perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PROGRAM ACARA SEPAKBOLA dan KESENJANGAN KEPUASAN
(Studi Kesenjangan Kepuasan dalam menonton Program Acara Sepakbola One
Stop Football di Trans 7 di Kalangan Siswa SSB New Pelita Solo)
SKRIPSI
Diajukan Untuk melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
Disusun oleh :
EKA NANDASARI P.S
D 1209030
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011 commit to user
i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Dua pejuang yang paling perkasa adalah kesabaran dan waktu
Leo Tolstoy
Pengharapan itu tidak pernah sakit ketika Iman itu sehat
John Bunyan
Lakukanlah semua sebaik yang kau bisa dengan sepenuh hati yang kau bisa,
disegala tempat yang kau bisa, pada setiap waktu yang kau bisa kepada semua
orang yang kau bisa, selama mungkin kau bisa.
Penulis
commit to user
iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA SEDERHANA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
IBU Terima kasih atas segala kasih sayang, doa, kesabaran yang telah ibu berikan. Segala doa dan harapan Ibu akan menjadi semangat bagiku untuk terus maju menuju keberhasilan yang selama ini Ibu impikan
BAPAK Terima kasih atas segala kasih sayang,doa, motivasi yang telah bapak berikan. Segala doa dan harapan Bapak akan menjadi roda pemacu bagiku untuk terus maju dan tahan banting menuju keberhasilan yang Bapak impikan
ADIKKU BRAMASTHA dan FIORENZA Harapan besar yang diberikan kepadaku akan aku wujudkan
Mz.ECKO ARIEF Terima kasih atas semua waktunya, motivasi, nasehat, perhatian dan kesabaran yang diberikan kepadaku.
SAHABATKU
Terimakasih sobat telah mengisi lembar cerita dalam kehidupanku, telah
mewarnai derai tangis air mataku, tawa serta senyum canda. Semoga persahabatan kita abadi dan sukses selalu.
ALMAMATERKU UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya. Melalui proses yang panjang akhirnya penulis
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi dengan judul PROGRAM ACARA SEPAKBOLA dan KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Kesenjangan Kepuasan dalam menonton Program Acara Sepakbola One Stop Football di Trans 7 di Kalangan Siswa SSB New Pelita Solo) ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ketertarikan penulis terhadap tema yang diambil berawal dari semakin beragamnya tayangan televisi, salah satunya program acara olahraga sepakbola dan kelompok usia remaja lebih mendominasi untuk menonton program acara sepakbola. Keingintahuan bagaimana kepuasan yang diharapkan, diperoleh dan tingkat kesenjangan kepuasan pemirsa khususnya remaja terhadap tayangan acara tersebut semakin menguatkan niat penulis. Penulis menyadari bahwa proses perjalanan panjang ini tak lepas dari
uluran tangan pihak-pihak lain dan dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr.H. Sutopo JK, M.S dan Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan, serta kemudahan yang diberikan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga Allah membalas dengan kelimpahan
berkah dan dipermudah segala urusan.
2. Drs. Hamid Arifin, M.Si, selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis selama menempuh masa studi.
3. Prof. Drs. Pawito. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret. commit to user
vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Bapak dan Ibu Dosen semua, terimakasih untuk ilmu yang diberikan
selama kuliah, semoga bermanfaat.
5. Semua staf pengajaran, administrasi dan sebagainya, terimakasih untuk
segala bantuan pelayanannya selama ini.
6. Bapak dan Ibu tercinta, atas doa dan perhatiannya selama penulisan
skripsi ini.
7. Mz. Ecko Arief, terimakasih untuk nasehat, kesabaran, motivasi dan perhatiannya selama penulisan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat serta mengiringi penulis dengan doa sehingga dapat menyerlesaikan skripsi ini. 9. Semua teman senasib dan seperjuangan jurusan ilmu komunikasi non- reguler angkatan 2009 kelas B, terimakasih untuk kebersamaan dan kekompakannya selama ini.
Surakarta, Desember 2011 Penulis,
Eka Nandasari P.S
commit to user
vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...... i
HALAMAN PERSETUJUAN...... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...... iii MOTTO ...... iv HALAMAN PERSEMBAHAN...... v KATA PENGANTAR...... vi DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR TABEL ...... xi DAFTAR GRAFIK ...... xiv DAFTAR GAMBAR...... xvi DAFTAR SKEMA...... xvii DAFTAR LAMPIRAN...... xviii ABSTRAK ...... xix ABSTRACK ...... xx
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 ...... Latar
Belakang Masalah ...... 1
1.2 ...... Rumusa
n Masalah ...... 9
1.3 ...... Tujuan
Penelitian ...... 10
1.4 ...... Kerangk
a Teori ...... 10
1.4.1 ...... Landasa
n Teori ...... 10
1.4.2 ...... commit to user Tinjauan Penelitian Terdahulu ...... 25
viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1.4.3 ...... Kerangk
a Dasar Pemikiran ...... 28
1.4.4 ...... Hipotes
a ...... 30
1.5 ...... Definisi
Konsepsional dan Operasional ...... 31
1.5.1 Definisi Konsepsional ...... 33 1.5.2 Definisi Operasional ...... 33 1.6 Metodologi Penelitian ...... 45 1.6.1 ...... Jenis Penelitian ...... 45 1.6.2 ...... Metode Penelitian ...... 45 1.6.3 Lokasi Penelitian ...... 45 1.6.4 Populasi dan Sampel ...... 46 1.6.5 Jenis Data...... 48 1.6.6 Teknik Pengumpulan Data...... 49 1.6.7 Teknik Analisis Data ...... 49
BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...... 52
2.1.1 ...... Sejarah
Berdirinya Sekolah Sepakbola
New Pelita Solo ...... 52
2.1.2 Tujuan organisasi ...... 52
2.1.3 Visi dan Misi ...... 53
2.1.4 Stuktur Organisasi ...... 53
2.1.5 Siswa ...... 53
2.1.6 Prestasi ...... commit to user...... 54
ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.1.7 Jadwal Latihan ...... 55
2.2 Gambaran Umum Trans 7 dan program Acara
One Stop Football ...... 55
2.2.1 Sekilas Tentang Trans 7 ...... 55
2.2.2 Sekilas Acara One Stop Football ...... 60
2.3 Karekteristik Responden ...... 61
BAB III. DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATIONS SOUGHT, MEDIA USE DAN GRATIFICATIONS OBTAINED 3.1` Gratifications Sought ...... 66 3.2 Media Use ...... 97 3.3 Gratifications Obtained ...... 109 3.4 Matriks Variabel Gratifications Sought ...... 133 3.5 Matriks Variabel Gratifications Obtained ...... 135 BAB IV. ANALISIS GRATIFICATIONS DISCREPANCY 4.1 ...... Pengant ar Gratifications Discrepancy ...... 138 4.2 Analisis Gratifications Dicrepancy ...... 140
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...... 159
5.2 Saran ...... 168
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 Siswa SSB New Pelita Solo ...... 54
Tabel II.2 Siswa SSB New Pelita Solo ...... 61
Tabel II.3 Siswa SSB New Pelita Solo Tahun 2011 yang Masuk Kategori Remaja ...... 62 Tabel II.4 Pernah Menonton atau Tidak One Stop Football di Trans 7 62 Tabel II.5 Menonton One Stop Football di Trans 7 Dalam 3 Bulan Terakhir ...... 63 Tabel II.6 Populasi Responden ...... 63 Tabel II.7 Distribusi Berdasarkan Kelas ...... 64 Tabel II.8 Distribusi Responden Asal Daerah Siswa New Pelita Solo tahun 2011 ...... 64 Tabel III.1 Gratifications Sought ...... 67 Tabel III.2 Kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air ...... 69 Tabel III.3 Kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri ...... 73
Tabel III.4 Kebutuhan untuk mengetahui teknik tendangan, heading,
strategi serangan, operan dan giringan (action) ...... 76
Tabel III.5 Kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif ..... 79
Tabel III.6 Kebutuhan untuk menemukan idola yang dijadikan panutan 81
Tabel III.7 Kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi ...... 85
Tabel III.8 Kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dan
interaksi sosial dengan orang lain ...... 87
Tabel III.9 Kebutuhan untuk memberikan informasi perkembangan
sepakbola kepada orang lain ...... 90
Tabel III.10 Kebutuhan untuk mengisi waktu luang ...... 92
Tabel III.11 Kebutuhan untuk bersantai...... 94 commit to user Tabel III.12 Kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan ... 96
xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel III.13 Aktifitas Pencarian Informasi Sebelum Menonton One Stop
Football ...... 98
Tabel III.14 Menyiapkan Waktu Khusus untuk Menonton One Stop
Football ...... 100 Tabel III.15 Tidak melakukan aktifitas lain atau fokus menonton saat
Menonton One Stop Football ...... 102
Tabel III.16 Tingkat pemahaman responden terhadap informasi One Stop Football ...... 103 Tabel III.17 Selesai tidaknya menyaksikan One Stop Football ...... 105 Tabel III.18 Tingkat penggunaan dalam memperbincangkan One Stop Football ...... 106 Tabel III.19 Tingkat Keseringan menonton One Stop Football ...... 108 Tabel III.20 Jenis-Jenis Gratifications Obtained ...... 110 Tabel III.21 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air ...... 111 Tabel III.22 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri ...... 114 Tabel III.23 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) ...... 116 Tabel III.24 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk membentuk
kepribadian yang sportif ...... 118
Tabel III.25 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menemukan
idola yang dijadikan panutan ...... 120
Tabel III.26 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menyalurkan
ekspresi atau inspirasi ...... 122
Tabel III.27 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan
bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain 124
Tabel III.28 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memberikan
informasi perkembangan sepakbola kepada orang lain ...... 127
Tabel III.29 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu
luang ...... 128
Tabel III.30 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk bersantai 130 commit to user
xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel III.31 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan
hiburan dan kesenangan ...... 131
Tabel IV.1 Kesenjangan Kepuasan dan Tingkat Kepuasan yang Diperoleh
Siswa SSB New Pelita Solo dalam Menonton acara One Stop
Football ...... 155
commit to user
xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan
sepakbola di tanah air ...... 70 Grafik 2 Kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri ...... 74 Grafik 3 Kebutuhan untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) ...... 76 Grafik 4 Kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif ..... 79 Grafik 5 Kebutuhan untuk menemukan idola yang dijadikan panutan 82 Grafik 6 Kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi ...... 86 Grafik 7 Kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain ...... 88 Grafik 8 Kebutuhan untuk memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada orang lain ...... 90 Grafik 9 Kebutuhan untuk mengisi waktu luang ...... 93 Grafik 10 Kebutuhan untuk bersantai ...... 95
Grafik 11 Kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan .... 96
Grafik 12 Aktifitas Pencarian Informasi Sebelum Menonton One Stop
Football ...... 99
Grafik 13 Menyiapkan Waktu Khusus untuk Menonton One Stop
Football ...... 100
Grafik 14 Tidak melakukan aktifitas lain atau fokus menonton saat
Menonton One Stop Football 1...... 02
Grafik 15 Tingkat pemahaman responden terhadap informasi One Stop
Football...... 104
Grafik 16 Selesai tidaknya menyaksikan One Stop Football ...... 105
Grafik 17 Tingkat penggunaan dalam memperbincangkan One Stop commit to user Football ...... 107
xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Grafik 18 Tingkat Keseringan menonton One Stop Football ...... 108
Grafik 19 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air ...... 111
Grafik 20 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri ...... 114
Grafik 21 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengetahui
teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) ...... 116 Grafik 22 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk membentuk kepribadian yang sportif ...... 119 Grafik 23 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi ...... 122 Grafik 24 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain 125 Grafik 25 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada orang lain ...... 127 Grafik 26 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu luang ...... 129
Grafik 27 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk bersantai 130
Grafik 28 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan
hiburan dan kesenangan ...... 132
commit to user
xv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kebutuhan responden menambah pengetahuan perkembangan
sepakbola di tanah air ...... 71
Gambar 2. Kebutuhan responden menambah pengetahuan mengenai
perkembangan sepakbola di luar negeri ...... 74 Gambar 3. Kebutuhan responden untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) ...... 77 Gambar 4 Kebutuhan responden untuk membentuk kepribadian yang sportif...... 80 Gambar 5 Kebutuhan responden untuk menemukan idola yang dapat dijadikan panutan ...... 83
commit to user
xvi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA
Halaman
Model Expectancy-Values Palmgreen ...... 25
Skema kerangka pemikiran ...... 30
Skema Alur Pemikiran Skripsi...... 170
commit to user
xvii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan
Lampiran 3 Kuesioner Pra Survei
Lampiran 4 Kuesioner
Lampiran 5 Tabel Rekap Kuesioner Media Use
Lampiran 6 Tabel Rekap Kuesioner GS dan GO
Lampiran 7 Foto siswa SSB New Pelita Solo
commit to user
xviii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Eka Nandasari Putrining Setyo. D1209030. PROGRAM ACARA
SEPAKBOLA dan KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Kesenjangan Kepuasan dalam menonton Program Acara Sepakbola One Stop Football di Trans 7 di Kalangan Siswa SSB New Pelita Solo). Di bawah bimbingan Dr.H. Sutopo JK,
M.S dan Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa televisi merupakan primadona di kalangan masyarakat. Hal ini karena daya tariknya yang bersifat audiovisual dan mampu menanyangkan beragam acara untuk menghibur pemirsa. Sebagai acara yang menyajikan berbagai informasi sepakbola tentang persepakbolaan dunia, One Stop Football menawarkan kelebihan yang berbeda dibandingkan dengan program sepakbola lainnya. Selain memberikan informasi tetang persepakbolaan dunia juga mengandung unsur hiburan. Dan juga informasi yang disajikan bersifat variatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratifications Obtained) responden penelitian, yakni siswa sepakbola New Pelita Solo angkatan 2011 setelah menonton One Stop Football. Penelitian ini menggunakan pendekatan Uses and Gratifications dan metode survei. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar angket kuesioner. Data yang masuk kemudian dikoding secara manual lalu diinterpretasikan. Selanjutnya kesenjangan kepuasan dihitung dengan rumus statistik discrepancy Palmgreen. Rumus discrepancy tersebut lalu
dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Dari analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
responden mempunyai motivasi yang tinggi pada hampir seluruh jenis kebutuhan yang ditawarkan, artinya sebagin besar responden ingin mencarikan pemuas
kebutuhan-kebutuhannya dari menonton One Stop Football. Sementara pola menggunaan media menujukkkan presentasi yang tinggi saat berlangsungnya terpaan media (duractivity). Berdasarkan frekuensi menonton juga menujukkan
presentasi yang tinggi. Dalam hal GO tingkat kepuasan sebagian besar responden termasuk dalam kategori yang tinggi, artinya responden merasa terpenuhi
kebutuhannya setelah menonton acara One Stop Football. Dari analisis dicrepancy, diketahui bahwa acara One Stop Football mempunyai kemampuan yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan untuk
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri, untuk membentuk kepribadian yang sportif, Untuk bersantai, dan untuk hiburan dan kesenangan. Selain kebutuhan itu, kebutuhan yang berskala rendah adalah
kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air. Kemudian dari analisis discrepancycommit dapat to dikatakanuser atau diartikan bahwa acara
xix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
One Stop Football mampu memuaskan kebutuhan siswa sepakbola New Pelita Solo.
ABSTRACT
Eka Nandasari Putrining Setyo. D1209030. FOOTBALL SHOW PROGRAM
AND SATISFACTION DISCREPANCY (A Study on Satisfaction Discrepancy in watching Football Show One Stop Football in Trans 7 among the Students of SSB (Soccer School) New Pelita Solo). Under Guidance of Dr. H. Sutopo JK,
M.S and Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D.
It is well established that television becomes most popular among the society. It is because of its audiovisual appeal and its capability of showing a variety of programs to entertain the spectator. As a program presenting football information about world football, One Stop Football offers different advantage over other football programs. In addition to providing information about the world football, it also contains entertainment element, and the information it provides is also varied. This research aims to find out the extent of satisfaction discrepancy between the gratification sought and the gratification obtained among the respondent of research, namely the 2011 generation of students of SSB (Soccer School) New Pelita Solo, after watching One Stop Football. This study employed Uses and Gratification approach and survey method. The data of research was obtained by distributing questionnaire. The data obtained was coded manually and then interpreted. Next, the satisfaction discrepancy was calculated using Palmgreen’s discrepancy statistical formula. The discrepancy formula was then operated using cross-tabulation, in which the items in GS were crossed with the items in GO.
From the data analysis, the following conclusions could be drawn: the respondents had high motivation in almost all types of need offered, meaning that most respondents wanted to satisfy their needs by watching One Stop Football.
Meanwhile, the media use pattern showed high performance during duractivity (media exposure process). The frequency of watching also showed high
performance. In the term of GO, the satisfaction level of most respondents was categorized into high category, meaning that the respondents felt that their needs were satisfied after watching One Stop Football.
From discrepancy analysis, it could be found that the One Stop Football program had high capability of satisfying the needs to increase knowledge on the
foreign football development, to create a sportive personality, to be relaxed, and for entertainment and pleasure. In addition to such the needs, the low-scale need was the one to increase knowledge on the domestic football development. Then,
from the discrepancy analysis it could be said or meant that the One Stop Football program can satisfy the needs of SSB New Pelita Solo’s students.
commit to user
xx perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Munculnya televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan
peradaban baru, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang
bersifat massa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa
jelas menghasilkan dampak sosial bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan
budaya manusia. Televisi sebagai media massa yang muncul belakangan
dibanding dengan media cetak dan radio, ternyata memberikan nilai yang
sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia.
Perkembangan media televisi di Indonesia dirasakan sangat cepat dan
pesat. Media televisi di Indonesia bukan lagi dilihat sebagai barang mewah,
seperti pertama kali ada. Kini media layar kaca tersebut sudah menjadi salah
satu barang kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat nusantara untuk
mendapatkan informasi.1 Sampai saat ini telah bermunculan televisi-televisi
swasta yang mengudara secara nasional bahkan dengan adanya otonomi
daerah telah memberikan semangat pengusaha daerah untuk mendirikan
stasiun televisi lokal yang mengudara khusus untuk daerah tertentu.
Kehadiran stasiun televisi membawa angin segar bagi perkembangan dunia
pertelevisian di Indonesia. Masyarakat lebih mempunyai alternatif dalam
1 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa commit: sebuah analisisto user media televisi, Jakarta. PT Rineka Cipta. 1996. Hal.33
1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id2
menonton media massa audio visual untuk memenuhi kebutuhan informasi,
pendidikan maupun hiburan.
Kebutuhan informasi juga dapat dipenuhi melalui media massa. Media
massa dalam cakupan komunikasi massa antara lain berupa surat kabar,
majalah, radio, televisi atau film. Televisi dianggap sebagai media yang
memiliki keunggulan dibandingkan dengan media yang lain. Kemampuan
menyampaikan informasi secara audio dan visual dalam satu kesatuan
membuat audience lebih berkesan dengan pesan yang disampaikan oleh
televisi. Keunggulan televisi sebagai media massa tidak hanya dalam menarik
perhatian audiens namun juga dapat membawa perubahan di berbagai bidang
masyarakat seperti yang disampaikan Syamsudin Noer Moenardi :
“Betapa televisi punya kekuatan yang bergelora. Betapa jendela dunia itu nyaris berubah pesat tempat, ruang dan format. Betapa sebuah buku tebal, beratus halaman jumlahnya, sekarang diubah sedemikian rupa yang sesuai dengan kemajuan dunia ilmu. Meskipun dampak kotak ajaib alias layar televisi juga bergelombang datangnya”. 2
Kehadiran stasiun-stasiun televisi swasta di tengah masyarakat pada
perkembangannya menimbulkan suatu persaingan dalam menciptakan
perhatian pada setiap mata acara yang ditayangkan agar mampu menarik
perhatian penonton sebanyak-banyaknya dan juga dapat mengundang dana
iklan sebesar-besarnya. Persaingan antar atasiun televisi dalam situasi
komersil akan menimbulkan inovasi baru. Jika salah satu stasiun televisi
memiliki suatu acara yang laku maka akan memancing acara di stasiun
2 Syamsudin Noer Moenardi, Bulan Maducommit dengan to Televisi user , Ekstensi Cipta Media, Jakarta, 1997, hal.36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id3
televisi lain yang jam tayangnya sama untuk membuat acara lebih baik agar
tidak ditinggalkan oleh penonton.
Penonton merupakan bagian yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup media massa dalam kedudukannya sebagi suatu industri. Penontonlah
yang menentukan apakah suatu tanyangan itu akan tahan lama atau tidak.
Bahkan beberapa stasiun televisi rela membeli kembali tayangan televisi
seperti sinetron, reality show, atau komedi situasi yang pernah dianggap
sukses atas dasar permintaan pemirsanya untuk ditayang ulang. Semua
dilakukan oleh stasiun televisi semata-mata untuk memperoleh loyaliyas dari
para penonton televisi.
Kemunculan beragam tema acara di televisi pun tidak lepas dari peran
para penontonnya. Hal ini terkait dengan penonton yang semakin menikmati
sajian-sajian televisi sebagai suatu kebutuhan. Informasi dan hiburan yang
dicari penonton dari televisi, menjadikan para pengusaha stasiun televisi,
production house, maupun para pemilik modal semakin cermat dalam
memilih pogram-program apa yang akan ditayangkan. Mereka melihat
informasi apa saja dan bentuk hiburan seperti apa yang ditunggu-tunggu oleh
penontonnya.
Program acara hiburan yang meliputi, film, kuis, olahraga dan
sebagainya banyak ditayangkan karena dianggap memenuhi selera penonton.
Stasiun-stasiun televisi swasta berusaha menyajikan acara yang dapat meraup
pemirsa sebanyak-banyaknya. Acara yang mereka sajikan mayoritas acara
hiburan, meskipun tidak mengesampingkan fungsinya sebagai media commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id4
informasi dan pendidikan. Hal tersebut merupakan suatu kecenderungan dari
para pengelola stasiun televisi swasta untuk menyajikan acara yang lebih
berorientasi pada segi profit, yaitu materi acara hiburan.
“Khalayak memfungsikan media massa elektronik sebagai media
hiburan karena muatannya lebih banyak informasi fiksional (musik, olahraga dan cerita). Juga karena media ini memang lebih memerlukan hiburan.”3
Dari berbagai jenis acara informasi dan hiburan, tayangan olahraga
memiliki tempat tersendiri di hati pemirsa televisi. Hal ini dikarenakan
tayangan olahraga cukup memberikan hiburan kepada pemirsa. Selain itu
olahraga juga merupakan kegiatan yang sangat dekat dengan masyarakat.
Hampir setiap hari aktifitas olahraga dilakukan oleh beberapa anggota
masyarakat, baik itu sepakbola, basket, otomotif, ataupun cabang olahraga
lain. Beberapa kelompok masyarakat juga ambil bagian menjadi pendukung
suatu tim olahraga, atau yang biasa disebut supporter.
Siaran langsung olahraga banyak mewarnai saluran televisi terutama
kompetisi sepakbola seperti liga Champions, liga Italia, liga Spanyol ataupun
liga Indonesia dan akhir-akhir ini penonton digemparkan dengan keberhasilan
Timnas sepakbola Indonesia yang melaju sampai final piala AFF 2010.
Berbagai pertandingan sepakbola dari berbagai belahan dunia terjadi
setiap harinya, baik dalam liga lokal maupun internasional baik liga yang
populer maupun kurang populer, baik liga yang profesional maupun amatir.
Penonton pecinta sepakbola tidak mungkin mengikuti semua pertandingan
sepakbola yang terjadi tersebut, stasiun televisipun tidak mungkin
commit to user 3 Ashadi Siregar, Sketsa-Sketsa Media Massa, Bentang Budaya, Yogyakarta, 1995, hal.108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id5
menayangkan semua liga atau pertandingan sepakbola tersebut secara
langsung terutama pertandingan yang kurang populer bagi masyarakat pecinta
bola.
Stasiun televisi biasanya hanya menyiarkan lansung beberapa
pertandingan sepakbola berdasarkan hak siar yang mereka peroleh. Ditambah
lagi dengan kondisi masyarakat modern yang memiliki tingkat aktifitas yang
cukup tinggi terkadang membuat mereka tidak dapat menikmati semua
pertandingan sepakbola di televisi, sehingga dibutuhkan program berita atau
informasi yang menyajikan rangkuman-rangkuman pertandingan sepakbola
yang terjadi di seluruh dunia.
Televisi swasta yakni Trans 7 lewat acara One Stop Football
menyajikan berita sepak bola mingguan dengan kemasan yang menarik.
Informasi yang disampaikan dalam acara One Stop Football sangat variatif.
Acara ini dikatakan variatif kerena memuat rangkuman pertandingan berbagai
liga yang terdapat di seluruh benua yang ada di dunia. Meskipun informasi
liga Eropa selalu mendominasi informasi yang disampaikan, pertandingan
liga dari benua yang lain dan tak kalah serunya dari liga Eropa tak luput
untuk disajikan kepada penontonnya.
Peristiwa olahraga dan hasil pertandingan dari kompetisi sepakbola
Eropa seperti liga Inggris, liga Spanyol, liga Italia maupun liga Champions
merupakan headline dari One Stop Football. Hal ini dikarenakan informasi
sepakbola Eropa merupakan informasi yang paling ditunggu penonton
sebagai pecinta sepakbola. Selain dari kompetisi sepakbola Eropa acara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id6
tersebut juga memuat informasi dari sepakbola nasional maupun kompetisi
dibelahan dunia lainnya seperti Amerika Latin dan Asia.
Selain informasi yang variatif, One Stop Football juga memiliki
berbagai keunggulan dibandingkan program berita sepakbola lainnya. Jam
tayang yang cukup strategis yaitu tiap hari sabtu dan minggu yang adalah hari
akhir pekan dimana banyak masyarakat mengurangi aktifitas yang biasa
dilakukan pada hari-hari yang lain. Keunggulan yang kedua yaitu konsep
acara yang semi formal sehingga dalam menyampaikan informasi sepakbola
lebih dekat ke konsep cerita daripada berita. Hal ini sangat cocok untuk
menyedot pecinta olahraga yang mayoritas dinamis dan berjiwa muda.
Keunggulan One Stop Football ini yang menjadi alasan penelitian.
Tayangan informasi seperti One Stop Football selain memberikan
informasi tentang pertandingan sepakbola juga mengandung unsur hiburan.
Sehingga acara tersebut dapat dinikmati aleh segala lapisan masyarakat tidak
mengenal usia dan status. Namun kelompok usia remaja tentunya lebih
mendominasi untuk menonton pertandingan sepakbola. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa remaja lebih menonjolkan unsur fanatisme mereka
terhadap suatu klub sepakbola.
Acara informasi sepakbola yang ditayangkan televisi mampu
memenuhi kebutuhan remaja akan informasi pertandingan sepakbola. Selain
itu tayangan pertandingan sepakbola mampu menjadi hiburan dan
pengembangan bakat khususnya sepakbola di sela-sela aktifitas akademis
mereka. Hal ini menandakan pentingnya keberadaan media massa juga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id7
dirasakan oleh remaja dalam hal ini siswa SSB New pelita Solo. Dari survey
yang dilakukan peneliti, bahwa dari 145 siswa SSB New Solo terdapat 134
siswa yang merupakan penonton aktif program acara sepakbola One Stop
Football. Ini menandakan bahwa sebagian besar siswa SSB New Pelita Solo
merupakan penonton aktif program acara sepakbola One Stop Football di
Trans 7
Aneka informasi sepakbola yang disajikan One Stop Football tidak
hanya memberikan hiburan dan informasi pertandingan sepakbola terbaru
bagi siswa SSB New Pelita Solo tetapi juga menyajikan berita-berita terbaru
mengenai pemain klub sepak bola favorit mereka, acara tersebut juga
memberikan pengetahuan mengenai teknik-teknik bermain sepakbola
profesional yang dilakukan oleh klub-klub dan pemain sepakbola favorit
mereka yang memilki karakter bermain yang berbeda-beda dan saat berlatih
mereka bisa mempratekkan teknik-teknik pemain sepak bola idola mereka
saat menendang dan menyundul bola yang benar dan efektif.
Meski banyak alternatif tayangan yang ditawarkan dari berbagai
stasiun televisi, namun khalayak tetap memiliki otoritas untuk memilih
saluran mana yang disukainya. Khalayak bebas memilih media yang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Kondisi dimana penonton dapat dengan mudah memilih channel mana
yang dianggap lebih dapat memuaskan kebutuhan akan menimbulkan suatu
keadaan kesenjangan. Bila penonton mempunyai kesempatan untuk memilih
beberapa acara, salah satu acara akan mempunyai peluang untuk memberikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8
kontribusi kepuasan yang lebih dibandingkan acara yang lain. Misalnya One
Stop Football di Trans 7, Total Football di ANTV dan Galeri Sepakbola
Nasional di Trans 7 diantaranya tentu akan lebih dipilih penonton karena
dapat memberikan kepusan yang lebih, dan sebagian besar siswa SSB New
Pelita Solo menjatuhkan pilihannya pada One Stop Football sebagai program
sepakbola yang paling aktif ditonton daripada acara sepakbola lainnya.
Keputusan untuk menggunakan suatu media tertentu, berhubungan
dengan faktor kepuasan yang diperoleh dari media tersebut. Setiap khalayak
memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan media mana yang
dipihnya. Faktor-faktor psikologis juga berperan dalam memotivasi
penggunaan media, konsep psikologis seperti kepercayaan, nilai-nilai dan
persepsi mempunyai pengaruh dalam pencarian kepuasan oleh khalayak.
Keadaan ini juga berlaku pada siswa SSB New Pelita Solo, sebagai pemirsa
televisi tentunya mereka akan mencari program mana yang akan memenuhi
harapan- harapan serta tingkat kepuasan yang diperolehya. Karena setiap
siswa mempunyai latar belakang dan motif yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini penulis akan mengaplikasikan model Uses and
Gratifications. Model ini melihat bagaimana khalayak berperilaku aktif
berperilaku terhadap media.4 Pendekatan ini tidak tertarik pada apa yang
dilakukan media, tetapi ia tertarik pada pada yang dilakukan khalayak
terhadap media dan menganggap bahwa khalayak mempunyai sifat aktif
dalam mencari serta menggunakan media sesuai kebutuhan.
4 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasicommit to, userCetakan keempatbelas, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hal.65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id9
Di bawah Uses and Gratifications sebagai grand theory, terdapat
model penelitian yang diperkenalkan oleh Palmgreen. Palmgreen membuat
model untuk mengukur kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy)
antara kepuasan yang dicari atau diharapkan khalayak jika ia menggunakkan
media tertentu (Gratifications Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh
setelah seseorang menggunakan media massa tersebut (Gratifications
Obtained)
Dalam penelitian ini penulis akan mengaplikasikan model Palmgreen
tersebut untuk memperoleh gambaran tentang kebutuhan apa saja yang ingin
dicarikan pemuasannya melalui media massa, pola penggunaan media dan
kepuasan yang diperoleh penonton (responden dalam hal ini siswa SSB New
Pelita Solo). Untuk selanjutnya akan diketahui kesenjangan kepuasan yang
muncul.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka
dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
Setiap audiens mempunyai kepercayaan tentang suatu informasi yang
dicari dan dapat digunakan untuk mencapai kepuasan seperti yang diharapkan
(Gratifications Sought/GS) atau sebaliknya kepuasan yang diperoleh
(Gratifications Obtained/GO) dalam menonton tayangan televisi sekalipun
tidak selalu kepuasan yang diharapkan dapat terpenuhi, sering terjadi adanya
kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id10
yang diperoleh begitu juga siswa SSB New Pelita Solo yang menonton acara
One Stop Football di Trans 7.
Peneltian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang atau
audiens mempunyai kepercayaan tentang suatu informasi yang dicari dan
dapat digunakan untuk mencapai kepuasan seperti yang diharapkan
(Gratifications Sought/GS) atau sebaliknya kepuasan yang diperoleh
(Gratifications Obtained/GO) dalam menonton program acara sepakbola One
Stop Football di Trans 7 dan apakah itu berarti suatu kesenjangan kepuasan.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seseorang atau audiens mempunyai kepercayaan tentang suatu
informasi yang dicari dan dapat digunakan untuk mencapai kepuasan
seperti yang diharapkan (Gratifications Sought/GS) atau sebaliknya
kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained/GO) terhadap program
acara sepakbola One Stop Football di Trans 7?
2. Mengetahui tingkat kesenjangan kepuasan yang diperoleh siswa SSB New
Pelita Solo terhadap program sepakbola One Stop Football di Trans 7?
1.4 Kerangka Teori
1.4.1 Landasan Teori
Komunikasi mempunyai banyak arti dan sifat serba ada komunikasi
merupakan sesuatu yang konstan dan tidak berubah. Bila berubah, konsep
komunikasi tidak akan mempunyai hasil yang sama. Tidak semua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id11
komunikasi mempunyai tujuan tertentu, beberapa proses komunikasi
bertujuan tidak jelas, seperti pada saat orang bercakap-cakap.
Astrid Susanto merumuskan komunikasi sebagai berikut : “Suatu
kegiatan pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna
yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak terkait dalam suatu
kegiatan.”5
Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi
mempunyai beberapa pengertian pokok, yaitu:
a) Komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian,
penurunan dan pengolahan pesan. Membentuk pesan, artinya
menciptakan sesuatu ide atau gagasan.
b) Pesan merupakan produk utama komunikasi, pesan dapat berupa
lambang-lambang yang menyelesaikan ide/gagasan, sikap, perasaan,
praktek atau tindakan. Bentuk bisa berupa kata-kata, gerak-gerik, atau
tingkah laku.
c) Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang,
diantara beberapa orang atau banyak orang.
d) Komunikasi mempunyai tujuan tertentu, yang artinya komunikasi yang
dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Komunikasi bersifat sistematik dapat dilihat bahwa terjadi
komunikasi membentuk suatu pola dan harus ada lima elemen sebagai
berikut:
Source Message Channel Receiver Response
commit to user 5 Astrid Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek Jilid I, Bina Cipta, Bandung, 1996, hal. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id12
Sistematik di atas juga dapat ditemui dalam berkomunikasi atau
6 menyampaikan pesan.
Pada prinsipnya, komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai
tingkat kesenjangan. Sebab dalam melakukan komunikasi, komunikator
memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan kepada komunikan,
mementukan sasaran/komunikan yang dituju agar pesan yang disampaikan
juga tepat guna, pemilihan bahasa yang benar agar pesan mudah dimaknai
dan dimengerti, karena pada dasarnya tujuan komunikasi itu sendiri
adalah:
a) untuk mengubah pandangan/opini seseorang mengenai sesuatu
b) untuk mengubah perilaku seseorang
c) untuk mengubah sikap seseorang
d) untuk mengubah masyarakat
Komunikasi yang menggunakan media massa disebut komunikasi
massa. Littlejohn mendefinisikan komunikasi massa adalah suatu proses di
mana organisasi media memprodoksi pesan-pesan (messages) dan
mengirimkan kepada publik. Dan melalui proses tersebut, sejumlah pesan
7 akan digunakan atau dikonsumsi audiens.
Untuk lebih jelasnya, Jalaludin Rakhmat telah merangkum berbagi
definisi yang diberikan para ahli dalam suatu pengertian. “Komunikasi
massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau
6 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasicommit to, UMMuser Press, Malang 2007, hal. 70 7 Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia, Pustaka Pelajar, Jogja, 1997, hal.117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id13
elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
8 sesaat.”
William L. Rivers, dkk menyebutkan salah satu ciri komunikasi
massa adalah proses seleksi. Media tetap cenderung memilih khalayak, di lain pihak khlayak juga menyeleksi media, baik jenis
maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk menikmatinya. Dan karena media mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetisinya selalu berlangsung ketat. Untuk meraih khalayak sebanyak mungkin, media harus berusaha membidik sasaran tertentu.9
Globalisasi di berbagai bidang kehidupan, membuat kebutuhan
manusia berkembang ke arah yang lebih komplek. Oleh karena itu di era
informasi seperti sekarang ini manusia mau tidak mau memiliki kebutuhan
untuk menggunakan media massa. Disadari atau tidak, manusia pasti
membutuhkan informasi dan hiburan. Kebutuhan manusia yang
berhubungan dengan media secara umum Katz, Gurevitch, dan Haas
mengkategorikan dalam lima kelompok, yaitu:
a. Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat informasi pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan kita.
b. Kebutuhan Afektif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman- pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional.
c. Kebutuhan Pribadi secara Integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu.
d. Kebutuhan Sosial secara Integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia.
8 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (edisi revisi), Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.188 9 William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodorecommit Peterson, to user Media Massa & Masyarakat Modern, Prenada Media, Jakarta, 2004, hal. 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id14
e. Kebutuhan Pelepasan Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, 10 ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan berbagai
macam cara. Salah satu cara untuk memperoleh informasi dan hiburan
manusia menggunakan media massa yang telah ada misalnya televisi.
Televisi sebagai media massa elektronik ialah televisi siaran yang
merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki
komunikasi massa, yakni: berlangsung satu arah, komunikatornya
melembaga, pesanya bersifat umum, sasarannya menimbulkan
keserempakkan, dan komunikanya heterogen.11
Menurut Onong U. Effendy televisi memiliki 3 fungsi pokok yakni
fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan. Sifat penerangan, pendidikan
dan hiburan yang disiarkan kepada masyarakat tergantung pada sistem
negara dan pemerintah dimana stasiun televisi itu berada. Hal ini
dikarenakan televisi merupakan subsistem dari sistem dari sistem negara
dan pemerintah.12
Televisi sebagai salah satu bentuk media massa telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat kita dengan berbagai tayangan
informasi, pendidikan dan hiburan yang disajikannya. Televisi dianggap
sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan.
10 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994, hal. 16 11 Onong U. Effendy, Televisi Siaran Teoricommit dan Praktek to user, Alumni, Bandung, 1984, hal. 21 12 Ibid, hal. 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15
Hal ini disebabakan oleh dua faktor yang terdapat pada media massa audio
visual itu, yaitu:
a. Faktor Immediacy
Mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para
pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. b. Faktor Realism Mengandung makna kenyataan. Ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasinya secara audio visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataan. Jadi, para pemirsa melihat sendiri dan mendengar sendiri.13
Hadirnya beberapa stasiun televisi swasta menimbulkan suatu
iklim persaingan sehingga dalam situasi komersil para pengelola stasiun
televisi swasta dihadapkan pada tuntunan mendapatkan konsumen
sebanyak-banyaknya, dalam hal ini penonton. Oleh karena itu mereka
harus mampu menanyangkan acara-acara yang menarik, disukai dan
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai penonton televisi. Kecendurungan
seperti ini membuat acara-acara televisi sebagian besar condong ke bentuk
hiburan.
Acara hiburan lebih banyak menarik perhatian khalayak
dibandingkan acara-acara televisi yang lainnya. Salah satu jenis acara
hiburan yang dapat menarik perhatian penonton adalah tayangan olahraga.
“Asumsi bahwa menonton TV sebagai ritual lebih terasakan bila
tayangannya bersifat “kolosal” yang menarik perhatian dan memukau jumlah pemirsa yang jauh lebih besar daripada biasanya. 14 Acara demekian biasanya olahraga.”
13 Ibid, hal. 25 commit to user 14 Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, hal. 147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16
Acara olahraga khususnya sepakbola di televisi biasanya
mempunyai sasaran audience kelompok usia remaja merupakan kelompok
terbesar penonton televisi golongan yang tertarik pada hal-hal yang
berkaitan dengan olahraga sepakbola. Kelompok remaja sebagai audience
mempunyai inisiatif untuk mencari informasi seputar olahraga sepakbola
baik mengenai pertandingan, profil pemain sepakbola yang disukai
maupun tim yang menjadi favorit mereka.
Dalam mencari pemuasan kebutuhan terhadap media massa,
audience memiliki berbagai motif. Motif yang dimiliki khalayak sebagai
audience digunakan untuk menentukan pilihan media massa yang
dikonsumsinya. Dari berbagai motif yang mendorong manusia untuk
menggunakan suatu media tersebut, Katz, Blumer, Gurevitch
mengelompokkan beberapa motif penggunaan media ke dalam beberapa
ketegori, yaitu : motif unifungsional, motif bifungsional, motif empat
fungsional.15
Penganut aliran unifungsional yaitu Stephenson dan Kaarle
Nordenstreng. Meraka beranggapan bahwa motif penggunaan media oleh
seseorang didasarkan pada satu motif saja. Strphenson beranggapan bahwa
media massa hanya memenuhi satu kebutuhan saja, yaitu memuaskan
keinginan melarikan diri atau hasrat bermain. Kaarle Nordenstreng
menyebutkan motif dasar untuk menggunakan media adalah kebutuhan
akan kontak sosial.
15 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasicommit (edisi to revisi), user Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.208
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17
Weiss dan Wilbur Schramm menilai bahwa fungsi media ada dua
(bifungsional). Menurut Weiss, media massa memenuhi kebutuhan akan
fantasi dan informasi, sedangkan Schramm menganggap fungsi media
massa adalah hiburan dan informasi.
Sementara itu Harold Laswell dan Charles Wright menilai ada
empat fungsi media massa dalam memenuhi kebutuhan khalayak, yaitu
Surveilence (pengawasan lingkungan), Correlation (hubungan sosial),
Transmisi cultural, serta hiburan.
Daftar motif memang tak terbatas, namun Blumer telah
memberikan suatu bentuk operasionalisasi yang boleh dikatakan praktis
mengenai orientasi dalam menggunakan media massa, yaitu orientasi
kognitif (kebutuhan informasi, surveillance, dan eksplorasi realitas),
diversi (kebutuhan pelepasan informasi dan tekanan kebutuhan), dan
identitas personal (menggunakan isi media untuk memeperkuat atau
menonjolkan suatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak
sendiri).16
Sementara itu, Denis Mcquail membagi motif penggunaan media
oleh individu ke dalam 4 kelompok, Adapun pembagian tersebut adalah:
1. Motif Informasi
- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.
- Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. - Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
- Belajar, pendidikan diri sendiri. - Memperoleh rasa damai melalui penembahan pengetahuan.
commit to user 16 Jalaludin Rakhmat, op.cit, hal.66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18
2. Motif Identitas Pribadi - Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
- Menemikan model perilaku. - Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media. - Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial - Memperoleh pengrtahuan tantang keadaan orang lain.
- Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. - Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. - Memperoleh teman selain dari manusia. - Membantu menjalankan peran sosial. - Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman dan masyarakat. 4. Motif Hiburan - Melepaskan diri dari permasalahan. - Bersantai. - Memperoleh kenikmatan jiwa dan astetis. - Mengisi waktu. - Penyaluran emosi. - Membangkitkan gairah seks.17
Jelas bahwa individu-individu menggunakan media massa karena
didorong motif-motif tertentu yang dicarikan pemuasannya melalui media
tertentu pula, meski betapapun kecilnya pemuasan yang dapat dilakukan
media tersebut. Dari berbagai motif yang mendorong menggunakan media,
akan tumbuh semacam harapan yang dicarikan pemuasannya melalui
media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku penggunaan
media sebagai perwujudan dari motif yang ada.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa televisi digunakan khalayak
sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Apabila keinginan dan
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, maka akan timbul suatu kepuasan.
Asumsi bahwa khalayak aktif mencari kebutuhan individualnya melalui
commit to user 17 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id19
media massa melahirkan pendekatan baru dalam penelitian komunikasi,
yaitu pendekatan kominikasi, yaitu pendekatan tentang kebutuhan individu
terhadap pesan-pesan media berdasarkan atas asas manfaat dan kepuasan
yang disebut Uses and Gratifications Theory.
Menurut teori ini, pemirsa televisi ternyata lebih aktif daripada
yang umumnya disangka. Terutama teori tersebut mau membantah
anggapan, televisi secara langsung dapat mengerahkan masyarakat dengan
tujuan tertentu. Sebaliknya, televisi dimanfaatkan oleh pemirsa. Dengan
menonton, mereka memenuhi kebutuhan tertentu yang mereka rasakan
sendiri. Jadi, mereka sama sekali bukan semacam tabula rasa yang diisi
semaunya oleh para perancang program televisi.18
Zizi Papacharissi and Andrew L Mendelson dalam An exploratory
study of reality appeal: uses and gratifications of reality TV shows,
menyebutkan bahwa: Uses and Gratifications (U&G) examines the nature
of audience involvement and gratification obtained from viewing
television, with an emphasis on motives for medium, psyhological, and
19 social traits that influence of motives and traits.
Contoh hasil aplikasi teori ini dalam suatu penelitian adalah John
Raacke yang menemukan bahwa: the vast majority of collage student are
18 Ruedi Hofmann, Dasar-Dasar Apresiasi Program Televisi, Grasindo, Jakarta, 1999, hal. 62 19 Zizi papacharissi, An exploratory studycommit of reality to appeal: user uses and gratifications of reality TV shows. Journal of Broadcasting &Electronioc Media, New York, 2007, hal. 147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id20
using Myspace and Facebook for a significant portion of their day for
20 reasons such as making new friend and locating old friends.
Elihu Katz, Jay Blumer dan Michhel Gerevitch merumuskan
asumsi-asumsi dasar dari teori Uses and Gratifications yaitu :
1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi- situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kulturak dari media massa haris ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.21
Inti pokok dari asumsi Uses and Gratifications adalah dimana
khalayak dianggap aktif dan mempunyai kebutuhan tertentu yang harus
dipenuhinya seperti kebutuhan sosial dan psikologi. Maka khalayak
mempunyai suatu motif untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
mengkonsumsi media massa dan selektif memilih media sesuai dengan
kebutuhan
Model Uses and Gratifications digambarkan sebagai a dramatic
break with effects tradion of the past (Swason, 1979), suatu loncatan dari
20 John Raacke, Myspace and Facebook: Applying the Uses and Gratifications Theory to Exploring Friend-Networking Sites, CyberPsychology & Bahavior Journal, New York, 2008, hal.169 commit to user 21 Jalaludin Rakhmat, Psikologis Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996, hal.205
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21
22 model jarum hipodermik. Model ini tertarik terhadap apa yang dilakukan
orang terhadap media, dan sebaliknya tidak tertarik terhadap apa yang
dilakukan media kepada khalayak. Anggota khalayak tidak pasif dalam
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
Seiring dengan perkembangan jaman, teori Uses and Gratifications
yang dikemukakan Katz dkk juga mengalami pengayaan oleh beberapa
ilmuan komunikasi lainnya. Pengayaan tersebut melahirkan 4 model yang
dikenal secara umum yaitu :
1. Model Uses and Gratifications dari Katz, Blumer, Gurevitch (1974)
Dalam model ini Katz menekankan pentingnya faktor-faktor
psikologis dan sosial sebagai penyebab (antiseden) timbulnya
kebutuhan penggunaan media dari individu. Dengan preposisi sebagai
berikut :
a) Situasi/ kondisi psikologi dan sosial menimbulkan ketegangan dan pertentangan, karena itu individu mengkonsumsi media. b) Situasi/kondisi psikologi dan sosial menciptakan kesadaran akan
adanya masalah-masalah yang memebutuhkan perhatian dan informasi.
c) Situasi/kondisi psikologi dan sosial menawarkan kesempatan- kesempatan peningkatan taraf hidup dalam memuaskan kebutuhan- kebutuhan tertentu yang semuanya dapat dipenuhi oleh media massa.
d) Situasi/kondisi psikologi dan sosial memberi dukungan dan penguatan pada nilai-nilai tertentu melalui konsumsi media yang selaras.
e) Situasi/kondisi psikologi dan sosial menyajikan sejumlah harapan yang telah diketahui melalui materi-materi media tertentu.23
2. Model Uses and Gratifications Levy & Windahl (1984)
22 Jalaludin Rakhmat, op.cit, hal.65 commit to user 23 Jalaludin Rakhmat, op.cit, hal.65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22
Model ini bertitik tolak dari dari asumsi ‘khalayak aktif’.
Aktifitas-aktifitas khalayak dalam masing-masing tingkatannya akan
menentukan kebutuhan mereka dalam menggunakan media. Tahapan
khalayak ini adalah :
a) Kegiatan pra-aktifitas, berupa kegiatan-kegiatan sebelum
menggunakan media (before).
b) Kegiatan selama aktifitas penggunaan media (during)
c) Kegiatan pasca-aktifitas, berupa kegiatan setelah menggunakan
media (after). 24
3. Model Uses and Gratification Rosengren (1985)
Berdasarkan model-model yang sudah ada dan muncul
sebelumnya, Rosengren melihat model-model tersebut masih dalam
wujud terpecah-pecah belum menjadi satu kesatuan secara holistik.
Untuk itulah mereka menghadirkan model dengan sebelas (11) variabel
yang dipandang dapat menggambarkan secara utuh bagaimana individu
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dengan faktor-faktor
lain yang mempengaruhinya.
Model ini memperlihatkan bahwa kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia dalam tingkatan yang rendah maupun yang tinggi akan
berinteraksi dengan berbagai karakteristik intra dan ekstra individual
serta struktur masyarakat sekitarnya, dimana termasuk struktur media.
Interaksi ini akan menghasilkan berbagai kombinasi masalah individu
24 Denis McQuail and Seven Windahl. Communicationcommit to user Models for The Study of Mass Comunication. Singapore : The Print House, 1984 hal. 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23
baik yang terasa maupun tidak terasa, serta cara-cara penyelesaian yang
dianggap tepat untuk masalah itu. Kombinasi antara masalah dan
penyelesaian ini akan menghasilkan berbagai motif sebagai upaya
pencarian kepuasan, menghasilkan berbagai pola konsumsi media dan
berbagai perilaku lain. Hasil-hasil ini akan memberikan berbagai pola
kepuasan dan non kepuasan yang mungkin akan memepengaruhi
karekteristik intra dan ekstra individu secara struktur media, sosial,
politik dan kebudayaan dalam masyarakat.25
4. Model Uses and Gratifications Palmgreen (Kriyantono, 2007 :206)
Palmgreen membuat model yang berangkat dari kenyataan
bahwa model-model dari Uses and Gratifications terdahulu gagal
mengukur gagal mengukur perbedaan antara apa yang dicari khalayak
dengan apa yang mereka peroleh dari pengalaman dengan media.
Palmgreen kemudian membuat model untuk mengukur kesenjangan
(discrepancy) antar kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang
diperoleh (GO).
Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang
dibayangkan akan diterima seseorang jika ia menggunakan media
massa tertentu. Sedangkan Gratification Obtained (GO) merupakan
kepuasan yang diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media
massa tersebut. Dalam hal yang menyangkut GS, dianggap tidak ada
perbedaan antara bentuk jenis media massa yang satu dengan yang lain.
commit to user 25 Ibid, hal 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24
GS lebih banyak dipengaruhi oleh harapan-harapan khalayak yang
diabstrasikan dari pengalamannya dengan berbagai bentuk dan jenis
media massa. Dalam GO, preferensi materi favorit yang disajikan
media massa tertentu dianggap tidak memiliki perbedaan bagi individu
satu dengan yang lain.
Dalam model ini Palmgreen memperlihatkan bahwa adanya
ketidaksesuaian antara kepuasan yang dicari dan kepuasan yang
diperoleh diantara khalayak yang satu dengan yang lain dapat
menggambarkan mana khalayak ‘fanatik’ pengguna media yang tidak.
Model GS - GO Palmgreen didasarkan pada teori nilai dan
harapan (expectancy & value theory). Individu memiliki
orientasi/kebutuhan berdasarkan harapan-harapan dan evaluasi yang
mereka lakukan.26
Dari beberapa model Uses and Gratifications yang muncul, model
yang dikemukakan oleh Palmgreen adalah yang paling sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian ini. Palmgreen juga menggunakan dasar
yang sama yaitu orang yang menggunakan media didorong oleh motif-
motif tertentu. Namun konsep yang diteliti oleh Palmgreen tidak berhenti
sampai disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah
dapat dipenuhi oleh media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS
(Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Penggunaan
konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari
26 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risetcommit Komunikasi to user, Kencana Media Prenada Media Group Jakarta, 2007, hal.206
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25
teori uses and gratification, yaitu teori expectancy value (nilai
pengharapan). Expectancy-value model dari kepuasan yang dicari (GS)
dan kepuasan yang diperoleh (GO) dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Expectancy-Values Palmgreen27
Kepercayaan (Be liefs) Pencarian Konsumsi Perolehan Kepuasan kepuasan yang Evaluasi - media (GS) diterima (GO) evaluasi
Dalam penelitian ini akan dicoba untuk mengaplikasikan teori Uses
and Gratifications model Palmgreen tentang kesenjangan kepuasan
khalayak (siswa SSB New Pelita Solo) sebagai penonton televisi terhadap
tayangan One Stop Football di Trans 7.
1.4.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Doddy Krisnamukti (2009) meneliti “Situs Jejaring Sosial dan
Tingkat Kepuasan di Kalangan Mahasiswa dan Dosen Ilmu Komunikasi
FISIP UNS”. Dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratifications,
hasil dari penelitian ini yaitu :
a. Hasil yang didapat dari kepuasan yang diharapkan (Gratifications
Sought), mayoritas mahasiswa menyatakan semua jenis kebutuhan ingin
dicari pemuasnya melalui situs Facebook.com. Akan tetapi untuk dosen
commit to user 27 Ibid, hal.210
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id26
dari 19 kebtuhan hanya 10 kebutuhan yang ingin dicari pemuasnya dan
9 jenis kebutuhan tidak ingin dicari pemuasnya melalui situs tersebut
b. Hasil yang didapat dari kepuasan yang diperoleh (Gratifications
Obtained), bahwa kepuasan yang diperoleh mahasiswa dan dosen
dalam hal ini responden dari mengakses situs Facebook.com dapat
dikatakan mayoritas memenuhi.
c. Hasil yang didapat dari kesenjagan kepuasan (Gratifications
Discrepancy), Data menunjukkan bahwa dari kedua responden dalam
penelitian ini (mahasiswa dan dosen), responden yang lebih terpuaskan
dalam penggunaan situs facebook.com adalah mahasiswa.
d. Hasil yang didapat dari penggunaan media (media use) :
- Tingkat Perhatian, pada tahap pre activity kedua responden tingkat
perhatian terhadap situs facebook.com tergolong sedang, tahap
duractivity tingkat perhatian kedua responden relatif tinggi dan
tahap post activity, tingkat perhatian responden tergolong tinggi.
- Frekuensi mengakses, dalam hal ini responden (mahasiswa dan
dosen) dapat dikategorikan sedang.
- Curahan Waktu, berdasarkan waktu yang dicurahkan responden
juga dikategorikan sedang. nampak bahwa sebagian besar
mahasiswa dan dosen mengakses situs ini sekitar 1-2.5 jam tiap
kali aksesnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27
Berdasarkan keseluruhan analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa responden yang lebih terpuaskan di dalam penggunaan situs
Facebook.com adalah mahasiswa dibandingkan dengan dosen.
Gurit Budi (2008) meneliti “Kesenjangan Kepuasan dari Menonton Opera
Van Java di Trans 7 dan Segerrrr Benerrr di ANTV di Kalangan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Dengan menggunakan
pendekatan Uses and Gratifications, hasil dari penelitian ini yaitu :
a. Hasil yang didapat dari kepuasan yang diharapkan (Gratifications
Sought), secara umum responden mengharapakan semua kebutuhan
dapat dicarikan pemenuhannya melalui acara Opera Van Java di Trans
7 dan Segerrrr Benerrrr di ANTV
b. Hasil yang didapat dari kepuasan yang diperoleh (Gratifications
Obtained), dari semua kebutuhan yang ditawarkan responden
seluruhnya mampu dipenuhi Opera Van Java dan Segerrr Benerrr.
c. Hasil yang didapat dari kesenjagan kepuasan (Gratifications
Discrepancy), Dari semua kebutuhan yang ditawarkan responden
seluruhnya mampu dipenuhi Opera Van Java di Trans 7, sedangkan ada
beberapa kebutuhan yang tidak dipenuhi acara Segerrr Benerrr di
ANTV.
d. Hasil yang didapat dari penggunaan media (media use) :
- Tingkat Perhatian, pada tahap pre activity (sebelum menonton)
kedua acara tersebut tingkat perhatian responden sedang, tahap
duractivity (saat menonton) tingkat perhatian responden tergolong commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id28
sedang dan tahap post activity (setelah menonton), tingkat
perhatian responden tergolong sedang.
- Frekuensi menonton, dalam halini responden lebih sering
menonton acara Opera Van Java di Trans 7 daripada Segerrr
Benerrr di ANTV.
Berdasarkan keseluruhan analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa acara Opera Van Java yang ditayangkan Trans 7 lebih mampu
memuaskan kebutuhan responden dibandingkan dengan avara Segerrr
Benerrr di ANTV.
Persamaan penelitian ini dengan beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya adalah meneliti dengan pendekatan Uses and
Gratifications. Perbedaanya pada penelitian sebelumnya, pada penelitian
ini peneliti mengacu pada satu acara saja yaitu One Stop Football dan
objek penelitiannya adalah siswa SSB New Pelita Solo.
1.4.3 Kerangka Dasar Pemikiran
Khalayak (siswa SSB New Pelita Solo) sebagai penonton aktif
televisi dan pecinta sepakbola memiliki kebutuhan informasi sepakbola
yang ingin mereka penuhi. Pemenuhan kebutuhan informasi sepakbola
tersebut dapat mereka peroleh melalui program acara One Stop Football
yang ditayangkan oleh Trans 7.
Sebelum menyaksikan One Stop Football khalayak memiliki motif
kebutuhan yang mereka harapkan dapat terpenuhi melalui program commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id29
sepakbola tersebut. Hal ini disebut dengan Gratification Sought (GS).
Selanjutnya dengan pola penggunaan media oleh khalayak terhadap One
Stop Football, mereka akan memperoleh pemuasan kebutuhan melalui
program sepakbola tersebut. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden
setelah mengkonsumsi program sepakbola disebut dengan Gratification
Obtained (GO)
Dalam penelitian ini akan mencoba untuk mengaplikasikan teori
Uses and Gratifications model Palmgreen. Teori Uses and Gratifications
model Palmgreen dapat mengukur kesenjangan (discrepancy) antara
kepuasan yang dicari (Gratification Sought) dengan kepuasan yang
diperoleh (Gratification Obtained). Hal ini yang menjadi kekuatan model
Palmgreen karena Uses and Gratifications model-model terdahulu
dianggap gagal dalam mengukur perbedaan apa yang dicari khalayak
dengan apa yang mereka peroleh dari media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id30
Alur pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pencarian Kepuasan Pola Penggunaan Perolehan Kepuasan yang diterima Gratifications Sought Media (GS) Gratifications Obtained (GO)
- Motif Informasi Diukur dari : Diukur dari :
- Motif Identitas - Tingkat Perhatian - Terpenuhinya - Frekuensi Kebutuhan Pribadi - Kemampuan sesuai - Motif Integrasi dan motif Interaksi Sosial - Motif Hiburan
Gratification Discrepancy
1.4.4 Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji
melalui penelitian. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang
dikemukakan :
“Ada kepuasan yang diharapkan siswa SSB New Pelita Solo
(Gratifications Sought/GS) dari program acara sepak bola One Stop
Football di Trans 7.”
“Ada tingkat kepuasan yang diperoleh siswa SSB New Pelita Solo
(Gratifications Obtained/GO) setelah menyaksikan program acara sepak
bola One Stop Football di Trans 7.” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id31
“Ada tingkat kesenjangan kepuasan yang diperoleh siswa SSB New Pelita
Solo setelah menyaksikan program acara sepak bola One Stop Football di
Trans 7.”
1.5 Definisi Konsepsional dan Operasional
1.5.1 Definisi Konsepsional
Untuk menjembatani perbedaan penafsiran antara peneliti dan
pembaca atau pengguna penelitian ini dalam hal variabel-variabel yang
akan diuji perlu dirumuskan suatu konsep berupa abstraksi mengenai suatu
fenomena atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, kelompok, atau individu tertentu.28 Dalam penelitian ini terdapat
beberapa variabel yang masing-masing dapat didefinisikan dengan konsep
sebagai berikut :
a. Gratifications Sought (Kepiuasan yang diharapkan)
Gratifications Sought didefinisikan kepuasan yang dicari atau
diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu
29 (radio, tv, koran). Dengan kata lain pengguna akan memilih atau tidak
memilih suatu media tertentu dipengaruhi oleh sebab-sebab tertentu,
yaitu didasari motif pemenuhan sejumlah kebutuhan yang ingin
dipenuhi.
28 Masri Singarimbun, Sofian Effendi,ed.,commit Metode toPenelitian user Survai, LP3ES, Jakarta, 1989, hal.34 29 Rachmat Kriyantono, op cit, hal.206
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id32
Dalam penelitian ini, Gratifications Sought merupakan
kebutuhan yang diharapkan pemenuhan kepuasannya dari acara
sepakbola One Stop Football di Trans 7.
b. Media Use (Penggunaan Media)
Menurut Rosengreen, Media use atau penggunaan media massa
terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis
isi media yang dikonsumsi dari berbagai hubungan antar individu
konsumen dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara
keseluruhan.30
Penggunaan media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perilaku khalayak dalam menggunakan acara One Stop Football di
Trans 7. Ini dapat dilihat dari tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan
waktu seseorang dalam menikmati isi media.
c. Gratifications Obtained (Kepuasan yang diperoleh)
Gratifications Obtained merupakan tingkat kepuasan nyata yang
31 diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu.
Pada Gratifications Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada
seberapa jauh tayangan One Stop Football di Trans 7 memberikan
sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah
menyaksikan acara tersebut.
30 Jalaludin Rakhmat, op.cit, hal.66 commit to user 31 Rachmat Kriyantono, op cit, hal.207
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id33
d. Gratifications Discrepancy
Gratifications Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) merupakan
kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan
yang diperoleh (GO) khalayak dari penggunaan suatu media. Pada
penelitian ini gratifications discrepancy dihitung berdasarkan
ketidaksesuaian antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan
kepuasan yang diperoleh (GO) dari penilaian responden terhadap
tayangan One Stop Football di Trans 7, dimana GS lebih besar dari GO
e. Program acara sepakbola
adalah program berita yang khusus menyajikan informasi dari dunia
sepak bola yang disiarkan 2x dalam seminggu di stasiun televisi.
1.5.2 Definisi Operasional
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti
32 sesuatu yang mempunyai nilai. Variabel-variabel dalam penelitian ini
dioperasionalkan sebagai berikut:
a. Gratifications Sought (Kepuasan yang diharapkan)
Untuk mengukur Gratifications Sought (GS) diajukan beberapa
pertanyaan tentang kepusan yang diharapkan atau dicari dari
menyaksikan program acara sepakbola One Stop Football di Trans 7.
commit to user 32 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Op. Cit., hal.42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id34
Pembagian tingkat GS ini mengikuti pendapat Denis McQuail yang
membagi motif penggunaan media oleh individu ke dalam 4 kelompok.
Keempat kelompok motif tersebut kemudian dioperasionalkan dalam 11
item pertanyaan sebagai berikut
1) Motif Informasi,
- Untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah
air
- Untuk menambah pengetahuan perkembangan sepak bola di luar
negeri
- Untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan (action) pemain sepakbola
2) Motif Identitas Pribadi
- Untuk membentuk kepribadian yang sportif
- Untuk menemukan idola yang dijadikan panutan
- Untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi
3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
- Untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial
dengan orang lain.
- Dapat memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada
orang lain.
4) Motif Hiburan
- Untuk mengisi waktu luang
- Untuk bersantai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35
- Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
Dari masing-masing item pertanyaan kebutuhan tersebut
diberikan alternayif jawaban dengan 5 skala yang dapat dipilih
responden untuk menyatakan kuatnya keinginan responden dalam
memuaskan kebutuhannya melalui acara One Stop Football. Kepuasan
responden diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu:
· Sangat Tinggi : menunjuk bahwa responden sangat mengharapkan
pemenuhan kepuasan melalui acara tersebut, dan terjadi jika untuk
item-item tertentu responden menjawab sangat setuju.
· Tinggi : menunjuk bahwa responden mengharapkan pemuas
kebutuhan melalui acara tersebut, dan terjadi jika untuk item-item
tertentu responden menjawab setuju.
· Sedang : menujuk bahwa responden pemuas kebutuhan sedang-
sedang saja melalui acara tersebut, dan terjadi jika untuk item-item
tertentu responden menjawab ragu-ragu
· Rendah : menunjuk bahwa responden tidak mengharapkan
pemenuhan kepuasan melalui acara tersebut, dan terjadi jika untuk
item-item tertentu responden menjawab tidak setuju.
· Sangat Rendah : menunjuk bahwa responden sangat tidak
mengharapkan pemenuhan kepuasan melalui acara tersebut, dan
terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab sangat
tidak setuju. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36
b. Media Use (Penggunaan Media)
Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
berbagai media jenis yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara
individu kosumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau
dengan media secara keseluruhan. Tingkat penggunaan media dalam
penelitian ini terutama terhadap acara One Stop Football di Trans 7
didasarkan pada tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu rata-
rata menonton dari responden terhadap acara tersebut. Lebih jelasnya
diuaraikan sebagai berikut :
1) Tingkat perhatian responden, meliputi:
Tingkat perhatian responden dikategorikan dalam tiga tahap
yaitu pre activity (kegiatan pra aktifitas), duractivity (selama
aktifitas), dan post actiivity (kegiatan pasca aktifitas). Kategori dari
segi tingkat perhatian antara lain:
a) Pra Activity (pra aktifitas/sebelum terpaan media)
Menunjukan aktifitas responden sebelum menggunakan
media massa televisi. Hal ini digambarkan dengan aktifitas
pencarian informasi acara televisi oleh responden dan setelah
mendapat informasi tersebut apakah responden sengaja
meluangkan waktu untuk menontonnya atau tidak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id37
Aktifitas pencariam informasi dalam menonton acara One
Stop Football dikategorikan menjadi 5 tingkatan
- Sangat Tinggi: jika responden selalu mencari informasi tentang
acara itu dan terjadi jika responden menjawab sangat setuju
- Tinggi : jika responden sering mencari informasi tentang acara
itu dan terjadi jika responden menjawab setuju
- Sedang: jika responden kadang-kadang mencari informasi
tentang acara itu dan terjadi jika responden menjawab ragu-
ragu
- Rendah: jika responden hampir tidak pernah mencari informasi
tentang acara itu dan terjadi jika responden menjawab tidak
setuju
- Sangat rendah: jika responden tidak pernah mencari informasi
tentang acara itu dan terjadi jika responden menjawab sangat
tidak setuju
Sikap responden apakah meluangkan waktu khusus untuk
menontonnya atau tidak, dikategorikan menjadi 4 tingkatan:
- Sangat Tinggi: jika responden selalu meluangkan waktu
khusus untuk acara tersebut dan terjadi jika responden
menjawab sangat setuju
- Tinggi: jika responden sering meluangkan waktu khusus untuk
acara tersebut dan terjadi jika responden menjawab setuju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id38
- Sedang: jika responden kadang meluangkan waktu khusus
untuk acara tersebut dan terjadi jika responden menjawab ragu-
ragu
- Rendah: jika responden hampir tidak pernah meluangkan
waktu khusus untuk acara tersebut dan terjadi jika responden
menjawab tidak setuju
- Sangat rendah: jika responden tidak pernah meluangkan waktu
khusus untuk acara tersebut dan terjadi jika responden
menjawab sangat tidak setuju
b) Duractivity (selama terpaan media)
Menunjukkan aktifitas saat menggunakan media massa
televisi. Duractivity digambarkan oleh perilaku responden ketika
menyaksikan program acara sepak bola , tingkat pemahaman, dan
apakah mereka menyaksikan acara tersebut sampai selesai.
Ada tidaknya aktifitas lain yang dikerjakan responden saat
menyaksikan One Stop Football dikategorikan menjadi 4
tingkatan :
- Sangat Tinggi: jika tidak pernah disertai aktifitas lain dan
terjadi jika responden menjawab sangat setuju
- Tinggi: jika hampir tidak pernah disertai aktifitas lain dan
terjadi jika responden menjawab setuju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id39
- Sedang: jika responden kadang disertai aktifitas lain dan terjadi
jika responden menjawab ragu-ragu
- Rendah: jika responden sering disertai aktifitas lain dan terjadi
jika responden menjawab tidak setuju
- Sangat rendah: jika responden selalu disertai aktifitas lain dan
terjadi jika responden menjawab sangat tidak setuju
Pemahaman terhadap isi berita yang diperoleh dari One
Stop Football dikategorikan menjadi 4 tingkatan:
- Sangat Tinggi: jika responden selalu memahami dan terjadi
jika responden menjawab sangat setuju
- Tinggi: jika responden sering memahami dan terjadi jika
responden menjawab setuju
- Sedang: jika responden kadang memahami dan terjadi jika
responden menjawab ragu-ragu
- Rendah: jika responden hampit tidak pernah memahami dan
terjadi jika responden menjawab tidak setuju
- Sangat rendah: jika responden tidak pernah memahami dan
terjadi jika responden menjawab sangat tidak setuju
Selesai tidaknya responden dalam menyaksikan acara One
Stop Football dikategorikan menjadi 4 tingkatan :
- Sangat Tinggi: jika responden selalu mengikuti sampai selasai
dan terjadi jika responden menjawab sangat setuju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id40
- Tinggi: jika responden sering mengikuti sampai selasai dan
terjadi jika responden menjawab setuju
- Sedang: jika responden kadang mengikuti sampai selasai dan
terjadi jika responden menjawab ragu-ragu
- Rendah: jika respondenhampir tidak pernah mengikuti sampai
selesai dan terjadi jika responden menjawab tidak setuju
- Sangat rendah: jika responden tidak pernah mengikuti sampai
selesai dan terjadi jika responden menjawab sangat tidak
setuju.
c) Post Activity (sesudah terpaan media)
Menunjukkan aktivitas responden setelah terpaan media
atau setelah menyaksikan acara, yang digambarkan oleh aktivitas
responden memperbincangkan dengan orang lain dalam interaksi
sosialnya.
Sikap responden apakah memperbincangkannya dengan
orang lain dalam interaksi sosialnya setelah menyaksikan acara
tersebut. Indikator ini dikategorikan menjadi 4 tingkatan:
- Sangat Tinggi: jika responden selalu memperbincangkannya
dan terjadi jika responden menjawab sangat setuju
- Tinggi: jika responden sering memperbincangkannya dan
terjadi jika responden menjawab sangat setuju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id41
- Sedang: jika responden kadang memperbincangkannya terjadi
jika responden menjawab ragu-ragu
- Rendah: jika responden hampir tidak pernah
memperbincangkannya dan terjadi jika responden menjawab
tidak setuju
- Sangat rendah: jika responden tidak pernah
memperbincangkannya dan terjadi jika responden menjawab
sangat tidak setuju
2) Frekuensi
Adalah tingkat keseringan responden dalam menonton
program acara sepakbola. Frekuensi menonton program acara
sepakbola One Stop Football dikategorikan sebagai berikut:
- Sangat Tinggi, jika responden menonton 8 kali dalam setiap
bulannya.
- Tinggi, jika responden menonton 6 – 7 kali dalam setiap bulannya.
- Sedang, jika responden menonton 4 – 5 kali dalam setiap bulannya.
- Rendah, jika responden menonton 2 - 3 kali dalam setiap bulannya.
- Sangat rendah, jika responden menonton 1 kali dalam setiap
bulannya
c. Gratifications Obtained
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id42
Tingkat kepuasan yang diperoleh (GO) responden dari media
setelah menyaksikan progaran acara sepakbola One Stop Football.
Gratifications Obtained diukur dengan mengajukan kembali
pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan dari 11 item pernyataan
kebutuhan dalam 4 kelompok yang berkaitan dengan jenis kebutuhan
seperti pada GS. Langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang
diperoleh untuk masing-masing kebutuhan.
Dalam variabel ini masing-masing pertanyaan akan diulangi
sebagai pernyataan kepuasan yang diperoleh responden . Variabel ini
juga dioperasionalkan dengan memberikan 5 kelompok kebutuhan
audiens terhadap media massa.
1) Motif Informasi,
- Dapat menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah
air
- Dapat menambah pengetahuan perkembangan sepak bola di luar
negeri
- Dapat mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan (action) pemain sepakbola
2) Motif Identitas Pribadi
- Dapat membentuk kepribadian yang sportif
- Dapat menemukan idola yang dijadikan panutan
- Dapat menyalurkan ekspresi atau informasi
3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id43
- Dapat mendapatkan bahan perbincangan tayangan sepakbola
dengan orang lain.
- Dapat memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada
orang lain.
4) Motif Hiburan
- Dapat mengisi waktu luang
- Dapat bersantai
- Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
Tingkat kepuasan yang diperoleh diukur dengan sebelas item
pertanyaan kepuasan seperti pada Gratifications Sought. Untuk
mengukurnya, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala
sikap Likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban dengan
meniadakan Ragu-ragu/Tidak tahu. Dengan alasan agar tidak memiliki
makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam penelitian.
· Sangat Tinggi : menunjuk bahwa harapan responden sangat
terpenuhi, terjadi jika item-item tertentu responden menjawab sangat
setuju.
· Tinggi : menunjuk bahwa harapan responden cukup terpenuhi,
terjadi jika item-item tertentu responden menjawab sangat setuju
· Sedang : menunjuk bahwa harapan responden hampir tidak
terpenuhi, terjadi jika item-item tertentu responden menjawab ragu-
ragu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id44
· Rendah : menunjuk bahwa harapan responden tidak terpenuhi,
terjadi jika item-item tertentu responden menjawab tidak setuju.
· Sangat Rendah : menunjuk bahwa harapan responden sangat tidak
terpenuhi, terjadi jika item-item tertentu responden menjawab sangat
tidak setuju.
d. Gratifications Discrepancy
Gratifications Discrepancy yaitu kesenjangan antara kepuasan
yang diharapkan dengan kepuasan yang diperoleh khalayak dari
penggunaan suatu media. Pada penelitian ini, Gratifications
Discrepancy dihitung berdasarkan ketidaksesuaian antara kepuasan
yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) dari
penilaian responden terhadap acara One Stop Football di Trans 7.
Adanya kesenjangan kepuasan tersebut dibuktikan dengan Statistik
Discrepancy.
e. Progam acara Sepakbola
Variabel program acara sepakbola dalam penelitian ini adalah
program berita yang khusus menyajikan informasi dunia sepakbola yang
berdurasi 30 menit yaitu One Stop Football ditayangkan oleh Trans 7
setiap hari sabtu dan minggu pada pukul 13.30 – 14.00 WIB. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id45
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Jenis Penelitian
Pendekatan atau metodologi yang digunakan adalah kuantitatif
eksplanatif. Artinya menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua
33 atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
periset menggunakan teori Uses and Gratifications untuk mengetahui
kesenjangan kepuasan siswa SSB New Pelita Solo terhadap program acara
One Stop Football di Trans 7. Sedangkan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kesenjangan tingkat kepuasan yang diperoleh siswa SSB New
Pelita Solo terhadap program acara One Stop Football di Trans 7, periset
menggunakan rumus discrepancy dari Palmgreen.
1.6.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey.
Informasi yang dikumpulkan responden dengan menggunakan kuesioner.
Menurut Masri Singarimbun teknik penelitian survey adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan dengan menggunakan
34 kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok.
1.6.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kalangan Siswa SSB New pelita
Solo. Adapun alasan pemilihan adalah sebagai berikut :
33 Rachmat Kriyantono, op. cit, hal.69 commit to user 34 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Sosial, LP3ES, Jakarta, 1989, hal. 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id46
a. Siswa SSB New Pelita Solo merupakan penonton televisi kelompok
usia remaja. Remaja memiliki ketertarikan tinggi terhadap tayangan
olahraga khususnya sepakbola.
b. Siswa SSB New Pelita Solo merupakan kelompok aktif dengan
kegiatan sepakbola. Pelaku sepakbola memiliki kebutuhan tinggi akan
informasi sepakbola
1.6.4 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek
yang akan diteliti.35. Dalam penelitian ini populasi yang akan diambil oleh
peneliti adalah siswa New Pelita Solo yang merupakan kelompok
penonton televisi usia remaja dan merupakan penonton aktif program
acara sepakbola. Dari kriteria tersebut maka didapat jumlah populasi
sebagai berikut:
Tabel I Siswa SSB New Pelita Solo yang Masuk Kriteria sebagai Responden
No Kelompok Usia Jumlah
1 14-15 tahun 48
2 16-17 tahun 46
3 18-19 tahun 40
Jumlah 134
Sumber : data pengurus SSB New Pelita Solo tahun 2010-2011
commit to user 35 Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id47
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek
penelitian. Dalam penelitian ini besarnya sampel diukur dengan rumus
Yamane36 :
N n = 2 Nd +1
Dimana n : Jumlah sampel yang dicari
N : Populasi
d : Derajat presisi
1 : Bilangan konstan
Dengan jumlah populasi berjumlah 134 dengan presisi 10% dan
tingkat kepercayaan 90% maka dengan menggunakan rumus Yamane
diperoleh sebanyak sampel sebagai berikut :
N n = Nd 2 +1
N n = 2 Nd +1
134 n = 134(0,052 )+ 1
134 n = 0,335+ 1
134 n = 1,335
n = 100,37
n = 100
commit to user 36 Jalaludin Rakmat, Op.Cit, hal. 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan terbagi dalam
beberapa kelas. Apabila sebuah populasi terdiri atas beberapa lapisan
(stara) yang berbeda, penyelidik harus mengambel sampel dari setiap
stratum populasi bilamana penyelidik mementingkan ari heterogenitas
37 populasi itu. Maka jumlah sampel tersebut akan distribusikan secara
proposional sesuai dengan kelasnya (Sampling berstarata proposional)38
Tabel II Distribusi Responden Berdasarkan Kelas No KELOMPOK USIA JUMLAH SAMPEL 1 14-15 tahun 48 / 134 x 100 = 36 2 16-17 tahun 46 / 134 x 100 = 34 3 18-19 tahun 40 / 134 x 100 = 30 Jumlah 100
1.6.5 Jenis Data
a. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden
lewat penarikan sampel dari keseluruhan populasi yang ada dalam
penelitian
b. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan,
dokumen-dokumen serta dari sumber data tertulis yang lain guna
melengkapi data primer.
37 Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc.Ed, Pengantar penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1994, hal 97 commit to user 38 Ibid, hal.108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id49
1.6.6 Teknik Pengumpulan Data
1) Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan daftar
isian yang harus diisi berdasarkan kepada jumlah subjek dan
berdasarkan atas jawaban atau isian itu, penyelidik mengambil
kesimpulan mengenai subjek yang diselediki.39 Data dikumpulkan
melalui daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan konsep dari
penelitian ini.
2) Studi pustaka
Peneliti berusaha untuk mencari data yang dikumpulkan dari
sumber-sumber tertulis resmi yang relevan.
1.6.7 Teknik Analisis Data
Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah
berikutnya yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk
menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara
menual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah
mengklasifikasikan data, kemudian menginterpretasikan data, kemudian
menginterpretasikannya.
Sedangkan untuk mencari kesenjangan kepuasan (Gratification
Discrepancy) statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
Discrepancy dengan rumus sebagai berikut :
commit to user 39 Sumadi Suryabarata, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, 1990, hal. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id50
å n.. i j i¹ j D= å å n.. i j i j
D : Discrepancy
n : Jumlah sampel
i : Kepuasan yang dicari (GS)
j : Kepuasan yang diperoleh (GO)
i ¹ j
Rumus Discrepency tersebut dioperasionalkan dengan Cross Tab
atau tabulasi silang di mana setiap item dalam GS di-cross-kan dengan
item-item sejenis yang terdapat dalam GO. Dari hasil penelitian tersebut
akan diketahui persentase tingkat kesenjangan kepuasan dari responden
berdasarkan item-item yang sudah ditentukan dalam menonton program
acara One Stop Football di Trans 7.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan
dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden.
Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh acara One Stop Football
kepada siswa SSB New Pelita Solo dapat dihitung dengan mengurangi
tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan
yang dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Merujuk pada penelitian
terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan
kata lain, jika responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh
untuk tiap jenis kebutuhan antara 70-100% atau apabila kesenjangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id51
kepuasan berkisar antara 0-30% maka kebutuhan tersebut dianggap
memuaskan.
Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka
presentase diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan
responden. Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan
angka dibawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan
responden. Semakin besar angka kesenjangan berati suatu media semakin
tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka
kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi
kebutuhan responden.
Tingkat Kepuasan yang diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam
tiga kategori:
- Rendah, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
- Sedang, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
- Tinggi, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10% 40
40 Philip Palmgreen, J.D.Rayburn II, An Expectancy Value Approach to Media Gratification, in Media Gratification Research Current Perspective, Sage Publication, London, 1985, hal 158, dalam skripsi Doddy Krisnamukti, “Situs Jejaring Sosial dan Tingkat Kepuasan di Kalangan Mahasiswa dan Dosen (Analisis Perbedaan Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Facebook.com di Kalangan Mahasiswa dan Dosen UNS yang Tergabungndi dalam domain Group UNS dengan menggunakan Pendekatan Uses and Gratificationscommit to )user”. FISIP,UNS, hal 44.2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
2.1.1 Sejarah Berdirinya Sekolah Sepakbola New Pelita Solo
Sekolah Sepakbola New Pelita Solo berdiri pada tanggal 9 Agustus
1999 dan diremiskan pada tanggal 19 Agustus 1999, terdaftar di Pengda
PSSI Jawa Tengah dengan nomor 100 anggota baru di Jawa Tengah. Pada
Saat itu masih bernama Sekolah Sepakbola Pelita Solo. SSB Pelita Solo
berada dibawah naungan klub Sepakbola Pelita Bakrie di Jakarta dan Pelita
Solo waktu itu ber Home Bast di Solo menggunakan Stadion Manahan Solo
.Hari demi hari telah dilewati akhirnya Sekolah Sepakbila Pelita Solo
dibubarkan ke Pengda PSSI Jawa Tengah dan berganti nama Sekolah
Sepakbola New Pelita Solo. Sekolah Sepakbola New Pelita dicetuskan oleh
Seno Kusumoharyo terletak di Purwonegaraan 02 Sriwedari Solo.
Perubahan nama SSB New Pelita Solo, maka dapat diartikan bahwa SSB
Pelita Solo telah bubar.
2.1.2 Tujuan Organisasi.
Tujuan umum organisasi ini adalah untuk memajukan pemuda-
pemuda Indonesia terutama di bidang olahraga sepakbola
commit to user
52 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
2.1.3 Visi dan Misi
Visi dan Misi adanya Organisasi ini adalah untuk membuna dan
menjadikan pemain sepakbola yang handal.
2.1.4 Struktur Organisasi
Pendiri : Seno Kusumoharyo
Direktur : L. Agus Saparno
Sekretaris : Sri Sumarni Didik
Humas : Ngadinu Tama
: Didik Ujianto. S
Staf Pelatih : - Suyitno CK
- Bambang Nugroho
- Ano Suhardi
- Tri Gindung
- Budiawan
- Chaidir Ramil
- Koesbiantoro
- Sudarno
- Suyamto
2.1.5 Siswa
Siswa yang berlatih di SSB New Pelita Solo dari berbagai macam
latar belakang usia, tingkat pendidikan, dan kemampuan dalam
bersepakbola. Namun untuk memudahkan proses pembelajaran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
pelatihan siswa SSB New Pelita Solo dibagi kedalam 4 kelompok
berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel II.1 Siswa SSB New Pelita Solo No USIA JUMLAH
1. 12 tahun ke bawah 150 anak
2. 14 tahun ke bawah 95 anak 3. 16 tahun ke bawah 40 anak 4. 19 tahun ke bawah 38 anak 5 . 21 tahun ke bawah 34 anak Sumber : data pengurus SSB New Pelita Solo 2011
2.1.6 Prestasi
Dari mulai awal berdiri samapai sekarang SSB New Pelita Solo telah
mencetak berbagai macam prestasi baik di tingkat Karisidenan Surakarta
maupun Propinsi Jawa Tengah. Berikut ini beberapa prestasi terbaik yang
telah ditorehkan SSB New Pelita Solo dalam beberapa tahun terakhir:
a. Juara I Best Gool Keeper Skill Competition Danone national Cup Tahun
2006
b. Juara II Danone national Cup 2006
c. Juara I Ismangoen Cup I Child Soccer Tournament Yogjakarta Tahun
2008
d. Juara I Piala Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2009
e. Juara I Kito Cup Tahun 2009
f. Juara I Piala Bapupsi Sekarisidenan Surakata Karanganyar Tahun 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
2.1.7 Jadwal Latihan
Latihan dilaksanakan setiap sore, pukul 14.00, hari : Selasa, Rabu,
dan Jumat. Hari Minggu dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00.
2.2 Gambaran Umum Trans 7 dan Program Acara One Stop Football
2.2.1 Sekilas Tentang Trans 7
Trans 7 merupakan salah satu stasiun televisi swasta Indonesia yang
mempunyai komitmen menyajikan tayangan berupa Informasi dan hiburan
yang dapat dinikmati oleh seluruh pemirsa Indonesia. Berawal dari
kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia
pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans 7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta
yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman,
kehangatan, penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi.
Trans 7 yang bermula bernama TV 7 berdiri dengan ijin dari
Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor
809/bh.09.05/III/2000. Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV 7 telah
diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukan re-launch pada tanggal 15
Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans 7.
Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian
dari manajemen PARA GROUP, Trans 7 diharapkan dapat menjadi televisi
yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat
informatif, kreatif, dan inovatif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Pada akhir semester kedua 2006 sampai dengan awal tahun 2007,
Trans 7 memiliki target 60% sampai dengan 80% untuk in house
productions. Sisanya 40% sampai 20% adalah program lokal dan
international acquistion. Presentase program luar negeri berjumlah 43% dan
program lokal berjumlah 57%. Trans 7 mengedepankan program informasi
dan hiburan meliputi berita sebesar 29%, olahraga 5% dan program yang
diproduksi oleh Trans 7 sebesar 17%. Dan sisanya sebesar 49% adalah
program Internasional dan Productions House lokal.
Trans 7 berkotmitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi
pemirsanya, dengan menyajikan informasi seperti Redaksi Pagi, Redaksi
Siang, Redaksi Sore, dan Redaksi Malam. Dikemas secara apik dan
dinamis, update, dan informatif. Trans 7 juga menghadirkan program berita
lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Kupas Tuntas, Lacak, Fenomena yang
memberikan wawasan pagi pemirsa. Tidak kalah informatif, program
informasi untuk wanita seperti Asal Usul, Kajian Silahturami, Wanita dalam
berita, Infotaiment Pagi, Infontaiment Siang, Infitainment weekend dan
Cipika Cipiki semakin lengkap menambah cakrawala di ruang keluarga.
Tidak hanya menyajikan progran informasi saja, program hiburan sperti
Plesetan Misteri, Wisata Belanja, Kisah Selebriti, Rumpi dan yang paling
dinantikan yaitu Opera Van Java dan Empat Mata.
Program Sport Trans 7 yang selalu dinanti oleh para pencinta
olahraga. Moto GP, merupakan ajang balap motor yang menarik untuk
diikuti. Trans 7 juga menyajikan tayangan olahraga setiap hari dilayar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
pemirsa seperti program Sport 7 serta up date olahraga dunia di One Stop
Football, Highlight Moto GP, Highlight Otomatif, serta plesetan dan tips
dunia olahraga yang menarik dikemas dalam ptogram Sportawa. Dunia anak
tidak pernah lepas dari program Trans 7.
Hadir bersama Si Bolang dan Laptop Si Unyil, Trans 7 memberikan
pengetahuan dan hiburan anak-anak. Program Si Bolang merupakan
program dokumenter petualangan yang menghadirkan anak-anak diseluruh
penjuru Indonesia. Lain halnya dengan program Laptop Si Unyil, program
ini memberikan ilmu pengetahuan umum yang mendasar bagi si kecil.
Dilengkapi dengan sajian film-film berkualitas, Theater7, Theater Malam
dan Theater Fajar hadir setia[ hari mengisi lacar kaca pemirsa Indoesia.
a. Filosofi Logo Trans 7
Logo Trans 7 membentuk empat sisi persegi panjang yang
mereflesikan ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian yang bersahaja
yang akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetap bersinar
kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu,
sera menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian
lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan
membawa Trans 7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
b. Organisasi Trans 7
Dewan Komisaris
Komisaris utama : Chairul Tanjung
Komisaris : Agung Adiprasetyo
: Ishadi SK
: Asih Winanti
Dewan Direktur
Direktur Utama : Whisnutama
Wakil Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni
Direktur Keuangan dan Sumber Daya : Ch. Suswati Handayani
c. Alamat Trans 7
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
Menara Bank Mega Lt.20 Jl Kapt. P. Tendean Akav.12-14A Jakarta
12790
Telp. (021) 79177000
Fax. (021) 79184684 Hot Line : (021) 93531777
Email : www.trans7.co.id
d. Stasiun Transmisi
Trans 7 saat ini memiliki 26 stasiun transmisi yang mampu
menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia.41
commit to user 41 http:// www.trans7.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
No LOKASI FREKUENSI
1 Jakarta 49 UHF
2 Bandung 44 UHF
3 Semarang 41 UHF
4 Yogyakarta/Solo 46 UHF
5 Surabaya 56 UHF 6 Madiun 40 UHF 7 Kediri 45 UHF 8 Malang 60 UHF 9 Denpasar 45 UHF 10 Medan 41 UHF 11 Palembang 22 UHF 12 Lampung 22 UHF 13 Pekanbaru 30 UHF 14 Makasar 41 UHF 15 Manado 32 UHF 16 Pontianak 31 UHF 17 Samarinda 49 UHF
18 Banjarmasin 22 UHF
19 Purwokerto 22 UHF
20 Tegal 53 UHF
21 Cirebon 47 UHF
22 Garut 32 UHF
23 Jayapura 22 UHF
24 Kupang 36 UHF
25 Balikpapan 22 UHF
26 Padang 23 UHF
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
2.2.2 Sekilas Acara One Stop Football
Acara One Stop Football yang ditayangkan oleh Trans 7 yang
menyajikan berbagai informasi terkini tentang persebakbolaan. Program ini
sudah tayang sejak Maret 2003 dan merupakan salah satu program unggulan
Trans 7 yang berhasil bertahan hingga sekarang. Program ini hadir setiap
hari Sabtu dan Minggu pukul 14.00 WIB dengan dipandu seorang presenter
yang sudah cukup dikenal masyarakat, Terry Puteri.
Dalam durasi 30 menit, acara ini dibagi ke dalam empat segmen.
Segmen pertama yaitu Match Prevew menampilkan hasil pertandingan
terkini serta cuplikan pertandingan secara aktual. Sebagai contoh, pada One
Stop Football edisi 4 September 2011 ditampilkan hasil dan cuplikan
pertandingan antara Belanda vs San Marini, Jerman vs Austria, dan
pertandingan kualifikasi piala Eropa lainnya, yang baru saja berlangsung.
Di segmen kedua, yaitu segmen Best Freekick menampilkan tujuh
tendangan bebas terbaik yang dilakukan oleh pemain-pemain dari Liga
Eropa.
Segmen selanjutnya ditampilkan pertandingan penting selama akhir
pekan yang dilakukan tim-tim terbaik di belahan Eropa. Dalam segmen ini
ditampilkan cuplikan pertandingan Bulgaria vs Inggris yang merupakan
kepastian Inggris lolos keputaran piala Eropa setelah mengalahkan Bulgaria
dengan skor 0 vs 3. Tahun ini Inggris kembali lolos ke putaran piala Eropa
yang piala Eropa sebelumnya gagal lolos.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Di segmen terakhir menampilkan Extra Time yang berisikan
kejadian-kejadian unik dan tingkah laku lucu yang dilakukan pemain
sepakbola baik didalam lapangan maupun di luar lapangan.
2.3 Karakteristik Responden
Responden dalam peneltian ini adalah siswa SSB New Pelita Solo yang
termasuk kriteria sebagai penonton aktif acara One Stop Football di Trans 7.
Dalam penelitian ini sebagai populasi awal adalah jumlah keseluruhan siswa
SSB New Pelita Solo tahun 2011 yaitu sebagai berikut:
Tabel II.2 Siswa SSB New Pelita Solo No USIA JUMLAH 1. 12 tahun ke bawah 150 anak 2. 14 tahun ke bawah 95 anak 3. 16 tahun ke bawah 53 anak
4. 19 tahun ke bawah 50 anak
5 . 21 tahun ke bawah 42 anak
Sumber : data pengurus SSB New Pelita Solo 2011
Penyaringan responden tahap pertama adalah siswa yang masuk kategori
usia remaja. Mengacu pada batasan usia remaja di Indonesia yang sesuai
dengan batasan usia remaja yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) adalah antara usia 14-24 tahun.42
Hal ini dimaksudkan bahwa remaja merupakan kelompok usia penonton
aktif media televisi. Untuk menentukan batasan kelompok usia rmaja maka
commit to user 42 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1994, hal.58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
responden dipiolih berdasarkan kelompok usia SSB New Pelita Solo yaitu
sebagai berikut:
Tabel II.3 Siswa SSB New Pelita Solo Tahun 2011 yang Masuk Kategori Remaja
No. USIA JUMLAH
1. 16 tahun ke bawah 53 anak 2. 19 tahun ke bawah 50 anak 3. 21tahun ke bawah 42 anak Sumber : data pengurus SSB New Pelita Solo 2011
Penyaringan responden tahap kedua adalah untuk menentukan kategori
responden atau tidak, dengan mengajukan pertanyaan apakah anda pernag
menonton acara One Stop Football di Trans 7. Adapun hasilnya sebagai
berikut:
Tabel II.4 Pernah Menonton atau Tidak One Stop Football di Trans 7 Pernah Menonton 14-15 tahun 16-17 tahun 18-19 tahun
Ya 53 50 42
Tidak 0 0 0
Jumlah 53 50 42
Sumber : Pertanyaan Pra Survei
Penyaringan responden tahap ketiga adalah menentukan responden yang
merupakan penonton aktif One Stop Football di Trans 7 dengan mengajukan
pertanyaan apakah responden menonton One Stop Football di Trans 7 dalam 3
bulan terakhir dan hasilnya sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Tabel II.5 Menonton One Stop Football di Trans 7
Dalam 3 Bulan Terakhir Menonton/Tidak 14-15 tahun 16-17 tahun 18-19 tahun
Ya 48 46 40
Tidak 5 4 2
Jumlah 53 50 42 Sumber : Pertanyaan Pra Survei
Dari data di atas dapat diketahui bahwa yang masuk dalam kategori
responden untuk penelitian ini adalah sebagi berikut :
Tabel II.6 Populasi Responden Kelompok Usia Jumlah 14-15 tahun 48 16-17 tahun 46 18-19 tahun 40 Jumlah 134 Sumber: Tabel II.5 Dengan jumlah populasi berjumlah 134 dengan presisi 5% dan tingkat
kepercayaan 90%, maka dengan menggunakan rumus Yamane diperoleh
banyaknya sampel sebagai berikut :
N n = 2 Nd +1
N n = 2 Nd +1
134 n = 134(0,052 )+ 1
134 n = 0,335+ 1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
134 n = 1,335
n = 100,37
n = 100
Tabel II.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas No Kelompok Usia Jumlah Sampel 1 14-15 tahun 48 / 134 x 100 = 36 2 16-17 tahun 46 / 134 x 100 = 34 3 18-19 tahun 40 / 134 x 100 = 30 Jumlah 100
Responden dalam penelitian ini juga berasal dari beberapa daerah,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil kuesioner pada responden yang
tersusun dalam tabel di bawah ini:
Tabel II.8 Distribusi Responden Asal Daerah Siswa New Pelita Solo tahun 2011
Asal Daerah Frekuensi %
Surakarta 61 61
Sukoharjo 19 19
Karanganyar 8 8
Boyolali 4 4
Klaten 6 6
Sragen 2 2
Jumlah 100 100
Sumber : Pertanyaan Kuesioner asal daerah
Dari tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden atau
mayoritas berasal dari daerah Surakarta sebesar 61% dan sisanya sebesar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
39% berasal dari berbagai daerah seperti Sokuharjo 19%, Karanganyar 8%,
Boyolali 4%, Klaten 6% dan Sragen 2%.
Dari data yang masuk sebagai sampel sebanyak 100 responden
kesemuanya adalah laki-laki. Setelah diadakan penyaringan responden maka
100 sampel yang terpilih memiliki kesamaan ciri untuk dikategorikan
sebagai responden dalam penelitian ini, yaitu:
- Siswa SSB New Pelita Solo
- Merupakan penonton televisi kelompok usia remaja (14-21 tahun)
- Merupakan penonton aktif acara One Stop Football di Trans 7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
DESKRIPSI VARIABEL, GRATIFICATIONS SOUGHT, MEDIA USE
DAN GRATIFICATIONS OBTAINED
3.1 GRATIFICATIONS SOUGHT
Gratifications Sought (GS) adalah kepuasan yang dicari atau
diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media teretentu (radio,
tv atau koran). GS dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana kepuasan yang dicari atau diinginkan responden dapat dipenuhi
kepuasannya dengan cara menonton One Stop Football. Ada 4 kategori motif
pengonsumsian jenis kebutuhan menurut McQuail yang mendorong
seseorang untuk menonton televisi sebagai salah satu alat pemuas
kebutuhannya antara lain motif informasi, motif identitas pribadi, motif
integrasi dan interaksi sosial, motif hiburan yang diukur menurut skala likert
yaitu sangan setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Dari keempat motif diatas, dikembangkan lagi menjadi beberapa
pertanyaan seputar kategori keinginan atau kebutuhan yang diinginkan
responden dan nantinya dapat menggambarkan atau menjadi alat ukur
gratifications sought penelitian ini. Kategori keinginan yang masuk dalam
kategori gratifications sought dalam penelitian ini berjumlah 11 jenis. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil perhitungan GS pada responden yang
tersusun dalam tabel di bawah ini:
commit to user
66 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id67
Tabel III.1
Jenis-Jenis Gratifications Sought
Jenis-Jenis Sangat Sangat Tidak No Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Gratifications Sought Setuju Setuju
F % F % F % F % F % Motif Informasi Untuk menambah
pengetahuan 1. 18 18 61 61 0 0 19 19 2 2 perkembangan sepakbola di tanah air Untuk menambah pengetahuan 2. perkembangan 81 81 19 19 0 0 0 0 0 0 sepakbola di luar negeri Untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi 3. 86 86 14 14 0 0 0 0 0 0 serangan, operan dan giringan (action) pemain sepakbola Motif Identitas
Pribadi Untuk membentuk 4. kepribadian yang 47 47 53 53 0 0 0 0 0 0 sportif Untuk menemukan 5. idola yang dijadikan 50 50 44 44 0 0 6 6 0 0
panutan Untuk menyalurkan
6. ekspresi atau 62 62 29 29 0 0 8 8 1 1 informasi Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial Untuk mendapatkan bahan perbincangan 7. 60 60 37 37 0 0 3 3 0 0 dan interaksi sosial dengan orang lain.
Dapat memberikan informasi
8. perkembangan 52 52 40 40 0 0 8 8 0 0 sepakbola kepada orang lain.
Motif Hiburan 9. Untuk mengisi waktu 43commit 43 to51 user 51 0 0 4 4 2 2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id68
luang 10. Untuk bersantai 56 56 44 44 0 0 0 0 0 0
Untuk mendapatkan 11. hiburan dan 80 80 19 19 0 0 1 1 0 0
kesenangan Sumber : Pertanyaan Kuesioner 8-18
Secara keseluruhan jawaban siswa New Pelita Solo diatas, dari 11
kebutuhan dari 4 kategori motif yang ada menunjukkan hasil yang sama kuat.
Data menunjukkan dari 11 jenis kebutuhan, 7 diantarnya mayoritas memilih
skala setuju dan sangat setuju.
Motif Informasi yang diwakili tiga jenis kebutuhan terdapat dua jenis
kebutuhan yang sangat ingin dicari pemenuhan kepuasannya yaitu untuk
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri dan untuk
mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan
(action) pemain sepakbola. Data menujukkan siswa sangat termotivasi
menonton One Stop Football guna nenambah pengetahuan perkembangan
sepakbola khususnya di luar negeri dan menambah pengetahuan berbagai
macam teknik dalam sepakbola.
Dari segi motif identitas pribadi yang diwakili tiga jenis kebutuhan,
hasil yang diperoleh menyatakian siswa setuju dan sangat setuju tentang
adanya kebutuhan untuk mmbentuk kepribadian yang sportif dari menonton
acara tersebut.
Sedangkan dua pertanyaan yang mewakili motif integrasi dan
interaksi sosial tidak memiliki banyak perbedaan. Siswa menyatakan bahwa
kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id69
orang lain sebagai sebuah kebutuhan yang dicari dengan mayoritas mahasiswa
yang menjawab sangat setuju.
Untuk kategori motif hiburan, siswa memiliki keinginan untuk
menonton acara One stop Football untuk mendapat hiburan dan kesenangan.
Data menunjukkan mayoritas siswa menyatakan sangat setuju dalam hal
menonton acara tersebut untuk mendapat hiburan dan kesenangan. Agar lebih
jelasnya, dibawah ini kateori frekuensi beserta presentase masing-masing item
pertanyaan.
3.1.1 Motif Informasi
a. Kebutuhan responden menambah pengetahuan perkembangan
sepakbola di tanah air
Tabel III.2 Kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air
Kategori Frekuensi % Sangat setuju 18 18
Setuju 61 61
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 19 19
Sangat tidak setuju 2 2
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id70
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 1 : Kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air
Dari tabel dan diagram diatas gambaran tentang kebutuhan untuk
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air untuk
dicarikan pemuasnya dengan menonton One Stop Football, mayoritas
siswa menjawab antara skala setuju dan sangat setuju yaitu 79%.
Hal ini dikarenakan mayoritas siswa ingin mengetahui informasi
perkembangan sepakbola tanah air walaupun saat ini prestasi sepakbola
tanah air menurun dalam kompetisi pra piala dunia 2014 tetapi harapan
siswa melihat Tim Nasional sepakbola berprestasi di tingkat
Internasional terutama piala dunia masih sangat besar. Mantan Sekjen
PSSI, Nugraha Besoes mengatakan: orang kan hidup dari impian,
sekarang bagaimana kerja keras membuatnya.43
commit to user 43 Four Four Two, Indonesia Lolos Piala Dunia, Tunas Bola, Edisi Juli 2006, hal 95 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id71
Gambar 1 Akhir- akhir ini diberitakan bahwa Tim nasional sepakbola
Indonesia seperti gambar di atas akan berada satu grup dengan Vietnam
pada pertandingan sepak bola SEA Games XXVI yang akan berlangsung
di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Lebak Bulus bulan
depan. Pada babak penyisihan yang terbagi dalam dua grup nanti
Vietnam--peraih medali perak SEA Games dua tahun lalu--sudah
ditetapkan akan menjadi unggulan pertama di Grup B.
Deputi I Panitia Penyelenggara SEA Games (Inasoc) bidang
Sports & Venues, Djoko Pramono, mengatakan dalam pengundian
tersebut sudah ditetapkan tim juara dan runner-up SEA Games Laos
2009 akan menjadi unggulan pertama di masing-masing grup. Malaysia,
sang peraih medali emas, berada di Grup A. Sementara, tim peraih perak,
Vietnam, di Grup B.
Ketiga negara ini akan bersaing dengan sembilan negara peserta
lainnya yang akan turut serta. Djoko memastikan bahwa 11 negara Asia
Tenggara akan menurunkan timnya dalam SEA Games kali ini. Dua
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id72
tahun lalu dua negara seperti Brunei Darussalam dan Filipina tidak ikut
serta
Bertindak sebagai tuan rumah Indonesia mendapatkan
kesempatan untuk memilih tempat. Pasukan timnas U-23 Indonesia akan
bergabung dengan Vietnam bersama empat negara peserta lainnya.
Sisanya, akan masuk satu grup dengan Malaysia.
Timnas U-23 Indonesia tidak menunjukkan hasil gemilang di
Laos dua tahun lalu setelah hanya menjadi juru kunci Grup B. Sang tuan
rumah bersama Singapura lolos ke semifinal bersama dua tim dari Grup
A, Vietnam dan Malaysia. Setelah sebelumnya hanya sembilan negara
yang ikut, kali ini seluruh negara Asia Tenggara akan bersaing menjadi
yang terbaik.
Brunei Darussalam baru bisa kembali ikut tahun ini karena pada
2009 masih terganjal sanksi dari Badan Sepak Bola Dunia (FIFA).
Sementara, bagi Filipina keikutsertaannya kali ini akan kembali menjadi
debut setelah dalam dua kali SEA Games pada 2007 dan 2009 tidak turut
serta.
Meski sudah absen dua kali, kekuatan Filipina tidak bisa
diremehkan. Aksi para pemain keturunan asing yang luar biasa sempat
dipertontonkan Filipina saat mengikuti kejuaraan Piala AFF Suzuki pada
44 akhir 2010 lalu.
commit to user 44 http://www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2011/10/15/brk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id73
Berita tersebut dapat menambah pengetahuan siswa dalam
perkembangan sepakbola khususnya di tanah air. Dengan adanya berita
tersebut siswa mampu mengambil sisi positif dalam perkembangan
sepakbola di tanah air.
Sebagian besar siswa memilih skala setuju yaitu 61% senada
dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu kebutuhan menambah informasi tentang komedian
pendatang baru, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala setuju yaitu
50,8%.45
b. Kebutuhan responden menambah pengetahuan mengenai perrkembangan
sepak bola di luar negeri
Tabel III.3 Kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri
Kategori Frekuensi % Sangat setuju 81 81
Setuju 19 19
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 0 0
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
45 Gurit Budi, “Kesenjangan Kepuasan commitPemirsa toTelevisi user Program Acara Komedi”. FISIP, UNS, 2008, hal. 62 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id74
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 2 : Kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri
Kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan sepak bola
luar negeri sangat disetujui oleh 81% responden, hal ini berarti sebagian
besar responden menyatakan sangat setuju kebutuhan untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri untuk dicarikan
pemuasnya dengan menonton One Stop Football
Gambar 2
Sebagai contoh informasi yang menambah pengetahuan sepak
bola di luar negeri, baru- baru ini manajer Arsenal Arsene Wenger
terkesan dengan perkembangan sepakbola di Asia. Bersinarnya sejumlah
pemain Asia di kompetisi Eropa membuat manajer Arsenal Arsene
Wenger terkesan. Wenger memuji sepakbola Asia yang menunjukkan
perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu nama yang
kualitasnya mendapat pengakuancommit to user dari Wenger adalah Shinji Kagawa. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id75
Gelandang asal Jepang itu tampil oke bersama Borussia Dortmund
musim lalu dan sempat diincar beberapa klub papan atas Benua Biru.
Manajer Arsenal Arsene mengatakan Kagawa adalah pemain
yang sangat rajin bergerak, dia sangat pintar, sangat kratif, dan sangat
cepat di kotak penalti. Dan itulah mengapa dia merupakan seorang
pencetak gol yang sudah terbukti, seperti dikutip AFP.46
Dengan contoh informasi di atas setiap siswa berharap dapat
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri dan
siswa dapat membandingkan kualitas sepakbola di tanah air dan di luar
negeri dengan informasi-informasi yang disajikan siswa berharap
mendapatkan pembelajaran yang positif dari perkembangan-
perkembangan sepakbola di luar negeri
Siswa pun berharap bisa menyaksikan sajian informasi sepakbola
luar negeri atau Internasional karena sebagian besar siswa memiliki tim
sepakbola Internasional yang diidolakan, sebagian tim-tim tersebut
berasal dari eropa. Hal ini wajar karena sepakbola adalah olahraga yang
pertama ditemukan di benua Eropa yaitu negara Inggris. Sepak bola
adalah bahasa universal. Permainan penemuan Inggris ini dapat dinikmati
hampir seluruh lapisan masyarakat tanpa perlu penjelasan panjang
lebar.47
46 http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/09/13/094830/1720884/73/wenger-puji- perkembangan-sepakbola-asia commit to user 47 Ubaidillah Nugraha, Republik, Gila Bola, Halaman Komentator. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id76
Sebagian besar siswa memilih skala sangat setuju yaitu 81%
senada dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu kebutuhan menambah pengetahuan tentang tata
panggung acara komedi, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala
48 sangat setuju yaitu 50,8%.
c. Kebutuhan responden untuk mendapat pengetahuan teknik tendangan,
heading, strategi serangan, operan dan giringan (action)
Tabel III.4 Kebutuhan mendapat pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) Kategori Frekuensi % Sangat setuju 86 86 Setuju 14 14 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 3 : Kebutuhan mendapat pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action)
commit to user 48 Gurit Budi, loc.cit. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id77
Pada kategori kebutuhan untuk mendapat pengetahuan teknik
tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action),
hampir semua siswa menyatakan sangat setuju yaitu 86%
Mayoritas siswa menjawab sangat setuju. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar siswa ingin mendapat pengetahuan tambahan
diluar latihan, tentang teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan. Teknik-teknik yang dipraktekkan pesebakbola
profesional akan sangat membantu perkembangan kempuan siswa dalam
bermain sepakbola.
Gambar 3
Penendang bebas pemain sepakbola profesional seperti David
Beckham, Roberto Carlos, seperti gambar di atas melakukan tendangan
dengan mengandalkan bola, misal melakukan gesekan terhadap bola.
Berbeda dengan Juninho ataupun Cristiano Ronaldo, kedua penendang
ini sepertinya mengandalkan angin, bukan daya gesek bola seperti apa
yang di lakukan Beckham, Carlos, ataupun penendang bebas lainya.
Kalau kita lihat gerak bola yg di hasilkan oleh Beckham, bola berputar
berbalik dari arah jarum jam. Perputaran bola itulah yang akhirnya
menimbulkan perubahan gerakan bola. Atau biasa mengenalnya dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id78
kalimat Banana Kick atau Tendangan Pisang, karena tendangan yang di
hasilkan membuat seperti lengkungan seperti pisang, begitu pula
tendangan bebas dengan Carlos yang di kenal dengan tendangan gledek
di tambah lengkunganya49
Pernyataan di atas dapat membuat siswa sepakbola New Pelita
Solo menambah pengetahuan tentak teknik-teknik bermain sepakbola
yang dilakukan pemain sepakbola profesional dan tentunya ini sangat
bermanfaat bagi siswa.
Mayoritas siswa memilih skala sangat setuju yaitu 86% bertolak
belakang dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu kebutuhan memperoleh tentang aksi panggung artis
komedi, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala setuju yaitu 57,4%.50
Mahasiswa tidak begitu tertarik dengan aksi panggung para
komedian, mahasiswa lebih berharap memperoleh pengetahuan tentang
tata panggung karena dapat menjadikan pembelajaran bagi mahasiswa.
Lain halnya dengan siswa SSB New Pelita Solo, siswa sangat berharap
dengan menonton One Stop Football akan menambah pengetahuan
teknik- teknik sepakbola seperti hasil tabel di atas.
49(http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/07/28/rahasiacommit to user -tendangan-bebas/ 50 Gurit Budi, loc.cit. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id79
3.1.2 Motif Identitas Pribadi
a. Kebutuhan responden untuk membentuk kepribadian yang sportif Tabel III.5
Kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif Kategori Frekuensi %
Sangat setuju 47 47 Setuju 53 53
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 4 : Kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif
Dari tabel III.7 dan diagram diatas dapat diketahui sebagian besar
responden menyatakan setuju, bahwa kebutuhan untuk membentuk
kepribadian yang sportif untuk dicarikan pemuasannya dengan menonton
One Stop Football yaitu sebesar 53 responden atau 53% dan tidak ada
responden atau 0% yang menyatakan ragu-ragu, tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
Sebagai seorang siswa sekolah sepakbola, mereka mulai mencari-
cari hal-hal yang dapat membantucommit to mereka user dalam membentuk kepribadian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id80
yang mereka inginkan. Sebagai contohnya, di luar kegiatan sekolah
sepakbola, para siswa mulai aktif dalam berorganisasi, baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah. Ada juga yang mulai mengikuti
kegiatan-kegiatan pelatihan dan sebagainya. Dengan menonton One Stop
Football, mereka berharap dapat terlatih atau mendapat insipirasi untuk
menjadi pribadi yang sportif.
Gambar 4
Salah satu pemain sepakbola Amin Mutavassel Zadeh, striker
klub Moghavemat Sepasi bermain sportif saat melawan klub Steel Azin.
Menurut Kantor Berita ABNA, gerakan cantik Amin Mutavassel Zadeh,
striker klub Moghavemat Sepasi yang berhasil mengecoh dan melewati
dua pemain belakang klub Steel Azin yang sedang dihadapinya dalam
lanjutan Liga Utama ke Sembilan Iran tanggal 28 Januari 2010 tahun
lalu ramai dibicarakan pecinta bola di negeri Spanyol. Namun
sebenarnya yang membuat hal itu dibicarakan bukan gerakan mengecoh
nan indah tersebut, sebab pecinta Bola di Spanyol telah begitu sering
menikmati permainan jauh lebih cantik dari pemain-pemain kelas dunia commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id81
di Liga Premier Spanyol seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Karim
Benzema dan David Villa. Yang membuat mereka kagum adalah
tindakan sportif dan fair play yang ditunjukkkan Amin Mutavassel
Zadeh, di saat ia tinggal menjebloskan bola ke dalam gawang ia malah
menendangnya jauh-jauh keluar lapangan, karena kiper Steel Azin
tergeletak tak berdaya setelah sebelumnya berbenturan dengan peman
Moghavemat Sepasi yang lain. Ia melakukan tersebut agar tim medis bisa
memeriksa kiper yang cidera tersebut dan menurutnya sangat tidak
sportif menendang bola ke gawang yang tidak dijaga dengan baik oleh
kiper yang sedang tergeletak tak berdaya.51
Bermain sportif yang dilakukan Amin Mutavassel Zadeh dapat
menjadi contoh siswa New Pelita Solo untuk membentuk kepribadian
yang sportif. Dengan bermain sportif, pemain sepakbola dapat nilai lebih
dan positif dari pecinta sepakbola.
b. Kebutuhan responden untuk menemukan idola yang dapat digunakan
sebagai panutan
Tabel III.6
Kebutuhan untuk menemukan idola yang dapat digunakan sebagai panutan
Kategori Frekuensi %
Sangat setuju 50 50 Setuju 44 44
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 6 6
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3 commit to user 51 Four Two Four, Jagat Sepak Bola, Tunas Bola, Edisi Juni 2011, hal.98 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id82
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 5 : Kebutuhan untuk menemukan idola yang dapat digunakan sebagai panutan
Pada kategori kebutuhan untuk menemuikan idola yang dapat
digunakan sebagai panutan, terdapat 94% siswa menjawab antara skala
setuju dan sangat setuju, terdapat 6% siswa yang menjawab tidak setuju
dan tidak ada siswa yang menyatakan ragu-ragu dan sangat tidak setuju.
Hal ini disebabkan keinginan siswa menyaksikan aksi-aksi
idolanya dalam bermain sepakbola sangat besar, karena dengan melihat
cara bermain sang idola, responden bisa mendapat masukan atau
tambahan pengertahuan cara bermain sesuai dengan karakter permainan
idolanya tersebut dan kemudian siswa dapat menirunya saat bertanding
dan mungkin suatu saat bisa bermain seperti atau lebih baik dari idolanya
itu. Dalam sepakbola, semua pecinta bola pastilah memiliki satu pemain
52 yang bisa memberikan insipirasi yang luar biasa.
commit to user 52 http:// olahraga.kompasiana.com/bola/2011/03/03/idola-insiparasi-dan-kesuksesan/ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id83
Gambar 5
Salah contoh adalah pemin sepakbola, Ricardo Izecson dos
Santos Leite lahir 22 April 1982 umumnya dikenal sebagai Kaka, adalah
bintang sepak bola Brasil yang kini bermain untuk Club Real Madrid dan
tim nasional Brasil. Kaka memulai karir sepakbola pada usia delapan
tahun, ketika ia mulai bermain untuk sebuah klub lokal.
Saat itu, dia juga bermain olahraga tenis, dan sampai ia pindah ke
So Paulo FC dan menandatangani kontrak pertama profesionalnya
dengan klub pada usia lima belas tahun dan ia memilih untuk fokus pada
sepakbola. Pada tahun 2003 ia bergabung dengan AC Milan untuk biaya
sebesar 8,5 milion dolar. Sementara di Milan, Kaka’ memenangkan
Ballon d’Or dan FIFA World Player penghargaan pada tahun 2007.
Selain kontribusinya di lapangan, Kaka’ dikenal peduli terhadap
kemanusiaan. Pada tahun 2004, pada saat pengangkatannya, ia menjadi
duta besar termuda PBB Program Pangan Dunia.
Kaká memulai karirnya di São Paulo pada usia delapan tahun. Dia
menandatangani kontrak di usia lima belas dan memimpin skuad muda
Sao Paulo ke Copa de Juvenil kemuliaan. Dia membuat debut tim senior
pada Januari 2001 dan commit mencetak to user 12 gol di 27 penampilannya, selain perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id84
untuk memimpin Sao Paulo untuk yang pertama dan hanya Torneio Rio-
São Paulo kejuaraan, di mana dia mencetak dua gol dalam dua menit
sebagai pengganti melawan Botafogo di final, yang pada saat itu São
Paulo menang 2-1.
Kaká dipanggil untuk FIFA World Youth Championship pada
tahun 2001, tapi Brasil jatuh ke Ghana di babak perempat final. Beberapa
bulan kemudian, ia melakukan debut untuk tim Brasil senior dalam
pertandingan persahabatan melawan Bolivia pada 31 Januari 2002. Dia
adalah bagian dari skuad Piala Dunia 2002 FIFA, tapi bermain hanya 25
menit, yang semuanya pada pertandingan babak pertama melawan Kosta
Rika.
Pada tahun 2003, Kaká adalah kapten untuk turnamen
CONCACAF Piala Emas 2003, di mana Brasil selesai sebagai runner-up
ke Meksiko. Dia mencetak tiga gol selama turnamen. Dia termasuk
dalam skuad Brasil untuk Piala Konfederasi FIFA 2005 di Jerman. Dia
muncul di lima pertandingan dan mencetak satu gol dalam kemenangan
4-1 atas Argentina di final.
Kaká berpartisipasi dalam Piala Konfederasi FIFA 2009,
menandai turnamen internasional pertama sejak Piala Dunia 2006. Satu-
satunya dua gol pembuka datang di babak penyisihan grup Brazil
melawan Mesir pada tanggal 14 Juni, ketika ia mencetak gol di menit
kelima dan kemudian menambahkan hukuman 90 menit dalam
kemenangan 4-3 Brasil. Ia menerima Golden Ball sebagai pemain dari commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id85
turnamen di Piala Konfederasi dan juga terpilih sebagai Man of the
Match di final setelah membantu Brasil untuk menang 3-2 melawan
Amerika Serikat.
Kaka seorang Kristen evangelis yang taat dengan agama, Kaká
menjadi patuh terhadap agama sejak usia 12 tahun. Kaká adalah anggota
organisasi Atletas de Cristo. Musik favorit Kaká adalah Injil, dan buku
favoritnya adalah Alkitab Sejak November 2004, kaka juga menjabat
sebagai Duta Melawan Kelaparan untuk PBB Program Pangan Dunia,
dan yang termuda untuk melakukannya pada saat pengangkatannya.53
Contoh diatas dapat dijadikan panutan bagi siswa, Kaka sebagai
bintang sepakbola yang taat pada agama dan peduli pada sesama. Siswa
berharap kelak bisa menjadi sama yang idolakannya sehingga siswa
termotivasi untuk menjadi pemain sepakbola yang baik.
c. Kebutuhan responden untuk menyalurkan ekspresi dan inspirasi
Tabel III.7
Kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi dan inspirasi
Kategori Frekuensi % Sangat setuju 62 62
Setuju 29 29 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 8 8
Sangat tidak setuju 1 1 Jumlah 100 100
Sumber: Tabel III.3
53 Four Two Four, Eklusif Ricardo Izecsoncommit dos Santos to user (Kaka), Tunas Bola, Edisi bulan Juni 2011, hal.34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id86
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 6 : Kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi dan insipirasi
Dari tabel dan diagram diatas gambaran tentang kebutuhan untuk
menyalurkan ekspresi atau inspirasi untuk dicarikan pemuasnya dengan
menonton One Stop Football yang didapat antara lain 91% responden
menjawab antara skala setuju dan sangat setuju. Untuk skala tidak setuju
terdapat 8% responden sedangkan pada skala sangat tidak setuju, hanya
satu orang yang memilihnya.
Siswa memiliki harapan yang besar bisa menyalurkan ekspresi
dan inspirasi dilapangan. Dengan menyaksikan One Stop Football siswa
berharap menemukan sesuatu yang bisa membangkitkan semangatnya
dan menyalurkan kemampuanya sehingga bisa membanggakan diri
sendiri maupun orang lain saat bertanding sepakbola.
One Stop Football diharapkan menyajikan cuplikan aksi-aksi dari
pemain sepak bola professionalcommit to user dalam bertanding. Karena aksi-aksi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id87
mereka dapat memberikan siswa inspirasi yang berharga dalam
pengembangan kemampuan kemudian mereka dapat
mengekspresikannya saat berlatih maupun bertanding bersama rekan-
rekannya.
Sebagian besar siswa memilih antara skala setuju dan sangat
setuju sangat setuju yaitu 81% senada dengan penelitian penggunaan
situs facebook di kalangan dosen yaitu kebutuhan menyalurkan ekspresi
atau insipirasi, mayoritas para dosen menjawab antara skala setuju dan
sangat setuju yaitu 62,2%.54
3.1.3 Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
a. Kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Tabel III.8 Kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Kategori Frekuensi % Sangat setuju 60 60
Setuju 37 37
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 3 3
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
54 Doddy Krisnamukti, “Situs Jejaring Sosial dan Tingkat Kepuasan di Kalangan Mahasiswa dan Dosen”. FISIP, UNS, 2009, hal. 127. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id88
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 7 : Kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Dari tabel III.10 diatas dapat diketahui sebagian besar responden
menyatakan setuju, bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bahan
perbincanagan dengan orang lain untuk dicarikan pemuasannya dengan
menonton One Stop Football memiliki persentase tertinggi pada skala
sangat setuju 60% bahkan 37% responden memperkuat dengan
menjawab setuju.
Besarnya atensi responden terhadap jenis kebutuhan ini memang
didukung dengan banyaknya info yang diulas oleh acara One Stop
Football. Acara tersebut memang menghadirkan berbagai informasi
terbaru seputar sepakbola, mulai dari hasil dan cuplikan pertandingan
terkini, profil pemain, pelatih, tim, hingga prediksi jalannya pertandingan
yang akan digelar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id89
Dengan banyaknya info yang mereka dapatkan dari menonton
acara tersebut, maka mereka pun berharap akan mendapatkan banyak
bahan perbincangan yang akan memperluas wawasan mereka saat terlibat
perbincangan.
Begitu banyak hal yang bisa diceritakan melalui sepakbola,
karena untuk banyak orang sepakbola bukan sekedar olahraga permainan
tetapi telah menjadi kultur, bahasa, mata pencaharian, hiburan, penyatu
kelas, kebahagiaan bahkan menjadi agama seperti keyakinan Hugo
Sanchez.55
Sebagian besar siswa memilih skala sangat setuju dengan
persentase tertinggi 60% tidak sama dengan penelitian menonton acara
Opera Van Java di kalangan mahasiswa, yaitu kebutuhan memperoleh
bahan pembicaraan dengan orang lain jawaban didominasi mahasiswa
hanya pada skala setuju yaitu 52,5%.56
Mahasiswa tidak begitu berharap dengan menonton OVJ akan
memperoleh pembicaraan dengan orang lain mungkin karena acara
tersebut berlatar belakang komedi dan bersifat menghibur dan mahasiswa
lebih berharap menonton OVJ mendapat hiburan. Lain halnya dengan
siswa SSB New Pelita Solo, siswa sangat berharap dengan menonton
One Stop Football akan memperoleh bahan pembicaran dengan orang
lain karena dengan membicarakan tentang sepakbola siswa dapat
bertukar pikiran dengan teman-temanya.
55 Four Four Two, Psikologi, Tunas Bola, Edisi Juni 2011, hal. 110 56 Gurit Budi, op.cit. hal.65 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id90
b. Kebutuhan responden agar bisa memberikan informasi seputar sepakbola
kepada orang lain
Tabel III.9 Kebutuhan untuk memberikan informasi seputar
sepakbola kepada orang lain Kategori Frekuensi %
Sangat setuju 52 52 Setuju 40 40 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 8 8 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 8 : Kebutuhan untuk memberikan informasi seputar
sepakbola kepada orang lain
Skala setuju dan sangat setuju sangat mendominasi keinginan
dapat memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain
dengan menonton One Stop Football. Hal ini dapat kita lihat dengan 90%
siswa yang menjawab antara skala setuju dan sangat setuju.
Dari data tersebut dapat diketahui kebutuhan untuk dapat
memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain untuk
dicarikan pemuasannya commitdengan tomenonton user One Stop Football tergolong perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id91
sangat tinggi, hal ini tercemin bahwa sebagian besar responden
menjawab sangat setuju yaitu sebesar 52% siswa.
Setiap orang membutuhkan informasi untuk menambah
pengetahuan dari segala bidang sesuai yang dibutuhkan. Informasi akan
selalu berubah setiap saat, dengan rajinnya mengikuti informasi terbaru,
setiap orang tidak akan ketinggalan pengetahuan. Dengan banyaknya
pengetahuan dari informasi yang didapatkan seseorang akan banyak
bahan untuk berkomunikasi atau menginformasikan sesuatu kepada
orang lain.
Hal ini juga terjadi pada siswa-siswa SSB New pelita Solo , agar
bisa saling bertukar informasi terbaru mengenai sepakbola mereka
berlomba-lomba mencari informasi yang berhubungan dengan sepakbola
baik dari surat kabar maupun media elektronik, salah satu diantarnya
siswa gemar mengikuti program acara sepakbola One Stop Football.
Dalam One Stop Footbaal siswa dapat menyaksikan sajian-sajian
informasi mengenai perkembangan sepakbola terbaru yang terjadi dar
segala benua di dunia.
Berbagai informasi terbaru seputar sepakbola, mulai dari hasil
dan cuplikan pertandingan terkini, profil pemain, pelatih, tim hingga
jalannya pertandingan yang akan digelar, memang dihadirkan oleh One
Stop Football. Dengan banyaknya info yang didapatkan dari menonton
acara tersebut, mereka berharap akan dapat memberikan berbagai
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id92
informasi tentang sepakbola kepada orang lain saat terlibat perbincangan
dengan orang lain.
Sepakbola adalah pesoalan umum, ada pesona yang dapat
dilukiskan dari segala sisi tanpa perlu menuntut presisi. Siapapun dia
sejauh opini dan pemahaman serta analisisnya berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan sepakbola, maka dia berhak bicara. Tidak
ada yang melarang setiap mulut, setiap kedip mataberbicara atau
menyaksikan sepakbola.57
3.1.4 Motif Hiburan
a. Kebutuhan untuk mengisi waktu luang
Tabel III.10 Kebutuhan untuk mengisi waktu luang Kategori Frekuensi % Sangat setuju 43 43 Setuju 51 51
Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 4 4
Sangat tidak setuju 2 2 Jumlah 100 100
Sumber: Tabel III.3
commit to user 57Ubaidillah Nugraha, op.cit, hal. XVIII perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id93
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 9 : Kebutuhan untuk mengisi waktu luang
Pada kategori kebutuhan untuk mengisi waktu luang, disetujui
dan sangat disetujui oleh 94% siswa penelitian tentang One Stop
Football. Sedangkan yang menjawab antara tidak setuju dan sangat tidak
setuju terdapat 6% siswa.
Banyak alternatif kegiatan manusia dalam mengisi waktu luang
untuk memuaskan kebutuhan dirinya, mulai dari kegiatan positif maupun
kegiatan negatif. Kegiatan negatif dapat digambarkan adalah kegiatan
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lainSebagai menusia
yang normal pasti lebih memilih kegiatan yang positif untuk mengisi
waktu luang mulai dari belajar, beribadah, berolahraga, mengembangkan
hobi dan lain-lain.
Begitu pula siswa-siswa SSB New Pelita Solo yang seluruhnya
memiliki kesamaan hobi yaitu sepakbola. Untuk mengembangkan
hobinya tersebut, siswa berharap mengisi waktu luangnya untuk
menggali informasi mengenai sepakbola dan siswa berharap waktu luang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id94
selama jeda dari kesibukkan belajar bisa terisi dengan kegiatan-kegiatan
yang positif seperti menyaksikan One Stop Football. Dengan
menyaksikan One Stop Football selain mengisi waktu luang siswa juga
dapat menambah wawasan tentang sepakbola.
Sebagian besar siswa memilih skala setuju yaitu 51% seirama
dengan penelitian penggunaan situs facebook.com di kalangan
mahasiswa dan dosen yaitu kebutuhan untuk mengisi waktu luang,
mayoritas dosen menjawab pada skala setuju yaitu 46%.58 Para dosen
saat tidak mengajar atau tidak ada kesibukan yang lain dapat mengakses
situs facebook.
b. Kebutuhan untuk bersantai
Tabel III.11 Kebutuhan untuk bersantai Kategori Frekuensi %
Sangat setuju 56 56
Setuju 44 44 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
58 Doody Krisnamukti, op.cit, hal. 131 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id95
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 10 : Kebutuhan untuk bersantai
Dari tabel dan diagram diatas gambaran tentang kebutuhan untuk
bersantai untuk dicarikan pemuasnya dengan menonton One Stop
Football yang didapat antara lain 56% responden menjawab sangat setuju
dan setuju 44%.responden Untuk skala ragu-ragu, tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada satupun siswa yang memilihnya.
One Stop Football yang hadir pada hari Sabtu dan Minggu sangat
tepat bagi siswa sebagai saluran untuk bersantai, menjernihkan pikiran
setelah disibukkan dengan tugas-tugas sekolah yang melelahkan pikiran
mereka. Dengan adanya tayangan One Stop Football diharapkan dapat
mengalihkan pikiran mereka dari kesibukan-kesibukan sebelumnya,
hingga pikiran mereka sementara waktu lebih terasa santai /relaks.
Mereka mengharap segmen-segmen yang disajikan tidak mengandung
ketegangan tetapi sebaliknya, mereka ingin sajian informasi yang
mendukung mereka untuk bersantai.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id96
c. Kebutuhan untuk hiburan dan kesenangan
Tabel III.12 Kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan
Kategori Frekuensi %
Sangat setuju 80 80 Setuju 19 19
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 1 1 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.3
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 11 : Kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan
Dari tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju, bahwa kebutuhan untuk hiburan dan
kesenangan untuk dicarikan pemuasannya dengan menonton One Stop
Football yaitu sebesar 80% responden. Kemudian 19% responden
menyatakan setuju, 1% responden yang menyatakan tidak setuju dan
tidak ada siswa atau 0% yang menyatakan ragu-ragu dan sangat tidak
setuju.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id97
One Stop Football yang hadir pada hari Sabtu dan Minggu
dengan dipandu oleh seorang host wanita yang enerjik, funky, dan newsy
membuat mayoritas responden memilih acara ini sebagai solusi
memberikan hiburan dan kesenangan setelah enam hari mereka
disibukkan dengan berbagai aktifitas.
Hiburan bagi mereka diharapkan sesuai dengan hoby mereka
yaitu sepak bola, hiburan tersebut dapat berupa parody, cuplikan
pertandingan, maupun informasi-informasi berhubungan dengan sepak
bola yang dapat memberikan kesenangan dan kepuasan hati bagi mereka
untuk mengusir kepenatan
Sebagian besar siswa memilih skala antara setuju yaitu 56%
seirama dengan penelitian menonton Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu kebutuhan untuk hiburan dan kesenangan mengisi
waktu luang, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala sangat setuju
yaitu 50,8%.59 Opera Van Java yang tayang pada malam hari
memberikan hiburan kepada mahasiswa setelah seharian mereka
disibukkan dengan berbagai aktifitas.
3.2 MEDIA USE
Media Use atau penggunaan media merupakan perilaku khalayak
dalam menggunakan media. Dalam penelitian ini, media use dimaksudkan
59 Gurit Budi, “op.cit, hal. 66 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id98
untuk mengukur bagaimana pola konsumsi responden terhadap acara One Stop
Football yang ditayangkan Trans 7
Pengukuran media use ini dioperasionalkan melalui 2 indikator yaitu
berdasarkan tingkat perhatian dan frekuensi menonton yang diberikan
responden untuk menonton One Stop Football. Hasil Pengukuran kedua
indikator tersebut dapat disimak sebagai berikut:
3.2.1 Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian
a. Pre Activity (Pra aktifitas/sebelum terpaan media)
Gambaran aktivitas responden sebelum memutuskan untuk
menonton One Stop Football diindikasikan dengan pencarian informasi
mengenai acara yang bersangkutan dan apakah responden menyiapkan
waktu khusus untuk menontonnya atau tidak. Deskripsi kedua indikator
tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel III.13 Aktifitas Pencarian Informasi Sebelum Menonton One Stop Football
Mencari Informasi F % Sangat Setuju 5 5
Setuju 15 15
Ragu-ragu 0 0 Tidak Setuju 42 42
Sangat Tidak Setuju 38 38
Jumlah 100 100 Sumber: Pertanyaan kuesioner no.1
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id99
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 12 : Aktifitas Pencarian Informasi Sebelum Menonton One Stop Football
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar
responden menyatakan tidak setuju, bahwa mencari informasi sebelum
nenonton acara One Stop Football yaitu sejumlah 42 responden atau
42%, kemudian diperkuat jawaban siswa sebanyak 38 responden atau
38% menyatakan sangat tidak setuju.
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian penggunaan situs
facebook.com di kalangan dosen dengan kategori mencari tidaknya akan
informasi sebelum mangakses situs facebook, dominasi jawaban pada
60 skala mencari informasi yaitu sebesar 56,8%. Sebagian besar dosen
mencari informasi tentang situs facebook.com misalnya mencari
informasi dari bertanya kepada teman atau mencari ke sumber lain
seperti menonton iklan tentang situs tersebut secara berulang-ulang atau
media massa.
commit to user 60 Doody Krisnamukti, op.cit, hal. 135 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id100
Dengan demikian bahwa pada tahap pra aktifitas tingkat perhatian
responden pada acara One Stop Football dalam hal mencari informasi
tergolong rendah. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena acara
tersebut hanya hadir pada hari sabtu dan minggu sehingga pemirsa tidak
perlu mengingat-ingat ataupun mencari informasi tentang acara tersebut.
Indikator lain dari tingkat perhatian responden sebelum menonton
acara One Stop Football adalah dilihat dari cara responden dalam
menyiapkan/meluangkan waktu khusus untuk menonton acara tersebut.
Hasilnya tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel III.14 Menyiapkan Waktu Khusus untuk Menonton One Stop Football Meluangkan Waktu F % Khusus Sangat Setuju 41 41 Setuju 25 25 Ragu-ragu 0 0 Tidak Setuju 18 18 Sangat Tidak Setuju 16 16
Sumber: Pertanyaan kuesioner no.2
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 13 : Menyiapkan Waktu Khusus untuk
Menonton One Stop Football
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id101
Dari tabel III.15 diatas diketahui sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju untuk meluangkan waktu khusus dalam
menonton acara One Stop Football, yaitu sejumlah 41 responden atau
45%. Dan diperkuat dngan skala setuju sebesar 25%
Dari hasil tabel di atas, cara responden menyiapkan/meluangkan
waktu khusus untuk menonton acara One Stop Football, diketahui bahwa
tingkat perhatian responden tergolong tinggi. Hal ini tercemin dari lebih
banyaknya responden yang mengaku sangat setuju dalam meluangkan
waktu khusus untuk menonton One Stop Football yaitu sebesar 45%
Tingginya persentase tersebut dikarenakan siswa tidak ingin
ketinggalan setiap edisi One Stop Football dan kebiasaan siswa
menyiapkan waktu khusus untuk acara tersebut.
Berbeda dengan indikator sebelumnya, pada indikator ini justru
terlihat bahwa tingkat perhatian responden terhadap acara tersebut cukup
tinggi sebab sebagian besar responden mengaku sangat setuju dalam
menyiapkan waktu khusus untuk menonton.
b. Duractivity (Selama terpaan media)
Aktivitas responden selama terpaan media menunjuk pada
kegiatan responden saat menonton One Stop Football. Pada fase ini
diukur dengan ada tidaknya aktivitas lain yang dikerjakan saat menonton,
tingkat pemahaman responden terhadap informasi yang disampaikan
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id102
dalam acara tersebut, dan selesainya atau tidaknya menonton acara
tersebut.
Tabel III.15 Tidak melakukan aktifitas lain atau fokus menonton saat
menonton One Stop Football Tidak Melakukan Aktivitas Lain/ F % Fokus Menonton Sangat Setuju 33 33 Setuju 50 50 Ragu-ragu 0 0 Tidak Setuju 17 17 Sangat Tidak Setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Pertanyaan Kuesioner no.3
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 14 : Tidak melakukan aktifitas lain atau fokus menonton saat menonton One Stop Football
Data diatas menunjukkan sebagian besar responden menyatakan
setuju untuk tidak melakukan aktifitas lain atau fokus menonton pada
saat menonton acara One Stop Football, yaitu sejumlah 50 responden
atau 50%. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id103
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian penggunaan situs
facebook.com di kalangan dosen dengan indikator ada tidaknya aktivitas
lain yang dilakukan dosen pada saat mengakses situs facebook.com,
mayoritas dosen menjawab melakukan aktifitas lain yaitu sebesar
61 75,7%. Jenis aktifitas lain yang dilakukan dosen pada saat mengakses
situs facebook adalah mengakses situs yang lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian
responden tidak melakukan aktifitas atau fokus menonton dalam acara
tersebut tergolong sedang hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden mengaku setuju tidak melakukan aktivitas lain atau fokus
menonton yaitu sebesar 50 %.
Indikator selanjutnya adalah dilihat dari pemahaman responden
terhadap info-info yang disajikan One Stop Football.
Hasilnya tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel III.16 Tingkat pemahaman responden terhadap informasi
One Stop Football Memahami Informasi yang F % disajikan Sangat Setuju 57 57
Setuju 32 32 Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 10 10
Sangat Tidak Setuju 1 1 Jumlah 100 100
Sumber: Pertanyaan Kuesioner no.4
commit to user 61 Doody Krisnamukti, ibid, hal. 137 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id104
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 15 : Tingkat pemahaman responden terhadap informasi One Stop Football
Menurut data diatas, sebagian besar responden menyatakan sangat
setuju dalam hal memahami informasi yang disajikan One Stop Football,
yaitu sejumlah 57 responden atau 57%. Kemudian diperkuat dengan
skala setuju yaitu sebanyak 32 responden atau 32% dan hanya 1% yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian
responden memahami informasi yang disajikan acara tersebut tergolong
tinggi hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengaku
sangat setuju memahami informasi yang disajikan yaitu sebesar 57%.
Tingginya persentase tersebut kemungkinan dipacu oleh cara
penyampaian informasi oleh acara One Stop Football yang bersifat detail
dan juga dibantu dengan visualisasi yang tepat dan menarik, sehingga
memudahkan pemirsa memahami informasi yang disampaikan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id105
Tingkat perhatian responden saat menonton acara tersebut juga
diukur dari seberapa sering responden menonton acara tersebut sampai
selesai.
Tabel III.17
Selesai tidaknya menyaksikan One Stop Football Menyaksikan acara sampai F % selesai Sangat Setuju 60 60 Setuju 24 24 Ragu-ragu 0 0 Tidak Setuju 13 13 Sangat Tidak Setuju 3 3 Jumlah 100 100 Sumber: Pertanyaan kuesioner no.5
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 16 : Selesai tidaknya menyaksikan One Stop Football
Dilihat dari cara responden dalam mengikuti One Stop Football,
mayoritas responden menyatakan sangat setuju untuk menyaksikan acara
One Stop Football sampai selesai, yaitu sejumlah 60 responden atau 60%
dan hanya 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id106
Tingginya persentase tabel dan diagram di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa menonton acara One Stop Football sampai
selesai. Siswa membutuhkan acara tersebut sebagai media pembelajaran
untuk menambah informasi tentang sepakbola dan sangat bermanfaat
bagi siswa New Pelita Solo.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian
responden dalam hal menyaksikan acara tersebut sampai selesai
tergolong tinggi hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengaku sangat setuju menyaksikan acara tersebut yaitu sebesar 60%.
c. Post Activity (Pasca Aktifitas/setelah terpaan media)
Post Activity merupakan aktifitas responden setelah terpaan
media dalam hal ini setelah menyaksikan One Stop Football. Pada tahap
ini dapat diindikasikan dengan keseringan responden memperbincangkan
dengan orang lain dalam interaksi sosialnya setelah menyaksikan acara
tersebut.
Tabel III.18
Tingkat penggunaan dalam memperbincangkan One Stop Football Berbincang dengan orang lain F %
Sangat setuju 18 18
Setuju 65 65 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 12 12 Sangat tidak setuju 5 5
Jumlah 100 100 Sumber: Pertanyaan kuesioner 6
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id107
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 17 : Tingkat penggunaan dalam memperbincangkan One Stop Football
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju berbincang dengan orang lain setelah menyaksikan
acara One Stop Football, yaitu sejumlah 65 responden atau 65%.
Kemudian sebanyak 18 responden atau 18% menyatakan sangat setuju,
dan hanya 5 responden atau 5% menyatakan sangat tidak setuju.
Menurut indikator ini, tingkat perhatian responden terhadap One
Stop Football tergolong tinggi, terbukti mayoritas responden mengaku
setuju memperbincangkan kembali acara tersebut dengan orang lain
yaitu sebesar 65%.
Hal ini senada dengan penelitian penggunaan situs facebook.com
di kalangan dosen dengan kategori memperbicangkan tidaknya dosen
dengan orang lain setelah mengakses situs facebook.com, dominasi
jawaban pada skala memperbincangkan dengan orang lain yaitu sebesar
81%.62
commit to user 62 Doody Krisnamukti, op.cit, hal. 141 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id108
3.2.2 Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Menonton
Frekuensi atau tingkat keseringan menonton merupakan salah satu
aspek untuk mengukur tingkat penggunaan media di kalangan responden.
Dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat keseringan responden dalam
menonton One Stop Football dalam satu bulan
Tabel III.19 Tingkat Keseringan menonton One Stop Football Frekuensi Menonton F % 8 kali 60 60 6-7 kali 26 26 4-5 kali 10 10 2-3 kali 4 4 1 kali 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Pertanyaan Kuesioner 7
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 18 : Tingkat keseringan menonton One Stop Football
Dari diagram diatas, nampak bahwa sebagian besar responden
menonton One Stop Football 7 sampai 8 kali penayangan yaitu sebesar 60
%. Kemudian 5 sampai 6 kali penayangan 26%, 3 sampai 4 kali penayangan
10% dan 1 sampai 2 kali penanyangan 4%.
Menurut tabel diatas, dapat disimpulkan frekuensi menonton commit to user terhadap One Stop Football tergolong sangat tinggi, terbukti mayoritas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id109
responden mengaku menonton acara tersebut 7 sampai 8 kali penayangan
yaitu sebesar 60%.
3.3 GRATIFICATIONS OBTAINED
Gratifications Obtained (GO) merupakan kepuasan nyata yang
diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media massa tertentu. Dalam hal
ini, GO merupakan kepuasan nyata yang diperoleh responden atas kebutuhan-
kebutuhan yang mereka harapkan dapat terpenuhi setelah menonton One Stop
Football.
Dari masing-masing kategori motif, ditemukan berbagai hasil yang
beraneka ragam. Pada motif informasi mayoritas menyatakan setuju dan sangat
setuju bahwa dengan menonton One Stop Football, beberapa jenis item
kebutuhan mayoritas dapat terpenuhi Hal ini juga terjadi pada motif integrasi
dan interaksi sosial dimana pada item kebutuhan siswa untuk mendapatkan
bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain dan untuk
memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada orang lain mahasiswa
juga menjawab antara setuju dan sangat setuju.
Untuk motif identitas pribadi dan motif hiburan, mayoritas siswa,
mayoritas siswa menyatakan setuju dan sangat setuju. maka dari itu pada kedua
motif ini mayoritas dapat terpenuhi kebutuhannya.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id110
Tabel III.20
Jenis-Jenis Gratifications Obtained Sangat Sangat Ragu- Tidak Jenis-Jenis Gratifications Setuju Tidak No Setuju Ragu Setuju Obtained Setuju F % F % F % F % Motif Informasi
Dapat menambah pengetahuan 1. 13 13 61 61 0 0 24 24 2 2 perkembangan sepakbola di tanah air Dapat menambah pengetahuan 2. 86 86 14 14 0 0 0 0 0 0 perkembangan sepakbola di luar negeri Mendapatkan pengetahuan teknik tendangan, heading, 3. strategi serangan, 84 84 12 12 0 0 4 4 0 0 operan dan giringan (action) pemain sepakbola Motif Identitas
Pribadi Dapat membentuk 4. kepribadian yang 80 80 20 20 0 0 0 0 0 0 sportif Dapat menemukan
5. idola yang dijadikan 64 64 29 29 0 0 7 7 0 0 panutan Dapat menyalurkan 6. 69 69 20 20 0 0 10 10 1 1 ekspresi atau informasi Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial Dapat mendapatkan bahan perbincangan dan 7. 55 55 43 43 0 0 2 2 0 0 interaksi sosial dengan orang lain.
Dapat memberikan informasi 8. perkembangan 62 62 36 36 0 0 2 2 0 0
sepakbola kepada orang lain.
Motif Hiburan Dapat mengisi waktu 9. commit46 46 to user50 50 0 0 4 4 0 0 luang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id111
10. Dapat bersantai 70 70 29 29 0 0 1 1 0 0 Dapat mendapatkan 11. 90 90 8 8 0 0 1 1 1 1 hiburan dan kesenangan Sumber : Pertanyaan Kuesioner 19-28
Untuk memudahkan mendapatkan gambaran mengenai tingkat
keterbantuan para siswa dalam memenuhi kebutuhan, data yang terhimpun
dimasukkan ke dalam tabel-tabel yang dapat dilihat dibawah ini:
3.3.1 Motif Informasi
a. Untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air
Tabel III.21 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 13 13 Setuju 61 61 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 24 24 Sangat tidak setuju 2 2
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel III.22 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 19 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id112
Distribusi frekuensi pada tabel di atas menunjukkan sebagian
besar responden menyatakan setuju setelah menonton One Stop Football
mendapatkan pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air yaitu
sebesar 61% responden dan hanya 2% menyatakan sangat tidak setuju
Hal ini menunjukkan tinggi atau cukup terpenuhi kepuasan yang
dicapai responden setelah menonton One Stop Football. Hal ini tercemin
dari dominan responden yang menyatakan setuju pada acara tersebut
yaitu 61%.
Tingginya persentase skala setuju pada tabel di atas senada
dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu tingkat kepuasan untuk menambah informasi tentang
komedian pendatang baru, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala
setuju yaitu 50,8%.63 Bagi siswa dan mahasiswa menonton One Stop
Football dan Opera Van Java sama – sama mendapatkan informasi dan
pengetahuan berkaitan dengan acara tersebut.
Mayoritas siswa menjawab setuju disebabkan dalam setiap
penanyangan One Stop Football sebagian segmennya menyajikan liputan
pertandingan sepakbola tim nasional Indonesia di kancah Internasional,
walaupun tidak setiap episode manayangkan pertandingan sepakbola
nasional tetapi setiap siswa cukup puas dengan penyajian segmen
tersebut. Informasi tentang pertandingan sepakbola nasional cukup
dibutuhkan siswa sebagai barometer pengetahuan mereka tentang
commit to user 63Gurit Budi, op.cit, hal. 79 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id113
perkembangan senior-senior mereka di dalam tim nasional sepakbola
Indonesia dan berharap suatu saat menjadi seperti mereka bahkan lebih
baik lagi. Akan menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi siswa apabila
bisa menjadi salah satu pemain di tim nasional.
Pemain profesional tim nasional Inggris Andi Carrol pernah
mengungkapkan kebanggan sebagai salah satu pemain tim nasional
Inggris.64
One Stop Football pada edisi Sabtu tanggal 20 Agustus 2011
dalam segmen Match Prevew menyajikan cuplikan Tim Nasional
Indonesia menang bertanding melawan Palestina dengan skor 4-1 dalam
laga kualifikasi Piala Dunia 2014. Hasil pertandingan tersebut membuat
Timnas semakin percaya diri. Namun kemenangan Timnas tidak
diperoleh dengan mudah di babak pertama Timnas tampil dengan kurang
baik tetapi kemudian Timnas bangkit di pertengahan babak ke 2. Dengan
semangat yang tinggi akhirnya Timnas menag melawan Palestina dengan
skor 4-1.
Adanya cuplikan tersebut di acara One Stop Football, siswa dapat
mengetahui perkembangan sepakbola di tanah air yaitu Tim Nasional
Indonesia. Dan adanya beberapa saran dari siswa yang menyatakan
bahwa sebaiknya cuplikan perkembangan sepakbola di tanah air lebih di
perbanyak lagi karena dalam acara One Stp Football di domonasi oleh
perkembangan sepak bola di luar negeri.
commit to user 64 Four Two Four, Masa Depan Liverpool, Tunas Bola, edisi Juni 2011, hal.36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id114
b. Untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri
Tabel III.22 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepak bola di luar negeri
Tingkat kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 86 86
Setuju 14 14 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel III.23 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik III.20 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden
untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri
Data distribusi frekuensi dari kategori tingkat kepuasan yang
diperoleh untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar
negeri menunjukkan bahwa kepuasan yang diperoleh benar-benat
terpenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan responden yang
didominasi pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 86% responden
dan sisanya 14% siswa memilih pada kategori setuju. sedangkan untuk
skala ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada satupun
siswa yang memilihnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id115
Tingginya persentase skala sangat setuju pada tabel diatas senada
dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa yaitu tingkat kepuasan untuk menambah pengetahuan tentang
tata panggung acara komedi, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala
65 sangat setuju yaitu 50,8%.
Sebagian besar siswa menjawab sangat setuju karena dalam
penayangan One Stop Football informasi sepakbola Internasional sangat
mendominasi mulai dari pertandingan liga-liga klub, maupun
pertandingan antar tim nasional dari penjuru dunia.
One Stop Football pada edisi Minggu 11 September 2011
pertandingan penting akhir pekan yang dilakukan tim-tim terbaik di
belahan Eropa. Dalam edisi ini ditampilkan cuplikan pertandingan
Bulgaria vs Inggris yang merupakan kepastian Inggris lolos keputaran
piala Eropa setelah mengalahkan Bulgaria dengan skor 0 vs 3. Tahun ini
Inggris kembali lolos ke putaran piala Eropa yang piala Eropa
sebelumnya gagal lolos.
Adanya cuplikan tersebut di acara One Stop Football, siswa dapat
mengetahui perkembangan sepakbola di luar negeri. Sangat tingginya
hasil tabel diatas mungkin karena siswa ingin mengikuti permainan
sepakbola di luar negeri dan eropa juga sebagai barometer olahraga
sepakbola sehingga siswa tertarik untuk menyaksikan cuplikan terebut
untuk memajukan sepakbola di dalam negeri.
65 Gurit Budi, “op.cit, hal. 62 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id116
c. Untuk mendapat pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi
serangan, operan dan giringan (action)
Tabel III.23 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapat
pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action)
Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 84 84 Setuju 12 12 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 4 4 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel III.23 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 21 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapat pengetahuan
teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan
Seperti indikator sebelumnya, distribusi frekuensi pada tabel di
atas juga menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat setuju
setelah menonton One Stop Football mendapatkan pengetahuan teknik
tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) yaitu
sebesar 84 responden atau 84% dan tidak ada responden atau 0% yang
menyatakan ragu-ragu dan sangat tidak setuju.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id117
Pada kategori ini menujukkan sangat terpenuhi atau tergolong
sangat tinggi mendapat kepuasan setelah menonton One Stop Football
Hal ini tercemin dari sebagian besar responden yang menyatakan sangat
setuju pada acara tersebut yaitu 91%.
Mayoritas siswa memilih skala antara setuju dan sangat setuju
yaitu 96% seirama dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di
kalangan mahasiswa yaitu tingkat kepuasan memperoleh tentang aksi
panggung artis komedi, mayoritas mahasiswa juga menjawab pada skala
antara setuju dan sangat setuju yaitu 72,2% .66
Tingginya kepuasan siswa mengenai kebutuhan untuk mendapat
pengetahuan tentang teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan disebabkan banyaknya sajian yang dari berbagai
segmen dalam One Stop Football yang menampilkan cuplikan
pertandingan yang mana siswa dapat memepelajari gaya permainan yang
dilakukan pemain profesional dari berbagai klub terkenal di dunia
kemudian dapat mempraktekkanya saat bertanding dan berlatih.
One Stop Football pada edisi Sabtu tanggal 8 Oktober 2011 dalam
segmen Best Freekick menampilkan tujuh tendangan bebas terbaik,
dalam edisi ini membahas salah satunya adalah tendangan Cristiano
Ronaldo. Dengan pemikiran matang atau sering melakukan latihan,
Ronaldo dalam melakukan tendangan bebas tidak menggesek bola, atau
hanya mendorong bola jauh ke gawang, dan mengharapkan angin yang
66 Gurit Budi, “ibid, hal. 79 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id118
merubah laju bola. Tendangan yang di lakukan Ronaldo hanya
mendorong bola jauh kedepan. Tanpa menggesek bola, sehingga bola
terbang diam. Bola yang di hasilkan tidak punya energi angin, karena
tidak bergerak dan angin dengan mudah merubah laju bola dari
tendangan Ronaldo.
Segmen tersebut dapat menambang pengetahuhuan siswa dalam
teknik-teknik sepakbola khususnya menendang. Siswa dapat mempelajari
tendangan-tendangan yang dilakukan para pemain profesional dengan
mempelajarinya mungkin siswa dapat menciptakan atau berinovasi
berbagai macam tendangan atau teknik-teknik sepakbola.
3.3.2 Motif Identitas Pribadi
a. Untuk membentuk kepribadian yang sportif
Tabel III. 24 Tingkat kepuasan yang diperoleh
responden untuk membentuk kepribadian yang sportif
Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 80 20
Setuju 20 80 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 0 0
Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100
Sumber: Tabel III.21
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id119
Dari tabel III.25 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 22 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk membentuk kepribadian yang sportif
Distribusi frekuensi pada tabel diatas, mayoritas responden
menyatakan sangat setuju setelah menonton One Stop Football untuk
membentuk kepribadian yang sportif yaitu sebesar 80 responden atau
80%. Kemudian 20 responden atau 20% menyatakan setuju, dan tidak
ada responden atau 0% yang menyatakan ragu-ragu, tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
Pada kategori ini menujukkan sangat terpenuhi atau tergolong
tinggi mendapat kepuasan setelah menonton One Stop Football Hal ini
tercemin dari sebagian besar responden yang menyatakan sangat setuju
pada acara tersebut yaitu 80%.
Hampir semua siswa menjawab sangat setuju hal ini dikarenakan
salah satu segmen dalam One Stop Football selalu menyajikan liputan
khusus pertandingan besar yang melibatkan dua tim besar sepakbola.
Dalam pertandingan tersebut dua tim selalu memperlihatkan permainan
terbaik masing-masing tim dengan pemain-pemain profesionalnya. Tidak
jarang terjadi permainancommit kasar dari to user kedua tim maupun permainan indah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id120
yang dipertontonkan para pemain. Melihat sajian tersebut siswa dapat
menilai sendiri mana permainan yang sportif dan mana permainan yang
kotor.
b. Untuk menemukan idola yang dapat digunakan sebagai panutan
Tabel III.25 Tingkat kepusan yang diperoleh responden untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 64 64 Setuju 29 29 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 7 7 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Pada kategori kebutuhan untuk menemukan idola yang dapat
dijadikan panutan, mayoritas responden menyatakan sangat setuju setelah
menonton One Stop Football yaitu sebesar 64 responden atau 64%.
Tabel di atas menujukkan sangat terpenuhi atau tergolong sangat
tinggi mendapat kepuasan setelah menonton One Stop Football. Hal ini
tercemin dari sebagian besar responden yang menyatakan sangat setuju
pada acara tersebut yaitu 68%.
Hal ini disebabkan One Stop Football memang menyajikan
informasi yang menampilkan pemain-pemain sepakbola yang
profesional. Dengan itu siswa benar-benar dapat memilih atau
menemukan bintang sepakbola yang diodalakan sesuai pilihan mereka. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id121
Gambar 6
Misalkan pada segmen profil One Stop Football Minggu 25
September 2011 menyajikan profil seorang Leonel Andress Messi.
Kemampuannya menjadi mesin gol tak perlu diragukan. Pemain asal
Argentina ini disebut-sebut sebagai calon pemecah rekor jumlah gol
dalam sejarah Barcelona yang selama ini masih dipegang oleh Cesar
Rodriguez dengan 235 gol. Hal ini tampak mungkin ketika mendapati
Messi sudah mengoleksi delapan gol di Liga BBVA dari lima
pertandingan pada musim ini. Jadi, selama kariernya di Camp Nou
hingga saat ini, koleksi golnya sudah mencapai 192 gol. Pria yang lahir
di Santa Fe, Argentina, ini pun bertekad bisa memecahkan rekor itu.
Musim 2005-2006 merupakan tahun gebrakan bagi Messi. Pada
musim ini, penampilan terbaiknya memukau klub dan juga dunia, mulai
dari pertandingan melawan Juventus dalam Joan Gamper Trophy sampai
melawan Chelsea di Liga Champions. Messi terus bergerak maju pada
musim-musim berikutnya, hingga mampu mencetak 16 gol dan
memberikan 10 umpan dalam 40 pertandingan pada musim 2007-2008.
Prestasi ini pun mengantarkannya untuk dinobatkan sebagai pemain
terbaik di dunia versi FIFAcommit pada totahun user 2009. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id122
Sosok seorang Messi dapat menjadi pemain idola dan panutan
bagi siswa-siswa SSB di Indonesia salah satunya SSB New Pelita Solo
c. Untuk menyalurkan ekspresi atau insiprasi
Tabel III.26 Tingkat kepusan yang diperoleh responden untuk menyalurkan ekspresi atau insipirasi Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 69 69 Setuju 20 20 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 10 10 Sangat tidak setuju 1 1 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel diatas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 23 : Tingkat kepusan yang diperoleh responden untuk menyalurkan ekspresi atau insipirasi
Pada kategori kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi atau
insipirasi, mayoritas responden menyatakan sangat setuju setelah
menonton One Stop Football yaitu sebesar 69 responden atau 69%.
Kemudian 20 responden atau 20% menyatakan setuju.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id123
Tabel di atas menujukkan sangat terpenuhi atau tergolong sangat
tinggi mendapat kepuasan setelah menonton One Stop Football. Hal ini
tercemin dari sebagian besar responden yang menyatakan sangat setuju
pada acara tersebut yaitu 69%.
Tingginya tingkat kepuasan siswa ini dikarenakan setelah
menyaksikan One Stop Football, siswa menemukan suatu inspirasi dari
tayangan cuplikan aksi pemain sepakbola profesional dalam suatu
pertandingan. Misalnya pada segmen Match Prevew One Stop Football
menyajikan aksi-aksi pemain sepak bola professional saat menunjukkan
skill mereka dalam usaha penyerangan ke gawang lawan dengan
kerjasama tim yang kompak sehingga menghasilkan gol yang indah.
Seperti pada tayangan One Stop Football pada Sabtu 27 Agustus 2011
menayangkan cuplikan pertandingan Liga Champion Eropa 2011 antara
Udinese vs Arsenal yang diakhiri dengan skor 1 vs 2. Dalam
pertandingan itu dapat dilihat hasil kerjasama antar pemain Arsenal yang
sangat kompak dalam penyerangan ke gawang lawan dan penyelesaian
yang baik dari Robin Van Persie striker Arsenal menghasilkan sebuah
gol yang indah sekaligus menyamakan skor 1 vs 1 yang sebelumnya
Arsenal ketinggalan 1 gol, dan Arsenal akhirnya berhasil menumbangkan
Udinese setelah Theo Walcot berhasil menceploskan bola ke gawang
Udinese juga yang diawali kerjasama antar pemain Arsenal. Setelah
menemukan insipirasi siswa dapat mengekspresikannya dengan baik saat
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id124
latihan maupun pertandingan sepakbola yang siswa ikuti bersama teman-
temannya.
Sebagian besar siswa memilih pada skala sangat setuju sangat
setuju yaitu 81% senada dengan penelitian penggunaan situs facebook di
kalangan dosen yaitu kebutuhan menyalurkan ekspresi atau insipirasi,
mayoritas para dosen menjawab antara skala setuju dan sangat setuju
yaitu 72%.67 Para dosen merasa terpuaskan dengan penggunaan situs
facebook.com untuk menyalurkan ekspresi dan insipirasi begitu juga
dengan siswa melalui acara One Stop Football.
3.3.3 Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
a. Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Tabel III.27 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 55 55
Setuju 43 43
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 2 2
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
67 Doddy Krisnamukti, op.cit, hal. 127. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id125
Dari tabel III.28 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 24 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain
Kepuasan yang diperoleh setelah menonton One Stop Football
pada kategori kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan
orang lain, dapat dikatakan mampu memberikan kepuasan yang
diharapkan responden
Pada tabel di atas 55% siswa menyatakan sangat setuju bahwa
acara tersebut dapat mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain.
Hal ini juga diperkuat dengan ada 43% siswa yang memilih kategori
setuju. Sisanya terdapat 2% siswa yang memilih kategori tidak setuju,
namun gamabaran secara umum yang dapat diperoleh dari tabel di atas
adalah acara tersebut mampu memberikan kepuasan untum mendapatkan
bahan perbincangan dengan orang lain.
Tingginya persentase pada skala sangat setuju yaitu 55% seirama
dengan penelitian menonton acara Opera Van Java di kalangan
mahasiswa, yaitu tingkat kepuasan untuk memperoleh bahan
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id126
pembicaraan dengan orang lain jawaban didominasi mahasiswa pada
68 skala sangat setuju yaitu 45,9%.
Setelah menyaksikan acara yang berlatar belakang komedi yaitu
OVJ mahasiswa mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain
misalnya saat mahasiswa jeda kuliah atau tidak ada aktifitas lain
mahasiswa membicarakan acara tersebut dengan teman-teman yang lain
begitu pula siswa SSB New pelita Solo.
Hal ini disebabkan setelah menonton One Stop Football
responden banyak menemukan informasi-informasi mengenai sepakbola
yang ada di seluruh dunia. Dengan luasnya informasi tentang sepakbola
yang disajikan One Stop Football, siswa sangat mudah mendapatkan
bahan pembicaraan yang nantinya akan mereka bincangkan dengan
teman-teman, kerabat atau orang-orang disekitar mereka yang sesama
penggemar sepakbola.
Misalnyanya pada One Stop Football 22 Oktober 2011 disegmen
yang pertama siswa dapat menyaksikan sajian cuplikan pertandingan
sepak bola terbaru yang terjadi pada pekan terakhir di daratan eropa,
diantaranya pertandingan panas liga italia antara klub se kota Roma yaitu
Lazio vs AS Roma yang dimenangkan Lazio dengan skor akhir 2 vs 1.
Kemudian pada segmen The Best Freekick siswa dapat menyaksikan
tendangan bebas cantik yang dilakukan gelandang Liverpool saat
Liverpool FC menjamu Manchaster United di stadion Anfield dalam
68 Gurit Budi, op.cit, hal. 65 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id127
lanjutan liga primier Inggris putaran pertama. Saat itu tendangan bebas
Gerrard berhasil menerobos pagar betis Manchaster United dan bola
langsung membobol jala gawang manchaster United yang saat itu
dikawal kiper muda Manchaster United David de Gea.
Dengan luasnya informasi tentang sepakbola yang disajikan One
Stop Football, siswa sangat mudah mendapatkan bahan pembicaraan
yang nantinya akan mereka bincangkan dengan teman-teman, kerabat
atau orang-orang disekitar mereka yang sesama penggemar sepakbola.
b. Agar bisa memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain
Tabel III.28 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain Tingkat Kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 62 62 Setuju 36 36 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 2 2 Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel III.28 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 25 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk
memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id128
Pada Kategori tingkat kepuasan yang diperoleh untuk bisa
memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain, acara
tersebut mendapatkan hasil yang mendomonasi dari responden pada
kategori sangat setuju dengan perolehan presentase 62% siswa, yang
diikuti dengan 36% siswa yang memilih skala setuju. dan untuk skala
tidak setuju, terdapat 2% siswa yang memilih. Sedangkan untuk skala
sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilihnya.
Tingginya persentase diatas disebabkan siswa setelah menonton
One Stop Football selalu mendapat informasi-informasi terbaru tentang
sepakbola yang ada di seluruh dunia. Dengan begitu siswa dapat
menceritakan informasi-informasi terbaru kepada rekan-rekan, kerabat
atau orang yang terdekat sesama penggemar sepakbola yang ketinggalan
informasi terkini tentang sepakbola.
3.3.4 Motif Hiburan
a. Untuk mengisi waktu luang
Tabel III.29
Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu luang
Tingkat Kepuasan Frekuensi %
Sangat setuju 46 46 Setuju 50 50
Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 4 4
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id129
Dari data di atas dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 26 : Tingkat kepuasan yang diperoleh Responden untuk mengisi waktu luang
Pada kategori tingkat kepuasan yang diperoleh untuk mengisi
waktu luang, acara tersebut mendapatkan hasil yang mendomonasi dari
responden pada kategori setuju dengan perolehan presentase 50% siswa,
yang diikuti dengan 46% siswa yang memilih skala sangat setuju.
Pada kategori ini menujukkan cukup terpenuhi mendapat
kepuasan setelah menonton One Stop Football. Hal ini tercemin dari
sebagian besar responden yang menyatakan setuju pada acara tersebut
yaitu 50%.
Sebagian besar siswa memilih skala setuju yaitu 50% seirama
dengan penelitian penggunaan situs facebook.com di kalangan dosen
yaitu tingkat kepuasan untuk mengisi waktu luang, mayoritas dosen
69 menjawab pada skala setuju yaitu 54%. .
Adanya penayangan program One Stop Football waktu responden
yang tanpa kegiatan benar-benar dapai terisi walaupun hanya tiga puluh
69 Doody Krisnamukti, op.cit, hal. 158 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id130
menit dan siswa dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang
positif sesuai dengan hobinya.
b. Untuk bersantai
Tabel III.30 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk bersantai Tingkat kepuasan Frekuensi % Sangat setuju 70 70 Setuju 29 29 Ragu-ragu 0 0 Tidak setuju 1 1 Sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
Dari tabel III.31 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 27 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk bersantai
Dari tabel diatas dapat diketahui, sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju setelah menonton One Stop Football dapat
bersantai yaitu sebesar 70 responden atau 70%.
Pada kategori ini menujukkan sangat terpenuhi atau tergolong
tinggi mendapat kepuasancommit setelah to menontonuser One Stop Football. Hal ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id131
tercemin dari mayoritas siswa yang menyatakan sangat setuju pada acara
tersebut yaitu 56%.
Tingginya persentase tersebut karena One Stop Football benar-
benar menyajikan informasi ringan tentang sepak bola. Tayangan yang
sangat mendukung tujuan mereka untuk bersantai, menenangkan pikiran
sejenak sembari menggali informasi terbaru mengenai sepak bola yang
merupakan olahraga untuk prestasi sekaligus hoby mereka.
One Stop Football dipandu oleh Deasy Noviyanti dan Terry Putri
yang enerjik dan sporty, informasi sepak bola dikemas secara kreatif dan
dibagi dalam beberapa segmen dengan judul segmen yang menarik
membuat siswa selalu tertarik untuk mengikutinya, dan tidak pernah
melewatkan program acara tersebut untuk bersantai tetapi tetap
bermanfaat.
c. Untuk hiburan dan kesenangan
Tabel III.31 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk
mendapat hiburan dan kesenangan Tingkat Kepuasan Frekuensi %
Sangat setuju 90 90
Setuju 8 8 Ragu-ragu 0 0
Tidak setuju 1 1
Sangat tidak setuju 1 1 Jumlah 100 100 Sumber: Tabel III.21
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id132
Dari tabel III.31 dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini
Grafik 28 : Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapat hiburan dan kesenangan
Data distribusi frekuensi dari kategori tingkat kepuasan yang
diperoleh untuk hiburan dan kesenangan menunjukkan bahwa kepuasan
yang diperoleh benar-benar terpenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan
perolehan responden yang didominasi pada kategori sangat setuju dan
setuju yaitu sebanyak 98% responden dan sisanya 2% siswa memilih
pada kategori tidak setuju dan tidak sangat setuju.
Tingginya persentase skala sangat setuju pada tabel dan diagram
di atas yaitu 90% seirama dengan penelitian menonton Opera Van Java di
kalangan mahasiswa yaitu tingkat kepuasan untuk hiburan dan
kesenangan, mayoritas mahasiswa menjawab pada skala sangat setuju
yaitu 50,8%.70 Opera Van Java yang tayang pada malam hari
memberikan hiburan kepada mahasiswa setelah seharian mereka
disibukkan dengan berbagai aktifitas.
Siswa benar-benar mendapatkan sajian yang membuat mereka
terasa terhibur dengan beragam segmen menarik mengenai informasi
commit to user 70 Gurit Budi, op.cit, hal. 83 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id133
sepakbola. Misalkan pada segmen extra time One Stop Football 27
Agustus 2011 menampilkan tingkah laku lucu dan unik dari pemain,
wasit maupun official sepakbola Eropa baik di lapangan maupun diluar
lapangan. Satu diantara tayangan lucu dan unik tersebut yaitu kelakuan
Marcello dan Pepe, mereka adalah pemain belakang Real Madrid. Dalam
segmen tersebut ditayangkan ternyata sebagai pemain professional
mereka sering bertingkah seperti dua anak kecil yang kompak, sering usil
pada rekan-rekan se timnya di Real Madrid. Dengan adanya tayangan
menarik itu siswa tidak merasa jenuh dan membuat pikiran mereka
sejenak teralihkan dari kepenatan menjadi kegembiraan.
3.4 MATRIKS VARIABEL GRATIFICATIONS SOUGHT
Jenis –Jenis Persentase No Keterangan Gratification Sought Dominan Motif Informasi Untuk menambah Persentase tertinggi pada skala setuju, pengetahuan kenyataan acara OSF siswa SSB New 1. 61% perkembangan Pelita Solo berharap dapat memajukan sepakbola di tanah air sepakbola di Indonesia.
Untuk menambah Persentase tertinggi pada skala sangat pengetahuan setuju, dikarenakan responden berharap 2. perkembangan 81% sepakbola di tanah air bisa maju seperti di sepakbola di luar luar negeri negeri
Untuk mengetahui teknik tendangan, Persentase tertinggi pada skala sangat heading, strategi setuju, dikarenakan siswa berharap dengan 3. 86% serangan, operan dan acara OSF bisa menambah pengetahuan giringan (action) teknik-teknik sepakbola yang benar
pemain sepakbola Motif Identitas
Pribadi Untuk membentuk Persentase tertinggi pada skala setuju, 4. commit53% to user kepribadian yang dikarenakan siswa berharap dengan acara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id134
sportif OSF dapat terlatih untuk menjadi pribadi yang sportif.
Persentase tertinggi pada skala sangat setuju, dikarenakan siswa berharap kelak Untuk menemukan bisa menjadi sama yang idolakannya 5. idola yang dijadikan 50% sehingga siswa termotivasi untuk menjadi panutan pemain sepakbola yang baik.
Persentase tertinngi pada skala sangat Untuk menyalurkan setuju, siswa berharap menemukan sesuatu 6. ekspresi atau 62% yang bisa membangkitkan semangatnya informasi dan menyalurkan kemampuanya saat bertanding sepakbola Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial Persentase tertinggi pada skala sanga setuju, dengan banyaknya info yang siswa Untuk mendapatkan dapatkan dari menonton acara tersebut, bahan perbincangan 7. 60% maka siswa pun berharap akan dan interaksi sosial mendapatkan banyak bahan perbincangan dengan orang lain. yang akan memperluas wawasan mereka saat terlibat perbincangan. Persentase tertinngi pada skala sangat Dapat memberikan setuju, banyaknya info yang didapatkan informasi dari menonton acara OSF, siswa berharap 8. perkembangan 52% akan dapat memberikan berbagai sepakbola kepada informasi tentang sepakbola kepada orang orang lain lain saat terlibat perbincangan dengan
orang lain. Motif Hiburan
Persentase tertinggi pada skala Untuk mengisi waktu setuju,siswa berharap mengisi waktu 10. 51% luang luangnya untuk menggali informasi
mengenai sepakbola Persentase tertinggi pada skala sangat
setuju, Dengan adanya tayangan OSF diharapkan dapat mengalihkan pikiran responden dari kesibukan-kesibukan
sebelumnya, hingga pikiran mereka 11. Untuk bersantai 56% sementara waktu lebih terasa santai /relaks. Siswa mengharap segmen-segmen yang
disajikan tidak mengandung ketegangan tetapi sebaliknya, mereka ingin sajian
informasi yang mendukung mereka untuk bersantai. commit to user 12. Untuk mendapatkan 80% Persentase tertinggi pada skala sangat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id135
hiburan dan setuju, responden berharap acara OSF kesenangan dapat memberikan hiburan dan kesenangan
dan sesuai dengan hoby mereka yaitu sepakbola, hiburan tersebut dapat berupa
parody, cuplikan pertandingan, maupun informasi-informasi berhubungan dengan sepak bola yang dapat memberikan
kesenangan dan kepuasan hati bagi mereka untuk mengusir kepenatan
3.5 MATRIKS VARIABEL GRATIFICATIONS OBTAINED
Jenis –Jenis Persentase No Gratifications Keterangan Dominan Obtained Motif Informasi Persentase tertinggi pada skala setuju, dalam setiap penanyangan OSF sebagian segmennya menyajikan liputan Dapat menambah pertandingan sepakbola tim nasional pengetahuan 1. 61% Indonesia di kancah Internasional, perkembangan walaupun tidak setiap episode sepakbola di tanah air manayangkan pertandingan sepakbola nasional tetapi setiap siswa cukup puas dengan penyajian segmen tersebut Persentase tertinggi pada skala sangat Dapat menambah setuju, karena dalam penayangan One
pengetahuan Stop Football informasi sepakbola 2. perkembangan 86% Internasional sangat mendominasi mulai sepakbola di luar dari pertandingan liga-liga klub, maupun negeri pertandingan antar tim nasional dari penjuru dunia.
Persentase tertinggi pada skala sangat setuju, banyaknya sajian yang dari Dapat mengetahui berbagai segmen dalam One Stop Football teknik tendangan, yang menampilkan cuplikan pertandingan heading, strategi 3. 84% yang mana siswa dapat mempelajari gaya serangan, operan dan permainan yang dilakukan pemain giringan (action) profesional dari berbagai klub terkenal di pemain sepakbola dunia kemudian dapat mempraktekkanya
saat bertanding dan berlatih. Motif Identitas
Pribadi Dapat membentuk Persentase tertinggi pada skala sangat 4. commit80% to user kepribadian yang setuju, dikarenakan salah satu segmen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id136
sportif dalam One Stop Football selalu menyajikan liputan khusus pertandingan
besar yang melibatkan dua tim besar sepakbola. Dalam pertandingan tersebut
dua tim selalu memperlihatkan permainan terbaik masing-masing tim dengan pemain-pemain profesionalnya. Tidak
jarang terjadi permainan kasar dari kedua tim maupun permainan indah yang dipertontonkan para pemain. Melihat sajian tersebut siswa dapat menilai sendiri mana permainan yang sportif dan mana permainan yang kotor. Persentase tertinggi pada skala sangat setuju, One Stop Football memang menyajikan informasi yang menampilkan Dapat menemukan pemain-pemain sepakbola yang 5. idola yang dijadikan 64% profesional. Dengan itu siswa benar-benar panutan dapat memilih atau menemukan bintang sepakbola yang diodalakan sesuai pilihan mereka. Persentase tertinggi pada skala sangat setuju dikarenakan setelah menyaksikan Dapat menyalurkan One Stop Football, siswa menemukan 6. ekspresi atau 69% suatu inspirasi dari tayangan cuplikan aksi informasi pemain sepakbola profesional dalam suatu pertandingan Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial Persentase tertinggi pada skala sangat setuju, Dengan banyaknya info yang Dapat mendapatkan responden dapatkan dari menonton acara bahan perbincangan 7. 55% tersebut, maka siswa mendapatkan banyak dan interaksi sosial bahan perbincangan yang akan dengan orang lain. memperluas wawasan mereka saat terlibat perbincangan.
Persentase tertinngi pada skala sangat setuju, setelah menonton One Stop Football selalu mendapat informasi- Dapat memberikan informasi terbaru tentang sepakbola yang informasi ada di seluruh dunia. Dengan begitu siswa 8. perkembangan 62% dapat menceritakan informasi-informasi sepakbola kepada terbaru kepada rekan-rekan, kerabat atau orang lain orang yang terdekat sesama penggemar
sepakbola yang ketinggalan informasi commit to userterkini tentang sepakbola. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id137
Motif Hiburan Persentase tertinggi pada skala setuju,
adanya penayangan program One Stop Football waktu responden yang tanpa Dapat mengisi waktu 10. 50% kegiatan benar-benar dapai terisi walaupun luang hanya tiga puluh menit dan siswa dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
yang positif sesuai dengan hobinya. Persentase tertinggi pada skala sangat setuju, OSF menyajikan informasi sepakbola dikemas secara kreatif dan dibagi dalam beberapa segmen dengan 11. Dapat bersantai 70% judul segmen yang menarik membuat siswa selalu tertarik untuk mengikutinya, dan tidak pernah melewatkan program acara tersebut untuk bersantai tetapi tetap bermanfaat. Persentase tertinggi pada skala sangat Dapat mendapatkan setuju, siswa benar-benar mendapatkan 12. hiburan dan 90% sajian yang membuat mereka terasa kesenangan terhibur dengan beragam segmen menarik mengenai informasi sepakbola
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS GRATIFICATIONS DISCREPANCY
4.1 PENGANTAR GRATIFICATIONS DISCREPANCY
Untuk menganalisis (Gratifications Discrepancy) dalam penelitian ini
menggunakan rumus discrepancy menurut Palmgreen. Gratifications Discrepancy
(kesenjangan kepuasan) adalah perbedaan perolehan yang terjadi antara GS dan
GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Dalam penelitian ini, kesenjangan
kepuasan yang dicari adalah kesenjangan kepuasan penonton dalam hal ini siswa
sekolah sepakbola New Pelita Solo dalam menonton One Stop Football. Untuk
penghitungan data statistiknya, rumus yang digunakan peneliti adalah rumus
discrepancy dari Palmgreen yaitu :
ån.. i j D = i¹ j å ån.. i j i j
Keterangan:
D : Discrepancy
n : Jumlah sampel
i : Kepuasan yang dicari (GS)
j : Kepuasan yang diperoleh (GO)
Untuk memudahkan mengoperasionalkan rumus discrepancy digunakan
tabulasi silang (cross tabulasi) dimana setiap item dari kepuasan yang dicari
disilangkan dengan item-item sejenis dari kepuasan yang diperoleh dalam bentuk commit to user
138 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id139
kode secara manual yang dikenal dengan istilah coding sheet. Hasil perhitunganny
digunakan untuk mengetahui persentase tingkat kesenjangan media (televisi)
dalam memuaskan responden berdasarkan item-item yang ditentukan.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat
perlu diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan
yang mampu diberikan oleh acara One Stop Football kepada penonton dalam hal
ini siswa sekolah sepakbola New Pelita Solo dapat dihitung dengan mengurangi
tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang
dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu,
ditetapkan batasan kepuasan minimal 70%. Dengan kata lain, jika responden
menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh utuk tiap jenis kebutuhan antara 70-
100% atau apabila kesenjangan kepuasan berkisar 0-30% maka kebutuhan
tersebut dianggap memuaskan.
Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka
persentase diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan responden.
Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka dibawah 30%
bearti media tersebut mampu memuaskan responden. Semakin besar angka
kesenjangan berarti suatu media semkin tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Sebalinya, semakin kecil angka kesenjangan semakin besar kemampuan suatu
media dalam memenuhi kebutuhan responden.
Tingkat kepuasan yang diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam tiga
kategori:
- Rendah, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30% commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id140
- Sedang, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
71 - Tinggi, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%
4.2 ANALISIS GRATIFICATIONS DISCREPANCY
Kesenjangan kepuasan penonton dalam hal ini siswa sekolah sepakbola
New Pelita Solo dalam menoton acara One Stop Football dapat diketahui melalui
coding sheet uji discrepancy seperti dibawah ini.
a. Untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 7 10 0 1 0 18 S 5 46 0 10 0 61 RG 0 0 0 0 0 0 TS 1 5 0 12 1 19 STS 0 0 0 1 1 2 JUMLAH 13 61 0 24 2 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 10 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
71 Philip Palmgreen, J.D.Rayburn II, An Expectancy Value Approach to Media Gratification, in Media Gratification Research Current Perspective, Sage Publication, London, 1985, hal 158, dalam skripsi Doddy Krisnamukti, “Situs Jejaring Sosial dan Tingkat Kepuasan di Kalangan Mahasiswa dan Dosen (Analisis Perbedaan Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Facebook.com di Kalangan Mahasiswa dan Dosen UNS yang Tergabungndi dalam domain Group UNS dengan menggunakan Pendekatan Uses and Gratificationscommit to )user”. FISIP,UNS, hal 44.2009 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id141
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “tidak setuju” (skor 2)
· Terdapat 10 responden yang pada GSnya menyatakan “setuju” (skor
3), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya berada
pada skala “tidak setuju ” (skor 2)
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “tidak setuju”
(skor 2), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “sangat tidak setuju” (skor 1)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
10 +1+10 +1 D = x100% = 22% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 22%. Angka tersebut
tergolong rendah dalam memberikan kepuasan siswa untuk
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air.
Hal ini karenakan dalam acara One Stop Fotball jarang
menyajikan informasi sepakbola nasional. Informasi sepakbola
nasional terbatas apada saat tim nasional berlaga di pertandingan
internasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id142
b. Untuk menambah pengetahuan perrkembangan sepakbola di luar negeri
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS
SS 73 8 0 0 0 81
S 13 6 0 0 0 19
RG 0 0 0 0 0 0
TS 0 0 0 0 0 0 STS 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 86 14 0 0 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 8 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
8 D = x100% = 8% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 8%. Angka tersebut tergolong
tinggi dalam memberikan kepuasan siswa untuk menambah pengetahuan
perkembangan sepakbola di luar negeri.
Tingginya persentase tersebut karena acara One Stop Football
didominasi informasi sepakbola dari luar negeri khususnya eropa yang
telah mencetak pemain-pemain sepakbola handal yang berkiprah dalam commit to user liga-liga dunia. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id143
c. Untuk mendapat pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan (action)
GO SS S RG TS STS JUMLAH
GS SS 77 9 0 0 0 86
S 7 3 0 4 0 14 RG 0 0 0 0 0 0 TS 0 0 0 0 0 0 STS 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 84 12 0 4 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 9 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 4 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “tidak setuju” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
9 + 4 D = x100% = 13% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 13%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikancommit kepuasan to user siswa untuk mendapat pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id144
teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan
(action)
Semua siswa dalam sekolah sepakbola tentu sudah diajarkan dan
dilatih berbagai macam teknik tendangan, heading, strategi serangan,
operan dan giringan oleh pelatih mereka. Sedangnya persentase diatas
dikarenakan siswa hanya sebatas menambah atau mengembangkan
pengetahuan berbagai macam teknik-teknik sepakbola dan pada dasarnya
sudah diajarkan dalam sekolah.
d. Untuk membentuk kepribadian yang sportif
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 40 7 0 0 0 47 S 40 13 0 0 0 53 RG 0 0 0 0 0 0
TS 0 0 0 0 0 0
STS 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 80 20 0 0 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 7 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id145
7 D = x100% = 7% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 7%. Angka tersebut tergolong
tinggi dalam memberikan kepuasan siswa untuk membentuk kepribadian
yang sportif
Hal ini karenakan siswa dapat menilai setiap informasi yang
disajikan One Stop Football, mana pertandingan yang baik atau sportif
dan mana pertandingan yang buruk dari pemain-pemain sepakbola baik
saat bertanding di lapangan hijau maupun di luar lapangan. Ini semua
membuat siswa SSB New Pelita Solo berpacu untuk membentuk
kepribadian yang sportif.
e. Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan
GO SS S RG TS STS JUMLAH
GS SS 36 9 0 5 0 50
S 26 18 0 0 0 44
RG 0 0 0 0 0 0
TS 2 2 0 2 0 6
STS 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 64 29 0 7 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id146
· Terdapat 9 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 5 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “tidak setuju” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
9 + 5 D = x100% = 14% 100 Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 14%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk menemukan idola yang
dapat dijadikan panutan
Persantase diatas dikarenakan tidak setiap kali penanyangan One
Stop Football menyajikan profil pemain sepakbola profesional kadang
hanya satu minggu sekali.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id147
f. Untuk menyalurkan ekspresi atau insipirasi
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS
SS 54 5 0 3 0 62
S 10 15 0 4 0 29
RG 0 0 0 0 0 0
TS 5 0 0 3 0 8 STS 0 0 0 0 1 1 JUMLAH 69 20 0 10 1 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 5 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 3 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “tidak setuju” (skor 2)
· Terdapat 4 responden yang pada GSnya menyatakan “setuju” (skor 3),
namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya berada
pada skala “tidak setuju ” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
5 + 3 + 4 D = x100% = 12% 100 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id148
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dialami responden sebesar 12%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk menyalurkan ekspresi
dan inspirasi
Hal ini karenakan beberapa siswa dalam acara One Stop Football
termotivasi informasi yang dapat membangkitkan semangat untuk
berlatih sepakbola serta dapat berlatih dengan cara yang benar dan
terinsipirasi dari pemain-pemain terbaik sepakbola diseluruh dunia.
g. Untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain di sekitar anda GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 41 19 0 0 0 60 S 13 24 0 0 0 37 RG 0 0 0 0 0 0
TS 1 0 0 2 0 3
STS 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 55 43 0 2 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 19 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai commit to user berikut: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id149
19 D = x100% = 19% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 19%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk mendapatkan bahan
perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain di sekitar anda
Sedangnya persentase tersebut karena dalam menyaksikan One
Stop Football tidak semua siswa bertujuan mendapatkan bahan
perbincangan dengan orang lain ada motif yang lain dalam menyaksikan
acara One Stop Football
h. Agar bisa memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 37 15 0 0 0 52 S 18 21 0 1 0 40
RG 0 0 0 0 0 0
TS 7 0 0 1 0 8
STS 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 62 36 0 2 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 15 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id150
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “setuju” (skor 3),
namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya berada
pada skala “tidak setuju” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
15 +1 D = x100% = 16% 100 Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 16%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk memberikan informasi
seputar sepakbola kepada orang lain.
Hal ini dikarenakan minimnya waktu istirahat siswa dalam
sekolah sepakbola sehingga sedikit juga waktu untuk dapat bertukar
informasi sepakbola kepada siswa-siswa lainnya.
i. Untuk mengisi waktu luang
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 29 14 0 0 0 43
S 15 35 0 1 0 51
RG 0 0 0 0 0 0
TS 2 1 0 1 0 4
STS 0 2 0 0 0 2
JUMLAH 46 50 0 2 0 100
Sumber: Data primer kuesioner commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id151
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 14 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “setuju” (skor 3),
namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya berada
pada skala “tidak setuju” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
14 +1 D = x100% = 15% 100 Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 15%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk mengisi waktu luang
Sedangnya persentase tersebut dikarenakan beberapa siswa
dalam menyaksikan One Stop Football hanya sekedar mengisi waktu
luangnya disaat tidak ada kesibukkan yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id152
j. Untuk bersantai
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 49 6 0 1 0 56
S 21 23 0 0 0 44
RG 0 0 0 0 0 0 TS 0 0 0 0 0 0 STS 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 70 29 1 0 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 6 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “tidak setuju” (skor 2)
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
6 +1 D = x100% = 7% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 7%. Angka tersebut tergolong
tinggi dalam memberikancommit kepuasan to user siswa untuk bersantai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id153
Tingginya persentase diatas dikarenakan waktu tayang One Stop
Football yang strategis bagi siswa, yaitu tayang setiap hari sabtu dan
minggu pukul 14.00 WIB memberi kepuasan tersendiri bagi siswa,
karena waktu tersebut bukan waktu sibuk belajar bagi siswa, pada saat
menyaksikan One Stop Football siswa bisa lebih santai dalam
menikmati acara tersebut.
k. Untuk hiburan dan kesenangan
GO SS S RG TS STS JUMLAH GS SS 76 3 0 0 1 80 S 14 5 0 0 0 19 RG 0 0 0 0 0 0 TS 0 0 0 1 0 1 STS 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 90 8 0 1 1 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
· Terdapat 3 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “setuju” (skor 3)
· Terdapat 1 responden yang pada GSnya menyatakan “sangat setuju”
(skor 4), namun GO yang mereka dapatkan setelah menonton hanya
berada pada skala “sangat tidak setuju” (skor 1) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id154
Maka besarnya kesenjangan kepuasan dapat dihitung sebagai
berikut:
3 +1 D = x100% = 4% 100
Angka tersebut menujukkan bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan yang dalami responden sebesar 7%. Angka tersebut tergolong
sedang dalam memberikan kepuasan siswa untuk memberikan hiburan
dan kesenangan.
Tingginya persentase diatas karena dalam acara One Stop
Football terdapat sajian yang memberikan hiburan dan kesenangan
untuk siswa, sebagai contoh pada segmen Extra Time yang menyajikan
kejadian-kejadian unuk maupun tingkah laku lucu yang diperagakan
pemain sepakbola baik pada saat didalam lapangan maupun di luar
lapangan.
Keterangan :
· SS (sangat Setuju), S (Setuju), RG (ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju)
· GS dan GO memiliki keterangan yang sama
Dari hasil uji disrepancy pada coding sheet diatas, selanjutnya dapat
dianalisis kesenjangan yang terjadi melalui angka yang diperoleh pada uji
discrepancy diatas. Tingkat kepuasan yang diperoleh tersebut diklasifikasikan commit to user kedalam tiga kategori: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id155
- Rendah, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
- Sedang, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
- Tinggi, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%.
Gambaran mengenai kesenjangan pada tiap jenis kebutuhan dalam menonton
acara One Stop Football dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.1 Kesenjangan Kepuasan dan Tingkat Kepuasan yang Diperoleh Siswa SSB New Pelita Solo dalam Menonton acara One Stop Football Tingkat Kesenjangan No Jenis – Jenis Kebutuhan Kepuasan yang Kepuasan Diperoleh 1. Untuk menambah pengetahuan 22 % Rendah perkembangan sepakbola di tanah air 2. Untuk menambah pengetahuan 8 % Tinggi perkembangan sepakbola di luar negeri 3. Untuk mendapat pengetahuan teknik 13 % Sedang tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action) 4. Untuk membentuk kepribadian yang 7 % Tinggi sportif
5. Untuk menemukan idola yang dapat 14 % Sedang digunakan sebagai panutan
6. Untuk menyalurkan ekspresi atau 12 % Sedang inspirasi
7. Untuk mendapatkan bahan 19 % Sedang perbincangan dengan orang lain
8. Agar bisa memberikan informasi 16 % Sedang seputar sepakbola kepada orang lain 9. Untuk mengisi waktu luang 15 % Sedang
10. Untuk bersantai 7 % Tinggi 11. Untuk hiburan dan kesenangan 4 % Tinggi
Sumber: Coding Sheet Siswa
Setelah dilakukan perhitungan tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi
antara skor GS dan GO dalam menonton acara One Stop Football, secara umum
data ini menyatakan acara One commit Stop Footb to userall mampu memberikan kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id156
terhadap siswa sekolah sepakbola New Pelita Solo. Pernyataan ini ditunjukkan
dengan hasil perhitungan kesenjangan kepuasan yang diperoleh dari siswa tidak
mencapai 30% dimana apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka
dibawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan responden.
Karena secara umum acara One Stop Football mampu memberikan
kepuasan terhadap siswa sepakbola New Pelita Solo, maka perbedaan yang ada
yaitu tingkat seberapa besar masing-masing jenis kebutuhan dalam memberikan
kepuasan dalam hal ini dibedakan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, dan tinggi
berdasarkan semakin kecil tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi. Pada
kalangan siswa, dari 10 kebutuhan, 5 diantaranya memeperoleh kategori sedang
dan 4 kebutuhan memeperoleh kategori tinggi, sisanya 1 kebutuhan mendapatkan
kategori rendah.
Untuk jenis kebutuhan yang menurut siswa sangat mampu memberikan
kepuasan adalah untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan, untuk bersantai,
untuk membentuk kepribadian yang sportif dan untuk menambah pengetahuan
perkembangan sepakbola di luar negeri. Sedangkan jenis kebutuhan yang kurang
mampu memberikan kepuasan kepada siswa adalah untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air.
Perbedaan yang terjadi tersebut dipengaruhi berbagai faktor seperti pada
jenis kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan, seluruh siswa
menonton One Stop Football untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan. Hal ini
dikarenakan didalam acara ini terdapat sajian yang memberikan hiburan dan
kesenangan untuk siswa, sebagai contoh pada segmen Extra Time yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id157
menyajikan kejadian-kejadian unuk maupun tingkah laku lucu yang diperagakan
pemain sepakbola baik pada saat didalam lapangan maupun di luar lapangan.
Untuk kebutuhan dapat bersantai mampu memberikan kepuasan karena waktu
tayang One Stop Football yang strategis bagi siswa, yaitu tayang setiap hari sabtu
dan minggu pukul 14.00 WIB memberi kepuasan tersendiri bagi siswa, karena
waktu tersebut bukan waktu sibuk belajar bagi siswa, pada saat menyaksikan One
Stop Football siswa bisa lebih santai dalam menikmati acara tersebut.
Jenis kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif dan jenis
kebutuhan untuk menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri
juga mampu memberikan kepuasan kepada siswa. Hal ini dikarenakan informasi-
informasi sepakbola internasional yang disajikan One Stop Football dapat
membantu siswa untuk membentuk kpribadian yang sportif. Diantaranya
penyajian potongan pertandingan terpanas antara tim-tim besar dan satu pekan
terakhir, dalam potongan pertandingan itu dapat disaksikan oleh siswa bagaimana
pertandingan sepakbola yang benar dan fair play yang sering dilakukan oleh
pemain-pemain sepakbola profesional dari berbagai negara di dunia. Siswa dapat
menilai mana oermainan yang sportif dan mana permainan yang tidak sportif dan
ini menjadikan siswa sepakbola New Pelita Solo untuk membentuk kepribadian
yang sportif.
Kepuasan lain yaitu dalam menyaksikan One Stop Football, siswa
mendapat pengetahuan perkembangan sepakbola di luar negeri, sebab dalam acara
One Stop Football terdapat segmen Match Prevew yang menyajikan cuplikan
pertandingan-pertandingan sepakbola internasional dalam satu pekan terakhir, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id158
serta pada segmen Transfer Info yang menyajikan transfer pemain atau
perpindahan klub seorang pemain ke klub yang lain.
Sedangakan jenis kebutuhan menambah pengetahuan perkembangan
sepakbola di tanah air yang paling tidak memberikan kepuasan kepada siswa
karena dalam acara One Stop Football informasi sepakbola tanah air hanya
sebagai informasi pertandingan intenasional yang dilakukan oleh tim nasional
Indonesia. Jadi apabila tim nasional Indonesia tidak berlaga di tingkat
internasonal, informasi mengenai sepakbola di Indonesia tidak akan ada.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Mengacu pada penelitian yang dilakukan di lapangan, diperoleh
kesimpulan mengenai Gratifications Sought, Media Use, Gratifications
Obtained dan Gratifications Discrepancy dari siswa SSB New Pelita Solo
dalam menonton acara One Stop Football yang ditayangkan trans 7 sebagai
berikut:
5.1.1 Kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought)
Adapun hasil keseluruhan dari Gratifications Sought atau
kepuasan yang diharapkan dari siswa SSB New Pelita Solo dalam
menonton acara One Stop Football di Trans 7 yakni kebutuhan untuk
menambah pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air (61%)
pada skala setuju, kebutuhan untuk menambah pengetahuan
perkembangan sepak bola di luar negeri (81%) pada skala sangat setuju,
kebutuhan untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi
serangan, operan dan giringan (action) pemain sepakbola (86%) pada
skala sangat setuju, kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang
sportif (53%) pada skala setuju, kebutuhan untuk menemukan idola
yang dijadikan panutan (50%) pada skala sangat setuju, kebutuhan
untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi (62%) pada skala sangat
setuju, kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi commit to user
159 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id160
sosial dengan orang lain (60%) pada skala sangat setuju, kebutuhan
dapat memberikan informasi perkembangan sepakbola kepada orang
lain (52%) pada skala sangat setuju, kebutuhan untuk mengisi waktu
luang (51%) pada skala sangat setuju, kebutuhan untuk bersantai ( 56%)
pada skala sangat setuju dan kebutuhan bisa mendapatkan hiburan dan
kesenangan (80%) pada skala sangat setuju.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan dari kepuasan yang
diharapkan (Gratifications Sought) dalam penelitian ini dapat dikatakan
mayoritas responden menyatakan hampir seluruhnya merupakan
kebutuhan yang ingin dicari pemuasnya dengan menonton One Stop
Football. Dari 11 jenis kebutuhan pada kepuasan yang diharapkan
terdapat 8 kebutuhan yang mendapat persentase tertinggi pada skala
sangat setuju, yakni kebutuhan untuk menambah pengetahuan
perkembangan sepakbola di luar negeri (81%), kebutuhan untuk
mengetahui teknik tendangan heading, strategi serangan, operan dan
giringan pemain sepakbola (86%), kebutuhan untuk menemukan idola
yang dijadikan panutan (50%), kebutuhan untuk menyalurkan ekspresi
dan insipirasi (62%), kebutuhan untuk mendapatkan bahan
perbincangan dan interaksi sosial dengan orang lain (60%), kebutuhan
untuk memberkan informasi sepakbola kepada orang lain (52%),
kebutuhan untuk bersantai (56%), dan kebutuhan untuk mendapat
hiburan dan kesenangan ( 80%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id161
Selain itu, juga terdapat 3 kebutuhan yang memiliki persentase
tertinggi pada skala setuju antara lain kebutuhan untuk menmbah
pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air ( 61%), kebutuhan
untuk membentuk kepribadian yang sportif (53%), dan kebutuhan untuk
mengisi waktu luang (51%).
Sedangkan tidak ada persentase tertinggi pada skala ragu-ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju hal ini dikarenakan mayoritas
responden ingin mencari pemuasnya dengan menonton One Stop
Football dari 11 kebutuhan yang diharapkan.
Pada penjelasan di atas diketahui bahwa kebutuhan untuk
mengetahui teknik tendangan, heading, strategi serangan dan giringan
pemain sepakbola dan kebutuhan untuk mendapatkan hiburan dan
kesenangan adalah yang ingin dicari pemuasnya. Hal ini dikarenakan
mayoritas siswa berharap dengan menonton acara tersebut, dapat
mempelajari gaya permainan yang dilakukan pemain profesional dari
berbagai klub terkenal di dunia kemudian dapat mempraktekkanya saat
bertanding dan berlatih serta dapat memberikan hiburan dan
kesenangan sesuai dengan hoby mereka yaitu sepakbola, hiburan
tersebut dapat berupa parody, cuplikan pertandingan, maupun
informasi-informasi berhubungan dengan sepak bola yang dapat
memberikan kesenangan dan kepuasan hati bagi mereka untuk
mengusir kepenatan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id162
Dan pada kebutuhan yang paling tidak ingin dicari pemuasnya
tidak ada karena dari 11 jenis kebutuhan kepuasan yang diharapkan,
semuanya ingin dicari pemuasnya dengan menonton acara One Stop
Football di trans 7.
5.1.2 Penggunaan Media (Media Use)
Gambaran mengenai penggunaan media oleh responden pada
penelitian ini antara lain :
a. Penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian
1. Pra Activity
Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa sebesar 42%
responden tidak mencari informasi sebelum menonton One Stop
Football hal ini mungkin disebabkan acara tersebut hanya hadir
pada hari sabtu dan minggu sehingga pemirsa atau responden
tidak perlu mengungat-ingat ataupun mencari informasi tentang
acara tersebut.
Dari sisi seberapa banyak waktu yang diluangkan,
matoritas responden menyatakan sangat setuju dalam meluangkan
waktu untuk menonton acara tersebut yaitu sebesar 45%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id163
Tingginya persentase tersebut dikarenakan responden tidak ingin
ketinggalan setiap edisi acara One Stop Football .
2. Duractivity
Selama menonton One Stop Football, mayoritas
responden menyatakan skala setuju, tidak melakukan aktifitas lain
dan fokus menonton (50%). Pada skala sangat setuju sebesar 33%
responden menyatakan tidak melakukan aktifitas lain. Dari
temuan itu dapat dikatakan bahwa tingkat perhatian responden
pada acara One Stop Football relatif tinggi.
Kemudian, sebagian besar responden menyatakan sangat
setuju dalam memahami dan mengerti informasi yang disajikan
oleh One Stop Football (57%). Tingginya persentase tersebut
kemungkinan dipacu oleh cara penyampaian informasi acara
tersebut yang bersifat detail dan juga dibantu dengan visualisasi
yang tepat dan menarik sehinggan memudahkan responden
memahami informasi yang disajikan.
Dilihat dari cara responden dalam mengikuti acara One
Stop Football mayoristas responden menyatakan sangat setuju
dalam menyaksikan acara tersebut sampai selesai (60%). Hai ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id164
kemungkinan responden membutuhkan acara tersebut sebagai
media pembelajaran untuk menambah dan memperdalam
informasi tentang sepakbola
3. Post Activity
Kegiatan yang biasa dilakukan setelah menonton acara
One Stop Football adalah memperbincangkannya dengan orang
lain. Hal ini disetujui 65% responden mengaku membicarakan
acara One Stop Football setelah menontonnya. Dengan
banyaknya info yang responden dapatkan dari menonton acara
tersebut, maka siswa mendapatkan banyak bahan perbincangan
yang akan memperluas wawasan mereka saat terlibat
perbincangan.
b. Penggunaan media berdasakan frekuensi mengakses
Frekuensi mengakses responden terhadap acra One Stop
Football dalam sebulan dapat dikategorikan tinggi. Data
menunjukkan presentase siswa menonton 7 sampai 8 kali dalam
sebulan adalah 60%.
5.1.3 Kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id165
Adapun hasil keseluruhan dari Gratifications Obtained atau
kepuasan yang diperoleh dari siswa SSB New Pelita Solo setelah
menonton acara One Stop Football di Trans 7 yakni dapat menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air (61%) pada skala
setuju, dapat menambah pengetahuan perkembangan sepak bola di luar
negeri (86%) pada skala sangat setuju, dapat mengetahui teknik
tendangan, heading, strategi serangan, operan dan giringan (action)
pemain sepakbola (84%) pada skala sangat setuju, dapat membentuk
kepribadian yang sportif (80%) pada skala sangat setuju, dapat
menemukan idola yang dijadikan panutan (64%) pada skala sangat
setuju, dapat menyalurkan ekspresi atau inspirasi (69%) pada skala
sangat setuju, mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial
dengan orang lain (55%) pada skala sangat setuju, dapat memberikan
informasi perkembangan sepakbola kepada orang lain (62%) pada skala
sangat setuju, dapat mengisi waktu luang (50%) pada skala setuju,
dapat bersantai (70%) pada skala sangat setuju dan mendapatkan
hiburan dan kesenangan (90%) pada skala sangat setuju.
Persentase tertinggi terdapat pada kategori mendapatkan
hiburan dan kesenangan (90%) hai ini disebabkan melalui hasil yang
didapat ternyata siswa benar-benar mendapatkan sajian yang membuat
mereka terasa terhibur dengan beragam segmen menarik mengenai
informasi sepakbola dalam acara One Stop Football di Trans 7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id166
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
yang diperoleh responden dalam menonton One Stop Football dapat
dikatakan mayoritas memenuhi hal ini disebabkan dari 11 kebutuhan
yang dicari pemuasnya, kesemua kebutuhan masuk dalam kategori
terpenuhi yaitu antara skala sangat setuju dan setuju. hal ini berarti
siswa SSB New Pelita Solo terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
acara One Stop Football.
5.1.4 Kesenjangan Kepuasan (Gratifications Discrepancy)
Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus discrepancy,
maka didapatkan hasil mengenai kesenjangan kepuasan yang dialami
siswa sepakbola New Pelita Solo yakni kebutuhan untuk menambah
pengetahuan perkembangan sepakbola di tanah air (22%), kebutuhan
untuk menambah pengetahuan perkembangan sepak bola di luar negeri
(8%), kebutuhan untuk mengetahui teknik tendangan, heading, strategi
serangan, operan dan giringan (action) pemain sepakbola (13%),
kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif (7%), kebutuhan
untuk menemukan idola yang dijadikan panutan (14%), kebutuhan
untuk menyalurkan ekspresi atau inspirasi (12%), kebutuhan untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id167
mendapatkan bahan perbincangan dan interaksi sosial dengan orang
lain (19%), kebutuhan dapat memberikan informasi perkembangan
sepakbola kepada orang lain (16%), kebutuhan untuk mengisi waktu
luang (15%), kebutuhan untuk bersantai ( 7%) dan kebutuhan
mendapatkan hiburan dan kesenangan (4%).
Untuk tingkat kepuasan yang diperoleh responden dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Untuk kategori tinggi atau persentase kesenjangan kepuasan
yang terjadi antara 1-10% terdapat empat jenis kebutuhan yaitu
kebutuhan untuk menambah perkembangan sepakbola di luar negeri
(8%), kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang sportif (7%),
kebutuhan untuk bersantai (7%), dan kebutuhan untuk mendapatkan
hiburan dan kesenangan (4%).
Untuk kategori rendah terjadi antara 21-30% ada 1 jenis
kebutuhan yaitu kebutuhan untuk menambah pengetahuan
perkembangan sepakbola di tanah air (22%).
Untuk jenis kebutuhan lain yang tidak termasuk dalam kategori
rendah dan tinggi, masuk dalam kategori sedang yang terjadi antara 11-
20% terdapat 6 jenis kebutuhan yaitu, kebutuhan untuk mendapatkan
pengetahuan teknik tendangan, heading, strategi serangan, operan dan
giringan (13%), kebutuhan untuk menemukan idola yang dijadikan
panutan (14%), kebutuhancommit untuk to user menyalurkan ekspresi atau inspirasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id168
(12%), kebutuhan untuk mendapatkan bahan perbincangan dan
interaksi sosial dengan orang lain (19%), kebutuhan untuk bisa
memberikan informasi seputar sepakbola kepada orang lain (16%), dan
kebutuhan untuk mengisi waktu luang (15%).
Data di atas menunjukkan dari 11 jenis kebutuhan hanya
terdapat 1 jenis kebutuhan yang berada pada kategori rendah atau
persentase kesenjangan kepuasan sekitar 20-30%, maka dapat dikatakan
acara One Stop Football mampu memuaskan kebutuhan siswa
sepakbola New Pelita Solo.
5.2 SARAN
Dari hasil penelitian kesenjangan kepuasan siswa SSB New Pelita
Solo dalam menonton acara One Stop Football ada beberapa saran yang
berhubungan dengan acara tersebut diantarnya :
a. Bagi Trans 7
Ø Trans 7 selaku televisi penanyangan One Stop Football penulis
menyarankan agar One Stop Football diharapkan menambah durasi
penyajian informasi mengenai perkembangan sepakbola Asia, karena commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id169
selama ini One Stop Football menyajikan informasi yang di dominasi
mengenai sepak bola yang ada di Eropa dan Amerika, padahal audiens
warga Asia khususnya warga negara Indonesia yang pastinya sangat
butuh informasi terbaru mengenai perkembangan sepakbola Asia
khususnya perkembangan sepakbola Indonesia.
Ø Acara One Stop Football sebaiknya menambah jam tayang, durasi
penayangan acara tersebut selama ini yang hanya 30 menit terasa masih
kurang memuaskan kebutuhan-kebutuhan penonton. Dengan durasi 30
menit tersebut masih banyak informasi baru tentang sepakbola dunia
yang tidak tersampaikan kepada audiens. Oleh karena itu, penambahan
durasi penayangan ini untuk mengimbangi banyaknya info baru tentang
persepakbolaan dunia yang muncul setiap harinya.
b. Bagi Responden
Melihat hasil penelitian yang menunjukkkan bahwa acara One Stop
Football mampu memenuhi kebutuhan responden dan memiliki manfaat
bagi siswa SSB New Pelita Solo maka sebaiknya para siswa mengikuti
atau menyaksikan terus menerus acara One Stop Football di Trans 7
karena dengan acara tersebut siswa dapat mendapat pengetahuan dalam
sepakbola dan dapat termotivasi menjadi pemain sepakbola yang lebih
baik.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id170
Dalam mencari kesenjangan antara GS dan GO, seringkali variabel pola
penggunaan media tidak diperhitungkan artinya media use hanya sebatas
deskripsi saja. Dalam penelitian ini, penulis sudah mencoba
menghubungkan antara kesenjangan kepuasan yang dialami responden
dengan pola penggunaan media, namun hanya bersifat interpretatif saja.
Penulis menyarankan agar pada penelitian selanjutnya hubungan antara
GD dan media use dapat dil=jelaskan secara lebih detail dengan
menggunakan metode tertentu misalnya korelasional.
Alur Pemikiran Skripsi
PROGRAM ACARA SEPAKcommitBOLA todan user KESENJANGAN KEPUASAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id171
(Studi Kesenjangan Kepuasan dalam menonton Program Acara Sepakbola One
Stop Football di Trans 7 di Kalangan Siswa SSB New Pelita Solo)
Televisi menghadirkan proses komunikasi dan informasi
Program acara hiburan (film, kuis, olahraga, dsb) banyak ditanyangkan
Televisi swasta (Trans 7), One Stop Football menyajikan berita sepakbola
Kepuasan menggunakan media televi si dalam hal ini acara OSF di Trans 7
GS, GO, dan kesenjangan kepuasan
Teori Uses and Gratifications Palmgreen
Jenis Penelitian Kuantitatif Eksplanatif, metode survei
Hasil yang didapat : · Adanya kepuasan yang diharapkan (GS) responden terhadap acara OSF · Adanya kepuasan yang diperoleh (GO) responden melalui acara OSF · Adanya tingkat kesenjangan kepuasan yang diperoleh responden
Kesimpulan: acara OSF di Trans 7 mampu memuaskan kebutuhan responden
Saran :
ª Bagi Trans 7 : Penambahan durasi untuk kebutuhan pengetahuan sepakbola di tanah air ª Bagi Responden : Sebaiknya siswa menonton OSF secara berkesinambungan atau terus-menerus
ª Bagi peneliti selanjutnya : menghubungkan Gratifications Discrepancy dan media use lebih detail misalnya dengan menggunakan metode korelasional
commit to user