PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam) Pipit Fitriyani Bagja Waluya Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS UPI

ABSTRAK Kabupaten Garut memiliki banyak potensi unggul untuk ditawarkan kepada wisatawan khususnya dalam bidang pariwisata. Salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Garut adalah Cipanas Kecamatan Tarogong yang memiliki banyak atraksi wisata salah satunya adalah Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam. Berdasarkan data kunjungan, pertumbuhan kunjungan di Taman Air Sabda Alam mengalami pertumbuhan yang paling kecil dibanding dengan pesaingnya pada tahun 2008-2009. Akan tetapi pada tahun 2009 ke 2010 Taman Air Sabda Alam berhasil meningkatkan jumlah kunjungan sebesar 8,6%. Hal ini menunjukkan bahwa Taman Air Sabda Alam terus berusaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan melalui berbagai strategi. Sehingga diharapkan Taman Air Sabda Alam untuk lebih meningkatkan eksistensinya dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembalikan jumlah kunjungan adalah dengan melaksanakan strategi keunggulan bersaing. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif sehingga menggunakan metode explanatory survei. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah systematic sampling melalui pendekatan cross sectional method dan untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yaitu sampel yang diambil dari keseluruhan populasi sebanyak 100 pengunjung.Berdasarkan hipotesis penelitian, maka keunggulan bersaing memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 59,2% dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan.

Kata Kunci: Keunggulan Bersaing pemerintah, dan pemerintah daerah. Sedangkan yang dimaksud dengan I. PENDAHULUAN wisatawan adalah orang yang melakukan 1.1 Latar Belakang Penelitian wisata. Pariwisata merupakan industri Industri pariwisata telah berkembang di perdagangan jasa yang memiliki berbagai berbagai negara, salah satunya adalah pengaturan yang kompleks karena yang memiliki daya tarik wisata mencakup pergerakan wisatawan dari daerah yang unik baik alam ataupun buatan. Bentuk asalnya ke daerah tujuan wisata, hingga daya tarik wisata tersebut perlu dikenali dan kembali ke daerah asalnya. Kegiatan kemudian dikembangkan untuk dapat pariwisata melibatkan berbagai komponen menarik lebih banyak pengunjung. Saat ini yang saling berkaitan; perusahaan- sektor pariwisata dikembangkan menjadi perusahaan yang menghasilkan barang dan andalan untuk mendatangkan devisa bagi jasa secara keseluruhan atau sebagian untuk Negara, peningkatan investasi, kesempatan memenuhi kebutuhan para wisatawan berusaha, penyerapan tenaga kerja. selama berada jauh dari tempat tinggalnya Wisnus dan wisman memiliki potensi (atraksi wisata, sarana akomodasi, yang besar dalam perkembangan pariwisata transportasi, catering, travel agent, dan di Jawa Barat, hal ini dapat dilihat dari pelayanan lainnya), oleh karena itu industri jumlah kunjungan wisman dan wisnus yang pariwisata memegang peranan yang sangat mengalami kenaikkan dan penurunan setiap penting dalam pengembangan pariwisata. tahunnya. Berikut ini adalah data statistik Pariwisata menurut Undang-undang jumlah kunjungan wisman dan wisnus yang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 datang berkunjung ke daya tarik wisata di tentang kepariwisataan adalah berbagai Jawa Barat dari tahun 2004 sampai dengan macam kegiatan wisata dan didukung 2009. berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013 - 483

Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

TABEL 1.1 TABEL 1.2 DATA STATISTIK WISMAN DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI WISNUS KE JAWA BARAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2004 – 2009 TAHUN 2009-2010 NO Nama Daya Jumlah TAHUN Wisman Wisnus Tarik Wisata 2009 2010 2004 239.113 16.611.680 1 Pemandian air 311.252 344.844 2005 207.935 16.890.316 panas Cipanas 2006 227.068 23.859.547 2 Situ Bagendit 180.717 201.571 2007 238.959 23.782.302 3 Pantai Santolo 153.400 165.482 2008 262.189 25.452.040 4 Pantai 92.993 105.600 Rancabuaya 2009 700.000 32.000.000 5 Kawah 51.577 56.288 Sumber : DisParbud Kabupaten Garut, 2011 Papandayan 6 Golf Course 41.444 42.839 Tabel 1.2 dapat diketahui adanya Flamboyan persaingan di kawasan wisata di Kabupaten Sumber : Disbudpar Jawa Barat Tahun 2010 Garut. Setiap kawasan wisata memiliki karakteristik berbeda-beda dalam Tabel 1.1 mengenai data statistik wisman menentukan konsep kawasan wisatanya. dan wisnus yang berkunjung ke Jawa Barat Masing-masing kawasan wisata berusaha dari tahun 2004 sampai dengan 2009. untuk meningkatkan dan mempertahankan menjelaskan bahwa jumlah wisatawan jumlah kunjungan. Dilihat dari jumlah mancanegara yang datang ke Jawa Barat yang kunjungannya kawasan wisata pemandian mencapai jumlah paling sedikit adalah pada air panas Cipanas menempati urutan tahun 2005 sebanyak 207.935 orang dan tahun pertama. Hal ini menunjukkan bahwa 2006 sebanyak 227.068 orang. Dimana di kawasan pemandian air panas Cipanas tahun 2005 sampai tahun 2006 Indonesia merupakan daya tarik wisata unggulan di banyak mengalami bencana nasional seperti Kabupaten Garut yang menjadi tujuan gempa bumi dan tsunami, sehingga dianggap utama pengunjung untuk datang ke tidak aman atau berbahaya untuk melakukan Kabupaten Garut. perjalanan wisata. Sehingga banyak negara- Kawasan wisata pemandian air panas negara tetangga yang memberlakukan Cipanas berada di daerah Kecamatan larangan kunjungan wisata ke Indonesia Tarogong Kidul dengan suasana sejuk (travel warning) hingga kondisinya Gunung Guntur yang memiliki sumber mata dinyatakan aman dan stabil. air panas alami. Kawasan pemandian air Kabupaten Garut memiliki beraneka panas Cipanas merupakan daya tarik wisata ragam daya tarik wisata, antara lain wisata buatan dengan ruang lingkup taman rekreasi. alam, wisata budaya (wisata sejarah dan Selain keindahan pemandangannya, ziarah), wisata agro, dan wisata minat khusus. kawasan pemandian air panas Cipanas Hal ini menjadi pilihan pengunjung untuk merupakan salah satu daerah tujuan berwisata ke Kabupaten Garut sebagai pariwisata yang harus memiliki keunikan kawasan yang memiliki perkembangan tersendiri, seperti pemanfaatan produk lain, pariwisata yang baik. Pentingnya posisi selain hanya penjualan kolam renangnya, pengunjung dapat dilihat dari tingginya juga penjualan kamar penginapannya jumlah kunjungan yang mampu sehingga mampu menarik minat pengunjung menggerakkan bisnis pariwisata khususnya ke kawasan pemandian air panas Cipanas dalam kondisi rendahnya pengunjung dari luar tersebut. negeriUpaya pengembangan produk dan Kawasan wisata pemandian air panas fasilitas wisata mampu meningkatkan tingkat Cipanas juga menawarkan berbagai daya kunjungan, dimana industri pariwisata secara tarik wisata seperti kolam renang, kolam terus menerus dibina untuk mampu bersaing berendam, taman rekreasi, pemandian, hotel, baik melalui daya tarik pariwisata maupun motel, jogging, refreshing, restoran, produk yang diharapkan menjadi daya tarik waterboom, meeting package dan lain-lain bagi pengunjung. Berikut daya tarik wisata sehingga persaingan di kawasan ini semakin alam yang paling banyak dikunjungi tahun tinggi. Aktivitas yang dapat dilakukan di 2009-2010 di Kabupaten Garut. kawasan wisata ini adalah berenang, berendam, menikmati pemandangan dan berjalan-jalan di sekitar taman, berlibur,

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 484

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam) menginap dan menikmati suasana alam dari ini bertujuan agar dapat lebih daya tarik wisata kawasan pemandian air mengeksistensikan kawasan wisata Taman panas Cipanas. Berikut jumlah kunjungan di Air Sabda Alam untuk lebih berkesan di kawasan wisata air panas Cipanas Garut benak pengunjung. Manajemen Taman Air yang menempati urutan empat tertinggi. Sabda Alam melakukan berbagai strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan TABEL 1.3 dengan segmentasi pengunjungnya adalah JUMLAH KUNJUNGAN DI menengah keatas, bagi pengunjung yang KAWASAN WISATA AIR PANAS menyukai permainan air dan menyukai CIPANAS TAHUN 2008-2010 berbagai produk wisata yang menantang. Salah satu strategi yang dilakukan Taman N PEMANDIAN JUMLAH Air Sabda Alam Hotel & Resort adalah O AIR PANAS 2008 2009 2010 strategi keunggulan bersaing (competitive Kampung advantage). 1 9,189 9,723 10,621 Sumber Alam Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan yang 2 Danau Dariza 7,889 8,250 9,510 berkunjung di kawasan wisata air panas Taman Air 3 8,110 7,980 8,674 Taman Air Sabda Alam dalam menawarkan Sabda Alam produk dan jasanya, dengan memberikan 4 Tirta Gangga 5,490 6,900 7,692 pelayanan dan fasilitas terbaik yang berbeda dengan pesaingnya. Menurut Porter Sumber : Disparbud Kabupaten Garut, 2011 (2008:51) “keunggulan bersaing berasal dari Tabel 1.3 menunjukkan tingkat banyak aktivitas berlainan yang kunjungan di kawasan pemandian air panas dilakukan oleh perusahaan dalam Cipanas dari tahun 2008 sampai 2010 yang mendesain, memproduksi, menempati urutan empat tertinggi dari memasarkan, menyampaikan, dan sekian banyak kawasan pemandian air mendukung produknya. Masing- panas. Dari data tersebut terlihat bahwa masing aktivitas ini dapat kawasan pemandian air panas yang mendukung posisi biaya relatif mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu perusahaan dan menciptakan dasar Danau Dariza sebesar 15,27 %. Hal ini untuk diferensiasi.” membuktikan bahwa persaingan di kawasan Menurut Porter (2008:9) keunggulan wisata air panas Cipanas sangat tinggi. bersaing tersebut meliputi strategi Sedangkan untuk pertumbuhan pengunjung keunggulan biaya (cost leadership), strategi terendah yaitu kawasan wisata air panas fokus (focus) dan strategi diferensiasi Taman Air Sabda Alam yang terjadi di tahun (differentiation). Berbagai strategi 2008 ke 2009 sebesar -1,6%. Terjadinya pemasaran yang dapat dilakukan oleh penurunan kunjungan ini dikarenakan perusahaan terhadap keunggulan bersaing Taman Air Sabda Alam sedang melakukan akan bergantung pada analisis lingkungan perbaikan di beberapa fasilitasnya sehingga usaha untuk menentukan peluang dan mengganggu kenyamanan pengunjung. ancaman. Pihak Taman Air Sabda Alam Akan tetapi pada tahun 2009 ke 2010 Taman melakukan strategi keunggulan bersaing Air Sabda Alam berhasil meningkatkan melalui keungulan biaya (cost leadership) jumlah kunjungan sebesar 8,6%. Walaupun dengan menciptakan biaya yang relatif dan kenaikannya belum mencapai target yang diferensiasi (differentiation) dengan diharapkan perusahaan, hal ini menunjukkan menciptakan keunikan dan keungguan bahwa Taman Air Sabda Alam terus produknya yang berbeda dengan pesaingnya. berusaha untuk meningkatkan jumlah Sejalan dengan pernyataan di atas, Cravens kunjungan melalui berbagai strategi. (2003:26) mengemukakan bahwa: Sehingga diharapkan Taman Air Sabda “Perusahaan memperoleh Alam untuk lebih meningkatkan keunggulan bersaing dengan eksistensinya dalam meningkatkan jumlah memberikan nilai lebih kepada kunjungan. konsumen, melalui : (1) Harga Pihak Taman Air Sabda Alam pada yang lebih rendah dibandingkan bulan Juni 2011 mengubah nama dari para pesaing untuk manfaat yang Taman Air Sabda Alam Resort menjadi sama, (2) Keunikan manfaat yang Taman Air Sabda Alam Hotel & Resort. Hal dapat menutupi harga yang tinggi.”

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013 - 485

Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

Strategi keunggulan biaya (Cost persepsi pengunjung bahwa suatu produk Leadership) yang dilakukan oleh pihak dapat unggul daripada pesaing. Taman Air Taman Air Sabda Alam dengan Sabda Alam dalam strategi diferensiasi mempertahankan harga yang ditawarkan membedakan destinasi dan produk kepada pengunjung, yaitu menawarkan pariwisata sehingga fokus dalam harga yang relatif dibandingkan dengan mengembangkan keunggulan yang pesaingnya. Hal ini dilakukan agar dapat komparatif pada bidang kepariwisataan. menciptakan nilai bagi pengunjung, karena Taman Air Sabda Alam sebagai destinasi Taman Air Sabda Alam dianggap mampu pariwisata mampu menjadi berbeda dengan memenuhi kebutuhan pengunjung dalam pesaingnya karena menghasilkan melakukan aktivitas wisata dengan harga aksesibilitas, atraksi dan amenitas yang unik yang murah dan fasilitas lengkap dan berharga bagi pengunjung yang datang. dibandingkan pesaingnya yang menawarkan Diferensiasi yang dilakukan oleh Taman Air atraksi wisata yang sama. Hal ini Sabda Alam yaitu diferensiasi produk, dimaksudkan untuk mendapatkan diferensiasi pelayanan, diferensiasi personil, keuntungan yang lebih besar dari pesaing diferensiasi saluran pembelian, dan dan untuk memperoleh market-share yang diferensiasi citra. Di mana kelima dimensi lebih luas. tersebut saling menguntungkan dalam Taman Air Sabda Alam mampu produk utama yang ditawarkan oleh Taman mendesain proses produksi dengan efisien, Air Sabda Alam. seperti kolam air panas, wisata taman air, Strategi keunggulan bersaing yang restoran, hotel dan bungalow, memiliki dilakukan ini dapat memberikan dampak keahlian yang tinggi dalam industri karena positif untuk perkembangan Kawasan learning/experience curve yang tinggi Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam karena Taman Air Sabda Alam bediri saat Garut dan diharapkan dapat memberikan wisata air panas sedang populer, dan belajar kesadaran kepada pengunjung untuk datang dari pesaing. Sejak saat itu pesaingnya berkunjung ke Taman Air Sabda Alam bertambah banyak dan Taman Air Sabda sehingga dapat meningkatkan tingkat Alam merupakan satu-satunya wisata air berkunjung. Untuk mengetahui seberapa panas dengan konsep yang unik dan efektif kegiatan-kegiatan tersebut, maka lengkap. perlu dilakukan penelitian dengan harapan Differentiation strategy (strategi strategi keunggulan bersaing yang dilakukan diferensiasi) yang dilakukan dengan oleh Taman Air Sabda Alam telah sesuai menawarkan produk yang berbeda dari satu dan dapat diterima bagi pengunjung atau lebih para pesaing, melalui suatu cara khususnya dan bagi masyarakat umum. atau banyak cara yang dapat dinilai oleh Berdasarkan uraian tersebut maka dirasakan para pengunjung sehingga mempengaruhi perlu untuk melakukan penelitian tentang pilihan pengunjung. Diferensiasi dilakukan Pengaruh Keunggulan Bersaing Di untuk memenuhi harapan pengunjung Kawasan Wisata Air Panas Taman Air dengan menciptakan produk-produk wisata Sabda Alam Hotel dan Resort Cipanas yang unik dan berbeda dari satu atau lebih Kabupaten Garut Dalam Meningkatkan pesaing. Melalui suatu cara atau banyak cara Keputusan Berkunjung Pengunjung. yang dapat dinilai oleh para pengunjung, (survei terhadap pengunjung di kawasan sehingga mempengaruhi pilihan pengunjung wisata air panas taman air sabda alam) dalam menentukan kunjungan wisatanya dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan. 1.2 Rumusan Masalah Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Berdasarkan hal-hal yang dibahas pada Keller (2009:361), ”diferensiasi adalah suatu latar belakang penelitian, maka dapat tingkat ukuran dimana suatu merek dinilai dirumuskan masalah sebagai berikut : berbeda dari pesaing.” 1. Bagaimana Gambaran Keunggulan Taman Air Sabda Alam Bersaing di Kawasan Wisata Air Panas mengembangkan produknya sehingga Taman Air Sabda Alam Cipanas. memiliki keunikan yang memberikan nilai 2. Bagaimana Gambaran Keputusan tambah bagi pengunjung sehingga Berkunjung Pengunjung di Kawasan Air pengunjung berpersepsi bahwa produk yang Panas Taman Air Sabda Alam Cipanas. ditawarkan memang berbeda dan lebih unik 3. Bagaimana Pengaruh Keunggulan dari produk lain dalam industri pariwisata Bersaing di Kawasan Wisata Air Panas yang sejenis. Diferensiasi menciptakan Taman Air Sabda Alam Cipanas Di

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 486

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

Kabupaten Garut Dalam Meningkatkan mengkomunikasikan, dan memberikan nilai Keputusan Berkunjung. bagi para pengunjung, dan untuk mengelola hubungan pengunjung dengan cara yang 1.3 Tujuan Penelitian menguntungkan organisasi dan pemangku Berdasarkan rumusan masalah di atas, kepentingannya. Pemasaran berhubungan maka tujuan penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi dan memenuhi untuk memperoleh hasil temuan mengenai : kebutuhan manusia dan masyarakat. Jasa 1. Gambaran Keunggulan Bersaing di sering dipandang sebagai suatu fenomena Kawasan Wisata Air Panas Taman Air yang rumit. Kata ‘jasa’ (service) itu sendiri Sabda Alam Cipanas. mempunyai banyak arti, mulai dari 2. Keputusan Berkunjung pengunjung di pelayanan pribadi (personal service) sampai Kawasan Wisata Air Panas Taman Air jasa sebagai suatu produk. Jasa memiliki Sabda Alam Cipanas. karakteristik yang berbeda dengan produk 3. Pengaruh Keunggulan Bersaing di barang (fisik). Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam Cipanas Di Kabupaten 2.1.2 Konsep Keunggulan Bersaing Garut Dalam Meningkatkan Keputusan Dalam sebuah industri, pasti akan Berkunjung. terjadi sebuah persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang tergabung 1.4 Kegunaan Penelitian dalam industri tersebut. Persaingan 1. Kegunaan Akademik (Teoritik) menentukan ketetapan aktivitas perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat yang dapat menyokong kinerjanya, seperti memperluas dan mengembangkan kajian inovasi, budaya kohesif atau ilmu pemasaran pada daya tarik wisata, pelaksanaan/implementasi yang baik. khususnya mengenai Pengaruh Menurut Mudrajab Kuncoro (2005:86), Keunggulan Bersaing dalam “Persaingan adalah keadaan ketika meningkatkan keputusan berkunjung, organisasi berperang atau berlomba untuk sehingga hasil penelitian ini dapat mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan memberikan wawasan dan masukan bagi seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat penulis dalam mengembangkan ilmu survei, atau sumber daya yang dibutuhkan. pemasaran pariwisata. Sedangkan menurut Porter (2008:13) dalam 2. Kegunaan Praktis (Empirik) keunggulan bersaing mengemukakan bahwa Secara praktis hasil penelitian ini “Persaingan adalah inti dari keberhasilan diharapkan dapat memberikan masukan atau kegagalan bersaing”. Hal tersebut bagi pihak Taman Air Sabda Alam mengandung makna bahwa persaingan Cipanas di Kabupaten Garut khususnya memiliki arti penting bagi sebuah dalam upaya meningkatkan keputusan perusahaan dalam menjalankan usahanya. berkunjung pengunjung melalui Kegagalan atau keberhasilan suatu pengaruh keunggulan bersaing, sehingga perusahaan tergantung pada keberaniannya dapat menjadikan bahan informasi dalam untuk bersaing. upaya meningkatkan keputusan. Menurut Porter (2008:13) Strategi bersaing adalah pencarian posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA industri, dan merupakan arena yang PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS fundamental tempat persaingan terjadi. 2.1 KAJIAN PUSTAKA Strategi bersaing bertujuan menegakkan 2.1.1 Konsep Pemasaran posisi yang menguntungkan dan dapat Pemasaran merupakan salah satu dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan strategi yang dilakukan oleh seluruh industri yang menentukan persaingan industri. jasa. Pemasaran adalah segala usaha yang keunggulan bersaing merupakan inti dari meliputi penyaluran barang dan jasa dari kinerja perusahaan di dalam pasar yang sektor produksi ke sektor konsumsi. bersaing/kompetitif. Strategi ini berfokus Menurut pada peningkatan posisi bersaing produk dan American Marketing Association jasa perusahaan dalam industri atau segmen (AMA) tahun 2009 dalam Philip Kotler & pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Kevin Lane Keller (2009:5) bahwa keunggulan bersaing harus berkembang dari Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi pemahaman yang canggih akan aturan dan serangkaian proses untuk menciptakan, persaingan yang menentukan daya tarik

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013 - 487

Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

suatu industri. Tujuan akhir strategi No. Ahli Definisi keunggulan bersaing adalah menanggulangi terdapat beberapa dan idealnya mengubah aturan itu demi alternatif seperti dalam kepentingan perusahaan. melakukan pembelian. Strategi bersaing tersebut merupakan Sumber: Pengolahan dari berbagai literatur bagian dari strategi bersaing generik (Porter,2008:9) yang meliputi strategi Berdasarkan pendapat dari beberapa keunggulan biaya (cost leadership), strategi ahli di atas bahwa keputusan berkunjung fokus (focus) dan strategi diferensiasi merupakan proses keputusan di mana (differentiation). Ketiga unsur dari strategi pengunjung benar-benar memutuskan untuk generik tersebut terdiri dari dua jenis dasar menggunakan salah satu produk/jasa wisata keunggulan bersaing yaitu biaya rendah dan diantara berbagai macam alternatif pilihan. diferensiasi yang digabungkan dengan cakupan aktivitas yang berusaha dicapai 2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan yaitu strategi fokus (Porter:2008:15). Berkunjung Proses kunjungan dimulai jauh 2.1.3 Konsep Keputusan Berkunjung sebelum tindakan untuk mengunjungi dan Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah berlanjut lama sesudahnya. Proses memuaskan kebutuhan (needs) dan kunjungan diawali dengan adanya masalah keinginan (wants) pengunjung atau atau kebutuhan yang dirasakan pengunjung, pengunjung sasaran. Oleh karena itu, mempersepsikan perbedaan antara keadaan pengunjung mempunyai arti yang penting yang diinginkan dengan situasi saat ini guna bagi suatu perusahaan yaitu sebagai membangkitkan dan mengaktifkan proses pengguna produk/jasa wisata. Pemahaman keputusan. Pemasar perlu memusatkan mengenai perilaku pengunjung ini meliputi perhatian pada proses kunjungan secara bagaimana individu, kelompok dan keseluruhan bukannya hanya pada organisasi, memilih, mengunjungi, keputusan untuk berkunjung. Berikut proses menggunakan, dan tidak menggunakan keputusan berkunjung yang dikemukakan barang dan jasa. Keputusan untuk oleh Kotler (2009:208) berkunjung ke suatu tempat wisata (destinasi) mengambil asumsi dari teori GAMBAR 2.1 keputusan pembelian. Keputusan untuk PROSES KEPUTUSAN BERKUNJUNG membeli timbul karena adanya penilaian yang objektif atau dorongan emosi. Berikut definisi mengenai keputusan pembelian yang diasumsikan sebagai keputusan berkunjung yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Sumber : Kotler (2009:208) TABEL 2.1 DEFINISI KEPUTUSAN BERKUNJUNG MENURUT Penelitian ini akan membahas lima BEBERAPA AHLI keputusan yang diambil yaitu pemilihan No. Ahli Definisi produk/jasa, pemilihan merek (brand), penentuan jumlah kunjungan dan penentuan Tahap dalam waktu kunjungan serta (Schiffman dan pengambilan keputusan Kanuk, 2000:628). Kotler & di mana pengunjung

1. Keller benar-benar (2008:240) menggunakan 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN Perusahaan tidak hanya harus produk/jasa wisata. berhubungan secara konstruktif dengan

pengunjung, pemasok dan penyalur, tetapi ia Schiffman A decision is a juga harus berhubungan dengan kumpulan dan Kanuk selection on action kepentingan publik yang besar. Betapa (2007:625) from two or more berkualitasnya sesuatu, bila pengunjung 2. alternative choice. belum pernah mendengarnya dan tidak yakin Artinya, apabila bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, seseorang mengambil maka mereka tidak akan pernah keputusan, maka

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 488

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam) membelinya. Pemasaran berhubungan memberi kepuasan tersendiri bagi konsumen dengan mengidentifikasi dan memenuhi untuk melakukan keputusan pembelian. kebutuhan manusia dan masyarakat. Jasa Diferensiasi pelayanan meliputi sering dipandang sebagai suatu fenomena berbagai jasa yang memberikan kemudahan yang rumit. Kata ‘jasa’ (service) itu sendiri pemesanan, pengiriman, pemasangan, mempunyai banyak arti, mulai dari pelatihan pengunjung, konsultasi pelayanan pribadi (personal service) sampai pengunjung, pemeliharaan dan perbaikan jasa sebagai suatu produk. Jasa memiliki (contohnya : online reservation dan karakteristik yang berbeda dengan produk pemberian garansi. barang (fisik). Diferensiasi saluran distribusi berupa Berbagai strategi pemasaran yang pemilihan partner bisnis yang kompeten dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap untuk memberikan berbagi kemudahan pada strategi generik akan bergantung pada konsumen dalam melakukan pembelian analisis lingkungan usaha untuk menentukan produk-produk perusahaan dan penempatan peluang dan ancaman. Menurut Porter lokasi perusahaan yang mudah dijangkau (2008:51): serta strategis (cakupan, keahlian, kinerja). “keunggulan bersaing berasal dari Diferensiasi personil berupa kinerja banyak aktivitas berlainan yang tenaga-tenaga profesional atau ahli yang dilakukan oleh perusahaan dalam akan menyampaikan janji perusahaan mendesain, memproduksi, (pemasaran interaktif; deliver the promise). memasarkan, menyampaikan, dan Hal ini dapat berupa kemampuan karyawan, mendukung produknya. Masing- kesopanan, karyawan yang dapat dipercaya, masing aktivitas ini dapat dapat diandalkan, cepat tanggap, dan mendukung posisi biaya relatif komunikasi. perusahaan dan menciptakan dasar Diferensiasi citra perusahaan dapat untuk diferensiasi.” mendesain suatu slogan atau simbol tertentu Dalam strategi ini, perusahaan menjadi yang melambangkan berbagai manfaat yang produsen berbiaya rendah dalam industri. akan diperoleh konsumen dari perusahaan. Keunggulan biaya merupakan salah satu dari Diferensiasi citra menentukan posisi tiga jenis keunggulan bersaing yang perusahaan di benak konsumennya dan juga mungkin dimiliki perusahaan. Dalam hal ini para pesaing sehingga perusahaan pun dapat biaya juga sangat penting bagi strategi mengetahui posisi bisnisnya. Citra yang diferensiasi karena diferensiator harus sangat kuat akan menciptakan keputusan mempertahankan kedekatan biaya dengan berkunjung yang tinggi kepada konsumen para pesaing. Apabila premi harga yang (lambang, media, atmosfir, peristiwa). dihasilkan melebihi biaya diferensiasi, maka Keputusan untuk membeli timbul diferensiator akan tidak berhasil mencapai karena adanya penilaian yang objektif atau kinerja unggul. Perilaku biaya juga dorongan emosi. Menurut Kotler & menimbulkan pengaruh kuat terhadap Amstrong (2008:158), perilaku pembelian struktur industri secara menyeluruh. Dalam konsumen mengacu kepada perilaku strategi ini, perusahaan menjadi unik dalam pembelian akhir perorangan dan rumah industrinya dalam sejumlah dimensi tertentu. tangga yang membeli barang atau jasa untuk Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan konsumsi pribadi. Keputusan untuk mengambil keputusan untuk membangun bertindak adalah hasil dari serangkaian persepsi pasar potensial terhadap suatu aktivitas dan rangsangan mental serta produk/jasa yang unggul agar tampak emosional. Semakin komplek keputusan, berbeda dengan produk yang lain. Dengan biasanya akan melibatkan semakin banyak demikian, diharapkan calon konsumen mau pihak yang terkait dan semakin banyak membeli dengan harga mahal karena adanya pertimbangan. Proses keputusan untuk perbedaan itu. berkunjung dipegaruhi oleh bermacam- Strategi diferensiasi yang dapat macam dorongan. Saat seseorang membeli didesain perusahaan meliputi diferensiasi suatu produk baik barang maupun jasa, produk, pelayanan, personil, saluran belum tentu orang tersebut telah distribusi, dan citra. Diferensiasi produk memutuskan berkunjung untuk membeli yang ditawarkan dengan berbagai atribut sebuah produk tersebut yang merupakan menarik (bentuk, keistimewaan, kinerja, produk yang paling disukainya. kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah Kotler dan Keller (2009:202) diperbaiki, gaya, rancangan) tentunya akan mengemukakan bahwa: Keputusan

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013 - 489

Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

pembelian ada pada tahap keempat dalam jelas paradigma penelitian digambarkan proses keputusan pembelian dimana pada Gambar 2.3 sebagai berikut: keputusan pembelian terdiri dari enam tahapan yaitu:1) Pemilihan produk, 2) KEUNGGULAN Pemilihan merek, 3) Pemilihan penyalur, 4)

Waktu pembelian, 5) Jumlah pembelian, dan BERSAING 6) Metode Pembayaran. Untuk mendorong keputusan KEPUTUSAN berkunjung dari pengunjung terhadap BERKUNJUNG produknya, sebuah objek wisata dituntut untuk memperlihatkan produk yang unggul Keunggulan yaitu salah satunya melalui pemilihan desain Biaya produk yang menarik, dan dipromosikan dan diantaranya dengan menciptakan keunggulan bersaing yang baik, agar mampu Diferensiasi memenuhi selera pengunjung secara memuaskan. Variabel ini mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi keputusan berkunjung. Sangat jelas bahwa dalam proses perilaku keputusan berkunjung, keunggulan bersaing memegang peranan penting yang GAMBAR 2.3 harus diperhatikan oleh perusahaan dalam PARADIGMA PENELITIAN mempengaruhi keputusan berkunjung. Selanjutnya model kerangka berfikir dalam 2.3 HIPOTESIS penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Menurut Suharsimi Arikunto (2009:160) mennyatakan bahwa Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpu. “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul (Sugiyono, 2008:328). Peneliti dalam menyusun hipotesis didukung oleh beberapa premis sebagai berikut : 1. Porter (2008:13) Strategi bersaing adalah pencarian posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri, dan merupakan Sumber : Kotler dan Amstrong (2008 :71) arena yang fundamental tempat persaingan terjadi. GAMBAR 2.2 2. R. Reinarsyah Iskandar (2000:18) KERANGAKA PEMIKIRAN perusahaan yang menjual produk dan kualitas yang sama akan mengalami Berdasarkan kerangka pemikiran pada persaingan yang sangat kompetitif, Gambar 2.2 tersebut di atas dapat dengan perusahaan yang telah lebih digambarkan paradigma penelitian strategi dahulu berdiri di pasar jika perusahaan keunggulan bersaing terhadap keputusan tersebut tidak melakukan salah satu dr berkunjung dengan dimensi kepemimpinan strategi keunggulan bersaing produk biaya dan diferensiasi. Sedangkan keputusan dalam menembus pasar maka akan berkunjung adalah pemilihan produk, mudah tergeser sehingga dengan pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu melakukan strategi ini akan mampu kunjungan, dan jumlah kunjungan. Secara

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 490

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

menciptakan tingkat kunjungan yang Metode pengembangan yang tinggi. dipergunakan adalah cross-sectional Berdasarkan kerangka pemikiran maka method. Pada penelitian dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menggunakan metode ini, informasi dari sebagai berikut: sebagian populasi dikumpulkan langsung ”Terdapat pengaruh yang signifikan ditempat kejadian secara empirik dengan pada keunggulan bersaing yang terdiri dari tujuan untuk mengetahui pendapat dari keunggulan biaya dan diferensiasi terhadap sebagian populasi terhadap objek yang keputusan berkunjung di kawasan wisata air sedang diteliti. panas Taman Air Sabda Alam Cipanas Kabupaten Garut. 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel yang akan dikaji dalam III. METODE PENELITIAN penelitian ini meliputi Keunggulan Bersaing 3.1 Objek Penelitian (X) yang terdiri dari keunggulan biaya (X1) Penelitan ini menggunakan pendekatan dan diferensiasi (X2). Sedangkan variabel ilmu manajemen pemasaran dengan fokus terikat adalah keputusan berkunjung yang pada bidang manajemen pemasaran terdiri dari pemilihan produk/jasa, pemilihan pariwisata khususnya yang berkaitan dengan merek, pemilihan penyalur, pemilihan, strategi keunggulan bersaing serta waktu berkunjung, dan jumlah kunjungan. pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai Pengaruh Keunggulan Bersaing di Kawasan Air Panas Taman Air Sabda Alam Hotel dan Resort Cipanas Kabupaten Garut dalam Meningkatkan Keputusan Berkunjung (survei terhadap pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam). Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang permasalahan yang diteliti. Melalui jenis penelitian deskriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran Pengaruh Keunggulan Bersaing di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam Cipanas Kabupaten Garut dalam Meningkatkan Keputusan Berkunjung. Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di dalam lapangan. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui Keunggulan Bersaing dalam meningkatkan Keputusan Berkunjung di Kawasan Air Panas Taman Air Sabda Alam. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Penelitian yang menggunakan metode ini, melakukan kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013 - 491

Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel/ Konsep Indikator Ukuran Skala No. Item Sub bariabel Variabel Keunggulan keunggulan bersaing Bersaing (X) berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, dan mendukung produknya. Masing-masing aktivitas ini dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. Porter (2008:51)

Keunggulan  ordinally memperhitungkan pesaing  Biaya  Tingkat kesesuaian harga tiket III.A1 biaya (X ) Scale 1 daripada pengunjung rendah masuk ke kolam renang dan

dengan cara harga jual taman air yang ditawarkan  ordinally produk yang murah, sesuai dibanding pesaing III.A2 Scale sehingga biaya produksi,  Tingkat kesesuaian biaya sewa

promosi maupun riset dapat alat rekreasi yang murah (ban,  ordinally ditekan. (Porter,2008:9) baju renang, dll) III.A3 Scale  Tingkat kesesuaian harga yang

ditawarkan terhadap pelayanan

yang didapat pengunjung III.A4  ordinally selama berada di daya tarik Scale wisata Taman Air Sabda Alam

 Tingkat kesesuaian biaya yang III.A5  ordinally ditawarkan terhadap Scale kemudahan mengakses lokasi

 Tingkat kesesuaian biaya yang III.A6  ordinally ditawarkan dengan Scale kenyamanan tempat parkir  ordinally  Tingkat kesesuaian biaya yang III.A7 Scale ditawarkan dengan keamanan

lokasi

 Tingkat kesesuaian biaya yang III.A8  ordinally ditawarkan dengan manfaat Scale yang didapat dari daya tarik

wisata Taman Air Sabda Alam  ordinally III.A9 Scale  Tingkat kesesuaian biaya yang

ditawarkan dengan kemampuan daya beli  ordinally III.A10 Scale  Tingkat kesesuaian harga

dengan kulitas yang diterima anda di daya tarik wisata  ordinally III.A11 Taman Air Sabda Alam Scale  ordinally III.A12

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 492

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

 Tingkat kesesuaian manfaat Scale

yang dirasakan dari daya tarik wisata Taman Air Sabda Alam  ordinally  Tingkat Kemampuan produk III.A13 wisata dalam memenuhi Scale kebutuhan anda di daya tarik wisata Taman Air  ordinally  Potongan III.A14  Tingkat Persepsi anda Scale harga terhadap harga tarif di daya tarik wisata Taman Air Sabda  ordinally III.A15 Alam Scale  Tingkat kesesuaian potongan harga untuk tiket masuk yang  rdinally III.A16 ditawarkan terhadap Scale pengunjung  Tingkat kesesuaian potongan harga yang ditawarkan pada saat event-event tertentu  Tingkat kesesuaian potongan harga yang ditawarkan pada saat weekday dibanding pesaing  Tingkat kesesuaian potongan harga yang ditawarkan pada saat weekend dan hari libur dibanding pesaing Diferensiasi Diferensiasi merupakan

(X3) salah satu dari dua jenis keunggulan bersaing yang bisa dimiliki perusahaan selain dari keunggulan biaya. Perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya di beberapa dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. (porter,2008:29)

Diferensiasi  Tingkat keragaman jenis III.B1  ordinally Produk kolam (bentuk, luas dan Scale kedalaman)  ordinally III.B2  Tingkat kelengkapan Scale

fasilitas kolam (kamar bilas, ruang ganti, kamar mandi,  ordinally III.B3 dan kamar berendam) Scale

 Tingkat kesesuaian kualitas  ordinally III.B4 sumber air panas Scale  Tingkat kesesuaian Temperatur air panas  ordinally III.B5 Scale  Tingkat keragaman Aktivitas yang bisa  ordinally III.B6 dilakukan di kolam renang Scale

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 493 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

 Tingkat kemudahan III.B7  ordinally menukar alat sewa yang Scale tidak sesuai dengan keinginan  Tingkat kemenarikan artistik Desain Taman Air Taman Air Sabda Alam

 ordinally III.B8  Tingkat kemudahan dalam Scale Diferensiasi pemesanan tiket kolam

Pelayanan renang dan taman air  ordinally III.B9 Scale  Tingkat penyediaan kebutuhan pengunjung (fasilitas dan kebutuhan berenang, café, internet  ordinally III.B10 acces, area parker yang luas Scale dll).  ordinally  Tingkat kemudahan dalam III.B11 Scale mencari informasi di Taman Air Sabda Alam  Tingkat kebersihan kolam renang dan hotel  ordinally III.B12 Diferensiasi  Tingkat kinerja karyawan Scale personel yang dapat diandalkan.

 Tingkat daya tanggap  ordinally III.B13 karyawan dalam melayani Scale pengunjung.  ordinally III.B14

 Tingkat Attitude karyawan Scale dalam memberikan informasi dan menanggapi keluhan pengunjung  Tingkat kemudahan  ordinally Scale III.B15 Diferensiasi transportasi menuju ke Saluran lokasi Taman Air Taman Distribusi Air Sabda Alam.  ordinally III.B16 Diferensiasi  Popularitas nama Scale Citra pemandian air panas

Cipanas  ordinally III.B17  Tingkat kesesuaian Scale pemenuhan janji pemandian air panas Cipanas dengan bukti pelayanan yang diberikan Keputusan Tahap dalam pengambilan Berkunjung keputusan di mana (Y) pengunjung benar-benar pilihan  Tingkat Daya tarik wisata  ordinally IV.A1 menggunakan produk/jasa Produk/jasa Taman Air Taman Air Sabda Scale Alam dibanding dengan wisata. Kotler & Keller pesaing IV.A2  ordinally

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 494

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

(2009:240) Scale  Tingkat pilihan produk wisata karena akses menuju Taman  ordinally Air Taman Air Sabda Alam IV.A3 Scale

 Tingkat pilihan produk wisata karena Keanekaragaman  ordinally akomodasi yang digunakan Scale IV.14  Tingkat pilihan produk wisata karena keunikan Taman Air Taman Air Sabda Alam dibanding pesaing  Tingkat kestrategisan lokasi  ordinally IV.B1 pilihan kawasan wisata dibanding Scale Penyalur pesaing

 ordinally  Tingkat kesesuaian Harga IV.B2 Scale tiket dan biaya menginap yang  ordinally murah IV.B3 Scale  Tingkat kelengkapan produk  ordinally dan fasilitas wisata dibanding Scale IV.B4 pesaing  Tingkat kenyamanan beraktifitas di Taman Air Sabda Alam  Tingkat pemilihan daya tarik  ordinally IV.C1 pilihan merek wisata berdasarkan citra Scale  Tingkat kepopuleran daya  ordinally IV.C2 tarik wisata dibandingkan Scale dengan pesaing  ordinally IV.D1 pilihan  Tingkat melakukan kunjungan Scale Waktu pada saat weekends

Berkunjung  Tingkat melakukan kunjungan  ordinally IV.D2 pada saat weekdays Scale

 Tingkat melakukan kunjungan  ordinally IV.D3 pada saat Hari Liburan dan Scale libur Nasional (Tahun baru, Hari Raya)  ordinally IV.E1 Jumlah  Tingkat keseringan kunjungan Scale Kunjungan  Tingkat lama pengunjung  ordinally IV.E2 mengunjungi daya tarik wisata Scale Taman Air Sabda Alam Sumber: pengolahan data 2011

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.3 Populasi Teknik pengumpulan data merupakan Sample dalam penelitian ini yaitu cara untuk mencari dan memperoleh data menggunakan Pengunjung Taman Air Sabda mengenai variabel-variabel data yang Alam Hotel & Resort. Jumlah sample yang diperlukan. Sugiyono (2008:137) diambil dalam penelitian ini adalah 100 mengutarakan bahwa “Bila dilihat dari segi sampel cara atau teknik pengumpulan data, maka dari jumlah populasi pengunjung pada tahun teknik pengumpulan data dapat dilakukan 2010 sebanyak 8674 dengan menggunakan dengan interview (wawancara), kuesioner rumus Slovin.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 495 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

(angket), observasi (pengamatan), dan studi dimana kita bisa masuk dan berjalan di literatur”. dalam bola. Selain diwahananya, Taman Air Sabda Alam juga melakukan diferensiasi produk dengan memberikan fasilitas IV. HASIL PENELITIAN DAN pelengkap lainnya berupa kamar-kamar PEMBAHASAN hotel yang terbagi kedalam beberapa jenis 4.1 Pembahasan Hasil Tanggapan (Meriah Rooms, Indah Rooms, Anggun Pengunjung Mengenai Keunggulan Suite, Asri, dan Asri Suite), dua buah Bersaing Di Tama Air Sabda Alam bungalow dan fasilitas hotel lainnya yaitu Sawala Meeting Room, Bogarasa Restoran, Berdasarkan hasil pengolahan data Kolam Pancing dan rakit. Hal ini merupakan varibel x, diperoleh rekapitulasi tanggapan sebagai pelengkap produk wisata bagi pengunjung mengenai Keunggulan Bersaing pengunjung yang akan melakukan berbagai Taman Air Sabda Alam yang tersaji pada kegiatan wisata. Tabel 4.43 berikut : Dalam persaingan, diferensiasi pada suatu perusahaan akan menjadi unik dalam industrinya selama banyak melakukan TABEL 4.43 inovasi. Sehinga disepanjang beberapa REKAPITULASI TANGGAPAN dimensi yang secara umum akan dihargai PENGUNJUNG MENGENAI oleh pengunjung, perusahaan harus lebih KEUNGGULAN BERSAING baik lagi menyeleksi satu atau lebih atribut Skor yang dipandang penting oleh banyak No Dimensi Skor % pembeli di dalam suatu industri dan secara Rata-rata unik menempatkan diri untuk memenuhi 1 Keunggulan Biaya 5655 353,43 47,90 kebutuhan itu. Berikut adalah gambar mengenai 2 Diferensiasi 6537 384,52 52,10 rekapitulasi hasil tanggapan pengunjung Total 12192 737,95 100 terhadap keunggulan bersaing Taman Air Taman Air Sabda Alam yang disajikan pada Sumber: Hasil pengolahan data 2011 Gambar 4.10 berikut:

Berdasarkan Tabel 4.43 bahwa dimensi 52.1 yang memiliki penilaian tertinggi yaitu 60 47.9 Keunggulan diferensiasi sebesar 52,10%. Dengan 50 Biaya demikian, sebagian besar pengunjung 40 merasakan keunikan produk wisata yang Diferensiasi dimiliki Taman Air Sabda Alam sangat berbeda dengan produk wisata pesaingnya. Hal ini dikarenakan Taman Air Sabda Alam Sumber: Hasil pengolahan data 2011 selalu melakukan berbagai perubahan dalam mengembangkan produk wisatanya sebagai GAMBAR 4.10 kawasan wisata yang lengkap, selalu REKAPITULASI TANGGAPAN berinovasi terhadap produk yang dimiliki, PENGUNJUNG MENGENAI mampu memuaskan dan memenuhi KEUNGGULAN BERSAING kebutuhan pengunjung. Selain itu, Taman Air Sabda Alam juga memiliki banyak 4.2 Pembahasan Hasil Tanggapan keunikan yang dapat menjadi ciri khas Mengenai Keputusan Berkunjung Ke sebagai kawasan air panas terlengkap di Taman Air Sabda Alam Kabupaten Garut. Keputusan pengunjung untuk Berbagai produk wisata yang ada di mengunjungi atraksi wisata Taman Air Taman Air Sabda Alam ini yaitu seperti Sabda ALam didasari oleh adanya pilihan Nampan Tumpah dimana airnya akan produk, pilihan merek, pilihan waktu, dan tumpah saat pengunjung berada dibawahnya. jumlah kunjungan. Berdasarkan hasil Wahana lainnya yang ada di kawasan wisata pengolahan data varibel y, diperoleh Taman Air Sabda Alam yaitu Bola pasir, rekapitulasi tanggapan pengunjung Flying Fox, Canoe, ATV, Spiral dan yang mengenai keputusan pembelian Taman Air terbaru adalah Water Ball yang merupakan Taman Air Sabda Alam yang tersaji pada bola raksasa yang mengambang di atas air Tabel 4.59 berikut:

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 496

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

TABEL 4.59 20.47 20.52 22.06 25 17.69 19.26 REKAPITULASI TANGGAPAN 20 PENGUNJUNG MENGENAI 15 KEPUTUSAN BERKUNJUNG 10

Skor 5 0 % No Dimensi Skor Rata- % rata Pemilihan 1 1412 353 20,47 Produk atau Jasa Pemilihan 2 1416 354 20,52 Penyalur Sumber : Pengolahan data 2011 3 Pemilihan merek 610 305 17,69 Waktu GAMBAR 4.11 4 997 332,3 19,26 berkunjung REKAPITULASI TANGGAPAN PENGUNJUNG MENGENAI Tingkat 5 761 380,5 22,06 KEPUTUSAN BERKUNJUNG kunjungan TAMAN AIR SABDA ALAM Total 5196 1724.8 100 4.3 Pembahasan Pengaruh Keunggulan Sumber: Hasil pengolahan data 2011 Bersaing Terhadap Keputusan Berkunjung Taman Air Sabda Alam Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Hipotesis yang akan diuji dalam Tabel 4.59 dapat dilihat bahwa dimensi yang penelitian ini adalah pengaruh keunggulan memiliki nilai tertinggi adalah tingkat bersaing terhadap keputusan berkunjung di kunjungan yaitu sebesar 22,06%. Hal ini Taman Air Sabda Alam. Pengujian pengaruh dikarenakan, pengunjung yang datang ke variabel ini menggunakan software SPSS 17 taman air sabda alam dapat melakukan For Windows. aktivitas wisatanya yang beraneka ragam dibandig dengan pesaingya. Selain itu, 4.3.1 Hasil Uji Asumsi Variabel lokasi Taman Air Sabda Alam yang strategis Pengujian Asumsi Regresi sehingga membuat pengunjung menjadi a) Hasil Uji Asumsi Normalitas sering untuk berwisata, serta memiliki Menurut Suliyanto (2005:63), uji aksesibilitas yang mudah dijangkau. normalitas dimaksudkan untuk mengetahui Sedangkan penilaian terendah adalah apakah residual yang diteliti berdistribusi dimensi pilihan merek, yaitu sebesar normal atau tidak. Nilai residual 17,69%. Hal ini dikarenakan Taman Air berdistribusi normal merupakan suatu kurva Sabda Alam masih harus meningkatkan berbentuk lonceng (bellshaped-curve) yang citranya sebagai kawasan wisata yang kedua sisinya melebar sampai tidak memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh terhingga. pesaingnya di kawasan Air Panas Cipanas. Distribusi data tidak normal, karena Berikut adalah gambar mengenai terdapat nilai ekstrim dalam data yang rekapitulasi hasil tanggapan pengunjung diambil. Cara mendeteksinya dengan terhadap keputusan berkunjung pada Taman menggunakan histogram regression residual Air Taman Air Sabda Alam yang disajikan yang sudah distandarkan. pada Gambar 4.11 berikut:

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 497 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

TABEL 4.60 MATRIK KORELASI ANTAR VARIABEL BEBAS Correlations

Keputusan Keunggulan Berkunjung Biaya Diferensiasi Pearson Correlation Keputusan Berkunjung 1.000 .633 .762 Keunggulan Biaya .633 1.000 .737 Diferensiasi .762 .737 1.000 Sig. (1-tailed) Keputusan Berkunjung . .000 .000 Keunggulan Biaya .000 . .000 Diferensiasi .000 .000 . N Keputusan Berkunjung 100 100 100 Keunggulan Biaya 100 100 100 Diferensiasi 100 100 100

Suatu model regresi layak dipakai apabila nilai residunya mengikuti distribusi normal, pada Gambar 4.12 di atas nilai residu berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. b. Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Multikolinearitas artinya terdapat hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi, yaitu terdapatnya lebih dari satu hubungan linear Sumber : Pengolahan data 2011 pasti. Berdasarkan teori tersebut, maka GAMBAR 4.12 dalam penelitian ini terdapat korelasi yang HISTOGRAM KEPUTUSAN rendah antara variabel bebas dapat BERKUNJUNG dijelaskan. Untuk mengetahui terjadinya multikolinearitas dalam penelitian ini Berdasarkan Gambar 4.11 di atas, digunakan matriks korelasi yang dihitung dapat dikatakan bahwa model berdistribusi dengan bantuan paket program SPSS pada normal, karena kurva membentuk lonceng. tabel 4.60 berikut: Pengujian ini dilakukan dengan Berdasarkan Tabel 4.60 di atas menggunakan normal probability plot. menunjukkan bahwa korelasi antar variabel Gambar 4. di bawah ini menggambarkan bebas tidak terdapat nilai yang melebihi 0.80 normal probability plot yang digunakan (semua kurang dari 0.80), dengan demikian untuk mendeteksi apakah data yang tidak terjadi multikolinearitas, dengan digunakan berdistribusi normal atau tidak. mengacu pada Gujaratai (2003:362) mengemukakan bahwa apabila korelasi antar variabel bebas tidak terdapat nilai lebih dari 0.80 maka tidak terjadi multikolinearitas. Menurut Suliyanto (2005:63), untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel bebas, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. GAMBAR 4.13 Menurut Algifari (2000) dalam Suliyanto NORMAL PROBABILITY PLOT (2005:63), jika nilai VIF tidak lebih dari 5, maka model tidak terdapat multikolinearitas.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 498

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

Setelah melalui perhitungan komputer dihasilkan nilai VIF yang lebih kecil dari 5. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya gejala multikolinearitas, artinya tidak adanya hubungan antar variabel bebas. Selain menggunakan nilai VIF, dapat pula dengan melihat besarnya nilai koefisien korelasi antar variabel bebasnya. Jika nilai koefisien korelasi antara masing-masing variabel bebasnya tidak lebih dari 0,5, maka model tersebut tidak mengandung unsur Sumber : Pengolahan data 2011 multikolinearitas. GAMBAR 4.14 HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS Dari gambar diatas dapat diketahui TABEL 4.61 bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab UJI MULTIKORELASI tidak ada pola yang jelas serta titik-titik a Coefficients menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada Collinearity Statistics sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji Model Tolerance VIF heteroskedastisitas telah terpenuhi. Keunggulan ,457 2,186 Biaya 4.3.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Diferensias ,457 2,186 Determinasi i Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan dan seberapa besar pengaruh a. Dependent Variable: Keputusan keunggulan bersaing yang terdiri Berkunjung keunggulan biaya (X1) dan diferensiasi Sumber : Pengolahan data 2011 (X2), dapat dilihat melalui nilai koefisien Dari hasil output data didapatkan korelasi dan determinasi. bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti TABEL 4.62 tidak terjadi multikolonieritas. Dan dapat UJI KOEFISIEN KORELASI disimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi. b) Uji Asumsi Heteroskedastisitas Model Summary Heteroskedastisitas adalah varian R Adjusted R Std. Error of residual yang tidak konstan pada regresi Model R Square Square the Estimate sehingga akurasi hasil prediksi menjadi 1 ,769a ,592 ,583 5,43424 meragukan. Residu pada heteroskedastisitas a. Predictors: (Constant), Diferensiasi, Keunggulan semakin besar apabila pengamatan semakin Biaya besar. Menurut wahid Sulaiman (2004:106), b. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedastis apabila penyebaran nilai- Berdasarkan Tabel 4.62 diperoleh nilai nilai residual terhadap harga-harga prediksi koefisien korelasi keunggulan bersaing tidak membentuk suatu pola tertentu dengan keputusan berkunjung sebesar 0,769. (meningkat atau menurun). Suatu regresi Bila korelasi tersebut diinterpretasikan pada dikatakan tidak terdeteksi Heteroskedastisita tabel korelasi maka hubungan antara apabila diagram pencar residualnya tidak keunggulan bersaing terhadap keputusan membentuk pola tertentu, dan apabila berkunjung memiliki hubungan yang kuat datanya berpencar disekitar angka 35 (pada sesuai dengan klasifikasi koefisien korelasi sumbu Y). menurut Sugiyono (2008:250). Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien determinasi adalah 0,592 atau 59,2%. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel keunggulan bersaing memberikan kontribusi 59,2% terhadap keputusan berkunjung sedangkan 40,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 499 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

4.3.3 Pengujian Hipotesis dan Uji mengenai output ANOVA dapat dilihat pada Signifikansi Secara Simultan (Uji F) Tabel. Untuk menguji signifikasi dapat digunakan uji F, untuk lebih jelasnya

TABEL 4.63 PENGUJIAN HIPOTESIS ,UJI SIGNIFIKANSI SECARA SIMULTAN ANOVAb

Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. Regression1 4151,894 2 2075,94 70,297 ,000a 7 Residual 2864,499 97 29,531 Total 7016,393 99 a. Predictors: (Constant), Diferensiasi, Keunggulan Biaya b. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

*) Ftabel = df: 100-2-1= 2.31 Berdasarkan Tabel 4.63 diatas, terhadap suatu tempat atau tujuan termasuk diperoleh nilai Fhitung = 70,297 sedangkan melihat perbedaan sebuah tempat dengan Ftabel dengan derajat kebebasan pada α (0.05) tempat lainnya untuk dipilih sebagai tujuan. adalah sebesar 2,31 Dengan demikian Fhitung (70,297) > Ftabel (2,31) dengan nilai Porter (2008:2), mengungkapakan signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi bahwa alasan utama meneliti keunggulan lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, bersaing adalah untuk membangun sebuah sehingga jelas H0 ditolak dan Ha diterima. keunikan yang diinginkan yang dapat Dengan nilai signifikansi 0,000 nilai menarik minat wisatawan, untuk signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi membedakan suatu destinasi dengan 5% maka regresi dapat digunakan untuk pesaingnya dan memposisikan destinasi agar memprediksi keputusan berkunjung atau wisatawan melakukan pengeluaran lebih variabel keunggulan bersaing berpengaruh tinggi, untuk mengelola citra, dan membuat terhadap keputusan berkunjung pada taraf sebuah destinasi menjadi tempat yang lebih kepercayaan 95%. hidup dengan meningkatkan kontribusi Hipotesis dalam penelitian ini sebagai ekonomi melalui pariwisata. Perusahaan berikut yang menjual produk dan kualitas yang Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan sama akan mengalami persaingan yang keunggulan bersaing berpengaruh sangat kompetitif, dengan perusahaan yang terhadap keputusan berkunjung. telah lebih dahulu berdiri di pasar jika Hal ini dapat dibuktikan dengan keunggulan perusahaan tersebut tidak melakukan salah bersaing yang diberikan wisatawan terhadap satu dr strategi keunggulan bersaing produk suatu destinasi diciptakan dari persepsi dalam menembus pasar maka akan mudah wisatawan terhadap destinasi melalui tergeser sehingga dengan melakukan strategi perbedaan keunikan dengan pesaing yang ini akan mampu menciptakan tingkat menjadikan destinasi tersebut unggul dari kunjungan yang tinggi. pesaing dan merupakan hal yang akan memudahkan wisatawan memiliki asosiasi dengan destinasi tersebut. Hal ini diyakini memiliki kekuatan untuk merubah persepsi dan merubah cara pandang seseorang

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 500

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

4.3.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) TABEL 4.64 HASIL PENGUJIAN SECARA PARSIAL (UJI T) Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 7,896 4,269 1,849 ,067 (X1)Keunggulan ,193 ,118 ,157 1,639 ,104 Biaya (X2)Diferensiasi ,453 ,067 ,646 6,734 ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

*) t table= df: 100-2-1= 1,67

Untuk menguji dimensi dari variable TABEL 4.65 keunggulan bersaing maka dapat digunakan MATRIKS KORELASI ANTAR SUB distribusi t-hitung, dapat dijelaskan sebagai VARIABEL berikut: Y 1. Hasil uji t parsial dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk dimensi Y 1.000 keunggulan biaya (X1) sebesar X1 0,633 1,639>1,67, ini berarti bahwa X2 0,762 terdapat pengaruh yang signifikan Sumber : Pengolahan Data, 2010 antara dimensi keunggulan biaya Berdasarkan hasil korelasi matriks dengan keputusan berkunjung. antara sub variabel keunggulan bersaing 2. Hasil uji t parsial dapat diketahui dengan keputusan berkunjung, diperoleh bahwa nilai T hitung untuk dimensi hasil korelasi yaitu, keunggulan biaya diferensiasi (X2) sebesar (0,633) dan diferensiasi (0,762). Diferensiasi 6,734>1,67, ini berarti bahwa memperoleh koefisien korelasi terbesar, hal terdapat pengaruh yang signifikan ini menujukan bahwa antara diferensiasi antara dimensi diferensiasi dengan dengan keputusan berkunjung memiliki keputusan berkunjung. hubungan yang kuat dibandingkan dengan keunggulan biaya. Secara lengkap pengaruh 4.3.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh masing-masing keunggulan bersaing Keunggulan Bersaing Terhadap terhadap keputusan berkunjung, ditampilkan Keputusan Berkunjung dalam Gambar 4.15 berikut: 4.3.5.1 Hasil Uji Asumsi Sub Variabel ε Pengujian hipotesis ditujukan untuk keunggulan biaya 0,633 menguji besarnya pengaruh Keunggulan Bersaing (X) yang terdiri dari Keunggulan Biaya (X1) dan Diferensiasi (X2) terhadap 0,762 diferensiasi Keputusan Berkunjung (Y). Tabel 4.64 berikut merupakan hasil korelasi antara keunggulan bersaing dengan keputusan berkunjung: GAMBAR 4.15 DIAGRAM STRUKTUR HIPOTESIS Rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho:Pyx =0: tidak berpengaruh keunggulan bersaing terhadap diferensiasi Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 501 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

H1:Pyx ≠ 0: terdapat pengaruh keunggulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat bersaing terhadap disimpulkan bahwa keunggulan bersaing diferensiasi memiliki pengaruh yang signifikan yaitu Dari hasil perhitungan dengan dengan tingkat signifikan 0,000 nilai menggunakan SPSS 17, sebagai berikut: signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka keputusan berkunjung di Taman 1. Koefisien korelasi antara keunggulan Air Sabda Alam dapat dipengaruhi melalui biaya (X1) dengan keputusan keunggulan bersaing dengan taraf berkunjung r = 0,633, ini berarti kepercayaan sebesar 95%. terdapat hubungan yang rendah antara Setiap indikator keunggulan bersaing keunggulan biaya dengan keputusan yang diteliti menunjukan bahwa indikator berkunjung. Jika diinterpretasikan keunggulan biaya memberikan pengaruh korelasi keunggulan biaya dengan yang rendah, sedangkan diferensiasi keputusan berkunjung adalah rendah memberikan pengaruh yang kuat. dan arahnya positif ini berarti apabila Hasil analisis regresi di atas keunggulan biaya baik maka keputusan memberikan hasil adanya pengaruh antara berkunjung akan meningkat. keunggulan bersaing dengan keputusan 2. Koefisien korelasi antara diferensiasi berkunjung di Taman Air Sabda Alam yang (X2) dengan keputusan berkunjung r = memberikan penjelasan sebagai berikut: 0,762 ini berarti terdapat hubungan Pengaruh keunggulan bersaing dengan yang tinggi antara diferensiasi dengan keputusan berkunjung di Taman Air Sabda keputusan berkunjung. Jika Alam pada uji t menunjukkan bahwa: diinterpretasikan korelasi diferensiasi 1. Hasil uji t parsial dapat diketahui dengan keputusan berkunjung adalah bahwa nilai T hitung untuk dimensi tinggi dan arahnya positif ini berarti keunggulan biaya (X1) sebesar apabila diferensiasi baik maka 1,639>1,98, ini berarti bahwa tidak keputusan berkunjung akan meningkat. terdapat pengaruh yang signifikan

antara dimensi keunggulan biaya 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian dengan keputusan berkunjung. Hasil pengujian hipotesis menunjukan 2. Hasil uji t parsial dapat diketahui bahwa keunggulan bersaing memiliki bahwa nilai T hitung untuk dimensi pengaruh yang significant terhadap diferensiasi (X2) sebesar 6,734>1,98, keputusan berkunjung yaitu dengan nilai ini berarti bahwa terdapat pengaruh korelasi sebesar 0,769 yang artinya yang signifikan antara dimensi menunjukan tingkat korelasi yang kuat. diferensiasi dengan keputusan Sementara besarnya pengaruh keunggulan berkunjung. bersaing terhadap keputusan berkunjung Hasil analisis pengaruh keunggulan adalah 52,90%. bersaing dengan keputusan berkunjung di Persamaan regresi yaitu: Taman Air Sabda Alam berdasarkan uji f Y = 7,896 + 0.193 (X1) + 0.453 (X2) menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut Hasil pengujian hipotesis menunjukan berpengaruh signifikan terhadap keputusan bahwa setiap dimensi dari keunggulan berkunjung di Taman Air Sabda Alam. Hal bersaing menunjukkan hasil yang positif ini ditunjukkan oleh Fhitung > Ftabel yaitu: dengan derajat bebas pembilang dua dan 1. Jika keunggulan biaya dinaikan sebesar penyebut 100 menunjukkan bahwa nilai sig satu-satuan maka keputusan (0,000) lebih kecil dari taraf nyata 5% atau F berkunjung akan meningkat sebesar hitung >Ftabel (70,297 >3,39). Sehingga 0,193, artinya keunggulan biaya terdapat pengaruh yang signifikan memberikan pengaruh yang rendah (bermakna) antara variabel keunggulan terhadap keputusan berkunjung di bersaing dengan keputusan berkunjung. Taman Air Sabda Alam sebesar 19,3%. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai 2. Jika diferensiasi dinaikan sebesar satu- koefisien determinasi adalah 0,769 atau satuan maka keputusan berkunjung 76,9%. Hal ini menunjukkan bahwa secara akan meningkat sebesar 0,453, artinya bersama-sama variabel keunggulan bersaing keputusan berkunjung memberikan memberikan kontribusi 76,9% terhadap pengaruh yang tinggi terhadap keputusan berkunjung. keputusan berkunjung di Taman Air

Sabda Alam sebesar 45,3%.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 502

PENGARUH KEUNGGULAN BERSAING DI KAWASAN WISATA AIR PANAS TAMAN AIR SABDA ALAM HOTEL DAN RESORT CIPANAS KABUPATEN GARUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Terhadap Pengunjung di Kawasan Wisata Air Panas Taman Air Sabda Alam)

Human Resources Development PT. Danau Dariza. 2010. Garut. V. KESIMPULAN DAN Husein Umar, 2009. Metode Riset Bisnis, REKOMENDASI PT Gramedia Pustaka Utama, 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian teori, hasil . penelitian, dan pengujian regresi yang Kotler, Philip and Amstrong, Gary. (2008). dilaksanakan, mengenai pengaruh Principles of Marketing 12th keunggulan bersaing terhadap keputusan edition. New Jersey: Prentice Hall berkunjung di Taman Air Sabda Alam dapat ______. (2009). disimpulkan sebagai berikut: Principles of Marketing 13th 1. Sebagian besar pengunjung edition. New Jersey: Prentice Hall menyatakan bahwa pelaksanaan keunggulan bersaing di Taman Air ______. (2009). Sabda Alam yang terdiri dari Manajemen Pemasaran Edisi 13 keungulan biaya dan diferensiasi telah Jilid Jakarta: Erlangga dilaksanakan dengan cukup. Dari Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. indikator tersebut diferensiasi memiliki (2008). Marketing Management penilaian skor tertinggi dan skor 12th edition. USA: Prentice Hall terendah adalah keunggulan biaya. ______. 2. Penilaian menurut sebagian besar responden berdasarkan tingkat (2009). Marketing Management kunjungan di Taman Air Sabda Alam 13th edition. USA: Prentice Hall yang mendapat penilaian skor rata-rata Lovelock, Chirstoper, Wirtz J., and Chew tertinggi adalah berdasarkan pilihan P. (2009). Essentials of Services waktu kunjungan. Sedangkan penilaian Marketing. Singapore: Prentice terendah adalah pada pemilihan merek. Hall 3. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan keunggulan bersaing Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. memiliki pengaruh yang signifikan (2008). Manajemen Pemasaran terhadap tingkat kunjungan di Taman Jasa Edisi 2. Jakarta: Salemba Air Sabda Alam Empat Moh. Ali. (1995). Penelitian Pendidikan, DAFTAR PUSTAKA Prosedur dan Strategi. Bandung: Ali Hasan. (2009). Edisi Baru Marketing. Angkasa : Media Pressindo Malhotra, Nareshk. (2005). Marketing Buchari, Alma. (2009). Manajemen Research and Applied Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Orientation. 4th Ed. Prentice Hall Alfabeta, Bandung. Intl., Inc. Cravens, Davids W. and Nigel F. Piercy. Marketing PT Sabda Alam. 2011. (2009). Strategic Marketing. Garut. Singapore: Mc. Graw Hill Pendit, S. Nyoman. (2003). Ilmu Fandy Tjiptono, dkk. 2008. Pemasaran Pariwisata. Jakarta: Pradnya Strategik. Andi. Yogyakarta. Paramita. . 2009. Manajemen Jasa. Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diart. Andi. Yogyakarta. (2009). Pengantar Ilmu Harun Al-Rasyid, “Teknik Penarikan Sampel Pariwisata. Yogyakarta: Andi dan Penyusunan Skala,” Offset.s Bandung: Program Studi Ilmu Porter, Michael E. 2008. Competitive Sosial Bidang Kajian Utama Advantage. Karisma Publishing Sosiologi Antropologi Program Group Tangerang. Pasca Sarjana UNPAD. 1994 Riduwan & Akdon, (2006). Rumus & Data Hermawan Kartajaya. 2010. Brand Dalam Aplikasi Statistika. Operation Bandung. PT Essensi Bandung: Alfabeta, Bandung. Erlangga Group Bandung.

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 503 …….. Pipit Fitriyani, Bagja Waluya

Rivkin, Steven & Trout, Jack. dalam meningkatkan jumlah 2009. Differentiate or Die. kunjungan Erlangga. Jakarta. Akan, Obasi et al. (2006). Critical Tactics Schiffman, L.G and Kanuk, L.L. (2007). for Implementing Porter’s Consumer Behavior 9th edition. Generic Strategis, Journal of Pearson International Edition Business Strategy, Vol. 27, no. 1, Suharsimi Arikunto. (2009). Prosedur 45-49. Penelitian Suatu Pendekatan Yusak Anshori. (2002). Analisis Praktis, Yogyakarta: Bina Keunggulan Bersaing Melalui Aksara. Penerapan Knowledge Sugiyono. (2008).Statistika Untuk management dan Knowledge- Penelitian. Bandung: Alfabeta. Based Strategy di Surabaya Plaza ______, (2009). Metode Penelitian Hotel. Jurnal manajemen Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, perhotelan, Fakultas ekonomi Bandung: CV Alfabeta. universitas Kristen Petra Ulber Silalahi. (2009). Metode Sucherly. (2007). Strategi Pemasaran Penelitian Sosial, PT Refika Dalam Meningkatkan Aditama, Bandung. Keunggulan Bersaing Serta Wahid Sulaiman, (2004), Implikasinya pada Loyalitas Analisis-Analisis Regresi Pelanggan. Jurnal Trikonmika menggunakan SPSS, Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Unpa ANDI. Wheelen, Thomas L & Hunger, David J. 2009. Manajemen Strategis. ANDI. Yogyakarta. Riduan. 2005. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta. Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia : Bogor Website :

Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol. III, No.1, 2013 - 504