PROGRAM DRAMA TELEVISI

“YAKIN”

TUGAS AKHIR

DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratkelulusanProgram DiplomaIII

SUSI MELINDA 42150165 TONI SETIAWAN 42150087 VIRDHA PERMATASARI 42150451 DIMAS ADITIYA PUTRA 42150303 FAJAR SHODIQ 42150441 RIZKY PUTRA UTAMA 42150405 NADYA AZ ZAHRA 42150431

ProgramStudiPenyiaran

AkademiKomunikasiBSI Jakarta

Jakarta

2018

KATAPENGANTAR Alhamdulillah,dengan mengucapkanpujisyukurkehadiratAllahSWT,yangtelah melimpahkanrahmatdankarunia-Nya,sehingga pada akhirnyapenulisdapat menyelesaikantugasinidenganbaik.Dimana tugasakhirinipenulissajikandalam bentukbukuyangsederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil sebagai berikut, “YAKIN”

Tujuanpenulisantugasakhirinidibuatsebagaisalah satu syaratkelulusan programDiploma IIIAkademi Komunikasi BSI Jakarta.

Sebagaibahanpenulisandiambilberdasarkan hasilpenelitian(eksperimen),observasidanbeberapasumberliteraturyang mendukung penulisanini.Penulismenyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikanucapan terimakasih kepada:

1. Direktur Akademi Komunikasi BSI Jakarta

2. Ketua Jurusan Penyiaran

3. Ketua Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi BSI Jakarta

4. Venessa Agusta Gogali S.Ikom, MM.selaku Dosen PembimbingTugas

Akhir.

5. Agung Raharjo S.Ikom, MM.selaku Asisten Dosen PembimbingTugas Akhir.

6. Bapak/ibu dosen Sekretari Akademi Komunikasi BSI Jakarta yang telah

memberikan penulis dengan semua bahan yang diperlukan

7. Ucapanterimakasihditujukankepadakeluargapenulis,terutamakeduaorangtu

a, saudara-saudarayang

telahsangatmembantudalammendorong,menyarankan penulis untuk

menyelesaikan tugas akhir ini

8. Ucapan terima kasih ditujukan kepada Muhammad Ichcan, Achmad

Haikal, dan Muhamad Rijal, selaku para penasehat.

9. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga besar Mbah Darmo, Ayah

Sumarno dan Bunda Rika

10. Ucapan terima kasih kepada Tito Diaksa, Wisnu Adi Prabowo, dan Kak

Laurensia Retno atas bantuan dan dukungannya

11. Ucapan terimakasih kepada Mamz Brother, Anti Puyeng-puyeng club, dan

Cecepi Squad, dan semua teman-teman Penyiaran Kaliabang 2015 atas

waktu, bantuan dan dukungannya selama ini.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehinggaterwujudnyapenulisanini.Penulismenyadaribahwapenulisantugasakhir inimasihjauhsekalidarisempurna,untukitupenulismohonkritikdan saranyang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasayangakan datang.

Akhirkatasemogatugasakhirinidapatberguna bagipenuliskhususnya dan bagi parapembacayangberminat padaumumnya.

Jakarta, 7Juli 2018

Penulis

Susi Melinda

ABSTRAK Susi Melinda (42150165), Toni Setiawan (42150087), Virdha Permatasari (42150451), Dimas Aditiya Putra (42150303), Rizky Putra Utama (42150405), Nadya Az Zahrah (42150431), Fajar Shodiq (42150441), program drama televisi “Yakin”. Drama televisi “Yakin” merupakan Program televisi dengan format drama, dengan genre Romance (percintaan). Tema dari drama televisi ini adalah kisah cintabeda agama. Drama televisi ini ingin menceritakan apa yang dirasakan pada orang yang ditakdirkan merasakan cinta beda agama, dan drama ini lebih menceritakan tentang perjalanan cintanya, dan tidak terlalu membahas perbedaan agama. Dan drama televisi ini bukan hanya menyajikan hiburan dalam ceritanya tetapi juga terdapat pesan yang semoga dapat dipetik oleh masyarakat, bahwa cinta itu bisa datang pada siapa saja, kita bisa menentukan menikah dengan siapa saja, tapi kita tidak bisa menentukan ingin dengan siapa kita cinta, karna cinta adalah takdir dari tuhan. Drama televisi ini menceritakan tentang kisah cinta sepasang kekasih. Akmal seorang pemuda muslim dan Michelle seorang gadis katolik. Mereka menjalin kisah cintanya sejak duduk dibangku kuliah semester pertama.Dari awal Akmal menyadari bahwa hubungannya memang tidak bisa sampai kejenjang yang lebih serius. Hingga pada suatu ketika Akmal menyampaikan keresahannya kepada Michelle, Akmal memutuskan bahwa hubungannya tidak bisa dilanjutkan kembali. Sepuluh tahun berlalu, Akmal dan Michelle sudah memiliki keluarga dan mempunyai anak yang bersekolah ditempat yang sama tanpa sepengetahuan Akmal dan Michelle. Hingga suatu hari, Elora anak Michelle bersama Michelle mengantarkan kerumah Anissa anak Akmal pulang sekolah. Pertemuan antara Akmal dan Michelle terjadi kembali setelah sepuluh tahun lamanya, mata mereka saling pandang seolah berbicara, mulut mereka tak sanggup mengeluarkan kata, badan mereka bagai es yang membeku, lalu cinta kembali mencairkannya.

KataKunci:Drama Televisi,Yakin.

ABSTRACT Susi Melinda (42150165), Toni Setiawan (42150087), Virdha Permatasari (42150451), Dimas Aditiya Putra (42150303), Rizky Putra Utama (42150405), Nadya Az Zahrah (42150431), Fajar Shodiq (42150441), television drama program "Sure". Television drama "Sure" is a television program with drama format, with the Romance genre (romance). The theme of this television drama is the love story of different religions. This television drama wants to tell what is felt in people who are destined to feel different love of religion, and this drama is more about his love journey, and less about religion. And this television drama not only presents the information in the story but also contains messages that can be picked by the public, that love can come to anyone, we can determine married to anyone, but we can not finish wanting with whom we love, because love is the destiny of god. This television drama tells about the love story of lovers. Akmal is a young Muslim and Michelle is a Catholic girl. They had a love story since sitting in college first semester. From the beginning Akmal realized that the relationship could not be up to a more serious gap. Until one day Akmal conveyed his unrest to Michelle, Akmal decided that his relationship could not be resumed. Ten years passed, Akmal and Michelle already have families and have children who attend school in the same place without Akmal and Michelle's knowledge. Until one day, Michelle's daughter Michelle escorted Michelle to Anissa's daughter Akmal from school. The encounter between Akmal and Michelle came back after ten years, their eyes staring at each other as if talking, their mouths unable to utter a word, their bodies like ice frozen, then love again melt it.

Keywords: Drama Television, Sure.

DAFTARISI

Halaman Lembar Judul Tugas Akhir...... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir...... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ...... iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ...... iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...... xiii Kata Pengantar ...... xxvii Abstraksi ...... xxix Daftar Isi...... xxxi Daftar Gambar ...... xxxiv Daftar Tabel ...... xxxvi Daftar Lampiran ...... xxxvii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1. Latar Belakang Program ...... 1 1.2. Kegunaan Program ...... 4 1.2.1 Kegunaan Khalayak ...... 4 1.2.2 Kegunaan Praktis ...... 4 1.2.3 Kegunaan Akademis ...... 5 1.3. Referensi Audio Visual ...... 5

BAB II KAJIAN PROGRAM...... 11 2.1. Kategori Program ...... 11 2.2. Format Program ...... 13 2.3. Judul Program ...... 17 2.4. Target Audience ...... 17 2.5. Karakteristik Produksi ...... 20

BAB III PEMBAHASAN ...... 23 3.1. Proses Kerja Produser ...... 23 3.1.1. Pra Produksi ...... 24 3.1.2. Produksi ...... 30 3.1.3. Pasca Produksi ...... 32 3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser ...... 34 3.1.5. Proses Penciptaan Karya ...... 35 3.1.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 37 3.1.7. Lembar Kerja Produser ...... 39 3.2. Proses Kerja Sutradara ...... 69 3.2.1. Pra Produksi ...... 69 3.2.2. Produksi ...... 73 3.2.3. Pasca Produksi ...... 74 3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara ...... 75 3.2.5. Proses Penciptaan Karya ...... 76 3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 77 3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ...... 79 3.3. Proses Kerja Penulis Naskah ...... 114 3.3.1. Pra Produksi ...... 114 3.3.2. Produksi ...... 121 3.3.3. Pasca Produksi ...... 122 3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ...... 122 3.3.5. Proses Penciptaan Karya ...... 123 3.3.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 124 3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah ...... 125 3.4. Proses Kerja Penata Kamera ...... 162 3.4.1. Pra Produksi ...... 162 3.4.2. Produksi ...... 164 3.4.3. Pasca Produksi ...... 167

3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera ...... 168 3.4.5. Proses Penciptaan Karya ...... 169 3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 171 3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera ...... 172 3.5. Proses Kerja Penyunting Gambar ...... 200 3.5.1. Pra Produksi ...... 201 3.5.2. Produksi ...... 202 3.5.3. Pasca Produksi ...... 203 3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar ...... 206 3.5.5. Proses Penciptaan Karya ...... 208 3.5.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 208 3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar ...... 209 3.6. Proses Kerja Penata Suara ...... 252 3.6.1. Pra Produksi ...... 253 3.6.2. Produksi ...... 255 3.6.3. Pasca Produksi ...... 257 3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara ...... 258 3.6.5. Proses Penciptaan Karya ...... 259 3.6.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 261 3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara ...... 263 3.7. Proses Kerja Penata Cahaya ...... 276 3.7.1. Pra Produksi ...... 277 3.7.2. Produksi ...... 279 3.7.3. Pasca Produksi ...... 282 3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya ...... 283 3.7.5. Proses Penciptaan Karya ...... 283 3.7.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 285 3.7.7. Lembar Kerja Penata Cahaya ...... 286

3.8. Proses Kerja Penata Artistik ...... 295 3.8.1. Pra Produksi ...... 295 3.8.2. Produksi ...... 299 3.8.3. Pasca Produksi ...... 305 3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik ...... 305 3.8.5. Proses Penciptaan Karya ...... 306 3.8.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ...... 307 3.8.7. Lembar Kerja Penata Artistik ...... 308

BAB IV PENUTUP ...... 354 4.1. Kesimpulan ...... 354 4.2. Saran ...... 354

DAFTAR PUSTAKA ...... 355 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...... 356 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...... 357

DAFTARGAMBAR

Halaman 1. Gambar I.1 Referensi Audio Visual ...... 5 2. Gambar I.2 ReferensiAudio Visual ...... 6 3. Gambar I.3ReferensiAudio Visual ...... 8 4. Gambar I.4ReferensiAudio Visual ...... 9 5. Gambar III.1Foto Lokasi ...... 66 6. Gambar III.2Foto Lokasi ...... 66 7. Gambar III.3Foto Lokasi ...... 67 8. Gambar III.4Foto Lokasi ...... 67 9. Gambar III.5Foto Lokasi ...... 68 10.Gambar III.6Foto Lokasi ...... 68 11. Gambar III.7Floor Plan Penata Kamera ...... 183 12. Gambar III.8Floor Plan Penata Kamera ...... 184 13. Gambar III.9Floor Plan Penata Kamera ...... 185 14. Gambar III.10Floor Plan Penata Kamera ...... 186 15. Gambar III.11Floor Plan Penata Kamera ...... 187 16. Gambar III.12Floor Plan Penata Kamera ...... 188 17. Gambar III.13Spesifikasi Kamera ...... 189 18. Gambar III.14Spesifikasi Editing...... 211 19. Gambar III.15Spesifikasi Editing...... 211 20. Gambar III.16Spesifikasi Editing...... 211 21. Gambar III.17Spesifikasi Editing...... 211 22. Gambar III.18Spesifikasi Editing...... 212 23. Gambar III.19Proses Pembuatan Program ID ...... 214 24. Gambar III.20Proses Pembuatan Program ID ...... 214 25. Gambar III.21Proses Pembuatan Program ID ...... 214 26. Gambar III.22Proses Pembuatan Program ID ...... 215

27. Gambar III.23Proses Pembuatan Program ID ...... 216 28. Gambar III.24Proses Pembuatan Program ID ...... 217 29. Gambar III.25 Spesifikasi Audio ...... 266 30. Gambar III.26Spesifikasi Audio ...... 266 31. Gambar III.27Spesifikasi Audio ...... 266 32. Gambar III.28 Spesifikasi Lighting...... 289 33.Gambar III.29 SpesifikasiLighting...... 289 34. Gambar III.30Spesifikasi Lighting...... 290 35. Gambar III.31Floor Plan Penata Cahaya ...... 291 36. Gambar III.32Floor Plan Penata Cahaya ...... 291 37. Gambar III.33Floor Plan Penata Cahaya ...... 292 38. Gambar III.34Floor Plan Penata Cahaya ...... 292 39. Gambar III.35Floor Plan Penata Cahaya ...... 293 40.Gambar III.36Floor Plan Penata Cahaya ...... 293 41. Gambar III.37Floor Plan Penata Cahaya ...... 294 42. Gambar III.38Floor Plan Penata Artistik ...... 319 43. Gambar III.39Floor Plan Penata Artistik ...... 320 44. Gambar III.40Floor Plan Penata Artistik ...... 321 45. Gambar III.41Floor Plan Penata Artistik ...... 322 46. Gambar III.42Floor Plan Penata Artistik ...... 323 47. Gambar III.43Floor Plan Penata Artistik ...... 324 48. Gambar III.44Floor Plan Penata Artistik ...... 325 49. Gambar III.45Floor Plan Penata Artistik ...... 326 50. Gambar III.46Floor Plan Penata Artistik ...... 327 51. Gambar III.47Make Up Pemain ...... 345 52. Gambar III.48Make Up Pemain ...... 345 53. Gambar III.49Make Up Pemain ...... 345 54. Gambar III.50Make Up Pemain ...... 345

55. Gambar III.51Make Up Pemain ...... 346 56. Gambar III.52Make Up Pemain ...... 346 57. Gambar III.53Make Up Pemain ...... 346 58. Gambar III.54Make Up Pemain ...... 346 59. Gambar III.55Make Up Pemain ...... 347 60. Gambar III.56Make Up Pemain ...... 247 61. Gambar III.57Make Up Pemain ...... 347 62. Gambar III.58Make Up Pemain ...... 347 63. Gambar III.59Make Up Pemain ...... 348 64. Gambar III.60Make Up Pemain ...... 348 65. Gambar III.61Make Up Pemain ...... 348 66. Gambar III.62Make Up Pemain ...... 248 67. Gambar III.63Make Up Pemain ...... 349 68. Gambar III.64Make Up Pemain ...... 349 69. Gambar III.65Make Up Pemain ...... 349 70.Gambar III.66Make Up Pemain ...... 349

DAFTARTABEL

Halaman

1. Tabel III.1 Working Schedule ...... 42 2. Tabel III.2 Breakdown Budgeting ...... 45 3. Tabel III.3 Shooting Shedule ...... 51 4. Tabel III.4Equipment List ...... 53 5. Tabel III.5Daily Production Report ...... 57 6. Tabel III.6Call Sheet ...... 65 7. Tabel III.7Casting List ...... 81 8. Tabel III.8Directed Treatment ...... 84 9. Tabel III.9Script Breakdown Sheet ...... 105 10. Tabel III.10Story Board ...... 174 11. Tabel III.11 Camera Report ...... 183 12. Tabel III.12 Logging Picture ...... 213 13. Tabel III.13 Laporan Editing...... 218 14. Tabel III.14Treatment Audio ...... 267 15. Tabel III.15Lighting Sheet ...... 288 16. Tabel III.16Script Breakdown Sheet ...... 312 17. Tabel III.17Breakdown Costum ...... 328 18. Tabel III.18Breakdown Property ...... 337

DAFTARLAMPIRAN

Halaman

A.1. Lampiran Surat Perizinan Lokasi ...... 357 B.1 Lampiran Surat Kerjasama Pemain ...... 358 C.1. Lampiran Kwitansi ...... 372 D.1 Lampiran Behind The Scene ...... 387

BAB I

ENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang Program

Menurut Naratama (2013:68) menjelaskan bahwa, “Program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut”.

Program televisi di berkembang sangat pesat, dapat dilihat dari maraknya jumlah stasiun televisi mulai dari stasiun televisi lokal hingga nasional, pada saat ini rating program televisi di Indonesia yang paling tinggi dan digemari masyarakat adalah program-program yang sifatnya hanya sekedar menghibur seperti program musik, program drama, dan program permainan atau game show.

Sedangkan untuk program yang bersifat informasi kurang digemari masyarakat.

Program yang sedang digemari di Indonesia contohnya adalah Karma

ANTV, Anak Langit SCTV,dan Dunia Terbalik RCTI. Program yang memiliki rating tinggi cenderung program yang tayang pada jam tayang utama atau prime time karena kebanyakan masyarakat cenderung menonton televisi dijam tayang utama, yakni tepat sehabis jam kerja, setelah makan malam. Ini biasanya merupakan alasan utama untuk peringkat tinggi program televisi di Indonesia saat ini, serta menjadi daya tarik untuk pengiklanan.

Program televisi Drama sekarang ini sudah banyak megalami kemajuan, dan sekarang ini penonton juga lebih pintar untuk memilih acara-acara program drama. Salah satu dari jenis drama yang paling banyak digemari adalah drama remaja yang menyajikan cerita dan konflik sehari-hari yang dirasakan oleh kalangan remaja. Seperti kisah kehidupan keluarga, dan kisah percintaan.

Padakesempatan kali ini, penulismemilih program televisidengan format drama, karenaperkembangan program dramatelevisi di Indonesia berkembangsangatpesat, dapatdilihatdarimaraknyajumlahstasiun televisimulaidaristasiun televisi lokal hingganasional, yang berisi program drama dengan genre bervariasisepertilaga, komedi, romance, misteri, religi, danrealita.

Jumlah program drama di dunia pertelevisianmendominasi durasi,yang kenyataaninimembuat para sineasberlomba-lombamenampilkan program drama.

Penulis membuat program drama televisi dengan memilih program drama dengan genre Romance (percintaan) yang menyajikanceritakisahcinta yang seringdirasakanremaja. Penulis memilih genre percintaan karena genre ini menjadi genre yang memiliki peminat paling banyak diprogram drama pertelevisian Indonesia saat ini. Program drama televisi ini berjudul “YAKIN”.

Tema yang penulis buat adalah kisah cintabeda agama. Penulis memilih tema cinta beda agama karena kisah cinta beda agama adalah kisah cinta yang tidak hanya sedikit orang yang mengalaminya, karena cinta adalah suatu perasaan yang tidak bisa direncanakan pada siapa dan kapan dia datang. Penulis ingin menceritakan apa yang dirasakan pada orang yang ditakdirkan merasakan cinta beda agama, dan drama ini lebih menceritakan tentang perjalanan cintanya, dan

tidak terlalu membahas perbedaan agama. Disini penulis bukan hanya menyajikan hiburan dalam ceritanya tetapi juga terdapat pesan yang semoga dapat dipetik oleh masyarakat, bahwa cinta itu bisa datang pada siapa saja, kita bisa menentukan menikah dengan siapa saja, tapi kita tidak bisa menentukan ingin dengan siapa kita cinta, karna cinta adalah takdir dari tuhan.

Drama televisiinimenceritakanKisah cinta sepasang kekasih. Akmal seorang pemuda muslim dan Michelle seorang gadis katolik. Mereka menjalin kisah cintanya sejak duduk dibangku kuliah semester pertama.

Ketika menjalin suatu hubungan yang paling menyenangkan adalah membahas masa depan dengan sang pacar ucap Ade sahabat Akmal.Akmal hanya tersenyum kecil dalam hatinya menyetujui ucapan temannya. Rahayu sang ibu was-was dalam hubungan anak semata wayangnya ini, Rahayu selalu mengingatkan bahwa menjalin hubungan itu harus memiliki tujuan yaitu pernikahan. Akmal menyadari bahwa hubungannya memang tidak bisa sampai kejenjang yang lebih serius.

Hingga pada suatu ketika Akmal menyampaikan keresahannya kepada

Michelle, Akmal memutuskan bahwa hubungannya tidak bisa dilanjutkan kembali. Michelle tidak bisa menerima keputusan Akmal, dengan kondisi

Michelle yang sedang kacau karena konflik didalam keluarganya karena Samuel sang ayah yang ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain.

Sepuluh tahun berlalu, Akmal dan Michelle bertemu karena anak mereka bersekolah ditempat yang sama. Akmal dan Michelle sudah mempunyai keluarga masing-masing. Akmal yakin bahwa pertemuan itu sudah menjadi kehendak

Tuhan untuk mempersatukan cinta mereka kembali, lalu Akmal tergugah hatinya menyatakan cintanya kepada Michelle menikah itu adalah takdir, kita boleh menikah dengan siapa saja, tapi tidak untuk mencintai.

1.2 Kegunaan Program

Melihatbanyaknyapeluang di kalanganindustri drama televisi yang semakindigemariolehbanyakkalanganmasyarakat, penulistertarikuntukmenciptakansebuahhasilkaryasenidalambentuk drama. Setiap program televisimemilikitujuan yang menarikdalampembuatansebuahkarya.

Adapuntujuanpembuatan program drama televisi sebagaiberikut:

1.2.1. KegunaanKhalayak

Kegunaankhalayakdalam program drama televisi yang berjudul “YAKIN” yaitupenulisinginmenyajikansuatu program drama dengankisahnyata yang adadi dalamkehidupanmasyarakat.

Dengantujuandapatmenghiburmasyarakatluas,sebagaitontonan yang dapatdinikmatibagisemuakalangankhususnyabagikawulamuda, selainitupenulisberharapmasyarakatdapatmemetikpesan-pesan yang ada di drama televisiini.

1.2.2. KegunaanPraktis

Kegunaanpraktisdalampembuatan drama televisiinisebagai salah satucaramenerapkanilmu yang telahadadalampenggabungansebuah ide dankonseptertentuuntuksebuahkarya program. Mempraktikanapa yang telahmenjadikonsepatau ide yang didapatdenganmembuatsuatuproduksi. Dan

merealisasikanantarakeduanyasehinggaterciptasebuahkaryaberupa audio visual yang dapatdinikmatimasyarakatluassertadapatdijadikanreferensibagi para sineaspertelevisiandalammemproduksisebuah program drama televisi.

1.2.3. KegunaanAkademis

Kegunaanakademis drama televisiinidibuatuntukmemenuhi salah satusyarat yang harusdipenuhiuntuk bisamengikutiUjianTugasAkhirProgram

Diploma Tiga (D.III) Program StudiPenyiaranAkademiKomunikasiBina

SaranaInformatika, denganbertujuanmengaplikasikanataumenerapkanteori dibidangpenyiaran yang kami dapatselamaperkuliahandalammemproduksisuatu program drama danmenuangkannyadalamsebuahkarya.

1.3. Referensi Audio Visual

Dalampembuatan program drama televisiinipenulismencarireferensi film atau program televisiuntuklebihmemperkuatisicerita.

Referensipenulissebagaiberikut:

1. cin(T)a

Gambar I.1 Cin(T)a adalah film Indonesia yang disutradari oleh Sammaria Simanjuntak yang diproduksi pada tahun 2009 dengan pemeran utama Sunny soon dan Saira

Jihan. Cin(T)a mengambil tema yang lumayan kontroversial yaitu tentang percintaan beda agama yang sampai sekarang masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan di Indonesia.

Cina (Sunny Soon), adalah mahasiswa baru 18 tahun beretnis Cina Medan.

Cina tumbuh menjadi seorang remaja yang lugu karena tidak pernah mengalami kegagalan, tetapi ia yakin bisa mewujudkan impiannya dengan modal tekad yang kuat. Annisa (Saira Jihan), mahasiswi muslimah 24 tahun beretnis Jawa yang kuliahnya terhambat oleh kariernya di industri perfilman. Ketenaran dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jari bermuka sedih. Hingga satu hari ketika ada jari lain datang sehingga Annisa tidak lagi kesepian.

2. CintaTapi Beda

Gambar I.2

Cinta Tapi Beda adalah film drama Indonesia tahun 2012. Film ini disutradarai oleh dan Hestu Saputra. Film ini dibintangi oleh Agni

Pratistha, Reza Nangin, Choky Sitohang.

Cahyo, cowok ganteng asal Yogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Ia anak pasangan Fadholi dan Munawaroh, keluarga muslim yang taat beribadah. Cahyo berusaha lepas dari kesedihan setelah ditinggal selingkuh sang kekasih, Mitha.

Diana, gadis asal Padang. Perempuan berparas sangat Indonesia, mahasiswa jurusan seni tari. Ia tinggal bersama om dan tantenya di Jakarta.

Keluarga Diana penganut Katolik taat. Cahyo dan Diana bertemu di pertunjukan tari kontemporer di Jakarta. Mereka memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.

Diana was-was ketika Cahyo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu

Cahyo bisa memahami cinta anaknya, tetapi tidak Pak Fadholi. Sampai kapan pun

Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cahyo memaksa, Pak Fadholi memilih memutus ikatan tali keluarga. Ternyata tidak mudah bagi Cahyo dan

Diana menjalani cinta beda keyakinan.

Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Kakak-kakak Diana, termasuk om dan tantenya, telah meninggalkan keyakinan mereka. Ibu Diana memaksa Diana mengikuti kehendaknya. Itu sebabnya, Diana akhirnya memilih kembali ke Padang dan menerima perjodohan dengan dokter Oka, lelaki pilihan ibunya dan seiman. Ia coba tutup hatinya untuk Cahyo.

Cahyo melewati masa terburuk dalam hidupnya. Cahyo berkesimpulan bahwa Diana tak ada bedanya dengan Mitha yang lari ke pelukan laki-laki lain. Di

Padang, Diana berusaha mencintai Oka, dan Oka berusaha membantunya melupakan Cahyo. Saat pernikahannya di Gereja, Oka tidak tahan melihat Diana nangis namun Oka mengambil kebijakan untuk menyuruh Diana kembali kepada

Cahyo. Dan pada akhirnya mereka bersama.

3. 3 hati 2 dunia 1 cinta

Gambar I.3

3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Juli 2010 dengan disutradarai oleh Benni Setiawanyang dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Laura Basuki, dan Arumi Bachsin.

Film ini diangkat dari dua novel karangan Ben Sohib yang berjudul Da

Peci Code dan Rosid dan Delia. Sementara film ini mengangkat tema mengenai perbedaan agama dan bagaimana setiap sosok dapat menyikapi perbedaan ini

Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat

Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci.

Padahal peci bagi Mansur adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan.

Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid.

Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia.

Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan

Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya.

Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta

Rosid dan Delia begitu kuat, tetapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu.

4. Cinta Dan Rahasia

Gambar I.4

Cinta dan Rahasia menceritakan tentang cinta segitiga antara Rizky ,

Gita dan Nadine. Persahabatan antara Rizky dan Gita telah berlangsung sejak mereka masih kecil hingga keduanya kuliah.

Namun persahabatan itu tidak murni tanpa perasaan suka. Gita rupanya memendam perasaan suka pada Rizky. Sayangnya, ia tak pernah mengungkapkan perasaan cintanya itu pada Rizky. Disatu sisi, Rizky sendiri tidak menyadari perasaan dan cinta Gita selama ini.

Kehadiran teman kecil mereka bernama Nadine yang baru pulang dari luar negeri berhasil mematahkan hati Gita. Apalagi saat mengetahui kenyataan bahwa

Rizky ternyata mencintai Nadine.

Cinta dan Rahasia menceritakan tentang cinta segitiga antara Rizky , Gita dan Nadine. Persahabatan antara Rizky dan Gita telah berlangsung sejak mereka masih kecil hingga keduanya kuliah. Namun persahabatan itu tidak murni tanpa perasaan suka. Gita rupanya memendam perasaan suka pada Rizky. Sayangnya, ia tak pernah mengungkapkan perasaan cintanya itu pada Rizky. Disatu sisi, Rizky sendiri tidak menyadari perasaan dan cinta Gita selama ini. Kehadiran teman kecil mereka bernama Nadine yang baru pulang dari luar negeri berhasil mematahkan hati Gita. Apalagi saat mengetahui kenyataan bahwa Rizky ternyata mencintai

Nadine.

BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1. Kategori Program

Menurut Morissan (2013:210) menjelaskan bahwa: Kata “Program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audien-nya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Menurut Vane-Gross dalam Morissan (2015:218) mengemukakan bahwa,

“menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik disini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audien-nya”.

Program adalah segala hal yang disajikan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audien-nya. Kategori program televisi terbagi menjadi dua, yaitu program berita dan non-berita. Program berita adalah program berisi berita atau informasi penting dan dianggap perlu untuk diketahui masyarakat luas, atau informasi yang memiliki topik menarik bagi masyarakat. Sedangkan program non-berita adalah program yang isinya bukan berita dan cenderung bersifat menghibur para penonton dengan acara yang mereka suguhkan dalam bentuk apapun.

Menurut Morissan (2015:223) mengemukakan bahwa, “Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), music, dan pertunjukan.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2017:233) menyimpulkan bahwa,

“Program hiburan adalah program yang berpegang pada kemampuan imajinasi untuk mendesain program tersebut.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan menghibur audien dalam bentuk musik, lagu cerita maupun permainan yang terdapat di dalamnya, sehingga dapat memberikan perasaan senang, bahagia, serta informatif, kreatif, juga inovatif. Yang termasuk kedalam program hiburan adalah drama, game, musik, dan pertunjukkan.

Menurut Latief dan Utud (2017:233) menjelaskan bahwa, “Program informasi adalah program yang berpedoman pada fakta-fakta yang diolah menjadi satu program, disebut juga dengan program jurnalistik.”

Sedangkan Menurut Morissan (2015:218) menjelaskan bahwa: Program informasi adalah jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang "dijual" kepada audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hardnews) dan berita lunak (softnews). Kesimpulan dari pengertian program informasi yaitu program informasi adalah program yang memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada audien dan program yang berpedoman pada fakta-fakta yang diolah menjadi satu

program. Program informasi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras, dan berita lunak.

Program drama televisi yang dibuat penulis dengan judul “YAKIN” masuk dalam kategori program hiburan. Penulis memilih program hiburan karena ingin menyajikan program drama televisi yang dapat menarik khalayak Indonesia dengan tujuan bukan hanya menghibur, tetapi diharapkan juga dapat memberikan pesan yang terdapat dalam program drama televisi yang penulis buat. Dan juga dapat meningkatkan program drama televisi di Indonesia menjadi lebih maju.

Drama televisi yang penulis buat menceritakan kisah percintaan sepasang kekasih berbeda agama yang menjalani hubungan dengan kebimbangan, di satu sisi mereka sangat saling mencitai namun di satu sisi lain mereka tahu tidak bisa hidup bersama selamanya, hingga suatu hari mereka berpisah. Namun akhirnya mereka ditakdirkan bertemu kembali setelah lama tidak bertemu.

Drama televisi yang dibuat penulis ini menyajikan cerita cinta kehidupan remaja sehari-hari para remaja yang menjalin kisah cinta beda agama. Didalam drama ini penulis membuat bukan hanya bertujuan untuk menghibur saja, namun dalam kisah drama ini penulis juga ingin memberikan pesan yang dapat diambil oleh masyarakat yaitu kita bisa menentukan menikah dengan siapa saja, tapi masalah takdir cinta dengan siapa kita tidak bisa menentukan, karena itu merupakan kehendak Tuhan.

2.2. Format Program

Format program merupakan suatu batasan mengenai ciri tentang suatu program. Tujuan penentuan format adalah untuk memenuhi sasaran khalayak

secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya disuatu lokasi siaran.

Menurut Naratama (2013:68) mengemukakan bahwa, “Format program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut."

Menurut Latief dan Utud ( 2017:12) menjelaskan bahwa: Format program televisi terbagi dua bagian yaitu : program informasi (news) dan hiburan (entertainment). Program news terbagi dua bagian, yaitu : (1) hard news meliputi, straight news, on the spot reporting dan on air interview, dan (2) soft news meliputi, current affair, dokumenter, feature, infotainment, sport, dan beberapa konsep talkshow. Untuk format program hiburan terbagi dua, yaitu: (1) drama, meliputi film, sinetron, dan cartoon ; (2) nondrama, terdiri dari; musik, permainan, reality show, variety show, pertunjukan, lawak dan repackaging dan juga program talkshow. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa format program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi, dan format program televisi terbagi menjadi dua bagian yaitu : program informasi (news) dan hiburan

(entertainment). Program news terbagi dua bagian, yaitu : (1) hard news dan (2) soft news. Untuk format program hiburan terbagi dua, yaitu: (1) drama, dan (2) non drama,

Menurut Morissan (2015:223) kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter

seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.”

Menurut Latief dan Utud (2017:233) menyimpulkan bahwa, “Program drama terbagi dalam format program yaitu, sinetron , film (FTV) dan kartun.”

Sedangkan menurut Naratama (2013:70) menjelaskan bahwa: Program Drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program drama adalah program televisi yang menayangkan cerita fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang yang memuat unsur narasi, dialog, adegan, dan penokohan. Program drama televisi di Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sinetron, film, dan kartun.

Tema cerita adalah pokok pikiran dan dasar dari sebuah cerita yang dibuat oleh penulis naskah. Dan alur cerita atau yang sering disebut plot adalah jalan cerita dalam suatu kejadian atau drama. Dan plot terbagi menjadi dua, yaitu plot lurus, dan plot bercabang.

1. Plot Lurus

Plot lurus biasa disebut juga plot linier. Plot ini banyak digunakan dalam membuat skenario untuk cerita-cerita lepas. Plot linier adalah plot yang alur ceritanya terfokus hanya pada konflik seputar tokoh sentral.

2. Plot Bercabang

Plot bercabang biasa disebut multiplot. Plot ini lebih banyak dipakai untuk membuat skenario serial panjang. Meskipun tidak sedikit serial panjang yang memakai plot tunggal. Multiplot adalah plot yang jalan ceritanya sedikit melebar ke tokoh lain. Meski begitu, melebarnya tidak boleh terlalu jauh, harus masih berhubungan dengan tokoh sentral.

Drama televisi yang dibuat penulis dengan judul “YAKIN” masuk kedalam program drama televisi. Maksud penulis membuat program drama televisi karena program drama merupakan program yang sudah mengalami kemajuan dan paling banyak digemari masyarakat khususnya para remaja.

Penulis membuat program drama televisi dengan memilih program drama dengan genre Romance (percintaan) yang menyajikan kisah cinta yang sering dirasakan remaja.

Penulis memilih genre percintaan karena genre ini menjadi genre yang memiliki peminat paling banyak di program drama pertelevisian Indonesia saat ini. Plot atau alur yang diceritakan dalam drama ini memakai plot bercabang. cerita dalam drama ini memakai plot bercabang karena di drama yang penulis buat ini terdapat tambahan cerita-cerita dari tokoh lain, yang akan menjadi tambahan cerita dalam drama ini, namun tidak melebar terlalu jauh, dan tetap berhubungan dengan tokoh sentral. Tema yang penulis buat adalah kisah cinta beda agama.

Penulis memilih tema cinta beda agama karena kisah cinta beda agama adalah kisah cinta yang tidak hanya sedikit orang yang mengalaminya, karena cinta adalah suatu perasaan yang tidak bisa direncanakan pada siapa dan kapan dia datang.

Penulis ingin menceritakan apa yang dirasakan pada orang yang ditakdirkan merasakan cinta beda agama, dan drama ini lebih menceritakan tentang perjalanan cintanya, dan tidak terlalu membahas perbedaan agama. Disini penulis bukan hanya menyajikan hiburan dalam ceritanya tetapi juga terdapat pesan yang semoga dapat dipetik oleh masyarakat, bahwa cinta itu bisa datang pada siapa saja, kita bisa menentukan menikah dengan siapa saja, tapi kita tidak bisa menentukan ingin dengan siapa kita cinta, karna cinta adalah takdir dari

Tuhan.

2.3. Judul Program

Idecerita adalah gagasan cerita yang nantinya akan dituangkan menjadi sebuah cerita dalam skenario. Ide cerita bisa datang dari mana saja tanpa disengaja. Sering kali ide yang didapat oleh penulis skenario berasal dari kejadian yang dialaminya sendiri atau bahkan hanya dengan melihat sekilas kemudian penulis skenario bisa langsung mengembangkannya menjadi sebuah cerita yang menarik.

Pada program drama televisi ini penulis memilih judul “YAKIN” karena menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “YAKIN” memiliki arti percaya sungguh-sungguh, pasti, tentu, dan tidak salah lagi. Kata “YAKIN” penulis pilih sebagai judul juga karena makna dari kata tersebut masuk kedalam makna yang ada di dalam drama televisi ini. Dimana didrama televisi ini menceritakan tentang keyakinan seseorang, dan tentang kepercayaan dan takdir yang pasti dan tidak salah. Bahwa Cinta itu bersangkutan tentang keyakinan dan kepercayaan.

2.4. Target Audience

Pemilihan target audien dimana media penyiaran akan berkompetisi merupakan bagian penting dari strategi program dan memiliki keterkaitan langsung bagi kegiatan iklan dan promosi.

Menuirut Morissan (2015:193) menjelaskan bahwa, “Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan- kegiatan pemasaran program dan promosi. Kadang-kadang targeting disebut juga dengan selecting karena audien harus diseleksi."

Sedangkan menurut Naratama (2013:125) mengemukakan bahwa “Target penonton harus menggunakan metode penelitian dengan memahami tiga faktor klarifikasi target penonton, yaitu usia, jenis kelamin, dan status sosial.“

Pada stasiun televisi, perencanaan program yaitu program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli, dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada waktu tertentu. Sehingga target audien sangat berperan penting dalam suatu program penyiaran. Setiap program penyiaran yang akan dibuat harus menentukan segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi program tersebut.

Dalam target audien terdapat segmentasi didalamnya yang biasa disebut dengan segmentasi khalayak, segmentasi khalayak ini terdiri dari empat segmentasi menurut Morissan (2015:181), yaitu terdiri dari:

1. Segmentasi Demografis

Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografi seperti usia,

pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

2. Segmentasi Geografis

Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya

wilayah dalam suatu negara (Indonesia Barat, Indonesia Timur) pulau,

provinsi, kota, dan desa.

3. Segmentasi Geodemografis

Khalayak yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki

karakter demografi yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempurna

mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan).

4. Segmentaasi Psikografis

Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian

manusia. Gaya hidup memengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya

menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Menurut Morissan (2015:186) menjelaskan bahwa: Kelas sosial dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu kelas atas bagian atas (A+), kelas atas bagian bawah (A), kelas menengah atas (B+), kelas menengah bawah (B), kelas bawah bagian atas (C+), kelas bawah bagian bawah (C). Target audien adalah sasaran penonton yang ingin dicapai oleh pembuatan program. Target audien bisa dilihat dari umur, status ekonomi sosial, jenis kelamin. Target audien menurut umur terbagi menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan semua umur. Dan menurut Janis kelamin terbagi menjadi laki-laki dan perempuan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi audien terbagi menjadi 4 segmentasi, yaitu segmentasi demografis, segmentasi geografis, segmentasi geodemografis, dan segmentasi psikografis. target audien dibagi

menjadi berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, usia, pendidikan, pekerjaan,jenis kelamin, dan kelas sosial. Kelas sosial terbagi menjadi enam bagian, yaitu kelas

(A+), kelas (A), kelas (B+), kelas (B), kelas (C+), dan juga kelas (C).

Berdasarkan penjelasan diatas, program drama televisi yang penulis buat secara Demografis memilik kriteria usia 13 tahun sampai 35 tahun. Dan dengan pendidikan dan pekerjaan dari semua kalangan. Secara Geografis dan

Geodemografis, program drama televisi ini lebih ke Jawa Barat karena program yang penulis buat memiliki latar belakang daerah Bandung. Dan menurut

Psikografis, drama televisi yang penulis buat memiliki kriteria gaya hidup dari semua kalangan. Sedangkan menurut kelas sosial, yaitu kelas (A), (B+), (B), dan

(C+). Berikut adalah kriteria dari Program drama televisi yang penulis buat dengan judul “YAKIN” :

Kategori program : Hiburan

Media : Televisi

Format program : Drama televisi

Genre : Percintaan (romance)

Judul program : YAKIN

Target audien :

Umur : Remaja (13 tahun-21 tahun)

Dewasa (22 tahun-35 tahun)

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

S.E.S : A,B+, B, C+

Pekerjaan : Semua pekerjaan

Karakteristik produksi : record (singlecamera)

2.5. Karateristik Produksi

Dalam drama televisi yang penulis buat dengan judul “YAKIN”. Penulis memilih untuk melakukan produksi secara tapping record dengan menggunakan konsep pengambilan gambar dengan cinematic untuk menambah kesan dramatic dalam drama televisi yang penulis buat.

Menurut Naratama (2013:263) menyimpulkan bahwa, “singlecamera adalah sistem dari tata cara produksi audio visual yang hanya menggunakan satu kamera.”

Dalam proses pengambilan gambar, program drama televisi “YAKIN” menggunakan single camera karena agar dapat memberikan ruang gerak kepada sutradara untuk memberikan pengarahan kepada pengambil gambar agar dapat sesuai dengan apa yang diinginkan sutradara. Kamera yang digunakan yaitu kamera Sony NEX-VG30 karena kamera ini dapat merekam video full HD, beresolusi tinggi dan memiliki lubang bidik yang memiliki sudut penglihatan 100 persen.

Karakteristik lighting yang digunakan penulis dalam pembuatan drama televisi yaitu penulis menggunakan lighting Kino Flo, LED video, dan Red Head

Contionous Light.

Menurut Naratama (2013:259) mengemukakan bahwa “audio mixing adalah proses penyataan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.”

Dalam proses audio yang ada di drama televisi yang penulis buat, penulis menggunakan proses audio mixing yaitu proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara. Dan didalam tahap audio mixing penulis memasukkan musik ilustrasi melalui proses skoring musik. Skoring musik yang penulis buat menggunakan alat musik gitar, keyboard, bass, dan drum.

Dalam proses editing atau penyusunan gambar penulis menggunakan

Notebook berspesifikasi Prosesor Intel (R) core (TM) i7770HQ(6M Cache,

2.80GHz). memory RAM 8192MB DDR4. Operating system : Windows 10 64- bit, Headphone Audio Technica ATH-M50, Mouse Logitech G102, Hardisk eksternal Seagate 1TB. Software yang penulis gunakan adalah Adobe Photohsop

CS6, Adobe Premiere Pro CC 2018, Adobe After Effect CC 2017.

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1. Proses KerjaProduser

Menurut Morissan (2015:314) menjelaskan bahwa, “Produser adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program TV serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:07) mengemukakan bahwa,

“Produser yaitu penanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan produksi.Melakukan koordinasi pelaksanaan pra produksi, produksi dan pasca produksi.Dalam menjalankan tugasnya produser diawasi oleh produser eksekutif.”

Menurut kutipan diatas produser adalah seseorang yang tugasnya bertanggung jawab besar dalam memimpin, mengayomi, mengenal dengan baik karakter para kru, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dari pra produksi hingga pasca produksi. Seorang produser juga bertanggung jawab mengurus keuangan yang harus dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan baik dalam proses pra produksi, produksi, sampai pasca produksi.

Dalam drama televisi yang berjudul “Yakin” penulis sebagai seorang produser memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam setiap rapat dalam tahap pra produksi, penulis dan para tim sudah melakukan beberapa kali rapat

untuk menentukan setiap jobdesk dari setiap anggota tim, menentukan ide cerita, judul drama televisi, menentukan lokasi dan pemain yang akan digunakan, menentukan biaya patungan untuk produksi drama televisi “Yakin” melakukan survei dan casting talent, kemudian setelah pemain sudah ditentukan melakukan reading dan recce adegan, supaya pada saat produksi para pemain dan para kru yang bertugas sudah memiliki gambaran adegan pada saat produksi.

Dalam tahap Produksi penulis sebagai produser hanya memantau kerja para tim supaya tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi, dan dalam produksi penulis juga membantu para kru dalam menjalankan tugas, seperti membantu mempersiapkan properti, mengoperasikan clapperboard, dan mencatat hasil adegan. Sedangkan dalam tahap pra produksi penulis hanya mengontrol atau menemani editor dan sutradara dalam proses editing, serta membuat laporan produksi.

3.1.1. PraProduksi

Menurut Morissan (2015:309) menjelaskan bahwa, “tahap pra produksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:247) menjelaskan bahwa: Pra produksi merupakan kegiatan penemuan ide dan tahap perencanaan.Tahapan ini dimulai dengan mencari ide yang dikembangkan menjadi konsep melakukan riset, survei dan membuat rundownprogram, membuat jadwal kerja (timeschedule), rundown, kalkulasi biaya, rencana lokasi, peralatan dan kru yang terlibat.

Menurut penjelasan dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pra produksi yaitu proses kegiatan persiapan shooting mulai dari penemuan ide atau konsep, melakukan riset dan survei lokasi, perencanaan biaya produksi dan jadwal shooting hingga sampai pada waktunya jadwal shooting yang sudah ditentukan.

Pada pra produksi penulis yang berperan sebagai produser drama televisi

“Yakin” menentukan tim sebagai langkah pertama. Setelah tim terbentuk penulis dan para tim mencari ide cerita, terdapat beberapa ide cerita yang didapat namun ide cerita yang penulis dan para tim sepakati yaitu ide cerita tentang kisah cinta beda agama, kemudian ide cerita diajukan kepada dosen pembimbing untuk memperoleh persetujuan. Dan saat ide cerita disetujui oleh dosen pembimbing kemudian ide cerita tersebut dikembangkan oleh penulis naskah.

Setelah naskah terbentuk, bedah naskah perdepartemen dilakukan.Dan selanjutnya penulis mencari lokasi shooting yang akan digunakan, lokasi yang di dapat yaitu Rumah di daerah Cimahi dan tempat wisata Puncak

Bintang.Pengajuan izin lokasi penulis lakukan untuk di Puncak Bintang, yang perizinannya langsung kepada pihak Perhutani Bandung Utara. Selanjutnya penulis mencari talent dan melakukan castingtalent sesuai dengan karakter dalam cerita, talent yang penulis dapat yaitu dari teater kampus Universitas Padjajaran yang bernama Teater Djati dan sanggar akting di Bandung yang bernama Rakatta

Cinema.

Padatahappraproduksidrama televisi “Yakin” penulis sebagai seorangprodusermelakukanhal-halsebagaiberikut:

1. Membentuk Tim

Sebelummelakukan proses pembuatan Drama Televisi “Yakin”, penulismembentuksebuahtimproduksi.Produksi program televisi melibatkan banyak orang, diantara sekian banyak orang yang terlibat, ada yang disebut dengan tim inti. Tim inti adalah orang-orang yang sejak awal terlibat dalam produksi drama televisi sebagai acuan rekan kerja yang lain.

Tim inti produksi program drama televisi “YAKIN” ini merupakan mahasiswa dan mahasiswi semester akhir yang terdiri dari : Produser,

Sutradara, Penulis Naskah. Tata Artistik, Penata Kamera, Penata Cahaya,

Penata Suara, dan Editor yang memiliki tanggung jawab masing-masing.

Adapunnama-nama yang terlibatdalamtimproduksi drama televisi

“Yakin”inisebagaiberikut :

1. Produser : Susi Melinda

2. Sutradara : Toni Setiawan

3. PenulisNaskah : VirdhaPermatasari

4. Penata Kamera : Dimas Aditiya Putra

5. Editor dan Penata Cahaya : Fajar Shodiq

6. Penata Suara : Rizky Putra Utama

7. PenataArtistik : Nadya Az Zahra

2. Menciptakan ide

Setelah membentuksebuahtimproduksi, penulisbersama para timmenciptakanataumencari ide ceritauntukdikembangkanolehpenulisnaskah.

Dan ide cerita yang sudah penulis dan para tim tentukan adalah kisah percintaan sepasang kekasih yang memiliki latar belakang agama yang

berbeda, penulis memilih drama percintaan karena genre tersebut merupakan genre yang paling banyak diminati pada saat ini. Dan memilih percintaan beda agama karena penulis ingin menyajikan kisah cinta yang berbeda, yang dikemas secara menarik agar penonton menyukai. Drama televisi ini penulis beri judul “Yakin” karena didalam drama televisi ini menceritakan tentang keyakinan sepasang kekasih.

3. Menganalisanaskah

Setelah penulisnaskahselesaimengembangkan ide ceritaselanjutnyadilanjutkanmembuatnaskah.Barukemudiandiserahkankepadap roduserdansutradauntukdianalisalebihdalamuntukmencapaitujuancerita yang dituju. Penulis menganalisa naskah yang sudah diberikan oleh penulis naskah dari berbagai segi, seperti durasi, lokasi, talent, biaya, dan kendala yang mungkin akan terjadi. Apabila terdapat yang kurang dalam naskah penulis memberikan masukan kepada penulis naskah.

4. Menentukananggaranbiayaproduksi

Setelah menganalisanaskahtugaspenulisselanjutnyaadalahmenentukananggaranbiayapr oduksisesuaidengannaskah.Dalam menyusun anggaran disertakan pula informasi tentang kebutuhan tiap masing-masing departemen. Penulis sebagai produser, setelah membuat breakdown budgetting dan shooting schedule,barulah bisa dirinci berapa biaya yang akan dikeluarkan atau dibutuhkan mulai dari pra produksi sampai pasca produksi berlangsung.

Biaya keseluruhan pada saat produksi sebesar Rp.17.500.000,-. Kemudian atas persetujuan tim, maka kami sepakat masing-masing orang akan dipungut

biaya sebesar Rp.2.500.000,-. Per orang.Mulai dari tahap pra produksi, penyewaan alat-alat produksi, akomodasi, anggaran talent, transportasi, konsumsi, sampai pada tahap pasca produksi.

5. Mencarilokasi shooting

Dalampencarianlokasi shooting penulis sebagai produserbekerjasamadenganseorangsutradarauntukmenentukanlokasi yang akandigunakan, dalam drama televisi “Yakin” memiliki latar belakang

Bandung, sehingga penulis dan sutradara mencari lokasi di daerah sekitar

Bandung, pertama penulis mencari lokasi melalui pencarian di internet, setelah itu baru penulis dan para tim berangkat survei lokasi yang sudah ditentukan dari hasil pencarian di internet. Setelah penulis dan para tim survei beberapa kali ke Bandung dan daerah sekitarnya, penulis menentukan lokasi yang dipilih, dan lokasi yang dipilih untuk lokasi pertama yaitu adegan rumah, penulis mendapatkan rumah di daerah Cimahi yang sesuai dengan kebutuhan naskah. Dan lokasi yang kedua yaitu adegan bukit, penulis memilih Bukit

Moko Bandung sebagai lokasi kedua.

6. Melakukanizinlokasi shooting

Setelah sepakatdengansutradaradan para tim lain dalammenentukanlokasi shooting, selanjutnyapenulismengurusmasalahperizinanlokasi yang akandigunakankepadapihak yang terlibat.Izin lokasi yang penulis lakukan yaitu untuk lokasi di Bukit Moko.Perizinan dilakukan langsung dengan pihak

Perhutani Bandung Utara, karena Bukit Moko dikelola langsung oleh pihak

Perhutani Bandung Utara.

7. Mencaripemain

Dalamhalinipenulismencari talent yang tinggal di daerah bandung dan sekitarnya, penulis mencari talent yang memang sudah biasa dalam berakting, baik itu sekolah akting maupun teater. Dalam pencarian talent penulis di bantu oleh para tim untuk mencari di media sosial, kemudian setelah dapat kami langsung melakukan casting talent yang dilakukan langsung oleh sutradara dan ditemani penulis naskah, agar mendapatkan pemain yang sesuai dengan karakter di dalam naskah. Talent yang penulis dapat yaitu dari teater

Universitas Padjajaran yang bernama Teater Djati dan dari sanggar akting yang bernama Rakatta Cinema. Dalam pemilihan pemain, penulis hanyalahmemberikan saran kepadaseorangsutradaradalampemilihanpemain agar sesuaidengankarakterdalam drama.Dan yang menentukan adalah sutradara.

8. Casting pemeran

Setelah naskah sudah jadi dan lokasi sudah ditentukan maka penulis dan tim produksi yang lain mulai melakukan casting yang informasinya disebarkan melalui media sosial dan menghubungi beberapa sanggar dan teater melalui media sosial maupun dari teman dekat.Dalam drama televisi

“Yakin” pemain yang dibutuhkan berjumlah 10 orang.Dan semua pemain yang di dapat berasal dari daerah Bandung dan sekitarnya.Sehingga tidak jauh dari lokasi shooting yang sudah ditentukan.Casting pemain penulis lakukan dengan mendatangi langsung tempat Teater Djati dan Rakatta Cinema.

9. Membuat surat ikatan kerjasama talent (pemeran)

Setelah menentukan talent, maka penulis membuat kontrak kerja dengan semua pemain agar tidak terjadi kesalahpahaman saat bekerja.

10. Membuat shooting schedule

Seorangproduserharusmembuatshooting schedule

untukpedomankerjasemuapihak yang terlibatdalam proses shooting.

11. Melakukan reading

Aktivitasinidilakukansebelum masa shooting, dimanaseluruh talent yang

akanmemerankantokoh dalam skenario dilatiholehsutradara agar

sesuaidenganapa yang diinginkan, danproduserhanyamengawasi proses

reading agar berjalan dengan lancar.

12. Mencariperlengkapan shooting

Sebagaiproduser penulis juga

harusmembantusetiaptimdalammencarisegalaperlengkapan shooting. Baik itu

properti, ataupun alat-alat yang akan digunakan. Dalam penyewaan alat,

penulis menyewa kepada BSM Entertainment yang berada di Jakarta karena

penyewaan ini memberikan potongan harga kepada mahasiswa yang sedang

melakukan tugas akhir.

13. Koordinasijadwal shooting

Setelah semuapersiapanselesaimakapenulis mengkoordinasikanjadwal

shooting kepadasetiap kru danpemainnya agar

ketikaproduksisemuaberjalansesuaidenganjadwal shooting yang

sudahditentukan.Shooting dilakukan selama 4 hari dari tanggal 25 Juni 2018

sampai 28 Juni 2018.

3.1.2. Produksi

Menurut Morissan (2015:310) Tahap produksi adalah “seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini

disebut juga dengan taping.Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan.Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“produksi adalah tahap eksekusi program, siaran langsung atau rekaman.”

Menurut kutipan diatas, tahap produksi adalah tahap dimana seluruh ide yang telah direncanakan mulai divisualisasikan menjadi suatu gambar.Gambar yang sudah diambil harus diperiksa ulang agar tidak ada kesalahan dan jika terjadi kesalahan maka bisa segera mengambil ulang gambar yang sesuai.

Dalam proses ini penulis yang sebagai produser mengawasi dan mengkoordinir kru dalam produksi drama televisi “YAKIN”, yang bertujuan agar semua hasil rapat pada saat praproduksi dapat terealisasikan saat produksi dan memberikan arahan apabila kru mendapat kesulitan.Tugas dan wewenang produser adalah menjadi fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari awal hingga akhir, termasuk menyiapkan segala formulir dan catatan produksi bagi kelancaran shooting di lapangan.

Pada tahap produksi drama televisi “Yakin”penulis yang sebagai seorang produser melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. calling crew danpemain

Sebelum proses shooting berjalan maka produser wajib

mengcalling setiap crewnya dan para pemain untuk mengingatkan waktu

shooting berlangsung. Calling crew dilakukan dengan cara

membangunkan setiap crew karena semua crew selama produksi tinggal

dilokasi yang sama, dan untuk calling pemain penulis melakukan dengan

menginfokan melalui nomer handphone pemain. Calling crew penulis

lakukan sebelum waktu shooting yang sudah ditentukan. Agar pada saat

waktu shooting semua pemain dan para crew sudah siap dilokasi.

2. Mengelolakeuangan

Saat produksi berlangsung produserlah yang memimpin

pengelolaan administrasi keuangan selama produksi berjalan. Penulis

sebagai produser mengelola keuangan dan memberikan dana kepada para

kru apabila disaat produksi ada hal yang perlu dibeli, seperti batrai untuk

keperluan audio, dan keperluan properti yang kurang. Semua dana

dipegang oleh penulis dan dalam setiap pengeluaran penulis mencatat agar

pada saat laporan keuangan penulis tidak bingung.

3. Mengurusfasilitas

Disaat produksi berlangsung maka penulis yang sebagai

produserlah yang mengurus semua penggunaan fasilitas produksi.Apabila

para pemain dan kru membutuhkan sesuatu, penulis segera memberikan

fasilitas yang sesuai. Terutama kepada para pemain, penulis memberikan

fasilitas yang mereka butuhkan, seperti tempat istirahat, akomodasi dan

konsumsi.

4. Melakukanevaluasi

Setiap selesai melakukan proses pengambilan gambar penulis dan

sutradara mengevaluasi kinerja para crewnya.Supaya apabila ada

kesalahan pada hari ini bisa dijadikan pelajaran untuk di hari esok agar

tidak terjadi kembali kesalahan tersebut.

3.1.3. PascaProduksi

Menurut Morissan (2015:310) tahap paska produksi adalah “semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam paska produksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek, dan lain-lain.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing, dan mastering.”

Menurut kutipan diatas, tahap paska produksi merupakan tahap akhir atau tahap penyelesaian dimana hasil gambar yang sudah dihasilkan selama tahap produksi mulai masuk ke tahap penyuntingan (editing), memberi ilustrasi musik, audiomixing, efek dan membuat hasil karya dalam bentuk kaset DVD.

Pada saat pasca produksi program drama televisi “Yakin” penulis hanya melihat dan menemani editor dan sutradara agar dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik. Pasca produksi merupakan tahap akhir dari suatu proses penciptaan karya produksi. Pada saat editing, sutradaralah yang memberikan arahan kepada editor.

Selama proses editing, penulis mengerjakan proposal dalam bentuk yang telah ditetapkan dan merevisi kembali dengan penulisan yang sesuai dengan standar kelulusan. Pada tahap ini penulis dibantu oleh dosen pembimbing.Kemudian penulis menyediakan DVD dan kertas kwarto untuk laporan akhir dan pembuatan soft cover.

Pada tahap pasca produksi drama televisi “Yakin” penulis sebagai seorang produser melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikanlaporankeuangan

Setelah proses shooting berlangsung, penulis menghitung hasil

pengeluaran selama produksi dan menghitung sisa keuangan, kemudian

memberikan laporan dana yang tersisa kepada semua kru. Setelah penulis

menghitung dari dana awal sebesar Rp. 17.500.000 dan pada saat produksi

semua pengeluaran sebesar Rp. 14.500.000 sehingga keuangan yang

tersisa sebesar Rp. 3.000.000.

2. Membuatlaporanproduksi

Setelah produksi selesai penulis menyusun laporan produksi dan

menyusun dari setiap jobdesk.Dalam membuat laporan produksi penulis

dibantu oleh dosen pembimbing agar penulisan dalam laporan dapat sesuai

dengan ketentuan yang sudah diberikan.

3. Memantau perkembangan proses editing

Penulis sebagai produser dalam tahap editing hanya mamantau

perkembangan editor dalam melakukan proses editing gambar yang sudah

di dapat pada saat produksi dan memastikan selesai pada waktu yang

sudah ditentukan.

3.1.4. PerandanTanggungJawabProduser

Menurut Latief dan Utud (2017:15) menjelaskan bahwa : Peran produser hanya sebagai fasilitator kebutuhan produksi dan megawasi setiap penggunaan dana, jadwal kerja serta menyediakan peralatan dan fasilitas produksi pasca produksi. Artinya, produser dalam produksi drama televisi, lebih kepada

pelaksanaan administrasi yaitu fungsi perencanaan, pengawasan dan strategi produksinya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran seorang produser sangatlah penting dalam pembuatan sebuah drama televisi karena produser berperan penting sebagai pemimpin atau leader dalam tim. Produser bertanggung jawab atas semua mekanisme yang terjadi dalam kegiatan produksi dan bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi dana maupun hasil akhir produksi.

Dalam drama televisi yang berjudul “Yakin” penulis sebagai seorang produser memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membentuk tim

2. Membantu mencari ide cerita

3. Membantu menganalisa naskah

4. Menentukan anggaran biaya

5. Mencari lokasi shooting

6. Melakukan izin lokasi shooting

7. Mencari pemain

8. Membantu proses casting pemain

9. Membuat surat ikatan kerjasama pemain

10. Membuat shooting schedule

11. Membantu proses reading pemain

12. Mencari perlengkapan shooting

13. Calling crew dan pemain

14. Mengelola keuangan

15. Mengurus segala fasilitas yang dibutuhkan

16. Melakukan evaluasi bersama semua tim

17. Memberikan laporan keuangan kepada semua tim

18. Memantau perkembangan proses editing

19. Membuat laporan produksi

3.1.5. Proses PenciptaanKarya

Dalam proses penciptaankarya drama televisi yang berjudul “Yakin” penulis sebagai produser membagi menjadi beberapa konsep yang terdiridari:

1. Konsepkreatif

Dalam program dramatelevisi ini produser ingin membuat atau menyajikan suatu drama keluarga yang berbeda dari cerita drama yang lainnya.Dimana penulis sebagai produser ingin memberikan sebuah drama yang bukan hanya menghibur saja tetapi dimana drama penulis ini memberikan pesan- pesan moral atau makna-makna kehidupan.Dan menjadi hal yang positif bagi para penontonnya, dan dikemas dengan berbeda agar dapat memberikan variasi tontonan.

Karya drama ini menampilkan pemain-pemain baru.Untuk konsep gambar dan suara penulis bersama sutradara menentukan suara dan gambar yang berwarna natural namun cinematic.Dalam drama televisi yang berjudul “Yakin” ini penulis memilih dengan genre percintaan, karena genre percintaan merupakan genre yang paling banyak peminatnya. Karena drama televisi ini merupakan drama percintaan sehingga target audien dari drama televisi ini dibatasi dari remaja sampai dewasa.

2. KonsepProduksi

Dalam Produksi penulis bersama tim bekerja sama dan bertanggung jawab dengan jobdesk masing-masing. Penulis dalam konsep teknis sebagai seorang produser, penulis hanya memantau dan menjaga barang-barang baik melalui penyewaan, peminjaman, maupun milik pribadi, serta memberi dukungan kepada semua tim, dan membantu semua tim dalam proses produksi. Sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dan di saat produksi penulis harus mengelola keuangan dengan baik, sehingga tidak berlebihan dalam pengeluaran keuangan, dalam pengelolaan keuangan, penulis selalu mencatatat apa saja yang menjadi pengeluaran pada saat produksi. Penulis sebagai seorang produser pada saat produksi juga mengurusi semua kebutuhan pada saat produksi, baik itu keperluan kru maupun keperluan pemain secara internal dan juga eksternal.Dan memastikan semua keperluan pada saat shooting berjalan dengan baik.

3. KonsepTeknis

Dalam konsep teknis penulis yang sebagai seorang produser mengatur segala keperluan mulai dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi.

Mengatur semua tim supaya bisa bekerja pada tugasnya masing-masing dan tidak banyak membuang waktu, yaitu dengan cara menjadwalkan deadline tugas para tim. Dan pada saat pencarian talent dan lokasi shooting penulis mencari pemain dan lokasi sesuai dengan naskah yang sudah ada, dan memikirkan segala resiko yang akan terjadi.

Dalam teknis mengatur keuangan, penulis mencatat setiap pemasukan dari semua tim dan pengeluaran untuk drama televisi “Yakin” ini. Sehingga semua pemasukan dan pengeluaran dalam keuangan produksi drama televisi ini jelas dan tidak membuang banyak biaya. Dan semua pengeluaran yang dilakukan penulis selalu penulis laporkan kepada semua tim agar tidak ada kesalahpahaman dan terciptanya keterbukaan kepada semua tim.

3.1.6. KendalaProduksi Dan Solusinya

1. Pada saat minggu terakhir sebelum produksi, terdapat salah satu pemain

yang membatalkan kerjasama karena terdapat jadwal yang bentrok.

Solusi : mencari kembali secepatnya pengganti pemain yang benar-benar

bisa pada saat jadwal produksi yang sudah ditentukan.

2. Cuaca menjadi kendala ketika ingin menggunakan adegan di rooftof,

ketika semua sudah siap tiba-tiba hujan turun.

Solusi : mengganti scene yang outdorr menjadi yang indoor sehingga

tidak terlalu membuat banyak waktu.

3. Pada saat awal produksi ketika sudah hampir selesai di hari pertama,

ternyata pengaturan di dalam kamera ada yang belum diatur dengan sesuai

sehingga membuat scene pada saat itu di ulang kembali.

Solusi : segera mengubah pengaturan kamera dengan yang sesuai dan

segera take ulang scene tersebut, sehingga tidak banyak waktu yang

terbuang.

4. Converter HDMI yang digunakan sering putus ketika sedang shooting.

Dan tidak membawa cadangan converter lagi.

Solusi : segera mmembeli converter di daerah dekat dengan lokasi shooting dan membeli banyak cadangan, agar ketika terjadi hal yang seperti itu kembali, sudah memiliki cadangan converter dan tidak membuang banyak waktu untuk menunggu membeli converter lagi.

3.1.7LembarKerjaProduser

1. Konsep Program

2. Working Schedule

3. Breakdown Budget

4. Shooting Schedule

5. Equipment List

6. Daily Production Report

7. Call Sheet

8. Foto Lokasi

Konsep Program

Dalam pembuatan sebuah film ataupun drama televisi, penulis berhak sepenuhnya melibatkan diri dalam proses pra produksi, produksi, hingga paska produksi. Seorang penulis berhak sepenuhnya dalam pemunculan ide kreatif cerita dan mempersiapkan segala sesuatu selama shooting. Pemulis bersama dengan sutradara dan penulis naskah adalah satu lingkup sistem yang dinamakan trianglesystem.Tiga kepala kreatif ini tentunya harus pandai menemukan ide cerita, mengembangkannya dan mematangkan ide tersebut agar tercipta sebuah karya yang baik.

Penulis tentunya memiliki peran dalam menentukan cerita apa yang akan dipilih dan dikembangkan. Pada pembuatan drama televisi “YAKIN” ini, dimana menceritakan tentang kisah cinta sepasang kekasih yang memiliki latar belakang kepercayaan yang berbeda, mereka menjalin hubungan sejak kuliah dan hingga suatu saat, Akmal sang pria memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan

Michelle. 10 tahun berlalu Akmal sudah memiliki keluarga dan menpunyai seorang anak perempuan, begitu pula Michlle, Michelle juga sudah memiliki seorang anak perempuan.

Tanpa sepengetahuan Akmal dan Michelle. Kedua anak mereka ternyata bersekolah di tempat yang sama dan keduanya berteman. Hingga pertemanan kedua anaknya membuat Akmal dan Michelle bertemu kembali setelah 10 tahun tidak bertemu.Pertemuan Akmal dan Michelle membuat mereka mengingat kembali masa-masa mereka pacaran dahulu.

Penulis memilih drama televisi ini karena memiliki cerita dan konflik yang membuat penontonnya berfikir dengan alur dan akhir ceritanya.Target audiennya pun dibatasi oleh umur, dan status ekonomi.Karena drama televisi ini memiliki tema drama percintaan anak remaja.

Penulis juga harus memikirkan masalah lokasi dan talent yang akan digunakan, serta alat-alat yang akan dipakai dalam pembuatan drama televisi ini.

Penulis memutuskan untuk memilih talent yang memang sudah terbiasa dengan seni peran terutama untuk main talent. Hal ini agar mempermudah kru dalam proses produksi dan pesan yang disampaikan dari cerita “YAKIN” ini akan sampai sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel III.1.

Working Schedule

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Target Per Minguu

No Tahap Aktifitas MARET APRIL MEI JUNI JULI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Pembentukan tim dan ♣ pembagian jobdesk

2 Penentuan ide cerita dan ♣

konsep

3 Pengembangan ide cerita ♣ ♣

4 Pengembangan Naskah ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣

Pra Produksi Pra

5 Merekap Budget Production ♣

6 Mencari dan menetapkan ♣ ♣ ♣ ♣

lokasi

7 Casting pemeran ♣ ♣ ♣ ♣

8 Membuat rundown atau ♣ ♣ jadwal produksi

9 Melengkapi perizinan lokasi ♣ ♣ ♣ ♣

10 Membuat Director Treatment ♣ ♣ ♣ ♣

11 Reading talent ♣

12 Melengkapi property, ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ wardrobe, make up dan set

13 Menyewa perangkat kerja ♣ ♣ ♣

14 Melakukan Recce ♣ ♣

15 Memeriksa ulang kesiapan ♣ ♣ tim produksi

16 Shooting ♣

17 Mengamankan lokasi ♣

Produksi

18 Menyiapkan logistik ♣

19 Evaluasi produksi ♣

20 Pengembalian alat, dan ♣ properti

21 Capturing ♣ ♣

22 Rought cut ♣ ♣

23 Mengedit gambar ♣ ♣

24 Memasukan visual efek ♣ ♣

25 Poduksi Pasca Ilustrasi musik ♣ ♣

26 Final edit ♣

Tabel III.2.

Breakdown Budget

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

No Item Unit Rate Amount Total Notes

Pra Produksi

1 Print 310.000 310.000 naskah dll

2 Akomodasi 350.000 350.000 Survei dan casting

3 Konsumsi 3 @15.000 X 45.000 Reading 3

4 Tiket 5 @15.000 X 75.000 survei bukit 5 orang

5 TOTAL Pra Produksi 780.000

Produksi (Teknik)

6 Kamera 1 @175.000 1.050.000 Sewa sony vg30 X 6 hari

7 Lensa 16- 1 @75.000 X 450.000 Sewa 35 6 hari

8 Lens 1 @50.000 X 300.000 Sewa Adapter 6 hari

9 Filter gel 1 @25.000 X 150.000 Sewa 6 hari

10 Kino flo 1 @75.000 X 450.000 Sewa daylight 6 hari

11 Red head 1 @12.500 X 75.000 Sewa continuous 6 hari light

12 LED video 1 @75.000 X 450.000 Sewa light 6 hari

13 Boom Mic 1 @75.000 X 450.000 Sewa set 6 hari

14 Audio 1 @87.500 X 525.000 Sewa recorder 6 hari

15 Wireless 1 @100.000 600.000 Sewa Clip on X 6 hari

16 Kabel 1 150.000 150.000 Beli HDMI

17 Converter 4 @30.000 X 120.000 Beli HDMI to 4 unit Mini HDMI

18 Batre 6 @30.000 X 180.000 Beli Alkaline 6 unit

19 Total 4.950.000

Produksi (Artistik)

20 Properti 175.000 175.000 makanan

21 Cetak foto 42.000 42.000 dan poster

22 Properti 16.100 16.000 p3k

23 Hp bekas 50.000 50.000

24 Tisu 32.500 32.500

25 parkir 5.000 5.000

26 Plastik 20.000 20.000 sampah

27 Sabun cuci 1.500 1.500 baju

28 Bedak bayi 19.000 19.000

29 Pomade 44.500 44.500 rambut

30 Bulu mata 6.500 6.500

31 Make up 35.000 35.000 conture

32 Lakban @18.500 X 37.000 2

33 3M 10.000 10.000

34 Double tip 5.000 5.000

35 Lakban 16.000 16.000 hitam

36 Lakban 9.500 9.500 kertas

37 solasi 5.000 5.000

38 Total 529.500

Produksi (Unit)

Fee Talent

39 Annisa @250.000 1.000.000 X 4 hari

40 Bowo @250.000 1.000.000 X 4 hari

41 Elora 100.000 100.000

42 Chalia 100.000 100.000

43 Pak Joko 300.000 300.000

44 Bu Neri 300.000 300.000

45 Pak Cholid 300.000 300.000

46 Bu Sri 300.000 300.000

47 Tama 300.000 300.000

48 Ardan 300.000 300.000

49

Akomodasi

50 Sewa 550.000 550.000 Mobil

51 Bensin 1.000.000 1.000.000

52 Tol 400.000 400.000

53

Konsumsi

54 Nasi Uduk @8000 X 8 64.000

55 Bubur @10.000 X 40.000 4

56 Kopi dll 119.000

57 Snacks 122.000

58 Nasi @11.000 X 143.000 warteg 13

59 Makan di 335.000 bukit moko

60 Kue pasar 63.000

61 Kue @37.000 X 74.000 brownies 2

62 Aqua galon @25.000 X 50.000 2

63 Jajanan 144.000 indomaret

64 rokok 120.000

65 Makan 50.000

pulang

66

Fee lain-lain

67 Fee lain- 800.000 800.000 lain

68 Tiket Bukit @15.000 X 75.000 5

69 Total 8.149.000

70

71 TOTAL Produksi 13.628.500

Pasca Produksi

72 DVD 1 100.000 100.000

73 Konsumsi 500.000 500.000 pasca produksi

74 Poster 200.000 200.000 90*60

75 Lapoan 3 @300.000 900.000 produksi X 3 soft cover

76 Laporan 1 500.000 200.000 produksi hard cover

77 Print surat- 00.000 200.000 surat

78 Kertas A4 2 @50.000 X 100.000 2

79 Tinta 8 @85.000 X 680.000 Printer 8

80 Biaya lain- 211.500

lain

81 TOTAL Paska Produksi 3.091.500

82

83 TOTAL KESELURUHAN 17.500.000

Tabel III.3.

Shooting Schedule

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 Senin 25 Juni 2018 05:30 - 06:30 Crew dan talent call

2 06:30 - 08:00 Setting alat dan make up

3 Scene : 08:00 - 12:00 Pengambilan gambar

4 15,16,17,18 12:00 - 13:00 Break makan siang dan sholat

5 13:00 – 18:00 Pengambilan gambar

6 18:00 – 19:00 Break makan malam dan sholat

7 19:00 – 21:00 Pengambilan gambar

8 21:00 Estimasi wrap, crew dan talent pulang

9 Selasa 26 Juni 2018 05:30 - 06:30 Crew dan talent call

10 06:30 - 08:00 Setting alat dan make up

11 Scene : 08:00 - 12:00 Pengambilan gambar 2,3,4,5,6,8,10,13 12 12:00 - 13:00 Break makan siang dan sholat

13 13:00 – 18:00 Pengambilan gambar

14 18:00 – 19:00 Break makan malam dan sholat

15 19:00 – 21:00 Pengambilan gambar

16 21:00 Estimasi wrap, crew dan talent pulang

17 Rabu 27 Juni 2018 05:30 - 06:30 Crew dan talent call

18 06:30 - 08:00 Setting alat dan make up

19 Scene : 08:00 - 12:00 Pengambilan gambar

20 7,9,11,12 12:00 - 13:00 Break makan siang dan sholat

21 13:00 – 18:00 Pengambilan gambar

22 18:00 – 19:00 Break makan malam dan sholat

23 19:00 – 21:00 Pengambilan gambar

24 21:00 Estimasi wrap, crew dan talent pulang

25 Kamis 28 Juni 2018 05:30 – 06:30 Crew dan talent call

26 06:30 – 07:00 Persiapan perlengkapan

27 Scene : 07:00 – 08:30 Perjalanan ke lokasi

28 1,14 08:30 – 09:00 Makan pagi

29 09:00 – 10:00 Setting alat dan make up

30 10:00 – 17:00 Pengambilan gambar

31 17:00 Estimasi wrap, crew dan talent pulang

Tabel III.4.

Equipment List

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Hari dan Tanggal : 25 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony handycam NEX- 1 Sewa VG30

2 Lensa Canon lens EF 16-35 1 Sewa mm f/2.8 L II USM

3 Lens Adapter Canon EF Lens to 1 Sewa Sony E Mount (metabones mark IV)

4 Filter gel 1 Sewa

5 Kino flo daylight 4 feet 4 bank 1 Sewa

6 Red head continuous 800 watt 1 Sewa light

7 LED video light 15 Inch Bi-color 1 Sewa (viltrox VL D85T)

8 Boom Mic set Sennheiser MKH-60 1 Sewa

9 Audio recorder Zoom H6n 1 Sewa

10 Wireless Clip on Sennheiser ew 100 2 Sewa ENG G3

11 LED TV HDMI Sharp 32 Inch 1 Milik Sendiri

12 Kabel HDMI 5 meter 1 Beli

13 Converter HDMI to 4 Beli Mini HDMI

14 Kabel Perleng 5 Sewa

Tabel III.4.

Equipment List

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Hari dan Tanggal : 26 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony handycam NEX- 1 Sewa VG30

2 Lensa Canon lens EF 16-35 1 Sewa mm f/2.8 L II USM

3 Lens Adapter Canon EF Lens to Sony 1 Sewa E Mount (metabones mark IV)

4 Filter gel 1 Sewa

5 Kino flo daylight 4 feet 4 bank 1 Sewa

6 Red head continuous 800 watt 1 Sewa light

7 LED video light 15 Inch Bi-color 1 Sewa (viltrox VL D85T)

8 Boom Mic set Sennheiser MKH-60 1 Sewa

9 Audio recorder Zoom H6n 1 Sewa

10 Wireless Clip on Sennheiser ew 100 2 Sewa ENG G3

11 LED TV HDMI Sharp 32 Inch 1 Milik Sendiri

12 Kabel HDMI 5 meter 1 Beli

13 Converter HDMI to 4 Beli Mini HDMI

14 Kabel Perleng 5 Sewa

Tabel III.4.

Equipment List

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Hari dan Tanggal : 27 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony handycam NEX- 1 Sewa VG30

2 Lensa Canon lens EF 16-35 1 Sewa mm f/2.8 L II USM

3 Lens Adapter Canon EF Lens to 1 Sewa Sony E Mount (metabones mark IV)

4 Filter gel 1 Sewa

5 Kino flo daylight 4 feet 4 bank 1 Sewa

6 Red head continuous 800 watt 1 Sewa light

7 LED video light 15 Inch Bi-color 1 Sewa (viltrox VL D85T)

8 Boom Mic set Sennheiser MKH-60 1 Sewa

9 Audio recorder Zoom H6n 1 Sewa

10 Wireless Clip on Sennheiser ew 100 2 Sewa ENG G3

11 LED TV HDMI Sharp 32 Inch 1 Milik Sendiri

12 Kabel HDMI 5 meter 1 Beli

13 Converter HDMI to 4 Beli Mini HDMI

14 Kabel Perleng 5 Sewa

Tabel III.4.

Equipment List

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Hari dan Tanggal : 28 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony handycam NEX- 1 Sewa VG30

2 Lensa Canon lens EF 16-35 1 Sewa mm f/2.8 L II USM

3 Lens Adapter Canon EF Lens to 1 Sewa Sony E Mount (metabones mark IV)

7 LED video light 15 Inch Bi-color 1 Sewa (viltrox VL D85T)

8 Boom Mic set Sennheiser MKH-60 1 Sewa

9 Audio recorder Zoom H6n 1 Sewa

10 Wireless Clip on Sennheiser ew 100 2 Sewa ENG G3

11 LED TV HDMI Sharp 32 Inch 1 Milik Sendiri

12 Kabel HDMI 5 meter 1 Beli

13 Converter HDMI 4 Beli to Mini HDMI

14 Kabel Perleng 5 Sewa

Tabel III.5.

Daily Production Report

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Tanggal : 25 Juni 2018 Lokasi : Cimahi

Keterangan Terjadwal Pelaksaan

Crew Call 06.00 06.30

Seting alat dan 06.30 07.00 Make Up

On cam 08.00 08.00

Makan Siang 12.00 11.45

Makan Malam 18.00 19.00

Wrap 21.00 17.00

Memori Terpakai

Memori

Sebelumnya 2

Hari ini 2

Jumlah 4

Tersedia 2

Sisa 1

Peran Pemeran Usia Costume Make up On Set Pulang

Michele Annisa 20 tahun Blazer, Make up 08.00 Inap Rok mini, dewasa Tentop natural

Akmal Bowo 20 tahun Kemeja, Make up 08.00 Inap celana jins dewasa natural

Elora Elora 10 tahun Seragam Natural 08.00 Pulang SD

Annisa Chalia 10 tahun Seragam Natural 08.00 Pulang SD

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Dipesan 15 bungkus

Makan Malam Dipesan 15 bungkus

Tabel III.5.

Daily Production Report

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Tanggal : 26 Juni 2018 Lokasi : Cimahi

Keterangan Terjadwal Pelaksaan

Crew Call 06.00 06.30

Seting alat dan 06.30 07.00 Make Up

On cam 08.00 08.00

Makan Siang 12.00 11.45

Makan Malam 18.00 19.00

Wrap 21.00 17.00

Memori Terpakai

Memori

Sebelumnya 2

Hari ini 2

Jumlah 4

Tersedia 2

Sisa 1

Peran Pemeran Usia Costume Make up On Set Pulang

Michele Annisa 20 tahun Kaos, Natural 08.00 Inap cardigan, celana jins

Akmal Bowo 20 tahun Kemeja, Natural 08.00 Inap celana jins

Samuel Pak Joko 62 tahun Kemeja, Natural 08.00 Pulang Celana bahan

Martha Ibu Sri 49 tahun Celana Natural 08.00 Pulang bahan, baju blus

Bukhori Pak 48 tahun Kaos, Natural 08.00 Pulang Cholid Sarung

Rahayu Ibu Neri 42 tahun Kerudung, Natural 08.00 Pulang Gamis

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Dipesan 20 bungkus

Makan Malam Dipesan 20 bungkus

Tabel III.5.

Daily Production Report

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Tanggal : 27 Juni 2018 Lokasi : Cimahi

Keterangan Terjadwal Pelaksaan

Crew Call 06.00 06.30

Seting alat dan 06.30 07.00 Make Up

On cam 08.00 08.00

Makan Siang 12.00 11.45

Makan Malam 18.00 19.00

Wrap 21.00 17.00

Memori Terpakai

Memori

Sebelumnya 2

Hari ini 2

Jumlah 4

Tersedia 2

Sisa 1

Peran Pemeran Usia Costume Make up On Set Pulang

Michele Annisa 20 tahun Rok mini, Natural 08.00 Inap kaos, cardigan

Akmal Bowo 20 tahun Kemeja, Natural 08.00 Inap celana jins

Arief Tama 22 tahun Kaos, Natural 08.00 Pulang celana jins

Ade Ardan 27 tahun Kemeja, Natural 08.00 Pulang celana jins

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Dipesan 20 bungkus

Makan Malam Dipesan 20 bungkus

Tabel III.5.

Daily Production Report

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Tanggal : 28 Juni 2018 Lokasi : Bukit Moko

Keterangan Terjadwal Pelaksaan

Crew Call 05.30 06.30

Persiapan 06.30 06.30 peerlengkapan

Perjalanan ke 07:00 07:15 lokasi

Makan pagi 08.30 08.30

Seting alat dan 09.00 09.30 Make Up

On cam 10.00 10.00

Wrap 17.00 17.00

Memori Terpakai

Memori

Sebelumnya 2

Hari ini 2

Jumlah 4

Tersedia 2

Sisa 1

Peran Pemeran Usia Costume Make up On Set Pulang

Michele Annisa 20 tahun Kemeja, Natural 10.00 Pulang celana jins

Akmal Bowo 20 tahun Kemeja, Natural 10.00 Pulang celana jins

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Dipesan 15 bungkus

Makan Malam Dipesan 15 bungkus

Tabel III.6.

CallSheet

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Durasi : 20 menit

No Nama Jabatan/Peran No Hp

1 Susi Melinda Produser 081298309xxx

2 Toni Setiawan Sutradara 085695532xxx

3 Virdha permatasari Penulis naskah 085648813xxx

4 Dimas Aditiya Putra Camera Person 085881761xxx

5 Rizky Putra Utama Penata suara 085772846xxx

6 Fajar Shodiq Editor dan penata cahaya 082260106xxx

7 Nadya Az Zahrah Penata artistik 085894015xxx

8 Wibowo Haryanto Akmal 0895414522xxx

9 Annisa Lutfhiani Michele 089626117xxx

10 Cholid Rachmat Bukhori 082125619xxx

11 Neri Suryani Rahayu 081220327xxx

12 Joko Kurnain Samuel 087722394xxx

13 Sri Mulyani Budiantini Martha 081298587xxx

14 M. Hakim Dutama Arief 085351343xxx

15 Rahman Ardan Ade 085871871xxx

16 Audriana Chalia Annisa 08112200xxx

17 Elora Faressha Elora 081214992xxx

Foto Lokasi

Gambar III.1

Gambar III.2

Gambar III.3

Gambar III.4

Gambar III.5

Gambar III.6

3.2.Proses Kerja Sutradara

Menurut Naratama (2013:35) “sutradara adalah pemimpin yang bertanggung jawab sampai hasil karya paling akhir.”

Sedangkan menurut Lamintang (2013:48) “sutradara adalah bagian yang memiliki tugas bertanggung jawab atas segala hal yang ada pada proses produksi.”

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa sutradara adalah orang yang bertanggung jawab atas karya yang telah dibuat. Dimana sutradara harus memikirkan drama yang akan dibuatnya, dimulai dari pra produksi hingga paska produksi. Sutradara memiliki tanggung jawab yang sangat besar,oleh karena itu sutradara adalah seorang jendral ketika proses shooting berlangsung.

Sutradara harus bisa membuat suasana nyaman dilingkungan lokasi shooting untuk bisa membuat mood dari para tim dan juga talent agar bisa melakukan kerjasama dengan baik. Sutradara juga harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada departement yang lainnya,agar apa yang diingin oleh penulis mampu di visualkan dengan baik berkat kerja sama tim.

Penulis sebagai sutradara dalam drama televisi “Yakin” adalah seorang yang bertanggung jawab memvisualisasikan naskah yang telah dibuat dan membangun cerita yang menarik dengan mengarahkan pemain dalam cerita yang di produksi, dan sebagai pemimpin di lapangan,mengarahkan setiap jobdesk dalam produksi drama televisi.

3.2.1. Pra Produksi

Menurut Latif dan Utut (2017:31) “Tahap pra-produksi mengacu pada hal–hal yang dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar

(shooting) dalam membuat sebuah film (sebelum produksi film).

Dalam membuat dan menentukan sebuah drama televisi “YAKIN”, penulis dan tim membentuk sebuah sistem yang dinamakan triangle system,yang dimana didalamnya terdapat produser,sutradara dan penulis naskah. Ketika penulis mendapatkan naskah draft awal, produser, sutradara dan penulis naskah duduk bersama untuk berdiskusi mengembangkan naskah awal hingga akhir.

Naskah draft akhir telah selesai,maka penulis sebagai sutradara mencoba menganalisa scene per scene yang ada untuk dapat dikembangkan dalam bentuk director treatment,breakdown sheet dan juga casting list. Setelah semua telah penulis selesaikan,maka penulis pun sebagai sutradara menjelaskan kepada tim tentang konsep yang telah dikembangkan dari naskah.

Dalam melakukan produksi drama televisi “YAKIN”,penulis melakukan beberapa hal ketika pra produksi,diantaranya adalah :

1. Penemuan Ide Cerita dan Pengembangan Naskah

Berawal ketika satu tim hendak berdiskusi tentang sebuah karya apa yang

akan dibuat untuk karya Tugas Akhir, akhirnya muncul lah ide untuk

membuat sebuah drama televisi yang bertemakan cinta beda agama. Ide

cerita sudah muncul maka di kerucutkan kepada Produser, Sutradara, dan

Penulis Naskah yang tergabung dalam Triangle System.

Dari sini,penulis sebagai sutradara memiliki refrensi untuk karya yang

akan dibuat yaitu :

a. “Mencintai Nisan” sutradara Dimas Brodjonegoro yang di perankan

oleh Widi Dwinanda dan R. Iman Aji. Dari refrensi tersebut, penulis

sebagai sutradara mencoba mengembangkan dari skenario yang ada

kedalam visualnya nanti.

2. Casting Talent

Skenario sudah matang, penulis sebagai sutradara mencoba membuat

Casting Listuntuk keperluan peran yang dibutuhkan didalam

skenario.Penulis dan tim mengunjungi beberapa teater di Bandung untuk

melakukan Casting Talent.Dalam meng-casting talent, penulis sebagai

sutradara bekerja sama dengan produser dan penulis naskah untuk

melakukan pencarian talent. Untuk dapat memenuhi peran dalam adegan,

tim melakukan beberapa tahapan :

a. Tim harus mendapatkan talent yang sesuai dengan skenario.

b. Tim mencari talent yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang

peranan, guna untuk memudahkan dalam peng-adeganan.

c. Tim mencari talent dengan domisili di bandung, agar tidak jauh dari

lokasi shooting.

Dari 3 tahapan diatas,penulis dan tim mendapatkan informasi bahwa ada

sekolah acting bernama RAKATTA Cinema yang berlokasi di Dago

Bandung dan juga UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) teater di kampus

UNPAD (Universitas Padjajaran) Jati Nangor. Tim mengunjungi 2 tempat

tersebut untuk melakukan pencarian pemain dengan berbeda hari.

Setelah selesai meng- casting dari 2 tempat tersebut,tim mendapatkan

orang–orang yang berhasil memenuhi dalam kebutuhan peran pada

skenario.

3. Memilih lokasi

Untuk memenuhi kebutuhan produksi,memilih lokasi adalah salah

satu bagian terpenting untuk dapat menambah suasana dalam

pengadeganan dan juga artistiknya. Penulis dan tim melakukan survey

kebeberapa tempat lokasi yang ingin digunakan sebagai lokasi shooting.

Sesuai dengan skenario yang telah ada, tim memutuskan untuk

penggunaan rumah di daerah Cimahi untuk lokasi shooting dan juga bukit

moko Bandung. Tim memilih lokasi di Cimahi dengan alasan kebutuhan

pada skenario yang ada,skenario yang sudah disepakati oleh tim adalah

dengan background sunda dan beberapa pemeran menggunakan bahasa

sunda.

Penulis memiliki keluarga di Cimahi yang kebetulan rumahnya

bisa digunakan untuk lokasi shooting dan sesuai dengan kebutuhan. Dari

rumah tersebut,bisa dijadikan set untuk 2 keluarga. Untuk itu,tim bisa

lebih menghemat waktu dalam pembuatan karya tugas akhir drama televisi

“Yakin”. Tim juga memilih tempat wisata Bukit Moko Bandung,sesuai

dengan kebutuhan skenario yang dimana tempat tersebut digunakan untuk

kebutuhan scene pemeran utama pacaran. Untuk menggambarkan bahwa

diBandung,tim menggunakan tempat outdoor tersebut agar terlihat

perbukitan.

4. Membuat director treatment

Dalam mempermudah proses shooting, penulis membuat director

treatment yang dimana didalamnya adalah kebutuhan shot per shot kamera

yang sesuai dengan kebutuhan. Adanya director treatment ini gunanya

untuk acuan kepada departement yang lain pada saat produksi pembuatan

karya.

5. Reading Talent

Reading Talent sangat diperlukan pada saat pra produksi,yang bertujuan

untuk pendalaman character talent,agar talent bisa beradegan sesuai

dengan apa yang telah dibutuhkan.

Tim hanya melakukan reading talent sebanyak 2 kali :

a. Produser membuat jadwal reading talent sebelum jadwal shooting.

b. Reading Talent dilakukan pada saat hari produksi. Ketika tim

melakukan set untuk shooting, penulis mencoba mendalami lagi

characternya.

Dalam pendalaman character ini,tim tidak merasa susah dan membuang

waktu lama, dikarenakan semua pemain memiliki pengalaman yang cukup

banyak dalam memainkan sebuah adegan.

3.2.2. Produksi

Menurut Morissan (2015:310) Tahap produksi adalah “seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.”

Setelah Praproduksi sudah matang,langkah selanjutnya adalah Produksi.

Penulis sebagai Sutradara mempunyai peranan penting ketika Produksi program televisi “Yakin” berlangsung. Produksi dilaksanakan dengan waktu 4 hari ditempat yang berbeda. 3 hari shoting berlangsung di Cimahi dan hari terakhir berpindah ke Bukit Bintang Kota Bandung. Selama proses shoting berlangsung,penulis sebagai Sutradara harus bisa mem-visualkan dari apa yang telah direncanakan dalam skenario yang sudah di buat di pra produksi.

Seperti yang diketahui ketika produksi,Sutradara adalah Jendral dilapangan. Penulis sebagai Sutradara memiliki tanggung jawab penuh dalam segala aspek pada saat produksian atau shooting.

Tidak hanya itu,penulis yang sebagai sutradara pada saat proses produksi tidak hanya menjaga framing dan mengarahkan talent, melainkan pada saat proses shoting pembuatan karya drama televisi yakin, penulis ikut turut membantu dalam menentukan tata letak lighting, dan juga pada penataan kamera.

3.2.3. Pasca Produksi

Menurut Morissan (2015:310) tahap paska produksi adalah “semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam paska produksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek, dan lain-lain.”

Ketika Produksi dirasa sudah selesai,maka dilanjutkan kepada tahap Pasca

Produksi, dimana dalam pasca produksi tersebut adalah tahap editing. Rough cut atau Offline menjadi langkah pertama dalam pasca produksi. Penulis sebagai

Sutradara bekerjasama dengan Editor untuk pemilihan pecah shot agar disusun kedalam Offline sesuai dengan apa yang direncanakan untuk bisa divisualkan.

Setelah itu,dilanjut ke proses online untuk penambahan transisi,color grading dan juga penambahan audio seperti scoringan yang bekerjasama juga dengan audioman untuk menambah penguatan dalam film serta sesuai dengan kebutuhan.

3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Peran dan tanggung jawab menurut Naratama (2013:28-46) dibagi menjadi 4 :

1. Sutradara sebagai pemimpin.

2. Sutradara sebagai seniman.

3. Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran televisi.

4. Sutradara sebagai penasihat teknik.

Peran dan tanggung jawab penulis sebagai Sutradara dalam produksi drama televisi “Yakin” adalah sebagai seorang pemimpin yang mengarahkan setiap jobdesk untuk dapat memvisualkan drama yang dibuat. Penulis juga memberikan gambaran yang menarik kepada semua departement atas visi dan misi dari apa yang telah penulis miliki. Penulis juga bertugas sebagai pengamat atas karya yang akan dibuat,dimulai dari pra produksinya hingga sampai dengan pemasaran karyanya tersebut. dari apa yang sudah ada pada naskah atau skenario.

Penulis juga bertanggung jawab penuh kepada produser atas hasil karya yang telah penulis buat,terlebih penulis juga bertanggung jawab atas semua aspek dari segi teknis,mulai dari mengarahkan talent agar bisa sesuai dengan apa yang di inginkan oleh penulis serta kepada tim dari departemen Kamera,penata

cahaya,dan juga artistik untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan visual sesuai dengan rencana.

Tanggung Jawab Sutradara

1. Memahami naskah sehingga bisa menuangkannya kedalam bentuk

visual.

2. Melakukan casting talent untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam

peran.

3. Melakukan survey lokasi shoting.

4. Mengarahkan talent di lapangan agar sesuai dengan kebutuhan Film.

5. Harus bisa menjaga mood talent dan juga tim yang bertugas sehingga

proses shoting bisa berjalan lancar dan maksimal.

6. Bertanggung jawab penuh atas produksian hingga paska produksian

sampai hasil akhir film.

3.2.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Konsep kreatif “Yakin” berawal dari penulis melihat lingkungan sekitar,termasuk teman – teman dari penulis yang menjalani hubungan berbeda agama. Adanya kebimbangan dengan hubungan mereka yang sedang dijalani.

Banyak yang menganggap bahwa hubungan mereka akan berjalan sia – sia yang berakhir pada kata putus. Pada karya Tugas Akhir “Yakin” ini mencoba menjelaskan mengenai kebimbangan tersebut.

2. Konsep produksi

Konsep produsi “Yakin” memiliki waktu shooting 4 hari,yang dimana 3 hari berada dalam 1 lokasi yaitu Rumah. Dalam 1 rumah,penulis dan tim memanfaatkan tempatnya untuk digunakan menjadi 2 tempat dengan keperluan yang berbeda. Di hari terakhir shoting,tim berpindah lokasi ke kota Bandung untuk keperluan shoting yang lainnya. Tentu jadwal produksian tersebut semua hasil diskusi antara penulis yang sebagai sutradara dengan produser atas dasar scene per scene yang ada.

3. Konsep Teknis

Konsep Teknis “Yakin”berawal dari penulis melihat skenario untuk disesuaikan mengenai alat yang akan dibutuhkan. Untuk kebutuhan di kamera, penulis mencoba berdiskusi dengan departement kamera mengenai kamera dan juga audioman yang akan digunakan, bahwa kamera yang diperlukan hanya cukup dengan kamera sony vg 30 beserta lensa wide 16-35mm dan tentu dibantu dengan tripod. Untuk departement audio,penulis hanya membutuhkan zoom h6n,Boom Mic dan Clip On.

Penulis memilih kamera Sony VG 30 dengan alasan pada kamera tersebut sudah memiliki standar video yang dimana kualitasnya sudah cukup untuk membuat sebuah karya drama televisi. Dan juga dibantu dengan lensa 16-35mm wide untuk kebutuhan gambar agar lebih terlihat luas dan sesuai dengan mata melihat. Karna dalam karya ini, menggunakan lokasi disebuah perbukitan, lensa ini sangat membantu untuk kebutuhan shot yang wide.

3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : Pada saat ingin berpindah lokasi shoting,converter mini hdmi to

hdmi mengalami kerusakan,sehingga tidak bisa tersambung ke monitor

penulis yang dimana penulis sebagai sutradara. Sehingga harus membuat

waktu terbuang.

Solusi : Salah satu tim membeli kabel converter mini hdmi to hdmi

2. Kendala : Cuaca yang hujan membuat tim tidak bisa melakukan shoting di

rooftop yang memang sudah diset untuk kebutuhan film

Solusi : penulis sebagai sutradara berdiskusi dengan produser untuk

merubah shoting schedule scene rooftop menjadi esok harinya

3. Kendala : ketika sudah mendapatkan banyak scene pada shoting hari

pertama,kamera operator lupa melihat kualitas dari video tersebut. Itu

semua diketauhi ketika break makan siang,penulis dan editor melakukan

review dan loader data.

Solusi : Harus mengejar waktu untuk bisa take ulang dari awal dengan

kualitas video yang lebih baik.

3.2 Lembar kerja sutradara

1. Konsep Penyutradaraan

2. Casting List

3. Director Treatment

4. Script Breakdown Sheet

Konsep Penyutradaraan

Drama televisi “YAKIN” merupakan karya Tugas Akhir dalam membuat program drama televisi yang berceritakan tentang Akmal dan Michelle yang sudah menjalani hubungan pacaran berbeda agama. Akmal adalah seorang pria muslim yang selalu mendapatkan tekanan dari Orang Tua dan Teman – temannya untuk segera mengakhiri hubungannya tersebut. Akmal dan Michelle pun akhirnya resmi memutuskan hubungan pacaran tersebut dan memutuskan menikah dengan pasangannya masing – masing yang se-iman dengannya. 10 tahun kemudian,Akmal ditinggal istrinya yang meninggal akibat kecelakaan bersama

Ibunya. Michele pun resmi bercerai dengan Suaminya. Akmal dan Michelle bertemu kembali di rumah Akmal,Michelle yang kala itu sedang mengantarkan

Annisa pulang kerumahnya,terkejut ketika mengetahui ternyata Annisa adalah anaknya Akmal. Akmal pun berfikir bahwa ini adalah rencana Tuhan yang sudah disusun untuk kehidupan Akmal dan Michelle. Akmal tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut,Akmal yang mengetahui bahwa Michelle resmi bercerai dengan suaminya,langsung meminta Michelle untuk balik kedalam pelukannya dan memulai kehidupan baru bersama.

Tabel III.7

Casting List

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Judul : Yakin Sutradara: Toni Setiawan

No Tokoh Karakter Talent Contac Person Foto

1 Akmal 22 tahun, laki- Wibowo 0895414522xxx laki, tampan, Haryanto dewasa, Cool,keren,ting gi

2 Michelle 21 tahun, Annisa 089626117xxx perempuani, Luthfiani fisik ideal, berkulit putih, berperasaan,le mbut

3 Bukhoiri 45 tahun, laki- Cholid 082125619xxx laki, ramah, Rahmat mudah bergaul, bijaksana,sena ng bercanda

4 Rahayu 42 tahun, Nery 081220327xxx Perempuan. Suryani Penyayang,tela ten,baik

5 Samuel 45 tahun, Joko 087722394xxx gemuk, Kurnain berkulit sawo matang, keras kepala

6 Martha 43 tahun, 081298587xxx berkulit putih, Sri penurut, Mulyani penyayang, lemah lembut

7 Arief 22 tahun, bisa Tama 081908128xxx bermain gitar, berambut panjang, berkulit sawo matang, tidak terlalu tinggi

8 Ade 22 tahun, Ardan 081214992xxx ramah, penyabar, penyayang, tinggi, berkulit sawo matang, berbadan gemuk,lucu

9 Elora 6 tahun, lucu, Elora 081214992xxx menggemaskan .

10 Annisa 6 tahun,putih Audriana 081214992xxx lucu

Tabel III.8 Director Treatment Company Profile : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda Project Title : Yakin Sutradara : Toni Setiawan Durasi : 20 menit Penulis Naskah : Virdha Permatasari

NO SCENE SHOT FRAME ANGLE MOVING VIDEO AUDIO DESCRIPTION

1 1 1 Establish Eye frog still Flare perpohonan Shot dengan matahari

2 Establish Eye Level Still Pemandangan shot perbukitan

3 Long Eye frog Still Michele dan akmal Scoring shot sedang duduk di pendopo.

4 Close up Eye Level Stil Michele menanyakan Michele : mal,kira – kira kepada akmal tempat ini sepuluh tahun lagi

5 Medium Eye Level Still Michele menanyakan Michele : Akan kaya Posisi Michele duduk Shot,Two kepada akmal dengan gimana ya? sambil melihat pemandangan sedangkan

Shot melihat kesekelilingnya Akmal : banyak berubah Akmal tiduran di pendopo. atuh

6 Medium High Still Akmal menjawab Akmal : nih ya,tempat Shot Angle pertanyaan michele yang aku tidurin sekarang sambil tiduran nanti jadi tumpukan uang dan aku bisa tidur di atas tumpukan uang

4 Close Up Eye Level Still Michele menengok Michele : Akmal ihhh,Aku kepada Akmal dan seriuuuus. terlihat kesal dengan jawaban akmal Akmal : Ya abis kamu nanyanya kaya gitu.

3 Medium High Still Akmal menjawab Akmal : Palingan nih Shot ini menyisahkan satu Shot Angle dengan santai ya,akan semakin panas ruang kosong disamping pertanyaan michele lalu Akmal untuk posisi yang tertidur. Michele : akan di isi Michele ikut Kalo kita mal,sepuluh tiduran Michele ikut tidur disamping akmal lalu tahun lagi,kira-kira bakal menanyakan kembali kaya gimana ya? kepada akmal tapi tidak

ada jawaban. Scoring tipis

4 Close Up Eye Level still Michele terbangun dari Michele : Yah putus tidurnya lalu melihat

kalungnya putus Scoring

7 Close Up Eye Level Still Akmal terkaget Akmal : mendengar kata putus Hah? Putus? Kamumah lalu bangun dari gitu aja langsung ngajak tidurnya putus

4 Close Up Eye Level Still Michele menjawab Michele : dengan ekspresi yang Apaan sih? Ini kalung aku sedikit agak kesal yang putus.

5 Medium Eye level still Michele melihat Michele : Shot kalungnya dan akmal mengambil kalung dan Giliran kaya gitu aja Two shot melihat kalung yang nyaut,tadi ditanyain ga jawab putus.

Akmal:

Kirain. Kamu marah marah mulu nih// Coba sini aku liar

7 Close Up Eye Level Still Akmal mempersiapkan Michele : alat-alat yang bisa menyambungkan kalung Hmm,mulai deh ngeluarin alat tempurnya tersebut

Michele :

Ini namanya buat jaga- jaga//jadi kalo ada apa – apa aku bisa stand by

5 Medium Eye Level Still Akmal memotong Michele : Loh ini buat Shot plester dan menuliskan apa?// Emangnya kalo nama di plester ditulisin nama tersebut// Michele kamu,kalung aku bisa menanyakan dengan nyambung lagi? heran Akmal :

Bisa dongg// nih udah jadi. Sini aku pakein

8 Over The Eye Level Still Akmal memakaikan Akmal : gapapalah ya Shoulder kalung kepada michele. sekarang pake plester Akmal To Michele tersenyum kaya gini// yang penting Michele malu ada nama akunya

5 Medium Eye Level Still Michele senang kalung Michele : Shot milikinya sudah Tapikan nama kamu ga tersambung lagi yang Two Shot diperbaiki oleh Akmal keliatan?// mal kamu belum jawab pertanyaan dan ada nama Akmal aku lho.

Akmal : yang penting kan kamu udah tau kalo ada nama aku disitu// pertanyaan apa?

4 Close Up Eye Level Still Michele : ya kira – kira sepuluh tahun lagi,kita bakal kaya gimana ya?

5 Medium Eye Level Still Akmal melihat jam Akmal : eh udah Shot tangannya dan pergi sore,pulang yuk. meninggalkan michele Two shot Michele : mal ih,jawab

3 Longshot Frog Angle Still Akmal berdiri dan pergi Akmal : nanti akan ada

bersama michele jawabannya// sekarang pulang yuk//udah sore

2 2 1 Establish Eye Level Still Pemandangan Scoringan + Atmosphere shot

2 Medium Eye Level Still Ade menunjukan muka Ade : urang teh kesel// Shot kesalnya kepada arief kenapa ya kalo mau dan akmal marah sama cewe,jadi cewenya yang jadi leuwih galak//padahal kan jelas – jelas dia yang salah.

3 Medium Eye Level Still Akmal memakan Arief : kenapa lagi si nani? Shot cemilan dan Arief memain gitar Two shot

2 Medium Eye Level Still Ade masih menunjukan Ade: si nani,abis ketauan Shot ekpresi kesalnya selingkuh sama cowo lain

3 Medium Eye Level Still Akmal terlihat Arief : lah elu tau Shot penasaran dengan cerita darimana? Ade. Two Shot

2 Medium Eye Level Still Ade makin kesal ketika Ade : ya dari hapenya bercerita karna sakit dialah rif.// geus gausah

Shot hati dengan kisahnya// dibahas.// nyeri hate ieu Ade menghayalkan mah rif//nyeri hate// tentang hubungannya Padahal mah ya,udah ngomongin masa depan//nabung buat nikah//menyiapkan nama anak pertama// tinggal dirumah sederhana,tapi penuh cinta

Scoring

3 Medium Eye Level Still Arief dan Akmal hanya Arief : apansi lu de? Shot tertawa meledek dengan ceritanya si ade. Two Shot

2 Medium Eye Level Still Ade menjelaskan Ade : itu namanya Shot kepada temannya ngomongin masa depan// karna ngomongin masa depan yang menyenangkan adalah ngomongin masa depan dengan sang pacar//

bukan begitu bung akmal?

4 Group Eye Level Still Akmal Akmal : iya mereun// eh shot menertawakannya// bentar,michele nelfon akmal mengangkat telfon dari Michele

5 Medium Still Akmal telfonan dengan (Voice Offer) Michele : iya shot michele dan mal,kamu dimana? Kok meninggalkan arief dan aku ga ngeliat kamu ade di koridor dikampus?// ohyaudah deh kalo gitu//

Akmal :iya nih aku lagi dikosannya arief// kamu ngapain ke perpus?//oh udah dulu ya,aku gaenak sama ade sama arief.

2 Medium Eye Level Still Ade menanyakan serius Ade : michele mal?// Shot kepada akmal Maneh masih sama si michele mal?// Maneh kan tau michele orangnya begitu// kunaon si mal maneh masih mempertahankan dia? Dia

kan begitu orangnya//

3 Medium Eye Level Still Arief membela akmal Arief : nih,yang jalanin Shot dengan ucapan yang dia//yang pacaran santai dia//pacarnya ga jalan Two shot sama cowo lain//dan pacarnya ga selingkuh//

5 Group Eye Level Still Arief beranjak dari Arief : udah,daripada shot tempat duduknya dan gibah,ngomongin orang meletakkan gitarnya lalu mulu//mending kita main mengajak kedua game yuk yuk// temannya untuk Ade : nahh titadi atuh//eh bermain game di kela kela rif// maneh pasti kamarnya ncan mandi ya rif? Badan meni bau aspal kitu//geura mandi hela atuh rif// mal ayukk yeh bengong wae

3 1 Establish Eye Level Still Bulan Atmospehere shot

2 Medium Eye Level Still Diruang tamu ibu dan Akmal: shot two ayah akmal sedang Assalammualaikum duduk santai//ibu

shot menjahit celana//ayah membaca buku//

3 Group Eye Level Still Akmal dan keluarga shot duduk bersama

4 Close Up Eye Level Still Akmal memakan Akmal : iya pak//tadi abis makanan ringan yang dari kosannya arief// ada dimeja//akmal menjawab ertanyaan ayahnya//

2 Medium Eye Level Still Ibu Akmal dengan santai Ibu : mal// ada undangan Shot Two menjahit celana tuh dari si rina// Shot

4 Close up Eye Level Still Akmal mengunyah Akmal : alhamdulillah ya makanan//akmal bu,akhirnya si rina nikah mengambil udangannya oge// dan melihat undangan//

3 Group Eye Level Still Ibu : Mal//kamu masih Shot berhubungan sama yang itu?// mal//dalam ngejalanin hubungan teh harus ada hubungannya//apa

tujuannya? Tentunya nikah kan?// yee makannya itu ibu ingetin kamu//kan kamu anak ibu//

Ayah Akmal : udah atuh bu//akmal juga kan sudah paham// tapi bu// michele tuh yang mana ya?//ohh anu mana tea ya? Bapak poho deui heheh

4 Close Up Eye Level Still Akmal merasa sedih Akmal : Michele bu?// dengan pembicaraan Masih bu// ya emangnya ibunya//akmal pergi akmal mau nikah meninggalkan ruang besok?//udah ya tamu bu//akmal mau kekamar dulu,belom shalat isya//

4 1 Stock Eye Level Pan right Foto michele dan akmal Scoring Shot diatas meja

2 Medium High Still Akmal terlihat Scoring memikirkan kejadian

shot Angle kejadian dari kosan dan omongan ibunya

5 1 Medium High Still Michele sedang Scoring + Atmosphere Shot Angle membaca buku dan mendengar ada yang bertengkar di ruang keluarga

6 1 Close Up Eye Level Still Ibu Michele terlihat Ibu Michele : apa emosi mengetahui ini?//kamu sadar ga suaminya selingkuh dan sih?//kamu ga Cuma menunjukan sebuah bohongi aku,tapi michele hanphone milik juga// cinta? Kamu bilang suaminya cinta?kamu bukan saja membohongi aku// tapi michele juga// kamu tau kan kalo dia hanya morotin kamu saja/

2 Over The Eye Level Still Ayah Michele emosi dan Ayah Michele : Aku lakuin Shoulder tetap mempertahankan ini semua karna aku cinta Ibu to selingkuhannya lalu sama dia//emang kenapa Ayah pergi meninggalkan kalo aku mau sama dia?// Istrinya

7 1 Close Up Eye Level Still Michele berdoa atas Michele : Tuhan//tolong kejadian berantem berkati keluargaku//Tuhan keluarganya agar lindungi keluarganya baik-baik keluargaku//Amiin// saja.

4 3 Long Eye Level Still Akmal selesai shalat Ayah Akmal : mal Shot

4 Medium Eye Level Still Ayah akmal masuk Ayah Akmal : Eleuh – Shot kekamar akmal dan eleuh meni pabalatak kieu duduk diatas kasur yang euy// berantakan

5 Knee Eye Level Still Ayah akmal duduk Akmal : Maklum pak,lagi Shot diatas kasur dan akmal skripsian// aman pak// duduk diatas Two Shot kursi//akmal mengambil Ayah akmal : gimana skripsi satu buku diatas kamu?//wuoohh//gravitas mejanya// ayah akmal melihat sebuah poster i tidak berlaku terhadap yang menempel orang yang sedang jatuh cinta// kata orang sunda dikamar akma// mah// ti kedeblug lope//

6 Close Up Eye Level Still Ayah akmal dan akmal Ayah akmal : yaudah// tertawa// ayah akmal bapak mau tidur// kamu pamit tidur dan kembali jangan begadang wae kekamarnya// atuh//

8 1 Establish Eye level Still Pemandangan scoring shot perbukitan tempat biasa akmal dan michele bersama//

2 Medium Eye level Still Akmal dan michele Michele : Keadaan shot sama sama murung dirumah aku lagi kacau dengan keadaan yang banget mal//semalem Two Shot terjadi pada dirinya mamah sama papa masing – masing. berantem mall//papa ketauan selingkuh sama cewe lain//aku ga nyangka banget mal// kok bisa tega-teganya papa ngelakuin hal kaua gitu// aku kecewa banget mal sama papah//tapi aku ga tega mal sama mamah liat mamah nangis terus kaya gitu//

3 Close up Eye level Still Akmal menenangkan Akmal : kamu berdoa michele yang sedang terus// minta yang terbaik Two shot sedih sama tuhan/

2 Medium Eye Level Still Michele melepaskan Michele : ohiya mal// Shot kepalanya dari pundak katanya kamu ada yang akmal mau di omongin?//soal Two Shot apa?// hubungan kita kenapa mal?//mal// aku kok yang salah// dari awal harusnya aku ga nerima kamu//

Akma; : hubungan kita chel// ini ga gampang buat aku chele//

4 Close Up Eye Level Still Michele : keyakinan? Bukannya keyakinan kita sama ya mal?keyakinan dalam sama – sama mencintai//biar ga kaya gini jadinya// kamu udah dateng dihidup aku,terus kamu mau pergi gitu aja mal?// dan

perbedaan,harusnya ga bikin kamu ninggalin aku kan mal?// Tuhan aja mempertemukan kita kok mal//itu Cuma alasan cowo yang mau mutusin pacarnya//

5 Close Up Eye Level Still Akmal :hubungan manusia di dunia ini bukan Cuma antar manusianya aja,tapi sama Tuhannya juga chel//engga chel// kamu gabisa nyalahin ini semua// semesta yang mempertemukan perbedaan diantara kita// terkadang tuhan hanya mempertemukan tapi tidak untuk mempersatukan//

6 Medium Eye Level Still Michel pergi Michele : bener kata kamu Shot meninggalkan akmal mal// hubungan di dunia ini bukan Cuma antar manusianya aja,tapi sama

tuhannya juga// dan melepaskan kata kita adalah jawabannya//

9 1 Long Eye Level Still Michele dan akmal Scoring Shot sedang pacaran di perbukitan

10 1 Medium High angle Still Michele tiduran dan Scoring Shot galau di atas kasur

11 1 Medium High Still Akmal galau diatas kasur Scoring Shot Angle

12 1 Detail Eye level Still Akmal memegang foto Scoring Shot keluarga barunya

13 1 Establish Eye Level Track in Pemandangan Atmosphere shot

13 2 Long Eye Level still Anak michele dan anak Atmosphere Shot akmal sedang bermain boneka diruang tamu akmal

14 3 Over The Eye Level Still Michele berdiri menatap Akmal : Ga nyangka ya Shoulder akmal chel,anak aku sama anak

Michele kamu sekarang bisa satu to Akmal kelas// kamu percaya ga sama yang indah pada waktunya?// Tuhan ga hanya ngajarin kita tentang nalar chel// tapi Tuhan juga ngajarin kita tentang sabar// chel// Tuhan berkomunikasi dengan manusia melalui tanda – tandanya// Tuhan melalui kuasanya telah mempertemukan kita berdua chel// menikah itu adalah takdir chel// kita bisa menikah dengan siapa aja,tapi tidak dengan mencintai//

4 Medium Eye Level Still Michele : iya lucu ya mal// Long kita ketemu lagi pas punya Shot anak kaya gini// tapi skenario yang tuhan ciptain buat aku pahit mal//kalo misalkan

kekayaan di ukur dari rasa kebahagiaan,mungkin aku orang yang paling gapunya apa-apa// papa sama mama pisah,terus dulu kamu ninggalin aku// terus sekarang aku resmi cerai sama suami aku// apaan sih,kaya kuotes anak abg aja tau ga// udah ga cocok sama seumuran kita//

Akmal : skenario Tuhan chel// skenario dia indah ya// kenapa?// tapi ada benernya juga chel// terkadang beberapa hal dalam hidup ini emang ga harus dimengerti chel// tapi kita jalanin// dan sekarang tuhan sedang menunjukan itu chel// berlaku chel

Michele : kamu inget mal// waktu kalung aku putus kamu pernah bilang ke aku. Kalo yang rusak itu bukan di ganti,tapi diperbaiki// berlaku juga ga buat hubungan

Tabel III.9

Script Breakdown Sheet

Prodction Company : BSI Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Duration : 20 menit Artistik : Nadya Az Zahrah

No Scene Lokasi set EXT/ Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Ket

INT

1 1 Bukit Gazebo/ Ext Sore Akmal -Akmal : Tas selempang - Akmal : Property,wa bintang pendopo Kemeja coklat, Natural,hanya rdrobe ini kotak-kotak menggunakan memakai Kotak Michelle hitam,celana Bedak tabur baby settingan jins,sepatu obat,handsaplas dan lipice tahun 2008 convers roll,gunting,kalung salib,tas selempang hitam

-Michelle :

Kaos Hitam -Michele : polos,Kemej Natural,bedak a kotak-kotak wardah,lipstick pink,celana natural jins,sepatu

2 2 Lorong Teras INT Pagi Arif -Arief : Kaos Gitar,tas ransel,tas -Arief : Rumah Kosan Hijau selempang,bangku Natural,bedak Arif polos,Celana Panjang,meja,disp tabur baby,lipice ,Akmal bahan Coklat enser,Cangkir,bisc uit,handphone

-Akmal : ,Ade, -Akmal : Natural,Bedak Kemeja Tabur kotak-kotak baby,Lipice hijau,celana Teman jins kost Arif -Ade:Natural, Bedak tabur -Ade: baby,Lipice Kemeja kotak-kotak hijau hijau -Teman kos Arif : muda,kaos Natural,Bedak

hitam tabur baby,Lipice polos,celana jins

-Teman Kost Arif : Kaos berkerah hitam,Celana jisn hitam

3 3 Ruang Ruang INT Malam Ayah -Ayah Akmal Sofa,meja,celana -Ayah Akmal : Tamu Tamu : Sarung bahan,jarum Natural, Bedak Orang Akmal hijau,Kaos jahit,cangkir,buku, tabur baby,lipice tua kerah biru undangan,tas Akmal selmepang

Ibu coklat,toples -Ibu Akmal : Akmal -Ibu Akmal : makanan,foto,meja Natural,Bedak kecil,vas bunga Baju gamis Wardah,lipstick oren,Kerudu natural Akmal ng coklat

-Akmal : Natural, -Akmal : Bedak tabur

Kemeja baby,lipice kotak- kotak,celana jins

4 4 Kamar Kamar INT Malam Akmal -Ayah Akmal Sajadah,lemari -Ayah Akmal : Akmal : Sarung buku,buku- Natural, Bedak Hijau, kaos buku,foto,kursi,Ka tabur baby,lipice Ayah kerah biru sur,poster,pajanga n di atas -Akmal : Akmal Kasur,handphone,t -Akmal : Natural, Kaos putih, as selempang sarung Bedak tabur coklat,kertas- baby,lipice kertas,jam tangan ,gelang

5 5 kamar Kamar INT Malam Michelle -Michelle: Kasur,bantal,Hand -Michelle: Michelle Tengtop phone,Buku Natural,Bedak hitam,Jaket wardah,lipstick rajut natural putih,Rok pendek hitam

6 6 Ruang Ruang INT Malam Ibu -Ibu Sofa,meja,handpho Ibu Michelle: Tamu Tamu Michelle Michelle: ne,guci kecil-kecil Natural, Bedak

Orang kaos abu-abu wardah,lipstick tua Panjang,sele natural Michelle Bapak ndang Michelle pink,celana bahan -Bapak Michelle: Natura, Bedak Michelle Wardah,lipstick -Bapak Natural Michelle: Kaos berkerah -Michelle : abu- Natural, Bedak abu,celana Wardah ,lipstick bahan Natural

-Michelle: Tengtop hitam,Jaket rajut putih,Rok pendek hitam

7 7 tangga Lorong INT Malam Michelle -Michelle: Kalung salib -Michelle :

tangga Tengtop Natural, Bedak hitam,Jaket Wardah ,lipstick rajut Natural putih,Rok pendek hitam

8 8 Bukit gazebo EXT Sore Michelle -Michelle : Tas selmpang -Ayah Akmal : Bintang jaket coklat,tas Natural, Bedak gardigan selmpang tabur baby,lipice Akmal hitam,kaos hitam,jam tangan hitam,rok Panjang -Akmal : Natural, hitam sepatu Bedak tabur hitam baby,lipice

-Akmal : Jaket jins,kaos hijau,celana jins,sepatu convers

9 9 Bukit dermaga EXT Sore -Akmal : Tas selempang Akmal : Kemeja Natural,hanya

bintang kotak-kotak coklat, menggunakan hitam,celana Bedak tabur baby jins,sepatu Kotak dan lipice convers obat,handsaplas roll,gunting,kalung salib,tas selempang hitam -Michelle : Kaos Hitam -Michele : polos,Kemej Natural,bedak a kotak-kotak wardah,lipstick pink,celana natural jins,sepatu

10 10 Kamar Kamar INT Malam Michelle -Michelle : Kasur,handphone, -Michelle: Michelle kaos abu- bantal Natural, Bedak abu,celana Wardah ,lipstick trening abu- Natural abu

11 11 kamar Kamar INT Malam Akmal Akmal : kaso Kasur,handphone, -Akmal : Natural, Akmal abu- bantal,foto bedak abu,celana michelle dan powder,lipice jins biru Akmal pacaran

12 12 kamar Kamar INT Pagi Akmal -Akmal : Kasur,foto -Akmal : Make Property,wa

Akmal Kemeja keluarga,laptop,bu Up dewasa,bewok rdrobe ini Biru,Celana ku-buku,jam palsu,bedak memakai jins tangan wardah,lipice,po settingan made berwarna tahun 2018 abu-abu

14 14 Ruang Ruang INT Pagi Annisa -Ellora : Buppet,pajangan, -Ellora : tamu Keluarg kemeja putih boneka,,karpet Natural,Bedak a Akmal SD,rok powder,lipice merah SD Ellora

-Annisa : -Annisa : Natural,bedak Kemeja putih powder,lipice SD,rok merah SD

14 14 Roofto Rooftop EXT Pagi Akmal Akmal : Meja,gelas,surat -Akmal : Make p Rumah Kemeja cerai,kalung salib Up dewasa,bewok Akmal Biru,Celana palsu,bedak Michelle jins, wardah,lipice,po made berwarna abu-abu

-Michele: Blazer pink,Rok -Michelle : Make hitam,Tentop Up dewasa, hitam, pondation,bedak wardah,eyeshado w Naked 5,Lipstik Wardah

3.3.Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Lamintang (2013:48) Penulis naskah “Bertugas sebagai penulis naskah pada program yang akan dilaksanakan.”

Dan menurut Morissan (2015:314) “Seseorang penulis skrip memberikan garis-garis besar cerita dan dalam banyak hal menentukan struktur keseluruhan suatu produksi.”

Setelah penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa menjadi seorang penulis naskah tidak mudah. Menjadi penulis naskah bukan hanya pandai dalam merangkai kata-kata, atau menyusun sebuah cerita, tapi juga harus paham mengenai unsur-unsur teknik penulisan naskah yang baik dan benar, menjadi penulis naskah juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam melahirkan sebuah karya, tidak sembarangan memberikan dialog tanpa ada maknanya, tidak asal menciptakan sebuah karakter tanpa ada sumbernya, bahasa yang digunakan juga harus bisa dimengerti dan dipahami oleh semua kalangan.

Penulis berperan sebagai penulis naskah dalam drama televisi berjudul

“Yakin” bertanggung jawab atas penulisan naskah dengan unsur yang terkandung dari isi cerita seperti, tokoh utama, masalah tokoh utama, tokoh-tokoh pendukung, klimaks dan penyelesaiannya.

3.3.1. Pra Produksi

Menurut Morissan (2015:314) “Penulis naskah terlebih dahulu menulis ringkasan awal suatu proyek produksi yang disebut dengan treatment yang menjadi dasar penulisan skrip. Suatu skrip memberikan penjelasan mengenai

lokasi, gerakan (action), dan dialog secara detail (adegan demi adegan) . Dalam hal ini skrip berfungsi sebagai cetak biru yang akan memandu produksi yang sebenarnya.”

Sedangkan menurut Suyanto (2013:348) “Naskah (script) yang merupakan operasional dari skenario atau naskah adalah dokumen yang sebenarnya yang akan digunakan selama proses produksi atau dokumen dalam format, notasi, dan panjang tertentu yang dihasilkan dari screenwriting.”

Pada pra produksi drama televisi “Yakin” penulis berperan sebagai penulis naskah terbagi menjadi beberapa tahap diantaranya sebagai berikut :

1. Ide Cerita

Proses ide cerita merupakan langkah awal dalam proses membuat

naskah, dalam produksi drama televisi berjudul “Yakin” rapat perdana tim

yaitu menciptakan sebuah ide cerita, penulis membuka lebar untuk siapa

saja yang mau menuangkan ide, Sutradara merupakan seorang yang

mempunyai cerita awal, dari setiap divisi berhak memberikan saran dan

gagasan ide.

2. Tema

Tema merupakan pokok cerita, kemana cerita itu akan mengalir.

Setelah ide cerita ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dalam drama

televisi “Yakin” ini bertemakan kisah cinta yang mengusung cerita cinta

perbedaan agama, kisah cinta dua sejoli Akmal pemuda muslim dan

Michelle gadis katolik. Tentang seorang laki-laki memikirkan masa depan

hubungannya dengan sang kekasih, ia tahu bahwa hubungannya untuk

mencapai ke jenjang pernikahan adalah hal yang mustahil karena

perbedaan agama itu sendiri.

3. Judul

Menentukan judul pada drama televisi “Yakin” ini bagai

memberikan sebuah nama pada anak bayi yang baru lahir, seperti para

orang tua memberikan nama pada anaknya tak lepas dari harapan-harapan

terhadap nama yang diberikan, termasuk juga memberikan sebuah judul

pada drama televisi “Yakin” ini, mencari nama tidak asal memberikan

nama tetapi harus memiliki makna tersendiri didalamnya, judul juga

menjadi pengantar bagi penonton untuk menuju ke jalan cerita. Dan

lahirlah nama program drama televisi berjudul “Yakin” karena di

dalamnya berisi tentang sebuah keyakinan, pertama tentang kisah cinta

masalah perbedaan keyakinan mereka akhirnya memutuskan mengakhiri

hubungannya. Kedua, tentang sebuah keyakinan seorang laki-laki

ditemukan kembali dengan mantan kekasihnya, ia yakin bahwa Tuhan

telah mempertemukan mereka untuk dipersatukan kembali.

4. Sinopsis

Setelah ide cerita dibuat, penulis membuat sinopsis berisi

ringkasan cerita yang memuat semua unsur penting didalam cerita

tersebut, seperti tokoh utama, masalah tokoh utama, tokoh-tokoh

pendukung, klimaks dan penyelesaiannya. Akmal pemuda muslim dan

Michelle gadis katolik sebagai tokoh utama, kebimbangan Akmal atas

masa depan hubungannya dengan Michelle karena perbedaan agama,

lingkungan Akmal yang tidak mendukung hubungannya dengan Michelle,

Ade sahabat Akmal sering memandang sebelah mata soal hubungannya,

Ibu Akmal selalu mengingatkan dan menasehati antara hubungan Akmal

dengan kekasihnya, bahwa hubungan itu harus mempunyai tujuan.

Sementara Michelle yang tidak peduli terhadap omongan sekitar, Michelle

hanya mengikuti kendali hatinya saja. Hingga pada suatu hari Akmal ingin

menyudahi hubungannya namun Michelle tidak terima karena kondisi

Michelle yang sedang kacau atas pertengkaran kedua orang tuanya pada

saat itu, ditambah lagi keputusan Akmal yang ingin mengakhiri

hubungannya, sampai Michelle pun menerima dan mengakhiri

hubungannya bersama Akmal. Hingga pertemuan terjadi kembali setelah

sepuluh tahun lamanya antara Akmal dengan Michelle, mereka sudah

mempunyai keluarga masing-masing. Akmal tergugah hatinya menyatakan

cintanya kepada Michelle bahwa menikah itu adalah takdir, kita boleh

menikah dengan siapa saja, tapi tidak untuk mencintai.

5. Treatment

Treatment dibuat setelah penulis membuat sinopsis, karena dalam

treatment sendiri merupakan bagian dari naskah, sehingga memudahkan

urutan-urutan cerita. Treatment drama televisi “Yakin” ini sutradara juga

ikut serta dalam proses pembuatan Treatment, lalu disampaikan kepada

tim, lalu penulis menuliskannya lagi kemudian mengirimkan kepada

produser dan juga sutradara. Dihari berikutnya penulis menjabarkan setiap

susunan plot cerita, penulis juga mendapat beberapa masukan dari tim, lalu

menulisnya kembali sampai seluruh tim menyepakatinya.

6. Karakter

a. Peran Protagonis

Dalam program drama televisi “Yakin” tokoh Akmal dan Michelle

inilah yang menjadi tokoh protagonis atau tokoh utama. Akmal dan

Michelle ini menjadi tokoh sentral dalam drama televisi ini, Akmal

pemuda muslim asal Bandung, berwajah manis, bertubuh tinggi,

berambut gondrong. Akmal termasuk pria yang berani menjalin kisah

cinta beda agama dengan keluarga berlatar belakang yang taat

beragama, namun memasuki semester akhir Akmal memikirkan jauh

kedepan perihal hubungannya bersama Michelle, hubungannya yang

mustahil menuju kesebuah pernikahan. Sedangkan Michelle gadis

manis, bertubuh mungil, kekasih Akmal, Michelle yang tidak peduli

terhadap lingkungan sekitar, Michelle hanya mengikuti kendali hatinya

sendiri dalam menjalin hubungan. b. Peran Antagonis

Peran antagonis dalam program drama televisi “Yakin” ini adalah

sahabat Akmal sendiri yaitu Ade, Ade tidak menyukai hubungannya

Akmal dengan Michelle karena perbedaan agama, Ade yang keras

kepala. Ade selalu menyinggung hubungannya Akmal dengan

Michelle, dari caranya Ade menyindir bahwa hal yang paling

menyenangkan dengan sang pacar salah satunya membahas masa

depan sang pacar, ucapan itu membuat Akmal selalu berpikir ingin

mengakhiri hubungannya dengan Michelle. c. Peran Pembantu

Tokoh Bapak dan Ibu Akmal ini menjadi peran pembantu, Sang

ibu membuat pikiran Akmal yang semakin bingung, akan dibawa

kemana kisah cintanya dengan Michelle. Sang bapak Akmal juga

mengingatkan bahwa terkadang manusia hanya untuk dipertemukan

bukan untuk dipersatukan. Peran orang tua Michelle pun menjadi

pelengkap dicerita ini pertumbuhan konflik yang terjadi didalam

keluarga Michelle, membuat Akmal semakin bingung bagaimana cara

mengakhiri hubungannya dengan Michelle. Sahabat Akmal yaitu Arief

selalu menenangkan Akmal, Arief yang sangat bijaksana dalam

memandang banyak hal.

7. Plot/ Alur cerita

Beberapa bagian plot dan cerita pada program drama televisi berjudul

“Yakin”

a. Pengenalan

Kisah cinta Akmal dan Michelle yang sedang, mengunjungi

bukit tempat favorit mereka selama berpacaran, Akmal yang saking

menikmati suasana pemandangan sekitar merebahkan badannya,

Michelle pun juga larut dalam lamunannya soal bagaimana 10

tahun tempat ini akan menajdi seperti apa, lalu merembet kepada

hubungan yang mereka jalani saat itu 10 tahun kedepan

hubungannya akan seperti apa, Michelle pun tak ragu menanyakan

hal itu kepada kekasihnya. Akmal yang bingung menjawab

pertanyaan Michelle karena hal yang mustahil baginya untuk

menikahi Michelle, disebabkan perbedaan agama ini. Akmal hanya

mengalihkan pertanyaan Michelle. Michelle tampak kecewa

dengan jawaban Akmal karena tidak sesuai dengan harapan

Michelle. b. Konflik

Pada lingkungan Akmal yang memandang negatif soal

cinta beda agama, yaitu Ade sahabat Akmal, Ade selalu sinis

melihat hubungan antara Akmal dengan Michelle. Belum lagi dari

keluarga Akmal yang membuat Akmal semakin bimbang dengan

hubungan yang ia jalani, ibu Akmal selalu mengingatkan bahwa

menjalin hubungan itu harus ada tujuannya, Akmal semakin

bimbang hingga akhirnya, Akmal memutuskan mengakhiri

hubungannya, Michelle sempat tidak menerima keputusan Akmal

karena perasaan Michelle sedang kacau akibat konflik yang ada

dikeluarganya. Akhirnya Michelle menerima kenyataan, Akmal

dan Michelle putus. c. Klimaks

Setelah 10 tahun kemudian, Akmal sudah memiliki

keluarga begitu pun Michelle yang sudah mempunyai seorang

anak, dan ternyata anak Michelle juga berteman dengan teman

Akmal. Hingga pertemuan Akmal dan Michelle terjadi kembali,

Akmal merasa tuhan telah mempertemukannya lagi, Akmal

menyatakan perasaannya kepada Michelle bahwa “menikah itu

takdir, kita bisa menikah dengan siapa saja tapi tidak untuk

mencintai” ucapnya.

8. Latar/setting

Pada drama televisi berjudul “Yakin” menggunakan dua lokasi yaitu rumah yang berlokasi dicimahi, dan dibukit bintang Bandung, tim menyetujui untuk menggunakan bukit bintang di Bandung dan rumah yang berlokasi di

Cimahi karena program drama televisi berjudul “Yakin” mengambil latar Sunda

Jawa Barat.

3.3.2 Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa “Produksi adalah tahap eksekusi program, siaran langsung atau rekaman”

Sedangkan menurut Morissan (2015:310) “Tahap produksi adalah kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.”

Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan proses produksi adalah proses merealisasikannya seluruh ide yang tim buat melalui pelaksanaan pengambilan gambar beserta audio.

Tahap produksi ini drama televisi “Yakin” naskah memang menjadi acuan utama, tapi penulis tidak menutup terjadinya perubahan pada proses shooting dilapangan, contohnya perubahan dialog, perubahan scene, perubahan adegan, pengurangan scene. Dari pengurangan-pengurangan itu penulis berusaha mengubah tanpa mengurangi maknanya. Proses produksi ini penulis membantu

sutradara, memperhatikan tallent agar tidak melenceng jauh dari script, menjadi script continity, menjaga continity mengingatkan divisi artistik, dan membantu tim artistik dalam menyiapkan kebutuhan property.

3.3.3 Pasca Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa “Pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing dan mastering.”

Sedangkan menurut Morissan (2015:310) tahap produksi adalah ”Semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam paska produksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek dan lain-lain.”

Pada tahap ini yaitu pada tahap pasca produksi penulis setelah memasuki proses editing, editor melakukan Rough cut durasi sangat, melebihi ketentuan yang sudah ada. Penulis menyerahkan naskah akhir dari proses produksi kepada

Sutradara. Penulis ikut melihat proses editing, mempercayakan semua kepada sang editor dan sang sutradara.

3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Supriyadi dkk (2014:82) menjelaskan bahwa penulis naskah

“Menterjemahkan ide ke dalam bentuk naskah. Biasanya pada stasiun televisi yang lebih kecil penulis naskah bisa merangkap reporter, atau sutradara atau produser atau disewa secara freelance”

1. Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah (skenario)

atas dasar ide cerita sendiri atau ide dari pihak lain.

2. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide

cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau juga bisa

langsung menjadi skenario.

3. Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu

terakhir (pra produksi).

4. Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan

5. Menjadi narasumber bagi pelaksana produki jika diperlukan.

3.3.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Sebagai penulis naskah di dalam drama televesi “Yakin” penulis ingin

menyisipkan dialog yang bermakna bukan hanya sekedar bersuara, bukan

hanya sekedar menghibur penonton tetapi juga ingin memberikan unsur

pesan yang terkandung dari setiap adegan maupun dialognya. Lewat

drama televesi “Yakin” penulis ingin menyuguhkan sisi lain dari

kehidupan yang mengharuskan kita untuk tidak menutup mata biarlah

cinta memilih jalannya sendiri, cinta itu tidak dibatasi oleh jarak, wilayah,

dan agama.

2. Konsep Produksi

Beberapa perubahan skenario dilapangan dan improvisasi dialog para

pemain membuat cerita ini lebih menarik. Penulis membantu sutradara

dalam mengarahkan pemain agar dialog yang pemain sampaikan tidak

melenceng dengan skenario yang telah dibuat.

3. Konsep Teknis

Bersama sang sutradara, penulis mengembangkan cerita kemudian

membuat naskah lengkap agar menjadi acuan saat produksi berlangsung.

Dalam proses penulisan naskah penulis menggunakan Microsoft office

Jenis tulisan dan ukuran yang penulis gunakan untuk naskah, yaitu font

face Courier New dengan font size 12.

3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Dibawah ini adalah kendala-kendala yang penulis hadapi selama proses pembuatan drama televisi “Yakin” berlangsung mulai dari pra produksi, produksi, pasca produksi :

1. Kendala : Saat menulis pada scene pacaran penulis mengalami

kesulitan

Solusi : Penulis melakukan riset kepada orang yang sedang

menjalin hubungan yang sudah bertahun-tahun, kemudian dibantu

oleh sutradara dalam bagian dialog pacaran.

2. Kendala : Laptop yang tidak bisa terlepas dari charge, proses

penulisan naskah diwarnai oleh charge laptop yang terputus

Solusi : Pergi ketempat service laptop, meminjam laptop kepada

tim untuk sementara sambil menunggu charge laptop selesai

dibetulkan.

3. Kendala : Pada saat produksi penulis menjadi Script countinity,

pada proses shoting scene kontrakan Arief, para pemain melakukan

improvisasi, diaolog menjadi melebar dan melenceng jauh.

Solusi : Bekerja sama dengan sutradara, lalu menuliskan kembali

dialog-dialog yang para pemain.

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep Penulisan Naskah

2. Basic Story

3. Sinopsis

4. Karakteristik Tokoh

5. Skenario

6. Treatment / Scene Plot

Konsep Penulisan Naskah

Konsep yang penulis berikan dalam film “Yakin” ini adalah mengkonsepkan natural dalam kehidupan sehari-hari bertema cinta yang mengusung kisah cinta perbedaan agama, berlatar belakang kota bandung, skenario di setting pada tahun 2008 dan 2018. Penulis sebagai penulis naskah bekerja sama dengan sutradara dalam membuat treatment. Penulis memilih alur maju, dalam menciptakan karya ini dari segi dialog penulis terinspirasi oleh film yang berjudul “Cin(T)a” dan program net drama televisi “Cinta dan Rahasia”

Jenis tulisan dan ukuran yang penulis gunakan untuk skenario, yaitu font face Courier New dengan font size 12, sedangkan untuk ide cerita, tema, basic story, sinopsis, penokohan, pembabakan, treatment dan judul penulis menggunakan font face Times New Roman dengan font size 12.

Sebagai penulis naskah, penulis ingin menyisipkan dialog yang bermakna, bukan hanya sekedar menghibur penonton tetapi juga ingin memberikan unsur pesan yang terkandung dari setiap adegan maupun dialognya. Lewat drama televesi “Yakin” penulis ingin memberikan pesan kehidupan yang mengharuskan kita untuk tidak menutup mata, biarlah cinta memilih jalannya sendiri, cinta tidak dibatasi oleh jarak, wilayah, dan agama.

Penulis naskah memilih cerita ini karena kisah cinta beda agama tidak sedikit orang yang mengalaminya. Kisah cinta berbeda agama ini juga memiliki problema yang kuat, problema dari lingkungan sekitar, teman, keluarga maupun dari pasangan itu sendiri.

Basic Story

Kisah cinta beda agama, Akmal seorang pemuda muslim dan Michelle seorang gadis Katolik, dua insan yang saling jatuh cinta pada masa awal perkuliahan. Ketika memasuki setahun perjalanan cinta mereka, Akmal masih santai menjalani hubungan bersama Michelle, walaupun lingkungan Akmal menganggap sinis soal cinta beda agama, Akmal tidak mengambil pusing.

Michelle pun sama masalah keyakinan bukanlah menjadi tembok besar diantara hubungan mereka.

Hingga keduanya memasuki semester akhir, Akmal memikirkan nasib hubungannya kedepan, orang tua Akmal selalu menasehati menjalin hubungan bukan hanya sekedar menjalaninya saja, tapi harus punya tujuan menikah, Akmal menyadari bahwa hubungannya tidak akan bisa sampai kejenjang yang lebih serius karena perbedaan itu, background keluarga Akmal yang taat beragama.

Michelle bertanya soal bagaimana nasib hubungannya 10 tahun kedepan, Akmal tidak bisa menjawabnya dan mengalihkan pembicaraan.

Pada suatu hari Akmal menyampaikan kepada Michelle, hubungan didunia ini bukan cuma antara manusianya tapi juga tentang Tuhan. Akmal mengakhiri hubungannya dengan Michelle. Michelle sempat tidak terima pernyataan Akmal, kondisi Michelle hari itu sedang kacau karena pertengkaran orang tuanya.

Michelle sedang terpukul karena sang ayah ketahuan selingkuh, ditambah lagi keputusan Akmal yang sangat mengecewakan untuk Michelle.

Sepuluh tahun berlalu Akmal dan Michelle kembali bertemu dengan memiliki keluarga masing-masing. Akmal menyatakan perasaannya Akmal

tergugah hatinya menyatakan cintanya kepada Michelle bahwa menikah itu adalah takdir, kita boleh menikah dengan siapa saja, tapi tidak untuk mencintai.

Sinopsis

Kisah cinta sepasang kekasih. Akmal seorang pemuda muslim dan

Michelle seorang gadis katolik. Mereka menjalin kisah cintanya sejak duduk dibangku kuliah semester pertama.

Ketika menjalin suatu hubungan yang paling menyenangkan adalah membahas masa depan dengan sang pacar ucap Ade sahabat Akmal.Akmal hanya tersenyum kecil dalam hatinya menyetujui ucapan temannya. Rahayu sang ibu was-was dalam hubungan anak semata wayangnya ini, Rahuyu selalu mengingatkan bahwa menjalin hubungan itu harus memiliki tujuan yaitu pernikahan. Akmal menyadari bahwa hubungannya memang tidak bisa sampai kejenjang yang lebih serius.

Hingga pada suatu ketika Akmal menyampaikan keresahannya kepada

Michelle, Akmal memutuskan bahwa hubungannya tidak bisa dilanjutkan kembali. Michelle tidak bisa menerima keputusan Akmal, dengan kondisi

Michelle yang sedang kacau karena konflik didalam keluarganya, Samuel sang ayah yang ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain.

Sepuluh tahun berlalu, Akmal dan Michelle sudah mempunyai keluarga masing-masing. Akmal yakin bahwa pertemuan itu sudah menjadi kehendak

Tuhan untuk mempersatukan cinta mereka kembali, lalu Akmal tergugah hatinya menyatakan cintanya kepada Michelle menikah itu adalah takdir, kita boleh menikah dengan siapa saja, tapi tidak untuk mencintai.

Karakteristik Tokoh

1. AKMAL

Akmal adalah pemuda muslim asli bandung,bertubuh tinggi,

berambut gondrong, kekasih Michelle. Akmal menjalin hubungan

dengan Michelle sejak awal masa kuliah, Akmal termasuk pria

yang berani menjalin kisah cinta beda agama dengan keluarga

berlatar belakang yang taat beragama. Namun ketika pada semester

akhir Akmal memikirkan nasib cintanya bersama Michelle. Akmal

ingin menyudahi hubungannya bersama Michelle karena Akmal

tau hubungannya tidak bisa sampai kejenjang yang lebih serius.

2. MICHELLE

Michelle adalah gadis katolik berwajah manis berdarah manado,

kekasih Akmal ini perempuan sangat lembut, selalu menggunakan

perasaannya dalam menjalin hubungan Michelle tidak peduli apa

yang dikatakan oleh lingkungan sekitarnya tentang resiko menjalin

cinta beda agama. Perempuan yang manja karena keluarganya

serba ada.

3. ADE

Ade sahabat Akmal asli bandung, berkulit putih, berpostur kecil,

namun berbicara ia sangat lantang. Ade menganggap sinis soal

hubungan Akmal dengan Michelle karena cinta beda agama.

4. ARIEF

Arief adalah sahabat Akmal, betawi asli, bertubuh kurus, berkulit

sawo matang, Arief ini selalu mengingatkan kepada Ade jangan

terlalu mencampuri hubungan Akmal dengan Michelle.

Menurutnya semua agama itu sama mengajarkan cinta dan kasih.

5. RAHAYU

Rahayu sang ibu Akmal, sangat penyayang, perhatian dalam hal

apapun termasuk masa depan anaknya, ia sangat khawatir terhadap

hubungan Akmal dengan kekasihnya itu yang bertentangan dengan

agama.

6. BUKHORI

Bukhori adalah ayah Akmal, selera humor yang tinggi, beribawa,

laki-laki yang menjadi kebanggaan Akmal karena kebijakannya.

Bukhori selalu menanggpi persoalan dengan tenang, sangat

menyayangi keluarga.

7. MARTHA

Martha adalah ibunda Michelle, Martha sangat menyayangi dan

memanjakan Michelle. Martha tidak mengambil pusing soal

hubungan putrinya yang berbeda agama, asal Michelle merasa

bahagia.

8. SAMUEL

Samuel ayahanda Michelle, sangat pekerja keras, selalu

memanjakan Michelle dengan materi. Samuel pria yang egois ia

meninggalkan keluarga demi perempuan lain.

9. ANISSA

Anissa gadis kecil berusia 6 tahun seorang anak dari Akmal dan

istrinya yang sudah meninggal karena kecelakaan mobil.

10. ELORA

Elora gadis berusia 6 tahun adalah ternyata teman kelas Anissa, ini

lah menjadi penyebab pertemuan Michelle dan akmal kembali

terjadi. Elora adalah anak Michelle.

Skenario

Production company : BSI Produser : Susi Melinda

Project title : Yakin Sutradara : Toni S

Durasi : 20 menit Penulis naskah : Virdha P

1. EXT. ATAS BUKIT – SORE

Cast : Akmal, Michelle

Establish Pohon-pohon pinus

Establish pemandangan perbukitan

Terlihat Michelle sedang duduk disebuah gazebo, sedang duduk menikmati pemandangan, sementara Akmal sedang tiduran digazebo.

MICHELLE

“Ehh mal kira-kira tempat ini 10 lagi bakal kaya gimana ya?”

(Pandangan kedepan MICHELLE sangat menikmati pemandangan sekitar)

AKMAL

“Banyak berubah pasti nih yah tempat yang aku tidurin sekarang, nanti jadi tumpukan uang”

(AKMAL membayang-bayangkan tidur diatas uang)

“Dan aku bisa tidur diatas tumpukan uang”

MICHELLE

“Akmal ih aku kan nanyannya serius”

(Sambil mencolek pinggang AKMAL, ekspresi MICHELLE yang cemberut atas jawaban AKMAL)

AKMAL

“Haha yahabis kamu nanyanya kaya gitu, palingan nih yah nanti itu bakalan makin panas”

MICHELLE mengikuti tiduran disamping AKMAL, AKMAL memejamkan matanya.

MICHELLE

“Kalo kita mal 10 tahun lagi kira-kira akan kaya gimana ya”

(MICHELLE tersenyum, pandangannya masih tertuju kedepan, membayangkan hubungannya dengan AKMAL)

“Mal?”

(Perubahan ekspresi cemberut pada MICHELLE, AKMAL yang sedang memejamkan matanya)

“Mal ih jawab?”

(Ekspresi MICHELLE kesal, karena pertanyaannya tidak dijawab. MICHELLE terbangun dari tidurnya, tidak sengaja kalungnya terputus tersangkut rambut)

“Yaah putuus”

(Posisi MICHELLE yang sudah duduk, melihat kalungnya putus)

AKMAL

(AKMAL terkejut mendengar ucapan MICHELLE, dan langsung bangun dari tidurnya)

“Putus?? kamu mah gitu aja langsung minta putus”

(Ekspresi AKMAL yang kecewa)

MICHELLE

“Apaan sih ini kalung ku yang putus”

(Espresi MICHELLE masih cemberut)

AKMAL

“Ehh kirain marah-marah mulu nih”

(Sambil sikut AKMAL menyikut tangan MICHELLE)

“Coba sini aku liat”

(AKMAL melihat-lihat penyebab kalung MICHELLE terputus)

MICHELLE

“Udah laah nggak papa, aku bisa minta beli baru kok sama mama”

AKMAL

(Akmal berdecak, ekpresi AKMAL terlihat masam)

“Kebiasaan nih yah kalo barang rusak itu bukan diganti tapi diperbaiki”

(Sambil mencoba membetulkan kalung MICHELLE)

“Coba pegang bentar”

(AKMAL memberikan kalung itu kepada MICHELLE)

AKMAL mengeluarkan isi ditasnya, AKMAL mengeluarkan kotak obat yang berisi plester dan obat merah serta kain kassa. AKMAL selalu mempersiapkan kotak obat ini selalu dibawa kemana-mana.

MICHELLE

“Hmm mulai deh ngeluarin alat tempurnya”

(MICHELLE mengejek AKMAL)

AKMAL

“Ini buat jaga-jaga kalo ada apa-apa aku bisa stand by”

(Tangan AKMAL masih sibuk mengoprek plester)

AKMAL mengeluarkan spidol, dan menuliskan namanya diplester tersebut

MICHELLE

“Loh kalo itu buat apaan?”

(Tanya MICHELLE keheranan)

“Ehh emangnya kalo ditulisn nama kamu, kalung aku bisa nyambung lagi?”

AKMAL

“Bisa dong”

(AKMAL meletakan plesternya)

“Coba sini”

MICHELLE memberikan kalungnya

AKMAL memberi plester pada kalung MICHELLE

AKMAL

“Nihh udah jadi... sini aku pakein”

(Sambil AKMAL memakaikan kalungnya)

MICHELLE merapikan rambutnya, tangan AKMAL memakaikan kalung kepada MICHLELLE

AKMAL

“Nggak papa lah ya, aku plesterin kaya gini yang penting ada nama akunya”

MICHELLE

“Makasih yaa mal”

(MICHELLE menunjukan ekpresi senangnya, terlihat dari caranya tersenyum sambil memegang terus kalungnya)

AKMAL tersenyum kecil

MICHELLE

“Eh tapi kan nama kamu juga nggak akan keliatan”

(MICHELLE menatap AKMAL)

AKMAL

“Yang penting kamu udah tau, kalo dikalung itu ada nama aku”

(Sambil merapihkan kembali peralatannya)

MICHELLE

(MICHELLE kembali menunjukan senyumnya)

“Ehh mal? mal? kamu kan belum jawab lho pertanyaan aku tadi”

(Perubahan ekspresi MICHELLE wajahnya penuh harap)

AKMAL

“Pertanyaan apa?”

MICHELLE

“Yaa kira-kira sepuluh tahun kemudian kita bakal kaya gimana ya?”

(Pandangan MICHELLE kembali tertuju kedepan)

AKMAL

(Eksprei bingung)

MICHELLE

“Mal?”

AKMAL

“Eh udah sore, pulang yuk?”

(AKMAL bangun dari tempat duduknya)

MICHELLE

(Ekpresi kesal dan kecewa karena pertanyaannya tidak dijawab)

“Mal ih jawaaaab”

AKMAL

(AKMAL bergegas berjalan kedepan)

“Nanti akan ada jawabannya, sekarang pulang yuk, udah sore”

MICHELLE

(MICHELLE menuruti perkataan AKMAL untuk pulang, dan berjalan menyusul AKMAL)

Cut to

2. INT. KOSSAN ARIEF – PAGI

Cast : Akmal, Arief, Ade

Establish langit siang yang cerah

Establish pemandangan dari kossan ARIEF

Terlihat ARIEF, AKMAL dan ADE sedang duduk ditempat biasa nongkrong dengan teman kossan lainnya, ARIEF sedang menyetel gitarnya, bersama AKMAL yang duduk dibangku sebelahnya.

Terdapat secangkir kopi dan toples berisi biskuit

AKMAL terlihat dengan pakaian rapih seperti akan berangkat kekampus, sedangkan ARIEF hanya dengan kaos dan celana tidur

ADE tampak ekpresinya kesal, dan galau ia mencurahkan isi hatinya kepada kedua sahabatnya

ADE

(Ekspresi kesal ADE)

“Urang teh kesel, kenapa ya kalo kesel sama cewek tuh jadi dianya yang lewih galak, padahal kan jelas-jelas dia yang salah”

AKMAL dan ARIEF menyimak dengan serius

ARIEF

“emangnya sinani kenapa lagi?

(Sambil tangannya sibul menyetel gitar)

ADE

“Sinani ketauan abis jalan sama cowok lain”

(Ekspresi ADE kecewa sekaligus kesal)

ARIEF dan AKMAL saling tengok

ARIEF

“lu tau dari mana?” (ARIEF menatap ADE serius”

ADE

(Ekspresi ADE masih tampak kesal)

“Ya tau dari hp nya dia lah rif, nggeus teu kudu dibahas nyeri hate ieu mah rif, mal nyeri hate!”

(Perubahan ekpresi ADE kecewa)

“Padahal mah yah udah ngomongin masa depan nabung buat nikah, menyiapkan nama anak pertama, tinggal dirumah sederhana tapi penuh dengan cinta”

AKMAL dan ARIEF menahan tawa

ARIEF

(ARIEF berdecak)

“Apaan sih lu?”

(ARIEF menggelengkan kepalanya)

ADE

“Itu namanya ngomongin masa depan rif, karena ngomongin masa depan itu yang menyenangkan ngomongin masa depan dengan sang pacar. Bukan begitu bung akmal?”

ARIEF menatap AKMAL

AKMAL

(Perubahan ekpresi terlihat pada wajah AKMAL)

“Iyaa.. mereun”

Ponsel AKMAL berdering, AKMAL menerima telfon dari kekasihnya

ADE

“Galau urang rif”

AKMAL

“Eeh bentaar nya, MICHELLE nelfon”

(AKMAL menerima telfon dari MICHELLE, sedikit menjauh dari kedua sahabatnya)

ARIEF berkomentar kepada ADE tentang kisah cintanya

MICHELLE (V.O)

“Iya mal, kamu dimana? kok aku gak liat kamu dikampus?”

(Suara MICHELLE ramai sedang berada dikampus)

AKMAL

“Hehe iya nih, aku lagi dikossannya Arief nih, kamu ngapain dikampus?”

MICHELLE (V.O)

“Aku mau keperpus sama rika nih”

AKMAL

“Oh yaudah eh udah dulu yaa, gak enak nih sama arief sama ade”

MICHELLE (V.O)

“Ohh yaudah iyaa daah”

AKMAL

“Iyaa, dahh..”

(AKMAL menutup ponselnya)

AKMAL berjalan kearah kedua temannya

ADE

“Michelle mal?”

(Menatap AKMAL tajam)

AKMAL

“He’eh”

(AKMAL duduk ditempat semula)

ADE

“Maneh masih sama si Michelle?”

AKMAL

“Masih”

(Sambil tangan AKMAL mengambil biskuit yang ada dimeja)

ARIEF mengambil kopinya

ADE

“Maneh kan tau kalo dia orangnya begitu”

(Menatap AKMAL agak sinis)

ARIEF

(ARIEF menaruh gitar disebelahnya)

“Hmm, mulut kebiasaan lu”

ADE

“Heh maneh can apal nu sebenerna rif”

“Maneh kunaon sih mal masih dipertahanin, dia kan begitu orangnya”

(ADE tetap teguh pada pendapatnya)

Perubahan ekspresi AKMAL, menunduk

ARIEF

“Yang bahagia aja dia, yang pacaran dia. pacarnya nggak selingkuh, pacarnya nggak jalan sama orang lain, ya kan. bae bae aja kan?”

(Sambil tangannya memegang pundak AKMAL)

ADE

(Ekspresi ADE terlihat masam)

“Iya”

AKMAL

(Ekspresi AKMAL menjadi melamun, pandagannya kosong, AKMAL hanya mengangguk)

ADE

“Ehh tapi maneh tuh can apal Michelle itu orangnya gimana rih”

(ADE tetap ngotot pada pendapatnya)

ARIEF

“Ehh...”

(ARIEF menyeruput kembali kopinya)

ADE

“Huuh susah sulit”

ARIEF

“Eh ehh dari pada gibah mulu semua ngomongin orang mending kita main game yuk”

(ARIEF mengalihkan, meletakan gitarnya sambil mengajak sahabatnya, ARIEF bergi masuk kedalam kossan)

“Yuk! yuk!”

ADE

“Tita tadi atuh, hayuu”

(ADE bangun dari tempat duduknya)

“Ehh kela-kela Ari maneh pasti can mandinya rif?”

(ADE masih berdiri)

ARIEF

(Tertawa kecil)

“Biarin”

ADE

“Gera mandi dulu sia rif eta awak bararau jiga kitu”

(ADE masih berdiri)

AKMAL

(AKMAL masih duduk)

ADE

“Mal atuuh hayu! cing bengong mulu siah”

(ADE sambil beranjak masuk kedalam kossan)

Cut to

3. INT. RUANG TAMU AKMAL – MALAM

Cast : Bapak akmal, Ibu akmal, Akmal

Establish langit malam

Establish foto orang tua AKMAL yang terpajang diruang tamu AKMAL

Terlihat Bukhori sang Ayah akmal sedang duduk diruang tamu, sambil membaca buku, Rahayu sang Ibu akmal sedang menjahit celana yang bolong

AKMAL

“Assalamualaikum”

IBU AKMAL

“Waalaikumsalam”

(RAHAYU melihat anaknya yang baru pulang)

AKMAL masuk kedalam

BAPAK AKMAL

“Waalaikumsalam”

(BUKHORI masih memegang bukunya)

AKMAL

(Mencium punggung tangan kedua orang tuanya)

BAPAK AKMAL

(Mengambil teh, lalu melihat jam ditangannya)

“Kok baru pulang mal?”

(BUKHORI menatap anaknya)

AKMAL

“Iya pa, tadi abis kekosan Arief”

(Akmal duduk dikursinya)

IBU AKMAL

“Mal, ada undangan tuh dari Rina?”

(IBU AKMAL memberikan undangan kepada AKMAL)

AKMAL

(Tangan AKMAL membuka undangannya)

“Iss, alhamdulilahnya akhirna sirina nikah oge”

(sambil tangannya mengambil kerupuk yang ada ditoples)

IBU AKMAL menatap anaknya

IBU AKMAL

“Mal, kamu masih berhubungan sama yang itu?”

AKMAL

“Michelle bu??? Masih”

(Akmal yang masih mengunyah kerupuk berhenti sekejap, Ucapan AKMAL mantap, namun ekpresinya ragu)

IBU AKMAL

“Mal, dalam menjalin hubungan teh harus ada tujuannya”

(Sambil menggulung benang yang sehabis dipakai)

“Yaaa apa coba tujuannya? tentunya nikah kan?”

AYAH AKMAL menatap anaknya, menyimak obrolan keduanya sambil menikmati secangkir teh

AKMAL

(Perubahan ekspresi terjadi pada AKMAL ketika mendengar perkataan ibunya)

“Iya ibu.. emang akmal teh mau nikah besok?”

(Suara AKMAL merendah)

IBU AKMAL

“Ehh makannya ibu ngomong gini buat ingettin kamu”

“Kan kamu anak ibu”

AKMAL

“Iyaa ibu Akmal ngerti, Akmal kekamar dulu ah belom isya”

(Akmal bangun dari tempat duduknya langsung masuk kedalam kamarnya)

BUKHORI dan RAHAYU saling menatap

BAPAK AKMAL

“Udah bu, akmal juga udah paham”

“Tapi... ari Michelle teh nu mana bu?”

(Sambil meletakan cangkir)

IBU AKMAL

“Huhh sibapak mah, yang waktu itu kesini, ngejenguk Akmal”

(RAHAYU mendengus kesal, Sambil melipat celana yang dijahitnya)

BAPAK AKMAL

“Ohh...”

(Menganggukan kepalanya, seolah-olah paham)

“Numananya?”

(BUKHORI ekspresi mengingat-ingat)

“Bapa teh poho deui”

(Tersenyum kecil)

IBU AKMAL

“Teing ah..”

(Ekspresi RAHAYU kesal, RAHAYU meninggalkan suaminya, dan menuju kamar)

Cut to

4. INT. KAMAR AKMAL – MALAM

AKMAL memikirkan percakapan ibunya, Merebahkan badannya pikiran AKMAL melayang kepada kekasihnya. Dilemari foto dengan kekasihnya terbingkai indah, buku-buku yang menumpuk dilemari.

Lalu AKMAL mengirimkan pesan kepada MICHELLE

Tak ada belasan dari sang kekasih. AKMAL menelpon MICHELLE namun tidak dapat jawaban. kemudian AKMAL pergi untuk melakukan solat isya.

Akmal selesai mengerjakan sholat lalu berdoa menengadahkan kedua tangannya.

AKMAL masih menengadahkan tangannya.

AKMAL

“Amin yaRabbal alamin”

(Ekspresi AKMAL sedang berdoa)

AKMAL bangun dari sejadahnya, lalu terdengar suara BUKHORI mengetuk pintu.

BAPAK AKMAL

“Mal... akmal”

(Sambil mengetuk, Suara BUKHORI pelan)

AKMAL

“Iyaa, bapa masuk aja pak”

(Sambil AKMAL melipat sejadahnya)

BAPAK AKMAL

(Ayahnya masuk, duduk ditempat tidur akmal)

“Eleeh pabalatak kie euy”

Kondisi kamar AKMAL yang berantakan. tumpukan buku berserakan dikasur

AKMAL

“Hehe, maklum pa lagi skripsian”

(AKMAL tertawa kecil, sambil berjalan ketempat tidurnya merapikan bukunya yang berserakan)

BAPAK AKMAL

“Kumaha skripsina aman???”

(BUKHORI menatap anaknya)

AKMAL

“Amaaan pa”

(AKMAL memberikan senyum, dan menyisipkan jempol)

BAPAK AKMAL

(BUKHORI terdiam. Sedang menatap poster yang menempel didinding)

Poster Albert einstein, “Gravitation cannot be held responsible for people falling in love”

BAPAK AKMAL

“Gravitasi tidak berlaku terhadap orang yang sedang jatuh cinta”

(AKMAL dan BUKHORI menatap poster itu)

BAPAK AKMAL

“Falling in love... kalo orang sunda mah tigedeblug lope nya”

(BUKHORI dan AKMAL tertawa, lalu mereka terdiam sejenak)

AKMAL

“Bapa mah bisa wae ah”

BAPAK AKMAL

“Yaudah ah bapa mau tidur, kamu tidur. jangan begadang wae atuh”

(BUKHORI menengok pada AKMAL, lalu pergi menutup pintu)

AKMAL

“Iya paa”

AKMAL melonjorkan kakinya diatas kasur, mengambil ponselnya, menelfon MICHELLE namun tak kunjung ada jawaban lalu, memberikan pesan singkat.

Cut to

5. INT. KAMAR MICHELLE – MALAM

Cast : Michelle

Michelle sedang tiduran sambil membaca buku

Cut to

6. INT. RUANG TAMU MICHELLE – MALAM

Cast : Ayah Michelle, Ibu Michelle, Michelle

Pertengkaran keluarga Michelle tampak antara Sang ayah, dan sang ibu. Pertengkaran disebabkan karena Samuel ketahuan telah berselingkuh dari sebuah ponsel ayahnya.

MAMAMICHELLE

“Apa ini? apa ini? Kamu kok bisa ngelakuin ini? kamu sadar gak sih?”

(Sambil menggenggam ponsel suaminya)

Suasana tampak tegang, Ibu Michelle geram sekali dengan perlakuan suaminya.

PAPAMICHELLE

“Aku lakuin semua ini karena aku cinta sama dia!”

(Ekspresi marah)

Keduanya diselimuti kemarahan

MAMAMICHELLE

“Cinta, kamu bilang cintaa? kamu bukan cuma bohongin aku?tapi Michelle jugaaaa...”

MICHELLE mengintip pertengkaran orang tuanya ditangga

PAPAMICHELLE

“Emangnya kenapa, kenapa kalo aku mau sama dia?”

MAMAMICHELLE

“Silahkaan! kalo kamu cinta sama dia!”

“Kamu tau kan kalo dia Cuma morotin kamu saja”

(MARTHA suaranya kembali meninggi, sambil menendang meja)

PAPA MICHELLE

(Terdiam, ekspresinya marah)

Samuel pergi keluar rumah

Cut to

7. INT. TANGGA RUMAH MICHELLE – MALAM

Cast : Michelle

Michelle sedang berdoa, melipat tangannya.

MICHELLE

“Tuhan tolong berkati keluargaku, Tuhan lindungi keluarga ku. Bapa putra dan roh kudus. amin”

(Suara MICHELLE bergetar menahan tangis)

Cut to

8. EXT. BUKIT-BUKIT – SORE

Cast : Michelle, Akmal

Establish Awan pada sore hari

Establish pemandangan sekitar bukit

Terlihat AKMAL dan MICHELLE sedang duduk perbincangan mereka serius

MICHELLE

“Keadaan dirumah aku lagi kacau banget sekarang mal”

(Raut sedih)

AKMAL

“Kenapa?”

(AKMAL menatap kembali kekasihnya)

MICHELLE

“Semalem mama sama papa berentem mal, papa ketauan selingkuh sama cewek lain”

(Ekspresi MICHELLE sedih sekali)

AKMAL

(Ekspresi AKMAL terkejut)

MICHELLE

“Aku gak nyangka banget mal, kok bisa tega-teganya papa ngelakuin hal kaya gitu itu ngerti lagi mal... kok papa bisa-bisanya papa tega, ngelakuin hal itu. aku bener- bener gak nyangka, aku kecewa banget mal sama papa”

(Menggeleng-gelengkan kepalanya, raut MICHELLE sedih sekali.

AKMAL

“Sel, kamu tuh lebih kuat dari rasa kecewa kamu sendiri”

(Sambil AKMAL menggenggam tangan MICHELLE, mencoba menguatkan MICHELLE menyenderkan kepala MICHELLE kepundak AKMAL)

MICHELLE

“Tapi aku gak tega mal, gak tega. liat mama nangis kaya gitu”

(Suara MICHELLE bergetar, menahan tangis)

AKMAL

“Sel kamu berdoa terus, minta yang terbaik sama Tuhan yaa”

(AKMAL sambil mengusap bahunya MICHELLE)

MICHELLE

(Menganggukan kepalanya)

AKMAL dan MICHELLE terdiam, tangan AKMAL menggenggam tangan MICHELLE

MICHELLE

(Perubahan ekspresi MICHELLE langsung bangun dari pundaknya AKMAL)

“Kamu semalem katanya ada yang mau diomongin, mau ngomong apa mal?”

(MICHELLE membenarkan duduknya)

AKMAL

(AKMAL melepaskan genggaman tangannya, ekspresi AKMAL kosong menatap kedepan lalu menundukan pandangannya)

“Hubungan kita sel”

MICHELLE

“Hubungan kita kenapa mal?”

(Menatap AKMAL, MICHELLE dengan suara yang rendah)

AKMAL

(AKMAL hanya terdiam, pandangannya kosong)

MICHELLE

“Mal?”

(MICHELLE mendekatkan wajahnya kepada AKMAL)

AKMAL

“Ini gak gampang buat aku sel”

(Kata-kata yang tertahan muncul begitu saja)

MICHELLE

“Soal apa?”

(Nada suara MICHELLE berubah, ekspresinya dingin)

AKMAL

(AKMAL kembali terdiam)

MICHELLE

“Keyakinan???”

“Bukannya kita sama-sama mal kita sama-sama yakin, kalo kita saling mencintai kan?”

(MICHELLE memberikan senyum tipisnya)

AKMAL

“Bukan... bukan itu sel”

(Ucapan AKMAL sedikit berhati-hati)

“Ini bukan masalah cinta atau enggak. Hubungan manusia didunia ini bukan cuma antara manusianya, tapi juga sama Tuhan”

MICHELLE

“Aku kok yang salah, dari awal harusnya tuh harusnya dari gak nerima kehadiran kamu, biar gak kayak gini jadinya”

”kamu udah dateng dihidup aku... terus, kamu mau pergi gitu aja mal”

(Suara mulai MICHELLE meninggi)

AKMAL

“Kamu gak bisa nyalahin ini semua, Semesta mempertemukan perbedaan diantara kita, aku, kamu pun tau itu ...”

MICHELLE memotong ucapan AKMAL, suara MICHELLE meninggi

MICHELLE

“Dan perbedaan harusnya nggak bikin kamu ninggalin aku kan mal? Tuhan aja mempertemukan kita kok mal!!!”

(Ekspresi MICHELLE kesal dan sedih)

AKMAL

(Akmal terdiam sekejap, suara akmal merendah)

“Terkadang Tuhan hanya mempertemukan... tapi bukan untuk mempersatukan”

MICHELLE

“Terus maksud kamu?”

(MICHELLE menatap AKMAL)

AKMAL

“Aku seneng bisa ketemu sama kamu sel, udah banyak hal yang udah kamu isi disini, dan aku pun...”

MICHELLE kembali memotong ucapan Akmal

MICHELLE

(MICHELLE tertawa kecil, mereka berpandangan)

“Klise!!! itu cuma alasan cowok yang mau mutusin pacarnya”

(ucapan MICHELLE tegas lalu meninggalkan AKMAL)

AKMAL

“Sel”

(AKMAL berdiri dari tempat duduknya)

MICHELLE

“Kamu bener mal, hubungan manusia didunia ini bukan cuma antara manusianya aja tapi juga sama Tuhan. Dan melepaskan kata kita adalah jawabannya”

MICHELLE pergi AKMAL hanya bisa duduk terdiam.

9. EXT. FLASH BACK BUKIT – SIANG

Flashback saat mereka pacaran

Dissolve to

10. INT. KAMAR MICHELLE – SORE

Setelah kejadian putus MICHELLE galau, pikiran MICHELLE melayang entah kemana

Dissolve to

11. INT. KAMAR AKMAL – SORE

Cast : Michelle

Foto-foto berjejer terbingkai indah bersama Michelle

Setelah kejadian putus AKMAL memikirkan hubungannya dengan MICHELLE, AKMAL galau, AKMAL kesal terhadap dirinya sendiri

12. INT. KAMAR AKMAL 2018 – SIANG

Cast : Akmal

Sepuluh tahun kemudian

Establish pemandangan dari rumah AKMAL

AKMAL sedang menatap jendela melamun, pandangannya kosong, pikirannya melayang entah kemana. Foto-foto berubah menjadi foto bersama keluarga kecilnya

AKMAL menatap sebentar foto keluarga kecilnya yang terpajang dimeja kamar. Hingga langkah AKMAL membawa pergi untuk menemui MICHELLE

13. INT. RUANG KELUARGA AKMAL – SIANG

Cast : Elora, Anissa,

Nampak ANISSA dan ELORA sedang memainkan bonekannya

Cut to

14. EXT. ROOFTOP RUMAH AKMAL – SIANG

Cast : Akmal, Michelle

MICHELLE dan AKMAL sedang berdiri dirooftop

AKMAL

“Gak nyangka anak aku bisa satu kelas sama anak kamu”

(AKMAL menatap MICHELLE)

MICHELLE

(MICHELLE tertawa kecil)

“Iya, kok bisa yaa mal.. ketemu pas udah punya anak kaya gini”

(MICHELLE tertawa kecil)

AKMAL

“Skenario Tuhan sel, skenario dia indah yaa”

(Ucapan AKMAL keluar begitu saja, ekspresinya tenang)

MICHELLE

(Michelle tertawa kecil, menganggukan kepalanya)

MICHELLE

“Tapi skenario yang Tuhan ciptain buat aku pait mal”

(MICHELLE pandangannya masih kedepan)

AKMAL

“Kenapa?”

(AKMAL masih menatap MICHELLE)

MICHELLE

“Kalo dulu misalkan kekayaan diukur dari rasa kebahagiaan, aku orang yang gak punya apa-apa”

(MICHELLE menundukan pandangannya)

“Mama pisah sama papa, terus kamu ninggalin aku, terus sekarang aku resmi cerai sama suami aku”

(MICHELLE tertawa kecil ada kesedihan didalamnya)

AKMAL

(AKMAL terdiam sebentar)

“Kamu percaya nggak sama yang indah pada waktunya?”

MICHELLE

(MICHELLE tertawa)

“Haha.. apaansih? kaya quotes anak ABG aja mal

“udah gak cocok sama umuran kita”

(MICHELLE menyikut AKMAL)

AKMAL

“Tapi iyaa ada benernya juga sel?”

MICHELLE

(MICHELLE tertawa kecil, sambil menatap AKMAL)

“Apa???”

AKMAL

“Terkadang beberapa hal dalam hidup kita ini, emang gak harus dimengerti sel, tapi kita jalani”

“Tuhan gak cuma ngajarin tentang nalar, Tuhan juga ngajarin kita untuk belajar sabar”

(Menatap MICHELLE)

MICHELLE

(MICHELLE menundukan pandangannya, MICHELLE tersenyum)

“Belajar sabar sampai...? gak kenal kata selesai ya mal”

AKMAL

“Iyaaa”

(AKMAL tertawa kecil)

Mereka terdiam sebentar, menatap pemandangan lagi

AKMAL

“Sel, Aku yakin... Tuhan berkomunikasi dengan manusia lewat tanda-tandanya”

(Pandangan AKMAL masih menatap kedepan)

“Dan sekarang Dia sedang menunjukantanda-tanda itu”

(AKMAL menatap MICHELLE, MICHELLE tersenyum tipis, lalu menatap AKMAL)

MICHELLE

(Menatap AKMAL dengan heran)

“Maksudnya???”

AKMAL

“Tuhan telah memalui kuasa-Nya untuk mempertemukan kita berdua, apa kita mau menyia-nyikannya?”

(Keduanya saling berpandangan dan berhadapan)

“Menikah itu adalah takdir, kita boleh menikah dengan siapa saja, tapi tidak untuk mencintai”

(Tangan AKMAL mengenggam tangan MICHELLE)

MICHELLE

“Kamu inget gak mal?”

(Sambil menunjukan kalungnya)

“Pas kalung aku putus, kamu pernah bilang kalo rusak itu bukan diganti, tapi diperbaiki”

“Berlaku juga gak sama hubungan?”

AKMAL

“Berlaku sel”

(AKMAL tertawa kecil sambil menganggukkan kepalanya)

-END-

Treatment

1. EXT. ATAS BUKIT – SORE Terlihat AKMAL dan MICHELLE sedang membawa sepedanya masing-masing menyusuri bukit, menyaksikan pemandangan sore diatas sana. MICHELLE berjalan mendorong sepedanya didepan AKMAL

2. INT. DAPUR MICHELLE – PAGI

Terlihat MARTHA sang ibu MICHELLE sedang sibuk menyiapkan sarapan, menaruh nasi goreng, dan telur kedalam piring

3. INT. KOLAM IKAN MICHELLE – PAGI

Dibelakang rumah MICHELLE terdapat kolam ikan tampak MICHELLE sedang memberi makan ikannya.

4. INT. RUANG MAKAN MICHELLE – PAGI

Sang ibu sedang sibuk menyajikan sarapan dimeja makan, memanggil MICHELLE untuk segera sarapan.

5. INT. KOLAM IKAN MICHELLE – PAGI

Michelle memberikan makan ikan, lalu pergi keruang makan

6. INT. RUANG MAKAN MICHELLE – PAGI

SAMUEL sang ayah baru duduk dimeja makan, diikuti oleh MICHELLE yang duduk dimeja makan. Martha yang duduk didekat suaminya. Michelle mengambil segelas susu. Terlihat Samuel mendapatkan telfon dari seseorang dan segera menjauh untuk menjawab telfonnya. MICHELLE mendapatkan pesan chat dari RIKA temannya, RIKA memberitahu dosen tidak hadir dan mengajak Michelle pergi keperpustakaan untuk mengerjakan skripsinya. Michelle lekas bergegas pergi kekampus dan berpamitan kepada orang tuanya.

7. INT. KOSSAN ARIEF – PAGI

Terlihat kondisi kamar Arief yang berantakan, Arief masih menelungkupkan badannya diatas kasur. Sementara

Akmal duduk disamping kasur Arief, Akmal sedang memijat-mijat tumit kakinya yang memar terkena engkol sepeda. Kemudian Ade masuk kekossan Arief, dengan wajah yang ditekuk akibat kesal terhadap sikap Nani kekasihnya. Ade bercerita tentang masa depan bersama sang kekasih kepada kedua sahabatnya, Akmal yang mendapat telfon dari Michelle, menanyakan keberadaan Akmal, yang tidak terlihat dikampus. Lalu Ade dan Arief menanyakan perihal hubungan mereka berdua.

8. INT. RUANG TAMU AKMAL – MALAM

Terlihat Bukhori sang ayah Akmal sedang duduk diruang tamu sambil membaca buku, Rahayu sang ibu datang membawa secangkir teh dan membawa selembar undangan pernikahan tetangganya. Akmal yang baru tiba dirumahnya, duduk diruang tamu bersama kedua orang tuanya, Rahayu memberitahu tentang pernikahan tetangganya itu lalu merembet pada hubungan Akmal dengan kekasihnya. Rahayu menasehati Akmal. Akmal memahami maksud dari ibunya lalu Akmal pergi kekamar. Bukhori menenangkan istrinya Akmal sudah mengerti dan paham tentang perbedaan itu, Rahayu pergi kekamar disusul oleh suaminya.

9. INT. KAMAR AKMAL – MALAM

Akmal semakin bingung memikirkan percakapan ibunya, pikiran Akmal melayang kepada kekasihnya, diatas lemari terbingkai indah foto dengan Michelle. Akmal mencoba menghubungi Michel namun tidak ada jawaban. Akmal pergi untuk melakukan solat isya.

10. INT. RUANG TAMU MICHELLE - MALAM

Pertengkaran keluarga Michelle yang tampak antara Samuel dan istrinya Martha. Pertengkaran disebabkan Samuel ketahuan telah berselingkuh dari sebuah ponselnya. Dan disebuah tangga nampak Michelle sedang menonton pertengakaran Ayah dan Ibunya.

11. INT. KAMAR AKMAL – MALAM

Akmal selesai mengerjakan solat lalu berdoa menengadahkan kedua tangannya.

12. INT. TANGGA MICHELLE – MALAM

Michelle yang sedang menangis berdoa tentang masalah yang menimpa keluarganya, Michelle melipat tangannya.

13. INT. KAMAR AKMAL – MALAM

Akmal sedang melipat sejadahnya, lalu Bukhori sang ayah mengetuk pintu dan masuk kedalam kamar Akmal. Bukhori menasehati hubungan Akmal dengan Michelle. Membuat Akmal yakin keputusan yang terbaik adalah berpisah.

14. EXT. BUKIT-BUKIT – SORE

Akmal dan Michelle tampak serius. Michelle bercerita tentang kondisi keluarganya yang sedang kacau, Akmal semakin bingung bagaimana menyampaikan keputusan tentang nasib kisah cintanya dengan Michelle. Lalu Akmal menyampaikan bahwa hubungannya tidak bisa dilanjutkan lagi, Michelle tidak terima, mereka terus beradu argumen. Michelle bersih keras mempertahankan hubungannya, namun Akmal ingin melepaskan tali cintannya. Akhirnya Michelle menerima keputusan Akmal dengan rasa sangat sedih dan kecewa. Raut wajah Akmal yang sedih mau tidak mau ini harus diakhiri sebelum cintannya semakin menjadi.

15. INT. KAMAR AKMAL – SIANG

Foto-foto berjejer terbingkai indah bersama Michelle. Akmal sedang menatap jendela, pandangannya kosong pikirannya melayang

Sepuluh tahun kemudian, ditempat yang sama Akmal berdiri, foto-foto berubah menjadi foto bersama keluarga kecilnya. Akmal menatap sebentar foto keluarganya, yang terpajang dimeja kamar. Hingga kamar Akmal pergi untuk menjemput putrinya Anissa

16. EXT. DEPAN GERBANG RUMAH AKMAL – SIANG

Ketika Akmal membuka pintu pagar, ada sebuah mobil yang datang persis didepan rumahnya. Seseorang gadis kecil turun, Anissa dan seseorang gadis kecil dibelakangnya Naura. Anissa turun dari mobil, dan langsung menghampiri ayahnya. Anissa memeluk dan mencium

punggung tangan ayahnya. Ayahnya lupa bahwa hari ini Anissa pulang cepat, lalu Akmal melihat seorang perempuan yang mengantarkan Anissa pulang itu adalah Michelle. Akmal terkejut. Pertemuan kembali terjadi setelah sepuluh tahun lamanya. Akmal menyapa Michelle.

17. INT. RUANG KELULARGA AKMAL – SIANG

Nampak Anissa yang sedang bermain dengan Naura, Lalu Akmal dan Michelle sedang mengobrol ringan. Lalu Akmal mengajak pindah untuk pergi keatas karena keduanya asyik bermain sampai membuat gaduh seisi ruangan.

18. EXT. ROOFTOP RUMAH AKMAL – SIANG

Michelle sedang duduk ditempat duduk, Akmal membawa minuman dan beberapa cemilan dan selembar amplop berisikan surat cerai. Michelle menceritakan bahwa dia dengan suaminya baru saja resmi bercerai, Hingga obrolan mereka terhanyut oleh perasaan keduanya. Akmal meyakini bahwa Tuhan berkomunikasi lewat tanda-tandanya dan sekarang Tuhan sedang menunjukan hal itu. Tuhan sedang mempertemukan mereka lagi berarti ada maksud yang dituju. Michelle menyetujui ucapan Akmal. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. kita bisa berencana menikahi siapa saja tapi tidak untuk mencintai.

3.4 Proses Kerja Penata Kamera

Menurut Kusumawati dkk (2017:68) menjelaskan bahwa, “Penata kamera adalah seseorang yang bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang direkam melalui pipi video, memory, hardisk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan arahan sutradara atau pengarah acara.”

Sedangkan menurutLamintang (2013:48) Camera person adalah“Profesi yang lebih dikenal cameraman ini memiliki tanggung jawab yaitu bertugas untuk merekam gambar atau mengambil gambar agar gambar yang diambil dan direkam saat produksi sesuai dengan harapan atau konsep produksi.”

Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan gambar yang baik, tapi penata kamera harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar.

Dalam produksi drama televisi yang berjudul “YAKIN” Penulis berperan sebagai penata kamera dimana harus memahami prinsip kerja kamera yang akan menampilkan apa yang akan dilihat oleh penonton. Selain itu, penulis harus bisa mengambil gambar-gambar yang baik agar pesan yang disampaikan dari drama televisi yang berjudul “YAKIN” ini dapat diterima oleh penonton, disinilah penulis harus bisa menentukan sudut pandang dan angle kameranya.

3.4.1. Pra Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:247) menjelaskan bahwa: Pra produksi merupakan kegiatan penemuan ide dan tahap perencanaan. Tahapan ini dimulai dengan mencari ide yang dikembangkan menjadi konsep melakukan riset, survei dan membuat rundown program, membuat jadwal kerja (time

schedule), rundown, kalkulasi biaya, rencana lokasi, peralatan dan kru yang terlibat. Menurut kusumawati dkk (2017:69) menjelaskan bahwa Tahap pra produksi merupakan tahap yang paling menentukan hasil gambar yang baik.pada tahap ini, penata kamera akan melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non teknis meliputi :

1. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalannya proses produksi

(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dll).

2. Riset tempat untuk proses pembuatan floor plan.

3. Membuat shot list.

4. Mempelajari naskah yang akan diproduksi.

5. Mempelajari teknis khususnya kamera

6. Diskusi dengan sutradara untuk menentukan visi dan misi produksi yang sama.

Dalam tahapan pra produksi penulis sebagai penata kamera bersama tim telah menyepakati pada proses penentuan drama televisi yang diberi judul “YAKIN” ini penulis memilih kamera SONY VG30 karena kamera ini mampu menghasilkan video yang berkualitas dengan resolusi full HD 1920 x 1080. Dan kamera ini dapat dioperasikan dengan mudah serta penambahan lensa 16-35mm dimana lensa ini menjadi pilihan yang sangat baik untuk menampilkan gambar yang tajam dan bersih dengan fitur autofocus cepat.

Selanjutnya setelah keseluruhan alat sudah terpenuhi pada tahap pra produksi ini seluruh tim termasuk penulis mulai riset tempat yang akan dipakai untuk lokasi

produksi televisi drama “Yakin” ini.Setelah riset selesai penulis langsung membuat story board dan floor plan guna mempermudah pengambilan gambar saat produksi berlangsung.

Pengertian story board dan floor plan menurut kusumawati dkk (2017:70) yaitu:

1. Story Board

Story Board adalah rangkaian sketsa gambar yang menggambarkan urutan cerita berdasarkan naskah atau skenario.

2. Floor Plan

Floor Plan adalah gambar pemandangan luas lokasi produksi yang berbentuk skala.

Dalam televisi drama yang berjudul “Yakin” pada tahap pra produksi ini penulis mempelajari direct treatment yang sudah dibuat oleh sutradara agar lebih memahami shot dan angle apa saja yang nantinya akan dipakai pada saat produksi.

3.4.2. Produksi

Menurut Morissan (2015:310) Tahap produksi adalah “seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.”

Sedangkan Menurut kusumawati,dkk (2017:75) menjelaskan pada tahap produksi bahwa ada Beberapa tugas penting penata kamera pada tahap produksi adalah :

1. Mengoperasikan kamera dan merekam gambar untuk produksi yang bersifat live (siaran langsung) atau taping (rekaman).

2. Bekerja sama dengan sutradara atau pengarah acara pada saat proses pengambilan gambar sesuai dengan naskah.

3. Memberikan masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk menghasilkan gambar yang baik.

4. Selalu menjaga kontinuitas gambar.

5. bertanggung jawab untuk menjaga kamera selama proses produksi agar kamera tetap pada kondisi normal dan siap digunakan.

6. Selalu bekerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai hasil yang terbaik.

Produksi drama televisi yang berjudul “Yakin” ini berlangsung selama 4 hari, lokasi pertama selama 3 hari berada di cimahi, selanjutnya lokasi ke 2 berada dibukit bintang

Pada tahap produksi drama televisi “Yakin” penulis berperan sebagai penata kamera mulai mencari shot dan angle yang dibutuhkan, pada tahapan ini pula butuh waktu yang panjang dan berliku-liku. Dan seluruh tim harus mampu menjalin kerja sama yang benar-benar serasi. Selain menjadi penata kamera

penulis membantu mengatur posisi lighting agar tidak terlihat dikamera pada saat produksi berlangsung.

Pada tahap produksi ini pula penulis memperhatikan teknik-teknik pengambilan gambar, seperti shot size/ukuran gambar, komposisi dan camera angle/sudut pengambilan gambar.

Berikut ini pengertian shot size/ukuran gambar, komposisi, dan camera angle/sudut pengambilan gambar menurut kusumawati,dkk (2017:80) :

1. Shot Size/Ukuran Gambar

Shot Size adalah ukuran besar kecilnya suatu subjek dalam sebuah frame yang memiliki informasi dan makna berbeda sesuai dengan ukuran masing masing shot size.

2. Komposisi Gambar

Komposisi Gambar adalah penataan elemen-elemen gambar dalam sebuah frame.

Komposisi Gambar yang harus diperhatikan penulis dalam produksi drama

“Yakin” ini yaitu Head room/Ruang diatas kepala, Looking Room/Ruang kosong disamping objek,

3. Camera Angle/Sudut pengambilan gambar

Camera Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada sudut tertentu dalam merekam gambar.

Beberapa shot size yang penulis gunakan pada tahap produksi drama “Yakin” ini yaitu :

1. Extreme Close Up (ECU) adegan detail sorot mata akmal perubahan 2008 menuju 2018.

2. Medium Shot (MS)

3. Close Up (CU),

4. Long Shot (LS) adegan dimana akmal dan michele melihat pemandangan.

5. Full Shot (FS) adegan martha (ibu michele) menyiapkan sarapan pagi dimeja makan

Pada tahap produksi drama “Yakin” ini penulis hanya menggunakan beberapa angle saja yaitu Eye Level dan High Angle.

3.4.3. Pasca Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa, “pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing, dan mastering.”

Menurut kusumawati,dkk (2017:77) menjelaskan bahwa Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata kamera. Untuk produksi drama, penata kamera biasanya membantu sutradara dan editor untuk menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti. Namun biasanya sutradara dan produser dapat menjelaskannya langsung kepada editor.

Penata kamera pada tahap ini juga bertugas untuk menyusun camera report untuk mempermudah pekerjaan editor. Segala informasi yang telah dilakukan dalam proses produksi dilaporkan lengkap dengan keterangan hasil produksi.

Camera report adalah catatan yang disalin dalam kertas kerja penata kamera yang biasanya berbentuk kolom atau label dan berisikan informasi proses pengambilan gambar, nomor adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang baik atau tidak. Camera report nantinya akan diberikan kepada editor, sutradara dan tim produksi untuk mempermudah proses pasca produksi.

Fungsi camera report adalah :

1. mempermudah tim produsksi khususnya penata kamera untuk mengingat kembali gambar-gambar yang telah direkam. b.untuk mengetahui gambar-gambar mana saja yang dapat digunakan untuk proses editing.

2. sebagai pedoman editor dalam melakukan proses editing.

Setelah tahap produksi selesai lanjut menuju tahap pasca produksi, pada tahapan ini penulis lebih banyak membantu sutradara dan editor dalam memilih gambar yang sudah diambil.

3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai penata kamera memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalannya proses produksi

(pemilihan kamera, peralatan, penunjang, memilih lensa dll.)

2. Membuat desain kreatif meliputi riset membuat storyboard dan floor plan

3. Membuat shotlist

4. Mempelajari naskah yang akan diproduksi

5. Mempelajari teknis teknis khususnya kamera

6. Mengoperasikan kamera

7. Bekerja sama dengan sutradara memilih shot dan angle yang baik sesuai dengan naskah

8. Selalu menjaga kontinuitas saat pengambilan gambar

9. Tahapan setelah produksi masuk menuju tahapan editing, membantu editor dan sutradara dalam memilih gambar yang telah diambil

10. Memilih hasil gambar yang akan diperlukan untuk diedit

3.4.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Pada saat produksi penulis harus bisa mengambil gambar sekreatif mungkin, penulis diharapkan, dapat menghasilkan suatu peristiwa atau adegan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu gambar. Dalam pengambilan gambar pun penulis harus bisa memperhatikan Shot Size.

Untuk pemilihan shot penulis memakai beberapa shot size, seperti yaitu

Medium Shot (MS), Medium Close Up (MCU), Close Up (CU), Extreme Close

Up (EXCU), Long Shot (LS), dan Full Shot (FS). Sedangkan angle yang dipakai tidak banyak hanya Eye Level dan High Angle.

2. Konsep produksi

Pada tahap produksian televisi drama yang berjudul “YAKIN” ini penulis bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan kamera pada saat produksian berlangsung, penulis akan membantu sutradara untuk menterjemahkan dari bahasa tulisan kedalam visual.

3. Konsep teknis

Pada produksian drama televisi yang berjudul “Yakin” ini penulis menggunakan kamera Sony handycam VG30 karena kamera ini didesain dengan nyaman, selain itu prosesor kamera ini menembak dengan cepat, NEX VG30 mampu menghasilkan video yang berkualitas dengan resolusi full HD 1920 x

1080. Dan video yang ditampilkan dalam format ACVHD pada 28 mbps sangat detail dan jelas. Pada konsep kali ini pula penulis didukung dengan pembuatan, floor plan, shot list, dan director shot yang akan memudahkan pemilihan bahan baku dan alat-alat.

Dimana bahan baku ini adalah 2 buah SD Card 64gb untuk proses produksian.

Dan peralatan yang dibutuhkan adalah :

1. Kamera Sony handycam VG30

2. Lensa 16-35mm

3. Baterai (3 buah)

4. Charger (1 buah)

5. Tripod

6. Perleng

7. Converter mini HDMI to HDMI

8. Kabel HDMI

3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. Converter mini HDMI patah dan tidak bisa masuk kemonitor, produksian

jeda sejenak karena tidak ada cadangan conventernya.

Solusi : Pada saat produksi jeda sejenak salah satu kru langsung mencari pengganti converter yang patah, setelah dapat converter pengganti produksian berlangsung kembali meskipun sedikit membuang waktu.

2. . Fokus pada lensa 16-35mm sangat tipis sehingga membuat penulis

sedikit membingungkan untuk menentukan fokusnya.

Solusi : pada saat produksian berlangsung untuk menentukan fokusnya penulis meminta kepada sutradara untuk melihat langsung dari monitor.

3. Produksian terakhir dibukit bintang jarak untuk charger batrai cukup jauh,

diharuskannya naik turun bukit

Solusinya : Penulis lebih menghemat batrai kamera

3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera

1. Konsep Penata Kamera

2. Story Board

3. Floor Plan Kamera

4. Spesifikasi Kamera

5. Camera Report

Konsep Penata Kamera

Penulis harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan saat pengambilan gambar, bukan hanya teknis saja yang dipikirkan, namun nonteknis pun harus dipikirkan juga, karena agar pesan dari gambar yang direkam memiliki kualitas gambar yang baik dan penonton dapet menerima pesan yang disampaikan.

Penulis juga harus bisa memilih angle dan shot size apa saja yang diperlukan untuk proses pembuatan drama televisi yang berjudul “YAKIN” ini agar penonton mendapatkan informasi dan pesan yang disampaikan pada saat menonton.

Untuk pemilihan angle penulis hanya menggunakan, high angle dan eye level, sedangkan untuk shot size penulis menggunakan beberapa shot size, seperti

Medium shot, Medium close up, Long shot, dan Close up, dimana sebelum menentukan angle dan shot size penulis, sutradara dan produser sudah menyepakatinya bersama, yang paling terpenting penonton dapat

Tabel III.10

Story Board

Production Company : KALIAJA FILM Produser : Susi Melinda

Judul : Yakin Sutradara: Toni Setiawan

Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Dimas A

N0 SHOT GAMBAR VIDEO

1 FS Akmal dan michele duduk (akmal digazebo dan sembari michele) menikmati pemandangan bukit

2 MS Akmal dan michele (akmal membicarakan dan masa depan michele) mereka

3 CU Akmal memperhatika (akmal) n michele

4 CU Detail shot wajah michele (michele )

5 CU Ekspresi wajah ade kesal lalu (ade) bercerita

6 FS Akmal dan arief (akmal, mendengarkan arief dan ade bercerita ade

7 MS Akmal dan arief diam (Akmal memperhatika dan n ade bercerita arief)

8 FS Arief mengajak (akmal, akmal dan ade arief dan untuk bermain ade) game

9 FS Ibu dan bapa akmal sedang (ibu bersatai di akmal ruang tamu dan bapa akmal)

10 FS Kemudian akmal datang (akmal, dan ikut duduk ibu dan bersama ibu bapa dan bapanya akmal)

11 MS Ibunya akmal memberitahu (akmal bahwa ada dan ibu) undangan dari temannya

12 CU Akmal mengambil (akmal) undangan tersebut

13 MS Akmal berbaring (akmal) ditempat tidur

14 MS Michele mendengar ibu (michele dan ayahnya ) bertengkar

15 MCU mamahnya michele (mamahn memarahi ya suaminya michele)

16 MCU Ayahya michele balik (ayahnya memarahi michele) istrinya

17 FS Michele melihat (ayah, pertengkaran mamahn mamah dan ya dan ayahnya michele) kemudian ayahnya pergi

18 MCU Michele berdoa (Michele )

19 FS Akmal selesai shalat (akmal)

20 FS Bapanya akmal masuk (akmal kekamar akmal dan bapa nya)

21 MS Bapanya akmal melihat (bapanya ke arah lukisan akmal)

22 MS Akmal tertawa karena (akmal) candaan ayahnya

23 FS Akmal dan michele saling (akmal berdiam diri dan michele duduk berdua di gazebo)

24 MS Michele bercerita soal (akmal kejadian tadi dan malam michele)

25 CU Akmal menjelaskan (akmal) soal hubungannya

26 CU Michele berbicara (michele dengan nada ) kesal

27 MS Michele berdiri lalu (akmal beranjak pergi dan michele)

28 ECU Akmal mengambil (tangan foto saat akmal) bersama istri dan anaknya

29 FS Anak akmal dan anaknya (anaknya michele akmal bermain dan boneka michele bermain boneka diruang tamu)

30 MS Michele bercerita soal (akmal kehidupannya dan setelah michele) berpisah dari akmal

31 OTS Akmal meledek (michele michele to akmal)

32 OTS Akmal tersenyum (akmal malu to michele)

33 FS Akmal mendekati (akmal michele lalu dan memegang michele) tangannya.

Floor Plan Kamera

Production Company : KALIAJA FILM Produser : Susi Melinda

Judul : Yakin Sutradara: Toni Setiawan

Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Dimas A

Gambar III.7 Bukit

Gambar III.8 Kosan

Gambar III.9 Ruang Tamu

Gambar III.10 Kamar

Gambar III.11 Ruang Tamu

Gambar III.12 Rooftof

Spesifikasi Kamera

Gambar III.13 1. Shape: Horizontal

2. Optical Sensor Type / Size: Exmor APS HD CMOS sensor(23.5 x 15.6mm)

3. Total Pixel: 16.7MP

4. Valid Video Pixel: 13.6MP

5. Resolusi: 1920x1080 - Full HD

6. LCD Monitor: 3inch Xtra Fine LCD

7. Recording Media: SD Card, SDHC Card, SDXC Card, Memory Stick PRO

Duo,Memory Stick PRO-HG Duo, Memory Stick XC-HG Duo

8. Koneksi: miniHDMI, USB2.0 Hi-speed

9. Tipe Baterai: NP-FV70

10. Ukuran Dimensi (WxHxD): Approx. 91mm x 130mm x 223mm

11. Berat: Approx. 650g

Tabel III.11

Camera Report

Production Company : KALIAJA FILM Produser : Susi Melinda

Judul : Yakin Sutradara: Toni Setiawan

Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Dimas A

No Scene Shot Visual Take Video Note Shot size Moving angle 1 1 1 ELS Still Eye level Establish cahaya matahari OK 2 2 ELS Still Eye level Establish pemandangan bukit OK 3 3 ELS Still Eye level 2 Akmal dan michele sedang duduk OK (michele dan akmal) di gazebo 4 4 CU Still Eye level 1 Detail wajah michele penuh harap OK (michele) 5 5 MS Still Eye level 1 Michele melihat kearah akmal OK (michele) yang sedang tiduran 6 6 MS Still High angle 3 Akmal berbaring digazebo OK (akmal berbaring) 7 4 CU Still Eye level 1 Michele melihat akmal sembari OK (michele) meledeknya 8 6 MS Still High angle 3 Akmal berbaring sembari meledek OK (akmal berbaring) michele 9 6 MS Still High angle 3 Akmal dan michele berbaring di OK (akmal dan michele gazebo

berbaring) 10 CU Still Eye level 1 Melihat kalung nya yang putus OK 4 (michele) 11 7 CU Still Eye level 2 Akmal bangun karena kaget OK (akmal) mendengar michele bilang putus 12 4 CU Still Eye level 1 Michele menjelaskan keakmal OK (michele) bahwa yang putus kalung yang dia pakai 13 8 MS Still Eye level 2 Akmal meledek michele OK (akmal dan michele) 14 9 ECU Still Eye level 1 Akmal mengambil alat tempurnya OK (akmal) 15 8 MS Still Eye level 2 Akmal menulis diplester yang OK (akmal dan michele) akan di tempelkan di kalung michele 16 4 CU Still Eye level 1 Detail shot wajah michele melihat OK (michele) akmal sedang memperbaiki kalungnya 17 8 MS Still Eye level 2 Akmal mengambil kalung michele OK (akmal dan michele) lalu memperbaikinya 18 4 CU Still Eye level 1 Ekspresi michele yang sedikit OK (michele) bingung melihat akmal 19 8 MS Still Eye angle 2 Akmal memakaikan kalung OK (akmal dan michele) kemichele 20 10 ECU Still Eye level 1 Detail shot akmal memakaikan OK (akmal memakaikan kalung kemichele kalung ) 21 8 MS Still Eye level 2 Michele senang kalungnya OK

(akmal dan michele) diperbaiki akmal 22 4 CU Still Eye level 1 Ekpresi michele penuh harap OK (michele)

23 7 CU Still Eye level 2 Ekspresi wajah akmal bingung OK (akmal) 24 8 MS Still Eye level 2 Akmal mengajak michele untuk OK pulang lalu berdiri dan jalan 25 3 ELS Still Eye level 2 Akmal berdiri mengajak pulang OK michele 26 2 1 ELS Still Eye level Establish awan OK 27 2 ELS Pan right Eye level Establish awan OK 28 3 MS Still Eye level 4 Ekspresi ade kesal OK (Ade) 29 4 MS Still Eye level 2 Akmal dan ade mendengarkan OK (akmal dan arief) cerita ade 30 3 MS Still Eye level 2 Ade bercerita dengan ekspresi OK (ade) kesal 31 4 MS Still Eye level 2 Arief merespon cerita ade OK (akmal dan arief) 32 3 MS Still Eye level 2 Ade kesal OK (ade) 33 5 FS Still Eye level 2 Akmal dan arief mendengarkan OK (ade, akmal dan arief) ade bercerita 34 3 MS Still Eye level 4 Ade menjelaskan ke arief OK (ade) 35 5 FS Still Eye level 2 Akmal dan arief melihat kearah OK ade

36 3 MS Still Eye level 4 Ade melihat kearah akmal OK (ade) 37 5 FS Still Eye level 2 Akmal menjawab pertanyaan ade OK (akmal, arief dan ade) Lalu segera mengangkat telf dari michele 38 MS Still Eye level Akmal menjawab telf dari OK (akmal) michele 39 5 FS Still Eye level 2 Akmal bergabung kembali dengan OK (akmal, arief dan ade) arief dan ade 40 3 MS Still Eye level 4 Ade bertanya ke akmal soal tadi OK (ade) yang menelfon akmal 41 4 MS Still Eye level 2 Arief merespon pembicaraan ade OK (akmal dan arief) ke akmal 42 3 MS Still Eye level 4 Ade bertanya keakmal soal OK (ade) hubungannya bersama michele 43 4 MS Still Eye level 2 Akmal tersenyum ke ade lalu arief OK (akmal dan arief) merespon pertanyaan ade ke akmal 44 5 FS Still Eye level 2 Arief mengajak akmal dan ade OK (akmal, arief dan ade) untuk main game 45 3 1 ELS Still Eye level Establish langit malam OK 46 2 Still Eye level Establish foto ibu dan bapa akmal OK 47 3 MS Still 2 Ibu dan bapa akmal sedang OK (ibu dan bapa akmal) bersantai di ruang tamu 48 4 FS Still Eye level 1 Akmal baru pulang dan langsung OK (akmal, ibu dan bapa) duduk bersama ibu dan bapa 49 5 CU Still High angle 2 Akmal mengambil makanan OK (akmal) dimeja

50 3 MS Still Eye level 2 Bapa akmal bertanya kepada OK (ibu dan bapa akmal) akmal lalu ibunya memberitahu bahwa ada undangan dari temannya 51 5 CU Still Eye level 2 Ekspresi wajah akmal gembira OK (akmal) melihat temannya menikah 52 4 FS Still Eye level 1 Akmal mengambil makanan lalu OK (akmal, ibu dan bapa) ibunya bertanya ke akmal soal hubungannya bersama michele 53 5 CU Still Eye level 2 Ekspresi akmal bingung OK (akmal)O 54 4 FS Still Eye level 1 Ibunya akmal menasehati akmal OK (akmal, ibu dan bapa) 55 5 CU Still Eye level 2 Akmal menunduk OK (akmal) 56 4 FS Still Eye level 1 Ibu akmal menasehati akmal lalu OK (akmal, ibu dan bapa) akmal berpamitan untuk shalat isya 57 4 1 FS Still Eye level 1 Akmal berbaring ditempat tidur OK (akmal) sembari memikirkan nasihat dari ibunya 58 2 MS Still Hight angle 1 Akmal bingung sembari melihat OK (akmal) hp 59 5 1 MS Still Eye level 1 Michele mendengar ayah dan OK (michele) ibunya bertengkat 60 6 1 MS Still Eye level 10 Ibunya michele kesal karena OK (ibunya michele) suaminya selingkuh 61 2 FS Still Eye level 1 Ibunya michele memarahi OK

(ibu dan ayah michele) suaminya 62 1 MS Still Eye level 10 Ibunya michele kesal OK (ibunya michele) 63 3 MCU Still Eye level 2 Balik memarahi ibunya OK (ayah michele) 64 1 MS Still Eye level 10 Ibunya michele nangis OK (ibunya michele) 65 2 FS Still Eye level 1 Ibunya michele terus memarahi OK (ibu dan ayah michele) suaminya lalu michele melihat dari belakang 66 3 MCU Still Eye level 2 Ayahnya michele bebalik OK (ayahnya michele) memarahi ibunya michele 67 1 MS Still Eye level 10 Ibunya michele nangis OK (ibunya michele) 68 4 FS Still Eye level 2 Pertengkaran masih terus terjadi OK (ibu, ayah dan dan michele melihat kejadian michele) pertengkaran tersebut 69 1 MCU Still Eye level 10 Ibunya michele menangis OK (ibunya michele) 70 4 FS Still Eye level 2 Ayahnya michele meninggalkan OK (ibu, ayah dan ibunya michele) 71 7 4 MCU Still Eye level 1 Michele berdoa OK (michele) 72 4 1 FS Still Eye level 1 Akmal selesai shalat OK (akmal) 73 2 MS Still Eye level 4 Ayah akmal masuk kekamar OK (ayah akmal) akmal dan kaget melihat kondisi

kamar anaknya berantakan 74 3 FS Still Eye level 2 Ayah akmal bertanya soal OK (ayah, dan akmal) skripsinya akmal lalu melihat poster didinding kamarnya akmal dan membacanya 75 4 ECU Still Eye level 1 poster OK (poster) 76 3 FS Still Eye level 2 Ayah akmal membaca poster OK (ayah dan akmal) tersebut lalu mengartikan kata kata yang ada diposter dan mereka tertawa bersama 77 5 MCU Still Eye level 2 Ayah akmal tertawa OK (ayah akmal) 78 6 MS Still Eye level 1 Akmal ikut tertawa OK (akmal) 79 5 MCU Still Eye level 2 Ayah akmal berdiri lalu beranjak OK (ayah akmal) pergi keluar kamar akmal 80 6 MS Still Eye level 1 Akmal sedikit bingung OK (akmal) 81 8 1 ELS Still Eye level 1 Establish awan OK

82 2 ELS Still Eye level 1 Establish shoot pemandangan OK bukit 83 3 MS Still Eye level 3 Akmal dan michele duduk di OK (akmal dan michele) gazebo dengan ekspresi wajah sedih 84 4 CU Still Eye level 3 Akmal menenangkan memeluk OK (akmal dan michele) michele lalu menenangkannya

85 3 MS Still Eye level 5 Michele bertanya ke akmal soal OK (akmal dan michele) pertemuannya, lalu akmal menjelaskan soal hubungannya 86 5 CU Still Eye level 3 Ekspresi wajah michele OK (michele) 87 6 CU Still Eye level 2 Akmal menjelaskan soal OK (akmal) hubungannya 88 3 MS Still Eye level 5 dengan wajah sedih michele OK (akmal dan michele) menatap wajah akmal 89 5 CU Still Eye level 3 Michele kesal OK (michele) 90 3 MS Still Eye level 5 Akmal terdiam melihat michele OK (akmal dan michele) 91 5 CU Still Eye level 3 Michele berbicara dengan sedikit OK (michele) nada yang kesal 92 6 CU Still Eye level 2 Akmal menatap wajah michele OK (akmal) 93 5 CU Still Eye level 3 Detail wajah michele marah OK (michele) kepada akmal 94 3 MS Still Eye level 5 Akmal menjelaskan perihal OK (akmal dan michele) hubungannya dan disambut dengan marahnya michele 95 5 CU Still Eye level 3 Michele marah lalu berdiri dan OK (michele) pergi 96 3 MS Still Eye level 5 Michele pergi meninggalkan OK (akmal dan michele) akmal 97 7 ELS Still Eye level 2 Akmal memanggil michele OK (Akmal dan michele)

98 3 MS Still Eye level 5 Akmal melihat kearah michele OK (akmal) 99 8 MS Still Eye level 1 Michele dengan nada kesal lalu OK (michele) pergi 100 3 MS Pan right Eye level 5 Akmal masih melihat kearah OK (akmal) michele yang pergi meninggalkannya 101 9 1 LS Still Eye level 1 Akmal dan michele sedang OK (akmal dan michele) berpacaran diperbukitan 102 10 1 MS Still High angle 1 Michele galau OK (michele) 103 11 1 FL Still Eye level 1 Akmal galau Ok (akmal) 104 12 1 ECU Still Eye level 1 Melihat foto saat bersama istrinya Ok (akmal) dan anakya 105 13 1 ELS Still Eye level 1 Establish awan OK 106 13 2 FS Still Eye level 1 Anak akmal dan anaknya michele OK (anak akmal dan anak Bermain boneka michele) 107 14 3 OTS Still Eye level 2 Michele berdiri menatap akmal OK (michele to akmal) 108 4 MLS Still Eye level 4 Michele menceritakan OK (michele dan akmal) kehidupannya setelah berpisah dengan akmal

3.5. Proses Kerja Editor (Penyunting Gambar)

Menurut Muslimin (2018:157) “Editor adalah orang yang bertugas menggabungkan gambar (visual) beserta audio hasil dari pengambilan gampar oleh DOP (Director of Photography) dan audio sound designer.”

Sedangkan Menurut Irwanto dkk (2014:184) “Editor adalah seorang yang bertanggung jawab dan bertugas menyunting gambar bergerak melalui proses seleksi, memilih, memilah, untuk dijadikan sebagai rangkaian kesatuan film yang utuh.”

Editing merupakan proses terakhir dalam penyelesaian produksi program

TV maupun film. Tahap ini merupakan proses menyeleksi dan menyatukan gambar serta suara selama proses produksi berlangsung.(Supriyadi dkk 2014:148)

Menurut Kutipan diatas editor adalah seorang yang bertanggung jawab dan bertugas menyunting gambar bergerak melalui proses seleksi dan menggabungkan gambar (visual) beserta audio hasil dari pengambilan gambar.

Sedangkan editing merupakan proses terakhir dalam penyelesaian produksi program TV maupun film. Tahap ini merupakan proses menyeleksi dan menyatukan gambar serta suara selama proses produksi berlangsung.

Pada drama televisi yang berjudul “Yakin”Penulis sebagai editoradalah seorang yang bertanggung jawab menyusun hasil gambar yang telah diambil dalam proses produksi oleh jobdesk penata kamera dan sutradara kemudian seorang editor menyatukan semua materi menjadi satu kesatuan dalam visual drama televisi untuk mempermudah penonton. Dan pada saat produksi drama TV

“Yakin” penulis sebagai editor juga merangkap jobdesk sebagai penata cahaya

dan bertugas untuk mengikuti arahan kameramen dan sutradara untuk menentukan cahaya yang sesuai dengan konsep drama televisi kemudian setelah syuting selesai penulis memindahkan file video dan suara dari memori card ke notebook dan hardisk external. Pada tahap pasca produksi penulis sebagai editor melakukan review terlebih dahulu kemudian melakukan editing offline, online editing, dubbing, mixing dan sub tittling.

3.5.1. Pra Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:165) menyimpulkan bahwa : Pra Produksi adalah tahapan yang penting dalam sebuah produksi progam acara. Dalam tahap persiapan sebelum pelaksanaan produksi dilakukan. Tugas editor dalam pra produksi adalah merencanakan konsep editing dan berdiskusi dengan crew yang lain untuk pembahasan secara teknis. Penulis sebagai editor juga ikut serta membantu memberikan ide berupa masukan dan antisipasi agar semua keinginan proses produsksi dapat tercapai. Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:247) menjelaskan bahwa:

Pra produksi merupakan kegiatan penemuan ide dan tahap perencanaan. Tahapan ini dimulai dengan mencari ide yang dikembangkan menjadi konsep melakukan riset, survei dan membuat rundown program, membuat jadwal kerja (time schedule), rundown, kalkulasi biaya, rencana lokasi, peralatan dan kru yang terlibat.

Menurut kutipan diatas dapat disimpulkan pra produksi merupakan tahap persiapan awal dalam pembuatan sebuah program acara dari mulai mencari ide, konsep melakukan riset, survei dan membuat rundown program.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis yang sebagai seorang editor pada tahap pra produksi melakukan tugas sebagai berikut :

1. Setelah menerima naskah kemudian editor merencanakan konsep editing

2. Berdiskusi dan memberi masukan kepada sutradara, produser dan crew

lainnya

3. Bersama produser dan sutradara membicarakan proses pasca produksi

yang akan berlangsung baik dari sisi peralatan maupun dari sisi budgeting.

Penulis sebagai seorang editor beserta rekan lainnya mulai menentukan

Naskah yang akan dijadikan karya tugas akhir. Setelah melakukan diskusi yang panjang di tahap pra produksi. Penulis dan rekan lainnya sepakat memilih Naskah yang telah dibuat oleh penulis naskah dengan judul “Yakin”. Drama televisi ini dalam konsep editing yang terinspirasi oleh salah satu drama televisi yang ada di salah satu tv swasta yaitu Cinta dan Rahasia di NET, pertama dari segi gambar penulis ingin Drama televisi ini memiliki gambar atau look seperti film masa kini.

3.5.2. Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:167) Tahap produksi merupakan proses untuk merubah naskah ke dalam bentuk gambar. Pada tahapan ini penulis ikut membantu proses produksi dengan meminta shot yang dirasa kurang kepada

Sutradara. Selain itu Penulis juga bekerja sebagai penata cahaya.

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“produksi adalah tahap eksekusi program, siaran langsung atau rekaman.”

Menurut kutipan diatas, tahap produksi adalah tahap dimana seluruh ide yang telah direncanakan mulai divisualisasikan menjadi suatu gambar. Gambar yang sudah diambil harus diperiksa ulang agar tidak ada kesalahan dan jika terjadi kesalahan maka bisa segera mengambil ulang gambar yang sesuai.

Keterlibatan penulis saat produksi akan memudahakan penulis pada Pasca

Produksi dan mendapatkan gambaran untuk karya Drama Televisi “Yakin” pada tahap produksi penulis juga merangkap pekerjaan sebagai penata cahaya sesusai arahan kameramen dan sutradara, peralatan lighting yang di gunakan

Kinoflo,Redhead, Filter Gel CTB dan LED.

3.5.3. Pasca Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:167) “Pasca produksi adalah proses atau tahap yang dilalui setelah semua materi dasar program berupa shot-shot dan unsur pendukungnya sudah selesai.’’

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing, dan mastering.”

Menurut kutipan diatas, tahap pasca produksi merupakan tahap akhir atau tahap penyelesaian dimana hasil gambar yang sudah dihasilkan selama tahap produksi mulai masuk ke tahap penyuntingan (editing), memberi ilustrasi musik, audio mixing.

Pada tahap ini penulis sebagai editor mulai bekerja sepenuhnya, dimulai dari proses load datahinggapreviewfile yang berupa AVCHD (Advanced Video

Codec High Definition) yang berformat MTS.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai editor pada tahap pasca produksi memiliki tugas sebagai berikut :

1. Offline Editing

Menurut Supriyadi dkk (2014:150) Offline editing merupakan proses

menata gambar digitized sesuai dengan skenario dan urutan shot yang

telah ditentukan sutradara.Adapun tahap-tahap Offline Editing adalah

sebagai berikut :

a. Preview

Pada tahap ini editor telah menerima keseluruhan materi pada tahap produksi berupa hasil digital atau format MTS yang kemudian di tonton bersama

Rekan yang lainnya. Dan hal ini dimaksudkan agar seorang editor mengenali semua materi.

b. Editing sequance

Pada tahap ini penulis mulai membuaka software editing. Dalam karya drama televisi ini penulis menggunakan aplikasi Adobe Premiere cc 2018 dan Adobe

After Effect cc 2017 sebagai aplikasi pendukung untuk membuat bumper.

c. Logging

Menurut Supriyadi dkk (2014:64) “Logging secara sederhana berarti

pencatatan time code seluruh shot hasil shooting.”

Dalam tahap ini proses editing mulai dikerjakan dengan melihat catatan

menyusuaikan shot-shot berdasarkan laporan time code sehingga

memudahkan penulis untuk memilih shot yang sesuai dan tidak sesuai

naskah.

d. Assembling

Pada tahap ini, editor mulia menyusun dan menyambung setiap shot bedasarkan urutan scene pada naskah. Tapi kedua teknik penyambungan yang dilakukan masih sangat kasar dan masih menggunakan durasi yang sebenernya.

e. Rough cut

Pada tahap ini editor memotong dan membuang adegan yang dianggap tidak dipakai lalu memilih shot yang dibutuhkan. Penulis melakukan penyusunan pertama inti cerita yang dicapai. Setelah alur cerita tersusn, penulis memperlihatkannya pada sutradara, karena penulis sebagai editor butuh masukan.

f. Fine cut

Fine cut merupakan proses editing akhir sebelum drama televisi

tersebut benar-benar akan direalease.Pada tahap ini penulis melakukan

pemotongan dan penghalusan gambar yang sudah tersusun baik. Penulis

kemudian merapikan setiap potongan antar shot yang masih kurang baik

atau mengganggu. Dalam tahap ini penulis memberikan effect-effect atau

transisi sebagai penyambung atau perpindahan shot dan scene. Tujuan dari

tahap ini adalah agar alur cerita tersusun baik dengan insert shot yang

tepat.

2. Editing Online

Editing online adalah proses editing ketika sesorang editor mulai

memperhalus hasil editing offline, memperbaiki kualitas hasil dan

memberikan tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan. Adapun

tahap-tahap Onine Editing adalah sebagai berikut :

a. Color grading

Setiap gambar yang telah selesai diedit perlu dikoreksi warnanya agar

didapat persamaan warna, karena saat produksi berlangsung ada kendala

pencahayaan yang akhirnya mempengaruhi warna dalam gambar.

b. Titling

Pada tahap ini, penulis menggunakan softwareediting Adobe Premiere cc

2018 untuk membuat bars and tone, program id, logo Bsi, counting

down,credit tittle Penulis memilih Adobe Premiere cc 2018 dikarenakan

sofware ini memiliki fitur terbaru seperti text graphic lebih mudahdan

preset yang lebih banyak seperti hard limiter untuk meningkatkan volume.

c. Mastering

Setelah proses editing selesai, penulis sebagai editor melakukan perbaikan

dibagian color grading, sinkronisasi gambar dan suara. Penulis dan rekan

satu tim mengadakan pertemuan untuk bimbinfan bersama dosen

pembimbing.

Setelah melakukan perbaikan dan seluruh tim sepakat dengan hasil

editingnnya, kemudian Penulis sebagai editor melakukan finishing dengan

export video menjadi mp4. Setelah melakukan export maka hasil akhir drama

televisi “Yakin” ini di burning dalam bentuk DVD untuk proses outputig.

Total durasi drama televisi “Yakin” ini adalah 20 menit.

3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Editor (Penyunting gambar)

Menurut Supriyadi dkk (2014:168) “editor memegang peranan penting dalam penyusunan gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan

sesuai dengan cerita yang diinginkan. Seorang editor bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu karya.”

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang editor sangat berperan penting dan bertanggung jawab penuh dalam penyusunan gambar hingga menjadi suatu kesatuan cerita sesuai dengan naskah, dan hasil akhir dari suatu karya bergantung kepada seorang editor.

Dalam drama televisi yang berjudul “Yakin” peran dan tanggung jawab penulis adalah sebagai berikut :

1. memahami naskah.

2.Memberikan saran kepada sutradara

3. Mempersipakan konsep editing yang menarik dan sesuai dengan konsep

sutradara miliki.

4. Memberikan saran kepada sutradara untuk menambah shot jika ada yang

kurang atau tidak sesuai.

5. Backup data ke notebook dan hardisk external

6.Mengisi kekosongan jobdesk lighting

7. Memilah gambar yang sudah di ambil pada saat produksi.

8.Melakukan rough cut.

9. Menyelaraskan warna gambar dan suara.

10. Menambahkan beberapa transisi dan efek video yang diperlukan.

3.5.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Di dalam Produksi drama televisi yang berjudul “Yakin”, penulis sebagai editor bertanggung jawab atas hasil akhir. Sebelum melakukan proses produksi, penulis melakukan riset terlebih dahulu, penulis sebagai editor memiliki konsep yang terinspirasi dari Drama televisi milik salah satu televisi swasta NET tv yaitu

Cinta dan Rahasia.

2. Konsep Teknis

Agar dapat menunjang karya yang di inginkan dan memuaskan, diperlukan perlengkapan dan peralatan teknis yang memadai juga. Dalam Drama Televisi

“Yakin” editor menggunakan notebook dan software sesuai kebutuhan untuk hasil yang maksimal.

Dengan Notebook bersepesifikasi Prosesor Intel (R) core (TM) i7770HQ(6M Cache, 2.80GHz). memory RAM 8192MB DDR4. Operating system : Windows 10 64-bit, Headphone Audio Technica ATH-M50, Mouse

Logitech G102, Hardisk eksternal Seagate 1TB. Software yang Editor gunakan adalah Adobe Photohsop CS6, Adobe Premiere Pro CC 2018, Adobe After Effect

CC 2017.

3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : beberapa video memiliki cahaya yang tidak sama.

Solusi : melakukan koreksi warna di tahap editing

3.5.7. Lembar Kerja Editor

1. Konsep Editing

2. Spesifikasi Alat Editing

3. Logging Picture

4. Proses pembuatan program ID

5. Laporan Editing

Konsep Editing

Proses Pasca Produksi ini dikerjakan dengan media editing non linear dengan menggunakan Perangkat Notebook dan Software Adobe Premiere CC

2018, Adobe After Effect CC 2017, Adobe Photoshop cs6. Konsep Editing yang

Penulis gunakan adalah Kontiniti Editing, tujuan nya yaitu untuk menyajikan aliran yang halus antar shot yang satu dan berikutnya. Di tambah beberapa efek transisi dan video efek, Selain itu penambahan ilustrasi musik, suara atmosphere dan efek suara yang sesuai dan menghasilkan karya drama televisi yang berjudul

“Yakin” Lebih Menarik.

Spesifikasi Alat Editing

1. Notebook

Spesifikasi :

Processor : Intel(R) Core(TM) i7-

7700HQ (6M Cache, 2.80GHz).

Memory : 8192MB RAM

Gambar III.14 VGA : Nvidia Gefore GTX

1050.

Operating system : Windows 10

64 bit

2. Headphone

Audio Technica ATH-M50

Gambar III.15

3. Mouse

Logitech 102 Prodigy

Gambar III.16

4. Hardisk Eksternal

Seagate 1 TB

Gambar III.17

5. Software

1. Adobe Premiere CC 2018

2. Adobe After Effect CC 2017

3. Adobe Photoshop CS6

Gambar III.18

Tabel III.12 Logging Picture

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda Project Title : Yakin Sutradara : Toni Setiawan Durasi : 20 Menit Editor Fajar Shodiq

No Logging Time Video Audio Remark

1 00:00:00:00-00:00:05:00 Bars And Tone Tone 2 00:00:05:00-00:00:10:00 Logo Bsi 3 00:00:10:00-00:00:15:00 ID Program 4 00:00:15:00-00:00:20:00 Counting Leader Tone 5 00:00:20:00-00:04:18:00 Scene 1 Sfx Backsound

6 00:04:18:00-00:07:40:01 Scene 2 Sfx 7 00:07:40:01-00:09:31:10 Scene 3 Sfx 8 00:09:31:10-00:09:58:22 Scene 4 Backsound 9 00:09:31:10-00:09:58:22 Scene 5 10 00:09:31:10-00:10:05:04 Scene 6 11 00:10:05:04-00:11:04:14 Scene 7 Sfx 12 00:11:04:14-00:12:09:16 Scene 8 Sfx 13 00:12:09:16-00:15:56:16 Scene 9 Sfx Backsound

14 00:15:56:16-00:16:53:11 Scene 10 Backsound 15 00:16:53:11-00:19:50:19 Scene 11 Backsound 16 00:19:50:19-00:20:02:03 Credit Tittle Backsound 17 00:20:02:03-00:20:23:03 Cv Kru Backsound 18 00:20:23:03-00:20:28:07 Bts Backsound 19 00:20:28:07-00:20:30:07 Copyright Backsound

Proses Pembuatan Program ID

1. Colour Bar

Gambar III.19

2. Logo Bsi

Gambar III.20

3. Id Program

Gambar III.21

4. Counting Leader

Gambar III.22

5. Obb Dan Judul Program

Gambar III.23

6. Konten (Isi Program)

Gambar III.24

Gambar III.24

7. Kerabat Kerja

Gambar III.25

8. Ucapan Terima Kasih

Gambar III.26

9. Copyright

Gambar III.27

10. Cv Kru

Gambar III.24

Tabel III.13 Laporan Editing

Production Company : Kaliaja film Produser : Susi Melinda Project Title : Yakin Sutradara : Toni Setiawan Durasi : 20 Menit Editor : Fajar Shodiq

Keteran No Scene EXT/ Audio gan SFX Transisi Video Dur INT Visual Effect 1 1 EXT Estabilish pohon Scoring 1 +atmosfer Cutting - 4dtk pinus

2 1 EXT (Extreme Long Scoring + atmosfer Cutting Track out 4dtk Shot) 3 1 EXT (Full Shot) Scoring + atmosfer Cutting - 5dtk Dialog michelle : “Eh mal”

4 1 EXT (Close Up) Scoring 2+Atmosfer Cutting 4dtk Dialog Michelle : “Kira-kira 10 tahun tempat ini bakal kaya gimana ya?” Dialog Akmal : “Banyak berubah pasti”

5 1 EXT (Medium Shot) Scoring 2+Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Akmal : “Nih yah tempat yang aku tidurin sekarang, nanti jadi tumpukan uang, dan aku bisa tidur ditumpukan uang”

6 1 EXT (Close up) Scoring 2+Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Michelle : “Akmal ihh aku kan nanya serius” Diaolog Akmal : “Yaa habis kamu nanya kaya gitu, nggak akan berubah atuh” 7 1 EXT (Medium shot-Two Scoring 3+Atmosfer Cutting 10 dtk shot) Dialog Akmal : “Palingan yah nanti itu bakalan makin panas” Dialog Michelle : “Kalau kita mal, 10 tahun lagi kira-kira bakal kaya gimana ya? mal? mal? mal ih jawab?” 8 1 EXT (Close Up) Atmosfer Cutting Dialog Michel : “Yah putus” 9 1 EXT (Close Up) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Akmal : “Putus??? kamu mah gitu aja langsung minta putus”

10 1 EXT (Close Up) Atmosfer Cutting 4dtk Dialog Michellel : “Apaansih ini kalung aku yang putus, giliran kaya gini aja nyaut

11 1 EXT (Medium Shot-Two Atmosfer Cutting 15dtk Shot) Dialog Michelle : “Tadi ditanyain nggak jawab” Dialog Akmal : “Kirain... Marah-marah mulu nih, sini aku liat Dialog Michelle :”Udah lah nggak papa aku nanti bisa beli baru kok sama mama” Dialog Akmal : “Kebiasaan. nih yah kalo barang rusak itu bukan diganti tapi diperbaiki, coba pegang bentar” 12 1 EXT (Close Up) Atmosfer Cutting 8dtk Dialog Michelle : “Mulai deh ngeluarin alat tempurnya” Dialog Akmal : “Ini buat jaga- jaga jadi kalau ada apa-apa bisa stand by”

13 1 EXT (Medium shot+two Atmosfer Cutting 2dtk shot) Dialog Michelle : “Loh itu buat apa?. eeh emangnya kalau ditulis nama kamu” 14 1 EXT (Close Up) Scoring 4+Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Michlle : “Kalung aku bisa nyambung lagi?” Dialog Akmal : “Bisa dong, coba sini”

15 1 EXT (Medium Close up- Scoring 4+Atmosfer Cutting 1dtk Two shot) 16 1 EXT (Close Up) Scoring 4+Atmosfer Cutting 1dtk Dialog Akmal : “Nih udah” 17 1 EXT (Medium Sho-Two Scoring 4+Atmosfer Cutting 1dtk shot) Dialog Akmal : “Jadi... sinii aku pakein, nggak papa lah ya” 18 1 EXT (Over The Sholder) Scoring 4+Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Akmal “Pake plester kaya gini, yang penting kaya gini, yang penting ada nama akunya

19 1 EXT (Medium Shot-Two Scoring 4+Atmosfer Cutting 10dtk shot) Dialog Michelle “Makasih ya mal... eh tapi kan nama kamu juga nggak akan keliatan” Dialog Akmal “Yang penting kamu udah tau kalo dikalung itu ada nama aku” Dialog Michelle “Eh mal, mal, mal, kamu belum jawab loh pertanyaan aku tadi” Dialog Akmal “Pertanyaan apa?” Dialog Michelle “Yaaaa...”

20 1 EXT (Close Up) Scoring 4+Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Michelle : “Kira-kira 10 tahun lagi kita bakal kaya gimana ya?” 21 1 EXT (Close Up) Scoring 4+Atmosfer Cutting 10dtk Dialog Michelle “Mal?” Dialog Akmal “Eh...” 22 1 EXT (Medium Shot-Two Scoring 4+Atmosfer Cutting 3dtk shot) Dialog Akmal “Udah sore... Pulang yuk” Dialog Michelle “Mal ihh jawab”

23 1 EXT (Full Shot) Scoring 4+Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “Nanti akan ada jawabannya, sekarang pulang yuk, udah sore” 24 1 EXT (Judul) Scooring 5+Atmosfer Tulissan Cutting 2dtk “Yakin” sspidol

1 2 INT (Medium Shot) Scooring 5+Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Ade “Urang teh kesel, kenapa ya kalo marah sama cewek , jadi ceweknya tuh yang lewih galak, padahal kan jelas- jelas dia yang salah.... ahhh”

2 2 INT (Medium Shot-Two Atmosfer Cutting 2dtk shot) Dialog Arief “Sinani kenapa lagi?”

3 2 INT (Medium Shot) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ade “Sinani abis ketauan jalan sama cowok lain”

4 2 INT (Medium Shot-two Atmosfer Cutting 2dtk shot) Dialog Arief “Elu tau dari mana?”

5 2 INT (Medium Shot) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Ade “Dari hpnya dia lah rif, ngges teu udu dibahas nyeri hate ieu mah rif, mal nyeri hate, huh” “Padahal mah yah udah ngomongin masa depan, nabung buat nikah 6 2 INT (Full Shot) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Ade “Menyiapkan nama anak pertama, tinggal dirumah sederhana tapi penuh dengan cinta, huuuh” Dialog Arief “Apaan sih lu”

7 2 INT (Medium Shot) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Ade “Itu namanya ngomongin masa depan rif”

8 2 INT (Full Shot) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ade”Karena ngomongin masa depan itu yang menyenangkan ngomongin masa depan”

9 2 INT (Medium shot) Atmosfer Cutting 3dtk Diialog Ade “dengan sang pacar, bukan begitu bung akmal?”

10 2 INT (Full Shot) Atmosfer Cutting 8dtk Dialog Akmal “Iya mereun” Dialog Ade “Galau urang rif” Dialog Akmal “Bentar ya, Michelle nelpon” Voice over Michelle “Iya Mal”

11 2 INT (Medium Shot) Atmosfer Cutting 18dtk Voice over Michelle “Kok aku nggak liat kamu dikampus?” Dialog Akmal “aku lagi dikossan arief nih, kamu ngapain dikampus?” Dialog Michelle “ oh, akum au kekampus nih sama Rika” Dialog Akmal “oh, yaudah. Udah dulu yah, aku gak enak sama ade sama arif nih” Dialog Michelle “ Yaudah deh iyah,daah” Dialog Akmal “yadauh iya “

12 2 INT (full Shot ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “yadauh iya “ Dialog Ade “ Michelle mal ?” Dialog Akmal “ Ho’oh”

13 2 INT ( Medium Shot ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ade “ Mneh masih sama Michelle mal?”

14 2 INT ( Full Shot ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “ Masih atuh de”

15 2 INT ( Medium Shot ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ade “maneh kan tau”

16 2 INT ( medium shot – two Atmosfer Cutting 3dtk shot ) Dialog Ade “ dia kan orangnya begitu” Dialog Arif “ hmm,hmm, mulut kebiasaan lu” Dialog Ade “ maneh can apal nu sebenerna rif”

17 2 INT (medium shot) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ade” kunaon sih mal, mane masih mempertahannkan dia, dia kan begitu orangnya”

18 INT (medium shot-two Atmosfer Cutting 2dtk shot) Dialog Arif “de yang bahagia aja dia,yang pacaran dia, pacarnya ak selingkuh, ya kan ? pacarnya gak jalan sama orang lain ,ya akan ?” Dialog Arif “ ho’oh”

19 INT (medium long shoot) Atmosfer Cutting 11dtk Dialog Arif “bae-bae aja kan ?tuh…” Dialog Ade” heeh, tapi maneh can apal nu sebenerna rif” Dialog Arif “ nih kan “ Dialog Ade” susah sulit, teu nyaho ah” Dialog Arif “udahlah, daripada kebanyakan gibah lu semua ngomongin orang mending kita main game,yuk”

INT Dialog Ade” haa kitu atuh” Cutting 10dtk Dialog Arif “ yuk,yuk” Dialog Ade” tita tadi atuh,kela,kela maneh pasti can mandi nya rif, eta awak jiga bararau aspal kitu geura mandi hela rif. Mal atuh hayuk, sia bengong wae sih” Dialog Arif “ eh mal,mal,mal,mal gitar iya tolong”

1 3 EXT (Establish bulan Cutting 2dtk langit malam)

3 EXT (Establish foto Cutting 2dtk 2 keluarga Akmal )

3 3 INT (medium long shot- Atmosfer Cutting 4dtk two shot) Dialog Akmal” Assalamualaikum” Dialog Bapak Akmal dan Ibu Akmal” waalaikumssalam”

4 3 INT (closh up) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Bapak Akmal”kok pulang jam segini mal?” Dialog Akmal “ iya pak tadi abis dari kosan nya arif “

5 3 INT (medium long shot- Atmosfer Cutting 2dtk two shot) Dialog Ibu Akmal “ Mal ada undangan tuh dari Rina”

6 3 INT (closh up ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “ Allhamdulillah nya”

7 INT (medium long shot) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “akhirnya si Rina nikah oge” Dialog Ibu Akmal “ Mal, kamu masih berhubungan dengan yang itu?” Dialog Akmal “ Michelle bu ? masih” Dialog Ibu “Mal, dalam menjalin hubungan teh harus ada tujuannya

INT (close up) Atmosfer Cutting 2dtk 8 Dialog Ibu “ apa tujuannya? Tentunya nikah kan”

9 INT (medium long shot ) Atmosfer Cutting 1dtk Dialog Akma “ iya bu”

10 INT (Close Up) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Akmal “ emangnya Akmal tuh mau nikah besok apa ?”

INT (medium long shot) Atmosfer Cutting 10dtk 11 Dialog Ibu “ eeh, makanya itu ibu ingerin kamu,kamu kan anak ibu” Dialog Akmal “ iya ibu ah,Akmal ke kamar dulu belum sholat isya” Dialog Bapak Akmal “udah lah bu,Akmal juga udah paham,tapi Michelle teh nu mana bu?” INT Dialoh Ibu “ iih, pan nu kamari Cutting 5dtk tea bapak yang pernah jenguk si Akmal” Dialog Bapak Akmal “ooh nu mana nya,hahahah bapak the poho deui” Dialog Ibu” ih teing ah

1 4 INT (medium long shot) Scoring 6+Atmosfer Cutting 2dtk

2 4 INT (medium shot ) Scoring 6+ Atmosfer Cutting 2dtk

1 5 INT (medium shot ) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ibu Michelle “ apa ini?kamu kok bisa

1 6 INT (medium shot ) Atmosfer Cutting 2dtk

2 6 INT (medium long shot ) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Ibu Michelle “ kamu kok bisa ngelakuin ini,hah?

3 INT (medium shot ) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog ibu Michelle “ kamu sadar gak sih?

4 INT (over the shoulder) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Bapak Michele “ aku belakuin semua ini karena aku cinta sama dia “

5 INT Atmosfer Cutting 5dtk (Medium shot) Dialog ibu Michelle “ cinta? Kamu bilang cinta ? kamu bukan saja membohongi aku.”

6 6 INT (Medium long shot) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Ibu Michelle “ tapi Michelle juga”

7 6 INT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Bapak Michelle”emang kenapa,kenapa kalo akum au sama dia” Dialog Ibu Michelle” silahkan”

8 6 INT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 3dtk Dialog Ibu Michelle “silahkan,kalo kamu cinta sama dia. Kamu tau kan kalo dia hanay morotin kamu saja “

9 6 INT (Medium Long Shot) Atmosfer Cutting 2dtk Dialog Ibu Michelle “ huhuhuhu”

10 6 INT (Over The Shoulder) Atmosfer Cutting 2dtk Ekspresi ibu Michelle nangis

11 6 INT (Medium long shot) (Atmosfer) Cutting 1dtk

1 7 INT (Medium Close Up) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Michelle “Ya Tuhan tolong berkati keluarga ku, Tuhan lindungi keluarga ku, Bapak putra roh kudus

1 4 INT (Medium Long Shot) Atmosfer Cutting 5dtk Dialog Akmal “ amin YaRobbal’alamin “ Dialog Bapak Akmal “ Mal?”

2 4 INT Atmosfer Cutting 5dtk (Medium Long Shot) Dialog Akmal “masuk aja pak “ Dialog Bapak Akmal” heleuhh,pabalatak kie

3 4 INT (Medium long shot- Atmosfer Cutting 5dtk two shot) Dialog Akmal “ Maklum pak lagi skripsian” Dialog Bapak Akmal “ kumaha skripsina,aman?” Dialog Akmal “ aman pak “ 4 4 INT (Close up) Atmosfer Cutting 4dtk Dialog Bapak Akmal “ gravitasi tidak mempengaruhi “

5 4 INT (Medium long shot) Atmosfer Cutting 7dtk Dialog Bapak Akmal “ terhadap orang yang jatuh cinta,hahahah falling in love, kata orang sundah mah tigedeblug lope mereunan”

6 4 INT (Medium Shot) Atmosfer Cutting 7dtk Dialog Akmal” bapak mah bisa wae ah “ Dialog bapak Akmal “ yaudah kamu tidur jangan begadang terus “

1 8 EXT (Establish awan) Scoring 7+atmosfer Cutting 3dtk

2 8 EXT (Establish area Scoring 7 + Atmosfer Cutting 3dtk perbukitan)

3 8 EXT (Medium shot – two Scoring 7+ atmosfer Cutting 5dtk shot) Michelle” keluarga aku lagi kacau banget mal” Akmal “ kenapa?” Michelle “ semalem mamah sama papah berantem,papah ketahuan selingkuh,kok papah tega bisa ngelakuin hal itu

4 8 EXT (Close Up – two Scoring 7+ atmosfer Cutting 4dtk shot) Akmal “ kamu tuh lebih kuat dari rasa kecewa diri kamu sediri

5 8 EXT (Medium shot-two Atmosfer Cutting 4dtk shot) Michelle “ semalem katanya ada yang mau diomongin,kamu mau ngomong apa mal?” Akmal “ hubungan kita syel” Michelle “ hubungan kita kenapa mal?”

6 8 EXT (Close up) Scoring 7 + atmosfer Cutting 7dtk Michelle “ keyakinan?aku kira keyakinan kita sama mal, bukannya kita sama-sama mencintai kan Tuhan aja mempertemukan kita kok mal” Akmal “bukan syel,bukan soal itu”

7 8 EXT (Close up) Scoring 7 + atmosfer Cutting 3dtk Akmal “ hubungan manusia di dunia ini bukan Cuma antara manusianya aja”

8 8 EXT (Medium shot-two Scoring 7 + atmosfer Cutting 5dtk shot) Michelle “ aku kok yang salah,dari awal aku harusnya gak nerima kehadiran kamu”

9 8 EXT (Close up) Atmosfer + scoring 7 Cutting 2dtk Michelle “ harusnya”

10 8 EXT (Medium shot-two Scoring 7 +atmosfer Cutting 2dtk shot)

11 8 EXT (Close up) Scoring 7+atmosfer Cutting 5dtk Michelle”kamu dateng dihidup aku trus kamu mau pergi aja gitu?”

12 8 EXT (Close up) Scoring 7+ atmosfer Cutting 2dtk Akmal “bukan itu syel,semesta telah mempertemukan kita”

8 EXT (Close up) Scoring 7 + atmosfer Cutting 5dtk 13 Michelle “ dan perbedaan itu harusnya bukan jadi alasan buat kamu ninggalin aku kan mal tuhan aja mempertemukan kita kok mal” 14 8 EXT (Close up) Scoring 7 +atmosfer Cutting 3dtk Akmal “ terkadang tuhan hanya mempertemukan bukan untuk disatukan”

15 8 EXT (Medium shot-two Scoring 7+atmosfer Cutting 4dtk shot) Michelle “ teru maksud kamu” Akmal “ aku seneng bisa ketemu sama kamu,banyak banget yang udah kamu isi disini “ Michelle “klise!!!itu Cuma alesan cowok yang mau putusin pacarnya”

16 8 EXT Full shot Scoring 7 + atmosfer Cutting 2dtk Akmal “ syel!!”

17 8 EXT Medium shot) Scoring 7+atmosfer Cutting 4dtk Michelle “kamu bener mal di dunia ini bukan Cuma hubungan manusia aja tapi sama tuhan juga,dan melepaskan kata kita adalah jawabannya “ 1 9 INT Establish foto Scoring 7+ atmosfer Dissolve Light leak 3dtk

1 10 EXT Extream long shot Scoring 7 +atmosfer Dissolve Light leak 2dtk

2 10 EXT Medium shot Scoring 7+ atmosfer Dissolve Light leak 2dtk

3 10 EXT Medium shot Scoring 7 +atmosfer Dissolve Light leak 2dtk

4 10 EXT Medium close up Scoring 7 + atmosfer Dissolve Light leak 2dtk

1 11 INT Medium shot Scoring 7+atmosfer Cutting 3 dtk

12 INT Medium shot Scoring 7 +atmosfer Cutting 3dtk 1

2 12 INT Medium shot Scoring 7 +atmosfer Cutting 2dtk

1 13 INT Extream close up Scoring 7 + atmosfer Cutting 2dtk

1 14 INT Over the shoulder Scoring 7 +atmosfer Cutting 2dtk

1 15 EXT Establish Atmosfer Cutting 2dtk pemandangan rumah Akmal

2 15 EXT Over the shoulder Atmosfer Cutting 2dtk Akmal “ gak nyangka ya,anaku sama anak kamu bisa satu kelas

3 15 EXT Medium long shot Atmosfer Cutting 8dtk Michelle “ iya ya kok bisa ya mal,lucu ya mal ketemu pas udh punya anak” Akmal “ skenario tuhan syel,indah ya skenario tuhan “ Michelle “ tapi skenario tuhan yang ciptain ke aku pahit mal” Akmal “ kenapa? Michelle “ kalo misalkan kekayaan itu diukur dari rasa kebahagiaan,aku orang yang gak punya apa-apa,mamah pisah sama papah,terus ditinggal kamu,sekarang ditinggal sama suami aku”

4 15 EXT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 2dtk

5 15 EXT (Medium long shot) Atmosfer Cutting 2dtk

6 15 EXT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 5dtk Akmal “sama percaya gak syel,sama yang indah pada waktunya?” Michelle “apaan sih,quotes anak ABG aja,udah gak pantes tau sama seumuran kita”

7 15 EXT (Medium long shot) Atmosfer Cutting 5dtk Akmal “ tapi ada benernya juga” Michelle “ apa ?” Akmal”terkadang tuhan gak selamanya ngajarin tentang nalar tapi juga belajar untuk bersabar

EXT Beberapa hal dalam hidup ini Cutting 5dtk emang gak harus dimengerti tapi kita jalani” Michelle “ sabar sampai?gak kenal kata selesai ya mal” Akmal “ syel,aku yakin tuhan berkomunikasi

8 15 EXT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 3dtk Akmal “melwati tanda-tandanya dan sekarag dia lagi nunjukin”

9 15 EXT (Medium long shot) Atmosfer Cutting 1dtk Michelle “ maksudnya

10 15 EXT (Over the shoulder) Atmosfer Cutting 2dtk Akmal “ tuhan telah mempertemukan kita lagi syel,apa kita mau menyia- nyiakannya

11 15 EXT (Over the shoulder) Scoring 8 +atmosfer Cutting 2dtk

12 15 EXT (Over the shoulder) Scoring 8 +atmosfer Cutting 2dtk Akmal “ kita bisa menikah dengan siapa aja,tapi tidak untuk mencintai”

13 15 EXT (Over the shoulder) Scoring 8 +atmosfer Cutting 3dtk Michelle “ kamu inget gak mal?waktu kalung aku putus,dulu kamu pernah bilan barang yang rusak itu bukan diganti,tapi diperbaiki” 15 EXT (Over the shoulder) Scoring 8 +atmosfer Cutting 2dtk 14 Michelle “ berlaku juga gak sama hubungan?”

15 15 EXT (Over the shoulder) Scoring 8 +atmosfer Cutting 1 dtk Akmal “ berlaku syel “

16 15 EXT (Medium long shot) Scoring 8 +atmosfer Cutting 3dtk

3.6. Konsep Lembar Kerja Penata Suara

Menurut Lamintang (2013:63) “Audioman/soundman adalah petugas yang mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan lain sebagainya.”

Sedangkan menurut Achlina dalam Kusumawati dkk (2017:124) “Audio engineer/sound supervisor, audio operator adalah orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistic tata suara, control audio level, balance, serta kualitas semua aspek penyiaran baik pada saat rehersal, live ataupun taping, maupun pada saat pasca produksi.”

Menurut kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa audioman adalah seseorang yang bertanggung jawab mengenai teknik dan tata suara.mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan rekayasa dalam penempatan mikrofon, mengontrol audio level, balance, serta kualitas semua aspek penyiaran baik pada saat rehersal, live ataupun taping, maupun pada saat pasca produksi.

Penulis sebagai penata suara dalam drama televisi

“YAKIN”mengoprasikan semua peralatan produksi yang digunakan dalam memproduksi drama televisi. penulis bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk bunyi -bunyian, music, dan suara dialog. Penulis menyiapkan, menempatkan dan menginstalasi peralatan yang diperlukan untuk merekam suara. Selama produksi berlangsung, penulis memonitor level suara dan memberikan syarat

untuk melakukan rekaman suara menggunakan video tape, boom mic, dan clip on wireless.

3.6.1. Pra Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:247) ”Pra produksi merupakan kegiatan penemuan ide dan tahap perencanaan. Tahapan ini dimulai dengan mencari ide yang dikembangkan menjadi konsep melakukan riset, survey, dan membuat rundown program, membuat jadwal kerja (time schedule), rundown, kalkulasi biaya, renc ana lokasi, peralatan dan kru yang terlibat.”

Menurut Kusumawati dkk (2017:127) Pra Produksi dibagi menjadi beberapa tahap diantaranya

1. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi.

Pemahaman ini dimaksutkan untuk mengetahu dan mencari apa

yang harus direkam dana pa yang harus dibuat sound effectnya

pada saat produksi dalam hal ini yang harus dipahami adalah

tentang aksi tokoh yaitu bagaimana pergerakan tokoh dalam

sebuah scene, lingkungan atau suasana setting dan atmosfir yang

akan direkam di lokasi, tingkat emosi tokoh yang ber-hubungan

dengan keras lemahna suara (apakah suasana marah atau

sedih/menangis) dan transisi suasana dan waktu antar scene.

2. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect.

Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata a udio

mengelompokkan suara dan sound effect dalam bentuk treatment

audio. Treatment audio ini dibuat untuk mempermudah pada saat

produksi. Kita tinggalmemilih mana yang akan diproduksi dan

direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi yang sudah

ditentukan

3. Memilih backsound, theme song dan scoring musik yang tepat

untuk naskah yang akan diproduksi. Pemilihan ini disesuaikan

dengan tema dan genre yang akan diproduksi. Pada tahap ini

penata suara sudah mulai mendapatkan bayangan untuk

menempatkan back-sound pada bagian-bagian dari produksi yang

akan dibuat.

4. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew yang lain (sutradara,

produser dan penanggung jawab teknis). Dalam rapat ini penata

suara mema-parkan secara teknis (peralatan) dan non teknis dari

apa yang ada di dalam naskah sesuai dengan perencanaannya.

5. Menentukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran

suasana, hunting ini dimaksudkan untuk melihat perencanaan

blocking audio dan perekaman sound effect serta atmosfir

suasana di lokasi.

6. Mendata peralatan teknis seperti jenis microphone, mixer audio

dan kelengkapannya yang dibutuhkan untuk perekaman suara di

lokasi.

Dalam tahap Pra Produksi ini,penulis sebagai seorang penata suara dalam drama televisi “YAKIN” ini dimulai dengan membaca naskah yang sudah diberikan terlebih dahulu untuk dipahami. Selain menjadi penata suara penulis juga bertugas membuat scoring music.

Tahap selanjutnya penulis mencari ide.bagian mana saja yang ingin ditambahkan scoring musik.

Selanjutnya, penulis menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan dalam produksi drama televisi “YAKIN” ini. Alat yang akan digunakan adalah boom mic, clip on, recorderzoom h6n dan headset. Setelah menentukan alat yang sudah ditentukan barulah crew membahas soal budgeting.Pertemuan selanjutnya penulis beserta crew yang lain melakukan hunting lokasi dan talent bersama-sama. Saat hunting lokasi penulis melakukan p erencanaan blocking audio dan juga merekam suara untuk dijadikan atmosfir dan juga sound effect.

3.6.2. Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“produksi adalah tahap eksekusi program, siaran langsung atau rekaman.”

Menurut Kusumawati dkk (2017:128) ada beberapa tahapan dalam produksi diantaranya :

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk

perekaman suara dan sound effect sesuai dengan script dan

scene yang akan di produksi.

2. Mengoperasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan

benar agar didapat hasil yang memuaskan

3. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan

crew teknis yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan

selalu bersiap jika terjadi gangguan teknis.

5. Melakukan perekaman dilokasi (real sound).

6. Melakukan perekaman dan pembuatan sound effect.

7. Menyeleksi lokasi berdasarkan factor akustik.

8. Mengurangi dan menghapus sound yang tidak diperlukan.

9. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam.

Saat produksi drama televisi “YAKIN” penulis dituntut harus mengikuti pergerakan cameraman dan talent agar suara yang terekam dapat terdengar dengan baik. Penulis juga harus menguasai peralatan teknis agar dapat mengoperasikan perlatan audio den gan benar. Saat produksi berlangsung, penulis tetap melakukan komunikasi terhadap sutradara dan crew lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Penulis mulai memilih perlengkapan apa saja yang digunakan dalam proses produksi drama televisi.Penulis memilih men ggunakan jenis boom mic, clip on, dan headset sebagai alat penerima suara karena sesuai kebutuhan produksi dan juga dapat menangkap percakapan dengan baik.

Pada tahap produksi drama televisi “YAKIN”penulis sebagai penata suara menggunakan boom mic, karena boom mic dapat mencakup suara di area tertentu yang diinginkan. dan penulis juga menggunakan clip on untuk merekam suara di saat pengambilan gambar long shot.

Sedangkan untuk recorder penulis memilih menggunakan zoom h6nkarena mengaplikasikannya lebih mudah dan banyak fitur baru dalam zoom h6n.Untuk menambah kesan mood pada drama televisi penulis banyak menggunakan ilustrasi music atau music scoring dalam drama televisi ini

3.6.3. Pasca Produksi

Menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa“pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing dan mastering.”

Pasca produksi menurut kusumawati dkk (2017:129) dibagi mnjadi beberapa tahap diantaranya

1. Mendampingi editor untuk memilih audio yan g tepat.

2. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemisahan

antara sound effect dan sumber suara asli.

3. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song

dan scoring music yang tepat.

4. Menaganalisa hasil akhir gambar.

5. Mengevaluasi hasil perekaman suara.

Pasca produksi dalam drama televisi “YAKIN” ini penulis bersama editor melakukan proses sinkronisasi antara video dan suara yang telah direkam melalui recorder zoom h6n.Penulis memilih suara yang kualitasnya baik untuk disinkronisasi dengan video. Menambahkan effect seperti noise gate, compressor, equalizer dan limitter kedalam suara yang telah disinkronisasijuga menjadi tugas dari penata suara dalam drama televisi “YAKIN”

Setelah melakukan tahap sinkronisasi,penulis memberikan sound effect dan atmsofer. Selanjutnya penulis dan sutradarasaling memberikan saran dan masukan untuk memberikan music scoring yang pas. Sehingga dapat terciptanya harmonisasi yang pas antara visual dan audio.

3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab

Menurut Kusumawati dkk (2017:126) peran dan tanggung jawab penata suara adalah

1. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis

maupun non teknis.

2. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan

dapat mengatasi apabila terjadi gangguan.

3. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya dan

mempersiapkan peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Berkoordinasi dengan Program Director/pro -produksi program

televisi berlangsung.

5. Mengoperasikan mixer audio dengan baik dan professional.

Penulis memiliki sebagai penata suara dalam drama televisi

“YAKIN” bertanggung jawab penuh dalam aspek -aspek suara di dalam drama televisi ini.Penulis harus memastikan suara yang direkam baik dan tidak ada suara-suara yang mengganggu dan tidak diinginkan.

Selain bertanggung jawab terhadap suara yang telah direkam, penulis juga bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai dalam produksi drama televisi seperti boom mic, zoom h6n, clip on dan headset. Penulis harus bisa mengoprasikan peralatan dan menginstalisasi peralatan dengan benar.

3.6.5. Proses Penciptaan Karya a. Konsep Kreatif

Di dalam produksi drama televisi yang berjudul “YAKIN” penulis memegang jabatan sebagai penata suara. Drama televisi yang berdurasi 20 menit ini mengangkat tema drama romance.

Penulis bertanggung jawab atas segala komponen yang berkaitan dengan suara..

Sebelum melakukan proses produksi penulis melakukan riset terlebih dahulu terhadap drama romanceyang pernah ada. Penulis mengambil referensi dari program drama televisi NET. Cin ta dan

Rahasia.

Selain sebagai penata suara penulis juga membuat musik scoring dan juga efek suara. Dalam membuat musik scoring penulis mengambil referensi dari beberapa composer yaitu Yutaka Yamada dan Purwacaraka. Penulis sebagai penata suara ingin mengembangkan komponen suara seperti music scoring dan efek suara agar menambah keindahan dalam produksi drama televisi. b. Konsep Produksi

Pada tahap produksi dalam program drama televisi “YAKIN”

Penulis melakukan tugas sebagai pemegang audio. Merekam audio serta harus benar dalam pemasangan alat -alat seperti boom mic dan clip on. Sehingga suara yang terekam bisa terdengar dengan baik.

Pada saat produksi penulis dibantu oleh beberapa crew lainnya untuk memegang boom mic.

Selain boom mic penulis juga menggunakan clip on untuk adegan-adegan yang tidak memungkinkan untuk menggunakan boom mic. Membantu memasangkan clip on kepada talent juga merupakan tugas dari penulis. Boomer dituntut untuk mengikuti pergerakan suara dari talent sehingga suara yang terekam hasiln ya baik.

c. Konsep Teknis

Untuk dapat merekam suara penulis dalam drama televisi

“YAKIN” memilih menggunakan boom mic jenis Mkh-60karena mic jenis ini memiliki noise yang sedikit dan juga tingkat sensitivitas yang tinggi. Selain boom mic penulis juga menggunakan clip onSennheiser ew 100 eng g3 sebagai alat penangkap suara lainnya.

Untuk recorder penulis menggunakanZoom h6n.

Penulis juga bertugas untuk membuat music scoring dan juga efek suara menggunakan alat gitar, bass, drum, dan keyboard sedangkan Digital Audio Workstation yang digunakan Cocokos

Reaper v.5.1.1.

Penulis sebagai penata suara dituntut harus megikuti pergerakan dari talent dan mencari blocking audio yang tepat agar tidak terjadi kebocoran pada gambar di dalam kamera. Penulis juga harus tetap berkomunikasi dengan cameraman dan juga sutradara agar tidak terjadi ke salah pahaman.

3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi

Ada beberapa kendalayang penulis dapat baik di teknis maupun non teknis dalam produksi drama televisi “Yakin”, seperti:

1. Kendala : kondisi lokasi produksi yang sangat bising

Solusi : memainkan volume knob yang ada di zoom h6n

dan memberikan efek noise gate di proses editing

2. Kenadala : kabel transmitter wiresless yang kurang pass

Solusi : mengganjal kabel dengan solasi

3. Kenadala : angin yang kencang

Solusi : memakai windscreen untuk boom mic

3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara

1. Konsep Audio

2. Spesifikasi Audio

3. Treatment Audio

Konsep Penata Suara

Dalam pembuatan drama telvisi “YAKIN” penulis sebagai penata suara dituntut bekerja dengan teliti dan mendengarkan dengan baik agar suara yang masuk dan terekam dengan baik dan benar. Selama pra produksi penata suara harus mendalami naskah terlebih dahulu agar mengetahui konsep apa yang akan dituangkan kedalam drama televisi ini. Selain merekam suara penulis sebagai penata suara juga membuat music scoring pada tahap pra produksi untuk menambah ke indahan dalam drama televisi ini.

Pada tahap produksi drama televisi “YAKIN”penulis sebagai penata suara menggunakan boom mic dan clip on untuk menangkap suara. Karna suara yang di hasilkan lebih jelas terdengar dibandingkan audio pada kamera. Sedangkan untuk recorder penulis memilih menggunakan zoom h6n. Untuk menambah kesan mood pada film penulis banyak menggunakan ilustrasi music atau music scoring dalam drama televisi ini

Penulis bertanggung jawab penuh atas aspek-aspek yang berkaitan dengan suara. Penulis juga harus bisa mengoperasikan peralatan teknis dan bisa mengatasi permasalahan jika terjadi gangguan teknis.

Penulis juga harus memeriksa apakah suara yang terekam sudah baik atau tidak. Menganalisa audio juga menjadi tanggung jawab dari penata suara serta mengetahui audio mana saja yang bagus dan tidak untuk selanjutnya dimasukan kedalam proses editing dan disinkronisasai dengan gambar. Penata suara bertugas memasukan music scoring dan juga efek suara pada tahap editing dan

memberikan fx (efek) kedalam audio yang sudah disinkronisasi agar suara terdengar lebih jernih dan baik.

Spesifikasi Audio

1)

Gambar III.25

Boom mic : Mkh-60

Frequency range : 50 – 20000 Hz

2)

Gambar III.26

Zoom mic : H6n

Frequency range :96kHz/24-bit

3)

Gambar III.27

Clip on : Sennheiserew 100 eng g3

Frquency range : 566 – 608 MHz

4) Headset :Sennheiser HD 2

Tabel III.14 Treatment Audio

Production Company: BSI Producer : Susi Melinda Art Director : Nadya Az Zahra Project Title : YAKIN Director : Toni Setiawan Cameraman : Dimas Aditya Duration : 20 menit Script Writer : Virdha Permata Audioman : Rizky Putra No Scene Script Equipment Atmosphere Folley Music

1 1 “Akmal dan Michele duduk berdua di Boom mic Suara angin Kicau burung One Smile - pendopo sambil berbincang mengenai (Rizky Putra) hubungan mereka. Lalu kalung

Michele putus dan Akmal memperbaiki kalung Michele yang Waiting for so putus dengan plester.” long - (Rizky Putra)

Sayonara Sakura

- (Rizky Putra)

2 2 “Akmal, Arief, dan Ade sedang Boom mic Sailor song - nongkrong di kosan Arief. Tiba-tiba (Rizky Putra) Michele menelfon akmal. Ade menanyakan sinis terhadap hubungan Michele dan Akmal. Lalu Arief mengajak Akmal dan Ade untuk bermain game.”

3 3 “Rahayu dan Bukhori orang tua Boom mic Suara jangkrik

Akmal duduk menanyakan perihal hubungan Akmal dan Michele.”

4 4 “Akmal berbaring di kamar sambil Boom mic Anton - (Dan memikirkan pembicaraan yang Bodan)

disampaikan orang tuanya.”

5 5 “Dari kamar Michele mendengar Suara orang tua orang tuanya yang sedang Michele

bertengkar” bertengkar

6 6 “Samuel dan Martha, orang tua Boom mic Suara Jangkrik Michele sedang bertengkar diruang

tamu. Michele melihat pertengkaran orang tuanya.”

7 7 “Michele berdoa di tangga” Boom mic

8 4 “Akmal selesai sholat isya lalu Boom mic Suara Jangkrik Bukhori ayah Akmal masuk dan

berbincang dengan Akmal menanyakan skripsi Akmal.”

9 8 “Akmal dan Michele bertemu dibukit Boom mic Suara angin Suara Burung She always love tempat mereka biasa bertemu him - (Rizky membicarakan pertengkaran dan Putra) hubungan mereka. Akmal berencana

mengakhiri hubungan dengan Michele. Michele sempat tidak menerima keputusan Akmal untuk mengakhiri hubungannya. Hingga akhirnya Michele pun marah dan pergi meninggalkan Akmal sendiri.”

10 9 “Flashback masa pacaran” See you again – (Rizky Putra)

11 10 “Michele galau dikamar” See you again – (Rizky Putra)

12 11 “Akmal galau dikamar” See you again – (Rizky Putra)

13 12 “Perubahan Akmal 2018 sedang melihat foto keluarga.”

14 13 “Annisa anak Akmal dan Ellora anak Boom mic Kicau Burung Michele bermain boneka di ruang keluarga Akmal.”

15 14 “Akmal dan Michele bertemu lagi Boom mic, Clip Suara Angin Kicau Burung A quiet thought ditahun 2018. Mereka berbincang on – (Wayne Jones) dirooftop rumah Akmal.

Membicarakan masa lalu mereka dan anak-anak mereka yang sudah Sayonara Sakura dewasa. Setelah mengetahui Michele – (Rizky Putra) sudah bercerai dengan suaminya, Akmal menyatakan perasaannya kembali kepada Michele dan Michele menyetujui pernyataan Akmal.”

3.7 Proses Kerja Penata Cahaya

Menurut Supriyadi dkk (2014:82) menjelaskan bahwa, “Penata cahaya atau juga kadang disebut Lighting Director, adalah seorang yang bertugas mengatur tata cahaya dan bertanggung jawab atas pencahayaan, diantarannya penentuan jenis lighting dan posisi penempatan.”

Sedangkan menurut Karsito dalam Kusumawati dkk (2017:37) menerangkan bahwa, “penata cahaya adalah orang yang bertugas mengatur tata cahaya di lokasi shooting atas permintaan sinematografer”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas dari seorang Penata cahaya adalah menerjemahkan tata cahaya sesuai desain pencahayaan dari arahan penata kamera.Mengatur cahaya dan merawat peralatan lampu.Membantu pengukuran yang tepat baik lighting ratio, exposure, dan warna cahaya yang diarahkan oleh penata kamera.Dan mengkoordinasikan semua hal yang berhubungan dengan listrik termasuk pengoperasian generator.

Dalam drama televisi “YAKIN” ini, penulis sebagai seorang penata cahaya menjalankan tugas dengan mempersiapkan segala kebutuhan lighting, di mulai dari konsep tata cahaya yang akan di buat dalam drama televisi “Yakin” kemudian setelah penentuan lokasi yang akan digunakan penulis melakukan hunting lokasi untuk mengetahui gambaran adegan dan tempat yang akan digunakan pada saat shooting berlangsung. Setelah hunting lokasi penulis menentukan jenis lighting yang akan digunakan namun tetap menanyakan kepada sutradara agar tidak ada kesalahpahaman dalam pembuatan drama televisi ini.

Setelah disepakati bersama penulis memilih untuk menggunakan lighting Red

Head, LED, dan Kinoflo.Pada saat produksi penulis bekerja sebagai penata cahaya yang bertugas menempatkan peralatan lighting sesuai dengan kebutuhan dan arahan dari penata kamera. Dan pada saat pra produksi penulis sebagai seorang penata cahaya yang juga merangkap sebagai editor .

3.7.1 Pra Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:87) menjelaskan bahwa, “semua persiapan mengenai penyusunan semua persiapan produksi masuk ke dalam tahapan ini.

Dengan kata lain segala persiapan serta tindak-tindak anggota tim produksi sebelum hari pertama eksekusi produksi di lapangan atau studio masih merupakan rangkaian fase pra produksi.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:247) menjelaskan bahwa: Pra produksi merupakan kegiatan penemuan ide dan tahap perencanaan.Tahapan ini dimulai dengan mencari ide yang dikembangkan menjadi konsep melakukan riset, survei dan membuat rundown program, membuat jadwal kerja (time schedule), rundown, kalkulasi biaya, rencana lokasi, peralatan dan kru yang terlibat. Menurut kutipan di atas pra produksi merupakan semua persiapan mengenai penyusunan semua persiapan produksi dimulai dari mencari ide, riset, survei, membuat rundown, jadwal kerja, kalkulasi biaya, rencana lokasi, peralatan kru yang terlibat sampai sebelum hari pertama eksekusi produksi.

Dalam proses pra produksi ini penulis melakukan riset atau servei bersama tim, menentukan lokasi-lokasi yang dibutuhkan dalam naskah dan yang telah disepakati melalui hunting lokasi yang akan dijadikan lokasi shooting nantinya.

Begitu juga yang dilakukan penata cahaya agar mendapatkan kesepakatan

pencahayaan dari seorang sutradara dan penata kamera terkait komposisi gambar yang akan digunakan.

Pada tahap pra produksi drama televisi “YAKIN” penulis mempersiapkan semua alat-alat lighting yang dibutuhkan dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat proses shooting. Lalu mulai merancang dan menetapkan semua konsep lighting yang sudah ditetapkan terkait dengan karakter lampu, penempatan lampu serta daya lampu.

Dalam pra produksi drama televisi “Yakin” penulis sebagai seorang penata cahaya melakukan tugas sebagai berikut :

1. memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksi. Pemahaman ini

untuk mengetahui apa saja yang akan diproduksi.

2. Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan

persepsi dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara.

3. Membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuai

dengan yang tertera pada naskah.

4. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis yang lain.

5. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan

pencahayaan yang tepat.

6. Mendata keperluan peralatan teknis yang dibutuhkan pada saat produksi.

Pada drama televisi “Yakin” penulis menggunakan peralatan lighting dengan sesuai kebutuhan yang sesuai dengan konsep yang sudah dibuat, lampu yang penulis gunakan 1 lampu Red Head, 1 lampu LED, dan 1 lampu Kino Flo.

Red Head digunakan untuk menyebar cahaya untuk daerah yang luas. Dan

kegunaan lampu Kino Flo karena lampu jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan keadaan siang hari dan malam hari karena temperatur dan warna dapat kita ubah dan sesuaikan, dan lampu Kino Flo dapat menerangi lokasi yang sempit. Dalam drama televisi “Yakin” penulis juga menggunakan filter gel CTB berwarna biru untuk mengkoreksi warna cahya yang keluar dari lampu, atau memberi warna pada cahaya.

3.7.2 Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:90) menjelaskan bahwa, “Lancarnya proses tahapan produksi tercermin dari desain produksi yang dibuat pada pra produksi.

Biasanya semakin detil desain produksi yang dibuat akan semakin mempermudah tim untuk melakukan produksi yang dibuat akan semakin mempermudah tim untuk melakukan produksi.”

Sedangkan Menurut Morissan (2015:310) Tahap produksi adalah “seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini disebut juga dengan taping.Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan.Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.”

Menurut kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tahap produksi merupakan tahap dimana seluruh kegiatan pengambilan gambar, dan seluruh ide yang telah direncanakan pada tahap pra produksi mulai divisualisasikan menjadi suatu gambar.

Dalam produksi drama televisi “YAKIN” penulis melakukan persiapan- persiapan dan konsep pencahayaan yang matang sebelum melakukan proses

produklsi ini, sehingga meminimalisir kendala-kendala yang akan terjadi pada proses produksi. Pada saat produksi, penulis bekerja sesuai apa yang dipersiapkan pada sat sebelum produksi dan menempatkan lampu yang telah ditentukan sebelumnya pada posisi yang telah direncanakan, khususnya saat adegan.

Dalam tahap produksi di drama televisi “Yakin” penulis sebagai seorang penata cahaya melakukan tugas :

1. mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan

pencahayaan lokasi.

2. Mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan benar

sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi

agar didapat hasil yang memuaskan.

3. Melakukan komunikasi dan kooordinasi dengan sutradara dan crew teknis

yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Menguasai secra teknis setiap peralatan lighting yang dipakai dan selalu

bersiap jika terjadi gangguan teknis.

5. Memberikan koreksi dan masukan kepada sutradara jika diperlukan

6. Malakukan pengaturan pencahyaan pada setiap adegan sesuai tuntutan

naskah.

7. Mengembalikan dan merawat peralatan lighting yang telah dipakai ke

tempat semula.

Menurut Pratista (2008) dalam Kusumawati dkk (2017:46) Arah cahaya dapat

dibagi menjadi lima jenis yaitu :

1. Frontal lighting, cenderung menghapus bayangan dan menegaskan bentuk

sebuah objek atau wajah karakter.

2. Side lighting, cenderung menampilkan bayangan ke arah samping tubuh

karakter atau bayangan pada wajah.

3. Back lighting, mampu menampilkan bentuk siluet sebuah objek atau

karakter jika tidak dikombinasikan dengan arah cahaya lain.

4. Under lighting, biasanya ditempatkan di baagian depan bawah karakter

dan biasanya pada bagian wajah. Efeknya seperti cahaya senter atau api

unggun yang diarahkan dari arah bawah.

Top lighting, sangat jarang digunakan dan umumnya digunakan untuk mempertegas sebuah benda atau karakter.

Menurut Pratista (2008) dalam Kusumawati dkk (2017:47) perencanaan tata lampu dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu high key lighting dan low key lighting.

1. high key lighting

high key lighting merupakan suatu teknik tata cahaya yang menciptakan

batas yang tipis antara gelap dan terang. Teknik ini lebih mengutamakan

pada warna, bentuk dan garis yang tegas pada tiap elemen miseen-scene.

2. Low key lighting

Low key lighting merupakan teknik tata cahaya yang menciptakan batasan

yang tegas antara area gelap dan terang. Teknik ini lebih mengutamakan

unsur yang tegas bayangan yang tegas dalam miseen-scene.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai penata cahaya pada saat produksi memilih menggunakan arah cahaya Frontal lighting, karena penulis ingin menghapus bayangan yang ada dan menegaskan bentuk objek dan wajah karakter pemain. Sedangkan untuk perancangan tata lampu, penulis

menggunakan tehnik high key lighting karena dalam drama televisi “Yakin” penulis ingin menghasilkan gambar yang cahya antara gelap dan terangnya tipis.

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:07) menjelaskan bahwa, “Fokus penting pada tahap pasca produksi ini adalah saat merangkai jerih payah kerja dari timyang terlibat yakni berupa hasil yang berupa gambar-gambar dari hasil shooting.”

Sedangkan menurut Latief dan Utud (2013:248) menyimpulkan bahwa,

“pasca produksi merupakan tahap editing program yaitu offline, online, mixing, dan mastering.”

Dari kutipan di atas di jelaskan bahwa tahap pasca produksi merupakan tahap editing yang menyatukan gambar-gambar yang sudah di dapat dari hasil shooting dan merangkai menjadi suatu cerita sesuai dengan naskah yang sudah dibuat.

Dalam fase pasca produksi, setelah proses produksi selesai penulis langsung membereskan alat-alat lighting sehingga diharuskan sebagai penata cahaya untuk selalu memperhatikan alat-alat lighting yang telah digunakan.Agar pada saat pengembalian kepada tempat sewa alat, peralatan lighting tidak ada yang tertinggal ataupun rusak.Dan pada pra produksi Penulis mulai melihat kembali hasil rekaman adegan-adegan yang sudah ada, dan mengkoreksi kembali letak kesalahan-kesalahan dan yang tidak sesuai dengan konsep penulis.

Di tahap pra produksi drama televisi “Yakin” penulis sebagai penata cahaya melakukan tugas :

1. mereview hasil gambar untuk melihat penataaan cahaya yang

telah diproduksi.

2. Menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari

gambar yang telah diambil.

3. Mangevaluasi hasil akhir gambar.

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab

Seperti profesi lainnya, penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi televisi mempunyai tugas serta tanggung jawab yang spesifik.secara umum tugas serta tanggung jawab penata cahaya meliputi :

1. Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing-masing lampu.

2. Tugasnya menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan

arahan penata kamera.

3. Membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exposure dan warna

cahaya yang diinginkan sinematografer.

4. Mancatat dan menginventarisasi dan merawat peralatan lampu. Penta

cahaya sering disedbut sebagai chef lighting. Dalam melaksanakan

tugasnya dibantu beberapa asisten panata cahaya.

Penulis bertanggung jawab denga hal-hal yang mencakup pencahayaan seperti warna, intensitas cahaya dan lain-lain. Disini penulis berperan penuh sebagai penata cahaya yang juga bertanggung jawab atas segala yang bersangkutan

mengenai cahaya dan penulis juga bertanggung jawab atas lighting apa saja yang harus digunakan.

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai penata

cahaya mengambil referensi dari drama televisi “Cinta dan

Rahasia” di stasiun televisi NET. Karena dari segi tata cahaya

penulis ingin membuat konsep di dalam drama televisi “Yakin”

dengan mengutamakan pada warna, bentuk dan garis yang tegas

pada tiap elemen miseen scene. Dan efek bayangan yang

dihasilkan diusahakan seminimal mungkin.

2. Konsep produksi

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai penata

cahaya pada saat produksi memilih menggunakan arah cahaya

Frontal lighting, karena penulis ingin menghapus bayangan yang

ada dan menegaskan bentuk objek dan wajah karakter pemain.

Sedangkan untuk perancangan tata lampu, penulis menggunakan

tehnik high key lighting karena dalam drama televisi “Yakin”

penulis ingin menghasilkan gambar yang cahya antara gelap dan

terangnya tipis.

3. Konsep teknis

Pada drama televisi “YAKIN” penulis mempersiapkan

semua alat-alat lighting yang dibutuhkan dalam mempersiapkan

segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat proses shooting. Lalu

mulai merancang dan menetapkan semua konsep lighting yang

sudah ditetapkan terkait dengan karakter lampu, penempatan lampu

serta daya lampu.

Pada drama televisi “Yakin” penulis menggunakan

peralatan lighting dengan sesuai kebutuhan yang sesuai dengan

konsep yang sudah dibuat, lampu yang penulis gunakan 1 lampu

Red Head, 1 lampu LED, dan 1 lampu Kino Flo. Red Head

digunakan untuk menyebar cahaya untuk daerah yang luas. Dan

kegunaan lampu Kino Flo karena lampu jenis ini dapat digunakan

untuk menghasilkan keadaan siang hari dan malam hari karena

temperatur dan warna dapat kita ubah dan sesuaikan, dan lampu

Kino Flo dapat menerangi lokasi yang sempit.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis juga menggunakan

filter gel CTB berwarna biru untuk mengkoreksi warna cahya yang

keluar dari lampu, atau memberi warna pada cahaya.

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : kurangnya anggota dalam tim terutama dibagian penata

cahayaan

Solusi : kru yang lain membantu dalam pemindahan dan

penempatan tata letak lampu di saat produksi.

3.7.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

1. Konsep Penata Cahaya

2. Lighting Sheet

3. Spesifikasi Lighting

4. Floor PlanPenata Cahaya

Konsep Penata Cahaya

Pada drama televisi “YAKIN” penulis mempersiapkan semua alat-alat lighting yang dibutuhkan dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat proses shooting. Lalu mulai merancang dan menetapkan semua konsep lighting yang sudah ditetapkan terkait dengan karakter lampu, penempatan lampu serta daya lampu.

Pada drama televisi “Yakin” penulis menggunakan peralatan lighting dengan sesuai kebutuhan yang sesuai dengan konsep yang sudah dibuat, lampu yang penulis gunakan 1 lampu Red Head, 1 lampu LED, dan 1 lampu Kino Flo.

Red Head digunakan untuk menyebar cahaya untuk daerah yang luas. Dan kegunaan lampu Kino Flo karena lampu jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan keadaan siang hari dan malam hari karena temperatur dan warna dapat kita ubah dan sesuaikan, dan lampu Kino Flo dapat menerangi lokasi yang sempit.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis juga menggunakan filter gel CTB berwarna biru untuk mengkoreksi warna cahya yang keluar dari lampu, atau memberi warna pada cahaya.

Tabel III.15

Lighting Sheet

Production Company : BSI Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Sutradara :Toni Setiawan

Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Fajar Shodiq

No Scene Key light Back light Fill light Notes

1 - - - -

2 Kinoflo Redhead Led -

3 Kinoflo Redhead Led -

4 Kinoflo Led Readhead -

5 Kinoflo Led Readhead -

6 Readhead Led Kinoflo -

7 Led - - -

8 - - - -

9 - - - -

10 Kinoflo Led Readhead -

11 Kinoflo Led Readhead -

12 Kinoflo Readhead Led -

13 Kinoflo Led Readhead -

14 - - - -

Spesifikasi Peralatan Lighting

1.

Gambar III.28

Capacity : 75 W x 4

Voltage : 190 – 250 V

Weight : 4.7 kg

Tube Type : T12 – 48 in. (120 mm)

Color Temp : 5600 ° K / 3200 ° K

Stirrup : Mounting with Gobohead

Lamp Holder : G13

2.

Gambar III.29

Daya : 800 W

Sifat : Warm

Warna : Kuning (4000 kelvin)

Output : Continous light

Power : Switch On & Off

3.

Gambar III.30

Operating current : ≤ 1.5 A

Supply power : DC 5.5V – 9.5V

Average life : ≥ 100.000

Beam angle : 60°

Floor Plan Penata Cahaya

Gambar III.31

Gambar III.32

Gambar III.33

Gambar III.34

Gambar III.35

Gambar III.36

Gambar III.37

3.8 Proses Kerja Penata Artistik

Menurut aclina dan suwardi (2010) dalamkusumawati (2017: 1-15) Art Director;penata seni; adalah orang yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan set, dekor, tata busana dan make up dalam pembuatan program televisi; seorang art director dituntut berpengetahuan dan berketrampilan luas terutama menyangkut produksi, fotografi, tata cahaya, efek dan editing. SedangkanmenurutSuprapto (2013: 64) “penata artistikadalahseseorang yang ahlidalammenataruang/lokasipengambilangambarsesuaidengan yang dikehendkidalamsekenario. Ia bertanggung jawab untuk mendesain seluruh program produksi siaran televisi.”

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang Penata

Artistik atau Art Director seorang ahli menata ruang atau lokasi dan bertanggung jawab menyiapkan semua kebutuhan artistik dari pra produksi sampai pasca produksi seperti properti,wardrobe, dan Make Up.

Dalam drama televisi “Yakin” penulis sebagai seorang penata artistik adalah orang yang menyiapkan dan mencari kebutuhan properti,make up, dan wardrobe yang dibutuhkan sesuai naskah cerita. Untuk sesuia dengan cerita yang ingin diangkat penulis merealisasikan semua kebutuhan artistikuntuk yang mendukung dan membangun suasan cerita.

3.8.1 Pra Produksi

TahappraproduksiPenataArtistikmenurutKusumawati dkk(2017:28) adalah

:

1. Planing Meeting dalam pertemuan perencanaan program televisi/produksi

film ini produser menyerahkan draft sekenario. Dalam hal ini produsr

didampingi oleh sutradar ata pengarah acara televisi.

2. Melakukanbedahsekenario. Ini mengerahui semua set yang diperlukan

untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan,

setiap percakapan yang mnegaitkan pada sebuah keadaan, maka Art

Director harus mulai membuat list set/ breakdown tata artistik apa saja

yang diperlukan.

3. Menentukan Tim/Divisi yang berada di bawah tanggung jawab Art

Director

4. Melakukan riset dan hunting lokasi untuk menentukan kesesuaian lokasi

dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan

script yang telah didapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah

menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan

harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan ke dalam perencanaan

teknis dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi harus benar-

benar diteliti apakah aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak

diinginkan. Sebagai Art Director kita harus memperhitungkan set apakah

dapat melindungi kita yang pada saat cuaca yang buruk.

5. Interior lokasi, biladenganalasanpenghematananggaran, demi keasilan.

6. Merinci apasaja yang dibutuhkan. Jika sudah tau set apa saja yang

dibutuhkan dalam membuatsebuah film, makaiasudahdapatmemulai

membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan.

Takhanyaproperti yang kecilsebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun

juga set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan konstruksi,

di sini jika merupakan produksi besar, Art Director bisa bekerja sama

dengan konstruksi.

7. Art Director memberikan gambaran lokasi yang dibutuhkan kepada set

designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk

floor plan. Berikutnya, masing-masing departemen mempelajari kembali

apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, properti, serta

grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh

penata artistic. Untuk produksi multi camera system studio ditambahkan

dengan pembuatan elevation plan set design dan maket/ miniatur set.

8. Art Director meminta persetujuan sketsa set yang telah dibuat kepada

produser dan sutradara

9. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang

dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus dikeluarkan, jika

memang budget terbatas, maka denga sendirinya ia harus pintar-pintar

membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang

sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka namanya pun

akan semakin dikenal.

10. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Art Director

mengecek keseluruha persiapan artistik sampai pada tahap produksi

11. Production Meeting pengarah acara mengundang masing-masing divisi

yang terlibat dalam pelaksanaan produksi satuan kerja tata artistik yang

dipimpin oleh Art Director antara lain dekorator, magister property,

penata grafis, penata rias/busana dan animator. Dalam pertemuan ini

masing-masing satuan kerja memberikan laporan mengenai perencanaan

tugas masing-masing. Sekecil apapun perubahan pada perencanaan ini

harus diutarakan untuk mendapat hasil yang maksimal.

12. Technical Meeting pembicaraan pada pertemuan ini berkisar pada masalah

teknis pelaksanaan produksi dilapangan. Pada divisi Art segala sesuatu

telah selesai maka mencatat segala kegiatan pada saat produksi khususnya

yang berkaitan dengan penempatandekorasi dan properti,petugas properti

harusmemberitanda tiap properti dan set dekor yang akan di geser agar

tidak mengganggusudutpengambilankamera. Dalam penjajakan lokasi ini

Art Director beserta divisinya harus melengkapi dengan alat-alat yang

dibutuhkan.

Pra produksi bertujuan untuk mempersiapkan semuanya sehingga

alat produksi dilapangan lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya.

Proses tahap ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang

matang untuk mendapatkan hasil maksimal dan kualitas.

Dalah tahapan Pra produksi dalam drama televisi “Yakin” penulis

berperan sebagai penata artistik melakukan beberapa tahap :

1. Mengadakan pertemuan tim,

untukmendapatkansekenariodaripenulisnaskah dan sutradara.

2. Bedah sekenario, untuk mengetahui semua set dan propertiapasaja

yang diperlukan didalam adegan tersebut.

3. Melakukan hunting lokasi untuk menyesuaikan properti dan set yang

dibutuhkan sutradara dan penulis naskah

4. Mencari apa saja benda yang dibutuhkan tidakhanyasebuah properti

kecil. Set kamar Akmal yang berubah tahun dari tahun 2008 ke tahun

2018

5. Membikin floor plan untuk mempelajari apa saja yang disiapkan dan

peletakan properti, set dekorasi

6. Membuat perincian budget untuk keperluan set dan properti,

untukdisetujui oleh produser. Setelah mendapat persetujuan maka

penulis langsung mengecek keperluan dan kekurangan yang

digunakanuntukmenunjangseknario.

7. Melakukan pengecekan ulang lagi properti apa saja yang akan

digunakan pada saat shooting hal itu dilakukan agar tidak ada properti

yan tertinggal ataupun belum ada dilokasi shooting.

2.8.2 Produksi

MenurutKusumawati,dkk (2017:33)menjelaskanbahwa : pada saat produksi , maka tiap scene pun Art Director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang di harapkan, sesuai dengan skenario dan dalam tampak gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau property yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh Art Director, mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung. Pada saat tahap produksi penta artistik harus merealisasikan semua property, make up, dan wardrobe yang terdapat di naskah. Tentunya sesuai arahan sutradara sertamenjagakontinuitasartistik agar tidakterjadi hal yang tidak diinginkan seperti jumping. Dalam produksi drama televisi “Yakin” penulis bertanggung jawab sangat besar atas keseluruhan unsur tata artistik.

1. Setting

Pada umumnya setting yang dibuat senyata mungkin dengan konteks ceritanya. Setting harus mampu meyakinkan para penonton jika setting tersebut tampak sungguh-sungguh terjadi pada lokasi dan waktu sesuai naskah cerita. Adapun latar dan properti yang di desain oleh penata artistik seperti berikut:

a. Bukit Bintang

Settingan ini digunakan pada scene 1 dan scene 8, settingan ini

tidak ada yang harus di setting karena di scene ini menggunakan

set asli.

b. kosanArif

Lokasi kosan arif sebenarnya adalah balkon rumah yang disetting

menjadi kosan Arif. Dalam settingan ini digunakan dalam scene 2.

c. Ruang Tamu Orang Tua Akmal

Ruang tamu orang tua Akmal dalam scene ini tidak banyak untuk

disetting karena scene ini menggunakan set asli, hanya

penambahan properti. Settingan ini digunakan pada scene 3

d. Kamar Akmal

Scene yang digunakan dalam lokasi kamar Akmal adalah scene 4

dan 12. Lokasi ini juga di setting untuk kamar Akmal pada tahun

2008 dan kamar Akmal di tahun 2018.

e. Kamar Michelle

Lokasi kamar Michelle ini adalah lokasi kamar Akmal, yang di

setting menjadi kamar Michelle. Settingan ini terdapat pada scene

5 dan 10

f. Tangga

Tangga rumah Michelle menggunakan set asli. Diguakan scene 7

g. Ruang Tamu Michelle

Scene yang digunakan dalam ruang tamu Michelle adalah scene 6.

Settingan ini menggambarkan keluarga Michelle kaya.

h. Rooftop

Settingan rooftop ini menggunakan set asli, digunakan scene 14

2. Properti

MenurutKusumawati (2017:21) penatapropertiadalah orang yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang digunakan oleh pemain dalam melakukan sebuah adegan. Selain itu juga membantu Art Director dalam kelengkapan sebuah set dan menyusun anggara kebutuhan properti yang akan digunakan. Seperti disebutkan sebelumnya, dekarator set bertanggung jawab atas dekorasi set atau lokasi.

Meurut penulis properti yang diguakan dalam drama televisi

“Yakin” kebutuhanpropertisesuai set yang dibangun oleh penulis dan

sutradara. Penata artistik, meyediakan kelengkapan dan mengatur properti

sesuai denga apa yang digunakan dalam suatu set dan talent disebuah

agenda. Adapunproperti yang digunakan oleh penata Artistik seperti

a. Gitar

Gitar ini digunakan di kosan Arif saat Arif,Akmal,dan Ade

sedang berkumpul.

b. Poster

Properti poster terdapat di kamar Akmal tahun 2008

c. Kamar Akmal

Properti yang di gunakan sedemikan rupa agar memperkuat

karakter Akmal.

d. Kamar Michel

Properti yang digunakan dalam set kamar ini hanya

Kasur,karena dari pandangan lain yang hanyadi perlihatkan

Kasur Michelle.

3. Make Up

Menurut Rahmawati danRusnandi (2014: 47) “Make Up adalah seni

menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah yang

diperankan. Character Make Up/Stage Make Up adalah untuk

menampilkan watak tertentu bagi seorang actor dan aktris.”

Penata artistik harus memahami karakter para talent dalam naskah

bertujuan untuk mengetahui Make Up yang akan digunakan oleh talent

pada setiap adegan. Make Up yang digunakan para talent dalam drama

televisi “Yakin” yaitu :

a. Akmal Remaja

Scene1, 2, 3, 4, 8,9,11

Corrective Make Up:

Talent menggunakan Make Up anatara lain bedak powder baby dan

lipice agar muka tampak bersih dan natural

b. Akmal Dewasa

Scene 12,14

Character Make Up :

Talent menggunakan bedak tabur, lipice dan di beri pomed rambut

berwarna abu-abu agar terjadi perubahan waktu dan umur, lalu talent

juga diberi jenggot buatan.

c. Michelle Remaja

Scene 1, 5, 6, 7, 8,9,10

Corrective Make Up :

Talent menggunakan bedak padat wardah dan lipstick wardah warn

bibir, agar muka terlihat natural dan segar. d. Michelle Dewasa

Scene 14

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Foundation Make Over, bedak padat Wardah,

lipstick wardah, eyeshadow Naked 5, agar talent terlihat dewasa e. Ellora

Scene 13

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak Powder baby dan lipice, agar terlihat

bersih dan segar. f. Annisa

Scene 13

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak Powder baby dan lipice, agar terlihat

bersih dan segar. g. Ibu Michelle

Scene ,6

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak padat wardah dan lipstick wardah warna

bibir,supaya terlihat natural h. Bapak Michelle

Scene6.

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak powder baby dan lipice, agar talent

terlihat natural i. Ibu Akmal

Scene3

Corrective Make Up :

Talent hanya menggunakan bedak padat wardah dan lipstick wardah

supaya terlihat bersih dan natural. j. Ayah Akmal

Scene 3

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak powder baby dan lipice, agar talent

terlihat natural k. Arif

Scene 2

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak powder baby dan lipice, agar talent

terlihat natural dan bersih. l. Ade

Scene2

Corrective Make Up :

Talent menggunakan Bedak powder baby dan lipice, agar talent

terlihat natural dan bersih.

2.8.3. Pasca Produksi

MenurutKusumawatiDkk(2017:34) “pada tahapinidilakukan evaluasi dari semua divisi di dalam Art Depatermen. Kemudian juga mengembalikan dan merapihkan semua properti dan peralatan Art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya.”

Pada tahap pasca produksi dalam drama televisi “Yakin”penulis sebagai penata artistik tidak melakukan banyak pekerjaan yang signifikan hanya merapihkan dan mengembalikan semua properti dan peralatan Art, penulis juga mengecek kembali alat-alat apa yang hilang atau ala tapa yang rusak saat pelaksanaan produksi telah selesai.

2.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

MenurutKusumawatidkk (2017:15) “penata artistik atau Art Director bertanggung jawab atas seluruhpenyediaankebutuhanartistikmulaidaripra produksi sampai dengan pasca produksi.”

Dalamtahapinipenulissebagaipenataartistikdalam drama televisi “Yakin” bertanggung jawabmelakukan:

1. Membangunataumenciptakan set nyatadariimajinasipenulisnaskah dan

sutradara

2.

3. SelainitupemotretanhasilMake Up awal dan menjadikan pemakaian Make

Up ulang untuk memastikan kontinitas Make Up supaya tidak akan

terdapat jumping pada setiap scene selanjutnya.

4. Dari segiwardrobe, penulis mencari pinjaman untuk semua wardrobe yang

dipakai para pemain tersebut. Untuk menambah karakter para pemain

tersebut, yang disesuaikandenganskenariodalam drama televisi“ Yakin”.

5. Dari segi properti dan set dekor demi

meminimbudgetpenulisberusahamencaripinjamanproperti, dan

beberapamenggunakan dana yang diusahakanseminimmungkin.

Bertanggungjawabataspenataanatau setting ruangataulokasi yang

digunakanuntukpengambilangambarberdasarkan skenario.

2.8.5 Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Setalah penulis membaca naskah yang dibuat oleh penulis naskah dengan

judul “ Yakin” penulis sangat tertarik dengan jalan cerita yang ada, dan

dari segi konsep kreatif, penulis akan membuat beberapa set, diantaranya

set kamar Akmal tahun 2008 ke tahun 2018,set kos Arif, set ruangtamu

Akmal2018,set Ruangtamu orang tua Akmal,set kamar Michelle,set

rooftop, dan Bukit Bintang. Diantara set tersebut penulis akan membuat

beberapa konsep set yang dibuat, penulis melakukan beberapa riset, seperti

set kamar Akmal dan Bukit Bintang.

2. Konsep Teknis

Dari segi konsep teknis beberapa properti yang digunakan dalam drama

televises “Yakin” adalah property asli. Sebagai penambah , set kamar

Akmal yaitu terdapat poster yang bertulisan quotes Albert Einstein terbuat

dari sterofom dan kertas poster, lalu juga foto keluarga Akmal beserta

anak dan istri untuk menghiasi meja bukunya Akmal ditahun 2018. Untuk

set Bukit Bintang tidak banyak penulis tambahkan, karena untuk menjaga

keasliannya.

3. Konsep produksi

Ketika proses produksi seorang Art Director harus cekatan dalam

hal menanggapi dan mempersiapkanwardrobeapasaja dan Make Up yang

digunakan pemain pada setiap scene. Selain itu penjagaan set kontruksi

yang baik dan terencana diperlukan untuk jadwal shooting yang telah

ditetapkan agar terkonsep, terprogram dengan benar, serta tetap menjaga

kontinitas.

2.8.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Kendala: Pada saatproduksikendala yang dialami oleh penulisyaitutertinggalnya salah satuproperti yang akan di pakai di harikebesokannyauntukproduksi drama telivisi “Yakin”,

Solusi :dalamhalinipenulismenyiasatidenganmembelipropertitersebut

Kendala :. Kurangnyatenagaartistiksaat setting lokasimenjadi salah satukendala

Solusi :Kurangnyatenaga artistic saat setting lokasimenjadi salah satukendala,lalutimmembantuartistikuntuk setting lokasi.

2.8.7 Lembar Kerja Penata Artistik

1. Konsep Tata Artistik

2. Script Breakdown Sheet

3. Floor Plan Artistik

4. Breakdown Kostum

5. BreakdownProperti

6. Makeup Pemain

7. Set Lokasi Properti

KonsepTata Artisik

Art director secara teknis adalah koordinator lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan tata artistik/gambar kerja yang menjadi tanggung jawab pekerjaan production designer. Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan hingga berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggung jawab seorang art director .

Karena memakai setting waktu tahun 2008 ke 2018, maka untuk wardrobe, Make Up, dan Hair do sangat mengikuti gaya yang ada pada saat itu juga. Karena cerita percintaan Akmal seorang pemuda muslim dan Michel seorang gadis katolik. Mereka menjalin kisah cintanya sejak duduk dibangku kuliah semester pertama. Lalu mereka berpisah dan dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun kemudian, Michelle pun memberi tahu bahwa kalung salib yang pernah di perbaiki oleh Akmal karena putus masih ada yang penulis siapkan.

Dalam kamar Akmal penulis merubah menjadi dua set kamar,kamar

Akmal ditahun 2008 dan kamar Akmal ditahun 2018. Property yang digunakan juga ada perubahan, ditahun 2008 terdapat foto-foto Akmal dan Michel saat pacaran, lalu terdapat poster yang menempel di dindig kamar akmal yaitu penulis menyiapkan poster quotes Alber Einsten yang menggambarakan Keadaan Akmal saat itu, dan di setting sedikit berantakan. Lalu dikamar Akmal 2018 penulis menyiapkan foto keluarga Akmal beserta anak dan istri,, setting lebih rapih dibandingkan kamar Akmal 2008, di lemari buku Akmal juga terdaapat beberapa buku-buku pekerjaan Akmal. Scene kamar Michelle pun memakai lokasi kamar

Akmal.

Kemudian Scene yang di set tahun 2008 selain kamar Akmal dan Michelle yaitu, ruang tamu Michelle,Ruang tamu Orang tua Akmal, dan kos Arif. Scene ini menggunakan konsep yang simple hanya penambahan properti. Scene yang di set tahun 2018 tidak banyak, hanya rooftop. Penulis menggunakan konsep simple yang tidak memakai banyak properti.

Di bukit bintang penulis hanya menggunakan fasilitas tersebut, terdapat gazebo coklat untuk Akmal dan Michelle beradegan pacaran dan putus disana.

Secara keseluruhan penulis menginginkan konsep dan ide yang sederhana,realistis dan seperti nyata, namun tidak meninggalkan kreatifitas dalam menuangkan unsur seni pada tiap scene. Mempadupadankan beberapa baju, properti agar sesuai dengan kebutuhan. Demikian penulis menjelaskan konsep ide artistik dalam drama televisi “Yakin” ini.

1. Konsep kostum

Penata kostum atau wardrobe merupakan orang yang bekerja mengatur

segala bentuk pakaian yang dikenakan oleh para pemain dalam melakukan

adegan sesuai naskah cerita atau sekenario.

Dalam drama televisi “Yakin” wardrobe yang ditentukan berpenampilan

casual dan santai yang berpenampilan sehari-hari. Khusus untuk Akmal

dan Michelle ada perubahan wardrobe dari tahun 2008 ke tahun 2018.

2. Konsep properti

Penata properti adalah orang yang mengatur segala sesuatu yang

berhubungan dengan apa yang digunakan oleh talent dalam melakukan

semua adegan. Dalam drama televisi "Yakin” ini menciptakan settingan

Hand property atau segala sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh pemain

dalam adegan. Beberapa properti yang digunakan sebagian adalah kotak

obat, plaster, gunting, handphone, surat cerai, undangan, dan tas.

3. Konsep Make Up

Make Up kerap di artikan melukis dengan bahan dan alat kosmetik. Make

up juga dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan tata

rias untuk pemain dalam melakukan adegan sesuai naskah dan peran

dalam cerita.

Dalam daram televisi ini art director memakai konsep corrective make up

yang diterapkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan

demi mendapatkan kesempurnaan wajah, dan memakain konsep character

make up yang diterapkan untuk mengubah peampilan seseorang dalam hal

umur, sifat, wajah, suku, dan bangsa, sehingga sesuai dengan tokoh yang

diperankan.

Tabel III.16

Script Breakdown Sheet

Prodction Company : BSI Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Duration : 20 menit Artistik : Nadya Az Zahrah

No Scene Lokasi set EXT/ Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Ket

INT

1 1 Bukit Gazebo/p Ext Sore Akmal -Akmal Tas - Akmal Property, bintang endopo :Kemejakotak- selempangcoklat, :Natural,hanya wardrobei kotakhitam,celanaji menggunakan nimemaka Kotak Michelle ns,sepatu convers Bedaktabur isettingant obat,handsaplasr baby dan lipice ahun 2008 oll,gunting,kalun gsalib,tasselemp -Michelle anghitam :KaosHitampolos,K emejakotak- kotakpink,celanajin -Michele s,sepatu :Natural,bedak wardah,lipstick natural

2 2 Lorong Teras INT Pagi Arif -Arief Gitar,tasransel,ta -Arief Rumah Kosan :KaosHijaupolos,Ce sselempang,bang :Natural,bedakt Arif lanabahanCoklat kuPanjang,meja, aburbaby,lipice ,Akmal dispenser,Cangki r,biscuit,handpho -Akmal ne -Akmal ,Ade, :Kemejakotak- :Natural,Bedak kotakhijau,celanajin Taburbaby,Lip s ice

Teman

kostArif -Ade: -Ade:Natural, Kemejakotak- Bedaktaburbab kotakhijauhijaumud y,Lipice a,kaoshitampolos,c elanajins

-Teman kos Arif -TemanKostArif :Natural,Bedak :Kaosberkerahhita taburbaby,Lipi m,Celanajisnhitam ce

3 3 RuangT RuangTa INT Malam Ayah -Ayah Akmal Sofa,meja,celana -Ayah Akmal : amu mu :Sarunghijau,Kaosk bahan,jarumjahit Natural, Orang tua Akmal erahbiru ,cangkir,buku,un Bedaktaburbab dangan,tasselme

Akmal pangcoklat,tople y,lipice smakanan,foto,m Ibu -IbuAkmal : Baju ejakecil,vasbung Akmal gamisoren,Kerudun a gcoklat -IbuAkmal :Natural,Bedak Wardah,lipstic Akmal k natural -Akmal :Kemejakotak- kotak,celanajins -Akmal : Natural, Bedaktaburbab y,lipice

4 4 Kamar Kamar INT Malam Akmal -Ayah Akmal Sajadah,lemaribu -Ayah Akmal : Akmal :SarungHijau, ku,buku- Natural, kaoskerahbiru buku,foto,kursi, Bedaktaburbab Ayah Kasur,poster,paj y,lipice -Akmal :Kaosputih, angan di Akmal sarung atasKasur,handp hone,tasselempa -Akmal ngcoklat,kertas- :Natural, kertas,jamtangan Bedaktaburbab ,gelang y,lipice

5 5 kamar Kamar INT Malam Michelle -Michelle: Kasur,bantal,Ha -Michelle: Michelle Tengtophitam,Jaket ndphone,Buku Natural,Bedak rajutputih,Rokpend wardah,lipstick ekhitam natural

6 6 RuangT RuangTa INT Malam Ibu -Ibu Michelle: Sofa,meja,handp Ibu Michelle: amu mu Michelle kaosabu- hone,gucikecil- Natural, Orang tua abuPanjang,selenda kecil Bedakwardah,l Michelle ngpink,celanabahan ipstick natural

Bapak Michelle -Bapak Michelle: -Bapak Kaosberkerahabu- Michelle: Michelle abu,celanabahan Natura, BedakWardah, lipstick Natural

-Michelle: Tengtophitam,Jaket rajutputih,Rokpend -Michelle : ekhitam Natural, BedakWardah ,lipstick Natural

7 7 tangga Lorong INT Malam Michelle -Michelle: Kalungsalib -Michelle : tangga Tengtophitam,Jaket Natural,

rajutputih,Rokpend BedakWardah ekhitam ,lipstick Natural

8 8 Bukit gazebo EXT Sore Michelle -Michelle Tas -Ayah Akmal Bintang :jaketgardiganhitam selmpangcoklat,t :Natural, ,kaoshitam,rok asselmpanghitam Bedaktaburbab Akmal Panjang ,jamtangan y,lipice hitamsepatuhitam

-Akmal : -Akmal Natural, :Jaketjins,kaoshijau Bedaktaburbab ,celanajins,sepatu y,lipice convers

9 9 Bukit Dermaga EXT Sore Michelle -Akmal Tas - Akmal bintang :Kemejakotak- selempangcoklat, :Natural,hanya kotakhitam,celanaji menggunakan Kotak Akmal ns,sepatu convers Bedaktabur obat,handsaplasr baby dan lipice oll,gunting,kalun gsalib,tasselemp -Michelle anghitam :KaosHitampolos,K emejakotak- kotakpink,celanajin -Michele :Natural,bedak

s,sepatu wardah,lipstick natural

10 10 Kamar Kamar INT Malam Michelle Michelle : kaos Kasur,handphon Michelle: Michelle abu-abu,celana e,bantal Natural, Bedak trening abu-abu Wardah ,lipstick Natural

11 11 Kamar Kamar INT Malam Akmal -Akmal: Kaosabu- Kasur, -Akmal : Akmal abu, celanajins handphone Natural, Bedaktaburbab y,lipice

12 12 kamar Kamar INT Pagi Akmal -Akmal : Kemeja ,foto -Akmal : Make Property Akmal Biru,Celana jins keluarga,jam Up ,wardrobe tangan dewasa,bewok dan make palsu,bedak up ini wardah,lipice,p memakai omade settingan berwarna abu- tahun abu 2018

13 13 Ruang Ruang INT Pagi Annisa Annisa : Baju puith Boneka Annisa : Tamu keluarga SD, rok merah SD, ,Bufet,pajangan, natural, bedak Akmal Ellora karpet babay powder dan lipice

Ellora : Baju Ellora :

kemeja putih natural, bedak SD,rok Merah SD babay powder dan lipice

14 14 Rooftop Rooftop EXT Pagi Akmal Akmal : Kemeja Meja,gelas,surat -Akmal : Make Rumah Biru,Celana jins, cerai,kalung Up Akmal salib dewasa,bewok

Michelle palsu,bedak wardah,lipice,p omade -Michele: Blazer berwarna abu- pink,Rok abu hitam,Tentop hitam,

-Michelle : Make Up dewasa, pondation,beda k wardah,eyesha dow Naked 5,Lipstik Wardah

Floor Plan Tata Artistik

Gambar III.38

Gambar III.39

Gambar III.40

Gambar III.41

Gambar III.42

Gambar III.43

Gambar III.44

Gambar III.45

Gambar III.46

Tabel III. 17

BreakdownCostum

Prodction Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Project Title : Yakin Director : Toni Setiawan

Duration : 20 menit Artistik : Nadya Az Zahrah

No Wardrobe Scene Cast

1 1 Michelle

1 Akmal

2 Michelle

2,3 Akmal

5,6,7 Michelle

4 Akmal

3 Ibu Akmal

13 Annisa

13 Ellora

3,4 Bapak Akmal

2 Arif

14 Michell 2018

8 Akmal

2 Ade

8 Michelle 2008

6 Ibu Michelle

10 Michelle

11 Akmal

6 Bapak Michelle

12,14 Akmal 2018

Tabel III.18

Breakdown Property

Production Company : Kaliaja Film Produser : Susi Melinda

Judul : Yakin Sutradara : Toni Setiawan

Durasi : 20 menit Art Director : Nadya Az Zahrah no Property Scene Lokasi Ket

1 6 Ruang tamu Michell e

2 3 Ruang tamu orang tua Akmal

5,10 Kamar Michell e

2 Kos Arif

4,11 Kamar Akmal tahun 2008

12 Kamar Akmal 2018

14 Rooftop

1,5,6, 7,8,9, 10,14

2,4,6, 10,11

13

Make Up Pemain

Akmal

Gambar III.47 Sebelum Gambar III.48 Sesudah

Michelle 2008

Gambar III.49 Sebelum Gambar III.50 Sesudah

Ellora

Gambar III.51 Sebelum Gambar III.52 Sesudah

Annisa

Gambar III.53 Sebelum Gambar III.54 Sesudah

Ade

Gambar III.55 Sebelum Gambar III.56 sesudah

Arif

Gambar III.57 Sebelum Gambar III.58 Sesudah

Ibu Michelle

Gambar III.59 Sebelum Gambar III.60 Sesudah

Bapak Michelle

Gambar III.61 Sebelum Gambar III.62 Sesudah

Ibu Akmal

Gambar III.63 Sebelum Gambar III.64 sesudah

Ayah Akmal

Gambar III.65 Sebelum Gambar III.66 sesudah

Michelle 2018

Gambar III.67 Sebelum Gambar III.68 Sesudah

Akmal 2018

Gambar III.69 Sebelum Gambar III.70 sesudah

Set Lokasi Properti

Scene Ruang Tamu Keluarga Michelle

Gambar III.71 sebelum Gambar III.72 sesudah

Scene kos Arif

Gambar III.73 Sebelum Gambar III.74 sesudah

Scene Ruangtamukeluarga Akmal 2008

Gambar III.75 sebelum Gambar III.76 sesudah

Scene kamar Akmal 2008

Gambar III.77 Sebelum Gambar III.78 sesudah

Scene rooftop

Gambar III.79 sebelum Gambar III.80 sesudah

Scene ruang tamu Akmal

Gambar III.81 Sebelum Gambar III.82 sesudah

Scene kamar Michelle

Gambar III.83 Sebelum Gambar III.84 sesudah

Scene Tangga Michelle

Gambar III.85 Sebelum Gambar III.86 sesudah

Scene Bukit Bintang

Gambar III.87 Sebelum Gambar III.88 sesudah

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan suatu program televisi terutama program drama,

sangatlah membutuhkan kerjasama tim yang kuat dari setiap tahapannya,

mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Dalam membuat

sebuah program televisi sangat dibutuhkan ide yang sangat menarik

supaya program yang dibuat dapat disenangi oleh audien.

Suatu program dibuat bukan hanya untuk menaikkan rating saja,

namun program itu juga harus terdapat hal positif yang dapat diambil oleh

audien yang menonton program itu. Suatu program akan menghasilkan

program yang bagus apabila semua tim yang terlibat dalam pembuatan

program tersebut dapat kompak dan bekerja dengan baik. Di setiap

pembuatan karya pasti selalu memiliki kendala, dan disetiap kendala

semua tim harus mencari solusi supaya kendala tersebut dapat teratasi

dengan baik.

4.2 Saran

Dalam suatu pembuatan program drama harus sangat

mementingkan konsep atau ide cerita yang bagus dan menarik supaya

perkembangan program televisi di Indonesia semakin meningkat dan

bagus, terutama di program hiburan. Para sineas harus mengutamakan

konsep program yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga harus memiliki nilai positif yang dapat dipetik oleh audien nya.

DAFTAR PUSTAKA

Rusman Latief dan Yustiatie Utud. 2017. Menjadi Produser Televisi. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Indah Rahmawati dan Dodoy Rusnandi. 2014. Berkarier di Dunia Broadcast

Televisi & Radio. Jakarta: Laskar Aksara.

Kusumawati Nina, Haryo Windratno, dan Yudo Tri Artanto. 2017. Produksi

Program Televisi & Film. Jakarta: Graha Cendekia.

Supriyadi, Nina Kusumawati, Irwanto, Yudo Triartanto. 2014. Broadcasting

Televisi 2. Jakarta: Graha Cendekia.

Nugroho Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi-camera.

Jakarta: PT. Grasindo.

Morissan. 2015. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &

Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

M. Suyanto. 2013. The Oscar Winner dan Box Office The Secret Of Screenplay.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Muslimin Nurul. 2018. Bikin Film Yuk!. Yogyakarta: Araska.

Suprapto Tommy. 2013. Berkarier di Bidang Broadcasting. Jakarta: Center of

Academic Publishing Service.

Lamintang Franciscus Theojunior. 2013. Pengantar Ilmu Broadcasting &

Cinematography. Jakarta: Penerbit In Media.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150165

Nama Lengkap : Susi Melinda

Tempat & Tanggal Lahir : Bekasi, 14 Juli 1996

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Setia Asih 06, lulus tahun 2009

2. SMPN 3 Babelan, lulus tahun 2012

3. SMKN 6 Bekasi, lulus tahun 2015

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Bendahara Pramuka SMPN 3 Babelan tahun 2010 s.d tahun 2012

2. Bendahara Pramuka SMKN 6 Bekasi tahun 2012 s.d tahun 2013

3. Bendahara Himpunan Mahasiswa Penyiaran Bina Sarana Informatika

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Susi Melinda

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150087

Nama Lengkap : Toni Setiawan

Tempat & Tanggal Lahir : Bekasi, 26 September 1995

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Bekasi Jaya V lulus tahun 2007

2. SMP Widya Nusantara lulus tahun 2010

3. SMK Karya Guna 2 lulus tahun 2013

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Ketua ekskul English Club tahun 2012

2. Sie. Dokumentasi dan kreatif kegiatan “pendakian tanpa suara dan kampanye tuna rungu”

3. Wakil Himpunan Mahasiswa penyiaran Bina Sarana Informatika

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Toni Setiawan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150303

Nama Lengkap : Dimas Aditiya Putra

Tempat & Tanggal Lahir : Kuningan, 30 Oktober 1996

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN 1 Cinagara kelas 1 sampai kelas 3

2. SDN Rawalumbu 13 kelas 3 sampai kelas 6, lulus tahun 2008

3. SMPN 4 Cibitung, lulus tahun 2011

4. SMK Karya Nusantara Cikarang Barat, lulus tahun 2014

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Anggota Pramuka SMPN 4 Cibitung tahun 2008 s,d tahun 2010

2. Sie. Kewarganegaraan OSIS SMK Karya Nusantara Cikarang Barat tahun 2011 s.d tahun 2012.

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Dimas Aditiya Putra

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150451

Nama Lengkap : Virdha Permatasari

Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 21 November 1996

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Cipayung 05 Bogor 2. Pencak Silat Paku Bumi Bogor 3. SMP Negeri 1 Megamendung Bogor 4. SMP Negeri 2 Bumiayu 5. MA Negeri 2 Bumiayu C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Anggota osis SMPN 1 Megamendung 2008 s.d 2009

2. Anggota Paskibra SMPN 1 Megamendung 2008 s.d 2011

3. Anggota Pramuka Bantara MAN 2 Brebes 2012 s.d 2013

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Virdha Permatasari

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150431

Nama Lengkap : Nadya Az Zahrah

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 12 Juni 1997

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Taman Cibodas

2. SMP Nusantara 1 Tangerang

3. SMP Terpadu Widya Duta

4. MA Negeri 1 Kota Bekasi

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Anggota Pramuka SDN Taman Cibodas 2006 sd 2008

2. Sie. Kewarganegaraan OSIS SMP Nusantara 1 Tangerang 2009 sd 2010

3. Anggota Paskibra MA Negeri 1 Kota Bekasi 2012 sd 2015

4. Anggota Tari Saman MA Negeri 1 Kota Bekasi

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Nadya Az Zahrah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150405

Nama Lengkap : Rizky Putra Utama

Tempat & Tanggal Lahir : Bekasi, 06 Oktober 1997

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Arenjaya 19

2. SMP PGRI 1 Bekasi

3. SMA PGRI 1 Bekasi

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Wakil Ketua OSIS SMP PGRI 1 Bekasi

2. Sound engineer PT. Sancarecord

3. Penata suara film pendek “Luka Lama”

4. Penata suara sitkom “Bisik-bisik Toilet”

5. Switcherman program acara tv “Ruang Indie MICTV”

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Rizky Putra Utama

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM : 42150441

Nama Lengkap : Fajar Shodiq

Tempat & Tanggal Lahir : Sumedang, 09 Maret 1997

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. SDN Mandalaherang 1

2. SMPN 1 Cimalaka

3. SMK Informatika Sumedang

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan 1. Sie. Perpustakaan OSIS SMPN 1 Cimalaka 2011 sd 2012

2. Anggota Basket SMPN 1 Cimalaka 2011 sd 2012

3. Praktek kerja lapangan di smtv sumedang jawa pos

4. Asisten instruktur laboratorium Bsi kaliabang

5. Desainer Grafis Departemen Organitation development HRD PT SCTV

Jakarta, 14 Juli 2018

Foto

3 X 4

Fajar Shodiq

BEHIND THE SCENE