Quick viewing(Text Mode)

Jurnal Indo S441302006 Eka

Jurnal Indo S441302006 Eka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ASPEK-ASPEK STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM ANTOLOGI GEGURITAN NALIKA LUMUH NGANGGUR KARYA YOKO

KASUDRA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

ARTIKEL PUBLIKASI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Drajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh:

EKA HADIARNI

S441302006

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

ASPEK-ASPEK STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM ANTOLOGI GEGURITAN NALIKA LUMUH NGANGGUR KARYA YOKO

KASUDRA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh EKA HADIARNI S441302006

Komisi Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing Pembimbing I Prof. Dr. Sumarlam, M. S. NIP. 196203091987031001 ...... Pembimbing II Dr. Kundharu Saddhono, M. Hum. NIP. 197602062002121004 ......

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

FKIP UNS

Prof. Dr. Andayani, M.Pd.

NIP 196010301986012001

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ASPEK-ASPEK STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM ANTOLOGI GEGURITAN NALIKA LUMUH NGANGGUR KARYA YOKO

KASUDRA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh: Eka Hadiarni S441302006

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Dr. Andayani, M.Pd NIP. 19620407 198703 1 003 Sekretaris Dr. Rr. E. Nugraheni Eko W., S.S., M.Hum NIP. 197007162002121004 Anggota Prof. Dr. Sumarlam, M. S. Penguji NIP. 196203091987031001 Dr. Kundharu Saddhono, M. Hum. NIP. 197602062002121004

Telah dipertahankan di depan penguji, Dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal, 9 Juli 2015

Dekan FKIP Kepala Program Studi

Pascasarjana UNS Pendidikan Bahasa Indonesia

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. Prof. Dr. Andayani, M.Pd. NIP. 196101241987021001 NIP. 196010301986012001

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ASPEK-ASPEK STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM ANTOLOGI GEGURITAN NALIKA LUMUH NGANGGUR

KARYA YOKO KASUDRA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN

BAHASA JAWA

Eka Hadiarni1, Sumarlam2, Kundharu Saddhono3

[email protected]

Abstract. This research is aimed to describe and explain about the benefit of sound aspect, diction, language style, image, and the value of character in Geguritan Nalika Lumuh Nganggur by Yoko Kasudra. The form of this research was descriptive qualitative with content analysis method or content analysis. The data in this research was in the form of soft data which were words and sentences contained in Anthology of Geguritan Nalika Lumuh Nganggur by Yoko Kasudra which inside of it there was stylistic elements. The data source of this research was geguritan text in Anthology of Geguritan Nalika Lumuh Nganggur by Yoko Kasudra. The data collection in this research used observation method. The data collection technique in this research was notes technique. This research was conducted using apportion method and the basic technique used BUL (Bagi Unsur Langsung). The result in this anthology of Geguritan Nalika Lumuh Nganggur by Yoko Kasudra, there are sound aspect, which are assonance, alliteration, repetition; diction which are connotation, greeting words and name of self and vulgar words; the language style is comparison language covers hyperbole, metonymy, personification, parable, pleonastic, metaphor, allegory, allusion; image which are vision, hearing, touching, movements; and character educational value which are religious, responsibility, creative, honest, independent, caring environment, curiosity, social care, hard work, and love of the homeland. The conclusion of anthology of Geguritan Nalika Lumuh Nganggur, the most dominant of sound aspect is assonance; the most dominant diction is greeting words and name of self; language style has balance data, nothing is dominant; the most dominant image is vision and hearing; and the most dominant of character educational value is religious.

Keywords: language style, character Educational Value, novel, stylistic aspect, image.

PENDAHULUAN pekerjaan seni manusia tidak akan pernah

Karya sastra merupakan hasil lepas dari bahasa yang merupakan media

pekerjaan seni bermedia bahasa dengan utama dalam karya sastra. Bahasa dan

objek manusia beserta kehidupannya. manusia erat kaitannya karena pada

Sastra sebagai hasil kreasi manusia dapat dasarnya keberadaan sastra sering bermula

pula diartikan sebagai buah pemikiran dari persoalan dan permasalahan yang ada

yang menunjukkan keluhuran budi, pada manusia dan lingkungannya,

kepekaan terhadap keadaan sosial dan kemudian dengan adanya imajinasi yang

merupakan sarana bagi manusia untuk tinggi seorang pengarang menuangkan mengungkapkan pemikiran yang dibingkaicommit to usermasalah -masalah yang ada disekitarnya dengan keindahan. Sastra sebagai hasil menjadi sebuah karya sastra. Bahasa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagai suatu sistem yang khas mampu mengungkapkannya melalui karya sastra.

menjembatani pikiran dan perasaan Altenbernd dan Lewis (dalam

manusia lainya. Begitu pula dengan bahasa Nurgiyantoro, 2007: 2-3) memaknai karya

Jawa yang merupakan lambang identitas sastra sebagai prosa naratif bersifat

daerah dan juga sebagai alat komunikasi imajinatif, akan tetapi masuk akal dan

yang memegang peranan penting dalam mengandung kebenaran yang

kehidupan masyarakat Jawa untuk didramatisasi. Ihwal ini didasarkan mengadakan interaksi dengan sesamanya pengalaman dan pengamatan secara dan yang menjadi buah pikiran maupun selektif dan dibentuk sesuai tujuan perasaannya. sekaligus memasukkan imajinasi subjektif Sastra sebagai sarana komunikasi di dalamnya. memiliki beberapa kelebihan, yaitu mampu Endraswara (2011: 6) mengatakan menyampaikan makna secara lugas dan bahwa pada dasarnya antara sastra dan tersirat. Kelebihan inilah yang membuat masyarakat terdapat hubungan yang hakiki. sastra tidak hanya dinikmati keindahannya Hubungan-hubungan yang dimaksudkan akan tetapi juga dipergunakan sebagai disebabkan oleh: (a) karya sastradihasilkan sarana komunikasi antara penyair dengan oleh pengarang, (b) pengarang itu sendiri penikmat karya sastra tersebut. adalah anggota masyarakat, (c) pengarang Karya sastra juga diwujudkan memanfaatkan kekayaan yang ada dalam melalui unsur-unsur lain, antara lain masyarakat, dan (d) hasilkarya itu dapat

pengalaman pengarang, teknik pengolahan dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

pengalaman hingga berwujud teks, konsep Salah satu karya sastra yang

estetika atau konsep seni, dan sistem mempunyai keunikan, baik dari bentuk

sosial-budaya yang memungkinkan teks fisik maupun pilihan katanya adalah

memperoleh kedudukan atau peran geguritan. Sebuah geguritan mampu

tertentu. Tidak berlebihan kiranya, apabila mengungkapkan isi atau makna dari

karya sastra disebut dengan objek tak sebuah prosa yang terdiri dari ribuan kata.

netral, melainkan objek yang terikat pada Kepiawaian penyair dalam memilih kata

pengarang dan pembaca, bahkan penerbit dan menyusunnya mengambil peran yang

(Noor, 2007: 4). Pengarang menghayati sangat penting dalam tercapainya makna

berbagai problematika kehidupan dengan atau maksud dari penulisan geguritan

penuh kesungguhan, kemudiancommit to user(puisi).

5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Geguritan (puisi) merupakan hasil kehidupan sosial manusia, mulai dari

budi manusia yang dinyatakan dengan masalah percintaan hingga masalah

bahasa dalam bentuk lisan atau tulis, dan hubungan manusia dengan penciptanya.

mengandung keindahan. Keindahan dalam Selain itu geguritan ini tergolong geguritan

puisi amatlah luas mungkin keindahan baru sehingga belum pernah diteliti.

karena isi, bahasa atau unsur-unsur Adapun ciri khas gaya bahasa, cara

pembentuknya. Memahami keindahan mengekspresikan pikiran pengarang serta bahasa dan isi dalam geguritan sama saja ciri khas dalam kebahasaan pada antologi memahami daya bayang (imajinasi) geguritan Nalika Lumuh Nganggur yaitu pengarang yang menceritakan tentang terletak pada gaya bahasa, logat, cara sesuatu yang mungkin pernah dialami atau merangkai dan memilah-milah kata yang pernah dilihat oleh pengarang. berbeda dengan antologi geguritan Hal yang menarik hati peneliti untuk berbahasa Jawa yang lainnya. Dalam meneliti geguritan karena bahasanya yang antologi geguritan Nalika Lumuh singkat dan menarik memberikan Nganggur ini bahasa yang digunakan tantangan kepada peneliti untuk merupakan bahasa Jawa yang telah mengetahui gaya bahasa dan nilai edukatif populer, mudah untuk dimengerti dan dari geguritan yang diteliti. dipahami, dan juga sangat familiar bagi Antologi Geguritan Nalika Lumuh khalayak pembaca tetapi tidak lepas dari Nganggur merupakan kumpulan puisi yang syarat tata bahasa yang telah ada.

diciptakan oleh Yoko Kasudra dan

merupakan satu dari sekian kumpulan METODE

geguritan yang telah diterbitkan. Bahasa Bentuk penelitian ini adalah

Jawa dalam kumpulan geguritan karya deskriptif kualitatif dengan metode content

Yoko Kasudra kalau dilihat dari tataran analysis atau analisis isi. Metode content

kebahasaan merupakan wacana yang analysis atau analisis isi yang digunakan

memiliki makna dan amanat yang untuk menelaah isi dari suatu dokumen,

disampaikan kepada pembaca. Peneliti dalam penelitian ini dokumen yang

tertarik dengan karya Yoko Kasudra dimaksud adalah Antologi Geguritan

karena geguritan-geguritan yang terdapat Nalika Lumuh Nganggur karya Yoko

di dalam Antologi Geguritan Nalika Kasudra. Sumber data dalam penelitian ini

Lumuh Nganggur bertemakan tentangcommit to useradalah data primer yaitu data yang

6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

langsung diperoleh dari sumber data oleh

peneliti untuk tujuan khusus. Sumber data PEMBAHASAN

primer berupa teks geguritan dalam 1. Aspek Bunyi dalam Antologi

Antologi Geguritan Nalika Lumuh Geguritan Nalika Lumuh Nganggur

Nganggur karya Yoko Kasudra yang terbit karya Yoko Kasudra

tahun 2013. Dalam kumpulan geguritan ini Dalam puisi untuk mendapatkan

terdapat 89 judul geguritan yang situasi emosional tersebut biasanya puisi merupakan karya tunggal dari Yoko memiliki pola irama tertentu yang Kasudra. Pengumpulan data dalam ditimbulkan melalui persamaan bunyi. penelitian ini menggunakan metode simak Menurut Luxemburg (1984: 196) irama dengan teknik catat. Penelitian ini dalam puisi dapat dibentuk melalui menggunakan teknik analisis data secara permainan variasi bunyi dalam kata yang kualitatif, karena data yang diteliti adalah berfungsi mendekatkan kata-kata lepas data yang tidak dapat diukur secara serta sebagai struktur ritmik untuk langsung. Penelitian ini dilakukan dengan memberi tekanan tambahan terhadap kata- menggunakan metode agih. Metode agih kata dalam puisi. Permainan bunyi dalam dengan teknik dasarnya menggunakan Antologi Geguritan Nalika Lumuh teknik BUL (Bagi Unsur Langsung). Nganggur dapat dibagi atas: asonansi jika Penelitian kualitatif mengedepankan pengulangan bunyi tersebut merupakan analisis induktif dengan menghadirkan bunyi vokal, dan aliterasi jika pengulangan

uraian-uraian mengenai bermacam-macam bunyi konsonan. Selain itu dalam puisi

pemakaian unsur stilistika dan nilai juga terdapat gaya retorik berupa

pengulangan bunyi dalam kelompok kata pendidikan karakter. Penelitian ini

menggunakan model analisis mengalir secara berulang-ulang, hal ini dikatakan

sesuai pendapat Miles dan Huberman sebagai repetisi.

dalam Sugiyono (2010: 337), yakni dimana Dari hasil analisis pada penelitian

dalam model analisis mengalir tiga ini terdapat asonansi vokal /a/ yang dibaca

komponen analisis yaitu reduksi data, [O] dijumpai 7 data, asonansi vokal /i/

sajian data, penarikan kesimpulan/ dijumpai 16 data, asonansi vokal /i/ yang

verifikasi dilakukan saling mengalir dibaca [I] dijumpai 11 data, asonansi vokal

dengan proses pengumpulan data dan /e/ yang dibaca /ê/ dijumpai 52 data,

mengalir bersamaan. commit to userasonansi /e/ dijumpai 9 data, asonansi /u/

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dijumpai 15 data. Aliterasi /b/ dijumpai 2 Penggunaan kata sapaan khas dan nama

data, aliterasi /d/ dijumpai 5 data, aliterasi diri sebagai pilihan diksi yang dominan

/k/ dijumpai 8 data, aliterasi /m/ dijumpai 3 untuk memperoleh efek estetis terutama

data, aliterasi /ŋ/ dijumpai 7 data, aliterasi dalam memperkuat gagasan, ide, pikiran,

/p/ dijumpai 2 data, aliterasi /s/ dijumpai dan perasaannya. Penggunaan kata sapaan

10 data, aliterasi /t/ dijumpai 7 data. khas dan nama diri yang beragam dapat

Repetisi dijumpai 25 data. Dari hasil mendukung latar cerita dalam Antologi tersebut asonansi yang paling dominan Geguritan Nalika Lumuh Nganggur. adalah asonansi vokal /e/ yang dibaca /ê/ Pemakaian kata konotatif dan kata vulgar yaitu terdapat 52 data, aliterasi yang paling dalam hal ini tampak pada penggunaan dominan adalah aliterasi /s/ yaitu terdapat diksi yang mengandung makna guna 10 data, dan repetisi terdapat 25 data. mendukung pengungkapan gagasan dan pelukisan peristiwa, keadaan, situasi, 2. Diksi dalam Antologi Geguritan suasana batin dan karakter. Nalika Lumuh Nganggur karya Dari hasil penelitian dapat ditarik Yoko Kasudra kesimpulan bahwa pada kata konotatif Pilihan diksi dalam Antologi terdapat 5 data, kata sapaan khas dan nama Geguritan Nalika Lumuh Nganggur cukup diri terdapat 8 data, kata vulgar terdapat 4 beragam. Pengarang cukup cermat dan data. Dari data tersebut yang paling variatif dalam memperlihatkan pemakaian dominan adalah kata sapaan khas dan

bahasa tersebut. Bahasa bernuansa puitis nama diri. Karena nama sapaan khas itu

dipilih dan dikreasikan pengarang dalam lebih sering digunakan penulis agar

menuangkan gagasan dan ekspresinya. menambah kesan yang akrab kepada objek

Pemanfaatan pilihan kata dalam Antologi yang dituju.

Geguritan Nalika Lumuh Nganggur

meliputi kata konotatif, kata sapaan khas 3. Gaya Bahasa dalam Antologi

dan nama diri, dan kata vulgar. Geguritan Nalika Lumuh Nganggur

Pilihan diksi yang paling dominan karya Yoko Kasudra

dalam Antologi Geguritan Nalika Lumuh Penggunaan gaya bahasa dalam

Nganggur yaitu kata sapaan khas dan nama Antologi Geguritan Nalika Lumuh

diri, yang disusul dengan kata konotatif, Nganggur dapat menunjukkan bahwa

dan yang terakhir adalah kata vulgar.commit to userkarya Yoko Kasudra ini memang

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

merupakan sebuah karya yang keindahan 2 data disetiap jenis gaya bahasanya. Yoko

bahasanya tidak dapat dilepaskan dari Kasudra menggunakan berbagai gaya

pesan yang dibawanya. Dengan demikian, bahasa dalam geguritannya agar hasil

dapat dikatakan penggunaan gaya bahasa karangannya lebih indah, unik, dan

dalam Antologi Geguritan Nalika Lumuh bermakna.

Nganggur ini berfungsi sebagai berikut: (a)

Menaikkan selera, dengan digunakan gaya 4. Citraan dalam Antologi Geguritan bahasa akan membuat tuturan semakin Nalika Lumuh Nganggur karya indah dan pembaca akan semakin berminat Yoko Kasudra untuk membaca. (b) Gaya bahasa yang Untuk memberikan gambaran digunakan pengarang dapat mempengaruhi yang jelas, untuk menimbulkan suasana, nilai rasa atau perasaan hati pembaca untuk membuat lebih hidup dan menarik, sehingga dalam suasana yang dalam puisi penyair juga sering diciptakan pengarang. (c) Gaya bahasa menggunakan gambaran angan yang yang dipilih pengarang nyatanya mampu disebut pencitraan. Citraan adalah gambar- memberikan penguatan atas ide atau gambar dalam pikiran, atau gambaran gagasan yang hendak disampaikan kepada angan si penyair. Gambaran pikiran ini pembaca. (d) gaya bahasa dapat dijadikan adalah sebuah efek dalam pikiran yang sebagai jembatan dalam mengungkapkan sangat menyerupai gambaran yang pikiran pengarang. dihasilkan oleh penangkapan indera

Dari hasil penelitian yang terhadap sebuah objek. Dalam antologi

dilakukan dapat disimpulkan bahwa gaya geguritan nalika lumuh nganggur ini

bahasa hiperbola terdapat 2 data, citraan yang dominan adalah penglihatan

metonimia terdapat 2 data, personifikasi dan pendengaran. Sesuai dengan teori yang

terdapat 2 data, perumpamaan terdapat 2 ada, bahwa geguritan cenderung

data, pleonasme terdapat 2 data, metafora mendengar dan melihat apa yang

terdapat 2 data, alegori terdapat 2 data, disampaikan oleh pengarang.

alusi terdapat 1 data, dan asosiasi terdapat Dari hasil penelitian yang ada

1 data. Dari kesekian data pada gaya dapat diketahui bahwa citra penglihatan

bahasa tidak ada yang paling dominan, terdapat 3 data, citra pendengaran terdapat

karena jumlah data yang ditemukan dari 3 data, citra perabaan terdapat 2 data, dan

setiap gaya bahasa itu sama yaitu terdapatcommit to usercitra gerak terdapat 1 data. Pencitraan yang

9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sering muncul adalah citra penglihatan dan Pandangan hidup yang demikian

citra pendengaran. Pencitraan ini memperlihatkan bahwa apa yang dicari

dimaksudkan untuk memberikan image adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama

yang indah terhadap geguritan. merupakan pakaian hati, batin atau jiwa.

Agama telah menjadi satu-satunya dasar

untuk kekuatan dan kebaikan. Nilai agama 5. Nilai Pendidikan Karakter dalam

Antologi Geguritan Nalika Lumuh menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, Nganggur karya Yoko Kasudra hati nurani manusia yang dalam, harkat Antologi geguritan nalika lumuh dan martabat serta kepribadian yang nganggur karya Yoko Kasudra dimiliki oleh manusia. Nilai agama mengandung nilai-nilai pendidikan sifatnya mutlak, semua manusia yang karakter yang dapat diteladani oleh beragama meyakini dan mempercayai pembaca. Nilai pendidikan karakter yang bahwa ajaran agama merupakan petunjuk terdapat dalam antologi geguritan nalika hidup yang diberikan Tuhan Yang Maha lumuh nganggur terdiri dari religius, Esa kepada manusia. tanggung jawab, kreatif, jujur, mandiri, Nilai pendidikan agama yang peduli lingkungan, rasa ingin tahu, peduli diberikan antologi geguritan nalika lumuh sosial, kerja keras, dan cinta tanah air. nganggur kepada pembaca cukup banyak. Nilai-nilai tersebut dapat menjadi dasar Yoko Kasudra melalui geguritannya bagi pembaca dalam bersikap dan memiliki cara lain dalam menunjukkan

berperilaku sehingga dapat membentuk keyakinan agama yang dianutnya. Ia tidak

watak dan kepribadian yang berbudi luhur. perlu berkhotbah tentang nilai-nilai

Berikut ini uraian mengenai nilai-nilai kebenaran agama yang dianutnya. Cukup

pendidikan karakter dalam antologi dengan menuliskan pikirannya melalui

geguritan nalika lumuh nganggur karya karya sastra. Nilai-nilai agama dalam

Yoko Kasudra. antologi geguritan nalika lumuh nganggur

Pertama, Religius merupakan ditunjukkan pengarang melalui bahasa

sikap dan tindakan yang mengatur sikap yang tidak melebih-lebihkan agama yang

menjadi lebih baik. Agama dan pandangan dianutnya.

hidup menekankan kepada ketentraman Kedua, Tanggung jawab

batin, keselarasan dan keseimbangan serta merupakan suatu tindakan yang harus

sikap menerima terhadap apa yang terjadi.commit to userdimiliki setiap orang dalam mengerjakan

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan menjalani kehidupan. Tanggung jawab menciptakan, atau mampu menciptakan

adalah kesadaran manusia akan tingkah sesuatu yang baru. Biasanya individu yang

laku atau perbuatannya yang disengaja kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia

maupun yang tidak disengaja. Tanggung tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan

jawab itu bersifat kodrati, yaitu sudah norma-norma umum yang berlaku dalam

menjadi bagian hidup manusia, bahwa bidang keahliannya. Ia memiliki system

setiap manusia dibebani dengan tanggung nilai dan system apresiasi hidup sendiri jawab. Manusia menanggung akibat dari yang mungkin tidak sama yang dianut oleh perbuatannya dan mengukurnya pada masyarakat. Begitu pula nilai kreatif yang berbagai norma. Di antaranya adalah dijumpai dalam antologi geguritan nalika nurani sendiri, standar nilai setiap pribadi. lumuh nganggur yang ditunjukkan oleh Kehidupan bersama antar umat manusia pengarang melalui geguritan yang bertema membentuk norma selanjutnya, yakni rumah kecil. Rumah itu walaupun aturan-aturan, hukum-hukum yang sederhana dan kecil namun tidak dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. menyurutkan niatnya pengarang untuk Nilai tanggung jawab dalam tetap menghiasi supaya enak dipandang antologi geguritan nalika lumuh nganggur mata. Pengarang memiliki kreasi-kreasi ditunjukkan pengarang melalui rasa yang sederhana namun unik. Setiap orang tanggung jawabnya kepada pasangannya memiliki potensi kreatif dalam derajat yaitu Suharni. Ia selalu menciptakan yang berbeda-beda dan dalam bidang yang

suasana yang bahagia walau harus hidup berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk

sederhana. Pengarang juga bertanggung sejak dini agar dapat diwujudkan.

jawab terhadap pertumbuhan dan Keempat, Jujur merupakan sikap

perkembangan anak-anaknya. Selain itu yang harus dimiliki oleh setiap orang.

tanggung jawabnya terhadap pekerjaan Berperilaku jujur merupakan suatu

yang dimilikinya adalah contoh kepada keharusan dan diajarkan dalam berbagai

pembaca untuk selalu bertanggung jawab segi kehidupan, baik dari segi agama,

dengan apa yang dilakukannya. pendidikan, psikologi, perekonimian, dan

Ketiga, Kreatif merupakan sebagainya. Menjadi pribadi yang jujur

tindakan yang datang dari pola pikir memang tidak mudah, tetapi bukan berarti

manusia. Kreatif memiliki daya cipta, sulit untuk dilakukan maupun ditinggalkan.

mempunyai kemampuan untukcommit to userSikap jujur tidak bisa dibandingkan dengan

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

uang karena berhubungan dengan harga Keenam, Peduli Lingkungan

diri seseorang. Dalam antologi geguritan penting untuk semua orang. Sikap seperti

nalika lumuh nganggur sikap jujur ini bisa diterapkan melalui pendidikan di

ditunjukkan oleh pengarang melalui sekolah melalui usaha pelestarian

geguritan-geguritannya. Sebagai contoh lingkungan. Karena dengan itu setiap

dalam geguritan Dora Apa Sembada, yang orang akan dengan sendirinya menjaga

menggambarkan bahwa walaupun menjadi kelestarian lingkungannya. Dalam antologi seorang yang tidak mampu tetapi tidak geguritan nalika lumuh nganggur ini sikap mau menerima apa yang bukan menjadi peduli lingkungan dapat dijumpai dalam haknya. Sikap seperti itu sekarang ini geguritan Kaliku, dalam geguritan tersebut sangat sulit ditemui. Jujur memang mudah pengarang merasa sedih bila harus melihat namun masih banyak yang belum keadaan sungai sekarang ini. Yang kumuh, melakukannya. kotor, bau, dan tidak terawat lagi. Kelima, Mandiri adalah sikap Pengarang menyayangkan kepada generasi yang harus dimiliki oleh seseorang. Setiap muda yang tidak menjaga lingkungannya orang dituntut untuk dapat memenuhi dari kerusakan. kebutuhan hidupnya secara mandiri. Ketujuh, Rasa Ingin Tahu adalah Jangan sampai terus-terusan bergantung sikap yang dimiliki oleh setiap orang sejak kepada orang lain. Kemandirian masih kecil. Rasa ingin tahu adalah suatu merupakan perilaku yang aktivitasnya emosi yang berkaitan dengan perilaku

diarahkan pada diri sendiri serta tidak ingin tahu. Seperti emosi, rasa ingin tahu

mengharapkan bantuan orang lain. juga merupakan dorongan untuk tahu hal-

Beberapa geguritan karya Yoko Kasudra hal yang baru. Pengertian keingintahuan

menggambarkan sikap mandiri seseorang. akan sesuatu menyebabkan seseorang akan

Misal pada geguritan Bocah Cilik mendekati, mengamati ataupun

Nganyam Capil hal ini membuktikan mempelajari akan sesuatu benda ataupun

walaupun masih anak kecil memang wajib sesuatu hal lainnya. Dalam antologi

untuk bersikap mandiri. Hal ini dilakukan geguritan nalika lumuh nganggur

untuk membantu pekerjaan orang tuanya. pengarang menunjukkan rasa ingin

Dengan begitu sikap mandiri akan tahunya dengan menggunakan kalimat

tercermin sampai akhir hayat nanti. tanya. Misal dalam geguritan Nalika

commit to userDakrungu tangismu, pengarang merasa

12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sedih dengan apa yang dialami memperhatikan kepuasan hasil pada setiap

pasangannya tersebut. Sangat disayangkan kegiatan yang dilakukan. Memanfaatkan

kalau melihat pasangannya menangis. waktu secara optimal sehingga kadang-

Pengarang menanyakan apa penyebabnya kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan

sehingga dia menangis seperti itu. kesulitan yang dihadapinya. Sangat

Kedelapan, Peduli Sosial yaitu bersemangat dan berusaha keras untuk

sebuah sikap yang berhubungan dengan meraih hasil yang baik dan maksimal. kemanusiaan pada umumnya. Kepedulian Dalam antologi geguritan nalika lumuh sosial merupakan kondisi alamiah manusia nganggur pengarang menggambarkan dalam berhubungan dengan yang lainnya. kerja keras melalui geguritan Bocah Cilik Lingkungan terdekat sangat berpengaruh Nganyam Capil, hal ini menerangkan terhadap peduli sosial, misalnya keluarga, bahwa sejak masih kecil anak itu sudah teman, dan lingkungan masyarakat. Nilai- mulai bekerja keras. Mengajak pembaca nilai tersebut akan tertanam menjadi suara agar menanamkan sikap bekerja keras hati untuk selalu membantu dan menjaga sejak dini. sesama. Dalam antologi geguritan nalika Kesepuluh, Cinta tanah air adalah lumuh nganggur banyak dijumpai nilai suatu kasih sayang atau suatu rasa cinta peduli sosial, misalnya dalam geguritan terhadap tempat kelahiran atau tanah Jeng, pengarang menunjukkan airnya. Rasa cinta tanah air seharusnya kepeduliannya terhadap pasangan diterapkan di lingkungan keluarga,

hidupnya. Bisa ditunjukkan dengan kampus, tempat tinggal, bahkan

perhatian yang lebih, dengan melihat raut dimanapun berada. Cinta tanah air berarti

wajahnya saja pengarang mengerti apakah rela berkorban untuk tanah air dan

pasangan hidupnya itu merasa lelah. membela dari segala macam ancaman dan

Pengarang berusaha untuk peduli dengan gangguan yang datang dari bangsa lain.

ingin memijat supaya dapat meringankan Misal dalam geguritan karya Yoko

lelah yang dirasakan pasangannya tersebut. Kasudra ini adalah dalam geguritan

Kesembilan, Kerja Keras adalah Kuthaku. Pengarang menyebutkan

kegiatan yang dikerjakan secara kecintaan terhadapa tanah kelahirannya.

bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah Pengarang sangat bangga memiliki kota

atau berhenti sebelum target kerja tercapai kecil yang damai.

dan selalu mengutamakan ataucommit to user

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari kesekian nilai pendidikan nonsastra dalam berbagai teknik membaca,

karakter diperoleh nilai religius terdapat 4 dan bacaan berhuruf Jawa.

data, tanggung jawab terdapat 2 data, Dari standar isi yang dituangkan

kreatif terdapat 1 data, jujur terdapat 2 dalam standar kompetensi di atas, dipilah

data, mandiri terdapat 2 data, peduli menjadi kompetensi dasar yang nantinya

lingkungan terdapat 1 data, rasa ingin tahu akan digunakan guru dalam menyusun

terdapat 3 data, peduli sosial terdapat 1 silabus dan rencana pembelajaran. Dari data, kerja keras terdapat 1 data, cinta hasil analisis di atas, dalam pembahasan ini tanah air terdapat 1 data. Adapaun yang akan diuraikan tentang rencana paling dominan dalam nilai pendidikan pembelajaran berdasarkan masing-masing karakter adalah nilai religius yaitu terdapat kompetensi dasar sebagai berikut. 4 data yang diperoleh. Pengarang lebih Contoh Kegiatan Pembelajaran mengedepankan nilai pendidikan religius No Kegiatan Waktu agar pembaca lebih taat kepada sang 1. Kegiatan awal 5 Pencipta.  Guru memeriksa menit kehadiran siswa dan 6. Relevansi dengan Pembelajaran kondisi kelas. Bahasa Jawa  Guru memotivasi Berdasarkan analisis data yang kesiapan belajar siswa. telah dipaparkan pada bab IV dan  Informasi kompetensi

penjelasan mengenai relevansi untuk dan materi yang akan pembelajaran bahasa Jawa di sekkolah, dipelajari.

antologi geguritan ini dapat dijadikan 2. Kegiatan inti 65

sebagai bahan maupun referensi untuk 2.1.Eksplorasi menit

pembelajaran bahasa Jawa kelas VII.  Guru menerangkan

Sebagaimana diketahui pada Standar tujuan membaca

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang nyaring.

telah dipaparkan di atas, antologi geguritan  Siswa dibimbing

ini sesuai dengan Kompetensi Dasar yang guru berlatih

ada pada kelas VII semester 1 tersebut, membaca nyaring.

yaitu mampu membaca bacaan sastra, 2.2. Elaborasi

commit to user  Siswa membaca teks

14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bacaan dengan 10  Memberi tugas PR

intonasi, irama yang menit untuk pembelajaran

sesuai. yang akan datang.

 Siswa mengartikan

kata-kata sukar Pada pembelajaran ini guru dapat

dalam bacaan. menggunakan geguritan berbahasa Jawa

 Siswa menceritakan yang termuat dalam buku Antologi isi bacaan Geguritan Nalika Lumuh Nganggur karya menggunakan bahasa Yoko Kasudra. Antologi ini dianggap bisa sendiri dengan penuh digunakan sebagai materi pembelajaran percaya diri. karena memuat banyak nilai pendidikan 2.3 Konfirmasi dan juga banyak ditemukan khasanah  Guru memberi budaya Jawa seperti purwakanthi, penguatan kepada paribasan, maupun penggunaan bahasa siswa tentang cara- rinengga (gaya bahasa) yang dapat cara membaca memperkaya khasanah kebahasaan siswa nyaring. khususnya bahasa Jawa seperti yang telah  Guru memberikan di analisis di atas. koreksi tentang bahasa dan pelafalan Irshad (2015: 11) meneliti tentang

yang digunakan oleh analisis gaya puisi yang berjudul “Patriot

siswa. ke Pengkhianat” karya Robert Browning.

3. Kegiatan Akhir Irshad menganalisis dengan menggunakan

 Siswa dan guru ilmu tulisan tangan, fonologi, morfologi,

melakukan refleksi dan sintaksis pola arti kata. Analisis ini

terhadap membantu dalam membaca sandi makna

pembelajaran yang yang mendasari puisi. Ini jelas

sudah dilakukan. mengutarakan yang penyair benar-benar

 Menarik kesimpulan ingin menyampaikan. Puisi Browning

tentang pembelajaran "Patriot ke Pengkhianat" merangsang

membaca nyaring pertimbangan hati-hati dan perhatian. Puisi

dengan naskah. commit to usermenjelaskan bahwa bagaimana ketenaran

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan ketenaran adalah sekilas. Itu tidak Last Word' oleh Dr AR Tabassum.

berlangsung lama dan bukan sesuatu Membahas unsur cerita, seperti sudut

bergantung pada. Orang-orang dengan pandang, karakter dan elemen alegoris,

daya juga menghadapi musik pada tahap dibahas secara detail sehingga dapat

tertentu dalam kehidupan mereka. Puisi ini memberikan wawasan yang lebih baik dari

adalah evaluasi tajam dari ketegangan dan cerita. Cerita dianalisis gayanya dalam hal

kompleksitas masyarakat. Itu puisi adalah kiasan mana gramatikal, leksikal dan sebuah komentar pada pasang surut dan skema fonologi dianggap mengikuti daftar aliran politik, kekuasaan dan sifat manusia kategori linguistik dan gaya yang juga. diusulkan oleh Leech and Short. Analisis gaya puisi telah Difokuskan fitur pengulangan, paralelisme, membawa semua makna yang mendasari aliterasi, harmoni, assonansi dan sajak. ke permukaan dan ditambahkan untuk Akhirnya, temuan dan kesimpulan yang membuatnya transparan. Perangkat gaya, diberikan untuk meringkas diskusi. nada, diksi dan semua rincian lainnya Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam puisi meningkatkan banding. Dari sama-sama menganalisis menggunakan penelitian di atas dapat diketahui bahwa gaya bahasa. Perbedaan dengan penelitian penelitian tersebut sama-sama membahas ini adalah tidak menganalisis melalui aspek tentang puisi yang dikaji dengan stilistika. bunyi, diksi, citraan, dan nilai pendidikan Irshad hanya mengkaji gaya bahasa saja karakter. Sehingga dapat diketahui bahwa

tanpa menganalisis nilai pendidikan penelitian ini lebih lengkap dalam

karakter. Bila dibandingkan dengan pengkajian stilistikanya dibandingkan

penelitian ini, maka sangat jelas ditemui. penelitian Khan.

Karena penelitian ini membahas tentang Munir (2013: 1) Permasalahan

stilistika dan juga nilai pendidikan penelitiannya yaitu diksi dan majas serta

karakter. Untuk itu kelebihan dari fungsinya dalam kumpulan puisi.

penelitian ini adalah dilihat dari segi nilai Nyanyian dalam Kelam karya Sutikno

pendidikan karakter yang tidak dilakukan W.S. Tujuan penelitiannya yaitu untuk

oleh Irshad. mengetahui penggunaan diksi dan majas

Khan, dkk (2015: 11) serta fungsinya. Pendekatannya

menyatakan bahwa dalam artikel ini menggunakan pendekatan stilistika. Data

dilakukan analisis gaya cerita pendek 'Thecommit to userpenelitiannya yaitu data deskriptif yang

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berupa frasa, kata, dan kalimat dalam digunakan tidak hanya dapat memberikan

kumpulan puisi Nyanyian dalam Kelam dasar deskriptif rinci untuk interpretasi

karya Sutikno W.S. Hasil penelitian novel, tetapi juga mengidentifikasi fitur

membuktikan adanya wujud penggunaan bahasa penting yang mungkin tidak

diksi dan majas serta fungsinya. Diksi yang diperhatikan oleh para kritikus. Penelitian

dimaksud seperti kata serapan dari bahasa yang dilakukan oleh Noval sama halnya

Jawa, bahasa asing, dan pemanfaatan dengan penelitian ini yaitu sama-sama sinonim. Majas yang dimaksud seperti menggunakan gaya. Namun, perbedaannya perbandingan, metafora, perumpamaan yaitu terletak pada aspek bunyi, diksi, epos, personifikasi, metonimia, sinekdoke, citraan, dan nilai pendidikan karakter dan alegori. Sejalan dengan penelitian belum Noval teliti. Jadi dapat disimpulkan Munir, penelitian ini juga membahas bahwa penelitian lebih unggul dari tentang diksi dan majas. Namun, dalam penelitian Noval dalam aspek bunyi, diksi, penelitian ini aspek stilistikanya lebih citraan, dan nilai pendidikan karakter. lengkap yaitu dengan menggunakan aspek bunyi, citraan, dan nilai pendidikan SIMPULAN karakternya juga di analisis. Sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan memberi pemahaman yang lebih detail dari pembahasan mengenai aspek-aspek penelitian yang dilakukan oleh Munir. stilistika dan nilai pendidikan karakter Noval (2013: 452) tulisan ini Antologi Geguritan Nalika Lumuh

dimaksudkan untuk membahas konsep Nganggur karya Yoko Kasudra meliputi:

"kegelapan" di Jantung of Pertama, unsur stilistika Antologi Geuritan

Darkness. Ini menggabungkan analisis Nalika Lumuh Nganggur karya Yoko

linguistik dan gaya cukup rinci dari novel Kasudra mengkaji aspek bunyi, yaitu

dalam hal pengaturan, pilihan leksikal, asonansi, aliterasi, repetisi. asonansi vokal

dan pilihan tata bahasa bahwa semua /a/ yang dibaca [O] dijumpai 7 data,

menunjukkan misteri, ketidakjelasan, asonansi vokal /i/ dijumpai 16 data,

kemuraman, dan kemudian gelap. Sebuah asonansi vokal /i/ yang dibaca [I] dijumpai

linguistik dan analisis gaya novel 11 data, asonansi vokal /e/ yang dibaca /ê/

digunakan untuk menampilkan nilai sastra dijumpai 52 data, asonansi /e/ dijumpai 9

novel. Kebanyakan khusus semua data, asonansi /u/ dijumpai 15 data.

linguistik dan perangkat gaya yangcommit to userAliterasi /b/ dijumpai 2 data, aliterasi /d/

17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dijumpai 5 data, aliterasi /k/ dijumpai 8 pleonasme, metafora, alegori, alusi,

data, aliterasi /m/ dijumpai 3 data, aliterasi asisiasi. Gaya bahasa hiperbola terdapat 2

/ŋ/ dijumpai 7 data, aliterasi /p/ dijumpai 2 data, metonimia terdapat 2 data,

data, aliterasi /s/ dijumpai 10 data, aliterasi personifikasi terdapat 2 data,

/t/ dijumpai 7 data. Repetisi dijumpai 25 perumpamaan terdapat 2 data, pleonasme

data. Dari hasil tersebut asonansi yang terdapat 2 data, metafora terdapat 2 data,

paling dominan adalah asonansi vokal /e/ alegori terdapat 2 data, alusi terdapat 1 yang dibaca /ê/ yaitu terdapat 52 data, data, dan asosiasi terdapat 1 data. Dari aliterasi yang paling dominan adalah kesekian data pada gaya bahasa tidak ada aliterasi /s/ yaitu terdapat 10 data, dan yang paling dominan, karena jumlah data repetisi terdapat 25 data. yang ditemukan dari setiap gaya bahasa itu Kedua, unsur stilisika Antologi sama yaitu terdapat 2 data disetiap jenis Geguritan Nalika Lumuh Nganggur karya gaya bahasanya. Yoko Kasudra Yoko Kasudra yang mengkaji diksi yaitu menggunakan berbagai gaya bahasa dalam kata konotasi, kata sapaan dan nama diri, geguritannya agar hasil karangannya lebih dan kata vulgar. Kata konotatif terdapat 5 indah, unik, dan bermakna. data, kata sapaan khas dan nama diri Keempat, citraan dalam Antologi terdapat 8 data, kata vulgar terdapat 4 data. Geguritan Nalika Lumuh Nganggur karya Dalam antologi geguritan ini dijumpai Yoko Kasudra yaitu citra penglihatan, citra banyak kata sapaan khas dan nama diri pendengaran, citra perabaan, dan citra

yaitu: ndhuk, cah ayu, Ni, ibu, wuk, biyung, gerak. Citra penglihatan terdapat 3 data,

jeng, da ratu. Konotasi yang dipakai citra pendengaran terdapat 3 data, citra

adalah konotasi yang baik karena antologi perabaan terdapat 2 data, dan citra gerak

geguritan banyak menggunakan terdapat 1 data. Pencitraan yang sering

perlambangan atau kiasan. Kata vulgar muncul adalah citra penglihatan dan citra

yang ditemukan juga tidak terlalu kasar pendengaran. Pencitraan ini dimaksudkan

dan buruk. untuk memberikan image yang indah

Ketiga, gaya bahasa dalam Antologi terhadap geguritan.

Geguritan Nalika Lumuh Nganggur karya Kelima, nilai pendidikan karakter

Yoko Kasudra yaitu gaya bahasa dalam Antologi Geguritan Nalika Lumuh

perbandingan meliputi hiperbola, Nganggur karya Yoko Kasudra yaitu

metonomia, personifikasi, perumpamaan,commit to userreligius, tanggung jawab, kreatif, jujur,

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mandiri, peduli lingkungan, rasa ingin keras terdapat 1 data, cinta tanah air

tahu, peduli sosial, kerja keras, dan cinta terdapat 1 data. Adapaun yang paling

tanah air. Nilai religius terdapat 4 data, dominan dalam nilai pendidikan karakter

tanggung jawab terdapat 2 data, kreatif adalah nilai religius yaitu terdapat 4 data

terdapat 1 data, jujur terdapat 2 data, yang diperoleh. Pengarang lebih

mandiri terdapat 2 data, peduli lingkungan mengedepankan nilai pendidikan religius

terdapat 1 data, rasa ingin tahu terdapat 3 agar pembaca lebih taat kepada sang data, peduli sosial terdapat 1 data, kerja Pencipta.

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Irshad, Ayesa. 2015. Stylistic Analysis of Robert Browning‟s Poem “Patriot into Traitor”. Vol.6(4).pp.11-19.

Kasudra, Yoko. 2013. Antologi Geguritan Nalika Lumuh Nganggur. Trenggalek: Paramarta.

Khan, Abdul Bari, dkk. 2015. Stylistic Analysis of the Short Story „The Last Word‟ by Dr. A. R. Tabassum. Vol.6(3).pp.11-14.

Munir, Saiful, dkk. 2013. Diksi dan Majas dalam Kumpulan Puisi „Nyanyian dalam Kelam‟ karya Sutikno W.S. vol.2(1).pp.1-10.

Noor, Rendyanto. 2007. Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.

Noval, Khalil Hassan. 2013. Darkness in Conrad‟s Heart of Darkness: A Liungistic and Stylistic Analysis. Vol.3(3).pp.452-458.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

commit to user

19