Makna Interpersonal Wacana Politik Pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan: Tinjauan Semiotika Sosial

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Makna Interpersonal Wacana Politik Pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan: Tinjauan Semiotika Sosial 1 MAKNA INTERPERSONAL WACANA POLITIK PADA PEMILIHAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN: TINJAUAN SEMIOTIKA SOSIAL (Interpersonal Meaning of Political Discourse in South Sulawesi Governor Election: Social Semiotics Perspectives) St. Ramlah dan Gusnawaty Program PascasarjanaJurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Jalan Perintis KemerdekaanKm. 10 Makassar, 90245 Ponsel: 08219679967 Pos-el: [email protected] ; [email protected] Abstrak Wacana politik merupakan deretan kata yang merepresentasikan pesan. Makna yang terkandung di dalamnya dapat berperan sebagai ‘pisau’ penerjemah dan dapat pula merepresentasikan hubungan antarpartisipan pelibat wacana. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tanda-tanda dan makna interpersonal dalam wacana politik pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan periode 2013-2018 di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang digambarkan secara deskriptif. Data wacana politik bersumber dari 13 baliho dan 2 spanduk dari dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur yaitu, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Pengambilan data menggunakan teknik dokumentasi. Data diidentifikasi, diklasifikasi berdasarkan tanda-tanda verbal dan tanda non-verbal, kemudian diinterpretasi makna interpersonalnya meliputi: afek, status dan kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana politik pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan menunjukkan adanya tanda-tanda verbal dan non- verbal . Secara umum tanda-tanda yang termuat adalah, kesetiaan pendukung, kedekatan dengan masyarakat, dukungan kepala daerah, kebanggaan, bersama PDK, sayang lahir batin, prestasi, 2 pilihan tepat, ajakan menuju perubahan, merangkul masyarakat secara umum, pilihan orang pintar, kepatuhan adat, kedekatan dengan pedagang dan dukungan KBPPP. Makna interpersonalnya menunjukkan adanya afek, status dan kontak. Afek positif dan negative, hubungan status sosial yang hierarkies dan non-hierarkis dan kontak menunjukkan tingkat keterbacaan teks yang lebih mudah dipahami setelah memaknai tanda- tandanya. Kata kunci :makna interpersonal, wacana politik, semiotika 1 2 Abstract Political discourse is a row of words that represent the message. Meaning contained in it acts as translation tools and can present the relationship of the participant in the discourse. This research is aimed to describe symbols and interpersonal meaning of political discourse in south Sulawesi Governor Election for the period of 2013-2018 in Makassar city, Gowa and Enrekang Regencies. This was qualitative research explained qualitatively. The political discourse data came from 13 billboards and two banners of the two pairs of governor and vise governors candidates, they are Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang and Ilham Syrajuddin-Aziz Qahar Mudzakkar. The data were classified and identified based on verbal and non verbal symbols, then they were interpreted with interpersonal meanings including assessment, status, and contact. The results indicated that there are political discourse verbal and non verbal symbols in South Sulawesi Governor election. Generally, symbols of political discourse in south Sulawesi Governors election were supporters` loyalty, propinquity to the public, regency head supports, pride, togetherness with PDK, loving overtly and covertly, achievement, two is the right choice, invitation to the changes, embrace public generally, the choice of smart people, cultural compliance, closeness to the retailers and KBPPP`s supports. The interpersonal meaning showed effects, status, and contacts. Positive and negative effects, hierarchy and non-hierarchy social status relationship, and contacts sowed the levels of text which are much easier to comprehend after giving meaning to the symbols. Keywords: interpersonal meaning, political discourse, semiotics PENDAHULUAN Bahasa sebagai medium dalam memaknai sesuatu sangat efektif untuk menciptakan pengaruh besar dalam percaturan kekuasaan. Bahasa dapat mengubah opini publik terhadap suatu masalah. Kekuatan bahasa mampu mendongkrak popularitas dan mengubah image seseorang. Tim kreatif para kandidat pada pesta demokrasi berusaha menampilkan dan menciptakan pilihan- pilihan kata yang dianggap menarik, tampil beda dan mengandung makna-makna tertentu. Masing-masing kandidat berusaha menampilkan image dan beradu performance dalam realitas verbalisasi citra dirinya melalui wacana politik. Wacana politik merupakan deretan kata yang terbangun sebagai representasi dalam penyampaian pesan. Makna dalam wacana politik sangat penting karena dianggap sebagai ‘pisau’ penerjemah pikiran dan visi-misi para 2 3 kandidat. Paduan gambar, kombinasi warna dan pemilihan kata, frasa, jenis huruf, sudut pandang, dan tanda-tanda lainnya menambah ‘megah’ atribut kandidat. Pilihan bahasa pun sangat beragam, mulai dari bahasa daerah, bahasa nasional hingga penyisipan bahasa internasional juga terdapat dalam wacana politik. Pemilihan ‘kosong satu’ pada tataran propinsi, kotamadya, kabupaten menjelma jadi pertarungan wacana politik yang beradu dalam kualitas makna dan kuantitas. Wacana politik dapat menunjukkan hubungan interpersonal antarpartisipan. Metafungsi interpersonal ini berhubungan dengan realisasi hubungan atau interaksi antarpartisipan dalam wacana. Wacana tersebut tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Hubungan interpersonal yang baik menunjukkan keterbukaan orang untuk mengungkapkan diri sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Terkait dengan wacana politik, semiotika sosial sebagai pendekatan yang memberi tekanan pada konteks sosial. Konteks sosial yang dimaksud adalah fungsi sosial yang menentukan bentuk bahasa, hubungan antara bahasa dengan struktur sosial, dengan memandang struktur sosial sebagai satu segi dari sistem sosial. Sehubungan dengan hal itu, Halliday menilai bahwa di balik sebuah wacana sesungguhnya terdiri dari makna-makna dan memuat tiga komponen penting yaitu; medan wacana ( field of discourse ), pelibat wacana ( tenor of discourse ) dan sarana wacana (mode of discourse ). Menjelang pemilihan gubernur Sulawesi-Selatan periode 2013-2018, para kandidat menyosialisasikan diri melalui media kampanye berupa baliho dan spanduk. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui tanda-tanda apa saja yang ada pada wacana politik pada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan. (2) mengetahui makna interpersonal dalam wacana politik pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan. KERANGKA TEORI Penelitian ini mengacu pada pelibat wacana (tenor of discourse ), merujuk pada partisipan atau orang-orang yang terlibat dalam teks. Santoso (2001:52) 3 4 menjelaskan bahwa dalam pelibat wacana menguak bagaimana sifat-sifat partisipan, status serta peran sosial dan peran bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan hubungan peran sosial di dalamnya. Pelibat ini juga mempunyai 3 sub-bagian, yaitu: afek, status, kontak. Afek merupakan penilaian (assesment , evaluation dan judgement ) antarpartisipan di dalam teks. Afek dalam teks menunjukkan bentuk penilaian dan pilihan sikap yang terjadi antar partisipan. Penilaian ini dikategorikan menjadi 2, yaitu : penilaian positif dan negatif (Santoso,2003:51). Penilaian positif jika partisipannya saling mendukung, menghargai dan menyanjung partisipan lainnya dalam teks. Penilaian negatif jika partisipan saling menyerang, mengkritik, mengejek, mencela atau tidak menyetujui pendapat partisipan yang lain. Status membahas status sosial atau hubungan peran partisipan baik hubungan hierarkie maupun non-hierarki. Kontak mengevaluasi tingkat keterbacaan bahasa yang digunakan dalam teks. Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik permasalahan ini salah satunya, Masdiana, Makna Simbolik dalam Baliho Bakal calon Walikota Makassar tahun 2008:Analisis Semiotika (2008). Penelitian ini mendeskripsikan makna dari simbol simbol yang terdapat dalam baliho. Pada baliho Ilham Arief Sirajuddin ditampilkan ikon-ikon kemegahan kota Makassar dan pada baliho Idris Manggabarani menampilkan ikon-ikon dari profesi masyarakat kota Makassar yang beragam sedangkan pada baliho Adil Patu menonjolkan simbol-simbol kemakmuran. Pada dasarnya penelitian Masdiana, menitikberatkan pada makna- makna simbol yang terlepas dari konteks di luar baliho. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar, kabupaten Enrekang dan kabupaten Gowa, selama lima bulan terhitung dari bulan Mei 2012 hingga September 2012 dengan rincian satu bulan persiapan, dua bulan pengambilan data dan dua bulan analisis data serta penyusunan hasil penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh dari baliho dan spanduk media kampanye pemilihan periode 2013-2018, yang terdiri atas data media kampanye 4 5 dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan, yaitu : Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (8 baliho dan 1 spanduk) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (5 baliho dan 1 spanduk). Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui dokumentasi. Setelah data berupa wacana politik baliho dan spanduk terkumpul, data tersebut dikelompokkan berdasarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Setelah itu, diidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam data baliho dan spanduk baik tanda verbal maupun tanda non-verbal, kemudian diakhiri dengan interpretasi makna interpersonalnya meliputi afek, status dan kontaknya dipaparkan secara deskripsi. PEMBAHASAN Berikut ini paparan singkat tentang tanda-tanda
Recommended publications
  • The Toraja As an Ethnic Group and Indonesian Democratization Since the Reform Era
    The Toraja as an Ethnic Group and Indonesian Democratization Since the Reform Era Inaugural-Dissertation Zur Erlangung der Doktorwürde der Philosophischen Fakultät der Rheinischen Friedrich-Wilhelms-Universität zu Bonn vorgelegt von Sukri Sukri aus Makassar, Indonesia Bonn, 2018 Gedruckt mit der Genehmigung der Philosophischen Fakultät der Rheinischen Friedrich- Wilhelms-Universität Bonn Zusammensetzung der Prüfungskommission: Herr Prof. Dr. Stephan Conermann, Institut für Orient-und Asienwissenschaften (Vorsitzende) Herr Prof. Dr. Christoph Antweiler, Institut für Orient-und Asienwissenschaften (Betreuer und Gutachter) Herr Prof. Dr. Wolfram Schaffar, Universität Wien (Gutachter) Frau Prof. Dr. Karoline Noack, Institut für Archäologie und Kulturanthropoligie (weiteres prüfungsberechtigtes Mitglied) Tag der mündlichen Prüfung: 06. Februar 2016 ii Abstrakt Als das autoritäre Suharto-Regime 1998 fiel, trat Indoensien in eine Periode des Übergangs zur Demokratie ein, die unter dem Namen „era reformasi“ (Reform-Ära) bekannt ist. Für lokale Gemeinschaften bot sich dabei die für sie wichtige Möglichkeit, mehr Mitspracherechte in verschiedenen politischen Feldern zu fordern. Als Antwort auf diese Forderungen und als Teil der Bemühungen zu zeigen, dass Demokratie vor Ort implementiert wird, verabschiedete die Regierung eine Reihe von Gesetzen zur Dezentralisierung und regionaler Autonomie sowie Gesetze zu einem veränderten System der Wahlen der Regierungsoberhäupter auf lokaler und regionaler Ebene (Gouverneur, Landrat, Bürgermeister). Durch diese Maßnahmen hat die lokale Bevölkerung wichtige Rechte erhalten um die regionalen und lokalen Regierungsoberhäupter gemäß der formal demokratischen Verhältnisse zu wählen, aber andererseits beruht das Wahlverhalten der lokalen Bevölkerung auf verschiedenen lokalen Normen. Der Prozess der Wahlen als eine demokratische Arena fordert das demokratische Muster des Staates heraus indem die lokale Bevölkerung darauf in ihren eigenen Kontext reagiert.
    [Show full text]
  • The Role of Strategic Alliances Between Ngos and the Local Media in Making Health Services Responsive to the Poor in Makassar Ci
    The Role of Strategic Alliances between NGOs and the Local Media in making Health Services responsive to the Poor in Makassar City, South Sulawesi Province, Indonesia International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) Darmawan Triwibowo* *This paper was prepared by Darmawan Triwibowo, and was a part of International IDEA’s Democracy and Development programme work in 2011. This document was selected as a contribution to stimulate debate on and increase knowledge about the impact of democratic accountability on services. © International Institute for Democracy and Electoral Assistance 2012 The International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) publications are independent of specific national or political interest. Views expressed in this publication do not necessarily represent the views of International IDEA, its Board or its Council members. 2 Contents 1. Background ....................................................................................... 4 2. The role of the mass media in promoting accountability .............. 4 3. Makassar: A strategic alliance between NGOs and the local media ......................................................................................... 6 4. Key factors influencing effective accountability mechanisms .... 12 5. Conclusions ..................................................................................... 22 3 1. Background Decentralization has become one of the key features of Indonesia’s democratization process since 1999.
    [Show full text]
  • Kepemimipinan Politik Danny Pomanto Di Kota Makassar Skripsi Program Studi Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerin
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Hasanuddin University Repository KEPEMIMIPINAN POLITIK DANNY POMANTO DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ilmu Politik pada Departemen Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Disusun oleh: Olan Nur Rakhmat Johansyah E111 12 251 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK DAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 KATA PENGANTAR Segala puji serta dengan penuh rasa syukur yang dalam, penulis memanjatkan doa yang tiada henti-hentinya kepada Allah SWT, pencipta langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, pemilik kesempurnaan, meliputi segala ilmu pengetahuan serta kuasa yang tiada batas kepada penulis, serta sholawat dan salam selalu senantiasa tercurahkan dari hati yang paling dalam kepada Nabiullah Muhammad SAW sebagai pembawa cahaya serta petunjuk kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa bimbingan, arahan serta dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak sulit rasanya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, melalui penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada berbagai pihak yang telah mengarahkan dan memberikan semangat kepada penulis, antara lain kepada: 1. Buat kedua orang tua penulis, sebagai penyemangat hidup di dunia ini, yang sangat penulis cintai dan sayangi, Ayah Johansyah Mansyur dan Ibu Indar Arifin yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang, cinta dan pengorbanan keringat dan air mata. Untaian doa serta pengharapan tiada henti, yang hingga kapan dan dimanapun penulis tidak akan iv bisa membalasnya.
    [Show full text]
  • Etnisitas, Primordialisme, Dan Jejaring Politik Di Sulawesi Selatan (Studi Pilkada Di Sulawesi Selatan Th 2007-2008)
    ETNISITAS, PRIMORDIALISME, DAN JEJARING POLITIK DI SULAWESI SELATAN (STUDI PILKADA DI SULAWESI SELATAN TH 2007-2008) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Politik Pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Oleh: SUGIPRAWATY D4B 007 008 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU POLITIK PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri dengan arahan tim pembimbing, dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar magíster, baik di Universitas Diponegoro maupun di perguruan tinggi lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini. Semarang, 2009 Yang membuat pernyataan, SUGIPRAWATY NIM. D4B 007 008 LEMBAR PERSETUJUAN ETNISITAS, PRIMORDIALISME, DAN JEJARING POLITIK DI SULAWESI SELATAN (STUDI PILKADA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2007-2008) Oleh: Sugiprawaty NIM. D4B 007 008 TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Magister Sains Program Magister Ilmu Politik Semarang, 12 Juni 2009 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Purwoko, MS Drs. Priyatno Harsasto, MA NIP. 131 124 441 NIP. 131 681 415 Motto “Usaha saja belumlah cukup mengantar ke pantai tujuan, karena badai kehidupan sering kali melanda. Namun tatkala biduk dikemudikan dengan ketekunan, dilayarkan dengan semangat, maka angin rahmat pun bertiup dari buritan. Tercapainya tujuan dimulai dari langkah pertama dan tak kan terjangkau jika tak tahu arah tujuan“ “Resopa Temmangingi, matinulu, Namalomo Naletei Pammase Dewata Sewwa-E” (Rahmat Tuhan hanya bisa diraih dengan kerja keras dan keuletan) PENGESAHAN TESIS Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis berjudul: ETNISITAS, PRIMORDIALISME, DAN JEJARING POLITIK DI SULAWESI SELATAN ( STUDI PILKADA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2007-2008) Yang disusun oleh Sugiprawaty, NIM.
    [Show full text]
  • 45173-EN-Fighting-Corruption-From-Aceh-To-Papua-10-Stories-On-Corruption-Eradication-In-I.Pdf
    Introduction Fighting Corruption From Aceh To Papua 10 Stories on Corruption Eradication in Indonesia i Fighting Corruption: From Aceh To Papua Fighting Corruption: From Aceh to Papua 10 Stories on Combating Corruption in Indonesia Copyright © Partnership for Governance Reform in Indonesia First Edition issued By the Partnership for Governance Reform in Indonesia, April 2006 Jl. MH Thamrin Kav.9 Jakarta 10350, Indonesia Telp. [61 21] 3902566, 3902626 Fax [62 21] 2302933, 2303924 www.kemitraan.or.id Editor of English version: Sofie Arjon Schuette Editor of Indonesian version: Dadang Trisasongko, Veven Sp. Wardhana, Sofie Arjon Schuette Assistant Editor: Inda Loekman Translation: James Boyd Illustration & cover design: Muhammad Syaifuddin (Ifoed) Printing Company: PT Penebar Swadaya ISBN: 979-99791-7-X ii Introduction Table of Contents 1. Foreword (H.S. Dillon, Executive Director, Partnership for Governance Reform in Indonesia) ............................... v 2. Introduction (Bambang Widjojanto, 3artnership for Governance Reform in Indonesia) ....................................... vii 3. Uncovering Corruption in Aceh (ANhiruddin 0ahMuddin,GeRA.) ........................................ 2 4. Anticorruption Snowball in South Sulawesi (Elyas Joseph, LBHP2i) .......................................................... 36 5. Something Rotten in the KPU (Arif Nur Alam, Fitra) ............................................................ 68 6. Interfaith Coalition Against Corruption (Isnaini Muallidin, LP3 UMY) ............................................
    [Show full text]
  • Harmin Hatta P1400211010
    TESIS PENGARUH FAKTOR ISU “PUTRA DAERAH” DAN ASPEK ORGANISASI DALAM KOMUNIKASI KAMPANYE PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DI KABUPATEN ENREKANG The Influence of the Factor of “Local Son ” Issue and Organizational Aspects In Campaign Communication Of Governor and Vice Governor Election of South Sulawesi Province in 2013 in Enrekang Regency HARMIN HATTA P1400211010 PROGRAM PASCASARJANA KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 PENGARUH FAKTOR ISU “PUTRA DAERAH” DAN ASPEK ORGANISASI DALAM KOMUNIKASI KAMPANYE PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DI KABUPATEN ENREKANG Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun dan diajukan oleh HARMIN HATTA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 ii HALAMAN PENGESAHAN Judul :Pengaruh Faktor Isu “Putra Daerah” Dan Aspek Organisasi Dalam Komunikasi Kampanye Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Di Kabupaten Enrekang Nama : Harmin Hatta N.P.M. : P1400211010 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Studi Media dan Dinamika Politik Makassar, Desember 2013 Menyetujui Komisi Penasehat Ketua Anggota Prof. Dr. H. M. Tahir Kasnawi, SU Dr. H. M. Iqbal Sultan, M.Si NIP. 19480915 197803 1 001 NIP. 19631210 199103 1 002 Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc. NIP. 19520412 197603 1 017 iii KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PROGRAM PASCASARJANA Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Telp. (0411) 585034, 585036 Fax. (0411) 585868 Makassar 90245 http://pasca.unhas.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Harmin Hatta NomorPokok :P1400211010 Program Studi : Ilmu Komunikasi Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
    [Show full text]
  • I Lampiran 1 TOPIK DAN PEMBICARA MATRIKS OBROLAN WARUNG KOPI PHOENAM PERIODE 2003 – 2007
    Lampiran 1 TOPIK DAN PEMBICARA MATRIKS OBROLAN WARUNG KOPI PHOENAM PERIODE 2003 – 2007 N Hari/ Topik Pembicara o Tanggal 1 Rabu, KPUD dan Politik, No - Tajuddin Rahman, S.H (Pengacara) 28 Mei wowan No Cry - Husaimah Husain (LBH) 2003 - Dra. Ursia Santi (Anggota Dewan) 2 Rabu, Try Out Masuk - Ilham Arif Sirajuddin (Ketua Golkar Makassar) 25 Juni UMPTN oleh Parpol: - Drs. Hidayat Nahwi Rasul (Pengamat 2003 Virus atau Pendidikan Komunikasi Politik) Politik? - Prof. Dr. Ir. Mappadjantji Amien (Pembantu Rektor IV Unhas) 3 Rabu, Pemerintah dan - Syahrul Yasin Limpo, S.H. (Wakil Gubernur 9 Juli Penyiaran Lokal SulSel), 2003 - Drs. Azwar Hasan (Pengamat Komunikasi), - Husain Abdullah (Reporter RCTI/IJTV) 4 Rabu, Anak Indonesia dan - Prof. Mansyur Ramli (Ketua Lembaga 23 Juli Tantangannya Perlindungan Anak Sulsel), 2003 - Dewan Anak Kota Makassar, - Dwia Aristina Kalla (Pemerhati Anak). 5 Rabu, DPD Dan Partai Politik - DR. Nursadiq ( Pemerhati Politik ), 6 Agustus - Notrida M (Calon Anggota DPD) 2003 - Ridwan Jhony Silamma (Anggota KPU Sulsel), - DR.Aswanto,S.H. (Ketua Panwaslu Sulsel). 6 Rabu, Pemilihan Walikota - Pahir Halim (Anggota KPU Makassar), 20 Makassar dalam Dilema - Nasran Mone (Anggota DPRD Makassar), Agustus - DR. Aminuddin Ilmar (Pengamat Hukum Tata 2003 Negara Unhas). 7 Rabu, Makassar Semrawut- - Dedy T Tickson (Akademisi Unhas), 10 Makassar di Tata - Mahendra ( PT. GMTD Tbk ), September - Ir. Burhanuddin Odja (Komisi D DPRD 2003 Makassar) - HB. Amiruddin Maula (Walikota Makassar ) Andi Faisal. Ruang publik ..., FIB UI., 2008. i 8 Rabu, Belajar dari Selayar - Abraham Samad, S.H. (Koordinator ACC Sulsel), 23 - Alex Sato Bya, S.H. (Kajati SulSel), September - Yusuf Gunco, S.H. (Pengacara), 2003 - Syamsuddin Alimsyah (Koordinator Kopel Sulsel) 9 Rabu, KPU SulSel dalam - Ridwan Jhony Silamma (Anggota KPU Sulsel), 08 Cobaan dan Godaan - Ir.
    [Show full text]
  • The Political Campaign Industry and the Emergence of Social Media in Post-Authoritarian Indonesian Electoral Politics
    The Political Campaign Industry and the Emergence of Social Media in Post-authoritarian Indonesian Electoral Politics Muninggar Sri Saraswati, B.A. (Universitas Gadjah Mada) M.A. (Universität Hamburg) This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy at Murdoch University 2016 ii I declare that this thesis is my own account of my research and contains as its main content work that has not previously been submitted for a degree at any tertiary education institution. Muninggar Sri Saraswati iii EXPLANATORY NOTES Indonesians may use a single name (for example, Suharto) or multiple names (for example, Megawati Sukarnoputri or Siti Muhyina Muin). In this dissertation the individuals with multiple names are referred to by that part of their names, which are generally known in Indonesia. For example, Prabowo Subianto is shortened to Prabowo while Susilo Bambang Yudhoyono is shortened to Yudhoyono. In addition, following Indonesian practice, this thesis uses some nickname for individuals commonly known by such to the public, for example, Jokowi for Joko Widodo, Foke for Fauzi Bowo and Ahok for Basuki Tjahaja Purnama. This dissertation uses the post-1972 Indonesian spelling system (for example, ‘Sukarno’ instead of ‘Soekarno’). Unless otherwise noted, all quoted translations from Indonesian to English were undertaken by the author. iv ACKNOWLEDGEMENT Doing a PhD is not easy to most students. But for Indonesian women with little children working on a PhD project in a foreign country, its complexity is multiplied. By any mean, it is no exaggeration. Nonetheless, this is an investment that worth every single effort that had been made in the process.
    [Show full text]
  • Analisis Pengelolaan Lorong Garden (Longgar) Dikota Makassar
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Hasanuddin University Repository ANALISIS PENGELOLAAN LORONG GARDEN (LONGGAR) DIKOTA MAKASSAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Oleh DEWI SARTIKA S. E12113502 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 i ii iii KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbilalamin puji syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dzat pemilik alam semesta serta segala kehidupan dan kematian didalamnya. Pantaslah kita untuk senantiasa memuja dan memuji kebesaran serta keagungan-Nya. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Ilahi ditiap aktivitas keseharian kita. Allahumma Shalli Alasayyidina Muhammad Waala Alihi Wasahbihi Wasallim, shalawat dan salam teriring kehadirat Rasulullah SAW. Pemimpin terbaik yang menginsipirasi peradaban manusia, sosok revolusioner sejati yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah ke kehidupan yang bernafaskan Islami dan penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga beliau, para sahabat dan pengikutnya senantiasa mendapat tempat istimewa disisi Allah SWT. Amin. Rasa syukur yang mendalam penulis sampaikan atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Maros” sebagai salah satu syarat penyelesaian studi guna memperoleh gelar sarjana (S1) pada jurusan Ilmu Politik Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
    [Show full text]