Studi Kasus Pengelolaan Trans Jogja Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Pengelolaan Pelayanan Transportasi Publik : Studi Kasus Pengelolaan Trans Jogja Skripsi Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik pada Jurusan Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Disusun Oleh: Satya Lesmana 08/267660/SP/23011 JURUSAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013 Abstraksi Trans Jogja merupakan solusi yang dipilih oleh pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengatasi permasalahan pelayanan transportasi publik di wilayah Yogyakarta. Pelayanan transportasi publik ini menerapkan model New Public Management dalam pengelolaannya, program Trans Jogja diimplementasikan oleh PT. Jogja Tugu Trans sebagai operator dibawah kontrol dan suport Dinas Perhubungan Propinsi Yogyakarta. Hadirnya model NPM dalam program Trans Jogja menciptakan urgensi untuk melihat proses pengelolaannya sekaligus dinamika relasi kuasa antar aktor dalam pengelolaan program tersebut. Untuk meneliti pengelolaan program Transjogja dan dinamika antar aktor yang berada di dalamnya, peneliti menggunakan metode studi kasus dalam penggalian data. Penggunaan metode studi kasus, dikarenakan fenomena ini merupakan peristiwa mutakhir yang bisa digali secara mendalam dengan studi mendalam terhadap program untuk mengetahui dinamika yang terjadi dalam pengelolaan program. Data primer untuk penggalian data diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait yaitu pihak PT. JTT, Dinas Perhubungan Provinsi DIY, UPTD Transjogja dan Masyarakat pengguna jasa Transjogja. Wawancara dilakukan dengan teknik snowballing untuk mengurangi bias penelitian. Agar kevalidan data terjamin, data sekunder yang berasal dari dokumen penelitian, surat kabar, majalah dan pencarian data internet dipergunakan untuk memperkuat argumen yang diperoleh dari data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Trans Jogja merupakan solusi yang dipilih oleh Pemerintahan Provinsi Yogyakarta untuk menciptakan model transportasi perkotaan yang baik. Pemerintah dalam pengelolaan Trans Jogja menggunakan model NPM. Terdapat aktor swasta yaitu PT. Jogja Tugu Trans sebagai operator, UPTD Trans Jogja sebagai pelaksana teknis dibawah Dinas Perhubungan Provinsi Yogyakarta sebagai inisiator. Dalam relasi kuasanya, Dinas Perhubungan Provinsi Yogyakarta masih banyak mendominasi dalam berbagai aspek pengelolaan program. Hal tersebut membuat model NPM berjalan “tanggung” karena kinerja dalam pengelolaan program Trans Jogja masih menemui beberapa hambatan. Walaupun demikian kinerja kerjasama antara Pemerintahan Provinsi dan PT. JTT , sudah memenuhi persyaratan kerjasama Pemerintah dan Swasta yang baik. Hambatan muncul justru dari model manajemen pelayanan publik yaitu NPM, yang dinilai kurang memperhatikan konteks sosial dan politik di Yogyakarta. Faktor tersebut diperparah dengan adanya faktor internal dan eksternal, baik meliputi bagian manajemen organisasional, kontrak kerja, serta regulasi nasional sendiri yang perlu banyak evaluasi, namun masih menempuh jalan win-win solution yang dinilai main aman dan kurang mengambil resiko. ( Kata Kunci: New Public Management, pelayanan publik, transportasi, Trans Jogja ) x Daftar Isi Abstraksi ................................................................................................................. x BAB I Memahami Pengelolaan Pelayanan Publik Trans Jogja ........................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6 D. Kerangka Teori .............................................................................................. 7 D.1 Pelayanan Publik .................................................................................... 7 D.2 Kinerja Pelayanan Publik Berbasis New Public Management ............... 14 D.3 Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Pelayanan Publik ................. 18 E. Definisi Konseptual ....................................................................................... 22 F. Definisi Operasional ...................................................................................... 23 G. Metodologi Penelitian ................................................................................... 26 H. Sistematika Bab ............................................................................................. 32 BAB II Trans Jogja: Kebijakan Pemerintah Provinsi DIY dalam Penyediaan Transportasi Perkotaan ......................................................................................... 33 A. Pendahuluan .................................................................................................. 33 B. Inisiasi Pembentukan Trans Jogja ................................................................. 33 C. Diskursus Ide Antar Aktor Dalam Pembentukan Trans Jogja ....................... 36 D. Bentuk Pelayanan Publik Trans Jogja ........................................................... 43 E. Penutup .......................................................................................................... 54 BAB III Pengelolaan Trans Jogja .............................................................................. 55 A. Pendahuluan .................................................................................................. 55 B. Struktur Kelembagaan Trans Jogja................................................................ 55 C. Pengelolaan dan Mekanisme Kerja Trans Jogja ............................................ 62 1. Relasi Antar Aktor Dalam Pengelolaan Trans Jogja ........................... 62 2. Kinerja Trans Jogja .............................................................................. 66 D. Penutup ........................................................................................................... 70 BAB IV Analisis Kinerja Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yang Diharapkan Masyarakat ........................................................................................ 71 A. Pendahuluan .................................................................................................. 71 B. Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Trans Jogja ................................. 75 C. Relasi Antar Aktor: Negara versus Swasta.................................................... 85 D. Masa Depan Trans Jogja................................................................................ 97 E. Penutup .......................................................................................................... 101 BAB V Penutup ...................................................................................................... 103 A. Kesimpulan .................................................................................................... 103 B. Rekomendasi ................................................................................................. 106 Daftar Pustaka........................................................................................................ 108 BAB I Memahami Pengelolaan Pelayanan Publik Trans Jogja A. Latar Belakang Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata dan kota pelajar, merupakan kota yang banyak dikunjungi oleh pendatang dari luar daerah maupun luar negeri. Mobilitas penduduk dan kaum pendatang baik yang tinggal sementara maupun sekedar berwisata cukup tinggi, sehingga memerlukan sarana transportasi yang memadai. Karena tidak semua orang mempunyai kendaraan pribadi maka sarana angkutan umum (transportasi publik) sangat diperlukan. Pada awalnya sarana angkutan umum kota diselenggarakan oleh masyarakat atau pihak swasta, baik yang tradisional (becak dan andong) maupun angkutan modern (angkot, bus Kota maupun taksi). Dalam perkembangannya kemudian Perum DAMRI ikut memberikan pelayanan angkutan kota dengan mengoperasikan bus bus berukuran sedang sehingga memberikan pilihan sarana angkutan kota yang lebih banyak bagi masyarakat. Namun demikian secara umum pelayanan angkutan kota di Yogyakarta masih kurang memuaskan. Angkutan kota (angkot) dan bus bus perkotaan yang dikelola swasta seperti ASPADA, KOBUTRI, Koperasi Pemuda dan lain-lain tidak menunjukkan peningkatan kualitas pelayanannya. Berbagai jenis kendaraan yang dioperasikan kurang terawat, peremajaan kendaraan tidak terencana dengan baik sehingga berbagai sarana angkutan kota tersebut semakin lama semakin buruk tampilannya. Diluar itu, disiplin para pengemudi dan awak angkutan kota tersebut juga kurang baik sehingga 1 sering terjadi kebut-kebutan di jalan, berebut penumpang, parkir ditempat yang tidak semestinya (ngetem). Hal-hal yang disebutkan sebelumnya menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sebagai pengguna. Oleh karena itu, sebagian penumpang yang masih memanfaatkan jasa transportasi umum tersebut tidak mempunyai pilihan lain atau dalam pengertian lainnya terpaksa. Untuk membantu masyarakat memperoleh pelayanan umum yang baik dalam bidang transportasi kota dan dilain pihak diharapkan bisa mendorong peningkatan mutu pelayanan angkutan kota oleh swasta, maka Pemerintah Propinsi DIY mencanangkan program Bus Rapid Trans (BRT). Program BRT dirancang oleh Pemerintah Propinsi DIY agar masyarakat bisa mendapat pelayanan angkutan kota yang aman, cepat, murah dan nyaman. Karena penyediaan sarana angkutan kota berupa