<<

ORIGINAL ARTICLE Intisari Sains Medis 2021, Volume 12, Number 1: 370-373 P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084 Perbandingan efektivitas , deksketoprofen, dan parasetamol dalam mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan penilaian visual analogue scale (VAS) pada Published by Intisari Sains Medis pasien pasca pembedahan ortopedi ekstremitas inferior di RSUD Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia

Andini Febriana1*, I Putu Indra Ade Janiartha1, Kiki Megasari1, Bambang Priyatno2, Christanto Nugroho2

ABSTRACT Background: is an unpleasant emotional and and in reducing pain through VAS subjective sensory experience which is associated with assessment were analyzed by SPSS version 20 for real tissue damage, potentially damaging, or describing Windows. the conditions in which the damage occurred. The use Results: Most of the men in this study (66.70%). of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) as There was a decrease in the mean VAS value between an to treat postoperative pain is one of the examination II (24 hours) and I (8 hours) both in the standard therapies. This study aims to examine various group that received ketorolac injection 30 mg/ml types of in pain management in patients (3.80±0.44), dexketoprofen 50 mg/2 ml (3.00±1.00), after orthopedic surgery of the inferior extremities at and paracetamol 1000 mg/100 ml (2.40±5.40). Nganjuk Hospital, East Java. Conclusion: The results of this study indicate that the Methods: This cross-sectional experimental study was decrease in the mean VAS value as a parameter of pain conducted on 15 patients after inferior limb surgery at was found to be greatest in the group with 30 mg / ml Nganjuk Hospital in the period May 2015 - June 2015. ketorolac injection within 24 hours. Data on the effectiveness of ketorolac, dexketoprofen,

Keywords: Deksketoprofen, Effectiveness, Inferior Extremities, Ketorolac, Paracetamol, VAS. Cite This Article: Febriana, A., Janiartha, I.P.I.A., Megasari, K., Priyatno, B., Nugroho, C. 2021. Perbandingan efektivitas ketorolac, deksketoprofen, dan parasetamol dalam mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan penilaian visual analogue scale (VAS) pada pasien pasca pembedahan ortopedi ekstremitas inferior di RSUD 1Program Pendidikan Dokter Muda, Fakultas Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Intisari Sains Medis 12(1): 370-373. DOI: 10.15562/ism.v12i1.957 Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma, RSUD Nganjuk, Surabaya, Indonesia. 2Dokter Spesialis Anestesi, Fakultas Kedokteran, ABSTRAK Universitas Wijaya Kusuma, RSUD Nganjuk, Surabaya, Indonesia. Latar Belakang: Nyeri adalah pengalaman sensoris ini dilakukan terhadap 15 pasien pasca bedah subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan ekstremitas inferior di RSUD Nganjuk pada periode Mei *Korespondensi: dimana terkait dengan kerusakan jaringan yang 2015 – Juni 2015. Data tentang efektivitas ketorolac, Andini Febriana; nyata, berpotensi merusak, atau menggambarkan deksketoprofen, dan parasetamol dalam mengurangi Program Pendidikan Dokter Muda, Fakultas kondisi terjadinya kerusakan. Penggunaan obat rasa nyeri melalui penilaian VAS dianalisis dengan SPSS Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma, RSUD golongan Non-Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) versi 20 untuk Windows. Nganjuk, Surabaya, Indonesia; sebagai analgesik untuk mengatasi nyeri pasca Hasil: Sebagian besar pada penelitian ini berjenis [email protected] pembedahan merupakan salah satu standar terapi. kelamin laki-laki (66,70%). Terdapat penurunan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis rerata nilai VAS antara pemeriksaan II (24 jam) dan I Diterima: 13-02-2021 analgesik dalam manajemen nyeri pada pasien pasca (8 jam) baik pada kelompok yang mendapatkan injeksi Disetujui: 20-04-2021 pembedahan ortopedi ekstremitas inferior di RSUD ketorolac 30 mg/ml (3,80±0,44), deksketoprofen 50 Diterbitkan: 30-04-2021 Nganjuk, Jawa Timur. mg/2 ml (3,00±1,00), dan parasetamol 1000 mg/100 Metode: Penelitian eksperimental potong-lintang ml (2,40±5,40).

370 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 370-373Open |access: doi: 10.15562/ism.v12i1.957 http://isainsmedis.id/ ORIGINAL ARTICLE

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok dengan injeksi ketorolac dosis 30 mg/ml bahwa pemberian penurunan nilai rerata VAS sebagai dalam waktu 24 jam. parameter terhadap nyeri ditemukan paling besar pada

Kata kunci: Deksketoprofen, Efektivitas, Ekstremitas Inferior, Ketorolac, Parasetamol, VAS. Sitasi Artikel ini: Febriana, A., Janiartha, I.P.I.A., Megasari, K., Priyatno, B., Nugroho, C. 2021. Perbandingan efektivitas ketorolac, deksketoprofen, dan parasetamol dalam mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan penilaian visual analogue scale (VAS) pada pasien pasca pembedahan ortopedi ekstremitas inferior di RSUD Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Intisari Sains Medis 12(1): 370-373. DOI: 10.15562/ism.v12i1.957

PENDAHULUAN efikasi adalah suatu hal yang perlu pasien yang batal mengikuti operasi, tidak dipertimbangkan dalam setiap pemberian kooperatif saat dilakukan penelitian, dan Nyeri, menurut International Association analgetik pada pengelolaan nyeri pasca obat yang masuk tidak sesuai dengan yang for Study of Pain (IASP), adalah bedah.4 Salah satu aspek penilaian efikasi prosedur diinstruksikan peneliti. merupakan pengalaman sensoris subjektif adalah dengan menilai derajat nyeri Obat injeksi ketorolac dikemas dan emosional yang tidak menyenangkan, yang dirasakan oleh pasien yang dapat dalam bentuk ampul, tiap ampul (1 ml) yang didapat terkait dengan kerusakan diukur dengan skor visual analogue mengandung ketorolac tromethamine 30 jaringan yang nyata, berpotensi rusak, scale (VAS). VAS merupakan penilaian mg. Injeksi bolus intravena diberikan atau menggambarkan kondisi terjadinya 1 nyeri yang paling banyak digunakan dalam waktu minimal 15 detik tanpa kerusakan. Nyeri adalah konsekuensi karena mudah dipahami dan cepat untuk pengenceran dalam spuit 3 cc. Diberikan yang dapat diperkirakan dari adanya penggunaannya.5 setiap 8 jam dalam penelitian ini pada trauma maupun tindakan pembedahan RSUD Nganjuk yang merupakan salah pasien pasca pembedahan tulang kruris/ Nyeri disepakati oleh American Pain satu rumah sakit besar di kabupaten femur. Dalam pemberian injeksi ini Society sebagai tanda vital kelima 1 Nganjuk yang aktif melaksanakan dibantu oleh perawat ruangan yang sedang atau “the fifth vital sign”. Hal tersebut tindakan pembedahan dengan banyak bertugas. bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penggunaan obat golongan NSAIDs Obat Injeksi Deksketoprofen dikemas penanganan nyeri di antara petugas 1,2 untuk mengatasi nyeri pasca pembedahan, dalam bentuk ampul, tiap ampul (2 ml) kesehatan professional. Dengan beberapa diantaranya adalah Ketorolac, dalam 1 ml mengandung dexketoprofen penanganan sesuai kebutuhan terhadap Deksketoprofen, dan Parasetamol. trometamol 25 mg. Pemberian dengan nyeri yang ditunjukkan oleh pasien, Oleh karena itu penelitian ini mencoba cara bolus intravena tanpa pengenceran pasien akan merasa nyaman dan dapat untuk mengkaji efektifvitas Ketorolac, dalam spuit 3 cc. Diberikan setiap 8 jam mempercepat penyembuhan. Dengan Deksketoprofen, dan Parasetamol sebagai dalam penelitian ini. Dalam pemberian demikian, diperlukan suatu pengelolaan analgesic dalam manajemen nyeri pasca injeksi ini dibantu oleh perawat ruangan nyeri yang optimal, salah satunya adalah pembedahan ortopedi ekstremitas inferior yang sedang bertugas. dengan pemakaian obat-obat analgetik di RSUD Nganjuk. Sedangkan bentuk kemasan infus dari golongan Non-Steroidal Anti- 3 parasetamol adalah larutan infus di Inflammatory Drugs(NSAIDs). METODE dalam vial 100 mL. Cara pemberian NSAIDs adalah suatu golongan obat langsung disambungkan dengan infus Jenis penelitian yang digunakan dalam yang memiliki khasiat analgesik (pereda set. Infus diberikan secara intravena penelitian ini adalah eksperimental nyeri), antipiretik (penurun panas), dan dengan dihubungkan menggunakan dimana populasi pada penelitian ini antiinflamasi (anti radang). Istilah “non kanul intravena. Diberikan setiap 8 jam adalah pasien pasca bedah ekstremitas steroid” digunakan untuk membedakan dalam penelitian ini pada pasien pasca inferior yang dirawat di ruang Bougenville, jenis obat-obatan ini dengan steroid, pembedahan tulang kruris/femur. pada 4 Puspa Indah, Wijaya Kusuma, Sedudo yang juga memiliki khasiat serupa. pasien pasca pembedahan tulang kruris/ RSUD Nganjuk pada periode Mei 2015 – NSAIDs bukan tergolong obat-obatan femur. Juni 2015. Adapun kriteria inklusi pada jenis narkotika. NSAIDs memiliki Penilaian VAS I (pertama) dilakukan penelitian ini adalah: usia dewasa 16 - 80 efek perifer dengan menghambat kerja pada jam ke 8 pasca pembedahan tahun, pasien dengan fraktur ekstremitas enzim siklooksigenase sehingga konversi dimana pengaruh anestesi spinal sudah bawah tanpa multiple fractures, lokasi asam arakidonat menjadi mulai menghilang, dan penilaian VAS pembedahan pada regio femur/kruris terganggu, yang pada akhirnya juga akan II (kedua) dilakukan pada jam ke 24 (tibia-fibula), dan pasien dengan status menghambat aktivasi nosiseptor perifer dimana nyeri pasca pembedahan perlahan rencana pembedahan elektif. Sedangkan yang penting pada proses patofisiologi mulai menghilang. Pada penelitian ini kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah nyeri, untuk mengkaji nyeri itu sendiri peneliti menggunakan skala VAS yang

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 370-373 | doi: 10.15562/ism.v12i1.957 371 ORIGINAL ARTICLE

Tabel 1. Karakteristik dasar responden penelitian besar bila dibandingkan dengan kelompok Persentase deksketoprofen dengan penilaian VAS Variabel n Rerata±SB 6 (%) yang dilakukan selama 48 jam. Akan tetapi hasil penelitian tersebut memiliki Usia (Tahun) 43,06±14,89 hasil yang sama dengan penelitian yang Ketorolac 30 mg/ml (IV) 5 41,00±8,36 Deksketoprofen 25 mg/2 ml (IV) 5 33,80±16,49 dilakukan oleh Rodriguez MJ et al., Parasetamol 1000 mg/100 ml 5 54,40±12,70 yang juga mendapatkan hasil skor VAS Jenis Kelamin untuk kelompok Deksketoprofen lebih Laki-Laki 10 66,70 kecil dibandingkan dengan kelompok Perempuan 5 33,30 ketorolac, di mana skor VAS ini diukur VAS I (8 Jam) pada hari ketujuh pasca bedah.7 Ketorolac 30 mg/ml (IV) 5 6,40±1,14 Penelitian lainnya yang dilakukan Deksketoprofen 25 mg/2 ml (IV) 5 8,00±0,70 oleh Pranowo DA dan Witjaksono yang Parasetamol 1000 mg/100 ml 5 9,80±0,44 melaporkan Deksketoprofen secara poten VAS II (24 Jam) Ketorolac 30 mg/ml (IV) 5 2,60±0,89 menghambat COX -1 dan COX-2 yang Deksketoprofen 25 mg/2 ml (IV) 5 5,00±0,70 membuat obat ini menjadi lebih baik 8 Parasetamol 1000 mg/100 ml 5 7,40±0,54 dalam menurunkan waktu perdarahan. Delta VAS Kelarutan dan absorbsi dalam saluran Ketorolac 30 mg/ml (IV) 5 3,80±0,44 cerna yang lebih cepat membuat efek Deksketoprofen 25 mg/2 ml (IV) 5 3,00±1,00 samping pada saluran cerna menjadi Parasetamol 1000 mg/100 ml 5 2,40±5,40 lebih minimal sehingga kadar maksimal dari obat ini juga akan lebih cepat bekerja dibanding ketorolac.8 Mekanisme telah di modifikasi agar memudahkan jam pertama menunjukkan bahwa injeksi penghambatan COX-1 dan COX-2 pada pemeriksaan bilamana terjadi kesulitan Ketorolac 30 mg/ml menunjukkan nilai Deksketoprofen akan menurunkan efek dalam pemahaman bahasa atau penjelasan. paling rendah (2,60±0,89), diikuti dengan samping berupa pemanjangan waktu Adapun pembagian kelompok kelompok yang mendapatkan injeksi perdarahan, dimana pada ketorolac efek perlakuan dibagi berdasarkan periode deksketoprofen 25 mg/2 ml (5,00±0,70), samping tersebut masih ada dikarenakan waktu meliputi: 1) Minggu I, Injeksi dan injeksi Parasetamol 1000 mg/100 ml Ketorolac hanya menghambat COX- ketorolac 30 mg/1 ml; 2) Minggu II, Injeksi (7,40±0,54) (Tabel 1). Penurunan nilai 1 dan COX-2 yang tidak dihambat deksketoprofen 50 mg/2 ml; 3) Minggu III, VAS berdasarkan evaluasi delta VAS menyebabkan terhambatnya agregasi Infus parasetamol 1000 mg/100 ml; dan 4) menunjukkan bahwa injeksi Ketorolac 30 trombosit, vasodilatasi pembuluh darah, Minggu IV, menyesuaikan dengan sampel mg/ml memberikan nilai paling tinggi dan antiproliferatif pembuluh darah yang belum terpenuhi. (3,80±0,44) (Tabel 1). sehingga waktu perdarahan akan jauh HASIL PEMBAHASAN lebih lama dibandingkan penggunaan deksketoprofen.9 Hal ini sesuai dengan Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi Dari hasil yang didapatkan ternyata penelitian terdahulu dimana menunjukkan yang ditentukan oleh peneliti, didapatkan Ketorolac adalah salah satu obat analgetik rasa nyeri pada pasien pasca pembedahan sebanyak 15 orang selama 4 minggu per golongan NSAID yang memiliki efek dengan menggunakan ketorolac menjadi tanggal 18 Mei 2015 – 14 juni 2015 dengan paling baik dibandingkan Deksketoprofen lebih lama dibandingkan Deksketoprofen tempat observasi di ruang Bougenville, dan Parasetamol di RSUD Nganjuk dalam akibat waktu perdarahan yang Puspa Indah, Wijaya Kusuma, dan Sedudo. meringankan nyeri pada pasien pasca memanjang.10,11 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bedah ortopedi dalam waktu 24 jam. Sementara itu pada penelitian rerata usia responden secara keseluruhan Hasil penelitian ini ternyata tidak yang dilakukan oleh Kesimci E et al., adalah 43,06±14,89 tahun dan berjenis sesuai dengan penelitian yang telah menunjukkan bahwa penggunaan kelamin laki-laki (66,70%) (Tabel 1). dilakukan oleh Pritaningrum F di Deksketoprofen memiliki hasil yang Hasil penelitian ini menunjukkan Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Kariadi signifikan menurunkan penggunaan obat bahwa penilaian VAS I untuk 8 jam Semarang pada bulan Maret-Juni 2010 golongan sebagai pengelolaan nyeri pertama menunjukkan nilai paling tinggi yang melakukan penelitian mengenai yang tidak teratasi.12 Hal ini didukung pada kelompok yang mendapatkan perbedaan VAS antara Ketorolac dan oleh penelitian yang dilakukan oleh injeksi Parasetamol 1000 mg/100 ml Deksketoprofen, dimana hasil yang Zippel H dan Wagenitz A yang melakukan (9,80±0,44), diikuti dengan kelompok didapat pada penelitiannya, skor VAS penelitian serupa, yang mendapatkan yang mendapatkan injeksi deksketoprofen antara kelompok ketorolac dan kelompok manfaat analgesik dan penurunan morfin 25 mg/2 ml (8,00±0,70), dan injeksi Deksketoprofen memperlihatkan dengan penggunaan Dexketoprofen 50 mg Ketorolac 30 mg/ml (6,40±1,14) (Tabel perbedaan yang bermakna, dengan skor intravena, pada saat 1 jam sebelum operasi 1). Sedangkan penilaian VAS II untuk 24 VAS pada kelompok ketorolac selalu lebih dan 2 jam setelah operasi pada pasien

372 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 370-373 | doi: 10.15562/ism.v12i1.957 ORIGINAL ARTICLE

histerektomi abdominal.13 nyeri.6 Di lain pihak, penggunaan 5. Villanueva MR, Smith TL, Erickson JS, Lee AC, Sedangkan pada penggunaan parasetamol memiliki hasil yang sama Singer CM. Pain Assessment for the Dementing Elderly (PADE): reliability and validity of a new Parasetamol dengan mekanisme kerja dua dengan penelitian terdahulu yang tidak measure. J Am Med Dir Assoc. 2003;4(1):1-8. aksi inhibitor di pusat mendapatkan hasil yang diharapkan 6. Pritaningrum F. Perbedaan Skor Visual dan interaksi dengan sistem serotonergik, dalam pengelolaan nyeri pada pasien Analogue Scale antara Ketorolac dan ternyata tidak terbukti dapat menurunkan pasca pembedahan.6 Deksketoprofen pada Pasien Pasca Bedah penggunaan obat golongan opioid pada [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2010. penelitian ini. Hasil penelitian serupa SIMPULAN 7. Rodríguez MJ, Contreras D, Gálvez R, Castro juga diungkapkan oleh Remy C et al., A, Camba MA, Busquets C, et al. Double-blind Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melaporkan bahwa parasetamol yang evaluation of short-term analgesic efficacy of penilaian VAS baik pada kelompok 1, 2, diberikan 1 gram setiap 6 jam memiliki orally administered dexketoprofen trometamol dan 3 menunjukkan bahwa pemberian and ketorolac in bone cancer pain. Pain. efek opioid-sparing kurang dari 10% dalam injeksi ketorolac dengan dosis 30 mg/ 2003;104(1-2):103-10. 24 jam.14 Dalam literatur tersebut diketahui ml secara intravena pada pasien pasca 8. Pranowo DA, Witjaksono. Pengaruh bahwa 1 gram parasetamol telah diberikan Deksketoprofen dengan Ketorolac terhadap pembedahan tulang menunjukkan terlebih dahulu pada operasi lumbal. Kadar Kortisol Plasma pada Tikus Wistar yang penurunan nilai VAS yang lebih tinggi Dalam salah satu studi ini, parasetamol mengalami insisi. Jurnal Media Medika Muda. daripada injeksi deksketoprofen dan infus 2014;1(1):1-9 1 gram secara intravena diberikan parasetamol. 9. Laudanno OM, Piombo G, Cesolari JA, Godoy sebagai analgesik tambahan untuk PCA A, Rocaspana A, Aramberry L. Dexketoprofene, selective cox-1 inhibitor nsaids, without morfin pada periode pasca operasi dan KONFLIK KEPENTINGAN memberikan hasil yang efektif analgesia gastrointestinal injury in rats. Acta 14 Gastroenterol Latinoam. 2002;32(1):17-20. setara dengan metamizol 1 gram. Dalam Tidak terdapat konflik kepentingan dalam 10. Sulistyowati R. Perbedaan Pengaruh Pemberian studi lain yang dilakukan oleh Cakan T penulisan artikel penelitian ini. Ketorolac dan Deksketoprofen sebagai et al., menunjukkan bahwa pemberian Analgesia Pasca Bedah terhadap Agregasi parasetamol 1 gram secara intravena pada ETIKA PENELITIAN Trombosit [Skripsi]. Semarang: Fakultas akhir operasi dan pada 6 jam interval lebih Kedokteran Universitas Diponegoro. 2009. Penelitian ini telah mendapatkan 11. Setyono CK. Pengaruh Ketorolac Intravena dan dari 24 jam diketahui tidak menurunkan persetujuan etik dari Komisi Etik, Fakultas Deksketoprofen Intravena sebagai Analgesia penggunaan obat golongan Opioid, tetapi Pasca Bedah Terhadap Waktu Perdarahan. Fakultas, Universitas Wijaya Kusuma, tetap terjadi peningkatan kualitas nyeri Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas RSUD Nganjuk, Surabaya, Indonesia pada periode pasca operasi dini.15 Diponegoro. 2009 sebelum penelitian berjalan. 12. Kesimci E, Gümüş T, Izdeş S, Sen P, Kanbak Evaluasi dari hasil keseluruhan yang O. Comparison of efficacy of dexketoprofen diperoleh dalam penelitian ini adalah PENDANAAN versus paracetamol on postoperative pain penulis tidak dapat menemukan efek yang and consumption in laminectomy menguntungkan dengan penggunaan Tidak ada. patients. Agri. 2011;23(4):153-159. 13. Zippel H, Wagenitz A. Comparison of parasetamol sebelum operasi. Namun, the efficacy and safety of intravenously studi yang dilakukan oleh Seymour KONTRIBUSI PENULIS administered dexketoprofen trometamol and RA et al., mendapati hasil Parasetamol Seluruh penulis memiliki kontribusi in the management of pain after orthopaedic surgery: A multicentre, double- adalah obat NSAID yang paling ramah yang sama dalam penyusunan laporan dan aman terhadap tubuh, dan memiliki blind, randomised, parallel-group clinical penelitian ini baik dari tahap penyusunan trial. Clin Drug Investig. 2006;26(9):517-528. onset antipiretik yang cepat dan bisa kerangka konsep, pencarian data, analisis 14. Remy C, Marret E, Bonnet F. State of the art of digunakan sebagai penanganan nyeri data penelitian, hingga interpretasi hasil paracetamol in acute pain therapy. Curr Opin 16 Anaesthesiol. 2006;19(5):562-565. yang disertai dengan demam. Sedangkan dalam bentuk publikasi ilmiah. pada penelitian yang dilakukan oleh 15. Cakan T, Inan N, Culhaoglu S, Bakkal K, Başar H. Intravenous paracetamol improves the Sulistyowati R juga memperoleh hasil DAFTAR PUSTAKA quality of postoperative analgesia but does not ketorolac memiliki resiko tinggi dalam decrease narcotic requirements. J Neurosurg meningkatkan sekresi asam lambung.10 1. Raffaeli W, Arnaudo E. Pain as a disease: an Anesthesiol. 2008;20(3):169-173. overview. J Pain Res. 2017;10:2003-2008. 16. Seymour RA, Kelly PJ, Hawkesford JE. The Dari hasil penelitian yang kami 2. Polomano RC, Dunwoody CJ, Krenzischek DA, lakukan kelompok ketorolac memiliki efficacy of ketoprofen and paracetamol Rathmell JP. Perspective on pain management (acetaminophen) in postoperative pain after nilai VAS terkecil dibandingkan dengan in the 21st century. Pain Manag Nurs. 2008;9(1 third molar surgery. Br J Clin Pharmacol. kelompok deksketoprofen dan kelompok Suppl):S3-S10. 1996;41(6):581-585. 3. Gupta A, Bah M. NSAIDs in the Treatment of parasetamol dalam penilaian VAS 24 jam. Postoperative Pain. Curr Pain Headache Rep. Sedangkan penelitian yang dilakukan 2016;20(11):62. oleh Pritaningrum F didapatkan hasil 4. Day RO, Graham GG. Non-steroidal yang signifikan dalam 48 jam kelompok anti-inflammatory drugs (NSAIDs) BMJ. deksketoprofen menjadi salah satu obat 2013;346:f3195. yang efektif digunakan dalam mengelola

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 370-373 | doi: 10.15562/ism.v12i1.957 373