PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS TOKOH HARUNO SAKURA DALAM MANGA

Novalia

Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia [email protected]

Abstrak

Tokoh perempuan dalam shonen manga mulai mengambil peran yang lebih kuat akibat peningkatan pembaca perempuan yang memengaruhi isi dari majalah ini. Skripsi ini membahas mengenai perkembangan psikologis tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan psikologi sastra. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pribadi sosial tokoh Sakura menggunakan teori interpersonal dari Sullivan berdasarkan hubungan serta pengalaman Sakura dengan ketiga teman terdekat Sakura dalam Naruto. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan psikologis tokoh Sakura dipicu dengan adanya hubungan dengan ketiga tokoh tersebut.

HARUNO SAKURA’S PSYCHOLOGICAL DEVELOPMENT IN NARUTO MANGA

Abstract

Female character in shonen manga began to take on stronger role as a result of the number of female readers who influence the content of this magazine. This thesis discusses Haruno Sakura’s psychological development using descriptive analysis method and psychology literature approach. This thesis aims to analyze Sakura’s personal social development using Sullivan’s interpersonal theory based on the relationship of Sakura with her three closest friends in Naruto. Analysis showed that Sakura’s psychological development is triggered by her relationship with those three characters.

Keywords: Psychological development; Character; Naruto; Shonen Manga; Personality; Interpersonal theory

Pendahuluan

Salah satu jenis sastra populer adalah novel grafis, termasuk di dalamnya komik dan manga. Komik Jepang atau manga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan karya komik Amerika atau Indonesia. Mori (2007) membedakan manga sebagai komik yang berasal dari Jepang, meskipun pengarang dan penerbit yang bukan berasal dari Jepang terkadang meniru gaya manga. Seiring dengan meluasnya usia pembaca manga mulai dari manga untuk anak-anak, manga untuk remaja, hingga manga untuk dewasa, Masami Toku (2011) mendefinisikan manga sebagai sebuah sebutan khusus untuk komik Jepang yang merefleksikan kompleksitas drama kehidupan manusia dalam sebuah narasi grafis.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Dalam penelitian ini, penulis akan membahas salah satu judul shonen manga yang populer di Jepang dan di Indonesia, yaitu “Naruto”. Naruto(ナルト)adalah manga (漫画) karya (正志岸本)yang terbit pada tahun 1999 sampai 2014 dalam majalah komik mingguan Shonen Jump (週刊少年ジャンプ) oleh penerbit Shueisha (集英 社). Sesuai dengan namanya, Shonen Jump adalah majalah komik yang ditujukan untuk pembaca remaja laki-laki (少年) dan kata “jump” (ジャンプ)untuk menandakan genre komik yang rata-rata berisi aksi di dalamnya. Manga Naruto berkisah tentang petualangan seorang ninja remaja bernama Uzumaki Naruto (うずまきナルト)yang tinggal di desa Konohagakure (木の葉隠れ). Naruto ditujukan untuk remaja sehingga kita bisa melihat berbagai cerminan permasalahan remaja di dalamnya. Mulai dari persahabatan, persaingan, perjuangan mencapai impian, ijime1, pencarian identitas diri sampai percintaan remaja. Tokoh utama dalam Naruto adalah Uzumaki Naruto (うずまきナルト), Uchiha Sasuke (うちはサスケ), dan tokoh utama perempuan adalah Haruno Sakura (春野サクラ). Haruno Sakura adalah seorang kunoichi2, serta teman satu tim dari Uzumaki Naruto. Sakura digambarkan sebagai seorang ninja medis yang pintar, kuat, emosional, dan keras kepala. Haruno Sakura sebagai tokoh utama perempuan memikat perhatian banyak pembaca Naruto. Dalam jajak pendapat mengenai karakter favorit pembaca, Sakura selalu mendapatkan posisi di 15 teratas3. Kepopuleran Haruno Sakura juga dibuktikan dengan adanya light novel4 karakter tersebut yang berjudul Sakura Hiden (サクラ秘伝). Tokoh Sakura dapat dikatakan mengundang kontroversi bagi penikmat manga Naruto. Beberapa media publikasi manga dan , serta para pengamat manga memberikan sejumlah kritik dan pujian kepada tokoh Sakura. Tokoh Sakura dianggap sebagai “tokoh perempuan stereotip” dalam shonen manga, yaitu hanya sebagai tokoh yang mempunyai kepentingan cinta terhadap tokoh laki-laki. Sebaliknya, perkembangan Sakura dalam seri

1 Secara harfiah, ijime berasal dari kata kerja ijimeru (苛める) yang berarti tindakan menyiksa, memarahi, dan mencaci maki. Menurut Mitsuru (2003) definisi “ijime” di Jepang berbeda dengan “bullying” di negara Barat. Standar definisi ijime di Jepang diambil menurut pengertian Morita (1985), ijime adalah sebuah tingkah laku agresif yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki posisi dominan di dalam proses interaksi sebuah grup melalui tindakan yang disengaja atau serangkaian tindakan yang menimbulkan penderitaan mental atau fisik orang lain yang berada di dalam grup yang sama (Mitsuru, 2003, hlm.2). 2 Kunoichi adalah sebutan untuk seorang ninja perempuan. 3 Jajak pendapat ini sudah dilakukan sebanyak 7 kali dan dipublikasikan dalam manga chapter 60, 107, 199, 245, 292, Naruto databook bagian ketiga dan chapter 531. Rangkumannya dapat dilihat pada alamat situs web : http://topicks.jp/49890. 4 Light novel atau yang kita kenal sebagai “novel ringan”, memiliki makna yang sudah tergambar jelas dari namanya. Tema, konflik, dan bahasa yang terdapat dalam novel ringan cenderung lebih sederhana dibandingkan novel pada umumnya. Pembaca pun dimudahkan membayangkan rupa karakter dan/atau latar di dalam novel ringan dengan ilustrasi yang bergaya anime.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Naruto dianggap cukup pesat ; Sakura menjadi tokoh yang semakin kompleks dan sensitif terhadap lingkungan sekitarnya5. Tokoh Sakura juga dianggap sebagai tokoh yang paling berkembang dalam bagian kedua manga Naruto. Haruno Sakura adalah tokoh perempuan pertama yang digambar Kishimoto. Kishimoto sangat menyukai Sakura, sebagaimana ia dapat merasakan banyak sifat Sakura yang mencerminkan manusia di dunia nyata. Kishimoto juga menekankan kepada perkembangan watak Sakura dibandingkan dengan visualisasinya saja, sehingga, tidak hanya remaja laki-laki, remaja perempuan pun dapat melihat gambaran permasalahan dirinya di dalam manga tersebut. Dalam penelitian ini penulis ingin mencoba menganalisis perkembangan tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto dari sudut pandang psikologis. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perkembangan tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto berkaitan dengan psikologis tokoh ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimanakah perkembangan psikologis tokoh Haruno Sakura dalam manga Naruto. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penulis menyusun skripsi ini dengan melakukan studi pustaka, yaitu dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan. Sumber data utama dari penelitian ini adalah manga Naruto karya Masashi Kishimoto dari volume 1 sampai volume 28. Penulis menggunakan terjemahan bahasa Indonesia manga Naruto, meskipun demikian tetap disesuaikan dengan terjemahan komunikatif.

Tinjauan Teoretis

Fujimoto (2008) menyimpulkan bahwa, shojo manga biasanya memiliki tema utama di mana tokoh utama perempuan mendapatkan cinta dari tokoh utama laki-laki, tetapi shonen manga dikatakan lebih menekankan kepada perkembangan pribadi sosial (personal social development) dari tokoh utama melalui kegigihannya6. Oleh sebab inilah penulis memutuskan untuk menggunakan teori interpersonal Sullivan dalam membahas perkembangan kepribadian tokoh Sakura.

5 Naruto Collector (June, 2006). . 2006. 6 Fujimoto Yukari“Where is my Place? The Shape of the Heart that Shojo-manga reflects” dalam Unser-Schutz, G. (2015). What text can tell us about male and female characters in shojo and shonen-manga. East Asian Journal of Popular Culture, hlm 133-153.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Bagi Sulllivan, kepribadian tidak dapat dipisahkan dari situasi sosial. Menurutnya, kepribadian adalah “pola yang relatif permanen dari situasi interpersonal yang berulang kali muncul”. Pendekatan Sullivan dikenal sebagai teori interpersonal. Sullivan berpandangan bahwa pengalaman-pengalaman emosional didasarkan pada hubungan satu orang dengan orang lainnya. “Diri” berkembang dari perasaan-perasaan yang dialami dalam hubungannya dengan orang lain dan dari penilaian-penilaian yang dicerminkan atau persepsi dari seorang anak tentang bagaimana ia dinilai oleh orang lain7. Sullivan menguraikan enam tahap perkembangan kepribadian sebelum tahap kematangan terakhir dicapai. Keenam tahap tersebut adalah : 1. Masa Bayi; 2. Masa Kanak- kanak; 3. Masa Juvenile; 4. Masa Praremaja; 5. Masa Remaja Awal; 6. Masa Remaja Akhir8 Dalam penelitian ini penulis lebih fokus dari masa juvenil sampai masa remaja tokoh Haruno Sakura untuk dapat menganalisis perkembangannya, karena Sullivan menilai bahwa masa juvenil dan praremaja berkontribusi sangat signifikan terhadap seluruh perkembangan dari seseorang9. Tahap perkembangan kepribadian : 1. Masa Juvenil (6-9 tahun) : Tahap ini berlangsung sepanjang sebagian besar tahun- tahun sekolah dasar. Inilah masa untuk belajar menjadi sosial, bersaing dan bekerja sama10. 2. Masa Praremaja (9-12 tahun) : Selama masa praremaja, sebuah hubungan dengan teman dekat dari jenis kelamin yang sama terutama sekali menjadi penting. Tahap ini ditandai oleh kebutuhan akan hubungan yang akrab dengan kawan sejenis, sahabat yang dapat dipercaya dan dapat bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas dan memecahkan masalah dalam hidup. Anak mulai membangun hubungan-hubungan dengan kawan sebayanya di mana terdapat persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik di antara anggota-anggotanya. 3. Masa Remaja Awal (12-14 tahun) : Selama masa remaja awal, anak mulai mengembangkan identitas dalam diri, terpisah dan independen dari orang tua. Tugas utama dalam tahap ini adalah pembentukan hubungan dengan lawan jenis. Terdapat pemisahan antara kebutuhan erotik dan kebutuhan keintiman. Sasaran dari kebutuhan

7 Cervone, D & Pervin, L.A., Kepribadian, Teori, dan Penelitian (10th ed.), 2011, hlm. 177. 8 Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Teori Psikodinamik Klinis, 1993, hlm. 283. 9 Cervone, D & Pervin, L.A., Op.cit, hlm. 177. 10 Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Op.cit, hlm. 286.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 erotik adalah lawan jenis, sedangkan sasaran dari kebutuhan akan keintiman tetap pada jenis kelamin yang sama11. 4. Masa Remaja Akhir (14-21 tahun) : Masa remaja akhir adalah suatu inisiasi yang agak panjang ke arah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung jawab kehidupan sebagai warga masyarakat dan warga negara. Kemampuan untuk menjalin hubungan- hubungan antarpribadi lambat laun terbentuk secara matang dan berkembang. Sistem diri menjadi stabil, orang belajar melakukan sublimasi yang lebih efektif atas tegangan-tegangan dan melakukan tindakan-tindakan keamanan yang lebih kuat melawan kecemasan12. Cara yang paling sederhana untuk memahami kontribusi dari Sullivan terhadap teori kepribadian adalah dengan mempertimbangkan adanya ikatan pertemanan, pentingnya peran yang dimainkan oleh teman-teman sebaya dalam proses pembentukan identitas13.

Pembahasan

a. Perkembangan Psikologis Sakura pada Masa Juvenil Masa Juvenil adalah masa seseorang untuk belajar menjadi sosial, bersaing dan bekerja sama14. Pada usia ini Sakura bertemu dengan teman sebayanya yang bernama Yamanaka Ino. Pengaruh Ino terhadap perkembangan psikologis Sakura adalah. (1) Perubahan Sikap dari Introver menjadi Ekstrover Ketika tokoh Sakura masih bersekolah di akademi ninja15, ia digambarkan sebagai anak yang cengeng dan kurang memiliki kepercayaan diri. Hal ini disebabkan karena Sakura memiliki dahi yang lebar sehingga ia sering diejek oleh teman-temannya. Sakura tidak bisa melawan anak-anak yang mengejek dirinya dan hanya bisa menangis sendirian, sehingga dapat dikatakan bahwa Sakura lebih suka memendam perasaannya sendiri (introver). Pada saat Sakura menangis sendirian setelah diejek, Ino adalah teman pertama yang datang untuk menghiburnya. Ino adalah orang yang menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri Sakura. Ino mengatakan bahwa Sakura memiliki wajah yang manis dengan dahi lebarnya.

11 Loc.cit. 12 Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Op.cit, hlm. 287. 13 Jess Feist & Gregory J. Feist, Teori Kepribadian (7th ed.), 2010, hlm. 47. 14 Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Op.cit, hlm. 286. 15 Dalam manga Naruto, anak-anak yang ingin menjadi ninja harus masuk ke akademi ninja sebelum menjadi genin (ninja tingkat bawah).

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Setelah kejadian tersebut, gambar di bawah menunjukkan diri Sakura yang berhasil untuk bersosialisasi dengan teman-temannya yang lain berkat dukungan tokoh Ino. Sakura mencoba untuk memberi salam kepada yang lain ditunjukkan oleh percakapan di bawah.

Figuran : あ―ね―だれ――?その子いのちゃん Aa, nee, dare~? Sono ko Inochan Ah, hei, siapa anak itu Ino? Yamanaka Ino : サクラってゆ―の Sakuratte yuu no Namanya Sakura Yamanaka Ino : ホラあいさつしなよ― Hora aisatsushinayo~ Hei, ayo sapa mereka Haruno Sakura : ...よろしく... ...Yoroshiku...... Salam kenal...

Gambar 3.1 (Kishimoto, 2001:178)

Setelah berhasil bersosialisasi dengan teman-teman yang lain Sakura mulai berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan ceria, bahkan Sakura berani berterus terang tentang orang yang disukainya. (2) Perubahan Sikap menjadi Berani Bersaing

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Ino juga adalah sahabat yang membantunya saat Sakura diejek oleh teman-temannya. Sakura yang diselamatkan oleh Ino menganggap bahwa Ino adalah kunoichi yang hebat dibandingkan dengan dirinya. Ino berani melindungi Sakura dan melawan anak-anak yang merisak Sakura. Sakura menganggap Ino sebagai idolanya. Ino dan Sakura menjadi sahabat dekat sampai mereka berdua mengetahui bahwa mereka menyukai pria yang sama. Pada masa usia Sakura merupakan hal yang wajar untuk mulai menyukai lawan jenis. Mengetahui bahwa sahabat baiknya menyukai orang yang sama, Sakura yang pada mulanya mengganggap Ino sebagai idolanya, kini mengganggap Ino sebagai rival. Sakura belajar menjadi pribadi sosial berkat tokoh Ino dan juga belajar bersaing berkat tokoh Ino. Ino berperan besar dalam perkembangan awal kepercayaan diri tokoh Sakura, Sakura berkembang dari anak yang cengeng dan tidak mempunyai kepercayaan diri menjadi lebih berani dan mempunyai rasa percaya diri berkat hubungan dan penilaian-penilaian Ino.

b. Perkembangan Psikologis Sakura pada Masa Praremaja sampai Remaja Akhir (1) Perubahan Sikap dari Peragu menjadi Pemberani Setelah lulus dari akademi, Naruto, Sasuke dan Sakura dimasukkan ke dalam satu tim yang sama di bawah bimbingan jounin16 bernama Hatake Kakashi. Tim mereka dinamakan tim tujuh17. Tim yang sudah bertemu dengan pembimbingnya akan langsung melakukan latihan pertama bersama untuk memperlihatkan kerjasama tim mereka. Pada saat pertama kali berlatih dengan Kakashi, yang dilakukan Sakura hanyalah pingsan tanpa sempat memberikan perlawanan sedikit pun, berbeda dengan Naruto ataupun Sasuke yang tidak ragu-ragu untuk mencoba menyerang gurunya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Sakura masih memiliki sikap penakut atau ragu-ragu di sini. Dalam ujian chuunin18 tahap kedua, ujian bertahan hidup di sebuah hutan, Sakura, Naruto, dan Sasuke bertemu dengan ninja buronan bernama yang membuat Naruto dan Sasuke sekarat. Di kondisi kritis ini, Sakura harus melindungi Naruto dan Sasuke mati-matian karena mereka diserang oleh sekawanan ninja Oto (ninja dari desa lain) yang mengincar Sasuke. Meskipun awalnya teman Sakura yang bernama Lee datang untuk

16 Jounin berarti ninja tingkat atas. 17 Dalam manga Naruto, para ninja yang baru lulus akademi memulai karir mereka sebagai genin (ninja tingkat bawah) dibimbing oleh seorang jonin (ninja tingkat atas) dan menerima misi sebagai tim. Tim ini dipilih langsung oleh Hokage dan dibentuk atas dasar keseimbangan kekuatan. Tim Naruto, Sasuke, Sakura dan guru mereka disebut tim 7. 18 Chuunin adalah ninja tingkat menengah. Seorang genin yang ingin menjadi chuunin harus melewati serangkaian ujian terlebih dahulu. Ujian ini dibagi menjadi empat tahapan ujian.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 melindungi Sakura, Lee juga mulai didesak oleh lawannya. Sakura yang mulanya ketakutan akhirnya mulai tergerak untuk ikut bertarung dan melindungi Lee serta Naruto dan Sasuke. Sakura muak pada dirinya sendiri yang terus-terusan dilindungi dan ingin kuat seperti ketiga temannya. Sakura kini bertekad akan melindungi teman-temannya dan tidak akan kalah dari Naruto dan Sasuke. Sakura tidak ingin dirinyalah yang terus-menerus dilindungi oleh Naruto dan Sasuke, tapi ia juga ingin melindungi mereka berdua. Sakura yang merasa bahwa rambut panjangnya penting untuk menarik perhatian Sasuke, sudah tidak mempedulikannya lagi. Sakura memotong rambutnya sendiri supaya lepas dari cengkeraman musuh. Rasa solidaritas yang sudah terbentuk melalui pengalaman Sakura dan teman-temannya membuat Sakura lebih mementingkan keselamatan mereka. Memotong rambut juga merupakan simbol diri yang baru dalam kultur masyarakat Jepang. Dari kejadian tersebut tersampaikan bahwa Sakura telah menjadi diri yang baru. Diri yang tidak takut lagi untuk melindungi teman-temannya. Dari gambar dan percakapan di bawah ini Sakura yang biasa melihat punggung teman-temannya (dalam konteks ini artinya selalu dilindungi), kini menginginkan teman-temannya yang melihat punggungnya dengan maksud bahwa kali ini dialah yang akan melindungi mereka.

Haruno Sakura : 今度は私の後ろ姿を—―しっかりみててください!! Kondo wa watashi no ushiro sugata wo, shikkari mitete kudasai!! Kali ini perhatikan baik-baik... punggungku ini!!

Gambar 3.2 (Ibid, 2001:170)

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Sakura telah menjadi lebih berani daripada sebelumnya. Di sini terlihat perkembangan sikap Sakura, Sakura menjadi tidak ragu untuk menyerang lawan, seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Musuh : なんだと...!? Nandato...!? Apaaa..!?

Gambar 3.3 (Ibid, 2001:174)

Hubungan antara Sakura, Naruto, dan Sasuke saling memengaruhi, di mana mereka ingin semakin kuat dan melindungi satu sama lain. Inilah yang memicu Sakura untuk berkembang. Sakura yang pada awalnya ragu untuk menyerang lawan, berkembang menjadi lebih pemberani didorong oleh perasaan ingin melindungi teman-temannya. (2) Perubahan Sikap dari Pesimis menjadi Optimis Pada saat melaksanakan misi tingkat C, Sakura bersama tim 7 yang lain diserang oleh ninja bayaran yang berniat membunuh klien mereka. Sakura merasa bahwa lawan mereka terlalu kuat untuk seorang ninja yang baru saja lulus dari akademi sehingga menyarankan untuk menyerah saja. Sakura yang awalnya pesimis, terkesan karena Naruto tidak gentar untuk melawan musuh dan menyiapkan strategi berikutnya untuk mencoba kembali. Tokoh Sakura merasakan kekaguman dan terkesan melihat perjuangan tokoh Naruto, sehingga Sakura turut bersemangat kembali untuk melanjutkan misi. Dari kejadian tadi, Sakura mulai mengenali kepribadian tokoh Naruto sebagai anak yang optimis dan pantang menyerah, dibanding sebelumnya yang hanya menganggap Naruto sebagai anak yang berisik. Kepergian Sasuke dari Konoha merupakan sebuah pukulan hebat bagi Naruto dan Sakura. Sasuke yang merasa bahwa dirinya lebih lemah dibanding dengan Naruto,

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 memutuskan untuk pergi dari Konoha dan mencari kekuatan di tempat Orochimaru. Sakura sempat bertemu dengan Sasuke sebelum dia pergi di pintu gerbang desa. Sakura mencoba menghalangi niat Sasuke, namun gagal. Sakura kemudian memohon kepada Naruto supaya dapat menolong Sasuke dan membawanya kembali ke desa. Pada akhirnya, Naruto juga gagal untuk membawa Sasuke kembali ke Konoha. Sakura pada awalnya menyerah soal Sasuke dan mengatakan pada Naruto bahwa ia tidak apa-apa. Meskipun telah gagal, Naruto tetap mendukung Sakura dengan mengatakan bahwa ia tidak akan melanggar janjinya dengan Sakura, dan akan membawa Sasuke pulang ke desa Konoha. Melihat Naruto yang berusaha sendirian dalam membawa kembali Sasuke, Sakura menyadari ketidakberdayaan dirinya yang hanya bisa bergantung kepada Naruto. Sakura kemudian berjanji akan membawa Sasuke pulang bersama dengan Naruto, dapat dilihat dari dialog di bawah di mana Sakura menyatakan akan ikut pergi bersama Naruto lain kali.

Haruno Sakura : ...ごめん...ナルト... ...Gomen... Naruto...... Maaf... Naruto... 少し待たせることになっちゃうけど... Sukoshi mataseru koto ni nacchaukedo... Aku akan membuatmu menunggu sebentar... Uzumaki Naruto : ? Haruno Sakura : 今度は私も一緒に! Kondo wa watashi mo issho ni! Lain kali aku pergi bersamamu!

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016

Gambar 3.4 (Ibid, 2005:23)

Meskipun merasa sedih karena Naruto gagal membawa Sasuke ke Konoha. Sakura bertekad tidak ingin bergantung kepada Naruto semata, tetapi ia ingin berjuang bersama Naruto untuk membawa Sasuke pulang ke Konoha. Sakura yang mulanya pesimis tentang kepergian Sasuke menjadi lebih optimis berkat dukungan dari Naruto. (3) Mulai Mengasah Kemampuan Diri Sendiri Sebagai remaja perempuan, Sakura digambarkan sebagai seorang kunoichi yang lebih fokus memikirkan soal cintanya kepada Sasuke daripada berlatih jurus ninja. Sebelum memasuki tahap ujian chuunin, Sasuke, Sakura, dan Naruto memiliki beberapa waktu luang karena hanya mengerjakan misi yang mudah. Di saat-saat waktu senggang tersebut Sakura mencoba untuk mengajak kencan Sasuke, namun ditolak. Sasuke mengatakan bahwa lebih baik Sakura mengasah kemampuannya sebagai seorang ninja daripada mengajaknya berkencan. Sasuke berterus terang bahwa menurutnya kemampuan Sakura masih di bawah Naruto yang sudah dianggapnya bodoh. Sasuke menyadarkan Sakura bahwa kemampuannya masih kurang sebagai ninja. Meskipun terkesan tidak berperasaan, kata-kata Sasuke ini benar. Sakura menyadari kebenaran kata-kata Sasuke dan merasa terbebani oleh kenyataan tersebut. Ia sadar bahwa sampai sekarang dia belum melakukan yang terbaik dalam misi. Kata-kata Sasuke membuat Sakura mulai memikirkan kemampuannya sebagai ninja ke depannya.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Setelah kepergian Sasuke dari Konoha, Sakura memutuskan untuk berlatih menjadi lebih kuat supaya dapat membawa Sasuke pulang bersama Naruto. Kemampuan Sakura sebagai seorang kunoichi berkembang pesat selama 2 tahun. Di bawah bimbingan Tsunade, Sakura belajar ilmu bertarung dan juga ilmu medis. Kemampuan Sakura sebagai ninja medis terlihat dari gambar di bawah. Sakura mampu segera melakukan pertolongan kepada temannya, Kankurou, yang sekarat terkena racun. Sakura juga dengan cekatan segera meramu penawar racun.

Haruno Sakura : そんなことよりカンクロさんを早く! Sonna koto yori Kankuro-san wo hayaku! Daripada itu kita harus cepat obati Kankuro! Temari : 頼む! Tanomu! Tolong! ...... Haruno Sakura : よし! Yoshi! Oke!

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016

Gambar 3.5 (Ibid, 2005:185)

(4) Perubahan Ekspresi Cinta Di awal kemunculannya, Sakura terlihat sebagai tipikal remaja perempuan yang tempramental dan seorang fangirl19 Uchiha Sasuke. Pada tahap masa remaja awal, seorang anak mulai membentuk hubungan dengan lawan jenis. Menurut Sullivan, hubungan percintaan penting untuk mengembangkan pribadi sosial yang lebih baik. Sebelum Sasuke pergi dari Konoha, Sakura sempat bertemu dengannya di gerbang keluar desa. Di sini, Sakura berusaha menyadarkan Sasuke bahwa ia tidak sendirian dan balas dendam tidak akan ada gunanya. Betapa pentingnya Sasuke bagi Sakura dan perasaan Sakura pada Sasuke. Sakura berniat akan melakukan apa pun untuk Sasuke bahkan membantunya membalas dendam asalkan Sasuke tetap di desa. Menurut Minderop, perasaan cinta diikuti oleh perasaan setia dan sayang20. Ada juga yang berpendapat bahwa cinta tidak mementingkan diri sendiri. Sakura yang mencintai Sasuke merasa bahwa ia harus ikut membantu Sasuke apapun yang terjadi, bahkan pergi dari

19 Fangirl adalah seorang perempuan yang terobsesi pada seseorang, baik seorang idola ataupun tokoh dalam karya fiksi. 20 Albertine Minderop, Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus (3rd ed.), 2013, hlm. 45.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Konoha bersama Sasuke. Namun, Sasuke menolak semua yang Sakura katakan karena Sasuke sudah membulatkan niatnya untuk pergi dari desa sendirian. Sakura juga mencoba untuk menyadarkan Sasuke bahwa ia masih memiliki orang lain yang peduli kepadanya, yaitu dia dan Naruto. Betapa mereka akan kehilangan Sasuke jika Sasuke pergi. Sakura merasa bahwa dengan adanya Naruto tidak cukup, apabila Sasuke tidak ada maka itu sama saja dengan kesepian bagi Sakura. Bagi praremaja, ancaman psikososial yang paling besar adalah kesepian, isolasi, dan penolakan21. Penolakan dan kepergian Sasuke adalah ancaman psikososial bagi Sakura. Menurut Sullivan kecemasan adalah konflik dalam hubungan impersonal22. Perginya Sasuke dari Konoha menghasilkan konflik dalam hubungan Sasuke dan Sakura yang kemudian menjadi sumber kecemasan Sakura. Menurut Minderop (2013) kecemasan adalah situasi apapun yang mengancam kenyamanan suatu organisme. Berbagai konflik dan bentuk frustasi yang menghambat kemajuan suatu individu untuk mencapai tujuan merupakan salah satu sumber kecemasan. Dapat dikatakan bahwa tujuan Sakura adalah mendapatkan pengakuan dari Sasuke. Rasa cinta Sakura di sini masih mengharapkan timbal baik dari Sasuke untuk tertarik kepadanya. Perginya Sasuke dari Konoha adalah penghambat Sakura untuk mencapai tujuannya, sehingga Sakura merasakan kesedihan. Harapan terakhir Sakura hanyalah Naruto. Sakura menghampiri Naruto sebelum menyusul Sasuke dan meminta tolong kepadanya untuk membawa Sasuke pulang. Naruto yang mengerti perasaan suka Sakura kepada Sasuke, berjanji seumur hidup kepada Sakura bahwa ia akan membawa Sasuke pulang ke desa. Pada akhirnya, Naruto juga gagal membawa Sasuke pulang. Sakura sudah merasa ingin menyerah tentang Sasuke dan berkata pada Naruto bahwa semuanya tidak apa-apa. Tetapi, Naruto tidak menyerah untuk membawa pulang Sasuke. Melihat Naruto yang berjuang mati-matian, Sakura tahu apa yang harus ia lakukan. Sakura belajar dari Naruto bahwa yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan Sasuke adalah dengan tidak menyerah. Setelahnya, Sakura memutuskan untuk berlatih kembali seperti Naruto. Naruto berlatih bersama dan Sakura berlatih di bawah bimbingan Hokage kelima. Perilaku Sakura terhadap Sasuke dan Naruto saling terkait. Dengan matangnya hubungan pertemanan antara Sakura dengan sahabat sejenis dan lawan jenis, Sakura dapat mengambil pilihan hubungan antara dia dan orang yang ia cintai. Sakura tumbuh dan belajar.

21 Jess Feist & Gregory J. Feist, Op.cit, hlm. 47. 22 Albertine Minderop, Op.cit, hlm. 31.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Sakura yang dulu hanya menjadi fangirl Uchiha Sasuke kini bisa mengambil keputusan yang lebih dewasa antara hubungannya dengan Sasuke. Sakura memutuskan untuk tidak menyerah terhadap Sasuke setelah melihat Naruto yang juga tidak menyerah. Pada masa remaja akhir kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan antarpribadi lambat laun terbentuk secara matang dan berkembang. Sistem diri menjadi stabil dan seseorang belajar melakukan tindakan keamanan yang lebih kuat melawan kecemasan. Sakura belajar melakukan tindakan keamanan yang lebih kuat melawan kecemasan. Sakura yang merasakan kecemasan karena kepergian Sasuke melakukan sublimasi dengan melakukan tindakan yang bermanfaat untuk mengalihkan perasaan tidak nyaman. Sakura yang pada awalnya bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari Sasuke dan membuat Sasuke menyukainya juga, mengalihkan tujuannya untuk menyelamatkan Sasuke. Sakura mengekspresikan perasaan cintanya kepada Sasuke dengan menjadi lebih kuat dan berusaha menyelamatkan Sasuke ditunjukkan dari gambar dan percakapan di bawah ini.

Haruno Sakura : そして私達がサスケくんを助け出すまでの タイムリミットはおよそ半年... Soshite watashi tachi ga Sasuke-kun wo tasukedasu made no taimu rimitto wa oyoso han toshi... Lalu batas waktu kita untuk menyelamatkan Sasuke sekitar setengah tahun Uzumaki Naruto : うん! Un! Ya! Haruno Sakura : (それにその後はうちはイタチ...) (Sore ni sono ato wa Uchiha Itachi...) (Selain itu berikutnya adalah Uchiha Itachi...) (サスケくんをずっと苦しめ...) (Sasuke-kun wo zutto kurushime...) (Yang selalu membuat Sasuke menderita...) (ナルトを狙う最悪の敵) (Naruto wo nerau saiaku no teki) (Dan musuh paling mengerikan yang mengincar Naruto) (今度は2人を私が助ける...!!)

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 (Kondo wa futari wo watashi ga tasukeru...!!) (Kali ini kalian berdua akan kuselamatkan...!!)

Gambar 3.6 (Ibid, 2005:167)

(5) Perubahan Sikap dari Egois menjadi Bisa Bekerja Sama Pada awalnya Sakura mengakui bahwa ia tidak menyukai Naruto karena Naruto selalu mengganggu usahanya mendekati Sasuke. Padahal, Naruto selalu berusaha menarik perhatian Sakura karena Naruto sendiri menyukai Sakura. Sakura berharap Sasuke akan mulai membuat bahan pembicaraan lagi dengan Sakura, tapi Sasuke malah menanyakan Naruto. Sakura mulai menyalahkan keberadaan Naruto dan berinterpretasi seenaknya mengapa Naruto bertingkah menyebalkan, dengan membawa-bawa kondisi Naruto yang sudah tidak mempunyai orang tua. Sakura tidak berpikir panjang atas kata-katanya. Sasuke yang mengerti rasa kesepian Naruto karena sama-sama tidak mempunyai orang tua merasa sakit hati atas perkataan Sakura. Alih-alih disukai Sasuke, Sakura malah membuat Sasuke sebal padanya. Penolakan Sasuke kepada Sakura ini membuat Sakura tahu sakitnya ditolak oleh orang yang disukai. Sakura belajar dari Sasuke dan memutuskan akan bersikap lebih baik kepada Naruto. Pada saat ujian chuunin, Sakura dan Naruto saling mendukung dalam memecahkan masalah masing-masing. Sullivan menekankan bahwa pada masa praremaja ini, seseorang membangun hubungan dengan kawan sebayanya di mana terdapat persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik di antara anggota-anggotanya. Sakura merasa khawatir kalau Naruto

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 akan gagal dalam ujian tertulis tahap pertama23 karena menurutnya soal ujian tersebut sangat sulit terutama bagi Naruto yang memiliki kekurangan di bidang akademis. Dan lagi, ancaman bagi yang gagal ujian adalah tidak bisa ikut ujian lagi di tahun selanjutnya. Sakura yang merasa ketakutan bahwa Naruto akan gagal dalam ujian ini merasa harus melindungi impian Naruto, supaya meskipun dia gagal sekarang, dia masih punya kesempatan di ujian berikutnya, sehingga Sakura berinisiatif untuk menghentikan ujian, seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Haruno Sakura : ...いつもいっつも馬鹿の一つ覚えみたい に... 火影火影って... ...Itsumo ittsumo baka no hitotsu oboemitai ni... Hokage Hokage tte...... Selalu selalu hanya mengingat hal bodoh... Selalu Hokage Hokage saja... 悪いわね...ナルト...私... Warui wa ne... Naruto... Watashi... Maaf ya... Naruto... Aku... アンタのその叶いそうもない夢... つぶさせたくないみたい!! Anta no sono kanaisou mo nai yume... Tsubusasetakunai mitai Rasanya tidak ingin menghancurkan cita-citamu yang sepertinya tak mungkin terkabul itu!!

23 Ujian chuunin tahap pertama adalah ujian tertulis. Soal dalam ujian ini didesain sulit dipecahkan oleh genin, untuk menguji kemampuan para peserta dalam mencari informasi (menyontek).

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016

Gambar 3.7 (Ibid, 2000:130)

Hubungan Sakura dengan Naruto yang awalnya kurang baik, lama kelamaan menjadi hubungan sahabat baik yang saling mendukung dalam memecahkan masalah masing-masing. Dari hubungan pertemanan dengan Naruto, Sakura yang pada awalnya penakut dan ragu-ragu berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat dan pantang menyerah seperti Naruto. Sakura ingin menjadi kuat dan melindungi Naruto, serta berusaha dan berjuang bersama Naruto.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap tokoh Sakura dapat disimpulkan bahwa, Pertama, tokoh Haruno Sakura dapat dikategorikan sebagai tokoh berkembang karena mengalami perubahan dan perkembangan watak seiring dengan perkembangan alur manga Naruto. Sakura adalah teman satu tim Naruto yang mampu bertarung dan berjuang sama kerasnya dengan tokoh utama Uzumaki Naruto. Tokoh Sakura sengaja dibentuk bukan sebagai ‘hadiah’ kesuksesan tokoh Naruto, tetapi sebagai teman yang saling mendukung dan ikut berkembang seiring dengan majunya alur manga tersebut.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 Sakura memiliki sifat baik dan buruk di alur awal Naruto seperti berikut: Sakura adalah seorang remaja yang tempramental, mempunyai nurani sendiri (antara apa yang dia katakan dan dia pikirkan sebenarnya berbeda), fokus pada cintanya terhadap Sasuke dibanding ilmu ninja, penakut, ragu-ragu, dan belum bisa bekerja sama dengan baik. Selain sifat tersebut, Sakura digambarkan sebagai gadis yang pintar dan baik hati. Soal kemampuannya sebagai ninja, Sakura memiliki kekuatan fisik yang lemah, tetapi pintar dalam bidang akademis dan pandai mengontrol cakra. Pada volume 28 manga Naruto Sakura masih merupakan remaja yang tempramental, tetapi hampir tidak terlihat lagi “Nurani Sakura” di sini, bisa dikatakan Sakura yang sekarang mengatakan apa yang ia katakan secara langsung, sehingga tidak perlu ada “Nurani Sakura” lagi di dalam alur. Sakura yang sekarang mungkin masih mencintai Sasuke, namun Sakura tidak mengumbar-umbar obsesinya pada Sasuke seperti sebelumnya. Sakura yang pada awalnya menarik perhatian Sasuke terus-menerus dan menjadi fangirl Uchiha Sasuke, sekarang ingin menyelamatkan Sasuke. Sakura melakukan pertahanan melawan kecemasannya akan kepergian Sasuke dengan melakukan pengalihan tujuan menjadi menyelamatkan Sasuke. Sakura juga tidak hanya mengkhawatirkan Sasuke, tapi juga Naruto sebagai sahabatnya. Kekuatan fisik Sakura sudah berkembang pesat. Sakura tidak penakut ataupun ragu-ragu, justru dia sangat percaya diri dalam pertarungan. Sakura memperlihatkan kemampuannya sebagai ninja medis yang dapat bertarung dengan lawan sekaligus mengobati kawan. Sakura tumbuh dari tokoh yang dilindungi menjadi ninja kuat yang melindungi teman-temannya. Kedua, perkembangan psikologis tokoh Sakura dipicu dengan adanya hubungan dengan teman-temannya, mereka antara lain adalah : 1. Yamanaka Ino sebagai teman sesama jenis serta teman masa kecil Sakura. Sakura belajar lebih terbuka dan menerima dirinya berkat pengakuan dari Ino. Sakura juga belajar untuk bersaing dari Ino, baik dalam ilmu ninja maupun soal cinta. 2. Naruto sebagai teman lawan jenis. Tidak hanya teman sesama jenis, teman lawan jenis pun berpengaruh bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sakura dapat dikatakan terinspirasi dari tokoh Naruto. Dari hubungan pertemanan dengan Naruto, Sakura berkembang menjadi pribadi yang lebih optimis dan pantang menyerah seperti Naruto. 3. Hubungan dengan orang yang disukai Sakura, Uchiha Sasuke memberikan motivasi yang lebih kepada Sakura. Sasuke membuat Sakura menyadari kekurangan dan kelebihannya. Perkataan Sasuke berpengaruh besar bagi Sakura. Perkembangan Sakura yang semakin

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016 dewasa juga terlihat dari caranya mengontrol perasaan sukanya kepada Sasuke dan mengatasi kecemasannya akibat kepergian Sasuke. Tokoh Sakura adalah tokoh yang tumbuh menjadi dewasa, dan belajar sesuatu yang mengubah dirinya seiring dengan majunya alur dalam Naruto. Manga ini menyampaikan bahwa perkembangan psikologis seseorang dipicu oleh adanya hubungan dengan orang lain. Saran untuk penelitian selanjutnya yang ingin mengangkat perkembangan tokoh dalam manga ataupun tokoh Haruno Sakura lebih lanjut, dapat melihat dari volume awal sampai volume akhir manga Naruto, yaitu volume 72, disarankan juga untuk membaca light novel Sakura Hiden yang mengambil latar waktu sebelum chapter terakhir manga Naruto sehingga, dapat terlihat lebih jelas bagaimana perkembangan tokoh tersebut mulai dari awal hingga akhir. Selain teori interpersonal dari Sullivan, disarankan juga untuk mengupas perkembangan tokoh melalui teori yang berbeda, untuk dapat melihat perkembangan tokoh dari sudut pandang yang lain.

Daftar Referensi

Komik

Kishimoto, Masashi. (2000). Naruto 1. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2000). Naruto 2. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2000). Naruto 3. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2000). Naruto 4. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2000). Naruto 5. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2001). Naruto 6. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2001). Naruto 7. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2001). Naruto 8. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2001). Naruto 9. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2001). Naruto 10. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2002). Naruto 11. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2002). Naruto 12. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2002). Naruto 13. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2002). Naruto 14. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2002). Naruto 15. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2003). Naruto 16. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2003). Naruto 17. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2003). Naruto 18. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2003). Naruto 19. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2003). Naruto 20. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2004). Naruto 21. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2004). Naruto 22. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2004). Naruto 23. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2004). Naruto 24. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2004). Naruto 25. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2005). Naruto 26. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2005). Naruto 27. Tokyo: Shueisha Inc. ------. (2005). Naruto 28. Tokyo: Shueisha Inc.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016

Buku

Cervone, D & Pervin, L.A. (2011). Kepribadian, Teori, dan Penelitian (10th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (7th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

John A. Lent (Eds.). (2009). Themes and Issues in Asian Cartooning: Cute, Cheap, Mad, and Sexy. OH: Bowling Green State University Popular Press.

Minderop, Albertine. (2013). Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus (3rd ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Morita, Y. (Eds). (1985). Sociological Study on the structure of Ijime Group. Osaka: Osaka City College Sociology Study.

Pervin, L. A., Cervone, D., & John, O. P. (2010). Psikologi Kepribadian: Teori&Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group.

Ratna, N., Kutha. (2013). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (12th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supratiknya, A. (1993). Teori Psikodinamik Klinis. (Hall, C. S., & Lindzey, G, Trans.). Yogyakarta: Kanisius. (Original work published 1978).

Jurnal

Mori, Maryann. (2007). Graphic Novels: Leading The Way To Teen Literacy and Leadership. Indiana Libraries, 26, 29-32.

Masami, Toku. (2011). What Is Manga?: The Influence of Pop Culture in Adolescent Art. Art Education, 54, 11-17.

Unser-Schutz, G., (2015). What text can tell us about male and female characters in shojo and shonen-manga. East Asian Journal of Popular Culture, 1, 133- 153, doi: 10.1386/eapc.1.1.133_1.

Makalah seminar

Mitsuru, Taki. (2003). “Ijime bullying” : charateristic, causality, and intervention. Paper presented at Oxford-Kobe seminars: Measures to reduce “Bullying in Schools”, Kobe, Japan. Diakses pada tanggal 21 November 2016, dari https://www.nier.go.jp/a000110/IjimeBullying2003Kobe.pdf.

Majalah

Naruto Collector (June, 2006). Viz Media. 2006.

Perkembangan psikologis ..., Novalia, FIB UI, 2016