MINAT MASYARAKAT MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) DI KECAMATAN SEMIDANG GUMAY KABUPATEN KAUR

Dasman Yanuri Pogram Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Email: [email protected]

Abstract: The background of this research on the public interest and the factor less or high interest of Reviews their parents send children to school (SMP) and MTs (MTs) in District Semidang Gumay Kaur . The problems of this study are 1. What are the reasons parents send Reviews their children to MTs? 2. What are the reasons parents send Reviews their children to school (SMP), 3. Do We Become less a factor or high interest of parents to Reviews their children send school at junior schools and junior high schools in the District Semidang Gumay Kaur Regency? this study used qualitative research methods, the data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The usefulness of this study is to describe the public interest to send Reviews their children to junior high and into Islamic. Reviews These results indicate that, reasons parents send Reviews their children to madrassas tsanawiyah Because madrassas are educational apply between religious knowledge and general science are balanced, close to the tourist Attractions are within easy reach, went along with his brother who had entered into the madrassa tsanawiyah, and Reviews their destination that parents of children Become smart kid coveted by parents. Sekoah madrassa student tsanawiyah lower interest, this is evidenced by the number of students is less. The reason parents send Reviews their children to school (SMP) for the school environment closer to home, his own interests. Reviews their interest to parents of children to be a smart kid and useful for religious homeland. Motivate students to school at Junior High School (SMP) is higher, it can be seen from the number of students more. Factors less or high interest of parents and children to school or madrassa tsanawiyah Junior High School (SMP) Came from within the students Themselves and the factors encouragement from parents. Keywords: Interest Parent, Sending Madrasah School

Abstrak: Latar belakang penelitian ini tentang minat masyarakat dan faktor kurang atau tingginya minat orang tua menyekolahkan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Semidang Gumay Kabupaten Kaur. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1. Apa alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke Madrasah Tsanawiyah? 2. Apa alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3. Apasaja yang menjadi faktor kurang atau tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya sekolah pada sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Semidang Gumay Kabupaten Kaur? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegunaan penelitian ini untuk mendiskripsikan minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama dan ke Madrasah Tsanawiyah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke madrasah tsanawiyah karena madrasah merupakan pendidikan yang menerapkan antara ilmu agama dan ilmu umum yang seimbang, dekat dengan tempat tinggal yang mudah dijangkau, ikut-ikutan dengan saudaranya yang telah masuk ke madrasah tsanawiyah, dan tujuan orang tua agar anak-anak mereka menjadi anak yang pintar yang didambakan oleh orang tua. Minat siswa sekoah ke madrasah tsanawiyah lebih rendah, hal ini dibuktikan dengan jumlah siswanya yang lebih sedikit. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena lingkungan sekolah dekat dari rumah, minat anaknya sendiri. Tujuan orang tua agar anaknya menjadi anak yang pintar dan berguna bagi agama nusa dan bangsa. Minat siswa untuk sekolah pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswanya yang lebih banyak. Faktor kurang atau tingginya minat orang tua dan anak untuk sekolah ke madrasah tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama (SMP) datang dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dorongan dari orang tua. Kata kunci: Minat Orang Tua, Menyekolahkan Madrasah, Sekolah

Pendahuluan Pertama, Pendidikan di Madrasah selama ini Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang seakan-akan tersisih dari mainstream pendidikan berciri khas Islam banyak menarik perhatian ber- nasional, sekalipun perkenaan dengan pendidikan kenaan dengan cita-cita pendidikan nasional. anak bangsa. Kedua, Madrasah sebagai pendatang Keberadaan Madrasah menjadi sangat menonjol baru dalam system pendidian nasional relatif oleh karena:1 menghadapi berbagai kendala dalam hal mutu, manajemen, dan kurikulumnya. Namun demikian Madrasah masih mempunyai banyak potensi atau 1 Agus Sholeh dkk. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta, Kencana, nilai-nilai positif yang dapat dikembangkan. 2005) h.223

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 151 Dasman Yanuri

Keberadaan madrasah semestinya tidak terlepas konsumtif dan hedonistik. dari pandangan positif masyarakat tentang lembaga Krisis nilai yang menyentuh kehidupan masya- pendidikan Islam tersebut dan peran-peran yang rakat menyangkut nilai suatu perbuatan baik dan ditampilkannya. Selama ini yang dijadikan acuan buruk, bermoral amoral, sosial asosial. Perilaku adalah bahwa lembaga pendidikan yang berbasis yang diukur atas etika pribadi dan sosial. Sikap-sikap ajaran agama Islam seperti Madrasah, dapat di- penilaian tersebut mengalami perubahan ke arah pahami oleh masyarakat sebagai tempat yang sebaliknya yaitu mentoleransi, permisif bersikap paling efektif untuk menciptakan kehidupan islami netral terhadap perilaku yang semula dinilai buruk peserta didik (siswa), dibanding dengan sekolah- tak sopan dan sebagainya. Krisis moral tersebut sekolah umum. pada dasarnya berpangkal dari perubahan pola Pandangan di atas memang ada benarnya, pikir manusia yang cenderung ke arah rasionalisme setidaknya bila dilihat dari: dibanding dogmatisme. Masyarakat semakin 1. Kurikulum madrasah, sebagai lembaga pen- mengalami pergeseran nilai-nilai kehidupan yang didikan yang berciri khas agama muatan semula menjadi pondasi bagi keberlangsungan kurikulum madrasah dibagi ke dalam beberapa kehidupan bermasyrakat. Sementara lembaga pen- sub mata pelajaran, yaitu: al-qur’an, hadits, didikan yang diharapkan mampu menjawab krisis aqidah akhlak, fiqih, sejarah islam dan bahasa tersebut semakin terjebak dalam orientasi pragmatis. arab, sehingga porsi pendidikan agama lebih Berdasarkan observasi penulis yang terjadi banyak. Sementara pada pendidikan selain di masyarakat di Kecamatan Semidang Gumay madrasah, mata pelajaran agama Islam digabung Kabupaten Kaur banyak dari mereka kurang menjadi satu dan porsinya dua jam per-minggu.2 tertarik menyekolahkan anaknya ke Madrasah 2. Suasana keagamaannya, yang berupa suasana Tsanawiyah, bisa dilihat dari jumlah siswa kehidupan madrasah yang agamis/religius, ada- Madrasah Tsanawiyah tahun ajaran 2015/2016 nya sarana ibadah, penggunaan metode pen- yang hanya berjumlah 67 orang siswa/i. Sedang- dekatan yang agamis dalam penyajian bahan kan jumlah siswa/i SMP Negeri 13 Kaur tahun pelajaran bagi setiap mata pelajaran yang di- ajaran 2015/2016 berjumlah 115 orang, hal ini mungkinkan. menunjukan bahwa minat masyarakat lebih banyak 3. Kualifikasi guru yang harus beragama Islam menyekolahkan anaknya ke sekolah umum atau dan berakhlak mulia, disamping memenuhi Sekolah Menengah Pertama (SMP). kualifikasi sebagai tenaga pengajar berdasar Dari tahun ketahun Madrasah Tsanawiyah Negeri ketentuan yang berlaku. mentiring semakin kurang mendapat tempat di Masyarakat seharusnya memandang madrasah hati masyarakat, sebaliknya, sekolah umum seperti dari sudut pandang fungsi pedagogisnya, yaitu me- Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang letak nyiapkan peserta didik agar mempunyai dua kom- atau jaraknya lebih jauh dari Madrasah Tsanawiyah petensi sekaligus, iman dan takwa (imtak), dan ilmu Negeri Mentiring semakin baik. Masyarakat banyak pengetahuan dan teknologi (iptek). Suasana religius menyekolahkan anaknya pada sekolah-sekolah yang memungkinkan dapat tercipta di madrasah umum seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP). daripada di sekolah umum, juga merupakan salah Mungkin mereka menganggap madrasah sudah satu poin tersendiri mengapa masyarakat harus ber- tidak mampu menjaga dan memelihara tradisi- pandangan positif terhadap madrasah. tradisi keagamaan Islam, seperti pembiasaan untuk Saat ini fenomena kehidupan di masyarakat mengerjakan dan mengamalkan syariat agama Islam telah mengalami pergeseran nilai-nilai sosial sejak dini. Misalnya, anak-anak sejak kecil dibiasakan keagamaan. Kehidupan beragama dalam dimensi untuk mengerjakan shalat dan ibadah lainya. vertikal dengan-Nya semakin mengalami kekeringan Bagi sebagian masyarakat di Kecamatan Semidang spiritual. Sementara nilai-nilai horisontal yang ber- Gumay beranggapan bahwa Madrasah Tsanawiyah hubungan dengan sesama manusia juga terdapat Negeri Mentiring sudah menjadi lembaga pendidikan pergeseran dari sikap kegotongroyongan, tolong kelas dua, baik dari segi kualitas akademik, maupun menolong, kasih sayang terhadap sesama dan sarana dan prasarana. Padahal tidak semua anggapan sebagainya kepada sikap individualistik, materialistik, tersebut benar, terbukti bahwa dari segi sarana prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri Mentiring 2 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta, tidak kalah dibandingkan dengan sekolah umum Pustaka Pelajar, cet II 2004),

152 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 Minat Masyarakat Menyekolahkan Anaknya atau Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apalagi saat dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif ini Madrasah Tsanawiyah Negeri Mentiring sudah adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan cukup maju dengan segala fasilitasnya sesuai dengan sosial yang secara fundamental tergantung pada kebutuhan dan perkembangan zaman, sehingga pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri lulusannya dapat bersaing dengan kualitas yang dan perkembangan dengan orang tersebut dalam memadai. bahasanya dan dalam peristilahannya4. Kurangnya minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke madrasah menunjukan bahwa minat Landasan Teori masyarakat terhadap peran madrasah masih 1. Konsep Tentang Minat kurang baik, Madrasah masih dikesankan oleh se- Eksistensi minat yang terdapat pada diri sese- bagian masyarakat sebagai pendidikan yang tidak orang dipengaruhi oleh banyak faktor5. Minat yang maju, bahkan dirasakan masih tersisih dari sistem dimiliki seseorang akan mengalaimi perkembangan. pendidikan nasional. Perkembangan minat sangat beriringan (paralel) dengan beberapa faktor yang memungkinkan ke- Rumusan Masalah ragaman tingkat minat terhadap suatu obyek minat. Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, Faktor-faktor tersebut meliputi perkembangan fisik, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai perkembangan mental, kesempatan untuk belajar berikut: dan lingkungan. Selain faktor biologis, lingkungan dan variasi budaya, faktor masa (dekade) dan 1. Apa alasan orang tua menyekolahkan anaknya perubahan teknologi juga memiliki peran dalam ke Madrasah Tsanawiyah? perkembangan minat seseorang. Sebuah dasar 2. Apa alasan orang tua menyekolahkan anaknya untuk pembelajaran dimasa yang akan datang. ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jika dikaitkan dengan motivasi dalam belajar, 3. Apasaja yang menjadi faktor kurang atau tinggi- maka minat tidak dapat dilepaskan dari motivasi nya minat orang tua untuk menyekolahkan berprestasi. Motivasi berawal dari adanya kebutuhan anaknya sekolah pada sekolah Madrasah manusia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama di Maslow dalam bukunya yang berjudul Motivation Kecamatan Semidang Gumay Kabupaten Kaur? and Personality (1954). Maslow menggolongkan kebutuhan manusia itu pada lima tingkat kebutuhan Tujuan Penelitian (five hierarchy of needs). Kelima tingkat kebutuhan itu Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ialah: dan mendiskripsikan tentang: 1. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis 1. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke (physiological needs) yang paling dasar, paling Madrasah Tsanawiyah kuat, dan paling jelas di antara segala ke- 2. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke butuhan manusia adalah kebutuhan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu 3. Faktor kurang atau tingginya minat orang tua kebutuhan makan-minum, tempat berteduh, untuk menyekolahkan anaknya sekolah pada seks, tidur, dan oksigen. sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah 2. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs); Menengah Pertama di Kecamatan Semidang kebutuhan rasa aman muncul sebagai ke- Gumay Kabupaten Kaur. butuhan yang paling penting kalau kebutuhan psikologis telah terpenuhi. Ini meliputi ke- Metode Penelitian butuhan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan. Metode penelitian dalam penelitian ini ialah metode kualitatif, menurut Bogdan dan Tylor 3. Kebutuhan cinta dan memiliki–dimiliki metodologi kualitatif, sebagai prosedur penelitian (belongingness and love needs). Kebutuhan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata untuk memiliki dan mencintai, muncul ketika tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilakunya yang dapat diamati3. Pendapat lain menurut Kirk PT Remaja Rosdakarya, 1999), h. 3 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif… h. 3 5 Conny Semiawan S. Psikologi Belajar. Yokjakarta: Pustaka Setia. 3 Lexy J. Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif, (Bandung, 1990. h. 130

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 153 Dasman Yanuri

kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi secara terhadap belajar, sebab dengan Minat seseorang akan rutin. Orang butuh dicintai dan pada giliran- melakukan sesuatu yang diminatinya8. nya butuh menyatakan cintanya. Cinta di sini Minat pada hakekatnya merupakan penerimaan berarti rasa sayang dan rasa terikat (to belong) akan sesuatu hubungan antara din sendiri dengan baik dari keluarga sendiri, teman sekerja, sesuatu di luardiri. Semakin kuat atau semakin teman sekelas, dan lain-lainnya, seseorang dekat hubungan tersebut Minat juga semakin besar. ingin agar dirinya disetujui dan diterima. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu dapat 4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs). ditafsirkan melalui pernyataannya yang menunjukkan Kebutuhan penghargaan menjurus pada ke- bahwa ia lebih menyukai sesuatu itu dan pada hal percayaan terhadap diri sendiri dan perasaan lainnya serta dapat pula dimanifestasikan melalui diri berharga. Maslow membagi kebutuhan partisipasinya dalam suatu aktivitas atau kegiatan. penghargaan ini dalam dua jenis: Pertama, Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu penghargaan yang didasarkan atas respek pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih terhadap kemampuan, kemandirian, dan menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat perwujudan kita sendiri. Kedua, penghargaan pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu yang didasarkan atas penilaian orang lain. aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek 5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization tertentu cenderung untuk memberikan perhatian needs). Kebutuhan aktualisasi diri timbul pada yang lebih besar terhadap subyek tersebut9. seseorang jika kebutuhan–kebutuhan lain- Minat merupakan sumber motivasi yang men- nya telah terpenuhi. Kebutuhan aktualisasi dorong seseorang untuk melakukan apa yang ini sebagai hasrat untuk menjadi diri se- mereka inginkan dan mereka bebas memilih”. penuh kemampuannya. Ia mendasarkan teori Bila mereka melihat bahwa sesuatu itu akan me- aktualisasi diri dengan asumsi bahwa setiap nguntungkan, maka mereka menyatakan berminat. manusia memiliki hakikat instrinsik yang baik, Hal ini kemudian mendatangkan kepuasan bagi dan itu memungkinkan untuk mewujudkan pelakunya dan bila kepuasan itu berkurang, maka perkembangan.6 minatpun berkurang10. Dalam al-Quran motivasi banyak dibicarakan, “Setiap minat biasanya akan memuaskan karena motivasi mempunyai peranan penting suatu kebutuhan dalam kehidupan seseorang. dalam belajar. Apabila ada motivasi yang kuat Semakin kuat kebutuhan itu, semakin kuat dan untuk meraih tujuan tertentu dan kondisi yang bertahan pula minat seseorang terhadap suatu hal. pun berkembang, orang akan mencurahkan ke- Selanjutnya semakin sering minat diekspresikan sungguhannya untuk mempelajari metode-metode dalam kegiatan kehidupan seseorang, maka akan yag tepat untuk meraih tujuan tersebut.7 semakin kuatlah minat yang dimiliki seseorang. Minat merupakan suatu landasan yang paling Sebaliknya minat akan terpadamkan apabila tidak meyakinkan demii keberhasilan suatu proses belajar, ada saluran yang mengembangkanya. Demikian jika seorang murid memiliki rasa ingin belajar, ia pula halnya dalam proses pembelajaran, agar akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. memperoleh hasil yang diinginkan harus ada Belajar akan merupakan suatu siksaan dan tidak minat yang berkembang secara wajar. Minat akan memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka daam pembelajaran mengandung unsur kognisi bagi bahan-bahan pelajaran guru yang berhasil (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi membina kesediaan belajar murid-muridnya berarti (kehendak). Unsur kognisi berkaitan dengan pe- telah melakukan hal yang terpenting yang dapat ngetahuan dan informasi. Unsur emosi berkaitan dilakukan demi kepentingan belajar murid-muridnya. dengan adanya partisipasi dan dorongan jiwa Sebab minat bukanlah sesuatu yang ada begitu saja dalam mempertimbangkan langkah-langkah yang melainkan sesuatu yang dapat dipelajari. Minat akan dilakukan sesuai dengan perasaan yang di- merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada miliki. Unsur konasi merupakan kelanjutan dan diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya kedua aspek tersebut, yakni diwujudkan dalam

6 Alek Sobur. Psikologi Umum. Jakarta: Gh.ia , 2003.H. 205 8 Sobur. Psikologi Umum. Jakarta: Gh.ia Indonesia, 2003.H. 217 7 Muhammad Utsman Najati. Psikologi dalam Al-Quran (Terapi 9 Slameto. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1990. h.17 Qurani dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan. Bandung: CV. Pustaka 10 Elizabet, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan: Rentang Kehidupan Setia. 2005. H. 269 Manusia Sepanjang Masa. Jakarta. Gh.ia Indonesia. 1995. h.142

154 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 Minat Masyarakat Menyekolahkan Anaknya bentuk keinginan dan hasrat untuk melakukan “minat belajar merupakan sesuatu aspek psikis atau meninggalkan sesuatu. Dengan deinikian seseorang untuk menyenangi, memperoleh, mem- apabila minat belajar tinggi, maka kegiatan belajar persoalkan, berbuat, menanggapi, menerima atau akan cenderung meningkat, dalam arti siswa akan menolak suatu objek atau aktivitas yang diingin- aktif dan sungguh-sungguh belajar untuk mencapai kan.” Oleh karena itu minat belajar seyogyanya tujuan. Seseorang yang berminat terhadap sebuah dapat dilihat dan perhatian, kemauan, kesenangan, kegiatan, baik permainan maupun pekerjaan, dan keinginan terhadap suatu pelajaran atau akan maka ia akan berusaha lebih keras untuk belajar melakukan kegiatan dalam proses pembelajaran. dibandingkan dengan seseorang yang kurang Minat merupakan suatu kecenderungan yang berminat atau merasa bosan. menunjukkan arah perhatian untuk bertingkah laku Dalam kaitannya dengan hal ini, seorang tertentu pada suatu objek dan menunjukkan adanya ahli berpendapat; ‘jika Ia rnengharapkan belajar perhatian pada objek yang diminati. merupakan kernampuan seseorang sepenuh- nya, rangsangan harus diatur supaya bersesuaian 2. Macam-Macam Minat dengan minatnya”11. Ia merupakan saat yang tepat Munculnya minat yang bermacam-macam secara melakukan proses pembelajaran, yaitu mereka umum dipengaruhi oleh beberapa tujuan yang siap dan berminat akan adanya keuntungan dan berbeda, tetapi perbedaan tujuan tersebut tidak kepuasan pribadi yang dapat diperoleh melalui akan mengaburkan pengertian minat, bahkan akan pengalaman belajar. Dengan demikian minat saling melengkapi. Minat dapat dibagi menjadi dua memiliki hubungan yang erat dengan keaktifan macam yaitu13: seseorang dalam belajar. Jika minat seseorang tinggi 1) Minat Primitif (Biologis) yaitu minat yang timbul untuk belajar, maka ia akan cenderung aktif dalam karena jaringan-jaringan tubuh dan ini berkisar belajar dan akan lebih menguasai materi pelajaran, pada soal makan dan kebebasan aktivitas. apabila dilakukan ujian terhadap kemampuan 2) Minat Kultural (Sosial) yang berasal dan tertentu yang diperolah dan proses pembelajaran, perbuatan belajar yang tarafnya lebih tinggi maka akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. dan merupakan hasil dan pendidikan14. Sebaliknya jika minat rendah, maka hasil belajar Berdasarkan pengertian yang dipaparkan dapat cenderung rendah dan tidak memenuhi tujuan disimpulkan sebagai berikut: “minat belajar siswa pembelajaran. Untuk itu minat belajar perlu terhadap pembelajaran al Qur’an hadits terdiri ditumbuh kembangkan dalam setiap kegiatan dan dua minat, yaitu minat dan dalam diri siswa belajar untuk meningkatkan kemandirian belajar (intrinsik), sebagai minat utama yang menentukan dan prestasi belajar siswa. proses dan basil belajar siswa, dan minat dari luar Minat merupakan salah satu aspek psikis yang (ekstrinsik), yang mendukung perkembangan mendorong seseorang untuk rnencapai tujuan. minat instrinsik. Setiap individu mempunyai kecenderungan dasar 1. Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: untuk berinteraksi dengan suatu objek yang ada a. Aspek Kognitif di lingkungannya. Apabila obyek tersebut dapat Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa memberikan kesenangan dan harapan pada dirinya, yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah maka hal ini akan menimbulkan suatu kesenangan dan masyarakat serta dan berbagai jenis media batin. Oleh karena itu minat sangat berperan dalam massa. pencapaian tujuan seseorang, karena hal ini akan menjadi sebab untuk melakukan aktivitas pada b. Aspek Afektif obyek tertentu dalarn bidangnya masing-masing. Konsep yang membangun aspek kognitif, Menurut pendapat Skiner yang dikutip Slameto12 minat dinyatakan dalam sikap terhadap menyatakan bahwa; “minat sebagai motif yang kegiatan yang ditimbulkan minat. Ber- menyenangkan dan rnenunjukkan arah perhatian kembang dari pengalaman pribadi dari sikap individu pada obyek tertentu”. orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa; berkaitan dengan minat tersebut dan dari

11 Elizabet, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan: Rentang Kehidupan Manusia Sepanjang Masa. Jakarta. Gh.ia Indonesia. 1995. h.142 13 Buchari. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu, 1984. H. 76 12 Slameto. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1990. H..13 14 Slameto. Psikologi Pendidikan... h 16

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 155 Dasman Yanuri

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam meningkatkan produksi. berbagai bentuk media massa terhadap b. Sistem pendukung kegiatan itu. Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pen- a. Aspek Psikomotor dukung yang memadai bagi para pekerja- Berjalan dengan lancar tanpa perlu nya sehingga diperoleh hasil produksi yang pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, kemajuan tetap memungkinkan sehingga perlengkapan pekerjaan yang memadai, keluwesan dan keunggulan meningkat kesempatan promosi, kenaikan pangkat/ meskipun ini semua berjalan lambat.15 kedudukan. 2. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat c. Pribadi pekerja a. Status ekonomi Semangat kerja, pandangan pekerja ter- Apabila status ekonomi membaik, orang hadap pekerjaannya, kebanggaan memakai cenderung memperluas minat mereka untuk atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya. mencakup hal yang semula belum mampu 5. Cara menimbulkan Minat18 mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status Minat dapat ditimbulkan dengan cara: ekonomi mengalami kemunduran karena a. Membangkitkan suatu kebutuhan. tanggung jawab keluarga atau usaha yang b. Menghubungkan dengan pengalaman yang kurang maju, maka orang cenderung untuk lampau. mempersempit minat mereka. b. Pendidikan Pembahasan Semakin tinggi dan semakin formal tingkat Dari hasil penelitian tentang minat orang tua pendidikan yang dimiliki seseorang maka menyekolahkan anaknya ke Madrasah Tsanawiyah semakin besar pula kegiatan yang bersifat dan ke Sekolah Menengah Pertama dan faktor intelek yang dilakukan. Jika ada seseorang yang kurang atau tingginya minat orang tua maka dapat mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia dianalisis bahwa: mencari pelayanan yang lebih kompeten atau a. Minat dan alasan orang tua menyekolahkan lebih aman baginya.16 Kurangnya pengetahuan anaknya ke Madrasah masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas Minat orang tua menyekolahkan anaknya ke pelayanan yang ada sehingga berpengaruh Madrasah masih ada karena alasan mereka pada kondisi kesehatan mereka. madrasah merupakan pendidikan yang menerapkan antara ilmu agama dan ilmu umum c. Pola pengasuhan orang tua yang seimbang, dekat dengan tempat tinggal Orang tua yang mendidik anak-anaknya yang mudah dijangkau, ikut-ikutan dengan dengan penuh kasih, penuh pengertian, saudaranya yang telah masuk ke madrasah, demokratis akan dapat menumbuhkan dan tujuan orang tua agar anak-anak mereka minat pada anak. Sedangkan orang tua yang menjadi anak yang pintar yang didambakan oleh cenderung otoriter dan mentelantarkan orang tua. anak cenderung membuat anak kehilangan b. Minat dan alasan orang tua menyekolahkan minat dalam melakukan sesuatu. anaknya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi minat Dari beberapa hasil penelitian di atas me- seseorang17 nunjukkan bahwa minat orang tua me- a. Kondisi pekerjaan nyekolahkan anaknya ke sekolah umum seperti Tempat kerja yang memiliki suasana yang Seklah Menengah Pertama menjadi alasan bagi menyenangkan dengan didukung oleh kerja orang tua karena lingkungan sekolah dekat dari sama yang profesional, saling bantu dapat rumah dan minat anaknya sendiri. Upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk mendorong 15 Elizabeth, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan: Rentang Kehidupan Manusia Sepanjang Masa (Jakarta: Gh.ia Indonesia, anaknya supaya mau melanjutkan ke sekolah 1995), h. 112 umum dan madrasah masih tergantung dengan 16 Notoatmojo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta. UGM Pers. 1997. h. 18 17 Slameto. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1990. 18 Efendi dan Praja. Motivasi Belajar. Bandung. CV. Alvabeta. H.24-26 1993. H. 72

156 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 Minat Masyarakat Menyekolahkan Anaknya

minat dan masih perlu lagi mencari kiat-kiat untuk mendidik anaknya secara dan berhasil. untuk mendorong supaya minat anak untuk Mereka berharap mampu membentuk anak yang sekolah itu ada, dan tumbuh berkembang secara punya kepribadian. Anak yang beriman dan baik. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anak yang Minat siswa untuk sekolah ke Madrasah berakhlak mulia. Anak yang berbakti terhadap Tsanawiyah masih ada dengan alasan minat mereka orang tua. Anak yang berguna bagi dirinya, sendiri dan didukung oleh orang tua dengan niat keluarga, masyarakat, nusa, bangsa, negara, juga sendiri. Tujuan mereka sekolah untuk sekolah ke bagi agamanya, anak yang cerdas dan terampil. madrasah hanya untuk menuntut ilmu, karena Respon tokoh masyarakat tentang minat orang sekolah ini mengajarkan antara ilmu agama dan tua menyekolahkan anaknya ke sekolah madrasah ilmu umum yang seimbang. Harapan mereka ketika dan sekolah menengah pertama berdasarkan sekolah di madrasah ini agar bisa pintar, memiliki keinginan dari anak-anaknya sendiri orang tua akhlak yang baik yang dibanggakan oleh kedua hanya mengarahkan mereka tentang pendidikan. orang tua. Memang dapat kita jumpai dalam kehidupan Minat anak untuk melanjutkan sekolah sehari-hari orang dengan antusias dan ketekunan Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Semidang melaksanakan berbagai kegiatan belajar, sedang di Gumay termasuk dalam kategori baik, hal itu dapat pihak lain ada yang tidak tergairah dan bermalas- dilihat bahwa rata-rata anak yang sudah bersekolah malasan. Kenyataan tersebut tentu mempunyai di sekolah masing-masing punya alasan tersendiri, sebab-sebab yang perlu diketahui lebih lanjut dorongan (motivasi) dan kecendrungan yang lebih untuk kepentingan motivasi belajar. tinggi (minat) untuk melanjutkan pendidikan ke Respon kepala sekolah dalam meningkatkan tingkat berikutnya, berdasarkan pilihan sendiri dan kualitas sekolah dengan menunjukkan strategi tidak ada paksaan dari orang tua. kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas Sebenarnya ada banyak cara untuk memberikan sekolah adalah dengan mengelola berbagai sumber pendidikan kepada anak baik madrasah ataupun daya pendidikan yang sudah ada di sekolah dan sekolah umum. Adapun pendidikan formal tidak juga yang ada pada masyarakat. Kepala sekolah sebatas dengan memberikan pengetahuan dan sebagai pemimpin telah melibatkan semua yaitu keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, ma- Selain itu pendidikan non formal menanamkan syarakat dan pemerintah dalam perumusan visi tata nilai yang serba luhur atau akhlak mulia, misi sekolah, jadi untuk mewujudkannya pun norma-norma, cita-cita, tingkah laku, dan aspirasi kepala sekolah mengajak mereka untuk bekerja dengan bimbingan orang tua di rumah. sama mewujudkan visi misi yang telah ditetapkan bersama. Berbagai program sekolah disusun Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan bersama demi meningkatkan mutu pendidikan di formal memerlukan banyak hal yang mendukung sekolah. yaitu antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari kepala sekolah dan guru, peran aktif Faktor kurang atau tingginya minat orang tua dinas pendidikan atau pengawas sekolah, peran menyekolahkan anaknya ke Madrasah Tsanawiyah aktif orang tua dan peran aktif masyarakat sekitar dan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan sekolah. Pendidikan anak dimulai dari pen- Semidang Gumay Kabupaten Kaur. didikan orang tua di rumah dan orang tua yang Banyak sekali faktor yang menghambat orang mempunyai tanggung jawab utama terhadap tua dalam menyekolahkan anaknya dan mengatur masa depan anak-anak mereka, sekolah hanya minat anaknya untuk ke sekolah madrasah atau merupakan lembaga yang membantu proses ter- sekolah umum, seperti pengaruh kemauan anak, sebut. Sehingga peran aktif dari orang tua sangat faktor ekonomi orang tua, faktor lingkungan, diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di sekolah teman pergaulan. supaya anak mampu mengenali dirinya (kekuatan Faktor penghambat orang tua dalam menarik dan kelemahannya), anak dapat mengembangkan minat anaknya ke sekolah antara lain faktor dari potensi sesuai bakat dan minatnya, bisa meletakkan dalam diri siswa itu sendiri, yaitu kemauan/minat pondasi yang kokoh untuk keberhasilan dan yang tumbuh dari dalam siswa itu sendiri untuk membantu anak merancang hidupnya. belajar atau untuk sekolah ke sekolah madrasah dan Sementara itu, setiap orang tua berkeinginan sekolah SMP. Faktor ini adalah merupakan faktor

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 157 Dasman Yanuri terpenting, sebab jika minat atau kecendrungan tua ketika akan memilih sekolah untuk buah untuk belajar itu timbul dari siswa itu sendiri, hatinya tersebut. Tapi para orang tua juga harus apabila muncul berbagai persoalan mereka akan mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak. berusaha untuk mengatasi dengan sendirinya. Bukan sekedar nama sekolah yang punya reputasi Siswa di Kecamatan Semidang Gumay banyak bagus, tetapi apakah buah hatinya memang akan yang sekolah dengan memilih sendiri. Sebenarnya berkembang di sekolah pilihannya tersebut. faktor dorongan dari orang tua, merupakan salah Ada 4 hal yang bisa dijadikan bahan per- satu bagian yang sangat penting, terutama dalam timbangan para orang tua ketika akan memilih memberikan dukungan motivasi dan dukungan sekolah terbaik untuk anaknya menganggap 3 point finansial (keuangan), sebab tidak sedikit biaya-biaya utama sudah mewakili hal-hal penting tersebut.19 yang dibutuhkan untuk keperluan pendidikan, 1. Perkembangan yang holistik dan terpadu tidak sedikit anak-anak yang putus sekolah lantaran Yang pertama adalah perkembangan yang orang tua yang sulit untuk mengeluarkan biaya holistik dan terpadu, Yaitu para orang tua harus dan keperluan lainnya dapat menyebabkan anak mempertimbangkan perjalanan pendidikan menjadi frustasi dan malas untuk belajar. yang mampu mengembangkan kecakapan Faktor lingkungan pergaulan juga sangat me- akademis maupun sosial anak secara utuh dan nentukan, jika teman-teman sepergaulannya tidak menyeluruh, dimulai dari taman kanak-kanak mempunyai minat untuk sekolah biasanya ber- hingga perguruan tinggi. Ini point pertama dari pengaruh terhadap dirinya dan teman-teman sekolah yang akan dipilih.20 lainnya. Tidak sedikit orang yang sukses dalam 2. Jalur pendidikan yang kedua adalah jalur belajar atau sekolah lantaran melihat temannya pendidikan. sukses, begitu juga sebaliknya banyak anak yang Para orang tua harus teliti memilih jalur pen- gagal dalam pendidikan, karena teman-temannya didikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan berhenti dari sekolah. dan potensi buah hatinya. Terutama yang Faktor lingkungan masyarakat, takoh agama, memfasilitasi anak untuk meraih kesempatan tokoh masyarakat serta guru di sekolah juga berprestasi dalam skala internasional. Anak turut menentukan, lingkungan masyarakat yang dengan kualifikasi pendidikan yang diakui secara akademis umumnya membentuk lingkungan yang internasional memiliki peluang yang lebih besar akademis pula. Peran guru dalam memberikan untuk diterima di universitas terbaik di dalam motivasi atau dorongan supaya tumbuh minat anak maupun di luar negeri. Terutama ketika era MEA untuk menekuni bidang tertentu (mata pelajaran saat ini sudah diberlakukan pada penghujung tertentu) biasanya dapat melekat dan meresap 2015. Kondisi ini mengharuskan generasi dalam diri anak. dan di lingkungan itu sendiri muda Indonesia untuk mampu bersaing secara banyak yang dapat memberikan pengaruh masih internasional. Karenanya jalur pendidikan yang kurangnya minat sekolah anak itu sendidri. Baik terbaik harus menjadi prioritas bagi para orang linkungan bermain, lingkungan tempat tinggal, tua dalam memilih sekolah untuk buah hatinya.21 serta lingkungan sekolah. 3. Kurikulum yang ketiga yang harus diperhatikan Memilih sekolah memang tidak mudah, banyak orang tua adalah, kurikulum. Kurikulum pertimbangan yang harus diperhatikan para orang dinilai penting karena keterkaitannya dengan tua, tentu semuanya ingin memilihkan satu sekolah kecapakapan anak dalam menguasai bidang terbaik. Tetapi selalu ada banyak nominasi nama pendidikan. Orang tua sebaiknya menelaah sekolah yang selalu membuat bimbang para orang kurikulum yang diterapkan tidak hanya ter- tua. Karenanya ada 4 hal yang bisa dijadikan bahan batas pada kemampuan akademis. Namun pertimbangan bagi para orang tua ketika akan juga mengedepankan keterampilan dan memilihkan sekolah untuk putra putrinya tersebut. pengembangan karakter yang kuat. Seperti Para orang tua saat ini dituntut bertindak mengembangkan kemampuan berpikir kritis lebih jeli ketika akan menentukan sekolah untuk sang buah hati. Kualitas pendidikan, termasuk 19 www.situs JPNN terbitan 21 Januari 2016. diakses tanggal 5 Mei 2016 kurikulum yang diterapkan, kapasitas tenaga 20 www.situs JPNN terbitan 21 Januari 2016. diakses tanggal pendidik, serta budaya di sekolah menjadi faktor 5 Mei 2016 21 www.situs JPNN terbitan 21 Januari 2016. diakses tanggal utama yang harus diperhatikan oleh para orang 5 Mei 2016

158 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 Minat Masyarakat Menyekolahkan Anaknya

anak serta kecakapan memecahkan masalah, dengan antusias dan ketekunan melaksanakan keterampilan kepemimpinan, berkomunikasi berbagai kegiatan belajar, sedang di pihak lain dan mengutarakan pendapat secara aktif.22 ada yang tidak tergairah dan bermalas-malasan. Ketiga hal diatas bisa menjadi pegangan Kenyataan tersebut tentu mempunyai sebab- buat para orang tua yang akan memilih sekolah sebab yang perlu diketahui lebih lanjut untuk terbaik untuk anak-anaknya mendatang. Dengan kepentingan motivasi belajar. Dalam bersekolah pertimbangan dan analisa yang matang mudah- setiap anak memiliki sejumlah motif atau dorongan mudahan sekolah yang dipilih benar-benar bisa yang berhubungan dengan kebutuhan biologis menjadi sekolah pilihan terbaik yang bisa menjadi dan psikologis. Di samping itu, anak memiliki tempat belajar yang nyaman buat buah hatinya, pula sikap-sikap, minat penghargaan dan cita-cita dan yang lebih penting sekolah tersebut bisa tertentu. Begitu juga dengan orang tua dalam membantu perkembangan buah hati para orang hal pendidikan mereka mempunyai harapan- tua sesuai dengan minat, bakat dan kompetensi harapan, cita-cita yang ingin dicapai dalam hidup yang dimilikinya. ini. Seperti keinginan untuk melihat anak-anaknya sukses, berbakti kepada mereka dan dapat menjadi Berdasarkan hasil wawancara di atas tentang penerus dan sandaran hidup di kala usia lanjut. respon pengelola madrasah dengan membina madrasah dan berupaya menarik minat ma- Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara syarakat untuk sekolah pada madrasah dengan di atas menunjukkan bahwa minat anak untuk meningkatkan disiplin bagi seluruh guru dan melanjutkan sekolah Madrasah Tsanawiyah dan keluarga Madrasah tsanawiyah, meningkatkan mutu sekolah SMP di Kecamatan Semidang Gumay pembelajaran dan mensosialisasikan keberadaan termasuk dalam kategori baik keduanya, hal itu dapat dan peran madrasah kepada masyarakat. begitu dilihat bahwa rata-rata anak yang sudah bersekolah juga dengan pihak pengelola Sekolah Menengah di sekolah masing-masing punya alasan tersendiri, Pertama (SMP) upaya yang dilakukan terhadap dorongan (motivasi) dan kecendrungan yang lebih menarik minat anak untuk sekolah pada Sekolah tinggi (minat) untuk melanjutkan pendidikan ke Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Semidang tingkat berikutnya, berdasarkan pilihan sendiri dan Gumay mengatakan bahwa sosialisasi sekolah ke tidak ada paksaan dari orang tua. masyarakat adalah sangat penting, meningkatkan Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru, membangun sarana dan prasarana kualitas sekolah adalah dengan mengelola berbagai sekolah. sumber daya pendidikan yang sudah ada di sekolah Dari beberapa hasil penelitian di atas me- dan juga yang ada pada masyarakat. Kepala sekolah nunjukkan bahwa minat orang tua menyekolahkan sebagai pemimpin telah melibatkan semua yaitu anaknya ke sekolah Madrasah Tsanawiyah masih guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, tinggi karena beberapa faktor antara lain seperti masyarakat dan pemerintah dalam perumusan sekolah madrasah yang memberikan pendidikan visi misi sekolah, jadi untuk mewujudkannya pun agama dan umum yang seimbang, dekat dengan kepala sekolah mengajak mereka untuk bekerja tempat tinggal mereka, dan minat anak sendiri. sama mewujudkan visi misi yang telah ditetapkan Begitu juga dengan orang tua yang menyekolahkan bersama. Berbagai program sekolah disusun anaknya ke sekolah umum seperti SMP menjadi bersama demi meningkatkan mutu pendidikan di alasan bagi orang tua karena lingkungan sekolah sekolah. dekat dari rumah dan minat anaknya sendiri. Sebenarnya ada banyak cara untuk memberikan Upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk pendidikan kepada anak baik madrasah ataupun mendorong anaknya supaya mau melanjutkan ke sekolah umum. Adapun pendidikan formal tidak sekolah umum dan madrasah masih tergantung sebatas dengan memberikan pengetahuan dan dengan minat dan masih perlu lagi mencari kiat- keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. kiat untuk mendorong supaya minat anak untuk Selain itu pendidikan non formal menanamkan sekolah itu ada, dan tumbuh berkembang secara tata nilai yang serba luhur atau akhlak mulia, baik. norma-norma, cita-cita, tingkah laku, dan aspirasi Dalam kehidupan sehari-hari dijumpai orang dengan bimbingan orang tua di rumah. Dengan memberikan dorongan-dorongan 22 www.situs JPNN terbitan 21 Januari 2016. diakses tanggal (motivasi) kepada anak-anaknya demi mencapai 5 Mei 2016

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 159 Dasman Yanuri tujuan yang dikehendaki. Maka, mereka benar-benar Sistem pendidikan Islam yang dinamis, ter- memilih, menimbang dan akhirnya memutuskan masuk madrasah, mempunyai dua ciri pokok. memasukan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Pertama, adanya ciri-ciri dasar yang tidak berubah yang dapat mewujudkan harapan mereka. Setiap dan membedakannya dengan sistem-sistem lain. institusi agama atau yang lain, memberikan Kedua adanya suatu mekanisme untuk merubah kedudukan sangat penting dalam ilmu pengetahuan. ciri-ciri yang tidak mendasar, dan jika perubahan Dalam Islam ilmu pengetahuan menduduki posisi itu tidak ada, maka sistem itu tidak akan dapat utama, karena ia adalah sarana yang paling tepat menyesuaikan dirinya dengan perubahan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dan ruang, sehingga sistem akan mandeg dan mencapai kebahagiaan dunia akhirat.23 kemudian akan menghilang.25 Upaya yang dilakukan pengelola madrasah di Perkembangan madrasah dalam kaitannya Kabupaten Kaur dengan membina madrasah dan dengan sistem pendidikan nasional, telah tercatat berupaya menarik minat masyarakat untuk sekolah dua peristiwa penting, yaitu: pertama, dengan di- pada madrasah dengan mengadakan mutasi kepala keluarkanya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga sekolah Madrasah tsanawiyah Mentiring, sehingga menteri tahun 1975, yang intinya adalah pengakuan dengan adanya kepala sekolah yang baru akan pemerintah terhadap madrasah menjadi sejajar menambah semangat kerja dan meningkatkan dengan sekolah yang selama ini diakui sebagai disiplin bagi seluruh guru dan keluarga Madrasah satu-satunya lembaga pendidikan formal. Peristiwa tsanawiyah Mentiring dan mengintruksikan kepala penting kedua adalah terintegrasinya madrasah sekolah dan jajarannya untuk meningkatkan mutu secar lebih tegas kedalam sistem pendidikan pembelajaran dan mensosialisasikan keberadaan nasional melalui Undang- Undang nomer 2 tahun dan peran madrasah kepada masyarakat. Begitu 1989 tentang sistem pendidikan Nasional. Dalam juga dengan pengelola Sekolah Menengah Pertama pasal 11 disebutkan bahwa pendidikan keagamaan, dari diknas dengan sosialisasi sekolah ke masyarakat khususnya madrasah termasuk pendidikan sekolah, adalah sangat penting, meningkatkan kualitas guru, sehingga kurikulumnya mengikuti standar membangun sarana dan prasarana sekolah. kurikulum sekolah dengan tidak meninggalkan Madrasah sebagai lembaga pendidikan dengan kurikulum ciri khas ke-Islaman. totalitas kepribadiannya yang khas. Selalu mem- Berawal dari sinilah, masyarakat mempunyai berikan kebebasan untuk menentukan pola keterkaitan terhadap madrasah sebagai pendidikan dinamis kebijaksanaan pendidikannya. Sehingga terhadap anak-anaknya keterkaitan ini muncul setiap tawaran pengembangan, baik berupa karena madrasah mampu membentuk atau transfer dari luar (non madrasah) maupun atas mempersiapkan manusia yang akram (lebih prakarsa sendiri, tentunya akan melalui sektor bertakwa kepada Allah SWT) dan shalih (yang pertimbangan dari dalam madrasah sendiri yaitu mampu mewarisi bumi ini dalam arti luas, pertimbangan tata nilai yang telah ada dan berlaku mengelola, memanfaatkan, menyeimbangkan dan di madrasah selama ini. melestarikan) dengan tujuan akhirnya mencapi Dalam perjalanannya, madrasah begitu meng- sa’adatu al-darain. Bertolak dari itu, madrasah akar di tengah-tengah masyarakat dengan prestasi memberikan arahan pendidikan lingkungan hidup yang sangat kentara, yaitu munculnya para alumni dengan pelbagai macam aspeknya. madrasah yang mendapat legitimasi dari masyarakat Motivasi yang dilakukan para orang tua di yang mampu mengembangkan dirinya di bidang Kecamatan Semidang Gumay untuk memasukkan keilmuan agama Islam dibarengi dengan kepekaan anak-anaknya ke madrasah adalah karena orang yang tinggi terhadap masalah-masalah sosial dan tua mempunyai harapan dan cita-cita. Yaitu selain lingkungan. Hal ini berangkat dari titik tekan mendapatkan ilmu agama juga mempunyai akhlak madrasah sebagai lembaga tafaqquh fiddin yang yang baik. senantiasa dipertahankan dan kemauan membuka Di sinilah peran madrasah dalam penanaman diri dari segala perubahan dan perkembangan akhlak sangat diperlukan. Karena dengan memilki zaman.24 akhlak diharapkan mencerminkan perilaku, baik secara vertikal maupun horisontal seperti suka 23 MA. Sahal Mahfuzd, Nuansa Fiqh Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993), hlm. 341. 25 Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf, Menyongsong Keruntuhan 24 MA. Sahal Mahfuzd, Nuansa Fiqh Islam....h. 342 Pendidikan Islam, (Bandung: Gema Risalah Press, 1993), hlm. 65.

160 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 Minat Masyarakat Menyekolahkan Anaknya menolong sesama manusia, menghormati dan jika nilai-nilai religius dihargai dan disadari menghargai orang lain dan selalu menjalankan sebagai kebutuhan fitrah kemanusiaan. Sehingga ibadah kepada Allah serta perbuatan-perbuatan agama menjadi suatu referensi terpenting dalam terpuji lainnya. Sehingga mengarah pada mengelola dunia pendidikan di zaman modern. tujuan pendidikan Islam, yaitu menjadi insan Jadi, alasan dasar orang tua di Kecamatan kamil. Alasan mereka agar mendapatkan ilmu, Semidang Gumay dalam memasukan anak mempunyai moral dan akhlak yang baik menurut ke madrasah adalah karena setiap orang tua penulis sangat tepat. Karena di madrasah lebih mempunyai kewajiban untuk mendidik anak- menekankan pendidikan agama dan pendidikan anaknya. Hal itu sangat sesuai karena pendidikan akhlak dari pada di sekolah umum, sehingga merupakan tanggung jawab orang tua. Pendidikan dengan mengajari akhlak, anak-anak mereka akan tidak hanya terbatas pada pendidikan di rumah mengetahui betapa luhur dan mulyanya ajaran (lingkungan keluarga) tetapi juga dalam lingkungan agama Islam dalam mengatur segala tingkah pendidikan bahkan lebih dari itu, bahwa tanggung laku manusia dan mereka akan berupaya untuk jawab orang tua terhadap pendidikan anak ini terus menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. menerus sampai akhir hayat. Dalam konteks pendidikan Islam, akhlak adalah Selain dasar untuk memasukan anak, tujuan me- bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nilai rupakan sesuatu yang sangt penting. Tujuan orang agama. Sesuatu yang baik adalah yang dianggap tua Kecamatan Semidang Gumay memasukan anak baik oleh agama dan sesuatu yang buruk adalah ke madrasah selain memperdalam ilmu agama juga apa yang dianggap buruk oleh agama. Akhlak tidak agar dapat mendukung masa depannya sebagai akan dapat diwujudkan tanpa adanya usaha untuk khalifah di bumi, manusia harus bisa mengkaji, menanamkannya. memahami ilmu agama secara komprehenshif Selain harapan di atas, masyarakat memasukan serta menambah keimanan dan ketaqwaan. anaknya ke madrasah karena untuk memperbaiki Kenyataan ini menunjukan bahwa minat ma- penampilan. Alasan lain yang menjadi motivator untuk memasukan anak ke madrasah karena syarakat Kecamatan Semidang Gumay dalam hal biayanya lebih murah Oleh karena itu dari data pendidikan bukanlah materialistis, tujuan para orang yang ada dapat penulis dari simpulkan bahwasanya tua memasukan anaknya ke madrasah adalah semata- para orang tua di Kecamatan Semidang Gumay mata untuk mencerdaskan anak-anak membekalinya dalam motivasinya memasukan anak ke madrasah dengan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama adalah benar-benar murni dari dorongan dirinya Islam. Hal ini selaras dengan apa yang ada dalam sendiri untuk mendidik anak-anaknya karena ajaran Islam. Mungkin masyarakat desa Kecamatan memang sudah menjadi kewajiban orang tua Semidang Gumay berpandangan bahwa pendidikan terhadap anak-anaknya. Agar terpelihara agama dan madrasah adalah langkah awal untuk meletakkan tingkah lakunya demi menyongsong hari esok yang pendidikan dasar atau nilai-nilai keagamaan pada penuh tantangan dan mencemaskan. Kita berharap diri anak, untu dijadikan sebagai landasan hidup di dan yakin bahwa ke depan pendidikan berbasis masa yang akan datang. agama (madrasah/pesantren) yang dibangun di atas pondasi semangat “ikhlas beramal” dalam arti Penutup yang besar dan profesional lembaga pendidikan 1. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya semacam inilah kelak akan menjadi pilihan ke madrasah tsanawiyah karena madrasah masyarakat, terutama ketika masyarakat pendidik merupakan pendidikan yang menerapkan antara mengalami kejemuan dan kekeringan dengan ilmu agama dan ilmu umum yang seimbang, nilai-nilai religius. Perlu diketahui bagaimanapun dekat dengan tempat tinggal yang mudah kemajuan peradaban barat yang mencapai puncak dijangkau, ikut-ikutan dengan saudaranya yang dalam bidang pengetahuan dan teknologi pada telah masuk ke madrasah tsanawiyah, dan tujuan akhirnya menjadi bumerang karena kemajuan barat orang tua agar anak-anak mereka menjadi anak begitu mendewakan akal sehingga terasingkan dari yang pintar yang didambakan oleh orang tua. akar budaya dan nilai-nilai religius. Minat siswa sekoah ke madrasah tsanawiyah Kini bangsa barat telah sampai pada puncak lebih rendah, hal ini dibuktikan dengan jumlah kejemuan intelektual, dan sedang mencari siswanya yang lebih sedikit. ketenangan batiniyah, dan itu akan dihadapkan 2. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 161 Dasman Yanuri

Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. lingkungan sekolah dekat dari rumah, minat Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. anaknya sendiri. Tujuan orang tua agar anaknya Dra. Musliha Karim,M.Si.2008.Pengantar Sosiologi. menjadi anak yang pintar dan berguna bagi Makassar agama nusa dan bangsa. Minat siswa untuk Habib Husnial Pardi,dalam Suwito;Fauzan,Sejarah sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Sosial Pendidikan Islam,Kencana Jakarta,2005. (SMP) lebih tinggi, hal ini dapat dilihat dari Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori jumlah siswanya yang lebih banyak. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ar-Ruzz Media. 3. Faktor kurang atau tingginya minat orang tua dan Hafi Ansyari, Kamus Psikologi, (Surabaya: Usaha anak untuk sekolah ke madrasah tsanawiyah atau Nasional, 1996) Sekolah Menengah Pertama (SMP) datang dari Habib Husnial Pardi,dalam Suwito;Fauzan,Sejarah dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dorongan Sosial Pendidikan Islam,Kencana Jakarta,2005. dari orang tua yang merupakan salah satu bagian Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang yang sangat penting, terutama dalam memberikan Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma`arif, 1980), dukungan motivasi dan dukungan financial, faktor dari guru juga sangat menentukan dalam Hamdani Ihsan, et.al., Filsafat Pendidikan Islam, menumbuhkan minat anak untuk sekolah, faktor (Bandung: Pustaka Setia, 1998) lingkungan pergaulan juga sangat menentukan. Juwariyah. 2010. Dasar-dasar Pendidikan Anak Dalam Minat siswa untuk sekolah pada madrasah lebih Al-Qur’an, Yogyakarta: Teras. rendah dari pada Sekolah Menengah Pertama Kartono, Kartini. 2011. Minat Belajar. [Online]. (SMP) dibuktikan dengan jumlah siswa madrasah Tersedia: http://www.sribd.com/. [12 Juni yang lebih sedikit. 2010]. Mardalis. 2004. Metodologi Penelitian Suatu Daftar Pustaka Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara. Abdul Rahman Shaleh & Muhbib Abdul Wahab, Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam Psikologi Suatu Pengantar: Dalam Perspektif Islam (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet II 2004), (Jakarta: Prenada Media, 2004) Maksum, Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya, Abdul Rahman Saleh. Psikolgi Suatu Pengantar (Jakarta: Logos, 2001), dalam Persfektif Islam. (Jakarta: Kencana. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Tahun 2009. Historis, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Pers, 2002), Jakarta: Bumi Aksara. 2007. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis PT. Remaja Rosdakarya, 2004), dan Praktis Berdasarkan PendekatanInterdisipliner, Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) Islam, (Bandung: Nuansa, 2003), Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Muhaimin.2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Klasik dan Pertengahan,, (Jakarta: PT. Raja Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Grafindo Persada, 2004) Bandung: Remaja Rosdakarya. A. Qodri, Azizy, Pendidikan (Agama) Untuk Membangun Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Etika Sosial, (Jakarta, Aneka ilmu, 2003) YP3A, 1973), Abdul Mujib, et. al., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta; Kencana Prenada Media, 2006) Bumi Aksara, 2003), Agus Sholeh dkk. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta, Omar Mohammad AL-Toumi Al-Syaibany, Syaibani, Kencana, 2005) Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan, Jakarta: 1979 Rineka Cipta. Nurdin, Muhammad. 2008. Kiat Menjadi Guru Daradjat, Zakiah. 2004. Metodik Khusus Pengajaran Profesional, Yogyakarta: Arruz. Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara. Nova Rizqiawaty, Sosiologi Agama. Jakarta: Titian Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar, Kencana Mandiri, Tahun 2011 Jakarta: Rineka Cipta. Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007)