IDENTIFIKASI SERANGGA ORDO COLEOPTERA PADA TANAMAN MENTIMUN(Cucumis Sativus L) DI DESA TIRTA MULYA KECAMATAN MAKARTI JAYA KABUPATEN BANYUASIN II
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Biota Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 9 IDENTIFIKASI SERANGGA ORDO COLEOPTERA PADA TANAMAN MENTIMUN(Cucumis Sativus L) DI DESA TIRTA MULYA KECAMATAN MAKARTI JAYA KABUPATEN BANYUASIN II Irham Falahudin1, Elfira Rosa Pane1, Esse Mawar2 1 Dosen Prodi pendidikan Biologi , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang, Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri No1A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia 2 Mahasiswa Prodi pendidikan Biologi , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang, Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri No1A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia Email: [email protected] ABSTRACT Cucumber plants (Cucumis sativus L.) that includes or creeping vines and is one type of vegetable-fruit of the gourd family labuan (Cucurbitaceae) that has been popular throughout the world and favored from Asia. Cucumber cultivation in Indonesia, found almost in every region, ranging from lowland to highland hot climate (tropical) and moderate. One animal that has an abundant amount in cucumber plants are insects. This study aims ntuk know the different types of species that exist on the Order Coleoptera cucumber farm in the village of Tirta Mulya District of makarti Jaya Banyuasin II and determine the role of the Order Coleoptera insects on cucumber plantations in the village of Tirta Mulya District of makarti Jaya Banyuasin II. This is a qualitative study conducted in October-November 2014 held in Cucumber Plants in the village of Tirta Mulya District of makarti Jaya Banyuasin II. Catching insects done using transect method and pitfall traps such as sweeping the net, pit fall traps and light traps, results in identification in the laboratory penelitanya UIN Raden Fatah Palembang. The results of this study indicate that insects are caught in a cucumber plantation obtained as many as 113 individual 3 families and 7 species. Insects which dominates in the village of Tirta Mulya District of makarti Jaya Banyuasin II is Cocinella repanda, Curinus coeruleus, Coelophora inaequalis, and Aulacophora similis, and insects that have the fewest number is Micraspis discolor, Micraspis vincta and Oryctes rhinoceros. The role of the Order Coleoptera Insects in general predators of the family Coccinellidae to eradicate mites while the family Chrysomelidae Scarabacidae and are pests that attack on cucumber plants that can cause death. KEYWORDS: Identification; order coleopteran; transect method; Pitfall traps and Light traps PENDAHULUAN hinggap. Pada sayap hinggap kedua sayap depan Serangga (Insekta) digolongkan dalam phylum membentuk satu garis lurus (Borror, 1992). Arthropoda. Serangga sebagai salah satu golongan Memiliki alat mulut pengigit pengunyah, ada hewan penghuni terbesar dimuka bumi. yang mulutnya muncul di ujung moncong yang Diperkirakan bahwa jumlah seluruh serangga memanjang. Tarsus terdiri atas 2-5 segmen. Sayap menduduki tiga perempat bagian dari semua hewan belakang membraneus dan terlihat dibawah sayap yang ada, dan dari jumlah tersebut 750.000 spesies depan pada saat serangga ini istirahat. Sayap telah berhasil diketahui dan diberi nama. Jumlah belakang ini umumnya lebih panjang dari pada tersebut merupakan lebih kurang 80% dari sayap depan dan digunakan untuk terbang (Jumar, phylumnya sendiri (Sunjaya, 1994). 2000). Nama Coleoptera berasal dari kata “Koleos” Serangga hidup kurang lebih 350 juta tahun yang artinya perisae dan “ptera” yang artinya sayap. yang lalu dan menyebar ke seluruh tempat untuk Sayap depan ordo ini (elytra) mengeras dan beradaptasi dan berkembang biak, keberadaan berfungsi melindungi tubuh serta sayap belakang serangga bagi manusia dapat memberikan yang terlipat dibawah sayap depan pada saat keuntungan dan kerugian. Peranan serangga di alam sangat penting, diantaranya sebagai dekomposer atau Jurnal Biota Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 10 pengurai, serangga juga membantu penyerbukan monokultur, penggunaan pestisida (Zulkarnain, pada tumbuhan dan sebagai hama penyakit yang 2013). sangat merugikan petani (Borror et al, 1981). Serangga sebagai penghubung antara produsen Sejak manusia melakukan budidaya pertanian, primer dan konsumen sekunder ini memiliki maka sejak itu manusia berkompetisi dengan berbagai peran. Dalam bukunya Susetya (1994) serangga yang berstatus sebagai hama untuk memaparkan bahwa, selain berperan sebagai mencukupi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya, pemakan tumbuhan serangga juga sebagai sedangkan manusia berusaha untuk melindungi parasitoid, predator, pemakan bangkai, penyerbuk, tanaman atau hasilnya dari gangguan serangga dan sebagai penular bibit penyakit. Lebah yang hama. Serangga merupakan suatu organisme yang termasuk dalam Ordo Coleoptera memiliki memerlukan tempat hidup dan memerlukan kegiatan kemampuan untuk membantu penyerbukan biologis lainnya pada suatu tempat yang tidak tumbuhan, karena tubuh lebah ditutupi bulu-bulu dikehendaki oleh manusia karena alasan tertentu. halus yang berguna untuk menangkap serbuk sari Serangga pada tanaman dapat berbentuk serangga yang diperoleh dari bunga. Serbuk sari yang kecil, sampai yang tidak muda dilihat. Serangga terkumpul disisihkan ke wadah khusus yang terdapat dapat merusak tanaman dengan cara mengerat, di tungkai belakang. Mulutnya berbentuk tabung mengigit-gigit, dan menghisap setiap bagian panjang yang dipakai untuk menghimpun nectar tananam (Pracaya, 1992). yang disimpan dalam lambung tembolok (Sarwono, Cara penyerangan serangga pada tanaman baik 2001). berupa telur maupun imago, serangga memiliki alat Jika tumbuhan dapat melakukan reproduksi indera yang tajam untuk menemukan tanaman inang secara maksimal maka serangga yang berperan yang disukainya (Rismunandar, 1983). Serangga sebagai herbivora dapat memperoleh cukup nutrisi. polinator merupakan serangga yang berperan dalam Jika terjadi ledakan populasi pada serangga proses penyerbukan tanaman. Penyerbukan adalah herbivora hal ini juga dapat di antisipasi dengan peristiwa transfer serbuk sari dari kepala sari adanya musuh alami. Predator dari ordo Coleoptera (anther) ke kepala putik (stigma). Sudah bukan hal seperti kumbang, tumbuhan dan lain-lain yang baru lagi peran serangga dalam proses menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jika penyerbukan. Lebah misalnya, dilaporkan musuh alami yang ada di ekositem kebun membantu penyerukan 16% dari spesies tanaman diperlakukan dengan benar, maka mereka dapat berbunga di seluruh dunia, 400 spesies diantaranya memberikan keuntungan bagi kita yaitu melindungi adalah tanaman pertanian. Jenis serangga polinator tanaman dari serangan hama ( Mele,Van, P. dan diantaranya dari ordo Hymenoptera, Diptera, Cuc, N.T, 2004). Lepidoptera, dan Coleoptera. Banyak investigasi Serangga tertarik pada tumbuhan, baik untuk secara konsisten juga menegaskan peningkatan hasil makanan atau sebagai tempat berlindung. Bagian- tanaman dengan pengelolaan serangga penyerbuk bagian yang disediakan adalah daun, tangkai yang baik, yaitu terjadi peningkatan 50-60% dalam maupun batang, juga madu, buah dan cairan buah-buahan dan tanaman juga 100-150% pada tanaman. Beberapa bagian tanaman dapat dipakai tanaman Cucurbitaceae (Natawigena, (1991). untuk membuat tempat berlindung ataupun membuat Akan tetapi, meskipun penyerbukan oleh kokon (Hadi dkk, 2009). serangga memiliki alat serangga diketahui memberikan beberapa indera yang tajam untuk menemukan tanaman inang keuntungan, diantaranya berperan dalam perbaikan yang disukainya. Sebaliknya, serangga dapat juga lingkungan, meningkatkan jumlah buah dan biji diusir oleh adanya berbagai sifat fisik tanaman, serta mampu memperbaiki kualitas dan kuantitas misalnya: bulu rambut panjang dan rapat pada daun (fenotip dan genotip) keturunan yang dihasilkan, dan batang, keadaan daun yang kuat dan liat, namun peran serangga sebagai penyerbuk ini belum kandungan zat kimia beracun ataupun zat resin di dipahami dengan baik dan diaplikasikan secara dalam tanaman hampir 50% dari serangga adalah optimal. Salah satu bukti nyata untuk hal ini adalah pemakan tanaman atau fitofagus, selebihnya adalah dilakukannya fragmentasi lahan, budidaya tanaman pemakan serangga lain, binatang lain atau sisa-sisa tanaman dan binatang (Sastrodihardjo, 1979). Jurnal Biota Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 11 Gambar 1. Proses Penyerbukan Di bidang pertanian fungsi serangga sebagai umumnya mentimun disajikan dalam bentuk olahan pembantu terjadinya penyerbukan, predator, segar, seperti acar, asinan, salad dan lalap. parasitoid, atau musuh alami, sedangkan dari sisi Mentimun dapat pula dikonsumsi sebagai minuman ekonomi serangga juga berfungsi bagi lingkungan segar berupa jus, sebagai bahan kosmetik dan dalam sebagai pemakan bangkai dan pemakan kotoran bidang obat-obatan (Rukmana, 1994). (sakrofag). Di bidang medis fungsi serangga untuk Di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten pengobatan, dan bidang sains berguna untuk bahan Banyuasin II. banyak terdapat kebun mentimun penelitian (Mitchell, 2003 ”dalam” Fitri, 2012). (Cucumis sativus L.), ditanaman pada lahan Manfaat serangga bagi manusia sangat banyak pertanian atau kebun. Serangga pada tanaman sekali, diantaranya adalah serangga sebagai musuh mentimun ini perlu diketahui karena serangga ini alami hama, pengendali gulma, serangga penyerbuk, dapat menurunkan produktivitas tanaman mentimun penghasil produk, bahan pangan dan pengurai dan untuk mengetahui serangga ordo Coleoptera apa sampah. Serangga dapat membantu manusia dalam saja yang menyerang tanaman mentimun. Selama ini mengendalikan serangga hama di pertanaman. yang menjadi tolak ukur dalam pembudidayaan Tanaman mentimun memerlukan nutrisi untuk tanaman