Infleksi Verba Dalam Album Overexposed Maroon 5: Kajian Morfosintaksis
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Ilham Munandar, et al: Infleksi Verba dalam Album ... INFLEKSI VERBA DALAM ALBUM OVEREXPOSED MAROON 5: KAJIAN MORFOSINTAKSIS (INFLECTION OF VERBS IN MAROON 5’S OVEREXPOSED ALBUM: A MORPHOSYNTAX STUDY) Ilham Munandar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia Pos-el: [email protected] Wagiati Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia Pos-el: [email protected] Abstract As one of a class of lexical units, verbs can be identified by morphosyntax, which is the relation between morphology and syntax. Inflection is often used by writers or linguists to get a more specific meaning tailored to the circumstances of a sentence. Inflection of verbs or conjugation are influenced by several factors that cause the verb form and meaning to change. This writing discusses the inflection of verbs in Maroon 5’s Overexposed album song lyrics as a morphosyntax study. using qualitative descriptive method. The theory about inflections by O’Grady & Archibald and Herring are used as references to analyze the data. The result shows that there are three types of inflection of verbs in Overexposed album, namely (1) suffix –s, functions as the third-person singular pronoun, (2) suffix –ing, functions as the progressive form, and (3) suffix –ed, functions as the past tense. Keywords: morphosyntax, inflection, verbs, Maroon 5. Abstrak Sebagai salah satu kategori unit leksikal, verba dapat diidentifikasi secara morfosintaksis, yaitu persinggungan antara kajian morfologi dan sintaksis. Infleksi sering digunakan oleh para penulis atau ahli bahasa untuk mendapatkan makna yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan keadaan dalam suatu kalimat. Infleksi verba atau konjugasi terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan suatu verba berubah bentuk dan juga maknanya. Penelitian ini membahas infleksi verba dalam kajian morfosintaksis yang menjelaskan bentuk infleksi verba yang terdapat pada lirik lagu Maroon 5 dalam album Overexposed. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teori mengenai infleksi oleh O’Grady & Archibald serta Herring digunakan sebagai acuan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis infleksi verba yang terdapat dalam album Overexposed di antaranya (1) sufiks–s yang berfungsi sebagai penanda pronomina persona ketiga tunggal, (2) sufiks –ing yang berfungsi sebagai penanda progressive, dan (3) sufiks –ed yang menunjukkan bentuk past tense. Kata kunci: morfosintaksis, infleksi, verba, Maroon 5. 75 Metalingua, Vol. 19 No. 1, Juni 2021: 75–86 1. Pendahuluan sebuah tindakan yang dilakukan dan proses terjadinya. Menurut Kridalaksana (dalam Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan Lagarens, 2018), verba dapat diidentifikasi secara alat untuk berkomunikasi yang disebut dengan morfologis dengan mengamati ciri morfologisnya bahasa. Sugono (2008:116) mendefinisikan bahasa melalui berbagai bentuk yang dihasilkan setelah sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang melewati suatu proses morfologis (afiksasi, bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang reduplikasi, komposisi (perpaduan), dan derivasi dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan zero). Namun, ciri sintaktis verba dapat juga perasaan dan pikiran. Sementara itu, Bauer diidentifikasi melalui distribusinya di dalam (2007:4) mengemukakan bahwa bahasa adalah struktur frasa, klausa, atau kalimat, bahkan verba sebuah kontrak sosial yang dimiliki oleh suatu dapat juga diidentifikasi secara morfosintaksis individu atau kelompok di dalam masyarakat. sebagai persinggungan antara dua bidang tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya bahasa sebagai Infleksi verba sering terjadi dalam kehidupan alat komunikasi manusia dapat mengekspresikan sehari-hari, misalnya dalam kalimat She eats pasta hal yang mereka rasakan, kemudian disampaikan ‘Dia makan pasta’. Dapat kita ketahui bahwa kepada kelompok dalam suatu masyarakat sebagai kalimat tersebut menggambarkan kejadian sebuah gagasan pikiran. pada masa sekarang (present) yang ditunjukkan Karya seni juga tidak pernah lepas dari dengan adanya verba eat, kemudian ditambahkan bahasa karena penggunaan bahasa dalam dengan sufiks –s menjadi eats yang menandakan suatu karya seni dapat menarik perhatian para penggunaan pronomina persona ketiga tunggal penikmat, salah satunya adalah lagu. Penggunaan she. Jika dilihat dari prosesnya, makna verba bahasa dalam sebuah lagu sangatlah beragam eats menerangkan kejadian tersebut telah selesai bentuknya. Bahasa dalam lagu bertujuan untuk dilakukan (perfective). Oleh karena itu, dengan menyampaikan perasaan dari sang pencipta lagu infleksi verba kita dapat manghasilkan makna sekaligus sebagai media untuk berbagi cerita atau yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan aspirasi dengan para pendengar yang dituangkan keadaan. ke dalam lirik lagunya. Lirik lagu terdiri atas Proses tersebut seperti yang dijelaskan kumpulan morfem yang dibentuk menjadi kata- oleh oleh Lagarens (2018) dalam penelitiannya kata, kemudian disusun sedemikian rupa untuk yang berjudul “Morfosintaksis Verba Bahasa menghasilkan karya yang bernilai. Tonsea”, yang menjelaskan berbagai afiks yang Sebagian orang mungkin tidak mengetahui digunakan dalam verba bahasa Tonsea secara gramatika dari kata-kata yang ada pada lirik morfosintaksis. Kemudian, penelitian Ramsi suatu lagu. Memang tidak ada hubungannya (2017) yang berjudul “Infleksi dalam Bahasa dengan lagu tersebut, namun tidak akan jadi Kalisusu” juga menjelaskan berbagai afiks masalah jika kita mengetahuinya karena dapat infleksi yang terdapat dalam bahasa Kalisusu. menambah pengetahuan dan memperkaya Oleh karena itu, dalam artikel ini peneliti akan kosakata beserta fungsi gramatikalnya. Untuk membahas infleksi verba pada lirik lagu-lagu membedakan kelas kata seperti nomina, Maroon 5 dalam album Overexposed dalam verba, dan yang lainnya, banyak bahasa yang kajian morfosintaksis. menggunakan akhiran pada suatu kata. Carter Berdasarkan latar belakang tersebut, & McCarthy (2006:296) mengemukakan bahwa permasalahan yang akan dipecahkan dalam bahasa Inggris menggunakan sufiks dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk infleksi proses derivasi untuk membedakan kelas kata verba pada lirik lagu-lagu Maroon 5 dalam album yang dibentuk dan infleksi untuk menunjukkan Overexposed? Adapun tujuan dari penelitian kategori, seperti tense, person, dan number. ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk Verba sebagai salah satu kategori unit perubahan infleksi verba yang terdapat pada lirik leksikal yang khas dari unit sintaksis berperan lagu-lagu Maroon 5 dalam album overexposed. sebagai predikat yang menunjukkan tindakan Metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau proses (Matthews, 2003). Berdasarkan hal atau diterapkan (Sudaryanto, 2015). Metode yang tersebut, verba menjadi sangat penting adanya digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dalam suatu kalimat untuk menggambarkan kualitatif. Penyediaan data dalam penelitian 76 Ilham Munandar, et al: Infleksi Verba dalam Album ... ini menggunakan metode simak dengan taknik yang paling mendasar dari struktur linguistik catat. Menurut Mahsun (2014:92), alasan bahasa manusia yang memainkan peran yang penyebutan metode simak disebabkan cara yang utuh dalam kemampuan manusia menggunakan digunakan untuk memperoleh data dilakukan bahasa dengan kreatif. dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah Crystal (2008:314) mengemukakan bahwa menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan morfologi biasanya dibedakan dari sintaksis penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga yang berkaitan dengan aturan dalam mengatur penggunaan bahasa secara tertulis. gabungan kata di dalam kalimat. Namun, ada istilah Data primer dalam penelitian ini adalah lirik yang digunakan dalam linguistik yang merujuk lagu-lagu Maroon 5 dalam album Overexposed pada kategori gramatikal yang menentukan yang diambil dari AZLyrics (2012). Dalam morfologi dan sintaksis berlaku keduanya album tersebut, terdapat lima belas judul lagu di dalam menggambarkan karakteristik kata, yaitu antaranya One More Night, Payphone, Daylight, morfosintaksis. Morfosintaksis membedakan Lucky Strike, The Man Who Never Lied, Love pengertian nomina dalam jumlah, misalnya Somebody, Ladykiller, Fortune Teller, Sad, perbedaan jumlah memengaruhi sintaksisnya Tickets, Doin’ Dirt, Beautiful Goodbye, Wipe (subjek tunggal menuntut verba tunggal), di sisi Your Eyes, Wasted Years, dan Kiss. lain mereka memerlukan definisi morfologisnya Teknik catat merupakan teknik pengumpulan (penambahan –s untuk jamak). data dengan mencatat hasil penyimakan data. Menurut O’Grady dan Archibald (2016:115) Dengan teknik catat, peneliti mencatat bentuk infleksi paling sering diungkapkan melalui verba yang menggunakan sufiks dan mengalami afiksasi dan dimiliki oleh banyak bahasa (seperti perubahan dari bentuk dasarnya pada lirik lagu- bahasa Jepang, Swahili, Inuktitut, dan Finlandia). lagu Maroon 5 dalam album Overexposed, Bahasa Inggris hanya mempunyai delapan afiks kemudian mengklasifikasikan verba tersebut ke infleksi (semua sufiks) karena bukan merupakan dalam bentuk-bentuk sufiks yang berinfleksi. bahasa yang sangat berinfleksi dan empat di Teknik analisis data dalam penelitian ini antaranya merupakan infleksi verba, yaitu (1) menggunakan metode agih (distribusional). –s kelas kata verba yang berfungsi sebagai Sudaryanto (2015:18) mengemukakan bahwa penanda pronomina persona ketiga tunggal, (2) metode agih merupakan metode yang alat