View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Jurnal Biologi UNAND

Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Jenis-Jenis Anura (Amphibia) Di Hutan Harapan, Jambi

The Anuran (Amphibia) at Harapan Rainforest, Jambi

Irvan Fadli Wanda1), Wilson Novarino2) dan Djong Hon Tjong3)*)

1)Laboratorium Riset Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 25163 2)Museum Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 25163 3)Laboratorium Riset Genetika,. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 25163 *)Koresponden: [email protected]

Abstract

An inventarisation of the Anuran species (Amphibia) at Harapan Rainforest, Jambi has been done from October 2011 to July 2012. We collected 127 samples from the field and made identification based on morphological characteristics. We identified 19 sepcies in which belong to five families i.e. Bufonidae ( asper Gravenhorst., parvus Boulenger., I. divergens Peters. and Pelophryne signata Boulenger.), Microhylidae (Kalophrynus pleurostigma Tschudi.), (Occidozyga sumatrana Peters., Fejervarya cancrivora Gravenhorst., F. limnocharis Boie., paramacrodon Boulenger., L. malesianus Kiew.), Ranidae ( erythraea Schlegel., H. parvaccola Peters., H. glandulosa Boulenger., H. nicobariensis Stolizka., H. baramica Boettger., H. siberu Mc.Cathy and Whitten., Odorana hosii Boulenger., Rana sp), Rhacoporidae (Polypedates leucomystac Boulenger.).

Keywords: Amphibia, Anura, Identification key, Harapan Rainforest

Pendahuluan lebih kecil (Inger and Voris, 2001). Menurut David and Vogel (1996) dengan Pulau Sumatera memiliki kekayaan fauna tingginya proporsi dari hewan endemik di yang masih belum terungkap. Sumatera Sumatera yaitu sebesar 20,3 % menjadikan memiliki peranan yang penting karena pulau Sumatera menempati peringkat memiliki pola penyebaran zoogeografi unik pertama dalam hal kekayaan spesies dari yang merupakan bagian dari kawasan hewan-hewan herpetofauna untuk kawasan Oriental, sebagian besar fauna yang ada Asia. dalam kawasan ini tidak dijumpai di tempat Penelitian mengenai Amphibia di lain (Anwar, Damanik, Hisyam dan Sumatera telah dilakukan oleh beberapa Whitten, 1984). Dengan kondisi yang peneliti antara lain oleh Van Kampen demikian kemungkinan banyak ditemukan (1923) mengenai Amphibia di Kepulauan jenis fauna Amphibia. Indo-Australia, Liswanto (1998) mengenai Herpetofauna Sumatera kurang Survei dan Monitoring Herpetofauna di diteliti dibandingkan Pulau Jawa. Hal ini Sumatera Utara, Mistar (2003) mengenai terlihat dari tabulasi Amphibia dari ordo Amphibia Ekosistem Leuser. Di Sumatera Anura yang hanya berjumlah 90 spesies, ini Barat telah dilakukan oleh Iskandar dan jauh lebih kecil jika dibandingkan Anura Setyanto (1996) mengenai Amphibia dan yang telah diketahui di Kalimantan yaitu Reptilia di Lembah Anai, Efrijon (1998) 148 spesies dengan luas daerah yang lebih mengenai Jenis-jenis Anura di Hutan besar dan Semananjung dengan Pendidikan dan Penelitian Pniversitas seratus satu spesies dengan luas area yang Andalas Padang, Gusman (2003) mengenai 100 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Morfometri Spesies Katak dari Famili biasanya dilakukan di banir akar pohon dan Bufonidae dan Ranidae di Sumatera Barat dibalik tumpukan sarasah yang tidak jauh dan Pradana (2009) mengenai Jenis-jenis dari perairan. Metode kuadrat digunakan Amphibia di Taman Hutan Raya Dr. untuk mencari individu Amphibia yang Mohammad Hatta Kota Padang. hidup di sepanjang lantai hutan, di antara Hutan Harapan merupakan salah banir akar pohon dan di balik tumpukan satu hutan hujan tropis di Sumatera yang serasah. Petak kuadrat digunakan untuk tersisa, meliputi kawasan seluas 98.555 ha membatasi ruang pencarian, sehingga hutan di perbatasan Provinsi Jambi dan pencarian dapat dilakukan dengan lebih Sumatra Selatan. Kawasan ini telah menjadi representatif. Kebanyakan jenis yang hidup lokasi penelitian untuk banyak jenis hewan pada lingkungan ini telah mengembangkan vertebrata. Penelitian Amphibia telah bentuk tubuh dan pola warna yang dilakukan dua kali tahun 2003 dan 2009. menyamarkan keberadaan mereka, sehingga Hasil survei pendahuluan mencatat 29 jenis sangat sulit jika hanya dicari dengan Amphibia (Imansyah, 2010). sepintas lalu (Heyer, Maureen, McDiarmid, Setelah kedua survei pendahuluan Hayek and Mercedes, 1994). ini, tidak ada lagi dilakukan penelitian dan Metoda Visual Encounter Survey survei Amphibia di kawasan ini. Padahal (tangkap langsung dengan survei) didahului ancaman terhadap Amphibia di dalam dengan survei pendahuluan untuk kawasan Hutan Harapan masih tergolong menentukan lokasi penangkapan. Pencarian tinggi dengan masih terjadinya aktivitas Amphibia dilakukan dengan cara berjalan ilegal logging dalam skala kecil di pada suatu lokasi yang diduga banyak sepanjang sungai Kapas dan SPAS (Stasiun Amphibianya pada malam hari dari pukul Pengawasan Aliran Sungai), ancaman ini 19.00 – 24.00 WIB, semua Amphibia yang terutama terjadi saat musim hujan terlihat akan langsung dikoleksi dengan berlangsung. Meski terjadi secara sporadis cara katak yang terlihat disinari dengan dan kecil-kecilan, namun karena sensitifitas senter agar buta sesaat dan tidak meloncat. Amphibia terhadap perubahan sekecil Penangkapan dilakukan dari bagian apapun terhadap lingkungan, hal ini dapat belakang katak agar lebih mudah ditangkap. menjadi ancaman serius bagi konservasi Sampel diambil maksimal 20 ekor untuk Amphibia di Hutan Harapan (Imansyah, masing-masing spesies yang terdiri dari 2010), maka diperlukan eksplorasi lebih sepuluh jantan dan sepuluh betina. Apabila lanjut. jumlah sampel tidak mencukupi jumlah tersebut, pengukuran tetap dilakukan sesuai Metode Penelitian dengan jumlah yang didapat (Hildebrand, 1998 cit. Gusman, 2003). Sampel yang Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan didapat bila memungkinkan akan difoto di Oktober 2011 sampai dengan Juli 2012 di lapangan. kawasan Hutan Harapan Provinsi Jambi dan Selanjutnya pembiusan sampel identifikasi dilakukan di Laboratorium dilakukan dengan cara menyuntikkan Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, alkohol 70% dari belakang kepala sampai Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan masuk ke dalam otak. Setelah sampel lemas Alam, Universitas Andalas, Padang. diikatkan label nomor koleksi. Setelah Penelitian ini dilakukan pada berbagai tipe sampel lemas kemudian dilakukan habitat hutan dan perairan dengan metode preservasi dengan mengatur posisi seluruh survei dan koleksi langsung di lapangan. anggota tubuhnya dengan baik. Kaki depan Metode plot kuadrat dilakukan pada harus membentuk sudut 900, kaki belakang pagi dan siang hari. Metode ini dilakukan dilipat dengan tumit bertemu di belakang dengan membuat petak kecil dan vent. Spesimen tersebut tidak boleh kering menempatkannya secara acak pada suatu dengan cara menjaga tubuhnya tetap basah daerah. Penempatan petak kuadrat dengan cara disemprot pada bagian tubuh dilakukan pada mikrohabitat yang diduga dengan alkohol 70% (Suhardjono, 1999). sebagai tempat hidup Amphibia dan 101 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Tabel 1. Spesies-spesies amphibia di Hutan Harapan Jambi Jumlah No Taksa (Ordo/Famili/Spesies) Nama Vernakular Spesimen Inggris ♂ ♀ Total A Anura I Bufonidae 1 Phrynoidis asper Gravenhorst, 1829 Kodok Puru Sungai River - 1 1 2 Ingerophrynus parvus Boulenger, 1887 Kodok Puru Kerdil Lesser Toad 4 4 8 3 Ingerophrynus divergens Peters, 1871 Kodok Berumbai Crested Toad 1 - 1 Kodok Kerdil Pelophryne signata Boulenger, 1894 Lowland Dwarf Toad 4 Dataran Rendah 3 5 8 II Microhylidae 5 Kalophrynus pleurostigma Tschudi, 1838 Katak mulut sempit Narrow mouth - 1 1 III Dicroglossidae Bencet Rawa Occidozyga sumatrana Peters, 1877 Sumatran Pubble Frog 6 Sumatra 15 11 26 7 Fejervarya cancrivora Gravenhorst, 1829 Katak Sawah Ricefield Frog 1 1 2 8 Fejervarya limnocharis Boie, 1835 Katak Tegalan Grass Frog - 1 1 9 Limnonectes paramacrodon Inger, 1998 Bangkok rawa Lesser Swamp Frog 17 8 25 10 Limnonectes malesianus Kiew, 1838 Bangkong Malesian Frog 5 9 14 IV Ranidae 11 Hylarana erythraea Schlegel, 1837 Kongkang Gading Green Paddy Frog 10 6 16 12 Hylarana parvaccola Inger, 2009 Kongkang kolam Peter Malaysian Frog 4 4 8 13 Hylarana glandulosa Boulenger, 1882 Rough-Sided Frog 1 3 4 14 Hylarana nicobariensis Stolizka, 1870 Kongkang Jangkrik Cricket Frog - 2 2 15 Hylarana baramica Boettger, 1901 Kongkang Baram Brown Marsh Frog 2 3 5 Hylarana siberu , Mc.Cathy and Whitten, Kongkang mentawai 16 1990 - 2 2 17 Rana sp 1 18 Odorana hosii Boulenger, 1891 Kongkang Racun Poisonous Rock Frog 1 - 1 V Rhacoporidae Katak pohon Polypedates leucomystac Boulenger,1912 Four Lined Tree frog 19 Bergaris 1 - 1 Total 127

Tahap selanjutnya yang dilakukan terdiri atas dua bagian yaitu pembuatan adalah registrasi spesimen dengan membuat deskripsi dan pengukuran karakter label dan membukukannya dalam lembaran morfologi. Pada penelitian ini, bagian- data atau buku catatan. Setelah spesimen bagian tubuh yang diukur untuk keperluan menjadi kaku dalam posisi yang baik, identifikasi jenis dengan mengacu pada Van dilakukan fiksasi dengan menggunakan Kampen (1923), Berry (1975), Inger and alkohol 70%. Alkohol 70% disuntikkan ke Stuebing (1997), Iskandar (1998) dan dalam organ bagian dalam untuk Mistar (2003), sedangkan cara pengukuran pengawetan organ dalam katak. Setelah itu karakter morfologi (Heyer et al., 1994). dimasukkan ke dalam alkohol 70% lebih kurang selama tiga hari (Suhardjono, 1999). Hasil dan Pembahasan Setelah difiksasi spesimen dapat dibawa ke Museum Zoologi Jurusan Biologi untuk Amphibia yang ditemukan di Hutan diidentifikasi lebih lanjut. Harapan Jambi terdiri atas satu ordo, lima Identifikasi spesimen dilakukan di famili dengan sepuluh genus yang terdiri Museum Zoologi, Universitas Andalas yang dari 19 spesies dengan total 127 individu 102 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

(Tabel 1 dan Gambar 3). Jumlah spesies Gymnophiona sulit ditemukan karena yang didapatkan lebih sedikit dibandingkan kebiasaan hidup mereka di dalam liang- hasil penelitian Iskandar dan Setyanto liang tanah (fossorial) dan hanya keluar dari (1996) di Lembah Anai yaitu dua ordo, tanah ketika hujan lebat terjadi. Perairan enam famili dan 35 spesies, namun lebih yang keruh di Hutan Harapan juga menjadi banyak dari yang didapatkan oleh Iskandar penyebab sulitnya menemukan spesies dari dan Prasetyo (1996) di Pulau Pini dan ordo ini. Bentuk morfologinya yang Tanah Masa dengan dua ordo, lima famili menyerupai cacing dan aktif pada malam dan 16 spesies, dan lebih banyak dari yang hari dan membutuhkan perairan yang bersih didapatkan Efrijon (1998) di Hutan membuat spesies dari ordo ini sulit Pendidikan dan Penelitian Biologi ditemukan (Mistar, 2003). Universitas Andalas dengan satu ordo, lima Jumlah spesies Amphibia yang famili, 13 spesies serta lebih banyak dari didapatkan di Hutan harapan Jambi yang didapatkan oleh Pradana (2009) di mencapai 19 spesies dalam jangka 15 hari Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta pencarian. Pencarian ini sudah mendekati (Tahura Dr.Moh.Hatta) dengan satu ordo, titik optimal karena tidak terjadi lagi lima famili dengan delapan genus yang penambahan jumlah spesies setelah 12 hari terdiri dari 18 spesies dengan total 106 pencarian. Dari kurva kekayaan jenis pada individu. Gambar 2 menunjukkan bahwa upaya Rendahnya tingkat keragaman jenis inventarisasi jenis-jenis Amphibia di Hutan yang ditemukan di Hutan Harapan Jambi Harapan Jambi ini sudah mendekati dibandingkan dengan tingkat keragaman maksimal dan total spesies Amphibia di spesies yang ditemukan oleh Iskandar dan hutan Harapan Jambi ± 19 spesies. Hal ini Setyanto (1996) di Lembah Anai dikarenakan dari grafik terlihat sudah disebabkan habitat Hutan Harapan Jambi mendatar yang berarti bahwa tidak terjadi yang relatif seragam dan memiliki lagi penambahan jumlah spesies. Menurut heterogenitas yang rendah. Zug (1998) Zug (1998) jika kurva kekayaan jenis suatu menyatakan bahwa habitat yang memiliki spesies jika telah mendekati titik asimptote tingkat heterogenitas lebih tinggi memiliki dan sudah cenderung mendatar maka jumlah spesies yang lebih tinggi pula. jumlah spesies dalam suatu lokasi survei Selain itu penyebab rendahnya jumlah telah bisa diprediksi. Penambahan jumlah Amphibia di Hutan Harapan Jambi adalah spesies tertinggi terjadi pada hari keempat, kerusakan habitat hutan dan fragmentasi. Di kelima dan kedelapan dengan penambaan hutan yang mengalami sedikit gangguan jenis sebanyak tiga spesies. Penambahan atau hutan dengan tingkat perubahan spesies terendah terjadi pada hari kedua, sedang memiliki jumlah jenis yang lebih ketiga dan kedua belas dengan penambahan kaya daripada kawasan yang sudah jenis sebanyak satu spesies. Semua spesies terganggu seperti hutan sekunder, kebun yang didapat dengan menggunakan metode dan pemukiman penduduk (Gillespie, Visual Encounter Survey, metode ini Howard, Lockie, Scroggie dan Boeadi, memiliki keunggulan karena memiliki sifat 2005). Hal yang sama juga terlihat dari aktif dengan beberapa variasi pencarian penelitian Ul-Hasanah (2006). Katak yang yang bisa disesuaikan dengan daerah terdapat di habitat yang tidak terganggu pencarian dan waktu pencarian yang memiliki jumlah jenis yang lebih banyak. fleksibel sehingga cocok digunakan pada Kelas Amphibia memiliki tiga ordo daerah tropis (Kusrini, 2009). Metode Plot yaitu Gymnophiona, Caudata dan Anura, kuadrat tidak mendapatkan hasil namun hanya satu ordo yang ditemukan di dikarenakan metode plot kuadrat ini hanya Hutan Harapan Jambi yaitu ordo Anura. cocok untuk beberapa famili dari Amphibia Ordo Caudata memang tidak terdapat di yaitu famili Megophridae. Indonesia dan hanya ditemukan didaerah Famili Megophridae ini adalah temperata. Daerah terdekat yang dihuni famili-famili dari kelas Amphibia yang oleh anggota ordo ini adalah mamiliki kemampuan berkamuflase dengan Utara, Laos, dan Utara. Ordo lingkungannya. Hasil penelitian dan survei 103 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107 pendahuluan yang pernah dilakukan di terancam punah (near threatened) IUCN. Hutan Harapan Jambi memang tidak Jumlah individu L. paramacrodon memiliki spesies dari famili Megophridae ditemukan dengan total 28 individu. L. ini. Famili Megophridae hidup disarasah paramacrodon dalam status konservasi pada lantai-lantai hutan. Famili (IUCN) yang sudah near threatened Megophridae merupakan kelompok spesies menjadikan kawasan Hutan Harapan menggunakan sungai hanya untuk berbiak. menjadi penting dalam konservasi spesies Berudu-berudu pada famili ini hanya ini karena keberadaannya yang masih mampu hidup pada sungai-sungai yang melimpah. Banyaknya jumlah individu L. bersih dan berarus deras (Inger, 2005). paramacrodon disebabkan kesediaan Hutan Harapan memiliki banyak sungai. mangsa yang melimpah dari hewan ini yang Sungai-sungai di Hutan Harapan Jambi berupa kepiting. Inger and Stuebing (1997) umumnya berwarna kuning dan berarus menyatakan bahwa jenis ini makan lambat. Hal ini diduga kuat menjadi invertebrata dan katak kecil. Genus penyebab tidak ditemukannya jenis-jenis Fejervarya yang ditemukan adalah F. dari famili Megophridae. limnocharis dan F. cancrivora. Jenis ini lebih sering ditemukan di darat seperti jalan logging dan di atas tanah dari pada di perairan. Famili Ranidae yang ditemukan meliputi 2 genus yaitu Hylarana dan Odorana. Sebelum dilakukan revisi takson kedua genus ini dimasukkan kedalam genus Rana (Endri, Nopiansyah dan Gusman, 2010). Famili Ranidae yang ditemukan memiliki habitat yang bervariasi. O. hosii semuanya ditemukan pada bebatuan dan tebing di sekitar danau. Jenis ini ditemukan Gambar 1. Kurva akumulasi spesies bertengger di atas batu atau semak rendah amphibia di Hutan Harapan Jambi di pinggir sungai hingga ketinggian 3 meter dari atas tanah. O. hosii biasa ditemukan di Famili yang paling banyak pinggiran sungai di hutan primer hingga ditemukan adalah famili Dicroglosidae sekunder dari dataran rendah hingga dengan tiga genus yaitu Occidozyga, ketinggian 1430 mdpl (Mistar, 2003). H. Fejervarya dan Limnonectes. Kelompok erythraea, H. parvaccola dan H. katak ini memiliki otot besar pada kakinya. nicobariensis ditemukan pada kedua danau Tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara di Hutan Harapan Jambi. Ketiga spesies ini dengan 50 jenis, ukuran tubuh dari 25 mm sering ditemukan pada habitat yang telah sampai 300 mm dengan berat 1,5 kg. terganggu dan dapat beradaptasi dengan Occidozyga lebih memilih kubangan atau mikrohabitat yang bervariasi (Inger, 1969). genangan air di dalam hutan dan Satu individu Hylarana siberu ditemukan di persawahan serta tidak pernah ditemukan lantai tepian sungai. dalam jumlah yang banyak (Mistar, 2003). Famili Bufonidae yang ditemukan Tipe habitat kubangan dan genangan air terdiri tiga genus yaitu Phrynoidis, terdapat di area Hutan Harapan Jambi Ingerophrynus dan Pelophryne . Ketiga sehingga kemungkinan tingkat kehadiran Genus ini selumnya dikelompokkan spesiesnya sangat besar. Genus kedalam Genus Bufo (IUCN, 2012). Famili Limnonectes semuanya ditemukan di tebing ini dikenali dengan adanya kelenjar sungai dan di lantai tepi sungai. Genus parotoid dan seluruh tubuh yang dipenuhi Limnonectes ini ditemukan dua spesies oleh bintil-bintil. Famili ini mempunyai yakni L. paramacrodon dan L. malesianus. penyebaran di seluruh dunia, tetapi di Kedua spesies tersebut tergolong spesies dan Asia Tenggara mempunyai yang memiliki status konservasi mendekati sejumlah genera dan spesies tersendiri. 104 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

1

3 2

Gambar 2. Peta distribusi di Kawasan Hutan Harapan Jambi (peta dasar oleh Harapan Rainforest).

Spesies Bufonidae yang didapatkan daerah aktifitas manusia, sangat jarang di daerah sungai adalah P. asper kodok dijumpai dalam hutan. Selain itu spesies ini besar dan kuat dengan kulit yang sangat juga sering ditemukan di antara tetumbuhan kasar dapat dibedakan dengan mudah atau di sekitar rawa dan bekas tebangan dengan spesies lain dari bentuk kelenjar hutan sekunder. Jenis ini sering mendekati parotoid yang berbentuk bulat hingga hunian manusia, karena tertarik oleh hampir segitiga (Iskandar, 1998). Jenis ini serangga di sekeliling lampu (Iskandar, memiliki selaput renang yang penuh. Hal 1998). ini menunjukan bahwa P. asper lebih Famili Microhylidae merupakan bersifat akuatik daripada terestrial. Berbeda keluarga dari katak bermulut sempit, dengan P. asper, I. divergens juga penyebaran famili ini pada daerah tropis ditemukan di sekitar danau dan sungai. dan habitat yang lembab dan kebanyakan Namun, jika dilihat dari selaputnya yang memiliki ukuran yang kecil < 40 mm (Zug, tidak penuh jenis ini lebih terestrial 1993). Hanya satu spesies yang ditemukan daripada akuatik. I. parvus ditemukan di yaitu Kalophrynus pleurostigma. Jenis ini serasah hutan tipe habitat sekunder jauh ditemukan di pinggiran danau sekitar Camp dari perairan. Jenis ini telah beradaptasi Hutan Harapan. K. pleurostigma hidup di dengan habitat terestrial dengan ditandakan tumpukan serasah lantai hutan dan selaput kaki yang tidak penuh. Pelophryne memakan semut dan rayap. Bila dipegang, signata hidup pada hutan primer dataran. kulitnya mengeluarkan lendir yang lekat Spesies ini ditemukan diatas tanah pada dan seperti perekat dari kelenjar pada kulit pinggiran sungai (Iskandar, 1998). punggung (Inger, 1969). Famili Rhacophoridae merupakan Pada Gambar 2 memperlihatkan famili dari katak-katak pohon dengan penyebaran masing-masing spesies pada bentuk hidup arboreal yang menyebabkan ketiga lokasi habitat. Beberapa spesies ujung jari tangan melebar dan tumpul. ditemukan di ketiga lokasi. Pada lokasi 2 Hanya satu genus dan satu spesies yang hanya ditemukan beberapa spesies yang ditemukan yaitu Polypedates leucomystac. tidak ditemukan pada lokasi lain yaitu Jenis ini disebut dengan katak pohon Limnonectes paramacrodon, Occidozyga bergaris. Spesies ini ditemukan di genangan sumatrana dan Hylarana baramica. air yang berada disekitar pemukiman. Phrynoidis asper dan Polypedates Umumnya katak jenis ini dijumpai di leucomystac. 105 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Gambar 3. Jenis-jenis Anura yang ditemukan di Hutan Harapan, Jambi. 106 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Kesimpulan Reptil dan Amfibia di Taman Nasional Siberut Kabupaten Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan Kepulauan Mentawai Sumatera bahwa jenis ampibia yang ditemukan Barat. Balai Taman Nasional Siberut. sebanyak 19 spesies dari 127 individu, satu Padang. ordo yaitu Anura dengan lima famili yaitu Gusman, D. 2003. Morfometri Spesies Bufonidae (Phrynoidis asper Gravenhorst., Katak dari Famili Bufonidae dan Ingerophrynus parvus Boulenger, I. Ranidae di Sumatera Barat. [Skripsi]. divergens Peters. dan Pelophryne signata Padang. Universitas Andalas. Boulenger); Microhylidae (Kalophrynus Heyer, W. R., A. D. Maureen., R. W. pleurostigma Tschudi); Dicroglossidae McDiarmid., L. C. Hayek and S. F. (Occidozyga sumatrana Peters, Fejervarya Mercedes.1994. Measuring and cancrivora Gravenhorst, F. limnocharis Monitoring Biological Diversity; Boie, Limnonectes paramacrodon Inger, L. Standart Methods for . Malesianus Kiew); Ranidae (Hylarana Smithsonian Intitution Press. erythraea Schlegel., H. parvaccola Peters, Washington and London. H. glandulosa Boulenger, H. nicobariensis Imansyah, M. J. 2010. Keragaman Hayati Stolizka, H. baramica Boettger, H. siberu, Harapan Rainforest 2009: Odorana hosii Boulenger, Rana sp); Keragaman Jenis Amfibi Dan Reptil Rhacoporidae (Polypedates leucomystac Di Kawasan Harapan Rainforest. Boulenger). Http://www.birdlife.org/datazone/spe cies/index.html?action=SpcHTMDet ails.asp&sid=1526&m=0. 25 September 2011. Ucapan Terimakasih Inger, R. F. 1969. Organizations of Communities of along Small Terima kasih diucapkan kepada Bapak Rain Forest Streams in Serawak. Yusup Cahyadin dari Harapan Rainforest Journal Ecology. 38: 123- (PT. Restorasi Ekosistem Indonesia) atas 148. bantuan dan kerjasamanya. Inger, R. F. 2005. The Systematics and Zoogeography of the Amphibia of Daftar Pustaka Borneo. Field Museum of Natural History. Chicago. Anwar., S. J. Damanik., N. Hisyam dan A. Inger, R. F. and D. T. Iskandar. 2005. A J. Whitten.1984. Ekologi Ekosistem Collection of Amphibians from West Sumatera. Gadjah Mada University Sumatra, with Description of A New Press. Yogyakarta. Species of Megophrys Berry, P.Y. 1975. The Amphibian Fauna of (Amphibia;Anura) . The Raffles Malay Peninsular. Tropical Press. Bulletin of Zoology. 53 (1): 133-142. Kuala Lumpur. Inger, R. F. and H. K. Voris, 2001. The David, P. And D. Vogel. 1996. The Snakes Biogeographical Relations of The of Sumatra:An Annotated Checklist Frogs and Snakes of Sundaland. and Key with Natural History Notes. Journal of Biogeography. 28: 863- Edition Chimaira, Frankfurt-Ann- 891. Main. Germany. Inger, R. F. and Stuebing. 1997. A field Efrijon. 1998. Jenis-jenis Anura yang Guide to the Frog of Borneo. Science Terdapat di Hutan Pendidikan dan and Technology Unit. Sabah Penelitian Biologi (HPPB) Iskandar, D. T. 1998. Amfibi Jawa dan Universitas Andalas Padang. Bali. Seri Panduan Lapangan. [Skripsi]. Padang. Universitas Puslitbang Biology LIPI. Andalas. Iskandar, D. T and A. H. Prasetyo. 1996. Endri, N., F. Nopiansyah dan D. Gusman. The Amphibians and Reptiles of Pini 2010. Herpetofauna :Mengenal and Tana Masa Island. Annual 107 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) – Desember 2012 : 99-107

Report of FBRT Project 1996. 2: 62- Setyanto, D. Y. 1997. Keanekaragaman dan 73. Perkerabatan Amphibia Riparia serta Iskandar, D. T and D. Y. Setyanto. 1996. Beberapa Aspek Ekologinya di The Amphibians and Reptiles of Sumatera Barat. [Tesis]. Bandung. Anai Valley, West Sumatra. Annual Institut Teknologi Bandung. Report of FBRT Project 1996. 2: 74- Suhardjono, Y. R. 1999. Buku Pegangan 91. Pengelolaan Koleksi Spesimen Iskandar, D. T and E. Colijn. 2000. Zoologi. Puslitbang Biologi LIPI. Preliminary Checklist of Southeast CV. Riza Graha Jaya. Bogor. Asian and New Guinean Ul-Hasanah, A. U. 2006. Amphibian Herpetofauna. Treubia. 31 (3):1-33. Diversity in Bukit Barisan Selatan IUCN, 2012. Global Amphibian Assesment. National Park, Lampung-Bengkulu. www. globalamphibianassesment [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian .com. 2 Mei 2012. Bogor. Kusrini, M. D. 2009. Pedoman Penelitian Van Kampen, P. N. 1923. The Amphibia of dan Survey Amfibi di Alam. Fakultas the Indo-Australian Archipelago. E. J Kehutanan IPB. Bogor. Brill, Ltd. Leiden. Liswanto, D. 1998. Survei dan Monitoring Zug, G. R. 1993. Herpetology; an Herpetofauna. Yayasan Titian. Introduction Biology of Amphibians Jakarta. and Reptiles. Academic Press, Inc. Mistar. 2003. Panduan Lapangan Amfibi San Diego. Kawasan Ekosistem Leuser. LIPI- Zug, G.R., H. Win., T. Thin, T. Z. Min., W. NGO Movement. Bogor. Z. Lhon., and K. Kyaw. 1998. Pradana, E.W. 2009. Jenis-jenis Amphibia Herpetofauna of The Chatthin di Taman Hutan Raya Dr. Wildlife Sanctuary, North-Central Mohammad Hatta Kota Padang. Myanmar with Preliminary [Skripsi]. Padang. Universitas Observations of Their Natural Andalas. History. Hamadryad. 23(2) : 111- 120.