I WACANA HUMOR KRITIK SOSIAL DALAM STAND up COMEDY
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI WACANA HUMOR KRITIK SOSIAL DALAM STAND UP COMEDY INDONESIA SEASON 4 DI KOMPAS TV: TINJAUAN PRAGMATIK Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Marius Peng Mitang 124114003 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skripsi ini saya persembahkan kepada keluarga: Bapa Bonefasius Osias, Mama Petronela Emiliana Nimat, serta Adik Yoseph Venansius Mitang dan Yohana Dalima Mitang Tinggallah di dalam Aku, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh, 15:14-15) Sangkan Paraning Dumadi vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang tidak jemu memberikan rahmat, penyertaan, dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Wacana Humor Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy Indonesia Season 4 di Kompas TV: Tinjauan Pragmatik”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini terselesaikan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Tuntunan dan dukungan moril beliau banyak bermanfaat dalam membentuk dan mematangkan kemampuan berpikir penulis. 2. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini. Ilmu dan petuah yang beliau berikan dalam perjalanan akademik ini telah menuntun penulis menuju ke kematangan berpikir dan kematangan jiwa. 3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia Indonesia: Drs. Hery Antono, M.Hum., Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Drs. F.X. Santosa, M.S., S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra. F. Tjandrasih Adji, M. Hum., dan Sony Christian Sudarsono, S.S., M.Hum. yang telah menuntun dan membekali berbagai ilmu pengetahuan, semangat spiritual, dan falsafah kehidupan kepada penulis. 4. Segenap staf sekretariat Fakultas Sastra atas pelayanan administrasi. 5. Keluarga penulis, yang senantiasa bernama anugerah, doa, motivasi, pengorbanan, dan terima kasih: Bapa Bonefasius Osias, Mama Petronela Emiliana Nimat, serta adik Yoseph Venansius Mitang dan Yohana Dalima Mitang. 6. Ibu Agnes Triana sekeluarga. Terima kasih atas segala kebaikan yang tersemat dalam setiap kebersamaan, dukungan, dan doa yang terucap. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Mitang, Marius Peng. 2016. “Wacana Humor Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy Indonesia Season 4 di Kompas TV: Tinjauan Pragmatik”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini membahas wacana humor kritik sosial (WHKS) dalam acara Stand Up Comedy Indonesia Season 4 (SUCI 4) di Kompas TV. Dua masalah yang dibahas: (a) siapa sasaran kritik dan apa hal yang dikritik dalam WHKS SUCI 4; serta (b) bagaimana kepatuhan dan ketakpatuhan tuturan dalam WHKS SUCI 4 pada prinsip kerja sama? Kajian dilakukan dengan pendekatan pragmatik. Data penelitian ini berupa WHKS yang diperoleh dari situs YouTube yang menayangkan pertunjukan SUCI 4. Data dikumpulkan dengan metode simak, lalu ditranskrip sebagai bahasa tulis. Data kemudian dianalisis menggunakan metode padan dengan submetode padan pragmatik. Hasil penelitian disajikan dengan metode informal dan formal. Hasil penelitian ialah sebagai berikut. Pertama, pihak yang dikritik dan hal yang dikritik adalah: (a) pemerintah (kebijakan diskriminatif, kinerja, dan kegagalan penegakan aturan); (b) anggota DPR (kinerja, kebiasaan tidur saat rapat, dan perilaku korupsi); (c) anggota ormas (sikap munafik dan sikap intoleransi); (d) perempuan Indonesia (kesalahpahaman atas konsepsi kesetaraan gender, profesi perempuan, kecemburuan yang berlebihan, dan kesadaran wanita muslim untuk berkerudung,); (e) pertelevisian Indonesia (kualitas program, jam tayang iklan, diskriminasi peran keaktoran); (f) pedangdut wanita (musikalitas); (g) orangtua (pola asuh terhadap anak); (h) masyarakat lokal (sikap apatis pemuda Betawi pada tanjidor, kesadaran masyarakat Jakarta dalam penanganan banjir, perilaku penonton dangdut, tingkah laku pelajar Bintaro, stigma masyarakat terhadap orang kurus); (i) masyarakat luas (sikap politik dalam Pileg dan Pilpres 2014, minimnya penghargaan terhadap dokter, sikap individualistis akibat penggunaan handphone); (j) persepakbolaan (kualitas permainan tim nasional Indonesia, kualitas wasit Indonesia, tindakan provokasi); (k) institusi pendidikan (implementasi metode pembelajaran kontekstual, ketiadaan pembelajaran sasando, pelaksanaan MOS, kualitas gizi di pesantren); (l) tokoh (pemilihan lokasi pendeklarasian sebagai capres, dan tindakan kekerasan fisik). Kedua, humor pada WHKS dalam SUCI 4 diciptakan dengan mematuhi dan/atau tidak mematuhi prinsip kerja sama. Kepatuhan dan ketakpatuhan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu: (a) tuturan yang mematuhi tiga maksim, tetapi tidak mematuhi satu maksim (Tipe I); (b) tuturan yang mematuhi dua maksim, tetapi tidak mematuhi dua maksim (Tipe II); (c) tuturan yang mematuhi satu maksim, tetapi tidak mematuhi tiga maksim (Tipe III). Kata kunci: humor, kritik sosial, SUCI 4, prinsip kerja sama, pragmatik ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Mitang, Marius Peng. 2016. “The Social Criticism Humor Discourse in Stand Up Comedy Indonesia Season 4 on Kompas TV: Pragmatics Study”. An Undergraduate Thesis. Study Program of Indonesian Letters, Faculty of Letters, Sanata Dharma University. This research discusses the social criticism humor discourse (TSCHD) in Stand Up Comedy Indonesia Season 4 (SUCI 4) show on Kompas TV. There are two matters to be observed: (a) who are the targets of criticism and what are the criticisms of humor in SUCI 4; and (b) how does the obedience and disobedience utterance of TSCHD in SUCI 4 to cooperative principle? The main problems were analyzed with pragmatics approach. The data are TSCHD that collected from YouTube contains SUCI 4 show. The method that be used to collect data is simak method, and then the data were transcribed into written language. The data were analyzed using padan method and padan pragmatics sub-method. The researcher served informal method and formal method to present the analytic result. The researcher finds out two results of this research. First, the targets of criticism and the criticisms in SUCI 4 humor discourse are (a) the government (discriminatory policy, achievement, and regulation established); (b) the People‟s Representative Council Members (achievement, sleep in the meeting, and corruption); (c) the mass organization members (the hypocrisy and intolerant behavior); (d) the Indonesian women (misunderstanding of gender equality concept, occupation, excessive jealousy in relationship, and awareness to wear a hijab); (e) Indonesian television (the program quality, the time of commercial break, and discrimination on role play scenarios); (f) the women dangdut musician (musicality); (g) the parents (parenting), (h) the local society (Betawi youth is apathy toward tanjidor, awareness to beating the Jakarta floods, the behavior of Bintaro‟s student, and stigma of being naturally skinny); (i) the general society (political preference in Indonesian Legislative Election and Presidential Election in 2014, unappreciated for the doctor‟s kindness, and individualistic disposition caused by cellphone usage); (j) football (Indonesian national team quality, Indonesian referee quality, the provocation); (k) the educational institutions (implementation of contextual learning method, lack of sasando learning, implementation of orientation programs, and nutritional quality of food in pesantren); (l) the public figure (the place where to declaration as a presidential candidate, and the violent behavior). Second, humor of TSCHD in SUCI 4 are created by obeying and/or disobeying cooperative principle. The obedience and disobedience are classified to three types, which include: (a) the utterance that obeys three maxims, but disobeys one maxim (Type I); (b) the utterance that obeys two maxims, but disobeys two maxims (Type II); (c) the utterance that obeys one maxim, but disobeys three maxims (Type III). Keywords: humor, social criticism, SUCI 4, cooperative principle, pragmatics x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR SINGKATAN 1 O : orang pertama dalam wacana SUCI 4 berupa dialog O2 : orang kedua dalam wacana SUCI 4 berupa dialog O3 : orang ketiga dalam wacana SUCI 4 berupa dialog O4 : orang keempat dalam wacana SUCI 4 berupa dialog SUC : Stand Up Comedy SUCI 4 : Stand Up Comedy Indonesia Season 4 WHKS : Wacana Humor Kritik Sosial DAFTAR TANDA PADA DATA U : Tanda garis bawah menandai punch line atau tuturan yang mengandung efek humor B : Tulisan bercetak tebal menandai sasaran kritik dan hal yang dikritik dalam wacana. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING