Kajian Psikologi Oleh : Sapta Kunta Purnama1

ABSTRAK Aspek psikologi seorang pemain berperan penting dalam menjalani latihan maupun pertandingan sebenarnya. Dalam artikel ini ditampilkan profil psikologis Icuk Sugiarto yang mendukung keberhasilannya dalam bermain bulutangkis. Diantaranya berpikir positif, motivasi, keberanian mengambil resiko, dsb. Aspek – aspek psikologis Icuk Sugiarto tidak muncul secara serta merta tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lingkungan dan aspek pembawaan / orangtua

Kata Kunci : Aspek psikologi, profil psikologi, Icuk Sugiarto

Profil psikologis gambaran psikologis Icuk Sugiarto Icuk Sugiarto dalam kaitannya dengan pertandingan berupa gambaran dan masa latihan: kepnbadian secara 1. Berpikir Positif umum, potensi Icuk Sugiarto membiasakan diri intelektual. dan berpikir positif, hal ini tercermin fungsi daya pikisnya dari motto hidupnya “kegagalan yang dihubungkan dengan olahraga. adalah awal kesuksesan” pikiran Profil Icuk pada umumnya tidak positif ini berpengaruh baik untuk berubah banyak dari waktu ke waktu. menumbuhkan rasa percaya diri, Namun beberapa aspek psikologis meningkatkan motivasi, dan dapat diperbaiki melalui latihan menjalin kerja sama dengan ketrampilan psikologis yang berbagai pihak. Berfikir positif terencana dan sistematis, yang dimaksudkan sebagai cara berfikir pelaksanaannya sangat tergantung dari yang mengarahkan sesuatu ke arah komitmen si atlet terhadap program yang positif, melihat segi baiknya. tersebut Dengan membiasakan diri berfikir Berikut ini akan diuraikan positif dapat menumbuhkan rasa

______1 Sapta Kunta Purnama adalah dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

542

percaya diri, meningkatkan sering bersifat ‘ positif ‘ dalam motivasi dan menjalin kerjasama mendekati latihan atau antara berbagai pihak. Berfikir pertandingannya karena ia positif merupakan modal utama memiliki keperayaan diri yang untuk dapat memiliki tinggi, tetapi bisa jadi karena keterampilan psikologis yang sebaliknya. Yang dianggap positif tangguh. dalam hal ini adalah kemauannya Pikiran positif akan diikuti dengan atau keteguhan tekadnya untuk tindakan dan perkataan positif tetap memperbaiki diri dan pula, karena pikiran akan penampilannya dan selalu menuntun tindakan. Sebagai melakukan yang terbaik sesuai contoh, jika dalam bermain kemampuannya. Suatu indikasi bulutangkis terlintas pikiran dari sikap positif ini adalah negatif seperti, “takut salah, takut memang benar bahwa dedikasi out, takut bola pukulannya dan komitmen yang kuat terhadap tanggung” dan sebagainya, maka penampilan dan perkembangan kemungkinan terjadi akan lebih pribadi yang optimal adalah besar. Karena itu ia selalu berpikir fundamental pada atlet-atlet yang positif, hindari yang negatif. serius ( Gordon, 1992). Menurut Mahoney et.al., konsep Bisa atau tidaknya seorang sikap mental yang positif dapat atlet berpikir positif, bisa digambarkan dalam perilaku mempengaruhi mentalitasnya di individual yang berbeda beda. Hal lapangan. Kemampuan yang dianggap esensial adalah menemukan makna dari tiap bahwa sikap positif ini melibatkan peluang, event, situasi, serta orang suatu proses dari memberi yang dihadapi adalah cara untuk semangat pada diri sendiri (self menimbulkan pikiran positif. encouragement) yang hampir Sering terdengar bahwa pemain A tidak terkait sama sekali dengan atau B tidak terduga bisa isi kualitas penampilannya. Jadi, memenangkan pertandingan bukan berarti bahwa atlet yang padahal targetnya adalah berusaha

543

main sebaik mungkin. Alasannya, memperlihatkan motivasi yang karena lawannya bagus dan kuat untuk bermain sebaik- pertandingan ini jadi moment baiknya, sehingga dapat penting untuk meng up grade memenangkan pertandingan hal kualitas diri dan permainannya. ini tercermin sejak kecil (Icuk Artinya, sang atlet mampu melihat kecil tidak akan mau bersandiwara sisi lain yang membuat dirinya untuk kalah dalam suatu tidak terbebani ambisi. Pikiran pertandingan meskipun dijanjikan rileks dan focus pada permainan diberi hadiah uang), kalau lawan berkualitas akhirnya yang mengalah tidak masalah. mempengaruhi sikap atlet tersebut Baginya, di dalam berbagai saat bertanding dimana ia jadi penampilan ada kecenderungan berhati-hati dan cermat dalam untuk berupaya mempertahankan proses, dan tidak grasah grusuh harga diri. (Pada saat itu ingin cepat-cepat mencetak skor. bulutangkis sering dipakai para Jadi, pikiran positif bisa penjudi untuk dijadikan sarana menggerakkan motivasi yang taruhan). Selain hal tersebut ajaran tepat, sehingga mengeluarkan orang tua Icuk yang berprinsip besaran energi dan tekanan yang untuk dapat menghargai diri tepat untuk menghasilkan tindakan sendiri dan berjiwa disiplin selalu konstruktif. Dampaknya bisa tertanam padanya. Selain beragam, bisa kerja sama yang motivasi instrinsik Icuk juga tidak baik, performance yang optimum, terlepas dari motivasi ekstrinsik atau pun kemenangan untuk dapat membantu orang 2. Motivasi tuannya dalam memenuhi Ada motivasi intrinsik (yang kebutuhan keluarga, Icuk yakin berasal dari dalam diri sendiri) dan dengan prestasi yang tinggi ke motivasi ekstrinsik (motivasi yang depannya tentu akan dapat berasal dan luar). Seorang Icuk pekerjaan saat itu belum terpikir Sugiarto dalam setiap bahwa dengan prestasi yang tinggi penampilannya dapat akan mendapat kontrak dari

544

berbagai aparel seperti sekarang selama motivasi internalnya kuat, ( dan lain-lain). atlet tersebut mampu untuk Tingkat motivasi dan sumber sementara waktu menyingkirkan motivasi atlet akan mempengaruhi beban emosi yang dirasa daya juangnya. Kalau kurang memperberat gerakannya termotivasi, otomatis daya 3. Keberanian Mengambil Resiko juangnya pun kurang. Kalau Icuk Sugiarto cenderung highly motivated, maka daya berani mengambil resiko, bahkan juangnya juga tinggi. Kalau cenderung mencari kegiatan yang sumber motivasi ada di luar mengandung resiko, menurut (ekstrinsik), maka kuat lemahnya Malone (1985) atlet bintang daya juang sang atlet pun sangat cenderung untuk bisa menguasai situasional, tergantung kuat lemah gelanggang bahkan superior pengaruh stimulus. Contoh, makin dilingkungan kehidupannya. Hal besar hadiahnya, makin kuat daya ini dapat dilihat bagaimana semasa juangnya. Makin kecil hadiahnya, Icuk bertentangan dengan makin kecil usahanya. pengurus PBSI, konflik dengan Yang paling baik jika sumber , dengan Bapak motivasi ada di dalam diri, tidak Sutiyoso dan terakhir ikut terpengaruh cuaca apalagi iming- mencalonkan sebagai ketua umum iming hadiah. Atlet yang memiliki PBSI bersaing dengan Bapak Joko motivasi berprestasi tinggi, maka Santoso. sejak awal berlatih dia sudah 4. Haus terhadap Tantangan secara konsisten dan persisten Sejak kecil Icuk Sugiarto mengusahakan yang terbaik. adalah atlet yang suka mencari Kepuasannya terletak pada tantangan, hal ini dapat dilihat saat keberhasilannya untuk mencapai Icuk sering melawat ke berbagai yang terbaik di setiap tahap proses daerah untuk melawan latihan, bukan hanya saat pebulutangkis seusianya bertanding. Masalah yang ada (didukung dari para bobotoh), pasti punya pengaruh, namun setelah dewasa juga masih

545

tercermin dengan ikut dalam Kurangnya rasa percaya diri Organisasi Kosgoro, dan terakhir akan mempengaruhi keyakinan ikut dalam pencalonan anggota dan daya juang sang atlet. Masalah Dewan/DPR (akhirnya gagal yang muncul saat berlatih maupun sebagai anggota Dewan) menurut bertanding bisa saja memperlemah Malone (1985) hal yang rasa percaya dirinya, meski sang menantang merupakan motivator atlet sudah berlatih dengan baik. tindakan para atlet top. Apalagi jika masalah yang 5. Kompetitif dihadapi berkaitan dengan konsep Icuk Sugiarto kecil adalah atlet dirinya. Misalnya, sang atlet selalu yang mengutamakan keinginan memandang dirinya kurang baik, untuk berkompetisi dan tampil kurang sempurna, maka seruan secara baik daripada sekedar "uuuuuu" penonton bisa dianggap menang dan mnemperoleh konfirmasi atas kekurangan penghargaan, hal ini tercermin dirinya, meskipun pada saat Icuk sering melawat ke kenyataannya atlet tersebut berbagai daerah untuk melawan tergolong berprestasi pebulutangkis lain dengan cara 7. Kemampuan Memusatkan dikeroyok satu lawan 2 bahkan 1 Perhatian lawan 3. Icuk memiliki kemampuan 6. Percaya Diri mengalihkan pemusatan perhatian Icuk Sugiarto mempunyai rasa dari situasi ke situasi lainnya. Icuk percaya diri yang tinggi, rasa mampu membagi konsentrasinya percaya diri ini tergambar lewat pada beberapa keadaan sekaligus keyakinannya untuk hal ini dapat dilihat dari memenangkan suatu kompetisi kemampuannya menjuarai sektor yang diikutinya. Rasa percaya diri tunggal dan ganda serta kiatnya ini juga berkaitan erat dengan saat melawan tipe permainan upaya mereka mempertahankan lawan yang berbeda, sehingga ia emosi, berpikir positif untuk lebih mudah mengantisipasi memenangkan suatu pertandingan. lawan.

546

8. Mampu Mengatasi Tekanan atau Stress Icuk memiliki kemampuan mengatasi tekanan pada saat latihan maupun pertandingan, bahkan mampu mengendalikan diri pada saat gagal. Hal ini dapat

Icuk Bersama Christian pernah kita lihat dari model latihan saat Juara Ganda sebelum menjadi atlet Nasional. Ketidakmampuan Icuk berlatih fisik tanpa paksaan mengendalikan emosi bisa atau pengawasan pelatih atau mengganggu konsentrasi dan orang tua. Kesadaran berlatih fisik keseimbangan fisiologis. keras tercemin dari kemauannya Pengendalian emosi tidak bisa untuk berlari di siang hari dari muncul dalam semalam, karena Solo sampai Cokrotulung (lebih sudah menjadi bagian dari dari 25 km) dengan pakaian jas kepribadian atlet. Hal ini bukan hujan agar mendapatkan adaptasi berarti tak bisa dirubah, namun yang berat dari latihan tersebut. perlu proses untuk Kemampuan mengatasi mengembangkan kemampuan tekanan dari pertandingan terlihat mengelola emosi dengan dari hasil pertandingan terbaiknya proporsional. Jadi, kalau atlet (menurut Icuk: pertandingan masih punya masalah dalam kejuaran dunia bulutangkis tahun pengendalian emosi, maka dia 1983 di Kopenhagen Denmark). lebih mudah terstimulasi oleh Pertandingan melawan dalam final kejuaraan berbagai masalah apapun bentuknya, entah itu kelakuan Bulutangkis Dunia ke-3 penonton / supporter, sikap berlangsung ketat. Icuk dan King pelatih, tindakan teman-temannya, mempertontonkan seluruh dsb kemampuannya dalam pertandingan reli selama 87 menit.

547

Icuk menang dengan skor 15 – 8; menang skor 13 – 13 dan 14 – 14 12 – 15 dan 17 – 16. Bagi di set ke tiga. penonton pertandingan Namun lebih dari hal tersebut tersebut mungkin dianggap karena, sebelumnya Icuk sudah pertandingan sparring yang biasa mendapat tekanan dengan isu dan dilakukan saat latihan. Namun hal-hal tidak mengenakkan. bagi ratusan penonton dan pemain Ketegangan yang dia alami dari 34 negara yang hadir di disalurkan kedalam bentuk aurosal Kopenhagen sebagai pertandingan kewaspadaan dan bukan terhebat saat itu. kecemasan serta secara realistis Pertandingan saat itu memiliki harapan untuk berhasil. dilukiskan oleh kantor berita AFP Mampu mengendalikan diri sebagai pertandingan terbesar pada saat gagal dapat dilihat dari dalam sejarah bulutangkis dunia. pengalaman bertandingnya, Harian Kompas mencatat meskipun sebelumnya kalah 7 kali pertandingan itu merupakan salah berturut-turut dari Yang-Yang, satu dari enam partai terbesar Icuk tidak pernah putus asa selama dasawarsa terakhir, Pemain sehingga pada pertandingan di Denmark Hansen Icuk dapat menang mengatakan tidak berani meramal dan itu merupakan catatan siapa yang bakal menang, Prakas kemenangan 11 : 1, Selain itu Padukone () menilai ketidak berhasilan sebagai pertandingan tersebut merupakan Pengurus PBSI tidak membuat pertandingan terbaik yang pernah Icuk Sugiarto meninggalkan dia lihat, mengatakan Bulutangkis, Icuk masih tetap bahwa pertandingan tersebut mengurus PBSI di , menuntut mental yang sangat kuat, anaknyapun sekarang sebagai Pertandingan begitu seimbang pemain Nasional yang ikut sehingga pada saat terakhir berlatih di Pelatnas. penonton belum dapat Ketidakmampuan memprediksi siapa yang akan mengendalikan emosi bisa

548

mengganggu konsentrasi dan mempertahankannya selama keseimbangan fisiologis. mungkin sesuai musim Pengendalian emosi tidak bisa kompetisi muncul dalam semalam, karena 3. Percaya diri semakin besar jika sudah menjadi bagian dari ada kalender acara kompetisi kepribadian atlet. Hal ini bukan yang nyata dan tersusun berarti tak bisa dirubah, namun khusus dan terencana perlu proses untuk 4. Cenderung menggunakan mengembangkan kemampuan latihan mental dan mengelola emosi dengan memusatkan perhatiannya proporsional. Jadi, kalau atlet untuk menghadapi acara acara tersebut masih punya masalah pertandingan (terkadang dalam pengendalian emosi, maka dianggap egois oleh teman- dia lebih mudah terstimulasi oleh teman sepelatnas) berbagai masalah apapun 5. Cenderung berdiam diri untuk bentuknya, entah itu kelakuan memusatkan perhatian dan penonton / supporter, sikap mempersiapkan diri pelatih, tindakan teman-temannya, menghadapi petandingan dsb 6. Ketika Pak Tahir ada dianggap Kecenderungan Perilaku Icuk sebagai sumber inspirasi Sugiharto 7. Ketegangan yang dialami 1. Intensitas kemampuan jauh tersalurkan ke dalam bentuk lebih tinggi pada saat gugahan kewaspadaan dan kompetisi daripada pada saat bukan kecemasan serta latihan ketakutan. 2. Dalam latihan fisik, berupaya 8. Cenderung memperkuat sekuat tenaga menyelesaikan keyakinan mereka sebagai program dan porsi latihannya bentuk kesiapan dan kesediaan bahkan menambah porsi untuk bertanding latihan lebih dari kawan- 9. Cenderung tidak panik dalam kawan pelatnasnya kemudian menghadapi kesulitan di

549

gelanggang, karena mereka memaksakan diri untuk lebih terlatih untuk bertanding dalam keadaan mengendalikan gejolak cedera, tidak gentar terhadap emosional mereka cedera yang dialami dan jika 10. Membangun percaya diri dalam kondisi cedera masih melalui berbagai bentuk mampu untuk mengatasinya latihan mental. bahkan merasakan 11. Peka terhadap kondisi fisik kebahagiaan tersendiri karena dan mental mereka, karenanya mampu mengatasi rasa cenderung mampu untuk sakitnya (mengalahkan menyesuaikan diri dalam di Kuala menghadapi berbagai lawan Lumpur meski telapak kaki 12. Mampu mengatasi berbagai melepuh) gangguan yang tidak 17. Cenderung tidak mau menyenangkan yang dapat menyerah mengacaukan konsentrasi 18. Cenderung mampu dalam periode kompetisi mempertahankan kondisinya 13. Tidak mudah terpengaruh oleh sekalipun mengalami tekanan kondisi lingkungan terus menerus sampai babak gelanggang pertandingan yang terakhir pertandingan berbeda karena mampu 19. Cenderung mempelajari menampilkan kemampuan pengalamanya sendiri dari satu terbaik mereka di tengah pertandingan ke pertandingan gelanggang yang asing lainnya dan hasil belajarnya ini sekalipun menunjukkan perkembangan 14. Bermain sesuai iramanya, ke arah perbaikkan tidak terlalu terpengaruh lawan penampilannya dari waktu ke 15. Lebih mengutamakan usaha waktu daripada memikirkan hasil Aspek pembawaan / Orang Tua 16. Tidak terpaku pada cedera Aspek pembawaan dialami, cenderung dimaksud dalam naskah ini adalah

550

faktor yang berkaitan dengan cirri- bulutangkis banyak, pengrajin ciri bawaan yang diturunkan orang shuttle cock banyak, dan model tua kepada sang calon atlet. Ada shuttle cock dengan bulu ayam yang percaya bahwa anak akan yang mempunyai karakter laju mengikuti pola pertumbuhan yang berbeda dengan bulu angsa. mirip dengan orang tuanya Karakter bulu ayam ini misalnya dalam hal tinggi badan, mendukung pada pencapaian berat badan, termasuk cara latihan teknik dasar bulutangkis pandang dan perilakunya. Dari menjadi baik. Sehingga rata-rata tujuh bersaudara ada adiknya yang pemain dari Solo mempunyai ikut berlatih bulutangkis, namun penguasaan teknik dasar pukulan prestasinya tidak sebaik Icuk. yang baik. Secara proporsional dari segi PENUTUP antropometrik terdapat kemiripan Contoh karakteristik Icuk Sugiarto antara Bapak Suhardjo Hardjo tersebut di atas sesuai dengan yang Sudarmo dengan Icuk dan adik dikemukakan dalam tulisan Williams Icuk. dan Krane (1993), bahwa atlet elit Aspek Lingkungan cenderung seperti berikut ini: Pembahasan aspek lingkungan  Tenang, rileks secara mental ini pada lingkungan dimana Icuk maupun fisik, namun bertenaga. menjalani kehidupannya sehari-  Percaya diri dan optimis. Bersikap hari. Faktor lingkungan berperan positif meskipun dalam situasi besar dalam perkembangan karir yang mencekam. keatlitan Icuk. Seperti diuraikan di  Perhatian terpusat pada saat ini atas bahwa rumah icuk dekat (present). Tidak memikirkan hal dengan gedung bulutangkis, selain yang sudah berlalu ataupun yang itu di Solo banyak atlet-atlet belum terjadi. bulutangkis yang handal sehingga  Sangat waspada, sehingga atlet sauasana kompetitif mendukung seakan tahu apa yang akan untuk meningkatkan prestasi. diperbuat lawan dan mereka dapat Selain itu sarana-prasarana gedung merespons dengan akurat.

551

 Kontrol diri sangat kuat, seolah- dengan karakteristik itu semata tidak olah badan dan pikiran dapat dapat menjamin tercapainya prestasi melakukan segala sesuatunya puncak karena ada hal-hal lain yang dengan benar. Pikirannya tidak berperan, terutama keterampilan terganggu oleh hal-hal yang terjadi teknik dan fisik. Namun, dengan di luar dirinya. dimilikinya karakteristik atlet elit Karakteristik atlet elit tersebut tersebut, prestasi puncak menjadi merupakan prakondisi untuk semakin besar kemungkinannya untuk mencapai prestasi puncak. Namun, tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Howard S., Schustack, Miriam W. (2002) Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gunarsa, Singgih D. (2002). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

------(1996). Psikologi Olahraga : teori dan Praktik. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Mahoney, M.J., & Avener, M. (1987). Psychology. Of the Elite Athlete: An Exploratory Study. Cognitive Therapy and Research, 1.

Malone, C. (1985) Risk-taking in Sport. In L. K. Bunker, R. J. Rotella, & A.S. Reilly (Eds), Sport Psychology: Psychological consideration in maximizing sport performance. Ithaca, Ny: Mouvement

Satiadarma, Monty P., (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sugiarto, Icuk., Dkk (1992) Strategi Mencapai Juara Bulutangkis. Surakarta: Setyaki Eka Anugrah.

Sugiarto, Icuk., Furqon M.,& Sapta Kunta P. (2002) Total Badminton. Surakarta: Setyaki Eka Anugrah.

Williams, J, M. & Krane, V. (1993). Psychological characteristics of peak performance. Dalam J M. Williams: Applied sport psychology (2nd ed.)- Mayfield Publishing Company: California.

552

Nasution, Y. (2004). Model latihan mental: Implementasi di kalangan atlet Indonesia. Makalah disampaikan dalam seminar ilmiah PON XVI Palembang.

553

RIWAYAT SINGKAT ICUK SUGIARTO

Icuk Sugiarto memiliki semangat serta daya juang perjalanannya menjadi yang tinggi. Riwayat pendidikan SD atlet bintang melalui Negeri Kratonan Kodia Surakarta perjuangan yang (1974), SMP Negeri 1 Manahan keras, gigih dan ulet. Kodia Surakarta (1977), dan SMA Pemilihan Icuk Negeri 4 Surakarta. Tahun 1978, saat Sugiarto sebagai topik pada tugas Icuk Sugiarto duduk di kelas 1, ia mandiri perkuliahan mental training pindah ke SMA Ragunan di Jakarta dikarenakan penulis mengenal Icuk hingga lulus pada tahun 1981. pada saat di Solo, juga sebagai tim Karir bulutangkis Icuk Sugiarto penulis buku Strategi Mencapai Juara dimulai dari ikut-ikutan bermain di Bulutangkis (1992) dan Total saat pemain dari klub- klub badminton Badminton (2002) bersama Icuk dan di GOR dekat rumahnya sedang Furqon. istirahat. Bola (shuttle cock) dan raket Icuk Sugiarto dilahirkan di Kalurahan yang dipakai Icuk pada waktu itu, Kratonan, Kecamatan Serengan, Kota adalah bekas dari para pemain yang Madya Surakarta, pada tanggal 4 berlatih di GOR tersebut. Oktober 1962. ia adalah putra Oleh seorang yang bernama pasangan Suhardjo Hardjo Sudarmo Suratman Hadi Saputro, pengelola dengan Ciptoningsih. Ayahnya gedung bulutangkis Catur Sari, yang seorang pensiunan RRI Surakarta terletak di daerah Kratonan, Icuk seksi kesenian. Sekarang beliau dimasukkan ke dalam PB taruna yang beserta keluarganaya bertempat dipimpin oleh beliau sendiri. Rupanya tinggal di perumahan RRI Jajar beliau cukup jeli melihat potensi yang Surakarta. Icuk Sugiarto adalah putra ada pada anak ini. Dengan tekun dan ketiga dari tujuh bersaudara. Seperti sabar Suratman melatih Icuk bermain layaknya anak anak lain, terutama bulutangkis mulai dari dasar. yang dilatarbelakangi oleh kondisi Karena di PB Taruna dirasa ekonomi yang pas-pasan, Icuk kurang dapat memadai untuk

554

mengembangkan potensinya, maka nasional. Selain di Pelatnas, Icuk Icuk pindah ke PB Air Mancur yang tercatat juga sebagai anggota PB dipimpin oleh Slamet Sutantyo atas Tangkas yang dipimpin oleh Ir.Drs. ijin Suratman Hadi Saputro. Justian Suhandinata. Tahun 1982 dari Selanjutya, Icuk bergabung di PB PB Tangkas Icuk pindah ke PB Pelita Abadi yang dipimpin oleh Condro Jaya. Saputro, saat itu PB Abadi adalah Icuk Sugiarto menikah pada klub terbaik yang ada di Surakarta. tahun 1983 dengan seorang wanita Kemampuan Icuk bermain yang bernama Nina Yaroh pada bulutangkis yang semakin baik tanggal 5 juli. Istrinya adalah wanita ternyata banyak menarik perhatian asli Medan, Sumatera Utara, yang dari berbagai pihak. Salah satunya lahir pada 26 Juni 1962 dan juga atlet adalah M.Ridwan, yang akhirnya Icuk putri nasional. Ibu Nina Yaroh juga Sugiarto dibawa ke Jakarta. aktif dalam kepengurusan cabang Di Jakarta Icuk masuk ke SMA PBSI daerah Jakarta Barat. Ragunan yang juga dilatih M.Ridwan. Dari pernikahan Icuk dan Nina makin lama prestasi bulutangkis Icuk Yaroh, terlahir 2 orang putra putri. semakin meningkat. Dari SMA Seorang putri bernama Nastassia Ragunan Icuk akhirnya ke Pelatnas A Oktaviani Sugiarto, lahir pada tanggal di Senayan di bawah asuhan pelatih 3 Oktober 1984 dan seorang putra senior Drs.Tahir Djide. Icuk dapat yang bernama yang masuk ke Pelatnas ini karena lahir pada tanggal 13 Mei 1988, dan si sebelumnya ia menjuarai seleksi bungsu Jauza Fadhilla Sugiarto

555

PRESTASI YANG DICAPAI

Berbagai prestasi yang pernah dicapai Icuk Sugiarto sejak usia 12 tahun adalah sebagai berikut : Tahun !974 1. Tahun 1972 Juara 2 Tunggal dan Juara 1 Ganda Munadi Cup tingkat pemula se Jateng di Semarang 2. Tahun 1976 .Juara 1 tunggal POPSI tingkat SLTP se Jateng di Magelang 3. Tahun 1977 a. Juara 1 Tunggal Yunior se Keresidenan Surakarta di Surakarta b. Juara 1 Tunggal,Ganda beregu Pelajar Asean di Jakarta 4. 1979 & 1980 Juara I Single & Double Asean Pelajar. 5. 1980 Juara Double Nasional, 6. 1981 Juara I Double India Terbuka, Juara Double PON IX. 7. 1982 Juara I Double 8. 1982, 1986, 1988 Indonesia Open 9. 1985 Juara Single PON X 10. 1983 s/d 1987 Juara Nasional. 11. 1983 s/d 1986 Juara I Taiwan Terbuka. 12. 1983 Juara Dunia Single. 13. 1984 Juara I Single Terbuka. 14. 1984, 1985 Juara I Single Terbuka. 15. 1984 Juara I Single Belanda Terbuka 16. 1985 Juara I Single Piala Dunia ALBA 17. 1985, 1987, 1989 Juara Single Sea Games. 18. 1986 Juara I Single Terbuka. 19. 1986 Juara I Single Piala Dunia 555 20. 1987 Runner Up Single All England 21. 1988 Juara I Single Perancis Terbuka 22. 1988 Juara I Single Hongkong Terbuka 23. 1984, 1986, 1988, 1990 Team . 24. 1983, 1984, 1985 Team Asia.

556

557