DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN BAB

KABUPATEN TANGERANG

5.1 ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGERANG

5.1.1 PRIORITAS PEMANFAATAN RUANG Kegiatan pemanfaatan ruang merupakan penjabaran dari rencana struktur ruang dan pola ruang. Kegiatan pemanfaatan ruang meliputi penyusunan program, kegiatan dan tahapan pemanfaatan ruang.

5.1.1.1 Perwujudan Rencana Pengembangan Struktur Ruang 5.1.1.1.1 Program Perwujudan Pengembangan Pusat Kegiatan di Kabupaten Tangerang 1. Pemantapan fungsi kota PKWp 2. Pengembangan PKWp. 3. Pengembangan PKL dan PKLp 4. Pengembangan PPK

PKWp, PKL, PKLp dan PPK perlu didukung oleh ketersediaan serta fasilitas sarana dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanannya. 1. Pemantapan fungsi kota PKWp a. Penyusunan RDTR b. Revitalisasi Kawasan c. Pengembangan Prasarana dan Sarana d. Peningkatan terminal e. Peningkatan kapasitas pelayanan air bersih di perkotaan.

2. PKWp

Sarana dan prasarana minimum yang harus dimiliki setiap PKWp terdiri dari terminal regional tipe B dan atau, pelabuhan udara pengumpan atau pelabuhan laut nasional, pasar regional, rumah sakit umum kelas B, perguruan tinggi serta prasarana

Hal V-1

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

perumahan dan permukiman yang meliputi jaringan air minum lintas wilayah, tempat pembuangan akhir sampah regional, lnstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Pengembangan PKWp yang dilakukan melalui kegiatan: 1. Peningkatan pelayanan rumah sakit; 2. Peningkatan pasar regional; 3. Pembangunan dan peningkatan terminal regional tipe B; 4. Peningkatan instalasi kota kecamatan; 5. Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di perkotaan; 6. Pembangunan dan peningkatan instalasi pengelolaan air Iimbah (IPAL); dan 7. Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana permukiman.

3. PKL dan PKLp

Sarana dan prasarana minimum yang harus dimiliki setiap PKL dan PKLp terdiri dari terminal regional tipe C dan atau, pelabuhan laut regional/lokal, pasar lokal, rumah sakit umum kelas C, serta prasarana perumahan dan permukiman yang meliputi jaringan air minum, tempat pembuangan akhir sampah, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Pengembangan PKL dilakukan melalui kegiatan: 1. Peningkatan prasarana dan sarana pasar; 2. Pembangunan dan peningkatan pelayanan terminal regional tipe C; 3. Pembangunan dan pengembangan kapasitas air minum di perkotaan; 4. Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana permukiman; 5. Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di perkotaan; dan 6. Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana kawasan agropolita/minapolitan.

4. PPK

Sarana dan prasarana minimum yang harus dimiliki setiap PPK terdiri dari sub terminal dan atau, pelabuhan laut lokal, pasar lokal, Puskesmas, serta prasarana perumahan dan permukiman yang meliputi jaringan air minum, tempat pembuangan akhir sampah, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Pengembangan PPK dilakukan melalui kegiatan: 1. Peningkatan prasarana dan sarana pasar;

Hal V-2

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

2. Pengembangan sub terminal; 3. Peningkatan dan pengembangan kapasitas pelayanan air minum di perkotaan; 4. Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana perumahan dan permukiman; dan 5. Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana kawasan agropolitan.

5.1.1.2 Program Perwujudan Pengembangan Sistem Prasarana 1. Perwujudan Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi

Untuk meningkatkan dan mempertahankan tingkat pelayanan infrastruktur transportasi guna mendukung tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan, program dan kegiatan pengembangan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara meliputi:

A. Transportasi Darat 1. Peningkatan jalan arteri primer; 2. Pembangunan jalan tol; 3. Peningkatan jalan kolektor primer; 4. Pembangunan dan peningkatan jalan kolektor sekunder; 5. Peningkatan jalan lokal primer dan sekunder; 6. Pembangunan jembatan; 7. Optimalisasi terminal; 8. Pengembangan terminal; 9. Pembangunan terminal; 10. Pembangunan Double Track kereta api; 11. Pembangunan intermodal; dan 12. Pembangunan dryport di Kecamatan Jambe dan Mauk.

B. Transportasi Laut 1. Pengembangan pelabuhan; 2. Peningkatan kapasitas Pelabuhan lainnya; 3. Pembangunan pelabuhan baru; 4. Pengerukan kolam dan alur pelayaran pelabuhan;

C. Transportasi Udara Pembangunan prasarana sekitar Bandara

Hal V-3

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

2. Peningkatan dan Sistem Prasarana Sumber Daya Air dan Irigasi

a. Peningkatan pengairan irigasi teknis. b. Pengembangan bendung untuk penyediaan air baku. c. Pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi. d. Program penanganan dan pengendalian banjir. e. Program penanganan abrasi pantai.

3. Perwujudan Sistem Prasarana Energi dan Telekomunikasi

a. Pembangunan instalasi baru PLTU Batubara. b. Pendistribusian jaringan listrik ke wilayah perdesaan. c. Pengembangan dan pembangunan jaringan gas. d. Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi.

4. Perwujudan Sistem Prasarana Perumahan dan Permukiman

a. Peningkatan TPA sampah. b. Penyediaan prasarana dan sarana air bersih. c. Rehabilitasi dan peningkatan pelayanan IPAL. d. Pembangunan IPAL rumah sakit. e. Pembangunan IPAL di kawasan industri.

5.1.1.3 Perwujudan Rencana Pengembangan Pola Ruang 5.1.1.3.1 Program Perwujudan Pengelolaan Kawasan Lindung 1. Pemantapan Kawasan Lindung a. Evaluasi kebijakan pemanfaatan kawasan lindung b. Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung. 2. Penanganan Kawasan Rawan Bencana Alam a. Menginventarisir kawasan rawan bencana alam b. Penyusunan zonasi pembangunan di kawasan rawan bencana. c. Penyusunan masterplan penanggulangan bencana alam.

Hal V-4

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

5.1.1.3.2 Program Perwujudan Pemantapan Kawasan Budidaya 1. Pengembangan Kawasan Permukiman a. Pembangunan kawasan permukiman perdesaan; 1) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan permukiman perdesaan; 2) Pengembangan kawasan perbatasan; 3) Pengembangan pulau kecil; 4) Pengembangan sistem jaringan trasportasi kawasan perdesaan; dan 5) Penyediaan prasarana dan sarana kawasan perdesaan; b. Pembangunan kawasan permukiman perkotaan; 1) Percepatan penyediaan perumahan; 2) Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan permukiman kumuh; 3) Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan permukiman nelayan; dan 4) Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman

2. Pengembangan Kawasan Pertanian a. Peningkatan produktivitas lahan padi sawah; b. Pengembangan komoditi holtikultura; dan c. Penetapan kawasan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan

3. Pengembangan Kawasan Perternakan Penetapan kawasan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan

4. Pengembangan Kawasan Perikanan dan Kelautan a. Pengembangan sentra budidaya perikanan; b. Rehabilitasi hutan bakau; c. Pengembangan industri pengolahan perikanan; d. Pengembangan industri maritime; e. Peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan; dan f. Pembangunan pelabuhan perikanan.

5. Pengembangan Kawasan Industri a. Pengembangan industri unggulan; b. Pengembangan industri; c. Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Industri; d. Pengembangan Industri Rumah Tangga; dan e. Industri Pakan Ternak dan ikan.

Hal V-5

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

6. Pengembangan Kawasan Pariwisata a. Pengembangan kawasan wisata; b. Penyusunan masterplan kawasan pariwsata; c. Pembangunan prasarana dan sarana wisata; dan d. Promosi kegiatan dan obyek wisata yang ada.

5.1.1.3.3 Program Pengembangan Kawasan Strategis 1. Penyusunan RDTR Kawasan Strategis 2. Kajian Pengembangan sektor unggulan pada Kawasan Strategis 3. Pembangunan prasarana dan sarana pendukung pada Kawasan Strategis

5.1.2 INDIKASI PROGRAM UTAMA Pentahapan dan urutan prioritas program pembangunan dimaksudkan untuk mendapatkan rincian mengenai sektor kegiatan yang perlu dilaksanakan sesuai dengan tingkat kepentingannya, jangka waktu pelaksanaan serta sumber pembiayaan yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan program pembangunan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dalam pengembangan pembangunan, maka perlu disusun tahapan pelaksanaan kegiatan sesual Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa pelaksanaan pembangunan memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 20 tahun, pentahapan kegiatan tersebut dituangkan dalam kegiatan per 5 (lima) tahun. lndikasi program utama lima tahun pertama diuraikan per tahun kegiatan.

Indikasi program meliputi bagian yang memuat rincian tahapan dan program pembangunan yang akan diterapkan di wilayah perencanaan, sesuai dengan tujuan pengembangan tata ruang di masa yang akan datang. Indikasi program pembangunan ditentukan berdasarkan potensi dan masalah kawasan terkait pengembangan wilayah serta kecenderungan perkembangan sektor-sektor tertentu dan sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan atau pembangunan sektor tersebut.

Hal V-6

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

5.1.3 PEMBIAYAAN PROGRAM PEMANFAATAN RUANG Sumber pembiayaan dalam merealisasikan program pemanfaatan ruang pada prinsipnya diperoleh dan Pemerintah (Pusat dan/atau Provinsi) maupun Pemerintah Daerah (kabupaten/kota), perorangan dan masyarakat (swasta/investor), yang diwujudkan melalui anggaran pendapatan negara, anggaran pendapatan daerah, dan dana investasi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa sumber- sumber pendapatan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, meliputi sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari: a. Hasil Pajak Daerah; b. Hasil Retribusi Daerah; c. Hasil Perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan; dan d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

2. Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Penerimaan dari Sumber Daya Alam: a. Dana Alokasi Umum; dan b. Dana Alokasi Khusus.

3. Pinjaman Daerah, 4. Lain-lain penerimaan yang sah.

Pembiayaan dalam rangka perwujudan rencana struktur ruang dan perwujudan rencana pola ruang yang ditetapkan secara nasional diperoleh dari anggaran Pemerintah Pusat sedangkan yang ditetapkan oleh provinsi diperoleh dari anggaran Pemerintah Provinsi. Pembiayaan lain juga dapat diperoleh dari dana investasi perorangan dan masyarakat (swasta/investor) maupun dana yang dibiayai bersarna (sharring) baik antar Pemerintah (Pusat dan Provinsi), antar Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Tangerang maupun antara swasta/investor dengan Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, dan dana Iainnya dari penerimaan yang sah.

Selanjutnya dalam pengelolaan perolehan sumber pembiayaan dan penggunaannya untuk pembangunan atau melaksanakan program pemanfatan ruang diatur lebih Ianjut berdasarkan peraturan pemerintah/daerah dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal V-7

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

5.2 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Dalam konsep tata ruang Jabodetabek – Punjur, Kabupaten Tangerang berfungsi sebagai wilayah penyangga (buffer area) DKI Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga antara lain untuk menghindari tumbuhnya Jakarta menjadi kota primer yang membawa dampak berbagai efisiensi.

Sebagai akibat Perkembangan penduduk yang cepat serta melimpahnya kegiatan industri dan permukiman ke Wilayah Kabupaten Tangerang maka banyak terjadi pergeseran lahan. Beralihnya fungsi lahan, perlu mendapatkan perhatian dalam hal keseimbangan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya serta aspek kesesuaian lahan. Penggunaan lahan di Kabupaten Tangerang saat ini, meliputi penggunaan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya. Penggunaan lahan untuk kawasan lindung, meliputi sempadan pantai, danau/situ, dan sempadan sungai. Sedangkan penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya, meliputi perumahan, perkampungan, perdagangan dan jasa, zona industri, kawasan industri, pertanian irigasi teknis, pertanian tadah hujan, perkebunan, kebun campuran, tegalan, perikanan (tambak), hutan, dan lain-lain.

Penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu penggunaan untuk kegiatan terbangun dan kegiatan tidak terbangun. Penggunaan lahan terbangun, meliputi penggunaan untuk perumahan, perkampungan, zona industri, kawasan industri, perusahaan dan perdagangan, serta jasa. Luas lahan terbangun di Kabupaten Tangerang sebesar 27.117 Ha (27,71 %) dan untuk lahan non terbangun sebesar 80.589,29 Ha (72,29 %) umumnya berupa lahan pertanian dan tanah kosong (padang golf) sisanya untuk lain-lain, seperti jalan, sungai, lapangan olah raga, kuburan, RTH, dan taman.

Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang berguna untuk mengoptimalkan tata ruang, demi kelestarian lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam dengan sumber daya buatan agar dapat tercapai tingkat kemakmuran yang selaras dengan aspek sosial budaya secara efisien, meningkatkan kualitas sumber daya lingkungan hidup secara berkelanjutan, terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukan yang diarahkan pada kawasan hutan lindung, kawasan hutan bakau dipantai utara dan kawasan budidaya non pertanian.

Hal V-8

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Sasaran pembangunan Urusan Penataan Ruang Tahun 2012 adalah peningkatan sosialisasi peraturan mengenai perencanaan dan pemanfaatan tata ruang terhadap masyarakat serta optimalisasi pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang.

Adapun prioritas program pada Urusan Penataan Ruang yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2012 adalah Program Perencanaan Tata Ruang; Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Dalam Program Penyusunan Perencanaan Tata Ruang dilakukan dengan Penyusunan Kebijakan penyusunan Tata Ruang Wilayah, Penetapan Kebijakan RDTRK, RTRK dan RTBL, Sosialisasi Peraturan Perundangan Tata Ruang, Penyusunan Rencana Detail & Teknis Tata Ruang Kawasan, Penyusunan Rancangan Perda RTRW, Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang sebagai upaya untuk perencanaan tata ruang kearah yang lebih tertata dengan disusunnya lebih banyak produk perencanaan tata ruang.

Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang menunjukkan tren positif dimana pada tahun 2012 jumlah angka pelanggaran sebesar 8% menurun menjadi 5 % pada tahun 2013. Hal ini berkaitan dengan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengendalian Pemanfatan ruang, pengawasan pemanfaata ruang dan koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik.

Prosentase ketaatan terhadap RTRW berhasil ditingkatkan dengan angka yang menunjukan pada Tahun 2011 sebesar 85% , Tahun 2012 sebesar 90% dan Tahun 2013 sebesar 95% melalui kegiatan Penyusunan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang, penyusunan norma, standard dan kriteria pemanfaatan ruang penyusunan kebijakan pemantauan pengendalian koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemanfaatan ruang lintas kab/kota. Adapun indikasi program dalam mewujudkan rencana struktur ruang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Hal V-9

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Tabel. 5.1 Hasil Telaahan Struktur Ruang Kabupaten Tangerang Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Rencana No Arah pemanfaatan Struktur Ruang Lokasi Lima Lima Lima Lima Ruang/Indikasi Program tahun tahun tahun tahun ke-I ke-II ke-III ke-IV

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 I Rencana pusat Pengembangan PPL Desa Buaran Kecamatan pelayanan Jati

Pengembangan PPL Desa Kecamatan Gandaria

Pengembangan PPL Desa Laksana Kecamatan .

Pengembangan PPL Kecamatan Desa Ranca Bango

II Rencana jaringan Pengembangan terminal Kecamatan transportasi penumpang type B

Pembangunan terminaal Kecamatan Penumpang type B

Pembangunan terminal type A Kecamatan Bitung

Pembangunan terminal type C Seluruh Kecamatan

Pembangunan terminal type B Kecamatan Pakuhaji terpadu/terminal antaramoda dan Kecamatan

Cisauk.

Peningkatan jembatan timbang Kecamatan ; Kecamatan ,

Kecamatan Curug dan Kecamatan Kosambi. Pengembangan pelayanan Kecamatan Pakuhaji angkutan penyeberangan dan Kecamatan

Teluknaga.

Pengembangan sistem Double Kecamatan Legok; track/rel ganda Kecamatan Cisauk, Kecamatan ,

Kecamatan , Kecamatan Jambe, Kecamatan . Pengembangan stasiun kereta api Kecamatan Jambe Daru

Pembangunan terminal Kawasan reklamasi pelabuhan

Pengembangan Bandara Kecamatan Kosambi Soekarno-Hatta dan Kecamatan Teluknaga. Pengembangan Bandara Budiarto Kecamatan Legok

Ruas jalan pesisir pantai dari Kecamatan Pakuhaji, Kohod–Tanjung Burung– Tanjung Teluknaga dan Pasir–Muara–Lemo– Salembaran kecamatan Kosambi Jaya–Kosambi Barat–Kosambi Timur–Dadap

Hal V-10

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Rencana No Arah pemanfaatan Struktur Ruang Lokasi Lima Lima Lima Lima Ruang/Indikasi Program tahun tahun tahun tahun ke-I ke-II ke-III ke-IV Ruas jalan pesisir pantai dari kecamatan Mekar Jenggot–Muncung–– Baru, Pagedangan Ilir–Lontar – KecamatanKronjo, Karanganyar–Patra Manggala– Kecamatan Kemiri Mauk Barat–Mauk Timur– dan Kecamatan Mauk Ketapang Ruas jalan poros tengah KecamatanCikupa, meliputi ruas jalan – Kecamatan Sindang Sindangjaya– Rajeg–Mauk– Jaya, Kecamatan Kawasan Reklamasi Rajeg, dan Kecamatan Mauk Ruas jalan sejajar dengan jalan tol Kecamatan Cikupa, dari Desa Bunder, Kecamatan Kecamatan Sindang Cikupa–Desa Cibadak, Kecamatan Jaya dan Kecamatan Balaraja Balaraja Ruas jalan Cadas–Kukun– Kecamatan Benda–Buniayu–Jengkol Timur, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Rajeg, Kecamatan Kemiri, Kecamatan , dan Kecamatan Ruas jalan Peusar–Budimulya– Kecamatan Cikupa Bojong–Jalan Raya Serang dan Kecamatan Panongan Ruas jalan Desa Margasari– Desa Kecamatan Mekar Bakti dan Kecamatan

Panongan

Ruas jalan Sampora–Pakulonan Kecamatan Cisauk, Kecamatan Pagedangan, dan Kecamatan Kelapa Dua ruas jalan yang Kecamatan Kosambi, menghubungkan wilayah Kecamatan daratan Kabupaten Tangerang Teluknaga, dengan rencana pengembangan Kecamatan Pakuhaji, Kawasan Reklamasi di pantai dan Kecamatan Mauk utara Ruas jalan Balaraja Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Sindang Jaya Ruas jalan melingkar Situ Kecamatan Kresek Garukgag

Ruas jalan sejajar Kali Perancis Kecamatan Kosambi

jembatan yang Kecamatan menghubungkan kecamatan Pagedangan Pagedangan dan Serpong (Kota tangerang Selatan) jembatan yangmenghubungkan Kecamatan Tigaraksa kecamatan Tigaraksa dan dan Kecamatan kecamatan Panongan Panongan jembatan yang Kecamatan Sepatan menghubungkan kecamatan Timur. dan Kota Tangerang

Hal V-11

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Rencana No Arah pemanfaatan Struktur Ruang Lokasi Lima Lima Lima Lima Ruang/Indikasi Program tahun tahun tahun tahun ke-I ke-II ke-III ke-IV

jembatan Sukadiri Kecamatan Sukadiri Jembatan Dadap I dan Jembatan Kecamatan Kosambi Dadap II

III Pengembangan Pengembangan jaringan SUTET Kecamatan Cisauk, Jaringan 500 Kilovolt Kecamatan Kelistrikan dan Pagedangan, gas Kecamatan Panongan, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Cisoka,

Kecamatan Jayanti, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Sindang Jaya, Kecamatan Sukamulya dan Kecamatan Kresek. Pembangunan jaringan baru Kecamatan Kresek, SUTET 500 (lima ratus) kilovolt Kecamatan Rajeg, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur pengembanganPLTU Lontar Kecamatan Kemiri kapasitas 300 sampai dengan 400 megawatt pengembangan gardu induk 150 Kecamatan kilovolt Pagedangan, Kecamatan Panongan, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Pasar

Kemis, Kecamatan Sindang Jaya, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Kresek. Pengembangan jaringan pipa gas Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Sindang Jaya, Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Cisoka pembangunan SPBG Kecamatan Kronjo, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Kosambi, Kecamatan Pagedangan, Kecamatan Legok, Kecamatan Cikupa, Kecamatan Rajeg, Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Sepatan,

Hal V-12

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Rencana No Arah pemanfaatan Struktur Ruang Lokasi Lima Lima Lima Lima Ruang/Indikasi Program tahun tahun tahun tahun ke-I ke-II ke-III ke-IV Kecamatan Tigaraksa, dan Kecamatan Cisoka

pengembangan jaringan gas Kecamatan Kelapa Serpong–Merak; Dua, Kecamatan Curug, Kecamatan

Cikupa, Kecamatan Balaraja, dan Kecamatan Jayanti; rencana pembangunan jalur pipa Kecamatan Kelapa transmisi gas Dua, Kecamatan Curug, Kecamatan Panongan, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Cisoka, dan Kecamatan Jayanti pengembangan jaringan gas Avtur Kecamatan Teluknaga ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kecamatan Kosambi

IV. Rencana jaringan pengembangan jaringan primer ruas jalan Tangerang-

telekomunikasi Merak

pengembangan jaringan sekunder tersebar di seluruh

kecamatan Pembangunan Menara tersebar di seluruh

Telekomunikasi bersama kecamatan V. Rencana sistem Peningkatan fungsi sungai Sungai Cisadane dan jaringan sumber Lintas provinsi Sungai Cidurian daya air Peningkatan fungsi sungai Sungai Cicayur, lintas kabupaten Sungai Cirarab,

Sungai Cisabi dan Kali Perancis. Peningkatan fungsi sungai Sungai Sekunder di wilayah kabupaten Kabupaten Peningkatan fungsi situ/danau situ/danau yang ada

Hal V-13

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Tabel 5.2. Hasil Telaahan Pola Ruang Kabupaten Tangerang Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Rencana Pola No Arah pemanfaatan Ruang lokasi lima lima lima lima Ruang/Indikasi Program tahun tahun tahun tahun ke-I ke-II ke-III ke-IV

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 I Rencana pola ruang kawasan lindung Rencana kawasan Kecamatan Kosambi, lindung Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Pakuhaji, Revitalisasi hutan bakau Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mekar Baru, dan Kecamatan Kronjo.

Pembangunan hutan kota Kecamatan Tigaraksa

Pengembangan taman Tersebar di seluruh lingkungan kawasan kecamatan perkotaan

Peghijauan kawasan Sepanjang pantai Utara

sempadan pantai Kabupaten

Penghijauan kawasan Sepanjang kirikanan sungai

sempadan sungai di kabupaten

Penghijauan kawasan Sepanjang sisi situ/danau sempadan situ/danau II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis Perwujudan Kawasan Studi kelayakan Strategis Pembangunan Dryport, II.1 Kecamatan Jambe Dryport Pembangunan Dryport dan prasarana pendukung Perwujudan Kawasan Kecamatan Kosambi strategis perluasan Bandara Soekarna- II.2 dan Kecamatan sekitar Bandara Hatta Soekarno- Hatta Teluknaga

peningkatan prasarana Transportasi menuju bandara Kecamatan Kosambi dan sekitar Bandara Perwujudan Kawasan Strategis penataan kegiatan II.3 Kecamatan Kosambi Perbatasan dengan perdagangan dan jasa DKI Jakarta

Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Kosambi Kawasan Perbatasan Perwujudan Kawasan Pengkajian Dampak II.4 Strategis PLTU Kecamatan Kemiri Lontar lingkungan PLTU Lontar Perwujudan Kawasan II.5 strategis penyusunan KLHS reklamasi Kawasan Reklamasi Reklamasi Penyusunan Masterplan Kawasan Reklamasi kawasan reklamasi Pelaksanaan pembangunan Kawasan Reklamasi Reklamasi

Hal V-14

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

5.3 ARAHAN PERDA BANGUNAN GEDUNG Kabupaten Tangerang belum memiliki Perda Bangunan dan Gedung dan pada tahun 2014 ini sedang menyusun, sehingga di tahun 2015 nanti Kabupaten Tangerang telah memiliki Perda Bangunan dan Gedung.

5.4 ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PAM KABUPATEN / KOTA (RISPAM) Kabupaten Tangerang belum memiliki Dokumen Rencana Induk Sistem PAM, dan pada tahun 2015 nanti direncanakan untuk menyusun Rencana Induk Sistem PAM.

5.5 ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) 1) Sub Sektor Air Limbah Domestik Rencana pengembangan sektor sanitasi Kabupaten Tangerang dilakukan secara bertahap dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jangka pendek berdurasi 1-3 tahun, jangka menengah 1-5 tahun dan jangka panjang 1-10 tahun kedepan. Pengembangan sektor air limbah domestik terdiri dari pengembangan sistem on-site dan sistem off-site, dalam jangka pendek cakupan layanan ditargetkan meningkat hingga 44.40% untuk sistem on-site dengan menggunakan tangki septik, 13.72% untuk sistem off-site yang menggunakan MCK atau MCK ++ dan 1.2% untuk sistem off-site skala wilayah. Sedangkan untuk jangka menengah cakupan layanan ditargetkan meningkat hingga 22.87% untuk sistem on- site yang menggunakan MCK atau MCK ++ dan 23.18% untuk pengembangan sistem off-site skala wilayah. Untuk pengembangan sistem off-site skala kota atau perpipaan skala kota ditetapkan sebagai pengembangan jangka panjang, hal tersebut didasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Tangerang wilayahnya cukup luas dan tingkat BABs nya masih cukup tinggi, sehingga dalam waktu dekat yang akan menjadi prioritas adalah pengembangan air libah domestik sistem on-site.

Hal V-15

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Gambar 5.1 Peta Tahapan Pengembangan Limbah Domestik Sistem on-site

Hal V-16

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Gambar 5.2 Peta Tahapan Pengembangan Limbah Domestik Sistem off-site

2) Sub Sektor Persampahan Pengembangan persampahan Kabupaten Tangerang di bagi kedalam 2 (dua) sistem penanganan, yaitu langsung (direct) dan penanganan tidak langsung (indirect). Untuk penanganan sampah pada kawasan komersial yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang dilakukan dengan penanganan langsung, dimana sampah yang ditimbulkan atau yang ada di kawasan komersil langsung di bawa ke TPA dengan truk atau dump truk tanpa melalui TPS atau TPST. Sedangkan untuk kawasan pemukiman ditangani dengan penanganan tidak langsung, dimana distribusi sampah terlebih dahulu melalui TPS dan diolah di TPST. Cakupan pelayanan penanganan langsung pada kawasan komersil ditargetkan mencapai 12,40% pada jangka panjang, sedangkan untuk penaganan tidak langsung pada kawasan pemukiman ditargetkan mencapai 31,85% pada jangka pendek, dan 53,09% pada jangka menengah.

Hal V-17

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Gambar 5.3 Peta Tahapan Pengembangan Persampahan

3) Sub Sektor Drainase Wilayah Kabupaten Tangerang tidak memiliki daerah atau dataran dengan kontur ekstrim, dimana sebagian besar wilayah Tangerang merupakan dataran rendah dengan topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 - 3% dan ketinggian wilayah antara 0 - 85 m di atas permukaan laut. Dataran rendah dibagian Utara dengan ketinggian berkisar antara 0-25 meter diatas permukaan laut, yaitu

Hal V-18

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pasar Kemis dan Sepatan. Dataran tinggi dari bagian tengah ke arah Selatan dengan ketinggian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut. Kemiringan tanah rata-rata 0-3 % menurun ke Utara.Dengan perimbangan tersebut maka teknologi pengelolaan sistim drainase yang dipilih adalah sistem gravitasi, dimana air yang masuk ke saluran yang telah dibuat dialirkan hanya dengan mengandalkan gravitasi bumi dengan kemiringan tertentu. Cakupan layanan drainase Kabupaten Tangerang yang menggunakan sistem gravitasi ditargetkan mencapai 75.20% pada jangka pendek, 85.53% pada jangka menengah dan 100 % pada jangka panjang.

Gambar 5.4 Peta Tahapan Pengembangan Drainase

Hal V-19

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

5.6 ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) Untuk saat ini Kabupaten Tangerang belum memiliki Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

5.7 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASANPERMUKIMAN (RP2KP) KABUPATEN/KOTA Kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur Kabupaten Tangerang merupakan langkah–langkah untuk mencapai kondisi permukiman dan infrastruktur yang ingin diwujudkan dalam tujuan. Perumusan kebijakan ini dilakukan dengan memperhatikan isu dan analisis kebutuhan pengembangan permukiman dan infrasruktur di Kabupaten Tangerang.

Isu, permasalahan dan kebutuhan pengembangan permukiman telah dipetakan untuk menunjukkan kebutuhan arahan misi. Pada dasarnya terdapat 7 (tujuh) aspek utama terkait isu strategis permukiman di Kabupaten Tangerang yakni terkait pembangunan perumahan baru pantai utara, permukiman kumuh, permukiman ilegal, infrastruktur permukiman, kelembagaan dan pembiayaan pembangunan permukiman dan infrastrukturnya. Semua aspek ini akan menjadi tujuh arahan indikasi misi pengembangan permukiman dan infrastruktur Kabupaten Tangerang.

Indikasi kebijakan yang pertama untuk mewujudkan kebijakan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut:

 Arahan untuk menyediakan perumahan bagi warga Kabupaten Tangerang. Ada beberapa isu terkait hal ini yakni Perkembangan perumahan di Kabupaten Tangerang cenderung berlokasi di selatan dan di sepanjang jalan regional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan kawasan perumahan baru di wilayah ini. Sementara jumlah penduduk terus bertambah, masih terdapat backlog rumah yang mencapai 57.762 unit (data tahun 2013) dan lahan yang tersedia untuk lahan permukiman sekitar 36% dari luas Kabupaten Tangerang atau sekitar 34.745 Ha (kebijakan proporsi lahan permukiman 60% dari luas Kabupaten Tangerang). Oleh karena itu dalam penyedian perumahan baru, Kabupaten Tangerang membutuhkan perhatian khusus terhadap pemenuhan rumah layak huni bagi semua golongan masyarakat terutama bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) serta penyediaan hunian yang efisien terhadap penggunaan lahan (hunian vertikal).

Hal V-20

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

 Mewujudkan keamanan bermukim melalui penataan dan penertiban kawasan permukiman padat di sempadan sungai. Rumah yang berada di kawasan marjinal seperti sempadan sungai, rel kereta api dan sutet dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni. Berdasarkan data Permukiman dengan tipologi ini dapat ditemukan di Desa Karangtengah dan Jatake Kecamatan Legok, Desa Daru Kecamatan Jambe, Desa Cikasungka Kecamatan , Desa Cisauk dan Cibogo Kecamatan Cisauk.

Indikasi kebijakan kedua terkait dengan permukiman kumuh. Isu yang mendasarinya adalah rendahnya kualitas lingkungan perumahan yang terlihat dari minimnya RTH, munculnya kawasan kumuh dan rendahnya akses terhadap sarana dan prasarana. Tingkat kekumuhan di masing – masing kelurahan ini dibedakan dalam kumuh tinggi di 5 desa (Desa Kp Melayu timur dan Barat, Tanjung Burung Kecamatan Teluknaga,Desa Kp. Elor dan Kedaung Kec. Sepatan Timur), kumuh sedang di 19 kelurahan dan kumuh rendah di 14 Desa (Desa Cikuya Kecamatan Solear, Desa Pasirnangka Kec.Tigaraksa, Desa Cikupa dan Dukuh Kec. Cikupa, Desa Kelapa Dua Kec. Kelapa Dua, Desa Gelamjaya dan Kutajaya Kec. , Desa Badak Anom Kec. Sindang jaya, Desa Tobat dan Desa Balaraja Kec. Balaraja, Desa Kaliasin Kec. Sukamulya, Desa Pisanganjaya Kec. Sepatan).

Perkembangan dan persebaran permukiman kumuh di Kabupaten Tangerang ini membutuhkan penanganan dengan pembangunan rumah susun untuk meremajakan kawasan pemukiman yang tingkat kekumuhannya tinggi dan meningkatkan akses terhadap sarana dan prasarana. Oleh karena itu, indikasi misi kedua ini diarahkan pada upaya mewujudkan Kabupaten Tangerang bebas permukiman kumuh melalui peremajaan kawasan permukiman menjadi kawasan yang layak huni dilengkapi dengan pelayanan sarana dan prasarana.

Indikasi kebijakan ketiga merupakan arahan untuk mewujudkan pelayanan infrastruktur yang layak yang meliputi semua wilayah permukiman dan dapat diakses oleh semua warga Kabupaten Tangerang. Infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur permukiman yang meliputi penyediaan air bersih, jaringan air limbah, persampahan dan jaringan drainase. Permasalahan terkait infrastruktur ini umumnya terkait tingkat pelayanan yang rendah.

Berdasarkan hasil analisis dan pemetaan tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, hasil analisis kebutuhan pembangunan permukiman dan infrastruktur

Hal V-21

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

perkotaan di Kabupaten Tangerang, serta hasil kesepakatan melalui forum stakeholder Kabupaten Tangerang yang diperoleh dari berbagai proses diskusi FGD dan Konsultasi Publik, maka rekomendasi Kebijakan Pembangunan Infrastruktur perkotaan kabupaten tangerang adalah sebagai berikut :

• Mewujudkan kawasan permukiman perkotaan yang kondusif dan tanpa kawasan permukiman kumuh • Mewujudkan Ketersediaan Infrastruktur Lingkungan Untuk Kawasan Permukiman Perkotaan • Mewujudkan Ketersediaan Infrastruktur Sosial Untuk Kawasan Permukiman Perkotaan Tabel 5.6 Strategi dan Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kabupaten Tangerang Jangka Waktu 5-20 Tahun Mendatang

Periode 5 Tahun Ke- I I I Sumber Kebijakan Strategi Program Lokasi I I Pelaku I V Pendanaan I 1 2 3 4 5

A. Mewujudkan 1. Penataan 1.1 Penataan kawasan Perkotaan Dinas Pekerjaan kawasan Kualitas permukiman di Teluknaga, Umum, APBD II, permukiman bangunan sempadan sungai Kosambi dan Kemenpera, APBN, Swasta perkotaan dan Sepatan Dirjen Cipta yang lingkungan Timur Karya kondusif dan permukiman 1.2 Pengembangan Dinas Pekerjaan tanpa Sarana dan Prasarana Kawasan Umum, Dinas APBD II, kawasan Lingkungan Perkotaan Kelautan, Dirjen APBN permukiman Cipta Karya kumuh 1.3 Pembangunan rumah Dinas Pekerjaan susun sederhana Umum, Kawasan APBD II, Termasuk Kemenpera, Perkotaan APBN, Swasta Infrastruktur Swasta, Swadaya 1.4 Rehabilitasi rumah Dinas Pekerjaan melalui perbaikan Umum, Kawasan APBD II, atap, lantai dan Kemenpera, Perkotaan APBN dinding Dirjen Cipta Karya 2 Pelibatan 2.1 Sosialiasasi kegiatan Dinas Pekerjaan . masyarakat peningkatan kualitas Umum, Kawasan APBD II, APBD dalam lingkungan Kemenpera, Perkotaan I, APBN peningkatan Dirjen Cipta kualitas Karya lingkungan 2.3 Pemberdayaan Dinas Pekerjaan masyarakat dalam Umum, Kawasan APBD II, APBD peningkatan kualitas Kemenpera, Perkotaan I, APBN lingkungan Dirjen Cipta Karya B. Mewujudkan 3 Peningkatan 3.1 Perencanaan Dinas Bina Ketersediaan . kualitas Jalan pembangunan jalan Marga Infrastruktur dan Jembatan dan jembatan Kawasan Kabupaten APBD II, APBD Lingkungan Perkotaan Tangerang, I, APBN Untuk Dinas Bina Kawasan Marga & Tata

Hal V-22

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Periode 5 Tahun Ke- I I I Sumber Kebijakan Strategi Program Lokasi I I Pelaku I V Pendanaan I 1 2 3 4 5

Permukiman Ruang Provinsi Perkotaan Banten, Dinas Sumber daya Air Dan Permukiman (SDAP) Provinsi Banten 3.2 Pembangunan jalan Dinas Bina utama dan jembatan Kawasan Marga APBD II, kawasan permukiman Perkotaan Kabupaten Tangerang 3.3 Rehabilitasi dan Dinas Pekerjaan pembangunan jalan Umum, Dinas lingkungan Kawasan Bina Marga, Perkotaan Dinas APBD II, APBD dan Kawasan Sumberdaya Air I Prioritas dan permukiman Provinsi Banten 3.4 Perencanaan Dinas Pekerjaan Pembangunan saluran Kawasan APBD II, Umum, Dinas drainase/gorong- Perkotaan APBN Bina Marga gorong 4 Pengembang Normalisasi saluran Kawasan Dinas Pekerjaan . an saluran Drainase Perkotaan 4.1 Umum, Dinas APBD II, drainase/goro dan Kawasan Bina Marga ng-gorong Prioritas Penyusunan Perda Dinas Pekerjaan Kawasan 4.2 Drainase Umum, Dinas APBD II, Perkotaan Bina Marga 5 Peningkatan 5.1 Penyediaan prasarana Kawasan . kinerja dan sarana air bersih Perkotaan PDAM, Dinas BUMD, APBD pengelolaan bagi masyarakat dan Kawasan Cipta Karya II air bersih dan berpenghasilan Prioritas air limbah rendah 5.2 Penyediaan prasarana Dinas Cipta dan sarana air limbah Karya, Dinas domestik Kawasan Pekerjaan APBD II, Perkotaan Umum, Satker APBN PPLP Provinsi Banten 5.3 Pengembangan PDAM, Dinas teknologi pengolahan Kawasan Cipta Karya, BUMD, APBD air minum dan air Perkotaan Dinas Pekerjaan II limbah Umum 5.8 Rehabilitasi/pemelihar Kawasan PDAM, Dinas aan sarana dan Perkotaan Cipta Karya, BUMD, APBD prasarana air limbah dan Kawasan Dinas Pekerjaan II Prioritas Umum 5.9 Mencari alternatif PDAM, Dinas sumber air bersih/air Pekerjaan baku (sumber air Kawasan Umum, Dinas hujan, sumur resapan, Perkotaan Sumberdaya Air APBD I, APBD sungai) kawasan yang dan Kawasan Dan II belum terlayani Prioritas Permukiman jaringan air bersih (SDAP) Provinsi Banten 5.1 Pengembangan, Dinas Kawasan APBD I, APBD 0 penampungan dan Pengairan, Perkotaan II pengelolaan air baku Dinas

Hal V-23

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Periode 5 Tahun Ke- I I I Sumber Kebijakan Strategi Program Lokasi I I Pelaku I V Pendanaan I 1 2 3 4 5

(waduk, embung) Sumberdaya Air dan Permukiman (SDAP) Provinsi Banten 5.1 Pengontrolan dan 1 pengendalian Kawasan Dinas Tata Kota, APBD II terhadap pengambilan Perkotaan Dinas Perijinan air tanah 6 Sistem 6.1 SPAM Kawasan Satker Pengolahan Kumuh Nelayan Pengembangan Kawasan Air Minum di Kinerja APBD I dan Prioritas Kawasan Pengelolaan Air APBN Teluknaga Miskin Minum Provinsi Berpenghasil Banten an Rendah 6.2 Optimalisasi SPAM Satker (MBR) Eksisting Pengembangan Kawasan Kinerja APBD I dan Perkotaan Pengelolaan Air APBN Minum Provinsi Banten 6.3 Sistem Pengolahan Air Satker Minum IKK Pengembangan Kawasan Kinerja APBD I dan Perkotaan Pengelolaan Air APBN Minum Provinsi Banten 7 Sistem 7.1 Sistem Pengolahan Air Kec. Kosambi, Pengolahan Minum Kawasan Sepatan Air Minum Perbatasan Timur, Pasar Kawasan Kemis, Kelapa Satker Khusus Dua, Pengembangan Pagedangan, Kinerja APBD I dan Cisauk, Legok, Pengelolaan Air APBN Panongan, Minum Provinsi Jambe, Banten Solear, Jayanti dan Sukamulya 8 Peningkatan 8.1 Penyusunan kebijakan Dinas Kinerja manajemen Kawasan Kebersihan, APBD II Pengelolaan pengelolaan sampah Perkotaan Dinas pekerjaan Persampahan Umum 8.2 Peningkatan Dinas pengelolaan dan Kawasan Kebersihan, pengumpulan sampah APBD II Perkotaan Dinas pekerjaan yang terhierarki Umum dengan baik 8.3 Peningkatan ketersediaan TPST dan Dinas sarana persampahan Kawasan Kebersihan, APBD II lainnya di Perkotaan Dinas pekerjaan permukiman Umum perkotaan 8.4 Peningkatan tempat pembuangan akhir Dinas sampah dari sistem Kawasan Kebersihan, APBD II terbuka ke sistem Perkotaan Dinas pekerjaan teknologi ramah Umum lingkungan

Hal V-24

DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Tangerang 2015 - 2019

Periode 5 Tahun Ke- I I I Sumber Kebijakan Strategi Program Lokasi I I Pelaku I V Pendanaan I 1 2 3 4 5

8.5 Pengembangan Dinas kinerja pengelolaan Kawasan Kebersihan, APBD II persampahan Perkotaan Dinas pekerjaan Umum 8.6 Penyusunan ketentuan insentif dan disinsentif Dinas Kawasan pengelolaan Kebersihan, APBD II Perkotaan persampahan sesuai Dinas perijinan Permendagri No. 33 Tahun 2010 8.7 Pengembangan peran serta masyarakat dan Kawasan Dinas dunia usaha (swasta) Perkotaan Kebersihan, APBD II dalam dan Kawasan Swasta penyelenggaraan Prioritas sistem persampahan 8.8 Penyediaan Sarana Dinas pengolahan limbah Kawasan Kesehatan, Industri rumah tangga Perkotaan Dinas APBD II dan Kawasan Lingkungan Prioritas Hidup, Dinas Cipta Karya 9 Peningkatan 9.1 Penyuluhan dan Dinas . kualitas pengawasan kualitas Kawasan Kesehatan, Lingkungan lingkungan sehat Perkotaan Dinas APBD II Sehat perumahan dan Kawasan Lingkungan Perumahan Prioritas Hidup, Dinas Cipta Karya 1 Pengembang 10. Penyediaan RTH Bappeda, Dinas 0 an ruang 1 Publik pada kawasan Kebersihan . terbuka hijau permukiman Pertamanan (RTH) Kawasan dan APBD II, Perkotaan Pemakaman, Swasta Swasta, Dinas Lingkungan Hidup, Swadaya 10. Pembangunan, Dinas Pekerjaan Kawasan 2 Rehabilitasi dan Umum, Dinas Perkotaan APBD I, APBD Normalisasi Saluran Sumber Daya dan Kawasan II Pembuang Air Permukiman Prioritas Prov Banten 1 Pengendalian 11. Pembangunan Dinas Pekerjaan 1 banjir 1 Reservoir Umum, Dinas Kawasan APBD I, APBD . Sumber Daya Perkotaan II Air Permukiman Prov Banten C. Mewujudkan 1 Pemberdayaa 12. Penguatan Ketersediaan 2 n komunitas 1 kelembagaan Infrastruktur . Perumahan pemberdayaan Dinas Sosial, Kawasan Sosial Untuk masyarakat dalam Dinas Pekerjaan APBD II Perkotaan Kawasan pembangunan Umum Permukiman perumahan Perkotaan

Hal V-25