengantarkan Novian Soleh menjalani kemudian. mata saya sudah pulih, saya akan mencari operasi katarak di kedua matanya yang selalu tertunda karena tidak adanya biaya. Hampir setahun di Palembang, Novi pun kembali ke Lampung. Sejak itulah ia kerja,” tekad Novi. q Hadi. P./Veronika

6 buletin tzu chi Pesan Master Cheng Yen KILAS Peduli Lingkungan Sejak Dini

Ji Lu

JAKARTA - Polusi udara, pencemaran lingkungan dan permasalahan sampah yang terus menerus bergulir, seakan menjadi satu dilema yang berkepanjangan dan tidak terselesaikan. Fenomena ini telah menggugah sekelompok muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching) untuk berbuat sesuatu. Minggu, 4 Maret 2007, sebagai salah satu bentuk nyata kepedulian mereka, Tzu Ching mengadakan kegiatan daur ulang sampah. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB ini berlokasi di Perumahan Puri Marina, Ancol, Jakarta Utara dan Perumahan Cinta Anand Yahya Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Para peserta daur ulang yang mayoritas para mahasiswa ini, terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi kegiatan yang dilaksanakan. Dari mulai Mengatasi Krisis sosialisasi daur ulang sampah di Perumahan Marina, pemilahan sampah di unit daur ulang Tzu Chi, hingga diskusi. Diskusi yang mengambil tema ‘Apa yang bisa dengan Kebajikan saya sumbangsihkan untuk dunia ini?’ ini berjalan dengan lancar dan interaktif. Para peserta dibagi menjadi empat kelompok dan diajak untuk menuangkan bentuk nyata yang akan mereka lakukan ndonesia selalu dilanda bencana. lokasi bencana, misalnya di kota relawan di Padang. Insan Tzu Chi di dalam melestarikan dan menjaga lingkungan. “Ini Selasa, 6 Maret 2007, ketika Padang yang berjarak paling dekat Medan, dengan menggunakan jalan I merupakan pengalaman yang sangat seru. Di sini kita waktu di Taiwan menunjukkan dengan lokasi bencana dan dapat darat, juga membantu insan Tzu Chi bisa belajar untuk bersosialisasi dan menghargai energi pukul 11.49 atau pukul 11 siang ditempuh dalam waktu 1 jam di sana. Ketika menerima berita yang kita miliki,” tutur Mariana, salah satu peserta waktu setempat (Indonesia-red), perjalanan darat. terjadi gempa di Padang, insan Tzu diskusi. gempa kembali melanda Indonesia, Saat gempa terjadi, berita Chi di Medan langsung berkoordinasi Semoga dengan dukungan dan partisipasi dari tepatnya di bagian barat Pulau dikirim ke Taiwan dengan sangat dan mengirimkan bahan bantuan. seluruh lapisan masyarakat dalam pelestarian Sumatera. Gempa yang terjadi kali cepat, menyampaikan bahwa insan Setiap kali menyaksikan orang lingkungan ini, diharapkan akan memberikan dampak ini termasuk gempa yang cukup kuat, Tzu Chi di Padang semuanya selamat. yang tertimpa bencana, hati ini yang besar bagi kelestarian bumi ini. q Veronika mencapai 6,3 skala Richter. Gempa Di kota itu ada sekitar 40 lebih insan benar-benar terluka dan terasa sakit. ini menelan korban jiwa sebanyak Tzu Chi. Jumlah ini tentu tidak Menyaksikan keadaan para korban, 70 orang dan ratusan orang memadai, mengingat belum adanya benar-benar membuat hati saya tidak mengalami luka, baik berat maupun insan Tzu Chi yang sudah dilantik, tega. Insan Tzu Chi di Indonesia, Sedap Sehat ringan. Gempa juga mengakibatkan baik Komite maupun Tzu Cheng. selama beberapa tahun belakangan ratusan rumah rata dengan tanah Tetapi, ada seorang pengusaha ini memang sering menghadapi dalam sekejap. setempat yang telah menyatakan bencana. Mereka telah memobilisasi Mi Saus Tomat Gempa tidak hanya terasa di tekadnya untuk bergabung di Tzu diri untuk terus-menerus Pulau Sumatera saja, tapi juga Chi. Ia juga melebarkan sayap Tzu bersumbangsih, sampai-sampai tidak mencapai Singapura yang berjarak Chi dengan merekrut relawan- sempat untuk beristirahat. Melihat lebih dari 400 km. Rakyat di Malaysia relawan baru di sana. mereka bekerja demikian keras, pun ikut merasakan getaran gempa Jalinan jodoh ini terjadi dimulai sebenarnya saya juga tidak tega. Tapi ini. Yang paling dikhawatirkan pada dengan kegiatan pembagian beras bagaimana dengan orang-orang gempa kali ini adalah kemungkinan di Padang tahun 2004. Kegiatan ini yang menderita itu? Tetapi, banyak terjadinya tsunami. Syukurlah, telah menginspirasi dan berbuat kebaikan tentunya juga akan gempa itu tidak memicu terjadinya membangkitkan cinta kasih setiap banyak menuai berkah dan tsunami. Meski begitu, setiap orang orang. Kegiatan kemudian ketenangan batin. Jiwa dan raga masih merasa cemas karena gempa- dilanjutkan dengan merekrut mereka selalu dalam keadaan tenang gempa susulan masih terus terjadi relawan-relawan setempat, baksos dan nyaman. tzuchi.com sesudah gempa pertama. kesehatan, dan kegiatan Menyaksikan bencana membuat Bahan : mi, jamur kancing, tomat, daun basil Dua jam kemudian, terjadi lagi kemanusiaan lainnya. Berkat kita lebih sadar dan menyadari Bumbu : bumbu khas Italia, lada hitam, saus gempa yang sangat kuat. Maka, perhatian yang diberikan insan Tzu faktor-faktor penyebab bencana ini. secukupnya, saus tomat ratap tangis pun kembali terdengar Chi secara terus-menerus, lambat Maka, belakangan ini kita sering di mana-mana. Dua hari setelah laun Tzu Chi mulai dikenal orang. mendengar adanya kesadaran untuk Cara Pembuatan: gempa, hujan turun dengan lebat Dapat dikatakan bahwa benih-benih melestarikan lingkungan. Di dalam 1. Mi direbus sampai matang. hingga menyebabkan tanah longsor Tzu Chi telah mulai bertunas. kehidupan sehari-hari, kita harus 2. Jamur kancing dipotong menjadi beberapa yang mengakibatkan putusnya Pada gempa yang terjadi kali ini, dapat lebih berhemat dan bagian dan digoreng hingga berwarna kuning jembatan dan jalan-jalan utama. mereka bergerak dengan sangat meningkatkan kesadaran untuk keemasan. Beruntung di sana sudah ada cepat. Dengan segera mereka menjaga kelestarian lingkungan. Jika 3. Siapkan potongan tomat, panaskan minyak di insan Tzu Chi. Seringkali dikatakan melakukan survei dan mengirim semua dapat berperilaku demikian, wajan, tumis tomat hingga agak kental. bahwa Bodhisattva terlahir ke dunia berita. Insan Tzu Chi di Jakarta pun barulah hal itu dapat berguna bagi Tambahkan saus tomat, air secukupnya, saus ini untuk menolong semua makhluk dapat mengetahui dengan jelas pemulihan kondisi di bumi kita. bumbu khas Italia, dan aduk secara merata. yang menderita. Ketika terjadi kondisi di sana. Inilah wujud 4. Taruh mi yang telah masak di piring. Siram bencana, insan Tzu Chi dapat segera ‘Bodhisattva Seribu Mata dan Diterjemahkan oleh Dewi Sisilia & Mawar dengan saus tomat yang telah diolah, jamur Eksklusif dari Da Ai TV Taiwan menolong korban gempa. Ini karena Tangan’. Insan Tzu Chi dari Jakarta kancing, dan kemudian taburi dengan lada tempat tinggal mereka dekat dengan pun tiba untuk menyokong aktivitas hitam, dan daun basil sebagai hiasannya. tzuchi.com

no. 20 | maret 2007 7 Klik Terima Kasih

Anand Yahya MENU Pada saat awal, mi instan menjadi menu harian korban gempa HARIAN di Sumatera Barat karena bantuan logistik belum mencukupi.

Hadi.P. GENERASI Muda-mudi Tzu Chi memanfaatkan kesempatan baksos kesehatan di MUDA Pondok Pesantren Nurul Imam tanggal 18 Maret 2007 untuk mengenal CINTA KASIH lebih dekat kehidupan di pondok pesantren tersebut. Generasi muda ini mendapat banyak pelajaran dari kehidupan para santri yang bersahaja.

Anand Yahya Anand Yahya PENGUNGSI Bermain sambil bernyanyi bersama dapat menghapuskan HANGATNYA Kehadiran sepasang tangan yang memberi kehangatan dan sepasang telinga ANAK trauma yang dialami anak-anak akibat gempa serta kesedihan PERHATIAN yang siap mendengar segala keluhan dapat meringankan derita korban mereka karena harus tinggal sementara di tenda. gempa yang dirawat di RSUD Solok.

MANCANEGARA

ayasan Perdamaian Niwano yang tempat di seluruh dunia. “Memulai membantu orang-orang yang kurang berpusat di Jepang memberikan dengan hanya 30 orang anggota pada mampu di bidang kesehatan dan Y Penghargaan Perdamaian awalnya, Tzu Chi sekarang mempunyai ekonomi. Niwano yang ke-24 kepada Master Cheng jutaan relawan di 231 kantor cabang di Hal tersebut telah memotivasi Master DAFTAR PENERIMA PENGHARGAAN PERDAMAIAN NIWANO TAHUN SEBELUMNYA: Yen, pendiri Yayasan Kemanusiaan 40 negara,” tegas panitia Cheng Yen untuk membangun fasilitas- Buddha Tzu Chi. penganugerahan Niwano tentang alasan fasilitas medis yang ditujukan bagi orang- 1. Archbishop Helder P. Camara (1983) Penghargaan tersebut diberikan mengapa memilih Master Cheng Yen. orang miskin. “Ide dan cinta kasih Master 2. Dr. Homer A. Jack (1984) kepada Master Cheng Yen tanggal 27 “Setiap hari, hampir 100.000 relawan Cheng Yen dan Yayasan Tzu Chi telah 3. Mr. (1985) 4. Dr. Philip A. Potter (1986) Februari 2007 atas dasar dedikasi, mempraktekkan ajaran Dharma Master memberi kontribusi besar bagi 5. The World Muslim Congress (1987) keteladanan, serta kegigihan beliau dalam Cheng Yen untuk menolong kaum papa perdamaian dunia,” kata Yayasan 6. Rev. (1989) meletakkan dan menempatkan ajaran dan menyebarkan semangat cinta kasih Niwano. 7. Mr. (1990 8. Dr. Hildegard Goss-Mayr (1991) Buddha untuk menolong kaum papa untuk menerangi sisi gelap dunia,” “Sebagai seorang wanita dan 9. Dr. A. T. Ariyaratne (1992) secara tuntas dan berkelanjutan. tambah mereka. pemimpin spiritual yang hidup dengan 10. / Wahat al-Salam (1993) Yayasan Perdamaian Niwano sendiri “Master Cheng Yen berlatar belakang sederhana, beliau telah meningkatkan 11. Paulo Evaristo Cardinal Arns (1994) berdiri pada tahun 1978 dengan tujuan ajaran Buddha tradisional, tetapi beliau kualitas hidup ribuan orang melalui 12. Dr. M. Aram (1995) 13. Ms. Marii K. Hasegawa (1996) memperkenalkan budaya perdamaian. tidak terlalu puas dengan ajaran Buddha semangat dan aksinya.” tegas panitia 14. The (1997) Beberapa orang penerima penghargaan yang tradisional, khususnya terhadap penghargaan. 15. Ven. Maha Ghosananda (1998) ini dapat dijadikan referensi untuk ajaran Buddha mengenai akar Acara penyerahan Penghargaan 16. The Community of Sant’Egidio (1999) menerima Penghargaan Nobel penderitaan dalam kehidupan,” tulis Perdamaian Niwano akan dilaksanakan 17. Dr. Kang Won Yong (2000) 18. Rev. Abuna (2001) Perdamaian. Yayasan Niwano. Pada umumnya, ajaran di Tokyo pada tanggal 10 Mei 2007 19. Rev. Garcia (2002) Tzu Chi yang didirikan Master Cheng Buddha memfokuskan pada mendatang. Beberapa penerima 20. Dr. Priscilla Elworthy (2003) Yen pada tahun 1966 di Kuil Pu Ming pengendalian pikiran dan menyadari penghargaan Niwano sebelumnya adalah 21. The Acholi Religious Leaders’ Peace Initiative (2004) yang terletak di sebelah timur Taiwan, hakikat ketidakkekalan segala sesuatu Rev. Philip Potter, mantan Sekjen Dewan 22. Dr. Hans Kung (2005) sekarang telah memberikan pelayanan yang ada di dunia. Tetapi, Master Cheng Gereja Dunia, dan Kongres Muslim Dunia. 23. (2006) bantuan dan pelayanan medis di banyak Yen juga menyadari pentingnya q www.eni.ch/www.npf.or.jp www.npf.or.jp

8 buletin tzu chi