Proposal Skripsi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
GENJER-GENJER: FUNGSI DAN PERAN Studi Kasus: Pencekalan Dan Stigma Komunis Pada Lagu Genjer-Genjer Oleh Orde Baru Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Disusun Oleh : Ruddy Eppata Cahyono 014314019 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan kepada: ¾ Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan Cahaya Terang Roh Kudusnya ke dalam hati dan pikiran ku. ¾ Bapak Fx Sri Mulyono, Ibu Maria Titie Utami (almh) dan Ibu Rusmini yang telah merawat dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan ketabahannya hingga skripsi ini selesai. ¾ Mbak Endah sekeluarga, Mbak Diah sekeluarga, Mbak Shinta sekeluarga dan Mas Doddy sekeluarga yang selalu membimbing dan mendukung dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini selesai. ¾ Henny Puspitasari yang selalu mendampingi dan mendukung baik dalam susah maupun senang. iv MOTTO “…..sebab perjuangan itu perlu bukti…..” “ hasil tak kan pernah terbentuk tanpa adanya proses” “ memahami masa lalu, bijak untuk masa depan” “Roda-roda terus berputar, tanda masih ada hidup karna dunia belum terhenti, berputar searah….teruslah bermimpi jangan pernah lelah meski tak mudah meraihnya….buktikan, buatlah menjadi nyata..hadapi dunia dengan wibawa dan bijak…” (Andrea Hirata “Sang Pemimpi”) “kesadaran adalah matahari…kesabaran adalah bumi… Perbuatan adalah wujud dari kata-kata… ….aku bernyanyi menjadi saksi…atas semua luka-luka…” (W.S.Rendra) PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis adalah asli kreasi saya sendiri tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagai karya ilmiah. Yogyakarta, 15 Mei 2010 Penulis Ruddy Eppata Cahyono ABSTRACT Eppata Cahyono, Ruddy., 2010., "GENJER-GENJER: Functions and Role., Case Studies, Bans and Communists Stigma in Genjer-Genjer Song by Orde Baru", Undergraduate Thesis., Yogyakarta: Departement of History Letter, Faculty of History Letter. Sanata Dharma University. This research studies how the political upheaval that was happening in the life of nation and state in Indonesia, bringing a significant impact for the progress the Genjer-Genjer songs. The strong grip of the political ideologies, bring off the change image on Genjer-Genjer songs from the real image, a Banyuwangi folk song, became a political song. This case study is divided into four main issues: the history of creation the Genjer-Genjer songs?, A further development from the years 1942- 1966?, Function and role in the development of life in art and politics in Indonesia? and the causes of the bans and strong of communist stigma for the Genjer-Genjer song? The purpose of this research is to understand and answer the "mystery" of the travel ban and the communism stigma in this song that launched by the Orde Baru regime, through the point of view function and its role as one of the products of human culture. Moreover, how early-Genjer-Genjer song creation and how the development of track Genjer-Genjer the next period is also one goal of this research. To understand and answer the problems that occurred in these cases, this study uses the historical research method that consists of four phases namely: the collection of sources, source criticism, analysis, sources and historiography. In the collection of sources in order to obtain valid sources and related to the case, this study take several steps, such as interviews, literature and websites. Furthermore, in order to be able to analyze the sources of this study utilize several social science theories, such as Bronisław Malinowski functional theory, value theory Mudji Soetrisno and, the theory of music Dieter Mack. With these theories "mystery" of the phenomenon of the presence on the track of the Genjer-Genjer can be revealed with the presence of this historiography. From the overall results of this study it appears that, at the beginning of creation, in 1942, the Genjer-Genjer song created purely as a folk song Banyuwangi community. Together with the values contained in the functions of this song tries to enliven the artculture in Indonesia. But the socio-political upheaval that occurred in the era 1960-1966, succeeded in changing the image of the Genjer-Genjer song, become like a song of political ideology. The strong grip of political ideologies scraped the consequences for the Genjer-Genjer song and ended on a travel ban and communist stigma. vi ABSTRAK Eppata Cahyono, Ruddy., 2010., “GENJER-GENJER: FUNGSI DAN PERAN., Studi Kasus, Pencekalan Dan Stigma Komunis Pada Lagu Genjer-Genjer Oleh Orde Baru”, Skripsi Strata I, Yogyakarta: Prodi Ilmus Sejarah, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pergolakan politik yang sedang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia membawa dampak yang signifikan bagi perjalanan lagu Genjer-Genjer. Kuatnya cengkraman ideologi- ideologi politik yang sedang berkembang, berhasil mengubah-fungsikan citra lagu Genjer-Genjer dari citra yang sesengguhnya yakni, lagu rakyat Banyuwangi, menjadi lagu yang bernuansa politis. Penelitian kasus ini terbagi ke dalam empat permasalahan yakni: sejarah penciptaan lagu Genjer-Genjer?, Perkembangannya dari tahun 1942-1966?, fungsi dan peranannya bagi perkembangan kehidupan berkesenian dan perpolitikan Indonesia? dan sebab-sebab dari pencekalan dan kuatnya stigma komunis bagi lagu Genjer-Genjer? Tujuan dari penelitan ini adalah untuk dapat memahami dan menjawab “misteri” dari pencekalan dan stigma komunis pada lagu ini yang dilancarkan oleh Rejim Orde Baru, lewat sudut pandang fungsi dan perannya sebagai salah satu produk dari kebudayaan manusia. Selain itu, bagaimana awal terciptanya lagu Genjer-Genjer dan bagaimana perkembangan dari lagu Genjer-Genjer pada periode selanjutnya juga menjadi salah satu tujuan dalam penelitian ini. Guna memahami dan menjawab permasalahan yang terjadi pada kasus tersebut, penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yakni: pengumpulan sumber, kritik sumber, analisis sumber dan penulisan sejarah. Dalam pengumpulan sumber guna memperoleh sumber-sumber yang valid dan terkait dengan kasus tersebut, penelitian ini mengambil beberapa langkah seperti wawancara, studi pustaka dan website. Selanjutnya, untuk dapat menganalisis sumber-sumber tersebut penelitian ini mempergunakan beberapa teori ilmu sosial seperti, teori fungsionalnya Bronislaw Malinowski, teori nilainya Mudji Soetrisno dan teori musiknya Dieter Mack. Lewat teori-teori tersebut “misteri” dari fenomena kehadiran lagu Genjer-Genjer dapat terungkap bersama kehadiran historiografi ini. Dari hasil keseluruhan penelitian ini tampak bahwa, pada awal penciptaannya, 1942, lagu Genjer-Genjer murni tercipta sebagai lagu rakyat masyarakat Banyuwangi. Bersama dengan nilai-nilai yang terkandung dalam fungsi-fungsinya lagu ini mencoba mewarnai perjalanan seni-budaya di Indonesia. Namun pergolakan sosial-politik yang terjadi pada era 1960-1966, berhasil mengubah-fungsikan citra dari lagu Genjer-Genjer sebagai lagu yang berideologi politik. Kuatnya cengkraman ideologi politik menggoreskan konsekuensi bagi lagu Genjer-Genjer dan berakhir pada pencekalan dan terpasungnya pada sebuah stigma ko vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : RUDDY EPPATA CAHYONO Nomor Mahasiswa : 014314019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : GENJER-GENJER : FUNGSI DAN PERAN., Studi Kasus : Pencekalan Dan Stigma Komunis Pada Lagu Genjer-Genjer Oleh Orde Baru beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem- berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 Mei 2010 Yang menyatakan ( Ruddy Eppata Cahyono ) KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya,sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan ini tidak lepas dari berbagai pihak. Maka dalam penelitian ini terucap terimakasih yang sebanyak- banyaknya kepada: 1. Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M. Acc., selaku Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. H. Hery Santosa, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah dan dosen akademik. Atas segala kesabaran, didikan dan bimbingan yang telah diberikan 4. Drs. Silverio R. L. Aji Sampurna M.Hum., selaku dosen pembimbing atas segala kritik, bimbingan, kesabaran dan kemudahan yang diberikan. 5. Dosen-dosen Ilmu Sejarah: Bpk. Drs. Ign. Sandiwan Suharso., Bpk. Drs. H. Purwanta, M.A., Bpk. Dr. Anton Haryono, M.Hum., Bpk. Alm. Drs G.. Moedjanto., Bpk. Alm. Prof. Dr. P.Y. Suwarno, S.H., Ibu Dra. Lucia Juningsih, M.Hum., Dr. F.X. Baskara T. Wardaya, SJ., atas segala bimbingan dan tuntunannya selama kuliah. 6. Rekan-rekan sejarah: Taji, Tholo, Eka, Tato, Lazarus, Krisna