Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Nuraini H. A. Manan Dosen Tetap pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh - Indonesia E-mail: [email protected]

Abstract: The discussion of the Fatimid Dynasty was an interesting discussion, because the controversy caused by the dynasty was enough to stir the Islamic world. Some author said this kingdom has a great contribution to introduce Muslims to science, because they build the University of al-Azhar. On the other hand, this kingdom is said to be an intolerant extremist kingdom, suppressing Sunni Muslims or Ahlussunnah wal Jamaah. The history of the kingdom filled with oppression, deceit, and deviation from the teachings of Islam is also another side that needs to be raised and discussed. Before discussing the political power of the Fatimid dynasty, we first discuss the ideology of this kingdom, because this is the underlying political movement. Fatimid dynasty was a Shiite-ideological kingdom, more precisely the Ismailis. Isma’ili Shi’ah is a Shi’ite sect who believes that Ismail bin Ja’far is the seventh priest, as for the majority of Shia (Shi’a Itsna Asyriyah) believes that Musah bin Ja’fa was the seventh imam after Ja’far ash-Sadiq. The differences in this subject matter then evolved into other doc- trinal principles that increasingly distinguished Ismaili Shiite teachings from mainstream Shiite, Shiite Asna Asyriyah, so this teaching became a separate sect. Ismailis have beliefs that deviate far from the teachings and creeds of Islam. Like other Shiite sects, Isma’ilis Shiites also believe that priests are awake from sinful deeds, they are perfect figures, and there is no gap at all.

Keywords: The Fatimid dynasty; university of al-Azhar; Syiah Ismailiyah

Abstrak: Pembahasan mengenai Dinasti Fatimiyah adalah pembahasan yang menarik, karena kontroversi yang ditimbulkan oleh dinasti ini cukup menggegerkan dunia Islam. Ada yang mengatakan kerajaan ini memi- liki sumbangsih besar mengenalkan umat Islam pada ilmu pengetahuan, karena merekalah yang membangun Universitas al-Azhar. Di sisi lain, kerajaan ini dikatakan sebagai kerajaan ekstrim yang intoleran, menindas muslim Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah. Sejarah kerajaan yang dipenuhi dengan penindasan, penipuan, dan penyimpangan dari ajaran Islam juga menjadi sisi lain yang perlu diangkat dan diketengahkan. Sebelum membahas kekuatan politik Dinasti Fatimiyah, terlebih dahulu kita membahas ideologi kerajaan ini, karena inilah yang melandasi gerakan politiknya. Dinasti Fatimiyah adalah sebuah kerajaan yang berideologi Syiah, lebih tepatnya Syiah Ismailiyah. Syiah Ismailiyah adalah sekte Syiah yang meyakini bahwa Ismail bin Ja’far adalah imam ketujuh, adapun mayoritas Syiah (Syiah Itsna Asyriyah) meyakini bahwa Musa bin Ja’far-lah imam ketujuh setelah Ja’far ash-Shadiq. Perbedaan dalam permasalahan pokok ini kemudian berkembang ke berbagai prinsip ajaran yang lain yang semakin membedakan ajaran Syiah Ismailiyah dengan Syiah arus utama, Syiah Itsna Asyriyah, sehingga ajaran ini menjadi sekte tersendiri. Ismailiyah memiliki keyakinan yang menyimpang jauh dari ajaran dan akidah Islam. Sebagaimana sekte Syiah lainnya, Syiah Ismailiyah juga mey- akini bahwa para imam terjaga dari perbuatan dosa, mereka adalah sosok yang sempurna, dan tidak ada cela sama sekali.

Kata Kunci: Dinasti Fatimiyah; universitas al-Azhar; Syiah Ismailiyah

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 125 Nuraini H. A. Manan

Pendahuluan Pembahasan

Loyalitas terhadap Ali bin Abi Thalib ada- 1. Awal Pembentukan dan Perkembangan lah isu terpenting bagi komunitas Syi’ah untuk Dinasti Fatimiyah mengembangkan konsep Islamnya, melebihi Aiman Fuad Rasyid dalam bukunya Di- isu hukum dan mistisme. Pada abad ke- VII nasti Fatimiyah fil Misr mengatakan, setelah dan ke- VIII M, isu tersebut mengarah kepa- meninggalnya Imam Ja’far As-Shadiq, anggo- da gerakan politis dalam bentuk perlawa- ta sekte Syiah Ismailiyah berselisih pendapat nan kepada Khalifah Umaiyah dan Khilafah mengenai sosok pengganti sang imam. Ismail, Abbasiyah. Meski Khilafah Abbasiyah mam- putra Ja’far yang ditunjuk secara nash sebagai pu berkuasa dalam tempo yang begitu lama, penggantinya, telah meninggal terlebih dahu- akan tetapi periode keemasannya hanya ber- lu pada saat bapaknya masih hidup. Pada saat langsung singkat. Puncak kemerosotan kekua- yang sama, mayoritas pengikut Ismailiyah me- saan khalifah-khalifah Abbasiyah ditandai nolak penunjukan Muhammad yang merupa- dengan berdirinya khilafah-khilafah kecil yang kan putra Ismail. Padahal, menurut mereka, melepaskan diri dari kekuasaan politik Khali- terdapat sosok Musa Al-Kadzhim yang dinilai fah Abbasiyah. lebih pantas memegang tampuk kepemi- Khilafah-khilafah yang memisahkan diri mpinan. Maka berdasarkan kesepakatan, di- itu salah satu diantaranya adalah Fatimiyah angkatlah Musa Al-Khazim sebagai imam mer- yang berasal dari golongan Syi’ah sekte Ismail- eka, manggantikan bapaknya sendiri.1 iyah, yakni sebuah aliran sekte di Syi’ah yang Sekte Ismailiyah ini pada awalnya tetap lahir akibat perselisihan tentang pengganti tidak jelas keberadaannya, sehingga datanglah imam Ja’far al-Shadiq yang hidup antara tahun Abdullah ibn Maimun yang kemudian mem- 700-756 M. Fatimiyah hadir sebagai tandin- beri bentuk terhadap sistem agama dan politik gan bagi penguasa Abbasiyah yang berpusat Ismailiyah ini. Menurut Van Grunibaum, pada di Baghdad yang tidak mengakui kekhalifahan tahun 860 M kelompok ini pindah ke daerah Fatimiyah sebagai keturunan Rasulullah dari Salamiya di Syiria dan disinilah mereka mem- Fatimah. Karena mereka menganggap bahwa buat suatu kekuatan dengan membuat perger- merekalah ahlul bait sesungguhnya dari Bani akan propagandis dengan tokohnya Said ibn Abbas. Husein. Mereka secara rahasia menyusup utu- Penulis membahas tentang pusat perad- san-utusan keberbagai daerah Muslim, teru- aban Islam di Mesir dengan panglima perang tama Afrika dan Mesir untuk menyebarkan Dinasti Fatimiyah. Kajian ini berkaitan dengan Ismailiyat kepada rakyat. Dengan cara inilah awal pembentukan dan perkembangan Dinas- mereka membuat landasan pertama bagi mun- ti Fatimiyah, khalifah Dinasti Fatimiyah, masa culnya Dinasti Fatimiyah di Afrika dan Mesir.2 kemajuan dan kontribusi Dinasti Fatimiyah 1Aiman Fuad Sayyid, terhadap peradaban Islam, dan masa kemun- Daulat Fathimiyah fi Misr Tafsir Jadid (Dar El Masriyah lil Bananiyah, 1992), duran dan kehancuran Dinasti Fatimiyah 30. 2Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklo-

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 126 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Pada tahun 874 M muncullah seorang Calabria. Pada waktu yang sama ia mengirim pendukung kuat dari Yaman bernama Abu Ab- pasukan ke Mesir tetapi tidak berhasil kare- dullah al-Husein yang kemudian menyatakan na sering dijegal oleh Abu Yazid Makad, seo- dirinya sebagai pelopor al . Abdullah rang khawarij di Mesir. Al-Qoim meninggal, al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara, dan kemudian digantikan oleh anaknya al-Mansur karena pidatonya yang sangat baik dan bera- yang berhasil menumpas pemberontakan Abu pi-api ia berhasil mendapatkan dukungan dari Yazid Makad.4 suku Barbar . Selain itu, ia mendapat dukun- Pada tahun 945 M Bani Fatimiyah sudah gan dari seorang Gubernur Ifrikiyah yang berhasil memantapkan diri di dan bernama Zirid. Philip K Haiti menyebutkan menguasai beberapa daerah sekelilingnya bahwa setelah mendapatkan kekuatan yang dan Sisilia. Kemajuan-kemajuan yang paling diandalkan ia menulis surat kepada Imam Is- penting terjadi selama pemerintahan al-Muiz mailiyat (Said ibn Husein) untuk datang ke adalah ia mempunyai seorang Jendral yang Afrika Utara, kemudian Said diangkat menja- cemerlang yaitu Jauhar. Dalam bagian awal di pemimpin pergerakan.3 Pada tahun 909 M, pemerintahan, Jauhar memimpin suatu pa- Said berhasil mengusir Ziadatullah seorang sukan penaklukan ke atlentik, dan keunggu- penguasa Aghlabid terakhir untuk keluar dari lan Fatimiyah ditegakkan atas seluruh Afrika negrinya. Kemudian, Said diproklamasikan Utara. Kemudian al-Muiz mengalihkan perha- menjadi imam pertama dengan gelar Ubaidil- tiannya ke Timur. Jelas tersirat dalam pendi- lah al-Mahdi. Dengan demikian berdirilah pe- rian bani Fatimiyah bahwa mereka harus merintahan Fatimiyah pertama di Afrika dan mencoba untuk menguasai pusat dunia Islam al Mahdi menjadi khalifah pertama dari di- dan dua pendahulunya telah melakukan per- nasti Fatimiyah yang bertempat di Raqqodah jalanan penaklukan yang tidak berhasil terh- daerah al-Qayrawan. adap Mesir. Sekarang, persiapan-persiapan Pada tahun 914 M mereka bergerak kearah cermat termasuk propaganda politis (yang Timur dan berhasil menaklukkan Alexanderia, dibantu oleh bencana kelaparan hebat di Me- menguasai Syiria, Malta, Sardinia, Cosrica, sir). Jauhar menerobos Kairo Lama (al-Fustat) pulau Betrix dan pulau lainnya. Selanjutnya tanpa mengalami kesulitan yang berarti dia pada tahun 920 M ia mendirikan kota baru bisa menguasai negara ini. Seorang panger- di pantai Tusinia yang kemudian diberi nama an Ikhshidiyah secara resmi masih berkuasa, al-Mahdi. Pada tahun 934 M, al-Mahdi wafat tetapi rezim Ikhshidiyah sudah tidak berfungsi dan digantikan oleh anaknya yang bernama lagi dan tidak memberikan perlawanan pada Abu al-Qosim dengan gelar al-Qoim (934 M/ Jauhar. Nama khalifah Abbasiyah serta merta 323 H). Pada tahun 934 M al-Qoim mampu dihilangkan dari do’a ibadah Jum’at, walau- menaklukkan Genoa dan wilayah sepanjang pun cara-cara ibadah Ismailiyah hanya dima- sukkan secara bertahap. Jauhar segera mulai pedi Islam (Jakarta, Ikhtiar Baru van Hauve, 1994), 245. 4Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka- 3Philip K. Hitty, History of The Arab (London: wasan Dunia Islam - The Macmilland Press, Ltd, 1974), 618. sada, 2004), 115-119. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Per

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 127 Nuraini H. A. Manan membangun sebuah kota baru bagi tentaranya mereka sebagaimana Nasrani mengultuskan yang diberi nama al-Qahirah yang berarti kota Nabi Isa ‘alaihissalam. Atas dasar ini, para ula- kemenangan atau disebut juga dengan Kairo. ma menyimpulkan bahwa Syiah Ismailiyah Pada tahun 973 M kota Kairo menjadi kedia- bukanlah bagian dari Agama Islam. Dengan man imam atau khalifah Fatimiyah dan pusat demikian, otomatis Dinasti Fatimiyah tidak pemerintahan.5 dianggap sebagai kerajaan Islam dan pening- galan-peninggalan mereka juga tidak dikate- gorikan sebagai warisan budaya Islam. a. Akidah Syiah Ismaailiyah

Dinasti Fatimiyah adalah sebuah kerajaan b. Munculnya Dinasti Fatimiyah yang berideologi Syiah, lebih tepatnya Syiah Ismailiyah. Syiah Ismailiyah adalah sekte Syiah Setelah mengetahui dasar ideologi Syiah yang meyakini bahwa Ismail bin Ja’far adalah Ismailiyah, umat Islam menolak ajaran ini den- imam ketujuh, adapun mayoritas Syiah (Sy- gan terang-terangan, akibatnya orang-orang iah Itsna Asyriyah) meyakini bahwa Musa bin yang berpegang pada ajaran ini menyembun- Ja’fa-lah imam ketujuh setelah Ja’far ash-Shad- yikan keyakinan kufur mereka. Sepanjang iq. Perbedaan dalam permasalahan pokok ini tahun 800-an hingga awal 900-an M, mereka kemudian berkembang ke berbagai prinsip menyebarkannya kepada orang-orang awam ajaran yang lain yang semakin membedakan secara sembunyi-sembunyi. Strategi ini mere- ajaran Syiah Ismailiyah dengan Syiah arus uta- ka lancarkan mulai dari Maroko hingga ke In- ma, Syiah Itsna Asyriyah, sehingga ajaran ini dia. Akhirnya pada tahun 909 M, mereka mulai menjadi sekte tersendiri. menetapkan berdakwah secara terang-teran- gan dan mulai berpengaruh di dunia Islam. Ismailiyah memiliki keyakinan yang menyimpang jauh dari ajaran dan akidah Is- Pada tahun 909 M, di Tunisia, seseorang lam. Sebagaimana sekte Syiah lainnya, Syiah yang bernama Said bin Husein yang memi- Ismailiyah juga meyakini bahwa para imam liki laqob Ubaidullah al-Mahdi Billah mem- terjaga dari perbuatan dosa, mereka adalah so- proklamirkan diri sebagai khalifah Dinasti sok yang sempurna, dan tidak ada celah sama Fatimiyah. Ubaidullah al-Mahdi menuntut ke- sekali. Para imam juga dianggap memiliki ke- pada pengikut sekte Syiah Ismailiyah untuk mampuan-kemampuan rububiyah, pendek menaatinya karena dia mengklaim dirinya kata, para imam merupakan perwujudan Tu- sebagai imam dalam sekte Syiah Ismailiyah han di muka bumi. yang memiliki hubungan darah dengan Rasu- lullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalur Tentu saja pandangan Ismailiyah ini ber- putri beliau Fatimah binti Rasulullah shallalla- tentanga dengan nilai-nilai tauhid yang diajar- hu ‘alaihi wa sallam (dari sini terambil nama kan Islam. Mereka mengultuskan para imam Fatimiyah). Para ulama telah membantah 5W. Montgomery Watt, Terj. Hartono Hadiku- klaim nasab Ubaidullah al-Mahdi ini, oleh kare- sumo, Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari Tokoh Ori- na itu mereka menyebut Dinasti ini dengan entalis (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), 216.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 128 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Dinasti Ubaidiyah bukan Dinasti Fatimiyah. ikan Kairo sebagai ibu kota kekhalifahan.

Untuk memperkuat kerajaan barunya, Di akhir tahun 900-an M, dinasti ini men- Ubaidullah al-Mahdi mengakomodir orang- jadi sebuah kekuatan adidaya, mereka men- orang Barbar di Afrika Utara sebagai kekuatan guasai sebagian besar dunia Islam, kekuasaan militer. Ia berhasil mempengaruhi orang-orang mereka terbentang dari Maroko hingga Suriah. Barbar yang sudah kecewa dengan Dinasti Saat inilah para orientalis menyebut bahwa Di- Aghlabiyah di Afrika Utara dan menjanjikan nasti Fatimiyah mencapai masa keemasan dan posisi yang baik dan balasan yang memuas- mempraktikkan nilai-nilai toleran antara umat kan apabila mereka bergabung dengan Dinasti beragama. Namun kenyataannya, teloransi di Fatimiyah. masa Dinasti Fatimiyah hanyalah mitos bela- ka, bahkan nilai-nilai toleran itu semakin bu- Usaha Ubaidullah al-Mahdi tidak sia-sia, ruk saat mereka berhasil menaklukkan Mesir. orang-orang Barbar dengan berbagai sukunya Para orientalis menyebut masa itu sebagai berhasil diajak bergabung dan membantun- masa toleransi semata-mata karena saat itu ya menaklukkan Dinasti Aghlabiyah. Di Kota populasi Yahudi dan Kristen semakin besar di Raqqadah bekas istana Aghlabiyah pemerin- dunia Islam. Mengapa kita katakan hal itu han- tahan Ubaidullah al-Mahdi dimulai. Dari sini ya mitos? Berikut ini data-data sikap intoleran kekuasaanya mulai meluas dari Afrika Utara, yang dipraktikkan Dinasti Fatimiyah, sekaligus Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Sisilia, dan membantah klaim para orientalis tersebut. Malta berhasil jatuh dan tunduk di bawah kekuasaannya. Keberhasilan Dinasti Fatimi- Orientalis berpendapat bahwa pada masa yah ini tentu saja menjadi teror bagi mayoritas Fatimimiyah pertumbuhan populasi Yahu- umat Islam, terlebih khusus kekhalifahan Ab- di dan Kristen cukup besar dan orang-orang basiyah di Baghdad. Fatimiyah secara terbuka bekerja sama den- gan orang-orang ahlul kitab ini. Kita katakan, hal ini bukanlah hal yang baru dalam per- c. Dinasti Fatimiyah Menguasai Mesir jalanan sejarah umat Islam. Dinasti Umayyah dan Abbasiyah juga terbuka dan profesional Pada tahun 969 M, Fatimiyah sudah memi- bekerja sama dengan orang-orang non-Islam. liki kekuatan yang cukup besar, inilah saatnya Bahkan pada masa Abbasiyah hal itu sangat menakulkkan wilayah yang besar, strategsi, tampak kentara. Pemerintah Abbasiyah ter- dan memiliki pengaruh dan prestise, yaitu buka mengundang orang-orang ahlul kitab, Mesir. Saat itu, Mesir dipimpin oleh Dinasti bahkan orang-orang pagan (penyembah berh- Iksidiyah yang dipercayakan penguasa Abba- ala) Yunani untuk memasuki Baghdad. Mereka siyah untuk bertanggung jawab di Mesir dan dimanfaatkan oleh Abbasiyah untuk memban- wilayah kota suci: Mekkah, Madinah, dan Jeru- gun kejayaan umat Islam. salem. Dinasti Fatimiyah berhasil menakluk- kan Dinasti Iksidiyah sehingga secara otomatis Pada masa kekuasaan Fatimiyah, orang- tiga kota suci tersebut jatuh ke wilayah kekua- orang Sunni dilarang memasuki Kota Jerusa- saan Fatimiyah. Setelah itu, mereka menjad- lem. Dalam perspektif Islam, justru Fatimiyah

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 129 Nuraini H. A. Manan tidak menerapkan sistem yang longgar bagi Semua gereja dan sinagog di Jerusalem dihan- orang-orang Sunni atau Ahlussunnah. Sunni curkan atau minimal ditutup, sampai-sampai dipaksa menyebutkan nama-nama kahlifah orang-orang Yahudi dan Kristen harus berpu- Fatimiyah dalam setiap khutbah Jumat, orang- ra-pura menganut agama Syiah Ismailiyah10. orang Syiah Ismailiyah diperbolehkan bahkan Ia memerintahkan penghancuran makam suci dimotivasi untuk berkunjung ke Jerusalem, se- bagi umat Kristen Buah dari perbuatannya ini dangkan orang-orang Sunni dilarang melaku- adalah pecahnya Perang Salib. Sehingga kita kan hal itu.6 Fatimiyah juga memiliki hubungan bisa menggarisbawahi bahwa Perang Salib bu- yang dekat dengan orang-orang Qaramitah kanlah dipicu oleh Islam dan umat Islam, hal di Semenanjung Arab. Duet ini bertanggung itu disebabkan oleh tingkah laku al-Hakim bi jawab atas tindakan-tindakan ofensif terha- Amrillah dan doktrin Syiah Ismailiyahnya, ter- dap kaum muslimin di wilayah tersebut. Ta- lebih dia juga termasuk imam dalam ajaran Syiah Ismailiyah bahkan dia mengklaim bahwa haji yang hendak menuju Mekah yang men- dirinya adalah penjelmaan Allah.11 hun 906 M, mereka menyerang kafilah jamaah gakibatkan 20.000 jamaah terbunuh. Tahun 928 M, Qaramitah dipimpin oleh Abu Thahir menyerang Mekah, membantai penduduknya, 2. Khalifah Dinasti Fatimiyah dan mencongkel Hajar Aswad. 22 tahun kemu- Khalifah-khalifah dinasti Fatimiyah secara dian baru mereka kembalikan Hajar Aswad keseluruhan ada empat belas orang: ke Mekkah setelah diberikan tebusan.7 Imam Ibnu Katsir “Dia (Abu Thahir) telah melaku- 1. Abu Muhammad Abdullah (Ubay- kan ilhad (kekufuran) di Masjidil Haram, yang dillah) al-Mahdi billah (909 M - 934 tidak pernah dilakukan oleh orang sebelumnya M). dan orang sesudahnya.”8 Secara keseluruhan, 2. Abul-Qasim Muhammad al-Qa’im masa pemerintahan Fatimiyah adalah pen- bi-Amr Allah bin al-Mahdi Ubaidil- deritaan bagi Ahlussunnah, mereka melaku- lah (934 M - 946 M). kan penganiayaan dan memaksa Ahlussunah untuk menganut keyakinan kufur Ismailiyah. 3. Abu Isma’il al-Mansur billah Ribuan Ahlussunnah dibunuh lantaran mer- (946 M – 953 M). eka menolak untuk menghina para sahabat 4. Abu Tamim Ma’ad al-Mu’izz li-Dinil- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.9 Puncaknya lah (953 M – 975 M). terjadi pada masa khalifah Fatimiyah, al- Hakim bi Amrillah (996-1021 M), ia menyiksa 5. Abu Mansur Nizar al-’Aziz billah orang-orang selain dari Syiah Ismailiyah ter- (975 M – 996 M). masuk juga orang-orang Yahudi dan Kristen. 6. Abu ‘Ali al-Mansur al-Hakim bi-Am- rullah (996 M- 1021 M). 6Jerusalem: The Biography, Hal. 204. 7A History of Medieval Islam, 130. 8Al-Bidayah wan Nihayah, 11:190-192. 10Jerusalem: The Biography, 208. 9The History of Islam, 269. 11History of The Arabs, 792.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 130 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

7. Abu’l-Hasan ‘Ali al-Zahir li-I’zaz memasuki kota Iskandariyah, kemudi- Dinillah (1021 M - 1036M). an menuju Kairo dan memasuki kota yang baru. Tiga tahun kemudian Muiz 8. Abu Tamim Ma’add al-Mustansir bi- meninggal dunia dan digantikan oleh llah (1036 M – 1094 M) Aziz. Sesudah itu digantikan oleh al- 9. Al-Musta’li bi-llah (1094 M – 1101 Hakim yang melanjutkan pembangu- M). nan dinasti Fatimiyah. Hakim memer- intah selama 25 tahun, jasanya yang 10. Al-Amir bi-Ahkamullah (1101 M besar adalah mendirikan Darul Hik- -1130 M). mah13 yang berfungsi sebagai akademi yang sejajar dengan lembaga di Cordova -1149 M). dan Bagdad. Dilengkapi dengan perpus- 11. ‘Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M takaan yang bermana Dar al-Ulum yang diisi dengan bermacam-macam buku 12.13. al-Zafiral-Fa’iz (1154(1149 M -– 1160 1154 M). M). dengan berbagai ilmu.

14. al-’Adid (1160 M – 1171 M).

3. Masa Kemajuan dan Kontribusi Dinas- ti Fatimiyah Terhadap Peradaban Is- Pekerjaan Fatimiyah yang pertama adalah lam mengambil kepercayaan umat Islam bahwa mereka adalah keturunan Fatimah putri Rasul Sumbangan Dinasti Fatimiyah terhadap dan istri dari Ali ibn Abi Thalib. Tugas yang peradaban Islam sangat besar sekali, baik selanjutnya diperankan oleh Muiz yang mem- dalam sistim pemerintahan maupun dalam punyai seorang Jendral bernama Jauhar bidang keilmuan. Kemajuan yang terlihat pada yang dikirim untuk menguasai Mesir sebagai masa kekhalifahan al-Aziz yang bijaksana di- pusat dunia Islam zaman itu. Berkat perjuan- antaranya sebagai berkut: gan Jendral Jauhar, Mesir dapat direbut dalam masa yang pendek. Tugas utamanya adalah: a. Bidang Politik dan Pemerintahan a. Mendirikan ibukota baru yaitu Kairo Pada masa pemerintahan Fatimiyah, ke- b. Membina suatu universitas Islam yaitu pada Negara dipimpin oleh seorang imam al-Azhar atau khalifah, para imam bagi fatimi memang c. Menyebarluaskan Ideologi Fatimiyah sesuatu yang diwajibkan, ini merupakan pen- yaitu Syi’ah, ke Palestina, Syiria dan erapan kekuasaan yang turun temurun, mu- Hijaz.12 Setelah itu baru khalifah Muiz lai dari Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib, datang ke Mesir tahun 362 H/973 M kemudian selanjutnya di teruskan oleh para

12Ahmad Amin, Dhuhal al Islam (Kairo: Lajnah 13Hasan Ibrahim, Tarikh ad Daulah al Fathimi- Ta’wa al Nasyr), 188. yah (Kairo: Jannatut Ta’lif, 1958), 469.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 131 Nuraini H. A. Manan imam. Imamah ini diwariskan dari seorang ba- liter dan sipil. Yang dibidangi oleh kelompok pak kepada anak laki-laki yang paling tua dari militer diantaranya: urusan tentara, perang, keturunan mereka. Dan menjadi syarat pent- pengawal rumah tangga khalifah dan semua ing yang harus dipenuhi dalam pengangkatan permasalahan yang menyangkut keamanan. seorang imam adalah adanya nash atau wasiat Yang termasuk kelompok sipil diantaranya: khusus dari imam sebelumnya.14 Baik wasiat a. , yang berfungsi sebagai hakim dan yang dikemukakan di hadapan umat islam se- direktur percetakan uang cara umum, atau hanya diketahui oleh orang- orang tertentu sebagian dari mereka saja. b. Ketua dakwah, yang memimpin Darul Hikmah Para imam di Dinasti Fatimiyah, mere- ka anggap sebagai penjelmaan Allah di bumi, c. Inspektur pasar, yang membidangi ba- meraka menjadikan Imam-imam sebagai tem- zar, jalan dan pengawasan timbangan pat rujukan utama dalam syariat, dan orang d. Bendaharawan Negara, yang mem- paling dalam ilmunya. bidangi Baitul Mal Selanjutnya dari segi politik juga Dinas- e. Wakil kepala urusan rumah tangga ti Fatimiyah membentuk wazir-wazir (wazir Khalifah pada masa Aziz billah pada bulan Ramadhan f. Qori, yang membaca al-Qur’an bagi tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini dibentuk tahun 367H/979 M.15 Khalifah kapan saja dibutuhkan.

Disamping itu daulat fatimiyah juga mem- bentuk dewan-dewan dalam pemerintahannya Selain dari penjabat di istana ini ada be- diantaranya, dewan majlis, dewan nazar, dewan berapa pejabat lokal yang diangkat oleh Khal- tahkik (sekretaris), dewan barid (pos), dewan ifah untuk mengelola bagian wilayah Mesir, tartib (keamanan), dewan kharraj (pajak) dan Siria, dan Asia kecil. Ketentaraan dibagi ke da- lain-lainnya.16 lam tiga kelompok: Bentuk pemerintahan pada masa Fatimi- 1. Amir-amir yang berdiri dari pejabat-pe- yah merupakan suatu bentuk pemerintahan jabat tinggi dan pengawal Khalifah. yang dianggap sebagai pola baru dalam sejar- ah Mesir. Dalam pelaksanaannya Khalifah ada- 2. Para Opsir Jaga (satpam). lah kepala yang bersifat temporal dan spiritu- al. Pengakatan dan pemecatan penjabat tinggi Juyudsiah dan Sudaniyah. berada di bawah kontrol kekuasaan Khalifah. 3. Resimen yang bertugas sebagai Hafizah

Menteri-menteri wazir kekhalifahan diba- gi dalam dua kelompok, yaitu kelompok mi- b. Pemikiran0 dan Filsafat

14Ajid Thohir, Opcit, 117. Dalam menyebarkan tentang kesyi’ahan- 15Aiman, Opcit, 293. nya Dinasti Fatimiyah banyak menggunakan 16Ibid

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 132 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

5. Ja’far Ibnu Mansyur Al-Yamani pendapat-pendapat Plato, Aristoteles dan ah- filsafat Yunani yang mereka kembangkan dari 6. Hamiduddin Al-Qirmani.18 17 Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal pada Dinasti Fatimiyah li-ahli filsafat lainnya. adalah ikhwanu shofa. c. Pendidikan dan Iptek kelompok ini lebih cendrung membela kelom- Dalam filsafatnya pok Syi’ah Islamiyah, dan kelompok inilah yang Seorang ilmuwan yang paling terkenal menyempurnakan pemikiran-pemikiran yang pada masa Fatimiyah adalah Yakub Ibnu Kil- telah dikembangkan oleh golongan Mu’tazilah. lis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang mengahabiskan ribuan dinar perbulannya. Pada masanya, ia berhasil mem- masa Dinasti Fatimiyah ini adalah: Beberapa tokoh filsuf yang muncul pada 1. Abu Hatim Ar-Rozi, dia adalah seorang Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi besarkan seorang ahli fisika yang bernama da’i Ismaliyat yang pemikirannya lebih ada juga seorang ahli sejarah yang berna- banyak dalam masalah politik, Abu Ha- ma Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu tim menulis beberapa buku dia ntara- Salamah Al Quda’i. seorang ahli sastra yang nya kitab Azzayinahyang terdiri dari muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz 1200 halaman. Di dalamnya banyak yang berhasil membangun masjid Al Azhar.19

Kemajuan keilmuan yang paling fun- aliran-aliran dalam agama. membahas masalah Fiqh, filsafat dan damental pada masa Fatamiyah adalah ke- berhasilannya membangun sebuah lembaga seorang penulis kitab Almashul. Kitab keilmuan yang disebut Darul Hikam atau Darul 2. Abu Abdillah An-Nasafi, dia adalah ini lebih banyak membahas masalah Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun al-Ushul al-Mazhab al-Ismaily. Selan- 1005 Masehi. jutnya ia menulis kitab Unwanud- Ilmu astronomi banyak dikembangkan din Ushulus syar’i, Adda’watu Man- oleh seorang astronomis yaitu Ali Ibnu Yunus jiyyah. Kemudian ia menulis buku kemudian Ali Al Hasan dan Ibnu Haitam. Da- tentang falak dan sifat alam dengan lam masa ini kurang lebih seratus karyanya judul Kaunul Alam dan al-Kaunul Mu- jrof. kedokteran telah dihasilkan. tentang matematika, astronomi, filsafat dan 3. Abu Ya’qup as Sajazi, ia merupakan Pada masa pemerintahan Al Hakim didiri- salah seorang penulis yang paling ban- kan Bait Al Hikmah, terinspirasi dari lembaga yak tulisannya yang sama yang didirikan oleh Al Makmun di 4. Abu Hanifah An-Nu’man Al-Magribi 18Hasan Maidir, Sejarah Peradaban Islam (Padang: IAIN Imam Bonjol, 2001), 80-81, 84-86. 17 Ensiklopedi Tematis 19Jamaluddin Surur Muhammad, Tarikh ad Dunia Islam (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hauve, Daulah Fathimiyah (Kairo: Dar al Fikr, al Arabi, 1994),Abdullah 134. Taufik Ed, 1995).

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 133 Nuraini H. A. Manan

Baghdad. Pada masa Al Muntasir terdapat per- Sungai Nil merupakan sebagian pen- pustakaan yang di dalamnya berisi 200.000 dukung bagi kelansungan hidup orang-orang buku dan 2.400 Illuminated Al-Qur’an ini Mesir, kadang-kadang sungai nil ini menuai merupakan bukti kontribusi Dinasti Fatimiyah penyusutan air sehingga masyarakat merasa bagi perkembangan budaya Islam. kesulitan untuk mengambil air untuk dimi- num, untuk binatang ternak, maupun untuk pengairan tanam-tanaman mereka, namun se- d. Ekonomi dan Perdagangan baliknya adakalanya sungai nil ini pasang naik, sehingga dataran-dataran Mesir kebanjiran, Mesir mengalami kemakmuran ekonomi menyebabkan kerusakan lahan dan tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut mereka mem- dan daerah-daerah lainnya. Hubungan da- dan fitalitas kultural yang mengungguli Irak buat gundukan-gundukan dari tanah dan batu gang dengan dunia non Islam dibina dengan sebatas tinggi air takkala banjir.20 baik termasuk dengan India dan negeri-negeri mediterania yang beragama Kristen. Mereka membagi waktu untuk bercocok tanam dalam dua musim: Pada suatu festival, Khalifah kelihatan sangat cerah dan berpakaian indah. Istana 1. Musim dingin, (Bulan Desember sam- Khalifah yang dihuni oleh 30.000 orang terdiri pai Bulan Maret) dengan aliran-aliran dari 1.200 pelayan dan pengawal juga terdapat dari selokan Sungai Nil, pada musim ini masjid-masjid, perguruan tinggi, rumah sakit mereka biasa menanam gandum, kapas, dan pemondokan Khalifah yang berukuran dan pohon rami. sangat besar menghiasi kota Kairo baru. Pe- 2. Musim panas, (Bulan April sampai Bu- mandian umum yang dibangun dengan baik lan Juli) karena air Sungai Nil mulai terlibat sangat banyak disetiap tempat di kota surut, maka mereka mengairi sawah itu. Pasar yang mempunyai 20.000 toko luar ladang dengan mengangkat air dengan biasa besarnya dan dipenuhi berbagai produk alat. Pada musim ini mereka menanam dari seluruh dunia. Keadaan ini menunjukkan padi, tebu, semangka, anggur, jeruk, dan bahwa kemakmuran yang begitu berlimpah lain-lain.21 dan kemajuan ekonomi yang begitu hebat pada masa Fatimiyah di Mesir. Di bidang perdagangan mereka melaku- kan perdagangan dengan mengunjungi be- Di segi pertanian Dinasti Fatimiyah juga berapa daerah seperti Asia, Eropa, dan daer- mengalami peningkatan, keberhasilan perta- ah-daerah sekitar laut tengah. Pada masa nian di Mesir pada masa ini bisa dikelompok- Dinasti Fatimiyah mereka menjadikan Kota kan kepada dua sektor: Fustat sebagai kota perdagangan, dari sini 1. Daerah pinggiran-pinggiran sungai Nil 20M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam 2. Tempat-tempat yang telah ditentukan 537. pemerintah untuk dijadikan lahan per- (Jakarta:21Munir PT. Amin Raja GrafindoSamsul, Sejarah Persada, Peradaban 1999), 533, Is- tanian. lam (Jakarta: Amzah, 2009), 254, 255, 265.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 134 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya semua barang akan dikirim baik dari dalam reja yang didalamnya terdapat kuburan suci maupun dari luar Mesir. umat Kristen. Maklumat penghancuran kubu- ran suci ini ditandatangani oleh sekretarisnya e. Sosial Kemasyarakatan yang beragama Kristen, Ibn Abdun. Peristiwa Pada waktu orang-orang Fatimiyah me- ini merupakan salah satu penyebab terjadinya masuki Mesir, penduduk setempat ada yang perang salib. Ia memaksa umat Kristen dan Ya- beragama Kristen Qibty dan Ahlu Sunnah. hudi memakai jubah hitam, dan mereka hanya Mereka hidup dalam kedamaian, saling meng- diperbolehkan menunggangi keledai. Orang- hormati antara satu dengan yang lain. Boleh orang Yahudi dan Nasrani dibunuh dan atur- dikatakan tidak terjadi pertengkaran antara an-aturan tidak ditegakkan dengan konsisten. suku, maupun agama. Masyarakatnya mempu- Ia juga dengan mudah membunuh orang yang nyai sosialitas yang tinggi sesama mereka. tidak disukainya, bahkan pernah membakar sebuah desa tanpa alasan yang jelas. Kemu- f. Pemahaman Agama dian pada tahun 381 H/991 M ia menyerang Sesuai dengan asal usul Dinasti Fatimi- dan berhasil merebut Homz dan yah ini adalah sebuah gerakan yang berasal Syaizar dari tangan penguasa Arab. Peristiwa dari sekte syi’ah Ismailiyah, maka secara tidak ini menimbulkan sikap oposan dari penduduk lansung dinasti ini sebenarnya ingin mengem- bangkan doktrin-doktrin syi’ah di tengah-ten- dengan Bizantium. Walaupun pada akhirn- dan menyeret Dinasti Fatimiyah dalam konflik gah masyarakat, namun dengan berbagai ya al-Hakim berhasil mengadakan perjanjian pertimbangan mereka tidak terlalu memaksa damai dengan Bizantium selama sepuluh ta- pemahaman ini harus di ikuti oleh para pen- hun.22 duduk, mereka bebas beragama sesuai den- Al-Hakim kemudian memilih mengiku- gan apa yang mereka yakini. Hal ini dilakukan ti perkembangan ekstrem ajaran Ismailiyah, supaya mereka selalu mendapat dukungan dan menyatakan dirinya sebagai penjelmaan dari rakyat demi berdirinya Dinasti Fatimiyah Tuhan. Ia meninggalkan istana dan berkelana di negeri para Nabi ini. hingga akhirnya terbunuh di Muqatam pada 13 Pebruari 1021. Kemungkinan ia dibunuh oleh persekongkolan yang dipimpin adik per- 4. Masa Kemunduran dan Kehancuran empuannya, Siti al-Muluk, yang telah diper- Dinasti Fatimiyah hentikan tidak hormat olehnya. Kemunduran Dinasti Fatimiyah berawal Al-Hakim kemudian digantikan oleh pada pemerintahan Khalifah al-Hakim. Ke- az-Zahir, anaknya sendiri. Ketika diangkat tika diangkat menjadi khalifah ia baru beru- menjadi khalifah ia baru berusia 16 tahun. mur 11 tahun. Al-Hakim memerintah dengan Pada mulanya Dinasti Fatimiyah didirikan tangan besi, masanya dipenuhi dengan tin- oleh bangsa Arab dan orang Barbar, tapi ketika dak kekerasan dan kekejaman. Ia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan 22K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pra Modern (Ja- beberapa gereja Kristen, termasuk sebuah ge-

karta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 492, 493. ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 135 Nuraini H. A. Manan masa Az-Zahir situasi berubah, khalifah lebih merdekakan diri dan kembali kepada sekutu mendekati keturunan Turki dan suku Barbar lama mereka, Dinasti Abbasiyah. Pada tahun di dalam pemerintahan Fatimiyah. Az-Za- 1052, Suku Arab yang terdiri dari bani Hilal hir mendapat izin dari Konsantin ke VII agar dan bani Sulaim yang mendiami dataran tinggi namanya disebutkan dimesjid-mesjid yang Mesir memberontak. Mereka bergerak keba- berada di bawah kekuasaan sang kaisar. Ia gian barat dan berhasil menduduki Tropoli juga mendapat izin untuk memperbaiki mes- dan Tunisia selama beberapa tahun. jid yang berada di konstantinopel. Ini semua Sementara itu pada tahun 1071, sebagian sebagai balasan terhadap restu sang khalifah besar wilayah Sisilia, yang mengakui kedaula- untuk membangun kembali gereja yang di da- tan Fatimiyah dikuasai oleh bangsa Norman- lamnya terdapat kuburan suci, dimana dulu dia yang daerah kekuasaannya terus meluas gereja ini dihancurkan oleh Al-Hakim. hingga meliputi sebagian pedalaman Afrika. Setelah sepeninggal Az-Zahir kemudian Hanya kawasan semenanjung Arab yang men- digantikan oleh anaknya sendiri yang baru gakui kekuasaan Fatimiyah. berusia 11 tahun, yaitu al-Mustanshir. Mulai Az-Zahir kemudian digantikan oleh masa ini sistem pemerintahan Dinasti Fatimi- al-Mustansir. Di masa ini terjadi kekacauan yah berobah menjadi parlementer, artinya dimana-mana. Kericuhan dan pertikaian terja- khalifah hanya berfungsi sebagai symbol saja, di antara orang-orang Turki, suku Barbar dan sementara pemegang kekuasaan pemerin- pasukan Sudan. Kekuasaan negara lumpuh tahan adalah para mentri. Oleh karena itulah dan kelaparan yang terjadi selama tujuh ta- masa ini disebut “ahdu nufuzil wazara” (masa hun telah melumpuhkan perekonomian Nega- pengaruh mentri-mentri). Al-Mustanshir se- ra. Di tengah kekacauan itu, pada tahun 1073 bagaimana juga az-Zahir lebih mendekati khalifah memanggil Badr al-Jamali, orang Ar- keturunan Turki, hingga muncul dua kekuatan menia bekas budak dari kegurbernuran Akka besar yaitu Turki dan Barbar. Perang saudara- dan memberinya wewenang untuk bertindak pun tidak dapat dielakan. Setelah meminta sebagai wazir dan panglima tertinggi. Amir bantuan Badrul Jamal dari Suriah, khalifah dan al Juyusi (komando perang) yang baru ini orang Turki dapat mengalahkan Barbar, dan mengambil komando dengan seluruh kekua- berakhirlah kekuasaan orang Barbar di dalam tan yang ia punya untuk memadamkan berb- Dinasti Fatimiyah. agai kekacauan dan memberikan nyawa baru Pada masa al-Mustanshir ini kekuasaan pada pemerintahan Fatimiyah. Tapi usaha ini, Dinasti Fatimiyah di wilayah Suriah mulai yang juga diteruskan oleh anak dan penerus terkoyak dengan cepat. Sementara kekua- al-Mustansir yaitu Al-Afdhal, tidak dapat men- tan besar yang datang dari timur, yaitu bani ahan kemunduran Dinasti ini. Saljuk dari Turki, juga membayang-bayangi. Tahun-tahun terakhir dari kekuasaan Di- Pada waktu yang bersamaan propinsi-propin- nasti Fatimiyah ditandai dengan munculnya si Fatimiyah di Afrika memutuskan hubungan perseteruan yang terus menerus antara para dengan pusat kekuasaan, bermaksud me- wazir yang didukung oleh kelompok tentara-

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 136 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya nya masing-masing. Setelah al-Mustansir wa- bilan tahun. Maka pada tahun 1167 M pasu- fat, terjadi perpecahan serius dalam tubuh kan Nuruddin az-Zanki untuk kedua kalinya Ismailiyah. Perpecahan itu terjadi antara dua kembali memasuki Mesir di bawah pimpinan kelompok yang berada dibelakang kedua anak Syirkuh dan Salahuddin. Kedatangan mereka al-Mustansir yaitu Nizar dan al-Musta’li. Pen- kali ini tidak hanya membantu melawan kaum dukung Nizar lebih aktif, ekstrim dan menja- salib, tetapi juga untuk menguasai Mesir. Dari di gerakan pembunuh. Sedangkan pendukung pada Mesir dikuasai tentara salib, lebih baik al-Musta’li lebih moderat. Akhirnya yang ter- mereka sendiri yang menguasainya. Apalagi pilih menjadi khalifah adalah al-Musta’li den- perdana mentri Mesir waktu itu, telah melaku- gan ia didukung oleh al-Afdhal. Al-Afdhal men- kan penghianatan. Akhirnya pasukan Nurud- dukung al-Musta’li dengan harapan ia akan din berhasil mengalahkan tentara salib dan memerintah dibawah pengaruhnya. Akan menguasai Mesir. tetapi basis spiritual Ismailiyah menjadi run- Semenjak itulah kedudukan Salahuddin di tuh. Setelah al-Musta’li wafat. Al-Amin anak Mesir semakin mantap. Apalagi ia mendapat al-musta’li yang baru berusia lima tahun di- dukungan dari masyarakat yang mayoritas angkat menjadi khalifah.23 sunni. Peristiwa ini menyebabkan menguat- Al-Amin kemudian digantikan oleh al-Ha- nya pengaruh Nuruddin az-Zanki dan pangli- - manya Salahuddin al-Ayubi. Puncaknya terjadi nar-benar hanya sebatas istana kekhalifahan pada masa al-Adid, pada masa pemerintahan- fidz. Karena ia meninggal kekuasaannya be nya Salahuddin telah menduduki jabatan wa- menjadi khalifah dalam usia yang masih san- zir. Dengan kekuasaannya Salahuddin al-Ayubi saja. Anak dan penggantinya, az-Zafir diangkat gat muda, hingga merasa tidak mampu meng- mengadakan pertemuan dengan para pembe- sar untuk menyelenggarakan khutbah dengan wazirnya Ibnu Salar, meminta bantuan kepada menyebut nama khalifah Abasiyyah, al-Musta- hadapi tentara salib, khalifah az-Zafir melalui Nuruddin az-Zanki, penguasa Suriah di bawah di. Ini adalah simbol dari runtuhnya dan bera- kekuasaan Baghdad. Nuruddin mengirim pa- khirnya kekuasaan Dinasti Fatimiyah untuk sukan ke Mesir di bawah panglima Syirkuh kemudian digantikan oleh Dinasti Ayubiyah.24 dan Salahuddin Yusuf bin al-Ayubi yang kemu- Kemunduran Dinasti Fatimiyah dimulai dian berhasil membendung invasi tertara salib ketika Khalifah al-Zahir wafat dan digantikan - oleh anaknya yang masih berumur sebelas ta- but oleh wazirnya, Ibnu Sallar. Tapi Ibnu Salar ke Mesir. Kemudian kekuasaan az-Zafir dire hun, Ma’ad al-Muntashir. Ia berkuasa hampir selama enam puluh tahun, dari 1035-1094 M. secara misterius, kemudian naiklah al-Faiz, kemudian dibunuh, dan az-Zafir juga terbunuh Pada masa pemerintahannya wilayah Fatimi- yah yang luas menyusut sedikit demi sedikit sebagai khalifah. Khalifah kecil ini meninggal anak az-Zafir yang baru berusia empat tahun hingga lebih kecil dari wilayah Mesir sekarang. dalam usia 11 tahun dan digantikan oleh se- pupunya al-Adhid yang baru berumur sem- 24Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka- 23Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakar- wasan Dunia Islam - sada, 2004), 115-119. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Per ta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 283. ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 137 Nuraini H. A. Manan

Pada masa itu kekacauan terjadi dimana-ma- haman agama dan lain-lain. na; kericuhan dan pertikaian terjadi di antara orang Turki, Barbar, dan Sudan, kekuasaan negara lumpuh, kelaparan yang terjadi selama Daftar Kepustakaan tujuh tahun pun melumpuhkan perekonomian negara. Kemudian masa-masa setelahnya ter- us digantikan oleh khalifah-khalifah belia yang Ensiklopedi Tematis Dun- bahkan belum menginjak usia akil balig. ia Islam, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Abdullah Taufik Ed, Hauve, 1994), 134. Wilayah kekuasan Dinasti Fatimiyah di masa keemasannya. Pembunuhan dan pere- Ahmad Amin, Dhuhal al Islam, (Kairo: Lajnah butan tahta mulai terjadi, perekonomian ka- Ta’wa al Nasyr), 188. cau, pajak naik untuk mencukupi kebutuhan Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakar- kerajaan, dan ketidakstabilan terjadi dalam banyak hal. Keadaan semakin parah dan rumit dengan datangnya Pasukan Salib dan serangan Dewanta: PT.Redaksi Raja GrafindoEnsiklopedia Persada, Islam, 2006), Ensiklope 283.- balasan dari Almaric, Raja Jerusalem. Keadaan di Islam, (Jakarta, Ikhtiar Baru van Hauve, menyedihkan itu diakhiri olehShalahuddin 1994), 245. al-Ayyubi pada 1171 M, ia meruntuhkan Di- Dr. Aiman Fuad Sayyid, Daulat Fathimiyah fi nasti Fatimiyah dan menurunkan khalifahnya Misr Tafsir Jadid, (Dar El Masriyah lil Ba- yang terakhir dari tahtanya. naniyah, 1992), 30, 293. Di antara peninggalan Dinasti Fatimiyah Hasan Ibrahim, Tarikh ad Daulah al Fathimi- yang paling berharga adalah Universitas al- yah, (Kairo: Jannatut Ta’lif, 1958), 469. Azhar yang semula mencetak sarjana-sarja- na Syiah kemudian diganti oleh Shalahuddin Hasan Maidir, Sejarah Peradaban Islam, menjadi universitas yang mencetak tokoh-to- (Padang: IAIN Imam Bonjol, 2001), 80, 81, koh Sunni. 84, 85, 86.

Jamaluddin Surur Muhammad, Tarikh ad Dau- lah Fathimiyah, (Kairo: Dar al Fikr, al Ara- Penutup bi, 1995). Dari uraian diatas kita bisa mengambil K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pra Modern, (Ja- beberapa intisari yang sangat menakjubkan, betapa keberadaan dinasty Fatimiyah ini 492, 493. mempunyai pengaruh yang sangat besar ter- karta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hadap kemajuan peradaban Islam, mulai dari M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam, bidang politik pemerintahan, pemikiran dan 533, 537. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), perdagangan, sosial kemasyarakatan, pema- filsafat, pendidikan dan iptek, ekonomi dan Munir Amin Samsul, Sejarah Peradaban Islam,

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 138 Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

(Jakarta: Amzah, 2009), 254, 255, 265.

Philip K. Hitty, History of The Arab, (London: The Macmilland Press, Ltd, 1974), 618.

Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka- wasan Dunia Islam, (Jakarta: PT. Raja Graf- indo Persada, 2004), 113, 115-119.

W. Montgomery Watt, Terj. Hartono Hadikusu- mo, Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari To- koh Orientalis, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), 216.

Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Um- matnya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), 109.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 139 Nuraini H. A. Manan

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 140