<<

HARMONIA JURNAL PBNGETAHUAN DAN FEMHORAN SENI

JEJAK CAMPURSARI (The History of Campursari)

Joko Wiyoso StafPengajar Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Seiring popularitas campursari, berkembang pula pertanyaan siapa sebenarnya penggagas ataupun penemu campursari tersebut Seiring pula dengan semakin merosotnya popularitas campursari, pertanyaan tersebut belum mendapat jawaban yang pasti. Berangkat dari pertanyaan tersebut, penulis berusaha mencari jawaban tentang jejak campursari dengan harapan dapat member! kepastian tentang awal-mula atau asal-usul capursari tersebut, Berdasar penelusuran yang penulis lakukan, campursari diperkenalkan pertama kali oleh para seniman RRI Semarang yang dipelopori oleh R.M Samsi yang tergabung dalam kelompok Campursari RRI Semarang pada tahun 1953-an. Sejak diperkenalkan pertama hingga kurun waktu tahun 70-an, tidak banyak aktivitas yang dilakukan kelompok ini kecuali secara rutin mengisi siaran RRI Semarang setiap Rabu malam. Memasuki tahun 70-an, kelompok ini bekerja sama dengan perusahaan rekaman swasta Ira Rekord, berhasil menyelesaikan 9 album casset rekaman campursari. Biarpun sudah menelorkan 9 album, ternyata tidak berpengaruh banyak terhadap eksistensi Campursari RRI Semarang. Keberadaannya hanya bersifat lokal dan tidak dikenal secara luas oleh masyarakat Memasuki tahun 90-an, berkat sentuhan tangan kreativ Manthous, campursari muncul kembali denagn format yang berbeda dengan Campursari RRI Semarang. Kemunculan campursari pada era ini ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, dan akhirnya campursari ini dikenal secara luas tidak hanya bersifat lokal, tetapi lebih luas lagi yakni nasional dan bahkan dunia.

Kata kund: campursari, jejak.

A. Pendahuluan campursari saat itu tidak lagi bersifat lokal, akan tetapi sudah Musik campursari pada era meluas dalam lingkup nasional atau akhir melenium I (tahun 90-an) dan bahkan dunia. Indikasi yang awal-awal melenitun II (tahun 2000- memperkuat argumen tersebut an) mengalami masa-masa ke anatara lain, ketika Campursari emasannya. Panggung pertunjukan Gunung Kidul (CSGK) pimpinan musik di daerah Jawa Tengah dan Manthous diminta me-meriahkan DIY, lebih didominasi pertunjukan hari jadi Kota Jakarta yang ke 473 campursari, tidak tertutup ke dalam panggung hiburan di Pantai mungkinan terjadi juga di luar dua Festival Ancol Jakarta (Suara daerah tersebut. Keberadaan Pembaharuan 2000). Kelompok

Vol Yin No.2 / Mei - Agustus 2007

108 HARMONIA JURNAL PENGETAHU AN DAN PEMIKIRAN SENI data yang diperoleh diharapkan menyebutkan bahwa campursari secara akurat dapat dipakai pijakan pertama kali muncul di RRI atau acuan guna menjawab Semarang pada pertengahan tahun permasalahan penelitian ini. Untuk 60-an. Kemudian Kelly Puspita mendapatkan data yang bersumber seorang seniman Semarang, juga dari stunber lisan akan ditempuh menyebut bahwa RRI Semarang dengan melakukan wawancara baik yang pertama kali memperkenalkan secara bebas serta mendalam campursari pada tahun 60-an. kepada para rtara sumber yang Selanjutnya Anjar Ani walaupun terpilih, hal ini sejalan dengan yang menyebut bahwa yang pertama kali dikemukakan Thompson (1978) memperkenalkan campursari adalah apabila yang digali sumber lisan, S.Darmanto pada tahun 69-an, tetapi wawancara merupakan cara atau bila ditelusuri ternyata S.Darmanto usaha yang harus ditempuh untuk sebelum hijrah ke Jakarta mendapatkan data tersebut merupakan anggota orkes RRI Kemudian untuk mendapatkan Semarang. Sudah barang tentu data-data dari sumber tertutis dan S.Darmanto juga terlibat dalam rekaman, akan ditempuh dengan pemunculan campursari di RRI mengkaji dokumen-dokumen yang Semarang tersebut seperti yang tersedia di lapangan baik yang disebutkan dalam dua informasi di berupa tulisan maupun rekaman. atas. Setelah semua data Berbekal informasi awal terkumpul selanjutnya dianalisis tersebut, penulis memfokuskan pe- dengan mengacu teknik analisis data nelusuran campursari di RRI kualitatit yang diajukan Rohidi Semarang. Berdasar keterangan dari (1992 : 10), yakni dengan langkah beberapa karyawan RRI Semarang mereduksi keseluruhan data, yang penulis temui, memang di RRI mengklasifikasi sesuai kategorinya, Semarang memiliki acara rutin yaitu menginterpretasi sesuai dengan siaran campursari yang diisi oleh tujuan penelitian, kemudian langkah kelompok Campursari RRI berikutnya penyajian data dan Semarang sendiri setiap Hari Rabu diakhiri verifikasi atau penarikan malam pada minggu I (pertama) simpulan. dan minggu III (ke-tiga) selepas acara Varia Nusantara pukul 21.15 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan WIB sampai dengan pukul 24.00 Untuk mengawali penelusu- WIB. Sayangnya siaran ini dimulai ran asal-usul campursari, penulis sejak kapan tidak ada dokumen berusaha mengumpulkan informasi yang menjelaskan hal ini. Perlu guna menentukan "sasaran yang diketahui bahawa siaran rutin ini tepat baik mengenai lokasi atau masih berlangsung hingga daerah maupun perorangan ataupun kemunculan campursari era 90-an, kelompok dan bahkan instansi, namun karena Departemen yang terkait erat dengan awal Penerangan dibubarkan oleh kemun-culan campursari tersebut. pemerintah pada tahun 1999, siaran Manthous (1999 : 2) sebagai itu mulai tersendat-sendat dan penggagas campursari era 90-an akhirnya berhenti sama sekali pada tahun itu pula. Berdasar informasi dari siaran rutin Campursari RRI Semarang tersebut, diperoleh

Vol VIII No.2 / Mei - Agustus 2007 HARMONIA JURN AL PENGETAHU AN DAN PEMIMRAN SEN! data yang diperoleh diharapkan secara menyebutkan bahwa campursari akurat dapat dipakai pijakan atau pertama kali muncul di RRI Semarang acuan guna menjawab permasalahan pada pertengahan tahun 60-an. penelitian ini. Untuk mendapatkan Kemudian Kelly Puspita seorang data yang bersumber dari sumber seniman Semarang, juga menyebut lisan akan ditempuh dengan bahwa RRI Semarang yang pertama melakukan wawancara baik secara kali memperkenalkan campursari pada bebas serta mendalam kepada para tahun 60-an. Selanjutnya Anjar Ani nara sumber yang terpilih, hal ini walaupun menyebut bahwa yang sejalan dengan yang dikemukakan pertama kali memperkenalkan Thompson (1978) apabila yang digali campursari adalah S.Darmanto pada sumber lisan, wawancara merupakan tahun 69-an, tetapi bila ditelusuri cara atau usaha yang haras ditempuh ternyata S.Darmanto sebelum hijrah untuk mendapatkan data tersebut. ke Jakarta merupakan anggota orkes Kemudian untuk mendapatkan data- RRI Semarang. Sudan barang tentu data dari sumber tertulis dan rekaman, S.Darmanto juga terlibat dalam akan ditempuh dengan mengkaji pemunculan campursari di RRI dokumen-dokumen yang tersedia di Semarang tersebut seperti yang lapangan baik yang berupa tulisan disebutkan dalam dua informasi di maupun rekaman. atas. Setelah semua data terkumpul . Berbekal informasi awal selanjutnya dianalisis dengan mengacu tersebut, penulis memfokuskan pe- teknik analisis data kualitatit yang nelusuran campursari di RRI diajukan Rohidi (1992 : 10), yakni Semarang. Berdasar keterangan dari dengan langkah mereduksi beberapa karyawan RRI Semarang keseluruhan data, mengklasifikasi yang penulis temui, memang di RRI sesuai kategorinya, menginterpretasi Semarang memiliki acara rutin yaitu sesuai dengan tujuan penelitian, siaran campursari yang diisi oleh kemudian langkah berikutnya kelompok Campursari RRI Semarang penyajian data dan diakhiri verifikasi sendiri setiap Hari Rabu malam pada atau penarikan simpulan. minggu I (pertama) dan minggu III (ke-tiga) selepas acara Varia C. Hasil Penelitian dan Nusantara pukul 21.15 WIB sampai Pembahasan dengan pukul 24.00 WIB. Sayangnya Untuk mengawali penelusu-ran siaran ini dimulai sejak kapan tidak asal-usul campursari, penulis ada dokumen yang menjelaskan hal berusaha mengumpulkan informasi ini. Perlu diketahui bahawa siaran guna menentukan sasaran yang tepat rutin ini masih berlangsung hingga baik mengenai lokasi atau daerah kemunculan campursari era 90-an, maupun perorangan ataupun namun karena Departemen Penerangan kelompok dan bahkan instansi, yang dibubarkan oleh pemerintah pada terkait erat dengan awal kemun-culan tahun 1999, siaran itu mulai tersendat- campursari tersebut. sendat dan akhirnya berhenti sama Manthous (1999 : 2) sebagai sekali pada tahun itu pula. Berdasar penggagas campursari era 90-an informasi dari siaran rutin Campursari RRI Semarang tersebut, diperoleh

Vol VIII No.2 / Mei - Agustus 2007

110 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI

sebagai vokalis utama musik menerima permintaan pentas di luar keroncong RRI Semarang. oleh masyarakat. Campursari RRI Semarang Memasuki tahun 1978, mulai saat itu juga secara rutin kelompok musik campursari RRI mengisi siaran radio di RRI Semarang berusaha menyebarluas kan Semarang dengan nama acara musik keberadaannya agar lebih dikenal campursari, yang disiarkan setiap secara luas oleh masyarakat dengan hari rabu malam, pada minggu I dan jalan memasuki dunia rekaman. III mulai pukul 21.15 WIB setelah Perusahaan rekaman yang bekerja siaran Varia Nusantara sampai dengan sama dengan campursari RRI pukul 24.00 WIB. Semarang adalah Ira Record Keberadaan musik campursari Semarang. Berdasar data yang ter RRI Semarang kala itu tentunya tidak simpan di perusahaan rekaman Ira sepopuler musik campursari era 90- Record menunjukan bahwa pada an ini, hal irti terkait erat dengan tahun 1978 hingga tahun 1980 pihak Ira perkembangan teknologi terutama Record berhasil memasarkan sembilan dalam bidang elektronika sebagai album rekaman musik campursari RRI media siar, seperti TV, tape recorder, Semarang. Berdasar dokumentasi juga radio(swasta). Kala itu tentunya pihak Ira Record, rekaman-rekaman belum berkembang sepesat di era 90- tersebut dilaksa-nakan masing-masing an sampai sekarang ini, barang - (1) pada tanggal 21 Juli 1978, (2) pada barang tersebut di masa itu masih tanggal 10 September 1978, (3) pada tergolong barang mewah, hanya orang- tanggal 18 Mei 1979, (4) pada tanggal orang yang betul-betul mampu secara 25 Januari 1980, dan (5) pada tanggal 15 ekonomi yang memeliki barang- Februari 1980. barang tersebut. Namun demikian Rekaman pertama meng-hasil keberadaan musik campursari RRI kan dua buah album cassette yaitu, Semarang kala itu juga dikenal (1) Album cassette berkode KMB masyarakat di luar Semarang, hal ini 001 dengan lebel "Resepsi" Album terbukti campursari RRI Semarang rekaman ini berisi 10 lagu yaitu, pernah ditanggap di daerah Rembang Kencono Katon Wingko, Bawa dan Pati terutama oleh etnis Cina. Di Dhandlianggula dhawah Paman daerah Semarang sendiri kala itu Doplang, Resepsi, Mesem, Sundari, jarang masyarakat yang meminta Kenya Madura, Pangatag, Pawarta, pentas (nanggap ), hanya sesekali Sumpah Palapa, dan Gula Klapa. (2) waktu secara pribadi Bapak Munadi Album cassette berkode KMB 022 Gubernur Jawa Tengah saat itu minta berlebel "Ngalamuning Ati". Cassette campursari RRI Semarang untuk ini berisi 11 lagu yaitu, Ngalamuning pentas di gubernuran. Ati, Jineman Uler Kambang Selama kurun waktu 20 tahun dilanjutkan Buta-buta Galak dan Luru- sejak berdiri tahun 1953 sampai luru Widara , Putri Gunung, Swara dengan pertengahan tahun 1970, Suling dilanjutkan Sopir Becak, Jani aktivitas musik campursari RRI Rukun, Aja Lamis, Ngimpi, Nawala, Semarang selain secara rutin Wuyung, Potretmu, dan Sekar Gadung. mengisi siaran radio di RRI Semarang Rekaman kedua menghasil- sendiri, juga sesekali kan dua buah album cassette yaitu,

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 111 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI

sebagai vokalis utama musik menerima permintaan pentas di luar oleh keroncong RRI Semarang. masyarakat. Campursari RRI Semarang Memasuki tahun 1978, kelompok mulai saat itu juga secara rutin mengisi musik campursari RRI Semarang siaran radio di RRI Semarang dengan berusaha menyebarluas kan nama acara musik campursari, yang keberadaannya agar lebih dikenal secara disiarkan setiap hari rabu malam, pada luas oleh masyarakat dengan jalan minggu I dan HI mulai pukul 21.15 WIB memasuki dunia rekaman. Perusahaan setelah siaran Varia Nusantara sampai rekaman yang bekerja sama dengan dengan pukul 24.00 WIB. campursari RRI Semarang adalah Ira Keberadaan musik campursari RRI Record Semarang. Berdasar data yang ter Semarang kala itu tentunya tidak simpan di perusahaan rekaman Ira sepopuler musik campursari era 90-an Record menunjukan bahwa pada tahun ini, hal ini terkait erat dengan 1978 hingga tahun 1980 pihak Ira Record perkembangan teknologi terutama dalam berhasil memasarkan sembilan album bidang elektronika sebagai media siar, rekaman musik campursari RRI Semarang. seperti TV, tape recorder, juga Berdasar dokumentasi pihak Ira Record, radio(swasta). Kala itu tentunya belum rekaman-rekaman tersebut dilaksa-nakan berkembang sepesat di era 90-an sampai masing-masing (1) pada tanggal 21 Juli sekarang ini, barang - barang tersebut di 1978, (2) pada tanggal 10 September 1978, masa itu masih tergolong barang mewah, (3) pada tanggal 18 Mei 1979, (4) pada hanya orang-orang yang berul-betul tanggal 25 Januari 1980, dan (5) pada mampu secara ekonomi yang memeliki tanggal 15 Februari 1980. barang-barang tersebut. Namun Rekaman pertama meng-hasil kan demikian keberadaan musik campursari dua buah album cassette yaitu, (1) RRI Semarang kala itu juga dikenal Album cassette berkode KMB 001 masyarakat di luar Semarang, hal ini dengan lebel "Resepsi" Album rekaman terbukti campursari RRI Semarang ini berisi 10 lagu yaitu, Kencono Katon pernah ditanggap di daerah Rembang Wingko, Bawa Dhandhanggula dhawah dan Pati terutama oleh etnis Cina. Di Paman Doplang, Resepsi, Mesem, Sundari, daerah Semarang sendiri kala itu jarang Kenya Madura, Pangatag, Pawarta, masyarakat yang meminta pentas Sumpah Palapa, dan Gula Klapa. (2) (nanggap ), hanya sesekali waktu secara Album cassette berkode KMB 022 pribadi Bapak Munadi Gubernur Jawa berlebel "Ngalamuning Ati". Cassette ini Tengah saat itu minta campursari RRI berisi 11 lagu yaitu, Ngalamuning Ati, Semarang untuk pentas di gubernuran. Jineman Uler Kambang dilanjutkan Buta- Selama kurun waktu 20 tahun buta Galak dan Luru-luru Widara , Putri sejak berdiri tahun 1953 sampai dengan Gunung, Swara Suling dilanjutkan Sopir pertengahan tahun 1970, aktivitas musik Becak, Jani Rukun, Aja Lamis, Ngirnpi, campursari RRI Semarang selain Nawala, Wuyung, Potretmu, dan Sekar secara rutin mengisi siaran radio di RRI Gadung. Semarang sendiri, juga sesekali Rekaman kedua menghasil-kan dua buah album cassette yaitu,

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 112 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI

(1) Album cassette berkode KMB 026 Rekaman kelima menghasil kan dengan lebel "Lela - Ledhung". Cassette dua buah album cassette yaitu, (1) Album ini berisi 10 lagu yaitu, Lela Ledhung, cassette berkode KMB 050 berlebel Putra Sala, Sefya Tuhu, Panjenina, Putra "mBulan nDhadhari". Cassette ini berisi Nusantara, Yen Ing Tawang Ana Lintang, 10 lagu antara lam, Tlingsingan, Wanita Sulistya, Ngelam-elami, Oglangan, Impenku, Rembulan Saputangan mu, dan Andheng-andheng. nDhadhari, Langensari, Sri Sadono, (2) Album cassette berkode KMB 033 Manuk-manuk, Peuyeum Bandung, denagn lebel "Jenang Gula". Cassette ini Ketemu Maneh, dan Pangkur Kuwi Apa hanya side A yang berisi rekaman Kuwi. (2) Album cassette berkode KMB campursari RRI Semarang, untuk side B 042 berlebel "Mendem Katresnan". berisi rekaman lagu-lagu keroncong oleh Cassette ini berisi 12 lagu antara lain, O.K. Suara Kencana. Side A yang berisi Pring Ireng, Mendem Katresnana, rekaman campursari RRI Semarang Pangling, Elinga Bebaya Marga, Jamu- berisi 5 lagu yaitu Jenang Gula, Ondhe- jamu, Sandhang Pangan, Sepining Ratri, ondhe, Kuwi Opo Kuwi, Impenku, "Putri Kediri, Kowe Melu Sopo, Marikangen, dan Piwelingku. Tetesing Waspa, labeling Tatu, dan Rekaman ketiga menghasil- Panglinga Wonge Ora Pangling Swarane. kan sebuah album cassette yaitu, Biarpun musik campursari RRI Album cassette berkode KMB 029 Semarang mampu menembus dapur berlebel "Ager-ager Cao". Cassettte rekaman, akan tetapi musik campursari berisi 11 lagu yaitu, Ager-ager Cao, RRI Semarang pada waktu itu / tahun Ledhung-ledhung dilanjutkan 1970-an, keberadaannya masih belum Walang Kekek, Jangan Terong, dikenal secara luas oleh masyarakat, di Nusul, Pariwisata, Petis Manis, Jawa Tengah saja pada kurun waktu yang Kecik-kecik, Payungan, Ngundha sama masih kalah populer dengan irama Layangan, Kacu, dan Asrining Ratri. langgam keroncong dan gending- Rekaman keempat menghasil gending kreasi Ki Nartosabdo. Hal ini kan dua buah album cassette yaitu, diakui oleh saah seorang vokalis capursari (1) Album cassette berkode KMB 052 RRI Semarang era 70-an yang juga berlebel "Bengawan Sala". Cassette seorang pesinden terkenal Ngatirah ini berisi 11 lagu antara lain, (wawancara 2001), bahwa aktivitas Bengawan Sala, Putri Gunung, campursari RRI Semarang kala itu lebih Gethuk Lindri, Sepur Truthuk, terfokus pada acara siaran rutin radio Andhe-andhe Lumut, Tanjung dan jarang sekali pentas di luar. Hal Perak, Tandha Mata, Welasana, senada dikemukakan Kely Puspita Getun, Manis, dan Widuri. (2) (wawancara 2001), bahawa keberadaan Album cassette berkode KMB 052 campursari RRI Semarang kala itu masih berlebel "Rahayu". Cassette ini bersifat lokal dan belum dikenal secara berisi 9 lagu antara lain, Sekar luas oleh masyarakat. Fenomena ini Gadhung, Rahayu, Bawa nampaknya juga tidak menarik perhatian Dhandhanggula Turu Lare dhawah media masa setempat (Suara Merdeka) Putri Gunung, Jula-juli, Payungan, untuk mengekspos Potretmu, Wedang Rondhe, Dhingklik Oklak-aklik, dan Pangkur Lamba.

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 113 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI ke dalam berita-beritanya. Berdasar 2. Campursari Era 90-an. penelusuran penulis di Lab. Suara Merdeka, Koran-koran terbitan tahvin 70- Setelah hampir empat dasawarsa an tidak satupun yang memuat tentang keberadaan musik campur sari kurang aktivitas Campursari RRI Semarang. dikenal masyarakat secara luas, pada era Salah satu faktor penyebab tahun 90-an musik campursari kembali mengapa campursari kala itu tidak hadir dengan format yang berbeda begitu populer seperti langgam dengan musik campursari yang telah ada dan gending-gending baik mengenai penggunaan instrumen kreasi Ki Nartosabdo menurut musik maupun garap musiknya. Musik hemat penelti adalah, bahwa tahun- campursari era 90-an memasukan tahun ke munculan musik instrumen keyboard dan &ass gitar ekktrik campursari juga masa-masa yang tidak digunakan dalam campursari semaraknya dan sebelumnya. Dari segi garap musik semaraknya gending-gending kreasi mengakomodasi garap langgam baru karya Ki Nartosabdo. Apalagi keroncong, gending, , jaipong. kalau kita perhatikan dari Kehadiran musik campursari perbendaharaan lagu-lagu campur era 90-an yang dipelopori oleh sari kala itu, adalah lagu lagu yang seorang musisi kelahiran Playen diarnbil dari lagu-lagu langgam Gunung Kidul yaitu keroncong, dan gending yang Manthous, mendapat sambutan sebagian besar juga mengambil yang luar biasa dari masyarakat dan gending-gending kreasi Ki perkembangan selanjutnya kebera Nartosabdo. Selain itu tidak daan musik campursari tidak lagi pernah musik campursari kala itu dikenal secara lokal (daerah ), akan mempopulerkan sebuah lagu atau tetapi dikenal secara nasional atau dengan kata lain sebuah lagu bahkan di era global sekarang ini menjadi terkenal dan dikenal luas melalui piranti telekomunikasi yang oleh masyarakat dari format musik serba canggih tidak mustahil dunia campursari. Ketidakmampuan luarpun sudah mengenai musik musik campursari mempopulerkan campursari. Kemunculan musik sebuah lagu, mungkin disebabkan campursari di era 90-an menurut oleh tidak adanya seorang pencipta pengakuan Manthous ( Wawancara lagu yang secara khusus mencipta 2001) yang juga penggagas dan lagu khusus untuk musik pelopor musik campursari era 90-an, campursari seperti musik campur diawali dengan kesuksesannya sari era 90-an sekarang ini. melempar lagu-lagu pop Jawa di Jakarta. Lagu-lagu tersebut antara Di Ira Record Semarang sampai saat ini lain lagu Gethuk yang dinyanyikan menyimpan rekaman cassette campursari oleh Nur Af ni Oktavia, serta di susul RRI Semarang yang terdiri dari sembilan kesuksesan Evi Tamala pada tahun album tersebut yang tidak terjual. Hal ini bisa juga 1992 membawakan lagu pop Jawa di dijadikan sebuah indikasi bahwa campursari antaranya Kangen. Berbekal RRI Semarang kala itu "tidak diminati kesuksesan melempar lagu pop masyarakat". Jawa tersebut, Manthous kembali ke daerah asalnya Playen Gung Kidul

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 114 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI dan mencoba mengidupkan kembali musik judulnya sama dengan nama perusahaan campursari yang telah lama tenggelam bus tersebut atau semacam lagu promosi. dan tidak pernah mampu berbicara di Album ke-2 ternyata laku sangat keras blantika musik . Dengan fonnat dan terjual 1 juta kaset. Sejak beredarnya yang berbeda dengan musik campursari lagu Nyidam Sari tersebut di yang telah ada baik dari segi penggunaan masyarakat, sejak itu pula musik instrumen maupun garap musik, campursari mulai digemari dan Manthous pada tahun 1993 membentuk digandrungi masyarakat serta kelompok atau group musik campursari eksistensinya mulai diakui sebagai yang diberi nama Campursari Gunung sebuah genre musik setara dengan genre Kidul atau CSGK. Di tahun itu pula musik yang lebih dulu eksis seperti pop, Manthous dengan biaya sendiri dangdut, rock, keroncong dan yang lain. berspekulasi membuat master cassette ke Perubahan merupakan indi Jakarta dengan memboyong seluruh kasi terjadinya dinamika kehidupan, anggota musik campursari yang campursari nampaknya juga tidak dipimpinnya. Kemudian master cassette bisa lepas dari proses perubahan itu. yang diberi judul Kanca Tani tersebut Selama para pendukung menghenda ditawarkan kepada rekannya di Semarang ki maka tidak ada pula yang mampu yang kebetulan memiliki saudara yang mencegah proses situ, karena para mengelola studio rekaman Pusaka pendukung sebenarnya pemilik Record. Walaupun bersifat spekulatif, sekaligus pemberharu campursari ternyata rekan Manthous menerima itu sendiri. Seperti ungkapan Kayam tawaran Manthous untuk menggandakan (1981 : 39) bahwa masyarakat dan menjual ke pasar. Di luar dugaan sebagai penyangga kebudayaan ternyata pasar menyambut positif kesenian termasuk di dalamnya, dengan ditandai terjualnya kaset ini mempunyai peran sebagai pencipta, hingga ribuan kaset. Berbekal kesuksesan pemberi peluang untuk bergerak, album pertama yang sifatnya spekulasi pelestari, penyebar luas, tersebut, rekan Manthous memintanya pengembang dan sekaligus pencipta untuk membuat album ke-2, merasa kebudayaan baru. Proses-proses kurang memiliki modal yang cukup untuk perubahan akan selalu terjadi membiayai rekaman pembuatan master seiring dinamika kehidupan kaset ke Jakarta, maka dalam pembuatan album ke-2 yang diberi judul Nyidam mayarakat pendukung campursari Sari, Manthous menggandeng sponsor tersebut, perubahan akan menuju ke tunggal yaitu perusahaan bus Maju arah yang lebih baik atau sebaliknya Lancar. Perjanjian yang disepakati kedua juga masyarakat sendiri yang bisa belah pihak adalah, seluruh anggota menyeleksi, semakin banyak campursari diangkut ke Jakarta - mengalami proses seleksi alam Wonosari pulang pergi gratis untuk tentunya akan semakin matang membuat master kaset, dan pihak pula penampilannya. perusahaan minta dibuatkan dua buah D. Penutup lagu yang Para seniman RRI Semarang yang dipelopori oleh R.M. Samsi merupakan penggagas dan pencetus paduan musik dengan dengan nama campursari kurang

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 115 HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI lebih pada tahun 1953. Di RRI Suara Pembeharuan. 2000. Musik Semarang pula istilah campursari Campursari Makin Laris.” diperkenalkan untuk menyebut paduan Editorial. dua buah musik yang berlatar budaya berbeda tersebut. Oleh karena itu dapat Thompson, Paul. 1978. The Voice of dikatakan bahwa campursari yang The Past: Oral History. muncul setelah kemunculan Campursari London : Oxfort University RRI Semarang (campursari era 90-an) Press. merupakan proses continuitas dan perubahan campursari itu sendiri. Tabloit Struktur. 2000. "Campursari Sekelumit penelusuran Semakin Diminati". Editorial. campursari ini, mudah-mudahan sedikit memberi informasi kepada para budiman tentang jejak campursari, saelanjutnya bisa digunakan sebagai pijakan ataupun acuan awal untuk penelusuran- penelusuran campursari lebih lanjut. E. Daftar Pustaka. Kayam, Umar 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Sen Esni. Jakarta: Sinar Harapan

Manthous. 1999. "Campursari Harus Pener dan Bener." Makalah, disampaikan dalam sarasehan musik campursari tanggal 22 Februari 1999, di Purna Budaya Yogyakarta

Rihidi, Tjetjep. 1992. "Analisis Kualitatif" dalam Lembar Penelitian IKIP Semarang, No LTh.Vffl.

Soedarsono. 2001. Metode Penelitian Seni Pertunjukan dan Sent Rupa. Bandung: MSPI

Suara Merdeka. 1999. Campursari Merebak Dangdut Tergeletak." Editorial.

Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007 116