Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang)

KERAGAMAN KUPU-KUPU DI RESORT SELABINTANA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, JAWA BARAT (The Diversity of in Selabintana Resort, Gunung Gede Pangrango National Park, West Java)*) Oleh/By: Benyamin Dendang Balai Penelitian Kehutanan Ciamis Jl. Raya Ciamis-Banjar Km. 4 PO. BOX. 5 Ciamis 46201 Telp. (0265) 771352, Fax (0265) 775866 *) Diterima : 04 Januari 2007; Disetujui : 10 Oktober 2008

klasifikasi ABSTRACT Study on the butterflies diversity was conducted in Selabintana Resort, Gunung Gede Pangrango National Park. This study was aimed to obtain information on the diversity of butterflies in Selabintana Resort as one of the indicators for ecological change and to improve the management of Gunung Gede Pangrango National Park in utilizing its nature resource, particularly for research activities. The result showed that the diversity of butterflies was high enough with the total of 17 of 6 families found from the area. The dominant family was which were mostly found in the buffer area. Keywords: Diversity, butterfly, national park

ABSTRAK Penelitian keragaman kupu-kupu dilaksanakan di Resort Selabintana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang keragaman jenis kupu- kupu di Resort Selabintana sebagai salah satu indikator perubahan ekologi dan meningkatkan pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dalam pemanfaatan sumberdaya alam khususnya bagi kegiatan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman kupu-kupu cukup tinggi dengan ditemukannya 17 jenis kupu-kupu dari enam famili. Famili yang dominan ditemukan adalah Nymphalidae yang banyak terdapat di daerah penyangga. Kata kunci: Keragaman, kupu-kupu, taman nasional

I. PENDAHULUAN pek penelitian dan pemanfaatan, tanpa mengenyampingkan perlindungan. Pene- A. Latar Belakang kanan strategi ini sesuai dengan kebutuh- an masyarakat dan fungsi kawasan seba- Taman Nasional Gunung Gede Pang- gai pelindung, pengawet, dan pelestarian rango (TNGP) merupakan salah satu ka- sumberdaya alam. Pelestari sumberdaya wasan konservasi di yang me- alam merupakan fungsi perlindungan sis- miliki kekayaan flora dan fauna berane- tem penyangga kehidupan, pengawetan ka ragam dan masih terdapat sebagian fa- keanekaragaman jenis flora dan fauna una langka, di antaranya jenis serangga serta pemanfaatan secara lestari ekosis- yang hidup di dalam kawasan konservasi. tem hutan tersebut, di antaranya sebagai Secara keseluruhan kawasan TNGP ter- pengatur tata air, hidrologi, flora dan fau- golong tipe hutan hujan tropis pegunung- na serta penunjang budidaya. Salah satu an (tropical mountain rain forest), yang keanekaragaman fauna yang dimiliki terdiri dari tiga zona vegetasi, yaitu zona TNGP adalah kupu-kupu. sub montana (800-1.500 m dpl), zona Di Resort Selabintana jenis kupu-ku- montana (1.500-2.400 m dpl), dan zona pu yang ada sangat beragam, baik dari sub alpin (di atas 2.400 m dpl). bentuk sayap maupun kombinasi warna- Taman Nasional Gunung Gede Pang- nya menyebabkan kupu-kupu menjadi sa- rango saat ini lebih menekankan pada as- lah satu kelompok satwa yang indah se- 25 Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009 hingga menarik perhatian masyarakat. ngan sedikit daerah landai, ketinggian Dengan keanekaragaman tersebut maka tempat mulai dari 1.130 sampai dengan kupu-kupu memiliki harga jual yang cu- 3.019 m dpl. Secara umum Resort Sela- kup tinggi, hal ini mengakibatkan terjadi- bintana merupakan daerah yang beriklim nya perburuan intensif terhadap jenis ter- basah dengan curah hujan rata-rata 3.000- sebut oleh para kolektor. Keadaan seperti 4.200 mm/tahun. Musim hujan berlang- ini dapat menyebabkan populasi kupu- sung dari bulan Oktober sampai Mei dan kupu berbagai jenis yang menarik sema- antara bulan Desember sampai Maret cu- kin menurun dan langka (National Re- rah hujan bisa lebih dari 400 mm/bulan. search Council, 1983). Suhu rata-rata di daerah Gunung Gede Kupu-kupu merupakan serangga ter- Pangrango sekitar 25,3°C dengan suhu bang, yang mengalami metamorfosa sem- maksimum 29,5°C dan suhu minimum purna karena kehidupannya dimulai dari 21,2°C. Temperatur di Resort Selabintana telur, larva, pupa, dan dewasa. Di dalam rata-rata 18oC. Kelembaban udara relatif daur hidup kupu-kupu hanya memerlukan tinggi sepanjang tahun, yaitu berkisar 80- makan pada fase larva (ulat) dan dewasa. 90% (TNGP, 2003). Makanan larva berupa bagian-bagian da- ri tumbuhan termasuk buah, biji, dan da- B. Bahan dan Peralatan un; oleh karena itu mulut larva memiliki Bahan yang digunakan dalam peneliti- bentuk sedemikian rupa sehingga dapat an ini adalah alkohol 96% dan silika gel. dipakai untuk menggigit dan mengunyah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini Perubahan morfologi tersebut diiringi pu- adalah jaring serangga, papan perentang, la dalam perubahan fisiologi pencernaan jarum serangga, amplop serangga, gun- makanannya (Patton, 1963). Kupu-kupu ting, pinset, lem, jarum suntik, altimeter, (fase dewasa) hidup dengan memakan dan kamera digital. nektar bunga dengan menggunakan mu- lutnya yang berbentuk selang penghisap C. Cara Pengambilan Data yang disebut probosis. 1. Pengambilan Kupu-kupu

B. Tujuan Penelitian Pengambilan kupu-kupu dilakukan di tiga lokasi yaitu lokasi air terjun Cibeu- Tujuan penelitian ini adalah untuk reum Selabintana (lokasi I), camping memperoleh informasi tentang keragam- ground Pondok Halimun (lokasi II), dan an jenis (kupu-kupu) di Re- kawasan penyangga lembah Sungai Cipa- sort Selabintana sebagai salah satu indi- da (lokasi III) dengan menggunakan ja- kator perubahan ekologi dan meningkat- ring serangga. Kupu-kupu diambil, di- kan pengelolaan TNGP dalam pemanfa- matikan dengan menggunakan alkohol atan sumberdaya alam khususnya bagi 96% sebanyak 0,2 cc/ekor. kegiatan penelitian, pendidikan lingkung- an, rekreasi, dan menunjang budidaya 2. Pengumpulan dan Pengeringan serta ekowisata. Kupu-kupu

Kupu-kupu yang telah mati, dikum- II. METODOLOGI pulkan dan dimasukkan ke dalam kertas koran kemudian dibentangkan di atas pa- A. Lokasi dan Waktu Penelitian pan perentang sambil dijemur. Setelah bahan kimianya menguap (kering), kupu- Penelitian dilaksanakan di Resort Se- kupu dipindahkan ke dalam amplop se- labintana, TNGP dari bulan Desember rangga yang terbuat dari kertas yang tem- 2005 sampai dengan Januari 2006. Ka- bus cahaya, amplop serangga dibentuk wasan ini memiliki topografi yang secara segitiga. Dalam satu amplop serangga ha- umum merupakan bukit dan gunung de-

26 Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang) nya ada satu jenis kupu-kupu agar tidak d. Indeks Kemerataan mudah rusak (patah). Untuk mengetahui pengaruh keting- 3. Identifikasi gian tempat terhadap keragaman kupu- Untuk mengetahui nama jenis kupu- kupu dengan jenis tanaman inang yang kupu tersebut dilakukan identifikasi di berbeda, maka indeks kemerataan antara museum zoologi LIPI untuk mendetermi- tipe habitat menggunakan rumus Hill nasi melalui penyamaan jenis dengan (1973) dalam Santosa (1995): spesimen yang dikoleksi oleh lembaga 1/ Si tersebut. E = eH ' 4. Analisis Data Keterangan (Remarks): a. Indeks Nilai Penting Jenis kupu-kupu E = Indeks kesamaan (similarity index) H = Indeks keanekaragaman Shannon (Shannon Hasil analisis jenis kupu-kupu pada diversity index) masing-masing petak berukuran 50 x 50 Si = Indeks keanekaragaman Simpson (Simpson m sebanyak tiga petak tiap lokasi untuk diversity index): setiap tipe dihitung untuk mengetahui ni(ni −1) Indeks Nilai Penting (INP) dengan meng- Si = ∑ gunakan persamaan sebagai berikut: INP i=1 n(n −1) untuk tingkat jenis = kerapatan relatif Keterangan (Remarks): (KR) + frekuensi rela-tif (FR). ni = INP jenis ke-i (Importance value index species i) b. Indeks Kekayaan Jenis n = Jumlah total individu (Number of indivi- Kekayaan jenis adalah jumlah jenis duals) dalam suatu luasan areal tertentu. Indeks yang digunakan adalah Indeks Kekayaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN Margalef (1958) dalam Santosa (1995): Dari kegiatan penelitian ini diidenti- S −1 fikasi 17 jenis yang terdiri dari enam fa- R = ln(NO) mili. Daftar lengkap kupu-kupu dari tiga lokasi pengambilan spesimen dapat dili- Keterangan (Remarks): R = Indeks kekayaan jenis (species richness hat pada Tabel 1. index) Resort Selabintana sangat kaya de- S = Jumlah total jenis yang teramati (Number ngan jenis serangga terutama dari jenis of species perceived) kupu-kupu (Lepidoptera) yang sangat in- NO = Jumlah total individu yang teramati dah dan cantik untuk dipandang. Jenis (Number of individuals perceived). kupu-kupu hasil koleksi ini diambil dari c. Indeks keanekaragaman jenis Resort Selabintana yaitu lokasi camping Untuk mengetahui keanekaragaman ground Pondok Halimun, Cibeureum, jenis digunakan rumus Indeks Shanonn dan daerah penyangga lembah Sungai Ci- (Hill, 1973 dalam Santosa, 1995) sebagai pada. Karena dengan asumsi sebaran ku- berikut : pu-kupu merata, maka lokasi pengambil- an kupu-kupu ini secara acak, sehingga S  ni ni  H '= ∑ log  diharapkan hasil koleksi dapat mewakili 1=0  N N  jenis-jenis yang ada diseluruh kawasan Keterangan (Remarks): Resort Selabintana. H’ = Indeks keragaman Shannon (Shannon di- Keragaman jenis kupu-kupu lebih versity index ) banyak ditemukan pada ketinggian 1.200 ni = INP jenis ke-i (Importance value index m dpl dengan persentase keragaman jenis species i) sebesar 54,17% sedangkan pada ketinggi- N = Jumlah INP semua kupu-kupu (Total of importance value indices of all butterflies) an 1.600 m dpl dan 2.400 m dpl persentase

27 Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009

Tabel (Table) 1. Daftar jenis kupu-kupu yang dikoleksi (List of collected species of the butterflies) Jenis kupu-kupu Famili Jenis pohon sebagai habitat Lokasi (Location) No No (Butterfly species) (Family) (pohon inang) (Tree species) Air terjun Cibeureum 1 canens Hubner, 1 Satyridae Bridelia monica (L.) Merr., (2.400 m dpl) 1826 Aleurites trisperma Blanco, 2 Papilio paris Linnaeus, 2 Papilionidae Weinmannia blumei Planch, 1758 Politica bracteata Torr 1843, 3 Cyrestis lutea Zinken- 3 Nymphalidae Quercus sp., Castanea tung- Sommer, 1831 gurut BL. Camping ground 1 Hubner, 1 Satyridae Metroxylon sp., Cinnamo- Pondok Halimun 1826 mum parthenoxylon Meissn., (1.600 m dpl) 2 Tanaecia iapis Puseda 2 Lycaenidae Manglieta glauca Bl., Ficus 3 Lethe confusa 3 Satyridae toxicaria Linn., Ficus Aurivillius, 1897 glabella Blume, Schima 4 Papilio memmnon 4 Papilionidae noronhae Reinw., Litsea Linnaeus, 1758 ferruginea 5 Rhinopalpa polynice 5 Nymphalidae Blume,Bijdr.(1826), Cramer, 1777 Homalanthus populneus 6 Gandaca harina 6 Pieridae (Geiseler) Pax Horsfield, 1829 7 Prioneris autothisce 7 Nymphalidae Hubner 8 Melanitis leda 8 Nymphalidae Linnaeus, 1758 Lembah sungai 1 Papilio memmnon 1 Papilionidae Villebrunea rubescens Bl., Cipada/kawasan Linnaeus, 1758 Erythrina variegata L., penyangga (1.200 m 2 Papilio paris Linnaeus, 2 Papilionidae Altingia excelsa Noronhae, dpl) 1758 Elaeocarpus ganitrus Roxb., 3 Papilio helanus 3 Papilionidae Schima noronhae Reinw., Linnaeus Castanea argentea (Blume) 4 Graphium sarpedon 4 Papilionidae A.DC., Manglieta glauca Bl., Linnaeus, 1758 Symplocos fasciculate Roxb. 5 Moorema sp. 5 Nymphalidae Ex A.DC. 6 Cyrestis lutea Zinken 6 Nymphalidae 7 Rhinophalpa polynice 7 Nymphalidae cramer, 1777 8 Gandaca harina 8 Pieridae Horsfield, 1829 9 Delias belisama 9 Pieridae Cramer, 1779 10 Euploea leucostictos 10 Nymphalidae Gmelin, 1788 11 Melanitis leda 11 Nymphalidae Linnaeus, 1758 12 Shymbrenthia lilaea 12 Nymphalidae Hewitson, 1864 13 Stibochiona coresia 13 Hespiridae Hubner, 1826 Keterangan (Remarks): Nama jenis kupu-kupu berasal dari hasil identifikasi (Peggy (2005) di museum zoologi LIPI (Species of butterflies identified by Peggy (2005) in LIPI Zoology museum).

keragaman jenis masing-masing sebesar Sungai Cipada) lebih terbuka dan jenis 33,33% dan 12,50%. Tingginya persenta- tanaman yang merupakan inang kupu- se jenis pada ketinggian 1.200 m dpl ini kupu lebih bervariasi dibanding karena pada kawasan tersebut (lembah ketinggian 1.600 m dpl dan 2.400 m dpl.

28 Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang)

Meskipun pada ketinggian tersebut jenis 2. Famili Nymphalidae tanaman lebih banyak namun yang men- Jenis kupu-kupu ini paling banyak di- jadi inang kupu-kupu relatif sedikit. jumpai di TNGP Resort Selabintana de- ngan variasi ukuran, bentuk dan warna- A. Keragaman Famili Kupu-kupu nya dengan persentase kelimpahan jenis Jenis kupu-kupu yang dikumpulkan sebanyak 41,67%. Kupu-kupu ini mem- di TNGP Resort Selabintana terdiri dari punyai kaki depan dan tidak diperguna- enam famili, sebagai berikut : kan untuk berjalan. Pupanya bergantung pada objek tempat pupasi dengan kait 1. Famili Pieridae anal yang juga disebut “kremaster”. Jenis Kupu-kupu jenis ini berukuran se- Nymphalidae antara lain Prioneris auto- dang, warna sayap putih, kuning atau ora- thisce, Moorema sp., Euploea leucostic- nye, kadang-kadang dengan warna keruh tos, Rhinopalpa polynice, Cyrestis lutea, pada sayap belakang bagian bawah. Ve- Melanitis leda, dan Shymbrenthia lilaea na berwarna hitam, larva biasanya ber- (Gambar 2). warna hijau muda, panjang, silindris, ti- dak ada ekor, kadang-kadang berbulu ja- 3. Famili Papilionidae rang. Jenis Pieridae yang ditemui adalah Kupu-kupu Papilionidae sebagian Gandaca harina dan Delias belisama besar merupakan jenis yang berukuran (Gambar 1).

A B

Gambar (Figure) 1. Famili Pieridae (Family of Pieridae): A. Gandaca harina, B. Delias belisama

B A

C

D E

F

G

Gambar (Figure) 2. Famili Nymphalidae (Family of Nymphalidae): (A) Euoploea leucostictos, (B) Moorema sp., (C) Symbrenthia lilaea, (D) Rhinopalpa polynice, (E) Melanitis leda, (F) Prioneris autothisce, (G) Cyrestis lutea

29 Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009 besar dengan pola warna yang indah. lebih menyukai tempat yang basah (ber- Kedua pasang sayapnya mempunyai ga- air). Di samping itu juga jenis Papilidae ris-garis (gurat-gurat) membentuk sel ter- memiliki tanaman inang yang beragam. tutup. Pada beberapa jenis pasang sayap 4. Famili Satyridae belakangnya memanjang membentuk ba- Jenis kupu-kupu ini kebanyakan beru- ngunan mirip ekor. Beberapa jenis ter- kuran kecil, sayap lebar, agak sedikit bang lambat mirip burung layang-layang. bulat, terbangnya lamban, biasanya dekat Oleh karena itu sering disebut dengan ku- dengan tanah. Kupu-kupu ini menyukai pu-kupu sayap burung birdwing atau tempat yang banyak naungan. Warna sa- swallow tails (Haugun and Low, 1978- yap coklat muda sampai agak gelap de- 1980). ngan variasi corak sayap yang beragam. Di samping itu ada beberapa jenis ku- Jenis Satyridae yang ditemui adalah Fau- pu-kupu jantan mempunyai sayap bela- nis canens, Lethe confusa (Gambar 4). kang dengan tepi anal melipat, yang di- lengkapi dengan organ kelamin sekunder, 5. Famili Hespiridae dengan bulu lebat. Pada umumnya ben- Jenis kupu-kupu ini biasanya aktif pa- tuk kupu-kupu jantan dan betina serupa, da pagi dan sore hari, berukuran sedang, tetapi beberapa jenis mempunyai bentuk berwarna coklat muda sampai coklat tua, yang tidak sama (dimorphism). Beberapa bercak putih pada sayap. Kupu dewasa jenis kupu-kupu misalnya Papilio memm- memakan nektar bunga atau embun madu non, kupu-kupu betina mempunyai ben- pada tumbuhan hutan, betina bertelur pa- tuk dan pola warna yang beragam. da daun tumbuhan inang yang masih mu- Telur biasanya diletakkan satu-satu da dan segar (misalnya pisang). pada inangnya, berbentuk bulat, hijau ke- Telur yang menetas memakan daun kuningan dengan ukuran yang beragam. mulai dari tepi daun. Larva biasanya Larva mempunyai organ osmeterium menggulung daun dan memakan daun da- yang terdapat pada protoraks (toraks de- ri dalam. Ulat berpupa di dalam gulung- pan). Organ ini berhubungan dengan su- an daun inang sebelum menetas menjadi atu kelenjar bau, dan apabila larva men- kupu-kupu dewasa (Kalshoven, 1980). dapat gangguan secara otomatis osmete- Jenis Hespiridae yang dikumpulkan ada- rium akan terjulur dibarengi dengan sem- lah Tanaecia iapis (Gambar 5A). protan bau khas (Staneks, 1992). Larva 6. Famili Lycaenidae memakan bagian-bagian dari tumbuhan hutan. Setiap jenis Papilionidae mempu- Kupu-kupu ini berukuran kecil bah- nyai inang yang berbeda, tetapi sebagian kan kadang-kadang sangat kecil, biasanya besar yang satu marga mempunyai inang berwarna mencolok, biru, seperti perak sama (Suguru and Haruo, 1997). atau tembaga. Sayap belakang berbagai Pupa atau kepompong umumnya dito- jenis mempunyai lembaran seperti ekor, pang oleh benang sutera, dengan kepala jumlahnya dapat satu, dua atau tiga ter- tengadah, ujung belakang menempel pada gantung jenisnya. Jenis yang dikumpul- substrat dengan bantalan sutera. Masa kan adalah Stibochiona coresia (Gambar pembentukan pupa tergantung pada je- 5B). Beberapa jenis kupu yang dikum- nisnya dan berkisar antara 10-15 hari. Je- pulkan mempunyai bentuk, warna dan nis Papilionidae yang ditemui adalah P. perawakan yang amat cantik, menarik memmnon. P. paris, P. Helanus, dan G. dan mempunyai harga yang tinggi di du- sarpedon (Gambar 3). Papilio paris me- nia pasar insekta. Hal tersebut menarik rupakan jenis kupu-kupu yang populasi- perhatian kolektor untuk menangkap nya lebih banyak ditemukan di dua lokasi spesies tersebut untuk dikoleksi sehingga yaitu pada ketinggian 2.400 m dpl dan dikhawatirkan dapat merusak keseim- 1.600 m dpl karena jenis kupu-kupu ini bangan ekosistem hutan.

30 Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang)

A B

C D

Gambar (Figure) 3. Famili Papilionidae (Family of Papilionidae): (A) Papilio helanus, (B) Papilio paris, (C) Papilio memmnon, (D) Graphium sarpedon

A B

Gambar (Figure) 4. Famili Satyridae (Family of Satyridae): (A) Faunis cenens, (B) Lethe confusa

A B Gambar (Figure) 5. A. Famili Hespiridae (Family of Hespiridae): Tanaecia iapis; B. Famili Lycaenidae (Family of Lycaenidae): Stibochiona coresia

Di dalam hutan kupu-kupu meme- yang terdapat di dasar bunga dapat di- gang peranan penting dalam memelihara ambil oleh kupu-kupu sambil hinggap pa- lingkungan. Kupu-kupu selalu menda- da tanaman karena kupu-kupu mempu- tangi bunga berbagai jenis tumbuhan un- nyai alat dengan tipe menusuk menghisap tuk mengambil madu dan serbuksari bu- yang dapat diulur panjang untuk menyen- nga. Bentuk, warna, dan aroma bunga di- tuh dasar bunga yang mungkin dalam. pergunakan sebagai petunjuk adanya nek- Aktivitas kupu-kupu seperti ini memung- tar bunga yang dipilih serbagai makanan- kinkan membantu penyerbukan bunga ke nya (Proctor and Yeo, 1957). Nektar kepala putik melalui penyerbukan sendiri

31 Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009 maupun penyerbukan silang (Faegri, data terhadap keanekaragaman jenis ku- 1978). pu-kupu pada setiap lokasi penelitian di- Kupu-kupu dengan jenis yang berbe- sajikan pada Tabel 3. Terlihat bahwa se- da mempunyai tumbuhan inang yang ber- cara kuantitatif terdapat perbedaan nilai beda karena memiliki kandungan kimia indeks keanekaragaman jenis yang diper- yang berbeda yang dibutuhkan bagi per- oleh. Hal ini terjadi karena adanya perbe- kembangan larva (Patton, 1963). Kupu- daan indeks nilai Shannon dan Simpson kupu P. memmnon menyukai daun jeruk berpengaruh pada hasil pengujian selan- untuk makanan larvanya. Berbagai jenis jutnya. kupu-kupu yang bersifat endemik, artinya Nilai indeks kemerataan merupakan membatasi sebarannya hanya di tempat ukuran keseimbangan antara suatu komu- tertentu saja yang cocok dengan keadaan nitas satu dengan lainnya. Nilai ini dipe- lingkungannya misalnya P. helanus. Na- ngaruhi oleh jumlah jenis yang terdapat mun demikian banyak juga yang bersifat dalam satu komunitas Ludwig and Rey- kosmopolit, yang sebarannya sangat luas nolds, 1988). Semakin tinggi nilai keane- dan mudah beradaptasi dengan berbagai karagaman jenis pada suatu habitat, maka kondisi lingkungan misalnya P. memm- keseimbangan komunitasnya juga akan non. semakin tinggi. Dengan pengumpulan jenis kupu-ku- Pada Tabel 3 ditunjukkan bahwa (1) pu ini diharapkan dapat berguna dalam keseimbangan antara komunitas jenis ter- meningkatkan apresiasi pengunjung/ma- tinggi pada lokasi air terjun Cibeureum syarakat terhadap TNGP dan akhirnya adalah P. paris (Papilionidae) dengan ni- dapat menjaga kelestarian lingkungan. lai keseimbangan sebesar 0,50; (2) pada Hasil analisis jenis kupu-kupu di tiga lokasi camping ground Pondok Halimun tempat di TGNP Resort Selabintana dite- P. memmnon (Papilionidae) mempunyai mukan beragam jenis kupu-kupu yang nilai keseimbangan komunitas tertinggi terbagi dalam enam famili dengan INP sebesar 4,13; (3) sedangkan pada lembah tertinggi seperti yang tercantum pada Ta- Sungai Cipada P. helanus memiliki nilai bel 2. Pada lokasi air terjun Cibeureum keseimbangan tertinggi sebesar 52,42. populasi kupu-kupu didominasi oleh jenis Keragaman kupu-kupu yang ditemui F. canens (Satyridae) dengan INP ter- di Resort Selabintana yang terbagi dalam tinggi sebesar 9,39% dan kerapatan empat famili menunjukkan bahwa kondi- 0,010. si lingkungan di sekitar hutan masih ba- Untuk lokasi camping ground Pondok gus dan ditunjang dengan kurangnya akti- Halimun, P. autothisce (Nympalidae) vitas masyarakat sekitar hutan yang mempunyai nilai INP tertinggi sebesar menggunakan bahan kimia seperti peng- 14,39% dengan kerapatan 0,018 individu/ gunaan pestisida. Di samping itu juga di ha. Sedangkan pada lokasi lembah Su- kawasan hutan Resort Selabintana terda- ngai Cipada didominasi oleh jenis G. ha- pat tanaman pohon yang merupakan ta- rina (Pieridae) dengan nilai INP tertinggi naman inang bagi berbagai jenis kupu- sebesar 14,39% dengan kerapatan 0,018 kupu. Hal ini sejalan dengan pendapat individu/ha. Odum (1976) yang menyatakan bahwa kupu-kupu menyukai tempat-tempat ter- B. Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu buka yang bersih dan sejuk dan tidak ter- Keanekaragaman jenis merupakan su- kena polusi dari insektisida, asap, bau atu karakteristik tingkat komunitas berda- yang tidak sedap, dan lain-lain. Makin sarkan organisasi biologinya yang dapat beragam jenis kupu-kupu di suatu tempat digunakan untuk menyatakan struktur ko- menandakan lingkungan di wilayah terse- munitas (Sugianto, 1994). Hasil Analisis but masih baik.

32 Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang)

Tabel (Table) 2. Jenis kupu-kupu dengan INP tertinggi (Species of butterflies with the highest importance value indices) Jumlah individu Kerapatan Habitat Famili Nama jenis KR Frekuensi FR INP (Number (Density) (Habitat) (Family) (Species name) (%) (Frequency) (%) (%) of indi- (individual/ha) viduals) Air terjun Papilionidae Papilio paris 2 0,002 0,81 0,03 1,78 2,59 Cibeureum Linnaeus, 1758 Satyridae Faunis canens 10 0,010 4,03 0,10 5,35 9,39 Hubner, 1826 Nympalidae Cyrestis lutea 3 0.003 1,21 0,03 3,57 2,99 Zinken Camping Papilionidae Papilio memmnon 4 0,004 1,61 0,07 3,57 5,18 ground Linnaeus, 1758 Pondok Satyridae Faunis canens 15 0,015 6,05 0,10 5,35 11,40 Halimun Hubner, 1826 Lethe confusa 6 0,006 2,42 0,07 3,57 5,98 Aurivillius, 1897 Nympalidae Rhinopalpa 8 0,008 3,23 0,10 5,35 8,57 polynice Cramer, 1777 Prioneris 18 0,018 7.26 0,13 7,13 14,39 autothisce Hubner 16 0,016 6,45 0,10 5,35 11,80 Melanitis leda Linnaeus, 1758 15 0,015 6,05 0,13 7,13 13,18 Pieridae Gandaca harina Horsfield, 1829 Lycanidae Tanaecia lapis 6 0,006 2,42 0,03 1,78 4,20 Puseda Lembah Papilionidae Papilio memmnon 10 0,010 4,03 0,13 7,13 11,16 Sungai Linnaeus, 1758 Cipada Papilio helanus 4 0,004 1,61 0,03 1,78 3,40 Linnaeus Papilio paris 2 0,002 0,81 0,03 1,78 2,59 Linnaeus, 1758 Graphium 20 0,020 8,06 0,07 3,57 11,63 sarpedon Linnaeus, 1758 Nympalidae Moorema sp. 9 0,009 3,63 0,07 3,57 7,19 Cyrestis lutea 14 0,014 5,65 0,03 1,79 7,43 Zinken Rhinopalpa 7 0,007 2,82 0,03 1,78 4,61 polynice Cramer, 1777 Euploea 12 0,012 4,84 0,10 5,35 10,19 leucostictos Gmelin, 1788 Melanitis leda 14 0,014 5,65 0,10 5,35 10,19 Linnaeus, 1758 Shymbrenthia 15 0,015 6,05 0,13 7,13 13,18 lilaea Hewitson, 1864 Pieridae Gandaca harina 18 0,018 7,26 0,13 7,13 14,39 Horsfield, 1829 Hespiridae Stibochiona 20 0,020 8,06 0,10 5,35 13,41 coresia Hubner, 1826

33 Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009

Tabel (Table) 3. Keanekaragaman jenis kupu-kupu (Diversity of butterflies’ species) NO R H' n1 n2 Nama jenis Habitat Famili (Number of (Species (Shannon (Species (Species (Species (Habitat) (Family) individuals richness diversity abundance abundance name) perceived) index ) index) index) index) Air terjun Papilionidae Papilio paris 2 2 0,13 0,88 0,44 Cibeureum Linnaeus, 1758 Satyridae Faunis canens 10 3 0,12 0,88 0,05 Hubner, 1826 Nympalidae Cyrestis lutea 3 2 0,14 0,87 0,38 Zinken Camping Papilionidae Papilio memm- 4 7 0,08 0,92 3,81 ground non Linnaeus, Pondok 1758 Halimun Satyridae Faunis canens 15 8 0,12 0,88 0,24 Hubner, 1826 Lethe confusa 6 7 0,09 0,92 1,60 Aurivillius, 1897 Nympalidae Rhinopalpa 8 8 0,12 0,90 0,88 polynice Cramer, 1777 Prioneris 18 8 0,14 0,87 0,17 autothisce Hubner Melanitis leda 16 8 0,13 0,88 0,21 Linnaeus, 1758 Pieridae Gandaca ha- 15 8 0,13 0,88 0,24 rina Horsfield, 1829 Lycanidae Tanaecia iapis 6 7 0,07 0,93 1,60 Puseda Lembah Papilionidae Papilio memm- 10 12 0,10 0,90 1,36 Sungai non Linnaeus, Cipada 1758 Papilio 4 11 0,05 0,95 9,66 helanus Linnaeus Papilio paris 2 11 0,04 0,96 50, 45 Linnaeus, 1758 Graphium sar- 20 12 0,10 0,9 0,33 pedon Linnaeus, 1758 Nympalidae Moorema sp. 9 12 0,08 0,93 1,69 Cyrestis lutea 14 12 0,08 0,9 0,68 Zinken Rhinopalpa 7 11 0,06 0,94 2,87 polynice Cra- mer, 1777 Euploea leu- 12 12 0,10 0,91 0,93 costictos Gmelin, 1788 Melanitis leda 14 12 0,10 0,91 0,68 Linnaeus, 1758 Shymbrenthia 15 12 0,11 1,00 0,59 lilaea Hewit- son, 1864 Pieridae Gandaca ha- 18 12 0,12 1,00 0,41 rina Horsfield, 1829 Hespiridae Stibochiona 20 0,11 0,50 0,33 coresia Hubner, 1826

34 Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana…(Benyamin Dendang)

Untuk menjaga populasi kupu-kupu b) Lokasi camping ground Pondok (Lepidoptera) yang semakin lama sema- Halimun didominasi oleh jenis kin berkurang perlu dilakukan penang- Prioneris autothisce Hubner karan berbagai jenis dan melestarikan ha- (Nympalidae) dengan INP tertinggi bitatnya seperti menjaga tanaman inang- sebesar 14,39%. nya dengan mempertahankan kondisi c) Lokasi lembah Sungai Cipada di- lingkungan hutan yang stabil. Oleh kare- dominasi oleh jenis Gandaca hari- na itu perlu dilakukan perlindungan ter- na Horsfield, 1829 (Pieridae) de- hadap kupu-kupu yang ada di kawasan ngan nilai INP tertinggi sebesar konservasi maupun di daerah penyangga, 14,39%. di antaranya dengan cara meningkatkan 4. Keseimbangan antara komunitas jenis patroli dan tidak menangkap kupu-kupu tertinggi adalah sebagai berikut : dalam jumlah yang berlebihan. Kupu-ku- a) Lokasi air terjun Cibeureum adalah pu biasanya bertelur pada tanaman inang Papilio paris Linnaeus, 1758 (Pa- tertentu yang menjadi makanan larvanya. pilionidae) degan nilai keseim- Pemeliharaan habitat kupu-kupu meliputi bangan sebesar 0,50. pemeliharaan jenis-jenis tanaman inang b) Lokasi camping ground Pondok yang menjadi makanan larvanya, pemeli- Halimun Papilio memmnon Linna- haraan lingkungan dari bahaya bahan ki- eus, 1758 (Papilionidae) mempu- mia, gas dan debu yang beracun, dan se- nyai nilai keseimbangan komunitas bagainya. Hal tersebut diharapkan dapat tertinggi sebesar 4,13. membantu pelestarian kupu-kupu di seke- c) Lokasi lembah Sungai Cipada Pa- liling kita dengan keindahannya yang be- pilio helanus Linnaeus memiliki ragam. nilai keseimbangan tertinggi sebe- sar 52,42.

V. KESIMPULAN DAN SARAN B. Saran 1. Untuk mencegah terjadinya pengam- A. Kesimpulan bilan/penangkapan kupu-kupu maka Dari hasil penelitian dapat disimpul- penjagaan/patroli keamanan kawasan kan hal-hal sebagai berikut : konservasi harus ditingkatkan dan 1. Potensi serangga terutama kupu-kupu pengambilan serangga dilakukan de- (Lepidoptera) di Resort Selabintana ngan selektif sehingga dapat meng- Taman Nasional Gunung Gede Pang- hindari kerusakan pada jenis yang se- rango ditemukan sebanyak 17 jenis dang melakukan dormansi. dari 6 famili. 2. Perlu dilakukan penangkaran untuk jenis kupu-kupu tertentu yang jum- 2. Famili kupu-kupu yang ditemukan adalah Papilionidae, Satyridae, Nym- lahnya jarang ditemukan (endemik) phalidae, Pieridae, Hespiridae dan untuk kelestarian konservasi keaneka- Lycanidae. ragaman hayati secara utuh.

3. Komposisi jenis kupu-kupu pada tiga lokasi penelitian masing-masing seba- DAFTAR PUSTAKA gai berikut: a) Pada lokasi air terjun Cibeureum Faegri, K. 1978. Trend in Research on populasi kupu-kupu didominasi Pollination Ecology. In A.J. Ri- oleh jenis Faunis canens Hubner chard (Ed). The Pollination of (Satyridae) dengan INP ter-tinggi Flowers by . Academic sebesar 9,39%. Press. London.

35 Vol. V No. 5 : 461-472, 2008

Haugun, J. and M. Low. 1978-1980. A Proctor, M. and P. Yeo. 1957. The Monograph of The Birdwing Pollination of Flowers. Collins St. Butterflies. Scandinavian Science James Place. London. Press. Santosa, Y. 1995. Pelatihan Teknik Peng- Kalshoven, L.G.E. 1980. Pests of Crops ukuran dan Monitoring Biodiver- in Indonesia. PT Ichtiar Baru-Van sity di Hutan Tropika Indonesia. Hoeve. Jakarta. 626 pp. Fakultas Kehutanan Institut Perta- Ludwig, J.A. and J.F. Reynolds. 1988. nian Bogor. Bogor. Statistical Ecology a Primer on Staneks. 1992. The Illustrated Ency- Methods and computing, John clopedia of Butterflies and Moths. Willey & Sons. New York. p. 85- The Promotional Reprint Co. Ltd. 102. London. National Research Council. 1983. Butter- Sugianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: fly Farm in Papua New Guinea. Metode Analisa Populasi dan Ko- Managing Tropical Re- munitas. Penerbit Usaha Nasional. sources. National Academy Press. Surabaya. Washington DC. Suguru, I. and F. Haruo. 1997. The Life Odum, E.P. 1976. Fundamentals of Eco- Histories of Asian Butterflies Vol. logy. W.B. Saunders Company. 1. Tokai University Press. Toronto.Patton, R.L. 1963. Intro- Taman Nasional Gunung Gede Pangra- ductory Physiology. W.B. ngo. 2003. Laporan Tahunan Seksi Saunders Com-pany.London. Konservasi Wilayah II Taman Na- Patton, R.L. 1963. Introductory Insect sional Gunung Gede Pangrango. Physiology. W.B. Saunders Com- TN Gunung Gede Pangrango. Ci- pany, Philadelpia. London. Toronto. bodas.

36