PEMILIH DKI DAN KINERJA PETAHANA

Temuan Survei 24 – 29 Juni 2016

Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 [email protected] | www.saifulmujani.com

Tujuan Survei

} Survei sikap dan perilaku calon pemilih Prov. DKI Jakarta ini dilakukan untuk mengetahui siapa di antara nama-nama tokoh Prov. DKI Jakarta yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada, setidaknya kalau diadakan sekarang.

} Mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan- pilihan tersebut.

} Tujuannya memberikan masukkan pada publik DKI tentang kemungkinan politik DKI ke depan

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 2 Metodologi • Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Prov. DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum pada Februai 2017, yakni mereka yang sudah berumur 16 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. • Dalam survei ini jumlah sampel acak sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling. RT di tingkat Kab/Kota dipilih dengan jumlah proporsional. Namun, respond rate lebih rendah, 646 responden (78.8%), dan ini yang dianalisis. Toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sebesar ±3,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen. • Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. • Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 3 Flow Chart Penarikan Sampel

Populasi RT tingkat Provinsi

Kota 1 Kota k RT di tingkat Kab/Kota dipilih secara random dengan jumlah proporsional … … RT 1 … RT m RT 1 … RT n

Di masing-masing RT/Lingkungan KK1 KK2 dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara random Laki-laki Perempuan Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 4 VALIDASI SAMPEL Profil Demografi dan Wilayah Sampel

KATEGORI POPULASI SAMPEL KATEGORI POPULASI SAMPEL Gender Desa-Kota Laki-laki 50.7 49.2 Pedesaan 0.0 0.0 Perempuan 49.3 50.8 Perkotaan 100.0 100.0 Agama WILAYAH Islam 85.4 85.0 Jakarta Barat 23.3 23.4 Protestan+Katolik 10.7 11.1 Jakarta Pusat 10.9 10.9 Lainnya 3.9 4.0 Jakarta Selatan 22.1 22.2 Etnis Jakarta Timur 27.4 27.5 Jawa 36.2 36.8 Jakarta Utara 16.0 16.0 Bet awi 28.3 28.6 Kepulauan Seribu 0.3 0.0 Sunda 14.6 14.4 Cina 6.6 6.3 Bat ak 3.4 3.2 Minang 2.8 2.8 Lainnya 8.0 8.0

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 6 ELEKTABILITAS CALON GUBERNUR Ketika Survei Dilakukan Pilihan kepada Calon Gubernur (Top of Mind) Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Gubernur?... (%)

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 36.6 Yusril Ihza Mahendra 2.8 2.1 Adhyaksa Dault 0.7 Tri Rismaharini 0.6 Sjafrie Sjamsoeddin 0.6 Ridwan Kamil 0.4 Abraham Lunggana (Lulung) 0.4 Yusuf Mansur 0.3 Ganjar Pranowo 0.3 Djarot Syaiful Hidayat 0.2 Ahmad Dhani 0.2 Rieke Diah Pitaloka 0.1 Nachrowi Ramli 0.1 Biem Triani Benjamin 0.1 0.1 TT/TJ/rahasia 54.4

0 25 50 75 100

Secara spontan, mayoritas belum menyebutkan pilihannya (54,4%), (Ahok) mendapat elektabilitas terbanyak 36,6%, cukup jauh di atas Yusril Ihza Mahendra 2,8%, Sandiaga Uno 2,1%, dan calon lain di bawah 1%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 8 Tren Pilihan kepada Calon Gubernur Agustus 2015 dan Juni 2016 (Terbuka) Seandainya pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih dari nama-nama berikut? ... (%)

70 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 62.3 60 Yusril Ihza Mahendra

54.4

50 Sandiaga Uno

Tri Rismaharini 40 36.6 Sjafrie Sjamsoeddin 30

24.4 Djarot Syaiful Hidayat

20 Nachrowi Ramli

10 TT/TJ 2.8 1.6 2.1 0 0.00.00.30.20.0 0.20.10.6 Agust 2015 Juni 2016

Trend terbuka: dalam sepuluh bulan, elektabilitas kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik 12,2%, sementara calon lain tidak banyak berubah. Yang belum menentukan pilihan menurun.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 9 Pilihan kepada Calon Gubernur (Simulasi Semi Terbuka)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih dari nama- nama berikut? ... (%)

Basuki Tjahaja 53.4 Yusril Ihza Mahendra 10.4 Tri Rismaharini 5.7 Sandiaga Uno 5.1 Yusuf Mansur 4.6 Adhyaksa Dault 2.6 Abraham Lunggana 1.8 Rieke Diah Pitaloka 1.5 Sjafrie Sjamsoeddin 1.3 Djarot Syaiful Hidayat 0.8 Nachrowi Ramli 0.8 Anis Matta 0.7 Abdullah Azwar Anas 0.6 Muhammad Idrus 0.3 Boy Bernardi Sadikin 0.2 Triwisaksana 0.2 Suyoto 0.2 Biem Triani Benjamin 0.1 Prasetyo Edi Marsudi 0.1 Mischa Hasnaeni Moein 0.0 Heru Budi Hartono 0.0 Ferrial Sofyan 0.0 Lainnya 0.3 Tidak tahu/rahasia 9.4 0 25 50 75 100

Daftar nama semi terbuka, 22 calon yang diperlihatkan dan masih boleh memilih calon lain. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling tinggi 53,4%, kemudian Yusril Ihza Mahendra 10,4%, Tri Rismaharini 5,7%, Sandiaga Uno 5,1%, Yusuf Mansur 4,6%, dan calon lain di bawah 3%. Yang menyatakan “tidak tahu” sebanyak 9,4%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 10 Tren Pilihan kepada Calon Gubernur Agustus 2015 dan Juni 2016 (Semi Terbuka) Seandainya pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih dari nama-nama berikut? ... (%)

60 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 53.4 Yusril Ihza Mahendra 50 Tri Rismaharini

40 Sandiaga Uno 37.2 Yusuf Mansur 30 Sjafrie Sjamsoeddin

20 Djarot Syaiful Hidayat

13.3 10.4 Nachrowi Ramli 10 9.4 7.3 5.7 5.14.6 TT/TJ 1.9 1.3 0 0.21.2 0.8 Agust 2015 (25 nama) Juni 2016 (22 nama)

Tren semi terbuka: dalam sepuluh bulan, elektabilitas kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik 16,2%, Sandiaga Uno naik 4,9%, Yusril Ihza Mahendra dan Yusuf Mansur tidak masuk dalam simulasi survei Agustus 2015, sementara calon lain tidak banyak berubah.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 11 Alasan Memilih

Jelaskan alasan UTAMA memilih nama tersebut sebagai Gubernur? ... (%) Base: Responden yang memilih Calon Gubernur

Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 38.0 Orangnya tegas/berwibawa 15.0 Berpengalaman di pemerintahan 8.4 Orangnya perhatian pada rakyat 6.0 Orangnya jujur/bersih dari praktek KKN 5.5 Tokoh agama 5.4 Belum tahu nama/calon lain 5.3 Orangnya pintar/berpendidikan 4.7 Muslim/Seiman 1.9 Putra daerah DKI JAKARTA 1.4 Berasal dari partai yang saya dukung 1.3 Tokoh partai politik 0.7 Ikut pilihan orang lain/keluarga/warga sekitar 0.7 Sopan/santun 0.6 Berasal dari keluarga tokoh politik/masyarakat 0.5 Pengusaha 0.4 Ada hubungan keluarga 0.1 Lainnya 3.5 TT/TJ 0.6

0 25 50 75 100

Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya dan Orangnya tegas/berwibawa merupakan alasan paling banyak untuk memberikan elektabilitas.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 12 Alasan Khusus Memilih Kandidat

Nama Calon Basuki Alasan Umum Tjahaja Yusril Ihza Tri Sandiaga Yusuf Purnama Mahendra Rismaharini Uno Mansur (Ahok) Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 38,0 57,4 6,7 45,4 3,0 0,0 Orangnya tegas/berwibawa 15,0 19,5 4,5 6,6 10,7 0,0 Berpengalaman di pemerintahan 8,4 5,9 22,9 10,9 0,0 0,0 Orangnya perhatian pada rakyat 6,0 3,5 9,2 12,7 19,8 2,3 Orangnya jujur/bersih dari praktek KKN 5,5 5,8 5,5 2,7 5,1 2,3 Tokoh agama 5,4 0,3 4,1 0,0 0,0 79,7 Belum tahu nama/calon lain 5,3 4,4 4,4 3,4 15,0 4,0 Orangnya pintar/berpendidikan 4,7 1,2 17,2 0,0 17,6 3,4 Muslim/Seiman 1,9 0,0 6,0 6,2 2,1 0,0 Putra daerah DKI JAKARTA 1,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Berasal dari partai yang saya dukung 1,3 0,6 0,0 3,2 5,1 0,0 Tokoh partai politik 0,7 0,0 3,8 0,0 0,0 0,0 Ikut pilihan orang lain/keluarga/warga sekitar 0,7 0,2 4,1 0,0 2,1 0,0 Sopan/santun 0,6 0,0 1,3 2,5 3,8 2,4 Berasal dari keluarga tokoh politik/masyarakat 0,5 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 Pengusaha 0,4 0,0 0,0 0,0 7,7 0,0 Ada hubungan keluarga 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Lainnya 3,5 1,3 6,9 6,4 8,2 2,3 TT/TJ 0,6 0,0 2,4 0,0 0,0 3,5

Alasan seiman cukup kecil (1,9%), bersih dari korupsi juga tidak menjadi alasan menonjol memilih mereka, dan merata bagi semua calon.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 13 Pilihan kepada Calon Gubernur (lima nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada lima nama berikut ini? ... (%)

Basuki Tjahaja Purnama 54.8 (Ahok)

Yusril Ihza Mahendra 17.7

Tri Rismaharini 11.2

Nachrowi Ramli 3.4

Sjafrie Sjamsoeddin 2.0

TT/TJ 10.9

0 25 50 75 100 Simulasi 5 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 54,8%, Yusril Ihza Mahendra 17,7%, Tri Rismaharini 11,2%, Nachrowi Ramli 3,4%, dan Sjafrie Sjamsoeddin 2%. Yang tidak tahu sebanyak 10,9%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 14 Pilihan kepada Calon Gubernur (lima nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada lima nama berikut ini? ... (%)

Basuki Tjahaja Purnama 54.5 (Ahok)

Yusril Ihza Mahendra 17.2

Tri Rismaharini 10.9

Sandiaga Uno 5.3

Sjafrie Sjamsoeddin 2.2

TT/TJ 9.9

0 25 50 75 100 Simulasi 5 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 54,5%, Yusril Ihza Mahendra 17,2%, Tri Rismaharini 10,9%, Sandiaga Uno 5,3%, dan Sjafrie Sjamsoeddin 2,2%. Yang tidak tahu sebanyak 9,9%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 15 Pilihan kepada Calon Gubernur (empat nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada empat nama berikut ini? ... (%)

100

75

55.3

50

25 19.1 12.5 10.5 2.7

0 Basuki Tjahaja Yusril Ihza Tri Rismaharini Sjafrie TT/TJ Purnama (Ahok) Mahendra Sjamsoeddin

Simulasi 4 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 55,3%, Yusril Ihza Mahendra 19,1%, Tri Rismaharini 12,5%, dan Sjafrie Sjamsoeddin 2,7%. Yang tidak tahu sebanyak 10,5%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 16 Pilihan kepada Calon Gubernur (tiga nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada tiga nama berikut ini? ... (%)

100

75

55.2

50

25 21.0 13.2 10.6

0 Basuki Tjahaja Yusril Ihza Tri Rismaharini TT/TJ Purnama (Ahok) Mahendra

Simulasi 3 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 55,2%, Yusril Ihza Mahendra 21%, dan Tri Rismaharini 13,2%. Yang tidak tahu sebanyak 10,6%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 17 Pilihan kepada Calon Gubernur (tiga nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada tiga nama berikut ini? ... (%)

100

75

57.0

50

25 21.4 13.9 7.7

0 Basuki Tjahaja Tri Rismaharini Sjafrie Sjamsoeddin TT/TJ Purnama (Ahok)

Simulasi 3 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 57%, Tri Rismaharini 21,4% dan Sjafrie Sjamsoeddin 7,7%. Yang tidak tahu sebanyak 13,9%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 18 Pilihan kepada Calon Gubernur (tiga nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada tiga nama berikut ini? ... (%)

100

75

58.2

50

24.1 25 13.9 3.8

0 Basuki Tjahaja Yusril Ihza Sjafrie Sjamsoeddin TT/TJ Purnama (Ahok) Mahendra

Simulasi 3 nama. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 58,2%, Yusril Ihza Mahendra 24,1% dan Sjafrie Sjamsoeddin 3,8%. Yang tidak tahu sebanyak 13,9%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 19 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75

59.4

50

26.3 25 14.3

0 Basuki Tjahaja Yusril Ihza Mahendra TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 59,4% sementara unggul atas Yusril Ihza Mahendra 26,3%. Selisih keduanya 33,1% Yang tidak tahu sebanyak 14,3%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 20 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75

58.4

50

26.6 25 15.0

0 Basuki Tjahaja Tri Rismaharini TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 58,4% sementara unggul atas Tri Rismaharini 26,6%. Selisih keduanya 31,8% Yang tidak tahu sebanyak 15%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 21 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 62.8

50

25 21.3 15.9

0 Basuki Tjahaja Sjafrie Sjamsoeddin TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 62,8% sementara unggul atas Sjafrie Sjamsoeddin 15,9%. Selisih keduanya 46,9% Yang tidak tahu sebanyak 21,3%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 22 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 61.0

50

25 19.2 19.8

0 Basuki Tjahaja Sandiaga Uno TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 61% sementara unggul atas Sandiaga Uno 19,2%. Selisih keduanya 41,8% Yang tidak tahu sebanyak 19,8%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 23 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 62.6

50

25 21.0 16.4

0 Basuki Tjahaja Nachrowi Ramli TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 62,6% sementara unggul atas Nachrowi Ramli 16,4%. Selisih keduanya 46,2% Yang tidak tahu sebanyak 21%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 24 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 62.2

50

25 17.7 20.2

0 Basuki Tjahaja Adhyaksa Dault TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 62,2% sementara unggul atas Adhyaksa Dault 17,7%. Selisih keduanya 44,5% Yang tidak tahu sebanyak 20,2%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 25 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 63.0

50

25 21.5 15.5

0 Basuki Tjahaja Djarot Syaiful Hidayat TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 63% sementara unggul atas Djarot Syaiful Hidayat 15,5%. Selisih keduanya 47,5% Yang tidak tahu sebanyak 21,5%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 26 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75 63.4

50

23.3 25 13.3

0 Basuki Tjahaja Abraham Lunggana TT/TJ Purnama (Ahok) (Lulung)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 63,4% sementara unggul atas Abraham Lunggana (Lulung) 13,3%. Selisih keduanya 50,1% Yang tidak tahu sebanyak 23,3%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 27 Pilihan kepada Calon Gubernur (dua nama)

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jika yang maju hanya ada dua nama berikut ini?... (%)

100

75

59.6

50

22.3 25 18.1

0 Basuki Tjahaja Yusuf Mansur TT/TJ Purnama (Ahok)

Head to Head. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 59,6% sementara unggul atas Yusuf Mansur 22,3%. Selisih keduanya 37,7% Yang tidak tahu sebanyak 18,1%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 28 Temuan

} Sampai survei di bulan Juni 2016, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum mendapatkan lawan seimbang. Selisih elektabilitasnya dengan saingan terdekatnya masih jauh, di atas 30%.

} Dalam simulasi terbuka, secara spontan, mayoritas belum menyebutkan pilihannya (54,4%), Ahok mendapat elektabilitas terbanyak 36,6%, cukup jauh di atas Yusril Ihza Mahendra 2,8%, Sandiaga Uno 2,1%, dan calon lain di bawah 1%.

} Dalam simulasi semi terbuka (responden diberi daftar nama 22 calon untuk dipilih, dan boleh memilih nama lainnya di luar daftar). Ahok tetap yang paling tinggi, bahkan mencapai mayoritas (53,4%), kemudian Yusril Ihza Mahendra 10,4%, Tri Rismaharini 5,7%, Sandiaga Uno 5,1%, Yusuf Mansur 4,6%, dan calon lain di bawah 3%. Yang tidak tahu sebanyak 9,4%.

} Gap antara Ahok dan lawannya yang terkuat dalam simulasi semi terbuka sebesar 43%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 29 Temuan

} Dukungan pada Ahok dalam simulasi 2-5 calon, dukungan pada Ahok selalu di atas 54% siapapun kemungkinan lawannya.

} Dibanding survei bulan Agustus 2015, elektabilitas kepada Ahok naik cukup tinggi. Dalam simulasi spontan, elektabilitasnya naik 12,2%. Dan dalam simulasi semi terbuka naik 16,2%. Sementara lawan-lawannya tidak banyak mengalami kemajuan.

} Mengapa Ahok mendapat dukungan cukup jauh dari lawan-lawannya untuk sementara ini? Salah satu kemungkinannya adalah penilaian positif pada kinerjanya sebagai gubernur petahana.

} Yang memilih Ahok banyak yang menyebutkan sudah ada hasil kerjanya. Ahok juga dinilai berani dan berwibawa sebagai pemimpin.

} Berikut adalah penilaian lebih luas atas kinerja Petahana.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 30 KINERJA PETAHANA Kinerja Petahana

Secara Umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kerja (kinerja) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI JAKARTA?...(%)

100 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Djarot Syaiful Hidayat

75 62.5

50 38.8 36.4 23.7 25 17.2 7.2 5.7 1.8 4.7 2.0 0 Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas TT/TJ sama sekali

Warga yang sudah puas atas kinerja Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur ada 69,7%. Sementara kinerja Djarot Syaiful Hidayat sebagai wakil Gubernur sudah memuaskan 40,6% warga.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 32 Tren Kepuasan terhadap Kinerja Petahana

Secara Umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kerja (kinerja) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI JAKARTA?...(%)

80

70 69.7

63.0 60 Puas terhadap kinerja Ahok

50

40.6 40 Puas terhadap kinerja Djarot 32.3 30

20

10

0 Agust 2015 Juni 2016 Kepuasan kepada pasangan petahana semakin tinggi.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 33 Menginginkan Petahana Kembali

Apakah Ibu/Bapak menginginkan kembali atau tidak menginginkan kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur Jakarta periode 2017-2022 mendatang? (%)

100 Agust 2015 Juni 2016

75 58 49 50 40 33

25 11 9

0 Ya, menginginkan Tidak menginginkan TT/TJ kembali kembali

Ada 58% warga yang saat ini menginginkan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Naik signifikan dibanding Agustus 2015 (49%).

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 34 Kondisi Ekonomi Sekarang Dibanding Tahun Lalu

Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi Prov. DKI Jakarta SEKARANG menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding TAHUN LALU? …(%)

100

75

50 35 33

25 22

7 1 2 0 Jauh lebih Lebih Buruk Tidak ada Lebih Baik Jauh lebih baik TT/TJ buruk perubahan

Warga yang menilai kondisi ekonomi sudah lebih baik lebih banyak dibanding yang menilai lebih buruk.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 35 Kondisi Sarana dan Prasarana

Bagaimana penilaian Ibu/Bapak terhadap kondisi yang ada di DKI Jakarta saat ini.....? ..... (%)

Kondisi rumah sakit/puskesmas DKI Jakarta 92

Pelayanan pemerintah di kelurahan, kecamatan bagi warga 91

Pengadaan Jaringan listrik bagi warga 90

Kondisi gedung sekolah di DKI Jakarta 88

Ketersediaan air bersih bagi warga 87

Kondisi jalan-jalan di sekitar tempat tinggal 83

Kondisi jalan raya di DKI Jakarta 82

Kondisi kebersihan dan pengelolaan sampah 81

Kondisi keamanan 79

Kondisi saluran air dan daerah resapan untuk mencegah banjir 72

Keteraturan pedagang kaki lima 62

Kondisi kelancaran transportasi 42

Baik/Sangat baik

Mayoritas (sudah di atas 50%) warga sudah menilai kondisi infrastukrur (sarana/prasarana) di Jakarta sudah baik/sangat baik. Hanya dalam kelancaran transportasi yang menilai baik/sangat baik masih di bawah 50%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 36 Pelaksanaan Pemerintahan

Bagaimana Ibu/Bapak melihat kondisi pelaksanaan pemerintahan di Prov. DKI Jakarta sekarang ini? sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? …(%)

100

75

52 50 33

25

5 8 1 1 0 Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat TT/TJ Buruk

Kondisi pelaksanaan pemerintahan di Prov. DKI Jakarta sudah cukup banyak dinilai baik.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 37 Temuan

} Kinerja Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur petahana juga memuaskan semakin banyak warga DKI Jakarta. Dalam survei di bulan Juni 2016, warga yang sudah puas atas kinerja Ahok 69,7%, lebih banyak dibanding survei di bulan Agustus 2015. Saat itu warga yang puas 63%.

} Warga yang menginginkan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta juga semakin banyak. Dalam survei di bulan Juni 2016, warga yang ingin Ahok kembali menjadi gubernur 58%, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49%.

} Keinginan agar Ahok kembali menjadi gubernur sangat konsisiten dengan pilihan atas Ahok dalam simulasi 2-5 calon.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 38 AGAMA DAN ETNIS UNTUK PEMIMPIN Dua isu SARA ini sering mengemuka dalam pembicaraan publik menjelang Pilkada DKI Jakarta. Seberapa penting isu ini terhadap kontestasi antara calon gubrnur DKI Jakarta? Isu: Muslim Tidak Boleh Dipimpin Bukan Muslim Ada satu pandangan atau keyakinan bahwa orang Islam tidak boleh dipimpin oleh orang yang beragama bukan Islam dalam sebuah pemerintahan seperti DKI Jakarta walaupun Indonesia atau DKI Jakarta bukan negara atau provinsi Islam melainkan negara atau provinsi berasas Pancasila dan UUD 45. Seberapa setuju atau tidak setuju Ibu/Bapak dengan pandangan atau keyakinan itu?...(%)

100

75

48 50

29

25 12 8 2 0 Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak Tidak setuju tahu/jawab

Warga DKI hampir terbelah dalam soal apakah Muslim boleh dimpin oleh non-Muslim.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 40 Isu: Etnis Minoritas Tidak Boleh Memimpin Mayoritas Ada yg berpandangan bahwa orang dari kelompok etnik atau suku bangsa lebih kecil (minoritas) tidak boleh memimpin orang-orang dari kelompok etnik lebih besar atau mayoritas dalam sebuah pemerintahan seperti DKI Jakarta ini walaupun Indonesia atau DKI Jakarta tak berasas pada etnik tertentu. Seberapa setuju atau tidak setuju Ibu/Bapak dengan pandangan itu?...(%)

100

75 64

50

25 20 10 4 2 0 Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak Tidak setuju tahu/jawab

Sementara itu faktor etnik kurang kuat dibanding faktor agama. Sebanyak 66% warga DKI tidak mempersoalkan satu etnik minoritas memimpin etnik-etnik lain yang membentuk kekuatan mayoritas.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 41 Efek Isu Agama dan Etnis terhadap Elektabilitas (Simulasi 5 Nama)

Basuki Tjahaja Sandiaga Sjafrie Tri Yusril Ihza Kategori Base TT/TJ Purnama Uno Sjamsoeddin Rismaharini Mahendra (Ahok) Muslim tidak boleh dipimpin Bukan Muslim? Sangat setuju 12.3 9.3 12.4 5.7 14.9 45.8 11.8 Setuju 29.4 28.7 7.6 4.3 19.0 30.0 10.5 Tidak setuju 48.3 81.2 2.8 0.5 6.3 4.8 4.4 Sangat tidak setuju 2.2 86.4 0.0 0.0 0.0 13.6 0.0 Tidak tahu/jawab 7.8 49.5 1.7 0.0 5.4 2.1 41.3 Etnis minoritas tidak boleh memimpin etnis mayoritas? Sangat setuju 4.1 10.2 10.2 0.0 19.4 46.4 13.8 Setuju 19.8 32.7 7.0 5.1 20.1 27.4 7.7 Tidak setuju 64.4 64.8 5.0 1.7 8.6 13.4 6.6 Sangat tidak setuju 2.0 73.5 13.0 0.0 0.0 13.5 0.0

Efek isu agama dan etnik terhadap elektabilitas terlihat signifikan. Isu agama dan etnis ini paling terlihat terutama bila yang bersaing Ahok versus Yusril.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 42 TEMAN AHOK VS. PARTAI Eksperimen: Efek Pencalonan oleh Relawan vs. Partai

} Satu cara terbaik untuk melihat hubungan kausal, atau efek satu independent variable atas dependent variable, adalah dengan survei eksperimental.

} Di sini, akan dimasukan pencalonan oleh relawan (Teman Ahok) dan oleh partai sebagai stimulus, apakah masing-masing memberikan efek signifikan pada elektabiltas Ahok.

} Berikut hasilnya.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 44 EKSPERIMEN 1 Eksperimen 1: Kontrol (T1) Memilih Ahok (N=216, MOE=± 6,8%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon gubernur DKI Jakarta, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75 57.1

50 30.8

25 12.1

0 Ya Tidak Tidak tahu

Konstan (tanpa stimulus) Ahok dipilih 57,1%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 46 Eksperimen 1: Treatment 1 (T2) Memilih Ahok bila INDEPENDEN, hanya diusung TEMAN AHOK (N=209, MOE=± 6,9%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon INDEPENDEN yang DIUSUNG oleh “TEMAN AHOK” yang telah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP pemilih DKI, TANPA DIDUKUNG oleh partai politik manapun, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75 54.7

50 31.7

25 13.6

0 Ya Tidak Tidak tahu

Ahok dipilih oleh 54,7%

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 47 Eksperimen 1: Treatment 2 (T3) Memilih Ahok bila hanya diusung PDI Perjuangan tanpa TEMAN AHOK (N=221, MOE=± 6,7%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon hanya dari PDI- PERJUANGAN, TANPA DIDUKUNG oleh “TEMAN AHOK” yang telah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP pemilih DKI, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75 58.5

50

28.3

25 13.3

0 Ya Tidak Tidak tahu

Ahok dipilih oleh 58,5%, bila dicalonkan PDI Perjuangan

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 48 Perbandingan Respon dalam Eksperimen 1:

Test Selisih elektabilitas t-statistic p-value Sample size

T1 – T2 2,441 0,507 0,613 N1=216 N2=209 T1 – T3 -1,324 -0,281 0,779 N1=216 N3=221 T2 – T3 -3,765 -0,778 0,437 N2=209 N3=221

Secara statistik tidak ada efek signifikan pada elektabilitas Ahok, apakah dicalonkan oleh PDI Perjuangan atau hanya oleh Teman Ahok.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 49 EKSPERIMEN 2 Eksperimen 2: Kontrol (T1) Memilih Ahok (N=219, MOE=± 6,8%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon gubernur DKI Jakarta, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75

50.8 50 36.1

25 13.1

0 Ya Tidak Tidak tahu

Ahok akan dipilih oleh 50,8% warga Jakarta,

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 51 Eksperimen 2: Treatment 1 (T2) Memilih Ahok bila INDEPENDEN, hanya diusung TEMAN AHOK (N=214, MOE=± 6,8%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon INDEPENDEN yang DIUSUNG oleh “TEMAN AHOK” yang telah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP pemilih DKI, TANPA DIDUKUNG oleh partai politik manapun, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75 58.9

50

27.8 25 13.4

0 Ya Tidak Tidak tahu

Ahok akan dipilih oleh 58,9% warga Jakarta,

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 52 Eksperimen 2: Treatment 2 (T3) Memilih Ahok bila diusung KOALISI PARTAI tanpa TEMAN AHOK (N=213, MOE=± 6,9%)

Warga DKI Jakarta akan memilih gubernur tahun depan. Bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon hanya dari KOALISI PDI-PERJUANGAN, HANURA, dan NASDEM, TANPA DIDUKUNG oleh “TEMAN AHOK” yang telah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP pemilih DKI, apakah Ibu/Bapak akan memilihnya? … (%)

100

75 59.4

50

26.0 25 14.6

0 Ya Tidak Tidak tahu

Ahok akan dipilih oleh 59,4% warga Jakarta,

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 53 Perbandingan Respon dalam Eksperimen 2:

Test Selisih elektabilitas t-statistic p-value Sample size

T1 – T2 -8,081 -1,690 0,092 N1=216 N2=209 T1 – T3 -8,632 -1,805 0,072 N1=216 N3=221 T2 – T3 -0,551 -0,115 0,908 N2=209 N3=221

Tidak ada efek koalisi partai maupun Teman Ahok yang secara statistik signifikan atas elektabilitas Ahok.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 54 Temuan Eksperimen

} Ahok cenderung dipilih oleh mayoritas warga DKI kalau pemilihan diadakan ketika survei. } Bagi waga DKI tidak penting siapa yang mencalonkan Ahok, apakah relawan Teman Ahok saja, koalisi partai, atau hanya satu partai yang bisa mencalonkan tanpa koalisi, yakni PDI Perjuangan. } Yang penting Ahok menjadi calon, dan kemungkinan besar ia akan dipilih mayoritas ketika survei diadakan. } Tentu saja harus dicermati hingga hari H karena pemilih DKI dinamis, dan harus mempertimbangkan kejadian-kejadian apa yang akan terjadi hingga hari H nanti.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 55 PARTAI POLITIK Top of Mind: Pilihan Partai

Jika pemilu untuk memilih anggota DPR diadakan sekarang ini, partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih? ... (%)

50 45

40

30 21 20

10 9 5 5 5 3 2 2 1 1 1 0 0 0 PDIP GERINDRA PKS GOLKAR PPP DEMOKRAT NASDEM PERINDO PKB PAN HANURA PBB PBNU TT/TJ/rahasia

Jika pemilu dilakukan saat ini, secara spontan PDI Perjuangan paling banyak dipilih, cukup dominan atas Gerindra, PKS, Golkar, PPP, Demokrat, dan partai lain di bawah 3%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 57 Pilihan Partai (Semi Terbuka)

Jika pemilu untuk memilih anggota DPR diadakan sekarang ini, partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih? ... (%)

Pileg 2014 Survei Agustus 2015 Survei Juni 2016 35

30 29 27.2 25.6 25 25 24

20

15 12 1111.4 11 10 10 9 9 7 7.0 76.6 7 6 5.8 6 5.1 5 5 4 5 3.6 3 2 2 2.2 1.9 1.7 1 11.0 1 1 00.5 1 00.0 00.0 0 0.3 0 0 PDIP Gerindra PPP PKS Golkar Demokrat NasDem PKB Perindo PAN Hanura PBB PKPI PSI Lainnya TT/TJ

Jika pemilu dilakukan saat ini, PDI Perjuangan paling banyak dipilih, kemudian Gerindra, PPP, PKS, Golkar, Demokrat, Nasdem. Partai lain di bawah 3%. Dibanding pileg 2014, dukungan kepada partai umumnya menurun.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 58 Dukungan Massa Pemilih Partai terhadap Calon (Simulasi 5 Nama)

Basuki Tjahaja Sandiaga Sjafrie Tri Yusril Ihza Kategori Base TT/TJ Purnama Uno Sjamsoeddin Rismaharini Mahendra (Ahok) PARTAI PDIP 25.6 81 2 1 7 6 3 Gerindra 11.4 37 13 2 14 32 1 PPP 7.0 28 11 2 7 39 13 PKS 6.6 26 7 8 18 34 7 Golkar 5.8 54 8 11 10 15 3 Demokrat 5.1 46 5 6 15 17 10 NasDem 3.6 87 8 0 3 0 3 PKB 2.2 24 5 5 20 24 23 Perindo 1.9 75 0 0 0 16 10 PAN 1.7 21 15 0 25 39 0 Hanura 1.0 33 15 0 15 26 11 PBB 0.5 51 0 0 0 29 20 Lainnya 0.3 0 0 0 49 0 51 TT/TJ 27.2 52 2 0 12 12 21

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 59 Temuan

} Jika pemilu dilakukan saat ini, PDI Perjuangan paling banyak dipilih (25,6%), kemudian Gerindra, PPP, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, dan partai lain di bawah 3%. Dibanding pileg 2014, dukungan kepada partai umumnya menurun.

} Sejauh ini, pemilih partai sudah mempunyai kecenderungan kepada siapa dukungan akan diberikan.

} Pemilih partai-partai yang sudah menyatakan mendukung Ahok, seperti Nasdem, Hanura, dan Golkar juga sudah condong memberikan dukungannya kepada Ahok. Pemilih Nasdem paling solid mendukung Ahok, kemudian Golkar dan Hanura.

} Pemilih PDI Perjuangan, partai terbesar di Jakarta juga sementara ini cukup solid memberikan dukungan kepada Ahok.

} Partai yang pemilihnya lebih banyak memilih calon lain adalah PPP, PKS dan PAN, ketiganya cenderung untuk memilih Yusril Ihza Mahendra. Ini menarik karena ketiganya adalah partai berbasis Islam.

} Sementara pemilih PKB masih membagi dukungan sama besar kepada Ahok dan Yusril Ihza Mahendra.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 60 KESIMPULAN Kesimpulan

} Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung tujuh bulan lagi. Sampai survei di bulan Juni 2016, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum mendapatkan lawan seimbang. Selisih elektabilitasnya dengan saingan terdekatnya masih jauh, di atas 30%.

} Dalam simulasi terbuka, secara spontan, mayoritas belum menyebutkan pilihannya (54,4%), Ahok mendapat elektabilitas terbanyak 36,6%, cukup jauh di atas Yusril Ihza Mahendra 2,8%, Sandiaga Uno 2,1%, dan calon lain di bawah 1%.

} Dalam simulasi semi terbuka (responden diberi daftar nama 22 calon untuk dipilih, dan boleh memilih nama lainnya di luar daftar). Ahok tetap yang paling tinggi, sudah mayoritas, 53,4%. Kemudian Yusril Ihza Mahendra 10,4%, Tri Rismaharini 5,7%, Sandiaga Uno 5,1%, Yusuf Mansur 4,6%, dan calon lain di bawah 3%. Yang tidak tahu sebanyak 9,4%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 62 Kesimpulan

} Dibanding survei bulan Agustus 2015, elektabilitas kepada Ahok naik cukup tinggi. Dalam simulasi spontan, elektabilitasnya naik 12,2%. Dan dalam simulasi semi terbuka naik 16,2%. Hal ini tidak lepas dari perubahan peta politik Jakarta yang dinamis. Misalnya, Ridwan Kamil yang menyatakan tidak akan maju sangat berpengaruh terhadap peta elektabilitas.

} Tingginya elektabilitas Ahok juga tidak lepas dari penilaian warga atas kinerjanya sebagai gubernur petahana. Mayoritas warga, 69,7% sudah merasa puas dengan kerja Ahok selama ini. Semakin banyak dibanding survei di bulan Agustus 2015, saat itu warga yang puas 63%.

} Warga yang menginginkan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta juga semakin banyak. Dalam survei di bulan Juni 2016, warga yang ingin Ahok kembali menjadi gubernur 58%, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49%.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 63 Kesimpulan

} Sementara dalam isu agama (muslim tidak boleh dipimpin non muslim) dan etnis (etnis minoritas tidak boleh memimpin etnis mayoritas) cukup berpengaruh terhadap dukungan kepada Ahok, semakin setuju dengan pandangan tersebut semakin rendah dukungan kepada Ahok.

} Namun demikian, hanya yang “ekstrim”, yakni yang menyatakan “sangat” setuju atas isu/pendapat tersebut, bisa mengalahkan Ahok, dan yang ekstrim itu cenderung mendukung Yusril.

} Masalahnya, dalam populasi pemilih DKI Jakarta, warga yang bersikap ekstrim tersebut, ketika survei dilakukan, tidak besar: 12,3% untuk “ekstrim” agama, dan 4,1% untuk “ekstrim” etnik.

} Pertanyaannya, apakah populasi yang “ekstrim” ini bisa diperbesar, bila bisa, maka tantangan bagi Ahok semakin besar.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 64 Kesimpulan

} Dari hasil analisis regresi multinomial logit di bawah, yang berpengaruh secara signifikan terhadap dukungan kepada ketiga bakal lawan Ahok (Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini dan Yusril Ihza Mahendra) hanya ada dua variabel, yaitu penilaian terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur petahana dan isu agama.

} Penilaian positif atas kinerja Ahok sebagai petahana memperlemah dukungan kepada ketiga bakal lawan Ahok.

} Sementara semakin setuju dengan opini/pendapat yang menyatakan Muslim tidak bisa dipimpin non-Muslim akan memperkuat dukungan kepada ketiga lawan Ahok.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 65 Kesimpulan

} Ada beberapa variabel lain yang berpengaruh signifikan kepada salah satu atau dua calon bakal lawan Ahok.

} Umur dan pendidikan pemilih berpengaruh positif pada Sjafrie Sjamsoeddin ketika ia bersaing dengan Ahok. Orang yang berpendidikan lebih baik dan lebih senior dari sisi umur cenderung memilih Sjafrie dibanding memilih Ahok, dan demikian juga sebaliknya.

} Sementara itu, ketika persaingan terjadi antara Risma dan Ahok, Penilaian terhadap kondisi ekonomi Jakarta dan pendidikan pemilih berpengaruh. Penilaian positif atas kondisi ekonomi DKI memperlemah Risma, dan sebaliknya memperkuat Ahok. Sementara pendidikan efek positifnya terhadap Risma.

} Kalau persaingan antara Ahok dan Yusril, di samping isu agama dan kinerja petahana, jender juga berpengaruh. Pemilih laki-laki, dibanding perempuan, cenderung memilih Yusril ketimbang memilih Ahok, dan demikian juga sebaliknya.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 66 Kesimpulan

} Kemudian untuk jalur Ahok maju dalam pemilihan gubernur, hasil survei eksperimen memperlihatkan, secara umum pemilih tak mempersoalkan siapa yang akan mencalonkan Ahok, apakah Teman Ahok saja, Koalisi Partai saja, ataupun hanya satu partai saja, yakni partai yang bisa mencalonkan sendiri (tanpa koalisi), yakni PDI Perjuangan.

} Bila Ahok menjadi calon, siapapun yang mencalonkannya, peluang Ahok terpilih jauh lebih besar dibanding calon-calon lainnya.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 67 Kesimpulan

} Jika pemilu dilakukan saat ini, PDI Perjuangan paling banyak dipilih (25,6%), kemudian Gerindra, PPP, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem dan partai lain di bawah 3%. Dibanding pileg 2014, dukungan kepada partai umumnya menurun.

} Sejauh ini, pemilih partai sudah mempunyai kecenderungan kepada siapa dukungan akan diberikan.

} Pemilih partai-partai yang sudah menyatakan mendukung Ahok, seperti Nasdem, Hanura, dan Golkar juga sudah condong memberikan dukungannya kepada Ahok. Pemilih Nasdem paling solid mendukung Ahok, kemudian Golkar dan Hanura.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 68 Kesimpulan

} Pemilih PDI Perjuangan, partai terbesar di Jakarta juga sementara ini cukup solid memberikan dukungan kepada Ahok.

} Partai yang pemilihnya lebih banyak memilih calon lain adalah PPP, PKS dan PAN, ketiganya cenderung untuk memilih Yusril Ihza Mahendra. Ini menarik karena ketiganya adalah partai berbasis Islam.

} Sementara pemilih PKB masih membagi dukungan sama besar kepada Ahok dan Yusril Ihza Mahendra.

} Sentimen kepartaian dalam memilih biasanya akan lebih jelas bila partai sudah jelas mencalonkan siapa. Misalnya, PDI Perjuangan diberitakan akan memutuskan mendukung siapa dalam minggu ini. Dan itu dipastikan bisa mengubah dukungan kepada calon secara keseluruhan.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 69 Kesimpulan

} Hasil survei ini tentu sangat tergantung pada dinamika sosial-politik DKI ke depan. Dua kali survei tidak cukup untuk memprediksi hasil akhir pada hari H nanti. } Karena itu semakin banyak dilakukan survei hingga hari H maka semakin meyakinkan untuk memperkirakan hasil akhir. } Survei ini setidaknya memberikan gambaran sentimen politik warga DKI dalam sebulan terahir ini.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 70 Regresi Multinomial Logit Parameter Estimates

95% Conf idenc e Interv al f or Pseudo R-Square Exp(B) Pilihan_4Calona B Std. Error Wald df Sig. Exp(B) Lower Bound Upper Bound Cox and Snell .518 Sjaf rie Sjamsoeddin Intercept -21.856 3.551 37.879 1 .000 Nagelkerke .598 kinerja_ahok -. 896 .289 9.612 1 .002 .408 .232 .719 McF adden kondisi_ekonomi -. 201 .371 .293 1 .588 .818 .395 1.693 .363 pelaksanaan_ -. 725 .421 2.966 1 .085 .484 .212 1.105 pemerintahan kondisi_inf rastruktur -. 276 .741 .139 1 .710 .759 .178 3.242 isu_etnis .127 .286 .196 1 .658 1.135 .648 1.986 isu_agama 1.108 .333 11.101 1 .001 3.029 1.578 5.813 lakilaki .293 .570 .264 1 .607 1.340 .439 4.095 etnis_jawa -. 800 .685 1.363 1 .243 .449 .117 1.721 agama_islam 17.602 .000 . 1 . 4E+007 44120762.72 44120762.72 umur .851 .343 6.158 1 .013 2.341 1.196 4.584 pendidikan .628 .305 4.232 1 .040 1.873 1.030 3.406 Tri Rism aharini Intercept -15.531 1.823 72.614 1 .000 kinerja_ahok -1.037 .173 35.849 1 .000 .355 .252 .498 kondisi_ekonomi -. 479 .201 5.658 1 .017 .619 .417 .919 pelaksanaan_ -. 345 .243 2.003 1 .157 .709 .440 1.142 pemerintahan kondisi_inf rastruktur -. 131 .423 .096 1 .757 .877 .382 2.011 isu_etnis .173 .191 .819 1 .365 1.189 .817 1.730 isu_agama .757 .173 19.083 1 .000 2.132 1.518 2.995 lakilaki .537 .315 2.910 1 .088 1.711 .923 3.173 etnis_jawa .353 .322 1.204 1 .272 1.424 .758 2.675 agama_islam 17.154 .000 . 1 . 3E+007 28168595.07 28168595.07 umur -. 058 .154 .142 1 .706 .944 .698 1.276 pendidikan .380 .173 4.853 1 .028 1.462 1.043 2.051 Yusril Ihza Mahendra Intercept -16.610 1141.527 .000 1 .988 kinerja_ahok -. 983 .169 34.034 1 .000 .374 .269 .521 kondisi_ekonomi -. 322 .192 2.814 1 .093 .725 .497 1.056 pelaksanaan_ -. 370 .234 2.497 1 .114 .691 .437 1.093 pemerintahan kondisi_inf rastruktur -. 030 .405 .006 1 .940 .970 .438 2.147 isu_etnis -. 196 .173 1.282 1 .257 .822 .586 1.154 isu_agama 1.338 .165 66.134 1 .000 3.813 2.762 5.265 lakilaki .620 .302 4.211 1 .040 1.859 1.028 3.360 etnis_jawa -. 294 .313 .882 1 .348 .745 .403 1.377 agama_islam 17.107 1141.526 .000 1 .988 3E+007 .000 .b umur .050 .147 .116 1 .734 1.051 .788 1.402 pendidikan .141 .161 .768 1 .381 1.152 .840 1.580 a. The reference category is: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). b. Floating point overflow occurred while computing this statistic. Its value is therefore set to system missing.

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 71 Regresi Multinomial Logit: Variabel-variabel

} Dependent Variable: Pilihan_4Calon (1=Ahok, 2=Sjafie, 3= Risma, 4=Yusril), Ahok sebagai reference category

} Independent Variable :

1. kinerja_ahok (1=Tidak puas sama sekali, 2=Kurang puas, 3=TT/TJ, 4=Cukup puas, 5=Sangat puas) 2. kondisi_ekonomi (1=Jauh lebih buruk, 2=Lebih Buruk, 3=Tidak ada perubahan/TT/TJ, 4=Lebih Baik, 5=Jauh lebih baik)

3. pelaksanaan_pemerintahan (1=Sangat Buruk, 2=Buruk, 3=Sedang/TT/TJ, 4=Baik, 5=Sangat Baik) 4. kondisi_infrastruktur (1=Sangat Buruk sampai 5=Sangat Baik)

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 72 Regresi Multinomial Logit: Variabel-variabel

} Independent Variable (Lanjutan) :

5. isu_agama (1=Sangat tidak setuju, 2=Tidak setuju, 3=TT/TJ, 4=Setuju, 5=Sangat setuju)

6. isu_etnis (1=Sangat tidak setuju, 2=Tidak setuju, 3=TT/TJ, 4=Setuju, 5=Sangat setuju)

7. lakilaki (1=Laki-laki, 0=perempuan) 8. etnis_jawa (1=jawa, 0=lainnya) 9. agama_islam (1=islam, 0=lainnya)

10. umur (1=<= 21 tahun, 2=22 - 25 tahun, 3=26 - 40 tahun, 4=41 - 55 tahun, 5=> 55 tahun) 11. pendidikan (1=<=SD, 2=SLTP, 3=SLTA, 4=PT)

Prov. DKI Jakarta (Juni 2016) 73 Terima Kasih