Intar Padang (Terang) dalam Sistem Perkawinan pada Masyarakat Pepadun Marga Suway Umpu Tulang Bawang 1213033067 Oleh Ria Maretha1*, Ali Imron2*, Yustina Sri Ekwandari3* FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar e-mail: [email protected], HP. 082286413136

Received: September 13. 2019 Accepted: September 17. 2019 Online Published: October 1, 2019

Abstract: Intar Padang (Light) in the Marriage System of the Pepadun Marga Community of Suway Umpu. This study aims to determine the factors causing changes in the implementation of the marriage of Tar Padang in the Pepadun Marga Suway Umpu community in Ujung Gunung Village, . The method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques through interviews, observations, literature studies and documentation, while the data analysis technique used is qualitative data analysis techniques. The results of the study that the factors that cause changes in the implementation of the marriage of Tar Padang in the Pepadun Marga Suway Umpu community in Ujung Gunung Menggala Village, Tulang Bawang Regency, are influenced by two factors, namely internal factors (time) and economic factors, while external factors are factors education, factors influencing outside culture and population growth.

Keywords: intar padang, pepadun society, marriage system

Abstrak: Intar Padang (Terang) dalam Sistem Perkawinan pada Masyarakat Pepadun Marga Suway Umpu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perubahan pelaksanaan perkawinan Tar Padang pada masyarakat Pepadun Marga Suway Umpu di Desa Ujung Gunung Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan pelaksaan perkawinan Tar Padang pada masyarakat Pepadun Marga Suway Umpu di Desa Ujung Gunung Menggala Kabupaten Tulang Bawang yaitu dipengaruhi dua faktor yaitu faktor Intern (dalam) ialah faktor waktu dan faktor ekonomi, sedangkan faktor ekstern ialah faktor pendidikan, faktor pengaruh budaya luar dan pertambahan penduduk.

Kata kunci: intar padang, masyarakat pepadun, sistem perkawinan PENDAHULUAN terbagi atas dua golongan besar yaitu merupakan sebuah Lampung Jurai Saibatin dan Negara yang memiliki berbagai suku Lampung Jurai Pepadun. Dapat bangsa yang masing-masing sukunya dikatakan Jurai Saibatin dikarenakan memilki kebudayaan serta adat orang yang tetap menjaga kemurnian istiadat yang berbeda-beda. Setiap darah dalam kepunyimbangannya, adat dan budaya memiliki ciri khas sedangkan ciri orang Lampung Jurai sehingga membedakan budaya yang Pepadun yaitu masyarakatnya satu dengan yang lain. menggunakan dialek bahasa “Nyo” Keanekaragaman tersebut terjadi atau berlogat “O” dan sebagian karena setiap daerah memiliki masyarakatnya menggunakan dialek kebiasaan-kebiasaan yang berbeda bahasa “Api” atau berlogat “A” dan sesuai dengan keanekaragaman juga orang Lampung Pepadun masyarakat. merupakan suatu kelompok Bangsa Indonesia dikenal masyarakat yang ditandai dengan sebagai masyarakat yang majemuk. upacara adat naik tahta dengan Hal ini tercermin dari semboyan menggunakan adat upacara yang “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya disebut “Pepadun”. berbeda-beda tetapi tetap satu. Dilihat dari segi geografisnya Kemajemukan yang ada terdiri atas orang Lampung Pepadun mendiami keragaman suku bangsa, budaya, daerah daerah pedalaman seperti agama, ras, dan bahasa. Suku bangsa Abung, Way Kanan, Sungkai, adalah sekelompok manusia yang Tulang Bawang, Pubian, sementara memiliki kesatuan dalam budaya dan Lampung Saibatin pada umumya terikat oleh kesadarannya akan menempati daerah sepanjang Teluk identitasnya tersebut. Kesadaran dan Betung, Teluk Semangka, Krui, identitas yang di miliki biasanya di Belalau, Liwa, Pesisir, Rajabasa, perkuat dengan kesatuan bahasa Melinting dan Kalianda (Hilman (Koentjaraningrat, 1984:264). Hadikusuma, 1989:100). Ditinjau Salah satu suku bangsa yang ada dari seni dan budayanya, Lampung yang ada di Indonesia yang memiliki Pepadun memiliki kebudayaan dan keanekaragaman kebudayaan adalah adat istiadat yang unik di Indonesia. Suku Lampung. Suku Lampung Sebagaimana masyarakat lainnya, adalah suku yang menempati Lampung Pepadun juga memiliki wilayah Provinsi Lampung. Suku kebudayaan yang tidak hanya Lampung dibedakan menjadi 2 yakni berfungsi sebagai hiburan semata, Lampung Pepadun, dan Lampung tetapi juga menjadi jati dirinya Peminggir. Masyarakat Pepadun dan sebagai suku bangsa. Peminggir mempunyai tempat Keberagaman kebudayaan bermukim yang berbeda. Keduanya terjadi karena adanya perbedaan pun memiliki adat istiadat serta sifat dalam penafsiran unsur unsur yang sedikit berbeda. kebudayaan. Menurut Ilmu Dalam masyarakat Lampung Antropologi, kebudayaan adalah suku Pepadun dikenal juga dengan keseluruhan sistem gagasan, Jurai Pepadun dan suku Peminggir tindakan dan hasil karya manusia dikenal juga dengan Jurai Saibatin. dalam rangka kehidupan masyarakat Menurut Iskandar Syah (2005:2) yang dijadikan milik diri manusia berpendapat bahwa Suku Lampung dengan belajar. Sistem kekerabatan dan biaya yang tidak sedikit, namun organisasi sosial merupakan usaha tradisi tersebut akan terus menjadi antropologi untuk memahami unsur budaya yang dihayati dari bagaimana manusia membentuk masa ke masa atau turun-menurun, di masyarakat melalui berbagai dalamnya terkandung norma yang kelompok sosial. Menurut sangat kuat mengatur dan Koentjaraningrat tiap kelompok mengarahkan tingkah laku setiap masyarakat kehidupannya diatur oleh individu dalam masyarakat. adat istiadat dan aturan-aturan Seperti halnya sistem mengenai berbagai macam kesatuan perkawinan yang ada di Lampung di dalam lingkungan dimana dia khususnya bagi masyarakat adat hidup dan bergaul dari hari ke hari. Lampung Pepadun adalah sistem Kesatuan sosial yang paling dekat perkawinan Intar Padang (Terang). dan dasar adalah kerabatnya, yaitu Intar Padang berasal dari kata Tar keluarga inti yang dekat dan kerabat atau Intar berarti dilepas atau yang lain. Kekerabatan berkaitan diantarkan, sedangkan Padang dengan pengertian perkawinan dalam berarti terang. Sehingga Intar suatu masyarakat karena perkawinan Padang merupakan cara melepaskan merupakan inti atau dasar dan menyerahkan anak gadisnya pembentukan suatu komunitas atau dengan terang kepada keluarga organisasi sosial. bujang pada siang hari (Hilman Manusia tidak bisa berkembang Hadikusuma, 1989:145). dengan baik dan beradab tanpa Dalam perkawinan Intar Padang proses atau lembaga yang disebut beberapa langkah-langkah yang perkawinan. Melalui perkawinan harus dilaksanakan yaitu: 1) akan menyebabkan adanya (lahirnya) Persiapan atau perencanaan, 2) keturunan yang baik dan sah, dan Pelaksanaan inti dan 3) Penutup. keturunan yang baik dan sah dapat Pada tahap persiapan atau menimbulkan terciptanya satu perencanaan ini dilaksanakannya keluarga yang baik dan sah pula dan perundingan lamaran antara kedua kemudian akhirnyan berkembang belah pihak kemudian apabila kedua menjadi kerabat dan masyarakat belah pihak telah mencapai yang baik dan sah pula (Tolib kesepakatan maka dilanjutkan pada Setiady, 2008: 221). Proses tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan pembelajaran pada keluarga yang inti dimana dalam pelaksanaan inti menjadi pondasi dasar pengenalan rombongan pihak laki-laki menuju budaya dalam suatu suku menjadikan rumah pihak wanita dengan keluarga berada di posisi strategis menggunakan pakaian adat dan dalam pengembangan budaya diiringi tabuh-tabuhan serta disebuah masyarakat. menggunakan payung agung Perkawinan adalah suatu momen kemudian pihak wanita bersama yang sakral, perkawinan sangat pemuka adat menyambut kedatangan penting dan memiliki makna yang pihak laki-laki. Proses selanjutnya sakral yaitu penyatuan dua insan ini kemudian berunding atau bubalah juga harus mendapat pengakuan dari tentang biaya-biaya adat yang harus masyarakat (Mulyadi, 1994:59). dipenuhi oleh pihak laki-laki dan Untuk melaksanakan upacara adat apabila telah dipenuhi semua syarat- pekawinan membutuhkan waktu dan syarat yang diminta maka akan dinyatakan kasih yang kemudian Selain itu berdasarkan hasil denga prosesi Intar/Tar Padang wawancara peneliti yang yaitu melepaskan atau menyerahkan bekerjasama dengan informan yang anak gadisnya dengan pihak keluarga bernama Bapak Komariah dengan laki-laki. Acara yang terakhir adalah gelar Sultan Dermawan, sebagai penutupan makna dari acara ini salah satu penyimbang adat, Intar adalah menutup atau mengakhiri Padang (terang) adalah prosesi segala pekerjaan yang berkaitan pengantaran pengantin wanita ke dengan pelaksanaan Tar Padang. pihak pengantin laki laki pada waktu Berdasarkan hasil wawancara siang hari disaksikan para sanak tanggal 3 November 2017 dengan saudara yang dilepaskan langsung Bapak Muhammad Idham Settan oleh tokoh adat. Pelaksanaan Intar Pangeran III, bahwa menurut beliau Padang di masyarakat Lampung prosesi-prosesi pada pelaksanaan Pepadun di Kampung Ujung Gunung perkawinan Intar Padang sudah saat ini banyak mengalami banyak yang tidak dilaksanakan, perubahan sebagian prosesi misalnya dari keluarga pihak wanita pelaksanaanya sudah tidak tidak melaksankan prosesi adat yang dilaksanakan lagi. Karena dinamakan cangget, yaitu prosesi kebanyakan masyarakat beranggapan dimana muli-muli dari penyimbang bahwa Intar Padang ini terlalu rumit adat melaksanakan tari-tarian dengan sehingga memakan waktu yang diiringi musik khas Lampung cukup lama selain itu faktor ekonomi biasanya pelaksanaan itu dilakukan juga menjadi salah satu penyebab, dari sore sampai menjelang pagi, karena membutuhkan biaya yang maka pihak dari mempelai wanita cukup besar sehingga masyarakat dikenakan denda adat atau biasa tidak mampu untuk melakukan acara disebut masyarakat dengan istilah Intar Padang. ‟‟daw adat’’ sebesar Rp.120.000, Prosesi-prosesi yang dilaksana- kemudian pihak mempelai wanita kan dalam acara Intar Padang tidak melaksanakan prosesi adat lagi menunjukan bahwa pelaksanaan yaitu mandi kesudan untuk calon Intar Padang adalah sesuatu mempelelai wanita yang biasa kegiatan yang penting dalam acara masyarakat artikan sebagai mandi perkawinan adat Lampung Pepadun. mensucikan diri sehari sebelum Tujuan pelaksanaan Intar Padang dilaksanakannya prosesi akad nikah, adalah untuk mengenalkan mempelai maka pihak mempelai wanita pria kepada kerabat dekat wanita dikenakan daw adat lagi sebesar Rp. khususnya dan umumnya kepada 120.000. dari pelaksanaan prosesi- masyarakat di lingkungan tempat prosesi adat yang tidak dilaksanakan tinggal. Selain itu keberagaman tadi maka daw adat yang harus budaya dalam prosesi prosesi pada dibayar sebesar Rp. 240.000 dan daw upacara perkawinan Lampung adat itu dibagikan kepada perwatin Pepadun harus tetap dijaga dan Megou Pak Tulang Bawang, tetapi dilestarikan agar tidak hilang seiring jika yang melaksanakan perkawinan perkembangan zaman. Berdasarkan tersebut dari kalangan menengah ke latar belakang yang telah diuraikan atas maka daw adat yang harus di atas maka penulis tertarik untuk dibayar kepada perwatin yaitu merumuskan dan mengkajinya sebesar Rp. 2.400.000. melalui suatu penelitian dengan judul “Intar Padang (Terang) Dalam dan timur. Secara geografis berada Sistem Perkawinan Pada Masyarakat pada posisi 4º27‟ - 4º29‟ LS dan 105 Pepadun Marga Suway Umpu Di º13‟ - 105 º16‟ BT. Dari sisi historis Kampung Ujung Gunung Menggala penan kota ini dalam berbagai Kabupaten Tulang Bawang “ jaringan hubungan baik regional Berdasarkan latar belakang di maupun nasional sudah berlangsung atas maka rumusan masalah dalam sejak zaman Sriwijaya hingga baten. penelitian ini adalah faktor-faktor Elemen penyusun kota, yaitu apa sajakah yang menjadi penyebab manusia, ruang kehidupan, dan perubahan pelaksanaan perkawinan memori-memori ataupun teknologi Intar Padang pada masyarakat pendukung adalah elemen yang Pepadun Marga Suway Umpu di sifatnya selalu berkembang, Desa Ujung Gunung Menggala demikian halnya Kota Menggala Kabupaten Tulang Bawang ?” yang selalu berkembang dari tahun ke tahun hingga selama ini. METODE PENELITIAN Kelurahan Ujung Gunung secara Metode yang digunakan dalam resmi berdasarkan peta geografi penelitian ini adalah metode terletak di kota Menggala dengan deskriptif kualitatif. Menurut luas wilayah kelurahan Ujung Mohamad Ali (1988:120), metode Gunung adalah 7500 Ha. Kemudian deskriptif adalah metode yang berdasarkan batas lokasi yaitu di digunakan untuk memecahkan sebelah Timur berbatasan dengan masalah yang dihadapi pada situasi Kelurahan Labuhan Dalem, sekarang yang dilakukan dengan disebalah selatan berbatasan dengan menempuh langkah-langkah Kelurahan Menggala Tengah, pengumpulan data, klasifikasi dan sedangkan disebelah Barat analisis pengolah data membuat berbatasan dengan Kampung Bujung gambaran tentang sesuatu keadaan Tenuk. secara obyektif dalam suatu Kondisi geografis wilayah deskriptif. Teknik pengumpulan data memiliki ketinggian 26M dari dilakukan dengan cara observasi permukaan laut, serta memiliki kelapangan, wawancara dengan permukaan tanah datar sampai informan, studi pustaka dan bergelombang mencapai 90%. dokumentasi, sedangkan teknik Kemudian di dukung dengan tekstur analisis data yang digunakan adalah tanah yang subur yang cocok teknik analisis data kualitatif. ditanami singkong, padi, jagung, sawit, karet, tebu, kacang hijau, ubi HASIL DAN PEMBAHASAN jalar, dan kelapa. Selain itu Hasil kelurahan Ujung Gunung dikelilingi Menggala adalah sebuah rawa pasang surut air yang masuk kecamatan yang juga merupakan dari Way Tulang Bawang. pusat pemerintahan (ibu kota) Menurut Bapak Sultan kabupaten Tulang Bawang. Dermawan masyarakat lampung Lampung, Indonesia. Menggala memasuki era modern sekitar tahun merupakan satu-satunya kota yang „80an sampai 90an, sejak saat itu berada di tepian Way Halim banyak terjadi perubahan budaya Bawang, Lampung. Pemukiman masyarakat lampung, termasuk berada di tepi sungai sebelah selatan dalam budaya perkawinan. Beberapa prosesi perkawinan Tar Padang dapat cara perkawinan Tar Padang sesudah digantikan dengan pembayaran dan sebelum adanya perubahan, denda atau Daw Adat. Setelah maka dapat disimpulkan dalam tabel didapatkan hasil penelitian dari tata di bawah ini: Tabel 1 Perbandingan Perkawinan Tar Padang Sebelum Dan Sesudah Adanya Perubahan Perkawinan Tar Perkawinan Tar Indikator Padang sebelum Padang setelah No yang dilihat mengalami mengalami Keterangan perubahan perubahan 1 Akad nikah Akad nikah harus akad nikah Prosesi akad nikah dilaksanakan sebagian orang sebagian masyarakat sudah dirumah mempelai melaksanakan di melaksanakannya dirumah laki-laki rumah mempelai mempelai wanita wanita dikarenakan, masyarakat sekarang sudah mengenal syariat , jadi wanita tidak bisa dibawa terlebih dahulu sebelum di ijab qobul. Karena jika ketika ada prosesi yang mengharuskan kedua mempelai untuk saling bergandeng tangan mereka sudah sah sebagai seorang suami istri 2. Waktu yang Biasanya dalam Sekarang Masyarakat sekarang diperlukan prosesi adat masyarakat mulai disibukan dengan pernikahan sebagian pekerjaan, dan pendidikan memakan waktu melaksakan prosesi mereka masing-masing. kurang lebih pernikahan kurang sampai 7 hari lebih hanya 2 hari bahkan lebih dari 7 saja hari 3. Acara muli Dahulu masyarakat Sebagian Banyak bujang gadis yang mekhanai masih masyarakat sudah sudah keluar dari (Ngediyou) Melaksanakan tidak melaksanakan Kampung karena acara muli acara muli- menempuh pendidikan mekhanai mekhanai yang lebih tinggi, serta (ngediyou). (ngediyou) adanya sosial media membuat cara komunikasi masyarakat mulai berubah.

4 Peralatan Menjelang saat- Pada masyarakat Karena sibuk akan yang saat perkawinan sekarang sebagian pekerjaan mereka masing- digunakan biasanya dari mereka sudah masing menyebabkan mempersiakan tidak memakai alat perlengkan yang perlengkapan perlengkapan dibutuhkan tidak Perkawinan Tar Perkawinan Tar Indikator Padang sebelum Padang setelah No yang dilihat mengalami mengalami Keterangan perubahan perubahan seperti “lawang secara lengkap lagi dipersiapkan selengkap kuri” “jambat dahulu, apa lagi sebagian agung”. “sinang dari mereka sudah tidak sesat”, “guning paham mengenai minyak”, “kuto perlengkapannya maro”, “burung merak”, dll 5 Prosesi Rombongan pihak Rombongan pihak Sebagian masyarakat rombongan lelaki menuju lelaki ketika sudah tidak ada lagi yang kedatangan rumah mempelai menuju rumah bisa memainkan bunyi pihak laki- pihak mempelai mempelai wanita tabuh-tabuh tawak rua laki wanita diiringi atau berjalan biasa cabang (bunyi gong uang ditandai bunyi dengan diiringi berirama) tabuh-tabuhan pihak keluarga tawak rua cabang mempelai laki-laki (bunyi gong yang saja berirama) 6. Penyerahan Ketika Ketika Kondisi lingkungan mempelai melaksanakan adat melaksanakan Intar keadaan dirumah yang wanita Tar Padang Padang memiliki hajat sudah tidak biasanya kepala sebelumnya memungkinkan adat mempelai mempelai laki-laki dikarenakan semakin padat wanita dan wanita diberi pemukimannya. menyerahkan nasihat terlebih dari mempelai wanita oleh kemaman atau kepada paman dari kedua penyimbang adat belah pihak, lalu mempelai laki-laki, barulah pengantin secara simbolis laki-laki dan wanita serah terima berjalan menuju ditandai dengan kendaraan, diikuti menyerahkan dengan rombongan tombak kemudian dari pihak laki-laki. kedua mempelai dipersilhkan berjalan menuju kendaraan dan tembakan bersenjata api meletus 7 kali maka berangkatlah rombongan mempelai menuju rumah mempelai Perkawinan Tar Perkawinan Tar Indikator Padang sebelum Padang setelah No yang dilihat mengalami mengalami Keterangan perubahan perubahan laki-laki 7. Tempat Biasanya semua Masyarakat Sebagian masyarakat pelaksanaan tata cara harus sebagian sekarang sudah tidak dilaksanakan di melaksanakan melaksanakan tata cara sesat semua tata cara Intar Padang di sesat lagi dikediaman dikarenakan, tidak semua memepelai saja yang akan melaksanakan pernikahan adat tata cara Tar Padang rumahnya berekatan dengan sesat jadi mereka lebih memeilih melaksanakannya dirumah saja. Sumber data : hasil wawancara dengan informan

Pembahasan 1. Faktor Waktu Faktor Faktor Penyebab Di masa sekarang ini Perubahan Pelaksanaan kebudayaan sudah sangat jarang Perkawinan Intar Padang sekali dilestarikan, karena adanya Setelah melakukan penelitian, pengaruh-pengaruh dari budaya luar kemudian penulis menganalisis data yang masuk dan berkembang cepat yang diperoleh mengenai faktor- di masyarakat, sehingga kebudayaan faktor penyebab perubahan sudah lambat laun akan menghilang pelaksanaan perkawinan Intar dan digantikan oleh kebudayaan Padang pada masyarakat lampung yang baru. Menurut masyarakat Pepadun Marga Suway Umpu di kebudayaan yang lama sangat Kampung ujung Gunung Menggala menyita waktu mereka, khususnya kabupaten Tulang bawang bagian masyarakat yang mempunyai disebabkan adanya faktor Internal pekerjaan tetap sehingga mereka (dalam) dan faktor eksternal (luar). sudah mulai disubukkan dengan Faktor internal terdiri dari faktor urusan pekerjaan mereka masing- waktu dan faktor ekonomi, masing dan sudah tidak terlalu lagi sedangkan faktor eksternal adanya memikirkan akan pentingnya faktor pendidikan, faktor pengaruh kebudayaan yang harus dilestarikan. budaya luar dan pertambahan Faktor waktu sebagai penyebab penduduk. perubahan pelaksanaan Intar Padang karena pada saat ini generasi muda Faktor Internal (dalam) sudah tidak ada lagi waktu untuk ikut Adapun faktor Internal (dalam) dalam kegiatan acara adat yang yang menyebabkan perubahan sedang dilaksanakan dan juga sudah pelaksanaan perkawinan Intar tidak ada waktu lagi untuk Padang mempelajari tata cara Intar Padang ini dikarenakan banyak diantara sulitnya masyarakat mendapatkan mereka yang sibuk bekerja, sekolah uang serta semakin sempitnya lahan dan lain sebagainya. Sehingga pekerjaan membuat mereka harus membuat tata cara Intar Padang lebih pintar lagi dalam menghemat sedikit demi sedikit mengalami uang karena kebutuhan sehari-hari perubahan, selain itu saat ini tokoh- yang semakin melonjak naik tokoh adat atau orang yang sedangkan penghasilan mereka mengetahui tentang kebudayaan semakin minim. Di Kampung Ujung tidak sempat lagi meluangkan untuk Gunung Menggala pada umunya mewariskan ilmu atau lagi masyarakat bekerja sebagai petani meluangkan untuk mewariskan ilmu singkong dan buruh pabrik yang yang dimiliki kepada generasi muda berpenghasilan kecil sehingga karena kesibukan pekerjaan mereka masyarakat merasa berat untuk dan banyak diantara orang-orang melaksanakan sebuah acara adat yang mengetahui tentang tata cara termasuk tata cara Tar Padang. Intar Padang telah meninggal dunia sehingga tidak sempat mewarisi Faktor Eksternal (luar) pengetahuan mereka mengenai tata Adapun faktor eksternal (luar) cara Intar Padang untuk terus yang menyebabkan perubahan dilestarikan oleh generasi muda, pelaksanaan perkawinan Intar banyak pula generasi muda diantara Padang mereka enggan untuk ikut andil 1. Faktor Pendidikan dalam mengikuti pelaksanaan Intar Masyarakat Lampung yang Padang karena banyak dari mereka berada di Kampung Ujung Gunung sibuk sekolah, bekerja bahkan Menggala sebagian besar masyarakat merantau sampai keluar-keluar kota merantau, karena menurut mereka sehingga tidak ada lagi waktu untuk menempuh jenjang pendidikan melestarikan bahkan mempelajari sangkatlah penting bagi masa depan tata cara pernikahan Tar Padang. mereka dibanding mereka harus 2. Faktor Ekonomi sekolah di daerah tempat mereka Dalam kenyataannya sendiri. Dimana pada saat ini tingkat pelaksanaan tata cara perkawinan pendidikan masyarakat sudah Intar Padang membutuhkan biaya mencapai tahap yang maksimal dan yang tidak sedikit. Hal tersebut menjadi satu hal yang terpenting bagi menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat. Hal tersebutlah yang tata cara perkawinan Intar Padang terjadi di Kampung Ujung Gunung, sudah tidak sepenuhnya dilaksanakan meskipun tidak banyak tapi juga lagi. Banyak masyarakat saat ini tidak sedikit anak-anak yng kuliah beranggapan bahwa lebih cepat lebih sampai perguruan tinggi di luar kota baik dan memilih kegiatan yang bahkan di luar provinsi. Terkadang tidak memerlukan biaya yang besar. mereka harus tinggal di perantauan Oleh karena itu pada umumnya dan jarang sekali pulang ke didalam pelaksanaan sebuah acara Kampung halammnya. adat seperti Intar Padang lebih Dijaman yang semakin maju dikurangi dalam prosesi tata caranya, saat ini masyarakat berlomba-lomba masyarakat lebih memilih membayar dalam mendidik anaknya agar uang adat/ Daw Adat untuk menjadi anak yang berhasil menggantikannya. Dan juga semakin sekalipun dalam keadaan minim. Orang tua kadang sampai rela kebudayaan yang ada di daerahnya mengahabiskan biaya yang banyak seperti tata cara perkawinan Tar untuk menyekolahkan anak-anaknya. Padang. Pendidikan formal dapat Di Kampung Ujung Gunung tidak meberikan nilai-nilai tertentu bagi banyak pula tempat pendidikan seseorang terutama dalam seperti sekolah SMU, SMP, sampai memberikan sumbangan pemikirian, ke Perguruan Tinggi, sehingga serta menerima hal-hal baru dan membuat anak-anak yang ada di bagaimana cara berpikir ilmiah. Kampung Ujung Gunung harus Pendidikan merupakan suatu bersekolah di luar daerah tempat faktor yang mampu menjadikan tinggal mereka. semua aspek kehidupan ikut Faktor pendidikan sebagai mengalami perubahan. Tidak penyebab perubahan tata cara terkecuali kebudayaan seperti yang perkawinan Intar Padang bahwa terjadi pada tata cara pelaksanaa adat banyak anak muda di Kampung perkawinan Intar Padang di Desa Ujung Gunung Menggala yang Ujung Gunung Menggala Kabupaten bersekolah atau merantau ke luar Tulang Bawaang yang sebagian tidak kota, menurut mereka merentau ke dilaksanakan lagi dan masyarakat luar kota, akan mendapatkan lebih memilih dikenakan Daw Adat pendidikan yang lebih baik dan dan cenderung kurang dipertahankan memadai, dibandingkan tetap di oleh masyarakat Suway Umpu itu Kampung halaman. Oleh sebab itu sendiri. anak muda yang ada di Kampung 2. Faktor Pengaruh Budaya Ujung Gunung jumlahnya lebih Luar Dan Pertambahan sedikit, maka disetiap pengadaan Penduduk. acara adat yang diselenggarakan Faktor pengaruh budaya luar dan peserta atau peminat khususnya pertambahan penduduk kaum generasi muda sedikit yang mempengaruhi penyebab perubahan menghadiri. Selain itu juga semakin tata cara perkawinan Intar Padang di tinggi tingkat pendidikan seorang Kampung Ujung Gunung Menggala. maka semakin maju cara berpikirnya, Di mana saat ini masyarakat telah contohnya di Kampung Ujung enggan mempelajari tata cara Gunung banyak masyarakat yang perkawinan Intar Padang karena anaknya berpendidikan tinggi kurangnya sarana dan prasarana (Mahasiswa) sudah tidak penunjang yang memadai bagi memikirkan tentang kebudayaan masyarakat. Selain itu pula di yang ada di daerah justru mereka Kampung Ujung Gunung saat ini menganggap kebudayaan adalah hal tidak hanya di huni oleh asli suku yang paling merumitkan dan Lampung tetapi telah banyak warga menyulitkan sehingga mereka tidak pendatang yang tinggal di Kampung mau mempelajarinya bahkan Ujung Gunung, contohnya warga melestarikannya. pendatang dari Pulau Jawa. Pada jaman saat ini yang Dengan adanya keanekaragaman semakin modern, dimana suku tersebut maka beranekaragam pengetahuan yang berkembang serta pula kebudayan yang hadir di teknologi yang lebih canggih Kampung Ujung Gunung Menggala. membuat masyarakat lebih Segala kebudayaan yang datang itu mepriorotaskan dibanding dengan membuat masyarakat semakin melupakan akan kebudayaan mereka ini banyak yang sudah tidak ada sendiri khusunya tata cara Tar waktu lagi untuk mengikuti prosesi Padang. masyarakat terkadang lebih tata cara Tar Padang sebab sebagian menyukai kebudayaan yang baru masyarakat sudah sibuk dengan karena menurut mereka lebih praktis aktifitas mereka masing-masing, ada dan mudah dimengerti dibandingkan yang bekerja, sekolah, bahkan kebudayan asli mereka sendiri yang merantau ke seberang pulau, sulit dan rumit untuk dimengerti. Hal sehingga kesibukan mereka masing- ini beredampak besar pada masing membuat mereka sudah tidak pelestarian kebudayaan asli daerah terlalu lagi memikirkan akan karena kaum generasi mudanya pentingnya kebudayaan yang harus sebag generasi penerus kebudayaan dilestarikan. Sedangkan faktor telah melupakan kebudayan sendiri ekonomi pada umumnya masyarakat serta telah terpengaruhpada di Kampung Ujung Gunung kebudayaan yang baru. Sebagai Menggala Kabupaten Tulang contoh dengan adanya sarana Bawang bermata pencaharian petani komunikasi tehnologi yang canggih dan berpenghasilan minim contohnya internet, komputer, serta disebabkan banyak mengalami telepon dan han phone (HP) di kesulitan dalam bertani, contohnya tengah-tengah masyarakat pada biaya hasil panen merka kadang generasi muda telah berdampak menurun, ahkan generasi muda besar pada kebudayan asli daerah. sebgaian ada yang bekerja menjadi Selain itu Kampung Ujung buruh-buruh pabrik yang Gunung yang dekat dengan Ibu Kota berpenghasilan pas-pasan. Naiknya Kabupaten Tulang Bawang yaitu harga sembako pun mempengaruhi Menggala, membuat masyarakat kebutuhan lain khususnya untuk semakin mudah bergaul dan mengadakan sebuah acara terpengaruh gaya hidup modern serta pernikahan. Dalam melaksanakan mudah terbawa arus globalisasi yang perkawinan Tar Padang itu semua sangat berpengaruh pada membutuhkan biaya yang sangat pelestarian kebudayan seperti tata besar sehingga membuat masyarakat cara perkawinan Tar Padang. enggan untuk melaksanakan acara Tar Padang dan lebih baik diganti KESIMPULAN dengan acara yang tidak Berdasarkan analisis data dari membutuhkan biaya yang besar. hasil pembahasan mengenai faktor Faktor Eksternal (luar) meliputi penyebab perubahan pelaksanaan faktor pendidikan dan faktor perkawinan Tar Padang pada pengaruh budaya. Pada faktor masyarakat Suway Umpu Lampung pendidikan Kampung Ujung pepadun Kampung Ujung Gunung Menggala tidak banyak tempat Kabupaten Tulang Bawang yaitu pendidikan seperti SMA, SMP, adanya faktor Internal (dalam) dan sampai Perguruan Tinggi, sehingga faktor Ekternal (luar). pemuda-pemudi sebagian dari Faktor Internal (dalam) meliputi mereka harus merenatau yang faktor waktu, dan faktor ekonomi. mengakibatkan cara gaya dan Penyebab perubahan pelaksanaan perilaku mereka berubah melalui Tar Padang salah satunya yaitu pendidikan juga seseorang akan faktor waktu, karena masyarakat saat dapat berpikir logika serta daya pikirnya akan semakin luas dan Seiring perkembangan teknologi berkembang. Semakin tinggi tingkat dan komunikasi membawa dampak pendidikan seseorang maka semakin tersendiri pada adat dan budaya yang maju juga cara berpikirnya, ada pada suatu masyarakat. contohnya masyarakat yang sekarang Perkembangan ini berdampak pada kurang melestariakan adat istiadat tidak dilaksanakan lagi sebagian tata terutama adat perkawinan Tar cara, budaya atau adat pada suatu Padang, hal ini dikarenakan bahwa masyarakat seperti tata cara Tar masyarakat sekarang sudah berpikir Padang perkawinan khususnya pada lebih krtisi dan lebih berpikir luas. masyarakat Suway Kampung Ujung Masyarakat sekarang lebih menyukai Gunung Menggala. hal-hal praktis jadi dalam tata cara adat perkaina Tar Padang juga mulai DAFTAR PUSTAKA disederhanakan. Sedang faktor pengaruh budaya luar dan Ali, M. 1988. Prosedur Penelitian pertambahan penduduk. Pelaksanaan Suatu Pendekatan Praktek. Tata cara perkawina Tar Padang saat Jakarta: PT Rineka Cipta. ini sudah banyak mengalami perubahan dan bahkan semakin Hadikusuma, H. 1989. Hukum jarang dilaksanakan ini dipengaruhi Pidana Adat. Bandung: Mandar oleh faktor pertambahan penduduk Maju. yang ada di Kampung Ujung Gunung Menggala bukan hanya di huni oleh Iskandarsyah. 2005. Sejarah Daerah penduduk asli suku Lampung Lampung. : melainkan ada juga yang bersuku Universitas Lampung. Jawa, sunda dan lainnya, pengaruh budaya luar yang merupakan dampak Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan dari masuknya informasi baru yang Jawa. Jakarta: Gramedia. diterima masyarakat melalui media- media penyedia informasi. Semua ini Mulyadi. 1994. Panduan Belajar diakibatkan oleh perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi Sosiologi. Jakarta: Yudistira. yang sangat pesat. Budaya luar juga berasasal dari pihak yang terlibat Tolib, S. 2008. Hukum Adat dalam perkawinan tersebut. Perkawinan. Bandung: Alfabeta.