<<

ANALISIS MUSIKOLOGIS PERAN LAGU KARYA GOLDSMITH DALAM FILM (1976)

Christofer Julio1, Andre Indrawan2

1Alumni Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2Dosen Program Studi Seni Musik, Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Inonesia Yogyakarta

Abstrak Musik tema film horor The Omen (1976) yang berjudul lagu Ave Satani adalah satu-satunya lagu film horor yang mendapatkan nominasi best original song Academy Award. Bahkan sampai pada tahun 2018, Ave Satani adalah satu-satunya lagu film horor yang pernah mendapatkan nominasi best original song dalam Academy Award. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keunikan karakteristik musikologis Ave Satani dengan mengetahui bentuk lagu, motif, harmoni, orkestrasi, dan analisis kontekstual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kontekstual analitikal dengan menambahkan wawancara sebagai data pendukung dalam analisis kontekstual. Hasil yang didapat dapat penulis jabarkan sebagai berikut. Lagu ini menggabungkan unsur musik gereja dengan musik pada film horor. Lagu ini memiliki bentuk lagu tiga bagian. Dari aspek harmoni bernuansa minor dengan menggunakan interval-interval disonan dan harmoni yang cenderung atonal. Lagu ini muncul dua kali di dalam film yaitu pada bagian opening credit dan scene terakhir. Pada bagian opening credit lagu ini berperan untuk memperkenalkan penonton tentang film ini yang secara tidak langsung berisi garis besar alur cerita dari film ini. Lagu ini mengilustrasikan tempat dan suasana tentang gereja, setan, dan agama kristen dalam film. Pada ending credit lagu ini memberikan suatu penegasan tentang identitas tokoh utama, dan juga membantu menyimpulkan inti cerita, meningkatkan tension, memperkuat klimaks, serta berfungsi sebagai iringan ending credit. Kata kunci: Ave satani, bentuk lagu, analisis

Abstract From the first Academy Award (1929) until 2018, Ave Satani theme song from The Omen (1976) is the only horror movie that nominated for the Best Original Song. The purpose of this study is to find out the unique musicological characteristic of the Ave Satani through its song form, harmony, motive, orchestration, and contextual analysis. This study utilises qualitative method with contextual analytical approach. The interview results for this study were included as the supporting data for the contextual analysis. The result of this research is described as follows, the Ave Satani combined both aspects of church music and horror movie music. The construction of Ave Satani is in three part song form while in its harmonic aspect, it has a minor nuance, disonant interval, and atonal harmony. The work appear twice, as the opening credit and at the last scene. The first appearance of the work is to introduce audience to the film story theme. This is supported by the Ave Satani lyrics which indirectly contain the film plot story. The work ilustrates the atmosphere of church, , and christianity. In the last scene Ave Satani gives the affirmation concerning its main character identity. Besides as the accompaniment to the ending credit, this second appearance brings audience to the story plot conclusion, increases the tension, and strengthen the climax. Keyword: Ave satani, song form, analysis

1

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Pendahuluan tersebut berbahasa latin. Dan yang terakhir adalah lagu tersebut hanya muncul pada 2 Pada era ini musik memiliki banyak scene, yaitu pada opening credit dan scene fungsi, salah satunya yaitu sebagai media terakhir sampai ending credit. Karena hiburan. Namun, tidak semua musik selalu ketertarikan itulah penulis ingin menganalisis mendapat tempat utama dalam media hiburan. lagu tersebut secara musikologis dan ingin Musik juga berfungsi sebagai pelengkap dalam mengetahui bagaimana lagu tersebut berperan sebuah hiburan sehingga tergabung menjadi dalam kedua scene film The Omen (1976). suatu kesinambungan. Salah satu jenis musik Penulis ingin mengetahui bentuk musik, sebagai pelengkap adalah musik dalam film. motif, harmoni, dan orkestrasi yang ada dalam Musik merupakan salah satu elemen yang lagu Ave Satani. Penulis juga ingin mengetahui paling penting dalam memperkuat mood, apa saja peran lagu Ave Satani dalam film The nuansa, serta suasana dalam film. Musik dapat Omen (1976). Dalam penelitian ini penulis menjadi jiwa (ruh) dalam film. Musik dalam menggunakan metode penelitian kualtitatif film dibagi menjadi 2, yaitu musik ilustrasi dan dengan metode kontekstual analitikal. Menurut lagu. (Pratista; 2008). Rata-rata musik ilustrasi Watanabe (1967) metode analitikal sendiri dan lagu ada dalam setiap film. Namun, lagu dilakukan dengan cara mengambil dan tema kerap mendapatkan perhatian khusus merekonstruksi subjek untuk mengetahui dalam suatu film tersebut. Salah satunya adalah bagaimana subjek itu berfungsi. Langkah- lagu tema dalam film The Omen. langkah yang akan penulis tempuh yang The Omen merupakan film horror yang pertama adalah mencari teori yang disutradarai oleh Richard Donner. Film The bersangkutan dengan apa yang akan diteliti Omen ditayangkan perdana pada 6 Juni 1976 di dengan studi pustaka. Yang kedua penulis akan Inggris. The Omen ini sendiri merupakan menganalisis bentuk, motif, harmoni, dan sebuah trilogi dan film ini merupakan film orkestasi Ave Satani dengan teori- teori yang pertama. Lagu Ave Satani merupakan salah 1 ada. Yang ktiga penulis akan melakukan dari komposisi karya untuk wawancara mendalam dengan tenaga ahli film The Omen (1976). Kumpulan musik sebagai data pendukung. Yang keempat penulis ilustrasi dan lagu dari film ini dijadikan album akan mengaitkan hasil analisis terhadap scene- dengan judul The Omen pada tahun 1991. scene yang menampilkan lagu Ave Satani. Dan Ketertarikan penulis untuk menganalisis lagu yang terakhir penulis akan menarik kesimpulan Ave Satani pertama kali muncul ketika penulis dari hasil yang diperoleh. menonton film The Omen (1976). Penulis merasa bahwa lagu ini unik dan berbeda dari Pembahasan lagu film horor yang lainnya. Dan ternyata lagu tersebut mendapatkan nominasi Academy Musik merupakan salah satu elemen Award tahun 1977 sebagai best original song. yang paling berperan penting dalam Sedangkan semua musik ilustrasi dan lagu tema memperkuat suasana hati, nuansa serta dari film The Omen (1976) mendapatkan gelar suasanan sebuah film. Musik dapat menjadi best original score Academy Award pada tahun bagian dari cerita film (diegetic) dan juga bisa yang sama. Hal ini membuat penulis semakin tidak menjadi cerita dalam film (non-diegetic). tertarik karena lagu film horor yang Biasanya, music diegetic hanya digunakan pada mendapatkan nominasi best original song film drama musikal. Sedangkan dalam genre belum pernah ada sebelumnya. Dalam dari film lainnya biasanya menggunakan musik seluruh nominasi best original song Academy non-diegitic. (Pratista; 2008) Award sampai tahun 2017, lagu Ave Satani Ada beberapa fungsi musik di dalam adalah satu-satunya lagu dari film bergenre film. Fungsi pertama adalah musik dapat horor yang pernah mendapatkan nominasi. menggambarkan orang, tempat dan waktu. (Sarusell; 2017). Seperti musik lincah yang diiringi petikan gitar Yang kedua adalah ketertarikan penulis dengan tema gembira, mengingatkan kita pada muncul dari format lagu tersebut yang dunia Amerika Latin. Fungsi kedua adalah menggunakan format orkestra dengan melodi musik dapat mendongengkan kisah dan utama dimainkan oleh vokal. Yang ketiga menciptakan suasana. Musik-musik genre waltz ketertarikan penulis juga muncul karena lagu dari Johann Strauss dapat menciptakan suasana 2

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta dansa yang gembira. Yang ketiga, musik dapat lainnya dengan instrumentasi vokal dan piano. menyatakan perasaan hati. Lagu A Time For Lagu ini menjadi lagu tema dari film The Us (1968) mengajak kita untuk merasakan Omen dan lagu ini ada dalam dua sekuel film pengalaman cinta dalam film Romeo and Juliet selanjutnya. (1968). (Mangunhardjana; 1976) Dari hasil penelitian yang dilakukan, Musik dalam film terbagi menjadi dua, penulis akan membagi hasil yang diperoleh yaitu ilustrasi musik dan lagu. Ilustrasi musik sebagai berikut. Yang pertama untuk bentuk adalah musik latar yang mengiringi aksi selama musik lagu Ave Satani berjenis lagu tiga bagian cerita berjalan. Musik latar juga sering disebut (Three part Song Form). Lagu ini diawali musik tema. Musik tema membentuk dan dengan introduksi sejumlah sepuluh birama. memperkuat suasana hati, cerita, serta tema Dalam introduksi ini terdapat frase dan repetisi utama filmnya. Masing- masing instrumen frase. Setelah introduksi lagu ini memasuki dalam musik tema memiliki karakter yang periode A. Periode A berjumlah 9 birama. berbeda-beda, sehingga dapat membentuk Frase tanya jawabnya tidak sama sehingga suasana hati yang berbeda- beda pula. Selain periode ini merupakan periode kontras. Periode instrumen, tempo musik juga mempengaruhi A’ berjumlah sembilan birama dan frase tanya suasana hati. Tempo cepat sering digunakan jawabnya merupakan repetisi dari periode A. dalam aksi fisik yang berkarakter cepat, dan Periode B berjumlah delapan birama dan frase tempo lambat sering digunakan dalam adegan- tanya jawabnya merupakan frase simetris. adegan dramatis. (Pratista; 2008) Periode A” berjumlah delapan birama dan Yang kedua adalah lagu. Lagu juga frase-frasenya merupakan frase simetris. mampu membentuk karakter dalam film. Periode A” merupakan periode kontras. Seperti halnya ilustrasi musik, setiap film Codetta dalam komposisi ini berjumlah empat biasanya juga memiliki lagu tema. Jenis lagu birama. juga seringkali identik dengan film-film Yang kedua adalah pengolahan motif tertentu. Genre lagu pop sering digunakan lagu Ave Satani. Lagu ini mempunyai dua untuk film-film drama remaja, lagu klasik motif utama yaitu motif m dan motif n. Motif sering digunakan untuk film perang, dan lagu m muncul pada bagian introduksi, periode A, jazz sering digunakan untuk film detektif. Lirik periode A’, periode A”, dan codetta. Motif n lagupun bisa menggambarkan suasana hati hanya muncul pada periode B. Motif m adegannya, contohnya dalam film Nothing Hill, mengalami tiga belas pengembangan dari motif ketika tokoh utama berpisah dengan pokok dan motif n mengalami 3 pengembangan pasangannya, lagu pop bernuasa sendu, A’ins dari motif pokok. No Sunshine dilantunkan pada adegan tersebut. Yang ketiga adalah analisis harmoni. (Pratista; 2008) Pada bagian introduksi hanya ditemukan Lagu tema dari genre-genre filmpun interval second . Pada periode A penulis memiliki suatu ciri khas sendiri-sendiri. menemukan nuansa c minor dan nuansa a Brownigg (2003:112) menyebutkan bahwa lagu minor. Pada periode A’ penulis menemukan tema film horor memiliki karakteristik atonal, nuansa c minor dan a minor. Periode B diawali aleatorik, diskord, kromatis, boom, dan diam. dengan nuansa d minor lalu berubah menjadi Boom yang dimaksud disini adalah suara keras bes minor, kembali ke d minor dan ke f minor. yang muncul secara tiba-tiba. (Brownigg; Pada periode A” dimulai dengan nuansa c 2003) minor lalu pindah ke d minor. Bagian codetta Dalam penelitian ini penulis akan membahas menggunakan kadens sempurna dengan jenis lagu dalam film The Omen yang berjudul progresi akor dari V ke I. Ave Satani. Ave Satani merupakan lagu yang Dalam analisis orkestrasi bagian diciptakan oleh Jerry Goldsmith untuk film introduksi melodi dimainkan oleh vokal sopran horor berjudul The Omen (1976). Lagu ini alto tenor dan bass. Dinamika yang digunakan mendapatkan nominasi Academy Award adalah piano. Instrumen piano muncul hanya sebagai best original song pada tahun 1977. sebagai bridge sejumlah dua birama. Pada Lagu ini berbahasa latin dan periode A melodi dimainkan bergantian antara menggunakan instrumentasi vokal yang diiringi vokal sopran alto dan tenor bass. Dinamika oleh orkestra, namun ada juga versi resmi yang digunakan adalah mezzoforte. Tenor bass

3

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta memainkan hampir sepanjang frase dan Jadi lagu tema selain bisa mentemakan suasana, menyisakan akhir dari frase jawab kepada mentemakan lokasi, dan bisa mentemakan vokal sopran alto. Sebelum memasuki melodi karakter suatu tokoh. Mas Pandan juga terdapat transisi yang dimainkan oleh cello dan mengatakan bahwa musik film horror itu kontrabass. Instrumen terompet dan bassoon memiliki ciri-ciri tertentu. Biasanya musik film pada periode A memiliki fungsi untuk horror dalam orkestra menggunakan interval- memperjelas nuansa minor. Periode A’ diawali interval disonan, yang sudah menjadi ciri khas dengan countermelody yang dimainkan oleh dari film horror zaman dulu. Namun di zaman violin I dan violin II. Countermelody ini sekarang musik film horror sudah lebih memiliki fungsi untuk mengubah tekstur berkembang, yaitu dengan menggunakan suara- homofoni dari periode sebelumnya menjadi suara dari synthesizer, menggunakan eksplorasi tekstur polifoni. Pada periode ini instrumen sound, dan efek aneh yang disturbing. Namun terompet dan trombone memainkan transisi tidak selalu musik film horror disturbing. Hal untuk memasuki periode B. Dalam periode B ini tergantung dengan capaian yang ingin melodi utama dimainkan bergantian antara disalurkan kepada penonton. Misalnya di film vokal sopran alto dan tenor bass. Dinamika Insidous (2010), musik-musik yang dihasilkan yang digunakan adalah forte. Melodi cenderung disturbing, hal ini dikarenakan film dinyanyikan bergantian setiap dua birama oleh ini menghadirkan sesosok hantu berwujud vokal. Pada periode B terdapat instrumen organ abstrak, sehingga musiknya cenderung yang memainkan gaya arpeggio. Pada periode disturbing. Namun dalam film Resident Evil, ini transisi ke periode A” dimainkan oleh horn. musik yang digunakan lebih banyak Pada periode A” terdapat pemecahan suara dari menggunakan instrumen tiup dengan nada- dua suara menjadi tiga suara pada frase tanya nada rendah. dengan melodi dinyanyikan oleh sopran dan Menurut Mas Pandan, penambahan alto. Pada frase jawab pemecahan tiga suara instrumen dalam musik film membuat berubah menjadi empat suara dengan melodi terjadinya perubahan tension dan suasana di pada vokal sopran. Dinamika yang digunakan dalam film tersebut. Namun hal ini belum tentu dalam periode ini adalah fortisimo dan dua membuat suatu suasana sama yang spesifik birama terakhir pada frase jawab terdapat dalam semua film bergenre tertentu. Misalnya, cresendo sehingga dinamikanya menjadi tidak semua penambahan instrumen dalam film fortissisiomo. Transisi ke codetta pada periode horror membuat suasana yang mencekam. Hal ini dimainkan oleh terompet. Dalam bagian ini dikarenakan musik dengan visual codetta terjadi perpindahan tempo dari andante merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. menjadi grave. melodi dimainkan oleh sopran Aspek-aspek seperti visual, sinematografi, dan dan alto dengan iringan oleh tenor dan bass. editing berperan bersama-sama untuk Cello dan kontrabass juga memainkan nada menghadirkan suasana-suasana tertentu di panjang yang memiliki fungsi untuk dalam film. Dia menganalogikan apabila film memperjelas nuansa dari codetta. itu 100%, maka musik itu 60%, dan visual itu Dalam penelitian ini penulis melakukan 40%. Maka ketika disatukan, baru 100% wawancara dengan Pandan Purwacandra tercapai. sebagai dosen film scoring di Institut Seni Dalam lagu Ave Satani sendiri motivasi Indonesia Yogyakarta. Hasil wawancara yang ingin diberikan kepada penonton adalah penulis dengan dosen ahli adalah sebagai suasana yang ditimbulkan dengan lagu tersebut. berikut. Pandan mengatakan bahwa lagu tema Mas Pandan lebih menekankan dengan lagu ada dua jenis, yaitu vokal dan non vokal. berbahasa latin lebih mengilustrasikan bahwa Theme song yang menggunakan vokal, film ini berhubungan dengan gereja. Selain biasanya liriknya mengandung garis besar suasana, bisa juga lagu tersebut cerita film. Namun, ada juga musik non vokal mengilustrasikan tempat. Karena setting tempat yang bisa menjadi lagu tema juga. Pandan itu di Eropa, maka menggunakan musik memberi contoh pada film-film Harry Potter di berbahasa latin. Namun bisa juga scene tersebut mana ada motif setiap Harry Potter muncul, menggambarkan suatu kejadian dalam film muncullah lagu itu. Jadi ada motif nada tertentu tersebut. yang mengidentifikasi kalo itu Harry Potter.

4

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Lagu ini merupakan karya modern Lagu Ave Satani merupakan komposisi (1976) dengan bentuk lagu konvensional. Lagu musik modern yang tidak biasa karena ini memiliki bentuk lagu tiga bagian dan komposisi ini menggabungkan unsur-unsur memiliki periode Introduksi, A, A’, B, A” musik gereja yaitu bentuk lagu konvensional, diakhiri dengan codetta. Periode introduksi penggunaan organ, dan melodi pada vokal merupakan jenis independent introduction. sopran, alto, tenor, dan bass dengan unsur- Namun bagian introduksi juga unsur musik dalam film horror. Hal ini memperkenalkan tema utama dalam komposisi membuat lagu Ave Satani memiliki suatu ciri ini. Lagu ini diakhiri dengan koda kecil yang khas dalam dunia musik film horor. Penulis biasa disebut codetta. juga melihat bahwa lagu Ave Satani memiliki Terdapat dua motif utama dalam lagu peran penting dalam penggambaran suasana, ini, yaitu motif pada bagian introduksi dan tempat, karakter, inti cerita, dan meningkatkan motif pada bagian periode B. Motif bagian ketegangan atau tension. Dari faktor-faktor introduksi dikembangkan menjadi tiga belas tersebut, penulis menyimpulkan bahwa hal motif turunan dan motif periode B inilah yang membuat lagu Ave Satani dikembangkan menjadi 3 motif turunan. Dari mendapatkan nominasi best original song di Harmoni yang penulis dapatkan lagu ini Academy Awards 1977. menonjolkan nuasa minor dan interval disonan. Hal ini menunjukkan bahwa lagu ini dapat digolongkan memiliki harmoni yang atonal. Referensi Penulis melihat bahwa komposer membuat lagu ini dengan bentuk konvensional Brownrigg, Mark. 2003. Film music and Film agar sesuai dengan tema film yang Genre. Scotland: University of Stirling berhubungan dengan gereja. Penulis melihat bahwa penggunaan instrumen organ dan melodi Mangunhardjana, A.Maridja. 1976. Mengenal vokal dengan format sopran, alto, tenor, dan Film. Yogyakarta: Penerbitan Yayasan bass dalam lagu juga merepresentasikan lagu- Kanisius lagu gereja. Sedangkan penggunaan interval Pratista, Himawan. 2008. Memahmi Film. disonan, nuansa minor, dan harmoni-harmoni Yogyakarta: Homerian Pustaka atonal adalah unsur-unsur yang terdapat dalam musik-musik ilustrasi yang biasa digunakan Prier, Karl Edmund. 2013. Ilmu Bentuk Musik. oleh film horor. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Lagu ini berperan untuk mengubah Purnomo, Sigit. 2015. “Karakteristik dan tension dan suasana dalam film. Nuansa minor Fungsi Film “Overtaken” dalam Film dan interval-interval disonan sudah terdengar di Serial Animasi One Piece.” Yogyakarta: bagian opening credit. Di opening credit lagu Universitas Negeri Yogyakarta ini berperan untuk memperkenalkan penonton tentang genre film yang akan ditonton. Sarusell. 2017. Horror Movie At The Academy Penonton diberikan sedikit bocoran alur film Awards- A Complete list. Diambil dari: dari lirik lagu Ave Satani. Lagu juga http://storiesforghosts.com/horror- menggambarkan tempat dan suasana yang akan movies-academy-awards-complete-list/ ada di film yaitu menggambarkan gereja, setan, (16 Juli 2018) dan agama kristen. Dalam scene terakhir Stein, Leon. 1979. Structure and Style the sebelum ending credit bergulir, lagu ini Study and Analysis of Musical Forms. berperan dalam menegaskan inti cerita dalam Florida: Summy-Birchard.inc. film. Lagu ini berfungsi untuk memberitahukan kepada penonton tentang identitas sebenarnya dari Damien, anak angkat dari . Lagu ini juga berfungsi untuk meningkatkan tension dan memperkuat klimaks di scene terakhir.

Kesimpulan

5

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

6

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta