EDISI 02 - 2015

made in indonesia Lucas Croco Milenia Berkat Abadi Gun Gun Runiadi Occe Tanggulangin Pari Radja Bellasima Mitra Jaya Collection APAI Ovick/Bamboo Motekar Kings Safety Shoes Geeres Moker Jasu Leather Bagunda Wear Benua Kemenangan Selaras Seho Makmur Industri Bikers Leather Kasin Penyamakan Tori teknologi Uji Ketahanan Selip Untuk Kualitas Sepatu Lebih Baik opini Sutanto Haryono APA & SIAPA Ni Luh Djelantik

Mendorong Brand Lokal Untuk Go Internasional Promoting Local Brands To Go International dari meja redaksi Daftar Isi Contents

Indonesia memiliki potensi sumber daya yang cukup melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk industri bernilai tambah tinggi. Salah satunya adalah industri kulit, produk kulit, dan alas kaki. Aktualita Kekayaan alam berupa keanekaragaman hayati termasuk berbagai jenis hewan yang bisa diambil Mendorong Brand Lokal Untuk Go Internasional 4 kulitnya sebagai bahan baku produk industri, maupun kekayaan budaya dan kemampuan sumber daya manusia untuk menghasilkan karya dan inovasi produk yang bermutu. made in indonesia Dengan pengelolaan yang baik, berbagai potensi tersebut dapat menghasilkan aneka produk kulit dan alas kaki yang nilai tambah dan daya saingnya tinggi, sehingga tidak hanya mampu menguasai Lucas Croco 8 pasar lokal, namun juga tembus ke pasar internasional. Milenia Berkat Abadi 10 Melalui pemilihan bahan baku yang berkualitas, dipadukan dengan desain dan teknik produksi Gun Gun Runiadi 12 yang baik, serta ditunjang dengan pengemasan dan strategi pemasaran yang menarik, kita optimis Occe Tanggulangin 14 bahwa produk-produk olahan kulit dan alas kaki buatan Indonesia mampu bersaing di pasar ekspor. Pari Radja 16 Apalagi jika pemerintah turut mendukung melalui penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh Bellasima 18 para produsen tersebut. Mitra Jaya Collection 20 Majalah Kina Edisi 02-2015 kali ini sengaja mengangkat topik “Mendorong Brand Lokal Untuk Go Internasional”, dengan harapan dapat semakin memperkenalkan produk-produk industri berbahan APAI 22 baku kulit kepada masyarakat luas, dimana sebagian besar dari produk tersebut sudah diekspor atau Ovick/Bamboo 24 berorientasi ekspor yang tentunya berdaya saing tinggi. Motekar 26 Profil industri yang ditampilkan pada rubrik “Made In Indonesia” sebagian besar merupakan peserta Kings Safety Shoes 28 pameran “Gelar Sepatu, Kulit, dan Fesyen (SKF) Tahun 2015” yang diselenggarakan oleh Kementerian Geeres 30 Perindustrian beberapa waktu lalu di Jakarta. Moker 32 Pembaca juga dapat menyimak ulasan teknologi mengenai uji ketahanan selip pada produk sepatu Jasu Leather 34 keselamatan, opini dari Ketua Umum Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), serta profil salah Bagunda Wear 36 satu pengusaha produk alas kaki berkualitas tinggi dengan brand Niluh Djelantik. Benua Kemenangan Selaras 38 Selamat membaca.   Seho Makmur Industri 40 Bikers Leather 42 Kasin Penyamakan 44 Indonesia has abundant potential resources that could be exploited for the high value-added Tori 46 industry. One of them is the leather, leather products, and footwear industry. Natural resources such as biodiversity are available, including various types of animals whose their skins can be taken as teknologi raw material for industrial products, as well as the cultural diversity and human resource capability to produce the high quality and innovative products. Uji Ketahanan Selip Untuk Kualitas With the proper management, those resources can produce various leather and footwear products Sepatu Lebih Baik 48 with high value-added and competitive, so that they could dominate not only in local market, but also penetrate into global market. opini Through the selection of high quality raw materials, combined with a good design and production Sutanto Haryono techniques, and also supported by the attractive packaging and marketing strategies, we are Ketua Umum Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia optimistic that the processed leather and footwear products made in Indonesia can compete in the (APKI) 52 export markets. The success would be greater if the government also support through the provision of various facilities required by the manufacturers. APA & SIAPA This Kina Magazine Edition 02-2015 has deliberately raised the topic of “Promoting Local Brand To Go International”, with the hope to further introduce leather-based products to the public, where Ni Luh Djelantik 56 most of them have already been exported or export-oriented products that, of course, have high competitiveness level. The industry profiles displayed in the rubric “Made In Indonesia” are mostly the exhibitors of the event “Gelar Sepatu, Kulit, dan Fesyen (SKF) Tahun 2015” held by the Ministry of Industry some times ago in Jakarta. The readers can also take notice the technology review about the skid endurance test for safety footwear products, the opinion of the Chairman of the Association of Indonesian Tannery (APKI), as well as an entrepreneur profile of high quality footwear products with the brand Niluh Djelantik. Happy reading. 

EDISI 02 - 2015 REDAKSI Pemimpin Umum: Syarif Hidayat | Pemimpin Redaksi: Hartono | Wakil Pemimpin Redaksi : Siti Maryam | Redaktur Pelaksana:

made in indonesia Habibi Yusuf Sarjono | Editor: Ni Nyoman Ambareny, Feby Setyo Hariyono | Photografer: J. Awandi | Anggota Redaksi: Intan Maria, Lucas Croco Milenia Berkat Abadi Gun Gun Runiadi Occe Tanggulangin Pari Radja Bellasima Manangi Manalu, Titin Fauziyah Rochmawati, Djuwansyah, Krisna Sulistiyani Mitra Jaya Collection APAI Ovick/Bamboo Motekar Kings Safety Shoes Geeres Moker Jasu Leather Bagunda Wear Benua Kemenangan Selaras Alamat Redaksi Seho Makmur Industri Bikers Leather Kasin Penyamakan Tori teknologi Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Perindustrian, Lt 6, Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Uji Ketahanan Selip Untuk Kualitas Sepatu Lebih Baik opini Sutanto Haryono APA & SIAPA Telp: (021) 5255509, Pes. 4074, 2648. Fax: (021) 5255609. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Ni Luh Djelantik Mendorong Brand Lokal Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 3.000-6.000 www.kemenperin.go.id Untuk Go Internasional Promoting Local Brands To Go International karakter, disertai identitas penulis. Naskah dikirim ke redaksi Majalah KINA, melalui email ke: [email protected]. Majalah ini dapat diakses melalui: www.kemenperin.go.id AKTUALITA AKTUALITA

meredam kenaikan tarifnya”, ujar Harjanto. Hal ini karena selisih harga dari produk yang dihasilkan dengan kenaikan biaya-biaya tersebut terlalu kecil, mengingat industri di Indonesia hanya memproduksi, sementara yang menikmati nilai tambah paling besar adalah perusahaan di negara asal yang memiliki brand tersebut. “Kita ingin mengembangkan sejumlah brand bernuansa Indonesia. Sehingga nanti added value- nya ada di dalam negeri, termasuk juga konsep desain dari Indonesia”, lanjut Harjanto. Para pengusaha industri berskala kecil dan menengah (IKM) juga bisa difasilitasi supaya tidak hanya jadi pemain lokal. Nantinya bagi IKM yang sudah go internasional, pemerintah harus mengintervensi, bentuknya seperti membuat beberapa national brand yang line product- nya sudah ditetapkan. Artinya, konsep desain dan brand sudah digarap dengan para desainer fesyen atau alas kaki, kemudian sistem produksinya juga di- setting oleh pemerintah. “Mereka bisa menggunakan brand kami. Kalau eligible silakan digunakan, termasuk harus mengikuti teknis produk yang ditetapkan pemerintah. Tujuannya supaya kualitas brand kita bisa mencapai taraf high end. Bisa saja mengangkat sejumlah merek lokal sepatu seperti Komodo, karena negara lain memiliki Crocodile dan Lacoste. Anoa juga bisa diangkat jadi itu promosi juga akan masuk ke bandara Singapura, menyerap tenaga kerja 700 ribu orang. Nilai ekspor brand kita. Banyak ikon nasional yang berpotensi yang lalul intasnya sangat sibuk, sehingga produk industri kulit, barang kulit dan sepatu/alas kaki pada dijadikan produk yang membangkitkan nilai tambah lokal Indonesia bisa lebih mendunia. Januari-Agustus 2015 mencapai USD3,0 miliar, atau di dalam negeri,” papar Harjanto. Upaya ini diharapkan mampu mendorong kinerja meningkat 14,24% dibandingkan periode yang sama Saat ini pemerintah tengah memprogramkan ekspor sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan tahun 2014 lalu. Sementara itu, nilai impornya pada pengembangan produk dalam negeri, dengan produk di tengah situasi perekonomian yang masih Januari-September 2015 sebesar USD718 juta, dengan atau brand yang sudah bertaraf internasional. belum pulih. “Apalagi dengan semakin dekatnya surplus perdagangan sebesar USD2,29 miliar. Surplus Salah satunya dengan mengikutsertakan mereka pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perdagangan ini cukup konsisten selama 5 tahun pada pameran di luar negeri, termasuk juga produk dalam negeri diharapkan berdaya saing tinggi terakhir dengan rata-rata mencapai USD2,84 miliar. memperkenalkannya melalui show case di lima di pasar global sehingga perdagangan bebas bukan Namun demikian, pemenuhan pangsa pasar bandara internasional yang ada di Medan, Jakarta, menjadi hambatan, tetapi sarana memperluas akses industri alas kaki Indonesia secara global baru Yogya, Surabaya dan Bali. pasar,” sambung Menperin Saleh Husin. mencapai 3 persen, dengan tujuan ekspor utama Saat ini yang sudah siap ada di Bandara Soekarno Industri alas kaki nasional saat ini berjumlah adalah ke Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris, Hatta Jakarta, dan selanjutnya akan diarahkan juga di 394 perusahaan berskala besar dan sedang dengan dan Jepang. Karenanya, hal ini perlu didorong agar wilayah Indonesia Timur. Ini tahap pertama, setelah investasi mencapai Rp 11,3 triliun pada tahun 2014 dan industri alas kaki sebagai penghasil devisa negara dapat ditingkatkan lagi kinerjanya. Mendorong Brand Lokal Sedangkan industri penyamak kulit saat ini berjumlah 67 perusahaan berskala besar dan sedang dengan kapasitas terpasang 250 juta square feet dengan tingkat utilisasi 48 persen dan tenaga kerja Untuk Go Internasional yang diserap 7.230 orang. Sementara dari sisi investasi, industri barang dari kulit dan alas kaki terus menggeliat dan banyak emerintah mendorong agar ada brand menembus pasar ekspor. Bahkan ada sejumlah kepentingan, serta berlangsung secara kontinu, menarik investasi asing, baik membangun pabrik baru (merek) lokal untuk produk sepatu dan alas produk atau brand yang dikhususkan 100 persen sehingga mutu dan brand produk kulit dapat semakin maupun perluasan yang sudah ada. Pada triwulan kaki, sehingga produk tersebut bisa menjadi untuk ekspor. ditingkatkan. III tahun 2015, nilai realisasi investasi asing (PMA) semacam “ambassador” dari Indonesia. “Itu sebabnya, walaupun saat ini pasar global Untuk lebih memperkenalkan sepatu dan alas industri barang dari kulit dan alas kaki mencapai P USD61,2 juta atau meningkat 355% dibandingkan Melalui brand tersebut, diharapkan produk kita belum bergairah, namun upaya memperkuat brand kaki produk dalam negeri, pemerintah menggulirkan semakin dikenal secara luas di pasar global. perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk program atau konsep “local branding go international”. periode yang sama tahun 2014 lalu. Sedangkan “Jika kita secara konsisten mendorong nasional, serta mendekatkannya kepada pasar, Menurut Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka secara kumulatif pada Januari-September 2015, nilai pengenalan brand tersebut, kapasitas produksinya sehingga masyarakat dapat mengenal lebih jauh (IKTA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) realisasi investasi di sektor ini mencapai USD128,4 juta diharapkan juga terus meningkat,” ujar Menteri produk tersebut,” lanjut Saleh Husin. Harjanto, konsep branding lokal ini tidak hanya atau sekitar Rp1,61 triliun (kurs Rp12.500). Perindustrian Saleh Husin kala membuka pameran Selanjutnya dikatakan, mutu produk kulit dalam bertujuan mengangkat nama mereka ke pasar global, “Kedua industri tersebut merupakan potensi produk kulit dan alas kaki Indonesia beberapa waktu negeri sudah cukup baik, sehingga telah mampu tetapi juga untuk menghasilkan added value (nilai besar baik secara nasional maupun internasional, lalu di Jakarta. dipasarkan ke berbagai negara tujuan ekspor. tambah) yang lebih besar. yang diharapkan dapat berperan penting dalam Penggarapan pasar luar negeri perlu dilakukan Namun untuk memiliki branding produk kulit yang “Selama ini jika ada kenaikan komponen peningkatan kinerja industri nasional untuk melalui sejumlah brand yang sudah cukup kuat di kuat, mengakar, dan lebih dikenal mancanegara, biaya atau tarif listrik dan kenaikan upah pekerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas dalam negeri. Produk-produk tersebut tidak hanya Kementerian Perindustrian melakukan program yang para pengusaha alas kaki tidak pernah dapat Menperin. diminati konsumen lokal, tetapi juga sudah mampu dilakukan secara terarah, melibatkan para pemangku menggunakan brand produk mereka sebagai upaya

4 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 5 AKTUALITA AKTUALITA

“So far, when there were increases in electricity cost and the raise of wage for workers, the businessmen were unable to use their own brands as the strategy to press the raise of tariffs”, Harjanto said. This is because the difference between profit and the increase of costs is too small, considering most of companies in Indonesia only producing the products while the principals earn the most profit and added values. “We want to develop several brands with the touch of Indonesia. Therefore, the added values will be enjoyed inside the country. Concepts of the design will also be from Indonesia”, he followed. Small and medium scale industry will be facilitated to become global market players. For the small and medium companies which have landed in global market, government should interfere in the form creating some national brands in designated product lines. In other words, the concept of the design and brand has been created by fashion or foot wear designers then the government will regulate the production system. “Industry could use our brand. If the brands are eligible, it can be used as long as they follow the technical procedures stated by government. The goal is to achieve high-end quality. It is possible if we want to develop a brand, let’s say, Komodo because other countries have Crocodile or Lacoste. Anoa is also could be promoted as a national brand. Many national icons are potential to become brands which able to boost the added values for the country,” Harjanto said. The government is promoting domestic products

which are internationally known. One of the USD2.84 billion in average. strategies is by participating in overseas exhibitions, However, Indonesian brands are only able to including show casing the products at airports in reach 3% market share at the moment. The main Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya and Bali. export destinations are , , Promoting Local Brands For now, Soekarno-Hatta airport in Jakarta is , and . Therefore, the the first airport to be ready for the show case. The performance of foot wear industry as one of foreign project will also be conducted in eastern part of exchange contributors to the country should be Indonesia. For the next step, the show case is going promoted. To Go International to take place in Changi airport in , famous Tannery industry consists of 67 big and medium for the crowd and busy activities, therefore our scale companies with 250 million square feet products will be globally spread. installed capacity, 48% utilization level and 7,230 he Government promotes local brands of products as well as strategically position them to the The effort is hopefully able to boost export employees. shoes and foot wear in order making the market. Therefore, the market will be more aware performance that in turn contributes more in Meanwhile from the investment factor, leather products a kind of ambassador for the about the products” Husin added. economic growth within the unstable economy goods and foot wear industry continues to grow and Tcountry. With the brands, hopefully our It is also said that the quality of leather goods is condition. “In addition, with ASEAN Economic draw more foreign investment for either building product will be more widely recognized in global considerably good so it has been able to be marketed Community getting closer and closer, domestic new plants or expanding existing ones. In third market. to various export destination countries. However, to goods are supposed to have high competitiveness in quarter of 2015, the actual of foreign investment “If we consistently promote and introduce the have a strongly rooted branding that is well-known global market. Therefore, free trade is not a tread in leather goods and foot wear industry reaches brands, expectantly the production capacity will by international market, the Ministry of Industry anymore, but become a key point to widen the access USD61.2 million, an increase of 355% compared also increase” said Minister of Industry Saleh Husin is conducting a focused and continuous programs to market” Saleh Husin continued. to the same period in 2014. Cumulatively, in when opened Leather Goods and Foot Wear Expo which involving stakeholders. Therefore the quality The domestic foot wear industry consists of 394 January-September 2015 period, total investment some time ago in Jakarta. and brand engagement of leather goods could be big and medium scale companies with Rp11.3 trillion in the industrial sector reaches USD128.4 million Penetration of overseas market is done by using improved. of total investment in 2014 and with 700,000 people or equals to Rp1.51 trillion (with the currency several well-established Indonesian brands. The To introduce local products of shoes and foot of employment. The export number for leather, USD1=Rp12,500). products are not only satisfying local consumers wear, the Government uses “local branding goes leather goods and shoes/foot wear industry in “The two industrial sectors are potential, either but also successfully penetrating export market. international” concept. According to Director January-August 2014 period reached USD3 billion, in domestic or international, that hopefully able to Moreover, several products or brands are even 100 General Industri Kimia Tekstil dan Aneka (Chemical, increase 14.24% comparing to the same period in play a big role in the growth of domestic industrial percent produced to be exported. Textile and Various Industry/IKTA) Ministry of the year before. Meanwhile, the import number in performance in order to achieve people’s prosperity,” “Despite global market has not shown a good Industry Harjanto, the purpose of local branding January-September 2015 period is USD718 million the Minister ended. dynamic yet, efforts in strengthening the branding concept is not merely to raise the brand to global and USD2.29 billion of trade surplus. The surplus is need to be done in order to introduce our national market, but also to generate bigger added values. moderately consistent within the last 5 year with

6 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 7 Made in Indonesia Made in Indonesia Produk Eksotis The Exotic Products Kulit Buaya Papua Selain menjual produk dari kulit buaya, Lucas Papua’s Crocodile Buaya merupakan salah satu hewan yang keberadaannya banyak Croco juga menjual kulit buaya kering yang ditujukan ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk di wilayah Indonesia. untuk kalangan produsen tas, sepatu dan asesoris. Untuk kulit buaya ini, pangsa pasar utamanya adalah Leather Meskipun tergolong hewan buas, namun buaya juga memberikan pembeli asing. Setiap tahun, sedikitnya 500 lembar kulit buaya kering diekspor ke berbagai negara seperti According to Marketing Manager of daya tarik bagi manusia. Misalnya, kulitnya yang bisa digunakan untuk Turki, Jepang, Singapura dan Italia. Lucas Croco, Sonia Sianturi, the business pembuatan berbagai produk seperti tas, sepatu, ikat pinggang, dan “Pembeli asing menyukai kulit buaya muara producing various products from dari Papua karena kulit buaya jenis ini sisiknya rapi Crocodile is one of the animals crocodile leather has started asesoris lainnya. tersusun. Kalau jenis lain berantakan sisiknya,” easily found in various parts since 2008 as the company paparnya. of the world, including in obtained legal permission for Walaupun memiliki banyak penggemar, Lucas Indonesia territory. Although breeding Papua’s crocodiles Croco masih merasa khawatir dengan adanya from the government. About penangkapan buaya secara ilegal yang kemudian arena banyak digemari masyarakat, pangsa menitipkan buaya-buaya untuk ditangkarkan oleh classified as a wild animal, the 1,000 crocodiles have been bred dijual kepada produsen tertentu untuk dijadikan pasar produk-produk berbahan baku kulit penduduk setempat. in breeding location owned berbagai produk. crocodile also has its allure for buaya masih terbuka lebar. Kondisi inilah Melalui kegiatan penangkaran itu, akhirnya di “Keberadaan produk dari kulit buaya yang people. For example, its skin by Lucas Croco in Waropen. In yang dimanfaatkan PT Lucas Croco untuk tahun 2009 barulah kegiatan produksi beragam K ditangkap secara ilegal menjadi kendala bagi kami can be used to manufacture addition, the company has also memproduksi berbagai produk dari kulit buaya, produk dari kulit buaya dimulai. “Kegiatan produksi karena harga jual mereka jauh lebih rendah dari entrusted the crocodiles to the seperti tas, dompet, ikat pinggang, dan lainnya. dilakukan setelah kami mendapatkan izin dari produk kami,” jelas Sonia . various products such as local people to breed them. Menurut Manajer Pemasaran Lucas Croco, Sonia Kementerian Kehutanan untuk melakukan bags, shoes, belts, and other Through the breeding process, Sianturi, kegiatan usaha pembuatan berbagai produk pemotongan buaya,” ujarnya. in 2009 the production process of dari kulit buaya sudah dimulai dari tahun 2008 ketika Hingga kini setiap tahunnya, melalui accessories. perusahaan mendapatkan izin penangkaran buaya penangkaran yang dimiliki, perusahaan manufacturing various products Papua dari Pemerintah. Sebanyak 1.000 ekor buaya dapat memotong 200 ekor buaya Papua from crocodile leather has started. Papua ditangkarkan di lokasi penangkaran milik untuk dijadikan bahan baku produknya. “The production activities was by the Lucas Croco di Waropen. Selain itu, perusahaan juga Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan kulit started following the receipt of people in the country, buaya, Lucas Croco juga mendapatkan izin s favored by the public, the market share legal permission from the Ministry of but also by the foreigners. melakukan penangkapan buaya di alam, of the products made of crocodile leather Forestry to conduct cutting crocodile,” she said. In addition to selling the products from crocodile yang jumlahnya mencapai 500 ekor per is still widely open. This opportunity Until now, through its own breeding crocodile leather, Lucas Croco also has sold the dried crocodile tahun. has been exploited by PT Lucas Croco facilities, each year the company is able to cut about leather to producers of bags, shoes and accessories. Adapun buaya yang digunakan untuk byA producing a variety of products from crocodile 200 crocodiles used as raw material of the products. For this crocodile leather, the potential markets are bahan baku produk tas, dompet, ikat pinggang leather, such as handbags, wallets, belts, and others. Besides, to meet the needs of crocodile leather, mainly the foreigne buyers. Every year, at least 500 dan asesoris adalah buaya yang sudah berusia Lucas Croco has also obtained the legal permission sheets of dried crocodile leathers are exported to 3 tahun, karena pada usia tersebut kulit buaya sudah dalam kondisi yang kuat dan memiliki to catch crocodiles in nature, amounting up to 500 various countries such as , Japan, Singapore tingkat eksotisme yang tinggi. crocodiles per year. and . Dalam menjalankan kegiatan produksinya, The leather of crocodile used for raw materials “The foreign buyers favor the muara crocodile ada tiga lokasi yang digunakan Lucas Croco. of handbags, wallets, belts and accessories are taken leather from Papua since this type of leather is Pertama adalah lokasi penangkaran di Waropen from the crocodiles with the age of more than 3 characterized by skin scales that is neatly arranged. dan Seram. Di lokasi itu buaya dipotong dan years, because at that age the leather has been in Other types have cluttered skin scales, “she diambil kulitnya. a state of strong and has a high level of exoticism. explained. Kulit yang masih dalam kondisi In terms of production activity, there are three Although having a lot of fanatic customers, mentah itu kemudian dikirim ke pabrik locations used by Lucas Croco. The first is the Lucas Croco feels worried by the catching crocodile penyamakan milik perusahaan yang breeding facility located in Waropen and Seram. At illegally which are sold to certain producers to make ada di Yogyakarta untuk menjalani this location, the crocodiles are cut and taken their a wide range of products. proses penyamakan. Dalam proses ini dicuci dan dikeringkan. Setelah leather. “The presence of crocodile leather products menjalani proses penyamakan, kulit The raw state leather is then sent to a tannery made from illegal crocodile leather has become buaya tersebut kemudian dikirim ke factory owned by the company in Yogyakarta to an obstacle for us since their selling price could be pabrik di Jakarta untuk diolah menjadi undergo the tanning process. In this factory, the much cheaper than that of our products,” explained tas, dompet, ikat pinggang dan produk leather is washed and dried. After the process of Sonia. asesoris lainnya. tanning has finished, the leather is then delivered “Semua proses produksi itu to the factory in Jakarta to be manufactured dilakukan dengan standar internasional into handbags, wallets, belts and other accessory informasi | information » yang berlaku,” tutur Sonia. products. “All the production process is done with PT Lucas Croco Produk-produk dari kulit buaya the prevailing international standards,” explained Jl. Pluit Mas 200 Blok I/15 Komplek Carina Sayang I, buatan Lucas Croco itu digemari tidak Jakarta Utara, 14450 Sonia. hanya oleh masyarakat di dalam negeri Telepon : +6221 6694379 saja, tetapi juga di luar negeri. The products made of crocodile leather Email : [email protected] produced by lucas Croco have been favored not only

8 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 9 Made in Indonesia Made in Indonesia Sandal Wanita Women Sandals Produk MBA Tawarkan Kenyamanan of MBA Offers The Comfort Kulit kambing saat ini masih jarang digunakan untuk pembuatan produk sandal, sepatu, tas, maupun asesoris. Padahal, kualitas dari kulit kambing The goat leather has still rarely been used to produce sandals, shoes, bags, tidak kalah dari kulit hewan lainnya yang banyak digunakan untuk produk and accessories. In fact, the quality of goat leather is not inferior than other fashion. animal leathers that are widely used for fashion products.

al itu dibuktikan oleh Emila Susilawaty. Abadi (MBA). Melalui bendera Milenia Berkat Abadi, Untuk membedakan dari produk yang sudah To differentiate from existing products in the wanita muda ini mampu memproduksi ada di pasaran, MBA memilih bahan kulit dari kulit market, MBA chooses the goat leather and for the Hsandal dan sepatu dari kulit kambing kambing dan untuk bagian alasnya menggunakan base of sandals it uses albasia wood which is easily dengan kualitas terbaik. kayu albasia yang banyak ditemukan di dalam negeri. found in the country. “For the top of sandals, we use Sebenarnya, bisnis alas kaki bukanlah hal baru “Kalau untuk bagian atasnya, kami menggunakan the high guality leather derived from Garut goat,” baginya, karena ayahnya adalah pemilik PT Foximas kulit kambing Garut yang sudah terkenal kualitasnya,” she said. Mandiri (FMB), produsen sepatu yang produknya ujarnya. According to her, the goat leather is chosen sudah dikenal di dalam dan luar negeri Menurutnya, pemilihan kulit kambing dilakukan since it is more lithe with smaller pores so that it ‘’Sepatu produksi FMB mampu bersaing dalam karena kulit kambing lebih lentur dan pori-porinya appears more exotic to be seen. While albasia wood harga, desain dan kualitas dengan produk-produk lebih kecil sehingga terkesan lebih eksotis bila Karena kualitas dan desain produk yang bagus, is chosen, in addition to lighter, this type of wood is branded asal mancanegara seperti Singapura, Jepang, dipandang mata. Sedangkan kayu albasia dipakai sandal wanita MBA yang diproduksi di Bandung sejak also easily formed. , Eropa, Prancis, dan Italia,’’ tuturnya. karena selain ringan, kayu jenis ini mudah dibentuk. tahun 1999 itu dapat dengan cepat diterima pasar. In producing women sandals, MBA has applied Karena Foximas lebih mengutamakan produksi Dalam memproduksi sandal wanita, MBA Gerai produknya dapat ditemukan di sejumlah mal the concept of comfort so that the material chosen sepatu pria, maka Emila pun memutuskan untuk menerapkan konsep kenyamanan sehingga bahan ternama di berbagai daerah, mulai dari Bandung, should be the best quality accompanied by the terjun ke bisnis sandal wanita, yang pangsa pasarnya yang dipilih adalah bahan yang berkualitas dengan Jakarta, Medan, dan Surabaya. Produksinya kini telah minimalist and simple design. The high of heels is juga cukup besar melalui PT Milenia Berkat desain yang minimalis dan sederhana. Tinggi hak nya mencapai 3.000 pasang setiap bulannya. made less than 5 cm to keep the comfort when it is pun tak lebih dari 5 cm agar sandal itu bisa digunakan Diakui, produk MBA difokuskan untuk menyasar wore. dengan nyaman. pasar lokal. Walaupun begitu, pasar ekspor juga tidak Due to good quality as well as good product disia-siakan. Secara rutin, melalui bendera Foximas design, women sandals of MBA produced in Mandiri, produk sandal wanita MBA merambah pasar Bandung since 1999 have been quickly accepted by luar negeri seperti Singapura, , Australia, dan the market. Outlets of its products can be found in Amerika Serikat. a number of famous malls in various regions, such Demi efisiensi dalam kegiatan produksi, MBA his was evidenced by Emila Susilawaty. as in Bandung, Jakarta, Medan, and Surabaya. Its goat leather can be used for several years. menerapkan persyaratan khusus dalam pemesanan Through the company Milenia Berkat production capacity has now reached about 3,000 She argued that to keep the leather is not easily sandal wanita. Jumlah sandal yang harus dipesan Abadi (MBA), this young woman has been pairs per month. scratched or torn, on a regular basis the leather minimal 300 pasang. Tcapable of producing sandals and shoes Admittedly, the product of MBA has been should be polished with oil. In addition, to prevent “Sedangkan untuk modelnya, mereka bisa from goat leather with the best quality. targetted to domestic market. Nevertheless, the the leather form moldy, consumers need to use anti- membawa sendiri model sandal yang akan dibuat,” Actually, the footwear business is not new to her, export market is not overlooked. Regularly, through fungal oil. “For MBA products, however, the goat ujar Emila. since her father is the owner of PT Foximas Mandiri, Foximas Mandiri Company, the women sandals leather we use has been protected by anti-fungal,” Dia yakin sandal wanita dari kulit kambing akan a shoes producer whose its products have been of MBA have penetrated overseas markets such she ended the explanation. semakin digemari masyarakat konsumen karena already well known locally and abroad. as Singapore, Malaysia, Australia, and the United kualitasnya yang baik dan nyaman dipakai. Jika ‘’The Shoes’ products of Foximas Mandiri have States. dirawat dengan baik, sandal dari kulit kambing been able to compete in price, design and quality For product efficiency, MBA has implemented akan mampu digunakan beberapa tahun. with other branded products from abroad such as special requirements for order request. The number Dia mencontohkan, agar kulit kambing Singapore, Japan, Australia, Europe, , and of sandals ordered must be at least for 300 pairs or tidak mudah tergores atau sobek, secara Italy, ‘’she explained. more. “As for the model design, they can bring their informasi | information » berkala kulit kambing pada sandal wanita As Foximas has preferred prioritizing to the own models that should be made,” said Emila. PT Milenia Berkat Abadi perlu digosok dengan minyak. Selain itu, production of men’s shoes, then Emila decided to She felt confident that the women sandals made Ruko Mal Tamab Palem Blok A No. RK-71 Cengkareng untuk mencegah kulit berjamur, konsumen perlu fokus in the business of producing women sandals, of goat will be increasingly favored by the consumers Timur Jakarta Barat 11730 menggunakan minyak anti jamur. “Tetapi di MBA, given the market opportunity is still widely open due to its high quality as well as comfortable to Telp. 021-2933 0296 Email. [email protected] kulit kambing yang kami gunakan sudah dilindungi through PT Millennium Berkat Abadi (MBA). wear. If maintained properly, MBA sandals made of Web. www.mbabranded.com oleh anti jamur,” pungkasnya.

10 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 11 Made in Indonesia Made in Indonesia Sepatu Pelindung The Protective Untuk Kerja Lapangan

elihat besarnya kebutuhan APD, kini Footwear banyak produsen yang menyediakan berbagai produk APD. Namun, tidak To work in The Field Msemua produsen mampu memproduksi perlengkapan APD berkualitas bagus. Hanya beberapa produsen saja yang produknya sudah diakui The use of personal protective equipment (PPE) is a must for those oleh pihak pengguna. Salah satu produsen perlengkapan APD yang who conduct activities in the workplace, especially in locations prone telah mendapatkan pengakuan dari pengguna adalah to incidents of workplace accidents. Gun Gun Runiadi. Produk sepatu pelindung (safety shoes) untuk kerja di lapangan yang dihasilkan perusahaan, sudah banyak dipakai oleh perusahaan- perusahaan besar di dalam negeri dan luar negeri. iven the tremendous needs for PPE, In addition to producing protective shoes, “Sepatu kami sudah banyak beredar di Eropa dan many producers have provided the Gun Gun Runiadi has also made shoes for outdoor juga di dalam negeri,” kata Irvansach, marketing Gun didatangkan dari produsen plat ternama. Sedangkan various products of PPE. However, not all workers. These types of shoes have also attracted Gun Runiadi. kulit sapi dipasok dari produsen kulit di Jawa Barat manufacturers have had the capability to market demand. Every month the company which Sementara di dalam negeri, pelanggan dari dan Jawa Timur. Gproduce the good quality of PPE products. Only a few has operated since 1986 is able to produce 15,000 sepatu pelindung buatan perusahaan yang memiliki Setiap bulannya, dengan kekuatan pekerja producers considered to be capable of producing the pair of shoe workers. pabrik di Bandung dan Bekasi ini, antara lain adalah 30 orang di pabriknya, Gun Gun Runiadi mampu products with the quality that have been recognized According to him, this type of shoes is much in PT Aneka Tambang, PT Freeport, PT Pelni dan lain- memproduksi sepatu pelindung sebanyak 10.000 by the users. demand by those who love adventure in the wild, like One of the producers of PPE gaining the a mountain climber or nature lover. lain. pasang. Sepatu tersebut dijual dengan bandrol recognition from users is Gun Gun Runiadi. The Because the raw materials used are not as Selain melayani pembeli partai besar, Gun Gun Rp650.000 per pasang. product of protective shoes (safety shoes) to work in complicated as protective footwear, the selling Runiadi juga menjual produknya secara ritel melalui Harga jual yang dipatok ini sesuai dengan kualitas the field has been widely used by major companies in price set by the company for outdoor shoes is much sistem online. Hal ini diterapkan guna membantu yang diberikan kepada pengguna. “Kami memberikan the country and abroad. cheaper, which is only Rp350,000 per pair. “Although mereka yang bekerja dalam kelompok kecil atau jaminan selama setahun. Jika dipakai secara normal, “Our shoes have already circulated in Europe it is cheaper, but we still provide the best quality for pribadi. Penjualan secara online juga digemari oleh sepatu buatan kami mampu bertahan selama tujuh markets as well as in the country,” said Irvansach, customers,” Irvansach further explained.. pembeli ritel di luar negeri. tahun untuk kulit dan platnya. Sedangkan untuk the marketing manager of Gun Gun Runiadi. Although it has already got market Dalam memproduksi sepatu pelindung, solnya, bisa digunakan hingga empat tahun,” papar While in the country, the customers of protective recognition, Gun Gun Runiadi still expects the aid perusahaan menggunakan bahan baku Irvansach. footwear produced by Gun Gun having the factories of the government. For example, the aid to meet pilihan kualitasnya baik. Misalnya Selain membuat sepatu pelindung, Gun Gun in Bandung and Jakarta, among others are PT the requirements of SNI and aid for promotion saja untuk bahan baku plat Runiadi juga membuat sepatu pekerja untuk outdoor. Antam, PT Freeport, PT Pelni and others. abroad. “The assistance from the government and In addition to serve the large scale buyers, Gun other relevant agencies are also needed so that our Sepatu jenis ini juga banyak diminati pasar. Setiap Gun Runiadi has also sold its products in retail business can move faster,” he hoped. bulan perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1986 through online system. It is carried out in order to ini mampu memproduksi 15.000 sepatu pekerja. help those who work in small groups or private. Menurutnya, sepatu jenis ini banyak diminati oleh Online sales system has also attracted foreign retail mereka yang senang berpetualang di alam bebas, buyers. seperti pendaki gunung atau pencinta alam. In the production process of protective footwear, Karena bahan baku yang digunakan tidak the company uses high quality of raw materials. For serumit sepatu pelindung, harga jual yang ditetapkan example, for a plate raw materials, it is purchased perusahaan untuk sepatu outdoor jauh lebih murah, from the well-known manufacturers of plate. While yakni hanya Rp350.000 per pasang. “Walaupun for cowhide leather is supplied from the suppliers in lebih murah, namun kami tetap memberikan kualitas West Java and East Java. Each month, with the workforce of 30 people, terbaik bagi penggunanya,” lanjut Irvansach. Gun Gun Runiadi has been able to produce 10,000 Meskipun sudah mendapatkan pengakuan pasar, pairs of protective shoes. The shoes are sold with the Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan Gun Gun Runiadi masih membutuhkan bantuan dari price of Rp 650,000 per pair. suatu keharusan bagi mereka yang melakukan aktivitas pemerintah. Misalnya, bantuan untuk memenuhi The sale price is set according to the product informasi | information » persyaratan SNI serta bantuan promosi ke luar negeri. di tempat kerja, terutama di lokasi yang rawan akan quality provided to users. “We provide a guarantee IRCO Official “Bantuan dari pemerintah dan instansi terkait for a year. If used normally, our product of shoes has Jl. Prof M Yamin No.9 RT.01/05 Duren Jaya – Bekasi Timur terjadinya insiden kecelakaan kerja. lainnya tetap dibutuhkan agar usaha kami bisa the lifetime up to seven years for the leather and its HP. 08561920961 / 081286666132 bergerak lebih cepat lagi,” harapnya. plate. As for the soles, it can be used up to four years, Web. www.ircoofficial.com “explained Irvansach.

12 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 13 Made in Indonesia Made in Indonesia

Ragam produk berbahan baku kulit sapi banyak ditemukan di pasar, mulai dari tas, dompet, sepatu hingga peralatan olahraga. Bisa dikatakan, persaingan di pasar produk berbahan baku kulit sapi cukup ketat.

lthough the competition is very tight, it does not loosen the intention of Ali Imron to compete in the business of leather Leather Knitting Techniques Aproducts. The key principle, since we are able to produce the unique and high quality Winning the Market products, the opportunity to grab market share will Teknik Rajut Kulit be widely open. This principle has been applied in producing handbags, purses and shoes by using knitted technique and marketing the products under the The various products made Memenangkan Pasar brand ‘Occe Tanggulangin’. of cowhide leather have been “We produce the products with specific method commonly found on the market, of knitting. To tie and assemble the raw materials, we knit manually by specific knitting technique ranging from handbags, purses, instead of using the sewing machine,” said Ali Imron. shoes as well as sports equipment. Imron started running the business in 1999. Initially, he was only as a mediator of the leather It can be said that market alaupun persaingannya cukup ketat, kesulitan untuk langsung bisa diterima pasar. Karena , tahun 2011, dalam tiga hari saja produk products. Having seen the rapid growth in sales of competition of these products is namun hal ini tidak mengendurkan itu, Imron melakukan pengamatan terhadap produk Occe Tangulangin yang ditampilkan habis diborong the leather products at that time, he was interested niat Ali Imron untuk masuk ke dalam berbahan baku kulit sapi yang sudah beredar di pasar. pembeli. considerably intense. and decided to be a player in the industry of leather bisnis produk berbahan baku kulit sapi. Dari hasil pengamatannya, diketahui kalau saat itu Karena usahanya yang unik, Imron menerima W products. Prinsipnya, jika kita mampu menghasilkan produk masih minim produk dari kulit sapi yang dijahit dengan bantuan dari berbagai pihak, seperti pemerintah As a new player, he faced difficulty to berkualitas dan unik, maka peluang merebut pangsa cara dirajut. provinsi, Kementerian Perindustrian, dan CSR immediately be accepted in the market. Therefore, products manufactured by knitting technique are on our consideration, “said Imron. pasar masih terbuka lebar. “Produk yang kami jual, seperti tas dan dompet, dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam he conducted the observation of the products made able to attract the customers. “The selling price is The market of Occe Tanggulangin products is Prinsip itu dia terapkan dengan membuat produk hampir tidak ada yang dijahit dengan mesin, karena memproduksi dan mempromosikannya ke pasar. of cowhide leather circulating in the market. From also competitive given the products are artistics,” he not only in domestic market. The products are also tas, dompet dan sepatu dengan cara dirajut dan keahlian merajut benang yang kami tonjolkan,” “Banyak juga pihak-pihak yang memberikan the observations, he concluded that there was still explained. exported regularly to meet the orders from abroad. memasarkannya dengan merek ‘Occe Tanggulangin’. ujarnya. bantuan berupa usulan desain, tapi tidak semua very limited product that was stitched by knitting It was proven when participating in the For example, recently Occe Tanggulangin received “Kami membuat produk dengan metode khusus Untuk merajut bahan, langkah pertama yang dipakai karena banyak yang tak sesuai. Desain yang technique. exhibition held in Argentina in 2011. Only within an order from Korean buyer for 100 jackets. As dalam penjahitannya. Untuk menyambung bahan dilakukan adalah memilih kulit sapi yang berkualitas dipakai lebih ke pemikiran sendiri,” ujar Imron. The product we sell, such as handbags and three days the products displayed was purchased so with the buyers from Australia who ordered a baku, tidak digunakan mesin jahit, tetapi dilakukan untuk dijadikan bahan atau pola. Kemudian bahan Pasar produk Occe Tanggulangin tak hanya wallets are almost entirely made without sewing entirely by the buyer. variety of products. dengan cara dirajut dengan keahlian tangan,” kata Ali kulit yang sudah dipotong menjadi pola, dilubangi masyarakat di dalam negeri saja. Kegiatan ekspor juga machine, since we deliberately accentuate the skill Due to his unique products, Imron has received Imron. tepinya. Setelah itu, lubang-lubang tersebut dimasuki secara rutin dilakukan untuk memenuhi pesanan dari of knitting,” he explained. supports from various parties, such as the provincial Imron sendiri memulai usahanya pada tahun benang untuk disambung dengan menggunakan mancanegara. Misalnya, saat ini Occe Tanggulangin In terms of knitting process, the first step is government, the Ministry of Industry, and CSR of the informasi | information » 1999. Awalnya hanya sebagai mediator produk dari jarum jahit tangan. mendapatkan pesanan berupa 100 jaket dari pembeli State Owned Enterprises (SOEs) in producing and choosing the high quality of cowhide leather as the Occe Tanggulangin kulit. Melihat perkembangan yang pesat dalam Imron mengakui, produk Occe Tanggulangin yang di Korea Selatan. Begitu juga dengan pembeli dari marketing the products. material for pattern of design. Then the material Jl. Raya Kludan RT. 03 RW.03 penjualan produk jadi dari kulit ketika itu, dia pun dibuat dengan cara dirajut mampu menarik minat Australia, yang memesan berbagai produk lainnya. that has been cut into a pattern, is perforated at the “Many parties have also provided the assistance Tanggulangin – Sidoarjo – Jatim tertarik untuk menjadi pelaku di industri produk dari masyarakat. “Harga jualnya juga cukup bagus karena edges. The following step, the perforated holes are in the form of product design, eventhough many Telp. 031-71324510 kulit. produknya artistik,” paparnya. Fax. 031-8850069 knitted manually by using hand sewing needles. were not accepted since they were not in line with Sebagai pemain baru, tentunya akan mengalami Hal itu dibuktikan ketika mengikuti pameran di Web. www.joocetanggulangin.wordpress.com Imron acknowledged that Occe Tanggulangin his own taste. The design adopted are mostly based

14 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 15 Made in Indonesia Made in Indonesia Produk Inovatif Ikan Pari The Innovative Products From Stingray Skin Ikan pari merupakan jenis ikan yang banyak ditemui di hampir Stingray is a fish species commonly found in almost all of the Indonesian waters. seluruh perairan Indonesia. Selama So far the utilization of this kind of fish is still limited for meat only. While other ini pemanfaatannya masih sangat parts like skin is even discareded as waste. terbatas untuk diambil dagingnya saja. Sementara bagian lain seperti ut in the hands of Miftahul Khoir, the the type of guitar, type of oval, type of smooth rock, percent of the products is marketed in domestic kulitnya justru terbuang sebagai waste of stingray skin has been converted and the type of tenons. market and the rest is exported to foreign countries limbah. into high value products. Through Pari “The type of tenon is the most expensive one such as Singapore, Australia, Japan, and others. Radja as the name of his business, Khoir since the stock is rare. Its skin texture is also more Although the market is mainly for the middle Bhas processed the stingray skin into bags, wallets, unique due to the tenon scratches in the middle, and upper class, Khoir feels confident that his belts, and other accessories products. “said Khoir. business will experience the rapid grow. The reason amun di tangan Miftahul Khoir, limbah kulit Khoir’s creative idea to process the stingray The production process starts by making is that the stingray skin products produced by Pari skin emerged accidentally when he was traveling to patterns on the dried stingray skin. Cutting the ikan pari itu diubah menjadi produk bernilai Radja have a number of advantages, including its Cilacap in 2003. “I found a lot of stngray skin dried pattern is the following step. The next step, the unique skin, odorless, and durable. jual tinggi. Melalui Pari Radja sebagai nama by fishermen. From there I thought how to utilize stingray skin is grinded to smooth the skin and to usahanya, Khoir mengolah kulit ikan pari N the stingray skin in order increase its economic ease in sewing process. Afterwards, sewing menjadi tas, dompet, ikat pinggang, dan produk value, “he said. the patterns into the desired product. asesoris lainnya. With the knowledge of tannery acquired in “For the models or patterns, we Ide kreatif Khoir dalam mengolah kulit ikan pari college, he creatively tried to produce several also produce according to the order muncul secara tak sengaja ketika dia sedang berwisata products by using stingray skin material. After of buyer. The orders are usually di Cilacap pada tahun 2003. “Saya menemukan several trials with patience, finally Khoir was able sent via email or buyers come banyak kulit ikan pari yang dijemur para nelayan. to find the formula that stingray skin can be used as directly submitting samples Dari situ saya berfikir bagaimana memanfaatkan raw material for bags, wallets and belts. of the desired model, “he said. kulit ikan tersebut sehingga nilai ekonomisnya bisa Having felt confidence that the product from Over the years, Pari Radja bertambah,” katanya. stingray skin can be accepted by the market, in 2004 has grown into a tanning Khoir decided to sell products from stingray skin Dengan bekal ilmu penyamakan kulit yang businesses and the producers using Pari Radja brand. of stingray skin creation diperolehnya sewaktu kuliah, dia mencoba berkreasi To make the product of bags, accessories, products with very significant membuat beberapa produk dengan menggunakan dijahit. Setelah itu, menjahit pola menjadi produk belts and wallets, Pari Radja uses four types of development. kulit ikan pari. Setelah melalui beberapa kali uji yang diinginkan. stingray skin as r a w Khoir with his 12 coba dan kesabaran ekstra, akhirnya Khoir mampu “Untuk model atau pola, kami juga bisa material, that a r e employees can now receive menemukan formulasi yang membuat kulit ikan pari membuatnya sesuai dengan pesanan dari pembeli. stingray skin in raw form or wet dapat dijadikan bahan pembuat tas, dompet, dan ikat Biasanya pesanan itu dikirim lewat email atau pembeli which is then further processed into pinggang. datang langsung menyerahkan contoh model yang finished materials that is ready to Setelah yakin kalau produk yang dihasilkannya be manufactured into a variety diinginkan,” paparnya. dapat diterima pasar, pada tahun 2004 Khoir of products. Seiring perkembangan waktu, Pari Radja tumbuh berani menjual produk dari kulit ikan pari dengan By processing stingray menjadi usaha penyamakan dan produsen kreasi kulit menggunakan merek Pari Radja. skin in raw form up to ready ikan pari yang perkembangannya sangat signifikan. Untuk membuat produk tas, asesoris, tali to use by itself, Pari Radja Khoir dengan dibantu 12 karyawannya kini bisa workshop located in the pinggang dan dompet, Pari Radja menggunakan menerima kulit ikan pari dalam bentuk mentah atau region of Sewon, Bantul, empat jenis kulit ikan pari sebagai bahan bakunya, basah yang kemudian diolah menjadi bahan siap jadi Menurut Khoir, sekitar 75 persen produknya Yogyakarta, does not yakni jenis gitar, jenis oval, jenis batu halus, dan jenis untuk dibuat menjadi berbagai produk. dijual di pasar dalam negeri dan sisanya diekspor ke experience any trouble in pari duri. Dengan mengolah sendiri kulit ikan pari dalam mancanegara seperti ke Singapura, Australia, Jepang, the supply of raw materials for ”Jenis duri paling mahal karena stoknya langka. bentuk mentah hingga siap pakai, workshop Pari dan lain-lain. the production activities. Tekstur kulitnya juga lebih unik karena guratan duri di Radja yang berlokasi di wilayah Sewon, Bantul, Walaupun pangsa pasarnya lebih mengarah The product of Pari Radja informasi | information » bagian tengahnya,” ujar Khoir. have now been widely known Yogyakarta, tidak mengalami kesulitan bahan baku kalangan menengah ke atas, Khoir tetap yakin Pari Radja Proses produksi dimulai dengan membuat pola in the public and have reached untuk kegiatan produksi. kegiatan usahanya akan berkembang pesat. Hal Dadapan Lor RT.002 Timbulharjo Sewon Bantul pada kulit ikan pari yang sudah kering. Setelah itu out to many areas in the Yogyakarta 55186 Produk Pari Radja pun kini sudah terkenal luas di itu dikarenakan produk dari kulit ikan pari yang pola dipotong. Langkah selanjutnya, kulit ikan pari country and also been able to Telp. 0274-6463437 / 0274-8389775 masyarakat dan menjangkau banyak daerah di dalam diusungnya memiliki sejumlah kelebihan, antara lain Email. [email protected] digerinda agar kulit menjadi lebih halus dan mudah penetrate the export market. negeri serta mampu merambah ke pasar ekspor. kulitnya yang unik, tidak berbau, dan tahan lama. According to Khoir, about 75

16 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 17 Made in Indonesia Made in Indonesia

The Global Product Made of Produk Kulit Ular Piton in the United States, France, Singapore and some other countries with a wide range of product varieties. yang Mendunia Python Leather In serving the overseas buyers, the company has been very flexible. The buyer can use his or her own Inovasi dan kejelian melihat pasar adalah hal yang dibutuhkan bagi kemajuan label on the product of Bellasima that is purchased. “For the buyer from Singapore, they have still kegiatan usaha. Hal ini telah dibuktikan oleh Bellasima. Perusahaan yang Innovation and foresight to see the used Bellasima label. But in some other countries, semula bergerak di bidang industri batik ini memilih untuk terjun ke industri market opportunity is indispensable there have been many buyers who has used their own tas, dompet, dan asesoris dari kulit hewan, khususnya kulit ular piton. for the progress of business activity. label on our product we delivered, “she explained. Since most of the products are exported, the It has been proven by Bellasima selling price of Bellasima products are specified on company. The company originally US dollar. When US dollar exchange rate rises, then engaged in the batik industry has the selling price in the country also increases. By employing about 120 workers, Bellasima is chosen to spesialize into industry of optimistic that its business will be continuously to bags, wallets, and accessories made grow, especially in the domestic market that has not of animal leather, especially the been fully explored. By considering the large number of population, the domestic market is still promising. leather of python.

materials are still imported, that are the softeners or the glossy because these raw materials are difficult to find in the country. Due to the high quality of the product, the product of Bellasima is able to easily penetrate the global markets. Of the total products, about 70 percent are exported. While the remaining 30 percent are consumed domestically.

n fact the company has been established since 2008 and engaged in the batik industry. But along the way, the development of batik erusahaan sebenarnya telah berdiri sejak Kulit ular tersebut dibeli dalam bentuk mentah. Secara rutin, Bellasima memasok pelanggannya Iindustry did not run as expected. tahun 2008 dan bergerak di industri batik. Kemudian kulit ular itu disamak dengan menggunakan yang berada di Amerika Serikat, Perancis, Singapura Finally since 2012, the owner and manager of the Namun dalam perjalanannya, perkembangan bahan-bahan tertentu sehingga menghasilkan kulit dan beberapa negara lainnya dengan berbagai produk company has expanded its business to the industry Pindustri batik tidak berjalan seperti yang ular yang kuat dan memiliki permukaan yang halus yang dipesannya. of bags and wallets as well as the accessories made diharapkan. dan berwarna cerah. Dalam melayani pembeli dari luar negeri, of animal leather. This industry is chosen since its Akhirnya di tahun 2012, si pemilik dan pengelola Bahan-bahan lain yang digunakan adalah lem, perusahaan bersikap fleksibel. Pembeli boleh saja market opportunity is considered to be widely open, perusahaan mengembangkan usahanya dengan benang jahit serta pelapis bagian dalam tas. Sebagian menggunakan labelnya pada produk Bellasima yang both for domestic market as well as globally. bergerak di industri tas dan dompet serta asesoris besar bahan-bahan tersebut didapatkan dari dalam dipesannya. In producing bags, wallets and accessories, dari kulit hewan. Industri ini dipilih karena peluang negeri. “Kalau di Singapura, pembelinya masih Bellasima has relied on its superiority in processing pasarnya masih cukup besar, baik untuk pasar dalam Rahayu mengatakan, hanya sebagian kecil saja menggunakan label Bellasima. Tapi di beberapa python leather into a variety of leather products. negeri maupun pasar luar negeri. bahan baku yang harus diimpor, yaitu pelembut atau negara lain, ada pembeli yang menggunakan label “The product of python leather has attracted so Dalam memproduksi tas, dompet dan asesoris, glossy karena bahan baku ini sulit untuk ditemukan di mereka pada produk yang kita kirim,” ucapnya. many people due to its exotic feature and its leather Bellasima mengandalkan keunggulannya dalam dalam negeri. Karena sebagian besar produknya diekspor, maka smoothness,” said Rahayu B, the Bellasima manager. mengolah kulit ular piton menjadi berbagai produk Karena kualitas produk yang dihasilkan begitu harga jual produk Bellasima ditetapkan dengan mata According to her, to produce a variety of yang dibuatnya. baik, produk Bellasima mampu menembus pasar uang dolar AS. Jika nilai tukar dolar melesat, maka products from python, Bellasima has got the supply “Produk dari kulit ular piton banyak diminati internasional dengan relatif mudah. Dari total harga jual di dalam negeri juga mengalami kenaikan. of python leather from Sumatra and Kalimantan. masyarakat karena coraknya yang eksotik dan produk yang dihasilkan, sekitar 70 persen dijual ke Dengan jumlah karyawan 120 orang, Bellasima The python leather is purchased in the raw | information kulitnya yang halus,” kata Rahayu B, pengelola pasar internasional. Sedangkan 30 persen lainnya optimis kegiatan usahanya akan makin berkembang, form. Then the leather is tanned by using certain “Our product quality has been considered for its informasi » Bellasima. diperuntukkan bagi pasar dalam negeri. terlebih lagi pasar dalam negeri belum begitu digarap materials to produce the robust python leather with superiority. For example, the stitching is very strong Bellasima Menurutnya, untuk memproduksi beragam “Kualitas produk kami telah teruji, misalnya dengan maksimal. Padahal, dengan jumlah penduduk smooth surface and brightly colored. because it uses special threads, “explained Rahayu, Wisma Gading Permai Jalan Boulevard Raya Ruko 1 Blok CN Nomor 36, Jakarta Utara 14240 produk dari kulit ular piton, Bellasima mendapatkan jahitannya yang kuat karena menggunakan benang yang besar, pasar dalam negeri masih menjanjikan. Other materials used are glue, thread sewing while adding that until now there has been no Telp. 021 – 45844975 pasokan kulit ular piton dari pemasok yang ada di khusus,” papar Rahayu seraya menambahkan bahwa and upholstery for inside the bag. Most of these complaints from customers regarding the product Fax. 021- 45866472 Sumatera dan Kalimantan. hingga saat ini belum ada keluhan dari pelanggan materials are obtained within the country. quality. Email. [email protected] Web. www.bellasima.com mengenai kualitas produknya. She said that only a small proportion of raw Regularly, Bellasima has supplied its customers

18 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 19 Made in Indonesia Made in Indonesia

more smooth, light, and soft, “he said. The products under the brand ‘Karl Sangkoni’ made by Sungkono are sold at affordable prices. The Latest Model and Men shoes are sold at the price about Rp. 350-500 thousand, mowen handbags about Rp. 1-1,5 million, jackets about Rp. 1,8-2,3 million, wallets about Sewing Quality Assurance Rp. 150-170 thousand, and belts about Rp. 250 thousand. “The production process is carried out with a special sewing machine and done manually,” The economic potency of Sidoarjo does not sink after suffering from the mud he explained. disaster. Sidoarjo, one of the districts in East Java has continued to rise up Sungkono said, although his product market is fostering the local community economic growth in various sectors. One of still domestically, 2002 ever bought them is sub-district of Tanggulangin, that is still existed to be the center of his products. “ once bought a bag from us. And in the year 2016, we have a plan leather industry development. to participate in the exhibition in Shanghai and America, “added Sungkono. Now, he has partnered the resellers up to Sumatra and Kalimantan. His products can be obtained in several showrooms located in Sidoarjo, Mojokerto, and Bogor. “When routinely participating the exhibition, our turnover per month can reach Rp. Jaminan Kualitas Jahitan 200-300 million,” he concluded. dan Model Terkini Potensi Sidoarjo tidak tenggelam begitu saja setelah bencana lumpur melandanya. Salah satu kabupaten di Jawa Timur ini terus bangkit menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat dari berbagai sektor. Salah satunya di kecamatan Tanggulangin, yang masih eksis menjadi sentra pengembangan industri kerajinan kulit.

i sepanjang Jalan Kludan, Tanggulangin, karena keterampilan itu telah dipelajarinya sejak di dan lembut,” paparnya. akan dijumpai deretan kios yang memajang bangku SLTA. Produk dengan merek ‘Karl Sangkoni’ buatannya beragam produk kerajinan kulit seperti jaket, Begitu memutuskan menjadi pengusaha tas dan dijual dengan harga terjangkau. Sepatu laki-laki Dtas, dompet, atau sepatu yang berkualitas sepatu, ia tak sungkan menularkan ilmu menjahit ditawarkan Rp350-500 ribu, tas wanita kisaran Rp1- dan trendy. Soal harga bervariasi, tergantung model kepada para pekerja dan mitra bisnisnya. “Ketika 1,5 juta, jaket Rp1,8-2,3 juta, dompet Rp15-170 ribu, long the Kludan street of Tanggulangin, the process of neat and tidy sewing, since that skills serta ukurannya. Lokasinya pun cukup strategis. hingga ikat pinggang Rp250 ribu. “Proses pengerjaan mengawali usaha di tahun 90-an itu, saya sempat there will be found a row of outlets has been accumulated since he was in high school. Berjarak sekitar lima kilometer arah selatan dari pusat memiliki 300 orang pekerja dari tiga showroom. produk kami dengan mesin jahit khusus yang displaying a variety of its featured As the business player in handbags and shoes kota Kabupaten Sidoarjo atau 30 km arah timur kota Tetapi setelah satu showroom kena musibah lumpur, dikerjakan dengan buatan tangan,” ujarnya. products such as jackets, handbags, industry, he does not hesitate to share his sewing Surabaya. akhirnya saat ini karyawan saya hanya 165 orang,” Sungkono mengatakan, meski pasar produknya wallets,A or shoes with high quality and trendy. knowledge to the workers and business partners. Mitrajaya Collection, salah satu kios yang cukup paparnya. masih berskala nasional, Miss Universe 2002 pernah The price varies, depending on size and model. “In the early of the business in the 90s, I ever had banyak didatangi pengunjung. Gerai ini dibangun oleh Sungkono pun memastikan, keunggulan membeli produknya. “Miss Universe Tahun 2002 The business location is quite strategic, about five 300 workers with three showrooms. But after sang pemilik, H. Sungkono sejak tahun 1990 dengan produknya bisa dilihat dari kualitas jahitan dan pernah beli tas dari kami. Dan tahun 2016 nanti, kami kilometers to the south of Sidoarjo city center or 30 experiencing the mud disaster, my workers has konsep yang menarik. Tidak hanya menampilkan model. “Kami memberikan garansi sampai satu tahun ada rencana ikut pameran ke Shanghai dan Amerika,” kilometers eastern of the city of Surabaya. decreased to only 165 people, “he explained. berbagai produk unggulannya di dalam etalase, untuk jahitan produk kami,” tegasnya. Sementara tambah Singkono. Mitrajaya Collection is one of the outlets visited Sungkono ensures that his product excellence by a lot of customers. This outlet was established by can be shown from the quality of sewing and tetapi gerai yang cukup luas ini juga memperbolehkan itu, mengenai model, ia berani meyakinkan telah Ia pun saat ini telah memiliki reseller hingga the owner, H. Sungkono in 1990 with an interesting the models. “We give one-year warranty for our para pengunjung melihat langsung proses produksi di mengikuti trend terkini sesuai permintaan pasar Sumatera dan Kalimantan. Produknya bisa diperoleh concept. It does not only display a wide range of products,” he stressed. Meanwhile, regarding the showroom-nya. di beberapa showroom yang berlokasi di Sidoarjo, dalam negeri maupun mancanegara. leading products in the storefront, but this quite model, he strongly assures that he has followed “Selain meningkatkan kualitas, kami juga “Kami juga melayani kepada pelanggan yang Mojokerto, dan Bogor. “Kalau rutin mengikuti wide space outlet has also allowed visitors to see the the latest trends in accordance with domestic and meningkatkan pelayanan yang baik kepada para ingin membuat model sesuai keinginannya sendiri. pameran, omzet kami per bulan bisa mencapai production process. foreign demands. pengunjung sehingga mereka akan beli dan pesan Biasanya selesai pembuatan produk pesanan khusus Rp200-300 juta,” pungkasnya. “In addition to improving the quality, we have “We also serve the customers with their own lagi,” ungkap Sungkono saat ditemui pada acara Gelar itu maksimal dua minggu,” tuturnya. also improved the services quality to the visitors so models and interests. Usually we need maximum Sepatu, Kulit, dan Fesyen 2015 di Jakarta, beberapa Mengusung merek ‘Karl Sangkoni’, Mitrajaya that they will come to buy and make an order again,” two weeks to accomplish the specific order, “he waktu lalu. Tidak heran, ketika berpartisipasi pada Collection menawarkan produk jadi berbahan kulit said Sungkono when met at the Exhibition of Shoes, explained. Leather and Fashion 2015 in Jakarta, recently. It is Bringing the brand ‘Karl Sangkoni’, Mitrajaya acara tersebut, stand Mitrajaya Collection termasuk sapi dan kambing mulai dari tas wanita/pria, sepatu informasi | information » paling besar dan dibanjiri pembeli. pria/wanita, ikat pinggang, dompet hingga jaket pria/ not surprising that the stand of Mitrajaya Collection Collection offers finished products made of cow and is the bigest one and flooded with buyers. goat leathers such as handbags, shoes, belts, wallets, Mitra Jaya Collection Kesuksesan usahanya tidak terlepas dari mutu wanita. His business success is inseparable from the and jacket both for man and women. Jl. Raya Kludan, Tanggulangin, Sidoarjo, jahitan produknya yang halus. Pengusaha lulusan “Untuk bahan baku, kami selektif pilih kulit sapi sewing quality of the products that is neat. Sungkono, “For raw materials, we selectively choose the Jawa Timur 61272 pendidikan guru agama di Lamongan ini paham betul lokal maupun impor dari Italia yang bagus. Khusus Telp. (031) 8964259 a businessman graduated from the education of cow leather locally and also import from Italy. For Web. www.mitrajayacollection.com mengenai proses penjahitan yang apik dan rapih, jaket pakai kulit kambing karena lebih halus, ringan, religion teacher in Lamongan is very competent in jacket, we prefer using goat leather because it is

20 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 21 Made in Indonesia Made in Indonesia

New Hope From APAI The APAI Jadi Angin Segar Pengrajin The classic problem often faced by artisans in developing their businesses Alas Kaki Indonesia are capital constraints, human resources, raw materials, and marketing. Persoalan klasik yang kerap dihadapi para pengrajin dalam mengembangkan It would be very hard if these problems have to be overcome individually. usahanya yaitu terbatasnya permodalan, SDM, bahan baku, dan pemasaran. One way to cope them is by establishing an associations. Memang akan sangat berat jika kendala itu dipikul sendiri. Solusinya adalah para pengrajin perlu bersinergi. Salah satunya dengan membentuk asosiasi, seperti yang dilakukan para pengrajin alas kaki. n May 2015, the Association of Indonesian related stakeholders, such as: the Ministry of the form of an increase in value-added, development Footwear Artisans (APAI) in Bandung was Industry, Ministry of Cooperatives and SMEs, local of networking and other opportunities,” she said ada Mei 2015, terbentuklah Asosiasi Pengrajin pemerintah untuk menggerakkan pertumbuhan established. The association has become the governments, and universities. “Building the trust while adding that the membership is free of charge. Alaskaki Indonesia (APAI) di Bandung. Asosiasi ekonomi dalam pembangunan nasional,” tuturnya. fresh wind for the development of National with all parties is the key element to be addressed by In addition, with the increasingly rapid global ini menjadi angin segar bagi pengembangan APAI terus membuka perluasan kerjasama I footwear industry in the future. “The contribution APAI from the beginning,” said Taufiq, the man born developments and the enactment of free market, Pindustri alas kaki nasional pada masa depan. dengan berbagai pihak. Kolaborasi yang baik of artisans as the spearheading of the production in Jombang on 8 November 1964. the artisans need a strong network in order to win “Posisi pengrajin yang menjadi ujung tombak produksi dilakukan dengan pemerintah dan stakeholders has a tremendous strategic role. Not only enhancing He explained that the priority programs of the competition. “Hopefully, the national footwear memiliki peran strategi luar biasa yang tidak dapat terkait, antara lain: Kementerian Perindustrian, the dignity of footwear artisans, they have also APAI for the next five years are the promotion or industry will be strong and dominate the market diabaikan begitu saja. Tidak saja meningkatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Daerah, harkat martabat pengrajin alas kaki, juga memberi serta Perguruan Tinggi. “Pembangunan kepercayaan contributed substantially to the development of the marketing, increase the competence of human both at home and abroad. The threat of imported kontribusi besar bagi pengembangan industri alas dari semua pihak menjadi elemen kunci yang akan competitiveness of national footwear industry,” said resources through training, provision of consulting products againts domestic footwear market should kaki nasional yang berdaya saing,” kata Ketua Umum terus dijalani sejak pendirian APAI,” tegas Pria Chairman of APAI Taufiq Rahman. services to the craftsmen to create their own brand, not be overlooked, but requires collective action and APAI Taufiq Rahman. kelahiran Jombang, 8 November 1964. He said that to realize this goal, the craftsmen and the ease in obtaining capital supports. collaboration among various parties,” said Rini. Taufiq mengatakan, untuk mewujudkan cita– Taufiq mengungkapkan, program yang need to coalesce in an organization so that they can During this time, according to Rini Nurdiani, The same opinion was also expressed by Taufiq. cita tersebut, para pengrajin perlu bersatu dalam difokuskan APAI selama lima tahun ke depan adalah participate actively in contributing to the strength the Head of Promotion and Exhibition of APAI, many The breakthrough from the government is required sebuah wadah sehingga mampu ikut berperan aktif promosi atau pemasaran, peningkatan kompetensi of national economy. “The organization is intended artisans do not create their own brand because they to provide the guarantee of supply of raw materials memberikan kontribusi terhadap kekuatan ekonomi SDM melalui pelatihan, pemberian konsultasi to significantly promote the welfare of the members just focus on the production so they do not enjoy to keep the sustainability of national footwear nasional. “Wadah ini ditujukan untuk memacu kepada para pengrajin untuk membuat merek sendiri, and to be goverment’s partner to drive the national high added value. “Through the establishment of the industry. He argued that most of footwear producers peningkatan kesejahteraan secara nyata bagi para dan kemudahan untuk mendapatkan bantuan economic growth,” he said. association, the craftsmen are expected to have their have complained about the limited supply of raw anggotanya dan dapat menjadi mitra permodalan. APAI has continued to expand the cooperation own brand so that they will know their performance materials especially for cowhide leather. Due to the Selama ini, menurut Ketua APAI Bidang Promosi dan Pameran Rini Nurdiani, banyak pengrajin alas with various parties. The collaborations have and the quality of their products,” she said. difficulty to get these raw materials, some producers kaki yang tidak menciptakan brand sendiri karena been established with the government and She added, today there are about 200 footwear have to close down. This problem has been also faced mereka hanya fokus pada pembuatan produknya artisans joining APAI that come from various areas by so many SMEs producing footwear products so saja sehingga tidak mendapatkan nilai tambah yang such as Bandung, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Medan, that many of them have been closed down, “she said. tinggi.”Melalui pembetukan asosiasi, diharapkan Surabaya, and Banten. “The strong ties among Regarding the issue of the limitation of raw para pengrajin mempunyai merek masing-masing artisans will open up the economic opportunities in materials in footwear industry, the Government sehingga dapat mengetahui prestasi dan kualitas will provide the buffer stocks or reserve inventory. produk mereka,” katanya. alas kaki nasional tidak bisa dianggap enteng, namun The Ministry of Industry together with some related Rini menambahkan, saat ini sebanyak 200 memerlukan tindakan kolektif, kolaborasi berbagai institutions such as customs and tax authorities will pengrajin alas kaki telah bergabung di APAI pihak,” papar Rini. also establish cooperation so that the processing yang meliputi berbagai daerah seperti Bandung, Hal senada juga diungkapkan Taufiq, perlu of documents can be handled in a single roof. This Tangerang, Jakarta, Bekasi, Medan, Surabaya, dan adanya terobosan dari pemerintah untuk memberikan Banten. “Ikatan kuat antar pengrajin akan membuka jaminan pasokan bahan baku agar industri alas kaki measure is expected to be able to promote the kesempatan-kesempatan ekonomi berupa kenaikan nasional terus berkelanjutan. Ia mengakui, sebagian competitiveness of the national footwear industry. nilai tambah, pengembangan jejaring, besar pengusaha alas kaki mengeluhkan bahan baku dan kesempatan lainnya,” tuturnya yang sulit terutama untuk kulit sapi. Karena kesulitan seraya mengatakan setiap bahan baku itu, beberapa industri harus gulung tikar. pengrajin yang ingin menjadi “Karena kekurangan bahan baku inilah, perusahaan anggota APAI tidak dipungut yang masih tergolong kecil dan menengah ini kesulitan biaya. dan pada akhirnya menutup usahanya,” katanya. Di samping itu, dengan Mengenai persoalan bahan baku di industri alas | information perkembangan global yang semakin kaki, Pemerintah akan membuat buffer stock atau informasi » cepat dan mengemukanya pasar bebas persediaan cadangan. Kementerian Perindustrian Kantor APAI sehingga pengrajin membutuhkan jejaring bersama beberapa lembaga terkait seperti bea Jl. Sanggar Urip VI No.16 A – 16 B yang kuat untuk dapat unggul dan bersaing. cukai da instansi pajak juga akan bekerjasama agar Sanggar Urip Estate Bandung – Jawa Barat “Harapannya, industri alas kaki nasional akan pengurusan dokumen menjadi satu atap. Diharapkan tangguh dan memimpin pasar baik di dalam maupun lagkah tersebut mampu mewujudkan industri alas luar negeri. Serangan produk impor terhadap pasar kaki nasional yang berdaya saing dan tangguh.

22 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 23 Made in Indonesia Made in Indonesia Kulit Katak dan Ikan Nila Frog and Tilapia Leather Products Kuasai Pasar Eropa Enter the European Market In the hands of creative people, the waste can be processed into the high added value products. This is done by Taufiq Di tangan orang kreatif, limbah bisa dijadikan produk yang bernilai tambah tinggi. Hal ini dilakukan oleh pengrajin Taufiq Rahman, an artisan which utilizes the waste of frog and tilapia skin to be processed into handicraft products such as Rahman yang memanfaatkan limbah kulit katak dan ikan nila untuk dijadikan produk kerajinan seperti tas, dompet, dan handbags, wallets, and shoes. sepatu.

“Jika limbah-limbah yang tidak terpakai kita manfaatkan dengan baik serta menggunakan kreativitas, maka limbah tersebut akan menjadi barang premium,” kata Taufiq ketika ditemui pada acara Gelar Sepatu, Kulit, dan Fesyen 2015 di Jakarta. Dia menceritakan, tahun lalu, kulit sapi sebagai bahan baku utama pembuatan sepatu sulit dicari di Indonesia. “Selain itu, harga kulit sapi di Indonesia cenderung mahal dengan harga Rp 35 ribu per kilo untuk kulit sapi Jawa, sedangkan kulit sapi impor Rp 25 ribu per kilo,” tuturnya. Akhirnya Taufiq berinovasi membuat produk tas dan dompet yang terbuat dari limbah kulit katak. Bahan baku itu dia dapatkan dari kerabatnya yang beternak katak di Surabaya. “Produk tas dan dompet kulit katak itu saya pamerkan di ajang Indonesia Fashion Week tahun 2015. Ternyata sambutannya sangat luar biasa. Saya mendapat request dari Kazakhstan untuk membuat beberapa produk lainnya seperti sepatu pria,” ujarnya. these products received a remarkable respond. I that his product will be accepted both in the local Seiring dengan pesatnya pesanan, Taufiq received an order from Kazakhstan to produce other markets and abroad. berfokus memproduksi alas kaki dari kulit katak itu products such as men’s shoes,” he said. In the production process, he employs 25 ke pasar Eropa. Ia mengklaim, sepatunya merupakan Along with the increased orders, he has focused workers. As the Chairman of the Association of produk pertama dari bahan tersebut. Namun ia juga in producing footwear products from frog skin for Indonesian Footwear Artisans (APAI), he always berinovasi dengan menciptakan sepatu pria dari kulit the European market. He claimed that his shoes empowers employees by providing training on ikan nila, dan respon pembelinya pun cukup banyak. are the first products made of these materials. In machinery and leather processing so that the final “Saya menggandeng peternak di Surabaya dan addition, he has also innovated by producing men’s products can be maintained both in terms of the Medan. Target pasar produk tersebut adalah pasar shoes from tilapia skin, and again has received quality and design. Eropa dengan kuota produksi 100-150 pasang per a good response from a lot of buyers. “I have Taufiq stressed that the marketing activities bulan,” ungkapnya. partnered with the breeder in Surabaya and Medan. undertaken by APAI has also attempted to link Mengenai kisaran harga memang terbilang The target market of these products is the European artisans with national and international distributor mahal. Untuk sepatu pria yang terbuat dari kulit market with a production quota of 100-150 pairs networks. The artisans are expected to market their ikan nila dan katak dibanderol dengan harga Rp. per month,” he said. footwear products with their own brand, not like 4.490.000. “Makanya kami memilih untuk ekspor, In terms of price range, it is considerably today that just work on orders . karena peminat di dalam negeri masih kurang dan Dalam proses produksi, Taufiq dibantu sebanyak “If the unused waste is utilized by involving the expensive. For men’s shoes made of the skin of tilapia Therefore, he expects the role of government, mungkin terlalu mahal,” kata Taufiq. 25 karyawan. Sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengrajin creativity, it will produce the high quality products,” and frog, the price is about Rp4.49 million. “That is especially the Ministry of Industry to continuously Pria kelahiran Jombang, 8 November 1964 ini Alaskaki Indonesia (APAI) yang beranggotakan para Taufiq said when met at the Exhibition of Shoes, why we chose to export, since the potential buyers encourage the development of national footwear memastikan, soal kualitas tidak perlu dipertanyakan. perajin, ia selalu memberdayakan para karyawannya Leather and Fashion 2015 in Jakarta. in the country is still limited due to the price that is industry in order to be competitive and able Sepatu buatannya yang diberi merek “Ovick” ini diberi dengan memberikan pelatihan mesin dan pengolahan He explained that last year, cowhide leather as quite expensive,” explained Taufiq. to compete in global market. “I expect that the garansi selama 20 tahun. “Sepatu saya ini dibuat dari kulit sehingga produk yang dihasilkan terjaga mutu the main raw materials for producing shoes was Taufiq assures the high quality of his products. craftsmen are treated equivalent with the modern bahan-bahan pilihan serta semuanya dijahit, tidak dan desainnya. very difficult to obtain in Indonesia. “In addition, His product of shoes that are branded ‘Ovick’ are producers. Give them the opportunity to grow ada yang dilem, jadi sangat kuat,” katanya sambil Taufiq menegaskan, kegiatan pemasaran yang the price of it tends to be expensive with the price given the guarantee for 20 years. “My shoes are through the protection of copyright, trademark, and menambahkan bahwa ia juga mengembangkan dilakukan APAI juga berupaya untuk mempertemukan of Rp35 thousand per kilo for Java cowhide leather, made from selected raw materials and all of them promotion,” he concluded. sepatu pria dengan bahan baku kulit biawak dan ular para perajin dengan jaringan distributor nasional dan menguasai pasar global. “Harapan saya yaitu while for imported cowhide leather is about Rp25 are sewn up, nothing are glued, so that they are phyton yang diperoleh dari penangkaran. internasional. Perajin diharapkan mampu menjual pengrajin diperlakuan setara dengan produsen- thousand per kilo,” he said. very strong,” he said while adding that he has also informasi | information » Taufiq mengakui terus melakukan promosi ke alas kaki dengan merek sendiri, bukan hanya seperti produsen modern. Kasih kesempatan mereka untuk Finally, Taufiq tried to innovate to make the developed men’s shoes from lizard and python berbagai ajang pameran-pameran di dalam negeri sekarang ini, mengerjakan sepatu pesanan. lebih berkemabang melalui perlindungan hak cipta, OVICK products of bags and purses by using the waste of leather obtained from breeding. Jl. Sanggar Kencana VI No.16 A – 16 B sehingga dapat memperkenalkan dan mengedukasi Oleh karena itu, ia mengharapkan peran merek, dan promosi,” pungkasnya. frog skin. This raw material was supplied by his He admitted that he regularly participates Sanggar Hurip Estate, Bandung 40286 kepada masyarakat luas mengenai hasil karyanya. pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian relatives raising frogs in Surabaya. “I displayed bags in promotion events in various exhibitions in the Telp. 022-7335644 Dengan berbagai upaya, dia optimis, produknya itu untuk terus mendorong pengembangan industri and wallets made of frog skin in the Exhibition of country to introduce and educate the public about Fax. 022-7317309 bisa diterima di pasar baik lokal maupun luar negeri. alas kaki nasional agar berdaya saing dan mampu Email. [email protected] Indonesia Fashion Week in 2015. It turned out that his products. With so many efforts, he feels optimistic

24 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 25 Made in Indonesia Made in Indonesia

Cipta Anugrah, a graduate of the TAS KULIT LEBIH DIMINATI The Leather Handbags Academy of Leather Technology (ATK) Yogyakarta, has developed Cipta Anugrah, seorang lulusan Akademi Teknologi Kulit (ATK) the business of leather products Yogyakarta, mengembangkan usaha pembuatan produk dari kulit sejak Are More Desirable since completing his study in tamat kuliah tahun 2014 lalu. 2014 ago.

and takes more steps. Cipta admitted that his business has received a lot of supports from the government. The participation in the exhibition is also on the help of the Industry and Commerce Agency of West Java Province. Other assistances are in the form of trainings on production skills and product packaging given with free of charge. In addition to the help from the local government, another support is also given by PT. Sucofindo, a state-owned company through the Partnership Program and Community Development (CSR), in the form of ipta, one of the participants of “Shoes, working capital credit loan with very low interest Leather & & Fashion 2015” exhibition rate of 0.5% per moth at amount of IDR 40 million. explained that currently, the sales has The loan had been already repaid within two years. Cexperienced difficulties since the buyers Currently, Cipta utilizes six units of sewing offered the sale price only about 50% of the offered machines for producing leather jackets. It is price. estimated that he produces 100 units of leather ipta yang juga peserta pameran ‘Sepatu, Kulit rumit dan lebih banyak tahapannya, sehingga butuh Ke depan, Cipta berencana untuk belajar “It seems that the purchasing power of the jackets a month. To produce a leather jacket, he & & Fesyen’ tahun 2015 ini memaparkan, saat waktu 2 hari untuk menggarap satu buah tas. kombinasi warna kulit, mengingat padu-padan buyers has decreased, resulting the changes in needs supply of leather raw material from 3 to 4 ini penjualan sedang mengalami kesulitan Cipta mengakui bahwa usahanya banyak warna pada bahan kulit cukup sulit untuk dilakukan. consumer behavior. The sales turnover in 2015 has sheeps. As for hanbags, he produces about 50 units Cakibat para pembeli menawar harga jualnya mendapat dukungan dari pemerintah. “Kami juga ingin meningkatkan kualitas produk, been slowing down compared to the previous year. per month by using two units of sewing machines. sampai 50% dari harga yang ditawarkan. Keikutsertaannya di pameran tersebut juga atas pengembangan bahan baku, maupun pengembangan However, the sales of leather bags for products The raw materials for hanbags are from cowhide “Terasa sekali daya beli konsumen mulai turun, bantuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan manajemen dan produksi. Itu sebabnya, kami butuh has actually increased, and more favourable for and goat leathers. sehingga terjadi perubahan prilaku konsumen. Provinsi Jawa Barat. Bantuan lainnya adalah semacam pelatihan desain dan manajemen,” pungkas customers than other leather products, “said That distinguishes between the leather of Tahun 2015 ini omzet kami turun dibanding tahun pelatihan keterampilan produksi dan pelatihan Cipta. Cipta, the husband of Anti Novianti that brings the cowhide, sheep, and goat, is shown from their sebelumnya. Namun demikian, penjualan untuk kemasan produk yang diberikan secara gratis. Liantyka brand. thickness. In addition from Priangan (Bandung), produk tas kulit malah meningkat, dan lebih diminati Selain dari pemda, dukungan juga diberikan Cipta, that brought the trademark “Motekar the supply of leather raw material is purchased dibandingkan produk kulit lainnya,” papar suami dari BUMN PT Sucofindo melalui Program Kemitraan dan Leather” in the exhibition explained that he works from Tasikmalaya. “Within a year of production, our Anti Novianti yang mengusung merek Liantyka ini. Bina Lingkungan (PKBL), dalam bentuk kredit modal with six employees in the workshop locating in company turnover reachs about IDR 500 million,” Cipta yang dalam pameran tersebut mengusung senilai Rp40 juta dengan bunga rendah sebesar 0,5% Sukaregang, Garut, West Java. Most of his empoyees said Cipta. merek dagang Motekar Leather mengemukakan, ia per bulan. Kredit tersebut sudah dapat dilunasi dalam have the same background, that is in the field of Currently his company is conducting trials by bekerja dengan enam orang karyawan di workshopnya waktu dua tahun. design. using “Sheep Spinil”, namely by directly using sheep yang berlokasi di daerah Sukaregang, Garut, Jawa Saat ini, Cipta bekerja menggunakan enam unit By targeting the consumers from the middle leather in production without staining process. Barat. Rata-rata mereka berlatar belakang sama mesin jahit untuk produksi jaket kulit. Diperkirakan class society, the offered price of the leather jacket is Thus, the process of production can be shorter due dengan dirinya, yaitu lulusan sekolah di bidang desain. setiap bulan menghasilkan 100 unit jaket kulit. Untuk in the range of IDR 900 thousand to IDR 2 million. As to the directly to finishing step. Dengan menyasar konsumen di kelas menengah, memproduksi satu unit jaket diperlukan pasokan for handbags, the price ranges from IDR 300 to 700 Moving forward, Cipta has made a plan to learn harga produk jaket yang ditawarkan berada di kulit dari tiga sampai empat ekor domba. Sedangkan thousand. “We estimate that within the unfavorable the color combination, considering that to find the kisaran Rp900 ribu sampai Rp2 juta. Sedangkan untuk produk tas, setiap bulan dihasilkan 50 unit, economic condition in this time, the buyers only matching color from leathers is quite difficult to do. untuk tas, harganya sekitar Rp300-700 ribu. “Kami yang menggunakan dua unit mesin jahit. Bahan baku favor to buy the product with the price about IDR “We also want to improve the product quality, to memperkirakan, kondisi ekonomi yang kurang kulitnya berasal dari kulit hewan sapi dan kambing. 500 thousand per unit,” said Cipta. develop the raw materials used, as well as to develop bersahabat ini membuat konsumen hanya mampu Yang membedakan antara kulit domba, sapi, The price of the main raw material, such as the production process and management. That is membeli produk yang harganya sekitar Rp500 ribu dan kambing, adalah ketebalannya. Selain dari dari cowhide leather ranges from IDR 25 to 32 thousand why, we need some kind of training for design and per buah,” ungkap Cipta. daerah Priangan (Bandung), pasokan kulitnya juga per sqf (square feet). While the sheep leather, the management, “Cipta concluded. Harga bahan baku utamanya, yaitu kulit sapi dari Tasikmalaya. “Dalam satu tahun produksi, omzet price is about IDR 21 to 24,5 thousand per sqf. berkisar Rp25-32 ribu per sqf (square feet). Sedangkan perusahaan kami diperkirakan mencapai Rp500 juta,” For the goat leather, the price is about IDR 18 to harga kulit domba sekitar Rp21.000 sampai Rp ungkap Cipta. 20 thousand per sqf. Goat leather, however, is less informasi | information » 24.500 per sqf. Untuk kulit kambing, harganya Rp18- Saat ini perusahaannya sedang uji coba desirable because of the texture that is considered to Motekar Sepatu 20 ribu per sqf. Kulit kambing kurang diminati karena menggunakan “Domba Spinil”, yakni jenis kulit domba be thicker and harder. Cipta Anugrah teksturnya lebih tebal dan keras. yang dilakukan tanpa pewarnaan. Dengan demikian, In producing a jacket it takes about a day for Sridaya Center – Jl. Gagaklumayung No. 9 Blok B9, Sukaregang, Garut Proses pengerjaan jaket memakan waktu 1 hari proses pengerjaan kulitnya menjadi lebih singkat one tailor. While for a handbag, it takes about 2 days HP. 0852 9512 9999, 0857 2040 8067 oleh 1 tukang jahit. Sedangkan pengerjaan tas lebih karena langsung ke tahap akhir (finishing). since the production process is more complicated

26 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 27 Made in Indonesia Made in Indonesia

KING’S SHOES SAFETY WEAR: KING’S SAFETY SHOES Sepatu Standar Internasional Produksi Batam Dan Tangerang The International Standard Shoes From Batam & Tangerang

Many people have been familiar with Honeywell brand, which is identical Banyak orang mengenal merk Honeywell identik dengan konglomerat , perusahaan multinasional yang with a conglomerate, a multinational company engaged in various bergerak di berbagai bidang usaha mulai industri engineering, ruang angkasa, konstruksi, kimia, dan energi businesses sector such as engineering, aerospace, construction, chemical, serta pertambangan. energy and mining.

tu sebabnya produksi sepatu pengaman Honeywell “Tidak hanya memenuhi standar internasional Sedangkan di sisi lain, sepatu pengaman ini ccordingly, the safety shoes produced by Safety Products di bawah PT King’s Safetywear saja, namun jenis sepatu ini juga dilindungi dengan dibuat dari 100 persen kulit asli, yang dilakukan Honeywell under PT King’s Safetywear dengan merek King’s ini digunakan diberbagai asuransi keselamatan produk, sehingga kualitas dengan proses injeksi, mengingat tebalnya kulit with the brand ‘King’s are commonly used industri mulai dari otomotif, pertambangan bahan baku kulitnya mutlak bisa diandalkan. Itu kerbau antara 2 sd 2,2 mm. Karena itu apabila kualitas in various industries such as automotive, I miningA (including oil and gas), construction, termasuk minyak dan gas, jasa konstruksi, pertanian, sebabnya kami harus mengimpor kulit kerbau dan kulitnya tidak seperti yang kami persyaratkan, akan agricultural, steel, components, and also shipping industri baja, komponen, dan juga di industri sapi dari dan negara-negara di sekitarnya. Dalam pecah apabila dilakukan proses injeksi. Salah satu industry. The consumers of safety shoes has been perkapalan. Penggunaan sepatu pengaman lebih luas pandangan kami, kerbau dan sapi dari Indonesia SNI yang diwajibkan untuk sepatu pengaman adalah increasingly widespread, used by bikers, chefs lagi, digunakan juga oleh para pengendara sepeda sebenarnya ada, tetapi kualitasnya belum memenuhi SNI 0111 : 2009. Selain itu ada standard wajib lainnya in restaurants and hotels, as well as in a special motor, juru masak di restoran besar dan hotel, serta di standard dan juga volumenya tidak sebanding dengan yang diberlakukan di negaranya seperti Eropa dan division within hospitals. divisi khusus pada sejumlah rumah sakit. volume yang dibutuhkan. Amerika.” Aan Rusdianto, a Junior Marketing Support of Aan Rusdianto selaku Junior Marketing Support PT King’s Safetywear yang ditemui di ajang Gelar Sepatu, Kulit & Fesyen 2015 menjelaskan bahwa perusahaan King’s ini sebenarnya berpusat di Singapura sejak tahun 1965. Namun secara bertahap dilakukan relokasi perusahaan ke beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Filipina. Sekitar PT King’s Safetywear interviewed in “Leather Shoes, international standard certification. tahun 1995/1996 perusahaan juga direlokasi ke & Fashion 2015” exhibition explained that King’s “Not only meeting the international standards, Indonesia dengan lokasi pabrik di Kosambi yang company actually owns its base in Singapore since the products have also been protected by product masuk wilayah administrasi Tangerang, Banten. 1965. But gradually the company has expanded its safety insurance, so the quality of the product is Kemudian tahun 2012 King’s diakuisisi oleh Honeywell. manufacturing facilities to some ASEAN countries absolutely reliable. For this reason we have to such as Malaysia and the . In 1995/1996 import the leather raw material of buffalo and “Kami juga memiliki pabrik di Batam – Kepulauan the company also expanded its factory to Indonesia cowhide from India and the surrounding countries. Riau tepatnya di daerah Tanjung Uncang. Total by establishing the factory in Kosambi, under the In our opinion, we can obtain the leather material produksi sepatu yang dihasilkan berkisar antara 100 district area of Tangerang, Banten. In 2012, the form buffalos and cowhides from local market, but ribu sd 200 ribu unit per bulan, di mana dari produksi company was acquired by Honeywell. the quality of the leather is not considerably good, tersebut 80 persen diekspor, sehingga tinggal 20 “We also have a factory in Batam, precisely in likewise the quantity supply is not enough to meet persen yang masih digunakan mengisi pasar dalam Tanjung Uncang, Riau. The total production of shoes the demand,” he further explained. negeri. Sayangnya ekspor dilakukan oleh divisi are about 100-200 thousand pairs per month, 80 In other aspect, the safety shoes of Honeywell yang ada di Singapura dan negara ASEAN lainnya, percent of them are exported and the remaining 20 is 100% percent made of genuine leather. By sehingga tidak bisa disebutkan ke mana saja negara percent are for local market. Since the export activity considering the thickness of buffalo leather that is tujuan ekspornya. Di Jakarta ada kantor perwakilan is under the control of the division in Singapore and between 2 to 2.2 mm, injection technique is used perusahaan dan penjualan produk dilakukan oleh other ASEAN countries, the specific countries for in the production process. When the quality raw export destination can not be mentioned. In Jakarta, material leather does not meet the required quality, distributor,” jelasnya. Honeywell also has the representative office, and it tends to be cracked when entering the injection Dengan produksi yang dilakukan di berbagai product sales is carried out by the distributor, “he process. One of SNI required for the product of safety negara di kawasan Asia Tenggara, perusahaan dapat explained. shoes is ISO 0111: 2009. In addition, there are other memanfaatkan fasilitas pembebasan bea masuk Through the production process carried out in compulsary standards imposed by many countries in sebagai implementasi dari kerjasama yang terhimpun several countries in Southeast Asia, the company Europe and US that should be met. di bawah payung ASEAN Free Trade Agreement can take advantage of exemption from import (AFTA). Apalagi sektor usaha ini menyerap tenaga duty as the implementation of trade cooperation kerja cukup besar. Untuk pabrik di Batam dan between Asean Countries under the umbrella of informasi | information » Tangerang, diperkirakan dapat menyerap tenaga ASEAN Free Trade Agreement (AFTA). Moreover, PT King’s Safetywear kerja lebih dari 1.000 orang pekerja untuk pengerjaan this business sector has absorbed significant Super Block Mega Kemayoran bagian atas (upper) sepatu, tidak termasuk tenaga number of labor force. From the factory located in Office Tower A lt. 5 Batam and Tangerang the number of labor force Jl. Angkasa Kav B-6 Kota Baru, Jakarta 10610 kerja untuk penjahitan. Dalam hal kualitas, produk dealing with the upper part of shoes are estimated Telp (+62 21) 2937 1288 sepatu pengaman Honeywell tidak perlu diragukan F (+62 21) 6570 1574 about 1,000 workers, excluding the labor force for lagi, karena produk ini sudah mendapatkan sertifikasi www.honeywellsafety.com/asia sewing. In terms of quality, the Honeywell products [email protected] standar internasional. are no doubt, since the products have obtained the

28 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 29 Made in Indonesia Made in Indonesia GEERES GEERES PRODUKSI ALAS KAKI BERBAHAN DASAR KULIT Footwear Products Made of Leather

Kendati hanya bekerja dengan tiga orang pekerja, produsen alas kaki kulit Although only employing three workers, Geeres, a producer of leather “Geeres” tetap konsisten menggarap bisnis sepatu (alas kaki). Walaupun footwear, consistently keeps running the business of footwear products. ada juga barang kulit lainnya seperti tas kulit ataupun dompet, tetapi Although there are other leather products such as handbags and wallets, sifatnya hanya pelengkap saja. but they are only assumed as the complementary products.

ibanding mengganti tas, orang lebih sering kami mengharapkan ada pemasok sol eceran di Walaupun kerap mengikuti sejumlah pameran omparing to handbags, the people tend surrounding area. Currently we supply the shoes mengganti sepatu sekaligus dijadikan wilayah Banten, supaya kami tidak perlu membelinya seperti Gelar Sepatu Kulit & Fesyen, Inacraft, Trade to more often repurchase the shoes which to the needs of certain offices and we also receive sebagai koleksi. Pendi T selaku pemilik ke Jakarta,” jelas Pendi. Expo Indonesia (TEI), pameran Global Shoes di serve as a collection as well. Pendi T, the the special order to make the uniforms”, he perusahaan yang berlokasi di daerah Periuk Dengan kisaran harga satuan produk antara Dusseldorf dan beberapa tempat lainnya, sampai saat D owner of the company located in Periuk explained accompanied by Asep Suhandi who Jaya, Tangerang, Banten ini mengaku sebelum tahun Rp 250 ribu sd Rp 500 ribu per pasang sepatu ini dia masih sulit memasarkan produk yang dihasilkan C Jaya, Tangerang, Banten argued that before 1998, is responsible in receiving the orders. 1998, ia masih memiliki sekitar 20 orang pekerja. produksi Geeres, kami memberikan jaminan (garansi) di luar pesanan. Dalam hal ini dukungan pemerintah he still employed about 20 workers. Now he must In a day they produce and deliver Sekarang Pendi harus mengambil pekerja dari daerah penggunaan alas kaki (sepatu) produksi kami selama daerah untuk pemasaran produk sangat diperlukan. recruit the workers from Bogor (West Java), given about 20 to 25 pairs of shoes for Bogor (Jawa Barat), karena para pekerja yang tadinya enam bulan. Biasanya bagian yang sering rusak (aus) Selain itu, dukungan juga diharapkan untuk pelatihan the former workers preferred working in factories various models for men and bekerja di perusahaannya , lebih memilih bekerja di adalah bagian alas (sol) sementara bagian kulit proses produksi dan manajemen. scattered in Tangerang, Banten. women, or more than 600 pairs in pabrik yang tersebar di daerah Tangerang, Banten. masih kelihatan bagus.” “In 1990s the order of shoes were quite a lot a month. Usually for an order, the “Pada masa tahun 1990’an pesanan sepatu and sold in a number of shops in Tangerang and its number of products ordered ranges cukup banyak sehingga produknya bisa masuk ke between 100 to 200 pairs. The buyers sejumlah toko di daerah Tangerang dan sekitarnya. come from various parties, namely from sub-district Saat ini kami memasok untuk kebutuhan kantor cooperative, district offices, shops, and also the dinas tertentu dan juga pesanan khusus kelengkapan government employees.” PDL (pakaian dinas lengkap), jelasnya didampingi In the production process, they heavily depend Asep Suhandi sebagai penghubung untuk menerima on the supply of cowhide leather raw materials and pesanan. partly also use “suede” leather (cowhide leather in Setiap hari kami memproduksi antara 20 sd 25 which the middle part of leather is discharged with pasang sepatu kulit berbagai variasi untuk pria dan a slightly rough texture or hairy). There is also “buk” wanita. Setiap bulan kami membuat sekitar 600 leather material that is quite similar to suede, it pasang sepatu berbagai ukuran pesanan konsumen. does not look like leather, but having a more coarse Biasanya untuk sekali pesan, jumlahnya antara 100 texture. Each type of leather raw material needs sampai 200 pasang. Mereka berasal dari berbagai different process of tanning. The shoes using buk kantor, mulai dari koperasi kecamatan, kantor material typically have the softer texture and thicker kabupaten, toko, dan ada juga pegawai instansi than the shoes using suede material. With different this reason we expect to the existence of supplier of pemerintah.” color combinations, the buk leather material is used soles operating in Banten region, so that we do not Dalam proses produksi, kami sangat to make casual shoes and also for boots. The leather need to buy them to Jakarta,” explained Pendi. mengandalkan pasokan bahan baku kulit sapi dan raw materials are purchased from the suppliers in “With the unit prices of Geeres products ranging sebagian menggunakan bahan kulit suede (bahan Cimone and Cengkareng. from IDR 250 to IDR 500 thousand per pair, we also baku kulit sapi yang diambil bagian tengahnya “Every month we need a supply of leather provide the warranty for six months of use. Usually dengan tekstur sedikit kasar atau berbulu). Ada juga material about 2,400 square feet. In addition to the part of shoes oftenly damaged is the soles instead jenis kulit buk yang mirip dengan suede, tidak terlihat leather material, we also require the supply of ready of the leather,” he further explained. seperti kulit, tetapi memiliki tekstur lebih kasar. Proses to use soles as the base (bottom) of shoes part. Although he has often participated in a number finishing penyamakannya yang membedakannya dari However the purchase of soles usually should be in of exhibitions such as Leather Shoes and Fashion, jenis kulit yang dihasilkan. Sepatu yang menggunakan large volumes. As a home industry, we are not able Inacraft, Indonesia Trade Expo (ITE), Global Shoes bahan buk, biasanya memiliki tekstur lebih lembut dan to purchase it in large volumes that can be easily exhibition in Dusseldorf and other events, he still lebih tebal dibanding bahan suede. Dengan berbagai found in the Market of Mangga Dua, Jakarta. For faces the difficulty to market the products instead variasi warna, kulit berbahan buk digunakan pada of the received order. In this case, support from jenis sepatu kasual serta jenis sepatu boot. “Bahan the local government in marketing the products is baku kulit tersebut, kami peroleh dari daerah Cimone needed. In addition, the support is also expected in dan juga Cengkareng, langsung dari pemasoknya. the form of providing trainings in production and “Setiap bulan kami membutuhkan pasokan kulit management. sekitar 2.400 sqf (square feet). Selain bahan baku kulit kami juga membutuhkan bahan sol yang sudah jadi, untuk mengisi bagian alas (bawah) sepatu atau informasi | information » alas kaki. Akan tetapi untuk bahan sol ini biasanya Geeres Jaya harus dibeli dalam volume besar. Sebagai usaha JL. Arya Kemuning, No.17 RT 04/03, Kp.Pengasinan, rumahan (home industry), kami tidak mampu untuk Periuk Jaya, Kota Tangerang Banten 15131 membeli bahan sol dalam volume besar yang dapat Telp. 021 - 5582779 dibeli di Pasar Mangga Dua - Jakarta. Itu sebabnya

30 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 31 Made in Indonesia Made in Indonesia

ANAK MUDA MOJOKERTO The Young Men Of Mojokerto TUMBUHKAN WIRAUSAHA BARU Inspired The Growth of New Entrepreneurs

Tak mau kalah dengan anak muda Following the success story of the young daerah lain, sejumlah anak muda people of other regions, a number of Mojokerto, Jawa Timur, mendirikan young men of Mojokerto, East Java, Koperasi Usaha Bersama (KUB) have established the Business Group Jawa Dwipa. Mereka menganut named Jawa Dwipa Cooperative. They dan melaksanakan tiga nilai dasar. hold and implement three principles.

ertama adalah pembentukan brand he first is the establishment of the brand “Moker” kependekan dari Mojokerto Keren, “Moker” which stands for Mojokerto produk yang dibuat ditujukan pada segmen kelas menengah ke atas. Kedua mengacu Keren, meaning the products they P make are targetted for the segment of pada prinsip kearifan lokal di mana produk yang T ditampilkan, memperlihatkan keagungan budaya middle to upper class of the society. Second, they daerah khususnya dari hasil pengembangan produk actualize the local wisdom principle in which the kerjasama dengan Japan International Cooperation products marketed should show the supremacy Agency (JICA). Ketiga menganut asas eco green, yang of regional culture, in particular for the results of intinya mengolah produk-produk ramah lingkungan, product development in cooperation with Japan seperti karung goni yang dijadikan sepatu. International Cooperation Agency (JICA). Third, they Ditemui di sela-sela pameran Gelar Sepatu Kulit adhere to the principle of eco green, by producing & Fesyen 2015, salah seorang inisiator (pemrakarsa) the environmentally friendly products, such as the Moker, Ach. Sirojudin mengemukakan, Koperasi Jawa burlap sack processed to be shoes. Dwipa didirikan di pertengahan tahun 2013 oleh tujuh orang. “Mereka adalah komunitas anak muda Interviewed at the “Leather Shoes & Fashion yang tidak saja kreatif tetapi juga kompeten. Mereka 2015” exhibition few time ago, one of the initiators to fulfill the customer orders, through online media the exhibitions in NTT, the purchasing power of of Moker, Ach. Sirojudin explained that Jawa Dwipa or order received directly from their participation in the consumers was quite low so that most of the berprinsip bahwa Jawa Dwipa is not just footwear. Bahan Baku Kulit dan Trend Dwipa yang anggotanya perusahaan skala UMKM. “Prinsip ini kami anut mengingat waktu itu kami Untuk memperoleh bahan baku, biasanya Sedangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga Cooperative was established in the mid of 2013 by any exhibition. In addition, they also sell the shoes products displayed were not sold. berpendapat bahwa sekitar 9 sampai 10 tahun lagi, pembelian dilakukan dalam partai besar, apalagi (Kemenpora) dan pemprov Jawa Timur melatih seven people. “They are considered as a community products in Central Grocery Shoes in Trowulan. In a In terms of the cooperation with JICA, it has tukang sepatu di daerah Mojokerto akan ‘habis’, kebutuhan yang dipenuhi adalah untuk seluruh para Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan of young people who are competent as well as day, for a craftman about two pairs of shoes with provided assistance to members of Jawa Dwipa karena anak-anak mereka lebih suka bekerja di pabrik, anggota koperasi. Sementara itu Hardiansyah di Pedesaan (PSP3). Di situ dicari bibit-bibit baru creative. They hold the principle that Jawa Dwipa is specific sizes and models can be completed. Cooperatives that are mostly categorized as SMEs. ketimbang menggeluti bidang usaha sepatu (alas yang bidang usahanya menggarap sepatu pantofel wirausaha secara terbuka, selanjutnya diberi pelatihan not just footwear. Leather Raw Materials and Trends While the Ministry of Youth and Sports (Kemenpora) kaki). Bagaimana Jawa Dwipa melawan prediksi di komunitas ‘Moker’ dalam kesempatan sama di daerah sentra pertanian seperti Desa Kebontunggul, “We hold this principle because at that time To obtain the leather raw materials, the and the East Java provincial government have tersebut, akhirnya kami masuk pada Komunitas mengemukakan, selama ini memperoleh bahan baku Gondang, dan Kecamatan Dawar Blandong. papar we argued that within the next 9 to 10 years, the purchases are usually made in bulk in order to meet supported in the form of trainings to the Young Pejuang Alas Kaki. Di sini kami bekerjasama juga kulit dari sejumlah daerah di Jawa Timur seperti toko Sirojudin. “Mereka yang biasanya menjadi pemuda shoemakers in Mojokerto region would be extinct, the needs of all cooperative members. Hardiansyah, Bachelor for Rural Development Activator (PSP3). dengan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat, kulit di Surabaya dan juga sejumlah industri rumahan karang taruna, dilatih agar menjadi pengusaha sepatu since their children prefer to be the labor in factories one of the cooperative member producing pantofel The new breed of entrepreneurs are selected openly, untuk tetap mempertahankan eksistensi industri di daerah Magetan. Kulit yang digunakan bermacam- (alas kaki). Disamping itu Pemprov Jawa Timur juga rather than running the business of shoes (footwear). shoes explained that to date the leather raw and then trainings are provided in the area of ​​ persepatuan,” Sirojudin menjelaskan. macam mulai dari kulit sapi dan juga reptil seperti ular, memberi bantuan berupa mesin jahit, dan juga mesin How Java Dwipa responded that prediction, we materials are supplied from a number of areas in agricultural centers such as in Kebontunggul and Menyadari tidak bisa jalan sendiri, kami buaya, dan biawak. press, ”Targetnya dari satu daerah diharapkan lahir menggandeng BPIPI (Badan Pengembangan Industri Salah satu sarana pemasaran yang digunakan sekitar tiga pengusaha pemula,” papar Hardiansyah, finally entered in the Community of Footwear East Java such as from leather shops in Surabaya Gondang Villages, as well as in Dawar Blandong, Persepatuan Indonesia) Sidoarjo untuk memberi oleh komunitas adalah mengikuti berbagai pameran mengakhiri perbincangan. Warriors. In this community we have established and also from a number of home industries in Sirojudin further explained. “They, the young people pelatihan. Sejumlah materi pelatihan seperti dengan membuat desain booth yang cukup the collaboration with the Local City Government to Magetan region. The leather used varies such as formerly as Karang Taruna members, are trained to pelatihan desain, grading (penentuan besar kecilnya ‘mencolok’. Pameran merupakan sarana untuk foster the existence and the development of footwear cowhide leather and also reptiles leather of snakes, become the new entrepreneurs in footwear industry. nomor ukuran sepatu) dan materi lainnya mencakup memetakan segmen konsumen daerah yang dituju. industry,” Sirojudin explained. crocodiles and lizards. In addition, the Government of East Java Province berbagai pengetahuan bahan alas kaki, termasuk “Seperti waktu kami berpartisipasi dalam pameran “By realizing we can not work alone, we ask One of the marketing means used by the has also provided the aid such as sewing machines, cara atau teknik produksi alas kaki dengan keahlian di Malang (Jatim), anak muda di sana menyukai BPIPI (Indonesian Footwear Industry Development Cooperative is participating in various exhibitions and press machine, “We set up the target to create buatan tangan manusia (handmade), “jelasnya. busana yang kasual, sama dengan trend di Surabaya. Agency) of Sidoarjo to provide trainings. A number by establishing “flashy” booth design. The exhibition at least three entrepreneurs for each region,” said Jumlah pesanan bervariasi biasanya berkisar Sedangkan anak muda di Ambon, untuk produk of training activities have been conducted such as is a means to map the targeted consumer segments. Hardiansyah, ended the interviewed. antara 200-400 pasang per minggu. Kebanyakan sepatu, mereka menyukai penggunaan sandal design, grading (determining the shoe size) and “When we participated in the exhibitions in Malang produksi dibuat bagi pemenuhan pesanan pelanggan, wedges (hak kayu) yang kayunya berasal dari pohon others covering a wide range of footwear raw (East Java), the young people there favored the informasi | information melalui media online, ataupun order yang didapat sengon. Kendala yang dihadapi sewaktu ikut serta » setelah mengikuti pameran. Selain itu mereka juga berpameran di NTT, daya beli di sana cukup rendah, material knowledge, including the production casual dress, as for the trend in Surabaya. While Moker Enter Leather Shoes sering menjual sepatu di Pusat Perkulakan Sepatu sehingga banyak produk mereka tidak laku dijual. process of footwear by using hand-made terchnique,” for the young people in Ambon, for shoes products, Ach. Sirojudin Jl. Raya Sirodinawan No. 82 Mojokerto – Trowulan. Dalam satu hari, untuk satu pengrajin Menyinggung kerjasama dengan JICA, lembaga he explained. they prefer using wedges sandal (the soles from Telp 081 2522 4798 biasanya mampu mengerjakan dua pasang pesanan internasional Jepang tersebut memberikan The number of orders vary, ranging from 200 up wood), in which the soles are made of sengon dengan model dan ukuran tertentu. pendampingan pada anggota Koperasi Jawa to 400 pairs per week. The majority of the products is tree. The constraints faced when participating in

32 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 33 Made in Indonesia Made in Indonesia Fokus Pengadaan Focus on Supply of Bahan Baku Kulit Leather Raw Materials Despite focusing on the supply of leather raw materials, Jaka Sugiharta, Kendati fokus pada pengadaan bahan baku kulit, Jaka Sugiharta, pemilik Jasu the owner of Jasu Co. has also been in charge in designing and producing Trade Co masih sempat mendesain dan menggarap produksi sepatu kulit. leather shoes products. But he admitted that the production process is Tetapi ia mengaku produksinya dilakukan di pabrik lain di daerah Mojokerto, carried out in another factory in Mojokerto, East Java, while the leather sedangkan usaha penyamakan kulit dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur. tanning activity is done in Sidoarjo, East Java.

elama ini saya lebih fokus dalam terdapat ular piton adalah di pesisir Yogyakarta thousand square feet. “Due to the difficulty in 20 percent. bisnis tannery (pengulitan). Berbekal bagian selatan dan daerah pesisir di Malang, Jawa obtaining the raw materials, eventually it takes an To increase business capital, during the period pelatihan dari Akademi Teknologi Kulit Timur. average of 1,000 square feet per month, and the of 2003-2004, the company ever obtained a credit “S(ATK) Yogyakarta, saya menyuplai Sementara kalau kulit sapi, biasanya diproses remaining is fulfilled from the region of Magetan, from Regional Credit Banks (BPD) East Java, as bahan baku kulit ke sejumlah pabrik sepatu. Yang sulit sendiri dari kulit yang masih mentah, lalu disamak di East Java,” Jaka added. much Rp 50 million. But until now, the company has itu adalah pengadaan sole (bagian bawah) sepatu. pabrik. Ada juga kulit biawak yang didatangkan dari One of the leather raw materials produced by not received the credit anymore, due to the tighter Sedangkan untuk desain dan produksinya dilakukan luar Sidoarjo, yakni dari Kediri, Tulungagung, dan Jaka is derived from the leather of python. The price credit requirements that must be met. di pabrik lain,” paparnya saat ditemui di pameran Yogyakarta. of python leather is about Rp 1-1.5 million for raw Jaka added that the sluggish of purchasing Gelar Sepatu Kulit dan Fesyen 2015 beberapa waktu Bagi pengusaha kulit, jenis kulit yang paling sampai 30 persen, ternyata berpengaruh juga leather (not tanned). To produce one pair of men’s power has had a significant impact for the demand o far I have been more focusing in yang lalu. bagus kualitasnya adalah kulit buaya. Urutan terhadap pembelian produk,” lanjutnya. shoes from the python leather, it needs two pythons, of leather based products. “Compared to the tannery business. With my training Salah satu pelanggan Jasu adalah pabrik sepatu berikutnya adalah kulit ular, sapi, dan biawak. Melihat Sistem pemasaran yang ditempuh selama whereas for women’s shoes it takes about 1.5 python. preceding year, in 2015 the sales has decreased up experience from the Academy of Ecco, di mana setiap pengambilan perusahaan permukaan kulitnya yang cukup besar, biasanya kulit ini juga hanya berdasarkan pesanan. Maka untuk “For the tanned leather, the price will increase to 30 percent. The price increase of raw materials Leather Technology (ATK) Yogyakarta, tersebut membutuhkan antara 5-10 ribu sqf (square buaya dicampur dengan kulit sapi, sehingga bisa memperluas pasar, perusahaan juga kerap mengikuti “S for about Rp 500-600 thousand per head, more up to 30 percent, and indeed it has also taken effect I have supllied leather raw materials to a number feet). “Karena sulitnya mendapatkan bahan baku, diolah menjadi produk sepatu dan produk lainnya. pameran yang diadakan pemerintah, baik di Jakarta expensive than the price before tanned that reachs on the purchase of the product, “he continued. of shoes producers. The most difficult problem is the akhirnya mereka mengambil rata-rata 1.000 sqf Jaka mengakui tidak mudah memperoleh maupun Surabaya. Ada juga ruang display yang Rp. 1.5 million per python. Meanwhile, the leather of The marketing system adopted so far has been supply of sole of shoes. Whereas for the design and setiap bulannya, dan sisanya mereka ambil dari pasokan kulit reptil dimaksud, karena kulit yang menampilkan produk sepatu (alas kaki) yang dijual, biawak, the price is about Rp. 1 million each, “Jaka purely based on order. So, to expand the market, the production activity is carried out in other factories, daerah Magetan, Jawa Timur,” lanjut Jaka. kualitasnya prima biasanya langsung diambil oleh serta contoh kulit sebagai bahan bakunya. explained. company has often participated in the exhibition “he said when met at the exhibition of Leather Shoes Salah satu bahan baku kulit yang diproduksi Jaka pabrik-pabrik besar sepatu dan alas kaki berbahan In terms of the length of leather, the length of held by the government, both in Jakarta and and Fashion 2015 some time ago. berasal dari kulit ular piton. Harga kulit ular piton dasar kulit. Apalagi bahan baku industri berupa kulit python leather is estimated about 75 cm, although Surabaya. There is also a display room showing the One of Jasu’s customers is Ecco shoes company, tersebut sekitar Rp 1-1,5 juta untuk jenis ular mentah tersebut kebanyakan ditujukan untuk ekspor. there are also many leathers with the length of product of shoes and footwear that are sold, as well where in every delivery order it needs about 5-10 (belum disamak). Untuk memproduksi satu pasang Itu sebabnya, produsen sepatu dan alas kaki di about 1.5 m. The regions with lots of python can as the sample of leather used as raw material. sepatu laki-laki dibutuhkan kulit dari dua ekor ular dalam negeri hanya memperoleh kulit yang grade- be found in the southern coast of Yogyakarta and piton, sedangkan untuk sepatu wanita dibutuhkan nya lebih rendah. Diperkirakan, sisa bahan baku untuk coastal areas of Malang, East Java. sekitar 1,5 ekor. memenuhi kebutuhan lokal tersebut hanya tinggal 20 Meanwhile, for the leather of cow, it is usually “Kalau sudah disamak atau sudah jadi, harganya persen saja. processed by itself from the raw leather and then turun menjadi sekitar Rp 500-600 ribu per ekor, lebih Untuk menambah modal usaha, selama periode tanned in the factory. There is also biawak leather mahal dari harga sebelum disamak yang mencapai Rp tahun 2003-2004, perusahaan pernah memperoleh purchased from outside Sidoarjo, such as from 1,5 juta per ekor. Sedangkan kulit biawak, harganya kredit dari Bank Perkreditan Daerah (BPD) Jawa Timur Kediri, Tulungagung, and Yogyakarta. sekitar Rp 1 juta per ekor”, ujar Jaka. senilai Rp50 juta. Namun saat ini belum memperoleh For the leather business players, the type Jika dihitung panjang kulitnya, ditaksir rata- kredit lagi, karena makin ketatnya persyaratan kredit of leather considered to be the best quality is rata ular piton sekitar 75 cm, kendati ada juga yang yang harus dipenuhi. crocodile leather. The next orders are the panjangnya sekitar 1,5 m. Jaka menambahkan, lesunya daya beli leather of snake, cow, and biawak respectively. Daerah yang banyak masyarakat sangat berpengaruh terhadap Usually the leather of crocodile and cow permintaan produk berbasis kulit. are combined to produce shoes and “Dibandingkan tahun lalu, tahun 2015 other products. ini penjualan mengalami penurunan Jaka admitted that sampai 30 persen. Naiknya harga it is not easy to obtain bahan baku the supplies of reptile leathers, because the prime quality of leather will be directly purchased by the big producers of shoes and footwear made of leather. Much less, those leather raw materials are mostly intended for informasi | information » export destination. That is why, the domestic producers of shoes Jasu Trade Co. Leather Ktr; Taman Pinang Asri N1/9 and footwear have only received the leather with Sidoarjo – Jawa Timur lower grade. It is estimated that the remaining raw Telp (62 31) 805 2185 materials to meet the domestic needs is only about Email : [email protected]

34 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 35 Made in Indonesia Made in Indonesia

perusahaan untuk membidik pasar ekspor. Kini perusahaan rata-rata mampu melakukan ekspor senilai Rp50 miliar per tahun dengan tujuan Taking advantage of Export Markets utama ke Amerika Serikat sekitar 80%, sedangkan sisanya sebesar 20% dilakukan ke Jepang, Australia, dan negara lainnya. The very large of export market has appealed the industry players to export their “Setiap minggu kami selalu melakukan pengiriman untuk ekspor ke berbagai negara melalui products. Of course, in order to exploit the opportunity offered by export market pelabuhan di Bali dan Surabaya atau melalui jasa needs knowledges and understandings of its behavior properly. If not, an exporter pengiriman kurir,” kata Roger. may experience a large loss due to improper business calculation. Perusahaan kini hanya menjual produknya di pasar domestik pada saat penyelenggaraan even- even tertentu, seperti pameran Inacraft, SKF, Trade Expo, Indonesia Fashion Week, dan Pekan Raya Jakarta. Produk jadi kulit buatan Bagunda Wear di pasar domestik dijual dengan harga mulai dari Rp500 ribu hingga Rp4 juta per unit. Menurut Roger, untuk memenuhi selera konsumen di pasar mancanegara, setiap empat bulan sekali perusahaan mengeluarkan 50 model baru dengan desain dan motif yang sesuai dengan tren permintaan dan selera yang sedang populer di pasar. Dengan cara itu, perusahaan dapat terus menjaga eksistensi produknya di pasar mancanegara, karena banyak konsumen yang menyukai produk-produk Bagunda Wear. Dengan semakin meningkatnya penerimaan pasar baik domestik maupun mancanegara terhadap produk jadi kulit Bagunda Wear, Roger mengatakan perusahaan pun terus tumbuh dan berkembang. Dan dengan semakin berkembangnya perusahaan, jumlah karyawan juga terus bertambah dari hanya 15 orang ketika perusahaan baru berdiri, menjadi 150 orang Manfaatkan pada saat ini.

Pasar Ekspor here are so many potential benefits can mainly from Java, and only a small portion that is million per unit. be gained from the export activity. In imported from Australia. According to Roger, to meet the tastes of addition to the large market volume, it According to Roger, the reason of interested overseas customers, every four months the company Pasar ekspor di mancanegara yang sangat besar sering menjadi daya tarik bagi Tgenerally offers the higher selling prices in the business of leather products because since releases its 50 new models with designs and motifs para pelaku industri untuk penjualan hasil produksinya. Tentu saja pemanfaatan than that in domestic prices. Moreover, export childhood he has favored leather-based products. according to the newest trends and tastes of the pasar ekspor ini harus didasari pengetahuan dan pemahaman perilaku pasar yang activity can also increase the foreign exchange In addition, the prospect of leather-based products market demand. Thereby, the company can continue memadai. Jika tidak, maka seorang pengusaha bisa mengalami kerugian yang earnings needed to strengthen the country’s foreign in international market has been very promising. to survive and maintain its product existence in besar karena kalkulasi bisnisnya tidak tepat. exchange reserves, in particular in the current Therefore, since the establishment of the company global markets since there have been lots of loyal condition of IDR exchange rate experiencing a in 1998, he has targeted the company to exploit the customers. significant depreciation against the US dollar. export markets. With the increasing market acceptance of the The opportunity to earn high profits from export So far the company has been able to export products both in domestic and foreign markets, seperti jaket, rompi, dress, tas, dompet, dan lain-lain. anyak sekali potensi keuntungan yang dapat activities has led PT Bagunda Wear Banyuwangi, about IDR 50 billion per year, with the main export Roger said with confident that his company has diraih dari pasar ekspor. Tidak hanya volume Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1998 ini a company engaged in leather-based finished destination is to the United States for about 80%, continued to grow and thrive. Following the pasarnya yang besar, tetapi juga harga jual telah menanamkan investasi sebesar USD750.000 yang umumya lebih tinggi dibandingkan untuk membangun pabrik produk consumer goods products to boost more exports than the sales in while the remaining 20% ​is exported to Japan, development of the company, the number of B domestic market. Australia, and other countries. employees has also increased from only 15 people harga di dalam negeri. Selain itu, kegiatan ekspor juga berbasis kulit di Banyuwangi, Jawa Timur. dapat meningkatkan perolehan devisa yang sangat Roger Khaw, pemilik perusahaan tersebut PT Bagunda Wear Banyuwangi produces “Every week we regularly make shipment to when the new company was established to 150 dibutuhkan untuk memperkuat cadangan devisa mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya a variety of consumer goods from leather raw various countries through the port of Bali and people today. negara, khususnya dengan kondisi nilai tukar rupiah perusahaan menggunakan kulit domba dan kambing materials such as jackets, vests, dresses, handbags, Surabaya or through courier delivery services,” yang sedang merosot terhadap dollar AS dewasa ini. samakan produksi lokal khususnya dari Jawa, dan Peluang meraih keuntungan yang sangat hanya sebagian kecil saja yang menggunakan kulit wallets, and others. The companies established in explained Roger. menggiurkan dari kegiatan ekspor itu telah membuat impor dari Australia. 1998 has invested for USD 750.000 to build a factory The company sells its products in domestic PT Bagunda Wear Banyuwangi, sebuah perusahaan Menurut Roger, dirinya tertarik untuk memasuki for producing leather-based consumer goods in market only during certain exhibition events, such informasi | information » yang bergerak di industri barang jadi kulit untuk lebih bisnis produk kulit karena sejak kecil memang Banyuwangi, East Java. as Inacraft, SKF, Trade Expo, Indonesia Fashion PT Baguda Wear Banyuwangi Jl. Gambor 76, DSN Bangunrejo, RT05 RWII banyak melakukan ekspor ketimbang penjualan di menyukai produk berbasis bahan kulit. Selain itu, Roger Khaw, the owner of the company Week, and Jakarta Fair. The leather products of pasar domestik. prospek produk jadi kulit di pasar mancanegara juga Desa Alasmalang Singojuruh, Banyuwangi 68464 explained that in production process, the company Bagunda Wear in domestic market are sold at the PT Bagunda Wear Banyuwangi memproduksi sangat menjanjikan. Karena itu, sejak pertama kali Telp. 0333 – 630 310 Fax . 0333 – 630 093 berbagai produk consumer goods berbasis kulit berdiri pada tahun 1998, Roger sudah mengarahkan uses tanned-leather of sheep and goats obtained prices ranging from IDR 500 thousand to IDR 4.0

36 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 37 Made in Indonesia Made in Indonesia Tonjolkan Keindahan Showing the beauty of Produk Kulit Ular the Snake Leather Products

Berbagai jenis kulit hewan mulai dari sapi, domba, kambing, reptile, hingga Various types of animal leathers ikan sudah terbukti dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri ranging from cowhide, sheep, goats, consumer goods seperti jaket, tas, sepatu, sabuk, dompet, dan lain-lain. reptiles, until fish has proven to be used as the raw materials for consumer goods such as jackets,

erbagai produk kulit tersebut memiliki yang berada di kedua wilayah tersebut. bags, shoes, belts, wallets, and keunikan dan keunggulan masing-masing Untuk kegiatan ekspor produk tas, sepatu, atau others. terkait dengan karakteristik tekstur, sifat fisik, produk dari kulit ular lainnya diperlukan sertifikat Bdaya tahan, kekuatan, maupun estetikanya. CITES yang pada intinya menyatakan bahwa produk Hingga saat ini, kulit sapi dan kambing/ kulit ular dimaksud tidak berasal dari hasil perburuan domba merupakan kulit hewan yang paling banyak jenis reptil langka, melainkan dari hasil penangkaran. the cowhide, goats and sheep are the major animals dipakai oleh industri olahan kulit. Hal ini karena Namun demikian, Yanny mengakui sejumlah raised by the farmers. ketersediaannya yang cukup banyak di pasar, turis asing yang berkunjung ke standnya di sejumlah However, from consumer point of views, the mengingat sapi dan kambing/domba merupakan pameran maupun di outletnya yang terletak di leather products from cowhide, sheep and goats have hewan ternak yang paling banyak dibudidayakan di STC Senayan pernah membeli produk tas kulit ular been commonly used. While the leather products seluruh dunia dibandingkan hewan ternak lainnya. buatannya. derived from reptiles and fish have received more Namun demikian, dilihat dari sudut pandang Menurut Yanny, perusahaannya belum bisa attention for buyers, because in addition to limited konsumen, produk kulit dari sapi, domba dan kambing memproduksi produk kerajinan kulit ular dalam number of supply, public also consider that the snake dianggap sudah umum. Sementara produk kulit dari jumlah banyak mengingat keterbatasan modal, leather products are very unique and distinctive. hewan reptil dan ikan mengundang minat pembeli pasokan bahan baku, dan jumlah karyawan. Rata- This arguments has encouraged Yanny yang cukup tinggi, karena selain jumlahnya masih rata perusahaan memproduksi tas kulit ular sebanyak Indradjaja with his company PT Benua Kemengan terbatas juga masyarakat menganggap produk 40-50 unit per bulan, dan sekaligus mengeluarkan Selaras since seven years ago to try developing the tersebut sangat unik dan khas. desain baru untuk produk-produknya. craft industry from various types of snake leathers. Pertimbangan itulah yang mendorong Yanny Yanny mematok harga jual untuk setiap produk He argued that the leather of snakes has a Indradjaja dengan perusahaannya PT Benua kerajinan kulit ularnya pada kisaran harga antara very unique characteristic in terms of texture, Kemengan Selaras sejak tujuh tahun yang silam Rp200 ribu sampai Rp3,5 juta per unit. ach type of leather product posseses its appearance, style, and its aesthetic that are not leather used is obtained form the snake hunters in mencoba mengembangkan industri kerajinan dari own unique and superioruty associated possessed by other types of animal leathers. both regions. berbagai jenis kulit ular. with the characteristics of texture, physical Moreover, the limited supply of snake leather In terms of export, the products of handbags, Yanny mengatakan, kulit ular memiliki ciri properties, durability, strength, and E materials have led to the high selling price of shoes, and other products made of snake leather khas yang sangat unik menyangkut tekstur, aesthetics. finished snake leather products. require CITES certificates which basically claims penampakan, corak, maupun estetika So far, the leather of cowhide, goats and sheep Nonetheless, so far he admitted that there has that the snake leather products should not be kulitnya yang tidak dimiliki oleh jenis kulit are the most widely used by the leather processing been no difficulty in obtaining the raw materials obtained from the hunting of the rare reptiles, but hewan lainnya. Selain itu, masih terbatasnya industry. It is due to the widely available since he has already had permanent suppliers of from the captive breeding. pasokan kulit ular semakin membuat produk of supply in the market, snake leather raw materials. “We routinely obtain Nevertheless, Yanny admitted that a number jadi dari kulit ular memiliki nilai jual yang cukup considering snake leather raw materials from suppliers who of foreign tourists visiting his outlet or his booth in tinggi. domicile in Karawang and Bekasi,” explained a number of exhibitions held in STC Senayan ever Meskipun demikian, Yanny mengaku Yanny. bought his handbag products made of snake leather. selama ini tidak mengalami kesulitan The leather According to Yanny, the company has not been memperoleh bahan baku karena raw materials able to produce snake leather products in large perusahaannya sudah memiliki pemasok kulit generally derived quantities given the capital limitation, supply of ular yang secara rutin menyediakan untuk from python raw materials, and limited number of employees. In bahan baku industrinya. “Kami secara rutin snake is used by a month the company only produces snake leather memperoleh bahan baku kulit ular dari pemasok Yanny to produce bags about 40-50 units, while introducing the new yang berdomisili di Karawang dan Bekasi,” bags, shoes, design of his products. ungkap Yanny. slippers, and purses. Yanny set the selling price for the snake leather Bahan baku kulit ular yang umumnya berupa These products are products ranging from IDR 200 thousand to IDR 3.5 kulit ular sanca (phyton) tersebut digunakan totally marketed in million per unit. Yanny untuk memproduksi produk tas, sepatu, the country, especially sandal, dan dompet. Produk-produk tersebut in Jakarta, and none semuanya dipasarkan di dalam negeri, khususnya is exported. This is informasi | information » di Jakarta, dan tidak dipasarkan untuk tujuan due to the fact that the ekspor. Hal itu dilakukan karena bahan baku kulit PT Benua Kemenangan Selaras leather raw materials Jl. Mangga Dua Raya Komplek Harco, Mangga Dua ular yang diperoleh Yanny bukanlah bahan baku used by Yanny is not the Blok A / 24 Jakarta yang sudah bersertifikat CITES. Sebab, kulit ular raw material certified by Telp. 021 – 6120453 / 55933473 tersebut merupakan hasil buruan para pemburu ular CITES. Because, the snake Fax. 021- 6120024 / 55933473

38 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 39 Made in Indonesia Made in Indonesia

Ahlinya Produk The Master of Safety Shoes Safety Shoes Producer The Footwear industry is considered as a labor-intensive industry that Industri alas kaki (footwear) merupakan salah satu industri padat karya yang is very important for the national economy, since it is able to generate sangat penting bagi perekonomian nasional, karena mampu menghasilkan devisa significant revenues from exports for the country and provides a large dari hasil ekspor yang cukup besar bagi negara dan menyediakan lapangan kerja number of jobs for the community. yang cukup luas bagi masyarakat.

enurut data Kementerian Perindustrian, negara termasuk berbagai negara maju yang dikenal ekspor produk alas kaki pada tahun 2014 sangat ketat dalam pengawasan mutu. Kegiatan mencapai USD4,11 miliar atau 2,33% dari ekspor pun sudah dilakukan secara rutin ke Prancis, Mtotal ekspor nasional. Selain itu, industri Inggris, Singapura, dan Australia. ini juga mampu menyediakan lapangan kerja bagi Menurut bagian marketing PT Seho Makmur 643.000 orang atau 4,21% dari total tenaga kerja Industri, Wahyudi, setiap bulannya perusahaan yang terserap di industri manufaktur nasional. secara rutin melakukan ekspor berbagai jenis sepatu Namun demikian, pangsa pasar produk alas kaki atas pesanan dari sejumlah pembeli di luar negeri. Indonesia di pasar dunia tahun lalu masih relatif kecil, Namun Wahyudi mengaku tidak tahu persis volume Industri umumnya juga merupakan perusahaan yang ccording to the data from the Ministry of yaitu sebesar 2,85%. Indonesia menempati posisi pengiriman setiap bulannya. bergerak dalam industri manufaktur, pertambangan, Industry, the exports of footwear products enam besar sebagai eksportir alas kaki setelah , Menurut Wahyudi, PT Seho Makmur Industri kehutanan, dan lain-lain. in 2014 reached USD 4,11 billion or 2.33% Italia, , Jerman, dan Belgia. Hal ini sekaligus memiliki pabrik sepatu seluas 2.600 meter persegi Selama ini, PT Seho Makmur Industri of the total national exports. In addition, menunjukkan bahwa industri alas kaki nasional masih dan mempekerjakan 260 orang karyawan. Dengan memproduksi dan memasarkan produk sepatunya memiliki peluang yang cukup besar untuk semakin dukungan karyawan sebanyak itu perusahaan theA industry has also absorbed jobs for about dengan menggunakan dua merek produk, yaitu Brix 643,000 people or 4.21% of the total workforce of memperbesar pangsa ekspornya di pasar global. mampu memproduksi sepatu sebanyak 360.000 dan Team. Kedua merek produk sepatu tersebut the national manufacturing sector. Peluang itulah yang kini dibidik PT Seho Makmur pasang per tahun. sebanyak 70%-nya dipasarkan di pasar dalam negeri However, market share of the Indonesian Industri. Perusahaan yang pabriknya berlokasi Khusus untuk safety shoes yang dan sisanya 30% diekspor ke mancanegara. di Jl. Raya Rancaekek Km 24,5 Sumedang, Jawa tidak dijual di pasaran umum, footwear industry in the world market last year Barat itu sejak awal berdiri pada tahun 2004 sudah PT Seho Makmur Industri hanya was still relatively small, amounting to only 2.85%. menggeluti industri sepatu keselamatan kerja atau memproduksinya berdasarkan It ranked as the six major footwear exporters after safety shoes. Meskipun begitu, perusahaan juga tetap pesanan yang diperoleh dari China, Italy, Vietnam, Germany, and Belgium. It memproduksi sepatu non-safety seperti sepatu boot kalangan pelanggan. also shows that this industry sector still has a dengan spesifikasi tertentu. Para pelanggan PT Seho considerable opportunity to further increase its Untuk kegiatan produksi safety shoes, PT makmur export share in global market. Seho Makmur Industri telah memiliki sertifikat That opportunity is now to be the target of PT Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi Seho Makmur Industri. The companies locating manajemen mutu ISO 9001-2008, serta at Jl. Raya Rancaekek, Km 24.5 Sumedang, West sejumlah sertifikasi standar produk Java, since its establishment in 2004 has focused on For the production of safety shoes, PT Seho number of workers, the company has been able to berskala internasional seperti EN 20345. producing safety shoes products. Notwithstanding, Makmur Industri has got many certification produce about 360,000 pairs of shoes per year. Dengan berbagai standar the company has also produced other products such standards such as Indonesian National Standard Spesifically for safety shoes that are not sold in mutu produk yang berlaku secara as boots with certain specifications. (SNI), certification of quality management ISO the market, the company only produces the product internasional tersebut, perusahaan 9001-2008, and a number of international standard based on customer orders. The customers are berhasil memasarkan of product certifications such as EN 20345. generally those engaged in manufacturing, mining, produknya ke berbagai By receiving many international recoqnition and forestry industries. of product quality standards, the company has So far, the company has manufactured and successfully marketed its products to various marketed the products by using two brands, namely countries including many developed countries Brix and Team. From those two brands, about 70% consedered to be very strict in quality control. The of the products is marketed in the domestic market export activity has also been carried done regularly and the remaining 30% is exported to many foreign to France, the UK, Singapore, and Australia. countries. According to Wahyudi, the marketing division of PT Seho Makmur Industri, every month the company has regularly exported various footwear informasi | information » products to a number of overseas buyers. However he did not mention the exact number of products to PT Seho Makmur Industri JL. Arjuna Selatan, Blok A - 18, Ruko Kebun Jeruk Baru, be exported. Jakarta, 11510 According to him, PT Seho Makmur Industri Telp. 021 – 5349737 occupies the workshop covering an area of 2,600​​ Web. www.sehomakmur.co.id square meters and employs 260 workers. With those

40 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 41 Made in Indonesia Made in Indonesia

Berawal Dari Bikers Leathers Shop: Pernak-Pernik Bikers Started From Bikers’ Accessories

Industri kerajinan kulit di Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah tumbuh dan Leather-based crafts industry has been born and grown since long time in berkembang sejak lama dan telah menjadi salah satu sentra industri kerajinan Garut Regency, West Java. Garut is one of established centers for leather goods kulit yang cukup mapan di tanah air. Bahkan dapat dikatakan cukup lengkap industry in the country. The city even performs a complete line of leather karena di kota tersebut terdapat industri perkulitan mulai dari hulu sampai hilir, manufacturing, from the upstream (tannery industry) to the downstream yaitu industri penyamakan kulit sampai industri barang jadi kulit yang beraneka industry in form of various kinds of leather goods. ragam.

ahkan jika dirunut lebih ke hulu lagi, di berbagai produk industri kerajinan kulit buatan Dedie Garut sudah sejak lama berkembang usaha juga sudah diekspor ke mancanegara seperti ke peternakan domba sehingga dikenal luas Malaysia dan Singapura. Bahkan, sebelumnya Dedie Bdengan sebutan Domba Garut. Usaha juga pernah mengekspor produk industri kerajinan peternakan domba yang dilakukan rakyat ini tentu kulitnya ke sejumlah negara Eropa. saja menjadi salah satu alternatif sumber bahan baku Dedie menyadari, untuk menjaga kualitas produk untuk industri pengolahan kulit selain kulit sapi dan barang jadi kulit yang dihasilkannya perlu dilakukan kambing. pengontrolan kualitas secara kontinyu mulai dari Kondisi tersebut menjadi modal dasar yang bahan baku, selama proses pembuatan hingga pada sangat berharga bagi Dedie Supriyadi yang sejak sentuhan akhir (finishing touch). Karena itu, Dedie tahun 1992 mencoba menggeluti industri kerajinan sengaja mendirikan industri penyamakan kulit sendiri kulit di tanah kelahirannya, Garut, dengan mendirikan agar kualitas produk sudah bisa dikontrol sejak awal Bikers Leather Shop. proses produksi. Dedie mengawali industri kerajinan kulitnya Dalam menggeluti kegiatan produksi industri dengan mengkhususkan diri dalam memproduksi kerajinan kulitnya, Dedie menggunakan kulit domba, pernak-pernik pakaian para pengendara sepeda sapi, dan kambing. Kulit domba biasanya digunakan motor seperti jaket, sarung tangan, sepatu, tas ransel, untuk pembuatan jaket kulit kasual (formal), rompi, dompet, sabuk, topi dan lain-lain. Karena itu sedangkan untuk jaket kulit biker (pengendara sepeda pula, Dedie memberi nama usahanya sesuai dengan motor) digunakan kulit sapi atau kulit kambing. visi dan misi bisnisnya, yaitu Bikers Leather Shop. Namun dalam perkembangannya, Dedie banyak juga menerima pesanan dan permintaan untuk memproduksi produk kulit lainnya di luar keperluan pernak-pernik pengendara sepeda motor. Karena he condition gives advantages for Dedie several products from the shop have been exported itu, Dedie pun akhirnya memperluas usaha Supriyadi who started leather-based to other countries, such as Malaysia and Singapore. industri kerajinan kulitnya dengan memproduksi industry in 1992 with the name “Bikers Dedie even had exported his products to European produk-produk kasual dan melayani semua Leather Shop” in his hometown, Garut. countries. jenis pesanan dari para pelanggan sesuai T Dedie started the industry which specialized on He realizes that to maintain the quality of his dengan permintaan pasar yang ada. accessories for bikers, such as jackets, gloves, shoes, leather goods, continuous quality control is needed, Kini dengan dibantu 20 orang back packs, vests, belts, hats, et cetera. He named from raw materials, production process to finishing karyawan, Dedie setiap bulannya mampu his business “Bikers Leather Shop” according to its touch. Therefore, intentionally Dedie has established memproduksi sekitar 500 unit produk dari vision and mission. a tannery company in order controlling the quality berbagai jenis barang jadi kulit, khususnya However, Dedie also got other kinds of products of his products since beginning. jaket, tas, rompi, sepatu dan lain-lain. beside bikers’ accessories. Therefore, Dedie expanded In his leather manufacturing activity, Dedie Berbagai produk tersebut dijual dengan the business by producing casual products and uses leather from sheep, cow and goat. Leather from harga yang sangat bervariasi. Misalnya handled all orders according to market’s demand. sheep is best to be used for casual or formal jackets untuk produk berupa jaket kulit dijual Now, with 20 employees, the business is able whilst biker jackets are better made from cow or dengan kisaran harga mulai dari Rp900 to produce approximately 500 products of leather goat leather. ribu sampai Rp2,8 juta per unit, tas goods, particularly jackets, bags, vests, shoes, ransel kulit dijual dengan harga rata- et cetera. Different kinds of products are sold in rata Rp900.000 per unit, sedangkan ikat various prices. For example, leather jacket are sold pinggang kulit dijual dengan harga Rp 250 start from Rp900,000 to Rp2.8 million, leather back informasi | information » ribu per unit. packs are sold approximately for Rp900,000, and Bikers Leather Shop Selain dipasarkan di dalam negeri, yaitu belts are sold each for Rp250,000. Jl. Jend. Ahmad Yani 325 Garut – Jawa Barat di Garut sendiri dan sejumlah reseller yang ada Beside sold in Garut or distributed to Bogor, Telp. 0262 – 240202 di Bogor, Bandung, Makassar dan Balikpapan, Bandung, Makassar and Balikpapan by resellers, Hp. 0812 2340 378

42 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 43 Made in Indonesia Made in Indonesia

kedua di bawah pimpinan Paul Zacharia sebagai Presiden Direktur mampu mempekerjakan 100 orang karyawan dengan produksi rata-rata 30 ton per bulan untuk kulit sapi samak nabati dan 100 ribu kaki persegi untuk kulit sapi upper setiap bulannya. “Sejak awal berdirinya perusahaan, kami tidak pernah menggeluti usaha penyamakan kulit domba, Specialized in Cow karena sejak awal kami sudah fokus di industri penyamakan kulit sapi,” tutur Paul. Sementara itu, harga jual kulit sapi samakan Leather Tannery yang diproduksi melalui proses nabati umumnya lebih tinggi dengan kisaran harga sekitar Rp200 ribu per kg, sedangkan kulit upper di pasaran dijual dengan harga berkisar antara Rp40-50 ribu per kaki persegi. Walaupun hingga kini perusahaan tetap konsisten memasarkan produk kulit samakannya di pasar dalam negeri, namun sejumlah produk jadi kulit yang diproduksi perusahaan mitra berbahan baku kulit olahan Kasin Leather berhasil menembus pasar mancanegara. Selama ini, perusahaan memasok secara kontinyu produk samakan kulit ke toko-toko yang menyediakan kulit samakan di berbagai kota di tanah air serta ke pabrik barang dari kulit dan para pengrajin produk kulit di berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Bali. Johanda Widodo, Marketing Manager PT Kasin Leather mengatakan, perusahaan selama ini hanya menggunakan kulit sapi mentah lokal khususnya dari Pulau Jawa untuk kegiatan industri penyamakan kulitnya. “Saat ini utilisasi pabrik kami hanya sekitar 30%, karena kelangkaan bahan mentah di dalam negeri. Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri paling tua di Sementara untuk melakukan impor kulit mentah dari Tannery industry is one of eldest industry in the country, along with the use of luar negeri sulit dilakukan karena pemerintah hanya tanah air seiring dengan penggunaan bahan kulit hewan oleh masyarakat memperbolehkan impor dari negara yang sudah bebas animal skins in many aspects in life. dalam berbagai aspek kehidupan. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” tutur Johanda. Menurut Johanda, kulit sapi Jawa merupakan kulit sapi dengan kualitas terbaik di dunia. Kulit sapi Jawa lebih bagus tekstur dan karakteristiknya karena he industry continues to bloom and grow produced with vegetable process usually higher than memiliki pori-pori yang jauh rapat ketimbang kulit sapi despite there are several barriers and the price of upper leather, comparing Rp200,000 per impor dari luar negeri. “Ini yang menjadi keunggulan challenges. However, lots of tanneries kilogram for vegetable tannic leather to Rp40,000- kami,” pungkasnya. Tare existed in either domestic or 50,000 per square feet for upper leather. Spesialis overseas market because of the quality and the Besides the company consistently distribute the competitiveness of the products. tannic products in domestic market, some leather Some tanneries have established in the market goods produced by Kasin Leather’s stakeholders for decades because they focus of on developing succeed penetrating global market. Penyamakan specific kinds of leather. They continuously improve The company has continuously supplied and deepen the expertise in tannery and the tanned leather to distributor shops in several cities industrial competitiveness. in Indonesia and also to leather manufacturing Kulit Sapi Necessarily, the tanneries are able to grow and factories and leather goods craftsmen in several strengthen their position in market as the result of parts of Java and Bali. the long standing experiences. One of them is PT. Johanda Widodo, the marketing manager of Kasin Lether, a tannery located in Kasin Village in Kasim Leather, confirmed that the company only use ndustri ini pun terus tumbuh dan berkembang mendalam. the center of Malang, East Java. The tannery, which raw local cow skin, especially from Java. kendati menghadapi berbagai hambatan dan Tidak mengherankan jika perusahaan- has been established since 1941, specializes in cow “For now, our company only reached 30% of tantangan. Tidak sedikit perusahaan penyamakan perusahaan tersebut dapat terus berkembang dan skin tannery. its utilization because of the scarcity of local raw kulit yang kini mampu eksis baik di pasar domestik memperkuat posisinya di pasar karena memiliki Kasin Leather, now managed by Paul Zacharia materials. Meanwhile, importing raw skin is another I as the second generation of the owner, employs difficult option since the government only permits in maupun ekspor karena kualitas produknya yang baik pengalaman yang cukup panjang. Salah satunya dan kompetitif. adalah PT Kasin Leather, sebuah perusahaan 100 workers with 30 ton of vegetable tannic cow importing skin from countries which are food and Beberapa perusahaan ada yang mampu bertahan penyamakan kulit yang berlokasi di sebuah desa leather and 100 square feet upper cow leather on mouth disease (FMD) free,” Johanda explained. di pasar selama berpuluh-puluh tahun karena mereka bernama Kasin di tengah kota Malang, Jawa the average per month. According to Johanda, skin from Java cow has informasi | information » betul-betul fokus menggarap industri tersebut Timur. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun “Since the business was started, the company the best quality in the world. The skin is better in dengan spesialisasi pada mengembangkan produk 1941 itu menspesialisasikan dirinya dalam bidang has never doing sheep skin because we have focused texture and has smaller pores compared to imported PT Kasin Leather Tannery kulit tertentu. Mereka terus mengasah keahlian dan penyamakan kulit sapi. on cow skin tanning industry” Zacharia stated. skin. “It is our advantage,” Johanda stated. Jl. Peltu Sutojo, No. 25, Jawa Timur 65148 Telp. 0341- 322259 daya saing dalam bidang industri tersebut secara Perusahaan yang kini dikelola oleh generasi Meanwhile, the selling price of tannic cow skin Web. www.kasinleather.com

44 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 45 Made in Indonesia Made in Indonesia Motif Tradisional, Traditional Motifs, Model ‘Kekinian’ Fashionable Design Pada ajang Gelar Sepatu, Kulit, dan Fesyen 2015, pengunjung banyak yang In the Festifal of Shoes, Leather and Fashion 2015, the visitors paid much attention memperhatikan salah satu produk sepatu di stand Asosiasi Pengrajin Alaskaki to one of the shoes products displayed in the booth of the Association of Indonesian Indonesia (APAI). Footwear Artisans (APAI).

vidently, they noticed the unique shoes made the expectation to achieve success, “explained the price competition and the price increase of raw ernyata mereka melihat sepatu buatan Rini dan potensi dengan menekankan pemakaian sekitar tujuh tahun lalu, dengan order sampai 800 by Rini Nurdiani Darwin which combines women born in Bandung on June 2, 1956 it. TORI materials, fabric or other supporting materials,” Nurdiani Darwin, yang memadukan bahan bahan baku dasar yang unik. Ia menyebutkan, pasang. Bahkan, dia pernah mendapat order sepatu the leather material with woven fabric and itself is a member of APAI and she is in charge as a said her, the former of lecturer at the University kulit dengan kain tenun dan batik khas dari harga sepasang sepatu TORI berkisar Rp200.000- untuk seragam kantor dengan mencapai 1.500 Etypical batik from various regions in the Head of Promotion and Exhibition. of Sundanese, Bandung. Therefore, she expects the Tberbagai Nusantara. Rp950.000. “Jumlah karyawan saat ini sekitar 4-10 pasang. country. Remarkably, the shoe design of TORI has won government to pay attention the needs of shoes Sebagai pelaku usaha, Rini mengakui dituntut orang, disesuaikan dengan banyaknya orderan,” “Saya pernah berhenti berproduksi, karena As a business player, Rini acknowledged to numerous awards at national and international industry, especially the availability of raw materials. untuk terus berinovasi menciptakan produk yang ungkapnya. ketatnya persaingan harga, dan meningkatnya harga be demanded to constantly innovating to create level. The awards, among others are: in 2010-2011 The owner of post-graduate degree from the berbeda di pasaran namun masih bisa diterima selera Usaha yang dijalankan Rini sebetulnya tidak bahan baku kulit, dan kain, atau pendukung lainnya,” different products on the market and to be accepted TORI successively won the leather shoe design in University of Udayana Semarang also expects masyarakat luas. Akhirnya dia ciptakan desain sepatu terlalu difokuskan untuk mencari keuntungan. ujar mantan dosen di Universitas Pasundan Bandung by the public taste. Therefore, she creates the design Inacraft exhibition in Jakarta, in 2012 it won an that SMEs are able to band together, to positively yang trendi dan elegan tersebut. Tidak hanya itu, Dia mengakui menjalankan bisnisnya sekedar ini. Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada of shoes that are trendy and elegant. She uses the award at the Festifal of Shoes, Leather and Fashion compete and establish a joint production to meet the nama merek sepatunya juga cukup menarik, yaitu menyalurkan hobi. Sehingga produksinya pun pemerintah untuk terus mempedulikan kebutuhan unique and interesting brand, namely TORI which in Jakarta with boots products by combining leather market demand in a large quantity, and also to serve TORI yang memiliki arti Tetap Optimis Raih Impian. tidak terlalu banyak. Saat ini, dalam sebulan Rini pengrajin sepatu terutama ketersediaan bahan baku. stands for “Tetap Optimis Raih Impian” (keeping with striated fabric typical of Central Java, and also the export markets. “Merek pada sebuah produk memang sangat memproduksi sebanyak 100 pasang sepatu wanita. Lulusan Pascasarjana dari Universitas Udayana optimistic to achieve the dream). awarded the best product from Femina Magazine. penting, karena itu akan menjadi brand image Mantan karyawan PT Inti Bandung ini Semarang ini juga berharap agar para pelaku IKM bisa “The Brand of a product really plays an “I have often participated in a number of karya kita. Makanya merek sepatu yang saya kasih, menceritakan, pernah membuat desain sepatu untuk bersatu, bersaing secara positif dan mengadakan joint important role since it will become the brand image exhibitions held in many cities in Indonesia, even penuh dengan sarat makna yang motivatif sehingga pria, karena ada ajakan kerja sama oleh sebuah production dalam memenuhi permintaan pasar dalam of our products. That is why I choose the brand abroad. By participating the exhibition, beside diharapkan dapat mencapai kesuksesan,” kata perusahaan sepatu yang cukup dikenal di Indonesia kuantitas besar, serta melayani pasar ekspor. which is filled with meanings and motivating with promoting the products, it can open the opportunity perempuan kelahiran Bandung, 2 Juni 1956 itu. TORI to establish partnership with other shoe businesses, merupakan anggota APAI dan Rini sebagai Ketua “explained Rini while saying her products also won APAI Bidang Promosi dan Pameran. the competition in China for fractal shoe design. Hebatnya, desain sepatu TORI sering menyabet Rini shoe designs has indirectly promoted the berbagai penghargaan pada ajang pameran nasional local culture. However, she has also adjusted the maupun internasional. Penghargaan tersebut products to the latest models favored by the public diantaranya, pada tahun 2010-2011 berturut-turut taste. “Indonesia is rich with culture, and I try to take menjuarai desain sepatu kulit di pameran Inacraft di advantage of it. One that I have been developing is Jakarta, tahun 2012 meraih penghargaan pada Gelar shoe with unique raw materials derived from woven Sepatu, Kulit, dan Fesyen di Jakarta dengan produk fabric of Kalimantan called Ulapdayo and woven sepatu boot yang dikombinasikan dengan kain lurik fabric of Yogyakarta that are combined with leather, khas Jawa Tengah, serta penghargaan produk terbaik “ she further explained. dari Majalah Femina. She, a graduate of economics from the University “Saya sering mengikuti sejumlah pameran yang of Indonesia explained that since last year her shoe digelar di setiap kota di Indonesia, bahkan di luar business has started living again. She has exploited negeri. Karena dari pameran, selain mempromosikan the creativity and potency by emphasizing the use of produk, juga dapat menjalin mitra dengan pengrajin unique raw materials. She mentioned that the price sepatu lainnya,” ungkap Rini seraya mengatakan hasil of a pair of shoes of TORI ranges from Rp.200,000- produksinya sempat menjuarai lomba di China dengan Rp.950,000. “The number of employees involved mendapatkan juara I untuk desain sepatu fraktal. are about 4-10 people, depending on the number of Desain sepatu yang dibuat Rini secara tidak orders,” she said. langsung mengangkat budaya lokal. Namun, ia The business run by Rini is actually not to be sesuaikan juga dengan model terkini yang sedang focused on profits. She acknowledged that running berkembang di masyarakat agar terlihat lebih her business is just a hobby so the production is quite modern. “Indonesia kaya dengan budaya, saya limited. Currently, in a month she produces only memanfaatkan itu. Salah satunya yang sedang saya about 100 pairs of women’s shoes. kembangkan adalah sepatu dengan bahan dasar She, the former employee of PT Inti Bandung unik, yaitu tenun Kalimantan bernama Ulapdayo dan told that she once made shoe designs for men, since informasi | information » tenun Yogyakarta yang dipadukan dengan bahan there was a cooperation with a domestic well known CV. Trampil Sejahtera kulit,” paparnya. shoe company seven years ago, with the orders up to Jl. Karawitan 85 B Sarjana ekonomi lulusan Universitas Indonesia ini 800 pairs. Even, she ever received orders of uniform Turangga, Bandung 40264 Telp. 022-731 3553 menuturkan satu tahun belakangan usaha sepatunya shoes for 1,500 pairs. Hp. 0811 228 600 mulai menggeliat lagi. Dia pun menggali kreativitas “I ever stopped the production, due to the tight

46 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 47 TEKNOLOGI tEKNOLOGI Uji Ketahanan Selip Untuk Kualitas Sepatu Lebih Baik

digunakan untuk sol sepatu kulit bermutu tinggi serta gaya sepersekian detik dari kontak statis serta beban Standar keberterimaan parameter ketahanan slip Thermoplastic PU (TPU) yang memiliki koefisien sebesar 400 N atau 500 N atau sekitar setengah dari menurut ISO 20345 : 2011 adalah sol luar yang gesekan yang baik pada permukaan basah maupun berat badan orang dewasa. Kecepatan gerak yang mempunyai koefisien gesekan (CoF) ≥ 0.28 untuk kering, tahan terhadap abrasi, ringan serta fleksibel. diberikan adalah 300 mm/s, atau setara dengan kondisi kondisi A, CoF ≥ 0.32 untuk Kondisi B, CoF ≥ Pengujian ketahanan selip dilakukan dalam dua kecepatan yang menyebabkan orang berpotensi 0.13 untuk kondisi C dan CoF ≥ 0.18 untuk kondisi D metode. Pertama, dengan melibatkan pengguna tergelincir. Pengujian dilakukan dengan pengulangan tersebut di atas. sepatu untuk pengujian. Dalam metode tersebut, sebanyak 5 kali sampai tidak ada peningkatan yang Pengujian ketahanan selip adalah salah satu pengguna memakai produk sepatu yang akan sistematis maupun penurunan koefisien gesekan aktivitas yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Apa yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih sepatu yang tepat? baik untuk digunakan pada permukaan yang kering, dianalisis, kemudian digesekkan di permukaan yang lebih dari 10 persen untuk kemudian diambil nilai rata- Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Ternyata ada empat faktor yang menjadi ukuran kualitas sepasang sepatu, tetapi bisa bermasalah apabila digunakan pada mengandung bahan-bahan seperti minyak dan rata hasil pengujian. Perindustrian di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengujian ini permukaan yang lebih ekstrim, seperti permukaan bahan kimia. Apabila pengguna tidak tergelincir, Permukaan uji adalah bagian penting dari dilakukan agar produk sepatu sesuai dengan standar yaitu kenyamanan, desain, teknologi, serta yang terpenting: keselamatan. yang terdapat minyak atau bahan kimia. kemungkinan sepatu yang diuji memiliki ketahanan pengujian karena berkontribusi pada nilai koefisien yang ditetapkan dan keselamatan pengguna sepatu Pola tapak sol juga mempengaruhi faktor selip yang bagus. gesekan. Pengujian ketahanan slip yang mengacu dapat terjamin. Hal ini tentunya sangat membantu gesekan. Sol yang lembut dan mempunyai gesekan Untuk memastikan ketahanan selip sepatu, pada ISO 20345:2011 untuk sepatu pengaman khususnya bagi industri sepatu yang ingin menjaga alah satu parameter keselamatan sepatu cairan kimia yang berbahaya. rendah akan sangat baik digunakan apabila memiliki diperlukan pengujian dengan metode kedua, yaitu dilakukan pada 4 kondisi, yaitu kondisi A atau gerakan kualitas produknya sesuai dengan SNI dan ketentuan adalah kualitas sol luar (outsole) sepatu Di Indonesia, produk sepatu pengaman harus pola tapak yang sesuai. Kekerasan sol sedang pengujian dengan alat untuk mengukur koefisien forward heel slip pada permukaan keramik dan larutan lain yang berlaku. yang bersentuhan langsung dengan tanah. bertanda Standar Nasional Indonesia (SNI) biasanya menawarkan kompromi terbaik antara gesekan statis dan dinamis. Gaya gesek yang NaLS (detergen), Kondisi B yaitu gerakan forward SPengujian ketahanan selip merupakan mengingat pemerintah telah menetapkan bahwa SNI gesekan kering dan gesekan basah. Gesekan pada ditimbulkan oleh sepatu dan permukaan berarah flat slip pada permukaan keramik dan larutan NaLS teknologi untuk memastikan keamanan sol luar bagi sepatu pengaman bersifat wajib. Karenanya, sol permukaan yang basah cenderung beresiko lebih horisontal (H) sedangkan gaya normal yang (detergen), kondisi C atau gerakan forward heel slip sepatu. luar untuk alas kaki seharusnya dilengkapi elemen tinggi dibandingkan gesekan pada permukaan yang berasal dari beban berat badan yang ditopang pada permukaan baja stainless dan larutan gliserin, informasi | information » Ketahanan selip sol luar sepatu mutlak diperlukan tertentu untuk mencegah bahaya tergelincir dengan kering. kaki berarah vertikal (V). Koefisien gesekan (CoF) serta kondisi D berupa gerakan forward flat slip pada Balai Pengembangan Industri Persepatuan terutama pada sepatu pengaman (safety shoes) dan memperhatikan sifat atau keadaan permukaannya. Bahan yang digunakan untuk membuat sol adalah perbandingan dari kedua gaya tersebut permukaan baja stainless dan larutan gliserin. Indonesia (BPIPI) sepatu olahraga. Salah satu kecelakaan yang sering Salah satu faktor penentu ketahanan selip sol luar juga menentukan ketahanan selip sepatu. (H/V). Koefisien gesekan yang tinggi menunjukkan Setiap produk memiliki kualitas ketahanan Komplek Pasar Wisata, Tanggulangin, Kec. Sidoarjo Jawa Timur terjadi apabila ketahanan selip tidak memenuhi luar sepatu adalah tingkat kekerasannya. Sol yang Beberapa bahan terbaik untuk membuat sol luar ketahanan selip yang tinggi pula. selip yang berbeda. Karenanya, diperlukan batasan Telp :(031) 8855149 standar adalah tergelincir akibat minyak maupun memiliki tingkat kekerasan rendah pada umumnya adalah Polyurethane (PU), bahan polimer yang Untuk mengukur koefisien gesekan, diberikan keberterimaan hasil pengukuran ketahanan selip.

48 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 49 TEKNOLOGI tEKNOLOGI

static and dynamic frictions. The friction caused by shoes and the surface is horizontal (H) while Slip Resistance Test normal force caused by body weight supported by feet is vertical (V). Coefficient of friction (CoF) is comparison of the two forces (H/V). The higher for Better Shoes Quality the coefficient of friction, the higher outsole slip resistance level would be. To measure coefficient of friction, force is given in split second from static contact as well as 400-500 N loads or equal to half of human body weight. The What are your considerations in choosing a right pair of shoes? There are speed given is 300mm/s that represent the speed 4 factors define quality of shoes: comfort, design, technology and, the most potential with slip risk. The test should be performed important is, safety. to 5 times or until there is no incline or decline of coefficient of friction that is more than 10%. Then, the mean of tests results is calculated. Surfaces used in slip resistance test are

ne of shoes safety parameters is outsole quality, as it is the part of shoes which has direct contacts with the ground. Slip resistance test is a technology to ensure Othe safety of shoes’ outsole. Outsole slip resistance is exactly needed, especially on safety shoes or sport shoes. One of the most happened work accidents is slip as the result of oil or dangerous chemical liquids amount on ground. The government has regulated mandatory Standar Nasional Indonesia (SNI/National Standard of Indonesia) for safety shoes products. So that, outsole should be completed with specific elements to avoid important in contributing to the values of coefficient slip risk by considering the surfaces’ condition. of friction. The test for slip resistance according One of the crucial factors that determine outsole to ISO 20345:2011 for safety shoes is performed slip resistance is the hardness level. Outsoles with in four conditions. First, condition A is forward low level hardness are considerably suitable for heel slip movement on ceramic surface with NaLS dry surface, but having problems on more extreme (detergent) concentrate. Second, condition B is surface, such as surface with oil or chemical liquids forward flat slip movement on ceramic surface with on it. Sole footprint patterns also affect the friction NaLS (detergent) concentrate. Third, condition C between shoes and ground. Soft and low friction is forward heel slip movement on stainless steel outsoles are suitable to be used as long as having surface with glycerin concentrate. Fourth, condition right footprint patterns. Outsoles with moderate D is forward flat ship movement on stainless steel hardness are able to compromise on dry and wet surface with glycerin concentrate. friction, while wet friction is riskier to cause slip Each product has different quality of slip than dry friction. resistance. Therefore, limitation of acceptance Materials that are used for making outsoles for slip resistance measurement results is needed. also determine slip resistance of shoes. Some of best Acceptance standard of slip resistance parameter materials for outsoles are Polyurethane (PU), a according to ISO 20345 : 2011 is CoF ≥ 0.28 for polymer material which is used on premium quality condition A, CoF ≥ 0.32 for condition B, CoF ≥ 0.13 leather shoes and Thermoplastic PU (TPU) which for condition C and CoF ≥ 0.18 for condition D as has good friction coefficient on both wet and dry explained before. surfaces, abrasion resistant, light and flexible. Slip resistance test is one of the activity provided Slip resistance tests could be performed by Balai Pengembangan Industri Persepatuan by two methods. First method is performed by Indonesia (BPIPI)/Indonesian Shoes Industry involving respondents wearing shoes in the Development Agency, Ministry of Industry, which is test. The respondents wear the shoes that then located in Sidoarjo, East Java. The test is conducted scrapped on surface with oil or chemical liquids. to make sure that the shoes products are comply If the respondents are not slipped, the shoes are with the standard, and the safety of the user is well- considered having good slip resistance. guaranteed. Wthout a doubt, this activity is very However, to ensure the level of slip resistance of helpful for the clients, especially shoes industries shoes, the second test method is needed. The method that put the quality and safety of their products as employs equipment to measure the coefficient of top priority before deliver them to the market.

50 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 51 OPINI OPINI

Sutanto Haryono penyamakan,” tutur Sutanto. Ketua Umum Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Kulit mentah yang cocok dan baik untuk industri penyamakan kulit, tambah Sutanto, adalah kulit mentah sapi, kambing, domba yang berasal dari negara-negara yang berada di sekitar garis katulistiwa. Beberapa negara di sekitar ASEAN yang Segera Buka Keran Impor letaknya berada di sekitar garis katulistiwa seperti Malaysia, , Vietnam, Kamboja, dan Myanmar menghasilkan kulit hewan yang cocok digunakan di industri penyamakan kulit. Namun sayangnya, Bahan Baku Kulit pemerintah tidak mengizinkan masuknya kulit mentah dari negara-negara tersebut. Di sisi lain, masih berlangsungnya ekspor bahan Semangat deregulasi kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah baku kulit dan kulit setengah jadi selama ini makin akhir-akhir ini menimbulkan secercah harapan bagi pelaku industri mengurangi ketersediaan bahan baku kulit bagi penyamakan kulit di tanah air. Salah satu deregulasi yang diharapkan industri penyamakan kulit di tanah air. Walaupun adalah pelonggaran impor bahan baku kulit yang sangat dibutuhkan pemerintah sudah mengenakan kebijakan Bea Keluar industri tersebut. cukup tinggi yaitu 25% untuk kulit mentah dan 15% untuk wet blue, namun kegiatan ekspor masih tetap berlangsung.

ebab, selama berpuluh-puluh tahun lamanya, Sutanto menduga kegiatan ekspor itu masih menguatnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. industri penyamakan kulit terus mengalami tetap terus berlangsung karena sejumlah eksportir Dalam hal ini, Sutanto mengharapkan proses pengerdilan akibat akses yang sangat melakukan praktek pelarian nomor Harmonized pemerintah dapat lebih banyak berperan membantu Ssulit terhadap bahan baku impor. Pemerintah System (HS) khususnya dalam kegiatan ekspor kulit industri perkulitan di tanah air dengan membuka dalam hal ini Kementerian Pertanian sampai saat ini setengah jadi untuk mengelabui petugas Bea dan akses pasar yang lebih luas ke negara-negara tujuan tidak mau memberikan kelonggaran kepada industri Cukai untuk menghindari pengenaan tarif Bea Keluar ekspor non-tradisional (pasar baru) termasuk negara- tersebut untuk mendapatkan pasokan bahan baku yang tinggi. negara anggota ASEAN yang selama ini masih belum kulit dari luar negeri. Penjualan Merosot banyak digarap para pengusaha Indonesia. Akibat keterbatasan akses terhadap sumber Selain kesulitan mendapatkan bahan baku, Sutanto mengatakan, APKI yang kini bahan baku impor, industri penyamakan kulit di dalam Sutanto mengatakan, kondisi pasar yang sedang beranggotakan 67 perusahaan penyamakan kulit negeri terpaksa harus beroperasi dengan rata-rata lesu dewasa ini akibat merebaknya krisis ekonomi skala besar dan 200 perusahaan penyamakan kulit tingkat utilisasi pabrik sekitar 50% dari kapasitas. global juga telah memukul industri penyamakan kulit berskala kecil dan menengah sangat mengharapkan Ketua Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia di dalam negeri, khususnya industri penyamakan terobosan-terobosan baru dari pemerintah (APKI), Sutanto Haryono mengatakan, pasokan kulit berskala kecil dan menengah. Karena, industri untuk mengatasi kedua masalah utama industri bahan baku kulit dari dalam negeri hanya mampu tersebut kini mengalami penurunan penjualan hingga penyamakan kulit tersebut. memenuhi sekitar 40% dari kebutuhan industri mencapai 50% akibat turunnya konsumsi barang dari penyamakan kulit nasional yang setiap tahunnya kulit di dalam negeri menyusul anjloknya daya beli mencapai 2 juta lembar kulit sapi dan 20 juta lembar masyarakat. kulit kambing/domba. Dengan demikian, sekitar “Kita bisa lihat secara kasat mata, penjualan tas 60% dari kebutuhan bahan baku kulit itu harus dan sepatu kulit di dalam negeri selama tahun 2015 didatangkan dari luar negeri. ini mengalami penurunan drastis hingga 50%. Hal ini Badan Karantina Pertanian Kementerian sangat memukul industri penyamakan kulit nasional Pertanian hanya memperbolehkan masuknya kulit khususnya industri skala kecil dan menengah yang mentah dari beberapa negara tertentu yang sudah lebih banyak menjual produknya di pasar dalam dianggap terbebas dari penyakit hewan tertentu negeri,” tutur Sutanto. yang selama ini penyebarannya sangat diwaspadai Kondisi tersebut, menurut Sutanto, telah Indonesia, yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). memaksa sejumlah industri penyamakan kulit untuk Menurut Sutanto, dengan alasan untuk melakukan berbagai efisiensi dan rasionalisasi, mencegah masuknya penyakit tersebut dari negara termasuk mengambil opsi pemberhentian karyawan lain, Badan Karantina Pertanian hingga saat ini hanya kontrak dan merumahkan sebagian karyawan memperbolehkan impor kulit mentah yang berasal tetapnya. dari Australia, Selandia Baru, beberapa negara Eropa Lesunya penjualan produk kulit di dalam negeri, Barat dan Amerika Serikat. tambah Sutanto, tidak terlalu memukul industri “Impor kulit mentah dari Australia dan Selandia penyamakan kulit berskala besar, karena mereka Baru memang bisa dilakukan, tapi kulit mentah umumnya masih bisa melakukan ekspor produknya dari kedua negara yang dinyatakan bebas PMK ini ke mancanegara. Walaupun penjualan di pasar harganya sangat tinggi sedangkan kualitasnya kurang ekspor juga mengalami penurunan sekitar 20% baik, atau lebih tepatnya karakteristik kulit sapinya tahun ini, mereka masih bisa bertahan dari badai krisis kurang cocok/relevan untuk penggunaan di industri karena memperoleh kenaikan pendapatan akibat

52 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 53 OPINI OPINI

Sutanto Haryono ones. Sales plummeted to 50% because of decline in Chairman of Indonesian Tanners Association (APKI) purchasing power. “It is clearly visible that the sales of leather bags and shoes in domestic market within 2015 has drastically decline to 50%. This condition battered Import Permit for tanneries, especially the small and medium scale ones which sold the products in domestic market,” Sutanto explained. Leather Raw Materials The condition has forced several tanneries to be more efficient and do rationalization, including terminating outsource workers and laying Should Be Given Immediately permanent employees. On the contrary, the current market condition has not given a big impact toward big scale tanneries since they are still able to export the Deregulation in economic policy issued by the government recently products. Although sales in export market also raise hope among tannery business players. One of the anticipated shows 20% decline within 2015, the companies deregulations is the ease of import for leather raw materials that is needed survive the condition because of gaining profit from strengthening of the US dollar against Rupiah. by tannery industry. Sutanto hopes government to be involved more in opening market access for domestic leather manufacture industry in non-traditional export destinations, including ASEAN countries which have not explored yet by Indonesian business people. Sutanto stated that APKI has 67 big scale tanneries and 200 small scale tanneries as the members at the moment. The association wishes for new innovations and strategies by the government in overcoming problems in tannery industry.

informasi | information » PT Budi Makmur Jl. Ki Penjawi / Peleman 9. Rejowinangun – Yogyakarta 55171

or decades, tannery industry has faced States and several European countries. problems in access to imported raw Sutanto added that skin materials adjusted most materials. The Ministry of Agriculture, with domestic tanneries are raw skin of cows, goats Fthe government body which handling and lambs raised in the equatorial area. ASEAN the affairs, are strictly regulating the import countries which lay on equator, such as Malaysia, regulation of leather raw materials. Because of the Thailand, Vietnam, Cambodia, and Myanmar, limited access to imported raw materials, domestic produce compatible animal skins for tanneries. tanneries are only able to utilize 50% of the total Nevertheless, government does not allow import of factory capacity. raw skins from the countries. The chairman of Asosiasi Penyamakan Kulit On the other hand, the ongoing raw skins and Indonesia (APKI/Indonesia Tanners Association) half-procedeed skins export contributes to the Sutanto Haryono said that the supply of domestic availability supplies for domestic tanneries. Even leather raw material only covers 40% of tanneries though government has issued a quite high export need of 2 million sheets of cows skin and 20 duty, 25% for raw skin and 15% for wet blue, the million sheets of lambs or goats skin. As the result, commodities are continuously exported. Sutanto approximately 60% from the demand should be assumed that the export activities are still ongoing imported. because several exporters have used different Agricultural Quarantine Agency of Ministry Harmonized System (HS) codes to avoid high cost of Agriculture only allows raw skin imported from export duty subjected by Customs. from particular countries that are considered free Decline in Sales from foot and mouth disease (FMD). According to Beside the hardship in getting raw materials, Sutanto, with the reason to avoid disease risks from the current market condition is slow, as the respond other countries, the Agency only permits import to global economic crisis that also has beaten of raw skins from Australia, , United tanneries, especially the small and medium scale

54 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 55 APA & SIAPA APA & SIAPA Niluh Djelantik Mengutamakan Karya Anak Bangsa

Kecintaan seseorang terhadap sesuatu terkadang harus mengabaikan berbagai hal. Seperti yang dilakukan Ni Luh aya lebih mengutamakan karya dengan posisi Account Manager. Putu Ary Pertami. Karena kecintaannya terhadap karya anak anak bangsa, suatu produk yang Pada tahun 2001, Niluh kembali ke Bali dan bangsa, wanita asal Bali ini rela menolak iming-iming uang dan dibuat oleh tenaga-tenaga meninggalkan karirnya di Jakarta. Tak perlu waktu kepemilikan saham yang cukup besar yang ditawarkan pihak terampil di dalam negeri ketimbang lama, Niluh mendapatkan tawaran bekerja di asing asalkan sepatu dan sandal produksi Niluh Djelantik dibuat “S memproduksinya secara massal di luar negeri,” papar perusahaan fashion milik pengusaha Amerika Serikat, secara massal di pabrik yang berlokasi di luar negeri. wanita 41 tahun ini di toko Niluh Djelantik di bilangan Paul Ropp. Dia dipercaya untuk menduduki jabatan Kemang Timur, Jakarta Selatan, kepada KINA. sebagai Direktur Marketing. Memang, tawaran menggiurkan itu tak terlepas Kejelian Paul Ropp dalam merekrut Niluh dari produk sepatu dan sandal wanita yang diproduksi Djelantik memang tepat. Berkat Niluh Djelantik. Bagi para wanita penggemar sepatu tangan dinginnya, usaha dan sandal, nama Niluh Djelantik tentu sudah tidak Paul Ropp berkembang asing lagi. pesat. Di tahun pertama Produk sepatu dan sandal, terutama hak tinggi yakni 2002, penjualan atau high heels, yang dibuatnya secara handmade itu perusahaan tersebut telah terbukti kualitasnya. Kenyamanan yang dialami naik hingga 330%. para pemakainya serta kualitas dari bahan baku dan Sementara butiknya jahitannya, telah membawa nama Niluh Djelantik berkiprah di industri mode dunia. Diakuinya, kecintaannya terhadap alas kaki sudah ada sejak kecil karena Niluh tidak pernah mendapat sepatu yang pas ukurannya dari orangtuanya. “Walaupun mencintai sandal dan sepatu sejak kecil, namun tidak ada rencana saya untuk berbinis di bidang industri sepatu dan sandal wanita,” ujarnya. Karena memang tidak memiliki rencana untuk berbisnis, setamat SMA, Niluh melanjutkan pendidikannya di Jakarta dengan memilih jurusan manajemen keuangan di Universitas Gunadarma tahun 1994. Lulus kuliah pun dia langsung menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta

56 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 57 mampu melanglang buana. sejumlah selebriti dunia juga telah merasakan Di masa kejayaannya itu lah, di tahun 2007 kenyamanan dan kualitas sepatu dan sandalnya. datang tawaran dari salah satu distributornya untuk Produk Niluh Djelantik bahkan telah menembus bekerja sama memproduksi sepatu dan sandal Nilou Globus pada 2011, yang merupakan salah secara massal melalui pabrik yang akan didirikan di satu retailer terkemuka di Eropa. Sepatu-sepatu dan China. Distributor itu juga menawarkan dana yang sandalnya mulai dipasarkan pada musim panas 2012. cukup besar jika Niluh mau menerima tawarannya. Walaupun sudah menembus pasar internasional, Namun karena kecintaannya terhadap produk namun berkaca dari pengalaman, Niluh tak ingin dalam negeri, Niluh menolak tawaran tersebut. terburu-buru untuk merambah pasar internasional Dia tetap pada prinsipnya untuk mengutamakan secara massal. Dia kini lebih mengutamakan pasar produksinya dari tenaga-tenaga lokal. Wanita periang dalam negeri. ini pun rela kehilangan merek dagang Nilou yang Meski ketenaran dan pengakuan pasar sudah ternyata sudah dipatenkan oleh distributornya itu. didapat, namun masih ada suatu yang terus dikejar Kehilangan Nilou tak membuat Niluh Djelantik Niluh, yakni menggabungkan anak-anak bangsa yang putus asa. Di awal 2008 dia langsung membuat terampil untuk membuat produk bernilai tinggi dan produk baru dengan merek dagang dirinya sendiri, dibuat di Indonesia. Langkah ke arah itu kini sudah Niluh Djelantik. Hanya dalam tempo singkat, produksi tercapai dengan kemunculan produk sepatu dan telah banyak dikenal di dalam dan luar negeri. Bahkan sandal Niluh Djelantik.

bertambah hingga 10 lokasi. memutuskan untuk memproduksi sepatu dan sandal memperhatikan anatomi pemakainya, termasuk Namun, perjalanan karier ibu satu anak ini tidak wanita dengan lebih menfokuskan pada sepatu dan dalam soal menentukan ketinggian hak sepatu dan bertahan lama. Ketika berada di New York awal sandal hak tinggi atau high heels. sandalnya. “Sepatu tumit tinggi yang baik adalah tahun 2003, Niluh jatuh sakit. Dokter memintanya “Pemilihan high heels dilakukan salah satunya sepatu yang tetap nyaman dipakai meski sudah tak berpergian jauh sekurangnya dalam enam bulan. karena wanita tidak baik untuk menggunakan dipakai selama 8 jam, bukan 10 menit,” ujarnya. Padahal, profesinya menuntut wanita enerjik itu sepatu dan sandal yang haknya rendah secara terus- Dan yang lebih penting lagi, sepatu dan sandal untuk terbang ke sejumlah negara. menerus. Mereka perlu juga mengenakan sepatu dan itu dibuat secara handmade oleh tenaga-tenaga Dihadapkan dua pilihan, tetap di New York sandal high heels agar kesehatan tubuhnya terjaga,” lokal yang memiliki keahlian dalam bidangnya. Lokasi atau balik ke Bali, akhirnya Niluh memilih opsi untuk katanya. pembuatan sepatu dan sandal itu dilakukan di Bali. kembali ke Bali dan mundur dari Paul Ropp. Ketika Agar produknya memberi kenyamanan bagi Karena kualitasnya yang baik, sepatu dan sandal sedang menikmati masa istirahatnya itu, dia bertemu pemakainya, Niluh menggunakan bahan baku yang dijual dengan merek dagang Nilou itu langsung dengan Cedric Cador, yang biasa memasarkan produk berkualitas tinggi. “Saya juga mengutamakan bahan booming di luar negeri. Pesanan pun membanjir hingga Indonesia ke mancanegara. Dia ditawari kerja sama baku dari dalam negeri. Kalau memang tidak ada baru 4.000 pasang. Di tahun 2004, Niluh mendapatkan memproduksi barang untuk diekspor. diimpor,” paparnya. kontrak outsource dari jaringan ritel Topshop yang Akhirnya jiwa bisnis Niluh pun muncul. Dia Dalam membuat model, Niluh juga selalu berbasis di Inggris. Pendek kata, produk Nilou sudah

58 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 59 APA & SIAPA Niluh Djelantik Prioritising Local Made Products

One’s fondness toward a particular thing sometimes wins over things that matter for most people. Meet Ni Luh Putu Ary Pertami, or dearly known as Niluh Djelantik. For her love to local made products, the Bali born and raised woman rejected a number of money and share offered by a foreign company which was interested to manufacture her shoes and sandals in bulk in an overseas factory.

prioritise products made by our people, penetrate world mode industry by its comfortness as In 2001, Niluh left her career in Jakarta for her which are crafted by skillfull hands of well as its high quality raw materials and finishing. home island, Bali. In no time, Niluh got a job offer our domestic talents , than products She admitted that her interest to footwears has from a fashion company owned by an American “Ithat massively manufactured for global grown since her childhood because she never got businessman, Paul Ropp. She was positioned as market,” said the 41 year old Niluh in her Jakarta shoes with the right size from her parents. “Although marketing director. flagship store, located in Kemang Timur. I have grown fondness to shoes and sandals, I never Recruiting Niluh was a brilliant strategy The interesting offer was related to shoes and dreamt about having this kind of business,” she said. by Ropp. Niluh coldhanded Ropp’s business so sandals produced by Niluh. For shoes and sandals Since did not have any plan for creating that it grew rapidly. In 2002, the first year of her lovers, Niluh Djelantik is belong at the top of business, back in 1994, Niluh went to Gunadarma employment, sales increased by 330%. Meanwhile, Indonesia renowned brands. University in Jakarta to achieve bachelor degree the company opened ten more boutiques. Its hand made shoes and sandals products, after high school, majoring finance management. However, the career of this mother of one in especially the high heeled models, are famous for After graduated, she chose the path as a private the company should ended shortly. While was the quality. The brand ‘Niluh Djelantik’ is able to company’s account manager, also in the capital city. in New York in 2003, Niluh became ill. She was recommended by doctor to not travelling far within those six months. Something that was impossible for this energetic woman, whose job required her to fly overseas often. Faced to two options, stay in New York or return to Bali, finally Niluh chose to go back to Bali and resign from Paul Ropp. While enjoying her leave, she met Cedric Cador who had business in marketing Indonesian products to overseas market. Cador offered her to produce exported goods. Finally, Niluh got her sense of business. She decided to produce women’s shoes and sandals, focusing on high heeled models. “We choose to produce high heeled foot wears because flat shoes are not always good for women’s (feet) health. We also need to wear high heeled shoes or sandals to maintain our posture,” she explained. To provide comfort for the costumers, Niluh uses high quality materials for the shoes. “I also chose

60 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 61 Made in Indonesia

local materials first unless it is difficult to find here,” time, her products were recognized in domestic as becomes sensible in her global market strategies. she added. well as global market. Moreover, some international For now, she focuses in domestic market. In designing models, Niluh always considers celebrities have laid their feet on her shoes. Fame and market recognition has been achieved. costumers’ feet anatomy, including in deciding the ‘Niluh Djelantik’ shoes have been displayed in However, Niluh still longs for one thing. She keeps on height of shoe heels. “Good high heeled shoes can be Globus Switzerland, a remarkable Europe retailer, struggling to empower the potential of Indonesian comfortably worn for 8 hours, not 10 minutes,” said in 2011. The selling was started in summer 2012. human resources to produce high quality Indonesia Niluh. Even thought succeeded in penetrating global made products. She is on the right track with “Niluh More importantly, her products were crafted market, based on her previous experiences, Niluh Djelantik” shoes and sandals. by the hands of skillful local shoe makers. The shoes and sandals are made in Bali. Because of its quality, shoes and sandals under the brand ‘Nilou’ became a hit in overseas countries. The order reached 4.000 pairs. In 2004, Niluh got an outsource contract from London based global retail, Topshop. In short, Nilou products went globally. In that golden era, one of the distributors offered to Niluh to massively manufacture the shoes and sandals in a factory that were going to be built in China. A big number of money would be on the way, as Niluh accepted the proposal. However, her love to domestic products made Niluh rejected the tempting chance. She strongly held her paradigm in promoting local craftsmen’s products. Unfortunately, Niluh had to lose her ‘Nilou’ informasi | information » because the distributor had gone far by patented the Ni Luh Djelantik Flagship Store brand. Jalan Kemang Timur No.74A, Kelurahan Bangka, Apparently, losing ‘Nilou’ did not stop Niluh for Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12730 trying. At the beginning of 2008, she started fresh Hp. 0817-567-888 with a new brand, ‘Niluh Djelantik’. In almost no

62 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015 63 Made in Indonesia Pilihlah ! Mainan Anak Yang Berlabel

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN issn: 2303204 www.kemenperin.go.id 64 Karya Indonesia Edisi No. 02-2015