View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra)

Astrea, Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban 49

HIPOTESIS SAPIR-WHORF DALAM PROSES TOPONIMI KABUPATEN TUBAN (KAJIAN ANTROPOLOGI LINGUISTIK)

Kiki Astrea Universitas Islam Darul Ulum Lamongan [email protected]

Abstrak: Penamaan tempat adalah bentuk keterkaitan bahasa, budaya dan pemikiran. Studi ini mengkaji proses penamaan Kota Tuban dengan menemukan dialek orang Tuban. Selain itu, penelitian ini juga mencari keterkaitan bahasa, budaya dan pemikiran dalam proses toponimi Tuban. Pendekatan deskriptif kualitatif dan metode penyajian data informal digunakan untuk mengolah dan menyajikan data yang diharapkan. Toponimi dari Tuban dikaitkan dengan sosok bernama Ronggolawe yang berperan penting untuk babat Tuban dan akhirnya diangkat menjadi adipati pertama Kabupaten Tuban.

Kata kunci: toponimi, Kabupaten Tuban, dialek, hipotesis Sapir-Worf

Abstract : Place naming is a form of linkage of language, culture and thought. This study examines the process of Tuban City naming by finding dialek of Tuban people. In addition, this study also seeks of linkage of language, culture and thought in the process of toponymy of Tuban. Qualitative descriptive approach and informal data presentation methods was used to process and present expected data. Toponymy of Tuban is associated with a figure named Ronggolawe role important to tripe Tuban and finally lifted become the first adipati of Kabupaten Tuban.

Keywords: toponimi, Kabupaten Tuban, dialect, Sapir-Worf hypothesis

PENDAHULUAN konsep mendasar dari teori relativitas Konsep penamaan tempat linguistik yang perumusannya didasari merupakan sosiobudaya dalam sebuah oleh hipotesis Sapir-Worf. Hipotesis masyarakat yang memunculkan sebuah SapirWorf (dalam Kramsch, 2001:11) bahasa sebagai sarana komunikasi. menyatakan bahwa penggunaan bahasa Penggunaan dialek bahasa dan pola fikir mempengaruhi cara seseorang berpikir suatu masyarakat dipengaruhi oleh dan berprilaku. Dengan demikian proses tempat, kondisi dan budaya suatu penamaan merupakan pengaruh dari masyarakat yang melatarbelakanginya. bahasa, budaya, dan pikiran masyarakat Penjabaran di atas, mengindikasi bahwa yang bersangkutan, sehingga konsep penamaan suatu tempat berpengaruh pada pola pikirdan perilaku merupakan bentuk keterkaitan antara penggunanya. Berdasarkan Perpres bahasa, budaya, dan pikiran. Keterkaitan nomor 10 tahun 2013, Kabupaten ini antara ketiga hal tersebut merupakan memiliki nama resmi Kabupaten Tuban 50 BASTRA, Vol. 4, No. 1, Juni 2017 dengan ibu kota Tuban yang terletak di Lamongan (Kajian Antropologi Provinsi Jawa Timur. Linguistik)”. Dalam penelitiannya Luas wilayah Kabupaten Tuban Mahabbatul Camalia mengkaji penamaan 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas tempat dan sistem tanda dalam penamaan 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Lamongan. Dalam penelitiannya tersebut Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 ia menemukan adanya hipotesis Sapir- BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang Worf dalam konsep penamaan Kabupaten wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan Tuban yang merefleksikan nilai dan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - keyakinan terhadap nama tempat tersebut 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Penelitian tersebut menemukan Kabupaten Tuban beriklim kering dengan katerkaitan antara bahasa, pikiran, dan kondisi bervariasi dari agak kering budaya pada penaamaan tempat-tempat sampai sangat kering yang berada di 19 di Lamongan. Berbeda dengan penelitian kecamatan, sedangkan yang beriklim sebelumnya, agak basah berada pada 1 kecamatan. Berbeda dengan penelitian Kabupaten Tuban berada pada jalur sebelumnya, penelitian ini berusaha pantura berbatasan dengan kabupaten mengkaji proses penamaan Kota Tuban Rembang dan pada deretan pegunungan dengan menemukan pola pemberian kapur utara ang membentang dari Kota nama dari segi historisnya dan dialek Gresik sampai Rembang Jawa Tengah. yang digunakan dengan kajian yang Pegunungan Kapur Utara di Tuban sama, yaitu antropologi linguistik. Selain terbentang dari Kecamatan Jatirogo itu, penelitian ini juga berusaha untuk sebelah utara sampai kecamatan Rengel menemukan adanya keterkaitan antara di sebelah selatan Tuban, dan dari bahasa, budaya, dan pikiran manusia Kecamatan Merakurak utara sampai dalam proses penamaan tempat di Kecamatan Soko sebelah selatan Tuban. Kabupaten Tuban. Dengan demikian Sedangkan wilayah laut, terbentang penelitian ini memiliki tiga rumusan antara lima Kecamatan, yaitu Kecamatan masalah yakni: 1) bagaimanakah konsep Bancar, Kecamatan Tambakboyo, penamaan Kabupaten Tuban di pandang Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan dari segi historisnya?; 2) bagaimanakah Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban struktur dialek dalam pembentukan berada di ujung Utara dan bagian Barat penamaan Kabupaten Tuban?; 3) Jawa Timur yang berada langsung di bagaimanakah hipotesis Sapir-Worf pada Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah penaamaan Kabupaten Tuban?. atau antara Kabupaten Tuban dan Diharapkan penelitian ini dapat Kabupaten Rembang. Tuban memiliki bermanfaat dalam mendokumentasikan titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada sejarah penamaan Kabupaten Tuban. di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m Menurut KBBI (2012:1482) yang berada di Kecamatan Grabagan. toponimi merupakan cabang ilmu yang Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan menyelidiki nama tempat, termasuk Solo yang mengalir dari Solo menuju lokasi desa dan kota. BRKP (2003:3) Gresik. memberikan pengertian toponimi sebagai Kajian Toponimi yang dikaitkan penamaan unsur-unsur geografis suatu dengan hipotesis Sapir-Worf pernah tempat yang dapat berupa nama-nama dilakukan oleh Mahabbatul Camalia pulau, gunung, sungai, bukit kota, desa. (2015) dalam penelitiannya “Toponimi Toponimi tidak dapat lepas dari aspek Astrea, Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban 51 kajian linguistik, sosiologi, antropologi, pernyataan tersebut menegaskan bahwa geografi, sejarah, dan kebudayaan. bahasa mempunyai dua fungsi yakni Kramsc (2001:11) menjelaskan sebagai sarana untuk mengomunikasikan bahwa teori relativitas linguistik yang ide dan gagasan secara objekif dan menjadi dasar perumusan hipotesis Sapir- sebagai sarana verbal yang Whorf mengukapkan ada keberhubungan mengungkapkan nilai-nilai budaya yang antara bahasa, budaya, dan pikiran bersifat relatif. manusia. Keberadaan teori ini memiliki Nilai budaya merupakan konsep- pengaruh yang cukup kuat dalam konsep dalam pikiran sebagai warga sosiolinguistik dan linguistik antropologi. masyarakat mengenai hal-hal yang Teori relativitas linguistik ini dipegang mereka anggap amat bernilai dalam oleh Franz Boas (1858-1942) yang hidup. Kesadaran itu mempengaruhi selanjutnya mempengaruhi Edward Sapir sikap dan perilakunya dalam kehidupan. (1884-1939), dan pemikiran Sapir Nilai-nilai itu secara tidak sengaja akan mempengaruhi muridnya Benjamin Lee terbentuk dalam masyarakat dan nilai- Whorf (1897-1941). Teori relativitas nilai itu akan dijadikan panutan dari satu tersebut menyatakan bahwa orang generasi ke generasi berikutnya sehingga berbicara dengan cara yang berbeda dianggap menjadi sesuatu yang sangat karena mereka berpikir dengan cara yang berarti dan bernilai. Sistem nilai budaya berbeda. Mereka berpikir dengan cara menurut Djamaris (1993: 2) dapat yang berbeda karena bahasa mereka dikelompokkan berdasarkan lima menawarkan cara mengungkapkan kategori hubungan manusia yaitu: (1) (makna) dunia di sekitar mereka dengan nilai budaya dalam hubungan manusia cara yang berbeda pula. Teori ini dengan Tuhan, (2) nilai budaya yang diperkuat oleh Sapir dan Whorf dengan dilakukan manusia dalam hubungan menyatakan bahwa struktur bahasa, suatu dengan alam, (3) nilai budaya yang yang digunakan secara terus menerus, dilakukan manusia dalam hubungan mempengaruhi cara seseorang berpikir manusia dengan manusia lain, (4) nilai dan berperilaku. budaya yang dilakukan manusia dalam Konsep relativitas bahasa hubungan manusia dengan masyarakat, dijelaskan dengan diagram di bawah ini: dan (5) nilai budaya yang dilakukan Bahasa manusia dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Budaya Pola pikir Kebudayaan menjadi hal yang menarik dalam karya sastra karena nilai keindahannya Kebudayaan menurut Diagram 2 (Koentjoroningrat, 2009:146) sangat erat hubungannya dengan sastra Indonesia. Diagram 2 di atas merupakan Hampir seluruh sastra Indonesia yang pemikiran Sapir (1921:207) yang popular berisi kebudayaan Indonesia, menyatakan bahwa bahasa tidak dapat maupun perbandiangan antara terpisahkan dari budaya manusia, serta kebudayaan Indonesia dengan merupakan warisan sosial berbentuk kebudayaan asing. panduan tindakan dan kepercayaan Budaya berkaitan erat dengan seseorang terhadap sesuatu yang kehidupan sosial, pola piker dan lokasi menentukan tekstur kehidupan. Dari suatu masyarakat, sehingga 52 BASTRA, Vol. 4, No. 1, Juni 2017 memunculkan pemikiran serta dialek memusatkan penilitiannya terhadap bahasa yang khas. Dialek adalah bahasa penyebaran bahasa umat manusia di sekelompok masyarakat tertentu yang seluruh dunia. tinggal di suatu daerah tertentu. Perbedaan dialek dalam sebuah bahasa METODE PENELITIAN ditentukan oleh letak geografis suatu Penelitian ini merupakan penelitian daerah dan region kelompok pemakainya. deskriptif kualitatif. Analisis data dalam Sehingga dapat disebut dialek geografis penelitian ini dilakukan secara induktif. dan dialek regional. Batas-batas alam Data-data yang telah dijelaskan seperti sungai, gunung, laut, hutan dan sebelumnya dan akan ditarik sebuah semacamnya membatasi dialek suatu simpulan dari temuan-temuan yang telah masyarakat yang satu dengan dialek yang ditemukan dari proses analisis. Prosedur lainnya. Semua kelompok sosial ini mencirikan bahwa penelitian ini berpotensi untuk mempunyai bahasa merupakan jenis penelitian kualitatif. dengan ciri-ciri tertentu yang Objek penelitian ini adalah konsep membedakan kelompok satu dengan penamaan Kabupaten Tuban. Sumber kelompok lain. Jika potensi itu benar- penelitian ini adalah hasil wawancara dan benar menjadi kenyataan, ‘bahasa’ observasi tentang sejarah penamaan kelompok ini bisa menjadi ‘dialek’ sosial Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. atau sekurang-kurangnya setiap Teknik wawancara dilakukan untuk kelompok mempunyai variasi bahasa menggali informasi tentang toponimi sendiri (Sumarsono, 2010:21-26). Kota Tuban. Seperti yang diakatakan Bahasa berkaitan dengan dengan oleh Sudaryanto (1993:145), teknik sosial dan budaya suatu masyarakat dapat simak libat cakap ini dilakukan dengan dipelajari dalam teori sosiolinguistik. melakukan wawancara dengan Menurut Wijana dan Rohmadi (2006:7) narasumber. Selanjutnya, data yang telah Sosiolinguistik sebagai cabang ilmu diolah akan disajikan dengan metode linguistik memandang kedudukan bahasa penyajian informal. dalam hubungannya dengan pemakai Metode penyajian informal ini bahasa di dalam masyarakat, karena dipilih karena data yang diperoleh akan dalam kehidupan masyarakat manusia disajikan dengan uraian secara naratif tidak lagi sebagai individu, akan tetapi (Sudayanto, 1993:145). sebagai masyarakat social yang menggunakan bahasa sebagai alat HASIL DAN PEMBAHASAN komunikasi. Oleh karena itu, segala Berdasarkan wawancara terhadap sesuatu yang dilakukan oleh manusia pengelola museum Kambangputih Tuban. dalam bertutur akan selalu dipengaruhi Dinamakan tuban karena dahulu pada oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. abad ke 11 sampai 15 Tuban bernama Masyarakat sosial merupakah Kambang Putih. Tuban merupakan kesatuan dari manusia, bahasa dan pelabuhan utama di pantai utara yang memunculkan suatu budaya atau banyak penduduk Tionghoanya. Orang kebiasaan. Berkaitan dengan hipotesis Cina menyebut pantai utara sebagai Sapir-Whorf, bahwa penggunaan bahasa Duban atau Chumin. Pada tahun 1292 mempengaruhi cara berfikir manusia ini tentara Cina–Mongolia menyerang Jawa dapat diteliti dengan kajian antropologi bagian Timur dan mendarat di pantai linguisti. Antropologi linguistik Duban, kejadian ini merupakan awal Astrea, Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban 53 berdirinya kerajaan . Tentara tanggal 12 November. Konsep penamaan Mongolia juga meninggalkan tanah Jawa nama Tuban tidak lepas dari peran Sunan dari pantai Duban, Karena lidah orang Bonang yang merupakan pemuka agama Jawa berbeda dengan orang Cina, di wilayah utara Jawa. sehingga Ora Jawa menyebut Duban Kabupaten Tuban adalah salah menjadi Tuban. Untuk mengurangi satu kabupaten di Jawa Timur yang kesimpang siuran tentang hari jadi kota terletak di Pantai Utara Jawa Timur. Tuban bupati kepala daerah tingkat ii Kabupaten dengan jumlah penduduk Tuban (waktu itu dijabat Drs. Djoewahiri sekitar 1,2 juta jiwa ini terdiri dari 20 Martoprawiro), menetapkan tanggal 12 kecamatan dan beribukota di Kecamatan November1293 sebagai hari jadi kota Tuban. Kota Tuban terletak diantara dua Tuban.Panitia kecil yang dibentuk oleh perbatasan wilayah Jawa Timur dan Jawa pemerintah daerah tingkat ii Tuban waktu Tengah. Kota Tuban berada di Jawa itu memberi alasan bahwa ditetapkannya Timur yang berbatasan dengan Jwa tanggal tersebut karena bertepatan Tengah. Sebelah barat kota Tuban adalah dengan diangkatnya Ronggolawe sebagai kota kota Rembang, sebelah selatan adipati Tuban. Ronggolawe dianggap adalah kota Bojonegoro dan sebelah sebagai pahlawan bagi rakyat Tuban, dan timur adalah kota Gresik. Pusat dianggap sebagai bupati pertama Tuban. pemerintahan Kabupaten Tuban terletak Seperti halnya dengan kota-kota lain di 100 km sebelah barat laut , ibu jawa pada umumnya sumber sejarah kota provinsi Jawa Timur dan 210 km kabupaten Tuban sangat sulit didapat. sebelah timur Semarang, ibu kota Bahan tulisan yang ada penuh dengan provinsi Jawa Tengah. campuran antara sejarah dan legenda. Pada jaman dahulu Tuban Buku “Babad Tuban” yang ditulis oleh merupakan pelabuhan utama Kerajaan Tan Khoen Swie (1936). Letaknya Majapahit. Selain itu, Tuban menjadi sumber air bersih tersebut (sumur salah satu pusat penyebaran Agama Islam srumbung) berjarak kurang lebih 10 m oleh Walisongo termasuk dekat pantai, tapi sumur (sumber air) yang dimakamkan di sebelah alun-alun tersebut tetap tawar dan segar,sumur Tuban dan berdekatan dengan pantai srumbung ini dikisahkan bebas jejak utara. Tuban merupakan tempat yang perdebatan antara pendeta dari China strategis untuk perjalanan darat dan laut dengan Sunan Bonang, yang pada dalam penyebaran agama Islam di tanah akhirnya Sunan Bonang menancapkapkan Jawa. tongkatnya di bibir pantai yang akhirnya Luas wilayah Kabupaten Tuban keluar air yang tawar, yang sekarang 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas hampir hilang terkena abrasi yang 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten diakibatkan gelombang laut yang terus Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 mengikis bibir pantai utara tanah jawa. BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang Demikian konsep penamaan wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan Kabupaten Tuban diberikan oleh orang di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - China kemudian disempurnakan oleh 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Ranggalawe menjadi Tuban. sedangkan Kabupaten Tuban beriklim kering dengan hari jadi Tuban ditetapkan oleh bupati kondisi bervariasi dari agak kering kepala daerah tingkat ii Tuban oleh Drs. sampai sangat kering yang berada di 19 Djoewahiri Martoprawiro jatuh pada kecamatan, sedangkan yang beriklim 54 BASTRA, Vol. 4, No. 1, Juni 2017 agak basah berada pada 1 kecamatan. yaitu pertunjukan budaya yang digelar di Kabupaten Tuban berada pada jalur lapangan sehingga dapat ditonton oleh pantura berbatasan dengan kabupaten masyarakat luas. Sandur merupakan Rembang dan pada deretan pegunungan pementasan suatu cerita. Untuk dapat kapur utara ang membentang dari Kota menyaksikan sandur, penonton diberi Gresik sampai Rembang Jawa Tengah. batasan berupa tali ataupun kayu sebagai Pegunungan Kapur Utara di Tuban alat pembatas. Di setiap pojok panggung terbentang dari Kecamatan Jatirogo diberi janur kuning, juga sebagai sebelah utara sampai kecamatan Rengel pembatas penonton. Selain itu, ada di sebelah selatan Tuban, dan dari beberapa ritual yang harus dilakukan Kecamatan Merakurak utara sampai sebelum pementasan dan sebagai Kecamatan Soko sebelah selatan Tuban. persyaratan dalam pementasan sandur. Di Sedangkan wilayah laut, terbentang setiap sisi diberikan kayu bambu yang antara lima Kecamatan, yaitu Kecamatan menjulang yang diikat saling terkait Bancar, Kecamatan Tambakboyo, antara bambu satu dengan bambu Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan lainnya. Di tengah-tengah bambu Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban diberikan makanan dan lepet berada di ujung Utara dan bagian Barat sebagai sesaji. Di tengah-tengah atau titik Jawa Timur yang berada langsung di pusat arena ditancapkan gagar mayang Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah (rontek) dengan bendera kertas meliputi atau antara Kabupaten Tuban dan empat warna hijau, kuning, merah dan Kabupaten Rembang. Tuban memiliki putih.(2) Lagu , merupakan titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada lagu ciptaan Sunan Bonang dan menjadi di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m nyanyian dan shalawatan di daerah Tuban yang berada di Kecamatan Grabagan. pada masa penyebaran Agama Islam. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Lagu ini berisikan lima cara Solo yang mengalir dari Solo menuju menenangkan hati manusia, yang pertama Gresik.Kabupaten Tuban memiliki membaca alquran, dan maknanya, yang beberapa dialek berbeda karena letak kedua melaksanakan shalat malam, yang geografis yang berbeda. Misalkan kata ketiga berkumpul dengan orang yang ‘itu’ dalam bahasa Tuban bagian selatan shaleh, yang keempat berpuasa dan berada di perbatasan Kabupaten kelima memperpanjang dzikir malam 3) Bojonegorodan kabupaten Tuban yang Peringatan Haul Sunan Bonang yang dibatasi dengan sungai Bengawan Solo, diselenggarakan setiap malam Jum'at yaitu kecamatan Rengel menjadi ‘kui leh’ Wage bulan Muharram (Sura) biasanya Tuban bagian utara berhadapan langsung dilakukan di makam Sunan Bonang dengan laut utara, yaitu kecamatan Tuban sampai di alun-alun kota Tuban, (4) menggunakan ‘iku’, ‘ leh’ nya Sedekah Bumi, merupakan serangkaian menghilang dan mengalami pertukaran acara yang dilakukan sebagai bentuk rasa fon. Tuban bagian barat berada di syukur atas nikmat yang didapat dari perbatasan Propinsi Jawa Timur dan Jawa hasil pertanian Tengah, yaitu Kecamatan Jatirogo Hipotesis Sapir-Whorf Penamaan menjadi ‘kui’ kata ‘leh’nya hilang dan Tuban Masyarakat Tuban merupakan masih menggunakan kata ‘kui’. bagian dari masyarakat yang berbudaya Berikut adalah kebudayaan dan Jawa. Kluckhohn dalam Koentjaraningrat agenda budaya di Tuban : (1) Sandur, (2009:154) mengungkapkan lima dasar Astrea, Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban 55 nilai budaya yaitu hakikat hidup manusia, SIMPULAN hakikat dari karya manusia, hakikat dari Penamaan Kabupaten Tuban kedudukan manusia dalam ruang dan awalnya bernama Kambang Putih. Tokoh waktu, hakikat dari hubungan manusia yang berperan penting dalam penamaan dengan alam sekitarnya, dan hakikat dari Tuban adalah Ronggolawe yang akhirnya hubungan manusia dengan sesamanya. diangkat menjadi adipati pertama di Dari kelima aspek tersebut, hakikat Kabupaten Tuban. kabupaten tuban hubungan manusia dengan sesamanya berada dalam kondisi geografis yang merupakan hal yang paling penting dalam berbeda, sehhingga dialek yang digunaka pemikiran masyarakat Jawa. juga berbeda, yaitu dialek geografis dan Masyarakat Tuban merupakan dialek region. Hipotesis Sapir-Whorf makluk sosial budaya yang hidup pada penamaan Tuban telah dapat berkelompok dengan tetap menjaga dibuktikan, yaitu pola pikir masyarakat hubungan baik dengan sesama manusia. Tuban didasari oleh letak geografis. Untuk mewujudkan sikap sosial, Letak geografis Kabupaten memunculkan masyarakat Tuban sering berkumpul pola pikir masyarakat yang kuat, pekerja menyaksikan pertunjukan sandur. Karena keras, penyabar dan bahasanya yang penamaan Tuban tidak lepas dari halus. Bahasa yang digunakan pemimpin agama, yaitu Sunan Bonang. memunculkan dialek yang berbeda di Sehingga masyarakat Tuban memiliki masing-masing kecamatan di Tuban. tingkat religious yang tinggi, dengan Masing-masing dialek dapat dimengerti sering melakukan pengajian dan haul oleh masyarakat Tuban, karena walaupun Sunan Bonang. Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban memiliki beberapa yang sering dikunjungi peziarah inilah dialek, tetapi mereka disatukan dengan yang mampu meningkatkan budaya. perekonomian masyarakat Tuban. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat DAFTAR RUJUKAN disimpulkan bahwa hipotesis Sapir- Badan Riset Kelautan dan Perikanan Whorf pada penamaan Tuban telah dapat (BRKP), 2003, Buku Panduan dibuktikan, yaitu pola pikir masyarakat Survei Toponim Pulau-Pulau. Tuban didasari oleh letak geografis. Letak geografis Kabupaten memunculkan pola pikir masyarakat yang kuat, pekerja Camalia, Mahabbatul. 2015. Toponimi keras, penyabar dan bahasanya yang Kabupaten Lamongan (Kajian halus. Bahasa yang digunakan Antropologi Linguistik). Semarang: memunculkan dialek yang berbeda di Jurnal Parole Undip. masing-masing kecamatan di Tuban. Masing-masing dialek dapat dimengerti Departemen Pendidikan Nasional. 2012. oleh masyarakat Tuban, karena walaupun Kamus Besar Bahasa Indonesia di Kabupaten Tuban memiliki beberapa Edisi IV. Jakarta: Gramedia dialek, tetapi mereka disatukan dengan budaya. 56 BASTRA, Vol. 4, No. 1, Juni 2017

Djamaris, Edwar. 1993. Sastra Daerah di Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Sumatra: Analisis Tema, Amanat, Teknik analisis Bahasa Pengantar dan Nilai Budaya. Pusat Pembinaan Penelitian Wahana Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa, secara Linguistik. Yogjakarta: Duta Depdikbud. Wacana University Press

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Sumarsono. 2010. Sosiolinguistik. Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kramsch, Claire. 2001. Language and Swie, Tan Khoen. 1936. Serat Babad Culture. New York: Oxford Tuban. University Press Wijaya, Dewa Putu, dan Muhammad Pemerintah Kabupaten Tuban. 1987. Hari Rahmadi. 2006. Sosiolinguistik. Jadi Tuban. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Sapir, Edward. 1921. Language: An Introduction to the Study of Speech. San Diego, New York, London: Harcourt Brace Jovanovich Publishers.