Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 4 No.1, Maret 2017 ANALISIS TRANSPORT UAP AIR DI KUPANG SAAT TERJADI SIKLON TROPIS NARELLE (Studi Kasus Tanggal 6 Januari 2013) Aprilia Mustika Dewi1*, Aries Kristianto2 1Stasiun Meteorologi Selaparang BIL, Lombok 2Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta *Email :
[email protected] ABSTRAK Indonesia yang terletak di daerah ekuator antara 70 lintang Utara dan 100 lintang Selatan jarang dilewati oleh siklon tropis namun Indonesia terkena dampak saat siklon tropis terjadi baik di Belahan Bumi Selatan (BBS) dan Belahan Bumi Utara (BBU). Perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan lintasan dari siklon tropis Narelle yang berdampak langsung terhadap intensitas curah hujan. Salah satu unsur dari pembentukan awan dan hujan yaitu dipengaruhi oleh pergerakan transpor uap air. Saat siklon tropis Narelle bergerak mendekati wilayah NTT tercatat curah hujan di Kupang mencapai 193 mm. Analisis yang dilakukan yaitu meliputi distribusi uap air dihitung pada lapisan 1000-300 mb, 1000-700 mb, 700-500 mb dan 500 -300 mb, analisis total colom water, analisis suhu puncak awan secara spasial dan temporal, analisis vertikal velocity, relative humidity dan divergensi dari model reanalisis ECMWF. Berdasarkan analisis data-data yang dilakukan kenaikan curah hujan di Kupang terjadi saat siklon tropis Narelle tumbuh pada kategori tekanan rendah di laut Timor , dan saat kecepatan angin rata-rata maksimumnya sebesar 23 knot memberi dampak terhadap kenaikan intensitas curah hujan karena pusaran siklonik dengan intensitas uap air yang tinggi dan bergerak ke barat mendekati Kupang. Kata kunci: transpor uap air, siklon tropis ABSTRACT Indonesia is located in the equatorial region between 70 North and 100 South Latitude which is rarely passed by tropical cyclones, but Indonesia affected while tropical cyclones occured, both in Southern Hemisphere and Northern Hemisphere.