Sistha Ayu Pribadi FAKTOR CUTENESS DALAM FENOMENA KETERTARIKAN BONEKA BERUANG DI INDONESIA (STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG)

Sistha Ayu Pribadi Hafiz Aziz Ahmad Iman Sudjudi Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10, Bandung

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT

Bear stuffed have became popular culture in Indonesia and this is confusing. stuffed character inspired by the big and wild American Black Bear that usually be hunted animal in Amerika. Bear is not familiar animal for Indonesian people, and only can be seen in zoo. This phenomenon motivated author to do research to find cuteness factors that became visual appeal of consumer to bear stuffed.Before the main reaseacrh, author do preliminary research by collect selling record from store and questioner to the stuffed collector to show that this bear stuffed have been popular and also phenomenon in Indonesia. Cuteness factors identified by fitur of baby schema of the bear stuffed.This research showed that consumer interest to the bear stuffed is driven by visual display such as the big size for comfort hug, cute shape like baby and brown color tone that warm and hard.

Keywords: Bear Stuffed, Cuteness, Baby Schema

ABSTRAK

Boneka beruang telah menjadi budaya populer yang cukup membingungkan ketika kita menelusuri mengapa boneka ini dapat menjadi fenomena di Indonesia. Berdasarkan asal-usulnya, karakter beruang inspirasi boneka ini berasal dari jenis beruang hitam Amerika yang buas dan besar. Beruang cutenessbukan hewan yang akrab bagi masyarakat Indonesia dan hanya bisa dilihat di kebun binatang. Fenomena ini yang mendorong penulis melakukan penelitian untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang menjadi daya tarik konsumen terhadap boneka beruang. Sebelum penelitian utama, dilakukan penelitian pendahuluan dengan mengumpulkan data penjualan dan kuesioner kepemilikan boneka beruang kepada responden untuk menunjukkancuteness bahwa boneka beruang populer dan menjadi fenomena di Indonesia. Identifikasi faktor-faktor yang menjadi daya tarik boneka beruang secara visual, dilakukan analisis terhadap faktor melalui pendekatan fitur skema bayi terhadap boneka beruang. Dari penelitiantone ini didapatkan hasil bahwa tampilan visual yang mempengaruhi ketertarikan konsumen pada boneka beruang adalah ukuran besar karena nyaman Katadipeluk, Kunci bentuk yang lucu sepertiCuteness bayi, dan warna coklat yang hangat dan kuat.

: Boneka Beruang, , Skema Bayi PENDAHULUAN

budaya yang ditonjolkan sejak tahun 1970 dan kini telah menjadi budaya ekspor terbesardi Sesuatu yang lucu dan menggemaskan Jepang. Fenomena ini menimbulkan daya kawaii (imut) telah menjadi dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Di tarik dari berbagai bidang termasuk estetik Jepang, faktor (Botz-Bornstein, 2011). Salah satu produk223 Faktor Cuteness ... yang mengalami banyak perkembangan dan kejam telah berkembang menjadi karakter membentuk tren pasar hingga saat ini, yaitu yang lebih disukai, dengan mengubah proporsi nama boneka beruang atau yang lebih dikenal dengan kepalanya mengikuti saran fitur kunci dari Teddy Bear . Sejak diproduksi pertama Lorenz. kali pada bulan November 1902, Sedangkan berkaitan dengan waktu yang Teddy Bear langsung sukses di pasaran. pasti penyebaran ke Indonesia tidak diketahui Popularitas menginspirasi secara pasti kapan boneka beruang mulai marak Brother Bear, Forever Friends, Lotso pembuatan karakter-karakter baru dari di Indonesia, namun diperkirakan boneka ini (Toy Story 3), Disco Bear dan Flippy (Happy beruang. mulai merambah Negara-negara di Asia setelah Tree Friends), Poby (Pororo, The Little Penguin), Perang Dunia II dan berhasil meraih kesuksesan. , Teddy (Mr. Bean), dan Winnie the Boneka ini disukai berbagai kalangan dan usia, Pooh secara visual menarik perhatian, material lembut adalah beberapa contoh karakter beruang disentuh dan nyaman dipeluk. Tersedia dalam populer. Festival tahunan bertema boneka beragam pilihan warna, jenis material, ukuran, beruang diselenggarakan di Australia, Amerika, dan harga yang menentukan kualitas. Perajin- Kanada, Jepang, Jerman dan Inggris. Bahkan perajin lokal selalu membuat boneka ini stok telah dibangun museum-museum khusus untuk barang karena permintaan konsumen. Mengapa website memajang boneka beruang di Inggris, Amerika, budaya dari Negara ini begitu mempengaruhi Jepang dan Korea. Dalam resmi BBC selera masyarakat Indonesia, padahal boneka Inggris (2013) disampaikan bahwa boneka beruang tidak memiliki relasi historis dengan beruang termasuk penemuan luar biasa di abad budaya Indonesia? 20 dan hasil karya abadi. Boneka beruang sebagai budaya populer Berdasarkan sejarahnya, boneka beruang merupakan sebuah produk Negara penguasa dibuat untuk merepresentasikan binatang dan dominan yang masuk dan menyebar ke beruang yang sesungguhnya. Boneka beruang Negara-negara kecil, yaitu dari Amerika ke menghadirkan fantasi, imajinasi dan memberi Indonesia. Karakter populer lainnya yang berasal Doraemon dan Helo Kitty pengalaman visual yang menawarkan rasa lucu, dari Negara maju yang digemari masyarakat (Jepang) juga Winnie the Pooh akrab dan menyenangkan dengan melepas Indonesia sebutlah aspek kenyataan bahwa beruang merupakan (Amerika). jenis hewan berukuran besar dan buas. Daya Boneka beruang karena berasal dari wilayah innocent). tarik pada bulu yang lembut dan tebal serta yang dikenal sebagai Negara adi daya, memiliki ekspresi muka yang lugu ( pengaruh yang besar untuk menjadi populer Tahun 1902, boneka beruang berbentuk di kalangan bangsa-bangsa lain dan kemudian seperti beruang asli, memiliki dahi yang diikuti. Apapun yang dihasilkan dari Negara rendah, moncong panjang dengan bulu kumal. penguasa seolah dipandang sebagai produk Desain boneka beruang dari waktu ke waktu berkualitas, modern, tren dan mahal. mengalami evolusi menjadi lucu dan populer Boneka beruang masih menjadi yang dengan mengubah beberapa fitur seperti paling populer dan biasa dijadikan hadiah pada dahi lebar dan moncong lebih pendek. Fitur- peringatan atau acara spesial. Karena itulah dengan baby schem souvenir, fitur ini merupakan perangkat yang dikenal boneka beruang ini mudah ditemukan dimana- department store a atau skema bayi (Nittono mana, mulai dari supermarket, toko H, Fukushima M, Yano A dan Moriya H; 2012). , sampai pasar kaget (Qing He, Boneka menerapkan dan melebih-lebihkan fitur 2014). Perajin-perajin lokal selalu membuat ini untuk menarik perhatian (Gardner & Wallach boneka ini dengan ragam bentuk, corak dan 1965; Fullard & Reiling 1976; Sternglanz 1977). warna untuk stok barang karena adanya Mickey Mouse Gould (1980) mendokumentasikan karakter permintaan konsumen. Yang menarik adalah 224 yang semua terlihat nakal dan boneka beruang yang dipilih tidak harus berasal Sistha Ayu Pribadi dari karakter populer, bahkan bentuk kreasi kebutuhan konsumen lokal (Chris Barker, produsen lokal pun diminati. 2009). Hal ini mendorong penulis untuk Boneka beruang sebagai budaya populer melakukan analisa faktor yang menjadi daya merupakan sebuah produk Negara penguasa tarik konsumen sehingga memicu terjalinnya dan dominan yang masuk dan menyebar ke hubungan emosional konsumen dengan boneka Negara-negara kecil, yaitu dari Amerika ke beruang. Penelitian dilakukan di Kota Bandung Indonesia. Karakter populer lainnya yang berasal sebagai kota kreatif dengan sentra boneka yang Doraemon dan Helo Kitty dari Negara maju yang digemari masyarakat selalu berkembang. (Jepang) juga Winnie the Pooh Indonesia sebutlah METODE (Amerika). Boneka beruang karena berasal dari wilayah yang dikenal sebagai Negara adi daya, memiliki Penelitian mengenai visual produk pengaruh yang besar untuk menjadi populer yang mempengaruhi pilihan responden di kalangan bangsa-bangsa lain dan kemudian dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana diikuti. Apapun yang dihasilkan dari Negara objek dikaji, metodologi yang digunakan hingga penguasa seolah dipandang sebagai produk hasil analisis serta temuan pada penelitian mengadaptasi metode cuteness dan pendekatan berkualitas, modern, tren dan mahal. sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti Pemilihan karakter beruang dilatarbelakangi fenomena dan popularitas fitur skema bayi. Dengan gambaran data dan boneka beruang yang berasal dari Eropa hingga analisis dari penelitian terdahulu, penelitian menyebar luas ke Asia, termasuk di Indonesia. ini menggunakan metodologi serupa untuk Boneka beruang telah mengalami komodifikasi menemukan sudut pandang yang berbeda analisis cuteness sebagai akibat globalisasi teknologi informasi dan menjawab pertanyaan penelitian tentang yang mengakibatkan pola konsumsi masyarakat Bandung. terhadap fenomena boneka dunia menjadi sama (Paul Willis, 1990), namun beruang di Indonesia, khususnya di Kota ada glokalisasi yang mendorong adanya proses penyesuaian budaya suatu produkTabel dengan 1. Penelitian Acuan Terdahulu

PENULIS METODE NO. JUDUL HASIL PENELITIAN (Tahun) ANALISIS 1. Baby Schema in Human and Animal Faces Marta Borgi, denganMengukur Analisa gambar-gambar manusia Induces Cuteness Irene Cogliati- secara eksplisit dan hewan berdasarkan fitur-fitur Perception and Dezza, Victoria cuteness, dan skema bayi untuk mengetahui apakah Gaze Allocation Brelsford, peringkat persepsi seseorang pada sesuatu yang in Children Kerstin Meints dengan pola imut dipengaruhi oleh usia sehingga dan Francesca pandangansecara implisit penelitianterdapat perbedaan menunjukkan persepsi kedua dari Cirulli (2014) mata (eye gaze anak-anak dan orang dewasa. Hasil

golongan responden ini secara pattern) umum menyukai konfigurasi wajah kekanakan yang lebih lucu dan Isn’t it Cute: menarik. an Evolutionary 2. Perspective of Linda Miesler, denganElektromiografi Pendekatan dengan skema bayi Baby Schema Helmut Leder, (EMG) wajah kepada 57 responden untuk Effects in Visual dan Andreas cuteness mengetahui pengaruh fitur skema Herrmann peringkat ini pada perilaku konsumen jika (2011) diterapkan dalam visual produk. 225 Faktor Cuteness ...

PENULIS METODE NO. JUDUL HASIL PENELITIAN (Tahun) ANALISIS Product Designs Respon positif ditunjukkan pada

mobil yang direkayasa dengan fitur skema bayi daripada mobil aslinya. Efek fitur ini juga mempengaruhi Bintang kestabilan penilaian positif konsumen Semiotik untuk visual produk. 3. Identifikasi Analisis Mendeskripsikan persepsi penggemar Karakter Hello Pramudya P. P. dan motif kegemarannya pada Kitty Melalui (2014) Genetikdan Analisis karakter Hello Kitty. KotaGaya BandungHidup Strukturalisme Penggemar di Belakang serta Latar

Tabel 1. Penelitian Acuan Terdahulu Penggemaran

Konsep ini diperkenalkan oleh Konrad Lorentz tahun 1949. Studio Disney sering menggunakan konsep ini dalam pembuatan kartun-kartun mereka. Di negara-negara Eropa, faktor keimutan ini telah dikenal sejak cuteness tahun 1950. Dua dekade kemudian, Jepang kawaii menggunakan dan mengembangkan Jepang, kawaii sehingga menjadi budaya . Bagi orang ini dapat digabungkan dengan Gambar 1. Fitur karakter imut pada bayi, Preston Blair (Sumber: stuffyyoushouldknow.com, 15 September 2014) objek apa saja yang dapat ditransformasikan menjadi sesuatu yang imut. Dalam riset yang dilakukan Konrad Kindchenschema (baby schema Lorentz (1943), ia membuat skema yang disebut H, 2012). ) atau skema bayi. Dalam penelitian ini sampel boneka Skema ini menunjukkan fitur-fitur imut yang beruang yang dijadikan sampel berjumlah lima umum pada bayi manusia ataupun bayi hewan. belas boneka beruang yang dipilih dari tujuh Fitur-fitur ini memiliki kesamaan dengan area pusat penjualan boneka di Kota Bandung. proporsi bayi yaitu: kepala lebih besar dari Kriteria boneka beruang sampel adalah yang ukuran normal, dahi luas dan menonjol, tubuh unggul dari angka penjualan dan boneka pendek, mata besar, hidung dan mulut kecil, dan yang unggul karena stok yang diartikan tinggi atau tambahan lesung pipit. permintaan. Selanjutnya seluruh boneka akan Lorentz berasumsi bahwa respon terhadap dibuat outline untuk dianalisis dengan fitur skema bayi adalah proses bawaan yang dipicu pada skema bayi. cuteness oleh adanya fitur rangsangan. Pada manusia, Pola visual dari sampel boneka beruang rangsangan itu dapat berupa hal yang lucu dibahas dari sisi lucu ( ) dengan fitur dan menarik perhatian. Skema ini memodulasi pada skema bayi untuk mengetahui faktor reward persepsi dan perhatian sejak tahap awal pada cuteness seperti apa yang mempengaruhi proses visual dan mengaktifkan sistem ketertarikan konsumen terhadap boneka di226 otak (Nittono H, Fukushima M, Yano A, Moriya beruang. Pengamatan pada seluruh bagian Sistha Ayu Pribadi

Gambar 2. Komparasi boneka Lotso dengan fitur skema bayi (Sumber: Penulis)

Gambar 4. Tekstur dan warna bulu boneka Lotso (Sumber: Penulis)

dan biru. Ketertarikan konsumen pada boneka Gambar 3. Tekstur dan warna bulu boneka Lotso beruang dipengaruhi oleh tampilan visual cuteness (Sumber: Penulis) bentuk boneka. Hasil penelitian analisis faktor dalam fenomena ketertarikan pada desain boneka beruang adalah sebagai berikut: 1. Cuteness boneka mulai kepala, wajah, tangan, kaki, ukuran, warna dan penggunaan material pada boneka beruang yang menarik bulu dan isi boneka. bagi konsumen dan sesuai dengan skema bayi adalah pada ukuran kepala yang HASIL DAN PEMBAHASAN dan kaki pendek. besar, dahi luas, tidak ada leher, lengan

Dari analisis komparasi boneka sampel 2. Ukuran juga menjadi faktor penting bagi dengan fitur skema bayi diperoleh hasil bahwa konsumen memilih boneka beruang. cuteness pada boneka-boneka sampel sesuai Ukuran besar dengan tinggi antara 50-70 dengan fitur skema bayi, terutama pada ukuran cm lebih disukai karena ukuran tersebut kepala besar, dahi luas, tidak ada leher, lengan pas dan nyaman dipeluk, daripada ukuran pendek, struktur pangkal bokong yang menyatu kecil yang biasanya menjadi pajangan. dengan paha, dan kaki pendek. Bahan bulu yang digunakan ada tiga macam: bulu pendek, 3. Warna yang paling banyak dipilih bulu panjang dan bahan kaos kaki. Namun yang konsumen adalah warna hangat dan kuat paling banyak dipilih adalah boneka dengan mudaseperti dan coklat, kuning. coklat tua dan krem. Warna bulu panjang. Ukuran boneka besar lebih disukai lain yang juga disukai yaitu putih, merah karena lebih nyaman untuk dipeluk. Secara psikologi, memeluk memberikan rasa nyaman dan ketenangan. Warna boneka paling banyak 4. Material boneka beruang lebih disukai berwarna coklat, coklat tua dan krem. Pilihan yang lembut, empuk dan nyaman dipeluk warna lainnya yaitu putih, kuning, merah muda, karena memiliki efek menenangkan. 227 Faktor Cuteness ... PENUTUP The Creative Economy: How People Make Howkins,Money John From Ideas. London: Penguin 2002 Books. Kestabilan permintaan pasar terhadap boneka karakter beruang dapat menjadi peluang yang mendorong kreativitas perajin dan Perkembangan Anak: Jilid 1 Hurlock, Elizabeth B. pengusaha bidang ini untuk membuat karakter 1978 . Edisi sendiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Keenam. Jakarta: Erlangga. bermanfaat bagi para perajin dan pengusaha Gifting the Bear and A Nostalgic Desire di industri kreatif, sebagai bahan yang dapat Varga, Donnafor Childhood Innocence. Cultural dipelajari dalam rancangan desain baru 2009 Analysis, Volume 8 ataupun untuk pengembangan produk tidak . Canada: Universitas hanya boneka beruang saja tetapi juga karakter Mount Saint Vincent. lainnya. Semiotika visual dan Semantika Produk: * * * Vihma, PengantarSusann & Seppo Teori danVakeva Praktik Penerapan 2009 Semiotika dalam Desain

Daftar Pustaka . Yogyakarta & Bandung: Jalasutra. Buku: Widagdo Desain, Teknologi, Gaya Hidup: Perangkat Desain & Kebudayaan. Cetakan Keempat. AlfathriElektronik Adlin sebagai Simbol Status Sosial Bandung: Penerbit ITB. 1997 dalam Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Laman:

Bagaimana Asal Mula Boneka Teddy Yogyakarta: Jalasutra. Andika Bear?Kurniantoro Cultural Studies: Teori dan Praktik, 2013 Barker, CetakanChris Kelima Diambil dari http://sains.me/45/ 2009 bagaimana-asal-mula-boneka-teddy- . Yogyakarta: Kreasi bear.html/. (Januari, 2013) Wacana. Boneka Lucu dari Sang Presiden. Diakses Anne Ahira Borgi M.,Baby Cogliati-DezzaI, Schema in Human Brelsford and AnimalV., Meints K., 2013 dan CirulliFaces F. Induces Cuteness Perception and htm.tanggal 22 Mei 2013. Diambil dari 2014 Gaze Allocation in Children Frontiers in http://www.anneahira.com/teddy-bear. Psychology Teddy Bear, Boneka Beruang Inspirasi . Volume 5. Artikel 411. doi: Anne AhiraDunia Fiske, John10.3389/fpsyg.2014.00411. 2013 Memahami Budaya Populer . Diakses tanggal 22 Mei 2013. Diambil dari http://www.anneahira. 2011 . Cetakan I. com/boneka-beruang.htm. Yogyakarta: Jalasutra. Sejarah Boneka Teddy Bear. Diakses Mass Culture, Popular Culture and Anto Horn, PeterCultural Identity. Vol.I, Encyclopedia of 2012 2011 Life Support Systems (EOLLS). South tanggal 24 September 2014. Diambil dari http://ensikloped.blogspot. com/2012/06/sejarah-boneka-teddy- Afrika: University of Cape Town. bear.html. (13 Juni 2012) 228 Sistha Ayu Pribadi

A Point of View: The Grown-Ups with bbc.co.ukTeddy SEMIOTIKA-BONEKA-TEDDY-BEAR. (28 2013 Maret 2014) . Diambil dari http://www. The History of The Teddy Bear. Diakses bbc.co.uk/news/magazine-21265701. Green, Samantha (Februari, 2013) 2011 Pshychology Today: Animals In Our tanggal 15 Desember 2013. Diambil dari Bekoff, Brain:Ph.D., Marc.Mickey Mouse, Teddy Bears, http://www.proflowers.com/guide/ 2011 and “Cuteness” history-of-the-teddy-bear?sk=&ref= organicgglunkwn&prid=pfseogu. (15 . Diakses tanggal 5 November 2011) Septermber 2014. Diambil dari http:// Minka’s Bear Passion: The Place for www.psychologytoday.com/blog/ mibepa.info(Teddy) Bears Lover. Index Famous animal-emotions/201112/animals-in- 2013 our-brain-mickey-mouse-teddy-bears- and-cuteness. (22 Desember 2011) Bears. Diakses tanggal 11 Desember Bangkitkan Usaha Kecil Menengah 2013. Diambil dari http://www.mibepa. bisnisukmDengan Memproduksi Boneka. Diakses info/bb/bb000.htm. 2011 Learn About the History of Plush Toys Purr-fectand Gifts Ptuffed Animals usaha-kecil-menengah-dengan-tanggal 23 Mei 2013. Diambil dari 2013 http://bisnisukm.com/bangkitkan- . Diakses tanggal 9 Desember 2013. Diambil http://www. memproduksi-boneka.html. (September, purr-fectgifts.com/history/. 2011) Kajian Pembentukan Brand Karakter WickanaHELLO Laksmi KITTY Dewi dan BARBIE sebagai Dadi A. Salim 2009 Produk Komersil 2014 Bandung Menuju Kota Ekonomi Kreatif. Diakses tanggal 27 Desember 2014. Teknologi Bandung.. Laporan Seminar Diambil dari http://swa.co.id/business- Komunikasi Grafis, Bandung: Institut strategy/bandung-menuju-kota- Yalda ekonomi-kreatif. (1 September 2014) The Importance of Emotion in Design.

Dinas KoperasiDinas Koperasi UKM dan UKM Perindustrian dan Perindustrian 2014 PerdaganganPerdagangan Kota Bandung: Sentra Diakses tanggal 9 April 2015. Diambil 2012 Industri Bandung. Dinas Koperasi dari http://blogs.thecdm.ca/recon/ UKM dan Perindustrian Perdagangan. Zhou, Joannaemotional-design/. (25 Februari 2014) 10 Tips for Kawaii Character Design.

(2012). Diakses tanggal 27 2014 Desember 2014. Diambil dari http:// Diakses tanggal 10 Mei 2015. Diambil sentraindustribandung.com/. dari http://www.creativebloq.com/ History of Plush Toys character-design/10-tips-kawaii- Fisher, Chad R. character-design-514833. (14 Mei 2009 . Diakses tanggal 4 2014) Desember 2013. Diambil dari http:// ezinearticles.com/?History-of-Plush- Toys&id=1845874. (Januari, 2009)

Semiotika Boneka Teddy Bear. Diakses Gobang, Jonas K. G. D. 2014 tanggal 3 Juli 2015. Diambil dari http:// www.siperubahan.com/read/157/ 229