16th IMT-GT CMGF: Fokus pada Pengembangan Konektivitas, Pariwisata, Kota Hijau, dan Kawasan Ekonomi Khusus dalam Pertemuan Tingkat Gubernur IMT- GT

Image not found or type unknown

Krabi, 12 September 2019. Nova Irianshay, Plt Gubernur , memimpin Delegasi RI dalam pertemuan Tingkat Gubernur IMT-GT ke-16 yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2019 di Krabi, Thailand. Turut hadir pula tiga gubernur dari Sumatera yaitu: Prof. Irwan Prayitno (Sumatera Barat); Fachrori Umar () dan Syamsuar (). “Perubahan kondisi global yang sangat cepat saat ini seperti penurunan harga komoditas perlu segera diantisipasi oleh IMT-GT” terang Nova Iriansyah mengawali pertemuan. Untuk itu, “kita perlu menggandeng semua pemangku kepentingan dalam kerja sama IMT-GT yaitu pemerintah, pengusaha dan akademisi” lanjut Nova.

“Kita akan bentuk Sekretariat CMGF dan ini sedang kita bahas dengan gubernur di Sumatera. Setelah sekretariat ini terbentuk, kita harapkan peran daerah akan meningkat dan masyarakat mendapat manfaat yang besar” terang Nova. Lebih lanjut, Nova selaku Plt. Gub Aceh menyampaikan perkembangan proyek yang ada di Aceh diantaranya konektivitas udara rute Sabang-Phuket-Krabi-Langkawi dan mengharapkan dukungan dari pemerintah Malaysia dan Thailand untuk segera dapat mewujudkan penerbangan ini. Disamping itu, pariwisata halal juga menjadi perhatian dari Aceh untuk dikembangkan lebih lanjut. “Potensi pariwisata halal sangat besar, untuk itu kita dalam forum IMT-GT perlu membuat promosi bersama pengembangan promosi halal” ungkap Nova.

Nova menyampaikan bahwa Banda Aceh merupakan salah satu kota di IMT-GT yang menjadi proyek percontohan untuk pengembangan kota hijau maupun transportasi hijau. Dalam kesempatan ini, Aceh mengusulkan sedikitnya tiga proyek kerja sama yaitu: kerja sama dengan dengan Songkhla untuk peningkatan kapasitas petani khususnya coklat, bawang merah, kopi dan pisang. Kedua, yaitu kerja sama untuk kawasan ekonomi khusus dengan potensi yang besar khususnya di Ladong dan Arun. Ketiga, kerja sama konektivitas laut Aceh-Andaman yang diperluas dengan melibatkan Phuket dan Langkawi. “Saya berharap kerja sama konektivitas ini dapat segera terlaksana dalam waktu dekat” ucap Nova.

Fachrori Umar, Gubernur Jambi, menyampaikan potensi ekonomi di Jambi sangat besar meliputi pertanian (kelapa sawit, karet, kopi, teh), pariwisata (alam dan budaya) dan juga energi (geothermal). “Kami saat ini sedang mengembangan Pelabuhan Ujung Jabung untuk mendukung industri hilir di Jambi dan kami sangat menyambut baik kerja sama dengan daerah lain di Malaysia dan Thailand di masa mendatang” ungkap Fachrori.

Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan update terkait implementasi RoRo Dumai-Malaka. “Proyek Ro- Ro Dumai-Malaka diharapkan segera terwujud, dan dalam waktu dekat yaitu 18 September 2019 akan dilaksanakan ujicoba sandar di pelabuhan Sri Junjungan yang sudah ditunjuk sebagai pelabuhan di Dumai” kata Syamsuar. “Untuk mendukung proyek Ro-Ro ini maka kita akan percepat penyelesaian jalan tol Dumai- Pekanbaru sebagai bagian dari Tol Sumatera” lanjutnya. Proyek ke-dua yang diusulkan adalah peningkatan pariwisata dengan mengusulkan pembukaan penerbangan rute Pekanbaru-Krabi atau Pekanbaru-Johor Baru. Sementara itu, perwakilan Kepulauan Riau menyampaikan proposal kerja sama yang meliputi bidang: maritim, kerja sama technopark, pengembangan kota hijau dan kerja sama kawasan ekonomi khusus.

Prof. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat, menyampaikan setidaknya ada empat bidang yang bisa dilakukan kerja sama ke depan yaitu: pariwisata (termasuk pariwisata bahari, budaya dan alam), energi termasuk geothermal, perikanan utamanya tuna dan rumput laut, dan terakhir adalah pertanian khususnya komoditas kopi. Sebagai penutup, “Saya mengundang seluruh Gubernur dan delegasi untuk datang ke tahun depan untuk mengikuti Pertemuan CMGF ke-17 sekaligus melihat langsung potensi di Padang” ucap Irwan Prayitno. (ekonD7)

***