Riwayat Singjat Icuk Sugiarto
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Kajian Psikologi Icuk Sugiarto Oleh : Sapta Kunta Purnama1 ABSTRAK Aspek psikologi seorang pemain berperan penting dalam menjalani latihan maupun pertandingan yang sebenarnya. Dalam artikel ini ditampilkan profil psikologis Icuk Sugiarto yang mendukung keberhasilannya dalam bermain bulutangkis. Diantaranya berpikir positif, motivasi, keberanian mengambil resiko, dsb. Aspek – aspek psikologis Icuk Sugiarto tidak muncul secara serta merta tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lingkungan dan aspek pembawaan / orangtua Kata Kunci : Aspek psikologi, profil psikologi, Icuk Sugiarto Profil psikologis gambaran psikologis Icuk Sugiarto Icuk Sugiarto dalam kaitannya dengan pertandingan berupa gambaran dan masa latihan: kepnbadian secara 1. Berpikir Positif umum, potensi Icuk Sugiarto membiasakan diri intelektual. dan berpikir positif, hal ini tercermin fungsi daya pikisnya dari motto hidupnya “kegagalan yang dihubungkan dengan olahraga. adalah awal kesuksesan” pikiran Profil Icuk pada umumnya tidak positif ini berpengaruh baik untuk berubah banyak dari waktu ke waktu. menumbuhkan rasa percaya diri, Namun beberapa aspek psikologis meningkatkan motivasi, dan dapat diperbaiki melalui latihan menjalin kerja sama dengan ketrampilan psikologis yang berbagai pihak. Berfikir positif terencana dan sistematis, yang dimaksudkan sebagai cara berfikir pelaksanaannya sangat tergantung dari yang mengarahkan sesuatu ke arah komitmen si atlet terhadap program yang positif, melihat segi baiknya. tersebut Dengan membiasakan diri berfikir Berikut ini akan diuraikan positif dapat menumbuhkan rasa _______________________________________ 1 Sapta Kunta Purnama adalah dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 542 percaya diri, meningkatkan sering bersifat ‘ positif ‘ dalam motivasi dan menjalin kerjasama mendekati latihan atau antara berbagai pihak. Berfikir pertandingannya karena ia positif merupakan modal utama memiliki keperayaan diri yang untuk dapat memiliki tinggi, tetapi bisa jadi karena keterampilan psikologis yang sebaliknya. Yang dianggap positif tangguh. dalam hal ini adalah kemauannya Pikiran positif akan diikuti dengan atau keteguhan tekadnya untuk tindakan dan perkataan positif tetap memperbaiki diri dan pula, karena pikiran akan penampilannya dan selalu menuntun tindakan. Sebagai melakukan yang terbaik sesuai contoh, jika dalam bermain kemampuannya. Suatu indikasi bulutangkis terlintas pikiran dari sikap positif ini adalah negatif seperti, “takut salah, takut memang benar bahwa dedikasi out, takut bola pukulannya dan komitmen yang kuat terhadap tanggung” dan sebagainya, maka penampilan dan perkembangan kemungkinan terjadi akan lebih pribadi yang optimal adalah besar. Karena itu ia selalu berpikir fundamental pada atlet-atlet yang positif, hindari yang negatif. serius ( Gordon, 1992). Menurut Mahoney et.al., konsep Bisa atau tidaknya seorang sikap mental yang positif dapat atlet berpikir positif, bisa digambarkan dalam perilaku mempengaruhi mentalitasnya di individual yang berbeda beda. Hal lapangan. Kemampuan yang dianggap esensial adalah menemukan makna dari tiap bahwa sikap positif ini melibatkan peluang, event, situasi, serta orang suatu proses dari memberi yang dihadapi adalah cara untuk semangat pada diri sendiri (self menimbulkan pikiran positif. encouragement) yang hampir Sering terdengar bahwa pemain A tidak terkait sama sekali dengan atau B tidak terduga bisa isi kualitas penampilannya. Jadi, memenangkan pertandingan bukan berarti bahwa atlet yang padahal targetnya adalah berusaha 543 main sebaik mungkin. Alasannya, memperlihatkan motivasi yang karena lawannya bagus dan kuat untuk bermain sebaik- pertandingan ini jadi moment baiknya, sehingga dapat penting untuk meng up grade memenangkan pertandingan hal kualitas diri dan permainannya. ini tercermin sejak kecil (Icuk Artinya, sang atlet mampu melihat kecil tidak akan mau bersandiwara sisi lain yang membuat dirinya untuk kalah dalam suatu tidak terbebani ambisi. Pikiran pertandingan meskipun dijanjikan rileks dan focus pada permainan diberi hadiah uang), kalau lawan berkualitas akhirnya yang mengalah tidak masalah. mempengaruhi sikap atlet tersebut Baginya, di dalam berbagai saat bertanding dimana ia jadi penampilan ada kecenderungan berhati-hati dan cermat dalam untuk berupaya mempertahankan proses, dan tidak grasah grusuh harga diri. (Pada saat itu ingin cepat-cepat mencetak skor. bulutangkis sering dipakai para Jadi, pikiran positif bisa penjudi untuk dijadikan sarana menggerakkan motivasi yang taruhan). Selain hal tersebut ajaran tepat, sehingga mengeluarkan orang tua Icuk yang berprinsip besaran energi dan tekanan yang untuk dapat menghargai diri tepat untuk menghasilkan tindakan sendiri dan berjiwa disiplin selalu konstruktif. Dampaknya bisa tertanam padanya. Selain beragam, bisa kerja sama yang motivasi instrinsik Icuk juga tidak baik, performance yang optimum, terlepas dari motivasi ekstrinsik atau pun kemenangan untuk dapat membantu orang 2. Motivasi tuannya dalam memenuhi Ada motivasi intrinsik (yang kebutuhan keluarga, Icuk yakin berasal dari dalam diri sendiri) dan dengan prestasi yang tinggi ke motivasi ekstrinsik (motivasi yang depannya tentu akan dapat berasal dan luar). Seorang Icuk pekerjaan saat itu belum terpikir Sugiarto dalam setiap bahwa dengan prestasi yang tinggi penampilannya dapat akan mendapat kontrak dari 544 berbagai aparel seperti sekarang selama motivasi internalnya kuat, (Yonex dan lain-lain). atlet tersebut mampu untuk Tingkat motivasi dan sumber sementara waktu menyingkirkan motivasi atlet akan mempengaruhi beban emosi yang dirasa daya juangnya. Kalau kurang memperberat gerakannya termotivasi, otomatis daya 3. Keberanian Mengambil Resiko juangnya pun kurang. Kalau Icuk Sugiarto cenderung highly motivated, maka daya berani mengambil resiko, bahkan juangnya juga tinggi. Kalau cenderung mencari kegiatan yang sumber motivasi ada di luar mengandung resiko, menurut (ekstrinsik), maka kuat lemahnya Malone (1985) atlet bintang daya juang sang atlet pun sangat cenderung untuk bisa menguasai situasional, tergantung kuat lemah gelanggang bahkan superior pengaruh stimulus. Contoh, makin dilingkungan kehidupannya. Hal besar hadiahnya, makin kuat daya ini dapat dilihat bagaimana semasa juangnya. Makin kecil hadiahnya, Icuk bertentangan dengan makin kecil usahanya. pengurus PBSI, konflik dengan Yang paling baik jika sumber Taufik Hidayat, dengan Bapak motivasi ada di dalam diri, tidak Sutiyoso dan terakhir ikut terpengaruh cuaca apalagi iming- mencalonkan sebagai ketua umum iming hadiah. Atlet yang memiliki PBSI bersaing dengan Bapak Joko motivasi berprestasi tinggi, maka Santoso. sejak awal berlatih dia sudah 4. Haus terhadap Tantangan secara konsisten dan persisten Sejak kecil Icuk Sugiarto mengusahakan yang terbaik. adalah atlet yang suka mencari Kepuasannya terletak pada tantangan, hal ini dapat dilihat saat keberhasilannya untuk mencapai Icuk sering melawat ke berbagai yang terbaik di setiap tahap proses daerah untuk melawan latihan, bukan hanya saat pebulutangkis seusianya bertanding. Masalah yang ada (didukung dari para bobotoh), pasti punya pengaruh, namun setelah dewasa juga masih 545 tercermin dengan ikut dalam Kurangnya rasa percaya diri Organisasi Kosgoro, dan terakhir akan mempengaruhi keyakinan ikut dalam pencalonan anggota dan daya juang sang atlet. Masalah Dewan/DPR (akhirnya gagal yang muncul saat berlatih maupun sebagai anggota Dewan) menurut bertanding bisa saja memperlemah Malone (1985) hal yang rasa percaya dirinya, meski sang menantang merupakan motivator atlet sudah berlatih dengan baik. tindakan para atlet top. Apalagi jika masalah yang 5. Kompetitif dihadapi berkaitan dengan konsep Icuk Sugiarto kecil adalah atlet dirinya. Misalnya, sang atlet selalu yang mengutamakan keinginan memandang dirinya kurang baik, untuk berkompetisi dan tampil kurang sempurna, maka seruan secara baik daripada sekedar "uuuuuu" penonton bisa dianggap menang dan mnemperoleh konfirmasi atas kekurangan penghargaan, hal ini tercermin dirinya, meskipun pada saat Icuk sering melawat ke kenyataannya atlet tersebut berbagai daerah untuk melawan tergolong berprestasi pebulutangkis lain dengan cara 7. Kemampuan Memusatkan dikeroyok satu lawan 2 bahkan 1 Perhatian lawan 3. Icuk memiliki kemampuan 6. Percaya Diri mengalihkan pemusatan perhatian Icuk Sugiarto mempunyai rasa dari situasi ke situasi lainnya. Icuk percaya diri yang tinggi, rasa mampu membagi konsentrasinya percaya diri ini tergambar lewat pada beberapa keadaan sekaligus keyakinannya untuk hal ini dapat dilihat dari memenangkan suatu kompetisi kemampuannya menjuarai sektor yang diikutinya. Rasa percaya diri tunggal dan ganda serta kiatnya ini juga berkaitan erat dengan saat melawan tipe permainan upaya mereka mempertahankan lawan yang berbeda, sehingga ia emosi, berpikir positif untuk lebih mudah mengantisipasi memenangkan suatu pertandingan. lawan. 546 8. Mampu Mengatasi Tekanan atau Stress Icuk memiliki kemampuan mengatasi tekanan pada saat latihan maupun pertandingan, bahkan mampu mengendalikan diri pada saat gagal. Hal ini dapat Icuk Bersama Christian pernah kita lihat dari model latihan saat Juara Ganda sebelum menjadi atlet Nasional. Ketidakmampuan Icuk berlatih fisik tanpa paksaan mengendalikan emosi bisa atau pengawasan pelatih atau mengganggu konsentrasi dan orang tua. Kesadaran berlatih fisik keseimbangan fisiologis. keras tercemin dari kemauannya Pengendalian emosi tidak bisa untuk berlari di siang hari dari muncul dalam semalam,