KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN DALAM KONGRES PAN KE IV TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Mohamad Amar Raunsfikry

1111112000027

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa: Nama : Mohamad Amar Raunsfikry NIM : 1111112000027 Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN DALAM KONGRES KE IV PAN TAHUN 2015

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 27 Desember 2016

Mengetahui, Menyetujui, Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding Rosyidin Hasan Dr. Nawiruddin. M.Ag., NIP: 19701013 200501 1 003 NIP. 19720105 200112 1 003

i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Dalam Kongres Ke IV PAN Tahun 2015

Oleh: Mohamad Amar Raunsfikry 1111112000027

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal Desember 2016 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi,

Dr. Iding Rosyidin Hasan Suryani, M.Si

NIP. 19701013 200501 1 003 NIP. 19770424 200710 2 003

Penguji I, Penguji II,

Dr. Haniah Hanafie, M.Si M. Afifuddin, M.Si

NIP. 19610524 200003 2 002 NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 27 Desember 2016

Ketua Program Studi FISIP UIN Jakarta

Dr. Iding Rosyidin Hasan NIP. 19701013 200501 1 003

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

Komunikasi Pollitik Zulkifli Hasan Dalam Kongres Ke IV PAN Tahun 2015

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Desember 2016

Mohamad Amar Raunsfikry

iii

ABSTRAKSI

Nama : Mohamad Amar Raunsfikry Prodi : Ilmu Politik Judul : Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Pada Kemenangannya Di Kongres Ke IV PAN Tahun 2015

Skripsi ini membahas tentang komunikasi Zulkifli Hasan pada kemenangannya di kongres ke IV PAN tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seperti apakah pola komunikasi poltik dan faktor apa yang melatarbelakangi kemenangan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai PAN periode 2015-2020. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif melalui analisa deskriptif dari hasil wawancara dengan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN beserta dua orang yang penulis anggap sangat dekat dengan Zulkifli Hasan yaitu H. Yandri Susanto sebagai ketua Barisan Muda PAN, dan H. M. Ali Taher Parasong sebagai Ketua DPP PAN. Telaah tambahan juga digunakan pada literatur yang penulis anggap penting. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori partai politik, komunikasi politik, demokrasi internal partai dan transformasi kepemimpinan. Peneliti menggunakan teori tersebut untuk melihat bagaimana pola komunikasi Zulkifli Hasan dan juga faktor apa saja yang menjadi modal utama Zulkifli Hasan untuk memenangkan kontestasi pada kongres ke IV PAN tahun 2015 di Nusa Dua, . Penelitian ini menunjukkan komunikasi politik yang dilakukan Zulkifli Hasan terhadap kader PAN diseluruh wilayah sudah terbangun sejak awal dirinya menjadi Sekertaris Jendral pada masa Sutrisno Bachir di tahun 2005, di mana dirinya selalu merawat hubungan silaturahim yang baik terhadap sesama kader. Selain itu Zulkifli Hasan dianggap mampu memimpin jabatan sebagai ketua umum dikarenakan dirinya sudah banyak memiliki pengalaman di pemerintahan sebagai anggota legislatif, eksekutif dan sekarang ketua MPR-RI. Secara verbal Amien Rais mendukung penuh Zulkifli Hasan untuk maju dalam pencalonan ketua umum, akan tetapi hal ini penulis anggap tidak terlalu berpengaruh terhadap kemenangan Zulkifli Hasan mengingat perbedaan selisih suara yang sangat tipis dengan , yaitu 192 suara untuk Zulkifli Hasan dan 186 Suara untuk Hatta Rajasa dengan selisih hanya 6 suara, sekaligus menunjukkan tidak adanya sebuah mobilisasi masa yang dilakukan Amien Rais untuk mendukung Zulkifli Hasan. Kekuatan basis masa yang dimiliki oleh Zulkifli Hasan merupakan faktor pendukung utama dalam keterpilihannya sebagai ketua umum PAN di kongres ke IV tahun 2015

Kata Kunci : Zulkifli Hasan, Komunikasi Politik, Kongres, Partai Amanat Nasional (PAN).

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat ilham serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Besar umat Islam, Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, sehingga kita semua bisa mendapatkan Syafaat di hari akhir nanti, bersatu di dalam Raudhatul Jannah bersama golongan orang-orang yang beriman. Amin ya Rabbal ‘alamin. Rasa syukur, keberkahan dan kebahagian yang tidak terhingga dan tidak ternilai bagi peneliti adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada banyak pihak yang telah mendukung dan memberikan dukungannya kepada peneliti baik berupa doa, moril maupun materil. Dengan segala kerendahan hati, izinkan peneliti untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Zulkifli sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan jajarannya. 2. Dr. Iding Rosyidin, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik. 3. Suryani, M.Si sebagai sekertaris Program Studi Ilmu Politik dan sebagai Dosen Filsafat Politik yang tiada bosan-bosannya menerima peneliti di kelas karena harus mengulang mata kuliah Filsafat Politik sebanyak 2 kali, sampai peneliti dinyatakan Lulus di dalam mata kuliah tersebut dengan nilai A. Terima kasih ibu Suryani. 4. Dr. Nawiruddin M.Ag sebagai Dosen Pembimbing yang selalu memberi masukan-masukan yang berharga dan selalu meluangkan waktu sibuknya untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 5. Dr. Ali Munhanif Ph.D., M. Zaki Mubarrak M.Si., Dr. A. Bakir Ihsan M.Si., Dra. Gefarina Djohan, MA., Dr. Haniah Hanafie M.Si. beserta semua Dosen FISIP khususnya Ilmu Politik yang telah banyak memberikan masukkan selama pengerjaan skripsi peneliti. 6. Dr. (H.C) Zulkifli Hasan S.E., M.M. sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional. H. Yandri Susanto sebagai Ketua Barisan Muda PAN dan Dr. M. Ali Taher Parasong sebagai Ketua DPP PAN. Terima kasih banyak telah memberikan kesempatan peneliti untuk berdialog, meluangkan waktu sibuknya untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyempurnakan data pada penelitian ini. 7. Ayahanda tercinta Ir. H. M. Sjaifuddin Z Hamadin M.M. dan Ibunda tercinta Dra. Yuda Prapti Dinawati. Terima kasih banyak Mah, Pah, untuk selalu mendoakan Mas Amar tanpa henti. Terima kasih untuk semua hal terbaik yang sudah mamah papah berikan kepada Mas Amar. Skripsi dan gelar ini merupakan hadiah sederhana untuk mamah dan papah, mungkin ini hanya kebanggan kecil yang baru bisa Mas Amar berikan. Doakan anakmu ini agar selalu bisa membahagiakan kalian di masa yang akan datang, walaupun anakmu ini tahu bahwa tidak ada satu

v

hal apapun yang mampu membalas semua kasih sayang kalian kepadaku. 8. Adik-adik peneliti yang sangat peneliti sayangi, M. Dzikri Asid Ghifari, M. Fatkhul Arroyansyah, M. Zam-Zam Mutaqinsyah. Terima kasih untuk semua semangat yang sudah kalian berikan kepada Mas Amar. Kalian adik-adik terbaik yang aku miliki. Mas Amar sayang kalian. 9. Widya Novitasari S.E. Terima kasih untuk semua dukungannya selama ini, yang selalu memberikan motivasi serta semangat bagi peneliti. Terima kasih untuk selalu menemani peneliti pada masa-masa sulit, hingga terselesaikannya skripsi ini. 10. Sahabat sekaligus keluarga selama kuliah di FISIP UIN, khususnya semua teman-teman Ilmu Politik 2011. Icksan Nst, Ahmad Nurcholis, M. Sutisna, Nasrul, Hendra Sunandar, Roy Imanuddin, Nukman Sulaiman, Reza Rachmat Ramadhan, Isworo Dwi Panji, Amelia Fitria Attaka, Rindi Astuti, Imansari Ujianty, yang sudah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa di UIN. Terima kasih sudah menjadi tempat berbagi cerita keluh-kesah sedih, dan bahagia bersama. 11. Terima kasih untuk seluruh Keluarga Besar PMII Komisariat FISIP yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Ronald Adam, Khalid Syaifullah, Fikry Al Fajr, Fikri Mahir Lubis, Khairy Fuadi. Terima kasih untuk semua proses dinamika cerita dan kenangan yang telah kita lakukan bersama. 12. Kelompok KKN Merah Putih Tahun 2014. Dani, Hardi, Adi, Nasrul, Nino, Sandi, Royhan, Liana, Asty, Fatma, Muthi, Heni, Sitta, Ana, Liza. Terima kasih untuk kenangan satu bulan bersama di desa Cibeuteung Udik. 13. Seluruh Jajaran staff ahli DPR-RI Fraksi PAN yang telah membantu dan mau direpotkan oleh peneliti. Pak Sirojudin, Bang Endarwadi, Ka Maya, Bang Gilang, Pak Dayat, Bang Rifky, Bang Yuda. Terima kasih banyak untuk semua waktu dan bantuannya 14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas support yang diberikan baik berupa doa, moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tanpa adanya mereka, mustahil penelitian ini bisa selesai. Semoga Allah membalas kebaikan mereka. Peneliti membuka ruang kritik yang seluas-luasnya demi perbaikan sehingga mampu memperkaya khazanah keilmuan dalam Ilmu Politik. Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta, 27 Desember 2016

Mohamad Amar Raunsfikry

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1. Gambar Logo PAN...... 42 Gambar V.1. Gambar Bersama Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M...... 77 Gambar V.2. Gambar Bersama H. Yandri Susanto ...... 81 Gambar V.3. Gambar Bersama Dr. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum...... 85

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...... i LEMBAR PENGESAHAN ...... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...... iii ABSTRAK ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR GAMBAR ...... vii DAFTAR ISI ...... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...... 1 B. Pertanyaan Masalah ...... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 9 D. Tinjauan Pustaka ...... 9 E. Metode Penelitian ...... 12 F. Sistematika Penulisan ...... 14 BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KONSEPTUAL A. Partai Politik ...... 16 B. Demokrasi Internal Partai dan Transformasi Kepemimpinan .. 20 C. Komunikasi Politik ...... 22 BAB III GAMBARAN UMUM ZULKIFLI HASAN SEBAGAI KETUA UMUM PAN MASA BHAKTI 2015-2020 A. Karir Politik Zulkifli Hasan ...... 30 B. Partai Amanat Nasional...... 33 C. Manuver Internal PAN ...... 43 D. PAN dan Posisi Zulkifli Hasan Sebagai Ketua MPR-RI ...... 48 BAB IV ANALISA KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN A. Pencalonan Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum PAN ...... 51

viii

B. Peran Tokoh Amien Rais ...... 54 C. Strategi Komunikasi Politik Zulkifli Hasan untuk Memenangi Kongres ke IV PAN di Bali ...... 57 D. Zulkifli Hasan dan Kemenangannya di Kongres ke IV PAN 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 70 B. Saran ...... 72 DAFTAR PUSTAKA ...... 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...... 77

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Partai Amanat Nasional telah melaksanakan kongres ke IV di Hotel

Westin, Nusa Dua, Bali. Yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2015. Di dalam kongres tersebut telah menghasilkan nama Zulkifli Hasan sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020. Di dalam kongres itu juga menghasilkan susunan posisi formatur struktural partai yang baru untuk periode

2015-2020.1

Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum partai PAN melalui sistem voting dengan pemungutan suara secara struktural partai yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya. Diantaranya adalah Formatur struktural partai, ketua DPP, DPW dan DPD yang memiliki hak suara se-Indonesia untuk memilih memberikan hak suaranya. Terpilihnya Zulkifli Hasan menggantikan

Hatta Rajasa yang telah menjabat sebagai ketua umum partai PAN periode 2010-

2015.2

Dengan demikian hasil kongres tersebut juga menghasilkan nama-nama yang mengisi jabatan-jabatan penting struktural partai, diantaranya Eddy

Soeparno sebagai Sekertaris Jendral (Sekjend), Nasrullah sebagai Bendahara

1 Puji Sukiswanti, “Ribuan Kader Akan Hadiri Kongres PAN di Bali,” Artikel ini diakses pada 6 Agustus 2016 dari nasional.sindonews.com/read/967034/12/ribuan-kader-akan-hadiri- kongres-pan-di-bali-142446340 2 Sigit Pinardi, “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 6 Agustus 2016 dari m.antarakalbar.com/berita/331260/zulkifli-hasan-terpilih-sebagai-ketua- umum-pan

1

Umum, Soetrisno Bachir terpilih menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai

(MPP), dan Amin Rais sebagai Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional pada

Kongres ke IV.

Sesuai dengan buku AD/ART Partai Amanat Nasional, BAB V Pasal 27 tentang Agenda Acara Kongres, Nomor 1, point (f) tentang memilih dan menetapkan ketua formatur/ketua umum DPP dan anggota formatur, dan point (g) tentang memilih dan menetapkan ketua MPP DPP.3

Fenomena ini menjadi sejarah baru bagi partai berlambang matahari putih ini dengan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum Partai Amanat

Nasional secara demokratis periode masa jabatan 2015-2020. Partai Amanat

Nasional lahir pada masa Era Reformasi tepatnya 23 Agustus 1998. Partai yang lahir dari organisasi Majlis Amanat Rakyat (MARA) yang kemudian menjadi partai PAN. Amien Rais di percaya secara aklamasi untuk memimpin partai PAN pada saat itu.

Amien Rais pernah ikut menjadi calon presiden pada tahun 1999 dan pada tahun 2004. Setelah Amien Rais memimpin partai PAN hingga tahun 2005,

Amien Rais merasa cukup dirinya memimpin partai berlambang matahari ini, dia menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan. Kemudian munculah nama baru sebagai Ketua Umum partai PAN menggantikan Amien Rais yaitu Soetrisno

Bachir.

3 Partai PAN, AD / ART Partai Amanat Nasional, (TP: CV. Hanikara, TT), Hal. 51-52.

2

Soetrisno Bachir (SB) terpilih menjadi Ketua Umum PAN secara aklamasi pada Kongres ke II, padahal dia bisa dikatakan orang yang tidak diperkirakan menggantikan posisi Amien Rais saat itu. Jelas saja demikian, bahwasannya

Soetrisno Bachir adalah seorang pengusaha yang selama ini tidak pernah tampil ke permukaan partai PAN.

Dalam bukunya Soetrisno Bachir Membangun Kemandirian Bangsa,

Amien Rais kepada Sutrisno Bachir pernah mengatakan “Selama ini anda lebih banyak bermain di belakang layar, sudah saatnya anda tampil ke depan.

“Menurut Sutrisno Bachir, bukan hanya Amien Rais yang memintanya untuk maju sebagai calon Ketua Umum PAN, melainkan sejumlah tokoh PAN dan bahkan lainnya4.”

Tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwasannya seorang Soetrisno Bachir memang dekat dengan Amien Rais. Amien Rais sendiri membenarkan hubungan kedekatannya yang sudah tergolong lama kepada Soetrisno Bachir yang telah membantu dia secara financial untuk kebutuhan partai. Seperti yang di katakan

Amien Rais “SB adalah pengusaha yang paling banyak membantu saya, bukan hanya saat pemilihan presiden yang lalu, namun sejak 20 tahun silam, tanpa pernah mengharapkan balasan apapun”.5

Tibalah saatnya Kongres ke III partai berlambang matahari ini di tahun

2010, nama Hatta Rajasa dan Drajad Wibowo muncul ke permukaan sebagai nama calon yang di gadang-gadang akan menggantikan SB sebagai Ketua Umum

4 Soetrisno Bachir, Membangun Kemandirian Bangsa, Hal. 227. 5 Soetrisno Bachir, Membangun Kemandirian Bangsa, Hal. 234.

3

partai PAN. Seiring berjalannya kongres, Hatta Rajasa keluar sebagai Ketua

Umum baru partai PAN periode 2010-2015 setelah Drajad Wibowo menyatakan mundur dari calon ketua umum partai PAN .

Hatta Rajasa terpilih secara aklamasi pada kontestasi yang berlangsung di kongres ke III saat itu. Sama halnya dengan terpilihnya SB pada tahun 2005. Pada waktu itu ketua MPP Amien Rais tengah duduk bertiga dengan Hatta Rajasa dan

Drajad Wibowo di hadapan kader-kader partai PAN yang hadir pada saat kongres seraya mengatakan “Matahari di sebelah kanan, bulan di sebelah kiri.” Dan

Amien Rais juga menyatakan kesepakatan untuk tidak melakukan voting dalam pemilihan ketua umum. sambil mengatakan “Lihat saja tidak ada kotak suara di ruangan ini”.6 Dengan demikian Hatta Rajasa menjadi Ketua Umum partai PAN dan Drajad Wibowo menjadi Wakil Ketua Umum.

Dalam memimpin masa jabatannya sebagai Ketua Umum, Hatta Rajasa sempat mencalonkan dirinya dalam kontestasi Pemilu Capres-Cawapres pada tahun 2014. Hatta Rajasa sebagai Cawapres dan sebagai

Capres. Walaupun hasil dari pemilu tersebut tidak menghasilkan pasangan

Prabowo-Hatta sebagai Capres-Cawapres terpilih, setidaknya ini membuktikan kembali eksistensi partai PAN dalam kancah perpolitikan Nasional.

Akhirnya pada tahun 2015 partai PAN mengadakan kembali Kongres ke

IV di Nusa Dua, Bali. Hasil kongres tersebut menghasilkan nama Zulkifli Hasan

6 Rahmat, “Hatta Rajada Menang Secara Aklamasi”, Artikel ini diakses pada 3 Oktober 2016 dari http://lipsus.kompas.com/jalanjalan/read/2010/01/09/13091935/Hatta.Rajasa.Menang.Secara.Akla masi

4

sebagai Ketua Umum partai PAN menggantikan Hatta Rajasa. Tetapi berbeda dengan sebelumnya, kongres kali ini terkesan demokratis dengan adanya sistem voting antara kedua calon ketua umum. Zulkifli Hasan mendapatkan 292 suara dan berbeda hanya 6 suara dengan Hatta Rajasa yang mendapatkan 286 suara.

Dengan demikian Zulkifli Hasan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi yang ada pada Kongres ke IV partai PAN.

Meskipun hasil dari pemilihan tersebut berdasarkan voting, tentu saja ini merupakan bukan sebuah keanehan karena di dalam AD/ART tertulis pada Pasal

30 tentang Pengambilan Keputusan ayat 1 menyebutkan:7

Pengambilan keputusan dalam pemusyawaratan dan atau rapat-rapat

partai di utamakan dengan musyawarah mufakat apabila tidak terjadi

musyawarah mufakat maka dilakukan pemungutan suara dan

keputusan di ambil berdasarkan suara terbanyak.

Hal ini tentunya menjadi menarik ketika seorang Zulkifli Hasan mampu memenangkan kontestasi untuk pertama kalinya di tubuh partai PAN, pasalnya setelah sekilas paparan di atas, barulah partai PAN melakukan pemilihan ketua umum secara demokrasi, dan tidak menggunakan aklamasi seperti pada kongres sebelumnya.

Zulkifli Hasan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi ketua umum partai PAN yang berlangsung secara demokratis, hal ini merupakan sebuah fenomena baru yang juga mencerminkan bahwasannya transformasi

7 Partai PAN, AD / ART Partai Amanat Nasional, (TP: CV. Hanikara, TT), Hal. 57.

5

kepemimpinan di dalam partai PAN mengalami kemajuan. Pasalnya sejauh ini sistem demokrasi merupakan sebuah sistem yang dianggap paling relevan untuk digunakan ketika ajang kontestasi berlangsung.

Pada awalnya nama Zulkifli Hasan bukanlah yang diprediksi akan menjadi ketua umum baru Partai PAN periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey CSIS, Arya Fernandes, peneliti meminta menyebutkan tiga nama pemimpin yang dekat dengan pengurus daerah, tiap nama akan mendapatkan skor tertentu. Peneliti menemukan itensitas komunikasi Hatta Rajasa lebih cukup baik.

Namun intensitas tertinggi diperoleh Ketua DPP Bidang Organisasi PAN

Hafiz Tohir dan Sekertaris Jenderal Taufik Kurniawan. Anggota tim sukses

Zulkifli Hasan, Supardji Ahmad, mengatakan tingginya kualitas Hatta tak lepas dari posisinya sebagai ketua umum. “Tentu karena jadi ketua dia lebih sering berkomunikasi dengan kader”. Tetapi supardji optimis Zulkifli akan mendapatkan dukungan besar dalam pemilihan ketua nanti. “Ada harapan baru jika Zulkifli jadi ketua umum. Misalnya, dijanjikan ada konvensi pemilihan kepala daerah dan presiden sehingga memberikan peluang kader”. Dalam sensus ini, CSIS mewawancarai 28 ketua tingkat DPW tingkat provinsi dan 484 ketua DPD kabupaten atau kota pada 16-19 februari 2015.8

Menurut Sekertaris Jenderal DPW Sumatera Utara, Parluhutan Siregar,

Zulkifli dianggap memiliki dua hal kecerdasan, yaitu kecerdasan dalam hal

8 Teguh, “Kenapa Komunikasi Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3 Maret 2016 dari http://nasional.tempo.co/read/news/2015/02/26/078645538/kenapa- komunikasi-hatta-rajasa-ungguli-zulkifli-hasan

6

manajerial dan kecerdasan dalam hal komunikasi. Untuk kapasitas manajerial,

Zulkifli tidak diragukan pernah menjabat sebagai Sekjend DPP PAN, Menteri

Kehutanan dan sekarang ketua MPR-RI. Kemudian, dari kapasitas komunikasi

Zulkifli adalah pemimpin yang hangat dalam menjalin komunikasi dengan semua kader PAN.

Memang komunikasi kultural seperti ini sangat sederhana, tapi model kepemimpinan yang peduli terhadap kader adalah yang dimaui kader-kader PAN di daerah. Parluhutan juga mengatakan kader-kader PAN di Sumut mendukung karena tertarik dengan isu-isu perubahan yang dikampanyekan.

Visi dan misi Zulkifli Hasan dianggap sesuai dengan apa yang diharapkan karena menyangkut masalah-masalah organisasi. Menurut parluhutan, Zulkifli

Hasan ingin membawa PAN untuk kembali memiliki semangat perubahan, memperbaiki tatanan organisasi, mendisiplinkan AD/ART partai, dan memberikan perhatian lebih kepada kader daerah.9

Setelah paparan di atas tentunya pola komunikasi dalam kemenangan

Zulkifli Hasan merupakan titik poin yang paling utama untuk dibahas. Karena pastilah ada sebuah komunikasi yang di bangun oleh Zulkifli Hasan dalam rangka pemenangan dirinya pada ajang kontestasi pelimilihan ketua umum partai PAN di

Nusa Dua, Bali. Sehingga dia terpilih menjadi ketua umum partai PAN periode

2015-2020.

9 Pedro, “Zulkifli Hasan punya kecerdasan manajerial dan komunikasi”, Artikel ini diakses pada 23 November 2015 dari http://rmol.co/read/2015/02/24/193093/1/Zulkifli-Hasan- Punya-Kecerdasan-Manajerial-dan-Komunikasi.

7

Oleh karena itu penulis menganggap penilitian ini menarik untuk dibahas dengan judul:

“Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Dalam Kongres PAN Ke IV Tahun

2015”

Alasan penulis memilih judul tersebut karena; pertama, kemenangan

Zulkifli Hasan pada kontestasi pemilihan Ketua Umum Partai PAN tidak terlepas dari Pola Komunikasi Politik Zulkifli Hasan sehingga dia terpilih menjadi Ketua

Umum Partai Amanat Nasional. Kedua, masalah tersebut masih dalam jangkauan penulis. Ketiga, mudah untuk mengakses data.

B. Pertanyaan Masalah

Oleh karena itu, penulis menganggap menarik untuk dijadikan bahan penelitian akademik. Maksudnya penelitian ini bertujuan mengembangkan ilmu politik. Hal ini juga baru pertama kali terjadi di tubuh partai PAN semenjak

Kongres ke I, II, III yang selalu menghasilkan ketua umum secara aklamasi. Pada

Kongres ke IV PAN di Nusa Dua, Bali, muncul dua kubu kandidat yaitu Hatta

Rajasa dan Zulkifli Hasan. Berdasarkan fakta tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan dalam pertanyaan penelitian dibawah ini:

1. Bagaimana pola komunikasi politik Zulkifli Hasan dalam memenangkan

Kongres PAN ke IV?

2. Faktor apa saja yang mendukung kemenangan Zulkifli Hasan pada

Kongres PAN ke IV?

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian:

1. Untuk menjelaskan pola komunikasi politik Zulkifli Hasan pada Kongres

PAN ke IV di Nusa Dua, Bali.

2. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendukung peristiwa kemenangan

Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV.

Manfaat Penelitian :

a. Manfaat Akademis

Mengembangkan ilmu politik dalam hal komunikasi politik. Khususnya

dalam upaya pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode

2015-2020.

b. Manfaat Praktis.

1. Memberikan kontribusi literatur keilmuan serta menjadikan penulisan ini

sebagai literatur dalam bidang ilmu politik meliputi faktor-faktor

kemenangan dan pola komunikasi Zulkfili Hasan pada Kongres ke IV.

2. Menambah informasi bagi penulisan skripsi selanjutnya yang serupa di

waktu yang akan datang.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Rosit. Program Pascasarjana ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan judul thesis “Strategi Komunikasi

Politik Dalam Pilkada” (Studi kasus strategi pemenangan pasangan Ratu Atut dan

Rano Karno dalam memenangkan Pilkada Banten 2011). Dalam penelitian ini, penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah strategi komunikasi politik

9

yang digunakan Ratu Atut dan Rano Karno dalam upaya pemenangan Pilkada

Banten tahun 2011 diantaranya adalah, Ratu Atut masih merawat tim suksesnya dengan sangat baik, disamping itu faktor ketokohan juga memberikan nilai lebih terhadap Ratu Atut sehingga dia dapat mudah dikenal oleh masyarakat banten.

Terlepas dari itu semua, pada pencalonan dirinya dalam Pilkada Banten tahun 2011, Ratu Atut dan Rano Karno mendapat dukungan dari 11 partai parlemen dan 22 partai non parlemen. Disamping itu juga elektabilitas dari seorang Ratu Atut dan jaringan politiknya yang kuat dan kokoh membuat strategi komunikasi politiknya berjalan dengan sangat baik. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada bentuk komunikasi Zulkifli Hasan dalam upaya pemenangan dirinya pada Kongres Partai PAN ke IV.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Imam Akbar Hairi. Program

Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan judul thesis “Demokrasi

Internal Partai: Studi Proses Pemilihan Ketua umum Partai Pada

Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004 dan 2009)”.

Dalam penelitian ini, penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah mengenai pergantian kepemimpinan partai Golkar oleh peneliti sebelumnya adalah terpilihnya pada Munaslub 1998 disebabkan figurnya sebagai politisi sipil yang telah lama berkiprah di dalam Golkar serta tekanan reformasi yang anti-militer dan anti-Soeharto, dukungan Ormas HMI, dukungan pengusaha kaya dan juga posisinya sebagai Mensesneg.

Terpilihnya Jusuf Kalla pada Munas 2004 disebabkan pengaruh kekuasaan sebagai Wapres 2004-2009 dan latar belakang sosial sebagai pengusaha kaya.

10

Sedangkan terpilihnya pada Munas 2009 disebabkan pengaruh kekuasaan pula sebagai Menteri Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat kabinet SBY jilid 1, serta posisinya sebagai orang terkaya di Asia Tenggara tahun 2008 versi majalah Globe Asia. Sedangkan pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada permasalahan komunikasi yang dibangun oleh Zulkifli Hasan dan juga faktor penting yang terjadi pada peristiwa kemenangan Zulkifli Hasan pada kongres ke

IV.

Ketiga, penelitian yang berjudul “Pola Komunikasi Partai Demokrat

Periode 2009-2014 Terhadap Mitra Koalisi”, yang dilakukan oleh peneliti Ahmad

Ikbal Jurusan Ilmu Politik, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah partai Demokrat sebagai partai penguasa mampu membangun komunikasi yang baik meskipun ada beberapa partai yang keluar dari koalisi pendukung pemerintah dengan alasan sudah tidak sejalan dengan partai demokrat, tetapi partai Demokrat mampu menggalang cukup kekuatan untuk memenangkan hasil voting pada saat penolakan hak angket dan partai Demokrat juga berhasil merangkul partai

Gerindra di dalam koalisi pendukung pemerintah.

Sedangkan pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada pola komunikasi politik yang di bangun oleh Zulkifli Hasan terhadap para pemilik hak suara pada Kongres ke IV Partai PAN sehingga Zulkifli Hasan terpilih menjadi

Ketua Umum Partai PAN mengalahkan sekaligus menggantikan posisi Hatta

Rajasa sebagai Ketua Umum PAN periode 2010-2015.

11

E. Metodologi Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif menghasilkan prosedur analisis dan tidak menggunakan analisis data statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang di amati.10 Dalam kaitan ini, metode penulisan yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan ini adalah pendekatan kualitatif.

Sesuai dengan penelitian yang akan peneliti ambil yaitu membahas komunikasi politik yang dibangun oleh Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV partai

PAN, dan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum baru Partai Amanat

Nasional periode 2015-2020. Melalui pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara dan studi pustaka.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di instansi-instansi pemerintahan maupun kantor-kantor yang berhubungan dengan partai PAN, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan secara bertahap hingga penelitian ini selesai.

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan berupa buku-buku, kajian literatur yang di perlukan, data-data yang terkait dengan penelitian ini, kutipan dari gambar- gambar atau surat kabar, foto-foto dan segala macam benda yang dapat

10 Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung:Rosdakarya, 2006), Hal. 4.

12

memberikan keterangan yang bersifat tertulis ataupun tidak. Dokumentasi diperlukan untuk mempermudah peneliti menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dan juga peneliti dapat menjelaskan secara detail dan jelas terkait dengan permasalahan Komunikasi Politik Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV Partai

Amanat Nasional.

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara periset dan responden, dimana jawaban responden akan menjadi data mentah. Secara khusus, wawancara adalah alat yang baik untuk menghidupkan topik riset. Wawancara juga merupakan metode bagus untuk pengumpulan data tentang subjek kontemporer yang belum dikaji secara ekstensif dan tidak banyak literatur yang membahasnya.11

Wawancara dilakukan kepada tiga orang yang dianggap peneliti dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Sehingga data yang disajikan dapat memperkuat jawaban penelitian. Pertama, wawancara terhadap Dr.

(HC) Zulkifli Hasan, SE, M.M. Kedua H. Yandri Susanto dan terakhir adalah Dr.

M. Ali Taher Parasong, SH. M.H.

c. Sumber dan Jenis Data

a. Data Primer, yaitu pengambilan data secara langsung kepada pihak

yang bersangkutan berupa wawancara langsung dengan informan

utama.

b. Data Sekunder, yaitu pengambilan data berupa artikel ataupun jurnal

yang terkait dengan kajian penelitian.

11 Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Hal. 104.

13

2. Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif, metode ini dilatar belakangi oleh pemikiran rasional

yang menekankan objektifitas dan dipaparkan secara deskriptif analisis.

Tujuannya untuk mendapatkan pemaparan tentang respresentasi

terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum Partai PAN periode 2015-

2020.

Penelitian kualitatif pada dasarnya menghasilkan data deskriptif

yang berupa kata-kata baik lisan maupun tertulis dari orang-orang dan

perilaku yang diamati. Proses penelitian ini terbagi menjadi 3 bagian.

Diantaranya penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.

Proses-proses tersebut diharapkan dapat mengolah data penelitian secara

tepat.12

F. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam lima bab. Adapun kelima bab tersebut akan dibahas sesuai dengan struktur penulisan yang telah ada dan berguna dalam pembahasannya.

Pada bab I merupakan penjabaran awal mengenai latar belakang permasalahan, kemudian alasan-alasan mengapa masalah tersebut perlu diteliti.

Selain itu juga dalam bab 1 dijelaskan juga manfaat-manfaat penelitian secara akademis dan praktis. Kemudian struktur penelitian seperti metode yang digunakan dan sistematika penulisan yang dijabarkan.

12 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , Hal. 8.

14

Pada bab II, peneliti akan lebih menerangkan teori-teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini. dimana teori yang digunakan adalah Teori

Demokrasi Internal Partai dan Transformasi kepemimpinan Partai Politik serta teori Pola Komunikasi Politik yang digunakan Zulkifli Hasan dalam rangka upaya pemenangan dirinya untuk menjadi ketua umum partai PAN pada Kongres ke IV di Nusa Dua, Bali.

Bab III, peneliti akan memaparkan biografi tokoh politik Zulkifli Hasan dan partai PAN. Hal ini akan peneliti kupas dalam biografi kehidupan serta pemikiran-pemikirannya selama menjadi tokoh politik, baik di legislatif maupun saat menjadi eksekutif negara.

Bab IV, merupakan inti dari pembahasan penelitian ini. dimana peneliti akan membeberkan temuan-temuan inti dari studi kasus pada masalah ini, adapun studi kasus dalam masalah ini adalah Komunikasi Politik Zulkifli Hasan dalam

Upaya Memenangkan Kontestasi pada Kongres ke IV Partai Amanat Nasional.

Dalam bab ini juga tentunya akan menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadikan

Zulkifli Hasan terpilih Menjadi Ketua Umum Partai PAN periode 2015-2020.

Bab V, merupakan bab penutup dan akhir dari pembahasan dalam penelitian pada skripsi ini. selain itu, pada bab ini juga berisi tentang kesimpulan dan saran bagi peneliti.

15

BAB II

KERANGKA TEORITIS

Pada bagian ini akan menjelaskan secara terperinci dari beberapa teori dan konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teori dan konsep tersebut dalam kerangka besar yakni partai politik dan komunikasi politik. Terdapat beberapa turunan teori atau konsep lainnya, misalkan teori demokrasi internal dan transformasi kepemimpinan partai politik.

Teori dan konsep tersebut digunakan untuk menganalisis penelitian ini.

Disamping itu membantu dalam memberikan dasar dan penjelasan mengenai kemenangan Zulkifli Hasan sebagai ketua yagn terpilih. Nantinya akan menjawab pertanyaan penelitian itu sendiri mengenai strategi komunikasi politik Zulkifli

Hasan dalam pemilihan ketua umum.

A. Partai Politik

1. Pengertian Partai Politik

Menurut Sigmund Neumann dalam bukunya, Modern Political Parties, yang dikutip oleh Miriam Budiardjo, memberikan penjelasan mengenai partai politik, yakni:

“A political party is the articulate organization of society’s active political agents; those who are concerned with the control of governmental

16

polity power, and who compete for popular support with other group or groups holding divergent views”.13

Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Pendapat Sigmund tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan program atau kebijakan yang dimiliki oleh sebuah partai politik dengan partai politik lain menjadi penting untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Selain itu, Soltau mendefinisikan partai politik sebagai kumpulan dari individu-individu terorganisasi yang berkeinginan untuk merealisasikan kebijakan mereka dengan cara mendapat kepemimpinan di dalam pemerintahan.14

Pendapat lainnya dari Ramlan Surbakti menjelaskan partai politik merupakan kelompok anggota yang terorganisir secara rapih yang dipersatukan dengan ideologi tertentu. Tentunya bersamaan dengan merebut atau mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum yang bertujuan mempengaruhi kebijakan umum. Kebijakan umum terbangun karena adanya kepentingan yang hidup dalam masyarakat.15

Dalam partai politik sangat dibutuhkan sikap profesionalisme seperti penegasan Max Weber. Baginya partai politik sebagai bentuk organsiasi publik yang membawa pemimpinnya berkuasa memungkinkan para pendukungya

13 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), Hal. 404. 14 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), Hal. 116. 15 Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik. Hal. 141

17

mendapatkan keuntungan darinya. Pada perkembangannya partai politik dijadikan indikator dalam keberhasilan demokrasi di suatu negara. Jika suatu negara terdapat partai politik maka negara tersebut merupakan negara demokrasi begitu sebaliknya. 16

Secara teoritis di negara demokrasi paling tidak terdapat tujuh fungsi, meliputi sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, pemandu kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik.

Meskipun berbeda dengan Ramlan Surbakti bahwa tujuan partai politik hanyalah cara merebut dan memeprtahankan kekuasaan guna menerapkan program-prgram yang berdasarkan ideologinya.17

Melanjutkan kembali dari tujuh fungsi partai politik itu sendiri, yakni:

1. Sosialisasi politik artinya membentuk sikap anggotanya melalui berbagai

proses. Para anggota politik melalui proses ini akan mendapatkan sikap atau

orientasi kehidupan politik di masyarakat luas. Tanpa disadari proses ini

berlangsung seumur hidup baik dengan pendidikan formal, informal, atau

nonformal.

2. Rekrutmen politik artinya mengadakan serangkain seleksi bagi para calon

anggota atau pengangkatan anggota dalam struktur partai.

3. Partisipasi politik artinya esensinya dalam partai politik adalah

memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kehadiran partai ini bertujuan

memberikan kesempatan, mendorong, atau mengajak para anggotanya dan

masyarakat luas untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dimana

16 Cholid dan Nasiwan, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2010). Hal. 120. 17 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Hal. 116.

18

mengimbau masyarakat terkhusus anggotanya untuk ikut serta dalam proses

pemilihan.

4. Pemadu kepentingan artinya ini adalah fungsi utama dalam partai politik itu

sendiri disamping mempertahankan atau merebut kekuasaan. Ini terbentuk

karena adanya berbagai kepentingan di masyarakat nantinya akan menjadi satu

kepentingan yaitu kesejahteraan masyarakat. Fungsi ini sangat menonjol dalam

masyarakat demokrasi.

5. Komunikasi politik artinya partai politik berfungsi sebagai komunikator politik

atau pihak yang memberikan pesan kepada pemerintah. Pesan disini bisa

berupa tuntutan masyarakat luas, kepentingan partai, dan sebagainya. Bukan

hanya itu partai juga bisa menyampaikan pesan dari pemerintah kepada

masyarakat atau sebaliknya. Namun semua pesan yang tersampaikan ada

proses filterisasi agar dapat dipahami masyarakat luas.

6. Pengendalian konflik artinya menyediakan ruang dialog sebagai alternatif

lainnya untuk menyelesaikan konflik dismaping adanya lembaga hukum.

Menampung, menengahi, dan memadukan berbagai aspirasi rakyat atau para

anggotanya merupakan tugas penting partai politik. Membuka pintu kompromi

antara rakyat-pemerintah harus disediakan oleh partai itu sendiri.

7. Kontrol politik artinya menunjukan titik kesalahan, kelemahan, dan

penyimpangan yang kemungkinan terjadi pada kebijakan pemerintahan.

Penggunaan indikator dalam menentukan baik atau buruk sangat diperlukan

19

oleh partai politik. Indikator yang baik tentunya berlandaskan aspirasi rakyat

dan sesuai dengan dasar negara.18

B. Teori Demokrasi Internal Partai dan Transformasi Kepemimpinan

Partai Politik

Proses demokrasi internal partai adalah proses pemilihan seorang calon pimpinan partai melalui penyerapan aspirasi seluruh kader-kader di tingkat akar rumput/grassroots sehingga Ketua Umum yang terpilih merupakan aspirasi kader- kadernya.19

Dengan demikian proses demokrasi internal partai adalah suatu cara untuk mendapatkan seorang pimpinan partai dengan menerapkan mekanisme pengambilan suara dukungan dari setiap kader di dalam partai sehingga pimpinan partai yang terpilih mendapatkan legitimasi yang kuat untuk menjalankan fungsi sebagai pimpinan tertinggi di dalam partainya.

Allan Warre memiliki 2 cara untuk dapat menerapkan mekanisme demokrasi di dalam pemilihan seorang Ketua Umum Partai politik yaitu:

“to have democratic control of candidate selection to overcome the problem posed by the size of the membership, the first is to have local meeting and so on until the final meeting into which the views expressed at the original local

18 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik , Hal. 143 19 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), hal. 16.

20

meeting are fed in or to have all all members vote directly choosing candidates”.20

untuk memperoleh kontrol/mekanisme demokratis di dalam pemilihan kandidat (partai politik) yang memiliki jumlah anggota yang besar yaitu pertama dengan melakukan pertemuan tingkat lokal hingga ke pertemuan tingkat akhir

(pusat) dimana setiap pandangan dari para anggota dari tingkat lokal masuk di dalam pertimbangan atau melalui mekanisme semua anggota hadir dan memilih secara langsung terhadap kandidat yang dicalonkan.

Biasanya seorang kandidat calon ketua umum yang terpilih tidak terlepas dari apa yang menjadi latarbelakang dirinya sebelum mencalonkan sebagai calon ketua umum. Hal yang melatarbelakangi biasanya adalah profesinya seperti eksekutif kabinet, legislator, birokrat, militer, ataupun pengusaha. Dan juga tidak terlepas dari memiliki kemampuan finansial, masa pendukung, kemampuan persuasif dan lain sebagainya.

Allan Ware berpendapat bahwa:

“the most straightforward pattern of recruitmen, as well as the most common one today, is for a party leader to have served relatively long apprenticeship as a legislator, working his or her way up an informal career ladder within the parliamentary party”.21

20 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), Hal. 17. 21 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), Hal. 18.

21

“Hal yang paling utama yang harus dimiliki di dalam rekrutmen politik menyangkut pimpinan partai pada saat sekarang yaitu harus telah memiliki pengalaman yang lama sebagai seorang legislator, bekerja sebagai legislator partainya yang berada di parlemen menjadi jalan untuk tangga karir bagi seseorang untuk bisa naik menjadi seorang pimpinan partai”.

Menurut Arbi Sanit, seleksi kepemimpinan dalam sebuah partai politik memiliki dua strategi:22 Pertama, proses ini merupakan revisi sistem struktural partai politik. Dengan menitikberatkan pada partai kader, pelatihan kader yang sistematis dan terarah guna membentuk pemimpin yang demokratis dan sekaligus efektif. Selain itu, ukuran dan indikator kemajuan kader juga seringkali dikaitkan dengan posisi kader di dalam struktur partai dan kenegaraan.

Kedua, proses ini juga memiliki arti penting pada perubahan sistem rekrutmen pemimpin partai, dengan cara kompetisi yang lebih terbuka, kualifikasi pemimpin yang lebih berkualitas, dan partisipasi seluas mungkin warga partai dan rakyat luas. Manifestasinya dalam hal ini bisa menggunakan sistem konvensi lokal dan nasional, sistem pemilu distrik atau langsung, kualifikasi pribadi dan kepemimpinan calon pemimpin dan partisipasi masyarakat.

C. Komunikasi Politik

1. Definisi Komunikasi

Terdapat dua kata pada komunikasi politik, yakni komunikasi dan politik.

Definisi yang ada bahwa komunikasi merupakan suatu pengalihan informasi bertujuan untuk memperoleh respon atau tanggapan. Frank Dance menyebutkan

22 Arbi Sanit, Pembaharuan Mendasar Partai Politik, dalam Mahrus Irsyam, Lili Romli (ED). Hal. 13-14.

22

komunikasi sebagai sebuah sistem untuk menyampaikan informasi dan perintah serta bersifat membatasi.23

Tokoh penting dalam perkembangan ilmu komunikasi, yakni Harold D.

Laswell yang menggabungkan antara komunikasi dengan politik. Menurutnya komunikasi dapat berpengaruh terhadap propaganda terhadap opini publik atau suatu keputusan. Laswell menyebutkan ada lima elemen penting dalam komunikasi, meliputi komunikator (who), pihan menyampaikan pesan

(messsage/says what), media (channel), kepada banyak orang (whom), dan efek

(effects).24

Dengan kata lain, komunikasi merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan yang dapat mempengaruhi pola pikir maupun menyamakan persepsi. Kata kunci dari komunikasi adalah adanya sesuatu

“makna” atau pengertian yang terkandung dalam setiap pesan (ide, gagasan, informasi, perasaan, dan lain-lain) yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.25

Meminjam pendapat Nimmo mengenai komunikasi adalah proses interaksi sosial untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka megenai dunia.

Dimana melalui citra tersebut bertukar dengan simbol-simbol.26 Secara tidak langsung tujuan komunikasi adalah suatu cara mempengaruhi keputusan individu.

23 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2013), Hal. 3. 24 Dr. Inge Hutagalung, Teori-Teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi, (Jakarta: Penerbit Indeks, 2015), Hal. 11. 25 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting “Media Massa” (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012), Hal.7-8 26 Dan Nimmo, Komunikasi Politik “komunikator, Pesan dan Media” (Bandung: Remadja Karya, 1989), Hal. 6.

23

2. Definisi Politik

Di sisi lain kata politik bermakna aktivitas dalam proses politik atau bernegara yang menentukan suatu tujuan tertentu. Dimana proses pengambilan tersebut merupakan tujuan dari sistem politik yang tersusun berdasarkan berbagai alternatif. Terdapat beberapa perangkat untuk melaksanakannya, meliputi kekuasaan dan kewenangan. Perangkat itu penting untuk menciptakan kerjasam atau menurunkan intensitas konflik dalam organisasi.27

Politik juga mengenai siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana, pembagian nilai-nilai oleh yang berwenang, kekuasaan dan pemegang kekuasaan, pengaruh, tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan lainnya.28 Politik hanyalah untuk mengartikan kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka didalam kondisi konflik sosial. Politik terjadi dalam setiap setting politik yang ditandai dengan perselisihan, apakah setting itu sebesar negara, sekecil perkumpulan pekerja atau bahkan dua orang.29

Bisa kita ambil suatu inti dari pemahaman politik itu sendiri bahwa suatu sistem politik yang memerlukan kekuasaan dan kewenangan untuk membina suatu kerjasama. Berlanjut kepada komunikasi politik yang merupakan penggabungan dua kata antara “komunikasi” dan “politik”.

3. Definisi Komunikasi Politik

Komunikasi politik yaitu kegiatan yang dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun professional) yang

27 Ardial, Komunikasi Politik (Jakarta: Indeks, 2010), Hal. 23. 28 Dikutip dari skripsi Ahmad Ikbal, Mahasiswa FISIP UIN Jakarta Jurusan Ilmu Politik 2015, berjudul Pola Komunikasi Partai Demokrat Periode 2009-2014 Dengan Mitra Koalisi. hal. 21. 29 Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media, Hal. 9.

24

mengatur perbuatan didalam kondisi-kondisi konflik.30 Menurut Lasswell komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan yang bercirikan politik dari komunikator politik kepada khalayak politik, melalui media baik media cetak maupun elektronik, seperti media massa. Dimana tindakan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu kepentingan tertentu di masyarakat.31

Komunikasi politik dalam kajian politik, dapat dipahami sebagai upaya pembentukan kesepakatan. Misalnya, kesepakatan yang menyangkut bagaimana pembagian sumber daya kekuasaan (power sharing) atau bagaimana kesepakatan tersebut dibuat. Sementara komunikasi politik dalam kajian komunikasi dipahami sebagai pesan bercirikan politik untuk mempengaruhi pihak lain dalam pencapaian tujuan yang direncanakan. Dengan demikian, yang pertama, fokus pada aktivitas politik, sementara yang kedua, fokus pada pesan bercirikan politik.32

Menurut Arifin Anwar, komunikasi politik adalah pembicaraan untuk mempengaruhi dalam kehidupan bernegara. Komunikasi dapat juga merupakan seni mendesain apa yang mungkin (art of possible) dan bahkan merupakan seni mendesain yang tidak mungkin menjadi mungkin (art of impossible).33 Senada

30 Dan Nimmo, Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media, Hal. 10. 31 Gun-Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), Hal. 4 32 Gun-Gun Heryanto dan Aden Rina Farida, Komunikasi Politik. Hal. 2. 33 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesi, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 1.

25

dengan itu Ramlan Surbakti menjelaskan komunikasi politik sebgai proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat.34

4. Strategi Komunikasi Politik

Pada dasarnya komunikasi politik akan berhasil dalam tataran penerapannya bergantung pada strategi yang dilakukannya. Ditegaskan dengan

Ardial bahwa strategi hakikatnya tindakan yang diputuskan untuk mencapai kepentingan politik, seperti mendapatkan jabatan tertentu atau mencari dukungan.35 Menjaga citra seorang tokoh sangat penting dalam menjalankan komunikasi politik. Bukan hanya itu indikator keberhasilan komunikasi politik tidak terletak pada pesan politiknya melainkan sosok tokoh dari suatu kelompok tertentu.

Terdapat beberapa strategi komunikasi politik diantaranya pertama pencitraan politik dan pemantapan kelembagaan. Pencitraan di sini menegaskan perilaku, tindakan, dan figur yang positif dari suatu individu harus terjaga.

Maksudnya dengan cara merawat ketokohan dalam strateginya yang didukung dengan kelembagaan, seperti posisi di DPR, MPR, atau Kementrian. Berdasarkan penelitian oleh Anwar Arifin menunjukkan dalam pemillihan umum cenderung akan memilih sesosok calon dengan sifat bagus dan citra jabatan ideal.36

Baginya seorang tokoh harus memiliki sifat-sifat utama, seperti kecakapan, kedewasaan, kejujuran, keberanian, dan sikap positif lainnya.

Beberapa sifat itu disebut kepahlawanan politik. Dengan sifat seperti itu

34 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Hal. 42. 35 Ardial, Komunikasi Politik, Hal. 73. 36 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 5.

26

kemungkinan seorang tokoh mendapat kepercayaan publik atau khalayak. Realitas yang ada ketika seorang tokoh berbicara di depan umum akan lebih memperhatikan siapa tokoh politiknya dibandingkan pesan apa yang disampaikan.

Nantinya citra politik yang bagus dan sifat kepahlawanan politik akan secara otomatis meningkatkan kredibilitas. Kredibilitas terbangun adanya kepercayaan dari masyarakat atau anggota partai politik terhadap pemimpinya. Itu juga berbanding lurus dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tokoh itu sendiri.

Strategi penguatan lembaga maksudnya membesarkan atau memantapkan suatu lembaga politik. Ada sinkronisasi yang kuat antar ketokohan dan penguatan lambaga dimana ketokohan seoang aktivis atau politisi akan meningkat jika didukung oleh lembaga ternama atau sedang menjabat di lembaga tersebut. Jadi lembaga merupakan kekuatan besar untuk memudahkan komunikasi politik dalam menyampaikan pesannya. Dipertegas lembaga disini meliputi partai politik, parlemen atau birokrasi.37

Meskipun tidak memungkiri terdapat beberapa lembaga lainnya, seperti

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lainnya namun hanya memiliki kekuatan kecil. Semakin tinggi individu dalam posisinya di partai politk atau parlemen berbanding lurus dengan kemudahan akses komunikasi politik.

Penyampaian pesan politik pun akan mudah disalurkan dalam mencpaai kepentingannya.

37 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 63

27

Langkah strategis kedua dalam komunikasi politik yakni menciptakan kebersamaan. Komunikator politik harus menciptakan kebersamaan dengan para anggotanya atau masyarakatnya dalam konteks negara. Ini penting sebab disamping untuk mengenal anggota juga bertujuan menyusun pesan politik yang bisa digunakan dalam pemilihan umum nanti.

Anwar Arifin menjelaskan dalam menciptakan kebersamaan diperlukan beberapa aspek, seperti persamaan busana, persamaan bahasa (simbol), dan persamaan kepentingan yang mencakup representasi keinginan bersama. Tidak dapat dipungkiri setiap pemilih baik dalam pemilihan di internal partai politik maupun di luar cenderung memilih berdasarkan kesamaan ideologi atau pemikirannya.38

Strategi menciptakan kebersamaan terpenting pada siapa tokoh yang akan melakukan komunikasi kepada khalayak. Di sini seorang politisi atau aktivis harus mengikuti persamaan di sebagian besar khalayak, masyarakat, atau anggota internal partai. Dalam proses penyampaian pesan politik seorang politisi harus memahami beberapa karakteristik meliputi kondisi kepribadian dan fisik.

Menurut Laswell terdapat tiga bentuk pengaruh kelompok, yakni attention area, public area, dan sentimen area. Pada kelompok attention area menjelaskan bagaimana seorang pemimpin mengambil keputusan yang sama dengan mayarakat atau para anggotanya. Public area yaitu mempengaruhi anggota partai atau masyarakat karena adanya keterkaitan psikologi yang sangat kuat diantara kelompok atau antarindividu. Sedangkan sentiment area lebih kepada sesuatu

38 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 23.

28

pada diri individu yang sukar dijelaskan dan hanya dirasakan kebenarannya saja.

Namun sentimen area memiliki potensi besar dalam memberikan pengaruh yang besar.39

Selanjutnya Laswell menjelaskan suatu konsep activity and organization area yang merupakan pembentukan konsep dari seseorang. Maksud dari konsep ini bahwa sikap atau tindakan individu dipengaruhi kuat oleh keaktifan anggota dalam kelompok organisasnya. Semakin aktif seorang anggota berbanding lurus dengan pengaruh dirinya terhadap kelompoknya. Sederhananya ketika seorang anggota terikat akan kelompoknya maka secara otomatis akan mengidentikkan dirinya dan memiliki kesamaan kerangka referensinya dengan sebagian besar anggota kelompok tersebut atau masyarakat.40

Umumnya komunikasi politik atau komunikasi itu sendiri mengandung pesan tertentu yang mampu memberikan stimulus kepada individu. Dimana pesan tersebut bersamaan dengan penyampaian nilai-nilai yang ammpu menyentuh individu atau kelompok. Dalam proses itu akan terjadi filterisasi apakah pesan politik disetujui atau sebaliknya oleh masyarakat luas atau anggota kelompok. Jadi terdapat ukuran tertentu terhadap pesana politik itu sendiri.

39 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik, (Jakarta: PT. Laswell Visiama, 2011). Hal 53. 40 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.

29

BAB III

GAMBARAN UMUM ZULKIFLI HASAN SEBAGAI KETUA UMUM PAN

MASA BHAKTI 2015-2020

Pada bagian ini akan membahas tentang Zulkifli Hasan itu sendiri. Dimana akan menjelaskan karir politiknya yang didalamnya meliputi profil Zulkifli Hasan serta beberapa jabatan yang pernah didudukinya. Kemudian akan menjelaskan

PAN sebagai partai yang didirikan oleh beberapa tokoh. Ditambah juga Zulkifli

Hasan sebagai Ketua MPR-RI periode 2014-2019.

Pembahasan pada bagian ini akan membantu memberikan penjelasan dan gambaran mengenai perjalanan karir politik Zulkifli Hasan. Perjalanan politiknya mencakup terpilihnya sebagai anggota DPR, Menteri Kehutanan, sampai Ketua

MPR-RI. Selain itu memberikan gambaran mengenai sejarah, tokoh pendiri PAN, hingga sampai terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode

2015-2020.

A. Karir Politik Zulkifli Hasan

DR. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. adalah seorang politisi yang lahir pada 17 Mei 1962 di Penengahan, Selatan. Politisi ini pernah bersekolah di SD Lampung, SMP Lampung, dan SMA 53 Jakarta. Pendidikannya berlanjut ke Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana pada 1996. Pada

30

2003 Zulkifli Hasan menyelesaikan studi S2-nya di Sekolah Tinggi Manajemen

PPM.41

Dalam bidang bisnis Zulkifli hasan menjabat sebagai Presiden Direktur PT

Panamas Mitra Inti Lestari, 2004-2006. Disamping itu beliau merupakan salah satu pendiri Partai Amanat Nasional memulai karir politiknya sebagai anggota

Komisi V DPR-RI. Karir politiknya dalam internal PAN pernah menjadi Ketua

Departemen Logistik PAN. Periode 2005-2010 dirinya dikenal sebagai Sekretaris

Jendral PAN. Setelah itu barulah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat

Nasional Periode 2015-2020 melalui Kongres ke-IV di Bali.42

Sedangkan karir legislatifnya dimulai ketika menjadi anggota Komisi V

DPR-RI. Bersamaan jabatannya sebagai Ketua Fraksi PAN DPR-RI 2004-2009.

Selanjutnya Zulkifli Hasan menduduki kursi kementrian, yakni Menteri

Kehutanan pada masa Pemerintahan SBY-Boediono (SBY Periode II) periode

2009-2014. Puncak karir politik asal Lampung ini ketika menjabat sebagai Ketua

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) menggantikan

Sidarto Danusubroto sejak 8 Oktober 2014 untuk periode 2014-2019.43

Menduduki posisi sebagai Ketua MPR-RI tidak lepas ketika dirinya mencalonkan diri pada pemilu 2014 untuk menuju senayan dari Daerah Pemilihan

Lampung I. Dalam perhitungan pemilihan Ketua MPR-RI tersebut Zulkifli Hasan

41 Yunita Rachmawati, “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/ 42 Yunita Rachmawati, “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/ 43 NN, “6 Alumni HMI Berkarier Gemilang Di Birokrasi”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari http://www.indexberita.net/read/6-alumni-hmi-berkarier-gemilang-di-birokrasi- 3112315222

31

yang masuk Paket B meraih 347 suara sedangkan masuk

Paket A dengan 330 suara. Terdapat abstain pada satu suara.44

Paket A yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) didukung oleh

PDI Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai

Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terdiri atas Osman Sapta

Odang (DPD), Salah Basarah (PDIP), Imam Nahrawi (PKB), Patrice Rio Capella

(Nasdem), dan Hasrul Azwar (PPP).45

Paket B diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah

Putih (KMP), yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan

Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana paket tersebut mengusung Zulkifli

Hasan (PAN), Mahyudin (Golkar), EE. Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur

Wahid (PKS), dan Osman Sapta Odang (DPD) memperoleh dukungan 347 suara mengungguli Paket A yang memperoleh 330 suara. Sedang 1 suara lagi abstain.46

Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah oleh Ketua

Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali. Dengan itu Zulkifli Hasan resmi menjadi

Ketua MPR-RI periode 2014-2019 didampingi oleh Wakil Ketua Mahyudin, EE.

Mangindaa, , dan Osman Sapta Odang.

44 Dzikry, Subhanie, “Profil Ketua MPR Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3 November dari nasional.sindonews.com/read/909233/12/profil-kerua-mpr-zulkifli-hasan- 1412718120 45 Setkab Indonesia, “ Zulkifli Hasan Terpilih sebagai Ketua MPR Periode 2014-2019”, Artikel ini diakses pada 8 Januari 2016 dari http://setkab.go.id/zulkifli-hasan-terpilih-jadi-ketua- mpr-ri-2014-2019/ 46 Setkab Indonesia, “ Zulkifli Hasan Terpilih sebagai Ketua MPR Periode 2014-2019”, Artikel ini diakses pada 8 Januari 2016 dari http://setkab.go.id/zulkifli-hasan-terpilih-jadi-ketua- mpr-ri-2014-2019/

32

Pada 8 Oktober 2011 lalu, Zulkifli Hasan mempererat hubungangnya dengan mantan Ketua MPR dan mantan Ketua PAN Amien Rais. Putri pertamanya bernama Futri Zulya Safitri resmi menikah dengan putra ketiga

Amien Rais bernama Ahmad Mumtaz Rais yang disaksikan langsung Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono.

Disamping itu riwayat organisasinya di luar PAN, yakni Ketua Ikatan

Alumni PPM 2006-2008, Ketua Komite Tetap KADIN 2008-2013, dan Ketua

Dewan Pembina Ikatan Alumni PPM 2008-2010. Ketua MPR periode 2014-2019 ini memiliki banyak prestasi untuk memajukan Indonesia, meliputi Lifetime

Achievement Award, Tokoh Perubahan dari Harian Republika Thun 2010,

Strategic Change Leaders Kadarman Award Tahun 2007, dan terkahir Bintang

Mahaputra Adiprana dari Presiden RI Tahun 2014.47

B. Partai Amanat Nasional (PAN)

1. Sejarah PAN

Berawal dari masa Orde Baru yang melakukan depolitisasi terhadap masyarkat, khususnya mengenai kebebasan publik. Nilai demokrasi pun hanya selesai pada tingkatan prosedural tidak sampai pada penerapannya. Memang pemilihan umum pernah dilakukan beberapa kali pada masa itu namun hanya sebagai basa-basi politik.48 Faktor inilah yang membuat jenuh di sebagian besar

47 MPR, “Anggota MPR RI”, Artikel ini diakses pada 2 November 2016 dari www.mpr.go.id 48 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Hal. 294.

33

masyarakat, terkhusus Amien Rais sebagai tokoh aktif yang menyuarakan reformasi.

Dimana permasalaha Indonesia pada saat itu dibawa dalam Sidang Tanwir

Muhammadiyah yang merupakan cikal bakal berdirinya PAN. Bagi Amien Rais tedapat tiga masalah besar yang dikatakan cukup parah dalam dinamika Indonesia.

Masalah tersebut berupa kemiskinan, pengangguran yang meningkat, dan merajalelanya korupsi. Pergantian pemimpin pun sering disuarakan olehnya dalam gugatannya mengenai reformasi.49

Bersamaan dengan itu nantinya akan lahirnya PAN dimana Amien Rais sebagai salah satu pendirinya sebagai bentuk representasi kepentingan masyarakat. Amien rais pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum

Muhammadiyah muncul sebagai publice figure karena lantangnya melawan

Soeharto pada masa Orde Baru.

Sejarah berdirinya PAN berkaitan dengan hasil Tanwir Muhammadiyah di

Semarang pada April 1998. Jatuhnya masa orde baru yang ditandai dengan prodemokrasi dimana mahasiswa, aktivis LSM, dan akademisi sebagai simbol dari pelaku reformasi diantaranya adalah Majelis Amanat Rakyat (MARA) sangat menginginkan perubahan. MARA itu sendiri berdiri pada 14 Mei 1998 yang

49 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Pemikirran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Hal 295.

34

melibatkan beberapa tokoh para pendirinya, yakni Amin Rais, Rizal Ramli, dan tokoh lainnya.50

Di tempat berbeda aktivis prodemokrasi mendirikian Tebet Society seperti

Amin Azis, AM Fatwa, AM Luthfi, M Suwardi, dan lainnya. Kemudian para tokoh tersebut pada 5-6 Agustus mengadakan pertemuan di Bogor mendirikan sebuah partai yang dinamakan Partai Amanat Bangsa (PAB). Pada 23 Agustus

1998 partai tersebut berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN) beserta Amien Rais sebagai ketua umum yang pertama.51

Eksistensi Partai Amanat Nasional dalam dinamika perpolitikan di

Indonesia pasca masa reformasi hingga sekarang tidak terlepas dari para pendiri partai ini. Berikut adalah profil singkat dari mereka, yakni Amien Rais (Ketua

Umum Periode 1999-2005). Amien merupakan penggagas sekaligus Ketua Umum

DPP PAN yang pertama. Politisi ini juga pernah menjabat sebagai ketua MPR periode 1999-2004 yang dijuluki sebagai King Maker.52

Hatta Rajasa sebagai salah satu pendiri yang juga mantan Ketua Umum

PAN periode 2010-2015. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode

2009-2014. Pada masa kepemimpinan Amien Rais, Hatta Rajasa sempat menjabat sebagai sekretaris jendral PAN periode 2000-2005.

50 Suparji, PAN Di Mata Anak Muda, Disampaikan sebagai pengantar diskusi di Fraksi PAN DPR-RI, Jumat 13 Februrari 2015 oleh Dosen Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Mpu Tantular. 51 Supardji, PAN Di Mata Anak Muda, Disampaikan sebagai pengantar diskusi di Fraksi PAN DPR-RI. 52 PAN, “Pendiri PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/pendiri- pan/

35

Faisal Basri Batu Bara dikenal akrab dengan nama Faisal Basri, seorang ekonom dan politikus juga sebagai salah satu pendiari MARA (Majelis Amanah

Rakyat). MARA merupakan cikal bakal terbentuknya PAN. Dia pernah menjadi

Sekretaris Jendral PAN dan pada 2000-2001 sebagai Ketua Bidang Penelitian dan

Pengembangan, Beasiswa/Penghargaan PAN.

Rizal Ramli sebagai salah satu pendiri PAN yang pernah menduduku kursi kementrian sebagai Menteri Keuangan pada 2001 dan Menteri Koordinator

Bidang Perekonomian periode 2000-2001. Selanjutnya Goenawan Soesatyo

Mohammad memiliki peranan besar dalam proses perintisan PAN. Goenawan merupakan seorang intelektual dan pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Beberapa tokoh lainnya berjumlah 40-an yang berperan dalam pembentukan dan perintisan eksistensi PAN, yaitu Emil Salim, A.M Fatwa, Toety

Heraty, Dr. Albert Hasibuan, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan tokoh-tokoh lainnya. 53

PAN merupakan partai yang berlandaskan Pancasila, terbuka, majemuk, dan mandiri untuk warga negara Indonesia baik laki-laki serta perempuan dengan berbagai pemikiran, latar belakang etnis, agama, maupun mandiri. Partai ini menjadikan agama sebagai dasar moral serta etika berbangsa dan bernegara yang menghargai harkat martabat manusia.54

53 PAN, “Sejarah PAN,” Artikel diakses pada 19 Juli 2016 dari http://www.pan.or.id/index.php?comp=home.detail.98 54 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tentang-pan

36

Selain itu mengedepankan kemajemukan dalam rangka memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri, dan bermartabat. Partai yang lahir pasca masa reformasi ini memiliki visi dan misi dalam menjalankan aktivitas politiknya.55

Faktor sejarah berdirinya PAN bersamaan dengan cita-citanya merupakan semangat tersendiri dalam mendasari eksistensi PAN hingga sekarang. Partai ini sangat mengedapankan aspek pemahaman secara bersama terhadap cita-citanya untuk bergerak ke depan sebagai eksistensinya di berbagai partai politik di

Indonesia. Sejarah dan cita-cita yang dimiliki oleh PAN adalah fundamen penentu kemana arah partai ini akan dibawa ke masa depan.56

Pada Kongres PAN ke-IV di Bali, Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum

PAN terpilih periode 2015-2020 bahwa PAN dijadikan sebagai rumah besar

Indonesia yang bersinergi dengan kepentingan masyarakat Indonesia.

Kepentingan disini maksudnya bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan menghapus kesenjangan diantara kelas-kelas sosial. Dalam mengimplementasikan tujuan tersebut Zulkifli Hasan menggagas tiga program baru, meliputi revitalisasi, regenarasi, dan reunifikasi.57

55 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tentang-pan 56 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional I Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN), 2006, Hal. 158. 57 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tentang-pan

37

Pasca terpilihnya Zulkifli Hasan melalui Kongres PAN ke-IV di Bali sebagai Ketua Umum DPP PAN bersama 12 formatur menyusun kepengurusannya selama periode 2015-2020. Penyusunan kepengurusan yang selesai pada Maret 2015 secara langsung didaftarkan ke Kementrian Hukum dan

HAM (Kemenkumhukam) pada 18 Maret 2015.

Pelantikan kepengurusan DPP PAN Periode 2015-2020 dilaksanakan di

Balai Sudirman, Jakarta dengan komposisi sebagai berikut:

1. Amien Rais (Ketua Dewan Kehormatan Partai)

2. Soetrisno Bachir (Ketua Majelis Pertimbangan Partai)

3. Zulkifli Hasan (Ketua Umum DPP PAN)

4. Eddy Suparno (Sekretaris Jendral DPP PAN)

5. Nasrullah (Bendahara Umum DPP PAN)

6. Suyoto (Wakil Ketua Umum DPP PAN)

7. Asman Abnur (Wakil Ketua Umum DPP PAN)

8. Ahmad Hanafi Rais (Wakil Ketua Umum DPP PAN)

9. Bima Arya Sugiarto (Wakil Ketua Umum DPP PAN)

10. Mulfachri Harahap (Wakil Ketua Umum DPP PAN)

11. Bara Krhisna Hasibuan (Wakil Ketua Umum DPP PAN)58

Dalam usahanya untuk menghadapi tantangan di masa depan, PAN berpegang teguh pada landasan ideologisnya yakni amanah dan nasionalitas.

Landasan ideologi merupakan salah santuk bentuk respon cerdas terhadap

58 PAN, “Tokoh PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tokoh- pan/

38

berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Disamping itu juga memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan politik yang demokratis di Indonesia.59

Ideologi “amanah” yang diimplementasikan oleh PAN mampu mendapatkan konsensus ditengah-tengah dinamika politik serta mewujudkan amanat rakyat. PAN merupakan suatu kekuatan politik di Indonesia yang melandasakan tindakannya bahwa berbagai proses dan hasil yang dicapai sebagai bentuk mewujudkan amanah dan kesejahteraan rakyat. 60

2. Visi dan Misi PAN

Visi PAN adalah terwujudnya PAN sebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan masyarakat madani yang adil dan makmur, pemerintah yang baik dan bersih di dalam negara Indonesia yang demokratis dan berdaulat, serta diridhoi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan misi dari PAN adalah sebagai berikut:

 Mewujudkan kader yang berkualitas

 Mewujudkan PAN sebagai partai yang dekat dan membela rakyat

 Mewujudkan PAN sebagai partai yang modern berdasarkan sistem dan

manajemen yang unggul serta budaya bangsa yang luhur.

 Mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, makmur, maju, mandiri,

dan bermartabat.

59 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 156-158 60 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 157.

39

 Mewujudkan tata pemerintah Indonesia yang baik dan bersih, yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan

bangsa.

 Mewujudkan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, bermartabat, ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, keadilan sosial, dan dihormati dalam pergaulan

internasional.61

3. Ideologi dan Asas PAN

Dalam mempertahankan eksistensinya selain ideologi amanah PAN juga memiliki ideologi nasionalitas. Dimana nasionalitas akan menopang amanah itu sendiri. PAN sebagai partai politik mengakui juga pasti ada persinggungan atau pertarungan dengan partai lainnya. Tentunya ini dimaklumi sebagai bentuk nilai- nilai demokrasi yang dianut oleh Indonesia.62

Dengan ideologi amanah dan nasionalitas, kontestasi politik akan bersandar pada representasi kepentingan masyarakat luas. PAN menganggap berbagai kebijakan yang diambil merupakan bentuk kerja-kerja untuk menjalankan amanah masyarakat Indonesia. Sedangkan melalui ideologi nasionalitas PAN sangat menghargai multikultural yang sudah lama terbangun di

Indonesia, meliputi sosial, ekonomi, dan budaya. Dua ideologi ini merupakan pondasi kuat bagi eksistensinya PAN di Indonesia.

61 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tentang-pan 62 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 156-158

40

Berbicara mengenai asas pastinya harus mengaitkan dengan Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PAN Bab III Pasal 4 ayat 2. Dimana

PAN mempunyai asas “akhlak politik berlandaskan agama yang membawa rahmat bagi sekalian alam”. Suatu kewajiban bagi para kader PAN mampu mengamalkan asas tersebut. Berikut pengembangan dari asas itu sendiri, yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa yang membawa rahmat bagi sekalian alam 2) Kebangsaan yang bersatu, berdaulat, dan bermartabat. 3) Kerakyatan yang demokratis, adil, dan sejahtera.63

4. Lambang Partai

Salah satu karakterisitik dari suatu organisasi yaitu adanya lambang yang mencirikannya. PAN sebagai bagian dari suatu organisasi dalam bentuk partai memiliki lambang atau simbol tersendiri. Simbol partai ini tertuang pada ART

PAN Bab I Pasal 1 ayat 1 yang berisikan filosofi matahari putih dimana belakangya terdapat bujur sangkar warna biru bersamaan tulisan PAN.

63 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 156-158

41

Gambar III.1 Logo PAN

1. Matahari bersinar pada lambang ini maksudnya matahari sebagai sumber

kehidupan. Sedangkan warna putih menunjukkan suatu kebenaran,

keadilan, dan penuh semangat. Bujur sangkar dengan berwarna biru

bermakna warna laut dan langit yang menunjukkan kemerdekaan dan

kebebasan.

2. Warna putih pada matahari dengan pancaran sejumlah 32 buah dan

memiliki ukuran yang sama panjangnya.

3. Tulisan huruf PAN dengan gaya futurist extra heavy, dengan ukuran lebar

sama dengan bujur sangkarnya dengan warna biru tua.

4. Tulisan PARTAI AMANAT NASIONAL dengna huruf besar, jenis

tulisannya Times New Roman, dan berwarna hitam.

5. Penggunaan dan hal-hal lain yang berkaitan denganlambang diatur lebih

lanjut dalam pedoman organisasi.64

64 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 156-158

42

5. Platform PAN

Berdirinya PAN sebagai partai yang lahir pasca reformasi bersamaan dengan pembuatan asas dan paltform partai itu sendiri. Partai ini dideklarasikan pada 23 Agustus 1998. Platform merupakan pondasi atau dasar yang digunakan oleh kader PAN unutk menentukan langkah yang berkaitan erat dengan masa depan partai ini. Pemahaman terhadap PAN harus diawali dengan memahami dahulu dari platform.

Substansi paltform yang ada menyebutkan PAN adalah partai politik yang mengharuskan setiap manusia dapat mengembangkan kepribadiannya secara bebas. Dituntut juga untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia. Partai ini terbangun dari berbagai latar belakang yagn berbeda, seperti suku, agama, bahasa, dan budaya sehingga PAN menjunjung tinggi kemajemukan.65

Secara historis partai lini lahir dari penolakan terhadap kediktatoran seorang presiden maka PAN sangat menolak keras terhadap bentuk keditaktoran, taotalitarianisme, dan otoritarianisme. Mengingat itu semua berlawanan dengan harkat dan martabag rakyat Indonesia. Partai ini menegaskan bahwa baik oposisi maupun pemerintah sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemerintah.66

C. Manuver Internal PAN

PAN merupakan partai yang lahir dari rahim reformasi. Eksistensi kelahirannya sangat berkaitan kuat runtuhnya pemerintahan Orde Baru yakni

65 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 185. 66 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 190.

43

Presiden Soeharto pada 1998. Berbagai kekuatan prodemokrasi bersama-sama menumbangkan rezim Soeharto mulai dari kalangan akademisi, aktivis LSM, khususnya Majelis Amanat Rakyat (MARA). Pada perkembangannya MARA akan berubah menjadi PAN.67

Pada 23 Agustus 1998 telah resmi berdirinya PAN yang sebelumnya

MARA.68 Berbagai dinamika politik di Indonesia PAN secara eksistensi sudah muncul bersamaan dengan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Sedangkan kontestasi dalam pergulatan partai politik dimulai pasca runtuhnya orde baru atau masuknya era reformasi.

Begitu juga dengan berbagai manuver politik yang sudah dilakukan oleh

PAN mulai dari perlawanannya terhadap Orde Baru hingga sekarang. Manuver politik PAN sebenarnya bisa terbagi ke dalam beberapa masa, meliputi masa transisi dari Orde Baru ke Reformasi (Amien Rais), masa Reformasi (Soetrisno

Bachir dan Hatta Rajasa), dan masa sekarang (Zulkifli Hasan).

Manuver PAN pada masa transisi dari Orde Baru ke Reformasi yakni eksistensi PAN yang sebelumnya bernama MARA diketuai oleh Amien Rais,

Rizal Ramli, Emil Salim, dan lainnya memberikan perlawanan kepada Soeharto pada 1998. Pada waktu itu MARA memiliki dua pilihan antara merobohkan

67 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 157. 68 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I PAN). Hal. 158.

44

seluruh bangunan Orde Baru kemudian membanngun kembali secara baru atau mempertahankan status quo dengan menggantikan pemimpinnya.69

Pada masa reformasi tepatnya ketika PAN dipimpin oleh Soetrisno Bachir untuk periode 2005-2010 bersamaan dengan masuknya pemilihan presiden di

Indonesia memiliki manuver yang berbeda. Kontestasi antara SBY-Boediono dan

Megawati-Prabowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) berdampak pada konflik internal di tubuh PAN itu sendiri. Konflik tersebut berkaitan dengan penentuan sikap PAN terhadap salah satu kandidat di Pemilu 2004.70

Pihak yang tidak terakomodir aspirasi di PAN memunculkan kelompok baru dikenal dengan Partai Matahari Bangsa (PMB). Partai baru tersebut didirikan oleh mantan Ketua Umum Muhammadiyah, yaitu Imam Addaruqutni. Meskipun pada akhirnya partai ini tidak lolos dalam persyaratan parliamentary threshold.

Perbedaan pendapat antara Soetrisno Bachir sebagai Ketua Umum PAN pada waktu itu dengan Amien Rais cukup mewarani manuver yang terjadi di partai.

Dimana keterpihakan PAN terhadap salah satu pihak kandidat berpengaruh terhadap arah Indonesia di masa depan.71

Amien Rais sebagai salah satu pendiri partai menginginkan PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat. Di sisi lain Soetrisno mengarahkan partainya untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Perselisihan itu

69 Irwan Omar, Mohammad Amien Rais Putra Nusantara, (Jakrta: Stamford Press, 2004), Hal. 73. 70 Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan- konflik_54fed686a333113b6a50f868 71 Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan- konflik_54fed686a333113b6a50f868

45

diakhiri pada Rakernas PAN di Yogyakarta yang memutuskan koalisi PAN-

Demokrat.

Permasalahan di internal PAN datang dari 31 dewan pengurus meminta untuk kongres dipercepat segera mungkin. Dimana agenda tersebut difokuskan untuk mengganti pemimpin baru di partai tersebut. Dalam pernyataan Soetrisno

Bachir bahwa kongres dilaksanakan hingga masa jabatannya telah habis.

Soetrisno tetap menghargai arah partainya yang diambil untuk memilih SBY-

Jusuf Kalla.72

Akan tetapi pada pemilu 2009 PAN melakukan manuver politiknya dengan tidak mendukung SBY-Boediono. Berbeda dengan pemilu seblumnya dimana PAN mendukung Demokarat. Pernyataan Amien Rais dalam Rapat

Koordinasi Nasional (Rakornas) pemenang Pilpres, 26 Mei 2009 menegaskan bahwa tidak terima kepada SBY yang menolak Hatta Rajasa untuk Calon Wakil

Presiden (Cawapres).73

SBY cenderung lebih memilih Boediono untuk menjadi Cawapres di

Pemilu 2009. Amien Rais menyatakan kembali bahwa dirinya cocok dengan SBY tetapi tidak untuk Boediono. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut dinilai masih diragukan. Diragukan dalam konteks kapasitas dan pengalamannya terkait permasalahan negara.74

72 Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan- konflik_54fed686a333113b6a50f868 73 Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY, 2009. Hal. 2. 74 Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY. Hal. 2.

46

Kemudian manuver politik pada masa kepemimpinan Hatta Rajasa periode

2010-2015 cenderung adanya sinergisitas antara PAN itu sendiri dengan pemerintahan. Pada masa kepemimpinan SBY-Boediono, Hatta Rajasa diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

Posisi PAN yang berdiri di dua kaki yakni satu di pemerintahan dan satunya di parlemen menegaskan suatu sinergisitas diantara keduanya serta mengendalikan

PAN untuk tidak macam-macam kepada pemerintah.75

Sebenarnya diangkatnya Hatta Rajasa menjadi menteri merupakan keuntungan untuk pemerintah. Secara langsung PAN dapat menjaga koalisi dengan partai pendukung nanti. Kemudian dukungan PAN terhadap pemerintah akan terus berlangsung hingga Pemilihan Umum 2014 dimana Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa maju sebagai presiden dan wakil presiden.

Dalam proses Pemilihan Umum 2014 PAN sebagai salah satu partai yang mencalonkan untuk menjadi wakil presiden tentu memiliki maneuver politik yang berbeda dari sebelumnya. Komposisi koalisi Prabowo-Hatta meliputi Gerindra,

PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PPP, Golkar, dan PBB. Sedangkan

Jokowi-JK dikelilingi oleh Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.76

Koalisi yang dibangun oleh Prabowo-Hatta Rajasa terus bertahan sampai hasil akhir Pemilu 2014. Hasil pemilihan tersebut menegaskan Prabowo-Hatta mengalami kekalahan dengan selisi beberapa suara. Namun koalisi yang disebut

75 Fajar Kurnianto, “Pan Dibawah Hatta Rajasa”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://fajar-kurnianto.blogspot.co.id/2010/01/pan-di-bawah-hatta-rajasa.html 76 Dini Hidayanti Herpamudji, Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta dan Perang Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014, POLITIKA, Vol. 6 No.1, 2015, Hal. 3- 5.

47

sebagai Koalisi Merah Putih (KMP) akan mengalami kerenggangan pasca kekalahan dalam Pemiu 2014. Kerengganan tersebut juga ada kaitannya juga terkait naiknya Zukifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.

Manuver politik yang diambil PAN pada masa Zulkifi Hasan justru mengarah kepada dukungannya terhadap pemerintah bukan lagi sebagai oposisi.

Selain itu respon dari partai lainnya menganggap PAN menghianati hasil

Rakernas. Keeputusan PAN untuk bergabung ke KMP merupakan keputusan

Rakernas di Bali. Sedangkan Amien Rais menginginkan PAN tetap di KMP bukan pemerintah. Permasalahan ini memungkinkan terdapat potensi konflik internal di tubuh PAN itu sendiri.77

D. PAN dan Posisi Zulkifli Hasan Sebagai Ketua MPR-RI

Pada 20 Februari 2015 Zulkifli Hasan, Ketua MPR-RI mengunjungi

Yogyakarta untuk mengikuti acara penggalangan suara dalam pemilihan Ketua

Umum PAN nantinya. Pemilihan tersebut Zulkifli berhadapan dengan Hatta

Rajasa melalui kongres di Bali pada 28 Februari 2016. Di sana Zulkifli bertemu dengan beberapa tokoh untuk mencari dukungan, yakni Prof. Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum Muhammadiyah serta organisasi otonom dibawah

Muhammadiyah lainnya.78

77 Agus Raharjo, “PAN Pindah KIH, Ketua DPP PAN Ingatkan Zulkifli Hasan,” Artikel ini diakses pada 20 Agustus 2016 dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/02/nu1vor361-pan-pindah-kih-ketua- dpp-pan-ingatkan-zulkifli-hasan 78 Munarsih Sahana, “Ketua MPR-RI Galang Dukungan Pencalonan Ketum PAN,” Artikel ii diakses pada 20 Agustus 201 dari http://www.voaindonesia.com/a/ketua-mpr-ri-galang- dukungan-pencalonan-ketum-pan/2661535.html

48

Sebenarnya dua calon ketua ini yaitu Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa memiliki kapasitas yang bagus dan beda-beda tipis. Jika kita lihat latar belakang dana karir politiknya terdapat kesamaan. Kursi kemenrian pernah mereaka rasakan dimana Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan dan Hatta Rajasa sebagai Menteri Ekonomi. Disamping itu kedua pemimpin ini memiliki loyalitas yang tidak diragukan selama dinamika PAN di Indonesia.

Selanjuntya bila dikaitkan antara terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua

MPR-RI dengan terpilihnya juga sebagai ketua umum PAN tidak bisa dikatakan sesuatu yang saling berkorelasi. Banyak yang menyatakan bahwa adanya figur

Amien Rais sebagai salah satu pendiri PAN yang sangat dihargai oleh para anggotanya mungkin bisa disebutkan sebagai faktor kemenangan Zulkifli Hasan.

Meskipun terdapat beberapa faktor lainnya misalnya kekuatan masa kandidat dan tradisi partai.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti

Zuhro menyatakan bahwa kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN tidak dipengaruhi oleh sosok Amien Rais. Terbukti kemenangan tipis yang diperoleh oleh Zulkifli Hasan terhadap Hatta Rajasa. Secara tidak langsung pernyataan Amien Rais yang mendukung Zulkifli Hasan tidak berpegaruh besar terhadap kemenangan dirinya.79

79 Indra Akuntono, “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amien.Rais.dalam.Kemenan gan.Zulkifli.Hasan.

49

Masih menurutnya bahwa kemenangan Zulkifli Hasan disebabkan adanya massa yang dimilikinya begitu besar dan solid. Disamping itu Hatta Rajasa juga memiliki kesamaan dengan Zulkifli Hasan baik massa, kapasitas, dan pengalaman. Keduanya sangat memiliki kesamaan dan setara.80 Faktor lainnya yang sudah disebutkan di atas yakni adanya tradisi partai. Tradisi PAN yang sering juga ditegaskan oleh Amien Rais bahwa ketua umum PAN cukup satu periode saja tidak lebih.

Beberapa asumsi yang ada berdasarkan penjelasan di atas bahwa perlu dianalisis kembali jika keterkaitan jabatan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR-RI memiliki pengaruh besar terhadap kemenangan dirinya di kursi pemimpin PAN.

Nyatanya masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemenangan

Zulkifli Hasan. Namun boleh saja mengaitkannya dengan jabatan sebagai ketua

MPR-RI dengan penegasan bukan faktor dominan.

80 Indra Akuntono, “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amien.Rais.dalam.Kemenan gan.Zulkifli.Hasan.

50

BAB IV

ANALISA KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN

Pada bagian ini akan membahas sekaligus menganalisis inti dari penelitian ini. Pembahasan dalam bagian ini akan menggambarkan proses terpilihnya

Zulkifli sebagai Ketua Umum PAN. Disamping itu juga menjelaskan beberapa faktor kemenangan dirinya dalam pemilihan ketua umum. Beberapa teori pun digunakan untuk menganalisis bagian ini, meliputi komunikasi politik, teori partai politik, demokrasi internal dan transformasi kepemimpinan. Nantinya teori itu akan membantu menjawab pertanyaan penelitian ini mengenai komunikasi politik yang dijalankan oleh Zulkifli Hasan.

A. Pencalonan Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum PAN

Terpilihnya Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN periode 2015-2020 melalui proses yang panjang. Pemilihan tersebut Zulkifli berhasil menyingkirkan mantan ketua umum sebelumnya, yaitu Hatta Rajasa dengan selisih 6 suara.

Komposisi suara dalam pemilihan tersebut, yakni Hatta Rajasa 286 suara, Zulkifli

Hasan 292 suara, dan 4 suara rusak.

Berdasarkan kronologi proses pemilihan hingga terpilihnya Zulkifli Hasan menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020, sebagai berikut:81

1. 7 Januari 2015, Hanafi Rais sebagai putra sulung Amien Rais menegaskan

dukungannya terhadap Zulkifli Hasan untuk maju sebagai ketua umum.

81 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com

51

Rasionalisasinya bahwa adanya suatu tradisi di PAN jika ketum hanya

menabat satu periode.

2. 8 Januari 2015, Adjie Alfaraby sebagai peneliti dari Lingkaran Survei

Indonesia mengatakan Hatta Rajasa akan terpilih kembali menjadi

pimpinan PAN. Adjie melihat Zulkifli kurang memiliki potensi dalam

kontestasi pemilihan umum ini.82

3. 18 Januari 2015, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN, Amien Rais

menyatakan sebagain besar pengurus PAN Sumatera Utara akan

mendukung kandidat Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN.

Ketidaksetujuaan Amien Rais terhadap pencalonan Hatta Rajasa akan

berdampak pada terhambatnya kontinuitas status quo atau perubahan

kondisi partai. Ini terbukti dengan pernyataan dari Yandri Susanto

bahwa,“Zulkifli Hasan diminta oleh Amien Rais beserta DPW untuk

memperbesar partai dan mengabdi”.83

4. 20 Januari 2015, Mantan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir memberikan

dukungan kepada Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN. Tidak

menutup kemungkinan Sutrisno mengincar kursi Ketua Majelis

Pertimbangan Partai (MPP)

82 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com 83 Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.

52

5. 26 Februari 2015, survei dari Centre for Strategic and International

Studies (CSIS) bahwa Hatta Rajasa akan unggul dibandingkan Zulkifli

Hasan dengan persentase 42, 77 persen dan 38.64 persen.84

6. 28 Februari 2015, Kongres PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, telah

dibuka dan diwarnai dengan ketegangan diantara dua kubu. Meningkatnya

intensitas diantara dua kubu ketika Ketua Majelis Pertimbangan Partai

PAN, Amien Rais mengucapkan pernyataan sindiran waktu membuka

kongres.

7. 1 Maret 2015 (siang hari), situasi panas di kongres PAN terus berlanjut

hingga besok. Terjadinya pelemparan kursi diantara dua kubu ketika rapat

baru dibuka dan membuka kongres, begitu penjelasan Muhammad Rafi

Ginting, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Karo. Kongres itu

juga diwarnai aksi interupsi yang kemudian diputuskan untuk

mempercepat proses pemilihan ketua umum PAN.

8. 1 Maret 2015 (malam hari), pemilihan ketua umum PAN kembali ricuh

bersamaan dengan keputusan metode perhitungan, yakni manual dengan

papan tulis dan menggunakan komputer. Pada awalanya Zulkifli Hasan

mengungguli suara dari Hatta. Namun dipertengahan perhitungan terjadi

perbedaan selisih suara antara yang tertulis di papan dengan komputer.

Kemudian panitia memutuskan untuk mengulang perhitungan suara dari

nol dan penghitungan dengan komputer tidak digunakan kembali.

84 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com

53

9. 1 Maret 2015 (malam hari), akhir dari perhitungan menunjukkan Zulkifli

menang tipis dari Hatta Rajasa. Perolehan suara Hatta Rajasa 286 suara

sedangkan Zulkifli 292 suara dengan catatan 4 suara rusak dan total suara

582. Hatta Rajasa memberikan selamat kepada Zulkifli Hasan sebagai

Ketua Umum PAN periode 2015-2020.85

B. Peran Tokoh Partai Amien Rais

Salah satu hal yang menarik dalam Kongres PAN ke-IV berkaitan dengan sosok kharismatik dari salah satu pendiri partai tersebut, yakni Amien Rais.

Amien dinilai secara tidak langsung dapat menentukan sosok yang pantas untuk duduk menjadi ketua umum selanjutnya. Ditambah manuver yang dilakukannya sebagai Ketua MPP PAN.

Berawal dari pernyataan Amien Rais bahwa berdasarkan kebiasaan seharusnya ketua umum PAN hanya menjabat satu periode. Secara tidak langsung pernyataan tersebut membuat skak Hatta Rajasa sebagai salah satu kandidat.

Amien Rais dinilai masih memiliki kharisma yang dinilai bisa menentukan siapa sosok yang pantas untuk duduk di kursi ketua umum.

Manuver Amien Rais dimulai dengan mengatakan bahwa menurut kebiasaan, Ketua Umum PAN hanya dijabat satu periode saja. Tentu saja pernyataan Amien mampu membangun suatu wacana bersifat regenarasi. Dimana tafsiran tersebut mampu mendukung pencalonan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN.

85 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com

54

Ada yang percaya, siapapun akan sulit melawan Amien Rais, termasuk

Hatta Rajasa. Amien, selain memiliki basis di Muhammadiyah, juga menjadi satu- satunya tokoh PAN yang paling dihormati oleh para pemilik suara. Manuver

Amien diterjemahkan sebagai cara dan upaya untuk menjaga dan mengawal PAN dari keterpurukan dan kerusakan.86

Mengutip pernyataan dari Edi Abdullah sebagai pengamat kebijakan publik, hukum, politik LAN Makassar, Widyaiswara bidang hukum mengatakan bahwa Amien Rais merupakan seorang politikus hebat dimana memiliki pengaruh kuat termasuk melengserkan mantan Presiden Gus Dur. Nyatanya setiap calon yang didukung oleh Amien Rais untuk maju pasti mendapatkan kemenangan.87

Pada tahun 2005 Amien Rais mendukung Sutrisno dalam pemilihan ketua umum dan memenanginya. Selanjutnya pada 2010 Amien Rais mendukung Hatta

Radjasa yang menemukan kemenangan juga. Terakhir kemenangan Zulkifli Hasan yang didukung oleh Amien Rais untuk menjadi ketua umum periode 2015-2020 berhasil mengalahkan Hatta Radjasa.88

Melanjutkan kembali peranan Amien Rais dalam kemenangan Zulkifli

Hasan di Kongres PAN tidak memiliki kontribusi besar. Pernyataan tersebut

86 Widian Vebriyanto, “Duet Zulkifli Hasan-Soetrisno Bachir Bisa Lumpuhkan Komposisi Drajad H Wibowo-Hatta Rajasa,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari http://www.rmol.co/read/2015/02/19/192350/Duet-Zulkifli-Hasan-Soetrisno-Bachir-Bisa- Lumpuhkan-Komposisi-Dradjad-H-Wibowo-Hatta-Rajasa- 87 Edi Abdullah, “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses pada 31 Juli 2016 dari http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais-dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua- umum-partai-amanat-nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d 88 Edi Abdullah, “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses pada 31 Juli 2016 dari http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais-dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua- umum-partai-amanat-nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d

55

bukan berarti tanpa alasan tetapi ada beberapa fakta yang lahir dari asumsi-asumsi serta keterangan narasumber. Asumsi pertama jika kita lihat selisih voting dalam kontestasi pemilihan ketua umum hanyalah 6 suara. Selisih angka ini sangatlah tipis.

Sesuai AD/ART PAN bahwa Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) memiliki 5 suara sedangkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebanyak 2 suara.

Berarti selisih 6 suara sama saja dengan satu DPW dan DPD yang diperoleh

Zulkifli dalam memenangi kontestasi di Kongres PAN. Kemudian apakah Amien

Rais di sini memiliki pengaruh besar berkaitan dengan hasil tipis seperti ini.

Mungkin bisa dikaitkan dengna pernyataan Ali Taher dan Yandri Susanto, bahwa:

“Saya kira dua-duanya sebagai faktor kemenangan Zulkifli Hasan, yaitu

dukungan Amien Rais”.89 Sedangkan Yandri Susanto mengatakan,

“Amien Rais sangat merestui Zulkifli Hasan”.90

Pernyataan tersebut menegaskan dukungan Amien Rais terhadap Zulkfli

Hasan secara verbal dan bersifat normatif. Meskipun Amien Rais secara verbal menyatakan dukungannya kepada Zulkifli Hasan dengan alasan regenerasi atau satu periode dalam memimpin partai biru-putih ini. Akan tetapi tidak ada jaminan dukungan verbal Amien Rais kepada Zulkifli Hasan membawa pengaruh besar.

Buktinya kemenangan selisih Zulkifli Hasan sangatlah tipis.

89 Wawancara penulis dengan Ketua DPP Litbang, Ali Taher di DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016. 90 Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.

56

Sosok figur disamping kekuatan massa merupakan bukti tidak ada kaitan kuat dengan kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN 2015-2020.

Anwar Arifin menyebutkan sifat-sifat yang harus melekat pada calon pemimpin disebut sebagai kepahlawan politik. Kedewasaan, kecakapan, kejujuran, keberanian, dan sikap positif merupakan bagian dari sifat tersebut.91 Tidak dapat diragukan sosok sifat kepahlawan politik melekat pada Zulkifli Hasan sehingga secara otomatis menginaktkan kredibiltasnya.

C. Strategi Komunikasi Politik Zulkifli Hasan untuk Memenangi

Kongres IV PAN di Bali

Kemenangan Zulkifli Hasan dalam kontestasinya untuk menduduki posisi ketua umum PAN berkaitan kuat dengan strategi yang diimplementasikannya.

Bersamaan dengan itu muncul juga beberapa asumsi dibalik kemenangan dirinya, misalnya peranan Amien Rais, kekuatan basis massa, status Zulkifli sebagai ketua

MPR, dan tradisi kepemimpinan satu periode.

Menurut Lasswell komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan politik dari komunikator kepada khalayak politik, melalui media tertentu yang bertujuan untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu kepentingan tertentu di suatu organisasi atau masyarakat luas.92 Konteks

91 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma dan Komunikasi Politik Indonesia. Hal. 5. 92 Gun-Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, Hal. 4.

57

komunikasi politik dalam kajian komunikasi dilihat sebagai pesan untuk mempengaruhi pihak lain dengan mencapai kepentingan tertentu.93

Pada pemilihan Ketua Umum PAN tahun 2015, tentunya masing-masing calon mempunyai strategi komunikasi politik yang mumpuni untuk mencapai sebuah kemenangan politik. Terdapat beberapa strategi komunikasi politik diantaranya pertama pencitraan politik dan pemantapan kelembagaan. Pencitraan disini menegaskan perilaku, tindakan dan figur yang positif dari suatu individu harus terjaga. Maksudnya dengan cara merawat ketokohan dalam strateginya yang didukung dengan kelembagaan, seperti posisi di DPR, MPR atau Kementrian.

Menurut penelitian Anwar Arifin bahwa pencitraan dan pemantapan kelembagaan menjadi faktor yang mendukung kemenangan calon.

Pada studi kasus kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN bisa dilihat dalam strategi komunikasi politiknya pada pencitraan politik dan penguatan kelembagaan yang akan penulis uraikan dibawah ini.

1. Pencitraan

Zulkifli Hasan mulai membangun pencitraannya sudah lama sejak menjadi

kader PAN. Ia berusaha membangun kebersamaan sejak dirinya menjadi

Sekjend pada masa Soetrisno Bachir yaitu dengan cara menyapa dan

mengundang semua pimpinan daerah (DPW) dan pusat (DPP).

Selanjutnya ia membangun psikologi komunikasi dengan kader PAN yang

tentunya hal ini membentuk ikatan emosional dirinya dengan sejumlah

93 Gun-Gun Heryanto dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik Sebuah Pengantar, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2013), Hal.2

58

kader PAN. Selain itu, Zulkifli Hasan juga terkenal dengan kader yang

memiliki loyalitas yang besar terhadap PAN. Hal ini menjadi nilai

tambahan yang dilihat oleh kader lainnya yang memberikan persepsi

positif bagi citra Zulkifli Hasan.

Strategi pencitraan lainnya yang ia bangun sejak menjadi Sekjen PAN

yaitu dengan cara menyapa semua kader. Tidak hanya itu, perhatian yang

ia berikan kepada seluruh kader PAN ia tunjukkan ketika ada kader yang

ke Jakarta pasti di ajak kerumahnya dan tidak tanggungtanggung Zulkifli

Hasan masih menerima tamu hingga jam 2 dini hari. Artinya ia

mempunyai sikap yang ramah, peduli dan tidak kenal waktu dalam

berhadapan dengan kader PAN.

2. Pemantapan Kelembagaan.

Zulkifili Hasan sudah lama bekecimpung di Pemerintahan. Di Internal

PAN ia pernah menjadi Sekretaris Jendral PAN pada era Soetrisno Bachir.

Di pemerintahan beberapa posisi penting pernah ia jaba misalnya ia pernah

menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada masa pemerintahan Susilo

Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu ia juga menjadi pimpinan tertinggi

di Legilator yakni sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Dari penjelasan diatas sangat strategis sekali jabatan dan peran dari

Zulkifli Hasan baik di internal partai maupun di pemerintahan yang

tentunya menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi kader-kader

dalam memilih dirinya menjadi ketua umum PAN.

59

Komunikasi politik Zulkifli Hasan sebenarnya sudah terbangun ketika dirinya menjadi Sekretaris Jendral PAN dan Sutrisno Bachir sebagai Ketua

Umumnya. Menghubungi berbagai DPW dan DPD sebagai pesan politiknya sudah terbangun sejak lama ketika Zulkifli Hasan menjabat Sekretaris Jendral

PAN. Berikut penjelasan Yandri:

“Ketika jadi sekretaris jendral, Zulkifli Hasan sering keliling Indonesia

selalu manyapa semua kader. Hebatnya dia ketika ada kader PAN misscall

kalau belum sempat diterima pasti ditelepon balik. Komunikasinya baik

dan penuh perhatian. Ketika ada kader yang ke jakarta pasti diajak ke

rumahnya, terkadang juga Pak Zulkifli terima tamu hingga jam satu atau

dua malam. Komunikasi terbangun dari situ. Catatan juga semua tamu

diterima dan tidak kenal waktu.”94

Berbagai kunjungan ke daerah semasa dirinya menjabat sebagai sekretaris umum merupakan ajang konsolidasi dengan membangun komunikasi politiknya.

Perhatian dan loyalitas yang diberikan Zulkifli kepada para kader tingkat DPW atau DPD tanpa membedakan jabatan bisa dijadikan modal untuk memperkuat grassroots. Secara tidak langsung tindakannya sudah membangun komunikasi politik. Nantinya Zulkifli mempengaruhi basisnya untuk mencapai kepentingannya.95

94 Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016. 95 Wawancara penulis dengan Ketua PAN, Zulkifli Hasan di Kantor MPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.

60

Kemudian teori demokrasi internal partai menyebutkan cara mengontrol demokrasi dalam pemilihan umum (partai politik) yang memiliki jumlah anggota yang besar yaitu pertama dengan melakukan pertemuan tingkat lokal hingga ke pertemuan tingkat akhir (pusat) dimana setiap pandangan dari para anggota dari tingkat lokal masuk di dalam pertimbangan atau melalui mekanisme semua anggota hadir dan memilih secara langsung terhadap kandidat yang dicalonkan.96

Mengacu pada teori itu yang menitikberatkan pada point yaitu pertemuan tingkat lokal-pusat yang merupakan representasi kepentingan sebagian besar para anggota. Disamping itu bisa juga memilih langsung pada saat proses pemilihan.

Berikut pernyataan Ali Taher terkait ini:

“Motivasi dirinya (Zulkifli Hasan) mencalonkan diri karena mendapat

dukungan dari sebagian besar DPW dan DPD. Salah satu logistik yang

dimiliki adalah networking. Dukungan masyarakat juga berdatangan untuk

dirinya. Basis massa merupakan modal besar yang membuat dirinya berani

maju”97

Tidak heran jika Zulkifli Hasan bisa menang dari Hatta Rajasa sebab basis yang dimilikinya begitu besar. Hampir sebagian besar DPW dan DPD memberikan suara kepada Zulkifli Hasan meskipun hasil dari pemilihan ketua

96 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), Hal. 17. 97 Wawancara penulis dengan Ketua DPP Litbang, Ali Taher di DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.

61

umum selisih tipis. Kemenangan Zulkifli Hasan sebagai bentuk representasi kekuatan grassroots partai tersebut.

Allan Ware mengatakan dalam rekrutmen politik menyangkut pimpinan partai pada saat sekarang yaitu harus telah memiliki pengalaman yang lama sebagai seorang legislator, bekerja sebagai legislator partainya yang berada di parlemen menjadi jalan untuk tangga karir bagi seseorang untuk bisa naik menjadi seorang pimpinan partai.98

Senada dengan penjelasan di atas menurut Arbi Sanit, seleksi kepemimpinan dalam sebuah partai politik memiliki dua strategis. Strategi pertama berkaitan dengan seleksi melalui pelatihan kader yang terdiri dari beberapa tahapan. Kemudian strategi selanjutnya menyebutkan bahwa indikator kemajuan kader juga seringkali dikaitkan dengan posisi kader di dalam struktur partai (ketua, sekretaris, atau bendahara) dan kenegaraan misalkan jabatan di

DPR, MPR, atau Menteri. 99

Melalui teori ini memberikan penjelasan keterkaitan antara proses terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN dan posisinya sebagai

Ketua MPR-RI. Kecenderungan calon pemimpin yang menang di suatu partai pasti memiliki latar belakang di lembaga pemerintahan, misalnya Zulkifli Hasan pernh menjabat Menteri Kehutanan masa Presiden .

98 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), Hal. 18. 99 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004, dan 2009), hal. 18.

62

Meskipun nyatanya tidak ada kaitan yang kuat antara jabatan Zulkifli

Hasan sebagai Ketua MPR dengan terpilihnya sebagai ketua umum PAN. Dalam konteks ini kaitan dirinya menjadi ketua MPR dengan terpilihnya sebagai ketua umum PAN hanya salah satu faktor. Dimana masih ada faktor dominan lainnya.

Yandri Susanto berujar salah satu faktor kemenanganya adalah adanya kaitannya dengan terpilihnya sebagai ketua MPR. Adanya pernyataan bahwa menjadi ketua MPR sekaligus ketua umum PAN akan lebih mudah mempekenalkan partai itu sendiri kepada masyarakat luas. Ketika mengunjungi daerah pun akan mendapatkan penghormatan khusus sebagai ketua MPR.100

Masih berkaitan dengan komunikasi politik yang secara khusus membahas strateginya. Ardial menyebutkan sejatinya dalam strategi komunikasi politik adalah mencapai kepentingan itu sendiri. Disebutkan juga terdapat beberapa strategi komunikasi politik, diantaranya pencitraan politik bersamaan penguatan kelembagaan dan menciptakan kebersamaan.101

Nyatanya dalam komunikasi politik yang cenderung dilihat lebih kepada sosok tokoh tersebut bukan pada pesan apa yang disampaikan. Maksudnya dengan cara merawat ketokohan dalam strateginya yang didukung dengan kelembagaan.

Anwar Arifin menegaskan dalam seorang pemimpin diwajibkan memiliki

100 Wawancara penulis dengan Ketua Barisan Muda PAN, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016. 101 Ardial, Komunikasi Politik, Hal. 73.

63

beberapa sifat utama, meliputi kejujuran, kedewasaan, keberanian, dan kecakapan.

Sifat-sifat ini disebut sebagai kepahlawanan politik.102

Studi kasus yang diangkat dalam konteks ini mengenai kemenangan

Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN bisa dilihat dalam strategi komunikasi politiknya pada pencitraan politik dan penguatan kelembagaan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Anwar Arifin dan Ardial. Memang benar citra yang dibangun oleh Zulkifli Hasan sangatlah bagus terhitung sejak dirinya menjabat sebagai sekjen PAN masa Soetrisno Bachir. Dibuktikan dengan hasil wawancara dari beberapa kader PAN.

Ditambah penguatan lembaga yang disebutkan dalam strategi komunikasi politik bahwa Zulkfili Hasan sedang menjabat sebagai Ketua MPR. Kursi kemenntrian pun sempat didudukinya pada masa Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono sebagai Menteri Kehutanan. Pengalaman Zulkfili Hasan sebagai menteri serta posisinya di kursi MPR merupakan bentuk penguatan lembaga yang berpengaruh pada citra politiknya.

Pencitraan politik bersanding dengan penguatan lembaga sebagai strategi yang ampuh dalam memenangi suatu pemilihan umum baik di internal partai maupun secara nasional. Citra politik secara langsung nantinya akan meningkatkan kredibilitas. Kepercayaan akan muncul di kalangan kader partai terhadap calon ketua umum, yakni kemenangan Zulkifli Hasan.

102 Anwar Arifin. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori Tujuan Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 23.

64

Straegi lainnya dalam komunikasi politik, yakni menciptakan kebersamaan. Anwar Arifin menjelaskan dalam menciptakan kebersamaan diperlukan beberapa aspek, seperti persamaan busana, persamaan bahasa (simbol), dan persamaan kepentingan. Tidak dapat dipungkiri setiap pemilih baik dalam pemilihan di internal partai politik maupun di luar cenderung memilih berdasarkan kesamaan ideologi atua pemikirannya.103

Menciptakan kebersamaan seperti solidaritas sangat penting sebab disamping untuk mengenal anggota juga bertujuan menyusun pesan politik yang bisa digunakan dalam pemilihan umum nanti. Begitupun dengan hasil wawancara di atas menyebutkan Zulkifli Hasan sudah membangun kebersamaan sejak dirinya menjadi sekjen masa Soetrisno Bachir. Zulkifli Hasan sering mengundang atau menyapa semua pimpinan daerah (DPW) dan pusat (DPP).

Komunikasi politik yang terbangun antara Zulkfili Hasan dengan pemimpin daerah lainnya menjadi bias artinya tidak nampak kepentingannya cenderung kepadan solidaritas. Jika kita memahami pendapat Laswell mengenai pengaruh terhadap kelompok, yakni attention area, public area, dan sentimen area.104 Misalkan diantara ketiga itu mampu menjelaskan faktor kemenangan

Zulkifli Hasan sebagai ketua umum.

Sesuai dengan pernyataan Laswel mengenai public area bahwa suatu komunikasi atau pengaruh terhadap indvidu terbangun karena adanya ikatan psikologis. Berbeda dengan sentimen area dan attention area yang tidak

103 Anwar Arifin. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori Tujuan Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 23. 104 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.

65

menekankan aspek psikologis cenderung pada kepentingan bersama. Diperkuat lagi dengan konsep activity and organization area menjelaskan pengaruh indvidu dalam penyampaian pesan dipengaruhi kuat oleh keaktifan anggota dalam kelompoknya.105

Berlandaskan pernyataan Laswell kita dapat menarik suatu asumsi mengenai faktor lain dibalik komunikasi politik yang dibangun oleh Zulkfili

Hasan. Dalam penjelasan public area memberikan gambaran hubungan psikologi komunikator dengan para anggotanya bisa terbangun bahkan bersifat kuat dibandingkan pesan yang bermuatan kepentingan.

Sesuai dengan sumber dari wawancara menyebutkan secara tidak langsung kalau Zulkifli Hasan membangun komunikasi politik bukan ketika kongres dimulai. Namun sudah terbangun ketika sepuluh tahun lalu karena tanggung jawabnya sebagai kader sehingga psikologis di sebagian besar kader PAN terbangun untuk memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai tersebut.

Ditambah dengan konsep activity and organization menegaskan setiap individu yang aktif di suatu organisasi khususnya partai politik dengan jangka waktu lama akan lebih mudah dalam melakukan komunikasi politik. Terhitung

Zulkfili Hasan adalah seorang kader yang sangat loyalitas terhadap partai yang membesarkannya.

Sederhananya terdapat beberapa faktor dalam keberhasilan komunikasi politik Zulkifli Hasan dalam kontestasinya. Mulai dari aspek psikologis yang terbangun di para anggota, loyalitas Zulkifli Hasan selama di partai, jabatannya

105 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.

66

sebagai ketua MPR dan mantan menteri, sesosok fugure yang bagus, atau sekalipun Amien Rais yang mendukung secara langsung.

Itulah faktor-faktor yang membuat Zulkifli Hasan memenangi kontestasi pemilihan ketua umum dari Hatta Rajasa. Terlepas dari kemenangan dirinya yang begitu tipis dan harus diakui juga bahwa Hatta Rajasa masih memiliki kekuatan dalam kontestasi kemarin. Strategi Zulkifli dalam komunikasi politik sangatlah bagus dengan mengkombinasikan ketokohan, penguatan lembaga, dan yang terpenting sudah membangun kebersamaan di para anggota.

D. Zulkifli Hasan dan Kemenangannya di Kongres PAN ke IV

Resminya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020 menandakan arah baru bagi partai itu sendiri. Tentunya sebagai orang nomor satu di partai Zulkifli memiliki peranan penting dalam menentukan arah kebijakan dari partai ini. Terlebih lagi arah kebijakan Zulkifli berbeda dengan ketua sebelumnya yakni Hatta Rajasa.

Awal masa kedudukannya sebagai Ketua Umum PAN sekaligus Ketua

MPR Indonesia, Zulkifli merubah haluan partainya yang awalnya oposisi dengan pemerintahan sekarang mulai mendukung. Maksudnya PAN memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Terlepas dari apakah PAN akan mendapatkan menteri atau tidak pasca reshuffle kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.

Senada dengan perubahan kebijakan PAN sebagai partai politik merupakan suatu kewajaran. Miriam Budiardjo menyatakan partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan

67

pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.106

Berbeda pandangan dengan Sigmund yang menegaskan bahwa pentingnya perbedaan program atau kebijakan yang dimiliki oleh sebuah partai politik dengan partai politik lain menjadi penting untuk mendapat dukungan dari masyarakat.107

Melalui teori ini memberikan gambaran bahwa perubahan kebijakan dari suatu partai merupakan keharusan. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan dukugnan dari masyarakat luas.

Kemudian Soltau mendefinisikan partai politik sebagai kumpulan dari individu-individu terorganisasi yang berkeinginan untuk merealisasikan kebijakan mereka dengan cara mendapat kepemimpinan di dalam pemerintahan.108

Penjelasaan Soltau dapat digunakan untuk membaca arah gerakan Zulkifli untuk membawa PAN ke dalam pemerintahan.

Dapat dikatakan juga serta masih meminjam pendapat Soltau bahwa keputusan Zulkifli untuk bergabung dengan Jokowi sebagai bentuk implementasi kepentingannya. Ditambah posisi Zulkifli sebagai Ketua MPR-RI yang bisa bersinergi dengan kepentingan PAN di pemerintahan. Begitupun bergabungnya

PAN dengan Jokowi di pemerintahan akan mempermudah untuk mencapai kepentingannya.

106 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Hal. 404. 107 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 116. 108 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 116.

68

Bersamaan dengan itu Drs. H. Kuswiyanto M. Si mengatakan bahwa tujuan PAN bergabung dengan pemerintah yakni melakukan mobilisasi kadernya untuk menjalankan roda pemerintahan. Idealisnya kepentingan PAN di pemerintahan melainkan untuk mengatasi permasalahan negara khususnya perkekonomian Indonesia.109

Dukungan juga datang dari petinggi PAN, Amien Rais yang mengharuskan bergabung dengan pemerintahan. Itupun dengan syarat Jokowi harus mengajak partai lainnya untuk bergabung ke pemerintahan. Bergabungnya

PAN dengan pemerintahan memunculkan dinamika baru di Koalisi Merah Putih

(KMP) sebab partai ini merupakan tulang punggung KMP.110

Berdasarkan penjelasan Ramlan Surbakti mengenai tujuh fungsi politik yang diantaranya, yaitu pengendalian konflik, kontrol politik, dan komunikasi politik. Fungsi pengendalian konflik mengacu dari partai itu sendiri sebagai cara berdialog pihak-pihak yang berkonflik. Pengendalian disini bisa diartikan hubungan pemerintah-rakyat atau antarpemerintah.

Fungsi kontrol politik adalah partai memberikan kritik berupa kesalahan, kelemahan, atau penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa. Biasanya berkaitan dengan kebijakan yang tidak sesuai dengan rakyat

Indonesia. Sedangkan komunikasi politik maksudnya partai sebagai alat

109 Kuswiyanto, “Gabung Jokowi, Ini Penjelasan PAN”, Artikel ini diakses pada 20 Oktober 2016 dari kangkuswiyanto.com/opini/gabung-jokowi-ini-penjelasan-pan/ 110 Rakhmawaty, “Putera Amien Rais Jelaskan Alasan PAN Gabung Pemerintahan Jokowi”, Artikel ini diakses pada 25 Oktober 2016 dari m.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/04/nu558s334-putra-amien-rais-jelaskan-alasan- pan-gabung-pemerintahan-jokowi

69

penyampaian informasi baik dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya. Bisa dikatakan partai sebagai komunikator dalam interaksinya.111

Keputusan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum terpilih PAN untuk bergabung dengan pemerintah Jokowi tidak terlepas dari tujuan partai itu sendiri.

Realitas yang ada berdasarkan pernyataan Amien Rais yang menyetujui bergabung dengan pemerintah Jokowi jika diikuti dengan partai lainnya.

Pernyataan itu mengisyaratkan adanya permasalahan antara pemerintah dengan

KMP.

Masuknya PAN dalam pemerintahan Jokowi bertujuan untuk mengendalikan konflik sesuai dengan salah satu fungsi partai. Partai ini berharap menjadi penengah atau mediator antara pemerintah dengan KMP. Dimana PAN sebagai mantan KMP karena Hatta Rajasa pada waktu mencalonkan sebagai

Wakil Presiden Indonesia menemui kegagalan.

Disamping itu bisa dikatakan semua partai di Indonesia sudah melakukan fungsi kontrol politik maksudnya memberikan kritikaan atau masukan terhadap kebijakan pemerintahan Indonesia. PAN sebagai salah satu partai besar di

Indonesia memutuskan untuk masuk ke pemerintahan sebagai bentuk nyata dalam kritikannya. Perbaikan sistem pemerintahan adalah tujuan utama dari masuknya

PAN di pemerintahan Jokowi.

Kemudian begitupun dengan fungsi partai politik sebagai komunikasi politik dimana PAN sebagai komunikator antara pemerintah-rakyat. Dengan

111 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 143

70

masukanya PAN di pemerintahan Jokowi secara langsung partai ini akan mendapatkan informasi akurat yang nantinya akan disebarkan ke rakyat secara luas. Ditambah PAN bisa dengan langsung menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia di pemerintahan.

Jadi terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai pemimpin baru PAN bersamaan dengan berubahnya kebijakan partai itu tidak terlepas dari beberapa faktor. Faktor pertama sesuai dengan analisis ini bahwa esensinya PAN sebagai partai yang tidak lepas dari fungsinya yakni kontrol politik, komunikasi politik, dan pengendalian konflik. Adapun kepentingan PAN ditangan Zulkifli Hasan merupakan faktor utama untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

71

BAB V

PENUTUP

Bagian ini merupakan bab terakhir sebagai penutup dari beberapa bab sebelumnya. Selain itu bagian ini mengenai kesimpulan yang meliputi beberapa bab. Kemudian bagian terakhir ini membantu memberikan ringkasan singkat dari jawaban penelitian mengenai komunikasi politik Zulkifli Hasan dalam kontestasi pemilihian ketua umum PAN di kongres ke-IV.

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Kongres ke-IV di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali pada 28

Februari 2015 berjalan penuh dramatis. Hal tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah PAN dalam proses pemilihan seorang ketua umum harus melalui voting. Biasanya proses ini selesai dalam tingkatan musyawarah. Pemilihan itu mengeluarkan Zulkifli Hasan sebagai pemenang kontestasi.

Dimana selisih kemenangan dirinya hanyalah tujuh suara dengan Hatta

Rajasa, calon ketua umum dua periode. Meskipun terdapat kebiasaan di partai ini meskipun tidak tertulis bahwa ketua umum haruslah satu periode saja, berikut ungkapan Amien Rais sebagai salah satu pendiri PAN. Tentunya kemanangan

Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN yang baru tidak lepas dari beberapa strateginya.

Selain itu komunikasi politik yang dilakukan oleh Zulkifli pastinya memiliki peranan signifikan dalam proses kemenangannya. Hubungan baik dengan berbagai kader baik tingkat provinsi maupun pusat disebut sebagai salah

72

satu faktor utama dibalik kemenangannya. Dimana terjatunya hubungan tersebut sudah dimulai ketika Zulkifli menjadi Sekretaris Jendral masa Sutrisno Bachir sebagai ketua umumnya.

Faktor lainnya menyebutkan sosok Amien Rais sebagai aktor dibalik kemenangan Zulkifli bisa dijadikan pertimbangkan meskipun bukan penyebab dominan. Itu disebabkan hasil selisih pemilihan sangatlah tipis yang mengindikasikan bahwa Amien Rais hanya mendukung secara normatif bukan menggerakan massa untuk memilih Zulkifli.

Kemudian terpilihnya sebagai Ketua MPR-RI sering disebut sebagai sebab berhasilnya Zulkifli menduduki kursi nomor satu di PAN. Dengan alasan seorang ketua umum partai jika memiliki jabatan tinggi di pemerintahan akan mendapatkan penghormatan khusus ketika mengunjungi beberapa daerah di

Indonesia. Nantinya ketua umum suatu partai akan sama terhormatnya dengan jabatannya di pemerintah, yaitu ketua MPR-RI.

Disamping itu ada juga faktor lainnya yang memiliki pengaruh meskipun tidak terlalu dominan misalkan faktor psikologi yang terbangun di anggota PAN dan loyalitas Zulkifli Hasan selama di partai. Padahal Hatta Rajasa memiliki basis massa dan figure yang bagus jika disandingkan dengan Zulkifli Hasan karena mereka berdua pernah masuk di jajaran pemerintahan.

Oleh karena itu dengan adanya berbagai faktor penyebab kemenangan

Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN bahwa faktor strategi komunikasi politik memiliki peranan besar. Bisa terlihat pada sebagian besar kader baik di

73

daerah maupun pusat memberikan dukungan kepada Zulkifli. Dimana komunikasi itu terbangun secara intim dan berkelanjutan.

B. Saran

Penelitian mengenai komunikasi politik, terutama yang membahas komunikasi politik Zulkifli Hasan pada kemenangannya di kongres ke IV PAN tahun 2015, memuat beberapa hal yang belum terurai. Karena terbatasnya waktu, penulis hanya melihat aspek-aspek pendukung pola komunikasi dan faktor pendukung kemenangan Zulkifli Hasan. Terhitung sejak berdirinya partai PAN pada Era Reformasi tepatnya 23 Agustus 1998. Partai PAN telah melakukan kongres sebanyak empat kali hingga tahun 2015, di mana tiga kali kongres sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 1998, 2005, dan 2010 selalu menghasilkan keterpilihan ketua umum partai secara aklamasi, dan pada kongres keempat Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum partai PAN melalui sistem voting yang hanya berbeda selisih 6 suara dengan rivalnya dalam pencalonan ketua umum yaitu Hatta Rajasa. Fenomena ini tentu menunjukkan pola komunikasi yang baik diantara kedua calon kepada semua kader khususnya para pemilik suara. Untuk itu penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya membahas bagaimana strategi Zulkifli Hasan untuk membesarkan partai, sehingga eksistensi partai PAN di dalam kancah perpolitikan nasional dapat meningkat secara signifikan dan tidak terkesan stagnan dalam memperoleh dukungan suara rakyat pada setiap kontestasi pemilu.

74

Daftar Pustaka

Buku

Ardial. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks, 2010. Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011. Bachir, Soetrisno. Membangun Kemandirian Bangsa, Jakarta Selatan: Belantika, 2005. Cholid dan Nasiwan. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, 2010. DPP PAN. Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional I Partai Amanat Nasional. RAKERNAS I PAN, 2006. DPW Banten. AD / ART Partai Amanat Nasional, Banten: CV. Hanikara, TT. Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik . Jakarta: Prenada Media Group, 2007. Heriyanto, Gun-Gun dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Heriyanto, Gun Gun . Dinamika Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Laswell Visiama, 2011. Heriyanto, Gun-Gun dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik Sebuah Pengantar. Bogor:Ghalia Indonesia, 2013. Herpamudji, Dini Hidayanti. Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta dan Perang Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014, POLITIKA, Vol. 6 No.1, 2015. Hutagalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta: Penerbit Indeks, 2015. Iqbal, Muhammad dan Amin Husein Nasution, Pemikirian Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada, 2010. Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY, 2009. Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2013. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosdakarya, 2006. Nimmo, Dan. Komunikasi Politik:Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Remadja Karya, 1989. Omar, Irwan. Mohammad Amien Rais Putra Nusantara. Jakarta: Stamford Press, 2004. Sanit, Arbi. Pembaharuan Mendasar Partai Politik, dalam Mahrus Irsyam, Lili Romli (ED) “Menggugat Partai Politik”. Jakarta: Laboratorium Ilmu Politik FISIP UI, 2003.

75

Supardji, “PAN Di Mata Anak Muda.” Universitas Mpu Tantular, 13 Februrari 2015. Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992. Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting “Media Massa”. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012.

Karya Ilmiah Hairi, Muhammad Imam Akbar. Demokrasi Internal Partai : Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun 1998, 2004, dan 2009. Thesis Mahasiswa Pasca Sarjana FISIP Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012.

Ikbal, Ahmad. Pola Komunikasi Partai Demokrat Periode 2009-2014 Dengan Mitra Koalisi. Skripsi Mahasiswa FISIP UIN Jakarta Jurusan Ilmu Politik 2015 . Surat Kabar dan Artikel Online

Sukiswanti, Puji. “Ribuan Kader Akan Hadiri Kongres PAN di Bali,” Artikel ini diakses pada 6 Agustus 2016 dari http://sindonews.com/read/967034/12/ribuan-kader-akan-hadiri-kongres- pan-di-bali-142446340 Pinardi, Sigit. “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 6 Agustus 2016 dari http://antarakalbar.com/berita/331260/zulkifli-hasan-terpilih-sebagai-ketua- umum-pan Rahmat. “Hatta Rajasa Menang Secara Aklamasi”, Artikel ini diakses pada 3 Oktober 2016 dari http://lipsus.kompas.com/jalanjalan/read/2010/01/09/13091935/Hatta.Rajasa .Menang.Secara.Aklamasi Teguh. “Kenapa Komunikasi Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3 Maret 2016 dari http://nasional.tempo.co/read/news/2015/02/26/078645538/kenapa- komunikasi-hatta-rajasa-ungguli-zulkifli-hasan Pedro. “Zulkifli Hasan punya kecerdasan manajerial dan komunikasi”, Artikel ini diakses pada 23 November 2015 dari http://rmol.co/read/2015/02/24/193093/1/Zulkifli-Hasan-Punya-Kecerdasan- Manajerial-dan-Komunikasi Rachmawati, Yunita. “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/

76

NN, “6 Alumni HMI Berkarier Gemilang Di Birokrasi”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari http://www.indexberita.net/read/6-alumni-hmi-berkarier- gemilang-di-birokrasi-3112315222 Subhanie, Dzikry. “Profil Ketua MPR Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3 November dari www.sindonews.com/read/909233/12/profil-kerua-mpr- zulkifli-hasan-1412718120

MPR. “Anggota MPR RI”, Artikel ini diakses pada 2 November 2016 dari www.mpr.go.id PAN, “Sejarah PAN,” Artikel diakses pada 19 Juli 2016 dari http://www.pan.or.id/index.php?comp=home.detail.98 Ramelan, Prayitno. “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan- soetrisno-bachir-dan-konflik_54fed686a333113b6a50f868 Kurnianto, Fajar. “Pan Dibawah Hatta Rajasa”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://fajar-kurnianto.blogspot.co.id/2010/01/pan-di- bawah-hatta-rajasa.html Raharjo, Agus. “PAN Pindah KIH, Ketua DPP PAN Ingatkan Zulkifli Hasan,” Artikel ini diakses pada 20 Agustus 2016 dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/02/nu1vor361- pan-pindah-kih-ketua-dpp-pan-ingatkan-zulkifli-hasan Sahana, Munarsih. “Ketua MPR-RI Galang Dukungan Pencalonan Ketum PAN,” Artikel ini diakses pada 20 Agustus 201 dari http://www.voaindonesia.com/a/ketua-mpr-ri-galang-dukungan-pencalonan- ketum-pan/2661535.html Akuntono, Indra. “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amie n.Rais.dalam.Kemenangan.Zulkifli.Hasan. Fiksikulo. “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com Vebriyanto, Widian. “Duet Zulkifli Hasan-Soetrisno Bachir Bisa Lumpuhkan Komposisi Drajad H Wibowo-Hatta Rajasa,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari http://www.rmol.co/read/2015/02/19/192350/Duet-Zulkifli- Hasan-Soetrisno-Bachir-Bisa-Lumpuhkan-Komposisi-Dradjad-H-Wibowo- Hatta-Rajasa- Abdullah, Edi. “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses pada 31 Juli 2016 dari http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais- dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua-umum-partai-amanat- nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d

77

Kuswiyanto. “Gabung Jokowi, Ini Penjelasan PAN”, Artikel ini diakses pada 20 Oktober 2016 dari http://kangkuswiyanto.com/opini/gabung-jokowi-ini- penjelasan-pan Rakhmawaty. “Putera Amien Rais Jelaskan Alasan PAN Gabung Pemerintahan Jokowi”, Artikel ini diakses pada 25 Oktober 2016 dari http://republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/04/nu558s334-putra- amien-rais-jelaskan-alasan-pan-gabung-pemerintahan-jokowi

78

LAMPIRAN

Foto Bersama Bapak Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

79

80

Wawancara Dengan DR. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun pada masa kongres ?

Zulkifli : pertemanan, kedekatan, kepercayaan tidak bisa dibangun ketika kongres dibangun berlangsung sepanjang selama kita menjadi kader. Disamping itu Hatta Rajasa menyuruh langsung Zulkifli untuk mencalonkan diri melawan dirinya.

Amar : apa motivasi bapak mencalonkan diri ?

Zulkifli : saya hanya disuruh Pak Hatta Rajasa dan teman lainnya untuk mencalonkan diri.

Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?

Zulkifli : persahabatan dan kepercayaan.

Amar : adakah bargaining dalam politik ini ?

Zulkifli : tidak ada sama sekali, kita lebih mengedepankan kebersamaan dalam memajukan partai

Amar : adakah ada pengaruh terpilihnya bapak sebagai ketua MPR-RI dengan terpilhnya sebagai ketua umum PAN ?

Zulkifli : mungkin ada tetapi bukan faktor utama

Amar : pihak pertama yang didatangi?

81

Zulkifli : saya diminta bukan mendatangi, semua orang saya datangi, dan mereka yang datang.

Amar : DPW yang menudukung bapak siapa?

Zulkifli : semua daerah merata

82

Foto Bersama Bapak H. Yandri Susanto

83

84

Wawancara Dengan H. Yandri Susanto

Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun oleh Zulkifli Hasan ?

Yandri : ketika jadi sekretaris jendral sering keliling Inodonesia selalu manyapa dan hebatnya dia ketika 85ublic85 kalau belum diterima pasti ditelepon balik, komunikasinya baik dan penuh perhatian. Ketika ada yang ke Jakarta pasti diajak ke rumahnya, terkadang terima tamu jam 1 atau 2 malam. Komunikasi terbangun semua diterima dan tidak kenal waktu.

Amar : apa motivasinya ketika mencalonkan diri ?

Yandri : dia diminta oleh Amien Rais, Hatta Rajasa, dan DPW, awalnya tidak mau, motifnya ingin memperbesar partai dan mengabdi pada dirinya dan balas jasa sudah memberikan positif kepada Zulkifli Hasan,

Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?

Yandri : karena gaya politik yang bagus membangun kesetaraan, jadi basis masanya baguss, kenal baik. Tradisi satu periode merupakan faktor lain atau propaganda kampanye tapi utama yang dukungan dari basis.

Amar : adakah ada pengaruh terpilihnya bapak sebagai ketua MPR-RI dengan terpilhnya sebagai ketua umum PAN ?

Yandri : itu salah satu faktor dan punya jabatan 85ublic yang biar dihormati khusus ketika mengunjungi daerah karena sebagai ketua MPR dan ketua PAN. Jadi mensyiarkan PAN lebih mudah ketika menjadi ketua MPR.

Amar : pihak pertama yang dikunjunginya ?

85

Yandri : itu istrinya dan keluarganya, naiknya Zulkifli Hasan karena permintaan dari kader-kader dan awalnya tidak mau, Hatta Rajasa mendukung

Zulkifli naik. Semua wilayah mendukung Zulkifli Hasan,

Amar : kenapa bisa sampai voting?

Yandi : tidak ada titik temu melalu pertemuan dan merasa yakin karena merasa menang. Musyawarah kemudian voting. Amien Rais sangat merestui

Zulkfili Hasan

86

Foto Bersama Bapak Dr. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum.

87

88

Wawancara Dengan DR. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum.

Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun oleh Zulkifli Hasan ?

Ali Taher : pak zul ini pemimpin fokus dalam bekerja dan maka dia membangun 5 hal penting berpikiran idealisme, networking, trust dan sustainable atau berkelanjutan kelima punya strategi logistik yang memadai. Sehingga mencapai kemenangan fokus disitu harus menang. Karena dia orang manajemen.

Mapping sudah keharusan, ketika komunikasi politik dengan sendirian nya terbangun .

Amar : apa motivasi bapak mencalonkan diri ?

Ali Taher : motivasinya mencalonkan diri yaitu dukungan dari daerah DPD dan DPW kemudian dan masyarakat sehingga berani mau maju ketua umum.

Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?

Ali Taher : Saya kira dua-duanya dukungan Amien Rais dan massa. Ada faktor regenarasi kalau Amien Rais mendukung Zulkifli Hasan. Tidak ada bargaining.

89