SETETES KEBIJAKSANAAN

Dalam perjalanan kereta api New York – Berangsur-angsur dia mulai bisa hidup sendiri Boston, di sebelahku duduk seorang lelaki tua tanpa mengandalkan orang lain. Dia berucap, tuna netra. “Tapi yang membuatku paling pusing adalah Dosen pembimbing tesis PhD-ku adalah aku tak tahu orang di hadapanku apakah orang seorang tuna netra, sebab itu ngobrol dengan kulit hitam. Aku mengutarakan permasalahanku orang tuna netra bukan hal sulit bagiku, aku pada psikolog pembimbingku, dia berusaha bahkan membuatkan kopi panas untuknya. Waktu meluruskan pandanganku. Aku sangat itu kebetulan sedang terjadi kerusuhan rasial di mempercayainya, apa saja kuberitahukan , dengan sendirinya pembicaraan padanya. Dia kuanggap sebagai guru dan kami menjurus pada permasalahan rasial. teman baikku. ” Lelaki tua itu memberitahuku, dia orang Suatu hari, psikolog pembimbing itu Amerika Selatan, sejak kecil memandang rendah memberitahuku, dia adalah orang kulit hitam. orang kulit hitam. Pembantu di rumahnya adalah Sejak itu pandangan rasialisku pelan-pelan kulit hitam, selama di selatan dia tidak pernah pupuslah sudah, aku tidak dapat melihat makan semeja dengan orang kulit hitam. Juga apakah orang itu kulit putih atau kulit hitam. tak pernah satu sekolah dengan orang kulit Bagiku, aku hanya tahu dia orang baik atau hitam. orang jahat, tentang warna kulit, sudah tidak Saat menuntut ilmu di Amerika Utara, ada artinya bagiku. ” pernah ketika ditunjuk oleh-oleh teman-teman Menjelang tiba di Boston, orang tua itu �sekelasnya untuk mengadakan pesta barbecue, berkata, “Aku kehilangan penglihatan, juga di dalam undangan dia tuliskan: “Kami berhak kehilangan pandangan rasialis, hal yang menolak kehadiran siapa saja.” Kalau di selatan, sangat membahagiakan! ” Istri orang tua itu ucapan ini berarti: “Kami tidak menerima orang sudah menunggu di halte, keduanya saling kulit hitam.” Hal itu menimbulkan keributan berpelukan dengan mesra. di kelasnya. Akibatnya dia dimarahi oleh wali Aku terkejut, ternyata istrinya adalah dosennya. seorang kulit hitam yang rambutnya sudah Dia bilang ada kalanya bertemu pegawai berwarna putih semua. Saat itulah aku baru toko berkulit hitam. Waktu membayar dia sadar, penglihatanku baik sebab itu pandangan selalu meletakkan uangnya di atas meja kasir rasialisku juga masih ada, hal yang sangat agar diambil sendiri oleh pegawai kulit hitam disayangkan! itu, dia tidak sudi bersentuhan dengan tangan Ini adalah kisah yang sangat menyentuh, orang itu. Aku tertawa bertanya padanya, membuatku teringat akan kisah Pangeran “Kalau gitu kamu pasti tidak mungkin menikah Kecil. dengan orang kulit hitam! ” Rahasia yang diberikan oleh rubah pangeran Dia tertawa keras, “Aku tidak berhubungan kecil kepada pangeran adala: “Sesuatu yang dengan mereka, mana mungkin bisa menikah paling berharga bukan sesuatu yang tampak dengan orang kulit hitam? Bicara sejujurnya, oleh mata, kamu harus merasakannya dengan aku waktu itu beranggapan bahwa setiap orang hatimu. ” kulit putih yang menikah dengan orang kulit hitam, itu adalah aib bagi ayah ibunya.” Namun, Bisa didengar, bisa dilihat, jangan terlalu ketika menempuh S2 di Boston, dia mengalami dipercaya, hanya yang dirasakan, dialami, kecelakaan. Meski tidak membahayakan dihayati dengan hati, itu barulah Jalan jiwanya, tetapi kedua matanya buta total, dia Tengah.... tidak dapat melihat sama sekali. Dia kemudian menjadi siswa sekolah tuna (Diterjemahkan dari artikel 黑暗中沒有美 netra belajar menulis huruf braille, berjalan 與醜,只有善與惡, penulis tidak dikenal) dengan bantuan tongkat dan sebagainya. REDAKSI

PELINDUNG ALAMAT REDAKSI DISTRIBUTOR Dirjen Bimas Buddha Depag RI Jl. Raya Darmo Permai III Plaza Segi Delapan Blok C/801-802 Surabaya Direktur Bimas Agama Buddha Depag RI Telp. 031.7345135 Fax. 031.7345143 SINAR DHARMA Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Timur e-mail: [email protected] Yayasan Dharma Rangsi Surabaya DI KOTA ANDA BEC SELURUH INDONESIA SURABAYA PELINDUNG Yayasan Dharma Rangsi Master Hai Tao Jl. Raya Darmo Permai III Plaza Segi Delapan Blok C 801-802 Telp. 031.7345135 Fax. 031.7345143 Surabaya - Jawa Timur BATAM PENANGGUNG JAWAB Sutanto Adi JAKARTA Suwarno Yayasan Samudra Metta Indonesia 08127020450 PIMPINAN UMUM Jl. Pluit Sakti Raya No. 28 Blok B 11 Komplek Ruko Sentra Bisnis Pluit Indarto Santoso Telp.021.66695336 Fax.021.66695337 Jakarta Utara BEKASI PENASEHAT HUKUM KEDIRI Himawan Tanudjaja, SH, CN, MH Jl. Kilisuci 36 Kediri 08128439092 Telp. 0354.689281 PIMPINAN REDAKSI Kediri - Jawa Timur Tjahyono Wijaya PEKANBARU JAMBI Jl. Belimbing 159 Q REDAKTUR PELAKSANA Telp. 0761.7072416 Fax. 0761.21602 Ferry Nagasena Pekanbaru - Riau 085274546333 Hendrick Tanuwidjaja MEDAN Jl. Rotan Baru No.10 PENYUNTING BAHASA Telp. 061.4579450 KLATEN Tjahyono Wijaya Medan - Sumatera Utara Puryono Ching Ik Vihara Borobudur 081575064382 Jl. Imam Bonjol No. 21 ARTISTIK & DESIGN Telp. 061.6628153 Hendrick Tanuwidjaja Medan Sumatera Utara MEDAN Tiong Bing DENPASAR Suryanaga Tantora Vihara Buddha Dharma Lie Ching David Wibowo Sampurna Jl. Gurita I, Perumahan Pedungan Indah No. 41 Seretani 0811652564 Telp. 0361.720984, 720024 Denpasar - Bali PRODUKSI Dennis Hanani Wijaya Jl. Sunset Legian Kaja Legian, Kuta PALEMBANG Telp. 0361.7440419 Denpasar - Bali Hengky SEKRETARIS REDAKSI (081331789005) 081808690508 Deissy BATAM Dewi Vihara Buddhayana Komplek Nagoya Point (Pasar Angkasa) Blok L No. 1-3 Telp. 0778.452636 Fax. 0778.452980 PEKANBARU INFO BERLANGGANAN, Batam - Kepulauan Riau IKLAN & PROMOSI (081331789009) Wismina Irfan Rizaldi Arfi n Vihara Maitri Sagara Jl. Tiban 3 Blok C II No. 17 (Belakang Pom Bensin Tiban) 08127556328 Telp. 0778.310159 Fax. 0778.310159. SIRKULASI (081331789006) Batam - Kepulauan Riau Yuska TANGERANG MANADO Maxi Vihara Dhammadipa Jl. Sudirman 52 Lina BEC Seluruh Indonesia Telp. 0431.861842 Fax. 0431.813455 Manado - Sulawesi Utara 08151818473 DANA DHARMA PALEMBANG mohon ditransfer ke: Yayasan Buddhakirti Vihara Dharmakirti Jl. Kapten Marzuki No.496 (Kamboja) BCA Kapas Krampung Surabaya Telp. 0711.356333 Fax. 0711.357375 a/c. 101-778-9911 Palembang - Sumatera Selatan a/n. Yayasan Dharma Rangsi JAMBI Yayasan Sathya Sal Ananda (u.p Bong Lie Hui) Jl. Gatot Subroto Komplek Ruko Hotel Abadi Blok C RT 11 No 96-98 Telp. 0741.7552452 Fax. 0741.7552453 Jambi

MALANG Buddhayana Dharma Centre Jl. Ciliwung No.50 E (Ruko) Hp. 081.25230878 Malang - Jawa Timur

2 SINAR DHARMA 2 / SINAR DHARMA SINAR DHARMA 3 SINAR DHARMA I 3

DAFTAR ISI DAFTAR Vol. 78 No. 4 MAGHA PUJA 2553 BE SETETES KEBIJAKSANAAN Dalam Kegelapan Tidak Ada Cantik dan Buruk 01

SISI LAIN The Gift of Love 08

DUNIA BUDDHIS - Ballet on Buddha’s Life 16 - Oprah’s Interview With Thich Nhat Hanh 30 - Buddha The Movie 107 - SNSD (Girl’s Generation) 24 - Drukpa Kungfu Nuns 28

SUDUT PERISTIWA - Wishing Candle 2010 22 - Kagyu Monlam 25 - Seminar “Sehat dan Bahagia” 27

PERSPEKTIF - Makna Imlek Bagi Umat Buddha 86

BERPIKIR BUDDHIS - Mengejar Bayang-Bayang LEGEND OF Kebahagiaan 96 SUDHANA AND MANOHARA 14 Eternal Love Chronicle

SUDUT PERISTIWA JEJAK AGUNG

25 71 Buddhism 2nd In the KAGYU Three MONLAM Kingdoms (Sam Kok)

6 SINAR DHARMA 6 / SINAR DHARMA DAFTAR ISI ISI Vol. 78 No. 1 WAISAK 2554 BE

SELEBRITIS BUDDHIS - Buddhist Soccer Stars 40 - Joey Wong 45 - Shahrukh Khan 90

DHARMA TEACHING - Sutra Seratus Perumpamaan 94 - Tanya Jawab Seputar Buddhisme 55 - Catatan Pelatihan Diri 58 - Realize Our Mind 76

ORGANISASI BUDDHIS - Dhammacitta 48

PENGALAMAN DHARMA - Keberuntungan atau Ketidakberuntungan? 18 - Metta It’s Work! 51

ARSITEKTUR BUDDHIS - Vihara Gaya Suku Han Tiongkok 60

JEJAK AGUNG - Buddhism in the 71

MOVIE AND BUDDHISM - My Name is Khan 108

INSPIRASI - Melayani 54 - Eternal Love Chronicle of Bodhisattva and His Elf Maiden 78

KISAH ZEN - Jiechen Akar Teratai 92

FIGUR BUDDHIS - Bodhidharma 99

SUDUT PUBLIK - SMS Anda 110 40 TUTUR MENULAR 37 - Kecurigaan dari Mana Asalnya 91 BUDDHIST - Menangani Krisis 111 46 - Kura-kura Kecil 111 74 KAMPUS LINGUAL SOCCER - Di Zi Gui 25 112 PLAYERS96

SINAR DHARMA 7 SINAR DHARMA / 7 SISI LAIN

Syair di atas merupakan lantunan Dharma dari Bhagava sendiri untuk mendeskripsikan cinta antara Bodhisattva (Sakyamuni) dengan istrinya selama beratus-ratus kehidupan lamanya. Bodhisattva Pangeran Sudhana mengucapkan syair itu pada Kinnari Manohara. Syama mengucapkannya ketika jatuh cinta melihat pedagang Bodhisattva. Dalam kitab Nalini Jataka, syair tersebut mendendangkan perasaan cinta antara Bodhisattva Ekasringa dan Nalini. Ya, baik Manohara, Syama maupun Nalini, adalah kelahiran lampau dari Yasodhara. Buddha juga melantunkannya bagi pasangan Buddhapita dan Buddhamata yang telah menjadi suami istri sebanyak 1500 kelahiran lampau mereka hingga akhirnya mencapai tingkat Arhat bersama-sama di bawah bimbingan Dharma. Dengan demikian, syair di atas patut diulang dan kerap kali direnungkan oleh sepasang kekasih Buddhis.

Memaknai Magha Puja dan Waisak Hari Raya Magha Puja adalah hari raya Buddhis terakhir dalam satu tahun kalender Buddhis, yang juga berarti dalam hari itu kita bersama-sama bersiap menyambut Waisak yang akan memulai lembaran baru tahun kalender Buddhis berikutnya. Berdekatan dengan kedua perayaan ini adalah Valentine Day dan White Day. Di negeri Gajah Putih, sempat terjadi konfl ik tentang perayaan Magha Puja dan Valentine Day karena tanggal perayaannya berdekatan. Para muda mudi di sana lebih tertarik merayakan Valentine. Kedua hari itu bagai dianggap api dan air. Valentine Day identik dengan perayaan cinta duniawi antara sepasang kekasih, sedangkan Magha Puja adalah hari Buddha membabarkan Ovada-Pratimoksha [Patimokkha]. Di sini penulis mengajak pembaca untuk 8 SINAR DHARMA 8 / SINAR DHARMA SISI LAIN

merenungkan bahwa bagi umat Buddha peringatan jatuh cinta pada pandangan pertama. Megha hari kasih sayang Valentine sebenarnya bukan hal [Sumedha] bertanya pada Prakriti [Sumitta], yang bertentangan dengan peringatan Magha Puja “Berapakah harga untuk teratai-teratai tersebut, dan Waisak. nona?” Prakirti menjawab, “Aku membeli kelima teratai tersebut seharga 500 koin emas [purana] Agama Buddha tidaklah mengharuskan umatnya dan dua yang lain aku dapatkan dari seorang untuk menjadi anggota Sangha, namun juga teman.” Lalu brahmana muda Megha berkata tidak mendorong umatnya untuk tetap menjalani padanya, “Aku akan memberikan padamu 500 kehidupan awam. Setiap umat berhak menentukan purana untuk lima tangkai teratai. Dengan teratai apa pilihan hidupnya, bebas memilih mempraktikkan tersebut aku akan menghormat pada Bhagavan Dharma dengan hidup selibat ataukah menjalankan Dipamkara dan engkau dapat menghormati-Nya Dharma bersama-sama dengan kekasihnya yang dengan dua tangkai lainnya.” Prakriti menjawab, merupakan kalyanamitra. Siapa bilang dalam “Aku akan memberikanmu lima tangkai teratai kehidupan cinta sepasang kekasih itu tidak dapat diisi ini dengan satu kondisi yaitu engkau akan dengan Dharma? Jangan lupa, Buddha mengajarkan mengambilku sebagai istrimu dan engkau akan Dharma bukan cuma untuk para bhiksu atau bhiksuni menjadi suamiku.” Megha menjawab: “Aku saja, tetapi bagi semua orang dan semua kalangan, berusaha untuk berlatih mencapai Anuttara bahkan semua makhluk hidup, termasuk mereka Samyaksambodhi, bagaimana mungkin aku yang memiliki kekasih, entah itu pacar ataupun berpikir tentang pernikahan?” Prakriti menjawab, pasangan hidup. “Berusahalah dan capailah pikiran tersebut. Aku tidak akan menghalangimu.” I. Ikrar Suci Megha (Sumedha - Nayatikrama) dan Prakirti (Sumitta - Susvada) Brahmana Megha mengambil 500 koin emas Istri adalah kalyanamitra (sahabat spiritual) dan menyerahkannya pada Prakriti untuk lima bagi seorang suami, demikian juga sebaliknya. tangkai bunga teratai. Kemudian terdengar “Seorang istri adalah teman [pendamping] terbaik suara merdu yang diucapkan gadis Sumitta: bagi seorang pria, seorang istri yang setia adalah “Jika engkau berkeinginan untuk menghormati sahabat baik yang tinggal di rumah.” Demikian ucap pembimbing Dunia (Buddha) dengan buket Buddha dalam Samyutta Nikaya dan Samyuktagama. teratai yang indah, ambillah aku untuk menjadi Kekasih bukanlah semata-mata seorang kekasih saja, istrimu hari ini. Maka aku akan selalu tetap setia namun ia juga adalah sahabat terbaik kita, bahkan dalam cinta. Seperti berbunganya pohon Bodhi ia haruslah seseorang yang juga berjuang bersama yang cantik, namun jarang ditemukan muncul di kita dalam perkembangan spiritual (kalyanamitra). dunia ini, brahmana muda, maka seperti itu juga Demikian juga, tanpa seorang kalyanamitra yang dengan kemunculan para Buddha dan Tathagata juga merupakan kekasihnya, Bodhisattva Sakyamuni yang agung. Dengan buket teratai yang menarik tak mungkin mencapai realisasi Samyaksambuddha. ini engkau menghormati Buddha, Pembimbing Setiap Samyaksambuddha sebelumnya pasti memiliki manusia [sehingga menjadi ‘takluk’]. Tindakan kalyanamitra yang menemaninya sepanjang upaya itu akan menjadi jalan untuk pencerahanmu. pencerahan-Nya. “Semua Bodhisattva yang bijak Dan aku akan menjadi istrimu di manapun pada masa lampau terlihat bersama-sama dengan kau berada.” Megha menjawab: “Hari ini aku seorang istri dan seorang putra.” (Lalitavistara)

Saat Bodhisattva terlahir sebagai Megha, Ia bertemu dengan gadis cantik bernama Prakirti yang membawa lima tangkai bunga teratai. Mereka berdua

SINAR DHARMA 9 SINAR DHARMA / 9 SISI LAIN

mengambilmu sebagai istri sebagai balasan atas buket teratai yang indah ini. Aku akan menghormati Buddha…” (Mahavastu Avadana)

Mengamati apa yang sedang terjadi antara Megha dan Sumitta, Buddha Dipamkara membuat peneguhan di tengah-tengah keramaian: “Dengarkanlah, O Megha, upasika [perempuan] ini memiliki citta yang sebanding dengan dirimu, ia akan menjadi pendampingmu dalam berbagi hidup. Membantumu dengan semangat dan perbuatan yang sama [kusalakamma] dalam usahamu mencapai ke- Buddhaan, ia akan membahagiakanmu dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatannya, ia akan berpenampilan cantik dan menyenangkan, manis tutur katanya dan baik hati. Dalam usahamu mencapai ke-Buddhaan, dalam kelahiranmu yang terakhir, ia akan menjadi murid perempuan yang akan menerima warisan spiritual darimu [dhammadayada], menjadi seorang Arahanta, lengkap dengan kemampuan batin yang tinggi. Perempuan ini akan melakukan semua kusala dhamma bahkan seperti semua pemilik harta menyimpan harta mereka ke dalam kotak harta. Maka dari itu orang-orang akan menyokong perempuan yang engkau kasihi ini. Perempuan ini akan memiliki parami sempurna, ia akan melenyapkan kilesa bagaikan singa keluar dari kandangnya, dan akan mencapai bodhinana dalam kalpa Memaknai kedatangan Waisak yaitu kelahiran, pencerahan Yang Tidak Terhitung mulai dari sekarang.” dan Parinirvana Buddha Gautama, tentu tak terlepas dari (Buddhavamsa) bagaimana kita menyikapi kisah hidup Siddharta Gautama sejak dari kecil dibesarkan di istana hingga menjadi Buddha. Dengan tekad mulia, selama 4 asamkhyeya Mungkin ada yang menganggap Pangeran Siddharta sebagai kalpa serta 100.000 kali perputaran dunia suami yang tidak bertanggung jawab dan tidak berperasaan [mahakalpa] dan selama 500 kelahiran pula, karena meninggalkan istri dan anaknya. Siddharta tega sepasang kekasih Bodhisattva Pangeran meninggalkan Yasodhara yang telah bersama-sama dengannya Siddharta dan Yasodhara bersama-sama sejak 4 asamkhyeya kalpa yang lalu, hidup sebagai sepasang mengarungi samsara demi menyempurnakan suami istri yang saling mencintai sebanyak 500 kelahiran. paramita. Selama 500 kelahiran pula mereka saling mengasihi, menyokong dan mencintai Dalam kehidupan-kehidupan lampaunya, Bodhisattva satu sama lain. Cinta mereka tidak ada hampir selalu mengajak serta istrinya untuk menjalani bandingannya di dunia ini. Sulit sekali bagi kehidupan pertapaan. Namun sekarang, di kehidupan suami istri untuk dapat terus bersama-sama terakhirnya, Bodhisattva menjadi petapa sendirian. di berbagai kelahiran, namun berkat kekuatan Sebenarnya Pangeran meninggalkan istri dan anak bukan tekad Bodhisattva dan pasangannya, mereka sekadar melepas keduniawian saja, namun untuk tujuan berdua tidak terpisahkan walaupun harus yang lebih mulia, yaitu membawa istri, anak serta semua menghadapi terjangan ombak samsara yang makhluk menuju Nirvana, kebahagiaan abadi. sangat ganas. Ketika Yasodhara (Gopa) bermimpi melihat tanda- tanda bahwa suaminya akan meninggalkan dirinya, ia II. Ikrar Suci Siddharta dan Yasodhara kemudian meminta suaminya untuk berjanji, “Pangeran, “Putraku [Pangeran Siddharta] dihiasi kemanapun engkau pergi, bawalah aku bersamamu.” oleh kebajikan-kebajikan yang agung dan Pangeran Bodhisattva menjawabnya, “Tentu, ke mana pun pengantinnya [Yasodhara] memiliki kualitas aku pergi, aku akan membawamu.” (Sanghabhedavastu, seperti dirinya; penyatuan dari dua makhluk Mulasarvastivada Vinaya) suci ini, bagaikan penyatuan butter dengan ghee.” (Lalitavistara) Namun Bodhisattva pergi meninggalkannya pada pagi esok 10 SINAR DHARMA 10 / SINAR DHARMA SISIDUNIA LAIN BUDDHIS

harinya. Apakah Bodhisattva berbohong? Tidak. Yang sedikit makanan yang sederhana, [sedangkan] dimaksud Pangeran Siddharta adalah bukan membawa aku makan makanan kerajaan di istana, minum istrinya dalam wujud fi sik, namun ia akan membawa minuman istana, memakai pakaian istana dan ada serta istrinya menuju Nirvana. Pangeran tetap berada tempat tidur istana untukku. Biarkanlah sekarang di sisinya, bukan dalam wujud fi sik, namun dalam aku akan hidup dengan makanan yang sedikit dan usaha perjalanan mencapai Pantai Seberang. sederhana, memakai pakaian biasa dan tidur di atas jerami.” Mendengar hal itu, Bhiksu Udayin memuji Kitab Mahavastu dan Mulasarvastivada Vinaya kesetiaan Yasodhara pada Bhagava, lalu Buddha mencatat bahwa ketika Pangeran Siddharta menceritakan Siriprabha Jataka. (Mahavastu) meninggalkan keduniawian, Yasodhara belum hamil. Ia bercinta dengan Yasodhara sebelum ia meninggalkan Disebabkan oleh praktik pertapaan ini, kerajaan dan kemudian hamillah Yasodhara. Menurut Yasodhara menjadi kurus sekali seperti Bodhisattva kedua teks di atas, Yasodhara mengandung selama yang kurus dalam menjalani pertapaan keras. enam tahun. Ini disebabkan oleh karma buruknya di Kehamilannya menjadi tidak terawat dan janinnya masa lampau dan karma buruk dari sang calon bayi berada di ambang bahaya. Raja Suddhodana sendiri, Rahula. merasa cemas akan keadaan cucunya yang masih dalam kandungan.“Jika Yasodhara terus menerus Raja Suddhodana dan Suprabuddha mengirim 500 mendengar berita tentang Pangeran, menjadi sedih mata-mata dan pembawa pesan untuk memantau oleh karena suaminya dan tetap pada pertapaannya, keadaan Pangeran Bodhisattva yang kemudian maka ia tidak akan dapat menyokong bayi tersebut. melapor: “Pangeran melakukan pertapaan seperti Bayinya akan gugur.” Suddhodana kemudian ini itu. Ia hanya makan satu biji wijen, satu butir mengupayakan agar Yasodhara tidak mendengar beras, satu bidara, satu kacang pulse, satu kacang lagi berita tentang Pangeran. buncis, satu kacang mangga. Ia tidur di atas rumput darbha.” Mendengar ini, Yasodhara yang dicengkeram Yasodhara yang tidak lagi mendengar kabar dan kesedihan dan kerinduan akan pangerannya, wajahnya meniru tindakan suaminya, mulai memakan lagi penuh dengan air mata, ornamen dan perhiasan ia makanan yang bergizi sehingga kelangsungan hidup tanggalkan, lalu menjalani kehidupan pertapaan. janinnya terjaga. Saat Yasodhara meninggalkan Ia juga makan satu biji wijen, satu butir beras, satu pertapaan kerasnya, saat itu Petapa Siddharta juga bidara, satu kacang pulse, satu kacang buncis, satu mulai mengkonsumi makanan yang bergizi, yaitu kacang mangga. Ia juga tidur di atas rumput darbha. nasi susu pemberian Nanda dan Nandabala/Sujata. Yasodhara yang mendengar bahwa Pangeran Siddharta bertapa dengan sangat keras, berkata pada dirinya Ketika Buddha berhasil mengalahkan Mara dan sendiri: “Tidak tepat dan tidak sesuai bila seorang pasukannya di bawah pohon Bodhi di Bodhgaya, putra yang mulia menderita, menjalani hidup yang Mara yang merasa tidak senang mengirim para sulit, berbaring di atas rerumputan dan hidup dengan dewa pengikutnya untuk mengumumkan pada SINAR DHARMA 11 SINAR DHARMA / 11 DUNIA BUDDHIS

kerajaan Kapilavastu bahwa Pangeran telah meninggal Bodhisattva tidak pernah meninggalkan istrinya, sebelum mencapai pencerahan disebabkan oleh walau fi sik mereka terpisah, namun batin mereka pertapaan kerasnya. Mendengar kabar ini, Yasodhara tidak terpisah, bahkan berkembang bersama-sama. langsung terjatuh ke tanah dan meratap sedih. Dewa Bodhidruma yang berada di dalam pohon Bodhi pergi Demikian setianya Yasodhara, ketika ia ditinggal menuju Kapilavastu dan mewartakan berita yang Pangeran Siddharta, banyak orang yang ingin sebenarnya. “Bodhisattva Sakyamuni tidak mati, malah melamarnya, di antaranya sepupu Siddharta, telah mencapai Penerangan Sempurna.” Yasodhara Devadatta, yang merupakan putra Raja Amritodana menjadi sangat bahagia sehingga akhirnya melahirkan [saudara Raja Suddhodana], ia menolak semuanya. seorang putra, yang diberi nama Rahula dari asal Devadatta yang sebelumnya telah kalah dari Siddharta kata “Rahu” (gerhana), demikian disebutkan dalam dalam memenangkan perlombaan mendapatkan Putri Mulasarvastivada Vinaya. Yasodhara [seperti yang tercantum dalam Mahavastu], melihat sebuah kesempatan ketika Siddharta Yang dilakukan Bodhisattva, dilakukan pula oleh meninggalkan istana. Devadatta memasuki kediaman Yasodhara. Yang terjadi dalam diri Yasodhara, terjadi Yasodhara dan merayunya. Namun tentu, Yasodhara pula pada Petapa Siddharta. Ketika Bodhisattva menolaknya. Mendengar penolakan Yasodhara, melakukan pertapaan keras, Yasodhara juga Devadatta menjadi marah dan kemudian memfi tnah melakukannya sehingga tubuh mereka menjadi kurus. Yasodhara melakukan perzinahan, sehingga menjadi Ketika Bodhisattva mulai meninggalkan pertapaan hamil ketika Siddharta meninggalkannya. Devadatta ekstrem, demikian juga Yasodhara. Ketika Bodhisattva kemudian memerintahkan agar Yasodhara dibunuh. ditinggalkan dan dicemooh oleh lima petapa temannya, Pertama-tama Devadatta melakukan eksekusi dengan Yasodhara juga diabaikan dan dicemooh oleh orang- cara menenggelamkan Yasodhara di kolam. Namun orang Sakya. Ketika Bodhisattva mencapai Pencerahan karena ia tidak bersalah dan penuh kebajikan, Sempurna, Yasodhara melahirkan putranya, Rahula. Yasodhara diselamatkan oleh raja naga. Kemudian Semua makhluk berbahagia atas kejadian terakhir ini. Devadatta berusaha melemparkan Yasodhara ke dalam kobaran api, namun Yasodhara tidak mempan terhadap api, bahkan api tersebut berubah menjadi bunga. Usaha terakhir Devadatta untuk membunuh Yasodhara adalah dengan cara menjatuhkannya dari atas tebing, namun Yasodhara diselamatkan oleh seekor raja kera.

Dalam Bhadrakalpavadana dikatakan bahwa Pangeran Siddharta meninggalkan kerajaan sebelum anaknya lahir. Ia menyentuh pusar Yasodhara dengan jempol kaki kanannya dan membuat ikrar agung agar Yasodhara terlindungi dari bahaya besar yang akan menimpanya di masa depan.

Sebenarnya hati Bodhisattva juga pedih harus meninggalkan anak dan istrinya dalam upaya mencapai Penerangan Agung. Kita dapat mengetahui perasaan Siddharta ini dalam Vessantara Jataka dan beberapa Jataka dalam kitab Jatakamala.

Tindakan Pangeran Siddharta tersebut juga harus dipahami sebagai upaya kausalya dari Bodhisattva agar mampu memberi manfaat bagi semua makhluk: “….Karenanya, untuk membuat Gopa [Yasodhara] mengembangkan Bodhicitta, maka Bodhisattva mengambilnya sebagai istrinya. Pada masa Buddha Dipankara, Gopa berkata: ‘Saya berharap mulai sekarang dan selanjutnya, brahmacarin ini akan menjadi suami saya dan saya akan menjadi istrinya, bahkan pada masa di mana ia akan mencapai Ke- Buddhaan.’ Pada waktu itu, Bodhisattva, setelah menerima tujuh bunga teratai biru darinya, berkata, ‘Walau saya tidak ingin menerima hadiah 12 SINAR DHARMA 12 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

ini, saya akan memenuhi harapan dari wanita bajik mangkuk-Nya kepada Raja Suddhodana lalu bersama ini.’ Setelah Bodhisattva mengatakan hal itu, wanita dengan kedua Aggasavaka pergi ke kaputren ini tidak pernah lepas dari akar kebajikan yang Yasodhara. Mendengar bahwa Tathagata datang berasal dari hasil pemberian tujuh kuntum bunga. berkunjung, Yasodhara menyuruh semua penari Karena itu, Bodhisattva menjadikan wanita tersebut memakai jubah kuning. Setiba di kamar Yasodhara, sebagai istrinya….Lagipula, istri Bodhisattva dan para Tathagata berkata, “Jangan ada yang bersuara untuk anggota keluarga… adalah orang-orang yang telah menghalang-halangi Putri Yasodhara sewaktu ia diubah Bodhisattva melalui Dharma bajik ketika Ia memberi hormat kepada-Ku sesuai keinginannya.” menapaki jalan Bodhisattva di kehidupan lampau. Bhagava lalu duduk di tempat yang telah disediakan. Para makhluk ini juga telah membuat tekad untuk Semua wanita menangis, terdengar suara ratapan menjadi istri atau anggota keluarga hingga pada masa yang membahana. Setelah menangis dan reda dari kehidupan Bodhisattva mencapai Ke-Buddhaan. Demi kesedihannya, Yasodhara menyambut Bhagava dengan menguatkan Dharma Putih nan Suci yang dimiliki oleh sikap yang sangat menghormat, bagai menghadap orang-orang ini, maka Bodhisattva tampak tinggal raja. Ia merangkul kedua kaki Tathagata dengan bersama istri dan anggota keluarganya.” [Upaya kedua tangannya. Ia menyandarkan kepalanya di Kausalya Sutra] kedua kaki Tathagata, bergantian kiri dan kanan, ia bersujud lagi dan lagi dengan penuh hormat. Buddha

Yang paling harus diingat adalah, setelah kemudian berkata pada Raja Suddhodana, “Dalam Bodhisattva mencapai Penerangan Agung, Ia kembali kehidupan-Ku yang terakhir, Ia (Yasodhara) mencintai- ke Kapilavastu dan memberikan Dharma yang Agung Ku, dan setia hanya kepada-Ku saja. Dalam kehidupan pada istri dan anak-Nya. Ia tidak melepas tanggung yang lampau, ketika terlahir sebagai Kinnara, ia setia jawabnya sebagai seorang suami dan ayah, namun hanya kepada-Ku seorang.” (Candakinnara Jataka) yang dilakukannya bukanlah sebagai suami dan ayah duniawi, tapi suami dan ayah batiniah. Sekembali III. Bhikkhuni Yasodhara dan Buddha Gautama ke Kapilavatthu (Kapilavastu), setelah makan Sebenarnya Bhiksuni Yasodhara Theri akan siang Bhagava duduk di istana Raja Suddhodana mencapai Parinirvana pada hari yang sama dengan mengkhotbahkan Mahadhammapala Jataka. Setelah Buddha Sakyamuni, namun mengingat hal itu akan dana makanan selesai, seluruh pejabat istana dan para mengakibatkan kesedihan yang berlipat ganda pelayan, kecuali Yasodhara, bersimpuh memberikan bagi para makhluk hidup, Yasodhara memutuskan penghormatan pada Buddha. Parinirvana sebelum Buddha. Untuk itu Ia menghadap Buddha dan meminta izin Parinirvana, yang merupakan Para pelayan perempuan berkata pada Yasodhara, tradisi bagi para Arahat sekaligus meminta maaf “Mohon datang ke istana dan beri hormat kepada pada Buddha apabila ada kesalahan-kesalahan yang Tathagata.” Ia menjawab, “Jika aku pernah dilakukan selama bersama-sama mengarungi samsara memberikan pelayanan yang patut kepada-Nya, Yang di berbagai kelahiran. Kisah ini terdapat dalam kitab Mulia sendiri yang akan datang kepadaku.” Ia tetap Sinhala berjudul Yasodharapadanaya. berdiam tenang di kamarnya. Tathagata menitipkan

SINAR DHARMA 13 SINAR DHARMA / 13 DUNIA BUDDHIS

Melihat Yasodhara yang kebaikannya yang tidak lautan samsara menyelesaikan semua kondisi untuk terbatas dan banyak kali menolong-Nya, Buddha mencapai Pencerahan Agung dan sudah sejak waktu mengatakan, “Tidak ada satupun wanita yang dapat yang sangat lama mempraktikkan Dasa Parami menyamai Yasodhara di seluruh era Buddha ini. Ia (bersama-sama).” Setelah saling memberi hormat memiliki abhijna yang sebanding dengan Buddha. satu sama lain dan berpamitan, Yasodhara akhirnya Sejak menjadi Arahat, Ia terus hidup sebagai bhiksuni Parinirvana. Perjalanan sepanjang samsara usai biasa dan tidak menunjukkan abhijna-Nya sehingga sudah, cinta yang dipupuk selama berkalpa-kalpa tidak ada orang yang melihatnya.” Kemudian atas terwujud dalam pencapaian Nirvana. Bahkan permintaan Buddha, Yasodhara menunjukkan Buddha memberikan peneguhan bahwa Yasodhara abhijna-Nya. kelak akan menjadi Samyaksambuddha bernama Buddha Rasmisatasahasra-paripûrnadhvaga. Dulu ketika masih sebagai Bodhisattva dan menyimpang dari kebenaran, Yasodhara dengan kasih Kesimpulan sayang meluruskannya kembali. “Buddha, ketika Memahami bahwa cinta antara pria dan terjebak di dalam ikatan Mara di lautan samsara ini, wanita (lobha), apabila dibarengi dengan chanda Engkau meninggalkanku dan pergi bersama dengan (keinginan luhur), maka hubungan cinta tersebut wanita lain. Sebagai hasilnya, akan menjadi menjadi sesuatu Engkau dikenai berbagai macam yang bermanfaat, seperti yang penyiksaan dan penjara. Aku, dialami sendiri oleh Bodhisttva ketika mengetahuinya, tanpa Sakyamuni dan Yasodhara rasa marah sedikitpun, bagaikan selama berbagai kehidupan. Bagi seorang ibu, yang juga sakit oleh umat Buddha yang merayakan karena penderitaan putranya, hari Valentine, jangan hanya dengan tangisan yang keras mengisinya dengan saling melawan mereka, memberikan menunjukkan rasa kasih sayang mereka sutra dan permata satu sama lain, namun di hari milikku sebagai bayaran kasih sayang ini, kita harus dapat [tebusan] dan menyelamatkan- memperkuat ikrar mencapai ke- Mu, di berbagai kehidupan yang Shunyataan yaitu tekad untuk tak terhitung.” membawa hubungan cinta ini menjadi hal yang bermanfaat Yasodhara melanjutkan, “O bagi semua makhluk. Lokavidu [Buddha], di berjuta- juta kehidupan lampau yang Bodhisattva dengan tidak terhitung, ketika Engkau pasangannya telah memberi dan Aku hidup bersama-sama contoh kepada kita semua di lautan samsara, Aku tahu bahwa selain menunjukkan bahwa Engkau menjual-Ku untuk kasih sayang satu sama lain, mendapatkan makanan agar mereka berdua bersama-sama dapat bertahan hidup. Di dalam menolong para makhluk dari berjuta kehidupan lampau yang derita. Sebab itu, bagi yang tak terhitung, Aku memberikan telah mempunyai pasangan, hidup-Ku pada-Mu. Namun Aku jangan ragu lagi, bersama- tidak pernah takut. [Karena] untuk-Mu Aku serahkan sama dengan tambatan hati yang juga merupakan hidup-Ku... Lagipula, Aku telah bertekad bahwa sahabat spiritual kita, tapakkan langkah bersama selama dalam samsara, Aku akan mendevosikan diri- menuju Samyaksambodhi! Pencerahan bukanlah Ku hanya untuk-Mu..., di dalam kehidupan yang tak sesuatu yang mustahil apabila sepasang hati yang terhitung.” “Dengan tujuan agar aku tidak pernah saling mencintai menumbuhkan Bodhicitta, tidak menjadi istri dari laki-laki lain, Engkau memberikan- melekat, saling setia dan bersama-sama berjuang Ku cermin tilakunu [anicca, dukkha, anatta]... Dengan mengatasi penderitaan samsara. tujuan agar Aku tidak mengandung bayi dari laki-laki lain, Engkau telah memberiku kontraseptif tilakunu Mari kita maknai Waisak kali ini dengan yang terdiri dari unsur cinta dan persahabatan.” merenungkan perjuangan Bodhisattva Siddharta dan Yasodhara yang bersama-sama mengarungi kalpa Melihat ketulusan Yasodhara, Buddha kemudain tak terhingga dan kemudian akhirnya mencapai berkata, “Yasodhara bersama-sama dengan-Ku Nirvana dan menjadi Buddha, cita-cita tertinggi memberikan persembahan pada jutaan Buddha... yang merupakan makna penting dari Hari Raya Yasodhara bersama-sama dengan-Ku di dalam Waisak. 14 SINAR DHARMA 14 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

SINAR DHARMA 15 SINAR DHARMA / 15 DUNIA BUDDHIS

“Aku telah berpikir bahwa bekerja dengan fi gur “Aku sangat berminat untuk mengerjakan pentas ini, Siddhartha, pangeran muda ini yang kelak akan namun merasa bahwa pentas ini sedikit berbahaya. menjadi Buddha, namun pada mulanya hanyalah Panggungnya sangatlah lebar, engkau harus tahu manusia biasa seperti yang lainnya. Siddhartha bagaimana harus memenuhinya, bagaimana membuat mengisi jarak besar antara kenikmatan hidup dan area panggung tersebut hidup.” spiritualitas. Perjalanannya melalui berbagai macam “Di banyak agama, tubuh memegang peranan hal - asketisisme, puasa total, dera derita, kenikmatan penting dalam pencarian spiritual. Membangkitkan daging... Itulah perjuangan yang aku sukai.” (Angelin kisah kehidupan Siddhartha lewat tarian, bagiku Perljocaj) tampak sebagai kenyataan diri: dia memiliki Kisah hidup Pangeran Siddharta diriwayatkan dalam sebuah tubuh dan tubuh itulah yang pergi mencari drama? Sudah sering. Tapi kalau balet? Wah.. hal pencerahan. Hanya ada sedikit, namun aku percaya baru nih! Ya, negara mode Prancis mempeloporinya bahwa peran tarian adalah untuk memberikan spirit dan sebagai penggagas balet Siddharta ini adalah pada tubuh.” koreografer terkenal, Angelin Perjocaj. Ia mengubah Pentas balet ini membuat sejarah masa opera balet menjadi petualangan yang fantastis. lampau menjadi sejarah masa kini. Preljocaj juga Premier Paris Opéra Ballet adalah tempat yang harus mengunjungi India agar dapat semakin mendalami didatangi apabila seseorang ingin melihat pentas seni fi gur Buddha. Sang koreografer tidak berusaha kebudayaan yang bagus di kota Paris. Premier ballet untuk menemukan kebenaran agama atau ketepatan Siddharta dipertunjukkan pada tanggal 18 Maret 2010. sejarah, namun Preljocaj menyukai mitos-mitos Fantastis, tiket masuk pentas Balet Siddharta dari agung kemanusiaan. Angelin Perljocaj ini terjual habis. Premier pentas balet Siddharta menceritakan perjalanan spiritual ini akan menjadi event yang sangat langka di dunia. seorang Pangeran India yang kemudian akan menjadi Drama berdurasi 1 jam 40 menit ini menggunakan 50 Buddha. Pada pembukaan balet kita melihat sang penari dan direncanakan akan dipentaskan sebanyak pangeran berada di suatu perayaan istana yang 13 kali di Paris Opéra Ballet yang memuat 2700 mewah, di mana ayahnya mendesaknya untuk penonton. melanjutkan tanggung jawabnya sebagai pangeran. Perljocaj, seorang putra dari imigran Albanian, Tidak berminat melakukannya, Siddharta (Nicolas adalah koreografer Prancis yang sangat terkenal. Le Riche / Jérémie Belingard) pergi ke sungai untuk Banyak karya-karya indah yang telah dihasilkannya. bermeditasi. Di sana ia mendapatkan penglihatan Karya terbaiknya yang menjadi kebanggaan Paris akan kebangkitan spiritual dirinya sendiri, dalam Opéra Ballet, adalah Le Parc (1994), sebuah perjalanan wujud seorang perempuan cantik (Aurélie Dupont), sensual melalui seni, literatur dan intrik erotis bak dikelilingi para pelayan wanita. Adagio Mozart. Selain itu, karya-karya terbaiknya Meninggalkan kehidupannya yang lama, Siddharta yang lain adalah ‘Casanova’, ‘L’Annonciation’ and ‘MC mendedikasikan dirinya pada penglihatan ini. Ia dan 14/22’. sepupunya, Ananda (Stéphane Bullion), bertekad Bagi Preljocaj, membuat pentas balet yang untuk hidup menjadi petapa. Namun tubuh mereka didasarkan atas kisah Buddha ini sangatlah menantang. menjadi semakin lemah dan menjadi mangsa dua

16 SINAR DHARMA 16 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

wujud wanita penggoda. Dipenuhi rasa kemungkinan metafi siknya dan ia bersalah, dua pria tersebut menyiksa berhasil menunjukkannya. diri mereka sendiri dan Siddharta Dalam sebuah penceritaan yang sekali lagi terinspirasi oleh penglihatan sederhana, Angeline menunjukkan idealismenya yang berkilauan. siksaan dan misteri dalam Akhirnya, menyadari bahwa semua mengenali diri sendiri yang penuh kemelekatan duniawi adalah ilusi, ia dengan keragu-raguan dan lubang. mencapai pembebasan. Perljocaj dibantu oleh komposer Mereka yang familiar dengan Swan Bruno Mantovani komposer Prancis Lake akan melihat bahwa banyak yang muda dan berbakat dengan sentuhan tematis dan penampilan partitur neoklasik yang dramatis, para wanita sebagai agen pembebasan dengan konduktor Susanna Mälkki, sekaligus kutukan – angsa putih atau dan penulis Claude Léveque dengan angsa hitam – adalah hal yang berbau skenarionya yang memiliki imajinasi abad 19 sampai 21 M. Koreografi ruang dan waktu yang hebat. Kostum Preljocaj memiliki fokus kontemporer. diselesaikan oleh Olivier Bériot dan Permainan kata-katanya sangat dramatisasi oleh Eric Reinhardt dan menakjubkan dan permainan kosmis Dominique Bruguière. Siddharta dan duet Le Richie dan Dupont bukanlah balet yang sempurna sangatlah indah memukau, sekaligus tetapi Siddharta memiliki momen- pertunjukan atletisisme oleh mereka momen adegan yang sempurna dan berdua. Tujuan Perljocaj sedari dulu menggugah hati. Tak pelak ajang adalah untuk menampilkan pertunjukan balet ini mendapatkan sifat fi sik duniawi dari tarian standing ovation sebelum para menuju ke kemungkinan- penonton keluar.

SINAR DHARMA 17 SINAR DHARMA / 17 PENGALAMAN DHARMA

da sebuah kisah zaman dulu di Cina. Seorang petani tua memiliki seekor kuda jantan yang berkualitas. Kuda ini dikagumi banyak orang dan sering memenangkan perlombaan balapan. Suatu hari, tidak dinyana, kuda petani ini kabur dari kandangnya. Para tetangga petani ini bergumam, “Ah alangkah sialnya dia, satu-satunya kuda terbaik di daerah ini hilang.” “Ya, padahal sudah susah-susah dipelihara dan dirawat, sungguh tidak beruntung!” Si petani kalem saja mengalami kejadian ini. “Apakah suatu kesialan?” “Apakah suatu ketidakberuntungan?” Tiba-tiba, beberapa hari kemudian, kuda jantan si petani pulang ke rumah dan membawa seekor kuda betina. Para tetangga yang melihat kejadian ini spontan berseru, “Sungguh beruntung! Tidak hanya mendapatkan kembali kuda kesayangan, dapat bonus pula seekor kuda betina! Sungguh kaburnya si kuda jantan memang adalah berkah dan keberuntungan!” Si petani hanya kalem saja mendapatkan tambahan satu ekor kuda ini. “Apakah suatu berkah?” “Apakah suatu keberuntungan?” Tidak berapa lama, kuda betina yang liar ini menendang putra si petani hingga patah tulang dan lumpuh. Para tetangga yang mendengar kejadian ini berujar, “Sungguh pembawa sial si kuda betina!” “Ya, seandainya saja kuda jantan tidak membawa pulang kuda betina.. memang nasib dia sungguh tidak beruntung!” Si petani tetap kalem mengalami peristiwa ini. “Apakah suatu kesialan?” “Apakah suatu ketidakberuntungan?” Beberapa lama kemudian, pasukan Mongol menyerang perbatasan Cina, dan banyak pemuda desa yang direkrut untuk menjadi tentara dan berperang. Akan tetapi, anak si petani ini tidak direkrut karena lumpuh. Para tetangga yang anak- anaknya direkrut untuk berperang mendesah dan sebagian lagi meratap, “Oh, apakah kami masih bisa melihat putra kami kelak? Mungkin saja ini adalah kali terakhir bersama putra kami.. Tidak!! Sungguh beruntung dia, putranya tidak perlu pergi berperang karena cacat.” Si petani kalem saja mendengar hal ini. “Apakah suatu keberuntungan?” “Apakah suatu ketidakberuntungan?” ------18 SINAR DHARMA 18 / SINAR DHARMA PENGALAMAN DHARMA

Demikianlah dalam hidup ini, sesuatu yang bercampur bahasa Hokkian, “Sepertinya tidak masalah sepertinya musibah, kesialan, dan ketidakberuntungan membiarkan dia masuk. Untuk bisa mendapatkan visa bisa saja menyimpan berkah tersembunyi, suatu Jepang kan sulit sekali.” Fiuhh, akhirnya saya lolos keberuntungan. Sebaliknya, sesuatu yang sepertinya juga dan diizinkan masuk ke . penuh keberuntungan mungkin saja menyimpan Keberuntungan mendapatkan tiket murah ternyata benih-benih petaka dan ketidakberuntungan. harus dikompensasi dengan perdebatan alot mengenai Saya mengalami peristiwa dan kejadian-kejadian visa. Tapi tidak apalah, ini adalah pengalaman yang yang lebih kurang agak mirip, antara keberuntungan menarik bagi saya. Karena sudah hampir larut malam, dan ketidakberuntungan. Dari kejadian-kejadian ini, saya pun memutuskan beristirahat dan tidur di sofa saya belajar untuk lebih waspada, “sadar”, dan hati- ruang tunggu kedatangan bandara Taoyuan. Lagi-lagi hati di kala momen-momen keberuntungan; belajar ini harga yang mesti saya bayar untuk tiket murah: untuk tegar, “sadar”, dan pantang menyerah di kala tidur di sofa airport. Pertama kali tidur di tempat momen-momen ketidakberuntungan. umum seperti ini memang membuat saya agak was-was, Liburan musim panas adalah kesempatan untuk akan tetapi syukurlah tidak terjadi apa-apa, ternyata pulang dan berkumpul bersama keluarga setelah Taiwan relatif masih lebih aman dibanding Indonesia. letih dan jenuh dengan kegiatan riset yang saya Tidur bermalam di sofa bandara Taoyuan membuat kerjakan di Jepang. Tiket pesawat pp Jepang- saya menjadi tahu tentang hal remeh temeh seperti Indonesia tidaklah murah, biasanya sekitar Rp.6-7 lokasi colokan listrik “rahasia”, sistem telepon, sistem juta. Akan tetapi, saya beruntung mendapatkan info money changer, peta , penitipan bagasi, dsb. tiket pesawat murah pp yang hanya sekitar 3 juta- Ternyata tidak hanya saya, di beberapa sofa yang lain an, meskipun harus transit di Taiwan. juga tampak orang-orang yang sedang asyik terlelap Pengalaman menariknya adalah ketika saya dalam buaian mimpi. hendak kembali ke Jepang sesudah menghabiskan Pagi sekali, subuh, ketika sang mentari masih malu- liburan hampir 1 bulan di Indonesia. Biasanya transit malu mengintip, saya telah naik ke bus kloter pertama untuk ganti pesawat hanya perlu menunggu beberapa dari bandara, melesat menuju stasiun pusat MRT jam, akan tetapi tiket yang saya beli adalah tiket (kereta bawah tanah) Taipei. “overnight transit”, artinya ketika tiba di Taiwan, hari Bak orang bego yang mengalami “buta huruf sudah malam, sedangkan pesawat yang berangkat ke fungsional” akibat tidak bisa membaca huruf-huruf Jepang adalah esok siangnya, sehingga saya mesti Mandarin, saya pun menjelajahi Taipei sepanjang pagi menginap satu malam di Taiwan. sendirian, naik MRT hingga ke bagian paling utara Taipei Karena saya bisa menggunakan visa Jepang untuk di Danshui, juga ke Taipei 101. Bermodalkan penguasaan masuk ke Taiwan selama 30 hari, asalkan mendaftar bahasa Mandarin saya yang pas-pasan (mungkin hanya

online sebelumnya, saya pun bermaksud keluar dari sekitar 5%), itu benar-benar perjalanan yang berat, bandara Taoyuan untuk sekalian jalan-jalan keliling terutama ketika hendak mencari makanan dan tidak kota Taipei esok paginya. Akan tetapi, sialnya karena mengerti arti tulisan-tulisan di daftar menu. Dengan sistem visa dan entry permit dari Jepang yang bahasa Tarzan dan instink, akhirnya saya bisa survive agak berbeda dari Taiwan, saya tertahan di bagian berkelana, meskipun merasa agak kesepian karena imigrasi. Mereka mengira visa saya telah kadaluarsa. berpetualang sendiri, juga sulit memotret diri sendiri Apalagi ketika saya ditanya akan menginap di mana, karena tidak membawa tripod. saya agak gelagapan menjawabnya (sebab saya Menjelajah sana sini hingga pukul 12.00 siang, sendiri tidak tahu akan menginap di mana). “Eeerl.. saya berpikir sudah saatnya saya balik ke Taipei Taoyuan,” jawab saya. “Taoyuan Hotel?” petugas Main Station agar naik bus balik ke airport untuk tersebut bertanya untuk memastikan. “Umm..” saya mengejar pesawat yang akan berangkat pukul 14.50 mengangguk. “Visa anda sudah expired.” “Tidak,” ke Narita, Tokyo. Astaga! Sialnya, saya baru tersadar saya berusaha menjelaskan. Akhirnya setelah bahwa lokasi kedatangan bus dari Taoyuan Airport berdebat alot hingga hampir setengah jam dan dan lokasi keberangkatan bus menuju Taoyuan menemui kepala bagian imigrasi, saya mendengarkan Airport tidaklah sama! Setengah panik dan dengan percakapan mereka dalam bahasa Mandarin sedikit bermodalkan bahasa Mandarin yang terbata-bata, SINAR DHARMA 19 SINAR DHARMA / 19 PENGALAMAN DHARMA

saya bertanya kesana-sini, sementara waktu terus karena cuma saya seorang diri yang melewati bergulir. Ternyata lokasi keberangkatan bus terletak pemeriksaan imigrasi (tidak ada penumpang di sisi yang agak jauh dari stasiun MRT dan saya pun lain di belakang saya), petugas imigrasi tersebut bergegas membeli tiket dan naik ke bus, berharap pun menyuruh saya membuka bagasi saya untuk masih keburu mengejar si pesawat. diperiksa. Sial! Mungkin karena dia berpikir dia Perjalanan dari stasiun MRT ke airport memakan punya banyak waktu senggang untuk memeriksa waktu sekitar 1 jam. Tiba di airport sudah sekitar karena tidak ada penumpang lain yang antri pukul 14.20, masih harus mengambil bagasi saya di belakang saya. Lagipula sepertinya petugas yang dititipkan ke jasa penitipan, juga masih imigrasi tersebut adalah karyawan baru dan harus check-in boarding pass, dan berjalan ke masih muda, mungkin dia ingin memamerkan lobi tunggu keberangkatan. Ketika saya check-in, dan menunjukkan kesungguhan dia bekerja. Ugh! mungkin sudah sekitar pukul 14.30, dan ternyata Saya sudah deg-degan apakah emping, kerupuk, (sepertinya) mereka telah menjual kursi kelas dan beberapa produk makanan yang saya bawa ekonomi saya ke penumpang lain!! Mungkin mereka bisa lolos atau tidak, sebab di kartu deklarasi mengira jam segitu masih belum check-in, kayanya saya menuliskan tidak ada produk-produk yang saya sudah membatalkan keberangkatan saya. Saya mengandung hewan/ tumbuhan (padahal pakaian menyerahkan print-out tiket kelas ekonomi saya, dan yang kita kenakan juga sebenarnya produk dari mereka memberikan saya boarding pass kelas bisnis, tumbuhan bukan? – ada-ada saja). Apakah ini VIP fi rst class. Wow! Sungguh tidak bisa dipercaya. indikasi perubahan dari keberuntungan (kursi VIP Tanpa banyak cin-cong, saya pun bergegas menuju pesawat) menjadi ketidakberuntungan (denda lobi tunggu keberangkatan untuk boarding ke imigrasi)? Fiuh, syukurlah saya diloloskan juga pesawat. akhirnya, tanpa dikenakan denda maupun sanksi Sesuatu yang nyaris celaka ketinggal pesawat, lainnya. kesialan yang nyaris terjadi akibat kebingungan Keberuntungan mendapatkan tiket murah mencari bus ke bandara, eh malah membuahkan menjadi ketidakberuntungan perdebatan alot keberuntungan: mendapatkan kursi VIP fi rst class. dengan petugas imigrasi Taoyuan dan tidur di sofa Tidak pernah saya bermimpi mendapatkan fi rst class. bandara. Ketidakberuntungan mesti bermalam di Kursinya lebar dan empuk, tersedia video dan audio bandara ini kemudian menjadi keberuntungan dan entertainment yang berisi fi lm-fi lm terbaru yang kesempatan berkeliling Taipei. Keberuntungan bisa kita pilih sekehendak hati, dan sajian menu berkeliling Taipei hampir saja menjadi kesialan makanannya yang wah, yang bisa kita pilih sesuka hati dan musibah ketinggalan pesawat. Musibah panik juga. Perutpun luar biasa kenyang setelah menikmati dan nyaris ketinggalan pesawat malah akhirnya satu set sajian khususnya. Akan tetapi, entah kenapa membuahkan keberuntungan mendapatkan kursi saya malah merasa lebih doyan di kelas ekonomi. VIP. Keberuntungan mendapat kursi VIP dan Memang di kelas bisnis ini pelayanannya luar biasa turun pertama dari pesawat nyaris saja berubah ekslusif. Akan tetapi, di kelas bisnis ini cuma ada menjadi ketidakberuntungan tertahan/potensi beberapa orang (kurang dari 10 penumpang) yang terkena denda akibat bagasi diobok-obok di rata-rata merupakan pengusaha mapan yang sudah imigrasi Narita. berumur, kecuali 1 orang penumpang gelap yang Fiiuuuhhh!! Memang kadang keberuntungan kesasar, yaitu diri saya sendiri. Rasanya agak sepi, dan ketidakberuntungan hanya dibatasi sekat terlebih saya sudah seharian berkeliling Taipei tipis, sehingga kita perlu selalu mawas diri, sendirian, sambil hanya bisa iri ketika melihat waspada, dan melatih kesadaran (mindfulness). pasangan muda-mudi yang bergandengan tangan “Apakah suatu keberuntungan?” “Apakah dan foto-foto di pelataran Taipei 101, dan sekarang suatu ketidakberuntungan?” pikiran saya pun melayang-layang entah kemana meskipun duduk di kursi yang empuk. Memang gelora batin manusia itu sulit dijelaskan. Anyway, setelah mendarat di Narita, Tokyo, saya pun mencoba berjalan penuh wibawa meninggalkan kepala pesawat. Penumpang kelas bisnis memang selalu diprioritaskan untuk naik duluan dan juga turun duluan dari pesawat. Menjadi penumpang pertama yang turun, saya pun dengan bangga menuju tempat klaim bagasi, dan bermaksud untuk secepatnya pulang dan tidur. Bagasi saya pun ternyata keluar sebagai urutan pertama yang diturunkan dari pesawat, setelah mengambilnya, saya pun segera berjalan menuju gerbang imigrasi. Apa dinyana, 20 SINAR DHARMA SINAR DHARMA 21 SUDUT PERISTIWA

Memasuki tahun kelima diselenggarakannya acara Wishing Candle, BLIA YAD Indonesia menjalin sesuai dengan yang kita inginkan, yang kita jodoh karma bajik menyebarkan Dharma bagi landaskan pada ego atau keakuan kita sendiri. 1500 peserta pada tanggal 14 Maret 2010 di The Oleh karena itu, dunia kita haruslah dibangun Aryaduta Hotel Medan. Melalui bakti puja bagi dengan dasar cinta kasih universal kepada semua Bodhisatva Avalokiteshvara, para muda-mudi makhluk tanpa membeda-bedakan. diajak membuka hati dan pikiran mengembangkan Cinta kasih (love you) adalah berbeda dengan kebijaksanaan. Pun dengan setulus hati menulis cinta (I love you). “Love you” tanpa “I” adalah Heart Sutra, berlatih diri dalam kesabaran. cinta yang tanpa menyangkut ego atau keakuan. Diselingi dengan acara Pantomim “Semangat Inilah salah satu sifat luhur Brahma Vihara Baru” yang menarik dan pemberkahan oleh Ven. yang harus kita kembangkan. Seperti sabda Chueh Teng sebagai penutup acara, para peserta Buddha, “Kasihilah orang lain bagaikan seorang pulang dengan membawa semangat baru bersiap Ibu yang mengasihi putra tunggalnya.” Dengan menghadapi ujian yang sudah di depan mata. mengembangkan sifat luhur dalam diri kita, Acara Wishing Candle kali ini menghadirkan jadikanlah diri kita sebagai pelita bagi mereka seorang tamu istimewa, yaitu Pandita Handaka yang dalam gulita. Vijjananda. Beliau adalah pendiri Ehipassiko “Semoga aku menjadi obat bagi yang sakit, Foundation yang datang dengan satu harapan Semoga aku menjadi makanan bagi yang bagi para peserta Wishing Candle: “Semoga Aku kelaparan, Menjadi Pelita Bagi Yang Dalam Gulita”. Semoga aku menjadi pelindung bagi yang Manusia hidup dengan saling mengisi, saling takut, berinteraksi, saling melengkapi, saling memenuhi, Semoga aku menjadi suaka bagi yang dalam dan yang terpenting, saling memberi satu sama bahaya, lain, karena manusia adalah makhluk sosial. Semoga aku menjadi embun bagi yang murka, Di sekolah jika tidak ada murid lain, kita tidak Semoga aku menjadi pemandu bagi yang mungkin tahu prestasi kita yang sesungguhnya. tersesat, Karena hati dan pikiran manusia selalu diliputi Semoga aku menjadi bahtera bagi yang oleh lobha, moha, dan dosa, maka kehendak menyeberang, nafsu keinginan setiap manusia menjadi berbeda. Semoga aku menjadi pelita bagi yang dalam Dengan adanya berbagai bentuk karma yang gulita, dilakukan maka timbullah berbagai bentuk Semoga sepanjang masa, saat ini dan jodoh, baik dan tidak baik, yang sebagian akan selamanya, menimbulkan dukkha bagi makhluk lain. Dukkha Aku melayani untuk menjadi sempurna, adalah keadaan yang segala sesuatunya tidak Aku menjadi sempurna untuk melayani.”

22 SINAR DHARMA SUDUT PERISTIWA

Dengan tekad Bodhicitta inilah kita bersama-sama memberikan kebahagiaan, harapan dan keyakinan diri kepada orang lain, bagaikan sebatang lilin yang menerangi keadaan di sekitarnya. Kita dapat belajar menjadi lilin yang: 1. Mampu menerangi keadaan di sekitarnya. 2. Mampu menyalakan/memberikan cahaya bagi lilin lainnya tanpa merugikan diri sendiri. 3. Membakar diri sendiri untuk memberi penerangan bagi sekitarnya. 4. Mampu menyalakan dirinya sendiri. Dengan memahami dan mempelajari sifat-sifat mulia lilin maka kita akan dapat menjadi pelita Dharma demi kebahagiaan para makhluk yang hidup dalam gulita.

Amituofo !!!

Oleh: Suryono Lee

dilanjutkan dengan peresmian papan nama BLIA YAD Studio oleh Pembimbing BLIA YA. Ven. Cong Ru dan Suryono Lee. Pembina BLIA YAD Hendry Willy Nasrun pun menegaskan, “Bukan hanya Ketua Umum saja yang harus menjalankan visi dan misi dalam masa BLIA YAD (Buddha’s Light International Association kepemimpinannya, para panitia pun masing-masing Young Adult Division) Indonesia telah berkembang harus mempunyai visi dan misi tersendiri yang pesat selama empat tahun terakhir ini, mewujudkan mendukung visi dan misi Ketua Umum.” mimpi-mimpi yang sebelumnya hanya berupa Dengan kata lain, hadirnya BLIA YAD Studio harapan. Dengan bimbingan pembimbing BLIA YAD bukan hanya sebagai bukti yang menunjukkan YA. Ven. Chueh Teng, BLIA YAD Indonesia kembali keberadaan BLIA YAD, juga bukan hanya sebuah merealisasikan sebuah mimpi, yaitu dimulainya papan nama yang merefl eksikan semangat muda program renovasi BLIA YAD Studio di Jalan Asia mudi BLIA YAD. Namun dengan peresmian studio No.125, Medan. Selama kurang lebih 3 minggu ini diharapkan akan dapat semakin meningkatkan lamanya, YA. Ven. Chueh Teng dan Ketua Umum BLIA kreativitas pun menjadi tempat bagi muda mudi YAD Suryono Lee turut langsung mengawasi jalannya BLIA YAD untuk mengembangkan bakat dan keahlian renovasi dan rancangan yang dilakukan. Akhirnya masing-masing, serta senantiasa mengembangkan pada tanggal 17 April 2010, diadakanlah peresmian Buddha Dharma. BLIA YAD Studio yang berlangsung secara sederhana Ketua Umum BLIA YAD Suryono Lee juga bersama panitia dan anggota BLIA YAD. “Studio ini mengatakan, “Semoga bagi yang pernah merupakan sebuah mimpi BLIA YAD yang akhirnya menginjakkan kaki dalam studio ini tidak akan tercapai, jadi hendaknya kita jangan menyia-nyiakan pernah takut akan kegagalan di masa depan. kehidupan ini,” demikian pesan Ven. Chueh Teng. Kesuksesan studio ini adalah sebagai suatu kenangan bahwa meskipun pernah gagal, kita juga sudah Acara pembukaan dimulai dengan kata-kata pernah berusaha mencapai suatu kesuksesan.” sambutan dari Pembimbing BLIA YAD YA. Ven. Chueh Studio adalah suatu pencapaian luar biasa bagi Teng, Pembina BLIA YAD Hendry Willy Nasrun, dan BLIA YAD. Dengan ini BLIA YAD akan lebih dapat Ketua Umum BLIA YAD Suryono Lee, yang kemudian memberi kepercayaan, kebahagiaan, harapan, dan kenyamanan untuk melayani seluruh makhluk. SINAR DHARMA 23 DUNIA BUDDHIS

Kiprah Sosial SNSD lainnya untuk para generasi muda di Kamboja. Selain itu Ven. Wol Joo dan KOICA juga bersama- Salah satu sesepuh Buddhisme di Korea, yaitu sama membantu negara-negara dunia ketiga Ven. Wol Joo, salah satu pemimpin di Jogye Order lainnya, seperti mengadakan Proyek Air Kehidupan of Korean Buddhism menyampaikan ucapan terima di Nepal. Atas bantuan dan promosi SNSD terhadap kasih kepada anggota personil SNSD (So Nyuh Shi Dae) proyek ‘1000 Air Kehidupan’ tersebut, Ven. Wol Joo atau yang dikenal dengan nama Girls’ Generation mengucapkan rasa terima kasih dan menyatakan (Gee) atas kontribusi mereka sebagai duta promosi apresiasinya. dari salah satu program bantuan pada rakyat miskin Sebelumnya, para personil SNSD juga pernah di Kamboja yang dilakukan Ven. Wol Joo. Turut membantu dalam acara sosial yang diadakan oleh berpartisipasi dalam acara ini adalah Park Dae Jungto Society, sebuah organisasi sosial Buddhis Woo, ketua Korea International Cooperation Agency di Korea. Girls’ Generation adalah grup penyanyi (KOICA). Acara tersebut diadakan di auditorium wanita Korea Selatan yang dibentuk oleh SM Seongnam Korea International Cooperation Agency Entertainment. Mereka terdiri dari 9 anggota: pada bulan Desember 2009 lalu. Yoona, Tiffany, Yuri, Hyoyeon, Sooyoung, Seohyun, Taeyeon, Jessica, dan Sunny. Album solo perdana Ven. Wol Joo berharap SNSD dapat terus mereka 다시 만난 세계 (Into the New World) dirilis berpartisipasi dan bekerja dengan harmonis pada 2 Agustus 2007. Dua album mereka masing- menyelamatkan kehidupan tanpa memandang batas- masing telah terjual lebih dari 100 ribu kopi. Para batas agama. Ven. Jol Woo mendirikan organisasi fans menyebut mereka sebagai SNSD, singkatan dari sosial (NGO) bernama Good Hands. Organisasi ini nama grup ini dalam bahasa Korea, So Nyeo Shi Dae pertama kalinya membantu membangun 1.000 atau So Nyuh Shi Dae, yang berarti Generasi Gadis sumur desa (Proyek Air Kehidupan) untuk 200.000 Muda. (gdlf) rakyat Kamboja miskin yang sebelumnya menderita karena mengonsumsi air yang terkontaminasi. Good Sumber:http://news.buddhapia.com/news/BNC001/ Hands juga membangun sekolah-sekolah dan fasilitas BNC0018370.html, http://news.buddhapia.com/news/BNC002/ BNC0021344.html, http://bud1080.tistory.com

24 SINAR DHARMA SUDUT PERISTIWA

Selama 3 hari (2-4 April 2010) Kagyu Monlam Indonesia ke-2 diadakan kembali di Candi Borobudur oleh panitia bersama: Triyana Dharma Centre Surabaya, Vihara Dua Kebenaran serta Kagyu Monlam Internasional.

Menyertai pelaksanaan Kagyu Monlam Indonesia ke-2, selama tiga hari itu tenda utama berdiri di pelataran taman Candi Borobudur dilengkapi puluhan bendera Buddhis. Di tenda utama tampak altar besar menghadap candi Borobudur berhias persembahan Torma beraneka macam dan di sisi kanan kiri terdapat altar yang berisi ratusan gelas plastik persembahan air dan bunga. Di depan altar, 3 Rinpoche, 25 Lama dan 4 Ani duduk bersila secara berderet yang selama tiga hari berturut-turut memimpin puja dalam 3 sesi, mulai jam 6 pagi hingga 6 sore. Tenda pendukung letaknya lebih rendah di sisi kanan kiri dengan persembahan pelita yang terus menyala selama pelaksanaan puja setiap harinya dari jam 6 pagi hingga 6 sore.

Di tenda utama inilah sekitar 300 umat peserta Monlam datang dari berbagai kota di Indonesia, juga dari mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan Prancis. Berkumandang pelafalan berbagai paritta suci seperti Berlindung Pada Tri Ratna, Aspirasi Agung Samanthabadra, Prajna Paramita Sutra dan Aspirasi Sukhavati, juga aktivitas pengambilan Attasila serta pemberkahan suci untuk meningkatkan keberuntungan, pemberkahan suci Buddha Pengobatan, pemberkahan suci Buddha Panjang Umur, pelimpahan jasa untuk keluarga yang sudah meninggal dan berbagai aktivitas suci lainnya seperti untuk Sangha, Persembahan Mandala dan Torma, kegiatan Fangsheng, tanam pohon Bodhi dan pradaksina.

Acara Monlam dilakukan bersama-sama dengan para Sangha, praktisi Dharma, umat dari berbagai tradisi (Theravada, Mahayana, Vajrayana), donatur, sponsor dan relawan serta para simpatisan dengan disertai motivasi tulus dan murni yang menghasilkan kumpulan karma baik yang sangat besar dan tidak terbatas. Dalam keterangan persnya di depan wartawan, Welly Karlan selaku ketua panitia mengatakan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan Puja Aspirasi

SINAR DHARMA 25 SUDUT PERISTIWA

Monlam ini adalah untuk dapat mengubah jasa kebajikan kita yang telah terakumulasi menjadi penyebab tak tertandingi menuju pencerahan. Tiga hari yang membahagiakan ini menghasilkan kebajikan yang berlimpah dan tumbuh lebih besar dan makin besar jika ditunjang oleh doa aspirasi yang mulia.

“Aspirasi Monlam merupakan puja dilakukan secara bersama-sama dipimpin 32 Bhikkhu terdiri dari 3 Rinpoche, 25 Lama dan 4 Ani bersama 300 umat Buddha Nusantara dan mancanegara, dipimpin langsung Yang Mulia Anzin Rinpoche untuk berdoa bersama-sama di Borobudur agar tercipta perdamaian dunia dan pencerahan semua makhluk. Acara Kagyu Monlam Indonesia ke-2 ini lebih meriah dari tahun lalu,” demikian jelas Welly Karlan.

Puncak acara diakhiri pada malam hari dengan pradaksina mengelilingi Candi Borobudur selama 3 putaran, tepatnya hari Minggu malam pukul 19.00 hingga 20.30. Seluruh peserta berpradaksina dengan membawa pelita. Titik pelita yang terpancar mempercantik Candi Mandala terbesar dunia pada malam itu. Kesuksesan pelaksanaan Kagyu Monlam Indonesia ke-2 mendorong panitia untuk terus melestarikannya dan semoga tahun depan bisa lebih meriah dan lebih banyak peserta yang berpartisipasi dalam Kagyu Monlam Indonesia ke-3.

26 SINAR DHARMA 26 / SINAR DHARMA SUDUT PERISTIWA

Kesehatan adalah yang paling utama bagi kita, dicerna menjadi asam lemak, ketiganya perlu dikonsumsi karena sehat berarti panjang umur. Selain sehat juga secara bersamaan setiap kali makan untuk mendapatkan bahagia, itulah dambaan setiap insan di bumi ini. keseimbangan metabolisme. Orang yang terkena kencing Sayangnya manusia hidup di dunia ini penuh dengan manis, itu karena gula yang dikonsumsi terlalu banyak, kerakusan, akibatnya berbagai penyakit muncul dari padahal di dalam buah dan sayur sudah terdapat zat gula pola makan tidak sehat yang dipicu oleh kerakusan dalam kadar seimbang dengan yang dibutuhkan tubuh. itu. Itulah salah satu hal yang diungkap dalam seminar Orang yang terkena diare, produksi asam lambungnya yang bertempat di SIBEC – ITC Mega Grosir Lantai 3, meningkat sehingga lebih sering mengeluarkan cairan Surabaya, yang mengambil tema ‘ANDA INGIN SEHAT yang menyebabkannya menjadi lemas dan produksi DAN BAHAGIA’ dengan narasumber YM. Uttamo kuman baik dalam perut menjadi berkurang, oleh karena Mahathera dan dr. Tan Shot Yen, yang dimoderatori itu di perlukan probiotik yang dapat mengaktifkan kuman oleh DR. Drs. Ponijan Liaw, MBA, Mpd Managing baik agar berproduksi kembali dan menetralisir asam Director Of The Energetic People Development lambung yang berlebihan penyebab diare. Centre, pada hari Sabtu 20 Maret 2010. Bhante Uttamo Mahathera, Kepala Vihara Samaggi Dr. Tan Shot Yen, praktisi kedokteran, pemerhati Jaya Blitar, memaparkan setuju dengan yang diuraikan nutrisi, Certifi ed Clinical Hypnotherapist dan pengasuh dan dijelaskan dr. Tan. Bhante juga menambahkan: Konsultasi Nutrisi di Tabloid Nyata, menjelaskan perlu diingat, jangan kita bahagia dari unsur luar saja, manusia hidup di dunia ini penuh dengan kerakusan, kebahagiaan sejati terdapat di dalam diri kita sendiri. semuanya dimakan tanpa melihat dampak yang akan Kebahagiaan bisa dicapai dengan yang alamiah, manis muncul dari apa yang telah dikonsumsi, berbagai tidak hanya di lidah tetapi di telinga juga perlu yang penyakit muncul dari pola makan yanag tidak sehat. manis. Ketika orang memuji kita maka kita akan Makanan yang kita makan justru memicu munculnya senang dan bahagia mendengarnya, begitu juga dengan penyakit kasat mata, orang mengatakan ‘enak kesehatan kita, makanan apa yang baik untuk kita dan dilidah tak enak di badan’. Seminar yang dihadiri terjaga kebersihannya maka kita telah hidup sehat. ± 400 orang hadirin itu bertambah meriah karena Sesuatu yang manis belum tentu manis dan yang diselingi guyonan-guyonan yang menghibur dalam benar belum tentu benar, sesuatu yang dianggap enak memberikan penjelasan yang menambah wawasan dan membuat bahagia justru bisa menjadi racun yang tentang kesehatan dari pola makan dan makanan mengancam kesehatan kita. Begitu pula mata kita ingin apa yang kita konsumsi yang manis. Ketika melihat sesuatu yang enak dipandang setiap harinya. maka kita akan senang, namun ketika melihat yang Kita perlu menjaga buruk kita menolaknya. Kulit kita juga ingin sesuatu yang pola makan yang baik lembut. Ketika bersentuhan dengan yang lembut kita dengan bahan makanan merasa senang dan bahagia, apalagi yang menyentuh yang higienis dan gizi orang yang kita sayangi, rasanya lebih senang dan lebih yang cukup. Beberapa bahagia. hal bermanfaat dapat Untuk menjadi sehat dan bahagia harus dikembalikan kita simak, antara lain kepada dasar dan fungsi aslinya. Kita sehat dan bahagia seperti berikut ini. karena kita sendiri yang mengaturnya. Pola pikir kita Karbohidrat dicerna sendiri yang membuat kita bisa sehat dan bahagia. menjadi gula, protein Dengan menjaga pola makan dan makanan yang kita dicerna menjadi asam konsumsi secara higienis, terjaga dari asalnya maka amino dan lemak sehat dan bahagia akan kita dapatkan. (rzl) SINAR DHARMA 27 SINAR DHARMA / 27 DUNIA BUDDHIS

Bhiksuni Kungfu Bhiksu bermain kungfu? Kita sudah sering dengar dan tetapi juga membantu untuk mengembangkan potensi lihat. Dalam pikiran kita pasti terlintas Vihara Shaolin mental, sosial, emosional dan perilaku seperti ingatan dengan para bhiksunya yang sangat heroik. Namun yang kuat, konsentrasi, disiplin, menghormati orang kali ini di Nepal, yang bermain kungfu adalah para lain dan pola hidup sehat. wanita yang telah menjalankan kehidupan selibat, para Sebelumnya Gyalwang Drukpa Rinpoche pernah bhiksuni. mengunjungi vihara para bhiksuni di Vietnam. Di Di Vihara Amitabha Drukpa Nunnery, para bhiksuni sana beliau melihat para bhiksuni berlatih kungfu. mendapat pelajaran bela diri kungfu dari seorang master Di sana beliau diberitahu bahwa kungfu membantu bhiksuni Vietnam. Bela diri tersebut diperkenalkan para bhiksuni melindungi diri dan membantu mereka di vihara para bhiksuni tersebut dua tahun yang lalu berkonsentrasi. Rinpoche merasa kungfu akan sangat dan para bhiksuni mempraktikkannya 2 jam sehari. membantu bagi bhiksuni di Khilwa Nunnery karena Gyalwang Drukpa Rinpoche, pemimpin tradisi Drukpa beberapa dari mereka takut untuk turun gunung Kagyulah yang mempelopori diadakannya pelatihan sehubungan dengan perlakuan orang-orang yang bela diri di vihara para bhiksuni. “Kungfu mengajarkan terkadang melempari mereka dengan batu atau pada kami untuk mengatur energi kami dan menjadi mengejek. positif terhadap semua hal yang kami lakukan dalam Karuna, bhikuni muda dari Ladakh adalah salah kehidupan sehari-hari,” jelas Lama Zesaid yang berusia satu siswi kungfu yang terbaik. “Kungfu membantu 17 tahun, berasal dari Himachal Pradesh. mengembangkan konsentrasi dan kebugaranku. Hanya dalam waktu sebulan, para bhiksuni Kungfu juga merupakan cara untuk membela diri dari mempelajari 10 level dasar kungfu. Gylawang Drukpa pria-pria muda yang berani menggoda para bhiksuni berkata, “Kungfu telah membuat para bhiksuni kami dalam perjalanan mereka di luar vihara. Sekarang, merasa lebih gembira dan lebih sehat, baik secara batin kami tidak takut lagi pada mereka.” maupun semangat.” Para bhiksuni di Vihara Drukpa Amitabha juga Rupa Lama, bhiksuni dari India mengatakan bahwa sangat mandiri. Mereka mendirikan café-café yang kungfu membantunya untuk berkonsentrasi. “Bela menyajikan cappuccino dan kue pisang, membeli diri bagus untuk kesehatan kami. Meditasi sangatlah sayur mayur sendiri ke kota-kota, bahkan seorang sulit, jika kami berlatih kungfu, maka setelah itu bhiksuni dari Ladakh bernama Jigme Rigzin Lhamo meditasi menjadi lebih mudah,” ujarnya. Rupa Lama dapat membaca gambar blueprint arsitektural. Ia dan yang berusia 17 tahun ini setiap pukul tiga pagi sudah timnya mengawasi pembangunan ruang tamu, bio- harus bangun untuk menjalankan puja di viharanya di gas dan tangki air. “Kami tidak ingin hidup hanya dari Kathamdau. Meskipun hanya tidur selama 5 jam, Rupa pemberian para umat. Tujuan kami adalah independen Lama sangat enerjik dan yang diharapkannya adalah secara fi nansial,” jelas salah seorang bhiksuni. sesi latihan kungfu yang dilakukan 2 jam kemudian Jetsunma Tenzin Palmo memiliki vihara untuk setelah selesainya sesi puja. Latihan kungfu ini diikuti para bhiksuni di Lahaul. “Ada banyak sekali wanita oleh 200 orang bhiksuni. Berkat latihan ini mereka yang pandai dan berdedikasi, namun mereka tidak dapat melindungi diri sendiri sekaligus dapat duduk diberikan kesempatan, selalu suara laki-laki yang tegak bermeditasi selama 6 jam. datang bahkan di buku-buku maupun ajaran-ajaran.” Kungfu tidak hanya mengajarkan soal bela diri, Di Gunung Amitabha, para bhikusni mulai

28 SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

mengguncang dinding-dinding tradisi, “Kami sekarang berpikir untuk membangun satu vihara bagi bhiksuni melakukan tarian cham (topeng) yang sebelumnya dan memberi kesempatan pada mereka untuk belajar hanya didominasi para bhiksu dan bahkan kami juga dan berlatih secara spiritual,” ujarnya. melakukan ritual doa sore yaitu Senge Tsewa,” ujar Vihara Amitabha Drukpa yang dibangun oleh Jigme Mipham Zangpo. Gyalwang Drukpa merupakan pusat keagamaan dan “Buddha tidak pernah berkata bahwa perempuan penelitian yang modern, memiliki dana mencukupi tidak penting. Para kaum perempuan memiliki potenmsi dan berfasilitas lengkap. “Tidak hanya [gedung itu] yang menakjubkan yang akhirnya dapat secara utuh indah untuk dilihat, tetapi ini merupakan vihara yang dikenali,” ucap Gyalwang Drukpa Rinpoche ke-12, dibimbing dan mendapat dukungan penuh dari guru pemimpin spiritual tertinggi Drukpa Kagyu. mereka, yaitu saya,” ujarnya. Jetsunma Tenzin Palmo, wanita Inggris yang menjadi “Dalam bermeditasi anda berlatih berkonstransi, bhiksuni tradisi Drukpa selama lebih dari 30 tahun, dengan kungfu anda juga berlatih berkonsentrasi.” mengatakan bahwa secara tradisional para bhiksuni Bhiksuni Jetsunma Tenzin Palmo mengatakan akan memang tidak diperhatikan dan diterlantarkan. memperkenalkan kungfu di viharanya yang berada di “Masalah utama para bhiksuni adalah tidak memiliki negara bagian Himachal Pradesh, India. “Kungfu adalah situasi menguntungkan dari sisi tempat tinggal, mereka latihan yang sangat bagus, yang kedua, kungfu sangat tidak mendapat dukungan dari umat seperti halnya bagus untuk melatih disiplin dan konsentrasi. Ketiga, yang diterima para bhiksu dan mereka juga tidak kungfu membangkitkan rasa percaya diri yang sangat berpendidikan. Jadi seringkali para bhiksuni hanya penting bagi para bhiksuni. Yang keempat, ketika para Bhiksuni Kungfu menjadi pembantu keluarga mereka atau bekerja di pria muda di sekitar tahu bahwa bhiksuni adalah jago bagian dapur dan kebun vihara,” ujarnya. kungfu, mereka akan menjauh,” tegasnya. Gyalwang Drukpa adalah reinkarnasi ke-12 dari Jetsunma mengatakan sejak vihara bhiksuni mulai pemimpin aliran Buddha Drukpa - atau naga - yang memperkenalkan program pendidikan dan kegiatan merupakan agama terbesar di Bhutan dan dianut secara fi sik seperti kungfu, jumlah kaum perempuan yang ingin luas di negara-negara sekitar pegunungan Himalaya. menjadi bhiksuni meningkat drastis. “Kebanyakan dari Dia menegaskan bahwa para pemimpin spiritual mereka mengatakan, wow, jika saya menjadi bhiksuni sebelumnya tidak cukup berbuat atau bertindak untuk saya bisa belajar, bisa berlatih, bisa melakukan ritual mendorong hak-hak kaum wanita. “Waktu kecil, saya keagamaan, bisa hidup bersama bhiksuni tercinta sudah memandang bahwa tidak benar perilaku menekan lainnya, pun para Lama akan mengunjungi dan kaum wanita yang terjadi di masyarakat,” tegasnya. memberikan bimbingan Dharma pada kami,” ujarnya. “Lalu setelah saya dewasa, saya mulai berpikir apa Ini menjadi pembuka bagi kaum perempuan di yang bisa saya lakukan untuk mereka? Kemudian saya wilayah itu untuk menuju ke dunia yang lebih luas yang sebelumnya tertutup bagi mereka.

SINAR DHARMA 29 DUNIA BUDDHIS

Oprah: Terima kasih atas kehormatan untuk Oprah: Karena Anda tidak bisa memberikannya dapat berbincang dengan Anda. Berada di hadapan kepada orang lain jika Anda tidak memilikinya Anda, saya merasa rasa stress saya berkurang dalam diri Anda sendiri. dibanding awal hari ini. Anda memiliki aura yang Nhat Hanh: Benar. damai. Apakah Anda selalu berada dalam kondisi seperti ini? Oprah: Saya paham. Saya tahu bahwa Anda Nhat Hanh: Ini adalah pelatihan saya, ini adalah lahir di Vietnam pada 1926. Apakah ada kenangan praktik saya. Dan saya mencoba menjalani setiap indah masa kecil yang dapat Anda bagi? saat seperti itu, untuk menjaga kedamaian dalam Nhat Hanh: Pada hari saya melihat gambar diri saya sendiri. Buddha di sebuah majalah.

30 SINAR DHARMA 30 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

Oprah: Berapa umur anda waktu itu? Nhat Hanh: Dan anda menikmatinya. Nhat Hanh: Umur saya waktu itu 7 atau 8 tahun. Beliau [Buddha] sedang duduk di rumput, sangat Oprah: Anda menikmatinya. Mari kita bicara damai, tersenyum. Saya terkesan. Di sekitar saya, tentang saat Anda pertama kali tiba di Amerika. orang-orang tidak seperti itu, jadi saya punya Anda adalah seorang mahasiswa di Princeton. keinginan untuk menjadi seperti beliau. Dan saya Apakah itu sebuah tantangan bagi seorang bhiksu memupuk keinginan tersebut sampai pada usia saya untuk menjalin persahabatan dengan siswa lain? yang ke-16 tahun, ketika saya memiliki izin dari Apakah Anda kesepian? orang tua saya untuk pergi dan ditahbiskan sebagai Nhat Hanh: Nah, Universitas Princeton itu biksu. seperti sebuah vihara. Hanya ada mahasiswa pada waktu itu. Pun tidak ada banyak orang Vietnam Oprah: Apakah orang tua anda mendukung Anda? yang tinggal di Amerika Serikat. Selama enam bulan Nhat Hanh: Pada awalnya, mereka enggan karena pertama, saya tidak berbicara bahasa Vietnam. berpikir bahwa kehidupan seorang bhiksu itu sulit. Tapi kampus itu sangat indah. Dan semuanya masih baru - pohon-pohon, burung-burung dan makanan. Oprah: Pada umur 16 tahun, apakah Anda Musim salju pertama saya adalah di Princeton, memahami apa yang akan terjadi dengan kehidupan juga pertama kalinya saya menggunakan pemanas. Anda? Musim gugur pertama adalah di Princeton. Nhat Hanh: Tidak banyak. Hanya ada hasrat yang sangat kuat. Perasaan bahwa saya tidak akan bahagia Oprah: Ketika daun-daun berubah. jika tidak bisa menjadi seorang bhiksu. Mereka Nhat Hanh: Di Vietnam kami tidak melihat hal- menyebutnya pikiran pemula – niat yang dalam, hal seperti itu. keinginan yang terdalam yang mungkin dimiliki seseorang. Saya bisa mengatakan bahwa sampai hari Oprah: Pada waktu itu, apakah Anda ini, pikiran pemula ini masih hidup dalam diri saya. mengenakan jubah bhiksu Anda? Nhat Hanh: Ya. Oprah: Itu yang oleh banyak orang disebut sebagai gairah. Itulah yang saya rasakan terhadap Oprah: Tidak harus khawatir tentang membeli pekerjaan saya hampir setiap harinya. Ketika Anda pakaian, kan? Selalu saja jubah. bergairah terhadap pekerjaan Anda, rasanya seperti Nhat Hanh: Ya. Anda tetap akan melakukannya bahkan jika tidak ada orang yang mengupah Anda. Oprah: Apakah Anda memiliki jubah yang berbeda untuk berbagai kesempatan yang berbeda? Nhat Hanh: Saya memiliki jubah upacara, warna kunyit. Itu saja. Saya merasa nyaman mengenakan jubah ini. Dan terasa bahagia mengingatkan kita bahwa kita adalah bhiksu.

Oprah: Apa artinya menjadi seorang bhiksu? Nhat Hanh: Menjadi seorang biarawan adalah memiliki waktu untuk berlatih melakukan transformasi dan penyembuhan bagi diri Anda. Dan setelah itu membantu transformasi dan penyembuhan bagi orang lain.

Oprah: Apakah kebanyakan bhiksu tercerahkan, atau mencari pencerahan? Nhat Hanh: Pencerahan selalu ada. Pencerahan kecil akan membawa pencerahan pada pencerahan besar. Jika Anda menarik napas dan menyadari bahwa Anda masih hidup - Anda dapat merasakan keajaiban bahwa Anda masih hidup - maka itu adalah semacam pencerahan. Banyak orang yang hidup tetapi tidak dapat merasakan keajaiban bahwa mereka masih hidup.

Oprah: Saya yakin Anda melihat semua di SINAR DHARMA 31 SINAR DHARMA / 31 DUNIA BUDDHIS

sekeliling Anda - saya menyalahkan diri sendiri - bahwa tubuh Anda, dan Anda menjadi hadir sepenuhnya. kami hanya mencoba menuju hal berikutnya. Di negara Ketika Anda benar-benar ada di sana, sesuatu yang kita, orang begitu sibuk. Bahkan anak-anak sibuk. lain juga ada di sana - kehidupan, yang diwakili Saya mendapat kesan bahwa sangat sedikit dari kita oleh secangkir teh. Pada saat itu Anda adalah yang melakukan apa yang Anda katakan - merasakan nyata dan secangkir teh adalah nyata. Anda tidak keajaiban bahwa Anda masih hidup. hilang di masa lalu, di masa depan, dalam rencana Nhat Hanh: Itulah lingkungan tempat kita hidup. Tapi Anda, dalam kekhawatiran Anda. Anda bebas dengan latihan, kita bisa selalu tetap hidup di saat ini. dari semua penderitaan ini. Dan dalam keadaan Dengan kesadaran penuh, Anda dapat menempatkan diri yang bebas itu, nikmatilah teh Anda. Itu adalah pada masa sekarang untuk merasakan keajaiban hidup momen kebahagiaan dan kedamaian. Ketika Anda yang ada pada saat itu. Adalah mungkin untuk hidup menggosok gigi, Anda mungkin hanya melakukannya bahagia di sini dan sekarang. Begitu banyak kondisi selama dua menit, tetapi menurut praktik ini, kebahagiaan yang tersedia - lebih dari cukup untuk adalah mungkin untuk menciptakan kebebasan membuat Anda bahagia sekarang juga. Anda tidak perlu dan kebahagiaan selama waktu itu, karena Anda lari ke masa depan untuk mendapatkan lebih banyak menempatkan diri di sini dan sekarang. Jika Anda kebahagiaan. mampu menyikat gigi dalam kesadaran penuh, maka Anda akan dapat menikmati saat-saat ketika Oprah: Apa itu kebahagiaan? Anda mandi, memasak sarapan, menyeruput teh Nhat Hanh: Kebahagiaan adalah terhentinya Anda. penderitaan. Kesejahteraan. Sebagai contoh, ketika saya mempraktikkan latihan menarik napas, saya Oprah: Jadi dari sudut pandang ini, ada sadar akan kondisi mata saya; membuang napas, saya kondisi-kondisi kebahagiaan yang tak terhingga tersenyum pada mata dan menyadari bahwa mereka banyaknya. masih dalam kondisi baik. Ada surga yang berwujud Nhat Hanh:Ya. Kesadaran penuh akan membantu dan berwarna di dunia ini. Karena mempunyai mata Anda pulang ke masa kini. Pun setiap kali Anda pergi dan masih dalam kondisi baik, Anda dapat berhubungan ke sana dan mengenali suatu kondisi kebahagiaan dengan surga. Jadi ketika sadar akan kondisi mata saya, yang Anda miliki, kebahagiaan itu datang. saya menyentuh salah satu dari kondisi kebahagiaan. Ketika saya menyentuhnya, kebahagiaan itu datang. Oprah: Dengan Anda, teh itu nyata adanya. Nhat Hanh: Saya nyata dan teh itu nyata. Saya Oprah: Dan Anda bisa melakukannya dengan setiap ada di masa kini. Saya tidak memikirkan masa bagian dari tubuh Anda. lalu. Saya tidak memikirkan masa depan. Ada Nhat Hanh: Ya. Menarik napas, saya menyadari hati perjumpaan nyata antara saya dan teh, sehingga saya. Membuang napas, saya tersenyum pada hati saya kedamaian, kebahagiaan dan kegembiraan itu dan tahu bahwa hati saya masih berfungsi normal. Saya menjadi nyata selama saya minum. merasa bersyukur untuk itu. Oprah: Saya tidak pernah berpikir sebanyak itu Oprah: Dan bukan hanya hal materi, tapi fakta tentang secangkir teh. bahwa kita masih memiliki napas. Nhat Hanh: Kami memiliki praktik meditasi Nhat Hanh: Ya. Anda perlu mempraktikkan teh. Kami duduk, menikmati secangkir teh dan kesadaran penuh untuk membawa pikiran kembali ke persaudaraan di antara kami. Itu memerlukan tubuh dan menempatkan diri Anda pada saat itu juga. waktu satu jam untuk hanya menikmati secangkir Jika sepenuhnya hadir di saat itu, Anda hanya perlu teh. berjalan satu langkah atau mengambil napas untuk memasuki Kerajaan Allah. Dan sekali Anda memiliki kerajaan itu, Anda tidak perlu mengejar objek yang menjadi keinginan Anda, seperti kekuasaan, ketenaran, kesenangan sensual, dan sebagainya. Perdamaian itu mungkin. Kebahagiaan itu mungkin. Dan praktik ini cukup sederhana untuk dilakukan oleh setiap orang.

Oprah: Katakan pada saya bagaimana kita melakukannya. Nhat Hanh: Anggaplah Anda sedang minum secangkir teh. Bila Anda memegang cangkir Anda, Anda mungkin ingin menarik napas, membawa pikiran Anda kembali ke 32 SINAR DHARMA 32 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

Pada tahun pertama, saya hampir setiap malam Oprah: Secangkir teh, seperti ini? [sambil bermimpi pulang ke rumah. Saya sedang mendaki mengangkat cangkirnya. ] sebuah bukit yang indah, sangat hijau, sangat Nhat Hanh: Ya. bahagia, lalu tiba-tiba saya terbangun dan sadar bahwa saya berada di pengasingan. Jadi praktik saya Oprah: Satu jam. adalah bersentuhan dengan pohon-pohon, burung- Nhat Hanh: Setiap momen adalah momen burung, bunga-bunga, anak-anak, orang-orang di kebahagiaan. Dan selama jam-jam meditasi teh, Anda Barat - dan membuat mereka menjadi komunitas memupuk kegembiraan, persaudaraan, berdiam di sini saya. Karena praktik itu, saya menemukan rumah dan sekarang. di luar rumah saya. Satu tahun kemudian, mimpi- mimpi itu berhenti. Oprah: Apakah Anda melakukan hal yang sama dengan semua makanan? Oprah: Apa alasan Anda tidak diizinkan kembali Nhat Hanh: Ya. Kami mempunyai cara makan dengan ke negara Anda? berdiam diri sehingga kami bisa berhubungan dengan Nhat Hanh: Selama perang, pihak-pihak yang alam semesta, dengan setiap potong makanan. bertikai kesemuanya menyatakan bahwa mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan. Dan Oprah: Berapa lama waktu yang Anda butuhkan orang-orang kami yang mencoba berbicara tentang untuk menyelesaikan proses makan? Sepanjang hari? rekonsiliasi di antara saudara-saudara itu - mereka Nhat Hanh: Satu jam sudah cukup. Kami duduk dalam tidak mengizinkan kami. satu kelompok dan bersama-sama menikmati makanan kami. Jadi entah Anda sedang makan, minum teh, Oprah: Jadi, ketika Anda menjadi seorang atau makan di piring, Anda melakukannya sedemikian lelaki tanpa negara, Anda membuat sebuah rumah rupa sehingga kebebasan, sukacita, kebahagiaan itu di negara-negara lain. menjadi nyata. Banyak orang datang ke pusat pelatihan Nhat Hanh: Ya. kami dan belajar seni hidup berkesadaran penuh ini. Lalu kembali ke tempat asal mereka dan mendirikan Oprah: Dan salah satunya adalah di Amerika Sangha, sebuah komunitas, untuk melakukan hal yang Serikat. sama. Kami telah membantu mendirikan Sangha di Nhat Hanh: Ya. seluruh dunia. Oprah: Bagaimana Anda bertemu Martin Luther Oprah: Sangha adalah komunitas tercinta. King? Nhat Hanh: Ya. Nhat Hanh: Pada bulan Juni 1965, saya menulis surat untuknya menjelaskan mengapa para bhiksu Oprah: Seberapa pentingkah komunitas dalam di Vietnam membakar diri sendiri. Saya katakan hidup kita? Orang-orang memilikinya dengan keluarga ini bukan bentuk bunuh diri. Saya katakan bahwa mereka sendiri, kemudian Anda mengembangkan dalam situasi-situasi seperti yang satu ini di komunitas tercinta Anda dengan menyertakan orang Vietnam, untuk membuat suara Anda didengar lain. Jadi semakin besar komunitas tercinta Anda, adalah sulit. Kadang-kadang kita harus membakar semakin banyak yang dapat Anda capai di dunia ini. diri kita sendiri dengan tujuan untuk dapat Nhat Hanh: Benar. didengar. Karena welas asihlah Anda melakukan hal itu. Ini adalah aksi cinta kasih, bukan putus Oprah: Berbicara tentang subjek komunitas, mari asa. Lalu tepat satu tahun setelah saya menulis kita kembali ke tahun 1966. Anda diundang untuk surat itu, saya bertemu dengannya di Chicago. datang dan berbicara di Universitas Cornell, dan Kami berdiskusi tentang perdamaian, kebebasan tak lama setelah itu, Anda tidak diizinkan kembali dan masyarakat. Lalu kami sepakat bahwa tanpa ke negara Anda. Anda diasingkan selama 39 tahun. Bagaimana Anda mengatasi perasaan Anda? Nhat Hanh: Yah, saya seperti seekor lebah yang dikeluarkan dari sarangnya. Tapi karena saya membawa komunitas tercinta dalam hati saya, saya mencari unsur-unsur dari Sangha di sekitar saya di Amerika dan di Eropa. Lalu saya mulai membangun sebuah komunitas yang bekerja untuk perdamaian.

Oprah: Apakah Anda merasa marah pada awalnya? Terluka? Nhat Hanh: Marah, cemas, sedih, terluka. Praktik kesadaran penuh membantu saya mengenalinya. SINAR DHARMA 33 SINAR DHARMA / 33 DUNIA BUDDHIS

komunitas [masyarakat], kita tidak bisa pergi terlalu Oprah: Bagaimana jika ada tagihan yang harus jauh. dibayar? Saya berjalan, tapi saya berpikir tentang tagihan. Oprah: Berapa lama diskusi itu? Nhat Hanh: Ada waktu untuk setiap hal. Ada Nhat Hanh: Mungkin lima menit atau lebih. Setelah waktu ketika saya duduk, saya konsentrasikan itu, ada konferensi pers, ia lalu berjalan keluar dengan diri pada masalah tagihan saya, tapi sebelum itu sangat keras menentang perang di Vietnam. saya tidak perlu mengkhawatirkannya. Satu hal pada satu waktu. Kami berlatih berjalan dengan Oprah: Apakah Anda rasa ini adalah hasil dari kesadaran penuh untuk menyembuhkan diri pembicaraan kalian? sendiri, karena berjalan seperti itu benar-benar Nhat Hanh: Saya yakin begitu. Kami lanjutkan meredakan kekhawatiran, tekanan, ketegangan perjuangan kami, terakhir kali saya bertemu dia di dalam tubuh dan pikiran kita. Jenewa selama konferensi perdamaian. Oprah: Kasus ini sama seperti mendengarkan Oprah: Apakah Anda berdua berbicara setelah itu? secara mendalam, yang pernah saya dengar dari Nhat Hanh: Ya. Dia mengundang saya ke lantai Anda. atas untuk sarapan, membicarakan masalah-masalah Nhat Hanh: Mendengarkan secara mendalam ini lagi. Saya terjebak dalam konferensi pers di lantai adalah teknik mendengarkan yang dapat bawah dan datang terlambat, tapi ia menjaga sarapan membantu meringankan penderitaan orang lain. saya tetap hangat. Lalu saya katakan kepadanya Anda dapat menyebutnya sebagai mendengarkan bahwa orang-orang di Vietnam menyebutnya sebagai yang penuh welas asih. Anda mendengarkan Bodhisattva – makhluk yang tercerahkan –atas apa dengan hanya satu tujuan: membantu dia yang ia lakukan bagi umatnya, negaranya dan dunia. mengosongkan hati. Bahkan jika dia mengatakan hal-hal yang penuh dengan persepsi yang salah, Oprah: Pun fakta bahwa ia melakukannya dengan penuh kepahitan, Anda masih mampu terus tanpa kekerasan mendengarkan dengan welas asih. Karena Anda Nhat Hanh: Ya. Itu adalah karya seorang Bodhisattva, tahu bahwa mendengarkan seperti itu, Anda seorang Buddha, selalu dengan belas kasih dan anti memberi orang itu kesempatan untuk mengurangi kekerasan. Ketika saya mendengar tentang berita penderitaannya. Jika Anda ingin membantu dia pembunuhan dirinya, saya tidak percaya. Saya pikir, untuk mengoreksi persepsinya, tunggu saja lain “Rakyat Amerika telah menghasilkan Raja tetapi waktu. Untuk sekarang, Anda jangan menyela. tidak mampu menjaganya.” Saya agak marah. Anda jangan membantah. Jika Anda melakukan Saya tidak makan, saya tidak tidur. Tapi tekad saya hal itu, ia kehilangan kesempatan. Anda hanya untuk membangun masyarakat tercinta harus terus perlu mendengarkan dengan kasih sayang dan berlanjut. Saya pikir bahwa saya selalu merasakan membantu dia mengurangi penderitaannya. Satu dukungannya. jam seperti itu dapat membawa pada transformasi dan penyembuhan. Oprah: Oke. Kita telah berbicara tentang kesadaran penuh, dan Anda telah menyebutkan tentang berjalan Oprah: Saya suka dengan konsep mendengarkan dengan kesadaran penuh. Bagaimana melakukan hal secara mendalam ini, karena sering kali ketika tersebut? seseorang datang kepada Anda dan ingin Nhat Hanh: Saat Anda berjalan, Anda menyentuh melampiaskannya, begitu menggoda rasanya tanah dengan kesadaran penuh, lalu setiap langkah untuk mulai memberi nasihat. Tapi jika Anda dapat membawa Anda pada kemantapan, kegembiraan hanya membiarkan orang itu untuk melontarkan dan kebebasan. Bebas dari penyesalan Anda mengenai perasaannya, kemudian di lain waktu kembali masa lalu, dan bebas dari rasa ketakutan Anda tentang dengan saran atau komentar, orang itu akan masa depan. mengalami penyembuhan yang lebih mendalam. Itulah yang Anda katakan. Oprah: Kebanyakan orang ketika sedang berjalan, Nhat Hanh: Ya. Mendengarkan secara mendalam mereka berpikir tentang ke mana harus pergi membantu kita untuk mengenali adanya persepsi dan apa yang harus mereka lakukan. Tapi Anda yang salah, baik pada orang lain maupun dalam mengatakan bahwa hal tersebut menjauhkan kita diri kita. Orang lain mempunyai persepi yang salah dari kebahagiaan. tentang dirinya dan kita. Sedang kita memiliki Nhat Hanh: Orang-orang mengorbankan masa kini demi masa depan. Tetapi hidup hanya ada di masa kini. Itulah sebabnya mengapa kita harus berjalan sedemikian rupa sehingga setiap langkah dapat membawa kita ke sini dan sekarang. 34 SINAR DHARMA 34 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

persepsi yang salah tentang diri sendiri dan orang perdamaian, saya akan mengaturnya dengan cara lain. Itu adalah dasar dari kekerasan, konfl ik dan itu. perang. Para teroris, mereka memiliki persepsi yang salah. Mereka percaya bahwa kelompok lain berusaha Oprah: Anda akan mulai dengan teh? untuk menghancurkan agama dan peradaban mereka. Nhat Hanh: Dengan teh dan meditasi jalan. Jadi mereka ingin melenyapkan kita, membunuh kita sebelum kita dapat membunuh mereka. Sedang Oprah: Berkesadaran penuh terhadap teh. antiteroris juga memikirkan hal yang sama - bahwa Nhat Hanh: Dan berbagi kebahagiaan dan mereka adalah teroris yang berusaha melenyapkan penderitaan kita. Dan mendengarkan dengan kita, jadi kita harus menyingkirkan mereka terlebih kesadaran penuh serta perkataan yang penuh dahulu. Kedua belah pihak dimotivasi oleh rasa takut, welas asih. kemarahan dan salah persepsi. Tetapi salah persepsi tidak dapat disingkirkan dengan senjata dan bom. Oprah: Apakah ada tempat untuk kemarahan? Mereka harus dihilangkan dengan mendengarkan Nhat Hanh: Marah adalah energi yang digunakan secara mendalam, mendengarkan secara belas kasih, orang untuk beraksi. Tetapi ketika Anda marah, dan ruang yang penuh kasih. Anda tidak jelas, dan Anda mungkin melakukan hal yang salah. Itu sebabnya kenapa welas asih adalah Oprah: Satu-satunya cara untuk mengakhiri energi yang lebih baik. Dan energi welas asih itu perang adalah komunikasi di antara orang-orang sangatlah kuat. Kita menderita. Ini kenyataan. [terkait]. Tapi kita harus belajar untuk tidak marah dan tidak Nhat Hanh: Ya. Kita harus dapat mengatakan: membiarkan diri kita terbawa oleh kemarahan. “Teman-teman yang saya kasihi, orang-orang yang Kita langsung sadar bahwa ada ketakutan. Itu saya kasihi, saya tahu bahwa kalian menderita. Saya adalah kemerosotan. tidak cukup memahami kesulitan dan penderitaan kalian. Bukan kehendak kami membuat Anda lebih Oprah: Bagaimana jika momen kesadaran menderita. Adalah sebaliknya. Kami tidak ingin penuh Anda mendapat tantangan? Sebagai contoh, kalian menderita. Tapi kami tidak tahu apa yang suatu hari seseorang menggugat saya, sulit untuk harus dilakukan dan kami mungkin melakukan hal merasa bahagia ketika kita akan berhadapan yang salah jika kalian tidak membantu kami untuk dengan pengadilan. memahaminya. Jadi tolong beritahu kami tentang Nhat Hanh: Praktik ini ditujukan untuk kesulitan kalian. Saya ingin sekali untuk dapat belajar mengatasi kecemasan, kekhawatiran. dan memahaminya.” Kita harus memiliki perkataan yang penuh welas asih. Dan jika kita jujur, jika kita Oprah: Ketakutan. Hal pertama yang terjadi benar, mereka akan membuka hati. Kemudian kita adalah rasa takut itu datang, seperti, apa yang berlatih mendengarkan dengan penuh welas asih, akan saya lakukan? dan kita bisa belajar banyak tentang persepsi kita Nhat Hanh: Jadi Anda mengenali rasa takut sendiri dan persepsi mereka. Hanya setelah itu kita itu. Dekaplah dengan lembut dan lihatlah baru bisa membantu menghilangkan persepsi salah. secara mendalam. Ketika mendekap rasa sakit, Itu adalah cara terbaik, satu-satunya cara, untuk Anda menjadi tenang dan akan menemukan menghapus terorisme. cara bagaimana menangani emosi itu. Jika Anda tahu bagaimana menangani rasa takut, Oprah: Tapi apa yang Anda katakan juga berlaku maka Anda memiliki wawasan yang cukup untuk bagi permasalahan di antara diri sendiri dengan menyelesaikan masalah. Masalahnya adalah anggota keluarga atau teman. Prinsipnya sama, jangan sampai kecemasan itu mengambil alih. tidak perlu konfl ik. Ketika perasaan ini muncul, Anda harus berlatih Nhat Hanh: Benar. Dan perundingan damai harus agar dapat menggunakan energi kesadaran penuh dilakukan dengan cara itu. Ketika kita datang ke meja untuk mengenali mereka, memeluk mereka, perundingan, kita jangan langsung bernegosiasi. Kita melihat secara mendalam. Ini seperti seorang ibu harus menghabiskan waktu dengan berjalan bersama, ketika bayinya menangis. Kecemasan Anda adalah makan bersama, saling mengenal, saling bercerita bayi Anda. Anda harus mengurusnya. Anda harus tentang penderitaan kita, tanpa menyalahkan atau kembali ke diri sendiri, mengenali penderitaan menghukumi. Diperlukan mungkin satu, dua, tiga di dalam diri Anda, merangkul penderitaan, dan minggu untuk melakukan itu. Jika ada komunikasi Anda menjadi tenang. Jika Anda lanjutkan dengan dan pemahaman, negosiasi akan lebih mudah. praktik kesadaran penuh, Anda akan memahami Jadi, jika saya mengorganisir sebuah perundingan akar, sifat penderitaan, dan tahu cara untuk mengubahnya. SINAR DHARMA 35 SINAR DHARMA / 35 DUNIA BUDDHIS

Oprah: Anda banyak menggunakan kata tahu nilai perdamaian. Itulah sebabnya mengapa “menderita”. Saya kira banyak orang beranggapan kita tidak mencoba untuk melarikan diri dari bahwa penderitaan adalah seperti kelaparan yang satu hal ke hal lain. Genggamlah penderitaan menakutkan atau kemiskinan. Tapi ketika Anda kita, lihatlah secara mendalam, dan kita akan berbicara tentang penderitaan, apa yang Anda menemukan cara menuju kebahagiaan. maksud? Nhat Hanh: Yang saya maksud adalah ketakutan, Oprah: Apakah Anda bermeditasi setiap hari? kemarahan, keputusasaan, kegelisahan di dalam Nhat Hanh: Kami mencoba melakukannya tidak diri kita. Jika Anda tahu bagaimana menghadapi itu hanya setiap hari tetapi setiap saat. Sewaktu semua, maka Anda akan dapat mengatasi masalah minum, sewaktu berbicara, sewaktu menulis, perang, kemiskinan dan konfl ik. Jika kita memiliki sewaktu menyiram taman kami, selalu berlatih rasa takut dan putus asa dalam diri kita, kita tidak untuk hidup di sini dan sekarang. bisa menyingkirkan penderitaan dalam masyarakat. Oprah: Tapi apakah Anda selalu duduk diam Oprah: Inti ajaran Buddha, yang saya mengerti, [bermeditasi] atau membaca mantra - atau tidak adalah percaya bahwa sifat sejati kita semua adalah membaca mantra? murni dan bercahaya. Namun kita lihat di sekitar Nhat Hanh: Ya. Kami duduk sendirian, kami kita begitu banyak kenyataan bahwa orang-orang duduk bersama-sama. tidak bertindak sesuai dengan sifat yang murni dan bercahaya. Bagaimana kita mengatasi hal itu? Oprah: Semakin banyak orang yang duduk Nhat Hanh: Yah, kebahagiaan dan penderitaan bersama, semakin baik. saling mendukung. Segala yang berbentuk adalah Nhat Hanh: Ya, energi kolektif sangat saling berketergantungan. Ini seperti kiri dan kanan. membantu. Saya ingin bicara tentang mantra yang Jika kiri tidak ada di sana, kanan tidak akan ada baru saja Anda sebutkan. Yang pertama adalah, di sana. Demikian juga dengan penderitaan dan “Sayang, aku ada di sini untukmu.” Ketika Anda kebahagiaan, baik dan jahat. Dalam diri kita masing- mencintai seseorang, yang terbaik yang bisa Anda masing ada benih yang baik dan buruk. Kita memiliki tawarkan adalah kehadiran Anda. Bagaimana Anda benih persaudaraan, cinta, kasih sayang, wawasan. bisa mencintai jika Anda tidak ada di sana? Tetapi kita juga memiliki benih kemarahan, kebencian, perbedaan pendapat. Oprah: Itu mantra yang indah. Nhat Hanh: Anda menatap mata mereka dan Oprah: Itu sifat manusia. katakan, “Sayang, tahukah kamu? Aku ada di sini Nhat Hanh: Ya. Ada lumpur, dan ada teratai yang untukmu.” Anda menawarkan kehadiran Anda tumbuh dari dalam lumpur. Kita perlu lumpur untuk kepadanya. Anda tidak disibukkan oleh masa lalu memunculkan teratai. atau masa depan; Anda berada di sana untuk kekasih Anda. Mantra kedua adalah, “Sayang, aku Oprah: Tidak dapat memiliki satu tanpa yang tahu kamu berada di sana dan aku sangat bahagia.” lain. Karena Anda sepenuhnya di sana, Anda mengenali Nhat Hanh: Ya. Anda hanya dapat mengenali kehadiran kekasih Anda sebagai sesuatu yang kebahagiaan Anda dengan latar belakang penderitaan. sangat berharga. Anda peluk kekasih Anda dengan Jika belum menderita kelaparan, Anda tidak kesadaran penuh. Dan ia akan mekar seperti bunga. menghargai sesuatu yang bisa dimakan yang Anda Dicintai berarti dipastikan keberadaannya. Kedua miliki. Jika tidak mengalami peperangan, Anda tidak mantra ini dapat mendatangkan kebahagiaan seketika, bahkan meski kekasih Anda tidak berada di tempat. Anda dapat menggunakan telepon Anda dan mempraktikkan mantra ini.

Oprah: Atau e-mail. Nhat Hanh: E-mail. Anda tidak harus mempraktikkannya dalam bahasa Sansekerta atau Tibet - Anda dapat mempraktikkannya dalam bahasa Inggris.

Oprah: Sayang, aku di sini untukmu. Nhat Hanh: Dan saya sangat bahagia. Mantra ketiga adalah yang Anda gunakan ketika kekasih Anda sedang menderita. “Sayang, aku tahu kamu menderita. Itu sebabnya aku di sini untukmu.” 36 SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

Sebelum Anda melakukan sesuatu, kehadiran Anda Nhat Hanh: “Tolonglah aku.” sudah menghibur. Oprah: Bagaimana jika dia tidak bersedia Oprah: Rasa terima kasih dari penderitaan atau membantu Anda? kesedihan. Nhat Hanh: Pertama-tama, ketika Anda mencintai Nhat Hanh: Ya. Mantra keempat sedikit lebih seseorang, Anda ingin berbagi segalanya dengannya. sulit. Ini adalah ketika Anda menderita dan Anda Jadi itu adalah tugas Anda untuk mengatakan, “Aku yakin bahwa penderitaan Anda disebabkan oleh menderita dan aku ingin kamu tahu.” - dan dia akan kekasih Anda. Jika orang lain melakukan kesalahan menghargai hal itu. yang sama terhadap Anda, Anda tidak akan terlalu menderita. Tapi ini adalah orang yang paling Anda Oprah: Jika ia mencintai Anda. cintai, jadi Anda menderita sekali. Anda memilih Nhat Hanh: Ya. Ini adalah kasus dua orang yang pergi ke kamar, menutup pintu dan menderita saling mencintai satu sama lain. Kekasih Anda. sendirian. Oprah: Benar. Oprah: Ya. Nhat Hanh: “Dan ketika aku telah berusaha Nhat Hanh: Anda terluka. Dan Anda ingin sebaik mungkin untuk melihat secara mendalam, menghukum dia karena telah membuat Anda untuk melihat apakah penderitaan ini berasal dari menderita. Mantra untuk mengatasi itu adalah: persepsiku yang salah yang aku mungkin dapat “Sayang, aku menderita. Aku mencoba sebaik mengubahnya, tetapi dalam hal ini aku tidak bisa mungkin untuk mempraktikkannya. Tolong bantu mengubahnya, kamu harus membantuku, sayangku. aku.” Pergi dan temui dia, lalu praktikkan itu. Jika Katakan padaku mengapa kamu lakukan hal semacam Anda bisa mengucapkan mantra itu, penderitaan itu padaku, mengatakan hal semacam itu padaku.” Anda akan langsung berkurang. Karena Anda tidak Dengan cara itu, Anda telah mengekspresikan memiliki hambatan yang berdiri menghadang di kepercayaan Anda, rasa percaya diri Anda. Anda tidak antara Anda dan orang lain. ingin menghukum lagi. Itulah sebabnya penderitaan anda berkurang. Oprah: “Sayang, aku menderita. Tolong bantu aku.” Oprah: Indah sekali. Sekarang saya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang kehidupan biarawan. Apakah Anda berolahraga agar tetap langsing? Nhat Hanh: Ya. Kami memiliki sepuluh gerakan kesadaran penuh. Kami bermeditasi jalan setiap hari. Kami mempraktikkan makan dengan kesadaran penuh.

Oprah: Apakah anda seorang vegetarian? Nhat Hanh: Ya. Vegetarian. Lengkap. Kami tidak lagi memakai produk-produk hewani.

Oprah: Jadi Anda tidak makan telur. Nhat Hanh: Tidak ada telur, tidak ada susu, tidak ada keju. Karena kita tahu bahwa makan dengan kesadaran penuh dapat membantu menyelamatkan planet kita.

Oprah: Anda menonton televisi? Nhat Hanh: Tidak. Tapi saya bersentuhan dengan dunia. Jika ada sesuatu yang benar-benar penting terjadi, seseorang akan memberitahu saya.

Oprah: Itulah yang saya rasakan! Nhat Hanh: Anda tidak harus mendengarkan berita tiga kali sehari atau membaca koran satu demi satu.

SINAR DHARMA 37 DUNIA BUDDHIS

Oprah: Itu benar. Sekarang, kehidupan seorang Awan itu dilanjutkan dalam bentuk lain seperti bhiksu adalah kehidupan selibat, benar? hujan, salju atau es. Sifat sejati kita adalah tiada Nhat Hanh: Ya. kelahiran dan tiada kematian. Tidak mungkin bagi awan untuk berubah dari ada menjadi tidak ada. Oprah: Anda tidak pernah mengalami kesulitan Demikian juga dengan orang yang orang-orang dengan ide melepaskan keinginan untuk menikah tercinta. Mereka tidak mati. Mereka berlanjut atau memiliki anak-anak? dalam berbagai wujud-wujud baru, Anda dapat Nhat Hanh: Suatu hari ketika saya usia 30-an, melihat secara mendalam dan mengenali mereka saya berlatih meditasi di sebuah taman di Prancis. di dalam Anda sendiri dan di sekitar Anda. Saya melihat seorang ibu muda dengan bayi yang cantik. Dan dalam sekejap saya berpikir bahwa jika Oprah: Apakah itu yang Anda maksudkan ketika saya bukan seorang bhiksu, saya akan punya istri dan Anda menulis salah satu puisi favorit saya, “Call anak seperti itu. Pemikiran itu hanya berlangsung Me By My True Name”? selama satu detik. Saya mengatasinya dengan sangat Nhat Hanh: Ya. Ketika Anda menyebut saya cepat. sebagai orang Eropa, saya bilang ya. Ketika Anda memanggil saya Arab, saya bilang ya. Ketika Anda Oprah: Itu bukan kehidupan untuk Anda. Dan memanggil saya hitam, saya bilang ya. Ketika Anda berbicara tentang kehidupan, bagaimana dengan memanggil saya putih, saya jawab ya. Karena kematian? Apa yang terjadi ketika kita mati, apakah saya di dalam Anda dan Anda di dalam saya. Kita Anda percaya? saling berketergantungan dengan segala sesuatu Nhat Hanh: Pertanyaan dapat dijawab bila Anda di alam semesta ini. dapat menjawab ini: Apa yang terjadi pada saat sekarang? Pada saat ini, Anda menghasilkan pikiran, Oprah: [Membaca dari puisi] “Aku adalah ucapan, dan tindakan. Dan mereka terus berlanjut serangga mayfl y [serangga yang hidup sehari] di dunia ini. Setiap pikiran yang Anda hasilkan, yang bermetamorfosa di permukaan sungai. apa pun yang Anda katakan, setiap tindakan yang Dan aku adalah burung yang menyambar yang Anda lakukan, itu mengandung tanda tangan Anda. memangsa mayfl y. ... Aku seorang anak di Tindakan ini disebut karma. Dan itu kelanjutan Anda. Uganda, semua kulit dan tulang, kakiku setipis Ketika tubuh ini hancur terurai, Anda berlanjut seperti tongkat bambu. Dan aku adalah pedagang dengan tindakan Anda. Ini seperti awan di langit. senjata, menjual senjata mematikan ke Uganda. Bila awan tidak lagi di langit, ia tidaklah mati. Aku gadis usia 12 tahun, pengungsi di atas perahu kecil, yang terjun ke laut setelah diperkosa oleh seorang bajak laut. Dan aku adalah bajak laut, hatiku belum mampu melihat dan mencintai .... Tolong panggil aku dengan nama sejatiku, agar aku dapat mendengar semua tangisan dan tawaku sekaligus, agar aku bisa melihat bahwa sukacita dan rasa sakitku adalah satu. Tolong panggil aku dengan nama sejatiku, agar aku bisa bangun dan pintu hatiku bisa dibiarkan terbuka, pintu welas asih.” Apa makna puisi itu? Nhat Hanh: Itu berarti welas asih adalah praktik kita yang paling penting. Pemahaman membawa pada welas asih. Memahami penderitaan yang dialami para makhluk hidup membantu membebaskan energi welas asih. Dan dengan energi tersebut Anda tahu apa yang harus dilakukan.

Oprah: Oke. Pada akhir majalah ini, saya memiliki kolom berjudul “Apa yang Kuketahui Dengan pasti.” Apa yang Anda tahu dengan pasti? Nhat Hanh: Saya tahu bahwa kita tidak cukup tahu. Kita harus terus belajar. Kita harus terbuka. Dan kita harus siap untuk melepaskan

38 SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

pengetahuan kita dalam rangka untuk datang ke pemahaman realita yang lebih tinggi. Ketika Anda menaiki tangga dan tiba di anak tangga keenam lalu Anda berpikir bahwa itu adalah yang tertinggi, maka anda tidak bisa datang ke anak tangga ketujuh. Jadi, teknik ini untuk meninggalkan anak tangga keenam agar mencapai anak tangga ketujuh. Inilah praktik kita, melepaskan pandangan-pandangan kita. Praktik tidak melekat pada pandangan-pandangan adalah inti dari praktik meditasi Buddhis. Orang-orang menderita karena mereka terjebak dalam pandangan mereka sendiri. Begitu kita melepaskan pandangan- pandangan tersebut, kita bebas dan tidak menderita lagi.

Oprah: Bukankah pencarian sejati adalah untuk menjadi bebas? Nhat Hanh: Ya. Untuk menjadi bebas, pertama-tama, adalah bebas dari pandangan-pandangan salah yang merupakan dasar dari semua jenis penderitaan, rasa takut dan kekerasan.

Oprah: Merupakan sebuah kehormatan bagi saya bisa berbincang dengan Anda hari ini. Nhat Hanh: Terima kasih. Sebuah momen kebahagiaan yang mungkin akan membantu orang-orang. Oprah: Saya kira itu pasti.

Sumber: Forum Dhammacitta dengan berbagai penambahan dan perbaikan terjemahan

SINAR DHARMA 39 SELEBRITIS BUDDHIS

David Beckham bersama istrinya Victoria diberitakan pindah mengikuti ajaran Buddha. Suami istri bersama tiga orang anak yang sekarang tinggal di Los Angeles ini diberitakan mulai mendekati ritual Buddhis dan setiap pagi mereka melakukan chanting untuk mengimbangi aktivitas hidup mereka yang sangat sibuk.

Seorang narasumber menyatakan: “David Beckham bersama istrinya sepenuhnya menjadi orang Kalifornia. Beckham mulai memadukan kesehatan, kesejahteraan, dan tampilan mala/tasbih di pergelangan tangannya. Beckham mulai mengikuti kelas meditasi yoga dan olah tubuh setelah cedera lutut, dan teman timnya menyarankan ia untuk melakukan chanting untuk kedamaian batinnya.” Pasangan ini memang menunjukkan ketertarikan pada dunia Timur, mengingat Beckham pernah meluncurkan sepatu Adidas yang memiliki konsep Yin Yang dari agama-agama Timur di Jepang. Peluncuran sepatu tersebut juga diberkati oleh para bhiksu.

“Saat ini, Beckham dan Victoria selalu melakukan chanting singkat selama 5 menit ketika mereka bangun pagi untuk memulai hari mereka yang kosong (kerjaan). Mereka melafalkan “Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna” – Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddha.” Selain melakukan ritual pada umumnya, mereka juga mulai mengonsumsi makanan yang tepat.

Beckham menghiasi lengan kirinya dengan tato yang menampilkan nama istrinya Victoria, atau Posh Spice anggota grup . Beckham dan istri bersepakat tidak memakai abjad Romawi, melainkan ditulis dalam aksara Devanagari. Seniman tukang tato Beckham sebelumnya meminta masukan dari Manchester Buddhist Centre dan berkonsultasi dengan Ratnasagar, seorang anggota berkebangsaan India dari Western Buddhist Order. Setelah itu dengan cepat tato baru Beckham muncul di lapangan-lapangan sepakbola di seluruh Inggris dan tersebar luas di berbagai media massa di seluruh dunia.

40 SINAR DHARMA 40 / SINAR DHARMA SELEBRITIS BUDDHIS

Kiper yang terkenal dengan kepalanya yang plontos ini menjadi salah satu bintang yang mengantarkan Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998. Sukses itu menjadikan Barthez sebagai pemain kedua paling populer di Prancis setelah Zinedine Zidane. Momen yang tak pernah dilupakan adalah ketika kepalanya yang gundul selalu dicium bek Laurent Blanc sebelum pertandingan. Barthez menjadi kontroversi saat kembali menjadi pilihan pertama di Piala Dunia 2006. Ia yang kemudian menjadi kapten saat Zidane diusir pada fi nal. Di Marseille pada tahun 1993 timnya berhasil meraih gelar Liga Champions, mengalahkan AC Milan di fi nal. Di Manchester United ia juga dua kali mencicipi gelar juara liga (01, 03). Barthez terkenal akan tingkah lakunya di lapangan yang eksentrik dan reaksi yang baik. Ia pensiun sebagai pemain sepakbola pada 5 Oktober 2006.

Barthez memulai karirnya bersama Toulouse tahun 1990. Tahun 2000 kiper kelahiran Lavelanet itu direkrut Manchester United sebelum kembali ke Prancis bersama Olimpique de Marseille (OM) tahun 2003. Bersama timnas Perancis, Barthez menorehkan rekor 87 cap, termasuk 17 penampilannya di tiga penyelenggaraan Piala Dunia. Piala Dunia 1998 bisa dibilang menjadi puncak prestasi Barthez saat mengantar Les Bleus menjadi jawara untuk kali pertama, juga gelar juara Eropa dua tahun berselang. Beberapa prestasi lain yang sempat diraihnya adalah tiga gelar juara Ligue 1 (dua bersama OM dan satu gelar saat membela Monaco) serta satu tropi Premiership. Barthez juga sempat mencicipi manisnya juara Liga Champions bersama OM tahun 1993.

Barthez kagum pada ajaran Zen Buddhisme dan membuat dia nampak lebih suka membicarakan aspek psikologis dari permainan ketimbang aspek strategi dan ketrampilan teknis. “Masih ada harapan bagi Prancis. Pengalaman bertahun-tahunlah yang memberi kita keyakinan dalam hati. Jika ada waktu maka ada harapan.” “Saya percaya pada naluri,” kata Barthez. “Dalam tendangan penalti, seorang kiper membutuhkan 90% keberuntungan dan 10% keyakinan untuk bisa menyelamatkan gawangnya.” “Permainan yang penuh gertak sambal. Saya lihat Beckham sengaja melirik ke sisi kiri saya seolah-olah dia akan menendang bola ke situ. Tapi, saya sudah memutuskan untuk memblok bola ke arah lain. Sekali diputuskan, kita tak boleh ragu. Dan beruntung saya benar.” Setelah tindakan penyelamatan yang gemilang itu, Barthez selalu menemukan keseimbangan baik di dalam sukses maupun kegagalan, di dalam kritik maupun pujian, buah dari ajaran Zen: “Menghadapi kesulitan beroleh nasib baik, menghadapi persetujuan menerima tentangan.”

Mehmet adalah mantan gelandang penyerang Bayern Munich. Ia bermain dalam 36 pertandingan di Tim Nasional German dan berhasil mencetak delapan gol bersama dengan Bayern, namun ia akhirnya keluar dari Tim Piala Dunia Jerman 2002 karena cedera. Ia adalah salah satu pemain bola Jerman yang sangat sukses. Prestasinya adalah memenangkan Piala UEFA tahun 1996, Euro 1996, dan pertandingan Liga Champion UEFA tahun 2001. Belakangan ia mendapatkan penghargaan “Player of Honour” dari Bayern ketika berpatisipasi dalam pertandingan penghormatan pada tahun 2007. Karena keunikan dan kepiawaian permainannya, tetap banyak orang yang mengajukan dan mendukungnya untuk bermain lagi di berbagai kejuaraan, walaupun ia sudah gantung sepatu. Dalam wawancaranya dengan Süddeutsche, Scholl mengatakan, “Saya pikir Buddhisme sangat praktis untuk diterapkan dalam berbagai hal dalam hidup. Ajaran- ajaran dalam dalam Buddhisme membantu di banyak situasi.”

SINAR DHARMA 41 SINAR DHARMA / 41 SELEBRITISSELEBRITIS BUDDHIS BUDDHIS

Bintang sepakbola nasional Matahari Terbit - Hidetoshi Nakata, ternyata merupakan murid dari Karmapa Lama ke-17. Ketulusannya pada agama Buddha ditunjukkannya dengan melakukan perjalanan khusus dari Jepang ke Hongkong untuk menerima inisiasi Annutara Yoga pada Februari 2009 lalu.

Nakata mendarat di Hongkong pada sore hari 8 Februari 2009. Selepas dari hotel, sekitar pukul 6 petang ia menuju Hong Kong Convention and Exhibition Centre, tempat Karmapa Lama ke-17 menyelenggarakan aktivitas Dharma Tara Empowerment. Namun setiba di Gedung Konvensi dan Ekshibisi itu, Karmapa Lama ke-17 sedang beristirahat sehingga Nakata harus menunggu di bawah panggung. Selama waktu menunggu itu, tidak sedikit fans cewek yang mengenalinya dan meminta untuk berfoto bersama. Nakata menyanggupi permintaan setiap fans, pun dengan riang hati beramah tamah dengan orang- orang yang berada di sekitarnya. Satu jam kemudian akhirnya Nakata mendapat kesempatan untuk memberikan puja hormat pada Karmapa Lama ke-17 dan menerima inisiasi. Setelah itu Nakata meninggalkan gedung lewat jalur khusus tanpa mengadakan pertemuan pers. Sebagai bintang dunia bola bundar yang dielu-elukan banyak fans, Nakata tidak menampakkan sedikitpun kejengkelan meski harus menunggu satu jam lamanya. Ia telah menunjukkan pada kita semua akan makna ajaran mulia Buddha.

Pada tanggal 10 Februari, Hidetoshi Nakata menghadiri acara makan malam amal yang diselenggarakan oleh Infi nite Compassion Foundation. Acara yang merupakan peringatan pendirian Yayasan Amal Welas Asih Tak Terhingga itu juga dihadiri oleh Karmapa Lama ke-17, Gyalwa Karmapa dan Kunzig Shamar Rinpoche. Selain itu hadir juga beberapa tokoh kelas dunia lainnya, antara lain: Ratu Kerajaan Bhutan Ashi Tshering Pem Wangchuck, Putri Kerajaan Bhutan Ashi Chimi Yangzom Wangchuck, aktris kungfu Buddhis Michele Yeoh.

Hidetoshi Nakata adalah pemain sepakbola Jepang tersukses setelah King Kazu. Gelandang serang paling kreatif dan sangat mobil yang dimiliki Jepang. Hide nama panggilan Hidetoshi Nakata, memulai karir profesionalnya di Club Shonan Bellmare dengan umur 18 tahun pada tahun 1995.Saat membela Jepang, pelatih sangat mengandalkan pemuda ini bukan hanya sebagai inspirator serangan tetapi Nakata juga kerap mencetak gol, bukti dari ketajaman Nakata adalah sewaktu Jepang melawan Iran (Playoff Piala Dunia), Nakata mencetak 3 gol sekaligus dan meloloskan Jepang ke Piala Dunia. Debutnya yang indah membuat Nakata dianugerahi sebagai pemain terbaik AFC pada tahun 1997-1998. Setelah Piala Dunia 1998 berakhir, Perugia (Club Itali) mengontrak pemain Jepang ini. Debutnya selama di Perugia membuat mata petinggi Roma yang akhirnya merekrutnya ke AS ROMA, yang saat itu dilatih oleh Fabio Capello. Nakata membawa Roma menjadi kampiun Serie A bersama Francesco Totti, G. Batistuta.

Prestasi bersama Tim Nasional Jepang juga terbilang sukses, pada tahun 2001 ia membawa Jepang mencapai fi nal Piala Konfederasi namun Nakata harus kembali ke ROMA sebelum pertandingan fi nal dilangsungkan. Karena sering dibangkucadangkan dan kalah bersaing dengan Pangeran Roma (Totti) akhirnya Nakata dilego ke Parma. Di sana Nakata bermain 2 musim setengah tanpa gelar apapun. Nakata 42 SINAR DHARMA 42 / SINAR DHARMA SELEBRITISSELEBRITIS BUDDHISBUDDHIS

bermain dalam seluruh pertandingan Jepang pada Piala Dunia 2002. Ia mencetak satu gol melawan Tunisia dalam turnamen tersebut. Pada Januari 2004, Nakata bergabung dengan Bologna, yang ia perkuat selama sisa musim 2003/04 sebelum kemudian pindah ke Fiorentina. Semusim di Fiorentina, Nakata berpindah ke Bolton Wanderers di Liga Utama Inggris sebagai pemain pinjaman. Dan pada tanggal 3 Juli 2006 setelah Jepang tersingkir pada Piala Dunia 2006, Nakata memutuskan untuk menggantungkan sepatu dari Tim Nasional dan Sepakbola Profesional.

Merasa dirinya sebagai orang Jepang dan orang Asia, Nakata memutuskan untuk berkeliling Asia agar dapat mengenal benua ini dan dunia lebih jauh,.Nakata dengan tegas mengatakan bahwa negara yang paling berkesan baginya ialah: “Bhutan dan Tibet sangatlah spesial, sangat jarang bisa berkunjung ke sana. Meskipun di negara yang tampak tertutup ini, sepakbola sangatlah populer. Di sana, saya bermain sepakbola bersama beberapa bhiksu dan dengan keluarga kerajaan Bhutan. Sangat unik.” Di Bhutan, Nakata sangat mengagumi Monasteri Sarang Macan (Vihara Taktshang). Di Tibet, Nakata mengunjungi Maha Vihara Jokhang dan bermain sepakbola dengan para bhiksu di sana. Belakangan, Nakata mengadakan program pelatihan sepakbola di seluruh Jepang sebagai bentuk kepeduliannya terhadap perkembangan sepakbola Jepang. Melalui organisasi Take Action yang didirikannya, gelandang yang pensiun pada 2006 tersebut telah mengumpulkan 21 pemain pensiunan J-League dan membentuk Take Action FC. “Saya ingin meningkatkan komunitas lokal lewat sepakbola. Saya akan membayar pemain dan menciptakan karir kedua bagi mereka. Saya ingin memberi mereka pekerjaan,” ucap Nakata.

Milene Domingues dikenal sebagai mantan istri Ronaldinho dan telah memberi Ronaldo satu orang putera. Ia adalah pemain sepakbola Brasil. Saat ini dia memutar untuk perempuan dalam tim Spanyol atas-Rayo Vallecano. Olahraga keberhasilan yang terbesar adalah untuk berpartisipasi dalam wisuda di Piala Dunia 2003 dengan tim nasional Brasil. Milene lahir tahun 1979. Ayahnya meninggal ketika ia masih balita, Milene kemudian dibesarkan oleh ibunya. Ia mulai mengenal permainan sepakbola dari ketiga kakak laki-lakinya. Sejak masih kecil ia sangat mengagumi Maradona. Sebab itu ia sering berlatih sepakbola. Umur 14 tahun, Milene yang juga dikenal dengan sebutan “ratu juggler” ini, berhasil masuk klub sepakbola ternama di Brasil. Ronaldo yang melihatnya di TV mengajaknya berkenalan dan makan malam. Saat itu Milene sangat terkejut dan senang hingga tak sanggup bertutur kata. Pada malam Natal tahun 1999, Milene dan Ronaldo menikah. Namun tak lama kemudian Ronaldo mengalami cidera lutut. Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ronald. Enam hari kemudian, Ronaldo kembali bermain namun lututnya tidak dapat bertahan, ia akhirnya jatuh. Itu adalah saat-saat paling berat bagi Ronaldo. Ia sangat mengandalkan bantuan para dokter yang memeriksa dan merawatnya. Namun Milene tidak begitu saja larut dalam kesedihan. Meski saat itu ia mengira tidak akan dapat melewati masa-masa krisis itu, namun ternyata ia mampu. Agama Buddha, agama yang dipeluknya, membantunya melewati semua itu. “Buddhisme memberi saya kedamaian dan kekuatan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan saya.” Seiring perjalanan waktu kondisi Ronaldo membaik dan Ronald kecil tumbuh. Milene kemudian mulai turun ke lapangan hijau lagi dan bergabung dengan tim perempuan Fiamma Monza. Keadaan Ronaldo terus membaik, kembali ke kondisi primanya dengan menunjukkan aksi laga yang spektakuler di Piala Dunia. Ronaldo berpindah dari Inter ke Madrid, demikian juga istrinya. Salah satu prestasi Milene adalah ia telah menunjukkan kemampuan wanita dalam bersepakbola pada dunia.

SINAR DHARMA 43 SINAR DHARMA / 43 SELEBRITIS BUDDHIS

domestik kepada klub tersebut. Namanya dilirik dunia saat bermain impresif pada Piala Dunia 2002 yang digelar di negaranya, termasuk gol penentu kemenangan yang dicetaknya ke gawang Portugal di babak penyisihan. Usai Piala Dunia, pelatih Korea Selatan asal Belanda, Guus Hiddink, memboyongnya bersama Lee Young Pyo ke PSV Eindhoven. Setelah awal karir yang sulit, Park secara perlahan namun pasti berhasil melekatkan dirinya pada permainan PSV. Park juga membawa PSV ke semifi nal Champions League musim itu, termasuk mencetak gol saat mengalahkan AC Milan 3-1 Park Ji-sung adalah pesepakbola dari Korea Selatan, di leg kedua, tapi tersingkir karena away goal. bermain sebagai gelandang sayap di Manchester Musim berikutnya ia pindah ke Manchester United, United. Ia menjadi terkenal setelah mencetak gol klub terbesar di dunia. Ji-Sung kerap bermain pemenang pertandingan saat tim nasional sepakbola di posisi sayap. Namun Alex Ferguson melakukan Korea Selatan mengalahkan Portugal di Piala Dunia eksperimen terhadap pemain Timnas Korea 2002. Selatan ini dengan menempatkannya sebagai Karir internasionalnya dimulai pada usia 18 tahun gelandang serang tengah. Park Ji-sung berhasil sebagai gelandang bertahan. Park Ji Sung di Manchester menjadi pahlawan kemenangan Manchester United United mendapat julukan Three-lungs Park atau Park saat menjamu Liverpool. MU menaklukkan The dengan tiga paru-paru. Julukan tersebut muncul karena Reds 2-1 setelah di babak pertama gol Fernando dalam permainan, Park Ji Sung selalu bermain agresif, Torres berhasil dibalas Wayne Rooney. Dengan penuh dedikasi dan bergerak ke seluruh lapangan kemenangan ini, MU kini kembali memuncaki dengan kecepatan yang stabil selama pertandingan. klasemen sementara Premier League (Liga Inggris) Dalam beberapa pertandingan terakhir, Park mencetak yang sehari sebelumnya sempat dikudeta Arsenal. gol-gol penting, di antaranya saat bertanding dengan Peran Park di Manchester United kini makin vital Arsenal yang sangat menentukan posisi klasemen di dalam strategi menyerang ala Sir Alex Ferguson Premier League. yang menempatkan Wayne Rooney sebagai ujung Sejak kedatangannya ke Old Trafford dari PSV tombak tunggal, la kerap merusak pertahanan Eindhoven pada tahun 2005, Park memberikan dimensi lawan atau memberi umpan-umpan silang kepada baru pada permainan United. Gelandang menyerang Rooney atau Dimitar Berbatov. yang bertenaga dengan ketahanan fi sik ala gelandang “Ketika saya melihatnya bermain mengenakan bertahan, begitulah karakteristik permainan Park. seragam PSV di Liga Champions tahun 2005, saya Daya jelajah dan kekuatan fi sik Park terbukti merasa ia sosok yang sangat mengerti bagaimana membuat dirinya cocok bermain sebagai gelandang membangun sebuah visi saat bermain bola, Selain free-role. Hebatnya lagi, tidak hanya mumpuni dalam cerdik, Ji-sung juga sangat disiplin. Dia terbukti menyerang, ia juga sangat baik dalam bertahan. Park mampu bermain di posisi yang berbeda. Saya mengukuhkan namanya sebagai salah seorang pemain bangga padanya,” tutur Sir Alex Ferguson. penting di United, bukan hanya penjual kaus semata Terlepas dari ketenarannya. Park Ji-Sung seperti yang sering dituduhkan banyak orang. adalah seorang praktisi Buddhis dan mendapatkan Park Ji Sung, kebanggaan Asia itu, dahulu manfaat dari latihan Seon (Zen). Park Ji-Sung disangsikan banyak orang dapat bermain di level juga mendapatkan penghormatan sebagai tamu kompetisi top dunia. Dengan tinggi hanya 1,75 cm, representatif Buddhis pada Konferensi Penyebaran bahkan orang-orang di negara asalnya tidak berani Dharma yang diadakan Ordo Jogye, tradisi Seon, di berharap banyak. Tapi determinasi dan disiplin Korea bulan Desember 2009 lalu. tinggi membuat Park mampu mengalahkan hambatan postur badannya. Ia bermain impresif saat melawan timnas Korea Selatan U-23, sehingga ia diganjar satu tempat di tim Olimpiade Korea Selatan tahun 2000. Ia pindah ke Jepang sesudahnya, bermain bagi Kyoto Purple Sanga dan memberi satu-satunya gelar juara

44 SINAR DHARMA 44 / SINAR DHARMA SELEBRITIS BUDDHIS

profesi menjadi bintang fi lm layar lebar di Hongkong. “Let’s Make Laugh II” adalah fi lm pertama Wong setiba di Hongkong. Sebelum munculnya fi lm “A Chinese Ghost Si Hantu Cantik Xiao Qian Story” (1987), Wong selama di Hongkong telah Tahun 1987, ia tampil sebagai Xiao Qian membintangi 9 buah fi lm. Meski dalam beberapa dalam fi lm “A Chinese Ghost Story����”, si hantu fi lm itu ia mendampingi beberapa nama besar cantik nan rupawan berkostum busana Tiongkok seperti Sam Hui, Leslie Cheung (alm), Anita Mui kuno. Tidak hanya di Hongkong dan Taiwan, Xiao (almh), Zhou Yun-Fat dan lain sebagainya, namun Qian memukau para penggemar fi lm di Jepang, sebagai pemain baru yang layaknya selembar Korea Selatan dan Asia Tenggara. Semenjak itu kertas kosong, nama Wong masih belum terlalu nama Joey Wong (Wang Zuxian) melambung ke dikenal banyak orang waktu itu. Meski demikian, deretan papan atas selebritis Hongkong. bukanlah hal yang mudah bagi seorang pemain Para selebritis layar lebar seperti Chow Yun- baru untuk dapat mendampingi nama-nama besar Fat, Andy Lau, Cherie Chung, Maggie Cheung seperti Sam Hui, Leslie Cheung dan sebagainya, dan lain sebagainya, harus berjuang keras sebab itu boleh dikatakan awal perjalanan karir dalam menapak karir mereka, bahkan ada yang Wong berjalan tanpa hambatan berarti. merambah dari profesi masyarakat kelas bawah. Tahun 1987 meledaklah nama Wong dalam Ini berbeda dengan Joey Wong yang perjalanan fi lm “A Chinese Ghost Story”, yang dibintanginya karirnya bergulir dengan cukup mulus. bersama Leslie Cheung dengan sutradara Tsui Hark. “A Chinese Ghost Story” sendiri tercatat Lahir di Taiwan, Melejit di Hongkong sebagai salah satu fi lm klasik abadi dalam sejarah Joey Wong lahir di Taipei, Taiwan. Ayahnya perfi lman Hongkong. Hingga detik ini tak ada semula berharap mempunyai 4 orang putra, aktris kedua yang bisa menandingi kecantikan namun ternyata anak ke-3 adalah seorang putri. Karena itu nama yang semula dipersiapkan sebagai Wang Xianzu diubah menjadi Wang Zuxian. Selain dua kakak lelaki, Wong juga mempunyai seorang adik perempuan. Tubuh tinggi semampai yang dimiliki Wong merupakan bawaan dari ayahnya yang merupakan mantan pemain bola basket. Keluarga Wong merupakan keluarga intelektual. Kakek Wong adalah tokoh dunia literatur Tionghoa, juga merupakan tokoh pertama yang mempelajari sejarah Taiwan dan menulis buku “Zheng Chenggong Zhuan” (Kisah Hidup Zheng Chenggong). Kakek buyut Wong adalah seorang revolusioner Tiongkok kontemporer pengikut Dr. Sun Yat-sen (Sun Zhongshan, bapak pendiri Republic of China). Debut Wong di dunia akting bermula dari sebuah iklan Adidas ketika dia berusia 15 tahun, sedang fi lm layar perak pertama yang dibintanginya adalah “It Will Be Very Cold by the Lakeside This Year” (1984). Film ini mendapat beberapa penghargaan Golden Horse Awards. Film ini jugalah yang merupakan langkah awal kesuksesan dan titik loncat Wong. Dalam malam upacara penyerahan piala Golden Horse di tahun itu juga, Wong yang baru berusia 17 tahun diperkenalkan pada produser Shaw Brothers, Mona Fong, yang kemudian memintanya menandatangani kontrak HKD 280 ribu. Sejak itulah Wong yang semula berpredikat sebagai siswi Kuo Kwan Arts School berubah

SINAR DHARMA 45 SINAR DHARMA / 45 SELEBRITIS BUDDHIS

Wong dalam kostum busana Tiongkok kuno. pengunduran dirinya. Sejak itu ia menetap di Kerupawanan hantu Xiao Qian bahkan berhasil Vancouver, Canada, hingga detik ini. Tampaknya memudarkan nama besar Leslie Cheung dalam ini merupakan pernyataan pengunduran diri fi lm yang sama. Wong menerima banyak surat dari yang terakhir dari Joey Wong, si hantu cantik para fans di Jepang dan Korsel, bahkan ada yang Xiao Qian. mengirimkan surat cinta padanya. Ketenarannya di Jepang mengantarkan Wong Menjadi Bhiksuni? menyeberang ke Jepang membintangi fi lm serial Secara mengejutkan pada 7 Juli 2009 lalu TV “A Woman from Hongkong” (1990). Majalah Wong diberitakan menjadi bhiksuni di Canada. di Jepang memberikan pujian pada Wong sebagai Pada awalnya berita yang menghebohkan ini “garis kaki terindah di Laut Timur dan Asia sempat diyakini kebenarannya karena diucapkan Tenggara”. oleh seorang teman baik Wong. Teman itu Melanjutkan kesuksesan “A Chinese Ghost menyebutkan Wong menjadi bhiksuni mungkin Story”, lahirlah “A Chinese Ghost Story II” (1990) dikarenakan tidak dapat menerima kabar dan “A Chinese Ghost Story III” (1991). Secara rencana pernikahan Chyi Chin. garis besar kedua fi lm lanjutan ini secara komersil Chyi Chin, mantan boy friend Wong, yang telah juga tergolong sukses, meski secara psikologis setahun lebih tidak kontak dengan Wong, segera pengaruhnya tidak sebesar seri pertamanya. menghubungi keluarga Wong mengonfi rmasi Tidak hanya sebagai selebritis dunia layar lebar, kebenaran berita itu. Akhirnya dari salah seorang Wong juga beraksi di dunia tarik suara. Tahun 1992, paman Wong diperoleh kepastian bahwa berita ia meluncurkan album CD berbahasa Jepang dan itu tidak benar. Chyi Chin mengatakan, “Tidak Mandarin, “Hold You in My Arms Forever”. ada kejadian itu, dia (Wong) pernah ngobrol dengan temannya, berbincang bahwa dia Berulang Kali Menyatakan Mengundurkan Diri berlatih Buddha Dharma di rumah, lalu secara Wong untuk pertama kalinya menyatakan diri bergurau mengucapkan kata-kata bahwa dia bisa mundur dari dunia perfi lman pada tahun 1994. saja menjadi bhiksuni, ucapan ini yang mungkin Sejak itu ia menjauh dari kehidupan panggung. tersebar keluar.” Ayah Wong juga membantah Hingga kemudian di tahun 1997 Wong kembali ke kebenaran berita Wong menjadi bhiksuni. dunia layar lebar dengan membintangi sebuah fi lm Jepang “Peking Man (Peking Genjin)”, pun Perjalanan Cinta Wong merilis album CD “Who Are You?”. Tahun 1998 ia Kalau perjalanan karir Wong berjalan mulus, merilis album CD Jepang “Angelus” dan kemudian namun tidak demikian dengan perjalanan menyusul CD Mandarin “Isolated from the World”. cintanya. Pertalian asmara Wong yang pertama Tahun 2001 saat konferensi pers fi lm “Peony adalah dengan Chyi Chin. Pavillion”, Wong secara mengejutkan kembali Chyi Chin齊秦 (Qi Qin), penyanyi kelahiran menyatakan pengunduran dirinya dari dunia fi lm. Taichung, Taiwan, 12 Januari 1960, yang Pernyataan tak terduga ini mengejutkan sutradara, terkenal dengan lagunya “Da Yue Zai Dong Ji” para pemburu berita dan fans. ini, mulai mengenal Wong saat mereka berdua Tahun 2004 Wong kembali muncul membintangi membintangi fi lm “Flowers of Paradise” (1987). fi lm “Shanghai Story (Beautiful Shanghai)” dan Inilah fi lm yang menjadi awal perkenalan dan diberitakan akan membintangi sebuah fi lm serial awal percintaan Wong dan Chyi. Selepas itu Chyi TV Taiwan. September 2005 bertepatan dengan tetap menetap di Taiwan mengembangkan karir pemutaran fi lm “Shanghai Story” di seluruh sebagai penyanyi, sedang Wong melanjutkan dunia, Wong sekali lagi secara resmi menyatakan karirnya di Hongkong. Salah satu penyebab tidak berlanjutnya hubungan kedua sejoli ini adalah tentangan dari orang tua Wong. Namun perpisahan kedua sejoli ini tidak

46 SINAR DHARMA SELEBRITIS BUDDHIS

meredupkan rasa cinta Chyi. Lagu-lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Chyi - seperti “Da Yue Zai Dong Ji” dan “Ai Qing Xuan Yan” - merupakan lagu- lagu pelepas rindu yang ditujukan bagi Wong. Ini mengingatkan kita akan lagu-lagu kenangan pada Camelia yang ditulis dan digubah oleh Ebiet G. Ade. Apakah lagu-lagu asmara yang didendangkan Chyi dapat mempersempit jarak yang memisahkan mereka berdua? Ataukah jarak tempat yang memisahkan Wong dan Chyi itu akan semakin memperlebar jarak hati mereka berdua? Seiring dengan melejitnya karir Wong di dunia perfi lman, tahun 1990-an terdengar berita jalinan cinta Wong dengan Peter Lam, seorang pengusaha kaya yang telah memiliki 5 anak. Hubungan keduanya ini ditentang habis-habisan oleh keluarga Lam. Putusnya hubungan dengan Peter Lam membawa Wong kembali ke Taiwan ke sisi Chyi Chin. Tahun 2000 mereka berdua telah berencana melangsungkan pernikahan di Lhasa, Tibet. Namun aral rintangan kembali melintang. Sebuah bom atom meledak menghancurkan impian indah Wong: Chyi Chin ternyata telah mempunyai anak! Sebelum mengenal Wong, Chyi Chin telah mempunyai girl friend bernama Fang Mei Fang. Meski akhirnya hubungan Chyi dan Fang ini juga Di Canada inilah Wong benar-benar dapat retak, tetapi pada tahun 1987 telah terlanjur lahir mewujudkan cita-citanya “melewati hari- seorang bocah lelaki yang diberi nama Fang Wei. hari tanpa make-up” yang diucapkannya saat Dengan hati remuk redam Wong mengasingkan menyatakan mengundurkan diri dari dunia diri ke Canada dan mulai menekuni Buddhisme. hiburan. (tjw)

SINAR DHARMA 47 ORGANISASI BUDDHIS

Tentang DhammaCitta sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya cetak dan DhammaCitta adalah satu situs Buddhisme di Indonesia, bisa dengan mudah disalin-ulang dan dipublikasi lebih luas yang beralamat di www.dhammacitta.org. Saat ini, lagi. Manfaatnya akan terus bergulir dan tidak dibatasi DhammaCitta dikenal sebagai salah satu situs Buddhisme oleh tempat dan waktu. Atas dasar pertimbangan ini, ternama di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, namun maka DhammaCitta didirikan pada pertengahan tahun anggota dan pengunjung situs ini pun tersebar di negara- 2006 dengan konsep awal sebagai situs Buddhisme yang negara lain seperti dari Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, menyajikan berbagai macam buku elektronik berbahasa bahkan juga dari Sri Lanka. Indonesia, dan bisa diunduh secara gratis.

DhammaCitta menarik perhatian banyak umat Buddha Dalam tahap awal persiapannya, yang disusun pertama dan simpatisan lain dalam jangka waktu yang relatif kali adalah pematangan konsep situs ini. Setelah melalui singkat sejak berdirinya. DhammaCitta kini terdiri dari studi analisa yang panjang, pada awalnya situs ini dibentuk berbagai unit kerja, yang kesemuanya sarat dengan nilai- ke arah perpustakaan online (dunia maya) yang belum ada nilai positif. Semua personil yang terlibat langsung maupun pada waktu itu. Langkah ini merupakan langkah pionir, tidak langsung di DhammaCitta ini merupakan para volunter sehingga situs ini tidak bisa dicap sebagai “just another yang mengerahkan tenaga, pikiran dan waktu mereka Buddhism website”. untuk memajukan DhammaCitta. Mereka semua melakukan ini dengan dedikasi tinggi tanpa dibayar sepeser pun. Sebuah situs yang baik harus memiliki nama yang Untuk ke depannya, DhammaCitta akan terus melakukan baik dan mudah diingat. Untuk pemilihan nama, Pendiri pengembangan Buddhisme di Indonesia. melakukan riset nama-nama yang bernuansa Buddhisme, yang terdengar bagus dan mudah akrab di telinga orang. Riwayat Pembentukan DhammaCitta Pada akhirnya, dipilihlah nama kombinasi “Dhamma” dan Buddhisme sudah eksis selama 2.500 tahun lebih. “Citta”; dengan penulisan gabung menjadi “DhammaCitta”, Selama waktu yang panjang ini, Buddhisme sudah menyebar yang artinya adalah “pikiran (kualitas batin) Dhamma”. dari Tanah India ke segala lima penjuru benua; termasuk Untuk logo, dibuatlah sebuah desain bunga teratai bersama Indonesia. Di zaman yang sudah modern seperti ini, tulisan “DhammaCitta” di bawahnya oleh salah satu penyebaran Buddhisme sudah bisa dilakukan melalui metode kontributor yang memakai ID kokuzo/franz. Desain yang dunia maya (internet). Namun sampai pada awal tahun 2006, sederhana namun terlihat indah, sehingga menimbulkan sangat sulit untuk mencari materi-materi Buddhisme dalam kesan “simply perfect”. Sedangkan untuk background bentuk e-book (buku elektronik) yang bisa didapatkan di header diportal, dipakailah gambar relief Candi Borobudur internet. Selain itu, ada banyak sekali buku-buku bernuansa yang memerlihatkan Pangeran Siddhattha sedang Buddhisme yang berbobot namun sudah tidak diterbitkan memotong rambutnya sebagai tanda pelepasan duniawi. lagi. Kondisi ini jika dibiarkan terus-menerus maka bisa menyebabkan “kepunahan” referensi Buddhisme, khususnya Sebuah perpustakaan tidak akan berarti apabila tidak di Indonesia, sehingga tidak bisa membawa manfaat positif ada buku di dalamnya. Karena itulah, sembari dalam tahap lebih jauh lagi. pengembangan situs, dimulailah usaha untuk menghubungi beberapa penerbit buku Buddhisme terkemuka yang ada Bila kita memahami kondisi saat itu, kita bisa melihat di Indonesia. Dalam pendekatan awal ini, Pendiri turut bahwa segala usaha penerjemahan dan penerbitan buku- memberikan solusi kepada para penerbit agar buku-buku buku Buddhisme itu tidak akan optimal jika hanya tertuju mereka yang tidak lagi dicetak bisa “dilestarikan” dalam secara sentral dalam wujud mencetak buku (hard copy). bentuk buku elektronik. Hal ini sebenarnya baik sekali Akan tetapi akan menjadi lain ceritanya jika materi- agar kelak dapat dibaca oleh banyak orang, mengingat materi dapat dipertahankan dalam bentuk buku elektronik, para penerbit sudah tidak mencetak dan menjual buku-

48 SINAR DHARMA 48 / SINAR DHARMA ORGANISASI BUDDHIS

buku itu lagi. Lagipula langkah ini Dibutuhkan beberapa jam untuk mengenai kebijakan distribusi materi pun merupakan salah satu bentuk menyiapkan isi materinya ke dalam buku elektronik. DhammaCitta komunikasi ke publik mengenai bentuk buku elektronik. menerapkan kebijaksanaan materi-materi Buddhisme yang ada pendistribusian materi-materi dengan di Indonesia. Setiap orang yang Setelah semua rampung, dengan syarat tidak diperjualbelikan. Isi buku membacanya bisa mengetahui dengan modal 2 buah buku eletronik, boleh dipublikasi ulang, diformat jelas isi suatu buku, sehingga mereka Perpustakaan DhammaCitta ulang, dicetak ulang, dan didistribusi bisa mengambil langkah yang tepat- disuarakan ke berbagai Mail-list (milis) ulang dalam segala bentuk dan guna jika mereka hendak berdana dan Buddhisme di Indonesia. Respon cara. Akan tetapi, atas kebijakan atau mencetak buku-buku itu kelak. awal masih sepi. Akan tetapi seiring- DhammaCitta, segala jenis publikasi sejalan dengan bertambahnya materi dan distri busi ulang tersedia untuk Para penerbit buku Buddhisme di Perpustakaan, DhammaCitta pun umum, tidak diperjualbelikan, dan terkemuka itu kurang menyambut hal mulai mendapat akses dari ratusan tanpa batas dan hasil tersebut dan ini dengan antusias. Hal ini disebabkan pengunjung setiap harinya. turunan lainnya harus dinyatakan mereka belum mengerti dengan baik demikian juga. Perpustakaan tentang bidang ini. Kedua, mereka Konten di Perpusatakaan pun DhammaCitta juga menerima artikel juga memerlukan usaha tambahan terus bertambah dan semakin dan tulisan bebas yang diberikan untuk menyiapkan materi-materi variatif. Selain buku elektronik, oleh kontributor. Sampai saat ini, tersebut dalam bentuk buku elektronik Perpustakaan DhammaCitta juga ada ratusan konten yang bisa diunduh (e-book), yang mana tenaga untuk berisi kontenwallpaper, mp3 lagu, secara gratis kapan saja. mengerjakan itu memang tidak ada mp3 ceramah, bahkan juga video. pada waktu itu. Pada titik ini DhammaCitta juga masih Forum DhammaCitta terus menerima materi-materi yang Pada tahun 2007, mulai dibentuk Dengan kondisi seperti ini, inisiatif memang bebas untuk didistribusikan Forum DhammaCitta yang beralamat perlu dilakukan untuk ketersediaannya tanpa melanggar hak cipta, ataupun di http://dhammacitta.org/forum/. materi buku elektronik. Setelah materi yang memang dihibahkan Latar belakang dibentuknya forum mencari informasi ke berbagai untuk disediakan secara gratis oleh ini adalah untuk menjadi sarana tempat, akhirnya ada salah seorang pemilik hak cipta; contohnya yaitu yang kondusif untuk mengadakan teman yang bernama Hansen Nugraha, lagu-lagu karya Bapak Joky, yang diskusi dan pembahasan seputar yang merupakan salah satu personil merupakan sesepuh pencipta lagu Buddhisme. Pembahasan dan diskusi dari Tim Penerbit Dian Dharma. Beliau Buddhis Indonesia. yang dilakukan dalam bentuk forum bersedia membantu mendapatkan izin internet ini lebih efektif dan efi sien dari pimpinan Penerbit Dian Dharma Sebagai situs Buddhisme pionir ketimbang lewat milis. Hal ini dan memberikan materi-materinya. yang menyediakan perpustakaan terbukti dengan tumbuh pesatnya Mengalihkan isi materi dari buku berbasis dunia maya, DhammaCitta perkembangan Forum DhammaCitta cetak (hard copy) ke dalam bentuk juga melakukan inovasi pionir lainnya dalam waktu singkat. Hal ini sungguh buku elektronik/e-book (soft copy) di luar dugaan. Sampai periode bukanlah perkara mudah, karena Januari 2010 ini, sudah lebih dari per halaman cetak yang didapat itu 10.000 topik dengan anggota- dibuat menjadi optimisasi yang cukup anggota yang cukup berbobot yang untuk menampung 4 halaman buku.

SINAR DHARMA 49 SINAR DHARMA / 49 ORGANISASI BUDDHIS

aktif berdiskusi di sana. proaktif. DhammaCitta Press mencanangkan program penerbitan buku-buku Buddhisme sembari mengajak Topik diskusi ini terbagi berdasarkan “board” (kategori) para umat Buddha maupun simpatisan lainnya untuk peruntukan masing-masing, yang turut diorganisir oleh berdana dengan benar. Sejauh ini, DhammaCitta Press Moderator masing-masing untuk menengahi ketika ada sudah sukses mencetak, menerbitkan dan sekaligus diskusi yang sudah keluar jalur. Topiknya juga sangat mendistribusikan buku Buddhisme dengan judul-judul bervariasi, mulai dari topic seputar Buddhisme yang seperti berikut: fokus pada tradisi-tradisi (aliran) yang ada, kajian Sutta/ Sutra, meditasi, studi banding dengan kepercayaan lain, 1) Hidup Sesuai Dhamma – Kumpulan Dhammadesana lingkungan, teknologi, kesehatan, pendalaman bahasa Bhikkhu Uttamo asing, sampai curhat dan games juga ada. Menurut berbagai 2) Ananda Penjaga Dhamma (Kebebasan Sempurna) komentar yang muncul ke permukaan, DhammaCitta 3) Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta merupakan kombinasi antara vihara dan rumah dalam Sutta – oleh Mahasi Sayadaw bentuk online, karena semua orang bisa memelajari 4) Digha Nikaya – Khotbah-khotbah Panjang Sang Buddhisme dan terasa homey (seperti di rumah); sehingga Buddha tiada hari tanpa aktif di Forum DhammaCitta. 5) Autobiografi & Maksim Master Chan Han Shan DhammaCitta Press saat ini sedang mengusahakan Setahun setelah dibentuknya Forum DhammaCitta, pada penerbitan Nikaya-nikaya ke dalam Bahasa Indonesia. tahun 2009 kemudian dibentuk pula DhammaCitta Press Saat ini, DhammaCitta Press sedang menjalankan dan DhammaCitta PEDULI sebagai unit kerja tambahan; program penerbitan Samyutta Nikaya. Semua karya yang turut berkaitan dan juga dapat didiskusikan di Forum DhammaCitta Press ini akan didistribusikan dan DhammaCitta. dibagikan secara gratis. Langkah pionir ini pula mendapat sambutan luar biasa dari seorang Bhikkhu Proyek DhammaCitta Bodhi. Selain aktif di dunia maya (media internet), DhammaCitta juga sering mengadakan aktivitas di dunia nyata. Salah Selain itu, DhammaCitta Press juga secara satu aktivitas dengan suasana kekeluargaan yang kental unoffi cially (resmi) menerbitkan revisi Buku Riwayat adalah dengan mengadakan kopi darat (kopdar), dimana Agung Para Buddha dan mengatur pencetakkan ulang para pengunjung dan anggota Forum DhammaCitta bisa dan bekerja-sama dengan The Corporate Body of the bertemu dan bertatap-muka. Aktivitas ini sangat positif, Buddha Educational Foundation, Taiwan. sehingga menumbuhkan rasa persahabatan yang erat antar sesama anggota dan pengunjung di DhammaCitta. Komunitas DhammaCitta Melalui aktivitas ini, banyak orang yang mendapatkan Seiring dengan kemajuan teknologi, dewasa ini teman dan kenalan baru, memerluas pergaulan dan kita semua bisa berkomunikasi dan bersahabat di menambah relasi. Secara tidak langsung pula ada banyak dunia maya melalui media internet. DhammaCitta anggota DhammaCitta yang bisa menemukan pasangan juga menyediakan sarana ini dengan mendirikan portal dari aktivitas seperti ini. DhammaCitta Komunitas. Portal ini adalah situs jejaring sosial yang berada di bawah naungan DhammaCitta, di DhammaCitta PEDULI adalah salah satu unit kerja mana semua anggota bisa saling berinteraksi satu sama DhammaCitta yang menitik-beratkan fokus pada lain layaknya situs jejaring lainnya. Di dalam portal kegiatan sosial dan kemanusiaan di dunia nyata. Misalnya ini, setiap anggota bisa mengenal dan mendapatkan melaksanakan program bakti sosial (baksos), santunan teman baru yang tersebar luas di berbagai daerah di dana untuk anak asuh, maupun penggalangan bantuan Indonesia. Di dalam portal ini, setiap anggota juga bisa untuk saudara-saudari yang berada dalam kesusahan. menerbitkan tulisan dalam fi tur blog, yang juga berdiri DhammaCitta PEDULI dimotori oleh para kontributor di atas fondasi DhammaCitta Komunitas. dan sukarelawan-sukarelawati yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sejauh ini, DhammaCitta PEDULI sudah Seiring dengan perkembangan situs jejaring sosial menjalankan program ini di Jakarta, Tangerang, Surabaya Facebook, DhammaCitta juga hadir dalam bentuk fan dan Medan; dan masih akan terus mengembangkan sayap page account di Facebook yang beralamat di http:// di bidang kemanusiaan maupun aktivitas sosial lainnya. www.facebook.com/DhammaCitta. Dalam waktu yang sangat singkat, DhammaCitta Fan Page sudah DhammaCitta juga memiliki konsentrasi unit kerja dalam merenggut lebih dari 3.000 penggemar. Angka ini aspek penerbitan buku-buku Buddhisme yang berkualitas. menunjukkan antusias positif dari umat Buddha dan Unit kerja ini bergerak di bawah naungan DhammaCitta para simpatisan lain akan keberadaan DhammaCitta Press yang kinerja dan pelaksanaan programnya tidak kalah sebagai Portal Buddhisme Indonesia.

50 SINAR DHARMA 50 / SINAR DHARMA PENGALAMAN DHARMA

Mohon maaf untuk para sahabat yang mengirim Tidak terjadi apa-apa?” email bertanya kelanjutan tulisan perjalanan spiritual di blog aku, yang tak ada kelanjutannya. “Emang ada apa?” tanya aku heran. Ini semata kesibukan mengurus penerbitan Majalah Mamit. Terimakasih atas dukungan dan sapaannya, “Oh nggak,” katanya, terus mengalihkan mengingatkan aku meneruskan tulisanku di blog. pembicaraan ke hal lain.

Ada beberapa hal yang akan aku ceritakan dalam Live go on. Hari itu aku diajak putar-putar perjalanan ke Sumatra, sebelum akhirnya kembali ke dengan perahu bermesin mengarungi sungai di Jakarta, lalu berangkat ke Thailand bersama Bhante depan wihara. Konon katanya, Sukong bilang posisi Nyanadasa (waktu itu masih samanera) dan Yuliana wihara yang menghadap sungai itu bagus, kata mengikuti acara Young Bodhisattva di Thailand. mereka.

Sekitar sebulan menetap di Vihara Avalokitesvara, Malam tiba lagi, aku seorang diri lagi di wihara aku melanjutkan perjalanan keliling ke vihara- dalam tembok tua dan bau dingin wihara. Sunyi, vihara pesisir. Dalam perjalanan kembali ke Medan, senyap, yang ada hanyalah udara bergerak, sampailah aku di wihara.. aku lupa itu di mana, biarkanlah udara itu bergerak, bukankah hakikat mungkin Tanjung Balai Karimun. Katanya Bhante udara itu memang bergerak? Hehe. Nyanapratama sebelum jadi biku adalah muda- mudi di situ. Letaknya sekitar 2 jam perjalanan dari Keesokan pagi, saat menyiapkan makan pagi, Medan. wanita setengah baya itu kembali bertanya dengan mata selidik: “Semalam tidak apa-apa, Bhante?” Wihara itu adalah bangunan tua. Katanya ada kamar khusus Sukong di lantai atas. Sementara kuti Jawaban aku juga sama, “Nggak, emang untuk biku di lantai 2. Yang dimaksud Sukong adalah kenapa?” Almahum YM. Ashin Jinarakkhita. Ia kembali bilang, “Nggak,” lalu bicara masalah Namanya juga bangunan tua, wihara itu termasuk lain lagi. Konon dia seorang guru, jadi pintarlah dia angker. Seorang anak yang menemui aku pada malam merangkai kata mengalirkan pembicaraan mengisi itu bertanya dengan innocent: “Bhante tidur di sini?” pagi itu. Suaranya sedikit aneh. Ya, sejujurnya memang aku tak mengalami apa- “Iya, mau nginap juga?” tanyaku yang spontan apa, takut-takut dikit ada juga, hehe. Tidur sendiri, yang ia jawab bergidik, “Ti..dak.” di gedung tua yang konon sepertinya ada penghuni, tapi mereka tak berani cerita. Cuman seorang anak “Tempatnya angker, Bhante. Anak-anak di sini tak yang cerita bahwa tak ada di antara mereka berani ada yang berani nginap di wihara. Katanya di kamar menginap di wihara. Cukup aneh juga, mengingat di Sukong juga ada penunggunya,” kata dia menunjuk daerah lain, anak-anak biasa saja kalau menginap lantai atas. di wihara.

Wow… ketika dia pergi, tinggallah aku sendiri Menjelang siang, saat anak itu datang lagi, di gedung tua ini, sebagai pengembara waktu ia terheran-heran melihat seekor burung gereja yang selalu bertemu tempat, pengalaman, dan ditangkap aku dengan tangan kosong. Burung itu pertulangan baru. tak melakukan perlawanan apapun, pasrah.

Malam itu pun berlalu seperti malam umumnya. “Kok bisa yah, Bhante?” tanyanya terheran- heran. Pagi menjelang, saat A’i (panggilan Chinese untuk wanita setengah baya) yang biasa mengurus “Yah bisa saja,” kata aku, “dia sedang sakit,” makanan Bhante datang, hal pertama yang dia tanya sambil mengambil butir nasi di meja memasukkan dengan mata selidik: “Semalam gimana, Bhante? ke paruh burung itu.

SINAR DHARMA 51 SINAR DHARMA / 51 PENGALAMAN DHARMA

Sejujurnya, aku merasa aneh juga, tapi aku Mereka bernamaskara. Suami istri itu tidak sok biasa, hehe. Tadinya aku melihat burung itu berkata apa-apa, memberi angpau lalu pamit. berjalan terseok-seok di teras wihara di antara Anak itu masih terbengong-bengong bertanya, pot-pot tanaman hias. Sebenarnya burung itu bisa “Kok bisa yah, Bhante,” yang kembali aku jawab, terbang, hanya tidak selincah kalau sehat. Tapi ia “karena dia lagi sakit.” tak merontak atau menghindar, diam saja sambil melihat ke aku yang mengulurkan tangan hati-hati Saat anak itu pergi, aku meletakkan burung meraihnya. itu di teras tempat aku menangkapnya, tak lupa meletakkan tempat minum di situ. Beberapa Oleh belas kasih mengetahui burung itu sakit, saat, ketika aku memeriksa lagi, burung itu sudah aku juga berusaha agar burung itu mau dibantu. Saat pergi. menghampiri burung itu, aku memancarkan vibrasi metta ke burung itu. Entah pancaran metta aku Syukurlah dia sehat kembali. Feel free, because manjur, hehe, ia pasrah saat aku tangkap. you be born for free.

Jadi aku punya kesempatan memberinya Keesokan hari setelah sarapan, aku melanjutkan makan, memberinya minum. Saat tanganku sedang perjalanan ke Medan, untuk kembali ke Jakarta. menangkap burung itulah, ketika aku berbalik, ternyata sepasang suami istri dan anak itu tengah Jakarta, 29/01/2010 mengamati dari tadi di belakangku.

52 SINAR DHARMA 52 / SINAR DHARMA DHARMA TEACHING

Saya masih ingat, ketika untuk pertama kalinya meraih gelar doktor, itu sudah berlalu 10 tahun membabarkan Sutra, yang hadir hanya 13 orang lamanya. Saya lalu bertanya pada Master Hsing saja, itupun semuanya adalah siswa Vihara Fuyan. Yun, “Buku saya Zheng Xin De Fo Jiao sudah terjual Waktu itu saya membabarkan “Fan Wang Jing Pu berapa cetakan?” Master Hsing Yun menjawab, Sa Jie Ben” (Sutra Brahma Jala Sila Bodhisattva) “Benar-benar minta maaf, buku Anda itu untuk di Jushilin1 Hsinchu (Taiwan, red). Adalah para cetakan pertama saja masih ada ratusan buku yang umat perumah tangga yang mengundang saya untuk belum terjual habis.” Lalu saya katakan, “Begini membabarkan Sutra, namun aneh, setelah hari saja, buku saya biar saya sendiri yang mencetaknya, pertama dan kedua berlalu, para umat itu berangsur- boleh tidak? Saya cetak sendiri lalu berikan ke angsur tidak datang lagi. Waktu itu saya menginap orang.” Beliau berkata, “Kan memang tidak terjual di Akademi Buddhis Fuyan, mereka melihat saya habis, Anda ambil dan cetak sendiri saja!” membabarkan Sutra tanpa dihadiri pendengar, kasihan sekali, maka Dekan Akademi Fuyan berkata Setelah dicetak, karena ada beberapa umat pada para siswa, “Ada seorang Master Dharma muda yang membelinya lalu menyumbangkannya pada sedang membabarkan Sutra, kalian harus pergi orang lain, (buku saya itu) barulah mulai mendapat mendengarkannya! Hari ini kalian mendengarkan sambutan, hingga sekarang telah tercetak lebih orang lain membabarkan Sutra, kelak di kemudian dari 3 juta jilid, menjadi hasil karya klasik. Selain hari orang lain akan mendengarkan kalian.” Demi beredar di Taiwan, luar negeri dan Tiongkok, mendukung saya si pembabar Dharma ini, maka juga telah diterjemahkan dalam Bahasa Vietnam. mereka datang mendengarkan pembabaran Sutra, Sekarang ini ketika orang-orang berdiskusi tentang kalau tidak, hanya tinggal 3 orang umat saja yang Buddha Dharma di internet, selain buku-buku karya mendengarkan ceramah saya. Akhirnya, karena Master Yin Shun, yang paling sering dipakai sebagai merasa saya ini tidak mempunyai popularitas, tidak panduan adalah buku ini. Kemudian, nama saya memiliki benih karma yang baik dalam pembabaran pelan-pelan dikenal orang. Orang yang membaca Dharma, saya lalu pergi melakukan penyunyian buku saya juga bertambah banyak. Demikianlah diri. matangnya buah karma baik saya.

Karma baik saya berbuah melalui penulisan artikel. Kalau dibicarakan, perjalanan buku Waktu itu saya menulis rangkaian pertanyaan “Zheng “Zheng Xin De Fo Jiao” ini sangat aneh. Orang Xin De Fo Jiao” (Keyakinan yang Benar dalam Agama lain membantu saya mencetaknya, 10 tahun tidak Buddha), lalu menyerahkannya kepada majalah “Pu terjual habis, kedengarannya sangat mengenaskan, Ti Shu” (Pohon Bodhi) untuk dipublikasikan. Cuma 1 buku selama 10 tahun tidak ada orang yang mau. saja, waktu itu tidak ada orang yang merasa bahwa Tetapi saya ingin memberitahu kalian, masa depan saya - Sheng Yen, mempunyai sesuatu yang luar biasa, itu bagaimana nantinya, itu bergantung pada benih cuma sekedar tahu bahwa ada yang namanya Sheng karma pahala duniawi dan kebajikan moralitas Yen menulis artikel di majalah Pu Ti Shu. Kemudian masing-masing. Yang dulunya mempunyai benih “Zheng Xin De Fo Jiao” ini dicetak sebanyak 1.000 karma pahala duniawi dan kebajikan moralitas, jilid oleh Buddhist Cultural Service Center di bawah masa depannya pasti akan menuai buah karma baik; asuhan Master Hsing Yun. Tapi sebagian besar masih yang dulunya tidak mempunyai benih karma pahala mengandalkan pemesanan dari siswa-siswi akademi duniawi dan kebajikan moralitas, sekarang harus Buddhis. Waktu itu saya menghubungi guru akademi banyak-banyak mengabdikan diri menjalin ikatan Buddhis dan meminta mereka untuk memesan karma baik dengan setiap orang. (Diceritakan pada buku saya. Para guru akademi Buddhis ini berkata 22 Februari 2002 di Dharma Drum Mountain Sangha kepada para siswa, “Buku Master Dharma ini kalian University) harus baca, kelak buku kalian akan dibaca orang.” Demikianlah mereka memotivasi para siswa untuk 1 Jushilin adalah tempat para umat perumah tangga membaca buku saya. (upasaka, upasika) bersama-sama mempelajari Dharma.

“Zheng Xin De Fo Jiao” adalah buku yang lahir selama saya melakukan penyunyian diri. Kemudian ketika saya kembali dari Jepang setelah

SINAR DHARMA 53 SINAR DHARMA / 53 INSPIRASI

Dahulu kala ada seorang bhiksu mulia, karena tidak ada umat yang memberikan persembahan makanan, juga tidak mempunyai murid, dia merasa sangat pusing. Lalu dia bertanya pada seorang bhiksu tua yang lain, “Orang seperti saya ini yang mana tidak ada orang yang memberikan persembahan makanan, tak tahu harus bagaimana nantinya?” Bhiksu tua itu memberitahunya, “Begini saja, saat pergantian musim semi dan musim panas, kamu tanggalkan jubah lalu bermeditasi di kerumunan semak belukar. Kalau ada nyamuk yang menggigitmu, biarkan saja, karena kamu tidak punya apa-apa untuk didanakan, juga tidak bisa membabarkan Dharma (bagi mereka), jadi berdana darah saja.” Setelah mendengar ucapan bhiksu tua ini, dia melepaskan jubah dan berlari memasuki kerumunan semak belukar untuk bermeditasi, bahkan memberikan Trisarana pada para nyamuk yang menggigitnya, “Kalian harus bersandar pada Buddha, Dharma dan Sangha. Saya menjalin ikatan jodoh karma baik dengan kalian, kelak kalian harus belajar Buddhisme, harus menjadi siswa Triratna.” Alhasil, ketika berusia di atas 60 tahun, dia mempunyai banyak murid, semuanya para kawula muda. Sedang saya, dulunya tidak menanam benih pahala duniawi dan moralitas, juga adalah orang yang tidak punya pahala duniawi. Guru saya, yang juga kakek guru kalian, beliau tiap kali berkata pada saya, “Sheng Yen, kamu ini punya ide-ide bagus, tapi tidak punya pahala duniawi, kamu harus menjalin ikatan jodoh karma baik dengan banyak orang!” Saya jawab, “Saya tidak yang saya ketahui kepada orang lain. Namun, punya apa-apa untuk diberikan pada orang lain.” saya tidak mungkin begitu bertemu dengan orang Beliau berkata, “Kamu harus melayani banyak langsung membabarkan Dharma padanya, minta orang, seperti Master tertentu yang mempunyai dia menjadi murid saya, saya tidak mempunyai pahala duniawi sangat besar, benih dan kondisi keberanian ini. Yang bisa saya lakukan hanyalah yang dimiliki beliau sangat sempurna. Kamu harus memberitahukan apa yang saya ketahui ketika belajar dari beliau, banyak-banyak menanam orang itu bertanya tentang Buddha Dharma pada benih karma pahala duniawi.” saya. Waktu itu saya tidak tahu kapan bisa Disadur dari artikel “Fu Wu Feng Xian Zhong Fu Pei De 服 merealisasikannya, meskipun demikian, saya 務奉獻種福培德” rubrik “Zheng Mian Kan Sheng Huo 正面看生 mengembangkan sebuah ikrar, saya harus berusaha 活” (Memandang Kehidupan Secara Positif) – Master Sheng Yen, semaksimal mungkin mendanakan Buddha Dharma Dharma Drum Mountain (Taiwan) http://www.ddm.org.tw

54 SINAR DHARMA 54 / SINAR DHARMA INSPIRASI DHARMA TEACHING

Tanya: Pendiri agama Buddha, Buddha Sakyamuni, meninggalkan tubuh raga, tak lama kemudian akan mengapa tidak meninggalkan relik tubuh bagi membusuk dan rusak. Saat ini tubuh raga Master generasi penerus? Ci Hang tidak rusak, bahkan tumbuh janggut, Jawab: rambut dan kuku, apakah kesadaran beliau Masing-masing ikrar tidaklah sama, belum meninggalkan tubuh? Bila tidak, mengapa jangan menggunakan acuan satu ikrar lalu setelah meninggal masih bisa tumbuh janggut dan membandingkan kelebihan dan kelemahannya. rambut? Relik tubuh hanya satu, sedang butir-butir relik Jawab: sangat banyak. Butiran relik yang banyak dapat Meninggal adalah sebutan bagi kesadaran yang dipuja di seluruh penjuru dunia, namun (kita) tak telah pergi dari tubuh, bila belum pergi tidak dapat menatap paras wajah nan agung. Satu relik dapat disebut sebagai meninggal. Bukankah sudah tubuh, (kita) dapat memandang wajah yang welas disebutkan sebelumnya, para praktisi menyimpan asih, namun tak dapat disebarkan untuk dipuja enerji murni dalam tubuh, sisa-sisa enerji semua orang. Masing-masing (ikrar) mempunyai yang tersimpan dalam tubuh ini tidak langsung sebab dan kondisi (yang spesifi k), masing-masing terhambur keluar setelah para praktisi meninggal. mempunyai cara-cara tersendiri yang tepat dalam Sisa enerji dalam janggut, rambut dan darah; sisa menebarkan kebajikan. enerji dalam jari, kuku dan tulang; enerji yang tersimpan dalam tubuh, tersalur keluar secara Tanya: alamiah tumbuh menjadi kuku. Seperti pohon yang Inti agama Buddha mengatakan empat unsur tumbang ketika ditebang, meski akarnya putus dan besar adalah kekosongan, Tubuh Relik Master Ci daunnya layu, beberapa waktu kemudian masih Hang termasuk unsur tanah besar – salah satu bisa tumbuh tunas baru. Ini tergolong hubungan dari empat unsur besar, mengapa tidak rusak, fi siologis. Dengan mengamati tubuh makhluk lain bukankah bertentangan dengan hukum alam? (kita) akan dapat memahami hal ini. Jawab: Empat unsur besar - tanah, air, api dan angin - Tanya: merupakan kata ganti bagi unsur pembentuk semua Bagaimana agar makhluk hidup bisa fenomena alam. Di dalam kekosongan semua mendapatkan kebahagiaan dan umur panjang yang kondisi terbentuk secara sinergis, maka muncullah sejati? Kebahagiaan dan umur panjang yang sejati fenomena semu yang tidak memiliki wujud itu apa ada batasannya? sejati. Maksud Anda kita berlalu lalang (dalam Jawab: setiap kehidupan) adalah bukan kekosongan? Alam semesta ini tidak kekal, yang berwujud Setelah meninggal, empat unsur besar tercerai adalah ilusi. Yang Anda katakan “kebahagiaan berai, lalu mulai disebut sebagai kekosongan? dan umur panjang yang sejati itu apa ada Pandangan seperti ini adalah pandangan kosong batasannya?”, bila didiskusikan berdasarkan total dari umat awam, bukan faham kekosongan prinsip alam semesta tidak kekal dan yang dari Buddhisme. Kalau kita katakan sesuai faham berwujud adalah ilusi, mana ada yang sejati, kosong total umat awam, tubuh relik Master Ci mana ada yang tidak ada batasannya, yang tidak Hang juga tak lebih hanya masalah jangka panjang kekal dianggap sebagai kekal, yang tidak nyata dan sementara. Misal, lalat sehari (ephemera) dipandang sebagai nyata, ini kacau dan terbalik yang lahir di pagi hari dan mati di sore hari, sedang namanya. Karena tidak kekal dan tidak nyata, xuanhe (berumur) ribuan tahun (hooded crane maka manusia merasa tidak sempurna, sebab itu – bangau hitam berkepala putih, red), dapatkah Buddhisme menyatakan adanya jalan “nyata dan dikatakan xuanhe adalah abadi dan lalat sehari kekal”. Tidak terlahir dan tidak musnah, inilah adalah tidak abadi? Mengerti akan makna jangka umur panjang yang sejati dan abadi. Mempunyai panjang dan sementara, mana ada hal-hal yang berbagai moralitas yang sempurna, kekuatan batin bertentangan dengan hukum alam. yang bebas tanpa belenggu, inilah kebahagiaan yang sejati dan abadi. Ini harus dilatih hingga Tanya: mencapai tingkat keBuddhaan, dengan demikian Orang setelah meninggal, kesadarannya akan keduanya (kebahagiaan dan umur panjang, red) SINAR DHARMA 55 SINAR DHARMA / 55 DHARMA TEACHING

baru dapat dimiliki secara sempurna, sebab itu disebut sebagai Dua Kaki Mulia. Semua makhluk Tanya: hidup memiliki benih keBuddhaan, bagi mereka Buddha adalah manusia yang berlatih yang berkemauan, mengapa tidak serta merta berdasarkan Buddha Dharma dan akhirnya bangkit berdiri dan berlari mengejarnya? mencapai Penerangan Sempurna, lalu Buddha yang paling awal itu berasal dari mana? Tanya: Jawab: Bila ada umat yang yakin pada Triratna, Batin, Buddha dan makhluk hidup, ketiganya namun karena masalah pekerjaan sehingga sering tidak berbeda. Batin yang tersesat adalah menghormat pada Buddha dengan mengenakan makhluk hidup, batin yang tercerahkan pakaian kerja yang kotor, apakah ini mengurangi adalah Buddha. Mencapai pencerahan setelah rasa hormat? mendengar Buddha Dharma, disebut sebagai Jawab: Sravaka; mencapai pencerahan setelah melihat Meski tidak dikatakan dengan jelas pekerjaan bunga beterbangan dan daun berguguran, disebut apa yang membuat kotor, tetapi bila diambil sebagai Pratyeka Buddha (Pacceka Buddha – Pali). kesimpulan dari kata pekerjaan, mungkin itu Anda menanyakan yang paling awal, ini menunjuk adalah benda (pakaian, red) yang tidak bisa dicuci pada sebelum adanya Buddha Dharma, maka itu bersih, bila demikian adanya, ini tidak masalah. adalah Pratyeka Buddha, mencapai pencerahan Semasa Buddha di dunia, pernah menolong tanpa bergantung pada ajaran yang harus terlebih seorang pembersih kotoran menjadi bhiksu. dulu dibabarkan. Setiap makhluk mempunyai benih keBuddhaan, Buddha Dharma tidak pilih kasih dalam menolong Tanya: semua makhluk. Baik selir raja ataupun kawanan Ada yang mengatakan kalau dunia ini perampok, tidak ada yang terlewatkan. (Sebab itu), bertambah satu orang maka alam hantu berkurang pekerjaan yang (membuat pakaian menjadi) kotor satu hantu, ini membuktikan kebenaran ajaran bagaimana mungkin bisa menodai penghormatan Buddha yang mengatakan kesadaran (yang biasa pada Buddha. Saat menghormat pada Buddha, disebut sebagai jiwa oleh masyarakat awam) secara eksternal membersihkan tubuh dan secara adalah berjumlah tetap. Sebenarnya kesadaran internal memurnikan pikiran, itu bukan tidak itu ada berapa banyak? menghormati, sebaliknya itu memiliki pahala Jawab: kebajikan moralitas. Dunia bertambah satu orang, alam hantu belum tentu berkurang satu hantu. Tidak hanya Tanya: makhluk hantu saja, para makhluk di lima alam Sutra Saddharma-pundarika bagian bisa terlahir kembali sebagai manusia, sebab itu Samanta-mukha menuliskan bahwa Bodhisattva tidak dapat dipastikan bahwa hantu berkurang. Avalokitesvara (Guanshiyin Pusa) menyelamatkan Ini jawaban yang pertama. Sutra Buddhis tidak Buddha, Bodhisattva bagaimana mungkin bisa menyebutkan bahwa kesadaran itu berjumlah menyelamatkan Buddha? (menyelamatkan di tetap, ini jawaban kedua. Bila bertanya kesadaran sini merujuk pada membimbing mencapai Pantai itu ada berapa banyak, coba amati benda-benda Seberang Nirvana, red) berwujud yang tampak mata, seperti bintang- Jawab: bintang di langit dan gelembung-gelembung di Yang dimaksud dengan menyelamatkan lautan, ada berapa banyak? Sedang yang tidak Buddha, bukan menyelamatkan Buddha yang telah berwujud, seperti pikiran dalam hati dan elektron- mencapai Pencerahan Sempurna. Avalokitesvara elektron di udara, ada berapa banyak? Kalau bisa akan menampakkan wujud Buddha di depan mengetahui (jumlah semua itu) maka akan tahu makhluk yang berikrar mengembangkan bodhicitta pula jumlah kesadaran. Ini jawaban ketiga. dan membabarkan Dharma agar mereka menapak Jalan keBuddhaan, inilah maksudnya. Selain itu, Tanya: para makhluk suci di atas tingkatan dasa-bhumi Melakukan chaodu bagi leluhur yang terlahir di masih belum memutus kegelapan batin secara alam hantu dan neraka, dengan kekuatan Buddha total, (sebab itu) Avalokitesvara menampakkan melepaskan mereka dari penderitaan, ini masih wujud Buddha dan membabarkan Dharma agar mudah dan jelas. Tapi kalau terlahir di alam mereka dapat dengan segera mencapai Samyak manusia sebagai tukang jagal, apakah chaodu Sambodhi. (Dasa-bhumi merupakan sepuluh yang dilakukan tetap bermanfaat? tingkatan yang harus ditempuh oleh Bodhisattva Jawab: untuk mencapai tingkatan Samyak Sambodhi, red) Setiap alam bagaikan penginapan, tubuh

56 SINAR DHARMA 56 / SINAR DHARMA DHARMA TEACHING

ibaratnya pakaian, kesadaran adalah tuan rumah, sedang Buddha Dharma diumpamakan sebagai hadiah. Hadiah itu diberikan untuk tuan rumah, bukan untuk penginapan dan pakaian. Bila paham akan hal ini maka tak peduli kesadaran itu terlahir di alam mana, chaodu akan bermanfaat baginya. Tetapi kalau sekarang menjadi tukang jagal, dia melakukan karma buruk yang baru. Chaodu adalah melepaskan penderitaan bagi pelaku karma masa lalu, sedang pelaku karma masa depan tidak termasuk di dalamnya. Jadi meski karma masa lalu telah musnah, tetapi karena melakukan karma buruk baru maka masih tetap harus menerima akibatnya.

Tanya: Bagi umat Buddha yang menjadi anggota militer, apakah ada metode yang mudah diterapkan dalam melakukan upavasatha (uposatha – Pali)? Jawab: Istilah upavasatha mempunyai banyak pengertian. Bila tidak dijelaskan lebih dulu bisa menyebabkan kesalahpahaman. Selama ini umat Buddha menerapkan pelatihan upavasatha – tidak makan setelah tengah hari, sedang masyarakat umum menerapkan berpantang makan daging/vegetarian. Melihat pertanyaan Anda, tampaknya merujuk pada makan vegetarian. Bila benar demikian, maka jawabannya juga seputar vegetarian. Dunia militer adalah kehidupan kolektif, individu harus mengikuti sistem yang ada, sebab itu bisa makan sayur yang bercampur dengan lauk daging. Asal saat makan bisa menjaga kemurnian hati, itulah metode yang praktis dan mudah diterapkan.

Tanya: Apa penyebab agama Buddha terbagi menjadi beberapa aliran? Dari zaman dahulu hingga kini, terbagi menjadi berapa aliran? Jawab: Buddha Dharma itu tidak terbatas, metodenya juga sangat banyak, seperti langit yang memiliki matahari, bulan, angin dan awan, pun bumi yang mempunyai gunung, laut, rumput dan pohon. Manusia tidak mempunyai kemampuan mempelajari semua ilmu yang ada, sebab itu hanya bisa memilih hal yang bisa dipelajarinya. Ilmu pengetahuan juga dipilah menjadi beberapa ragam, demikian juga agama mempunyai beberapa aliran. (Pemilahan) ini adalah bertujuan mempermudah proses belajar, bukan untuk membentuk kelompok yang saling menghancurkan. India, Tiongkok dan Jepang, meski di tiga wilayah ini agama Buddha berkembang pesat, namun masing- masing wilayah memiliki aliran yang tidak sama. Aliran di Tiongkok zaman dahulu dengan sekarang pun juga berbeda. Sekarang ini yang masih banyak dipelajari ada 10 aliran.

Bersambung ke edisi berikutnya …

SINAR DHARMA 57 SINAR DHARMA / 57 DHARMA TEACHING

Bab “Kehidupan” sebab itu, segala hasil perbuatan selalu bergantung pada “pikiran”. � Gunakan perhatian dan rasa menghargai sebagai pengganti “terima kasih” dan “maaf”. Banyak- � Dalam hidup ini mengerjakan setiap hal banyaklah menghargai kebaikan orang lain yang anggaplah seakan-akan mengerjakan sebuah tugas diberikan kepada kita. “Terima kasih” diucapkan terakhir, hindari segala kecerobohan, hindari emosi terlalu banyak, orang lain akan mati rasa; “maaf” berlebihan yang mengacaukan pikiran jernih, diucapkan terlalu banyak, akan menjadi alasan bagi hindari kemunafi kan, egois dan keluhan terhadap diri sendiri untuk melakukan kesalahan. nasib diri sendiri.

� Istirahat bagi Anda adalah mata pelajaran paling � Dalam setiap pertengkaran, entah itu penting hari ini, kepenatan jangka panjang yang peperangan antarnegara, perselisihan rumah tangga menyerang Anda yang perlu istirahat adalah sebuah atau hanya sekedar perkelahian, sesungguhnya tekanan. tidak ada pihak yang benar, setiap pihak yang terlibat adalah pihak yang salah. � Segala perbuatan yang bermotifkan kebencian, selamanya tak mungkin menjadi cara pelenyap � Ketika Anda melakukan perbuatan buruk, tidak kebencian. bisa tidak pasti menoleh kesana kemari memastikan tidak terlihat orang lain. Apakah orang lain melihat � Pandangan hidup yang sesuai dengan jalan alami atau tidak, itu sebenarnya tidak penting, yang adalah: serius dan tidak munafi k, setiap saat dengan paling penting adalah hati Anda bisa melihat, dan cermat memperhatikan kepentingan teman, pun Anda tidak mungkin dapat menghindari hati Anda bersabar terhadap orang yang tidak berpengetahuan sendiri. dan yang semaunya sendiri. � Ketika orang lain melakukan hal yang � Dengan adanya “ketidaktahuan” maka muncullah bermanfaat bagi dunia, bila hati ikut bersuka cita, kegembiraan “menyadari”. Anda juga ikut berpartisipasi dalam perbuatan bajik ini; ketika orang lain melakukan perbuatan � Kita bergembira atas apa yang kita miliki dan yang mencelakakan jiwa makhluk lain, persetujuan paras kita, tidak perlu membandingkan dengan orang Anda atas tindakan ini sama dengan Anda juga lain; perhatikan hubungan antar individu; gunakan berpartisipasi melakukan perbuatan buruk ini. waktu dengan melakukan kegiatan bilateral tanpa pamrih, berbagi dengan orang-orang di sekeliling � Bila di penutupan hari Anda menghitung berapa kita. Cara hidup seperti ini penuh dengan daya hidup besar pemasukan uang; Anda juga harus mencermati yang terus mengalir tiada henti, dia adalah salah satu apakah hari ini dilalui dengan bermanfaat, atau bentuk “kemakmuran”. (diisi) dengan rasa pesimis yang negatif, ini adalah dasar dari pelatihan dalam kehidupan sehari-hari. � Hubungan sesama teman yang dilandasi uang bukanlah persahabatan yang sejati, teman yang � Bila dalam hati tidak ada kegembiraan, meski dikenal melalui cinta dan perasaan itulah baru benar- menelusuri ujung dunia dan batas samudera juga benar teman. tidak akan menemukan tanah kebahagiaan; dalam hati jika puas dan gembira, meski tubuh berada di � Setiap hal harus diawali dari satu kebulatan dalam penjara dan toilet gubuk jerami, tetap saja tekad dan satu benih. santai dan bebas.

� Mendengarkan dengan sepenuh hati, adalah satu � Jika permasalahan eksternal menyebabkan cara mendengar yang dapat membuat orang merasa Anda menderita, penderitaan itu bukan berasal Anda sedang mendengarkannya berbicara. dari permasalahan itu sendiri, melainkan datang dari ekspektasi Anda terhadapnya; tak peduli � Dalam beberapa situasi, perbuatan yang biasanya kapan pun, Anda selalu mempunyai kekuatan untuk dipandang negatif, karena motivasi yang dimilikinya melenyapkannya. maka dipandang sebagai perbuatan positif. Oleh

58 SINAR DHARMA 58 / SINAR DHARMA DHARMA TEACHING

� Bila Anda telah melemparkan hidup ke dalam � Bila kita benar-benar memahami karma dan kemurungan, jangan menyalahkan diri sendiri, tumimbal lahir, tak peduli menemui penderitaan dan kita bukan orang suci, bagaimana mungkin tanpa kesulitan apapun, tak akan menganggapnya sebagai kesalahan? Asal ingat, di kemudian hari jangan lagi kemalangan, bencana ataupun hukuman; juga tidak menyia-nyiakan waktu setiap menit setiap detiknya, akan menyalahkan diri sendiri atau berkeluh kesah. ini akan membantu Anda hidup dengan lebih berarti. � Bila kita tulus hati, akan memiliki teman yang bisa dipercaya dan mendapat banyak manfaat; bila � Bila Anda hanya pura-pura sedang mendengarkan, kita mengabaikan orang lain, tak mempedulikan atau tidak mendengarkan dengan sepenuh hati, kesejahteraan orang lain, pada akhirnya kita sendiri pihak yang berbicara pasti akan bisa merasakannya akan menelan pil pahit. dan takkan mampu membebaskan dirinya dari rasa menderita. � Kesuksesan adalah hasil perwujudan dari kelebihan, kegagalan adalah akumulasi dari � Bila dalam hati Anda melihat benih yang kekurangan. menimbulkan sampah, seperti rasa takut, putus asa atau kebencian, jangan panik. Anda bisa menghadapi � Bila tidak ada hal yang membuat orang menjadi emosi negatif ini dengan berkata: “Saya merasakan tidak senang hati, maka tak ada yang perlu diobati; adanya sampah dalam hati, saya akan mengubahnya tetapi ketika permasalahan datang, Anda harus saat menjadi pupuk yang dapat menghidupkan kembali itu juga menyelesaikannya! rasa cinta.” � Bila permasalahan itu bisa diselesaikan, Anda � Bila motivasi Anda tulus, tidak ada yang tidak perlu merisaukannya; bila permasalahan itu disembunyikan, Anda akan mendapatkan reaksi yang tidak bisa diselesaikan, banyak-banyak risau pun terus terang dan terbuka dari pihak lain, ini baru juga tidak akan banyak menolong. yang benar-benar dinamakan komunikasi, bukan sekedar entertainment. � Orang yang memiliki kebijaksanaan ketika sedang sendirian bisa mengendalikan pikirannya; � Bila Anda sejak dini hari mulai membina ketika sedang bersama orang lain bisa mengendalikan motivasi yang positif dan bajik, maka sama dengan mulutnya. menciptakan lebih banyak dan memperpanjang perasaan positif sepanjang hari itu. Bersambung ke edisi berikutnya …

� Bila Anda tidak pernah meninggalkan seseorang, Anda akan mulai menganggap dia begitu saja dan melupakan kelebihannya.

SINAR DHARMA 59 SINAR DHARMA / 59 ARSITEKTUR BUDDHIS

Konsep Siheyuan kekuasaan dan keseimbangan hidup. Pada umumnya Vihara-vihara di Tiongkok mulai semarak Siheyuan terdiri dari 4 gedung/bangunan di empat pembangunannya semenjak era Dinasti Bei Wei (Wei sisinya. Bangunan utama terletak di sisi utara Utara, 386-534 M). Namun konsep arsitektur yang (menghadap ke selatan); dua bangunan sayap yang berkembang saat itu bukanlah konsep kuil ataupun masing-masing terletak di sisi timur dan barat bangunan-bangunan Buddhis di India, melainkan berdiri berhadapan, simetris dan bercorak sama, mengikuti garis tradisi konsep arsitektur bangunan di kedua sisi ini terdapat lorong penghubung antara tradisional Tiongkok. Salah satu penyebabnya bangunan utama dan bangunan di sisi selatan, adalah karena pada masa itu banyak anggota lorong ini juga berfungsi sebagai atap pelindung dari keluarga kerajaan yang menganut agama Buddha terjangan hujan; bangunan di sisi selatan berdiri yang kemudian mendanakan istana tempat tinggal berhadapan dengan bangunan utama; keempat mereka untuk diubah menjadi vihara. bangunan ini disatukan oleh dinding yang tinggi; Bentuk arsitektur bangunan tradisional Tiongkok sedang di bagian tengah empat bangunan ini adalah memakai satu konsep, mulai dari bangunan pekarangan terbuka yang pada umumnya berlantai istana kerajaan, kantor pemerintahan, gedung batu dengan pohon dan bunga sebagai penghias; dan persembahyangan bagi leluhur hingga tempat tinggal yang terakhir, pintu rumah terletak di sisi tenggara. rakyat biasa, kesemuanya memakai sistem tata letak Setiap bangunan di masing-masing sisi terdiri dari bangunan segi empat simetris dengan garis poros beberapa kamar/ruang. yang menghubungkan arah selatan dan utara, terdiri Bangsa Tionghoa sangat mengutamakan dari 4 gedung dengan pekarangan di tengahnya. Tata keharmonisan keluarga yang tercermin dari tinggal letak bangunan ini disebut sebagai Siheyuan – rumah bersamanya beberapa generasi keluarga dalam dengan empat sisi menyambung. sebuah rumah Siheyuan. Generasi tua menempati Secara garis besar, arsitektur Siheyuan sangat bangunan utama, generasi penerus menempati menekankan hubungan manusia dan Langit, bangunan sayap, sedang bangunan selatan digunakan memperhatikan kondisi lingkungan/alam (fengshui), sebagai kamar baca/kerja atau ruang tamu. Bagi pun sarat akan nuansa budaya, falsafah, etika, keluarga yang kurang mampu, bangunan selatan estetika dan semangat bangsa Tionghoa akan dapat ditiadakan menjadi Sanheyuan - rumah dengan pencarian kebahagiaan, keindahan, kemakmuran, tiga sisi menyambung. Bagi keluarga yang mampu,

60 SINAR DHARMA ARSITEKTUR BUDDHIS

Siheyuan dapat diperluas menjadi beberapa komplek rumah/halaman (Yuan) sehingga dikenal dengan sebutan halaman depan, halaman belakang, halaman timur, halaman ruang belajar, dan sebagainya. Siheyuan terbesar yang dapat kita lihat adalah Istana Gu Gong di Beijing, atau yang dahulunya kita kenal sebagai Forbidden City (Kota Terlarang, bekas istana kaisar Dinasti Ming dan Qing). Berapa luas Siheyuan Gugong ini? Ia menempati area seluas 72 ha, dengan 15 ha luas bangunan, 980-an bangunan dengan 8.700-an ruang/kamar. Dapat kita bayangkan tidak memiliki bangunan khusus untuk menempatkan betapa besarnya Siheyuan satu ini! rupang Buddha. Sebagai tanda penghormatan, pagoda ditempatkan tepat di tengah-tengah vihara. Aturan Tujuh Bangunan Pagoda yang menjadi pusat vihara ini dikelilingi ruang Vihara pertama di Tiongkok, Baimasi (Vihara Sangha (tempat istirahat, tidur dan bermeditasi para Kuda Putih), yang dibangun di masa Dinasti Han penghuni vihara) dan ruang-ruang aktivitas lainnya. Timur Tahun 10 Yongping (67 M), juga bercorak Hal ini tertulis dalam Catatan Tiga Negara Buku Wu Siheyuan. Ini karena sebelum dijadikan sebagai (San Guo Zhi Wu Shu). Pagoda waktu itu berfungsi vihara, tempat yang sebelumnya bernama sebagai tempat penempatan relik, pembacaan Sutra, Honglusi itu adalah kantor pemerintahan puja bakti terhadap Buddha serta objek penghormatan tempat penyambutan tamu-tamu negara dari yang dilakukan dengan mengelilingi pagoda. negara asing. Dari sinilah kemudian timbul dua Pola pagoda sebagai pusat vihara akhirnya ‘salah kaprah’. Pertama, sebutan Si yang semula mengalami perubahan. Vihara-vihara di Tiongkok mulai berarti kantor pemerintahan di era Tiongkok menempatkan rupang Buddha di dalam bangunan kuno, akhirnya berubah menjadi sebutan bagi khusus yang disebut Ruang Balairung (Dian Tang). Saat vihara, meski dalam perjalanannya, vihara itu, Ruang Balairung dan Pagoda dipandang memiliki di Tiongkok juga sempat disebut sebagai tingkat kesakralan yang sederajat, sebab itu Pagoda Futu dan lain seabgainya. Kedua, arsitektur ditempatkan di depan Ruang Balairung. vihara di Tiongkok akhirnya mengikuti corak Namun seiring dengan berkembangnya budaya Siheyuan, menjadi vihara khas bergaya suku kesenian pembuatan fi gur/rupang, vihara Tiongkok Han Tiongkok. lebih menitikberatkan Ruang Balairung dibanding Pada awal perkembangannya, sebelum era Pagoda. Secara berangsur-angsur Pagoda dipindahkan Dinasti Sui hingga Tang (581-907 M), tata letak ke luar komplek vihara. Ada juga yang tetap berada vihara di Tiongkok hampir sama dengan kondisi di komplek vihara namun dalam halaman (Yuan) di India, hanya mendirikan pagoda (stupa), tersendiri, atau berada di salah satu sisi vihara (depan, belakang, samping). Namun pada akhirnya banyak vihara yang tidak lagi mendirikan Pagoda. Era Dinasti Tang (618-907) adalah era kebangkitan dan kejayaan Tradisi Chan (Zen). Pada awalnya dalam vihara Tradisi Chan hanya terdapat Ruang Dharma (Dharmasala, ruang pembabaran Dharma), namun semenjak era Dinasti Bei Song (Song Utara, 960- 1127 M) Tradisi Chan menerapkan aturan tata letak bangunan vihara yang disebut “Aturan Tujuh Bangunan Vihara”. Tujuh bangunan ini adalah: Balairung Buddha (ruang melakukan puja bakti kepada Buddha), Ruang Dharma, Ruang Sangha, Ruang Gudang (penyimpanan dan pengolahan makanan), Pintu Gerbang (Shan Men), Kakus dan Kamar Mandi. Tiga bangunan yakni Ruang Sangha, Kakus dan Kamar Mandi disebut sebagai Tiga Ruang Hening, karena semua aktivitas dalam tiga ruangan ini berlangsung

SINAR DHARMA 61 ARSITEKTUR BUDDHIS

manusia yang sedang bermeditasi duduk. Kalau kita perhatikan, tata letak Pintu Gerbang, Ruang Buddha dan Ruang Dharma, berada dalam satu garis lurus, yang juga melambangkan posisi kepala, badan dan kaki.

Tata Letak Bangunan Vihara era dan pasca Dinasti Ming Seiring dengan berjalannya waktu, pola letak tujuh bangunan vihara juga mengalami penyesuaian. Memasuki era Dinasti Ming (1368-1644), tata letak vihara Tiongkok menjadi bentuk standar, bahkan wujud rupang di setiap vihara pun juga hampir seragam. Secara garis besar, vihara masih menggunakan arah selatan dan utara sebagai garis poros, jika berjalan dari selatan ke arah utara, kita bisa menyaksikan tanpa mengeluarkan ucapan. urutan bangunan-bangunan seperti berikut: Pintu Gerbang, Sebenarnya pola tujuh bangunan Balairung Raja Dewa, Balairung Maha Buddha, Ruang Dharma, ini juga diterapkan oleh tradisi- Ruang Kepala Vihara dan Menara Penyimpanan Sutra. Untuk tradisi lain dalam Buddhisme sisi timur dan barat: Balairung Vihara, Balairung Sesepuh, Mahayana Tiongkok, hanya berbeda Balairung Guan Yin, Balairung Buddha Baishajya-guru dan lain dalam nama dan fungsi. Seperti sebagainya. misalnya tujuh bangunan berikut: Sisi timur juga berfungsi sebagai tempat tinggal anggota Pagoda, Balairung Buddha, Ruang Sangha yang meliputi Ruang Sangha, Ruang Dapur, Ruang Ceramah (pembabaran Sutra, sama Makan, Ruang Minum Teh dan Ruang Gudang. Ruang utama seperti Ruang Dharma), Menara di sisi barat adalah Ruang Chan, sebuah ruang yang berfungsi Genta, Menara Penyimpanan Sutra, menampung bhiksu kelana dari empat penjuru. Ruang Sangha dan Ruang Makan. Ada pula versi lain, seperti: Balairung Pintu Gerbang Buddha, Ruang Chan, Ruang Makan, Pintu Gerbang ini disebut juga Shan Men (Pintu Gunung) Balairung Sesepuh, Balairung Vihara atau San Men (Pintu Tiga). (Pelindung Vihara), Menara Tambur Disebut Pintu Gunung karena dahulunya banyak vihara dan Menara Genta. yang didirikan di atas gunung, di kemudian hari meski vihara Yang menjadi pertanyaan kita beralih ke dataran rendah, namun nama Shan Men itu tetap adalah, mengapa harus berjumlah melekat menjadi ikon nama pintu gerbang vihara. tujuh? Sebenarnya tidak harus tepat Pintu Gunung ini terbagi menjadi tiga pintu, karena berjumlah tujuh. Tujuh di sini hanya itulah dinamakan juga sebagai Pintu Tiga. Pintu Gunung menunjukkan jumlah bangunan melambangkan pintu gerbang tempat umat dari dunia utama dalam vihara. Pada mulanya berkondisi memasuki Nirvana yang mutlak, dari dunia awam tata letak tujuh bangunan vihara itu menuju kesucian/kemurnian batin, dari kekotoran batin diibaratkan sebagai wajah Buddha melangkah memasuki pencerahan, serta dari gelap menuju merujuk pada posisi dahi, hidung, terang. mulut, dua mata dan dua telinga. Di kemudian hari pola letak tujuh bangunan ini diidentikkan dengan analogi tubuh manusia, yakni kepala (Ruang Dharma), jantung (Balairung Buddha), alat kelamin (Pintu Gerbang), dua tangan (Ruang Sangha dan Ruang Gudang) serta dua kaki (Kakus dan Kamar Mandi). Angka “tujuh” ini menunjukkan kesempurnaan, analogi tujuh bagian tubuh manusia itu ibaratnya posisi

62 SINAR DHARMA ARSITEKTUR BUDDHIS

Dengan kata lain, Pintu Gunung adalah Pintu Tiga Maitreya. Pembebasan (trinivimoksa mukhani) yang terdiri Bhiksu Bu Dai sangat terkenal akan ajaran dari: ‘meletakkan’ dan ‘mengangkat’. Apa yang harus 1. Pintu Kekosongan (Kong Men – sunyata): diletakkan? Letakkan beban keserakahan, kebencian segala fenomena tidak memiliki inti yang dapat dan kebodohan batin kita. Dengan demikian berdiri sendiri, segala sesuatunya adalah saling batin kita akan terbebas dari noda dan mencapai berketergantungan, bersifat kekosongan, tidak ada kesucian Nirvana. Tetapi tujuan kita belajar Buddha ‘aku’, tidak ada milik-‘ku’. Ini adalah pemahaman Dharma kalau hanya demikian maka manfaat tentang ‘tiada aku’. bagi semua makhluk tidak akan terlalu signifi kan. 2. Pintu Tiada Bentuk (Wu Xiang Men - Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan animitta): karena setiap bentuk fenomena hanya adalah mengangkat. Kita angkat dan panggul beban merupakan gabungan atau rangkaian yang saling keserakahan, kebencian dan kebodohan batin berketergantungan, tidak dapat berdiri sendiri semua makhluk yang masih terombang-ambing di secara nyata, tidak kekal, dengan demikian kita samudera penderitaan sehingga mereka juga dapat tidak akan melekat pada segala bentuk fenomena mencapai Pantai Seberang Nirvana. Inilah makna yang ada. Ini adalah pemahaman ‘Nirvana’, yang sesungguhnya dari meletakkan dan mengangkat mutlak tidak berkondisi. kantong kain yang ditunjukkan oleh Bhiksu Bu Dai. 3. Pintu Tiada Perbuatan (Wu Zuo Men – akarmaka) Tawa riang Maitreya menyadarkan kita, letakkan atau disebut juga Pintu Tiada Keinginan (Wu Yuan beban kegelapan batin kita lalu menapak Jalan Men - apranihita): dengan pemahaman makna Bodhisattva mengangkat beban menolong semua ‘tiada bentuk’ maka akan mencapai keadaan ‘tiada makhluk agar juga terbebas dari kegelapan batin. keinginan’ terhadap segala sesuatu yang berkondisi, Di kedua sisi kiri dan kanan Maitreya berderet dengan demikian ‘tiada perbuatan’ menanam benih fi gur Empat Maha Raja Dewa (Catur Maharaja), kelahiran dan kematian. Ini adalah pemahaman empat raja dewa Surgawi yang menjadi pelindung ‘ketidakkekalan’. empat alam benua: Dhrtarastra – Pelindung Benua Timur, Virudhaka - Pelindung Benua Selatan, Balairung Raja Dewa Virupaksa: Pelindung Benua Barat, dan Vaisravana Begitu memasuki balairung ini kita akan disambut (Dhanada) - Pelindung Benua Utara. oleh tawa riang dari seorang Bodhisattva gemuk Dalam pandangan orang Tionghoa, Empat Maha berperut buncit. Itulah Bodhisattva Maitreya, Raja Dewa melambangkan Feng Tiao Yu Shun - angin Buddha masa depan penerus Pelita Dharma Buddha dan hujan yang datang tepat pada waktunya, cuaca Sakyamuni. Figur Maitreya berperawakan gemuk ini yang sangat mendukung bagi keberhasilan panen diambil dari sosok Bhiksu Bu Dai (Kantong Kain) yang yang berlimpah. Singkatnya, Empat Maha Raja hidup di era Lima Kerajaan (907-979). Sebab itulah Dewa melambangkan kemakmuran. Balairung Maha Dewa ini disebut juga Balairung Selain itu, Empat Maha Raja Dewa ini seakan

SINAR DHARMA 63 ARSITEKTUR BUDDHIS

juga mengingatkan kita, bahwa Buddha Dharma pendamping: Guan Ping - putra Guan Gong (kiri) yang didasarkan pada cinta dan belas kasih itu juga dan Jendral Zhou Cang (kanan). Seperti halnya fi gur dilindungi oleh para Pelindung Dharma makhluk Ksitigarbha, fi gur Guan Gong juga ditempatkan surgawi yang perkasa dari ancaman makhluk-makhluk secara khusus di dalam Balairung Vihara di sisi jahat. Ibaratnya negara yang mencintai perdamaian barat vihara. Ada juga yang menempatkan fi gur juga harus memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Guan Yin (Bodhisattva Avalokitesvara) di dalam Melangkah masuk ke dalam, ada satu fi gur yang menara ini. membelakangi Bodhisattva Maitreya. Seorang jendral perang gagah perkasa berparas rupawan dengan Balairung Maha Buddha posisi berdiri memegang tongkat Vajra. Figur ini Selepas dari Balairung Raja Dewa, melangkah menghadap Balairung Maha Buddha di dalam vihara. menapak halaman kosong, tepat di depan mata Dialah Dharmapala Veda (Wei Tuo Pu Sa), jendral tertampak sebuah bangunan besar megah, inilah surgawi yang berikrar sebagai Pelindung Dharma Balairung Maha Buddha (Balairung Permata Maha dan Sangha. Sebab itulah, Mahayana Tiongkok Perkasa). Balairung Maha Buddha adalah bangunan menghormati Wei Tuo sebagai dewa pelindung utama dan juga terbesar di seluruh komplek vihara. vihara. Wei Tuo dengan tongkat Vajra yang bisa Maha Perkasa di sini adalah merujuk pada menaklukkan para makhluk jahat dan meremukkan Buddha karena Buddha mempunyai kemampuan kegelapan batin ini mengingatkan bahwa hati kita menaklukkan Mara: klesa mara (nafsu kekotoran harus sekeras dan sekuat tongkat Vajra agar dapat batin), skandha mara (lima kelompok kehidupan), terbebas dari godaan dan rintangan kegelapan batin. mrtyu mara (kematian) dan devaputra mara (dewa Pun tekad kita harus setegar Wei Tuo. yang berdiam di Paranimmitta-vasavatti, alam Dewa/Surga tertinggi/ke-6 di Alam Nafsu). Menara Lonceng Balairung Maha Buddha ini terbagi atas tiga Berada di sisi kiri depan Balairung Maha bagian: fi gur Buddha di tengah balairung, fi gur Dewa, umumnya bertingkat tiga. Berfungsi 18 Arhat atau 20 dewa Pelindung Dharma di untuk mengumpulkan para anggota Sangha yang kedua sisi timur dan barat balairung serta fi gur tinggal di vihara. Di dalamnya ditempatkan fi gur Bodhisattva Avalokitesvara (Guan Shi Yin Pu Sa) Bodhisattva Ksitigarbha. Pada umumnya vihara juga tepat membelakangi altar Buddha menghadap ke menempatkan fi gur Bodhisattva Ksitigarbha di dalam arah utara. Balairung Bodhisattva Ksitigarbha yang terletak di Figur Buddha di tengah balairung biasanya sisi timur vihara. berjumlah 1, 3 atau 5 fi gur. 1. Buddha Sakyamuni: dalam posisi duduk Menara Tambur bermeditasi atau berdiri. Pendamping di Bangunan bertingkat tiga yang berada di sisi kedua sisi adalah: Maha Kashyapa dan Ananda; kanan depan Balairung Maha Dewa. Konon di zaman atau Bodhisattva Manjushri dan Bodhisattva dahulu lonceng dan tambur di vihara juga berfungsi Samantabhadra. sebagai penunjuk waktu. Di pagi hari membunyikan 2. Buddha Vairocana atau Buddha Losana. lonceng, di petang hari memukul tambur. Di dalam 3. Buddha Amitabha: dalam posisi berdiri menara ini ditempatkan fi gur Guan Gong dengan dua menyambut makhluk hidup yang akan terlahir di 64 SINAR DHARMA ARSITEKTUR BUDDHIS

Alam Sukhavati. Pendamping di kedua sisi adalah: yaitu Nagaranya dan Sudhana. Dalam pahatan Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Maha- kepulauan yang menjadi latar belakang terlukis 53 sthamaprapta. kali pencarian guru pencerahan batin yang dilakukan 4. Buddha Tiga Alam: Buddha Sakyamuni (tengah), oleh Sudhana. Buddha Bhaisajya-guru (kiri), Buddha Amitabha (kanan). Ruang Dharma 5. Buddha Tri-kaya: tiga Buddha yang Di belakang Balairung Maha Buddha adalah Ruang sesungguhnya adalah satu. Buddha Vairocana Dharma atau yang disebut juga Ruang Ceramah. (tengah) sebagai Dharma-kaya, Buddha Losana (kiri) Bangunan terpenting kedua setelah Balairung Maha sebagai Sambhoga-kaya, Buddha Sakyamuni (kanan) Buddha ini merupakan tempat aktivitas penting sebagai Nirmana-kaya. dalam vihara yakni pembabaran Buddha Dharma dan 6. Buddha Tiga Kehidupan: Buddha Sakyamuni upacara penerimaan Sila. (tengah), Buddha Kasyapa (kiri) sebagai Buddha masa Selain fi gur Buddha, di tengah Ruang Dharma lalu sebelum Buddha Sakyamuni, Buddha Maitreya terdapat meja dan kursi ceramah (Dharma-sana), (kanan) sebagai Buddha masa depan penerus Pelita serta lonceng (kiri) dan genta (kanan). Di bawah meja Dharma Buddha Sakyamuni. ceramah ditempatkan meja kecil pembakar dupa, 7. Buddha Lima Arah: Buddha Vairocana (tengah), sedang di belakang kursi ceramah dibentangkan Buddha Ratna Sambhava (kiri pertama), Buddha gambar Buddha Sakyamuni yang sedang memutar Akshobhya (kiri kedua), Buddha Amitabha (kanan roda Dharma atau singa yang sedang meraung, pertama), Buddha Amoghasiddhi (kanan kedua). melambangkan Buddha yang sedang membabarkan Buddha Lima Arah ini mengikuti Tradisi Vajrayana. Dharma yang mulia. 8. Tujuh Buddha: adalah Buddha Sakyamuni dengan enam Buddha lain sebelum munculnya Balairung Vihara Buddha Sakyamuni,yakni: Buddha Vipasyin, Buddha Balairung Vihara ini terletak di sisi barat Balairung Sikhin, Buddha Visvabhu, Buddha Krakucchandra, Maha Buddha, merupakan bangunan peringatan jasa Buddha Kanakamuni, Buddha Kasyapa dan Buddha Pelindung Dharma pendiri vihara Jetavana semasa Sakyamuni. Namun vihara dengan tujuh Buddha ini kehidupan Buddha Sakyamuni. Di dalam balairung sekarang sangatlah jarang kita temukan. ini kita bisa melihat tiga fi gur yakni Raja Pasenadi Untuk fi gur Guan Yin (Guan Shi Yin) di belakang (tengah), Pangeran Jeta (kiri) dan Anathapindika altar Buddha, yang umum terlihat adalah fi gur Guan Yin berdiri dengan latar belakang lautan luas yang bertaburan banyak pulau. Figur ini melambangkan bahwa di tengah-tengah samudera penderitaan yang luas tak terhingga, Guan Yin menyelamatkan para makhluk menderita hingga tiba di Pantai Seberang Nirvana. Di kedua sisi Guan Yin berdiri dua pendamping,

SINAR DHARMA 65 ARSITEKTUR BUDDHIS

Beberapa Bangunan Lain (kanan). Selain bangunan-bangunan yang Namun pada umumnya vihara di terurai di atas, masih ada lagi beberapa Tiongkok menempatkan fi gur Guan Gong bangunan lain yakni gudang, kamar sebagai Pelindung Vihara. Guan Gong, bermalam bagi tamu vihara, dapur, kamar salah satu tokoh populer dari masa Tiga mandi dan lain sebagainya. Kerajaan yang bernama asli Guan Yu, setelah menerima Trisarana dan Panca Sila Kolam Fangsheng Buddhis dari Master Zhi Zhe pendiri Tradisi Ada juga vihara yang menyediakan Tian Tai, kemudian berikrar menjadi kolam fangsheng dengan daun-daun teratai Pelindung Agama Buddha. Sejak itulah mengapung di atas permukaannya. Dalam tokoh sejarah yang dihormati banyak kolam fangsheng yang berukuran besar kalangan ini menjadi Pelindung Vihara. kita dapat melihat bebek ataupun kura- Ada pula vihara yang menempatkan 18 kura. fi gur Pelindung Vihara berdasarkan “Qi Fo Kolam fangsheng ini memiliki Ba Pu Sa Da Tuo Luo Ni Shen Zhou Jing” makna simbolik, merupakan ajakan untuk (Sutra Mantra Maha Dharani Tujuh Buddha mengasihi kehidupan makhluk lain dan Delapan Bodhisattva). menjaga lingkungan hidup.

Balairung Sesepuh Taman Berada di sisi timur Balairung Maha Pertamanan merupakan hal yang Buddha, merupakan tempat penghormatan tak asing bagi vihara-vihara Tiongkok, bisa bagi fi gur Bodhidharma atau Sesepuh berbentuk taman yang mengelilingi vihara Tradisi dari vihara bersangkutan. Untuk atau taman di dalam vihara. Taman vihara Tradisi Chan, di tengah ruangan kita yang ditata dengan apik dan alamiah bisa melihat fi gur Bodhidharma (Sesepuh memancarkan kesan keindahan dan pertama Tradisi Chan Tiongkok), dengan keheningan dalam nuansa relijius. Master pendamping Master Hui Neng (Sesepuh Hui Yuan (334-416), Sesepuh Pertama ke-6 Tradisi Chan Tiongkok) di sisi kiri Tradisi Tanah Murni Tiongkok, memadukan dan Master Bai Zhang Huai Hai (pembuat suasana alamiah pegunungan dengan seni Tata Tertib Vihara Chan Tiongkok) di sisi pertamanan buatan, sehingga menjadikan kanan. Vihara Donglinsi di Gunung Lushan, Jiangxi, sebagai vihara Tiongkok pertama Ruang Arhat yang memadukan konsep vihara dan seni Sejak Dinasti Tang (618-907), taman. beberapa vihara besar mulai mendirikan Satu hal penting yang membedakan Ruang Arhat yang menampilkan fi gur 500 seni pertamanan vihara dengan taman orang Arhat. Sekarang hanya tersisa 30 istana pejabat kerajaan adalah: taman di vihara di seluruh Tiongkok yang tercatat vihara bukan milik perorangan, melainkan memiliki Ruang Arhat, antara lain: Vihara merupakan faktor pendukung bagi Biyunsi di Beijing, Vihara Hanshansi keheningan pelatihan diri serta merupakan di Suzhou dan Vihara Baoguangsi di ajakan bagi para umat dan pengunjung Chengdu. untuk dapat berwisata sambil beribadah.

Kamar Kepala Vihara Pola Arsitektur Istana Kerajaan Merupakan tempat tinggal Arsitektur bangunan vihara di kepala vihara, pembabaran Dharma dan Tiongkok tidak jauh berbeda dengan penerimaan tamu. bentuk bangunan istana kerajaan. Ini bisa terlihat dari tata letak bangunan yang Menara Penyimpanan Sutra bercorak siheyuan, ketinggian fondasi Sesuai namanya, ini merupakan dan bentuk ukiran atap bangunan yang tempat penyimpanan Permata Dharma khas. Pun semua itu tidak lepas dari unsur berbentuk tulisan yang kita kenal dengan estetika yang sangat ditekankan oleh nama Tripitaka (Sutra Pitaka, Vinaya Pitaka bangsa Tionghoa. dan Abhidarma Pitaka). Dalam struktur arsitektur istana kerajaan, bangunan atau balairung yang

66 SINAR DHARMA ARSITEKTUR BUDDHIS

lebih penting memiliki landasan fondasi yang lebih tinggi dibanding bangunan-bangunan lainnya. upacara penobatan kaisar, pengangkatan maha ratu Demikian pula kondisi landasan fondasi bangunan- dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Qian Qing bangunan di vihara. Gong – istana tempat tinggal kaisar dan tempat Balairung Maha Buddha dibangun di atas kaisar menangani tugas sehari-hari, berhiaskan 9 landasan yang relatif tinggi yang disebut sebagai Basis hewan. Istana maha ratu 7 hewan, istana para selir Sumeru. Gunung Sumeru adalah gunung tertinggi di 5 hewan, sedang bangunan-bangunan pendamping pusat dunia dengan Alam Dewa/Surga Trayastrimsa lainnya 3 atau bahkan hanya 1 hewan . berada di puncaknya dan istana Empat Maha Raja Dipimpin seorang manusia dewa yang di pinggang gunung. Menempatkan Balairung Maha mengendarai burung phoenix, urutan 10 hewan Buddha di posisi yang lebih tinggi dari bangunan- itu adalah sebagai berikut: naga, burung phoenix, bangunan di sekelilingnya, ini merupakan bentuk singa, kuda langit, kuda laut, suan ni, ya yu, xie zhi, penghormatan pada Buddha, pun merefl eksikan kerbau petarung dan hang shi. Antara kuda langit kemegahan Balairung Maha Buddha. dan kuda laut bisa ditukar urutannya, demikian Tiang kolom dalam setiap bangunan di juga dengan urutan suan ni dan ya yu. Tetapi kalau vihara berjumlah bilangan ganjil, merupakan angka jumlah hewan yang digunakan kurang dari 9, maka keberuntungan Yang (positif) dalam fi losofi orang urutannya harus seperti sedia kala. Tionghoa kuno. Semakin banyak jumlah tiang kolom Alasan penempatan fi gur manusia dewa, ini menunjukkan semakin tinggi penghormatan yang ada beberapa versi, salah satunya adalah seperti diberikan pada bangunan itu. Ruang Maha Buddha berikut ini. Konon pada masa Peperangan Negara- menggunakan 9 dan 5 tiang kolom seperti istana Negara, ketika melarikan diri dari kejaran musuh, kaisar yang merefl eksikan “kemuliaan kaisar”, Raja Qi Min dari Kerajaan Qi tiba di tepi sungai. Tak sedang bangunan lain memakai 3 tiang kolom. tahu harus bagaimana, tiba-tiba ia melihat seekor Atap bangunan vihara memakai struktur dari burung raksasa. Raja Qi Min segera menaiki burung bahan kayu yang dibentuk melengkung dengan itu yang lalu membawanya menyeberangi sungai pinggiran atap melebar keluar dan mengarah ke atas. menyelamatkan diri dari kejaran musuh. Sebab itu Di atas atap berderet 10 hewan keberuntungan. Nilai fi gur manusia dewa mengendarai burung phoenix tingkat bangunan ditentukan oleh jumlah hewan sebagai pemimpin para hewan keberuntungan yang terhias di atas atap, dari 1, 3, 5, 7, 9 hingga melambangkan terbang tinggi melayang di angkasa 10. Di Istana Gu Gong Beijing, Balairung Tai He (Tai dan harapan akan adanya keberuntungan. Dalam He Dian) adalah bangunan ‘berbintang’ tertinggi segi arsitektur, fi gur ini sebenarnya berfungsi untuk (terbesar, tertinggi, terlebar, terdalam). Hanya menutupi paku penahan genteng di bawahnya. Balairung Tai He yang satu-satunya berhiaskan 10 Naga dan phoenix melambangkan kemuliaan. hewan, karena merupakan tempat berlangsungnya Naga berbentuk seperti rusa, bersisik ibarat ikan

SINAR DHARMA 67 ARSITEKTUR BUDDHIS

dan bercakar bagaikan elang. Dinasti Tang dan Song Kuda langit adalah kuda bersayap simbol mengultuskannya sebagai lambang keberuntungan. keberuntungan di dalam legenda Tiongkok kuno. Dinasti Ming dan Qing menganggapnya sebagai Semasa Dinasti Han, kuda perkasa dari India perlambang kaisar, sebab itu kaisar menyebut diri disebut sebagai kuda langit. Kuda langit juga sebagai Naga Sejati Putera Langit. Jadi, naga adalah melambangkan kemuliaan. simbol kekaisaran. Kuda laut berwujud seperti kuda langit Feng Huang, diterjemahkan sebagai phoenix, namun tak bersayap, melambangkan kesetiaan, adalah raja dari segala hewan. Feng adalah nama keberanian, keberuntungan, kebijaksanaan, phoenix jantan, Huang adalah phoenix betina. kharisma dan moralitas menyebar ke seluruh Merupakan simbol keberuntungan, di zaman penjuru, dari langit hingga samudera. Tiongkok kuno juga melambangkan orang suci. Suan ni, dalam catatan buku-buku kuno Orang-orang Tiongkok kuno pada awalnya meyakini dilukiskan mirip seperti singa, pemangsa harimau bahwa angin di dunia ini berasal dari kepakan sayap dan macan kumbang. Ada juga yang mengatakan seekor burung besar yang bernama Feng Huang, suan ni adalah salah satu dari sembilan anak naga. sebab itu Feng Huang dikultuskan sebagai Dewa Suan ni menyukai api, sebab itu umumnya diukir Angin. Namun di belakang hari fungsi Feng Huang ini di tempat pembakaran dupa, melambangkan diambil alih oleh Naga Langit sebagai pengatur angin perlindungan pemberi kedamaian. dan hujan. Feng Huang kemudian beralih menjadi Ya yu adalah sejenis hewan laut bersisik dan lambang keberuntungan, api dan sifat-sifat feminim. berekor seperti ikan, konon dapat menyemburkan Terjemahan kata “phoenix” diambil dari legenda air, menjadi simbol pemanggil angin dan hujan, phoenix - burung api abadi dari mitologi Mesir dikultuskan sebagai dewa penangkal bencana api. (Bennu) dan Yunani (yang diadopsi dari Bennu). Xie zhi, binatang buas sejenis singa, bertanduk Singa adalah raja hutan, melambangkan tunggal, sangat setia, dapat membedakan benar keperkasaan dan kharisma. Buddha sendiri mendapat dan salah. Ada juga yang menyebutnya sebagai julukan sebagai ‘singa dari keluarga Sakya’. Serta kambing dewa, simbol dari keperkasaan dan ajaran yang disampaikan oleh Budha juga diibaratkan keadilan. Xie zhi akan menggigit dan menanduk sebagai ‘suara raungan singa’ yang terdengar keras orang yang jahat dan bersifat tidak adil. Pejabat di seluruh penjuru dan menaklukkan para penganut Dinasti Ming dan Qing mengenakan topi berhiaskan pandangan salah. Sebab itu menempatkan hiasan xie zhi sebagai pertanda harus bersikap adil. singa di vihara juga mengandung arti sebagai Kerbau petarung, konon sejenis naga, berkepala pelindung vihara dan penakluk kekuatan jahat. kerbau dengan badan bersisik seperti naga.

68 SINAR DHARMA ARSITEKTUR BUDDHIS

Pemanggil hujan dan merupakan simbol penangkal batin sehingga tidak lagi takut terlarut dalam bahaya kebakaran. godaan kebodohan batin? Hang shi, merupakan hewan urutan terakhir (ke-10), berkepala kera, bersayap dan memegang Daftar Pustaka sebatang tongkat Vajra yang dapat menaklukkan 1. CRIonline China ABC http://indonesian.cri.cn/ kekuatan jahat. Ada juga yang menyebutnya chinaabc/ 2. Pola Letak Bangunan dalam Vihara Zen Budhisme di sebagai ‘kera’, sedang sebutan ‘hang shi’ mungkin Jepang,Antariksa dikarenakan ia berada di urutan ke-10. Hang shi 3. 佛教建筑漫谈, 北京大学教授 白化文 secara ucapan juga bisa diartikan sebagai ‘urutan 4. 寺院建筑艺术 ke-10’. 5. 佛教寺院建築藝術簡介 http://www.buddhistdoor.com/buddhistart/ Kalau dilihat dari makna hiasan hewan-hewan chineseTemp-arc1.html sakral di atas, bisa disimpulkan tujuannya adalah 6. 伽蓝七堂制 simbol kharisma, keberuntungan, keadilan dan http://baike.baidu.com/view/716151.htm penangkal bahaya kebakaran. Untuk alasan yang 7. 佛教寺院为什么叫”伽蓝七堂”? http://www.fojiaoyongpin.com/article-8540.html terakhir adalah hal lumrah karena bangunan 8. 从佛教在大同地区的传播谈大同寺庙的塑像 Tiongkok hampir sebagian besar menggunakan http://blog.sina.com.cn/s/blog_641528300100gnx8. struktur dari kayu. Terlepas dari makna hiasan html hewan yang tidak sepenuhnya merupakan bagian 9.佛寺解说 http://blog.sina.com.cn/s/blog_4a533d0f01008sos. dari ajaran Buddha, bangunan vihara mengikuti html sistem dekorasi ini sebagai bagian dari arsitektur 10. 佛教寺院殿堂建筑布局及所供佛(菩萨)概况 bangunan Tiongkok kuno. http://www.fjdh.com/wumin/HTML/68419.html � 11. 中国佛寺建筑的结构与特色, 作者:觉真,中国佛学 院讲师 Penutup http://www.zgfxy.cn/Article/ShowArticle. Bila kita amati secara seksama, tata letak asp?ArticleID=223 dan bentuk bangunan vihara Tiongkok merupakan 12. 佛寺建筑 http://blog.sina.com.cn/s/blog_ manifestasi keindahan dan tingginya nilai seni 4d6a53db01000a9x.html 13. 中国古典建筑艺术 (Chinese Classical Architecture arsitektur, seni pahat, seni lukis, seni kaligrafi dan Art) seni kerajinan tangan. Di dalamnya pun sarat akan http://www.chiame.org/art/WeiXinGuang/wxg_cls_ pengetahuan tentang sejarah, budaya, sastra dan building_intro.htm Buddhisme. Bagi umat atau pengunjung yang memiliki dasar pengetahuan tentang Buddhisme, akan dapat melihat dan merasakan bahwa segenap bentuk arsitektur, pahatan, dekorasi, gambar atau bahkan tulisan yang terdapat dalam vihara, kesemuanya itu tidak ada yang tidak sedang membabarkan Dharma bagi kita semua. Bahkan dekorasi 10 hewan di atas juga merupakan bagian dari Dharma, mengajarkan kita para umat Buddha untuk bisa bersikap fl eksibel dan toleransi dalam menghadapi perbedaan, baik itu dalam segi budaya, agama dan lain sebagainya. Salah satu contoh lain yang patut kita tonjolkan adalah makna yang tersirat dan tersurat dalam syair berpasangan yang terdapat di vihara. Syair berpasangan ini merupakan salah satu bentuk sastra dan budaya Tionghoa yang juga berbaur dengan kehidupan sehari-hari vihara. Seperti yang tertera di depan pintu Vihara Yongquansi di Gushan, Fuzhou, Fujian. “淨地何須掃,空門不用關。”Tanah bersih untuk apa disapu, pintu kosong tidak perlu ditutup. Dari syair ini kita bisa menghayati betapa dalam makna Chan yang disampaikan! Akhir kata, setiap kali akan memasuki “pintu kosong” vihara, hendaklah kita bertanya pada diri sendiri: kapankah kita dapat mencapai kemurnian SINAR DHARMA 69 SINAR DHARMA

JK. Rowling dan Ajaran dan Shaolin Buddha Buddhisme di Israel Chen Kun From Germany With Buddhabhiseka Vihara Love Narasiharama Bodhisattva Ksitigarbha Bakti Sosial bersama Mitra Uttama Pondok Pesantren Asosiasi Internasional Heartbeat Universitas Buddhis Penemuan Goa Butho Bodhisattva Sangharama

http://dhammacitta.org/ http://dhammacitta.org/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ Sinar%20Dharma%2018.pdf Sinar%20Dharma%2020.pdf

Kris Shen Jian Hong John Woo Alex Su You Peng Alan Dawa Dolma Nadya Hutagalung Kagyu Monlam Annie Lennox Ajahn Brahm Festival Seni Budaya Tour De Indonesia Buddhis ke-2 Surabaya Bodhisattva Maitreya Bodhisattva Zheng He, Bahariwan Mahasthamaprapta Muslim Yang Buddhis Waisak PBB Master Sheng-yen

http://dhammacitta.org/ http://dhammacitta.org/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ Sinar%20Dharma%2021.pdf Sinar%20Dharma%2022.pdf

Jason Mraz Ah Du & Hong Junyang Cipta Sasmi Buddha Birthday Song Master Hsing Yun (50 Artis Hongkong BLIA YAD mumja Sang Buddha) Musical Drama of Mao Zedong & Tsongkhapa & Milarepa Buddhisme Selamat Jalan Gus Dur Buddhis Membludak di Pagoda - Stupa Tiongkok http://dhammacitta.org/ http://dhammacitta.org/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/ Sinar%20Dharma%2024.pdf Sinar%20Dharma%2023.pdf 70 SINAR DHARMA 70 / SINAR DHARMA JEJAK AGUNG

Agama Buddha masuk ke Tiongkok sejak Fengshui, Si Shu (Empat Kitab) dan Wu Jing zaman Dinasti Han. Pada masa itu, para anggota (Kitab Lima Klasik yang disusun Konfusius). Boleh kerajaan menggabungkan agama Buddha dengan dibilang Kang Seng Hui adalah bhiksu paling awal pemujaan Huang-Lao (Huangdi – Laozi). Seiring dalam sejarah Buddhisme Tiongkok yang memiliki dengan runtuhnya Dinasti Han, Tiongkok terpecah pemahaman Buddhis, Taois dan Konfusianis. Di menjadi 3 kekuatan besar yaitu Dinasti Wei, Wu usianya yang masih muda, dua bhiksu upadhyaya dan Shu. Masa itu disebut sebagai era San Guo dan bhiksu acariya yang menahbiskannya, (Tiga Kerajaan – Three Kingdoms). Tiga kerajaan kesemuanya meninggal. Kang Seng Hui mendirikan itu masing-masing dikenal pula sebagai Bei Wei Pusat Dharma di Luy Lau, ibukota Jiaozhou. Di (Wei Utara, karena terletak di Tiongkok bagian sanalah Sutra-Sutra Sansekerta diterjemahkan ke utara) – di bawah pimpinan Cao Cao, Dong Wu (Wu dalam bahasa Tionghoa. Murid–murid awam dari Timur) – Sun Quan, dan Xi Shu (Shu Barat) – Liu An Shi Gao seperti Pi Ye dan Chen Hui belajar di Bei. Tak diragukan lagi, sejarah Tiongkok masa bawah bimbingan beliau. itulah yang paling banyak kita kenal melalui kisah sastra klasik Sanguo Yanyi yang sangat populer Kang Seng Hui mengajar meditasi sesuai dari generasi demi generasi. Namun seberapa dengan Anapananusmriti (Anapanasati) Sutra banyak yang kita ketahui tentang perkembangan yang diterjemahkan An Shi Gao, Skandhadhatu- agama Buddha di masa itu? ayatana Sutra, Ugradatta-pariprccha Sutra,

Artikel ini mencoba membawa kita kembali ke masa Tiga Negara untuk menyimak jejak-jejak agung yang diteladankan para Bhiksu Agung di masa itu.

Arya Kang Seng Hui Tanggal kelahiran Kang Seng Hui tidak tercatat, dikatakan meninggal pada tahun 280 M. Ayah Kang Seng Hui adalah seorang menteri dari Kerajaan Soghdian, sedang ibu berasal dari Jiaozhou (Vietnam). Kerajaan Soghdian dalam Mandarin disebut sebagai Kangju, sedang nama asli Kang Seng Hui adalah Hui, karena itulah di kemudian hari beliau dikenal sebagai Kang Seng Smrtyupasthana (Satthipatthana) Sutra, Sutra Hui – Hui si Bhiksu dari Kerajaan Kang. 42 Bagian, Astasahasrika Prajnaparamita Sutra dan Pohon Jalan Bodhisattva. Di Tiongkok beliau Ketika masih berusia 11-12 tahun, kedua menerjemahkan Kitab Avadana (Liutu Ji Jing). orang tua Hui meninggal. Hui kemudian menjadi shramanera dan berikrar untuk menyebarkan Kang Seng Hui dan Sun Quan - Kaisar Pertama Buddha Dharma. Setelah menjadi bhiksu, Hui Dinasti Wu sangat disiplin dalam Vinaya, mempelajari Pada waktu itu di Jianye, ibukota Dinasti Wu, banyak Sutra, membaca 30.000 gatha dalam ada seorang upasaka kelahiran India bernama Zhi sehari, pun menguasai Bahasa Sansekerta dan Qian (Gong Ming) yang menguasai enam bahasa, pun Tionghoa. Sutra-Sutra berbahasa Tionghoa dan Sansekerta. Ia datang ke Dinasti Han Timur beberapa tahun Selain Buddhisme, Hui juga mempelajari sebelumnya. Di Luoyang ia menjadi murid Zhi fi lsafat Taois dan Konfusianis, mulai dari Yijing, Liang yang merupakan murid Lokaksema. Adanya SINAR DHARMA 71 SINAR DHARMA / 71 JEJAK AGUNG

pergolakan politik menyebabkannya pergi ke laporkan, jangan-jangan adalah murid Buddha?” selatan dan akhirnya tiba di Dong Wu. Sun Quan kemudian mengundang Kang Seng Hui ke istana dan menanyainya, “Apa yang sedang Zhi Qian menerjemahkan banyak Sutra ke anda lakukan?” dalam bahasa Tionghoa, antara lain Astasahasrika Prajnaparamita Sutra, Vimalakiritinirdesha Sutra, “Saya belajar Buddha Dharma,” jawab Kang Mahallikapariprccha Sutra, Sukhavativyuha Sutra, Seng Hui. dan Tathagatajnanamudrasamadhi Sutra serta kitab Jataka (Bensheng Jing). Ia juga pencipta “Lalu, siapakah Buddha?” tanya Sun Quan. Gatha Buddhis (fanpai – can) pertama kali dalam bahasa Tionghoa yang berisi puji-pujian bagi “Buddha adalah pangeran India yang berlatih Bodhisattva. di daerah Himalaya selama 6 tahun. Kemudian duduk di bawah pohon bodhi, melihat bintang Sun Quan, Kaisar Dinasti Dong Wu yang berkuasa dan mencapai pencerahan. Setelah Parinirvana, selama periode 229-252 M, mendengar bahwa Zhi Raja Ashoka membangun 84.000 stupa untuk Qian adalah seorang terpelajar, mengundangnya menyimpan relik-Nya. Buddha adalah manusia untuk menjadi guru di salah satu istananya. Karena yang paling menakjubkan dan paling hebat!” Zhi Qian bukan bhiksu, maka masyarakat Wu dapat menerimanya. Penampilannya juga menarik, Sun Quan menjawab, “Anda sengaja melebih- dengan mata yang terang, badan yang tinggi lebihkannya dengan melukiskan Buddha begitu dan penuh kebijaksanaan. Zhi Qian meninggal di misterius dan menakjubkan. Tidak ada orang Jianye, ibukota Wu (sekarang kota Nanjing). Hal seperti itu, pun tidak ada kejadian seperti itu. ini diketahui oleh Kang Seng Hui yang kemudian Namun jika anda dapat menunjukkan padaku memutuskan pergi ke Jianye untuk menyebarkan sebuah sharira, maka aku akan membangun Dharma dan melanjutkan perjuangan yang belum sebuah stupa bagimu.” berhasil dilakukan oleh Zhi Qian, mendirikan vihara. Kang Seng Hui menjawab dengan tegas, “Dalam satu minggu kami akan memberikan Setelah beberapa tahun mengajar di Luy Lau, pada Anda sebuah sharira!” Sekembali ke tempat pada tahun 247 M Bhiksu Kang Seng Hui pergi ke kediamannya, Kang Seng Hui berucap pada para Jianye. Ia mendirikan kuti kecil dan bermeditasi murid, “Keberhasilan atau kegagalan Buddhisme di sana. Namun karena masyarakat setempat baru di Kerajaan Wu akan ditentukan di sini. Kalau pertama kali itu melihat bhiksu, maka mereka sekarang kita tidak setulus hati memohon sharira bertanya-tanya mengapa orang yang menyebut diri maka akibatnya bisa kita bayangkan!” Dengan sebagai bhiksu itu berpakaian aneh dan bertingkah memakai baju yang bersih, Hui dan para murid laku ganjil. meletakkan guci tembaga di atas meja lalu membakar dupa dan bernamaskara memohon Hal ini dilaporkan pada Sun Quan, yang agar Buddha berkenan memberkahi mereka kemudian berkata, “Di masa lalu Kaisar Han sebuah sharira. Mingdi bermimpi melihat Buddha, apa yang kalian Mereka terus melafalkan nama Buddha dengan tulus selama satu minggu, namun ketika Sun Quan menagih janji, Kang Seng Hui hanya dapat menjawab agar diberi waktu satu minggu lagi. Sun Quan setuju. Dengan penuh ketulusan mereka terus memohon dan bernamaskara, namun tetap masih belum mendapatkan sharira selewat minggu kedua. Sun Quan marah karenanya, “Kalian berbohong padaku! Aku memiliki hukum di negaraku. Apakah kalian tahu tentang hukum- hukum itu?” Sun Quan bisa saja menjatuhkan hukuman mati bagi Kang Shenghui. Hui sekali lagi memohon, “Berikan pada kami satu minggu lagi!” Sun Quan menyetujuinya.

Kang Seng Hui berkata pada para murid, “Kemukjizatan Buddha Dharma semestinya sudah diberkahkan pada kita, hanya saja kita 72 SINAR DHARMA JEJAK AGUNG

tidak memiliki kemampuan mewujudkannya. Kita murni dan benar, sesuai dengan Kitab Suci para jangan meminta kelonggaran lagi dari Kaisar. Kalau suciwan, maka boleh saja melestarikan dan masih tetap tidak bisa mendapatkan sharira, saya meyakini ajarannya. Tetapi jika tidak memberi bersedia menebusnya dengan nyawa.” manfaat yang nyata, berangus saja semuanya!”

Mereka terus bernamaskara siang dan malam, “Kekuatan spiritual Buddha sangat namun sampai petang hari ke-6 masih tidak terjadi menakjubkan, Kang Seng Hui diberkahi akan hal- apa-apa. Bahkan petunjuk mimpi pun tidak ada. hal yang membawa keberuntungan, sebab itu Mengingat ikrar yang dikumandangkan, para murid Kaisar pertama (Sun Quan) mendirikan vihara,” menjadi takut. Namun pada hari terakhir menjelang jawab seorang pejabat senior. “Kalau sekarang fajar dini hari, tiba-tiba mereka mendengar bunyi dengan begitu saja menghancurkannya, hal ini dari dalam guci tembaga: “BANG!” Kang Seng akan dapat membawa bencana, akan timbul Hui segera melongok ke dalam guci tembaga itu, penyesalan di kemudian hari.” tertampaklah sebuah sharira lima warna yang sempurna. Sun Hao mengirim seorang pakar ajaran Taois dan Konfusianis bernama Zhang Yu Kang Seng Hui membawa sharira itu ke istana, untuk bertanya pada Kang Seng Hui. Namun Sun Quan beserta para pejabat kerajaan sangat Zhang, yang memiliki kemampuan berdebat takjub melihatnya. Ketika Sun Quan membalikkan yang luar biasa, tidak mampu mengalahkan guci itu untuk menuangkan sharira ke atas baki Kang Seng Hui, yang ahli dalam pengetahuan tembaga, sharira menggelinding keluar dan menghancurkan baki itu. “Ini adalah keajaiban, permata yang sejati,” ucap Sun Quan. “Ini adalah manifestasi kekuatan Buddha,” timpal Kang Seng Hui, “bahkan api pada kalpa kehancuran tidak dapat membakar sharira ini.”

Sun Quan berkata, “Kita akan melihatnya.” Ia menaruh sharira tersebut di atas landasan dan menghantamnya dengan palu yang sangat besar. Landasan dan palunya menjadi penyok, tetapi shariranya sama sekali tak tergores. “Benda ini lebih keras daripada berlian,” ucap Sun Quan. Semua orang yang melihat sharira menakjubkan yang muncul karena doa Kang Seng Hui itu menjadi yakin akan kemuliaan dan kebenaran Buddha Dharma. Sun Quan kemudian membantu Buddhis, Konfusianis dan Taois. Bukan saja tidak menyebarkan Dharma secara luas. Pun membangun dapat mengungguli Kang Shenghui, Zhang justru sebuah vihara di sebuah tempat yang kemudian berbalik bersimpati pada Buddhisme. Ini terlihat diberi nama Desa Foduo (Buddha). Vihara sekaligus ketika Zhang pergi dan melihat orang-orang stupa pagoda itu adalah vihara pertama di wilayah mengorbankan daging binatang di sebelah vihara. kekuasaan Wu, sebab itu diberi nama Jianchu Si “Bagaimana bisa perilaku yang tidak pantas seperti – vihara yang didirikan paling awal. Setelah itu, ini berada di sebelah vihara Buddhis yang bersih hampir semua penduduk Dinasti Wu menjadi umat dan suci?”tanyanya. Buddha. Kisah ini tercatat dalam Chu Sanzang Jiji (515 M). Sampai sekarang, penduduk daerah Kang Seng Hui menjawab, “Petir dapat Suzhou, Hangzhou dan Nanjing, yang dahulunya menyambar pegunungan, tapi yang tuli tidak adalah bekas wilayah Dinasti Wu (sebelah timur dapat mendengarnya. Buddha sungguh luar biasa, Sungai Changjiang/Yangtse), banyak memeluk namun mereka yang tidak sadar dan tidak peka, agama Buddha. tidak memberi perhatian.”

Kang Seng Hui dan Sun Hao – Kaisar Terakhir Zhang melapor pada Kaisar Sun Hao, “Bhiksu Dinasti Wu Kang Seng Hui adalah orang yang sangat bijaksana Semasa kekuasaan Sun Hao (264–280 M, cucu dan pandai. Pengetahuanku tidak dapat melampaui Sun Quan) memerintahkan penghancuran vihara- kebijaksanaannya, paling baik bila Yang Mulia vihara. “Apa alasan mendirikan vihara?” Ia bertanya menemuinya sendiri.” Sun Hao kemudian mengutus pada para pejabat kerajaan. “Jika inti ajarannya para menteri kerajaan untuk menjemput Kang Seng Hui dengan kereta kerajaan. SINAR DHARMA 73 JEJAK AGUNG

Setiba Kang Seng Hui di istana, Sun Hao Yang Mulia telah memohon berkah perlindungan bertanya, “Ajaran Buddha mengatakan bahwa ke vihara?” karma baik dan buruk itu akan ada imbalannya, bagaimana menjelaskannya?” Sun Hao bertanya, “Apakah Buddha adalah dewa yang agung?” “Buddha adalah yang Kang Seng Hui menjawab, “Yijing (Kitab teragung di antara para dewa,” jawab sang Perubahan) menulis ‘keluarga yang berbuat dayang. kebajikan akan membawa kebahagiaan bagi anak keturunannya, keluarga yang melakukan Mendengar ini, Sun Hao sadar atas apa yang kejahatan akan menurunkan bencana bagi anak telah diperbuatnya. Ia memerintahkan dayang cucunya.’ Jika seseorang melakukan kejahatan istana untuk memindahkan rupang ke dalam secara sembunyi-sembunyi maka para hantu istana dan memandikannya berulang kali dengan akan menghukumnya; melakukan kejahatan memakai air harum. Sun Hao menyalakan dupa, secara terbuka maka akan ada orang yang akan bernamaskara dan mengakui kesalahannya di mengganjarnya. Seperti itulah karma baik dan hadapan rupang itu. Tak lama kemudian rasa buruk.” sakitnya jauh berkurang. Ia kemudian mengirim utusan pergi ke vihara untuk mengundang Kang Sun Hao berkata, “Kalau ajaran seperti ini, Seng Hui datang memberikan Dharmadesana di Konfusius dan Zhuang Zhou sudah mengajarkannya istana. dengan jelas, jadi untuk apa lagi harus pakai ajaran Buddha?” Sun Hao bertanya tentang dari mana datangnya bencana dan kebahagiaan itu, Kang “Apa yang diajarkan sebelumnya hanya hal- Seng Hui memberikannya penjelasan yang hal yang tampak oleh mata, sedang Buddha sangat memuaskan. Sun Hao ingin membaca Dharma menjelaskan sebab akibat (karma) dalam Vinaya Bhiksu, namun karena vinaya kurang istilah yang luas dan dalam. Orang yang berbuat layak dibacakan bagi umat awam, maka Kang jahat, ada neraka yang menunggu yang akan Seng Hui menulis 250 ikrar yang kesemuanya membuatnya menderita dalam jangka waktu yang ditujukan bagi kebahagiaan semua makhluk. panjang. Orang yang berbuat bajik, ada istana Ikrar yang mulia ini mengubah Kaisar Sun Hao, dewa yang memberinya kenikmatan dalam waktu ia menyatakan diri menjadi siswa Buddha, yang lama. Memakai ajaran seperti ini untuk mengambil Trisarana dan menerima Pancasila. menasehati manusia agar menjauhi kejahatan Sepuluh hari kemudian Sun Hao sembuh dari dan berbuat kebajikan, bukankah ini lebih bisa penyakit anehnya. Sun Hao menginstruksikan diterima?” Sun Hao tidak dapat mendebat lebih para anggota istana untuk menjadi umat Buddha lanjut. Namun meski telah berkesempatan dan mendukung Kang Seng Hui menyebarkan mendengarkan Buddha Dharma, Sun Hao tetap Buddha Dharma di Kerajaan Wu. melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Dharma yang luhur. Kang Seng Hui wafat pada masa Dinasti Jin, dinasti penerus setelah runtuhnya Dinasti Wu. Beberapa waktu kemudian, pengawalnya Sebuah stupa dibangun untuk menghormati menemukan rupang emas ketika menggali taman Bhiksu Agung dari Kerajaan Kang ini. istana. Itu adalah rupang Buddha. Kaisar Sun Hao memerintahkan untuk meletakkannya di tempat Konon, Vihara Longhua (Longhuasi) di yang kotor lalu menyiramnya dengan air kotor. Ia Shanghai juga memiliki kaitan erat dengan dan para menterinya tertawa gembira. Kang Seng Hui. Sebelum menuju wilayah Dong Wu, Kang Seng Hui lebih dulu menjejakkan kaki Tak dinyana saat itu juga sekujur tubuh Sun Hao di daerah sekitar Shanghai dan Suzhou. Suatu membengkak dan alat kelaminnya terasa sangat hari ketika tiba di Danau Longhua, Kang Seng sakit. Selama berhari-hari ia berteriak-teriak Hui merasa daerah itu adalah tempat ideal kesakitan. Salah seorang menterinya mengatakan, untuk bermeditasi. Sebab itu Kang Seng Hui “Ini adalah akibat Yang Mulia tidak menghormati memutuskan untuk menetap sementara di sana dewa agung.” Ia segera bersembahyang di dengan membangun sebuah gubuk jerami. Kang kelenteng memohon pengampunan pada para Seng Hui tidak tahu bahwa tempat sunyi tenang dewa, namun kondisinya sama sekali tidak yang ideal itu sebenarnya adalah istana Raja membaik. Akhirnya, salah satu dayangnya yang Naga Guangze. memahami Buddha Dharma bertanya, “Apakah 74 SINAR DHARMA 74 / SINAR DHARMA JEJAKSELEBRITIS AGUNG BUDDHIS

Melihat seorang manusia berani-beraninya menjadi bhiksu, Vighna rajin membaca dan menetap di wilayah istananya, Raja Naga sangat menghafalkan Sutra. Vighna sangat menguasai tidak senang. Ia bermaksud menakuti Kang Seng Sutra-Sutra Agama. Hui agar berpindah tempat dengan menciptakan kabut dan meniupkan angin kencang yang Pada tahun 224 M, Vighna bersama rekannya, dapat merobohkan gubuk Kang Seng Hui. Tetapi Lu Yen, tiba di Wuchang, wilayah Dinasti Wu Timur. tiba-tiba Raja Naga melihat gubuk jerami itu Dengan kemampuan bahasa Tionghoa yang terbatas, memancarkan seberkas cahaya terang dengan mereka berdua berusaha menerjemahkan Sutra. awan panca warna di atasnya. Raja Naga Vighna dan Lu Yen berusaha tanpa henti dan tidak terperanjat. Segera ia mendekati gubuk dan menyerah pada keterbatasan bahasa yang mereka melihat Kang Seng Hui sedang melantunkan miliki, akhirnya mereka berhasil menerjemahkan Sutra dalam posisi duduk bermeditasi. Sutra beberapa Sutra yang cukup berperan pada masa yang dilantunkan Kang Seng Hui menggugah hati itu, antara lain Kitab Dharmapada (Dhammapada) nurani Raja Naga. – Udanavarga, yang kemudian direvisi lagi oleh Zhi Qian. Raja Naga lalu menghampiri Kang Seng Hui sambil berkata bahwa ia rela kembali ke Buddhisme di Dinasti Wei Laut Timur (Donghai) dan menyerahkan istana Kalau pada masa itu Buddhisme mulai naganya pada Kang Seng Hui untuk dibangun berkembang subur di Tiongkok Selatan (Dinasti menjadi vihara suci. Hui menerima maksud baik Wu), bagaimana pula dengan kondisi di Tiongkok Raja Naga. Berdirilah Vihara Longhua di tempat Utara (Dinasti Wei)? Menurut kitab Gaosengzhuan itu. Setelah itu Hui bertolak menuju Dong Wu (Riwayat Bhiksu-Bhiksu Agung), beberapa bhiksu untuk menjalin jodoh Dharma dengan Kaisar Sun yakni Dharmakala, Sanghavarman, Dharmasatya Quan. Beberapa pagoda (stupa) di Longhuasi dan Dharmabhadra telah menetap di Luoyang didirikan dengan bantuan Sun Quan. (ibukota Wei) pada tahun 250 M. Dharmakala menerjemahkan Pratimoksha Mahasanghika, sedang Vighna – Dinasti Wu Sanghavarman menerjemahkan Karmavacana dari Vighna adalah bhiksu berkebangsaan India. aliran Dharmagupta. Ayah dan ibunya adalah para brahmana penganut tirthika pemuja api (Agni) yang meyakini bahwa pemujaan api dapat membawa pada pencerahan.

Suatu hari seorang shramana pengelana dari tradisi Shravakayana yang memiliki abhijna memohon untuk dapat bermalam di rumah Vighna. Keluarga Vighna enggan menerimanya karena mereka menganut pandangan spiritual yang berbeda. Shramana hanya diizinkan bermalam di halaman rumah mereka. Mereka khawatir Shramana itu bermaksud mengubah keyakinan mereka terhadap pemujaan api.

Sambil bermeditasi, Shramana tersebut Meski perkembangan Buddhisme di wilayah membaca mantra memadamkan api objek utara tidak sepesat di wilayah selatan, namun pemujaan keluarga itu yang terletak di altar terlihat jelas bahwa Buddha Dharma telah mulai rumah. Melihat api pemujaan padam, keluarga mengakar di daerah kekuasaan Cao Cao itu. Ada Vighna tahu ada sesuatu yang salah. Mereka sebuah surat yang ditulis Cao Cao pada Kong segera keluar dan mengundang Shramana masuk Rong, salah seorang pembesar Dinasti Wei, yang ke dalam rumah. Di dalam rumah, Shramana di dalamnya membahas tentang ajaran Buddha. tersebut dengan mantranya menyalakan kembali Pun penyair Cao Zhi (192-232 M), putra keempat api di altar. Seluruh anggota keluarga Vighna Cao Cao, adalah penganut ajaran Buddha yang menjadi takjub. Mereka menjadi yakin akan menyusun hymne-hymne Buddhis (fan-pai). Selain kebenaran Buddha Dharma. Vighna kemudian itu, dalam Wei-shu (Kitab Sejarah Dinasti Wei) memutuskan bertekad meninggalkan rumah dikatakan bahwa Raja Ming (Cao Rui) dari Dinasti menjalani kehidupan sebagai bhiksu. Setelah Wei (227-240 M) mendirikan sebuah vihara yang besar di Luoyang. SINAR DHARMA 75 SINAR DHARMA / 75 DHARMA TEACHING

38. Khanti Parami minta apapun untuk penyedap. Sebaliknya, Selama bertahun-tahun saya hidup di dekat apabila melihat bhikkhu senior yang rewel, yang Luang Pu, saya tidak pernah melihat gelagat yang meminta perlakuan spesial dari orang lain, beliau mengindikasikan bahwa beliau sangat terganggu oleh akan berkata, sesuatu hingga sampai tak tertahankan lagi. Saya “Kau tak bisa sabar menghadapi urusan kecil juga sama sekali tak pernah mendengar beliau itu begini? Kalau yang begini saja engkau tak mampu mengeluh. Sebagai contoh, ketika bertugas sebagai bersabar, bagaimana mungkin engkau bisa bhikkhu senior, beliau tak pernah rewel ataupun menaklukkan klisha dan tanha?” menuntut tuan rumah agar mengubah segala sesuatu supaya mencocoki kemauannya. Kapan saja dan di 39. Suci dalam Ucapan mana pun ketika mendapat undangan dan perlu duduk Ucapan Luang Pu Dun itu selalu murni, oleh untuk waktu yang lama atau tatkala cuacanya panas karena beliau hanya akan mengutarakan segala dan lembab, beliau tak pernah mengeluh. Ketika tidak sesuatu yang punya manfaat. Beliau tiada pernah sehat dan kesakitan, atau makannya telat, meskipun bikin masalah--baik bagi diri sendiri maupun bagi sangat lapar, beliau tak pernah menggerutu. Apabila orang lain--lewat kata-katanya. Kendatipun, hidangannya hambar tak berasa, beliau tiada pernah misalnya, ada orang yang memancing-mancing beliau agar mencela orang lain, itu tak pernah mempan. Banyak orang kadang datang dan bilang, “Luang Pu, kenapa ya, kok beberapa penceramah terkenal negeri ini suka menyerang orang atau meremehkan masyarakat ataupun malah mengkritik bhikkhu- bhikkhu senior lain? Meski misalnya dibayar pun, saya takkan bisa menghormati bhikkhu-bhikkhu macam begitu.” Luang Pu menjawab, “Itu semua adalah tingkat pengetahuan dan pemahaman mereka. Mereka berbicara sesuatu yang sejalan dengan tingkat pengetahuannya. Lagian, nggak ada tuh orang yang mau bayar kamu. Kalau kalian tidak mau menghormati, ya nggak usah hormati. Mereka pun, mungkin, juga tidak peduli.”

40. Bhikkhu yang Makan dari Para Arwah Lazimnya, Luang Pu suka mendorong para bhikkhu dan samanera untuk menjalankan praktik dhutanga--mengembara bermeditasi di hutan- hutan serta menjalankan laku asketik. Suatu waktu, manakala sejumlah besar murid-murid beliau--yang senior maupun yang yunior--hadir dalam suatu persamuan, Luang Pu menyarankan agar mereka pergi mengasingkan diri di rimba- rimba belantara, hidup di gunung atau di dalam gua-gua guna menggiatkan intensitas latihan mereka. Beliau berkata bahwa tempat-tempat semacam itu akan meningkatkan spirit mereka. Lalu ada satu orang bhikkhu nyeletuk, “Luang Pu, saya tidak berani pergi ke tempat-tempat semacam itu. Saya takut dimangsa hantu.”

76 SINAR DHARMA DHARMA TEACHING

Luang Pu langsung menyergah, “Mana pernah ada hantu memangsa bhikkhu? Yang mengikutinya serta memuja guru tersebut. Dan terjadi justru adalah para bhikkhu yang memangsa akhir-akhir ini, malah banyak penceramah terkenal hantu--dan ini terjadi secara besar-besaran. yang merekam ceramah Dhammanya dan dijual ke Camkanlah. Hampir semua barang persembahan seluruh penjuru negeri. dari umat itu tujuannya adalah untuk dana parami Suatu kali ada satu wanita yang membawa banyak bagi para arwah keluarga dan leluhur mereka: para sekali kaset rekaman dari seorang penceramah orangtua, kakek-nenek, kakak-adik dari umat-umat terkenal agar bisa diperdengarkan ke Luang Pu, tersebut. Sedangkan kita ini apa? Apakah kita para namun beliau tidak pernah mendengarkannya. bhikkhu sudah bertindak layak? Kualitas batin apa Salah satu alasannya adalah karena beliau itu yang kita miliki agar bisa layak berbagi parami dari semenjak lahir tiada pernah punya tape (pahala) dengan para arwah tersebut? Hati-hati, ataupun radio. Atau, kendatipun misalnya beliau jangan sampai kalian itu malah jadi bhikkhu yang punya, beliau takkan paham bagaimana cara memangsa para arwah.” menghidupkannya. Sampai akhirnya suatu saat ada seseorang datang, membawa sebuah tape 41. Bagus, tapi... dan memutar kaset-kaset rekaman itu untuk Sekarang ini ada banyak peminat meditasi yang didengarkan oleh Luang Pu. Setelah itu ia meminta jadi meluap-luap semangatnya ketika ada guru-guru komentar Luang Pu. atau pusat-pusat meditasi baru. Sebagaimana para Beliau lalu berkata, “Bagus. Penceramah ini penggemar lotere yang jadi bersemangat ketika punya cara cantik dalam mengekspresikan dirinya, ada bhikkhu peramal nomor, atau penggemar jimat dan ia punya begitu banyak kata-kata. Akan tetapi yang meluap-luap terhadap para bhikkhu pembuat kok saya sama sekali tidak bisa menjumpai isinya. jimat sakti, begitu pula para penggemar vipassana Setiap kali engkau mendengar ceramah, kau jadi meluap-luap terhadap guru vipassana. Banyak harus bisa memperoleh citarasa studi, praktik dan sekali dari mereka ini, manakala berguru pada realisasi (pencapaian). Demikian itu, baru ada satu guru tertentu, lalu menyanjung-nyanjung sang isinya.” guru dan kemudian membujuk orang-orang untuk Bersambung ke edisi berikutnya …

SINAR DHARMA 77 INSPIRASI

Selama dua millennium lamanya sebuah kisah ke dalam rahim istri Raja Subahu. Akhirnya lahirlah cinta yang legendaris telah dilestarikan. Tak banyak seorang putra tampan yang diberi nama Sudhana, diketahui orang, tetapi kisah cinta tersebut terabadikan karena merupakan putra dari Raja Dhana-Subahu. di mahakarya bangsa kita, Candi Borobudur. Ya, itu Seiring bertambahnya usia, Sudhana belajar adalah kisah Kinnari Jataka yang tercantum dalam membaca dan menulis, ahli dalam delapan macam kitab Mahavastu, Divyavadana dan Pannasa Jataka, ujian. Ia adalah anak yang istimewa dan cakap. merefl eksikan keromantisan legenda Arthurian Beranjak dewasa, ia juga ahli dalam lima macam sekaligus kisah-kisah fantastis bagai Arabian Nights. seni, pun cakap dalam berlatih mengembangkan Tokoh dalam kisah itu bernama Sudhana dan kekuatan. Pangeran juga ahli dalam berbagai macam Manohara, dua nama yang diingat sepanjang masa pengetahuan. Ayahnya memberinya gadis-gadis istana oleh karena kesetiaan cinta mereka yang indah. Tak untuk menghiburnya. hanya itu, mereka berdua adalah kelahiran lampau Bodhisattva Siddharta dan Yasodhara, istri yang Upacara Yajna Sang Raja selalu setia menemani selama 500 kali kelahiran dan Daerah kekuasaan Raja Subahu bertetangga 4 asankhyeyya kalpa lamanya. Buddha menceritakan dengan kerajaan Simhapura tempat Raja Sucandrima kisah tersebut untuk menjelaskan bahwa tidak dalam yang agung dan bajik berkuasa. Raja Sucandrima kehidupan kali ini saja memenangkan cinta Yasodhara, berniat untuk mengadakan upacara korban tetapi juga pada kehidupan-kehidupan lampau yang (yajnadvata) dengan mengorbankan semua jenis tak terhitung lamanya. hewan yang ada di muka bumi. Beliau memerintahkan Di suatu waktu di masa lampau, di Hastinapura, para pemburu dan nelayan untuk menangkap semua Uttarapanchala, hiduplah seorang raja bernama makhluk hidup, baik yang berkaki maupun tak berkaki, Dhana-Subahu Adiccavamsa dengan istrinya Candadevi. yang hidup di darat maupun laut. Para pemburu dan Beliau adalah raja yang agung dan bajik. Kerajaannya nelayan akhirnya berhasil menangkap semua jenis sangat subur, indah dan makmur serta juga didukung makhluk hidup, kecuali seorang Kinnari (elf / fairy). oleh seorang devaputra yaitu Raja Naga Janmachitra Setelah hewan-hewan kurban selesai ditata, (Jambucitta) yang menambah kemakmuran kerajaan raja naik ke altar, melepas semua pakaian, menyalakan tersebut. Namun ada satu yang kurang yaitu tak kunjung dupa dan mengundang para resi dari empat penjuru mempunyai anak. Para brahmana menyarankan untuk yang ahli dalam meditasi pun memiliki kekuatan sihir berdoa pada para dewa. Raja Subahu lalu memohon yang hebat dan dapat terbang di udara. Undangan pada Deva Siva, Varuna, Kuvera, Vasudeva dan para itu berhasil, para resi datang ke altar pengorbanan dewa lainnya. dengan terbang lewat udara. Raja Sucandrima Mendengar permohonan yang tulus dari sang gembira dan bersujud di hadapan mereka, memohon raja, Bodhisattva Siddharta yang pada saat itu terlahir para resi untuk melihat apakah hewan-hewan kurban sebagai dewa di Surga Trayastrimsa (Tavatimsa), masuk yang diberikan sudah lengkap. Namun para resi 78 SINAR DHARMA 78 / SINAR DHARMA INSPIRASI INSPIRASI

tersebut menjawab, “O raja, pengorbanan anda Dengan mantra ini engkau tak dapat bergerak, engkau kurang seorang Kinnari.” terikat, Kinnari!” Manohara menjerit ketakutan dan Raja langsung memerintahkan para berusaha lari, namun tak bisa bergerak ataupun pemburunya untuk menangkap seorang Kinnari. menghilang disebabkan karena pengaruh mantra dan Seorang pemburu yang paling kuat dan berani bernama rantai Amogha, sedangkan teman-temannya karena Phalaka (Pundarika) dipilih untuk menangkap Kinnari takut langsung terbang menghilang. di Himalaya. Phalaka adalah pemburu yang pernah Phalaka yang melihat wajah dan tubuh menolong Raja Naga Janmachitra dari sergapan Manohara yang indah berniat menyentuhnya, namun seorang brahmana yang ahli menangkap naga dengan Manohara berkata, “Pria dari kalangan rendah! mantra-mantra. Di Himalaya, Phalaka melihat tempat Jangan pernah berani menyentuhku, aku tidak pertapaan seorang resi. Ia kemudian menghormat, ditakdirkan untuk menikahimu. Karena aku hanya duduk dan berbincang-bincang dengan sang resi. pantas bagi seorang raja yang mulia, engkau tidak boleh meletakkan tanganmu pada tubuhku.” Phalaka Penangkapan berkata bahwa apabila tidak menyentuhnya, maka Kemudian ia mendengar nyanyi-nyanyian Manohara akan melarikan diri. Manohara berjanji tidak yang sangat merdu yang belum pernah didengarnya akan melarikan diri dan menyerahkan pada Phalaka selama ini. “Tuan, siapakah yang menyanyikan lagu hiasan kepala yang dapat memberinya kekuatan. merdu ini? Apakah para putri deva atau para putri Phalaka yang sebenarnya berasal dari Hastinapura ini naga?” Resi menjawab, “Suara ini bukan nyanyian bermaksud memberikan Manohara sebagai hadiah bagi putri deva ataupun putri naga, tetapi nyanyian para pangeran Sudhana, namun karena di bawah perintah putri Kinnari.” Raja Simhapura, akhirnya ia membawa Manohara ke Namun Phalaka merasa heran karena ia Simhapura dan menaruhnya di altar kurban. mendengar nyanyian tetapi tidak melihat para Raja Sucandrima sangat puas dan memberi penyanyinya. Resi kemudian menjelaskan padanya, banyak imbalan pada Phalaka. Ketika semua sudah siap “Di utara tempat pertapaan ini, ada danau bernama untuk acara pengorbanan, ia mengundang para raja, Brahmasabha yang besar dengan teratai warna warni termasuk Raja Subahu di Hastinapura. Raja Subahu yang harum (utphala kumuda). Di sana putri dari meminta Sudhana untuk pergi memenuhi undangan Druma, raja para Kinnara, yang bernama Manohara, tersebut. Pangeran Sudhana tiba di Simhapura dari Gunung Kailash sedang di danau teratai itu, bersama raja-raja lainnya. Sudhana adalah yang paling ditemani oleh 500 Kinnara dan Kinnari.” tampan. Phalaka bertanya pada sang resi bagaimana caranya agar para Kinnari tersebut tunduk di bawah Sudhana dan Manohara Jatuh Cinta Pandangan manusia. “Bila mereka dibelenggu oleh mantra Pertama maka tidak akan dapat menghilang,” jawab sang Begitu melihat putri Kinnari di atas altar resi. Resi yang baik hati itu memberitahukan cara- kurban, dalam diri Sudhana langsung muncul rasa cinta cara menangkap Kinnari karena tidak menduga kalau agung (nipatitam) dan Manohara juga langsung jatuh Phalaka sebenarnya ingin memburu Kinnari. Setelah cinta pada Sudhana. Seperti yang Bhagava sabdakan: mempelajari semua cara itu, Phalaka langsung pergi “Hidup bersama-sama di kehidupan lalu dan karena ke kolam tempat para Kinnari mandi dan bernyanyi. kebajikan dalam kehidupan kali ini, cinta ini lahir Karena terlalu bersenang-senang dalam bagaikan teratai di atas air.” Mereka saling jatuh cinta bermain alat musik dan bernyanyi, para Kinnari tidak pada pandangan pertama. sadar kalau ada pemburu yang mendekat. Di sana, Sudhana terpukau melihat kecantikan Manohara, yang paling cantik dan suaranya paling Manohara dengan segala ornamennya yang indah, merdu, berhasil diikat oleh Phalaka dengan rantai memiliki 18 kecantikan seorang wanita, bermata Amogha pemberian raja Naga Janmachitra disertai biru, bibir bagaikan permata dan buah Bimba, hidung pembacaan mantra nama (satyavdkyena): “Engkau, mancung, lengan panjang, perut dan pinggang langsing putri Raja Druma yang agung, raja para Kinnara.

SINAR DHARMA 79 SINAR DHARMA / 79 INSPIRASI

Kinnari. Ia tidak lagi memikirkan dunia Kinnara karena cintanya pada Sudhana. Mengikuti anjuran Sudhana, Raja Sucandrima melakukan pengorbanan yang mulia yaitu memberikan dana makanan dan minuman pada para petapa, pengemis, brahmana dan pengelana. Ketika acara pengorbanan selesai, Sudhana dan Manohara kembali ke Hastinapura. Ketika Sudhana dan Manohara tiba di istana, mereka disambut dengan sangat meriah. Sudhana kini sama sekali tidak mempedulikan gadis-gadis istana, ia hanya mencintai Manohara saja.

Intrik Kerajaan Di kerajaan Hastinapura, ada dua orang brahmana, yang satu setia pada Raja Subahu dan yang satu lagi setia pada Pangeran Sudhana. Yang setia kepada raja Subahu telah diangkat menjadi Purohita dan hidup berkelimpahan. Ketika Pangeran Sudhana berniat untuk mengangkat brahmana yang setia padanya sebagai Purohita juga, brahmana yang telah menjadi Purohita serta berambut hitam mengkilap. Dalam diri Sudhana menjadi sirik dan menyusun rencana untuk “muncul ikatan cinta, bagaikan bulan yang murni dan tanpa menggagalkan pengangkatan itu. noda terpantulkan di atas air..., tidak mudah dikendalikan, Tepat pada saat itu di wilayah .. bagaikan petir yang menyambar dari awan mendung, maka kerajaan terjadi pemberontakan oleh cinta menyambar Sudhana ketika ia melihat kemolekan orang-orang gunung yang merupakan para Manohara yang bagaikan bulan.” (Divyavadana) perampok. Brahmana Purohita berpikir ini Sudhana kemudian bertanya kenapa semua makhluk adalah saat yang tepat untuk mencelakakan hidup itu ditaruh di altar. Raja Sucandrima menjawab bahwa Sudhana. “Karena Sudhana yang muda telah mereka akan dijadikan kurban. Sudhana bertanya, “Apa menjadi pria dewasa, pun bangga akan manfaat yang didapat dari pengorbanan ini? Apa kebaikan yang kekuatan dan keberaniannya, Baginda dapat timbul dari perbuatan ini? Apakah ada keberuntungan yang mengirimnya bersama bala tentara,” demikian datang dari pengorbanan yang terdiri dari pembunuhan semua hasutnya. Raja menyetujui, Sudhana juga makhluk hidup ini?” Raja menjawab bahwa dengan menjadi menyanggupi. kurban, hewan-hewan itu akan masuk surga, demikian pula Ketika Sudhana hendak menyusun Raja sendiri akan masuk surga. rencana mengatasi pemberontakan, ia “Yang Mulia, tidakkah pandangan Anda ini adalah melihat Manohara sehingga perintah ayahnya pandangan salah? Hukum tertinggi Dharma (parama-dharma) dengan segera terlupakan. Bahkan bukan adalah tidak menyakiti (ahimsa). Membunuh bukanlah hanya itu, ribuan kewajiban di kerajaan Dharma, menghindari pembunuhan adalah Dharma. Mencuri dicampakkannya, ribuan tugas diabaikannya. bukan Dharma, menghindari pencurian adalah Dharma. Akibatnya penduduk dan kepala provinsi Melekat pada nafsu sensual bukanlah Dharma, menghindari protes pada Raja Subahu. Raja kemudian kemelekatan nafsu sensual adalah Dharma. Minum minuman menyampaikan keluhan ini pada Sudhana dan yang memabukkan bukan Dharma, menghindari minum- memintanya untuk mengembalikan Manohara minuman seperti itu adalah Dharma... Jalan dari 10 Tindakan ke tempat asalnya. Namun karena sungguh- Bajik (dasa-kusala) adalah Dharma. Yang Mulia, mereka yang sungguh mencintai Manohara, Sudhana mengikuti jalan 10 Tindakan Salah akan terlahir di neraka. menolaknya. Atas saran dari brahmana Mereka yang menjalankan 10 Tindakan Bajik akan terlahir Purohita, raja akhirnya mengambil cara yang di surga. Tindakan Yang Mulia lakukan sekarang ini (kurban) lebih lembut yaitu Sudhana diperbolehkan bukanlah jalan yang membawa ke surga, tetapi ke neraka.” bersama dengan Manohara tetapi harus lebih Raja Sucandrima dan raja-raja lain akhirnya menerima dahulu mengatasi pemberontakan. Sudhana nasihat Sudhana dan melepaskan para kurban itu. Manohara menyanggupinya dan hanya meminta izin sang putri Kinnari jatuh ke tangan Sudhana, demikian juga bertemu ibunya sebelum pergi berperang. dengan hiasan kepala yang dapat memberi kekuatan pada Sudhana memberikan hiasan kepala Manohara 80 SINAR DHARMA 80 / SINAR DHARMA INSPIRASI INSPIRASI

pada ibunya dan meminta untuk tidak memberikannya kotanya di Himalaya. Ia akhirnya sampai di Himalaya pada Manohara, kecuali pada saat genting. dan menoleh ke belakang melihat kota Hastinapura. Mengetahui bahwa Bodhisattva dalam wujud Di Himalaya, di tepi sungai Sutlej, dua orang pangeran akan pergi berperang, Mahadevaraja pemburu, Utpalaka dan Malaka, sedang berburu rusa. Vaisravana memerintahkan jendralnya, Yaksha (ogre) Melihat Manohara, mereka beranjali dan bertanya, Panchika, untuk membantu Sudhana menaklukkan “Mengapa, putri, engkau melihat sekeliling dan ke para pemberontak tanpa pertumpahan darah. manakah engkau hendak pergi?” Panchika kemudian memimpin pasukan bersenjata “Aku merindukan dua hal: tuanku (Sudhana) yang bertubuh sangat besar dan gagah menuju dan rumah dari para manusia. Aku melihat ke bawah benteng para pemberontak. Panchika memerintahkan ke arah Sudhana namun aku terpaksa kembali ke para pemberontak untuk membuka gerbang benteng Nirati.” Para pemburu mengatakan, ”Pangeran agar Sudhana dapat masuk. Karena sebenarnya yang Sudhana memiliki wanita-wanita dari Kuru dan dibenci para pemberontak adalah menteri-menteri Pancala. Ia akan bersenang-senang dengan mereka; ia raja, bukan Sudhana yang bajik, mereka bersedia tidak akan mengingatmu.” Mendengar itu, Manohara membuka gerbang. Sudhana kemudian berhasil menjawab mereka dengan lantang: “Aku dapat mengatasi pemberontakan itu dengan cara damai dan memikat pangeran Sudhana dengan satu pandangan diplomatis. dan satu senyuman. Meskipun ia tumbuh sebesar gajah Malam harinya raja bermimpi dan menanyakan aku masih memiliki kekuatan untuk mengikatnya.” artinya pada brahmana Purohita. Sang brahmana Ia kemudian memberikan cincinnya pada para tahu bahwa mimpi itu adalah pertanda baik, namun pemburu dan berkata, “Jika Pangeran Sudhana datang dengan licik dan niat jahat ia mengatakan bahwa mencariku, berikanlah padanya cincin ini sebagai mimpi itu pertanda bahwa raja akan kehilangan tanda dan katakanlah atas namaku. Katakan padanya. tahtanya dan hidupnya terancam, sehingga perlu ‘Kembalilah, engkau berada di jalan yang sulit yang ritual yang mencakup para brahmana yang cakap berada di luar jangkauan manusia.’ Karena sudah dalam Veda serta darah dari makhluk-makhluk magis merupakan takdirku untuk berpisah dengan para untuk menyucikan raja. Raja berkata, “Semua ini bisa manusia.” Setelah itu Manohara menyeberangi sungai dilakukan, tetapi darah dari makhluk magis sangatlah Sutlej tanpa kakinya menyentuh permukaan sungai. langka.” Purohita kemudian mengatakan bahwa ada Akhirnya Sudhana kembali ke kerajaan. satu makhluk magis tinggal di istana, yaitu Manohara. Mengetahui putranya berhasil menaklukkan para “Purohita, janganlah berkata demikian karena hidup pemberontak, raja menjadi gembira. Sudhana dengan Sudhana bergantung padanya,” jawab raja. Namun segera mencari Manohara. Ia tidak menemukan dengan kata-kata yang licik dan menggoda, raja Manohara, dengan berlari ke mana-mana ia mencari akhirnya menyetujuinya dengan pertimbangan masih dan berteriak, “Manohara! Manohara!” Para gadis bisa mencarikan istri lain bagi Sudhana. istana menceritakan keseluruhan kisah pada Sudhana. Ketika mendengar hal ini, gadis-gadis istana Menyadari betapa kejamnya sang ayah, Sudhana pergi bersuka ria karena mereka juga ingin merebut cinta ke ibunya dan berkata, “Berpisah dengannya membuat Sudhana. Mereka menceritakannya pada Manohara. pikiranku sangat sedih. Manohara selalu berada Rasa sakit, takut dan sedih mendera Manohara. Ia di dalam pikiranku, menyenangkan pikiranku dan langsung menghadap sang ratu, ibu mertuanya. Ratu merupakan kebahagiaan batinku.” Ibu ratu kemudian berkata, “Putriku, aku diminta memberimu hiasan menceritakan mengapa dan bagaimana ia membiarkan kepala ini apabila hidupmu dalam bahaya.” Manohara Manohara pergi kembali ke Himalaya. Lalu sang ibu ingat bahwa sebelumnya raja juga pernah memohon berusaha menghibur mengatakan masih banyak gadis padanya untuk kembali ke kota Nirati, kota para lain di istana. Sudhana dengan lantang menjawab Kinnara. Dengan hati yang perih, rindu dan terpaksa ibunya, “Ibu, bagaimana aku bisa bahagia apabila karena masih sangat mencintai Sudhana, ia akhirnya tidak menemukannya?” memutuskan untuk pergi. Raja Subahu juga berusaha membujuknya untuk melupakan Manohara, “Putraku, janganlah berpikir Kepergian Manohara tentang Kinnari itu lagi. Engkau memiliki banyak wanita Dengan membawa perhiasan-perhiasannya, dan aku bisa mendapatkan ribuan wanita lagi untukmu. Manohara meninggalkan istana. Para gadis pelayannya Bersenang-senanglah dengan mereka. Apa arti Kinnari menangis sedih. Para penduduk Hastinapura itu bagimu? Engkau adalah manusia.” Raja kemudian mengantar kepergian Manohara. Di kanan dan kiri ia memerintahkan tempat tinggal pangeran didekorasi disambut oleh tangan-tangan yang ingin bersalaman dan para gadis istana untuk menghibur Sudhana agar dan ribuan wanita mengantarnya dengan berbagai ia melupakan Manohara. Gerbang-gerbang istana karangan bunga. Ketika Manohara sudah dekat dengan dijaga ketat. Sudhana sangat kecewa dengan tindakan altar kurban, dengan kekuatan hiasan kepalanya ia ayahnya ini. akhirnya terbang pergi melarikan diri kembali ke Sudhana akhirnya bertemu dengan pemburu SINAR DHARMA 81 SINAR DHARMA / 81 INSPIRASI

yang jernih bagai kristal, lalu yang dipetiknya di sepanjang bertemu dengan Uppalaka dan perjalanan, maka ada jejak Malaka. Sudhana bertanya, yang membekas. Di sepanjang “Tuan-tuan pemburu, apakah perjalanan terlihat untaian bunga kalian melihat seorang wanita dan hiasan telinga yang dirangkai dengan kulit agak gelap, memakai oleh Manohara, sehingga mereka perhiasan, pakaian mahal dan dapat menemukan arah ke mana membawa rangkaian bunga yang Manohara pergi. Mereka mengikuti harum?” berbagai macam ornamen yang Mereka menjawab, terjatuh di tanah. “Perempuan yang kamu cari sudah Semakin dalam masuk ke lama perginya. Ia menyeberangi Himalaya, semakin banyak batu- sungai dan telah sampai di batu berharga yang mereka jumpai. Himalaya. Ia menitipkan pesan Mereka melihat gunung-gunung pada kami, , ‘Jika ada seorang emas dan perak, melihat sepasang pria bernama Sudhana mencariku, Kinnari yang terbang menghilang, o para pemburu, berikanlah mendengar suara nyanyian Kinnari, cincin milikku ini sebagai tanda auman singa, macan dan beruang. dan rangkaian bunga talisa yang Mereka juga mendengar jeritan harum ini. Ia adalah suami, tuan dan suara-suara Yaksha (goblin), dan pemilikku. O para pemburu, Rakshasa (ogre), Pisaca (imp), sambutlah tuanku atas namaku. dan Kumbhanda (dwarf). Mereka Mohonlah agar ia kembali ke melihat ratusan jenis tanaman Hastinapura, karena sudah obat dan para penyihir (wizard merupakan takdirku untuk hidup – vidyadhara). di dunia yang terpisah darinya.” Dengan sangat gembira, Bertemu Resi Kasyapa Sudhana menerima rangkaian Di perjalanan mereka bunga tersebut dan memegang menemukan pertapaan resi cincin sambil berkata, “Aku Kasyapa tempat sang resi dan (hanya memiliki dua pilihan), para pengikutnya tinggal. Setelah mati atau bertemu kembali memberi hormat, Sudhana dan dengan Manohara.” pengiring berdiri di hadapan Phalaka dan menanyakan di mana ia Kedua pemburu berusaha mereka. Sang resi berpikir, bertemu dengan Manohara. Setelah menghalanginya dengan berkata “Pangeran ini pastilah baik dan mengetahuinya, ketika petang tiba bahwa masih banyak wanita di bajik karena bisa datang ke ia keluar dari jalan yang tidak ada Hastinapura. Namun ini sama pertapaan ini. Ini adalah tempat penjaganya. sekali bukan keinginan Sudhana. yang tidak mudah dicapai.” Resi Ia telah bertekad menemukan kemudian mempersilakan mereka Quest for Manohara Manohara lalu pergi menyeberangi masuk, duduk dan menawari buah- Sudhana berhasil sungai Sutlej. Para pemburu buahan. meninggalkan istana Hastinapura menemaninya karena takut kalau Resi bertanya alasan secara diam-diam ditemani oleh raja bakal marah kepada mereka mereka datang ke Himalaya. pengiringnya yang setia, Vasantaka, karena meninggalkan Sudhana Sudhana bertanya, “Tuan, apakah pergi ke Himalaya mencari sendirian dalam perjalanan yang anda melihat seorang wanita cantik Manohara. Dengan pikiran yang berbahaya. Mereka kemudian lewat?” “Ya, aku melihatnya.” sangat merindukan Manohara, di bersama-sama menyeberang dan Resi menjelaskan bahwa wanita sepanjang perjalanan ia bahkan pada saat itu terdengar auman tersebut memang pernah singgah menanyakan keberadaan sang singa dan gajah, rusa-rusa dan di pertapaan itu, lalu Resi meminta Kinnari itu pada lebah-lebah, ular burung-burung mengikutinya. agar Sudhana kembali pulang dan pohon-pohon yang tentu saja Setelah sampai di karena merupakan perjalanan yang tidak dapat menjawabnya. Sudhana seberang, mereka mendengar berbahaya bagi seorang pangeran mengabaikan kehidupan yang nyanyian para angsa, desisan untuk pergi sampai sejauh itu. gemerlap dan tidak memikirkan ular dan nyanyian merdu para Namun Sudhana menjawab, gadis-gadis istana yang sangat Kinnara. Mereka mendaki “Tuan, aku tidak dapat kembali banyak. pegunungan Himalaya. Karena lagi. Melalui jalan yang sama yang Setelah sampai di lereng Manohara waktu kembali ke Manohara lalui, aku akan pergi ke Himalaya, ia melihat sungai Sutlej Nirati merangkai bunga-bunga sana juga.” Resi menjawab, “Jalan 82 SINAR DHARMA 82 / SINAR DHARMA INSPIRASI INSPIRASI DUNIA BUDDHIS Kinnari berbeda dengan jalan manusia. Bahkan burung- pengiring pangeran menuju kota Nirati, kediaman burung tidak dapat memasuki jalan para Kinnari, raja Druma (Dumaraja), raja para Kinnara, sedangkan apalagi para manusia?.... tempat tersebut, o pangeran, Sudhana harus seorang diri menempuh perjalanan ke tidak dapat dicapai oleh langkah manusia. Maka dari kota Raja Druma. Ketika pagi tiba, Sudhana terbangun itu, kembalilah. Ayahmu adalah penguasa 60.000 mendengar suara langkah kaki raja kera yang kota. Bukankah seharusnya pangeran menyibukkan seperti singa. Ia langsung keluar melihat raja kera dirinya dengan menikmati kesenangan yang agung? Ia mempersembahkan buah-buahan pada Resi. tidak dapat pergi ke tempat yang tidak bisa dicapai Resi Kasyapa berkata padanya raja kera, “O ini.” Resi juga menyampaikan pesan Manohara yang raja para kera, berikanlah padaku sebuah imbalan meminta pangeran untuk kembali karena jalan ke yang baik.” Raja kera menyanggupinya. Resi Kasyapa kota Druma adalah jalan yang berbahaya dan penuh melanjutkan, “Bimbinglah tiga pengiring pangeran ini rintangan, namun kali ini ada yang ditambahkan oleh ke kota Nirati, kota Raja Kinnara Druma.” Manohara, bahwa apabila Sudhana tetap bertekad maju terus, maka ada berbagai macam instruksi harus Perjuangan Sang Pangeran dipenuhi untuk mengatasi berbagai macam rintangan Raja kera kemudian meninggalkan pertapaan yang akan terjadi. menggendong para pengiring Sudhana di punggungnya. Sudhana segera mengikuti semua instruksi Melewati satu puncak ke puncak gunung yang lain, dari Manohara. Ia mendapatkan mantra-mantra, ramuan hutan ke hutan yang lain, akhirnya sampailah di kota penyembuh, busur dan panah, permata, racun, Nirati di puncak Kailash. kecapi dan kapak besi. Namun Resi berkata, “O Sedangkan Sudhana berjuang seorang diri pemuda, mengapa engkau menyusahkan dirimu tanpa mengenal takut. Ia melewati sepuluh gunung sendiri? Meskipun Manohara penting bagimu, dengan di utara Himalaya. Di gunung-gunung itu ia bertemu sendirian, engkau pasti kehilangan nyawa.” dengan berbagai macam makhluk magis. Sudhana Pangeran Sudhana tetap pada tekadnya dengan gagah berani menaklukkan makhluk-makhluk menjawab, “Aku lebih memilih mati daripada tidak berkepala banteng [minotaur], berkepala kambing bisa menemui Manohara. Resi agung, aku pasti akan [satyr], Rakshasha (ogre) Pingala. Di sebuah goa pergi, mengapa? Dengan kekuatanku yang hebat ini ia menaklukkan ular yang sangat besar dan kuat. mengapa aku mesti memiliki pendamping? Bukankah Dengan busur dan panah ia menaklukkan ular hitam seorang pria harus yakin pada dirinya bahwa ia akan yang mengerikan. Ketika melihat makhluk berwujud dapat menyeberangi gelombang laut yang besar? banteng (minotaur) menyeruduk satu sama lain, ia Jika seorang makhluk yang berani berjuang sampai mematahkan tanduk mereka agar bisa lewat. Dengan titik darah penghabisan, tidak ada keluhan apabila kecakapannya ia mengalahkan dua orang terbuat dari terjadi luka-luka ataupun rasa sakit.” Kata-kata itu besi (golem) yang memegang senjata mengerikan. menggetarkan batin Resi sehingga akhirnya tidak Rakshasa dengan mulut besi ditaklukkannya dengan menghalang-halanginya lagi. Resi adalah seorang kapak besi. Berulangkali ia berhadapan dengan Yaksha yang terberkahi dan memiliki welas asih. (goblin) dan Rakshasha. Ia menyeberangi sungai yang Resi Kasyapa kemudian memberitahu penuh dengan buaya. Sudhana agar bermalam di pertapaan menunggu datangnya para kera. Pemimpin para kera itu sering membawakan buah-buah segar untuk Resi Kasyapa. Resi akan meminta raja kera untuk membawa

SINAR DHARMA 83 SINAR DHARMA / 83 INSPIRASI

Di sungai Buaya, dengan tegar ia mengalahkan berpakaian. Menangis tersedu-sedu ia melemparkan para Rakshasha. Di goa Kupu-Kupu ia menaklukkan dirinya ke atas kaki orang tuanya sambil berkata, berbagai macam setan. Di perairan Kesedihan, Sudhana “Ia yang di Jambudvipa, yang adalah suamiku telah mengikat mulut para monster air. Di area yang bernama datang. Namanya adalah Sudhana dan merupakan Kesamaan, ia berperang sihir dan mampu mematahkan seorang pangeran, putra tunggal Raja Subahu.” mantra-mantra dari seorang penyihir hebat Ayahnya kemudian menghiburnya, “Putriku, tidaklah (Vidyadhara), dengan bantuan para Naga. Di lembah mungkin bagi manusia untuk kemari.” Manohara Tangisan dan Tertawa, ia menaklukkan para Kinnari. Di menjawab, “Tidak, ayah, karena ia nyata-nyata sungai Ular dan Kekayaan, ia membuat ular-ular saling datang.” Ayahnya bertanya apakah Manohara melihat menyerang satu sama lain dan senjata-senjata saling sendiri Sudhana. Manohara menjawab ia sendiri tidak menyerang satu sama lain dengan sihir dan mantra- melihat atau mendengar Sudhana, namun ketika mantra. Rintangan terakhir adalah ia harus mengatasi mandi cincin dari Sudhana jatuh ke pangkuannya. 500 orang Yaksha. Sudhana berhasil melewati semua Raja Druma memanggil para Kinnara rintangan berbahaya tersebut dengan kekuatan, pembawa air dan bertanya apakah mereka melihat keberanian dan tekadnya untuk mendapatkan kembali seorang pria ketika dalam perjalanan membawa Manohara, sang pujaan hati. air. Mereka menjawab, “Yang Mulia, kami melihat pemuda Kinnara yang tampan dan menarik dengan Di kota Nirati tiga temannya di tepi kolam teratai.” Druma Kota tersebut seluruhnya dibangun dari emas kemudian berpikir, “Ini pasti pangeran suami dan dikelilingi seribu taman, dengan kolam-kolam Manohara. Bagaimana ia bisa datang ke tempat teratai yang berhiaskan batu-batu berharga, pagar- ini?” pagar dan jalan setapak yang juga terbuat dari batu- Raja Druma bertanya pada Manohara apakah batu berharga. Mereka berhiaskan beraneka macam ia harus memohon pangeran untuk masuk ke istana. bunga. Kapal-kapal kecil yang gemerlap oleh akrena Manohara menjawab, “Ia datang karena cintanya permata mengambang di kolam-kolam. Kota tersebut padaku dan ia sangat menghormati ayahnya, dipenuhi ribuan hutan yang penuh dengan berbagai meskipun ia ditahan di istana oleh ayahnya. Ketika macam bunga, daun dan buah. Di sana mereka melihat Sudhana ditahan di istananya aku pergi keluar dan ribuan pasangan Kinnara yang cantik dan tampan yang segera setelah bebas ia langsung pergi menemuiku.” sedang bermain dan memainkan alat musik, pun ada Druma, raja para Kinnara, langsung memberi perintah yang menyanyikan lagu merdu di sekeliling Manohara. pada menteri-menterinya untuk mendekorasi seluruh Sudhana bertanya pada sepasang Kinnari, istana dan memerintahkan para Kinnnara untuk “Festival apa yang sedang dirayakan di kota?” Mereka menyambut menantunya. menjawab, “Hari ini bukanlah festival namun hari Manohara dengan memakai pakaian dan libur, putri dari Raja Kinnara Druma, Manohara, ornamen yang indah, pergi menemui Sudhana, setelah bertahun-tahun akhirnya kembali... kota ditemani oleh ribuan Kinnara yang memainkan alat- ini bersukacita. Maka dari itu diadakan pesta ini.” alat musik. Ketika melihat Sudhana, ia bernamaskara Melihat mereka membawa kendi air, Sudhana bertanya di bawah kakinya dan menyentuhnya dengan wajah mau di bawa ke mana air-air itu. Mereka menjawab, dan rambutnya. Dengan penuh keagungan, Sudhana “Manohara akan mandi agar bau manusia hilang dari dijamu masuk ke istana Raja Druma. Ketika melihat tubuhnya.” penampilan Sudhana yang tampan, menarik dan Pangeran diam-diam menaruh cincinnya ke gagah sempurna, Raja Druma merasa takjub. Muncul dalam kendi air terakhir. Ketika Manohara mandi, keinginan untuk menguji menantunya. Bodhisattva cincin itu jatuh dari pangkuannya. Melihat cincin Sudhana tentu memiliki ketrampilan di semua bidang itu ia mengenalinya. “Pangeran Sudhana datang keahlian. Dengan keterampilan berpedangnya yang mencariku.... Bagaimana bisa ia mencapai tempat luar biasa, ia mampu memotong pilar-pilar besar yang tidak bsia didatangi ini?” Dengan terburu-buru ia yang terbuat dari emas menjadi serpihan sekecil biji.

84 SINAR DHARMA 84 / SINAR DHARMA INSPIRASI

Dengan keahlian memanahnya ia membuat anak Sudhana telah kembali. Tentu saja Raja Subahu panah menembus tujuh pohon, tujuh drum dan sangat gembira. Raja Subahu dan Ratu, para tujuh babi hutan tanpa mengenai tubuh hewan- menteri, gadis istana dan para penduduk, semuanya hewan tersebut sehingga tidak melukai mereka. berlari ke taman kerajaan menemui Sudhana. Raja Druma semakin takjub dan ia Sudhana bernamaskara di bawah kaki ayah memberikan ujian terakhir dengan menempatkan dan ibunya. Manohara juga melakukan hal yang Manohara di antara ribuan Kinnari yang wujudnya sama. Pangeran Sudhana dengan segala keagungan, sama persis dengan Manohara. “Pemuda, datang bersama-sama ayahnya memasuki Hastinapura. dan kenalilah Manohara.” Dengan tekad dan Berdiri di samping ayahnya, ia menceritakan ucapan kebenaran, Sudhana berkata, “Siapa yang keseluruhan kisahnya pada penduduk kota. Raja merupakan putri raja Druma, orang itulah yang Subahu yang sadar bahwa putranya sekarang telah merupakan kekasih hatiku, berkat pernyataan berubah, tahu pangeran sekarang telah memiliki kebenaran ini, Manohara, langkahkan kakimu ciri-ciri pria sejati dengan kekuatan dan keberanian ke depan.” (Divyavadana). Manohara dengan yang luar biasa, akhirnya menyerahkan mahkota segera maju ke depan. Para Kinnari kemudian kerajaan pada putranya itu. Sudhana berkata pada berkata, “Yang Mulia, karena pemuda ini memiliki dirinya sendiri: kekuatan yang sempurna, kegagahan yang “Aku bertemu dengan Manohara dan sempurna, pria sejati, dan keberanian yang luar mendapatkan kekuasaan seorang raja, pastilah biasa maka pantaslah menjadi suami Manohara... merupakan buah dari kebajikan di masa lampau. berikanlah Manohara padanya.” Raja Druma Maka dari itu, sekarang aku akan berbuat amal dan menyetujuinya dan berkata, “Pemuda, aku berikan mempraktikkan tindakan bajik.” (Divyavadana) Manohara padamu.... jangan pernah engkau “Maka dari itu biarlah semua pria, setelah meninggalkannya.” meninggalkan kebodohan, ia bersatu dengan Setelah selama beberapa tahun tinggal di semua yang dicintai olehnya, pada saat ini Sudhana kota para Kinnari, menikmati berbagai hiburan dan bersatu dengan Kinnari Manohara.” (Mahavastu) bersenang-senang, mulai muncul keinginan dalam diri Sudhana untuk pulang ke rumah. “Manohara, Penutup engkau tahu bahwa aku adalah putra satu-satunya Raja Suddhodana adalah Raja Subahu. Ratu dari orang tuaku, disayangi dan dicintai oleh Maya adalah ibu dari Sudhana. Chandaka adalah mereka. Karena cintaku padamu, tanpa pamit Vasantaka pengikut Sudhana. Putra Siddharta, aku meninggalkan orang tuaku dan melepaskan Rahula adalah pemburu Uppalaka. Ananda adalah semuanya agar dapat menuju tempat ini. Kini, pemburu yang satunya lagi, Malaka. Mahakasyapa beritahukanlah ayah dan ibumu bahwa aku akan waktu itu adalah Resi Kasyapa yang berada di kembali ke Hastinapura.” Himalaya. Raja kera di Himalaya tak lain adalah Manohara menyampaikan hal ini pada Kanthaka, kuda Siddharta. Maudgalyayana waktu orang tuanya. Raja Druma menyetujuinya. Ia itu adalah Raja Naga Janmachitra. Ayah Yasodhara memerintahkan Yaksha bernama Yambhaja untuk adalah Raja Druma, raja para Kinnari. membawa menantu dan pengiringnya, beserta Bhagava berkata, “Lagi-lagi, o para Manohara ke Hastinapura, juga berbagai macam bhiksu, kalian akan berpikir bahwa pada waktu batu-batu berharga. Yambhaja membawa mereka itu Pangeran Sudhana adalah orang lain, kalian kembali ke taman istana Hastinapura. Sudhana seharusnya jangan berpikir begitu. Mengapa? Aku, merasa sangat gembira kembali ke kota asal yang o para bhiksu, pada waktu itu adalah pangeran disayanginya. bernama Sudhana. Kalian mungkin berpikir bahwa pada waktu itu Manohara adalah orang lain. Kalian Happily Ever After seharusnya jangan berpikir demikian. Mengapa? Setelah mengadakan pencarian ke mana- Yasodhara, o para bhiksu, pada waktu itu adalah mana namun tidak menemukan Sudhana, Raja Kinnari Manohara. Kemudian, juga setelah melalui Subahu berpikir bahwa putranya telah mati. Sebab banyak perjuangan, aku memenangkan dirinya.” itu memerintahkan untuk mengadakan ritual Banyak orang mengatakan cinta itu kematian bagi pangeran. Semua rakyat Hastinapura indah, namun bagaimana sebenarnya cinta yang juga berpikir sama. Ketika penjaga taman melihat indah itu? Bisa selalu bersama-sama mengarungi Sudhana, Manohara dan tiga temannya, serta 500 kali kelahiran selama 4 asankhyeyya kalpa banyak batu-batu berharga, mereka dengan lamanya, itulah yang baru dinamakan cinta yang segera masuk ke istana Hastinapura dan melapor. benar-benar indah dan menakjubkan. Sudhana “Semua baik-baik saja. Karena Pangeran Sudhana dan Manohara telah memberikan contoh bagi kita telah kembali.” Semua orang menjadi gembira semua. Ternyata cinta itu tidak sekadar nafsu, mendengarnya. tetapi juga merupakan dukungan kebersamaan Penjaga taman memberitahu raja bahwa dalam mengarungi Jalan Bodhisattva. SINAR DHARMA 85 85 / SINAR DHARMA Setiap menjelang pergantian tahun sistem kalender lunisolar, masyarakat Tionghoa dari berbagai wilayah berbondong-bondong mempersiapkan diri menyambut datangnya tahun baru, yang juga pertanda awal datangnya musim semi. Imlek yang artinya Penanggalan Bulan, menjadi agenda tapak kehidupan bangsa Tionghoa dalam mengarungi detak-detik jam, hari, bulan dan tahun. Setelah beraktivitas sepanjang tahun, mereka pun menginginkan adanya rehat sejenak, reuni, dan menjalin kebersamaan. Dalam sisi keagamaan, semua orang dapat Bagi masyarakat Tionghoa, Tahun Baru merayakan Imlek sambil menjalankan ibadahnya Imlek (selanjutnya kita sebut Imlek) disikapi tanpa harus merasa adanya perbenturan. Memang dengan segudang pengharapan yang sarat akan pada dasarnya Imlek bersifat inklusif dan kultural, makna. Semua diekpresikan dalam bentuk- sehingga dapat dijalankan oleh siapa saja. bentuk simbolik, seperti misalnya dalam legenda munculnya penyebutan kata Nian (Tahun). Konon Sebagian orang menganggap Imlek juga sebagai pada zaman dahulu di suatu daerah muncul seekor hari raya umat Buddha. Benarkah demikian? makhluk (dalam wujud seperti barongsai) yang Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Imlek bukanlah memakan hasil panen dan mencelakai penduduk perayaan yang bersifat keagamaan semata-mata. desa. Penduduk desa menjadi ketakutan dan Namun bila dilihat secara historis, agama Buddha hanya dapat menghindari kejaran Nian dengan pernah menjadi agama utama yang dianut oleh menaruh makanan di depan pintu rumah mereka. sebagian besar masyarakat Tiongkok sejak lebih dari Namun suatu saat mereka melihat bahwa Nian seribu tahun lamanya. Maka baik secara langsung lari ketakutan karena melihat seorang anak maupun tidak langsung, Imlek menjadi bagian kecil mengenakan baju berwarna merah. Sejak integral yang dirayakan oleh para umat Buddha itulah setiap menjelang pergantian tahun baru, di Tiongkok, sehingga Imlek dipandang identik masyarakat Tionghoa akan memasang pernik- dengan hari besar agama Buddha. Apalagi ada pula pernik, seperti kertas merah, lampion dan lain yang mengaitkannya dengan hari lahir Bodhisattva sebagainya, dengan nuansa merah. Pada sisi Maitreya. Menurut alm. Master Yinshun, ketetapan lain, nuansa merah dalam kebudayaan Tiongkok hari kelahiran Bodhisattva Maitreya pada tanggal memang mewakili simbol Yang (positif). tanggal 1 bulan 1 Imlek bukanlah kejadian historis. Hal ini ada kaitan dengan antusiasme pengharapan Imlek dikaitkan sebagai hari raya keagamaan, agar Maitreya dapat secepat mungkin muncul di khususnya sebagai bagian dari hari besar agama dunia yang sedang mengalami kemerosotan, yang Konghucu. Namun pada sisi lain, Imlek juga mana masa tercepat tentu saja adalah jatuh pada merupakan seremonial bagi semua lapisan tanggal 1 di awal bulan dan tahun baru. Terlepas dari masyarakat Tionghoa secara lintas batas tanpa masalah kebenaran historis atau tidak, penyambutan memandang sisi agama, suku dan budaya. Oleh dan pengharapan demikian itu dapat memberi efek karena itu, Imlek dapat mengemban peran semangat dan keceriaan yang sangat sepadan dengan menjadi perayaan unilateral dan simbol persatuan. nuansa Imlek. Salah satu indikatornya dapat dilihat bahwa pada akhirnya ia dapat diterima sebagai hari libur Selanjutnya, bagaimana semestinya umat Buddha dan dirayakan secara nasional di Indonesia. Ini memaknai perayaan Imlek itu sendiri? Pada dasarnya tidak semata-mata ditetapkan karena atas dasar semua aspek budaya itu bersifat keduniawian, toleransi, namun di balik makna Imlek itu sendiri, sedangkan intisari pembelajaran agama Buddha ia merupakan salah satu simbol yang mewakili adalah menemukan jati diri sejati (Batin Pencerahan) cita-cita menuju harapan bagi persatuan, yang bersifat transenden. Apakah ini menjadi hal kebersamaan, kemakmuran dan keadilan sosial yang saling berlawanan? Tentu tidak, karena selama bagi setiap insan. proses pembelajaran itu, walaupun belum mencapai

86 SINAR DHARMA tingkatan spiritual yang melampaui duniawi, adat ini sudah terlanjur dicap seolah-olah sebagai kita tetap dapat mengembangkannya di sela satu keharusan. Alhasil, pada kenyataannya, ada yang aktivitas keduniawian. Seperti yang dikatakan menjadi tertekan karena harus menyisihkan uang oleh Master Huineng, “Buddha Dharma berada yang lebih banyak untuk dibagikan. Bukanlah rahasia di lingkup duniawi ini tidak melepaskan diri dari lagi bila ada yang melakukannya dengan perasaan kesadaran duniawi, jika menghindari duniawi terpaksa. Ada pula yang terus mengalkulasi berapa untuk mencari bodhi, maka ibarat mencari tanduk banyak yang telah mereka terima kembali melalui kelinci.” Seperti saat seseorang mengembangkan anak-anaknya. Kemudian bagi yang mendapatkannya batin pencerahan dalam meditasinya, ia mungkin akan difoya-foyakan karena merasa sebagai tidaklah mengekang/menghindar dari gejolak rezeki sampingan. Singkatnya, angpao pada zaman panca inderanya yang bersifat duniawi, yang sekarang ini diterjemahkan sebagai pelimpahan dilakukannya adalah mengamati gejolak itu rezeki kepada orang lain dalam bentuk uang. Mungkin hingga melampaui pemikiran dualitas. amplop merahnya masih merefleksikan bayangan maknanya, namun meskipun isinya berlembar- Dari prinsip-prinsip ini, maka adalah lebih lembar kertas berharga, di balik semua ini, angpao penting bila kita dapat menyinkronisasikan ajaran telah kehilangan esensi aslinya. Buddha ke dalam pemaknaan Imlek, sehingga dalam penyambutannya dapat memberikan Alih-alih mengritisinya, akan lebih berarti bila kita nilai-nilai bermanfaat bagi umat Buddha yang dapat mengaktualisasikan budaya pemberian angpao merayakannya. Dengan landasan ini, kita dituntun secara Buddhistik. Agama Buddha menitikberatkan untuk tidak tenggelam dalam histeria dan luapan transformasi pikiran, mengajarkan bagaimana kegembiraan yang ekstrem terhadap perayaan mengembangkan kualitas batin. Apa yang menjadi itu. Pada sisi lain, kita dapat turut serta di gejala/fenomena dalam masyarakat umum, bagi dalamnya dan menerapkannya ke dalam praktik pembelajaran agama Buddha, adalah lebih penting Dharma, yang di antaranya adalah seperti berikut menerapkan dan mentransformasikannya ke aspek di bawah ini. spiritual dibandingkan dengan menentangnya secara fanatik. Penentangan tanpa diiringi bimbingan 1. Dana dan Pemberian Angpao hanya akan berakibat pada metamorfosis pada objek Sudah tidak asing lagi, bahwa ada satu yang ditentang. Secara kualitas ia tidak mengalami kebiasaan yang sering kita lihat selama perayaan perbaikan dan hanya berubah wujud saja. Maka dari Imlek, yakni pemberian angpao (hongbao). Pada itu, sejak ribuan tahun lamanya, umat Buddha dapat awalnya angpao berbentuk selembar kertas turut serta menjalankan perayaan berbagai tradisi/ merah yang diisi uang logam. Konon pada masa budaya dengan tetap berlatih mengembangkan batin lalu kertas merah ini sengaja diletakkan di bawah tanpa terjebak dalam ilusi budaya itu sendiri. bantal anak yang sedang tidur, digunakan untuk Dalam agama Buddha, kita diajarkan untuk melindunginya dari gangguan makhluk jahat mengembangkan kebajikan. Salah satunya adalah bernama Sui. Jadi pada saat itu, angpao tidaklah praktik berdana. Dana dapat dipraktikkan dalam disebut angpao (amplop merah), melainkan berbagai cara yang pada garis besarnya dapat terbagi Ya Sui Qian (Uang Penindih Sui). Namun karena atas 3 jenis, yakni Dana Material, Dana Dharma dan nama makhluk Sui ini memiliki kesamaan fonetik Dana Ketentraman. Sesungguhnya praktik dana adalah dengan kata sui (umur), maka secara berangsur- satu aspek pelatihan yang sangat penting. Tujuannya angsur angpao pun dimaknai sebagai uang adalah mengikis keserakahan. Sebagaimana penindih umur. Lalu uang ini diberikan kepada diketahui bahwa keserakahan merupakan akar anak-anak sebagai simbol agar umurnya tidak bertambah, yang diartikan tetap dalam masa muda yang penuh dengan vitalitas. Namun ada juga yang mengatakannya sebagai simbol ucapan semoga panjang umur. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, makna pemberian angpao semakin bergeser. Memberikan angpao menjadi agenda wajib selama Imlek, pun dilakukan dengan sikap tanpa memandang apakah seseorang memiliki banyak harta atau tidak, apakah ia seorang pekerja dengan penghasilan pas-pasan, bahkan bagi seseorang yang hidup serba kurang,

SINAR DHARMA 87 PENGALAMAN DHARMA

penyebab penderitaan semua makhluk. Dana dapat dahulu bahwa tradisi persembahyangan leluhur menuntun kita terlepas dari kemelekatan dan dapat dalam masyarakat Tiongkok haruslah ditinjau mengajarkan kita untuk mengembangkan belas kasih dari dua sisi. Pertama, ada sistem kepercayaan luhur. bahwa arwah dari orang yang meninggal masih tetap bertahan di dunia ini dalam dimensi alam Oleh karena itu, apakah pemberian angpao yang berbeda. Kedua, telah tertanam pemikiran itu dapat bermakna positif atau tidak, kuncinya pada masyarakat Tionghoa tentang pentingnya terletak pada bagaimana kita menyikapinya dan menjaga garis silsilah keluarga. Akar pemikiran menerapkannya melalui prinsip Dana. Bila prinsip ini ini telah ada jauh sebelum masa Konfusius. dapat tertanam dalam batin kita, maka perbuatan memberikan angpao akan berbuah pada kemajuan Dari dua sisi ini, dapat ditarik benang merah batin secara spiritual, bukan kemunduran. atas pertanyaan mengapa bangsa Tionghoa begitu menghormati leluhur dan menekankan 2. Sikap Bakti dan Sembahyang Leluhur pentingnya nilai bakti. Pertama, ada pertalian Ritual tradisi ini turut mewarnai suasana Imlek. yang berkesinambungan dalam interaksi Sebenarnya sembahyang kekeluargaan yang berlangsung dari kehidupan ini leluhur telah dilakukan dan kehidupan lain oleh bangsa Tiongkok setelah kematian. sejak ribuan tahun lalu Kedua, karakter sebelum masuknya diri yang terbentuk agama Buddha. Karena tersirat dari fl eksibilitas dari agama pepatah kunonya Buddha dalam menyerap yang mengatakan, budaya setempat dan “ m e m i n u m terjadi sinkretisasi air [harus] antara agama Buddha m e r e n u n g k a n dengan Taoisme, maka sumber [mata air sedikit banyak akan itu].” Pengertiannya terlihat umat Buddha adalah bahwa tertentu melakukan seseorang dapat aktivitas ini dengan hidup sejauh ini anggapan bahwa ini haruslah merefl eksi bernafaskan Buddhisme. Oleh karena itu, ada upaya diri dari mana ia berasal. Dalam hal ini, kita dari umat Buddha lain yang tidak sepaham untuk diajarkan untuk mengembangkan rasa terima menentang adat ini dengan alasan mencemari kasih karena telah dirawat oleh orang tua sejak kemurnian ajaran Buddha. Namun bila ditinjau kita dikandung dan dilahirkan. lebih dalam, sebenarnya Buddhisme Tiongkok yang Dari penjelasan ini, maka dapat disimpulkan berpegang teguh pada semangat Buddhisme asli masih bahwa nilai esensi dari persembahyangan kepada terjaga di dalam komunitas Sangha-nya. Sedangkan leluhur terletak pada rasa hormat dan sikap fenomena yang terlihat di masyarakat umum adalah bakti terhadap orang tua, atau lebih jauh lagi, cermin dari masih dipegangnya sinkretisasi antara adalah kepada leluhur. Hal ini menjadi satu nilai kepercayaan adat, Taoisme, Konfusianisme dan penting yang diteruskan oleh Konfusius, itu juga Buddhisme. Fenomena ini adalah satu kelumrahan yang kemudian menaikkan pamor Konfusianisme. yang terjadi pada masyarakat mana pun di dunia ini. Sedangkan dari sisi agama Buddha, bukan saja Di Thailand yang berbasiskan Buddhisme Theravada, tidak menentangnya, malahan juga memberi para umat di tingkat masyarakat umum juga tidak apresiasi pada sikap yang tergolong sebagai dapat melepaskan diri dari aktivitas ritual adat. Di nilai kebajikan ini. Lebih-lebih, nilai kebajikan Jepang, para umatnya masih melakukan pemujaan ini justru memang merupakan bagian penting pada dewa-dewa setempat. Di Indonesia pun dari ajaran Buddha. Sebuah terjemahan dari memperlihatkan gejala yang sama. Lantas apakah Bhiksu AnShiGao mengenai Sutra Bakti pada ini adalah sesuatu yang harus ditentang dalam era dinasti Han Belakangan menjadi satu Buddhisme? bukti akurat bahwa ajaran Buddha juga sangat menekankan pentingnya nilai sikap bakti Sebelumnya kita perlu memahami terlebih kepada orang tua. Akan tetapi teks terjemahan

88 SINAR DHARMA 88 / SINAR DHARMA PENGALAMAN DHARMA

AnShiGao ini tidak begitu populer, karena teks orang langsung berpaling dari kepercayaan yang ini adalah Sutra golongan non-Mahayana yang sudah mengakar. Perlakuan yang lebih ideal dapat tidak terlalu berkembang di Tiongkok. Namun ditunjukkan melalui pengembangan kebajikan itu bagaimanapun juga skriptur Buddhisme awal telah sendiri. Dalam hal ini, bimbingan berupa nasihat memberi sumbangsih pemikiran tentang nilai untuk merawat orang tua dan memperkenalkan bakti bagi bangsa Tionghoa. Misalnya terjemahan- Dharma akan dapat memberi hasil yang lebih positif. terjemahan teks Agama Sutra yang di dalamnya Setelah hal ini tercapai, maka kepercayaan arwah menyinggung tentang sikap bakti, sudah dikenal yang mengakar itu tanpa ditentang pun akan luntur oleh kalangan praktisi Buddhis di masa itu. dengan sendirinya, yang tentunya tidak perlu terlihat Madhyama-agama Sutra bagian Sutra ke 64 (Taisho lenyap secara total dalam objek ritualnya, tetapi 1499), menceritakan Gathikara, seorang perumah secara alam berpikirnya telah ditransformasikan ke tangga yang telah mencapai anagamin dengan dalam mentalitas Dharma. Inilah yang terpenting. rajin merawat ibunya yang sudah tua dan buta. Sebaliknya, teks terjemahan dari tradisi Mahayana 3. Perenungan kebajikan Dewa (Devanussati) justru mendapat sambutan yang luar biasa. Nilai dan Pemujaan kepada Dewa-Dewa bakti yang menjadi pegangan penting masyarakat Pemujaan kepada dewa-dewa pada umumnya Tiongkok menemukan bahwa ajaran Mahayana lebih condong ke tradisi Taoisme. Tetapi terhadap memberi ruang yang lebih luas dalam memaknai suatu objek pujaan, masyarakat Tionghoa tidak nilai bakti yang lebih hakiki. Kisah “Mulian menolong terlalu mementingkan apakah itu merupakan tradisi Ibunya” yang merupakan adopsi dari kisah YA Maha agama Buddha, Taois atau pun Konfusianis. Yang Maudgalyayana menyelamatkan Ibunya menjadi penting adalah objek pujaan itu diketahui sebagai kisah populer sehubungan dengan nilai bakti objek pembawa berkah. Sebab itu sangat wajar yang ditunjukkannya. Kemudian Sutra tentang bila rasa syukur dan terima kasih dalam perayaan Bodhisatva Ksitigarbha juga dikenal sebagai kitab Imlek yang merupakan seremonial dan pertanda suci yang mewakili nilai bakti, karena di dalamnya kesukacitaan itu diekspresikan dengan melakukan mengisahkan bagaimana sang Bodhisatva pada pemujaan kepada dewa-dewa. Ini juga merupakan kehidupan lalunya berupaya menyelamatkan sang bagian dari interaksi Imlek. Sebagai umat Buddha, ibu yang terlahir di alam neraka. Dalam Brahmajala memberi hormat kepada dewa adalah hal yang baik. Sutra terdapat ungkapan, “Semua lelaki adalah Di sini dapat kita selaraskan dengan perenungan pada ayahku, semua perempuan adalah ibuku”, kebajikan-kebajikan dari para dewa (Devanussati mengajarkan bagaimana kita harus bersikap bakti, / Devanusmrti). Namun umat Buddha tidaklah tidak pada orang tua pada kehidupan ini saja mengultuskan dewa-dewa, apalagi berlindung tetapi juga memperlakukan semua makhluk hidup kepada para dewa itu. Tempat berlindung utama bagi sebagai orang tua sendiri. Semua ini secara tidak umat Buddha tentu adalah Tiga Permata - Buddha, langsung telah mengantarkan Buddhisme berdiri kokoh di Tiongkok, meskipun pada sisi lain terdapat pemahaman salah dari kalangan penentangnya yang mengatakan bahwa menjalani kehidupan sebagai bhiksu adalah sikap tidak berbakti. Semua tuduhan ini dapat dipatahkan dengan seketika itu juga.

Demikianlah nilai-nilai bakti yang ditunjukkan dalam agama Buddha turut memberi peran sehingga agama Buddha menjadi sangat dihargai oleh bangsa Tionghoa klasik yang sebenarnya tergolong tidak mudah menerima doktrin dari luar. Sebab itu tradisi persembahyangan kepada leluhur sebenarnya memberi nilai positif dalam arti pemaknaan yang sesungguhnya. Sedang mengenai sisi kepercayaan tentang arwah yang masih hidup, ini menjadi prioritas kedua bagi kita dalam memberikan penjelasan yang benar dan menyeluruh. Tidaklah mudah membuat

SINAR DHARMA 89 SINAR DHARMA / 89 PERSPEKTIF

Selain dari tradisi-tradisi di atas, masih terdapat adat kebiasaan lain dari perayaan Imlek, seperti hidangan kue keranjang, jeruk bali, dan Dharma dan Sangha. Sebab itu tidak perlu terlalu lain sebagainya. Di sini tentu tidak perlu diberi mempermasalahkan ketika melihat umat Buddha penjelasan lagi, karena hidangan dalam perayaan mencari bantuan dengan berdoa di hadapan rupang Imlek ini bersifat adaptatif tergantung interaksi dewa karena dewa juga memiliki sifat menjunjung dengan masyarakat setempat. tinggi pembuat kebajikan. Sejauh seseorang berkomitmen pada perbuatan yang selaras dengan Akhir kata, semoga dalam perayaan Imlek nilai Dharma, apa yang umat Buddha butuhkan demi setiap tahunnya, kita tidak lupa untuk dapat terus menyokong kebahagiaan mereka, misal dengan mengembangkan kebajikan yang sesuai dengan mencari bantuan pada dewa, adalah tergolong semangat ajaran Buddha sehingga tercapailah wajar, ibarat seorang warga mencari bantuan pada kebahagiaan, baik yang bersifat duniawi maupun polisi, atau orang miskin mencari pertolongan dari transenden. orang yang lebih kaya. Mengenai apakah dewa dapat menjawab doa seseorang atau tidak, ini tentu lain lagi ceritanya. Namun intinya adalah kita harus sadar dan tahu diri bahwa nasib kita ditentukan dari perbuatan kita. Prinsip ini harus tertanam dalam diri seorang Buddhis.

Dalam kalangan umat Buddha sendiri, Imlek sebenarnya dirayakan dengan melakukan puja bakti sesuai lingkup yang ada dalam Buddhisme. Oleh karena itu, pemujaan kepada dewa-dewa lebih banyak dari kalangan yang masih menganut sistem kepercayaan sinkretisme Buddhisme dengan Taoisme. Tetapi bagaimanapun juga, selama pemujaan itu tetap dilaksanakan sebagai ekspresi dari luapan kegembiraan dan rasa syukur, maka itu bukanlah sikap yang saling bertentangan.

Aktor sekaligus superstar Bollywood Shahrukh Khan pernah mengunjungi Hunian Tibetan di Bylakuppe untuk meminta berkah dari Dalai Lama atas fi lmnya Ashoka The Great yang mengisahkan riwayat raja Buddhis Ashoka. Khan berperan menjadi Raja Ashoka di fi lm tersebut. Tak ayal para bhiksupun mengerumuninya. Khan berharap bahwa fi lm Ashoka yang dibintanginya dapat menyebarkan pesan cinta kasih dan perdamaian.

Berbicara dengan Indian Express, Khan mengatakan bahwa ia ingin Dalai Lama melihat fi lm yang diproduksinya itu. “Saya bukanlah orang yang relijius tetapi saya memiliki rasa hormat yang besar pada semua agama,” jelas Khan. Selain itu, Khan juga mengaku gemar sekali membaca buku-buku Dalai Lama. Khan sangat mengaguminya karena Dalai Lama menghabiskan hidupnya untuk menyebarkan kedamaian dan cinta kasih. Khan mengatakan ingin memasukkan aspek-aspek ajaran ini ke dalam fi lmnya. “Cara Dalai Lama berbicara (membawakan ajaran beliau) sama seperti para leluhur kami berbicara,” jelas Khan. Khan juga membawa seta istrinya Gowri dan anaknya Aryan untuk menemui Dalai Lama. 90 SINAR DHARMA 90 / SINAR DHARMA PERSPEKTIF

Seorang anak laki-laki bermain bersama seorang anak perempuan. Anak laki-laki itu mempunyai banyak batu kecil, sedang anak perempuan mempunyai banyak permen. Anak laki-laki itu bermaksud menukarkan semua batunya dengan permen anak perempuan itu. Anak perempuan itu setuju. Anak laki-laki itu diam-diam menyembunyikan batu yang paling besar dan paling indah, baru kemudian memberikan sisanya pada anak perempuan itu. Sedang anak perempuan itu seperti yang dijanjikannya semula, dia menyerahkan semua permennya pada anak laki-laki itu. Malam hari itu, anak perempuan itu tidur dengan nyenyak, sedang si anak laki-laki tidak bisa tidur, dia terus memikirkan apakah anak perempuan itu juga menyembunyikan banyak permen seperti dia menyembunyikan batunya. Sebenarnya, kalau anda tidak memberikan 100%, maka anda akan selalu curiga bahwa orang lain apa benar memberikan 100%. Hadapi setiap hal dengan menggunakan hati 100%, lalu tidurlah dengan nyenyak!

SINAR DHARMA 91 SINAR DHARMA / 91 KISAH CHAN

merambat ke teman-teman yang lain. Jiechen  ingat, dia sendiri menangis dengan sedih, hanya saja tak tahu mengapa harus menangis. Setelah kepergiannya, ibu guru dari kota meminta bantuan orang mengirim permen untuk kami, setiap anak mendapat jatah 2-3 butir permen. Ke mana larinya permen itu, Jiechen tidak ingat. Habis dimakan? Dimakan orang lain? Atau hilang? Tetapi kejadian ibu guru memukul tangan Jiechen dengan penggaris, tetap ingat Hampir lupa tahun berapa, semestinya hingga bertahun-tahun. itu adalah peristiwa yang terjadi ketika Jiechen Apakah semua orang itu seperti itu, berumur 11 tahun. Waktu itu Jiechen masih belum hanya ingat keburukan orang lain, lupa akan menjadi bhiksu, tinggal di dusun yang terletak kebaikan orang lain. di gunung kecil, bersekolah di sekolah dasar di Kesedihan atas kepergian ibu guru gunung itu. Tahun itu, meja dan kursi di sekolah berlangsung selama satu hari penuh. diganti dengan yang baru. Tentu saja baru di sini Esok harinya, Jiechen berlari dan hanyalah dalam pengertian relatif dibanding meja bermain ke atas gunung bersama para murid kursi yang lama. Semua adalah meja kursi bekas yang tidak memanggul tas. dari kota yang diberikan untuk kami. Di atas gunung terdapat sebatang Duduk dan bergoyang-goyang tiada pohon tua, ada yang bilang berumur 100 tahun, hentinya di atas kursi baru, rasanya sangat ada juga yang bilang 500 tahun. menyenangkan. Kursi yang lama, hanya digoyang Anak-anak senang memanjat dahannya dengan sedikit tenaga saja sudah akan berantakan. yang besar, lalu melihat rumah masing-masing Di permukaan meja terdapat banyak bekas coretan yang berada di kejauhan. Tempat ini adalah para pemakainya yang terdahulu, seperti nama- puncak gunung, setiap dahan pohon dapat nama siapa saja yang pernah berkunjung, juga ada membuatmu memandang lebih jauh. coretan huruf-huruf kecil yang sangat rapat, yang Jiechen selama ini tak pernah lupa mungkin adalah jawaban soal-soal ulangan. akan kejadian jatuh dari atas pohon karena Penerangan di dalam kelas sangat baik dahan yang dicengkeramnya patah. karena di atas atap setidaknya ada sepuluh lokasi Saya jatuh ke atas tanah dengan sangat yang tembus cahaya. keras, terdengar suara tawa orang-orang di Kami mempunyai seorang guru wanita, sekitar. Saya ingin bangkit berdiri tapi tidak satu-satunya guru di sekolah kami, semua pelajaran bertenaga. Saya memiringkan kepala melihat diajarkan oleh beliau. Beliau mudah marah, sering ke samping, semuanya berwarna merah gelap, memarahi kami selama pelajaran. Suara beliau ada yang menyebut nama saya dengan panik, lantang, para murid enggan duduk di bagian depan ingatan saya putus sampai di sini. karena telinga terasa tidak nyaman. Terbangun di dalam ruangan yang Tidak jelas mulai kapan, ibu guru tiba- penuh bertaburan bau cairan disinfektan, saya tiba tidak pernah memarahi kami lagi. Kadang melihat beliau yang sedang hamil berbicara kala malah tersenyum manis memberikan kami dengan dokter. Selama dokter berbicara, beberapa pujian, bersenandung ketika masuk ke beliau terus menangis. dalam kelas. Selama pelajaran, beliau duduk di Saya tidak terlalu lama berada depan jendela sambil menatap terpaku keluar di rumah sakit. Biaya rumah sakit di kota ruangan, diam tak bergerak sama sekali, sudut sangat mahal. Saya pulang ke rumah, tetap mulut beliau menampilkan sebuah senyum kecil, minum obat yang sangat pahit. Rasanya ingin hal ini tak pernah terjadi sebelumnya. memuntahkannya, tapi beliau memberitahu Akhirnya ibu guru menikah. Suami beliau saya, obat yang sangat mahal ini tidak boleh bekerja di kota, dengan sendirinya ibu guru harus mengikuti sang suami. Di hari kepergiannya, ibu guru menangis. Seluruh anak di dalam ruangan kelas menatap dengan lugu, dulu kami yang menangis karena dimarahi beliau. Ibu guru berkata, saya akan pergi. Seorang teman sekonyong-konyong menangis, pelan-pelan 92 SINAR DHARMA 92 / SINAR DHARMA KISAH CHAN

dimuntahkan, telan sedikit-sedikit, karena Vihara Tianming. sangat mahal harganya. Apakah hati Ibu juga tiada hentinya menoleh ke Berbaring beberapa hari di ranjang, belakang seperti saya? akhirnya pelan-pelan mulai bisa berjalan, Pertanyaan itu menggelayuti Jiechen sedemikian juga bisa melompat, saya mendengar suara lamanya, namun tidak berani menanyakannya tangisan bayi. pada para shifu karena tidak terpikir dari mana Adik saya lahir, saya berumur 12 bisa mendapatkan jawabannya. Tidak semua tahun. pertanyaan bisa diungkapkan untuk mendapatkan Selama ini Jiechen ingin bertanya jawabannya. Ada pertanyaan yang jawabannya pada beliau, “Pernah ada orang yang mau harus dicari sendiri. mengambil adik sebagai anak angkat, tetapi Pernah terpikir untuk berganti memakai mengapa Ibu justru mengirim saya ke vihara di jubah umat perumah tangga lalu pergi mencari atas gunung?” orang yang tidak dikenal untuk menanyakan Setiap tahun hanya 1-2 kali bertemu jawabannya, mungkin saja umat perumah tangga beliau. Setiap kali bertemu, ingin rasanya lebih memahami masalah duniawi dibanding bertanya pada beliau. Tetapi selalu saja para bhiksu. Tapi akhirnya tidak jadi pergi juga. muncul perasaan yang tak bisa diungkapkan Katakanlah pergi pun, berapa banyak orang yang yang menyebabkan Jiechen tidak mampu tahu Jiechen adalah bhiksu? membuka mulut. Bhiksu bingung digelayuti masalah duniawi, Masih ingat, waktu pertama kali naik apakah ini hal yang aneh? Sebenarnya tidak aneh. ke atas gunung, beliau berjalan di depan. Bila berdasarkan kriteria Sutra, mungkin saja Saya berkata, selanjutnya saya tidak ini adalah hal yang aneh, tapi kalau menurut akan memanjat pohon lagi. kriteriamu, mungkin ini cuma sebuah masalah Beliau tidak menjawab, juga tidak kecil. menoleh ke belakang, hanya menggenggam Perbedaan antara kau dan aku tak lebih hanya tangan saya kuat-kuat. Samar-samar masih sebuah aksara saja! terbayang, saya dengan sekuat tenaga Di malam hari juga sering tidak bisa tidur, berusaha melepaskan diri dari genggamannya. sembunyi-sembunyi mengeluarkan buku di bawah Beliau menatap saya dengan serba salah, ingin ranjang yang tidak seharusnya dibaca oleh bhiksu, menggandeng tapi tidak berani. mencari jawaban, sejilid dua jilid, tidak ada hasil Ada orang yang ingin melepaskan sama sekali. diri dari genggamanmu, karena dia ingin Beranggapan dengan bermeditasi menenangkan meninggalkan dirimu; ada juga orang yang batin bisa mendapatkan jawabannya, tetapi ingin melepaskan diri dari genggamanmu, jawaban itu juga tidak pernah didapatkan. Jiechen karena membenci dirimu yang tidak bersedia selama ini menganggap pelatihan dirinya masih menggenggamnya. kurang. Saya ingat ketika bersujud di depan Suatu hari menonton televisi di vihara, sinyalnya shifu, tidak ingat berapa kali menggerakkan kurang bagus, tidak seperti di kota yang sudah kepala menyentuhkan kening ke lantai, yang memakai televisi kabel. Hanya bisa menerima saya tahu hanyalah waktu itu tidak ada satupun beberapa stasiun pemancar, juga banyak bintik- gerakan kepala yang saya lakukan secara suka bintik putih. Terdengar di televisi ada orang sedang rela. bertanya, “Anda ingin tahu apa jawabannya?” Terdengar desahan suara shifu, shifu Jawaban yang tidak mampu dipahami di dalam manggut-manggut tanpa bersuara, sedang ibu ruang Chan akhirnya ketemu di sini. tertawa sambil menangis. Saat itu juga Jiechen tidak bingung lagi. Berdiri di bawah pintu vihara, melihat Menghadapi masalah yang tidak bisa diubah beliau membalikkan badan dan pergi menjauh, hasilnya, jelaslah bahwa jawaban itu sudah bukan itulah untuk pertama kalinya kami berpisah. hal yang penting lagi. Beliau tidak menoleh ke belakang, saya Sudah tidak ada kebencian, apa itu benar-benar yang menoleh, berjalan mengikuti shifu yang kekosongan? Mengapa demi beliau harus berlari di cacat tangannya, memasuki tempat yang tanah bersalju? Ternyata masih ada rasa cinta! sebelumnya bukan dunia saya. Sudah tidak ada kebingungan? Tentu saja masih Bulu angsa yang melayang mengikuti ada, hanya saja Jiechen menyembunyikannya di hembusan angin, kecil dan tidak berarti, lubuk hatinya. dengan lembut menempel di atas papan nama Mengelus-elus bekas luka di kepala yang hampir merenggut nyawa Jiechen, sudah tidak begitu kentara, ini persoalan waktu saja.

SINAR DHARMA 93 93SINAR / SINAR DHARMA DHARMA / 93 FIKSI BUDDHIS

melintasi jalan menanjak ini.” 55. PERUMPAMAAN MENJADI PEMANGKAS Dua orang itu menjawab, “Apa yang akan kamu JANGGUT RAJA berikan pada kami sebagai gantinya?” Dahulu kala ada seorang raja, mempunyai seorang Pendorong gerobak menjawab, “Tidak ada yang pendamping yang berani mengorbankan dirinya saya berikan untuk kalian.” untuk menyelamatkan nyawa raja dalam suatu Dua orang itu lalu membantunya mendorong pertempuran melawan pasukan musuh. Raja merasa gerobak hingga tiba di jalan mendatar, kemudian sangat senang dan bermaksud memberinya hadiah berkata kepada pendorong gerobak, “Berikan dengan mengabulkan keinginan pendampingnya itu. benda itu kepada kami.” Dijawab, “Tidak ada.” Raja bertanya, “Sebutkan apa yang kamu inginkan, Dua orang itu lalu menjawab, “Kalau begitu saya pasti akan mengabulkannya.” berikan tidak ada itu pada kami.” Pendampingnya menjawab, “Kalau Baginda Salah satu dari dua orang itu berkata sambil ingin memangkas janggut, biarkan hamba yang tertawa, “Dia tidak mau memberi, jangan terlalu memangkasnya.” dipikirkan.” Raja menjawab, “Kalau ini bisa memuaskan Tetapi orang yang satu lagi masih bersikeras, keinginanmu, saya akan mengabulkannya.” “Dia memberi kita ‘tidak ada’, pasti ada barang Orang yang sangat bodoh ini menjadi bahan yang namanya ‘tidak ada’ itu.” tertawaan banyak orang. Ingin menjadi penguasa Temannya berkata, “Yang dinamakan ‘tidak separuh negeri atau menjadi Perdana Menteri, Raja ada’, hanyalah gabungan dari dua kata, adalah pasti akan mengabulkannya, tetapi orang ini justru sebuah nama semu.” mengharapkan jabatan yang kecil dan tak berarti. Orang-orang awam di dunia ini bersikeras Demikian pula orang bodoh di dunia ini. Semua melekat pada nama semu ‘tidak ada’, menganggap Buddha harus berlatih diri dengan keras dan berat ‘tidak ada’ itu benar-benar nyata dan berusaha dalam kalpa yang tak terhingga lamanya baru bisa mengejarnya, sehingga akhirnya justru melekat berhasil mencapai Penerangan Sempurna. Bila dapat pada ‘tidak ada’ yang semu itu dan terlahir di alam berjumpa dengan Buddha dan dapat mendengarkan kehampaan (alam ke-3 Arupabhumi – Alam Brahma Dharma yang dibabarkan Buddha, bagi seorang Tiada Bentuk). manusia ini adalah hal yang sangat berharga. ‘Tidak ada’ yang disebutkan oleh orang kedua Ibaratnya penyu buta yang setiap 100 tahun sekali dari dua orang yang membantu mendorong gerobak muncul mengapung ke atas permukaan laut dan saat adalah menunjuk pada ‘tiada bentuk’, ‘tiada muncul itu kepalanya tepat masuk ke dalam lubang keinginan’ dan ‘tiada perbuatan’. sebuah papan kayu yang juga terapung di permukaan laut. Penjelasan Tambahan: Sulit bisa mendengarkan Buddha Dharma, namun Nama semu yang dibabarkan oleh Buddha kini bisa mendengarkannya; sulit terlahir sebagai memiliki dua makna. Pertama, segala sesuatunya manusia, namun kini terlahir sebagai manusia. Dua pada awalnya tidak bernama, adalah manusia hal yang sulit didapatkan ini kini sudah didapatkan, yang kemudian memberikan nama untuk setiap namun sangat disayangkan keinginan mereka yang fenomena yang ada. Jadi nama itu hanyalah sebuah bodoh itu sangat tidak berarti, mereka sudah rangkaian huruf dan ucapan, bukan sesuatu yang puas dengan hanya menjalankan sedikit Sila, tidak benar-benar nyata. Inilah yang disebut: apalah mempelajari lebih lanjut Dharma menakjubkan yang arti sebuah nama! dapat mengantar ke Nirvana. Bahkan kemudian Kedua, setiap fenomena (bentuk) di alam melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan semesta ini tidak memiliki inti yang dapat Dharma dan merasa puas dengan hal-hal tidak benar berdiri sendiri, segala sesuatunya adalah saling yang mereka lakukan itu. berketergantungan, bergantung pada kondisi, bersifat kekosongan. Karena setiap bentuk 56. PERUMPAMAAN MEMINTA ‘TIDAK ADA’ fenomena tak lebih hanya merupakan gabungan Dahulu kala ada dua orang yang melakukan atau rangkaian yang saling berketergantungan, perjalanan bersama. Mereka melihat seseorang jadi mereka sebenarnya tidak dapat berdiri sendiri sedang dalam kesulitan mendorong sebuah gerobak secara nyata, sebab itu nama yang diberikan juga berisi wijen di sebuah jalanan yang menanjak. hanya merupakan sesuatu yang semu. Orang yang mendorong gerobak berkata kepada Bila telah sepenuhnya memahami makna ‘tiada dua orang itu, “Tolong bantu saya mendorong gerobak

94 SINAR DHARMA 94 / SINAR DHARMA DHARMA TEACHING

bentuk’ maka akan mencapai kondisi ‘tiada keinginan’ terhadap segala sesuatu yang bersifat duniawi, dengan demikian ‘tiada perbuatan’ menanam benih kelahiran dan kematian yang dilakukan. Inilah yang disebut sebagai ‘tiada bentuk’, ‘tiada keinginan’ dan ‘tiada perbuatan’. Tetapi juga bukan berarti ada suatu kondisi nyata tentang ‘tiada bentuk’, ‘tiada keinginan’ dan ‘tiada perbuatan’ yang bisa kita dapatkan, atau sesuatu yang ‘kosong’ yang dapat kita capai. Karena dengan mengejar ‘kekosongan’ sebagai kondisi ‘kosong hampa tak ada apapun’, maka kita sama seperti orang bodoh yang meminta ‘tidak ada’. Dengan kata lain, ‘tiada bentuk’, ‘tiada keinginan’ dan ‘tiada perbuatan’ ataupun ‘kekosongan’ itu adalah kondisi tingkatan batiniah yang tidak lagi terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal duniawi yang dapat menyeret kita tenggelam dalam samudera penderitaan.

57. PERUMPAMAAN MENENDANG MULUT SESEPUH Dahulu kala ada seorang sesepuh yang kaya raya dan terhormat. Orang-orang di sekitarnya berharap dapat mengambil hati orang kaya itu, mereka semua sangat menghormatinya. Ketika sesepuh kaya itu meludah ke tanah, orang-orang yang melayaninya segera menginjak dan mengeringkan ludahnya. Ada seorang bodoh yang selalu kalah cepat menginjak ludah sesepuh ingin mengambil hati Anda pasti dengan segera itu. Oleh sebab itu dia berpikir, “Kalau menunggu menginjaknya. Saya juga ingin menginjaknya sesepuh membuang ludah ke tanah, pasti kalah tetapi setiap kali selalu kalah cepat. Sebab itu, cepat dengan orang lain. Jadi saya harus lebih dulu ketika ludah masih belum terbuang keluar dari menginjaknya sebelum dia meludahkannya.” mulut, saya mengangkat kaki dan menginjaknya, Sebab itu, ketika sesepuh akan meludah, semoga ini dapat menyenangkan hati Anda.” orang bodoh itu segera mengangkat kakinya dan menendangkannya tepat ke mulut sesepuh itu, Segala sesuatunya harus menunggu waktu yang alhasil bibir sesepuh sobek dan giginya patah. tepat. Jika waktunya belum tiba tetapi tetap Sesepuh kemudian bertanya pada orang bodoh bersikeras melakukannya, justru hanya akan itu, “Mengapa kamu menendang mulut saya?” menyusahkan diri sendiri. Karena itulah, kita harus Orang bodoh menjawab, “Kalau menunggu Anda tahu apakah waktu dan kondisi itu telah matang meludah ke tanah, orang-orang di sekitar yang atau belum.

SINAR DHARMA 95 SINAR DHARMA / 95 BERPIKIR BUDDHIS

Semua makhluk di dunia secara kompak dirasakannya. Dari semua contoh di atas akan menjawab bahwa kebutuhan paling dapat kita lihat bahwa semua orang mengejar utama dalam hidup ini adalah sebuah kebahagiaan di ujung segala usaha yang “kebahagiaan”. Dalam segala bentuk mereka lakukan. Tetapi apakah mereka benar- kegiatan sehari-hari, apa yang dilakukan benar berbahagia? setiap orang adalah mengejar kebahagiaan. Seorang pelajar tentu saja mengejar nilai- “Apakah kita berbahagia?” Pertanyaan nilai bagus. Nilai sebuah kelulusan adalah ini sangat sederhana. Uniknya, pertanyaan sebuah nilai kebahagiaan bagi dirinya. yang terdengar sangat sederhana ini akan Seorang pedagang akan selalu mengejar dijawab sangat beragam sesuai kondisi setiap transaksi yang mendatangkan uang. orang saat pertanyaan ini diajukan kepadanya. Karena dengan semakin banyaknya uang Apabila saat itu yang bersangkutan sedang yang diperoleh, semakin banyak pula yang mengejar impiannya, maka dia akan katakan bisa didapatnya dengan uang tersebut. belum bahagia, namun akan menjadi bahagia Oleh karena itu, mendapatkan uang yang satu saat ketika impiannya itu tercapai. Sedang kemudian dapat dipakainya untuk memenuhi untuk orang yang baru saja mendapatkan apa keinginan adalah sebuah kebahagiaan bagi yang diinginkannya, akan mengatakan dia saat pedagang itu. Seorang remaja yang sedang itu sangat berbahagia. Sebaliknya, apabila dia dirundung cinta akan berusaha untuk mengalami kegagalan tidak mencapai apa yang mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya. diinginkannya, dengan sedih akan mengatakan Apabila cintanya mendapatkan tanggapan bahwa dirinya tidak bahagia. Kalau memang maka kebahagiaan yang tak terhingga akan demikian adanya, apakah berarti kebahagiaan

96 SINAR DHARMA 96 / SINAR DHARMA BERPIKIR BUDDHIS

itu adalah sebuah hal yang sangat bergantung pada masih belum mendapatkan mobil, selama itu pula dia kondisi dan tidak memiliki rumus yang pasti? selalu bermimpi dan berharap dapat segera membeli mobil yang diidam-idamkan. Selama kurun waktu ini Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita hidupnya penuh dengan penderitaan mengejar yang lihat apa yang telah kita lakukan selama ini. Seringkali disebut sebagai kebahagiaan mendapatkan mobil. kita berpikir dan merasa bahwa apabila mempunyai keinginan yang bisa dikejar, maka kebahagiaan akan Ketika pada akhirnya dia telah membeli mobil itu, menyertai kita. Sebaliknya, apabila tidak mempunyai kebahagiaan tak terhinggalah yang dirasakannya. keinginan maka hidup kita akan menjadi hambar Dielus-elusnya mobil itu selama berhari-hari dan tidak berkembang. Inilah yang ada dalam seakan–akan sebuah permata tak ternilai yang pengertian sebagian besar dari kita. Kalau memang begitu lama diidam-idamkan yang sekarang telah kita berpikir seperti ini, secara tidak langsung dapat hadir di depan mata dan menjadi miliknya. Selama dikatakan bahwa kita selalu mengejar bayangan berhari-hari dinaikinya mobil itu dengan bangganya. diri kita sendiri. Ketika kita menganggap keinginan Dibersihkannya setiap hari dari segala macam adalah bayang-bayang dari kebahagiaan, maka kita kotoran seakan-akan takut mobil itu cacat, meski kemudian akan terus berusaha mengejar keinginan sedikit saja. itu. Ironisnya, bayangan itu selalu menjauhi diri kita. Sebaliknya apabila kita takut kalau tidak memiliki Setelah berhari-hari, berminggu-minggu, akhirnya keinginan, maka ibaratnya kita berlari ketakutan perasaannya menjadi netral dan mulai biasa-biasa dikejar bayangan kita sendiri. Dalam dua kondisi ini saja dengan mobilnya itu. Ledakan kebahagiaannya kita telah bertindak bodoh dengan tidak menyadari menjadi surut dan batinnya kembali netral. Sampai dari mana asal mula bayangan itu muncul. suatu ketika melihat bahwa di mobil temannya terpasang sebuah sound sistem yang mutakhir, dia Dengan berkenan menenangkan diri dan menyadari juga menginginkan mobilnya dilengkapi sound sistem kenyataan yang ada, maka takkan sulit bagi kita yang sama. Untuk ini dia harus pula rela melakukan untuk menemukan bahwa bayangan itu sebenarnya pengorbanan-pengorbanan lebih lanjut. menempel di kaki kita. Sangat dekat sekali dengan diri kita. Sehingga apabila kita mengejar dengan Akhirnya kejadian yang sama terulang kembali. penuh hasrat ataupun melarikan diri dengan rasa Dia mendapatkan apa yang diinginkannya. Sound takut, bayangan itu akan tetap ada menempel pada sistem baru di mobilnya membuatnya merasa bahagia diri kita. kembali untuk beberapa minggu atau mungkin hanya beberapa hari, sampai suatu ketika muncul Demikanlah sebenarnya keinginan kita itu lagi keinginan lainnya, seperti misalnya muncul ibarat bayang-bayang kita sendiri yang akan selalu varian mobil baru yang lebih menarik. Sekali lagi muncul apabila ada cahaya. Dalam hal ini cahaya dia akan melakukan pengorbanan-pengorbanan dan bisa kita artikan sebagai nafsu keinginan yang menambah penderitaan bagi dirinya hanya untuk mengandung loba, dosa dan moha. Nafsu keinginan pemuasan nafsu keinginan yang tiada batas. Inilah ini ada dalam diri kita, tidak bisa kita tolak dan yang disebut kondisi mengejar bayangan yang tidak berpengaruh sangat besar bagi diri kita. Tetapi akan pernah terkejar. hendaknya kita belajar menyadari bagaimana cara memperlakukan nafsu keinginan ini. Kita harus bisa Lalu kebahagiaan itu sesungguhnya ada di memahami apa yang sebenarnya berlangsung dalam mana? Sebenarnya apabila kita mau meluangkan diri kita ketika sedang mengejar kebahagiaan. sedikit waktu menengok ke dalam diri sendiri, Apakah ini sebuah hal yang sangat berharga untuk kebahagiaan itu tidak perlu dicari dengan mengejar dijalani dalam hidup kita ataukah sebuah kebodohan yang berada di luar. Yang perlu kita lakukan hanyalah yang sia-sia? mematikan lampu yang menimbulkan refl eksi bayangan itu. Dengan demikian kita tidak akan Untuk memahami hal ini, marilah kita lihat pernah dikejar atau mengejar bayangan tersebut ilustrasi berikut. Ketika seseorang menginginkan karena penyebab munculnya bayangan itu telah sebuah mobil tetapi uang yang dimilikinya tidak padam dan hilang. Lampu ini adalah nafsu keinginan cukup, maka dengan segala kemampuan yang dalam diri kita yang tidak pernah padam. Selalu saja dimilikinya dia akan berusaha mencari uang untuk muncul dan berkejaran akibat keserakahan kita mendapatkan mobil itu. Dia menabung dan melakukan yang tiada henti, kemudian berkembang menjadi segala macam pengorbanan. Segala aktivitas yang kebencian ketika keinginan itu tidak terpenuhi disenangi dan menghabiskan uang akan dikorbankan dan akhirnya melakukan hal-hal bodoh yang untuk menambah jumlah tabungannya. Selama tidak ada gunanya tanpa kita sadari. Inilah yang

SINAR DHARMA 97 SINAR DHARMA / 97 BERPIKIR BUDDHIS

membuat diri kita selalu hidup dalam penderitaan dan tiada henti. Untuk mengubahnya, mulai yang berkepanjangan karena mencari kebahagiaan sekarang harus kita tanyakan dan pahami, apakah melalui pemuasan nafsu keinginan. tindakan atau perbuatan kita selama ini sudah benar dan bermanfaat? Apakah kita akan membiarkan Tetapi apakah benar kita tidak memperoleh diri terus berputar dalam arus kebodohan dengan manfaat dari kebahagiaan sesaat yang kita alami berpegangan pada tanha (keinginan rendah) yang dalam pemuasan nafsu keinginan itu? Inilah hal yang terus mempermainkan hidup kita? Apakah kita akan kita simak bersama di bawah ini. masih ingin terus menerus mengejar sesuatu yang tidak ada batas akhirnya demi pemuasan nafsu- Kita fokuskan perhatian pada apa yang terjadi nafsu keserakahan, kebencian dan kebodohan ketika mendapatkan apa yang diinginkan. Mengapa dalam kehidupan yang panjang ini? saat itu kita bisa merasa begitu bersemangat dan berbahagia? Mengapa kita merasa demikian Semoga dengan pengertian ini kita semua melambung tinggi dan menyenangkan? Sekarang dapat menyadari kebodohan selama ini, lalu kita simak kondisi itu dengan cermat. Apakah yang memutuskan untuk segera membebaskan diri dan hilang ketika kebahagiaan itu muncul? Ah, ya... tidak lagi mempermainkan diri sendiri. Semoga kita dapat melihatnya sekarang! Keinginan yang pilihan dan usaha kita yang baru dapat membawa membebani kita selama ini telah hilang bersamaan kepada kebahagiaan yang sesungguhnya dan dengan terpenuhinya keinginan tersebut. Benar, kita permanen. Dan semoga kebahagiaan kita tidak telah berhasil menemukan proses muncul lenyapnya diganggu oleh nafsu keinginan lainnya yang lebih penderitaan dan kebahagiaan. Ketika keinginan halus dan tersamar. itu muncul, kita menderita; ketika keinginan itu tercapai, hilanglah penderitaan dan muncullah Namun, apakah dengan demikian kita tidak kebahagiaan. Namun ketika keinginan berikutnya boleh memiliki keinginan? Tidak boleh mengejar muncul, lenyaplah kebahagiaan yang sebelumnya kebahagiaan? Dari uraian di atas kita tahu bahwa dan muncullah penderitaan yang baru. Tanpa kita keinginan menjadi bahagia dengan mengejar sadari proses ini berlangsung secara terus menerus bayang-bayang di luar diri juga merupakan sebuah dalam kehidupan kita. Ah ..... alangkah bodohnya penderitaan selama kebahagiaan itu belum kita selama ini? Inilah yang disebut dalam Empat terwujudkan. Dengan kata lain, selama kita mengejar Kesunyataan sebagai sumber dukkha, yaitu nafsu keinginan untuk menjadi bahagia itu menunjukkan keinginan dalam diri kitalah yang menjadikan kita sebenarnya kita belum berbahagia. Sebaliknya, menderita. ketika kita sudah mencapai kebahagiaan maka kita berhenti mengejar keinginan, yang berarti bahwa Kenyataan ini tentu saja tidak bisa diterima ketika kita sudah tidak mengejar keinginan untuk begitu saja oleh banyak orang. Dalam pikiran menjadi bahagia maka kebahagiaan itu sudah ada seseorang yang masih dikotori oleh nafsu keinginan dalam diri kita. yang bersekutu dengan keserakahan, maka akan timbul sebuah pemikiran: “apabila tidak punya Mungkin bagi sebagian orang, ucapan “tidak keinginan maka aku akan jadi orang yang pesimis mengejar keinginan untuk menjadi bahagia” dan tidak bersemangat, juga tidak bisa berkembang adalah sulit dimengerti, pun tak tahu bagaimana dong.” Orang ini akan takut kehilangan keinginannya menerapkannya dalam kehidupan yang penuh dengan karena mengira dengan adanya keinginan maka tuntutan dan godaan keinginan-keinginan duniawi akan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. ini. Sebenarnya mudah saja memahami ucapan itu. Demikianlah apapun alasan yang dibuat karena Kalau memang ingin mengejar keinginan, kejarlah ketakutan akan kehilangan keinginan adalah hal yang keinginan yang dilandaskan pada rasa welas asih wajar bagi orang yang salah pemikirannya. Ini harus terhadap semua makhluk hidup, itulah keinginan diperhatikan dan diubah. Kita harus tahu bahwa yang akan mengantar kita pada kebahagiaan yang kemajuan tidak bisa dicapai dengan keinginan saja takkan pernah padam yang bermanfaat bagi semua tapi harus dengan usaha. Sedang optimisme bukan makhluk. Nyalakanlah lampu yang bukan berfungsi muncul dari keinginan tetapi dari pengetahuan dan merefl eksikan bayangan kita, melainkan lampu kebijaksanaan akan apa yang akan dicapai di masa yang menembus kegelapan yang membimbing para depan. makhluk untuk juga menemukan dan menyalakan lampu kebijakan serupa di dalam diri masing- Bukan hal yang mudah bagi diri kita untuk masing. mengubah hal ini karena telah begitu lama kita dipengaruhi dan menggantungkan hidup kita pada Semoga semua makhluk yang tersadarkan nafsu keinginan. Kita mendedikasikan hidup untuk mampu hidup bahagia. Semoga semua makhluk memuaskan nafsu keinginan kita yang sangat beragam hidup berbahagia . 98 SINAR DHARMA

98 / SINAR DHARMA JEJAK AGUNG

Bicara tentang Shaolin, setiap orang pasti tahu bukan karena reputasi pencapaian Dharma Yang tentang ketenaran ilmu bela dirinya, dengan jurus- Ariya miliki, siapa lagi yang berhak menerimanya?” jurus kungfu mempesona yang diperagakan oleh para Pangeran Punyatara juga memberi jawaban bhiksu Buddhis. Konon, kungfu Shaolin ini berasal yang sama. Raja merasa sangat puas mendengar dari YA. Bhiksu Bodhidharma, yang juga dikenal penjelasan kedua pangeran, ini mengindikasikan sebagai pendiri Buddhisme Chan (Zen) Tiongkok. bahwa dana persembahannya sudah tepat sekali. Siapakah sebenarnya Bodhidharma? Bagaimana fi gur Bagi Prajnatara sendiri, ini adalah jawaban yang ini menaburkan benih metode ajaran Chan hingga tidak pada tempatnya, namun beliau menyadari ini tumbuh subur dan berpengaruh besar terhadap adalah hal yang wajar karena tidak ada yang sanggup perkembangan Buddhisme Tiongkok? menangkap maksud sebenarnya dari pertanyaannya. Berikut di bawah ini mari kita simak kisah Saat raja dan dua pangeran masih terbuai dalam perjalanan fi gur Bodhidharma sebagaimana tercatat kepuasan dari apa yang mereka pikir sebagai dalam Jingde Chuandeng Lu (Catatan Transmisi jawaban yang tepat, tiba-tiba Pangeran Bodhitara Lentera era Jingde). Kisah-kisah beliau juga angkat bicara. dikompilasi dari Wudeng Huiyuan (Kompilasi Lima “Ini adalah mustika duniawi, belum pantas Lentera), Lidai Fabao Ji (Catatan Permata Dharma disebut sebagai yang terunggul. dari Generasi ke Generasi), dan Zutang Ji (Antologi Di antara semua mustika, mustika Dharma adalah Aula Sesepuh). yang terunggul. Ini adalah cahaya duniawi, belum pantas disebut Pangeran Bijak dari Kanchipura sebagai yang terunggul. Cuplikan kisah kita awali dari perjalanan Bhiksu YA. Prajnatara mencari murid penerus. YA. Prajnatara, sekitar abad ke 5 M, yang sedang melakukan perjalanan mencari murid penerusnya, tiba di Kanchipura, ibukota kerajaan Pallava di India Selatan. Kedatangannya disambut dengan penuh hormat oleh raja, seorang umat Buddha yang tulus. Tidak saja haus akan wejangan Dharma dari YA. Prajnatara, raja bahkan telah mempersiapkan salah satu pusaka kerajaan yang sangat berharga sebagai dana persembahan. Akan tetapi, Bhiksu Prajnatara berkunjung ke Kanchipura bukan demi pusaka duniawi. Prajnatara yang telah banyak memberi bimbingan kepada para siswa, sedang mencari permata yang sejati, yakni seorang siswa penerus silsilah ajaran pencerahan langsung yang diturunkan dari Buddha Sakyamuni. Pusaka kerajaan yang disiapkan oleh raja adalah sebutir mutiara yang tak ternilai harganya. Saat raja memberi dana persembahan mutiara ini, tiga pangeran turut menyaksikannya. Ketiga pangeran itu adalah Chandravimalatara, Punyatara dan Bodhitara. Setelah menerimanya, Prajnatara bertanya kepada tiga pangeran itu, “Lihatlah, mutiara yang memancarkan cahaya gemilang dan berwujud bulat sempurna ini, apakah ada mustika lain di dunia ini yang dapat mengalahkannya? Pangeran Chandravimalatara segera menjawab, “Mutiara ini pastilah yang tertinggi nilainya di antara 7 permata. Tak diragukan lagi, seandainya

SINAR DHARMA 99 SINAR DHARMA / 99 FIGUR BUDDHIS

Di antara semua cahaya, cahaya singkat, tetapi Prajnatara memastikan kebijaksanaan adalah yang terunggul. telah menemukan apa yang dicari selama Ini adalah kegemilangan duniawi, ini, sebutir mutiara yang sejati. Namun belum pantas disebut sebagai yang berhubung belum matangnya kondisi terunggul. karma saat itu, momen yang sangat Di antara semua kegemilangan, menentukan dari hubungan guru dan murid kegemilangan batin adalah yang ini dibiarkannya mengalir begitu saja. terunggul.” Bodhitara lalu melanjutkan, Pewaris Mata Dharma Sejati “Kegemilangan cahaya mutiara Waktu terus berlalu. Tidak lama tidak bisa memancarkan cahayanya kemudian seantero kerajaan dikejutkan sendiri, ia harus mengandalkan cahaya dengan berita kemangkatan raja. Sudah kebijaksanaan. Setelah mengenalinya menjadi rahasia umum bahwa kemangkatan melalui cahaya kebijaksanaan baru raja yang tiba-tiba biasanya akan diikuti dapat mengetahui ini sebagai mutiara. dengan hembusan desas-desus tentang Setelah tahu sebagai mutiara, baru siapa yang berhak menjadi penerus tahta. bisa menganggapnya sebagai mustika. Desas-desus ini mungkin sangat menarik Memahaminya sebagai mustika, namun bagi setiap warga kerajaan, tetapi tidak mustika itu sendiri tidak merasakan bagi Bodhitara. Kemangkatan raja justru sebagai mustika. Mengetahuinya sebagai semakin menyadarkan dirinya tentang mutiara, namun mutiara itu sendiri tidak hukum ketidakkekalan. Persaingan dalam merasakan sebagai mutiara. Mutiara yang berebut tahta menjadi hal yang terasa tidak menyadari diri sebagai mutiara, harus hambar dan ilusif. Bodhitara memilih mengandalkan mutiara kebijaksanaan untuk menyendiri dan larut dalam untuk mengenalinya sebagai mutiara keheningan meditasi. Kesadaran meditatif duniawi. Mustika yang tidak menyadari terus berlangsung hingga tujuh hari. diri sebagai mustika, harus mengandalkan Bangkit dari tempat duduknya, Bodhitara mustika kebijaksanaan untuk memahami melangkah dengan mantap menuju tahta mustika Dharma. yang lain. Ya, Bodhitara melangkah ke Karena guru memiliki pencapaian kehidupan tanpa rumah, mencari tahta Dharma, maka mustika itu pun muncul. sejati yang bersemayam di dalam batin, Para makhluk hidup yang memiliki batin yaitu kesadaran sempurna tanpa noda jalan spiritual, demikian juga mustika – kebahagiaan Nirvana. Ia lalu memasuki batinnya.” pesamuan Sangha menjadi bhiksu. Jawaban dari Bodhitara seketika itu Setelah ditahbiskan, YA. Prajnatara juga langsung dipuji oleh Prajnatara. berkata, “Engkau telah menembus Prajnatara merasa telah menemukan pemahaman Dharma secara intuitif. orang yang sedang dicarinya. Prajnatara Dharma berarti penembusan luhur, lalu berkata, “Pangeran memahami sekarang engkau bernama Dharma.” pandangan tentang mutiara, tentu juga Demikianlah Bodhitara dari seorang dapat memahami pandangan tentang pangeran yang menikmati kelimpahan perwujudan.” harta dan tahta, kini menjadi seorang Untuk menguji lebih jauh kemampuan bhiksu yang bersahaja, yang puas dengan Bodhitara, Prajnatara lalu melanjutkan, segala bentuk kesederhaan namun bahagia “Di antara semua hal, apakah yang secara spiritual. Kini ia adalah seorang merupakan ketanpa-wujudan?” Bodhitara praktisi sejati dengan identitas baru, segera menyahut, “Ketanpa-wujudan Bodhidharma - ia yang telah menembus tidak muncul di antara semua benda.” pemahaman pencerahan. “Di antara semua hal, apakah yang YA. Prajnatara adalah guru pewaris tertinggi?” “Di antara semua hal, manusia ke-27 metode pencerahan langsung. Kini adalah yang tertinggi.” tiba saatnya mewariskan garis silsilah “Di antara semua hal, apakah yang ini kepada Bodhidharma: “Tathagata teragung?” “Di antara semua hal, hakikat mewariskan Mata Dharma Sejati ini kepada Dharma adalah yang teragung.” YA Maha Kasyapa, demikian silsilah ini terus Meski tanya jawab itu berlangsung diwariskan turun temurun hingga aku. Kini

100 SINAR DHARMA 100 / SINAR DHARMA FIGUR BUDDHIS FIGUR BUDDHIS

aku mewariskannya kepadamu. Dengarkanlah sajak ini: Landasan batin melahirkan berbagai benih, mengatakan bahwa Buddha bersemayam dalam diri Karena fenomena maka muncullah makna kita, untuk apa mencarinya di luar, lalu berbicara prinsipil. tentang hukum karma atas perbuatan baik dan buruk, Buah telah matang bodhi pun telah sempurna, semua ini hanyalah karangan-karangan dari orang yang Bunga-bunga bermekaran di atas dunia.” sok pintar!” Raja lalu memberi titah bahwa pejabat- Menerima jubah dan mangkok patra sebagai pejabat dan kerabat raja terdahulu yang menganut simbol pewaris Dharma, kini, Bodhidharma adalah agama Buddha akan dipecat semua. pewaris Dharma sejati generasi ke-28. Bodhidharma Begitulah, karena nilai-nilai ajaran Buddha yang lalu bertanya pada sang guru, “Setelah mewarisi suci dan halus memang tidak mudah dipahami Dharma, di manakah aku harus melaksanakan tugas oleh segelintir orang. Ini tentu kembali membuat penyebaran Dharma ini?” Bodhidharma prihatin. Beliau tahu bahwa ada dua “Meskipun telah mewarisi Dharma, engkau belum orang muridnya memiliki jodoh karma dengan saatnya untuk bepergian jauh, tetaplah tinggal di raja, maka sengaja bertanya, “Sehelai daun telah sini. Baru setelah kemangkatanku selama 67 tahun, menghalangi ruang angkasa, siapa yang sanggup berangkatlah ke negeri Zhendan (Tiongkok). Sebarkan menyingkirkan daun itu?” Salah satu muridnya, obat Dharma agung, ajarkan langsung kepada orang Zongsheng, mengajukan diri untuk mengemban tugas yang berakar kebijaksanaan tinggi, jadi janganlah ini, tetapi ditolak Bodhidharma. Namun karena merasa pergi terlalu cepat karena malah dapat membuat sanggup, secara diam-diam Zongsheng mengunjungi ajaran Buddha merosot seketika.” raja. Ternyata raja tidak serta merta dapat menerima kata-kata Zongsheng. Maka dalam situasi yang genting Menaklukkan Pandangan Sesat ini, Bodhidharma yang sudah tahu akan kegagalannya, Untuk sementara waktu Bodhidharma mengajar segera mengutus muridnya yang lain, Parati, untuk Dharma di tanah kelahirannya. Pada masa itu, membalikkan situasi. selain Bodhidharma, terdapat dua orang guru yang Dengan ditopang kekuatan batin sang guru, cukup menonjol, yakni Buddhasena dari Kashmir dan Parati lalu terbang ke atas angkasa dan mendarat Buddhasanta. Konon Buddhasena dan Bodhidharma di hadapan raja. Raja yang masih sedang berdialog sama-sama belajar meditasi dari aliran Sarvastivada, dengan Zongsheng, terperanjat melihat kedatangan namun setelah bertemu dengan Prajnatara, mereka Parati yang mengendarai awan. Raja bertanya, “Yang menjadi praktisi Mahayana. Sedangkan Buddhasanta datang ini sesat atau lurus?” Parati menjawab, “Aku dikisahkan telah membuat ajaran terpecah-pecah tidak bermasalah dengan lurus atau sesat, tetapi aku menjadi 6 aliran pandangan. Bodhidharma yang datang untuk meluruskan apa yang telah disesatkan. merasa prihatin atas kondisi ini, memutuskan Bila pikiran raja lurus, maka [tidak akan melihat] aku untuk meluruskan pandangan-pandangan ekstrem sebagai lurus atau sesat.” Parati kemudian dengan tersebut. piawai menjelaskan makna Dharma kepada raja, hingga Dengan menggunakan kekuatan batin, raja merasa kagum. Merasa penasaran, raja bertanya, Bodhidharma mengunjungi pusat vihara setiap aliran “Kemampuan berbicara anda sungguh hebat, siapakah itu dan menaklukkan satu demi satu guru-guru 6 guru anda?“ Parati menjawab, “Guruku adalah paman aliran itu hingga mereka kembali ke jalur Dharma dari Yang Mulia sendiri, Bodhidharma.” Raja kembali sejati. Seketika itu popularitasnya menyebar ke terperanjat. Sungguh tidak menyangka sama sekali, ia seluruh India. Selama 60 tahun membabarkan disadarkan oleh seorang bhiksu yang tidak lain adalah Dharma di India selatan, sungguh banyak orang yang murid dari pamannya sendiri. Dengan penuh penyesalan dibimbingnya memasuki kehidupan monastik. raja berkata, “Sungguh menyesal setelah naik tahta, Selanjutnya satu kabar yang mencemaskan tindak-tandukku jauh dari moralitas dan terperosot ke kembali muncul menghantui eksistensi ajaran pandangan sesat, bahkan telah melupakan pamanku Buddha, terutama yang dapat mengancam sendiri.” Lalu raja memberi titah untuk mengundang keberlangsungan Sangha. Kabar baru yang pamannya, Bodhidharma, ke istana. Setelah bertemu berhembus itu adalah tentang naiknya raja baru. dengan Bodhidharma, raja menangis dan meminta Raja tidak tertarik dengan ajaran Buddha bahkan maaf atas kesalahannya selama ini. Seketika itu juga cenderung mengkritiknya. “Leluhurku mempercayai tata tertib Buddha sasana dikembalikan ke situasi agama Buddha yang membuat mereka terperosot ke sebagaimana mestinya dan disokong penuh oleh raja. jalan sesat. Akibatnya usia mereka tidak panjang, Tidak lama setelah itu, Bodhidharma merasa nasib mereka juga tidak begitu baik. Doktrinnya kondisi karmanya telah matang untuk berkunjung ke

SINAR DHARMA 101 SINAR DHARMA / 101 FIGUR BUDDHIS

Buddha. Liang Wudi menjauhi kehidupan seksual dan menghindari makan daging, bahkan empat kali melepas tahta untuk menjadi bhiksu, tetapi selalu dimohon kembali ke istana oleh para menteri. Rasa antusiasnya terhadap Buddha Dharma sangat besar, sehingga bila ada kabar tentang bhiksu dari India, dengan senang hati akan menyambutnya. Pertemuan Liang Wudi dengan Bodhidharma adalah sebuah kisah yang sangat terkenal. Setibanya di ibukota, Jianye (sekarang Nanjing), Liang Wudi yang sudah tidak sabar untuk bertukar pikiran tentang ajaran Buddha segera menyambut Bodhidharma. Liang Wudi membuka dialog dengan bertanya, “Ajaran apa yang akan guru bawakan untuk membimbing para makhluk hidup?” Bodhidharma menjawab, “Tidak ada satu kata pun yang diajarkan.” Bagi Liang Wudi, mungkin ini satu jawaban yang terdengar tidak lumrah. Kondisi Buddhisme Tiongkok. Beliau pun berziarah ke stupa gurunya, pada masa itu lebih menitikberatkan pada agama setelah itu berpamitan dengan kerabat dan raja. Buddha yang konseptual, kata-kata Bodhidharma ini Bodhidharma memberi nasihat, “Berbuatlah seperti menegaskan hal itu. Liang Wudi kemudian kebajikan dengan sungguh-sungguh, dan sokonglah melanjutkan, “Semenjak naik tahta, aku telah Triratna. Kepergianku kali ini tidak terlalu lama, banyak membangun vihara, menyalin kitab suci dan aku akan kembali setelah 9 tahun.” Raja merasa mengesahkan orang memasuki pesamuan Sangha. sangat sedih, sambil menitikkan air mata ia berkata, Pahala apa yang akan aku dapatkan?” “Seburuk apakah negeri ini, dan apa bagusnya Bodhidharma: “Tidak ada pahala” negeri seberang? Namun bila guru memiliki jodoh Liang Wudi: “Mengapa tidak ada pahala?” karma dengan negerti tersebut, maka saya juga Bodhidharma: “[Perbuatan] ini hanya tidak dapat menghalanginya. Mohon jangan menghasilkan buah karma kelahiran di alam dewa melupakan tanah air sendiri, setelah tugas selesai dan manusia, yang mana masih memiliki benih semoga dapat segera pulang kembali.” Raja lalu kebocoran (asrava), bagaikan bayangan yang menyiapkan semua keperluan, bersama dengan para mengikuti wujud, meskipun tampak ada tetapi menteri, mereka mengantar Bodhidharma menuju tidaklah nyata.” tempat pemberangkatan. Dari sinilah Bodhidharma Liang Wudi: “Lalu bagaimana baru disebut mengambil keputusan yang sangat menentukan karir pahala sejati?” barunya, menebarkan Dharma di negeri timur jauh, Bodhidharma: “Kebijaksanaan suci adalah Tiongkok. sempurna menakjubkan, entitasnya sendiri bersifat sunyata, tidak bisa mendapatkannya. Berlayar ke Tiongkok Pahala demikian tidak didapatkan dari perbuatan Tahun kedatangan Bodhidharma tidaklah diketahui duniawi.” dengan pasti. Ada beberapa versi yang berbeda. Liang Wudi: “Apakah kebenaran arya (suci) yang Periode yang mendekati adalah sekitar tahun pertama?” 527. Dengan menempuh jalur laut, Bodhidharma Bodhidharma: “Semua kosong belaka, pada mendarat di wilayah Nanyue (sekarang Guangzhou) dasarnya tidak ada orang suci.” dan disambut oleh pejabat setempat, Xiao’ang. Liang Wudi: “Kalau begitu siapakah yang di Xiao’ang melaporkan kedatangan Bodhidharma hadapanku ini?” kepada Kaisar Wudi (464-549). Di era yang disebut Bodhidharma: “Aku tidak kenal.” Dinasti Utara Selatan ini, Kaisar Wudi dari Dinasti Jawaban Bodhidharma itu disambut dengan sikap Liang (dinasti di wilayah selatan) dikenal sebagai dingin oleh Kaisar Liang Wudi. Bodhidharma sadar penganut agama Buddha yang taat dan gencar mempromosikan agama Buddha. Sebelumnya Kaisar Wudi (Liang Wudi) adalah seorang terpelajar yang sangat menguasai ajaran Konfusius. Selama menjadi kaisar, karena banyaknya tekanan permasalahan negara membuatnya menjadi penganut agama

102 SINAR DHARMA 102 / SINAR DHARMA FIGUR BUDDHIS FIGUR BUDDHIS

bahwa kaisar memang tidak akan mengerti. Tetapi dengan jawaban itu Bodhidharma ingin menunjukkan bahwa semua tahun 495 M atas sumbangan dana dari Kaisar kemelekatan itu harus didorong ke jalan tengah. Apa yang Xiao Wendi kepada Bhiksu Buddhabhadra merupakan kemelekatan pada konseptual harus dihadapi ini telah berusia kurang lebih 20-an tahun. dengan yang tanpa konseptual. Begitulah Bodhidharma Tidak jauh dari Vihara, menuju puncak meniadakan apa yang dipandang kaisar sebagai eksis. Wuru, ada sebuah gua yang teduh dan jauh Karena kondisi jodoh karma itu belum matang, Bodhidharma dari keramaian. Di sinilah Bodhidharma lalu meninggalkan kota Jianye menuju ke wilayah utara, duduk bermeditasi menghadap dinding batu yakni Dinasti Wei Utara. Konon dikisahkan bahwa dalam selama 9 tahun. Orang-orang menjulukinya perjalanannya, Bodhidharma menggunakan sebatang rumput “Brahmana yang bermeditasi menghadap alang-alang sebagai rakit untuk menyeberangi sungai, dikenal dinding batu”. Bodhidharma berasal dengan istilah “menyeberangi sungai dengan sebatang alang- dari kasta Ksatria, sedang penyebutan alang”. Ketenaran kisah ini bahkan banyak muncul di tangan- Brahmana di sini sebenarnya merupakan tangan pelukis dari masa klasik hingga kini. kebiasaan orang Tiongkok memanggil setiap Dinasti Liang sendiri terdapat seorang bhiksu yang orang keturunan India sebagai Po Luo Men sangat bijak bernama Baozhi. Kaisar Liang Wudi sering (Brahmana). meminta nasihat dari beliau. Saat pertemuan kaisar dengan Bodhidharma, bhiksu Baozhi sedang melakukan retret, Pewaris Dharma Pertama di Tiongkok sehingga tidak sempat ikut serta dalam pertemuan tersebut. Pada saat itu, ada seorang pemuda Sekembalinya dari retret, beliau bertanya pada Kaisar, terpelajar dari kota Luoyang bernama “Kabarnya ada bhiksu yang datang dari India, di manakah Shen’guang. Ia menguasai Taoisme dan orangnya?” Konfusianisme, pun sering mendiskusikan Kaisar menjawab, “Sudah pergi ke wilayah Wei sejak ilmu-ilmu fi lsafat. Namun setelah kemarin”. Baozhi sangat menyayangkan sambil bergumam, mempelajari Buddhisme, merasa ajaran “Kaisar melihat tapi bagaikan tidak melihat, bertemu tapi Buddha lebih memberinya kepuasan secara bagaikan tidak bertemu.” Kaisar merasa heran, lalu bertanya, spiritual, maka ia meninggalkan kehidupan “Memangnya siapa orang ini?” Baozhi menjawab, “Dia adalah seorang Avalokitesvara, pewaris corak batin sejati dari Buddha!” Mendengar jawaban ini, kaisar merasa sangat menyesal. Kaisar lalu mengutus Zhao Guangwen untuk membawa kembali Bodhidharma. Namun Bhiksu Baozhi menghalanginya, “Tidak hanya Zhao Guangwen saja yang tidak sanggup membawanya kembali, mengerahkan semua orang di negeri ini pun tidak akan dapat membawanya kembali.” Demikianlah meskipun Liang Wudi adalah seorang umat Buddha yang taat, tetapi gagal menjalin jodoh karma dengan Bodhidharma, hanya karena kemelekatannya pada pandangan pribadi.

Menetap di Vihara Shaolin Ketika tiba di Luoyang, ibukota kerajaan Wei Utara, tidak banyak yang tertarik dengan kedatangan Bodhidharma, karena saat itu reputasi guru meditasi tidak setinggi guru ceramah. Lebih-lebih, bagi kaum cendikiawan Buddhis, mereka lebih senang dengan topik Dharma yang bersifat samskrta-dharma (berkondisi), dengan demikian ceramah Dharma adalah satu agenda yang selalu ramai dikunjungi. Ditambah lagi, masa-masa ini sedang gencarnya kegiatan penerjemahan Sutra, hingga antusiasme dari pembelajaran Dharma sangat terkonsentrasi pada pemahaman teoritis. Maka tidak heran, metode pencerahan yang ingin disampaikan Bodhidharma dari aspek pemahaman intuitif yang menuntut pelepasan kemelekatan terhadap ekstrem dualisme tidak hanya diabaikan, bahkan tidak luput dari cemoohan. Dalam situasi ini, Bodhidharma menyadari kondisi waktu yang belum tepat, sehingga beliau melanjutkan perjalanan ke Gunung Song dan akhirnya tiba di Vihara Shaolin. Saat kedatangan Bodhidharma, Shaolin yang dibangun sekitar SINAR DHARMA 103 SINAR DHARMA / 103 FIGUR BUDDHIS

tetapi tidak membuatnya menyerah sedikit pun. Dalam situasi yang dingin dan membuat badan menjadi kaku ini, Bodhidharma keluar menemui Shen’guang. “Engkau berdiri di tengah hujan salju sampai selama ini, apa yang kau inginkan?” Shen’guang menjawab, “Mohon belas kasih guru, mengajarkan pintu Dharma [yang bagaikan minuman dewata] dan membimbing semua makhluk.” Bodhidharma berkata, “Dharma yang terunggul dari para Buddha, direalisasi dari usaha keras sejak berkalpa-kalpa lamanya, mereka sanggup menahan dan bersabar terhadap segala tekanan yang tidak sanggup dilakukan orang-orang biasa. Praktik semacam ini tidaklah bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kebijaksanaan dan kebajikan rendah, pun orang yang berpikiran sombong dan masih memandang rendah orang lain. Dengan sikap ini lalu ingin menggapai kendaraan sejati hanya akan melelahkan usaha dan kerja kerasnya.” Mendengar kata-kata ini, Shen’guang lalu mengeluarkan sebilah pisau dan seketika itu juga rumah tangga dan berguru pada Bhiksu Baojing di langsung memotong lengan kirinya dan meletakkan Vihara Yongmu. di depan Bodhidharma. Melihat sikap yang tidak lagi Setelah beberapa tahun menjadi bhiksu, suatu ketika mempedulikan diri sendiri, Bodhidharma tahu bahwa Shen’guang bermimpi dikunjungi dewa yang memberi Shen’guang pastilah merupakan seorang praktisi tahunya untuk pergi ke selatan jika ingin mencapai sejati dan bersungguh-sungguh, lalu berkata, “Ketika keberhasilan dalam praktik Dharma. Keesokannya para Buddha sedang mencari jalan kebenaran, demi beliau merasakan sakit kepala yang sangat akut. Ketika Dharma mereka melupakan keberadaan fi sik mereka. gurunya ingin memberinya obat, tiba-tiba terdengar Sekarang engkau memotong lengan di depanku, nilai- suara dari angkasa mengatakan bahwa ini merupakan nilai pencarianmu terkandung dalam aspek ini.” Lalu proses regenerasi tulang kepala, bukan sakit kepala Bodhidharma memberinya nama baru, Huike. biasa. Kemudian Bhiksu Baojing melihat di kepala Huike kemudian bertanya, “Dapatkah dijelaskan Shen’guang muncul benjolan seperti lima barisan Corak Dharma [yang ditransmisikan] dari para gunung, lalu berkata, “Ini adalah pertanda baik bahwa Buddha?” Bodhidharma menjawab, “Corak Dharma engkau akan mencapai keberhasilan dalam praktik. dari para Buddha bukan diperoleh dari [penjelasan Dewa ingin engkau pergi ke selatan, ada Vihara Shaolin verbal] seseorang.” Tampaknya Huike mulai yang mana YA. Bodhidharma akan menjadi gurumu di menyadari bahwa pembebasan sejati memang harus sana.” direalisasi dari dalam batin sendiri, maka melanjutkan Setiba di Shaolin, Shen’guang mendengar bahwa pertanyaannya, “Batinku belum merasa tenang, Bodhidharma sedang melakukan penyunyian di sebuah mohon guru menenangkannya.” Bodhidharma tahu gua. Ia segera menuju ke tempat itu dan dengan sabar setelah mengatakan bahwa Dharma tidak diperoleh menunggu. Bodhidharma tahu kedatangannya, tetapi dari aspek eksternal, pastilah Huike kini sedang tidak menggubrisnya sama sekali. Dengan rasa rendah mencarinya ke dalam gejolak batinnya sendiri, hati, Shen’guang berpikir bahwa praktisi di masa lalu kemudian menjawab, “Bawalah batinmu ke sini, aku ketika mempraktikkan Dharma, mereka [sanggup] akan menenangkannya.” Huike terdiam merenung, mengorbankan diri dengan memotong dan mengambil ia terus berkutat dengan gejolak batinnya yang sumsum tulang, mengeluarkan darah demi memberi terus meloncat dari satu tempat ke tempat lain, makan orang yang haus, atau menjatuhkan diri ke bahkan mungkin saat dalam keadaan diam sekali jurang demi memberi makan harimau. Kalau praktisi di pun batin tidaklah memiliki intinya sendiri, tanpa masa lalu sanggup melakukannya, bagaimana dengan aku, tanpa diri. Setelah menyadari bahwa tidak aku? Shen’guang menyadari bahwa dalam pencarian ada batin yang memiliki entitas yang berdiri jalan spiritual, orang harus memiliki tekad dan usaha sendiri, Huike lalu berkata, “Setelah mencarinya, yang kuat. batin itu tidak ditemukan.” Bodhidharma lalu Saat itu sedang hujan salju lebat, Shen’guang berdiri berkata, “Kalau begitu, batinmu sudah ditenangkan di depan gua tanpa beranjak sedikit pun. Kebulatan olehku.” Demikianlah Huike pun menjadi murid tekadnya sudah tidak tergoyahkan, ia merasa harus Bodhidharma. mendapatkan jawaban atas apa yang dicarinya selama Selama berada di Shaolin, Bodhidharma tidaklah ini, meskipun hanya sebait kata. Salju turun semakin memiliki banyak pengikut, dalam arti murid yang lebat hingga melewati batas lutut kaki Shen’guang, secara sungguh-sungguh mempraktikkan Dharma 104 SINAR DHARMA 104 / SINAR DHARMA FIGUR BUDDHIS FIGUR BUDDHIS

yang ditekankannya tidaklah banyak. Tetapi dalam laksanakanlah. Engkau juga akan kuwariskan kasaya tugas menyemaikan corak batin sejati Buddha (jubah bhiksu) ini sebagai simbol atas kebenaran di tanah Tiongkok, Bodhidharma paham benar pewarisan ini.” Huike lalu berkata, “Mohon guru bahwa satu benih yang tertanam sudah lebih dari memberi petunjuk.” Bodhidharma lalu menjelaskan, cukup. Bagaimanakah ia akan tumbuh, semua ini “Corak Dharma diwariskan secara internal sebagai akan tergantung pada kondisi karma dari para bukti pencapaian batin. Jubah diwariskan secara praktisi di Tiongkok sendiri. Oleh karena itu, eksternal sebagai simbol penetapan metode praktik. Bodhidharma tetap memberi pengajaran teknik Karena pada masa akan datang, rasa kecurigaan meditasi kepada para siswa di Shaolin. Di samping orang semakin meningkat, mereka akan berkata: itu, karena kegiatan meditasi berlangsung alot dan aku berasal dari India, sedangkan engkau penduduk memakan waktu panjang, maka akan berakibat pada setempat, berdasarkan apa engkau dapat mewarisi ketidakseimbangan antara batin dan fi sik. Atas dasar Dharma ini, bagaimana engkau membuktikannya? ini, ia mulai mengajarkan teknik gerakan senam yang Sekarang engkau telah menerima warisan jubah bertujuan untuk menguatkan fi sik agar pelatihan dan Dharma ini, bila ada yang menentangmu, maka dapat berjalan lebih kondusif. Konon senam ini tunjukkan jubah ini dan kata-kata yang kuberikan diidentifi kasi sebagai ilmu bela diri Karipayat dari sebagai penjelasan bahwa perolehan ini tidaklah India. Dari sinilah kemudian dikenal sebagai seni bela diragukan lagi. Setelah kemangkatanku dua ratus diri alias Kungfu Shaolin. Tetapi perlu ditambahkan tahun kemudian, simbol warisan jubah ini tidak perlu di sini adalah bahwa seni bela diri Kungfu Shaolin dilanjutkan lagi. Dharma yang melingkupi seantero meskipun berasal dari lingkup monastik Buddhisme, semesta ini, sungguh banyak yang mengetahuinya, namun ia tidak mewakili secara langsung bagian dari tetapi sangat sedikit yang mempraktikkannya, sungguh prinsip pelatihan Dharma, apalagi dalam pencarian banyak yang membicarakan teorinya, tetapi sangat spiritual yang bertujuan membebaskan diri dari sedikit yang dapat memahaminya. Di antara ribuan siklus Samsara. Namun secara tidak langsung, sistem orang, ada juga orang yang merealisasikannya secara latihan fi sik yang diajarkan ini juga tidak terlepas diam-diam. Beritakanlah [Dharma] ini, dan jangan dari kombinasi prinsip ajaran Chan dengan seni bela merendahkan orang yang belum tercerahkan, karena diri. Hal ini dapat ditelusuri dari sifat Dharma yang sekali tersadarkan, mereka juga menjadi sama seperti dapat ditemukan dari semua aspek kehidupan. apa yang telah dicapai orang tercerahkan. Sekarang Setelah mengajar selama 9 tahun dan memiliki dengarkanlah sajakku ini: Aku datang ke negeri ini, beberapa murid utama, Bodhidharma merasa sudah untuk menyebarkan Dharma dan membimbing orang tiba saatnya untuk mewariskan corak batin sejati ini yang tersesat. Sekuntum bunga akan tumbuh lima kepada salah satu murid. Beliau lalu mengumpulkan helai daun, akan berbuah secara alami.” beberapa murid dan bertanya, “Coba kalian jelaskan Kemudian Bodhidharma melanjutkan, “Aku juga apa yang telah dicapai selama ini.” mewariskan kitab Lankavatara Sutra empat bab. Kitab Bhiksu Daofu menjawab, “Dari apa yang aku ini juga merupakan pintu landasan batin dari Tathagata lihat, tidak melekat pada kata-kata juga tidak yang dapat membimbing para makhluk hidup masuk mengabaikan kata-kata merupakan nilai fungsi dari ke dalam pemahaman pencerahan. Semenjak berada Dharma.” Bodhidharma berkata, “Engkau mencapai di sini, aku telah keracunan makanan sebanyak lima sisi kulitku.” kali, aku berusaha mengeluarkannya dan ketika Selanjutnya Bhiksuni Nizongchi menjawab, “Dari membuangnya ke batu, batu itu langsung retak. Padahal pemahamanku, ibarat Ananda melihat Tanah Buddha kedatanganku dari India ke sini, karena melihat di negeri Aksobhya, sekali melihatnya lalu tidak melihatnya lagi.” Bodhidharma berkata, “Engkau mencapai bagian dagingku.” Bhiksu Daoyu berkata, “Karena catur mahabhuta (empat unsur) bersifat kosong, pancaskandha (lima agregat) tidaklah eksis, maka dari pandanganku, tidak ada satu Dharma pun dapat dicapai.” Bodhidharma berkata, “Engkau mencapai bagian tulangku.” Terakhir, Bhiksu Huike melangkah ke hadapan Bodhidharma dan bersujud, lalu berdiri kembali ke posisinya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Bodhidharma berkata, “Engkau memperoleh bagian sumsumku,” kemudian melanjutkan, “Tathagata mewariskan mata Dharma sejati ini kepada Y.A Maha Kasyapa, demikian silsilah ini terus diwariskan turun temurun hingga ke aku. Kini aku mewariskannya kepadamu. Lindungi dan SINAR DHARMA 105 SINAR DHARMA / 105 FIGUR BUDDHIS

ini terdapat orang-orang yang sanggup menerima jalan yang sangat mencengangkan seantero kerajaan. Mahayana, maka aku mengarungi lautan ke sini hanya Tetapi setidaknya telah mencerminkan bahwa untuk mencari pewaris Dharma. Ada kalanya tidak Bodhidharma bukanlah seorang guru biasa. Bahkan menemukan orang yang tepat, tetapi kini aku telah Kaisar Wudi dari dinasti Liang setelah mendengar mewariskan padamu, maka tugasku telah selesai.” kabar ini pun akhirnya semakin menaruh hormat dan membangunkan tugu peringatan bagi Bodhidharma. Peti Jenazah Yang Kosong Sepatu jerami itu lalu dibawa kembali ke Shaolin Mengenai usia kehidupan Bodhidharma juga tidak sebagai objek persembahan, namun sempat dicuri diketahui dengan jelas. Dalam kitab Luoyang Qielan seseorang untuk ditaruh di Vihara Huayan di Gunung Ji tercatat bahwa beliau pernah mengunjungi Vihara Wutai, yang akhirnya juga hilang, tidak diketahui Yongning yang sangat megah, yang mana saat itu sampai sekarang. Bodhidharma sangat memuji bangunan vihara ini sambil berkata, “Sampai di usia 150 tahun ini, aku telah Benih Chan mengunjungi ke berbagai negeri, tidak pernah aku Karena lebih menekankan aspek pencerahan melihat bangunan vihara yang begitu megah.” Konon langsung melalui kekuatan kesadaran intuitif, konon beliau tidak sempat kembali ke tanah kelahirannya, Bodhidharma tidak banyak membuat karya tulis. dan setelah mangkat, beliau dimakamkan di gunung Ada beberapa tulisannya yang tidak begitu panjang, Xiong’er, Vihara Dinglin. tetapi membawakan nafas fi losofi non-dualisme yang Beberapa lama setelah kemangkatan Bodhidharma, mencerminkan karakteristik Chan. seorang utusan Dinasti Wei, Songyun, sedang melakukan Melalui Bodhidharma, benih Dharma sejati telah perjalanan kembali dari Asia Tengah. Ketika melewati diprediksi akan tumbuh subur bak bunga bermekaran wilayah dataran tinggi Pamir, beliau bertemu dengan di atas ladang subur, Tiongkok. Di Tiongkok, beliau Bodhidharma. Songyun sendiri tidak mengetahui kabar adalah Patriak Pertama yang metode ajarannya tentang wafatnya Bodhidharma, oleh karena itu tanpa dikenal dengan sebutan Chan (Meditasi). Tetapi merasa kejanggalan sedikitpun, beliau bertemu sapa istilah Chan/meditasi itu sendiri tidak cukup dengan Bodhidharma sambil menanyakan tujuannya. mewakili intisari ajarannya, karena yang ditekankan Bodhidharma lalu menjawab, “Aku sedang melakukan adalah pencerahan langsung yang harus disadari perjalanan ke barat. Kaisar dari kerajaanmu telah secara intuitif melalui berbagai aktivitas, sedangkan wafat dan digantikan oleh raja baru. Sebaiknya engkau meditasi hanya salah satu katalisator pendukung segera kembali.” Songyun segera kembali ke kerajaan yang diutamakan. Chan tidaklah benar-benar populer Wei, dan benar saja telah terjadi penggantian kaisar hingga Patriak ke-5. Setelah Patriak ke-6, Huineng, baru. Lalu beliau melaporkan kejadian ini kepada Kaisar Chan baru benar-benar menunjukkan kemekarannya baru tentang pertemuannya dengan Bodhidharma. dan tumbuh subur di antara semua tradisi yang ada. Sontak saja orang-orang yang mendengarnya merasa Lalu kemudian ia merambah ke Jepang (Zen) dan heran, bukankah Bodhidharma telah wafat dan Korea (Seon). Chan akhirnya lebih populer dengan dimakamkan di Gunung Xiong’er? Semua orang tentu nama Zen, lalu Zen dari Jepang inilah yang kemudian merasa Songyun mengada-ada, tetapi melontarkan dipopulerkan lagi ke dunia barat, sehingga tradisi kata-kata bohong dihadapan seorang kaisar tentu Chan lebih dikenal sebagai Buddhisme Zen. Zen bisa berakibat fatal. Bagaimanapun juga, Songyun yang merupakan implikasi dari perkembangan Chan tetap bersikukuh dengan apa yang dialaminya. Untuk semuanya dikembalikan pada sang penabur benih, mengobati rasa penasaran ini, akhirnya disepakati Bodhidharma. Meskipun sosoknya telah tiada, tetapi untuk membongkar makam Bodhidharma. Benar saja, semangat Zen tetap hidup dan terus berkembang di dalam peti jenazah tidak terdapat sosok sang guru, hingga sepanjang masa, karena pada dasarnya ia hanya tersisa satu buah sepatu jerami. Satu kejadian merupakan perspektif lain dari Dharma itu sendiri.

106 SINAR DHARMA 106 / SINAR DHARMA DUNIA BUDDHIS

SINAR DHARMA 107 SINAR DHARMA / 107 MOVIE AND BUDDHISM

Para pemirsa fi lm ini pasti sependapat dengan ucapan sang aktor seperti tersebut di atas, My Name is Khan tidaklah seperti fi lm-fi lm ‘love story’ dari Khan selama ini. Film yang membludak di Amerika Serikat dan Inggris ini sangat menginspirasi banyak orang. My Name is Khan membuat kita merenungkan apa sih makna beragama yang sesungguhnya? Seringkali manusia meributkan masalah agama, namun pada akhirnya selalu kembali pada satu bentuk, yaitu cinta kasih dan kemanusiaan yang tidak mengenal perbedaan agama, ras ataupun suku bangsa.

My Name Is Khan menjadi media yang memberitahukan dunia apa yang sesungguhnya terjadi pada kaum Muslim di Amerika Serikat setelah runtuhnya WTC tanggal 11 September 2001. Mereka menjadi korban fi tnah, dituduh teroris oleh polisi ataupun FBI. Tak terhitung jumlah penduduk muslim yang menjadi korban pengeroyokan atau penganiayaan. Umat Islam Amerika Serikat yang berjumlah sekitar 7 juta orang menjadi korban rasisme di Amerika Serikat, padahal mereka tak ada sangkut paut langsung dengan peristiwa 11 September itu. Meski demikian, My Name is Khan tetap sebuah kisah yang romantis. Sebagaimana kebanyakan fi lm Bollywood, fi lm ini juga diisi dengan adegan-adegan melankolis dan berakhir secara happy ending.

Film ini menceritakan seorang pemuda Muslim bernama Rizwan Khan (Shahrukh Khan) yang berasal dari Mumbai, India. Ia merantau ke San Fransisco atas ajakan adik kandungnya, Zakir. Rizwan menderita Asperger’s syndrome, sejenis penyakit autis ringan. Ia jenius, mampu menghitung angka-angka yang rumit, bisa memperbaiki nyaris semua jenis mesin, tapi kesulitan berinteraksi dengan tempat atau orang baru dan amat takut dengan warna kuning. Atas bantuan adiknya, Rizwan bekerja menjadi sales produk herbal untuk kecantikan. Ketika berjalan menawarkan produk- produknya, secara kebetulan ia berkenalan dengan seorang perawat kecantikan di sebuah salon. Perawat wanita tersebut bernama Mandira (Kajol Devgan) yang merupakan seorang janda dan memiliki seorang anak bernama Sameer.

Rizwan dan Mandira kemudian saling jatuh cinta. Setelah Rizwan menepati janji yang meluluhkan hati sang janda, Mandira bersedia menikah dengan Rizwan dan menetap di luar San Francisco. Di tempat itu mereka mendirikan usaha salon kecantikan kecil. Mandira maupun Sameer menambahkan Khan di belakang nama mereka. Keluarga ini menjadi akrab dengan tetangganya, Mark, seorang wartawan, yang tinggal bersama istrinya Sarah dan anaknya Reese. Tak pelak Reese dan Sameer menjadi kawan akrab.

Kemudian terjadilah peristiwa 11 September yang mengguncang dunia itu. Mark, tetangga mereka yang wartawan, ditugaskan meliput perang di Afghanistan. Ia terbunuh di sana. Sejak itu, sang anak, Reese, berubah menjadi memusuhi Sameer. Karena namanya, Sameer rupanya dianggap orang Afghanistan. Penduduk muslim lainnya mengalami nasib mengenaskan, seperti: toko dan rumah dirusak serta dikeroyok. Nasib paling parah diterima Sameer. Ia dikeroyok sejumlah remaja bule hanya karena kulitnya hitam. Sebenarnya Reese mencoba menyelamatkan Sameer, tapi tak berhasil. Dalam keadaan sekarat Sameer sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Rizwan sedih sekali atas meninggalnya putra tirinya yang sangat disayanginya. Sudah tentu, sang ibu, Mandira, adalah yang paling terguncang. Ia menyalahkan kematian anaknya pada Rizwan karena 108 SINAR DHARMA 108 / SINAR DHARMA MOVIE AND BUDDHISM

nama Khan dan karena ia Muslim. Tak pelak Rizwan pun dan kehidupan percintaan mereka. Dalam satu sudut diusirnya. Ia perintahkan Rizwan mengatakan kepada pandang, fi lm ini berkisah bagaimana para karakternya orang Amerika, termasuk Presiden Amerika Serikat: melakukan perjalanan untuk mengambil kembali potongan- bahwa namanya Khan, tapi ia bukan teroris (My name is potongan atau serpihan hubungan mereka lalu menyatukan Khan, and I am not a terrorist). Tanpa pikir panjang lagi, serpihan-serpihan itu kembali. Lapisan ketiga dari fi lm Rizwan bersedia melakukannya. Ia mengembara seorang tersebut, tentu, adalah bahwa cinta kasih menaklukkan diri. Dalam pengembaraan, ia berhasil menghadiri sebuah semuanya, bahwa pemikiran yang melatarbelakangi fakta acara terbuka yang dihadiri Presiden George W. Bush. bahwa hal-hal yang terjadi di dunia didasarkan atas konteks Dengan susah-payah ia coba mendekati Presiden sembari agama atau ideologi yang berasal dari belahan dunia yang terus berteriak: My name is Khan, I am not a terrorist. berbeda.... pada dasarnya adalah bahwa kebaikan dan Belum sempat teriakan itu didengar Bush, para pengawal kemanusiaan akan menaklukkan segala yang negatif di meringkusnya. Ia dicurigai sebagai teroris. Apa yang ia dunia ini,” jelas Khan. alami kemudian sungguh menyakitkan: ia dimasukkan ke ruangan bersuhu panas, lalu dipindah ke ruangan yang “Aku tidak pernah berkata seperti ini sebelumnya, amat dingin. Berbagai siksaan harus ia terima. Akhirnya namun ‘My Name is Khan’ adalah Buddhis dalam Rizwan dibebaskan karena tak terbukti sebagai teroris. Itu pendekatannya ketika kamu berbicara mengenai kebaikan juga berkat bantuan tiga wartawan India. dan kemurahan hati…,” lanjutnya. Sungguh indah sekali bahwa kisah fi lm yang sama sekali tidak menyinggung Nama Rizwan kemudian melambung menjadi pahlawan tentang agama Buddha, justru malah memberikan di televisi karena menyelamatkan penduduk sebuah desa pesan-pesan yang bersifat Buddhisme. My Name is Khan di Georgia yang diterjang banjir. Kebetulan penduduk desa mengajarkan pada kita tentang toleransi dan cinta yang itu orang kulit hitam dan sama sekali tak memperoleh melampaui batas-batas agama. Film ini menyajikan bantuan atau pertolongan dari mana pun, termasuk dari banyak sekali pesan moral dan kemanusiaan, bahwa semua pemerintah. Setelah ramainya berita di televisi, bantuan perbedaan itu menjadi semu ketika dihadapkan pada datang dari orang-orang muslim yang dikoordinasikan cinta kasih. Melalui bahasa fi lm, Rizwan dan Mandira telah Haseena dan suaminya, Zakir. berusaha menjembatani hubungan Islam dan Hindu yang saling mencurigai dan membenci. Khan sebagai seorang Akhirnya polisi menangkap para remaja yang membunuh Muslim juga secara tulus membantu membangun gereja anak Mandira, berkat kesaksian Reese yang terus tersiksa yang rusak akibat banjir dan para penduduk kulit hitam oleh rasa bersalah atas tragedi itu. Setelah itu, Mandira yang beragama Kristen. Film ini membuat kita berpikir pun mencari Rizwan ke Georgia. Mereka berdua menghadiri ulang tentang segala sikap kefanatisan yang semu. sebuah acara pertemuan Presiden Barack Obama yang baru terpilih menggantikan George Bush, dengan para Rizwan selalu mengingat pesan ibunya, bahwa di dunia pendukungnya. “Namamu Khan dan kau bukan teroris ini hanya ada dua macam pribadi, orang baik dan buruk, (Your name is Khan and you are not a terrorist),” ujar apa pun agama dan sukunya. Kebaikan itu mengatasi Obama kepada Rizwan di hadapan ribuan hadirin. Rizwan semua perbedaan. Selain itu fi lm ini juga menyebarkan telah membuktikan janjinya dan menunjukkan bahwa tak sebuah ketegasan bahwa Islam juga adalah agama yang semua Muslim itu teroris. penuh dengan cinta kasih dan damai, Islam bukan agama teroris. Selain pesan toleransi, fi lm ini juga menyajikan “Di samping kisah cinta, di fi lm ini terdapat kejadian nasihat indah tentang bagaimana melepas dendam dan nyata dan itu adalah peristiwa 11 September dan amarah, serta menerima kenyataan yang ada. Ini adalah dampaknya pada kehidupan personal pada orang-orang salah satu unsur penting ajaran Buddhis yang ada dalam yang sepenuhnya tidak berhubungan dengan peristiwa fi lm Khan ini. Kesetiaan dan ketulusan Rizwan benar-benar tersebut. Film ini bercerita tentang bagaimana peristiwa memberikan pencerahan pada kita semua, sampai kita tak itu mengubah hidup mereka dan juga dampak bagi keluarga kuasa menahan air mata. SINAR DHARMA 109 SINAR DHARMA / 109 SUDUT PUBLIK SMS ANDA Kata Bijak, Ucapan, Renungan, SMS ke 081331789009

Apa yang kita petik sesuai dengan tanaman yang kita tanam. miliki ini untuk padamnya nafsu dan menjadi sempurna.(Nina Bahagia atau menderita adalah fenomena yang akan terus berlalu Halim) bagaikan roda yang terus berputar, jadi hadapilah dengan sabar, tabah tanpa perasaan marah dan iri hati. (B. Tejanando) Orang yang pikirannya diliputi keinginan-keinginan tak akan pernah merasa puas dan sempurna. Walau harta Kita banyak belajar keluhuran dari penderitaan, bukan dari melimpah dan fi sik sehat tetap saja merasa kurang. Mulailah kesenangan, kita menemukan kebahagiaan juga belajar dari merasa puas dan berterima kasih. (Putu Supartana) penderitaan, bisa jadi bagi mereka yang tak mau menyadari penderitaannya tak akan menemukan kebahagiaan dalam Seindah kata setapak dosa seribu kasih sejuta cinta yang hidupnya. (B. Tejanando) membawa kehidupan menjadi bahagia namun kehidupan ini akan lebih bahagia jika kita mengenal, mendengar dan Dia yang tahu hanya tersenyum dan tidak berbicara; dia mempraktikkan Dhamma ajaran Sang Buddha. (Dwi, Vihara sedikit tahu, sedikit berbicara; tapi dia yang banyak berbicara Berkah Utama) sesungguhnya tidak tahu apa-apa. (B. Tejanando) Kawan baik adalah mimpi yang dirindukan siapapun. Seorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui Kawan baik adalah emas yang berkilau selamanya. Kawan baik kesalahannya, cukup berani membetulkan kesalahannya, karena adalah jodoh bergandengan selamanya. Kawan baik adalah lebih baik salah dari pada tidak pernah berbuat apa-apa….. jalan yang makin dijalani makin terang. Kawan baik adalah kesalahan walaupun kecil tetap memberikan pelajaran yang harta berkah yang tidak ada batasnya. (Aryadewi) berarti. (Eko Kartio) Tidak ada cinta yang menyakitkan selama diaplikasikan Sukses tidak terletak pada apa yang dicari, sukses tidak dengan benar. Cintailah diri anda, orang lain, makhluk lain terletak pada apa yang dimiliki. Mereka yang memberi pelayanan dan lingkungan di sekitar anda dengan benar. (HG) terbaik untuk kepentingan orang banyak, ia patut disebut orang sukses. (Ongko Digdojo) Perenungan! (Bagi perumah tangga). Di saat kamu ingin melepaskan seseorang ingatlah pada saat kamu ingin Pola negatif dan positif hanyalah ada di pikiran kita semata. mendapatkannya. Di saat kamu mulai tidak mencintainya…. Sampah yang pada umumnya dianggap orang hal negatif adalah Ingatlah saat kamu pertama jatuh cinta padanya.. Di suatu berkah bagi pemulung atau tukang tanaman. Kesulitan saat kamu mulai bosan dengannya…. Ingatlah selalu saat dianggap peluang bagi pengusaha sukses. Bahkan kesakitan dan terindah bersamanya…. Di saat kamu ingin menduakannya penderitaan merupakan pencerahan bagi sebagian orang. Jadi …. Bayangkanlah jika dia selalu setia .. Saat kamu ingin adakah negatif dan positif? Anda yang memutuskan! (HG) membohonginya… Ingatlah di saat dia jujur padamu… Maka kamu akan merasakan artinya dia untukmu…. Jangan sampai Musim panas menyenangkan, hujan itu menyegarkan, angin di saat dia sudah tidak di sisimu baru kamu menyadari semua membangkitkan semangat, salju membawa kegembiraan; tidak arti dirinya untukmu.. ada yang namanya cuaca buruk, hanya ada bermacam-macam jenis cuaca yang baik. (Billi P.S.Lim) Kesabaran kita ‘diuji’ oleh pengalaman-pengalaman tak menyenangkan yang datang pada kita, keberanian kita Belajarlah keikhlasan dari matahari dan bulan. Sang matahari ‘diuji’ dengan kesadaran untuk bertanggung jawab atas memberikan sinarnya untuk manusia di bumi tanpa sedikitpun apa yang telah kita perbuat melalui indera-indera.. tak ada meminta balasan. Demikian juga sang bulan yang masih mau kata terlambat untuk memperbaiki diri dan mengembangkan membagikan sinar yang diberikan matahari kepada manusia di kualitas batin, lakukanlah dengan lembut dan baik hati. May malam hari. Matahari dan bulan selalu mau berbagi dengan ikhlas. all being be happy. (Bima) Kepercayaan itu mahal harganya. Bahkan tak terbayar Tenangkanlah diri sebelum mendengar. Pikirkanlah dengan oleh harta apa pun. Jadilah makhluk yang terpercaya, bahkan seksama sebelum bertindak. Belajarlah dengan tekun sebelum nilai dari berlian pun tak sebanding dengan dirimu. ( HG) bersikap. Berbagilah sebelum melayani dan memimpin. Dan pimpinlah diri sendiri sebelum anda memimpin orang lain. Tanpa kebijaksanaan, arah perjalanan spiritual kita hanya (B.Tejanando) akan berputar-putar di satu tempat dan kita bahkan tidak menyadarinya. Alangkah pentingnya kita dapat menyelami Banyak orang telah sampai pada jalan kebenaran tapi Dhamma warisan Sang Guru dengan menyadari pengalaman mereka baru hanya melihat jalan itu dari sisi seberang, belum batin sendiri dari meditasi, bukan tenggelam di lautan Dhamma menapakinya. Ada yang sudah dapat melepas kehidupan awam tanpa sempat menjadikannya sebagai rakit untuk merasakan dan menjadi bhikkhu tapi kembali pada kehidupan awam, bahkan kebahagiaan sejati, serta melupakan cinta dan belas kasih sedikit demi sedikit melupakan praktik paramattha Dhamma. yang telah diteladani Sang Buddha, Guru junjungan kita. Mari Tidakkah itu sia-sia? Jika dalam kehidupan ini kita telah bertemu kita praktikkan Dhamma dengan ketulusan dan semangat ajaran yang demikian komplet dan sempurna hendaknya dengan keyakinan. (Nina samarinda) kesadaran menjaganya layaknya pusaka yang sangat, sangat berharga. Melatih ketidaksempurnaan jasmani dan batin yang kita 3 hal yang tidak pernah kembali: waktu, perkataan dan 110 SINAR DHARMA 110 / SINAR DHARMA TUTUR MENULAR

Ada seorang anak laki-laki memelihara seekor Ketika anda ingin orang lain melakukan kura-kura kecil. Pada suatu hari di musim dingin sesuatu sesuai kehendak anda, saat mengubah yang sangat menggigil, anak laki-laki itu ingin agar pandangannya, ingat, jangan menggunakan cara kura-kura itu memunculkan kepalanya. Meski telah ofensif, namun berikan perhatian dan kehangatan, berusaha sebisanya, namun tetap saja dia gagal. cara ini seringkali jauh lebih efektif.

Dia mencoba memukul kura-kura itu dengan tangannya, mengetuknya dengan tongkat… tapi tak peduli bagaimana dia memukul dan mengetuknya, kura-kura itu tetap saja diam tak bergerak. Dia menjadi kesal dan seharian mencibirkan bibirnya yang mungil, terlihat jelas kalau dia sangat tidak gembira.

Kemudian kakeknya melihatnya. Sambil tertawa, sang kakek membantunya meletakkan kura-kura kecil itu di atas perapian. Tak berselang lama, kura- kura yang merasakan adanya kehangatan, pelan- pelan mulai memunculkan kepala, empat kaki dan ekornya.

Seorang pemilik restoran bertanya pada jauhkan dari anak kecil. Jatuhkan ke arah orang karyawannya, “Ketika menyajikan makanan, kalau laki, jauhkan dari wanita. Jatuhkan ke badan, tangan yang menopang nampan tidak mantap, kita jauhkan dari bagian tubuh yang vital. juga tidak bisa lagi menyelamatkan nampan dari ketergelincirannya, apa yang harus dilakukan?” Inilah yang disebut “menangani krisis”. Banyak orang tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Seseorang atau sebuah tim, saat menghadapi krisis Menyelamatkannya sudah terlambat, satu-satunya atau kegagalan yang tak bisa dihindari, pasti akan cara hanya membiarkan nampan itu jatuh. Apa masih memilih cara yang dapat meminimalkan kerugian. ada cara lain? Saat-saat kritis, itulah ujian bagi keberanian dan rasa tanggung jawab seseorang. Jawaban bakunya adalah: arahkan nampan itu agar jatuh di tempat yang jauh dari posisi pengunjung restoran. Kalau di sekeliling kita penuh dengan pengunjung, jatuhkan ke arah orang dewasa,

kesempatan. 3 hal yang menghancurkan: kemarahan, kesombongan dan dendam. 3 hal yang tak boleh hilang: kasih, keluarga dan sahabat. 3 hal yang tidak pernah kekal: kekayaan, keberhasilan dan mimpi. 3 hal yang membuat kita berharga: komitmen, kerendahan hati dan bekerja keras. (Anonim)

Hidup akan sangat melelahkan dan gelisah bila anda hanya menguras pikiran untuk BUNGKUSAN dan mengabaikan ISINYA. Bedakanlah apa itu bungkusan dan apa itu isinya. Gedung hanya bungkusan, rumah tangga itu isinya. Pesta nikah hanya bungkusan, cinta kasih dan tanggung jawab itu isinya. Ranjang mewah hanya bungkusan, tidur nyenyak itu isinya. Makan enak hanya bungkusan, gizi dan energi itu isinya. Kecantikan hanya bungkusan, kepribadian itu isinya. Bicara hanya bungkusan, kerja nyata itu isinya. Buku hanya bungkusan, pengetahuan itu isinya. Jabatan hanya bungkusan, pengabdian dan pelayanan itu isinya. (Anonim) SINAR DHARMA 111 SINAR DHARMA / 111 KAMPUS LINGUAL

112 SINAR DHARMA 112 / SINAR DHARMA