Perkembangan Psikologis Tokoh Haruno Sakura Dalam Manga Naruto
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS TOKOH HARUNO SAKURA DALAM MANGA NARUTO Novalia Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia [email protected] Abstrak Tokoh perempuan dalam shonen manga mulai mengambil peran yang lebih kuat akibat peningkatan pembaca perempuan yang memengaruhi isi dari majalah ini. Skripsi ini membahas mengenai perkembangan psikologis tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan psikologi sastra. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pribadi sosial tokoh Sakura menggunakan teori interpersonal dari Sullivan berdasarkan hubungan serta pengalaman Sakura dengan ketiga teman terdekat Sakura dalam Naruto. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan psikologis tokoh Sakura dipicu dengan adanya hubungan dengan ketiga tokoh tersebut. HARUNO SAKURA’S PSYCHOLOGICAL DEVELOPMENT IN NARUTO MANGA Abstract Female character in shonen manga began to take on stronger role as a result of the number of female readers who influence the content of this magazine. This thesis discusses Haruno Sakura’s psychological development using descriptive analysis method and psychology literature approach. This thesis aims to analyze Sakura’s personal social development using Sullivan’s interpersonal theory based on the relationship of Sakura with her three closest friends in Naruto. Analysis showed that Sakura’s psychological development is triggered by her relationship with those three characters. Keywords: Psychological development; Character; Naruto; Shonen Manga; Personality; Interpersonal theory Pendahuluan Salah satu jenis sastra populer adalah novel grafis, termasuk di dalamnya komik dan manga. Komik Jepang atau manga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan karya komik Amerika atau Indonesia. Mori (2007) membedakan manga sebagai komik yang berasal dari Jepang, meskipun pengarang dan penerbit yang bukan berasal dari Jepang terkadang meniru gaya manga. Seiring dengan meluasnya usia pembaca manga mulai dari manga untuk anak-anak, manga untuk remaja, hingga manga untuk dewasa, Masami Toku (2011) mendefinisikan manga sebagai sebuah sebutan khusus untuk komik Jepang yang merefleksikan kompleksitas drama kehidupan manusia dalam sebuah narasi grafis. Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Dalam penelitian ini, penulis akan membahas salah satu judul shonen manga yang populer di Jepang dan di Indonesia, yaitu “Naruto”. Naruto(ナルト)adalah manga (漫画) karya Masashi Kishimoto (正志岸本)yang terbit pada tahun 1999 sampai 2014 dalam majalah komik mingguan Shonen Jump (週刊少年ジャンプ) oleh penerbit Shueisha (集英 社). Sesuai dengan namanya, Shonen Jump adalah majalah komik yang ditujukan untuk pembaca remaja laki-laki (少年) dan kata “jump” (ジャンプ)untuk menandakan genre komik yang rata-rata berisi aksi di dalamnya. Manga Naruto berkisah tentang petualangan seorang ninja remaja bernama Uzumaki Naruto (うずまきナルト)yang tinggal di desa Konohagakure (木の葉隠れ). Naruto ditujukan untuk remaja sehingga kita bisa melihat berbagai cerminan permasalahan remaja di dalamnya. Mulai dari persahabatan, persaingan, perjuangan mencapai impian, ijime1, pencarian identitas diri sampai percintaan remaja. Tokoh utama dalam Naruto adalah Uzumaki Naruto (うずまきナルト), Uchiha Sasuke (うちはサスケ), dan tokoh utama perempuan adalah Haruno Sakura (春野サクラ). Haruno Sakura adalah seorang kunoichi2, serta teman satu tim dari Uzumaki Naruto. Sakura digambarkan sebagai seorang ninja medis yang pintar, kuat, emosional, dan keras kepala. Haruno Sakura sebagai tokoh utama perempuan memikat perhatian banyak pembaca Naruto. Dalam jajak pendapat mengenai karakter favorit pembaca, Sakura selalu mendapatkan posisi di 15 teratas3. Kepopuleran Haruno Sakura juga dibuktikan dengan adanya light novel4 karakter tersebut yang berjudul Sakura Hiden (サクラ秘伝). Tokoh Sakura dapat dikatakan mengundang kontroversi bagi penikmat manga Naruto. Beberapa media publikasi manga dan anime, serta para pengamat manga memberikan sejumlah kritik dan pujian kepada tokoh Sakura. Tokoh Sakura dianggap sebagai “tokoh perempuan stereotip” dalam shonen manga, yaitu hanya sebagai tokoh yang mempunyai kepentingan cinta terhadap tokoh laki-laki. Sebaliknya, perkembangan Sakura dalam seri 1 Secara harfiah, ijime berasal dari kata kerja ijimeru (苛める) yang berarti tindakan menyiksa, memarahi, dan mencaci maki. Menurut Mitsuru (2003) definisi “ijime” di Jepang berbeda dengan “bullying” di negara Barat. Standar definisi ijime di Jepang diambil menurut pengertian Morita (1985), ijime adalah sebuah tingkah laku agresif yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki posisi dominan di dalam proses interaksi sebuah grup melalui tindakan yang disengaja atau serangkaian tindakan yang menimbulkan penderitaan mental atau fisik orang lain yang berada di dalam grup yang sama (Mitsuru, 2003, hlm.2). 2 Kunoichi adalah sebutan untuk seorang ninja perempuan. 3 Jajak pendapat ini sudah dilakukan sebanyak 7 kali dan dipublikasikan dalam manga chapter 60, 107, 199, 245, 292, Naruto databook bagian ketiga dan chapter 531. Rangkumannya dapat dilihat pada alamat situs web : http://topicks.jp/49890. 4 Light novel atau yang kita kenal sebagai “novel ringan”, memiliki makna yang sudah tergambar jelas dari namanya. Tema, konflik, dan bahasa yang terdapat dalam novel ringan cenderung lebih sederhana dibandingkan novel pada umumnya. Pembaca pun dimudahkan membayangkan rupa karakter dan/atau latar di dalam novel ringan dengan ilustrasi yang bergaya anime. Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Naruto dianggap cukup pesat ; Sakura menjadi tokoh yang semakin kompleks dan sensitif terhadap lingkungan sekitarnya5. Tokoh Sakura juga dianggap sebagai tokoh yang paling berkembang dalam bagian kedua manga Naruto. Haruno Sakura adalah tokoh perempuan pertama yang digambar Kishimoto. Kishimoto sangat menyukai Sakura, sebagaimana ia dapat merasakan banyak sifat Sakura yang mencerminkan manusia di dunia nyata. Kishimoto juga menekankan kepada perkembangan watak Sakura dibandingkan dengan visualisasinya saja, sehingga, tidak hanya remaja laki-laki, remaja perempuan pun dapat melihat gambaran permasalahan dirinya di dalam manga tersebut. Dalam penelitian ini penulis ingin mencoba menganalisis perkembangan tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto dari sudut pandang psikologis. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perkembangan tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto berkaitan dengan psikologis tokoh ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimanakah perkembangan psikologis tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penulis menyusun skripsi ini dengan melakukan studi pustaka, yaitu dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan. Sumber data utama dari penelitian ini adalah manga Naruto karya Masashi Kishimoto dari volume 1 sampai volume 28. Penulis menggunakan terjemahan bahasa Indonesia manga Naruto, meskipun demikian tetap disesuaikan dengan terjemahan komunikatif. Tinjauan Teoretis Fujimoto (2008) menyimpulkan bahwa, shojo manga biasanya memiliki tema utama di mana tokoh utama perempuan mendapatkan cinta dari tokoh utama laki-laki, tetapi shonen manga dikatakan lebih menekankan kepada perkembangan pribadi sosial (personal social development) dari tokoh utama melalui kegigihannya6. Oleh sebab inilah penulis memutuskan untuk menggunakan teori interpersonal Sullivan dalam membahas perkembangan kepribadian tokoh Sakura. 5 Naruto Collector (June, 2006). Viz Media. 2006. 6 Fujimoto Yukari“Where is my Place? The Shape of the Heart that Shojo-manga reflects” dalam Unser-Schutz, G. (2015). What text can tell us about male and female characters in shojo and shonen-manga. East Asian Journal of Popular Culture, hlm 133-153. Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Bagi Sulllivan, kepribadian tidak dapat dipisahkan dari situasi sosial. Menurutnya, kepribadian adalah “pola yang relatif permanen dari situasi interpersonal yang berulang kali muncul”. Pendekatan Sullivan dikenal sebagai teori interpersonal. Sullivan berpandangan bahwa pengalaman-pengalaman emosional didasarkan pada hubungan satu orang dengan orang lainnya. “Diri” berkembang dari perasaan-perasaan yang dialami dalam hubungannya dengan orang lain dan dari penilaian-penilaian yang dicerminkan atau persepsi dari seorang anak tentang bagaimana ia dinilai oleh orang lain7. Sullivan menguraikan enam tahap perkembangan kepribadian sebelum tahap kematangan terakhir dicapai. Keenam tahap tersebut adalah : 1. Masa Bayi; 2. Masa Kanak- kanak; 3. Masa Juvenile; 4. Masa Praremaja; 5. Masa Remaja Awal; 6. Masa Remaja Akhir8 Dalam penelitian ini penulis lebih fokus dari masa juvenil sampai masa remaja tokoh Haruno Sakura untuk dapat menganalisis perkembangannya, karena Sullivan menilai bahwa masa juvenil dan praremaja berkontribusi sangat signifikan terhadap seluruh perkembangan dari seseorang9. Tahap perkembangan kepribadian : 1. Masa Juvenil (6-9 tahun) : Tahap ini berlangsung sepanjang sebagian besar tahun- tahun sekolah dasar. Inilah masa untuk belajar menjadi sosial, bersaing dan bekerja sama10. 2. Masa Praremaja (9-12 tahun) : Selama masa praremaja, sebuah hubungan dengan teman dekat dari jenis kelamin yang sama terutama sekali menjadi penting. Tahap ini ditandai oleh kebutuhan akan hubungan yang akrab dengan kawan sejenis, sahabat yang dapat dipercaya dan dapat bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas dan memecahkan masalah dalam hidup. Anak mulai membangun hubungan-hubungan dengan kawan sebayanya di mana terdapat