JPK 6(1), 2020: 9-21 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk

Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota

Anggita Dwi Astuti1 dan Andy Suryadi2 1SMA 1 Purworejo, Jawa Tengah 2Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Corresponding Author: [email protected]

Article History Submitted: April, 2020 Accepted: April, 2020 Published: May, 2020

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan Museum Ranggawarsita dan kendala- kendala yang dihadapi guru maupun siswa serta cara guru menghadapi kendala-kendala yang ada dalam kegiatan pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian ini berfokus pada pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai sumber dan media belajar sejarah bagi siswa SMA Negeri di Kota Semarang tahun ajaran 2017/2018. Sumber data yang digunakan yaitu data primer narasumber, dokumen dan peristiwa serta data sekunder berupa buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik triangulasi sumber dan metode peneliti gunakan untuk menguji keabsahan data. Analisis data dapat dilakukan dengan cara interaktif. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa SMA Negeri di Kota Semarang telah banyak dilakukan dari berbagai kalangan terutama siswa-siswi SMA Negeri di Kota Semarang, banyak juga kendala yang dihadapi dari kedua sekolah yang telah memanfaatkan Museum Ranggawarsita sebagai sumber belajar sejarah baik berupa kendala ektern maupun kendala intern, dan guru sejarah mengoptimalkan masalah yang telah muncul untuk dijadikan bahan koreksi agar lebih baik dari kegiatan sebelumnya.

Abstract The study aims to find out the use of Ranggawarsita Museum as a historical learning source and media for SMA Negeri Semarang, to find out the obstacles which were faced by the teachers and students and the teacher’s way to overcome that obstacles in learning history. This research used a qualitative, this research focused on the use of Ranggawarsitra Museum as a historical learning source and media for SMA Negeri Semarang, academic year 2017/2018. Primary and secondary data were used as adata source. Data collection technique and method, the researcher used to examine the data validity. Data analysis cloud be done interactively. The result of this research the use og the Ranggawarsita Museum as a source of historical learning has been carried out of various circles, especially high school student in the City of Semarang, there are many obstacles faced by two schools that have used Ranggawarsita Museum as a source of historical learning in the form of external and internal constraints, history teachers optimize from the findings of problems that seem to be made in to corrective material to be better than previous activities.

Keywords: Museum Ranggawarsita; Sumber Belajar; Sejarah

PENDAHULUAN berfungsi untuk menyimpan dan merawat ben- Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI da-benda yang telah ditemukan oleh arkeolog No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, yang diduga benda itu hasil budaya dari tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, manusia pada masa lalu. Museum juga dapat dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil dijadikan sebagai tempat pariwisata yang hasil budaya manusia serta alam dan lingkung- berwawasan pendidikan. Selain menyimpan annya guna menunjang upaya perlindungan dan merawat fungsi museum juga dapat mem- dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Mu- berikan arti penting dalam pendidikan di Indo- seum merupakan sebuah bangunan yang nesia ini yaitu sebagai sumber belajar yang

9 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 diterapkan pendidik kepada siswanya. Museum daya kritis peserta didik untuk memahami fakta merupakan tempat yang ada dilingkungan se- sejarah secara benar dengan didasarkan kitar yang sangat berfungsi untuk media pembe- pada pendekatan ilmiah dan metodologi ke- lajaran. Dengan memahami dan menghayati as- ilmuan (3) menumbuhkan apresiasi dan pek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan, penghargaan peserta didik terhadap pening- dapat dimungkinkan terjadinya pembentukan galan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa pribadi para peserta didik/ mahasiswa, seperti: dimasa lampau (4) menumbuhkan cinta terhadap lingkungan, bangsa, dan negara. pemahaman peserta didik terhadap proses Hal tersebut juga untuk melatih tang-gung tumbuh-nya bangsa Indonesia melalui sejarah jawab dan mengembangkan perasaan kasih yang panjang (5) menumbuhkan kesadaran sayang peserta didik/ mahasiswa terhadap dalam diri peserta didik sebagai bagian dari makhluk lain yang berada di lingkungan sekitar bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga (Tsabit, 2010). Menurut hasil penelitian Ahmad dan cinta tanah air yang dapat diimplementasi- Riyansyah Amrullah (2014) yang berjudul kan dalam berbagai kehidupan baik na-sional Pemanfaatan Museum Megalitikum Di Kecama- maupun internasional. tan Tlogosari Kabupaten Bondowoso Sebagai Suatu pembelajaran yang baik dan ideal Sumber Belajar Sejarah, menunjukkan bahwa adalah apabila memanfaatkan sumber dan me- peran pemerintah sangat penting untuk men- dia yang relevan dan dapat mempermudah dukung pemanfaatan situs sebagai sumber siswa dalam memahami suatu materi dalam belajar sejarah. Jika situs yang ada dipelihara pem-belajaran. Sumber belajar adalah se-mua dengan baik, maka dapat dimanfaatkan dalam sumber (data, orang, atau benda) yang me- berbagai hal, salah satunya adalah sebagai mungkinkan bisa digunakan dalam lingkup kecil sumber belajar. atau kombinasi belajarnya. Sumber belajar bisa Dalam pendidikan formal mata pelajaran berupa pesan, orang, bahan alat, teknik dan yang mengajarkan tentang peninggalan-pe- lingkungan. Manfaat dari setiap sumber belajar ninggalan pada masa lampau adalah mata bergantung bergantung pada kemauan dan pelajaran Sejarah. Pembelajaran sejarah sela- kemampuan guru dan peserta didik untuk lu menjadi bagian dari komponen yang terkait berkomunikasi dan berinteraksi dengan pesan- secara padu untuk mencapai tujuan pendidikan pesan yang terkandung dalam sumber belajar nasional. Demikian pentingnya kedudukan ma- yang didaya gunakan. (Mulyasa, 2005:177). ta pelajaran sejarah yang menyebabkan mata Salah satu metode pembelajaran yang tidak pelajaran ini harus diajarkan seefekrif dan varatif tentunya menimbulkan ra-sa bosan dari seefisien mungkin untuk menumbuhkan jiwa siswa terhadap pembela-jaran yang dilakukan patriotisme dan semangat nasionalisme. Ber- khususnya pada mata pelajaran sejarah. Ada dasarkan Permendikbud nomor 23 tahun 2013, beberapa hal yang menyebabkan pembelaja- pendidikan sejarah bertujuan agar mampu ran sejarah menjadi tidak menarik dan mem- untuk (1) membangun kesadaran peserta didik bosankan, antara lain faktor kebijakan peme- ten-ang pentingnya waktu dan tempat yang rintah yang cenderung memarginalkan pendidi- merupakan sebuah proses dari masa lam- kan sejarah, materi yang sangat banyak dan pau, masa kini, dan masa depan (2) melatih ada beberapa yang kontroversial, kompetensi

10 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 guru dan persepsi siswa dan masyarakat ter- bentuknya dapat dibagi menjadi tiga macam hadap gengsi serta prospek mempelajari yaitu sumber benda (bangunan, perkakas, sejarah (Suryadi, A, 2012). Pembelajaran seja- senjata), sumber tertulis (dokumen), sumber rah merupakan pembelajaran yang mempela- lisan (hasil wawancara. Salah satu sumber jari prilaku manusia secara keseluruhan dimasa sejarah yang dapat dimanfaatkan yaitu Mu- lalu (Suryadi, A, 2012). seum. Museum adalah bangunan dan monu- Sejarah adalah cabang ilmu yang meng- men yang masih terdapat di permukaan tanah, kaji secara sistematis secara keseluruhan bekas yang tersimpan dalam tanah yang perkembangan proses perubahan dinamika ke- dikeluarkan dengan pengendalian. hidupan masyarakat dengan segala aspek ke- Museum di Semarang ada beberapa hidupannya yang terjadi dimasa lampau macam seperti Museum Kereta Api Ambarawa, (Subagyo, 2010). Ketika pembelajaran sejarah Museum Mandala Bhakti, Museum Jamu dilakukan banyak sumber yang dibutuhkan oleh Nyonya Meneer, Museum Perkembangan guru untuk memenuhi tujuan pendidikan. Sum- Islam Jawa Tengah, dan Museum Jawa Te- ber media cetak seperti buku ajar, LKS, dan ngah Ranggawarsita. Bukti-bukti atau pening- buku bacaan lainnya, siswa juga dapat me- galan-peninggalan terjadinya suatu peristiwa manfaatkan berbagai situs agar siswa dapat sejarah, misalnya yang terdapat di Museum lebih paham akan pembelajaran sejarah. Situs- Ranggawarsita merupakan sumber-sumber be- situs sejarah banyak ditemu-kan di Indonesia. lajar yang dapat memudahkan siswa mema- Bahkan yang lebih dekat setiap daerah hami materi pembelajaran sejarah yang telah mempunyai museum. Oleh karena itu untuk disampaikan oleh guru mata pelajaran sejarah mengatasi hal tersebut dalam pembelajaran pada proses belajar-mengajar di kelas. Pe- sejara dapat melakukan kegiatan wisata se- manfaatan Museum Ranggawarsita sebagai jarah untuk mengenalkan objek yang berkaitan sumber belajar dapat mengajak siswa untuk dengan peninggalan-peninggalan sejarah seca- berimajinasi tetang kebenaran fakta sejarah ra langsung kepada peserta didik sebagai dan terjadinya peristiwa sejarah sehingga materi pembelajaran. siswa mampu menghayati peristiwa sejarah Metode pembelajaran dengan meman- yang telah terjadi dan memahaminya. Ber- faatkan situs sejarah sebagai sumber belajar dasarkan observasi awal yang di lakukan dapat menjadikan salah satu alternatif dalam peneliti, diperoleh data yang didasarkan per- mengatasi masalah dari segala metode pem- nyataan Muhammad Zaki, selaku petugas mu- belajaran yang monoton, sehingga pembela- seum bahwa yang lebih sering memanfaatkan jaran sejarah dapat menjadi lebih menarik dan Museum Ranggawarsita adalah siswa dari kota rekreatif. Salah satu solusi yang ditawarkan Semarang antara lain adalah SMA Negeri 11 adalah dengan memanfaatkan museum yang Semarang dan SMA Negeri 12 Semarang mempunyai koleksi bendabenda zaman pra- (Wawancara 14 Mei 2018). sejarah, atau setidak-tidaknya replika benda- Berdasarkan latar belakang tersebut, benda peninggalan prasejarah (Karyono, disusun beberapa analisis rumusan masalah 2010). Wasino (2007:19) dalam bukunya sebagai berikut : 1) Bagaimana Museum Rang- menyatakan sumber sejarah berdasarkan gawarsita dimanfaatkan sebagai sumber belajar

11 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 sejarah pada siswa Sekolah Menengah Atas di sebagai penelitian awal untuk mengetahui Kota Semarang? 2) Bagaimana kesiapan Mu- kondisi kelompok sasaran atau mengetahui seum Ranggawarsita dalam upaya dimanfaat- fenomena yang akan diteliti lebih dalam. Alasan kan sebagai sumber belajar sejarah pada siswa penulis memilih jenis penelitian ini karena Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang? 3) penelitian kualitatif merupakan suatu riset Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh dimana apa yang dilihat belum tentu fakta atau siswa dan guru Sekolah Menengah Atas di Kota sesuatu yang tersembunyi. Dengan jenis Semarang dan pihak museum dalam me- penelitian ini diharapkan bahwa penelitian manfaatkan museum Ranggawarsita? 4) Bagai- mengenai pemanfaatan museum Ranggawar- mana apresiasi guru dan siswa Sekolah sita sebagai sumber belajar dalam pembe- Menengah Atas di Kota Semarang dalam lajaran sejarah bagi siswa SMA Negeri di Kota memanfaatkan Museum Ranggawarsita? Semarang tahun 2017/2018. Lokasi penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menge- ini dilaksanakan di Museum Ranggawarsita tahui pemanfaatan Museum Ranggawarsita yang terletak di jalan Abdul Rahman Saleh sebagai sumber belajar dalam pembelajaran No.1, Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota sejarah untuk siswa Sekolah Menengah Atas di Semarang, Jawa Tengah, dan di beberapa Kota Semarang. 2) Mengetahui sejauh mana Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di kesiapan museum Ranggawarsita dalam upaya Kota Semarang yang telah memanfaatkan Mu- dimanfaatkan museum sebagai sumber belajar seum Trinil sebagai salah satu sumber pembe- dalam pembelajaran sejarah pada siswa lajaran sejarah antara lain adalahSMA Negeri Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang. 3) 11 Semarang yang terletak diJalan Lamper Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Tengah, Semarang Selatan, Kota Semarang siswa Sekolah Menengah Atas di Kota dan SMA Negeri 12 Semarang yang terletak di Semarang dalam memanfaatkan Museum Jalan Raya Gunung Pati, Plalangan, Gunung Ranggawarsita sebagai sumber belajar dalam Pati, Kota Semarang. Data penelitian ini diper- pembelajaran sejarah. 4) Mengetahui kendala- oleh dari data primer dan data skunder. Sumber kendala apa saja yang dihadapi oleh pihak data utama dalam penelitian kualitatif adalah Museum Ranggawarsita dalam memfasilitasi kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data kunjungan para siswa di Sekolah Menengah tambahan seperti dokumen. Sumber data dalam Atas di Kota Semarang. penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini, METODE data diperoleh dari informan dan dokumen- Penelitian ini menggunakan Penelitian dokumen. Teknik pengumpulan data menggu- Kualitatif. Penelitian yang dilakukan untuk nakan observasi, wawancara mendalam, dan memperoleh suatu hasil gambaran dari keja- study dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti dian–kejadian yang sudah terjadi secara kong- akan memfokuskan diri dalam pengumpulan kret atau benar kejadiannya tentang keadaan data dengan cara Trianggulasi yang terbagi suatu objek atau masalah. Dewanto (2005) menjadi dua cara yaitu Trianggulasi sumber dan dalam bukunya mendiskripsikan pendekatan Trianggulasi Teknik. kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan

12 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diskusi, belajar bersama museum, dan story Hasil Penelitian telling. Beliau juga menyebutkan ada dua jenis Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan pemanfaatan yang dapat dilakukan di Museum Museum Ranggawarsita Sebagai Sumber Bela- Ranggawarsita yaitu pameran Tetap dan jar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Pameran Kontemporer. Pameran Tetap yaitu Semarang Tahun 2017/2018” merupakan pe- pameran yang ada di museum seperti koleksi- nelitian yang dilakukan guna mengetahui koleksi. Pameran Kontemporer yaitu pameran sejauh mana pemanfaatan Museum Rangga- yang dibuat sengaja untuk memperingati hari warsita dimanfaatkan oleh siswa-siswi di Kota jadi tertentu contohnya seperti harii jadi Semarang dengan berbagai kendala yang pihak museum akan membuat pameran muncul serta kesiapan dari pihak museum kontemporer yang berhubungan dengan hari dalam upaya dimanfaatkan sebagai sumber Batik. Bapak Jumrotul juga berpendapat bahwa belajar sejarah. Setelah tahap pelaksanaan pemanfaatan Musuem Ranggawarsita telah penelitian selesai dilakukan, maka didapatkan banyak dilakukan oleh siswa SMA Negeri di data yang kemudian diolah pada tahap Kota Semarang. Salah satu sekolah yang pelaporan. Berikut adalah hasil analisis data sering beliau undang untuk memanfaatkan yang telah dilakukan sesuai depan teknik museum sebagai sumber belajar sejarah yaitu analisis data yang telah ditentukan. SMA Negeri 12 Semarang. Begitu juga Dalam pemanfaatan Museum Rangga- sepertipenuturan Muhammad Zaki siswa SMA warsita sejauh ini menurut Ibu Supriyatin, SE Negeri di Kota Semarang telah banyak selaku petugas Museum Ranggawarsita melakukan pemanfaatan di museum ini. Salah menuturkan bahwa “kalau di museum ini saya satu sekolah yang rutin atau setiap tahun menyimpulkan ada 2 manfaat mba, manfaat melakukan kunjungan adalah SMA Negeri 11 umum dan khusus” (Wawancara 14 Mei 2018). Semarang. Manfaat umum disini peneliti akan menjelaskan Kedua sekolah tersebut sengaja peneliti bahwa yang dimaksud manfaat umum yaitu tuju sebagai lokasi dalam penelitian ini karena manfaat yang sering atau banyak didapatkan kedua sekolah tersebut yang paling sering dari Museum Ranggawarsita untuk pengunjung memanfaatkan Museum Ranggawarsita ini. yang datang dari berbagai kalangan di setiap Bapak Sugiarto selaku guru sejarah SMA harinya. Berdasarkan pernyataan Muhammad Negeri 12 Semarang berpendapat bahwa Zaki selaku petugas Museum Ranggawarsita metode yang beliau lakukan sebelumnya yaitu yang menyatakan bahwa terdapat banyak hanya belajar di kelas dengan menggunakan.. pengunjung yang memanfaatkan museum LCD untuk menampilkan gambar maupun tersebut dari berbagai kalangan yaitu video hal ini menimbulkan rasa bosan bagi masyarakat biasa, pelajar dari tingkat Paud siswa-siswi SMA Negeri 11 Semarang. Dari hal sampai perguruan tinggi bahkan sampai guru- ini Bapak Sugiarto melakukan pemanfaatan guru maupun dosen (Wawancara 14 Mei 2018). Museum Ranggawarsita dengan mengangkat Pernyataan Muhammad Zaki juga menyatakan tema kegiatan “ Belajar Bersama Museum”, banyak pemanfaatan yang dilakukan di beliau memngaitkan masa klasik Hindu Budha Musuem Ranggawarsita seperti lomba-lomba, sebagai materi yang diterapkan pada kegiatan

13 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 outdoor learning ini. Setiap siswa ditugaskan sdikit siswa-siswi berdesak-desakan untuk untuk membuat laporan perjalanan atau memperoleh tempat duduk. Berbeda dengan makalah sebagai tugas akhir dari adanya siswa-siswi SMA Negeri 11 Semarang, Ibu Ani kegiatan pemanfaatan mueum tersebut. selaku guru sejarah menyarankan siswa- Hal yang sama juga dilakukan oleh Ibu siswinya untuk menggunakan kendaraan Ani selaku guru sejarah SMA Negeri 11 pribadi atau sepeda motor sebagai akases Semarang. Beliau berpendapat dari adanya untuk menuju ke Museum. Dengan umur siswa kegiatan outdoor learning dengan meman- yang belum cukup untuk memperoleh SIM dan faatkan Museum Ranggawarsita sebagai akses menuju ke Museum Ranggawarsita sumber belajar sejarah ini, siswa-siswi sangat dengan ramainya dan panasnya Kota antusias dan lebih bersemangat untuk me- Semarang sangat menghambat kegiatan lakukan pembelajaran sejarah. Ibu anu me- pemanfaatan ini. manfaatkan museum sebagai sumber belajar Kendala Ektern juga didapatkan dari dalam materi “ Hasil Kebudayaab Zaman Batu” kedua sekolah tersebut. Seperti penuturan dengan menelusuri koleksi-koleksi yang ada di Bapak Sugiarto beliau berpendapat kurangnya Museum Ranggawarsita, siswa-siswi diberi materi yang dikuasai dari pihak pemandu tugas untuk membuat makalah dan hasil museum menghambat penjelasan dari adanya laporan perjalanan dari materi hasil kebuda- koleksi-koleksi yang siswa kunjungi di Museum yaan zaman batu tersebut. Rangagwarsita. Pendapat Wanna Asri selaku Dari adanya kegiatan pemanfaatan siswa SMA Negeri 12 Semarang berpendapat Museum Ranggawarsita sebagai sumber kurangnya buku-buku sumber yang ada di belajar sejarah bagi kedua sekolah tersebut. museum menghambat pembelajaran yang Guru maupun siswa banyak menemukan dilakukan disana. Fasilitas WC umum yang hambatan atau kendala. Kendala-kendala yang kotor juga menjadi hambatan kenyamanan ada dalam penelitian ini, peneliti membagi siswa-siswi yang datang ke Museum Rang- menjadi dua yaitu kendala Intern dan kendala gawarsita (Wawancara 26 April 2018). Ektern. Kendalah Intern yang dihadapi guru Kendala ekstern yang dialami oleh SMA sejarah dari kedua sekolah tersebut yaitu Negeri 11 Semarang seperti penuturan Ibu Ani masalah waktu yang belum tepat. Kedua selaku guru sejarah di sekolah tersebut sekolah tersebut banyak memakan waktu berpendapat bahwa kurangnya koleksi-koleksi pelajaran mapel lain untuk menyelesaikan yang ada di Museum Ranggawarsita kunjungan ke museum. Dana yang kurang juga menghambat kegiatan pembelajaran maka dari menghambat kegiatan pemanfaatan kedua itu beliau menyarankan perlu adanya penam- sekolah tesebut. Dengan adanya dana yang bahan koleksi-koleksi. Menurutnya sistem kurang akses transportasi untuk menuju ke jemput bola penting demi lancarnya pelaksa- Museum Ranggawarsita siswa-siswi menga- naan pembelajaran di Museum Ranggawarsita lami kesulitan. Seperti siswa SMA Negeri 12 (Wawancara 25 April 2018). Dari adanya Semarang mereka menggunakan akses sistem jemput bola ini siswa tidak akan angkutan umum atau angkot untuk menuju ke kesulitan lagi untuk memikirkan akses menuju museum tersebut. Dengan adanya angkot yang ke Museum Rangagwarsita dalam kaitannya

14 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 melakukan pemanfaatan museum sebagai lingkungannya guna menunjang upaya sumber belajar sejarah. perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya Berbagai bentuk apresiasi juga dilakukan bangsa. Secara Etimologi kata museum oleh masing-masing sekolah yang meman- berasal dari bahasa latin yaitu “museum” atau faatkan Museum Ranggawarsita sebagai sum- musea. Aslinya dari bahasa Yunani mouseion ber belajar sejarah. Bapak Sugiarto berpenda- yang merupakan kuil yang dipersembahkan pat bentuk apresiasi yang beliau lakukan dari untuk Muses (dewa seni dalam mitologi adanya kegiatan pemanfaatan Museum Yunani), dan merupakan bangunan tempat Ranggawarsita sebagai sumber belajar sejarah pendidikan dan kesenian. Peranan museum ini yaitu beliau menuturkan sudah sangat yang utama adalah menyajikan koleksinya efisien, keefisienan ini dilihat dari antusias para kepada masyarakat untuk membantu pengem- siswa-siswinya saat melakukan kunjungan ke bangan ilmu pengetahuan dan pendidikan. museum. Beliau juga menugaskan kepada Museum Ranggawarsita merupakan mu- siswa-siswinya untuk membuat laporan seum kebanggaan Jawa Tengah. Di Museum perjalanan atau makalah yang berhubungan Ranggawarsita inilah terdapat berbagai macam dengan “Masa Klasik Hindu Budha di Indonesia koleksi-koleksi yang berkaitan dengan seni, khususnya Jawa Tengah”. Apresiasi yang temuan, tradisi, maupun benda-benda khas ditunjungan siswa-siswi dari kedua sekolah yang terdapat disemua wilayah Jawa Tengah. tersebut juga mengalami perbedaan dari yang Oleh karena itu peneliti memilih Museum sebelumnya hanya melakukan kegiatan pem- Ranggawarsita sebagai obyek penelitiannya belajaran didalam kelas saja dengan adanya yang berjudul “Pemanfaatan Museum Rang- kunjungan ke Museum Ranggawarsita sebagai gawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah bagi kegiatan pembelajaran siswa merasa lebih Siswa SMA Negeri di Kota Semarang Tahun semangat karena menemukan susasana baru 2017 /2018”. Dalam pemanfaatan Museum untuk pembelajaran. Dari antusias siswa ini Ranggawarsita, berbagai jenis pemanfaatan kegiatan pembelajaran dirasa cukup me- dapat dilakukan oleh semua pengunjung yang ningkatkan pemahaman siswa, hal ini datang ke Museum Ranggawarsita pada saat dibuktikan dari sebelumnya siswa yang hanya itu juga. Banyak berbagai macam jenis melihat di gambar atau video yang guru pemanfaatan yang dilakukan oleh pengunjung mereka tampilkan dengan adanya kunjungan museum sesuai dengan status, dan kebutuhan ini siswa-siswi dapat melihat realnya meskipun masing-masing pengunjung. Banyak koleksi- hanya berupa duplikatnya saja. koleksi yang berada di Museum Ranggawarsita ini yang dijadikan sebagai bahan untuk Pembahasan menambah referensi. Akan tetapi saat ini Menurut Pemerintah Republik Indonesia museum masih cenderung menjadi sarana sebagaimana tertuang didalam peraturan rekreasi karena kadang masyarakat tidak pemerintah Nomor 19 Tahun 1995, museum mengerti mengenai arti kesejarahan dari suatu adalah lembaga, tempat penyimpanan, pera- koleksi yang ditampilkan oleh pengelola watan, pengamanan, dan pemanfaatan benda museum. Museum dapat digunakan sebagai bukti materiil hasil budaya manusia, alam dan alat penunjang khususnya sejarah dan sebagai

15 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 alat peragaan budaya masa lampau. Dalam hal Dalam hal ini adanya pemanfaatan Mu- ini siswa dapat melihat dan mengamatisecara seum Ranggawarsita sebagai sumber belajar langsung peninggalan-peninggalan di masa telah memperkuat teori konstruktivime dari lampau yang terdapat di museum. Meskipun Vygotsky. Bentuk nyata dari teori ini adalah banyak perbedaan tujuan yang datang ke siswa SMA Negri di Kota Semarang dalam Museum Ranggawarsita, pada dasarnya kegiatan pembelajaran memanfaatkan ling- pemanfaatan Museum Ranggawarsita sudah kungannya sehingga dapat berinteraksi dengan cukup efektif dilaksanakan dari mulai elemen lingkungannya. Lingkungan yang dipilih masyarakat maupun kaum terpelajar. sebagai media interaksi yaitu lingkungan Petugas Museum Ranggawarsita me- Museum Ranggawarsita. Di Museum nyebutkan juga ada berbagai macam pe- Ranggawarsita siswa dapat berinteraksi manfaatan yang dilakukan di Museum dengan sesama siswa, siswa dengan pihak Ranggawarsita selain melakukan kegiatan pemandu Museum Ranggawarsita maupun belajar mengajar. Adapun beberapa peman- siswa dengan guru sejarah sendiri. Dalam hal fatan yang dilakukan di Museum Rang- ini pemanfaatan Museum Ranggawarsita itu gawarsita itu sendiri meliputi diskusi yang sendiri sudah berjalan dengan efektif. membicarakan seputar kebudayaan sejarah Pelakasanaan pemanfaatan Museum Rangga- maupun isu-isu yang sedang viral pada saat itu. warsita yang efektif tersebut dapat dilihat dari Ada juga story telling, pelestarian budaya proses pemahaman siswa dan hasilnya. tradisional seperti pagelaran , tari-tarian Apabila dalam proses pemahaman siswa dan tradisional dan modern maupun ketoprak. hasilnya menunjukkan keefektifan, maka pe- Pemanfaatan Museum Ranggawarsita tidak laksanaan pemanfaatan museum itu sendiri hanya sebagai sumber belajar maupun hiburan secara otomatis dapat meningkatkan kualitas semata. Dalam jangka waktu dua tahun sekali pembelajaran sejarah. Pada hasil wawancara dari pihak Museum Ranggawarsita rutin dengan masing-masing guru sejarah dikedua melaksanakan pemilihan Duta Museum Jawa sekolah tersebut mengungkapkan bahwa siswa Tengah. Pemilihan Duta Museum Jawa Tengah lebih memahami pembelajaran sejarah dengan ini dipilih dari berbagai muda-mudi yang masih adanya kunjungan kemuseum tersebut di- produktif diseluruh wilayah Jawa Tengah ini. karenakan siswa yang sebelumnya hanya Dalam kegiatan inilah pemanfaatan Museum melihat dengan abstrak pada saat melakukan Ranggawarsita dilakukan sebagai tempat kunjungan ke museum dapat melihat wujudnya. pendaftaran, karantina, maupun sampai akhir Di Museum Ranggawarsita pengunjung acara grand final pemilihan Duta Museum Jawa dapat belajar geografi dan geologi, awal Tengah. Dari hal ini lah mengundang banyak kehidupan di bumi dan perkembangan masyarakat yang sengaja datang ke museum kehidupan atau evolusi yang berkaitan dengan untuk menonton acara tersebut dan banyak biologi, benda-benda kuno, belajar asal usul pengunjung yang datang menonton sekaligus nenek moyang bangsa Indonesia dan mengunjungi museum melihat setiap koleksi- kebudayaannya, dan perkembangan kebuda- koleksi yang ada di Museum Ranggawarsita ini. yaan dari masa ke masa. Hal ini dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa pengunjung

16 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 yang datang ke Museum Ranggawarsita dapat yang diberi nama “Belajar Bersama Museum”. belajar ilmu tentang bumi, biologi, kimia, Dari beberapa koleksi museum yang terdapat arkeologi, geologi, sejarah, filologi, nusmatik, di Museum Ranggawarsita dapat dijadikan keramik, dan etnografi. Dalam hasil penelitian sebagai sumber sejarah terutama yang ini guru dari kedua sekolah tersebut telah berkaitan dengan sejarah Indonesia khususnya melakukan metode pembelajaran diluar kelas diwilayah Jawa Tengah yang menyangkup atau out door learning. Diharapkan dengan masa klasik Hindu Budha. adanya metode pembelajaran diluar kelas ini Berbeda dengfan SMA Negeri 11 dapat meningkatkan keaktifan siswa maupun Semarang, guru sejarah melakukan metode semangat belajarnya. pembelajaran outdoor learning untuk mendu- Pemanfaatan Museum Ranggawarsita kung pembelajaran pada KD. 3.2 yaitu tentang sebagai sumber belajar sejarah pada siswa yaitu menganalisis kehidupan manusia dan SMA Negeri di Kota Semarang sudah berjalan hasil-hasil budaya masyarakat Pra Aksara dengan baik. Beberapa sekolah-sekolah di Indonesia. Siswa-siswi ditugaskan untuk mem- Kota Semarang khususnya pada tingkat buat makalah tentang hasil budaya dari zaman menengah atas telah melakukan pemanfaatan batu pada masa Pra Aksara di Indonesia. pembelajaran dengan menggunakan media Siswa-siswi diberi angket yang berguna untuk pembelajaran. Media pembelajaran yang di- mengantarkan mereka melakukan penelitian maksudkan disini yaitu dengan menggunakan maupun wawancara dengan pihak museum. media yang ada disekitar dapat dimanfaatkan Adapun cara memanfaatkan Museum Rangga- oleh siswa untuk belajar. Media yang dimaksud warsita sebagai sumber belajar dapatdapat disini adalah penggunaan media Museum direlevansikan dengan Standar Kopetensi dan Ranggawarsita sebagai pendukung belajar Kopetensi dasar yang sebelumnya sudah siswa. Museum Ranggawarsita dapat diman- dirancang oleh masing-masing guru sejarah faatkan guru untuk memperkenalkan koleksi- SMA Negeri 11 Semarang dan SMA Negeri 12 koleksi yang ada di dalamnya. Semarang agar pembelajaran berjalan dengan Salah satu sekolah di Kota Semarang baik dan sesuai dengan tujuannya. yang telah rutin melakukan kunjungan ke Dari hasil wawancara mendalam bahwa Museum Ranggawarsita setiap tahunnya pelayanan adalah hal yang paling penting adalah SMA Negeri 11 Semarang dan SMA dipersiapkan. Pelayanan di Museum Rangga- Negeri 12 Semarang. Kedua sekolah tersebut warsita ada berbagai macam seperti pelayanan melakukan kunjungan ke Museum Rangga- umum (bagian pos keamanan, pelayanan warsita untuk melakukan pemanfaatan kunjungan dibagian tikket) dan pelayanan museum sebagai sumber belajar khususnya khusus yaitu pemandu museum yang bertugas mata pelajaran sejarah. SMA Negeri 11 Se- untuk memandu pengunjung yang datang ke marang yang telah melakukan pembelajaran Museum Ranggawarsita agar maksud dan dengan topik: Masa Klasik Hindu Budha di tujuan dari adanya koleksi-koleksi yang dipa- Jawa Tengah”. Pada pembelajaran ini guru merkan tersampaikan dengan baik. Pada sejarah melakukan variasi belajar yaitu metode pelayanan tiket alur pelayanan yang ada di outdoor learning atau pembelajaran diluar kelas Museum Ranggawarsita yaitu dimulai dari

17 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 permohonan kunjungan ke museum, jawaban belajaran pasti membutuhkan waktu yang permohonan, administrasi tanda masuk, banyak. menerima kunjungan, panduan ke lokasi. Pada Kendala ekstern juga ditemukan dalam pihak pemandu yang ada di Museum Rang- penelitian ini kurangnya buku-buku pembelaja- gawarsita hampir semuanya sudah memiliki ran yang berkaitan dengan koleksi-koleksi yang kualifikasi-kualifikasi dari Sumber Daya ada atupun buku pengetahuan lainnya, Manusia yang telah dijelaskan. pencahayaan yang kurang didalam gedung- Dari hasil wawancara mendalam yang gedung tempat dipamerkannya koleksi, peneliti lakukan pihak Museum Ranggawarsita perawatan koleksi-koleksi yang kurang se- khususnya pada bagian pemandu museum hingga banyak koleksi yang berdebu maupun telah melakukan pelatihan-pelatihan guna kotor, kurangnya kebersihan di lingkup memperdalam materi khususnya yang berkai- Museum Ranggwarsita, kurangnya kebersihan tan dengan koleksi-koleksi yang berada di pada kamar kecil atau wc umum, kurangnya Museum Ranggawarsita agar maksud dan pendingin ruangan. Dari berbagai kendala- tujuan dapat tersampaikan dengan baik kepada kendala ekstern yang dialami guru sejarah dan setiap pengunjung yang datang terutama siswa-siswi rata-rata dari kedua sekolah yang kepada siswa siswi SMA Negeri di Kota ada di Kota Semarang yaitu SMA Negeri 11 Semarang yang memanfaatkan museum Semarang dan SMA Negeri 12 Semarang sebagai sumber belajarnya. menemukan kendala-kendala yang sama Kendala adalah halangan rintangan persis mereka alami. Tapi sedikit pula dari dengan keadaan yang membatasi, menghala- mereka yang merasakan sudah cukup mem- ngi atau mencegah pencapaian sasaran. Da- bantu dalam pembelajaran sejarah yang telah lam hal ini kendala yang dihadapi oleh kedua dilakukan di Museum Ranggawarsita. guru sejarah yaitu guru sejarah SMA Negeri 11 Bentuk apresiasi merupakan suatu hasil Semarang yaitu masalah pada karakter setiap yang pasti ada dihasilkan dari adanya suatu anak didik yang berbeda-beda. Pada saat pemanfaatan maupun kegiatan lainnya. pembelajaran di museum berlangsung ada Apresiasi dapat dilakukan secara langsung dan kendala yang bapak Sugiarto dapatkan yaitu tidak langsung. Dalam hal ini peneliti akan masalah transportasi. Selain hal transportasi membahas dari hasil wawancara mendalam beliau juga menuturkan kepada peneliti dengan guru sejarah dan siswa-siswi dari masalah waktu. Waktu juga sangat meng- sekolah yang melakukan pemanfaatan hambat jalannya pembelajaran, karena banyak Museum Ranggawarsita sebagai sumber mata pelajaran yang termakan waktunya hanya belajar sejarah bagi siswa di Kota Semarang untuk mengunjungi Museum Ranggawarsita. khususnya pada SMA Negeri 11 Semarang Waktu juga merupakan kendala yang cukup dan SMA Negeri 12 Semarang. membuat beliau bingung mengatur waktu yang Seperti yang telah diungkapkan oleh pas untuk melakukan pembelajaran diluar kelas. Dra. Ani Hariwiyati bahwa apresiasi yang Jarak sekolah ke Museum Ranggawarsita diberikan beliau selaku guru sejarah di SMA cukup memakan banyak waktu apalagi meng- Negeri 11 Semarang dengan terencana dan kondisikan anak didik dan melakukan pem- tersusun secara sistematik beliau sudah

18 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 melaksanakan pemnafaatan ke Museum datang ke museum. Biasanya undangan yang Ranggwarsita sudah 5 tahun berjalan. Menurut diberikan oleh pihak Museum Ranggawarsita beliau meskipun banyak hambatan yang terjadi adalah sebuah undangan yang bertemakan pada saat melakukan pemanfaatan Museum diskusi tentang permusiuman yang dihadiri oleh Ranggawarsita tetapi kekiatan ini sangat beberapa sekolah sekolah yang ada di Kota membantu kemajuan anak didiknya dalam hal Semarang. Selain itu, beliau juga menugaskan pengetahuan, keaktifan, maupun semangat siswa-siswinya untuk membuat laporan belajarnya yang bertambah karena melakukan perjalanan dengan topik masa klasik Hindu pembelajaran yang tidak seperti biasanya Budha di Jawa Tengah dengan membagi anak didalam kelas tetapi melakukan outdoor didiknya ke beberapa kelompok sebagai learning. penilaian dari hasil adanya pembelajaran di Beliau juga menugaskan kepada anak Museum Ranggwarsita. Beliau juga menutur- didiknya untuk membuat makalah atau sebuah kan adanya pemanfaatan atau kunjungan ke laporan perjalanan pada saat melakukan Museum Ranggawarsita ini sangat membantu kegiatan pemanfaatan museum. Beliau siswa-siswinya dan pembelajaran sejarahnya. menugaskan untuk meneliti peninggalan- Karena dari kegiatan ini anak didik yang peninggalan manusia pada zaman batu pada sebelumnya hanya mengerti dan tau dari masa Pra Aksara di Indonesia siswa-siswinya gambar maupun video yang beliau tayangkan untuk membuat laporan perjalanan dengan di dalam kelas sudah lebih jelas dengan membagi menjadi beberapa kelompok. Hal ini melihat bentuk aslinya walaupun yang ada di dilakukan beliau untuk meningkatkan keatifan Museum Ranggawarsita hanya sebuah minia- anak didiknya pada saat mengunjungi Museum tur tetapi sama persis seperti aslinya. Dari ada- Ranggawarsita dengan cara mengamati setiap nya kunjungan ke museum dengan meman- koleksi yang ada maupun dengan cara faatkan Museum Ranggawarsita sebagai sum- berinteraksi dengan sesama teman atau ber belajar sejarah sudah dinyatakan efektif pemandu Museum Ranggawarsita. Penugasan untuk membantu siswa-siswinyadalam melaku- kelompok juga bertujuan untuk menambah kan pembelajaran. pengetahuan anak didik dan menambah Tidak hanya guru sejarah yang keaktifan dalam berpendapat didalam forum memberikan sebuah apresiasi dari adanya kelompok-kelompoknya. kegiatan pemanfaatan Museum Ranggawarsita Begitu pula apresiasi yang dituturkan sebagai sumber belajar sejarah. Siswa-siwi dari oleh bapak Sugiarto S. Pd selaku guru sejarah SMA Negeri 11 Semarang maupun SMA di SMA Negeri 12 Semarang. Beliau juga rutin Negeri 12 Semarang juga memberikan apre- setiap tahun melakukan kunjungan ke Museum siasi. Siwa menyatakan dari adanya pembe- Ranggawarsita. Ada kunjungan yang memang lajaran diluar kelas ini menjadikan lebih bertujuan untuk memanfaatkan museum seba- semangat belajar. Hal ini dikarenakan siswa gai sumber belajar khususnya pembelajaran yang tadinya hanya melihat digambar maupun sejarah, ada juga undangan yang sering video dari adanya kunjungan siswa lebih bisa diterima bapak Sugiarto dari pihak Museum melihat bentuk aslinya. Rasa jenuh yang siswa Ranggwarsita untuk memilih siswa-siswinya alami dengan melakukan pembelajaran yang

19 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 sebelumnya hanya dilakukan didalam kelas menggunakan metode outdoor learning atau dari adanya pembelajaran outdoor learning ini pembelajaran diluar kelas ini dapat membantu menambah motivasi siswa untuk lebih se- siswa dalam pembelajaran sejarah, menambah mangat belajar dengan susana yang berbeda wawasan serta siswa sangat berantusias. 2) dari sebelumnya. Kesiapan Museum Ranggawarsita dalam upaya untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar SIMPULAN sejarah bagi siswa SMA Negeri di Kota Berdasarkan hasil penelitian mengenai Semarang juga sejauh ini sudah berjalan pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kegi- sumber belajar sejarah pada siswa SMA Negeri atan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak muse- di Kota Semarang tahun 2017/2018, Dari kedua um seperti perawatan koleksi secara rutin, sekolah yang telah memanfaatkan Museum memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai, Ranggawarsita peneliti mengkategorikan ke serta melakukan pelatihan kepemanduan yang dalam dua kategori yaitu kategori siswa aktif bertujuan untuk menghasilkan pemandu yang dan kategori siswa aktif. Dari masing-masing dapat membantu proses pembelajaran di siswa-siswi yang diwawancarai kedua sekolah Museum Ranggawarsita. 3) Kendala-kendala tersebut ada 20 siswa yang merespon dan tidak yang dialami dalam rangka pemanfaatan merespon. Siswa yang tergolong siswa aktif Museum Ranggawarsita sebagai sumber yaitu siswa yang banyak bertanya kepada belajar sejarah pada siswa SMA Negeri di Kota petugas museum, siswa mencatat apa yang Semarang yang dialami oleh guru sejarah dan dijelaskan petugas, berusaha mencari sendiri siswa umumnya memiliki banyak persamaan. data di Museum Ranggawarsita, siswa juga aktif Yaitu masalah waktu yang kurang tepat, mendokumentasi. Kemudian siswa yang anggaran dana yang cukup besar, transportasi, tergolong sebagai siswa yang pasif itu terlihat dan pengkondisian siswa saat berkunjung ke dari ciri antara lain, siswa hanya sekedar ikut ke Museum Ranggawarsita. Selain itu koleksi- Museum Ranggawarsita, siswa hanya mengan- koleksi yang ada di museum juga masih kurang dalkan temannya, siswa hanya mendokumen- lengkap dan fasilitas-fasilitas yang belum tasi tetapi tidak aktif bertanya. Dapat ditarik memadai sehingga menghambat pembelajaran kesimpulan sebagai berikut: 1) Pemanfaatan yang dilakukan di museum. 4) Bentuk apresiasi Museum Ranggawarsita sebagai sumber bela- yang dilakukan baik guru dan siswa sejauh ini jar di Kota Semarang sudah berjalan dengan sudah sangat baik dilakukan. Adanya penugas- baik. Pemanfaatan yang dilakukan juga dari an membuat laporan perjalanan atau makalah berbagai kalangan tidak hanya dari pelajar menjadi salah satu bentuk apresiasi dari siswa- tetapi dari kalangan umum. Pemanfaatan siswi. Rasa semangat untuk mengunjungi Museum sebagai sumber belajar pada siswa Museum Ranggawarsita juga merupakan salah SMA Negeri di Kota Semarang juga sudah satu apresiasi dilihat dari keefektifan pebela- berjalan dengan baik. Hal ini diperjelas dengan jaran yang dilakukan. Dengan metode yang metode yang diterapkan oleh guru sejarah pada diterapkan oleh guru sejarah pada masing- masing-masing sekolah yaitu SMA Negeri 11 masing sekolah yaitu SMA Negeri 11 Semarang Semarang dan SMA Negeri 12 Semarang yang dan SMA Negeri 12 Semarang yang meng-

20 Astuti, A.D. dan Suryadi, A. (2020). Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri Di Kota Semarang. JPK, 6(1), 9-21 gunakan metode outdoor learning atau dengan baik sehingga dapat mengurangi pembelajaran diluar kelas ini dapat membantu hambatan-hambatan yang terjadi pada kegiatan siswa dalam pembelajaran sejarah, menambah sebelumnya. 3) Bagi Sekolah. Hendaknya pihak wawasan walaupun ada berbagai macam sekolah mengambil kebijakan yang mendukung kendala yang dihadapi. Adanya penugasan kegiatan pemanfaatan Museum Ranggawarsita, membuat laporan perjalanan atau makalah misalnya sekolah memberikan fasilitas atau menjadi salah satu bentuk apresiasi dari siswa- merencanakan anggaran yang mendukung siswi. Rasa semangat untuk mengunjungi pembelajaran serta memberikan keleluasaan Museum Ranggawarsita juga merupakan salah kepada guru untuk memanfaatkan Situs Seme- satu apresiasi dilihat dari keefektifan pem- do sebagai sumber belajar. belajaran yang dilakukan. Dari adanya pem- DAFTAR PUSTAKA belajaran di Museum Ranggawarsita guru dan Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. siswa merasa termotivasi dan mempunyai Ahmad, T. A. (2010). Strategi pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran pada materi zaman semangat baru dengan melakukan kegiatan prasejarah. Paramita: Historical Studies Journal, 20(1). pemanfaatan museum. Dewanto. (2005). Tinjauan Filosofis dan Praktis Metodologi Penelitian. Semarang: Unnes Press. Berdasarkan kesimpulan di atas, ada Karyono, K. (2011). Pemanfaatan Museum sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan terhadap Materi Prasejarah Bagi Guruguru SMA Kota Semarang. Jurnal Abdimas, 14(1). dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagi Pihak Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif,inofatif dan menyenangkan, Museum Ranggawarsita. Pihak museum mela- Bandung: PT.Remaja Posdakarya Offset. Riyansyah. A. (2014). Pemanfaatan Museum Megalitikum Di kukan upaya untuk memperhatikan sarana dan Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso Sebagai Sumber Belajar Sejarah. Paramita: Historical Studies prasarana agar menarik minat pengunjung Journal, 24(1). Sidi, G. (1981). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bharata. seperti siswa untuk belajar dan memanfaatkan Subagyo. (2010). Membangun Kesadaran Sejarah. Museum Ranggawarsita sebagai sumber bela- Semarang: Widya Karya Semarang. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif jar serta wisata yang dapat menambah wa- dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryadi, A. (2012). Pembelajaran Sejarah dan wasan mengenai koleksi-koleksi yang ada. 2) Problematikanya. Jurnal Historia Pedagogia, 1(1), 74-84. Wasino. (2007). Dari Riset Hingga Tulisan Sejarah. Bagi Guru Sejarah. Guru memanfaatkan Mu- Semarang: UNNES Press. seum Ranggawarsita sebagai sumber belajar Informan : Dra. Ani Hariwiyanti (Guru Sejarah SMA 11 Semarang), sejarah untuk siswa SMA di lakukan secara wawancara 25 April 2018. Muhammad Zaki, S.Sos (Pegawai Museum Ronggowarsito), teratur dan diadakan kunjungan sesuai de- wawancara tanggal 14 Mei 2018. Sugiarto, S.Pd (Guru Sejarah SMA 12 Semarang), ngan materi yang disampaikan oleh guru se- wawancara tanggal 26 April 2018. jarah. Dan mengoptimalkan waktu dan dana Supriyatin, S.E (Pegawai Museum Ronggowarsito), wawancara tanggal 14 Mei 2018. yang tepat agar pemanfaatan museum berjalan

21