Pesona Keindahan Merlion Park Sebagai Daya Tarik Wisatawan Di Singapura
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Pesona Keindahan Merlion Park sebagai Daya Tarik Wisatawan di Singapura Widha Ningrum 161966 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Pesona Keindahan Merlion Park sebagai Daya Tarik Wisatawan di Singapura. 1. Pendahuluan Singapura merupakan salah satu negara di asia tenggara yang tidak jauh berbeda dengan negara-negara tetangganya yang memiliki beragam destinasi wisata baik alam, wisata buatan dan wisata lainnya yang indah, unik, sarat akan budaya, tradisi, dan hal lainnya yang mampu memikat minat wisatawan untuk berkunjung sebagai desinasi wisata yang ingin di kunjungi ketika berwisata ke asia tenggara. Seperti halnya Candi Prambanan di Indonesia, negara Singapura khususnya di tengah tepi Danau Marina Bay, berdekatan dengan Fulerton hotel. memiliki sebuah destinasi wisata berupa Merlion Park. Patung Merlion Park berbentuk kepala singa dengan badan ikan di atas puncak ombak. Sebagai bahan pembahasan untuk jurnal Foreign Case Study Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta progam S-1 Hospitality, penulis tertarik untuk membahas objek wisata Merlion Park karena tempatnya yang indah, unik, sarat akan nilai sosial dan budaya yang khas serta menjadi daya tarik utama di Singapura bagi wisatawan. Berdasarkan kunjungan dan observasi ke Merlion Park di Singapura dan pencarian informasi serta menalaah sedikit lebih jauh, Penulis tertarik untuk mengangkat tema Tourism Destination karena tema tersebut di sinkronisasikan dengan jurnal Domestic Case Study pada observasi yang sudah dilakukan pada semester 3 [1]. Lokasi dan Jadwal Dalam hal ini penulis memilih untuk mengikuti salah satu program kampus yaitu FCS (Foreign Case Study) yang diadakan di 3 Negara yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand pada tanggal 22 – 28 Maret 2018 selama kurang lebih 7 hari. 2. Pembahasan Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [2,3]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [4]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [5]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah [6]. 1 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu [7]. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [8]. Keuntungan-keuntungan ini biasanya didapatkan dari pendapatan nilai tukar uang asing. Oleh karena itu untuk mempermudah kegiatan pariwisata tingkat internasional maka terbentuklah organisasi – organisasi pariwisata seperti WTO atau World Tourism Organisation. Organisasi ini merupakan organisasi internasional antar pemerintah yang bertujuan mempromosikan dan memajukan kepariwisataan guna membantu membangun ekonomi, perdamaian, kemakmuran, keadilan, dan hak asasi manusia. Pada 2016 tumbuh sebesar 7,7 persen mencapai 16,4 juta jiwa. Jumlah kunjungan wisatawan internasional dan penerimaan devisa dari sektor pariwisata Singapura pada tahun 2016 melampaui perkiraan dan mencapai angka tertinggi dalam sejarah [9]. Kunjungan wisatawan internasional ke Singapura tumbuh sebesar 7,7 persen menjadi 16,4 juta. Sementara estimasi awal penerimaan devisa dari sektor pariwisata meningkat sebesar 13,9 persen menjadi S$24,8 miliar. Hasil pendapatan dari sektor pariwisata yang kuat ini disumbang oleh para wisatawan asing yang lebih banyak membelanjakan uangnya pada wisata kuliner, belanja dan akomodasi. Chief Executive Singapore Tourism Board (STB), Mr Lionel Yeo melalui siaran pers yang diterima Marketplus.co.id, Kamis, 16 Februari 2017, mengutarakan dia merasa sangat berbesar hati dengan kinerja sektor pariwisata yang kuat pada tahun 2016. Meski menghadapi berbagai tantangan seperti pelemahan kinerja ekonomi di sejumlah pasar utama sumber wisatawan ke Singapura serta merebaknya virus Zika, Singapura berhasil menarik minat lebih banyak wisatawan berkualitas. Tinjauan Pasar Berdasarkan Penerimaan Devisa. Dari Januari hingga September 2016, terjadi pertumbuhan yang bagus pada sepuluh pasar utama sumber wisatawan ke Singapura. Selama dua tahun berturut-turut, Tiongkok sebesar 41 persen menempati urutan pertama, diikuti India sebesar 37 persen dan Indonesia sebesar 14 persen. Penerimaan devisa dari wisatawan Tiongkok meningkat terutama karena pertumbuhan jumlah turis, sementara penerimaan devisa dari wisatawan India dan Indonesia tumbuh seiring meningkatnya pembelanjaan wisatawan untuk retail dan akomodasi. Berdasarkan Kunjungan Wisatawan Selama 2016, pertumbuhan kunjungan wisatawan terbesar secara absolut adalah Tiongkok sebesar 36 persen, Indonesia sebesar enam persen, dan India sebesar delapan persen. Pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan dari kota-kota utama dan kota-kota lainnya di Tiongkok, India dan Indonesia, di mana Singapore Tourism Board (STB) telah meningkatkan upaya pemasaran di sana. India juga melampaui Australia sebagai pasar utama sumber wisatawan ke Singapura keempat untuk kunjungan wisatawan. Penurunan terbesar kunjungan wisatawan terjadi pada turis dari Hong Kong sebesar 12 persen, Malaysia sebesar dua persen, Australia sebesar dua persen, Korea Selatan sebesar 2 persen dan Jepang sebesar satu persen (-1%). Penurunan wisatawan dari Hong Kong lebih banyak disebabkan oleh kinerja ekonomi yang melemah, sementara depresiasi ringgit Malaysia mengurangi jumlah perjalanan ke Singapura. Kunjungan wisatawan dari Australia Barat menurun karena sentimen berwisata yang melemah terkait pengaruh lambatnya laju industri pertambangan di sana. Penurunan wisatawan asal Australia juga terjadi di Eropa yang mempengaruhi angka transit di Singapura. Sedangkan penurunan wisatawan dari Jepang dan Korea Selatan terutama di kuartal terakhir 2016 akibat berita merebaknya virus Zika di Singapura. A. Profil Negara Singapura Singapura adalah negara pulau kecil yang terletak di ujung selatan Semenanjung Melayu di Asia Tenggara. Tetangganya adalah Malaysia di utara dan timur dan Indonesia di selatan, barat, dan timur. Meski ukurannya kecil, Singapura merupakan negara 2 makmur. Jantung negara ini adalah ibu kota dan kota pelabuhan Singapura. Terletak di persimpangan jalur perdagangan internasional, pelabuhan Singapura adalah salah satu yang tersibuk di dunia. Singapura berada di bawah kekuasaan Inggris pada tahun 1800-an dan lama menjadi pos kunci Kerajaan Inggris. Negara ini mendapat kemerdekaan penuh pada tahun 1963 sebagai anggota dari Federasi Malaysia. Singapura akhirnya meninggalkan federasi pada tahun 1965 dan menjadi Republik Singapura yang independen. a. Penduduk Singapura hanya berpenduduk sedikit pada saat pendiriannya sebagai pos dagang Inggris di awal 1800-an. Saat ini, Singapura berisi masyarakat multi-etnis yang terdiri atas berbagai bangsa. Singapura juga merupakan salah satu negara paling padat penduduknya di dunia. Sebagian besar pertumbuhan Singapura berasal dari imigrasi. Sekitar 75 persen penduduknya adalah etnis China. Etnis Melayu, penduduk asli wilayah tersebut, adalah kelompok etnis terbesar kedua. Mereka membentuk sekitar 15 persen dari populasi. Kelompok etnis utama lainnya adalah India dan Pakistan. Sejumlah kecil orang Eropa, terutama dari latar belakang Inggris, juga tinggal di pulau ini. Masing-masing kelompok etnis Singapura mempertahankan adat istiadat dan pola hidup tradisionalnya. Pada saat yang sama, karena keragaman penduduk, toleransi pada etnis lain telah menjadi cara hidup (meskipun minoritas Melayu kadang-kadang menuduh bahwa mereka didiskriminasikan oleh masyarakat Tionghoa). Toleransi ini telah didorong oleh pemerintah, yang berusaha untuk menciptakan identitas nasional Singapura dari berbagai bangsa yang berbeda. b. Bahasa Singapura memiliki empat bahasa resmi: bahasa Melayu, China (dialek Mandarin), Inggris, dan Tamil (bahasa India selatan). Bahasa Melayu juga merupakan bahasa nasional. Bahasa Inggris banyak digunakan dalam pemerintahan dan perdagangan serta menjadi bahasa utama pengajaran di sekolah-sekolah. c. Agama Agama orang-orang Singapura mencerminkan asal-usul mereka dan mencakup seluruh agama utama di dunia. Orang China sebagian besar menganut Buddha dan Tao. Orang Melayu dan Pakistan didominasi Muslim. Kebanyakan orang India beragama Hindu. Sekitar 10 persen dari populasi adalah orang Kristen. Kebebasan beribadah dijamin dalam konstitusi. d. Pendidikan Singapura menjunjung tinggi pendidikan. Tingkat melek huruf (persentase orang yang berusia di atas 15 yang mampu membaca dan menulis) di negara itu lebih dari 90 persen. Sekolah dasar dimulai