ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU I WANNA KNOW

OLEH AI CARINA UEMURA

AI CARINA UEMURA NO「I WANNA KNOW」NO KASHI NI OKERU

KOODO MIKISHINGU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana

dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

RILI DWI SARTIKA

NIM : 170722012

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG EKSTENSI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

1

2

3

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Campur Kode dalam Lirik Lagu I Wanna

Know Oleh Ai Carina Uemura”.

Berkat bantuan beberapa pihak, maka penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ini. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan dukungan, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono.MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, MS., Ph.D selaku Ketua Jurusan Sastra

Jepang dan Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan

bimbingan, membantu dan memberikan pengarahan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Sastra Jepang Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Untuk kedua orang tua saya Bapak Handoko Joko Suyono dan Ibu

Armaini, terimakasih atas do’a, kasih sayang, dan dukungan baik dari

segala bentuk.

5

5. Untuk kakak dan adik saya Hanny Hafizah, S.Ip dan Muhammad

Priandaru.

6. Untuk teman-teman Sastra Jepang Ekstensi 017 dan seluruh teman-teman

di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu tetapi telah banyak memberikan dukungan yang baik serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna karena kemampuan penulis yang terbatas.

Penulis berharap semoga penulisan kertas karya ini dapat bermanfaat serta memberikan wawasan kepada pembaca.

Medan, Oktober 2019

Penulis

RILI DWI SARTIKA NIM 170722012

6

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...... v

KATA PENGANTAR...... vii

BAB I PENDAHULUAN...... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...... 1

1.2 Rumusan Masalah...... 5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ...... 5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori...... 6

1.4.1 Tinjauan Pustaka……………………………………….. 6

1.4.2 Kerangka Teori………………………………………….. 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………. 11

1.6 Metode Penelitian……………………………………………. 11

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI CAMPUR KODE...... 13

2.1 Kontak Bahasa…...... 13

2.2 Pengertian Campur Kode………...... 16

2.3 Wujud-wujud Campur Kode...... 19

2.4 Penyebab Terjadinya Campur Kode...... 20

2.5 Latar Belakang Penyanyi dan Penulis Lagu I Wanna Know..... 22

BAB III ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU

I WANNA KNOW OLEH AI CARINA UEMURA…………… 25

3.1 Campur Kode berupa Penyisipan Kata……………...... 26

3.2 Campur Kode berupa penyisipan Frasa...... 28

v

3.3 Campur Kode berupa Penyisipan Klausa…………………….. 31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...... 39

4.1 Kesimpulan...... 39

4.2 Saran...... 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ABSTRAK

vi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal. Kajian secara internal, artinya, pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologisnya, struktur morfologisnya, atau struktur sintaksisnya. Kajian secara internal ini akan menghasilkan perian-perian bahasa itu saja tanpa ada kaitannya dengan masalah lain di luar bahasa. Kajian secara eksternal, berarti, kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang berada di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan. Pengkajian secara eksternal ini akan menghasilkan rumusan-rumusan atau kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia di dalam masyarakat.

Fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk berkomunikasi, yaitu sebagai alat pergaulan dan perhubungan sesama manusia, sehingga terbentuk suatu sistem sosial atau masyarakat (Nababan, 1984:2). Proses

1 komunikasi dalam masyarakat tidak hanya dalam satu bahasa saja tetapi dapat menjadi dua bahasa atau lebih. Secara sosialinguistik secara umum, bilinguslisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Mackey 1962:12, dalam

Fishman 1975:73).

Di era globalisasi saat ini telah membawa berbagai perubahaan dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang teknologi tetapi juga bahasa.

Kondisi ini memungkinkan bahasa asing memasuki sendi kehidupan bangsa dan memengaruhi perkembangan bahasa, termasuk di Jepang. Banyaknya bahasa yang digunakan terutama di kota besar seperti Tokyo, ditambah dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta dengan segala peristiwa kebahasaan seperti bilingualisme, alih kode, campur kode, interferensi, dan integrasi. Sehingga menyebabkan seseorang menjadi bilingual maupun multilingual. Pengaruh budaya global tersebut juga memengaruhi dunia musik di Jepang.

J-pop (Japan Pop) mulanya hanya menggunakan bahasa asli saja (bahasa

Jepang), namun seiring masuknya budaya asing, bahasa dalam lirik-lirik J-Pop juga mengalami perubahan dengan berbagai penambahan bahasa asing. Bahasa asing tersebut seperti bahasa Inggris yang berupa percampuran serpihan-serpihan bahasa atau disebut campur kode. Ai (Ai Carina Uemura) adalah salah satu penyanyi asal Jepang yang melantunkan lagu-lagu berbahasa Jepang dengan campuran bahasa Inggris tersebut. Ai Carina Uemura adalah penyanyi asal Jepang lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 2 November 1981. Kedua orangtua Ai ayah dari Jepang dengan ibu berdarah setengah Jepang dan Italia-

2

Amerika. Ai menghabiskan masa kecilnya di dua Negara, yaitu Kagoshima,

Jepang dan Los Angeles, Amerika Serikat. Ai adalah dwibahasawan karena dapat menguasai dua bahasa yaitu bahasa Jepang dan Inggris. Tidak hanya bernyanyi,

Ai juga menciptakan dan menulis lirik lagunya sendiri. Salah satu lagu yang ia nyanyikan dan ciptakan adalah I Wanna Know. Latar belakang bilingualisme menyebabkan lagu-lagu yang ia ciptakan menggunakan judul lagu dalam bahasa

Inggris. Ai Carina Uemura debut menjadi seorang penyanyi di tahun 2000. Di bawah naungan label rekaman BMG Jepang, antara tahun 2000 dan 2001 ia merilis tiga single dalam debutnya . Namun perilisan album itu tidak terlalu sukses secara komersial, dan berada di kategori album debut peringkat ke 86. Kemudian masuk ke label rekaman Def Jam Jepang dan menjadi penyanyi terkenal dan merilis album pada tahun 2004 dengan judul . Pada tahun 2005, lagunya yang berjudul “Story” menjadi salah satu lagu yang paling terkenal di Jepang. dan merupakan lagu keenam dalam sejarah yang menerima tiga juta sertifikasi digital oleh Asosiasi Industri Rekaman Jepang (Recording

Industry Association of Japan). Dua album berikutnya, What's Goin 'On Ai (2006) dan Don't Stop Ai (2007) juga sangat sukses secara komersial, masing-masing mendapatkan platinum dan emas bersertifikat.

I Wanna Know adalah lagu ke-14 Ai Carina Uemura dan berada dalam

Album What's Goin 'On Ai ini dirilis oleh Def Jam Jepang pada 6 September

2006 dalam dua edisi yaitu : CD dan CD + DVD. Lagu ini terjual sebanyak

11.074 eksemplar di minggu pertama dan berada di peringkat # 9 di chart

Jepang.

3

Karena bercampur kode dengan bahasa Inggris, lagu I Wanna Know oleh

Ai Carina Uemura sangat cocok untuk para remaja yang dapat mengerti tentang bahasa Inggris. Lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura bercerita tentang kesedihan yang ada di dunia saat ini. Seperti orang-orang saling membenci dan membunuh yang terapat dalam saah satu liriknya dalam bahasa Inggris yaitu :

People hating each other killing each other yang memiliki makna orang-orang saling membenci dan saling membunuh. Dan lewat lagu ini Ai Carina Uemura mengajak semua orang terutama kalangan muda yang menyukai musik dan jenis lagu seperti ini untuk berubah menjadi lebih baik dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah. Karena saling mencintai lebih baik daripada saling membenci.

Hal ini menarik penulis untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang campur kode dalam bahasa Jepang khususnya pada teks lagu I Wanna Know yang dinyanyikan oleh Ai.

Salah satu contoh campur kode yang terdapat dalam lirik lagu I Wanna

Know yang dinyanyikan oleh Ai Carina Uemura adalah sebagai berikut :

Contoh 1 :

I wanna know, 今何が見える?

I wanna know, ima nani ga mieru?

Pada cuplikan lirik lagu pada contoh 1, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan I wanna know, 今何が見える?. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu I Wanna

4

Know. Dalam bahasa Inggris klausa I Wanna Know memiliki makna aku ingin tahu. Dalam bahasa Jepang padanan yang tepat untuk klausa aku ingin tahu adalah

“Watashi wa shiritai desu”. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik laguI Wanna Knowoleh Ai Carina Uemura adalah penulis ingin menunjukkan kemampuan atau keterpelajarannya yang mengetahui lebih dari satu bahasa. Hal ini dikarenakan Ai Carina Uemura pernah melanjutkan studi di

Amerika Serikat dan juga lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimanakah wujud campur kode dalam lirik lagu I Wanna Know yang

dinyanyikan oleh Ai Carina Uemura?

2. Bagaimanakah penyebab terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know yang dinyanyikan oleh Ai Carina Uemura?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan bertujuan agar penelitian yang dilakukan lebih jelas dan terarah. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian ini pada masalah wujud campur kode dan penyebab terjadinya campur kode yang terdapat dalam lirik lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura.

5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang sosiolinguistik bahasan campur kode sebagai bahan panduan, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu diantaranya penelitian Anni

Asokawati dan Irma Winingsih (2015) dalam Jurnal yang berjudul “Campur Kode pada Album Don‟t Stop oleh Ai Carina Uemura”Program Studi Bahasa Jepang

Universitas Dian Nuswantoro. Lirik lagu yang dianalisis dalam Album Don’t

Stop oleh Ai Carina Uemura diantaranya Don’t Stop, It’s Show Time, Feel So

Good, Move, dan Brand New Day.Anni Asokawati dan Irma Winingsih menganalisis bentuk campur kode, wujud campur kode, penyebab campur kode, dan pengaruh campur kode yang terdapat dalam lirik lagu tersebut meliputi campur kode ke luar (ekstern) yaitu bahasa Inggris. Meskipun dengan penyanyi yang sama yaitu Ai Carina Uemura tetapi peneliti meneliti judul lagu yang berbeda dan tidak terdapat dalam album Don’t Stop.

Selain itu, penelitian oleh Raisa Shahrestani (2011) dalam Skripsi yang berjudul “Campur Kode dalam Buku Kampus Kabelnaya Karya Koesalah

Soebagyo Toer”Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Raisa menganalisis campur kode berupa penyisipan kata, penyisipan frasa, campur kode berupa kalimat, dan campur kode berupa idiom yang terdapat dalam buku Kampus Kabelnaya yaitu percampuran bahasa Rusia sebagai bahasa kedua dan bahasa Inonesia sebagai bahasa pertama. Hal ini berbeda karena peneliti melakukan penelitian dalam lirik

6 lagu bahasa Jepang I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura yang bercampur kode dengan bahasa Inggris.

1.4.2 Kerangka Teori

a. Sosiolinguistik

Istilah sosiolinguistik merupakan gabungan dari kata sosiologi dan

linguistik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses

sosial (Soekanto:1982). Sedangkan linguistic adalah disiplin yang mempelajari

struktur bahasa tanpa menkaji konteks sosial tempat struktur itu dipelajari atau

digunakan (Hudson:1980). Sementara itu, Abdul Chaer (2004:2) berpendapat

bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian yang objektif mengenai manusia di

dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di

dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang

mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek

kajiannya. Paduan kedua disiplin ini melahirkan ilmu interdisipliner yang

berusaha menggeluti dan menyusun teori-teori tentang hubungan masyarakat

dengan bahasa. Lebih jelas, sosioliguistik mempelajari dan membahas aspek-

aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan yang erdapat

didalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa Sosiolinguistik adalah bidang ilmu

antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan

bahasa itu di dalam masyarakat. Sumarsono (2007:2) mendefinisikan

Sosiolinguistik sebagai linguistik institusional yang berkaitan dengan pertautan

7

bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu. Selanjutya, Booiji

(Rayfield, 2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik

yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa

dan yang berperan dalam pergaulan. Berdasarkan penjelasan diatas penulis

menyimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah adalah ilmu yang mempelajari ciri

dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para pengguna bahasa

dengan fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa.

b. Campur Kode

Campur kode (code-mixing) merupakan peristiwa yang lazim terjadi dalam masyarakat dwibahasa atau bilingual, bahkan multilingual. Berbeda dengan alih kode, dimana perubahan bahasa oleh seorang dwibahasawan disebabkan karena adanya perubahan situasi, sedangkan pada campur kode perubahan bahasa tidak disertai dengan adanya perubahan situasi (Hudson,

1996:53). Nababan (1984:32) berpendapat bahwa seseorang dikatakan melakukan campur kode bilamana dia mencampurkan bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa adanya sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa. Selanjutnya Kachru (dalam Suwito,

1985:76) memberi batasan campur kode sebagai pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten.Chaer dan Agustina (1995:114) menjelaskan bahwa campur kode adalah pemakaian dua bahasa atau lebih atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat tutur, dimana salah satu merupakan kode

8 utama atau kode dasar yang digunakan yang memiliki fungsi dan keotomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur hanya berupa serpihan-serpihan saja. Di dalam campur kode terdapat serpihan-serpihan satu bahasa yang digunakan oleh seorang penutur.Serpihan bahasa ini bisa berupa, frasa, kata, atau unit bahasa yang lebih besar.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa campur kode merupakan penggunaan dua bahasa atau lebih dalam tindak tutur dengan penyisipan unsur- unsur bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain dalam batas-batas linguistik tertentu.

Menurut Suwito (1983:78-80) wujud campur kode terbagi menjadi enam bentuk:

a. Penyisipan unsur yang berwujud kata.

Kata adalah satuan bahasa yang paling kecil yang dapat berdiri sendiri dan

mempunyai arti.

b. Penyisipan unsur yang berwujud frasa.

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif,

gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang (Kridalaksana, 2001:59).

c. Penyisipan unsur yang berwujud bentuk baster.

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda

membentuk satu makna (Kridalaksana, 1993:92)

d. Penyisipan unsur yang berwujud perulangan kata.

Perulangan kata yang dimaksud adalah kata yang dihasilkan oleh proses

reduplikasi.

9

e. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa.

Menurut Abdul Chaer (1994: 231) yang dimaksud klausa adalah satuan

sintaksis berupa runtutan kata-kata berkontruksi predikatif.Sedangkan

menurut KBBI (1993: 574) Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa

kelompok kata sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan

berpotensi menjadi kalimat.

f. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom.

Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah

bahasa yang umum, yang biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya

tidak dapat diterangkan secara logis atau secara gramatikal dengan

bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya (Gorys Keraf

2005:109).

Penyebab terjadinya campur kode (code mixing) ialah apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan untuk mendukung suatu tuturan yang disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Gejala campur kode inibiasanya terkait dengan karakteristik penutur, misalnya latar belakang sosial dan pendidikan. Menurut Suwito (1985:77) latar belakang penyebab terjadinya campur kode dikategorikan menjadi dua tipe yaitu, 1) berlatar belakang pada sikap penutur (attitudinal type) misalnya untuk memperhalus ungkapan, untuk menunjukkan kemampuannya, 2) berlatar belakang pada kebahasaan (linguistic type) misalnya mudah diingat, keterbatasan kata, tidak menimbulkan kehomoniman.

10

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang akan penulis lakukan ialah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan wujud campur kode dalam llirik lagu I Wanna

Know yang dinyanyikan oleh Ai Carina Uemura.

2. Untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya campur kode dalam llirik

lagu I Wanna Know yang dinyanyikan oleh Ai Carina Uemura.

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa pada Mata Kuliah kajian sosiolinguistik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dalam

penelitian selanjutnya.

1.6 Metode Penelitian

Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif mengenai campur kode yang dibahas melalui studi sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik, penulis berupaya mendeskripsikan wujud campur kode serta penyebab terjadinya campur kode dari setiap data yang diambil. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri (Djajasudarma, 2006: 16-18).

11

Sumber data dalam penelitian ini adalah lagu I Wanna Know yang dinyanyikan dan diciptakan oleh Ai Carina Uemura (Ai) yang dirilis pada tanggal

6 September 2006. Satuan yang akan diuji pada penelitian ini berupa campur kode yang terdapat dalam lirik lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura (Ai). Dalam penelitian ini, penulis akan mengumpulkan data-data campur kode berbahasa

Inggris yang disisipkan ke dalam struktur bahasa Jepang dalam lirik lagu I Wanna

Know oleh Ai Carina Uemura yang menjadi objek penelitian penulis, untuk kemudian dianalisa dan dideskripsikan secara sistematis dengan gambaran- gambaran yang akurat.

12

BAB II

GAMBARAN UMUM MENGENAI CAMPUR KODE

2.1 Kontak Bahasa

Dua bahasa atau lebih dipergunakan secara bergantian oleh penutur yang sama, dapat dikatakan bahasa-bahasa tersebut dalam keadaan saling kontak.

Kontak bahasa yang terjadi pada diri penutur bersifat individual. Individu- individu tersebut dinamakan dwibahasawan.

Weinreich (1970:1) mengemukakan, bahwa dua bahasa atau lebih disebut berada dalam kontak apabila bahasa-bahasa itu dipergunakan secara bergantian oleh orang yang sama. Kontak itu terjadi paa diri orang yang menggunakan bahasa-bahasa itu, yaitu pada diri dwibahasawan. Matras (2009: 1) mengatakan

“Language contact occurs when speakers of different languages interact and their languages influence each other.” Kontak bahasa terjadi ketika pembicara atau penutur dari bahasa-bahasa yang berbeda berinteraksi dan bahasa tersebut memengaruhi satu sama lain. Sedangkan Mackey (dalam Achmad & Abdullah,

2012: 179) menegaskan bahwa diantara kedwibahasaan dan kontak bahasa ada perbedaan. Jika kedwibahasaan merupakan merupakan penggunan dua bahasa atau lebih oleh seseorang, maka kontak bahasa adalah pengaruh bahasa yang satu terhadap bahasa yang lain baik langsung maupun tidak langsung sehingga menimbulkan perubahan bahasa, dan menjadi milik tetap bukan saja dwibahasawan, melainkan juga ekabahasawan. Pengaruh itu masuk ke dalam langue dan memengaruhi perubahan bahasa itu. Pengaruh itu mungkin berasal dari masyarakat dwibahasawan. Namun kedwibahasaan bukanlah penyebab satu-

13 satunya, kontak bahasa bisa juga terjadi melalui pemasukan unsur-unsur budaya luar.

Kontak bahasa berlangsung bukan hanya di dalam diri perseorangan melainkan juga dalam situasi kemasyarakatan, yaitu tempat seseorang mempelajari bahasa kedua itu. Karena itu, kontak bahasa sering pula dianggap sebagai bagian kontak yang lebih luas, yaitu kontak budaya. Yang terlibat dalam kontak ini bukan hanya perseorangan yaitu orang-orang yang mempelajari bahasa kedua, melainkan juga orang lain. Unsur-unsur bahasa lain yang sebelumnya memengaruhi dwibahasawan secara perseorangan, kemudian menyebar lebih luas sehingga pengaruh itu mendapat penguatan bersama. Para ekabahasawan menerima pengaruh itu kemudian menggunakannya. Dengan demikian, pengaruh tadi diterima dan dimasukkan menjadi bagian dari sistem bahasa itu. Pada tingkat ini, dapatlah dikatakan telah terjadi kontak bahasa.

Kontak bahasa merupakan peristiwa yang sudah terjadi sejak lama dan terus berlangung hingga saat ini maupun pada masa-masa mendatang. Bahasa

Indonesia misalnya sudah mengalami kontak dengan bahasa lain sejak dulu hingga sekarang. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata-kata yang jika ditelusuri berasal dari bahasa-bahasa lain misalnya bahasa Sanskerta, Arab dan beberapa bahasa Eropa. Kata-kata itu telah dianggap sebagai kata Bahasa Indonesia dan digunakan oleh siapapun juga, walaupun ia tidak mempelajari bahasa Sanskerta,

Arab dan bahasa-bahasa Eropa itu.

Chaer dan Agustina (2010: 84) berpendapat ada beberapa peristiwa kebahasaan yang mungkin terjadi sebagai akibat adanya kontak bahasa, yaitu

14 peristiwa bilingualisme, diglosia, alih kode, campur kode, interferensi, integrasi, konvergensi, pergeseran bahasa, pidgin, dan creol. Salah satu akibat adanya kontak bahasa adalah campur kode. Campur kode juga dapat ditemukan dalam sebuah lagu. Latar belakang bilingual ataupun multilingual dalam diri seseorang penulis lagu menjadi penyebab adanya campur kode dalam lirik lagu tersebut.

Begitu pula dengan lagu-lagu dalam bahasa Jepang. Banyak penyanyi dari Jepang yang menyisipkan serpihan-serpihan campur kode terutama dalam bahasa Inggris didalam lirik lagunya. Didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat, di

Kota besar seperti Tokyo sudah sangat berpikiran terbuka terhadap adanya kontak bahasa. Terutama para anak-anak dan remaja yang sudah mempelajari bahasa asing sejak dini menyebabkan mereka menjadi seseorang yang bilingual maupun multilingual. Musik merupakan sarana yang paling mudah untuk dijangkau, masyarakat dapat dengan mudah mendengarkan lagu dimanapun dan kapanpun.

Dengan mendengarkan lagu yang menyisipkan unsur campur kode didalamnya, secara tidak langsung menyebabkan masyarakat terutama kalangan muda mengingat dan mempelajari bahasa asing.

15

2.2 Pengertian Campur Kode

Campur kode terjadi akibat adanya kontak bahasa. Kontak bahasa berlangsung bukan hanya di dalam diri perseorangan melainkan juga dalam situasi kemasyarakatan. Yang terlibat dalam kontak ini bukan hanya perseorangan yaitu orang-orang yang mempelajari bahasa kedua, melainkan juga orang lain. Unsur- unsur bahasa lain yang sebelumnya memengaruhi dwibahasawan secara perseorangan, kemudian menyebar lebih luas sehingga pengaruh itu mendapat penguatan bersama. Diantara sesama masyarakat bilingual maupun multilingual sering ditemukan peristiwa kebahasaan dengan mencampurkan bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya. Peristiwa kebahasaan ini disebut dengan campur kode. Seseorang yang multilingual memiliki kecenderungan untuk mencampur bahasa yang dikuasai ketika mereka berkomunikasi. Campur kode sering terjadi terhadap seseorang yang dapat menguasai lebih dari satu bahasa, baik itu bahasa ibu, bahasa daerah ataupun bahasa asing.

Nababan (1989:28) memaparkan bahwa campur kode adalah pencampuran dua (lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam satu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa. Ditambahkan pula, percampuran bahasa tersebut disebabkan oleh kesantaian atau kebiasaan yang dimiliki oleh pembicara dan biasanya terjadi dalam situasi informal.

Nababab berpendapat campur kode disebabkan oleh kesantaian dan kebiasaan pemakai bahasa dan pada umumnya terjadi dalam situasi informal.

Kachru (1978:28 dalam Suwito 1991:89) memberikan batasan campur kode sebagai pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-

16 unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten. Selain itu,

Thelander (1976:103 dalam Suwito 1991:98) berpendapat bahwa unsur-unsur bahasa yang terlibat dalam “peristiwa campur” (co-occurance) itu terbatas pada tingkat klausa. Apabila dalam suatu tuturan terjadi percampuran atau kombinasi antara variasi-variasi yang berbeda di dalam satu klausa yang sama, maka peristiwa itu disebut campur kode.

Berdasarkan konsep yang telah diuraikan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain.

Menurut Suwito (1983:76) tentang jenis campur kode yaitu, dalam kondisi yang maksimal campur kode merupakan konvergensi kebahasaan (linguistic convergence) yang unsur-unsurnya berasal dari beberapa bahasa yang masing- masing telah menanggalkan fungsinya dan mendukung fungsi bahasa yang disisipinya. Unsur-unsur demikian dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu yang bersumber dari bahasa asli dengan variasi-variasinya (campur kode ke dalam) dan bersumber dari bahasa asing (campur kode ke luar). Campur kode ke luar adalah yang bersumber dari bahasa asing. Campur kode ke dalam adalah yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya, misalnya apabila seorang penutur menyisipkan unsur-unsur bahasa daerahnya ke dalam bahasa nasional, unsur-unsur dialeknya ke dalam bahasa daerahnya atau unsur-unsur ragam dan gayanya ke dalam dialeknya. Alasan yang mendorong terjadinya campur kode antara lain : (a) identifikasi peranan, (b) identifikasi ragam dan (c) keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Ukuran untuk identifikasi peranan adalah

17 sosial, registral dan edukasional. Identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa dimana seorang penutur melakukan campur kode yang akan menempatkan dia di dalam hierarki status sosialnya. Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan,

Nampak karena campur kode juga menandai sikap dan hubungannya terhadap orang lain dan sikap dan hubungan orang lain terhadapnya.

Menurut beberapa pakar bahasa dalam Weisenberg (2003:5) terdapat lima alasan mengapa seseorang melakukan campur kode, yaitu :

1. Untuk menandai anggota suatu kelompok tertentu. “…to signal

socialgroup membership.” (Myers-Scotton 1993 ; Gumperz dan

Hernandez Chavez 1978 ).

2. Ketidakmampuan untuk mencari padanan kata atau ekspresi kata

tersebut dalam suatu bahasa. “…the inability to find an appropriate

word or expression in one language”. (Scotton 1979)

3. Hubungan suatu bahasa dengan topik yang dibicarakan. “…association

of one language with a particular topic (i.e. money)”. (Lance 1979)

4. Mengucilkan seseorang dari pembicaraan. “…exclusion of someone

from a conversation”. (Scotton 1979 ; Di Pietro 1977).

5. Untuk menunjukkan otoritas. “…as a display of authority”. (Scotton &

Ury 1977).

18

2.3 Wujud-wujud Campur Kode

Menurut Suwito (1983:78-80) wujud campur kode terbagi menjadi enam bentuk:

a. Penyisipan unsur yang berwujud kata.

Kata adalah satuan bahasa yang paling kecil yang dapat berdiri sendiri dan

mempunyai arti.

b. Penyisipan unsur yang berwujud frasa.

Abdul Chaer (1991:222) mendefinisikan frasa sebagai satuan gramatikal

yang berupa gabungan kata yang sifatnya non-prediktif, atau disebut juga

dengan gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis pada

kalimat.

c. Penyisipan unsur yang berwujud bentuk baster.

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda

membentuk satu makna (Kridalaksana, 1993:92)

d. Penyisipan unsur yang berwujud perulangan kata.

Perulangan kata yang dimaksud adalah kata yang dihasilkan oleh proses

reduplikasi.

e. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa.

Menurut KBBI (1993: 574) klausa adalah satuan gramatikal yang berupa

kelompok kata sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan

berpotensi menjadi kalimat.

f. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom.

Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah

bahasa yang umum, yang biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya

tidak dapat diterangkan secara logis atau secara gramatikal dengan

19

bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya (Gorys Keraf

2005:109).

2.4 Penyebab Terjadinya Campur Kode

Menurut Suwito (1985:77) latar belakang penyebab terjadinya campur kode dikategorikan menjadi dua tipe yaitu, 1) berlatar belakang pada sikap penutur (attitudinal type) misalnya untuk memperhalus ungkapan atau untuk menunjukkan kemampuannya, 2) berlatar belakang pada kebahasaan (linguistic type) misalnya mudah diingat, keterbatasan kata, dan tidak menimbulkan kehomoniman.

Selanjutnya menurut Nababan (1991:32) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode ketika :

1. Kesantaian (situasi informal).

2. Kebiasaan.

3. Tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sudah digunakan.

4. Penulis ingin menunjukkan keterpelajarannya atau kedudukannnya.

20

Sedangkan menurut Bhatia dan Ritchie (2004:339), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya campur kode antara lain:

a. Faktor-faktor intrinsic

Ada beberapa faktor yang menghasilkan campur kode seperti kutipan,

perulangan, pokok pembicaraan, menyembunyikan pesan, kata seru, dan

idiom. Kutipan langsung atau pembicaraan yang diulang memicu

percampuran bahasa antara dwibahasawan lintas bahasa.

b. Faktor-faktor situasional

Bahasa dipandang lebih cocok untuk peserta atau kelompok sosial tertentu,

pengaturan, atau topik dari yang lain. Mereka juga mengemukakan bahwa

variabel sosial seperti kelas, agama, jenis kelamin dan usia dapat

mempengaruhi pola percampuran bahasa baik secara kualitatif maupun

kuantitatif.

c. Hubungan dan peran peserta tutur

Peran peserta tutur dan dinamika hubungan mereka memainkan peran penting

dalam kedwibahasaan, pemakaian secara sadar atau ketidaksadaran mereka

pada pilihan bahasa oleh peserta tutur. Hal ini mengacu pada ketidakcocokan

dan perbaikan bahasa, serta dual/multi identitas, jarak sosial, dan speech

accommodation.

d. Bidang tertentu (domain)

Dwibahasawan cenderung mencampur kode ketika wacana berjenis informal

bersentuhan pada bidang tertentu seperti istilah komputer, bisnis, makanan,

pakaian, showbiz (film dan musik) dan gaya hidup umum.

21

e. Motivasi gaya bahasa

Ada beberapa contoh insersi leksikal yang dapat dikaitkan dengan

kesenjangan bahasa. Hal ini masih terjadi dalam ucapan-ucapan kode

campuran. Campur kode harus telah dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan

gaya bahasa seperti kebutuhan untuk menegaskan atau menekankan inti,

kebutuhan untuk klarifikasi dan kebutuhan untuk memfokuskan atau

pentopikalan.

2.5 Latar Belakang Penyanyi dan Penulis Lagu I Wanna Know

Lirik lagu I Wanna Know ditulis oleh Ai Carina Uemura yang juga menyanyikan sebagai penyanyi dari lagu ini. Ai Carina Uemura adalah penyanyi asal Jepang lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 2 November 1981.

Kedua orangtua Ai ayah dari Jepang dengan ibu berdarah setengah Jepang dan

Italia-Amerika. Ai menghabiskan masa kecilnya di dua Negara, yaitu Kagoshima,

Jepang dan Los Angeles, Amerika Serikat. Ai adalah dwibahasawan karena dapat menguasai dua bahasa yaitu bahasa Jepang dan Inggris. Ia pindah ke Kagoshima di Jepang ketika berusia 4 tahun, dan menuntut ilmu di Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Pertama di Jepang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah

Pertama di Jepang, Ai kembali ke Los Angeles untuk melanjutkan Sekolah

Menengah Atas dan mendaftar di Glendale High School. Namun ternyata sulit karena tidak pernah secara formal belajar bahasa Inggris. Setelah melalui proses audisi, ia beralih ke Los Angeles County High School for the Arts, mengambil jurusan balet dan menjadi anggota paduan suara sekolah. Pada tahun 1998, ia tampil dalam paduan suara di konser Mary J. Blige di Universal Amphitheatre,

22 membawakan lagu berjudul "A Dream." Pada tahun yang sama, ia tampil sebagai penari dalam video musik untuk lagu Janet Jackson "”. Pada tahun 1999, ia bergabung dengan grup penyanyi wanita Asia bernama SX4, yang diproduksi oleh George Brown dari Kool & the Gang. Ai menjadi anggota kelompok itu selama dua tahun. Saat liburan musim panasnya di Kagoshima, dia menampilkan lagu dari penyanyi Amerika Monika "For You I Will" di sebuah stasiun radio lokal, yang membuatnya dicari oleh BMG Jepang dan ditawari kontrak rekaman

Dia memutuskan untuk menerima tawaran itu dan meninggalkan SX4. Pada bulan

Juni tahun 2000, ia lulus dari Sekolah Menengah Atas dan pindah ke Tokyo untuk memulai debutnya sebagai penyanyi.

Ai Carina Uemura debut menjadi seorang penyanyi di tahun 2000. Di bawah naungan label rekaman BMG Jepang, antara tahun 2000 dan 2001 ia merilis tiga single dalam album debutnya My Name Is Ai. Namun perilisan album itu tidak terlalu sukses secara komersial, dan berada di kategori album debut peringkat ke 86. Kemudian masuk ke label rekaman Def Jam Jepang dan menjadi penyanyi terkenal dan merilis album pada tahun 2004 dengan judul 2004 Ai. Pada tahun 2005, lagunya yang berjudul “Story” menjadi salah satu lagu yang paling terkenal di Jepang. dan merupakan lagu keenam dalam sejarah yang menerima tiga juta sertifikasi digital oleh Asosiasi Industri Rekaman Jepang (Recording

Industry Association of Japan). Dua album berikutnya, What's Goin 'On Ai (2006) dan Don't Stop Ai (2007) juga sangat sukses secara komersial, masing-masing mendapatkan platinum dan emas bersertifikat.

I Wanna Know adalah lagu ke-14 Ai Carina Uemura dan berada dalam

Album What's Goin 'On Ai ini dirilis oleh Def Jam Jepang pada 6 September

23

2006 dalam dua edisi yaitu : CD dan CD + DVD. Lagu ini terjual sebanyak

11.074 eksemplar di minggu pertama dan berada di peringkat # 9 di Oricon chart

Jepang.

24

BAB III

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU I WANNA KNOW

OLEH AI CARINA UEMURA

Lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura bercerita tentang kesedihan yang ada di dunia saat ini. Seperti orang-orang saling membenci dan membunuh yang terapat dalam salah satu liriknya dalam bahasa Inggris yaitu : People hating each other killing each other yang memiliki makna orang-orang saling membenci dan saling membunuh. Dan lewat lagu ini Ai Carina Uemura mengajak semua orang terutama kalangan muda yang menyukai music dan jenis lagu seperti iniuntuk berubah menjadi lebih baik dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah. Karena saling mencintai lebih baik daripada saling membenci.

Sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, wujud campur kode dapat berupa penyisipan kata, frasa, bentuk baster, perulangan kata, klausa, perulangan kata dan ungkapan atau idiom.

Pada bab ini, wujud campur kode yang ditemukan pada lirik lagu I Wanna

Know Oleh Ai Carina Uemura adalah campur kode berupa penyisipan kata, frasa dan klausa.

25

3.1 Campur Kode berupa Penyisipan Kata

Kata adalah satuan bahasa yang paling kecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti. Dari data yang telah penulis analisa, terdapat penyisipan kata- kata berbahasa Inggris di dalam struktur kalimat bahasa Jepang dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura. Jenis kata yang ditemukan dalam lirik lagu

I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura yaitu : nomina.

Dari data yang telah penulis analisa, terdapat penyisipan kata-kata berbahasa Inggris di dalam struktur kalimat bahasa Jepang yang terdapat dalam lirik lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura sebagai berikut :

Tabel 1 Campur Kode Penyisipan Kata

No. Kata Terjemahan

1. News Berita

2. Mood Perasaan

Analisis :

1. 最近のこの世 の中 の news

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan 最近のこの世 の中 の News. Pada lirik lagu ini ditemukan kata dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu News.

Dalam bahasa Inggris kata News merupakan nomina yang memiliki makna berita.

Dalam lirik lagu ini kata News maknanya adalah berita. Dalam bahasa Jepang

26 padanan kata yang tepat untuk kata berita adalah ニュース (Nyu-su). “Nyu-su” adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu News yang diserap ke dalam bahasa

Jepang.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 1 nomor 1 adalah campur kode berupa penyisipan kata yaitu nomina yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang.

2. マジでヤな Mood

Pada cuplikan lirik lagu diatas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan マジでヤな Mood. Pada lirik lagu ini ditemukan kata dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Mood. Dalam bahasa

Inggris kata Mood merupakan nomina yang memiliki makna perasaan atau suasana hati. Dalam lirik lagu ini kata Mood menggambarkan perasaan/suasana hati penyanyi dan penulis lirik lagu yaitu Ai Carina Uemura. Yaitu perasaan/suasana hati yang benar-benar serius terhadap berita terbaru di dunia.

Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk kata perasaan adalah “kibun”.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor kebiasaan. Penulis lirik lagu

27

Ai Carina Uemura mengikuti kebiasannya dalam menulis lagu. Ai adalah dwibahasawan yang terbiasa menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris baik lisan ataupun tulisan. Sehingga dalam menulis lirik lagu ia juga terbiasa mencampurkan bahasa Inggris dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penulis melakukan campur kode pada tuturannya マジでヤな Mood karena mengikuti kebiasaannya.

Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 1 nomor 2 adalah campur kode berupa penyisipan kata yaitu nomina yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor kebiasaan.

3.2 Campur Kode berupa Penyisipan Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif, gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang (Kridalaksana, 2001:59). Setelah proses analisa data, selain campur kode berupa penyisian kata ditemukan pula campur kode penyisipan frasa dalam bahasa Inggris. Jenis frasa yang ditemukan dalam lirik lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura yaitu : adjektiva. Berikut dibawah ini tabel analisis cuplikan lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura yang disisipi unsur-unsur berwujud frasa tersebut.

Tabel 2 Campur Kode Penyisipan Frasa

No. Frasa Terjemahan

1. So Beautiful Sangat cantik/indah

2. So Wonderful Sangat indah

28

Analisis :

1. 本当は So Beautiful 素晴らしい人と世界

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada

tuturan 本当は So Beautiful 素晴らしい人と世界. Pada lirik lagu ini ditemukan

frasa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu

So Beautiful. Dalam bahasa Inggris kata So Beautiful merupakan adjektiva yang

memiliki makna sangat indah. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat

untuk kata sangat indah adalah “totemo utsukushii”.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor tidak adanya ungkapan yang

tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik

maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang. Jadi, dapat disimpulkan

penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 2 nomor 1 adalah

campur kode berupa penyisipan frasa yaitu adjektiva yang terjadinya

dilatarbelakangi oleh faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa

yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada

menggunakan bahasa Jepang.

2. 本当は So Wonderful 素晴らしい人の出会い

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan 本当は So Wonderful 素晴らしい人の出会い. Pada lirik lagu ini ditemukan kata dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa

Jepang yaitu So Wonderful. Dalam bahasa Inggris kata So Wonderful merupakan

29 adjektiva yang memiliki makna sangat indah atau sangat bagus. Dalam lirik lagu ini frasa So Wonderful memiliki makna sangat indah. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk kata sangat indah adalah “nanto subarashii”.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya. Ai Carina Uemura adalah dwibahasawan, yaitu menguasai bahasa Jepang dan bahasa Inggris dengan baik. Hal ini berkaitan dengan latarbelakang pendidikan Ai Carina Uemura. Ai pernah bersekolah di Los Angeles County High School for the Arts, Amerika

Serikat. Sehingga ditunjukkan dengan penggunaan lirik lagu yang menggunakan bahasa Inggris dan tidak menggunakan bahasa Jepang. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 2 nomor 2 adalah campur kode berupa penyisipan frasa yaitu adjektiva yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya.

30

3.3 Campur Kode Penyisipan Klausa

Kridalaksana (2001:110) mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai potensi menjadi kalimat. Berikut dibawah ini tabel analisis cuplikan lagu I Wanna Know yang disisipi unsur-unsur yang berwujud klausa tersebut.

Tabel 3 Campur Kode Penyisipan Klausa

No. Klausa Terjemahan

1. What's going on Apa yang terjadi

2. To a wonderful world Ke dunia yang indah

3. I wanna know Aku ingin tahu

4. Listen to you’re heart Dengarkan hatimu

5. Open up you’re heart Buka hatimu

6. We gotta respect each other Kita harus saling menghormati

7. We suppose to be caring Kita harus peduli

8. We suppose to be loving Kita harus menyayangi

9. People hating each other Orang orang saling membenci

10. Killing each other Saling membunuh

31

Analisis :

1. What's going on, 今何 が できる?

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan

What's going on, 今何 が できる?. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu what's going on. Dalam bahasa Inggris kata what's going on memiliki makna apa yang terjadi. Dalam lirik lagu ini klausa what's going on maknanya adalah apa yang terjadi. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk makna apa yang terjadi adalah “doushitano?”

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I Wanna

Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor kebiasaan. Penulis lirik lagu Ai

Carina Uemura mengikuti kebiasannya dalam menulis lagu. Ai adalah dwibahasawan yang terbiasa menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris baik lisan ataupun tulisan. Sehingga dalam menulis lirik lagu ia juga terbiasa mencampurkan bahasa Inggris dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penulis melakukan campur kode pada tuturannya What's going on, 今何 が で き る ? karena mengikuti kebiasaannya. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor 1 adalah campur kode berupa penyisipan klausa yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor kebiasaan.

32

2. 1 人 1 人 の その 笑顔で たくさん の 愛情でもっと(もっと)もっと

(もっと) To a wonderful world

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan

1 人 1 人 の その 笑顔で たくさん の 愛情でもっと(もっと)もっと(もっ

と) To a wonderful world. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa

Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu to a wonderful world. Dalam bahasa Inggris kata to a wonderful world merupakan klausa yang memiliki makna ke dunia yang indah. Dalam lirik lagu ini klausa to a wonderful world maknanya adalah ke dunia yang indah.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang.

3. I wanna know, 今何 が 見える?

Pada cuplikan lirik lagu diatas, terdapat peristiwa campur kode pada tuturan I wanna know, 今何が見える?. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu I wanna know. Dalam bahasa Inggris klausa I wanna know memiliki makna aku ingin tahu.

Dalam bahasa Jepang padanan yang tepat untuk klausa aku ingin tahu adalah

“Watashi wa shiritai desu”.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah klausa I Wanna Know hanya

33 memiliki 4 suku kata yaitu I-wan-na-know, sedangkan kata berbahasa Jepang

Watashiwashiritaidesu memiliki 9 suku kata yaitu Wa-ta-shi-wa-shi-ri-tai-de-su.

Apabila Watashiwashiritaidesu digunakan dalam lirik tersebut, pelafalannya akan menjadi terlalu panjang membutuhkan beberapa ketukan nada. Sehinggga tidak sesuai dengan nada lagu bertempo cepat yang dinyanyikan oleh penutur dan hanya kata berbahasa Inggris I wanna know yang sesuai dengan nada lagu tersebut. Jadi dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor 3 adalah faktor karena adanya keinginan penyanyi untuk menyesuaikan antara teks dengan melodi.

4. Listen to you’re heart, open up you’re heart 1 人 1 人の力で変えていけ

る この 世界

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan Listen to you’re heart, open up you’re heart. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu listen to you’re heart. Dalam bahasa Inggris klausa listen to you’re heart merupakan klausa yang memiliki makna dengarkan hatimu. Dalam lirik lagu ini klausa listen to you’re heart maknanya adalah dengarkan hatimu. Dalam bahasa

Jepang padanan kata yang tepat untuk klausa dengarkan hatimu adalah “kokoro no koe wo kikasete”.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor kebiasaan. Penulis lirik lagu

Ai Carina Uemura mengikuti kebiasannya dalam menulis lagu. Ai adalah dwibahasawan yang terbiasa menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris baik

34 lisan ataupun tulisan. Sehingga dalam menulis lirik lagu ia juga terbiasa mencampurkan bahasa Inggris dalam lirik lagu bahasa Jepang. Penulis melakukan campur kode pada tuturannya Listen to you’re heart open up you’re heart 1 人 1

人の力で変えていける この 世界 karena mengikuti kebiasaannya. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor

4 adalah campur kode berupa penyisipan klausa yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor kebiasaan.

5. Listen to you’re heart, open up you’re heart 1 人 1 人の力で変えていけ

る この 世界

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan Listen to you’re heart, open up you’re heart. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu open up you’re heart. Dalam bahasa Inggris klausa open up you’re heart merupakan yang memiliki makna buka hatimu. Dalam lirik lagu ini klausa open up you’re heart maknanya adalah buka hatimu.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang.

6. 人の 感情も考え方もみんな違うケド We gotta respect each other.

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan 人の 感情も考え方もみんな違うケド We gotta respect each other.

35

Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu we gotta respect each other. Dalam bahasa Inggris kalimat we gotta respect each other memiliki makna kita harus menghormati satu sama lain. Dalam lirik lagu ini kalimat we gotta respect each other memiliki makna kita harus menghormati satu sama lain.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang. Bahasa Inggris adalah bahasa universal. Sehingga tidak hanya masyarakat Jepang saja yang dapat mendengarkan dan memahami makna lagu I Wanna Know oleh Ai Carina

Uemura tetapi juga masyarakat dari Negara lainnya yang dapat berbahasa Inggris.

Jadi dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor 6 adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan bahasa Jepang.

7. We suppose to be caring, we suppose to be loving また誰かが悲しむ前

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan We suppose to be caring, we suppose to be loving また誰かが悲しむ前

に. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu we suppose to be caring. Dalam bahasa

Inggris klausa we suppose to be caring memiliki makna kita seharusnya peduli.

36

Dalam lirik lagu ini kalimat we suppose to be caring memiliki makna kita seharusnya peduli.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya. Ai Carina Uemura adalah dwibahasawan, yaitu menguasai bahasa Jepang dan bahasa Inggris dengan baik. Hal ini berkaitan dengan latarbelakang pendidikan Ai Carina Uemura. Ai pernah bersekolah di Los Angeles County High School for the Arts, Amerika

Serikat. Sehingga ditunjukkan dengan penggunaan lirik lagu yang menggunakan bahasa Inggris dan tidak menggunakan bahasa Jepang. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor 7 adalah campur kode berupa penyisipan klausa yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya.

8. We suppose to be caring, we suppose to be loving また誰かが悲しむ前

Pada cuplikan lirik lagu diatas terdapat peristiwa campur kode pada tuturan We suppose to be caring, we suppose to be loving また誰かが悲しむ前

に. Pada lirik lagu ini ditemukan klausa dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu we suppose to be loving. Dalam bahasa

Inggris klausa we suppose to be loving memiliki makna kita seharusnya mencintai.

Dalam lirik lagu ini klausa we suppose to be loving memiliki makna kita seharusnya mencintai.

37

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu I

Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya. Ai Carina Uemura adalah dwibahasawan yaitu menguasai bahasa Jepang dan bahasa Inggris dengan baik. Hal ini berkaitan dengan latarbelakang pendidikan Ai Carina Uemura. Ai pernah bersekolah di Los Angeles County High School for the Arts, Amerika

Serikat. Sehingga ditunjukkan dengan penggunaan lirik lagu yang menggunakan bahasa Inggris dan tidak menggunakan bahasa Jepang. Jadi, dapat disimpulkan penyebab campur kode dalam cuplikan lirik lagu pada tabel 3 nomor 7 adalah campur kode berupa penyisipan klausa yang terjadinya dilatarbelakangi oleh faktor penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya.

38

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang dilakukan pada Bab III, dapat ditarik kesimpulan mengenai campur kode yang terdapat dalam lirik lagu I Wanna Know oleh Ai

Carina Uemura.

Di dalam teks lagu I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura terdapat wujud campur kode berupa penyisipan kata, frasa dan klausa, yaitu :

1. 2 penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata.

2. 2 penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa.

3. 10 penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa.

Bentuk campur kode yang dominan adalah penyisipan unsur-unsur yang

berwujud klausa.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu

I Wanna Know oleh Ai Carina Uemura adalah sebagai berikut :

1. Kebiasaan

Penulis lirik lagu Ai Carina Uemura mengikuti kebiasaannya dalam

menulis lagu. Ai adalah dwibahasawan yang terbiasa menggunakan bahasa

Jepang dan bahasa Inggris baik lisan ataupun tulisan. Sehingga dalam

menulis lirik lagu ia juga terbiasa mencampurkan bahasa Inggris dalam

lirik lagu bahasa Jepang.

39

2. Penulis lirik lagu ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau

kedudukannya.

Ai Carina Uemura pernah melanjutkan studi di Amerika Serikat dan juga

lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Ia juga merupakan

dwibahasawan, yang dapat menguasai bahasa Inggris dan bahasa Jepang.

Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan judul dalam bahasa Inggris dan

lirik lagu yang mencampurkan bahasa Inggris ke dalam lirik lagu bahasa

Jepang.

3. Tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan.

Penggunaan bahasa Inggris lebih baik maknanya daripada menggunakan

bahasa Jepang.

4. Adanya keinginan penulis lirik lagu dan penyanyi Ai untuk menyesuaikan

antara teks dan melodi.

Faktor campur kode yang dominan adalah tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan.

4.2 Saran

Setelah melakukan penelitian ini, ada beberapa hal yang akan penulis kemukakan sebagai saran. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada penyanyi dan penulis lagu I Wanna Know yaitu Ai

Carina Uemura lebih menyeimbangkan penggunaan bahasa Jepang dan

bahasa Inggris dalam liriknya.

40

2. Disarankan kepada penyanyi dan penulis lagu I Wanna Know yaitu Ai

Carina Uemura lebih dulu mencari kata-kata yang mudah dimengerti

dalam bahasa Jepang daripada menggunakan bahasa Inggris agar tidak

menghilangkan bahasa aslinya yaitu bahasa Jepang.

41

DAFTAR PUSTAKA

Bhatia, T. K, dan Ritchie William C. 2004. The Handbook of Bilingualism.

United Kingdom: Blackwell Publishing.

Chaer, Abdul. 2004. Tata Bahasa Paktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: Rineka Cipta

Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian

dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama

Fishman, J.A. 1975. Sociolinguistics: A Brief Introduction. Rowley, Mass:

Newbury House.

Hudson, R.A. 1980. Sosiolinguistics. London: Cambridge University Press.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Mackey, William F. 1962. The Description of Bilingualism. Canadian Journal of

Linguistics 7:12.

42

Nababan, P.W.J. 1993. Sociolinguistics: „Sebuah Pengantar‟. Jakarta: PT.

Gramedia

Pustaka Utama.

Rokhman, Fathur. 2013. Sosiolinguistik : Suatu Pendekatan Pembelajaran

Bahasa

dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Soekanto, Soejono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali.

Suwito. 1983. Sosiolinguistik : Teori dan Problema. Surakarta : UNS Press.

Suwito, 1985. Sosiolinguistik. Surakarta: Kenary Offset.

Sumarsono. 2007. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Weinreich, Uriel. 1970. Languages in Contact: Findings and Problems.

Mouton : The Hague.

Umar, Azhar dan Delvi Napitupulu. 1994. Sosiolinguistik dan Psikolinguistik

(Suatu

Pengantar). Medan : Pustaka Widyasarana.

Weinreich, Uriel. 1970. Languages in Contact: Findings and Problems.

Mouton : The Hague.

43

Shahrestani, Raisa. 2011. “Campur Kode dalam Buku Kampus Kabelnaya

Karya Koesalah Soebagyo Toer”. Skripsi S1. Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya Universitas Indonesia.

Anni Asokawati dan Irma Winingsih. 2015. “Campur Kode pada Album Don‟t

Stop oleh Ai Carina Uemura”. Jurnal.

https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/lite/article/download/1061/780.

(diakses pada tanggal 1 November 2018) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ai_(penyanyi) di akses pada tanggal 1 Juli 2019 http://www.corichan.com/lyrics/albums/ai-whatsgoinonai.html di akses pada tanggal 10 November 2018

44

LAMPIRAN

I Wanna Know

Ai Carina Uemura

What's going on

I wanna know

What's going on, 今何 が できる?

What's going on, ima nani ga dekiru?

I wanna know, 今何 が 見える?

I wanna know, ima nani ga mieru?

What's going on, 今何 を 感じる?

What's going on, ima nani wo kanjiru?

I, I, I, I,

What's going on, 今何を愛する?

What's going on, ima nani wo ai suru?

I wanna know, 今何を信じる?

I wanna know, ima nani wo shinjiru?

What's going on, 今何を想う?

What's going on, ima nani wo omou?

I, I, I, I, I wanna know

もしも誰かが 困っていたなら moshimo dareka ga komatte ita nara

アナタが今 気付いてあげられる

45 anata ga ima kidzuite agerareru

ほんの一言 かけるダケで hon no hitokoto kakeru dake de

何かが 変わるかもしれない nanika ga kawaru kamo shirenai

Listen to you’re heart open up you’re heart

1 人 1 人の力で hitori hitori no chikara de

変えていける この 世界を kaete ikeru kono sekai wo

もっと(もっと)もっと(もっと) to a wonderful world motto (motto) motto (motto) to a wonderful world

人の 感情も考え方もみんな違うケド We gotta respect each other hito no kanjou mo kangaekata mo minna chigau kedo We gotta respect each other

ほんの少しだけ 想い合うダケで hon no sukoshi dake omoiau dake de

何かが変わるかもしれない nanika ga kawaru kamo shirenai

Listen to you’re heart open up you’re heart

1 人 1 人 の その 笑顔で たくさん の 愛情で hitori hitori no sono egao de takusan no aijou de

もっと(もっと)もっと(もっと) to a wonderful world motto (motto) motto (motto) to a wonderful world!!!

46

What's going on?

People hating each other killing each other

最近 の この 世 の 中 の news saikin no kono yo no naka no news

マジでヤな Mood maji de ya na Mood

今 も 誰か が 誰か をキズ付け ima mo dareka ga dareka wo kizutsuke

今 も どっか で 誰か が 泣き続けてる ima mo dokka de dareka ga nakitsudzuketeru

本当は so beautiful 素晴らしい人と世界 hontou wa so beautiful subarashii hito to sekai

本当は so wonderful 素晴らしい人の出会い hontou wa so wonderful subarashii hito no deai

We suppose to be caring, we suppose to be loving

また誰かが悲しむ前に mata dareka ga kanashimu mae ni

So, What's going on?

Sumber : http://www.corichan.com/lyrics/albums/ai-whatsgoinonai.html

47

ABSTRAK

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. Proses komunikasi dalam masyarakat tidak hanya dalam satu bahasa saja tetapi dapat menjadi dua bahasa atau lebih.

Di era globalisasi saat ini telah membawa berbagai perubahaan dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang teknologi tetapi juga bahasa.

Kondisi ini memungkinkan bahasa asing memasuki sendi kehidupan bangsa dan memengaruhi perkembangan bahasa, termasuk di Jepang. Di kota besar seperti di

Tokyo, banyak bahasa yang digunakan terutama sehingga menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya yang dapat menyebabkan terjadinya campur kode. Sehingga menyebabkan seseorang menjadi bilingual maupun multilingual.

Pengaruh budaya global tersebut juga memengaruhi dunia musik di Jepang.

Contohnya seperti lagu I Wanna Know yang dinyanyikan oleh Ai Carina

Uemura (Ai). Lirik lagu I Wanna Know tersebut ditulis oleh Ai. Ai sudah banyak menulis dan membuat lagu untuk para penyanyi muda dimana para pendengar lagunya juga kebanyakan dari kalangan muda. Lagu I Wanna Know oleh Ai

Carina Uemura bercerita tentang kesedihan yang ada di dunia saat ini. Dan lewat lagu ini Ai Carina Uemura mengajak semua orang terutama kalangan muda untuk berubah menjadi lebih baik dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah.

48

Dari data yang telah dianalisis terdapat wujud campur kode penyisipan kata, frasa dan klausa, yaitu 2 penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, 2 penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa, 10 penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik lagu tersebut adalah faktor kebiasaan, tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang digunakan, penulis ingin menunjukkan keterpelajarannya dan atau kedudukannya, dan adanya keinginan untuk menyesuaikan antara teks dan melodi. Dan saran yang ingin disampaikan yaitu, disarankan untuk penulis lagu

Ai Carina Uemura lebih menyeimbangkan penggunaan bahasa Jepang dan bahasa

Inggris dalam liriknya. Dan terlebih dahulu mencari kata-kata yang mudah dimengerti dalam bahasa Jepang daripada menggunakan bahasa asing agar tidak menghilangkan bahasa aslinya yaitu bahasa Jepang.

49

ようし 用紙

げんご ひとびと せいかつ なか じゅうよう コミュニケーションのために、言語は 人々の 生活の 中 で 重要

やくわり は ことば いと き て つた な 役割を果たしている。言葉は、メッセージや意図を聞き手に 伝 えるた

つか しゃかい こみゅにけ しょん めのコミュニケーションとして 使 われる。 社会でのコミュニケーション

げんご ふた いじょう げんご よい は、ひとつの言語ではなく、 二 つ 以上の言語であっても 宵 である。

ぐろ ばるじだい おお へんか ぎじゅつ げんご グローバル時代に 多 くの変化をもたらした。 技術だけでなく言語

じょうけん がいこくご こくみんせいかつ はい にもである。これらの 条件により外国語は 国民生活に 入 ることが

にほん げんごはったつ えいきょう あた とうきょう だいとし でき、日本の言語発達に 影響を 与 えている。 東京などの大都市で

はおお げんご はな けっか げんご ぶんか かんしょう よ 葉多くの言語が 話 され、その結果、言語と文化コードの 干渉を呼ぶこ

ひと ばいりんがる とになる。人とバイリンガルまたはマルチりんがるにする。グローバル

ぶんか えいきょう にほん おんがく えいきょう あた 文化の 影響は、日本の 音楽にも 影響を 与 えている。

うた たとえば、アイカリナウエムラが 歌 う「I WANNA KNO

うた かし か あい うた さっきょく W」。 歌 の歌詞はアイによって書 かれた 。アイは 歌 を 作曲し、

さっきょく かのじょ わかもの 作曲した。 彼女 の リスー ナ も ほ と ん ど が 若者 である。

あいかりなうえむら うた せかい かな アイカリナウエムラの「I WANNA KNOW」の 歌 は、世界の 悲

ものがたり うた とお あい ひとびと しみの 物語である。そして、この 歌 を 通 して、アイはすべての 人々、

50

わか ひとびと よ ほうこう か せかい うつく ばしょ 特に 若 い 人々をより良い 方向に変え、世界をより 美 しい場所にする

さそ ように 誘 っている。

ぶんせき うた かし みつ けいしき 分析されたデータから、 歌 の歌詞に 蜜 の 形式のコードミキシン

たんごけいしき ようそ ふた そうにゅう けいしき グがある。つまり、単語形式の要素の 二 つの 挿入、フレーズ 形式の

ようそ ふた そうにゅう くけいしき ようそ じゅう そうにゅう うた かし 要素の 二 つの 挿入、句形式の要素の 十 の 挿入である。 歌 の歌詞

こんにゅう よういん しゅうかんてき よういん しよう げんご にコードが 混入する 要因は、 習慣的な 要因、使用する言語に

てきせつ ひょうげん さっか じぶん がくしゅう いち しめ 適切な 表現がないこと、作家が自分の 学習または位置を 示 したい

かん ちょうせい こと、およびテキストとメロディーの 間 で 調整したいことである。そ

つた ていあん さくしか して、 伝 えられるべきいくつかの 提案がある。つまり、 作詞家の

あいかりなうえむら かし にほんご えいご しよう アイカリナウエムラは歌詞での日本語と英語の使用のバランスをとること

すす さいしょ がいこくご しよう にほんご をお 勧 めする。 最初に、外国語を使用するのではなく、日本語でかん

りかい たんごさが もと げんご にほんご はいじょ たんに理解できる単語探して、 元 の言語である日本語を 排除しないよ

うにする。

51