Jurnal Wacana Politik - ISSN 2502 - 9185 : E-ISSN: 2549-2969 Vol. 3, No. 1, Maret 2018: 29 - 39

ANALISIS PETA POLITIK KANDIDAT CALON GUBERNUR DAN ARAH KOALISI PADA KONTESTASI PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR 2018

Yusuf Adam Hilman Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur [email protected]

ABSTRAK Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018, terdapat dua koalisi partai yang koheren dengan budaya lokal dan dukungan massa yang besar. Di satu pihak, Khofifah dan Emil Dardak diusung oleh: Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrasi, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasonal, dan Partai Gerakan Raya. Di pihak lain, Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Kontestasi tersebut menarik untuk diamati mengingat Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki keunikan budaya yang beragam dan sangat menghargai budaya lokal. Terlebih lagi, kedua kandidat tersebut sama-sama memiliki peluang untuk memenangkan pemilu. Artikel ini mencoba untuk menggambarkan peluang kemenangan masing-masing kandidat melalui pemetaan yang terkait dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kajian ini dibangun dengan metode kualitatif deskriptif untuk menguraikan pemetaan politik menjelang Pilkada. Koalisi-koalisi yang dibentuk memiliki kans kemenangan yang sama. Namun, hanya mereka yang mampu membaca dan memahami kondisi masyarakat, termasuk budayanya, dan karakteristik komunitas yang memiliki keunggulan pada Pilkada.

Kata kunci: Demokrasi, kandidat, pemilihan kepala daerah, Jawa Timur.

POLITICAL MAPPING ANALYSIS OF GOVERNOR CANDIDATE AND ITS COALITION PROJECTION IN THE 2018 EAST JAVA REGIONAL HEAD ELECTION

ABSTRACT In the head of East Java province election in 2018, there are two party coalitions which coherent with local culture and also the mass base support. On the one side, Khofifah and Emil Dardak carried by: Partai Demokrat, Paratai Nasional Demokrasi, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasonal, dan Partai Gerakan Indonesia Raya. On the other side, Syaifullah Yusuf and Puti Guntur Soekarno backed by: Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Keadilan Sejahtera. The contestation is interesting to be scrutinized considering that East Java province has unique cultural diversity and favor the local values. Moreover, those pairs of candidates have the same potency to win the election. This article tries to scrutinize the opportunities of each candidate’s chance through mapping of related strengths, weaknesses, opportunities, and threats. This research uses descriptive qualitative methodin describing the political map heading the elections. The coalitions that is formed has the same opportunities. However, those who comprehend and read the internal conditions of the community, including its culture, and community characteristics, could be able to excel in the election.

Key words: Democracy, candidate, regional head election, East Java.

PENDAHULUAN Purnama (Ahok) yang dianggap melecehkan umat Islam dan kasus tersebut kemudian Praktik pemilihan umum (Pemilu) menjadi isu nasional (Herdiansah, et al., 2017). seringkali diwarnai dengan berbagai macam Fenomena Pilkada DKI Jakarta bisa dinamika serta konflik. Seperti penyelenggaraan menjadi pembelajaran bagi praktik penye- pemilihan kepala daerah di Provinsi DKI Jakarta, lenggaraan pemilu di Indonesia, terutama pergolakan terjadi dan memberikan dampak terkait dinamika serta konflik pelaksanaan pesta pada Pilkada di daerah lainnya. Berawal dari demokrasi yang sarat kepentingan dan sensitif. statement Gubernur Incumbent Basuki Tjahaya Pelajaran berharga dari Pilkada DKI Jakarta 30 Analisis Peta Politik Kandidat Calon Gubernur dan Arah Koalisi pada Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018

2017 juga terkait dengan penggunaan isu yang tertuang pada tabel di bawah. Namun SARA, keberpihakan institusi terhadap calon, demikian, data tersebut masih merupakan perang program, pencitraan kandidat, dan juga gambaran secara umumdan juga disarikan dari tindakan yang saling jegal hingga praktik politik opini yang berkembang di masyarakat. uang. Namun, semua cara tersebut sebenarnya Bursa Cagub dan Cawagub di atas merupakan realitas sering digunakan sebagai menampilkan 10 kandidat yang memiliki strategi untuk pemenangan calon di hampir kualifikasi dan berbagai pertimbangan.Tetapi, semua daerah. berbagai kemungkinan masih bisa terjadi Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu mengingat peta politik di Jawa Timur sulit daerah yang akan melaksanakan Pilkada untuk diprediksi. Akan tetapi disini penulis melihat memilih Gubernur pada tahun 2018. Daerah ini realitas yang paling rasional. Berdasarkan tabel memiliki akar sejarah yang kuat terutama terkait dan rangking Cagub dan Cawagub tersebut, budaya dan jumlah massa fanatik. Pergolakan tentunya ada dua sosok yang bertengger di itu sudah mulai terlihat dan terekam dalam peringkat 1 dan 2, yakni Syaifullah Yusuf beberapa kegiatan yang melekat pada lembaga yang merupakan Wakil Gubernur Jatim, ataupun perseorangan. Fenomena yang Khofifah Indar Parawangsa yang pada waktu muncul ke permukaan memang belum terlihat itu menjabat Menteri Sosial RI. Jika di telisik jelas, namun demikian isu-isu politik mulai lebih dalam, dua kandidat tersebut memiliki meramaikan berbagai kegiatan di Jawa Timur. rekam jejak kompetisi panjang saat Pilgubdua Rumor-rumor yang berkembang telah banyak periode sebelumnya. Selain itu, kedua kandidat membawa pengaruh dan mengindikasikan merupakan mantan pengurus Gerakan Pemuda bahwa persaingan politik di daerah ini menarik Anshor dan juga Muslimat Nahdlatul Ulama perhatian secara nasional (Kpujatim.go.id, 3 (NU), dimana kedua organisasi tersebut Mei 2016). merupakan organisasi yang berada dibawah Agenda Pemilihan Gubernur Provinsi naungan NU yang memiliki basis masa Jawa Timur yang diselenggarakan pada tahun terbesar di Jawa Timur. 2018 disertai berbagai agenda politik, mulai Berkaca pada pengalaman sejarah dari dari bentuk promosi dan juga pencitraan dua kandidiat tersebut, merekalah yang diper- beberapa figur yang digadang akan maju. kirakan paling memungkinkan mengikuti Jauh sebelum penentuan calon, sudah banyak kontestasi Pilgub Jawa Timur 2018, namun yang memperlihatkan eksistensinya, sehingga demikian, peluang dan juga kesempatan harus dinamika politik mulai kentara ke permukaan. bisa di petakan mengingat faktor figur saja tidak Dalam bursa calon Gubernur (Cagub) dan calon cukup untuk maju dalam sebuah kompetisi. Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur terdapat Kondisi Jawa Timur memiliki peta kekuatan beberapa kandidat yang dianggap mempunyai partai politik yang berbeda di tiap daerahnya, kapabilitas dan peluang untuk diusung seperti provinsi ini sendiri sangat luas terdiri dari sekitar

Tabel 1. Bursa Cagub dan Cawagub Jatim

No Nama Pasangan Cagub Pasangan Cawagub 1 Syaifullah Yusuf 33,17 % 34,90 % 2 Khofifah Indar Parawangsa 28,31% 21,10 % 3 Tri Rismaharini 26,13 % 21,50 % 4 AzwarAnas 1,01 % 5,80 % 5 Agus Harimurti Y 3,69 % 5,50 % 6 Said Abdullah 3,85 % 4,20 % 7 Halim Iskandar 1,51 % 2,70 % 8 M. Misbakhun 0,50 % 2,20 % 9 Hasan Aminuddin 1,34 % 1,50 % 10 Rendra Kresna 0,50 % 0,70 %

Sumber: The Intiactive Institute dalam Jawapos.com, 28 April 2017. Yusuf Adam Hilman 31

33 kabupaten dan Kota. Di samping itu, aspek persen dari kalangan kelas menengah perkotaan budaya dan corak kehidupan masyarakatnya dan massa pedesaan (Rasaili, 2016). yang unikmemerlukan pemetaan yang detail, Sementara konsepsi budaya politik agar bisa mendesain sebuah strategi kampanye parokialbiasa dilakukan orang yang apatis yang relevan dan juga efektif di akar rumput. terhadap kehidupan politik. Budaya politik Sinyal majunya kedua kandidat dengan subyek yang sangat tersegmentasi hanya poling teratasyang di realease oleh media membela kalangan sendiri yang akan bereaksi memberikan penegasan bahwa kedua calon ketika mereka memperoleh keuntungan atau inilah yang paling kuat basis pendukungnya berdampak kepada mereka. Budaya politik untuk bersaing merebutkan kursi gubernur. patisipan merujuk kepada masyarakat yang Kedua kandidat tersebut dalam Pilkada mempunyai kesedaran politik yang tinggiatau sebelumnya juga bertarung dengan sengit. yang disebut civil society (Hamil, 2011) Melihat fenomena tersebut, pemetaan terhadap Perilaku yang muncul pada masing- peluang untuk memenangkan kursi kepala masing individu dalam memilih mempunyai daerah Jawa Timur menarik dilakukan, sehingga pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk terbentuk invetarisasi peta kekuatan politik menentukan sebuah keputusan. Di dalam diri dari kedua calon. Upaya ini juga diarahkan masing-masing pemilih terdapat dua orientasi, sebagai referensi terhadap tim pemenangan, yaitu: orientasi policy-problem solving dan supaya dapat membuat strategi pemenangan, ideology. Ada beberapa pendekatan untuk dari hasil analisis yang menjadi kekuatan dan melihat perilaku pemilih: pendekatan sosiologis, juga peluang serta kelemahan. Hal ini tentunya psikologis, rasional dan domain kognitif. terkait erat dengan budaya masyarakat, koalisi Kondisi tersebut pada akhirnya meng- partai pengusung calon, hasil pilkada yang telah arahkan penulis untuk melakukan kajian yang lalu, dan juga daerah persebaran suara yang lebih mendalam dari berbagai sumber, guna ada di Jawa Timur. Disini kemudian akan ada menjawab persoalan mengenai Pilkada di Jawa gambaran secara detail dan jelas, terkait peluang Timur. Terdapat beberapa rumusan masalah pemenangan Pilkada Jawa Timur 2018. yang ingin diungkap, diantaranya bagaimana Rumitnya kondisi masyarakat dalam peta politik yang terbentuk dari perkembangan konteks pemetaan politik membuat hal ter- kondisi sosial masyarakat yang ada di Jawa sebut sangat erat kaitannya dengan budaya Timur dalam menghadapi Pilkada 2018? politik yang ada di masyarakat Jawa Timur. Kemudian berapa besar peluang kandidat yang Hal ini disusun berdasarkan perilaku politik akan maju dalam Pilkada Jawa Timur? masyarakat, dimana masyarakat memiliki per- timbangan khusus ketika menentukan pilihan METODE dalam Pilkada. Karena itu, analisis kekuatan untuk memetakan peluang dari kandidat Dalam menjawab rumusan masalah di dalam pemilihan gubernur di Provinsi Jawa atas, tulisan ini menggunakan pendekatan Timur sangat penting dilakukan. Hal ini yang kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif sering kemudian harus dipikirkan tim pemenangan juga dinamakan pendekatan yang humanistik calon, agar pemetaan yang dibuat harus sebisa karena didalam pendekatan ini cara pandang, mungkin relevan dengan cara berfikir dan cara hidup, selera ataupun ungkapan emosi keyakinan masyarakat yang kadang cenderung dan keyakinan dari masyarakat yang diteliti tersegmentasi. berkenaan dengan masalah yang diteliti, juga Dalam penelitian budi Mulyana pada termasuk data yang harus dikumpulkan (Liliana, januari 2015, budaya politik Indonesia dikata- 2014). kan sebagai mixed political culture, sebuah Jenis data dalam tulisan ini antara lain kombinasi dari 3 (tiga) budaya politik, yaitu hasil survei, surat kabar, dokumen, dan juga budaya parokial sebanyak 20 persen yang hasil penelitian lainnya. Data yang dikumpulkan berasal dari masyarakat miskin, pendidikan kemudian diolah dan dikodifikasikan kemudian rendah, terpencil dan suku terasing, budaya dianalisis. Hasilnya kemudian dijadikan sebagai politik partisipan 16 persen, dari kalangan dasar untuk memetakan kekuatan dan peluang sarjana, mahasiswa, elit politik perkotaan dan untuk maju sebagai gubernur Jawa Timur 2018. elit desa, dan budaya politik subyek sebesar 60 Analisis data juga dilakukan melalui metode 32 Analisis Peta Politik Kandidat Calon Gubernur dan Arah Koalisi pada Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan ke- Melihat peta tlatah budaya di Provinsi Jawa absahan data dengan cara memanfaatkan Timur, kemudian kita akan lebih memahami sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan tipologi serta historis wilayah tersebut, pengecekan atau sebagai pembanding terhadap sehingga akan menimbulkan kecenderungan data (Bachri, 2010). yang membuat masyarakat di Jawa Timur yang condong kepada organisasi sosial dan HASIL DAN PEMBAHASAN organisasi politik tertentu, misalnya NU dan PDIP. Karakteristik budaya Jawa Mataraman Budaya Politik Masyarakat di Jawa Timur sangat kental dengan spirit nasionalisme, yang Jawa Timur merupakan daerah yang terkadang identik dengan sosok Sukarno yang unik karena luas wilayahnya yang terdiri mendirikan partai dengan spirit nasionalisme. dari 38 kabupaten dan kota.Daerah ini juga Sosok Sukarno saat ini identik dengan Megawati memiliki pola, corak, serta budaya yang yang mendirikan PDIP. Partai tersebut memiliki berbeda yang dapat dilihat dalam kehidupan masa fanatik dibeberapa wilayah yang memiliki keseharian masyarakat yang masih memegang corak kebudayaan jawa Mataram dan juga erat keyakinan, termasuk dalam kehidupan Arek sepeti Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, bermasyarakat, bernegara dan berpolitik. Madiun, dan Nganjuk. Secara tipologi, wilayah kebudayaan di Sejauh ini, PDIP selalu yakin bisa Jawa Timur terbagi menjadi beberapa, yaitu: 1) memperoleh kemenangan pada pilkada di kebudayaan Arek, kebudayaan Jawa Mataraman, Provinsi Jawa Timur. Hal ini menandakan kebudayaan Madura, dan kebu-dayaan Pandha- bahwa PDIP cukup dominan di Jawa Timur. lungan (kompas.com,13 Mei 2017). Provinsi Dari 19 daerah, 13 wilayah telah dimenangkan Jawa Timur secara geografis memiliki keterkaitan pasangan calon yang diusung partai berlambang dengan beberapa budaya, yakni Jawa, Madura, banteng itu (beritasatu.com, 19 Desember dan Baliyang terdiri dari wilayah pesisir dan juga 2015). pedalaman, sehingga membentuk alkulturasi Corak yang berikutnya adalah karakteristik budaya (Wurianto, 2012). budaya Madura dan masyarakat pesisir. Model- Entitas etnis Madura di Jawa Timur nya secara umum masyarakat ini sangat religius mememiliki karakteristik yang unik yakni dan memegang kuat budaya patron, sehingga stereotipikal, dan stigmatik, sehingga orang membentuk model masyarakat yang sangat Madura memiliki realitas sosial yang sangat bersahaja. Karakteristik tersebut akhirnya kuat. Dengan sikap ketaatannya, sifat tunduk, membuat model tlatah ini sangat lekat dengan serta pasrah secara hierarkis kepada empat budaya pesantren, sedangkan afiliasi organisasi figur utama dalam berkehidupan, terlebih lagi yang paling dominan adalah NU. Selain itu, dalam praktik keberagamaan. Keempat figur masyarakat tlatah ini sangat menghargai dan itu adalah Buppa, Babbu, Guru, dan Rato menghormati para tokoh agama (kiai) dengan (Ayah, Ibu, Guru, dan Pemimpin pemerintahan) cara memuliakannya. (Taufiqurrahman 2007). Nahdatul Ulama besar dan lahir di Jawa Gambar 2. Persebaran Wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain itu banyak tokoh politik dan Timur pemuka agama yang dilahirkan NU. Kenyataan historis tersebut telah membawa NU pada keikutsertaan dalam dunia melalui beberapa tokohnya dengan berbagai gagasan, sehingga mampu mempengaruhi para pendukung atau simpatisannya (Ja’far, 2012). Posisi kiai dengan berbagai frasa, menjadi salah satu bentuk perubahan sosia, yang terkait dengan status sosial, dimana peranan kiai saat ini tidak lagi hanya berkutat pada urusan surgawi atau keagamaan tetapi juga urusan duniawi seperti politik (Abdurrahman, 2009). Sumber dari: BPS Jawa Timur 2017 diakses pada 18 Kultur Politik Masyarakat yang sudah Mei 2018 digambarkan diatas, memberikan identifikasi Yusuf Adam Hilman 33 terhadap pola keberpihakan masyarakat yang Sukarwo-Saefullah Yusuf, pasalnya pasangan ada di provinsi Jawa Timur. Dengan model petahana ini seolah-olah lebih berpihak dan yang digambarkan seperti: “buah semangka” menguntungkan Kabupaten Kediri. Berangkat seperti pendapat Siti Zuhro Pengamat LIPI, dari pendapat tersebut, memang turunnya SK luarnya hijau dan dalamnya merah, itu Gubernur tersebut sangat kental nuansa politik, merupakan simbol bahwa hijau identik dengan karena pada waktu itu berdekatan dengan budaya religius yang dimaksud disini adalah penyelenggarakan Pilgub Jawa Timur (Sari, NU dan merah identik dengan organisasi 2014). nasionalis yang di maksud disini adalah PDIP Indikasi-indikasi tersebut mengarah pada (kompas.com, 02 Mei 2014). terbukanya konflik dalam Pilkada tahun 2018. Penggambaran tentang tlatah budaya di Apalagi peta koalisi menempatkan kedua tokoh Jawa Timur, jika dikaitkan dengan peta politik dalam kubu yang berbeda. Hal ini tentu akan terkait dengan besaran suara, hasilnya akan menjadi salah satu komoditas untuk menjegal dapat terlihat, seperti gambar dibawah ini. salah stau kandidat, sehingga berpotensi Jumlah yang terekam dari data tersebut tampak menjadi isu besar yang bisa menggiring opini persebaran proporsi suara sebagai berikut: publik terhadap para kandidat tersebut. Kasus wilayah Jawa Mataraman sebesar 40%, wilayah sengketa perebutan kepemilikan Gunung Kelud Arek sebesar 27%, wilayah Pandhalungan antara Blitar dengan Kediri tentu bukan hanya sebesar 24 %, wilayah Madura sebesar 9 % persoalan potensi alam, namun demikian isu ini (kompas.com, 21 Juli 2008). diprediksiakan menjadi salah satu komoditas Gambar 3. pesebaran suara menurut tlatah politik para pasangan calon gubernur untuk kebudayaan Jawa Timur menarik simpati masa mengingat proses hukum juga masih berjalan hingga saat ini. Perlu diketahui bahwa kedua wilayah ini merupakan basis massa dari PDIP, ini tentu sangat menarik karena bisa saja wilayah ini akan coba dijajaki oleh partai atau kandidat dari luar partai tersebut. Isu yang kedua adalah kepemimpinan perempuan. Isu ini sebenarnya sudah mengalir deras ke permukaan ketika Pilkada sebelumnya, sehingga akan menghambat salah satu calon kandidat yang kebetulan pada periode men- calonkan diri kembali. Berkembang isu terkait Sumber:kompas.com, diakses pada 18 Mei 2018. penolakan terhadap pemimpin perempuan tersebut dibantah oleh Rais Syuriyah Pengurus Isu strategis sebagai komoditas Politik Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Isu politik terkait Pilgub 2018 provinsi Timur KH Miftakhul Achyar. Hal ini terkait Jawa Timur, menjadi komoditas penting, dengan akan majunya Ketua Umum Pengurus mengingat isu tersebut akan dijadikan isu Pusat Muslimat NU politik dari beberapa kandidat. Terdapat bebe- sebagai Calon Gubernur Jatim (Nu.or.id, 18 rapa komoditas yang kemudian menjadi isu April 2018). penting dalam kontes Pilkada, diantaranya keterlibatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Hasil Pilgub 2013 dan Kondisi Politik ditandai denganturun nya SK Gubernur No. Terkini 188/113/KPTS/013/2012 Tentang Penegasan Provinsi Jawa Timur menampilkan proses Batas Wilayah yang menyebutkan Gunung demokrasi yang unik, dimana hasil Pilgub dalam Kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri yang 2 (dua) periode didominasi oleh tokoh atau menimbulkan konflik baru. Surat keputusan figur yang sama. Jika kita runut dalam pesta tersebut tidak menyelesaikan konflik dan demokrasi tersebut, terdapat sengketa yang menimbulkan konflik baru (Paradhisa, 2012). cukup pelik diantara kedua kompetitor yang Di samping itu, ada faktor politik yaitu bersaing. Pada waktu itu ada satu calon yang adanya dugaan penarikan suara masyarakat sudah maju sebagai calon gubernur sebanyak Kabupaten Kediri untuk Gubernur terpilih dua periode dan Khofifah mengalami kekalahan 34 Analisis Peta Politik Kandidat Calon Gubernur dan Arah Koalisi pada Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 dari Sukarwo. Pada kesempatan yang ketiga, Pada Mei 2017, DPD Partai Golongan kandidat tersebut kembali mencalonkan diri, Karya Jatim memberi sinyal dukungan namun dalam Pilkada yang akan dilaksanakan pencalonan untuk bakal calon gubernur. Nama pada 2018, kandidat tersebut didukung oleh yang disebutkan ini adalah Wakil Gubernur mantan pesaingnya di pilkada sebelumnya Jawa Timur Syaifullah Yusuf. Dukungan ini (Nazriyah, 2013). diberikan dengan pertimbangan sosok dan Seiring dengan perjalanan waktu, telah figur Syaifullah Yusuf yang dinilai sudah teruji muncul dua kandidat kuat yakni Syaifullah memimpin Jawa Timur. Namun itu masih Yusuf dan Khofifah. Masing-masing dari sebatas wacana, karena situasi politik selalu mereka terus melakukan pergerakan. Hasil berubah-ubah. (Jurnal13.net, 21 Maret 2017). Pilkada sebelumnya merupakan barometer Sementara itu, PAN siap mengusung untuk mengukur kekuatan masing-masing Khofifah Indar Parawansa atau Syaifullah calon. Ada sedikit perubahan dari pergerakan Yusuf. Meski Begitu PAN tetap menunggu tokoh-tokoh yang dulunya menjadi satu koalisi keputusan dari Presiden apakah saat ini menyebrang dan pindah haluan, dimana memberi persetujuan kepada Khofifah yang tokoh-tokoh tersebut memiliki basis massa merupakan menterinya untuk maju menjadi dan kekuatan politik, sehingga perlu adanya calon Gubernur Jawa Timur (Kumparan.com, kalkulasi ulang terkait hasil pemilihan gubernur 27 Maret 2017). periode sebelumnya. Sekitar Mei 2017, PDIP Jatim melakukan survei di antara para kandidat yang muncul. Pergerakan dan Koalisi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan dan Khofifah Indar Parawansa Syaifullah Yusuf adalah dua nama yang Pergerakan dua kandidat utama, pada dinilai terkuat yang saat ini masuk dalam pertengahan tahun 2018 belum begitu lingkaran survei PDIP, namun akhirnya PDIP terlihat, dimana Syaifullah Yusuf serta menetapkan calon lain setelah kandidat Azwar Khofifah Indar Parawangsa beberapa hasil Anas mengundurkan diri (Surya.co.id, 06 survei belum tampak melabuhkan diri pada Februari 2017). partai tertentu, namun demikian beberapa Ketua umum DPP PKB, Muhaimin partai sudah mulai angkat bicara dengan Iskandar, mengatakan telah menetapkan bakal kemungkinan-kemungkinan yang bisa calon gubernur yang akan diusung pada Pilgub terjadi dalam kompetisi Pilgub Jawa Timur Jawa Timur 2018. Nama Ketua DPW PKB 2018. Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar atau Gus Banyak prediksi yang menyebutkan akan Halim menjadi kandidat yang akan dicalonkan. semakin memanas persaingan itu. Khofifah Tetapi rencana tersebut akhirnya di batalkan Indar Parawansa akan kembali maju untuk oleh Muhaimin. PKB pun akhirnya merapat yang ketiga kalinya, beberapa partai pun telah ke kubu Safulloh Yusuf (Kompas.com, 26 Mei menunjukan sinyal dukungannya, salah satunya 2017). Partai Nasional Demokrat (Surabaya.com, 15 Beberapa pernyataan dan juga rumor yang Agustus 2018). berkembang dikalangan politikus termasuk partai politik, menggambarkan bahwa bursa Gambar 4. Pemberitaan terkait Pengusungan pencalonan calon gubernur Jawa Timur mulai calon gubernur oleh partai NASDEM digodok di internal partai. Proses tersebut masih mencoba mempertimbangkan berbagai aspek, keuntungan, dan juga kelemahan, para kandidat. Akibatnya, proses musyawarah dapat mendapatkan kata sepakat terkait bakal calon gubernur dan wakil gubernur 2018-2023. Secara umum, partai melirik dua kandidat kuat yang namanya beredar kepermukaan yaitu Syaifullah Yusuf dan Kofifah Indar Parawangsa. Walaupun muncul kandidat lain, seperti Tri Rismaharini, hal ini disebabkan karena ia merupakan kader partai PDIP yang memiliki basis masa militan Sumber:Surabaya.com, 15 Agustus 2018. di Jawa Timur dan memiliki track record serta Yusuf Adam Hilman 35 popularitas yang tinggi. Anas, salah satunya adalah sosok Tri Risma- Peta koalisi partai politik yang akan harini sebagai penggantinya, namun demikian mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, di beberapa kesempatan Tri menolak tawaran bisa terlihat jelas, setelah masing-masing partai tersebut, sehingga PDIP dan PKB berupaya berkomitmen dengan membuat keputusan- keras untuk memperoleh kandidat lain (kompas. keputusan utama dengan mengusung calon com, 5 Januari 2018). tersebut baik menjadi satu paket ataupun hanya Selain dua pristiwa besar tersebut, ada memilih salah satu, karena, secara logika partai beberapa pristiwa yang menggemparkan bursa politik pasti akan memilih kawan koalisi yang calon kandidat pada Pilgub Jawa Timur 2018, menguntungkan dan memiliki haluan yang diantaranya tidak jadinya PKB mengusung sama, dan kesempatan yang lebih besar. Halim yang merupakan adik dari ketua PKB, Secara umum dua kandidat, Syaifullah Muhaimin Iskandar, selain itu ada beberapa Yusuf dan juga Kofifah Indar Parawangsa gebrakan yang coba dilakukan, misalnya merupakan dua sosok yang kemungkinan besar mengerucutnya dukungan Partai Demokrat ke akan di usung oleh partai politik besar atau kubu Khofifah. Disini ada indikasi jika pembina minimal dengan koalisi yang kuat, namun saat itu Partai Demokrat menyerukan supaya seluruh partai politik masih menimbang serta menakar, kader Partai Demokrat Jawa Timur merapat sejauhmana kekuatan masing-masing kandidat, ke Kubu Khofifah.Tentu secara nalar tidak sehingga terdapat berbagai kemungkinan yang bisa digambarkan, mengingat ketika Pilgub bisa saja terjadi tidak hanya itu salah satu aspek Jawa Timur sebelumnya, Partai Demokrat penting yang dipikirkan oleh partai adalah merupakan salah satu partai pengusung siapa sosok yang akan mendampingi kandidat Sukarwo dan Syaifullah Yusuf, namun politik tersebut. adalah kepentingan, dimana Partai Demokrat Perjalanan koalisi yang terjadi pada dua menilai jika Khofifah memiliki kans lebih besar calon pasangan ini ternyata menimbulkan untuk memenangkan Pilkada ini. persoalan baru. Pasangan Khofifah Indar Disisi lain Partai Gerindra yang pada Parawangsa akhirnya mengusung salah satu awalnya akan mengusung La Nyala Matliti, kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Bupati ternyata Gerindra, PAN, dan PKS sedang Kabupaten Trenggalek, yakni Emil Dardak, menyiapkan strategi untuk mengusung kadernya naiknya wakil dari Khofifah ini memunculkan untuk maju sebagai kandidat, terdapat beberapa persoalan, dimana partai besar yang dulunya calon kandidat yang mencuat diantaranya Kang mendukung Emil dalam Pilkada Kabupaten Nyoto salah satu tokoh besar di Jawa Timur, Trenggalek yakni PDIP menolak majunya Anang Hermansyah Politisi dari PAN, Moreno Emil, karena PDIP memiliki kandidat sendiri Soeprapto anggota DPR RI asal Kota Malang. yang rencananya akan di usung menuju kubu PKB yang selama ini bersikeras untuk Syaifullah Yusuf. Calon tersebut adalah Azwar mengusung Halim sebagai calon Gubernur Anas Bupati Kabupaten Banyuwangi, yang Jatim, akhirnya mengubah dukungannya memiliki rekam jejak yang menurut sebagian kepada Syaifullah Yusuf. Hal ini diperkuat kalangan cukup baik diwilayah tersebut. Akan oleh pernyataan ketua Umum nya Muhaimin tetapi, muncul isu terkait adanya persoalan Iskandar, beliau menyampaikan permohonan amoral yang dialami oleh Azwar Anas, dari isu maaf kepada pendukung halim yang kebetulan yang berkembang, rupanya Syaifullah Yusuf adalah kakak kandung ketua PKB (kompas. mengganti kandidat wakil gubernur menuju Tri com, 29 April 2017). Rismaharini atau bahkan figur yang lain. Partai Demokrat ternyata mengirim Terjadi persoalan ketika Emil Dardak sinyal yang cukup kuat, untuk mengusung diusung kepada Partai Demokrat untuk men- Khofifah dalam Pilgub Jawa Timur 2018, hal dampingi Khofifah. Meskipun secara teknis itu ditegaskan oleh Dewan Pembina Partai Dardak adalah kader PDI-P, hal ini sempat Demokrat E.E. Mangindaan. Hal ini atas menimbulkan persoalan dan ketegangan, gagasan Pakde Karwo, selaku ketua DPD Jawa karena Partai Demokrat dianggap sebagai partai Timur (Tempo.co, 5 Oktober 2017). outsourcing yang mudah sekali mengangkat Partai Gerindra bersama PAN dan PKS orang-orang sebagai kadernya (news.detik.com, mengindikasikan membuat keputusan terkait 26 November 2017). kemungkinan membuat poros baru. Hal Beredar isu setelah mundurnya Azwar ini setelah mundurnya La nyala Mataliti 36 Analisis Peta Politik Kandidat Calon Gubernur dan Arah Koalisi pada Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 sebagai salah satu kandidat, namun demikian, media, telah mengeluarkan hasil penilaian kemungkinan ini masih bisa berubah, meng- terkait peluang kedua calon tersebut jika maju ingat ke tiga partai ini belum memiliki figur di Pilgub Jatim 2018, namun demikian perlu di kuat yang bisa di majukan dalam Pilkada nanti pahami bahwa belum rampunya kesepakatan (cnnindonesia.com, 30 Desember 2017). antar partai pengusung dari kedua kandidat tersebut, sehingga masih ada kemungkinan- Peran Media dalam Pembentukan Opini kemungkinan koalisi yang sama seperti budaya Publik wilayah atau bahkan berbeda dari kondisi Perlu diketahui bahwa dalam upaya yang umum, sementara partai yang dominan melaksanakan strategi dan marketing politik di Jawa Timur PKB sudah menentukan calon, media memiliki posisi penting, disinilah media sehingga hal tersebut bisa mengurangi suara memberikan pendidikan politik serta mem- dan juga kekuatan kedua calon tersebut. berikan arahan serta mempengaruhi khalayak Selain itu partai PDIP juga sedang untuk memilih kandidat tertentu, selain itu, melakukan penjaringan calon yang salah disini peran media merubah paradigma atau cara satunya memunculkan nama Walikota Surabaya berfikir masyarakat dalam melakukan penilaian. Tris Rismaharini. Partai ini memiliki basis Di Jawa Timur, ada beberapa raksasa media masa yang kuat, sehingga perlu juga menjadi yang kita ketahui diantaranya Jawa Post dan perhatian, sehingga salah satu cara yang paling Kompas. Dua media ini memiliki pengaruh dan tepat untuk menggalang dukungan adalah peran dalam kehidupan sehari–hari mengingat sesegera mungkin menjajaki koalisi supaya jelas sebanyak 33 kabupaten/kota di Jawa Timur partai pengusung sehingga bisa memetakan setiap hari menyaksikan pemberitaan ataupun kekuatan secara nyata. Partai koalisi pemenang warta dari media tersebut, jadi penting untuk pengusung gubernur pada periode sebelumnya, bermitra dengan media tersebut. merupakan partai yang bisa dijadikan salah Pemanfaatan media juga dioptimalkan satu kendaran mengingat beberapa partai yang melalui pembuatan single album kampanye mengusung calon tersebut belum menentukan yang dilakukan oleh kedua calon. Genre kiblat dan koalisi, sehingga bisa menjadi musik yang digunakan menggunakan pop dan peluang. Penekanan yang coba kami sampaikan dangdut “koplo” yang banyak di gemari oleh adalah keberadaan politik identitas yang menjadi masyarakat di Jawa Timur. Berbagai artis juga budaya masyarakat Jawa Timur selama ini, di daulat sebagai juru kampanye dari masing- sehingga potensi dalam memetakan persiangan masing kandidat sebagai salah satu strategi menuju Jawa Timur Satu tetap didomonasi oleh untuk mensosialisasikan program dan calon budaya dan struktur lama yang memiliki akar supaya lebih dikenal oleh masyarakat. Kedua rumput dan fanatisme. pasangan calon ini tahu betul bagaimana media Pada koalisi PDIP dan PKB yang dulunya membantu mempengaruhi publik, sehingga tidak mendukung Syaifullah Yusuf sekarang mulai gencar dilakukan berbagai kampanye merapat ke koalisi tersebut. Latar belakangnya secara masif melalui jaringan internet yang merupakan salah satu mantan Ketua GP Anshor dianggap lebih efektif. yang merupakan salah satu tokoh dikalangan Menurut peneliti, pasangan Syaifullah NU. PDIP akhirnya mengusung Puti Guntur Yusuf lebih bisa membaca peluang dan Soekarno pengganti dari Azwar Anas. Kele- memanfaatkan media, dalam periode waktu mahan yang paling terlihat adalah ketika sebelum pencalonan, Syaifullah Yusuf meman- calon wakil yang sudah di gadang-gadang faatkan aktris dan penyanyi terkenal untuk mendampingi Syaifullah Yusuf bermasalah mempengaruhi kalangan muda, melalui album terkait adanya kasus amoral. Koalisi yang kampanye yang di bawakan oleh artis dangdut dahulu mengusung Syaifullah Yusuf dan Pakde dari Jawa Timur. Karwo beralih untuk mendukung Khofifah, seperti partai demokrat. Analisis Peta Politik Kandidat PilgubJawa Pada koalisi Partai Demokrat, Partai Timur 2018 Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, Melihat beberapa pertimbangan yang Partai Hanura, Partai , PAN, dan Partai terkait dengan kandidat Syaifullah Yusuf, serta Gerindra. Khofifah merupakan salah satu Khofifah Indar Parawangsa, secara umum pimpinan fatayat dan muslimat NU yang memang berbagai lembaga survei ataupun memiliki basis masa besar khususnya di Jawa Yusuf Adam Hilman 37

Timur. Pasangannya Emil Dardak memiliki bersama untuk kedua calon kandidat tersebut, kelemahan bermasalah dengan partainya, yaitu khususnya yang terkait dengan pemetaan PDIP. kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman, Kendati demikian, terdapat kekuatan- yang muncul seiring dengan perkembangan kekuatan lokal yang saling bersaing. Selain waktu. Poin pentingnya ialah bahwa Jawa Timur itu, hal ini juga berkaitan dengan strategi dan yang menjadi salah satu basis suara dari partai pengusungan kandidat untuk kepentingan PKB, yang berangkat dari budaya NU dan partai Pemilu Presiden 2019. Jika kita perhatikan sudah menentukan sikap untuk mengusung secara seksama, koalisi ini secara umum pasangan calon Syaifullah Yusuf. Namun menggambarkan tentang adanya blok-blok demikian di kubu lainnya, yakni Khofifah, yang partai yang dahulu berkoalisi ketika Pilpres sama-sama kader dari organisasi NU, dengan 2014, yang tercermin pada Pilgub Jawa Timur latar belakang Muslimat NU, memungkinkan 2018. perolehan suara dari kedua calon tersebut bakal Tabel 1. Peta Koalisi Pilgub Jawa Timur terbagi atau terpecah, sehingga tidak dapat maksimal. Salah satu upaya yang bisa dilakukan No Koalisi Partai Kandidat adalah dengan mencari restu kiai untuk 1 Partai Demokrat Khofifah Indar P memaksimalkan mobilisasi warga nahdiyin yang Partai Nasdem (Ketua) akan menjadi salah satu lumbung suara. PP Partai Hanura dan PDIP yang awalnya mengusung Azwar Anas, Partai Golkar Emil Dardak (Wakil) untuk mendapingi Syaifullah Yusuf diprediksi PAN akan mengganti kadernya, karena adanya Grindra indikasi bahwa Azwar Anas terlibat kasus 2 PDIP Syaifullah Yusuf amoral, akhirnya menentukan pilihan kepada PKB (Ketua) Puti Guntur Soekarno yang merupakan salah PKS Azwar Anas (gagal) Tri Risma Harini satu keturunan Seokarno. Sebagai salah satu (gagal) tokoh yang memiliki kharisma dan pendukung Puti Guntur S (Wakil) loyal di Jawa Timur, kendati demikian, figur yang diusung ini kurang mempunyai Sumber: Olahan penulis daya tarik, sehingga banyak pihak akan Situasi politik yang semakin menge- memeperebutkan basis-basis suara partai PDIP, rucut akhirnya membentuk pola koalisi mengingat massa PDIP merupakan masa yang apalagi setelah koalisi antara Partai Gerindra, cukup besar terutama di wilayah Mataraman. PAN dan PKS tidak menemukan kese- Kemungkinan Partai Demokrat sebagai koalisi pakatan, kemudian, bentuk koalisi partai dari Khofifah akan bekerja keras memecah mengerucut kepada kedua calon, pertama basis massa PDIP di wilayah tersebut. adalah Khofifah Indar Parawangsa dan Pasca mundurnya La Nyala Mataliti yang akan Emil Dardak. Kemudian calon yang kedua di usung oleh gerindra, maka partai Grindra, adalah Syaifullah Yusuf dengan Puti Guntur PAN dan PKS sempat berencana membentuk Soekarno, walaupun pada awalnya kesulitan poros barudengan rencana mengusung beberapa menemukan kandidat pengganti Azwar Anas kandidat, seperti Sunyoto, Anang Hermansyah pada akhirnya menemukan Puti Guntur dan Moreno Soprapto yang memiliki rekam Soekarno yang memiliki trah dari Sukarno jejak cukup bagus di Jawa Timur, selain itu sebagai salah satu tokoh nasional yang tiga partai ini juga memiliki basis massa memiliki pendukung dan basis massa di Jawa karena PAN identik dengan budaya organisasi Timur. Hal ini menegaskan bahwa Koalisi Muhammadiyah (walaupun bukan organisasi PDIP dan PKB menginginkan perolehan politik), selain itu PKS memiliki basis massa suara mutlak dari para simpatisannya, di wilayah perkotaan yaitu kalangan Islam sehingga Puti dianggap bisa mewakili ke- modern, sedangkan Partai Gerindra merupakan inginan para pendukung Sukarno. partai baru yang memiliki simpatisan yang loyal dan bercorak nasionalis seperti PDIP. Namun SIMPULAN demikian seiringnya perkembangan waktu ternyata poros ini tidak cukup kuat sehingga Melihat kondisi di atas disimpulkan beberapa hal melebur pada dua koalisi besar yang sudah penting yang bisa menjadi bahan pertimbangan mengusung Syaifullah Yusuf dan Khofifah. 38 Analisis Peta Politik Kandidat Calon Gubernur dan Arah Koalisi pada Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018

Pihak Khofifah sangat di untungkan dengan Hamil, Mohd Faidz Mohd Zain Jamaie Hj. merapatnya Partai Gerindra dan PAN ke koalisi Razak, Mohd Rizal Mohd Yaakob tersebut. Mohamad Rodzi Abd. (2011). Pengaruh Potensi pemanfaatan media oleh para kandidat nasionalisme melayu mewarnai budaya selain dengan pemanfaatan media seperti Jawa politik melayu dalam UMNO. Jurnal Post dan Kompas, media sosial seperti Youtube Melayu, 193-216 akan menjadi sarana kampanye yang dianggap Herdiansah, A.G, Putri, D.A., Ashari, L., efektif untuk mempengaruhi khalayak yang dan Maduratmi, R. (2017). “The Islam ada di Jawa Timur. Apalagi dilibatkannya Defence Action: A Challenge of Islamic artis ataupun penyanyi yang memiliki basis Movement to Democratic Transition penggemar yang banyak akan menambah in the Post 2014 Indonesia.” Jurnal semarak pertarungan pemilihan gubernur 2018 Wacana 20 (2): 57–67. ini, di sini Syaifullah Yusuf lebih bisa membaca peluang, terkait menarik simpati anak-anak Jatim.bps.go.id. (18 April 2017). “Peta muda melalui public figure artis populer. Persebaran Wilayah Provinsi Jawa Aspek paling penting lainnya yang perlu Timur badan pusat statistik Jawa Timur” dilakukan oleh kandidat adalah segera diakses pada 18 Mei 2017 https://jatim. menentukan dan membentuk strategi politik bps.go.id dengan memanfaatkan sumberdaya manusia Jawapos.com. (28 April 2017). Data The termasuk basis massa serta menggunakan Intiactive Institute “Hasil Survei Pilgub pendekatan budaya. Dengan demikian basis Jatim 2018 Saifullah yusuf dibayangi massa bisa di pengaruhi untuk memilih khofifah dan risma”, diakses pada 16 kandidat, Oleh karena itu diperlukan pembacaan Mei 2017 http://www.jawapos.com/ dan analisis yang tajam dari tim sukses terkait read/2017/04/28/126338/Syaifullah kondisi dan realitas yang ada di Jawa Timur, -yusuf-dibayangi-khofifah-dan-risma karena masing-masing koalisi dan calon pasangan memiliki daya tarik serta kelebihan Ja’far, S. (2012). Politik Kaum Santri Dalam dan juga kelemahan. Sejarah Indonesia . Review Politik , 265- 281. DAFTAR PUSTAKA Jurnal3.net (21 Maret 2017). “DPD Golkar Jatim beri sinyal usung Gus Ipul”, Abdurrahman. (2009). Fenomena Kiai diakses pada 17 Mei 2017, https:// Dalam Dinamika Politik: Antara jurnal3.net/2017/03/21/dpd-golkar- Gerakan Moral dan Politik. karsa , 25- jatim-beri-sinyal-usung-gus-ipul/ 24. Kompas.com. (26 Mei 2017). PKB, “Holopis Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan Validitas Kuntul Baris”, dan Pilkada Jawa Timur Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian 2018, diakses 06 Januari 2018, http://sains. Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, kompas.com/read/2017/05/26/05440061/ 46-62. pkb.holopis.kuntul.baris.dan.pilkada.jawa. Beritasatu.com. (19 Desember 2015). “PDIP timur.2018. Klaim Kemenangan Mayoritas di Pilkada Kompas.com, (29 April 2017), “PKB Akan Usung Jatim”, diakses pada 18 mei 2017,http:// Gus Halim pada Pilkada Jatim 2018”, diakses www.beritasatu.com/nasional/329420- pada 17 Mei 2018 http://nasional.kompas. pdip-klaim-kemenangan-mayoritas-di- com/read/2017/04/29/18441801/pkb.akan. pilkada-jatim.html usung.gus.halim.pada.pilkada.jatim.2018 Cnnindonesia.com. (30 Desember 2017) “Koalisi Kompas.com. (21 Juli 2008) “Kuali Peleburan Gerindra, PAN, PKS Siapkan Kejutan di di Tlatah Jawa Timur”, diakses pada Pilkada Jatim”, diakses pada 06 Januari 13 Mei 2017. http://nasional.kompas. 2018 https://www.cnnindonesia.com/ com/read/2008/07/21/00594333/ nasional/20171229220056-32265646/ kuali.peleburan.di.tlatah.jawa.timur koalisi-gerindra-pan-pks-siapkan- Kompas.com. (02 Mei 2014). “Menakar kejutan-di-pilkada-jatim “Koalisi Semangka” Jokowi vs Prabowo Yusuf Adam Hilman 39

diakses pada 10 Mei 2017http://nasional. bantah-fatwa-haram-perempuan-jadi- kompas.com/read/2014/05/02/0839135/ pemimpin Menakar.Koalisi.Semangka.Jokowi. Paradhisa, N.Z. (2012). Konflik Kepentingan vs.Prabowo Daerah: Studi Kasus Sengketa Perebutan Kompas.com. (05 Januari 2018). “Risma Bakal Gunung Kelud Antara Pemerintah Gantikan Posisi Azwar Anas sebagai Kabupaten Kediri Dan Pemerintah Cawagub Jatim?”, diakses pada 06 Kabupaten Blitar. Polit Muda , 136 - Januari 2018, http://nasional.kompas. 146. com/read/2018/01/05/14143601/risma- Pontoh, M.R.C. (2015). Strategi Kampanye bakal-gantikan-posisi-azwar-anas- Pemenangan Bupati Dan Wakil Bupati sebagai-cawagub-jatim Terpilih Pada Pemilihan Kepala Daerah Kompas.com. (18 Mei 2018). “Hasil Pemilu Kabupaten Minahasa. Acta Diurna, 1-16 Jawa Timur”, diakses dari diakses pada Rasaili, W. (2016). Budaya Politik dan 13 Mei 2017, http://assets.kompas.com/ Kwalitas demokrasi dalam Pilkada data/photo/2013/08/19/1458333201308 2015-2020 (Studi pada Pemilihan 18H24P-ARS-PilkadaJatim780x390.jpg Kepala Daerah Serentak Pertama di Kpujatim.go.id. (3 Mei 2016). “Persiapkan Indonesia). ARISTO, 4(2), 1-13.Doi: Pilkada 2017 & 2018, Kpu Jatim Berikan http://dx.doi.org/10.24269/ars.v4i2.185 Pembinaan Jabatan Fungsional”, diakses Surabayapagi.com. (15 Agustus 2016). pada 13 Mei 2017, http://kpujatim. “Khofifah Siap Dimajukan”, diakses pada go.id/berita-kpu-jatim/persiapkan- 17 mei 2017 http://www.surabayapagi. pilkada-2017-2018-kpu-jatim-berikan- com/read/140365/2016/08/15/ pembinaan-jabatan-fungsional/ Khofifah_Siap_Dimajukan.html Kumparan.com. (27 Maret 2017). “Zulkifli Surabayapagi.com. (15 Agustus 2016), Hasan: PAN Usung Khofifah dan Gus Ipul “Pemberitaan terkait Pengusungan calon di Pilgub Jatim”, diakses pada 17 mei 2017, gubernur oleh partai NASDEM”, diakses https://kumparan.com/ananda-wardhiati- pada 17 Mei 2017 http://www.surabayapagi. teresia/zulkifli-hasan-pan-usung-khofifah- com/read/140365/2016/08/15/Khofifah_ dan-gus-ipul-di-pilgub-jatim Siap_Dimajukan.html Liliana, N.R. (2014). Strategi Komunikasi Surabaya.tribunnews.com. (06 Februari 2017). Pemasaran Politik Dalam Kampanye “Survei Internal PDIP Jatim, Ada Nama Calon Legislatif (Caleg) Terpilih Partai Selain Risma dan Gus Ipul untuk Bakal Persatuan Pembangunan (Ppp) Dalam Calon Gubernur”, diakses pada 17 Pemenangan Pileg 2014 Kota Pekanbaru. Mei 2017 http://surabaya.tribunnews. JOM FISIP , 1 - 11. com/2017/02/06/survei-internal-pdip- Nazriyah, R. (2013). Dinamika Pemilihan jatim-ada-nama-selain-risma-dan-gus- Gubernur Jawa Timur. Hukum IUS ipul-untuk-bakal-calon-gubernur IUSTUM, 641-665. Taufiqurrahman. (2007). Identitas budaya News.detik.com. (26 November 2017). “Soal madura. Karsa , 1 - 11. Khofifah-Emil Dardak, PDIP: SBY Tempo.com. (05 Oktober 2017). “Dewan Terapkan Politik Outsourcing”, Pembina Demokrat Beri Sinyal Dukungan diakses pada 06 Januari 2018 https:// ke Khofifah”, diakses pada 06 Januari 2018 news.detik.com/berita/3744170/ https://nasional.tempo.co/read/1022351/ soal-khofifah-emil-dardak-pdip-sby- dewan-pembina-demokrat-beri-sinyal- terapkan-politik-outsourcing dukungan-ke-khofifah Nu.or.id. (18 April 2018), “Syuriyah PWNU Wurianto, A.B. (2012). Model kecerdasan Jatim Bantah Fatwa Haram Perempuan kultural dalam pengembangan content Jadi Pemimpin” diakses pada 29 pendidikan karakter pada pendidikan Mei 2017, http://www.nu.or.id/post/ dasar. Politik , 1-16. read/12052/syuriyah-pwnu-jatim-