Museum Ranggawarsita.Pdf
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Museum Ranggawarsita Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Didirikan 5 Juli 1989 Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 Lokasi Kalibanteng Kulon Semarang Jawa Tengah, Indonesia Jenis Museum Latar Belakang Lahirnya museum di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kelahiran Bataviasch Genootschap Van Kusten En Wattenchappen pada 24 april 1778. Dalam empat tahun awalnya berdirinya telah menggarap pengetahuan seperti IPA, ilmu bumi dan kebudayaan, sejarah, kesusastraan, kesehatan dan pertanian. Museum ini didirikan Oleh Bataviasch Genootschp yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya museum nasional. Bersamaan dengan berdirinya museum Bataviasch Genootschap Van Kusten Wattenschappen berdiri juga museum Purbakala (Etnografi) dan sebuah perpustakaan. Sehingga sampai sekarang banyak museum yang mempunyai koleksi yang beragam pula. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita adalah museum yang menyimpan dan memamerkan berbagai warisan budaya dan benda budaya Jawa Tengah yang berlokasi di Kota Semarang, Indonesia. Museum ini termasuk Museum Propinsi terbesar di Indonesia dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan terletak pada jalan abdulrahman saleh nomor 1 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, persis di sebelah Bundaran Kalibanteng. Terletak dekat Bandara Ahmad Yani di Semarang dan hanya berjarak 4km jauhnya dari pusat kota kearah barat. Museum ranggawarsita dirancang sesuai dengan standar museum di Asia tenggara. Luas bangunan kira-kira 8.438 m2. Yang mencakup pendopo, gedung pertemuan, gedung pameran teta[, perpustakaan, laboratorium, perkantoran dll. Museum ini diresmikan tanggal 5 Juli 1989 dan memiliki koleksi 59784 koleksi. Pengertian museum Museum berasal dari Bahasa yunani, yaitu “mousein atau museon” yang berarti bangunan suci atau temple gebung berhala untuk dewi mousa. Dewi mousa adalah anak dari dewa zeus dengan dewi memouse yang dianggap sebagai pelindung seni dan ilmu pengetahuan arti dan makna museum terus berkembang yang berarti gedung atau ruangan sebagai tempat menyimpang atau mempertontonkan barang-barang seni hasil manusia. Kemudian gedung tersebut dipakai untuk menyimpan benda yang mempunyai arti sejarah dalam arti luas. Dalam perkembangannya museum tidak hanya menyimpan benda hasil budaya saja namun juga terdapat batuan, flora, fauna dll. Menurut ICOM tugas dari museum adalah: 1. Sebagai lembaga konservasi dan ruangan-ruangan pameran yang secara tetap terselenggara 2. Tempat penyimpanan benda peninggalan dan melakukan kegiatan dalam hal pengadaan, perawatan dan komunikasi dengan masyarakat. 3. Sebagai pusat pengetahuan dan planetarium. 4. Suaka alam. Sejarah berdirinya Museum Ranggawarsita Museum ranggawarsita terletak di Jalan Abdurahman Saleh, Semarang, Jawa Tengah. Pada tahun 1975/1976 museum ini dibangun dengan dana dari proyek rehabilitasi dan perluasan permuseuman jawa tengah dan pembangunan fisik yang dilakukan secara bertahap. Arsitekturnya adalah ir. Totok Rusmanto dari UNDIP, sedang pengawas pelaksananya oleh PT Guna Dharma Semarang. Dibangunnya museum ranggawarsita ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat setempat, amsyarakat jawa tengah khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Bentuk museum ini merupakan perpaduan dari gaya klasik, joglo dengan konstruksi modern dilengkapi sarana trancehail, auditorium, perkantoran, perpustakaan, laboratorium, gudang dan taman. Dibagian paling depan ruangan museum terdapat patung ranggawarsita dan tulisan kalatidha, setelah melewati bangunan tersebut kita dapat melihat tugu pengesahan museum ranggawarsita. Nada 4 gedung utama pameran tetap yang masing-masing terdiri dari 2 lantai. Tata penyajiaan pameran mengacu pada konteks “ekstensi manusia jawa dan lingkungannya” dengan menggunakan 3 pendekatan yaitu, intelektual, estetis, dan romantic atau evoktif yang dipergunakan dalam 8 ruang pameran tetap meliputi ruang sejarah alam, ruang peleootologika, ruang sejarah budaya prasejarah, ruang sejarah perjuangan bangsa, ruang etnografika, ruang kesenian, ruang pembangunan, ruang koleksi nusantara. Museum ranggawarsita telah dirintis sejak tahun 1975 pembangunan dilakukan secara bertahap dimulai dengan pengadaan lokasi, pengumpulan koleksi dan pembangunan gedung. Dalam penentuan bentuk bangunan fisik (model bangunan) diperoleh dari hasil seleksi, tahun 1980 museum mempunyai 1 gedung pameran yaitu gedung C. pada 2 april 1983, oleh gubernur jawa tengah soepardjo rustam museum ini difungsikan keberadaaanya sebagai lembaga pelestarian kebudayaan dengan nama “Museum Persiapan Jawa Tengah”. Konteks ruangan dan penataan disesuaikan dengan masyarakat jawa tengah kemudian museum ini diresmikan pemanfaatannya untuk masyarakat oleh Mendikbud Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 5 juli 1989 menjadi museum Provinsi yang pada waktu itu hanya memamerkan dua gedung pameran tetap A dan B sedangkan C mengalami renovasi dan tata ruangnuya. Selanjutnya pada 1 oktober 1991 ditambah dengan dua gedung tetap seperti dalam rencananya yaitu gedung pameran yang terdiri dari A, B, C dan D serta dibangun juga bangunan khusus untuk menampung koleksi barang berharga seperti koleksi emas, logam mulia, perak. Menjelang peresmian menjadi museum negeri, terdapat 3 nama yang menjadi pilihan untuk menamai museum ini. Nama tersebut berdasarkan surat kepkanwil depdikbud provinsi jawa tengah no. 1007/103/j/88 yang keluar pada tanggal 21 juni 1988. Nama tersebut Antara lain: 1. Museum negeri ranggawarsita 2. Museum negeri raden saleh 3. Museum negeri propinsi jawa tengah Walaupun museum ranggawarsita diresmikan tanggal 5 juli 1989 namun secara tertulis baru diresmikan (namanya) pada 4 april 1990 berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 0223/01/1990 yaitu dengan nama “Museum Negeri Jawa Tengah Ranggawarsita”. Proses pemberian nama tersebut pada mulanya berdasarkan surat no. 4331/17938 pada 8 juli 1988 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah yang juga mengusulkan “ranggawarsita” usulan tersebut diteruskan oleh Kakanwil Depdikbud Propinsi Jawa Tengah melalui surat no. 1157/103/0/99 tangga 15 juli 1988. Dinamakan Museum Negeri Ranggawarsita dengan beberapa pertimbangan Antara lain karena Ranggawarsita merupakan pujangga besar yang telah banyak meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa pada khususnya yaitu yang berupa buku-buku dan naskah. Asal usul nama Museum Ranggawarsita Kata museum berasal dari yunani “moesion” yaitu kuil atau rumah peribadatan pada zaman yunani. Museum juga berasal dari kata muze yaitu nama Putra Dewa Zeuz, Dewi Utama dalam patheon yunani yang dijadikan lambing pelengkap pemujaan manusia terhadap agama dan ritual yang ditujukan Kepada Dewa Zeuz. Pengertian museum yang dipakai sekarang adalah definisi yang dikeluarkan oleh International Council Of Museum (ICOM). Lembaga untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan koleksi untuk tujuan studi, penelitian dan rekreasi. Ranggawarsita adalah seseorang pujangga jawa. Beliau dilahirkan pada tahun 1802 dengan nama Bagus Burhan. Pada usia 12 tahun, ia dikirim orang mengaji pada Kyai Imam Basori di pondok gerbang tinantar yang diantar oleh pamongnya Ki Tanujaya. Tapi Bagus Burhan malah menghabiskan waktunya dengan hal yang sia sia (beliau suka berjudi) sehingga Bagus Burhan dipindahkan ke Madiun,. Akhirnya Bagus Burhan memperistri Putri Bupati Madiun yang bernama R.A. Gombak, setelah berpetualang sekian lama, Bagus Burhan akhirnya insaf dan kembali ke pondok untuk belajar lagi. Karena kepandaiannya Bagus Burhan di angkat menjadi Wakil Kyai Imam Basori. Pada tahun 1819 Sri Sunan (Raja Surakarta) mengangkat Bagus Burhan menjadi Abdi Dalem dengan Gelar Ronggo Pujonggo Anom. Setelah itu pangkatnya dinaikan menjadi Mas Ngabei Surotoko (1822). Dan 3 tahun kemudian menjadi Raden Mas Ngabei Ranggawarsita. Ranggawarsita meninggalkan banyak buku- buku yang sangat berguna bagi Indonesia diantaranya adalah Pustakaraja, Ajipamasa, Jokolodang. Jayabaya. Visi dan Misi Museum Ranggawarsita Museum Jawa Tengah Ranggawarsita mempunyai Visi “Bangga Peduli Budaya” yang berarti bangga mengurusi beragam warisan budaya dan perwujudan lain ekspresi budaya. Selain itu, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita mempunyai dua Misi, yaitu “Meningkatkan Apresiasi Budaya Dan Meningkatkan Kepedulian Masyarakat”. Koleksi Museum Ranggawarsita Museum Ranggawarsita terdiri dari 2 lantai dan 4 gedung utama tetap yang terdiri dari gedung A, B, C, dan D. menurut kepala Museum Ranggawarsita Drs. Joharmoto, M.Pd. mengungkapkan didelapan ruang gedung yang masing-masing seluas 400 m2 tersebut tersimpan tidak kurang dari 40.00 koleksi. Koleksi itu, mulai zaman prasejarah hingga zaman kolonial belanda. Isi dari gedung-gedung itu Antara lain: 1. Koleksi di gedung A, Ruang Sejarah Alam a. Gedung A lantai 1 (merupakan ruang sejarah alam yang didalam terdapat) 1) Lukisan Gunungan Blumbangan Lukisan ini menggambarkan alam semesta isi lingkungan manusia. Tradisi gunungan blumbangan pertama kali dirancang oleh R. Patah Raja Demak abad ke 15. Gunungan ini merupakan symbol filosofis bagi masyarakat jawa dalam rangka menegaskan sendi-sendi perkembangan dan proses pembentukan budaya masyarakat jawa. Gunungan blumbangan mempunyai makna yang sangat mendalam, Antara gambar-gambar tersebut mempunyai makna dalam kehidupan. Gunung blumbangan diyakini mempunyai falsafah bahwa untuk mencapai tujuan yang mulia akan selalu mendapat rintangan. 2) Lukisan Alam Semesta Didalam ruangan ini terdapat gambar alam semesta yang berupa galaksi-galaksi dan juga digambarkannya proses terjadinya alam semesta ini. 3) 9 koleksi Kosmologis Dalam